Anda di halaman 1dari 25

Sistem Monitoring STBM

berbasis website dan SMS

1
2
Alur pelaporan STBM:
Tahap 1 2 3 4 5 6

Kabupaten/
Tingkatan Desa/ Kelurahan Kecamatan Provinsi Pusat
Kota

Dinas DInas
Pelaku Natural leader/ Kementerian
Fasilitator Staf Puskesmas Kesehatan Kesehatan
pemantauan Komite Kesehatan
Kabupaten/ Kota Provinsi

Workshop review
Konsolidasi data pembelajaran
melalui SMS tahunan dan analisis
Mengkompilasi
update progress gateway komparatif Rakornas STBM:
Melalui pemicuan Analisis data: pencapaian hasil
pemicuan review tahunan dan
masyarakat ataupun Memantau perbaikan kegiatan antar kabupaten/
Memverifikasi klaim analisis komparatif
secara khusus ada perkembangan dan perencanaan kota
STBM dan pencapaian hasil
Aksi yang upaya untuk pemicuan di kedepan antar propinsi.
melaporkan hasil Disseminasi kepada
dilakukan melakukan masyarakat
verifikasi Feedback kepada lintas program Disseminasi kepada
pengumpulan data Permintaan verifikasi
Feedback temuan staf puskesmas terkait dan sektor lintas program
dasar STBM oleh STBM
Mengirim laporan Disseminasi kepada AMPL terkait dan sektor
kabupaten/ kota
pemantauan via Evaluasi tahunan AMPL
lintas program
SMS kompetitif melalui
terkait dan sektor
AMPL media massa
(contoh JPIP)

Mencatat Konsolidasi untuk


Data dasar Pelaporan
kemajuan dan Penilaian pencapaian MDG.
STBM (misal bulanan.
memperbaharui Pelaporan kinerja per tahun Penilaian kinerja
melalui peta Pelaporan
Pelaporan sosial), berisi
dalam peta sosial bulanan.
tahunan
(Benchmarking) per tahun
terhadap Verifikasi STBM. program sanitasi (Benchmarking)
akses sanitasi di Bahan untuk
perubahan yang kabupaten/kota program sanitasi
masyarakat publikasi
terjadi propinsi.
3
Temuan lapang …masalah aliran data

 Puskesmas akan melaporkan ke kabupaten setelah


semua data terkumpul dari lapangan.
 Untuk menyampaikan laporan tersebut harus datang ke
kantor dinas kabupaten setiap bulannya; memberatkan
bila komunitas yang dipicu semakin banyak.
 Keterbatasan sumber daya di Kabupaten untuk
melakukan entry data dan lamanya proses verifikasi
data ke lapangan - manual and cenderung terjadi
kesalahan manusia.
 Lambatnya laporan terupdate (2 – 3 bulan).

4
Apa Manfaat yang diperoleh?
• Mempersingkat aliran informasi; validasi data dan feedback
dilakukan oleh sistem
• Data dapat diperoleh sewaktu-waktu oleh kabupaten, propinsi
ataupun pusat dalam waktu bersamaan (satu pintu)
• Pengelola program punya waktu lebih untuk analisis dan
perencanaan program  scaling-up, potensi pasar bisnis sanitasi
• Memantau kinerja sanitarian/ staf monitoring di kecamatan 
penyediaan insentif bagi “champion”
• Propinsi dapat melakukan benhcmarking untuk tingkat kabupaten,
demikian halnya kabupaten untuk tk. Kecamatan/ puskesmas

5
INSTRUMEN Monitoring dan Evaluasi STBM yang sudah
dikembangkan oleh Sekretariat STBM
www.stbm.kemkes.go.id

Sistem Pelaporan Alat bantu monitoring/Instrumen

Pilar 1
SMS Gateway & stbm
- MDGs smart sanitarian
Akses Sanitasi
- JMP

RPJMN ODF Status

UKP4 Pilar 2

Pilar 3

Pilar 4

Pilar 5
Instrumen/tools
Monitoring lainnya
(reff:Indikator Tabel-1
Kinerja Kabupaten Matriks/Indikator
dalam STBM Kerangka Kerja STBM

Peta Pelaku STBM

Peta Status Pemicuan


dan ODF
7
Mengapa..
Layanan Pesan Pendek (SMS)?
• Saat terdesak untuk mendapat data progress
di akhir tahun, kabupaten meminta ke
sanitarian/ staf Puskesmas  telepon atau
sms
 Respon: banyak dengan SMS
“progres di ds senden dusun nglawan jmbn sht 63, tdk
ada jmbn tdk sht, numpang 6, dan BABS 87”
• Respon dari sanitarian/ staf Puskesmas tidak
ter-verifikasi
MEMAHAMI… sistem perekaman data
hasil monitoring STBM
Dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu :
1. Memasukkan data melalui SMS
2. Memasukkan data melalui format isian yang ada di website STBM.
SMS yang masuk di server akan diverifikasi oleh sistem
Apabila berdasarkan historis data sebelumnya, apabila sistem
menggunakan menemukan kesalahan/meragukan, sistem akan
cara 1 : SMS mengirim SMS kepada sanitarian untuk klarifikasi,
dari sanitarian namun sebaliknya data akan dikirm ke website server
dikirim ke
SMS server di
Kemenkes
SMS SMS-Gateway server

Apabila menggunakan cara 2 :


Petugas monitoring di kabupaten Format isian Website Database
akan login ke control panel
kabupaten melalui website STBM,
data Server
dan masuk pada menu isi data (syncronize)

Sistem akan mengenali data


desa/kelurahan yang terhubung Stbm-indonesia.org
dengan database pengirim Data yang disimpan dalam
berdasarkan wilayah kerjanya database server melalui website
(sanitarian/ staff dan melalui SMS akan dilakukan
puskesmas/kecamatan) sebagai syncronisasi dalam dua database
penanggung jawab monitoring. utama yaitu Baseline data dan
Laporan kemajuan Kemajuan data
STBM (pilar 1) 9
SMS GATEWAY
SMS Sebagai alat bantu dalam Sistem Monitoring dan Evaluasi
Sistem akan malakukan “re-coding” dari
STBM
Informasi
SMS yang masuk kedalam format
manitoring dan melakukan
verifikasi/sinkronisasi berdasarkan baseline
dan historis data. Data yang sudah
terverifikasi akan dikirim ke Database Alat Bantu
STBM web server
server
Monitoring

Stbm-indonesia.org

Local server
(SMS gateway)
Melalui website STBM, data tersebut
dapat diakses, dan menjadi alat
monitoring, evaluasi/feedback dan
perencanaan bagi provinsi dan Kabupaten/kota
kabupaaten/kota
Provinsi

Petugas Puskesmas melakukan


pemantauan di masyrakat/desa.
Mereka merekam data dan mengirim
data melalui SMS.
Tahapan dalam SMS Monitoring
1. Registrasi data pengirim (nomor HP, Nama, Wilayah
Puskesmas, Kecamatan)
2. Menyiapkan data yang akan dikirim melalui SMS
(Hardcopy ini sebagai referensi/kontrol bagi pengirim).
3. Mengirimkan data melalui SMS:
 Komunitas baru + Baseline
 Kemajuan

11
12
13
Header : 081234xxx
1 sep 2009;14:00

Body text….

Community data SMS Centre

MIS Application

Baseline
Database

Sanitarian / ID sender
field facilitator /
Natural Leader Progress Sending time
SMS coding

14
JSP(Improved latrine); JSSP(Hygienic latrine); OD(Open Defecation)
Header : 081234xxx
1 sep 2009;14:00

Body text….

3N,0,5,12/02/2010,
Community data525 SMS Centre

MIS Application

3B,350,110,40,25
Baseline
Database

Sanitarian / ID sender
field facilitator /
Natural Leader 3P,360,110,40,15
Progress Sending time
SMS coding

15
JSP(Improved latrine); JSSP(Hygienic latrine); OD(Open Defecation)
Monitoring form:
JSP = Improved latrine (permanent) Kirim ke:
JSSP = Hygienic latrine (semi-permanent)
OD = Open defecation 081285788198
Data Komunitas (N) Baseline data (B) Progress data (P)

SM Nama Jumlah Jumlah Tgl Jumlah JSP JSSP Shari OD JSP JSSP Shari OD
S- Desa SD dusun pemicuan KK ng ng
id
1 Sumbe 4 5 12/2/20 525 350 110 40 25 360 110 40 15
r 10
2 Gawan 5 7 20/7/20 250 100 100 40 10 150 55 45 0
g 09

SMS-id+N,Jumlah SD,Jml_Dusun,Tanggal Pemicuan,Jumlah KK

1N,4,5,12/2/2010,525 SMS-id+B,JSP,JSSP,Sharing,OD

1B,350,110,40,25 SMS-id+P,JSP,JSSP,Sharing,OD
Bila tanggal pemicuan tidak ada
1P,360,110,40,15
1N,4,5,,525 16
Kirim ke:

081285788198
/
089601675268
17
18
TERIMA
KASIH

19
Persiapan coaching monitoring
berbasis SMS:
• Pastikan petugas monitoring Puskesmas sudah
memiliki data baseline terakhir  unduh dari
template baseline dan cetak
• Cetak dan berikan SMS-id  hasil unduh WM-
1 pada sub-menu “Data Petugas Monitoring”
• Pastikan nomor HP yang digunakan petugas
monitoring untuk kirim data melalui SMS,
sudah terdaftar
20
Beberapa pengertian dasar (1)
• Dalam dokumen Secara operasional “Jamban sehat”
diterjemahkan sbb:
strategi nasional STBM •Mencegah kontaminasi ke badan air
(PERMENKES No 3 •Mencegah kontak antara manusia
Tahun 2014), dan tinja
disebutkan bahwa •Membuat tinja tersebut tidak dapat
dihinggapi serangga, serta binatang
“Jamban sehat adalah lainnya.
fasilitas pembuangan •Mencegah bau yang tidak sedap
tinja yang efektif untuk •Konstruksi dudukannya dibuat
dengan baik & aman bagi pengguna
memutus mata rantai
penularan penyakit”
Beberapa pengertian dasar (2)
Komunitas/Desa mencapai ODF, bila :
1. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban sehat dan
membuang tinja/ kotoran bayi hanya ke jamban sehat
(termasuk di sekolah)
2. Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar
3. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh
masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang
tempat
4. Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat
untuk mencapai 100% KK mempunyai jamban sehat
5. Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai Total
Sanitasi
22
Beberapa pengertian dasar (3)
Pencapaian Desa/Kelurahan STBM, bila :
Desa/kelurahan yang telah mencapai Kondisi Sanitasi Total

Kondisi Sanitasi Total adalah :


Kondisi ketika suatu komunitas (i) tidak buang air besar
sembarangan; (ii) mencuci tangan pakai sabun; (iii) mengelola air
minum dan makanan yang aman; (iv) mengelola sampah dengan
aman; dan (v) mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

23
INPUT DATA ANGGARAN STBM

24
• Buka website stbm – login
• Username & password sama
• Masukkan anggaran untuk kegiatan STBM
sesuai dengan alokasi anggaran yang ada di
Puskesmas
• Diinput per desa, jenis kegiatan, anggaran,
rencana & realisasi, waktu pelaksanaan

25

Anda mungkin juga menyukai