Anda di halaman 1dari 21

KONSEP TINDAK LANJUT e-

MONEV MELALUI
PEMANFAATAN SURVEILANS
GIZI
Siti Helmyati
Insan Rekso Adiwibowo
Toto Sudargo
Mirza Hapsari STP
dan Tim

Disampaikan dalam Orientasi Penggunaan Data Rutin e-PPGBM untuk Pengambilan Keputusan | 10 Maret 2021
Manfaat e-Monev

■ Elektronik monev dilaksanakan secara daring, dan hasil dapat dilihat oleh banyak pihak
■ Menjaga program agar dapat diimplementasikan dengan baik guna mencapai luaran
yang diharapkanpenurunan angka stunting
■ E-monev memastikan penggunaan sumber daya dan mendorong pelaksana program
untuk mencapai luaran
■ Hasil e-Monev menunjukkan kepada tim manajemen program seberapa baik intervensi
yang dilakukan atau penyesuaian yang dibutuhkan untuk perbaikan
Tindak Lanjut e-Monev 2020

■ Peningkatan kapasitas PT Mitra sebagai pendamping Dinkes Kab/Kota dan Provinsi


■ Peningkatan kapasitas staf gizi Dinas Kesehatan mengenai teknis dan manajemen
program gizi
■ Integrasi Dashboard PulihCOVID19 Gizi ke dalam sistem SiGIZI Terpadu
■ Pelaksanaan analisis situasi, analisis respon/kebijakan, dan policy brief di 100 Kab/Kota
Lokus Stunting Baru
■ Pelaksanaan strategi dan intervensi gizi spesifik di 360 Kab/Kota Lokus Stunting
■ Pelaksanaan konvergensi stunting di beberapa Provinsi Terpilih
PEMODELAN PEMANFAATAN
DATA RUTIN e-PPGBM DALAM
UPAYA PEMULIHAN PROGRAM
GIZI TERKAIT MANAJEMEN
STUNTING DARI DAMPAK
PANDEMI COVID-19
Data Aksi

BAGAIMAN
A?
Tujuan menerjemahkan data menjadi aksi

Meningkatkan
Meningkatkan Memonitor penggunaan
penggunaan data rutin
penggunaan informasi informasi dalam
sebagai informasi untuk
yang sudah ada pengambilan keputusan
pengambilan keputusan

Sumber: USAID dan Measure Evaluation


Diadaptasi dari: USAID dan Measure Evaluation

1 2 3

Framework ini membantu Dinas Kesehatan


1 2 memetakan aksi strategis untuk menggunakan
Dapat ditulis berdasarkan Dapat ditulis berdasarkan
dokumen analisis dampak dokumen policy brief atau data surveilans gizi menjadi dasar pengambilan
atau situasi di masing-masing menyesuaikan masing-masing keputusan, termasuk mengidentifikasi:
daerah daerah 1. Stakeholder kunci
2. Rekomendasi aksi untuk masing-masing
stakeholder
3 3. Cara “mencapai” stakeholder tersebut
Dapat ditulis berdasarkan 4. Waktu yang diperlukan untuk mencapai target
dokumen analisis kebijakan
dan policy brief atau
menyesuaikan masing-masing
daerah
PERAN PERGURUAN TINGGI MITRA
Bagaimana PT Pendamping dapat membantu Dinkes memahami framework
ini
■ Merencanakan pendekatan untuk mengimplementasikan Framework ini bersama Dinkes
■ Membangun kapasitas staf Dinkes dalam menerjemahkan data menjadi aksi. Framework ini
sebagai alat manajemen
■ Melakukan monitoring penggunaan Framework:

Apakah dilakukan update terhadap Framework? Jika Ya, harus dikomunikasikan kepada PT Pendamping dan Koordinator

Seberapa sering staf Dinkes mengacu pada framework untuk


pengambilan keputusan?
Apa keputusan berbasis bukti yang telah dibuat sebagai hasil
Framework ini?
Apa dokumentasi kegiatan yang mendukung? Dapat berupa: email, artikel koran, alokasi biaya, pembentukan panitia, dll

Informasi apakah yang memengaruhi keputusan tersebut?

Apakah terdapat peningkatan penggunaan data berbasis


surveilans gizi untuk pengambilan keputusan?
1
2
STUDI KASUS: e-
MONEV UNTUK
PEMULIHAN
PROGRAM GIZI DARI
DAMPAK PANDEMI
COVID-19

3
4

5
6.a

6.b
6.c
Praktek menerjemahkan data menjadi
aksi
■ Buka Dashboard PulihCOVID-19 Gizi
■ Tentukan wilayah yang akan dianalisis. Contoh pada kegiatan ini menggunakan dokumen output e-
Monev 2020 tingkat Kabupaten/Kota karena belum terdapat dokumen level provinsi
– Pilih salah satu wilayah yang berada di Provinsi Bapak/Ibu
■ Pelajari data yang ditampilkan dalam Dashboard, kurang lebh terdiri dari:
– Peta dampak pandemi di wilayah masing-masing
– Ringkasan permasalahan yang terjadi
– Situasi dokumen output (Grade 1 s/d 5)
– Dokumen 1) analisis dampak, 2) analisis kebijakan, 3) policy brief
■ Mulai isi Framework. Pengisian Framework diharapkan dapat menjadi model bagi Bapak/Ibu untuk
benar-benar diterapkan di wilayah masing-masing dan membantu mengatasi masalah gizi
Contoh:
Indramayu Pemetaan dampak pandemi di Kab.
Indramayu

Situasi dokumen output Kabupaten


Indramayu
■ Langkah 1
Judul : 1
Tujuan : 2
Jangka Waktu : 3

Pertanyaan/masalah Temuan Penyebab Rekomendasi untuk Stakeholder dan Channel Komunikasi Timeline
aksi Pembuat Keputusan

Diisi menyesuaikan timeline


■ Langkah 2
Judul : Upaya Pemulihan Program Gizi terkait Percepatan Penurunan Angka Stunting dari Dampak Pandemi COVID-19

Tujuan : Memulihkan program gizi untuk percepatan penurunan angka stunting dari dampak pandemi COVID-19

Jangka Waktu : Maret-April 2021

Pertanyaan/masalah Temuan Penyebab Rekomendasi untuk Stakeholder dan Channel Komunikasi Timeline
aksi Pembuat Keputusan

Disesuaikan dengan masalah yang ada di daerah >> yang terkait dengan gizi spesifik untuk penurunan
angka stunting
Contoh:
■ Bagaimana meningkatkan jumlah balita ditimbang?
■ Bagaimana meningkatkan jumlah balita menerima vitamin A?
■ Apakah cakupan ASI eksklusif dapat ditingkatkan?
■ Langkah 3

Berdasarkan Dokumen 1 (Analisis Dampak)

Judul : Upaya Pemulihan Program Gizi terkait Percepatan Penurunan Angka Stunting dari Dampak Pandemi COVID-19

Tujuan : Memulihkan program gizi untuk percepatan penurunan angka stunting dari dampak pandemi COVID-19

Jangka Waktu : Maret-April 2021

Pertanyaan/masalah Temuan Penyebab Rekomendasi untuk Stakeholder dan Channel Komunikasi Timeline
aksi Pembuat Keputusan
Bagaimana
meningkatkan jumlah 5 6
balita yang ditimbang
Judul : Upaya Pemulihan Program Gizi terkait Percepatan Penurunan Angka Stunting dari Dampak Pandemi COVID-19

Tujuan : Memulihkan program gizi untuk percepatan penurunan angka stunting dari dampak pandemi COVID-19

Jangka Waktu : Maret-April 2021

Pertanyaan/masalah Temuan Penyebab Rekomendasi untuk Stakeholder dan Channel Komunikasi Timeline
aksi Pembuat Keputusan
Bagaimana Terjadi penurunan Posyandu ditutup
meningkatkan jumlah drastis penimbangan karena pandemi 7 8
balita yang ditimbang balita dari Maret-Juli
2021. Seluruh
Posyandu tutup (0%
■pemantauan
Fleksibel. Dapat menggunakan Dokumen 2 atau 3. Contoh ini menggunakan dokumen 3
pertumbuhan)
■ Lakukan kaji ulang dokumen  Rekomendasi disesuaikan dengan ketepatan stakeholder sasaran. Rekomendasi dan
stakeholder sasaran dapat LEBIH dari 1
Sesuaikan dengan kemungkinan komunikasi
Sesuaikan dengan timeline di masing-masing
yang dapat dilakukan. Contoh: media sosial,
■ Langkah 5 daring, pertemuan tatap muka, FGD, daerah
pertemuan
dll. Hal ini dapat menjadi solusi untuk Bapak/Ibu
Judul dalam: Upaya
melakukan advokasi
Pemulihan Program kebijakan
Gizi terkait Percepatan kepada
Penurunan Angka Stunting dari Dampak Pandemi COVID-19

Tujuan
pihak: Memulihkan
terkait program gizi untuk percepatan penurunan angka stunting dari dampak pandemi COVID-19

Jangka Waktu : Maret-April 2021

Pertanyaan/masalah Temuan Penyebab Rekomendasi untuk Stakeholder dan Channel Komunikasi Timeline
aksi Pembuat Keputusan
Bagaimana Terjadi penurunan Posyandu ditutup Dibutuhkan kebijakan Kepala daerah
meningkatkan jumlah drastis penimbangan karena pandemi mitigasi bencana (alam Kabupaten Indramayu 9 10
balita yang ditimbang balita dari Maret-Juli maupun non alam) agar
2021. Seluruh kelompok ibu hamil
Posyandu tutup (0% dan balita menjadi
pemantauan sasaran prioritas yang
pertumbuhan) perlu dilindungi
kesehatan dan
keselamatannya.
Pemenuhan sarana fisik Kementerian Kesehatan
dan non-fisik di RI
posyandu seperti
antropometri kit
melalui dana DAK
fisik/BOK Kemenkes
Judul : Upaya Pemulihan Program Gizi terkait Percepatan Penurunan Angka Stunting dari Dampak Pandemi COVID-19

Tujuan : Memulihkan program gizi untuk percepatan penurunan angka stunting dari dampak pandemi COVID-19

Jangka Waktu : Maret-April 2021

Pertanyaan/masalah Temuan Penyebab Rekomendasi untuk Stakeholder dan Channel Komunikasi Timeline
aksi Pembuat Keputusan
Bagaimana Terjadi penurunan Posyandu ditutup Dibutuhkan kebijakan Kepala daerah Pertemuan daring Maret 2021
meningkatkan jumlah drastis penimbangan karena pandemi mitigasi bencana (alam Kabupaten Indramayu
balita yang ditimbang balita dari Maret-Juli maupun non alam) agar
2021. Seluruh kelompok ibu hamil
Posyandu tutup (0% dan balita menjadi
pemantauan sasaran prioritas yang
pertumbuhan) perlu dilindungi
kesehatan dan
keselamatannya.
Pemenuhan sarana fisik Kementerian Kesehatan Pertemuan daring April 2021
dan non-fisik di RI
posyandu seperti
antropometri kit
melalui dana DAK
fisik/BOK Kemenkes
TERIMAKASIH!

DISKUSI?

Anda mungkin juga menyukai