Teknik hidroponik
Dosen pengampu :
DISUSUN OLEH
Hasannudien
(02.11.20.078)
Puji dan syukur semoga selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas
rahmat dan hidayahnya nya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan lancar
shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada nabi Muhammad SAW , kepada
keluarganya, sahabatnya juga kita semua sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Laporan yang saya susun ini berjudul " praktikum hidroponik" dalam penulisan
laporan ini saya menyadari bahwa masih banyak keterbatasan ilmu pengetahuan Saya
hingga makalah ini masih jauh dari kata baik. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bekal tambahan bagi saya di
masa yang akan datang. Namun alhamdulillah dari keterbatasan yang saya miliki saya
masih mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca juga saya selaku penulis
agar ilmu dan kemampuan kita bisa selalu meningkat, dan juga semoga makalah ini dapat
menjadi amal ibadah bagi kita semua terkhusus bagi penulis amin
( Hasannudien )
I
DAFTAR ISI
II
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat dan bahan wick sistem…………………………………………………..11
Tabel 2. Tahap Budidaya wick sistem …………………………………………………13
Tabel 3. Analisis usaha wick system ……………………………………………….….14
Tabel 4. Alat dan bahan rakit apung ………………………………………………..…15
Tabel 5. Tahap budidaya rakit apung ……………………………………………….…17
Tabel 6. Analisis usaha rakit apung …………………………………………………...18
Tabel 7. Alat dan bahan aquaponic………………………………………………….…18
Tabel 8.tahapan budidaya aquaponic………………………………………………..…20
Tabel 9. Analisis usaha Aquaponik ……………………………………………………21
Tabel 10. Alat dan bahan Dutch Bucket………………………………………………..23
Tabel 11. Tahapan budidaya Dutch Bucket…………………………………………….24
Tabel 12. Analisis usaha Dutch Bucket………………………………………………....25
III
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5. Aquaponik……………………………………………………………………..18
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Hidroponik merupakan sebuah sistem yang sangat praktis dan sangat simple jika
dibandingkan dengan an teknik secara konvensional karena dalam budidayanya kita
akan lebih mudah untuk mengontrol tanaman supaya bisa tumbuh dengan subur dan
mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu hidroponik juga tidak terpatok pada tempat
yang akan kita budidayakan karena hidroponik bisa digunakan meskipun hanya
mempunyai lahan yang sangat sempit seperti pekarangan rumah dan yang lainnya.
Sehingga hal itu menjadi peluang bagi kita semua untuk membudidayakan
tanaman khususnya tanaman sayuran daun dan sayuran buah dengan teknik hidroponik
sehingga kita bisa memanfaatkan lahan yang ada di sekitar kita dengan optimal.
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata hydro yang artinya air dan
panos yang artinya daya. Hidroponik lebih kita kenal dengan sebutan soilless culture
yang artinya suatu budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanamnya. Jadi hidroponik adalah suatu sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan
air sebagai bagai media tumbuh dari suatu tanaman tanpa menggunakan media tanah
sebagai media tumbuh dan juga sumber nutrisi dari tanaman. Sumber nutrisi dari
sistem hidroponik yaitu dari pemberian nutrisi yang berbentuk cair yang biasa disebut
dengan nutrisi AB mix.
Media yang digunakan dalam penggunaan sistem hidroponik ini yang paling
utama adalah air dan juga media tempat tumbuh yang biasanya menggunakan media
Rockwool , tetapi kita juga bisa menggunakan media lain selain rockwool yaitu dengan
menggunakan serabut kelapa, kerikil , serat kayu dan lain sebagainya yang terpenting
bisa menahan agar tanaman bisa berdiri.
System hydroponik dalam proses budidayanya menggunakan berbagai sistem
penanaman seperti sistem aeroponic , sistem rakit apung (Deep water culture), sistem
DFT ( Deep Flow Technique), sistem NFT ( Nutrient Film Technique), sistem pasang
surut, sistem sumbu (Wick System), dan sistem tetes (Drip system ).
Manfaat dari sistem budidaya hidroponik sangat banyak contohnya saja kita bisa
melakukan budidaya disuatu tempat yang sempit dan mempunyai kondisi tanah yang
tidak subur kerena dalam budidaya hidroponik itu tidak tergantung dengan kondisi
1
tanah sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman , selain itu hidroponik juga
memberikan hasil yang bersih dan bagus kerena dalam budidayanya menggunkan air
sehingga tidak menimbulkan kotor atau rusak pada tanaman .
1.2. Tujuan
1.3.Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hidroponik
Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman dengan menggunakan air yang telah
dilarutkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman sebagai media tumbuh tanaman untuk
menggantikan tanah. Konsentrasi larutan nutrisi harus dipertahankan pada tingkat tertentu
agar pertumbuhan dan produksi tanaman optimal (Istiqomah, 2006).
Hidroponik dapat menjadi salah satu alternatif terbatasnya lahan pertanian dan
dapat dilakukan pada lahan yang kesuburannya rendah maupun wilayah padat penduduk.
Komoditas yang dapat dipilih dalam budidaya secara hidroponik seperti endieve, selada
keriting hijau, selada keriting merah, lollo rossa, butterhead, christine, packcoy, monde
dan selada Romain yang jarang dibudidayakan petani konvensional (Herwibowo dan
Budiana, 2014).
Salah satu metode dalam hidroponik yaitu hidroponik Nutrient Film Technique
(NFT). Metode ini dilakukan dengan meletakkan akar tanaman pada air nutrisi yang
dangkal disirkulasikan secara terus menerus selama 24 jam (Lingga, 2011).
Lapisan air tersebut sangan tipis yaitu sekitar 3 mm sehingga mirip film. Oleh
karena itu teknik ini disebut sistem NFT (Untung, 2000)
3
media tumbuh pengganti tanah.teknik penanaman sistem hidroponik merupakan
suatu teknik penanaman yang sangat ramah lingkungan karena dalam proses
budayanya hampir tidak menggunakan bahan-bahan pestisida kimia sehingga tidak
mencemari lingkungan sekitar. Hasil dari budidaya tanaman dengan menggunakan
sistem hidroponik maka hasilnya dijamin akan lebih sehat dan aman karena dalam
proses budidayanya tidak menggunakan pestisida kimia dan hanya menggunakan
nutrisi sebagai sumber makanan bagi tanaman tersebut.
Budidaya hidroponik selain menggunakan media air sebagai media tumbuh
utama hidroponik juga menggunakan media tanam sebagai tempat tanaman tersebut
berdiri atau tempat penumpang tanaman yang dibudidayakan, untuk medianya
seperti rockwool, arang sekam, zeolit, dan berbagai media ringan lainnya.
Hidroponik sekarang menjadi suatu teknik budidaya yang sangat populer di
masyarakat terutama di masyarakat perkotaan yang tidak mempunyai luas lahan dan
dan kondisi tanah yang kurang subur. Dalam proses budidaya nya hidroponik sangat
mudah dilakukan karena tidak memerlukan suatu luas lahan yang sangat luas tetapi
cukup dengan memanfaatkan luas lahan yang ada oleh karena itu teknik hidroponik
sangat cocok bila diterapkan di perkotaan .
4
• Perawatan perangkat hidroponik lebih sulit
• Membutuhkan keahlian khusus dalam proses budidaya
• Membutuhkan modal awal yang besar.
5
juga pasif tanpa perlu perlengkapan seperti pompa untuk menggerakkan air. Maka
dalam praktek, sistem wick ini bisa menjadi ajang permulaan untuk mengenal
hidroponik. Karena prinsip dalam sistem ini hanya memanfaatkan daya kapilaritas
pada sumbu yang menyerap air sehingga akar tanaman dapat menyerap unsur hara
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kesederhanaan hidroponik sistem sumbu wick
juga tampak dalam merakit instalasinya, sifat yang portable atau bisa dipindah –
pindah sehingga sangat sesuai untuk pekarangan di perkotaan yang tidak mempunyai
lahan. Hidroponik sistem sumbu wick dapat dirancang dalam instalasi vertikultur
yang menarik.
2.3. Hidroponik sistem rakit apung
Dalam dunia pertanian ada beberapa system pertanian yang digunakan, seperti
system budidaya hidroponik. System budidaya hidroponik telah berkembang sejak
adanya penelitian yang berhubungan dengan unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh
tanaman (Aisyah, 2014).
System budidaya hidroponik ini sangat bagus digunakan pada daerah perkoaan atau
daerah yang tidak memiliki lahan untuk becocok tanam. System hidroponik sangat
bergantung dengan air, karena air pada system hidroponik sudah dicampur dengan nutrisi
yang berungsi untuk sumber nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang
dibudidayakan (Surtinah, 2016).
System hidroponik rakit apung memiliki prinsip hampir sama dengan system
hidroponik lainnya akan tetapi sitem hidroponik memiliki beberapa kelebihan anatara lain
ukuran dari alat yang digunakan kecil sehingga mudah dipindah dan diletakkan pada area
yang sempit, bahan rangkaian hidroponik rakit apung mudah ditemukan dan dengan harga
yang relative murah, hidroponiki rakit apung lebih hemat karena tidak membutuhkan
pompa untuk 7 mengalirkan air, dan pada system hidroponik rakit apung tidak khawatir
saat listrik padam karena akar tanaman masih tenggelam pada larutan nutrisi (Natalia et
al., 2017).
6
terkena hama, tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan system hidroponik
dapat berpoduksi secara maksimal (Aisyah, 2014).
Konsentrasi larutan nutrisi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
system hidroponik. Konsentrasi larutan dipresentasikan dalam nilai EC (electrical 8
conductivity), nilai EC yang besar dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat
dan biaya produksi semakin tinggi dan sebaliknya jika nilai EC terlalu rendah maka
produktifitas tanaman yanag dibudidayakan semakin menurun (Heliadi et al., 2018).
Kotoran ikan yang seringkali menimbulkan masalah karena bau yang tidak sedap
dan membuat kolom menjadi kotor ternyata bisa memberikan manfaat. Sisa pakan yang
ditebar di kolam yang tidak termakan oleh ikan dan mengendap di kolam pun bisa
bermanfaat pula. Kedua limbah yang berasal dari hasil budidaya di kolam ikan tersebut
dapat dimanfaatkan untuk akuaponik.
7
Inti dasar dari sistem teknologi akuaponik ini adalah penyediaan air yang optimum
untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem resirkulasi. Sistem
teknologi akuaponik ini muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan semakin
sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan
yang sempit. Akuaponik merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat
dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran. Dengan memanfaatkan teknologi ini
paling
Sistem dutch bucket (DBS) yaitu salah satu sistem hidroponik yang
menggunakan tetesan air nutrisi yang menetes secara terus menerus ke dalam bak atau
ember tanaman dan sisa air nutrisi dialirkan kembali melalui selang atau pipa yang
menuju ke penampungan air nutrisi yang nantinya akan digunakan kembali. Untuk
mengalirkan cairan nutrisi membutuhkan pompa air dan listrik yang stabil, kemudian
timer disesuaikan dengan kebutuhan untuk mengatur berjalannya aliran nutrisi tersebut.
Secara umum hidroponik ini memiliki beberapa masalah dan salah satunya yaitu
media yang umum digunakan cukup mahal harganya di Indonesia, contohnya
yaitu perlite dan hydroton. Perlite dan hydroton umum digunakan di Negara maju di
sektor pertanian sistem hidroponik seperti Jerman, Israel, Amerika Serikat dan Jepang.
Terlepas dari semua permasalahan itu, terdapat suatu solusi untuk mengatasi media yang
mahal di atas seperti cocopeat, arang sekam, pecahan genteng dan batu bata yang
memiliki potensi besar menggantikan media perlite dan hydroton.
8
Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui komposisi media sebagai
alternatif yang lebih efektif untuk produksi tanaman tomatmenggunakan sistem
hidroponik dutch bucket
9
BAB III
I. ALAT
II. BAHAN
10
2 Nutrisi A 1 10.000 10.000
11
• Kedua , masukan kain flannel pada bagian bawah netpot
• Ketiga, rangkai semua bagian mejadi satu
• Keempat, setelah semua bagian siap maka masukan air sekitar 5 liter
• Kelima , masukan nutrisi AB mix dengan takaran 5 ml AB mix per 1 liter air ,
jadi masukan nutrisi AB mix sekitar 25 ml nutrisi AB mx
• Lalu ukur nilai ppm dari larutan tersebut.
3. Pemindahan
Pemindahan dilakukan sekitar 1 minggu setelah semai , pemindahan dilakukan pada
saat tanaman sudah mempunyai minimal 4 helai daun . cara pemindahnya yaitu
potong bagian rockwool dengan ukuran awal dan pindahkan tanaman kedalam netpot
yang sudah disediakan .
4. Perawatan
Perawatan dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan cara mengecek jumlah air yang
tidak boleh habis dan mengukur nutrisi pada saat sudah menambahkan air atau pada
saat hujan turun . nilai nutrisi ppm tanaman pakcoy yaitu sekitar 1000 – 1400 ppm
5. Panen
Pemanenan tanaman pakcoy dilakukan pada saat tanaman pakcoy sudah berumur
sekitar 30 hari setelah tanam. Pemanenan tanaman pakcoy dilakukan dengan cara
mengambil tanaman pakcoy dan memisahkan tanaman dengan rockwool yang
menempel. Lalu setelah itu tanaman disimpan ditempat yang teduh supaya tidak
mudah layu.
6. Pasca panen
Pasca panen dilakukan pada saat setelah dilakukan pemanenan dengan cara
membersihkan hasil produksi dari kotoran atau daun daun yang kurang bagus ,lalu
tanaman dipisahkan sesuai dengan ukuranya.
12
No. Kegiatan Tanggal Keterangan
I Biaya
Sub total
b. Biaya Tetap
Sub Total
13
II. Pendapatan
Sub Total
3.2.1. Identifikasi Kebutuhan alat dan bahan Sistem Rakit Apung/Water culture
No. Kebutuhan alat dan Jumlah Harga Total
Bahan
I. ALAT
II. BAHAN
14
1 Nutrisi A 1 10.000 10.000
15
• Keempat, masukan air pada bak penampung sekiar 5 L
• Kelima masukan nutrisi AB mix dengan takaran 5 ml ab mix per 1 liter air
• Keenam ukur nilai ppm pada larutan tersebut . ukuran ppm tanaman
pakcoy yaitu 1000 – 1400 ppm .
3. Pemindahan
Pemindahan bibit pakcoy ke hidroponik rakit apung :
• Benih harus minimal berumur 1 minggu
• Benih sudah mempunyai minimal 4 helai daun
• Pemindahan dilakukan dengan cara memotong rockwool dengan ukuran
awal yaitu 3 cm
• Setelah terpotong maka rockwool yang berisi bibit dimasukan kedalam
lubang sterofoam yang sudah dibuat , usahakan bibit tidak boleh
tenggelam
• Dan pemindahan bibit telah selesai
4. Perawatan
Perawatan dilakukan setiap 1 minggu sekali dengan cara mengecek jumlah
air yang tidak boleh habis dan mengukur nutrisi pada saat sudah menambahkan
air atau pada saat hujan turun . nilai nutrisi ppm tanaman pakcoy yaitu sekitar
1000 – 1400 ppm
5. Pemanenan
tanaman pakcoy dilakukan pada saat tanaman pakcoy sudah berumur sekitar 30
hari setelah tanam. Pemanenan tanaman pakcoy dilakukan dengan cara
mengambil tanaman pakcoy dan memisahkan tanaman dengan rockwool yang
menempel. Lalu setelah itu tanaman disimpan ditempat yang teduh supaya tidak
mudah layu.
6. Pasca panen
Pasca panen dilakukan pada saat setelah dilakukan pemanenan dengan cara
membersihkan hasil produksi dari kotoran atau daun daun yang kurang bagus ,lalu
tanaman dipisahkan sesuai dengan ukuranya.
16
3.2.4. Budidaya tanaman sayuran Pakcoy secara Hidroponik Sistem Rakit Apung/Water
culture/Floating Raft
No. Kegiatan Tanggal Keterangan
I Biaya
17
Sub total
b. Biaya Tetap
Sub Total
II. Pendapatan
Sub Total
Gambar 5. Aquaponik
3.3.1. Identifikasi Kebutuhan alat dan bahan hidroponik sistem Aquaponik
No. Kebutuhan alat dan Jumlah Harga Total
Bahan
I. ALAT
18
1 Ember 1 10.000 10.000
II. BAHAN
19
• Lalu masukan air keladalam ember sekitar 10 liter
• Lalu masukan EM 4 dengan takaran 2 ml per satu liter air
• Dan terakhir masukan lele kedalam ember .
3. Pemindahan bibit
Setelah melakukan perakitan Langkah selanjutnya yaitu pemindahan bibit :
• Pertama masukan bibit kangkung kedalam aqua gelas
• Kedua , masukan arang sekam kedalam aqua gelas sampai penuh .
4. Perawatan
Perawatan dilakukan setiap hari yaitu dengan cara memberi pakan lele pada saat
pagi dan sore , dan juga cek keadaan air apakah mengurang atau tidak .
20
3.3.5. Analisis Usahatani Tanaman sayuran kangkung hidroponik sistem Aquaponik
Alat dan bahan Jumlah total
No.
I Biaya
4 …
5 ….
Sub total
b. Biaya Tetap
3 EM 4 1 x 20.000 20.000
Sub Total
Sub Total
III Keuntungan - -
21
3.4. Hidroponik Duchtbucket
3.4.1. Identifikasi Kebutuhan alat dan bahan hidroponik Sistem Dutch Bucket
No. Kebutuhan alat dan Jumlah Harga Total
Bahan
I. ALAT
1 Ember besar 1 - -
3 Ember kecil 2 - -
5 Aqua gelas 2 - -
II. BAHAN
6. Pecahan genteng 1 kg - -
22
Sub total 30.000
23
• Dan masukan nutrisi AB mix dengan takaran 5 ml Ab mix per liter , jadi
masukan sekitar 100 ml nutrisi AB mix.
3. Pemindahan bibit
Selanjutnya yaitu pemindahan bibit dilakukan jika hidroponik Dutch Bucket
sudah siap dengan cara :
• Pertama masukan rockwool pada bagian bawah dari aqua gelas
• Kedua masukan bibit melon dengan hati hati
• Ketiga setelah bibit melon masuk lalu tambahkan pecahan genteng sebagai
penyangga dan media tumbuh
4. Pemeliharaan
Pemeliharan dilakukan stiap hari kerena disini saya tidak menggunkan pompa
sebagai penyalur sirkulasi air maka disini saya menggunakan cara manual dengan
cara menyiramkan air pada tanaman secara langsung . semakin sering melakukan
penyiraman maka akan semakin bagus. Selain itu disini saya juga mengontrol
ppm pada larutan air sekitar 1 minggu sekali .
3.4.3. Kelemahan dan Kebaikan Sistem Sistem Dutch Bucket
• Kelebihan
- Bisa memanfaatkan barang yang sederhana
- Sangat simple dan praktis
- Hemat dalam pemupukan
- Dan bisa membudidayakan sayuran buah
• Kekurangan
- Kurang efektif jika tidak menggukan pompa air
- Bahan seperti Nutrisi ab mix susah dicari
3.4.4. Budidaya tanaman sayuran buah Melon secara Hidroponik Sistem Dutch Bucket
No. Kegiatan Tanggal Keterangan
24
3.4.5. Analisis Usahatani Tanaman sayuran/buah2an Melon Sistem Dutch Bucket (belum
panen )
Alat dan bahan Jumlah total
No.
I Biaya
4 …
5 ….
Sub total
b. Biaya Tetap
3 ….
Sub Total
Total Biaya
II. Pendapatan
Sub Total
III Keuntungan
25
BAB IV
Dalam budiaya hidroponik media air sangatlah penting kerena air adalah media
utama dalam proses budidaya hidroponik, selain air dalam budidaya hidroponik kita juga
harus menyiapkan nutrisi sebagai peran media tanah yang memberikan unsur -unsur yang
diberikan oleh tanaman . Penggunaan nutrisi pada sistem hidroponik yaitu menggunakan
nutrisi AB mix , yaitu sebuah nutrisi yang sudah dirancang khusus untuk memenuhi
kebutuhan dari tanaman sehingga tanaman bisa tumbuh dengan subur.
4.2.Saran
Budidaya hidroponik merupakan budidaya yang bagus karena hasil yang diproduksi
itu sehat dan bersih , kerena dalam budidayanya menggukan air sehingga tidak kotor .
Oleh kerena itu sistem budidaya hidroponik harus lebih disosialisasikan kepada
masyarakat khusunya daerah perkotaan supaya bisa memanfaatkan lahan yang mati atau
yang sempit menjadi lahan yang produktif menghasilkan tanaman sayuran dengan
menggunkan sistem hidroponik .
26
DAFTAR PUSTAKA
Vahlefi, M. (2015). Rancang Bangun Sistem Tanam Dengan Metode Akuaponik Berbasis
Mikrokontroler dan SMS (Short Message Service) (Doctoral dissertation, POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA).
Alfiah, W. F. (2016). Rancang Bangun Sistem Penjejak Matahari Sumbu Tunggal Berbasis
Arduino Mega 2560 (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Albulaqi, H. (2019, januari 24). Sistem budidaya hidroponik . Retrieved from daridesa.com/:
http://daridesa.com/kabar/inilah-7-macam-sistem-budidaya-hidroponik-dari-shinta-
mustika/
27
DOKUMENTASI
1. Wick sistem
28
29
2. Rakit apung
30
31
3. Aquaponik
32
4. Dutchbucket
33
34
35