Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Analisa dan Konsep
Perancangan Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek
Perancangan Kota.
Pada kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak
pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan pendahuluan ini. Pertama, kepada yang
terhormat Bapak Putu Gde Ariastita, S.T., M.T. dan Bapak Ilman Harun, S.T., M.Sc. selaku dosen
pembimbing dalam Mata Kuliah Praktek Perancangan Kota, yang telah memberikan banyak
masukan, bimbingan, dan arahan dalam proses penyusunan laporan ini. Kedua, kepada pihak-
pihak lain yang turut serta membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dalam proses
perkuliahan pada masa kini dan mendatang, serta dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan
inspirasi bagi pembaca.
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan
penyusunan Laporan Analisa dan Konsep Perancangan Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran ini
dan perbaikan penulisan laporan-laporan lain ke depannya. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 6
PENDAHULUAN 6
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Tujuan dan Sasaran 7
1.2.1 Tujuan 7
1.2.2 Sasaran 7
1.3 Ruang Lingkup 7
BAB II 9
TINJAUAN KEBIJAKAN 9
2.1 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya 9
2.2 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) UP III Tambak Wedi 10
2.3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 12
BAB III 13
RUANG LINGKUP 13
3.1 Lingkup Kawasan Perencanaan 13
3.2 Lingkup Materi 14
3.2.1 Fisik Dasar 14
3.2.2 Tata Guna Lahan 22
3.2.3 Tata Massa Bangunan dan Bentuk Bangunan 29
3.2.4 Penunjang Transportasi 41
3.2.5 Figure/Ground, Linkage, Place 52
3.2.6 Ruang Terbuka 55
3.2.7 Aktivitas Pendukung 57
3.2.8 Penanda Kawasan (Signage) 59
3.2.9 Preservasi 62
3.2.10 Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan 62
BAB IV 64
BAB V 78
BAB VI 89
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Kawasan Kampung Nelayan
Kenjeran sebagai kawasan wisata bahari untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang
ada dengan tetap memperhatikan kondisi ekologi di lingkungan sekitar.
1.2.2 Sasaran
Sasaran yang dirumuskan dalam perancangan Kawasan Kampung Nelayan
Kenjeran adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada di Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran
berdasarkan kriteria terukur dan tidak terukur.
2. Mengidentifikasi potensi yang ada di Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran
berdasarkan kriteria terukur dan tidak terukur.
3. Mengeksplorasi konsep perancangan dan visualisasi dalam pengembangan
Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran.
Perumahan
Fasilitas Umum
Kawasan Wisata
2. Temperatur Udara
Temperatur udara atau suhu udara adalah keadaan panas dinginya udara di
waktu dan tempat tertentu. Suhu di Negara Indonesia digambarkan dengan satuan
celcius (C). Berdasarkan Junghuhn suhu pada suatu daerah mempengaruhi
pembagian iklim suatu daerah, berikut merupakan pembagian iklim berdasarkan
suhu menurut Junghuhn :
3. Cahaya Matahari
Cahaya matahari atau sinar matahari merupakan cahaya yang di hasilkan
oleh matahari. Arah matahari sangat mempengaruhi biasan cahaya dan bayangan
suatu objek di bumi. Berikut merupakan arah terbit dan terbenamnya matahari pada
Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran yang divisualisasikan ke dalam peta.
Peta 3.2 Arah Matahari
4. Pergerakan Angin
Kecepatan angin dan arah angin merupakan pergerakan yang
menggambarkan pergerakan angin. Kecepatan angin digambarkan dengan satuan
knot (kn) dan arah angin digambarkan dengan arah mata angin utama yang terdiri
dari utara, timur, selatan, dan barat. Berikut merupakan visualisasi data kecepatan
angin pada Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran dan arah anginnya.
Gambar 3.2 Grafik Kecepatan Angin
5. Vegetasi
Vegetasi dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas
tumbuhan di suatu tempat tertentu, mencakup baik perpaduan komunal dari jenis-
jenis flora penyusunnya maupun tutupan lahan (ground cover) yang dibentuknya.
Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tumbuhan yang menempati
suatu ekosistem, atau, dalam area yang lebih sempit, relung ekologis, pada kawasan
penelitian didapati terdapat vegetasi buatan berupa kumpulan tanaman hijau yang
berada pada taman lapangan pantai kenjeran yang berdempetan langsung dengan
pantai.
6. Fitur Alam
Daerah penelitian memiliki dasar fungsi sebagai daerah pesisir yang
memiliki fitur alam berupa pantai tepatnya pantai Kenjeran yang dijadikan
kawasan yang digunakan untuk menjadi tempat kapal nelayan berlabuh tepatnya
di wilayah pantai di dekat pasar nelayan.
Gambar 3.3 Fitur Alam
7. Morfologi Kota
Morfologi Kota terdiri dari dua suku kata, yaitu morf yang berarti bentuk
dan logos yang berarti ilmu. Sedangkan kota, menurut Gallion dan Eisner (1992)
mendefinisikan kota sebagai suatu laboratorium tempat pencarian kebebasan
dilaksanakan percobaan uji bentukan-bentukan fisik. Bentukan fisik kota terjalin
dalam aturan yang mengemukakan lambang-lambang pola-pola ekonomi, sosial,
politik, dan spiritual serta peradaban masyarakat. Secara sederhana morfologi kota
berarti ilmu yang mempelajari produk bentuk-bentuk fisik kota secara logis.
Sedangkan arti luasnya adalah morfologi kota merupakan ilmu terapan yang
mempelajari tentang sejarah terbentuknya pola ruang suatu kota dan mempelajari
tentang perkembangan suatu kota mulai awal terbentuknya kota tersebut hingga
munculnya daerah-daerah hasil ekspansi kota tersebut. Bentuk morfologi suatu
kawasan tercermin pada pola tata ruang, bentuk arsitektur bangunan, dan elemen-
elemen fisik kota lainnya pada keseluruhan konteks perkembangan kota.
Peta 3.5 Morfologi Kota
1) Perumahan
Pada kawasan kampung nelayan kenjeran terdapat perumahan yang
didominasi oleh perumahan kumuh berkepadatan tinggi yang tersebar pada
kawasan perancangan.
Gambar X.X Perumahan
2) Fasilitas Umum
Terdapat beberapa fasilitas umum pada kawasan perancangan
kampung nelayan, yaitu seperti peribadatan berupa Masjid Kejawan Lor 3,
dan Musholla pada Jalan Pantai Kenjeran.
2. Landmark
Landmark merupakan penanda suatu kawasan yang memiliki nilai lebih dan
biasanya paling menonjol pada kawasan tersebut sehingga sering dijadikan patokan
dalam mengenali suatu tempat. Cenderung memiliki bentuk visual yang khas
sehingga dapat memudahkan identifikasi melalui penginderaan. Landmark
biasanya merupakan benda fisik yang didefinisikan dengan sederhana seperti: tugu,
bangunan, tanda, toko, atau pegunungan. Adapun unsur penting serta kriteria
Landmark sebagai berikut :
3. Edge
Edge atau yang sering disebut memiliki pengertian sebagai batas-batas
diantara dua wilayah, sela-sela linier dalam kesinambungan yaitu antara lain :
pantai, potongan jalur kereta api, tepian bangunan, dinding, dan lainnya. Batas juga
dapat berupa barrier antara dua kawasan yang berbeda, yaitu antara lain : tembok,
pagar, maupun sungai. Dimana batas berfungsi sebagai batasan terhadap suatu area
kota dalam menjaga privasi dan identitas kawasan.
Peta X.X Batasan Kawasan Kampung Nelayan
4. Node
Node atau yang sering disebut simpul memiliki pengertian sebagai titik-
titik, spot-spot strategis dalam sebuah kota dimana pengamat bisa masuk, dan yang
merupakan fokus untuk ke dan dari mana dia berjalan. Node juga dapat diartikan
sebagai persimpangan jalan, tempat break (berhenti sejenak) dari jalur, persilangan
atau pertemuan path, ruang terbuka atau titik perbedaan dari suatu bangunan ke
bangunan lain.Nodes menjadi suatu tempat yang cukup strategis, karena bersifat
sebagai tempat bertemunya beberapa kegiatan/aktivitas yang membentuk suatu
ruang dalam kota. Setiap nodes dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda,
tergantung dengan pola aktivitas yang terjadi didalamnya. Node dapat berupa
sebagai, ruang terbuka, ruang terbuka hijau (RTH), taman, taman kota, plaza/town
square, dan lainnya.
Peta X.X Titik Temu Kawasan Kampung Nelayan
b) Optimasi Harga
Harga lahan adalah penilaian atas lahan yang diukur berdasarkan
harga nominal dalam satuan uang untuk satu satuan luasan tertentu. Harga
lahan pada setiap daerah selalu bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh banyak
faktor. Salah satu faktor yang menentukan harga lahan adalah letak yang
strategis, semakin strategis suatu lahan tentunya harga yang ditawarkan
akan semakin tinggi.
Dilansir dari web BHUMI atrpbn, harga lahan di blok perancangan
berkisar antara Rp. 5.000.000 - Rp 10.000.000
3. Selubung Bangunan
a) Jumlah Lantai Bangunan
Jumlah lantai pada kawasan perancangan kampung nelayan
kenjeran memiliki ketinggian yang sama, yaitu 1 – 2 lantai pada bangunan
permukiman warga dan perdagangan dan jasanya.
b) Tinggi Bangunan
Tinggi bangunan pada kawasan perancangan kampung nelayan
kenjeran sangat bervariasi tergantung dari beberapa faktor antara lain
jumlah lantai, lebar jalan, dan peruntukannya. Tinggi bangunan pada
kawasan perancangan dimulai dari 3-8 meter untuk 1-2 lantai.
c) Luas Lahan
Luas lahan yang digunakan sebagai selubung bangunan sama
dengan yang ada pada optimasi harga. Berikut merupakan luas bangunan
yang ada di Kawasan Perancangan Kampung Nelayan Kenjeran.
Tabel X.X Luas Lahan Bangunan dan Lahan Kampung Nelayan Kenjeran
Nama Bangunan Gambar Luas Lahan
Indomaret 654.52 m²
Rumah 61.60 m²
1. s.d. 8 3
4. > 40 >8
Sumber : Permen Pu Nomor: 26/PRT/M/2008
5. Fasade
Istilah fasad berasal dari bahasa Prancis yaitu façade, bahasa Italia Facciata
atau faccia, serta bahasa Latin kata Faccia yang memiliki arti wajah. Dalam sebuah
bangunan, fasad adalah wajah dari bangunan. Fasad adalah tampilan muka pada
eksterior sebuah bangunan, umumnya terutama yang dimaksud adalah bagian
depan, tetapi kadang-kadang juga bagian samping dan belakang bangunan. Fasad
merupakan elemen pertama yang dapat dilihat dan dinilai oleh orang lain dari luar
bangunan yang dapat menunjukkan karakter, kesan, keunikan, serta keindahan
bangunan.
Fasad bangunan di Kawasan Perancangan Kampung Nelayan Kenjeran
memiliki dua jenis fasad. Fasad bangunan bergaya modern yang dimiliki indomaret
dan fasad bangunan kuno yang didominasi bangunan di permukiman warga.
Jalan Pantai Kenjeran memiliki panjang jalan 280 meter dan lebar jalan 5
meter. Sedangkan untuk ketinggian bangunan, di Koridor Jalan Pantai Kenjeran
didominasi oleh deretan permukiman dan perdagangan dan jasa dengan jumlah
lantai sekitar 1-2 lantai. Dengan tinggi per lantai menggunakan estimasi sekitar 3-
4 meter, maka rasio D/H didapatkan sebagai berikut :
5/9 = 0,56
Jalan Raya Pantai Lama memiliki panjang 320 meter dan lebar jalan 15
meter. Sedangkan untuk ketinggian bangunan, di Koridor Jalan Raya Pantai Lama
didominasi oleh deretan perdagangan dan jasa dan RTH dengan jumlah lantai
sekitar 1 lantai. Dengan tinggi per lantai menggunakan estimasi sekitar 3-4 meter,
maka rasio D/H didapatkan sebagai berikut :
15/3 = 5
Dari hasil tersebut, diketahui jika kesan ruang di Koridor Jalan Pantai
Kenjeran timbul kesan ruang monumental dan pengamat merasa kecil.
2. Parkir
Parkir merupakan salah satu hal paling dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan lalu lintas. Kekurangan dalam penyediaan fasilitas parkir yang memadai
dapat menyebabkan kemacetan dan akan menimbulkan permasalahan transportasi
yang lainnya. Menurut Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor 272/HK.105/DRJD/96 tanggal 8 April 1996 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Parkir, Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai
tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan
kegiatan pada suatu kurun waktu. Fasilitas parkir itu sendiri dibagi menjadi :
Dalam kondisi eksisting yang ada lahan parkir yang disediakan cukup
sedikit dan dirasa sulit untuk mendatangkan pendatang agar dapat bersinggah di
Kampung Nelayan, berikut hasil analisa survey yang sudah dilakukan :
3. Transportasi Publik
Tidak banyak angkutan umum yang ada di wilayah Kampung Nelayan,
pada wilayah studi hanya terdapat 1 jenis angkutan yaitu Angkutan Kota dengan
keterangan sebagai berikut.
Jangkauan dari trayek moda transportasi yang akan digunakan sebesar 400
m dan 800m. Hal ini sesuai dengan pendapat Morency (2005) mengenai jarak rule
of thumb yang dapat digunakan yaitu 400 m dan 800 m. Terlihat bahwa
Pemberhentian angkutan umum terdekat tidak mencakup wilayah studi.
Peta X.X Jangkauan Tempat Perhentian Angkutan Umum
Total 7,0
Sumber :
2. Linkage
Teori Linkage, adalah teori ruang kota yang menekankan pada hubungan
dan pergerakan yang terjadi pada beberapa bagian kawasan kota. Linkage
merupakan pendekatan dari jaring-jaring sirkulasi (network circulation) yang
menjadi motor penggerak bentukan kota dan sebagai pengikat serta memadukan
berbagai aktivitas bentukan kota. Jaring-jaring tersebut dapat berupa jalan, gang,
jalur pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk linier, maupun bentuk yang secara
fisik menjadi penghubung antar bagian kota atau kawasan. Linkage dapat
digunakan untuk melihat dinamika suatu kawasan/kota dan memperhatikan inti dan
arah pertumbuhan kota melalui pola pergerakan dan sirkulasi yang memberi image
atau citra pada kota tersebut,contoh linkage pada kawasan perancangan adalah.
3. Place
Dalam teori ini membahas mengenai makna sebuah kawasan di perkotaan
secara arsitektural, memperhatikan nilai budaya, sejarah, dan hal-hal lain secara
arsitektural. Sebuah tempat (place) ini akan terbentuk bila dibatasi dengan sebuah
void, serta memiliki ciri khas tersendiri yang mempengaruhi lingkungannya.
Menurut Zahnd (1999) sebuah place dibentuk sebagai sebuah space jika memiliki
ciri khas dan suasana tertentu yang berarti bagi lingkungannya. Selanjutnya Zahnd
menambahkan suasana itu tampak dari benda konkret (bahan, rupa, tekstur, warna)
maupun benda yang abstrak, yaitu asosiasi kultural dan regional yang dilakukan
oleh manusia di tempatnya. Berikut merupakan gambar place yang ada di Kawasan
Perancangan:
n
Sumber : Google Street Maps, 2022
Gambar X.X Masjid Kejawen
Lapangan yang
berada kawasan
perancangan berupa
2. Lapangan lapangan basket dan
futsal. Lokasi
lapangan berdekatan
dengan posyandu.
Jl. Pantai
Kenjeran
Jl. Pantai
Kenjeran
Penanda Rambu Larangan
2
Larangan Parkir
Jl. Pantai
Kenjeran
Jl. Pantai
Kenjeran
Rambu Pengarah
Penanda
5 Tikungan ke
Himbauan
Kanan
3.2.9 Preservasi
Preservasi dalam perancangan kota adalah perlindungan terhadap lingkungan
tempat tinggal (permukiman) dan urban places (alun-alun, plaza, area perbelanjaan) yang
ada dan mempunyai ciri khas, seperti halnya perlindungan terhadap bangunan bersejarah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran, tidak
terdapat bangunan bersejarah, sehingga tidak terdapat preservasi pada suatu bangunan yang
terdapat di kawasan tersebut.
3. Drainase
Terdapat saluran primer yang masuk di Kawasan Kampung Nelayan
Kenjeran, yaitu bibir Pantai Kenjeran Surabaya. Selain itu, saluran drainase lain
yang ada di kawasan perancangan adalah saluran sekunder, tersier, dan lokal.
4. Persampahan
Terdapat satu Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di wilayah kawasan
Kampung Nelayan, tetapi masih banyak warga kampung nelayan masih
menghiraukan tentang keberadaan sampah yang menumpuk yang masih berserakan
di bibir Pantai Kenjeran Surabaya.
5. Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi berupa kabel telepon ditemui di sepanjang koridor
wilayah penelitian. Pelayanan jaringan di kawasan perancangan Kawasan
Kampung Nelayan Kenjeran sudah bagus terbukti tidak ada kendala serius
mengenai persinyalan.
BAB IV
GAMBARAN UMUM KAWASAN
2. Temperatur Udara
Temperatur udara pada Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran berkisar
antara 24°C hingga 34°C. Temperatur pada pada kawasan perencanaan terbilang
stabil walaupun temperatur pada wilayah Kecamatan Gubeng termasuk pada
kategori panas yang dirumuskan oleh Junghuhn. Temperatur udara sendiri tidak
begitu berpengaruh terhadap sektor pertanian di Kawasan Kampung Nelayan
Kenjeran, sebab mata pencaharian pada kawasan perencanaan berfokus kepada
sektor kelautan.
Temperatur udara yang tergolong pada golongan panas, sangat sesuai dan
mendukung aktivitas ekonomi utama yang terdapat di Kawasan Kampung Nelayan
Kenjeran, seperti contohnya perdagangan ikan asin dan olahan hasil laut lainnya
yang membutuhkan temperatur udara yang tinggi.
3. Cahaya Matahari
Berdasarkan survei primer dan sekunder yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa mayoritas besar bangunan warga pada Kampung Nelayan
Kenjeran menghadap ke arah timur dan barat. Pada peta yang tertera pada bab
sebelumnya, dapat dilihat bahwa matahari mulai terbit dari sebelah kanan blok
kawasan perencanaan dan terbenam pada sebelah kiri blok kawasan perencanaan.
Sehingga pada pagi hari menjelang siang bangunan yang menghadap ke arah timur
mendapatkan cahaya matahari terlebih dahulu dan bangunan yang menghadap barat
mendapatkan cahaya matahari setelahnya pada siang hari menuju malam. Baik
bangunan yang menghadap timur maupun barat pada Kawasan Kampung Nelayan
Kenjeran, keduanya sama-sama mendapatkan cahaya matahari yang rata.
4. Pergerakan Angin
Berdasarkan survei serta observasi yang telah dilakukan, ketika matahari
belum terbenam, dimana hal yang dimaksud adalah waktu pagi, siang, hingga sore,
angin pada Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran mengalami pergerakan angin
berasal dari laut menuju ke daratan dan ketika matahari mulai terbenam, atau dapat
dikatakan waktu menunjukan malam hari, pergerakan angin berpindah dari daratan
menuju ke lautan.
Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap mata pencaharian di
Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran, dengan mayoritas penduduk yang bermata
pencaharian nelayan, membuat arah pergerakan angin menjadi hal yang penting,
sebab nelayan akan mulai berlayar apabila angin darat bergerak menuju ke lautan.
Kencang atau pelan pergerakan angin berpengaruh pula dengan banyak sedikitnya
hasil tangkapan ikan yang didapat oleh nelayan-nelayan di Kawasan Kampung
Nelayan Kenjeran.
5. Vegetasi
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di daerah penelitian
ditemukan bahwa vegetasi berupa sekumpulan tutupan hijau terdapat pada satu
titik namun luas tepat pada kawasan taman lapangan pantai kenjeran, wilayah
vegetasi tersebut merupakan wilayah vegetasi buatan yang diisi oleh beberapa
tanaman hias serta pepohonan yang posisinya berdempetan dengan lahan parkir dan
pantai kenjeran.
6. Fitur Alam
Berdasarkan survey primer didapatkan bahwa didapati bahwa kawasan
penelitian kampung nelayan berupa kawasan yang dimanfaatkan untuk kawasan
pesisir yang memiliki kegiatan utama berupa perikanan, fitur alam yang berada
pada kawasan tersebut berupa pantai tepatnya adalah Pantai Kenjeran yang
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk menjadi tempat pelabuhan kapal
nelayan mereka.
7. Morfologi Kota
Morfologi kota merupakan ilmu terapan yang mempelajari tentang sejarah
terbentuknya pola ruang suatu kota dan mempelajari tentang perkembangan suatu
kota mulai awal terbentuknya kota tersebut hingga munculnya daerah-daerah hasil
ekspansi kota tersebut. Bentuk morfologi suatu kawasan tercermin pada pola tata
ruang, bentuk arsitektur bangunan, dan elemen-elemen fisik kota lainnya pada
keseluruhan konteks perkembangan kota.
Berdasarkan kondisi eksisting wilayah perancangan, wilayah kami
memiliki pola dan bentuk kota berupa sheet, karena wilayah perencanaan memiliki
sedikit atau tanpa artikulasi.
4.1.2 Tata Guna Lahan
Penggunaan lahan merupakan bentuk langkah campur tangan manusia untuk
membuat keadaan menjadi lebih baik, hal ini baik secara tetap permanen atau periodik
terhadap lahan baik pada sumber daya alam maupun sumber daya buatan dengan tujuan
memenuhi kebutuhan, baik seperti kebutuhan kebendaan, spiritual, maupun gabungan
keduanya (Malingreau, 1978). Mengacu pada kondisi eksisting Kawasan, yaitu pada Blok
Perancangan Kampung Nelayan Kenjeran yang terdiri dari penggunaan lahan berupa,
permukiman, Perdagangan dan jasa, serta fasilitas umum. Pada kawasan perancangan
didominasi pada penggunaan lahan yaitu berupa Perumahan dan permukiman, lalu
Perdagangan dan jasa, dan Fasilitas Umum. Diketahui bahwa pada jalan di Kawasan
Perancangan tidak termasuk pada tata guna lahan. Apabila dilihat pada kondisi eksisting
yaitu pada kawasan perdagangan dan jasa pada Kawasan Perancangan yaitu terdiri dari
pasar tanah kali kedinding, sentra ikan bulan berupa olahan pangan bulak, serta beberapa
warung atau toko dan pengolahan ikan asap pada sepanjang Kawasan Perancangan. Lalu
pada RDTR UP III Tambak Wedi meliputi wilayah Kecamatan bulak dan Kecamatan
Kenjeran dengan pusat unit pengembangan di Kawasan kaki Jembatan Suramadu yang
merupakan wilayah laut serta kawasan kota tepi pantai yang menjadi daya tarik wisata
bahari maupun pantai yang menjadi daya tarik masyarakat maupun wisatawan untuk
berkunjung, hal ini menjadikan kawasan Pengembangan Tambak Wedi sebagai embrio
pusat pertumbuhan ekonomi bersama.
1. Landmark
Landmark merupakan penanda suatu kawasan yang memiliki nilai lebih dan
biasanya paling menonjol pada kawasan tersebut sehingga sering dijadikan patokan
dalam mengenali suatu tempat. Cenderung memiliki bentuk visual yang khas
sehingga dapat memudahkan identifikasi melalui penginderaan. Landmark
biasanya merupakan benda fisik yang didefinisikan dengan sederhana seperti: tugu,
bangunan, tanda, toko, atau pegunungan. Adapun unsur penting serta kriteria
Landmark sebagai berikut : Tanda fisik berupa elemen visual Informasi yang
memberikan gambaran tepat Jarak yang dikenal.
Landmark yang terdapat di sekitar area perancangan adalah Taman Air
Mancur Menari Kenjeran dan Jembatan Suroboyo.
2. Edge
Edges berada pada batas antara dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai
pemutus linear. Berdasarkan pada edge/batas yang terdapat pada kawasan yaitu
pada blok Perancangan Kampung Nelayan kenjeran yaitu pada sisi sebelah kanan
dibatasi oleh bibir pantai dan pada sisi sebelah kiri dibatasi oleh jalan.
3. Node
Berdasarkan pada simpul atau titik-titik strategis pada blok kawasan
perancangan adalah berada pada ruang terbuka lapangan pantai Kenjeran yang
berada pada sisi sebelah kanan jalan dan ruang terbuka terbuka lapangan yang
berada pada sebelah sisi kiri jalan, dimana kedua lapangan tersebut mudah untuk
dikenali ketika sedang bergerak karena tempat bertemunya beberapa
kegiatan/aktivitas.
4. Fasad
Istilah fasad berasal dari bahasa Prancis yaitu façade, bahasa Italia Facciata
atau faccia, serta bahasa Latin kata Faccia yang memiliki arti wajah. Dalam sebuah
bangunan, fasad adalah wajah dari bangunan. Fasad adalah tampilan muka pada
eksterior sebuah bangunan, umumnya terutama yang dimaksud adalah bagian
depan, tetapi kadang-kadang juga bagian samping dan belakang bangunan. Fasad
merupakan elemen pertama yang dapat dilihat dan dinilai oleh orang lain dari luar
bangunan yang dapat menunjukkan karakter, kesan, keunikan, serta keindahan
bangunan.
Fasad bangunan di Kawasan Perancangan Kampung Nelayan Kenjeran
memiliki dua jenis fasad. Fasad bangunan bergaya modern yang dimiliki indomaret
dan fasad bangunan kuno yang didominasi bangunan di permukiman warga.
a) Pola Pergerakan
Prinsip utama dalam penataan sirkulasi adalah memahami pola
aktivitas pengguna yang ada dalam ruangan (Putri et al., 2017). Peran pola
aktivitas yaitu untuk menentukan sistem sirkulasi yang akan
menghubungkan antar tata guna lahan sekitar.
Kampung Nelayan memiliki karakteristik sebagai kawasan
pariwisata dan perdagangan, sehingga Kampung Nelayan bisa menjadi
kawasan tarikan, sedangkan bangkitan berasal dari luar Kampung Nelayan.
Suatu kawasan yang bisa dijadikan tarikan adalah kawasan pasar ikan yang
masih bisa dilakukan perbaikan.
b) Akses
Dalam hal ini, Akses berperan untuk menggambarkan bagaimana
kemudahan sirkulasi menuju suatu lokasi. Pada wilayah studi kami yaitu
Kampung Nelayan berada di kecamatan Bulak. Letak kampung nelayan ini
berada diantara Pantai Kenjeran lama dan Pantai Laut Selatan. Pada
kawasan Kampung Nelayan ini dapat ditempuh menggunakan kendaraan
pribadi baik kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4, akan tetapi pada
Wilayah studi kami hanya dapat ditempuh menggunakan angkutan umum
berupa Angkutan Kota (Angkot) tetapi tidak didukung dengan Halte yang
ada.
c) Arus Pergerakan
Arus pergerakan berperan dalam merancang bentuk dan kondisi
sirkulasi, seperti arus perjalanan lancar atau macet, arus perjalanan dengan
dua arah atau satu arah, arus perjalanan terdiri dari satu lajur, dua lajur, atau
lebih. Selain itu arus pergerakan juga berperan dalam merancang sirkulasi
supaya bisa saling menghubungkan antara nodes bangkitan dan tarikan.
d) Pergerakan Barang
Pergerakan Barang yang terjadi pada kawasan Kampung Nelayan
terjadi karena aktivitas perdagangan yang ada di wilayah studi yang dapat
mengakibatkan kepadatan pergerakan pada Kampung Nelayan.
Gambar X.X Kegiatan Perdagangan dan Jasa
e) Pergerakan Orang
Pola pergerakan orang dalam pembahasan ini adalah pergerakan
yang terjadi yang diakibatkan oleh aktivitas penduduk sebagai pemenuhan
kebutuhan hidup manusia. Pergerakan tersebut seperti pola pergerakan ke
tempat kerja, pola pergerakan ke tempat perdagangan dan jasa, pola
pergerakan ke tempat pendidikan, dan sebagainya.
2. Transportasi Publik
Tidak banyak angkutan umum yang ada di wilayah Kampung Nelayan,
pada wilayah studi hanya terdapat 1 jenis angkutan yaitu Angkutan Kota dengan
keterangan sebagai berikut.
3. Parkir
Pada Wilayah Studi Kampung Nelayan ini didonminasi oleh Off-Street
berupa parkir umum di lokasi wisata yang menjadi fasilitas penunjang. Di sekitar
pantai pun terdapat parkir On-Street yang dapat digunakan baik kendaraan roda 2
atau roda 4.
5.1 Potensi
c) Fasad, Skala dan Kesan Ruang, dan Material, Warna, dan Tekstur
Fasad bangunan di Jalan Keputran hampir semuanya sama, yaitu fasad
bangunan kuno. Akan tetapi, wilayah perancangan memiliki potensi memiliki
fasad baru yang modern dengan membangun bangunan yang sesuai dengan
arahan di RDTR UP III Tambak Wedi
Kesan Ruang di Koridor Jalan Pantai Kenjeran timbul kesan ruang
monumental dan pengamat merasa kecil.
5.1.9 Preservasi
1. Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran tidak terdapat preservasi terhadap suatu
bangunan tertentu di kawasan tersebut, sehingga tidak terdapat batasan terhadap
perancangan pada kawasan ini dan revitalisasi dapat dilakukan secara penuh
terhadap kawasan ini.
5.2.9 Preservasi
1. Tidak adanya suatu bangunan yang dipreservasi pada kawasan ini mengakibatkan
kurangnya identitas dan daya tarik pada kawasan ini.
perekonomian lokal.
Sumber : Analisa Penulis, 2022
Dari hasil perhitungan AHP yang telah didapatkan, selanjutnya dilakukan perhitungan
untuk mengetahui kriteria internal dan eksternal apa saja yang menjadi prioritas dalam perumusan
strategi di Blok Kawasan Kampung Nelayan Kenjeran dengan menggunakan matriks Internal
Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) dan External Strategic Factors Analysis Summary
(EFAS). Berikut merupakan hasil dari perhitungan menggunakan matriks IFAS dan EFAS :
Selanjutnya dari hasil pembobotan matriks IFAS dan EFAS pada tabel diatas, dilakukan
penentuan prioritas perumusan strategi dengan memilih hasil pembobotan yang paling tinggi.
Untuk kebijakan pemilihan pembobotan yang paling tinggi, peneliti menetapkan nilai pembobotan
paling tinggi yang akan dipilih dimulai dari angka 0,04. Kemudian didapatkan delapan nilai
pembobotan tertinggi yang kemudian dijadikan sebagai prioritas perumusan strategi sebagai
berikut :
Ilustrasi :
● Jalan Arteri
Gambar X.X Ilustrasi Jalan Arteri
Sumber : Google Images, 2022
● Jalan Lingkungan
Gambar X.X Ilustrasi Jalan Lingkungan
● Signage Parkir
Gambar X.X Ilustrasi Signage Parkir
Ilustrasi :
● Pedestrian Way
D. Infrastructure
- Dampak pembangunan wisata bahari terhadap infrastruktur tentunya sangat
banyak, seperti penambahan fasilitas publik layaknya halte, tempat duduk,
pedestrian ramah disabilitas, dan toilet umum. Adanya wisata bahari juga
berdampak terhadap transportasi publik karena akan banyak masyarakat yang
membutuhkan fasilitas transportasi publik untuk menuju wilayah perancangan,
sehingga harus dibangun fasilitas penunjang yang baik.
D. Infrastructure
- Taman rekreasi dengan kolam an menambah penyerapan terhadap air hujan.
Adanya taman rekreasi akan menjadi tempat liburan dan hiburan (refreshing).
B. Local Environment
- Adanya pengembangan pasar akan berdampak pada kebisingin pada wilayah
sekitar dikarenakan aktivitas perdagangan.
D. Infrastructure
- Dampak pengembangan pasar ikan terhadap infrastruktur tentu terdapat
penambahan seperti, pedestrian yang ramah untuk disabilitas, penambahan fasilitas
toilet umum dan tempat sampah yang tersebar pada kawasan pasar akan
menciptakan pasar yang bersih dan sehat, dimana akan memberikan kesan nyaman
bagi pengunjung pasar ikan.
BAB VII
VISUALISASI KAWASAN PERANCANGAN