KASUS II
I. ANAMNESA
Umur : 3 bulan
kemudian dicuci bersih dengan air, bilas tembolok 3x dengan aquadest steril berisi
antibiotik gentamicin (0,1 cc/ 100 ml), kemudian potong-potong tembolok dengan
ukuran 3-5 mm, kemudian masukan ke dalam media pepton water. Inkubasikan
Prosedur kerja :
Selama 3-4 hari SDA disimpan pada suhu kamar di ruang gelap dan
Dextrose Agar).
Kemudian dilakukan penanaman pada Slide Culture dengan menggunakan
dan dioleskan pada tepi potongan segi empat SDA yang telah diletakkan
cawan petri yang sudah disediakan potongan tusuk gigi dan kapas basah.
selama 3-4 hari hingga tumbuh jamur, lalu diamati dibawah mikroskop.
Hasil uji yang telah dilakukan pada sampel tembolok ayam adalah sebagai
berikut :
Hasil pemeriksaan :
Pinggiran : Halus
Permukaan : Cembung
Warna : Putih
Kosistensi : Padat
putih mengkilat dan seperti ragi. Pada pengamatan secara mikroskopis terlihat hifa
(pembesaran 40)
IV. DIAGNOSA
penegakan diagnosa dapat dilakukan dengan isolasi dan identifikasi jamur. Selain
itu, dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan preparat apus mukosa tembolok
yang diwarnai dengan methylen blue untuk mendeteksi adanya hyphae atau
28
2012).
V. PEMBAHASAN
Candida spp. dapat tumbuh baik pada media Sabouraud dekstrose Agar.
Koloni yang terbentuk seperti ragi (yeast-like colony) berbentuk bulat dengan
diameter 2-4 mm, berwarna putih kekuningan, dengan permukaan yang halus.
ragi dan sel tunas umumnya berbentuk bulat, oval, sampai hampir silindris,
dan divisi fungi imperfecti. Spesies Candida yang dikenal banyak menimbulkan
morfologi menjadi lebih bersifat invasif, yaitu bentuk hifa atau miselial atau
hifa dan pseudohifa. Hifa berbentuk tabung. Hifa terbentuk dari blastospora yang
terlebih dahulu membentuk germ tube, sehingga tidak terdapat septum antara
blastospora dan bagian sel yang tumbuh. Pseudohifa terbentuk dari sel tunas,
seperti blastospora, yang bermultiplikasi, tetapi sel anak tidak lepas dari sel
terdapat septum antara blastospora dan bagian sel yang tumbuh, serta pada bagian
ini terdapat bagian yang menyempit. Dinding sel Candida spp. memiliki struktur
yang unik dan dinamik, yang terdiri dari beberapa lapisan. Komponen utama
dinding sel Candida spp. adalah glucans, kitin, manoprotein, yaitu manan yang
adalah lemak dan garam anorganik. Komposisi dinding sel pada sel ragi dan hifa
Sifat Candida
Gangguan kesehatan pada ayam oleh Candida albicans bersifat
penyakit yang sangat ditentukan oleh kondisi kekebalan tubuh ayam, kualitas
pakan, air dan lingkungan. Dampak dari gangguan kesehatan dari ayam akibat
yang nyata akibat candidiasis pada ternak ayam ialah terjadi penurunan kualitas
30
bobot ayam dan produksi dari telur pada peternakan ayam. Kondisi imunosupresi
sehat mengkonsumsi pakan atau air minum yang sudah tercemar Candida albicans
Patogenitas
Beberapa faktor yang berpengaruh pada patogenitas dan proses infeksi
adalah adhesi, perubahan dari bentuk khamir ke bentuk filament dan produksi
enzim ekstraselular. Adhesi melibatkan interaksi antara ligand dan reseptor pada
sel inang dan proses melekatnya sel C.albicans ke sel inang. Perubahan bentuk
biofilm sebagai salah satu cara Candida spp. untuk mempertahankan diri dari
Transmisi
Penyakit ini dapat menular melalui oral karena mengkonsumsi pakan atau
air minum atau karena kontaminasi dengan bahan/lingkungan yang tercemar oleh
lingkungan kandang dan ternaknya serta menjaga agar pakan tetap dalam keadaan
Gejala Klinis
akibat penyakit ini pertumbuhan ayam menjadi terhambat, bulu berdiri, atau ayam
Selain itu juga terdapat gangguan pertumbuhan, pucat, lesu, lesi gatal pada ulkus
Pencegahan
Pengobatan
1:2000 (1 bagian cooper sulfat dan 2000 bagian air minum). Pemberian Nystatin
pada pakan (220 mg/kg pakan) atau pada air mimun (62,5 – 250 mg/L Nnystatin
32
dicampur dengan sodium lauryl sulfate 7,8 – 25 mg/L) selama 5 hari akan efektif
VI. KESIMPULAN
laboratorium berupa pembiakan pada media SDA dan slide culture, dapat
disimpulkan bahwa jamur yang terdapat pada tembolok ayam adalah genus
Candida sp.