Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Pada hari Jum'at, tanggal 17 Februari 2023 pukul 19.30 - 22.00 WIB, kami
melakukan survey nyamuk dewasa di Desa Tempel, Sleman. Penangkapan nyamuk
dewasa dilakukan di tiga tempat, yaitu di dalam rumah, di luar rumah, dan di kandang
sapi. Penangkapan nyamuk dilakukan selama 1 jam per sesi, dimana terdapat dua sesi
untuk kegiatan ini. Proses penangkapan nyamuk dibagi menjadi dua, yaitu feeding selama
40 menit dan resting selama 10 menit, serta 10 menit sisanya adalah perjalanan
membawa nyamuk ke tempat identifikasi. Dari penangkapan nyamuk, hanya didapatkan
4 jenis nyamuk yaitu nyamuk Anopheles, armigeres, culex, dan aedes aegypti. Hal ini
dapat terjadi karena sebelum kegiatan terjadi hujan deras dan saat kegiatan terjadi
gerimis.
Hasil penangkapan nyamuk dewasa di dalam rumah, di luar rumah, dan di
kandang sapi pada jam pertama maupun jam kedua didapatkan hasil:
1) Di Dalam Rumah Warga
Pada jam pertama yaitu pukul 19.30 wib sampai 20.30 wib di dalam rumah warga
tidak didapatkan nyamuk satupun, baik resting maupun feeding. Dilanjutkan jam
kedua yaitu pukul 20.40 wib sampai 21.40 wib di dalam rumah warga juga tidak
didapatkan nyamuk satupun, baik resting maupun feeding.
2) Di Luar Rumah Warga
Pada jam pertama yaitu pukul 19.30 wib sampai 20.30 wib di luar rumah warga
didapatkan 3 ekor nyamuk jenis Aedes aegypti. Ketiga nyamuk tersebut
didapatkan saat proses feeding. Dilanjutkan pada jam kedua yaitu pukul 20.40 wib
sampai 21.40 wib di dalam rumah warga juga tidak didapatkan nyamuk satupun,
baik resting maupun feeding.
3) Di Kandang Sapi
Pada jam pertama yaitu pukul 19.30 wib sampai 20.30 wib di kandang sapi milik
warga didapatkan 5 ekor nyamuk anopheles sp. betina, 2 ekor nyamuk anopheles
sp. jantan, dan 18 ekor nyamuk culex sp. Dilanjutkan jam kedua yaitu pukul 20.30
wib sampai 21.30 wib di kandang sapi milik warga juga didapatkan 48 ekor
nyamuk armigeres betina, 10 ekor nyamuk armigeres jantan, dan 6 ekor nyamuk
culex sp.
Didapatkan bahwa terdapat nyamuk Culex sp. sebanyak 24 ekor dengan jumlah
penangkap 14 orang. Waktu penangkapan nyamuk tersebut yaitu 2 jam dan lama
penangkapan nyamuk selama 50 menit. Maka cara menghitung (man hour destiny) MHD
nyamuk Culex sp. yaitu dengan cara jumlah nyamuk yang tertangkap dibagi dengan
(jumlah penangkap yang sudah dikali lama penangkapan dan yang sudah dikali dengan
waktu penangkapan dengan satuan menit), dari hal yang diketahui diatas maka 24
nyamuk dibagi dengan (14x2x50/60) maka didapatkan hasil man hour destiny (MHD)
nyamuk Culex sp. sebanyak 1,03 nyamuk/orang/jam.
Didapatkan bahwa jumlah nyamuk Anopheles sp. sebanyak 7 ekor dengan jumlah
penangkap/kolektor berjumlah 14 orang dengan lama penangkapan nyamuk selama 2 jam
dan waktu penangkapan nyamuk selama 50 menit. Maka Man biting rate (MBR) nyamuk
Anopheles sp. Didapatkan dengan cara jumlah nyamuk yang tertangkap dibagi dengan
(jumlah penangkap yang sudah dikali jam penangkapan), dari hal yang diketahui diatas
maka 7 nyamuk dibagi dengan (14x2) maka didapatkan hasil Man biting rate (MBR)
nyamuk Anopheles sp. sebanyak 0,25 nyamuk/orang/jam.
Didapatkan bahwa jumlah nyamuk Aedes aegypti sebanyak 3 ekor dengan
jumlah penangkap/kolektor berjumlah 2 orang dengan lama penangkapan nyamuk
selama 2 jam dan waktu penangkapan nyamuk selama 50 menit. Maka resting rate (RR)
nyamuk Aedes aegypti. Didapatkan dengan cara jumlah nyamuk yang tertangkap dibagi
dengan (jumlah penangkap yang sudah dikali lama penangkapan dan yang sudah dikali
dengan waktu penangkapan dengan satuan menit), dari hal yang diketahui diatas maka
3 nyamuk dibagi dengan (2x2x50/60) maka didapatkan hasil resting rate (RR) nyamuk
Aedes aegypti sebanyak 0,9 nyamuk/orang/jam.
Berdasarkan Permenkes Nomor 50 tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor dan Binatang Pembawa
Penyakit Serta Pengendaliannya, Standar Baku Mutu parameter MHD (man hour
density) atau bisa disebut sebagai angka nyamuk hinggap per jam untuk nyamuk Culex
sp. < 1. Diketahui bahwa MHD (man hour density) nyamuk Culex sp. di Desa Tempel
sebanyak 1,03 nyamuk/orang/jam, atau bisa disebut bahwa melebihi baku mutu. Untuk
Standar Baku Mutu parameter MBR (man biting rate) atau bisa disebut sebagai angka
gigitan nyamuk per jam untuk nyamuk anopheles sp. < 0,025. Diketahui bahwa MBR
(man biting rate) nyamuk anopheles sp. di Desa Tempel sebanyak 0,25
nyamuk/orang/jam, atau bisa disebut bahwa melebihi baku mutu. Dan untuk Standar
Baku Mutu parameter RR (resting rate) atau bisa disebut sebagai angka kepadatan
nyamuk istirahat (resting) per jam untuk nyamuk Aedes aegypti < 0,025. Diketahui
bahwa RR (resting rate) nyamuk Aedes aegypti di Desa Tempel sebanyak 0,9
nyamuk/orang/jam, atau bisa disebut bahwa melebihi baku mutu.
Menurut Permenkes Nomor 50 tahun 2017 tentang Standart baku mutu Kesehatan
Lingkungan spesifikasi teknis atau nilai yang dibakukan pada media vektor dan binatang
pembawa penyakit yang berhubungan atau berdampak langsung terhadap kesehatan
masyarakat. Dengan hasil di desa Tempel yang melebihi baku mutu dapat menimbulkan
risiko gangguan kesehatan pada masyarakat sekitar tersebut karena vektor tersebut dapat
menularkan, memindahkan, dan menjadi sumber penyakit. Untuk mencapai dan
memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan, setiap
individu dapat melakukan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit.
Pengendalian vektor dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan secara fisik atau
mekanis, penggunaan agen biotik, kimiawi, baik terhadap vektor maupun tempat
perkembangbiakannya dan/atau perubahan perilaku masyarakat serta dapat
mempertahankan dan mengembangkan kearifan local sebagai alternatif.

Anda mungkin juga menyukai