Anda di halaman 1dari 278

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN
RENCANA PENCEGAHAN
DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

RP2KPKP
KABUPATEN SANGGAU
TAHUN ANGGARAN 2019
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

KATA PENGANTAR

Secara umum strategi kebijakan pembangunan Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019


yang merupakan prioritas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan yang kesemuanya tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Menengah
Daerah Kabupaten Sanggau (RPJMD) 2014-2019, salah satunya terkait bidang PUPR dan
Perumahan dan Kawasan Permukiman dikarenakan belum optimalnya sistem drainase di
lingkungan permukiman dan perkotaan, serta rendahnya kualitas hunian masyarakat menjadi
permasalahan utama. Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) merupakan bagian dari perencanaan kawasan permukiman
perkotaan yang memuat tentang penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan, dan
akan dijadikan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan
permukiman. Hasil penyusunan RP2KPKP ini ditindaklanjuti dengan membentuk Peraturan
Kepala Daerah (Perkada) yang selanjutnya disebut dengan Peraturan Walikota/Bupati agar
memiliki kekuatan hukum yang tetap sebagai instrumen pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh di tingkat Kabupaten/Kota.
Melalui Laporan Akhir Penyusunan Buku Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Sanggau Tahun 2019,
diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik untuk mendukung penyelenggaraan permukiman
kumuh perkotaan menuju permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. yang pada
gilirannya dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah kota/kabupaten secara mandiri dan
berkelanjutan.

Sanggau, Nopember 2019


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Ir. KUKUH TRIYATMAKA, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19640526 199003 1 005s

|i
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan 2
1.3 Lingkup 4
1.3.1. Lingkup Kegiatan 4
1.3.2. Lingkup Wilayah 8
1.4 Kedudukan Dokumen RP2KPKP Dalam Kerangka Pembangunan Kota 9
1.5 Keluaran (Output) 10
1.6 Sistematika Penulisan 11

BAB II
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
2.1 Pengertian Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman 13
2.1.1. Pengertian Perumahan 13
2.1.2. Pengertian Permukiman 13
2.2 Isu Strategis Penangan Permukiman Kumuh Perkotaan 14
2.3 Kebijakan Penangan Permukiman Kumuh Perkotaan 15
2.3.1. Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas 15
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP)
2.4 Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Permukiman 17
Kumuh Prioritas
2.4.1. Kondisi Fisik Bangunan 17
2.4.2. Kondisi Jalan Lingkungan 17
2.4.3. Kondisi Penyediaan Air Minum 18
2.4.4. Kondisi Drainase Lingkungan 18
2.4.5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah 19
2.4.6. Kondisi Pengelolaan Persampahan 19
2.4.7. Kondisi Proteksi Kebakaran 20
2.4.8. Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Kumuh Prioritas 20
2.5 Permasalahan Pembangunan Kabupaten Sanggau 29
2.5.1. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 29
2.5.2. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman 29

BAB III
KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KABUPATEN SANGGAU
3.1 Karakteristik Kabupaten Sanggau 31
3.1.1 Geografis Wilayah 31
3.1.2 Kepadatan Penduduk 31

| ii
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2. Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Sanggau 32


3.2.1 Kota Sanggau 33
3.2.2 Kota Pusat Damai 53
3.2.3 Kota Bonti 58
3.2.4 Kota Kedukul 63
3.2.5 Kota Balai Sebut 67
3.2.6 Kota Tayan 71
3.2.7 Kota Sosok 76
3.2.8 Kota Meliau 81
3.2.9 Kota Batang Tarang 85
3.2.10 Kota Teraju 90
3.2.11 Kota Balai Karangan 94
3.2.12 Kota Entikong 99
3.2.13 Kota Kembayan 104
3.2.14 Kota Beduai 108
3.2.15 Kota Noyan 112
3.2 Isu dan Permasalahan Permukiman Kumuh Kabupaten Sanggau 116
3.2.1 Faktor Permasalahan Kawasan 116
3.2.2 Pertimbangan Penanganan Kawasan 117
3.3 Penilaian Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas 117
3.2.1. Aspek Penilaian 118
3.2.2. Menurut Kebutuhan Prioritas 118
3.4 Penentuan Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas 119
3.4.1. Nilai Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Kumuh 120
Prioritas
3.4.2. Penentuan Tingkat Kekumuhan Kawasan Perkotaan Kabupaten 131
Sanggau
3.4.3. Skoring Tingkat Kekumuhan Kawasan Perkotaan Kabupaten 134
Sanggau
3.4.4. Prioritas Penanganan 136
3.4.5. Isu dan Permasalahan Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas 138

BAB IV
KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PRIORITAS
4.1 Karakteristik Kawasan 139
4.1.1 Sejarah Kawasan 138
4.2 Zonasi Kawasan Perencanaan 140
4.2.1 Blok I 140
4.2.2 Blok II 145
4.2.3 Blok III 150
4.2.4 Blok IV 155
4.2.5 Blok V 160

| iii
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB V
KONSEP, STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
KUMUH PERKOTAAN
5.1 Konsep Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Skala Kota 178
5.2 Konsep Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Skala Kawasan 182
5.3 Strategi Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Sampai Dengan Pencapaian Kota Bebas Kumuh dalam Skala Kota 197
5.3.1 Strategi Pencegahan 197
5.3.2 Tahapan Pencapaian Kota Bebas Kumuh 197

BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
6.1 Program dan Kegiatan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan 201
6.2 Program dan Kegiatan Penanganan Permukiman Kumuh Terkait
Peningkatan Kualitas 201
6.3 Dasar Pertimbangan Penetapan Kawasan Pembangunan Tahap 210
Pertama

BAB VII
RENCANA AKSI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
7.1 Tantangan Dalam Penyusunan Rencana Aksi Program RP2KPKP 211
7.2 Aspek Penyusunan Rencana Aksi RP2KPKP 213
7.3 Rencana Aksi dan Memorandum Program Pembangunan 217
Ke-CiptaKarya-an

BAB VIII
RENCANA PEMBANGUNAN PENANGANAN KAWASAN
8.1 Rencana Detail Pembangunan Penanganan Kawasan 239
8.1.1. Rencana Pembangunan Penanganan Permukiman Kumuh 239
Tahap I
8.2 Rencana Anggaran Biaya 239

| iv
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

DAFTAR TABEL
Hal
2.1. Rumusan Kebutuhan Penanganan Skala Kota/Perkotaan 15
2.2. Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Prioritas 21
2.3. Skoring Penentuan Kawasan Prioritas 28
3.1. Penggunaan Lahan di Kota Sanggau 33
3.2. Identifikasi Kawasan Kumuh Kelurahan Beringin 35
3.3. Identifikasi Kawasan Kumuh Kelurahan Bunut 38
3.4. Identifikasi Kawasan Kumuh Kelurahan Ilir Kota 41
3.5. Identifikasi Kawasan Kumuh Kelurahan Tanjung Sekayam 44
3.6. Identifikasi Kawasan Kumuh Kelurahan Tanjung Kapuas 47
3.7. Identifikasi Kawasan Kumuh Kelurahan Sungai Sengkuang 50
3.8. Penggunaan Lahan di Kota Pusat Damai 53
3.9. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Pusat Damai 54
3.10. Penggunaan Lahan di Kota Bonti 58
3.11. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Bonti 59
3.12. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Kedukul 64
3.13. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Balai Sebut 68
3.14. Penggunaan Lahan di Kota Tayan 71
3.15. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Tayan 73
3.16. Penggunaan Lahan di Kota Sosok 76
3.17. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Sosok 78
3.18. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Meliau 82
3.19. Penggunaan Lahan di Kota Batang Tarang 85
3.20. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Batang Tarang 87
3.21. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Teraju 91
3.22. Penggunaan Lahan di Kota Balai Karangan 94
3.23. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Balai Karangan 95
3.24. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Entikong 100
3.25. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Kembayan 105
3.26. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Beduai 109
3.27. Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Noyan 113
3.28. Nilai Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Permukiman Kumuh 120
Prioritas
3.29. Penentuan Tingkat Kekumuhan Kawasan Perkotaan Kabupaten Sanggau 131
3.30. Skoring Tingkat Kekumuhan Kawasan Perkotaan Kabupaten Sanggau 134
3.31. Prioritas Penanganan 136
3.32. Isu dan Permasalahan Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas 137
4.1. Batas Wilayah Kawasan Perencanaan 139
4.2. Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok I 143
4.3. Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok II 148
4.4. Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok III 153
4.5. Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok IV 158
4.6. Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok V 163
4.7. Kondisi Jaringan Drainase 177
4.8. Kondisi Jaringan Jalan 177

|v
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

5.1. Konsep Umum Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman 178


Kumuh Skala Kota
5.2. Konsep Detail Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman 180
Kumuh Skala Kota
5.3. Konsep Umum Pencegahan Dan Peningkatan Kualiatas Permukiman 182
Kumuh Skala Kawasan
5.4. Konsep Detail Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman 183
Kumuh Skala Kawasan
5.5. Tahapan Pencapaian Kota Bebas Kumuh 198
6.1. Rumusan Pola Kolaborasi Penanganan Kawasan Kumuh Kabupaten 202
Sanggau
6.2. Rumusan Pola Kolaborasi Penanganan Kawasan Kumuh Kota Sanggau 203
7.1. Aspek Fisik Penyusunan Rencana Aksi RP2KPKP 214
7.2. Jumlah Kebutuhan Penanganan Menurut Kondisi 218
7.3. Rencana Aksi Program Kawasan Penanganan Permukiman Kumuh Kota 219
Sanggau
7.4. Memorandum Program Pencegahan dan Peningkatan Permukiman 234
Kumuh Prioritas Kota Sanggau

| vi
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

DAFTAR GAMBAR
Hal
1.1. Proses Penyusunan Produk Peraturan Walikota/Bupati dan Dok. 8
RP2KPKP
1.2. Diagram Kedudukan Dokumen RP2KPKP Kab. Sanggau Tahun 2019 dalam 9
Kerangka Pembangunan Kota
1.3. Peta Sebaran Lokasi Kawasan Perumahan dan Permukiman Kumuh 12
Perkotaan di Kabupaten Sanggau Tahun 2019
3.1. Peta Wilayah Adminstrasi Kabupaten Sanggau 30
3.2. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin 37
3.3. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Bunut 40
3.4. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Ilir Kota 43
3.5. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Tanjung Sekayam 46
3.6. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Tanjung Kapuas 49
3.7. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Sungai Sengkuang 52
3.8. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Pusat Damai 57
3.9. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Bonti 62
3.10. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Kedukul 66
3.11. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Balai Sebut 70
3.12. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Tayan 75
3.13. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Sosok 80
3.14. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Meliau 84
3.15. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Batang Tarang 89
3.16. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Teraju 93
3.17. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Balai Karangan 98
3.18. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Entikong 103
3.19. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Kembayan 107
3.20. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Beduai 111
3.21. Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Noyan 115
4.1. Peta Blok Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin 140
4.2. Peta Blok I Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin 144
4.3. Peta Blok II Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin 149
4.4. Peta Blok III Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin 154
4.5. Peta Blok IV Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin 159
4.6. Peta Blok V Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin 164
4.7. Peta Blok I Permukiman dan Lingkungan Keraton Kawasan Kumuh 166
Prioritas
4.8. Peta Blok II Permukiman Tepi Sungai Kawasan Kumuh Prioritas 167
4.9. Peta Blok III Permukiman Tepi Sungai Kawasan Kumuh Prioritas 168
4.10. Peta Blok IV Permukiman Tepi Sungai Kawasan Kumuh Prioritas 169
4.11. Peta Blok V Bantaran Sungai Kapuas Kawasan Kumuh Prioritas 170
4.12. Peta Eksisting Penggunaaan Lahan Kawasan Kumuh Prioritas Kelurahan 171
Beringin
4.13. Peta Jaringan Kawasan Kumuh Prioritas Kelurahan Beringin 172
4.14. Peta Eksisting Jaringan Drainase Kawasan Kumuh Kelurahan Beringin 173

| vii
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

4.15. Kondisi Bangunan Gedung Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan 174


Beringin
4.16. Kondisi Jaringan Jalan Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin 175
4.17. Kondisi Jaringan Drainase Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan 175
Beringin
4.18. Kondisi Pengelolaan Air Limbah Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan 176
Beringin
4.19. Kondisi Pengelolaan Persampahan Kawasan Permukiman Kumuh 177
Kelurahan Beringin
7.1. Peta Sebaran Kawasan Kumuh Kota Sanggau 237
7.2. Citra Satelit Kota Sanggau, Sumber Google Earth 2016 238

| viii
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kegagalan dalam mengelola perluasan wilayah bukan hanya akan memperburuk
kesenjangan, namun juga akan mengakibatkan dampak risiko ekonomi dan lingkungan hidup
yang lebih besar bagi kota tersebut secara keseluruhan. Melihat kawasan kumuh yang luas
dan padat tumbuh berdampingan merupakan salah satu dampak tidak seimbangnya
pertumbuhan perkotaan. Dan ketika jaringan layanan kota tidak dapat mengimbangi
pertumbuhan perkotaan, maka kota - kota dengan sumber daya terbatas justru cenderung
mengikuti tren pembangunan tanpa melalui konsultan pembangunan untuk merencanakan
pertumbuhan secara proaktif. Di lain pihak, (secara global) tingkat pertumbuhan wilayah
perkotaan jauh melampaui pertumbuhan populasi dengan mengorbankan lahan pertanian
utama, ekosistem dan keanekaragaman hayati, sehingga mempengaruhi produksi pangan dan
ketahanan iklim. Dalam memenuhi target Sustainable Development Goals (SDG) Pemerintah
Republik Indonesia telah berupaya keras menangani perumahan dan permukiman kumuh
perkotaan, bahkan zero kumuh sudah secara jelas ditargetkan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pencanangan zero
kumuh telah diikuti dengan arah kebijakan dan strategi yang fokus serta alokasi anggaran yang
memadai di awal tahun pertama sebagai implementasi RPJMN 2015-2019. Langkah awal
dalam mengejar target zero kumuh pada tahun 2019 sebenarnya telah dimulai oleh
Kementerian Pekerjaam Umum melalui Ditjen Cipta Karya sejak tahun 2013 dengan menyusun
road map penanganan kumuh serta pemutakhiran baseline permukiman kumuh yang
dilaksanakan secara kolaboratif bersama kementerian/lembaga terkait, serta pemerintah
daerah di seluruh Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dalam hal ini Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas dalam
penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP) Penyelenggaraan permukiman kumuh perkotaan memerlukan perencanaan yang
berkesinambungan dan terstruktur sebagai acuan pelaksanaan pembangunan untuk
mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh. Pemerintah kabupaten/kota sebagai nahkoda
harus didorong untuk memiliki dokumen perencanaan sebagai dasar pengembangan kawasan

BAB I | 1
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

permukiman sehingga penyelenggaraan pembangunan permukiman kumuh perkotaan


berada pada arah yang tepat menuju permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
Saat ini di beberapa wilayah perkotaan nilai pertumbuhan paling pesat berada di
wilayah pesisir (dataran rendah) atau dataran yang riskan banjir, dan titik - titik
keanekaragaman hayati wilayah dengan tekanan air yang tinggi. Pertumbuhan yang tidak
terkendali pada ekosistem - ekosistem sensitif di atas dapat semakin membebani sumber daya
alam hingga dapat menyebabkan bencana banjir di wilayah perkotaan pada saat musim hujan
datang ataupun pada bulan-bulan tertentu. Kondisi seperti ini juga terjadi di perkotaan
Sanggau dalam Kecamatan Kapuas, terutama kawasan permukiman sepanjang bantaran
Sungai Kapuas yang telah terbangun jauh sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Kawasan
dengan berbagai aktivitas mata pencaharian seperti perdagangan dan jasa, pemerintahan dan
perkantoran menjadi daya tarik bagi masyarakat Kota Sanggau dan disekitarnya, hingga
masyarakat (urbanisasi) yang berasal dari luar Kota Sanggau untuk memanfaatkan potensi
yang ada pada kawasan tersebut untuk bekerja dan menetap, baik secara permanen maupun
untuk jangka waktu tertentu.
Melalui Penyusunan Buku Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Sanggau Tahun 2019, diharapkan dapat dilaksanakan
dengan baik untuk mendukung penyelenggaraan permukiman kumuh perkotaan menuju
permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Produk dari dokumen perencanaan
penanganan permukiman kumuh perkotaan diharapkan memiliki kualitas yang bermutu
tinggi, baik dari segi konsep, strategi, kegiatan, sampai dengan konsep desain dan desain
teknis kawasan. Selain itu, aspek non-fisik diharapkan juga menjadi perhatian dalam
perencanaan penanganan permukiman kumuh perkotaan untuk mendukung aspek fisik yang
dibangun.

1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan


Pelaksanaan pekerjaan ini dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen Penyusunan
Buku Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP) Kabupaten Sanggau Tahun 2019 yang difokuskan pada pola pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan, sebagai acuan bagi seluruh pemangku
kepentingan dalam mengimplementasikan program-kegiatan yang terpadu dan bersinergi

BAB I | 2
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

yang pada gilirannya dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah kota/kabupaten secara
mandiri dan berkelanjutan.
Adapun tujuan dari Penyusunan Buku Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Sanggau Tahun 2019, sebagai berikut :
1. Memantapkan pemahaman pemerintah kota/kabupaten tentang kebijakan dan
strategi penanganan kawasan kumuh perkotaan dalam mencapai target zero kumuh
(100 – 0 - 100).
2. Agar permerintah kota/kabupaten dapat sepenuhnya menjadi pemrakarsa utama
dalam penyusunan RP2KPKP yang difokuskan pada penanganan permukiman kumuh
perkotaan,
3. Agar pemerintah kota/kabupaten punya komitmen tinggi serta konsisten di dalam
implementasi program dan kegiatan yang telah ditetapkan serta menjaga
keberlanjutannya.

Sasaran Kegiatan Penyusunan Buku Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas


Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Sanggau Tahun 2019, adalah :
1. Tersedianya Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Sanggau Tahun 2019 sebagai acuan
pclaksanaan penanganan kawasan kumuh perkotaan bagi seluruh pelaku
(stakeholders) pelaksanaan penyelenggaran penanganan permukiman kumuh
perkotaan yang menyeluruh, tuntas dan berkelanjutan (delivery system by concept).
2. Tersedianya strategi penanganan kumuh secara spasial dan menurut tipologi kawasan,
indikasi program disertai kegiatan penanganan kawasan kumuh perkotaan oleh
seluruh pelaku, dan melalui nota kesepakatan bersama bagi seluruh pemangku dan
pelaku dalam pengendalian pembangunan bersama selama jangka waktu berjalan
(2019 - 2024).
3. Tersedianya Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action plan) sebagai
bentuk perkuatan kapasitas Pemerintah Kabupaten/Kota dan kelompok masyarakat
(komunitas masyarakat) untuk dapat lebih berperan aktif terlibat dalam menangani
permukiman kumuh di lingkungannya.
4. Tersedianya Dokumen Rencana Aksi (Action Plan) yang mengacu pada RP2KP dan
RPKPP, Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000, Dokumentasi Visual dan visualisasi

BAB I | 3
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

3 (tiga) dimensi Dokumen Perencanaan, serta adopsi rencana penanganan kumuh


kegiatan tahun pertama (2020) sebagai bagian dari RP2KPKP secara keseluruhan.

1.3. Lingkup
1.3.1. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibagi menjadi
beberapa tahap, diantaranya :
1. Tahap persiapan, merupakan kegiatan awal diskusi mendapatkan data sekunder serta
pemahaman terhadap maksud kegiatan sebelum melakukan observasi di wilayah
studi.
a) Menyusun rencana kerja tim termasuk pembagian peran tiap tenaga ahli.
b) Menyusun desain survey mengenai penanganan permukiman kumuh perkotaan di
kawasan prioritas.
c) Menyiapkan format - format kegiatan secara lengkap yang dapat mengakomodasi
tahapan perencanaan dalam menunjang penyusunan profil kawasan mencakup
fungsi dan deliniasi struktur ruang kawasan permukiman perkotaan dalam skala
kota dan skala kawasan yang disepakati.
d) Menyiapkan data profil kawasan kumuh dan dokumen pendukung lainnya yang
mengacu kepada SK Penetapan Kawasan Kumuh perkotaan disertai data terkait.
2. Tahap survey, merupakan kegiatan mengumpulkan data yang meliputi studi literatur
(pendalaman teori), kebijakan - kebijakan yang berkaitan dengan penanganan
permukiman kumuh perkotaan, pengumpulan data primer maupun data - data
sekunder terkait isu strategis, potensi permasalahan mengenai penanganan
permukiman kumuh perkotaan.
a) Peran partisipasi aktif dari pengambil keputusan/kebijakan dan berbagai elemen
masyarakat.
b) Melakukan verifikasi lokasi permukiman kumuh sesuai SK Penetapan Kawasan
Kumuh (jika sudah memiliki SK), deliniasi kawasan, dan
c) Mempertajam profil kawasan kumuh melalui survey kebutuhan yang detail (by
name, by address) dengan pemetaan sebaran kebutuhan pelayanan infrastruktur
menurut indikator kekumuhan.

BAB I | 4
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

d) Melakukan wawancara semi - infrastruktur dengan beberapa narasumber utama


yang memiliki kompetensi terkait dengan penanganan permukiman kumuh
perkotaan di sekitar kawasan perencanaan prioritas.
e) Melakukan koordinasi dengan kelembagaan masyarakat setempat yang akan
terlibat dalam proses penyelenggaraan pembangunan kawasan permukiman.
f) Melakukan pengukuran lapangan (lansekap) atas kondisi batas lahan
pembangunan, konsisi lansekap, kondisi topografi dan ke-teknikan lain yang
dianggap berpengaruh terhadap penyusunan desain kawasan.
3. Tahap Kajian, merupakan kegiatan olah data primer dan sekunder dengan melakukan
analisis dan pemetaan terhadap isu strategis kawasan, potensi dan permasalahan,
tantangan dalam kaitannya dengan pembangunan permukiman perkotaan.
a) Melakukan overview terhadap dokumen - dokumen perencanaan dan pengaturan
studi terkait seperti dokumen Rencana Tata Ruang, atau RP2KP jika ada atau yang
sudah berjalan, perencanaan teknis sektoral dalam lingkup kegiatan ke-Cipta
Karya-an, kebijakan daerah dalam penanganan kumuh serta SK Bupati tentang
Kawasan Kumuh setempat.
b) Kajian konsep dan merumuskan strategi teknis penanganan kumuh dari aspek
sosial, ekonomi dan analisa pembiayaan melalui analisa potensi peningkatan
kualitas kawasan
c) Konsep penanganan permukiman kumuh secara tematik berdasarkan kondisi
kawasan, analisis keterkaitan antar kawasan, dan pola penanganan permukiman
kumuh.
d) Skenario pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman dalam upaya
mengurangi luasan kumuh di Kota Sanggau
e) Strategi memorandum program keterpaduan sektor ke-Cipta Karya-an dalam
penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan disesuaikan dengan konsep
penanganan
f) Kesinambungan antara rencana pemerintah dan Rencana Aksi Komunitas
(Community Action Plan/CAP) dalam penanganan kawasan permukiman
g) Indikasi program investasi dan pembiayaan lintas pemangku kepentingan dalam
pencapaian kumuh hingga 0 %.
h) Tata cara pengendalian tahapan pelaksanaan dan pembiayaan tiap tahun.

BAB I | 5
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

i) Peta Perencanaan Penanganan Permukiman Kumuh skala 1:1000 dan 1:5000


untuk jangka waktu yang ditentukan
j) Desain kawasan permukiman kumuh pada kawasan prioritas.
4. Menyusun Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan Kumuh Tingkat Masyarakat (Perencanaan Partisipatif), berupa :
a) Susunan kelembagaan masyarakat sesuai kesepakatan pembentukan
kelembagaan
b) Rumusan prioritas kebutuhan berdasarkan pemberdayaan masyarakat dengan
metode yang paling tepat dan implementastif bagi masyarakat
c) Rencana kerja masyarakat dalam skala lingkungan
5. Tahap Penyusunan Desain Teknis, melalui :
a) Peta rinci kawasan/site yang cukup menjelaskan detail konsep penanganan dan
perencanaan infastruktur kawasan.
b) Dokumentasi visual yang menggambarkan kondisi eksisting kawasan yang akan
disandingkan/digabungkan dengan dengan desain rencana penanganan.
c) Rencana pola penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan
(pencegahan/pemugaran/peremajaan/permukiman kembali) beserta strategi
keterpaduan sektor ke-Cipta Karya-an
d) Daftar rencana komponen infrastruktur yang dibutuhkan untuk penanganan
permukiman kumuh untuk jangka waktu tertentu.
e) Tata cara pengendalian tahapan pelaksanaan dan pembiayaan setiap tahunnya.
f) Pengukuran dan survey investigasi terhadap kondisi lapangan dan perencanaan
komponen infrastruktur dalam upaya meningkatkan kualitas kawasan
permukiman
g) Menyusun desain kawasan dan desain teknis komponen infrastruktur di kawasan
prioritas meliputi Masterplan kawasan perencanaan, konsep rancangan dan detail
desain, rancangan arsitektur, rancangan penghijauan dan tata ruang luar, denah
tampak dan potongan, jaringan utilitas dan gambar-gambar terkait desain
kawasan.
h) Memastikan kriteria melalui kepastian lahan, desain, kondisi fisik, kondisi sosial
dan ekonomi, serta kebijakan Pemerintah Kabupaten setempat terpenuhi dan
dapat ditindaklanjuti dalam waktu dekat.

BAB I | 6
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

6. Tahap Pembahasan Pleno, merupakan upaya pendampingan dari Pemerintah untuk


memastikan kualitas proses dan substansi yang telah/dalam proses penyusunan sesuai
dengan metodelogi pelaksanaan.
7. Tahap penyusunan Laporan, merupakan kegiatan penyusunan laporan akhir yang
meliputi :
a) Laporan akhir diskusi pembahasan dalam tahapan kegiatan penyusunan Laporan
Akhir dengan melibatkan berbagai instansi terkait.
b) Masing - masing tahapan dalam penyusunan laporan dengan gambaran hasil
rumusan dan analisis data/informasi yang diperoleh dari pelaksanaan survey, FGD,
dan masukan serta saran dalam pembahasan laporan bersama Tim Teknis dan
Pihak terkait lainnya.
c) Merumuskan kesimpulan sebagai landasan dari finalisasi dokumen profil
perencanaan kawasan kumuh perkotaan
d) Profil update terkait hasil survey dan investigasi terhadap eksisting permukiman
kumuh (by name by address) beserta dokumentasi dan analisa isu strategis,
potensi, permasalahan dan tantangan dalam penangan permukiman kumuh
e) Strategi operasional, program dan indikasi kegiatan serta indikasi biaya dan peran
stakeholders dalam pencapaian kota/kabupaten bebas kumuh sesuai targetnya.
1.3.2. Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) ini meliputi kawasan permukiman kumuh di
Kabupaten Sanggau melalui kriteria dan indikator sebagai penentu kawasan kumuh prioritas
dalam lingkup :
1) Lingkup Wilayah Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan, yang telah atau dalam
penetapan kawasan kumuh prioritas.
2) Kawasan kumuh prioritas, berdasarkan kriteria dan indikator yang merujuk pada
Permen PUPR No.2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh.

BAB I | 7
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

Gb.1.1. Proses Penyusunan Produk Peraturan Walikota/Bupati dan Dok. RP2KPKP

1.4. Kedudukan Dokumen RP2KPKP Kab. Sanggau Dalam Kerangka Pembangunan Kota
Undang Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
mengamanahkan bahwa Negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia
melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu
bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau di dalam lingkungan yang
sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Dalam mewujudkan
fungsi permukiman, pencegahan, dan peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
dilakukan guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni serta
menjaga dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman berdasarkan
pada kepastian bermukim dan menjmain hak bermukim menurut ketentuan peraturan dan
perundang - undangan. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah berkomitmen untuk
mengentaskan permukiman kumuh dengan target (Zero) 0 % kumuh hingga tahun 2019,
sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019.

BAB I | 8
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

Gb. 1.2. Diagram Kedudukan Dokumen RP2KPKP Kab. Sanggau Tahun 2019 dalam
Kerangka Pembangunan Kota

Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh


Perkotaan (RP2KPKP) telah diamanatkan didalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun
2016, yang mana merupakan bagian dari Rencana Kawasan Permukiman (RKP). Rencana
Kawasan Permukiman (RKP) adalah dokumen yang akan memuat tentang rencana
penyelenggaraan kawasan permukiman baik di kawasan perkotaan maupun dikawasan
perdesaan. Dokumen RP2KPKP merupakan bagian dari perencanaan kawasan permukiman
perkotaan yang memuat tentang penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan, dan
akan dijadikan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan
permukiman. Hasil penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) ini ditindaklanjuti dengan membentuk Peraturan Kepala Daerah
(Perkada) yang selanjutnya disebut dengan Peraturan Walikota/Bupati agar memiliki kekuatan
hukum yang tetap sebagai instrumen pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh di tingkat Kabupaten/Kota.

1.5. Keluaran (Output)


Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan Penyusunan RP2KPKP meliputi 5 (lima)
dokumen, yaitu :
1. Profil Kawasan Permukiman Prioritas, meliputi Potensi dan permasalahan
pembangunan permukiman dan

BAB I | 9
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

2. infrastruktur permukiman perkotaan pada kawasan permukiman prioritas.


3. Konsep dan rencana penanganan pada kawasan permukiman prioritas.
4. Rencana aksi program penanganan permukiman pada kawasan prioritas selama 5
tahun.
5. Memorandum program penanganan kumuh.
6. Rencana pembangunan tahun pertama.
7. Kawasan prioritas yang akan dilakukan pembangunannya pada tahap pertama
(dilakukan penyusunan rencana penanganan secara lebih rinci dan operasional.
8. Rencana Detail Desain infrastruktur permukiman untuk kawasan permukiman kumuh
yang pembangunannya akan dilaksanakan pada tahun pertama yang disajikan dalam
bentuk 3D; dan
9. Dokumen spasial terkait dengan konsep, rencana penanganan, dan rencana aksi
program.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan


Sistematika Laporan Kegiatan Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Sanggau, yaitu :

Bab I Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang,


Pendahuluan maksud, tujuan dan sasaran kegiatan, ruang lingkup
yang meliputi substansi dan ruang lingkup wilayah,
kedudukan dokumen RP2KPKP dalam kerangka
pengembangan kota serta sistematika penulisan.
Bab II Isu Strategis pembangunan kawasan permukiman
Kebijakan Pembangunan perkotaan.Gambaran umum kebijakan kebijakan
Permukiman Perkotaan penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan,
kriteria dan indikator penentuan kawasan prioritas serta
kebijakan pembangunan Kabupaten.
Bab III Identifikasi kawasan permukiman kumuh perkotaan di
Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Sanggau, verifikasi kawasan permukiman
Perkotaan Kabupaten Sanggau kumuh prioritas melalui kriteria dan indikator, skoring
penentuan tingkat kekumuhan kawasan dan gambaran
umum potensi dan permasalahan kawasan kumuh
prioritas
Bab IV analisa permasalahan di kawasan kumuh prioritas
Kawasan Permukiman Kumuh meliputi sejarah kawasan, aspek bangunan gedung dan
Prioritas peraturan perundang - undangan, akses dan jalan
lingkungan, penyediaan air minum, kondisi drainase
lingkungan, pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan

BAB I | 10
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

sampah lingkungan hingga proteksi kebakaran di


kawasan permukiman, untuk memperoleh database
kebutuhan penanganan, pencegahan dan peningkatan
kualitas.
Bab V Konsep Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Konsep, Strategi Pencegahan Permukiman Kumuh (RP2KPKP) skala kota dan skala
dan Peningkatan Kualitas kawasan, dan strategi Pencegahan dan Peningkatan
Permukiman Kumuh Kualitas Permukiman Kumuh (RP2KPKP) sampai dengan
Pencapaian Kota Bebas Kumuh Skala Kota dan kawasan
Bab VI Kebutuhan penanganan kawasan permukiman kumuh
Program dan Kegiatan melalui dasar pertimbangan Penetapan kawasan
Penanganan Permukiman (tahapan) pembangunan, gambaran rencana aksi dan
Kumuh Perkotaan memorandum program pembangunan
Bab VII Konsep Rencana Aksi Program Pencegahan dan
Rencana Aksi Program Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan,
Pencegahan dan Peningkatan dan konsep Rencana Aksi dan Memorandum Program
Kualitas Permukiman Kumuh Pembangunan Ke-Cipta Karyaan
Perkotaan
Bab VIII Masterplan penanganan kawasan permukiman kumuh
Rencana Pembangunan prioritas di Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas,
Penanganan Kawasan Kabupaten Sanggau

BAB I | 11
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau

Gb. 1.3. Peta Sebaran Lokasi Kawasan Perumahan dan Permukiman Kumuh Perkotaan di
Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB I | 12
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB II
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN PERKOTAAN

2.1 Pengertian Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman


2.1.1. Pengertian Perumahan
Berdasarkan Undang Undang No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan. Perumahan adalah kelompok
rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Perumahan merupakan salah satu
bentuk sarana hunian yang memiliki kaitan yang sangat erat dengan masyarakatnya. Hal ini
berarti perumahan di suatu lokasi sedikit banyak mencerminkan karakteristik masyarakat
yang tinggal di perumahan tersebut. Perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dari
diri pribadi manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan
dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan,
kepribadian, dan peradaban manusia penghuninya, masyarakat ataupun suatu bangsa.
2.1.2. Pengertian Permukiman
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang
berupa kawasan perkotaan maupun di pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan mendukung prikehidupan dan
penghidupan. Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman
kawasan perkotaan meliputi pengembangan kawasan permukiman baru disertai peningkatan
kualitas permukiman kumuh. Sedangkan untuk pengembangan kawasan permukiman
perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, pengembangan
kawasan pusat pertumbuhan serta desa tertinggal.
Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, pemerintah wajib
memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat memperoleh permukiman yang layak
huni, sejahtera, berbudaya, dan berkeadilan sosial. Pengembangan permukiman ini meliputi
pengembangan prasarana dan sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang
terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, proses penyelenggaraan
lahan, pengembangan ekonomi kota, serta penciptaan sosial budaya di perkotaan.

BAB II | 13
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Perumahan dan kawasan permukiman merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri
atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan dan
permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran
masyarakat.

2.2. Isu Strategis Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan


Isu strategis penanganan permukiman kumuh perkotaan terbagi menjadi 4 (empat)
sektor diantaranya, pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan,
pengembangan air minum serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang
terdiri dari air limbah, persampahan dan drainase. Penjabaran isu - isu strategis yang
mempengaruhi kondisi eksisting adalah sebagai baseline awal perencanaan pembangunan
permukiman antisipasi permasalahan dan tantangan pembangunan berkelanjutan.
Isu strategis nasional yang berpengaruh terhadap pengembangan permukiman saat ini
adalah :
1) Pengendalian pemanfaatan ruang permukiman;
2) Mengembangkan permukiman perkotaan disesuaikan dengan karakter fisik, sosial,
budaya dan ekonomi masyarakat perkotaan;
3) Meningkatkan kualitas permukiman perkotaan;
4) Mengembangkan perumahan terjangkau di kawasan perkotaan;
5) Menyediakan sarana dan prasarana permukiman;
6) Mengembangkan kasiba/lisiba mandiri;
7) Meningkatkan penyediaan hunian (sewa/milik) serta penyediaan sarana dan
prasarana dasar bagi rumah sederhana sehat;
8) Mengembangkan dan menerapkan inovasi teknologi tepat guna bidang perumahan;
9) Meningkatkan capaian pelayanan perumahan di perkotaan serta implementasi
regulasi jasa konstruksi, pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan
rumah negara;
10) Meningkatkan implementasi teknologi dan industri perumahan;
11) Meningkatkan implementasi regulasi jasa konstruksi, pembangunan dan pengelolaan
bangunan gedung dan rumah negara;

BAB II | 14
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

12) Meningkatkan kualitas perumahan serta prasarana dan sarana dasar lingkungan
permukiman di daerah perkotaan, kawasan agropolitan dan kawasan perbatasan;
13) Meningkatkan peran pihak swasta dan masyarakat dalam penyediaan perumahan
agar tercipta pasar primer yang sehat;
14) Mengembangkan kawasan perumahan skala besar yang ditunjang dengan
peningkatan penyediaan tanah untuk peningkatan pengembangan kawasan
permukiman di perkotaan sesuai dengan rencana tata ruang;
15) Mengembangkan pembangunan perumahan dan permukiman yang bertumpu pada
keswadayaan masyarakat;
16) Meningkatkan kualitas perumahan serta prasarana dan sarana dasar lingkungan
permukiman di perkotaan, kawasan perbatasan serta penurunan luasan kawasan
permukiman kumuh.

2.3. Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan


2.3.1. Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KPKP)
Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KPKP) didasari atas amanat Undang-undang No.1 tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman, sedangkan upaya pencapaian kota bebas kumuh pada
tahun 2019 sendiri diamanatkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015 - 2019.

Table 2.1. Rumusan Kebutuhan Penanganan Skala Kota/Perkotaan


Kondisi Faktial dan Kebijakan Kebutuhan Penanganan
Isu Strategis RP2KPKP Pencegahan peningkatan
Kota/Perkotaan
Berkembangnya Pengendalian Penegakan aturan Pemukiman
permukiman di lahan pembangunan perijinan kembali
yang tidak sesuai permukiman pada
dengan peruntukannya kawasan yang tidak
sesuai
peruntukannya
Alih fungsi lahan Membatasi Pengaturan Pengembalian
(konversi) menjadi perkembangan Pemanfaatan Lahan fungsi kawasan
fungsi permukiman permukiman di dan Pengendalian sesuai dengan
wilayah limitasi peruntukannya

BAB II | 15
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Kondisi Faktial dan Kebijakan Kebutuhan Penanganan


Isu Strategis RP2KPKP Pencegahan peningkatan
Kota/Perkotaan
akibat permintaan Ruang di Kawasan
yang cukup tinggi Lindung
cenderung
berkembang pada
wilayah limitasi
Munculnya kantong- Penataan kawasan Pembinaan Fasilitasi
kantong kumuh akibat Permukiman masyarakat dalam pembangunan
perkembangan yang perkotaan pengelolaan dan infrastruktur
tidak terkendali pemeliharaan dasar pemukiman
lingkungan berbasis
permukiman masyarakat
Penyusunan norma
standar, pedoman,
dan kriteria (NSPK)
Rumah Sederhana
Sehat

Adapun secara teknis pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh


mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tentang
Peningkatan Kualitas Perumahan dan Permukiman Kumuh serta Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, diantaranya :
1. Pengendalian Pembangunan permukiman pada kawasan yang tidak sesuai
peruntukannya
2. Membatasi perkembangan permukiman di wilayah limitasi
3. Penataan kawasan permukiman perkotaan

Pada umumnya permukiman kumuh diwarnai oleh tingkat kepadatan penduduk yang
sangat tinggi, tingkat kepadatan hunian sangat tinggi, tingkat kepadatan bangunan yang
sangat tinggi, kualitas rumah sangat rendah, tidak memadainya kondisi sarana dan prasarana
dasar seperti halnya air bersih, jalan, drainase, sanitasi, listrik, fasilitas pendidikan, ruang
terbuka/rekreasi/sosial, fasilitas pelayanan kesehatan, perbelanjaan dan sebagainya. Selain
itu juga diwarnai oleh tingkat pendapatan penghuninya yang rendah, tingkat pendidikan dan
keterampilan yang sangat rendah, tingkat privasi keluarga yang rendah karena beragamnya
norma sosial budaya yang dianut.

BAB II | 16
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Langkah awal dalam mengejar target zero kumuh pada tahun 2019 sebenarnya telah
dimulai oleh Kementerian Pekerjaam Umum melalui Ditjen Cipta Karya sejak tahun 2013
dengan menyusun road map penanganan kumuh serta pemutakhiran baseline permukiman
kumuh yang dilaksanakan secara kolaboratif bersama kementerian/lembaga terkait, serta
pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Dalam memenuhi target Sustainable Development
Goals (SDG) Pemerintah Republik Indonesia telah berupaya keras menangani perumahan dan
permukiman kumuh perkotaan, bahkan zero kumuh sudah secara jelas ditargetkan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) oleh Pemerintah Republik
Indonesia. Pencanangan zero kumuh telah diikuti dengan arah kebijakan dan strategi yang
fokus serta alokasi anggaran yang memadai di awal tahun pertama sebagai implementasi
RPJMN 2015-2019.

2.4. Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Prioritas


Adapun kriteria dan indikator penentuan kawasan prioritas bisa dilihat dari 7 (tujuh)
hal sebagai berikut :
2.4.1. Kondisi Fisik Bangunan
1) Bangunan yang tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam RDTR meliputi
pengaturan bentuk, besaran, perletakkan dan tampilan bangunan pada suatu
zona.
2) Tingkat kepadatan bangunan KDB melebihi ketentuan RDTR/RTBL, KLB melebihi
ketentuan RDTR/RTBL.
3) Kepadatan bangunan yang tinggi pada lokasi, yaitu kota metropolitan/kota besar
meliputi >250 unit/Ha, sedangkan untuk kota sedang/kecil meliputi > 200
unit/Ha.
4) kondisi bangunan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis bangunan
2.4.2. Kondisi Jalan Lingkungan
1) Cakupan pelayanan jalan lingkungan, perlunya keterhubungan antar perumahan
dan antar persil dalam lingkup permukiman skala wilayah.
2) Kualitas permukaan jalan lingkungan, dilihat apakah sebagian atau seluruh jalan
lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan tanah, aspal, atau perkerasan
lainnya.

BAB II | 17
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

2.4.3. Kondisi Penyediaan Air Minum


Air bersih adalah kebutuhan utama manusia. Kita menggunakan air bersih untuk
dikonsumsi dan juga keperluan bersih-bersih, memasak, mencuci, mandi dan sebagainya. Air
minum yang diisyaratkan sesuai dengan peraturan menteri kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan minimal manusia adalah 60 liter/orang/hari. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
air minum masyarakat sekitar kaawasan perlu dibangun sarana prasarana dengan Sistem
Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan (SPAM) maupun Sistem Penyediaan Air
Minum Bukan Jaringan Perpipaan (SPAM BJP).
2.4.4. Kondisi Drainase Lingkungan
Secara sederhana, drainase dapat didefinisikan sebagai sistem saluran air yang
berperan penting dalam menunjang kelayakan hidup di suatu wilayah. Mulai dari mencegah
banjir dengan mengendalikan kelebihan air pasca hujan, mengalirkan air ke badan air
terdekat, hingga mengeringkan wilayah kota yang tergenang supaya sarana dan prasarana
tetap terpelihara. Sehingga indikator kumuh dapat dilihat jika suatu permukiman kurang
memadai dalam :
1) Penyediaan jaringan drainase; dalam hal mengelola/mengendalikan air permukaan
(limpasan air hujan) sehingga tidak menimbulkan masalah genangan (terendamnya
suatu kawasan lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan lebih dari 2 kali setahun),
banjir, dan kekeringan bagi masyarakat serta bermanfaat bagi kelestarian lingkungan
hidup. Dua sistem drainase yang perlu dibangun adalah sebagai berikut :
a. Sistem drainase utama, adalah jaringan saluran drainase primer, sekunder,
tersier beserta bangunan pelengkapnya yang melayani kepentingan sebagian
besar masyarakat. pengelolaan/pengendalian banjir merupakan tugas dan
tanggung jawab pemerintah kota.
b. Sistem drainase lokal, adalah saluran awal yang melayani suatu kawasan kota
tertentu seperti komplek perumahan, areal pasar, perkantoran, areal industri
dan komersial.

Antara kedua sistem drainase tersebut harus saling terhubung, jika saluran
drainase lokal tidak terhubung dengan saluran utama maka dapat menyebabkan air
hujan atau air buangan rumah tangga tidak dapat mengalir, sehingga menimbulkan
genangan dan banjir.

BAB II | 18
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

2) Sarana drainase; merupakan bangunan yang ikut mengatur dan mengendalikan sistem
aliran air hujan agar aman dan mudah melewati jalan, belokan daerah curam,
bangunan tersebut berupa gorong-gorong, bangunan pertemuan air, bangunan
terjunan air, siphon, street inlet, pompa, pintu air.
3) prasarana drainase; lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah,
baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang berfungsi
menyalurkan kelebihan air dari suatu kawasan ke badan air penerima meliputi sumur
resapan dan kolam tendon (reterai)
4) pemeliharaan saluran drainase; dapat dilihat apakah pada lokasi permukiman saluran
drainase yang telah ada, dilakukan pemeliharaan secara rutin atau berkala
5) Kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk
2.4.5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan air limbah pada lingkungan perumahan atau permukiman apakah
memiliki sistem yang memadai, yaitu terdiri dari kakus atau kloset yang terhubung dengan
tangki septik baik secara individual atau domestik, komunal maupun terpusat. Disini juga
dilihat apakah prasarana dan sarana pengelolaan air limbah memenuhi persyaratan teknis.
2.4.6. Kondisi Pengelolaan Persampahan
Indikator ini dilihat apakah sistem, sarana dan prasarana serta pemeliharaan sarana
prasarana pengelolaan limbah sesuai dengan persyaratan teknis. Indikator pengelolaan
persampahan pada lingkungan perumahan atau permukiman dapat dilihat dari adanya :
1) pemilahan sampah;
disini dapat dilihat apakah ada pemisahan tempat sampah berdasarkan jenis sampah
yaitu sampah organik (yang mudah terurai) dan sampah nonorganik.
2) pengumpulan sampah;
tersedianya Tempat Pengumpulan Sampah (TPS) atau TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
pada skala lingkungan.
3) pengangkutan dan pengolahan sampah akhir;
tersedianya gerobak sampah dan/atau truk sampah pada skala lingkungan, serta
adanya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) pada skala lingkungan.
4) pemeliharaan sarana dan prasarana pengolahan sampah;
Pemeliharaan ini apakah dilakukan secara rutin dan berkala.

BAB II | 19
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

2.4.7. Kondisi Proteksi Kebakaran


Kebakaran senantiasa menimbulkan bahaya terhadap keselamatan jiwa
manusia. Kebakaran yang terjadi di permukiman padat dapat bergerak dengan cepat karena
banyak benda yang mudah terbakar, tidak ada konstruksi pembatas, sistem instalasi listrik
yang cenderung ruwet, sehingga menimbulkan dampak sosial, ekonomi, psikologi, lingkungan
dan langsung memiskinkan masyarakat.
Beberapa masalah yang terjadi pada kebakaran permukiman padat dapat
teridentifikasi secara umum dan khusus sebagai berikut :
1) Secara umum, infrastruktur kota seperti sumber air untuk pemadaman, hidran kota,
jalan - jalan lingkungan dan sistem komunikasi masih belum sepenuhnya mendukung
terhadap operasi pemadaman yang efektif;
2) Belum semua kota memiliki masterplan penanganan kebakaran, sementara
pembangunan fisik kota meningkat ditandai dengan bertambahnya kawasan
permukiman padat penduduk termasuk kawasan kumuh yang rentan terhadap bahaya
kebakaran;
3) Masih lekatnya citra/persepsi sebagian masyarakat bahwa kebakaran adalah
suatu musibah yang harus diterima sebagai cobaan dari Tuhan yang maha kuasa;
4) Partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran masih
relatif rendah atau kurang diberdayakan;
5) Peran serta Satlakar yang belum optimal.
6) Secara khusus, sebagian besar masyarakat masih menilai bahwa PMK “selalu
terlambat”. keterlambat itu dikarenakan oleh beberapa hal sebagai berikut :
 Keterlambatan masyarakat dalam melaporkan berita kebakaran, (Api
membesar baru laporan) ;
 Lokasi Pos Pemadam Kebakaran yang terlalu jauh dari lokasi kebakaran;
 Tingkat kepadatan penduduk dan kemacetan lalu lintas;
 Perubahan kondisi lalu lintas tanpa diketahui oleh PMK;
 Hambatan akseleri unit pemadam kebakaran antara lain portal, polisi tidur,
kabel telepon/listrik melintang serta jalan sempit.
2.4.8. Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Kumuh Prioritas

BAB II | 20
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 2.2. Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Prioritas

NO. PARAMETER NILAI


ASPEK KRITERIA INDIKATOR 76% - 51% - 25% -
100% 75% 50%
A. IDENTIFIKASI KONDISI KEKUMUHAN
1. Kondisi Fisik Bangunan Ketidakteraturan Bangunan Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam RDTR
meliputi pengaturan bentuk, besaran, perletakkan dan
tampilan bangunan pada suatu zona, dan/atau
Tidak memiliki ketentuan tata bangunan dan tata kualitas
lingkungan dalam RTBL
Tingkat Kepadatan Bangunan KDB melebihi ketentuan RDTR/RTBL
KLB melebihi ketentuan RDTR/RTBL
Kepadatan bangunan yang tinggi pada lokasi, yaitu :
Kota Metropolitan/Kota Besar meliputi >250 unit/Ha
Kota Sedang/Kecil meliputi >200 unit/Ha
Ketidaksesuaian dengan Kondisi bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan
persyaratan teknis bangunan Pengendalian dampak lingkungan
Pembangunan bangunan gedung diatas/bawah tanah, air,
sarana dan prasarana umum, Keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan bangunan dan gedung, yang
kesemuanya tercantum dalam IMB
2. Kondisi Jalan Cakupan pelayanan jalan  Perlunya keterhubungan antar perumahan dalam lingkup
Lingkungan lingkungan permukiman skala wilayah
 Perlunya keterhubungan antar persil dalam perumahan
dalam skala kawasan
Kualitas permukaan jalan Sebagian atau seluruh jalan lingkungan terjadi kerusakan
lingkungan permukaan jalan tanah, aspal atau perkerasan lainnya

BAB II | 21
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. PARAMETER NILAI


ASPEK KRITERIA INDIKATOR 76% - 51% - 25% -
100% 75% 50%
3. Kondisi Penyediaan Air Akses aman air minum Syarat kesehatan air minum sesuai peraturan menteri yang
Minum menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan
Kebutuhan air minum Kebutuhan minimal adalah 60 liter/orang/hari. Kebutuhan air
minum dapat dipenuhi dengan Sistem Penyediaan Air Minum
dengan jaringan perpipaan (SPAM) maupun Sistem
Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan (SPAM
BJP).
4. Kondisi Drainase Penyediaan Jaringan Drainase mengelola/mengendalikan air permukaan (limpasan air
Lingkungan hujan) sehingga tidak menimbulkan masalah genangan,
banjir dan kekeringan bagi masyarakat serta bermanfaat bagi
kelestarian lingkungan hidup. Yang disebut genangan adalah
terendamnya suatu kawasan lebih dari 30 cm selama lebih
dari 2 jam dan lebih dari 2 kali setahun).
 Sistem drainase utama adalah jaringan saluran drainase
primer, sekunder, tersier beserta bangunan
pelengkapnya yang melayani kepentingan sebagian besar
masyarakat. pengelolaan/pengendalian banjir merupakan
tugas dan tanggung jawab pemerintah kota.
 Sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani
suatu kawasan kota tertentu seperti komplek, areal
pasar, perkantoran, areal industri dan komersial
Sarana Drainase merupakan bangunan yang ikut mengatur dan
mengendalikan sistem aliran air hujan agar aman dan mudah
melewati jalan, belokan daerah curam, bangunan tersebut

BAB II | 22
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. PARAMETER NILAI


ASPEK KRITERIA INDIKATOR 76% - 51% - 25% -
100% 75% 50%
berupa Gorong-gorong, Bangunan Pertemuan Air, Bangunan
Terjunan Air, Siphon, Street Inlet, Pompa, Pintu Air
Prasarana Drainase lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah
tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh
manusia, yang berfungsi
menyalurkan kelebihan air dari suatu kawasan ke badan air
penerima meliputi sumur resapan dan kolam tendon
(reterai)
Keterhubungan Sistem Tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan
Drainase Perkotaan merupakan kondisi dimana saluran lokal tidak terhubung
dengan saluran pada hierarki diatasnya sehingga
menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan
genangan
Tidak Terpeliharanya Drainase Tidak dilaksanakannya pemeliharaan saluran drainase
lingkungan pada lokasi permukiman secara rutin atau berkala
Kualitas Konstruksi Drainase kondisi dimana kualitas konstruksi drainase buruk, karena
Lingkungan Buruk berupa galian tanah tanpa material pelapis atau penutup
atau telah terjadi kerusakan.
5. Kondisi Pengelolaan Sistem Pengelolaan Air Limbah pengelolaan air limbah pada lingkungan perumahan atau
Air Limbah Tidak Sesuai dengan Standar permukiman tidak memiliki sistem yang memadai, yaitu
Teknis Yang Berlaku terdiri dari kakus atau kloset yang terhubung dengan tangki
septik baik secara individual atau domestik, komunal
maupun terpusat.
Prasarana dan Sarana kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah pada
Pengelolaan Air Limbah Tidak perumahan atau permukiman dimana kloset leher angsa
Memenuhi Persyaratan Teknis
BAB II | 23
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. PARAMETER NILAI


ASPEK KRITERIA INDIKATOR 76% - 51% - 25% -
100% 75% 50%
tidak terhubung dengan tangki septik, atau tidak tersedianya
sistem pengolahan limbah setempat atau terpusat.
6. Kondisi Pengelolaan Prasarana dan Sarana kondisi dimana prasarana dan sarana persampahan pada
Persampahan Persampahan Tidak Sesuai lingkungan perumahan atau permukiman tidak memadai
dengan Persyaratan Teknis sebagai berikut :
 tempat sampah dengan pemilahan sampah pada skala
domestik atau rumah tangga
 tempat pengumpulan sampah (TPS) atau TPS 3R (reduce,
reuse, recycle) pada skala lingkungan
 gerobak sampah dan/atau truk sampah pada skala
lingkungan
 tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) pada skala
lingkungan.
Sistem Pengelolaan Kondisi dimana pengelolaan persampahan pada lingkungan
Persampahan Tidak Memenuhi perumahan atau permukiman tidak
Persyaratan Teknis memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 pewadahan dan pemilahan domestik;
 pengumpulan lingkungan;
 pengangkutan lingkungan; dan
 pengolahan lingkungan.
Tidak Terpeliharanya Sarana Kondisi tidak terpelihara sehingga terjadi pencemaran
dan Prasarana Pengelolaan lingkungan sekitar oleh sampah, baik sumber air bersih,
Persampahan tanah maupun jaringan drainase.
 pemeliharaan rutin; dan/atau
 pemeliharaan berkala.

BAB II | 24
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. PARAMETER NILAI


ASPEK KRITERIA INDIKATOR 76% - 51% - 25% -
100% 75% 50%
7. Kondisi Proteksi Ketidaktersediaan Prasarana Ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran yang
Kebakaran Proteksi Kebakaran memenuhi persyaratan teknis merupakan kondisi dimana
tidak tersedianya :
 pasokan air yang diperoleh dari sumber alam (kolam air,
danau, sungai, sumur dalam) maupun buatan (tangki air,
kolam renang, reservoir air, mobil tangki air dan hidran
 jalan lingkungan yang memudahkan masuk keluarnya
kendaraan pemadam kebakaran, termasuk sirkulasi saat
pemadaman kebakaran di lokasi;
 sarana komunikasi yang terdiri dari alat-alat yang dapat
dipakai untuk pemberitahuan terjadinya kebakaran baik
kepada masyarakat maupun kepada Instansi Pemadam
Kebakaran; dan/atau
 data tentang sistem proteksi kebakaran lingkungan yang
mudah diakses.
Ketidaktersediaan Sarana Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran yang
Proteksi Kebakaran memenuhi persyaratan teknis merupakan kondisi dimana
tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran yang meliputi :
 Alat Pemadam Api Ringan (APAR);
 kendaraan pemadam kebakaran;
 mobil tangga sesuai kebutuhan; dan/atau
 peralatan pendukung lainnya.

BAB II | 25
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. PARAMETER NILAI


ASPEK KRITERIA INDIKATOR 76% - 51% 25%
100% -75% -50%
B. IDENTIFIKASI LEGALITAS LAHAN
1. Legalitas Lahan Kejelasan status penguasaan Kejelasan terhadap status penguasaan lahan berupa :
lahan  Kepemilikan sendiri disertai dokumen sertifikasi hak
atas tanah atau bentuk dokumen keterangan yang
sah lainnya
 Kepemilikan pihak lain (termasuk milik adat/ulayat)
dengan bukti izin pemanfaatan lahan dari
pemegang ha katas tanah/pemilik dalam bentuk
perjanjian tertulis antara pemegang hak atas tanah
atau pemilik tanah

NO. PARAMETER NILAI


ASPEK KRITERIA INDIKATOR 76% - 51% 25%
100% -75% -50%
C. IDENTIFIKASI PERTIMBANGAN LAIN
1. Pertimbangan Lain Nilai strategis lokasi Pertimbangan letak lokasi perumahan permukiman
melalui :
 Letak permukiman berada pada fungsi strategis
kabupaten/kota atau
 Lokasi permukiman tidak terletak pada fungsi
strategis kabupaten/kota

BAB II | 26
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. PARAMETER NILAI


ASPEK KRITERIA INDIKATOR 76% - 51% 25%
100% -75% -50%
Kependudukan Pertimbangan kepadatan penduduk pada lokasi
perumahan permukiman dengan klasifikasi kepadatan
penduduk :
 Rendah, <150 jiwa/Ha
 Sedang, 151-200 jiwa/ha
 Tinggi, 201-400 jiwa/ha
 Sangat padat, >400 jiwa/Ha
Kondisi Sosial Ekonomi dan Pertimbangan potensi yang dimiliki lokasi :
Budaya  Potensi social partisipasi masyarakat mendukung
pembangunan
 Potensi ekonomi, adanya kegiatan ekonomi
tertentu yang bersifat strategis bagi masyarakat
setempat
 Potensi budaya, kegiatan atau warisan budaya
tertentu yang dimiliki masyarakat setempat

BAB II | 27
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 2.3. Skoring Penentuan Kawasan Prioritas

NO KAWASAN LUAS KOND. KONDISI KOND. KOND. DRAINASE KOND. KOND. PENG. KOND. TOTAL TINGKAT
KUMUH BANG. JL. LINGK PENY. LINGK. PENG. AIR PER PROTEKSI SKOR KE
GEDUNG AIR LIMBAH SAMPAHAN KE ASPEK KUMUHAN
MINUM BAKARAN FISIK
1A 1B 1C 2A 2B 3A 3B 4A 4B 4C 4D 4E 5A 5B 6A 6B 6C 7A 7B
1. Kota Sanggau
2. Kel. Bunut
3. Kel. Beringin
4. Kel. Ilir Kota
5. Kel. Tanjung
Sekayam
6. Kel. Tanjung Kapuas
7. Kel. Sungai
Sengkuang
8. Kota Pusat Damai
9. Kota Bonti
10 Kota Kedukul
11 Kota Balai Sebut
12 Kota Tayan
13 Kota Sosok
14 Kota Meliau
15 Kota Batang Tarang
16 Kota Teraju
17 Kota Balai Karangan
18 Kota Entikong
19 Kota Kembayan
20 Kota Beduai
21 Kota Noyan

BAB II | 28
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

KODE KETERANGAN
1A ketidakteraturan bangunan
1B tingkat kepadatan bangunan
1C ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis bangunan (IMB)
2A cakupan pelayanan jalan lingkungan
2B kualitas permukaan jalan lingkungan
3A ketersediaan akses aman air minum
3B tidak terpenuhinya kebutuhan air minum
4A ketidakmampuan mengalirkan limpasan air (drainase)
4B ketersediaan drainase
4C ketidakterhubungan dengan sistim drainase perkotaan
4D tidak terpeliharanya drainase
4E kualitas konstruksi drainase
5A sistim pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis
5B sarana dan prasarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis
6A sarana dan prasarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis
6B sistim pengelolaan persampahan tidak sesuai dengan standar teknis
6C tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
7A ketersediaan prasarana proteksi kebakaran
7B ketersediaan sarana proteksi kebakaran

BAB II | 29
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

2.5. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Sanggau


Secara umum strategi kebijakan pembangunan Kabupaten Sanggau terkait
permasalahan pembangunan yang merupakan prioritas dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan tercantum dalam Rencana Jangka Panjang
Menengah Daerah Kabupaten Sanggau (RPJMD) 2014 - 2019, permasalahan tersebut
diantaranya :

2.5.1. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Permasalahan utama adalah:
1) Kondisi jalan dan jembatan belum memadai;
2) Kondisi infrastruktur irigasi dan sumber daya air belum memadai;
3) Masih kurangnya sistem drainase di lingkungan permukiman dan perkotaan;
4) Rendahnya kualitas jasa kontruksi;
5) Belum optimalnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan
ruang;
6) Belum optimalnya pengembangan kawasan pusat pertumbuhan sesuai dengan
RTRW; dan
7) Belum optimalnya penataan Tapal Batas antar Kabupaten, Kecamatan dan
Desa.
8) Belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan.

2.5.2. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman


Permasalahan utama adalah:
1) Rendahnya kualitas hunian masyarakat;dan
2) Masih kurangnya sarana dan prasaranan air bersih

BAB II | 29
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.1 Peta Wilayah Adminstrasi Kabupaten Sanggau


Sumber : Peta RTRW Kabupaten Sanggau

BAB III| 30
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB III
KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
KABUPATEN SANGGAU

3.1. Karakterisitik Kabupaten Sanggau


3.1.1. Geografis Wilayah
Secara geografis wilayah ini terletak diantara 1° 10’ Lintang Utara dan 0° 35’ Lintang
Selatan, serta di antara 109° 45’ dan 111°11’ Bujur Timur yang berbatasan langsung dengan
Malaysia. Bagian selatan Kabupaten Sanggau berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, bagian
timur berbatasan dengan Kabupaten Sekadau, dan bagian barat berbatasan dengan
Kabupaten landak. Kabupaten Sanggau berada dalam wilayah administratif Provinsi
Kalimantan Barat sebagai wilayah terluas ke empat (12,47%) dari Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Barat setelah Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten
Sintang. Luas wilayah Kabupaten Sanggau mencapai 12.857,70 Km 2 dengan kepadatan
penduduk rata-rata 35 jiwa per Km2. Namun jika dilihat skala kewilayahan, Kecamatan
Jangkang merupakan daerah paling luas wilayahnya mencapai 1.589,20 Km2 , bila
dibandingkan kecamatan – kecamatan lainnya dalam wilayah Kabupaten Sanggau, sedangkan
kecamatan terkecil adalah Kecamatan Balai dengan luas 395,60 Km 2.
Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan berawa-rawa
yang dialiri oleh beberapa sungai, diantaranya Sungai Kapuas, Sungai Sekayam, Sungai
Mengkiang, Sungai Rambin, dan Sungai Tayan. Keberadaan Sungai Kapuas sebagai sungai
besar yang melintasi Kabupaten Sanggau, menjadi muara bagi sungai-sungai kecil lainnya dan
berhubungan satu dengan lainnya. Selama tahun 2017, Kabupaten Sanggau secara umum
sering diguyur hujan dengan rata-rata hari hujan bulanan tertinggi terjadi pada bulan
November, yaitu sekitar 20 hari. Sedangkan rata-rata hari hujan bulanan terendah terjadi
selama 10 hari pada bulan Juli. Rata - rata curah hujan bulanan bervariasi dari sebesar 193,77
mm pada bulan Juni (terendah) hingga sebesar 401,54 mm pada bulan November (tertinggi).

3.1.2. Kepadatan Penduduk


Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tahun 2017, penduduk Kabupaten Sanggau
berjumlah 457.701 jiwa, dengan rincian penduduk laki-laki 236.384 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 221.317 jiwa, yang tersebar di 15 Kecamatan. Persebaran penduduk

BAB III| 31
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Kabupaten Sanggau tidak merata antara kecamatan satu dengan lainnya. Jika dilihat dari
kepadatan penduduknya, kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terpadat adalah
Kecamatan Parindu, yaitu 66 jiwa per km2, sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah
Kecamatan Toba yaitu sebesar 11 jiwa per km2. Dilihat dari persebaran penduduk di
Kabupaten Sanggau, Kecamatan Kapuas menduduki urutan pertama terbanyak dengan jumlah
penduduk 87.577 jiwa. Dari hasil sensus penduduk tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk
Kabupaten Sanggau pada 2010 - 2017 sekitar 1,65 persen per tahun.

3.2. Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Sanggau


Arus urbanisasi di perkotaan Kabupaten Sanggau berdampak pada nilai pertumbuhan
(kerapatan) bangunan yang cukup tinggi di sekitar sarana dan prasarana perkotaan sehingga
terjadi pemusatan-pemusatan kelompok permukiman, tanpa melihat kembali fungsi-fungsi
dari kawasan tersebut. Bertambahnya jumlah penduduk di kawasan-kawasan ini kurang
diimbangi oleh ketersediaan lahan, sehingga pemilik lahan memanfaatkan situasi tersebut
dengan menambah jumlah bangunan (baik untuk dijual maupun disewakan) kepada kaum
urban. Namun disayangkan mereka cenderung mengabaikan aturan-aturan dasar tentang
pembangunan, sehingga kawasan permukiman semakin padat dan semerawut, ditambah
minimnya sarana prasarana umum yang dapat menunjang kelayakan lingkungan sekitar.
Kawasan - kawasan baru inilah yang membawa dampak pada kondisi jalan lingkungan
setempat, drainase, pembuangan limbah, penyediaan air bersih, tempat pembuangan
sampah, sampai penyediaan sarana prasarana menanggulangi kebakaran. Ragam
permasalahan inilah yang harus ditemu kenali khususnya oleh Pemerintah Kabupaten
Sanggau.
Melihat berbagai fenomena yang berkembang di Kota Sanggau, didapati beberapa isu
utama pengembangan antara lain :
1) Penanganan kumuh belum menjadi isu strategis kota sehingga memerlukan
perencanaan sektoral yang belum singkron dan sinergis.
2) Ketersediaan lahan daerah/kawasan penanganan kumuh dari aspek legal dan status
lahan, dan Pengawasan dan pengendalian pertumbuhan bangunan dan perubahan
penggunaan lahan belum optimal.
3) Masih terdapat infrastruktur prasarana dasar permukiman yang kurang memadai
sehingga diperlukan penanganan khusus seperti jaringan drainase dalam kawasan

BAB III| 32
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

yang belum terhubung dengan sub kawasan lain juga belum terhubung ke drainase
perkotaan.
4) Terbatasnya data pendukung perencanaan.

3.2.1. Kota Sanggau


A. Wilayah Administrasi Kota Sanggau
Kota Sanggau merupakan ibukota Kecamatan Kapuas sekaligus sebagai ibukota
Kabupaten Sanggau, secara administratif Kota Sanggau terdiri dari 6 kelurahan yaitu :
1) Kelurahan Bunut
2) Kelurahan Beringin
3) Kelurahan Ilir Kota
4) Kelurahan Tanjung Sekayam
5) Kelurahan Tanjung Kapuas
6) Kelurahan Sungai Sengkuang
B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Sanggau didominasi oleh perkebunan seluas 1.876,36 Ha
atau 34,27% dari penggunaan lahan, sedangkan untuk luas permukiman sebesar 430,97 Ha
atau 7,87% dari penggunaan lahan.

Adapun rincian dari luas penggunaan lahan di Kota Sanggau adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penggunaan Lahan di Kota Sanggau

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Prosentase (%)


1 Pertahanan dan Keamanan 2,70 0,05
2 Peribadatan 2,71 0,05
3 Perindustrian 8,91 0,16
4 Kesehatan 12,76 0,23
5 Pemakaman 15,82 0,29
6 Pemerintahan 23,98 0,44
7 Perdagangan dan Jasa 49,46 0,90
8 Terminal 0,12 0,002
9 SPBU 1,59 0,03
10 Tanah Kosong 20,16 0,37
11 Keraton 0,39 0,01
12 Pendidikan 61,40 1,12

BAB III| 33
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Prosentase (%)


13 Ruang Terbuka 112,57 2,06
14 Permukiman 430,97 7,87
15 Semak Belukar 1.190,62 21,74
16 Tegalan / Ladang 1.637,26 29,90
17 Perkebunan 1.876,36 34,27
18 RTH Agroforestry 28,00 0,51
Jumlah 5.475,78 100,00
Sumber : RUTR Kota Sanggau, 2012

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik tahun 2017 jumlah
penduduk Kota Sanggau sebanyak 87.577 jiwa, dengan tingkat kepadatan 15 jiwa/Ha.

D. Sarana dan Prasarana


1) Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kota Sanggau
terdapat 10 unit TK, 27 unit Sekolah Dasar, 9 unit Sekolah Menengah Pertama, dan
6 unit Sekolah Menengah Atas / sederajat.
2) Sarana Kesehatan
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017 untuk
pelayanan kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Sanggau saat ini terdapat 1
Rumah Sakit, 3 Puskesmas, dan 3 Klinik.
3) Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan yang ada di Kota Sanggau, umumnya sudah menyebar di
seluruh kawasan Kota Sanggau kecuali di Desa Sei. Mawang.

E. Kawasan Kumuh Kelurahan Beringin


Lokasi atau kawasan yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh di Kota Sanggau
adalah Kelurahan Beringin dengan perumahan di utara Jalan Pangsuma, permukiman antara
Jalan H.M.Said dan Jalan Agus Salim, permukiman antara Jalan H.M.Said dan Jalan Ade Irma
Suryani (Ampera), dan permukiman antara Jalan Sudirman dan Jalan Agus Salim (Belakang
Pasar Sentral), dengan kondisi jarak antar rumah rapat dan posisi rumah yang tidak beraturan,
serta drainase yang kurang baik.

BAB III| 34
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 3.2 Identifikasi Kawasan Kumuh Kelurahan Beringin


A. Kawasan Kumuh Permukiman Tepi Sungai Kapuas
B. Kelurahan Beringin
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 24 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Pusat Kegiatan Sosial Ekonomi, Permukiman Pusat
Kota, Perumahan Permukiman Tepian Air
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Berat
G. Koordinat N 0° 7'12.65"
E 110°35'37.63"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 78% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan tinggi
(28 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 54% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
18% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 54% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
55% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 70% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
78% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 19% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal

BAB III| 35
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

30% Bangunan hunian pada lokasi permukiman


tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
89% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 40% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 45% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
45% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 23 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 65% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 80% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 36
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 3.2 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Beringin Kota Sanggau


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 37
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

F. Kawasan Kumuh Kelurahan Bunut


Lokasi atau kawasan yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh di Kota Sanggau
adalah Kelurahan Bunut yang berada pada Jalan Riam terutama kawasan permukiman di
bantaran Sungai Liku, dan sebagian berada di atas bukit jalan Riam, dimana pada kawasan
tersebut jarak antar rumah padat, dengan luas kawasan kumuh sekitar 2,4 Ha.

Tabel 3.3 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Sanggau Kelurahan Bunut


A. Kawasan Sungai Liku
B. Kelurahan Bunut
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 2,4 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0° 7'15.10"
E 110°34'40.95"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 15% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan tinggi
(8 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 5% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
5% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 5% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
0% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 10% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
10% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 5% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak

BAB III| 38
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

5% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan


minimal 60 liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
39% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 40% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 12% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
8% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 6 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 65% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 80% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 70% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 39
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 3.3 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Bunut Kota Sanggau


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 40
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

G. Kawasan Kumuh Kelurahan Ilir Kota


Kawasan kumuh di Kota Sanggau di Kelurahan Ilir Kota berada pada permukiman
sebelah timur Jalan Sutan Syahrir luas kawasan kumuh 1,2 Ha, Kawasan Jalan Pangeran Mas
(Jalan Sanggau, Jalan Rambai, dan Jalan Durian) dengan luas kawasan kumuh, serta lingkungan
pasar dimana jarak antar rumah rapat dan posisi rumah yang tidak beraturan, serta drainase
yang kurang baik.

Tabel 3.4 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Sanggau Kelurahan Ilir Kota
A. Kawasan Badang
B. Kelurahan Ilir Kota
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 1,2 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0° 7'34.99"
E 110°35'46.95"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 8% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan tinggi
(5 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 14% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
3% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 5% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
15% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 7% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
38% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak

BAB III| 41
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

8% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan


minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
39% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 12% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
8% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 6 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 65% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 80% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 70% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 42
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 3.4 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Ilir Kota Kota Sanggau
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 43
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

H. Kawasan Kumuh Kelurahan Tanjung Sekayam


Kelurahan Tanjung Sekayam : Permukiman Kawasan Kantu (Jalan Pangeran Mas dan
Jalan Kenari) luas kawasan kumuh 1,04 Ha, Permukiman Belakang Kawasan Sentana (0,5 Ha),
dimana posisi rumah yang tidak beraturan, serta drainase yang kurang baik.

Tabel 3.5 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Sanggau Kelurahan Tanjung Sekayam
A. Kawasan Kantu
B. Kelurahan Tanjung Sekayam
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 11,9 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota, Perumahan Permukiman
Tepian Air
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Sedang
G. Koordinat N 0° 7'19.82"
E 110°36'18.98"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 74% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan tinggi
(28 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 54% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
16% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 35% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
35% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 70% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
78% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak

BAB III| 44
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan


minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 19% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
30% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
84% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 40% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 42% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
42% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 20 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 55% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 80% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 45
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 3.5 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Tanjung Sekayam Kota Sanggau
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 46
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

I. Kawasan Kumuh Kelurahan Tanjung Kapuas


Kawasan Kumuh di Kelurahan Tanjung Kapuas pada permukiman antara Jalan RE.
Martadinata, Jalan Ai Kumis dan Jalan Cermai, dimana posisi rumah yang tidak beraturan,
drainase yang kurang baik, dan rawan banjir, dengan luas kawasan kumuh sekitar 2 Ha.

Tabel 3.6 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Sanggau Kelurahan Tanjung Kapuas
A. Kawasan Tanjung Kapuas
B. Kelurahan Tanjung Kapuas
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 2 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota, Perumahan Permukiman
Tepian Air
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0° 7'17.04"
E 110°36'43.83"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan tinggi
(18 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 13% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
3% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 20% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
10% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 8% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
30% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 40% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak

BAB III| 47
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

35% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan


minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
9% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
80% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
18% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 6 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 80% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 48
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 3.6 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Tanjung Kapuas Kota Sanggau
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 49
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

J. Kawasan Kumuh Kelurahan Sungai Sengkuang


Kawasan Kumuh di Kelurahan Sei. Sengkuang berada pada permukiman Jalan Dr.
Surono sampai menuju Setompak 1,6 Ha, dimana jarak antar rumah rapat dan posisi rumah
yang tidak beraturan, rawan banjir serta drainase yang kurang baik.

Tabel 3.7 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Sanggau Kelurahan Sungai Sengkuang
A. Kawasan Sungai Sengkuang
B. Kelurahan Sungai Sengkuang
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 1,6 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota, Perumahan Permukiman
Tepian Air
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0° 7'37.44"
E 110°36'50.25"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 30% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan tinggi
(12 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 5% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
3% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 8% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
4% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 9% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
12% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak

BAB III| 50
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan


minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 5% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
18% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 7% Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 80% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 51
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 3.7 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kel. Sungai Sengkuang Kota Sanggau
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 52
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2.2. Kota Pusat Damai


Kota Pusat Damai merupakan ibukota Kecamatan Parindu, secara administratif luas
wilayah Desa Pusat Damai sebesar 724 Ha, dengan jarak antara Kota Pusat Damai ke ibukota
Kota Sanggau kurang lebih 25 Km dengan lama jarak tempuh sekitar 0,5 - 1 jam.
Adapun batas wilayah Kota Pusat Damai adalah:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Hibun
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Maju Karya
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sebara
 Sebelah Barat berbatasan dengan Palem Jaya

A. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Pusat Damai didominasi oleh perkebunan seluas 648,98 Ha
atau 89,58% dari penggunaan lahan, sedangkan untuk luas permukiman sebesar 41,03 Ha
(5,66%). Adapun rincian dari luas penggunaan lahan di Kota Pusat Damai sebagai berikut :

Tabel 3.8 Penggunaan Lahan di Kota Pusat Damai

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Prosentase (%)


1 Perdagangan dan Jasa 21,26 2,94
2 Peribadatan 2,57 0,35
3 Pendidikan 4,39 0,61
4 Pemerintahan 1,72 0,24
5 Kawasan Militer 0,80 0,11
6 Ruang Terbuka Hijau 3,37 0,47
7 Kesehatan 0,36 0,05
8 Permukiman 41,03 5,66
9 Perkebunan 648,98 89,58
Jumlah 724,00 100,00
Sumber : RDTR PKL Kota Pusat Damai, 2014

B. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2017 jumlah
penduduk Kota Pusat Damai sebanyak 7.549 jiwa, dengan tingkat kepadatan 10 jiwa/Ha.

BAB III| 53
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

C. Sarana dan Prasarana


1) Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di kota Pusat Damai
terdapat 4 unit TK, 4 unit Sekolah Dasar, 2 unit Sekolah Menengah Pertama, dan
2 unit Sekolah Menengah Atas / sederajat.
2) Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Pusat Damai Tahun 2013 untuk pelayanan
kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Pusat Damai saat ini terdapat 1 Puskesmas
termasuk 3 Posyandu.
3) Sarana Perdagangan
Pada tahun 2013 di Kota Pusat Damai terdapat 1 pasar dan 90 kios/toko, yang
sebarannya di Jalan Pontianak - Sanggau, Bodok - Bonti, dan Bodok - Meliau, pada
jalur jalan tersebut tersebut merupakan pusat perdagangan dan jasa di Kota Pusat
Damai.

D. Kawasan Kumuh Perkotaan


Lokasi kawasan yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh perkotaan di Kota Pusat
Damai berada diantara sebelah barat jalan Bodok – Bonti (+ 300 M dari Jalan nasional) dan
sebelah barat jalan Bodok – Meliau (+ 100 M dari jalan nasional)

Tabel 3.9 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Pusat Damai

A. Kawasan Pusat Damai


B. Desa Pusat Damai
C. Kecamatan Parindu
D. Luas Kawasan 3,1 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Pusat Kegiatan Sosial Ekonomi
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°12'24.40"
E 110°26'18.58"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 8% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (8 unit/Ha)

BAB III| 54
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3. Kelayakan Fisik Bangunan Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <


5%
7,2 m2 per orang
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
3% Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan Kawasan permukiman tidak terlayani
8%
jaringan jalan lingkungan yang memadai
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
4%
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan Kawasan permukiman terjadi
9%
genangan/banjir
Kondisi jaringan drainse pada lokasi
12%
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
10%
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
10% minimal 60 liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah Bangunan hunian pada lokasi permukiman
5% tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
Bangunan hunian pada lokasi permukiman
8% tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
52% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
18%
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 10 Jiwa/Ha

BAB III| 55
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3. Mata pencarian penduduk Mata pencaharian utama rumah tangga


50% adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik Mayoritas rumah tangga menggunakan
70%
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
45%
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
66% memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 56
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.8 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Pusat Damai


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 57
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2.3. Kota Bonti


A. Wilayah Administrasi Kota Bonti
Kota Bonti merupakan ibukota Kecamatan Bonti, secara administratif adalah Desa
Bonti dengan luas wilayah 582,75 Ha dan batas-batas wilayah Kota Bonti adalah :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Empodis
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Maju Karya
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sami
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kampuh

Jarak Kota Bonti ke ibukota Kabupaten Kota Sanggau kurang lebih 50 Km dengan lama
jarak tempuh sekitar 2 - 3 jam.

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Bonti didominasi oleh permukiman dan semak belukar
masing-masing seluas 233,04 Ha dan 180,97 Ha. Adapun rincian dari luas penggunaan lahan
di Kota Bonti adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10 Penggunaan Lahan di Kota Bonti

No Penggunaan Lahan Luas (Ha)


1 Semak Belukar 180,97
2 Permukiman 233,04
3 Perdagangan dan Jasa 16,67
4 Peribadatan 3,01
5 Pendidikan 4,73
6 Pemerintahan dan Kesehatan 2,72
7 Fasilitas Olahraga dan Wisata 12,02
8 Militer 0,81
9 Pemakaman 2,62
10 Sempadan Sungai 33,48
11 Tegalan / Ladang / Kebun 90,83
12 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 1,85
Jumlah 582,75
Sumber : RUTR Kota Bonti IKK Bonti, 2013

BAB III| 58
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 jumlah
penduduk Kota Bonti sebanyak 2.168 jiwa, dengan tingkat kepadatan 4 jiwa/Ha.

D. Sarana dan Prasarana


1) Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kota Bonti terdapat
1 unit TK, 2 unit Sekolah Dasar, dan 1 unit Sekolah Menengah Pertama.
2) Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Bonti Tahun 2013 untuk pelayanan kesehatan
masyarakat di Kawasan Kota Bonti saat ini terdapat 1 Puskesmas.

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kota Bonti relatif baik kawasan permukimannya, hal ini dikarenakan Kota Bonti
penduduknya jarang, tetapi terdapat kawasan yang teridentikasi sebagai kawasan kumuh
yang dikarenakan jarak antar rumah rapat, yaitu :
 Kawasan permukiman Jalan Bonti – Bantai (sebelah utara Jembatan Bonti)
 Kawasan permukiman sebelah timur Jembatan Bonti sebelum asrama Polsek Bonti

Tabel 3.11 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Bonti

A. Kawasan Bonti
B. Desa Bonti
C. Kecamatan Bonti
D. Luas Kawasan 2 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Pusat Kegiatan Sosial Ekonomi
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°24'7.89"
E 110°32'29.81"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (10 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 8% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang

BAB III| 59
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

5% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,


Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 10% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
5% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 10% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
10% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 25% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
18% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60 liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
51% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
18%
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 4 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk Pertanian,perkebunan, kehutanan,
50%
peternakan

BAB III| 60
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

4. Penggunaan Daya Listrik Mayoritas rumah tangga menggunakan


70%
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
45%
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
66% memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 61
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 3.9 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Bonti


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 62
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2.4. Kota Kedukul


A. Wilayah Administrasi Kota Kedukul
Kota Kedukul merupakan ibukota Mukok, secara administratif adalah Desa Kedukul
dengan luas wilayah 431,10 Ha dan batas-batas wilayah Kota Kedukul adalah :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Engkode
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Kapuas
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sekadau
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Semuntai

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Kedukul didominasi oleh kawasan non terbangun terutama
kebun campuran, kebun karet rakyat, semak belukar, ruang terbuka hijau dan hutan.
Perumahan tersebar di kawasan pinggiran Sungai Kapuas terutama bagian timur kota sebagai
cikal bakal Kota Kedukul dan sebagian lagi tumbuh mengarah ke utara mengikuti pola linier
jalur jalan transmigrasi, sedangkan penggunaan lahan untuk pemerintahan termasuk polsek,
koramil, pendidikan dan kesehatan letaknya tersebar.

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 jumlah
penduduk Kota Kedukul sebanyak 2.734 jiwa, dengan tingkat kepadatan kurang dari 6 jiwa/Ha.

D. Sarana dan Prasarana


1) Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kedukul terdapat 1
unit TK, 2 unit Sekolah Dasar, dan 1 unit Sekolah Menengah Pertama.
2) Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Kedukul Tahun 2012 untuk pelayanan kesehatan
masyarakat di Kawasan Kota Pusat Damai saat ini terdapat 1 Puskesmas termasuk
2 Posyandu, yang didukung oleh 1 dokter umum, 5 paramedis, 3 bidan dan 4
perawat.

BAB III| 63
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Permukiman yang tersebar di kawasan pinggiran Sungai Kapuas terutama bagian timur
kota sebagai cikal bakal Kota Kedukul teridentifikasi sebagai kawasan kumuh di Kota Kedukul
sekitar 4,2 Ha, yang dikarenakan jarak antar rumah yang rapat dengan tipologi permukiman
tepian air.

Tabel 3.12 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Kedukul

A. Kawasan Kedukul
B. Desa Kedukul
C. Kecamatan Mukok
D. Luas Kawasan 4,2 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Tepian Air
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Sedang
G. Koordinat N 0° 6'14.89"
E 110°46'29.52"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 8% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (5 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 13% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
3% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 20% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
10% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 8% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
30% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 40% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak

BAB III| 64
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

35% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan


minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
9% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
80% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
18% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 6 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Pertanian,perkebunan, kehutanan,
peternakan
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 76% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 65
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 3.10 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Kedukul


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 66
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2.5. Kota Balai Sebut


A. Wilayah Administrasi Kota Balai Sebut
Kota Balai Sebut merupakan ibukota Jangkang, secara administratif adalah Desa Balai
Sebut dengan luas wilayah kurang lebih 416 Ha dan batas-batas wilayah Kota Balai Sebut
adalah :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanggung
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sape
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Semirau
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jangkang Benua

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Balai Sebut pada umumnya masih berupa semak belukar,
pemukiman penduduk mengikuti pola jalan yang ada, sedangkan perdagangan dan jasa
terpusat di kawasan lama Kota Balai Sebut atau sekitar Sungai Mengkiang.

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 jumlah
penduduk Kota Balai Sebut sebanyak 3.286 jiwa, dengan tingkat kepadatan kurang dari 7
jiwa/Ha.

D. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Balai Sebut terdapat
2 unit TK, 4 unit Sekolah Dasar, dan 1 unit Sekolah Menengah Pertama.
b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Balai Sebut Tahun 2012 untuk pelayanan
kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Balai Sebut saat ini terdapat 1 Puskesmas
termasuk 2 Posyandu.

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Permukiman tua/lama di Kota Balai Sebut merupakan kawasan yang teridentifikasi
sebagai kawasan kumuh, selain itu terdapat juga kawasan kumuh sebelah timur Jembatan

BAB III| 67
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Balai Sebut menuju Batas Kabupaten Sekadau, pada kawasan-kawasan tersebut jarak antar
rumah yang rapat, luas kawasan kumuh 3,2 Ha.

Tabel 3.13 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Balai Sebut

A. Kawasan Balai Sebut


B. Desa Balai Sebut
C. Kecamatan Jangkang
D. Luas Kawasan 3,2 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°28'19.85"
E 110°49'30.11"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 30% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (12 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 5% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
3% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 8% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
4% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 9% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
12% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)

BAB III| 68
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

7. Pengelolaan Air Limbah 5% Bangunan hunian pada lokasi permukiman


tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
18% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 7 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 70% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 69
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 3.11 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Balai Sebut


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 70
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2.6. Kota Tayan


A. Wilayah Administrasi Kota Tayan
Kota Tayan merupakan ibukota Kecamatan Ibukota Kecamatan Tayan Hilir, secara
administratif adalah Desa Pulau Tayan (58,3 Ha), sebagian wilayah Desa Pedalaman (807,6
Ha), dan sebagian wilayah Desa Kawat (1.546,6 Ha) dengan total luas wilayah 2.430,5 Ha dan
batas-batas wilayah Kota Batang Tarang adalah :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Paya Mauk
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Kapuas
- Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Tayan dan Sungai Kempa.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Semenduk

Jarak Kota Batang Tarang ke ibukota Kabupaten yaitu Kota Sanggau kurang lebih 100
Km dengan lama jarak tempuh sekitar 2 - 3 jam.

B. Penggunaan Lahan
Rencana Penggunaan lahan di Kota Tayan didominasi oleh Kawasan Industri dan
Kawasan Pertanian/Perkebunan yaitu masing-masing 650 Ha dan 605 Ha, sedangkan untuk
luas permukiman sebesar 132,95 Ha. Adapun rincian dari luas rencana penggunaan lahan di
Kota Tayan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.14 Penggunaan Lahan di Kota Tayan

No Penggunaan Lahan Luas (Ha)


1 Permukiman 132,95
2 Pemerintahan 3,17
3 Perdagangan dan Jasa 1,58
4 Pendidikan 11,80
5 Peribadatan 0,35
6 Kesehatan 0,73
7 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 1,00
8 Olahraga / Taman 2,40
9 Kebudayaan dan Rekreasi 25,00
10 Tempat Pemakaman Umum (TPU) 3,00
11 Instalasi Pengolahan Air Bersih 2,00
12 Pembangkit Listrik 1,00
13 Bengkel 0,10
14 SPBU 0,25

BAB III| 71
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

No Penggunaan Lahan Luas (Ha)


15 Terminal 1,20
16 Industri 650,00
17 Pergudangan 8,00
18 Sempadan Sungai dan Pantai 110,00
19 Pertanian / Perkebunan 605,00
20 Konservasi 110,00
21 Hutan Kota 497,60
22 Lahan Cadangan 412,45
23 Lahan Cadangan 412,45
24 Dermaga 2,30
Jumlah 2.430,50
Sumber : Revisi Tata Ruang Kota Tayan, 2010

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 jumlah
penduduk Kota Tayan sebanyak 11.617 jiwa, dengan tingkat kepadatan 5 jiwa/Ha.

D. Sarana dan Prasarana


1) Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kota Tayan terdapat
2 unit TK, 4 unit Sekolah Dasar, 2 unit Sekolah Menengah Pertama, dan 1 unit
Sekolah Menengah Atas / sederajat.
2) Sarana Kesehatan
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2015 untuk
pelayanan kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Batang Tarang saat ini terdapat
2 Puskesmas.
3) Sarana Perdagangan
Sebaran sarana perdagangan di Kota Tayan hampir merata di semua desa, baik
Desa Kawat, Desa Pedalaman, maupun Desa Pulau Tayan Utara.
4) Prasarana Transportasi
Kota Tayan dilintasi oleh jalan utama yang merupakan jalan trans kalimantan
sekaligus jalan nasional yang menghubungkan kabupaten-kabupaten yang ada di
Provinsi Kalimantan Barat, serta menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat
dengan Provinsi Kalimantan Tengah.

BAB III| 72
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kawasan-kawasan permukiman yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh di Kota
Tayan, yaitu :
 Kawasan permukiman Desa Pulau Tayan Utara, karena jarak antar rumah yang rapat
serta drainase kurang baik.
 Kawasan permukiman Desa Kawat dan sebelah timur Pasar Desa Kawat, karena jarak
antar rumah rapat, posisi rumah yang tidak teratur, drainase kurang baik serta
merupakan daerah genangan/rawan banjir.

Tabel 3.15 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Tayan

A. Kawasan Pedalaman
B. Desa Pedalaman
C. Kecamatan Tayan Hilir
D. Luas Kawasan 12,2 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Tepian Air
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat S 0° 2'21.82"
E 110° 6'43.03"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 25% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (10
unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik 8% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per
Bangunan orang
2% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding,
Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 5% Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan
lingkungan yang memadai
2% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman
memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 20% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
22% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman
memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
Minum/Baku terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau
non perpipaan terlindungi yang layak
10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60
liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)

BAB III| 73
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

7. Pengelolaan Air 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak


Limbah memiliki akses Jamban/MCK Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung
dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga
tercampur dengan Drainase Lingkungan
8. Pengelolaan 40% Sampah domestik rumah tangga pada kawasan
Persampahan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2
kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya 100% Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan
Kebakaran prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian 8% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
bangunan
10% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 5 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian 50% Mata pencaharian utama rumah tangga adalah
penduduk Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel,
dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya 50% Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik
Listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan 35% Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman
Kesehatan menggunakan fasilitas kesehatan di
Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan 60% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib
Pendidikan belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses
pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan
yang sama (Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 74
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 3.12 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Tayan


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 75
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2.7. Kota Sosok


A. Wilayah Administrasi Kota Sosok
Kota Sosok merupakan ibukota Kecamatan Tayan Hulu, secara administratif adalah
Desa Sosok dengan luas wilayah 858,63 Ha dan batas-batas wilayah Kota Sosok adalah :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kedakas
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Menyabo
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Binjai
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Peruan Dalam

Jarak Kota Sosok ke ibukota Kabupaten yaitu Kota Sanggau kurang lebih 50 Km dengan
lama jarak tempuh sekitar 1,5 jam.

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Sosok didominasi oleh permukiman seluas 542,03 Ha atau
63,77,24% dari penggunaan lahan, dan perdagangan dan jasa seluas 138,66 Ha atau 16,31%
dari penggunaan lahan di Kota Sosok. Adapun rincian dari luas penggunaan lahan di Kota
Sosok adalah sebagai berikut :

Tabel 3.16 Penggunaan Lahan di Kota Sosok

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Prosentase (%)


1 Perdagangan dan Jasa 138,66 16,31
2 Peribadatan 2,28 0,27
3 Pendidikan 23,08 2,72
4 Pemerintahan 2,03 0,24
5 Kawasan Militer 0,64 0,08
6 Ruang Terbuka Hijau 104,44 12,29
7 Kesehatan 9,14 1,08
8 Permukiman 542,03 63,77
9 Terminal dan Rest Area 1,08 0,13
10 Industri dan Pergudangan 26,58 3,13
Jumlah 858,63 100,00
Sumber : RDTR PKL Sosok, 2015

BAB III| 76
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 jumlah
penduduk Kota Sosok sebanyak 12.922 jiwa, dengan tingkat kepadatan 15 jiwa/Ha.

D. Sarana dan Prasarana


1) Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kota Sosok terdapat
5 unit TK, 8 unit Sekolah Dasar, 4 unit Sekolah Menengah Pertama, dan 3 unit
Sekolah Menengah Atas / sederajat.
2) Sarana Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan yang ada di Kota Sosok terdiri dari 1 Puskesmas, 6
Praktek Dokter, 5 Posyandu, dan 4 Toko Obat/Apotik.
3) Sarana Perdagangan
Kegiatan perdagangan dan jasa di Kota Sosok pada umumnya terkonsentrasi di
pusat ibukota kecamatan yaitu berupa rumah-rumah tinggal yang sudah mulai
bergeser fungsinya menjadi kegiatan perdagangan serta tumbuhnya bangunan-
bangunan yang lebih khusus untuk kegiatan perdagangan dan jasa, ruko, kios,
warung, jasa bank, dan sebagainya.

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kawasan-kawasan yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh di Kota Sosok karena
pada kawasan tersebut jarak antar rumah rapat dan drainase kurang baik, yaitu :
 Kawasan permukiman Jalan Simpang Mandong
 Kawasan permukiman Jalan Sekayu
 Kawasan permukiman Jalan Berage
 Kawasan permukiman Jalan Pasar

BAB III| 77
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 3.17 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Sosok

A. Kawasan Sosok
B. Desa Sosok
C. Kecamatan Tayan Hulu
D. Luas Kawasan 2,3 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Pusat Kegitan Sosial Ekonomi
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°17'33.64"
E 110°14'19.17"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 25% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (8
unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik 4% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2
Bangunan per orang
2% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding,
Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 5% Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan
jalan lingkungan yang memadai
5% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman
memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 8% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
10% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman
memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air 18% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
Minum/Baku terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau
non perpipaan terlindungi yang layak
10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
60 liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
memiliki akses Jamban/MCK Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung
dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga
tercampur dengan Drainase Lingkungan
8. Pengelolaan 30% Sampah domestik rumah tangga pada kawasan
Persampahan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2
kali seminggu

BAB III| 78
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

9. Pengamanan Bahaya 100% Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan


Kebakaran prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian 3% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
bangunan
8% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 10 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian 80% Mata pencaharian utama rumah tangga adalah
penduduk Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel,
dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya 80% Mayoritas rumah tangga menggunakan daya
Listrik listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan 65% Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman
Kesehatan menggunakan fasilitas kesehatan di
Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan 78% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib
Pendidikan belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses
pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan
yang sama (Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 79
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 3.13 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Sosok


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 80
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2.8. Kota Meliau


A. Wilayah Administrasi Kota Meliau
Kota Meliau merupakan ibukota Kecamatan Meliau, secara administratif adalah Desa
Meliau Hilir dan Desa Meliau Hulu dengan luas wilayah 8.853 Ha dan batas-batas wilayah Kota
Meliau adalah :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Beginjan
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Meranggau
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Meloboh
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Balai Tinggi

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Meliau didominasi oleh lahan perkebunan, sedangkan
permukiman ada di pusat ibukota kecamatan, begitu juga dengan perdagangan dan jasa.

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Profil Desa Meliau Hilir dan Meliau Hulu, pada
tahun 2018 jumlah penduduk Kota Meliau sebanyak 15.342 jiwa.

D. Sarana dan Prasarana


1) Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kota Meliau terdapat
4 unit TK, 17 unit Sekolah Dasar, 3 unit Sekolah Menengah Pertama, dan 1 unit
Sekolah Menengah Atas / sederajat.
2) Sarana Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan yang ada di Kota Meliau terdiri dari 1 Puskesmas, 1
Puskesmas Pembantu, 6 Posyandu, 1 Rumah Bersalin, 3 Apotik, dan 3 Toko Obat.
3) Sarana Perdagangan
Kegiatan perdagangan dan jasa di Kota Meliau pada umumnya terkonsentrasi di
pusat ibukota kecamatan serta tumbuhnya bangunan-bangunan yang lebih khusus
untuk kegiatan perdagangan dan jasa, ruko, kios, warung, jasa bank, dan
sebagainya.

BAB III| 81
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kawasan-kawasan permukiman yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh di Kota
Meliau karena jarak antar rumah rapat, drainase kurang baik dan posisi rumah tidak teratur,
yaitu :
 Kawasan permukiman Desa Meliau Hilir (antara jalan pinggir sungai dengan jalan
raya)
 Kawasan permukiman Desa Meliau Hulu (antara jalan pinggir sungai dengan jalan
raya)

Tabel 3.18 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Meliau

A. Kawasan Meliau
B. Desa Meliau Hilir
C. Kecamatan Meliau
D. Luas Kawasan 13,4 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Pusat Kegitan Sosial Ekonomi
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat S 0° 7'34.80"
E 110°17'14.70"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 30% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah
(15 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 10% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2
m2 per orang
5% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 10% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
5% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 45% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
25% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku

BAB III| 82
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

perpipaan atau non perpipaan terlindungi


yang layak
10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60 liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
51% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 40% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA
kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Kebakaran Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian 25% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
bangunan
10% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 12 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan daya
listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan 55% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
Kesehatan permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah
tangga)
6. Fasilitas Pelayanan 70% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib
Pendidikan belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses
pendidikan dasar di Dalam
kelurahan/kecamatan yang sama (Unit
rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 83
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.14 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Meliau


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 84
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2.9. Kota Batang Tarang


A. Wilayah Administrasi Kota Batang Tarang
Kota Batang Tarang merupakan ibukota Kecamatan Balai secara administratif adalah
dengan luas wilayah 732,70 Ha berpusat di Desa Hilir dan batas-batas wilayah Kota Batang
Tarang adalah :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tae
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cowet
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kebadu
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Temiang Mali

Jarak Kota Batang Tarang ke ibukota Kabupaten yaitu Kota Sanggau kurang lebih 78 Km
dengan lama jarak tempuh sekitar 2 jam, sedangkan jarak Kota Batang Tarang menuju ibukota
provinsi yaitu Kota Pontianak kurang lebih 120 Km dengan lama jarak tempuh sekitar 2,5 jam.

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Batang Tarang didominasi oleh oleh perkebunan seluas
120,12 Ha atau 44,24% dari penggunaan lahan, sedangkan untuk luas permukiman sebesar
19,41 Ha (7,15%). Adapun rincian dari luas penggunaan lahan di Kota Batang Tarang adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.19 Penggunaan Lahan di Kota Batang Tarang

No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Prosentase (%)


1 Permukiman 19,41 7,15
2 Persawahan 71,50 26,34
3 Perkebunan 120,12 44,24
4 Kuburan 6,10 2,25
5 Pekarangan 2,00 0,74
6 Taman 0,01 0,004
7 Perkantoran 8,45 3,11
8 Prasarana Umum Lainnya 43,85 16,15
Jumlah 271,10 100,00
Sumber : Potensi Desa Hilir Tahun 2013

BAB III| 85
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 jumlah
penduduk Kota Batang Tarang sebanyak 3.080 jiwa, dengan tingkat kepadatan 11 jiwa/Ha.
Sebagian besar penduduk Kota Batang Tarang mempunyai mata pencaharian pokok di bidang
perdagangan dan jasa, sedangkan sebagiannya sebagai pegawai negeri dan petani.

D. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kota Batang Tarang
terdapat 1 unit TK, 3 unit Sekolah Dasar, 2 unit Sekolah Menengah Pertama, dan
1 unit Sekolah Menengah Atas / sederajat.
b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Hilir Tahun 2013 untuk pelayanan kesehatan
masyarakat di Kawasan Kota Batang Tarang saat ini terdapat 1 Puskesmas
termasuk 2 Posyandu, serta 3 toko obat. Sarana lain sebagai pendukung aspek
kesehatan seperti Balai Pengobatan maupun Prakek Dokter relatif masih kurang,
sedangkan tenaga medis yang ada sebagai penunjang untuk kegiatan kesehatan
di Kota Batang Tarang ini sudah ada 1 Dokter, 1 Bidan, 2 Perawat dan 2 Dukun
Bersalin yang sudah terlatih.
c. Sarana Perdagangan
Pada tahun 2013 di Kota Batang Tarang terdapat 1 pasar dan 285 kios/toko, yang
sebarannya di Dusun Hilir maupun Dusun Hulu atau di Jalan Busuliung, dimana
di dua dusun tersebut merupakan pusat perdagangan dan jasa di Kota Batang
Tarang.
d. Prasarana Transportasi
Kota Batang Tarang dilintasi oleh jalan utama (Jalan Angkasa Puri) merupakan
jalan nasional yang menghubungkan kecamatan-kecamatan yang ada di
Kabupaten Sanggau, serta menghubungkan ibukota provinsi dan ibukota
kabupaten.

BAB III| 86
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kawasan-kawasan permukiman yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh di Kota
Batang Tarang yaitu :
 Kawasan permukiman Dusun Hulu, dimana kawasan ini jarak antar rumah rapat,
posisi rumah tidak teratur, dan drainase yang kurang baik.
 Kawasan permukiman Dusun Hilir, kawasan ini jarak antar rumah rapat, drainase
kurang baik, dan sebagian rumah berada pada bantaran sungai.
 Kawasan permukiman Dusun Melaban, dimana kawasan ini jarak antar rumah rapat,
posisi rumah tidak teratur, dan drainase yang kurang baik.

Tabel 3.20 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Batang Tarang

A. Kawasan Batang Tarang


B. Desa Batang Tarang
C. Kecamatan Balai
D. Luas Kawasan 2,1 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Pusat Kegitan Sosial Ekonomi, Permukiman Tepian Air
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat S 0° 8'3.08"
E 110° 5'55.29"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 25% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah
(10unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik 10% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2
Bangunan per orang
5% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 10% Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan
jalan lingkungan yang memadai
5% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 15% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
25% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk

BAB III| 87
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

6. Pelayanan Air 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak


Minum/Baku terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan
atau non perpipaan terlindungi yang layak
10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
60 liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
memiliki akses Jamban/MCK Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung
dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga
tercampur dengan Drainase Lingkungan
8. Pengelolaan 30% Sampah domestik rumah tangga pada kawasan
Persampahan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari
2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Kebakaran Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian 20% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
bangunan
18% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 11 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian 50% Mata pencaharian utama rumah tangga adalah
penduduk Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan,
hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 80% Mayoritas rumah tangga menggunakan daya
listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan 50% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
Kesehatan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan
di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan 80% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib
Pendidikan belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses
pendidikan dasar di Dalam
kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah
tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 88
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 3.15 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Batang Tarang


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 89
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.1.10. Kota Teraju


A. Wilayah Administrasi Kota Teraju
Kota Teraju merupakan ibukota Kecamatan Toba, secara administratif adalah Desa
Teraju dengan luas wilayah 262,5 Ha dan batas-batas wilayah Kota Teraju adalah :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lumut
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bagan Asam
 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Balai Tinggi
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kampung Baru

B. Penggunan Lahan
Sebagian besar wilayah Kota Teraju masih merupakan semak belukar dan perkebunan,
sedangkan lahan terbangun yang terdiri dari perumahan, pendidikan, pemerintahan, dan
peribadatan menyebar mengikuti struktur ruang jalan yang ada.

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 jumlah
penduduk Kota Teraju sebanyak 3.537 jiwa, dengan tingkat kepadatan 13 jiwa/Ha.

D. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kota Teraju terdapat
1 unit TK, 2 unit Sekolah Dasar, 1 unit Sekolah Menengah Pertama, dan 1 unit
Sekolah Menengah Atas / sederajat.
b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Teraju Tahun 2013 untuk pelayanan kesehatan
masyarakat di Kawasan Kota Teraju saat ini terdapat 1 Puskesmas termasuk 2
Posyandu.

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Pada umumnya kondisi Kota Teraju cukup baik, hal ini dikarenakan Kota Teraju
penduduknya jarang, sedangkan kawasan yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh hanya
spot-spot tertentu hanya sekitar 0,2 Ha yaitu pada rumah-rumah dari jembatan kantor camat
lama menuju Pertigaan Teraju.

BAB III| 90
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 3.21 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Teraju

A. Kawasan Teraju
B. Desa Teraju
C. Kecamatan Toba
D. Luas Kawasan 0,2 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Pusat Kegitan Sosial Ekonomi
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat S 0°14'42.58"
E 110° 6'9.94"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (10 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 2% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
2% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 2% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
4% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 5% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
12% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal

BAB III| 91
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman


tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
18% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 13 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Pertanian,perkebunan, kehutanan,
peternakan
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 66% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 92
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.16 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Teraju


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 93
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.1.11. Kota Balai Karangan


A. Wilayah Administrasi Kota Balai Karangan
Kota Balai Karangan merupakan ibukota Kecamatan Sekayam, secara administratif luas
wilayah kota 672,91 Ha terdiri dari :
 Seluruh wilayah Desa Balai Karangan dengan luas wilayah 460,23 Ha.
 Sebagian wilayah Desa Kenaman dengan luas wilayah 155,32 Ha.
 Sebagian wilayah Desa Pengadang dengan luas wilayah 57,36 Ha.

B. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Balai Karangan didominasi oleh jaringan jalan dan kawasan
konservasi masing-masing seluas 232,60 Ha dan 224,22 Ha dari penggunaan lahan. Adapun
rincian dari luas penggunaan lahan di Kota Balai Karangan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.22 Penggunaan Lahan di Kota Balai Karangan

No Penggunaan Lahan Luas (Ha)


1 Pemerintahan 5,77
2 Permukiman 91,77
3 Pendidikan 1,56
4 Peribadatan 2,20
5 Kesehatan 1,05
6 Perdagangan / Jasa / Industri 14,82
7 Jaringan Jalan 232,60
8 Terminal 1,50
9 Taman Makam Pahlawan 0,35
10 Pemakaman Umum 3,95
11 Kawasan Pertanian 93,12
12 Kawasan Konservasi / Lindung 224,22
Jumlah 672,90
Sumber : Revisi RUTR Kota Balai Karangan, 2007

BAB III| 94
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

C. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018 jumlah
penduduk Kota Balai Karangan sebanyak 9.782 jiwa, dengan tingkat kepadatan 14 jiwa/Ha.

D. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Untuk aktifitas pendidikan dan sarana penunjang yang ada di Kota Balai Karangan
terdapat 3 unit TK, 6 unit Sekolah Dasar, 3 unit Sekolah Menengah Pertama, dan
1 unit Sekolah Menengah Atas / sederajat.
b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Balai Karangan Tahun 2013 untuk pelayanan
kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Balai Karangan saat ini terdapat 1 Rumah
Sakit dan 1 Puskesmas.
c. Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan yang ada di Kota Balai Karangan umumnya terkonsentrasi
di Pusat Kota Balai Karangan yaitu pada jalan Balkar – Entikong dan Jalan
Temenggung Gergaji.

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kawasan-kawasan yang teridentifikasi sebagai kawasan kumuh di Kota Balai Karangan
adalah Kawasan Utara Sungai Sekayam dan Kawasan Selatan Sungai Sekayam. Kawasan
tersebut merupakan kawasan lama yang rapat dan merupakan cikal bakal Kota Balai Karangan.

Tabel 3.23 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Balai Karangan

A. Kawasan Balai Karangan


B. Desa Balai Karangan
C. Kecamatan Sekayam
D. Luas Kawasan 8,9 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Tepian Air, Permukiman Pusat Kota
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°49'50.94"
E 110°26'6.13"

BAB III| 95
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

No. Keriteria/Indikator Parameter


1. Keteraturan Bangunan 25% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (15 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 10% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
5% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 10% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
10% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 15% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
30% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik

BAB III| 96
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah


Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 20% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 5% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
5% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 14 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 50% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 55% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 80% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 97
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.17 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Balai Karangan


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 98
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.1.12. Kota Entikong


A. Wilayah Administrasi Kota Entikong
Sesuai dengan deliniasi penetapan kawasan permukiman di Entikong yang tertuang
dalam RTRW Kabupaten Sanggau, IKK Entikong ditetapkan seluas 1.727 Ha (termasuk luas
perairan Sungai Sekayam seluas 52,1 Ha). Kota Entikong ini mencakup sebagian dari wilayah
dua dusun yaitu Dusun Entikong (7 RT) di sebelah utara dan Dusun Sontas (6 RT) di sebelah
selatan, dengan pusat ibukota berada di Dusun Entikong.

B. Penggunaan Lahan
Kota Entikong merupakan pusat permukiman dengan ciri rural yang sangat kental,
dimana penggunaan lahan kota masih didominasi kawasan non terbangun, terdiri dari ladang,
kebun rakyat, kebun kebun campuran, semak belukar dan hutan belukar. Sedangkan kawasan
terbangun umumnya mengumpul di pusat Dusun Entikong dan Dusun Sontas serta
memanjang secara linier disepanjang jalan Lintas Malindo, dan jalan-jalan lainnya. Kawasan
terbangun Kota Entikong hanya meliputi 7,2% dari luas wilayah yang terdiri dari perumahan,
perdagangan dan jasa, kantor pemerintah, sekolah, sarana peribadatan dan fasilitas sosial
ekonomi lainnya.

C. Kependudukan
Penduduk ibukota Kecamatan Entikong bila diasumsikan sama dengan jumlah
penduduk Desa Entikong yang sebagian wilayahnya masuk dalam wilayah IKK Entikong pada
tahun 2017 berjumlah 8.674 jiwa.

D. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Fasilitas pendidikan berupa sekolah mulai dari PAUD/TK, SD, SLTP hingga SLTA
tersebar hampir merata diseluruh bagian kota. Di Dusun Entikong terdapat 1 unit
SD yaitu SDN 12, sedangkan SDN 03 berada di Dusun Sontas, 1 unit SLP yaitu SMPN
03 Entikong terdapat di tepi Jalan Lintas Malindo, sedangkan 1 unit SLA yaitu SMK
Entikong berada di Jalan Lintas Malindo, dan 1 unit SMK Swasta berada di tengah-
tengah permukiman di Dusun Entikong.

BAB III| 99
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Entikong Tahun 2013 untuk pelayanan
kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Entikong saat ini terdapat 1 Puskesmas.
c. Sarana Perdagangan
Pusat perdagangan dan jasa komersial berada di pusat Desa Entikong serta
sebagian memanjang secara linier di Jalan Lintas Malindo. Fasilitas perdagangan
berupa toko-toko dan jasa-jasa komersial seperti bengkel kendaraan bermotor
dan lain-lain mulai berkembang di ruas jalan ini bersama-sama dengan fasilitas
pemerintahan, pendidikan dan kesehatan.

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kawasan teridentifikasi kumuh berada di pusat Dusun Entikong, dikarena drainase
kurang baik, jarak antar rumah rapat, posisi rumah tidak teratur, serta jarak rumah dengan
badan jalan sangat dekat. Adapun luas kawasan kumuh di Kota Entikong yaitu Utara Sungai
Sekayam Pasar Sayur.

Tabel 3.24 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Entikong

A. Kawasan Entikong
B. Desa Entikong
C. Kecamatan Entikong
D. Luas Kawasan 7,6 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Tepian Air, Pusat Kegitan Sosial
Ekonomi
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°57'46.73"
E 110°21'24.75"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 25% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (10 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 10% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
5% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis

BAB III| 100


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

4. Aksebilitas Lingkungan 10%Kawasan permukiman tidak terlayani


jaringan jalan lingkungan yang memadai
5% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 0% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
5% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 2% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
5% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
5% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 5 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Mata pencaharian utama rumah tangga
adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga
kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4. Penggunaan Daya Listrik 80% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)

BAB III| 101


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 80% Mayoritas Rumah tangga dikawasan


permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 80% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 102


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.18 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Entikong


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 103


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.1.13. Kota Kembayan


A. Wilayah Administrasi Kota Kembayan
Kota Kembayan merupakan ibukota Kecamatan Kembayan yang secara administratif
merupakan Desa Tanjung Merpati. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota
Kembayan Tahun 1990, luas wilayah Kota Kembayan adalah 193,20 Ha.

B. Penggunaan Lahan
Kawasan terbangun umumnya mengumpul di pusat secara linier disepanjang jalan
Lintas Malindo, dan jalan-jalan dalam kota lainnya, serta jalan Kembayan – Balai Sebut, yang
terdiri dari perumahan, perdagangan dan jasa, kantor pemerintah, sekolah, sarana
peribadatan dan fasilitas sosial ekonomi lainnya, sedangkan kawasan yang relatif jauh dari
jalan raya berupa perkebunan dan semak belukar.

C. Kependudukan
Penduduk ibukota Kecamatan Kembayan bila diasumsikan sama dengan jumlah
penduduk Desa Tanjung Merpati yang sebagian wilayahnya masuk dalam wilayah IKK Entikong
pada tahun 2017 berjumlah 6.469 jiwa.

D. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Fasilitas pendidikan berupa sekolah mulai dari PAUD/TK, SD, SLTP hingga SLTA
tersebar hampir merata diseluruh bagian kota, dimana terdapat 1 unit TK, 4 unit
SD, 2 unit SLTP, dan 2 unit SLTA.
b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Tanjung Merpati Tahun 2013 untuk pelayanan
kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Kembayan saat ini terdapat 1 Puskesmas.
c. Sarana Perdagangan
Pusat perdagangan dan jasa komersial berada di pusat Kota Kembayan serta
sebagian memanjang secara linier di Jalan Lintas Malindo. Fasilitas perdagangan
berupa toko-toko dan jasa-jasa komersial seperti bengkel kendaraan bermotor
dan lain-lain mulai berkembang di ruas jalan ini bersama-sama dengan fasilitas
pemerintahan, pendidikan dan kesehatan.

BAB III| 104


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kawasan yang teridentfikasi kumuh di Kota Kembayan adalah di Dusun Tanjung
Merpati (Kawasan Pasar lama) yang merupakan cikal bakal Kota Kembayan, pada kawasan
tersebut kerapatan bangunan tergolong sedang.

Tabel 3.25 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Kembayan

A. Kawasan Kembayan
B. Desa Tanjung Merpati
C. Kecamatan Kembayan
D. Luas Kawasan 1,9 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota, Pusat Kegitan Sosial
Ekonomi
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°33'28.67"
E 110°24'36.04"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (8 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 2% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
2% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 2% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
4% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 5% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
12% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak

BAB III| 105


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

10% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan


minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
18% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 13 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Pertanian,perkebunan, kehutanan,
peternakan
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 66% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 106


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.19 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Kembayan


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 107


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.1.14. Kota Beduai


A. Wilayah Administrasi Kota Beduai
Kota Beduai merupakan ibukota Kecamatan Beduai yang secara administratif sebagian
merupakan Desa Bereng Berkawat, dan sebagian lagi merupakan Desa Kasromego.
Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota Beduai Tahun 1997, luas wilayah Kota
Beduai adalah 614,88 Ha.

B. Penggunaan Lahan
Sebagian besar wilayah Kota Beduai masih merupakan semak belukar dan perkebunan,
sedangkan lahan terbangun yang terdiri dari perumahan, pendidikan, pemerintahan, dan
peribadatan.

C. Kependudukan
Penduduk ibukota Kecamatan Beduai bila diasumsikan sama dengan sebagian jumlah
penduduk Desa Bereng Berkawat dan sebagian Desa Kasromego yang masuk dalam wilayah
IKK Entikong pada tahun 2015 berjumlah 4.069 jiwa.

D. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Fasilitas pendidikan berupa sekolah mulai dari PAUD/TK, SD, SLTP hingga SLTA
tersebar hampir merata diseluruh bagian kota, dimana terdapat 1 unit TK, 2 unit
SD, dan 1 unit SLTP.
b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Bereng Berkawat Tahun 2015 untuk pelayanan
kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Kembayan saat ini terdapat 1 Puskesmas.
c. Sarana Perdagangan
Pada umumnya sarana perdagangan di Kota Beduai masih bercampur dimana
rumah-rumah penduduk juga sebagai toko/kios di sepanjang jalan Sosok Malindo.

E. Kawasan Kumuh Perkotaan


Kawasan yang teridentfikasi kumuh di Kota Beduai adalah Desa Bereng Berkawat
(sebelah selatan Kantor Camat Beduai), sedangkan pada Desa Kasromego (sebelah selatan
Gereja Katholik) pada kawasan ini jarak antar rumah rapat dan drainase kurang baik.

BAB III| 108


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 3.26 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Beduai

A. Kawasan Beduai
B. Desa Bereng Berkawat
C. Kecamatan Beduai
D. Luas Kawasan 3,3 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota, Pusat Kegitan Sosial
Ekonomi
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°42'17.93"
E 110°23'40.70"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 15% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (8 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 13% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
3% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 20% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
10% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 8% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
30% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 40% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
35% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 5% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal

BAB III| 109


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

9% Bangunan hunian pada lokasi permukiman


tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
80% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
18% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 6 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Pertanian,perkebunan, kehutanan,
peternakan
4. Penggunaan Daya Listrik 60% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 70% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 110


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.20 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Beduai


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 111


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.1.15. Kota Noyan


A. Wilayah Administrasi Kota Noyan
Kota Noyan merupakan ibukota Kecamatan Noyam yang secara administratif
berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota Noyan Tahun 2006, luas wilayah Kota
Noyan adalah 284,00 Ha, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara dengan Dusun Entubu dan Kecamatan Sekayam
 Sebelah Timur dengan Dusun Kojud dan Desa Semongan
 Sebelah Selatan dengan Dusun Kerosik dan Desa Sei. Dangin
 Sebelah Barat dengan Dusun Kerosik dan Desa Empoto

B. Penggunaan Lahan
Sebagian besar wilayah Kota Noyan masih merupakan semak belukar dan perkebunan,
sedangkan lahan terbangun yang terdiri dari perumahan, pendidikan, pemerintahan, dan
peribadatan menyebar dengan mengikuti struktur jalan yang ada.

C. Kependudukan
Penduduk ibukota Kecamatan Noyan bila diasumsikan sama dengan Desa Noyan pada
tahun 2018 berjumlah 1.810 jiwa.

D. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Fasilitas pendidikan tersebar hampir merata diseluruh bagian kota, dimana
terdapat 1 unit TK, 1 unit SD, dan 1 unit SLTP.
b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data monografi Desa Noyan Tahun 2015 untuk pelayanan
kesehatan masyarakat di Kawasan Kota Kembayan saat ini terdapat 1 Puskesmas.
c. Sarana Perdagangan
Pada umumnya sarana perdagangan di Kota Noyan masih bercampur dengan
permukiman penduduk juga sebagai kios/toko di sepanjang jalan yang ada di
Kota Noyan.

BAB III| 112


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

E. Kawasan Permukiman Kumuh


Kawasan yang teridentfikasi kumuh di Kota Noyan adalah kawasan lama, dimana pada
kawasan ini jarak antar rumah rapat dan drainase kurang baik, dengan luas kawasan kumuh
1,7 Ha.

Tabel 3.27 Identifikasi Kawasan Kumuh Kota Noyan

A. Kawasan Noyan
B. Desa Noyan
C. Kecamatan Noyan
D. Luas Kawasan 1,7 Ha
E. Tipologi/Karakteristik Permukiman Pusat Kota,
F. Tingkat Kekumuhan Kumuh Ringan
G. Koordinat N 0°45'49.19"
E 110°34'56.43"
No. Keriteria/Indikator Parameter
1. Keteraturan Bangunan 10% Bangunan Hunian tidak memiliki
keteraturan
2. Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan
Rendah (8 unit/Ha)
3. Kelayakan Fisik Bangunan 10% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai <
7,2 m2 per orang
5% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap,
Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan
teknis
4. Aksebilitas Lingkungan 10% Kawasan permukiman tidak terlayani
jaringan jalan lingkungan yang memadai
5% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 10% Kawasan permukiman terjadi
genangan/banjir
20% Kondisi jaringan drainse pada lokasi
permukiman memiliki kualitas buruk
6. Pelayanan Air Minum/Baku 10% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku
perpipaan atau non perpipaan terlindungi
yang layak
5% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum,
Cuci)

BAB III| 113


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

7. Pengelolaan Air Limbah 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman


tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
8% Bangunan hunian pada lokasi permukiman
tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang
terhubung dengan tangkiseptik
50% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah
Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 30% Sampah domestik rumah tangga pada
kawasan permukiman terangkut ke
TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 100% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
B. Non Fisik
1. Legalitas pendirian bangunan 5% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
8% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki
SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2. Kepadatan penduduk 6 Jiwa/Ha
3. Mata pencarian penduduk 50% Pertanian,perkebunan, kehutanan,
peternakan
4. Penggunaan Daya Listrik 70% Mayoritas rumah tangga menggunakan
daya listrik <900 Watt (Unit rumah tangga)
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45% Mayoritas Rumah tangga dikawasan
permukiman menggunakan fasilitas
kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit
rumah tangga)
6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan 70% Mayoritas Rumah tangga memiliki usia
wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
memperoleh akses pendidikan dasar di
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama
(Unit rumah tangga)
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 114


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb.3.21 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Kota Noyan


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III| 115


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.2. Isu dan Permasalahan Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Sanggau


Banyak permasalahan perkotaan yang berakar pada kawasan permukiman, seperti
tidak meratanya penyediaan infrastruktur permukiman perkotaan, ketidaktersediaan
lingkungan permukiman yang layak, dan sebagainya yang pada akhirnya berimplikasi pada
terciptanya permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Permasalahan kawasan permukiman
kumuh di Kabupaten Sanggau ditimbulkan dari munculnya kawasan permukiman kumuh
seperti lingkungan yang tidak sehat, pemanfaatan lahan ilegal, dan lain sebagainya tidak hanya
berpengaruh terhadap internal kawasan itu sendiri namun juga terhadap kawasan sekitarnya
dan sistem jaringan infrastruktur perkotaan secara umum.

3.2.1. Faktor Permasalahan Kawasan


Berdasarkan identifikasi kawasan kumuh perkotaan di Kabupaten Sanggau
dikarenakan belum efektifnya penanganan permukiman kumuh (khususnya dalam konteks
perkotaan) hingga saat ini diakibatkan oleh beberapa kondisi, sebagai berikut :
1. Tuntutan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan permukiman dan infrastruktur
permukiman perkotaan belum didasarkan pada kebijakan dan strategi pembangunan
yang memadai, tepat sasaran dan berskala kota serta berbasis kawasan;
2. Belum adanya strategi penanganan dan pentahapan baik dalam tahapan kegiatan
maupun kawasan penanganan pada program penanganan permukiman kumuh skala
kota;
3. Kebijakan untuk meningkatkan pembangunan kota kurang memperhatikan kebutuhan
penanganan kawasan kumuh, karena pembangunan kota lebih berfokus pada upaya
peningkatan pertumbuhan perekonomian serta pembangunan infrastruktur skala kota
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat perkotaan secara umum;
4. Upaya pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang menjadi tugas
dan wewenang pemerintah daerah (UU No. 1/2011) belum diimbangi dengan
kemampuan pemerintah daerah dalam hal kapasitas SDM dan pembiayaan; dan
5. Terdapat ketidaksinkronan antar instansi di daerah dalam menentukan kebijakan
penanganan terutama penentuan lokasi dan bentuk penanganan yang akan dilakukan
pada tahap selanjutnya.
6. Belum terakomodasinya kebutuhan masyarakat terhadap pembangunan perekonomian
yang berkelanjutan (livelihood) di permukiman kumuh.

BAB III| 116


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

7. Kondisi eksisting lapangan yang juga mempengaruhi antara lain ;


a. sumber pendanaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah;
b. kesiapan lahan yang tersedia untuk pembangunan;
c. kesiapan masyarakat dalam mendukung program penanganan kumuh;
d. komitmen pemerintah kota;
e. Kebijakaan pemerintah kota.

3.2.2. Pertimbangan Penanganan Kawasan


Berdasarkan permasalahan pembangunan yang ada tersebut, diperlukan beberapa
pertimbangan, antara lain:
1) Bahwa dalam penanganan permukiman kumuh memerlukan adanya arahan yang jelas
hingga ke tataran teknis operasional dan selaras dengan arah pengembangan kota;
2) Bahwa dalam penanganan permukiman kumuh diperlukan arahan yang didasarkan
pada kebutuhan kawasan dan berorientasi pada penanganan akar masalahnya;
3) Bahwa penanganan permukiman kumuh perlu diselenggarakan secara terpadu dan
berkelanjutan, dengan memuat unsur pencegahan dan peningkatan kualitas
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang- Undang No. 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan
4) Bahwa dalam pengembangan kota dan kawasan permukiman perkotaan terdapat
kebutuhan untuk merumuskan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh yang mampu mendukung dan mengintegrasikan seluruh strategi
sektoral yang terkait.
5) Bahwa perlu ada pelaku yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan dimaksud.

3.3. Penilaian Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas


Penilaian kawasan prioritas ini didasarkan atas kriteria dan indikator yang telah
dipaparkan sebelumnya, dengan tujuan untuk menentukan klasifikasi tingkat kekumuhan dan
desa-desa mana saja yang menjadi prioritas penanganan pada tahun pertama. Keriteria dan
indikator menjadi saringan awal penilaian lokasi permukiman kumuh berdasarkan
kompleksitas permasalahan yang ada di lokasi permukiman kumuh yang telah teridentifikasi
pada tahap sebelumnya.

BAB III| 117


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.3.1. Aspek Penilaian


A. Kondisi Kekumuhan
Penilaian lokasi berdasarkan aspek permasalahan kekumuhan terdiri atas klasifikasi:
1) Kumuh kategori ringan;
2) Kumuh kategori sedang; dan
3) Kumuh kategori berat.
B. Legalitas Lahan
Penilaian lokasi berdasarkan aspek legalitas lahan terdiri atas klasifikasi:
1) Status lahan legal; dan
2) Status lahan tidak legal.
C. Pertimbangan Lain
Penilaian berdasarkan aspek pertimbangan lain terdiri atas:
1) Pertimbangan lain kategori rendah;
2) Pertimbangan lain kategori sedang; dan
3) Pertimbangan lain kategori tinggi.

3.3.2. Menurut Kebutuhan Prioritas


Kawasan prioritas merupakan suatu kawasan yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan
yang di diketahui dari permasalahan, peluang, dan karakteristik yang dimilikinya sehingga
perlu untuk ditangani terlebih dahulu, dengan persyaratan sebagai berikut :
1) Memiliki urgensitas dalam penanganan.
Kawasan permukiman memiliki persoalan yang mengakar dalam hal pengembangan
dan pembangunan permukiman sehingga diperlukan waktu penyelesaian yang lebih
cepat.
2) Memiliki kontribusi dalam penanganan persoalan kota.
Penanganan kawasan permukiman tersebut akan memberikan manfaat bagi
pengembangan dan pembangunan kota.
3) Memiliki kesesuaian dengan kebijakan pembangunan dan pengembangan kota.
Keberadaan kawasan permukiman sejalan dengan arahan pengembangan kawasan
permukiman dalam rencana tata ruang
4) Memiliki dominasi penanganan bidang keciptakaryaan.

BAB III| 118


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Kawasan permukiman memiiki keragaman persoalan dibidang keciptakaryaan.


5) Memiliki jaminan keberlanjutan program.
Kawasan permukiman memiiki potensi dukungan keberlanjutan program.

BAB III| 119


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.4. Penentuan Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas


3.4.1 Nilai Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Kumuh Prioritas

Tabel 3.28 Nilai Kriteria dan Indikator Penentuan Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


A. IDENTIFIKASI KONDISI KEKUMUHAN
1. Kondisi Bangunan Ketidakteraturan  Tidak memenuhi ketentuan tata 76% - 100% 5
Gedung bangunan bangunan dalam RDTR, meliputi bangunan pada lokasi tidak
pengaturan bentuk, besaran, perletakan, memiliki
dan tampilan bangunan pada suatu zona; keteraturan
dan/atau 51% - 75% 3
 Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan pada lokasi tidak
bangunan dan tata kualitas lingkungan memiliki
dalam RTBL, meliputi pengaturan blok keteraturan
lingkungan, kapling, bangunan, 25% - 50% 1
ketinggian dan elevasi lantai, konsep bangunan pada lokasi tidak
identitas lingkungan, konsep orientasi memiliki
lingkungan, dan wajah jalan. keteraturan
Tingkat kepadatan  KDB melebihi ketentuan RDTR, dan/atau 76% - 100% 5
bangunan RTBL; bangunan memiliki lepadatan
 KLB melebihi ketentuan dalam RDTR, tidak
dan/atau RTBL; dan/atau sesuai ketentuan
51% - 75% 3

BAB III | 120


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


 Kepadatan bangunan yang tinggi pada bangunan memiliki lepadatan
lokasi, yaitu: tidak
 untuk kota metropolitan dan kota sesuai ketentuan
besar>250 unit/Ha 25% - 50% 1
 untuk kota sedang dan kota kecil >200 bangunan memiliki lepadatan
unit/Ha tidak
sesuai ketentuan
Ketidaksesuaian Kondisi bangunan pada lokasi tidak 76% - 100% 5
dengan persyaratan memenuhi persyaratan: bangunan pada lokasi tidak
teknis bangunan  pengendalian dampak lingkungan memenuhi persyaratan teknis
 pembangunan bangunan gedung di atas 51% - 75% 3
dan/atau di bawah tanah, air dan/atau bangunan pada lokasi tidak
prasarana/sarana umum memenuhi persyaratan teknis
 keselamatan bangunan gedung 25% - 50% 1
 kesehatan bangunan gedung bangunan pada lokasi tidak
 kenyamanan bangunan gedung memenuhi persyaratan teknis
 kemudahan bangunan gedung
2. Kondisi Jalan Cakupan pelayanan Sebagian lokasi perumahan atau 76% - 100% area 5
Lingkungan jalan lingkungan permukiman tidak terlayani dengan jalan tidak terlayani oleh jaringan jalan
lingkungan yang lingkungan
sesuai dengan ketentuan teknis 51% - 75% area 3
tidak terlayani oleh jaringan jalan
lingkungan
25% - 50% area 1
tidak terlayani oleh jaringan jalan
BAB III | 121
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


lingkungan
Kualitas permukaan Sebagian atau seluruh jalan lingkungan 76% - 100% area 5
jalan lingkungan terjadi memiliki kualitas permukaan jalan
kerusakan permukaan jalan pada lokasi yang buruk
perumahan atau permukiman 51% - 75% area 3
memiliki kualitas permukaan jalan
yang buruk
25% - 50% area 1
memiliki kualitas permukaan jalan
yang buruk
3. Kondisi Penyediaan Ketidaktersediaan Masyarakat pada lokasi perumahan dan 76% - 100% populasi 5
Air Minum akses aman air permukiman tidak dapat mengakses air tidak dapat mengakses air minum
minum minum yang aman
yang memiliki kualitas tidak berw arna, 51% - 75% populasi 3
tidak tidak dapat mengakses air minum
berbau, dan tidak berasa yang aman
25% - 50% populasi 1
tidak dapat mengakses air minum
yang aman
Ketidakterhubungan Kebutuhan air minum masyarakat 76% - 100% populasi 5
dengan sistem padalokasi tidak terpenuhi kebutuhan air
drainase perkotaan perumahan atau permukiman tidak minum minimalnya
mencapai minimal sebanyak 60 51% - 75% populasi 3
liter/orang/hari tidak terpenuhi kebutuhan air
minum minimalnya
BAB III | 122
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


25% - 50% populasi 1
tidak terpenuhi kebutuhan air
minum minimalnya
4. Kondisi Drainase Ketidakmampuan Jaringan drainase lingkungan tidak mampu 76% - 100% area terjadi 5
Lingkungan mengalirkan mengalirkan limpasan air sehingga genangan>30cm, >2 jam dan > 2 x
limpasan air menimbulkan genangan dengan tinggi setahun
lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam 51% - 75% area 3
dan terjadi lebih dari 2 kali setahun Terjadi genangan>30cm, >2 jam
dan > 2 x setahun
25% - 50% area terjadi 1
genangan>30cm, >2 Jam dan > 2 x
setahun
Ketidaktersediaan Tidak tersedianya saluran drainase 76% - 100% area 5
drainase lingkungan pada lingkungan perumahan tidak tersedia drainase
atau permukiman, yaitu saluran tersier lingkungan
dan/atau saluran lokal 51% - 75% area 3
tidak tersedia drainase
lingkungan
25% - 50% area 1
tidak tersedia drainase
lingkungan
Ketidakterhubungan Saluran drainase lingkungan tidak 76% - 100% drainase lingkungan 5
dengan sistem terhubung dengan saluran pada hirarki di tidak terhubung dengan hirarki di
drainase perkotaan atasnya sehingga menyebabkan air tidak atasnya
51% - 75% drainase 3
BAB III | 123
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


dapat mengalir dan menimbulkan lingkungan tidak terhubung
genangan dengan
hirarki di atasnya
25% - 50% drainase 1
lingkungan tidak terhubung
dengan
hirarki di atasnya
Tidak terpeliharanya Tidak Dilaksanakannya pemeliharaan 76% - 100% area 5
drainase saluran memiliki drainase lingkungan
drainase lingkungan pada lokasi yang
perumahan atau permukiman,baik: kotor dan berbau
1. pemeliharaan rutin;dan/atau 51% - 75% area 3
2. pemeliharaan berkala memiliki drainase lingkungan
yang
kotor dan berbau
25% - 50% area 1
memiliki drainase lingkungan
yang
kotor dan berbau
Kualitas konstruksi Kualitas konstruksi drainase buruk, karena 76% - 100% area 5
drainase berupa galian tanah tanpa material pelapis memiliki kualitas kontrsuksi
atau penutup maupun karena telah terjadi drainase
kerusakan lingkungan buruk
51% - 75% area 3

BAB III | 124


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


memiliki kualitas kontrsuksi
drainase
lingkungan buruk
25% - 50% area 1
memiliki kualitas kontrsuksi
drainase
lingkungan buruk
5. Kondisi Pengelolaan Sistem pengelolaan Pengelolaan air limbah pada lokasi 76% - 100% area 5
Air Limbah air perumahan memiliki sistem air limbah yang
limbah tidak sesuai atau permukiman tidak memiliki sistem tidak
standar teknis yang sesuai standar teknis
memadai, yaitu kakus/kloset yang tidak 51% - 75% area 3
terhubung dengan tangki septik baik memiliki sistem air limbah yang
secara tidak
individual/domestik, komunal maupun sesuai standar teknis
terpusat 25% - 50% area 1
memiliki sistem air limbah yang
tidak
sesuai standar teknis
Prasarana dan sarana Kondisi prasarana dan sarana pengelolaan 76% - 100% area 5
pengelolaan air air limbah pada lokasi perumahan atau memiliki sarpras air limbah tidak
limbah tidak sesuai permukiman dimana: sesuai persyaratan teknis
dengan persyaratan  kloset leher angsa tidak terhubung 51% - 75% area 3
teknis dengan tangki septik; memiliki sarpras air limbah tidak
sesuai persyaratan teknis
BAB III | 125
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


 tidak tersedianya sistem pengolahan 25% - 50% area 1
limbah setempat atau terpusat memiliki sarpras air limbah tidak
sesuai persyaratan teknis
6. Kondisi Pengelolaan Prasarana dan sarana Prasarana dan sarana persampahan pada 76% - 100% area 5
Persampahan persampahan tidak lokasi perumahan atau permukiman tidak memiliki sarpras pengelolaan
sesuai dengan sesuai dengan persyaratan teknis, yaitu: persampahan yang tidak
persyaratan teknis  tempat sampah dengan pemilahan memenuhi
sampah pada skala domestik atau persyaratan teknis
rumah tangga; 51% - 75% area 3
 tempat pengumpulan sampah (TPS) memiliki sarpras pengelolaan
atau TPS 3R (reduce, reuse, recycle) persampahan yang tidak
pada skala lingkungan; memenuhi
 gerobak sampah dan/atau truk sampah persyaratan teknis
pada skala lingkungan; dan 25% - 50% area 1
 tempat pengolahan sampah terpadu memiliki sarpras pengelolaan
(TPST) pada skala lingkungan. persampahan yang tidak
memenuhi
persyaratan teknis
Sistem pengelolaan Pengelolaan persampahan pada 76% - 100% area 5
persampahan yang lingkungan perumahan atau permukiman memiliki sistem persampahan
tidak sesuai standar tidak memenuhi persyaratan sebagai tidak
teknis berikut: sesuai standar
 1. pewadahan dan pemilahan 51% - 75% area 3
domestik; memiliki sistem persampahan
tidak
BAB III | 126
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


 2. Pengumpulan lingkungan; sesuai standar
 3. Pengangkutan lingkungan; 25% - 50% area 1
 4. Pengolahan lingkungan memiliki sistem persampahan
tidak
sesuai standar
Tidak terpeliharanya Tidak dilakukannya pemeliharaan sarana 76% - 100% area 5
sarana dan prasarana dan prasarana pengelolaan persampahan memiliki sarpras persampahan
pengelolaan pada lokasi perumahan atau permukiman, yang
persampahan baik: tidak terpelihara
 1. Pemeliharaan rutin; dan/atau 51% - 75% area 3
 2. Pemeliharaan berkala memiliki sarpras persampahan
yang tidak terpelihara
25% - 50% area 1
memiliki sarpras persampahan
yang tidak terpelihara
7. Kondisi Proteksi Kondisi proteksi Tidak tersedianya prasarana proteksi 76% - 100% area 5
Kebakaran kebakaran kebakaran pada lokasi, yaitu: tidak memiliki prasarana proteksi
 pasokan air; kebakaran
 jalan lingkungan; 51% - 75% area 3
 sarana komunikasi; tidak memiliki prasarana proteksi
 data sistem proteksi kebakaran kebakaran
lingkungan;dan 25% - 50% area 1
 bangunan pos kebakaran tidak memiliki prasarana proteksi
kebakaran
76% - 100% area 5
BAB III | 127
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


Ketidaktersediaan Tidak tersedianya sarana proteksi tidak memiliki sarana proteksi
sarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: kebakaran
kebakaran  1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR); 51% - 75% area 3
 2. mobil pompa; tidak memiliki sarana proteksi
 3. mobil tangga sesuai kebutuhan; dan kebakaran
 4. Peralatan pendukung lainnya 25% - 50% area 1
tidak memiliki sarana proteksi
kebakaran
B. IDENTIFIKASI LEGALITAS LAHAN
1. Legalitas Lahan Kejelasan status Kejelasan terhadap status penguasaan Keseluruhan lokasi memiliki
penguasaan lahan lahan kejelasan status penguasaan
+
berupa: lahan, baik milik sendiri atau milik
 kepemilikan sendiri, dengan bukti pihak lain
dokumen sertifikat hak atas tanah atau Sebagian atau keseluruhan lokasi
bentuk dokumen keterangan status tidak memiliki kejelasan status
-
tanah lainnya yang sah; atau penguasaan lahan, baik milik
 kepemilikan pihak lain (termasuk milik sendiri atau milik pihak lain
adat/ulayat), dengan bukti izin Keseluruhan lokasi berada pada
pemanfaatan tanah dari pemegang hak zona
+
atas tanah atau pemilik tanah dalam peruntukan perumahan/permuki
bentuk perjanjian tertulis antara man sesuai RTR
pemegang hak atas tanah atau pemilik Sebagian atau keseluruhan lokasi
tanah berada bukan pada zona -
peruntukan

BAB III | 128


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


perumahan/permukiman sesuai
RTR
C. IDENTIFIKASI PERTIMBANGAN LAIN
1. Pertimbangan Lain Nilai Strategis Lokasi Pertimbangan letak lokasi perumahan atau Lokasi terletak pada fungsi 5
permukiman pada: strategis
 fungsi strategis kabupaten/kota;atau kabupaten/kota
 bukan fungsi strategis kabupaten/kota Lokasi tidak terletak pada fungsi 1
strategis Kabupaten/ kota
Kependudukan Pertimbangan kepadatan penduduk pada Untuk Metropolitan& 5
lokasi perumahan atau permukiman Kota Besar
dengan klasifikasi:  Kepadatan Penduduk pada
 rendah yaitu kepadatanpenduduk di Lokasi sebesar >400 Jiwa/Ha
bawah 150 jiwa/ha; Untuk Kota Sedang & Kota Kecil
 sedang yaitu kepadatan penduduk  Kepadatan Penduduk pada
antara 151– 200 jiwa/ha; Lokasi sebesar>200 Jiwa/Ha
 tinggi yaitu kepadatan penduduk antara Kepadatan Penduduk pada Lokasi 3
201–400 jiwa/ha; sebesar 151 – 200 Jiwa/Ha
 sangat padat yaitu kepadatanpenduduk Kepadatan Penduduk pada Lokasi 1
diatas 400 jiwa/ha; sebesar <150 Jiwa/Ha
Kondisi sosial, Pertimbangan potensi yang dimiliki lokasi Lokasi memiliki potensi sosial, 5
ekonomi, dan budaya perumahan atau permukiman berupa: ekonomi dan budaya untuk
 potensi sosial yaitu tingkat partisipasi dikembangkan atau dipelihara
masyarakat dalam mendukung
pembangunan;

BAB III | 129


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NO. ASPEK KERITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI


 potensi ekonomi yaitu adanya kegiatan
ekonomi tertentu yang bersifat strategis
bagi masyarakat setempat;
 potensi budaya yaitu adanya kegiatan
atau warisan budaya tertentu yang
dimiliki masyarakat setempat
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh

BAB III | 130


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.4.2 Penentuan Tingkat Kekumuhan Kawasan Perkotaan Kabupaten Sanggau

Tabel 3.29 Penentuan Tingkat Kekumuhan Kawasan Perkotaan Kabupaten Sanggau


INDIKATOR PENILAIAN
ASPEK FISIK & LINGKUNGAN
KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI TOTAL
NO KAWASAN KONDISI DRAINASE TINGKAT
BANGUNAN JALAN PENYEDIAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PROTEKSI SKOR
LINGKUNGAN KEKUMU
GEDUNG LINGKUNGAN AIR MINUM AIR LIMBAH PERSAMPAHAN KEBAKARAN ASPEK
1.A 1.B 1.C 2.A 2.B 3.A 3.B 4.A 4.B 4.C 4.D 4.E 5.A 5.B 6.A 6.B 6.C 7.A 7.B HAN
FISIK
1. Sanggau
Beringin 5 5 3 3 3 1 1 5 5 5 5 5 1 3 5 5 5 5 5 75 Berat
Tanjung Kapuas 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 40 Sedang
Ilir Kota 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 32 Ringan
Tanjung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 28 Sedang
Sekayam
Bunut 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 28 Ringan
Sungai
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 24 Ringan
Sengkuang
2. Pusat Damai 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 32 Ringan
3. Bonti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 32 Ringan
4. Kedukul 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 28 Ringan
5. Balai Sebut 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 24 Ringan
6. Tayan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 24 Ringan
7. Sosok 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 28 Ringan
8. Meliau 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 28 Ringan
9. Batang Tarang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 28 Ringan

BAB III | 131


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

INDIKATOR PENILAIAN
ASPEK FISIK & LINGKUNGAN
KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI TOTAL
NO KAWASAN KONDISI DRAINASE TINGKAT
BANGUNAN JALAN PENYEDIAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PROTEKSI SKOR
LINGKUNGAN KEKUMU
GEDUNG LINGKUNGAN AIR MINUM AIR LIMBAH PERSAMPAHAN KEBAKARAN ASPEK
1.A 1.B 1.C 2.A 2.B 3.A 3.B 4.A 4.B 4.C 4.D 4.E 5.A 5.B 6.A 6.B 6.C 7.A 7.B HAN
FISIK
10. Teraju 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 28 Ringan
11. Balai Karangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 24 Ringan
12. Entikong 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 28 Ringan
13. Kembayan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 28 Ringan
14. Beduai 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 32 Ringan
15. Noyan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 28 Ringan

Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III | 132


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Keterangan Kode Tabel Penilaian Tingkat Kekumuhan

KODE KETERANGAN KODE KETERANGAN


1A ketidakteraturan bangunan 5A sistim pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis
5B sarana dan prasarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan
1B tingkat kepadatan bangunan
standar teknis
6A sarana dan prasarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan
1C ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis bangunan (IMB)
teknis
2A cakupan pelayanan jalan lingkungan 6B sistim pengelolaan persampahan tidak sesuai dengan standar teknis
6C tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan
2B kualitas permukaan jalan lingkungan
persampahan
3A ketersediaan akses aman air minum 7A ketersediaan prasarana proteksi kebakaran
3B tidak terpenuhinya kebutuhan air minum 7B ketersediaan sarana proteksi kebakaran
4A ketidakmampuan mengalirkan limpasan air (drainase)
4B ketersediaan drainase
4C ketidakterhubungan dengan sistim drainase perkotaan
4D tidak terpeliharanya drainase
4E kualitas konstruksi drainase

BAB III | 133


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.4.3 Skoring Tingkat Kekumuhan Kawasan Perkotaan Kabupaten Sanggau

Tabel 3.30 Skoring Tingkat Kekumuhan Kawasan Perkotaan Kabupaten Sanggau

ASPEK FISIK & LINGKUNGAN ASPEK PERTIMBANGAN LAIN


TOTAL SKOR TOTAL SKOR (ASPEK FISIK +
NO KAWASAN PERKOTAAN TOTAL SKOR TINGKAH PERTIMBANGAN
PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN LAIN)
ASPEK FISIK KEKUMUHAN LAIN
LAIN
1. Sanggau
Beringin 75 Berat 15 Tinggi 90
Tanjung Kapuas 40 Sedang 9 Sedang 49
Ilir Kota 32 Ringan 5 Rendah 37
Tanjung Sekayam 28 Ringan 5 Rendah 33
Bunut 28 Ringan 5 Rendah 33
Sungai Sengkuang 24 Ringan 9 Sedang 33
2. Pusat Damai 32 Ringan 5 Rendah 37
3. Bonti 32 Ringan 5 Rendah 37
4. Kedukul 28 Ringan 5 Rendah 33
5. Balai Sebut 24 Ringan 5 Rendah 29
6. Tayan 24 Ringan 9 Sedang 33
7. Sosok 28 Ringan 9 Sedang 37
8. Meliau 28 Ringan 5 Rendah 33
9. Batang Tarang 28 Ringan 5 Rendah 33
10. Teraju 28 Ringan 5 Rendah 33

BAB III | 134


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

ASPEK FISIK & LINGKUNGAN ASPEK PERTIMBANGAN LAIN


TOTAL SKOR TOTAL SKOR (ASPEK FISIK +
NO KAWASAN PERKOTAAN TOTAL SKOR TINGKAH PERTIMBANGAN
PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN LAIN)
ASPEK FISIK KEKUMUHAN LAIN
LAIN
11. Balai Karangan 24 Ringan 5 Rendah 29
12. Entikong 28 Ringan 9 Sedang 37
13. Kembayan 28 Ringan 5 Rendah 33
14. Beduai 32 Ringan 5 Rendah 37
15. Noyan 28 Ringan 5 Rendah 33
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III | 135


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.4.4 Prioritas Penanganan


Tabel 3.31 Prioritas Penanganan
ASPEK LEGALITAS LAHAN
URUTAN PRIORITAS KAWASAN PERKOTAAN
NILAI STATUS LAHAN
Sanggau
1 Beringin (-) Tidak Legal
5 Tanjung Kapuas (+) Legal
9 Ilir Kota (+) Legal
9 Tanjung Sekayam (+) Legal
9 Bunut (+) Legal
6 Sungai Sengkuang (+) Legal
9 Pusat Damai (+) Legal
9 Bonti (+) Legal
9 Kedukul (+) Legal
9 Balai Sebut (+) Legal
6 Tayan (+) Legal
6 Sosok (+) Legal
9 Meliau (+) Legal
9 Batang Tarang (+) Legal
9 Teraju (+) Legal
9 Balai Karangan (+) Legal
6 Entikong (+) Legal
9 Kembayan (+) Legal
9 Beduai (+) Legal
9 Noyan (+) Legal
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019
BAB III | 136
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

3.4.5 Isu dan Permasalahan Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas

Tabel 3.32 Isu dan Permasalahan Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas

NAMA KELURAHAN KECAMATAN LUAS KEBUTUHAN PENANGANAN


ISU ASPEK PERMASALAHAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN
Bangunan Bangunan yang tidak Sosialisasi tentang Meningkatkan
Gedung teratur bangunan gedung sistem regulasi
Bangunan yang tidak dan edukasi perijinan pendirian
berIMB mengenai aturan bangunan di
Bangunan yang tidak (RTRW/RDTR/PERDA) kawasan
memiliki Peremajaan
SHM/HGB/Surat yang Bangunan
diakui pemerintah
Jalan 332 meter Jalan yang Meningkatkan peran Peningkatan jalan
Berada pada rencana
Lingkungan mengalami kerusakan serta pemerintah lingkungan
peruntukan kawasan
terkait dengan Pembangunan jalan
perumahan atau zona
pemeliharaan jalan lingkungan
perumahan pusat kota
Drainase 1.486 meter saluran Meningkatkan pera Penambahan
Tumbuh berkembangnya
Lingkungan drainase kondisi rusak serta pemerintah jumlah drainase
KOTA sector perdagangan dan
BERINGIN KAPUAS 24 Ha 5.287 meter saluran terkait dengan peningkatan
SANGGAU jasa (guru, tenaga
drainase yang tidak pemeliharaan kapasitas volume
kesehatan, hotel, pegawai
ada drainase daya tampung,
pemerintah)
Kerja bakti Pembangunan
Berada pada rencana
membersihkan drainase baru
pengembangan pariwisata
saluran drainase
dan cagar budaya
Air Minum Tidak terakses air Sosialisasi kepada Peningkatan
minum yang layak masyarakat untuk jaringan air minum
menjaga sumber air Pembangunan
bersih jaringan air minum
Pengelolaan Air Sebagian kawasan Sosialisasi terhadap Peningkatan MCK
Limbah tidak memiliki peduli hidup bersih yang tidak sesuai
pengelolaan air dan sehat dengan persyaratan
limbah yang tidak teknis
sesuai dengan
BAB III | 137
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA KELURAHAN KECAMATAN LUAS KEBUTUHAN PENANGANAN


ISU ASPEK PERMASALAHAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN
persaratan teknis dan Pembangunan MCK
tidak memiliki sarana komunal/pribadi
dan prasarana air
limbah yang sesuai
dengan persyaratan
teknis

Pengelolaan Kurangnya tempat Sosialisasi dan Penyediaan sarana


Persampahan pembuangan sampah edukasi mengenai dan prasarana yang
di lingkungan dan kebersihan memadai
minimnya kesadaran lingkungan berkaitan Penyediaan biaya
menjaga kebersihan dengan sampah operasional
Menegakkan aturan
larangan membuang
sampah disembarang
tempat
Pemilihan sampah
sejak dini
Sistem Proteksi Tidak memiliki sarana Sosialisasi terhadap Sosialisasi kepada
Kebakaran proteksi kebakaran bahaya kebakaran warga untuk
mengantisipasi
bahaya kebakaran
secara dini
Dan peningkatan
sarana prasarana
proteksi kebakaran

Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB III | 138


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB IV
KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PRIORITAS

4.1 Karakteristik Kawasan


Kawasan permukiman kumuh prioritas berada di pusat Kota Sanggau tepatnya di
wilayah Kelurahan Beringin titik koordinat N 0°7'12.65", E 110°35'37.63" , Kecamatan Kapuas
Kabupaten Sanggau. Kawasan perencanaan merupakan wilayah dengan kepadatan bangunan
sangat tinggi tampak dari ketidakberaturan arah (orientasi) bangunan sehingga sulit dikenali
batas - batas antara ruang publik dan ruang privat, demikian juga kondisi jalan atau gang
dengan batas antar persil. Kawasan teridentifikasi kumuh ini dengan hamparan luas mencapai
24 Ha meliputi lingkungan permukiman, pertokoan, masjid, Sekolah, industri rumah tangga,
industri pengolahan kayu, dan lingkungan Keraton Panembahan H.M. Said Pakunegara atau
yang lebih dikenal sebagai Keraton Beringin. Sebaran permukiman ini berada di dalam
lingkungan maupun terbangun di bantaran Sungai Kapuas hingga muara Sungai Liku.
Hamparan kawasan permukiman ini sebagian besar merupakan bangunan lama dengan citra
arsitektur rumah panggung yang terbangun dengan konstruksi kayu ulin/besi.

Tabel 4.1. Batas Wilayah Kawasan Perencanaan

Arah Mata Angin Batas Kawasan Permukiman


(Parit) Lahan belakang Rumah Betang Keuskupan Sanggau - Jl.
Utara
Nangka – Jl. Gajahmada - Jl. K.H. Agus Salim, - Jl. A.R. Hakim
Timur Parit Gang H.M. Arif 5
Selatan Sungai Kapuas
Barat Sungai Liku
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

4.1.1 Sejarah Kawasan


Kawasan perencanaan merupakan wilayah permukiman lama yang terbangun
sebelum masa terbentuknya Pemerintahan Republik Indonesia di Kabupaten Sanggau hingga
masa pemerintahan Panembahan Haji Muhammad Said Pakunegara. Kawasan ini pernah
berdiri satu pemerintahan Kerjaaan Sanggau yang ditandai keberadaan bekas kantor kerajaan
dan Istana Panembahan Sanggau yang lebih dikenal dengan nama Rumah Laut Seri Belawan
atau yang lebih dikenal dengan nama Keraton Beringin.

BAB IV | 139
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.1 Peta Blok Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 140
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

4.2. Zonasi Kawasan Perencanaan


Untuk memudahkan dalam penanganan kawasan kumuh prioritas di wilayah
perencanaan, dilakukan pembagian wilayah berdasarkan batas buatan melihat kepada kelas
jalan yang terdapat di lingkungan permukiman. Dari luas total 24 Ha wilayah kawasan kumuh
prioritas, dapat di bagi atas 4 (empat) Blok sub kawasan perencanaan.

4.2.1. Blok I
Blok I merupakan kawasan lama yang terbangun pada masa pemerintahaan Kerajaan
Sanggau, di tandai keberadaan Istana Seri Belawan masa pemerintahan Panembahan H.M.
Said Paku Negara di Sanggau. Wilayah kumuh pada Blok I mencapai luas 2,5 Ha yang terletak
di tepi Sungai Kapuas terdiri dari bangunan permukiman permanen dan semi permanen, toko
kelontong, dan Istana Seri Belawan atau yang lebih dikenal dengan nama Keraton Beringin.
1) Aspek Bangunan Gedung
Pada Blok I di kawasan ini kerapatan antar bangunan cukup tinggi. Mayoritas jarak
antar bangunan hanya di pisahkan oleh jalan sehingga pekarangan bangunan
menjadi akses jalan sehingga hampir tidak terdapat ruang terbuka hijau privat di
tiap bangunan. Kondisi bangunan pada kawasan ini tidak memenuhi ketentuan
teknis bangunan dan pengendalian dampak lingkungan serta arah hadap bangunan
yang masih tidak tertata.
2) Jalan Lingkungan
Kelas jalan yang terdapat di Kawasan ini adalah jalan lokal primer dan jalan
lingkungan. Kelas jalan lokal primer pada kawasan ini adalah Jl.Kom.Yos Sudarso
dan Jl.H. Agus Salim. Kondisi kelas jalan lokal primer pada kawasan ini cukup baik
dengan perkerasan aspal dan lebar 3 meter. Kondisi kelas jalan lingkungan pada
kawasan ini cukup baik kondisi perkerasan jalan mayoritas semen dengan lebar
kurang dari 1 meter hingga 1,5 meter. Kelas jalan lingkungan pada kawasan ini
adalah Gg.Ampera 1,Gg.Ampera 3, Gg.H.M Arif 1, Gg.H.M Arif 2, Gg.H.M Arif 3,
Gg.H.M Arif 4 dan Gg.H.M Arif 5.
3) Penyediaan Air Minum
Pada Kawasan ini sumber air yang digunakan oleh masyarakat setempat berupa
PDAM dan air sungai. Berdasarkan hasil survey sebagian masyarakat pada kawasan
tersebut lebih memilih menggunakan air sungai sebagai kebutuhan penggunaan air

BAB IV | 141
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

bersih sehari-hari. Sedangkan untuk kebutuhan air minum pada kawasan ini
masyarakat menggunakan rebusan air hujan dan air minum isi ulang, mayoritas
pada kawasan ini masyarakat lebih memilih untuk menggunakan rebusan air hujan
untuk digunakan sebagai kebutuhan air minum sehari-hari.
4) Drainase Lingkungan
Jaringan drainase yang ada pada kawasan ini adalah jaringan drainase terbuka, dan
jenisnya berupa drainase lokal yang mengikuti jalan lokal primer maupun saluran
drainase tersier/drainase lingkungan. Kondisi drainase kurang terpelihara dengan
baik dan tidak sesuai dengan persyaratan teknis sehingga tidak dapat berfungsi
maksimal. Pada kawasan ini tidak semua memiliki jaringan drainase sehingga
dibutuhkan pembangunan jaringan drainase pada kawasan ini.
5) Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan air limbah kawasan ini sebagian telah memiliki MCK pribadi dan
kualitasnya tergolong sedang-buruk, namun dikarenakan terdapat di sempadan
sungai, sebagian masyarakat yang tidak memiliki MCK pribadi mereka
menggunakan sungai`untuk MCK. Di kawasan ini juga berlum terdapat MCK
komunal.
6) Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan sampah yang terdapat di Kawasan ini terdiri dari sistem konvensional
atau dibakar. Untuk masyarakat yang menggunakan sistem konvensional, yakni
sampah dibuang di tepi sungai dan dibakar. Pembuangan sampah di tepi sungai ini
mengakibatkan permasalahan terutama pencemaran sempadan sungai dan
lingkungan sekitarnya.
7) Proteksi Kebakaran
Pada kawasan ini tidak memiliki sarana proteksi kebakaran. Dibutuhkan
pembangunan atau pun sarana penunjang lainnya sebagai upaya mencegah dan
meminimalisi terjadinya kebakaran pada lingkungan permukiman.

BAB IV | 142
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

8) Perangkingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok I

Tabel 4.2 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok I


A. Distrik Blok I
B. Kelurahan Beringin
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 2,5 Ha
No. Aspek Permasalahan
1. Kondisi Bangunan Gedung 56% Bangunan pada lokasi tidak memiliki
keteraturan dan kepadatan tidak sesuai
ketentuan
2. Jalan Lingkungan 27% Area memiliki kualitas jalan yang buruk
3. Drainase Lingkungan 18% Kondisi drainase rusak
80% Tidak tersedia drainase lingkungan
4. Penyediaan Air Bersih/Air 10% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air
Minum minum minimalnya
5. Pengelolaan Air Limbah 15% Area memiliki sistem dan sarpras air
limbah yang tidak sesuai standar teknis
6. Pengelolaan Persampahan 54% Area memiliki system dan sarpras
pengelolaan persampahan yang tidak
memenuhi standar persyaratan teknis
7. Proteksi Kebakaran 90% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

Diagram 4.1 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok I

Proteksi Kebakaran 90%

Pengelolaan Persampahan 64%

Pengelolaan Air Limbah 15%

Penyediaan Air Bersih/Air Minum 10%

Drainase Lingkungan 98%

Jalan Lingkungan 27%

Kondisi Bangunan Gedung 56%

Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 143
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.2 Peta Blok I Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 144
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Bangunan Gedung

BAB IV | 145
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

4.2.2. Blok II
Blok II merupakan kawasan Permukiman Kumuh yang berada pada Kelurahan
Beringin. Kawasan ini memiliki luas 3,3 Ha. Selain sebagai kawasan permukiman dalam di
dalam Blok II ini juga terdapat sarana kesehatan sarana perkantoran dan sarana pendidikan
yang berdekatan dengan kawasan permukiman.

1) Aspek Bangunan Gedung


Kerapatan antar bangunan pada kawasan ini tergolong tidak terlalu tinggi dengan
jarak antar bangunan dipisahkan ruas jalan sehingga pekarangan bangunan
menjadi akses jalan. Tidak terdapat ruang terbuka hijau privat di tiap bangunan.
Kondisi bangunan pada kawasan ini tidak memenuhi ketentuan teknis bangunan
dan pengendalian dampak lingkungan serta arah hadap bangunan juga masih
belum tertata dengan baik.
2) Jalan Lingkungan
Jaringan jalan yang terdapat di Kawasan Permukiman Blok II Kelurahan Beringin
berupa jalan kelas lokal primer dan jalan lingkungan. Jalan lokal primer pada
kawasan ini diperkeras dengan aspal, memiliki lebar 3 meter dan dalam kondisi
kurang baik. Jaringan jalan lingkungan pada kawasan ini diperkeras semen dan
tanah, dengan lebar jalan kurang dari 1 meter hingga 1,5 meter. Jaringan jalan
tersebut berfungsi sebagai penunjang mobilitas masyarakat.
3) Penyediaan Air Minum
Sumber penyediaan air yang digunakan masyarakat setempat berupa PDAM dan
air sungai. Sebagian masyarakat pada kawasan ini lebih memilih menggunakan air
sungai sebagai kebutuhan penggunaan air bersih sehari-hari karena kawasan
permukiman yang masih berdekatan dengan aliran sungai. Sedangkan untuk
kebutuhan air minum pada kawasan ini masyarakat menggunakan rebusan air
hujan dan air minum isi ulang.
4) Drainase Lingkungan
Jaringan drainase yang ada pada kawasan ini adalah jaringan drainase terbuka.
Kondisi drainase pada kawasan ini kurang terpelihara dengan baik dan tidak sesuai
dengan persyaratan teknis di beberapa jaringan drainase pada kawasan ini
mengalami sumbat karena tumpukan sampah dan terhalang tumbuhan liar

BAB IV | 146
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

sehingga tidak berfungsi maksimal. Pada kawasan ini tidak semua memiliki jaringan
drainase dan juga alur jaringan drainase yang terputus saluranya sehingga
dibutuhkan pembangunan dan normalisasi jaringan drainase pada kawasan ini.
Jaringan drainase pada kawasan ini ada yang memiliki perkerasan dan juga tidak
memiliki perkerasan.
5) Pengelolaan Air Limbah
Pada kawasan ini pengelolaan air limbah sebagian telah memiliki MCK pribadi dan
kualitasnya tergolong sedang-buruk. Pada kawasan ini masih pada kawasan
sempadan sungai sehingga sebagian masyarakat yang tidak memiliki MCK pribadi
mereka menggunakan sungai`untuk MCK. Di kawasan ini juga berlum terdapat MCK
komunal.
6) Pengelolaan Persampahan
Sistem persampahan di kawasan ini tergolong buruk dengan menggunakan sistem
konvensional, yakni sampah dibuang di tepi sungai dan dibakar. Pembuangan
sampah di tepi sungai ini mengakibatkan permasalahan terutama pencemaran
sempadan sungai dan lingkungan sekitarnya.
7) Proteksi Kebakaran
Pada kawasan ini tidak memiliki sarana proteksi kebakaran. Dibutuhkan
pembangunan atau pun sarana penunjang lainnya sebagai upaya mencegah dan
meminimalisasi terjadinya kebakaran pada lingkungan permukiman.

BAB IV | 147
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

8) Perangkingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok II

Tabel 4.3 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok II


A. Distrik Blok II
B. Kelurahan Beringin
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 3,3 Ha
No. Aspek Permasalahan
1. Kondisi Bangunan Gedung 42% Bangunan pada lokasi tidak memiliki
keteraturan dan kepadatan tidak sesuai
ketentuan
2. Jalan Lingkungan 47% Area memiliki kualitas jalan yang buruk
dan tidak sesuai dengan ketentuan teknis
3. Drainase Lingkungan 35% Kondisi drainase rusak
52% tidak tersedia drainase lingkungan
4. Penyediaan Air Bersih/Air 10% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air
Minum minum minimalnya
5. Pengelolaan Air Limbah 28% Area memiliki sistem dan sarpras air
limbah yang tidak sesuai standar teknis
6. Pengelolaan Persampahan 48% Area memiliki system dan sarpras
pengelolaan persampahan yang tidak
memenuhi standar persyaratan teknis
7. Proteksi Kebakaran 90% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

Diagram 4.2 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok II

Proteksi Kebakaran 90%

Pengelolaan Persampahan 48%

Pengelolaan Air Limbah 28%

Penyediaan Air Bersih/Air Minum 10%

Drainase Lingkungan 87%

Jalan Lingkungan 47%

Kondisi Bangunan Gedung 42%

Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 148
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.3 Peta Blok II Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 149
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Proteksi Kebakaran

BAB IV | 150
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

4.2.3. Blok III


Blok III merupakan kawasan Permukiman Kumuh dengan luasan 6,1 Ha yang berada
pada Kelurahan Beringin. Kawasan permukiman dalam di kawasan ini menjadi pusat
perekonomian karena berada pada kawasan pasar dan terminal antar kota. Sarana prasarana
yang terdapat pada kawasan ini antara lain sarana perdagangan dan jasa dan sarana
pendidikan yang berdekatan dengan kawasan permukiman.

1) Aspek Bangunan Gedung


Kondisi kepadatan bangunan pada kawasan permukiman di Blok III merupakan
kawasan dengan kepadatan bangunan yang tinggi. Jarak antar bangunan sangat
rapat dan tidak memiliki pekarangan. Kondisi bangunan pada kawasan ini tidak
memenuhi ketentuan teknis bangunan dan masih belum tertata. Sebagian kawasan
di Blok III ini menggunakan bangunan rumah panggung karena kondisi kawasan
yang berada pada cekungan tanah dan daerah rawa.
2) Jalan Lingkungan
Kelas jalan yang terdapat di Kawasan ini adalah jalan lokal primer dan jalan
lingkungan. Kelas jalan lokal primer pada kawasan ini adalah jl.Gajah Mada dan Jl.H.
Agus Salim. Kondisi kelas jalan lokal primer pada kawasan ini cukup baik dengan
perkerasan aspal dengan lebar 3 meter. Kondisi kelas jalan lingkungan pada
kawasan ini kurang baik, kondisi perkerasan jalan semen dan tanah. Kondisi jalan
tidak memenuhi persyaratan teknis kelas jalan lingkungan. Pada kawasan ini
terdapat kondisi jalan yang rusak di beberapa ruas jalan dengan lebar kurang dari
1 meter.
3) Penyediaan Air Minum
Sumber penyediaan air yang digunakan masyarakat setempat di kawasan ini adalah
PDAM dan air sungai. Masyarakat pada kawasan ini lebih juga masih memilih
menggunakan air sungai sebagai kebutuhan penggunaan air bersih sehari-hari.
Sedangkan untuk kebutuhan air minum pada kawasan ini masyarakat
menggunakan rebusan air hujan dan air minum isi ulang.
4) Drainase Lingkungan
Jaringan drainase yang ada pada kawasan ini adalah jaringan drainase terbuka.
Mayoritas di kawasan ini tidak memiliki jaringan drainase. Sedangkan untuk

BAB IV | 151
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

kawasan yang terdapat jaringan drainase, kondisi drainase pada kawasan ini kurang
terpelihara dan arah aliranya juga terputus dan di beberapa jaringan drainase pada
kawasan ini mengalami sumbat karena tumpukan sampah dan terhalang tumbuhan
liar. Jaringan drainase pada kawasan ini juga tidak semua memiliki perkerasan.
5) Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan sanitasi dan limbah, di permukiman kumuh ini sebagian telah memiliki
MCK pribadi dengan septictank pada tiap rumah dan kualitasnya tergolong sedang-
buruk, namun dikarenakan kawasan permukiman yang juga masih berada di
sempadan sungai, sebagian masyarakat yang tidak memiliki MCK pribadi
menggunakan sungai untuk MCK.
6) Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan sampah yang terdapat di Kawasan ini terdiri dari sistem konvensional
dan sistem pengolahan terpusat atau TPS. Pada sistem pengolahan terpusat yaitu
TPS yang selanjutnya diangkut ke TPA, di kawasan ini tidak terdapat pengelolaan
pada sumber yang dilakukan masyarakat. Masyarakat hanya membuang sampah
pada tempat sampah yang tersedia tanpa pemilahan terlebih dahulu, sehingga
kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Untuk masyarakat
yang menggunakan sistem konvensional, yakni sampah dibuang di tepi sungai dan
dibakar.
7) Proteksi Kebakaran
Pada kawasan ini tidak memiliki sarana proteksi kebakaran. Dibutuhkan
pembangunan atau pun sarana penunjang lainnya sebagai upaya mencegah dan
meminimalisasi terjadinya kebakaran pada lingkungan permukiman.

BAB IV | 152
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

8) Perangkingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok III

Tabel 4.4 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok III


A. Distrik Blok III
B. Kelurahan Beringin
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 6,1 Ha
No. Aspek Permasalahan
1. Kondisi Bangunan Gedung 56% Bangunan pada lokasi tidak memiliki
keteraturan dan kepadatan tidak sesuai
ketentuan
2. Jalan Lingkungan 54% Area memiliki kualitas jalan yang buruk
3. Drainase Lingkungan 27% Kondisi drainase rusak
72% tidak tersedia drainase lingkungan
4. Penyediaan Air Bersih/Air 10% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air
Minum minum minimalnya
5. Pengelolaan Air Limbah 30% Area memiliki sistem dan sarpras air
limbah yang tidak sesuai standar teknis
6. Pengelolaan Persampahan 56% Area memiliki system dan sarpras
pengelolaan persampahan yang tidak
memenuhi standar persyaratan teknis
7. Proteksi Kebakaran 90% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

Diagram 4.3 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok III

Proteksi Kebakaran 90%

Pengelolaan Persampahan 56%

Pengelolaan Air Limbah 30%

Penyediaan Air Bersih/Air Minum 10%

Drainase Lingkungan 99%

Jalan Lingkungan 54%

Kondisi Bangunan Gedung 56%

Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 153
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.4 Peta Blok III Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 154
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Proteksi Kebakaran

BAB IV | 155
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

4.2.4. Blok IV
Blok IV merupakan kawasan Permukiman Kumuh dengan luasan 8,6 Ha yang berada
pada Kelurahan Beringin. Kawasan permukiman dalam di kawasan ini berada pada aliran
Sungai Kapuas dan Sungai Liku. Berada pada pertemuan sungai Liku dan sungai Kapuas
menyebabkan kawasan ini memiliki daerah rawa yang membuat sebagian kawasan blok IV ini
tergenang banjir akibat dari luapan ke dua sungai tersebut selain dari curah hujan.

1) Aspek Bangunan Gedung


Kondisi Permukiman di Blok IV ini terletak di kawasan aliran sungai Kapuas dan
sungai Liku yang memiliki kepadatan bangunan tergolong sedang. Kepadatan
bangunan yang tergolong sedang mengakibatkan di permukiman ini masih terdapat
lahan kosong yang berpotensi sebagai RTH, namun meskipun kepadatannya sedang
masih terdapat rumah-rumah yang melebihi batas sempadan sungai, hal itu
merupakan masalah pada sempadan sungai yang berfungsi sebagai area
konservasi. Kondisi bangunan mayoritas rumah panggung karena berada di daerah
rawa yang rawan banjir.
2) Jalan Lingkungan
Jaringan jalan yang terdapat di Kawasan Permukiman Blok IV Kelurahan Beringin
berupa jalan lingkungan. Jaringan jalan lingkungan pada kawasan ini diperkeras
semen, dengan lebar jalan kurang dari 1 meter hingga 1,5 meter. Beberapa ruas
jalan pada kawasan ini menggunakan jalan panggung dengan perkerasan semen
karena mengikuti tinggi permukiman yang mayoritas rumah panggung.
3) Penyediaan Air Minum
Sumber penyediaan air yang digunakan masyarakat setempat berupa PDAM dan
air sungai. Sebagian masyarakat pada kawasan ini lebih memilih menggunakan air
sungai sebagai kebutuhan penggunaan air bersih. Sedangkan untuk kebutuhan air
minum pada kawasan ini masyarakat menggunakan rebusan air hujan dan air
minum isi ulang.
4) Drainase Lingkungan
Jaringan drainase yang ada pada kawasan ini adalah jaringan drainase terbuka.
Mayoritas di kawasan ini tidak memiliki jaringan drainase. Sedangkan untuk
kawasan yang terdapat jaringan drainase, kondisi drainase pada kawasan ini cukup

BAB IV | 156
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

baik dan arah aliranya mengarah pada sungai Liku. Perkerasan jaringan drianase
pada kawasan ini sudah cukup baik dengan perkerasan semen.
5) Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan sanitasi dan limbah, di permukiman kumuh ini sebagian telah memiliki
MCK pribadi dengan septictank pada tiap rumah dan kualitasnya tergolong sedang-
buruk, namun dikarenakan kawasan permukiman yang juga masih berada di
sempadan sungai, sebagian masyarakat yang tidak memiliki MCK pribadi
menggunakan sungai untuk MCK.
6) Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan sampah yang terdapat di Kawasan ini terdiri dari sistem konvensional
dan sistem pengolahan terpusat atau TPS. Pada sistem pengolahan terpusat yaitu
TPS yang selanjutnya diangkut ke TPA, di kawasan ini tidak terdapat pengelolaan
pada sumber yang dilakukan masyarakat. Masyarakat hanya membuang sampah
pada tempat sampah yang tersedia tanpa pemilahan terlebih dahulu, sehingga
kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Untuk masyarakat
yang menggunakan sistem konvensional, yakni sampah dibuang di tepi sungai dan
dibakar.
7) Proteksi Kebakaran
Pada kawasan ini tidak memiliki sarana proteksi kebakaran. Dibutuhkan
pembangunan atau pun sarana penunjang lainnya sebagai upaya mencegah dan
meminimalisasi terjadinya kebakaran pada lingkungan permukiman.

BAB IV | 157
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

8) Perangkingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok IV

Tabel 4.5 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok IV


A. Distrik Blok IV
B. Kelurahan Beringin
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 8,6 Ha
No. Aspek Permasalahan
1. Kondisi Bangunan Gedung 43% Bangunan pada lokasi tidak memiliki
keteraturan dan kepadatan tidak sesuai
ketentuan
2. Jalan Lingkungan 26% Area memiliki kualitas jalan yang buruk
3. Drainase Lingkungan 23% Kondisi drainase rusak
73% tidak tersedia drainase lingkungan
4. Penyediaan Air Bersih/Air 10% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air
Minum minum minimalnya
5. Pengelolaan Air Limbah 28% Area memiliki sistem dan sarpras air
limbah yang tidak sesuai standar teknis
6. Pengelolaan Persampahan 63% Area memiliki system dan sarpras
pengelolaan persampahan yang tidak
memenuhi standar persyaratan teknis
7. Proteksi Kebakaran 90% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

Diagram 4.4. Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok IV

Proteksi Kebakaran 90%

Pengelolaan Persampahan 63%

Pengelolaan Air Limbah 28%

Penyediaan Air Bersih/Air Minum 10%

Drainase Lingkungan 96%

Jalan Lingkungan 26%

Kondisi Bangunan Gedung 43%

Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 158
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.5 Peta Blok IV Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 159
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB IV | 160
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

4.2.5. Blok V
Blok V merupakan kawasan Permukiman Kumuh dengan luasan 2,6 Ha yang berada
pada Kelurahan Beringin. Kawasan permukiman dalam di kawasan ini berada pada daerah
sempadan sungai dan berada diatas air/sungai yang akan direncanakan kawasannya sebagai
peruntukan waterfront di Kelurahan Beringin.

1) Aspek Bangunan Gedung


Kondisi Permukiman di Blok V ini terletak di kawasan aliran sempadan sungai
Kapuas yang memiliki kepadatan bangunan tergolong tinggi. Kondisi keseluruhan
permukiman di kawasan ini melebihi batas sempadan sungai, hal itu merupakan
masalah pada sempadan sungai yang berfungsi sebagai area konservasi. Kondisi
bangunan mayoritas rumah panggung dan lanting karena berada di sempadan
sungai ataupun diatas sungai.
2) Jalan Lingkungan
Jaringan jalan yang terdapat di Kawasan Permukiman Blok V Kelurahan Beringin
berupa jalan lingkungan. Jaringan jalan lingkungan pada kawasan ini yaitu
jl.H.M.Said dengan kondisi cukup baik perkerasan aspal dan lebar 3 meter dan
jl.Pangsuma dengan perkerasan aspal, dengan lebar jalan kurang dari 3 meter
dengan kondisi cukup baik.
3) Penyediaan Air Minum
Sumber penyediaan air yang digunakan masyarakat setempat berupa air sungai.
Seluruh masyarakat pada kawasan ini menggunakan air sungai sebagai kebutuhan
penggunaan air bersih. Sedangkan untuk kebutuhan air minum pada kawasan ini
masyarakat menggunakan rebusan air hujan dan air minum isi ulang.
4) Drainase Lingkungan
Pada kawasan ini tidak memiliki jaringan drainase karena berada langsung di
sempadan sungai ataupun rumah rumah lanting.
5) Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan sanitasi dan limbah, di permukiman kumuh ini langsung melakukan
pembuangan di sungai karena berada langsung dengan sungai. Pada kawasan ini
menggunakan jamban sebagai MCK. Kondisi ini tentu tergolong sangat buruk

BAB IV | 161
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

karena kawasan permukiman yang juga masih berada di sempadan sungai


masyarakat menggunakan sungai untuk MCK.
6) Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan sampah yang terdapat di Kawasan ini dengan sistem konvensional.
Masyarakat yang menggunakan sistem konvensional, yakni sampah dibuang di tepi
sungai dan dibakar.
7) Proteksi Kebakaran
Pada kawasan ini tidak memiliki sarana proteksi kebakaran. Dibutuhkan
pembangunan atau pun sarana penunjang lainnya sebagai upaya mencegah dan
meminimalisasi terjadinya kebakaran pada lingkungan permukiman.

BAB IV | 162
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

8) Perangkingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok V

Tabel 4.6 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok V


A. Distrik Blok V
B. Kelurahan Beringin
C. Kecamatan Kapuas
D. Luas Kawasan 2,6 Ha
No. Aspek Permasalahan
1. Kondisi Bangunan Gedung 100% Bangunan pada lokasi tidak memiliki
keteraturan
2. Jalan Lingkungan 8% Area memiliki kualitas jalan yang buruk
3. Drainase Lingkungan 100% Tidak tersedia drainase lingkungan
4. Penyediaan Air Bersih/Air 10% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air
Minum minum minimalnya
5. Pengelolaan Air Limbah 100% Area memiliki sistem dan sarpras air
limbah yang tidak sesuai standar teknis
6. Pengelolaan Persampahan 68% Area memiliki system dan sarpras
pengelolaan persampahan yang tidak
memenuhi standar persyaratan teknis
7. Proteksi Kebakaran 90% Kawasan permukiman tidak memiliki
Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

Diagram 4.4 Perankingan Kelas Prioritas Rencana Aksi Blok V

Proteksi Kebakaran 90%

Pengelolaan Persampahan 68%

Pengelolaan Air Limbah 100%

Penyediaan Air Bersih/Air Minum 10%

Drainase Lingkungan 100%

Jalan Lingkungan 8%

Kondisi Bangunan Gedung 100%

Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 163
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.6 Peta Blok V Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 164
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Proteksi Kebakaran

BAB IV | 165
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.7 Peta Blok I Permukiman dan lingkungan Keraton, Kawasan Kumuh Prioritas
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 166
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.8 Peta Blok II Permukiman Tepi Sungai Kawasan Kumuh Prioritas
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 167
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.9 Peta Blok III Permukiman Tepi Sungai Kawasan Kumuh Prioritas
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 168
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.10 Peta Blok IV Permukiman Tepi Sungai Kawasan Kumuh Prioritas
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 169
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.11 Peta Blok V Bantaran Sungai Kapuas Kawasan Kumuh Prioritas
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 170
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.12 Peta Eksisting Penggunaan Lahan Kawasan Kumuh Prioritas Kelurahan Beringin
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 171
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.13 Peta Jaringan Kawasan Kumuh Prioritas Kelurahan Beringin


Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 172
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb. 4.14 Peta Eksisting Jaringan Drainase Kawasan Kumuh Kelurahan Beringin
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 173
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 4.15 Kondisi Bangunan Gedung Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin


Sumber : Survey Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 174
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 4.16 Kondisi Jaringan Jalan Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin


Sumber : Survey Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

Gb 4.17 Kondisi Jaringan Drainase Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin


Sumber : Survey Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 175
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 4.18 Kondisi Pengelolaan Air Limbah Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Beringin
Sumber : Survey Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 176
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Gb 4.19 Kondisi Pengelolaan Persampahan Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan


Beringin
Sumber : Survey Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

Tabel 4.7 Kondisi Jaringan Drainase

KONDISI (meter)
ZONA
BAIK RUSAK TIDAK ADA
BLOK I 22 187 852
BLOK II 136 350 503
BLOK III 0 623 1.663
BLOK IV 11 326 1.109
BLOK V 0 0 1.160
TOTAL 169 1.486 5.287
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

Tabel 4.8 Kondisi Jaringan Jalan

KONDISI (meter)
ZONA
BAIK RUSAK
BLOK I 870 191
BLOK II 517 472
BLOK III 2.067 219
BLOK IV 1.337 109
BLOK V 1.150 10
TOTAL 6.610 332
Sumber : Analisis Tim RP2KPKP Kabupaten Sanggau 2019

BAB IV | 177
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB V
KONSEP, STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Konsep dan strategi ini pada dasarnya merupakan amanat dari UU NO 1 Tahun 2011
tentang perumahan dan kawasan permukiman, yang diturunkan atau dijabarkan oleh Permen
PUPR Nomor 02/PRT/M/2016 tentang peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh. Dimana pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan dan
permukiman kumuh guna meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat
penghuni dilakukan untuk mencegah dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan
permukiman. Pencegahan dan peningkatan kualiatas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau setiap
orang.

5.1. Konsep Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Skala Kota
Konsep pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh skala kota ini diangkat
dari kondisi aktual yang ada di kota Sanggau disertai isu - isu strategis apa saja yang berpengaruh
dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Sanggau, dengan demikian akan diketahui
kebutuhan penanganan.

Tabel 5.1.
Konsep Umum Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Skala Kota

KARAKTERISTIK
KELURAHAN Tingkat KONSEP
Luas Wil.
Permasalahan
Peningkatan kualitas lingkungan hunian di
kawasan perkampungan lama melalui
peningkatan jalan dan pembangunan
drainase, pembuatan saluran hidran
lingkungan dan penampungan air bersih
1. Beringin 24 Ha Kumuh Berat
sebagai proteksi kebakaran, sistim
pengelolaan sampah dan pembuatan tempat
sampah lingkungan, pengelolaan limbah dan
pembuatan sanitasi komunal lingkungan
hunian, perkuatan tebing Sungai Kapuas dan

BAB V | 178
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

KARAKTERISTIK
KELURAHAN Tingkat KONSEP
Luas Wil.
Permasalahan
tebing Sungai Liku, dan peremajaan
lingkungan Keraton Panembahan H.M. Said
Pakunegara di tepi Sungai Kapuas
Peningkatan kualitas lingkungan hunian
dengan prioritas penanganan pada
2. Bunut 2,4 Ha Kumuh Ringan pengelolaan limbah dan sanitasi komunal
lingkungan hunian, perkuatan tebing Sungai
Liku
Peningkatan kualitas lingkungan hunian
dengan prioritas penanganan pada jaringan
3. Ilir Kota 1,2 Ha Kumuh Ringan drainase pengelolaan limbah dan sanitasi
komunal lingkungan hunian, dan proteksi
kebakaran
Peningkatan kualitas lingkungan hunian
dengan prioritas penanganan pada jaringan
4. Tanjung drainase pengelolaan limbah dan sanitasi
11,9 Ha Kumuh Sedang
Sekayam komunal lingkungan hunian, dan proteksi
kebakaran, dan perkuatan tebing Sungai
Sekayam
Peningkatan kualitas lingkungan hunian
dengan prioritas penanganan pada perpipaan
5. Tanjung air bersih, drainase, pengelolaan limbah dan
2 Ha Kumuh Ringan
Kapuas sanitasi komunal lingkungan hunian, dan
proteksi kebakaran, dan perkuatan tebing
Sungai Kapuas
Peningkatan kualitas lingkungan hunian
dengan prioritas penanganan pada
6. Sungai
1,6 Ha Kumuh Ringan pengelolaan limbah dan sanitasi komunal
Sengkuang
lingkungan hunian, dan proteksi kebakaran,
dan perkuatan tebing Sungai Kapuas

BAB V | 179
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 5.2. Konsep Detail Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Skala Kota
No Kondisi Aktual Kebijakan KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
dan Isu Strategis Penanganan PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
Kota Perkim Kumuh
Hasil Overview
1. Tumbuhnya Pengendalian Memperketat Penyediaan SDM Pengawasan dan Permukiman Meningkatkan Menyiapkan
permukiman baru pembangunan proses pendirian tim pemantau dan Pengendalian kembali (Re- sistem regulasi lahan baru
di lahan yang permukiman baru perumahan baru pengawas alokasi) perijinan pendirian
tidak sesuai bangunan di Rekonstruksi
peruntukannya Peningkatan peran Menegakkan aturan Penyediaan alat Pemberdayaan kawasan lama /peremajaan
dan fungsi rencana periinan yang ada bantu pemantau lingkungan
tata ruang dan pengawas Mensinkronkan Re-alokasi
Membatasi perijinan dengan
perkembangan Pembentukan rencana tata ruang
permukiman baru Badan Pengawas
Meningkatkan
perijinan,
monitoring, dan
pengawasan
pembangunan
kawasan
permukiman baru

2. Alih fungsi lahan Banyak bangunan Sosialisasi Penyediaan SDM tim Pengawas dan Menegakkan Menyiapkan data- Bekerja sama
resapan air yang didirikan di pemantau dan Pengendalian aturan Peraturan data daerah resapan dengan SKPD
menjadi atas Daerah Aliran Menegakkan aturan pengawas Daerah air terkait
bangunan Sungai (DAS) Perda daerah
Meningkatkan Menyiapkan peta
Meningkatkan monitoring dan deliniasi daerah
monitoring dan pengawasan resapan air
pengawasan pembangunan
pembangunan

3. Masih rendahnya Meningkatkan PAD Meningkatkan PAD Peningkatan Menganggarkan Menggalang pihak Meningkatkan PAD Peningkatan
alokasi anggaran (Pendapatan Asli (Pendapatan Asli pemasukan kas alokasi dana swasta untuk (Pendapatan Asli pemasukan kas
pembangunan Daerah) Daerah) daerah dari sektor pembangunan berpartisipasi Derah) daerah dari sektor
infrastruktur non pajak infrastruktur dari dalam non pajak
Meningkatkan Meningkatkan APBD sesuai dengan pembangunan
anggaran alokasi anggaran alokasi kebutuhan infrastruktur
pembangunan pembangunan
infrastruktur infrastruktur Meningkatkan
anggaran alokasi

BAB V | 180
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

No Kondisi Aktual Kebijakan KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN


dan Isu Strategis Penanganan PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
Kota Perkim Kumuh
Hasil Overview
pembangunan
infrastruktur

4 Munculnya Penataan kawasan Pendekatan dan Peningkatan Pendekatan dan Pemugaran Melakukan Peningkatan
kantong-kantong permukiman pemberdayaan infrastruktur dasar pemberdayaan pendampingan pembangunan
kekumuhan di masyarakat permukiman masyarakat Relokasi masyarakat infrastruktur
pusat-pusat Penataan kawasan dasar
kegiatan CBD (central permukiman
masyarakat Bussines Distric)

5 Menurunnya Pembangunan Perencanaan Pembangunan Perawatan elemen Meningkatkan Mendata kebutuhan Pembangunan
kualitas dan infrastruktur dasar pembangunan infrastruktur dasar infrastruktur secara kualitas jalan pembangunan jalan lingkungan
fungsi permukiman infrastruktur dasar permukiman berkala melalui lingkungan infrastruktur
infrastruktur permukiman pemberdayaan Pembangunan
dasar Peningkatan Peningkatan masyarakat Meningkatkan Menyiapkan dan drainase
permukiman kualitas kualiatas penyediaan air melibatkan lingkungan
infrastruktur dasar infrastruktur dasar minum dan masyarakat dalam
permukiman permukiman jaringan distribusi perencanaan Pembangunan
pembangunan jaringan air
Meningktakan infrastruktur dasar minum
kualitas drainase permukiman
lingkungan Pembangunan
pengelolaan
Pengelolaan limbah
persampahan
Penyediaan
Mengembangkan sarana
pengolahan pengelolaan
limbah rumah sampah
tangga
Pembangunan
Menyediakan publik space
sistem proteksi
kebakaran

Menyediakan
publik space

BAB V | 181
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

5.2. Konsep Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Skala Kawasan
Wilayah perencanaan terbagi atas 5 (lima) Blok Sub Kawasan, Ke lima blok tersebut
memiliki karakteristik permasalahan dan topologi yang hampir sama, sehingga dalam upaya
perumusan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh skala kawasan
akan disajikan tiap permasalahan di kawasan kumuh tersebut, dan nantinya akan dijadikan dasar
perumusan program penanganan tiap kawasan kumuh tersebut.
Kawasan kumuh di kota Sanggau yang ada di Kelurahan Beringin dikelompokkan menjadi
5 blok yang telah dibentuk sesuai dengan hasil verifikasi berdasarkan baseline yaitu :

Tabel 5.3
Konsep Umum Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Skala Kawasan

KARAKTERISTIK
ZONASI KONSEP
Luas Wil. Tingkat Permasalahan
Kelompok hunian/bangunan Perbaikan kualitas lingkungan di
tua berbahan kayu dengan sekitar Keraton Seri Belawan
jarak antar bangunan sangat Panembahan H.M. Said
rapat, sebagian besar Pakunegara,melalui penambahan
lingkungan terbangun tanpa elemen infrastruktur disertai
BLOK I 2,5 Ha
drainase, sampah dan limbah peningkatan kualitas utilitas kawasan
belum terkelola dengan memanfaatkan langgam
arsitektur yang ditemukan dalam
Keraton untuk memperkuat citra
kawasan sebagai kawasan budaya
Kelompok hunian padat Perbaikan kualitas lingkungan disertai
dengan kondisi jaringan perbaikan, penambahan dan
drainase rusak dan sebagian pembangunan sarana dan prasarana
BLOK II 3,3 Ha
lain tanpa drainase di dalam lingkungan dengan
memprioritaskan pada pengelolaan
sampah dan jaringan drainase
Kelompok hunian padat Perbaikan kualitas lingkungan disertai
sebagian besar merupakan perbaikan, penambahan dan
kelompok bangunan pembangunan sarana dan prasarana
BLOK III 6,1 Ha
tua/lama, lingkungan hunian di dalam lingkungan dengan prioritas
dengan kondisi jaringan perbaikan jalan dan jaringan drainase,
drainase rusak dan tidak pembangunan ruang publik yang

BAB V | 182
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

terhubung dengan drainase dilengkapi penampung air bersih yang


perkotaan, banyak gang juga dipergunakan sebagai sumber
sempit tanpa drainase dan hidran proteksi kebakaran
minim ruang terbuka
Kepadatan bangunan sedang Peremajaan lingkungan permukiman
dan merupakan lingkungan tepian Sungai Kapuas melalui
permukiman baru di dataran pengelolaan limbah dan sanitasi
rendah diantara lingkungan rumah tangga, dan perkuatan tebing
/Blok lainnya dalam kawasan muara Sungai Liku di Sungai Kapuas
BLOK IV 8,6 Ha kumuh prioritas, banyak
ditemukan makam tua
diantara bangunan hunian,
sanitasi dan pembuangan
limbah tidak terkelola
dengan baik
Kelompok permukiman Pedestrian (promenade) tepian sungai
sebagian lainnya di fungsikan melalui perkuatan tebing Sungai
sebagai warung, pencucian Kapuas yang di fungsikan sebagai jalur
kendaraan yang kesemuanya pejalan kaki dan wisata kota
BLOK V 2,6 Ha
terbangun di bantaran Sungai
Kapuas, terdapat dermaga
sungai bagi penumpang antar
kecamatan dalam Kabupaten

BAB V | 183
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 5.4. Konsep Detail Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Skala Kawasan
NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
Beringin – 2,5 Ha Bangunan Tingkat kerapatan Sosialisasi tentang Meningkatkan Sosialisasi Peremajaan Meningkatkan Peremajaan
Blok 1 Gedung tinggi bangunan gedung sistem regulasi kepada bangunan yang peran serta lingkungan dan
dan edukasi perijinan masyarakat tidak sesuai Pemda dalam bangunan
bangunan tidak mengenai aturan pendirian tentang dengan menjalankan
teratur (RTRW/RDTR/PERDA) bangunan di penertiban persyaratan perda terkait
kawasan bengunan di teknis dengan bangun
bangunan yang area sempadan bangunan
tidak sesuai sungai, dan ijin
dengan pendirian
persyaratan teknis bangunan baru

bangunan yang
tidak berIMB

bangunan tidak
memiliki
SHM/HGB/Surat
yang diakui
pemerintah
Jalan Perkerasan jalan Meningkatkan peran Peningkatan Pemberdayaan Pembangunan Meningkatkan Peningkatan jalan
Lingkungan lingkungan rusak serta pemerintah jalan Masyarakat jaringan jalan peran serta lingkungan,
sepanjang 191 terkait dengan lingkungan dalam baru, Pemda dalam
meter pemeliharaan jalan perencanaan peningkatan menjalankan Pembangunan
pembangunan jalan eksisting perda terkait jalan lingkungan
Pendampingan jalan dengan jalan
masyarakat lingkungan
Melibatkan
masyarakat
dalam
pembangunan
jalan lingkungan
Drainase 187 meter Meningkatkan peran Penambahan Pembentukan Normalisasi Melibatkan Melakukan
Lingkungan drainase dalam serta pemerintah jumlah kelompok saluran masyarakat pembangunan
keadaan rusak terkait dengan drainase peduli drainase dalam jaringan drianase
dan tidak pemeliharaan lingkungan pemeliharaan
berfungsi dengan drainase. Peningkatan Pembangunan jaringan drainase
baik kapasitas jaringan Menganggarkan
drainase baru kegiatan

BAB V | 183
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
852 meter ruas Sosialisasi tentang volume daya dengan membentuk pemeliharan dan
jalan yang belum larangan buang tampung Kualiatas yang kelompok peduli pembangunan
ada saluran sampah masuk lebih baik lingkungan drainase
drainase kedalam sungai dan Pembangunan mengagendakan
drainase. drainase baru kegiatan kerja
bakti
Kerja bakti
membersihkan
saluran yang
mengalami
sedimentasi

Air Minum Sosialisasi kepada Peningkatan Pembentukan Penyediaan Sosialisasi Pembangunan


masyarakat untuk jaringan air karakter dan tangki air profil kepada untuk reservoir untuk
menjaga sumber air minum yang perilaku tank menjaga sumber menampung air
bersih terputus masyarakat air bersih bersih
hemat air Pembangunan
Sosialisasi air bersih Pembangunan jaringan air Pembangunan
dan layak minum jaringan air Pengawasan bersih jaringan air
minum dan minum
pengendaliaan
Penyediaan air bawah Pemasangan
jaringan air tanah instalasi air bersih
bersih
Pemberdayaan
masyarakat
Pengelolaan Masih ditemukan Sosialisasi terhadap Peningkatan Pendampingan Pembangunan Sosialisasi Peningkatan MCK
Air Limbah hunian yang tidak peduli hidup bersih MCK yang tidak dan Jamban/MCK terhadap peduli yang tidak sesuai
memiliki MCK dan sehat sesuai dengan penyuluhan keluarga hidup bersih dan dengan
yang sesuai persyaratan kepada sehat persyaratan
dengan teknis masyarakat Penggunaan teknis
persyaratan teknis teknologi baru Pendataan MCK
Pembangunan Pendataan bagi solusi keluarga Pembangunan
Perlu dibangun MCK Komunal/ jamban/ MCK keterbatasan MCK komunal
MCK Komunal Pribadi keluarga lahan. dan pribadi
untuk menunjang
sebagai kawasan
wisata budaya

BAB V | 184
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
Pengelolaan Sampah masih Sosialisasi dan Penyediaan Pendampingan TPS Terpadu Melakukan Pembuatan
Persampahan dibuang di lahan edukasi mengenai sarana dan dan program tempat sampah
kosong, dan kebersihan prasarana yang pemberdayaan Pengadaan pemilahan 3R di setiap
dibakar lingkungan berkaitan memadai masyarakat Bank sampah sampah dari rumah tangga
dengan sampah di setiap sumbernya
Minimnya Penyediaan Penyuluhan lingkungan RT Pengadaan
kesadaran Menegakkan aturan biaya kepada warga Melakukan kendaraan
menjaga larangan membuang operasional masyarakat Pengadaan program pengangkut
kebersihan sampah disembarang alat pengolahan sampah
tempat Pembentukan operasional sampah menjadi
lembaga pengangkutan bernilai ekonomi Pembangunan
Pemilihan sampah pengelola sampah TPS.
sejak dini sampah Melakukan
sosialisasi rutin

Melakukan
program jam
khusus
pembuangan
sampah di TPS
kawasan
Sistem Tidak memiliki Sosialisasi terhadap Sosialisasi Penyediaan Sosialisasi Sosialisasi Peningkatan jalan
Proteksi sarana dan bahaya kebakaran kepada warga jalur mobil kepada warga terhadap bahaya untuk akses mobil
Kebakaran prasarana yg untuk pemadam tentang kebakaran kebakaran
cukup memadai mengantisipasi kebakaran antisipasi
bahaya bahaya Pemasangan
kebakaran Pembentukan kebakaran Instalasi APAR
secara dini unit pemadam (Hidran) di setiap
kebakaran titik rawan api
skala
lingkungan
Beringin - 3,3 Ha Bangunan bangunan yang Sosialisasi tentang Meningkatkan Sosialisasi Peremajaan Meningkatkan Peremajaan
Blok 2 Gedung tidak sesuai bangunan gedung sistem regulasi kepada bangunan yang peran serta lingkungan dan
dengan dan edukasi perijinan masyarakat tidak sesuai Pemda dalam bangunan
persyaratan teknis mengenai aturan pendirian tentang dengan menjalankan
(RTRW/RDTR/PERDA) bangunan di penertiban persyaratan perda terkait
bangunan yang kawasan bengunan di teknis dengan bangun
tidak memiliki area sempadan bangunan
IMB sungai, dan ijin

BAB V | 185
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
bangunan tidak pendirian
memiliki bangunan baru
SHM/HGB/Surat
yang diakui
pemerintah
Jalan 472 meter Meningkatkan peran Peningkatan Pemberdayaan Pembangunan Meningkatkan Peningkatan jalan
Lingkungan panjang jalan serta pemerintah jalan Masyarakat jaringan jalan peran serta lingkungan,
yang mengalami terkait dengan lingkungan dalam baru, Pemda dalam
kerusakan pemeliharaan jalan perencanaan peningkatan menjalankan Pembangunan
pendampingan pembangunan pembangunan Jalan Eksisting, perda terkait jalan lingkungan
masyarakat jalan jalan pemakaian dengan jalan
lingkungan lingkungan material melibatkan
ramah masyarakat
lingkungan dalam
pembangunan
jalan lingkungan
Drainase Sepanjang 350 Meningkatkan peran Penambahan Pembentukan Normalisasi Melibatkan Melakukan
Lingkungan meter saluran serta pemerintah jumlah kelompok saluran masyarakat pembangunan
drainse yang tidak terkait dengan drainase peduli drainase dalam jaringan drianase
berfungsi dengan pemeliharaan lingkungan pemeliharaan
baik drainase. Peningkatan Pembangunan jaringan drainase Menganggarkan
kapasitas jaringan kegiatan
Sepanjang 503 Sosialisasi tentang volume daya drainase baru membentuk pemeliharan dan
meter ruas jalan larangan buang tampung, dengan kelompok peduli pembangunan
yang tidak sampah masuk Kualiatas yang lingkungan drainase
memiliki drainase kedalam sungai dan Pembangunan lebih baik mengagendakan
drainase. drainase baru kegiatan kerja
bakti
Kerja bakti
membersihkan
saluran yang
mengalami
sedimentasi
Air Minum Penggunan Sosialisasi kepada Peningkatan Pembentukan Penyediaan Sosialisasi Pembangunan
tampungan air masyarakat untuk jaringan air karakter dan tangki air profil kepada untuk reservoir untuk
hujan masih menjaga jaringan air minum yang perilaku tank menjaga sumber menampung air
menjadi prioritas bersih terputus masyarakat air bersih bersih
sebagian warga hemat air Pembangunan
untuk memenuhi Sosialisasi air bersih jaringan air Peningkatan
dan layak minum bersih jaringan air

BAB V | 186
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
kebutuhan air Pembangunan Pengawasan minum yang
sehari-hari. jaringan air dan terputus
minum pengendaliaan
air bawah Pembangunan
Penyediaan tanah jaringan air
jaringan air minum
bersih
Pemasangan
instalasi air bersih
Pengelolaan Masih banyak Sosialisasi terhadap Pembangunan Pendampingan Pembangunan Sosialisasi Rehab MCK yang
Air Limbah hunian yang tidak peduli hidup bersih MCK Komunal/ dan MCK terhadap peduli tidak sesuai
memiliki MCK dan sehat Pribadi penyuluhan hidup bersih dan dengan
yang sesuai kepada Penggunaan sehat persyaratan
dengan masyarakat teknologi baru teknis
persyaratan teknis terkait limbah bagi solusi
rumah tangga keterbatasan Pembangunan
lahan. MCK komunal
dan pribadi
Pengelolaan Kurangnya tempat Sosialisasi dan Penyediaan Pendampingan TPS Terpadu Melakukan Pembuatan
Persampahan pembuangan edukasi mengenai sarana dan dan program jam tempat sampah
sampah di kebersihan prasarana yang pemberdayaan Pengadaan khusus 3R di setiap
lingkungan lingkungan memadai masyarakat Bank sampah pembuangan rumah tangga
di setiap sampah di TPS
Minimnya Menegakkan aturan Penyediaan Penyuluhan kelurahan kawasan Pengadaan
kesadaran larangan membuang biaya kepada warga kendaraan
menjaga sampah disembarang operasional masyarakat Pengadaan Melakukan pengangkutan
kebersihan tempat alat program sampah
Pembentukan operasional pemilahan lingkungan
Pemilihan sampah lembaga pengangkutan sampah dari
sejak dini pengelola sampah sumbernya Pembangunan
sampah TPS.
Melakukan
program
pengolahan
sampah menjadi
lapangan
pekerjaan baru

Melakukan
sosialisasi rutin

BAB V | 187
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
Sistem Tidak memiliki Sosialisasi terhadap Sosialisasi Pembentukan Sosialisasi Sosialisasi Peningkatan jalan
Proteksi sarana dan bahaya kebakaran kepada warga unit pemadam kepada warga terhadap bahaya untuk akses
Kebakaran prasarana yg untuk kebakaran tentang kebakaran pemadam
cukup memadai mengantisipasi skala pelatihan kebakaran
bahaya lingkungan khusus
kebakaran pemadaman Pemasangan
secara dini api Instalasi Hidran
lingkungan
Beringin - 6,1 Ha Bangunan Jarak bangunan Sosialisasi tentang Meningkatkan Sosialisasi Peremajaan Meningkatkan Peremajaan
Blok 3 Gedung yang rapat bangunan gedung sistem regulasi kepada bangunan yang peran serta lingkungan dan
dan edukasi perijinan masyarakat tidak sesuai Pemda dalam bangunan
bangunan tidak mengenai aturan pendirian tentang dengan menjalankan
teratur (RTRW/RDTR/PERDA) bangunan di penertiban persyaratan perda terkait
kawasan bengunan di teknis dengan
bangunan yang area sempadan bangunan
tidak sesuai sungai, dan ijin
dengan pendirian
persyaratan teknis bangunan baru

bangunan yang
tidak memiliki
IMB

bangunan tidak
memiliki
SHM/HGB/Surat
yang diakui
pemerintah

Jalan 219 meter Meningkatkan peran Peningkatan Pemberdayaan Pembangunan Meningkatkan Peningkatan jalan
lingkungan panjang jalan serta pemerintah jalan Masyarakat jaringan jalan peran serta lingkungan,
yang mengalami terkait dengan lingkungan dalam baru Pemda dalam
kerusakan pemeliharaan jalan perencanaan menjalankan Pembangunan
pembangunan pembangunan peningkatan perda terkait jalan lingkungan
jalan jalan Jalan Eksisting dengan jalan
lingkungan lingkungan
melibatkan
masyarakat

BAB V | 188
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
dalam
pembangunan
jalan lingkungan
Drainase Sepanjang 623 Meningkatkan peran Penambahan Pembentukan Normalisasi Melibatkan Melakukan
Lingkungan meter saluran serta pemerintah jumlah kelompok saluran masyarakat pembangunan
drainse yang tidak terkait dengan drainase peduli drainase dalam jaringan drianase
berfungsi dengan pemeliharaan lingkungan pemeliharaan
baik drainase. peningkatan Pembangunan jaringan drainase Menganggarkan
kapasitas jaringan kegiatan
Sepanjang 1.663 Sosialisasi tentang volume daya drainase baru membentuk pemeliharan dan
meter ruas jalan larangan buang tampung, dengan kelompok peduli pembangunan
yang tidak sampah masuk Kualiatas yang lingkungan drainase
memiliki drainase kedalam sungai dan Pembangunan lebih baik mengagendakan
drainase. drainase baru kegiatan kerja
bakti
Kerja bakti
membersihkan
saluran yang
mengalami
sedimentasi

Air Minum Penggunaan air Sosialisasi kepada Peningkatan Pembentukan Penyediaan Sosialisasi Pembangunan
hujan masih masyarakat untuk jaringan air karakter dan tangki air profil kepada untuk reservoir untuk
digunakan menjaga sumber air minum yang perilaku tank menjaga sumber menampung air
sebagian warga bersih terputus masyarakat air bersih bersih
untuk memenuhi hemat air Pembangunan
kebutuhan air Sosialisasi air bersih Pembangunan jaringan air Peningkatan
sehari-hari. dan layak minum jaringan air Pengawasan bersih jaringan air
minum dan minum yang
pengendaliaan terputus
Penyediaan air bawah
jaringan air tanah Pembangunan
bersih jaringan air
Pemberdayaan minum
masyarakat
Pemasangan
instalasi air bersih

BAB V | 189
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
Pembangunan
sumur bor
Pengelolaan Masih ada warga Sosialisasi terhadap Peningkatan Pendampingan Pembangunan Sosialisasi Peningkatan MCK
Air Limbah yang peduli hidup bersih MCK yang tidak dan jamban terhadap peduli yang tidak sesuai
menggunakan dan sehat sesuai dengan penyuluhan keluarga hidup bersih dan dengan
MCK tepi sungai persyaratan kepada sehat persyaratan
teknis masyarakat Penggunaan teknis
MCK yang tidak teknologi baru Melakukan
sesuai dengan Pembangunan Pendataan bagi solusi pendataan Pembangunan
persyaratan teknis MCK Komunal/ MCK keluarga keterbatasan jamban keluarga MCK komunal
Pribadi lahan. dan pribadi
Penyediaan
mobil sedot
tinja

Pengelolaan Kurangnya tempat Sosialisasi dan Penyediaan Pendampingan TPS Terpadu Melakukan Pembuatan
Persampahan pembuangan edukasi mengenai sarana dan dan program tempat sampah
sampah di kebersihan prasarana yang pemberdayaan Pengadaan pemilahan 3R di setiap
lingkungan lingkungan berkaitan memadai masyarakat Bank sampah sampah dari rumah tangga
dengan sampah di setiap sumbernya
Minimnya Penyediaan Penyuluhan kelurahan Pengadaan
kesadaran Menegakkan aturan biaya kepada warga Melakukan kendaraan
menjaga larangan membuang operasional masyarakat Pengadaan program pengangkut
kebersihan sampah disembarang alat pengolahan sampah
tempat Pembentukan operasional sampah menjadi
lembaga pengangkutan bernilai ekonomi Pembangunan
Pemilihan sampah pengelola sampah TPS.
sejak dini sampah Melakukan
program jam
khusus
pembuangan
sampah di TPS
kawasan

Melakukan
sosialisasi rutin
Sistem Tidak memiliki Sosialisasi terhadap Sosialisasi Penyediaan Sosialisasi Sosialisasi Peningkatan jalan
Proteksi sarana dan bahaya kebakaran kepada warga jalur mobil kepada warga terhadap bahaya untuk akses mobil
Kebakaran untuk pemberiaan kebakaran kebakaran

BAB V | 190
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
prasarana yg mengantisipasi pemadam keterampilam
cukup memadai bahaya kebakaran pemadaman Pemasangan
kebakaran api Instalasi APAR
secara dini Pembentukan (Hidran) di setiap
unit pemadam titik rawan api
kebakaran
skala
lingkungan
Beringin - 8,6 Ha Bangunan Masih ada Sosialisasi tentang Meningkatkan Sosialisasi Peremajaan Meningkatkan Peremajaan
Blok 4 Gedung bangunan yang bangunan gedung sistem regulasi kepada bangunan yang peran serta lingkungan dan
terletak melewati dan edukasi perijinan masyarakat tidak sesuai Pemda dalam bangunan
batas sempadan mengenai aturan pendirian tentang dengan menjalankan
sungai (RTRW/RDTR/PERDA) bangunan di penertiban persyaratan perda terkait
kawasan bengunan di teknis dengan
bangunan yang area sempadan bangunan
tidak sesuai sungai, dan ijin
dengan pendirian
persyaratan teknis bangunan baru

jalan 109 meter Meningkatkan peran Peningkatan Pemberdayaan Pembangunan Meningkatkan Peningkatan jalan
lingkungan panjang jalan serta pemerintah jalan Masyarakat jaringan jalan peran serta lingkungan,
yang mengalami terkait dengan lingkungan dalam baru Pemda dalam
kerusakan pemeliharaan jalan perencanaan menjalankan Pembangunan
pembangunan pembangunan peningkatan perda terkait jalan lingkungan
jalan jalan Jalan Eksisting dengan jalan
lingkungan lingkungan melibatkan
masyarakat
dalam
pembangunan
jalan lingkungan
Drainase Sepanjang 326 Meningkatkan peran Penambahan Pembentukan Normalisasi Melibatkan Melakukan
Lingkungan meter saluran serta pemerintah jumlah kelompok saluran masyarakat pembangunan
drainse yang tidak terkait dengan drainase peduli drainase dalam jaringan drianase
berfungsi dengan pemeliharaan lingkungan pemeliharaan
baik drainase. peningkatan Pembangunan jaringan drainase Menganggarkan
kapasitas jaringan kegiatan
Sepanjang 1.109 Sosialisasi tentang volume daya drainase baru membentuk pemeliharan dan
meter ruas jalan larangan buang tampung, dengan kelompok peduli

BAB V | 191
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
yang tidak sampah masuk Pembangunan Kualiatas yang lingkungan pembangunan
memiliki drainase kedalam sungai dan drainase baru lebih baik mengagendakan drainase
drainase. kegiatan kerja
bakti
Kerja bakti
membersihkan
saluran yang
mengalami
sedimentasi
Air Minum Penggunaan air Sosialisasi kepada Peningkatan Pembentukan Penyediaan Sosialisasi Pembangunan
sungai dan air masyarakat untuk jaringan air karakter dan tangki air profil kepada untuk reservoir untuk
hujan masih menjaga sumber air minum yang perilaku tank menjaga sumber menampung air
menjadi prioritas bersih terputus masyarakat air bersih bersih
sebagian warga hemat air Pembangunan
untuk memenuhi Sosialisasi air bersih Pembangunan jaringan air Peningkatan
kebutuhan air dan layak minum jaringan air Pengawasan bersih jaringan air
sehari-hari. minum dan minum yang
pengendaliaan terputus
Penyediaan air bawah
jaringan air tanah Pembangunan
bersih jaringan air
Pemberdayaan minum
masyarakat
Pemasangan
instalasi air bersih
Pengelolaan Masih ada hunian Sosialisasi terhadap Peningkatan Pendampingan Pembangunan Sosialisasi Peningkatan MCK
Air Limbah yang belum peduli hidup bersih MCK yang tidak dan jamban terhadap peduli yang tidak sesuai
memiliki MCK, dan sehat sesuai dengan penyuluhan keluarga hidup bersih dan dengan
sehingga masih persyaratan kepada sehat persyaratan
menggunaakan teknis masyarakat Penggunaan teknis
MCK tepi sungai teknologi baru
Pembangunan Pendataan bagi solusi Pembangunan
MCK yang tidak MCK Komunal/ MCK keluarga keterbatasan MCK komunal
sesuai dengan Pribadi lahan. dan pribadi
persyaratan teknis
Pengelolaan Kurangnya tempat Sosialisasi dan Penyediaan Pendampingan TPS Terpadu Melakukan Pembuatan
Persampahan pembuangan edukasi mengenai sarana dan dan program jam tempat sampah
sampah di kebersihan prasarana yang pemberdayaan Pengadaan khusus 3R di setiap
lingkungan lingkungan berkaitan memadai masyarakat Bank sampah pembuangan rumah tangga
dengan sampah di lingkungan

BAB V | 192
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
Minimnya Penyediaan Penyuluhan sampah di TPS Pengadaan
kesadaran Menegakkan aturan biaya kepada warga Pengadaan kawasan kendaraan
menjaga larangan membuang operasional masyarakat alat pengangkut
kebersihan sampah disembarang operasional Melakukan sampah
tempat Pembentukan pengangkutan program
lembaga sampah pemilahan Pembangunan
Pemilihan sampah pengelola sampah dari TPS.
sejak dini sampah sumbernya

Melakukan
program
pengolahan
sampah menjadi
bernilai ekonomi

Melakukan
sosialisasi rutin
Sistem Tidak memiliki Sosialisasi terhadap Sosialisasi Penyediaan Sosialisasi Sosialisasi Peningkatan jalan
Proteksi sarana dan bahaya kebakaran kepada warga sarana kepada warga terhadap bahaya untuk akses mobil
Kebakaran prasarana yg untuk prasarana pelatihan kebakaran kebakaran
cukup memadai mengantisipasi pemadam keterampilan
bahaya kebakaran pemadaman Pemasangan
kebakaran api Instalasi Hidran
secara dini Pembentukan lingkungan
unit pemadam
kebakaran
skala
lingkungan
Beringin - 2,6 Ha Bangunan Masih ada Sosialisasi tentang Meningkatkan Sosialisasi Penegakkan Meningkatkan Perkuatan tebing
Blok 5 Gedung bangunan yang bangunan gedung sistem regulasi kepada peraturan peran serta sungai
terletak melewati dan edukasi perijinan masyarakat terkait Pemda dalam
batas sempadan mengenai aturan pendirian tentang menjalankan
sungai (RTRW/RDTR/PERDA) bangunan di penertiban Perkuatan perda terkait
di atas sungai kawasan bengunan di tebing sungai dengan
bangunan yang area sempadan bangunan
tidak sesuai sungai
dengan
persyaratan teknis

BAB V | 193
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN

Jalan Kondisi Meningkatkan peran Peningkatan Pemberdayaan Pembangunan Meningkatkan Peningkatan jalan
lingkungan permukaan jalan serta pemerintah jalan Masyarakat jaringan jalan peran serta lingkungan,
mengalami terkait dengan lingkungan dalam baru disertai Pemda dalam
penurunan pemeliharaan jalan perencanaan kantong parkir menjalankan Pembangunan
kualitas, pembangunan pembangunan perda terkait jalan lingkungan
khususnya di tepi jalan jalan peningkatan dengan jalan
sungai lingkungan lingkungan Jalan Eksisting Pembagian jalur
yang disertai melibatkan masuk dan jalur
Belum memiliki kantong parkir penegakkan pemakaian masyarakat keluar kendaraan
tempat parkir peraturan material dalam yang melalui jalan
terkait parkir ramah pembangunan lingkungan tepian
kendaraan lingkungan jalan lingkungan sungai

Regulasi
peraturan terkait
zona parkir di
sepanjang jalan
Drainase Sepanjang 1.160 Meningkatkan peran Penambahan Pembentukan Normalisasi Melibatkan Melakukan
Lingkungan meter ruas jalan serta pemerintah jumlah kelompok saluran masyarakat pembangunan
yang tidak terkait dengan drainase peduli drainase dalam jaringan drianase
memiliki drainase pemeliharaan lingkungan pemeliharaan
drainase. peningkatan Pembangunan jaringan drainase Menganggarkan
kapasitas jaringan kegiatan
Sosialisasi tentang volume daya drainase baru membentuk pemeliharan dan
larangan buang tampung, dengan kelompok peduli pembangunan
sampah ke sungai Pembangunan Kualiatas yang lingkungan drainase
dan drainase. drainase baru lebih baik mengagendakan
kegiatan kerja
Kerja bakti bakti
membersihkan
saluran yang
mengalami
sedimentasi
Air Minum Penggunaan air Sosialisasi tentang Meningkatkan Sosialisasi Penegakkan Meningkatkan Penegakkan
hujan oleh warga bangunan gedung sistem regulasi kepada peraturan peran serta peraturan terkait
untuk memenuhi dan edukasi perijinan masyarakat terkait Pemda dalam
kebutuhan air mengenai aturan pendirian tentang menjalankan
sehari-hari. (RTRW/RDTR/PERDA) bangunan di penertiban perda terkait
di atas sungai kawasan bengunan di

BAB V | 194
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

NAMA LUAS ASPEK PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN KONSEP PENANGANAN STRATEGI PENANGANAN
KAWASAN KUMUH PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN PENCEGAHAN PENINGKATAN
area sempadan dengan
sungai bangunan
Pengelolaan Warga masih Sosialisasi terhadap Meningkatkan Pendampingan Pembangunan Sosialisasi Peningkatan MCK
Air Limbah menggunakan peduli hidup bersih sistem regulasi dan MCK Komunal terhadap peduli yang tidak sesuai
jamban di tepain dan sehat perijinan penyuluhan didalam hidup bersih dan dengan
sungai yang pendirian kepada kawasan sehat persyaratan
buangannya bangunan di masyarakat permukiman teknis
langsung ke kawasan terkait
sungai pengolahan Pembangunan
limbah yang MCK komunal
dibuang
langsung ke
sungai
Pengelolaan Minimnya Sosialisasi dan Penyediaan Pendampingan TPS Terpadu Melakukan Pengadaan
Persampahan kesadaran edukasi mengenai sarana dan dan program jam kendaraan
menjaga kebersihan prasarana yang pemberdayaan Pengadaan Bak khusus pengangkut
kebersihan lingkungan berkaitan memadai masyarakat sampah di pembuangan sampah
dengan sampah sepanjang sampah di TPS
Sampah dibuang Penyediaan Penyuluhan jalan tepi kawasan Pembangunan
di sungai atau Menegakkan aturan biaya kepada warga sungai TPS.
dibakar ditepi larangan membuang operasional masyarakat Melakukan
sungai sampah disembarang Pengadaan sosialisasi rutin
tempat Pembentukan alat
lembaga operasional
Pemilihan sampah pengelola pengangkutan
sejak dini sampah sampah
Sistem Tidak memiliki Sosialisasi terhadap Sosialisasi Penyediaan Sosialisasi Sosialisasi Peningkatan jalan
Proteksi sarana dan bahaya kebakaran kepada warga sarana kepada warga terhadap bahaya untuk akses mobil
Kebakaran prasarana yang untuk prasarana pelatihan kebakaran kebakaran
memadai mengantisipasi pemadam keterampilan
bahaya kebakaran pemadaman Pemasangan
kebakaran api Instalasi Hidran di
secara dini Pembentukan setiap titik rawan
unit pemadam api
kebakaran
skala
lingkungan

BAB V | 195
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

5.3. Strategi Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Sampai Dengan
Pencapaian Kota Bebas Kumuh dalam Skala Kota
5.3.1. Strategi Pencegahan
Dalam upaya mencapai terwujudnya program bebas kumuh di tahun 2019 di Kota
Sanggau, maka Strategi Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) kota Sanggau dengan visi “ Kota Sanggau Yang Berbudaya Sehat,
Aman, Nyaman dan Ramah Lingkungan “ melalui strategi pencegahan sebagai berikut :
1. Melaksanakan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sebagai wujud penataan ruang
kota yang terstruktur dan berkelanjutan yang telah di tetapkan dalam peraturan daerah.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan jalan dan drainase, pengelolaan limbah dan
sanitasi hunian, sistim pembuangan dan pengelolaan sampah, penyediaan dan jaringan
air bersih, penyediaan hidran lingkungan sebagai proteksi kebakaran di lingkungan
permukiman sebagai wujud kota bebas kumuh.
3. Mewujudkan manajemen kelembagaan multisektor yang efisien, tata laksana yang efektif
dengan menerapkan prinsip integrative, sinergis, dan kolaboratif.
4. Menciptakan ruang kreatif yang menerus di tepian Sungai Kapuas dengan konsep wisata
sebagai pengendali pertumbuhan bangunan di bantaran sungai, dan perkuatan tebing
sungai yang rawan terhadap kondisi rawan banjir, berbasis kearifan lokal.
5. Melaksanakan peningkatan kapasitas SDM dibidang penanganan kumuh dan
peningkatan, dan penyebaran informasi pembangunan infrastruktur permukiman.

5.3.2. Tahapan Pencapaian Kota Bebas Kumuh


Dibutuhkan komitmen bersama diantara stakeholder di Kota Sanggau untuk bersama -
sama membangun permukiman dan infrastruktur permukiman di seluruh wilayah kota Sanggau,
agar tercapai masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera, sehingga setiap tahapan
pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman harus jelas arah atau sasaran.

BAB V | 197
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 5.5. Tahapan Pencapaian Kota Bebas Kumuh


No. Tujuan Kebijakan Sasaran Strategi

Tahap pertama
1 Mewujudkan kawasan permukiman bebas kumuh Penetapan Peraturan daerah terkait Perumahan dan permukiman Sosialisasi RP2KPKP
RP2KPKP kumuh
Meningkatkan pengawasan Terpadunya pembangunan Meningkatkan SDM
2 Tersusun keterpaduan penanganan kawasan pembangunan permukiman baru permukiman dan
kumuh yang jelas serta didukung dengan basis oleh pihak pengembang infrastruktur perkotaan
data yang akurat dan pendanaan yang jelas dengan rencana tata ruang

Meningkatkan kualitas konservasi Tersusunnya arah Meningkatkan fungsi lembaga


kawasan lindung dan resapan air perencanaan dan pengawas rencana badan tata
pembangunan permukiman ruang
dan infrastruktur perkotaan
Mengurangi pemanfaatan lahan Meningkatkan koordinasi
permukiman untuk pengembangan pelaksanaan pembangunan
kawasan resapan air permukiman dan infrastruktur
perkotaan
Meningkatkan peran dan fungsi tata
ruang dalam pembangunan
permukiman dan infrastruktur
perkotaan
Meningkatkan anggaran
pembangunan infrastruktur
Tahap kedua

Menciptakan tata kelola pengelolaan Terpenuhinya kebutuhan Meningkatkan pembangunan


1 Terpenuhinya kebutuhan dasar dalam dan pembangunan permukiman dan rumah permukiman baru
pembangunan permukiman dan infrastruktur infrastruktur permukiman
permukiman di seluruh wilayah kota Sanggau

Mewujudkan iklim investasi Terpenuhinya kebutuhan Meningkatkan pelayanan


pembangunan infrastruktur dan infrastruktur permukiman publik terhadap pengelolaan
permukiman air minum dan sampah

BAB V | 198
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

No. Tujuan Kebijakan Sasaran Strategi

Meningkatkan pembangunan Terjalinnya kerjasama Menyediakan sarana dan


infrastruktur permukiman di seluruh kemitraan pengelolaan prasarana pendukung
wilayah kota Sanggau secara infrastruktur permukiman pengelolaan sampah, air
komprehensif minum, dan sanitasi yang
memadai.
Meningkatkan peran dan fungsi Tersusunnya regulasi Menyiapkan SDM yang handal
infrastruktur permukiman secara pengaturan dan pengendalian
maksimal pembangunan permukiman
baru
Meningkatkan pemeliharaan Tersedianya teknologi tepat Menyusun regulasi pengaturan
infrastruktur permukiman yang guna dan ramah lingkungan dan pengendalian
sudah ada pembangunan permukiman
baru
Meningkatkan pengendalian Mengembangkan alternatif
perubahan alih fungsi lahan baru pengelolaan sampah, air
minum, dan sanitasi
Mengembangkan teknologi tepat Menjalin kerjasama kemitraan
guna dan ramah lingkungan dengan pihak swasta
pengadaan dan pengelolaan
air minum dan sampah
Tahap ketiga

Meningkatnya pembangunan Terwujudnya pembangunan Menggalakan pembangunan


Terwujudnya kawasan permukiman yang layak permukiman baru kawasan baru permukiman baru
1 huni dan bebas kumuh di seluruh wilayah kota Pengembangan kawasan Terwujudnya penataan Meningkatkan pemerataan
Sanggau permukiman baru (RSH) kawasan permukiman kumuh pembangunan kawasan
di perkotaan permukiman baru
Meningkatkan kualitas hunian tidak Tersedianya rumah layak huni Menyediakan lingkungan siap
layak huni bagi masyarakat MBR bangun beserta infrastruktur
pendukungnya
Penyediaan lingkungan siap bangun Tercukupinya kebutuhan Memberikan intensif dan
(LISIBA) tempat tinggal (rumah) disintensif bagi para pelaku
pembangunan rumah
(developer)

BAB V | 199
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

No. Tujuan Kebijakan Sasaran Strategi

Meningkatkan daya beli rumah Terlaksananya pembangunan Meningkatkan pelayanan


infrastruktur permukiman di perizinan pendirian kawasan
kawasan baru dan kawasan permukiman baru
permukiman kumuh
Meningkatkan penataan kawasan Terjalinnya kerjasama antar Meningkatkan penyediaan air
permukiman instansi-lembaga dan minum, sanitasi, dan
kementrian dalam upaya persampahan di kawasan
menangani kawasan permukiman kumuh
permukiman kumuh
Meningkatkan pembangunan Tersusunnya peran serta Mengembangakan alternatif
infrastruktur permukiman swasta dalam penanganan baru sumber air minum
kawasan permukiman kumuh
dan pembangunan kawasan
baru

BAB V | 200
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

6.1. Program Dan Kegiatan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan


Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
(RP2KPKP) merupakan dokumen rencana aksi penanganan dan pencegahan permukiman
kumuh perkotaan yang disusun memuat kebutuhan program dan investasi untuk mewujudkan
permukiman yang bebas kumuh. Distribusi peran penanganan dapat dikategorikan
berdasarkan penanganan kawasan permukiman kumuh berat/massif, kumuh sedang, dan
kumuh ringan. Dalam mewujudkan permukiman yang bebas kumuh tersebut, diperlukan
kegiatan penanganan dengan lingkup/skala kota dan kawasan yang bersifat menyeluruh
(komprehensif) dan terpadu, tidak hanya berupa rencana kegiatan penanganan bersifat fisik
namun mencakup juga kegiatan - kegiatan yang bersifat non-fisik (peningkatan
kapasitas/pemberdayaan, sosial dan ekonomi).
Penanganan kumuh berat dilakukan melalui pendekatan keterpaduan program dan
pendanaan dengan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan pelaku
lainnya. Sedangkan penanganan kumuh sedang dan ringan (berbasis kawasan/kelurahan)
dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota atau memanfaatkan peluang dan skema program
yang telah ada melalui strategi pencegahan khususnya pada kelompok permukiman yang baru
dan mencegah permukiman (lama) kembali kumuh, serta peningkatan kualitas lingkungan
hunian pada kawasan perencanaan.

6.2. Program Dan Kegiatan Penanganan Permukimam Kumuh Terkait Peningkatan


Kualitas
Sedangkan rumusan pola kolaborasi penanganan kawasan kumuh di Kota Sanggau
dapat dilihat pada Tabel berikut :

BAB VI | 201
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 6.1. Rumusan Pola Kolaborasi Penanganan Kawasan Kumuh Kabupaten Sanggau

No SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN


PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH
I PENCEGAHAN Beringin Permukiman kumuh
1) Skala Kota Prioritas
2) Skala Kawasan Bunut Bantaran Sungai Liku
Ilir Kota Mungguk Badang Pemerintah
Tanjung Sekayam Kantu Kabupaten Sanggau
Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
Kapuas Stakeholder
Sungai Sengkuang Bantaran Sungai
Sekayam
14 IKK di kabupaten Sanggau

No SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN


PROGRAM KEGIATAN PELAKSANA
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH
II PENINGKATAN Beringin Permukiman kumuh
1) Skala Kota Prioritas
2) Skala Kawasan Bunut Bantaran Sungai Liku
Pemerintah
Ilir Kota Mungguk Badang
Kabupaten Sanggau
A. Bangunan Hunian Tanjung Sekayam Kantu
B. Jalan Lingkungan Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
C. Jaringan Drainase Stakeholder
Kapuas
D. Air Minum Sungai Sengkuang Bantaran Sungai
E. Air Limbah Sekayam
F. Persampahan 14 IKK di kabupaten Sanggau
G. Proteksi Kebakaran
H. Ruang Terbuka

BAB VI | 202
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 6.2. Rumusan Pola Kolaborasi Penanganan Kawasan Kumuh Kota Sanggau

SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN INSTANSI


No PROGRAM KEGIATAN
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH PELAKSANA
PENCEGAHAN
Skala Kota
1) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
2) Pengembangan media promosi dan informasi sadar
Pemerintah
hidup sehat
I Kabupaten
3) Program Pengembangan Lingkungan Sehat Permukiman
Kota Sanggau Semua Kelurahan Sanggau
4) Penyuluhan-penyuluhan kesehatan kumuh
5) Pelatihan petugas sanitasi Puskesmas
Stakeholder
6) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
7) Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Massal
8) Sosialisasi terhadap Mitigasi Bencana

II PENINGKATAN
A. BANGUNAN HUNIAN
Skala Kota
1) Program Peningkatan Kualitas Bangunan Hunian
2) Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sehat Pemerintah
Sederhana Kabupaten
Permukiman
3) Pembangunan rumah baru dalam rangka Kota Sanggau Semua Kelurahan Sanggau
kumuh
penanganan perumahan kumuh
4) Peningkatan Kualitas (PK) Rumah Swadaya bagi Stakeholder
masyarakat berpenghasilan rendah

BAB VI | 203
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN INSTANSI


No PROGRAM KEGIATAN
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH PELAKSANA
Skala Kawasan
5) Program Peningkatan Kualitas Bangunan Hunian
6) Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sehat Pemerintah
Sederhana Kabupaten
7) Pembangunan rumah baru dalam rangka Permukiman Sanggau
Kota Sanggau Semua Kelurahan
penanganan perumahan kumuh kumuh
8) Peningkatan Kualitas (PK) Rumah Swadaya bagi Stakeholder
masyarakat berpenghasilan rendah

B. JALAN LINGKUNGAN
Skala Kota
1) Program Optimalisasi Jaringan Jalan
Pemerintah
2) Peningkatan Jalan Kota Sanggau dengan Rabat Permukiman
Kota Sanggau Semua Kelurahan Kabupaten
Beton kumuh
Sanggau
3) Peningkatan Jalan Kota Sanggau dengan Hotmix

Skala Kawasan
1) Peningkatan Jalan Kota Sanggau Beringin Permukiman Pemerintah
kumuh Prioritas Kabupaten
Bunut Bantaran Sungai Sanggau
Liku
Ilir Kota Mungguk Badang Stakeholder
Tanjung Sekayam Kantu
Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
Kapuas
Sengkuang Bantaran Sungai
Sekayam

BAB VI | 204
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN INSTANSI


No PROGRAM KEGIATAN
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH PELAKSANA

C. JARINGAN DRAINASE
Skala Kota
1) Program Optimalisasi Drainase dan Talud Kota Sanggau Semua Kelurahan Permukiman Pemerintah
Kumuh Kabupaten
2) Normalisasi saluran drainase/ gorong-gorong Kota Sanggau Semua Kelurahan Permukiman Sanggau
Kumuh
Stakeholder

Skala Kawasan
3) Pembuatan Drainase Lingkungan Beringin Permukiman Pemerintah
kumuh Prioritas Kabupaten
Bunut Bantaran Sungai Sanggau
Liku
Ilir Kota Mungguk Badang stakeholder
Tanjung Sekayam Kantu
Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
Kapuas
Sengkuang Bantaran Sungai
Sekayam
4) Peningkatan Drainase Lingkungan Beringin Permukiman Pemerintah
kumuh Prioritas Kabupaten
Bunut Bantaran Sungai Sanggau
Liku
Ilir Kota Mungguk Badang stakeholder
Tanjung Sekayam Kantu

BAB VI | 205
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN INSTANSI


No PROGRAM KEGIATAN
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH PELAKSANA
Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
Kapuas
Sengkuang Bantaran Sungai
Sekayam

D. AIR MINUM
Skala Kota
1) Program Optimalisasi Jaringan Air Bersih Kota Sanggau Semua Kelurahan Permukiman Pemerintah
2) Pemindahan Pipa Air Bersih Kumuh Kabupaten
Sanggau

Stakeholder
3) Penyambungan Pipa Air Bersih PDAM

Skala Kawasan
4) Instalasi Pipa SR Beringin Permukiman Pemerintah
kumuh Prioritas Kabupaten
Bunut Bantaran Sungai Sanggau
Liku
Ilir Kota Mungguk Badang stakeholder
Tanjung Sekayam Kantu
Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
Kapuas
Sengkuang Bantaran Sungai
Sekayam

BAB VI | 206
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN INSTANSI


No PROGRAM KEGIATAN
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH PELAKSANA
E. AIR LIMBAH
Skala Kota
1) Program Peningkatan Sarana Prasarana Sanitasi Kota Sanggau Semua Kelurahan Permukiman Pemerintah
Kumuh Kabupaten
2) Pengadaan truk tinja untuk kabupaten/kota yang Sanggau
sudah memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT) Permukiman Stakeholder
Kota Sanggau Semua Kelurahan
3) Pembangunan Tangki Septik Komunal (5-10 KK) Kumuh
4) Pengadaan Sarana Sanitasi Perkotaan
5) Pembangunan MCK Umum

Skala Kawasan
6) MCK (Mandi – Cuci – Kakus) Beringin Permukiman Pemerintah
kumuh Prioritas Kabupaten
Bunut Bantaran Sungai Sanggau
Liku
Ilir Kota Mungguk Badang Stakeholder
Tanjung Sekayam Kantu
Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
Kapuas
Sengkuang Bantaran Sungai
Sekayam

F. PERSAMPAHAN
Skala Kota
1) Program Peningkatan Sarana Prasarana Kebersihan Permukiman
Kota Sanggau Semua Kelurahan
2) Dump Truck Kumuh

BAB VI | 207
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN INSTANSI


No PROGRAM KEGIATAN
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH PELAKSANA
3) Kontainer Penampung Sampah Pemerintah
4) Ambrol Kabupaten
5) Chain Saw Sanggau

Stakeholder

6) Mesin Babat Rumut Pemerintah


7) Peningkatan Bank Sampah Permukiman Kabupaten
8) Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Kota Sanggau Semua Kelurahan Kumuh Sanggau
Sementara Terpadu (TPS)
Stakeholder

Skala Kawasan
9) Gerobak Motor Sampah Beringin Permukiman Pemerintah
kumuh Prioritas Kabupaten
Bunut Bantaran Sungai Sanggau
Liku
Ilir Kota Mungguk Badang Stakeholder
Tanjung Sekayam Kantu
Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
Kapuas
Sengkuang Bantaran Sungai
Sekayam

BAB VI | 208
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

SKALA LINGKUNGAN TERBANGUN INSTANSI


No PROGRAM KEGIATAN
KAWASAN KELURAHAN LOKASI KUMUH PELAKSANA

Skala Kota
1) Program Peningkatan Sarana Prasarana Proteksi Pemerintah
Kebakaran Permukiman Kabupaten
2) Jaringan Perpipaan Proteksi Kebakaran Kota Sanggau Semua Kelurahan Kumuh Sanggau

Stakeholder

Skala Kawasan
3) Pengadaan pompa portabel pemadam kebakaran Beringin Permukiman Pemerintah
kumuh Prioritas Kabupaten
Bunut Bantaran Sungai Sanggau
Liku
Ilir Kota Mungguk Badang Stakeholder
Tanjung Sekayam Kantu
Tanjung Kapuas Bantaran Sungai
Kapuas
Sengkuang Bantaran Sungai
Sekayam

BAB VI | 209
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

6.3. Dasar Pertimbangan Penetapan Kawasan Pembangunan Tahap Pertama


Tahap perumusan rencana penanganan ini merupakan kegiatan untuk merumuskan
skenario dan konsep desain kawasan permukiman kumuh, merumuskan rencana aksi
penanganan, memorandum keterpaduaan program skala kota dan kawasan berdasarkan pada
hasil perumusan kebutuhan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
Rangkaian kegiatan yang berada dalam lingkup perumusan rencana penanganan ini akan
menjadi bahan utama untuk melakukan pendetailan pada kawasan prioritas penanganan
permukiman kumuh yang dipilih untuk pembangunan tahap I.

Dasar pertimbangan penentuan kawasan pembangunan tahap I adalah :


1. Komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota Terhadap Penanganan Kawasan
Semakin tinggi komitmen pemerintah Kabupaten/Kota maka semakin prioritas untuk
ditangani.
2. Respond dan Kesiapan Masyarakat Terhadap Program Penanganan
Semakin tinggi respond dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap program maka
semakin prioritas untuk ditangani.
3. Keberadaan dan Aktifitas Sistem/Kelompok Pengelola Lingkungan
Semakin baik struktur dan pola kelembagaan di dalam kawasan maka semakin prioritas
untuk ditangani.
4. Karakteristik Daerah dan Kebijakan Daerah
Adanya karakteristik khusus dan kebijakan daerah yang perlu dipertimbangkan.
5. Kemampuan Pembiayaan Daerah
Adanya kontribusi kemampuan pembiayaan daerah untuk ikut serta dalam
penanganan permukiman kumuh.

Pembangunan tahap pertama dapat dilakuakan melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu :


1) Pembangunan berbasis kawasan
2) Pembangunan berbasis komponen infrastruktur

BAB VI | 210
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VII
RENCANA AKSI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

7.1. Tantangan Dalam Penyusunan Rencana Aksi Program RP2KPKP


Rencana pencegahan terhadap tumbuhnya kawasan kumuh baru harus menjadi
perhatian yang besar selain meningkatkan kualitas kawasan perumahan dan permukiman
kumuh yang ada. Rencana pencegahan ini tidak dapat diabaikan begitu saja, karena berfokus
pada peningkatan kualitas tanpa berusaha mencegah munculnya kawasan kumuh baru sama
saja dengan menciptakan kawasan kumuh yang baru. Oleh sebab itu, perlu diselidiki setiap
aspek dalam kawasan permukaan eksisting yang dapat menjadi potensi munculnya kawasan
kumuh baru. Rencana aksi pencegahan berupaya untuk mengakomodir seluruh kegiatan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan fisik dan non fisik.
Bila kegiatan fisik terkait erat dengan hal-hal yang sangat tampak nyata (tangible)
maka kegiatan non fisik terkait dengan kegiatan - kegiatan yang sifatnya membangun pola
pikir atau pemberdayaan (empowerment) masyarakat seperti pendampingan atau sosialisasi.
Tantangan dalam penyusunan Rencana aksi program pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh, adalah sebagai berikut :
1) Minimnya anggaran dinas menjadi kendala yang dihadapi pemerintah daerah, mau
tidak mau dinas harus berupaya meningkatkan kemitraan dengan swasta. Peran
swasta ini juga mencakup kontribusi dana melalui investasi swasta yang bermanfaat
untuk mendukung proses penanganan permukiman kumuh.
2) Belum optimalnya monitoring dan evaluasi dalam pemeliharaan hasil - hasil yang
diperoleh melalui proyek - proyek pemberdayaan masyarakat dari sebagian
keuntungan investasi swasta yang telah beroperasi. Mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang kurang memadai, perbaikan sarana dan prasarana atau infrastruktur
dinas yang telah diagendakan sebisa mungkin segera direalisasikan supaya
pemenuhan pelayanan kepada masyarakat tidak terhambat dengan kurangnya sarana
dan prasarana.
3) Belum optimalnya penyuluhan dan pendekatan pada masyarakat lebih intensif,
dikarenakan kegiatan ini seharusnya dilakukan melalui pengokohan kelembagaan
masyarakat dalam rangka membangun organisasi masyarakat warga yang benar -

BAB VII | 211


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

benar mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin, yang mandiri dan
berkelanjutan.
4) Lemahnya pengawasan dari instansi terkait terhadap kegiatan penanganan
permukiman kumuh, yang seharusnya dapat melakukan pendampingan melakukan
evaluasi dengan melibatkan warga setempat agar membangun kepercayaan publik
terhadap pentingnya kualitas permukiman sehingga masyarakat dapat dilibatkan
secara langsung dalam pencegahan permukiman kumuh.
5) Belum optimalnya revitalisasi sarana dan prasarana lingkungan permukiman. Hal ini
dilakukan mengingat banyaknya sarana yang kurang memadai seperti: air bersih, air
limbah, sampah, drainase dan penanggulangan banjir, jaringan jalan, dan lain-lain.
6) Mengatasi krisis kepercayaan terhadap bantuan stimulan yang diberikan pemerintah.
Hal ini diperlukan adanya sosialisasi kepada masyarakat setempat melalui perantara
aparatur desa maupun tokoh masyarakat di kawasan tersebut. Aspirasi masyarakat
setempat tetap harus diperhatikan, namun tetap dalam koridor teknis bagi suatu
permukiman di daerah perkotaan.
7) Menggerakkan swadaya bagi masyarakat yang benar-benar tidak mampu. Kegiatan
menabung untuk masyarakat ini dirasa merupakan salah satu usulan yang efektif jika
benar-benar diterapkan, terlebih untuk menjaga kebelanjutan program penanganan
permukiman kumuh yang saat ini menjadi suatu masalah. Usulan kegiatan ini agar
memenuhi syarat aplikatif dalam kehidupan masyarakat, sehingga prosedurnya pun
harus dirancang sesederhana mungkin untuk memudahkan masyarakat agar tergerak
untuk menabung.
8) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam revitalisasi kawasan permukiman kumuh.
Hendaknya partisipasi masyarakat tidak hanya sebatas pada pelaksanaan program
saja. Namun dilibatkan pada setiap tahapan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan pemanfaatan dan pemeliharaan akan sangat membantu dalam
mewujudkan tujuan dari pada pembangunan itu sendiri.
9) Mengatasi adanya data yang dinamis untuk penetapan sasaran program. Hal ini
menuntut stakeholder harus senantiasa melakukan pendataan secara kontinyu
terhadap masyarakat miskin. Hal tersebut akan mudah jika melibatkan perangkat
desa/kelurahan setempat untuk melakukan pendataan secara langsung terhadap
rumah yang tak layak huni pada tiap-tiap KK. Adapun seharusnya memanfaatkan

BAB VII | 212


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Telecenter di setiap kecamatan/kelurahan untuk memudahkan akses database kepada


stakeholder sehingga program dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
10) Mengubah pola pikir masyarakat yang cenderung lebih memilih bantuan berupa uang
daripada material. Hal ini dilakukan dengan upaya untuk mengurangi bahkan
menghapuskan mental dan budaya miskin dengan jalan mengingatkan, meyakinkan
dan memberikan semangat kepada masyarakat agar berusaha untuk bangkit dari
kemiskinan dengan melakukan kerja keras dan membiasakan diri untuk malu
menerima bantuan sebagai orang miskin.

7.2. Aspek Penyusunan Rencana Aksi RP2KPKP


Sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No.1/2011, bahwa upaya penanganan
permukiman kumuh harus memuat unsur-unsur pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh yang diterjemahkan dalam bentuk strategi, program, dan rencana aksi
kegiatan sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Permen PUPR No.2 tahun 2016
tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman
Kumuh. Rencana aksi penanganan dan pencegahan permukiman kumuh kota terdiri dari 2
(dua) bagian, yaitu : (i) strategi peningkatan kualitas perumahan dan permukiman melalui
kegiatan pemugaran, peremajaan kawasan permukiman kumuh dan/atau pemukiman
kembali; dan (ii) strategi pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya kawasan
permukiman kumuh baru, melalui pemberdayaan, pengawasan dan pengendalian.
Dalam perumusan strategi tersebut, harus memperhatikan beberapa aspek dengan
mempertimbangkan permasalahan ketidakteraturan bangunan, kepadatan bangunan,
kualitas bangunan, serta sarana dan prasarana (jalan lingkungan, drainase, sanitasi dan air
minum).

BAB VII | 213


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 7.1. Aspek Fisik Penyusunan Rencana Aksi RP2KPKP

RENCANA
ASPEK FISIK POTENSI PERMASALAHAN
PENCEGAHAN
Bangunan Gedung Sebagian besar kondisi bangunan hunian  Terdapat bangunan hunian yang tidak memiliki  Sosialisasi dan edukasi mengenai rumah sehat
pada kawasan kumuh sudah permanen layak akses jalan yang memadai.  Penegakan kembali aturan mengenai IMB (Izin
 Banyak permukiman yang tidak dilengkapi Mendirikan Bangunan)
dengan sertifikat tanah dan IMB  Sosialisasi mengenai aturan KDB (Koefisien Dasar
 Meskipun jumlahnya tidak banyak masih terdapat Bangunan) dan KLB (Koefisien Luas Bangunan)
bangunan rumah yang kondisi atap, lantai, dan  Pemberian rambu peringatan terkait aturan
dindingnya rusak bahkan tidak layak huni. pendirian bangunan.

Jalan lingkungan Sebagian besar lokasi di kawasan kumuh,  Beberapa lokasi di kawasan kumuh, jalan  Sosialisasi dan penegakan aturan sempadan
jalan lingkungannya sudah saling terhubung lingkungannya tidak memenuhi kriteria dimensi jalan minimal sesuai dengan Perda kota
antar lingkungan. atau lebarnya sempit serta memiliki kondisi Sanggau.
permukaan yang rusak.  Pengadaan dan penataan elemen pelengkap
 Jalan lingkungan yang berada di kawasan kumuh jalan (lampu jalan, gapura, street furniture,
yang ukurannya kecil juga belum dilengkapi signage lingkungan).
dengan elemen pelengkap jalan seperti street  Penataan kualitas ruang jalan dengan tema
furniture, lampu jalan, signage lingkungan. tematik.
 Pada kawasan sempadan jalan masih banyak yang  Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
belum memenuhi aturan minimal 3 (tiga) meter dalam melakukan pemeliharaan kawasan.
dari bibir sungai sehingga jalan inspeksi yang ada
ukurannya tidak sesuai standar.
 Beberapa ruas jalan lingkungan yang kiri-kanan
seharusnya terdapat saluran drainase tampak
terbenam dan tidak ada. Hal ini menyebabkan
limpasan dan luapan air hujan menggenangi jalan
Saluran Drainase Sudah ada jaringan saluran lingkungan yang  Masih terdapat jaringan jalan yang belum  Sosialisasi tentang bahaya membuang sampah di
terintegrasi dengan saluran drainase kota. dilengkapi dengan saluran drainase; saluran/drainase
 Sebagain besar drainase yang tidak berfungsi  Peningkatan kualitas jaringan saluran/drainase
dengan baik disebabkan oleh timbunan sampah yang sudah tidak layak
dan sedimen tanah, sehingga saat hujan, air tidak  Membangun tanggul dan talud pengaman di
mengalir dengan lancar. sepanjang sempadan sungai

BAB VII | 214


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

RENCANA
ASPEK FISIK POTENSI PERMASALAHAN
PENCEGAHAN
 Terdapat juga penurunan fungsi maupun kualitas  Pemberdayaan masyarakat berupa kepedulian
drainase akibat rusak/patah, dan umur drainase terhadap kondisi dan fungsi drainase
yang sudah tua sehingga tidak dapat lagi
menampung jumlah limpasan air;
 Beberapa titik di kawasan kumuh yang berada di
kawasan dataran tinggi belum dilengkapi dengan
tanggul sehingga seringkali terjadi banjir.
Air Minum/Bersih  Beberapa titik di kawasan kumuh  Masih banyak Rumah Tangga/KK yang belum  Meningkatkan pelayanan PDAM melalui
terdapat sumber air tanpa harus tercukupi air bersihnya; pengembangan saluran perpipaan baru;
digali/dibor yang bila dimanfaatkan dapat  Belum ada atau masih minimnya uji kualitas air;  Mengembangkan sistem perpipaan dari sumber
memenuhi kebutuhan warga sekitar; air potensial
 Beberapa titik kawasan kumuh dekat  Penyediaan fasilitas penampungan air bersih.
dengan sungai;
 Curah hujan cukup tinggi
 Sebagian besar kawasan sudah terlayani
oleh jaingan perpipaan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM).
Pengelolaan Air Limbah Sebagian besar penduduk sudah  Sarana dan prasarana pengelolaan air limbah  Mengembangkan kawasan
menggunakan pengelolaan limbah septic yang belum sesuai dengan persyaratan teknis  Sosialiasi dan kampanye tentang hidup bersih
tank individu.  Saluran pembuangan air limbah rumah tangga dan sehat;
tercampur dengan drainase lingkungan  Pemberdayaan masyarakat terkait kesadaran
 Masih ada permukiman di kawasan yang tidak dalam membuat Pengelolaan Air Limbah di
memiliki MCK yang memadai setiap hunian
Persampahan Kesadaran masyarakat yang tinggi dalam  Masih banyak warga yang membuang sampah di  Pemberdayaan masyarakat tekait 3R (Reuse,
menjaga lingkungan apabila dilengkapi pekarangan rumah dan masih menerapkan Reduce, & Recycle);
dengan sarana dan prasarana yang pembakaran sampah;  Penyuluhan tentang bahaya penyakit
memadai.  Sebagian besar warga yang tinggal di sepanjang pencernaan;
sungai masih membuang sampah langsung ke  Pengadaan bak-bak sampah di setiap
badan sungai; permukiman
Penanganan Bahaya Adanya air sungai dan tampungan air hujan.  Tidak ada peringatan dini bahaya kebakaran  Sosialisasi dan edukasi terkait bahaya kebakaran
Kebakaran  Di kawasan kumuh belum dilengkapi dengan dan pencegahannya;
pompa air hidran.

BAB VII | 215


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

RENCANA
ASPEK FISIK POTENSI PERMASALAHAN
PENCEGAHAN
 Membangun kemitraan dengan yayasan-yayasan
lokal pemadam kebakaran;
 Peningkatan kualitas pelayanan proteksi
kebakaran sesuai SPM;
 Penyediaan prasarana informasi proteksi
kebakaran kawasan;
 Pengadaan pompa hidran di beberapa titik
sekitar kawasan permukiman;
 Penyediaan tower penampungan air pemadam
kebakaran;
 Pengadaan angkutan pemadam kebakaran
(motor/gerobak pengangkut pompa air)
Ruang Terbuka Hijau Beberapa lokasi di kawasan kumuh  Pada kawasan yang padat bangunannya, ruang  Sosialisasi tentang pentingnya ruang terbuka
walaupun tidak luas dapat dugunakan terbuka sangat sulit dimungkinkan karena hijau untuk public space, sirkulasi udara, dan
sebagai ruang terbuka hijau dan daerah minimnya lahan; daerah resapan air;
resapan air.  Banyak kawasan permukiman yang berada di atas  Sosialisasi kepada masyarakat tentang konsep
air pembangunan ramah lingkungan.

BAB VII | 216


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Pada aspek non-fisik dapat dilhat pada aspek sosial dan ekonomi, antara lain:

1. Aspek Legalitas Lahan


Banyak masyarakat yang mendirikan bangunan huniannya tanpa memiliki IMB (Izin
Mendirikan Bangunan) terlebih dahulu. Selain itu, adanya bengunan hunian yang
dibangun/didirikan tanpa mempunyai SHM/HBG atau surat yang diakui pemerintah.
2. Aspek Pendidikan
Masih ada anak-anak usia sekolah yang tidak mengikuti program wajib belajar 9 tahun
(SD-SMP) dan belum memperoleh akses pendidikan dasar.
3. Aspek Kesehatan
Masih ada warga yang belum menikmati fasilitas kesehatan di Puskesmas/Puskesmas
Pembantu.
4. Aspek Mata Pencaharian
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sanggau dalam Angka
tahun 2017, jumlah keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Sanggau sebesar 9.157
keluarga atau sebesar 15,40 % dari jumlah penduduk Kabupaten Sanggau. Maka dari
itu mata pencaharian menjadi pokok persoalan kumuh karena masalah kumuh selalu
identik dengan masalah kemiskinan. Masyarakat dengan mata pencaharian rendah
dianggap pencetus kekumuhan.

7.3. Rencana Aksi dan Memorandum Program Pembangunan Ke-CiptaKarya-an

Rencana Aksi dan Memorandum program pembangunan keciptakaryaan dan


investasinya ini meliputi jumlah pembiayaan yang akan dilakukan penanganan selama 5 tahun
ke depan, yang meliputi beberapa kegiatan di kawasan kumuh Kota Sanggau :

BAB VII | 217


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 7.2.
Jumlah Kebutuhan Penanganan Menurut Kondisi
JUMLAH KEBUTUHAN PENANGANAN TINDAK LANJUT PROGRAM/KEGIATAN
LUAS TINDAK LANJUT
KEL. JLH PRO PROGRAM/KEGIATAN YANG
BANG. JLN. DRAIG. AIR SANI PENG. PROGRAM/KEGIATAN YANG
NO. KEC. KUMUH TEKSI TINGKAT MENDUKUNG PENANGANAN
DESA KK GEDUNG LINGK. LINGK BERSIH TASI SMPAH MENDUKUNG PENANGANAN
(Ha) (Unit) (M) (M) (KK) (KK) (KK)
KBAKARN KUMUH KAWASAN KUMUH TAHUN
KAWASAN KUMUH
(KK) 2019
TAHUN 2020 - 2024
1 Kapuas Beringin 24 1229 140 1011 5782 70 550 280 650 Berat 1. Identifikasi Kawasan 1. SK Penetapan Kawasan
2 Kapuas Tj. Kapuas 2 91 3 232 285 32 72 27 85 Sedang Kumuh Kumuh (Lanjutan)
3 Kapuas Ilir Kota 1,2 34 2 100 190 3 13 10 30 Ringan
4 Kapuas Tj. Sekayam 11,9 225 36 1.193 2.659 23 189 90 220 Sedang 2. Penetapan Kawasan 2. Sosialisasi RP2KPKP dan
5 Kapuas Bunut 2,4 91 10 25 51 5 35 36 91 Ringan Kumuh Prioritas Pendampingan
6 Kapuas Sei. Sengkuang 1,6 86 3 78 138 9 43 25 80 Ringan Masyarakat Kawasan
7 Parindu Pusat Damai 3,1 71 4 94 165 7 37 21 70 Ringan 3. SK Penetapan Kawasan Kumuh
Kumuh
8 Bonti Bonti 2 46 3 80 53 8 24 14 40 Ringan
3. Perencanaan
9 Mukok Kedukul 4,2 86 5 357 452 30 67 26 80 Sedang
Penanganan
10 Jangkang Balai Sebut 3,2 98 5 92 161 10 49 29 90 Ringan
Pembangunan Kawasan
11 Tayan Hilir Pedalaman 12,2 223 5 162 976 22 110 89 220 Ringan
Kumuh
12 Tayan Hulu Sosok 2,3 55 3 47 85 6 27 16 50 Ringan
13 Meliau Hilir Meliau 13,4 380 38 650 1.084 152 193 152 370 Ringan
4. Pelaksanaan Penanganan
14 Balai Batang Tarang 2,1 75 7 51 138 8 37 22 70 Ringan
Pembangunan Kawasan
15 Toba Teraju 0,2 19 2 10 28 2 9 6 17 Ringan
Kumuh
16 Sekayam Balai Karangan 8,9 289 28 708 1.594 30 145 57 280 Ringan
17 Entikong Entikong 7,6 239 4 184 61 12 119 71 230 Ringan
18 Kembayan Tj. Merpati 1,9 53 3 26 73 5 25 16 50 Ringan
19 Beduai Bereng Berkawat 3,3 103 5 162 243 41 82 30 100 Ringan
20 Noyan Noyan 1,7 49 3 74 149 5 24 15 45 Ringan

TOTAL 109, 2 3.542 309 4.657 15.358 480 1.850 1.032 2.868

BAB VII | 218


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 7.3.
Rencana Aksi Program Kawasan Penanganan Permukiman Kumuh Kota Sanggau

Propinsi : Kalimantan Barat


Kabupaten/Kota : Sanggau

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
a b c d e f g h i j k l m
1 KELURAHAN 24 KAWASAN KUMUH PRIORITAS
BERINGIN
KOORDINAT N 0° 7'12.65"
E 110°35'37.63"
BLOK I 2,5
RW 01 BANGUNAN GEDUNG
RT 01 Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
RT 02
JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Jalan Lingkungan Rabat Beton Meter 200 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 - 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 - 2024
Sambungan Rumah KK 15 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Drainase Meter 1061 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Penutup atas Drainase Meter 500 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Gorong Gorong Unit 57 APBD 2020 - 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pembuatan saluran sanitasi rumah tinggal KK 219 MASYARKT 2020 - 2024

BAB VII | 219


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 - 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 - 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Pos Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 - 2024

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pembuatan RTH Pemanfaatan Ruang Sisa kavling 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan pot bunga Unit 10 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Lampu Taman Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024

BLOK II 3,3 BANGUNAN GEDUNG


RW 02 Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
RT 04
RT 05 JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Jalan Lingkungan Rabat Beton Meter 500 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 - 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 - 2024
Sambungan Rumah KK 15 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024

BAB VII | 220


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Drainase Meter 989 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Penutup atas Drainase Meter 500 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Gorong Gorong Unit 72 APBD 2020 - 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 - 2024
Pembuatan saluran sanitasi rumah tinggal KK 215 MASYARKT 2020 - 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 - 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Pos Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 - 2024

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 - 2024
Pembuatan RTH Pemanfaatan Ruang Sisa kavling 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan pot bunga Unit 10 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Lampu Taman Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024

BLOK III 6,1 BANGUNAN GEDUNG


RW 03 Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
RT 07

BAB VII | 221


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
RT 08 JALAN LINGKUNGAN
RT 09 Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
RT 10 Pembangunan Jalan Lingkungan Rabat Beton Meter 250 APBD 2020 - 2024
RT 11 Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 10 APBD 2020 - 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 - 2024
Sambungan Rumah KK 20 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 - 2024

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1
Pembangunan Drainase Meter 2286 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Penutup atas Drainase Meter 1031 APBD 2020 - 2024
Pembangunan Gorong Gorong Unit 105 APBD 2020 - 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 - 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pembuatan saluran sanitasi rumah tinggal KK 460 MASYARKT 2020 - 2024

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Pos Pemeliharaan Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD 2020 – 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

BAB VII | 222


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembuatan RTH lingkungan kavling 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pembuatan RTH pemanfaatan ruang sisa kavling 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan pot bunga Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Taman Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Bangku Taman unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

BLOK IV 8,6 BANGUNAN GEDUNG


RW 05 Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
RT 14
RT 15 JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Jalan Lingkungan Rabat Beton Meter 150 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 10 APBD 2020 – 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 – 2024
Sambungan Rumah KK 20 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1
Pembangunan Drainase Meter 1446 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Penutup atas Drainase Meter 300 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Gorong Gorong Unit 153 APBD 2020 – 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembuatan saluran sanitasi rumah tinggal KK 335 MASYARTK 2020 - 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Motor Tinja Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

BAB VII | 223


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan M² 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Pos Pemeliharaan Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD 2020 – 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan M² 1 APBD 2020 – 2024
Pembuatan RTH/Taman Lingkungan M² 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Pot Tanaman Jalan Unit 100 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Taman Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Bangku Taman Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

BLOK V 2,6 BANGUNAN GEDUNG


BANTARAN Sosialisasi Program Ls APBN/APBD 2020 – 2024
SUNGAI KAPUAS

JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBN/APBD 2020 – 2024
Pembangunan Pedestrian Sungai Rabat Beton Meter 1800 APBN 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Papan Peta Lokasi Unit 4 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 100 APBD/SWASTA 2020 – 2024

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBN 2020 – 2024
Pembangunan Drainase Promenade Meter 1800 APBN 2020 – 2024
Pengadaan Penutup atas Drainase Meter 1000 APBN 2020 – 2024
Pembangunan Turap Perkerasan Tebing Sungai Kapuas Meter 1800 APBN 2020 – 2024
Pembangunan Turap Perkerasan Tebing Sungai Liku Meter 200 APBN/APBD 2020 – 2024

BAB VII | 224


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Sampah Sepanjang Promenade Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Waterfront Ls 1 APBN 2020 – 2024
Pembuatan RTH Bantaran Sungai Meter 1000 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Pot Tanaman Sepanjang Pedestrian Unit 500 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Sepanjang RTH Unit 100 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Bangku Taman RTH Sepanjang Promanade Unit 100 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Dermaga Sungai Antar Desa Dalam Kabupaten Sanggau Unit 3 APBD/SWASTA 2020 – 2024

2 KELURAHAN 2,4 KAWASAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI LIKU


BUNUT
KOORDINAT N 0° 7'15.10"
E 110°34'40.95"
Penyusunan Dokumen Perencanaan Ls 1 APBD 2020 – 2024
Analisa Database Ls 1 APBD 2020 – 2024
Sosialisasi Program RP2KPKP Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan tentang RTRW/RDTR/RTBL Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan Standar teknis pembangunan terkait indikator Ls 1 APBD 2020 – 2024
kumuh
Pengawasan Perizinan Mendirikan Bangunan Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengawasan Perizinan Pengolahan Industri Rumah Tangga Ls 1 APBD 2020 – 2024

BANGUNAN GEDUNG
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024

JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Jalan Lingkungan Meter 1000 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 50 APBD 2020 – 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024

BAB VII | 225


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
Sambungan Rumah KK 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1
Pembangunan Drainase Meter 1000 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Gorong Gorong Meter 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Turap Perkerasan Tebing Sungai Liku Meter 200 APBD/APBN 2020 – 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Penyediaan Motor Tinja Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Pos Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembuatan RTH Lingkungan Kavling 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Pot Tanaman Jalan Unit 12 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Bangku Taman Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

BAB VII | 226


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
3 KELURAHAN ILIR 1,2 KAWASAN PERMUKIMAN MUNGGUK BADANG
KOTA
KOORDINAT N 0° 7'15.10"
E 110°34'40.95"
Penyusunan Dokumen Perencanaan Ls 1 APBD 2020 – 2024
Analisa Database Ls 1 APBD 2020 – 2024
Sosialisasi Program RP2KPKP Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan tentang RTRW/RDTR/RTBL Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan Standar teknis pembangunan terkait indikator Ls 1 APBD 2020 – 2024
kumuh
Pengawasan Perizinan Mendirikan Bangunan (IMB) Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengawasan Perizinan Pengolahan Industri Rumah Tangga Ls 1 APBD 2020 – 2024

BANGUNAN GEDUNG
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024

JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Jalan Lingkungan Meter 1000 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 50 APBD 2020 – 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Sambungan Rumah KK 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Drainase Meter 1000 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Gorong Gorong Meter 50 APBD 2020 – 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Penyediaan Motor Tinja Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
BAB VII | 227
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Pos Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembuatan RTH Lingkungan Kavling 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Pot Tanaman Jalan Unit 12 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Bangku Taman Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

4 KELURAHAN TJ. 11,9 KAWASAN PERMUKIMAN KANTU’ BANTARAN SUNGAI KAPUAS


SEKAYAM
KOORDINAT N 0° 7'19.82"
E 110°36'18.98"
Penyusunan Dokumen Perencanaan Ls 1 APBD 2020 – 2024
Analisa Database Ls 1 APBD 2020 – 2024
Sosialisasi Program RP2KPKP Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan tentang RTRW/RDTR/RTBL Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan Standar teknis pembangunan terkait indikator Ls 1 APBD 2020 – 2024
kumuh
Pengawasan Perizinan Mendirikan Bangunan (IMB) Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengawasan Perizinan Pengolahan Industri Rumah Tangga Ls 1 APBD 2020 – 2024

BANGUNAN GEDUNG
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024

BAB VII | 228


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Jalan Lingkungan Meter 1193 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 50 APBD 2020 – 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Sambungan Rumah KK 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1
Pembangunan Drainase Meter 2659 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Gorong Gorong Meter 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Turap Perkerasan Tebing Sungai Meter 200 APBD/APBN 2020 – 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Penyediaan Motor Tinja Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Pos Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

BAB VII | 229


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembuatan RTH Lingkungan Kavling 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Pot Tanaman Jalan Unit 12 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Bangku Taman Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

5 KELURAHAN TJ. 2,0 KAWASAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI KAPUAS


KAPUAS
KOORDINAT N 0° 7'17.04"
E 110°36'43.83"
Penyusunan Dokumen Perencanaan Ls 1 APBD 2020 – 2024
Analisa Database Ls 1 APBD 2020 – 2024
Sosialisasi Program RP2KPKP Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan tentang RTRW/RDTR/RTBL Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan Standar teknis pembangunan terkait indikator Ls 1 APBD 2020 – 2024
kumuh
Pengawasan Perizinan Mendirikan Bangunan (IMB) Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengawasan Perizinan Pengolahan Industri Rumah Tangga Ls 1 APBD 2020 – 2024

BANGUNAN GEDUNG
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024

JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Jalan Lingkungan Meter 1193 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 50 APBD 2020 – 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Sambungan Rumah KK 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

BAB VII | 230


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Drainase Meter 2659 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Gorong Gorong Meter 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Turap Perkerasan Tebing Sungai Meter 200 APBD/APBN 2020 – 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Penyediaan Motor Tinja Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Pos Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembuatan RTH Lingkungan Kavling 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Pot Tanaman Jalan Unit 12 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Bangku Taman Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

6 KELURAHAN SEI 1,6 KAWASAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI SEKAYAM


SENGKUANG
KOORDINAT N 0° 7'37.44"
E 110°36'50.25"
Penyusunan Dokumen Perencanaan Ls 1 APBD 2020 – 2024

BAB VII | 231


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
Analisa Database Ls 1 APBD 2020 – 2024
Sosialisasi Program RP2KPKP Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan tentang RTRW/RDTR/RTBL Ls 1 APBD 2020 – 2024
Penyuluhan Standar teknis pembangunan terkait indikator Ls 1 APBD 2020 – 2024
kumuh
Pengawasan Perizinan Mendirikan Bangunan (IMB) Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengawasan Perizinan Pengolahan Industri Rumah Tangga Ls 1 APBD 2020 – 2024

BANGUNAN GEDUNG
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 - 2024

JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Jalan Lingkungan Meter 1193 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 10 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 50 APBD 2020 – 2024

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Sambungan Rumah KK 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Reservoir Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pembangunan Hydran Umum Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Drainase Meter 2659 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Gorong Gorong Meter 50 APBD 2020 – 2024
Pembangunan Turap Perkerasan Tebing Sungai Meter 200 APBD 2020 – 2024

AIR LIMBAH
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembangunan MCK Komunal Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Penyediaan Motor Tinja Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
BAB VII | 232
Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

LOKASI LUAS KEGIATAN PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN TAHAP PENANGANAN TAHUN KE SUMBER RENCANA
NO SAT. QTY
PERENCANAAN (Ha) PENINGKATAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN 1 2 3 4 5 DANA LELANG
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 10 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Lingkungan Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Pos Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Bantuan Stimulan Pompa Portable Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Kebakaran Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1 APBD 2020 – 2024
Pengadaan Lahan Kavling 1 APBD 2020 – 2024
Pembuatan RTH Lingkungan Kavling 1 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Pot Tanaman Jalan Unit 12 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Bangku Taman Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Lingkungan Unit 2 APBD/SWASTA 2020 – 2024

BAB VII | 233


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Tabel 7.4.
Memorandum Program Pencegahan dan Peningkatan Permukiman Kumuh Prioritas Kota Sanggau
TAHUN
SUMBER PENDANAAN PEMBIAYAAN
NO PROGRAM KEGIATAN LOKASI SAT. QTY ANGGARAN PNG.JWB
1 2 3 4 5 APBN APBD APBD BUMD KPS/SW MASY LAIN
PROV. KAB. ASTA . NYA

1 PENCEGAHAN
Penyusunan Dokumen Perencanaan Ls 1 BAPPEDA
Sosialisasi Program RP2KPKP Ls 1 BAPPEDA
Penyuluhan tentang RTRW/RDTR/RTBL Ls 1 BAPPEDA
Penyuluhan Standar teknis pembangunan Ls 1
terkait indikator kumuh
Pengawasan Perizinan Mendirikan Ls 1 Din. Perum
Bangunan (IMB) CKTR
Pertanahan
Pengawasan Perizinan Pengolahan Ls 1 Dis.
Industri Rumah Tangga perindagkop
Program Promosi Kesehatan dan Ls 1 perum CKTR
Pemberdayaan Masyarakat pertanahan,
KAWASAN
Din. Kes
KUMUH
Pengembangan media promosi dan Ls 1 Din. Kes,
KABUPATEN/
informasi sadar hidup sehat perum CKTR
KOTA SANGGAU
pertanahan
Program Pengembangan Lingkungan Ls 1 perum CKTR
Sehat pertanahan,
Din. Kes
Pelatihan petugas sanitasi Puskesmas Ls 1
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Ls 1
Miskin Din. Kes
Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Ls 1
Massal
Sosialisasi terhadap Mitigasi Bencana Ls 1 PU, BPBD,
perum CKTR
pertanahan

2 PENINGKATAN
KUALITAS
g. BANGUNAN GEDUNG KAW. KUMUH
Sosialisasi Program PRIORITAS Ls 1 BAPPEDA,
Setaip Rumah membuat saluran KEL. BERINGIN KK 1 Perum CKTR
sanitasi/limbah KOTA SANGGAU Pertanahan

BAB VII | 234


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

TAHUN
SUMBER PENDANAAN PEMBIAYAAN
ANGGARAN
NO PROGRAM KEGIATAN LOKASI SAT. QTY PNG.JWB
1 2 3 4 5 APBN APBD APBD BUMD KPS/SW MASY LAIN
PROV. KAB. ASTA . NYA
JALAN LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1 Perum CKTR
Peningktan Jalan Lingkungan Rabat Beton Meter 6610 Pertanahan
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 40 DISHUB
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 40 DISHUB/PLN

AIR MINUM
Sosilisasi Program Ls 1
Pengadaan Lahan Kavling 1 PU, perum
Sambungan Rumah KK 70 CKTR
Pembangunan Reservoir/Tower Air bersih Unit 4 pertanahan
Pembangunan Hydran Umum Unit 4

DRAINASE LINGKUNGAN
Sosialisasi Program Ls 1
PU, perum
Pembangunan Drainase Meter 5782
CKTR
Pengadaan Penutup atas Drainase Meter 3294
pertanahan
Pembangunan Gorong Gorong Unit 387
Turap/Perkuatan Tebing Sungai Kapuas Meter 1800
Turap/Perkuatan Tebing Sungai Liku KAW. KUMUH Meter 200
PRIORITAS
AIR LIMBAH KEL. BERINGIN
Sosialisasi Program KOTA SANGGAU Ls 1
Pengadaan Lahan Kavling 4 PU, perum
Pembangunan MCK Komunal Unit 4 CKTR
Pembangunan saluran sanitasi rumah KK 1229 pertanahan
tinggal

PERSAMPAHAN
Sosialisasi Program Ls 1
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Unit 40
Lingkungan Dinas LH,
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Unit 4 Kebersihan,
Lingkungan Kelurahan
Pengadaan Tempat Penampungan Unit 8
Sampah Sementara

PENGAMANAN KEBAKARAN
Sosialisasi Program Ls 1
Pengadaan Lahan Kavling 4
DAMKAR
Pembangunan Pos Peralatan Pemadam Unit 4
Kebakaran

BAB VII | 235


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

TAHUN
SUMBER PENDANAAN PEMBIAYAAN
ANGGARAN
NO PROGRAM KEGIATAN LOKASI SAT. QTY PNG.JWB
1 2 3 4 5 APBN APBD APBD BUMD KPS/SW MASY LAIN
PROV. KAB. ASTA . NYA
Bantuan Stimulan Pompa Portable Unit 8
Pemadam Kebakaran
Pengadaan Gerobak Peralatan Pemadam Unit 8
Kebakaran

RUANG TERBUKA
Sosialisasi Program Ls 1
Pembuatan RTH Pemanfaatan Ruang Sisa kavling 4
Pengadaan pot bunga jalan Unit 100
KAW. KUMUH
Pemakaman Umum DINAS LH,
PRIORITAS
Pengadaan Lampu Taman Unit 50 pertamanan,
KEL. BERINGIN
Pengadaan kursi RTH Waterfront unit 50 masyarakat
KOTA SANGGAU
Pengadaan Atribut Papan Unit 8
Media/Pengumuman Lingkungan

BAB VII | 236


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VII| 237


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VII| 238


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII
RENCANA PEMBANGUNAN PENANGANAN KAWASAN

8.1. Rencana Detail Pembangunan Penanganan Kawasan


Rencana detail penanganan dari penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau
merupakan hasil dari beberapa kali pembahasan dalam Forum Grup Diskusi (FGD) bersama
sebagai kegiatan konsultasi publik. Rencana penanganan ini memuat pekerjaan skala kawasan
kumuh prioritas terpilih berdasarkan indikator dan kriteria kekumuhan yang telah ditetapkan
dalam per undang – undangan.

8.1.1. Rencana Pembangunan Penanganan Permukiman Kumuh Tahap I


Kawasan kumuh prioritas mencakup satu hamparan kawasan permukiman kumuh
prioritas yang di bagi atas 5 (lima) blok kawasan terbangun di bantaran Sungai Kapuas dan
Sungai Liku kelurahan Beringin Kota Sanggau, untuk membantu konsentrasi penyelesaian
penanganan kawasan kumuh.. Konsep penanganan kawasan permukiman kumuh di
Kelurahan Beringin juga dapat diterapkan dalam pembangunan skala kota di Kota Sanggau
meliputi Kelurahan Beringin, Kelurahan Bunut, Kelurahan Ilir Kota, Kelurahan Tanjung
Sekayam, Kelurahan Tanjung Kapuas, Kelurahan Sengkuang dan umumnya perkotaan di
Kabupaten Sanggau.

8.2. Rencana Anggaran Biaya


Peningkatan kualitas permukiman Kawasan kumuh prioritas diperlukan berbagai
kebutuhan penanganan baik pembangunan secara fisik maupun non fisik, untuk itu diperlukan
Rencana Anggaran yang diperlukan untuk membiayai semua kebutuhan penanganan selama
kurun waktu 2020 – 2024 secara bertahap.

BAB VIII | 239


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

RENCANA ANGGARAN BIAYA


Kegiatan Peningkatan Jalan Lingkungan
Kawasan Kumuh Prioritas Kelurahan Beringin Kota Sanggau
Tahun Anggaran : 2020 - 2024

No URAIAN FISIK JALAN Harga


Lokasi Mutu Jalan Jumlah TOTAL BIAYA
Tebal (M) Panjang (M) Lebar (M) Volume (M³) Satuan/m3
a b c d e f g fxg
1 Rabat Beton
Blok 1 RB - K125 0,15 200 1,5 45 Rp 1.473.951 Rp 66.327.803
Blok 2 RB - K125 0,15 500 1,5 112,5 Rp 1.473.951 Rp 165.819.507
Blok 3 RB - K125 0,15 250 1,5 56,25 Rp 1.473.951 Rp 82.909.753
Blok 4 RB - K125 0,15 150 1,5 33,75 Rp 1.473.951 Rp 49.745.852
Blok 5 RB - K125 0,15 1800 1,5 405 Rp 1.473.951 Rp 596.950.224
2900 652,5 Rp 961.753.138

2 Aspal
Blok 5 Aspal - CAP 0,04 1800 6 432 Rp 2.975.000 Rp 1.285.200.000
Rp 1.285.200.000

TOTAL HARGA PEKERJAAN JALAN RABAT BETON DAN ASPAL Rp 2.246.953.138

Keterangan : Aspal – CAP = Perbaikan dengan Aspal Campuran Aspal Panas

BAB VIII | 240


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

RENCANA ANGGARAN BIAYA


Kegiatan Pemasangan Drainase
Kawasan Kumuh Prioritas Kelurahan Beringin Kota Sanggau
Tahun Anggaran : 2020 - 2024

No LOKASI Type U-Ditch Panjang (M) Quantity (Unit) Harga /Unit Jumlah

1. Blok 1 0,3 x 0,3 x 1,2 1061 884,17 Rp 450.000 Rp 397.875.000


2. Blok 2 0,3 x 0,3 x 1,2 989 824,17 Rp 450.000 Rp 370.875.000
3. Blok 3 0,3 x 0,3 x 1,2 2286 1905,00 Rp 450.000 Rp 857.250.000
4. Blok 4 0,3 x 0,3 x 1,2 1446 1205,00 Rp 450.000 Rp 542.250.000
5. Blok 5 0,3 x 0,3 x 1,2 1800 1500,00 Rp 450.000 Rp 675.000.000
Jumlah 7582 6318,33 Rp 2.843.250.000

RENCANA ANGGARAN BIAYA


Kegiatan Pemasangan Penutup (cover) Drainase
Kawasan Kumuh Prioritas Kelurahan Beringin Kota Sanggau
Tahun Anggaran : 2020 - 2024

No Posisi Type Cover U-Ditch Panjang (m) Quantity (Unit) Harga /Unit Jumlah

1. Blok 1 0,3 x 0,6 415 691,67 Rp 110.000 Rp 76.083.333


2. Blok 2 0,3 x 0,6 548 913,33 Rp 110.000 Rp 100.466.667
3. Blok 3 0,3 x 0,6 1031 1718,33 Rp 110.000 Rp 189.016.667
4. Blok 4 0,3 x 0,6 300 500,00 Rp 110.000 Rp 55.000.000
5. Blok 5 0,3 x 0,6 1000 1666,67 Rp 110.000 Rp 183.333.333
Jumlah 3294 5490,00 Rp 603.900.000

BAB VIII | 241


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA


Kawasan Kumuh Prioritas Kelurahan Beringin Kota Sanggau
Tahun Anggaran : 2020 – 2024

Harga
No Rincian Satuan Quantity Jumlah
Satuan
1 Jalan Lingkungan
Jalan Rabat Beton - K125 M3 652,5 Rp 1.473.951 Rp 961.753.138
Jalan Aspal - CAP M3 432 Rp 2.975.000 Rp 1.285.200.000
Pengadaan Atribut Penamaan Jalan/Gang Unit 40 Rp 550.000 Rp 22.000.000
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Unit 40 Rp 2.000.000 Rp 80.000.000
Jumlah (1) Rp 2.348.953.138

2 Air Minum
Pembangunan Reservoir /Tower Air Bersih (tangki air 10.000 L) Unit 4 Rp 30.000.000 Rp 120.000.000
Pembangunan Hydran Umum Unit 4 Rp 5.000.000 Rp 20.000.000
Jumlah (2) Rp 140.000.000

3 Drainase Lingkungan Rp -
Pembangunan drainase dengan U-Ditch (30 x 30 x120 cm) Unit 6318,34 Rp 450.000 Rp 2.843.253.000
Pengadaan Penutup Drainase (Cover U-Ditch 30 x 60 cm) Unit 5490 Rp 110.000 Rp 603.900.000
Pembangunan Gorong-Gorong (Diamter 50 cm - 100 cm) Unit 258 Rp 950.000 Rp 245.100.000
Turap/Perkuatan Tebing Sungai Kapuas Meter 1800 Rp 2.500.000 Rp 4.500.000.000
Turap/Perkuatan Tebing Sungai Liku Meter 200 Rp 2.500.000 Rp 500.000.000
Jumlah (3) Rp 5.000.000.000

BAB VIII | 242


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Harga
No Rincian Satuan Quantity Jumlah
Satuan
4 Air Limbah
Pembangunan MCK Komunal (2 Pintu) Unit 4 Rp 25.000.000 Rp 100.000.000
Jumlah (4) Rp 100.000.000

5 Persampahan
Pengadaan Tempat Sampah Dalam Lingkungan Unit 40 Rp 250.000 Rp 10.000.000
Pengadaan Gerobak Pengangkut Sampah Unit 4 Rp 2.000.000 Rp 8.000.000
Pengadaan Tempat Penampungan Sampah Sementara Unit 8 Rp 5.000.000 Rp 40.000.000
Jumlah (5) Rp 48.000.000

6 Pengamanan Kebakaran
Mini Pemadam Kebakaran Unit 8 Rp 5.000.000 Rp 40.000.000
Jumlah (6) Rp 40.000.000

7 Ruang Terbuka
Pengadaan Pot Bunga Unit 100 Rp 100.000 Rp 10.000.000
Pengadaan lampu Taman Unit 50 Rp 500.000 Rp 25.000.000
Pengadaan Kursi RTH Unit 50 Rp 700.000 Rp 35.000.000
Pengadaan Atribut Papan Media/Pengumuman Unit 8 Rp 3.000.000 Rp 24.000.000
Jumlah (7) Rp 59.000.000

Total Biaya (1+2+3+4+5+6+7) Rp 7.735.953.138

BAB VIII | 243


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

D E S A I N B L O K 1

KRITERIA DAN INDIKATOR KAWASAN KUMUH

Blok 1 merupakan blok yang bernilai sejarah di kawasan deliniasi,


didukung dengan adanya Keraton. Sehingga, untuk konsep
penataanya blok ini diarahkan untuk menjadi blok yang bertemakan
BUDAYA.
A.Peremajaan kawasan melalui REVITALISASI kawasan
(menghidupkan kembali bangunan dan lingkungan dengan
peningkatan kualitasnya sehingga terberdaya dan menjadi vital.
A1
Peremajaan serta perbaikan fasad hunian RTLH
A2 Penyediaan jalur pedestrian dan elemen street furniture lain
A3
Penyediaan promenade dan elemen street furniture lain
A4
Penambahan elemen hijau dan ruang terbuka hijau di setiap gang
atau bangunan
B. Peremajaan kawasan melalui REALOKASI(pemindahan bangunan
dan pembebasan lahan di sekitaran Keraton, untuk membuat
komplek Keraton baru)
B1
Pembongkaran bangunan untuk membuat komplek Keraton
baru(jika perlu)
C. Peremajaan kawasan melalui RESTORASI(mengembalikan atau
memulihkan bangunan lama yang bernilai sejarah di kawasan)
C1
Membangun kembali bangunan seperti sedia kala yang bernilai
sejarah

BAB VIII | 244


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

D E S A I N B L O K 1

KRITERIA DAN INDIKATOR KAWASAN KUMUH

D. Peremajaan jaringan jalan jalan dan revitalisasi.


D1
Membuat konektivitas jalan lingkungan
D2

D3
Penambahan elemen hijau sebagai upaya revitalisasi
D4 Penambahan dan perbaikan penanda jalan
Penambahan elemen street furniture

E1
Sinkronisasi layanan air bersih yang bersumber dari PDAM ke seluruh
kawasan.
Penyediaan tempat penampungan air hujan komunal untuk
simpanan air bersih di kawasan

F1
Penyediaan jaringan drainase di jalan lingkungan mengikuti hirarki
jalan, jika memungkinkan menggunakan drainase kiri kanan maka
dibuat begitu, namun jika jalan gang kecil misalnya hanya 1 meter
maka drainase dibuat ditengah seperti simulasi desain di bawah.

F2
Penyediaan tempat penampungan air kotor dari saluran drainase
berupa sumur resapan

BAB VIII | 245


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

D E S A I N B L O K 1

KRITERIA DAN INDIKATOR KAWASAN KUMUH


G1Untuk sistem jaringan air kotor, dalam hal ini sesuai dengan standar
sistem drainase dan limbah menggunakan sistem IPAL komunal.

Pengolahan Limbah dari rumah tangga, kamar mandi,wc, cuci


pakaian, wastafel menggunakan IPAL komunal. Dengan dua sistem
filter aeration sistem ini berfungsi untuk mengolah air limbah
menjadi aman dan tidak mencemari lingkungan. untuk kelebihan
sistem ini dibanding septictank adalah hanya menggunakan pipa dari
rumah tangga ke pipa yang telah terpasang sehingga tidak memakan
tempat, dan air bisa langsung dibuang kesungai ,sedangkan
septictank hanya bisa menampung dan mengendapkan.

H1
Penyediaan tempat pembungan awal yang mudah untuk di akses
pada jalan lingkungan dan lokal sekunder.
H2 Penyediaan kantong sampah di depan rumah warga yang kemudian
akan di bawa ke TPA

Penyediaan tempat penampungan hujan berupa kolam yang


diletakkan di ruang-ruang terbuka sebagai proteksi kebakaran

Penambahan lebar jalan lingkungan agar dapat dimasuki gerobak


damkar
Penyediaan hydrant.

BAB VIII | 246


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

D E S A I N B L O K 1

DETAIL STREET FURNITURE YANG DIGUNAKAN

BAB VIII | 247


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

D E S A I N B L O K 1

DETAIL STREET FURNITURE YANG DIGUNAKAN

BAB VIII | 248


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

D E S A I N B L O K 1

DETAIL STREET FURNITURE YANG DIGUNAKAN

BAB VIII | 249


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 250


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 251


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 252


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 253


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 254


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Sistim Proteksi Kebakaran


Berdasarkan hasil observasi di kawasan kumuh diketahui banyak ditemukan gang sempit diantara kepadatan bangunan hunian,
minimnya lebar jalan/gang sempit menjadi satu kendala keluar masuknya kendaraan kendaraan pemadam kebakaran. Salah satu cara
penanganan melalui perubahan tipe kendaraan dan tentu saja memberikan tambahan – tambahan peralatan untuk menjangkau api dan
memudahkan petugas pemadam untuk bergerak bebas mencari titik api ketika terjadi kebakaran di dalam gang sempit. Sebagai antisipasinya
dapat di rencanakan pembangunan jaringan instalasi proteksi kebakaran atau penyediaan hidran di beberapa titik di tepi gang atau pekarangan
rumah.

Gb.8.1. Metode Proteksi Pemadam Kebakaran di dalam Gang/Jalan sempit

BAB VIII | 255


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

Fire Hose (selang pemadam) sangat berfungsi untuk mendistribusikan media (air) dari instalasi hydrant ke area yang mengalami
kebakaran. Dan fire hose digunakan juga pada saat kondisi darurat yang dihubungkan ke pillar hydrant ataupun siemens conection, dan fire hose
ini bisa disambung - sambung apabila jarak yang terjadi kebakaran (pusat api) jauh dari jangkauan. Fire hose ini terbuat dari kanvas (polyster)
yang mempunyai kualitas tinggi yang dilapisi dengan lapisan karet di dalam nya yang mampu menahan tekanan airsampai 10 bar ,dan fire hose
ini tidak mudah bocor. Selang kanvas ini juga di buat dengan ukuran 20 - 30 meter dengan diameter 1.5”, 2”, dan 2.5’’ sehingga mampu
menyesuaikan kebutuhan.
Metode gravitasi air pemadam melalui pipa jaringan yang terpasang di dalam tanah di lokasi tertentu yang berjarak setiap 30 – 50 meter
yang di lengkapi bak penampung air bersih terbangun di atasnya. Sistem lainnya melalui selang khusus pemadam yang memiliki panjang 150 –
300 meter yang terpasang pada kendaraan khusus pengangkut mesin pompa, kendaraan kecil beroda ini diharapkan mampu mencapai lokasi
terdekat bangunan dimana satu selang (fire hose) menuju titik sumber air terdekat dan selang lainnya di arahkan ke titik api. Kendaraan ini tentu
saja membutuhkan perawatan tempat menyimpan gerobak dan peralatan pemadam seperti pompa, selang dan perlatan lain bagi keselamatan
pemadam api, untuk itu diperlukan pos/gardu yang dibangun di titik tertentu di halaman rumah yang berdekatan dengan gang.

BAB VIII | 256


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 257


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 258


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 259


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 260


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 261


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 262


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 263


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 264


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 265


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 266


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 267


Penyusunan RP2KPKP Kabupaten Sanggau Tahun 2019

BAB VIII | 268

Anda mungkin juga menyukai