Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN NASIONAL STBM

Permenkes No. 3 Thn 2014


tentang STBM

Denpasar, 14 Agustus 2020


1
Apa itu STBM ?
• STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat )
pendekatan perubahan
perilaku higiene sanitasi
melalui kegiatan pemicuan
• Kepmenkes RI No.
852/tahun 2008 tentang
strategi nasional STBM
DITINGKATKAN
• Permenkes RI No. 3 tahun
2014 tentang STBM
INDIKATOR CAPAIAN

1. Desa/Kelurahan yg melaksanakan STBM :


a) Minimal telah diintervensi dengan pemicuan di
salah satu dusun di desa/kelurahan tsb
b) Ada komite yg bertanggung jawab dalam
menindaklanjuti pemicuan
c) Ada rencana aksi kegiatan masyarakat dalam
rangka mencapai komitmen perubahan perilaku
INDIKATOR CAPAIAN (2)
2. Desa/Kelurahan ODF :
a) Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban yang sehat dan
membuang tinja/kotoran bayi hanya ke jamban yang sehat
(termasuk di sekolah). à termasuk masyarakat sekolah
b) Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar
c) Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh
masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat
d) Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat masyarakat
untuk mencapai 100% KK mempunyai jamban sehat.
e) Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi
total.
INDIKATOR CAPAIAN (3)

3. Desa/Kelurahan STBM :
Desa/kelurahan tersebut telah mencapai 5 pilar STBM
1. KEGIATAN PERUBAHAN PERILAKU DI SEKOLAH

OUTPUT

1. Siswa melakukan perilaku


BAB hanya dijamban dan
Cuci Tangan Pakai Sabun CARA/ METODE
dengan langkah CTPS yang
1. PEMICUAN Stop Buang Air Besar (SBS) di SEKOLAH
benar dan efektif
2. DEMONSTRASI CTPS SEKOLAH
3. KAMPANYE / PROMOSI SBS dan CTPS dengan
2. Memastikan lokasi prioritas BERBAGAI MEDIA
“waktu penting CTPS” 4. MONITORING SANITASI SEKOLAH
disediakan Sarana Cuci
tangan pakai sabun di
Sekolah dasar (dekat kantin
sekolah, dekat sarana jamban
dan dekat ruang kelas)

3. Memastikan air mengalir di


SCT Sekolah
4. Memastikan ada SPAL di SCT
sekolah
PEMICUAN SEKOLAH
Pelaksanaan Kegiatan pemicuan:
- Bina suasana
- Alur kontaminasi
- Simulasi rasa jijik (Simulasi air)
- FGD dengan permainan
- Komitmen anak anak untuk hidup sehat
Permainan Ular Tangga - PHBS (Bina Suasana)

Alur kontaminasi dan FGD


(Pemicuan di sekolah)
PROMOSI/KAMPANYE SEKOLAH
DEMONTRASI CTPS

Tujuannya memberikan gambaran ke


anak sekolah bagaimana CTPS yang
benar dan efektif menghilangkan
kuman
Alat dan Bahan
Lem Kanji, Betadin, Sabun,
Serbet/Kain, Air mengalir, Air dalam Media Promosi : Poster, Leaflet, Brosur, Booklet, Spanduk, Baliho,
baskom, Ember Banner, Siaran Radio, Pemutaran film, event kegiatan lomba, dll
PEMANTAUAN & EVALUASI
• Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan STBM dilakukan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah
daerah kabupaten/kota, dan/atau masyarakat.

• Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk memperoleh


gambaran mengenai penyelenggaraan STBM dengan indikator
yang meliputi:
a) aksesibilitas penyelenggaraan STBM;
b) keberhasilan penyelenggaraan STBM;
c) permasalahan yang dihadapi; dan
d) dampak penyelenggaraan STBM.
TATA CARA MONEV

• Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan STBM


di setiap tingkat pemerintahan secara berjenjang
dilakukan melalui Sistem Informasi Pemantauan
yang dilaksanakan dengan tahapan:
a) pengumpulan data dan informasi;
b) pengolahan dan analisis data dan informasi;
c) pelaporan dan pemberian umpan-balik.
Keterlibatan Peran dan Fungsi Pelaku
Tahap 1 2 3 4 5 6

Kabupaten/
Tingkatan Desa/ Kelurahan Kecamatan Provinsi Pusat
Kota

Dinas DInas
Pelaku Fasilitator
Natural leader/
Staf Puskesmas Kesehatan Kesehatan
Kementerian
pemantauan Komite Kesehatan
Kabupaten/ Kota Provinsi

Workshop review
Konsolidasi data pembelajaran
Mengkompilasi melalui SMS tahunan dan analisis
update progress gateway komparatif Rakornas STBM:
Melalui pemicuan Analisis data: pencapaian hasil review tahunan dan
pemicuan
masyarakat ataupun Memantau perbaikan kegiatan antar kabupaten/ analisis komparatif
Memveri?kasi klaim
secara khusus ada perkembangan dan perencanaan kota pencapaian hasil
STBM dan
Aksiyang upaya untuk pemicuan di
melaporkan hasil kedepan antar propinsi.
melakukan masyarakat Disseminasi kepada
dilakukan veri?kasi lintas program
pengumpulan data Permintaan veri?kasi Feedback kepada Disseminasi kepada
Feedback temuan staf puskesmas terkait dan sektor lintas program
dasar STBM oleh STBM
Mengirim laporan Disseminasi kepada AMPL terkait dan sektor
kabupaten/ kota
pemantauan via lintas program Evaluasi tahunan AMPL
SMS terkait dan sektor kompetitif melalui
AMPL media massa
(contoh JPIP)

Mencatat Konsolidasiuntuk
Data dasar Pelaporan
kemajuan dan Penilaian pencapaian MDG.
STBM (misal bulanan.
memperbaharui Pelaporan kinerja per tahun Penilaian kinerja
melalui peta Pelaporan
Pelaporan dalam peta sosial bulanan. (Benchmarking) per tahun
sosial), berisi tahunan
terhadap Veri?kasi STBM. program sanitasi (Benchmarking)
akses sanitasi di Bahan untuk
perubahan yang kabupaten/kota program sanitasi
masyarakat publikasi
terjadi propinsi.

11
•Akses sanitasi •Anggaran Web based
•Status ODF •Pelatihan

Sms based
MONITORING SANITASI SEKOLAH
Pemantauan perilaku CTPS siswa baik yang dilakukan di sekolah maupun di kesehariannya
di rumah. Untuk perilaku CTPS di sekolah dapat menggunakan lembar pantau yang
diisikan oleh ketua kelompok (1 kelas dapat dibagi menjadi 10 kelompok, yang tugasnya
saling memantau perilaku PHBS anggotanya). Sedangkan untuk pemantauan keseharian
dapat menggunakan lembar PR pemantauan.

Selain Memantau Perilaku, juga memantau Kondisi sarana sanitasi terbangun yang
dilakukan secara Bersama-sama
VERIFIKASI

• Pengertian Dasar :
Serangkaian kegiatan untuk mengetahui kebenaran informasi
atas laporan yang disampaikan serta memberikan pernyataan
atas keabsahan dari laporan tersebut
Peran & Fungsi Pelaku dalam Verifikasi STBM

Level Dusun Desa Kecamatan Kabupaten

• Kunjungan rumah • Kunjungan rumah • Kunjungan rumah


Apa yg •Analisis laporan
dan sekolah (acak) (acak)
dilakukan kemajuan 5 pilar STBM
•Melaporkan progres 5 •Melaporkan progres 5 •Melaporkan progres 5
pilar pilar •Merekomendasikan
pilar
•Merekomendasikan deklarasi pd wil.
•Merekomendasikan
deklarasi pd wil. kabupaten
deklarasi
kecamatan •Merekomendasikan
•Merekomendasikan
•Merekomendasikan pengembangan desa
pengembangan desa
pengembangan desa STBM pd wil.
STBM
STBM pd wil. Kab/kota lain
•Merekomendasikan
pencabutan status desa kecamatan
ODF/STBM •Merekomendasikan
pencabutan status desa
ODF/STBM pd wil.
kecamatan

Pelaku Tim verifikasi Tim verifikasi Tim verifikasi Tim verifikasi


verifikasi dusun desa kecamatan kabupaten

Pemantau Tim Tim


Tim Kerja
perubahan Kader STBM Pemantau Pemantau
Masyarakat
perilaku Kecamatan 14
Kab/Kota
TIM VERIFIKASI
Desa/kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota

Ketua : Ketua : Ketua :


Petugas kesehatan Petugas Kesehatan Petugas Kesehatan
Lingkungan Puskesmas / Lingkungan Kabupaten Lingkungan Propinsi, SKPD
Petugas Kecamatan / /Kota, SKPD Kabupaten Propinsi
Organisasi Masyarakat
Anggota : Anggota :
Anggota : Petugas kesehatan Petugas Kesehatan
Petugas Kesehatan Puskesmas, petugas Kabupaten /Kota lain.
Desa/Petugas Kecamatan/ kecamatan, Tim Penggerak Pengurus PKK Kabupaten /
Tim Penggerak PKK, dan PKK, dan anggota Kota lain.
anggota masyarakat dari masyarakat kecamatan
desa lain lain.
WAKTU VERIFIKASI
1. Setelah diterimanya laporan bahwa suatu wilayah telah
menyatakan 100% (seratus persen) komunitas
menjalankan 5 Pilar STBM secara sekaligus atau
komunitas yang telah menjalankan salah satu pilar
tertentu dan mencapai 100%
2. Kabupaten melakukan cross check untuk validasi hasil
verifikasi
3. Dilakukan secara berkala
CARA VERIFIKASI
1. Wawancara, observasi lapangan, analisis laporan dan
diskusi mendalam tentang pencapaian Pilar STBM
2. Setelah melakukan verifikasi, pihak desa mengajukan
permohonan pada kabupaten untuk dilakukan validasi
3. Setelah dipastikan bahwa wilayah tersebut 100% ODF,
dibuat berita acara hasil verifikasi yang menyatakan
bahwa wilayah tersebut telah ODF
Pengamatan Jamban Sekolah
1. Jamban sekolah berfungsi baik
2. Jamban digunakan oleh murid
3. Kloset/dudukan dibuat dengan aman
4. Sumur penampungan kotoran berjarak aman (> 10 meter) dari badan air
5. Ada penutup lubang kering atau air di leher angsa
6. Meminimalkan lalat/vector masuk ke lubang penampung tinja
7. Tidak ada kotoran manusia di lantai/dudukan
8. Ada air mengalir dan sabun di dekat jamban untuk CTPS
9. Ada fasilitas CTPS sebelum makan
10. Tidak ada kotoran manusia di sekitar area sekolah (halaman, timbunan sampah &
saluran air)
ODF TERVERIFIKASI
Suatu desa mencapai status ODF terverifikasi jika :
1. Tanggal verifikasi telah dientry kedalam web STBM
2. Dokumen pendukung verifikasi telah diupload kedalam
web STBM
DEKLARASI

Suatu desa berhak mengadakan deklarasi jika telah


mencapai status ODF TERVERIFIKASI
KEGIATAN SANITASI SEKOLAH – PAMSIMAS III
KAMPANYE PERUBAHAN PERILAKU -
1 SEKOLAH
1. Memastikan siswa melakukan perilaku BAB hanya dijamban dan
Cuci Tangan Pakai Sabun dengan langkah CTPS yang benar dan
efektif
2. Memastikan lokasi prioritas “waktu penting CTPS” disediakan
Sarana Cuci tangan pakai sabun di Sekolah dasar (dekat kantin
sekolah, dekat sarana jamban dan dekat ruang kelas)
3. Memastikan air mengalir di SCT Sekolah
4. Memastikan ada SPAL di SCT sekolah

2
PEMBANGUNAN SARANA SANITASI
SEKOLAH
1. Pembangunan Sarana Sanitasi (Jamban) – DID
2. Pembangunan Sarana Cuci Tangan (SCT) – DID
2. KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA SANITASI SEKOLAH

JAMBAN SEHAT
SEKOLAH

Adalah Jamban
sehat permanen
dengan dudukan
closet leher angsa
bisa berupa closed
jongkok ataupun
closed duduk
dengan tangki
septic/kedap
SARANA CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Sarana Cuci tangan yang dibangun


sekolah, harus memenuhi
spesifikasi teknis kuat/kokoh,
desain universal, aman bagi anak,
dan ada saluran pembuangan air

SCT desain Universal


Kran mudah digunakan bagi siswa

Wastafel terpasang
dengan kokoh

Pegangan tangan
mudah diraih

Tinggi wastafel disesuaikan dengan


standart tinggi siswa sehingga
nyaman saat CTPS

Pegangan tangan kokoh


dan tidak licin

Lantai tidak licin dan mudah


diakses bagi penyandang
disabilitas

Ada SPAL untuk pembuangan air


PENYEBAB SARANA TIDAK BERFUNGSI

Sarana dibangun tidak sesuai Spesifikasi Teknis

Sekolah tidak dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan maupun


serah terima (BAST) pengelolaan sarana sanitasi sekolah yang
dibangun
Pemeliharaan dan pemantauan lemah

Bencana alam/Kerusakan akibat kelalaian pemanfaat

SAN SEKOLAH (JAMBAN) RISKAN TDK BERFUNGSI


ü Tidak dirawat, kotor karena tidak ada tim piket atau penjaga
sekolah
ü Lantai kasar, sulit dibersihkan ketika ada tinja berceceran
ü Air tidak mengalir / Belum tersambung Air
ü Desain jamban tidak disesuaikan dengan anak sekolah (closed
duduk terlalu tinggi)
ü Tidak ada penerangan lampu/gelap
ü Handel pintu sulit dibuka tutup
SARANA SCT DIBANGUN TIDAK SESUAI SPESIFIKASI TEKNIS

ü Dudukan wastafel terlalu


pendek (kurang ergonomis)
ü Tidak ada SPAL (saluran
pembuangan air limbah) dari
wastafel
ü Wastafel diletakkan di
tembok yang tidak kuat
(mudah jatuh)
ü Desain wastafelnya
menyulitkan perbaikan jika
ada sumbatan di sambungan
pipa
ü Pipa dipasang kurang rapi,
riskan dibuat mainan anak
anak
Contoh Surat DinkesProv (PPMU) NTT –
melibatkan KP-SPAMS dan pihak sekolah dalam monitoring
keberlanjutan dan pemeliharaan sarana sanitasi sekolah

Contoh BAST- SAN sekolah


Pihak sekolah dilibatkan dalam pengelolaan sarana
sanitasi yang sudah dibangun oleh PAMSIMAS
KEBERFUNGSIAN SARANA SANITASI SEKOLAH

No Kegiatan Tujuan Dukungan


Pendanaan
1 Komitmen Kemenkes dengan Kemendikbud terkait pelaksanaan STBM di Persamaan persepsi terkait data potensi sumberdaya dan kendala yang APBN
sekolah dan sarana pendukungnya dihadapi. Dan keluar kebijakan yang dituangkan dalam surat Edaran
tentang dukungan pemantauan Bersama sanitasi sekolah dan upaya
perbaikan.
2 Pelaksanaan STBM Sekolah Perubahan perilaku menuju STBM di lingkungan sekolah dan APBN
memastikan sarana sanitasi sekolah berfungsi
3 Memasukkan pemantauan Sanitasi sekolah desa PAMSIMAS dalam program Keberfungsian sarana sanitasi sekolah terpantau oleh tim pembinaan -
pembinaan UKS UKS Puskesmas
4 Sinkronisasi data pemantauan sanitasi sekolah di Pamsimas dengan data Data Keberfungsian sarana sanitasi tersinkron dalam data Dapodik -
Dapodik di Dinas pendidikan Dinas Pendidikan untuk keberlanjutan pengawasannya.
5 Pengawalan desa HID dan HKP dalam pembangunan atau perbaikan sarana RKM dalam desa HID dan HKP yang desanya san sekolah tidak -
sanitasi sekolah jika masuk di desa yang secara keberfungsiannya tidak berfungsi/berfungsi sebagian teralokasi untuk perbaikan san sekolah.
berfungsi/berfungsi sebagian Contoh Tahun 2020 ada 118 desa HKP dan 40 Desa HID ada
perbaikan sarana sanitasi sekolah
6 Komitmen dan MOU dengan Dinas Pendidikan tentang advokasi penggunaan Dukungan dana BOS untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana -
dana BOS Sekolah dasar untuk membantu perbaikan dan pemeliharaan sarana sanitasi sekolah
sanitasi terbangun, dengan catatan bahwa ada BAST – Berita Acara Serah
Terima pengelolaan dari KP-SPAMS ke pihak Sekolah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai