Anda di halaman 1dari 11

COVER

SISTEM DAN MEDIA HIDROPONIK

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Bapak Fu’ad Sholikhi, M.Pd.

oleh
Mochammad Farizal Mahfud NIM. 22102210001
Aldika Dasa Sarwana NIM. 22102210002
Muhammad Fadlyka Bintang W. T. NIM. 22102210005
Lenny Dwi Sekar Arum NIM. 22102210006
Abim Cesa Yuangga NIM. 22102210007
Galang Setiawan NIM. 22102210008
Silvia Ladiva Apsari NIM. 22102210009
Muhammad Adrian M. S. NIM. 22102210011

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR


FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
DESEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT atas rahmat dan limpahan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema tentang “Sistem dan Media
Hidroponik” tanpa ada halangan suatu apapun. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester 1 Tahun 2022. Untuk itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Fu’ad Sholikhi, M.Pd. Selaku Dosen Pembina Mata Kuliah Bahasa
Indonesia.
2. Orang tua tercinta yang telah membantu dalam segi memotivasi dan materi.

3. Teman-teman yang telah memberikan bantuan dalam menyusun makalah


ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Penulis
senantiasa menerima kritik yang membangun dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini.

Blitar, 11 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
COVER ................................................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ...iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2


2.1 Pengertian Hidroponik ................................................................................ 2
2.2 Sejarah Perkembangan Hidroponik ............................................................. 2
2.3 Sistem Hidroponik ...................................................................................... 3
2.3.1 Wick Sistem ......................................................................................... 3
2.3.2 Nutrient Film Technique (NFT) ........................................................... 3
2.3.3 Deep Water Culture atau Deep Flow Technique (DFT) ........................ 4
2.4 Kriteria Media Tanam Hidroponik .............................................................. 4
2.5 Macam Macam Media Tanam Sistem Hidroponik ...................................... 4
2.5.1 Rockwool............................................................................................. 5
2.5.2 Spons ................................................................................................... 5
2.5.3 Arang Sekam ....................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 6


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 7

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Sistem Wick Sistem ....................................................................................3

1.2 Sistem Nutrient Film Technique (NFT) .......................................................3

1.3 Sistem Deep Flow Technique (DFT) ...........................................................4

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidroponik menjadi tren di kalangan masyarakat sebagai aktivitas di rumah
saat pandemi covid-19 sebagai upaya untuk menciptakan kemandirian pangan.
Demikian halnya dengan para pengusaha industri pertanian yang menggeluti
hidroponik, turut mengembangkan usahanya karena permintaan komoditas pangan
dan hortikultura semakin meningkat. Bahkan, teknik budidaya hidroponik sekarang
mulai diminati kalangan milenial. Hidroponik telah menjelma menjadi suatu teknik
bercocok tanam yang dapat dilakukan oleh siapapun karena mudah dilakukan dan
tidak membutuhkan tempat yang luas. Dengan bertambahnya jumlah pelaku
industri hidroponik, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasokan sayur yang
sehat, bergizi tinggi, berkualitas, bebas pestisida dan terjangkau di dalam negeri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Hidroponik?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Hidroponik?
3. Apa saja sistem hidroponik?
4. Apa saja kriteria media tanam Hidroponik?
5. Apa saja media Hidroponik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Hidroponik.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan Hidroponik.
3. Untuk mengetahui apa saja sistem hidroponik.
4. Untuk mngetahui apa saja kriteria media tanam Hidroponik.
5. Untuk mengetahui apa saja media Hidroponik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hidroponik


Hidroponik berasal dari Bahasa Yunani yaitu, Hidro yang artinya air dan
Ponos yang artinya Teknik atau sistem. Jadi, hidroponik adalah sistem atau teknik
budidaya tanaman dengan menggunakan media tanam berupa air (Aini & Azizah,
2018, p. 1). Seiring dengan perkembangan zaman beberapa ahli mendefinisikan
pengertian hidroponik secara berbeda, yaitu sebagai ilmu dan sebagai Teknik.
Pengertian Hidroponik sebagai ilmu ialah, pertumbuhan tanaman yang
dibudidayakan di dalam media selain tanah, dengan menggunakan campuran nutrisi
yang dilarutkan di dalam air. Pengertian hidroponik sebagai Teknik yaitu, suatu
upaya membudidayakan tanaman dengan cara memasok nutrisi ke tanaman melalui
air irigasi, dengan media selain tanah agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian hidroponik adalah
Teknik membudidayakan tanaman dengan menggunakan media selain tanah yang
ditambahkan larutan nutrisi sebagai sumber pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
2.2 Sejarah Perkembangan Hidroponik
Hidroponik pertama kali diperkenalkan dalam sebuah artikel dalam majalah
ilmiah (Science, Feb 178; 1) yang ditulis oleh W.F. Gericke atas saran Dr. W.a
Setchell dari Universitas California, Pada tahun 1937. Di dalam artikel tersebut
berisi tentang hasil eksperimennya dengan Teknik budidaya tanaman secara
hidroponik (Asriani & Herdhiansyah, 2022, p. 6). Di Indonesia hidroponik pertama
kali muncul atau diperkenalkan pada tahun 1980-an atau lebih tepatnya pada tahun
1982 oleh Bob Sadino. Pada saat itu beliau menggunakan lahan 2,5 hektar untuk
membudidayakan tanaman dengan cara hidroponik. Pembudiayaaan tanaman
hidroponik tersebut menggunakan sistem substrat atau sekarang biasa disebut
dengan sistem Nutrient Film Technique (NFT).

2
2.3 Sistem Hidroponik
Sistem hidroponik merupakan sistem yang bertujuan untuk mengelola
sedemikian rupa agar tanaman dapat asupan oksigen, air, dan nutrisi dengan baik
dan maksimal. Beberapa jenis sistem hidroponik yang umum digunakan seluruh
dunia yaitu:
2.3.1 Wick Sistem
Wick Sistem, sistem ini adalah model hidroponik yang
paling sederhana dengan menggunakan sumbu yang
menghubungkan netpot tanaman dengan media larutan nutrisi.

Gambar 1.1 Sistem Wick Sistem

2.3.2 Nutrient Film Technique (NFT)


Nutrient Film Technique (NFT), sistem ini mengalirkan
larutan nutrisi secara terus menerus menggunakan pipa pvc yang
dibantu dengan pompa (Teknik resirkulasi) sehingga mengenai akar
tanaman (Singgih et al., 2019)

Gambar 1.2 Sistem Nutrient Film Technique (NFT)

3
2.3.3 Deep Water Culture atau Deep Flow Technique (DFT)
Deep Water Culture atau Deep Flow Technique (DFT), pada
sistem ini tanaman dibuat mengapung di atas larutan nutrisi dengan
syarat air tidak mengalir, sehingga akar tanaman terndam terus
menerus. Disini pompa hanya digunakan untuk menghasilkan
oksigen (Suryani et al., 2020)

Gambar 1.3 Sistem Deep Flow Technique (DFT)

2.4 Kriteria Media Tanam Hidroponik


Media tanam yang tepat akan sangat memengaruhi suatu hasil tanaman
hidroponik. Sebelum menentukan media tanam, hal yang paling penting adalah
menentukan kriteria media tanam hidroponik antara lain: (Setiawan & Mahardika,
2017)
1. Media mampu menyimpan air dengan baik.
2. Memiliki kandungan garam yang rendah.
3. Tidak mudah berubah bentuk.
4. Tidak mudah terjangkit hama atau penyakit yang dapat memengaruhi
pertumbuhan tanaman.
5. Media memiliki kandungan kapur atau kalsium
2.5 Macam Macam Media Tanam Sistem Hidroponik
Media tanam hidroponik adalah suatu bahan yang berasal dari selain tanah
yang bermanfaat untuk tempat tumbuh dan berkembangnya akar tumbuhan
(Khomsah & M.P, 2021). Terdapat banyak jenis media hidroponik yang sering
digunakan petani hidroponik dalam proses budidayanya, berikut jenis-jenis media
hidroponik:

4
2.5.1 Rockwool
Rockwool adalah suatu media tanam yang terbuat dari Batu Basalt
yang melalui proses pemanasan sekaligus proses spin (diputar) layaknya
membuat makan arum manis hingga terbentuk benang-benang, kemudian
benang-benang tersebut dipadatkan menyerupai “wool” namun, terbuat dari
batu atau “rock”. Rockwool memiliki banyak manfaat, antara lain ramah
terhadap lingkungan, tidak mengandung kandungan patogen, dan memiliki
daya tampung air sebanyak 14 kali lebih besar dari daya tampung air di
dalam tanah.
2.5.2 Spons
Spons terbuat dari bahan plastik yang memiliki pori-pori yang cukup
besar berguna untuk mengalirkan air nutrisi menuju akar tanaman. Bobot
spon sangat ringan sehingga memudahkan saat proses pengaplikasian serta
memudahkan pemindahan menuju tempat yang diinginkan. Kemudian,
manfaat lain dari penggunaan spons yaitu tanaman menjadi tumbuh lebih
prima.
2.5.3 Arang Sekam
Arang sekam merupakan salah satu media tanam hidroponik yang
berbahan dasar limbah sekam padi. Pembuatan arang sekam tersebut
dilakukan dengan cara pembakaran tidak sempurna atau parsial, sehinnga
menghasikan arang bukan abu. Arang sekam banyak digunakan sebagai
media tanam karena mudah mengikat air, tidak mudah menggumpal, dan
tidak mudah untuk terjangkit bakteri dan jamur (cendawan), serta sanggup
menetralisir senyawa racun (Sharma Thaha, 2021)

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hidroponik merupakan sistem atau teknik budidaya tanaman tanpa
menggunakan tanah, melainkan menggunakan air sebagai sumber nutrisi bagi
perkembangan tanaman.
Sejarah hidroponik berasal dari hasil eksperimen W.F.Gericke dari
Universitas California, pada tahun 1937. Eksperimen tersebut mengenai teknik
budidaya tanaman hidroponik, yang dituliskan pada sebuah artikel dalam majalah
ilmiah (Science,Feb 178; 1) karangan W.F. Gericke atas saran dari Dr. W.a Setchell
Sistem hidroponik dapat dibagi menjadi tiga yaitu Wick System, Nutrient
Film Technique (NFT), dan Deep Water Culture atau Deep Flow Technique (DFT).
Kriteria media budidaya hidroponik yang harus diketahui dan dipahami
demi kesuksesan budidaya sedikitnya ada lima macam yaitu, media mampu
menyimpan air denagn baik, memiliki kandungan garam yang rendah, tidak mudah
berubah bentuk, tidak mudah terjangkit hama atau penyakit yang akan
memengaruhi pertumbuhan tanaman, dan memiliki kandungan kapur dan kalsium.
Media hidroponik yang umum digunakan oleh banyak petani hidroponik
ada tiga jenis antara lain, rockwool, spons, dan arang sekam.

6
DAFTAR PUSTAKA

Aini, N., & Azizah, N. (2018). Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara
Hidroponik. Universitas Brawijaya Press.
Asriani, & Herdhiansyah, D. (2022). Rancangan Usaha Agribisnis Hidroponik.
Penerbit NEM.
Khomsah, M., & M.P, M. C., S. Tp. (2021). Efektivitas Berbagai Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir) Dengan
Hidroponik Sistem DFT (Deep Flow Technique). Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.
Setiawan, H., & Mahardika. (2017). Kiat Sukses Budidaya Cabai Hidroponik. Bio
Genesis.
Sharma Thaha, dkk. (2021). Transformasi Sekam Padi (Pirolisis). CV Jejak (Jejak
Publisher).
Singgih, M., Prabawati, K., & Abdulloh, D. (2019). Bercocok Tanam Mudah
Dengan Sistem Hidroponik NFT. 03(1), 4.
Suryani, E., Putra Virdinatri, L. V. P., S. Pd, & Putri, E. M. E. (2020). Program
Hidroponik Bagi Siswa. CV. Pilar Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai