Fix LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS Perbaikan TGL 17 Oktober

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
DI GAMPONG SEUOT BAROH KECAMATAN INDRAPURI

KABUPATEN ACEH BESAR
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
KETUA : Cindi Anggriani
ANGGOTA :
Azka Azkiya (P07124121004)

Dara Roudhatul Jannah (P07124121008)
Fathurrahmi (P07124120007)
Yessy Angelia (P07124121075)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN ACEH JURUSAN KEBIDNAN
PRODI D-III KEBIDANAN BANDA ACEH
TAHUN 2023
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas tanggal 02 s/d 21 Oktober 2023

di Gampong Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun
2023.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Telah disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Hj. Cut Nurhasanah, SST, M. Kes Asriah, SST, M. Kes
Mengetahui
Ka. Prodi D-III Kebidanan
Banda Aceh
Adri Idiana, S. SiT, MPH

Nip. 197010211994032002
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis telah menyelesaikan laporan kegiatan Praktik
Kebidanan Komunitas di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten
Aceh Besar. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
akademik sebagai bukti kegiatan praktik mata kuliah kebidanan komunitas yang
diadakan selama 3 minggu dari tanggal 2 s/d 21 Oktober 2023. Dalam
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Abdurrahman, S.Kep, M.Pd selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Aceh
2. Bapak Irda Junaidi, SE, MM selaku Camat Indrapuri
3. Ibu Hj.Cut Nurhasanah, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Aceh
4. Ibu Adri Idiana, S.SiT, MPH selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Aceh
5. Bapak Dr. Aidil Fitria, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Indrapuri
6. Ibu Masyitah, Amd, Keb selaku bidan Gampong Seuot Baroh
7. Bapak Iswandar selaku keusyik beserta perangkat gampong tuhapeut, tuha
lapan, teungku, beserta ibu-ibu kader yang ada digampong seuot baroh.
8. Ibu Hj. Cut Nurhasanah, SST, M. Kes dan ibu Asriah, SST, M. Kes
selaku pembimbing di lahan praktik.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu kebidanan komunitas.
Aceh Besar, 8 Oktober 2023
3
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR............................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................... 5
C. Manfaat.................................................................................. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Imunisasi ............................................................................ 7
B. Keluarga Berencana............................................................. 8
C. Jarak kehamilan terlalu dekat.............................................. 9
D. ASI Ekslusif........................................................................ 10
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan....................................................................... 13
1. Gambaran Umum Lokasi.................................................. 14
2. Hasil Pendataan................................................................. 15
3. Perumusan Masalah.......................................................... 16
4. Penentuan Prioritas .......................................................... 17
5. Perencanaan Intervensi..................................................... 18
6. Intervensi .......................................................................... 19
7. Evaluasi Kegiatan............................................................. 20
B. Pembahasan........................................................................... 21
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4
A. Kesimpulan........................................................................... 17
B. Saran .................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................... 20
5
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Frekwensi Jumlah penduduk berdasarkan Usia dan Jenis
Kelamin di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh
Besar….......................................................................................... 15
Tabel 3.2 Distribusi Frekwensi Kepala Keluarga Berdasarkan Tingkat
Pendidikan di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten
Aceh Besar …............................................................................... 16
Tabel 3.3. Distribusi Frekwensi Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan
di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar
17
Tabel 3.4. Distribusi Frekwensi Usia Ibu Hamil di Desa Seuot Baroh
Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar................................ 18
Tabel 3.5. Distribusi Frekwensi paritas di Desa Seuot Baroh Kecamatan
Indrapuri Kabupaten Aceh Besar................................................... 19
Tabel 3.6. Distribusi Frekwensi jumlah ibu hamil berdasarkan usia kehamilan
di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar
.......................................................................................................20
Tabel 3.7. Distribusi Frekwensi Lingkar Lengan Atas (LILA) Ibu hamil
berdasarkan pemeriksaan Lila di Desa Seuot Baroh Kecamatan
Tabel 3.8 Distribusi Frekwensi Kadar Haemoglobin Ibu Hamil di Desa Seuot
Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar..................... 22
Tabel 3.9 Distribusi Frekwensi Kunjungan ANC di Desa Seuot Baroh
Tabel 3.10. Distribusi Frekwensi Penggunaan Buku KIA selama ibu Hamil di
Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar… 24
Tabel 3.11. Distribusi Frekwensi Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Desa Seuot
Tabel 3.12. Distribusi Frekwensi pengukuran TD saat pemeriksaan kehamilan di
Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar… 26
6
Tabel 3.13. Distribusi Frekwensi keluhan masalah Kesehatan selama hamil di
Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar…..
.......................................................................................................27
Tabel 3.14. Distribusi Frekwensi Imunisasi TT Selama Hamil di Desa Seuot
Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.....................28
Tabel 3.15. Distribusi Frekwensi Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Selama Hamil
di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh
Besar………………………………………………………….….. 29
Tabel 3.16. Distribusi Frekwensi ketersediaan penempelan Stiker P4K di depan
rumah ibu hamil di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri
Kabupaten Aceh Besar……….……………………………….….. 30
Tabel 3.17 Distribusi Frekwensi pantangan makanan pada ibu hamil di Desa
Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar........... 31
Tabel 3.18 Distribusi Frekwensi Jarak Kehamilan di Desa Seuot Baroh
Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.............................. 32
Tabel 3.19 Distribusi Frekwensi Akseptor KB di Desa Seuot Baroh Kecamatan
Tabel 3.20 Distribusi Frekwensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Oleh PUS
di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar….
.......................................................................................................34
Tabel 3.21 Distribusi Frekwensi Riwayat Inisiasi Menyusu Dini di Desa Seuot
Tabel 3.22 Distribusi Frekwensi Pemberian ASI Eksklusif di Desa Seuot Baroh
Tabel 3.23 Distribusi Frekwensi Pemberian MP-ASI di Desa Seuot Baroh
Tabel 3.24 Distribusi Frekwensi imunisasi dasar di Desa Seuot Baroh
Tabel 3.25 Distribusi Frekwensi perkembangan bayi di Desa Seuot Baroh
7
Tabel 3.26 Distribusi Frekwensi perkembangan balita di Desa Seuot Baroh
Tabel 3.27 Distribusi Frekwensi Status Gizi Balita (KMS dari kunjungan
terakhir untuk melihat status gizi akut BB/U BB/TB) Desa Seuot
Tabel 3.28 Distribusi Frekwensi pemberian vit A di Desa Seuot Baroh
8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. POA
Lampiran 2. Satpel
Lampiran 3. Peta Desa Seuot Baroh
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan komunitas merupakan bentuk pelayanan kebidanan
yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kesehatan perempuan dengan
lebih komprehensif. Seorang bidan komunitas diharapkan mampu eningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan perempuan di wilayah
kerjanya, sehingga masyarakat mampu mengenali masalah dan kebutuhan serta
mampu memecahkan masalahnya secara mandiri. Di komunitas, bidan dituntut
mampu memberikan pelayanan yang bersifat individual maupun kelompok.
Terdapat beberapa masalah kebidanan kelompok maupun individual yaitu ibu
hamil yang tidak rutin memeriksakan kehamilannya, bayi yang belum lengkap
imunisasinya, PUS yang tidak menggunakan KB serta Lansia yang menderita
penyakit hipertensi, asam urat dan lain- lain. Besarnya populasi lanjut usia serta
pertumbuhan yang sangat cepat juga menimbulkan berbagai permasalahan,
sehingga lanjut usia perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua sektor
untuk upaya peningkatan kesejahteraan lanjut usia. Salah satu bentuk perhatian
yang serius terhadap lanjut usia adalah terlaksananya pelayanan pada lanjut usia
melalui kelompok (pos pembinaan terpadu/posbindu) yang melibatkan semua
lintas sektor terkait, swasta, LSM dan masyarakat. (Irmayani, 2022)
Imunisasi merupakan salah satu pencegahan kesehatan yang telah
menyelamatkan lebih dari 2,5 juta jiwa setiap tahun dalam mencegah kecacatan
dan morbiditas. Salah satu keberhasilan imunisasi adalah menurunnya kejadian
kasus polio di dunia. Kasus polio dari sekitar 350.000 kasus pada Tahun 1988
turun menjadi 175 kasus pada Tahun 2019 di lebih 125 negara endemik.
Penurunan kasus polio tersebut karena tercapainya imunisasi polio dan
eradikasi global virus polio Tahun 2000 (Sreevatsava et al., 2020).
Imunisasi dasar lengkap bertujuan untuk mencapai kekebalan kelompok
(herd immunity) yaitu suatu kondisi sebagian besar masyarakatnya telah
terlindungi dari suatu penyakit dengan pencapaian imunisasi pada anak.
10
Imunisasi dapat menghindari munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) PD31 di
suatu wilayah dan timbulnya penyakit menular baru pada anak. Pemberian
imunisasi dasar di Indonesia mengalami penurunan sejak Tahun 2019-2020.
Cakupan IDL pada Tahun 2020 menurun menjadi 82,6% dibandingkan dengan
Tahun 2019 sebanyak 93,7%. Cakupan IDL Provinsi Sumatera Barat Tahun
2020 baru mencapai 54,1% dibandingkan dengan provinsi Bali, Nusa Tenggara
Barat dan Jawa Tengah yang sudah melebihi 98%. Provinsi Sumatera Barat
merupakan provinsi dengan pencapaian IDL tiga terendah dari provinsi yang
lain di Indonesia. Cakupan imunisasi yang rendah dan tidak merata dapat
menyebabkan timbulnya akumulasi populasi rentan yang tidak kebal terhadap
PD31 (Widyawati, 2021).
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program penting dalam
upaya mengatur pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih baik
bagi individu dan pasangan dalam memilih jumlah anak yang diinginkan serta
jarak kelahiran yang tepat sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi keluarga.
Dengan KB, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi dan layanan
kesehatan reproduksi yang komprehensif, termasuk akses terhadap metode
kontrasepsi yang aman dan efektif. Selain itu, KB juga berperan dalam
mengurangi angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan kesempatan bagi
perempuan untuk mengembangkan potensi diri melalui pendidikan dan peluang
kerja. (Permatasari et al., 2022)
Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penduduk terbanyak,
sehingga pemerintah membuat program untuk melakukan penanggulanan agar
tidak terdapat bencana yaitu dengan program keluarga berencana untuk
menekan pertumbuhan penduduk agar sesuai dengan daya dukung lingkungan
serta upaya peningkatan kesehatan reproduksi seperti mengatur jarak kehamilan
selanjutnya. Keluarga berencana termasuk dalam salah satu pilar dari
Sustainable Developmen Goals (SDGs) yaitu pembangunan yang bertujuan
dapat berkelanjutaan yang disetuji oleh beberapa negara yang bergabung dalam
Peserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015. Program keluarga berencana yang
11
tercantum dalam pilar ke tiga point tertjuh yang dapat menjamin pengaksesean
secara universal terhadap layanan kesehatan reproduksu, yang termaasuk dalam
keluarga berencana, informasi pendidikan, dan intergrasi dalam kesehatan
reprokdujsi ke dalam strategi program nasional (Widiyastuti et al., 2022)
ASI mengandung gizi tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi,
bahkan World Health Organization (WHO) merekomendasikan bayi untuk
mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Namun ternyata, capaian ASI
eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan. Data Badan
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 masih menunjukkan rata-rata angka
pemberian ASI eksklusif di dunia baru berkisar 38 persen. Di Indonesia
meskipun sejumlah besar perempuan (96%) menyusui anak mereka dalam
kehidupan mereka, hanya 42% dari bayi yang berusia di bawah 6 bulan yang
mendapatkan ASI eksklusif. Pada saat anak-anak mendekati ulang tahunnya
yang ke dua, hanya 55% yang masih diberi ASI. (Charlick et al. (2019).
Pemberian ASI eksklusif adalah salah satu teknik penting untuk
mengurangi angka kematian anak yang telah disarankan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Menyusui tertentu dicirikan sebagai pemberian
asupan makanan kepada bayi sejak kelahiran utama hingga sekitar setengah
tahun tanpa makanan atau minuman tambahan. Penelitian telah menunjukkan
bahwa anak-anak yang tidak disusui selama kurang dari setengah tahun, 3.5 kali
berisiko menderita penyakit pernapasan dan beberapa kali berisiko terkena
infeksi saluran pencernaan seperti lari, dan 1,5 kali mengalami kelebihan berat
badan selama masa remaja. Data WHO pada tahun 2019 menunjukkan bahwa
jumlah pemberian ASI eksklusif di dunia meningkat dari 38% di Indonesia saja,
sebagian besar wanita (96%) menyusui a ui anak mereka, hingga 68% bayi di
atas usia 6 bulan yang mengetahui cara memilih menyusui. Di satu negara, Iran,
tidak tepat jika dikatakan bahwa 75.000 penduduk perempuan hingga 27% ibu
yang kembali bekerja berhenti menyusui. Ibu yang kembali bekerja perlu
mendapat dukungan dalam pemberian ASI eksklusif (Charlick et al. (2019).
12
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Tujuan praktik kebidanan komunitas: Setelah melaksanakan Praktek
Kebidanan Komunitas mahasiswa diharapkan mendapatkan
pengalaman yang nyata dimasyarakat dalam memberikan pelayanan
kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktek kebidanan komunitas mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pendekatan edukatif dalam pelayanan kebidanan
komunitas.
b. Melaksanakan pengawasan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas
diposyandu, polindes, dan dirumah.
c. Melaksanakan imunisasi pada ibu hamil, bayi dan balita dibawah
bimbingan bidan desa
d. Melaksanakan pelayanan kontrasepsi dengan bantuan bidan desa.
e. Melakukan pengawasan tumbuh kembang bayi dan anak balita.
f. Melakukan pembinaan kader dan dukun di wilayah kerjanya.
g. Melakukan rujukan pada kegawadaruratan ibu dan anak.
C. Manfaat
1. Bagi keluarga
Sebagai pengalaman dan wawasan bagi keluarga dalam mengetahui status
Kesehatan keluarga, terutama ibu dan anak, sehingga dapat mencegah dan
mengatasi masalah Kesehatan keluarga.
2. Bagi Masyarakat
Untuk mengetahui status Kesehatan Masyarakat di Desa Seuot Baroh
sehingga dapat mencegah dan mengatasi masalah tersebut.
3. Bagi institusi Pendidikan
Sebagai pengalaman dan Pengajaran untuk mahasiswa dalam berinteraksi
dengan masyarakat dan penerapan ilmu Asuhan Kebidanan Komunitas
dalam lingkungan masyarakat.
13
BAB II
HASIL DAN KEGIATAN
A. Data Geografi
Desa : Seuot Baroh
Kecamatan : Indrapuri
Kabupaten : Aceh Besar
1. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Cureh dan Lheu
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Sihom Cot
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sinyeu dan Pasar Indrapuri
4. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Seuot Tunong
Gampong seuot baroh terbagi atas 5 Dusun, yaitu:
1. Dusun Ujung Baroh
2. Dusun Ujung Blang
3. Dusun Meunasah Tuha
4. Dusun Padang Jreu
5. Dusun Suka Damai
B. Data demografi
1. Jumlah KK : 236 KK
2. Jumlah Penduduk : 811 Jiwa
3. Jumlah Perempuan : 408 Jiwa
4. Jumlah Laki-laki : 403 Jiwa
5. Jumlah Remaja Putri : 198 Jiwa
6. Jumlah Ibu hamil : 6 Jiwa
7. Jumlah Ibu nifas : 0 Jiwa
8. Jumlah Bayi : 11 Jiwa
9. Jumlah Balita : 65 Jiwa
10. Jumlah Akseptor KB : 76 Jiwa
11. Jumlah PUS : 101 Jiwa
14
C. Hasil Pendataan
Tabel 1: Distribusi Frekuensi Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
dan Jenis Kelamin di Desa Seuot Baroh Kecamatan
Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun 2023
Jumlah Penduduk
Total
No Umur Laki- Laki Perempuan
F % F % f %
1 0-11 Bulan 8 1.99 3 0.74 11 2.72
2 1-5 Tahun 35 8.68 19 4.66 54 13.34
3 6-11 Tahun 49 12.16 47 11.52 96 23.68
4 12-24 Tahun 82 20.35 100 24.51 182 44.86
6 25-45 Tahun 116 28.78 116 28.43 232 57.22
10 >45 Tahun 113 28.04 123 30.15 236 58.19
Total 403 100 408 100 811 200
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di gampong seuot baroh lebih banyak
perempuan dibanding laki-laki yaitu perempuan 408 dan laki-laki 403, jumlah
penduduk berdasarkan kelompok umur lebih banyak usia >45 tahun.
Tabel 2: Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Penduduk di Desa

Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2023
15
Jumlah
No Tingkat pendidikan
F %
1 Tidak/Belum Pernah Sekolah 110 14.01
3 SD/MI 185 23.57
4 SLTP/MTS 166 21.15
5 SLTA/MA 232 29.55
6 Akad/ PT 92 11.72
Total 785 100
Tingkat pendidikan penduduk di gampong Seuot Baroh paling banyak

adalah tingkat SLTA/SMA yaitu sebanyak 79 Org (29,5%).
16
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di Desa Seuot
Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun 2023
Jumlah
No Jenis Pekerjaan
f %
1 PNS/TNI/Polri 5 2.1
2 Swasta 11 4.7
3 Wiraswasta 86 36.4
4 IRT 13 5.5
6 Petani/Nelayan 121 51.3
Total 236 100.0
Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga di gampong Seuot Baroh mayoritas adalah

Petani/Nelayan yaitu 121 Orang (51, 3%).
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil di Desa Seuot Baroh

Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun 2023
Jumlah
No Usia ibu hamil
f %
1 < 20 Tahun 0 -
2 20-35 Tahun 5 83.3
3 > 35 Tahun 1 16.7
Total 6 100.0
Frekuensi usia ibu hamil di gampong Seuot Baroh adalah usia 20-35 tahun
yaitu 5 orang (83,3%).
17
Tabel 5: Distribusi Frekuensi paritas di Desa Seuot Baroh Kecamatan
Jumlah
No Paritas
F %
1 1 (Primigravida) 2 50.0
2 2-4 (Multigravida) 3 25.0
3 >4 Grandemultigravida 1 16,7
Total 6 100.0
Paritas di gampong Seuot Baroh terdapat 2 orang (50%) Primigravida, 1

orang (25%), Multigravida, 1 orang (25%) Grandemultipara.
Tabel 6: Distribusi Frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan usia di Desa

Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun
2023
Jumlah
No Usia Kehamilan
f %
1 Trimester 1 1 16.7
Total 6 100.0
18
Jumlah ibu hamil berdasarkan usia di gampong Seuot
Baroh terdapat 1 orang (16,7%) di trimester 1, 2 orang (33, 3%) di
trimester 2, dan 3 orang (50%) di trimester 3.
Tabel 7: Distribusi Frekuensi Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil

berdasarkan pemeriksaan Lila di Desa Seuot Baroh Kecamatan
Jumlah
No Lila Ibu Hamil
f %
1 < 23,5 2 33.3
2 ≥ 23.5 4 66.7
Total 6 100.0
Frekuensi LILA pada ibu hamil terdapat 2 orang (33, 3%) yang <23, 5
dan 4 orang (66, 7%) yang >23, 5.
Tabel 8: Distribusi Frekuensi jumlah ibu hamil yang mengalami anemia

berdasarkan kadar HB ibu hamil di Desa Seuot Baroh Kecamatan
Jumlah
No Status Anemia
f %
1 Tidak Anemia/Normal 4 66.7
2 Anemia Ringan 2 33.3
3 Anemia Sedang 0 -
4 Anemia Berat 0 -
5 Tidak Dilakukan Pemeriksaan 0 -
Total 19 6 100.0
Frekuensi Anemia pada ibu hamil terdapat 4 orang (66, 7%) yang tidak
anemia, dan 2 orang (33,3%) yang anemia ringan.
Tabel 9: Distribusi Frekuensi Kunjungan ANC di Desa Seuot Baroh

Jumlah
No Kunjungan ANC
F %
1 K1 4 36.4
2 K2 4 36.4
3 K3 1 9.1
4 K4 1 9.1
5 K5 0 -
6 K6 1 9.1
Total 11 100.0
Frekuensi Anc pada ibu hamil terdapat 4 orang (36, 4%) yang sudah
melakukan K1, terdapat 4 orang (36,4%) yang sudah melakukan K2, terdapat 1
orang ( 9,1% ) yang sudah melakukan K3, terdapat 1 orang ( 9,1% ), yang sudah
melakukan K4, terdapat 1 orang ( 9,1% ) yang sudah melakukan K5, dan untuk
K6 belum ada dilakukan kunjungan.
Tabel 10: Distribusi Frekuensi Kepemilikan Buku KIA di Desa Seuot Baroh
Jumlah
Kepemilikan Buku KIA
No f %
1 Ada 6 100.0
2 Tidak Ada 0 -
Total 6 100.0
20
Frekuensi kepemilikan buku KIA pada ibu hamil terdapat 6 orang (100%)
yang memiliki buku KIA
Tabel 11: Distribusi Frekuensi Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Desa

2023
Jumlah
No Tempat Pemeriksaan Kehamilan
f %
1 Posyandu 1 8.3
2 Polindes 1 8.3
3 Puskesmas 5 41.7
4 Klinik Bersalin 2 16.7
5 Rumah Sakit 3 25.0
Total 12 100.0
Frekuensi tempat pemeriksaan pada ibu hamil terdapat 1 orang (8,3%)

yang tempat pemeriksaan kehamilannya di posyandu, terdapat 1 orang ( 8,3% )
yang tempat pemeriksaan kehamilannya di polindes, terdapat 5 orang ( 41,7% )
yang tempat pemeriksaan kehamilannya di puskesmas, terdapat 2 orang ( 16,7% )
yang tempat pemeriksaan kehamilannya di klinik bersalin, dan terdapat 3 orang
(25,0%) yang tempat pemeriksaan kehamilannya di rumah sakit.
21
Tabel 12: Distribusi Frekuensi Pengukuran Tekanan Darah saat pemeriksaan
kehamilan di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten
Aceh Besar Tahun 2023
Jumlah
No Pengukuran TD
f %
1 Normal (120/80 mmHg) 3 50.0
2 Hipertensi (140/90 mmHg) 0 -
3 Hipotensi (90/80 mmHg) 3 50.0
Total 6 100.0
Frekuensi pengukuran tekanan darah pada ibu hamil terdapat 3 orang (50%) yang
tekanan darahnya 120/80 mmHg, terdapat 3 orang (50%) yang tekanan darhnya
90/80 mmHg
Tabel 13: Distribusi Frekuensi Keluhan Masalah Kesehatan selama hamil di

Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2023
Ibu Hamil yang mempunyai keluhan Jumlah

No
kesehatan selama hamil f %
1 Mual 3 17.6
2 Muntah 2 11.8
3 Pusing 2 11.8
4 Kejang 0 -
5 Sesak 0 -
6 Oedema 0 -
7 Kaki Kram 3 17.6
8 Kaki Kesemutan 3 17.6
22
9 Keputihan 3 17.6
10 Perdarahan 0 -
11 Mata Berkunang 0 -
12 Lain-lain 0 -
Total 17 100.0
Frekuensi keluhan masalah pada ibu hamil terdapat 3 orang (18,8%) ibu hamil
yang mual, terdapat 2 orang ( 12,5% ) ibu hamil yang mual, terdapat 2 orang
( 12,5% ) ibu hamil yang pusing, tidak terdapat ( 0% ) ibu hamil yang kejang,
tidak terdapat ( 0% ) ibu hamil yang sesak, tidak terdapat ( 0% ) ibu hamil yang
odema, terdapat 3 orang ( 18,8% ) ibu hamil yang kakinya kram, terdapat 3 0rang
( 18,8% ) ibu hamil yang kakinya kesemutan, terdapat 3 orang ( 18,8% ) ibu hamil
yang keputihan, tidak terdapat ( 0% ) ibu hamil yang pendarahan, tidak terdapat
( 0% ) ibu hamil yang matanya berkunang, tidak terdapat ( 0% ) ibu hamil dengan
keluhan lain.
Tabel 14: Distribusi Frekuensi Imunisasi TT Selama Hamil di Desa Seuot
Jumlah
No Imunisasi TT
f %
1 Tidak pernah 2 33.3
2 TT1 1 16.7
3 TT2 2 33.3
4 > TT2 1 16.7
Total 6 100.0
23
Frekuensi imunisasi TT pada ibu hamil terdapat 2 orang (33,3%) yang tidak
pernah imunisasi TT, terdapat 1 orang ( 16,7% ) yang imunisasi TT1, terdapat 2
orang ( 33,3% ) yang imunisasi TT2, dan terdapat 1 orang ( 16,7% ) yang
imunisasi TT lebih dari 2 kali.
Tabel 15: Distribusi Frekuensi Kepatuhan Konsumsi Tablet FE di Desa Seuot

Jumlah
No Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi
F %
1 Patuh 3 50.0
2 Tidak Patuh 3 50.0
Total 6 100.0
Frekuensi imunisasi kepatuhan minum tablet fe ibu hamil terdapat 3 orang (50%)
yang patuh untuk meminum tablet fe, terdapat 2 orang ( 50% ) yang tidak patuh
untuk meminum tablet fe.
Tabel 16: Distribusi Frekuensi Ketersediaan Penampilan stiker P4k didepan

rumah ibu hamil di Desa Seuot Baroh Kecamatan Indrapuri
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2023
Jumlah
No Penempelan Stiker P4K
F %
1 Ada 0 -
2 Tidak Ada 6 100.0
Total 6 100.0
Frekuensi ketersediaan penempelan stiker p4k di depan rumah ibu hamil adalah
0% dan yang tidak menempelkan stiker p4k adalah 100%
24
Tabel 17: Distribusi Frekuensi Pantangan Makan pada ibu hamil di Desa
2023
Jumlah
No Pantangan Makan pada Ibu Hamil
F %
1 Ada 1 16.7
2 Tidak Ada 5 83.3
Total 6 100.0
Frekuensi pantangan makanan pada ibu hamil terdapat 1 orang (16,7 %) yang ada
pantangan makanan dan 5 orang (83, 3%) yang tida ada pantangan makanan
selama hamil.
Tabel 18: Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan di Desa Seuot Baroh

Jumlah
No Jarak Kehamilam
f %
1 < 2 Tahun 0 -
2 2-4 Tahun 2 50,0
3 > 5 Tahun 2 50,0
Total 4 100,0
Frekuensi jarak kehamilan pada usia <2 tahun tidak ada, jarak pada usia 2-4 tahun
berjumlah 2 orang (50%) dan jarak >5 tahun berjumlah 2 orang (50%).
Tabel 19: Distribusi Frekuensi penggunaan alat kontrasepsi di Desa Seuot
25
Jumlah
No Penggunaan Alat Kontrasepsi
f %
1 Akseptor KB 76 74.5
2 Non Akseptor KB 26 25.5
Total 102 100.0
Frekuensi penggunaan alat kontrasepsi berjumlah 75 orang (74, 3%) dan yang
tidak menggunakan alat kontrasepsi alah 26 orang (25, 7%).
Tabel 20: Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi pilihan di Desa Seuot Baroh
Jumlah
No Penggunaan Alat Kontrasepsi
F %
1 Kondom 3 4.0
2 Pil 12 16.0
3 Suntikan 42 56.0
4 AKBK/ Implan 1 1.3
5 AKDR/IUD 12 16.0
6 Sterilisasi (MOW/MOP) 5 6.7
7 Tradisional - -
Total 75 100.0
Frekuensi penggunaan jenis alat kontrasepsi pilihan yang memakai kondom

berjumlah 4%, pil 16%, suntikan 42%, implant 1%, IUD 12%, steril 6,7%,
tradisional 0%.
26
Tabel 21: Distribusi Frekuensi Riwayat Inisiasi Menyusu Dini di Desa Seuot
Jumlah
No Riwayat IMD
f %
1 IMD 4 36.4
2 Tidak IMD 7 63.6
Total 11 100.0
Frekuensi inisiasi menyusui dini terdapat 64% yang tidak melakukan IMD dan
hanya 36% yang hanya melakukan IMD
Tabel 22: Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif di Desa Seuot Baroh
Jumlah
No Pemberian ASI Eksklusif
F %
1 Proses ASI Ekslusif 2 22.22
2 ASI Eksklusif 7 77.8
3 Tidak ASI Eksklusif 2 22.2
Total 9 100.0
Frekuensi pemberian ASI eksklusif adalah 22,2% yang dalam proses ASI
eksklusif, 77, 8% yang menerapkan ASI eksklusif, dan 22, 2% yang tidak
menerapkan ASI eksklusif.
27
Tabel 23: Distribusi Frekuensi Pemberian MP-ASI di Desa Seuot Baroh
Jumlah
No Pemberian MP-ASI
f %
1 < 6 Bulan 2 22.2
2 > 6 Bulan 7 77.8
Total 9 100.0
Frekuensi pemberikan MPASI terdapat 22, 2% anak yang diberikan makanan

pendamping asi <6 bulan dan 77, 8% anak yang diberikan makanan pendamping
asi setelah 6 bulan.
Tabel 24: Distribusi Frekuensi Imunisasi Dasar di Desa Seuot Baroh

Jumlah
No Imunisasi Dasar
f %
1 lengkap sesuai umur 1 9.09
2 Lengkap 0 -
3 Tidak Lengkap 10 90.9
Total 11 100.0
Frekuensi pemberian imunisasi dasar yang lengkap sesuai umur hanya 9,09%,
yang lengkap tidak ada, dan yang tidak lengkap 90, 9%.
28
Tabel 25: Distribusi Frekuensi Perkembangan Bayi di Desa Seuot Baroh
Jumlah
No Tumbuh Kembang Bayi
F %
1 Sesuai Usia 11 100.0
2 Tidak Sesuai 0 -
Total 11 100.0
Frekuensi perkembangan bayi berjumlah 100% sesuai dengan usianya.
Tabel 26: Distribusi Frekuensi Perkembangn Balita di Desa Seuot Baroh

Jumlah
No Tumbuh kembang Balita
f %
1 Sesuai Usia 65 100.0
2 Tidak Sesuai 0 -
Total 65 100.0
Frekuensi perkembangan balita berjumlah 100% sesuai dengan usianya.
Tabel 27: Distribusi Frekuensi Pertumbuhan Status Gizi Balita di Desa Seuot
Jumlah
No. Indikator Status Gizi
f %
1 BB/TB Gizi Buruk 0 -
Gizi 3 4.6
Kurang
29
Gizi Baik 61 93.8
Gizi Lebih 1 1.5
Total 65 100.0
Sangat
Pendek 0 -
2 TB/U Pendek 7 10.8
Normal 58 89.2
Total 65 100.0
Sangat
Kurus 0 -
Kurus 13 20.00
3 BB/U
Normal 51 78.46
Gemuk 1 1.54
Total 65 100
Frekuensi pertumbuhan status gizi balita tidak terdapat gizi buruk (0%), gizi
kurang berjumlah 4,6%, gizi baik 93, 8%, gizi lebih 1,5%. Sangat pendek 0%,
pendek 10,8%, normal 89,2%, sangat kurus 0%, kurus 20%, normal 78,4%,
gemil 1,5%.
Tabel 28: Distribusi Frekuensi Pemberian Vitamin A di Desa Seuot Baroh

No Pemberian Vitamin A Jumlah
30
f %
1 Ada 61 100.0
2 Tidak Ada 0 -
Total 61 100.0
Frekuensi pemberian vitamin A berjumlah 100%.
31
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
1. IBU TIDAK BER KB
N KRITERIA SCORE BOBOT PEMBENARAN

o
1 Sifat Masalah 2 1 Ibu yang tidak

menggunakan alat
Skala : 2/3x1=
kontrasepsi dan mempunyai
Ancaman Kesehatan 2/3 anak terlalu banyak
kemungkinan akan
menyebabkan kesehatan Ibu
yang sedang hamil atau
pasca persalinan tergangu
dikarenakan alat reproduksi
belum sembuh sempurna.
Terlalu sering melahirkan
bisa memberi dampak buruk
bagi seorang ibu sehingga
resiko kematian menjadi
lebih meningkat. Jumlah
anak yang meningkat dan
tidak dibatasi maka
diperkirakan dapat
meningkatkan Presentase
komplikasi.
2 Kemungkinan Masalah 1 2 Masih adanya pro dan

kontra dari segi keyakinan
Dapat Diubah : 1/2x2=1
yang dianut masyarakat
Skala : bahwasanya mereka yakin
semakin banyak anak
Sebagian
semakin banyak rezeki
32
tanpa mempertimbangkan
kesehatan ibu dan
keselamatan ibu.
3 Potensi Masalah Dapat 2 1  Dapat ditanganin
1/2X2=1 dengan memberikan

Dicegah
penyuluhan
Skala : mengenai manfaat
menggunakan
Cukup
kontrasepsi, cara
penggunaan, dan
macam-macam alat
kontrasepsi.
 Melakukan
pemasangan dan
pemberian alat
kontrasepsi secara
gratis secara
serentak di desa
dengan bekerja sama
dengan puskesmas
dan dinas Kesehatan.
BAYI TIDAK IMUNISASI
N KRITERIA SCORE BOBOT PEMBENARAN

o
1 Sifat Masalah 2 1 Imunisasi sangat diperlukan

untuk bayi jika bayi tidak di
Skala : 2/3x1=2/3
imunisasi dapat mengakibatkan
Ancaman ancaman kesehatan atau
33
Kesehatan menghindari penyakit infeksi
berbahaya dan imunisasi dapat
meningkatkan kekebalan tubuh
dan memberikan perlindungan
terhadap penyakit yang dapat di
cegah
2 Kemungkinan 1 2 Kurangnya pengetahuan tentang

Masalah imunisasi, dan juga
1/2x2=1
kepercayaan orang awam
Dapat Diubah :
tentang imunisasi , bahwa
Skala : berfikir imunisasi tersebut
berbahaya bagi bsyinya.
Sebagian
3 Potensi Masalah 3 1 Masalah ini dapat di cegah

Dapat 3/3x1=1 dengan cara penyuluhan betapa
pentingnya imunisasi, manfaat
Dicegah
dari imunisasi. tetapi masih ada
Skala : masyarakat yang tetap memilih
untuk tidak imunisasi walaupun
Cukup
sudah tau manfaat imunisasi
karena takut bayinya demam
tinggi setelah imunisasi.
4 Menonjolkan 2 1 Masalah ini harus segera

Masalah 2/2x1= 1 ditangani karena jika tidak
segera ditangini semakin
Skala :
banyak bayi mudah terjangkit
Masalah Berat penyakit seperti
Harus Segera Di campak,hepatitis B, dan polio
Tanganin. yang sedang marak di aceh serta
penyakit lainya yang dapat
34
dicegah dengan imunisasi.
Jumlah 7 3
1/3
IBU HAMIL DENGAN KEK
35
NO KRITERIA SKORE BOBOT PEMBENARAN
1 Sifat Masalah 2 2/3 x 1=2/3 KEK pada ibu hamil dapat

mempengaruhi proses
Skala :
pertumbuhan janin dan dapat
Ancaman menimbulkan keguguran, bayi
Kesehatan lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada
bayi, afiksia intra partum (mati
dalam kandungan) dan lahir
dengan berat badan lahir rendah
bahkan kemudian hari dapat
membuat bayi stunting
2 Kemungkinan 1 1/2x2=1 Kemungkinan masalah KEK

dapat diubah dan dapat
Masalah Dapat Di
diperbaiki melalui penyuluhan
Ubah
namun keberhasilan sendiri
Skala : tergantung pada individu
tersebut.
Sebagian
3 Potensi Masalah 2 2/3x1=2/3 KEK terjadikarena pengetahuan

Dapat Dicegah dari setiap individu, sehingga
jika ibu mengetahui dengan
Skala :
jelas dampak dari KEK sendiri
Cukup sangat berbahaya bagi tubuh
dan janin maka kemungkinan
besar potensi masalah ini dapat
di cegah.
4 Menonjolnya 2 2/2x1=1 Ibu hamil dengan KEK dapat

Masalah menyebabkan berbagai macam
masalah terhadap dirinyadan
Skala :
janin seperti ibu akan anemia
Masalah Berat dan bayi akan lahir dengan
Harus Segera berat badan lahir rendah bahkan
Ditangani prematur
36
Jumlah 7 3
1/3
ASI EKSKLUSIF
NO KRITERIA SCORE BOBOT PEMBENARAN
1. SIFAT 1 Bayi yang tidak mendapatakan
MASALAH ASI ekslusif rentan terhadap
penyakit dan infeksi.
Skala:
Tidak/Kurang sehat 2 2/3 x 1 = 2/3
Ancaman
kesehatan
Sejahtera/ kritis
2. KEMUNGKINAN 2 Karena masih terdapat
MASALAH keyakinan bayi menangis
DAPAT DIUBAH, selalu karena lapar dan bisa
tenang jika diberika MPASI
Skala: serta minimnya pengetahuan
Mudah 1 1/2x2 =1 tentang pentingnya asi
Sebagian eksklusif.
Tidak ada
3. POTENSI 1 Dapat ditangani dengan
MASALAH memberikan penyuluhan
DAPAT pentingnya ASI Ekslusif bagi
DICEGAH bayi sampai usia 6 bulan.
2 2/3x 1 = 2/3
Skala:
Tinggi
Cukup
Rendah
4. MENONJOLNYA 1 Bayi rentan terhadap sakit dan
MASALAH menurunnya status gizi bisa
meningkatkan resiko terjadinya
Skala: 2 banyak masalah kesehata
Masalah berat 2/2 x 1 =1 seperti: diare, mual dan
harus segera muntah, berat badan tidak
ditangani bertambah, gizi buruk dan
Ada masalah tapi bukan tidak mungkin bisa
tidak perlu segera mengakibatkan kematian pada
di tangani anak karena bayi belum
Tidak ada masalah mampu memproduksi enzim
dapat dirasakan untuk mencerna makanan
selain asi serta ukuran lambung
yang masih begitu kecil Ketika
usianya baru >6 bulan
membuatnya tidak bisa
menerima makanan apapun
selain asi.
37
Jumlah 7 3 1/3
IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

1. SIFAT MASALAH 1 Sifat masalah merupakan
ancaman kesehatan karena
Skala: dengan kehamilan anemia
Tidak/Kurang sehat mempengaruhi keselamatan
Ancaman kesehatan 2 2/3 x 1 = 2/3 ibu dan bayi , risiko
Sejahtera/ kritis keguguran, lahir mati,
prematur prematuritas, berat
bayi lahir rendah serta pada
bayi dalam kandungan dapat
mengalami ganggun
pertumbuhan dan
perkembangan, anak
menjadi kurang cerdas dan
stunting.
2. KEMUNGKINAN 2 Kemungkinan masalah
MASALAH DAPAT dapat di ubah sebagian
DIUBAH, karena Masih ada Ibu hamil
yang menganggap tablet fe
Skala: tidak penting selama hamil,
Mudah 1 1/2x2 =1 lupa untuk minum tablet
Sebagian tambah darah dan cara
Tidak ada meminum tablet fe yang
belum tepat sehingga
membuat ibu mual dan
malas untuk minum tablet
fe, kurang nya asupan gizi
saat hamil dan pantangan
makanan pada ibu hamil.
3. POTENSI 1 Masalah ibu hamil dengan
MASALAH anemia dapat dicegah
DAPAT DICEGAH dengan KIE dan penyuluhan
pada ibu mengenai gizi ibu
Skala: 2 2/3x 1 = 2/3 hamil , untuk meningkat kan
Tinggi kadar hemoglobil. Dan
Cukup lakukan PMT pada bagi ibu
Rendah hamil.
4. 1 Kehamilan dengan anemia
Skala: dan risiko tinggi pada ibu
Masalah berat harus hamil harus ditangani
segera ditangani 2 karena dapat mempengaruhi
Ada masalah tapi 2/2 x 1 =1 keselamatan ibu dan bayi.
38
tidak perlu segera di
tangani
Tidak ada masalah
dapat dirasakan
Jumlah 7 3 1/3
IBU HAMIL DENGAN RESIKO TINGGI

1. SIFAT MASALAH 1 Ibu hamil dengan umur > 35
tahun,dan kelahiran lebih dari 3
Skala: menjadi kehamilan yang sangat
Tidak/Kurang sehat beresiko.
Ancaman kesehatan 2 2/3 x 1 =
Sejahtera/ kritis 2/3
2. KEMUNGKINAN 2 Masih adanya pro dan kontra

MASALAH DAPAT dari keyakinan yang
DIUBAH, dikarenakan masyarakat untuk
melakukan program keluarga
Skala: berencana atau memakai KB
Mudah 1 1/2x2 =1 segera pasca persalinan karena
Sebagian ingin mempunyai anak lebih
Tidak ada banyak selagi masih muda dan
kurangnya Informasi yang ibu
peroleh mengenai kesehatan
pada masa kehamilan dan cara
mengatur jarak anak yang
tepat.
3. POTENSI 1 Dapat ditangani dengan cara
MASALAH memberikan penyuluhan
DAPAT DICEGAH tentang apa saja yang menjadi
sebab kehamilan beresiko.
Skala: 2 2/3x 1 = 2/3
Tinggi
Cukup
Rendah
4. MENONJOLNYA 1 Kehamilan resiko tinggi
MASALAH mampu menambah AKI dan
AKB.
Skala: 2
Masalah berat harus 2/2 x 1 =1
segera ditangani
Ada masalah tapi
tidak perlu segera di
tangani
39
Tidak ada masalah
dapat dirasakan
Jumlah 7 3 1/3
40
BAB III
PEMBAHASAN
A. IMUNISASI
1. Pengertian imunisasi
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk membentuk atau
meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit
sehingga dapat terhindar dari penyakit tertentu atau jika seseorang
terkena penyakit tersebut dampaknya tidak terlalu buruk. Imunisasi
dilakukan melalui pemberian vaksin. Vaksin sendiri merupakan suatu
produk biologis yang dibuat dari mikroorganisme yang sudah mati, atau
yang dilemahkan dan jika diberikan pada tubuh seseorang dapat
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
(Nosi delianati, 2023)
2. Tujuan dan mamfaat imunisasi
Tujuan pemberian imunisasi khususnya bagi anak adalah
menjadikan anak kebal terhadap suatu penyakit atau mencegah anak
terjangkit penyakit tertentu. Selain itu, melalui pemberian imunisasi
diharapkan dapat menekan angka morbiditas dan mortalitas serta
menuurunkan kecacatan karena suatu penyakit tertentu.
Menurut nosi delianati (2023), Pemberian imunisasi memiliki
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan kita. Manfaat utama
pemberian imunisasi diantaranya yaitu:
1. Mengurangi atau menurunkan angka kejadian penyakit, kecacatan
serta kematian yang disebabkan oleh penyakit- penyakit infeksi yang
dapat dicegah dengan imunisasi.
2. Memberikan perlindungan bagi individu atau komunitas, khususnya
dari penyakit menular berbahaya yang dapat ditularkan dari manusia
kepada manusia lainnya.
3. Mencegah epidemi penyakit pada dimasa mendatang atau pada
generasi selanjutnya.
41
4. Mengemat biaya kesehatan masyarakat, karena angka kejadian
penyakit tertentu yang dapat dicegah oleh imunisasi telah menurun
maka pembiayaan pengobatan penyakit tersebut juga berkurang.
B. Jenis-jenis imunisasi
Menurut Agloocon (2019), ada beberapa macam imunisasi antara lain,
yaitu:
a. Imunisasi aktif
Imunisasi aktif merupakan metode yang paling umum digunakan
dalam program imunisasi. Pada imunisasi aktif, antigen yang berasal
dari mikroba yang dilemahkan atau mati dimasukkan ke dalam tubuh
untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan merangsang produksi
antibodi yang spesifik terhadap mikroba tersebut. Dalam proses ini,
tubuh akan mengalami proses infeksi buatan, tetapi tidak sampai terjadi
penyakit.
Vaksinasi polio dan campak adalah contoh imunisasi aktif. Vaksin
polio mengandung virus polio yang dilemahkan atau mati, sedangkan
vaksin campak mengandung virus campak yang dilemahkan.
Dalam imunisasi aktif, tubuh akan membentuk memori imunologi
terhadap antigen tertentu sehingga jika terpapar kembali oleh mikroba
tersebut di kemudian hari, tubuh dapat segera mengenali dan melawan
mikroba tersebut dengan lebih efektif. Ini memberikan perlindungan
jangka panjang terhadap penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.
b. Imunisasi pasif
Imunisasi pasif adalah suatu teknik pencegahan infeksi yang
dilakukan dengan memberikan zat imunoglobulin yang telah diambil
dari plasma manusia atau binatang kepada seseorang untuk
meningkatkan kekebalan tubuhnya. Metode ini digunakan ketika
seseorang telah terpapar mikroba tertentu dan membutuhkan
perlindungan instan. Salah satu contoh pemberian imunisasi pasif
42
adalah pemberian Anti Tetanus Serum (ATS) pada korban kecelakaan
yang terluka dan belum mendapatkan vaksinasi tetanus.
B. KELUARGA BERENCANA (KB)

a. Pengertian KB
Keluarga berencana (KB) merupakan suatu usaha suami istri
untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Usaha yang
dimaksud termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan
perencanaan keluarga. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti
'mencegah' atau 'melawan' dan konsepsi yang berarti pertemuan antara
sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang
dengan sel sperma tersebut. Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu
cara kontrasepsi sederhana dan cara kontrasepsi modern. (Najulah L,
2022)
b. Manfaat KB
Menurut Najulah L (2022), mamfaat KB antara lain sebagai
berikut :
1. Aman artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat bila di
gunakan.
2. Berdaya guna, artinya bila digunakan sesuai aturan akan dapat
mencegah kehamilan.
3. Dapat diterima bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh
lingkungan budaya masyarakat.
4. Terjangkau.
5. Bila metode tersebut dihentikan penggunaanya, klien akan segera
kembali kesuburannya, kecuali kontap.
c. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pelayanan KB
Menurut Najulah L (2022), Faktor yang harus dipertimbangkan
dalam pelayanan KB yaitu :
43
4. Status Kesehatan
5. Efek samping potensial
6. Konsekuensi kegagalan
7. Besar keluarga yang direncanakan
8. Persetujuan pasangan
9. Norma budaya lingkungan dan orang tua
d. Tujuan Program KB
Menurut Najulah L (2022), tujuan program KB antara lain yaitu :
1. Tujuan umum: meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam
rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertumbuhan penduduk.
2. Tujuan khusus: meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan
kesehatan keluarga berencana dengan cara pengaturan jarak
kelahiran.
e. Sasaran Program KB
Sasaran utama dari pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur
(PUS). Pelayanan KB diberikan di berbagai unit pelayanan baik oleh
pemerintah maupun swasta dari tingkat desa hingga tingkat kota dengan
kompetensi yang sangat bervariasi. Pemberi pelayanan KB antara lain
adalah Rumah Sakit, Puskesmas, Dokter Praktek Swasta, Bidan Praktek
Swasta dan Bidan Desa. (Najulah L, 2022)
C. ASI EKSLUSIF
Hasil Pendataan yang dilakukan di Desa seuot baroh Kabupaten
Aceh Besar pada tanggal 5 dan 8 Oktober 2023 terdapat 2 bayi yang
tidak diberikan ASI Ekslusif. Menurut data yang diperoleh bayi yang
tidak mendapatkan ASI Ekslusif disebabkan ibu nya mengeluh bayinya
rewel, menangis dan menganggap bayinya lapar.
44
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa
tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air
putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu,
biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin dan obat (Safitri &
Puspitasari, 2019)
Manfaat ASI bagi bayi adalah nutrisi, ASI merupakan sumber gizi
yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan
dengan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling
sempurna, baik kualitas dan kuantitasnya. Dengan tata laksana menyusui
yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi
kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan,
bayi harus mulai diberikan makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan
sampai usia 2 tahun atau lebih. Selain itu ASI juga bermafaat bagi ibu yaitu
dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, dapat mengurangi
terjadinya kanker, dan selain itu, pemberian ASI juga lebih praktis,
ekonomis, murah, menghemat waktu dan memberi kepuasan pada ibu.
Adapun jenis posisi yang aman untuk ibu menyusui, yaitu Posisi
mendekap, posisi mendekap silang,posisi duduk, dan posisi berbaring
(Safitri & Puspitasari, 2019)
Penelitian (Gebang & Bangkalan, 2021) menyatakan pengetahuan
merupakan faktor penting dalam penentuan cara atau metode pemberian
ASI pada bayi. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI
yang menjadikan penyebab atau masalah dalam peningkatan pemberian
ASI ekslusif. Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang pentingnya
pemberian ASI ekslusif cenderung tidak memberikan ASI ekslusif dan
beranggapan makanan pengganti ASI depat membantu ibu dan bayinya,
sehingga ibu tidak memberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya.
Intervensi pada bayi dilakukan pada hari Minggu, 8 Oktober 2023
dengan kunjungan rumah. Pada saat intervensi dibahas tentang
pengetahuan ASI eklslusif, dan pentingnya dan manfaat ASI ekslusif.
45
Keluarga yang dikunjungi begitu antusias dalam mendengarkan dan
bertanya mengenai ASI ekslusif.
Dari intervensi dan asuhan, keluarga dapat lebih memahami tentang
ASI ekslusif dan mengetahui pentingnya memberikan ASI ekslusif pada
bayi. Keluarga juga dengan semangat dan berusaha untuk memberikan ASI
ekslusif kepada bayi.
D. Ibu hamil dengan KEK

Kekurangan energi kronis didefinisikan sebagai keadaan ketika
wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung
lama atau menahun. Kekurangan energi kronis (KEK) ditandai dengan
lingkar lengan atas <23,5 cm. kekurangan energi kronis pada wanita usia
subur (pra konsepsi) yang berlangsung secara terus menerus dan dalam
waktu yang lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Selain
lingkar lengan terhadap batasan lain untuk memefinisikan kekurangan
energi kronis, yaitu jika indek masa tubuh (IMT) 18,5 kg/m. IMT
dikategorikan dalam tiga tingkatan, yaitu underweight ringan (mild),
underweight sedang (moderate), dan underweight berat (serve). (Andriani,
2021).
Ibu hamil dengan status gizi sebelum hamil dan selama hamil akan
mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandungnya. Jika status gizi ibu
normal sebelum hamil dan selama hamil, maka dapat diprediksi akan
melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan dan panjang
badan normal. Prinsipnya kualitas bayi yang dilahirkan ibu sangat
tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Kualitas bayi
dapat dinilai dengan mengukur berat badan pada saat lahir. Hasil literature
review terhadap 10 jurnal yang terbit mulai tahun 2011 sampai 2019
menunjukkan adanya hubungan antara KEK pada ibu hamil dengan
kejadian BBLR (Febriana dan Syamsiah 2020).
Hasil pembinaan pada tanggal 4 Oktober 2023 pada ibu hamil
dengan Kekurangan Energi Kronik yang tujuannya dilakukan konseling
46
tentang bahayanya kehamilan dengan KEK, dan upaya dalam pencegahan
kehamilan KEK yang tidak beresiko untuk bayi. Setelah dilakukan
evaluasi pada ibu, ibu mengatakan sudah mengerti dan paham tentang
pentingnya pengetahuan kehamilan yang dialami ibu dengan kekurangan
energy kronik dan ibu mengatakan akan lebih memperhatikan makanan
agar sesuai dengan yang dianjurkan untuk ibu. Dari dukungan keluarga
dan suami pun mensupport membantu ibu agar dapat menambah berat
badan ibu yang kurang
E. Ibu hamil dengan Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal atau tidak
mencukupi kebutuhan tubuh. Anemia dapat dicegah dengan konsumsi
makanan tinggi zat besi,asam folat, vitamin A, vitamin C dan Zink, dan
pemberian tablet tambah darah. (Rostianingsih & Siantar, 2022)
Penyebabnya karena kekurangan zat besi, asam folat dan vitamin
B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia yang disebabkan karena
kekurangan zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi untuk
eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah
hipokrommikrositer, kadar besi serum dan jenuh transferin menurun,
kapasitas ikat besi total meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang
serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali
(yulistianingsih dkk, 2022)
Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yaitu
Keguguran, Partus prematurus, Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah,
Atoni uteri dan memyebabkan perdarahan, Syok, Afibrinogenmia dan
hypofibrinogenemia, Infeksi intrapartum dan pascapartum. Selanjutnya
pengaruh Anemia terhadap Hasil Konsepsi yaitu kematian mudigah
(keguguran), kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir
(stillbirth), kematian perinatal dan cacat bawaan. (Juwita, 2023)
Dari hasil pendataan yang telah di lakukan di Gampong Seuot
Baroh Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar didapatkan ibu hamil
47
dengan anemia yaitu 2 orang dikarenakan alasan bahwa dari hasil
wawancara didapatkan bahwa ibu hamil yang anemia disebabkan oleh
asupan zat besi yang tidak terpenuhi selama hamil.
F. Ibu Hamil dengan resiko Tinggi

Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko
meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi
komplikasi kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada wanita normal
umumnya. Kehamilan ini merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi
optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. (Yuanita
syaiful, 2020)
Karakteristik ibu hamil diketahui bahwa faktor penting penyebab
resiko tinggi pada kehamilan terjadi pada kelompok usia 35 tahun
dikatakan usia tidak aman karena saat bereproduksi pada usia 35 tahun
dimana kondisi organ reproduksi wanita sudah mengalami penurunan
kemampuan untuk bereproduksi, tinggi badan, kurang dari 145 cm, berat
badan kurang dari 45 kg, jarak anak terakhir dengan kehamilan sekarang
kurang dari 2 tahun, jumlah anak lebih dari 4. Faktor penyebab resiko
kehamilan apabila tidak segera ditangani pada ibu dapat mengancam
keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk yaitu kematian
ibu dan bayi. (Ardiansa, 2023)
Faktor kehamilan dengan resiko tinggi adalah kondisi ibu hamil
yang menyebabkan kemungkinan resiko/bahaya terjadinya komplikasi
pada persalinan yang dapat menyebabkan kematian atau kesakitan pada
ibu dan bayinya. Ciri-cirinya adalah seperti adanya hubungan dengan
kemungkinan terjadinya komplikasi tertentu pada persalinan. (Ardiansa,
2023)
Intervensi pada ibu hamil dilakukan pada hari Minggu, 8 Oktober
2023 dengan cara penyuluhan. Pada saat intervensi dibahas tentang
pengetahuan ibu hamil resiko tiggi, dan pentingnya pemeriksaan rutin pada
48
ibu hamil dengan risiko tinggi. Masyarakat yang mengikuti penyuluhan
begitu antusias dalam mendengarkan dan bertanya mengenai risiko tinggi.
49
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil dari data yang ditemukan pada praktik kebidanan
komunitas di Desa Seuot Baroh kecamatan indrapuri Kabupaten Aceh
Besar terdapat 236 KK dan ditemukan berbagai macam masalah
kesehatan.
2. Setelah dilakukan intervensi pada tanggal 15 dan 19 Oktober 2023
kemudian melakukan penyuluhan mengenai imunisasi, ASI Eklusif,
ibu hamil dengan kekurangan energi kronik dan ibu hamil dengan
anemia.
3. Dokumentasi masalah yang dijumpai ditulis berdasarkan SOAP.
B. Saran
1. Bagi Intitusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan yaitu jurusan kebidanan untuk
membantu terselenggaranya pembinaan dan penyuluhan di komunitas
dengan sebaik-baiknya.
2. Bagi Masyarakat
Sebagai Pengalaman dan wawasan dalam berinteraksi dengan
masyarakat dan penerapan ilmu kebidanan, komunitas dalam
lingkungan masyarakat, sehingga dapat mengidentifikasi masalah yang
ada serta dapat mencegah sekaligus mengatasi masalah-masalah
tersebut.
3. Bagi petugas Kesehatan
Sebagai Pengalaman dan wawasan dalam berinteraksi dengan
masyarakat dan penerapan ilmu kebidanan, komunitas dalam
lingkungan masyarakat, sehingga dapat mengidentifikasi masalah yang
ada serta dapat mencegah sekaligus mengatasi masalah-masalah
tersebut
50
DAFTAR PUSTAKA
Agloocon. (2019). Vaksin dan imunisasi. sumatra barat.PT. Global Eksekutif

teknologi
al, C. e. (2019). Pemberian ASI eklusif pada bayi. Indramayu Jawa Barat: CV.
Adanu Abimata.
delianati, N. (2023). Kurangnya minat masyarakat pada pemberian imunisasi

dasar lengkap. Indramayu, Jawa Barat: CV. Adanu Abimata.
Delianti, N. (2023). Buku Ajar keperawatan anak. Kota jambi: PT. Sonpedia
Publishing Indonesia.
Irmayani. (2022). Peningkatan Pengetahuan Asi Eklusif. jawa Tengah: NEM.
L, N. (2022). Asuhan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. jawa barat:

Get press indonesia.
Megasari. (2022). Pelayanan kontrasepsi. Sumatera Barat: PT.Global Eksekutif

Teknologi.
Gebang, D., & Bangkalan, K. (2021). 1 , 2 1,2. 2(1), 54–60.
Safitri, A., & Puspitasari, D. A. (2019). Upaya Peningkatan Pemberian Asi

Eksklusif Dan Kebijakannya Di Indonesia. Penelitian Gizi Dan Makanan
(The Journal of Nutrition and Food Research), 41(1), 13–20.
https://doi.org/10.22435/pgm.v41i1.1856
Rostianingsih & Siantar. 2022. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan

Maternal Dan Neonatal. Malang : Penerbit Rena Cipta Mandiri
Juwita R.2023. Anemia Pada Ibu Hamil dan Faktor Yang Mempengaruhimya.
Jawa Tengah: Penerbit NEM
51
Yulistianingsih A dkk. 2022. Anemia Pada Ibu Hamil. Jawa Barat: CV Jejak
Andriani, S. (2021), manajemen asuhan kebidanan pada wanita dengan kekurangan

energi kronik (KEK). Makassar: Deepublish.
Febriana. (2020). Kehamilan sehat mewujudkan generasi berkualitas dimasa new

normal, Cirebon: Penerbit Insania.
Syaiful Y. (2020). Asuhan Keperawatan Kehamilan. Surabaya: CV. Jakat Publishing
52
LAMPIRAN
Lampiran 1. POA
PLANNING OF ACTIONS (POA) PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS DI DESA SEUOT BAROH DI KECAMATAN
INDRAPURI KAB. ACEH BESAR TAHUN 2023
No Hari/Tgl Waktu Kegiatan Metode Media Tempat Sasaran Target Pelaksana / Penanggung
Penanggung jawab Lahan
jawab
1. Senin, 2 Jam 09.00 Penerimaan Ceramah Spanduk, Kantor Camat Seluruh Seluruh Panitia Dosen Jurusan
Oktober WIB- Mahasiswa Sambutan speaker Indrapuri Kab. mahasiswa, Ketua Mahasiswa praktik Kebidanan
2023 selesai Praktek Bapak Camat Aceh Besar Jurusan Diploma III Kebidanan Poltekkes
Kebidanan Indrapuri, Ketua Kebidanan, Kebidanan Komunitas Kemenkes Aceh
Komunitas Prodi Jurusan Ka.Prodi DIII Poltekkes Prodi D-III
D-III Kebidanan Kebidanan Kebidanan, Kemenkes Aceh Kebidanan
Poltekkes Poltekkes Sekprodi DIII dan jurusan
Kemenkes Aceh Kemenkes Aceh Kebidanan kebidanan
oleh Camat dan Poltekkes Banda Aceh
Indrapuri Kab. Ka.Puskesmas Kemenkes Aceh Poltekkes
Aceh Besar Indrapuri Camat Indrapuri Kemenkes
beserta Aceh
jajarannya,
Bidan
Koordinator,
bidan desa, kepala
Desa dan
jajarannya
2 Jam 14.00 Orientasi masing- Wawancara dan Alat Tulis 14 desa Seluruh Seluruh Mahasiswa Mahasiswa dan
Wib- masing desa mhs diskusi Praktik di mahasiswa Bidan mahasiswa PKL Penanggung
selesai di 14 desa wilayah kerja Desa, Kepala Bidan Desa, Jawab kegiatan
selesai wilayah kerja Puskesmas Desa dan Kepala Desa dan Praktik
53
PKM Indrapuri Indrapuri perangkat Desa perangkat Desa Kebidanan
di puskesmas A.Besar Komunitas
Indrapuri Prodi D-III
Kebidanan
Banda Aceh
3 Jam 16.00 Melihat keadaan Pendekatan, Elektronik Desa Praktik Masyarakat Desa Seluruh warga, Mahasiswa Dosen
wib – dan situasi desa, pengenalan dan (hp) terutama yang PKL Pembimbing
selesai luas desa dan silaturahmi terkait dengan Lahan Praktik
menyapa para program yang
masyarakat akan dilakukan
4. Selasa, 3 Jam 08.00 Konsultasi POA Diskusi, tanya Alat Tulis Desa praktik Pembimbing Seluruh warga Dosen
Oktober Wib – kelompok jawab Lahan Praktik yang terkait Pembimbing
2023 selesai dengan kegiatan Lahan Praktik
Jam 20.00 Sosialisasi dengan Pendekatan, Alat Tulis Desa Praktik Masyarakat Desa Seluruh warga, Mahasiswa Dosen
Wib- Kadus, Toga, pengenalan dan terutama yang PKL Pembimbing
selesai Toma, Kader, dan silaturahmi terkait dengan Lahan Praktik
masyarakat program yang
akan dilakukan
5 Rabu, 4 Jam 08,00 Melaksanakan - Kunjungan - Kuesioner - Rumah Masyarakat Desa Sasaran KIA-KB Mahasiswa Pembimbing
Oktober WIb - Pendataan langsung ke Pertanyaan - sasaran KIA- PKL Lahan Praktik
2023 selesai Sasaran KIA-KB rumah sasaran - Alat Tulis KB
KIA-KB
(data Primer)
- Anamnesa/
wawancara
54
terstruktur
6 Kamis, 5 Jam 08.00 Melaksanakan - Kunjungan - Kuesioner - - Rumah - Masyarakat Data Sasaran Mahasiswa Pembimbing
Oktober Wib - Pendataan rumah sasaran Pertanyaan - sasaran KIA- Desa KIA-KB Data PKL Lahan Praktik
2023 selesai Sasaran KIA-KB KIA-KB - Alat Tulis KB - Staf /koordinator Umum
dan Data Umum ( Data Primer) - Masing- program Kependudukan
- Pengambilan masing Kantor Puskesmas dapat diperoleh
data Desa Indrapuri- sesuai Kondisi di
kependuduka - Puskesmas Masing-masing desa
n ( data Indrapuri bidan Desa
sekunder)
- Anamnesa/
wawancara
terstruktur.
7. Jumat, 6 Jam 09.00 Mengikuti - Mendeteksi - Buku KIA Posyandu Kp. Bayi dan Balita Data Sasaran Bayi Mahasiswa Pembimbing
Oktober Wib- 11.30 kegiatan bidan tumbuh - Timbangan Seuot Baroh Balita dapat PKL, Bidan Lahan Praktik
2023 Wib desa di Posyandu kembang bayi - Ukur TB diperoleh sesuai Desa
dab balita - KPSP dengan kondisi di
Posyandu
Jam 15.00 Melaksanakan - Kunjungan - Kuesioner - - Rumah - Masyarakat Data Sasaran Mahasiswa Pembimbing
Wib - Pendataan rumah sasaran Pertanyaan - sasaran KIA- Desa KIA-KB Data PKL Lahan Praktik
selesai Sasaran KIA-KB KIA-KB - Alat Tulis KB - Staf /koordinator Umum
sekunder)
Anamnesa/
wawancara
terstruktur.
8 Sabtu ,7 Jam 08.00 Melaksanakan - Kunjungan - Kuesioner - - Rumah - Masyarakat Data Sasaran Mahasiswa Pembimbing
Oktober Wib – Pendataan rumah sasaran Pertanyaan - sasaran KIA- Desa KIA-KB Data PKL Lahan Praktik
2023 17.00 Sasaran KIA-KB KIA-KB - Alat Tulis KB - Staf /koordinator Umum
55
sekunder)
Anamnesa/
wawancara
terstruktur.
Jam 20.00- Melaksanakan - Melakukan - Hasil - Posko Form Hasil Selesainya Mahasiswa - Bidan desa
selesai pengolahan Data analisis data pengisian Mahasiswa Pengkajian analisis data PKL -Pembimbing
Primer dan Deskriptif Kuesioner - Kuesioner Praktik primer dan data Lahan Praktik
Sekunder data Primer - Alat Tulis Kebidanan sekunder
dan data Komunitas Prodi menggunakan
sekunder D-III Kebidanan analisis deskriptif
- (data KIA - dan dapat
KB dan data membuat
kependuduka kesimpulan
n) berdasarkan
analisis data
9 Minggu, 8 Jam 08.00 - Melaksanakan -Instruktur - lapangan Masyarakat desa Seluruh warga Mahasiswa - Bidan desa -
Oktober Wib - kegiatan senam senam meunasah desa terutama PKL Pembimbing
2023 selesai pada pagi hari anak-anak dan Lahan Praktik
bersama warga PUS
desa.
Jam 14.00 Melaksanakan - Melakukan - Hasil - Posko Form Hasil Selesainya Mahasiswa - Bidan desa
wib – pengolahan Data proses pengisian Mahasiswa Pengkajian analisis data PKL - Pembimbing
selesai Primer dan pembuatan Kuesioner Kuesioner Praktik primer dan data Lahan Praktik
Sekunder laporan - Alat Tulis Kebidanan sekunder
kelompok Komunitas Prodi menggunakan
D-III Kebidanan analisis deskriptif
dan dapat
membuat
56
kesimpulan
berdasarkan
analisis data
10 Senin, 9 Jam 08.00 Melaksanakan - Melakukan - Hasil - Posko Form Hasil Selesainya Mahasiswa - Bidan desa
Oktober Wib - pengolahan Data analisis data pengisian Mahasiswa Pengkajian analisis data PKL - Pembimbing
2023 selesai Primer dan Deskriptif Kuesioner - Kuesioner Praktik primer dan data Lahan Praktik
Sekunder data Primer - Alat Tulis Kebidanan sekunder
dan data Komunitas Prodi menggunakan
sekunder D-III Kebidanan analisis deskriptif
(data KIA - dan dapat
KB dan data membuat
kependuduka kesimpulan
n) berdasarkan
analisis data
Jam 14.00 Konsul laporan Tanya jawab Alat tulis Posko Pembimbing Seluruh Dosen Pembimbing
Wib – mahasiswa lahan praktek mahasiswa dan Pembimbing Lahan Praktik
selesai presentasi Lahan
Praktik dan
mahasiswa
PKL
11 Selasa, 10 Jam : Konsul laporan Tanya jawab Alat tulis Posko Pembimbing Seluruh Dosen Pembimbing
oktober 08.00 Wib mahasiswa lahan praktek mahasiswa dan Pembimbing Lahan Praktik
2023 -selesai presentasi Lahan
Praktik dan
mahasiswa
PKL
12 Rabu , 11 Jam : Persiapan Presentasi -LCD Posko Pihan puskesmas PelaksanaanMM Mahasiswa
Oktober 08.00 Wib pelaksanaan analisis data Proyektor mahasiswa Pihak kecamatan D/ lokmin sesuai PKL
2023 -selesai MMD/Lokmin deskriptif hasil -Slide Masyarakat desa dapat
Desa pendataan presentasi dilaksanakan
-Alat tulis sesuai
perencanaan
57
12. Kamis, 12 Jam : Pelaksanaan Presentasi - LC Posko Masyarakat Desa Pelaksanaan Mahasiswa - Bidan desa
Oktober 08.00 Wib MMD/ Lokmin analisis data D Proyektor Mahasiswa MMD/Lokmin PKL - Pihak PKM
2023 -selesai Desa deskriptif hasil - Slid sesuai dapat - Perangkat desa
pendataan e presentasi dilaksanakan - Perangkat
- Ala sesuai Kecamatan
t Tulis perencanaan Pembimbing
Lahan Praktik
Didapatkan
kesimpulan hasil
Lokmin/MMD
Didapatkan
kesepakatan
dengan
Masyarakat
terkait intervensi
hasil
Lokmin/MMD
13. Jumat, 13 Jam : Pelaksanaan - Penyuluhan - Sat Sesuai Masyarakat Desa Meningkatkan Mahasiswa - Bidan desa
Oktober 08.00 Wib intervensi - Demonstrasi pel kesepakatan peran serta PKL - Pihak PKM
2023 - selesai kelompok dan - Pemeriksaan - Me masyarakat dalam - Perangkat desa
intervensi pada Lab dia Promosi meningkatkan - Perangkat
KK binaan -Pameran Kesehatan derajat kesehatan Kecamatan
mahasiswa dan atau - Ala Pembimbing
berdasarkan hasil metode lainnya t Tulis Dapat Lahan Praktik
analisis data yang disepakati - LC diselesaikannya
deskriptif hasil D Proyektor masalah-masalah
pendataan KIA -KB yang
ada di desa dalam
jangka waktu
yang telah
disepakati
14. Sabtu, 14 Jam : Pelaksanaan - Penyuluhan - Sat Sesuai Masyarakat Desa Edukasi kepada Tim PJ - Bidan desa
Oktober 08.00 Wib kegiatan - Demonstrasi pel kesepakatan masyarakat sesuai - Pihak PKM
58
2023 -selesai Pengabdian -Pemeriksaan - Me tentang inovasi - kesepakatan - Perangkat desa
Kepada Masyakat Lab dia Promosi inovasi Pelayanan Dosen - Perangkat
oleh dosen dan - Pameran Kesehatan kebidanan yang Jurusan Kecamatan
mahasiswa dan atau - Ala dapat Kebidanan Pembimbing
metode lainnya t Tulis meningkatkan Lahan Praktik
yang disepakati - LC derajat kes. Ibu Mahasiswa
D Proyektor dan Anak di PKL
masyarakat
15. Minggu, Jam : Pelaksanaan even Penyuluhan - Sat Sesuai Masyarakat Desa Meningkatkan Dosen - Bidan desa
15 Oktober 08.00 Wib kegiatan - Demonstrasi pel kesepakatan peran serta Jurusan - Pihak PKM
2023 -selesai Perlombaan dan atau - Me masyarakat Kebidanan - Perangkat desa
berwawasan metode lainnya dia Promosi Dan bermanfaat - Perangkat
kesehatan yang disepakati Kesehatan untuk Tim PJ Kecamatan
- Ala meningkatakan Sesuai Pembimbing
t Tulis derajat kesehatan kesepakatan Lahan Praktik
- LC masyarakat Mahasiswa
D Proyektor PKL
Kegiatan dihadiri
oleh masyarakat
desa
16. Senin, 16 Jam : Pembuatan dan Laporan Tertulis -Laptop Posko Dosen Penyelesaian Dosen - Bidan desa
Oktober 08.00 wib - penyelesaian sesuai panduan - Alat Tulis Mahasiswa Pembimbing laporan Pembimbing Dosen
2023 selesai Laporan penulisan - Sumber Kelompok dan Desa Pembimbing
kelompok dan laporan rujukan/ laporan Individu
laporan individu kelompok dan buku yang sesuai dengan
hasil kegiatan laporan Individu mendukung target Dosen
Praktik Lampiran- perencanaan yang pembimbing
Kebidanan lampiran sudah di tetapkan laporan
Komunitas yang di individu
sepakati
- Printer
59
17. Selasa, 17 Jam : Pembuatan dan Laporan Tertulis -Laptop Posko Dosen Penyelesaian Dosen - Bidan desa
Oktober 08.00 wib - penyelesaian sesuai panduan - Alat Tulis Mahasiswa Pembimbing laporan Pembimbing Dosen
2023 selesai Laporan penulisan - Sumber Kelompok dan Desa Pembimbing
kelompok dan laporan rujukan/ laporan Individu
laporan individu kelompok dan buku yang sesuai dengan
hasil kegiatan laporan Individu mendukung target Dosen
Praktik Lampiran- perencanaan yang pembimbing
Kebidanan lampiran sudah di tetapkan laporan
Komunitas yang di individu
sepakati
- Printer
18. Rabu, 18 Sesuai Perpisahan Ceramah Sesuai desa Masyarakat Desa Masyarakat Desa Mahasiswa - Mahasiswa
Oktober waktu dengan Diskusi Kebutuhan PKL - Dosen
2023 yang Masyarakat Desa yang sudah Pembimbing
disepakati sisepakati Desa
19 Kamis, 19 Jam : Penutupan/ Ceramah Spanduk, Kantor Camat Seluruh Seluruh Panitia Dosen Jurusan
Oktober 08.00 wib - Pengembalian Penutupan speaker Indrapuri mahasiswa, Ketua Mahasiswa praktik Kebidanan
2023 selesai Mahasiswa kegiatan praktik Kab. Aceh Jurusan Diploma III Kebidanan Poltekkes
praktik Kebidanan Kebidanan Besar Kebidanan, Kebidanan Komunitas Kemenkes Aceh
Komunitas Komunitas Ka.Prodi DIII Poltekkes Prodi D-III
Prodi D-III Kebidanan, Kemenkes Aceh Kebidanan
Kebidanan Sekprodi DIII Banda Aceh
Banda Aceh Kebidanan Poltekkes
oleh Bapak Poltekkes Kemenkes
Camat Kemenkes Aceh Aceh
Indrapuri, Camat Indrapuri
Ketua Jurusan beserta
Kebidanan jajarannya,
Poltekkes Bidan
Kemenkes Aceh Koordinator,
60
dan bidan desa, kepala
Ka.Puskesmas Desa dan
Indrapuri jajarannya
20 Jumat, 20 Jam: 08.00 Batas akhir Laporan Tertulis - Laptop Posko Dosen Penyelesaian Dosen Dosen
Oktober wib - Pengumpulan sesuai panduan - Alat Tulis Mahasiswa Pembimbing laporan Pembimbing Pembimbing
2023 selesai laporan penulisan - Sumber Kelompok dan Desa Desa
Kelompok dan laporan rujukan/ laporan Individu
Laporan Individu kelompok dan buku yang sesuai dengan Dosen Dosen
Kegiatan Praktik laporan Individu mendukun target pembimbing pembimbing
Kebidanan Lampiran- perencanaan yang laporan laporan individu
Komunitas Prodi lampiran sudah di tetapkan individu
D-III Kebidanan yang di
Banda Aceh sepakati
21 Sabtu,21 Jam 09.00 Gotong royong Menyapu, pel, - Sapu Posko Posko Mahasiswa Posko Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa
Oktober Wib- posko mahasiswa dll - Pel Mahasiswa bersih
2023 selesai - Cangkul
- Gunting
rumpul
- Dll
22 Minggu, Jam 08.00 Pulang kembali - - - - - - -
22 Oktober Wib- ke rumah masing-
2023 selesai masing.
61
Lampiran 2. SATPEL
SATPEL PENYULUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA MASYARAKAT
DI DESA SEUOT BAROH KECAMATAN INDRAPURI
Pokok bahasa : Imunisasi
Deskriptif : materi ini diberikan kemampuan dan pengetahuan keluarga untuk memahami pentingnya imunisasi
Sasaran : keluarga yang memiliki bayi dan balita
Tujuan Materi Kegiatan Metode Media Wakt Evaluasi
u
Berdasarkan data yang di Pembukaan: 1. Ceramah PPT 1 jam Menanyakan pada
catat di desa Seuot Baroh 1. Pengertian  Memperkenalkan diri 2. Diskusi leaflet ibu tentang materi
62
kecamatan indrapuri, imunisasi  Menjelaskan tujuan yang diberikan
presentase ibu yang 2. Tujuan imunisasi dari penyuluhan. kepada ibu bila
memiliki bayi sebanyak 3. Penyakit yang  Melakukan kontrak dapat menjawab
10 orang yang tidak dapat dicegah waktu. & menjelaskan
imunisasi lengkap . dengan imunisasi.  Menyebutkan materi pe- kembali
Setelah dilakukan survey 4. Jenis-Jenis nyuluhan yang akan diberi pertanyaan/materi
ternyata masalah utama imunisasi. kan
di desa seuot baroh 5. Sasaran imunisasi.
adalah kurangnya 6. Jadwal pemberian
pengetahuan ibu tentang imunisasi. Pelaksanaan :
manfaat imunisasi 7. Cara pemberian  Menjelaskan tentang
ketakutan akan efek imunisasi. pengertian Imunisasi
samping dari imunisasi, 8. Kapan imunisasi  Memberikan kesempatan
melewatkan jadwal tidak boleh pada ibu untuk bertanya
imunisasi karena ada diberikan.  Menjelaskan
kesibukan serta 9. Keadaan yang tentang tujuan
kurangnya kesadaran timbul setelah pemberian
karena kurangnya imunisasi. imunisasi
pemahaman akan  Memberikan kesempatan
pentingnya imunisasi, pada ibu untuk bertanya
Diharapkan setelah  Menjelaskan tentang
mendapatkan penjelasan Jadwal pemberian
tentang imunisasi ibu-ibu imunisasi
diharapkan dapat  Memberikan kesempatan
memotivasi\keluarga pada ibu unutk bertanya
untuk membawa anak  Menjelaskan tentang
bayi balitanya ke jenis imunisasi yang
posyandu maupun harus diberikan.
63
polindes guna  Memberikan kesempatan
mendapatkan imunisasi pada ibu untuk bertanya
lengkap.  Menjelaskan tentang efek
samping imunisasi
 Memberi
kesempatan pada
ibu bertanya.
SATPEL PENYULUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA KELUARGA

Pokok bahasa : Kontrasepsi keluarga Berencana

Deskriptif : materi ini diberikan kemampuan dan pengetahuan ibu untuk memahami pentingnya menggunakan KB
Sasaran : Pasangan PUS
Tujuan Materi Kegiatan Metode Media waktu Evaluasi
64
Berdasarkan data yang di catat pada 1. Pengertian Pembukaan: 1. Ceramah PPT 1 jam Feedback
desa Seuot Baroh kecamatan indrapuri KB dengan  Menyampaikan 2. Diskusi leaflet
presentase ibu yang tidak menggunakan tepat. salam
KB 26 orang. Setelah dilakukan survey 2. Jenis-jenis  Perkenalan diri
ternyata masalah kedua di desa seuot KB  Menjelaskan
baroh adalah kurangnya pemakaian 3.Keuntungan tujuan
kontrasepsi KB dan
kerugian Pelaksanaan :
Diharapkan setelah mendapatkan KB  Menjelaskan dan
penjelasan tentang kontrasepsi KB ibu- 4. Efek menguraikan materi
ibu PUS diharapkan dapat memotivasi samping KB  Memberi kesempatan
untuk menggunakan KB, agar terhindar peserta untuk
dari 4 terPUS (terlalu muda, terlalu tua bertanya
dan terlalu dekat jarak usia anak)  Menjawab pertanyaan
peserta yang belum jelas
SATPEL PENYULUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA IBU HAMIL

Pokok bahasa : Anemia dalam kehamilan

Deskriptif : materi ini diberikan kemampuan dan pengetahuan ibu untuk memahami tentang kekurangan energi kalori pada
kehamilan
65
Sasaran : Ibu hamil
Berdasarkan data yang di 1. Pengertian Pembukaan: 1. Ceramah PPT 1 jam  Mengajukan
catat di desa Seuot Baroh anemia pada ibu  Menyampaikan 2. Diskusi leaflet
pertanyaan
kecamatan indrapuri, hamil salam
presentase ibu hamil 2. Tanda dan gejala  Perkenalan diri kepada
dengan anemia ada 2 anemia pada ibu  Menjelaskan
peserta
orang. Setelah dilakukan hamil tujuan
survey ternyata masalah 3. Penyebab penyuluhan
ketiga di desa seuot baroh anemia pada ibu Pelaksanaan :
adalah ibu hamil dengan hamil  Menjelaskan apa itu  Meminta
anemia 4.Dampak anemia anemia pada peserta
5. Pencegahan kehamilan
Diharapkan setelah anemia pada ibu  Menjelaskan tanda mengulangi
mendapatkan penjelasan hamil dan gejala anemia apa yang
ibu hamil mampu 6. pentingnya tablet pada
memahami tentang FE Kehamilan serta telah
anemia pada kehamilan penyebabnya disampaikan
 Menjelaskan dampak
anemia pada
kehamilan
 Menjelaskan
penanganan anemia
 Menjelaskan
pentingnya tablet FE
dalam kehamilan
66
67
Pokok bahasa : Kekurangan energy kronik dalam kehamilan

Deskriptif : materi ini diberikan kemampuan dan pengetahuan ibu untuk memahami tentang kekurangan energi kalori pada
kehamilan
Sasaran : ibu hamil

Berdasarkan data 1. Pengertian Pembukaan: 1. Ceramah PPT 1 jam  Mengajukan
yang di catat di desa kekurangan  Menyampaikan 2. Diskusi leaflet
pertanyaan
Seuot Baroh energi kronik salam
kecamatan pada ibu hamil  Perkenalan diri kepada peserta
indrapuri, 2. Tanda dan  Menjelaskan
penyuluhan
presentase ibu hamil gejala tujuan
dengan kekurangan kekurangan  Meminta
energy kronik ada 2 energi kronik Pelaksanaan :
orang. Setelah pada ibu hamil  Menjelaskan apa itu peserta
dilakukan survey 3. Penyebab KEK pada kehamilan mengulangi apa
ternyata masalah kekurangan  Menjelaskan tanda dan
keempat di desa energi kronik gejala KEK pada yang telah
seuot baroh adalah pada ibu hamil Kehamilan serta
68
ibu hamil dengan 4.Dampak kek penyebabnya disampaikan
kekurangan energy 5. Pencegahan  Menjelaskan dampak
kronik kekurangan KEK pada kehamilan
energi kronik  Menjelaskan
Diharapkan setelah pada ibu hamil penanganan KEK
mendapatkan 6. pola makan  Menjelaskan pola
penjelasan tentang dan asupan gizi makan yang benar dan
ibu hamil mampu yang sesuai pada asupan gizi yang sesuai
memahami tentang ibu hamil pada ibu hamil
kekurangan energi
kalori pada
kehamilan
69
Pokok bahasa : Resiko Tinggi dalam kehamilan

Deskriptif : Materi ini diberikan kemampuan dan pengetahuan ibu untuk memahami tentang resiko tinggi pada kehamilan
Sasaran : ibu hamil

Berdasarkan data 1. Pengertian Pembukaan: 1. Ceramah PPT 1 jam  Mengajukan
yang di catat di desa resiko tinggi  Menyampaikan 2. Diskusi leaflet
pertanyaan
Seuot Baroh pada ibu hamil salam
kecamatan 2. Tanda dan  Perkenalan diri kepada peserta
indrapuri, gejala resiko  Menjelaskan
penyuluhan
presentase ibu hamil tinggi pada ibu tujuan
dengan resiko tinggi hamil  Meminta
ada 1orang. Setelah 3. Penyebab Pelaksanaan :
dilakukan survey resiko tinggi  Menjelaskan apa itu peserta
ternyata masalah pada ibu hamil resiko tinggi pada mengulangi apa
kelima di desa seuot 4.Dampak kehamilan
baroh adalah ibu resiko tinggi  Menjelaskan tanda dan yang telah
hamil dengan resiko pada ibu hamil gejala resiko tinggi disampaikan
tinggi 5. Pencegahan pada ibu hamil serta
kekurangan penyebabnya
Diharapkan setelah energi kronik
70
mendapatkan pada ibu hamil  Menjelaskan dampak
penjelasan tentang 6. pola makan resiko tinggi pada
ibu hamil mampu dan asupan gizi kehamilan
memahami tentang yang sesuai pada  Menjelaskan
resiko tinggi pada ibu hamil penanganan resiko
kehamilan tinggi pada kehamilan
 Menjelaskan pola
makan yang benar dan
asupan gizi yang sesuai
pada ibu hamil
71
SATPEL PENYULUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA IBU HAMIL DAN IBU BAYI
Pokok bahasa : Asi Ekslusif

Deskriptif : Materi ini diberikan kemampuan dan pengetahuan ibu untuk memahami tentang asi ekslusif
Sasaran : ibu hamil dan ibu bayi

Berdasarkan data 1. Pengertian asi Pembukaan: 1. Ceramah PPT 1 jam  Mengajukan
yang di catat di desa ekslusif  Menyampaikan 2. Diskusi leaflet
pertanyaan
Seuot Baroh 2. Tanda dan salam
kecamatan gejala jika tidak  Perkenalan diri kepada peserta
indrapuri, di berikan asi  Menjelaskan
penyuluhan
presentase bayi ekslusif tujuan
yang tidak asi 3. Penyebab jika  Meminta
ekslusif ada 2orang. tidak di berikan Pelaksanaan :
Setelah dilakukan asi ekslusif  Menjelaskan apa itu asi peserta
survey ternyata 4.Dampak jika ekslusif mengulangi apa
masalah keenam di tidak diberikan  Menjelaskan tanda dan
desa seuot baroh asi ekslusif gejala jika tidak yang telah
adalah bayi tidak asi 5. Pencegahan diberikan asi ekslusif disampaikan
ekslusif jika tidak serta penyebabnya
72
diberikan asi  Menjelaskan dampak
Diharapkan setelah ekslusif resiko jika tidak
mendapatkan diberikan asi ekslusif
penjelasan tentang  Menjelaskan
asi ekslusif mampu penanganan jika tidak
memahami tentang diberikan asi ekslusif
asi ekslusif
73
Lampiran 3. Peta Desa
74
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan
75
76
77
78

Fix LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS Perbaikan TGL 17 Oktober

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Fix LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS Perbaikan TGL 17 Oktober

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

DI GAMPONG SEUOT BAROH KECAMATAN INDRAPURI

KETUA : Cindi Anggriani

Azka Azkiya (P07124121004)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Laporan Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas tanggal 02 s/d 21 Oktober 2023

Telah disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Hj. Cut Nurhasanah, SST, M. Kes Asriah, SST, M. Kes

Adri Idiana, S. SiT, MPH

1 0-11 Bulan 8 1.99 3 0.74 11 2.72

2 1-5 Tahun 35 8.68 19 4.66 54 13.34

3 6-11 Tahun 49 12.16 47 11.52 96 23.68

4 12-24 Tahun 82 20.35 100 24.51 182 44.86

6 25-45 Tahun 116 28.78 116 28.43 232 57.22

10 >45 Tahun 113 28.04 123 30.15 236 58.19

Total 403 100 408 100 811 200

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Penduduk di Desa

1 Tidak/Belum Pernah Sekolah 110 14.01

3 SD/MI 185 23.57

4 SLTP/MTS 166 21.15

5 SLTA/MA 232 29.55

Total 785 100

Tingkat pendidikan penduduk di gampong Seuot Baroh paling banyak

6 Petani/Nelayan 121 51.3

Total 236 100.0

Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga di gampong Seuot Baroh mayoritas adalah

Tabel 4: Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil di Desa Seuot Baroh

2 20-35 Tahun 5 83.3

3 > 35 Tahun 1 16.7

2 2-4 (Multigravida) 3 25.0

3 >4 Grandemultigravida 1 16,7

Paritas di gampong Seuot Baroh terdapat 2 orang (50%) Primigravida, 1

Tabel 6: Distribusi Frekuensi jumlah ibu hamil berdasarkan usia di Desa

Tabel 7: Distribusi Frekuensi Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil

1 < 23,5 2 33.3

Tabel 8: Distribusi Frekuensi jumlah ibu hamil yang mengalami anemia

1 Tidak Anemia/Normal 4 66.7

2 Anemia Ringan 2 33.3

5 Tidak Dilakukan Pemeriksaan 0 -

Tabel 9: Distribusi Frekuensi Kunjungan ANC di Desa Seuot Baroh

Tabel 11: Distribusi Frekuensi Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Desa

4 Klinik Bersalin 2 16.7

5 Rumah Sakit 3 25.0

Frekuensi tempat pemeriksaan pada ibu hamil terdapat 1 orang (8,3%)

1 Normal (120/80 mmHg) 3 50.0

2 Hipertensi (140/90 mmHg) 0 -

3 Hipotensi (90/80 mmHg) 3 50.0

Tabel 13: Distribusi Frekuensi Keluhan Masalah Kesehatan selama hamil di

Ibu Hamil yang mempunyai keluhan Jumlah

7 Kaki Kram 3 17.6

8 Kaki Kesemutan 3 17.6

1 Tidak pernah 2 33.3

4 > TT2 1 16.7

Tabel 15: Distribusi Frekuensi Kepatuhan Konsumsi Tablet FE di Desa Seuot

2 Tidak Patuh 3 50.0

Tabel 16: Distribusi Frekuensi Ketersediaan Penampilan stiker P4k didepan

2 Tidak Ada 6 100.0

2 Tidak Ada 5 83.3

Tabel 18: Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan di Desa Seuot Baroh

2 Non Akseptor KB 26 25.5

Total 102 100.0

4 AKBK/ Implan 1 1.3