NDUK
KLHSRPJ
MD
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PERUBAHANRENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAHDAERAHTAHUN2018-2023
KABUPATEN MAGETAN
PEMERI
NTAHDAERAHKABUPATENMAGETAN
TAHUN2020
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGETAN
LAPORAN INDUK
Terhadap
PERUBAHAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Magetan, 2020
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
KATA PENGANTAR
Saat ini Kabupaten Magetan sedang menyusun dokumen Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan Tahun 2018 – 2023. Sebagaimana
diamanatkan dalam UU 32 Tahun 2009, PP 46 Tahun 2016 dan Permendagri 07 Tahun
2018, Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan perlu dikaji kaitannya dengan aspek
lingkungan hidup melalui penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS
digunakan untuk memberikan masukan terhadap Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan
agar pembangunan yang akan dilaksanakan lebih memperhatikan prinsip dan tujuan
pembangunan berkelanjutan. Dengan diterapkannya KLHS ini, juga merupakan landasan di
dalam mengevaluasi pengaruh lingkungan hidup dan menjamin diintegrasikannya prinsip –
prinsip berkelanjutan dalam pengambilan keputusan yang bersifat sinergis dari proses
perencanaan pembangunan. Diharapkan integrasi antara dokumen rencana, isu – isu strategis
dan isu – isu pembangunan berkelanjutan akan menjadikan Perubahan RPJMD Kabupaten
Magetan yang telah disusun nantinya memberikan nilai positif bagi wilayah Kabupaten
Magetan, baik untuk kesejahteraan generasi saat ini sampai dengan generasi yang akan
datang.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan
ini merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Magetan dengan Pusat Studi
Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan Laporan Induk KLHS Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan ini
kami ucapkan terima kasih. Kami mohon masukan, saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Suprawoto
i
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR AKRONIM xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang I-1
1.2 Dasar Hukum I-3
1.3 Maksud dan Tujuan I-4
1.4 Ruang Lingkup I-5
1.5 Sistematika Pembuatan KLHS RPJMD I-5
ii
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
BAB 7 REKOMENDASI
BAB 8 KESIMPULAN
8.1 Hasil Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Daerah VIII-1
8.2 Analisis Pencapaian Indikator TPB Kabupaten Magetan VIII-1
8.3 Perumusan Skenario TPB VIII-3
8.4 Rekomendasi VIII-5
Daftar Pustaka
Lampiran
iii
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Analisis Materi Muatan Kajian KRP II-2
2.2 Sasaran dan Indikator TPB/SDGs II-7
3.1 Luas Kecamatan, Jumlah Desa dan Kelurahan, serta Jarak dari Ibukota III-1
Kabupaten ke Kecamatan di Kabupaten Magetan
3.2 Kelerengan Lahan di Kabupaten Magetan III-5
3.3 Nama dan Panjang Sungai di Kabupaten Magetan III-12
3.4 Jumlah Sumber Mata Air di Setiap Kecamatan di Kabupaten Magetan III-13
3.5 Nama, Luas, dan Volume Waduk/Embung di Kabupaten Magetan III-14
3.6 Curah Hujan, dan Hari Hujan di Kabupaten Magetan Tahun 2019 III-16
3.7 Titik Lokasi Rawan Longsor di Kabupaten Magetan III-21
3.8 Titik titik Lokasi Bencana Banjir di Kabupaten Magetan III-21
3.9 Desa/Kelurahan Rawan Kekeringan di Kabupaten Magetan III-22
3.10 Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Magetan Tahun 2008-2019 III-24
3.11 Jumlah, Kepadatan dan Perkembangan Penduduk Kabupaten Magetan Tahun III-25
2014-2019
3.12 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Magetan III-26
Tahun 2013-2019
3.13 Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-26
3.14 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten Magetan III-27
Tahun 2008-2019
3.15 Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Magetan Tahun III-29
2013-2019
3.16 Jumlah Pekerja Menurut Sektor Lapangan Usaha di Kabupaten Magetan III-30
Tahun 2013-2019
3.17 Penduduk Berdasarkan Agama Tahun 2015-2019 III-31
3.18 Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 – 2019 III-33
3.19 Kontribusi Masing-Masing Sektor Terhadap Total PDRB-ADHB III-34
Tahun 2013 – 2019
3.20 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Kabupaten Magetan Tahun 2013 III-36
– 2019 (Juta Rp)
3.21 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Magetan III-38
3.22 PDRB Perkapita Kabupaten Magetan III-41
3.23 Laju Inflasi Kabupaten Magetan Tahun 2013 – 2019 III-42
3.24 Indeks Gini Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-43
3.25 Angka Kemiskinan di Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-45
3.26 Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-47
3.27 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-49
3.28 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Magetan Tahun III-55
2013-2019
3.29 Persentase Jenis Pendapatan Daerah terhadap Total Pendapatan Daerah III-59
Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019
3.30 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun III-63
Anggaran 2013-2019
3.31 Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Magetan III-66
Tahun Anggaran 2013-2019
3.32 Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Kabupaten Magetan III-66
Tahun Anggaran 2013-2019
iv
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
v
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
69 Perkiraan Jumlah Limbah Padat Berdasarkan Lokasi Obyek Wisata, Jumlah III-226
Pengunjung, dan Luas Kawasan
70 Indek Kapasitas Adaptif, Indeks Kerentanan dan Sensitifitas, Nilai Kerentanan, III-229
Resiko Banjir dan Resiko Kekeringan Kabupaten Magetan Tahun 2018
71 Ringkasan Status Endemisitas, Perlindungan, Keterancaman dan Perdagangan III-234
Flora dan Satwa liar di Kabupaten Magetan
72 Jenis-jenis Flora di Kabupaten Magetan III-235
73 Jenis-jenis Satwa Liar di Kabupaten Magetan III-242
74 Para Pihak Yang Berkontribusi Dalam TPB di Kabupaten Magetan III-246
4.1 Pencapaian TPB di Kabupaten Magetan IV-1
4.2 Persentase Pencapaian TPB di Kabupaten Magetan IV-2
4.3 Kategori TPB yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional IV-4
4.4 Indikator TPB yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional IV-5
4.5 Pencapaian Indikator TPB Yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai IV-15
Target
4.6 Kategori TPB yang Sudah Dilaksanakan Namun Belum Mencapai Target IV-50
Nasional
4.7 Tujuan, Target dan Indikator TPB yang Sudah Dilaksanakan Namun Belum IV-51
Mencapai Target Nasional
4.8 Gap Pencapaian Indikator TPB yang Sudah Dilaksanakan Namun Belum IV-60
Mencapai Target Nasional Serta Proyeksi Pencapaian s/d 2023
4.9 Indikator yang Belum Dilaksanakan dan Belum Mencapai Target Nasional IV-82
4.10 Indikator yang Belum Dilaksanakan dan Belum Mencapai Target Nasional IV-83
4.11 Kategori TPB yang Tidak Ada Data IV-85
4.12 Tujuan, Target dan Indikator TPB yang Belum Mempunyai Data IV-86
4.13 Capaian TPB per SOPD di Kabupaten Magetan IV-96
5.1 Capaian TPB Dinas Kesehatan V-1
5.2 Capaian TPB Dinas Lingkungan Hidup V-9
5.3 Capaian Badan Pusat Statistik V-12
5.4 Capaian TPB Dindikpora V-15
5.5 Capaian TPB Dinas Tenaga Kerja V-19
5.6 Capaian TPB Dinas PMDP3A V-21
5.7 Capaian TPB Badan Penanggulangan Bencana Daerah V-23
5.8 Capaian TPB Dinas Sosial V-25
5.9 Capaian TPB Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan V-27
5.10 Capaian TPB Dinas PPKBP3A V-28
5.11 Capaian TPB Dinas Komunikasi & Informasi V-34
5.12 Capaian TPB Badan Keuangan dan Aset Daerah V-36
5.13 Capaian TPB Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang V-38
5.14 Capaian TPB Badan Kepegawaian Daerah V-42
5.15 Capaian TPB Dinas TPHPKP V-43
5.16 Capaian TPB Dinas Pariwisata dan Kebudayaan V-44
5.17 Capaian TPB Dinas Perhubungan V-46
5.18 Capaian TPB Dinas Perindustrian V-48
5.19 Capaian TPB Dinas Dukcapil V-49
5.20 Capaian TPB Bappeda Litbang V-51
5.21 Capaian TPB Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan V-53
5.22 Capaian TPB DPMPTSP V-54
5.23 Capaian TPB Bag. Adm Sumber Daya Alam V-56
5.24 Capaian TPB Bagian Organisasi V-57
5.25 Capaian TPB Bagian Pengadaan V-59
5.26 Capaian TPB Satuan Pol PP Damkar V-60
5.27 Capaian TPB Inspektorat V-61
vi
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
vii
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Grafik Persentase Luas Kecamatan di Kabupaten Magetan III-2
3.2 Peta Batas Administrasi Kabupaten Magetan III-4
3.3 Peta Kelerengan di Kabupaten Magetan III-7
3.4 Peta Kedalaman Tanah di Kabupaten Magetan III-8
3.5 Peta Geologi Kabupaten Magetan III-10
3.6 Peta Jenis Tanah Kabupaten Magetan III-11
3.7 Peta Hidrologi Kabupaten Magetan III-15
3.8 Peta Curah Hujan Kabupaten Magetan III-17
3.9 Peta Rencana Kawasan Lindung Kabupaten Magetan III-19
3.10 Grafik Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Magetan III-26
Tahun 2019
3.11 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur III-27
3.12 Grafik Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan Kabupaten Magetan III-30
Tahun 2019
3.13 Grafik Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-40
3.14 Laju Inflasi kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-43
3.15 Grafik Indeks Gini Kabupaten Magetan dan Provinsi Jawa Timur III-44
Tahun 2013-2019
3.16 Grafik Persentase Penduduk di Atas Garis Kemiskinan di Kabupaten Magetan III-46
Tahun 2013-2019
3.17 Grafik Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Magetan dan Provinsi Jawa III-46
Timur Tahun 2013-2019
3.18 Grafik Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-48
3.19 Grafik IPM Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-50
3.20 Grafik Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-54
3.21 Grafik Perkembangan Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Magetan Tahun III-58
2013-2019
3.22 Grafik Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019 III-62
3.23 Struktur Persentase Realisasi Belanja APBD Kabupaten Magetan III-65
Tahun 2013-2019
3.24 Grafik Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Magetan III-79
Tahun 2013-2019
3.25 Grafik Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan Kabupaten Magetan III-89
Tahun 2013-2019
3.26 Grafik Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Magetan Tahun III-99
2013-2017
3.27 Status Daya Dukung Air Tiap Kecamatan di Kabupaten Magetan III-106
3.28 Peta Status Neraca Air Kabupaten Magetan III-108
3.29 Peta Neraca Air Minum Tahun 2021 III-110
3.30 Peta Proyeksi Neraca Air Minum Tahun 2026 III-111
3.31 Luas Wilayah Kabupaten Magetan Menurut Penggunaan Lahan Utama III-118
3.32 Luas Hutan Berdasarkan Status III-120
3.33 Hasil Pengukuran Parameter TDS Air Sungai di Kabupaten Magetan III-122
3.34 Hasil Pengukuran Parameter DO Air Sungai di Kabupaten Magetan III-123
3.35 Hasil Pengukuran Parameter BOD Air Sungai di Kabupaten Magetan III-124
3.36 Hasil Pengukuran Parameter COD Air Sungai di Kabupaten Magetan III-125
3.37 Hasil Pengukuran Parameter Nitrit (NO2) Air Sungai di Kabupaten Magetan III-126
3.38 Hasil Pengukuran Parameter Klorin Bebas Air Sungai di Kabupaten Magetan III-127
viii
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
3.39 Hasil Pengukuran Parameter Detergen Air Sungai di Kabupaten Magetan III-129
3.40 Hasil Pengukuran Parameter Hidrogen Sulfida (H2S) Air Sungai di Kabupaten III-130
Magetan
3.41 Hasil Pengukuran Parameter Fecal Coliform Air Sungai di Kabupaten Magetan III-131
3.42 Hasil Pengukuran Parameter Total Coliform Air Sungai di Kabupaten Magetan III-132
3.43 Hasil Pengukuran Parameter BOD Air Danau/Waduk/Situ/Embung di III-133
Kabupaten Magetan
3.44 Hasil Pengukuran Parameter COD Air Danau/Waduk/Situ/Embung di III-134
Kabupaten Magetan
3.45 Hasil Pengukuran Parameter Nitrit (NO2) Air Danau/Waduk/Situ/Embung di III-135
Kabupaten Magetan
3.46 Hasil Pengukuran Parameter Klorin Bebas Air Danau/Waduk/Situ/Embung di III-136
Kabupaten Magetan
3.47 Hasil Pengukuran Parameter Detergen Air Danau/Waduk/Situ/Embung di III-137
Kabupaten Magetan
3.48 Hasil Pengukuran Parameter Hidrogen Sulfida (H2S) Air III-138
Danau/Waduk/Situ/Embung di Kabupaten Magetan
3.49 Hasil Pengukuran Parameter Total Coliform Air Danau/Waduk/Situ/Embung di III-138
Kabupaten Magetan
3.50 Perbandingan Indeks Kualitas Air di Kabupaten Magetan Pada III-139
Tahun 2014 – 2019
3.51 Kandungan CO Udara Ambien di Kabupaten Magetan Tahun 2019 III-142
3.52 Kandungan Parameter SO2 Udara Ambien di Kabupaten Magetan III-143
Tahun 2019
3.53 Kandungan Parameter NO2 Udara Ambien di Kabupaten Magetan III-144
Tahun 2019
3.54 Penderita ISPA Kabupaten Magetan III-145
3.55 Indeks Kualitas Udara di Kabupaten Magetan Tahun 2015 – 2019 III-145
3.56 Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah Kabupaten Magetan Tahun 2019 III-149
3.57 Peta Kerawanan Bencana Aliran Lahar dan Sedimen III-155
3.58 Peta Kerawanan Longsor Kabupaten Magetan III-157
3.59 Peta Kerawanan Bencana Banjir Kabupaten Magetan III-159
3.60 Peta Kerawanan Kekeringan Kabupaten Magetan III-161
3.61 Peta Kerawanan Bencana Angin Kencang III-163
3.62 Grafik Distribusi Luas Daya Dukung & Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem III-168
Kabupaten Magetan
3.63 Peta Jasa Ekosistem Penyedia Pangan III-172
3.64 Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Penyedia Pangan III-173
3.65 Peta Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih III-176
3.66 Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Penyedia Air III-177
3.67 Peta Jasa Ekosistem Penyedia Serat III-178
3.68 Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Penyedia Serat III-179
3.69 Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Bakar III-180
3.70 Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Bakar III-181
3.71 Peta Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Genetik III-182
3.72 Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Genetik III-183
3.73 Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim III-185
3.74 Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim III-186
3.75 Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir III-187
3.76 Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir III-188
3.77 Peta Jasa Ekosistem Pengaturan dan Perlindungan Terhadap Bencana III-189
3.78 Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Pengaturan dan Perlindungan Terhadap III-190
Bencana
ix
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
x
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
xi
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
DAFTAR AKRONIM
xii
BAB 1.
Pendahuluan
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
I-1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
I-2
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
I-3
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
5. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
136);
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No
P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No
46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
perencanaan, Pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah, tata cara evaluasi
rancangan Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta tata cara perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1312).
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 07 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi
dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
I-4
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
I-5
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
I-6
BAB 2.
Dasar Teori
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
BAB 2
DASAR TEORI
Dalam praktiknya, ketiga mekanisme utama di atas perlu didukung dengan beberapa
kegiatan atau langkah. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merancang proses
KLHS, agar proses dan hasil KLHS dapat benar-benar efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
KLHS. Dalam merancang proses KLHS ini, beberapa hal yang perlu disiapkan adalah
pentingnya memahami konteks penyusunan dan evaluasi KRP, sehingga proses KLHS nya
nanti dapat diintegrasikan dalam proses KRP dengan baik. Dalam memahami konteks
penyusunan dan evaluasi KRP ini, salah satu yang penting adalah mengetahui jenis KRP-nya
sendiri.
Karena penyelenggaraan KLHS dituntut partisipatif, maka proses KLHS harus
melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat. Dalam konteks ini, perlu
diidentifikasi-kan pemangku kepentingan dan masyarakat untuk setiap proses penyusunan
dan evaluasi KRP, dan berdasar identifikasi ini, kemudian dapat ditentukan siapa saja
pemangku kepentingan dan masyarakat yang akan dilibatkan dalam proses KLHS.
Setelah pemangku kepentingan dan masyarakat ini ditentukan, maka mereka dapat
kita libatkan dalam proses lebih lanjut yaitu identifikasi dan penentuan isu-isu pembangunan
berkelanjutan di wilayah dimana KRP tersebut akan disusun. Proses ini perlu didukung
dengan databased yang baik, agar proses penentuan isu-isu pembangunan berkelanjutan ini
dapat secara rasional dilakukan.
II - 1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 2
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No Muatan Penjelasan
dan/atau risiko. Teknik analisis mengikuti ketentuan yang
telah tersedia (misalnya Pedoman Dampak Penting) dan
metodologi yang diakui secara ilmiah (misalnya
metodologi Environmental Risk Assessment).
3. Kinerja layanan/jasa Kajian ini terutama ditujukan untuk memperkirakan
ekosistem kinerja layanan atau fungsi ekosistem yang terutama
didalamnya adalah yaitu:
a. Layanan/fungsi penyedia (provisioning services):
Ekosistem memberikan jasa/produk darinya, seperti
misalnya sumber daya alam, sumber daya
genetika, air dll.
b. Layanan/fungsi pengatur (regulating services): Ekosistem
memberikan manfaat melalui pengaturan proses alam,
seperti misalnya pengendalian banjir, pengendalian
erosi, pengatur iklim dll.
c. Layanan/fungsi budaya (cultural services): Ekosistem
memberikan manfaat non material yang memperkaya
kehidupan manusia, seperti misalnya pengkayaan
perasaan dan nilai spiritual, pengembangan tradisi dan
adat istiadat, pengalaman batin, nilai-nilai estetika dan
pengetahuan.
d. Layanan/fungsi pendukung kehidupan (supporting
services): Ekosistem menyediakan dan/atau mendukung
pembentukan faktor produksi primer yang diperlukan
makhluk hidup, seperti misalnya produksi biomasa,
produksi oksigen, nutrisi, air, dll.
Kajian yang dilakukan terutama ditujukan untuk
mengidentifikasi jenis-jenis layanan/fungsi suatu
ekosistem serta gambaran kemampuan dan
keberfungsiannya.
4. Efisiensi pemanfaatan Kajian ini mengukur tingkat optimal pemanfaatan
sumber daya alam sumberdaya alam yang dapat dijamin keberlanjutannya.
Dilakukan dengan cara :
a. Mengukur kesesuaian antar tingkat kebutuhan dan
ketersediaannya;
b. Mengukur cadangan yang tersedia, tingkat
pemanfaatannya yang tidak menggerus cadangan,
serta perkiraan proyeksi penyediaan untuk
kebutuhan di masa mendatang; dan
c. Mengukur dengan nilai dan distribusi manfaat
dari sumber daya alam tersebut secara ekonomi
5. Tingkat kerentanan dan Analisis dilakukan dengan cara :
kapasitas adaptasi terhadap a. Mengkaji kerentanan dan risiko perubahan iklim
perubahan iklim sesuai ketentuan yang berlaku
b. Menyusun pilihan adaptasi perubahan iklim
c. Menentukan prioritas pilihan adaptasi perubahan
iklim
6. Tingkat ketahanan dan Analisis dilakukan dengan cara :
potensi keanekaragaman a. Mengkaji pemanfaatann dan pengawetan
hayati spesies/jenis tumbuhan dan satwa, yang meliputi:
• Penetapan dan penggolongan yang dilindungi
atau tidak dilindungi
II - 3
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No Muatan Penjelasan
• Pengelolaan tumbuhan dan satwa serta
habitatnya
• Pemeliharaan dan pengembangbiakan
• Pendayagunaan jenis atau bagian-bagian dari
tumbuhan dan satwa liarnya
• Tingkat keragaman hayati dan
keseimbangannya
b. Mengkaji ekosistem, yang meliputi :
• Interaksi jenis tumbuhan dan satwa
• Potensi jasa yang diberikan dalam konteks daya
dukung dan daya tampung
c. Mengkaji genetik, yang meliputi :
• Keberlanjutan sumber daya genetic
• Keberlanjutan populasi jenis tumbuhan dan
satwa
Sumber: Lampiran IV huruf D Permen LHK No P.69 tahun 2017
Selanjutnya, dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara perencanaan, Pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah, tata cara evaluasi
rancangan Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta tata cara perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah mengamanatkan bahwa Rencana pembangunan Daerah Pemerintah
daerah menyusun KLHS RPJMD dalam rangka mewujudkan RPJMD sesuai dengan prinsip
berkelanjutan. Hal ini tentu berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang telah
ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mengamanatkan bahwa untuk
mencapai sasaran TPB mengarahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun dokumen
perencanaan salah satunya Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB Kabupaten/Kota, sehingga
dihasilkan rencana aksi TPB yang terukur dan jelas dalam periode waktu tertentu.
II - 4
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
berlaku mulai tahun 2016 hingga tahun 2030. Dokumen ini dikenal dengan istilah Sustainable
Development Goals atau SDGs.
SDGs merupakan kelanjutan Millennium Development Goals (MDGs) yang
disepakati oleh negara anggota PBB pada tahun 2000 dan berakhir pada akhir tahun 2015.
Namun keduanya memiliki perbedaan yang mendasar, baik dari segi substansi maupun
proses penyusunannya. MDGs yang disepakati lebih dari 15 tahun lalu hanya berisi 8 Tujuan,
21 Sasaran, dan 60 Indikator. Sasarannya hanya bertujuan mengurangi separuh dari tiap-tiap
masalah pembangunan yang tertuang dalam tujuan dan sasaran.
MDGs memberikan tanggung jawab yang besar pada target capaian pembangunan
bagi negara berkembang dan kurang berkembang, tanpa memberikan peran yang seimbang
terhadap negara maju. Secara proses MDGs juga memiliki kelemahan karena penyusunan
hingga implementasinya eksklusif dan sangat birokratis tanpa melibatkan peran stakeholder
non-pemerintah, seperti Civil Society Organization, Universitas/Akademisi, sektor bisnis dan
swasta, serta kelompok lainnya.
Berbeda dengan pendahulunya, SDGs mengakomodasi masalah – masalah
pembangunan secara lebih komprehensif baik kualitatif (dengan mengakomodir isu
pembangunan yang tidak ada dalam MDGs) maupun kuantitatif menargetkan penyelesaian
tuntas terhadap setiap tujuan dan sasaranya. SDGs juga bersifat universal memberikan peran
yang seimbang kepada seluruh negara baik negara maju, negara berkembang, dan negara
kurang berkembang untuk berkontribusi penuh terhadap pembangunan, sehingga masing -
masing negara memiliki peran dan tanggung jawab yang sama antara satu dengan yang
lain dalam mencapai SDGs.
Proses perumusan SDGs juga mengedepankan proses yang partisipatif. Terbukti sejak
tahun 2013 Sekretaris Jenderal PBB memberikan ruang yang lebih luas kepada stakeholder
non-pemerintah untuk terlibat dalam proses penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015.
Yakni melalui diadakannya forum konsultasi antar-stakeholder dan my world survey, yang
merupakan survey yang dilaksanakan oleh PBB sebagai bahan masukan untuk penyusunan
SDGs. My world survey adalah global survey bertujuan untuk menangkap pandangan dan
aspirasi warga untuk menentukan agenda baru yang baik untuk dunia yang lebih baik. Hasil
survey ini yang kemudian dijadikan salah satu pertimbangan untuk menentukan ke-17 tujuan
yang ada di SDGs.
II - 5
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 6
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
maupun nasional. Upaya mengidentifikasi kerangka indikator global untuk tujuan dan
sasaran SDGs, Komisi Statistik PBB membentuk Inter-Agency Expert Group (IAEG) on
SDGs Indicators pada bulan Maret 2015. Kelompok kerja ini bertujuan mempersiapkan usulan
indikator global dan metadatanya sebagai pertimbangan untuk selanjutnya diajukan dalam
Pertemuan Tahunan Komisi Statistik PBB yang dilaksanakan pada Maret 2016. Dalam proses
penyusunannya, IAEG telah melakukan beberapa pertemuan dan konsultasi dengan berbagai
pihak hingga akhirnya menghasilkan tepatnya 242 indikator global. Adapun jumlah target
dan indikator global yang disetujui untuk tiap goal dapat dilihat dalam Tabel 2.2.
Goal 10
Goal 12
Goal 13
Goal 14
Goal 15
Goal 16
Goal 17
Goal 11
Goal 2
Goal 3
Goal 4
Goal 5
Goal 6
Goal 7
Goal 8
Goal 9
Jumlah
Goal 1
Sasaran 7 8 13 10 9 8 5 12 8
10 12 12 19 16 10 10 11 5
Indikator 12 14 27 11 14 11 6 17 12
10 14 23 25 24 9 11 15 13 7
2
Secara keseluruhan dokumen indikator dibagi menjadi tiga kategori tier: 1) Tier
I merupakan kategori indikator yang secara konseptual sudah jelas, dengan metodologi
dan standar yang telah tersedia dan data yang secara rutin dikeluarkan oleh negara; 2) Tier
II merupakan kategori indikator yang secara konseptual sudah jelas, dengan memiliki
metodologi dan standar namun negara tidak mengeluarkan data secara rutin; dan 3) Tier
III, yang merupakan kategori indikator yang masih belum memiliki metodologi dan/atau
standar atau masih dalam tahap penyusunan ataupun percobaan. Meskipun telah disetujui,
indikator global ini masih memungkinkan mengalami perubahan terutama dalam
pembahasan metodologis pada indikator global yang berada di Tier III. Hal tersebut
dilakukan untuk memberikan kesepakatan atas definisi dan standar di tingkat internasional
dalam pembahasan indikator global. Selain itu IAEG juga masih memiliki tugas untuk
memberikan usulan mekanisme pelaporan kerangka indikator SDGs.
II - 7
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
menghadirkan berbagai sector stakeholder guna saling memantau progress masing- masing
negara dalam pelaksanaan SDG sebagai salah satu mekanisme monitoring, tindak lanjut dan
pelaporan di tingkat global.
HLPF sendiri merupakan forum lanjutan dari Commission Sustainable Development
(CSD) yang dibentuk setelah Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan
(UNCED) di tahun 1992. Sejak 24 September 2013, HLPF meneruskan tugas CSD dalam hal
menindaklajuti agenda internasional untuk pembangunan berkelanjutan, seperti yang
temasuk dalam Rio Declaration on Environment and Developmentand the Agenda 21 serta
Johannesburg Plan of Implementation (JPOI). HLPF menggunakan mekanisme national
voluntary review yang merupakan pelaporan negara secara sukarela. Setiap tahunnya tidak
semua negara yang akan melaporkan perkembangan pelaksanaan SDGs. Seperti yang
terjadi pada HLPF 2016 dimana ada sekitar 22 negara yang memberikan laporan global
selama 8 hari. Banyak yang menilai bahwa waktu yang disediakan tidak cukup untuk menilai
progres secara mendasar untuk keseluruhan 193 negara, 17 tujuan, 169 target dan 242
indikator.
Adapun pertemuan HLPF meliputi pertemuan tahunan yaitu ministrial meeting yang
dihadiri oleh stakeholder pemerintah dan non pemerintah yang diselenggarakan di bawah
naungan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Juga pertemuan empat tahunan yang merupakan
pertemuan antar kepala Negara dinaungi Majelis Umum PBB. HLPF pertama setelah SDGs
disepakati yang diselenggarakan pada bulan Juli 2016 mendorong penguatan komitmen
politik negara dengan disepakatinya Deklarasi Menteri. HLPF menyimpulkan bahwa
dibutuhkan pendekatan yang terintegrasi dalam implementasi SDGs dengan melibatkan
semua stakeholder, baik pemerintah maupun non-pemerintah. HLPF juga menilai perlunya
pemahaman baru untuk mereorientasikan kebutuhan ekonomi yang dapat mendorong
pembangunan manusia, keberlanjutan bumi, dan mensejahterakan masyarakat. HLPF
diselenggarakan pada bulan Juli di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, tahun
ini mengangkat tema ‘Ensuring that No One Left Behind’. HLPF akan diselenggarakan
setiap tahun untuk memastikan monitoring dan pelaporan implementasi SDGs di tingkat
global. Misalnya untuk tahun 2017, HLPF dirancang dengan mengangkat tema ‘Eradicating
Poverty and Promoting Prosperity in a Changing World’.
II - 8
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
global yang akan dibahas dalam 47th Session of the United Nations Statistical
Commission pada 8-11 Maret 2016 di New York.
3. Juni 2016 Laporan Sekjen PBB tentang perkembangan pelaksanaan SDGs ini berisi
tentang ringkasan situasi global yang berkaitan dengan ketujuh belas Tujuan SDGs,
merelasikan dengan indikator global yang telah disahkan melalui Komisi Statistik
PBB. Laporan ini merupakan sebuah langkah awal mempraktekkan pelaporan dengan
indikator yang telah ada.
4. Juli 2016 Follow-up and Review of the 2010 Agenda for Sustainable Development at
the Global Level merupakan draft resolusi yang disusun oleh Presiden Sidang Umum
sebagai tindak lanjut pengadopsian SDGs. Global Sustainable Development Report
2016 adalah sebuah publikasi PBB sebagai dokumen HLPF 2016. GSDR merupakan
publikasi tahunan untuk memperkuat sinergi antara politik dan ilmu pengetahuan serta
dapat menyediakan instrumen evidence-based yang kuat untuk mendukung pembuat
kebijakan dalam mendorong pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan.
5. Komisi Statistik PBB pada bulan Juli juga mengeluarkan The Sustainable Development
Goals Report 2016 merupakan laporan yang disusun oleh Divisi Statistik PBB, dibawah
Departemen Ekonomi dan dan Sosial PBB (UN DESA). Laporan pertama ini merupakan
langkah awal dan dimaksudkan sebagai baseline untuk memulai implementasi
berdasarkan evaluasi yang akurat mengenai kondisi dunia saat ini. Laporan ini
menyajikan ringkasan ketujuh belas Tujuan menggunakan data yang telah tersedia
dengan menekankan pada gaps dan tantangan yang paling signifikan.
II - 9
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 10
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
pemerintah untuk menyusun Rencana Aksi Nasional bagi pelaksanaan SDGs; dan 3)
menuntut pemerintah untuk membentuk panitia bersama bagi pelaksanaan SDGs.
Lima belas tahun lalu, pada masa MDGs, kerangka hukum yang digunakan sebagai
dasar pelaksanaan di Indonesia adalah Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010. Inspres ini
memberikan haluan besar tentang pelaksanaan pembangunan yang berkeadilan untuk
kesinambungan serta penajaman Prioritas Pembangunan Nasional yang ditujukan kepada
beberapa kepala kepala instansi dan lembaga pemerintah serta kepala daerah. Instruksi
presiden yang bersifat himbauan individual dinilai kurang cukup kuat mengikat terhadap
perencanaan di tingkat kementerian dan lembaga pemerintahan terkait untuk kewajiban
melaksanakan MDGs serta kepala daerah tingkat II untuk mensukseskan pencapaian
MDGs.
Sidang kabinet yang digelar pada akhir tahun 2015 lalu menghasilkan beberapa
keputusan, diantaranya Presiden mengintruksikan menterinya untuk segera menyiapkan
draft dokumen kerangka hukum bagi pelaksanaan SDGs dalam bentuk Peraturan Presiden.
Amanat ini diembankan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dengan
berkoordinasi dengan Kepala Kantor Staff Presiden. Proses penyusunan kerangka hukum
untuk SDGs ini telah dimulai sejak awal tahun 2016 dengan membuka partisipasi masyarakat
melalui diskusi dan konsultasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional, bersamaan dalam proses ini Koalisi Masyarakat Sipil untuk SDGs pun telah
memberikan usulan Perpres dibawah koordinasi Kantor Staf Presiden.
Perpres SDGs yang tengah disusun nantinya akan memuat dan menghasilkan
beberapa keputusan diantaranya 1) Peta Jalan Nasional Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan, yang merupakan dokumen rencana yang memuat kebijakan strategis tahapan
dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional tahun 2016 hingga tahun 2030 yang
sesuai dengan sasaran pembangunan nasional, yang akan berlaku maksimal 12 bulan sejak
penetapan Perpres; 2) Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Naisonal, yang
merupakan dokumen yang memuat program dan kegiatan rencana kerja lima tahunan untuk
pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung mendukung
pencapaian SDGs yang sesuai dengan sasaran pembangunan nasional, yang akan berlaku
paling lama 6 bulan sejak penetapan Perpres; dan 3) Rencana Aksi Daerah Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan, yang merupakan dokumen rencana kerja lima tahunan untuk
pelaksanaan kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung mendukung pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang sesuai dengan sasaran pembangunan daerah, yang
akan berlaku paling lama 12 bulan sejak penetapan Perpres.
II - 11
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Di luar muatan tentang strategi dan kerja yang akan dilaksanakan pemerintah dalam
pencapaian SDGs, Peraturan Presiden ini selain mengatur peran setiap Kementerian dan
Lembaga dalam pelaksanaan SDGs juga mengatur peran tiap-tiap stakeholder non-
pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaan SDGs, seperti kelompok masyarakat sipil,
akademisi, filantropi, dan pelaku usaha. Berkaitan dengan hal ini, presiden sekaligus
mengatur pembentukan untuk pelaksanaan SDGs yang disebut Tim Koordinasi Nasional,
yang akan terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksana, Kelompok-kelompok Kerja dan
Dewan Pakar. Harapannya, stakeholder kunci yang terlibat dapat terwakili dalam tiap
komponen Tim Koordinasi Nasional.
Penyusunan indikator nasional untuk SDGs dilakukan dalam koordinasi terpusat oleh
Bappenas bersama Badan Pusat Statistik sebagai penyedia data nasional. Hingga saat ini,
proses penyusunan indikator nasional SDGs masih terus berjalan sehingga dapat diupayakan
menjadi dokumen pendukung dalam Peraturan Presiden untuk Pelaksanaan Tujuan
Pembangunan Nasional. Penyusunan indikator nasional dilakukan dalam proses diskusi dan
konsultasi publik dengan berbagai pihak, diantaranya Kementerian/Lembaga terkait,
kelompok masyarakat sipil, akademisi, filantropi, serta pelaku bisnis dan usaha.
II - 12
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 13
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 14
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
c. Bentang lahan adalah bentangan permukaan bumi yang di dalamnya terjadi hubungan
saling terkait (interrelationship) dan saling ketergantungan (interdependency) antar
berbagai komponen lingkungan, seperti: udara, air, batuan, tanah, dan flora-fauna, yang
mempengaruhi keberlangsungan kehidupan manusia yang tinggal di dalamnya.
(Verstappen, 1983).
Berdasarkan definisi tersebut karaktersitik yang dapat digunakan sebagai dasar
penentuan bentang lahan diantara kesamaan karakteristik yaitu:
a. Geomorfik (G),
b. Litologik (L),
c. Edafik(E),
d. Klimatik (K)
e. Hidrologik (H),
f. Oseanik (O)
g. Biotik (B) flora dan fauna
h. Antropogenik (A)
Berdasarkan perbandingan dua pengertian tersebut di atas (ekoregion dan bentang
lahan), maka terdapat kesamaan substansi antara keduanya, oleh karena itu pendekatan
bentang lahan dapat digunakan sebagai teknik penyusunan ekoregion. Menurut Tuttle (1975),
bentang lahan (landscape) merupakan kombinasi atau gabungan dari bentuk lahan
(landform). Dengan kata lain untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bentang lahan selalu
mendasarkan pada kerangka kerja bentuk lahan (landform). Verstappen (1983) telah
mengklasifikasikan bentuk lahan berdasarkan genesisnya menjadi 10 macam bentuk lahan asal
proses, yaitu:
a. Bentuk lahan asal proses volkanik (V), merupakan kelompok besar satuan bentuk lahan
yang terjadi akibat aktivitas gunung api. Contoh bentuk lahan ini antara lain: kawah,
kerucut gunung api, kaldera, medan lava, lereng kaki, dataran, dataran fluvia l gunung api.
b. Bentuk lahan asal proses struktural (S), merupakan kelompok besar satuan bentuk
lahan yang terjadi akibat pengaruh kuat struktur geologis. Pegunungan lipatan,
pegunungan patahan, perbukitan (monoklinal/homoklina l) , kubah, Graben, gawir,
merupakan contoh-contoh untuk bentuk lahan asal struktural.
c. Bentuk lahan asal fluvial (F) merupakan kelompok besar satuan bentuk lahan yang
terjadi akibat aktivitas sungai. Dataran alluvial, kerucut alluvial, kipas alluvial,
dataran banjir, rawa belakang, teras sungai, dan tanggul alam, gosong sungai
merupakan contoh-contoh satuan bentuk lahan ini.
II - 15
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
d. Bentuk lahan asal proses solusional (S) merupakan kelompok besar satuan bentuk
lahan yang terjadi akibat proses pelarutan pada batuan yang mudah larut, seperti
batu gamping dan dolomite karst menara, karst kerucut, doline, uvala, polye, goa
karst, dan logva merupakan contoh-contoh satuan bentuk lahan ini.
e. Bentuk lahan asal proses denudasional (D) merupakan kelompok besar satuan
bentuk lahan yang terjadi akibat proses degradasi, seperti longsor dan erosi. Contoh
satuan bentuk lahan ini antara lain: bukit sisa, lembah sungai, peneplain, dan lahan
rusak.
f. Bentuk lahan asal proses eolian (E) merupakan kelompok besar satuan bentuklahan
yang terjadi akibat proses angin. Contoh satuan bentuk lahan ini antara lain: gumuk
pasir barkhan, parallel, parabolik, bintang, lidah, dan transversal.
g. Bentuk lahan asal marine (M) merupakan kelompok besar satuan bentuk lahanyang
terjadi akibat proses laut oleh tenaga gelombang, arus, dan pasang -surut. Contoh
satuan bentuk lahan ini antara lain: gisik pantai (beach), bura (spit), tombolo,
laguna, dan beting gisik (beach ridge). Karena kebanyakan sungai dapatdikatakan
bermuara ke laut, maka sering kali terjadi bentuk lahan yang terjadi akibat kombinas i
proses fluvial dan proses marine. Kombinasi kedua proses itudisebut proses fluvio -
marine. Contoh-contoh satuan bentuk lahan yang terjadi akibat proses fluvio-marine
ini antara lain delta dan estuary.
h. Bentuk lahan asal glasial (G) merupakan kelompok besar satuan bentuk lahan yang terjadi
akibat proses gerakan es (gletser). Contoh satuan bentuk lahan ini antara lain lembah
menggantung dan marine.
i. Bentuk lahan asal organik (O) merupakan kelompok besar satuan bentuk lahanyang terjadi
akibat pengaruh kuat aktivitas organisme (flora dan fauna). Contoh satuan bentuk lahan ini
adalah pantai mangrove, gambut, dan terumbu karang.
j. Bentuk lahan asal antropogenik (A) merupakan kelompok besar satuan bentuk lahan yang
terjadi akibat aktivitas manusia. Waduk, kota, pelabuhan, merupakanc ontoh- contoh satuan
bentuk lahan hasil proses antropogenik.
II - 16
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik secaralangsung maupun
tidak langsung (De Groot, 1992). Jasa ekosistem adalah keuntungan yang diperoleh manusia
dari ekosistem (MA, 2005). Jasa ekosistem dikategorikan menjadi empat, yaitu meliputi jasa
penyediaan (provisioning), jasa pengaturan (regulating), jasa budaya (cultural), dan jasa
pendukung (supporting ) (MA, 2005). Berdasarkan empat kategori ini dikelaskan ada 23
kelas klasifikasi jasa ekosistem, yaitu (De Groots, 2002): a. Jasa penyediaan; (1) bahan
makanan, (2) air bersih, (3) serat, bahan bakar dan bahan dasar lainnya, (4) materi genetik,
(5) bahan obat dan biokimia, (6) spesies hias. b. Jasa Pengaturan; (7) Pengaturan kualitas
udara, (8) Pengaturan iklim, (9) Pencegahan gangguan, (10) Pengaturan air, (11) Pengolahan
limbah, (12) Perlindungan tanah, (13) Penyerbukan, (14) Pengaturan biologis, (15)
Pembentukan tanah. c. Budaya; (16) Estetika, (17) Rekreasi, (18) Warisan dan indentitas
budaya, (20) Spiritual dan keagamaan, (21) Pendidikan. d. Pendukung; (22) Habitat
berkembang biak, (23) Perlindungan plasma nutfah.
Daya dukung merupakan indikasi kemampuan mendukung penggunaan tertentu,
sedangkan daya tampung adalah indikasi toleransi mendukung perubahan penggunaan
tertentu (atau pengelolaan tertentu) pada unit spasial tertentu. Untuk menghitung daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup, perlu beberapa pertimbangan. Adapun pertimbangan
tersebut adalah (a) ruang dan sifatnya, (b) tipe pemanfaatan ruang, (c) ukuran produk
lingkungan hidup utama (udara dan air), (d) penggunaan/penutupan lahan mendukung publik
(hutan), (e) penggunaan tertentu untuk keperluan pribadi. Menurut sistem klasifikasi jasa
ekosistem dari Millenium Ecosystem Assessment (2005), jasa ekosistem dikelompokkan
menjadi empat fungsi layanan, yaitu jasa penyediaan (provisioning), jasa pengaturan
(regulating), jasa pendukung (supporting), dan jasa kultural (cultural), dengan rincian sebagai
berikut:
1. Jas a Ekosistem Penyedia
a. Jas a Ekosistem Penyedia Pangan
Ekosistem memberikan manfaat penyediaan bahan pangan yaitu segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati (tanaman dan hewan) dan air (ikan), baik yang diola h maupun
yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia. Jenis-jenis pangan di Indonesia sangat bervariasi diantaranya seperti beras,
jagung, ketela, gandum, sagu, segala macam buah, ikan, daging, telur dan sebagainya.
Penyediaan pangan oleh ekosistem dapat berasal dari hasil pertanian dan perkebunan,
hasil pangan peternakan, hasil laut dan termasuk pangan dari hutan.
II - 17
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 18
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 19
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 20
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
II - 21
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
yang terbentuk dari padatan anorganik dan mempunyai komposisi homogen. Ekosistem
memberikan jasa pendukung berupa pembentukan lapisan tanah dan pemeliharaan
kesuburan yang bervariasi antar lokasi. Lokasi yang memiliki jenis batuan cepat lapuk,
dengan kondisi curah hujan dan penyinaran matahari yang tinggi akibat bentuk
permukaan bumi serta didukung oleh keberadaan organisme dalam tanah dan tumbuhan
penutup tanah maka pembentukan tanah semakin cepat.
b. Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Hara (Nutrient Cycle)
Siklus hara dalam suatu ekosistem merupakan proses yang terintegrasi dari
pergerakan/pemindahan energi dan hara didalam ekosistem itu sendiri dan juga
interaksinya dengan atmosfir, biosfir, geosfir dan hidrosfir. Energi yang dibutuhkan untuk
menggerakkan siklus hara ini didapatkan dari proses yang terjadi pada biosfir yaitu proses
fotosisntesis. Proses dari serapan hara, akumulasi hara pada tubuh tumbuhan dan kembali
ke tanah melalui siklus yang bervarisi sesuai dengan kondisi tumbuhan, iklim dan jenis
tanahnya sendiri sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap kesuburan tanah dan
tingkat produksi pertanian yang tinggi.
c. Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer (Produksi Oksigen, Penyediaan Habitat
Spesies)
Ekosistem memberikan jasa produksi primer berupa kroduksi oksigen dan penyediaan
habitat spesies. Produksi oksigen memberikan dukungan bagi seluruh kehidupan makhluk.
Tanpa adanya oksigen maka tidak akan ada kehidupan. Ekosistem memberikan jasa
penghasil oksigen sekaligus mengurangi kadar karbondioksida dan populasi udara di
bumi. Keberadaan vegetasi seperti hutan yang menyerap karbondioksida untuk pembutan
makanan (fotosintesis). Hasil dari fotosintesis adalah oksigen. Inilah gas yang diperlukan
makhluk hidup di bumi untuk beraktivitas dan memungkinkan tumbuhnya banyak habitat
spesies. Jasa produksi oksigen bervariasi antar lokasi dan berhubungan erat dengan
keberadaan vegetasi dan hutan.
d. Jasa Ekosistem Pendukung Biodiversitas (Perlindungan Plasma Nutfah)
Ekosistem telah memberikan jasa keanekaragaman hayati (biodiversity) di antara makhluk
hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem akuatik
lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya;
mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antara spesies dan ekosistem yang menjadi
habitat perkembangbiakan flora fauna. Semakin tinggi karakter biodiversitas maka semakin
tinggi fungsi dukungan ekosistem terhadap perikehidupan.
II - 22
BAB 3.
Gambaran Umum Wilayah Kajian
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
BAB 3
GAMBARAN UMUM WILAYAH KAJIAN
Tabel 3.1. Luas Kecamatan, Jumlah Desa dan Kelurahan, serta Jarak dari Ibukota Kabupaten
ke Kecamatan di Kabupaten Magetan
Jarak ke
Jumlah
Luas Wilayah Persentase Ibukota
No. Kecamatan Desa/
(km2) (%) Kabupaten
Kelurahan
(km)
1 Poncol 8 51,31 7,45 14
2 Parang 13 71,64 10,40 15
3 Lembeyan 10 54,85 7,96 21
4 Takeran 12 25,46 3,70 17
5 Nguntoronadi 9 16,72 2,43 17
6 Kawedanan 20 39,45 5,73 13
7 Magetan 14 21,41 3,11 0
8 Ngariboyo 12 39,13 5,68 6
9 Plaosan 15 66,09 9,59 11
10 Sidorejo 10 39,15 5,68 7
11 Panekan 17 64,23 9,32 6
III - 1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Jarak ke
Jumlah
Luas Wilayah Persentase Ibukota
No. Kecamatan Desa/
(km2) (%) Kabupaten
Kelurahan
(km)
12 Sukomoro 14 33,05 4,80 9
13 Bendo 16 42,90 6,23 12
14 Maospati 15 25,26 3,67 13
15 Karangrejo 13 15,15 2,20 18
16 Karas 11 35,29 5,12 15
17 Barat 14 22,72 3,30 19
18 Kartoharjo 12 25,03 3,63 26
Jumlah 235 668,84 100
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2020
Berdasarkan Tabel 3.1, dalam wilayah Kabupaten Magetan, kecamatan yang memiliki
wilayah terluas adalah Kecamatan Parang dengan luas 71,64 km 2 (sekitar 10,4% dari luas
wilayah Kabupaten), sedangkan Kecamatan yang wilayahnya terkecil adalah Kecamatan
Karangrejo seluas 15,15 km2 (2,2% dari luas wilayah Kabupaten). Berdasarkan
administrasinya, kecamatan yang memiliki desa/kelurahan terbanyak yakni Kecamatan
Kawedanan dengan 20 desa/kelurahan, sedangkan kecamatan yang memiliki desa/kelurahan
paling sedikit yaitu Kecamatan Poncol dengan hanya delapan desa.
Karas Kartoharjo
Barat 4% Poncol
5% 7%
Karangrejo 3%
2% Parang
10%
Maospati
4%
Lembeyan
Bendo
8%
6%
Takeran
Sukomoro 4%
5%
Nguntoronadi
2%
Panekan Kawedanan
9% 6%
Magetan
Sidorejo
6% Plaosan Ngariboyo 3%
10% 6%
III - 2
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 3
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 4
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
C. Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Magetan bervariasi, dengan kedudukan terletak pada
ketinggian antara 25 sekitar 100 meter di atas permukaan air laut sekitar 14.334,19 Ha atau
(20,28%); ketinggian antara 100 sampai 500 meter di atas permukaan air laut sekitar
34.078,17 Ha (49,47% dari luas wilayah); sedangkan ketinggian 500 – 1000 meter di atas
permukaan air laut luasnya sekitar 11.206,60 Ha atau (16,27%); ketinggian di atas 1000
meter dpl luasnya 9.255,78 Ha atau (13,44%) dan menunjukkan keadaan yang bervariasi
yaitu kondisi landai sampai kondisi pegunungan.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Magetan memiliki kelerengan rendah, wilayah
dengan kelerengan rendah sebagian besar terletak di Kecamatan Karangrejo dan
Karangmojo, Maospati, Bendo, Kawedanan, dan Takeran. Wilayah bergelombang terletak
di Kecamatan Panekan dan Poncol. Sedangkan daerah yang terjal/perbukitan sebagian besar
terletak di Kecamatan Plaosan.
Variasi wilayah dengan kemiringan lereng seperti yang ada di Kabupaten Magetan
tersebut memberikan dampak positif dan negatif bagi Kabupaten Magetan. Dampak
positifnya adalah variasi tersebut merupakan faktor penunjang pengembangan kegiatan
ekonomi yang bertumpu pada alam di Kabupaten Magetan seperti kegiatan pariwisata,
pertanian, dan perkebunan. Sedangkan dampak negatifnya adalah variasi kemiringan lereng
tersebut merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya bencana alam yang sering terjadi
di Kabupaten Magetan yaitu gerakan tanah (tanah longsor).
Dilihat dari segi kedalaman tanah, maka dominasi efektif tanah kurang dari 30 cm
yang tercatat seluas 28.171,46 Ha atau sekitar 40,90 % dari luas wilayah Kabupaten Magetan
dan terletak pada Kecamatan Poncol, Parang, Lembeyan, Kawedanan, Magetan, Bendo,
Plaosan, Panekan, Sukomoro. Sedangkan efektif tanah lebih dari 90 cm luasnya sekitar 5.027
III - 5
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Ha atau 7,30 % dari luas kabupaten dan terdapat di Kecamatan Takeran, Sukomoro,
Maospati, Karangmojo, dan Karangrejo.
Berdasarkan kondisi kesuburan tanah, wilayah Kabupaten Magetan terbagi kedalam
beberapa jenis wilayah yaitu :
a) Tipe wilayah pegunungan dengan kondisi tanah subur yaitu Kecamatan Plaosan.
b) Tipe wilayah pegunungan dengan tanah sedang yaitu Kecamatan Panekan, Kecamatan
Poncol bagian barat dan Kecamatan Sidorejo.
c) Tipe wilayah pegunungan dengan tanah kurang subur (kritis) yaitu Kecamatan Parang,
Kecamatan Lembeyan, Kecamatan Poncol bagian timur, dan Kecamatan Kawedanan bagian
selatan.
d) Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian subur yaitu Kecamatan Barat,
Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Karas, Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Takeran dan
Kecamatan Nguntoronadi.
e) Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian sedang yaitu Kecamatan Maospati,
Kecamatan Magetan, Kecamatan Ngariboyo, sebagian Kecamatan Bendo, sebagian
Kecamatan Kawedanan dan sebagian Kecamatan Sukomoro.
f) Tipe wilayah dataran rendah dengan tanah pertanian kurang subur yaitu sebagian
Kecamatan Bendo dan sebagian Kecamatan Sukomoro.
III - 6
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 7
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 8
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
D. Geologi
Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang
terletak di kaki Gunung Lawu. Kondisi Geologi wilayah Kabupaten Magetan dan sekitarnya,
bagian barat laut yang ditempati Gunung Lawu termasuk dalam jalur gunung api kuarter
yang sudah tidak aktif atau sedang dalam fase istirahat, sedang bagian selatan termasuk dalam
jalur pegunungan selatan. Pebukitan di utara Sungai Tirtomoyo merupakan perbukitan
lipatan berarah timur laut barat-barat daya. Pebukitan tinggi di selatannya selain terlipat juga
tersesarkan. Secara morfogenesis perbukitan di Kabupaten Magetan dipengaruhi oleh struktur
lipatan, sesar dan sifat litologi.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Magetan terbentuk dari hasil gunung api kwarter
muda yang terdiri dari lereccia, tuff, dan lakiri yang mempunyai lapisan miring dan sejajar
dengan lereng. Endapan batuan volkanik kwarter juga ditempati oleh gunung-gunung lain
yang berada di Kabupaten Magetan seperti Gunung Lumpang, Gunung Bulusungsang,
Gunung Banyuurip, Gunung Puntukpelok, Gunung Sidoramping, Gunung Jobolarangan, dan
Gunung Cemoropenganten. Sebagian lagi terdiri dari vulkanik, yang merupakan hasil
perombakan dari mineral yang lebih tua, yang terdiri dari lereccia, tuff, pairi, dan lava
andesit, yang tersebar di permukaan dengan komposisi mineral endapan vulkanik berbutir
kasar.Jenis tanah yang ada di Kabupaten Magetan terdiri dari:
• Wilayah utara : grumosol, alluvium dan hidrosol
• Wilayah timur : grumosol, latosol, mediteran, dan alluvium
• Wilayah selatan : mediteran, grumosol, dan andosol
• Wilayah barat : andosol dan latosol
• Wilayah tengah : mediteran dan grumusol
Potensi bahan galian/tambang yang ada di Kabupaten Magetan adalah bahan galian
yang berasal dari permukaan tanah bagian luar seperti pasir, batu, dan tanah liat, di mana
potensi tersebut banyak terdapat di Kecamatan Karangrejo, Sukomoro dan Bendo. Selain itu
ada pula tambang tras yang sudah dimulai sejak tahun 1997 tapi masih dalam skala kecil.
Adapun potensi bahan galian belerang yang berada di kawasan Gunung Lawu masih
memerlukan penelitian tentang kadar dan produktivitasnya.
III - 9
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 10
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 11
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
E. Hidrologi
Kabupaten Magetan terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo dan
Madiun. DAS Progo DAS Bengawan Solo ini meliputi sebagian kecil wilayah Kabupaten
Magetan yaitu di sebagian Kecamatan Panekan, Sidorejo, Plaosan, dan Poncol. Sedangkan
DAS Madiun berada di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Magetan. Kabupaten
Magetan memiliki sumber mata air sebanyak 197 titik dengan debit sekitar 3.517 liter/detik
pada Tahun 2004 dan mengalami penurunan menjadi 2.555,8 liter/detik pada Tahun 2007.
Ketersediaan air bersih di Kabupaten Magetan yang diproduksi oleh PDAM adalah
16.008.192 m3/tahun pada Tahun 2005 dan mengalami peningkatan menjadi 16.428.088
m3/tahun pada Tahun 2006. Air bersih ini berasal dari mata air yaitu sebesar 14.246.632
m3/tahun pada Tahun 2006.
Potensi air yang terutama di Kabupaten Magetan adalah air permukaan (yang
direfleksikan dengan debit sungai-sungai, telaga, embung, waduk), sumber-sumber atau mata
air-mata air, air tanah (baik air tanah dangkal maupun air tanah dalam). Sebagian besar air
untuk kepentingan irigasi di jaringan irigasi SIM berasal dari Kali Madiun yang di alirkan dari
Dam Jati. Penggunaan air di Kabupaten Magetan sebagian besar dimanfaatkan untuk irigasi
sebesar 93,9%, air minum (3,6%), pabrik gula (1,1%), kolam air tawar (0,5%), peternakan
(0,3%), penggelontoran kota (0,1%), ketahanan nasional (0,2%), pengenceran limbah
industri (0,1%), dan lain–lain (0,2%).
Kebutuhan air penduduk Kabupaten Magetan dipenuhi oleh sumber-sumber air
setempat yang dikelompokkan atas sungai (ada 8 sungai dengan sungai terbesar Kali
Gandong), 2 buah telaga yaitu Telaga Sarangan seluas 30 Ha dan Telaga Wahyu (10 Ha),
mata air (147 buah mata air) dan sumber lain-lain.
1. Sungai
Sungai besar yang mengalir di wilayah Kabupaten Magetan terdapat 8 (delapan) sungai,
dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3.
III - 12
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
2. Telaga
Di Kabupaten Magetan terdapat 2 buah telaga yaitu Telaga Sarangan seluas 30 Ha dan
Telaga Wahyu 10 Ha. Fungsi kedua telaga tersebut selain sebagai irigasi, juga untuk
pariwisata.
3. Mata Air
Saat ini di Kabupaten Magetan terdapat 147 buah mata air yang tersebar di berbagai
kecamatan. Jumlah ini sudah banyak berkurang dari kondisi tahun 2008 yang saat itu
masih terdapat 197 buah mata air, 147 mata air tersebut adalah sebagaimana disajikan
Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Jumlah Sumber Mata Air di Setiap Kecamatan di Kabupaten Magetan
No Kecamatan Jumlah Mata Air (buah)
1 Panekan 31
2 Sidorejo 2
3 Plaosan 57
4 Poncol 17
5 Parang 3
6 Lembeyan 17
7 Kawedanan 6
8 Maospati 5
9 Takeran 6
10 Karangrejo 1
11 Ngariboyo 1
12 Magetan 1
Jumlah 147
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2019
4. Waduk/Embung
Jumlah waduk/embung di Kabupaten Magetan sebanyak 11 buah yang tersebar di 5
Kecamatan, dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.5.
III - 13
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 14
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 15
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
F. Klimatologi
Letak Kabupaten Magetan yang berada dibawah kaki Gunung Lawu menyebabkan
udara yang ada cenderung sejuk. Pada umumnya Kabupaten Magetan terbagi dalam 2
musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau, dengan iklim basah tipe B. Curah hujan
sebagai salah satu sumber daya air yang mempengaruhi besaran debit mata air di Kabupaten
Magetan memiliki rerata tertinggi pada Bulan November dan terendah pada bulan Juli.
Tabel 3.6. Curah Hujan, dan Hari Hujan di Kabupaten Magetan Tahun 2019
No. Kecamatan Curah Hujan (mm) Hari Hujan
1 Januari 7.257 31
2 Februari 8.309 28
3 Maret 5.949 30
4 April 8.410 30
5 Mei 2.308 12
6 Juni 1.779 22
7 Juli 702 5
8 Agustus - -
9 September 1.357 5
10 Oktober 1.458 21
11 November 8.530 27
12 Desember 3.453 30
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka, 2020
III - 16
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 17
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
G. Penggunaan Lahan
Luas penggunaan tanah menurut status peruntukan lahan di Kabupaten Magetan
berdasarkan RTRW Kabupaten Magetan tahun 2012 – 2032 adalah sebesar 68.850 Ha terdiri
dari:
a. Kawasan Lindung
Kawasan lindung yang terdapat di Kabupaten magetan terdiri atas kawasan hutan
lindung dengan luas kurang lebih 3.987 Ha, kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan bawahannya berupa kawasan resapan air seluas kurang lebih 492 Ha,
kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar
budaya, kawasan bencana alam dan kawasan lindung geologi.
b. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya di Kabupaten Magetan terdiri atas: kawasan peruntukan hutan
produksi dengan luas kurang lebih 3.390 Ha, kawasan peruntukan hutan rakyat dengan
luas kurang lebih 2.825 Ha, kawasan peruntukan pertanian seluas kurang lebih 28.464
Ha terdiri dari 27.272 Ha sawah irigasi dan 1.192 Ha sawah bukan irigasi, kawasan
budidaya lahan kering seluas kurang lebih 40.552 Ha, kawasan hortikultura sayur seluas
kurang lebih 2.387 Ha, kawasan hortikultura buah 2.546 Ha, dan kawasan peruntukan
perkebunan seluas kurang lebih 13.840 Ha.
c. Kawasan Permukiman
Peruntukan kawasan permukiman seluas 13.928 Ha, terdiri dari permukiman perkotaan
seluas 7.958 Ha dan permukiman perdesaan seluas 5.969 Ha.
III - 18
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 19
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 20
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
c. Bencana Banjir
Banjir merupakan peristiwa alam yang terjadi karena kanal alami (sungai) tidak mampu
menampung aliran volume air. Kecamatan di Kabupaten Magetan yang sering
mengalami bencana banjir adalah Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Barat, Kecamatan
Takeran dan Kecamatan Bendo.
III - 21
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pada musim kemarau aliran sungai-sungai sangat kecil bahkan kering. Sebagian besar
sungai-sungai penyebab banjir di Kabupaten Magetan sudah ditanggul. Hal tersebut
menyebabkan banjir sudah jarang terjadi. Hanya ada sebagian kecil sungai di kabupaten
tersebut yang belum ditanggul sehingga masih menyebabkan banjir seperti Kali Bringin
di Desa Pencol.
d. Bencana Kekeringan
Beberapa daerah di Kabupaten Magetan masuk dalam klas kekeringan lahan tinggi. Hal
ini disebabkan karena kerusakan terjadi akibat penggundulan hutan di Gunung Lawu,
Gunung Blego dan Gunung Bancak. Ada 54 desa di Kabupaten Magetan yang masuk
klas kekeringan lahan tinggi, yaitu:
III - 22
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 23
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 24
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.11. Jumlah, Kepadatan dan Perkembangan Penduduk Kabupaten Magetan Tahun
2014-2019
No. Uraian Satuan 2014 2015 2016 2017 2018* 2019*
1. Luas wilayah km2 688,85 688,85 688,85 688,85 688,85 688,85
Kepadatan
7. Jw/km 1.011 984 993 994 1.004 1.013
penduduk
Pertumbuhan
8. % 0.14 -2,65 0,94 0,17 0,99 0,96
penduduk
Perkembangan
9. Jiwa 966 -18.421 6.350 1.129 691.423 695.366
penduduk
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2019
Jumlah penduduk di tahun 2015 mengalami penurunan karena sesuai intruksi dari
Kementerian Dalam Negeri bahwa perlu adanya pembersihan setiap per semester sesuai
intruksi dari kementerian dalam negeri, untuk menghindari duplikat identitas, data.
Secara garis besar, distribusi atau persebaran penduduk menurut kecamatan di
Kabupaten Magetan pada tahun 2017 tergolong cukup merata, dan tidak memperlihatkan
adanya perbedaan yang signifikan pada setiap kecamatan. Kecamatan dengan jumlah
penduduk terbanyak berada di Kecamatan Panekan sebesar 8,37%, sedangkan kecamatan
dengan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan Nguntoronadi sebesar 3,16%.
III - 25
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Kartoharjo Poncol
Barat 3,81% 4,53%
4,58%
Karas
5,40%
Parang Lembeyan
Karangrejo 6,58% 6,15%
3,67%
Takeran
Maospati
5,69%
6,79%
Nguntoronadi
3,16%
Bendo
6,12% Kawedanan
6,24%
Magetan
Sukomoro 6,60%
4,76% Panekan
8,37%
Plaosan
7,56%
Ngariboyo
Sidorejo 5,82%
4,17%
Tabel 3.13. Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019
No. Uraian Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Penduduk Laki Jiwa 337.373 333.655 333.888 336.076 339.286 342.931
Laki
2. Penduduk Jiwa 358.751 344.048 344.970 349106 352.137 355.319
Perempuan
3. Jumlah Jiwa 696.124 677.703 684.053 685182 691.423 698.250
Penduduk
4. Seks Rasio % 94,04 96,98 96,79 100 100 96,51
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2019
III - 26
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.14. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Kabupaten Magetan
Tahun 2008-2019
Kelompok
No. Satuan 2014 2015* 2016* 2017* 2018 2019
Umur
1. 0-4 Jiwa 48.415 39.240 34.343 38.665 29.716* 38.753
2. 5-9 Jiwa 47.594 45.250 44.715 45.984 46.166 46.582
3. 10-14 Jiwa 50.446 44.991 43.954 44.525 45.966 46.194
4. 15-19 Jiwa 50.426 45.239 45.252 45.495 45.636 45.002
5. 20-24 Jiwa 38.597 45.405 46.123 45.490 45.433 44.860
6. 25-29 Jiwa 42.054 43.936 44.215 43.131 43.372 43.356
7. 30-34 Jiwa 48.072 52.868 52.629 49.776 43.933 44.243
8. 35-39 Jiwa 48.169 51.805 52.517 53.042 53.122 53.503
9. 40-44 Jiwa 51.708 49.934 50.749 50.937 51.516 51.817
10. 45-49 Jiwa 52.410 48.198 49.257 50.871 49.270 49.451
11. 50-54 Jiwa 53.735 46.484 47.229 47.320 49.910 49.780
12. 55-59 Jiwa 46.765 46.228 46.293 45.791 44.223 44.027
13. 60-64 Jiwa 36.092 36.164 37.338 38.582 42.470 42.091
14. 65-69 Jiwa 27.131 26.945 27.670 29.311 34.225 33.819
15. 70-74 Jiwa 23.270 20.549 21.149 20.413 24.060 23.590
16. > 75 Jiwa 31.240 34.467 35.428 35.849 42.921 41.182
JUMLAH Jiwa 696.124 677.703 688.053 685.182 691.939 698.250
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2019
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0
0-4 5-9 10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-74 > 75
III - 27
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Penduduk usia produktif (15-64 tahun) sebesar 468.885 jiwa (67,77%), penduduk
usia muda (0-14 tahun) sebesar 92.132 jiwa (17,6%) dan penduduk usia tua (>65 tahun)
sebesar 101.206 jiwa (14,63%). Angka dependency ratio sebesar 47,57% yang berarti setiap
100 penduduk usia produktif menanggung secara ekonomi sebanyak 47-48 penduduk usia
tidak produktif.
Sedangkan angka ketergantungan (dependency ratio) sebesar 47,57%, artinya 100
penduduk usia produktif menanggung secara ekonomi 47 sampai dengan 48 penduduk usia
tidak produktif. Komposisi penduduk usia produktif dan tidak produktif (usia muda dan tua)
sebagaimana disajikan pada Gambar 3.11.
III - 28
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.15. Penduduk Menurut Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019
2015 2016 2017 2018 2019
No. Uraian
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Tidak/belum sekolah 109.804 104.154 109.804 115.377 115.377 12,42 109.804 12,31 119.177 17,07
2. SD sederajad 220.533 220.725 277.739 59.451 59.451 26,34 277.739 31,14 275.551 39,46
3. SMP sederajat 220.533 223.897 220.533 217.667 217.667 26,72 220.533 24,73 116.394 16,67
4. SMU sederajat 114.124 114.710 114.124 116.852 116.852 13,69 114.124 12,80 150.173 21,51
5. Diploma 140.927 143.310 140.927 147.162 147.162 17,10 140.927 15,80 8.781 1,25
6. Strata 1 5.232 8.330 5.232 8.439 8.439 0,99 5.232 0,59 26.983 3,86
7. Strata 2 22.600 22.014 22.600 25.385 25.385 2,63 22.600 2,53 1.146 0,16
8. Strata 3 881 813 881 1.044 1.044 0,10 881 0,10 45 0,01
Jumlah 834.634 837.953 891.840 691.377 691.377 100 891.840 100 698.250 100
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2019/BPS
III - 29
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
109.804 104.154 109.804 115.377 115.377 12,42 109.804 12,31 119.177 17,07
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
2015 2016 2017 2018 2019
Pada Gambar 3.12. dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten
Magetan adalah lulusan SD sederajat dengan persentase sebesar 39,46%. Terbanyak kedua
yaitu SMA sederajat sebesar 21,51%, diikuti dengan SMP sederajat sebesar 16,67% dan
tidak/belum sekolah sebesar 17,07%. Sisanya merupakan lulusan perguruan tinggi.
Tabel 3.16. Jumlah Pekerja Menurut Sektor Lapangan Usaha di Kabupaten Magetan
Tahun 2013-2019
Sektor Lapangan
No 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Kerja
1 Pertanian 208.728 138.836 - 138.836 139.212 138.746
2 Pertambangan 22 2.067 - 2.968 3.967 1.398
dan Penggalian
III - 30
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sektor Lapangan
No 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Kerja
3 Industri 2.640 32.304 - 33.384 63.868 50.144
Pengolahan
4 Listrik, Gas dan 411 1.620 - 1.630 1.622 1.430
Air Minum
5 Kontruksi 10.323 21.884 - 22.884 26.020 28.785
6 Perdagangan, 51.840 76.015 - 79.815 56.533 75.663
Hotel dan
Rumah Makan
7 Angkutan dan 4.702 8.989 - 8.989 9.139 8.710
Komunikasi
8 Keuangan, 1.001 3.686 3.886 - 3.740
Asuransi, Usaha
Persewaan
Bangunan
9 Jasa Sosial 27.735 46.092 - 49.992 - 32.981
Kemasyarakatan
10 Lain-lain 751 - - - - 14.165
Jumlah 452.599 331.493 343.384 300.361 355.762
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) th 2020
III - 31
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 32
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.18. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013 – 2019
No Sektor/ Sub Sektor 2013 2014 2015 2016 2017 2018* 2019**
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.896.630,16 4.345.939,02 4.757.578,90 5.112.565,30 5.242.071,40 5.414.130,60 5.534.862,50
2 Pertambangan dan Penggalian 179.505,52 206.944,53 222.912,79 235.804,93 251.456,00 273.589,87 283.939,99
3 Industri Pengolahan 1.083.530,34 1.212.378,40 1.335.914,40 1.465.921,30 1.643.491,30 1.862.941,20 2.043.180,00
4 Pengadaan Listrik dan Gas 5.738,79 6.613,76 6.982,40 7.485,89 9.042,60 9.979,29 10.720,54
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 23.338,61 24.504,83 25.991,09 27.386,88 29.298,10 31.117,08 32.921,54
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 879.378,08 994.158,26 1.069.920,80 1.181.503,10 1.307.689,70 1.421.711,10 1.540.287,80
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 1.603.611,47 1.757.047,50 1.986.323,90 2.243.173,50 2.506.985,60 2.761.749,60 3.016.832,10
Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 139.970,63 166.328,75 190.460,37 213.429,44 241.485,17 267.113,42 299.151,34
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan 439.204,85 514.695,42 582.812,73 663.537,13 735.665,15 814.647,57 903.991,88
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 732.639,68 792.202,35 880.671,03 975.021,63 1.066.578,50 1.143.687,40 1.248.626,20
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 284.202,51 326.706,20 368.438,16 412.370,16 443.851,33 474.024,62 497.481,24
12 Real Estate 157.503,16 171.720,24 192.996,99 208.410,19 221.399,25 241.897,51 260.775,04
13 Jasa Perusahaan 36.640,26 41.027,40 45.768,37 50.526,07 55.312,11 61.991,60 67.426,59
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 959.358,48 978.123,13 1.071.485,71 1.164.690,10 1.253.383,30 1.397.048,00 1.544.779,60
dan Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 461.043,03 524.611,26 575.599,02 619.856,99 662.751,82 708.888,54 765.852,17
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 87.970,61 104.838,27 117.355,24 128.383,71 144.231,69 155.873,43 171.989,80
Jasa lainnya 342.650,66 396.160,70 448.916,07 482.879,86 528.675,83 584.732,85 633.591,65
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten 11.312.916,80 2.564.000,08 13.880.128,00 15.192.946,45 16.343.369,22 17.625.123,80 18.856.410,10
Magetan
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Magetan 2019
Keterngan: *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
III - 33
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 34
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Dari Tabel 3.19. diketahui bahwa 3 (tiga) besar sektor yang memberikan kontribusi
terbesar terhadap total PDRB-ADHB adalah dari sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
sebesar 29,355 disusul oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor sebesar 15,99% dan terakhir adalah sektor Industri Pengolahan sebesar 10,83%.
Sedangkan yang terkecil adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas dengan kontribusi sebesar
0,05%.
III - 35
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.20. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Kabupaten Magetan Tahun 2013 – 2019 (Juta Rp)
No Sektor 2013 2014 2015 2016 2017 2018* 2019**
1 Pertanian, Kehutanan, 3.174.950,50 3.271.262,58 3.372.496,41 3.484.867,88 3.511.148,62 3.501.309,30 3.517.329,50
dan Perikanan
2 Pertambangan dan 161.302,21 166.162,97 170.388,39 173.937,55 181.881,51 187.203,80 190.313,80
Penggalian
3 Industri Pengolahan 951.855,68 1.003.981,76 1.056.521,07 1.116.905,38 1.215.580,17 1.347.135,00 1.451.330,20
4 Pengadaan Listrik dan 6.595,84 7.175,46 7.105,92 7.352,49 7.697,21 8.135,20 8.601,60
Gas
5 Pengadaan Air, 23.769,61 24.400,49 25.358,64 26.094,22 27.500,70 29.010,05 30.612,30
Pengolahan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 768.091,44 819.750,61 852.908,76 899.507,49 972.192,46 1.048.330,60 1.134.194,20
7 Perdagangan Besar dan 1.437.353,21 1.527.098,34 1.645.809,40 1.767.679,69 1.909.763,74 2.061.069,60 2.200.293,70
Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan 130.481,48 144.829,04 156.281,58 168.914,91 183.052,33 198.749,30 218.570,60
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi 382.482,42 415.213,16 447.684,83 485.198,67 525.610,91 572.625,50 623.580,30
dan Makan Minum
10 Informasi dan 713.886,36 771.782,54 837.717,14 904.583,73 970.563,63 1.040.580,60 1.123.188,50
Komunikasi
11 Jasa Keuangan dan 244.164,14 264.278,31 283.860,31 305.588,54 319.226,54 335.058,10 348.168,10
Asuransi
12 Real Estate 140.404,69 150.562,27 158.337,29 166.684,84 174.068,97 184.635,00 194.918,10
13 Jasa Perusahaan 31.770,83 34.757,29 36.843,05 38.799,41 41.001,53 44.010,30 46.664,40
III - 36
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 37
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
2 Pertambangan dan Penggalian 1,46 3,01 2,54 2,08 4,57 2,93 1,66
4 Pengadaan Listrik dan Gas 6,06 8,79 -0,97 3,47 4,69 5,69 5,73
5 Pengadaan Air, Pengolahan 4,23 2,65 3,93 2,9 5,39 5,49 5,52
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 6,26 6,73 4,04 5,46 8,08 7,83 8,19
7 Perdagangan Besar dan Eceran; 8,61 6,24 7,77 7,4 8,04 7,92 6,75
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 10,46 11 7,91 8,08 8,37 8,58 9,97
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan 9,08 8,56 7,82 8,38 8,33 8,94 8,90
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 12,17 8,11 8,54 7,98 7,29 7,21 7,94
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 13,90 8,24 7,41 7,65 4,46 4,96 3,91
12 Real Estate 7,44 7,23 5,16 5,27 4,43 6,07 5,57
13 Jasa Perusahaan 6,41 9,4 6 5,31 5,68 7,34 6,03
14 Administrasi Pemerintahan, 1,33 0,47 3,57 3,46 3,59 4,71 3,34
Pertahanan, dan Jaminan Sosial
Wajib
15 Jasa Pendidikan 6,54 6,63 6,36 5,81 5,4 5,72 6,80
III - 38
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 39
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magetan per sektor dapat dilihat bahwa tiga (3)
besar sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi. Yang pertama adalah sektor
Transportasi dan Pergudangan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 9,20%, sekaligus
merupakan yang tertinggi di tahun 2019 sebesar 9,97%. Peringkat kedua adalah sektor
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dengan rata-rata pertumbuhan 8,57% sekaligus
peringkat kedua tertinggi di tahun 2019 sebesar 8,90%. Peringkat ketiga adalah sektor
Informasi dan Komunikasi dengan rata-rata pertumbuhan 8,46%. Namun di tahun 2019
sektor ini menduduki peringkat keempat dengan pertumbuhan sebesar 7,94. Sedangkan
pertumbuhan tertinggi keempat di tahun 2019 adalah sektor konstruksi sebesar 8,19%.
Sedangkan sektor yang rata-rata pertumbuhannya paling kecil adalah sektor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,95% sekaligus merupakan pertumbuhan
terkecil di tahun 2019 sebesar 0,46%. Meskipun secara nominal merupakan penyumbang
terbesar PDRB, namun sektor mengalami tren penurunan pertumbuhan, bahkan tahun 2018
mengalami pertumbuhan minus 0,28%.
Selanjutnya secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magetan mengalami
penurunan dari 5,08% di tahun 2013 menjadi 5,04% di tahun 2019, dan merupakan
terendah selama 7 (tujuh) tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Magetan terjadi fluktuasi, sebagaimana terlihat pada Gambar 3.13.
C. PDRB Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang
digunakan sebagai parameter untuk mengukur peningkatan kesejahteraan masyarakat. PDRB
perkapita sebenarnya belum bisa menggambarkan secara riil pendapatan yang diterima
masing-masing penduduk. Namun PDRB perkapita dapat digunakan sebagai salah satu
pendekatan untuk mengetahui apakah secara rata- rata pendapatan masyarakat mengalami
peningkatan atau tidak. Perkembangan PDRB perkapita Kabupaten Magetan Tahun 2014 -
2018 dapat dilihat pada Tabel 3.22.
III - 40
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 41
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 42
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
0
Inflasi
Indeks Gini Kabupaten Magetan memiliki perkembangan angka yang fluktuatif selama
lima tahun terakhir. Pada tahun 2011 indeks gini Kabupaten Magtan mencapai angka 0,31
dan terus meningkat hingga mencapai angka 0,34 pada tahun 2013. Pada tahun 2014, indeks
gini Kabupaten Magetan mengalami penerunan ke angka 0,32. Setelah sempat mengalami
penurunan, angka tersebut kembali mengalami peningkatan ke angka 0,34 pada tahun 2015
dan kembali meningkat menjadi 0,37 pada tahun 2016.
III - 43
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 44
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Persentase penduduk Provinsi Jawa Timur yang berada di atas garis kemiskinan
mengalami fuluktuasi selama lima tahun terakhir. Pada tahun awal, persentase penduduk
Provinsi Jawa Timur yang berada di atas garis kemiskinan mengalami peningkatan yaitu dari
87,27% pada tahun 2013 menjadi 87,72% pada tahun 2014. Pada tahun 2015 persentase
penduduk Provinsi Jawa Timur yang berada di atas garis kemiskinan memiliki nilai tetap
seperti tahun sebelemnya yaitu 87,27%. Angka ini kemudian mengalami peningkatan pada
tahun 2016 menjadi 88,15%.
III - 45
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
14 Angka Kemiskinan
12,73 12,28 12,28 11,85 11,2
12 10,85
12,14 11,8
11,35 11,01 10,48 10,31 10,37
10
9,31
Persentase
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
III - 46
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 47
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Selama kurun waktu tahun 2014 dan 2015, tingkat pengangguran terbuka lebih tinggi
daripada tingkat pengangguran terbuka Provinsi Jawa Timur. Hal ini menandakan bahwa
tingkat penganguran terbuka Kabupaten Magetan jauh daripada rata-rata Provinsi Jawa
Timur. Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Magetan mengalami fluktuasi dari tahun
2013 hingga tahun 2017. Pada tahun 2013 hingga tahun 2015, tingkat pengangguran terbuka
di Kabupaten Magetan meningkat dari 3,86 pada tahun 2015 menjadi 6,05 pada tahun 2015.
Nilai tersebut jauh lebih tinggi dari tingkat pengangguran terbuka Provinsi Jawa Timur. Pada
tahun 2016 menurun menjadi 3,02, dan pada tahun 2017 naik menjadi 3,1. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Magetan menunjukan
perubahan nilai yang cukup baik. Berdasarkan hasil evaluasi capaian indicator kinerjat tahun
2018 naik menjadi 3,92% dan pada tahun 2019 turun menjadi 3,08%.
7
6,17 6,18
5,94
6 6,05 5,61 5,50
5 4,47
4,19 4,21
4,30 4,00
4,28
4 3,86
3,75 3,10
3 3,50 3,02
3,25 3,10
2
0
2013 2014 2015 2016 2017
III - 48
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.27. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019
Tahun
Indikator IPM Satuan
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Indeks Indeks 59,69 60,62 63,25 63,62* 72,65
Pendidikan
Indeks Indeks 79,80 79,86 80,01 80,14* 80,36
Kesehatan
Indeks Daya Indeks 71,58 71,74 71,90 73,02* 66,84
Beli
Indeks Indeks 69,86 70,29 71,39 71,94 72,6 73,43 73,49
Pembangunan
Manusia (IPM)
Sumber: Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2019
III - 49
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
75,00
73,43 73,49 74,00
73,00
71,94 72,06
71,39 72,00
71,92 71,50
71,39
70,29 71,00
69,86
70,81 70,77 70,00
68,31 70,18 70,27
68,14 69,74
68,95 69,00
69,55
68,90 68,00
67,55 67,00
66,00
65,00
64,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
III - 50
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Asas umum pengelolaan keuangan daerah yang telah menjadi komitmen pemerintah
daerah Kabupaten Magetan adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi, diwujudkan
dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
APBD merupakan instrumen yang menjamin terciptanya disiplin dalam proses
pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah.
Landasan administrasi yang mengatur pengelolaan anggaran daerah antara lain prosedur dan
teknis penganggaran harus diikuti secara tertib dan taat asas agar APBD dapat disusun dan
dilaksanakan dengan baik dan benar. Beberapa prinsip dalam penyusunan anggaran daerah
antara lain adalah: (1) Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur
secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang
dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja; (2) Penganggaran pengeluaran
harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak
dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya
dalam APBD/Perubahan APBD; (3) Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun
anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dibukukan dalam rekening Kas
Umum Daerah.
Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan kebijakan (policy),
perencanaan (planning) dengan penganggaran (budget) antara pemerintah dan pemerintah
daerah agar tidak tumpang tindih. Penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan untuk
menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan
sumber daya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi
pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik.
Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk
memberikan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam
mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan
daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan
terhadap APBD dan laporan keuangan daerah pada umumnya. Dibutuhkan pemahaman
yang baik tentang realisasi kinerja keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
sebelumnya. Gambaran keuangan daerah Kabupaten Magetan disajikan ke dalam beberapa
sub bab sebagai berikut:
III - 51
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 52
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak
daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah
serta Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka sumber pendapatan daerah yang
dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Magetan meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD),
dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kabupaten Magetan terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan Lain-Lain PAD yang sah. Sementara itu, dana
perimbangan meliputi dana bagi hasil pajak/dana bagi hasil bukan pajak, dana alokasi
umum, dana alokasi khusus. Adapun sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri
dari: hibah, dana bagi hasil pajak provinsi, dana penyesuaian dan otonomi khusus serta
bantuan keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya.
Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah yang dilakukan pada kurun waktu 2013-2017
diarahkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan pendapatan daerah terutama
sumber penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) termasuk pajak daerah dan
retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta penerimaan lain-
lain PAD yang sah. Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah juga dilakukan dengan
mengoptimalkan Dana Perimbangan termasuk dana bagi hasil pajak/bukan pajak, DAU
dan DAK. Demikian juga dengan upaya optimalisasi pendapatan dari Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah dengan berusaha untuk mendapatkan dana hibah, bantuan
keuangan dan lain-lain dari pusat maupun provinsi.
III - 53
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
2.500.000.000.000,00
1.936.559.034.997,
1.828.792.472.409,
60
2.000.000.000.000,00 96
1.670.356.413.328,
1.471.812.527.966, 46 1.757.892.910.553,
1.500.000.000.000,00 69 89
1.544.927.313.562,
30
Rp
1.225.384.220.297,
1.000.000.000.000,00 42
500.000.000.000,00
0,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
III - 54
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.28. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019
Rata-Rata
No URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan
(%)
1 PENDAPATAN 1.225.384.220.297,42 1.471.812.527.966,69 1.544.927.313.562,30 1.670.356.413.328,46 1.757.892.910.553,89 1.828.792.472.409,96 1.936.559.034.997,60 9,58
1.1 PENDAPATAN 87.859.707.871,42 141.162.943.323,69 164.564.899.426,30 165.617.751.404,46 212.806.288.638,89 196.826.063.935,96 237.377.706.041,60 15,44
ASLI DAERAH
(PAD) - LRA
1.1.1 Pajak daerah - 13.796.586.342,64 33.247.378.505,31 33.753.964.990,08 36.794.662.286,60 42.257.831.746,71 47.290.835.287,57 56.944.046.718,93 41,58
LRA
1.1.2 Retribusi daerah 23.049.578.924,00 18.519.788.296,00 20.017.394.985,00 18.487.561.106,00 19.115.487.393,20 25.384.452.540,00 29.937.450.804,00 (3,95)
- LRA
1.1.3 Hasil 3.542.419.034,08 2.886.343.503,12 2.334.748.993,12 2.272.143.759,00 2.568.034.180,00 4.450.413.560,12 (10,19)
pengelolaan 2.261.660.663,88
kekayaan daerah
yang dipisahkan
- LRA
1.1.4 Lain-lain PAD 47.471.123.570,70 86.509.433.019,26 4.598.782.000 33.342.919.060 148.148.370.770,89 121.582.741.928,19 146.045.794.958,55 -
yang sah - LRA
1.2 PENDAPATAN 867.309.906.662,00 953.331.478.618,00 985.585.834.300,00 1.227.577.469.764,00 1.243.820.501.734,00 1.579.489.488.474,00 1.646.113.968.956,00 9,98
TRANSFER - LRA
Pendapatan 1.280.133.487.395,00 1.303.480.933.039,00
Transfer
Pemerintah Pusat
- LRA
Bagi Hasil Pajak - 33.926.873.725,00 27.478.843.233,00
LRA
Bagi Hasil Bukan 67.505.629.262,00 55.203.077.982,00
Pajak/Sumber
Daya Alam - LRA
1.2.1 Bagi hasil
pajak/bukan 59.508.145.662,00 54.279.901.618,00 49.911.643.300,00 47.101.587.115,00 56.121.666.660,00 (0,82)
pajak
1.2.2 Dana alokasi 761.637.391.000,00 840.086.597.000,00 856.278.521.000,00 916.052.436.000,00 899.960.340.000,00 899.960.340.000,00 935.465.173.000,00 4,36
umum (DAU) -
LRA
1.2.3 Dana alokasi 46.164.370.000,00 58.964.980.000,00 79.395.670.000,00 264.423.446.649,00 287.738.495.074,00 278.740.644.408,00 285.333.838.824,00 76,05
khusus (DAK) -
LRA
Pendapatan 181.198.351.000,00 202.992.820.800,00
Transfer
Pemerintah Pusat
– Lainnya - LRA
III - 55
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Rata-Rata
No URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan
(%)
Dana 181.198.351.000,00 202.992.820.800,00
Penyesuaian –
LRA
Pendapatan 111.837.850.079,00 132.222.156.117,00
Transfer
Pemerintah
Daerah Lainnya -
LRA
Pendapatan Bagi 111.837.850.079,00 132.222.156.117,00
Hasil Pajak –
LRA
Bantuan 6.319.800.000,00 7.418.059.000,00
Keuangan - LRA
Bantuan 6.319.800.000,00 7.418.059.000,00
Keuangan dari
Pemerintah
Daerah Provinsi
Lainnya – LRA
1.3 LAIN-LAIN 270.214.605.764.00 377.318.106.025,00 394.776.579.836,00 277.161.192.160,00 301.266.120.181,00 53.067.360.000,00 52.476.920.000,00 15,55
PENDAPATAN
DAERAH YANG
SAH - LRA
Pendapatan 4.505.000.000,00 3.941.000.000,00
Hibah dari
Pemerintah –
LRA
Pendapatan 47.971.920.000,00 49.126.360.000,00
Hibah BOS –
LRA
1.3.x Pendapatan 3.947.000.000 1.998.000.000
Hibah
1.3.1 Dana bagi hasil 58.948.481.950,00 86.302.763.768,00 78.068.418.884,00 88.926.125.958,00 111.247.186.181,00 18,96
pajak propinsi
dan pemerintah
daerah lainnya
1.3.2 Dana 211.159.024.500,00 259.961.301.000,00 282.090.755.000,00 282.090.755.000,00 169.734.334.000,00 (2,05)
penyesuaian dan
otonomi khusus
1.3.3 Bantuan 63.984.852.869,00 30.959.577.000,00 20.842.063.000,00 39.641.320.000,00 15.637.600.000,00 (13,66)
keuangan dari
provinsi atau
III - 56
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Rata-Rata
No URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Pertumbuhan
(%)
pemerintah
daerah lainnya
1.3.4 Dana bagi hasil 6.216.353,00 13.332.094.202,00 6165,22
dari pemerintah 651.782.000,00
pusat
1.3.5 Pendapatan 57.099.314,00 88.247.904,00 9.176.560.952,00 1.020.034.000,00 3421,42
lainnya
Sumber: Laporan Keuangan Daerah Kab. Magetan Tahun 2013-2019 (BPPKAD)
III - 57
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pada Tabel 3.28. menunjukkan bahwa Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Magetan
dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata
dari Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Magetan adalah sebesar 9,58%. Meskipun
demikian, tidak semua sumber pendapatan mengalami peningkatan setiap tahunnya
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.21.
1.800.000.000.000,00
1.600.000.000.000,00
1.400.000.000.000,00
1.200.000.000.000,00
Rp
1.000.000.000.000,00
800.000.000.000,00
600.000.000.000,00
400.000.000.000,00
200.000.000.000,00
0,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PENDAPATAN ASLI DAERAH 87.859.707.8141.162.943.164.564.899.165.617.751.212.806.288.196.826.063.237.377.706.
PENDAPATAN TRANSFER 1.579.489.481.646.113.96
DANA PERIMBANGAN 867.309.906.953.331.478.985.585.834.1.227.577.461.243.820.50
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
270.214.605.377.318.106.394.776.579.277.161.192.301.266.120.52.476.920.053.067.360.0
YANG SAH
Selama periode tahun 2013-2019 pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan
asli daerah serta dari dana perimbangan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya,
sedangkan untuk pendapatan yang bersumber dari dana lain-lain pendapatan yang sah
sempat mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar Rp. 394.776.579.836,00 pada
tahun 2015 menjadi Rp. 277.161.192.160,00 pada tahun 2016. Sedangkan Persentase
masing-masing jenis pendapatan daerah terhadap total pendapatan daerah adalah
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.29.
III - 58
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.29. Persentase Jenis Pendapatan Daerah terhadap Total Pendapatan Daerah
Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019
Rata-
NO URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
rata
A. PENDAPATAN ASLI 7,17 9,59 10,65 9,92 12,05 10,76 12,26 9,88
DAERAH - LRA
1 Pajak daerah - LRA 1,13 2,71 2,18 2,20 2,41 2,59 2,94 2,13
2 Retribusi daerah – 1,88 1,88 1,26 1,30 1,11 1,39 1,55 1,48
LRA
3 Hasil pengelolaan 0,29 0,20 0,15 0,14 1,13 0,14 0,23 0,18
kekayaan daerah
yang dipisahkan -
LRA
4 Lain-lain PAD yang 3,87 5,88 - - 8,43 6,65 7,54 6,06
sah
B. PENDAPATAN 70,78 64,77 63,79 73,49 70,80 86,37 85,00 68,78
TRANSFER – LRA
Pendapatan 70,00 67,31
Transfer Pemerintah
Pusat - LRA
Bagi Hasil Pajak – 1,86 1,42
LRA
3,69 2,85
1 Bagi hasil 4,86 3,69 3,23 2,82 3,19 3,91
pajak/bukan pajak
2 Dana alokasi umum 62,15 57,08 55,43 54,84 51,23 49,21 48,31 56,82
(DAU) - LRA
3 Dana alokasi khusus 3,77 4,01 5,14 15,83 16,38 15,24 14,73 8,05
(DAK) – LRA
Pendapatan 9,91 10,48
Transfer Pemerintah
Pusat Lainnya – LRA
Dana Penyesuaian - 9,91 10,48
LRA
Pendapatan 6,12 6,83
Transfer Pemerintah
Daerah Lainnya –
LRA
Pendapatan Bagi 6,12 6,83
Hasil Pajak - LRA
Bantuan Keuangan 0,35 0,38
– LRA
Bantuan Keuangan 0,35 0,38
dari Pemerintah
Daerah Provinsi
Lainnya - LRA
C. LAIN-LAIN 17,23 25,64 25,55 16,59 17,15 2,87 2,74 20,01
PENDAPATAN
DAERAH YANG
SAH - LRA
Pendapatan Hibah 0,25 0,20
dari Pemerintah –
LRA
III - 59
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Rata-
NO URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
rata
Pendapatan Hibah 2,62 2,54
BOS – LRA
1 Dana bagi hasil 4,81 5,86 5,05 5,32 6,33 5,67
pajak provinsi dan
pemerintah daerah
lainnya
2 Dana penyesuaian 17,23 17,66 18,26 16,89 9,66 14,85
dan otonomi
khusus
3 Bantuan keuangan 5,22 2,10 1,35 2,37 0,89 2,74
dari provinsi atau
pemerintah daerah
lainnya
4 Dana bagi hasil dari 0 0,0004 0,04 0,80 0 0,0001
pemerintah pusat
5 Pendapatan lainnya 0,005 0,006 0,59 0,06 0 0,004
Sumber: Laporan Keuangan Daerah Kab. Magetan Tahun 2013-2019 (BPPKAD)
Dari sisi Lain-lain pendapatan daerah yang sah dalam APBD Kabupaten Magetan
bersumber dari: Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya;
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus; Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya; Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat; dan Pendapatan
Lainnya. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah di Kabupaten Magetan, mengalami
kenaikan, yaitu dari sekitar 17,23% pada tahun 2013, meningkat menjadi sekitar 20,01%
pada tahun 2017.
Salah satu sumber yang relatif pasti dalam pos Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
adalah pos dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi, yang sumbernya dari Bagi Hasil
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bagian dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB), dan juga Bagian dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
III - 60
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sementara pos dana penyesuaian dan otonomi khusus mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena adanya pengalihan dana tunjangan profesi guru PNSD dan dana
tambahan penghasilan guru PNSD, ke pos Lain-Lain PAD Yang Sah. Berdasarkan hal
tersebut maka diperlukan optimalisasi PAD sebagai sumber utama pendapatan daerah
dengan memperhatikan keberlanjutan fiskal dan prinsip pembangunan berkelanjutan.
• Belanja Daerah
Belanja daerah adalah pengurang nilai kekayaan bersih yang merupakan kewajiban bagi
pemerintah daerah. Belanja daerah mencakup seluruh pengeluaran dari rekening kas
umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah
dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
daerah. Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 31 ayat
(1) dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan provinsi atau kabupeten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan
dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat
dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah
daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
III - 61
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung dan belanja langsung.
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Sementara belanja langsung
merupakan belanja yang dianggarkan yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan.
2.500.000.000.000,00
1.984.643.458.387,78
2.000.000.000.000,00
1.775.919.398.049,87
1.716.126.360.246,85
1.589.421.037.874,09
1.500.000.000.000,00 1.378.803.787.285,00 1.642.678.958.518,53
Rp
1.188.654.360.770,91
1.000.000.000.000,00
500.000.000.000,00
0,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Belanja Daerah
III - 62
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.30. Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2013-2019
Rata² Per-
NO URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
tumbuhan
BELANJA 1.188.654.360.770,91 1.378.803.787.285,00 1.589.421.037.874,09 1.775.919.398.049,87 1.642.678.958.518,53 1.456.407.000.922,85 1.680.820.914.413,78 33,75
A. BELANJA 841.556.579.055,00 916.240.593.489,00 1.046.120.780.674,00 1.152.503.173.625,00 1.091.763.515.701,02 1.261.462.889.234,44 1.320.666.015.641,03 6,93
OPERASI
1 Belanja Pegawai 752.354.689.944,00 822.165.290.777,00 857.168.658.159,00 871.308.319.890,00 770.589.088.219,00 775.150.219.409,00 789.472.754.474,50 0,90
3 Belanja hibah 30.818.970.889,00 26.820.610.000,00 22.727.405.000,00 36.560.065.000,00 43.447.672.577,00 62.173.687.044,00 44.118.784.500,00 12,86
4 Belanja bantuan 5.354.935.000,00 4.810.219.500,00 442.762.000,00 4.759.120.000,00 3.861.500.000,00 3.522.676.750,00 3.111.000.000,00 213,76
sosial
5 Belanja bantuan 53.027.983.222,00 62.444.473.212,00 161.667.121.915,00 239.834.443.335,00 271.350.080.571,02 59,53
keuangan
kepada
pemerintah desa
dan partai
politik
6 Belanja tak 0 129.975.600,00 41.225.400,00
terduga
B. BELANJA 347.097.781.715,91 462.563.193.796,00 543.300.257.200,09 623.416.224.424,87 550.915.442.817,51 194.944.111.688,41 349.500.872.689,75 13,21
MODAL
Belanja Modal 72.979.000,00 19.286.944.231,00
Tanah
Belanja Modal 55.677.377.296,28 80.978.199.582,85
Peralatan dan
Mesin
Belanja Modal 38.163.109.891,39 78.097.561.579,11
Gedung dan
Bangunan
Belanja Jalan, 100.633.273.290,74 160.428.721.179,85
Irigasi dan
Jaringan
Belanja Modal 397.372.210,00 10.709.446.116,947
Aset Tetap
Lainnya
III - 63
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Rata² Per-
NO URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
tumbuhan
1 Belanja pegawai 26.531.077.022,06 21.564.660.125,74 24.508.825.975,21 35.432.027.391,31 38.186.234.029,00 11,81
III - 64
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan Tabel 3.30. dapat diketahui bahwa realisasi belanja tidak langsung selama
periode 2013-2019 memiliki rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 6,93%, jauh lebih
rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan total belanja daerah sebesar
33,75%. Sementara untuk pos belanja langsung selama periode 2013-2019 memiliki
rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 13,21%, sehingga mengindikasikan kondisi yang
semakin baik dalam struktur belanja daerah. Pos yang mengalami peningkatan cukup
signifikan adalah belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa karena adanya
kebijakan yang berupa Dana Desa dan Alokasi Dana Desa serta Bagi Hasil Pajak dan
Retribusi Daerah kepada Desa. Adapun gambaran struktur realisasi belanja Kabupaten
Magetan Tahun 2013-2019 dapat dilihat pada Gambar 3.23.
100,00
90,00 86,61
78,57
80,00
70,80
70,00 66,45 65,82 64,9 66,66
60,00
Persen (%)
50,00
40,00 33,55 34,18 35,1 33,34
29,2
30,00
20,79
20,00 13,39
10,00
000 000 000 000 000 000 0 00,63
0,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Belanja Tak Terduga Belanja Operasi Belanja Modal
III - 65
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Apabila dibandingkan antara target dan realisasi anggaran belanja daerah selama
periode 2013-2017, dapat diketahui bahwa realisasi belanja daerah setiap tahunnya
belum mencapai 100%, hal ini antara lain dikarenakan pedoman pelaksanaan dana
alokasi khusus datangnya sering terlambat sehingga mempengaruhi capaian realisasi
penyerapan, adanya efisiensi pelaksanaan kegiatan (sisa lelang), dan sisa penggunaan
DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) dibatasi oleh Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 28/PMK.07/2016 tentang Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi
DBHCHT sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
222/PMK.07/2017. Akibat peraturan tersebut maka daerah sangat berhati-hati dalam
penggunaannya sehingga berdampak pada realisasi penyerapan anggaran. Adapun
target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2013-2019
dapat dilihat pada Tabel 3.31.
Sementara itu, target realisasi belanja tidak langsung Kabupaten Magetan Tahun 2013
sampai dengan tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.32.
Tabel 3.32. Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Kabupaten Magetan
Tahun Anggaran 2013-2019
Tahun Anggaran Target Realisasi %
2013 915.881.990.219,32 841.556.579.055,00 91,88
2014 1.008.881.601.192,15 916.240.593.489,00 90,81
2015 1.198.428.938.813,96 1.046.120.780.674,00 87,29
III - 66
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Meskipun Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2013-2019 dari tahun-
ketahun realisasinya masih fluktuatif, tetapi secara rerata semakin meningkat. Hal ini
mengindikasikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembangunan semakin baik.
• Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah merupakan seluruh penerimaan yang perlu dibayar kembali dan
atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan mapun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah terdiri
atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan
meliputi SiLPA tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, serta hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan. Sementara itu, pengeluaran pembiayaan
meliputi pembentukan dana cadangan, penyertaan modal pemerintah daerah,
pembayaran pokok utang, serta pemberian pinjaman. Realisasi Pembiayaan Daerah
Pemerintah Kabupaten Magetan mulai tahun 2013 sampai dengan 2019 dan rata-rata
perkembangan/kenaikan realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Daerah dapat dilihat
pada Tabel 3.33.
III - 67
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.33. Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2013-2019
Rata²
NO URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan
A. PENERIMAAN 115.256.783.272,64 147.057.267.799,15 236.769.986.662,84 178.353.189.169,05 56.306.009.447,64 186.718.201.090,00 292.380.712.253,11 (1,12)
PEMBIAYAAN
1 Sisa lebih 92.972.848.272,64 136.670.642.799,15 223.224.008.480,84 166.991.262.351,05 46.948.204.447,64 163.288.961.483,00 292.007.313.253,11 3,31
perhitungan
anggaran tahun
anggaran
sebelumnya
2 Penerimaan 10.783.935.000,00 10.386.625.000,00 13.545.978.182,00 11.361.926.818,00 8.979.978.500,00 1.087.380.000,00 373.399.000,00 (3,06)
kembali Investasi
Non Permanen
Lainnya
3 Penerimaan 0 0 0 0 0 0 0
piutang daerah
4 Pencairan dana 11.500.000.000,00 0,00 0 0 0 22.341.859.607,00 0 -
cadangan
B. PENGELUARAN 15.316.000.000,00 16.842.000.000,00 25.285.000.000,00 25.842.000.000,00 8.231.000.000,00 7.377.000.000,00 5.591.000.000,00 11,34
PEMBIAYAAN
1 Penyertaan 5.400.000.000,00 2.000.000.000,00 4.617.000.000,00 5.998.000.000,00 2.923.684.400,00 7.377.000.000,00 5.591.000.000,00 11,63
modal Pada
BUMD
2 Pembayaran 470.615.678,00 -
pokok utang
3 Pembentukan - - 10.000.000.000,00 10.000.000.000,00 0 -
dana cadangan
4 Pemberian 9.916.000.000,00 14.842.000.000,00 10.668.000.000,00 9.844.000.000,00 11.044.000.000,00 0,79
pinjaman daerah -
Sumber: BPPKAD Kabupaten Magetan
III - 68
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan Tabel 3.33. dapat diketahui bahwa penerimaan pembiayaan selalu lebih
besar dari pengeluaran pembiayaan, hal ini dimanfaatkan untuk menutup defisit.
Penerimaan masih didominasi oleh SiLPA tahun lalu, dan pada 2 (dua) tahun terakhir
(tahun 2015 dan 2017) mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan pada
tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa penyusunan perencanaan
pembangunan serta pelaksanaannya di Kabupaten Magetan semakin baik.
Pada pengeluaran pembiayaan, komponen yang setiap tahun rutin direalisasikan adalah
pada komponen penyertaan modal. Hal ini untuk memperkuat kepemilikan saham
Pemerintah Kabupaten Magetan di Bank Jatim dan meningkatkan kemampuan
operasional beberapa perusahaan daerah yakni PDAM dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Magetan. Sementara itu untuk kepentingan pembentukan dana cadangan yang
dipersiapkan bagi keperluan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
biasanya dilaksanakan dua tahun sebelum pelaksanaan Pilkada (tahun 2015 dan 2016).
3.3.1.2.Neraca Daerah
Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005, Neraca
Daerah merupakan neraca yang disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara
bertahap sesuai dengan kondisi masing masing pemerintah. Neraca Daerah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban (utang), dan ekuitas dana pada
tanggal neraca tersebut dikeluarkan.
Aset meliputi seluruh sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi dan atau
sosial yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah. Kewajiban merupakan hutang-
hutang yang harus diselesaikan oleh pemerintah daerah. Sementara itu ekuitas dana
merupakan kekayaan bersih dari pemerintah daerah yang didapatkan dari selisih antara aset
dan kewajiban. Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama yang masih
dapat dirinci lagi menjadi sub rekening sampai level rincian obyek.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang
harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen
pemerintah daerah, tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-
undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang
terarah dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah
secara efisien dan efektif. Kinerja Neraca Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan
selama kurun waktu 2013-2017 dijelaskan secara rinci pada Tabel 3.34.
III - 69
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.34. Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2013-2019
Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember
No URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
1.1.1 Kas di Kas Daerah 135.016.999.735,73 213.258.613.706,44 146.659.104.218,44 33.118.442.943,14 283.914.111.087,00 223.646.999.880,73
1.1.2 Kas di Bendahara 22.720.000,00 47.172.600,00 239.600,00 1.846.692,32 1.000.000,00 00,00 17.545.044,00
Penerimaan
1.1.3 Kas di Bendahara 11.065.021,00 42.470.510,00 86.551.441,51 0 5.586.570,00 89.334.819,00 0,00
Pengeluaran
1.1.4 Kas di BLUD 6.492.423.858,86 4.466.423.613,57 3.195.338.879,62 7.488.649.724,14
Kas di Bendahara 0,00 5.439.277.422,00
FKTP
1.1.5 Kas pada Unit 1.653.643.063,42 9.965.394.774,40 10.310.556.780,61
Swadana RSU
1.1.6 Kas di Bendahara 1.421.801.918,75 631.306.118,76 2.112.599.575,97
BOS
1.1.7 Bagian Lancar 9.500.000,00 - 0 0
TP/TGR
1.1.8 Kas Pada Dinas 10.021.601.352,00 7.335.200.498,00 6.608.966.924,00 4.177.222.348,00 0,00
Kesehatan Dana JKN
1.1.9 Kas Lainnya 668.718.105,08 2.785.850.587,00 0,00 217.216,80
1.1.10 Piutang Pajak - 4.320.305.131,61 5.840.901.261,82
1.1.11 Piutang Retribus 117.374.823,00 112.534.823,00 131.646.117,00
1.1.12 Piutang Pendapatan 45.013.206.236,09 6.671.928.650,82 7.040.229.214,99 7.423.016.640,99
1.1.13 Piutang Lainnya 28.587.136.950,89 23.928.960.737,00 34.978.670.960,70 34.887.617.224,00 24.643.180.624,00 68.148.570.360,00
1.1.14 Penyisihan Piutang -4.456.514.538,92 -4.539.442.047,75 -5.355.406.546,15 -5.114.086.891,15
1.1.15 Penyisihan utang -1.521.658.777,30 -2.418.339.449,80 -4.186.943.831,59 0
tidak tertagih
1.1.16 Persediaan 12.791.553.659,28 13.853.708.723,06 12.449.864.591,67 16.362.015.363,52 25.019.298.392,95 22.949.004.202,62 19.997.682.762,90
JUMLAH ASET 176.688.334.476,02 263.110.821.555,71 216.960.910.597,24 106.652.471.640,01
LANCAR
1.2 INVESTASI JANGKA
PANJANG
1.2.1 Investasi Jangka
Panjang Non
permanen
Dana Bergulir 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 360.416.667,00
Penyisihan -317.114.116,70 -247.785.049,30 -329.210.986,10 0 0 -214.395.831,67 -299.854.166,70
Investasi Non
Permanen Dana
Bergulir
III - 70
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember
No URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Investasi 4.682.885.883,30 4.752.214.950,70 4.670.789.013,90 -304.620.520,23 -250.666.661,80 4.785.604.168,33 60.562.500,00
Nonpermanen
1.2.2 Investasi Jangka
Panjang Permanen
Penyertaan 44.422.197.731,45 44.440.744.295,28 85.181.576.880,80 99.014.860.717,64 99.014.860.717,64 117.785.695.126,05 115.192.644.883,48
Modal
Pemerintah
Daerah
Jumlah Investasi 44.422.197.731,45 44.440.744.295,28 85.181.576.880,80 99.014.860.717,64 99.014.860.717,64
Permanen
JUMLAH INVESTASI 49.105.083.614,75 49.192.959.245,98 89.852.365.894,70 103.710.240.197,41 103.764.194.055,84 117.785.695.126,05 115.192.644.883,48
JANGKA PANJANG
1.3 ASET TETAP
1.3.1 Tanah 339.698.499.772,00 343.217.655.987,00 343.811.617.817,00 344.425.044.417,00 344.297.166.917,00 340.410.658.616,00 381.186.635.426,00
1.3.2 Peralatan dan Mesin 277.265.309.693,00 313.063.537.733,00 338.037.520.372,44 406.639.636.887,31 433.869.304.888,00 450.434.594.111,00 526.282.926.511,00
1.3.3 Gedung dan 776.839.407.548,00 905.194.633.735,00 966.182.330.202,00 1.047.633.508.637,00 1.095.201.717.078,00 1.031.136.406.260,00 1.106.893.008.096,00
Bangunan
1.3.4 Jalan, Irigasi dan 958.091.422.074,90 1.048.118.082.618,00 1.126.244.188.392,00 1.230.038.030.504,00 1.314.219.986.405,00 1.410.489.860.529,00 1.634.175.987.337,00
Jaringan
1.3.5 Aktiva Tetap Lainnya 56.479.783.298,00 119.115.997.634,00 115.587.273.832,00 107.330.358.384,00 101.314.350.707,00 98.488.703.203,00 92.981.216.153,00
1.3.6 Konstruksi dalam 10.795.349.399,00 18.627.173.503,00 32.692.889.886,00 56.690.227.757,00 73.690.586.205,00 77.031.204.408,00 22.541.848.748,00
Pengerjaan
1.3.7 Akumulasi -1.549.038.771.531,00 -1.664.092.928.715,00 -1.780.212.231.945,00 -1.825.671.359.909,00 -1.984.342.377.845,66
Penyusutan
JUMLAH ASET 2.419.169.772.459,00 2.747.337.081.210,00 1.373.517.048.970,44 1.528.663.877.871,31 1.582.380.880.255,00 1.582.320.067.218,00 1.779.719.244.425,74
TETAP
1.4 DANA CADANGAN
1.4.1 Dana Cadangan 0 0 10.000.000.000,00 20.536.319.562,00 20.536.319.562,00 0,00 0,00
JUMLAH DANA 0 0 10.000.000.000,00 20.536.319.562,00 20.536.319.562,00 0,00 0,00
CADANGAN
1.5 ASET LAINNYA
1.5.1 Tagihan Penjualan 0 0 0 0
Angsuran
1.5.2 Tuntutan Ganti Rugi 0 0 0 0
1.5.3 Tagihan Jangka 445.500.000,00
Panjang
1.5.4 Kemitraan Dengan 0 0 0 0
Pihak Ketiga
1.5.5 Aset Tak berwujud 3.149.764.192,00 3.504.090.692,00 3.968.893.192,00 4.804.508.192,00 274.293.800,00 320.224.600,00
1.5.6 Amortisasi -3.129.190.372,80 -3.994.740.382,40 -4.413.474.992,00
1.5.7 Aset Lain-lain 822.000.000,00 1.960.725.000,00 4.292.047.000,00 3.941.047.000,00 2.486.847.529,00 1.204.661.631,00 5.505.758.894,79
III - 71
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember
No URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
JUMLAH ASET 3.971.764.192,00 5.464.815.692,00 5.131.749.819,20 `4.750.814.809,60 3.218.575.729,00 1.478.955.431,00 5.825.983.494,79
LAINNYA
TOTAL ASET 2.648.934.954.741,77 3.065.105.677.703,69 1.695.462.075.281,58 1.764.313.724.080,33 1.784.443.150.848,18 2.047.654.642.691,95 2.229.958.907.039,98
2 KEWAJIBAN
2.1 KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
2.1.1 Utang Perhitungan 187.500,00 0 73.218.600,00 0 0
Pihak Ketiga (PFK)
2.1.2 Utang Pajak 0 0 0 0 0
2.1.3 Utang Bunga 0 0 0 0 0
2.1.4 Bagian Lancar Utang 0 0 0 0 0
Dalam Negeri -
Pemerintah Pusat
2.1.5 Bagian Lancar Utang 0 0 0 0 0
Jangka Panjang
Lainnya
2.1.6 Pendapatan diterima 31.063.333,33 98.630.000,00 189.616.666,67 2.131.588.533,34 1.194.025.006,64
dimuka
2.1.7 Utang Jangka Pendek 4.448.756.012,05 1.588.417.278,30 6.167.484.757,30 9.261.127.017,30 112.568.617,30 3.237.244.206,77 729.464.186,27
Lainnya
2.1.8 Utang Beban 3.356.464.616,00 1.608.896.216,00 4.492.876.409,63 6.297.989.392,92
JUMLAH 4.448.756.012,05 1.588.417.278,30 6.271.766.690,63 12.716.221.633,30 1.911.081.499,97 9.861.709.149,74 8.221.478.585,83
KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
2.2 KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
2.2.1 Utang Dalam Negeri 0 - - - 0
- Pemerintah Pusat
2.2.2 Utang Jangka 0 - - - 0
Panjang Lainnya
JUMLAH 0 - - - 0
KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
JUMLAH 4.448.943.512,05 1.588.417.278,30 6.271.766.690,63 12.716.221.633,30 1.911.081.499,97 9.861.709.149,74 8.221.478.585,83
KEWAJIBAN
3 EKUITAS
3.1 EKUITAS DANA
LANCAR
3.1.1 Sisa Lebih 136.670.642.799,15 223.224.008.480,84
Pembiayaan
Anggaran (SiLPA)
III - 72
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember Neraca 31 Desember
No URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
3.1.2 Pendapatan Yang 33.445.680,00 89.643.110,00
Ditangguhkan
3.1.3 Cadangan Piutang 27.192.352.996,59 25.943.461.241,81
3.1.4 Cadangan Persediaan 12.791.553.659,28 13.853.708.723,06
3.1.5 Dana Yang Harus -4.448.604.171,05 -1.588.417.278,30
Disediakan untuk
Pembayaran
3.1.6 Utang Jangka Pendek 0
JUMLAH EKUITAS 172.239.390.963,97 261.522.404.277,41
DANA LANCAR
3.2 EKUITAS DANA
INVESTASI
3.2.1 Diinvestasikan Dalam 49.105.083.614,75 49.192.959.245,98
Investasi Jangka
Panjang
3.2.2 Diinvestasikan Dalam 2.419.169.772.459,00 2.747.337.081.210,00
Aset Tetap
3.2.3 Diinvestasikan Dalam 3.971.764.192,00 5.464.815.692,00
Aset Lainnya
3.2.4 Dana Yang Harus 0 -
Disediakan untuk
Pembayaran
3.2.5 Utang Jangka -
Panjang
JUMLAH EKUITAS 2.472.246.620.265,75 2.801.994.856.147,98
DANA INVESTASI
3.3 EKUITAS DANA
CADANGAN
3.3.1 Diinvestasikan dalam - -
Dana Cadangan
JUMLAH EKUITAS - -
DANA CADANGAN
EKUITAS 2.037.792.933.542,21 2.221.737.428.454,15
JUMLAH EKUITAS 2.644.486.011.229,72 3.063.517.260.425,39 1.689.190.308.590,95 1.751.597.502.447,03 3.044.794.812.721,96
DANA
JUMLAH 2.648.934.954.741,77 3.065.105.677.703,69 1.695.462.075.281,58 1.764.313.724.080,33 3.046.705.894.221,93 2.047.654.642.691,95 2.229.958.907.039,98
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Sumber: BPPKAD Kabupaten Magetan
III - 73
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 74
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan Tabel 3.35. dapat dilihat bahwa selama tahun 2013-2017 rasio lancar
mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 62,09%. Hal ini menunjukan bahwa likuiditas
Pemerintah Kabupaten Magetan cukup bagus karena kemampuan membayar hutang yang
tinggi. Namun demikian, rasio ini mengalami penurunan pada tahun 2016 karena adanya
utang lainnya khususnya tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahan penghasilan guru
PNSD. Namun angkanya masih jauh diatas 1 sehingga bisa dikatakan masih bagus.
Trend quick ratio memiliki pola yang hampir sama dengan current ratio. Meskipun
sempat mengalami penurunan pada tahun 2016, tetapi tingginya quick ratio memberikan
jaminan bahwa kemampuan Pemerintah Kabupaten Magetan dalam melunasi utang jangka
pendeknya terhitung tinggi.
Rasio utang terhadap aset serta utang terhadap total modal menunjukan tingkat
leverage Pemerintah Kabupaten Magetan. Nilai leverage menunjukan kisaran angka dibawah
1%. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas aset Pemerintah Kabupaten Magetan didanai dari
modal sendiri. Rendahnya tingkat leverage mengindikasikan bahwa Pemerintah Kabupaten
Magetan pada memiliki modal dengan kondisi yang sangat kuat.
III - 75
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 76
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.36. Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019
No Uraian 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp)
III - 77
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No Uraian 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp)
III - 78
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur untuk tahun 2013 berada di angka
Rp. 743.771.345.194,00 dan mengalami peningkatan menjadi Rp. 831.371.826.968,00 pada
tahun 2014. Pada tahun 2015, realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur kembali
mengalami peningkatan menjadi Rp. 1.158.312.987.193,29. Peningkatan tersebut terjadi baik
untuk belanja tidak langsung maupun belanja langsung.
1.400.000.000.000,00
1.200.000.000.000,00 1.158.312.987.193,29
1.004.719.130.486,87
1.000.000.000.000,00 891.861.913.401,00
851.031.860.434,00
831.371.826.968,00
800.000.000.000,00 858.997.081.305,00
Rp
743.771.345.194,00
600.000.000.000,00
400.000.000.000,00
200.000.000.000,00
0,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Tabel 3.37. Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Magetan
Tahun 2013-2019
III - 79
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 80
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.38. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Magetan Tahun 2013-2019
Jumlah pengeluaran wajib 822.482.673.166,00 886.609.763.989,00 1.044.120.780.074,00 1.136.984.763.225,00 1.056.377.468.868,02 1.061.500.678.661,00 1.114.130.187.042,00
dan mengikat serta prioritas
utama
Persentase pertumbuhan 7,80 17,77 8,89 -7,09
III - 81
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 82
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 83
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No Uraian 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017** (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp)
7. Penerimaan 0 0 0 0 0 0 0
Pinjaman
Daerah
8. Penerimaan 10.783.935.000,00 10.386.625.000,00 13.545.978.182,00 11.361.926.818,00 8.979.978.500,00 1.087.380.000,00 373.399.000,00
Kembali
Pemberian
Pinjaman
Daerah
9. Penerimaan 0 0
Piutang
Daerah
B Total 115.256.783.272,64 147.057.267.799,15 236.769.986.662,84 178.353.189.169,05 56.306.009.447,64 186.718.201.090,00 292.380.712.253,11
Realisasi
Penerimaan
Pembiayaan
Daerah
A-B Sisa lebih 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
pembiayaan
anggaran
tahun
berkenaan
Sumber: Data Olahan, 2019
III - 84
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Defisit riil anggaran Kabupaten Magetan untuk periode tahun 2013 sampai dengan
tahun 2016 dapat tertutupi oleh pembiayaan penutup defisit. Pembiayaan tersebut
bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA),
pencairan dana cadangan, serta penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah. Adapun
untuk komposisi penerimaan pembiayaan untuk menutup defisit riil anggaran adalah seperti
pada Tabel 3.40.
Bedasarkan Tabel 3.40. dapat dilihat bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Tahun Anggaran sebelumnya memegang proporsi paling besar dalam komposisi penerimaan
pembiayaan untuk menutup defisit riil anggaran Kabupaten Magetan. Setiap tahunnya SiLPA
berkontribusi lebih dari 80% dalam menutup defisit anggaran Kabupaten Magetan dengan
perkembangan yang fluktuatif.
III - 85
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 86
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 87
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan Tabel 3.41. dapat dilihat bahwa sisa penghematan belanja atau akibat
lainnya memegang proporsi paling besar dalam komposisi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) Kabupaten Magetan. Pada tahun 2013 dan 2014 penghematan belanja atau akibat
lainnya berkontribusi lebih dari 80% dalam komposisi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) Kabupaten Magetan, sedangkan untuk tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 data
belum tersedia.
Tabel 3.42. Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kabupaten Magetan
No. Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Saldo kas
135.016.999.735,73
213.258.613.706,44
146.659.104.218,44
33.118.442.943,14
150.637.445.040,87
283.914.111.087,73
223.646.999.880,02
neraca daerah
Dikurangi:
2. Kewajiban
4.448.756.012,05
1.588.417.278,30
6.167.484.757,30
22.988.332.763,30
1.575.259.033,30
7.730.120.616,40
7.027.453.579,19
kepada pihak
ketiga sampai
dengan akhir
tahun belum
terselesaikan
3. Kegiatan
lanjutan
Sisa Lebih (Riil)
130.568.243.723,68
211.670.196.428,14
140.491.619.461,14
10.130.110.179,87
149.062.186.007,57
276.183.990.471,33
216.619.546.300,82
Pembiayaan
Anggaran
III - 88
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenan (SILPA) memiliki angka yang
fluktuatif selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2013, SILPA Kabupaten Magetan berada di
angka Rp. 130.568.243.723,68 dan mengalami peningkatan menjadi Rp.
211.670.196.428,14 pada tahun 2014.
300.000.000.000,00 276.183.990.471,33
250.000.000.000,00 216.619.546.300,82
211.670.196.428,14
200.000.000.000,00
150.000.000.000,00 140.491.619.461,14
Rp
149.062.186.007,57
130.568.243.723,68
100.000.000.000,00
50.000.000.000,00
10.130.110.179,87
0,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
III - 89
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
dan proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan; dan (4) Peningkatan kesadaran
masyarakat untuk memenuhi kewajiban pajak/retribusi daerah.
Untuk itu dalam rangka mewujudkan otonomi daerah yakni dengan meningkatkan
kemampuan keuangan daerah melalui peningkatan penerimaan PAD sebagai sumber
pendapatan daerah sehingga ketergantungan keuangan terhadap pemerintah pusat dapat
sedikit demi sedikit terkurangi. Berkaitan dengan hal tersebut, arah kebijakan pengelolaan
pendapatan daerah yang telah dilakukan antara lain:
1) Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah;
2) Meningkatkan penerimaan PAD melalui Intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan PAD;
3) Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan pendapatan daerah;
4) Peningkatan pelayanan kepada masyarakat baik kecepatan pelayanan pembayaran
maupun kemudahan memperoleh informasi;
5) Pemanfaatan sumberdaya organisasi pengelolaan pendapatan daerah secara efektif dan
efisien;
6) Peningkatan kompetensi dan profesionalitas sumberdaya manusia pengelola pendapatan
daerah;
7) Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah untuk meningkatkan kesadaran wajib
pajak dalam melaksanakan kewajiban membayar pajak;
8) Peningkatan kualitas data dasar seluruh komponen pendapatan daerah;
9) Serta memanfaatkan teknologi informasi untuk peningkatan PAD.
III - 90
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 91
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 92
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.43. Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Tahun 2019 s/d Tahun 2023 Kabupaten Magetan
2019 2020 2021 2022 2023
No. Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 PENDAPATAN 1.808.192.912.578 1.931.157.125.823 2.057.822.142.375 2.188.054.393.357 2.322.407.005.090
1.1. Pendapatan Asli 192.749.207.658 215.741.341.288 242.434.278.225 272.694.449.592 307.074.981.708
Daerah
1.1.1. Pajak daerah 46.202.052.212 53.349.862.530 58.523.966.299 64.216.189.527 70.479.996.762
1.1.2. Retribusi daerah 28.065.191.600 34.730.775.592 40.483.162.543 47.261.957.216 55.294.424.223
1.1.3. Hasil 2.958.943.346 3.259.166.211 3.648.119.699 4.074.844.345 4.555.082.998
pengelolaan
keuangan
daerah yang
dipisahkan
1.1.4. Lain-lain PAD 115.523.020.500 124.401.536.955 139.779.029.684 157.141.458.504 176.745.477.725
yang sah
1.2. Dana 1.220.477.516.901 1.296.007.029.391 1.371.536.541.882 1.447.066.054.372 1.522.595.566.863
Perimbangan
1.2.1. Dana bagi hasil 72.682.482.074 77.180.453.041 81.678.424.009 86.176.394.976 90.674.365.944
pajak /bagi hasil
bukan pajak
1.2.2. Dana alokasi 1.147.795.034.827 1.218.826.576.350 1.289.858.117.873 1.360.889.659.396 1.431.921.200.919
umum
1.2.3. Dana alokasi 0 0 0 0 0
khusus
1.3. Lain-Lain 394.966.188.019 419.408.755.144 443.851.322.268 468.293.889.393 492.736.456.519
Pendapatan
Daerah yang Sah
III - 93
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 94
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
3 PEMBIAYAAN
DAERAH
3.1 Penerimaan 27.263.528.039 59.530.959.977 31.832.879.478 15.671.232.216 45.590.694.617
Pembiayaan
3.1.1 Sisa lebih 27.263.528.039 59.530.959.977 31.832.879.478 15.671.232.216 15.590.694.617
perhitungan
anggaran tahun
anggaran
sebelumnya
3.1.2 Penerimaan 0 0 0 0 0
kembali
pemberian
pinjaman
3.1.3 Pencairan dana 0 0 0 0 30.000.000.000
cadangan
3.2 Pengeluaran 28.903.958.000 38.100.000.000 40.100.000.000 38.600.000.000 35.600.000.000
Pembiayaan
III - 95
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 96
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 97
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.44. Kapasitas Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2013—2017
III - 98
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kabupaten Magetan memiliki angka yang
fluktuatif selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2013 kapasitas riil kemampuan keuangan
daerah Kabupaten Magetan berada di angka Rp. 501.058.330.404,06. Angka tersebut
kemudian mengalami peningkatan menjadi Rp. 730.260.031.776,84 atau 45,74% dari
pertumbuhan total kapasitas riil kemampuan keuangan daerah pada tahun 2014.
800.000.000.000,00
730.260.031.776,84 685.882.839.272,51
700.000.000.000,00
742.360.212.991,30
712.291.520.151,14
600.000.000.000,00
500.000.000.000,00
501.058.330.404,06
400.000.000.000,00
Rp
300.000.000.000,00
200.000.000.000,00
100.000.000.000,00
0,00
2013 2014 2015 2016 2017
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun
III - 99
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.45. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2019—2023
No Uraian 2019 2020 2021 2022 2023
III - 100
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 101
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.46. Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2019-2023
Uraian 2019 2020 2021 2022 2023
PRIORITAS I 1.167.452.423.309,00 1.232.258.535.318,00 1.304.733.640.377,00 1.410.249.487.859,00 1.588.158.158.196,00
PRIORITAS I : Dialokasikan untuk membiayai belanja langsung wajib dan mengikat serta pemenuhan penerapan pelayanan dasar
PRIORITAS II : Dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan Visi dsn Misi Kepala Daerah
PRIORITAS III : Dialokasikan untuk membiayai Belanja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Lainnya
III - 102
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 103
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
berdasarkan informasi penggunaan lahan serta data curah hujan tahunan. Sementara itu,
kebutuhan air dihitung dari hasil konversi terhadap kebutuhan hidup layak. Perhitungan
ketersediaan air (supply) menggunakan metode koefisien limpasan dilakukan dengan
rumus sebagai berikut:
𝟏
𝑪 = ∑(𝒄𝒊 𝒙 𝑨𝒊)𝒙
∑ 𝑨𝒊
𝑹 = ∑ 𝑹𝒊/𝒎
𝑺𝑨 = 𝟏𝟎 𝒙 𝑪 𝒙 𝑹 𝒙 𝑨
Keterangan:
SA : Ketersediaan air (m3/tahun)
C : Koefisien limpasan tertimbang
Ci : Koefisien limpasan penggunaan lahan I
Ai : Luas penggunaan lahan I (ha) dari data BPS atau BPN
R : Rata-rata curah hujan tahunan wilayah (mm/tahun) dari data BPS atau
BMKG
Ri : Curah Hujan tahunan pada stasiun i
m : Jumlah stasiun pengamatan curah hujan
A : Luas wilayah (ha)
10 : Faktor konversi dari mm.ha menjadi m3
III - 104
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.48. Perhitungan Daya Dukung Air Menggunakan Metode Koefisien Limpasan
Koefisien
Penggunaan Lahan Luas Luas x Koefisien
Runoff
Bangunan Permukiman Desa 11571,50854 0,6 6942,905126
Bangunan Permukiman Kota 4036,84028 0,7 2825,788196
Danau 34,25501503 0 0
Embung 5,941857785 0 0
Hutan 7607,565653 0,25 1901,891413
Industri 24,19195509 0,7 16,93436856
Jalan Tol 41,37723921 0,8 33,10179136
Kawasan Militer 526,3405115 0,6 315,8043069
Landas Pacu Militer 362,1252895 0,8 289,7002316
Lapangan 14,1483406 0,4 5,65933624
Makam 3,199996053 0,3 0,959998816
Perkebunan 4677,839846 0,3 1403,351954
Peternakan 25,85592528 0,4 10,34237011
Rel Kereta 25,63553857 0,7 17,944877
Sawah 32054,05632 0,25 8013,51408
Sungai 281,2153714 0 0
Tegalan/Ladang 9397,073138 0,3 2819,121941
Waduk 11,60920177 0 0
Jumlah 70.700,78 24.597,02
Koefisien Limpasan 0,35
Koefisien Limpasan 0,65
Tertimbang
Ketersediaan Air (10 x Curah Hujan x C x ∑A) 1.383.112.800,96
Kebutuhan Air Jumlah Penduduk 1.006.363.200,00
x KHLA
Status Daya Dukung Air 1,37
itu secara umum status daya dukung air Kabupaten Magetan diperoleh sebesar 1,37.
Menurut klasifikasinya, status daya dukung air lebih dari 1 adalah masuk kategori surplus.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan tiap Kecamatan menggunakan metode rasional,
diketahui bahwa Kecamatan Magetan merupakan wilayah dengan status daya dukung
paling rendah, yaitu di angka 0,0002. Hal ini disebabkan oleh kepadatan yang sangat
tinggi dengan luas wilayah yang sangat kecil. Secara alami, kondisi ini membuat resapan
air yang ada menjadi sangat sedikit sementara kebutuhan atau demand sangat tinggi.
Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhannya, beberapa Kecamatan di Magetan tidak
dapat memenuhinya dengan menggunakan air tanah dan bergantung pada saluran
PDAM untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
III - 105
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.49. Status Daya Dukung Air Tiap Kecamatan dan Proyeksinya
Status Daya Dukung
Kecamatan Penduduk Ketersediaan
2020 2024 2028 2030
Barat 28.755 44.797.510,8 0,97 0,95 0,94 0,93
Bendo 37.962 89.240.975,9 1,47 1,44 1,41 1,40
Karangrejo 23.045 29.899.746,3 0,81 0,80 0,78 0,77
Karas 41.526 69.358.112,9 1,04 1,02 1,00 0,99
Kartoharjo 23.567 53.859.694,7 1,43 1,40 1,37 1,36
Kawedanan 39.073 77.543.902,5 1,24 1,22 1,19 1,18
Lambeyan 36.756 116.242.347 1,98 1,94 1,90 1,88
Magetan 43.157 1.374,16284 0,00 0,00 0,00 0,00
Maospati 44.530 53.551.833,2 0,75 0,74 0,72 0,72
Ngariboyo 34.383 81064.963,4 1,47 1,44 1,42 1,40
Nguntoronadi 19.884 33.961.093 1,07 1,05 1,03 1,02
Panekan 49.460 131.436.019 1,66 1,63 1,60 1,58
Parang 38.737 149.708.943 2,42 2,37 2,32 2,30
Plaosan 48.291 123.562.044 1,60 1,57 1,54 1,52
Poncol 28.944 108.465.437 2,34 2,30 2,25 2,23
Sidorejo 25.379 63.219.856,7 1,56 1,53 1,50 1,48
Sukomoro 28.940 65.492.620,4 1,41 1,39 1,36 1,35
Takeran 36.588 49.483.751,1 0,85 0,83 0,81 0,81
Sumber: Hasil Analisis, 2020
3,00
2,50
2,42 2,34
2,00 1,98
1,66 1,60
1,50 1,47 1,47 1,56
1,43 1,41
1,24
1,00 1,04 1,07
0,97
0,81 0,85
0,75
0,50
0,00 0,000020
Gambar 3.27. Status Daya Dukung Air Tiap Kecamatan di Kabupaten Magetan
III - 106
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 107
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 108
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan peta status neraca air tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa
sumber bendung yang mengalami defisit. Menurut karakteristik dan ketersediaan air
untuk minum, Kabupaten Magetan dibagi menjadi 3 zona suplai. Suplai yang dimaksud
yaitu inventarisasi sumber mata air dan sumur dalam yang ada dalam wilayah zona
tersebut. Adapun pembagian zonanya yaitu:
1. Zona Utara, terdiri dari 6 kecamatan meliputi: Kecamatan Panekan, Kecamatan Karas,
Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Barat, Kecamatan Kartoharjo, dan Kecamatan
Maospati
2. Zona Tengah, terdiri dari 6 kecamatan meliputi: Kecamatan Sidorejo, Kecamatan
Plaosan, Kecamatan Magetan, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Bendo, dan
Kecamatan Takeran
3. Zona Selatan, terdiri dari 6 kecamatan meliputi: Kecamatan Poncol, Kecamatan
Ngariboyo, Kecamatan Kawedanan, Kecamatan Nguntoronadi, Kecamatan Parang, dan
Kecamatan Lembeyan.
Berikut adalah proyeksi peta status neraca air minum tahun 2021 dan tahun 2026 di
Kabupaten Magetan.
III - 109
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 110
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 111
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan proyeksi status neraca air minum tersebut, diperkirakan pada tahun 2026
zona tengah mengalami defisit air minum sebesar 0,021 m3/detik dan zona selatan
sebesar 0,182 m3/detik. Sementara itu zona yang mengalami surplus adalah zona utara
yaitu DAS Plosotinil dan DAS Purwodadi dengan nilai 0,081 m3/detik.
III - 112
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Perhitungan total nilai produksi tiap komoditas di Kabupaten Magetan disajikan pada
tabel-tabel tiap komoditas sebagai berikut:
Tabel 3.50. Produktivitas Pertanian
Produksi Harga
Nama Komoditas Pi x Hi
(ton) (Rp)
Alpukat/ Avocado 479 20000 9.580.000.000
Anggur/ Grape -
Apel/ Apple -
Belimbing/ Star Fruit 52 20000 1.040.000.000
Duku/Langsat/Kokosan/ Duku -
Durian/ Durian 1.120 20000 22.400.000.000
Jambu Air/ Rose Apple 56 10000 560.000.000
Jambu Biji/ Guava 208 15000 3.120.000.000
Jeruk Besar/ Pomelo 26.205 25000 655.125.000.000
Jeruk Siam/Keprok/Tangerine/Orange 2.490 11000 27.390.000.000
Jeruk/ Orange (Tangerine + Pomelo) 28.695 12000 344.340.000.000
Mangga/ Mango 12.369 16000 197.904.000.000
Manggis/ Mangosteen 13 16000 208.000.000
Markisa/ Marquisa -
Nangka/Cempedak/ Jack Fruit 1.327 25000 33.175.000.000
Nenas/ Pineapple -
Pepaya/ Papaya 787 4000 3.148.000.000
Pisang/ Banana 4.438 20000 88.760.000.000
Rambutan/ Rambutan 1.350 12000 16.200.000.000
Salak/ Salacca 15 8000 120.000.000
Sawo/Sapodilla/ Star Apple 162 9000 1.458.000.000
Sirsak/ Soursop 3 15000 45.000.000
Sukun/ Bread Fruit 89 8000 712.000.000
Jengkol/ Jengkol -
Melinjo/ Melinjo 1.122 8000 8.976.000.000
Petai/ Twisted Cluster Bean 133 3000 399.000.000
Dlingo/ Dringo/Sweet Root/ Calamus -
Jahe/ Ginger 2.274.155 30000 68.224.650.000
Kapulaga/ Java Cardamon 5.100 25000 127.500.000
Keji Beling/ Kecibeling/Strobilanthes -
Crispa
Kencur/ East Indian Galangal 16.650 35000 582.750.000
Kunyit/ Turmeric 2.052.157 10000 20.521.570.000
Laos/ Lengkuas/ Galanga 122.946 5000 614.730.000
Lempuyang/Zingiber Aromaticum 30.066 20000 601.320.000
Bawang Daun/ Spring Onion 12.256 7500 91.920.000
Bawang Merah/ Onion 2.101 35667 74.929.234
Bawang Putih/ Garlic 185 30000 5.550.000
III - 113
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Produksi Harga
Nama Komoditas Pi x Hi
(ton) (Rp)
Bayam/ Spinach 49 5000
243.000
Buncis/ Bean 2.720 8000 21.760.800
Cabai Besar/ Big Chilli 3.577 22333 79.878.441
Cabai Rawit/ Chilli 436 29000 12.652.700
Jamur/ Mushroom* 111 12000 1.326.600
Beras 349.560 10000 3.495.603.000.000
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka Tahun 2020
Tabel 3.51. Produktivitas Peternakan
Komoditi Produksi Harga Pi x Hi
Sapi Potong 1.131.911 113.333 128.282.869.363
Domba 292.469 120.000 35.096.280.000
Kambing 204.686 120.000 24.562.320.000
Kelinci 21.070 95.000 2.001.650.000
Ayam Buras 613.422 23.667 14.517.858.474
Ayam Ras Pedaging 7.541.427 23.667 178.482.952.809
Ayam Ras Petelur 1.414.203 23.667 33.469.942.401
Burung Dara 2.837 5.000 14.185.000
Burung Puyuh 1.307 5.000 6.535.000
Itik 13.844 30.000 415.320.000
Entok 13.820 45.000 621.900.000
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka Tahun 2020
Tabel 3.52. Produktivitas Perikanan
Komoditi Produksi (ton) Nilai
Tombro 101,62
Tawes 94,63
Lele 30,52
1.215.400.000
Udang 7,73
Nila 118,53
Lainnya 60,47
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka Tahun 2020
Tabel 3.53. Produktivitas Perkebunan
Komoditas Produksi(ton) Pi x Hi
Tebu 363.945 655.101.000.000
Kelapa 906 1.812.500.000
Kakao 304 303.750.000
Tembakau 230 1.382.520.000
Kopi 242 1.208.000.000
Sumber: Kabupaten Magetan Dalam Angka Tahun 2020
III - 114
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
𝟔.𝟎𝟖𝟎.𝟎𝟑𝟏.𝟕𝟑𝟑.𝟖𝟐𝟐 𝟏
SL = 𝒙 = 112,593,18 ha
𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝟓𝟒𝟎𝟎
DL = N x KHLL
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒔
𝟏 𝒕𝒐𝒏 /𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
𝒌𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂
DL = 628.977𝒙 = 97.440,28 ha
𝟓𝟒𝟎𝟎
𝑺𝒍 112.593,18 ha
𝑫𝑫𝑳𝒑 = = = 1,15
𝑫𝒍 𝟗𝟕.𝟒𝟒𝟎,𝟐𝟖 ha
Hasil perhitungan Daya Dukung Lahan Pertanian Kabupaten Magetan adalah 1,15.
Berdasarkan kriteria daya dukung, nilai DDLP di Kabupaten Magetan termasuk ke dalam
kategori surplus. Kategori surplus ini menandakan ketersediaan lahan untuk pertanian masih
dapat mendukung kebutuhan penduduk untuk menghasilkan pangan secara domestik. Selain
menghitung ketersediaan lahan, dilakukan pula perhitungan mengenai Daya Dukung Pangan
atau kecukupan kebutuhan pangan. Kebutuhan pangan Kabupaten Magetan dilakukan
dengan metode membandingkan ketersediaan beras dengan kebutuhan beras.
Ketersediaan Beras = Produksi Padi x Konversi Beras x 3 kali panen
= 349560300 kg x 62,74% x 3 kali panen
= 655.110.958 Kg
Kebutuhan Pangan = Konsumsi Beras/hari x Jumlah Penduduk x 360 hari
= 0,5kg x 628.977 x 360
= 113.215.860 kg
𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Daya Dukung Pangan =
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
655.110.958 kg
= = 5,79
113.215.860 kg
III - 115
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan hasil analisis, Daya Dukung Lahan Bangunan Kabupaten Magetan adalah
2,13 sehingga masuk kategori surplus.
III - 116
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 117
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai unit perencanaan sekaligus sebagai unit wilayah kerja
kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah. Kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten
Magetan sehingga terjadi perubahan tataguna lahan yang menyebabkan terjadinya
perubahan lingkungan. Penggunaan lahan di Kabupaten Magetan pada Tahun 2019 dapat
dilihat pada Gambar 3.31.
Gambar 3.31. Luas Wilayah Kabupaten Magetan Menurut Penggunaan Lahan Utama
Lahan di Kabupaten Magetan pada Tahun 2019 sebagian besar merupakan lahan
kering 40.635 Ha (34,64%), kemudian untuk sawah yaitu seluas 28.250 Ha (24,08%) diikuti
non pertanian seluas 23.719 Ha (20,22%), perkebunan seluas 13.840 Ha (11,8%) dan paling
sedikit adalah hutan seluas 8.947,39 Ha (7,63%). Sedangkan luas badan air adalah 1.908,20
Ha (1,63%). Perubahan penggunaan lahan tersebut menyebabkan pergeseran dalam
penutupan lahan oleh tanaman yang dapat berdampak pada kualitas lingkungan.
Kecenderungan perubahan penutupan lahan di Kabupaten Magetan mengarah pada
lahan non pertanian berupa permukiman dan penggunaan fasilitas jasa serta perdagangan.
Perubahan penutupan lahan tersebut disebabkan oleh:
• Pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Magetan tahun 2018 semakin besar
dengan tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Magetan mencapai 913 jiwa/km2
sehingga akan memerlukan ketersediaan tempat tinggal dan fasilitas pendukung lainnya.
Dalam hal ini penduduk akan melakukan tekanan terhadap lahan, sehingga cenderung
menurunkan daya dukung lahan. Penurunan daya dukung akan berdampak terhadap
penurunan daya tampung lingkungan hidup. Penurunan daya tampung di Kabupaten
Magetan telah dapat dikenali dari indikator lingkungan hidup berupa, kekeringan,
banjir, erosi dan longsor tanah/batuan dan tanah longsor.
III - 118
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
• Perubahan penggunaan lahan yang berdampak pada tutupan lahan karena perbedaan
cara pandang terhadap nilai lahan. Masyarakat hanya mempertimbangkan nilai lahan
sesaat, sehingga pemanfaatan lahan cenderung mengarah untuk mendapatkan rente
ekonomi artinya lebih cepat dilepas untuk tanah – tanah yang lebih menguntungkan
secara ekonomi. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan lahan perkebunan dan
pertanian yang produktif berubah menjadi lahan pertambangan, sehingga menjadi lahan
yang tidak produktif. Kondisi sebaliknya di Kabupaten Magetan terdapat pula proses
pertambangan pada lahan marginal (yang sulit mendapatkan pengairan karena faktor
topografi), tetapi setelah dilakukan pertambangan lahan menjadi lebih produktif, karena
lebih mudah mendapatkan pelayanan irigasi. Kondisi ini akan berdampak terhadap
peningkatan produktivitas lahan. Terdapat kecenderungan bahwa luasan lahan
terbangun semakin bertambah, sehingga luasan lahan non terbangun semakin berkurang.
Kecenderungan perubahan yang paling besar terjadi pada pinggiran kawasan perkotaan
akibat penambahan luasan permukiman dan bangunan fisik jasa dan perdagangan.
Kecenderungan ini perlu diarahkan karena akan mengancam keberadaan sawah lestari
yang bersifat produktif, untuk mendukung ketersedian pangan dalam upaya
swasembada beras, sehingga pengembangan kawasan permukiman diarahkan ke lahan
sawah yang kurang produktif atau pada lahan kering.
Peningkatan lahan kritis dapat disebabkan karena pemanfaatan hutan yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan, seperti terjadinya penebangan pohon – pohon untuk
kebutuhan konsumsi masyarakat (terjadinya ilegal logging). Padahal satu sisi hutan
diperlukan untuk penutupan lahan karena hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa
hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaruhi. Hutan sebagai salah satu
penentu sistem penyangga kehidupan dan sumber kemakmuran rakyat, cenderung
menurun kondisinya. Oleh sebab itu, keberadaannya harus dipertahankan secara
optimal, dijaga daya dukungnya secara lestari, dan diurus dengan akhlak mulia, adil, arif,
bijaksana, terbuka, profesional serta bertanggung jawab.
III - 119
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu
dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaruhi. Hutan sebagai salah satu penentu sistem penyangga kehidupan dan sumber
kemakmuran rakyat, cenderung menurun kondisinya. Oleh sebab itu, keberadaannya harus
dipertahankan secara optimal, dijaga daya dukungnya secara lestari, dan diurus dengan
akhlak mulia, adil, arif, bijaksana, terbuka, profesional serta bertanggung jawab.
Pada wilayah Kabupaten Magetan Tahun 2019 dapat dilihat Hutan Lindung
mempunyai luasan yang lebih besar dibanding Hutan Produksi yaitu seluas 3.982,40 Ha
(54,83%) sedangkan Hutan Produksi seluas 3.281,24 Ha (45,17%). Hal ini menandakan
bahwa Kabupaten Magetan masih mempertahankan kelestarian hutan lindung karena hutan
lindung berfungsi sebagai kawasan resapan air dan ruang terbuka hijau, sehingga mempunyai
fungsi secara hidrologis dan klimatologis. Hal ini akan berpengaruh pada kelestarian fungsi
lingkungan. Realisasi kegiatan penghijauan dan reboisasi dalam kurun waktu satu tahun ini
(2019) Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Madiun
III - 120
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 121
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.33. Hasil Pengukuran Parameter TDS Air Sungai di Kabupaten Magetan
III - 122
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.34. Hasil Pengukuran Parameter DO Air Sungai di Kabupaten Magetan
III - 123
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
yang dibutuhkan oleh bakteri untuk mengurai hampir semua zat organik yang terlarut
dan tersuspensi dalam air buangan. Besarnya konsentrasi BOD di Kabupaten Magetan
disebabkan oleh besarnya limbah domestik, industri, dan pertanian. Tingginya
parameter BOD akan mengakibatkan kematian pada biota air. Besarnya konsentrasi
BOD di dalam air dapat menyebabkan perairan kekurangan kadar oksigen sehingga tidak
baik terhadap kehidupan biota air. Hasil pengukuran parameter BOD air sungai di
Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar 3.35.
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.35. Hasil Pengukuran Parameter BOD Air Sungai di Kabupaten Magetan
III - 124
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Mojopurno) dapat disebabkan oleh degradasi bahan organik maupun anorganik yang
berasal dari aktivitas masyarakat di sekitar sungai maupun limbah yang dihasilkan oleh
industri yang tidak terolah dengan baik. Hasil pengukuran parameter COD air sungai di
Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar 3.36.
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.36. Hasil Pengukuran Parameter COD Air Sungai di Kabupaten Magetan
III - 125
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pengukuran parameter Nitrit (NO2) air sungai yang sudah melebihi baku mutu antara
lain: lokasi Air Badan Air Jembatan Gandong 3 dengan nilai 0,69 mg/L, ABA Sungai
Barat dengan nilai 0,128 mg/L, ABA Sungai Gandong (Jembatan Gandong II) dengan
nilai 0,731 mg/L, ABA Sungai Gandong (Jembatan Gandong III) dengan nilai 0,486 mg/L,
Dam Jejeruk dengan nilai 0,07 mg/L, dan Sungai Gandong 3 dengan nilai 0,25 mg/L.
Keberadaan nitrat diperairan sangat dipengaruhi oleh air limbah yang dapat berasal dari
industri dan pemupukan. Secara alamiah kadar nitrit biasanya rendah namun kadar nitrit
dapat menjadi tinggi sekali dalam air tanah di daerah yang di beri pupuk nitrit/nitrogen.
Hasil pengukuran parameter Nitrit (NO2) air sungai di Kabupaten Magetan dapat dilihat
pada Gambar 3.37.
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.37. Hasil Pengukuran Parameter Nitrit (NO2) Air Sungai di Kabupaten Magetan
III - 126
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
terikat dan residu klorin bebas. Nilai standar baku mutu Klorin Bebas berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air Kelas III yaitu 0,03 mg/L.
Lokasi pengukuran parameter Klorin Bebas air sungai yang sudah melebihi baku mutu
0,03 mg/L antara lain: lokasi Air Badan Air Dam Jejeruk dengan nilai 0,06 mg/L, Air
Badan Air Jembatan Gandong 3 dengan nilai 0,04 mg/L, ABA Sungai Beringin dengan
nilai 0,04 mg/L, ABA Dam Jati dengan nilai 0,05 mg/L, ABA Sungai Barat dengan nilai
0,08 mg/L, ABA Dam Tonggoiro dengan nilai 0,05 mg/L, ABA Sungai Sepuh Nikitan
dengan nilai 0,07 mg/L, ABA Sungai Gandong (Jembatan Gandong II) dengan nilai 0,09
mg/L, ABA Sungai Gandong (Jembatan Gandong III) dengan nilai 0,1 mg/L, Dam Jejeruk
dengan nilai 0,04 mg/L dan Sungai Gandong 3 dengan nilai 0,04 mg/L. Limbah yang
mengandung klorin bisa berasal dari kegiatan pengolahan air bersih/minum, limbah
aktivitas manusia, penyamakan kulit, limbah pestisida pertanian dan limbah rumah sakit.
Limbah yang mengandung klorin tersebut dapat mencemari lingkungan apabila tidak
dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Sifat klorin yang sangat reaktif
akan sangat mudah bagi klorin bereaksi dengan senyawa lain dan membentuk senyawa
– senyawa baru seperti senyawa organoklorin yang merupakan senyawa toksik dan
dapat menimbulkan efek karsinogen bagi manusia. Hasil pengukuran parameter Klorin
Bebas air sungai di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar 3.38.
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.38. Hasil Pengukuran Parameter Klorin Bebas Air Sungai di Kabupaten Magetan
III - 127
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
• Paramater Detergen
Detergen merupakan gabungan dari berbagai senyawa dimana komponen utama dari
gabungan tersebut adalah surface active agents atau surfaktan. Pencemaran perairan
akibat limbah detergen diketahui memberikan kontribusi terhadap lingkungan perairan.
Pencemaran akibat limbah detergen menyebabkan timbulnya residu di hampir semua
jenis perairan, seperti danau, sungai, laut dan air tanah dangkal. Surfaktan dalam produk
detergen memiliki sifat sulit terurai yang disebabkan oleh adanya rantai bercabang pada
strukturnya. Surfaktan dalam jumlah tertentu dapat mencemari lingkungan karena dapat
menimbulkan banyak busa pada permukaan air, sehingga mengganggu difusi oksigen
dari udara ke dalam perairan. Nilai standar baku mutu Detergen berdasarkan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air Kelas III yaitu 200 µg/L.
Pengukuran parameter Detergen air sungai yang sudah melebihi baku mutu antara lain:
lokasi Air Badan Air Dam Bulungan dengan nilai 232 µg/L, Sungai Beringin dengan nilai
897 µg/L, ABA Dam Jati dengan nilai 457 µg/L, ABA Sungai Barat dengan nilai 1.970
µg/L, ABA Dam Tonggoiro dengan nilai 262 µg/L, dan ABA Sungai Sepuh Nikitan dengan
nilai 276 µg/L. Surfaktan dalam detergen dapat mengganggu difusi oksigen dari udara
ke dalam perairan yang secara tidak langsung dapat mengganggu kehidupan organisme
perairan. Selain itu, senyawa fosfor dan nitrogen yang terkandung dalam detergen dapat
menyebabkan terjadinya eutrofikasi di perairan. Pencemaran dari buangan detergen di
perairan dapat berpengaruh pada berbagai organ ikan dan tingkat kerusakan yang
timbul pada organ tersebut tergantung pada konsentrasi pencemaran dan waktu
pemaparan. Hasil pengukuran parameter Detergen air sungai di Kabupaten Magetan
dapat dilihat pada Gambar 3.39.
III - 128
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.39. Hasil Pengukuran Parameter Detergen Air Sungai di Kabupaten Magetan
III - 129
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pengukuran parameter Hidrogen Sulfida (H2S) air sungai yang sudah melebihi baku
mutu antara lain: lokasi Air Badan Air Dam Bulungan dengan nilai 0,044 mg/L, Air Badan
Air Embung Klumpit dengan nilai 0,009 mg/L, Air Badan Air Dam Jati dengan nilai 0,016
mg/L, Air Badan Air Dam Barat dengan nilai 0,004 mg/L, ABA Sungai Beringin dengan
nilai 0,006 mg/L, ABA Dam Tonggoiro dengan nilai 0,0032 mg/L, ABA Sungai Sepuh
Nikitan dengan nilai 0,003 mg/L, ABA Sungai Gandong (Jembatan Gandong II) dengan
nilai 0,0079 mg/L, ABA Sungai Gandong (Jembatan Gandong III) dengan nilai 0,0052
mg/L dan Sungai Gandong 3 dengan nilai 0,014 mg/L. Penyumbang Hidrogen Sulfida
(H2S) terbesar yaitu kawasan permukiman dan industri. Hidrogen Sulfida (H 2S)
merupakan gas beracun dan berbau busuk, selain itu juga dalam jumlah banyak dapat
memperbesar keasaman air. Hasil pengukuran parameter Hidrogen Sulfida (H 2S) air
sungai di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar 3.40.
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.40. Hasil Pengukuran Parameter Hidrogen Sulfida (H2S) Air Sungai di
Kabupaten Magetan
III - 130
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pengukuran parameter Fecal Coliform air sungai yang sudah melebihi baku mutu antara
lain: lokasi Sungai Gandong (Tempuran Mojopurno) dengan nilai 4.100 jml/100 ml,
Sungai Gandong (Jembatan Sepuh) dengan nilai 5.900 jml/100 ml, Sungai Gandong
(Jembatan Dermo Belotan) dengan nilai 3.200 jml/100 ml, Sungai Gandong (Hilir
Madigondo) dengan nilai 3.600 jml/100 ml, Sungai Beringin (Jembatan Sampung)
dengan nilai 2.900 jml/100 ml, Sungai Beringin dengan nilai 3.500 jml/100 ml, Sungai
Purwodadi (Sungai Temenggungan) dengan nilai 6.200 jml/100 ml, Sungai Purwodadi
(Sungai Karang Rejo) dengan nilai 2.700 jml/100 ml dan Sungai Purwodadi (Jembatan
Sambirembe) dengan nilai 4.900 jml/100 ml. Alaerts dan Santika (1994) menyatakan
bahwa Fecal Coliform merupakan bakteri petunjuk adanya pencemaran tinja yang
paling efisien, karena Fecal Coliform hanya dan selalu terdapat dalam tinja manusia. Jika
bakteri tersebut terdapat dalam perairan maka dapat dikatakan perairan tersebut telah
tercemar dan tidak dapat dijadikan sebagai sumber air minum. Hasil pengukuran
parameter Fecal Coliform air sungai di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar
3.41.
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.41. Hasil Pengukuran Parameter Fecal Coliform Air Sungai di
Kabupaten Magetan
III - 131
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pengukuran parameter Total Coliform air sungai yang sudah melebihi baku mutu antara
lain: lokasi Sungai Gandong (Jembatan Sepuh) dengan nilai 11.200 jml/100 ml dan Sungai
Purwodadi (Sungai Temenggungan) dengan nilai 11.200 jml/100 ml. Hasil pengukuran
parameter Total Coliform air sungai di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar
3.42.
Sumber: Analisis data Tabel-29 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.42. Hasil Pengukuran Parameter Total Coliform Air Sungai di
Kabupaten Magetan
III - 132
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Hasil
pengukuran parameter kualitas air danau/waduk/situ/embung Kabupaten Magetan
sebagai berikut:
• Parameter BOD (Biologycal Oxygen Demand)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk baku mutu Air Kelas III parameter
BOD (Biologycal Oxygen Demand) adalah 6 mg/L. Hasil Pengukuran kualitas air
danau/waduk/situ/embung untuk parameter BOD menunjukkan hasil pengukuran yang
sudah melebihi baku mutu antara lain berada di lokasi Waduk Gonggang dengan nilai
26 mg/L, Embung Titan Krajan dengan nilai 24 mg/L dan Embung Klumpit Banyudono
dengan nilai 20 mg/L. Hal ini disebabkan banyaknya limbah pertanian yang masuk ke
dalam waduk/embung. Hasil pengukuran parameter BOD air
danau/waduk/situ/embung di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar 3.43.
Sumber: Analisis data Tabel-30 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.43. Hasil Pengukuran Parameter BOD Air Danau/ Waduk/Situ/Embung di
Kabupaten Magetan
III - 133
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Banyudono dengan nilai 60,7 mg/L. Hal ini disebabkan banyaknya limbah pertanian
yang masuk ke dalam waduk/embung. Hasil pengukuran parameter COD air
danau/waduk/situ/embung di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar 3.44.
Sumber: Analisis data Tabel-30 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.44. Hasil Pengukuran Parameter COD Air Danau/ Waduk/Situ/Embung di
Kabupaten Magetan
III - 134
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sumber: Analisis data Tabel-30 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.45. Hasil Pengukuran Parameter Nitrit (NO2) Air Danau/Waduk/Situ/Embung di
Kabupaten Magetan
III - 135
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sumber: Analisis data Tabel-30 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.46. Hasil Pengukuran Parameter Klorin Bebas Air Danau/Waduk/Situ/Embung di
Kabupaten Magetan
• Parameter Detergen
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk baku mutu Air Kelas III parameter
Detergen adalah 200 µg/L. Hasil Pengukuran kualitas air danau/waduk/situ/embung
untuk parameter Detergen menunjukkan hasil pengukuran yang sudah melebihi baku
mutu antara lain berada di lokasi Waduk Gonggang dengan nilai 2.488 µg/L, Embung
Titan Krajan dengan nilai 2.212 µg/L dan Embung Klumpit Banyudono dengan nilai 397
µg/L. Hal ini disebabkan banyaknya limbah pertanian dan limbah domestik yang masuk
ke dalam waduk/embung. Hasil pengukuran parameter Detergen air
danau/waduk/situ/embung di Kabupaten Magetan dapat dilihat pada Gambar 3.47.
III - 136
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sumber: Analisis data Tabel-30 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.47. Hasil Pengukuran Parameter Detergen Air Danau/Waduk/Situ/Embung di
Kabupaten Magetan
III - 137
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sumber: Analisis data Tabel-30 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.48. Hasil Pengukuran Parameter Hidrogen Sulfida (H2S) Air
Danau/Waduk/Situ/Embung di Kabupaten Magetan
Sumber: Analisis data Tabel-30 Lampiran Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan 2019
Gambar 3.49. Hasil Pengukuran Parameter Total Coliform Air Danau/Waduk/Situ/Embung
di Kabupaten Magetan
III - 138
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Hasil pengukuran kualitas air sumur untuk parameter Total Coliform di Sumur Takeran
menunjukkan nilai 89 CFU/100 ml yang telah melebihi baku mutu yang dipersyaratkan
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017
yaitu 50 CFU/100 ml. Total Coliform merupakan indikator bakteri yang digunakan
untuk menentukan aman tidaknya air dikonsumsi. Semakin tinggi tingkat kontaminasi
bakteri Coliform, maka semakin tinggi pula risiko akan kehadiran bakteri – bakteri
patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. E. coli bila masuk ke
dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak bisa membahayakan kesehatan.
• Indeks Kualitas Air
Sumber: Analisis Data Hasil Perhitungan Indeks Kualitas Air Dokumen IKPLHD Kabupaten Magetan
2019
Gambar 3.50. Perbandingan Indeks Kualitas Air di Kabupaten Magetan Pada
Tahun 2014 – 2019
III - 139
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Indeks Kualitas Air di Kabupaten Magetan pada Tahun 2014 ke Tahun 2015 dan Tahun
2016 mengalami penurunan dari 51,76 ke 45. Hal ini mungkin disebabkan semakin
banyak berdirinya industri- industri yang mencemari sungai – sungai di Kabupaten
Magetan dan kurangnya upaya pengelolaan dan pemantauan air sungai. Pada Tahun
2016 ke Tahun 2017 mengalami peningkatan dari 45 ke 49. Pada Tahun 2017 ke Tahun
2018 mengalami peningkatan dari 49 ke 51,18 dan pada Tahun 2019 meningkat menjadi
53,13. Hal ini berarti upaya pengelolaan dan pemantauan pencemaran air sungai atau
air permukaan di Kabupaten Magetan sudah baik dan harus lebih ditingkatkan lagi agar
tidak terjadi penurunan indeks kualitas air kembali.
III - 140
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pada Tahun 2019 hasil pengukuran parameter CO udara ambien di Kabupaten Magetan
menunjukkan tidak ada lokasi pengukuran yang melebihi baku mutu yang
dipersyaratkan. Bertambahnya gas CO, pada umumnya terjadi karena proses
pembakaran tidak sempurna, terutama dari kendaraan atau mesin bermotor. Gas ini
dapat membentuk senyawa yang stabil dengan hemoglobin darah menjadi
karboksihemoglobin. Senyawa tersebut dalam jumlah kecil tidak berbahaya, namun
dalam jumlah besar akan berbahaya bahkan dapat mematikan. Pengaruhnya terhadap
kesehatan yaitu bahwa karbon monoksida dapat merintangi darah untuk mengangkut
oksigen (Sunu, 2001). Konsentrasi parameter CO udara ambien di Kabupaten Magetan
Tahun 2019 masih memenuhi baku mutu untuk seluruh lokasi pemantauan seperti yang
terlihat pada Gambar 3.51.
III - 141
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 142
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
fluktuatif tiap tahunnya dipengaruhi oleh kepadatan aktivitas Tingginya kadar SO2 di
udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam. Hujan asam disebabkan
oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen
di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida.
Zat – zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam
tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti
berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
Hasil pengujian kualitas udara ambien untuk parameter NO2 menunjukkan bahwa di
semua titik pengambilan sampel konsentrasi NO2 masih di bawah baku mutu
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 yaitu 400 μg/Nm3 untuk
1 jam pengukuran. Konsentrasi NO2 tertinggi berada di Area Kecamatan Parang. Polutan
NO2 sebagian besar dihasilkan dari aktivitas transportasi meski demikian konsentrasi
NO2 tertinggi pada kurun waktu tersebut terdapat di area Kecamatan Parang yang
III - 143
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
merupakan Pasar Tradisional Parang bukan di Area Terminal Maospati, hal ini
dimungkinkan karena Pasar Parang berada di jalur segitiga emas Ponorogo – Wonogiri
dan sebagai salah satu pasar besar di Kabupaten Magetan, aktivitas perdagangan cukup
padat disertai aktivitas transportasi pedagang dan pembeli menggunakan motor roda
dua dan mobil angkutan. Konsentrasi NO2 udara ambien di area terminal dan pasar
perlu mendapat perhatian karena terdapat kecenderungan peningkatan konsentrasi.
Jika terjadi penurunan kualitas udara ambien ini dapat menyebabkan peningkatan
penyakit ISPA. Meskipun demikian, penurunan kualitas udara ambien bukan merupakan
satu-satunya faktor penyebab peningkatan penyakit ISPA. Berdasarkan Gambar 3.54,
penderita ISPA di Kabupaten Magetan mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya.
III - 144
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Namun, jika ditinjau berdasarkan Indeks Kualitas Udara yang diukur berdasarkan
konsentrasi SO2 dan NO2 dengan baku mutu dan metode perhitungan yang diadaptasi
dari Indeks Udara Model European Union diperoleh bahwa Indeks Kualitas Udara
Kabupaten Magetan mengalami peningkatan, sebagaimana ditampilkan pada Gambar
3.55.
Gambar 3.55. Indeks Kualitas Udara di Kabupaten Magetan Tahun 2015 – 2019
III - 145
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Indeks kualitas udara Tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 2,5% dibandingkan
Tahun 2018. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan penyakit ISPA bukan disebabkan
oleh kualitas udara ambien, mengingat konsentrasi parameter kualitas udara ambien
masih jauh di bawah baku mutu dan indek kualitas udara ambien menunjukkan
peningkatan dari tahun sebelumnya.
Tabel 3.54. Jumlah Limbah Padat dan Cair berdasarkan Sumber Pencemaran di Kabupaten
Magetan Tahun 2019
Volume Volume Volume Volume
Sumber Tipe/Jenis/ Luas Limbah Limbah Limbah B3 Limbah
No.
Pencemaran Klasifikasi Padat Cair Padat B3 Cair
(Ha) (ton/tahun) (m3/hari) (ton/tahun) (m3/hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A Bergerak
1. Terminal C 0,45 0,01 0,1 0,05 0,001
Magetan
2. Terminal B 0,3 0,1 0,3 0,05 0,001
Maospati
3. Stasiun Barat IV 0,2 0,01 0,1 0,05 0,001
4. Lanud Militer 778 0,1 0,5 0,1 0,006
Iswahyudi
B Tidak
Bergerak
III - 146
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 147
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
F. Kondisi Persampahan
Perkembangan dan pertumbuhan perkotaan yang semakin pesat menuntut
peningkatan kualitas hidup yang semakin baik dalam hal kenyamana, keamanan, ketertiban,
keteraturan dan bebas dari dampak lingkungan polusi dan sebagainya. Perkembangan yang
pesat diiringi dengan trend perubahan gaya hidup. Konsekuensi dari adanya aktivitas
masyarakat akan menimbulkan sampah. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan
atau sampah. Seiring dengan tumbuhnya sebuah kota, bertambah pula beban yang harus
diterima kota tersebut. Salah satunya adalah beban akibat dari sampah yang diproduksi oleh
masyarakat perkotaan secara kolektif. Untuk kota – kota besar, sampah akan memberikan
berbagai dampak negatif yang sangat besar apabila penanganannya tidak dilakukan secara
cermat dan serius yaitu mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang
merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan baik terhadap tanah,
air dan udara. Pengelolaan sampah secara efektif dan efisien harus dijalankan oleh semua
pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Semua pihak ini bertanggungjawab terhadap
penanganan sampah sehingga tidak lagi menimbulkan masalah (Gunawan, 2007). Definisi
III - 148
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
sampah adalah material sisa yang tidak terpakai karena telah melalui suatu proses
(Napitupulu, 2013). Sampah adalah benda padat atau semi padat yang tidak dipakai lagi,
tidak diinginkan, dan dibuang yang dihasilkan oleh aktivitas manusia (WHO). Selama ini,
sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa sampah tidak dapat dipergunakan
kembali. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-
of-pipe) yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir
sampah. Pemicu dari berkembangnya dampak sampah diperkotaan adalah tingginya jumlah
penduduk dan kepadatan penduduk. Hal ini juga terjadi di Kabupaten Magetan, pemicu
permasalahan sampah adalah kondisi tingkat kepadatan penduduk yang mencapai 913
jiwa/km2 akan menghasilkan rata-rata sampah per hari yang cukup tinggi. Masalah sampah
ini semakin hari semakin bertambah dengan semakin bertambahnya waktu dan
perkembangan penduduk. Perkiraan jumlah timbulan sampah masing – masing kecamatan di
Kabupaten Magetan pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 3.56.
Gambar 3.56. Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah Kabupaten Magetan Tahun 2019
Terlihat dalam Gambar 3.56, timbulan sampah di Kabupaten Magetan Tahun 2019
menunjukan bahwa volume sampah berbanding lurus dengan jumlah penduduk di
Kabupaten Magetan. Dimana Kecamatan dengan penduduk terbanyak yaitu Kecamatan
Panekan dengan jumlah 58.135 jiwa menghasilkan sampah terbanyak dengan volume
sebanyak 23.254 kg/orang/hari. Kemudian kecamatan yang memproduksi sampah paling
III - 149
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 150
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan survey inventarisasi data sampah pada Tahun 2018 didapatkan bahwa
Kecamatan Plaosan, Maospati dan Magetan mempunyai total timbulan sampah terbesar
merupakan wilayah yang bersifat/berciri kekotaan, karena ketiga Kecamatan ini merupakan
sentra perdagangan yang ramai dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang tinggi. Sedangkan
Kecamatan Nguntoronadi dan Kartoharjo yang mempunyai total timbulan sampah terkecil
merupakan wilayah yang bersifat/berciri pedesaan. Wilayah kota dengan jumlah penduduk
yang besar dan didukung oleh tersedianya fasilitas perkotaan menyebabkan aktivitas
ekonomi penduduk juga semakin meningkat, sehingga menyebabkan besarnya jumlah
timbulan sampah sebagai dampak dari aktivitas penduduk. Sedangkan wilayah pedesaan
dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit dan aktivitas ekonomi yang lebih terbatas,
menyebabkan timbulan sampah yang dihasilkan juga relatif lebih sedikit dibandingkan
dengan wilayah kekotaan.
Pelayanan persampahan eksisting di Kabupaten Magetan meliputi 38 Desa/Kelurahan
dari 138 total Desa/Kelurahan pada wilayah perkotaan menurut Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Magetan tahun 2012-2032. Berdasarkan hasil diskusi dengan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan, perencanaan DED TPA di Desa Botok-Karas
menyesuaikan dengan pelayanan eksisting, dan tidak menambah cakupan pelayanan. Dalam
perencanaan DED TPA terdapat dua alternatif scenario pengelolaan persampahan. Skenario
tersebut diantaranya adalah Skenario Pengelolaan Persampahan 100% pada tahun 2025.
Pada skenario ini, pengelolaan persampahan tahun 2025 direncanakan 100% pada wilayah
pelayanan eksisting. Persentase peningkatan pengurangan diproyeksikan berdasarkan
peningkatan jumlah penduduk.
III - 151
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Nama
Jumlah Sampah Wilayah Jumlah Jumlah Omset
No Bank
(Kg/Bulan) Pelayanan Penabung Karyawan (Rp)
Sampah
2 Bhakti - Rw 09 KPR Bukit 400 155 20.496.300
Kusuma Selosari Permai
Kel. Selosari
3 Sedap 3
72 m /bl Rt 04 Rw 01 56 3 100.000
Malam Kel. Bulukerto
4 Berseri - Kelurahan - 15 68.000
Bulukerto
5 Gatra 3.483,00 Kabupaten 250 10 6.791.850
Berseri Magetan
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan
Bank sampah yang masih aktif yaitu 5 bank sampah, yang kesemua Bank sampah
terdapat di Kecamatan Magetan, sehingga penyebaran belum ke kecamatan-kecamatan yang
lain.
Tabel 3.59. Data Potensi Relawan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magetan Tahun 2019
Potensi Relawan
No. Alamat Sekretariat Jumlah Anggota
Penanggulangan Bencana
1 ORARI M AGETAN Ds. Simbatan Kec. -
Nguntoronadi
2 RAPI MAGETAN Ds. Bayemtaman Wetan Kec. 115
Kartoharjo
3 PGL LAWU Cemorosewu Kec. Plaosan
4 PMI MAGETAN Jl. MT Haryono 14, Magetan 50
5 SENKOM MITRA POLRI Jl. Kelud 06/01 Magetan
6 BAZNAZ TANGGAP Jl. Jaksa Agung Suprapto No.5
BENCANA Magetan
7 KSB BHAKTI MULYA Ds. Bedagung Kec. Panekan 50
PANEKAN
8 KSB NGEJAR MULYA Ds. Jajar Kec. Kartoharjo 50
KARTOHARJO
9 TARUNA EKA PALA Jl. Salak No.35 Magetan -
10 SAR MTA MAGETAN Ds. Milangsari Kec. Panekan 40
11 D’BONESAL GONGGANG Ds. Gonggang Kec Poncol 20
12 TAGANA MAGETAN Jl. MT Haryono Magetan 40
III - 152
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Potensi Relawan
No. Alamat Sekretariat Jumlah Anggota
Penanggulangan Bencana
13 KARANG TARUNA AKAS Ds. Ringinagung Kec. Magetan
BAKTI
14 SAR FKAM Jl. Kalpataru Tawanganom 25
Magetan
15 RANGGER KPR Asabri Magetan 65
16 TIDAR ERNE Ds. Nguntoronadi Kec.
Nguntoronadi
17 MDMC MAGETAN Jejeruk 02/04 Ds. Candirejo 20
Kec. Magetan
18BRIGADE PENOLONG Kwarcab Magetan 120
19SATGAS EWS Desa Gonggang Kec. Poncol
GONGGANG
20 FORUS SUNGAI JAKA Ds. Jajar Kec. Kartoharjo
NGEPEN KARTOHARJO
21 RUMAH ZAKAT Jl. Pandan Magetan
22 HANOM HANCALA Ds. Sengolangu Kec. Plaosan
23 ILHAM RESQUE Ds. Mangge Kec. Barat 70
24 RELAWAN 24 JAM Ds. Tulung Kec. Kawedanan 19
25 TRC BPBD Jl. Samodra 47 Magetan 30
JUMLAH 714
Sumber: BPBD, 2019
III - 153
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 154
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 155
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Selain titik tersebut, kawasan rawan bencana tanah longsor meliputi kecamatan-
kecamatan berikut:
a. Kecamatan Poncol (Desa Poncol, Alastuwi, Genilangit, Gonggang, Cileng, Sombo,
Janggam, Plangkrongan)
b. Kecamatan Plaosan (Patukdoro, Plumpung, Bulugunung, Plaosan, Dadi, Ngancar,
Randugede, Pacalan, Sidomukti, Bulugharjo, Bogoarum)
c. Kecamatan Panekan (Tapak, Jabung, Ngliliran, Bedagung, Sukowidi, Sumberdodol)
d. Kecamatan Ngariboyo (Selotinatah, Pendem)
e. Kecamatan Sidorejo (Sumbersawit, Sidokerto, Sambirobyong, Durenan, Sidomulyo)
III - 156
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 157
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
c. Bencana Banjir
Banjir merupakan peristiwa alam yang terjadi karena kanal alami (sungai) tidak mampu
menampugn aliran volume air. Kecamatan di Kabupaten Magetan yang sering
mengalami bencana banjir adlaah Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Barat, Kecamatan
Takeran dan Kecamatan Bendo.
Pada musim kemarau aliran sungai-sungai sangat kecil bahkan kering. Sebagian besar
sungai-sungai penyebab banjir di Kabupaten Magetan sudah ditanggul. Hal tersebut
menyebabkan banjir sudah jarang terjadi. Hanya ada sebagian kecil sungai di Kabupaten
tersebut yang belum ditanggul sehingga masih menyebabkan banjir seperti kali Bringin
di Desa Pencol.
III - 158
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 159
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
d. Bencana Kekeringan
Beberapa daerah di Kabupaten Magetan masuk dalam kelas kekeringan lahan tinggi. Hal
ini disebabkan karena kerusakan terjadi akibat penggundulan hutan di Gunung Lawu,
Gunung Blego dan Gunung Bancak. Ada 2 Kecamatan di Kabupaten Magetan yang
masuk kelas kekeringan lahan tinggi, yaitu:
a. Kecamatan Parang (Trosono, Sayulan, Mategal, Prarag, Ngaglik)
b. Kecamatan Karas (Kuwon, Karas)
III - 160
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 161
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 162
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 163
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
3.4.3. Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung Berdasarkan Jasa Ekosistem
Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam kajian ini menggunakan
pendekatan jasa ekosistem (ecosystem services) sebagaimana yang dilakukan dalam
Millenium Ecosystem Assessment, United Nation (2005). Asumsinya, semakin tinggi jasa
ekosistem semakin tinggi kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Jasa
ekosistem pada habitat bumi ditentukan oleh keberadaan faktor endogen dan dinamika
faktor eksogen yang dicerminkan dengan dua komponen, yaitu: kondisi ekoregion dan
penutup lahan atau penggunaan Lahan (landcover atau landuse) sebagai penaksir atau proxy.
Dengan demikian terdapat 5 (lima) konsep dasar penting dalam penyusunan daya dukung
lingkungan hidup, sebagaimana diuraikan berikut ini.
(1) Daya Dukung (supportive capacity) Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lainnya, dan
keseimbangan antar keduanya (Pasal 1 butir ke-7, UUPPLH Nomor 32 tahun 2009).
(2) Daya Tampung (assimilative capacity) Lingkungan Hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau
di masukan ke dalamnya (Pasal 1 butir ke-8, UUPPLH Nomor 32 tahun 2009).
(3) Ekoregion adalah adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air,
flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan
integritas sistem alam dan lingkungan hidup (Pasal 1 butir ke-29, UUPPLH Nomor 32
tahun 2009). Penetapan batas ekoregion dengan mempertimbangkan kesamaan
bentangalam, daerah aliran sungai, keanekaragaman hayati dan sosial budaya (Pasal 7
ayat (2) UUPPLH Nomor 32 tahun 2009). Secara operasional penetapan ekoregion
menggunakan pendekatan bentangalam (natural landscape) dengan mengikuti sistem
klasifikasi yang digunakan Verstappen (1983). Selanjutnya jenis-jenis bentangalam akan
dijadikan sebagai salah satu komponen penaksir atau proxy jasa ekosistem (landscape
based proxy).
(4) Penutup Lahan (land caver) adalah tutupan biofisik pada permukaan bumi yang dapat
diamati, merupakan suatu hasil pengaturan, aktivitas, dan perlakukan manusia yang
dilakukan pada jenis penutup lahan tertentu untuk melakukan kegiatan produksi,
perubahan, ataupun perawatan pada penutup lahan tersebut. Dalam
operasionalisasinya, digunakan sistem klasifikasi penutup lahan dari SNI 7645-2014, dan
jenis-jenis penutup lahan tersebut dijadikan sebagai salah satu komponen penaksir atau
proxy jasa ekosistem (landcover/landused based proxy).
III - 164
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
(5) Jasa Ekosistem (ecosytem services) adalah manfaat yang diperoleh oleh manusia dari
berbagai sumberdaya dan proses alam yang secara bersama-sama diberikan oleh suatu
ekosistem, yang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) macam manfaat, yaitu: manfaat
penyediaan (provisioning), manfaat pengaturan (regulating), manfaat budaya (cultural),
dan manfaat pendukung (supporting), yang merujuk pada sistem klasifikasi jasa
ekosistem menurut standar Millenium Ecosystem Assessment (MEA, 2005).
Jasa ekosistem (ecosystem services) adalah entitas yang kompleks yang terdiri atas
komunitas tumbuhan, binatang, dan mikro organisme yang dinamis beserta lingkungan
abiotiknya yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan unit fungsional (MEA, 2005). Fungsi
ekosistem adalah kemampuan komponen ekosistem untuk melakukan proses alam dalam
menyediakan materi dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik
secara langsung maupun tidak langsung (De Groot, 1992). Jasa ekosistem adalah keuntungan
yang diperoleh manusia dari suatu ekosistem (MEA, 2005). Jasa ekosistem dikategorikan
menjadi empat, yaitu: jasa penyediaan (provisioning), jasa pengaturan (regulating), jasa
budaya (cultural), dan jasa pendukung (supporting) (MEA, 2005), yang selanjutnya dapat
diperinci ke dalam 23 (dua puluh tiga) klas jasa ekosistem (De Groots, 2002), sebagimana
disajikan dalam Tabel 3.62.
Daya dukung merupakan indikasi kemampuan mendukung penggunaan tertentu,
sedangkan daya tampung adalah indikasi toleransi mendukung perubahan penggunaan
tertentu (atau pengelolaan tertentu) pada unit spasial tertentu. Untuk menghitung daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup, perlu beberapa pertimbangan. Adapun
pertimbangan tersebut adalah: (a) ruang dan sifatnya, (b) tipe pemanfaatan ruang, (c) ukuran
produk lingkungan hidup utama (udara dan air), (d) penggunaan/penutupan lahan
mendukung publik (hutan), dan (e) penggunaan tertentu untuk keperluan pribadi. Penentuan
daya dukung dan daya tampung lingkungan dilakukan dengan pendekatan jasa ekosistem,
dan pada kajian di Kabupaten Magetan dilakukan kajian jasa ekosistem sebanyak 20 dengan
rincian pada Tabel 3.62.
Tabel 3.62. Klasifikasi Jasa Ekosistem untuk Menilai Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan Hidup
No Jasa Ekosistem Utama Jenis Jasa Ekosistem
1. Jasa Penyediaan 1. Bahan Pangan
(Provisioning) 2. Air Bersih
3. Serat (Fiber)
4. Bahan Bakar (Fuel)
5. Sumberdaya Genetik
III - 165
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan penentuan klasifikasi tersebut, salah satu hasil kajian daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup berbasis jasa ekosistem adalah menghasilkan nilai indeks.
Nilai ini merupakan representasi dari tinggi rendahnya nilai jenis-jenis jasa ekosistem pada
suatu wilayah. Nilai indeks jasa ekosistem berkisar antara 0 (sangat rendah) 1 (sangat tinggi),
yang ditampilkan menurut administrasi dan ekoregion. Berikut adalah tabel hasil akhir dari
klasifikasi luasan dan kelas tiap fungsi jasa ekosistem di Kabupaten Magetan.
Tabel 3.63. Distribusi Luas dan Kelas Daya Dukung & Daya Tampung Kabupaten Magetan
Sangat Sangat
Fungsi Jasa Rendah Sedang Tinggi
Rendah % % % % Tinggi %
Ekosistem (Ha) (Ha) (Ha)
(Ha) (Ha)
P1 Penyedia 12.227,2 17% 5.830,1 8% 10.539,2 15% 11.315,8 16% 30.576,3 43%
Pangan
P2 Penyedia 5.857,7 8% 16.302,4 23% 12.935,5 18% 16.725,2 24% 18.667,8 26%
Air
P3 Penyedia 3.231,6 5% 17.431,5 25% 37.966,8 54% 11.299,0 16% 559,6 1%
Serat
P4 Penyedia 165,9 0% 39.674,3 56% 15.782,4 22% 10.357,0 15% 4.508,9 6%
Bahan Bakar
P5 Penyedia 1.429,1 2% 15.921,8 23% 3.318,0 5% 46.278,7 66% 3.540,9 5%
Sumber
Genetik
R1 Pengaturan 224,7 0% 14.545,6 21% 12.749,6 18% 32.638,0 46% 10.330,6 15%
Iklim
R2 Pengaturan 9.968,2 14% 10.777,5 15% 26.397,6 37% 16.139,4 23% 7.205,9 10%
Tata Air &
Banjir
III - 166
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sangat Sangat
Fungsi Jasa Rendah Sedang Tinggi
Rendah % % % % Tinggi %
Ekosistem (Ha) (Ha) (Ha)
(Ha) (Ha)
R3 14.582,7 21% 4.105,7 6% 38.422,0 55% 10.925,2 15% 2.452,9 3%
Perlindungan
Bencana
R4 Pemurnian 12.196,2 17% 13.579,9 19% 15.013,1 21% 18.509,5 26% 11.189,9 16%
Air
R5 Pengolah 6.089,3 9% 13.040,1 18% 17.094,6 24% 29.913,5 42% 4.350,9 6%
dan Pengurai
Limbah
R6 Pemelihara 8.547,3 12% 21.923,8 31% 11.812,9 17% 20.907,3 30% 7.297,2 10%
Kualitas Udara
R7 902,7 1% 13.248,9 19% 13.846,2 20% 38.885,3 55% 3.605,4 5%
Penyerbukan
Alami
R8 1.441,9 2% 16.022,9 23% 2.164,0 3% 42.539,0 60% 8.320,7 12%
Pengendalian
Hama &
Penyakit
C1Tempat 15.958,5 23% 16.850,4 24% 16.524,3 23% 17.425,8 25% 3.729,6 5%
Tinggal
C2 Rekreasi & 42.421,6 60% 17.090,2 24% 5.533,5 8% 3.795,7 5% 1.647,5 2%
Ekowisata
C3 Estetika 18.726,3 27% 23.252,1 33% 18.086,0 26% 5.549,2 8% 4.875,0 7%
Alam
D1 Lapisan 9.540,6 14% 9.804,4 14% 20.841,3 30% 25.480,6 36% 4.821,5 7%
Tanah
D2 Siklus Hara 4.040,0 6% 15.597,8 22% 14.960,4 21% 30.633,3 43% 5.257,1 7%
D3 Produksi 1.807,9 3% 2.489,7 4% 21.355,7 30% 39.085,4 55% 5.749,8 8%
Primer
D4 3.191,3 5% 17.868,0 25% 20.081,5 28% 25.552,2 36% 3.795,6 5%
Biodiversitas
III - 167
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
D4 Biodiversitas
D3 Produksi Primer
D2 Siklus Hara
D1 Lapisan Tanah
C3 Estetika Alam
C2 Rekreasi & Ekowisata
C1Tempat Tinggal
R8 Pengendalian Hama & Penyakit
R7 Penyerbukan Alami
R6 Pemelihara Kualitas Udara
R5 Pengolah dan Pengurai Limbah
R4 Pemurnian Air
R3 Perlindungan Bencana
R2 Pengaturan Tata Air & Banjir
R1 Pengaturan Iklim
P5 Penyedia Sumber Genetik
P4 Penyedia Bahan Bakar
P3 Penyedia Serat
P2 Penyedia Air
P1 Penyedia Pangan
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Gambar 3.62. Grafik Distribusi Luas Daya Dukung & Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem
Kabupaten Magetan
III - 168
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
kebutuhan pangan bagi manusia. Kebutuhan pangan yang dapat disediakan ekosistem
untuk manusia meliputi segala jenis bahan pangan yang berasal dari sumber hayati,
seperti tanaman dan hewan, maupun berasal dari air, yaitu berupa ikan. Faktor utama
yang mempengaruhi kemampuan ekosistem dalam menyediakan kebutuhan pangan
adalah ekoregion bentanglahan dan tutupan lahan. Ekoregion bentanglahan yang
memiliki karakteristik kesuburan tanah yang tinggi, seperti dataran aluvial, cenderung
akan memiliki potensi terhadap penyediaan pangan yang tinggi karena menjadi tempat
yang sesuai untuk tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan. Selain ekoregion bentanglahan,
tutupan vegetasi juga menentukan tingkat kemampuan ekosistem dalam menyediakan
bahwan pangan bagi manusia. Semakin rapat tutupan lahan, maka semakin besar pula
potensi penyediaan bahan pangan yang dapat dihasilkan oleh ekosistem karena
keberadaan berbagai macam jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber
bahan pangan, menunjukan distribusi serta luas jasa penyedia pangan di setiap
Kecamatan di Kabupaten Magetan. Jasa ekosistem tersebut di bagi menjadi lima kelas
yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Jasa ekosistem penyedia
pangan tinggi memberikan gambaran/cerminan bahwa wilayah atau daerah tersebut
memiliki suatu ekosistem dengan daya dukung serta kemampuan dalam menyediakan
pangan yang tinggi. Diamati dari grafik pada Gambar 3.23. menunjukkan bahwa jasa
ekosistem penyedia pangan di Kabupaten Magetan dididominasi oleh jasa ekosistem
penyedia dengan kelas tinggi dan sangat tinggi. Lahan yang berpotensi sangat tinggi
dalam menyediakan bahan pangan memiliki luasan 18.565,05 Ha atau sekitar 25% dari
keseluruhan lahan yang terdapat di Kabupaten Magetan. Lahan yang berpotensi tinggi
dalam penyediaan bahan pangan memiliki luasan sebesar 22.263,69 Ha atau sekitar
33%. Sedangkan lahan yang memiliki potensi rendah dan sangat rendah dalam
penyediaan bahan pangan bagi manusia memiliki luasan masing-masing sebesar 2.813,14
Ha dan 19913,81 Ha atau dengan total sekitar 32% dari keseluruhan lahan yang terdapat
di Kabupaten Magetan. Selain perhitungan untuk Kabupaten Magetan secara
keseluruhan, dari perhitungan 18 kecamatan di Kabupaten Magetan, terdapat 14
Kecamatan yang memiliki kelas jasa penyedia pangan tinggi dan sangat tinggi lebih dari
50% dari luas wilayahnya, hal ini menunjukan bahwa secara umum Kabupaten Magetan
memiliki potensi penyediaan pangan relatif tinggi berdasarkan kondisi ekosistem
wilayahnya. Walau telah disampaikan bahwa 14 Kecamatan memiliki wilayah dengan
potensi tinggi hingga sangat tinggi di atas 50%, terdapat beberapa kecamatan dengan
persentase lahan berpotensi sangat tinggi yang lebih menonjol dibanding kecamatan
III - 169
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
lain. Kecamatan Parang adalah kecamatan dengan lahan penyedia pangan berklasifikasi
jasa ekosistem tinggi dan sangat tinggi terluas di Kabupaten Magetan, Kecamatan Parang
memiliki daerah seluas 1.611,90 Ha yang diklasifikasikan ke dalam jasa ekosistem
penyedia pangan sangat tinggi dan daerah seluas 3.414,74 Ha yang diklasifikasikan
sebagai daerah dengan jasa ekosistem penyedia pangan sangat tinggi. Sedangkan,
Kecamatan Karas merupakan kecamatan dengan persentase lahan dengan jasa ekosistem
penyedia pangan terendah, hanya sekitar 35% lahan di d kecamatan ini yang
dikategorikan sebagai lahan dengan potensi tinggi, sementara 65% sisanya dikategorikan
posisi sedang hingga sangat rendah. Kecamatan lain dengan daya dukung penyedia
pangan relatif rendah dibandingkan kecamatan-kecamatan lain adalah Kecamatan
Plaosan, Maospati dan Karangrejo.
III - 170
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Secara keseluruhan, berdasarkan analisis yang dilakukan, jasa ekosistem penyedia pangan
di Kabupaten Magetan dapat dikategorikan tinggi, tingginya jasa ekosistem penyedia
pangan sebanding dengan tingginya daya dukung lingkungan Kabupaten Magetan dalam
pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Untuk mencukupi kebutuhan pangan lokal
Magetan, regional, dan nasional perlu dilakukan perlindungan terhadap lahan pertanian
pangan terutama lahan-lahan dengan jasa ekosistem penyedia pangan tinggi, sehingga
dapat menjamin ketersediaan pangan secara berkelanjutan. Untuk menjamin
ketersediaan pangan masyarakat salah satu upaya yang dapat dilakukan, seperti
tercantum dalam Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
Kabupaten Magetan, adalah dengan ditetapkannya lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B) seluas 19.084 Ha yang meliputi sawah irigasi teknis dan sawah
irigasi setengah teknis. Penetapan lahan seluas 19.084 Ha sebagai LP2B dapat
dikombinasikan dengan hasil analisis daya dukung lingkungan yang telah dilakukan,
penetapan area PL2B di lahan dengan jasa ekosistem penyedia pangan tinggi akan
mengoptimasi hasil produksi pangan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
pangan Kabupaten Magetan.
III - 171
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 172
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Sama halnya dengan jasa ekosistem penyedia pangan, jasa ekosistem penyedia air bersih
dikategorikan ke dalam lima kelas. Kelas dengan jasa ekosistem tinggi dan sangat tinggi
menunjukan kemampuan wilayah tersebut untuk menyediakan air bersih untuk
penggunaan oleh mahluk hidup, hal ini juga dapat diartikan bahwa area dengan kelas
jasa ekosistem penyedia air bersih tinggi mempunyai daya dukung tinggi untuk
memenuhi kebutuhan air bersih manusia. Pada 26.631,43 Ha area di Kabupaten
Magetan diklasifikasikan sebagai area dengan jasa ekosistem penyedia air bersih sangat
tinggi, sementara 14.074,73 Ha area diklasifikasikan sebagai area dengan jasa ekosistem
penyedia air bersih tinggi. Dua klasifikasi ini mendominasi area di Kabupaten Magetan
yang menandakan bahwa daya dukung penyediaan air bersih di Kabupaten Magetan
relatif baik.
III - 173
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Daya dukung lingkungan dalam aspek penyediaan air bersih di wilayah Kabupaten
Magetan dapat terjadi karena Kabupaten Magetan yang secara topografi berada di
lereng vulkan (gunungapi), berpotensi sebagai Daerah Tangkapan Air (DTA) yang baik
serta pada tekuk lereng atau formasi batuan patahan lereng vulkan dijumpai banyak
kemunculan mata air. Kabupaten Magetan sendiri memiliki 147 sumber mata air, dimana
sebagian besar berada di lereng Gunung Lawu yaitu 57 buah di Kecamatan Plaosan dan
34 buah di Kecamatan Panekan. Selain itu juga terdapat mata air di kecamatan lain
seperti di Kecamatan Poncol 17 mata air, Kecamatan Lembeyan 17 mata air, Kecamatan
Takeran 6 mata air, Kecamatan Kawedanan 6 mata air, Kecamatan Maospati 5 mata air,
Kecamatan Parang 3 mata air, Kecamatan Magetan 3 mata air dan Kecamatan
karangrejo 1 mata air. Sumber mata air ini merupakan mata air 14 sungai yang mengalir
di wilayah Kabupaten Magetan. Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Lawu merupakan
jenis sungai effluent yaitu keberadaan air sungai dipasok dari air tanah yang keluar
melalui mataair (spring) dan/atau rembesan (seepage). Akibatnya sungai tersebut akan
mengalir sepanjang tahun walaupun dengan debit aliran yang berbeda antara musim
penghujan dengan musim kemarau. (Laporan SLDH Kabupaten Magetan, 2015).
Sekalipun secara umum seluruh wilayah Kabupaten Magetan memiliki jasa penyedia air
bersih yang tinggi, namun ada beberapa kecamatan yang memiliki jasa ekosistem lebih
tinggi dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan distribusi
luas kelas jasa penyedia air bersih, Kecamatan Lembeyan merupakan kecamatan yang
memiliki daya dukung lingkungan penyedia air bersih paling baik, kecamatan ini
memiliki kelas jasa ekosistem sangat tinggi paling luas diantara 18 kecamatan lain yaitu
seluas 4141,58 Ha atau sekitar 70% dari luas wilayah kecamatan Lembeyan. Kecamatan
Lembeyan terletak di bagian selatan Kabupaten Magetan yang berbatasan langsung
dengan Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo, berdasarkan peta hidrogeologi
Kabupaten Magetan Kecamatan Lembeyan digolongkan ke dalam kategori 1-a yaitu area
dengan akuifer produktif tinggi dan persebaran luas. Kondisi ini menyebabkan
Kecamatan Lembeyan dapat dikategorikan memiliki daya dukung penyedia air yang baik
karena akuifer produktif tinggi menjamin bahwa air tanah memiliki kedalaman rendah
sehingga mudah diakses dan menyebabkan tercukupinya kebutuhan air, selain itu
kecamatan Lembeyan juga memiliki 17 sumber mata air dengan 5 mata air yang masih
berfungsi baik dengan debit 16,5 liter/detik. Dilaporkan pada Laporan Statistik
Kecamatan Lembeyan bahwa dari 10 desa/kelurahan yang ada, baru sebagian
III - 174
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
desa/kelurahan menjadi pelanggan air bersih yang dikelola PDAM Magetan. Sehingga di
Kecamatan Lembeyan, pengguna air bersih dengan memanfaatkan sumur bor/pompa
lebih banyak daripada pelanggan PDAM Magetan.
Selain Kecamatan Lembeyan, kecamatan lain dengan jasa ekosistem penyedia air bersih
tinggi adalah Kecamatan Panekan yang memiliki luas kelas jasa ekosistem tinggi dan
sangat tinggi dengan total 4079,43 Ha. Kecamatan Panekan merupakan salah satu
kecamatan dengan mata air terbanyak di Kabupaten Magetan yaitu sebanyak 34 sumber
mata air dengan debit 1.245 liter/detik dan kecamatan ini merupakan salah satu
kecamatan yang dilalui aliran sungai besar yaitu sungai Trinil. Sementara, secara
hidrogeologi Kecamatan Panekan dikategorikan pada kelas akuifer sedang dengan
sebagian wilayah termasuk dalam wilayah akuifer jarang.
Walau masih dapat dikategorikan tinggi, keberadaan jasa ekosistem penyedia air bersih
di Kabupaten Magetan secara fungsinya mengalami penurunan kuantitas dan kualitas,
terbukti banyak sungai yang ada pada saat tidak hujan tidak ada air yang mengalir atau
debitnya turun secara dratis. Hal ini memberikan gambaran bahwa aliran dasar yang
bersumber dari air tanah berkurang secara signifikan. Selama beberapa tahun, pada saat
musim kemarau terjadi kekeringan di beberapa wilayah di Kabupaten Magetan yang
menjadi indikasi bahwa perlu dilakukannya upaya perbaikan lingkungan guna
mengembalikan daya dukung lingkungan penyedia air bersih di Kabupaten Magetan.
Selain itu terjadi juga pencemaran domestik dan pencemaran industri pada badan sungai
yang diakibatkan masih lemahnya upaya pengelolaan limbah buangan ke sungai.
Analisis jasa ekosistem penyedia air bersih yang dilakukan diharapkan mampu menjadi
panduan bagi pengembangan daerah dan perlindungan lingkungan Kabupaten Magetan,
dengan kondisi lingkungan yang terjaga serta didukung dengan keberadaan sumber-
sumber air seperti embung, telaga, waduk, bendungan maka dimungkinkan kebutuhan
air di Kabupaten Magetan masih dapat dipenuhi di masa yang akan datang. Selain itu,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan juga memprakarsai pembangunan rorak. Rorak adalah
lubang-lubang buntu dengan ukuran tertentu yang dibuat pada bidang olah dan sejajar
dengan garis kontur dan dibangun di daerah dengan kemiringan lereng tinggi. Fungsi
dari rorak ini adalah menjebak aliran permukaan dan memberikan kesempatan air hujan
untuk terinfiltrasi ke dalam tanah dan meningkatkan ketersediaan air bersih.
III - 175
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 176
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
24% 0,0
18%
Sangat Rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi
III - 177
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 178
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 179
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 180
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 181
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 182
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 183
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
terdapat pada ketinggian yang tinggi serta memiliki tutupan vegetasi yang rapat akan
cenderung memiliki sistim pengaturan iklim yang lebih baik jika dibandingkan dengan
wilayah yang terletak pada dataran rendah dengan tutupan vegetasi yang sedikit. Data
hasil analisis luasan kelas jasa ekosistem pengaturan iklim di Kabupaten Magetan
disajikan dalam peta dan gambar di bawah.
III - 184
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 185
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 186
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.75. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir
III - 187
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.76. Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran Air dan Banjir
Bentangalam gunungapi dengan kondisi kerucut dan lereng yang tertutup oleh hutam
alami yang rapat, akan mampu menahan laju aliran lava dan lahar ketika terjadi erupsi
gunungapi, sehingga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang tinggal di
bawahnya untuk menyelamatkan diri, Demikian pula keberadaan gisik pantai dan beting
gisiknya, juga mampu meredam gaya kinetik gerakan air laut akiat kejadian gelombang
tsunami. Data hasil analisis terhadap luasan kelas jasa ekosistem pengaturan pencegahan
dan perlindungan bencana di Kabupaten Magetan disajikan sebagai berikut.
III - 188
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.77. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan dan Perlindungan Terhadap Bencana
III - 189
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
55%
Sangat Rendah Rendah Sangat Rendah Rendah
Sedang Tinggi Sedang Tinggi
Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Gambar 3.78. Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Pengaturan dan Perlindungan Terhadap
Bencana
Selanjutnya, secara biologis, pemurnian air dapat terjadi akibat adanya vegetasi dan
aktivitas bakteri alam dalam merombak bahan organik, sehingga kapasitas badan air
dalam mengencerkan, mengurai dan menyerap pencemar meningkat. Sementara
pemurnian air secara kimia terjadi apabila muncul reaksi antar molekul yang berada di
badan air, namun pemurnian air secara kimia tidak terjadi secara terus-menerus dan
bergantung pada kandungan zat dalam badan air. Data hasil analisis terhadap luasan
kelas jasa ekosistem pengaturan pemurnian air di Kabupaten Magetan disajikan sebagai
berikut.
III - 190
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 191
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
0,0
21% SANGAT RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT
Sangat Rendah Rendah RENDAH TINGGI
III - 192
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 193
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.82. Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Pengaturan Pengelohan dan Pengurai
Limbah
III - 194
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.83. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan dan Pemelihara Kualitas Udara
III - 195
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.84. Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Pengaturan dan Pemelihara Kualitas Udara
III - 196
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 197
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 198
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.87. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian, Pencegahan Hama dan Penyakit
III - 199
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.88. Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Pengendalian Hama dan Penyakit
III - 200
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Hubungan antara manusia dan lingkungan pada suatu ekoregion ini lebih kepada
hubungan determinisme lingkungan. Artinya alam dan lingkungan sebagai faktor utama
sekaligus sebagai sumber kelangsungan hidup bagi manusia. Berdasarkan kondisi budaya
masyarakatnya, maka dapat menghadirkan sistem kekeluargaan dan kekerabatan pada
ekoregion yang tinggi sebagai upaya dalam mepertahankan kehidupan dan dalam rangka
melestarikan lingkungan sebagai tempat tinggal. Jasa budaya yang dihasilkan suatu ekoregion
berupa jasa budaya tempat tinggal dan ruang hidup, rekreasi dan ecoturism, dan estetika
alam.
• Jasa Ekosistem Fungsi Budaya untuk Tempat Tinggal dan Ruang Hidup
Jasa ekosistem untuk tempat tinggal dan ruang hidup (sense of place) dicerminkan oleh
kelas kemampuan dan kesesuaian lahan yang tinggi, sehingga memberikan dukungan
kehidupan secara sosial, ekonomi maupun budaya, yang dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan fisik dan geografis serta peluang pengembangan wilayah yang lebih besar.
Kondisi ekoregion bentangalam yang memiliki jasa untuk lokasi tempat tinggal, pada
umumnya berada pada topografi yang datar hingga landai, didukung oleh material
tanah dan batuan dasar yang stabil, terdapar akuifer yang memiliki potensi tinggi dalam
penyediaan sumber air bersih, mampu mendukung untuk pembangunan infrastruktur
dan aksesibilitas dengan mudah, dan tidak terdapat ancaman bencana alam, seperti:
banjir, tanah longsor, dan beresiko terhadap gempabumi tektonik maupun vulkanik
yang rendah. Berikut adalah kondisi jasa ekosistem tempat tinggal di Kabupaten
Magetan.
III - 201
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 202
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.90. Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Budaya Untuk Tempat Tinggal
III - 203
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 204
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.92. Grafik Klasifikasi Jasa Ekosistem Untuk Rekreasi dan Ekowisata
III - 205
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 206
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas yang menduduki sebagian besar
permukaan bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai
akibat pengaruh iklim dan jazad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam
relief tertentu dan selama jangka waktu tertentu (Isa Darmawijaya, 1990). Berdasarkan
definisi tersebut, paling tidak terdapat 6 (enam) faktor pembentukan tanah, yaitu: iklim,
mikro-organisme (pengurai), bahan induk (regolit), morfologi, ruang dan waktu.
III - 207
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Intensitas hujan dan penyinaran matahari sebagai dua anasir iklim sangat berperan
penting bagi proses pembentukan tanah, khususnya membantu dalam proses pelapukan
batuan menjadi bahan induk tanah, yang secara tidak langsung juag dipengaruhi oleh
bentuk morfologi permukaan bumi. Organisme dalam tanah juga sangat membantu
dalam menghancurkan atau mengurai unsur-unsur dalam tanah, sehingga memicu
pembentukan unsur hara dan tanah yang dapat menyuburkan tanah. Bahan induk akan
berpengaruh terhadap kandungan unsur atau mineral-mineral tertentu dalam tanah,
sehingga akan menentukan jenis tanah dan kesuburan tanah yang terbentuk. Semua
proses pembentukan tanah (pedogenesis) tersebut, berjalan memerlukan waktu yang
lama dengan persebaran tertentu di permukaan bumi, yang dipengaruhi oleh genesis
dan karakteristik bentang alamnya.
III - 208
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 3.95. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Lapisan dan Kesuburan Tanah
III - 209
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 210
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 211
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 212
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 213
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 214
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 215
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
D4 Biodiversitas
5% 5% D4 Biodiversitas
30.000,0 25.552,2
25% 17.868,020.081,5
20.000,0
36% 10.000,0 3.191,3 3.795,6
0,0
SANGAT RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT
29% RENDAH TINGGI
III - 216
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 217
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 218
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
pemantauan secara berkala untuk menghindari pelongsoran tanah yang dapat menyebabkan
melebarnya sungai, begitu juga dengan proses pembuatan batu bata yang memanfaatkan
tanah dimana pada tanah tersebut memilki unsur kesuburan, maka apabila tanah tersebut
terus digali sebagai bahan pembuatan batu bata dan tidak mengindahkan kaidah kelestarian
lingkungan akan menimbulkan kerusakan tatanan tanah dan lingkungan.
Tabel 3.65 Luas Wilayah Menurut Tanah Sawah dan Tanah Kering Menurut Kecamatan di
Kabupaten Magetan Tahun 2019
No. Kecamatan Tanah Sawah Tanah Kering Jumlah
1. Poncol 647 2.338 2.985
2. Parang 1.840 2.102 3.942
3. Lembeyan 2.603 647 3.250
4. Takeran 1.360 353 1.713
5. Nguntoronadi 1.084 74 1.158
6. Kawedanan 2.088 986 3.074
7. Magetan 1.243 34 1.277
8. Ngariboyo 1.790 1.275 3.065
9. Plaosan 1.171 1.735 2.908
10. Sidorejo 914 689 1.603
11. Panekan 2.502 610 3.112
12. Sukomoro 1.918 770 2.688
13. Bendo 1.371 972 2.343
III - 219
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.67 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Tanaman Pangan Kabupaten
Magetan Tahun 2019
Luas Panen Produksi Rata-rata Produksi
No. Jenis Tanaman
(Ha) (Kw) (Kw/Ha)
1. Padi 52.754 3.960.670 75,08
2. Padi sawah 51.998 3.912.920 75,25
3. Padi Ladang 756 47.750 63,17
4. Jagung 12.636 995.717 78,80
5. Ubi kayu 1.767 501.687 283,92
6. Ubi Jalar 1.161 430.661 370,94
7. Kacang Tanah 3.963 82.906 20,92
8. Kedelai 1.625 45.841 28,21
9. Kacang Hijau 52 634 12,2
Sumber: Dinas TPHPKP Kabupaten Magetan
III - 220
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 3.68 Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Penggunaannya Menurut Kecamatan di
Kabupaten Magetan Tahun 2019 (hektar)
Pekarangan/
Tegal dan Ladang dan Hutan Hutan
No Kecamatan Bangunan Lainnya Jumlah
Kebun Huma Rakyat Negara
dan Halaman
1. Poncol 658 2.338 0 0 1.348 513 4.857
2. Parang 952 2.102 0 0 703 963 4.720
3. Lembeyan 827 647 0 400 445 336 2.655
4. Takeran 1.026 353 0 0 0 1 1.380
5. Nguntoronadi 353 74 0 0 0 119 546
6. Kawedanan 87 986 0 0 0 0 1.073
7. Magetan 685 34 0 0 0 0 719
8. Ngariboyo 744 1.275 0 0 0 0 2.019
9. Plaosan 685 1.735 0 0 2.901 0 5.321
10. Sidorejo 677 689 0 0 1.730 0 3.096
11. Panekan 1.078 610 0 375 1.820 0 3.883
12. Sukomoro 99 770 0 0 0 0 869
13. Bendo 1.708 972 0 0 0 0 2.680
14. Maospati 276 315 0 18 0 2 611
15. Karangrejo 466 98 0 0 0 8 572
16. Karas 852 684 0 8 0 0 1.544
17. Barat 175 140 0 0 0 0 315
18. Kartoharjo 149 138 0 0 0 0 287
Jumlah / Total 11.497 13.960 0 801 8.947 1.942 37.147
Sumber: Dinas TPHPKP Kabupaten Magetan
III - 221
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Jenis-jenis pupuk kimia yang digunakan untuk tanaman padi dan palawija antara lain
pupuk urea, SP.36, ZA dan NPK. Penggunaan pupuk di Kabupaten Magetan masih di
dominasi dengan pupuk kimia, akan tetapi penggunaan pupuk organik juga telah banyak
digunakan. Hal ini dikarenakan sudah semakin pahamnya masyarakat akan kelestarian
lingkungan.
Penggunaan pupuk yang paling banyak digunakan untuk tanaman padi dan palawija
adalah jenis pupuk kimia yang terdiri dari pupuk urea, SP.36, ZA dan NPK dengan total
penggunaan pupuk kimia sebesar 6,28 ton. Penggunaan pupuk kimia yang terbesar
adalah pupuk urea dengan total penggunaan 1,895 ton yang paling banyak digunakan
untuk pupuk tanaman sayuran dan buah sebesar masing-masing 0,375 ton, sedangkan
untuk padi sebesar 0,3 ton. Penggunaan pupuk kimia terbesar kedua adalah jenis pupuk
NPK dengan total penggunaan 1,85 ton yang paling banyak digunakan untuk tanaman
kacang hijau, sayuran dan buah-buahan sebesar 0,25 ton untuk masing-masing jenis
tanaman. Penggunaan pupuk kimia terbesar ketiga adalah jenis pupuk ZA dengan total
penggunaan 1,595 ton yang paling banyak digunakan untuk tanaman sayuran dan buah-
buahan sebesar 0,3 ton untuk masing-masing jenis tanaman. Sedangkan total
penggunaan pupuk kimia jenis SP.36 sebesar 0,94 ton yang paling banyak digunakan
untuk tanaman ubi jalar sebesar 0,75 ton.
Perlu menjadi perhatian bahwa kandungan Nitrogen yang terdapat dalam pupuk kimia
akan mengalami perubahan apabila berada di dalam tanah, seperti dalam bentuk
amonium (NH2), nitrat (NO3) dan atau nitrit (NO2). Selain itu ada yang menguap ke
udara (volatilisasi) dan hilang melalui pencucian atau erosi. Nitrogen yang menguap ke
udara berpotensi mencemari lingkungan, sedangkan yang hilang melalui pencucian atau
erosi akan menyebabkan pencemaran pada badan-badan air sehingga sekarang petani
III - 222
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
sudah mulai mengimbangi penggunaan pupuk kimia dengan Penggunaan pupuk organik
dengan total penggunaan 2,565 ton. Pupuk organik paling banyak digunakan untuk
pupuk tanaman sayuran dan buah-buahan sebesar 0,35 ton. Dan rata-rata semua jenis
tanaman padi dan palawija menggunakan pupuk organik.
Pada Gambar 3.103 dapat dilihat bahwa persentase penggunaan pupuk untuk tanaman
padi dan palawija untuk jenis pupuk organik sebesar 29%. Penggunaan pupuk organik
ini masih jauh jika dibandingkan penggunaan pupuk kimia (urea, SP.36, ZA dan NPK)
yang mencapai 71%.
Gambar 3.103 Diagram Pemakaian Pupuk untuk Tanaman Padi dan Palawija (ton)
Selain digunakan untuk tanaman padi dan palawija, pupuk juga digunakan untuk
tanaman perkebunan. Pupuk ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi
dengan baik. Penggunaan pupuk untuk tanaman perkebunan yang paling banyak
digunakan adalah jenis pupuk kimia (urea, SP.36, ZA, NPK dan KCL).
Penggunaan urea untuk tanaman perkebunan mencapai 7045,714 ton, SP.36 mencapai
1674,701 ton dan KCL mencapai 1.732,653 ton. Pemakaian pupuk berimbang yang
diselingi pupuk organik diharapkan dapat meningkat, sehingga tingkat kesuburan tanah
untuk jangka panjang dapat terjaga.
III - 223
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
• Peternakan
Sektor peternakan merupakan bagian yang tidak terpisah dengan dunia pertanian dan
berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Ternak adalah hewan
yang dengan sengaja dipelihara sebagai sumber pangan, sumber bahan baku industri,
atau sebagai pembantu pekerjaan manusia. Usaha peternakan di Kabupaten Magetan
meliputi peternakan hewan ternak dan unggas. Peternakan hewan ternak meliputi
ternak sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi. Sedangkan
peternakan unggas meliputi ayam kampung, ayam petelur, ayam pedaging dan itik.
Peternakan hewan ternak di Kabupaten Magetan yang paling banyak adalah jenis sapi
potong yang berjumlah 120.677 ekor dan paling sedikit adalah kuda yang berjumlah
229 ekor. Ternak jenis sapi potong paling banyak terdapat di Kecamatan Plaosan dengan
jumlah sapi potong berjumlah 14.457 ekor. Jenis kuda paling banyak terdapat di
Kecamatan Plaosan dengan jumlah 102 ekor. Jenis ternak kambing dan domba paling
banyak terdapat di Kecamatan Parang dengan jumlah kambing berjumlah 8.254 ekor
dan domba terbanyak di Kecamatan Plaosan berjumlah 8.467 ekor. Ternak jenis kerbau
paling banyak terdapat di Kecamatan Ngariboyo dengan jumlah kerbau berjumlah 66
ekor, sedangkan ternak jenis babi paling banyak terdapat di Kecamatan Kawedanan
dengan jumlah babi berjumlah 5.000 ekor. Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok
burung yang dimanfaatkan untuk daging dan/atau telurnya. Unggas merupakan salah
satu komoditi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Kabupaten Magetan memiliki
jumlah hewan unggas yang cukup banyak. Jenis unggas yang terbanyak yaitu ayam
pedaging sejumlah 21.452.508 ekor, sedangkan ayam petelur sejumlah 2.881.100 ekor,
ayam kampung berjumlah 594.931 ekor, dan itik berjumlah 72.322 ekor.
III - 224
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Kepadatan lalu lintas di Kabupaten Magetan relatif lancar, hanya terjadi kepadatan
saat hari libur Nasional dan hari Raya. Salah satu sarana transportasi yang berperan di
Kabupaten Magetan adalah sarana angkutan umum dan pribadi.
Layanan angkutan terdiri dari layanan angkutan penumpang dan layanan angkutan
barang. Kabupaten Magetan memiliki terminal tipe B yang berada di Kecamatan Maospati
yang melayani jalur bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan terminal tipe C sebagai
terminal dalam kota. Kabupaten Magetan juga memiliki stasiun kereta api. Sistem
lintasan/jalur kereta api di wilayah Kabupaten Magetan sangat pendek dengan jarak ±8 Km
yang terdapat di wilayah Kecamatan Barat tepatnya di wilayah Tebon. Sistem lintasan pada
III - 225
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
wilayah ini merupakan lintasan transit dimana kereta api berhenti pada stasiun pusat yang
berlokasi di wilayah Kabupaten Madiun.
Sarana transportasi yang terdiri dari terminal dan stasiun yang melayani penumpang
berpotensi menimbulkan limbah, diantaranya limbah padat dan limbah cair. Perkiraan
volume limbah padat yang diakibatkan sarana transportasi dapat dilihat pada Gambar 3.104
dalam bentuk grafik.
Gambar 3.104 Grafik Perkiraan Volume Limbah Padat Berdasarkan Sarana Transportasi di
Kabupaten Magetan
Dari Gambar ….. dapat dilihat bahwa volume limbah padat yang paling besar
terdapat di Landasan Udara Iswahyudi yaitu sebesar 2,3 m 3/hari, untuk Terminal Maospati
sebesar 2,2 m3/hari, sedangkan di Terminal Magetan dan di Stasiun Barat diperkirakan
menghasilkan volume limbah padat yang sama yaitu 0,2 m3/hari.
Tabel 3.69 Perkiraan Jumlah Limbah Padat Berdasarkan Lokasi Obyek Wisata, Jumlah
Pengunjung, dan Luas Kawasan
Jumlah Volume
Luas
Nama Obyek Jenis Obyek Pengunjung Limbah
No. Kawasan
Wisata Wisata (orang per Padat
(Ha)
tahun) (m3/hari)
1. Telaga Sarangan Wisata alam 627.198 30 34,360
2. Air terjun Tirtosari Wisata alam 46.505 1 25,482
III - 226
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Jumlah Volume
Luas
Nama Obyek Jenis Obyek Pengunjung Limbah
No. Kawasan
Wisata Wisata (orang per Padat
(Ha)
tahun) (m3/hari)
3. Telaga Wahyu Wisata alam 600 8 0,329
4. Puncak Lawu Wisata alam 24.399 4.000 1,337
5. Air terjun Pundak Kiwo Wisata alam 100 5 0,041
6. Air Terjun Tirto Gumarang Wisata alam 0 1 0
7. Waduk Gonggang Wisata alam 100 11,12 0,055
8. Makam G.B.R.Ay. Wisata 150 0,25 0,082
Maduretno dan K.P.A.H. Budaya
Ronggo Prawirodirdjo III
9. Monumen Suco Wisata 250 0,5 0,068
Budaya
10. Candi Simbatan dan Arca Wisata 50 0,25 0,014
Dewi Sri Budaya
11. Candi Reog Wisata 50 0,25 0,014
Budaya
12. Prasasti Watu Ongko Wisata 50 0,25 0,014
Budaya
13. Bumi Perkemahan Mojosemi Wisata 3.442 12 1,186
Buatan
14. Bumi Perkemahan Sarangsari Wisata 250 5 0,205
Buatan
15. Taman Ria Kosala Tirta Wisata 150.000 2,5 123,288
Buatan
16. Sumber Clelek Wisata 25 1 0,007
Buatan
17. Air Terjun Waton Jamas Wisata alam 2.097 3 10
Ndak Tuo
18. Camping Ground Wisata 4.564 10 5,2
Buatan
Sumber: Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magetan
Berdasarkan Tabel 3.69. dapat dilihat bahwa obyek wisata dengan jumlah
pengunjung terbanyak adalah obyek wisata Telaga Sarangan dengan jumlah pengunjung
627.198 orang/tahun, diikuti Obyek Wisata Taman Ria Kosala Tirta dengan jumlah
pengunjung 150.000 orang/tahun. Dengan adanya obyek wisata juga menimbulkan limbah
padat yang dihasilkan oleh pengunjung obyek wisata. Perkiraan volume limbah padat yang
paling banyak dihasilkan oleh pengunjung obyek wisata Taman Ria Kosala Tirta yang
menghasilkan limbah padat sebesar 123,288 m3/hari.
III - 227
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
3.4.5. Kajian Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
Pembangunan berkelanjutan dikonstruksikan berlandaskan pada sinergitas basis
ekologi, basis ekonomi, dan basis sosial pembangunan pada semua sektor. Indonesia
merupakan negara kepulauan dengan daerah dataran rendah yang luas, Indonesia sangat
rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim. Indonesia telah mengalami kejadian iklim
ekstrim seperti banjir dan kekeringan, dan kemungkinan akan mengalami efek jangka panjang
dari kenaikan permukaan air laut. Dengan pertambahan penduduk, maka bencana alam yang
disebabkan perubahan iklim akan berdampak lebih banyak pada manusia dan mata
pencaharaiannya, sehingga akan lebih sulit untuk bangkit mengurangi kemiskinan. Sebagian
masyarakat miskin cenderung tinggal di daerah berisiko tinggi terhadap rawan banjir, tanah
longsor, kenaikan permukaan air laut, dan kekurangan air dimusim kemarau.
Pemerintah Indonesia memandang konsep yang terintegrasi antara mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim sebagai upaya dalam membangun ketahanan dan pengamanan
terhadap banjir, ketersediaan air, dan sumber energi, dan telah melakukan upaya signifikan
dalam menyusun dan melaksanakan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-
API) yang terdiri dari kerangka kerja untuk inisiatif adaptasi yang telah diarusutamakan ke
dalam Rencana Pembangunan Nasional. Dengan pemahaman bahwa membangun
ketahanan membutuhkan proses yang panjang, biaya adaptasi perubahan iklim Indonesia
akan terus bertambah. Oleh karena itu, tujuan adaptasi Indonesia adalah untuk
mempertahankan ekonomi masyarakat yang kuat, untuk menjamin keamanan pangan, serta
untuk melindungi mata pencaharian dan kesejahteraan rakyat dengan membangun
ketahanan bagi masyarakat yang terkena dampak serta ketahanan sektor seperti ketahanan
ekosistem, ekonomi dan sistem penghidupan. Tindakan adaptasi akan diarahkan untuk
pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kapasitas ketahanan dalam
mengatasi dampak perubahan iklim. Tingkat kerentanan terhadap perubahan iklim
ditentukan oleh indikator – indikator yang mempengaruhi keterpaparan, sensitivitas, dan
kapasitas adaptasi suatu sistem. Ketiga faktor tersebut berubah menurut waktu sejalan dengan
dilaksanakannya kegiatan pembangunan dan upaya-upaya adaptasi. Tingkat keterpaparan
III - 228
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
dan tingkat sensitivitas dapat dicerminkan oleh kondisi biofisik dan lingkungan, serta kondisi
sosial-ekonomi.
Penentuan Kelas Kerentanan adalah kelas kerentanan sebagai fungsi dari Indek
Kapasitas Adaptif (IKA) dan Indek Keterpaparan dan Sesitifitas (IKS) yang sudah dikonversi
ke interval [-0.5,0.5]. Dalam hal ini ada 5 kelas yang didasarkan pada level IKA dan IKS
(Rendah, Sedang, ataupun Tinggi), yaitu:
Kuadran 1 (Sangat Rendah) : IKA tinggi, IKS rendah
Kuadran 2 (Agak Rentan) : IKA tinggi, IKS tinggi
Kuadran 3 (Sedang) : IKA sedang, IKS sedang
Kuadran 4 (Tinggi) : IKA rendah, IKS rendah
Kuadran 5 (Sangat Tinggi) : IKA rendah, IKS rendah
Gambar 3.105 Grafik untuk Menentukan Indeks Kapasitas dan Kerentanan Terhadap
Perubahan Iklim
Nilai Indek Kapasitas Adaptif, Indeks Kerentanan dan Sensitifitas, Nilai Kerentanan,
Resiko Banjir dan Resiko Kekeringan Kabupaten Magetan tahun 2018 berdasarkan data SIDIK
dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2018) dapat dilihat pada Tabel 3.70.
Tabel 3.70 Indek Kapasitas Adaptif, Indeks Kerentanan dan Sensitifitas, Nilai Kerentanan,
Resiko Banjir dan Resiko Kekeringan Kabupaten Magetan Tahun 2018
Kecamatan IKA IKS Kerentanan Risiko Banjir Risiko Kering
PONCOL 0,61852 0,641 2 2 2
PARANG 0,6178 0,593 3 3 3
LEMBEYAN 0,53102 0,5345 3 3 3
TAKERAN 0,52956 0,51 3 3 3
NGUNTORONADI 0,55114 0,596 3 3 3
III - 229
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan hasil analisis SIDIK yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
Tahun 2018, diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Magetan memiliki kondisi
yang cukup rentan (scoring 3) terhadap perubahan iklim. Hanya ada satu wilayah di
Kabupaten Magetan yang indeks kerentanannya memiliki scoring 2 yang artinya agak rentan
yaitu di Kecamatan Poncol.
III - 230
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 231
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
LIPI sebagai otoritas keilmuan CITES di Indonesia. CITES merupakan pakta perjanjian untuk
melindungi species tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional. Species-
species tumbuhan dan satwa liar yang berada dalam pengawasan CITES dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yang dinamakan Apendiks I, Apendiks II dan Apendiks III.
- Apendiks I adalah daftar seluruh jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilarang dalam
segala bentuk perdagangan Internasional.
- Apendiks II adalah daftar species tumbuhan dan satwa liar yang tidak terancam
kepunahan, tapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa
adanya pengaturan.
- Apendiks III adalah daftar species tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi negara
tertentu dalam batas-batas kawasan habitatnya dan suatu saat peringkatnya bisa
dinaikkan ke dalam Apendiks I atau Apendiks II.
Berdasarkan kategori CITES, di Kabupaten Magetan terdapat 14 jenis satwa liar yang
termasuk dalam kategori CITES. Satwa liar yang termasuk dalam daftar Apendiks I adalah
macan tutul, dan trenggiling. Terdapat 2 (dua) jenis tumbuhan di Kabupaten Magetan yang
termasuk dalam daftar Apendiks II yaitu pakis haji dan sonokeling, sedangkan jenis satwa liar
yang termasuk dalam daftar Apendiks II adalah lutung budeng, kijang muncak, kucing kuwuk,
jelarang, musang lingsang, elang jawa, elangular bido, elang hitam dan alap-alap. Satwa liar
yang termasuk dalam daftar Apendiks III adalah garangan, luwak dan musang.
Untuk memberikan informasi, status, tren populasi, dan ancaman terhadap species
tumbuhan dan satwa liar digagas IUCN Red List (Daftar merah IUCN) sebagai upaya untuk
mempertimbangkan upaya konservasi keanekaragaman hayati. Pada daftar merah IUCN
terdapat beberapa kategori konservasi IUCN untuk mengklasifikasi species-species yang
terancam kepunahan. Berdasarkan kategori pada IUCN Redlist, terdapat kriteria-kriteria
tingkat keterancaman, yaitu:
- Punah (Extinct; EX): contoh harimau jawa.
- Punah di alam liar (Extinct in the wild; EW): status konservasi bagi species yang diketahui
hanya ada di penangkaran atau di luar habitat alaminya.
- Kritis atau sangat terancam punah (Critically endangered; CR): sangat terancam
kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang.
- Genting atau Terancam (Endangered; EN): diberikan kepada species yang terancam
terhadap kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang.
- Rentan (Vulnarable; VU): rentan atau rawan terhadap kepunahan di alam liar.
- Hampir Terancam (Near Threatened; NT)
III - 232
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 233
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Status Konservasi
No Nama Ilmiah Nama Lokal Keterangan
IUCN CITES P.106
12 Swietenia macrophylla King mahoni VU
13 Swietenia mahagoni mahoni NT
14 Zamia furfuracea zamia EN
Satwa Liar
Kelas Mammalia
1 Herpestes javanicus garangan LC Apendiks III
2 Hystrix javanica landak LC dilindungi
3 Macaca fascicularis monyet ekorpanjang VU
4 Manis javanica trenggiling CR Apendiks I dilindungi
5 Muntiacus muntjak kijang muncak LC dilindungi
6 Panthera pardus melas macan tutul VU Apendiks I dilindungi
7 Paradoxurus hermaphroditus luwak LC Apendiks III
8 Prionailurus bengalensis kucing kuwuk LC Apendiks II dilindungi
9 Prionodon linsang musang lingsang LC Apendiks II dilindungi
10 Ratufa bicolor jelarang NT Apendiks II
11 Trachypithecus auratus lutung budeng VU dilindungi endemik
12 Viverricula indica musang LC Apendiks III
Kelas Aves
1 Acridotheres javanicus kerak kerbau VU
2 Ardea alba cangak besar LC dilindungi
3 Chloropsis sonnerati cica daun besar EN dilindungi
4 Ciconia episcopus bangau sandang-lawe VU dilindungi
5 Falco sp. alap-alap - Apendiks II dilindungi
6 Garrulax palliatus poksai mantel NT
7 Ictinaetus malayensis elang hitam LC Apendiks II dilindungi
8 Ixobrychus eurhythmus bambangan coklat LC dilindungi
9 Loriculus pusillus serindit jawa NT dilindungi endemik
10 Megalaima armillaris takur tohtor LC dilindungi
11 Nisaetus bartelsi elang jawa EN Apendiks II dilindungi endemik
12 Prinia familiaris prenjak jawa NT
13 Rhipidura javanica kipasan belang LC dilindungi
14 Spilornis cheela elangular bido LC Apendiks II dilindungi
15 Treron oxyurus punai salung NT
16 Turdinus macrodactylus berencet besar NT
Ikan
1 ikan flamboyan Dilindungi berdasarkan Peraturan Bupati
Magetan Nomor 23 Tahun 2020 Tentang
Konservasi Sumber Daya Ikan di Perairan
2 Tor sorro dewa Umum Daratan Sarangan
Sumber: Hasil analisa data (2020)
III - 234
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 235
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 236
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 237
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 238
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 239
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 240
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 241
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 242
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 243
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 244
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 245
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 246
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 247
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 248
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
III - 249
BAB 4.
BAB 4
ANALISIS PENCAPAIAN TPB DI
KABUPATEN MAGETAN
IV - 1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 2
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Secara umum Kabupaten Magetan sudah cukup baik dalam pencapaian target TPB
dimana berdasarkan perhitungan untuk capaian sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target
memiliki presentase sebanyak 45%, hal tersebut menandakan bahwa indikator yang sudah
dilaksanakan dan sudah mencapai target sudah cukup banyak dan memiliki porsi terbanyak.
Tantangan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Magetan untuk tahun-tahun mendatang yaitu
untuk indikator yang belum mencapai target, harapannya dalam kurun waktu 5 tahun ke depan
22% indikator tersebut sudah dapat mencapai target nasional.
4.2. Indikator yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional
Dari keseluruhan indikator TPB untuk Kabupaten yang berjumlah 220 indikator,
indikator yang sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target nasional berjumlah 98 indikator
(45%). Indikator yang sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target nasional terbanyak adalah
indikator pada TPB-3, TPB-1, TPB-16 dan TPB-8. Sedangkan TPB yang belum ada capaian sudah
dilaksanakan dan sudah mencapai target adalah TPB 7 dan TPB 15. Secara lengkap TPB yang
sudah mencapai target dapat dilihat pada Tabel 4.3.
IV - 3
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 4.3. Kategori TPB yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional
Indikator TPB yang sudah dilaksanakan
Nomor Indikator TPB
dan sudah mencapai target nasional
TPB 1. Tanpa Kemiskinan 11
TPB 2. Tanpa Kelaparan 5
TPB 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera 16
TPB 4. Pendidikan Berkualitas 6
TPB 5. Kesetaraan Gender 6
TPB 6 Air Bersih 8
TPB 7. Akses Energi 0
TPB 8. Pertumbuhan Ekonomi 10
TPB 9. Inovasi Industri Infrastruktur 5
TPB 10. Berkurangnya Kesenjangan 4
TPB 11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan 4
TPB 12. Produksi Berkelanjutan 1
TPB 13. Perubahan Iklim 2
TPB 15. Ekosistem Daratan 0
TPB 16. Perdamaian dan Keadilan 11
TPB 17. Kemitraan Berkelanjutan 8
Jumlah 98
16
11 10 11
8 8
5 6 6 0 5 4 4 1 2 0
Gambar 4.2. Indikator TPB yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional
Rincian tujuan TPB, target dan indikator TPB yang sudah dilaksanakan dan sudah
mencapai target nasional dapat dilihat pada Tabel 4.4
IV - 4
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 4.4. Indikator TPB yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target Nasional
No. Tujuan Pembangunan No.
Target Jumlah
TPB Berkelanjutan Indikator
1 Mengakhiri Kemiskinan Pada tahun 2030, membangun 1.5.1* 4
dalam Segala Bentuk ketahanan masyarakat miskin dan 1.5.1.(a)
Dimanapun mereka yang berada dalam kondisi 1.5.1.(e)
rentan, dan mengurangi kerentanan 1.5.3*
mereka terhadap kejadian ekstrim
terkait iklim dan guncangan
ekonomi, sosial, lingkungan, dan
bencana.
1 Mengakhiri Kemiskinan Pada tahun 2030, menjamin bahwa 1.4.1.(a) 7
dalam Segala Bentuk semua laki-laki dan perempuan, 1.4.1.(b)
Dimanapun khususnya masyarakat miskin dan 1.4.1.(c)
rentan, memiliki hak yang sama 1.4.1.(g)
terhadap sumber daya ekonomi, 1.4.1.(h)
serta akses terhadap pelayanan 1.4.1.(j)
dasar, kepemilikan dan kontrol atas 1.4.1.(k)
tanah dan bentuk kepemilikan lain,
warisan, sumber daya alam,
teknologi baru, dan jasa keuangan
yang tepat, termasuk keuangan
mikro.
2 Menghilangkan Pada tahun 2030, menggandakan 2.3.1* 1
Kelaparan, Mencapai produktivitas pertanian dan
Ketahanan Pangan dan pendapatan produsen makanan
Gizi yang Baik, serta skala kecil, khususnya perempuan,
Meningkatkan Pertanian masyarakat penduduk asli, keluarga
Berkelanjutan petani, penggembala dan nelayan,
termasuk melalui akses yang aman
dan sama terhadap lahan, sumber
daya produktif, dan input lainnya,
pengetahuan, jasa keuangan, pasar,
dan peluang nilai tambah, dan
pekerjaan nonpertanian.
2 Menghilangkan Pada tahun 2030, menghilangkan 2.1.1.(a) 1
Kelaparan, Mencapai kelaparan dan menjamin akses bagi
Ketahanan Pangan dan semua orang, khususnya orang
Gizi yang Baik, serta miskin dan mereka yang berada
Meningkatkan Pertanian dalam kondisi rentan, termasuk bayi,
Berkelanjutan terhadap makanan yang aman,
bergizi, dan cukup sepanjang tahun.
IV - 5
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 6
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 7
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 8
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 9
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 10
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 11
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 12
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 13
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 14
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 4.5. Pencapaian Indikator TPB Yang Sudah Dilaksanakan dan Sudah Mencapai Target
No. No. No. Target (Perpres
Tujuan Target Indikator OPD 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Capaian
TPB Target Indikator 59/2017)
1 Mengakhiri 1,4 Pada tahun 1.4.1.(a) Persentase Dinas 85,52 91,87 91,26 95,01 96,07% 98,16 98,52 Meningkatnya Sudah
Kemiskinan 2030, menjamin perempuan Kesehatan cakupan dilaksana
dalam Segala bahwa semua pernah kawin persalinan di kan,
Bentuk laki-laki dan umur 15-49 fasilitas sudah
Dimanapun perempuan, tahun yang pelayanan mencapai
khususnya proses kesehatan untuk target
masyarakat melahirkan 40% penduduk
miskin dan terakhirnya di berpendapatan
rentan, memiliki fasilitas terbawah pada
hak yang sama kesehatan. tahun 2019
terhadap sumber (Pelayanan menjadi 70%
daya ekonomi, kesehatan ibu
serta akses bersalin sesuai
terhadap standar
pelayanan dasar, pelayanan
kepemilikan dan persalinan)
kontrol atas
tanah dan
bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa
keuangan yang
tepat, termasuk
keuangan mikro.
1 Mengakhiri 1,4 Pada tahun 1.4.1.(b) Persentase Dinas 88% 90% 91% 92% 93,64% 95,34% 97,06% Meningkatnya Sudah
Kemiskinan 2030, menjamin anak umur 12- Kesehatan cakupan dilaksana
dalam Segala bahwa semua 23 bulan yang imunisasi dasar kan,
Bentuk laki-laki dan menerima lengkap pada sudah
Dimanapun perempuan, imunisasi dasar anak usia 12-23 mencapai
khususnya lengkap. bulan untuk target
masyarakat (Persentase 40% penduduk
miskin dan Anak Usia 1 berpendapatan
rentan, memiliki Tahun yang terbawah pada
hak yang sama Diimunisasi tahun 2024
terhadap sumber dasar lengkap) menjadi 90%.
daya ekonomi,
serta akses
terhadap
pelayanan dasar,
kepemilikan dan
IV - 15
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 16
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 17
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 18
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 19
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 20
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 21
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 22
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 23
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 24
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 25
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 26
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 27
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 28
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 29
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 30
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 31
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 32
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 33
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 34
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 35
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 36
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 37
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 38
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 39
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 40
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 41
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 42
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 43
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 44
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 45
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 46
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 47
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 48
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 49
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
4.3. Indikator yang Sudah Dilaksanakan Namun Belum Mencapai Target Nasional
Dari keseluruhan indikator TPB untuk Kabupaten Magetan yang berjumlah 220
indikator, indikator yang sudah dilaksanakan namun belum mencapai target nasional berjumlah
49 indikator (22 %). Indikator yang belum mencapai target banyak terdapat pada TPB-1, TPB-
3, TPB-4 dan TPB-8. Indikator TPB yang sudah dilaksanakan namun belum mencapai target
nasional ini menjadi salah satu prioritas utama dalam menentukan skenario dalam pencapaian
target nasional dalam kurun waktu perencanaan RPJMD ke depan.
Tabel 4.6. Kategori TPB yang Sudah Dilaksanakan Namun Belum Mencapai Target Nasional
Indikator yang sudah dilaksanakan
Nomor Indikator
namun belum mencapai target nasional
TPB 1. Tanpa Kemiskinan 9
TPB 2. Tanpa Kelaparan 3
TPB 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera 6
TPB 4. Pendidikan Berkualitas 4
TPB 5. Kesetaraan Gender 4
TPB. 6 Air Bersih 4
TPB 7. Akses Energi 0
TPB 8. Pertumbuhan Ekonomi 5
TPB 9. Inovasi Industri Infrastruktur 2
TPB 10. Berkurangnya Kesenjangan 3
TPB 11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan 3
TPB 12. Produksi Berkelanjutan 1
TPB 13. Perubahan Iklim 0
TPB 15. Ekosistem Daratan 1
TPB 16. Perdamaian dan Keadilan 2
TPB 17. Kemitraan Berkelanjutan 3
Jumlah 49
IV - 50
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
6
5 5
4 4
3 0 2 3 3 1 0 1 2 3
Gambar 4.3. Indikator yang Sudah Dilaksanakan Namun Belum Mencapai Target Nasional
Rincian tujuan TPB, target dan indikator TPB yang sudah dilaksanakan namun belum
mencapai target nasional dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Tujuan, Target dan Indikator TPB yang Sudah Dilaksanakan Namun Belum
Mencapai Target Nasional
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
1 Mengakhiri Menerapkan secara nasional 1.3.1.(a) 5
Kemiskinan dalam sistem dan upaya perlindungan 1.3.1.(b)
Segala Bentuk sosial yang tepat bagi semua, 1.3.1.(c)
Dimanapun termasuk kelompok yang paling 1.3.1.(d)
miskin, dan pada tahun 2030 9.c.1.(b)
mencapai cakupan substansial
bagi kelompok miskin dan rentan.
1 Mengakhiri Menjamin mobilisasi yang 1.a.2* 1
Kemiskinan dalam signifikan terkait sumber daya dari
Segala Bentuk berbagai sumber, termasuk
Dimanapun melalui kerjasama pembangunan
yang lebih baik, untuk
menyediakan sarana yang
memadai dan terjangkau bagi
negara berkembang, khususnya
negara kurang berkembang untuk
melaksanakan program dan
IV - 51
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
kebijakan mengakhiri kemiskinan
di semua dimensi.
1 Mengakhiri Pada tahun 2030, membangun 1.5.2.(a) 1
Kemiskinan dalam ketahanan masyarakat miskin dan
Segala Bentuk mereka yang berada dalam
Dimanapun kondisi rentan, dan mengurangi
kerentanan mereka terhadap
kejadian ekstrim terkait iklim dan
guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana.
1 Mengakhiri Pada tahun 2030, mengurangi 1.2.1* 1
Kemiskinan dalam setidaknya setengah proporsi laki-
Segala Bentuk laki, perempuan dan anak-anak
Dimanapun dari semua usia, yang hidup
dalam kemiskinan di semua
dimensi, sesuai dengan definisi
nasional.
1 Mengakhiri Pada tahun 2030, menjamin 1.4.1.(d) 2
Kemiskinan dalam bahwa semua laki-laki dan 1.4.1.(e)
Segala Bentuk perempuan, khususnya
Dimanapun masyarakat miskin dan rentan,
memiliki hak yang sama terhadap
sumber daya ekonomi, serta akses
terhadap pelayanan dasar,
kepemilikan dan kontrol atas
tanah dan bentuk kepemilikan
lain, warisan, sumber daya alam,
teknologi baru, dan jasa keuangan
yang tepat, termasuk keuangan
mikro.
2 Menghilangkan Pada tahun 2030, menghilangkan 2.1.2* 1
Kelaparan, Mencapai kelaparan dan menjamin akses
Ketahanan Pangan bagi semua orang, khususnya
dan Gizi yang Baik, orang miskin dan mereka yang
serta Meningkatkan berada dalam kondisi rentan,
Pertanian termasuk bayi, terhadap makanan
Berkelanjutan yang aman, bergizi, dan cukup
sepanjang tahun.
IV - 52
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
2 Menghilangkan Pada tahun 2030, menghilangkan 2.2.2* 2
Kelaparan, Mencapaisegala bentuk kekurangan gizi, 2.2.2.(c)
Ketahanan Pangan termasuk pada tahun 2025
dan Gizi yang Baik,mencapai target yang disepakati
serta Meningkatkan secara internasional untuk anak
Pertanian pendek dan kurus di bawah usia 5
Berkelanjutan tahun, dan memenuhi kebutuhan
gizi remaja perempuan, ibu hamil
dan menyusui, serta manula.
3 Menjamin Kehidupan Memperkuat pelaksanaan the 3.a.1* 1
yang Sehat dan Framework Convention on
Meningkatkan Tobacco Control WHO di seluruh
Kesejahteraan negara sebagai langkah yang
Seluruh Penduduk tepat.
Semua Usia
3 Menjamin Kehidupan Mencapai cakupan kesehatan 3.8.1.(a) 2
yang Sehat dan universal, termasuk perlindungan 3.8.2.(a)
Meningkatkan risiko keuangan, akses terhadap
Kesejahteraan pelayanan kesehatan dasar yang
Seluruh Penduduk baik, dan akses terhadap obat-
Semua Usia obatan dan vaksin dasar yang
aman, efektif, berkualitas, dan
terjangkau bagi semua orang.
3 Menjamin Kehidupan Pada tahun 2030, mengakhiri 3.2.2.(b) 1
yang Sehat dan kematian bayi baru lahir dan
Meningkatkan balita yang dapat dicegah, dengan
Kesejahteraan seluruh negara berusaha
Seluruh Penduduk menurunkan Angka Kematian
Semua Usia Neonatal setidaknya hingga 12
per 1000 KH (Kelahiran Hidup)
dan Angka Kematian Balita 25
per 1000.
3 Menjamin Kehidupan Pada tahun 2030, mengurangi 3.4.1.(b) 1
yang Sehat dan hingga sepertiga angka kematian
Meningkatkan dini akibat penyakit tidak
Kesejahteraan menular, melalui pencegahan dan
Seluruh Penduduk pengobatan, serta meningkatkan
Semua Usia kesehatan mental dan
kesejahteraan.
3 Menjamin Kehidupan Pada tahun 2030, menjamin akses 3.7.1.(b) 1
yang Sehat dan universal terhadap layanan
Meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi,
Kesejahteraan termasuk keluarga berencana,
IV - 53
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
Seluruh Penduduk informasi dan pendidikan, dan
Semua Usia integrasi kesehatan reproduksi ke
dalam strategi dan program
nasional.
4 Menjamin Kualitas Pada tahun 2030, menjamin 4.1.1.(a) 5
Pendidikan yang bahwa semua anak perempuan 4.1.1.(b)
Inklusif dan Merata dan laki-laki menyelesaikan 4.1.1.(d)
serta Meningkatkan pendidikan dasar dan menengah 4.1.1.(e)
Kesempatan Belajar tanpa dipungut biaya, setara, dan 4.1.1.(g)
Sepanjang Hayat berkualitas, yang mengarah pada
untuk Semua capaian pembelajaran yang
relevan dan efektif.
5 Mencapai Kesetaraan Menghapuskan segala bentuk 5.2.2.(a) 1
Gender dan kekerasan terhadap kaum
Memberdayakan perempuan di ruang publik dan
Kaum Perempuan pribadi, termasuk perdagangan
orang dan eksploitasi seksual,
serta berbagai jenis eksploitasi
lainnya.
5 Mencapai Kesetaraan Menghapuskan semua praktik 5.3.1.(a) 1
Gender dan berbahaya, seperti perkawinan
Memberdayakan usia anak, perkawinan dini dan
Kaum Perempuan paksa, serta sunat perempuan.
IV - 54
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
6 Menjamin Pada tahun 2030, mencapai akses 6.2.1.(b) 2
Ketersediaan serta terhadap sanitasi dan kebersihan 6.2.1.(f)
Pengelolaan Air yang memadai dan merata bagi
Bersih dan Sanitasi semua, dan menghentikan praktik
yang Berkelanjutan buang air besar di tempat
terbuka, memberikan perhatian
khusus pada kebutuhan kaum
perempuan, serta kelompok
masyarakat rentan.
6 Menjamin Pada tahun 2030, mencapai akses 6.1.1.(a) 2
Ketersediaan serta universal dan merata terhadap air 6.1.1.(c)
Pengelolaan Air minum yang aman dan terjangkau
Bersih dan Sanitasi bagi semua.
yang Berkelanjutan
8 Meningkatkan Memperkuat kapasitas lembaga 8.10.1.(b) 1
Pertumbuhan keuangan domestik untuk
Ekonomi yang mendorong dan memperluas
Inklusif dan akses terhadap perbankan,
Berkelanjutan, asuransi dan jasa keuangan bagi
Kesempatan Kerja semua.
yang Produktif dan
Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan Mempertahankan pertumbuhan 8.1.1* 1
Pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan
Ekonomi yang kondisi nasional dan, khususnya,
Inklusif dan setidaknya 7 persen pertumbuhan
Berkelanjutan, produk domestik bruto per tahun
Kesempatan Kerja di negara kurang berkembang.
yang Produktif dan
Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan Menggalakkan kebijakan 8.3.1* 3
Pertumbuhan pembangunan yang mendukung 8.3.1.(a)
Ekonomi yang kegiatan produktif, penciptaan 8.3.1.(b)
Inklusif dan lapangan kerja layak,
Berkelanjutan, kewirausahaan, kreativitas dan
Kesempatan Kerja inovasi, dan mendorong
yang Produktif dan formalisasi dan pertumbuhan
Menyeluruh, serta usaha mikro, kecil, dan
IV - 55
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
Pekerjaan yang Layak menengah, termasuk melalui akses
untuk Semua terhadap jasa keuangan.
8 Meningkatkan Pada tahun 2030, menyusun dan 8.9.1* 1
Pertumbuhan melaksanakan kebijakan untuk
Ekonomi yang mempromosikan pariwisata
Inklusif dan berkelanjutan yang menciptakan
Berkelanjutan, lapangan kerja dan
Kesempatan Kerja mempromosikan budaya dan
yang Produktif dan produk lokal.
Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak
untuk Semua
9 Membangun Mempromosikan industrialisasi 9.2.1.(a) 1
Infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan, dan
Tangguh, pada tahun 2030, secara
Meningkatkan signifikan meningkatkan proporsi
Industri Inklusif dan industri dalam lapangan kerja dan
Berkelanjutan, serta produk domestik bruto, sejalan
Mendorong Inovasi dengan kondisi nasional, dan
meningkatkan dua kali lipat
proporsinya di negara kurang
berkembang.
9 Membangun Meningkatkan akses industri dan 9.3.1* 1
Infrastruktur yang perusahaan skala kecil, khususnya
Tangguh, di negara berkembang, terhadap
Meningkatkan jasa keuangan, termasuk kredit
Industri Inklusif dan terjangkau, dan mengintegrasikan
Berkelanjutan, serta ke dalam rantai nilai dan pasar.
Mendorong Inovasi
10 Mengurangi Mengadopsi kebijakan, terutama 10.4.1.(b) 1
Kesenjangan Intra- kebijakan fiskal, upah dan
dan Antarnegara perlindungan sosial, serta secara
progresif mencapai kesetaraan
yang lebih besar.
10 Mengurangi Menjamin kesempatan yang sama 10.3.1.(a) 1
Kesenjangan Intra- dan mengurangi kesenjangan
dan Antarnegara hasil, termasuk dengan
menghapus hukum, kebijakan dan
praktik yang diskriminatif, dan
mempromosikan legislasi,
kebijakan dan tindakan yang
tepat terkait legislasi dan
kebijakan tersebut.
IV - 56
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
10 Mengurangi Pada tahun 2030, secara progresif 10.1.1.(a) 1
Kesenjangan Intra- mencapai dan mempertahankan
dan Antarnegara pertumbuhan pendapatan
penduduk yang berada di bawah
40% dari populasi pada tingkat
yang lebih tinggi dari rata-rata
nasional.
11 Menjadikan Kota Pada tahun 2030, mengurangi 11.6.1.(a) 1
dan Permukiman dampak lingkungan perkotaan
Inklusif, Aman, per kapita yang merugikan,
Tangguh dan termasuk dengan memberi
Berkelanjutan perhatian khusus pada kualitas
udara, termasuk penanganan
sampah kota.
11 Menjadikan Kota Pada tahun 2030, secara 11.5.1.(a) 2
dan Permukiman signifikan mengurangi jumlah 11.5.2.(a)
Inklusif, Aman, kematian dan jumlah orang
Tangguh dan terdampak, dan secara substansial
Berkelanjutan mengurangi kerugian ekonomi
relatif terhadap PDB global yang
disebabkan oleh bencana, dengan
fokus melindungi orang miskin
dan orang-orang dalam situasi
rentan.
12 Menjamin Pola Pada tahun 2030, menjamin 12.8.1.(a) 1
Produksi dan bahwa masyarakat di mana pun
Konsumsi yang memiliki informasi yang relevan
Berkelanjutan dan kesadaran terhadap
pembangunan berkelanjutan dan
gaya hidup yang selaras dengan
alam.
15 Melindungi, Pada tahun 2020, menjamin 15.1.1.(a) 1
Merestorasi dan pelestarian, restorasi dan
Meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan dari
Pemanfaatan ekosistem daratan dan perairan
Berkelanjutan darat serta jasa lingkungannya,
Ekosistem Daratan, khususnya ekosistem hutan, lahan
Mengelola Hutan basah, pegunungan dan lahan
secara Lestari, kering, sejalan dengan kewajiban
Menghentikan berdasarkan perjanjian
Penggurunan, internasional.
Memulihkan
Degradasi Lahan,
IV - 57
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
serta Menghentikan
Kehilangan
Keanekaragaman
Hayati
16 Menguatkan Menjamin akses publik terhadap 16.10.2.(c) 1
Masyarakat yang informasi dan melindungi
Inklusif dan Damai kebebasan mendasar, sesuai
untuk Pembangunan dengan peraturan nasional dan
Berkelanjutan, kesepakatan internasional.
Menyediaan Akses
Keadilan untuk
Semua, dan
Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di Semua
Tingkatan
16 Menguatkan Menjamin pengambilan 16.7.1.(a) 1
Masyarakat yang keputusan yang responsif, inklusif,
Inklusif dan Damai partisipatif dan representatif di
untuk Pembangunan setiap tingkatan.
Berkelanjutan,
Menyediaan Akses
Keadilan untuk
Semua, dan
Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di Semua
Tingkatan
17 Menguatkan Sarana Memperkuat mobilisasi sumber 17.1.1.(a) 1
Pelaksanaan dan daya domestik, termasuk melalui
Merevitalisasi dukungan internasional kepada
Kemitraan Global negara berkembang, untuk
untuk Pembangunan meningkatkan kapasitas lokal bagi
Berkelanjutan pengumpulan pajak dan
pendapatan lainnya.
17 Menguatkan Sarana Pada tahun 2020, meningkatkan 17.18.1.(b) 1
Pelaksanaan dan dukungan pengembangan
Merevitalisasi kapasitas untuk negara
Kemitraan Global berkembang, termasuk negara
untuk Pembangunan kurang berkembang dan negara
Berkelanjutan berkembang pulau kecil, untuk
IV - 58
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No.
Pembangunan Target No. Indikator Jumlah
TPB
Berkelanjutan
meningkatkan secara signifikan
ketersediaan data berkualitas
tinggi, tepat waktu dan dapat
dipercaya, yang terpilah
berdasarkan pendapatan, gender,
umur, ras, etnis, status migrasi,
difabilitas, lokasi geografis dan
karakteristik lainnya yang relevan
dengan konteks nasional.
17 Menguatkan Sarana Pada tahun 2030, mengandalkan 17.19.2.(d) 1
Pelaksanaan dan inisiatif yang sudah ada, untuk
Merevitalisasi mengembangkan pengukuran atas
Kemitraan Global kemajuan pembangunan
untuk Pembangunan berkelanjutan yang melengkapi
Berkelanjutan Produk Domestik Bruto, dan
mendukung pengembangan
kapasitas statistik di negara
berkembang.
IV - 59
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 4.8. Gap Pencapaian Indikator TPB yang Sudah Dilaksanakan Namun Belum Mencapai Target Nasional Serta
Proyeksi Pencapaian s/d 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
1 Mengakhiri Pada tahun 2030, 1.2.1* Persentase penduduk Menurunnya Menurun SB
Dinsos
11,35%
11,30%
10,48%
10,48%
9,61%
2,61%
9%
8%
7%
Kemiskinan mengurangi yang hidup di bawah tingkat menjadi 6-
dalam Segala setidaknya garis kemiskinan kemiskinan pada 7%
Bentuk setengah proporsi nasional, menurut tahun 2024
Dimanapun laki-laki, jenis kelamin dan menjadi 6-7%
perempuan dan kelompok umur.
anak-anak dari (Angka kemiskinan)
semua usia, yang
hidup dalam
kemiskinan di
semua dimensi,
sesuai dengan
definisi nasional.
1 Mengakhiri Menerapkan 1.3.1.(a) Proporsi peserta 98% penduduk Meningkat SB
Dinas Kesehatan
431.034 (68,57%)
65,78
69,01
28,99%
75%
89%
98%
Kemiskinan secara nasional jaminan kesehatan mendapatkan menjadi
dalam Segala sistem dan upaya melalui SJSN Bidang perlindungan 98%
Bentuk perlindungan sosial Kesehatan. sosial
Dimanapun yang tepat bagi berdasarkan
semua, termasuk RPJMN 2020-
kelompok yang 2024
paling miskin, dan
pada tahun 2030
mencapai cakupan
substansial bagi
kelompok miskin
dan rentan.
IV - 60
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
1 Mengakhiri Menerapkan 1.3.1.(b) Presentase Meningkatnya Meningkat SB
Disnaker
-55,11%
56,21%
47,35%
menurun
55%
67%
75%
Kemiskinan secara nasional pekerja/buruh yang Kepesertaan menjadi 62,4
dalam Segala sistem dan upaya menjadi peserta Program Sistem juta pekerja
Bentuk perlindungan sosial program jamsostek Jaminan Sosial formal; 3,5
Dimanapun yang tepat bagi Nasional (SJSN) juta pekerja
semua, termasuk Bidang informal
kelompok yang Ketenagakerjaan
paling miskin, dan pada tahun 2019
pada tahun 2030 menjadi 62,4
mencapai cakupan juta pekerja
substansial bagi formal dan 3,5
kelompok miskin juta pekerja
dan rentan. informal (2014:
Formal 29,5
juta; Informal
1,3 juta).
1 Mengakhiri Menerapkan 1.3.1.(c) Persentase Meningkatnya Meningkat SB
Dinsos
12,19%
18,99%
18,00%
7,60%
7,60%
9,52%
9,60%
14,70%
17,20%
Kemiskinan secara nasional penyandang persentase menjadi
dalam Segala sistem dan upaya disabilitas yang penyandang 17,12%
Bentuk perlindungan sosial miskin dan rentan difabilitas miskin
Dimanapun yang tepat bagi yang terpenuhi hak dan rentan yang
semua, termasuk dasarnya dan menerima
kelompok yang inklusivitas. bantuan
paling miskin, dan (Persentase PMKS pemenuhan
pada tahun 2030 yang memperoleh kebutuhan dasar
mencapai cakupan bantuan sosial) pada tahun 2019
substansial bagi menjadi 17,12%
kelompok miskin (2015: 14,84%).
dan rentan.
1 Mengakhiri Menerapkan 1.3.1.(d) Jumlah rumah Menurunnya Menurun SB
Dinsos
10.619
16.357
15.754
meningkat
10.000
5000
0
Kemiskinan secara nasional tangga yang jumlah keluarga menjadi 2,8
dalam Segala sistem dan upaya mendapatkan sangat miskin juta
Bentuk perlindungan sosial bantuan tunai yang
Dimanapun yang tepat bagi bersyarat/Program mendapatkan
semua, termasuk Keluarga Harapan. bantuan tunai
kelompok yang *INDIKATOR bersyarat
paling miskin, dan KHUSUS menjadi 2,8 juta
pada tahun 2030 pada tahun 2019
mencapai cakupan (2015: 3 juta).
substansial bagi
kelompok miskin
dan rentan.
IV - 61
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
1 Mengakhiri Pada tahun 2030, 1.4.1.(d) Persentase rumah Meningkatnya Meningkat SB
Dinas PUPR
95,6
95,6
96,81%
93,05%
93,84%
6,16
95%
98%
100%
Kemiskinan menjamin bahwa tangga yang akses air minum menjadi
dalam Segala semua laki-laki dan memiliki akses layak untuk 40% 100%
Bentuk perempuan, terhadap layanan penduduk
Dimanapun khususnya sumber air minum berpendapatan
masyarakat miskin layak dan terbawah pada
dan rentan, berkelanjutan. tahun 2019
memiliki hak yang (Proporsi rumah menjadi 100%.
sama terhadap tangga dengan akses
sumber daya berkelanjutan
ekonomi, serta terhadap air minum
akses terhadap layak, perkotaan dan
pelayanan dasar, perdesaan)
kepemilikan dan
kontrol atas tanah
dan bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa keuangan
yang tepat,
termasuk keuangan
mikro.
IV - 62
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
1 Mengakhiri Pada tahun 2030, 1.4.1.(e) Persentase rumah Meningkatnya Meningkat SB
Dinas PUPR
81,7
81,77
92,91%
92,91%
93,75%
6,25%
95%
97%
100%
Kemiskinan menjamin bahwa tangga yang akses sanitasi menjadi
dalam Segala semua laki-laki dan memiliki akses layak untuk 40% 100%
Bentuk perempuan, terhadap layanan penduduk
Dimanapun khususnya sanitasi layak dan berpendapatan
masyarakat miskin berkelanjutan. terbawah pada
dan rentan, (Persentase rumah tahun 2019
memiliki hak yang tinggal bersanitasi) menjadi 100%.
sama terhadap
sumber daya
ekonomi, serta
akses terhadap
pelayanan dasar,
kepemilikan dan
kontrol atas tanah
dan bentuk
kepemilikan lain,
warisan, sumber
daya alam,
teknologi baru,
dan jasa keuangan
yang tepat,
termasuk keuangan
mikro.
1 Mengakhiri Pada tahun 2030, 1.5.2.(a) Jumlah kerugian (tidak ada dalam Menurun SB
BPBD
185 RIBU
11,94 JUTA
meningkat
9 juta
4 juta
0
Kemiskinan membangun ekonomi langsung lampiran Perpres
dalam Segala ketahanan akibat bencana. 59/2017)
Bentuk masyarakat miskin
Dimanapun dan mereka yang
berada dalam
kondisi rentan,
dan mengurangi
kerentanan mereka
terhadap kejadian
ekstrim terkait
iklim dan
guncangan
ekonomi, sosial,
lingkungan, dan
bencana.
IV - 63
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
1 Mengakhiri Menjamin 1.a.2* Pengeluaran untuk (tidak ada dalam Meningkat SB
BPPKAD
menurun
15,2
15,8
16
Kemiskinan mobilisasi yang layanan pokok lampiran Perpres
dalam Segala signifikan terkait (pendidikan, 59/2017)
Bentuk sumber daya dari kesehatan dan
Dimanapun berbagai sumber, perlindungan sosial)
termasuk melalui sebagai persentase
kerjasama dari total belanja
pembangunan pemerintah.
yang lebih baik,
untuk
menyediakan
sarana yang
memadai dan
terjangkau bagi
negara
berkembang,
khususnya negara
kurang
berkembang untuk
melaksanakan
program dan
kebijakan
mengakhiri
kemiskinan di
semua dimensi.
10 Pada tahun 2030, 10.1.1.(a) Persentase penduduk Menurunnya Menurun SB
Dinsos
11,35
11,3
10,48%
10,31%
9,61%
2,61%
9%
8%
7%
secara progresif yang hidup di bawah tingkat menjadi 7-
mencapai dan garis kemiskinan kemiskinan pada 8%
mempertahankan nasional, menurut tahun 2019
pertumbuhan jenis kelamin dan menjadi 7-8%
pendapatan kelompok umur. (2015: 11,13%).
penduduk yang (Angka kemiskinan)
berada di bawah
40% dari populasi
pada tingkat yang
lebih tinggi dari
rata-rata nasional.
IV - 64
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
10 Menjamin 10.3.1.(a) Indeks Kebebasan Meningkatnya Meningkat SB
Bakesbangpol
77,21
14,86
76,7
82.3
87
kesempatan yang Sipil. Indeks menjadi 87
sama dan Kebebasan Sipil
mengurangi menjadi 87 pada
kesenjangan hasil, tahun 2019
termasuk dengan (2015: 80,3).
menghapus
hukum, kebijakan
dan praktik yang
diskriminatif, dan
mempromosikan
legislasi, kebijakan
dan tindakan yang
tepat terkait
legislasi dan
kebijakan tersebut.
10 Mengadopsi 10.4.1.(b) Proporsi peserta Meningkatnya Meningkat SB
Disnaker
53,92
54
55,11
56,21%
47,35%
menurun
50,50%
65%
75%
kebijakan, Program Jaminan kepesertaan menjadi: TK
terutama kebijakan Sosial Bidang Sistem Jaminan formal 62,4
fiskal, upah dan Ketenagakerjaan. Sosial Nasional juta; TK
perlindungan bidang informal 3,5
sosial, serta secara ketenagakerjaan juta
progresif mencapai untuk tenaga
kesetaraan yang kerja formal
lebih besar. pada tahun 2019
menjadi 62,4
juta dan tenaga
kerja informal
pada tahun 2019
menjadi 3,5 juta
(2014: Formal
29,5 juta;
Informal 1,3
juta).
IV - 65
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
11 Menjadikan Pada tahun 2030, 11.5.2.(a) Jumlah kerugian (tidak ada dalam Menurun SB
BPBD
185 RIBU
11,94 JUTA
meningkat
9 juta
4 juta
0
Kota dan secara signifikan ekonomi langsung lampiran Perpres
Permukiman mengurangi jumlah akibat bencana. 59/2017)
Inklusif, Aman, kematian dan
Tangguh dan jumlah orang
Berkelanjutan terdampak, dan
secara substansial
mengurangi
kerugian ekonomi
relatif terhadap
PDB global yang
disebabkan oleh
bencana, dengan
fokus melindungi
orang miskin dan
orang-orang dalam
situasi rentan.
11 Pada tahun 2030, 11.6.1.(a) Persentase sampah Meningkatnya Meningkat SB
70
81.82
74
74,38
78,27
1,73
78,8
79
80
mengurangi perkotaan yang cakupan menjadi
dampak tertangani. penanganan 80%
lingkungan (Persentase Timbulan sampah
perkotaan per Sampah Yang perkotaan
kapita yang tertangani) menjadi 80%
merugikan, pada tahun 2019
termasuk dengan (2013: 46%).
memberi perhatian
khusus pada
kualitas udara,
termasuk
penanganan
sampah kota.
IV - 66
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
12 Menjamin Pola Pada tahun 2030, 12.8.1.(a) Jumlah fasilitas (tidak ada dalam Meningkat SB
BAGIAN ORGANISASI
15
15
15
menurun
13
16
Produksi dan menjamin bahwa publik yang lampiran Perpres
Konsumsi yang masyarakat di menerapkan Standar 59/2017)
Berkelanjutan mana pun memiliki Pelayanan
informasi yang Masyarakat (SPM)
relevan dan dan teregister.
kesadaran
terhadap
pembangunan
berkelanjutan dan
gaya hidup yang
selaras dengan
alam.
15 Melindungi, Pada tahun 2020, 15.1.1.(a) Proporsi tutupan Meningkatnya Meningkat SB
67,61
67,61
67,61
67,61
67,61
stagnan
69
70
71
Merestorasi dan menjamin hutan terhadap luas kualitas
Meningkatkan pelestarian, lahan lingkungan
Pemanfaatan restorasi dan keseluruhan.(Indeks hidup melalui
Berkelanjutan pemanfaatan tutupan lahan) peningkatan
Ekosistem berkelanjutan dari tutupan
Daratan, ekosistem daratan lahan/hutan
Mengelola dan perairan darat hingga tahun
Hutan secara serta jasa 2019
Lestari, lingkungannya,
Menghentikan khususnya
Penggurunan, ekosistem hutan,
Memulihkan lahan basah,
Degradasi Lahan, pegunungan dan
serta lahan kering,
Menghentikan sejalan dengan
Kehilangan kewajiban
Keanekaragaman berdasarkan
Hayati perjanjian
internasional.
IV - 67
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
16 Menjamin akses 16.10.2.(c) Jumlah kepemilikan Meningkatnya Meningkat SB
BAGIAN HUMAS
menurun
9
publik terhadap sertifikat Pejabat kualitas Pejabat
informasi dan Pengelola Informasi Pengelola
melindungi dan Dokumentasi Informasi dan
kebebasan (PPID) untuk Dokumentasi
mendasar, sesuai mengukur kualitas (PPID) dalam
dengan peraturan PPID dalam menjalankan
nasional dan menjalankan tugas tugas dan fungsi
kesepakatan dan fungsi sebagaimana
internasional. sebagaimana diatur diatur dalam
dalam peraturan peraturan
perundang- perundang-
undangan. undangan yang
ditandai dengan
adanya sertifikasi
PPID.
16 Menjamin 16.7.1.(a) Persentase Meningkatnya Meningkat SB
P3A
Dinas PPKB dan
6,67
6,67
6,67
9,93%
9,70%
14,60%
17,20%
pengambilan keterwakilan keterwakilan
keputusan yang perempuan di perempuan di
responsif, inklusif, Dewan Perwakilan DPR dan DPRD
partisipatif dan Rakyat (DPR) dan (Hasil Pemilu
representatif di Dewan Perwakilan 2014 untuk DPR:
setiap tingkatan. Rakyat Daerah 16,6%).
(DPRD).
17 Menguatkan Memperkuat 17.1.1.(a) Rasio penerimaan Tercapainya Di atas 12% SB
BPPKAD
0,22
0,28
0,23
0,19
0,15
11,85%
4,20%
9,70%
12%
Sarana mobilisasi sumber pajak terhadap PDB. rasio penerimaan
Pelaksanaan dan daya domestik, perpajakan
Merevitalisasi termasuk melalui terhadap PDB di
Kemitraan dukungan atas 12% per
Global untuk internasional tahun (2015:
Pembangunan kepada negara 10,7%).Tahun
Berkelanjutan berkembang, 2020 = 10,4-
untuk 10,7% Tahun
meningkatkan 2024 = 11,2-
kapasitas lokal bagi 12,8%
pengumpulan
pajak dan
pendapatan
lainnya.
IV - 68
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
17 Menguatkan Pada tahun 2020, 17.18.1.(b) Persentase konsumen (tidak ada dalam Meningkat SB
90,91
84,38
menurun
86,7
94,5
100
Sarana meningkatkan yang menjadikan lampiran Perpres
Pelaksanaan dan dukungan data dan informasi 59/2017)
Merevitalisasi pengembangan statistik BPS sebagai
Kemitraan kapasitas untuk rujukan utama.
Global untuk negara
Pembangunan berkembang,
Berkelanjutan termasuk negara
kurang
berkembang dan
negara
berkembang pulau
kecil, untuk
meningkatkan
secara signifikan
ketersediaan data
berkualitas tinggi,
tepat waktu dan
dapat dipercaya,
yang terpilah
berdasarkan
pendapatan,
gender, umur, ras,
etnis, status
migrasi, difabilitas,
lokasi geografis
dan karakteristik
lainnya yang
relevan dengan
konteks nasional.
IV - 69
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
17 Menguatkan Pada tahun 2030, 17.19.2.(d) Persentase konsumen (tidak ada dalam Meningkat SB
Kepuasan Data)
Tidak ada data (Belum ada Survei
Kepuasan Data)
Tidak ada data (Belum ada Survei
Kepuasan Data)
Tidak ada data (Belum ada Survei
100
96,88
menurun
97,4
98,8
100
Sarana mengandalkan yang puas terhadap lampiran Perpres
Pelaksanaan dan inisiatif yang sudah akses data Badan 59/2017)
Merevitalisasi ada, untuk Pusat Statistik (BPS).
Kemitraan mengembangkan
Global untuk pengukuran atas
Pembangunan kemajuan
Berkelanjutan pembangunan
berkelanjutan yang
melengkapi
Produk Domestik
Bruto, dan
mendukung
pengembangan
kapasitas statistik
di negara
berkembang.
2 Menghilangkan Pada tahun 2030, 2.1.2* Prevalensi penduduk (tidak ada dalam Menurun SB
DTPHPKP
20
stagnan
15
10
0
Kelaparan, menghilangkan dengan kerawanan lampiran Perpres
Mencapai kelaparan dan pangan sedang atau 59/2017)
Ketahanan menjamin akses berat, berdasarkan
Pangan dan Gizi bagi semua orang, pada Skala
yang Baik, serta khususnya orang Pengalaman
Meningkatkan miskin dan mereka Kerawanan Pangan.
Pertanian yang berada dalam (Penanganan Daerah
Berkelanjutan kondisi rentan, Rawan Pagan)
termasuk bayi,
terhadap makanan
yang aman,
bergizi, dan cukup
sepanjang tahun.
IV - 70
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
2 Menghilangkan Pada tahun 2030, 2.2.2* Prevalensi malnutrisi (tidak ada dalam Menurun SB
Dinas Kesehatan
1758 (5,3%)
stagnan
4,20%
2,30%
0%
Kelaparan, menghilangkan (berat badan/tinggi lampiran Perpres
Mencapai segala bentuk badan) anak pada 59/2017)
Ketahanan kekurangan gizi, usia kurang dari 5
Pangan dan Gizi termasuk pada tahun, berdasarkan
yang Baik, serta tahun 2025 tipe.
Meningkatkan mencapai target
Pertanian yang disepakati
Berkelanjutan secara
internasional untuk
anak pendek dan
kurus di bawah
usia 5 tahun, dan
memenuhi
kebutuhan gizi
remaja
perempuan, ibu
hamil dan
menyusui, serta
manula.
2 Pada tahun 2030, 2.2.2.(c) Kualitas konsumsi Meningkatnya Meningkat SB
DTPHPKP
IV - 71
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
3 Pada tahun 2030, 3.2.2.(b) Persentase Meningkatnya Meningkat SB
Dinas Kesehatan
88,51%
6,49%
90%
93%
95%
mengakhiri kabupaten/kota yang persentase menjadi
kematian bayi baru mencapai 80% kabupaten/ kota 95%
lahir dan balita imunisasi dasar yang mencapai
yang dapat lengkap pada bayi. 80% imunisasi
dicegah, dengan (apakah magetan dasar lengkap
seluruh negara sudah mencapai pada bayi pada
berusaha 80% imunisasi dasar tahun 2019
menurunkan lengkap?) menjadi 95%
Angka Kematian (2015: 71,2%).
Neonatal
setidaknya hingga
12 per 1000 KH
(Kelahiran Hidup)
dan Angka
Kematian Balita 25
per 1000.
3 Pada tahun 2030, 3.4.1.(b) Prevalensi tekanan Menurunnya Menurun SB
Dinas Kesehatan
69,24%
67%
56%
31,70%
50%
33,20%
24%
mengurangi hingga darah tinggi. prevalensi menjadi
sepertiga angka tekanan darah 24,3%
kematian dini tinggi pada
akibat penyakit tahun 2019
tidak menular, menjadi 24,3%
melalui (2013: 25,8%).
pencegahan dan
pengobatan, serta
meningkatkan
kesehatan mental
dan kesejahteraan.
3 Pada tahun 2030, 3.7.1.(b) Angka penggunaan Meningkatnya Meningkat SB
Dinas PPKB dan P3A
32,4
32,5
33,1
21.41
2,09%
21,90%
22,40%
23,50%
menjamin akses metode kontrasepsi angka menjadi
universal terhadap jangka panjang penggunaan 23,5%
layanan kesehatan (MKJP) cara metode
seksual dan modern. kontrasepsi
reproduksi, jangka panjang
termasuk keluarga (MKJP) cara
berencana, modern pada
informasi dan tahun 2019
pendidikan, dan menjadi 23,5%
integrasi kesehatan (2012-
reproduksi ke 2013:18,3%).
dalam strategi dan
program nasional.
IV - 72
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
3 Mencapai cakupan 3.8.1.(a) Unmet need Menurunnya Menurun SB
12,36
12,54
16,01
6,10%
14%
11%
9,50%
kesehatan pelayanan unmeet need menjadi
universal, termasuk kesehatan. (Cakupan pelayanan 9,91%
perlindungan risiko PUS yang ingin ber- kesehatan pada
keuangan, akses KB tidak terpenuhi tahun 2019
terhadap (unmet need)) menjadi 9,91%
pelayanan (2012-
kesehatan dasar 2013:11,4%).
yang baik, dan
akses terhadap
obat- obatan dan
vaksin dasar yang
aman, efektif,
berkualitas, dan
terjangkau bagi
semua orang.
3 Mencapai cakupan 3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Meningkatnya Meningkat SB
Dinas Kesehatan
431.034 (68,57%)
467086 (74,27%)
20,73%
83%
91%
96%
kesehatan Kesehatan Nasional cakupan menjadi
universal, termasuk (JKN). Jaminan minimal
perlindungan risiko Kesehatan 95%
keuangan, akses Nasional (JKN)
terhadap pada tahun 2019
pelayanan minimal 95%
kesehatan dasar (2015:60%).
yang baik, dan
akses terhadap
obat- obatan dan
vaksin dasar yang
aman, efektif,
berkualitas, dan
terjangkau bagi
semua orang.
3 Menjamin Memperkuat 3.a.1* Persentase merokok (tidak ada dalam 8,7 SB
Dinas Kesehatan
9,29%
64,32%
65,17%
Kehidupan yang pelaksanaan the pada penduduk lampiran Perpres
Sehat dan Framework umur ≥15 tahun. 59/2017)
Meningkatkan Convention on
Kesejahteraan Tobacco Control
Seluruh WHO di seluruh
Penduduk negara sebagai
Semua Usia langkah yang
tepat.
IV - 73
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
4 Menjamin Pada tahun 2030, 4.1.1.(a) Persentase SD/MI Meningkatnya Meningkat SB
Dindikpora
60% (Akreditasi B)
68% (Akreditasi B)
72% (Akreditasi B)
13 % (Akreditasi A)
9,35% (Akreditasi A)
74,85%
34,60%
69.9%
85%
Kualitas menjamin bahwa berakreditasi persentase menjadi
Pendidikan yang semua anak minimal A SD/MI 84,2%
Inklusif dan perempuan dan berakreditasi
Merata serta laki-laki minimal B pada
Meningkatkan menyelesaikan tahun 2019
Kesempatan pendidikan dasar menjadi 84,2%
Belajar dan menengah (2015:68,7%).
Sepanjang Hayat tanpa dipungut
untuk Semua biaya, setara, dan
berkualitas, yang
mengarah pada
capaian
pembelajaran yang
relevan dan
efektif.
4 Pada tahun 2030, 4.1.1.(b) Persentase SMP/MTs Meningkatnya Meningkat SB
Dindikpora
56% (Akrediatasi B)
62% (Akrediatasi B)
68% (Akrediatasi B)
87% (Akreditasi B)
48,35 % (Akreditasi A)
32,65%
55,94%
73,20%
82%
menjamin bahwa berakreditasi persentase menjadi 81%
semua anak minimal A SMP/MTs
perempuan dan berakreditasi
laki-laki minimal B pada
menyelesaikan tahun 2019
pendidikan dasar menjadi 81%
dan menengah (2015:62,5%).
tanpa dipungut
biaya, setara, dan
berkualitas, yang
mengarah pada
capaian
pembelajaran yang
relevan dan
efektif.
IV - 74
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
4 Pada tahun 2030, 4.1.1.(d) Angka Partisipasi Meningkatnya Meningkat SB
Dindikpora
105,73
108,4
108,5
100
107,96
6,13%
109,70%
112,90%
115%
menjamin bahwa Kasar (APK) Angka Partisipasi menjadi
semua anak SD/MI/sederajat. Kasar (APK) 114,09%
perempuan dan SD/MI/sederajat
laki-laki pada tahun 2019
menyelesaikan menjadi
pendidikan dasar 114,09% (2015:
dan menengah 108%).
tanpa dipungut
biaya, setara, dan
berkualitas, yang
mengarah pada
capaian
pembelajaran yang
relevan dan
efektif.
4 Pada tahun 2030, 4.1.1.(g) Rata-rata lama Meningkatnya Meningkat SB
Dindikpora
6,73
6,73
8,25
7,95
7,96
1,22
8,3
8,9
9,2
menjamin bahwa sekolah penduduk rata-rata lama menjadi 9,18
semua anak umur ≥15 tahun. sekolah tahun
perempuan dan (Angka rata-rata penduduk usia di
laki-laki lama sekolah) atas 15 tahun
menyelesaikan pada tahun
pendidikan dasar 2024 menjadi
dan menengah 9,18 tahun
tanpa dipungut (2015: 8,25
biaya, setara, dan tahun).
berkualitas, yang
mengarah pada
capaian
pembelajaran yang
relevan dan
efektif.
IV - 75
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
5 Menghapuskan 5.2.2.(a) Persentase korban Meningkatnya Meningkat SB
23,62
16,08
32,94
37,06
41,4
56,5
70
segala bentuk kekerasan terhadap persentase kasus menjadi
kekerasan perempuan yang kekerasan 70%
terhadap kaum mendapat layanan terhadap
perempuan di komprehensif. perempuan yang
ruang publik dan mendapat
pribadi, termasuk layanan
perdagangan komprehensif
orang dan pada tahun 2019
eksploitasi seksual, menjadi 70%
serta berbagai jenis (2015: 50%).
eksploitasi lainnya.
5 Menghapuskan 5.3.1.(a) Median usia kawin Meningkatnya Meningkat SB
20,01
20,02
20,05
0,5
20,06
20,09
21
semua praktik pertama perempuan median usia menjadi 21
berbahaya, seperti pernah kawin umur kawin pertama tahun
perkawinan usia 25-49 tahun. (Rata- perempuan
anak, perkawinan rata usia kawin (pendewasaan
dini dan paksa, pertama wanita) usia kawin
serta sunat pertama) pada
perempuan. tahun 2019
menjadi 21
tahun (2012:
20,1 tahun).
5 Menjamin 5.5.1* Proporsi kursi yang Meningkatnya Meningkat SB
Dinas PPKB dan P3A
6,67
6,67
6,67
9,93%
9,70%
14,60%
17,20%
partisipasi penuh diduduki perempuan keterwakilan
dan efektif, dan di parlemen tingkat perempuan di
kesempatan yang pusat, parlemen DPR (Hasil
sama bagi daerah dan Pemilu 2014:
perempuan untuk pemerintah daerah. 16,6%).
memimpin di (Proporsi kursi yang
semua tingkat diduduki perempuan
pengambilan di DPRD)
keputusan dalam
kehidupan politik,
ekonomi, dan
masyarakat.
IV - 76
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
5 Menjamin akses 5.6.1.(a) Unmet need KB Menurunnya Menurun SB
11,42
12,54
11,45
4,05%
10%
8,70%
7,40%
universal terhadap (Kebutuhan Keluarga unmeet need menjadi
kesehatan seksual Berencana/KB yang kebutuhan ber- 7,4%
dan reproduksi, tidak terpenuhi). KB pada tahun
dan hak reproduksi 2024 7,4%
seperti yang telah
disepakati sesuai
dengan
Programme of
Action of the
International
Conference on
Population
andDevelopment
and the Beijing
Platform serta
dokumen-
dokumen hasil
reviu dari
konferensi-
konferensi
tersebut.
6 Menjamin Pada tahun 2030, 6.1.1.(a) Persentase rumah Dinas PUPR Meningkatnya Meningkat SB
95,6
95,6
96,81
3,19
98,90%
99,30%
100%
Ketersediaan mencapai akses tangga yang akses terhadap menjadi
serta universal dan memiliki akses layanan air 100%
Pengelolaan Air merata terhadap terhadap layanan minum layak
Bersih dan air minum yang sumber air minum pada tahun 2019
Sanitasi yang aman dan layak. (Proporsi menjadi 100%
Berkelanjutan terjangkau bagi rumah tangga (2014: 70%).
semua. dengan akses
berkelanjutan
terhadap air minum
layak, perkotaan dan
perdesaan)
6 Menjamin Pada tahun 2030, 6.1.1.(c) Proporsi populasi Di 86,3 90,8 91,0 Meningkatnya Meningkat SB
8,95%
94,40%
97,80%
100%
Ketersediaan mencapai akses yang memiliki akses na 7 5 akses terhadap menjadi
serta universal dan layanan sumber air s layanan air 100%
Pengelolaan Air merata terhadap minum aman dan PU minum layak
Bersih dan air minum yang berkelanjutan. PR pada tahun 2019
Sanitasi yang aman dan menjadi 100%
Berkelanjutan terjangkau bagi (2014: 70%).
semua.
IV - 77
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
6 Menjamin Pada tahun 2030, 6.2.1.(b) Persentase rumah Meningkatnya Meningkat SB
Dinas PUPR
81,7
81,77
92,91
7,09%
94,70%
97,60%
100%
Ketersediaan mencapai akses tangga yang akses terhadap menjadi
serta terhadap sanitasi memiliki akses sanitasi yang 100%
Pengelolaan Air dan kebersihan terhadap layanan layak pada tahun
Bersih dan yang memadai dan sanitasi layak. 2019 menjadi
Sanitasi yang merata bagi 100% (2014:
Berkelanjutan semua, dan 60,9%).
menghentikan
praktik buang air
besar di tempat
terbuka,
memberikan
perhatian khusus
pada kebutuhan
kaum perempuan,
serta kelompok
masyarakat rentan.
6 Menjamin Pada tahun 2030, 6.2.1.(f) Proporsi rumah Meningkatnya Meningkat SB
Dinas PUPR
81,7
81,77
92,91%
7,09%
94,70%
97,60%
100%
Ketersediaan mencapai akses tangga yang akses sanitasi menjadi
serta terhadap sanitasi terlayani sistem layak untuk 40% 100%
Pengelolaan Air dan kebersihan pengelolaan air penduduk
Bersih dan yang memadai dan limbah terpusat. berpendapatan
Sanitasi yang merata bagi terbawah pada
Berkelanjutan semua, dan tahun 2019
menghentikan menjadi 100%.
praktik buang air
besar di tempat
terbuka,
memberikan
perhatian khusus
pada kebutuhan
kaum perempuan,
serta kelompok
masyarakat rentan.
IV - 78
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
8 Meningkatkan Mempertahankan 8.1.1* Laju pertumbuhan (tidak ada dalam Meningkat SB
BAPPEDA
5,17
5,31
5,09
5,09
5,04
menurun
5,1
5,4
5,7
Pertumbuhan pertumbuhan PDRB per kapita lampiran Perpres
Ekonomi yang ekonomi per 59/2017)
Inklusif dan kapita sesuai
Berkelanjutan, dengan kondisi
Kesempatan nasional dan,
Kerja yang khususnya,
Produktif dan setidaknya 7
Menyeluruh, persen
serta Pekerjaan pertumbuhan
yang Layak produk domestik
untuk Semua bruto per tahun di
negara kurang
berkembang.
8 Meningkatkan Menggalakkan 8.3.1* Proporsi lapangan (tidak ada dalam Meningkat SB
Disnaker
29,15
24,25
menurun
27,2
29,9
35,6
Pertumbuhan kebijakan kerja informal sektor lampiran Perpres
Ekonomi yang pembangunan non-pertanian, 59/2017)
Inklusif dan yang mendukung berdasarkan jenis
Berkelanjutan, kegiatan produktif, kelamin.
Kesempatan penciptaan
Kerja yang lapangan kerja
Produktif dan layak,
Menyeluruh, kewirausahaan,
serta Pekerjaan kreativitas dan
yang Layak inovasi, dan
untuk Semua mendorong
formalisasi dan
pertumbuhan
usaha mikro, kecil,
dan menengah,
termasuk melalui
akses terhadap jasa
keuangan.
IV - 79
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
8 Menggalakkan 8.3.1.(a) Persentase tenaga - - - Persentase 51% SB
Disnaker
26,61%
24,39%
29,70%
36,60%
51%
kebijakan kerja formal. tenaga kerja
pembangunan formal mencapai
yang mendukung 51% pada tahun
kegiatan produktif, 2019 (2015:
penciptaan 42,2%).
lapangan kerja
layak,
kewirausahaan,
kreativitas dan
inovasi, dan
mendorong
formalisasi dan
pertumbuhan
usaha mikro, kecil,
dan menengah,
termasuk melalui
akses terhadap jasa
keuangan.
8 Meningkatkan Menggalakkan 8.3.1.(b) Persentase tenaga - - (tidak ada dalam Meningkat SB
Disnaker
8,09
5,43
menurun
7,2
8,4
9,2
Pertumbuhan kebijakan kerja informal sektor lampiran Perpres
Ekonomi yang pembangunan pertanian. 59/2017)
Inklusif dan yang mendukung
Berkelanjutan, kegiatan produktif,
Kesempatan penciptaan
Kerja yang lapangan kerja
Produktif dan layak,
Menyeluruh, kewirausahaan,
serta Pekerjaan kreativitas dan
yang Layak inovasi, dan
untuk Semua mendorong
formalisasi dan
pertumbuhan
usaha mikro, kecil,
dan menengah,
termasuk melalui
akses terhadap jasa
keuangan.
IV - 80
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tahun Proyeksi
Target
No. No. Target (Perpres
OPD
GAP
Tujuan TARGET Indikator RPJMN Capaian
2022
2023
2015
2016
2017
2018
2019
2021
TPB Indikator 59/2017)
Tahun 2019
8 Pada tahun 2030, 8.9.1* Proporsi kontribusi Meningkatnya Meningkat SB
Disparbud
3,9
4,26
3,69
3,25
3,31
4,69
4,5
6,7
8
menyusun dan pariwisata terhadap kontribusi menjadi 8%
melaksanakan PDB. (Kontribusi pariwisata
kebijakan untuk sektor pariwisata menjadi 8%
mempromosikan terhadap PAD) terhadap PDB
pariwisata pada tahun 2019
berkelanjutan yang (2014: 4,2%).
menciptakan
lapangan kerja dan
mempromosikan
budaya dan
produk lokal.
9 Membangun Meningkatkan 9.3.1* Proporsi nilai - - - 3,9 (tidak ada dalam Meningkat SB
Disperindag
16,1
9,4
15,4
20
Infrastruktur akses industri dan tambah industri kecil lampiran Perpres Tahun
yang Tangguh, perusahaan skala terhadap total nilai 59/2017) Tahun 2020=
Meningkatkan kecil, khususnya di tambah industri. 2020= 18,5% 18,5%
Industri Inklusif negara Tahun 2024 = Tahun 2024
dan berkembang, 20% = 20%
Berkelanjutan, terhadap jasa
serta keuangan,
Mendorong termasuk kredit
Inovasi terjangkau, dan
mengintegrasikan
ke dalam rantai
nilai dan pasar.
9 Membangun Mempromosikan 9.2.1* Proporsi nilai (tidak ada dalam Meningkat SB
Badan Pusat Statistik
9,62
9,65
(Angka Diperbaiki)
10,09
(Angka Sementara)
10,57
9,06
13,50%
17,80%
20%
Infrastruktur industrialisasi tambah sektor lampiran Perpres
yang Tangguh, inklusif dan industri manufaktur 59/2017) Tahun
Meningkatkan berkelanjutan, dan terhadap PDB dan 2024= 19,9-
Industri Inklusif pada tahun 2030, per kapita. Tahun 2020= 21,1%
dan secara signifikan (diperkecil 19,6% Tahun
meningkatkan
Berkelanjutan, menggunakan PDRB) 2024= 19,9-
proporsi industri
serta 21,1%
dalam lapangan
Mendorong kerja dan produk
Inovasi domestik bruto,
sejalan dengan
kondisi nasional,
dan meningkatkan
dua kali lipat
proporsinya di
negara kurang
berkembang.
IV - 81
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
4.4. Indikator yang Belum Dilaksanakan dan Belum Mencapai Target Nasional
Dari keseluruhan indikator TPB untuk Kabupaten Magetan yang berjumlah 220
indikator, indikator yang belum dilaksanakan dan belum mencapai target nasional berjumlah 5
indikator (2%) dengan TPB-17 yang paling banyak.
Tabel 4.9. Indikator yang Belum Dilaksanakan dan Belum Mencapai Target Nasional
Indikator yang belum dilaksanakan, belum
Nomor Indikator TPB
mencapai target nasional
TPB 1. Tanpa Kemiskinan 0
TPB 2. Tanpa Kelaparan 0
TPB 3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera 0
TPB 4. Pendidikan Berkualitas 0
TPB 5. Kesetaraan Gender 0
TPB. 6 Air Bersih 1
TPB 7. Akses Energi 0
TPB 8. Pertumbuhan Ekonomi 0
TPB 9. Inovasi Industri Infrastruktur 0
TPB 10. Berkurangnya Kesenjangan 0
TPB 11. Kota dan Permukiman Berkelanjutan 0
TPB 12. Produksi Berkelanjutan 1
TPB 13. Perubahan Iklim 0
TPB 15. Ekosistem Daratan 1
TPB 16. Perdamaian dan Keadilan 0
TPB 17. Kemitraan Berkelanjutan 2
Jumlah 5
IV - 82
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gambar 4.4. Indikator yang Belum Dilaksanakan dan Belum Mencapai Target Nasional
Rincian tujuan TPB, target dan indikator TPB yang belum dilaksanakan dan belum
mencapai target nasional dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Indikator yang Belum Dilaksanakan dan Belum Mencapai Target Nasional
Tujuan
No. No.
Pembangunan Target Jumlah
TPB Indikator
Berkelanjutan
6 Menjamin Pada tahun 2030, meningkatkan 6.3.1.(a) 1
Ketersediaan serta kualitas air dengan mengurangi
Pengelolaan Air polusi, menghilangkan
Bersih dan Sanitasi pembuangan, dan meminimalkan
yang pelepasan material dan bahan
Berkelanjutan kimia berbahaya, mengurangi
setengah proporsi air limbah yang
tidak diolah, dan secara signifikan
meningkatkan daur ulang, serta
penggunaan kembali barang daur
ulang yang aman secara global.
IV - 83
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tujuan
No. No.
Pembangunan Target Jumlah
TPB Indikator
Berkelanjutan
12 Menjamin Pola Pada tahun 2020 mencapai 12.4.2.(a) 1
Produksi dan pengelolaan bahan kimia dan
Konsumsi yang semua jenis limbah yang ramah
Berkelanjutan lingkungan, di sepanjang siklus
hidupnya, sesuai kerangka kerja
internasional yang disepakati dan
secara signifikan mengurangi
pencemaran bahan kimia dan
limbah tersebut ke udara, air, dan
tanah untuk meminimalkan
dampak buruk terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan.
15 Melindungi, Pada tahun 2020, 15.9.1.(a) 1
Merestorasi dan mengintegrasikan nilai-nilai
Meningkatkan ekosistem dan keanekaragaman
Pemanfaatan hayati ke dalam perencanaan
Berkelanjutan nasional dan daerah, proses
Ekosistem pembangunan, strategi dan
Daratan, penganggaran pengurangan
Mengelola Hutan kemiskinan.
secara Lestari,
Menghentikan
Penggurunan,
Memulihkan
Degradasi Lahan,
serta
Menghentikan
Kehilangan
Keanekaragaman
Hayati
17 Menguatkan Mendorong dan meningkatkan 17.17.1.(a) 2
Sarana kerjasama pemerintah-swasta dan 17.17.1.(b)
Pelaksanaan dan masyarakat sipil yang efektif,
Merevitalisasi berdasarkan pengalaman dan
Kemitraan Global bersumber pada strategi kerjasama.
untuk
Pembangunan
Berkelanjutan
IV - 84
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 85
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
12
8
6 6
5
4 3 3 4 2 4 4 2 0 2 3
Rincian tujuan, target dan indikator TPB yang belum mempunyai data dapat dilihat pada
Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Tujuan, Target dan Indikator TPB yang Belum Mempunyai Data
No. Tujuan Pembangunan No.
Target Jumlah
TPB Berkelanjutan Indikator
1 Mengakhiri Kemiskinan Menerapkan secara nasional 1.a.1* 1
dalam Segala Bentuk sistem dan upaya perlindungan
Dimanapun sosial yang tepat bagi semua,
termasuk kelompok yang paling
miskin, dan pada tahun 2030
mencapai cakupan substansial
bagi kelompok miskin dan
rentan.
1 Mengakhiri Kemiskinan Pada tahun 2030, membangun 1.5.1.(b) 3
dalam Segala Bentuk ketahanan masyarakat miskin dan 1.5.1.(c)
Dimanapun mereka yang berada dalam 1.5.1.(d)
kondisi rentan, dan mengurangi
kerentanan mereka terhadap
kejadian ekstrim terkait iklim dan
guncangan ekonomi, sosial,
lingkungan, dan bencana.
IV - 86
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 87
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 88
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 89
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 90
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 91
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 92
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 93
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 94
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 95
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 96
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
IV - 97
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Pol PP damkar
Inspektorat
DTPHPKP
Disperindag
Dispendukcapil
Disparbud
Disnaker
Dinas Sosial
Dinkopum
Dindikpora
Dinas PUPR
Dinas PPKBP3A
Dinas PMPTSP
Dinas PMD
Dinas Perkim
Dinas Perhubungan
Dinas Lingkungan Hidup
Diskominfo
Dinas Kesehatan
BPPKAD
BPBD
Badan Kepegawaian Daerah
Bappeda
Bakesbangpol
Bag. Organisasi
Bag. Humas
Bag. Pengadaan
Bag. SDA
Badan Pusat Statistik
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Sudah dilaksanakan, sudah mencapai target Sudah dilaksanakan, belum mencapai target
Belum dilaksanakan, belum mencapai target Tidak ada data
IV - 98
BAB 5.
Analisis Pencapaian TPB Tiap OPD
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
BAB 5
ANALISIS PENCAPAIAN
TPB TIAP OPD
Pada Bab 5 akan dilakukan pembahasan terkait dengan capaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan tiap Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD). Tiap OPD akan dianalisa capaian
indikator TPB dengan menggunakan 4 kriteria. Kriteria-1 adalah indikator yang sudah
dilaksanakan oleh OPD dan sudah mencapai target nasional, Kriteria-2 adalah indikator TPB
yang sudah dilaksanakan oleh OPD namun belum mencapai target nasional, Kriteria-3 adalah
indikator TPB yang belum dilaksanakan oleh OPD dan belum mencapai target nasional dan
Kriteria-4 adalah indikator TPB yang belum ada data di OPD tersebut. Capaian indikator TPB
per satuan OPD adalah sebagai berikut:
1. Dinas Kesehatan
Tabel 5.1. Capaian TPB Dinas Kesehatan
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
1 Mengakhiri 1.3.1.(a) Proporsi peserta jaminan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kemiskinan kesehatan melalui SJSN Kesehatan belum mencapai
dalam Segala Bidang Kesehatan. target
Bentuk
Dimanapun
1 Mengakhiri 1.4.1.(a) Persentase perempuan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kemiskinan pernah kawin umur 15- Kesehatan sudah mencapai
dalam Segala 49 tahun yang proses target
Bentuk melahirkan terakhirnya
Dimanapun di fasilitas kesehatan.
(Pelayanan kesehatan ibu
bersalin sesuai standar
pelayanan persalinan)
1 Mengakhiri 1.4.1.(b) Persentase anak umur 12- Dinas Sudah dilaksanakan,
Kemiskinan 23 bulan yang menerima Kesehatan sudah mencapai
dalam Segala imunisasi dasar lengkap. target
Bentuk (Persentase Anak Usia 1
Dimanapun Tahun yang Diimunisasi
dasar lengkap)
V-1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
2 Menghilangkan 2.1.1.(a) Prevalensi kekurangan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kelaparan, gizi (underweight) pada Kesehatan sudah mencapai
Mencapai anak balita. (Prevalensi target
Ketahanan Balita Gizi Kurang)
Pangan dan
Gizi yang Baik,
serta
Meningkatkan
Pertanian
Berkelanjutan
2 Menghilangkan 2.1.2.(a) Proporsi penduduk Dinas Tidak ada data
Kelaparan, dengan asupan kalori Kesehatan
Mencapai minimum di bawah 1400
Ketahanan kkal/kapita/hari.
Pangan dan
Gizi yang Baik,
serta
Meningkatkan
Pertanian
Berkelanjutan
2 Menghilangkan 2.2.1* Prevalensi stunting Dinas Sudah dilaksanakan,
Kelaparan, (pendek dan sangat Kesehatan sudah mencapai
Mencapai pendek) pada anak di target
Ketahanan bawah lima tahun/balita.
Pangan dan
Gizi yang Baik,
serta
Meningkatkan
Pertanian
Berkelanjutan
2 Menghilangkan 2.2.1.(a) Prevalensi stunting Dinas Sudah dilaksanakan,
Kelaparan, (pendek dan sangat Kesehatan sudah mencapai
Mencapai pendek) pada anak di target
Ketahanan bawah dua
Pangan dan tahun/baduta.
Gizi yang Baik,
serta
Meningkatkan
Pertanian
Berkelanjutan
2 Menghilangkan 2.2.2* Prevalensi malnutrisi Dinas Sudah dilaksanakan,
Kelaparan, (berat badan/tinggi Kesehatan belum mencapai
Mencapai badan) anak pada usia target
Ketahanan kurang dari 5 tahun,
Pangan dan berdasarkan tipe.
Gizi yang Baik,
serta
Meningkatkan
V-2
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Pertanian
Berkelanjutan
2 Menghilangkan 2.2.2.(a) Prevalensi anemia pada Dinas Tidak ada data
Kelaparan, ibu hamil. Kesehatan
Mencapai
Ketahanan
Pangan dan
Gizi yang Baik,
serta
Meningkatkan
Pertanian
Berkelanjutan
2 Menghilangkan 2.2.2.(b) Persentase bayi usia Dinas Sudah dilaksanakan,
Kelaparan, kurang dari 6 bulan yang Kesehatan sudah mencapai
Mencapai mendapatkan ASI target
Ketahanan eksklusif.
Pangan dan
Gizi yang Baik,
serta
Meningkatkan
Pertanian
Berkelanjutan
3 Menjamin 3.1.1* Angka Kematian Ibu Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan (AKI). Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.1.2* Proporsi perempuan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan pernah kawin umur 15- Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan 49 tahun yang proses target
Meningkatkan melahirkan terakhirnya
Kesejahteraan ditolong oleh tenaga
Seluruh kesehatan terlatih.
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.1.2.(a) Persentase perempuan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan pernah kawin umur 15- Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan 49 tahun yang proses target
Meningkatkan melahirkan terakhirnya
Kesejahteraan di fasilitas kesehatan.
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.2.1* Angka Kematian Balita Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan (AKBa) per 1000 Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan kelahiran hidup. target
V-3
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.2.2* Angka Kematian Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan Neonatal (AKN) per Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan 1000 kelahiran hidup. target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.2.2.(a) Angka Kematian Bayi Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan (AKB) per 1000 kelahiran Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan hidup. target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.2.2.(b) Persentase Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan kabupaten/kota yang Kesehatan belum mencapai
yang Sehat dan mencapai 80% imunisasi target
Meningkatkan dasar lengkap pada bayi.
Kesejahteraan (apakah magetan sudah
Seluruh mencapai 80% imunisasi
Penduduk dasar lengkap?)
Semua Usia
3 Menjamin 3.3.1.(a) Prevalensi HIV pada Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan populasi dewasa. Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.3.2.(a) Insiden Tuberkulosis Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan (ITB) per 100.000 Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan penduduk. target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.3.3* Kejadian Malaria per Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan 1000 orang. Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan target
Meningkatkan
V-4
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.3.3.(a) Jumlah kabupaten/kota Dinas Tidak ada data
Kehidupan yang mencapai eliminasi Kesehatan
yang Sehat dan malaria. (skala indikator
Meningkatkan disesuaikan apakah
Kesejahteraan kota/kabupaten tsb
Seluruh sudah mencapai eliminasi
Penduduk malaria)
Semua Usia
3 Menjamin 3.3.4.(a) Persentase Dinas Tidak ada data
Kehidupan kabupaten/kota yang Kesehatan
yang Sehat dan melakukan deteksi dini
Meningkatkan untuk infeksi Hepatitis B.
Kesejahteraan (Skala diperkecil apakah
Seluruh kabupaten/kota tsb
Penduduk sudah melakukan deteksi
Semua Usia dini Hepatitits B)
3 Menjamin 3.3.5* Jumlah orang yang Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan memerlukan intervensi Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan terhadap penyakit tropis target
Meningkatkan yang terabaikan
Kesejahteraan (Filariasis dan Kusta).
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.3.5.(a) Jumlah provinsi dengan Dinas Tidak ada data
Kehidupan eliminasi Kusta. (Skala Kesehatan
yang Sehat dan diperkecil)
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.3.5.(b) Jumlah kabupaten/kota Dinas Tidak ada data
Kehidupan dengan eliminasi filariasis Kesehatan
yang Sehat dan (berhasil lolos dalam
Meningkatkan survei penilaian transmisi
Kesejahteraan tahap I). (Skala
Seluruh diperkecil)
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.4.1.(a) Persentase merokok pada Dinas Tidak ada data
Kehidupan penduduk umur ≤18 Kesehatan
yang Sehat dan tahun.
Meningkatkan
Kesejahteraan
V-5
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.4.1.(b) Prevalensi tekanan darah Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan tinggi. Kesehatan belum mencapai
yang Sehat dan target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.4.1.(c) Prevalensi obesitas pada Dinas Tidak ada data
Kehidupan penduduk umur ≥18 Kesehatan
yang Sehat dan tahun.
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.4.2* Angka kematian (insidens Dinas Tidak ada data
Kehidupan rate) akibat bunuh diri. Kesehatan
yang Sehat dan
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.4.2.(a) Jumlah kabupaten/kota Dinas Tidak ada data
Kehidupan yang memiliki puskesmas Kesehatan
yang Sehat dan yang menyelenggarakan
Meningkatkan upaya kesehatan jiwa.
Kesejahteraan (jumlah fasilitas
Seluruh kesehatan yang
Penduduk menyelenggarakan upaya
Semua Usia kesehatan jiwa)
3 Menjamin 3.5.1.(e) Prevalensi Dinas Tidak ada data
Kehidupan penyalahgunaan Kesehatan
yang Sehat dan narkoba.
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.5.2* Konsumsi alkohol (liter Dinas Tidak ada data
Kehidupan per kapita) oleh Kesehatan
yang Sehat dan penduduk umur ≥ 15
Meningkatkan tahun dalam satu tahun
Kesejahteraan terakhir.
Seluruh
V-6
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.8.2* Jumlah penduduk yang Dinas Tidak ada data
Kehidupan dicakup asuransi Kesehatan
yang Sehat dan kesehatan atau sistem
Meningkatkan kesehatan masyarakat
Kesejahteraan per 1000 penduduk.
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.8.2.(a) Cakupan Jaminan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan Kesehatan Nasional Kesehatan belum mencapai
yang Sehat dan (JKN). target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.9.3.(a) Proporsi kematian akibat Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan keracunan. Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.a.1* Persentase merokok pada Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan penduduk umur ≥15 Kesehatan belum mencapai
yang Sehat dan tahun. target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.b.1.(a) Persentase ketersediaan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan obat dan vaksin di Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan Puskesmas. target
Meningkatkan
Kesejahteraan
Seluruh
Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.c.1* Kepadatan dan distribusi Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan tenaga kesehatan. (Rasio Kesehatan sudah mencapai
yang Sehat dan tenaga kesehatan per target
Meningkatkan 100.000 penduduk)
Kesejahteraan
Seluruh
V-7
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Penduduk
Semua Usia
6 Menjamin 6.2.1.(a) Proporsi populasi yang Dinas Sudah dilaksanakan,
Ketersediaan memiliki fasilitas cuci Kesehatan sudah mencapai
serta tangan dengan sabun target
Pengelolaan Air dan air.
Bersih dan
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.2.1.(d) Jumlah desa/kelurahan Dinas Sudah dilaksanakan,
Ketersediaan yang Open Defecation Kesehatan sudah mencapai
serta Free (ODF)/ Stop Buang target
Pengelolaan Air Air Besar Sembarangan
Bersih dan (SBS).
Sanitasi yang
Berkelanjutan
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan memiliki 40 indikator TPB, hasil analisis dari
capaian tersebut terdapat 52% atau 21 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah
mencapai target diantaranya yaitu Persentase perempuan pernah kawin umur 15-49 tahun yang
proses melahirkan terakhirnya di fasilitas Kesehatan, Prevalensi kekurangan gizi (underweight)
pada anak balita, Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak di bawah lima
tahun/balita dan beberapa indikator lainnya yang dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Selanjutnya terdapat 15% atau sebanyak 6 indikator yang capaiannya sudah
dilaksanakan namun belum mencapai target, indikator tersebut diantaranya Proporsi peserta
jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan, Prevalensi malnutrisi (berat badan/tinggi
badan) anak pada usia kurang dari 5 tahun, berdasarkan tipe dan beberapa indikator lainnya.
Kemudian terdapat 33% atau sebanyak 13 indikator yang capaiannya tidak ada data
yaitu indikator Proporsi penduduk dengan asupan kalori minimum di bawah 1400
kkal/kapita/hari, Prevalensi anemia pada ibu hamil, Persentase kabupaten/kota yang melakukan
deteksi dini untuk infeksi Hepatitis B. (Skala diperkecil apakah kabupaten/kota tsb sudah
melakukan deteksi dini Hepatitits B). Diharapkan indikator untuk Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan yang memiliki capaian sudah dilaksanakan namun belum mencapai target dapat dicapai
dalam 5 tahun mendatang dan untuk indikator yang belum memiliki data agar kedepannya data
tersebut dapat tersedia.
V-8
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V-9
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
15 Melindungi, 15.1.1.(a) Proporsi tutupan hutan Dinas Sudah
Merestorasi dan terhadap luas lahan Lingkungan dilaksanakan,
Meningkatkan keseluruhan. (Indeks Hidup belum
Pemanfaatan tutupan lahan) mencapai
Berkelanjutan target
Ekosistem Daratan,
Mengelola Hutan
secara Lestari,
Menghentikan
Penggurunan,
Memulihkan Degradasi
Lahan, serta
Menghentikan
Kehilangan
Keanekaragaman
Hayati
15 Melindungi, 15.3.1.(a) Proporsi luas lahan Dinas Tidak ada
Merestorasi dan kritis yang direhabilitasi Lingkungan data
Meningkatkan terhadap luas lahan Hidup
Pemanfaatan keseluruhan.
Berkelanjutan
Ekosistem Daratan,
Mengelola Hutan
secara Lestari,
Menghentikan
Penggurunan,
Memulihkan Degradasi
Lahan, serta
Menghentikan
Kehilangan
Keanekaragaman
Hayati
15 Melindungi, 15.9.1.(a) Dokumen rencana Dinas Belum
Merestorasi dan pemanfaatan Lingkungan dilaksanakan,
Meningkatkan keanekaragaman Hidup belum
Pemanfaatan hayati. mencapai
Berkelanjutan target
Ekosistem Daratan,
Mengelola Hutan
secara Lestari,
Menghentikan
Penggurunan,
Memulihkan Degradasi
Lahan, serta
Menghentikan
Kehilangan
Keanekaragaman
Hayati
V - 10
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
6 Menjamin 6.3.2.(a) Kualitas air danau. Dinas Tidak ada
Ketersediaan serta (Indeks Kualitas Air) Lingkungan data
Pengelolaan Air Bersih *INDIKATOR KHUSUS Hidup
dan Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.3.2.(b) Kualitas air sungai Dinas Sudah
Ketersediaan serta sebagai sumber air Lingkungan dilaksanakan,
Pengelolaan Air Bersih baku. Hidup sudah
dan Sanitasi yang mencapai
Berkelanjutan target
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan memiliki 9 indikator pada TPB, hasil
capaian dari pengisian TPB tersebut yaitu untuk indikator yang sudah dilaksanakan dan sudah
mencapai target terdapat 22% atau sebanyak 2 indikator, indikator tersebut adalah indikator
Jumlah timbulan sampah yang didaur ulang dan Kualitas air sungai sebagai sumber air baku.
Selanjutnya terdapat 22% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan
namun belum mencapai target, indikator tersebut yaitu Persentase sampah perkotaan yang
tertangani. (Persentase Timbulan Sampah Yang tertangani) dan Proporsi tutupan hutan terhadap
luas lahan keseluruhan. (Indeks tutupan lahan).
Lalu terdapat 22% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya belum dilaksanakan dan
belum mencapai target, indikator tersebut yaitu Jumlah limbah B3 yang terkelola dan proporsi
limbah B3 yang diolah sesuai peraturan perundangan (sektor industri) dan Dokumen rencana
pemanfaatan keanekaragaman hayati. Kemudian yang terakhir terdapat 34% atau sebanyak 3
indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut yaitu Jumlah kota hijau yang
mengembangkan dan menerapkan green waste di kawasan perkotaan metropolitan, Proporsi
luas lahan kritis yang direhabilitasi terhadap luas lahan keseluruhan dan Kualitas air danau.
(Indeks Kualitas Air). Untuk dua dari tiga indikator yang tidak ada data merupakan indikator
khusus sehingga untuk Kabupaten Magetan tidak perlu untuk mengisikan indikator tersebut,
sehingga untuk tahun mendatang Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan bisa berfokus
pada indikator yang belum mencapai target dan indikator yang belum dilaksanakan.
V - 11
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 12
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Penanggungjawab Capaian
TPB Indikator
Pembangunan Sistem
Berkelanjutan Informasi
Rujukan
Statistik
(SIRuSa).
17 Menguatkan 17.19.2.(b) Tersedianya Badan Pusat Statistik Tidak ada data
Sarana data registrasi
Pelaksanaan terkait
dan kelahiran dan
Merevitalisasi kematian (Vital
Kemitraan Statistics
Global untuk Register)
Pembangunan
Berkelanjutan
17 Menguatkan 17.19.2.(c) Jumlah Badan Pusat Statistik Sudah
Sarana pengunjung dilaksanakan,
Pelaksanaan eksternal yang sudah mencapai
dan mengakses target
Merevitalisasi data dan
Kemitraan informasi
Global untuk statistik melalui
Pembangunan website.
Berkelanjutan
17 Menguatkan 17.19.2.(d) Persentase Badan Pusat Statistik Sudah
Sarana konsumen dilaksanakan,
Pelaksanaan yang puas belum mencapai
dan terhadap akses target
Merevitalisasi data Badan
Kemitraan Pusat Statistik
Global untuk (BPS).
Pembangunan
Berkelanjutan
9 Membangun 9.2.1* Proporsi nilai Badan Pusat Statistik Sudah
Infrastruktur tambah sektor dilaksanakan,
yang Tangguh, industri belum mencapai
Meningkatkan manufaktur target
Industri Inklusif terhadap PDB
dan dan per kapita.
Berkelanjutan, (diperkecil
serta menggunakan
Mendorong PDRB)
Inovasi
Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan memiliki 15 indikator yang harus perlu terkait
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, capaian dari 15 indikator tersebut diantaranya terdapat
33% atau sebanyak 5 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target,
indikator tersebut diantaranya adalah Persentase konsumen yang menjadikan data dan informasi
V - 13
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
statistik BPS sebagai rujukan utama, Jumlah metadata kegiatan statistik dasar, sektoral, dan
khusus yang terdapat dalam Sistem Informasi Rujukan Statistik (SIRuSa), Tersedianya data
registrasi terkait kelahiran dan kematian ( Vital Statistics Register) Jumlah pengunjung eksternal
yang mengakses data dan informasi statistik melalui website dan Persentase konsumen yang puas
terhadap akses data Badan Pusat Statistik (BPS). Selanjutnya terdapat 27% atau sebanyak 4
indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan namun belum mencapai target, indikator tersebut
diantaranya Persentase rumah tangga miskin dan rentan yang sumber penerangan utamanya
listrik baik dari PLN dan bukan PLN, Laju pertumbuhan PDB per kapita. PDB per kapita dan
Persentase konsumen Badan Pusat Statistik (BPS) yang merasa puas dengan kualitas data statistik.
Kemudian terdapat 40% atau sebanyak 6 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator
tersebut diantaranya Bauran energi terbarukan. Intensitas energi primer. Laju pertumbuhan PDB
per tenaga kerja/Tingkat pertumbuhan PDB riil per orang bekerja per tahun dan beberapa
indikator lainnya yang dapat dilihat pada table di atas. Diharapkan kedepannya untuk indikator
yang belum mencapai target dapat dicapai untuk 5 tahun mendatang dan untuk indikator yang
tidak ada data kedepannya data tersebut dapat tersedia.
V - 14
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 15
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Hayat untuk
Semua
4 Menjamin Kualitas 4.1.1.(e) Angka Partisipasi Kasar (APK) Dindikpora Sudah
Pendidikan yang SMP/MTs/sederajat. dilaksanakan,
Inklusif dan Merata sudah
serta mencapai
Meningkatkan target
Kesempatan
Belajar Sepanjang
Hayat untuk
Semua
4 Menjamin Kualitas 4.1.1.(g) Rata-rata lama sekolah Dindikpora Sudah
Pendidikan yang penduduk umur ≥15 tahun. dilaksanakan,
Inklusif dan Merata (Angka rata-rata lama sekolah) belum
serta mencapai
Meningkatkan target
Kesempatan
Belajar Sepanjang
Hayat untuk
Semua
4 Menjamin Kualitas 4.2.2.(a) Angka Partisipasi Kasar (APK) Dindikpora Sudah
Pendidikan yang Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan,
Inklusif dan Merata (PAUD). sudah
serta mencapai
Meningkatkan target
Kesempatan
Belajar Sepanjang
Hayat untuk
Semua
4 Menjamin Kualitas 4.4.1* Proporsi remaja dan dewasa Dindikpora Tidak ada
Pendidikan yang dengan keterampilan teknologi data
Inklusif dan Merata informasi dan komunikasi
serta (TIK).
Meningkatkan
Kesempatan
Belajar Sepanjang
Hayat untuk
Semua
4 Menjamin Kualitas 4.5.1* Rasio Angka Partisipasi Murni Dindikpora Sudah
Pendidikan yang (APM) perempuan/laki-laki di dilaksanakan,
Inklusif dan Merata (1) SD/MI/sederajat; (2) sudah
serta SMP/MTs/sederajat; (3) mencapai
Meningkatkan SMA/SMK/MA/sederajat; dan target
Kesempatan Rasio Angka Partisipasi Kasar
Belajar Sepanjang (APK) perempuan/laki-laki di
Hayat untuk (4) Perguruan Tinggi. (APM SD)
Semua
V - 16
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
4 Menjamin Kualitas 4.6.1.(a) Persentase angka melek aksara Dindikpora Sudah
Pendidikan yang penduduk umur ≥15 tahun. dilaksanakan,
Inklusif dan Merata sudah
serta mencapai
Meningkatkan target
Kesempatan
Belajar Sepanjang
Hayat untuk
Semua
4 Menjamin Kualitas 4.6.1.(b) Persentase angka melek aksara Dindikpora Sudah
Pendidikan yang penduduk umur 15-24 tahun dilaksanakan,
Inklusif dan Merata dan umur 15-59 tahun. sudah
serta mencapai
Meningkatkan target
Kesempatan
Belajar Sepanjang
Hayat untuk
Semua
4 Menjamin Kualitas 4.a.1* Proporsi sekolah dengan akses Dindikpora Tidak ada
Pendidikan yang ke: (a) listrik (b) internet untuk data
Inklusif dan Merata tujuan pengajaran, (c)
serta komputer untuk tujuan
Meningkatkan pengajaran, (d) infrastruktur
Kesempatan dan materi memadai bagi siswa
Belajar Sepanjang disabilitas, (e) air minum layak,
Hayat untuk (f) fasilitas sanitasi dasar per
Semua jenis kelamin, (g) fasilitas cuci
tangan (terdiri air, sanitasi, dan
higienis bagi semua (WASH).
4 Menjamin Kualitas 4.c.1* Persentase guru TK, SD, SMP, Dindikpora Sudah
Pendidikan yang SMA, SMK, dan PLB yang dilaksanakan,
Inklusif dan Merata bersertifikat pendidik. sudah
serta mencapai
Meningkatkan target
Kesempatan
Belajar Sepanjang
Hayat untuk
Semua
V - 17
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Selanjutnya terdapat sebanyak 27% atau sebanyak 4 indikator yang capaiannya sudah
dilaksanakan namun belum mencapai target, indikator tersebut diantaranya Persentase Angka
Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/sederajat, Rata-rata lama sekolah penduduk umur ≥15 tahun.
(Angka rata-rata lama sekolah) dan dua indikator lainnya.
Kemudian terdapat 20% atau sebanyak 3 indikator yang capaiannya tidak ada data,
indikator tersebut diantaranya Proporsi anak-anak dan remaja: (a) pada kelas 4, (b) tingkat akhir
SD/kelas 6, (c) tingkat akhir SMP/kelas 9 yang mencapai standar kemampuan minimum dalam:
(i) membaca, (ii) matematika, Proporsi remaja dan dewasa dengan keterampilan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), dan Proporsi sekolah dengan akses ke: (a) listrik (b) internet
untuk tujuan pengajaran, (c) komputer untuk tujuan pengajaran, (d) infrastruktur dan materi
memadai bagi siswa disabilitas, (e) air minum layak, (f) fasilitas sanitasi dasar per jenis kelamin,
(g) fasilitas cuci tangan (terdiri air, sanitasi, dan higienis bagi semua (WASH). Diharapkan untuk
indikator yang capaiannya belum mencapai target dapat diperbaiki kedepannya sehingga dalam
kurun waktu 5 tahun ke depan indikator tersebut dapat mencapai target nasional.
Capaian Dindikpora
V - 18
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 19
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
8 Meningkatkan 8.5.2* Tingkat pengangguran Disnaker Sudah
Pertumbuhan Ekonomi terbuka berdasarkan dilaksanakan,
yang Inklusif dan jenis kelamin dan sudah mencapai
Berkelanjutan, kelompok umur. target
Kesempatan Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan 8.5.2.(a) Tingkat setengah Disnaker Tidak ada data
Pertumbuhan Ekonomi pengangguran.
yang Inklusif dan
Berkelanjutan,
Kesempatan Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan 8.6.1* Persentase usia muda Disnaker Sudah
Pertumbuhan Ekonomi (15-24 tahun) yang dilaksanakan,
yang Inklusif dan sedang tidak sekolah, sudah mencapai
Berkelanjutan, bekerja atau mengikuti target
Kesempatan Kerja yang pelatihan (NEET).
Produktif dan
Menyeluruh, serta
Pekerjaan yang Layak
untuk Semua
9 Membangun 9.2.2* Proporsi tenaga kerja Disnaker Tidak ada data
Infrastruktur yang pada sektor industri
Tangguh, Meningkatkan manufaktur.
Industri Inklusif dan
Berkelanjutan, serta
Mendorong Inovasi
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Magetan memiliki 10 indikator TPB, capaian dari
indikator tersebut diantaranya terdapat 30% atau sebanyak 3 indikator yang capaiannya sudah
dilaksanakan dan sudah mencapai target, indikator tersebut diantaranya Upah rata-rata per jam
pekerja, Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur dan
Persentase usia muda (15-24 tahun) yang sedang tidak sekolah, bekerja atau mengikuti pelatihan
(NEET). Selanjutnya terdapat 50% atau sebanyak 5 indikator yang capaiannya sudah
dilaksanakan namun belum mencapai target, indikator tersebut yaitu Presentase pekerja/buruh
yang menjadi peserta program jamsostek, Proporsi peserta Program Jaminan Sosial Bidang
Ketenagakerjaan dan dua indikator lainnya. Kemudian terdapat 20% atau sebanyak 2 indikator
V - 20
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut adalah Tingkat setengah pengangguran dan
Proporsi tenaga kerja pada sektor industri manufaktur. Diharapkan kedepannya untuk indikator
yang capaiannya sudah dilaksanakan namun belum mencapai target dapat meningkatkan
strategi, program dan kegiatannya agar kedepannya indikator tersebut dapat mencapai target.
Capaian Disnaker
Sudah dilaksanakan,
20% sudah mencapai target
30%
0% Sudah dilaksanakan,
belum mencapai target
Belum dilaksanakan,
50% belum mencapai target
Tidak ada data
6. Dinas PMDP3A
Tabel 5.6. Capaian TPB Dinas PMDP3A
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
10 Mengurangi 10.1.1.(b) Jumlah daerah Dinas Sudah dilaksanakan,
Kesenjangan tertinggal yang PMD sudah mencapai target
Intra- dan terentaskan.
Antarnegara *INDIKATOR
KHUSUS
10 Mengurangi 10.1.1.(c) Jumlah desa Dinas Sudah dilaksanakan,
Kesenjangan tertinggal. PMD sudah mencapai target
Intra- dan *INDIKATOR
Antarnegara KHUSUS
10 Mengurangi 10.1.1.(d) Jumlah Desa Dinas Sudah dilaksanakan,
Kesenjangan Mandiri. PMD sudah mencapai target
Intra- dan
Antarnegara
10 Mengurangi 10.1.1.(e) Rata-rata Dinas Tidak ada data
Kesenjangan pertumbuhan PMD
Intra- dan ekonomi di
Antarnegara daerah tertinggal.
V - 21
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
10 Mengurangi 10.1.1.(f) Persentase Dinas Tidak ada data
Kesenjangan penduduk miskin PMD
Intra- dan di daerah
Antarnegara tertinggal.
(persentase
penduduk miskin
di desa tertinggal)
V - 22
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 23
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Tangguh dan serta kebencanaan.
Berkelanjutan (Jumlah Desa
Tangguh Bencana
Tingkat Madya di
Daerah Rawan
Bencana)
11 Menjadikan Kota 11.5.2.(a) Jumlah kerugian BPBD Sudah dilaksanakan,
dan Permukiman ekonomi langsung belum mencapai
Inklusif, Aman, akibat bencana. target
Tangguh dan
Berkelanjutan
11 Menjadikan Kota 11.b.2* Dokumen strategi BPBD Tidak ada data
dan Permukiman pengurangan risiko
Inklusif, Aman, bencana (PRB)
Tangguh dan tingkat daerah.
Berkelanjutan
13 Mengambil 13.1.1* Dokumen strategi BPBD Sudah dilaksanakan,
Tindakan Cepat pengurangan risiko sudah mencapai target
untuk Mengatasi bencana (PRB)
Perubahan Iklim tingkat nasional
dan Dampaknya dan daerah.
13 Mengambil 13.1.2* Jumlah korban BPBD Sudah dilaksanakan,
Tindakan Cepat meninggal, hilang sudah mencapai target
untuk Mengatasi dan terkena
Perubahan Iklim dampak bencana
dan Dampaknya per 100.000
orang.
V - 24
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
8. Dinas Sosial
Tabel 5.8. Capaian TPB Dinas Sosial
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
1 Mengakhiri 1.2.1* Persentase penduduk Dinsos Sudah dilaksanakan,
Kemiskinan yang hidup di bawah belum mencapai
dalam Segala garis kemiskinan target
Bentuk nasional, menurut jenis
Dimanapun kelamin dan kelompok
umur. (Angka
kemiskinan)
1 Mengakhiri 1.3.1.(c) Persentase penyandang Dinsos Sudah dilaksanakan,
Kemiskinan disabilitas yang miskin belum mencapai
dalam Segala dan rentan yang target
Bentuk terpenuhi hak dasarnya
Dimanapun dan inklusivitas.
(Persentase PMKS yang
memperoleh bantuan
sosial)
1 Mengakhiri 1.3.1.(d) Jumlah rumah tangga Dinsos Sudah dilaksanakan,
Kemiskinan yang mendapatkan belum mencapai
dalam Segala bantuan tunai target
Bentuk bersyarat/Program
Dimanapun Keluarga Harapan.
*INDIKATOR KHUSUS
1 Mengakhiri 1.5.1.(b) Pemenuhan kebutuhan Dinsos Tidak ada data
Kemiskinan dasar korban bencana
dalam Segala sosial.
V - 25
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Bentuk
Dimanapun
1 Mengakhiri 1.5.1.(c) Pendampingan Dinsos Tidak ada data
Kemiskinan psikososial korban
dalam Segala bencana sosial.
Bentuk
Dimanapun
1 Mengakhiri 1.5.1.(d) Jumlah daerah bencana Dinsos Tidak ada data
Kemiskinan alam/bencana sosial
dalam Segala yang mendapat
Bentuk pendidikan layanan
Dimanapun khusus.
(SMAB=Sekolah/
Madrasah Aman
Bencana)
10 Mengakhiri 10.1.1.(a) Persentase penduduk Dinsos Sudah dilaksanakan,
Kemiskinan yang hidup di bawah belum mencapai
dalam Segala garis kemiskinan target
Bentuk nasional, menurut jenis
Dimanapun kelamin dan kelompok
umur. (Angka
kemiskinan)
10 Mengurangi 10.2.1* Proporsi penduduk Dinsos Tidak ada data
Kesenjangan yang hidup di bawah
Intra- dan 50 persen dari median
Antarnegara pendapatan, menurut
jenis kelamin dan
penyandang difabilitas.
Dinas Sosial Kabupaten Magetan memiliki 8 indikator yang perlu diisi pada Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian dari indikator tersebut diantaranya terdapat 50%
atau sebanyak 4 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan namun belum mencapai target,
indikator tersebut diantaranya Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur. (Angka kemiskinan), Persentase
penyandang disabilitas yang miskin dan rentan yang terpenuhi hak dasarnya dan inklusivitas.
(Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial) dan beberapa indikator lainnya. Selanjutnya
terdapat 40% atau sebanyak 4 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut
diantaranya Proporsi penduduk yang hidup di bawah 50 persen dari median pendapatan,
menurut jenis kelamin dan penyandang difabilitas, Pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana
sosial dan beberapa indikator lainnya. Diharapkan kedepannya untuk indikator yang belum
mencapai target dapat mencapai target dalam waktu 5 tahun kedepan dengan menambahkan
strategi, program maupun kegiatan.
V - 26
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 27
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Gambar 5.9. Grafik Capaian TPB Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
10. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak
Tabel 5.10. Capaian TPB Dinas PPKBP3A
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
1 Mengakhiri 1.4.1.(c) Prevalensi Dinas Sudah dilaksanakan,
Kemiskinan dalam penggunaan metode PPKB sudah mencapai
Segala Bentuk kontrasepsi (CPR) dan target
Dimanapun semua cara pada P3A
Pasangan Usia Subur
(PUS) usia 15-49
tahun yang berstatus
kawin. (Tingkat
prevalensi
kontrasepsi (CPR))
10 Mengurangi 10.3.1.(d) Jumlah kebijakan Dinas Tidak ada data
Kesenjangan Intra- yang diskriminatif PPKB
dan Antarnegara dalam 12 bulan lalu dan
berdasarkan P3A
pelarangan
diskriminasi menurut
hukum HAM
Internasional.
V - 28
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
16 Menguatkan 16.2.1.(a) Proporsi rumah Dinas Tidak ada data
Masyarakat yang tangga yang PPKB
Inklusif dan Damai memiliki anak umur dan
untuk Pembangunan 1-17 tahun yang P3A
Berkelanjutan, mengalami
Menyediaan Akses hukuman fisik
Keadilan untuk dan/atau agresi
Semua, dan psikologis dari
Membangun pengasuh dalam
Kelembagaan yang setahun terakhir.
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di Semua
Tingkatan
16 Menguatkan 16.2.1.(b) Prevalensi kekerasan Dinas Sudah dilaksanakan,
Masyarakat yang terhadap anak laki- PPKB sudah mencapai
Inklusif dan Damai laki dan anak dan target
untuk Pembangunan perempuan. P3A
Berkelanjutan,
Menyediaan Akses
Keadilan untuk
Semua, dan
Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di Semua
Tingkatan
16 Menguatkan 16.2.3.(a) Proporsi perempuan Dinas Tidak ada data
Masyarakat yang dan laki-laki muda PPKB
Inklusif dan Damai umur 18-24 tahun dan
untuk Pembangunan yang mengalami P3A
Berkelanjutan, kekerasan seksual
Menyediaan Akses sebelum umur 18
Keadilan untuk tahun.
Semua, dan
Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di Semua
Tingkatan
16 Menguatkan 16.7.1.(a) Persentase Dinas Sudah dilaksanakan,
Masyarakat yang keterwakilan PPKB belum mencapai
Inklusif dan Damai perempuan di dan target
untuk Pembangunan Dewan Perwakilan P3A
Berkelanjutan, Rakyat (DPR) dan
Menyediaan Akses Dewan Perwakilan
Keadilan untuk Rakyat Daerah
Semua, dan (DPRD).
Membangun
Kelembagaan yang
V - 29
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di Semua
Tingkatan
3 Menjamin 3.7.1* Proporsi perempuan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan yang usia reproduksi (15- PPKB sudah mencapai
Sehat dan 49 tahun) atau dan target
Meningkatkan pasangannya yang P3A
Kesejahteraan memiliki kebutuhan
Seluruh Penduduk keluarga berencana
Semua Usia dan menggunakan
alat kontrasepsi
metode modern.
3 Menjamin 3.7.1.(a) Angka prevalensi Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan yang penggunaan metode PPKB sudah mencapai
Sehat dan kontrasepsi (CPR) dan target
Meningkatkan semua cara pada P3A
Kesejahteraan Pasangan Usia Subur
Seluruh Penduduk (PUS) usia 15-49
Semua Usia tahun yang berstatus
kawin. (angka
pemakaian
kontrasepsi/CPR
bagi perempuan
menikah usia 15-49
tahun)
3 Menjamin 3.7.1.(b) Angka penggunaan Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan yang metode kontrasepsi PPKB belum mencapai
Sehat dan jangka panjang dan target
Meningkatkan (MKJP) cara P3A
Kesejahteraan modern.
Seluruh Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.7.2* Angka kelahiran Dinas Tidak ada data
Kehidupan yang pada perempuan PPKB
Sehat dan umur 15-19 tahun dan
Meningkatkan (Age Specific Fertility P3A
Kesejahteraan Rate/ASFR).
Seluruh Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.7.2.(a) Total Fertility Rate Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan yang (TFR). PPKB sudah mencapai
Sehat dan dan target
Meningkatkan P3A
Kesejahteraan
Seluruh Penduduk
Semua Usia
3 Menjamin 3.8.1.(a) Unmet need Dinas Sudah dilaksanakan,
Kehidupan yang pelayanan PPKB belum mencapai
Sehat dan kesehatan. (Cakupan target
V - 30
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Meningkatkan PUS yang ingin ber- dan
Kesejahteraan KB tidak terpenuhi P3A
Seluruh Penduduk (unmet need))
Semua Usia
5 Mencapai Kesetaraan 5.1.1* Jumlah kebijakan Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan yang responsif PPKB sudah mencapai
Memberdayakan gender mendukung dan target
Kaum Perempuan pemberdayaan P3A
perempuan.
5 Mencapai Kesetaraan 5.2.1* Proporsi perempuan Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan dewasa dan anak PPKB sudah mencapai
Memberdayakan perempuan (umur dan target
Kaum Perempuan 15-64 tahun) P3A
mengalami
kekerasan (fisik,
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan pasangan
dalam 12 bulan
terakhir.
5 Mencapai Kesetaraan 5.2.1.(a) Prevalensi kekerasan Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan terhadap anak PPKB sudah mencapai
Memberdayakan perempuan. dan target
Kaum Perempuan P3A
5 Mencapai Kesetaraan 5.2.2* Proporsi perempuan Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan dewasa dan anak PPKB sudah mencapai
Memberdayakan perempuan (umur dan target
Kaum Perempuan 15-64 tahun) P3A
mengalami
kekerasan seksual
oleh orang lain
selain pasangan
dalam 12 bulan
terakhir. (jumlah
kasus kekerasan
seksual)
5 Mencapai Kesetaraan 5.2.2.(a) Persentase korban Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan kekerasan terhadap PPKB belum mencapai
Memberdayakan perempuan yang dan target
Kaum Perempuan mendapat layanan P3A
komprehensif.
5 Mencapai Kesetaraan 5.3.1* Proporsi perempuan Dinas Tidak ada data
Gender dan umur 20-24 tahun PPKB
Memberdayakan yang berstatus dan
Kaum Perempuan kawin atau berstatus P3A
hidup bersama
sebelum umur 15
V - 31
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
tahun dan sebelum
umur 18 tahun.
5 Mencapai Kesetaraan 5.3.1.(a) Median usia kawin Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan pertama perempuan PPKB belum mencapai
Memberdayakan pernah kawin umur dan target
Kaum Perempuan 25-49 tahun. (Rata- P3A
rata usia kawin
pertama wanita)
5 Mencapai Kesetaraan 5.3.1.(b) Angka kelahiran Dinas Tidak ada data
Gender dan pada perempuan PPKB
Memberdayakan umur 15-19 tahun dan
Kaum Perempuan (Age Specific Fertility P3A
Rate/ASFR).
5 Mencapai Kesetaraan 5.5.1* Proporsi kursi yang Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan diduduki PPKB belum mencapai
Memberdayakan perempuan di dan target
Kaum Perempuan parlemen tingkat P3A
pusat, parlemen
daerah dan
pemerintah daerah.
(Proporsi kursi yang
diduduki
perempuan di
DPRD)
5 Mencapai Kesetaraan 5.5.2* Proporsi perempuan Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan yang berada di PPKB sudah mencapai
Memberdayakan posisi managerial. dan target
Kaum Perempuan P3A
5 Mencapai Kesetaraan 5.6.1* Proporsi perempuan Dinas Tidak ada data
Gender dan umur 15-49 tahun PPKB
Memberdayakan yang membuat dan
Kaum Perempuan keputusan sendiri P3A
terkait hubungan
seksual, penggunaan
kontrasepsi, dan
layanan kesehatan
reproduksi.
5 Mencapai Kesetaraan 5.6.1.(a) Unmet need KB Dinas Sudah dilaksanakan,
Gender dan (Kebutuhan PPKB belum mencapai
Memberdayakan Keluarga dan target
Kaum Perempuan Berencana/KB yang P3A
tidak terpenuhi).
5 Mencapai Kesetaraan 5.6.1.(b) Pengetahuan dan Dinas Tidak ada data
Gender dan pemahaman PPKB
Memberdayakan Pasangan Usia Subur dan
Kaum Perempuan (PUS) tentang P3A
metode kontrasepsi
modern.
V - 32
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 33
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 34
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Kemitraan Global telekomunikasi sudah mencapai
untuk universal dan internet. target
Pembangunan (Proporsi rumah
Berkelanjutan tangga dengan akses
internet)
*INDIKATOR KHUSUS
5 Mencapai 5.b.1* Proporsi individu yang Dinas Sudah
Kesetaraan Gender menguasai/memiliki Kominfo dilaksanakan,
dan telepon genggam. sudah mencapai
Memberdayakan (persentase penduduk target
Kaum Perempuan usia 15 tahun ke atas
yang
memiliki/menguasai
handphone)
9 Membangun 9.c.1* Proporsi penduduk Dinas Tidak ada data
Infrastruktur yang yang terlayani mobile Kominfo
Tangguh, broadband.
Meningkatkan
Industri Inklusif dan
Berkelanjutan, serta
Mendorong Inovasi
9 Membangun 9.c.1.(a) Proporsi individu yang Dinas Sudah
Infrastruktur yang menguasai/memiliki Kominfo dilaksanakan,
Tangguh, telepon genggam sudah mencapai
Meningkatkan target
Industri Inklusif dan
Berkelanjutan, serta
Mendorong Inovasi
Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magetan memiliki 8 indikator yang perlu
diisi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian indikator tersebut diantara lain
terdapat 75% atau sebanyak 6 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah
mencapai target, indikator tersebut yaitu Proporsi penduduk terlayani mobile broadband,
"Persentase kabupaten 3T yang terjangkau layanan akses telekomunikasi universal dan internet,
(Proporsi rumah tangga dengan akses internet), Proporsi individu yang menguasai/memiliki
telepon genggam. (persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang memiliki/menguasai
handphone) dan beberapa indikator lainnya. Selanjutnya terdapat 22% atau sebanyak 2
indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut yaitu Proporsi penduduk yang
terlayani mobile broadband dan Tingkat penetrasi akses tetap pitalebar (fixed broadband) di
Perkotaan dan di Perdesaan.
V - 35
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 36
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Global untuk Pembangunan mencapai
Berkelanjutan target
17 Menguatkan Sarana 17.1.1.(a) Rasio penerimaan BPPKAD Sudah
Pelaksanaan dan pajak terhadap PDB. dilaksanakan,
Merevitalisasi Kemitraan belum
Global untuk Pembangunan mencapai
Berkelanjutan target
17 Menguatkan Sarana 17.1.2* Proporsi anggaran BPPKAD Sudah
Pelaksanaan dan domestik yang didanai dilaksanakan,
Merevitalisasi Kemitraan oleh pajak domestik. sudah
Global untuk Pembangunan mencapai
Berkelanjutan target
8 Meningkatkan Pertumbuhan 8.9.1.(c) Jumlah devisa sektor BPPKAD Tidak ada
Ekonomi yang Inklusif dan pariwisata. data
Berkelanjutan, Kesempatan
Kerja yang Produktif dan
Menyeluruh, serta Pekerjaan
yang Layak untuk Semua
Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magetan memiliki 7 indikator yang perlu
diisi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian dari indikator tersebut diantaranya
adalah terdapat 43% atau sebanyak 3 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah
mencapai target, indikator tersebut yaitu Proporsi pengeluaran utama pemerintah terhadap
anggaran yang disetujui, Proporsi anggaran domestik yang didanai oleh pajak domestik. dan
Total pendapatan pemerintah sebagai proporsi terhadap PDB menurut sumbernya.
Selanjutnya terdapat 28% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya sudah
dilaksanakan namun belum mencapai target, indikator tersebut yaitu Pengeluaran untuk layanan
pokok (pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial) sebagai persentase dari total belanja
pemerintah dan Rasio penerimaan pajak terhadap PDB. Terakhir terdapat 29% atau sebanyak
2 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut diantaranya Proporsi sumber
daya yang dialokasikan oleh pemerintah secara langsung untuk program pemberantasan
kemiskinan dan Jumlah devisa sektor pariwisata.
V - 37
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Capaian BPKAD
V - 38
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Bentuk
Dimanapun
6 Menjamin 6.1.1.(a) Persentase rumah tangga yang Dinas Sudah
Ketersediaan memiliki akses terhadap layanan PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan sumber air minum layak. (Proporsi belum mencapai
Air Bersih dan rumah tangga dengan akses target
Sanitasi yang berkelanjutan terhadap air minum
Berkelanjutan layak, perkotaan dan perdesaan)
6 Menjamin 6.1.1.(b) Kapasitas prasarana air baku untuk Dinas Tidak ada data
Ketersediaan melayani rumah tangga, perkotaan PUPR
serta Pengelolaan dan industri, serta penyediaan air
Air Bersih dan baku untuk pulau-pulau.
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.1.1.(c) Proporsi populasi yang memiliki Dinas Sudah
Ketersediaan akses layanan sumber air minum PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan aman dan berkelanjutan. belum mencapai
Air Bersih dan target
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.2.1.(b) Persentase rumah tangga yang Dinas Sudah
Ketersediaan memiliki akses terhadap layanan PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan sanitasi layak. belum mencapai
Air Bersih dan target
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.2.1.(c) Jumlah desa/kelurahan yang Dinas Sudah
Ketersediaan melaksanakan Sanitasi Total PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan Berbasis Masyarakat (STBM). sudah mencapai
Air Bersih dan target
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.2.1.(e) Jumlah kabupaten/kota yang Dinas Sudah
Ketersediaan terbangun infrastruktur air limbah PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan dengan sistem terpusat skala kota, sudah mencapai
Air Bersih dan kawasan dan komunal. (skala target
Sanitasi yang diperkecil)
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.2.1.(f) Proporsi rumah tangga yang Dinas Sudah
Ketersediaan terlayani sistem pengelolaan air PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan limbah terpusat. belum mencapai
Air Bersih dan target
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.3.1.(a) Jumlah kabupaten/kota yang DInas Belum
Ketersediaan ditingkatkan kualitas pengelolaan PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan lumpur tinja perkotaan dan belum mencapai
Air Bersih dan dilakukan pembangunan Instalasi target
V - 39
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Sanitasi yang Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Berkelanjutan (skala diperkecil)
6 Menjamin 6.3.1.(b) Proporsi rumah tangga yang Dinas Tidak ada data
Ketersediaan terlayani sistem pengelolaan PUPR
serta Pengelolaan lumpur tinja.
Air Bersih dan
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.4.1.(b) Insentif penghematan air Dinas Tidak ada data
Ketersediaan pertanian/perkebunan dan industri. PUPR
serta Pengelolaan
Air Bersih dan
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.5.1.(a) Jumlah Rencana Pengelolaan Dinas Tidak ada data
Ketersediaan Daerah Aliran Sungai Terpadu PUPR
serta Pengelolaan (RPDAST) yang diinternalisasi ke
Air Bersih dan dalam Rencana Tata Ruang
Sanitasi yang Wilayah (RTRW).
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.5.1.(c) Jumlah jaringan informasi sumber Dinas Sudah
Ketersediaan daya air yang dibentuk. PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan sudah mencapai
Air Bersih dan target
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.5.1.(f) Jumlah wilayah sungai yang Dinas Sudah
Ketersediaan memiliki partisipasi masyarakat PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan dalam pengelolaan daerah sudah mencapai
Air Bersih dan tangkapan sungai dan danau. target
Sanitasi yang
Berkelanjutan
6 Menjamin 6.5.1.(g) Kegiatan penataan kelembagaan Dinas Sudah
Ketersediaan sumber daya air. PUPR dilaksanakan,
serta Pengelolaan sudah mencapai
Air Bersih dan target
Sanitasi yang
Berkelanjutan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magetan memiliki 19 indikator
yang perlu diisi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, capaian dari indikator tersebut
diantaranya terdapat 26% atau sebanyak 5 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan
sudah mencapai target, indikator tersebut diantara lain Jumlah desa/kelurahan yang
melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Jumlah kabupaten/kota yang
terbangun infrastruktur air limbah dengan sistem terpusat skala kota, kawasan dan komunal.
V - 40
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
(skala diperkecil), Jumlah jaringan informasi sumber daya air yang dibentuk dan beberapa
indikator lainnya. Selanjutnya terdapat 32% atau sebanyak 6 indikator yang capaiannya sudah
dilaksanakan namun belum mencapai target, indikator tersebut diantara lain Persentase rumah
tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan.
(Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan
perdesaan), Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak dan
berkelanjutan. (Persentase rumah tinggal bersanitasi), Persentase rumah tangga yang memiliki
akses terhadap layanan sumber air minum layak. (Proporsi rumah tangga dengan akses
berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan) dan beberapa indikator
lainnya.
Kemudian terdapat 5 % atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya belum dilaksanakan
dan belum mencapai target, indikator tersebut yaitu Jumlah kabupaten/kota yang ditingkatkan
kualitas pengelolaan lumpur tinja perkotaan dan dilakukan pembangunan Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT). (skala diperkecil). Terakhir terdapat 37% atau sebanyak 7 indiaktor yang
capaiannya tidak ada data, indikator tersebut yaitu Jumlah kawasan perkotaan metropolitan
yang terpenuhi standar pelayanan perkotaan (SPP), Jumlah Metropolitan baru di luar Jawa
sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan beberapa indikator lainnya. Diharapkan kedepannya
untuk indikator yang belum mencapai target, belum dilaksanakan dan tidak ada data dapat
diperbaiki capaiannya di tahun-tahun mendatang.
Sudah dilaksanakan,
26% sudah mencapai target
37%
Sudah dilaksanakan,
belum mencapai target
5% Belum dilaksanakan,
32%
belum mencapai target
Tidak ada data
Gambar 5.13. Grafik Capaian TPB Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
V - 41
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Magetan memiliki 1 indikator yang perlu diisi
pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, indikator tersebut capaiannya sudah dilaksanakan
dan sudah mencapai target nasional sehingga capaiannya sudah 100%.
V - 42
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 43
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 44
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
8 Meningkatkan 8.9.1.(b) Jumlah kunjungan Disparbud Sudah
Pertumbuhan wisatawan nusantara. dilaksanakan,
Ekonomi yang (Kunjungan wisata) sudah mencapai
Inklusif dan target
Berkelanjutan,
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan 8.9.2* Jumlah pekerja pada Disparbud Sudah
Pertumbuhan industri pariwisata dalam dilaksanakan,
Ekonomi yang proporsi terhadap total sudah mencapai
Inklusif dan pekerja. target
Berkelanjutan,
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan memiliki 4 indikator yang perlu
diisi dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian dari indikator tersebut
diantaranya terdapat 50% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan
sudah mencapai target, indikator tersebut yaitu Jumlah kunjungan wisatawan nusantara.
(Kunjungan wisata) dan Jumlah pekerja pada industri pariwisata dalam proporsi terhadap total
pekerja. Kemudian terdapat 25% atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan
namun belum mencapai target, indikator tersebut yaitu Proporsi kontribusi pariwisata terhadap
PDB. (Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD). Selanjutnya terdapat 25% atau sebanyak 1
indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut yaitu Jumlah wisatawan
mancanegara.
V - 45
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Capaian Disparbud
V - 46
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
serta Mendorong
Inovasi
9 Membangun 9.1.2.(c) Jumlah pelabuhan Dinas Tidak ada data
Infrastruktur strategis. Perhubungan
yang Tangguh, *INDIKATOR
Meningkatkan KHUSUS
Industri Inklusif
dan
Berkelanjutan,
serta Mendorong
Inovasi
Dinas Perhubungan Kabupaten Magetan memiliki 4 indikator yang perlu diisi dalam
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian indikator tersebut diantaranya yaitu
terdapat 50% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah
mencapai target, indikator tersebut yaitu Panjang pembangunan jalan tol dan Panjang jalur
kereta api. Selanjutnya terdapat 50% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya tidak ada data,
indikator tersebut yaitu Jumlah dermaga penyeberangan dan Jumlah pelabuhan strategis yang
merupakan indikator Khusus daerah yang terdapat 24 pelabuhan tol laut.
V - 47
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Dinas Perindustrian Kabupaten Magetan memiliki 4 indikator yang perlu diisi dalam
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian indikator tersebut diantara lain terdapat
25% atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target,
indikator tersebut yaitu Laju pertumbuhan PDRB industri manufaktur. Selanjutnya terdapat 25%
atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan namun belum mencapai target,
indikator tersebut yaitu Proporsi nilai tambah industri kecil terhadap total nilai tambah industri.
Kemudian terdapat 50% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator
tersebut yaitu Jumlah perusahaan yang menerapkan sertifikasi SNI ISO 14001 dan Jumlah produk
ramah lingkungan yang teregister. Diharapkan kedepannya indikator yang belum mencapai
target dapat diperbaiki capaiannya dan indikator yang tidak memiliki data dapat disediakan
kedepannya.
V - 48
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Capaian Disperindag
V - 49
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Pembangunan berpendapatan
Berkelanjutan, bawah.
Menyediaan Akses
Keadilan untuk
Semua, dan
Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di
Semua Tingkatan
16 Menguatkan 16.9.1.(b) Persentase anak Dispendukcapil Sudah
Masyarakat yang yang memiliki akta dilaksanakan,
Inklusif dan Damai kelahiran. sudah mencapai
untuk target
Pembangunan
Berkelanjutan,
Menyediaan Akses
Keadilan untuk
Semua, dan
Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di
Semua Tingkatan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magetan memiliki 4 indikator yang
perlu diisi dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian dari indiaktor tersebut
diantaranya terdapat 50% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan
sudah mencapai target, indikator tersebut yaitu Persentase penduduk umur 0-17 tahun dengan
kepemilikan akta kelahiran. (umur 0-18) dan Persentase anak yang memiliki akta kelahiran.
Selanjutnya terdapat 50% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator
tersebut yaitu Proporsi anak umur di bawah 5 tahun yang kelahirannya dicatat oleh lembaga
pencatatan sipil, menurut umur dan Persentase kepemilikan akta lahir untuk penduduk 40%
berpendapatan bawah.
V - 50
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Capaian Disdukcapil
V - 51
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Kerja yang Produktif dan mencapai
Menyeluruh, serta Pekerjaan target
yang Layak untuk Semua
8 Meningkatkan Pertumbuhan 8.1.1.(a) PDRB per kapita BAPPEDA Sudah
Ekonomi yang Inklusif dan (ADHK) dilaksanakan,
Berkelanjutan, Kesempatan sudah
Kerja yang Produktif dan mencapai
Menyeluruh, serta Pekerjaan target
yang Layak untuk Semua
8 Meningkatkan Pertumbuhan 8.2.1* Laju pertumbuhan BAPPEDA Sudah
Ekonomi yang Inklusif dan PDRB per tenaga dilaksanakan,
Berkelanjutan, Kesempatan kerja/Tingkat sudah
Kerja yang Produktif dan pertumbuhan mencapai
Menyeluruh, serta Pekerjaan PDRB riil per orang target
yang Layak untuk Semua bekerja per tahun.
9 Membangun Infrastruktur 9.5.1* Proporsi anggaran BAPPEDA Tidak ada data
yang Tangguh, Meningkatkan riset pemerintah
Industri Inklusif dan terhadap PDB.
Berkelanjutan, serta (proporsi anggaran
Mendorong Inovasi litbang terhadap
APBD)
V - 52
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Capaian Bappeda
V - 53
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan memiliki 3 indikator yang perlu diisi dalam
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian dari indikator tersebut diantaranya terdapat
33% atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target,
indiaktor tersebut yaitu Proporsi kredit UMKM terhadap total kredit. Selanjutnya terdapat 67%
atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut diantaranya
Persentase akses UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke layanan keuangan dan Proporsi
industri kecil dengan pinjaman atau kredit.
Capaian Dinkop UM
Gambar 5.21. Grafik Capaian TPB Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan
V - 54
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
Global untuk
Pembangunan
Berkelanjutan
17 Menguatkan 17.17.1.(b) Jumlah alokasi pemerintah Dinas Belum
Sarana untuk penyiapan proyek, PMPTSP dilaksanakan,
Pelaksanaan dan transaksi proyek, dan belum
Merevitalisasi dukungan pemerintah mencapai target
Kemitraan dalam Kerjasama
Global untuk Pemerintah dan Badan
Pembangunan Usaha (KPBU).
Berkelanjutan
8 Meningkatkan 8.10.1* Jumlah kantor bank dan Dinas Sudah
Pertumbuhan ATM per 100.000 PMPTSP dilaksanakan,
Ekonomi yang penduduk dewasa (data sudah mencapai
Inklusif dan penyedia layanan simpan target
Berkelanjutan, pinjam)
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan 8.10.1.(a) Rata-rata jarak lembaga Dinas Sudah
Pertumbuhan keuangan (Bank Umum). PMPTSP dilaksanakan,
Ekonomi yang (menggunakan data sudah mencapai
Inklusif dan lembaga penyedia simpan target
Berkelanjutan, pinjam)
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Magetan
memiliki 5 indikator yang perlu diisi dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian
dari indikator tersebut terdapat 60% atau sebanyak 3 indikator yang capaiannya sudah
dilaksanakan dan sudah mencapai target, indikator tersebut yaitu Persentase rumah tangga
miskin dan rentan yang sumber penerangan utamanya listrik baik dari PLN dan bukan PLN.
(Persentase rumah tangga pengguna listrik), Jumlah kantor bank dan ATM per 100.000
penduduk dewasa (data penyedia layanan simpan pinjam), dan Rata-rata jarak lembaga
V - 55
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
keuangan (Bank Umum) (menggunakan data lembaga penyedia simpan pinjam). Selanjutnya
terdapat 40% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya Belum dilaksanakan dan belum
mencapai target, indikator tersebut yaitu Jumlah proyek yang ditawarkan untuk dilaksanakan
dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Jumlah alokasi pemerintah
untuk penyiapan proyek, transaksi proyek, dan dukungan pemerintah dalam Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Capaian DPMPTSP
0% Sudah dilaksanakan,
sudah mencapai target
40%
Sudah dilaksanakan,
60% belum mencapai target
Belum dilaksanakan,
0%
belum mencapai target
Tidak ada data
V - 56
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Bag. Adm Sumber Daya Alam Kabupaten Magetan memiliki 2 indikator yang perlu diisi
dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), indikator tersebut yaitu Bauran energi
terbarukan. (Jumlah proporsi persentase) dan Intensitas energi primer, kedua indikator
capaiannya tidak ada data, diharapkan kedepannya data tersebut dapat tersedia.
Gambar 5.23. Grafik Capaian TPB Bag. Adm Sumber Daya Alam
V - 57
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
16 Menguatkan 16.6.1.(d) Persentase instansi BAGIAN Sudah
Masyarakat yang pemerintah yang ORGANISASI dilaksanakan,
Inklusif dan Damai memiliki nilai Indeks sudah
untuk Pembangunan Reformasi Birokrasi mencapai
Berkelanjutan, Baik target
Menyediaan Akses Kementerian/Lembaga
Keadilan untuk Semua, dan Pemerintah
dan Membangun Daerah (Provinsi/
Kelembagaan yang Kabupaten/Kota).
Efektif, Akuntabel, dan
Inklusif di Semua
Tingkatan
16 Menguatkan 16.6.2.(a) Persentase Kepatuhan BAGIAN Sudah
Masyarakat yang pelaksanaan UU ORGANISASI dilaksanakan,
Inklusif dan Damai Pelayanan Publik sudah
untuk Pembangunan Kementerian/Lembaga mencapai
Berkelanjutan, dan Pemerintah target
Menyediaan Akses Daerah (Provinsi/
Keadilan untuk Semua, Kabupaten/Kota).
dan Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel, dan
Inklusif di Semua
Tingkatan
Bagian Organisasi Kabupaten Magetan memiliki 4 indikator yang perlu diisi dalam Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian indikator tersebut diantaranya terdapat 75% atau
sebanyak 3 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target, indikator
tersebut yaitu Persentase peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP)
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Provinsi/ Kabupaten/Kota), Persentase instansi
pemerintah yang memiliki nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dan Persentase Kepatuhan pelaksanaan UU
Pelayanan Publik Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
Selanjutnya terdapat 25% atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan namun
belum mencapai target, indikator tersebut yaitu Jumlah fasilitas publik yang menerapkan Standar
Pelayanan Masyarakat (SPM) dan teregister.
V - 58
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 59
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 60
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Magetan memiliki 2
indikator yang berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Indikator tersebut
memiliki capaian diantaranya terdapat 50% atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya sudah
dilaksanakan dan sudah mencapai target, indikator tersebut yaitu Proporsi penduduk yang
merasa aman berjalan sendirian di area tempat tinggalnya. Tingkat penyelesaian
penyelenggaraan K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan). Kemudian terdapat 50% atau
sebanyak 1 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut yaitu Proporsi penduduk
yang menjadi korban kejahatan kekerasan dalam 12 bulan terakhir.
27. Inspektorat
Tabel 5.27. Capaian TPB Inspektorat
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
16 Menguatkan 16.5.1.(a) Indeks Perilaku Anti Inspektorat Tidak ada
Masyarakat yang Korupsi (IPAK). data
Inklusif dan Damai
untuk Pembangunan
Berkelanjutan,
Menyediaan Akses
Keadilan untuk
Semua, dan
Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel,
V - 61
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
No. No.
Tujuan Indikator OPD Capaian
TPB Indikator
dan Inklusif di Semua
Tingkatan
16 Menguatkan 16.6.1.(a) Persentase peningkatan Inspektorat Sudah
Masyarakat yang Opini Wajar Tanpa dilaksanakan,
Inklusif dan Damai Pengecualian (WTP) atas sudah
untuk Pembangunan Laporan Keuangan mencapai
Berkelanjutan, Kementerian/ Lembaga target
Menyediaan Akses dan Pemerintah Daerah
Keadilan untuk (Provinsi/Kabupaten/Kota).
Semua, dan
Membangun
Kelembagaan yang
Efektif, Akuntabel,
dan Inklusif di Semua
Tingkatan
Inspektorat Kabupaten Magetan memiliki 2 indikator yang perlu diisi dalam Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB), capaian dari indikator tersebut diantaranya terdapat 50%
atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target,
indikator tersebut yaitu Persentase peningkatan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas
Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
Selanjutnya terdapat 50% atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator
tersebut yaitu Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK).
0% Belum dilaksanakan,
belum mencapai target
Tidak ada data
V - 62
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Bagian Humas Kabupaten Magetan memiliki 1 indikator yang berkaitan dengan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB), indikator tersebut yaitu Jumlah kepemilikan sertifikat
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) untuk mengukur kualitas PPID dalam
menjalankan tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dengan
capaian sudah dilaksanakan namun belum mencapai target. Diharapkan untuk indikator tersebut
dapat mencapai target nasional pada tahun-tahun mendatang.
V - 63
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
V - 64
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Magetan memiliki 4 indikator yang
berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) capaian dari indikator tersebut
diantaranya terdapat 50% atau sebanyak 2 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan dan
sudah mencapai target, indikator tersebut antara lain Jumlah kasus kejahatan pembunuhan pada
satu tahun terakhir dan Kematian disebabkan konflik per 100.000 penduduk. Selanjutnya
terdapat 25% atau sebanyak 1 indikator yang capaiannya sudah dilaksanakan namun belum
mencapai target, indikator tersebut yaitu Indeks Kebebasan Sipil. Kemudian terdapat 25% atau
sebanyak 1 indikator yang capaiannya tidak ada data, indikator tersebut yaitu Jumlah kebijakan
yang diskriminatif dalam 12 bulan lalu berdasarkan pelarangan diskriminasi menurut hukum
HAM Internasional.
Capaian Bakesbangpol
V - 65
BAB 6.
Perumusan Skenario
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
BAB 6
PERUMUSAN SKENARIO
VI - 1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Skenario menghasilkan dua pilihan utama, pelaksanaan TPB tanpa upaya tambahan
dan pelaksanaan TPB dengan upaya tambahan. Perumusan skenario pembangunan
berkelanjutan juga harus mampu menjadi jawaban atas isu utama/isu strategis pembangunan
berkelanjutan di suatu wilayah sehingga mampu menjadi problem solving melalui
pengintegrasian TPB dengan RPJMD selama lima tahun ke depan.
Gambar 6.2. Perumusan Skenario Yang Menjadi Problem Solving Isu Strategis
Pembangunan Berkelanjutan di Daerah Melalui RPJMD
VI - 2
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
swasta. Isu utama didapatkan dengan mengumpulkan permasalahan dalam pencapaian TPB
serta isu pembangunan berkelanjutan dari aspek sosial, ekonomi, lingkungan hidup serta
hukum dan tata kelola. Berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan, daftar panjang
isu pembangunan berkelanjutan terdiri dari 160 isu pembangunan berkelanjutan.
Daftar panjang isu pembangunan berkelanjutan tersebut kemudian dilakukan
pemusatan isu dengan mencari kesamaan tema dari masing – masing isu. Tema yang sama
kemudian disatukan menjadi satu kelompok isu.
VI - 3
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 4
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 5
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 6
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 7
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 8
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 9
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 10
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 11
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 12
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 13
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 6.3. Penentuan Isu Strategis & Prioritas (Isu Utama) Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Magetan
Telaah Karakteristik wilayah Tingkat Pentingnya Potensi Keterkaitan Hasil
Keterkaitan dengan KLHS
Indikasi Muatan
Isu Peta Tutupan Frekuensi dan antar Isu Materi RTRW
Peta RBI Peta RTRW Cakupan RPPLH
Pembangunan Lahan atau Intensitas PB Muatan Kabupaten Ket.
Wilayah
Berkelanjutan KRP Magetan
Lokasi dan Jenis pola Bervegetasi/Lahan indikasi sering/tidak;
ada/tidak ada/tidak ada/tidak ada/tidak
Topografi Ruang terbuka/Laut luas kecil/sedang/besar
Pencemaran dan Hampir di semua Permukiman, Bervegetasi dan 2.000 Pencemaran ada ada RPPLH ada Isu
Kerusakan wilayah Lahan Lahan terbuka s/d lingkungan sering belum strategis
Lingkungan kecamatan di Pertanian, 4.000 terjadi dengan disahkan
Kabupaten Hutan, Badan ha intensitas sedang.
Magetan, Air Kerusakan
terutama di Lingkungan sering
Kecamatan terjadi dengan
Magetan, intensitas sedang-
Plaosan, Sidorejo, kecil
Panekan,
Lembeyan,
Takeran,
Nguntoronadi,
Ngariboyo,
Sukomoro,
Karangrejo &
Karas
Kurang Hampir di semua Permukiman, Bervegetasi dan - Sering dengan ada tidak ada RPPLH tidak ada Bukan
optimalnya wilayah Lahan non vegetasi intensitas sedang belum Isu
peran kecamatan di Pertanian, disahkan strategis
stakeholder Kabupaten Hutan, Badan
dalam Magetan, Air
mengelola terutama di
lingkungan Kecamatan
Magetan,
Plaosan, Sidorejo,
VI - 14
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 15
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 16
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 17
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 18
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 19
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Berdasarkan analisis Tabel 6.2 dan Tabel 6.3 serta pelaksanaan Uji Publik-1 disepakati
Isu utama/Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Magetan adalah:
1 Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
2 Alih Fungsi Lahan
3 Kerawanan Bencana
4 Ketersediaan Air Terbatas
5 Sarana dan Prasarana belum optimal
6 Pengangguran dan Kemiskinan
7 Akses Pendidikan dan Kesehatan
VI - 20
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel. 6.5. Keterkaitan antara Pencapaian Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan Isu Utama Pembangunan Berkelanjutan di
Kabupaten Magetan
Pencapaian Indikator TPB Gap dg
No. No. Target RPJMN Target
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
TPB Indikator 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Tahun 2024 RPJMN
2024
1 Mengakhiri SOSIAL 1.2.1* Persentase 12,14% 11,80% 11,35% 11,30% 10,48% 10,48% 9,61% Menurun 2,61% SB Pengangguran
Kemiskinan penduduk yang menjadi 6-7% dan Kemiskinan
dalam Segala hidup di bawah yang masih
Bentuk garis kemiskinan cukup tinggi
Dimanapun nasional,
menurut jenis
kelamin dan
kelompok umur.
(Angka
kemiskinan)
1 Mengakhiri SOSIAL 1.3.1.(a) Proporsi peserta 68,57% 65,78% 69,01% Meningkat 28,99% SB Akses Pendidikan
Kemiskinan jaminan menjadi 98% dan Kesehatan
dalam Segala kesehatan yang belum
Bentuk melalui SJSN optimal
Dimanapun Bidang
Kesehatan.
1 Mengakhiri SOSIAL 1.3.1.(b) Presentase - - - - -55,11% 56,21% 47,35% Meningkat SB Pengangguran
Kemiskinan pekerja/buruh menjadi 62,4 dan Kemiskinan
dalam Segala yang menjadi juta pekerja yang masih
Bentuk peserta program formal; 3,5 juta cukup tinggi
Dimanapun jamsostek pekerja informal
1 Mengakhiri SOSIAL 1.3.1.(c) Persentase 28,50% 10,04% 12,19% 18,99% 18,00% 7,60% 7,60% Meningkat belum SB Pengangguran
Kemiskinan penyandang menjadi 17,12% mencapai dan Kemiskinan
dalam Segala disabilitas yang target yang masih
Bentuk miskin dan nasional cukup tinggi
Dimanapun rentan yang
terpenuhi hak
dasarnya dan
inklusivitas.
(Persentase
PMKS yang
memperoleh
bantuan sosial)
1 Mengakhiri SOSIAL 1.3.1.(d) Jumlah rumah 9.128 8.697 10.619 16.357 15.754 Menurun SB Pengangguran
Kemiskinan tangga yang menjadi 2,8 juta dan Kemiskinan
VI - 21
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 22
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 23
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 24
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 25
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 26
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 27
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 28
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 29
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 30
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 31
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 32
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 33
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 34
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 35
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 36
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 37
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 38
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 39
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 40
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 41
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 42
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 43
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 44
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 45
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 46
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 47
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 48
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 49
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 50
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 51
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 52
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 53
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 54
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 55
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 56
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 57
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 58
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 59
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 60
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 61
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 62
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 63
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 64
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 65
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 66
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 67
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 68
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 69
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 70
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VI - 71
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Dari 220 indikator yang menjadi kewenangan Kabupaten, 151 Indikator TPB terkait
dengan Isu Utama Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Magetan. Dari 153 indikator
tersebut sebanyak 68 indikator sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target nasional, 39
indikator sudah dilaksanakan namun belum mencapai target nasional dan 43 indikator tidak
ada data. Indikator TPB yang sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target nasional
menjadi prioritas untuk perumusan skenario tanpa upaya tambahan, sedangkan indikator
yang sudah dilaksanakan namun belum mencapai target nasional menjadi prioritas untuk
perumusan skenario dengan upaya tambahan. Indikator TPB yang belum ada data dan masuk
dalam isu utama diharapkan dapat dijadikan acuan untuk dilaksanakan dalam Perubahan
RPJMD Kabupaten Magetan 2018 – 2023.
2018
Gambar 6.3. Pertimbangan DDDTLH Dalam Pelaksanaan Indikator TPB
VI - 72
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
2. Indikator sudah dilaksanakan namun belum mencapat target nasional. Indikator dengan
pertimbangan ini bisa dilaksanakan pada Perubahan RPJMD Tahun 2018 – 2023 dengan
upaya-upaya tambahan. Upaya tambahan diperlukan agar target nasional bisa tercapai
pada akhir masa perencanaan. Upaya-upaya tambahan yang dilakukan tetap harus
mempertimbangkan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan (DDDTLH).
3. Indikator yang menjadi isu utama pembangunan berkelanjutan berdasarkan masukan
dari pemangku kepentingan melalui uji publik-1. Indikator dengan pertimbangan ini
dapat dilaksanakan pada Perubahan RPJMD 2018 – 2023 dengan upaya tambahan,
namun perlu mempertimbangkan kondisi daya dukung dan daya tampung
lingkungannya.
4. Kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup (DDDTLH) jasa ekosistem
serta 6 muatan kajian KLHS yang terkait dengan TPB. Indikator yang terkait dengan
kondisi DDDTLH difokuskan pada kriteria DDDTLH yang sudah melampaui kemampuan
DDDTLH-nya serta mempunyai keterkaitan dengan 6 muatan KLHS. Tujuannya adalah
agar supaya kemampuan DDDTLH menjadi lebih baik pada akhir masa perencanaan.
Keterkaitan antara indikator TPB dengan DDDTLH dan 6 muatan KLHS dilakukan secara
partisipatif dengan mempertimbangkan kondisi DDDTLH dan 6 muatan yang telah
dibahas pada Bab III, hasil kesepakatan tim pembuat kemudian dimasukkan pada Tabel
6.6.
VI - 73
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
1 Mengakhiri SOSIAL 1.2.1* Persentase SB Pengangguran P1 17% 8% 15% 16% 43% 4 4 4 3 3 4 Upaya
Kemiskinan penduduk yang dan (Penyediaan Tambahan
dalam Segala hidup di bawah Kemiskinan Pangan)
Bentuk garis kemiskinan yang masih
Dimanapun nasional, cukup tinggi
menurut jenis
kelamin dan
kelompok umur.
(Angka
kemiskinan)
1 Mengakhiri SOSIAL 1.3.1.(a) Proporsi peserta SB Akses Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Kemiskinan jaminan Pendidikan Berkaitan Tambahan
dalam Segala kesehatan dan Kesehatan
Bentuk melalui SJSN yang belum
Dimanapun Bidang optimal
Kesehatan.
1 Mengakhiri SOSIAL 1.3.1.(b) Presentase SB Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Kemiskinan pekerja/buruh dan Berkaitan Tambahan
dalam Segala yang menjadi Kemiskinan
Bentuk peserta program yang masih
Dimanapun jamsostek cukup tinggi
1 Mengakhiri SOSIAL 1.3.1.(c) Persentase SB Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Kemiskinan penyandang dan Berkaitan Tambahan
dalam Segala disabilitas yang Kemiskinan
Bentuk miskin dan yang masih
Dimanapun rentan yang cukup tinggi
terpenuhi hak
dasarnya dan
inklusivitas.
(Persentase
PMKS yang
memperoleh
bantuan sosial)
1 Mengakhiri SOSIAL 1.3.1.(d) Jumlah rumah SB Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Kemiskinan tangga yang dan Berkaitan Tambahan
dalam Segala mendapatkan Kemiskinan
VI - 74
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 75
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 76
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 77
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Daerah Rawan
Bencana)
1 SOSIAL 1.5.1.(b) Pemenuhan TD Kerawanan Tidak 4 4 4 3 3 4
kebutuhan dasar Bencana Berkaitan
korban bencana
sosial.
1 SOSIAL 1.5.1.(c) Pendampingan TD Kerawanan Tidak 4 4 4 3 3 4
psikososial Bencana Berkaitan
korban bencana
sosial.
1 SOSIAL 1.5.1.(d) Jumlah daerah TD Kerawanan R3 21% 6% 55% 15% 3% 3 4 3 3 3 4
bencana Bencana (Pencegahan
alam/bencana Bencana)
sosial yang
mendapat
pendidikan
layanan khusus.
(SMAB=Sekolah/
Madrasah Aman
Bencana)
1 SOSIAL 1.5.1.(e) Indeks risiko SS Kerawanan R3 21% 6% 55% 15% 3% 3 4 3 3 3 4 BAU
bencana pada Bencana (Pencegahan
pusat-pusat Bencana)
pertumbuhan
yang berisiko
tinggi.
(Indikator
Khusus)
1 Mengakhiri SOSIAL 1.5.2.(a) Jumlah kerugian SB Kerawanan R3 21% 6% 55% 15% 3% 3 4 3 3 3 4 Upaya
Kemiskinan ekonomi Bencana (Pencegahan Tambahan
dalam Segala langsung akibat Bencana)
Bentuk bencana.
Dimanapun
1 Mengakhiri SOSIAL 1.5.3* Dokumen SS Kerawanan R3 21% 6% 55% 15% 3% 3 4 3 3 3 4 BAU
Kemiskinan strategi Bencana (Pencegahan
dalam Segala pengurangan Bencana)
Bentuk risiko bencana
Dimanapun (PRB) tingkat
VI - 78
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
nasional dan
daerah.
1 Mengakhiri SOSIAL 1.a.1* Proporsi sumber TD Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4
Kemiskinan daya yang dan Berkaitan
dalam Segala dialokasikan Kemiskinan
Bentuk oleh pemerintah yang masih
Dimanapun secara langsung cukup tinggi
untuk program
pemberantasan
kemiskinan.
1 Mengakhiri SOSIAL 1.a.2* Pengeluaran SB Akses Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Kemiskinan untuk layanan Pendidikan Berkaitan Tambahan
dalam Segala pokok dan Kesehatan
Bentuk (pendidikan, yang belum
Dimanapun kesehatan dan optimal
perlindungan
sosial) sebagai
persentase dari
total belanja
pemerintah.
10 Mengurangi EKONOMI 10.1.1* Koefisien Gini. SS Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Kesenjangan (Indeks Gini) dan Berkaitan
Intra- dan Kemiskinan
Antarnegara yang masih
cukup tinggi
10 EKONOMI 10.1.1.(a) Persentase SB Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
penduduk yang dan Berkaitan Tambahan
hidup di bawah Kemiskinan
garis kemiskinan yang masih
nasional, cukup tinggi
menurut jenis
kelamin dan
kelompok umur.
(Angka
kemiskinan)
10 EKONOMI 10.1.1.(b) Jumlah daerah SS Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
tertinggal yang dan Berkaitan
terentaskan. Kemiskinan
VI - 79
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 80
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 81
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Pusat Kegiatan
Nasional (PKN).
(Indikator
Khusus)
11 LINGKUNGAN 11.3.2.(b) Jumlah lembaga TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
pembiayaan Isu Prioritas Berkaitan
infrastruktur.
11 LINGKUNGAN 11.4.1.(a) Jumlah kota TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
pusaka di Isu Prioritas Berkaitan
kawasan
perkotaan
metropolitan,
kota besar, kota
sedang dan kota
kecil. (Indikator
Khusus)
11 Menjadikan LINGKUNGAN 11.5.1* Jumlah korban SS Kerawanan R3 21% 6% 55% 15% 3% 3 4 3 3 3 4 BAU
Kota dan meninggal, Bencana (Pencegahan
Permukiman hilang dan Bencana)
Inklusif, terkena dampak
Aman, bencana per
Tangguh dan 100.000 orang.
Berkelanjutan
11 LINGKUNGAN 11.5.1.(a) Indeks Risiko SB Kerawanan R3 21% 6% 55% 15% 3% 3 4 3 3 3 4 Upaya
Bencana Bencana (Pencegahan Tambahan
Indonesia (IRBI). Bencana)
11 LINGKUNGAN 11.5.1.(c) Jumlah sistem SS Kerawanan R3 21% 6% 55% 15% 3% 3 4 3 3 3 4 BAU
peringatan dini Bencana (Pencegahan
cuaca dan iklim Bencana)
serta
kebencanaan.
(Jumlah Desa
Tangguh
Bencana Tingkat
Madya di
Daerah Rawan
Bencana)
VI - 82
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
11 Menjadikan LINGKUNGAN 11.5.2.(a) Jumlah kerugian SB Kerawanan R3 21% 6% 55% 15% 3% 3 4 3 3 3 4 Upaya
Kota dan ekonomi Bencana (Pencegahan Tambahan
Permukiman langsung akibat Bencana)
Inklusif, bencana.
Aman,
Tangguh dan
Berkelanjutan
11 LINGKUNGAN 11.6.1.(a) Persentase SB Pencemaran R5 9% 18% 24% 42% 6% 4 4 4 3 3 4 Upaya
sampah dan Kerusakan (Pengelohan Tambahan
perkotaan yang Lingkungan dan
tertangani. Penguraian
(Persentase Limbah)
Timbulan
Sampah Yang
tertangani)
11 LINGKUNGAN 11.6.1.(b) Jumlah kota TD Tidak Terkait C1 (Tempat 23% 24% 23% 25% 5% 3 4 3 3 3 4
hijau yang Isu Prioritas tinggal dan
mengembangkan Ruang hidup)
dan menerapkan
green waste di
kawasan
perkotaan
metropolitan.
(Indikator
Khusus)
11 LINGKUNGAN 11.7.1.(a) Jumlah kota SS Tidak Terkait R6 12% 31% 17% 30% 10% 3 4 3 3 3 4 BAU
hijau yang Isu Prioritas Pemeliharaan
menyediakan Kualitas Udara
ruang terbuka
hijau di kawasan
perkotaan
metropolitan
dan kota sedang
(Persentase luas
RTH).(Indikator
Khusus)
VI - 83
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 84
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 85
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
lahan
keseluruhan.
15 Melindungi, LINGKUNGAN 15.6.1* Tersedianya TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Merestorasi kerangka Isu Prioritas Berkaitan
dan legislasi,
Meningkatkan administrasi dan
Pemanfaatan kebijakan untuk
Berkelanjutan memastikan
Ekosistem pembagian
Daratan, keuntungan yang
Mengelola adil dan merata.
Hutan secara
Lestari,
Menghentikan
Penggurunan,
Memulihkan
Degradasi
Lahan, serta
Menghentikan
Kehilangan
Keanekaragam
an Hayati
15 LINGKUNGAN 15.9.1.(a) Dokumen BB Sarana dan S4 5% 25% 28% 36% 5% 4 4 4 3 3 4
rencana Prasarana (Biodiversitas)
pemanfaatan Belum
keanekaragaman Optimal
hayati.
16 Menguatkan HUKUM & 16.1.1.(a) Jumlah kasus SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Masyarakat TATA KELOLA kejahatan Isu Prioritas Berkaitan
yang Inklusif pembunuhan
dan Damai pada satu tahun
untuk terakhir.
Pembangunan
Berkelanjutan,
Menyediaan
Akses
Keadilan
untuk Semua,
VI - 86
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
dan
Membangun
Kelembagaan
yang Efektif,
Akuntabel,
dan Inklusif di
Semua
Tingkatan
16 Menguatkan HUKUM & 16.1.2.(a) Kematian SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Masyarakat TATA KELOLA disebabkan Isu Prioritas Berkaitan
yang Inklusif konflik per
dan Damai 100.000
untuk penduduk.
Pembangunan
Berkelanjutan,
Menyediaan
Akses
Keadilan
untuk Semua,
dan
Membangun
Kelembagaan
yang Efektif,
Akuntabel,
dan Inklusif di
Semua
Tingkatan
16 Menguatkan HUKUM & 16.1.3.(a) Proporsi TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Masyarakat TATA KELOLA penduduk yang Isu Prioritas Berkaitan
yang Inklusif menjadi korban
dan Damai kejahatan
untuk kekerasan dalam
Pembangunan 12 bulan
Berkelanjutan, terakhir.
Menyediaan
Akses
Keadilan
untuk Semua,
VI - 87
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
dan
Membangun
Kelembagaan
yang Efektif,
Akuntabel,
dan Inklusif di
Semua
Tingkatan
16 Menguatkan HUKUM & 16.1.4* Proporsi SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Masyarakat TATA KELOLA penduduk yang Isu Prioritas Berkaitan
yang Inklusif merasa aman
dan Damai berjalan
untuk sendirian di area
Pembangunan tempat
Berkelanjutan, tinggalnya.
Menyediaan Tingkat
Akses penyelesaian
Keadilan penyelenggaraan
untuk Semua, K3 (Ketertiban,
dan Ketentraman,
Membangun Keindahan)
Kelembagaan
yang Efektif,
Akuntabel,
dan Inklusif di
Semua
Tingkatan
16 HUKUM & 16.10.2.(c) Jumlah SB Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
TATA KELOLA kepemilikan Prasarana Berkaitan Tambahan
sertifikat Pejabat Belum
Pengelola Optimal
Informasi dan
Dokumentasi
(PPID) untuk
mengukur
kualitas PPID
dalam
menjalankan
VI - 88
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 89
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 90
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Pengecualian
(WTP) atas
Laporan
Keuangan
Kementerian/
Lembaga dan
Pemerintah
Daerah
(Provinsi/Kabupa
ten/Kota).
16 HUKUM & 16.6.1.(b) Persentase SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
TATA KELOLA peningkatan Isu Prioritas Berkaitan
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintah
(SAKIP)
Kementerian/
Lembaga dan
Pemerintah
Daerah
(Provinsi/
Kabupaten/Kota)
16 HUKUM & 16.6.1.(c) Persentase SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
TATA KELOLA penggunaan E- Isu Prioritas Berkaitan
procurement
terhadap belanja
pengadaan.
16 HUKUM & 16.6.1.(d) Persentase SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
TATA KELOLA instansi Isu Prioritas Berkaitan
pemerintah yang
memiliki nilai
Indeks Reformasi
Birokrasi Baik
Kementerian/
Lembaga dan
Pemerintah
Daerah
VI - 91
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
(Provinsi/
Kabupaten/Kota)
16 HUKUM & 16.6.2.(a) Persentase SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
TATA KELOLA Kepatuhan Isu Prioritas Berkaitan
pelaksanaan UU
Pelayanan Publik
Kementerian/
Lembaga dan
Pemerintah
Daerah
(Provinsi/
Kabupaten/Kota)
16 HUKUM & 16.7.1.(a) Persentase SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
TATA KELOLA keterwakilan Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
perempuan di
Dewan
Perwakilan
Rakyat (DPR)
dan Dewan
Perwakilan
Rakyat Daerah
(DPRD).
16 HUKUM & 16.7.1.(b) Persentase SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
TATA KELOLA keterwakilan Isu Prioritas Berkaitan
perempuan
sebagai
pengambilan
keputusan di
lembaga
eksekutif (Eselon
I dan II).
16 Menguatkan HUKUM & 16.9.1* Proporsi anak TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Masyarakat TATA KELOLA umur di bawah 5 Isu Prioritas Berkaitan
yang Inklusif tahun yang
dan Damai kelahirannya
untuk dicatat oleh
Pembangunan lembaga
Berkelanjutan,
VI - 92
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 93
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Semua
Tingkatan
17 Menguatkan EKONOMI 17.1.1* Total SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Sarana pendapatan Isu Prioritas Berkaitan
Pelaksanaan pemerintah
dan sebagai proporsi
Merevitalisasi terhadap PDB
Kemitraan menurut
Global untuk sumbernya.
Pembangunan
Berkelanjutan
17 Menguatkan EKONOMI 17.1.1.(a) Rasio SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Sarana penerimaan Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
Pelaksanaan pajak terhadap
dan PDB.
Merevitalisasi
Kemitraan
Global untuk
Pembangunan
Berkelanjutan
17 Menguatkan EKONOMI 17.1.2* Proporsi SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Sarana anggaran Isu Prioritas Berkaitan
Pelaksanaan domestik yang
dan didanai oleh
Merevitalisasi pajak domestik.
Kemitraan
Global untuk
Pembangunan
Berkelanjutan
17 EKONOMI 17.17.1.(a) Jumlah proyek BB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
yang ditawarkan Isu Prioritas Berkaitan
untuk
dilaksanakan
dengan skema
Kerjasama
Pemerintah dan
Badan Usaha
(KPBU).
VI - 94
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 95
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 96
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 97
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
2 Menghilangkan SOSIAL 2.1.1.(a) Prevalensi SS Akses P1 17% 8% 15% 16% 43% 4 4 4 3 3 4 BAU
Kelaparan, kekurangan gizi Pendidikan (Penyediaan
Mencapai (underweight) dan Kesehatan Pangan)
Ketahanan pada anak balita. yang belum
Pangan dan Gizi (Prevalensi Balita optimal
yang Baik, serta Gizi Kurang)
Meningkatkan
Pertanian
Berkelanjutan
2 Menghilangkan SOSIAL 2.1.2* Prevalensi SB Pengangguran P1 17% 8% 15% 16% 43% 4 4 4 3 3 4 Upaya
Kelaparan, penduduk dan (Penyediaan Tambahan
Mencapai dengan Kemiskinan Pangan)
Ketahanan kerawanan yang masih
Pangan dan Gizi pangan sedang cukup tinggi
yang Baik, serta atau berat,
Meningkatkan berdasarkan
Pertanian pada Skala
Berkelanjutan Pengalaman
Kerawanan
Pangan.
(Penanganan
Daerah Rawan
Pagan)
2 SOSIAL 2.1.2.(a) Proporsi TD Pengangguran P1 17% 8% 15% 16% 43% 4 4 4 3 3 4
penduduk dan (Penyediaan
dengan asupan Kemiskinan Pangan)
kalori minimum yang masih
di bawah 1400 cukup tinggi
kkal/kapita/hari.
2 Menghilangkan SOSIAL 2.2.1* Prevalensi SS Akses P1 17% 8% 15% 16% 43% 4 4 4 3 3 4 BAU
Kelaparan, stunting (pendek Pendidikan (Penyediaan
Mencapai dan sangat dan Kesehatan Pangan)
Ketahanan pendek) pada yang belum
Pangan dan Gizi anak di bawah optimal
yang Baik, serta lima
Meningkatkan tahun/balita.
Pertanian
Berkelanjutan
VI - 98
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 99
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 100
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 101
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 102
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
3 Menjamin SOSIAL 3.3.5* Jumlah orang SS Akses R8 2% 23% 3% 60% 12% 4 4 4 3 3 4 BAU
Kehidupan yang Pendidikan (Pengendalian
yang Sehat memerlukan dan Kesehatan Hama &
dan intervensi yang belum Penyakit)
Meningkatkan terhadap optimal
Kesejahteraan penyakit tropis
Seluruh yang terabaikan
Penduduk (Filariasis dan
Semua Usia Kusta).
3 SOSIAL 3.3.5.(a) Jumlah provinsi TD Akses R8 2% 23% 3% 60% 12% 4 4 4 3 3 4
dengan eliminasi Pendidikan (Pengendalian
Kusta. (Skala dan Kesehatan Hama &
diperkecil) yang belum Penyakit)
optimal
3 SOSIAL 3.3.5.(b) Jumlah TD Akses R8 2% 23% 3% 60% 12% 4 4 4 3 3 4
kabupaten/kota Pendidikan (Pengendalian
dengan eliminasi dan Kesehatan Hama &
filariasis (berhasil yang belum Penyakit)
lolos dalam optimal
survei penilaian
transmisi tahap
I). (Skala
diperkecil)
3 SOSIAL 3.4.1.(a) Persentase TD Akses Tidak 4 4 4 3 3 4
merokok pada Pendidikan Berkaitan
penduduk umur dan Kesehatan
≤18 tahun. yang belum
optimal
3 SOSIAL 3.4.1.(b) Prevalensi SB Akses Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
tekanan darah Pendidikan Berkaitan Tambahan
tinggi. dan Kesehatan
yang belum
optimal
3 SOSIAL 3.4.1.(c) Prevalensi TD Akses Tidak 4 4 4 3 3 4
obesitas pada Pendidikan Berkaitan
penduduk umur dan Kesehatan
≥18 tahun. yang belum
optimal
VI - 103
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 104
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 105
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 106
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 107
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 108
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 109
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 110
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Hayat untuk
Semua
5 Mencapai SOSIAL 5.1.1* Jumlah kebijakan SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Kesetaraan yang responsif Isu Prioritas Berkaitan
Gender dan gender
Memberdayak mendukung
an Kaum pemberdayaan
Perempuan perempuan.
5 Mencapai SOSIAL 5.2.1* Proporsi SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Kesetaraan perempuan Isu Prioritas Berkaitan
Gender dan dewasa dan anak
Memberdayak perempuan
an Kaum (umur 15-64
Perempuan tahun)
mengalami
kekerasan (fisik,
seksual, atau
emosional) oleh
pasangan atau
mantan
pasangan dalam
12 bulan
terakhir.
5 SOSIAL 5.2.1.(a) Prevalensi SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
kekerasan Isu Prioritas Berkaitan
terhadap anak
perempuan.
5 Mencapai SOSIAL 5.2.2* Proporsi SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Kesetaraan perempuan Isu Prioritas Berkaitan
Gender dan dewasa dan anak
Memberdayak perempuan
an Kaum (umur 15-64
Perempuan tahun)
mengalami
kekerasan seksual
oleh orang lain
selain pasangan
dalam 12 bulan
VI - 111
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
terakhir. (jumlah
kasus kekerasan
seksual)
5 SOSIAL 5.2.2.(a) Persentase SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
korban Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
kekerasan
terhadap
perempuan yang
mendapat
layanan
komprehensif.
5 Mencapai SOSIAL 5.3.1* Proporsi TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Kesetaraan perempuan Isu Prioritas Berkaitan
Gender dan umur 20-24
Memberday tahun yang
akan Kaum berstatus kawin
Perempuan atau berstatus
hidup bersama
sebelum umur 15
tahun dan
sebelum umur 18
tahun. (Jumlah
pernikahan dini
sebelum usia
……tahun)
5 SOSIAL 5.3.1.(a) Median usia SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
kawin pertama Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
perempuan
pernah kawin
umur 25-49
tahun. (Rata-rata
usia kawin
pertama wanita)
5 SOSIAL 5.3.1.(b) Angka kelahiran TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
pada perempuan Isu Prioritas Berkaitan
umur 15-19
tahun (Age
VI - 112
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Specific Fertility
Rate/ASFR).
5 SOSIAL 5.5.1* Proporsi kursi SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
yang diduduki Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
perempuan di
parlemen tingkat
pusat, parlemen
daerah dan
pemerintah
daerah.
(Proporsi kursi
yang diduduki
perempuan di
DPRD)
5 SOSIAL 5.5.2* Proporsi SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
perempuan yang Isu Prioritas Berkaitan
berada di posisi
managerial.
5 Mencapai SOSIAL 5.6.1* Proporsi TD Akses Tidak 4 4 4 3 3 4
Kesetaraan perempuan Pendidikan Berkaitan
Gender dan umur 15-49 dan Kesehatan
Memberday tahun yang yang belum
akan Kaum membuat optimal
Perempuan keputusan
sendiri terkait
hubungan
seksual,
penggunaan
kontrasepsi, dan
layanan
kesehatan
reproduksi.
5 SOSIAL 5.6.1.(a) Unmet need KB SB Akses Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
(Kebutuhan Pendidikan Berkaitan Tambahan
Keluarga dan Kesehatan
Berencana/KB yang belum
yang tidak optimal
terpenuhi).
VI - 113
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 114
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 115
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 116
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 117
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
dalam
pengelolaan
daerah
tangkapan sungai
dan danau.
6 LINGKUNGAN 6.5.1.(g) Kegiatan SS Ketersediaan R2 14% 15% 37% 23% 10% 3 4 3 3 3 4 BAU
penataan Air Terbatas (Pengaturan
kelembagaan Tata Air)
sumber daya air.
7 Menjamin EKONOMI 7.2.1* Bauran energi TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Akses Energi terbarukan. Isu Prioritas Berkaitan
yang
Terjangkau,
Andal,
Berkelanjutan
dan Modern
untuk Semua
7 Menjamin EKONOMI 7.3.1* Intensitas energi TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Akses Energi primer. Isu Prioritas Berkaitan
yang
Terjangkau,
Andal,
Berkelanjutan
dan Modern
untuk Semua
8 Meningkatkan EKONOMI 8.1.1* Laju SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Pertumbuhan pertumbuhan Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
Ekonomi yang PDRB per kapita
Inklusif dan
Berkelanjutan,
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
VI - 118
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
8 Meningkatkan EKONOMI 8.1.1.(a) PDRB per kapita SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Pertumbuhan (ADHK) Isu Prioritas Berkaitan
Ekonomi yang
Inklusif dan
Berkelanjutan,
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan EKONOMI 8.10.1* Jumlah kantor TD Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4
Pertumbuhan bank dan ATM Prasarana Berkaitan
Ekonomi yang per 100.000 Belum
Inklusif dan penduduk Optimal
Berkelanjutan, dewasa
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 EKONOMI 8.10.1.(a) Rata-rata jarak TD Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4
lembaga Prasarana Berkaitan
keuangan (Bank Belum
Umum). Optimal
8 EKONOMI 8.10.1.(b) Proporsi kredit SS Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
UMKM terhadap Isu Prioritas Berkaitan
total kredit.
8 EKONOMI 8.2.1* Laju SS Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
pertumbuhan dan Berkaitan
PDRB per tenaga Kemiskinan
kerja/Tingkat yang masih
pertumbuhan cukup tinggi
VI - 119
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 120
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
layanan
keuangan.
8 Meningkatkan EKONOMI 8.5.1* Upah rata-rata SS Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Pertumbuhan per jam pekerja. dan Berkaitan
Ekonomi yang Kemiskinan
Inklusif dan yang masih
Berkelanjutan, cukup tinggi
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan EKONOMI 8.5.2* Tingkat SS Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Pertumbuhan pengangguran dan Berkaitan
Ekonomi yang terbuka Kemiskinan
Inklusif dan berdasarkan jenis yang masih
Berkelanjutan, kelamin dan cukup tinggi
Kesempatan kelompok umur.
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan EKONOMI 8.5.2.(a) Tingkat setengah TD Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4
Pertumbuhan pengangguran. dan Berkaitan
Ekonomi yang Kemiskinan
Inklusif dan yang masih
Berkelanjutan, cukup tinggi
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
VI - 121
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 EKONOMI 8.6.1* Persentase usia SS Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
muda (15-24 dan Berkaitan
tahun) yang Kemiskinan
sedang tidak yang masih
sekolah, bekerja cukup tinggi
atau mengikuti
pelatihan
(NEET).
8 EKONOMI 8.9.1* Proporsi SB Sarana dan C2 (Rekreasi 60% 24% 8% 5% 2% 2 4 2 3 3 4 Upaya
kontribusi Prasarana dan Tambahan
pariwisata Belum Ecotourism)
terhadap PDB. Optimal
(Kontribusi
sektor pariwisata
terhadap PAD)
8 EKONOMI 8.9.1.(a) Jumlah TD Tidak Terkait C2 (Rekreasi 60% 24% 8% 5% 2% 2 4 2 3 3 4
wisatawan Isu Prioritas dan
mancanegara. Ecotourism)
8 Meningkatkan EKONOMI 8.9.1.(b) Jumlah SS Tidak Terkait C2 (Rekreasi 60% 24% 8% 5% 2% 2 4 2 3 3 4 BAU
Pertumbuhan kunjungan Isu Prioritas dan
Ekonomi yang wisatawan Ecotourism)
Inklusif dan nusantara.
Berkelanjutan, (Kunjungan
Kesempatan wisata)
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan EKONOMI 8.9.1.(c) Jumlah devisa TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Pertumbuhan sektor Isu Prioritas Berkaitan
Ekonomi yang pariwisata.
Inklusif dan
VI - 122
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Berkelanjutan,
Kesempatan
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
8 Meningkatkan EKONOMI 8.9.2* Jumlah pekerja SS Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Pertumbuhan pada industri dan Berkaitan
Ekonomi yang pariwisata dalam Kemiskinan
Inklusif dan proporsi yang masih
Berkelanjutan, terhadap total cukup tinggi
Kesempatan pekerja.
Kerja yang
Produktif dan
Menyeluruh,
serta
Pekerjaan
yang Layak
untuk Semua
9 Membangun EKONOMI 9.1.1.(b) Panjang SS Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Infrastruktur pembangunan Prasarana Berkaitan
yang jalan tol. Belum
Tangguh, Optimal
Meningkatkan
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.1.1.(c) Panjang jalur SS Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Infrastruktur kereta api. Prasarana Berkaitan
yang Belum
Tangguh, Optimal
Meningkatkan
VI - 123
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.1.2.(b) Jumlah dermaga TD Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4
Infrastruktur penyeberangan. Prasarana Berkaitan
yang Belum
Tangguh, Optimal
Meningkatkan
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.1.2.(c) Jumlah TD Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4
Infrastruktur pelabuhan Prasarana Berkaitan
yang strategis. Belum
Tangguh, (Indikator Optimal
Meningkatkan Khusus)
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.2.1* Proporsi nilai SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Infrastruktur tambah sektor Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
yang industri
Tangguh, manufaktur
Meningkatkan terhadap PDB
Industri dan per kapita.
Inklusif dan (diperkecil
Berkelanjutan, menggunakan
serta PDRB)
VI - 124
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Mendorong
Inovasi
9 EKONOMI 9.2.1.(a) Laju SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
pertumbuhan Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
PDRB industri
manufaktur.
9 Membangun EKONOMI 9.2.2* Proporsi tenaga TD Pengangguran Tidak 4 4 4 3 3 4
Infrastruktur kerja pada sektor dan Berkaitan
yang industri Kemiskinan
Tangguh, manufaktur. yang masih
Meningkatkan cukup tinggi
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.3.1* Proporsi nilai SB Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4 Upaya
Infrastruktur tambah industri Isu Prioritas Berkaitan Tambahan
yang kecil terhadap
Tangguh, total nilai
Meningkatkan tambah industri.
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.3.2* Proporsi industri TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Infrastruktur kecil dengan Isu Prioritas Berkaitan
yang pinjaman atau
Tangguh, kredit.
Meningkatkan
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
VI - 125
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.5.1* Proporsi TD Tidak Terkait Tidak 4 4 4 3 3 4
Infrastruktur anggaran riset Isu Prioritas Berkaitan
yang pemerintah
Tangguh, terhadap PDB.
Meningkatkan (proporsi
Industri anggaran litbang
Inklusif dan terhadap APBD)
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.c.1* Proporsi TD Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4
Infrastruktur penduduk yang Prasarana Berkaitan
yang terlayani mobile Belum
Tangguh, broadband. Optimal
Meningkatkan
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.c.1.(a) Proporsi individu SS Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Infrastruktur yang menguasai/ Prasarana Berkaitan
yang memiliki telepon Belum
Tangguh, genggam Optimal
Meningkatkan
Industri
Inklusif dan
Berkelanjutan,
serta
Mendorong
Inovasi
9 Membangun EKONOMI 9.c.1.(b) Proporsi individu SS Sarana dan Tidak 4 4 4 3 3 4 BAU
Infrastruktur yang Prasarana Berkaitan
yang menggunakan
VI - 126
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Keanekaragaman
Perubahan Iklim
Dampak Risiko
Sangat Rendah
Jasa Ekosistem
Sangat Tinggi
Efisiensi SDA
Kerentanan
Kaitan Jasa
Ekosistem
No. No. Perumusan
Rendah
D3TLH
Sedang
Hayati
Tinggi
Tujuan Pilar Indikator Capaian Isu Utama
LH
TPB Indikator Skenario
VI - 127
BAB 7.
Rekomendasi
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
BAB 7
REKOMENDASI
Bab ini memuat rekomendasi yang dapat diacu pada penyusunan Perubahan RPJMD
Kabupaten Magetan tahun 2018 – 2023 maupun pada pembuatan RAD TPB. Beberapa
rekomendasi yang dapat dihasilkan dalam KLHS Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan
2018 – 2023 ini adalah :
1. Memasukkan Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup dan Kajian 6
muatan KLHS ke dalam penyusunan Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2018
- 2023.
2. Memasukkan Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan/Isu Utama ke dalam Isu
Pembangunan Daerah dalam Dokumen Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan tahun
2018 - 2023.
3. Untuk indikator yang sudah mencapai target nasional (RPJMN 2019) rekomendasi
terkait dengan rumusan isu strategis, permasalahan, sasaran strategis, program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan pada Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan Tahun
2018 – 2023 dapat mengacu pada rumusan isu strategis, permasalahan, sasaran strategis
serta program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan pada RPJMD Kabupaten Magetan
2018-2020.
4. Mengintegrasikan indikator TPB hasil perumusan skenario dengan upaya tambahan
berupa rumusan isu strategis/isu utama, permasalahan, sasaran strategis, program,
kegiatan dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Magetan serta RAD TPB sesuai dengan
ketentuan pasal 21 Permendagri 07 tahun 2018.
5. Untuk Indikator TPB yang belum ada, terutama yang terkait dengan isu utama
direkomendasikan untuk dapat dilaksanakan dalam RPJMD Kabupaten Magetan sesuai
dengan kondisi daerah.
Rekomendasi untuk indikator yang memerlukan upaya tambahan sesuai dengan hasil
perumusan skenario pada bab sebelumnya mengacu pada hasil Uji Publik-2 yang
dilaksanakan pada tanggal 11 November 2020. Pada saat Uji Publik-2, peserta memberikan
masukan secara tertulis terkait dengan permasalahan, sasaran strategis, program dan kegiatan
yang direkomendasikan untuk dapat diacu pada penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten
Magetan Tahun 2018 – 2023 maupun dalam pembuatan RAD TPB. Rekomendasi yang
dihasilkan pada saat Uji Publik-2 dapat dilihat pada Tabel 7.1.
VII - 1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Tabel 7.1. Rekomendasi tekait Isu Strategis, Permasalahan, Sasaran Strategis, Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan terhadap
Indikator TPB yang Memerlukan Upaya Tambahan
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
1.3.1.(a) Proporsi Akses Masih ada Meningkatnya 1. PROGRAM 1.Penyediaan Layanan Dinas 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 Program CSR
peserta Pendidikan masyarakat kesadaran PEMENUHAN UPAYA Kesehatan untuk UKM dan Kesehatan Bank BNI dan
jaminan dan yang belum masyarakat KESEHATAN UKP Rujukan Tingkat Bank BRI
kesehatan Kesehatan memiliki ikut serta PERORANGAN DAN Daerah Kabupaten/Kota
melalui SJSN jaminan dalam UPAYA KESEHATAN
Bidang kesehatan program MASYARAKAT
Kesehatan. penjaminan
kesehatan
1.a.2* Pengeluaran Akses Memaksimal- PROGRAM Koordinasi dan Penyusunan BPPKAD 680.000.000 1.530.000.000 1.615.000.000
untuk layanan Pendidikan kan PENGELOLAAN Rencana Anggaran
pokok dan pengeluaran KEUANGAN DAERAH Daerah - (Peningkatan
(pendidikan, Kesehatan untuk layanan angggaran untuk layanan
kesehatan dan pokok pokok)
perlindungan
sosial) sebagai
persentase dari
total belanja
pemerintah.
2.2.2* Prevalensi Akses Belum Penurunan 1. PROGRAM 1.1.Penyediaan Fasilitas Dinas 1.000.000.000 1.100.000.000 1.200.000.000
malnutrisi Pendidikan optimalnya stunting dan PEMENUHAN UPAYA Pelayanan Kesehatan untuk Kesehatan
(berat dan penanganan kasus gizi KESEHATANPERORAN UKM dan UKP
badan/tinggi Kesehatan masalah gizi buruk GAN DAN UPAYA Kewenangan Daerah
badan) anak masyarakat KESEHATAN Kabupaten/ Kota
pada usia MASYARAKAT 1.2.Penyediaan Layanan
kurang dari 5 Kesehatan untuk UKM dan
tahun, 2. PROGRAM UKP Rujukan Tingkat
berdasarkan PEMBERDAYAAN Daerah Kabupaten/Kota
tipe. MASYARAKAT 2.1.Pelaksadan Sehat dalam
BIDANG KESEHATAN Rangka Promotif
Preventif Tingkat Daerah
Kabupaten/ Kota
2.2.Pengembangan dan
Pelaksanaan Upaya
Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM)
VII - 2
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
2.2.2.(c) Kualitas Akses 1. Kurangnya Meningkatnya 1. PROGRAM 1. Penyusunan, DTPHPKP 690.000.000 690.000.000 690.000.000
konsumsi Pendidikan kesadaran derajat PENGELOLAAN Pemutakhiran dan Analisis dan
pangan yang dan prilaku kesehatan PERIKANAN Peta Ketahanan dan DISNAKAN
diindikasikan Kesehatan masyarakat masyarakat BUDIDAYA Kerentanan Pangan
oleh skor Pola untuk 2. PROGRAM 2. Penyediaan Informasi
Pangan menghasilkan PENINGKATAN Harga Pangan dan Neraca
Harapan produk DIVERSIFIKASI DAN Bahan Makanan
(PPH) pangan yang KETAHANAN PANGAN 3. Penyediaan Pangan
mencapai; dan sehat MASYARAKAT Berbasis Sumber Daya Lokal
tingkat 2. Kurangya 3. PROGRAM 4. Pemantauan Stok,
konsumsi ikan. kesadaran PENGAWASAN Pasokan dan Harga Pangan
masyarakat KEAMANAN PANGAN 5. Pengembangan
untuk Kelembagaan dan Jaringan
penerapan Distribusi Pangan
pola 6. Penyusunan dan
konsumsi Penetapan Target Konsumsi
B2SA. Pangan per Kapita per
Tahun
7. Penguatan Kelembagaan
Keamanan Pangan Segar
Daerah Kabupaten/Kota
8. Sertifikasi Keamanan
Pangan Segar Asal
Tumbuhan Daerah
Kabupaten/Kota
3.2.2.(b) Persentase Akses Belum Edukasi 1.PROGRAM 1.1.Penyediaan Fasilitas Dinas 300.000.000 300.000.000 300.000.000
kabupaten/ Pendidikan optimalnya masyarakat PEMENUHAN UPAYA Pelayanan Kesehatan untuk Kesehatan
kota yang dan pelayanan dengan cara KESEHATANPERORAN UKM dan UKP
mencapai Kesehatan imunisasi, yang tepat GAN DAN UPAYA Kewenangan Daerah
80% imunisasi masih ada agar konsep KESEHATAN Kabupaten
dasar lengkap bayi yang imunisasi MASYARAKAT Kota
pada bayi. belum dapat 1.2.Penyediaan Layanan
(apakah mendapatkan diterima 2.PROGRAM Kesehatan untuk UKM dan
magetan imunisasi dengan baik, PEMBERDAYAAN UKP Rujukan Tingkat
sudah dasar lengkap sehingga tidak MASYARAKAT Daerah Kabupaten/Kota
mencapai dikarenakan hanya BIDANG KESEHATAN
80% imunisasi ada sebagian memberikan 2.1.Pelaksadan Sehat dalam
masyarakat manfaat ke Rangka Promotif
VII - 3
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
dasar yang tidak anak tapi juga Preventif Tingkat Daerah
lengkap?) setuju dan kepada Kabupaten/Kota
menolak masyarakat 2.2.Pengembangan dan
imunisasi sekitar dalam Pelaksanaan Upaya
karena rangka Kesehatan Bersumber daya
kepercayaan menekan Masyarakat (UKBM)
tertentu resiko Tingkat Daerah
berkembang- Kabupaten/Kota
nya penyakit
3.4.1.(b) Prevalensi Akses Meningkat- Upaya 1. PROGRAM 1.1.Penyediaan Fasilitas Dinas 4.246.500.000 4.367.000.000 ( 4.434.500.000
tekanan darah Pendidikan nya daya beli promotif dan PEMENUHAN UPAYA Pelayanan Kesehatan untuk Kesehatan ( Program Program ( Program
tinggi. dan masyarakat preventif KESEHATANPERORAN UKM dan UKP Pencegahan dan Pencegahan dan Pencegahan
Kesehatan yang tidak melalui GAN DAN UPAYA Kewenangan Daerah Pengendalian Pengendalian dan
diimbangi gerakan KESEHATAN Kabupaten Penyakit ) Penyakit ) Pengendalian
dengan pola masyarakat MASYARAKAT Kota Penyakit )
hidup sehat : hidup sehat 1.2.Penyediaan Layanan
konsumsi 2. PROGRAM Kesehatan untuk UKM dan
makanan PEMBERDAYAAN UKP Rujukan Tingkat
tinggi lemak, MASYARAKAT Daerah Kabupaten/Kota
rendah serat BIDANG KESEHATAN
dan vitamin, 2.1.Pelaksadan Sehat dalam
kurang Rangka Promotif
aktivitas fisik Preventif Tingkat Daerah
dapat Kabupaten/ Kota
memicu 2.2.Pengembangan dan
meningkat- Pelaksanaan Upaya
nya angka Kesehatan Bersumber daya
penyakit Masyarakat (UKBM)
degeneratif. Tingkat Daerah
Pelayanan Kabupaten/Kota
kesehatan
untuk
pencegahan
penyakit
degeratif juga
belum
optimal
3.7.1.(b) Angka Akses PROGRAM 1.Pelaksanaan Advokasi, Dinas PPKB 1.110.000.000 1.110.000.000 1.110.000.000
penggunaan Pendidikan PEMBINAAN Komunikasi, Informasi dan P3A
metode KELUARGA dan Edukasi (KIE)
VII - 4
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
kontrasepsi dan BERENCANA Pengendalian Penduduk dan
jangka Kesehatan (KB) KB Sesuai Kearifan Budaya
panjang Lokal
(MKJP) cara 2.Pendayagunaan Tenaga
modern. Penyuluh KB/ Petugas
Lapangan KB (PKB/PLKB)
3.Pengendalian dan
Pendistribusian Kebutuhan
Alat dan Obat Kontrasepsi
Serta Pelaksanaan
Pelayanan KB Di Daerah
Kabupaten/Kota
4.4.Pemberdayaan dan
Peningkatan Peran Serta
Organisasi Kemasyarakatan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota Dalam
Pelaksanaan Pelayanan
dan Pembinaan Kesertaan
Ber-KB
3.8.1.(a) Unmet need Akses PROGRAM 1.Pelaksanaan Advokasi, Dinas PPKB
pelayanan Pendidikan PEMBINAAN Komunikasi, Informasi dan P3A 1.110.000.000 1.110.000.000 1.110.000.000
kesehatan. dan KELUARGA dan Edukasi (KIE)
(Cakupan PUS Kesehatan BERENCANA Pengendalian Penduduk
yang ingin ber- (KB) dan
KB tidak KB Sesuai Kearifan Budaya
terpenuhi Lokal
(unmet need)) 2.Pendayagunaan Tenaga
Penyuluh KB/ Petugas
Lapangan KB (PKB/PLKB)
3.Pengendalian dan
Pendistribusian Kebutuhan
Alat dan Obat Kontrasepsi
Serta Pelaksanaan
Pelayanan KB Di Daerah
Kabupaten/Kota
4.4.Pemberdayaan dan
Peningkatan Peran Serta
Organisasi Kemasyarakatan
Tingkat Daerah
VII - 5
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
Kabupaten/Kota Dalam
Pelaksanaan Pelayanan
dan Pembinaan Kesertaan
Ber-KB
3.8.2.(a) Cakupan Akses Masih ada Meningkatnya 1.PROGRAM 1.1.Penyediaan Fasilitas Dinas
Jaminan Pendidikan masyarakat kesadaran PEMENUHAN UPAYA Pelayanan Kesehatan untuk Kesehatan 14.100.000.000 13.100.000.000 12.600.000.000
Kesehatan dan yang belum masyarakat KESEHATANPERORAN UKM dan UKP
Nasional Kesehatan memiliki ikut serta GAN DAN UPAYA Kewenangan Daerah
(JKN). jaminan dalam KESEHATAN Kabupaten
kesehatan program MASYARAKAT Kota
penjaminan 1.2.Penyediaan Layanan
kesehatan Kesehatan untuk UKM dan
UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota
3.a.1* Persentase Akses Upaya PROGRAM 1.Advokasi, Dinas 1.670.000.000 1.680.000.000 1.700.000.000
merokok pada Pendidikan promotif dan PEMBERDAYAAN Pemberdayaan, Kesehatan
penduduk dan preventif MASYARAKAT Kemitraan,
umur ≥15 Kesehatan melalui BIDANG KESEHATAN Peningkatan Peran serta
tahun. gerakan Masyarakat dan Lintas
masyarakat Sektor Tingkat Daerah
hidup sehat Kabupaten/ Kota
2.Pelaksaan Sehat dalam
Rangka Promotif
Preventif Tingkat Daerah
Kabupaten/ Kota
3.Pengembangan dan
Pelaksanaan Upaya
Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat (UKBM)
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
4.1.1.(a) Persentase Akses 1.PROGRAM 1.Pengelolaan Pendidikan Dindikpora 3.321.240.000 3.446.000.000 Program CSR
SD/MI Pendidikan PENGELOLAAN Sekolah Dasar Bank BNI dan
berakreditasi dan PENDIDIKAN Bank BRI
minimal A Kesehatan
4.1.1.(b) Persentase Akses 1.PROGRAM 1.Pengelolaan Pendidikan Dindikpora 2.658.500.000 .190.200.000 3.278.000.000
SMP/MTs Pendidikan PENGELOLAAN SMP
berakreditasi dan PENDIDIKAN
minimal A Kesehatan
VII - 6
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
4.1.1.(d) Angka Akses 1.PROGRAM 1.Pengelolaan Pendidikan Dindikpora 2.767.700.000 .321.240.000 3.446.000.000
Partisipasi Pendidikan PENGELOLAAN Sekolah Dasar
Kasar (APK) dan PENDIDIKAN
SD/MI/ Kesehatan
sederajat.
4.1.1.(e) Angka Akses 1.PROGRAM 1.Pengelolaan Pendidikan Dindikpora 2.658.500.000 3.190.200.000 3.278.000.000
Partisipasi Pendidikan PENGELOLAAN SMP
Kasar (APK) dan PENDIDIKAN
SMP/MTs/sede Kesehatan
rajat.
4.1.1.(g) Rata-rata lama Akses 1.PROGRAM 1.1.Pengelolaan Pendidikan Dindikpora 1.1 1.1 1.1
sekolah Pendidikan PENGELOLAAN Sekolah Dasar 2.767.700.000 3.321.240.000 3.446.000.000
penduduk dan PENDIDIKAN 1.2.Pengelolaan Pendidikan 1.2 1.2 1.2
umur ≥15 Kesehatan 2.PROGRAM PENDIDIK SMP 2.658.500.000 3.190.200.000 3.278.000.000
tahun. (Angka DAN TENAGA 1.3. Pengelolaan 1.3 1.3 1.3
rata-rata lama KEPENDIDIKAN Pendidikan PAUD 3.432.600.000 4.119.120.000 4.320.000.000
sekolah) 1.4. Pengelolaan 1.4 1.4 1.4 423.000.000
Pendidikan Kesetaraan 340.000.000 408.000.000 2.1
2.1.Pemerataan Kuantitas 2.1 2.1 6.466.000.000
dan Kualitas Pendidik 5.200.000.000 6.240.000.000
danTenaga Kependidikan
bagi Satuan Pendidikan
Dasar, PAUD, dan
Pendidikan
Nonformal/Kesetaraan
5.6.1.(a) Unmet need Akses PROGRAM 1.Pelaksanaan Advokasi, Dinas PPKB
KB Pendidikan PEMBINAAN Komunikasi, Informasi dan P3A
(Kebutuhan dan KELUARGA dan Edukasi (KIE)
Keluarga Kesehatan BERENCANA Pengendalian Penduduk
Berencana/KB (KB) dan
yang tidak KB Sesuai Kearifan Budaya
terpenuhi). Lokal
2.Pendayagunaan Tenaga
Penyuluh KB/ Petugas
Lapangan KB (PKB/PLKB)
3.Pengendalian dan
Pendistribusian Kebutuhan
Alat dan Obat Kontrasepsi
Serta Pelaksanaan
VII - 7
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
Pelayanan KB Di Daerah
Kabupaten/Kota
4.4.Pemberdayaan dan
Peningkatan Peran Serta
Organisasi Kemasyarakatan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota Dalam
Pelaksanaan Pelayanan
dan Pembinaan Kesertaan
Ber-KB
15.1.1.(a) Proporsi Alih Fungsi - Aktivitas Perubahan PROGRAM Pengelolaan Dinas Kelompok
tutupan hutan Lahan Pertanian tata guna PENGELOLAAN Keanekaragaman Hayati Lingkungan 1.257.998.422 1.300.000.000 1.350.000.000 Peduli
terhadap luas - Aktivitas lahan KEANEKARAGAMAN Kabupaten/ Kota Hidup Lingkungan,
lahan Industri Meningkatkan HAYATI Pemanfaatan hutan Lembaga
keseluruhan. - Aktivitas Proporsi Pengkajian dan Masyarakat
(Indeks Pembangunan tutupan lahan meningkaykan produk Desa Hutan
tutupan lahan) Infrastruktur produk hutan dari hutan
Lainnya rakyat
- Aktivitas
pertambangan
1.5.2.(a) Jumlah Kerawanan Program Pelayanan Pencegahan dan BPBD
kerugian Bencana Penanggulangan Kesiapsiagaan Terhadap
ekonomi Bencana bencana
langsung
akibat
bencana.
11.5.1.(a) Indeks Risiko Kerawanan Program Penataan Sistem Dasar BPBD
Bencana Bencana Penanggulangan Penanggulangan Bencana
Indonesia Bencana
(IRBI).
11.5.2.(a) Jumlah Kerawanan Program 1.Pelayanan Pencegahan BPBD
kerugian Bencana Penanggulangan dan Kesiapsiagaan Terhadap
ekonomi Bencana bencana
langsung 2.Perlindungan Sosial
akibat Korban Bencana Alam dan
bencana. Sosial Kabupaten/Kota
6.1.1.(a) Persentase Ketersediaan Kurangnya Menigkatnya 1. PROGRAM 1.Pengelolaan dan Dinas PUPR PDAM
rumah tangga Air Terbatas cakupan cakupan PENGELOLAAN Pengembangan 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000
yang memiliki layanan akses layanan air DAN SistemPenyediaan Air
VII - 8
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
akses terhadap air minum minum yang PENGEMBANGAN Minum (SPAM) di
layanan layak layak bagi SISTEM PENYEDIAAN DaerahKabupaten/Kota
sumber air masyarkat AIR 2. Pengelolaan sumber air
minum layak. berpenghasila MINUM berdasarkan kebutuhan air
(Proporsi n rendah 2. PENJADWALAN minum, pengairan dan
rumah tangga untuk PROGRAM REBOISASI industri
dengan akses meningkatkan DI LINGKUNGAN
berkelanjutan kesejahteraan SUMBER AIR
terhadap air Reboisasi
minum layak, daerah sekitar
perkotaan dan sumber mata
perdesaan) air
6.1.1.(b) Kapasitas Ketersediaan Pengadaan Pengendalian PROGRAM 1.Pengembangan sistem Dinas PUPR PDAM
prasarana air Air Terbatas air baku yang pengelolaan PENGEMBANGAN penyediaan air minum 500.000.000 500.000.000 500.000.000
baku untuk belum air baku untuk SISTEM PENYEDIAAN 2.Operasi dan pemeliharaan
melayani memadai tercapainya AIR MINUM sistem penyediaan air
rumah tangga, air minum minum
perkotaan dan yang layak 3. Perbaikan sistmen
industri, serta penyediaan air minum
penyediaan air 4. Pembinaan teknis
baku untuk pengelola sistem
pulau-pulau. penyediaan air minum
6.1.1.(c) Proporsi Ketersediaan Kurangnya Pembinaan 1. PROGRAM 1.Pengelolaan dan Dinas PUPR PDAM
populasi yang Air Terbatas cakupan akses kelompok PENGELOLAAN Pengembangan 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000
memiliki akses air minum pengelola dan DAN SistemPenyediaan Air
layanan dan perluasan PENGEMBANGAN Minum (SPAM) di Daerah
sumber air kurangnya cakupan SISTEM PENYEDIAAN Kabupaten/Kota
minum aman kesadaran layanan AIR
dan masyarakat MINUM
berkelanjutan. dalam
penggunaan
air minum
11.6.1.(a) Persentase Pencemaran - Semakin Meningkatnya 1.PROGRAM 1.1. Pengembangan Sistem Dinas Bank Sampah,
sampah dan meningkatnya jumlah PENGEMBANGAN dan Lingkungan 5.037.477.625 19.270.000.000 20.410.000.000 Kelompok
perkotaan Kerusakan jumlah timbulan SISTEM DAN PengelolaanPersampahan di Hidup Swadaya
yang Lingkungan penduduk dan sampah PENGELOLAAN Daerah Kabupaten/Kota Masyarakat
tertangani. kepadatan Terkelolanya PERSAMPAHAN 2.1.Pengelolaan Sampah TPS3R, Kader
(Persentase penduduk sampah REGIONAL Penyediaan sarana dan Lingkungan
Timbulan - kurang dengan baik 2.PROGRAM prasarana persampahan
VII - 9
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
Sampah Yang disiplinnya PENGELOLAAN Peningkatan penyediaan
tertangani) masyarakat PERSAMPAHAN tukang sampah
dalam 3. Tersedianya sarana
membuang dan prasarana
sampah yaitu pengangkut sampah
tidak tepat 4. Meningkatkan
waktu, tidak kesadaran masyarakat
tepat tempat tentang pengelolaan
- Sumber Daya sampah
Manusia (SDM)
yang
mengurusi
sampah tidak
sebanding
dengan
cakupan luas
penanganan
sampah
- sarana dan
prasarana yang
tersedia hanya
dapat
menangani
diwilayah
tertentu
- TPA (Tempat
Pembuangan
Akhir)
Milangasri
dengan kondisi
saat ini
yang overload
- Rendahnya
perilaku
masyarakat
dalam
pengelolaan
sampah
- Kurangnya
partisipasi
VII - 10
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
masyarakat
dalam
pengelolaan
sampah
- Rendahnya
pengelolaan
sampah di
sumber sampah
12.4.2.(a) Jumlah limbah Pencemaran 1. Pengetahuan Meningkatnya PROGRAM Verifikasi lapangan untuk Dinas
B3 yang dan masyarakat/ jumlah PENGENDALIAN memastikan pemenuhan Lingkungan 99.999.900 200.000.000 200.000.000
terkelola dan Kerusakan pelaku usaha timbulan BAHAN BERBAHAYA persyaratan administrasi Hidup
proporsi Lingkungan tentang limbah sampah DAN BERACUN (B3) dan teknis penyimpanan
limbah B3 B3 masih limbah B3 DAN LIMBAH BAHAN sementara limbah B3
yang diolah minim BERBAHAYA DAN
sesuai 2. Aparatur BERACUN (LIMBAH B3)
peraturan yang
perundangan berkompeten
(sektor tentang limbah
industri). B3 masih
sangat terbatas
3. Belum
adanya target
dan strategi
daerah dalam
pengelolaan
Limbah B3
4. Semakin
meningkatnya
kegiatan yang
menghasilkan
limbah padat,
air limbah,
limbah B3
padat, dan
limbah B3 cair
dari kegiatan
industri, rumah
sakit, fasilitas
umum dan
area wisata di
VII - 11
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
Kabupaten
Magetan
6.2.1.(f) Proporsi Pencemaran Kurangnya Pengelolaan dan PROGRAM Pengelolaan dan Dinas PUPR
rumah tangga dan prasarana pengembangan PENGELOLAAN Pengembangan Sistem Air 700.000.000 700.000.000 700.000.000
yang terlayani Kerusakan dan sarana air sistem air limbah DAN Limbah Domestik dalam
sistem Lingkungan limbah yang yang memadai PENGEMBANGAN Daerah Kabupaten/Kota
pengelolaan memadai Pengelolaan dan SISTEM AIR LIMBAH
air limbah pengembangan Pembangunan Ipal
terpusat. sistem air limbah komunal
domestik sesuai
standar
1.2.1* Persentase Pengangguran 1. Tingkat 1) Menyediakan 1. PROGRAM 1. Pengembangan Potensi Dinsos
penduduk dan penganggura data kemiskinan PERLINDUNGAN DAN Sumber Kesejahteraan Sosial 4.685.000.000 4.825.000.000 5.550.000.000
yang hidup di Kemiskinan n tinggi yang valid, JAMINAN Daerah Kabupaten/Kota
bawah garis 2. Pandemi akurat, dan SOSIAL 2. Rehabilitasi Sosial Dasar
kemiskinan Covid-19 terbaru sebagai 2. PROGRAM Penyandang Disabilitas
nasional, 3. Rendahnya dasar PEMBERDAYAAN Terlantar, Anak Terlantar,
menurut jenis SDM penyelenggaraa SOSIAL Lanjut Usia Terlantar, serta
kelamin dan n pengentasan 3.PROGRAM Gelandangan Pengemis di
kelompok kemiskinan REHABILITASI SOSIAL Luar Panti Sosial
umur. (Angka secara terpadu 3. Rehabilitasi Sosial
kemiskinan) 2) Penyandang Masalah
Menyelenggarak Kesejahteraan Sosial (PMKS)
an perlindungan Lainnya Bukan Korban
sosial dalam HIV/AIDS dan NAPZA di
rangka Luar Panti Sosial
meningkatkan 4.Pemeliharaan Anak-Anak
pemenuhan Terlantar
kebutuhan dasar 5. Pengelolaan Data Fakir
bagi maskin dan Miskin Cakupan Daerah
PMKS lainnya Kabupaten/Kota
3)
Pemberdayaan
ekonomi warga
miskin dan
PMKS lainnya
1.3.1.(b) Presentase Pengangguran 1. Masih Meningkatnya PROGRAM Penyelenggaraan Pendataan Disnaker 52.077.400 55.000.000 60.000.000
pekerja/buruh dan adanya jumlah HUBUNGAN dan Informasi
yang menjadi Kemiskinan perusahaan INDUSTRIAL Sarana Hubungan
VII - 12
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
peserta yang tidak peserta Industrial dan Jaminan
program mendaftarkan jaminan sosial Sosial
jamsostek pekerjanya Tenaga Kerja
sebagai
anggota
Jaminan
sosial 2.
Banyaknya
peserta
Jamsostek
yang
mengajukan
klaim/
pencairan 3.
Minimnya
pengetahuan
masyarakat
akan
pentingnya
jaminan sosial
bagi
kehidupan 4.
Minimnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
manfaat
jaminan sosial
terutama
pada pekerja
informal
1.3.1.(c) Persentase Pengangguran 1. Tingkat Menyelenggar 1.PROGRAM 1.Rehabilitasi Sosial Dasar Dinsos
penyandang dan penganggura akan REHABILITASI SOSIAL Penyandang Disabilitas 1.575.000.000 1.400.000.000 1.700.000.000
disabilitas Kemiskinan n tinggi perlindungan Terlantar, Anak Terlantar,
yang miskin 2. Pandemi sosial dalam Lanjut Usia Terlantar, serta
dan rentan Covid-19 rangka Gelandangan Pengemis di
yang 3. Rendahnya meningkatkan Luar Panti Sosial
terpenuhi hak SDM pemenuhan 2.Rehabilitasi Sosial
dasarnya dan kebutuhan Penyandang Masalah
inklusivitas. dasar bagi Kesejahteraan Sosial
VII - 13
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
(Persentase maskin dan (PMKS) Lainnya Bukan
PMKS yang PMKS lainnya Korban HIV/Aids dan
memperoleh Napza di Luar Panti Sosia
bantuan sosial)
1.3.1.(d) Jumlah rumah Pengangguran 1. Tingkat Menurunkan PROGRAM Pemberdayaan Usaha Kecil Dinkop
tangga yang dan penganggura jumlah PEMBERDAYAAN yang dilakukan
mendapatkan Kemiskinan n masih tinggi peneria USAHA MENENGAH, Melalui Pendataan,
bantuan tunai 2. Usaha Program USAHA KECIL, DAN Kemitraan, Kemudahan
bersyarat/Prog Mikro Keluarga USAHA MIKRO Perijinan, Penguatan
ram Keluarga Kecil/Meneng Harapan (UMKM) Kelembagaan dan
Harapan. ah belum Koordinasi Dengan Para
optimal Pemangku Kepentingan
10.1.1.(a) Persentase Pengangguran 1. Tingkat 1) Menyediakan 1. PROGRAM 1. Pengembangan Potensi Dinsos
penduduk dan penganggura data kemiskinan PERLINDUNGAN DAN Sumber Kesejahteraan Sosial 4.685.000.000 4.825.000.000 5.550.000.000
yang hidup di Kemiskinan n tinggi 2. yang valid, JAMINAN Daerah Kabupaten/Kota
bawah garis Pandemi akurat, dan SOSIAL 2. Rehabilitasi Sosial Dasar
kemiskinan Covid-19 3. terbaru sebagai 2. PROGRAM Penyandang Disabilitas
nasional, Rendahnya dasar PEMBERDAYAAN Terlantar, Anak Terlantar,
menurut jenis SDM penyelenggaraa SOSIAL Lanjut Usia Terlantar, serta
kelamin dan n pengentasan 3.PROGRAM Gelandangan Pengemis di
kelompok kemiskinan REHABILITASI SOSIAL Luar Panti Sosial
umur. (Angka secara terpadu 3. Rehabilitasi Sosial
kemiskinan) 2) Penyandang Masalah
Menyelenggarak Kesejahteraan Sosial (PMKS)
an perlindungan Lainnya Bukan Korban
sosial dalam HIV/AIDS dan NAPZA di
rangka Luar Panti Sosial
meningkatkan 4.Pemeliharaan Anak-Anak
pemenuhan Terlantar
kebutuhan dasar 5. Pengelolaan Data Fakir
bagi maskin dan Miskin Cakupan Daerah
PMKS lainnya Kabupaten/Kota
3)
Pemberdayaan
ekonomi warga
miskin dan
PMKS lainnya
VII - 14
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
10.4.1.(b Proporsi peserta Pengangguran 1. Minimnya Meningkatnya PROGRAM Penyelenggaraan Pendataan Disnaker 52.077.400 55.000.000 60.000.000
) Program dan pengetahuan jumlah HUBUNGAN dan Informasi
Jaminan Sosial Kemiskinan masyarakat peserta INDUSTRIAL Sarana Hubungan
Bidang akan jaminan sosial Industrial dan Jaminan
Ketenagakerjaan pentingnya Sosial
. jaminan sosial Tenaga Kerja
bagi
kehidupan 2.
Minimnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
manfaat
jaminan sosial
terutama
pada pekerja
informal
2.1.2* Prevalensi Pengangguran 1. Adanya Meningkatnya 1. PROGRAM 1. Koordinasi dan DTPHPKP 770.000.000 770.000.000 770.000.000
penduduk dan Angka derajat PENANGANAN Sinkronisasi Penyediaan
dengan Kemiskinan kemiskinan kesehatan KERAWANAN Infrastruktur Logistik
kerawanan 2. Adanya masyarakat PANGAN 2. PROGRAM 2. Penyusunan,
pangan sedang Kejadian PENGELOLAAN Pemutakhiran dan Analisis
atau berat, Stunting SUMBER DAYA Peta Ketahanan dan
berdasarkan 3. Kejadian EKONOMI UNTUK Kerentanan Pangan
pada Skala bencana, KEDAULATAN DAN 3. Koordinasi dan
Pengalaman wabah yang KEMANDIRIAN Sinkronisasi Penanganan
Kerawanan tdk bisa PANGAN Kerawanan Pangan
Pangan. diperediksi Kabupaten/Kota
(Penanganan 4. Pelaksanaan Pengadaan,
Daerah Rawan Pengelolaan, dan
Pagan) Penyaluran Cadangan
Pangan pada Kerawanan
Pangan yang Mencakup
dalam 1 (satu) Daerah
8.3.1* Proporsi Pengangguran Terbatasnya Meningkatny Program Pelatihan Kerja 1. Proses Pelaksanaan Disnaker 1. 750.252.235 1. 1.
lapangan kerja dan kesempatan/p kesempatan/ dan Produktivitas Pendidikan dan Pelatihan 2. 56.248.920 770.000.000 790.000.000
informal Kemiskinan eluang kerja peluang kerja Tenaga Kerja Keterampilan bagi Pencari 3. 125.626.150 2. 2.
sektor non- yang tersedia yang tersedia Kerja berdasarkan Klaster 57.000.000 58.000.000
pertanian, Kompetensi 3. 3.
VII - 15
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
berdasarkan 2. Pembinaan Lembaga 127.000.000 128.000.000
jenis kelamin. Pelatihan Kerja Swasta
3. Pengukuran Kompetensi
dan Produktivitas
Tenaga Kerja
8.3.1.(a) Persentase Pengangguran 1. Kualifikasi Meningkatnya 1. Program Pelatihan 1. Proses Pelaksanaan Disnaker 1. 750.252.235 1. 1.
tenaga kerja dan pencari kerja jumlah tenaga Kerja dan Produktivitas Pendidikan dan Pelatihan 2. 56.248.920 770.000.000 790.000.000
formal. Kemiskinan yang tidak kerja terampil Tenaga Kerja Keterampilan bagi Pencari 3. 125.626.150 2. 57.000.000 2. 58.000.000
sesuai dengan dan terlatih 2. Program Penempatan Kerja berdasarkan Klaster 4. 249.896.800 3. 127.000.000 3.
kebutuhan sesuai dengan Tenaga Kerja Kompetensi 5. 34.879.425 4. 270.000.000 128.000.000
dunia kerja kebutuhan 2. Pembinaan Lembaga 6. 37.873.250 5. 36.000.000 4.
2. kerja Pelatihan Kerja Swasta 6. 39.000.000 290.000.000
Belum Optimal 3. Pengukuran Kompetensi 5. 37.000.000
nya Meningkatnya dan Produktivitas 6. 40.000.000
Pelatihan Kerja penyerapan Tenaga Kerja
dalam tenaga kerja 4. Job Fair/Bursa Kerja
Meningkatkan 5. Pelayanan Antar Kerja 6.
Jumlah Penyuluhan dan Bimbingan
Tenaga Kerja Jabatan bagi Pencari Kerja
yang Terlatih
8.3.1.(b) Persentase Pengangguran Meningkatnya 1. PROGRAM 1. Pengawasan Penggunaan DTPHPKP 20.271.200.000 20.271.200.000 20.271.200.000
tenaga kerja dan kegiatan PENYEDIAAN DAN Sarana Pendukung
informal Kemiskinan sektor PENGEMBANGAN Pertanian sesuai dengan
sektor pertanian SARANA PERTANIAN Komoditas, Teknologi dan
pertanian. 2. PROGRAM Spesifik Lokasi
PENYEDIAAN DAN 2. Pendampingan
PENGEMBANGAN Penggunaan Sarana
PRASARANA Pendukung Pertanian
PERTANIAN 3. Penjaminan Kemurnian
3.PROGRAM dan Kelestarian SDG
PENYULUHAN Hewan/Tanaman
PERTANIAN 4. 4. Pemanfaatan SDG
PROGRAM Hewan/Tanaman
PENGENDALIAN DAN 5. Pengelolaan Lahan
PENANGGULANGAN Pertanian Pangan
BENCANA PERTANIAN Berkelanjutan/LP2B,
Kawasan Pertanian Pangan
Berkelanjutan/KP2B dan
Lahan Cadangan Pertanian
Pangan
VII - 16
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
Berkelanjutan/LCP2B
6. Koordinasi dan
Sinkronisasi Prasarana
Pendukung Pertanian
lainnya
7. Pembangunan,
Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Jaringan
Irigasi Usaha Tani
8. Pembangunan,
Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Jalan Usaha
Tani
9. Pembangunan,
Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana
Pertanian Lainnya
10. Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Penyuluhan
Pertanian di Kecamatan dan
Desa
11. Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan Petani di
Kecamatan dan Desa
12. Pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan
(OPT) Tanaman Pangan,
Hortikultura, dan
Perkebunan
1.4.1.(d) Persentase Sarana dan Kurangnya Meningkatnya 1. PROGRAM 1.Pengelolaan dan Dinas PUPR
rumah tangga Prasarana cakupan cakupan PENGELOLAAN Pengembangan 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000
yang memiliki Belum layanan akses layanan air DAN SistemPenyediaan Air
akses terhadap Optimal air minum minum yang PENGEMBANGAN Minum (SPAM) di
layanan layak layak bagi SISTEM PENYEDIAAN DaerahKabupaten/Kota
sumber air masyarakat AIR
minum layak berpenghasilan MINUM
dan rendah untuk
berkelanjutan. meningkatkan
(Proporsi kesejahteraan
rumah tangga
VII - 17
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
dengan akses
berkelanjutan
terhadap air
minum layak,
perkotaan dan
perdesaan)
1.4.1.(e) Persentase Sarana dan Kurangnya Meningkatnya PROGRAM Urusan Penyelenggaraan Dinas PUPR
rumah tangga Prasarana prasarana cakupan PENINGKATAN PSU Perumahan 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000
yang memiliki Belum dan sarana layanan PRASARANA, SARANA
akses terhadap Optimal akses sanitasi sanitasi layak DAN UTILITAS UMUM
layanan layak dan untuk (PSU)
sanitasi layak kesadaran mengurangi
dan masyarakat angka
berkelanjutan. terhadap kemiskinan
(Persentase akses sanitasi
rumah tinggal layak
bersanitasi)
12.8.1.(a) Jumlah fasilitas Sarana dan PROGRAM Koordinasi Perencanaan BAGIAN *tentantif *tentantif *tentantif
publik yang Prasarana PERENCANAAN, Pembangunan Daerah ORGANISASI
menerapkan Belum PENGENDALIAN DAN (Mulai tahun
Standar Optimal EVALUASI 2018 kegiatan
Pelayanan PEMBANGUNAN SPM Dipindah
Masyarakat DAERAH ke Bagian
(SPM) dan Pemerintahan
teregister.
16.10.2.(c) Jumlah Sarana dan 1.Meningkatn PROGRAM Peningkatan Kapastitas ASN BAGIAN 100.000.000 150.000.000 175.000.000 200.000.000
kepemilikan Prasarana ya akses KEPEGAWAIAN Bimtek penguatan PPID HUMAS
sertifikat Belum informasi DAERAH Pengelolaan informasi dan Kominfo
Pejabat Optimal yang Program informasi & komunikasi publik
Pengelola dibutuhkan komunikasi publik pemerintah daerah
Informasi dan masyarakat
Dokumentasi 2.
(PPID) untuk Peningkatan
mengukur SDM ASN,
kualitas PPID sarana dan
dalam prasarana
menjalankan 3.
tugas dan mengikutserta
fungsi kan ASN
VII - 18
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
sebagaimana dalam bimtek
diatur dalam PPID
peraturan
perundang-
undangan.
6.2.1.(b) Persentase Sarana dan Kurangnya Meningkatnya PROGRAM Urusan Penyelenggaraan Dinas PUPR
rumah tangga Prasarana cakupan kualitas dan PENINGKATAN PSU Perumahan 800.000.000 800.000.000 800.000.000
yang memiliki Belum layanan akses kuantitas PRASARANA, SARANA
akses terhadap Optimal sanitasi dan prasarana dan DAN UTILITAS UMUM
layanan kurangnya sarana sanitasi (PSU)
sanitasi layak. kesadaran layak
masyarakat
tentang
lingkungan
8.9.1* Proporsi Sarana dan 1. Kurangnya 1. Tahun 2021 1.PROGRAM 1.1.Pengelolaan Daya Tarik Disparbud 4.937.749.772 18.059.125.000 18.669.125.000
kontribusi Prasarana lahan parkir akan PENINGKATAN DAYA Wisata Kabupaten/Kota
pariwisata Belum di kawasan dibangun TARIK DESTINASI 1.2.Pengelolaan Kawasan
terhadap PDB. Optimal wisata Telaga lahan parkir di PARIWISATA Strategis Pariwisata
(Kontribusi Sarangan kawasan 2.PROGRAM Kabupaten/Kota
sektor 2. Banyaknya wisata Telaga PEMASARAN 1.3. Pengelolaan Destinasi
pariwisata PKL yang Sarangan akan PARIWISATA Pariwisata Kabupaten/kota
terhadap PAD) berjualan di tetapi perlu 2.1.Pemasaran Pariwisata
pinggir telaga penambahan Dalam dan Luar Negeri
sarangan lahan parkir Daya Tarik, Destinasi dan
3.Belum baru 2. Kawasan Strategis
adanya TPA Penataan PKL Pariwisata Kabupaten/Kota
sampah di secara sentral
sekitar agar tidak
kawasan mengganggu
wisata Telaga kenyaman
Sarangan pengunjung
4. perlu 3.Pengadaan
adanya jalan TPA di sekitar
lingkar diluar kawasan
telaga wisata Telaga
sarangan Sarangan oleh
untuk dinas/instansi
mobilitas terkait 4.
warga di sudah
dusun diusulkan
VII - 19
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
ngluweng pembangunan
agar roda 4 jalan lingkar
tidak lewat pada ta. 2022
pinggir telaga sesuai dgn
sarangan perpres 80
tahun 2019
10.3.1.(a) Indeks Tidak 1.PROGRAM 1.1.Perumusan Kebijakan Bakesbangpol
Kebebasan Terkait Isu PENINGKATAN PERAN Teknis Dan Pemantapan
Sipil. Utama PARTAI Pelaksanaan Bidang
POLITIK DAN Pendidikan Politik, Etika
LEMBAGA PENDIDIKAN Budaya Politik,
MELALUI Peningkatan Demokrasi,
PENDIDIKAN POLITIK Fasilitasi
DAN PENGEMBANGAN Kelembagaan
ETIKA SERTA BUDAYA Pemerintahan, Perwakilan
POLITIK dan
2.PROGRAM Partai Politik, Pemilihan
PEMBERDAYAAN DAN Umum/Pemilihan Umum
PENGAWASAN Kepala Daerah, serta
ORGANISASI Pemantauan Situasi Politik
KEMASYARAKATAN 2.1.Perumusan Kebijakan
Teknis dan Pemantapan
Pelaksanaan Bidang
Pemberdayaan dan
Pengawasan Organisasi
Kemasyarakatan
16.7.1.(a) Persentase Tidak memberikan PROGRAM PENGARUS 1. Pemberdayaan Dinas PPKB
keterwakilan Terkait Isu bekal UTAMAAN GENDER Perempuan Bidang Politik, dan P3A 40.000.000 40.800.000 41.616.000
perempuan di Utama keterampilan DAN Hukum, Sosial, dan
Dewan pada PEMBERDAYAAN Ekonomi pada Organisasi
Perwakilan perempuan, PEREMPUAN Kemasyarakatan
Rakyat (DPR) memberikan Program peningkatan Kewenangan
dan Dewan motivasi agar perempuan di semua Kabupaten/Kota
Perwakilan para bidang pendidikan dan 2. Pembukaan dan
Rakyat Daerah perempuan pekerjaan komunikasi informasi dan
(DPRD). mau dan edukasi
mampu untuk
ambil bagian
pekerjaan di
bidang apa
VII - 20
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
saja termasik
jabatan politik
17.1.1.(a) Rasio Tidak 1. Persentase 1. 1, PROGRAM 1.Kegiatan Pengelolaan BPPKAD a) a) a)
penerimaan Terkait Isu aset tanah Mewujudkan PENGELOLAAN Pendapatan Daerah 1.902.248.450 3.450.000.000 3.550.000.000
pajak Utama yang tertib PENDAPATANDAERAH 2.Koordinasi dan b) 680.000.000 b) b)
terhadap PDB. bersertifikat pengelolaan 2.PROGRAM Penyusunan Rencana c) 487.420.000 1.530.000.000 c) 1.615.000.000
masih rendah administrasi PENGELOLAAN Anggaran d) 510.000.000 1.110.000.000 d) c)
2. keuangan KEUANGAN DAERAH Daerah 830.000.000 1.170.000.000
Kurangnnya daerah 2. 3.Koordinasi dan d)
kesadaran Meningkatkan Pengelolaan 835.000.000
wajib pajak kualiatas aset Perbendaharaan
3. SDM yang daerah 3. Daerah
kurang melaksanakan 4.Koordinasi dan
memadai pemungutan Pelaksanaan Akuntansi dan
pajak daerah Pelaporan Keuangan
secara optimal Daerah
17.18.1.(b) Persentase Tidak PROGRAM Penyelenggaraan Statistik Badan Pusat
konsumen Terkait Isu PENYELENGGARAAN Sektoral di Lingkup Daerah Statistik 1.980.000 1.980.000 1.980.000
yang Utama STATISTIK
menjadikan SEKTORAL
data dan
informasi
statistik BPS
sebagai
rujukan
utama.
17.19.2.(d) Persentase Tidak PROGRAM Penyelenggaraan Statistik Badan Pusat
konsumen Terkait Isu PENYELENGGARAAN Sektoral di Lingkup Statistik
yang puas Utama STATISTIK
terhadap akses SEKTORAL
data Badan
Pusat Statistik
(BPS).
5.2.2.(a) Persentase Tidak 1. Program Peningkatan 1. Kegiatan Koordinasi dan Dinas PPKB
korban Terkait Isu Kualitas Hidup dan singkronisasi pelaksanaan dan P3A 240.000.000 240.000.000 240.000.000
kekerasan Utama Perlindungan kebijakan, program dan
terhadap Perempuan kegiatan pencegahan
perempuan 2. Program Penguatan kekerasan terhadap
yang Kelembagaan perempuan lingkup daerah
VII - 21
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
mendapat Pengarusutamaan Kab/Kota
layanan Gender dan Anak 2. Pencegahan Kekerasan
komprehensif. Terhadap Anak yang
Melibatkan Para Pihak
Lingkup Daerah Kab/Kota
Sebagai Mediator,
Fasilitator dan pelaksana
kegiatan; pencegahan
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
3. Penyediaan Layanan
Pengaduan Masyarakat Bagi
Anak yang Memerlukan
Perlindungan Khusus
Daerah Kab/Kota
5.3.1.(a) Median usia Tidak PROGRAM PENGARUS 1.Pelembagaan Dinas PPKB
kawin Terkait Isu UTAMAAN GENDER Pengarusutamaan Gender dan P3A 235.000.000 235.000.000 235.000.000
pertama Utama DAN (PUG)pada Lembaga
perempuan PEMBERDAYAAN Pemerintah Kewenangan
pernah kawin PEREMPUAN Kabupaten/Kota
umur 25-49 2.Pemberdayaan Perempuan
tahun. (Rata- Bidang Politik,
rata usia Hukum, Sosial, dan Ekonomi
kawin pada Organisasi
pertama Kemasyarakatan
wanita) Kewenangan Kabupaten/Kota
3.Penguatan dan
Pengembangan Lembaga
Penyedia
Layanan Pemberdayaan
Perempuan Kewenangan
Kabupaten/Kota
5.5.1* Proporsi kursi Tidak PROGRAM PENGARUS Pemberdayaan Perempuan Dinas PPKB
yang diduduki Terkait Isu UTAMAAN GENDER Bidang Politik, dan P3A 75.000.000 75.000.000 75.000.000
perempuan di Utama DAN Hukum, Sosial, dan
parlemen PEMBERDAYAAN Ekonomi pada Organisasi
tingkat pusat, PEREMPUAN Kemasyarakatan
parlemen Kewenangan
daerah dan Kabupaten/Kota
pemerintah
VII - 22
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
daerah.
(Proporsi kursi
yang diduduki
perempuan di
DPRD)
8.1.1* Laju Tidak 1. Persentase 1. 1, PROGRAM 1.Perencanaan, BPKAD 1) 1.902.248.450 1) 3.450.000.000 1)3.550.000.000
pertumbuhan Terkait Isu aset tanah Mewujudkan PENGELOLAAN Pengembangan, 2) 680.000.000 3) 2)1.530.000.000 2) 1.615.000.000
PDRB per Utama yang tertib PENDAPATANDAERAH Pengendalian dan 487.420.000 4) 3)1.110.000.000 3) 1.170.000.000
kapita bersertifikat pengelolaan 2.PROGRAM Evaluasi Pendapatan 510.000.000 4)830.000.000 4) 835.000.000
masih rendah administrasi PENGELOLAAN Daerah
2. Kurangnya keuangan KEUANGAN DAERAH 2.Koordinasi dan
kesadaran daerah Penyusunan Rencana
wajib pajak 2. Anggaran
3. SDM yang Meningkatkan Daerah
kurang kualitas aset 3.Koordinasi dan
memadai daerah Pengelolaan
3. Perbendaharaan
Melaksanakan Daerah
pemungutan 4.Koordinasi dan
pajak daerah Pelaksanaan Akuntansi dan
secara optimal Pelaporan Keuangan
Daerah
9.2.1* Proporsi nilai Tidak Meningkatkan 1.PROGRAM 1. Penyusunan dan Badan Pusat
tambah sektor Terkait Isu Realisasi PERENCANAAN DAN Evaluasi Rencana Statistik 9.274.000 9.274.000 9.274.000
industri Utama investasi dan PEMBANGUNAN Pembangunan Industri
manufaktur optimalisasi INDUSTRI Kabupaten/Kota
terhadap PDB pelayanan 2.PROGRAM 2.Penerbitan Izin Usaha
dan per terpadu satu PENGENDALIAN Industri (IUI) Kecil dan IUI
kapita. pintu IZIN USAHA Menengah
(diperkecil INDUSTRI
menggunakan KABUPATEN/KOTA
PDRB) 3. Program pengendalian,
pelaksanaan dan pelayanan
penanaman modal
9.2.1.(a) Laju Tidak 1.PROGRAM 1. Penyusunan dan Disperindag
pertumbuhan Terkait Isu PERENCANAAN DAN Evaluasi Rencana
PDRB industri Utama PEMBANGUNAN Pembangunan Industri
manufaktur. INDUSTRI Kabupaten/Kota
2.PROGRAM 2.Penerbitan Izin Usaha
VII - 23
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Peran Non
OPD Rencana Rencana Rencana
No. ISU Sasaran OPD (LSM,
INDIKATOR Permasalahan Program Kegiatan Penanggung Anggaran Anggaran Anggaran
Indikator UTAMA Strategis Filantropi,
Jawab 2021 2022 2023
Dunia Usaha)
PENGENDALIAN Industri (IUI) Kecil dan IUI
IZIN USAHA Menengah
INDUSTRI
KABUPATEN/KOTA
9.3.1* Proporsi nilai Tidak Meningkatkan 1.PROGRAM 1. Pemberdayaan Usaha Disperindag
tambah Terkait Isu Realisasi PEMBERDAYAAN Mikro yang Dilakukan
industri kecil Utama investasi dan USAHA Melalui Pendataan,
terhadap total optimalisasi MENENGAH, USAHA Kemitraan, Kemudahan
nilai tambah pelayanan KECIL, DAN USAHA Perijinan, Penguatan
industri. terpadu satu MIKRO (UMKM) Kelembagaan
pintu 2.PROGRAM danKoordinasi dengan Para
PENGEMBANGAN Pemangku Kepentingan
UMKM 2.Pengembangan Usaha
3. Program Mikro dengan Orientasi
pengendalian, Peningkatan Skala Usaha
pelaksanaan dan Menjadi Usaha Kecil
pelayanan penanaman 3. Pengendalian
modal pelaksanaan penanaman
modal yang menjadi
kewenangan daerah
kabupaten kota
4. Pelayanan perizinan dan
non perizinan secara
terpadu satu pintu di bidang
penanaman modal yang
menjadi kewenangan
daerah
Sumber: Uji Publik-2 dan Analsis Tim Pembuat KLHS, 2020
VII - 24
BAB 8.
Kesimpulan
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
BAB 8
KESIMPULAN
Hasil analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Daerah, pengkajian TPB,
perumusan Skenario dan Rekomendasi dapat dapat disimpulkan sebagai berikut :
VIII - 1
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
Indikator yang belum dilaksanakan dan belum mencapai target nasional berjumlah
5 indikator (2%). Indikator TPB yang sudah dilaksanakan namun belum mencapai target
nasional ini menjadi salah satu prioritas utama untuk dapat dilaksanakan dalam RPJMD lima
tahun ke depan. Indikator yang belum mempunyai data berjumlah 68 indikator (31 %).
Indikator TPB yang belum ada data ini juga menjadi salah satu prioritas untuk dilaksanakan
dalam kurun waktu perencanaan RPJMD lima tahun ke depan sesuai dengan kondisi daerah
Kabupaten Magetan.
VIII - 2
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
VIII - 3
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
b. Permasalahan
Permasalahan dalam pencapaian indikator TPB berdasarkan Isu Utama/ISu Strategis
Pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Magetan adalah :
1. Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, adalah; 1) Semakin meningkatnya jumlah
penduduk dan kepadatan penduduk, 2) Kurang disiplinnya masyarakat dalam
membuang sampah yaitu tidak tepat waktu, tidak tepat tempat, 3) Sumber Daya
Manusia (SDM) yang mengurusi sampah tidak sebanding dengan cakupan luas
penanganan sampah, 4) Sarana dan prasarana yang tersedia hanya dapat
menangani diwilayah tertentu, 5) TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Milangasri
dengan kondisi saat ini yang overload, 6) Rendahnya perilaku masyarakat dalam
pengelolaan sampah, 7) kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah, 8) Rendahnya pengelolaan sampah di sumber sampah, 9) Pengetahuan
masyarakat/ pelaku usaha tentang limbah B3 masih minim, 10) Aparatur yang
berkompeten tentang limbah B3 masih sangat terbatas, 11) Belum adanya target dan
strategi daerah dalam pengelolaan Limbah B3, 12) Semakin meningkatnya kegiatan
yang menghasilkan limbah padat, air limbah, limbah B3 padat, dan limbah B3 cair
dari kegiatan industri, rumah sakit, fasilitas umum dan area wisata di Kabupaten
Magetan, 13) Kurangnya prasarana dan sarana pengelolaan air limbah yang
memadahi.
2. Alih Fungsi lahan, adalah : 1) Semakin meningkatnya aktivitas Pertanian, 2) Semakin
meningkatnya aktivitas industry, 3) Semakin meningkatnya aktivitas pembangunan
infrastruktur, termasuk perumahan, 4) Aktivitas pertambangan yang semakin
meningkat.
3. Kerawanan Bencana, adalah: 1) Masih perlu ditingkatkannya kesiap-siagaan terkait
dengan bencana, 2) Masih perlunya koordinasi antar semua pemangku kepentingan
terkait dengan kejadian bencana.
4. Ketersediaan Air yang terbatas, adalah: 1) Masih kurangnya cakupan layanan air
minum layak, 2) Pengadaan air baku belum mencukupi, 3) Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga dan mengelola sumber air.
5. Prasarana dan Sarana yang belum optimal, adalah : 1) Kurangnya cakupan sarana
dan prasarana air minum layak, 2) Sanitasi yang belum tertangani dengan baik, 3)
Lahan parkir yang masih belum mencukupi terutama di sekitar opyek wisata
Sarangan, 4) Lahan untuk PKL di sekitar obyek wisata Telaga Sarangan yang belum
mencukupi, 5) Sarana dan prasana pengelolaan sampah (TPA) di kawasan obyek
VIII - 4
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
wisata Telaga Sarangan yang masih belum optimal, 6) Sarana jalan di sekitar obyek
wisata Telaga Sarangan yang belum optimal.
6. Pengangguran dan Kemiskinan, adalah : 1) Tingkat pengangguran yang masih tinggi,
2) Kualitas SDM yang masih rendah, 3) Adanya Pandemi Cofid-19, 4) Masih adanya
perusahaan yang tidak mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota Jaminan Sosial, 5)
Banyaknya peserta Jamsostek yang mengajukan klaim/pencairan. 6) Minimnya
pengetahuan masyarakat akan pentingnya jaminan sosial, 7) Minimnya
pengetahuan masyarakat mengenai manfaat jaminan sosial terutama pada pekerja
informal, 8) Usaha Mikro Kecil/Menengah belum optimal, 9) Terbatasnya
kesempatan/peluang kerja yang tersedia, 10) Kualifikasi pencari kerja yang tidak
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, 11) Belum optimalnya pelatihan kerja dalam
meningkatkan jumlah tenaga kerja yang terlatih/terampil,
7. Akses Pendidikan dan Kesehatan, adalah : 1) Masih ada masyarakat yang belum
memiliki jaminan Kesehatan, 2) Belum optimalnya penanganan masalah gizi
masyarakat, 3) Kurangnya kesadaran prilaku masyarakat untuk menghasilkan
produk pangan yang sehat, 4) Kurangya kesadaran masyarakat untuk penerapan
pola konsumsi B2SA, 5) Belum optimalnya pelayanan imunisasi, masih ada bayi
yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap dikarenakan ada sebagian
masyarakat yang tidak setuju dan menolak imunisasi karena kepercayaan tertentu,
6) Meningkatnya daya beli masyarakat yang tidak diimbangi dengan pola hidup
sehat : konsumsi makanan tinggi lemak, rendah serat dan vitamin, kurang aktivitas
fisik dapat memicu meningkatnya angka penyakit degeneratif. Pelayanan kesehatan
untuk pencegahan penyakit degeratif juga belum optimal.
8.4. Rekomendasi
Rekomendasi untuk indikator yang memerlukan upaya tambahan sesuai dengan hasil
perumusan skenario mengacu pada hasil Uji Publik-2. Pada saat Uji Publik-2, peserta
memberikan masukan secara tertulis terkait dengan sasaran strategis, program dan kegiatan
serta pembagian peran yang direkomendasikan untuk dapat diacu pada penyusunan
Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan 2018-2023 maupun diacu oleh RAD TPB. Tim
penyusun KLHS Perubahan RPJMD Kabupaten Magetan kemudian menghitung kebutuhan
anggaran terkait dengan program dan kegiatan yang diusulkan dengan proyeksi sampai
dengan tahun 2023.
VIII - 5
DAFTAR PUSTAKA
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018 – 2023
DAFTAR PUSTAKA
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur dan Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Sebelas Maret Surakarta.2013. Laporan Akhir Inventarisasi dan Identifikasi Keanekaragaman
Hayati Kabupaten Magetan.
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur dan Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Sebelas Maret Surakarta. 2014. Inventarisasi dan Identifikasi Keanekaragaman Hayati Kec.
Poncol dan kec. Parang Kabupaten Magetan Jawa Timur.
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur dan Pusat Penelitian
Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
Sebelas Maret Surakarta. 2017. Inventarisasi dan Identifikasi Keanekaragaman Hayati
Magetan.
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan. 2018. Penyusunan Dokumen Inventarisasi Daya
Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Magetan Tahun 2018. Magetan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan. 2017. Kabupaten Magetan Dalam Angka Tahun 2017.
Magetan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan. 2018. Kabupaten Magetan Dalam Angka Tahun 2018.
Magetan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan. 2019. Kabupaten Magetan Dalam Angka Tahun 2019.
Magetan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan. 2020. Kabupaten Magetan Dalam Angka Tahun 2020.
Magetan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan dan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (LPPM-
UNS). 2018. Inventarisasi Keanekaragaman Hayati Kecamatan Maospati, Barat dan
Kartoharjo Kabupaten Magetan Jawa Timur.
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta.
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun
2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. Jakarta.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2017 Tentang
Pelaksanaan PP No 45 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan
Hidup. Jakarta.
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia No. 7 Tahun 2018, Tentang Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Jakarta.
Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016. Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis. Jakarta.
Peraturan Bupati Magetan Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Konservasi Sumber Daya Ikan Di
Perairan Umum Daratan Telaga Sarangan.
Ridwan, Muhammad Dan Diagal Wisnu Pamungkas. 2015. Keanekaragaman Vegetasi Pohon di
Sekitar Sumber Mata Air di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. PROS
SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1 Nomor 6 p.1375-1379, September 2015. ISSN:
2407-8050. DOI: 10.13057/psnmbi/m010619.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta.
P-1
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
IIR
Pada hari ini Jumat, tanggal 6 November 2020 telah dilaksanakan Uji Publik – I Penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan Tahun 2018 – 2023 dalam rangka menyepakati
isu utama, tantangan, dan kondisi pencapaian TPB dalam penyusunan KLHS Perubahan RPJMD
Kabupaten Magetan dengan hasil sebagai berikut:
I. Tim Pembahas
No. Nama Instansi
1. Ir. Budiharto Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magetan
2. Siti Rukmini, S.Sos, M.Si Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian
dan Pengembangan Daerah Kabupaten Magetan
3. Ahsan Nurhadi, S.Si. M.Eng PSLH UGM
4. Safrudin Himpunan Kelompok Tani Indonesia
5. Andrean Wicaksono Asosiasi Pengusaha Kulit Indonesia
6. Sunarto Heri Siswanto Paguyuban Wong Magetan
1
LAMPIRAN 5
Uji Publik II KLHS Perubahan RPJMD
FORM MASUKAN UJI PUBLIK-2
KLHS PERUBAHAN RPJMD KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018-2023
DI RM. HARMADHA JOGLO MAGETAN, TANGGAL11NOVEMBER 2020
KODEINDIKATOR: 16O, 1 e)
| SASARAN: Mcninga4o4a alkses In formaç 0v d ouhunwsn Masyaralu
NAMA Andrie
INSTANSI DPM PTSP
MASUKAN
STRATEGI&ARAH KEBIJAKAN:
Aa enmg eateon eeaises NUesosi don optimaliseS pe(auayau
rpadu 9atv Pnto
PROGRAM:
Rrogcam Yengeudalan Palatsonaan famano wan Mcdel
.Poqtam Peayanan Penanawau Madal
KEGIATAN:
Yonyaucdaliou olakavan PenavaMon alol Youo Me)jodt keutnCMGi
Daemh kabopaten | Fota
okr menta
si (PPID)
untuk
nenngukur
kualitas
PPID dalam
menjalanka
n tugas dan
fungsi
agaiman
a diatur
dalam
perat 'an
perundang
undangan
16.7.1 PersentaseTidak Meningka SB PROGRAM Pemberdayaan Dinas
(a) keterwakila TerkaitIsu t PENGARUs Perempuan PPKB dan
n Priorit UTAMAAN GENDERBidang Politik, P3A
perempuan DAN Hukum, S0sial,
O Dewan PEMBERDAYAAN dan Ekonomi
Perwakilan PEREMPUAN pada Organisasi
Rakyat Kemasyarakata
(DPR) dan n Kewenangan
Dewan
Kabupaten/Kota |
Perwakilan
Rakyat
Daerah
OFRD).
17.1.1 Rasio Tidak Di atas SB 1, PROGRAM 1.Perencanaan, BPPKAD
a) penerimaan TerkaitIsu 12% PENGELOLAAN Pengembangan,
pajak Prioritas PENDAPATANDAER Pengendalian
terhadapP dan
PDB 2.PROGRAM Evaluasi
FORM MASUKAN UJI PUBLIK-2
KLHS PERUBAHAN RPIMD KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018-2023
DI RM. HARMADHA JOGLO MAGETAN, TANGGAL11NOVEMBER 2020
NAMA
INSTANSI DPPLI PPPA
MASUKAN
KEGIATAN
Penbunaam dan Kommman asprman dm ZhmAm CKUE).
Peningkatan
ka3laUsaha
Menjadi Usaha
Kecil
dinas ndaq
Kegiatan mEngesua:kan Ke9. lndlag
dM KOP
Bukan di Programnya
PENGELOLAAN Pengelolaan Per
yang Lingkungan ampahan di
PERSAMPAHAN
tertangani. REGIONAL aerah
(Persentase
Timbulan
2.PROGRAM
Kabupaten/Kota
PENGELOLAAN 2.1.Pengelolaan
Sampah
PERSAMPAHAN Sampah
Yang
tertangani) PROGRAM Pengelolaan Dinas
Pencemaran Meningka BB
12.4.2|Jumlah PENGELOLAMN dan Lingkunga
(a) limbah 83 dan tmenjao Pengembangan n Hidup
dng
Kerusakan
150 DAN
PENGEMBANGAN SistemAir
terkelola Lingkungan ton(skala
nasional
SISTEM AIR LIMBAH Limbah
dan
Domestik dalam
proporsi
limbah B
Daerah
Kabupaten/Kota
yang diolah
sesuai
peratura
perundanga
n(sektorr
lustri).
12.8.1 Jumlan Sarana dan Meningka SB PROGRAM Koordinasi BAGIANY
(a) tasilitas Prasarana PERENCANAAN, Perencanaan ORGANIS
rembangunan AS
publik yang Belum AENALIAN
Standar EVALUASI
Pelayanan PEMBANGUNAN
Masyarakat DAERAH
(SPM) dan
teregister
15.1.1 Proporsi Alih FungSi Meningka SB PROGRAM Pengelolaan Dinas
(a) tutupan Lahan KONSERVAS Taman Hutan Lingkunga
nutdn SUMBER DAYA Raya (TAHURA) n Hidup
terhadap ALAM Kabupaten/Kota
luas lahan
keseluruhan
(indeks
tutupan
lahan)
Ccldtan
3.1 Ca)
Ind l ator N o 2 . ersebul Sudah d pndah
2018 keqidtan
Seah fah un sekdtkdb Mdgekdn
erntdhon
ce aqan lemer
Teknis dan
Pemantapan
Pelaksanaan
Bidang
Pemberdayaan
dan
Pengawasan
Organisasi
Kemasyarakata
n_
10.4.1 Proporsi Penganggur MeningkaS8 PROGRAM Penyelenggaraa|Disnaker
(6) peserta an dan t menjadi: HUBUNGAN n Pendataan
langsung Kesiapsiogaan
akibat Terhadap
bencana
bencana.
2.Perlindungan
Sosial Korban
Bencana Alam
dan
Sosial
Kabupaten/Kota
nomOr
6l.Ca)
Indihcta
ersentase SaNpah perhoBaan
dtambdh
dtfanbdh parsenase
prsentaSe
1ndt katdrnyo
bogcumona koldu erusdluan ltquungon. dig
end
pedesau n u r destr
SaM pdh tt dd edJah
pedesuan
Lbct dmpdn
dctn
ddn dtsebun
dt Sun904
Carpdh
deso Mnu b
Many
FORM MASUKAN UJI PUBLIK-2
KLHS PERUBAHAN RPJMD KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018-2023
DI RM. HARMADHA JOGLO MAGETAN, TANGGAL11NOVEMBER 2020
PROGRAM:
KEGIATANN:
Pejabat Optimal
Pengelola
Infornasi
dan
Dokumenta
si (PPID)
untuk
mengukur
kualitas
PPID dalam
menjalanka
n tugas dan
fungsi
sebagaiman
a diatur
dalam
peratura
perundan8
16.7.1
undangan: Tidak
Persentase Meningka SB PROGRAM Pemberdayaan Dinas
(a) keterwakila TerkaitIsu t PENGAR erempuan PPKBdan
Prioritas UTAMAAN GENDER Bidang Politik, P3A
wwwin nsi
6T0Z unye1
NWdd ade
uejede
ueyejeseuad
sIda]ens ueeses
mOS 'wos imbnnA
weiaoid
uejeay
qemer
3un33ueuad ado
Tzoz uese3auy
euesua
Ueu
(eyesn eung
1donueya wsil
ado uoN uead
FORM MASUKAN UJI PUBLIK-2
KLHS PERUBAHAN RPJMD KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018-2023
DI RM. HARMADHA JOGLO MAGETAN, TANGGAL11NOVEMBER 2020
KODE INDIKATOR:
imbs h a/omashk
PERAN SERTA OPD: oia lta
s fonco
PAL pembvoo o
Latarbelakang
.Program KB berhasil, ketersediaan tenaga kerja berkurang
Sawah semakin menyempit, tidak diperlukan lagi banyak lantai jemur atau rumah
yang besar.
Hutan semakin menyempit, persediaan kayu bahan bangunan menurun.
Angka stres masyarakat akan beban hidup meningkat, diperlukan penyeimbang.
Teknologi informasi semakin pesat
Analisa:
Harga upah naik, setiap keluarga man powernya terbatas, sehingga untuk
merecovery diri diperlukan campur tangan pihak luar keluarga.
Lay out rumah saat ini sudah banyak yang tidakfungsional, terlalu luas
dibanding dengan jumlah jiwa (1 jiwa =9m2)
Harga kayu sebagai bahan bangunan mahal dan tidak ramah lingkungan,
sementara rumah/bangunan masih banyak yang menggunakan material kayu
bila rusak biayanya terlalu mahal untuk rehabilitasinya.
Menurunnya ketersediaan air bersih, air pertanian dan jumlah oksigen diudara.
Kurangnya RTH/ sarana/fasilitas umum yang murah dan rekreatif untuk semua
lapisan masyarakat.
Kurangnya akses informasi yang murah cepat dan merata guna mengejar arus
informasi dan data, khususnya bagi pelajar.
SOLUSI
Ditumbuhkan komunitas-komunitas sosial dan CSR untuk membantu recovery
masalah keluarga, program bansos pemerintah ditingkatkan dan dipermudah
aksesnya, birokrasi diperpendek tanpa meninggalkan akuntabilitas.
Dibukanya program bantuan peningkatan kualitas lingkungan berbasis GOTONG
ROYONG.
Mitigasilsosialisasi kepada masyarakat APA itu Rumah Layak Huni? Teori
vitruvius bangunan harus : 1. Kuat2. Fungsi 3. Indah. indah yang dimaksud
mungkin diarahkan pada pencapaian FUNGSI lay out bangunan. (less is more
more is less)
Diperlukannya bahan pengganti kayu dan kebijakan peraturan (SNI) tentang
bahan bangunan yang kuat, murah dan aman.
Diperluas dan diperbanyak bendungan, waduk/embung untuk pemanfaatan
manajemen air permukaan guna peningkatan ketersediaan air.
Perluasan dan memperbanyak RTH atau hutan kota sebagai sarana umum yang
rekreatif murah, manusiawi dan ramah dan peningkatan PRODUKSI OKSIGEN.
Semakin diperbanyak ditingkat RT, gang/jalan juga bisa sebagai RUANG HIJAU.
Dan dilombakan.
Perluasaan dan memperbanyak Ketersediaan spot wifi yang gratis/murah dan
ramah.
2
FORM MASUKAN UJI PUBLIK-2
KLHS PERUBAHAN RPIMD KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018-2023
DI RM. HARMADHA JOGLO MAGETAN, TANGGAL11NOVEMBER 2020
NAMA
:Veridha Tuli Rahmawati
INSTANSI Dinas Ten a9a Fecj
MASUKAN
KODEINDIKATOR: 8..1ta)
SASARAN: Meningfatnya Pen rerapan tenaga Ferjo
KEGIATAN
PERAN SERTA OPD: eni n9Fak Fan PeoTerapan tnaga e r a (nelalur kegiatoa
Pdatihan ferja dan perluasan Fesempatan fero
PERAN SERTA NON OPD
FORM MASUKAN UJI PUBLIK-2
KLHS PERUBAHAN RPJMD KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018-2023
DI RM. HARMADHA JoGLO MAGETAN, TANGGAL11NOVEMBER 2020
NAMA
INSTANSI
MASUKAN /UA l Ta
KODE INDIKATOR:/ .
SASARAN:
ue e rrah fart 28
Urm bnquoon {id maR Riopo
KEGIATAN:
nan Tayn kerai kay Ctda rO
NAMA
:Eny Puruant
INSTANSI :DLH
MASUKAN
Pernasalahan
-
tidau bi5
PROGRAM: Febupet en ,
2evi Pa lCemiskinan
.3S
20IS
KEGIATAN
2o 16 .63
lo.48
201
2018 lo.3
NAMA
INSTANSI ap Otaun
MASUKAN : e n tugLatn &umn ler ain da eng mctup an etn brl
KODE INDIKATOR:
NAMA sra
INSTANSI HPPA GANDON6 TENGA.
MASUKAN
teica TERCUKUPI_
KODE INDIKATOR:
NAMA ENDAH: F
INSTANSI ispUrCAPtL
MASUKAN
SASARAN
otas
PERAN SERTA OPD: Pemantaatan Data rependydoFan pevberi in hat akec
tomunitosi pous
PROGRAM: ProgaM nealaan (nRotmasi%
núan ckrucaa_pEuk
dalaePngtta peloksa
EOIAIAN:
ngeaiaan x PelaHainan Jatooma sblac enennd aeay |abupakn /la
engeloan n a Sí dan komunlkagi Rbcut
80LVNIGNI
vwin nsi
6TOZuunyei
NWd 13iei
uejede
ueyejeseuad
si3ajens ueJeses
weiaoid
S.
uejeday
qEMer
3un33ueuad ddo
TZOT uejesuy
eueoua
ZZOZ ueieTIuy
uejuay
ETOZ ueies3uy
EUeua
TOZ ueie33uy
eueua
(eyesn ejuna
ydonuej!4 'Wsi)
ado uoN uead
FORM MASUKAN UJI PUBLIK -2
KLHS PERUBAHAN RPIMD KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2018-2023
DI RM. HARMADHA JOGLO MAGETAN, TANGGAL11NOVEMBER 2020
NAMA
INSTANSI C
MASUKAN
KEGIATAN
. itlnk
3. {minuh uysdm
: PHARTD
NAMA
INSTANSI DCH
MASUKAN
PROGRAM:
KEGIATAN:
- 1udday lanalu
PROGRAM
wal ua
MMMeNn lunm s k i i S ,tulus
pewrwnn TPs /T9A
penbolaaM SA
KEGIATAN: -
SKRman oL swpH
Piaalonn anK SemwpaH
NAMA :AFuli
INSTANSI T
MASUKAN
KODE INDIKATOR:
SASARAN
atan
STRATEGI &ARAH KEBIJAKAN
SeR
PROGRAM
beloianSuumor i1 a i p a n . Enba
KEGIATAN
Lebo to .. bumunun
Pqara peanias
ST
NAMA
Kenny Maratus Sho ukha,
INSTANSI DPUPR Kab Magetctn
MASUKAN
C6)
KODEINDIKATOR: .1.
SASARAN - istem trgasi Prtmer.penejceaan embuq unlie moMenuhi bobuluha
erta
momotat F Cfisbtuhy Sh) San ED
PERANSERTA OPD: OPD
Pada hari ini Rabu, 11 November 2020 telah dilaksanakan Uji Publik – II Penyusunan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan Tahun 2018 – 2023 dalam rangka menyepakati
rekomendasi pencapaian TPB dalam penyusunan KLHS RPJMD dengan hasil sebagai berikut:
I. Tim Pembahas
1
LAMPIRAN 7
Dokumentasi
DOKUMENTASI
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS PERUBAHAN RPJMD
KABUPATEN MAGETAN TAHUN
2018-2023
03 NOVEMBER 2020
BIMBINGAN
TEKNIS
06 NOVEMBER 2020
UJI PUBLIK 1
11 NOVEMBER 2020
UJI PUBLIK 2
LAMPIRAN 8
KAK KLHS Perubahan RPJMD
LAMPIRAN 9
Penjaminan kualitas KLHS dilakukan dengan penilaian mandiri yang kriteria pokoknya adalah
sebagai berikut:
Penanggung Jawab Bupati Magetan
Tim Penyusun Keputusan Bupati Magetan Nomor 188/293/Kept./403.013/2020
Tahun 2020
1
2. Penilaian: Laporan KLHS RPJMD
Kriteria Penilaian Keterangan
4. Metode, teknik, rangkaian langkah- Tertuang dalam perumusan
langkah pengkajian dan hasil peng- skenario laporan induk
√
kajian perumusan alternatif skenario KLHS RPJMD
pembangunan berkelanjutan.
5. Gambaran pengintegrasian hasil KLHS Tertuang dalam perumusan
dalam RPJMD. skenario/rekomendasi
√
laporan induk KLHS
RPJMD
6. Hasil penjaminan kualitas KLHS. Form penjaminan kualitas
√ yang sudah ditandatangani
kepala daerah
7. Ringkasan eksekutif yang menuang- Ringkasan eksekutif KLHS
kan rekomendasi – rekomendasi RPJMD
√
KLHS untuk pengambilan keputusan
secara jelas.
8. Tahapan proses pembuatan KLHS Laporan tahapan proses
√
RPJMD. pembuatan KLHS RPJMD
2
3. Penilaian: Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas
Kriteria Penilaian Keterangan
g. Kerentanan dan kapasitas Tertuang pada halaman VI-
adaptasi terhadap perubahan √ 19
iklim.
h. Tingkat dan status jumlah
penduduk miskin atau
penghidupan sekelompok
√
masyarakat serta terancamnya
keberlanjutan penghidupan
masyarakat.
i. Risiko terhadap kesehatan dan
keselamatan masyarakat; √
dan/atau
j. Ancaman terhadap perlindungan
terhadap kawasan tertentu secara
tradisional yang dilakukan oleh √
masyarakat dan masyarakat
hukum adat.
5. Penilaian: Pengkajian
Kriteria Penilaian Keterangan
Muatan pengkajian KLHS RPJMD
mencakup subtansi :
1. Kondisi umum daerah berupa Daya Tertuang dalam Bab III
Dukung dan Daya Tampung laporan akhir KLHS RPJMD
√
lingkungan, kondisi geografis,
demografis, dan keuangan daerah.
3
5. Penilaian: Pengkajian
Kriteria Penilaian Keterangan
2. Capaian indikator Tujuan Tertuang dalam pengkajian
Pembangunan Berkelanjutan yang √ dalam Bab IV dan Bab V
relevan.
3. Pembagian peran antara pemerintah, Tertuang dalam pengkajian
pemerintah daerah, ormas, peran para pihak halaman
√
filantropi, pelaku usaha, serta III-246
akademisi dan pihak terkait lainnya.
4. Alternatif proyeksi kondisi Tertuang pada tabel 6.6
pencapaian Tujuan Pembangunan halaman VI-74
Berkelanjutan berupa target √
pencapaian tanpa upaya tambahan
dan dengan upaya tambahan.
5. Rumusan isu strategis, permasalahan, Tertuang dalam perumusan
dan sasaran strategis daerah. skenario/rekomendasi
√
laporan induk KLHS
RPJMD halaman VII-2
4
6. Penilaian : Alternatif dan Rekomendasi
Kriteria Penilaian Keterangan
7. Hasil rekomendasi konsisten dan rekomendasi di halaman
relevan sebagai hasil dari pengkajian VII-2
√
pembangunan berkelanjutan dan
penyusunan alternatif skenario.
8. Disusun rekomendasi tindak lanjut
tambahan sebagai konsekuensi
√
implementasi KLHS untuk kebijakan,
rencana, dan program.
Bupati Magetan
Suprawoto
5
*Penilaian:
𝟓𝟑
𝑰𝒏𝒅𝒆𝒌𝒔 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = = 𝟏 maka memperoleh kategori nilai A
𝟓𝟑
6
LAMPIRAN 10
1
c) Uji Publik - 1
Uji publik-1 berupa rapat koordinasi antara Tim Pembuat KLHS Perubahan
RPJMD dengan para pihak terkait yang bertujuan untuk menyepakati isu utama,
tantangan, dan kondisi pencapaian TPB. Pelaksanaan uji publik terdiri atas 3
sesi, yaitu:
2
Tabel 2. Pelaksanaan Uji Publik-2
Sesi 1 Paparan rekomendasi hasil perumusan skenario dari Kepala DLH
Kabupaten Magetan dan Narasumber dari PSLH-UGM
Keluaran dari konsultasi publik ini berupa dokumentasi acara, laporan, berita
acara. Pelaksanaan dilakukan pada tanggal 11 November 2020 diikuti sekitar 50
orang dengan protokol kesehatan dengan adanya pandemic Covid – 19.
c) Pembuatan laporan
Pembuatan laporan berupa rapat koordinasi Tim Pembuat KLHS Perubahan
RPJMD yang bertujuan untuk membuat laporan KLHS Perubahan RPJMD.
Keluaran dari kegiatan ini berupa laporan akhir dan ringkasan eksekutif.
Penyusunan laporan sudah mulai dilakukan sejak selesainya Uji Publik-1 sampai
dengan selesainya laporan akhir KLHS dan ringkasan eksekutif.
3
Tabel 3. Tahapan Proses Penyusunan KLHS Perubahan RPJMD Kabupaten
Magetan Tahun 2018 – 2023
November Desember
NO KEGIATAN KETERANGN
I II III IV I II III IV
1 Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJMD Rapat Intrernal
2 Kick off meeting Half Day Meeting
3 Bimtek Workshop
4 Identifikasi dan Pengumpulan Data Rapat internal
5 Analisis Data Rapat internal
6 Uji Publik I Workshop
7 Alternatif Proyeksi dan Penyusunan Skenario Rapat internal
8 Uji Publik II Workshop
9 Pembuatan Laporan Rapat internal
10 Penjaminan Kualitas Rapat internal
11 Pendokumentasian Rapat internal