Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Poltekkes Kemenkes bandung No.
PP.07.01/4.6/0532/2020, tertanggal 23 April 2020 dengan judul “Korelasi Kadar HbA1c dengan
Kadar Glukosa Darah Puasa” telah dilaksanakan pada bulan April – Mei 2020 bertempat di
Laboratorium Klinik Medika Prima, penelitian ini menggunakan 30 sampel.
Sampel yang digunakan adalah serum dan darah EDTA pasien yang melaku-
kan pemeriksaan kadar HbA1c dan kadar glukosa di laboratorium klinik Medika Prima sehingga
tidak membutuhkan persetujuan dan inform consent terhadap pasien. Setelah di dapatkan sampel,
kemudian dilakikan pemeriksaan kadar glukosa darah de- ngan menggunakan alat fotometer
Human 2000 dan kadar HbA1c menggunakan alat alat Epithod®616.
Alat fotometer Human 2000 yang digunakan dalam penelitian ini telah dilaku-kan quality
kontrol 1 level normal seminggu dua kali (karena jumlah pasien yang da-tang sedikit).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Klinik Medika Prima dengan tujuan untuk
mengetahui korelasi antara kadar glukosa darah puasa dengan kadar HbA1c pada pasien yang
terdiagnosa diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan data primer dari pasien yang
memeriksakan diri ke laboratorium klinik Medika Prima, dan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 30 sampel. Data yang didapatkan kemudian dikumpulkan dan dianalisis.

4.1.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian


Tabel 1. Karakteristik Data Subjek Penelitian
Variabel Jumlah (n=30) Rerata SD Min Max
Umur (tahun) 61,57 13,25 39 85
Jenis Kelamin
Laki-laki 17 (56,7%)
Perempuan 13 (43,3%)
GDP (mg/dL)
Laki-laki 128,29 49,78 73 231
Perempuan 158,31 70,84 65 285
HbA1c (%)
Laki-laki 6,06 1,05 5,0 8,6
Perempuan 6,78 1,33 5,4 10,2

Ket : SD = Standar Deviasi, Min = Nilai Terendah, Max = Nilai Tertinggi, mg/dL = Miligram
per desiliter, % = persen
Sumber : Data Primer
Analisis untuk karakteristik dasar subjek penelitian meliputi jenis kelamin dan usia. Dari
30 sampel yang digunakan terdapat 17 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Usia subjek
penelitian bervariasi mulai dari umur 39 tahun hingga 85 tahun dengan rata-rata 61,93 tahun.
Kadar rata-rata glukosa darah puasa adalah 141 mg/dL dengan nilai terendah 65 mg/dL dan nilai
tertinggi kadar glukosa darah adalah 285 mg/dL. Sedangkan nilai terendah kadar HbA1c adalah
5,0% dan nilai tertinggi kadar HbA1c adalah 10,2% dengan rata-rata 6,37%.
Berdasarkan tabel diketahui pula bahwa rata-rata kadar glukosa darah puasa pada subjek
laki-laki 128 mg/dL dengan nilai terendah sebesar 73 mg/dL dan nilai tertinggi 231 mg/dL,
sedangkan pada subjek perempuan diketahui rata- rata kadar glukosa darah puasa sebesar 158
mg/dL, dengan nilai terendah adalah 65 mg/dL dan nilai tertinggi adalah 285 mg/dL, pada tabel
juga diketahui pula bahwa rata-rata kadar HbA1c pada subjek laki-laki adalah 6,06% dengan
nilai terendah yaitu 5,0% dan nilai tertinggi yaitu 8,6% sedangkan pada subjek perempuan kadar
rata-rata HbA1c adalah 6,78% dengan nilai terendah yaitu 5,4% dan nilai tertinggi yaitu 10,2%.

4.1.2 Uji Normalitas Data


Data hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisa untuk membuktikan adanya
korelasi antara kadar HbA1c dan kadar glukosa darah puasa pada pasien yang memeriksakan diri
di laboratorium klinik Medika Prima dengan diagnosa diabetes melitus, maka dilakukan uji
normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk melihat apa-kah data yang terdistribusi norrnal atau
tidak, untuk menentukan uji analisis dalam mengolah data. Uji normalitas data yang digunakan
dalam penelitian ini mengguna-kan iji Shapiro-Wilk karena besaran sampel yang digunakan
adalah 30 sampel (<50), apabila nilai p>0,05 maka asumsi normalitas dapat terpenuhi.
Tabel 2. Uji normalitas data kadar HbA1c dan kadar glukosa darah puasa
Parameter Pemeriksaan Uji normalitas Shapiro-Wilk (P)
HbA1c (%)

Anda mungkin juga menyukai