SMA N 1 BELINYU
TAHUN AJARAN 2020/2021
Jl. Mayor Syarief Rachman No.17 , Kuto Panji,
Belinyu
Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung
BUDIDAYA
HIDROPONIK
By : Muhammad ilham praditya
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur tak henti hentinya saya panjatkan atas kehadirat Allah swt. karena atas
berkat serta rahmat – Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas proyek pwku ini dengan lancar
dan tanpa halangan, adapun tugas proyek yang saya susun ini meupakan tugas untuk pemenuhan
nilai subjek pkwu di SMA N 1 BELINYU.
Terakhir yang ingin saya sampaikan selaku penyusun proyek ini yaitu berharap dengan
adanya proyek ini dapat menambah pengetahun serta wawasan tentang seluk berluk yang
berkaitan dengan pembudidayaan tanaman hidroponik terhadap pembaca, sekaligus agar dapat
menjadi bahan referensi pembaca ketika ingin melakukan budidaya tanaman hidroponik. Namun,
tak menutup kemungkinan bahwa pembuatan serta penyusunan makalah ini didedikasikan untuk
memenuhi tugas proyek pkwu di SMA N 1 BELINYU. Adapun dalam penyusunannya masih
terdapat banyak kekurangan nya yang sekiranya dapat dimaksimalkan lagi, untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya harapkan sebagai penyusun demi penyempurnaan makalah
ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembahasan
2.3 Alat dan Bahan dalam menanam tanaman dengan teknik hidroponik ……………... 8
Bab 3 Penutup
2
BAB 1
1. PENDAHULUAN
Penyusunan proyek kerja ini di latarbelakangi atas pemenuhan tugas individual yang
menyesuaikan terhadap standar kompetensi & kompetensi dasar pembelajaran yang harus di
capai pada semester ini. Keinginan penulis dalam membagikan wawasan serta pengetahuan dasar
terhadap materi yang disajikan dalam proyek yakni “Pembudidayakan Tanaman Hidroponik”
kepada pembaca juga merupakan hal yang melatarbelakangi terbentuk nya proyek ini.
Proyek ini berisi beberapa poin penting yang ingin penulis sampaikan kepada pembaca
seperti pengertian tanaman hidroponik, cara dalam membudidayakan tanaman hidroponik yang
mencakup langkah-langkah, alat & bahan serta hal hal lainnya yang berhubungan dengan
pembudidayaan tanaman hidroponik.
3
BAB 2
2. PEMBAHASAN
Menurut KBBI tanaman hidroponik yaitu cara bercocok tanam tanpa menggunakan
tanah, biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan medium air yang beisi zat
hara.
Berdasarkan sumber lain, tanaman hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang tidak
menggunakan tanah sebagai media tanam, tetapi hanya menggunakan air yang mengandung
nutrisi yang diperlukan tanaman (Prayitno 2017)
Adapun scara etimologi, hidroponik yang berasal dari kata Yunani yakni hydro yang memiliki
arti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal dengan arti budidaya tanpa tanah.
Dengan demikian hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dengan tidak
memakai tanah untuk media tanam nya.
Adapun menurut beberapa ahli pengertian dari hidroponik itu sendiri yaitu ;
1. Sutiyoso (2006), Definisi hidroponik adalah sistem penanam terapung yang hanya
tersedia untuk berbagai tanaman sayuran yang memiliki bobot batang, akar, dan daun
lebih ringan.
3. Wikipedia (2021), Hidroponik adalah salah satu teknik yang dimanfaatkan untuk
melakukan budidaya berbagai bentuk tanaman tanpa menggunakan media tanah dan
hanya bergantung pada media air yang telah ditambahkan larutan mineral dan nutrisi
lainnya
Tanaman hidroponik hanya memanfaatkan air sebagai media nya sehingga tanaman
hidroponik sangat mementingkan nutrisi pada produk tanaman nya. Tumbuhan hidroponik
diharapkan dapat tumbuh dengan waktu yang singkat dengan memerhatikan nutrisi yang ada
pada media tanamnya serta tanaman ini dapat di budidayakan dimana saja asal nutrisi media nya
terpenuhi.
4
Nutrien Film Techique, jenis hidroponik NFT ini adalah salah satu dari sekian banyak
sistem / jenis hidroponik. Sistem ini sering digunakan karena dianggap sistem yang
paling cocok dalam skala sistem yang besar. Sistem NFT dikembangkan oleh Dr. Allen
Cooper tahun 1960-an di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton (Inggris)
yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sayuran pada tahun 1970-an. Pada
sistem ini, pemberian nutrisi dilakukan dengan mengalirkan selapis larutan nutrisi setingi
3 mm pada perakaran tanaman sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi,
serta oksigen. Keuntungan menggunakan sistem NFT yaitu, kebutuhan air yang
tercukupi, keseragaman serta tingkat konsentrasi nutrisi dapat disesuaikan dengan umur
dan jenis tanaman, serta tanaman dapat tumbuuh lebih cepat. Sementara itu kekurangan
nya yaitu memerlukan biaya yang cukup besar dalam proses pembuatannya dan
perlakuannya juga sangat bergantung pada listrik.
Wick System atau sistem sumbu, merupakan jenis hidroponik yang paling sederhana
karena hanya memanfaatkan kapilaritas air. Sistem tanah ini biasa memanfaatkan botol
bekas air mineral sebagai tempat menanamnya. Dalam proses pembuatannya wick system
hamper sama dengan cara kerja kompor minyak. Sumbu yang digunakan pada sistem ini
biasanya berupa kain flannel atau jenis bahan lain yang mudah menyerap air, sementara
itu, larutan nutrisi ditempatkan pada wadah berupa bak plastic atau botol plastic.
Sehingga, akar tidak langsung bersentuhan dengan nutrisi tetapi melalui perantara sumbu
dan kain. Kelebihan dalam menggunakan sistem ini yaitu mudah dalam merakit peralatan
nya sehingga cocok bagi pemula. Adapun kekuranggan nya yaitu nutrisi dan oksigen
cepat mengendap karena air tidak bergerak sehingga tanaman kurang pasukan oksigen
dan nutrisi dalam jumlah yang cukup.
Floating System atau rakit apung, adalah sistem hidroponik yang ditanam dalam keadaan
mengapung diatas larutan nutrisi dengan bantuan Styrofoam untuk penopang nya. Posisi
akar tanaman harus disesuaikan agar terendam larutan nutrisi, sebab ini juga pada sistem
ini akar tanaman kerap kali mengalami pembusukan. Karena itu, untuk menambah
oksigen ke dalam larutan biasanya menggunakan aerator. Kelebihan dalam menggunakan
prinsip sistem ini yaitu tanaman dapat mendapat pasukan air serta nutrisi secara terus
menerus dan mempermudah perawatan karena tidak perlu penyemprotan pada tanaman.
Ebb and Flow atau sistem pasang surut, prinsip ini sama seperti pada umumnya, namun
pada prinsip ini larutan nutrisi merendam akar tanaman pada waktu tertentu. Namun,
setelah itu larutan nutrisi dialirkan kembali ke bak penampungan. Prinsip kerja sistem ini
yaitu mengalirkan larutan nutrisi ke pot yang telah diisi media tanam. Pompa
dihubungkan dengan pengatur waktu sehingga periode pengenangan dapat diatur sesuai
kebutuhan.
Drip Irrigation atau fertigasi, yaitu sistem dalam pembudidayaan tanaman hidroponik
yang menggunakan prinsip irigasi tetes melalui slang irigasi menggunakan dripper yang
5
sudah diatur. Metode yang diadopsi pertama kali dari Israel ini sangat dicocok diterapkan
pada kondisi lahan kering berpasir, air yang sangat terbatas serta iklim yang kering. Pada
sistem irigasi tetes ini, larutan nutrisi dilakukan dengan cara meneteskan pada wilayah
perakaran tanaman. Kelebihan pada prinsip kerja sistem ini antara lain larutan nutrisi
yang diberikan mendekati keseimbangan dengan kebutuhan tanaman, serta dapat
meminimalisasi larutan yang terbuang. Namun, kekurangannya yaitu jika media
tanamnya memadat jumlah oksigen untuk kebutuhan hidroponik akan berkurang.
Aeroponik, yaitu sistem hidroponik diudara tanpa menggunakan media tanah, dengan
demikian akar tanaman dapat tumbuh menggantung. Pada sistem ini, air yang telah
diberikan laarutan hara disemburkan ke akar tanaman dalam bentuk kabut. Lalu, akar
tanaman akan menyerap larutan hara yang dapat membantu pertumbuhannya. Kelebihan
dari prinsip ini yaitu, tanaman mendapat pasukan air, oksigen, dan nutrisi secara berkala
dalam jumlah yang mencukupi dan juga penggunaan larutan nutrisi lebih hemat karena
diberikan dengan pengabutan serta tanaman lebih mudah menyerap kaarena nutrisi nya
dalam bentuk molekul kecil. Sementara itu, kekurangannya adalah biaya
instalasi/pemasangan aeroponik yang lumayan mahal dan bergantung pada listrik.
Sawi hijau
Tanaman ini dapat tumbuh dimana saja. Hal ini karena tanaman ini dapat beradaptasi
dengan mudah beradaptasi diberbagai media tanam. Bahkan, tanaman satu ini dapat tahan
terhadap hujan, dan dapat tumbuh sepanjang tahun. Denga menggunakan metode hidroponik ini,
sawi hijau akan lebih cepat tumbuh dan panaen
Brokoli
Jenis tanaman berikutnya yaitu brokoli, tanaman ini biasanya tumbuh di daerah dataran
tinggi, namun dengan teknologi hidroponik tanaman satu ini dapat tumbuh meskipuun berada di
dataran rendah.
Seledri
6
Seledri msuk dalam jajaran tanaman yang mudah dibudidayakan mengunakan
hidroponik. Jenis tanaman ini dapat menggunakan sistem sumbu atau wick dalam hidroponik.
Selain itu, tanaman ini dapat juga dibudidayakan menggunakan sistem rakit apung.
Bayam
Bayam termasuk salah satu sayuran yang dapat ditanam dimana saja, termasuk dengan
teknik hidroponik. Ddengan menerapkan teknologi hidroponik, tanaman bayam dapat tumbuh
lebih cepat. Bahkan, kandungan nutrisi yang ada pada bayam dapat terpenuhi dengan baik
dengan menerapkan teknik hidroponik ini.
Cabai
Cabai termasuk jenis tanaman yang diminati masyarakat, bukan tanpa sebab tanaman ini
merupakan kebutuhan pokok yang selalu meningkat. Menanam cabai menggunakan teknik
hidroponik tidaklah sulit, perawatan nya pun mudah dan tidak intensif seperti tanaman jenis lain.
Buncis
Buncis adalah salah satu jenis sayuran yang kaya akam vitamin A,B,C serta memiliki
kandungan protein yang tinggi. Buncis pun dengan mudah dan subur jika ditanam dengan
menggunakan teknik hidroponik.
Tomat
Tanaman tomat ini sudah tidak asing lagi menggunakan teknik hidroponik. Namun,
dalam menanam nya hal yang harus di perhatikanprtama kali yaitu pemilihan bibit. Pilihlah bibit
yang unggul karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil panen nantinya.
7
Menghemat ruang dan tempat
Sayuran atau tanaman yang dihasilkan dari teknik hidroponik higienis
karena tanaman ini tidak tersentuh tanah jadinya tidak kotor dan lebih
kecil peluang terkena hama dan penyakit
Tidak terkena pada cuaca
Lebih irit dalam pengunaan pupuk
Ramah lingkungan karena nutrisi atau limbah yang tersisa tidak mengalir
dan mencemari lingkungan sekitar
Dapat di tanam di luar atau di dalam ruangan
Membutuhkan modal yang besar untuk membeli alat dan bahan yang
diperlukan
Peralatan nya masih jarang di jumpai, dapat kita ketahui sendiri di
Indonesia hidroponik dapat dikatakan jarang ditemui sehingga penyedia
alat alat khusus dalam mmbudidayakan tanaman hidroponik masih sedikit
( jika kalian tinggal di kota mungkin ini bukan kendala lagi)
Memerlukan kecermatan yang lebih, hak ini karena anda harus betul betul
mendapatkan nutrisi yang harus diberikan
Pembuatan media hidroponik yang sangat sulit karena membutuhkan
pengalaman atau perangkat yang digunakan masih belum populer
Membutuhkan ketelitian ekstra dalam pengaturan suhu, ph udara, dan
nutrisi yang dibutuhkan dalam menanam tanaman hidroponik
Membutuhkan keterampilan & kreatifitas yang tepat untuk merancanginya
Saat menanam dan merawat tanaman kadar udara dan nutrisi kita harus
menjaga dengan baik, kurang atau mungkin kelebihan bisa berdampak
buruk bagi tanaman
2.3 Alat dan Bahan dalam menanam tanaman dengan teknik hidroponik
Netpot
Netpot merupakan wadah atau pot yang berukuran kecil dan berlubang.
Netppot juga dapat digantikan dengan alternative lainnya yaitu menggunakan
gelas plastik bekas air mineral atau gelas plastic yang tidak terpakai lagi.
Penggunaan netpot alternative ini sangatlah ramah lingkungan
Rockwool
Rockwool digunakan sebagai media tanam dalam teknik hidroponik.
Rockwool terbuat dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu tinggi
hingga mebentuk busa. Rockwool diminati karena sifatnya yang permanen,
daya serap air nya baik dan mudah diaplikasikan
8
pH meter
kadar keasaman larutan nutrisi dan media tanam perlu dijaga untuk
memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Untuk mengetahui kadar pH
media tanam atau nutrisi digunakanlah pH meter
Benih
Bibit tanaman hidroponik hampir sama dengan bibit tanaman untuk metode
tanam lainnya. Saat memilih beniih sebaiknya perhatikan sisi kualitas dan
ekonomisnya
Bak Plastik
Selain netpot/wadah, dalam metode hidroponik dibutuhkan wadah untuk
menampung air dan nutrisi yang terlarut
Pipa Paralon
Tidak hanya bak atau wadah plastic untuk menampung air atau nutrisi yang
diperlukan tanaman, pipa paralon dengan ukuran yang cukup besar dapat
digunakan untuk menampung air dan nutrisi hidroponik
Sterofoam
Busa sterofoam biasanya digunakan untuk meletakkan netpot atau wadah
tanaman untuk menahannya agar stabil, biasanya sterofoam akan dilubangi
sesuai dangan ukuran netpot atau pot tanaman
Sumbu Panel
Sumbu panel berguna untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman, sumbu
tersebut dapat dibuat dari kain flanel atau kain panel maupun sumbu kompor
yang memiliki daya serap air yang cukup tinggi
Nutrisi
Nutrisi merupakan salah satu bahan dalam metode tanam hidroponik. Nutrisi
dapat berupa formula mineral atau zat zat hara yang telah diramu. Jenis nutrisi
akan diberikan secara berbeda tergantung pada jenis tanaman yang ditanam
9
Konsep dasar sistem ini, tanaman tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak
dalam, serta menjaga sirkulasi agar tanaman tetap mendapat nutrisi, oksigen, dan
air tercukupi.
Cara bercocok tanam hidroponik sistem NFT baik diterapkan untuk sayuran hijau,
seperti kangkung dan bayam.
10
BAB 3
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada banyak teknik prinsip sistem yang dapat kita terapkan dalam menanam tanaman
menggunakan teknik hidroponik ini, seperti sistem NFT, wick hingga aerophonik. Jenis sayuran
atau tanaman yang sering ditanam menggunakan teknik ini juga beragam mulai dari seledri
hingga tanaman cabai. Kelebihan dan kekurangan dari teknik hidroponik pun beragam dari biaya
yang mahal untuk kekurangan nyaa serta hasil yang cepat dan berkualitas dari segi kelebihannya.
Untuk langkah dalam menanam tanaman hidroponik pun tidak susah sesuai dengan sistem apa
yang ingin kita terapkan.
3.2 Saran
Dalam menerapkan teknik hidroponik baiknya kita sebagai pemula menerapkan teknik
penerapan sistem yang mudah terlebih dahulu agar tidak terlalu sulit dalam perlakuan nya.
Alangkah baik nya juga agar anda yang ingin menjadi pengusaha hidroponik untuk memikirkan
matang matang secara mendalam tentang penerapan teknik ini dari mulai peralatan, bahan hingga
langkah untuk menerapkan teknik hidroponik agar dapat menghasilkan produk hidroponik yang
baik dan pastinya berkualitas.
11
BAB 4
4. Daftar Pustaka
Prayitno, W. A., Muttaqin, A., & Syauqy, D. (2017). Sistem Monitoring Suhu,
Kelembaban, dan Pengendali Penyiraman Tanaman Hidroponik menggunakan Blynk
Android. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN, 2548, 964X.
Asikin, D., Handayani, R. P., & Mustikawati, T. (2016). Vertical Garden dan Hidroponik
sebagai Elemen Arsitektural di Dalam dan di Luar Ruangan. RUAS (Review of Urbanism and
Architectural Studies), 14(1), 34-42.
Hendra, H. A., & Andoko, A. (2014). Bertanam sayuran hidroponik ala paktani
hydrofarm. AgroMedia.
Utama, H. S., Isa, S. M., & Indragunawan, A. (2006). Perancangan dan Implementasi
Sistem Otomatisasi Pemeliharaan Tanaman Hidroponik. TESLA Jurnal Teknik Elektro
UNTAR, 8(1), 1-4.
Perwitasari, B., Tripatmasari, M., & Wasonowati, C. (2012). Pengaruh media tanam dan
nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakchoi (Brassica juncea L.) dengan sistem
hidroponik. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 5(1), 14-25.
12