Erita Alviyanti
Muhamad Dimas Abimanyu
Warsi’ah
Yustika Suci Syachlanni
Candida Albicans ini adalah golongan dari jamur Nama Penyakit Candida Albican.
dimorfik yang dapat tumbuh sebagai Sel tunas
yang kemudian akan memanjang dan berubah Orang yang terkena candida albicans biasanya
menjadi hifa semu. Hifa semu ini terdiri dari dinamakan penyakit Candidiasis dan
banyak blastospora yang memiliki bentuk bulat vulvovaginitis.
atau lonjong dan hifa semu
Pengertian isolasi Pengertian identifikasi
Candidiasis vulvovaginal
Candidiasis mulut (thrush)
• Rasa gatal yang ekstrem di
• Bercak putih atau kuning di
vagina
lidah, bibir, gusi, langit-langit
• Rasa nyeri dan terbakar saat
mulut, dan pipi bagian dalam
buang air kecil
• Kemerahan di mulut dan
• Rasa tidak nyaman selama
tenggorokan
berhubungan seks
• Kulit pecah-pecah di sudut
• Pembengkakan pada vagina
mulut
dan vulva
• Rasa nyeri saat menelan
• Keputihan yang menggumpal
Penyebab dan Faktor Risiko Candidiasis
Pada keadaan normal, jamur candida memang hidup di kulit dan beberapa
bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, saluran cerna, dan vagina, tanpa
menyebabkan gangguan kesehatan.
Namun, jika jamur candida berkembang biak tanpa terkontrol atau masuk
aliran darah, ginjal, jantung, dan otak, hal ini dapat berbahaya bagi tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan jamur candida yang tidak terkendali
paling sering disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa
kondisi yang bisa melemahkan daya tahan tubuh adalah:
• Menderita diabetes, HIV/AIDS, kanker, atau menjalani kemoterapi
• Menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka yang lama
• Menggunakan antibiotik dalam jangka waktu yang lama
• Menderita obesitas atau malnutrisi
Lanjutan …
Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko
terjadinya candidiasis pada kulit dan area kelamin:
• Cuaca yang hangat dan lembap
• Kebiasaan jarang mengganti pakaian dalam
• Kebiasaan menggunakan pakaian yang tidak menyerap keringat
• Kebersihan pribadi yang buruk
Berikut beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
• Tes KOH, dengan mengambil sampel kerokan kulit untuk melihat jenis jamur yang
tumbuh di kulit
• Tes darah, dengan mengambil sampel darah untuk mendeteksi infeksi di tubuh
• Kultur jamur, dengan mengambil sampel dari darah dan jaringan tubuh untuk
mendeteksi jenis jamur yang menginfeksi tubuh
• Tes cairan vagina, dengan mengambil sampel cairan keputihan di vagina untuk
mendeteksi adanya pertumbuhan jamur dan jenis jamur yang menyebabkan
infeksi di vagina
• Tes urine, dengan mengambil sampel urine untuk mendeteksi adanya
pertumbuhan jamur candida di sampel urine.
Alat dan Bahan :
1. Biakkan candida sp
2. Media Eosin Methylene Blue
(EMB)
3. Media Sabouraud Dextrose
Tujuan : Memahami cara isolasi
Agar (SDA)
dan identifikasi candida sp.
4. Serum domba
5. Ose
6. Objek glass
7. Bunsen
8. Korek api
Cara kerja Sabouraud Dextrose Agar (SDA)
1. Nyalakan Bunsen
2. Panaskan ose hingga merah
3. Ambil biakan candida
4. Lalu goreskan/sterak pada media SDA
5. Panaskan ose setiap berpindah phase
Cara kerja Eosin Methylene Blue (EMB)
1. Nyalakan Bunsen
2. Panaskan ose hingga merah
3. Ambil biakan candida
4. Lalu goreskan/sterak pada media EMB
5. Panaskan ose setiap berpindah phase
6. Panaskan ose kembali setelah selesai
Germ Tube
1. Nyalakan Bunsen
2. Panaskan ose hingga merah
3. Ambil biakan candida
4. Masukkan biakan ke dalam serum
5. Panaskan ose kembali
Inkubasi pada suhu 37°c selama 24 jam