STUNTING
Disampaikan Oleh
Joni Gunawan, S.Sos, MM
Kepala Bidang Keuangan, Aset dan Perkembangan Desa
Dinas PMD Kabupaten Banyuasin
1 Oktober 2020
Peran Kabupaten/Kota
Menetapkan target percepatan penurunan stunting Melakukan pembinaan Percepatan Penurunan
1 tingkat kabupaten/kota untuk mendukung pencapaian 7 Stunting di tingkat kabupaten/kota, kecamatan
target nasional dan desa/kelurahan
Mengembangkan kebijakan yang menjamin Meningkatkan alokasi dan efektivitas
2 kesinambungan pelaksanaan Stranas di tingkat 8 penggunaan Dana Desa untuk Percepatan
kabupaten/kota Penurunan Stunting
Menetapkan program dan kegiatan mengacu pada
Menyusun kebijakan daerah yang memuat
3 Stranas sesuai kebutuhan dan berbasis konteks lokal,
9 kampanye publik dan komunikasi perubahan
termasuk melakukan inovasinya
perilaku dalam penurunan stunting
Menyelenggarakan rapat koordinasi tahunan
Melakukan pemantauan dan evaluasi
4 dihadiri oleh pimpinan tertinggi di kabupaten/kota
pelaksanaan Stranas Percepatan Penurunan
10 Stunting di tingkat kabupaten/kota
Melakukan integrasi Stranas ke dalam RAD-PG
5 di tingkat kabupaten/kota
Mengoordinasikan pelibatan institusi non-
pemerintah dalam mendukung percepatan
11 penurunan stunting, untuk memastikan:
Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas pelaksanaan setiap institusi memahami peran dan
6 Aksi Konvergensi termasuk pemenuhan kebutuhan tenaga kontribusinya
di kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan mengetahui sasaran dan lokasi intervensi
setiap kelompok sasaran menerima
intervensi
yang dibutuhkan
membangun mekanisme koordinasi antar- institusi
Peran Kecamatan
2
Mengoptimalkan penggunaan Dana Desa
dalam mendukung penyelenggaraan Percepatan
6 pelaksanaan pelayanan kepada seluruh sasaran
prioritas
Penurunan Stunting
Aksi 5: Kader Pembangunan Manusia (KPM) adalah kader yang membantu desa
dalam memfasilitasi pelaksanaan integrasi intervensi
PIC: PIC:
Dinkes Sekda Aksi 6: Upaya pengelolaan data di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat
desa untuk mendukung pelaksanaan aksi integrasi
Diskusi multi sektor di tingkat kabupaten lebih sering dilaksanakan dibandingkan Hanya separuh responden menyebutkan memanfaatkan tim yang sudah
dengan provinsi. ada (TKPKD dan RAD-PG) sebagai wadah koordinasi. Mayoritas
kabupaten/provinsi membentuk tim baru. Masih banyak (15%) responden
Sekitar 40% responden kabupaten menyebutkan lebih dari 5 kali dalam satu tahun di kabupaten prioritas baru yang menyatakan belum terdapat tim
terakhir (atau sekitar 1 kali dalam 2 bulan). koordinasi untuk stunting
Untuk provinsi sekitar 20%.
HASIL AKSI KONVERGENSI 1 DAN AKSI 2 TAHUN 2020
YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PERENCANAAN PROGRAM
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Mayoritas dukungan
dalam bentuk pelatihan
kepada KPM dan
mengeluarkan regulasi
bagi desa.
PIC: PIC:
Dinkes Sekda
PIC:
PIC:
BAPPEDA BPMD
PIC:
BPMD
Adanya regulasi Daerah dan Kelurahan tentang Peran dan Tugas KPM
•KPM
Kementerian Desa telah
menerbitkan buku Panduan Umum
Adalah bagian dari KADER DESA yang mendapat Kader Pembangunan manusia,
tugas khusus terkait dengan “Program Konvergensi Pencegahan sebagai pedoman kerja KPM
Stunting”
1. Mensosialisasikan kebijakan integrasi pencegahan dan penurunan stunting kepada masyarakat desa dan meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap stunting melalui pengukuran tinggi badan bayi dan balita sebagai deteksi dini stunting.
2. Mendata dan mengidentifikasi sasaran rumah tangga 1.000 HPK melalui peta sosial desa dan Pengkajian Kondisi Desa
(PKD).
3. Memantau layanan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi terhadap sasaran rumah tangga 1.000 HPK untuk
memastikan setiap sasaran mendapatkan layanan yang berkualitas.
4. Menfasilitasi dan melakukan advokasi peningkatan belanja APBDes utamanya yang bersumber dari Dana Desa untuk
digunakan dalam membiayai pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi baik intervensi gizi spesifik dan sensitif.13
5. Memfasilitasi suami dan/atau bapak serta keluarga dari anak usia 0-23 bulan untuk mengikuti kegiatan konseling gizi
serta kesehatan ibu dan anak,
6. Memfasilitasi masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksaaan, dan pengawasan
program/kegiatan pembangunan desa untuk pemenuhan layanan gizi spesifik dan sensitif, dan
7. Melaksanakan koordinasi dan/atau kerja sama dengan para pihak yang berperan serta dalam pelayanan pencegahan dan
penurunan stunting seperti bidan desa, petugas puskesmas (tenaga gizi, sanitarian), guru PAUD dan/atau perangkat desa.
Pola kerja Kader Pembangunan Manusia
PAUD
Penggunaan e-HDW di Desa/Kelurahan
PIC: PIC:
Dinkes Sekda
PIC:
PIC:
BAPPEDA BPMD
PIC:
BPMD
Tujuan :
Memperkuat mekanisme dan sistem yang sudah ada di OPD, guna
meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas maupun kualitas data.
Penanggungjawab Kegiatan : BAPPEDA
Cakupan rumah
No Kecamatan Puskesmas Desa/Kelurahan Cakupan rumah No Kecamatan Puskesmas Desa/Kelurahan Cakupan orang tua Cakupan anak usia
tangga yang
tangga yang 2-6 tahun terdaftar
menggunakan yang mengikuti
menggunakan (peserta didik) di
sumber air minum kelas parenting
sanitasi layak PAUD
layak
AKURASI Apakah data yang dilaporkan sama KONSISTENSI: Apakah data konsisten dari
dengan data sumber/merefleksikan apa yang waktu ke waktu? tidak mengalami perubahan
terjadi di unit layanan? yang tajam dalam kondisi normal
AKURASI Apakah data yang dilaporkan sama KONSISTENSI: Apakah data konsisten dari
dengan data sumber/merefleksikan apa yang waktu ke waktu? tidak mengalami perubahan
terjadi di unit layanan? yang tajam dalam kondisi normal
SDM
✓ Ada system, namun skill SDM terbatas
Pusat
Pemda
Langkah 3. Menyusun Rencana Tindak Lanjut Perbaikan Sistem Data
yang masuk) masih diragukan untuk Digunakan perl u dis ajikan s ecara te rpil ah, mis al ka n s eperti berdas arkan
20 Cakupan layanan Ibu Nifa s
PIC: PIC:
Dinkes Sekda
PIC:
PIC:
BAPPEDA BPMD
PIC:
BPMD
Aksi #7 Pengukuran dan Publikasi data Stunting
Pengukuran dan publikasi angka stunting adalah
upaya Kabupaten/Kota untuk memperoleh data
prevalensi stunting terkini pada skala layanan
puskesmas, kecamatan, dan desa.
Hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun
serta publikasi angka stunting digunakan untuk
memperkuat komitmen pemerintah daerah dan
masyarakat dalam gerakan bersama penurunan stunting.
Tata cara pemantauan pertumbuhan anak tetap
berpedoman pada regulasi Kementerian Kesehatan atau
kebijakan lainnya yang berlaku
Dinkes memastikan
Pengukuran tumbang anak Dinkes berkoordinasi dengan
Pastikan alur informasi masuk ketersediaan alat ukur sesuai
mengacu kepada pedoman Puskesmas & Posyandu untuk
ke dalam sistem data standar dan kalibrasi secara
Kemenkes memantau tumbang anak
rutin
Pengukuran stunting di
Dinkes memastikan petugas telah Dinkes dan Puskesmas Posyandu secara rutin dan Pengukuran tumbang anak
dapatkan pelatihan antropometri
melakukan kendali mutu menyeluruh pada semua balita menggalang partisipasi
dan pelatihan/sosialisasi
pemantauan perkembangan pengukuran dan balita dan dilaporkan secara aktif masyarakat untuk
melalui Buku KIA penimbangan di Posyandu. berjenjang dari Posyandu akuntabilitas sosial
hingga Dinkes
Tahap 3 – Mengelola Penyimpanan Data Pengukuran
Pertumbuhan dan Perkembangan
PIC: PIC:
Dinkes Sekda
PIC:
PIC:
BAPPEDA BPMD
PIC:
BPMD
Aksi #8 Reviu Kinerja
Definisi
Reviu Kinerja Tahunan adalah penilaian yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota terhadap
kinerja pelaksanaan program percepatan penurunan stunting selama satu tahun terakhir
Reviu dilakukan untuk:
1. Membandingkan antara rencana dan realisasi capaian output (target kinerja) kegiatan, capaian hasil program,
penyerapan anggaran, dan waktu penyelesaian
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pencapaian target kinerja output dan hasil
3. Merumuskan tindak lanjut perbaikan agar target kinerja dapat dicapai pada tahun berikutnya
Sekretaris Daerah bertanggung jawab untuk memimpin dan mensupervisi proses dan hasil reviu
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan seluruh OPD yang terkait dengan upaya percepatan
pencegahan/penurunan prevalensi stunting
Bidang Perencanaan & Mobilisasi Peran Pemanfaatan Data Evaluasi &
Penganggaran Stakeholder Pembelajaran
Aksi Aksi #3 Rembuk Stunting Aksi #6 Sistem
Konvergensi Aksi #1 Analisis Situasi Aksi #4 Perbup Peran Manajemen Data Aksi #8 Review Kinerja
Aksi #2 Rencana Kegiatan Desa Aksi #7 Pengukuran dan tahunan
Aksi #5 Pembinaan KPM Publikasi Stunting
• Pemda mengetahui • Seluruh tingkat pemerintahan, • Pemda melakukan review
sebaran angka stunting, unit layanan, dan Desa • Pemda dapat kinerjanya secara regular
gap intervensi, dan mengetahui peran dan mengidentfikasi gap • OPD dapat melaporkan
kendala penyampaian tanggungjawabnya dalam dalam data stunting kegiatan yang berjalan baik,
Hasil Antara penanganan stunting dan intervensi tidak baik dan tindakan
intervensi
• Unit pemerintahan dan layanan • Pemda melakukan perbaikan yang akan
• Pemda mengetahui
tingkat kecamatan langkah-langkan untuk dilakukan pada tahun y.a.d
prioritas untuk perbaikan mendapatkan sumber daya memperbaiki gap • OPD dapat melaporkan
dalam alokasi anggaran yang cukup untuk mendukung dalam data stunting kemajuan indikator cakupan
dan penyampaian layanan di tingkat desa dan intervensi layanan dibandingkan dengan
layanan • Kader Pembangunan Manusia • Pemda melakukan baseline serta
• Pemda melakukan tersedia di setiap desa untuk pengukuran stunting mengidentfikasi kendala
langkah-langkah mengawal konvergensi layanan secara regular untuk indikator yang lambat
tingkat Rumah Tangga • Pemda kemajuannya
perbaikan dalam • Pemda dapat mengidentfikasi
• Desa mengalokasikan anggaran mempublikasikan hasil
perencanaan, yang cukup untuk stunting pengukuran stunting perbaikan alokasi anggaran
penganggaran, dan • Desa dapat melakukan dan gap intervensi berdasarkan review kinerja
penyampaian layanan kewajiban pelaporannya
Meningkatnya cakupan intervensi gizi spesifik dan sensitif pada lokasi yang diprioritaskan daerah
Hasil Lanjutan Meningkatnya cakupan rumah tangga 1000 HPK yang mengakses intervensi gizi secara simultan
Tujuan:
Memperoleh Pembelajaran dari Hasil Perbandingan Realisasi
terhadap Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Realisasi
Akhir Tahun