Anda di halaman 1dari 21

Insentif Berbasis Kinerja Ekologi (TAKE)

-- Panduan Pengembangan Tingkat Kabupaten --


Insentif Berbasis Kinerja Ekologi?
Transfer
Transfer fiskal dari pemerintah yang lebih tinggi Anggaran
(nasional, provinsi, dan kabupaten/kota) kepada
pemerintah di bawahnya (provinsi, kabupaten/kota, Provinsi
dan desa) dalam jurisdiksi yang sama berdasarkan berbasis Ekologi
kewenangan dan kinerja dalam perlindungan dan (TAPE) Transfer
pengelolaan lingkungan hidup. Anggaran
(Defenisi TAF dan Jaringan Masyarakat Sipil)
Nasional
berbasis Ekologi
Transfer (TANE)
Kerangka Peraturan :
UU 17/2003 Keuangan Negara, UU 6/2014 Desa, UU Anggaran
23/2014 Pemda, PP 12/2019 Keuangan Daerah, PP Kabupaten
11/2019 tentang Desa, Permendagri 80/2015 Produk berbasis Ekologi
Hukum Daerah, Permendagri 83/2015 Perangkat Desa, (TAKE)
Permendagri 20/2018 Keuangan Desa.
Insentif Berbasis Kinerja Ekologi (TAKE)
Sebagai Strategi Percepatan Pembangunan Kabupaten

VISI-MISI KEPALA DAERAH


Strategi Percepatan Misi Pembangunan Kabupaten
• Memastikan pencapaian misi terukur berdasarkan progress dan RPJMD KABUPATEN
dilaporkan

Strategi Pengimplementasian Kegiatan/Program


• Memastikan kegiatan/program dilakukan dengan rinci dan
konsisten

Strategi Pemberian Penghargaan atas Prestasi


• Memastikan penghargaan diberikan tepat sasaran berdasarkan
kinerja dihasilkan
Perbup/SK ADD/Bankeu

Catatan: TAKE juga dapat dikembangkan untuk pencapaian


tujuan khusus berdasarkan kebutuhan di Kabupaten.
DESA DESA DESA DESA DESA
Peta Perkembangan Adopsi TAKE dan TAPE
Update per April 2021

ACEH : Provinsi, Bener


Meriah, dan Kota
Sabang KALTARA: Provinsi
dan Nunukan

PAPUA BARAT:
RIAU : Provinsi Provinsi, dan PAPUA : Provinsi,
KALTIM : Provinsi, dan
dan Siak Manokwari Selatan Jayapura, Supiori,
JAMBI: Provinsi, Kota Balikpapan
dan Keerom
Merangin*),
Bungo KALBAR : Provinsi, SULTENG:
Kubu Raya dan Sigi, Donggala
SUMSEL: Provinsi, Sanggau
Empat Lawang, dan
Banyuasin
SULSEL: Provinsi
dan 10 kab/kota

JATIM:
Provinsi NTB: Provinsi

Sudah memiliki regulasi skema TAPE/TAKE


39 Pemda (13 Provinsi dan 26 Kab/Kota) di Indonesia telah
Dalam proses menyusun regulasi skema TAPE/TAKE didampingi oleh masyarakat sipil dalam pengembangan EFT
Proses Pendampingan skema TAPE/TAKE dengan dukungan TAF dan UKCCU

*) Kasus Merangin perlu konfirmasi pada skemanya Ctt. Preentasi TAF


Pengembangan TAKE di Daerah
Model Penerapan

Kabupaten Instrumen Transfer Kinerja yang diukur Catatan lain

Jayapura Bantuan Keuangan – ADD dengan Berdasarkan perubahan IDM Awal mulai alokasi kinerja
menambahkan alokasi kinerja ekologi khususnya sektor LH hanya 1% dari total ADD

Nunukan Bantuan Keuangan – ADD dengan Berdasarkan perubahan IDM Alokasi kinerja 5% dari total
menambahkan alokasi kinerja ekologi khususnya sektor LH ADD

Kubu Raya Bantuan Keuangan – ADD dengan Pengukuran yang disusun Alokasi kinerja 3% dari total
menambahkan alokasi kinerja ekologi daerah ADD

Bener Meriah Bantuan Keuangan – BKK dengan memasukkan Usulan atau proposal desa Alokasi awal sebesar 300 juta
indikator ekologi tentang kinerja

Siak Bantuan Keuangan – ADD dengan Indeks Kampung Hijau – diukur Alokasi kinerja sebesar 5% dari
menambahkan alokasi kinerja ekologi sendiri oleh daerah total ADD

Ctt. Preentasi TAF


Adopsi Dalam Kebijakan Nasional
Implementasi TAKE Melalui ADD Kabupaten

Pengembangan Take

Indikator Kinerja

Penting Untuk Dipahami:


TAKE tidak berdampak pada bertambah atau
berkurangnya APBD, karena pengembangan TAKE
hanya mengubah tata cara pengalokasian ADD
dengan menambahkan Alokasi Kinerja.
Next Model Skema TAKE
Tahapan Pengembangan Kebijakan
Insentif Berbasis Kinerja Ekologi (TAKE) di Kabupaten

1 2 3 4 5 6

Arahan
Persiapan Koordinasi Kajian Simulasi Kebijakan
Bupati

• Identifikasi target • Pelibatan dinas terkait • Kajian isu strategis • Pengujian indikator • Efektifitas • Drafting Perbup ADD
kinerja Kabupaten • Identifikasi isu strategis kabupaten kinerja dalam Skema pemberlakukan • Drafting SK ADD
• Identifikasi kebijakan Kabupaten • Kajian Alokasi ADD ADD anggaran berbasis
ADD Kabupaten Kabupaten • Simulasi ADD berbasis kinerja
• Usulan indikator Kinerja • Hasil simulasi ADD
kinerja berbasis Kinerja
1. Melakukan Persiapan
• Identifikasi target kinerja Kabupaten Tindakan
• Identifikasi kebijakan ADD Kabupaten • Melakukan Telaah terhadap RPJMD Kabupaten
• Melakukan Telaah terhadap ADD Kabupaten

Goal: Menemukan Target Kinerja Kabupaten dan dukungan


Anggaran Target Kinerja Berbasis Desa
2. Melakukan Koordinasi
• Pelibatan dinas terkait
• Identifikasi isu strategis Kabupaten

Tindakan
• Melakukan pelibatan Dinas PMD dan dinas-dinas terkait
lainnya.
• Melakukan telaah isu strategis kabupaten dan
menetapkan isu-isu yang akan diintervensi.
• Melakukan telaah terhadap dukungan kegiatan/program
yang tersebar di masing-masing dinas.

Goal: Menemukan Isu Strategis yang akan diintervensi dan


pemetaan dukungan pembiayaan yang bersumber dari dana
kegiatan/program di masing-masing dinas.
3. Menyusun Kajian
• Kajian Isu Strategis Kabupaten Tindakan
• Kajian Alokasi ADD Kabupaten
• Membentuk tim untuk menyusun kajian isu strategis
• Usulan indikator kinerja Kabupaten sebagai dasar mengembangkan insentif
berbasis kinerja yang selaras dengan kerangka peraturan
dan kebijakan.
• Melakukan kajian terhadap kondisi ADD dan identifikasi
parameter bidang kegiatan desa berdasarkan isu-isu yang
akan diintervensi.
• Membuat rekomendasi indikator kinerja yang akan
diterapkan dalam pengembangan insentif kinerja.

Goal: Memastikan upaya pengembangan insentif berbasis


kinerja selaras dengan kerangka peraturan dan kebijakan dan
mendukung target pembangunan Kabupaten berdasarkan
indikator-inikator kinerja.
4. Melakukan Simulasi
• Pengujian indikator kinerja dalam Skema ADD
• Simulasi ADD berbasis Kinerja
Tindakan
• Melakukan pengujian indikator kinerja yang telah disusun
berdasarkan kajian untuk melihat kesesuainnya dengan
Parameter Bidang Kegiatan Desa.
• Melakukan simulasi terhadap Alokasi Dana Desa dengan
menambahkan alokasi pembagian dalam alokasi kinerja
serta menghitung dampak yang terjadi pada pendapatan
Desa.

Goal: Memastikan kajian dan usulan indikator sesuai dengan


Parameter Bidang Kegiatan di tingkat desa, berdampak pada
peningkatan kinerja terutama dalam pencapaian isu strategis
dan didukung oleh Anggaran yang memadai.
#Model Skema TAKE
ADD Tahun ?
Reformulasi ADD

00,000,000,000 60% 00,000,000,000 35% 0,000,000,000 5%

ADD Minimal ADD Proporsional Alokasi Kinerja


Dibagi Merata Setiap Desa Luas Wilayah 0,25% Indeks Kinerja Desa Hijau (IKDH)
Jumlah Penduduk 0,25%
Angka Kemiskinan 0,25%
Kesulitan Geografis 0,25%
Indeks Kinerja Desa Hijau
1. xxxxxx 0,20%
00,000,000,000 2. xxxxxx (0.10%)
KOMPONEN YANG

3. xxxxxx (0.10%)
DIKELUARKAN

SILTAP & TUNJANGAN 4. xxxxxx (0.20%)


TUNJANGAN BPD 5. xxxxxx (0.20%)
6. Xxxxxx (0.20%)
BANTUAN
OPERASIONAL
INSENTIF RT/RW
INSENTIF TAKE
#Model Pembagian Dampak Perubahan

Next Model Perhitungan


PERHITUNGAN INDIKATOR KINERJA NILAI INSENTIF
#Model Perhitungan BERDASARKAN BOBOT YANG TELAH DITENTUKAN KINERJA (TAKE)
#Hasil Simulasi Skor Desa Berprestasi
Untuk Kinerja Sigi Hijau Tahun 2021

Pemerintah Desa Juara Kecamatan Desa Insentif Kinerja

Berkinerja I MARAWOLA PADENDE 26,237,229


Tinggi II DOLO BARAT KALEKE 20,658,084

III SIGI BIROMARU LOLU 18,855,883

Catatan Penting:
Skor Desa dengan Berprestasi
1. Desa-desa yang berprestasi ini telah menjalankan
seluruh isu strategis berdasarkan indikator yang telah
Untuk Indeks Kinerja Sanggau Hijau Tahun 2021
disepakati dalam pencapaian target kinerja
Kabupaten. Juara Kecamatan Desa Insentif Kinerja
2. Optimalisasi anggaran alokasi dana desa lama
pencapaian target kinerja berbasis desa I SEKAYAM BALAI KARANGAN 28,260,751
3. Tidak berdampak pada bertambah atau berkurangnya
II MELIAU BHAKTI JAYA 24,025,029
alokasi dana desa atau tidak membebani keuangan
daerah III TAYAN HULU MENYABO 22,788,565
#Tindaklanjut Pasca Simulasi
Rekomendasi :

1. Desa dapat diajukan sebagai penerima


insentif bantuan Keuangan dari Kabupaten ke
Desa.
2. Desa dapat diajukan sebagai penerima
insentif dalam bentuk bantuan sarana dan
prasarana dari Kabupaten.
3. Desa dapat diajukan sebagai penerima
Penghargaan dari Pemerintah Kabupaten
yang telah berkinerja baik dalam pengelolaan
Desa dan berkontribusi pada pencapaian
target Kinerja Kabupaten.
5. Meminta Arahan Bupati
• Efektifitas pemberlakukan
anggaran berbasis kinerja Tindakan
• Hasil simulasi ADD berbasis Kinerja
• Melakukan koordinas dengan Kepala Daerah untuk
mendapatkan arahan dan dukungan terhadap inisiatif.
• Melakukan simulasi terhadap Alokasi Dana Desa dengan
menambahkan alokasi pembagian dalam alokasi kinerja
serta menghitung dampak yang terjadi pada pendapatan
Desa.

Goal:
1. Meyakinkan Kepala Daerah Bahwa inistaif ini sangat
berguna dan mendukung pencapaian visi-misi sekaligus
target kinerja Kepala daerah.
2. Mendapatkan persetujuan persiapan secara
administratif dan teknis
3. Bupati menginstruksikan dinas terkait sebagai leading
sector dalam melakukan sinkronisasi target kinerja,
keuangan serta dokumen kebijakan yang diperlukan.
4. Bupati menginstruksikan Bappeda mengunci indikator
kinerja yang sejalan dengan RPJMD sekaligus
memetakan kebutuhan anggaran pendukung.
Tindakan
• Menindaklanjuti rekomendasi kajian berhubungan
dengan penerbitan atau perubahan peraturan dan
kebijakan yang mendukung inisiatif.
• Melakukan perancangan dokumen kebijakan dalam
bentuk Peraturan Daerah atau Peraturan Bupati dan
Surat Keputusan Bupati yang relevan.
• Menindaklanjuti rancangan dokumen kebjakan sesuai
dengan system administrasi penerbitan kebijakan di
Kabupaten (koordinasi, minutasi, dan penandatanganan
kebijakan.

Goal:
1. Memastikan terbitnya kerangka peraturan dan
kebijakan yang mendukung sebagai panduan bagi
dinas-dinas dalam melakukan penyesuaian target
kegiatan/program berbasis kinerja.
6. Penyiapan Kerangka Peraturan 2. Kerangka peraturan dan kebijakan sebagai dasar
pengangaran biaya kegiatan dan program.
3. Kerangka peraturan dan kebijakan sebagai dasar
• Drafting Perbup ADD pengalokasian anggaran di tingkat desa.
• Drafting SK ADD 4. Kerangka peraturan dan kebijakan sebagai instrument
pelaporan, pembinaan dan pengawasan terhadap
implementasi kegiatan.
Daftar Rujukan
Kebijakan Nasional; Kajian dan Penelitian;
UU 17/2003 Keuangan Negara, UU 6/2014 Desa, UU • Naskah Kebijakan; Mengenalkan Skema Insentif Fiskal
23/2014 Pemda, PP 12/2019 Keuangan Daerah, PP Berbasis Ekologi di Indonesia; TAKE, TAPE dan TANE.
11/2019 tentang Desa, Permendagri 80/2015 Produk • Naskah Kebijakan; Pengembangan Transfer Anggaran
Hukum Daerah, Permendagri 83/2015 Perangkat Desa, Berbasis Ekologi di Kabupaten Sanggau.
Permendagri 20/2018 Keuangan Desa. • Naskah Kebijakan; Pengembangan Transfer Anggaran
Berbasis Ekologi di Kabupaten Sigi.
• Policy Brief; Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis
Kebijakan Kabupaten; Ekologi (TAKE), Model Insentif Kinerja Kampung
Mendukung Kebijakan Siak Hijau.
• Peraturan Bupati Sigi Nomor 9 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 43 tahun
2020 Tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan
Rincian Alokasi Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten
Sigi Tahun Anggaran 2021.
• Peraturan Bupati Siak Nomor 21 tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Siak Nomor 135
tahun 2020 Tentang Tata Cara Pengalokasian dan
Penyaluran Alokasi Dana Kampung tahun 2021.

Bahan Bacaan dapat diunduh disini


Hubung Kami:
Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari
Graha Tirtadi Antasari Lt. 308
JL. Pangeran Antasari No.18A, Cipete, Jakarta Selatan 14210
Telp :+6221-75917250, Email: admin@kabupatenlestari.org

Anda mungkin juga menyukai