DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
RINGKASAN EKSEKUTIF v
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud dan Tujuan 1
BAB 2 GAMBARAN UMUM 2
2.1. Gambaran Umum Desa…….. 2
2.2. Gambaran Umum Lokasi Potensi PLTMH 3
2.1.1. Aksesibilitas 4
2.1.2. Ketersediaan Listrik 4
2.1.3. Akses ke Jaringan Tenaga Listrik PT. PLN (Persero) 5
2.1.4. Hasil Survei Lokasi dan Kebutuhan Listrik 5
2.2. Komponen Instalasi Pemanfaatan Energi Terbarukan 6
2.2.1. Pengumpulan Data 6
2.2.2. Analisis Data dan Desain PLTMH 8
2.2.3 Kerangka Analisis Penyiapan Kelembagaan 9
2.2.4 Dukungan Pemerintah 9
2.2.5 Dukungan Kelembagaan Lokal 9
2.2.6 Kerangka Analisis Pemanfaatan Energi Listrik untuk Kegiatan Produktif 10
BAB 3 ASPEK KELAYAKAN 11
3.1 Aspek Legal 11
3.2 Aspek Sosial Ekonomi 11
3.3 Aspek Teknis 12
3.3.1 Topografi dan Kondisi Geologi Daerah Potensi 12
3.3.4 Hidrologi dan Pengukuran Debit Sesaat di Sungai 12
3.3.5 Potensi PLTMH 16
3.4 Aspek Pengelolaan 17
3.4.1 Langkah Awal 17
3.4.2 Perencanaan Pembangunan 17
1 | Page
3.4.3 Perencanaan Pengelolaan 17
3.4.4 Perencanaan Pemanfaatan 18
3.4.5 Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia 19
3.5 Aspek Usulan Pembiayaan 20
3.5.1 Perencanaan Keuangan 20
3.5.2 Rencana Tarif PLTMH 20
3.6 Aspek Kegiatan End Use 21
3.6.1 Tujuan 21
3.6.2 Metodologi 21
3.6.3 Hasil dan Pembahasan 21
3.6.4 Kesimpulan dan Rekomendasi 21
BAB 4 22
RANCANGAN TEKNIS 22
4.1 Parameter Rancangan 22
4.1.1 Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro 22
4.1.2 Lay Out sistem PLTMH (dokumentasi dan deskripsi) 22
4.2 Rancangan Anggaran Biaya Pembangunan Instalasi Pemanfaatan Energi Terbarukan 22
BAB 5 23
KESIMPULAN 23
5.1 Kesimpulan 23
5.2 Saran 24
LAMPIRAN 25
2 | Page
DAFTAR TABEL
3 | Page
DAFTAR GAMBAR
4 | Page
RINGKASAN EKSEKUTIF
5 | Page
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kenapa harus dibangun pembangkit?
Kenapa desa ini dipilih sebagai lokasi pengajuan pembangkit EBT?
● Mengetahui aspek kelayakan dan gambaran yang terdiri dari, aspek legal, aspek
sosial ekonomi, aspek teknis.
● Memberikan rancangan awal PLTMH berdasarkan hasil survey dan studi literatur
1 | Page
BAB 2
GAMBARAN UMUM
2.1. Gambaran Umum Desa……..
- posisi desa (nama dusun, desa, kecamatan, propinsi, lintang dan bujur dll)
-Kondisi elektrifikasi (tingkat rasio elektrifikasi desa)
-Sinkronisasi dengan PLN
- Masuk dalam kategori 3T (Peraturan Presiden No.131/2015)
- Masuk dalam kategori 4T (Peraturan Presiden No. 63/2020 dan No. 105/2021)
-potensi pengembangan ekonomi lokal
-Apakah masuk dalam lokasi prioritas program nasional? (Kesehatan/NS,
Pendidikan/IM/SM3T, dll)
2 | Page
Sumber : Badan Pusat Statistik……………..
3 | Page
Gambar Peta Lokasi Rencana PLTMH…………..
2.1.1. Aksesibilitas
Kondisi jalan, Jarak, moda transportasi, waktu tempuh, dll
4 | Page
Tabel. Perhitungan Penghematan Biaya Listrik BBM untuk Genset Dibandingkan Dengan
PLTMH yang akan dibangun
Tabel. Perhitungan Penghematan Biaya Listrik BBM untuk Genset Dibandingkan Dengan
PLTMH yang akan dibangun
5 | Page
Pakai form preliminary survey yang pernah kita berikan, jika ada yang kurang silahkan
ditambahkan.
6 | Page
Demikian pula mengenai tahapan-tahapan dalam survei itu sendiri dapat berjalan
berurutan, atau berjalan bersamaan. Tahapan yang umum digunakan untuk
mencari sebuah lokasi yang memiliki potensi bagi dibangunnya sebuah PLTMH
adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur (Desk Study)
2. Pra survei
3. Survei Detail
4. Detail Desain
Namun sekali lagi perlu diingat bahwa tahapan ini tidak baku, karena sifatnya
yang tergantung pada kondisi lapangan. Seringkali terjadi kita tidak perlu
melakukan studi literatur karena informasi tentang lokasi yang potensial telah kita
dapatkan, atau kita tetap melakukan studi literatur hanya untuk memastikan
informasi yang ada.
1. Studi Literatur (Desk Study) dan Pra Survei
………………………
Hasil yang dapat diperoleh melalui studi literatur adalah:
a. Posisi Bendung sadapan dan Rumah Pembangkit
………………..
b. Daerah Tangkapan Air (Catchment Area)
………………..
c. Potensi daya listrik terbangkit
Potensi daya listrik terbangkit diperoleh melalui rumus:
P = 9,81 x tinggi jatuh x debit air x efisiensi.
P = 9,81 x H (meter) x Q (liter/detik) x η (%)
Berdasarkan pada rumus diatas maka potensi terbangkit dari PLTMH ………
dapat kita ketahui tapi secara kasar. Hasil itu pun harus dengan dengan
perhitungan atau asumsi karena data di peta maupun DEM belum tentu sesuai
dengan kondisi nyata di lapangan.
2. Survei Lapangan Detail
a. Pengukuran Debit Air
Pengukuran debit air sebaiknya dilakukan pada musim kering atau pada puncak
bulan kering dalam setahun yang biasanya terjadi di wilayah survei. Hal ini
untuk menjamin ketersediaan air yang dibutuhkan untuk memutar turbin dapat
tersedia sepanjang tahun. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Flow
Meter. Hasil pengukuran di lapangan dikuatkan dengan informasi dari
masyarakat setempat sehingga dapat diketahui potensi debit air kering dan juga
air terbesar yang biasa terjadi.
d. Survei Kependudukan
Survei kependudukan sangat diperlukan dalam sebuah perencanaan PLTMH
dimana data tersebut merupakan faktor utama dari pembangunan sebuah
PLTMH. Diantara data-data sosial yang didapat dengan melalui survei, jumlah
penduduk beserta fasilitas umum yang ada mempunyai kaitan langsung dengan
desain PLTMH yang akan dibangun. Hal ini berkaitan dengan daya yang bisa
dibangkitkan apakah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga maupun
kebutuhan listrik bidang lainnya…………, serta jika dibutuhkan dapat
memproyeksikan kebutuhan daya listrik di masa mendatang.
2.2.2. Analisis Data dan Desain PLTMH
Desain Lay-out sebuah sistem mikrohidro merupakan rencana dasar untuk
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pada lay-out dasar
digambarkan rencana untuk mengalirkan air dari intake sampai ke saluran
pembuangan. Lay-out PLTMH harus memperhatikan aspek teknik dan ekonomi,
supaya dapat dicapai keluaran daya yang optimal dengan biaya yang serendah
mungkin.
a. Pemahaman Peta Topografi
Pemahaman peta topografi yang baik akan sangat membantu dalam menentukan
pilihan lokasi yang terbaik, dimana akan memungkinkan untuk mendapatkan tinggi
jatuhan/head yang memadai. Keadaan kontur tanah yang digambarkan oleh peta
topografi sangat membantu dalam membuat lay-out dasar sistem mikrohidro.
b. Lokasi Bangunan Bendung Intake
Sebagaimana umumnya PLTMH adalah pembangkit listrik jenis run-off-river.
Kontruksi bendung hanya digunakan untuk mengarahkan air dan meninggikan level
air yang akan langsung mengalir masuk ke intake. Lokasi intake harus dipilih secara
cermat untuk menghindari masalah dikemudian hari, seperti banjir, pasokan air dan
sedimentasi. Untuk lokasi bendung dan intake yang sudah ada akan diperbaiki dan
ditingkatkan kualitasnya secara teknis.
c. Lokasi Rumah Pembangkit
Secara prinsip setiap pembangunan PLTMH berusaha untuk mendapatkan head yang
maksimum. Konsekuensinya adalah rumah pembangkit berada pada tempat yang
serendah mungkin. Karena alasan keamanan dan konstruksi, lantai rumah pembangkit
8 | Page
harus selalu lebih tinggi dibandingkan permukaan. Data-data dari ketinggian
permukaan air sungai pada waktu banjir sangat diperlukan dalam menentukan lokasi
rumah pembangkit.
Selain rumah pembangkit, posisi saluran pembuangan juga harus berada pada posisi
yang aman sehingga air dengan mudah mengalir ke sungai dan saluran pembuangan
tidak mendapatkan beban yang besar saat banjir.
d. Peta Jaringan
Peta jaringan ini merupakan gambaran rencana distribusi listrik ke rumah penduduk.
Data untuk peta jaringan bisa didapatkan melalui observasi kondisi lapangan dan
melalui data citra satelit.
9 | Page
- Bagaimana dukungan kelembagaan local? Ada berapa kelompok/orang yg
mendukung kegiatan ini?
- Apa saja bentuk dukungan kelembagaan local?
2.2.6 Kerangka Analisis Pemanfaatan Energi Listrik untuk Kegiatan Produktif
- Rencana Pemanfaatan pembangkit EBT untuk kegiatan produktif melalui potensi local
- Business model/peningkatan kesejahteraan masyarakat
10 | Page
BAB 3
ASPEK KELAYAKAN
Proses pengurusan izin-izin tersebut dapat memakan waktu hingga 6 bulan bahkan lebih. Dari
jenis perizinan diatas, izin IPPKH merupakan perizinan yang dibutuhkan jika lokasi
pembangunan PLTMH masuk kedalam area kawasan hutan lindung. Pengurusan HGB (Hak
Guna Bangunan) diperlukan karena kegiatan proyek akan dilakukan di atas tanah negara.
Masyarakat diharapkan sudah siap menjaga daerah tangkapan air untuk menjadi stabilitas
debit PLTMH.
3.2 Aspek Sosial Ekonomi
- Data kependudukan (dilampirkan data grafis maupun pertumbuhan penduduk)
- Data Perekonomian (mata pencaharian, komoditas sesuai potensi lokal)
- Data kondisi Infrastruktur saat ini
11 | Page
- Data Kondisi adat budaya
- Kesetaraan gender (mengumpulkan proses kelembagaan, sosial ekonomi, pembagian peran,
dan manfaat PLTMH untuk semua pihak)
- Kalender Musim
3.3 Aspek Teknis
12 | Page
Karakteristik DAS ditunjukkan pada peta berikut ini.
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Stasiun Curah Hari Curah Hari Curah Hari Curah Hari Curah Hari
Provinsi
BMKG Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan Hujan
(mm) (hari) (mm) (hari) (mm) (hari) (mm) (hari) (mm) (hari)
Papua 24 25 25 23 21
Barat Rendani 2681.00 6.00 3290.00 6.00 3419.10 1.00 2824.60 1.00 2844.60 8.00
Angkas 2226.0 19 21 25 20 16
Papua apura 0 6.00 1916.00 9.00 4033.00 1.00 2731.00 2.00 1265.90 8.00
Tabel Data Curah Hujan Provinsi Papua Barat dan Papua 2011 - 2015
c. Data Klimatologi
Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen-Greiger daerah PLTMH ……..termasuk
dalam tipe Cfb merupakan iklim Subtropis tanpa musim dan musim panas yang
hangat dengan suhu rata-rata pada bulan terdingin di atas 0 °C (32 °F) dan
memiliki setidaknya empat bulan dengan suhu rata-rata di atas 10 °C (50 °F) dan di
bawah 22 °C (72 °F). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara curah hujan
bulanan. (https://en.climate-data.org/asia/indonesia/papua/doliningokngin-599486/)
13 | Page
Gambar 16. Grafik Curah Hujan Bulanan Daerah………..
Bulan terkering adalah November. Di sana terdapat 230 mm presipitasi pada
bulan November. Hampir semua presipitasi jatuh pada Februari, dengan rata-rata
314 mm.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa bulan terhangat tahun ini dengan
rata-rata 15.9 °C, adalah bulan Februari. Pada bulan Juli, suhu rata-rata adalah
13.7 °C. Ini adalah suhu rata-rata terendah sepanjang tahun.
PROGRAM :
LOKASI :
SUNGAI :
HARI :
JAM :
TANGGAL :
CUACA :
MUSIM :
15 | Page
ITEM NILAI SATUAN KETERANGAN
A. Lebar Sungai
a. Lebar Sungai Basah (Lb) Meter
b. Lebar Sungai Kering (Lk) Meter
16 | Page
3.3.5 Potensi PLTMH
a. Hasil Survey Lapangan
Berdasarkan survey lapangan, data-data yang didapat adalah sebagai berikut:
Berdasarkan pada kedua data diatas maka daya yang dapat dibangkitkan adalah:
(rumus perhitungan bisa di lihat pada Bab aspek teknis
P = 9,81 x (tinggi jatuh)meter x (debit) m3/detik x 0,6
P = ……. kW
Perhitungan ini masih perhitungan kasar, hanya berdasar pada perhitungan data
langsung di lapangan. Pada perhitungan detail desain maka akan terjadi koreksi terhadap
ketinggian serta efisiensi yang ada.
17 | Page
Kegiatannya pengelola apa? Membutuhkan sdm seperti apa?
18 | Page
- Kelistrikan rumah tangga
- Listrik untuk fasilitas umum
- Listrik untuk ekonomi produktif
- kebutuhan lainnya
- Lembaga Pengelola Listrik Pedesaan
Secara prinsip dalam membuat sebuah lembaga pengelola PLTMH di suatu daerah
pedesaan, harus melihat pada tiga prinsip dasar:
a. Kemudahan dan kesederhanaan dalam sistem pengelolaan.
19 | Page
- Darimana rencana pengelolaan keuangan saat pembangunan maupun pasca
pembangunan?
- Kemauan dan kemampuan untuk membayar sesuai dengan kondisi sosial
ekonomi masyarakat
3.5.2 Rencana Tarif PLTMH
- Kemungkinan tarif PLTMH yang disesuaikan dengan kemampuan
masyarakat
- Apakah perlu tarif PLTMH yang dibagi per golongan? (umum, fasilitas
umum, bantuan)
- Biaya operasional dan perawatan PLTMH (contoh jika diperlukan)
Penentuan tarif dihitung dengan menyesuaikan biaya operasional dan perawatan PLTMH dan
melihat banyaknya konsumen.
Tabel. Rencana Tarif iuran PLTMH kebutuhan Operasional, Perawatan, dan Insentif
Operator
20 | Page
3.6 Aspek Kegiatan End Use (Kegiatan pemanfaatan EBT yang dirasakan langsung
di masyarakat)
3.6.1 Tujuan
- apa saja tujuan dan manfaat EBT ini yang akan dirasakan oleh masyarakat
3.6.2 Metodologi
- metode apa yang digunakan untuk mengetahui manfaat EBT sesuai dengan inisiasi
masyarakat (live in, FGD, wawancara door to door, dll)
3.6.3 Hasil dan Pembahasan
- Setelah dilakukan pengumpulan ide dan kesepakatan dengan masyarakat akhirnya EBT ini
akan digunakan sebagai apa dalam kegiatan masyarakat?
3.6.4 Kesimpulan dan Rekomendasi
- Kesimpulan untuk hasil inisiasi dan jajak pendapat di masyarakat terhadap pemanfaatan
EBT
21 | Page
BAB 4
RANCANGAN TEKNIS
4.1 Parameter Rancangan
4.1.1 Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
- Berapa kapasitas rencana pembangunan?
- Apakah kapasitas potensi PLTMH sudah mencukupi kebutuhan listrik masyarakat?
4.1.2 Lay Out sistem PLTMH (dokumentasi dan deskripsi kondisi umum serta kenapa
lokasi tersebut dipilih)
a. Koordinat Intake/Bendung
b. Panjang Saluran (kondisi longsor, batuan, tanah)
c. Koordinat Bak Penenang
d. Koordinat Power house
e. Jarak pusat ke beban
f. Tata letak hunian
4.2 Rancangan Anggaran Biaya Pembangunan Instalasi Pemanfaatan Energi Terbarukan
- RAB ini merupakan RAB kasar yang akan diperlukan lagi FS dan DED, merunut pada harga
pembangunan per kWh rata-rata PLTMH
22 | Page
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian di bagian-bagian sebelumnya, kelayakan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang berada di…… yaitu PLTMH……..
dapat dinilai berdasarkan pada beberapa hal:
1. Lingkungan
2. Kelayakan Teknis
3. Teknologi
Teknologi PLTMH memiliki keuntungan dan kemudahan dibandingkan pembangkit
listrik lainnya. Hal tersebut dikarenakan :
● Teknologi mikro hidro telah matang dan terjamin sebagai teknologi yang dapat
● Mudah dalam perawatan dan penyediaan suku cadang, karena hampir semua
masyarakat di pedesaan.
● Biaya operasi dan perawatan rendah, karena bahan penggerak utama air yang
23 | Page
● Peningkatan dan penguatan peran aparatur desa dan lembaga lainnya.
PLTMH.
5.2 Saran
24 | Page
LAMPIRAN
- DATA HIDROLOGI (Curah Hujan, Klimatologi, debit, dll)
- DATA TOPOGRAFI
- LEGAL dan PERIZINAN
- DOKUMENTASI
- RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
25 | Page