Mata kuliah peminatan administrasi dan kebijakan kesehatan Asuransi kesehatan Semester VI Fakultas kesehatan masyarakat universitas jember
KELOMPOK 1
Dita Mayantesa Siska Jufia Puspita 091010101036 102110101013
102110101022
102110101026 102110101028
Luqman Suyanto P
102110101038
PEMBAHASAN
Konsep UC Dasar hukum (SJSN, BPJS)
KONSEP UC
merupakan sistem kesehatan di mana setiap warga di dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang bermutu dan dibutuhkan, dengan biaya yang terjangkau.
Cakupan universal mengandung dua elemen inti:
Akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga; Perlindungan risiko finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan (WHO, 2005).
AKSES PELAYANAN KESEHATAN YANG ADIL DAN BERMUTU BAGI SETIAP WARGA
Prinsip keadilan vertikal Kontribusi warga didasarkan pada kemampuan membayar (ability to pay) Pendapatan rendah, biaya rendah ; dan sebaliknya needed care, necessary care (biaya tidak jadi hambatan dptkn yankes)
pembayar tunggal (single payer) pembayar ganda (two-tier) sistem mandat asuransi
Tabel 1 Daftar negara dengan sistem pembayar tunggal untuk cakupan universal pelayanan kesehatan Negara Tahun Sistem Norwegia 1912 Pembayar Tunggal Jepang 1938 Pembayar Tunggal Inggris 1948 Pembayar Tunggal Kuwait 1950 Pembayar Tunggal Swedia 1955 Pembayar Tunggal Bahrain 1957 Pembayar Tunggal Brunei 1958 Pembayar Tunggal Kanada 1966 Pembayar Tunggal Italia 1978 Pembayar Tunggal Portugal 1979 Pembayar Tunggal Siprus 1980 Pembayar Tunggal Spanyol 1986 Pembayar Tunggal Eslandia 1990 Pembayar Tunggal Taiwan 1995 Pembayar Tunggal Sumber: Truecostblog, 2009
NEGARA TWO-TIER
BPJS
Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK);
Perusahaan Perseroan (Persero) Dana tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN); Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI); dan Sosial Angkatan
TRANSFORMASI BPJS
PT ASKES (Persero)
Berubah menjadi BPJS Kesehatan dan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 (Pasal 60 ayat (1) UU BPJS) PT (Persero) JAMSOSTEK Berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Januari 2014 (Pasal 62 ayat (1) UU BPJS Ketenagakerjaan paling lambat mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 2015, termasuk menerima peserta baru (Pasal 62 ayat (2) huruf d UU BPJS)
TRANSFORMASI BPJS
PT (Persero) ASABRI
Menyelesaikan pengalihan program ASABRI dan program pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 (Pasal 65 ayat (1) UU BPJS) PT TASPEN (Persero) Menyelesaikan pengalihan program THT dan program pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 (Pasal 65 ayat (1) UU BPJS) Proses selanjutnya adalah pembubaran PT ASKES (Persero) dan PT (Persero) JAMSOSTEK tanpa likuidasi. Sedangkan PT (Persero) ASABRI dan PT TASPEN (Persero) tidak secara tegas ditentukan dalam UU BPJS.
PEMBENTUKAN BPJS
BPJS dibentuk dengan Undang-Undang; dilaksanakan berdasarkan persetujuan bersama Presiden dan DPR dasar hukum pembentukannya adalah Undang-Undang yang menempati urutan ketiga dalam hierarki Peraturan Perundangundangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-Undangan
PEMBUBARAN BPJS
Hanya dapat dibubarkan dengan Undang-Undang
Persetujuan Presiden dan DPR Bede dengan BUMN-> diputuskan dengan permen
menyelenggarakan
SJSN
secara
RAMBU-RAMBU BPJS
BPJS wajib mengelola dan mengembangkan Dana Jaminan sosial secara optimal dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehatihatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai; BPJS mengelola pembukuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku;
Prinsip Evidence Based Policy belum dipergunakan. Demikian pula pihak perusahaan asuransi kesehatan.
Para akademisi dan peneliti masih belum mempunyai strategi sebagai lembaga pemikir untuk sistem yang sangat kompleks. Belum ada pemikiran untuk mengembangkan sebuah think-tank ataupun sebuah konsorsium yang lengkap antar perguruan tinggi.
evolusi dari sistem pembiayaan langsung (out-pocket payment) ke sistem pembiayaan pra-upaya (pre-paid system).
SEJUMLAH FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN TRANSISI MENUJU UNIVERSAL COVERAGE (WHO, 2005) :
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi meningkatkan kemampuan warga dalam memberikan kontribusi kepada skema pembiayaan kesehatan Pertumbuhan sektor formal memudahkan penilaian pendapatan dan pengumpulan kontribusi (revenue collection) Ketersediaan tenaga terampil mempengaruhi kemampuan pengelolaan sistem asuransi kesehatan berskala nasional
SEJUMLAH FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN TRANSISI MENUJU UNIVERSAL COVERAGE (WHO, 2005) :
Penerimaan konsep solidaritas oleh masyarakat mempengaruhi kemampuan penghimpunan (pooling) dana/ kontribusi asuransi dan integrasi berbagai skema asuransi kesehatan Efektivitas regulasi pemerintah pada sisi pembiayaan maupun penyediaan pelayanan kesehatan dalam sistem asuransi/ praupaya Tingkat kepercayaan warga masyarakat terhadap pemerintah mempengaruhi partisipasi.
LANJUTAN
RS-RS kemudian hanya menangani kasus berat karena yang sederhana telah diatasi di level puskesmas. Quality of life dokter meningkat, perpasien dokter bias menghabiskan waktu sampai dengan 20 menit. Selain itu ada additional allowance yang diberikan oleh pemerintah sebesar 10.000 Baht (sekitar USD 300) per bulan kepada dokter yang mau untuk tidak praktek di swasta
LANJUTAN
CSMBS adalah asuransi kesehatan bagi PNS beserta istri dan dua orang anak, yang dananya berasal dari pemotongan gaji PNS. Sedangkan SSS adalah asuransi untuk karyawan swasta yang dibayarkan oleh perusahaan tempat karyawan bersangkutan bekerja. UHC yang telah diterapkan sejak tahun 2011 meliputi semua warga negara Thailand yang tidak tercover oleh dua skema lainnya.
MANFAAT SISTEM
layanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, misalnya layanan keluarga berencana, layanan antenatal hingga post natal termasuk mengikuti perkembangan bayi, vaksinasi, screening untuk risiko tertentu melalui pemeriksaan gula darah serta check up untuk kanker serviks dan payudara, peresepan obat anti viral melahirkan sampai dengan dua orang anak, dengan catatan bayi tidak meninggal
layanan kesehatan gigi antara lain ekstraksi, filling, scaling, acrylic dentures
MANFAAT SISTEM
diagnosis dan terapi untuk symptom umum seperti demam sampai dengan penyakit kronis yang mahal seperti stroke, kanker, gagal ginjal kronik, operasi katarak, operasi jantung dan lainnya termasuk fisioterapi dan progbosa medis pengobatan yang diatur dengan daftar obat nasional makanan dan fasilitas standar untuk ruang rawat inap layanan rujukan untuk pengobatan lebih lanjut layanan pengobatan tradisional thai rehabilitasi untuk disabilitas sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
LANJUTAN
Inti dari penerapan UHC ini adalah adanya dukungan IT dan infrastrukturnya yang baik untuk memungkinkan terkumpulnya data secara akurat dan tepat waktu serta me-link-kannya dengan asuransi, bank dan pihak terkait lainnya. Masyarakat dapat mendaftar melalui kiosk secara online maupun melalui call center. Dukungan IT ini juga memungkinkan diterapkannya e-claim, sehingga saat ini tidak ada lagi paper-based claim. Cakupan UHC mencapai 99,8%.
THANKS