Anda di halaman 1dari 102

Profil Daerah

Kabupaten Kutai Timur


2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN KUTAI TIMUR
2015
Bupati
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera untuk kita semua,

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, buku Profil Daerah Kabupaten Kutai
Timur Tahun 2015 ini dapat selesai tersusun. Buku Profil Daerah ini menyajikan
data dan informasi mengenai potensi daerah dan kekayaan Kabupaten Kutai
Timur.

Untuk menunjang terwujudnya perkembangan ekonomi yang kuat,


Kabupaten Kutai Timur terus berusaha memperbaiki fasilitas, infrastruktur
serta SDM agar pembangunan dapat terlaksana dengan baik di segala aspek.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam rangka
penyusunan Profil Daerah ini disampaikan terima kasih semoga Tuhan yang
Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita
semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sangatta, November 2015


BUPATI KUTAI TIMUR

H. ARDIANSYAH SULAIMAN

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 i


Kata Pengantar
Buku Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur merupakan publikasi hasil
analisis data Sistem Informasi Profil Daerah Yang disusun berdasarkan
database profil daerah yang diupayakan dapat menggambarkan seluruh potensi
dan sumberdaya yang dimiliki oleh daerah.

Data yang tersaji dalam buku ini merupakan data yang terekam sampai
dengan akhir tahun 2014 dan sebagian data triwulan II tahun 2015, sehingga
secara bertahap selalu diusahakan pembaharuannya serta penyempurnaan
kualitas maupun kuantitasnya.

Penghargaan dan ucapan terimakasih kami sampaikan atas dukungan


dari dinas/instansi vertikal dan otonom di Kabupaten Kutai Timur sehingga
publikasi ini dapat terwujud. Kami berharap dukungan ini akan terus berlanjut
sehinggal kualitas dan kuantitas data dan informasi yang tersaji dalam
publikasi ini akan semakin baik. Tanggapan dan saran akan bermanfaat guna
kesempatan publikasi di masa mendatang.

Demikian yang dapat disajikan dalam penulisan ini, semoga buku Profil
Daerah Kabupaten Kutai Timur ini dapat bermanfaat.

Sangatta, November 2015


KEPALA BAPPEDA

Ir. SUPRIHANTO, CES

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 ii


SAMBUTAN BUPATI i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. LATAR BELAKANG 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 2
1.3. RUANG LINGKUP 3
1.4. LANDASAN HUKUM 4
1.5. HASIL YANG DIHARAPKAN 5

BAB II GEOGRAFI 6
2.1 POSISI GEOGRAFIS 6
2.2 LUAS WILAYAH 7
2.3 PENGGUNAAN LAHAN 8
2.4 TOPOGRAFI 10
2.5 IKLIM 11

BAB III PEMERINTAH DAERAH 12


3.1. VISI, MISI DAN PROGRAM DAERAH 12
3.2. LAMBANG DAERAH 14
3.3. APARATUR PEMERINTAH 15
3.3.1. Organisasi Daerah 15
3.3.2. Aparatur Daerah (Pegawai Negeri Sipil) 19
3.4. KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 20
3.4.1. Kerjasama Antar Daerah 20
3.4.2. Kerjasama Dengan Pihak Ketiga 21
3.4.3. Koordinsi Dengan Instansi Vertikal Daerah 23

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 iii


BAB IV SOSIAL BUDAYA 26
4.1. KEPENDUDUKAN 26
4.2. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 30
4.3. KETENAGAKERJAAN 31
4.3.1. Komoditas Tanaman Pangan 33
4.3.2. Kesmepatan Kerja 34
4.4. JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA 34
4.5. SUKU BANGSA DAN BAHASA 37
4.6. SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA 38

BAB V SUMBER DAYA ALAM


5.1. KEPENDUDUKAN 40
5.1.1. Komoditas Tanaman Pangan 40
5.1.2. Komoditas Holtikultura 42
5.2. PERKEBUNAN 43
5.3. PETERNAKAN 45
5.4. PERIKANAN DAN KELAUTAN 46
5.5. KEHUTANAN 48
5.6. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 49

BAB VI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 52


6.1. PENDIDIKAN 52
6.1.1. Angka Melek Huruf 52
6.1.2. Angka Rata-rata Lama Sekolah 53
6.1.3. Angka Partisipasi Kasar 53
6.2. KESEHATAN 55
6.2.1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 55
6.2.2. Rumah Sakit 56
6.2.3. Rasio Dokter dan Tenaga Kesehatan 57
6.3. KEMISKINAN 57

BAB VII INFRASTRUKTUR 59


7.1. AIR BERSIH 59
7.2. LISTRIK 61

iv PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


7.3. POS DAN TELEKOMUNIKASI 62
7.4. KARAKTERISTIK TRANSPORTASI 63
7.4.1. Jaringan Jalan 63
7.4.2. Jumlah dan Perkembangan Kendaraan 63
7.5. SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI 64
7.6. PARIWISATA 65

BAB VIII PEREKONOMIAN DAERAH 70


8.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 70
8.2. STRUKTUR EKONOMI 71
8.3. PDRB PERKAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL
PERKAPITA 74
8.4. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR 75
8.5. INDUSTRI DAN PERDAGANGAN 75
8.6. KOPERASI 77
8.7. INVESTASI 78

BAB IX KEUANGAN DAERAH 80

BAB X POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH 82

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 v


Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten
Kutai Timur 8
Tabel 3.1. Jumlah Aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2013-2015 20
Tabel 3.2. Jumlah Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur Tahun
2013-2015 Menurut Tingkat Eselon 20
Tabel 3.3. MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Antar
Daerah Tahun 2013-2015 21
Tabel 3.4. MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Dengan
Pihak Ketiga Tahun 2013-2015 22
Tabel 3.5. MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
Dengan Instansi Vertikal Daerah Tahun 2013-2015 24
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk, Pertumbuhan dan Persebaran serta
Kepadatan Penduduk Tahun 2013-2015 27
Tabel 4.2. Jumlah dan Perkembangan Penduduk Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2013-2015 27
Tabel 4.3. Proporsi Penduduk Menurut Kecamatan Timur Tahun
2013-2015 28
Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berdasar Kelompok Umur Tahun 2013-
2015 29
Tabel 4.5. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012-
2014 31
Tabel 4.6. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (Penduduk Usia Kerja)
Menurut Kelompok Umur Tahun 2013-2015 32
Tabel 4.7. Tingkat Pengangguran, Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tahun 2012-2014 33
Tabel 4.8. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2012-2014 33
Tabel 4.9. Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Kutai Timur
Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2013-2015 34

vi PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 4.10. Jumlah Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama Tahun
2013-2015 35
Tabel 4.11. Jumlah Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama di
Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2015 36
Tabel 4.12. Jumlah Pondok Pesantren Santri dan Ustadz Tahun 2013-
2015 36
Tabel 4.13. Jumlah Jemaah Haji Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-
2015 36
Tabel 4.14. Suku Bangsa dan Bahasa di Kabupaten Kutai Timur 37
Tabel 5.1. Luas Lahan dan Produksi hasil Pertanian Tanaman Pangan
di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2015 40
Tabel 5.2. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Padi Tahun 2013-
2015 41
Tabel 5.3. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Ubi Kayu Tahun
2013-2015 42
Tabel 5.4. Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Jagung Tahun 2013-
2015 42
Tabel 5.5. Luas Lahan Perkebunan Holtikultura Tahun 2013-2015 43
Tabel 5.6. Luas Lahan Perkebunan Tahn 2013-2015 43
Tabel 5.7. Produksi Perkebunan Tahun 2013-2015 44
Tabel 5.8. Lokasi dan Kapasitas Pabrik Crude Palm Oil (CPO) Tahun
2013-2015 44
Tabel 5.9. Populasi Ternak, Produksi Daging dan Telur Hasil
Peternakan Tahun 2013-2015 45
Tabel 5.10. Rumah Tangga, Produksi dan Nilai Produksi Perikanan
Tahun 2013-2015 47
Tabel 5.11. Luas Wilayah Hutan Tahun 2013-2015 48
Tabel 5.12. Luas Tata Guna Hutan, Jumlah Perusahaa, Luas HPH dan
HTI Tahun 2013-2015 49
Tabel 5.13. Energi dan Sumberdaya Mineral di Kabupaten Kutai Timur 49
Tabel 5.14. Distribusi Persentase Kategori Pertambangan dan
Penggalian Terhadap PDRB di Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2012-2014 (Tahun Dasar 2010) 51

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 vii


Tabel 6.1. Persentase Kemampuan Baca/Tulis Penduduk Usia 10
Tahun Keatas Tahun 2013-2015 52
Tabel 6.2. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Tahun 2012-2014 53
Tabel 6.3. Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2013-2015 54
Tabel 6.4. Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2013-2015 54
Tabel 6.5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tingkat
Pendidikan Tahun 2013-2015 54
Tabel 6.6. Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2013-2015 55
Tabel 6.7. Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2013-2015 56
Tabel 6.8. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk Tahun 2013-2015 56
Tabel 6.9. Rasio Dokter, Tenaga Kesehatan per Satuan Penduduk
Tahun 2013-2015 57
Tabel 6.10. Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Tahun 2010-
2014 58
Tabel 7.1. Cakupan Pelayanan PDAM Tahun 2010-2014 59
Tabel 7.2. Kapasitas Terpasang PDAM Tahun 2010-2014 60
Tabel 7.3. Banyaknya Produksi dan Pelanggan Listrik yang Diproduksi
PLN MISIP Sangatta Tahun 2012-2014 61
Tabel 7.4. Banyaknya Listrik (KWh)yang Terjual Menurut Wilayah
Tahun 2014 62
Tabel 7.5. Jumlah Menara Telekomunikasi di Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2015 63
Tabel 7.6. Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2012-2014 64
Tabel 7.7. Jumlah Kendaraan dan Pertumbuhannya Tahun 2012-2014 64
Tabel 7.8. Sarana dan Prasarana Transportasi Tahun 2012-2014 65
Tabel 7.9. Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Timur 66
Tabel 7.10. Objek Wisata dan Jumlah Wisatawan Tahun 2012-2014 67
Tabel 7.11. Sarana dan Prasarana Wisata Tahun 2012-2014 68
Tabel 8.1. Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012-2014 69

viii PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 8.2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012-2014 70
Tabel 8.3. Kontribusi Sektoral Tanpa Migas dan Batubara Tahun 2012-
2014 72
Tabel 8.4. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012-2014 73
Tabel 8.5. Perkembangan Ekspor dan Impor Tahun 2010-2014 74
Tabel 8.6. Industri Kecil dan Menengah Tahun 2012-2014 76
Tabel 8.7. Koperasi Aktif di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012-2014 76
Tabel 8.8. Jumlah UKM Non BPR/LKM di Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2012-2014 77
Tabel 8.9. Jumlah Proyek PMDN/PMA di Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2012-2014 78
Tabel 9.1. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012-2014 79
Tabel 9.2. Penerimaan Dana Perimbangan Tahun 2012-2014 80
Tabel 10.1. Potensi Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur 81
Tabel 10.2. Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK) Kabupaten
Kutai Timur 85

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 ix


Gambar 2.1. Peta Kabupaten Kutai Timur 7
Gambar 8.1. Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Dengan Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012-2014 71
Gambar 8.2. Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Tanpa Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2012-2014 73

x PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Pendahuluan
1.1. LATAR BELAKANG

Penyediaan data dan informasi oleh pemerintah merupakan upaya yang


ditempuh untuk mewujudkan akuntabilitas publik serta membangun citra
pemerintah yang bersih, berwibawa dan bertanggung jawab. Untuk
menindaklanjuti diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, maka dalam pelaksanaan otonomi
daerah yang harus nyata dan bertanggung jawab, baik dalam urusan
pemerintahan maupun dalam pengelolaan pembangunan termasuk
didalamnya upaya menggali sumber-sumber pembiayaan sendiri, maka
diperlukan langkah-langkah yang komprehensif untuk merestrukturisasi
pemerintahan dan pola pembangunan.

Dengan demikian, maka dalam rangka melaksanakan pembangunan


daerah yang dapat mengelola potensi dan sumber daya daerah, perlu disusun
Profil Daerah yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang
terus berkembang dalam rangka pengambilan keputusan dan pengembangan
kebijakan di tingkat daerah maupun pusat, yang kemudian dapat berimplikasi
pada peningkatan kualitas SDM daerah dan pengembangan manajemen
pengelolaan data dan informasi di daerah dapat terlaksana dengan baik.

Agar dapat memberikan hasil yang optimal terhadap kemampuan daerah


dalam mengembangkan wilayahnya, diperlukan suatu gambaran yang
komprehensif mengenai wilayahnya sendiri. Melalui gambaran wilayah yang
tersusun dengan baik, pemerintah daerah dapat menentukan arah
perkembangan dan inventarisasi sumber daya yang tersedia pada wilayahnya.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 1


Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah merupakan salah satu
bentuk Pelaksanaan Kebijakan Desentralisasi dan Otonomi Daerah, yang
menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai
konsekuensi Otonomi Daerah tersebut dikonstruksikan dalam sistem Negara
Kesatuan, maka laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berupa Profil
Daerah merupakan salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat
hubungan hirarkis antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Dalam gambaran Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten


Kutai Timur yang diuraikan dalam Profil Daerah sebagai wujud nyata serta
upaya untuk memetakan kondisi potensi dan sumber daya daerah, sehingga
dapat dengan mudah untuk ditemukenali adanya peluang pengembangan
daerah dalam era persaingan bebas dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015 memberikan gambaran


umum tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi
sosial politik dan sosial budaya, perekonomian daerah, sarana dan prasarana
(infrastruktur), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber
pembiayaan. Untuk penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menghasilkan
laporan yang akurat dan menghadapi perkembangan kemajuan ke depan
penyajian Profil Daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilaksanakannya publikasi Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur


Tahun 2015 antara lain:

1. Untuk menghimpun semua data fisik dan data sosial ekonomi dari
kegiatan sektoral di Kabupaten Kutai Timur sebagai upaya penyediaan
sarana yang dapat dipakai dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi serta pengawasan pembangunan.
2. Memberikan gambaran kondisi wilayah, potensi sumber daya alam
maupun hasil-hasil pembangunan daerah yang dapat dijadikan sebagai
sumber informasi yang valid dan akurat bagi semua pihak.
3. Sebagai penyempurnaan Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur
sebelumnya.

2 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Disamping itu, tujuan dari penyusunan publikasi ini antara lain yaitu:

1. Tersedianya data yang dapat digunakan untuk kebutuhan perencanaan


dan penyusunan kebijakan serta memudahkan koordinasi pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi program pembangunan di Kabupaten Kutai
Timur secara terpadu.
2. Sebagai informasi untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam rangka
pembinaan dan pengembangan pembangunan daerah.
3. Sebagai informasi bagi usaha dan investasi baik dalam maupun luar
Kabupaten Kutai Timur.
4. Selain itu dapat dijadikan masukan dalam pengembangan sistem informasi
pengelolaan database profil daerah yang baik dan akurat.

1.3. RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup penyusunan Profil Daerah adalah mencakup


seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur yang meliputi 18 kecamatan, yaitu:
Muara Ancalong, Busang, Long Mesangat, Muara Wahau, Telen, Kongbeng,
Muara Bengkal, Batu Ampar, Sangatta Utara, Bengalon, Teluk Pandan, Sangatta
Selatan, Rantau Pulung, Sangkulirang, Kaliorang, Sandaran, Kaubun dan
Karangan.

Agar dapat menampilkan informasi mengenai potensi Kabupaten Kutai


Timur secara keseluruhan, maka aspek yang perlu dimuat dalam profil adalah
sebagai berikut:

1. Aspek Fisik dan Lingkungan, antara lain:


a. Geografi, topografi, geologi, hidrologi, klimatologi, dll.
b. Sumber daya alam (pola ruang) yaitu: kawasan lindung dan budidaya
(pertanian, kehutanan, pertambangan/sumber daya mineral, industri,
pariwisata, permukiman, konservasi, dll.).

2. Aspek Ekonomi, antara lain:


a. Potensi sumber daya lokasi, sumber daya alam dan sumber daya
buatan/infrastruktur wilayah.
b. Kondisi perekonomian umum (struktur perekonomian/pelaku
ekonomi, sektor perekonomian, PDRB, investasi, APBD, pendapatan

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 3


dan pengeluaran daerah/masyarakat, iklim usaha, lembaga keuangan,
dll.).

3. Aspek Sosial Budaya


a. Pemerintahan umum
b. Kependudukan
c. Pendidikan
d. Ketenagakerjaan
e. Kesehatan
f. Sosial politik, keamanan, hukum dan sosial ekonomi
g. Kelembagaan masyarakat, adat istiadat, warisan budaya, pranata sosial,
kondisi gender, dll.
h. Sosial budaya lainnya.

Data-data tersebut dapat diperoleh baik dari data sekunder yang berasal
dari dinas/instansi yang membawahi sektor terkait yang berlokasi di wilayah
Kabupaten Kutai Timur dengan melakukan survey lapangan secara langsung ke
dinas/instansi, badan usaha dan BUMN.

1.4. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang mendasari penyusunan Profil Daerah Kabupaten


Kutai Timur antara lain adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
5. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011-
2015.

4 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


1.5. HASIL YANG DIHARAPKAN

Penyusunan publikasi Profil Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015


ini diharapkan bisa menghasilkan data statistik yang dapat digunakan dan
mampu menjadi salah satu rujukan bagi pemerintah maupun masyarakat luas
pada umumnya.

Melalui ketersediaan data dan informasi daerah Kabupaten Kutai Timur


ini diharapkan, untuk pemerintahan dapat menjadi salah satu pendukung bagi
pengambilan keputusan dan kebijakan baik di daerah maupun di pusat dan
dapat meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola
kerja berbasis data dan informasi, serta akan meningkatkan komitmen
pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di
daerah. Untuk masyarakat luas, diharapkan dengan adanya publikasi ini dapat
menggerakkan masuknya investor yang nantinya ikut berkembang dan
membangun bersama Kabupaten Kutai Timur.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 5


2.1. POSISI GEOGRAFIS

Wilayah administrasi Kabupaten Kutai Timur terletak pada 115° 56’ 26”
Bujur Barat - 118°58’19” Bujur Timur dan 1°52’39” Lintang Utara - 0°02’11” Lintang
Selatan. Adapun batas wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Berau (Kecamatan Kelay dan


Kecamatan Talisayan)
b. Sebelah Selatan : Kota Bontang (Kecamatan Bontang Utara), dan
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Marang
Kayu dan Kecamatan Muara Kaman)
c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makasar
d. Sebelah Barat : Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan
Kembang Janggut dan Kecamatan Tabang)

Letak geografis wilayah Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi yang


cukup strategis untuk mendukung interaksi wilayah Kabupaten Kutai Timur
dengan wilayah luar, baik dalam skala nasional maupun internasional,
terutama dengan adanya dukungan fasilitas transportasi. Potensi posisi
strategis tersebut terlihat dari posisinya dikaitkan dengan wilayah yang lebih
luas adalah sebagai berikut:

a) Kabupaten Kutai Timur berada pada jalur regional lintas Trans


Kalimantan yang menghubungkan jalur Tarakan (Kota Orde II) -
Tanjung Redeb ke Samarinda (Kota Orde I - Ibu Kota Provinsi) -
Balikpapan (Kota Orde I) - Kabupaten Penajam Pasir Utara -
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Sehingga, dengan posisi tersebut, menjadi potensi yang mendukung
kelancaran mobilitas barang dan jasa dari dan ke dalam Kabupaten
Kutai Timur.

6 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


b) Wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur dengan panjang garis pantai
sekitar 200 km, terletak dalam wilayah perairan Selat Makasar dan
Laut Sulawesi dan juga bagian Laut Kalimantan Timur yang
merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, sehingga posisi
Kutai Timur menjadi strategis karena berada pada jalur transportasi
laut internasional.
Gambar 2.1.
Peta Kabupaten Kutai Timur

Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015, Data diolah

2.2. LUAS WILAYAH

Kabupaten Kutai Timur merupakan kabupaten hasil pemekaran


berdasarkan Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999, yang meliputi 5
kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor
16 Tahun 1999, Kabupaten Kutai Timur dimekarkan menjadi 11 kecamatan, dan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 12 Tahun 2005
dimekarkan lagi menjadi 18 kecamatan dengan 133 desa dan 2 kelurahan. Luas
wilayah Kabupaten Kutai Timur sebesar 35.747,50 km² atau sekitar 17% dari
luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 7


Luas setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat
dari tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1.
Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Kutai Timur
Banyaknya Luas
No. Kecamatan
Desa Kelurahan Km² %
1. Muara Ancalong 8 2.739,30 7,66
2. Busang 6 3.721,62 10,41
3. Long Mesangat 7 526,98 1,47
4. Muara Wahau 10 5.724, 32 16,01
5. Telen 7 3.129, 61 8,75
6. Kombeng 7 581,27 1,63
7. Muara Bengkal 7 1.522,80 4,26
8. Batu Ampar 6 204,50 0,57
9. Sangatta Utara 3 1 1.262,59 3,53
10. Bengalon 11 3.196,24 8,94
11. Teluk Pandan 6 831,00 2,32
12. Rantau Pulung 8 1.660,85 4,65
13. Sangatta Selatan 3 1 143,82 0,40
14. Kaliorang 7 3.322,58 9,29
15. Sangkulirang 15 438,91 1,25
16. Sandaran 7 3.419,30 9,57
17. Kaubun 8 257,45 0,72
18. Karangan 7 3.064,36 8,57
Kabupaten Kutai Timur 133 2 35.747,50 100,00
Sumber: Bagian Pemerintahan Sekretariat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

2.3. PENGGUNAAN LAHAN

Penggunaan lahan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2014 sebanyak


43,08% merupakan kawasan hutan, meliputi Hutan Mangrove, Hutan Primer,
Hutan Rawa, Hutan Sekunder dan Hutan Tanaman. Hutan Primer banyak
dijumpai pada daerah pegunungan yang tersebar pada bagian barat Kabupaten
Kutai Timur, yaitu Kecamatan Muara Wahau, Telen, dan Busang.

8 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Kawasan tidak berhutan di Kabupaten Kutai
Timur sebanyak 56,14% yang didominasi oleh
belukar dan belukar rawa, masing-masing sebesar
37,65% dan 5,76%. Kawasan pertanian sebanyak
9,28% atau sekitar 296.119,33 Ha, meliputi
perkebunan, sawah dan lahan pekarangan.
Sedangkan penggunaan lahan untuk perikanan
masih sangat kecil meskipun mempunyai potensi
yang sangat besar baik budidaya kolam maupun
perairan umum. Penggunaan lainnya adalah pertambangan batubara sebesar
0,70% atau sekitar 22.410,51 Ha.

Tabel 2.2.
Luas Penutupan Lahan
Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014

No Uraian Luas (Ha) (%) No Uraian Luas (Ha) (%)

1. Awan 24.398,11 0,76 10. Hutan 92.985,80 2,92


Tanaman
2. Belukar 1.200.864,08 37,65 11. Pertanian 40.332,70 1,26
Lahan Kering
Campur Semak
3. Belukar Rawa 183.741,25 5,76 12. Perkebunan 296.119,33 9,28
4. Hutan 16.464,70 0,52 13. Permukiman 10.468,87 0,33
Mangrove
Primer
5. Hutan 10.723,77 0,34 14. Pertanian 450,01 0,01
Mangrove Lahan Kering
Sekunder
6. Hutan Primer 412.862,52 12,94 15. Rawa 30.776,26 0,96
7. Hutan Rawa 348,40 0,01 16. Pertambangan 22.410,51 0,70
Primer
8. Hutan Rawa 25.404,56 0,80 17. Tambak 3.175,20 0,10
Sekunder
9. Hutan 815.506,97 25,57 18. Transmigrasi 2.833,00 0,09
Sekunder
Jumlah 3.189.866,04 100,00
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 9


2.4. TOPOGRAFI

Topografi Kabupaten Kutai Timur bervariasi dari yang berupa dataran,


berbukit hingga pegunungan, serta pantai dengan ketinggian tanah bervariasi
antara 0-7 m hingga lebih dari 1.000 m dari permukaan laut. Kawasan yang
relatif datar dan landai hanya terdapat di Kecamatan Sangatta Utara, Muara
Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan Sangkulirang.

Daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Berau pada Kecamatan


Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalong merupakan daerah
pegunungan kapur dengan kawasan pegunungan dan perbukitan yang paling
luas yaitu 1.608.915 Ha dan 1.429.922,5 Ha sedangkan dataran/landai
536.212,5 Ha yang terdiri dari daratan, rawa dan perairan berupa sungai dan
danau. Jaringan sungai terdapat di seluruh kecamatan sedangkan danau hanya
di Kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau Ngayau dan Danau Karang.

Wilayah pantai yang berada di sebelah timur kabupaten mempunyai


ketinggian antara 0-7 m diatas permukaan laut di mana wilayah ini mempunyai
sifat kelerengan yang datar, rawa mudah tergenang dan merupakan daerah
endapan.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai kelerengan


di atas 15%, wilayah dengan kelerengan di atas 40% mempunyai areal cukup
luas, yang tersebar di seluruh wilayah, khususnya terkonsentrasi di bagian
barat laut, dimana wilayahnya mempunyai ketinggian diatas 500 m diatas
permukaan laut. Wilayah dengan ketinggian 500 m diatas permukaan laut
mempunyai sifat berbukit sampai bergunung dengan kelerengan lebih dari
40% dan sangat berpotensi erosi.

Di antara variasi yang dimaksud adalah:


a. Kawasan yang relatif datar dan landai terdapat di Kecamatan Sangatta,
Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan
Sangkulirang yang sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi areal
permukiman dan pertanian, industri berat, pengembangan tanaman
keras dan kawasan prioritas untuk pengembangan lapangan terbang.
b. Kawasan pegunungan kapur terdapat di daerah Kecamatan
Sangkulirang, Muara Wahau dan Muara Ancalong yang cocok untuk

10 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


pengembangan pertanian dan perkebunan tertentu seperti jati, karet
dan kelapa sawit.
c. Jaringan sungai terdapat di seluruh kecamatan diantaranya Sungai
Sangatta, Sungai Marah dan Sungai Wahau. Sungai-sungai di daerah
ini airnya dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai sumber air minum
dan jalur transportasi air antara daerah pantai dan daerah pedalaman.
Sedangkan danau terdapat di beberapa kecamatan, diantaranya di
Kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau Ngayau dan Danau Karang.

2.5. IKLIM

Kabupaten Kutai Timur beriklim hutan tropika humida dengan suhu


udara rata-rata 26°C, dimana perbedaan suhu terendah dengan suhu tertinggi
mencapai 5° – 7°C. Curah hujan di Kabupaten Kutai Timur bervariasi mulai dari
wilayah pantai hingga ke pedalaman yang semakin meningkat. Jumlah curah
hujan rata-rata di wilayah kabupaten ini berkisar antara 2000–4000 mm/tahun,
dengan jumlah hari hujan rata-rata adalah 130-150 hari/tahun. Temperatur rata-
rata berkisar antara 26°C dengan perbedaan antara siang dan malam antara 5 –
7°C.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 11


3.1. VISI, MISI DAN PROGRAM DAERAH

Sejalan dengan arah pembangunan Kutai Timur Jangka Panjang


Kabupaten Kutai Timur, yang diarahkan kepada terwujudnya ekonomi daerah
yang berdaya saing dan bertumpu pada pemanfaatan sumber daya lokal
menuju kemandirian daerah, maka Visi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2011-2015 adalah:

”PEMBANGUNAN DAERAH BERTUMPU PADA AGRIBISNIS


MENUJU KUTAI TIMUR MANDIRI”

Visi pembangunan 2011-2015 yang telah ditetapkan memiliki makna


sebagai berikut:
1. Semua gerak pembangunan daerah di berbagai bidang ditujukan
dalam rangka mendukung pembangunan agribisnis.
2. Pembangunan agribisnis diharapkan dapat memberikan multiplier
effect terhadap perkembangan ekonomi daerah khususnya ekonomi
masyarakat yang berdaya saing, baik ditingkat regional, nasional
mapun global dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan ketahanan ekonomi daerah.
3. Kemandirian daerah ditandai oleh kemandirian keuangan daerah
dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta adanya
kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup
menuju sejahtera.

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten Kutai Timur Tahun


2011-2015 ditetapkan Misi Pembangunan Daerah sebagai berikut:

12 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan seni budaya daerah.
2. Memantapkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang serasi
dan berwawasan lingkungan.
3. Memantapkan kemandirian pangan dan pengembangan komoditi
ungulan daerah.
4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pemenuhan
kebutuhan energi.
5. Pemberdayaan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan.
6. Penegakan hukum dan mengoptimalkan peran aparatur pemerintahan
daerah yang dinamis dan efisien.
7. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan
masyarakat
8. Meningkatkan kualitas pendidikan secara berjenjang.
9. Mendorong peran lembaga keuangan dan perbankkan untuk
menjamin kemudahan berusaha dan berinvestasi guna membuka
kesempatan kerja yang seluas-luasnya.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat 5, Undang-undang Nomor 25
Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Program
adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Penyusunan program pembangunan tersebut diselaraskan pula dengan


prioritas pembangunan nasional dan prioritas pembangunan Provinsi
Kalimantan Timur. Untuk lebih mengarahkan program SKPD maka disusun
prioritas pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2011-2015 yang dikemas ke dalam 12 (dua belas) prioritas pembangunan
daerah (agenda pembangunan) yaitu;

1. Peningkatan kapasitas pemerintahan (capacity building)


2. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan
3. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan
4. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran
5. Peningkatan investasi dan ekonomi masyarakat
6. Peningkatan ketahanan pangan dan kemandirian pangan

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 13


7. Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan
8. Pemantapan, pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan lahan serta
lingkungan hidup
9. Peningkatan infrastruktur dasar kawasan permukiman
10. Peningkatan pembangunan perdesaan
11. Pengelolaan kawasan perbatasan (hinterland)
12. Peningkatan dan pengembangan pemanfaatan teknologi informasi

3.2. LAMBANG DAERAH

Simbol warna-warni pada lambang daerah Kabupaten Kutai Timur


adalah:
1. Warna Hijau : Kemakmuran,
Kesuburan
2. Warna Kuning Emas : Keluhuran, Ke-
agungan
3. Warna Kuning : Kejayaan
4. Warna Merah : Keberanian
5. Warna Putih : Kesucian
6. Warna Hitam : Kesungguhan

Lambang Daerah Kabupaten Kubupaten Kutai Timur mengandung


makna sebagai berikut:

a. Perisai Bersudut Lima : Melambangkan alat pelindung untuk


mencapai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila.
b. Bintang Bersudut Lima : Melambangkan Ketuhanan dan Pancasila
sebagai Falsafah Negara Republik Indonesia.
c. Rantai : Melambangkan Pemersatu antara seluruh
aparatur dan Masyarakat Kab. Kutai Timur.
d. Dua Belas buah Kapas : Melambangkan tanggal 12 (dua belas) yang
merupakan Hari Jadi Kabupaten Kutai Timur.
e. Sepuluh buah Gigi : Melambangkan bulan Oktober yang menjadi
Roda Pabrik bulan Penetapan Kabupaten Kutai Timur.

14 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


f. Lima buah Api : Melambangkan 5 (lima) Kecamatan yang
Menyala merupakan Cikal Bakal Kabupaten Kutai
Timur.
g. Tiga Lembar Daun : Mengandung arti bahwa Kabupaten Kutai
Timur adalah daerah yang subur.
h. Setumpuk Bahan : Melambangkan Kandungan Bahan Tambang
Tambang di Kabupaten Kutai Timur sangat berlimpah.
i. Matahari Terbit : Mengandung arti Kabupaten merupakan
daerah yang cerah untuk masa yang akan
datang lambang Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia digambarkan dengan 17
bunga kapas, 8 daun kapas dan 45 butir padi.
j. Sembilan butir Padi : Melambangkan Tahun 1999 tahun Penetapan
pada tangkai kiri dan Kabupaten Kutai Timur.
Sembilan butir padi
pada tangkai kanan
k. Kelian, Tombak serta : Melambangkan Masyarakat Kabupaten Kutai
Mandau Timur siap melaksanakan dan mengamankan
pembangunan Kabupaten Kutai Timur.
l. Kalimat “TUAH BUMI : Melambangkan arti bahwa “Bumi/daerah
UNTUNG BENUA” Kabupaten Kutai Timur memiliki Tuah dan
sekaligus membawa Keberuntungan bagi
Kabupaten Kutai Timur”.

3.3. APARATUR PEMERINTAH DAERAH


3.3.1. Organisasi Daerah

Untuk dapat melaksanakan pemerintahan yang lancar maka diperlukan


sistem tata kerja perangkat daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan
karakteristik dan potensi masing-masing daerah. Semua aparatur
negara/Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebar dalam 4 asisten, 13 bagian, 17 dinas,
17 kantor/badan dan 18 Kecamatan. Adapun kedudukan dan tugas pokok
perangkat administrasi pemerintahan tersebut, antara lain:

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 15


a. Sekretariat Daerah Kabupaten

Merupakan unsur pembantu pimpinan daerah, yang dipimpin oleh


seorang Sekretariat Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati dan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan pemerintah, administrasi, organisasi dan tatalaksana
serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah
kabupaten.

Sektretariat Daerah dibantu oleh 4 asisten dan 13 bagian yaitu :

I. Asisten Pemerintahan Umum


a. Bagian Pemerintahan
b. Bagian Otonomi Daerah
c. Bagian Hukum
II. Asisten Perekonomian dan Pembangunan
a. Bagian Perekonomian
b. Bagian Pembangunan
c. Bagian Sumber Daya Alam
III. Asisten Kesejahteraan Rakyat
a. Bagian Hubungan Masyarakat
b. Bagian Sosial
c. Bagian Pengembangan Masyarakat
IV. Asisten Administrasi Umum
a. Bagian Umum dan Protokol
b. Bagian Organisasi dan Tata Laksana
c. Bagian Keuangan
d. Bagian Perlengkapan dan Aset Daerah

b. Sekretariat DPRD Kabupaten

Merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD Kabupaten yang dipimpin


oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan
secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten dan mempunyai
tugas memberikan pelayanan administratif kepada anggota DPRD Kabupaten.

16 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


c. Dinas Daerah Kabupaten

Merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kabupaten dipimpin oleh


seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan
penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh pemerintah kepada Bupati
selaku wakil pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. Organisasi Dinas
Kabupaten Kutai Timur terdiri dari:
1. Dinas Penidikan dan 8. Dinas Pertanian dan Peternakan
Kebudayaan 9. Dinas Perkebunan
2. Dinas Kesehatan 10. Dinas Kelautan dan Perikanan
3. Dinas Kependudukan dan 11. Dinas Pemuda, Olah Raga dan
Catatan Sipil Pariwisata
4. Dinas Perhubungan, 12. Dinas Pertambangan dan Energi
Komunikasi dan Komunikasi 13. Dinas Tata Ruang
5. Dinas Pekerjaan Umum 14. Dinas Kehutanan
6. Dinas Perindustrian dan 15. Dinas Tenaga Kerja dan
Perdagangan Transmigrasi
7. Dinas Koperasi,UKM dan 16. Dinas Kesejahteraan Sosial
Ekonomi Kreatif 17. Dinas Pendapatan Daerah

d. Lembaga Teknis Daerah (Kantor/Badan)

Merupakan unsur pelakasana tugas tertentu dipimpin oleh seorang


Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretariat Daerah dan mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu yang
sifatnya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas Kabupaten dalam
lingkup tugasnya.

Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kutai Timur terdiri dari:


1. Inspektorat Wilayah 5. Badan Lingkungan Hidup
2. Badan Perencanaan 6. Badan Penelitian dan
Pembangunan Daerah Pengembangan
3. Badan Pemberdayaan 7. Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pem. Desa Perempuan dan KB
4. Badan Kesatuan Bangsa dan 8. Badan Ketahanan Pangan dan
Politik Penyuluhan

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 17


9. Badan Perpustakaan dan Arsip 12. Rumah Sakit Umum Daerah
Daerah Sangatta
10. Badan Pendidikan dan 13. Badan Pelayanan Perijinan Satu
Pelatihan Pintu dan Penanaman Modal
11. Badan Kepegawaian Daerah Daerah

e. Lembaga Teknis Lainnya

Organisasi Lembaga Teknis Lainnya terdiri dari:


1. Badan Penanggulangan 3. Kantor Kebersihan, Pertamanan
Bencana Daerah dan Permakaman
2. Kantor Satpol PP dan Linmas 4. Kantor Layanan Pengadaan
(KLP)

Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor Satpol PP dan Linmas


mempunyai tugas penegakan Peraturan Daerah, ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Kantor Satpol PP
dipimpin oleh Kepala Satuan yang selanjutnya disebut Kasat, dimana dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
- Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketertiban masyarakat serta
perlindungan masyarakat
- Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati
- Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat daerah
- Pelaksanaan perlindungan masyarakat
- Pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik
Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan atau aparatur lainnya
- Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar
mematuhi dan menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati
- Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya

18 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


f. Kecamatan

Kecamatan merupakan perangkat


daerah Kabupaten Kutai Timur yang
mempunyai wilayah kerja tertentu dan
dipimpin oleh seorang Camat, berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat
memiliki tugas melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang dilimpahkan Bupati
termasuk menangani sebagian urusan otonomi
daerah.

g. Desa/Kelurahan

Desa/Kelurahan merupakan perangkat daerah Kabupaten yang


berkedudukan dalam wilayah Kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Desa/Lurah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Camat. Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Selain itu seorang Kepala
Desa/Lurah juga melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh
Bupati.

3.3.2. Aparatur Daerah (Pegawai Negeri Sipil)

Hingga September 2015, jumlah aparatur negara/Pegawai Negeri Sipil


(PNS) yang ada di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 6.578 orang yang meliputi
PNS golongan I sebanyak 91 orang, PNS golongan II sebanyak 2.470 orang, PNS
golongan III sebanyak 3.393 orang serta PNS golongan IV sebanyak 624 orang.

Sementara apabila ditinjau dari penjabat struktural, maka pada tahun


2015 jumlah PNS dengan Eselon II sebanyak 43 orang, eselon III sebanyak 223
orang, dan eselon IV sebanyak 619 orang.

Adapun jumlah aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Kutai Timur dapat


dilihat pada tabel berikut ini:

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 19


Tabel 3.1.
Jumlah Aparat Pegawai Negeri
di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2015
Tahun
No Golongan 2013 2014 2015*)
L P L P L P
1. I 59 15 63 30 61 30
2. II 1.275 1.117 1.396 1.319 1.328 1.142
3. III 1.670 1.575 1.743 1.621 1.763 1.630
4. IV 475 240 340 147 448 176
Jumlah 3479 2947 3542 3117 3600 2978
Jumlah L + P 6.408 6.659 6.578
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data Triwulan III Tahun 2015

Tabel 3.2.
Jumlah Pegawai Negeri
di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012-2014 Menurut Tingkat Eselon
Tahun
No Eselon 2013 2014 2015
L P L P L P
1. I - - - - - -
2. II 35 3 40 3 40 3
3. III 153 23 184 27 195 28
4. IV 343 126 427 185 434 185
Jumlah 531 152 651 215 669 216
Jumlah L + P 683 866 885
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data Triwulan III Tahun 2015

3.4. KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR


3.4.1. Kerjasama Antar Daerah

Kerjasama antar daerah merupakan suatu isu penting yang perlu di


perhatikan oleh pemerintah daerah saat ini mengingat begitu banyak masalah
dan kebutuhan masyarakat di daerah yang harus diatasi atau dipenuhi dengan
melewati batas-batas wilayah administratif. Untuk mensukseskan kerjasama ini
diperlukan suatu kebijakan untuk menentukan model kerjasama yang tepat
dengan prinsip-prinsip yang menuntun keberhasilan kerjasama tersebut serta
tertuang dalam kegiatan.

20 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Adapun kerjasama yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Kutai Timur antar daerah dalam tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.
MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Antar Daerah
Tahun 2013-2015

No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama

1. 13/MOU/HK/IX/2013 Gubernur Kalimantan Rencana Program


Timur dengan Kerjasama Pembangunan
Bupati/Walikota se- Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur Kalimantan Timur dan
Pemerintah Kabupa-
ten/Kota se-Kalimantan
Timur Tahun 2014
2. 01/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Program legislasi daerah
Kutai Timur tahun anggaran 2015
3. 02/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Kebijakan umum APBD
Kutai Timur ahun anggaran 2016
4. 03/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Prioritas dan Plafon
Kutai Timur Anggaran Sementara TA
2016
5. 04/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Perubahan Kebijakan
Kutai Timur APBD TA 2016
6. 05/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Perubahan Prioritas dan
Kutai Timur Plafon Anggaran
Sementara Perubahan
APBD TA 2016
7. 07/MOU/HK/2015 DPRD Kabupaten Perubahan APBD TA 2015
Kutai Timur
8. 08/MOU/HK/2015 Dinas Pendidikan Penyelenggaraan
Pendidikan
Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

3.4.2. Kerjasama Dengan Pihak Ketiga

Sebagaimana diamanatkan dalam BAB XVII Undang-undang Nomor 23


Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat, Daerah dapat mengadakan kerja sama yang didasarkan
pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling
menguntungkan.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 21


Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga dikembangkan berdasarkan
pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi langsung oleh Pemerintah
Daerah, karena berbagai keterbatasan yang dimiliki daerah otonom serta untuk
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Kegiatan penyelenggaraan kerjasama daerah dengan pihak ketiga sampai


dengan Tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4.
MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Dengan Pihak Ketiga
Tahun 2013-2015

No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama

1. 04/MOU/HK/I/2013 Universitas Nota Kesepahaman


Mulawarman antara Universitas
Mulawarman dengan
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Jangka
Waktu 1 Tahun
2. 06/MOU/HK/II/2013 Yayasan Surya Institut Peningkatan Kualitas
Pendidikan, Jangka
Waktu 5 Tahun
3. 07/MOU/HK/I/2013 Fakultas Kedokteran Penyelenggaraan
Universitas Pelayanan Kesehatan
Hassanuddin Makasar Masyarakat oleh Dokter
Spesialis di RSUD
Sangatta Kabupaten Kutai
Timur
4. 09/MOU/HK/IV/2013 Universitas Gadjah Peningkatan Kualitas
Mada (UGM) Pendidikan, Pelatihan dan
Pengembangan
sumberdaya Manusia,
Jangka Waktu 5 Tahun
5. 10/MOU/HK/VI/2013 PT. Kaltim Prima Coal Penggunaan Bandar
Udara Khusus Tanjung
Bara untuk Pelayanan
Penerbangan Umum
Sementara
6. 11/MOU/HK/VI/2013 PT. Kaltim Prima Coal Berita Acara Serah Terima
Jalan Soekarno Hatta –
Soewandi, Fly Over
Soewandi, Taman
Pesawat dan Jalan
Soewandi Extantion
Sangatta, Kabupaten
Kutai Timur

22 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama

7. 17/MOU/HK/X/2013 PT. Taspen (Persero) Penerapan Aplikasi Sis-


tem Informasi Manaje-
men Gaji (SIMGAJI)
Pegawai Negeri Sipil
(PNS) Daerah dan
Pelayanan Proaktif
8. 03/MOU/HK/III/2014 PT. Bank Perkreditan Pemberian Kredit
Rakyat (BPR) Konsumtif
9. 05/MOU/HK/VI/2014 Pemerintah Kabu- Kerjasama Kemitraan
paten Kutai Timur, Dukungan Teknis
Pemerintah Kabupa- Investasi PLT Biogas-
ten Berau, Pemerintah Pome untuk Listrik
Provinsi Kalimantan Perdesaan di Kalimantan
Timur dengan PT. Timur
PLN (Persero) dan
Gabungan Pengusaha
Kelapa Sawit (GAPKI)
Kalimantan Timur
10. 06/MOU/HK/IX/2015 PT Telekomunikasi Penyediaan akses
Selular telekomunikasi
Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

3.4.3. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Daerah

Koordinasi dengan instansi vertikal dilaksanakan dalam bentuk rapat


koordinasi antara Bupati dengan pimpinan penyelenggara pemerintahan
daerah didampingi forum pimpinan daerah/Muspida yang ada di Kabupaten
Kutai Timur, diantaranya Kantor BPN, Kantor BPS, Kantor Kementerian
Agama, Kantor Pengadilan Agama, dan BUMN yang ada di wilayah Kabupaten
Kutai Timur. Rapat koordinasi dilaksanakan secara rutin atau insidentil
terutama dalam menginventarisir dan menyikapi permasalahan bersifat khusus
yang memerlukan koordinasi secara menyeluruh untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadi permasalahan yang lebih besar.

Adapun kegiatan yang telah dilakukan sampai dengan tahun 2015 antara
lain adalah:

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 23


Tabel 3.5.
MOU Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
Dengan Instansi Vertikal Daerah Tahun 2013-2015
No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama

1. 02/MOU/HK/I/2013 Kementerian Pengembangan Pariwisata


Kehutanan Republik Alam di Taman Nasional
Indonesia Kutai, Jangka Waktu 4
Tahun
2. 17/MOU/HK/X/2013 Perjanjian Kerja sama Penerapan Aplikasi Sis-
antara PT. TASPEN tem Informasi Manaje-
(PERSERO) dengan men Gaji (SIMGAJI)
Pemkab Provinsi Pegawai Negeri Sipil
Kalimantan Timur (PNS) Daerah dan
Pelayanan Proaktif,
Jangka Waktu 2 Tahun
3. 21/MOU/HK/XI/2013 Kantor Wilayah XIII di Pelaksanaan Penilaian
Sekretariat Jendral Barang Milik Daerah,
Kekayaan Negara Jangka Waktu 5 Tahun
4. 01/MOU/HK/I/2013 DPRD Kabupaten Persetujuan Raperda
Kutai Timur dalam Program Legislasi
Daerah (Prolegda) Ta-
hun Anggaran 2013 dan
Raperda Inisiatif DPRD
dalam Program Legislasi
Daerah (Prolegda)
Tahun Anggaran 2013
5. 13/MOU/HK/IX/2013 DPRD Provinsi Rencana Program
Kalimantan Timur Kerjasama Pembangunan
Pemerintah Kabupa-
ten/Kota Se-Kalimantan
Timur Tahun 2014
6. 14/MOU/HK/X/2013 DPRD Kabupaten Kebijakan Umum
Kutai Timur Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Daerah (KUPA) Tahun
Anggaran 2013
7. 15/MOU/HK/X/2013 DPRD Kabupaten Perubahan Prioritas dan
Kutai Timur Plafon Anggaran Semen-
tara Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2013
8. 19/MOU/HK/XI/2013 DPRD Kabupaten Kebijakan Umum Angga-
Kutai Timur ran Sementara Perubahan
APBD Tahun Anggaran
2013
9. 20/MOU/HK/XI/2013 DPRD Kabupaten Prioritas dan Plafon Ang-
Kutai Timur garan Sementara Tahun
Anggaran 2014

24 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


No Nota Kerjasama Instansi Kerjasama Isi Kerjasama

10. 01/MOU/HK/I/2014 DPRD Kabupaten Program Legislasi Daerah


Kutai Timur (Prolegda) Tahun Angga-
ran 2014
11. 04/MOU/HK/V/2014 Pemerintah Provinsi Pencapaian Kaltim Sehat
Kalimantan Timur dan MDG’s untuk Mewu-
judkan Kaltim Maju 2018

12. 06/MOU/HK/VIII/2014 Pemerintah Provinsi Kebijakan Umum Peru-


Kalimantan Timur bahan Anggaran Penda-
patan dan Belanja Daerah
Kabupaten Kutai Timur
Tahun Anggaran 2014
13. 07/MOU/HK/VIII/2014 DPRD Kabupaten Prioritas dan Plafon Ang-
Kutai Timur garan Sementara Peruba-
han Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah
Kabupaten Kutai Timur
Tahun Anggaran 2014
14. 10/MOU/HK/XI/2014 DPRD Kabupaten Kebijakan Umum
Kutai Timur Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun
Anggran 2015
15. 11/MOU/HK/XI/2014 DPRD Kabupaten Prioritas dan Plafon
Kutai Timur Anggaran Pemerintah
Tahun Anggaran 2015
Sumber: Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 25


4.1. KEPENDUDUKAN

Sebagai kabupaten penghasil tambang batu bara dan dengan wilayah


yang sangat luas, maka tidak mengherankan jika beragam etnis mendiami
Kutai Timur. Kedatangan etnis lain, selain Kutai dan Dayak, selain mengikut
program transmigrasi, juga didorong oleh terbukanya daerah ini sebagai
tempat yang baik untuk mencari kerja atau mengembangkan usaha yang
didorong oleh sektor industri batubara, maupun pengelolaan kayu yang
keduanya mendatangkan banyak tenaga kerja dari luar daerah.

Sepanjang tahun 2011-2014 jumlah penduduk yang tercatat pada Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur mengalami
penurunan sebesar 18.167 jiwa meskipun selama kurun waktu tersebut terdapat
lonjakan yang tajam atas jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Timur di tahun
2012 yang mencapai 527.723 jiwa. Terdapat hubungan antara jumlah penduduk
yang cukup besar ini dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yaitu
sebesar sekitar 12% di tahun 2012.

Sedangkan pada tahun 2014 terjadi penyusutan jumlah penduduk


menjadi 412.698 jiwa disebabkan karena adanya koreksi dari Direktorat Jendral
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri atas akun
ganda (double account) pada sejumlah penduduk yang terdaftar/teregister
sebagai penduduk Kabupaten Kutai Timur. Sedangkan pada akhir 2014,
komposisi jumlah penduduk terdiri dari 55% laki-laki dan 45% perempuan.

26 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 4.1.
Jumlah Penduduk, Pertumbuhan dan Persebaran serta
Kepadatan Penduduk Tahun 2013-2015
No Uraian Satuan 2013 2014 2015*)

1. Jumlah Penduduk Jiwa 554.751 412.698 413.097


2. Pertambahan Jumlah
Jiwa 27.028 -142.053 339
Penduduk
3. Pertumbuhan Penduduk (%) 5,12 (25,61) 0,15
4. 2
Kepadatan Penduduk Jiwa/km 15,36 11,54 11,56
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015

Sementara itu jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan


dengan penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin antara 119,68 – 123,94
dalam periode 2013-2015.

Tabel 4.2.
Jumlah dan Perkembangan Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2013-2015
2013 2014 2015*)
No Kecamatan
L P L P L P
1. Muara Ancalong 9.908 8.945 8.174 7.296 6.654 6.104
2. Busang 4.200 3.666 3.245 2.821 2.939 2.585
3. Long Mesangat 5.312 4.499 4.018 3.381 3.938 3.365
4. Muara Wahau 20.397 16.739 14.564 12.060 16.388 13.647
5. Telen 7.228 5.752 5.366 4.340 5.543 4.491
6. Kongbeng 16.980 14.354 13.663 11.521 12.255 10.693
7. Muara Bengkal 11.273 9.929 8.824 7.780 8.765 7.860
8. Batu Ampar 4.251 3.600 3.206 2.718 3.185 2.718
9. Sangatta Utara 98.424 76.755 72.216 58.052 70.063 57.666
10. Bengalon 29.651 23.170 21.832 17.389 21.486 17.487
11. Teluk Pandan 16.963 13.328 10.520 8.234 9.612 7.725
12. Sangatta Selatan 24.370 19.794 18.324 15.079 18.904 15.740
13. Rantau Pulung 6.742 5.832 4.849 4.255 5.208 4.846
14. Kaliorang 9.522 8.083 7.068 5.988 7.258 6.224
15. Kaubun 8.749 7.126 6.951 5.644 8.118 6.589
16. Sangkulirang 14.588 12.271 11.052 9.508 11.015 9.522
17. Karangan 10.953 7.956 7.452 5.615 7.529 5.868

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 27


2013 2014 2015*)
No Kecamatan
L P L P L P
18. Sandaran 7.522 5.919 5.363 4.330 6.193 4.912

Jumlah 307.033 247.718 226.687 186.011 225.053 188.044


Jumlah L + P 554.751 412.698 413.097
Rasio Jenis Kelamin 123,94 121,87 119,68
Pertumbuhan (%) 5,12 (25,61) 0,15
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015

Penyebaran penduduk Kabupaten Kutai Timur belum bisa dikatakan


merata di wilayah kecamatan karena masih terdapat 3 kecamatan yang
mendominasi (Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bangalon). Pada tahun
2015, sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Sangatta Utara sebesar
30,92% yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Timur. Secara
kontras, Kecamatan Busang yang mempunyai luas sebesar 10,47% dari luas
wilayah kabupaten Kutai Timur hanya berpenduduk sebesar 1,34% dari total
penduduk se-kabupaten.

Tabel 4.3.
Proporsi Penduduk Menurut Kecamatan
di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2015
Tahun
No Kecamatan
2013 2014 2015*)
1. Muara Ancalong 3,40 3,75 3,09
2. Busang 1,42 1,47 1,34
3. Long Mesangat 1,77 1,79 1,77
4. Muara Wahau 6,69 6,45 7,27
5. Telen 2,34 2,35 2,43
6. Kongbeng 5,65 6,10 5,56
7. Muara Bengkal 3,82 4,02 4,02
8. Batu Ampar 1,42 1,44 1,43
9. Sangatta Utara 31,58 31,56 30,92
10. Bengalon 9,52 9,50 9,43
11. Teluk Pandan 5,46 4,54 4,20
12. Sangatta Selatan 7,96 8,09 8,39
13. Rantau Pulung 2,27 2,21 2,43
14. Kaliorang 3,17 3,16 3,26
15. Kaubun 2,86 3,05 3,56

28 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tahun
No Kecamatan
2013 2014 2015*)
16. Sangkulirang 4,84 4,98 4,97
17. Karangan 3,41 3,17 3,24
18. Sandaran 2,42 2,35 2,69
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015

Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kabupaten Kutai


Timur hingga tahun 2015, pada kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 36.001
jiwa atau sekitar 8,71%. Kelompok ini merupakan usia produktif dan sangat
berpengaruh pada ketersediaan angkatan kerja dalam pembangunan. Dari
pembagian penduduk berdasarkan kelompok umur dapat diketahui rasio
beban ketergantungan penduduk di Kabupaten Kutai Timur adalah sebesar
50,34%. Secara umum rasio sebesar 50% ini menjelaskan bahwa dari 100
penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan menanggung secara ekonomi 50%
jiwa yang tidak/kurang produktif yaitu 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. Dalam
perspektif konsep pembangunan, rasio ketergantungan yang semakin tinggi
kurang menguntungkan dibandingkan yang lebih rendah.

Tabel 4.4.
Jumlah Penduduk Berdasar Kelompok Umur
di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2015
Tahun
No Kelompok Umur
2013 2014 2015*)
1. 0–4 28.220 20.371 30.006
2. 5–9 52.675 40.301 50.233
3. 10 – 14 51.850 40.31o 49.937
4. 15 – 19 43.454 34.784 34.786
5. 20 – 24 56.832 38.806 36.581
6. 25 – 29 66.460 43.956 41.907
7. 30 – 34 65.875 45.176 41.645
8. 35 – 39 53.648 39.832 36.001
9. 40 – 44 43.079 32.720 28.937
10. 45 – 49 32.846 26.096 22.573
11. 50 – 54 21.930 17.949 15.209
12. 55 – 59 15.084 13.353 10.781
13. 60 – 64 10.342 7.996 6.345

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 29


Tahun
No Kelompok Umur
2013 2014 2015*)
14. 65 – 69 5.758 5.065 3.867
15. 70 – 74 3.388 2.999 2.263
16. 75 + 3.310 2.984 2.026
Jumlah 554.751 412.698 413.097
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kutai Timur
terus mengalami peningkatan. Tingginya pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Kutai Timur sebagian besar dikarenakan oleh migrasi masuk.
Kondisi ini menandakan bahwa Kutai Timur memiliki daya tarik yang sangat
kuat bagi pendatang terutama karena alasan ekonomi. Indikasi ini dapat dilihat
dari dependency ratio sebagai daerah terbuka yang terkenal potensi sumber
daya alam yang melimpah, menyebabkan mobilitas penduduk yang terjadi
cukup tinggi, terutama dari mereka yang datang untuk bekerja/mencari kerja
ke daerah ini, dimana sebagian besar berusia antara 16-40 tahun pada usia
produktif.

4.2. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Tingkat pembangunan manusia suatu wilayah dapat dinilai melalui


indikator dari aspek kesehatan, pendidikan dan daya beli, melalui pengukuran
keadaan penduduk yang sehat dan berumur panjang, berpendidikan dan
berketerampilan serta mempunyai pendapatan yang memungkinkan untuk
hidup layak.

Oleh karena itu, salah satu wujud keberhasilan Pemerintah Kabupaten


Kutai Timur dalam pembangunan dapat dirincikan dari pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kutai Timur. Perkembangan IPM
Kabupaten Kutai Timur selama kurun waktu 2012-2014 dapat dilihat dari Tabel
4.5. berikut ini:

30 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 4.5.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2012-2014
Tahun
NO Kelompok Umur
2012 2013 2014
1. Angka Harapan Hidup (tahun) 68,79 69,17 69,38
2. Angka Melek Huruf (%) 98,23 98,28 98,09
3. Angka Buta Aksara (%) 1,77 1,72 1,91
4. Rata-Rata Lama Sekolah (tahun) 8,10 8,49 8,63
5. Pengeluaran Per Kapita (Rp. Ribu) 632,23 635,61 642,50
6. IPM 73,75 74,23 75,10
7. Jumlah Penduduk Miskin 24.295 27.200 24.514
8. Persentase Penduduk Miskin 6,12 9,06 5,94
Sumber: - Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
- Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

IPM pada dasarnya menggambarkan tingkat kesehatan penduduk yang


dipresentasikan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), perkembangan dan
kemajuan sosial yang ditunjuk melalui Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-
rata Lama Sekolah serta kemampuan ekonomi penduduk yang diukur dengan
pengeluaran riil per kapita atau Indeks Daya Beli (IDB).

IPM memberikan beberapa petunjuk untuk melihat hasil pembangunan


suatu wilayah. Penggolongan daerah berdasarkan IPM ada 4 kategori: Rendah
(IPM dibawah 50), Menengah rendah (IPM antara 51-65), Menengah tinggi
(IPM antara 66-70) dan Tinggi (IPM diatas 70). Dan berdasarkan tabel diatas,
menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Kutai Timur apabila dilihat dari tahun
2012 hingga tahun 2014 trennya cenderung naik, dan selama kurun waktu
tersebut termasuk kategori tinggi.

4.3. KETENAGAKERJAAN

Salah satu sasaran dalam pembangunan adalah diarahkan pada perluasan


kesempatan kerja dan terciptanya lapangan kerja baru dalam jumlah dan
kualitas yang seimbang dan memadai untuk dapat menyerap tambahan
angkatan kerja yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya. Karena itu
peningkatan dalam jumlah angkatan kerja bila tidak diimbangi dengan

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 31


penambahan kesempatan kerja akan menimbulkan permasalahan dalam
pembangunan.

Tabel 4.6.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (Penduduk Usia Kerja)
Menurut Kelompok Umur Tahun 2013-2015
Kelompok 2013 2014 2015*)
Umur
L P L+P L P L+P L P L+P
15-24 55.519 46.969 102.488 39.224 43.366 82.590 38.514 32.853 71.367
25-34 72.403 57.618 130.021 48.989 40.143 89.132 45.397 38.155 83.552
35-44 52.904 39.410 92.314 40.778 31.774 72.552 36.212 28.726 64.938
45-54 29.314 21.022 50.336 25.610 18.435 44.045 21.882 15.900 37.782
55-59 8.397 5.371 13.768 7.786 5.567 13.353 6.274 4.507 10.781
60+ 12.466 7.811 20.277 11.723 7.321 19.044 3.985 2.360 6.345
Jumlah 231.003 178.201 409.204 174.110 146.606 320.716 152.264 122.501 274.765
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Semester I Tahun 2015

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk usia kerja dari tahun
ke tahun menurun, pada tahun 2014 tercatat sejumlah 320.716 jiwa turun
menjadi 274.765 jiwa di tahun 2014. Jika dilihat dari jenis kelamin, tercatat
penurunan jumlah penduduk usia kerja laki-laki cenderung lebih besar jika
dibandingkan penduduk usia kerja perempuan.

Terkait dengan kondisi ketenagakerjaan, Jumlah Angkatan Kerja (AK)


pada tahun 2013 mencatat angka sebesar 152.108 jiwa dengan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) mencapai angka 65,64%, Angka Pengangguran (AP)
sebesar 4.729 jiwa, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,11%.
Sedangkan pada tahun 2014 mencatat angka sebesar 235.045 jiwa yang berarti
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai angka 70,85%, Angka
Pengangguran (AP) sebesar 3.015 jiwa, dan Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) sebesar 1,28%.

Dari Tabel 4.7. terlihat bahwa jumlah angka pengangguran menurun


sebesar 1.714 jiwa dan angkatan kerja naik sebesar 82.937 jiwa selama kurun
waktu 2012-2014. Hal ini menunjukan bahwa serapan tenaga kerja selama
periode tersebut sudah baik.

32 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 4.7.
Tingkat Pengangguran, Jumlah Angkatan Kerja dan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) Tahun 2012-2014
No Variabel 2012 2013 2014

1. Angka Pengangguran (Jiwa) 5.096 4.729 3.015


2. Angka setengah menganggur
32.500 22.757 21.029
(Jiwa)
3. Angkatan Kerja (AK) 130.685 152.108 235.045
4. Tingkat Partisipasi Angkatan
80,20 65,64 70,85
Kerja (TPAK) (%)
5. Tingkat Pengangguran Terbuka
3,90 3,11 1,28
(TPT) (%)
Sumber: Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

4.3.1. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

Rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan Penanaman Modal Asing
(PMA) dan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
mencerminkan besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN
dalam menyerap tenaga kerja di suatu daerah. Semakin besar rasio daya serap
PMA/PMDN semakin besar pula jumlah tenaga kerja suatu daerah yang dapat
terserap pada perusahaan tersebut. Untuk mengetahui rasio daya serap tenaga
kerja yang ada di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu 2013-2015 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8.
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2012-2014
No Uraian 2013 2014 2015
1. Jumlah tenaga kerja yang berkerja 82.983 76.007 107.153
pada perusahaan PMA/PMDN
2. Jumlah seluruh PMA/PMDN 505 484 625
3. Rasio daya serap tenaga kerja 164,32 157,04 171,44
Sumber: Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

4.3.2. Kesempatan Kerja

Pertumbuhan penduduk yang bekerja sangat dipengaruhi oleh


pertumbuhan penduduk usia kerja. Tingkat pertumbuhan penduduk usia kerja
yang hampir sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang bekerja
memberikan gambaran bahwa jumlah penduduk yang terserap ke dalam

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 33


lapangan pekerjaan yang ada relatif lebih sedikit daripada penambahan jumlah
penduduk yang siap kerja. Kesempatan kerja dapat menggambarkan
ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk para pencari kerja. Untuk
mengetahui jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Timur yang bekerja
menurut lapangan usaha kurun waktu 2013-2015 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Tabel 4.9.
Jumlah Tenaga Kerja di Kabupaten Kutai Timur
Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2013-2015
Sektor/ 2013 2014 2015*)
No Lapangan
Pekerjaan Utama Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Pertanian 133.163 66,55 158.510 63,23 56.232 39,78
2. Pertambangan 33.076 16,53 26.818 10,70 27.801 19,67
Listrik, Gas dan Air
3. 425 0,21 707 0,28 505 0,36
Bersih
4. Bangunan 4.789 2,39 5.026 2,00 1.909 1,35
Perdagangan, Hotel
5. 5.992 2,99 10.553 4,21 7.435 5,26
dan Restoran
Pengangkutan dan
6. 5.903 2,95 3.315 1,32 2.780 1,97
Komunikasi
Keuangan,
7. Persewaan dan Jasa 4.008 2,00 1.565 0,62 522 0,37
Perusahaan
8. Jasa-jasa 12.733 6,36 44.181 17,62 44.181 31,25
Total 200.089 100,00 250.675 100,00 141.365 100,00
Sumber: Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Triwulan II Tahun 2015

4.4. JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA

Kehidupan beragama di negara Indonesia diatur sesuai Pasal 29 UUD


1945 dan butir-butir Pancasila sila pertama, yang menjamin kebebasan
penduduk memeluk suatu agama dan menjalankan ibadah keagamaan sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Kehidupan beragama senantiasa dibina dengan tujuan untuk


menciptakan kehidupan masyarakat yang serasi, seimbang, dan selaras yang
diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah sosial budaya sebagai dampak
dari globalisasi dunia dewasa ini, yang mungkin dapat merusak mental bangsa

34 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


dan menghambat kemajuan, di samping
untuk membina kerukunan hidup antar
umat beragama. Jumlah pemeluk agama
di Kabupaten Kutai Timur pada tahun
2015 sebanyak 413.097 jiwa, dimana
81,32% beragama Islam, selebihnya
10,35% beragama Kristen, 7,65%
beragama Katholik, 0,64% beragama
Hindu, 0,04% beragama Budha, serta
0,01% beragama Kong Hu-Cu dan Lainnya.

Tabel 4.10.
Jumlah Pemeluk Agama Menurut Golongan Agama Tahun 2013-2015
No Uraian 2013 2014 2015*)

1. Islam 455.110 335.639 335.917


2. Katholik 36.420 27.809 31.600
3. Kristen 59.435 46.199 42.760
4. Hindu 3.444 2.868 2.631
5. Budha 281 149 163
6. Kong Hu-Cu 13 12 13
7. Lainnya 44 22 22
Jumlah 554.751 412.698 413.097
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Triwulan II Tahun 2015

Perkembangan jumlah rumah ibadah


dari tahun ke tahun terus berkembang pada
tahun 2013 jumlah Mesjid dan Musholla
sebanyak 713 buah dan pada tahun 2015
mengalami kenaikan menjadi 849 buah.
Gereja Kristen Khatolik dan Kristen
mengalami kenaikan pada tahun 2015,
masing-masing menjadi 54 dan 160 buah.
Sementara jumlah Pura dan Vihara tidak
mengalami kenaikan, masing-masing sebanyak 15 buah dan 1 buah.

Tabel 4.11.
Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 35


No Uraian 2013 2014 2015

1. Masjid/Musholla 713 849 849


2. Gereja Kristen Protestan 138 159 160
3. Gereja Kristen Katholik 53 53 54
4. Pura 15 15 15
5. Vihara 1 1 1
Jumlah 921 1.077 1.079
Sumber: - Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
- Bagian Sosial Sekretariat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Sementara perkembangan Pondok Pesantren terlihat stabil. Jumlah


pondok pesantren pada tahun 2015 adalah sebanyak 16 buah, bertambah 8
buah dari tahun 2013 yang berjumlah 8 pondok pesantren. Diharapkan dengan
bertambahnya bangunan pondok pesantren dapat berimbas kepada
peningkatan akhlak dan moral masyarakat di lingkungan Kabupaten Kutai
Timur.
Tabel 4.12.
Jumlah Pondok Pesantren, Santri dan Ustadz Tahun 2013-2015
No Uraian 2013 2014 2015

1. Jumlah Pondok
12 16 16
Pesantren
2. Jumlah Santri 314 384 578
3. Jumlah Ustadz 60 60 65
Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Disamping itu, jumlah jemaah haji pada tahun 2015 jumlah jemaah haji di
Kabupaten Kutai Timur sebanyak 133 jemaah.

Tabel 4.13.
Jumlah Jemaah Haji Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2015
No Uraian 2013 2014 2015

1. Jemaah Haji 170 133 133


Sumber: Kementerian Agama Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

4.5. SUKU BANGSA DAB BAHASA

36 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Keragaman budaya, adat istiadat dan agama yang telah berkembang di
Kabupaten Kutai Timur, hingga saat ini hidup rukun damai sejahtera, tersebar
di seluruh kecamatan dan desa. Penduduk asli Kutai Timur terdiri 3 suku besar
yaitu Suku Dayak, Kutai dan Banjar.

Seiring dengan perkembangan zaman dengan semakin meningkatnya


aktifitas ekonomi di Kutai Timur, yang diikuti dengan semakin maraknya arus
mudik masyarakat yang masuk ke Kutai Timur, hingga saat ini Kabupaten
Kutai Timur telah dihuni dengan berbagai suku dan adat istiadat.

Tabel 4.14.
Suku Bangsa dan Bahasa di Kabupaten Kutai Timur
No Suku Bangsa Bahasa
1. Suku Dayak Bahasa Dayak dipergunakan untuk
a. Dayak Kenyah Umaq Tau komunikasi lokal di daerah
b. Dayak Kenyah Umaq Jalan pedalaman Kutai Timur menurut
c. Dayak Umaq Alim etnis masing-masing suku dan
d. Dayak Umaq Baga untuk berkomunikasi secara
e. Dayak Umaq Basan nasional menggunakan bahasa
f. Dayak Lapo Kulit Indonesia
g. Dauak Lapo Bakung
h. Dayak Lapo Timai
i. Dayak Lapo Ke
j. Dayak Lapo Ngibun
2. Suku Kutai Bahasa Kutai dipergunakan untuk
a. Kutai Sangatta komunikasi lokal yang berda di
b. Kutai Bengalon daerah menurut etrnis masing-
c. Kutai Muara Ancalong masing.
d. Kutai Muara
3. Suku Banjar Bahasa Banjar dipergunakan untuk
a. Banjar Kelua komunikasi lokal menurut masing-
b. Banjar Amuntai masing etnis.
c. Banjar Peringin
d. Banjar Kandangan
e. Banjar Berabai
4. Suku Bugis Bahasa Bugis digunakan untuk
a. Bugis Pinrang komunikasi lokal sesuai dengan
b. Bugis Makassar etnis masing-masing kelompok
c. Bugis Bone suku.
d. Bugis Wajo
e. Toraja
f. Manado
g. Mandar
5. Suku Pendatang Indonesia Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa
a. Suku Jawa Batak, dan lain-lain sesuai dengan

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 37


No Suku Bangsa Bahasa
b. Suku Sunda masing -masing etnis.
c. Suku Batak
d. Suku Bali
e. Suku Madura
f. Suku Butun
g. Suku Irian
h. dll.
6. Suku Pendatang Luar Negeri Bahasa Inggris, Bahasa Cina, Bahasa
a. Suku Cina Arab dan lain-lain sesuai dengan
b. Suku Korea masing -masing suku kebangsaan.
c. Suku Amerika
d. Suku Perancis
e. Suku Jepang
f. Suku Arab
g. dll.
Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

4.6. SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA

Pembangunan kebudayaan di Kabupaten


Kutai Timur ditujukan untuk melestarikan dan
mengembangkan kebudayaan daerah serta
mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya
daerah di tengah-tengah semakin derasnya arus
informasi dan pengaruh negatif budaya global.
Pembangunann seni dan budaya di Kabupaten
Kutai Timur sudah mengalami kemajuan yang
ditandai dengan meningkatnya pemahaman
terhadap nilai budaya. Namun demikian upaya peningkatan jati diri
masyarakat Kabupaten Kutai Timur seperti halnya solidaritas sosial,
kekeluargaan, budaya dan perilaku positif seperti kerja keras, gotong royong,
penghargaan terhadap nilai budaya dan bahasa masih perlu terus ditingkatkan.
Kebersamaan dan kemandirian dirasakan makin memudar. Hal ini
menunjukkan perlunya mengembalikan dan menggali kearifan lokal dalam
kehidupan masyarakat.

Kepemudaan dan olahraga pembinaan


generasi muda dilaksanakan melalui
penyelenggaraan upacara bendera,

38 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


penyelenggaraan pemuda produktif, kegiatan pemuda pelopor. Pembinaan
olahraga dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan olahraga pelajar dan
pembinaan olahraga masyarakat yang meliputi pengadaan sarana dan
prasarana olahraga, penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA),
kegiatan lomba gerak jalan, bimbingan teknis personal, lomba senam, sepeda
santai dan kegiatan senam masal, tes kesegaran jasmani bagi SMP dan SMA,
penyelenggaraan gerak jalan santai.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 39


5.1. PERTANIAN
5.1.1. Komoditas Tanaman Pangan

Persediaan pangan sebagai sumber gizi bagi kelangsungan hidup


masyarakat merupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari.
Kebutuhan akan pangan bagi masyarakat merupakan salah satu komoditas
yang strategis karena erat kaitannya dengan upaya pemerintah dalam hal
stabilitas ketahanan nasional. Pengadaan pangan dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi seluruh kebutuhan penduduk sesuai dengan persyaratan gizi
selalu menjadi perhatian khusus pemerintah.

Komoditas tanaman pangan yang merupakan kebutuhan utama


masyarakat terdiri dari: padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi
jalar dan ubi kayu. Berikut disajikan tabel mengenai komoditas pangan di
Kabupaten Kutai Timur tahun 2013-2015.

Tabel 5.1.
Luas Lahan dan Produksi hasil Pertanian Tanaman Pangan
di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2015
Luas Areal Produksi (Ha) Produksi (ton)
No Uraian
2013 2014 2015 2013 2014 2015*)
1. Padi Sawah 5.043 6.071 5.579 22.478 27.435 27.616
2. Padi Ladang 5.047 6.343 6.305 12.719 15.788 15.976
3. Jagung 286 450 196 605 959 420
4. Ubi Kayu 204 479 293 2.870 3.912 4.104
5. Ubi Jalar 94 115 108 1.322 1.609 1.518
6. Kacang Tanah 140 192 108 164 225 127
7. Kedelai 49 90 69 58 105 81
8. Kacang Hijau 12 57 37 13 60 38
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015

40 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Berdasarkan pada Tabel 5.1. di atas terlihat bahwa komoditas tanaman
pangan yang paling banyak dihasilkan di Kabupaten Kutai Timur tahun 2015
adalah komoditas padi dengan nilai produksi sebesar 43.592 Ton, Ubi kayu
dengan produksi sebesar 4.104 Ton dan Ubi Jalar dengan nilai produksi sebesar
1.518 Ton. Adapun data komoditas tanaman pangan tersebut selama tiga tahun
terakhir di Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut:

A. Komoditas Padi
Secara umum komoditas tanaman pangan padi dihasilkan hampir di
seluruh wilayah Kabupaten Kutai Timur yang tersebar ke dalam 18 (delapan
belas) kecamatan.
Tabel 5.2.
Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Padi Tahun 2013-2015
Tingkat
Luas Lahan
No Tahun Produktifitas Produksi (Ton)
(Ha) (Kw/Ha)
1. 2013 10.101 34,87 35.197
2. 2014 12.414 35,19 43.223
3. 2015*) 11.877 36,70 43.592
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015

Produksi padi terbanyak adalah pada tahun 2015 yakni sebesar 43.592 ton.
Produksi padi terendah selama tiga tahun terakhir terjadi pada tahun 2013
dengan nilai produksi sebesar 35.197 ton.

B. Komoditas Ubi Kayu


Produksi tanaman pangan ubi kayu terbesar pada tahun 2015 yaitu
sebesar 4.104ton, meningkat sebesar 192 ton dari 3.912 ton ditahun 2014. Berikut
di tunjukkan nilai produksi ubi kayu selama tiga tahun terakhir di wilayah
Kabupaten Kutai Timur.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 41


Tabel 5.3.
Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Ubi Kayu Tahun 2013-2015
Tingkat
Luas Lahan Produksi
No Tahun Produktifitas
(Ha) (Kw/Ha) (Ton)

1. 2013 204 140,69 2.870


2. 2014 279 140,22 3.912
3. 2015*) 293 140,22 4.104
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015

C. Komoditas Jagung
Seperti halnya komoditas tanaman pangan padi dan ubi kayu, komoditas
tanaman pangan jagung pun hampir dihasilkan merata di 18 (delapan belas)
kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Pada tahun 2015
produksi jagung menurun sebesar 229 ton menjadi 420 ton dari 649 ton di
tahun 2013.
Tabel 5.4.
Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Jagung Tahun 2013-2015
Tingkat
Luas Lahan Produksi
No Tahun Produktifitas
(Ha) (Kw/Ha)
(Ton)

1. 2013 286 21,15 649


2. 2014 450 21,31 959
3. 2015*) 196 21,44 420
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015

5.1.2. Komoditas Holtikultura

Komoditas sayuran dan buah-buahan semusim, komoditas buah-buahan


dan sayuran tahunan, tanaman biofarmaka (tanaman obat) dan tanaman hias
termasuk ke dalam komoditas hortikultura.

Tabel 5.5.
Luas Lahan, Produktifitas dan Produksi Holtikultura Tahun 2013-2015
Tingkat
Luas Lahan Produksi
No Tahun Produktifitas
(Ha) (Kw/Ha)
(Ton)

1. 2013 8.193 55,68 28.368


2. 2014 8.294 56,79 29.386

42 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tingkat
Luas Lahan Produksi
No Tahun Produktifitas
(Ha) (Kw/Ha)
(Ton)

3. 2015*) 8.000 55,50 28.500


Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015

5.2. PERKEBUNAN

Hasil produksi perkebunan yang mempunyai potensi pengembangan


dipandang dari sisi permintaan, baik dilihat dari peluang pasar maupun
pesaingnya, serta mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah kelapa sawit, karet,
coklat, nanas, tanaman serat dan lada. Komoditas unggulan tersebut
mempunyai peluang untuk pasar dalam maupun luar negeri. Kegiatan
budidaya perkebunan telah dilakukan dengan hasil produksi berupa cengkeh,
coklat, lada, kopi, kelapa dan karet.

Luas areal perkebunan Kabupaten Kutai Timur dalam periode 2013-2015


mengalami kenaikan sebesar 10,95% yaitu dari 375.934,38 Ha pada tahun 2013
menjadi 422.201,09 Ha pada tahun 2015.

Tabel 5.6.
Luas Lahan Perkebunan Tahun 2013-2015
Luas (Ha)
NO Perkebunan
2013 2014 2015*)
1. Karet 8.779,85 11.168,93 9.324,05
2. Kelapa 1.190,62 1.275,22 1.182,19
3. Kopi 218,54 220,27 211,87
4. Lada 347,88 345,63 243,13
5. Vanili 35,43 35,93 35,93
6. Kakao 4.818,40 4.472,65 4.453,65
7. Kelapa Sawit 360.210,19 404.087,21 406.467,47
8. Aren 270,80 270,80 282,80
9. Kemiri 62,67 62,67 -
Luas Total 375.934,38 421.939,31 422.201,09
Sumber: Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data Triwulan II Tahun 2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 43


Tabel 5.7.
Produksi Perkebunan Tahun 2013-2015
Produksi (Ton)
NO Perkebunan
2013 2014 2015*)
1. Karet 347,86 764,54 315,95
2. Kelapa 344,03 495,59 616,90
3. Kopi 37,81 40,75 21,03
4. Lada 52,34 99,82 37,32
5. Vanili 5,82 6,53 4,28
6. Kakao 2.419,89 2.522,53 683,18
7. Kelapa Sawit 3.314.956,01 5.203.078,80 2.912.424,16
8. Aren 1.478,28 2.489,68 632,93
9. Kemiri 3,99 5,64 -
Luas Total 3.319.646,02 5.209.503,88 2.914.735,75
Sumber: Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data Triwulan II Tahun 2015

Produksi berbagai komoditas perkebunan dalam periode 2013-2015


mengalami penurunan sebesar 13,89% yaitu dari 3.319.646,02 Ton pada tahun
2013 menjadi 2.914.735,75 Ton pada tahun 2015.

Disamping itu, perkembangan yang pesat pada perkebunan kelapa sawit


di Kutai Timur, telah pula diikuti dengan berkembangnya industri hasil
perkebunan kelapa sawit berupa pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) di
beberapa kecamatan yang menjadi sentra pengembangan perkebunan sawit.
Hingga tahun 2015, telah terbangun 22 unit Pabrik CPO di Kutai Timur dengan
total kapasitas produksi terpasang 1.135 ton/jam dan kapasitas terpakai 1.105
ton/jam, seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 5.8.
Lokasi dan Kapasitas Pabrik Crude Palm Oil (CPO) Tahun 2013-2015
Kapasitas Terpasang Kapasitas Terpakai
Jumlah (ton/jam) (ton/jam)
NO Kecamatan
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
1. Muara Wahau 5 5 5 310 310 310 310 310 310
2. Kongbeng 3 3 2 105 105 45 105 105 45
3. Sangkulirang 3 3 3 120 120 120 120 120 120
4. Karangan 3 2 2 90 90 90 90 90 90
5. Telen 1 2 3 135 135 195 135 135 195

44 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Kapasitas Terpasang Kapasitas Terpakai
Jumlah (ton/jam) (ton/jam)
NO Kecamatan
2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015
6. Muara
1 1 1 60 60 60 45 45 45
Bengkal
7. Kaubun 1 2 2 60 120 105 45 90 90
8. Bengalon 2 2 3 105 105 150 90 90 150
9. Muara
- - 1 - - 60 - - 60
Ancalong
Luas Total 19 20 22 985 1.045 1.135 940 985 1.105
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Sementara pabrik kernel kelapa sawit yang sudah beroperasi di


Kabupaten Kutai Timur sejak tahun 2013 baru ada di Kecamatan Muara Wahau
sebanyak 1 unit dengan kapasitas produksi terpasang 100 ton/jam dan kapasitas
terpakai 100 ton/jam.

5.3. PETERNAKAN

Hasil produksi peternakan, baik peternakan kecil, seperti unggas maupun


peternakan besar mempunyai potensi permintaan yang cukup besar. Untuk
memenuhi kebutuhan Provinsi Kalimantan Timur yang masih cukup tinggi,
Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
regional. Hal ini diindikasikan dengan surplus produksi unggas dan daging
besar.
Tabel 5.9.
Populasi Ternak, Produksi Daging dan Telur Hasil Peternakan Tahun 2013-2015
Tahun
NO Uraian Satuan
2013 2014 2015*)
Populasi Unggas:
1. Sapi Ekor 17.201 17.457 18.500
2. Kerbau Ekor 682 617 617
3. Kambing Ekor 8.320 9.953 9.965
4. Babi Ekor 5.933 6.528 665
Produksi Daging Unggas:
1. Sapi Ton 679,3 563,16 565
2. Kerbau Ton 1,4 6,6 6,6
3. Kambing Ton 3,6 25,7 25,7
4. Babi Ton 196,2 198,6 200

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 45


Tahun
NO Uraian Satuan
2013 2014 2015*)
Populasi Unggas:
1. Ayam Kampung Ekor 626.591 633.398 643.180
2. Ayam Ras Pedaging Ekor 1.825.000 2.192.083 920.242
3. Ayam Ras Petelur Ekor 29.293 28.166 29.293
4. Itik Ekor 17.199 21.746 18.183
Produksi Daging Unggas:
1. Ayam Kampung Ton 693,90 703,07 703,07
2. Ayam Ras Pedaging Ton 1.691,80 2.124,70 2.125
3. Ayam Ras Petelur Ton 13,20 12,70 13,50
4. Itik Ton 6,90 9 9
Produksi Telur Unggas:
1. Ayam Kampung Ton 443,95 431,71 431,71
2. Ayam Ras Petelur Ton 191,66 33,05 33,05
3. Itik Ton 117,97 83 83
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data Triwulan II Tahun 2015

5.4. PERIKANAN DAN KELAUTAN

Perikanan laut, pesisir dan perikanan darat mempunyai potensi pasar


yang cukup baik. Hasil produksi perikanan laut mempunyai peluang pasar
ekspor dan perikanan darat, meskipun ada peluang ekspor akan tetapi lebih
dominan peluang pasar dalam negeri.

Meskipun sub sektor perikanan secara umum mempunyai potensi yang


besar sebagai andalan pendapatan daerah maupun masyarakat dan terbukti
ketangguhaannya dalam menghadapi krisis, namun dalam pengembangan
sektor perikanan ke depan masih cukup banyak masalah yang akan dihadapi.
Pemanfataan sumberdaya perikanan dan produktifitas pada umumnya masih
rendah.

Kawasan perikanan di Kabupaten Kutai Timur mencakup perikanan


darat, laut dan tambak, dengan orientasi pengembangan pada pemanfaatan
potensi, dengan upaya sebagai berikut:
- Kawasan darat dikembangkan dengan pola budidaya berbentuk
kolam/empang, atau sistem karamba di kali dan waduk

46 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


- Kawasan pesisir dikembangkan pola tambak air tawar, air payau dan
air laut dengan tetap mempertimbangkan ekosistem pesisir
- Kawasan laut dengan optimalisasi wilayah 0-4 mil laut sebagai outlet
dengan pengembangan dermaga ikan, TPI dan pasar ikan.

Capaian kinerja bidang perikanan yang dilihat darijumlah rumah tangga


perikanan, produksi dan nilai produksi perikanan tahun 2013-2014 adalah
sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 5.10.
Rumah Tangga, Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tahun 2013-2015
Tahun
NO Uraian Satuan
2013 2014 2015*)
A. Rumah Tangga Perikanan
1. Perikanan Laut RT 4.207 4.125 4130
2. Perikanan Perairan Umum RT 1.172 988 683
3. Tambak RT 414 422 425
4. Kolam RT 246 249 257
5. Keramba RT 300 302 354
6. Budidaya Pantai / Sawah RT 170 177 190
Jumlah RT 6.509 6.263 6039

B. Produksi Hasil Perikanan


1. Perikanan Laut Ton 5.211,0 5.668 2.998,74
2. Perikanan Perairan Umum Ton 1.028,1 1.035 548,60
3. Tambak Ton 684,1 690 371,16
4. Kolam Ton 573,1 587 346,46
5. Keramba Ton 348,5 357 189,16
6. Budidaya Pantai / Sawah Ton 1.604,4 1.669 884,68
Jumlah Ton 9.449,2 10.006 5.338,80

C. Nilai Produksi Hasil Perikanan


1. Perikanan Laut Ribu Rp 132.895.144 133.553.040 70.783.217,20
2. Perikanan Perairan Umum Ribu Rp 31.382.432 30.637.845 16.238.057,85
3. Tambak Ribu Rp 25.915.650 26.174.807 30.498.134,50
4. Kolam Ribu Rp 17.058.240 17.228.822 9.282.035,75
5. Keramba Ribu Rp 13.919.600 14.058.796 7.429.699
6. Budidaya Pantai / Sawah Ribu Rp 16.775.250 17.446.260 8.056.662,50
Jumlah Ribu Rp 237.946.316 239.099.570 142.287.806,80

D. Banyaknya Perahu/Kapal Penangkap Ikan Laut


1. Perahu tanpa motor Unit 1.367 1.400 1.403
2. Perahu motor tempel Unit 833 822 829

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 47


Tahun
NO Uraian Satuan
2013 2014 2015*)
3. Kapal Motor Unit 2.067 1.942 1.945
Jumlah Unit 4.267 4.164 4.177

E. Banyaknya Alat Penangkap Ikan Laut


1. Pukat Buah 296 267 268
2. Jaring Insang Buah 1.483 1.418 1.424
3. Jaring Angkat Buah 63 69 70
4. Pancing Buah 1.672 1.589 1.130
5. Perangkap Buah 317 314 845
6. Lainnya Buah 1.112 182 188
Jumlah Buah 4.943 3.839 3.925
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

5.5. KEHUTANAN

Kawasan hutan menjadi dua yaitu hutan yang berada dalam pengawasan
Unit Hamparan Pengkajian (UHP) serta hutan rakyat. Hutan Produksi
dibedakan menjadi 3 macam yaitu: a) Kawasan hutan produksi terbatas,
dimana eksploitasinya hanya dapat dengan tebang pilih dan tanam, b) Kawasan
hutan produksi tetap, dimana eksploitasinya dapat dengan tebang habis dan
tanam, c) Kawasan hutan produksi konversi dimana bilamana diperlukan dapat
dialihkan.Pengaturan yang berlaku didalam hutan produksi meliputi: a) Hutan
produksi yang telah ada berdasarkan peraturan/perundangan yang berlaku
tetap dipertahankan, b) Tanaman budidaya lainnya masih diperkenankan di
kawasan hutan Produksi tersebut dengan sistem tumpang sari bila tidak
mengganggu fungsi hutan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut maka untuk hutan produksi tetap


diperbolehkan melakukan produksi kayunya secara rutin sesuai dengan sifat
produksinnya, sedangkan untuk kawasan produksi konversi yaitu kawasan
hutan lindung tidak boleh melakukan produksi/ boleh melakukan produksi
dengan jumlah terbatas dan dalam pengawasan khusus.

Adapun luas kawasan hutan di Kabupaten Kutai Timur berdasarkan SK


Nomor 718/Menhut-II/2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

48 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 5.11.
Luas Wilayah Hutan Tahun 2013-2015
Tahun
NO Perkebunan Satuan
2013 2014 2015
1. Luas Wilayah Ha 3.574.760 3.547.760 3.547.760
2. Luas Hutan Ha 2.205.534 2.268.888,69 2.121.196,74
Luas Hutan tanaman
3. Ha 515.315 498.805 498.805
Industri
4. Luas Hutan Produksi Ha 1.708.251 1.688.876,71 852.608,73
Hutan Produksi
5. Ha 787.652 772.520,93 712.550,57
Terbatas
Pertumbuhan Luas
6. % 0 0 0
Hutan
7. Proporsi Luas Hutan % 61,70 68,34 59,34
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Tabel 5.12.
Luas Tata Guna Hutan, Jumlah Perusahaa, Luas HPH dan HTI Tahun 2013-2015
Tahun
NO Perkebunan Satuan
2013 2014 2015
Luas Hutan Menurut Tata Guna Lahan
1. Hutan Lindung Ha 270.489 382.077,63 318.257,79
Hutan Suaka Alam dan
2. Ha 215.742 197.934,34 197.973,52
Wisata
Hutan Produksi
3. Ha 787.652 772.520,93 712.550,57
Terbatas
4. Hutan Produksi Ha 920.599 876.457,12 852.608,73
Hutan Produksi Yang
5. Ha 1.043.716 39.898,66 39.806,13
Dapat dikonfersi
Jumlah Perusahaan dan Luas HPH dan HTI
1. Jumlah Perusahaan HPH Buah 15 21 21
2. Luas Ha 848.106 973.160 973.160
3. Jumlah Perusahaan HTI Buah 13 13 13
4. Luas Ha 515.315 498.805 498.805
Sumber: Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

5.6. ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

Kawasan pertambangan yang telah berlangsung lama di Kabupaten Kutai


Timur perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut, terutama terkait dengan
kawasan lindung, karena potensi kawasan pertambangan yang ada

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 49


kemungkinan dimasa yang akan datang ada di kawasan lindung. Untuk itu
mempertahankan kawasan lindung adalah upaya pertama, sedangkan upaya
selanjutnya adalah revitalisasi kawasan bekas pertambangan, agar tidak terjadi
kerusakan ekologis yang sangat serius dan berdampak fatal dikemudian hari.

Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan Energi dan


Sumberdaya Mineral salah satunya dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 5.13.
Energi dan Sumberdaya Mineral di Kabupaten Kutai Timur
Sumber
No Lokasi Keterangan
Alam
1. Minyak Bumi Kec. Sangatta 6.000 Cadangan sebesar
Ha 3 milyar BoE
Kec. Sangkulirang 12.000 (Barrels of Oil
Ha Equivalent)
2. Gas Kec. Bengalon 20.000 Ha
Teluk Golok, Kec. Sangkulirang 11.000 Ha
Pulau Miang Besar 8.000 Ha
3. Batubara Kabupaten Kutai Timur Potensi seluruh batubara di
Kabupaten Kutai Timur
adalah sebesar 5.352.473.000
ton
4. Emas Kec. Muara Wahau: Sungai
Pesab,
Kec. Muara Ancalong:
S.Kelinjau, S. Atan
Kec. Busang: disekitar Mekar
Baru
Kec. Sangatta: Sungai Sangatta
Kec. Telen: Sungai Telen,
Sungai Marah
5. Besi Kec. Kaliorang, Kec.
Sangkulirang, dan
Kec. Busang
6. Batu Kec. Kaliorang: Gunung Sekerat Areal 51.000 ha dan cadangan
Gamping sekitar
18,6 milyar ton.
Pengadan (Gunung Mardua)
Kec. Muara Ancalong: Long
Tasak
7. Gipsum Sungai Sekerat, Sungai Cadangan 19 juta ton.
Bengalon, dan Kaliorang
8. Pasir Kuarsa Kec. Kaliorang, Kec. Cadangan diperkirakan
3
Sangkulirang, sebanyak 420 juta m
Kec. Bengalon, Kec. Sandaran,

50 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Sumber
No Lokasi Keterangan
Alam
Kec.Sangatta dan Kec. Muara
Ancalong
9. Lempung Kec. Sangkulirang dan Kec. Terdapat cadangan lempung
Kaliorang sebesar 2 milyar ton dengan
luas areal 65.300 ha
10. Logam Kec. Muara Ancalong dan Kec. Deposit sebesar 75 juta ton
Sangkulirang
Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013, Data diolah

Adapun kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap


PDRB Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.14.
Distribusi Persentase Kategori Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB
di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012-2014 (Tahun dasar 2010)
No Tahun 2012 2013*) 2014**)

1. Pertambangan Minyak,
0,58 0,57 0,58
Gas dan Panas Bumi
2. Pertambangan Batubara
79,08 79,17 75,17
dan Lignit
3. Pertambangan dan
5,43 5,39 6,02
Penggalian
Total 85,09 85,13 81,77
Sumber: BPS Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka sangat sementara

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 51


6.1. PENDIDIKAN

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang sangat berperan


dalam pembangunan suatu wilayah. Namun SDM yang dimaksud adalah
sumber daya yang berkualitas atau SDM yang memiliki pendidikan, skill,
maupun kemauan untuk maju demi kesejahteraan hidupnya, masyarakat dan
negara. Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
mengedepankan peningkatan kualitas SDM melalui program-program
pembangunan yang berorientasi pada pendidikan baik formal maupun non
formal yang tepat sasaran.

6.1.1. Angka Melek Huruf

Peningkatan kualitas SDM ditandai oleh peningkatan IPM. Adapun


indikator pendidikan diukur dari Angka Melek Huruf penduduk dewasa serta
rata-rata lama sekolah. Faktor lainnya adalah idealnya rasio siswa terhadap
guru, rasio siswa terhadap daya tampung sekolah, dan rasio guru terhadap
sekolah.

Perkembangan Angka Melek Huruf penduduk Kabupaten Kutai Timur


tahun 2015, dengan jumlah penduduk hingga Juli 2015, tercatat penduduk usia
15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf
lainnya sebanyak 277.263 orang atau 98,28% dari total penduduk berumur 15
tahun ke atas yang berjumlah 282.921 orang, yang berarti jumlah buta huruf
masih terdapat sebanyak 5.658 orang atau 1,72%.

52 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 6.1.
Persentase Kemampuan Baca/Tulis Penduduk Usia 10 Tahun Keatas
Tahun 2013-2015
Kemampuan
No 2013 2014 2015
Membaca/Menulis
1. Buta Huruf 1,72 1,91 1,72
2. Mampu 98,28 98,09 98,28
Jumlah 100,00 100,00 100,00
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Seiring perbaikan perekonomian masyarakat memberikan dampak pada


meningkatnya angka partisipasi sekolah sehingga mampu menumbuhkan
angka melek huruf atau dengan kata lain tingkat pertumbuhan angka
masyarakat buta huruf mampu tereduksi. Hal ini dapat dibuktikan dengan
semakin menurunya angka buta huruf pada 3 tahun terakhir.

6.1.2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Sementara itu rata-rata lama sekolah Penduduk Kabupaten Kutai Timur


selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 adalah 8,63
tahun. Bila angka ini dikonversikan ke jenjang pendidikan, maka dapat
dikatakan bahwa secara rata-rata penduduk Kabupaten Kutai Timur sudah
menduduki kelas 2 SMP.
Tabel 6.2.
Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Tahun 2012-2014
No Uraian 2012 2013 2014

1. Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,10 8,49 8,63


Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

6.1.3. Angka Partisipasi Kasar

Salah satu indikator pengukur pemerataan akses pendidikan adalah


Angka Partisipasi Kasar (APK), indikator ini mengukur proporsi anak sekolah
pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur sesuai dengan
jenjang pendidikan tersebut. Sedangkan untuk menunjukan proporsi anak
sekolah pada suatu kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat
yang sesuai dengan kelompok umurnya, maka digunakan Angka Partisipasi
Murni (APM). Adapun Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah partisipasi

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 53


penduduk usia tersebut yang sekolah terhadap seluruh penduduk usia
kelompok tersebut.
Tabel 6.3.
Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013-2015
No APK 2013 2014 2015

1. Sekolah Dasar 119,88 118,67 113,83


2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 101,31 100,94 98,39
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 82,58 72,19 87,38
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Pada jenjang sekolah yang lebih tinggi (SLTP atau SLTA) angka
partisipasi kasar penduduk lebih rendah. Hal ini berkaitan dengan kegiatan
ekonomi penduduk pada usia tersebut yang sebagian besar membantu orang
tua untuk bekerja atau bahkan pada usia tersebut sudah berstatus kawin
sehingga mempunyai kewajiban mengurus rumah tangga. Pada tahun 2015
tingkat APK SLTP tercatat sebesar 98,39% sedangkan SLTA sebesar 87,38%.

Tabel 6.4.
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013-2015
No APM 2013 2014 2015

1. Sekolah Dasar 99,66 99,03 97,35


2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 97,01 87,69 97,28
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 60,78 64,82 63,32
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Sedangkan untuk menunjukkan proporsi anak sekolah pada satu


kelompok umur tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan
kelompok umurnya, maka digunakan Angka Partisipasi Sekolah (APS).
Sementara Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD pada tahun 2015 sebesar
105,08%, SLTP sebesar 71,74%, dan SLTA sebesar 65,12%.

Tabel 6.5.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013-2015
No APS 2013 2014 2015

1. Sekolah Dasar 107,02 101,22 105,08


2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 94,89 118,82 71,74
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 68,63 95,03 65,12
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

54 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


6.2. KESEHATAN

Tingkat kesehatan masyarakat Kutai Timur dapat dilihat dari beberapa


hal yang mempengaruhi keberhasilannya, yakni lingkungan sehat, pelayanan
kesehatan, faktor turunan dan perilaku sehat. Di antara empat faktor tersebut,
pelayanan kesehatan memiliki peranan yang sangat strategis karena melalui
pelayanan kesehatan ini tidak saja dapat dilakukan pelayanan kesehatan, tetapi
juga upaya kesehatan bersifat preventif, rehabilitasi, edukatif yang sangat luas.

6.2.1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan


Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola masyarakat dalam rangka
penyelenggaraan kesehatan. Yang dimaksudkan untuk memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio
Posyandu di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut:

Tabel 6.6.
Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2013-2015
No Uraian 2013 2014 2015*)

1. Jumlah Posyandu 243 273 273


2. Jumlah Balita 34.775 36.766 38.871
3. Rasio 6,99 7,43 7.02
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data Triwulan III Tahun 2015

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan


pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Meningkatnya
pelayanan kesehatan berarti meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan
pada masyarakat adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan yang
menjangkau semua lapisan masyarakat di berbagai daerah wilayah Kabupaten
Kutai Timur. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio Puskesmas, Poliklinik
dan Pustu per satuan penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel
berikut:

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 55


Tabel 6.7.
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2013-2015
No Uraian 2013 2014 2015*)

1. Jumlah Puskesmas 21 21 21
2. Jumlah Poliklinik 15 28 29
3. Jumlah Pustu 105 104 104
4. Jumlah 1 sampai 3 140 153 154
5. Jumlah Penduduk 554.751 412.698 413.097**)
Rasio Puskesmas per satuan
6. 0,0378 0,0509 0,0508
penduduk
Rasio poliklinik per satuan
7. 0,0270 0,0678 0,0702
penduduk
Rasio pustu per satuan
8. 0,1893 0,2520 0,2517
penduduk
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan
9. 0,2523 0,3707 0,3728
Pustu
10. Jumlah Kecamatan 18 18 18
11. Jumlah Desa/Kelurahan 135 135 135
12. Rasio Puskesmas per Kecamatan 1.166,6667 1.166,6667 1.166,6667
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka Semester I Tahun 2015

6.2.2. Rumah Sakit

Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi


menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan secara
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit. Semakin banyak
jumlah rumah sakit, maka semakin mudah masyarakat mengakses layanan
kesehatan. Adapun gambaran mengenai kondisi rasio rumah sakit per satuan
penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut:

Tabel 6.8.
Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk Tahun 2013-2015
No Uraian 2013 2014 2015*)
1. Rumah Sakit 7 7 7
2. Jumlah Penduduk 554.751 412.698 413.097**)
3. Rasio 0,0126 0,0170 0,0169
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka Semester I Tahun 2015

56 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


6.2.3. Rasio Dokter dan Tenaga Kesehatan

Ketersediaan dokter dan tenaga kesehatan dapat dijadikan sebagai


indikator tingkat pelayanan dan standart sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat. Besarnya jumlah dokter dan
tenaga kesehatan menggambarkan rasio perbandingan terhadap penduduk.
Adapun gambaran mengenai rasio dokter, tenaga kesehatan per satuan
penduduk di Kabupaten Kutai Timur sebagaimana tabel berikut:

Tabel 6.9.
Rasio Dokter, Tenaga Kesehatan per Satuan Penduduk Tahun 2013-2015
No Uraian 2013 2014 2015*)
1. Jumlah Dokter Umum 103 109 121
2. Jumlah Dokter Gigi 29 35 35
3. Jumlah Dokter Spesialis 16 28 31
4. Bidan 266 305 339
5. Perawat 454 506 571
6. Tenaga Farmasi 32 74 69
7. Tenaga Sanitarian 11 19 19
8. Kesehatan Masyarakat 69 78 69
9. Tenaga Gizi 10 23 23
10. Tenaga Terapi Fisik 3 6 6
11. Tenaga Keteknisan Medis 36 41 60
12. Jumlah Penduduk 554.751 412.698 413.097**)
Rasio dokter terhadap
13. 0,1857 0,2641 0,2929
penduduk
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka sementara, **) Angka Semester I Tahun 2015

6.3. KEMISKINAN

Upaya mengatasi masalah kemiskinan baik melalui intervensi langsung


maupun tidak langsung, telah menampakkan hasil yang sangat
menggembirakan. Secara berangsur-angsur proporsi penduduk yang hidup di
bawah garis kemiskinan (tingkat pendapatan kurang dari USD1,00 per kapita
per hari) dan proporsi penduduk yang berada di bawah garis konsumsi
minimum (2.100 kkal/per kapita/hari) cenderung menurun setiap tahunnya.

Jumlah penduduk miskin pada 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu dari tahun
2012 sebanyak 24.295 jiwa, tahun 2013 sebanyak 27.200 jiwa dan tahun 2014
sebanyak 24.514 jiwa dengan persentase berturut-turut sebesar 6,12%, 9,06%

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 57


dan 5,94%. Sehingga apabila mengacu pada arah pembangunan jangka
menengah daerah maka target penurunan angka kemiskinan dibawah 7% pada
tahun 2015 mendatang masih dapat tercapai.

Angka kemiskinan Kabupaten Kutai Timur tidak hanya dipengaruhi oleh


jumlah angkatan kerja dan jumlah pengangguran, melainkan lebih didominasi
oleh penduduk yang bermigrasi ke Kutai Timur, dimana sebagian besar dari
mereka tidak memiliki skill dan modal dasar untuk bekerja. Jumlah angkatan
kerja pada tahun 2013 mencatat angka sebesar 152.108 jiwa dan naik menjadi
235.045 jiwa ditahun 2014. Sementara angka pengangguran yang tercatat pada
tahun 2013 menurun dari 4.729 jiwa menjadi 3.015 jiwa di tahun 2014.

Tabel 6.10.
Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Tahun 2010-2014
Penduduk Diatas
Jumlah Penduduk Penduduk Miskin
Tahun Garis Kemiskinan
Miskin (%)
(%)
2010 29.200 7,95 92,05
2011 27.432 6,37 93,63
2012 24.295 6,12 93,88
2013 27.200 9,06 90,94
2014*) 24.514 5,94 94,06
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015, Data diolah
Keterangan: *) Data sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

58 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


7.1. AIR BERSIH

Pemerintah, baik Pemerintah Daerah, Pemerintah Propinsi, maupun


Pemerintah Pusat, terus membangun pelayanan air bersih secara bertahap di
semua Kecamatan se-Kabupaten Kutai Timur. Pada tahun 2013, dari 18
Kecamatan, sudah 16 Kecamatan yang mendapat pelayanan air bersih dari
PDAM. Hanya 2 (dua) Kecamatan yang belum mendapat pelayanan air bersih
dari PDAM, yaitu Kecamatan Sangkulirang dan Kecamatan Kaliorang, hal ini
disebabkan kendala sumber air baku. Saat ini Pemerintah telah selesai
merencanakan sumber air baku untuk melayani kebutuhan air di kedua
kecamatan.

Berikut cakupan pelayanan PDAM dari tahun 2010 hingga 2014


berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur:

Tabel 7.1.
Cakupan Pelayanan PDAM Tahun 2010-2014
Cakupan Pelayanan 2010 2011 2012 2013 2014

Wilayah Kabupaten (%) 12,67 13,34 14,11 15,21 24,38


Wilayah Teknis (%) 25,89 24,86 24,50 19,17 39,63
Sumber: PDAM Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Menurunnya cakupan pelayanan PDAM dari tahun ke tahun hingga 2013


disebabkan tingginya pertambahan jumlah penduduk pencari kerja di
Kabupaten Kutai Timur khususnya di Kecamatan Sangatta Utara sehingga
mengakibatkan peningkatan pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan
tersedianya pelayanan penyediaan air bersih.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 59


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan, Pemerintah Daerah
terus berupaya melaksanakan kegiatan air bersih terutama wilayah Kecamatan
Sangatta Utara dan Bengalon, terlihat pada tahun 2013 dan 2014 cakupan
pelayanan mulai meningkat. Secara rinci, kapasitas terpasang PDAM Tirta
Tuah Benua Kutai Timur, disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 7.2.
Kapasitas Terpasang PDAM Tahun 2010-2014
Kapasitas Terpasang (L/Detik)
No Cabang/IPA
2010 2011 2012 2013 2014
1. PDAM Pusat
 IPA Kabo 135 150 150 190 230
 Unit Sandaran - - - 5 5
2. Cabang Sangatta
 IPA Agus Salim 55 55 55 55 -
(Relokasi ke Kabo)
 IPA Pinang Dalam 40 40 40 - -
(Relokasi ke Kabo)
 IPA Sangatta Selatan 10 10 10 10 20
3. Cabang Bengalon 10 10 10 10 20
4. Cabang Muara Bengkal 5 5 5 5 5
Cabang Muara
5.
Ancalong
 IPA Kelinjau Ilir (Unit I) 5 5 5 5 5
 IPA Kelinjau Ulu (UnitII) - - - - 10
6. Cabang Muara Wahau
 IPA Muara Wahau 5 5 5 5 5
(Unit I)
 IPA Nehes Liah Bing 10 10 10 10 10
(Unit II)
7. Cabang Kongbeng 5 5 5 5 5
8. Cabang Teluk Pandan - - 5 5 5
9. Cabang Rantau Pulung - - - 5 5
10. Cabang Batu Ampar - - 5 5 5
11. Cabang Long Masengat - - 10 10 10
12. Cabang Kaubun - - - 5 5
13. Cabang Karangan - - 5 5 5
14. Cabang Busang - - - 10 10
15. Cabang Telen - - 5 5 5
Jumlah 280 295 325 350 370
Sumber: PDAM Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

60 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Penambahan kapasitas produksi terkadang masih tidak dibarengi dengan
peningkatan jaringan distribusi sehingga untuk mengoperasikan IPA baru,
harus menunggu selesainya pemasangan jaringan distribusi. Sejak tahun 2012,
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus mengupayakan agar pembangunan
IPA dapat sejalan dengan pembangunan jaringan distribusi sehingga
permasalahan tersebut kedepan tidak terjadi lagi sehingga dapat mempercepat
peningkatan cakupan pelayanan air bersih.

7.2. LISTRIK

Listrik merupakan salah satu penunjang pelaksanaan pembangunan di


suatu daerah. Semakin bagus dan mudah masyarakat dalam menikmati
pelayanan listrik akan menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat sehingga
secara tidak langsung akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Secara umum pelayanan listrik di Kabupaten Kutai Timur sudah cukup
memuaskan. Penyebaran dan pendistribusian aliran listrik sudah cukup dapat
dirasakan oleh semua golongan masyarakat. Setiap tahun jumlah pelanggan
listrik di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan, demikian pula
dengan jumlah daya tersambung. Berikut disajikan jumlah pelanggan listrik di
pada tahun 2012-2015.
Tabel 7.3.
Banyaknya Pelanggan Listrik yang Diproduksi
PLN MISIP Sangatta Tahun 2012-2014
Banyaknya
No Tahun
Pelanggan
1. 2012 23.311
2. 2013 31.128
3. 2014 33.402
4. 2015*) 33.495
Sumber: PLN Ranting Sangatta Tahun 2015
Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015

Jumlah pelanggan listrik untuk wilayah Sangatta hingga tahun 2015


meningkat sebesar 30,4% menjadi 33.495 pelanggan, dari 23.311 pelanggan di
tahun 2012. Sedangkan untuk banyaknya tenaga listrik yang terjual menurut
wilayah (KWh) untuk tahun 2013-2015 akan disajikan dalam tabel 7.4. berikut
ini:

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 61


Tabel 7.4.
Banyaknya Listrik (KWh) Terjual Ranting Sangatta
Tahun 2013-2015
No Tahun KWh

1. 2013 97.472.992
2. 2014 112.333.918
3. 2015*) 97.668.882
Sumber: PLN Ranting Sangatta Tahun 2015
Keterangan: *) Data hingga Oktober 2015

7.3. POS DAN TELEKOMUNIKASI

Dalam kehidupan masyarakat, kebutuhan akan


media informasi menjadi mutlak diperlukan. Dengan
adanya media informasi, maka berita/informasi dalam
berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat akan
dapat tersampaikan dengan cepat. Melalui media,
informasi yang akan disampaikan akan lebih efektif
dan lebih cepat.

Informasi yang didapat oleh masyarakat tidak


hanya melalui media cetak, namun juga melalui
televisi. Dalam era modern ini, masyarakat juga
mendapatkan informasi melalui internet, yang bisa
menampilkan berbagai informasi tanpa mengenal
jarak, ruang dan waktu. Terlebih internet sekarang
sudah bisa diakses dengan menggunakan Hand Phone atau telepon genggam
yang memungkinkan perkembangan informasi lebih pesat.

Di ibukota Kabupaten Kutai Timur, Sangatta, telah terpasang Sentral


Telepon Otomat (STO) untuk melayani kebutuhan dasar telekomunikasi,
bisnis dan aktifitas lainnya. Selain itu juga dapat dilakukan komunikasi jarak
jauh dengan jaringan komunikasi selular: Telkomsel, Indosat, XL Axiata serta
jaringan lainnya. Adapun jumlah menara telekomunikasi tahun 2015 di Kutai
Timur yang tercatat pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel berikut:

62 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 7.5.
Jumlah Menara Telekomunikasi
di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
No Pemilik Jumlah Menara

1. PT. XL-Axiata, Tbk 8


2. PT. Indosat, Tbk 30
3. PT. Protelindo 13
4. PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel) 9
5. PT. Tower Bersama Group (TBG) 20
6. PT. Telkomsel, Tbk 50
7. PT. Solusi Tunas Pratama 14
Jumlah Total 144
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

7.4. KARAKTERISTIK TRANSPORTASI

Sistem transportasi yang memadai juga sangat berperan dalam


pembangunan perekonomian suatu daerah/wilayah. Dengan sitem transportasi
yang baik, maka kehidupan masyarakat akan berjalan dengan lancar.
Hubungan antar wilayah pun juga akan menjadi lebih mudah sehingga roda
perekonomian bisa berjalan dengan lancar.

Sistem transportasi yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur


meliputi transportasi darat dan transportasi air. Beberapa wilayah/kecamatan
di Kabupaten Kutai Timur yang menggunakan transportasi air (speed) antara
lain Sangkulirang, Busang, Batu Ampar dan Sandaran.

7.4.1. Jaringan Jalan

Prasarana jaringan jalan yang ada di Kabupaten Kutai Timur kondisinya


terus mengalami perbaikan menuju kondisi jalanan yang lebih bagus dan
memberi kenyamanan bagi para pemakai jalan sehingga diharapkan mampu
menunjang kegiatan perekonomian masyarakat dan daerah. Prasarana jalan di
Kabupaten Kutai Timur dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 63


Tabel 7.6.
Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012-2014
Tahun
No Uraian Satuan
2012 2013 2014
1. Kondisi baik Km 784,9 931 1000,98
2. Kondisi rusak ringan Km 167 220 199,02
3. Kondisi rusak berat Km 153,86 102 92
4. Total jalan kabupaten Km 1.105,76 1.253 1.292
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

7.4.2. Jumlah dan Perkembangan Kendaraan

Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Kabupaten Kutai Timur


terus mengalami peningkatan jumlahnya. Data selengkapnya mengenai
peningkatan jumlah kendaraan bermotor ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 7.7.
Jumlah Kendaraan dan Pertumbuhannya Tahun 2012-2014
Tahun
No Uraian
2012 2013 2014
1. Sedan 109 119 121
2. Jeep 564 584 623
3. Mini Bus 4.742 5.586 6.582
4. Bus/Micro 220 194 206
5. Pick Up 2.071 2.332 2.771
6. Light Truck 0 0 0
7. Truck 1.813 2.133 2.399
8. Sepeda Motor 45.368 51.263 54.408
Jumlah 54.887 62.193 67.110
Pertumbuhan (%) 16,18 13,31 7,90
Sumber: Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Timur UPTD Kutai Timur Tahun 2015

7.5. SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI

Selain transportasi darat yang sering digunakan oleh kebanyakan


masyarakat untuk aktivitas sehari-hari, sarana transportasi laut dan sungai pun
cukup menjadi andalan bagi masyarakat. Sedangkan data sarana dan prasarana
transporasi akan disajikan dalam tabel berikut:

64 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 7.8.
Sarana dan Prasarana Transportasi Tahun 2012-2014
Tahun
No Uraian
2012 2013 2014
A. Perhubungan Darat
1. Terminal 12 12 13
2. Trayek Sangkulirang 14 12 12
3. Trayek Wahau, Telen, Kongbeng 125 30 30
4. Trayek Sangatta Utara 80 60 60
5. Trayek Rantau Pulung 12 6 6
6. Trayek Sangatta Selatan 10 - -
7. Dermaga Penyeberangan 1 4 4
8. Dermaga Sungai 23 34 39
9. Kapal Penyeberangan/LCT 5 10 26
10. Kapal Nelayan 112 53 19
11. Speed Boat 57 23 22
12. Kapal Barang 23 25 16
13. Ces 7 - -
B. Perhubungan Laut
1. Pelabuhan Laut 2 2 3
2. Dermaga 13 13 14
C. Perhubungan Udara
Bandara Khusus 12 12 12
1. Sangkimah (900 x 23 m)
2. Tanjung Bara (800 x 18 m)
3. Uyang Lahai/Kongbeng/MAF (800 x 30 m)
4. Muara Wahau/PT. Kiani Group (700x 30 m)
5. Muara Wahau/PT. Kiani Avedego (700 x 20m)
6. Sangkulirang/PT. Sangkulirang (800 x 33 m)
7. Batu Ampar/PT. Kiani/GPI (600 x 18 m)
8. Muara Bengkal/PT. Kiani/GPI (600 x 18 m)
9. Muara Ancalong /LG. Long Lees (400 x 20 m)
10. Gemar Baru/MAF (440 x 20 m)
11. Muara Ancalong/PT. Pertamina (450 x 18 m)
12. Muara Kangan/Sandaran/MBA (950 x 60 m)
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

7.6. PARIWISATA

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial memberikan


masukan bagi pendapatan asli daerah (PAD) serta mampu memberikan
multiplier effect bagi berkembangnya sektor-sektor yang terkait, seperti
pertanian (bunga, buah, perikanan), industri kerajinan, perdagangan (misalnya

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 65


rumah makan), dan jasa (penginapan, pemandu wisata, transportasi, dan
sebagainya). Sehingga berkembangnya sektor ini, taraf kesejahteraan
masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar kawasan wisata dapat meningkat.

Kabupaten Kutai Timur memiliki Obyek Wisata yang beragam, baik


wisata alam, agrowisata, maupun wisata budaya. Wisata alam di daerah ini
antara lain berupa keindahan laut dan pegunungan yang terbentang luas,
wisata hutan tropis yang lebat, dengan keankaragaman jenis flora dan fauna
yang terdapat di Kawasan Taman Nasional Kutai serta wisata budaya meliputi
peninggalan sejarah dan keanekaragaman tradisi, kesenian lokal yang menarik.

Wisata Alam yang terdiri dari Wisata Bahari, Pantai, Petualangan dan
Wisata Alam Buatan. Wisata ini terdapat disepanjang pesisir Kabupaten Kutai
Timur, dan Khusus untuk wisata bahari yang sudah akan dikembangkan adalah
di Kecamatan Sangkulirang (pulau birah-birahan). Dan untuk Wisata pantai
yang menjadi tujuan wisatawan adalah Pantai Teluk Lombok dan Aquatik.

Wisata Budaya yang terdiri dari Tari Tradisional, Seni Teater, Band,
Drama, Orkes Melayu, Musik Tingkilan, Rebana, Hadrah dan Kesenian dari
masyarakat pendatang yang berkembang di daerah Kabupaten Kutai Timur
antara lain: Kuda Kepang, Ludruk, Ketoprak, Wayang Kulit, Barongsai, Tari dan
Modeling, Sandur, Karawitan, Reog, Sinden, Obyek Wisata ini berkembang di
daerah Kabupaten Kutai Timur dan tersebar di semua Kabupaten dan Kota.

Tabel 7.9.
Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Timur
No Kecamatan Objek Wisata

1. Sangatta Utara 1. Pantai Aquatik


2. Bukit Pandang Pelangi
3. Telaga Batu Arang
2. Sangatta Selatan 4. Prevav Mentoko
5. Taman Nasional Kutai
6. Pantai Teluk Lombok
7. Pantai Teluk Perancis
3. Teluk Pandan 8. Teluk Kaba
9. Telaga Bening
4. Rantau Pulung 10. Agrowisata
11. Air Terjun KM.SP8
5. Bengalon 12. Pantai Sekerat
13. Pegunungan Karst
6. Kaliorang 14. Pantai Jepu-Jepu

66 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


No Kecamatan Objek Wisata

7. Sangkulirang 15. Desa Bual-Bual


16. Selangkau
17. Pulau Minang
18. Air Terjun Desa Saka
8. Sandaran 19. Pulau Birah-Birahan
20. Air Terjun Tanjung Mangkaliat
9. Karangan 21. Sumber Mata Air Ampenas dan Goa
22. Pemandian Air Panas Batu Lepoq
10. Kongbeng 23. Gunug Kongbeng
11. Telen 24. Lamin Adat dan Seni Budaya Suku
Kayan
12. Muara Bengkal 25. Danau Gelombang Muara Begkal Ulu
26. Batu Tija Sara Muara Bengkal Ilir
27. Danau Padang Api Desa Sanaba
28. Makam Raden Bangkok Batu Balai
13. Muara Ancalong 29. Lamin Adat dan Seni budaya Suku
Dayak Kenyah Lepo Tau
14. Muara Wahau 30. Hutan Lindung Wahea
31. Desa Wisata Miau Baru
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga danPariwisata Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung


ke Kabupaten Kutai Timur setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hingga
tahun 2014 jumlah wisatawan yang masuk ke Kutai Timur mencapai 28.254
orang, mengalami penurunan sebanyak 17.620 orang dibandingkan tahun 2013
yaitu sebanyak 45.874 orang.

Tabel 7.10.
Objek Wisata dan Jumlah Wisatawan Tahun 2012-2014
Jenis Tahun
No Objek Lokasi 2012 2013 2014
Wisata Wisnu Wisman Wisnu Wisman Wisnu Wisman

1. Pantai 1. Teluk 29.289 - 17.464 - 14.910 -


Lombok
Kec. Sangatta
Selatan
2. Sekrat 9.750 - 7.516 - 576 -
Kec. Bengalon
3. Aquatik 1.225 180 2.510 156 2.523 -
Kec. Sangatta
Utara
2. Pegunungan 4. Pegunungan 4.850 30 2.275 45 278 16
Kongbeng
Kec. Kongbeng.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 67


5. Goa
Kelelawar
Kec. Kongbeng
3. Hutan 6. Taman 13.891 634 15.253 655 9.641 310
Nasional Kutai
(TNK)
Sangkima dan
Prevav Mentoko
Jumlah 59.005 844 45.018 856 27.928 326
Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Kutai Timur, maka


diperlukan sarana penunjang seperti penginapan/hotel. Pada tahun 2014,
jumlah penginapan/hotel di Kutai Timur mencapai 95 buah, yang terdiri dari
hotel bintang tiga sebanyak 1 buah, dan sisanya sebanyak 94 buah merupakan
hotel non bintang.

Tabel 7.11.
Sarana dan Prasarana Wisata Tahun 2012-2014
Tahun
No Uraian
2012 2013 2014
1. Akomodasi
- Hotel 91 91 95
- Jumlah Kamar 1.460 1.460 1.750
- Jumlah Tempat Tidur 2.240 2.240 2.631
2. Objek Wisata Alam: Pantai Teluk Lombok, Pantai
Teluk Kaba, Pantai Aquatic, Pantai Sekerat, Pantai
Jepu-jepu, Teluk Kaba, Telaga Batu Arang, Sumber 12 12 12
Mata Air Ampenas, Kolam Pemandian Air Panas,
Pulau Birah-birahan
3. Objek Wisata Budaya: Gunung Kongbeng, Desa
Budaya Miau Baru, Desa Budaya Wehea, Galery Cagar 5 5 5
2
Budaya, Situs Kutai Purba (Gua Karst seluas 200 km )
4. Event Budaya: Upacara Adat Lomplai di Kec. Muara
Wahau, Erau di Kec. Bengalon, HUT Kutim di
Sangatta, Pesta Panen Padi di Kec. Busang dan di Desa 5 5 6
Miau Baru Kec. Kongbeng, dan Festival Teluk Lombok
di Kec. Sangatta Selatan
5. Peninggalan Sejarah dan Purbakala (Situs) 38 38 38
6. Art Galeri 1 1 1
7. Desa Kerajinan Tradisional: Desa Budaya Miau Bari
di Kec. Kongbeng dan Desa Budaya Wehea di Kec. 2 2 2
Muara Wahau
8. Taman Nasional 1 1 1
9. Taman Wisata Laut: Pantai Teluk Lombok, Teluk
5 5 5
Perancis, Jepu-jepu, Aquatic dan Sekerat

68 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tahun
No Uraian
2012 2013 2014
10. Hutan Manggrove: Pulau Miang di Kec.
Sangkulirang, Aquatic di Kec. Sangatta Utara, Kec.
5 5 5
Bengalon, Pulau Birah-birahan di Kec. Sandaran, dan
Kenyamukan di Kec. Sangatta Utara
11. Bukit Pandang Pelangi 2 2 2
12. Agrowisata: Desa Kabo Jaya di Kec. Sangatta Utara
2 2 2
dan Kec. Rantau Pulung
13. Danau/Telaga: Telaga Bening, Telaga Batu Arang,
4 4 4
Telaga Gelombang, dan Telaga Padang Api
14. Objek Wisata Buatan: Taman Pesawat Bukit Pelangi
1 2 2
dan Monumen Kudungga
Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 69


8.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Perkembangan perekonomian Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari


kontribusi sektor–sektor ekonomi yang mendukungnya. Sektor pertambangan
dan penggalian terutama subsektor pertambangan non migas (batubara) masih
merupakan pendukung utama perekonomian Kabupaten Kutai Timur.
Dominasi subsektor ini ditandai dengan masih tingginya peranan
pertambangan batubara tahun 2012-2014 antara 86,77% sampai 87,86% dari
total PDRB Kabupaten Kutai Timur dengan Migas.

Nilai PDRB Kabupaten Kutai Timur atas dasar harga berlaku dengan
migas pada tahun 2012-2014 cenderung meningkat dari Rp. 50.173.447,91 juta di
tahun 2012 menjadi Rp 61.668.229,14 juta pada tahun 2014.

Laju Pertumbuhan ekonomi dengan migas tahun 2012-2014 antara 3,43


sampai 12,68%, tanpa migas antara 3,48 sampai 12,81%, serta tanpa migas dan
batubara antara 3,97 sampai 11,33%.

Tabel 8.1.
Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2012-2014
Tahun
No Uraian
2012 2013 2014*)
1. Dengan Migas (Juta Rp)
Harga Berlaku 50.173.447,91 54.584.879,79 61.668.229,14
Harga Konstan 2000 21.227.122,19 22.050.860,92 23.757.361,21
2. Tanpa Migas (Juta Rp)
Harga Berlaku 49.212.005,10 53.567.544,17 60.568.917,30
Harga Konstan 2000 21.071.592,15 21.899.737,51 23.647.974,76
3. Tanpa Migas & Batubara (Juta Rp)
Harga Berlaku 6.379.800,64 7.422.322,06 8.539.209,34
Harga Konstan 2000 2.462.611,44 2.656.044,53 2.827.828,03

70 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tahun
No Uraian
2012 2013 2014*)
4. Laju Pertumbuhan (%)
Dengan Migas 12,68 3,43 7,92
Tanpa Migas 12,81 3,48 7,98
Tanpa Migas & Batubara 11,33 3,97 6,47
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

8.2. STRUKTUR EKONOMI

Besarnya peranan suatu sektor terhadap sektor lainnya di Kabupaten


Kutai Timur dapat dilihat dari distribusi persentase suatu sektor terhadap total
seluruh sektor dalam membentuk PDRB Kutai Timur. Sektor yang
kontribusinya cukup besar setelah sektor Pertambangan dan Penggalian adalah
sektor Pertanian. Seiring dengan masih dominannya peran sektor
Pertambangan dan Penggalian dalam beberapa tahun terakhir, peranan sektor
Pertanian relatif stabil antara 3,49%-3,60%, sedangkan sumbangan sektor-
sektor lainnya masih dibawah 4%.

Tabel 8.2.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2014
2012 2013 2014*)
Rata-
No Sektor Usaha Harga Harga Harga rata
berlaku % berlaku % berlaku % (%)
(Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp)
1. Pertanian 1.752.385,65 3,49 1.966.877,26 3,60 2.180.391,08 3,53 3,54
2. Pertambangan 44.089.901,16 87,86 47.499.219,20 87,02 53.528.935,46 86,77 87,22
dan Penggalian
3. Industri 112.805,68 0,22 122.922,38 023 133.880,86 0,22 0,22
Pengolahan
4. Listrik, Gas 40.490,51 0,08 44.360,23 0,08 49.438,75 0,08 0,08
dan Air Bersih
5. Bangunan dan 869.461,02 1,73 1.031.582,73 1,89 1.139.703,14 1,85 1,82
Konstruksi
6. Perdagangan, 1.727.152,66 3,44 2.062.218,37 3,78 2.476.222,29 4,01 3,74
Hotel dan
Restoran
7. Pengangkutan 849.551,09 1,69 1.007.665,64 1,85 1.200.331,64 1,95 1,83
dan
Komunikasi

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 71


2012 2013 2014*)
Rata-
No Sektor Usaha Harga Harga Harga rata
berlaku % berlaku % berlaku % (%)
(Juta Rp) (Juta Rp) (Juta Rp)
8. Keuangan, 332.176,37 0,66 356.737,15 0,65 391.225,47 0,63 0,65
Persewaan Dan
Jasa
Perusahaan
9. Jasa jasa 410.523,76 0,82 493.296,95 0,90 588.100,45 0,95 0,89

Jumlah 50.184.447,90 100,00 54.584.879,79 100,00 61.688.229,14 100,00 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015


Keterangan: *) Angka Sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Gambar 8.1.
Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas dan
Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2014

0,65%
3,74% 0,89%
1,83% 3,54%
1,82% Pertanian
0,08%
0,22% Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas dan Air Bersih

Bangunan dan Konstruksi

Perdagangan, Hotel dan


Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan Dan Jasa


Perusahaan
Jasa jasa
87,22%

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015, Data diolah

Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi


Kalimantan Timur yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) berupa batubara,
migas dan bahan tambang lainnya, akan tetapi komoditi-komoditi tersebut
adalah komoditi SDA yang tidak dapat terbaharui (unrenewable). Perubahan
yang terjadi pada komoditi tambang tersebut khususnya batubara baik pada
produksi maupun harga, pasti berpengaruh terhadap besarnya sumbangan
sektor-sektor lainnya seperti pertanian dan bangunan. Jika komoditi batubara

72 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


dan migas ini dikeluarkan dari PDRB Kutai Timur maka peranan sektor-sektor
lainnya akan lebih nyata terlihat pengaruh dan andilnya.

Berdasarkan PDRB tanpa migas dan batubara tahun 2012-2014, sektor


pertanian merupakan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB dengan
kontribusi antara 25,53%-27,42%. Urutan terbesar kedua adalah sektor
perdagangan, hotel, dan restoran dengan share antara 27,03%-29,00%,
kemudian disusul sektor bangunan sebesar antara 13,35%-13,90%. Sedangkan
sektor-sektor lainnya, dibawah 14%.

Tabel 8.3.
Kontribusi Sektoral Tanpa Migas dan Batubara Tahun 2012-2014
2012 2013 2014 *) Rata-rata
No Sektor Usaha
% % % (%)
1. Pertanian 27,42 26,50 25,53 26,48
2. Pertambangan dan Penggalian 4,64 4,54 4,45 4,54
3. Industri Pengolahan 1,77 1,66 1,57 1,67
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,63 0,60 0,58 0,60
5. Bangunan dan Konstruksi 13,60 13,90 13,35 13,62
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 27,03 27,78 29,00 27,94
7. Pengangkutan dan Komunikasi 13,29 13,58 14,06 13,64
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa 5,20 4,81 4,58 4,86
Perusahaan
9. Jasa jasa 6,42 6,65 6,89 6,65
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 73


Gambar 8.2.
Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas dan
Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2014

PERTANIAN 26,48
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4,54
INDUSTRI PENGOLAHAN 1,64
LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 0,6
BANGUNAN DAN KONSTRUKSI 13,62
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 27,94
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 13,64
KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 4,86
JASA-JASA 6,65

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015, Data diolah

8.3. PDRB PERKAPITA DAN PENDAPATAN REGIONAL PERKAPITA

PDRB perkapita pada tahun 2012-2014 cenderung meningkat pada setiap


tahunnya, demikian pula halnya dengan pendapatan regional per kapita.
Sejalan dengan distribusi PDRB yang dipisahkan antara PDRB dengan migas
dan PDRB tanpa migas dan batubara, maka akan terlihat besaran PDRB
perkapita dan pendapatan regional perkapita apabila unsur migas dan batubara
dikeluarkan dari perhitungan.

Tabel 8.4.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2014
Tanpa Migas dan Batubara
Dengan Migas (Rp) Tanpa Migas (Rp)
(Rp)
Tahun Pendapatan Pendapatan Pendapatan
PDRB PDRB PDRB
Regional Regional Regional
Perkapita Perkapita Perkapita
Perkapita Perkapita Perkapita
2012 177.017.453 129.786.430 173.626.121 127.896.519 22.542.507 16.750.531
2013 184.346.099 129.414.079 180.910.315 131.216.211 25.066.944 18.733.651
*)
2014 200.938.857 139.232.557 197.292.890 143.611.604 27.815.014 20.768.681
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Sementara BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

74 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Berdasarkan tabel diatas, PDRB Perkapita dengan migas dalam tahun
2014 meningkat sebesar Rp 16.592.758,00 dari tahun 2013 sebesar
Rp 184.346.099,00 menjadi Rp 200.938.857,00. PDRB Perkapita tanpa Migas
meningkat Rp 16.382.575,00 dari tahun 2013 sebesar Rp 180.910.315,00 menjadi
Rp 197.292.890,00 dan PDRB tanpa Migas dan Batubara meningkat sebesar
Rp 2.748.070,00 dari tahun 2013 sebesar Rp 25.066.944,00 menjadi
Rp 27.815.014,00 pada tahun 2014.

Data terkait Pendapatan Regional Perkapita untuk Tahun 2014 masih


belum tersedia dari BPS. Namun, melihat pola peningkatan yang terjadi pada
PDRB Perkapita maka dapat diperkirakan Pendapatan Regional Perkapita pun
cenderung meningkat dibandingkan tahun 2013. Walaupun besaran absolutnya
belum dapat diperhitungkan secara tepat.

8.4. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

Perkembangan ekspor dan impor di Kabupaten Kutai Timur cukup


fluktuatif. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, nilai ekspor tertinggi
terjadi pada tahun 2013 sebesar 3,6 juta US$, sementara nilai impor tertinggi
terjadi ada tahun 2012 sebesar 969 juta US$. Adapun perkembangan ekspor dan
impor dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8.5.
Perkembangan Ekspor dan Impor Tahun 2010-2014

Tahun Nilai Ekspor (US$) Nilai Impor (US$)

2011 3.209.138.170 444.975.450


2012 3.049.675.000 969.657.000
2013 3.609.304.000 789.734.000
2014 3.218.273.400 674.595.560
2015*) 1.707.112.750 244.597.890
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Angka Triwulan II Tahun 2015

8.5. INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Kabupaten Kutai Timur memiliki 1,3 juta ha lahan potensial yang cocok
dan siap dikembangkan untuk komoditas pertanian bernilai tinggi sebagai
basis agribisnis berikut agroindustrinya. Selain itu Kabupaten Kutai Timur

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 75


memiliki wilayah perairan pantai kurang lebih sepanjang 250 km dan 4 mil dari
garis pantai ke arah laut yang siap dikelola untuk pengembangan agribisnis
perikanan berwawasan lingkungan.

Beberapa komoditas agribisnis seperti kelapa sawit, coklat, karet, lada,


nenas, dan udang memiliki prospek pasar internasional yang sangat baik.
Agribisnis memiliki dampak pengganda (multiplier effect) yang besar dalam
perekonomian dan menjamin kesinambungan pembangunan jika dikelola
secara baik, karena pembangunan ekonomi didasarkan pada SDA yang dapat
diperbaharui.

Mengingat tingginya resiko yang harus ditanggung oleh penduduk


Kabupaten Kutai Timur karena ketergantungan yang besar terhadap sektor
yang bertumpu pada sumberdaya alam non lestari maka perlu segera
mengembangkan alternatif lain sektor ekonomi yang akan dijadikan sebagai
leading sector dalam perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Sektor ekonomi
terpilih yang akan dijadikan leading sector tersebut mulai dikembangkan sedini
mungkin. Sehingga pada saat industri batubara kehabisan bahan baku, maka
sektor ekonomi yang terpilih tersebut sudah berkembang dengan mantap dan
mampu menggantikan posisi industri batubara sebagai penggerak utama
perekonomian Kabupaten Kutai Timur.

Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai peluang


pasar yang sangat besar. Peluang pasar yang tercermin dari adanya potensi
permintaan akan produk hasil kegiatan sektor ekonomi tersebut di pasaran
lokal, regional dan internasional. Potensi permintaan lokal dapat dilihat dari
kemungkinan semakin meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Kutai
Timur. Potensi permintaan regional terutama berasal dari daerah-daerah
Kalimantan Bagian Timur yang mempunyai rencana untuk mengembangkan
agrobisnis dan agroindustri untuk pembangunan daerahnya.

Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai keterkaitan


yang tinggi baik ke belakang maupun ke depan dengan sektor ekonomi yang
lain. Tingginya keterkaitan tersebut secara langsung dan tidak langsung akan
mengembangkan dan menggerakan sektor-sektor ekonomi yang lain.
Meningkatnya berbagai aktivitas sektor-sektor ekonomi tersebut akan
meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, sehingga pada

76 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


akhirnya akan meningkatkan kemampuan ekonomi Kabupaten Kutai Timur
secara keseluruhan.

Adapun industri kecil maupun menengah di Kabupaten Kutai Timur


dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 8.6.
Industri Kecil dan Menengah Tahun 2013-2015
No Sektor Usaha 2013 2014 2015 *)
1. Industri Pangan Agro
Jumlah 257 453 560
2. Industri Sandang
Jumlah 96 147 151
3. Industri Logam. Mesin dan
Alat Angkutan
Jumlah 6 13 16
4. Industri Kerajinan
Jumlah 16 42 62
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Data Triwulan II Tahun 2015

8.6. KOPERASI

Koperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka pemberdayaan


ekonomi rakyat, menurunkan kemiskinan dan memperluas lapangan
pekerjaan. Semakin banyak jumlah koperasi yang aktif, diharapkan semakin
berdaya ekonomi kerakyatan, menurun jumlah kemiskinan dan menurun
jumlah pengangguran. Untuk mengetahui jumlah koperasi, dan persentase
koperasi aktif di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu 2010-2012 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini

Tabel 8.7.
Koperasi Aktif di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012-2014
No Uraian 2012 2013 2014*)
1. Jumlah koperasi aktif 563 605 652
2. Jumlah koperasi 950 978 1.006
3. Persentase koperasi aktif (%) 59,26 61,86 64,81
Sumber: Dinas Koperasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Keterangan: *) Pelaksanaan RAT menentukan status aktif unit koperasi pada tahun berikutnya

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 77


Usaha kecil dan menengah merupakan suatu peluang usaha ekonomi
produktif yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha dalam
rangka meningkatkan pendapatan. Untuk mengetahui jumlah UKM dan BPR di
Kabupaten Kutai Timur kurun waktu 2011-2012 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 8.8.
Jumlah UKM Non BPR/LKM di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012-2014
No Uraian 2012 2013 2014
1. Jumlah seluruh UKM 5.080 5.080 5.454
2. Jumlah BPR 1 9 11
Sumber: Dinas Koperasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

BPR merupakan lembaga keuangan bank yang menerima simpanan


hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
merupakan lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan (deposits), kredit
(loan), pembayaran sebagai transaksi jasa (payment service) serta money
transfer. BPR dan LKM memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan
berbagai jasa keuangan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil. Semakin
banyak jumlah BPR dan LKM, memudahkan masyarakat miskin dan pengusaha
kecil dapat mengakses keuangan dalam rangka meningkatkan
perekonomiannya.

8.7. INVESTASI

Hampir semua kabupaten/kota membutuhkan modal dalam negeri


maupun modal asing dalam rangka melaksanakan program/kegiatan
pembangunan. Kehadiran investor asing diharapkan dapat meningkatkan
potensi ekspor dan substitusi impor, juga agar terjadi alih teknologi yang dapat
mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional
Indonesia, khususnya di Kabupaten Kutai Timur. Namun hadirnya investor
asing sangat dipengaruhi oleh kondisi internal negara, seperti stabilitas
ekonomi, politik, penegakan hukum dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui jumlah proyek Penanaman Modal Dalam Negeri


(PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten Kutai Timur dalam
kurun waktu tahun 2012-2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

78 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Tabel 8.9.
Jumlah Proyek PMDN/PMA di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2012-2014
No Uraian 2012 2013 2014
1. Jumlah Proyek PMDN 10 15 10
2. PMDN (Triliun Rp) 1,80 5,19 2,02
3. Jumlah Proyek PMA 21 25 33
4. PMA (Juta US$ ) 69,30 94,80 406,71
Sumber: Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Kutai
Timur Tahun 2015

Ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki daerah dapat


mengundang ketertarikan investor untuk menanamkan investasinya di daerah
tersebut. Semakin banyak realisasi proyek maka menggambarkan keberhasilan
daerah dalam memberi fasilitas penunjang pada investor untuk merealisasikan
investasi yang telah direncanakan.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 79


Pendahuluan
Keadaan sektor keuangan kita hingga saat ini tampaknya menunjukkan
kinerja yang relatif stabil dan baik. Sesuai dengan peraturan dan data tentang
sektor keuangan kita, maka lembaga keuangan di Indonesia yang memainkan
fungsinya dalam pembangunan, terdiri dari dua sektor keuangan yaitu sektor
“perbankan“ yang meliputi bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
dan sektor “non perbankan” yang meliputi sektor asuransi (jiwa, umum,
reasuransi dan asuransi sosial), kemudian lembaga dana pensiun, perusahaan
pembiayaan (multi finance), pegadaian dan pasar modal. Dan masing masing
lembaga keuangan diatas mempunyai pangsa pasar tersendiri.

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selalu meningkat baik dari


retribusi, retribusi daerah, laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan lain-
lain pendapatan yang sah. Untuk pos lain-lain pendapatan yang sah setiap
tahunnya memberikan sumbangan yang terbesar pada PAD sebagaimana Tabel
9.1. berikut:
Tabel 9.1.
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012-2014
Nilai PAD Yang Diterima
No Uraian
2012 2013 2014
1. Pendapatan Pajak
26.395.611.314,60 36.776.099.319,12 65.161.883.391,93
Daerah
2. Pendapatan
8.640.080.843,00 7.509.174.846,00 8.091.210.280,00
Retribusi Daerah
3. Pendapatan Hasil
Pengelolaan
2.919.390.893,65 5.358.832.331,07 8.166.838.659,99
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
4. Lain-lain
Pendapatan Asli 27.924.020.974,78 30.389.494.752,64 132.455.551.017,68
Daerah yang Sah
Jumlah 65.879.104.026,03 80.033.601.248,83 213.875.483.349,60
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2014

80 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Sedangkan Penerimaan Dana Perimbangan Kabupaten Kutai Timur pada
tahun 2012-2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9.2.
Penerimaan Dana Perimbangan Tahun 2012-2014
Nilai Dana Perimbangan Yang Diterima
No Uraian
2012 2013 2014
1. Dana Bagi Hasil
217.427.282.728 214.784.646.833 192.919.141.214
Pajak
2. Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak
1.480.614.496.711 1.742.261.010.547 1.825.266.080.444
(Sumber Daya
Alam)
3. Dana Alokasi
452.003.282.000 506.528.289.000 565.746.999.000
Umum
4. Dana Alokasi
14.289.630.000 12.067.290.000 15.432.190.000
Khusus
5. Dana Penyesuaian 33.284.458.000 37.964.392.000 43.173.974.000
6. Pendapatan Bagi
278.371.483.000 332.200.404.800 378.457.072.550
Hasil Pajak
Jumlah 2.475.990.632.439 2.845.806.033.180 3.020.995.457.208
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 81


Kecamatan pemekaran yang menjadi wilayah perencanaan merupakan
kawasan yang berkembang berdasarkan karakteristiknya masing-masing,
seperti Kecamatan Muara Ancalong dan Muara Bengkal yang dulunya
berkembang di sepanjang Sungai Kelinjau. Sedangkan, Kecamatan
Sangkulirang merupakan kecamatan yang lebih dikenal terlebih dahulu dari
pada Ibukota Kabupaten Sangatta karena posisi geografisnya di kawasan pesisir
pantai yang memudahkan transaksi barang dan jasa lebih mudah. Tetapi
seiring dengan perkembangan sistem ekonomi dan perubahan sistem kegiatan
di Kabupaten Kutai Timur, karakteristik yang ada tersebut mengalami
penggeseran sehingga menciptakan klaster-klaster perkembangan.

Potensi masing-masing kawasan perencanan di 18 kecamatan pemekaran


Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10.1.
Potensi Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur

No Uraian Potensi

1. Muara Ancalong (Ibukota Terdapat potensi perkebunan sawit yang saat ini
Kecamatan: Kelinjau Ulu dikelola oleh PT. 3 S (Sawit Sukses Sejahtera).
dan Kelinjau Ilir)
2. Busang Memiliki potensi pertanian tanaman pangan dengan
komoditas padi lading
Sektor Perkebunan dengan komoditas utama coklat,
jeruk, dan pisang
Terdapat potensi bahan galian dan tambang berupa
emas dan besi
3. Long Mesangat (Ibukota Sebagian besar masyarakat di wilayah ini adalah
Kecamatan: Sumber Sari) petani, dengan komoditi pada umumnya adalah: Padi,
Kacang, Jagung.

82 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


No Uraian Potensi

Pada umumnya masyarakat transmigrasi terdiri dari


suku yang berasal dari Indonesia Timur, Bali, Jawa,
dan Sunda yang memiliki budaya bertani dan bercocok
tanam.
Potensi perikanan yang terdapat di desa Melan dan
Sumber sari (komoditi ikan Patin) di Sungai Long
Mesangat bantuan merupakan salah satu program dari
Pemkab.
4. Muara Wahau Terdapat perkebunan dengan komoditas kelapa sawit,
coklat
Memiliki hamparan dominan yang landai (0-7%)
dengan ketinggian yang variatif antara 0 – 1000 dpl
dan pegunungan kapur sehingga sangat kondusif
untuk pengembangan perkebunan jati dan karet.
5. Telen Memiliki perkebunan produktif dengan komoditas
utama kelapa sawit dan coklat
Teridentifikasi sebagai salah satu wilayah yang
memiliki kandungan logam mulia berupa emas
6. Kongbeng Terdapat pertanian tanaman pangan dengan
komoditas utama padi
Memiliki sektor perkebunan yang cukup potensial
berupa perkebunan kelapa, coklat, lada, karet, kelapa
sawit
Sektor Peternakan dengan komoditas sapi
7. Muara Bengkal (Ibukota Danau kecil di Benua Baru sebagai potensi sumber air
Kecamatan: Muara Bengkal baku dan sudah terdapat jaringan air bersih yang
Ulu) intake PDAM-nya berasal dari danau tersebut.
Potensi perkebunan yang besar mengundang investasi
seperti Telen Prima Sawit (milik Haji Gunung putra
daerah yang berasal dari Muara Bengkal).
Potensi perikanan dengan jenis komoditi Ikan: Pipija,
Baong, Saleh, Patin, Jelawat, Ikan Betutu (orientasi
ekspor berdasarkan survei wawancara).
8. Batu Ampar (Ibukota Potensi HTI (Hutan Tanaman Industri) yang cukup
Kecamatan: Batu Timbau) luas untuk sentra produksi hutan.
9. Sangatta Utara KPC (Kaltim Prima Coal) sebagai perusahaan tambang
terbesar di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki
kawasan ’kota mandiri’ di Kawasan Perkotaan Sangatta
merupakan potensi sebagai pusat pertumbuhan
khususnya dalam sektor perdagangan dan jasa.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 83


No Uraian Potensi

Memiliki kawasan pariwisata lokal di Tanjung


Sangatta yang dapat dikembangkan sebagai wisata
pantai dan wisata pesisir.
Sungai Sangatta sebagai sumber air baku untuk
memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan
perkotaan.
10. Bengalon Potensi perkebunan sawit di Desa Tepian Langsat dan
Keraitan serta perkebunan Kakao di Desa Sekerat
11. Teluk Pandan (Ibukota Memiliki potensi pertanian dengan komoditi padi
Kecamatan: Teluk Pandan) sawah, pisang, dan cokelat.
Komoditi unggulan yang sedang dan akan
dikembangkan oleh kecamatan ini adalah: Jeruk
Martadinata, Pinili, Nenas, Salak
12. Rantau Pulung (Ibukota Memiliki potensi pertanian karena pada umumnya
Kecamatan: Margo Mulyo) masyarakatnya adalah transmigran yang sudah terlatih
untuk membudidayakan lahan pertaniannya (sawah
tadah hujan dan buah-buahan)
Memiliki kandungan tambang batu bara.
13. Sangatta Selatan (Ibukota Potensi sektor pertanian yaitu sayur-sayuran dan
Kecamatan: Sangatta produksi ikan segar khususnya ikan bandeng dan ikan
Selatan) kakap. Potensi perikanan tersebut lebih banyak
dibudidayakan di tambak dan sebagian lagi dari hasil
tangkap nelayan laut.
Memiliki potensi wisata lokal di Teluk Lombok
maupun Teluk Kabak.
Pusat pertumbuhan di kecamatan ini adalah pasar
ikan yang terdapat di Desa Sangatta Selatan.
14. Kaliorang Terdapat perkebunan dengan komoditas andalan
kelapa, coklat, kopi dan pisang
Berada di sepanjang garis pantai, sektor perikanan
menjadi salah satu sektor yang tumbuh dan
berkembang dengan baik dengan komoditas
perikanan tangkap
Peternakan sapi sebagai penopang kebutuhan daging
Kabupaten Kutai Timur
Terdapat potensi bahan galian berupa besi, gipsum
serta pasir kuarsa
15. Sangkulirang (Ibukota Letak geografis kecamatan ini bisa menjadi potensi
Kecamatan: Benua Baru untuk produksi perikanan laut dan outlet barang se-
Ulu) kabupaten.

84 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


No Uraian Potensi

Potensi perikanan laut saat ini yang cukup besar


dengan komoditi adalah udang lobster.
16. Sandaran Memiliki potensi perkebunan dengan komoditas
utama kelapa, pisang, coklat, lada
Menjadi salah satu wilayah sentra produksi sayur
mayur
Dengan posisi wilayah yang terletak di pesisir, potensi
perikanan menjadi potensi yang cukup potensial baik
tambak, kolam ataupun perikanan tangkap
17. Kaubun (Ibukota Potensi perkebunan sawit saat ini pengelolaannya
Kecamatan: Bumi Etam) masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar.
Didominasi oleh masyarakat transmigrasi yang terlatih
untuk bertani dan berkebun sehingga memudahkan
untuk pengembangan program pertanian.
18. Karangan (Ibukota Sungai sebagai potensi air baku untuk keperluan
Kecamatan: Karangan sehari-hari.
Dalam)
Memiliki lahan hutan dan perkebunan yang cukup
luas yang dimanfaatkan untuk perkebunan rakyat dan
milik perusahaan.
Potensi unggulan untuk perkebunannya yaitu
perkebunan kelapa sawit, tambang batu bara yang saat
ini sudah mulai eksplorasi, pariwisatanya yaitu wisata
air panas (desa mukti lestari) dan goa kelelawar, walet
serta terdapat air panas dan air terjun (desa pangadan
dan karangan hilir).
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Berdasarkan pertimbangan potensi permintaan hasil produksi wilayah


Kabupaten Kutai Timur, baik internal maupun eksternal, khususnya produksi
yang berbasis sumberdaya yang dapat diperbaharui, adalah hasil produksi
tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan yang berada di
kawasan budidaya. Kawasan budidaya mencakup kawasan pemukiman
perkotaan dan perdesaan, pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan,
perkebunan, hutan produksi perindustrian, pertambangan, pariwisata, kawasan
Hankam dan kawasan lainnya.

Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi pengembangan beberapa


kawasan yang meliputi:

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 85


1. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan

Kawasan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Kutai Timur terbagi


menjadi 2 (dua) bagian yaitu tanaman pangan lahan basah dan tanaman
pangan lahan kering.

Berdasarkan beberapa kriteria yaitu kelerengan lahan, jenis tanah,


kedalaman solum, tekstur tanah, dan tingkat erosi, maka kesesuaian lahan
untuk kawaan budidaya tanaman pangan lahan kering di wilayah Kabupaten
Kutai Timur dapat diidentifikasi bahwa lahan yang sesuai untuk kegiatan
tanaman pertanian lahan kering berada di sebagian besar wilayah Kabupaten
Kutai Timur dan tersebar di semua kecamatan yang ada. Sedangkan kesesuaian
lahan budidaya tanaman pangan lahan basah di wilayah Kabupaten Kutai
Timur dapat didiidentifikasi bahwa yang sesuai untuk kegiatan tanaman
pertanian lahan basah adalah di sebagian kecil dari wilayah yang ada di
Kabupaten Kutai Timur dengan luas yang cukup signifikan di Kecamatan
Muara Bengkal dan Muara Ancalong.

Kegiatan budidaya pertanian lahan basah dan food estate merupakan


lahan sawah, baik yang beririgasi teknis, setengah teknis, maupun irigasi
perdesaan yang telah diusahakan secara intensif. Kawasan lahan pertanian
diharapkan dapat tetap dipertahankan dalam rangka ketahanan pangan dan
ketahanan budaya. Kawasan budidaya pertanian lahan basah di wilayah
perencanaan selain dikembangkan untuk produksi pangan juga diarahkan
sebagai kawasan penyangga (buffer zone) untuk menjaga kualitas lingkungan
dalam bentuk jalur hijau atau ruang terbuka hijau.

Kawasan budidaya pertanian lahan basah terutama yang telah terlayani


jaringan irigasi merupakan kawasan yang tetap dipertahankan dengan
meminimasi alih fungsi ke kegiatan budidaya lainnya. Lahan food estate yang
merupakan areal lahan pertanian pangan berkelanjutan dicadangkan di 4
(empat) kecamatan yaitu Busang, Karangan, Muara Ancalong dan Sandaran
dengan luas 63.202,78 Ha, sementara itu lahan pertanian pangan direncanakan
seluas lebih kurang 107.755,37 Ha yang tersebar di seluruh kecamatan di
Kabupaten Kutai Timur merupakan lahan yang dimanfaatkan untuk budidaya
tanaman pangan semusim dan atau tanaman tahunan yang dicirikan
pengelolaannya relatif tidak memerlukan air irigasi.

86 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Sedangkan pemanfaatan pertanian lahan kering adalah untuk tegalan,
tanaman sayur mayur (holtikultura), dan kebun campuran. Pertanian lahan
kering yang tidak intensif merupakan cadangan pengembangan kawasan
perkotaan.

Setiap tahun penggunaan tanah untuk pertanian khususnya tanah sawah


mengalami penyusutan luasan atau alih fungsi. Karenanya perlu dilakukan
berbagai upaya pencegahan alih fungsi yang menghambat pembangunan
sektor pertanian dimasa akan datang seperti berkurangnya jumlah produksi
dan produktivitas padi yang berpotensi mengakibatkan hambatan dalam
mewujudkan swasembada pangan. Upaya yang harus dilakukan adalah
mengembangkan dan mengoptimalkan area pertanian tanaman pangan
melalui penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian secara
berkelanjutan dan pencegahan berkurangnya lahan sawah produktif serta
lahan produktif lainnya, terutama untuk lahan beririgasi teknis yang sudah
dikembangkan.

Hasil produksi tanaman pangan di Kabupaten Kutai Timur, berpotensi


turut berkontribusi untuk memenuhi permintaan di dalam negeri, terutama
kebutuhan lokal kabupaten dan Provinsi Kalimantan Timur. Sementara,
komoditas unggulan terutama kedelai dan jagung berpeluang untuk
pemenuhan kebutuhan dalam lingkup nasional.

2. Kawasan Perkebunan

Pembangunan perkebunan di Kabupaten Kutai Timur dalam beberapa


tahun terakhir telah menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan, antara lain
ditandai dengan semakin meningkatnya luas area produksi dan produktivitas.
Komoditas yang banyak dikembangkan dalam perkebunan rakyat antara lain
kakao, karet, lada, dan kelapa sawit. Secara khusus, sektor perkebunan kelapa
sawit menjadi primadona bagi masyarakat Kutai Timur, terutama para petani
yang berada di pedalaman. Perkebunan kelapa sawit berkembang seiring
dengan pertumbuhan koperasi yang terus menunjukkan kemajuan, dan bahkan
perkembangan perkebunan kelapa sawit Kutai Timur diantara yang terbaik di
wilayah Indonesia.

Perencanaan kawasan perkebunan dengan menggunakan kebijakan


pengelolaan kawasan perkebunan meliputi: a) Pengembangan kegiatan lahan

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 87


perkebunan diupayakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman yang ada
saat ini, b) Pemanfaatan lahan perkebunan untuk sistem tumpang sari dengan
kegiatan budidaya pertanian lahan kering, c) Pemilihan jenis komoditi
unggulan sesuai dengan potensi lahan, d) Pengembangan lahan perkebunan
pada lahan-lahan yang memiliki kesesuaian lahan sebagai lahan perkebunan
melalui intensifikasi dan pemilihan teknologi tepat guna. Kawasan perkebunan
di Kabupaten Kutai Timur tersebar pada 16 kecamatan yaitu Kecamatan
Sangatta Utara, Rantau Pulung, Bengalon, Muara Bengkal, Muara Ancalong,
Long Mesangat, Busang, Muara Wahau, Kongbeng, Telen, Batu Ampar,
Kaliorang, Sangkulirang, Kaubun, Karangan dan Sandaran.

3. Kawasan Peternakan

Hasil produksi peternakan di Kabupaten Kutai Timur, baik peternakan


kecil (seperti unggas) maupun peternakan besar (seperti: kambing, sapi, dan
lain lain). Beberapa lokasi wilayah perencanaan terdapat usaha kegiatan
peternakan dalam skala kecil terutama peternakan ayam. Kebijakan
pengelolaan kawasan budidaya peternakan diarahkan untuk: a) Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) petani ternak, b) Peningkatan teknologi,
produktivitas, dan kualitas ternak, c) Pengendalian limbah peternakan agar
tidak mengganggu lingkungan permukiman dan sumber air, serta
d) Pengembangan sinergi antara kegiatan peternakan dan usaha pertanian
lainnya.

4. Kawasan Perikanan

Kawasan perikanan tangkap adalah kawasan bagi kegiatan memperoleh


ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau
cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan atau
mengawetkannya. Kawasan pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten
Kutai Timur diarahkan dan dibagi dalam tiga jalur dengan klasifikasi area dan
peralatan.

Sementara itu kawasan perikanan budidaya adalah kawasan yang


diperuntukkan bagi kegiatan memelihara, membesarkan, dan atau
membiakkan ikan seta memanen hasilnya dalam lingkungan terkontrol,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,

88 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan atau
mengawetkannya. Kriteria penetapan kawasan perikanan budidaya meliputi :
a) Perairan laut pasang surut yang terlindung pasir, kerakal dan atau berbatu,
b) Perairan lautyang semi terlindung dan atau perairan yang terlindung dari
aksi gelombang ekstrim, c) Di luar kawasan pelabuhan dan atau jalur
pelayaran, d) Salinitas air relatif konstan dalam kisaran normal air laut,
e) Aksesibilitas kawasan mudah dicapai, dekat pemukiman masyarakat pesisir
dan tidak dalam pengaruh oeh air limbah, f) Perairan laut di luar zona inti
kawasan perlindungan, g) Perairan laut di luar areal terumbu karang dan
Padang Lamun, h) Kualitas air memenuhi baku mutu air laut untuk budidaya
ikan.

Sedangkan kawasan budidaya laut yang direncanakan dikembangkan


berada di perairan laut Kecamatan Sangatta Selatan berupa budidaya perikanan
tangkap laut dan budidaya rumput laut.

5. Kawasan Pertambangan

Kawasan pertambangan memiliki peran


penting dalam peningkatan perekonomian
Kabupaten Kutai Timur. Produksi tambang yang
dihasilkan oleh beberapa perusahaan lokal,
nasional dan internasional diharapkan mampu
menjadi penggerak utama (prime mover) bagi
perekonomian Kabupaten Kutai Timur.
Berdasarkan RTRW Kabupaten Kutai Timur tahun
2013-2032, ijin konsesi pertambangan sebagai
kawasan tambang sebagian besar masih dalam proses Feasibility Study yang
lebih lanjut untuk kesesuaian lahannya. Ijin konsesi kawasan yang memiliki
potensi pertambangan di Kabupaten Kutai Timur memiliki luas sebesar lebih
kurang 1.602.653 Ha.

Sedangkan kawasan bekas pertambangan yang ada saat ini sangat


dimungkinkan menjadi kawasan lindung dimasa yang akan datang. Oleh
karena itu upaya rehabilitasi dan revitalisasi kawasan bekas pertambangan
menjadi keharusan agar tidak terjadi kerusakan ekologis yang sangat serius dan
berdampak fatal dikemudian hari. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur harus

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 89


berupaya secara berkelanjutan untuk mempertahankan kawasan lindung yang
telah ada dan menambah kawasan lindung baru dari kawasan bekas
pertambangan.

6. Kawasan Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial menciptakan


Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mampu memberikan multiplier effect bagi
berkembangnya sektor-sektor terkait, seperti pertanian (bunga, buah,
perikanan), industri kerajinan, perdagangan (misalnya rumah makan), dan jasa
(penginapan, pemandu wisata, transportasi, dan sebagainya). Sehingga
berkembangnya sektor ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar kawasan wisata.

Kekayaan alami di Kabupaten Kutai


Timur seperti hutan, pantai, goa merupakan
aset berharga yang potensial untuk
pengembangan kawasan wisata yang
berkelanjutan. Kondisi alam Kabupaten Kutai
Timur menawarkan ragam produk wisata
yang dapat dikembangkan, antara lain
Geowisata (lokasi Karst Sangkulirang-Gua
Pengadan), Wisata Pantai (beberapa lokasi
yang berada di zona Sangatta), Wisata Bahari (pulau Birah-Birahan), Ekowisata
(berbagai lokasi di Taman Nasional Kutai), Wisata Budaya Tradisional (desa
tempat suku Dayak Wehea bermukim), Wisata Pendidikan dan Penelitian (Gua
Pengadan, Desa Adat, Penelitian Orang Utan
di Mentoko), Keunggulan daya tarik wisata,
lukisan-lukisan berupa gambar negatif cap
tangan tiga susun, perhiasan, peralatan, patung
bahkan guci-guci China dan hewan yang
ditemukan pada lokasi gua di Kawasan
Pengadan sejauh ini merupakan satu-satunya
gua alami di Indonesia yang memiliki
peninggalan pra sejarah.

90 PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015


Kawasan Karst ini bahkan menyimpan cerita manusia-manusia pertama
Kalimantan, jauh lebih tua dari kebudayaan Kutai, yang berpotensi menjadi
salah satu warisan dunia (World Heritage). Kawasan karst ini merupakan
pembeda utama dengan wilayah lain yang tidak bergunung karst, dimana
merupakan sumber dari mata air utama sungai-sungai besar di semenanjung
Mangkalihat dan Sangkulirang yang menyangga kehidupan masyarakat Berau
dan Kutai Timur.

Kegiatan yang dikembangkan dengan fungsi untuk mendukung kegiatan


pariwisata ini adalah: a) Peningkatan program sadar wisata kepada masyarakat
melalui penerangan dan penyuluhan, b) Peningkatan promosi obyek wisata,
penataan dan pengembangan terhadap obyek-obyek wisata yang ada sehingga
lebih representatif.

7. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman di Kabupaten Kutai Timur mencakup kawasan


permukiman perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan. Kebijakan
pengembangan permukiman pedesaan dilakukan dengan menciptakan sentra-
sentra produksi yang prospektif dalam penyerapan tenaga kerja dan
peningkatan pendapatan. Sejalan dengan itu perlu diciptakan saling
keterhubungan antara sentra produksi dengan pusat pemasarannya sehingga
dapat saling menunjang sistem perwilayahan. Kawasan permukiman pedesaan
direncanakan lebih kurang 70.588,63 Ha yang tersebar di seluruh kecamatan di
Kabupaten Kutai Timur.

Kawasan permukiman perkotaan terletak di 3 (tiga) kecamatan antara


lain: Kecamatan Sangatta Utara sebagai pusat kegiatan wilayah dan sentra
pemerintahan di Kabupaten Kutai Timur dengan tingkat pertumbuhan
penduduk yang cukup besar dialokasikan ruang lebih kurang 9.766,6 Ha.
Sedangkan Kecamatan Sangatta Selatan yang juga merupakan bagian dari pusat
kegiatan wilayah, perencanaan permukiman perkotaan lebih kurang 1.755,28 ha
cukup relevan mengingat Kecamatan Sangatta Selatan didalamnya meliputi
areal Taman Nasional Kutai. Permukiman perkotaan lainnya yang
direncanakan di Kabupaten Kutai Timur berada di Kecamatan Kaliorang
sebagai perwujudan dari konsep Kota Terpadu Mandiri (KTM), yang
dialokasikan seluas lebih kurang 126,04 Ha.

PROFIL DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR 2015 91

Anda mungkin juga menyukai