ALBICANS
S E S I L I A R A N T E PA K A D A N G
DAMPAK CANDIDA
• monomorphic yeast
• Suhu pertumbuhan 25-30C dan 35-37 C.
• Masa inkubasi pada media agar 2-3 x 24 jam
• Koloni berbentuk pasta krim lembut
• Membentuk tabung benih/germ tubes dalam serum, atau spora
besar berdinding tebal yang dinamakan klamidospora.
MORFOLOGI
• C. glabrata,
• C. parapsilosis,
• C. tropicalis,
• C. kruseii,
• C. dubliniensis.
PENGUJIAN SAMPEL CANDIDA
ISOLASI PDA
Koloni putih Krem lunak
• Tutup cawan dibuka dan permukaan kaca penutup diamati langsung dengan
mikroskop dengan perbesaran 10 dan 40 kali.
• Candida albicans dapat membentuk pseudomiselia (sel yang panjang bersekat),
blastospora (konidia pada ujung sel) dan klamidospora (spora yang besar dan
dinding tebal)
• Koloni spesifik dari PDA diinokulasikan pada 1 ml serum manusia atau hewan,
diinkubasi pada suhu kamar selama 3 - 5 jam.
• Satu tetes biakan pada kaca objek diamati dengan mikroskop.
• Candida albicans dapat membentuk germ tube (tunas yang menonjol pada sel)
SKEMA IDENTIFIKASI CANDIDA
• Keterangan :
• (-) SDA (Saboraud Dextrose Agar)= tidak tumbuh koloni pada
media SDA
• (+) SDA (Saboraud Dextrose Agar)= tumbuh koloni pada
media SDA
• (-) KOH (Kalium Hidrosida)= tidak terdapat blastospora dan
pseudohyfa
• (+) KOH (Kalium Hidrosida)= terdapat blastospora dan
pseudohyfa
METODE IDENTIFIKASI CANDIDA
Pseudohifa pada
pewarnaan KOH Budding yeast cells
(mata anak panah). (anak panah).
2. IDENTIFIKASI DENGAN PEWARNAAN
GRAM
• u/ mendeteksi jamur kontaminan untuk produk farmasi
• u/ mendiagnosa endokarditis kandidiasis dan sepsis pada
sampel klinik
• Sampel diinokulasi pada media enrichment Sabouraud’s
dextrose broth kemudian dikultur pada Sabouraud’s dextrose
agar plate.
• Sabouraud’s dextrose broth/SDB berguna untuk membedakan
C. albicans dengan spesies lain seperti Cryptococcus,
Hasenula, Malaesezzia.
IDENTIFIKASI DENGAN
PEWARNAAN GRAM
• Untuk melihat morfologi C. albicans
• sekumpulan jamur berbentuk blastospora, hifa atau
pseudohyfae, atau campuran keduanya.
• Sel jaringan seperti epitel, leukosit, eritrosit, cemaran mikroba
lain seperti bakteri atau parasit dapat mengganggu
pengamatan
KULTUR PADA SDB DAN SDA