PERILAKU
PENGASUHAN GIZI
Disampaikan Oleh: Sri Sudartini, MPS (Kepala Bidang Kesmas Dinkes Prov. Jabar)
Pada Pertemuan Orientasi Strategi Perubahan Perilaku Pengasuhan Gizi
Cianjur. 10-12 Agustus 2020
PENGANTAR PRESIDEN RI
RATAS
PERCEPATAN
PENURUNAN
STUNTING
Rabu, 5 Agustus 2020
PREVALENSI
STUNTING
TARGET !!
PERBAIKAN
Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten Kota,
Kecamatan dan Desa Perlu Melakukan
Percepatan Penurunan Sunting
FOKUS KEGIATAN
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
fokus stunting di 10 Akses pelayanan kesehatan Bumil Promotif, edukasi, & sosialisasi Integrasi dengan peogram
Provinsi ( NTT, Sulbar, NTB, & balita di posyandu tidak boleh untuk meningkatkan perlindungan sosial terutama,
Gorontalo, Aceh, Kalteng, berhenti ditengah pandemi pemahaman melibatkan PKK, PKH, BPNT, pembangunan
Kalbar, Kalsel, Sulawesi COVID -19 (pemberian PMT Toma, Toga & Relawan yang Infrastuktur dasar yang
Tenggara, Sulteng) bumil, Vitamin A pada balita dan menjadi gerakan bersama menjangkau keluarga tidak
ibu nifas, MP-ASI, dll mampu
Analisis situasi
R AT
ST U N I Penyusunan Struktur dan Dimensi Pesan
KO M Kunci
S I
KA H
Pengembangan Pendekatan Komunikasi
U B A
PE R Pengelolaan Saluran Komunikasi
AN
IL A K
PE R Desain materi komunikasi
U
Analisis
situasi
JUMLAH KEMATIAN IBU PER KAB/KOTA
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2019
2018 2019
Karakteristik kematian ibu di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Penolong persalinan
Terakhir
Tempat kematian ibu 71% oleh dr SpOG, 20%
68,35% terjadi di RS, 4,3%
oleh bidan;, 4% oleh dr
di Puskesmas,17,79%
lainnya (faskes lainnya, Umum, 5% masih ada oleh
klinik, di perjalanan), Dukun/Paraji
9,57% masih terjadi di Sumber :
Rumah (non faskes) Laporan kesga dan faktor determinan kematian ibu dari 27 Kab/kota Prov. Jabar tahun
2019
Karakteristik kematian ibu
di Provinsi Jawa Barat
Kualitas deteksi dini risti
Tahun 2019
dan pemantauan adekuat?
FAKTOR LAIN (MENDASAR) :
• PENDIDIKAN IBU : 33% 15% Anemia 61% usia ibu 20-35
SD, 31% SMP, 28% SMA, 10% KEK tahun, 29% usia>35
6% PT, 2 % tidak tamat
sekolah akses
75% Normal tahun, 10% usia<20
pengetahuan dan
informasi
Kualitas ANC tahun
Sesuai
standar?????? Masih terdapat ibu
• PEKERJAAN SUAMI 40% yang meninggal
buruh, 28% wiraswasta, 68% ANC terlalu muda dan
terlalu tua
22% swasta, 3% Lengkap
PNS/BUMN 32% ANC
akses ekonomi tidak lengkap
• Jumlah kematian ibu tahun 2020 Penyebab Kematian Ibu Tahun 2019 - 2020
sebesar 359 kasus, dengan kasus 140 122
kematian ibu tertinggi di kabupaten 120 98
111 106
83
Bogor sebanyak 40 kasus, 100 75
80
Dibandingkan tahun 2019 terdapat 60
48 45
Underweight
Cirebon 9.00
Kt. Bekasi 7.58
Kt. Bandung 7.51
Kt. Depok 7.43
Sumedang 7.20
HASIL BULAN PENIMBANGAN BALITA Majalengka 6.95
FEBRUARI 2020 Kt. Cimahi 6.90
Bandung Brt 6.77
D/S: 82,67 % Ciamis 6.61
Kuningan 6.54
Prov Jabar 6.28
Angka Jawa Barat 6,28% (di bawah ambang batas Kt. Sukabumi 5.89
masalah kesehatan masyarakat menurut WHO Garut 4.97
(<10%)). Namun harus menjadi perhatian bagaimana Cianjur 4.83
KUALITAS PENGUKURAN (SDM dan alat Bogor 4.59
antropometri yang digunakan) Subang 4.53
Kt. Bogor 4.52
Sukabumi 4.09
Bekasi 4.03
Purwakarta 3.99
Pangandaran 3.94
Karawang 3.41
Kt Depok 5.7
Karawang 11.0
Kt.Cimahi)
Subang 12.0
Bogor 21.5
Bekasi 28.4
KT Bandung 29.7
Kt Bogor 31.1
Kt Bekasi 34.8
Kt Cimahi 37.4
Kt. Bandung, Kt.Bekasi, Kt. Depok,
Subang, Karawang, Bekasi, Kt. Bogor,
Jawa Barat sudah mencapai target
dengan capaian 41,1%; 9 Kab/Kota
belum mencapai target (Bogor,
57.2
Sukabumi 58.6
Bandung 59.9
Kuningan 61.1
mendapat ASI Eksklusif Semenster 1 Tahun 2020
Cianjur 61.1
Sumedang 65.0
Kt Banjar 73.4
Bandung Barat 81.9
Cirebon 85.4
TARGET : 40%
Majalengka 85.7
4. Persentase Ibu hamil
Energi Kronis (KEK) Kurang
Kualitas data???
Masih ada ibu hamil
yang tidak diperiksa
LiLA saat Kontak 1
TARGET : <10%
PERSENTASE IBU HAMIL ANEMIA
(Hb<11mg %) SEMESTER I DI 27
KABUPATEN KOTA DI PROVINSI JAWA
BARAT TAHUN 2020
TARGET : 45%
PERSENTASE BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR
RENDAH (BERAT BADAN < 2500 GRAM) SEMESTER I
DI 27 KABUPATEN KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN
2020
TARGET : 5,4%
Karawang 3.4
Kt Depok 5.9
Kt Bekasi 6.7
Kt Cimahi 7.1
Kt Bogor 8.3
Ciamis 10.1
Subang 11.3
KT Bandung 12.6
Kt Sukabumi 13.3
Majalengka 14.0
Bandung Barat 18.4
Pangandaran 18.5
Bogor 18.8
JAWA BARAT 19.4
Bekasi 20.3
2020
Bandung 21.6
SEMESTER I
Garut 23.7
Kt Tasikmalaya 24.7
Kt Cirebon 25.1
Sukabumi 27.1
DI 27 KABUPATEN KOTA DI
MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
PERSENTASE BAYI 6 BULAN
Indramayu 28.1
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN
Kuningan 29.1
Sumedang 30.6
Purwakarta 30.7
Kt Banjar 31.0
Cirebon 31.7
Cianjur 33.4
Tasikmalaya
TARGET : 35%
39.6
PERSENTASE IBU HAMIL MENDAPAT 90 TTD SEMESTER I
51.3
DI 27 KABUPATEN KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 47.7 48.0 48.6
49.7 49.8
44.6
43.6
42.0 42.6 42.7
40.4
39.2 39.4
37.4
33.2 33.5
30.6 31.2
11.7
i i t i i i
p ok kas ung gka ung um mis aru ang ang ran arat um njur gor arat laya laya bon gor kas ah ayu bon arta ang gan njar
a G w ub nda a B ab Cia Bo g B ma ma ire Bo Be Cim ram ire ak ed nin Ba
t De t Be and alen and kab Ci r a S k t C
K K T B aj B Su K a g a aw Su K un sik sik K t
n d K t C ur w S um K u K t
K M Kt n J nd Ta Ta I P
Pa Ba Kt
TARGET : 80%
Bandung 12.0
Karawang 14.2
Sukabumi 43.8
Subang 45.7
Cirebon 48.7
Bogor 59.1
Kt Cirebon 62.0
Pangandaran 62.2
Kt Banjar 76.4
Sumedang 76.4
Kuningan 78.9
Majalengka 81.2
Tasikmalaya 90.8
Bekasi 92.6
Indramayu 92.7
Cianjur 94.1
Purwakarta 94.3
Kt Depok 99.1
Kt Bandung 99.8
Garut 100.0
Ciamis 100.0
Kt Bogor 100.0
Kt Sukabumi 100.0
Kt Bekasi 100.0
TARGET : 80%
Kt Cimahi 100.0
Kt Tasikmalaya 100.0
PERSENTASE IBU HAMIL KEK DAPAT PMT
DI 27 KABUPATEN KOTA DI PROVINSI JAW
Kt Bandung 100.0
Purwakarta 100.0
Garut 100.0
Cianjur 100.0 PERSENTASE BALITA KURUS
99.2
Kuningan
Bekasi 92.4
MENDAPAT PMT SEMESTER I
Tasikmalaya 91.6 DI 27 KABUPATEN KOTA DI PROVINSI
Kt Depok 89.0
Ciamis 57.3 JAWA BARAT TAHUN 2020
Pangandaran 46.9
Cirebon 46.8
Jawa Barat 45.4
Kt Banjar 44.3 • Pemberian Makanan Tambahan pada anak balita gizi
Subang 44.1
kurang di Jawa Barat baru mencapai 45.4%
Kt Bogor 37.0
Indramayu 35.7 • Yang sudah mencapai target kota Bandung, Purwakarta,
Bogor 26.3 Garut, Cianjur Kuningan,Bekasi, Tasikmalaya dan
Kt Cirebon 25.4 Depok > 85%
Karawang 19.7 • Sebanyak 18 Kab/ kota belum mencapai target atau <
Kt Sukabumi 17.3 85%
Sukabumi 14.3 • 1 kab/kota belum melaporkan
Majalengka 9.4
Kt Bekasi 8.8
Bandung Barat 6.1
Sumedang 5.2
Kt Tasikmalaya 4.7
Kt Cimahi 4.6
Bandung 0.0
TARGET : 85%
PERSENTASE REMAJA PUTERI MENDAPAT Subang 43.2
TABLET TAMBAH DARAH (TTD) SEMESTER I Kuningan 21.5
Kt Banjar 17.8
DI 27 KABUPATEN KOTA DI PROVINSI JAWA Bogor 16.2
BARAT TAHUN 2020 Ciamis 13.6
Garut 11.5
Cirebon 10.6
Pangandaran 8.4
Kt Bogor 7.7
Kt Tasikmalaya 7.3
Karawang 10.5
Kt Bogor 14.6
Kt Depok 15.3
KT Bandung 16.6
TARGET : 54%
Bogor 17.3
Ciamis 18.0
DI
Subang 18.2
27
Garut 19.9
Pangandaran 20.3
Bandung 21.6
Majalengka 23.6
Kt Bekasi 25.2
Sukabumi 25.9
2020
Bekasi 29.4
Tasikmalaya 32.1
KABUPATEN
Cianjur 35.3
Kt Tasikmalaya 36.7
Cirebon 37.7
Kt Cimahi 41.2
KOTA
DINI (IMD) SEMESTER I
Kt Cirebon 42.1
DI
Purwakarta 42.9
PPOVINSI JAWA BARAT TAHUN
Indramayu 43.0
PERSENTASE INISIASI MENYUSU
Kuningan 46.0
Sumedang 46.3
Kt Banjar 51.5
Pangandaran 89.8
Ciamis 84.2
PERSENTASE BALITA Cirebon 83.7
Cianjur 83.6
(0- 59 BULAN) DITIMBANG Subang 80.8
DI 27 KAB/ KOTA DI JAWA BARAT Kt Bogor
Indramayu
80.7
79.0
(SEMESTER 1 TAHUN 2020) Garut 77.7
Kt Cirebon 72.0
Sukabumi 62.5
Bandung 61.6
• Balita Ditimbang di Jawa barat rata-rata sd Kt Sukabumi 48.5
Kt Banjar 48.3
semester 1 sekitar 35.1% Majalengka 48.2
• 11 Kab/ Kota sudah mencapai target > 60% Kuningan 47.4
Tasikmalaya 46.6
• 16 kab/ kota masih belum mencapai target Kt Bandung 46.2
karena masih dibawah target <60% Purwakarta 45.1
Kt Bekasi 45.0
• Tertundanya kegiatan penimbangan balita di Sumedang 44.0
posyandu karea masa pandemic covid 19 Kt Tasikmalaya 42.5
Karawang 39.3
menjadikan jumlah balita yang ditimbang Jawa Barat 35.1
lebih sedikit. Bekasi 33.3
Bogor 32.7
Bandung Barat 32.4
Kt Cimahi 28.6
Kt Depok 27.2 TARGET : 60%
Cianjur 58.7
Sumedang 59.5
TARGET : 95%
Kt Cimahi 60.0
KT Bandung 62.5
Kt Depok 63.0
Kt Banjar 63.0
Kt Bekasi 64.8
Karawang 65.5
Bekasi 66.1
Kt Tasikmalaya 66.3
Pangandaran 66.5
Kt Cirebon 67.8
Bandung 68.5
Kuningan 69.5
Cirebon 70.2
Tasikmalaya 72.0
Majalengka 73.1
Ciamis 74.8
Kt Bogor 75.6
Purwakarta 76.1
Indramayu 78.3
Sukabumi 78.4
Subang 80.2
Garut 80.6
Bogor 86.1
Kt Sukabumi 87.5
Kt Depok 12.1
KT Bandung 16.2
Kt Bekasi 18.1
Majalengka 18.2
Garut 21.0
Bandung 21.8
TARGET : 70%
Ciamis 22.9
Kt Sukabumi 23.1
Karawang 24.8
Subang 30.2
Pangandaran 32.3
Kt Bogor 36.1
Sukabumi 36.4
Bogor 36.8
Cianjur 40.0
Kt Tasikmalaya 41.4
Cirebon 41.7
Tasikmalaya 42.3
Bekasi 44.6
Kt Cimahi 46.6
Kt Cirebon 49.5
Purwakarta 51.6
Indramayu 51.7
Sumedang 53.1
Kuningan 55.9
Kt Banjar 62.6
Indramayu 100.0
CAKUPAN DISTRIBUSI KAPSUL Majalengka 100.0
VITAMIN A BULAN FEBRUARI Cirebon
Kuningan
100.0
97.7
BAYI DAN BALITA (6-59 BULAN) DI Sumedang 97.7
Cianjur 96.8
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 Tasikmalaya 96.6
Purwakarta 95.2
• Distribusi Vitamin A di Jawa barat Subang 94.9
sebesar 60.3 % Pangandaran
Kt Banjar
92.8
91.6
• 13 Kab/ Kota sudah mencapai target > Kt Sukabumi 88.1
Kt Bogor 88.1
86% Bogor 83.6
• 14 kab/ kota masih belum mencapai Kt Tasikmalaya
Sukabumi
82.3
81.6
target karena masih dibawah target Ciamis 79.8
Kt Cirebon 79.7
<86% Bandung 74.6
• Tertundanya kegiatan penimbangan Garut 70.7
Kt Cimahi 70.5
balita di posyandu karea masa pandemic Kt Bekasi 62.5
Bekasi 62.3
covid 19 menjadikan jumlah balita yang Bandung Barat 62.3
ditimbang lebih sedikit.. Jawa Barat 60.3
Karawang 51.2
Kt Bandung 46.5
Kt Depok 11.6
TARGET : 86%
Penentuan
kelompok
sasaran
CONTINUUM OF CARE
BERDASARKAN SIKLUS HIDUP
DEWASA LANSIA
REMAJA • Pelayanan kesehatan • Pengkajian
Paripurna Pasien
masa sebelum hamil
ANAK-ANAK • UKS bagi catin dan PUS Geriatri (P3G)
BALITA • Imunisasi anak sekolah
• Kesehatan • KB bagi PUS • Posyandu Lansia
reproduksi • Pemberdayaan
• SDIDTK • PKRT
• Penjaringan anak usia • Konseling gizi Lansia dalam
IBU HAMIL BAYI • MTBS sekolah HIV/AIDS dan • Deteksi PM dan PTM Peningkatan
• Imunisasi NAPZA Kesehatan keluarga
• PMT • SHK • PMT • Kesehatan OR dan kerja
• TTD minimal 90 • MP ASI
• ASI eksklusif diteruskan • Integrasi UKS dan SBH • Tablet Fe • Home Care dan
tablet • PMT
sampai 2 tahun Krida penyakit Perawatan Jangka
• P4K • Kolaborasi PAUD, • Konseling Kespro Panjang bagi lansia
• Imunisasi dasar lengkap
• Buku KIA • MP ASI BKB, dan Posyandu • Skrining penyakit di • PKPR dan (PJP)
• ANC terpadu • PMT • Deteksi dan Simulasi sekolah Posyandu remaja
• PPIA (triple kognitif • Buku Kesehatan
• Penimbangan Lansia
elimination) • Vit A • Penggunaan kelambu
• Kelas Ibu Hamil • MTBS, SDIDTK pada balita • Gizi Lansia
• APN • Penggunaan kelambu • Pemeriksaan kontak
PELAKSANAAN PROGRAM
• RTK
• Kemitraan Bidan
pada bayi TB pada balita • HOLISTIK
• Pemeriksaan kontak TB
Dukun pada bayi
• EID HIV • INTEGRASI
• KB PP
• PONED/ PONEK
• BERKELANJUTAN
Periode dalam kandungan (280 hari)
Standar Kondisi Masalah upaya
ANC Terpadu 10 T (pengukuran BB, • Hasil riskesdas 2018: • Cakupan pngukuran TB, LiLA, HB • Perbaikan kualitas pelayanan ANC
TB, LiLA, HB) masih rendah terpadu
• 97,9% diukur BB
•Suplementasi besi folat (minimal 90 • Suplementasi zat besi baru sebatas • Kelas Ibu
Tablet sepanjang kehamilan) • 63, 2% diukur TB distribusi hasil riskerdas 2018 • Pemantaun suplemntasi TTD oleh
•PMT ibu hamil KEK (diberikan 1 bulan • 72,5% dukur LiLA menyebutkan bahwa hanya 44% ibu keluarga dan masyarkat
minimum 180 kalori, minimum 4 gram • 45,4% diukur HB hamil mengkonsumsi ttD ≥ 90 Tablet • Pemantauan konsumsi PMT oleh keluarga
protein, minimum 6 gram lemak, • Bumil Tidak menghabiskan PMT , masyarakat/ petugas
minimum 180 kalori, minimum 4 gram • 27,0% PMT tidak • Anemia dijawa barat masih menjadi • Memberikan edukasi gizi seimbang
protein, minimum 6 gram lemak, dihabiskan maslaah kesehatan masyarakat
diberikan minimal 1 bulan) • Laporan program tahun 2019 • Asupan makanan tidak adekuat ditandai
•Suplemen kalsium • Anemia 8,93% dengan masih ada Ibu hamil KEK
•Asupan gizi yang adekuat dengan walupun tidak menjadi masalh kesehatan
mengkonsumsi gizi seimbang tambahan • KEK : 6,97% masyarakat karena < 10%
energi untuk ibu hamil Trimester I 180 • 98,2% Cakupan distibusi • Masih ada mitos pantangan makan untuk
kkal, trimester II dan III 300 kkal TTD ibu hamil
• 86,1% bumil KEK mendapat
PMT
Kecukupan energi & protein pada ibu hamil di Indonesia perlu mendapat perhatian terutama diperdesaan. Ibu hamil dengan
tingkat kecukupan energi sangat kurang (<70% AKE) diperdesaan (52,9%), sementara di perkotaan (51,5%). Hanya 14,0
persen ibu hamil dengan tingkat kecukupan energi =100 persen AKE baik di perkotaan maupun perdesaan. Ibu hamil
dengan tingkat kecukupan protein sangat kurang (<80% AKP) diperdesaan (55,7%), sedangkan di perkotaan (49,6%). (SDT
2019)
Ibu Nifas &Ibu Menyusui
Standar Kondisi Masalah upaya
Secara nasional, penduduk dengan tingkat kecukupan energi sangat kurang (<70% AKE) sebesar 45,7 %,
tingkat kecukupan energi kurang (70 - <100% AKE) sebesar 33,9 %, tingkat kecukupan energi sesuai AKG
(100 - <130% AKE) sebesar 14,5 %, dan lebih dari AKG (>130% AKE) sebesar 5,9 %. (SDT 2014)
Periode 0-6 Bulan (180 hari)
IMD •IMD: • Belum semua bayi baru lahir • Meningkatkan pengetahuan ibu
pemberian ASI Eksklusif; •Laporan program 2019: 82,44% mendapatkan IMD, dan kualitas dan keluarga dengan konesling
Pemantauan Petumbuhan & •Riskesdas 2018: 61,2% ( < IMD maih rendah PMBA
Perkembangan 1jam 82,9%; ≥ 1 jam 1,71%) • Cakupan ASI ekslusif masih • Pembentukan KP ASI
• Laporan program 2019: rendah • Membuat inovasi di posyandu
•Bayi 0-6 bulan mendapat ASI • Gengsi menggunakan sufor untuk meningkatkan partisipasi
ekslusif 64,7 % • Mitos pemberian makan bayi baru masyarakat dalam pemantauan
•Bayi 6 bulan lulus ASI eklusif lahir pertumbuhan
65,98% • Partisipasi masyarakat untuk
•30,5 % bayi 0-11 bulan melakukan pemantauan
mendapatkan makanan prelaktal pertumbuhan di posyandu masih
(riskesdas 2018) rendah
•D/S : 71,99 %
Periode Balita 6-23 Bulan 540 hari
Standar Kondisi Masalah upaya
pemberian ASI • Laporan Tahun 2019: • Pemberian ASI tidak • Pemberian ASI
sampai usia 2 Tahun • 80,5 % bayi (0-23 optimal sampai 2 tahun
Pemberian kapsul bulan masih disusui • Pemberian MP ASI • Konseling PMBA
vitaminA; • 78,5% balita 6-59 yang kurang baik • Membuat inovasi di
MPASI sesuai anjuran bulan mendapatkan • Pemantauan posyandu untuk
PMBA vitamin A pertumbuhan di meningkatkan
Suplementasi gizi • D/S : 71,99 % Posyandu masih partisipasi masyarakat
Pemantauan rendah dalam pemantauan
Petumbuhan & pertumbuhan
Perkembangan
55,7% balita mempunyai asupan energi yang kurang bila dibandingkan dengan Angka Kecukupan Energi
(AKE) yang dianjurkan. Proporsinya dengan asupan energi sangat kurang ( < 70% AKE) sebesar 6,8 % dan
asupan energi kurang (70 - <100 % AKE) sebanyak 48,9 %. Sebaliknya ditemukan balita yang mengonsumsi
energi lebih besar dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan (>130% AKE) sebesar 17,1 persen.
(SDT 2014)
Periode Balita 24-59 Bulan
Standar Kondisi Masalah upaya
GE
Anak Balita ke Posyandu RM
2. POLA ASUH
Anggota keluarga mengukur BB
dan TB
S A
Cuci tangan pakai sabun
Asuhan yang baik pada anak
Rutin berolahraga :
3. AKTIFITAS FISIK Min 2 kali/minggu
Min. 30 menit/kali
Kampanye Publik
1
Advokasi kebijakan
2
Mobilisasi Sosial
4
PRINSIP
PELAKSANAAN Untuk daerah yang belum dapat melaksanakan Posyandu
memprioritaskan kegiatan mandiri oleh sasaran atau janji
N DAN
Hanya petugas dan pengunjung yang sehat yang datang
pada hari buka Posyandu
DISTRIBUSI
Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi komunikasi dan
KAPSUL informasi untuk pengaturan jadwal, konsultasi dan janji
temu dengan petugas
VITAMIN A
DIMASA
PRINSIP PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
Masyarakat diedukasi untuk melakukan pemantauan mandiri untuk daerah yang tidak memungkinkan dilaksanakan Posyandu
PRINSIP PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
Segera rencanakan dan koordinasikan pelaksanaan distribusi kapsul vitamin A untuk mengejar cakupan, sehingga dapat dilaksanakan segera setelah kondisi
memungkinkan
Alur Pelayanan Gizi di Posyandu di Masa Adaptasi
Sebelum hari
Posyandu
Kebiasaan Baru
Menyusun jadwal Hari Posyandu
Cek kesehatan
petugas
Pembagian tugas identitas balita dari
ePPGBM sebagai form
Penyiapan pencatatan
undangan
Penyiapan area
posyandu
Setelah hari
Posyandu
Melengkapi
pencatatan
Kunjungan rumah
balita berisiko
Edukasi melalui dari
daring atau
kelompok terbatas
hatur
nuhun !!