Anda di halaman 1dari 341

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 DASAR HUKUM 3
1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN 7
1.4 MAKSUD DAN TUJUAN 14
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN 16
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 18
2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 18
2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 41
2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM 61
2.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH 108
BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH 160
3.1 KINERJA KEUANGAN DAERAH MASA LALU 161
3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU 184
3.3 KERANGKA PENDANAAN 191
BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS 200
4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN 200
4.2 ISU STRATEGIS 201
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 219
5.1 VISI 219
5.2 MISI 221
5.3 TUJUAN DAN SASARAN 230
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 236
6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN MENURUT TUJUAN DAN SASARAN 237
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM 281
PERANGKAT DAERAH
7.1 KERANGKA PENDANAAN 282
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH 312
8.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA 314
8.2 INDIKATOR KINERJA DAERAH 316
BAB IX PENUTUP 337
9.1 KAIDAH PELAKSANAAN 337
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua
atas Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
mengamanatkan bahwa setiap Kepala Daerah yang terpilih untuk
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) sesuai dengan masa jabatan yang diembannya. RPJMD
yang harus disusun tersebut merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program yang disampaikan Kepala Daerah terpilih pada saat
proses pemilihan kepala daerah berlangsung.

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Derah Kabupaten Solok


terpilih berdasarkan hasil PILKADA Serentak tahun 2020, H.
Epyardi Asda, M. Mar dan Jon Firman Pandu, masing-masing
sebagai Bupati dan Wakil Bupati telah dilantik periode tahun 2021-
2025 oleh Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 16 April 2021.
Dengan pelantikan ini, maka H. Epyardi Asda, M. Mar dan Jon
Firman Pandu mempunyai tanggungjawab untuk merealisasi visi,
misi yang dijabarkan dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Solok Tahun 2021-2026.

Periode RJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 tidak sama


dengan periode masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati yang
berakhir pada tahun 2025. Hal ini berdasarkan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri Nomor: 640/ 16/SJ tanggal 4 Januari 2021
Tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 1


Daerah Pasca Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 yang
menegaskan bahwa RPJMD harus berdasarkan masa jabatan dan
bukan berdasarkan waktu menjabat, sehingga periodesasi RPJMD
bagi daerah yang melaksanakan PILKADA serentak tahun 2020
adalah 2021-2026.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, RPJMD Kabupaten Solok Tahun
2021-2026 telah disusun dengan menggunakan empat pendekatan
perencanaan pembangunan yang berorientasi pada proses, meliputi
pendekatan teknokratik, partisipatif, politik, serta atas-bawah dan
bawah-atas. Pendekatan teknokratik dalam penyusunan RPJMD
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Daerah. Pendekatan
partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku
kepentingan, yang tercermin dalam pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) RPJMD.
Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dimaksudkan bahwa
RPJMD disusun dengan memperhatikan harapan masyarakat di
seluruh kabupaten, mengarah pada percepatan pembangunan
daerah tertinggal, dan memperhatikan kebijakan pemerintah pusat.
Adapun pendekatan politik dilaksanakan dengan menerjemahkan
visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan
DPRD.
Lebih lanjut, secara substansi RPJMD Kabupaten Solok
Tahun 2021-2026 mengemukakan visi, misi dan program unggulan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 2


kepala daerah terpilih yang dijabarkan menjadi tujuan, sasaran,
strategi arah kebijakan, kemampuan keuangan daerah, program-
program yang akan dilaksanakan oleh perangkat pemerintah
daerah yang disertai dengan pagu indikatif pendanaan untuk
jangka 5 (lima) tahun menggunakan pendekatan holistik-tematik,
integratif, dan spasial. Program-progam yang akan dilaksanakan
telah mempertimbangkan keterkaitan antar dokumen perencanaan
daerah, seperti RPJPD, RTRW, RPJMD Provinsi Sumatera Barat dan
daerah tetangga, dan RPJMN 2020-2024.

RPJMD ini juga merupakan tahapan IV dari Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Solok
Tahun 2006-2025, yang memprioritaskan terwujudnya kehidupan
ekonomi masyarakat yang mandiri serta didorong oleh Pemerintah
Daerah antara lain terwujudnya penataan mayarakat yang mampu
menyelaraskan kehidupan dengan arus modernisasi dan
globalisasi, terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih, antisipastif, fasilitatif, profesional, proporsional, transparan
dan akuntabel, terwujudnya sarana dan prasarana. Dengan
demikian RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 menjadi
salah satu penentu keberhasilan pembangunan jangka panjang
Kabupaten Solok,

1.2 Dasar Hukum Penyusunan


Penyusunan RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2024
berlandaskan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah Otonom dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah
(Lembaran Daerah Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 3


Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4287);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
8. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5678);

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 4


9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5149);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114);
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 3);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 5


Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Jangka Menengah Daerah,
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, kodefikasi, dan nomenklatur perencanaan
pembangunan dan keuangan daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
18. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 640/ 16/SJ tanggal
4 Januari 2021 Tentang Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Pasca Pemilihan Kepala Daerah Serentak
Tahun 2020
19. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Propinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Propinsi Sumatera Barat Tahun 2005 Nomor 7);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 4 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2005 Nomor 28);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 1 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Solok
Tahun 2012-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Solok Tahun
2013 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Solok
Nomor 52);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 7 Tahun 2015
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran
Daerah;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 4 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 6


2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Solok Tahun 2016
Nomor 4);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Urusan pemerintahan sebagaimana diamanatkan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam
penyelenggaraan pemerintahaan daerah adalah urusan yang
bersifat konkuren yaitu urusan pemerintahan yang dibagi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota. Dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang bersifat konkuren tersebut, maka
sesuai Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, maka
pembagian urusan terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan
urusan pemerintahan pilihan. Kedua urusan pemerintahan yang
bersifat konkuren tersebut merupakan urusan pemerintahan yang
menjadi dasar kewenangan otonomi bagi pemerintahan daerah,
termasuk pelaksanaan tugas pembantuan atau penugasan dari
pemerintah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan prinsip kewenangan otonomi tersebut, maka menjadi
bahan dan pertimbangan utama dalam penyusunan Rancangan
RPJMD Kabupaten Solok 2021-2026. Rancangan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok
Tahun 2021-2026 merupakan bagian yang terintegrasi dengan
perencanaan pembangunan nasional dan perencanaan
pembangunan daerah Provinsi Sumatera Barat seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 1.1.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 7


5 TAHUN 1 TAHUN
PEDOMAN DIJABARKAN PEDOMAN
RPJPN RPJMN RKP RAPBN
PEDOMAN DIACU

PEDOMAN
RENSTRA K/L RENJA K/L

PEDOMAN DIJABARKAN PEDOMAN


RPJPD RPJMD RKPD RAPBD
PROV PROV PROV PROV
PEDOMAN DIACU

PEDOMAN
RENSTRA OPD RENJA OPD
PROV PROV

PEDOMAN DIJABARKAN PEDOMAN


RPJPD RPJMD RKPD K/K RAPBD
K/K K/K K/K
PEDOMAN

PEDOMAN
RENSTRA RENJA
OPD/KK OPD/KK

RTR NASIIONAL
RTR NASIIONAL RTR PROVINSI
RTR DAERAH TERTINGGAL

REKOMENDASI

KLHS

Gambar 1.1
Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan

Agar RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 selaras


dengan kebijakan pembangunan nasional dan pemerintah provinsi
maka telah dilakukan telaahan terhadap pembangunan nasional
yang ditetapkan dalam RPJMN dan RPJMD Provinsi Sumatera
Barat 2021-2021. Disamping itu, telaahan juga perlu dilakukan
terhadap RPJMD daerah lain. Telaahan itu dilakukan dengan
tujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan
dan harus selaras dan sinergi antar daerah, antar waktu, antar
ruang, dan antar fungsi pemerintah, serta menjamin keterkaitan
dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 8


pengawasan, dan evaluasi. Lebih lanjut, hubungan antara RPJMD
dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai berikut :

1. RPJMD Kabupaten Solok dengan RPJM Nasional

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25


Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
RPJMD harus mengacu dan selaras dengan RPJM Nasional karena
keberhasilan pembangunan di daerah akan menjadi bagian dari
keberhasilan pembangunan nasional. Oleh karena itu penyusunan
RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 berpedoman pada RPJP
Nasional 2005-2025 dan RPJM Nasional 2020-2024.

2. RPJMD Kabupaten Solok dengan RPJPD Kabupaten Solok


RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 adalah rencana
pembangunan tahap keempat dari pelaksanaan RPJPD Kabupaten
Solok Tahun 2006-2025. Oleh sebab itu penyusunan RPJMD selain
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan
serta program jangka menengah daerah juga memuat visi, misi,
arah dan kebijakan yang telah digariskan dalam perencanaan
jangka panjang.
Sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD
dijabarkan dalam program pembangunan daerah sesuai dengan
arah kebijakan pembangunan daerah periode 5 (lima) tahun
berkenaan. Suatu program pembangunan daerah harus
menjabarkan dengan baik sasaran-sasaran pokok sebagaimana
diamanatkan dalam RPJPD yang mencakup tujuan dan sasaran
dari visi dan misi rencana pembangunan 5 (lima) tahun. Untuk itu,
diperlukan identifikasi berbagai permasalahan pembangunan
daerah untuk menjabarkan pencapaian sasaran pokok
sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD dan mencapai tujuan dan
sasaran RPJMD.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 9


3. RPJMD Kabupaten Solok dengan RPJMD Provinsi Sumatera
Barat

Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam penyusunan


dan pembahasan RPJMD, dimaknai perlunya keserasian dan
keselarasan dengan dokumen perencanaan daerah Provinsi. Di sisi
lain, pelaksanaan pembangunan oleh Pemerintah Provinsi tentu
lokusnya berada pada Daerah Kabupaten/Kota, di samping itu
pelaksanaan asas dekonsentrasi berada di tingkat provinsi sebagai
konsekuensi dari Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat di
Daerah dibarengi pula dengan kewenangan otonomi yang bersifat
konkuren. Secara eksternalitas hubungan RPJMD Kabupaten Solok
2021-2026 dengan RPJMD Provinsi semakin kuat dan harus
bersinergi antara pola perencanaan pembangunan daerah dengan
perencanaan pembangunan provinsi. Sinergitas perencanaan
pembangunan Kabupaten Solok dengan perencanaan
pembangunan Provinsi Sumatera Barat dalam implementasinya
akan saling mendukung dan mengisi serta memperkuat hubungan
kabupaten dengan provinsi yang pada gilirannya keberhasilan
pembangunan Kabupaten Solok juga merupakan keberhasilan
pembangunan provinsi.

4. RPJMD Kabupaten Solok dengan Renstra Perangkat Daerah


RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 menjadi
pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah dalam
waktu 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat Daerah merupakan
penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen
perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan
serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau
fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang
disusun oleh setiap Perangkat daerah di bawah koordinasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Solok.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 10


5. RPJMD Kabupaten Solok dengan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026
setiap tahunnya akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai suatu dokumen perencanaan
tahunan Pemerintah Kabupaten Solok yang memuat prioritas
program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. Rancangan RKPD
merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kabupaten Solok yang
dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat nagari,
kecamatan, dan kabupaten.

Prioritas dan sasaran pembangunan pada RKPD harus


berpedoman pada RPJMD Kabupaten Solok, RPJMD Provinsi
Sumatera Barat, serta RPJM Nasional. Berpedoman pada RPJMD
mengandung makna bahwa prioritas dan sasaran pembangunan
tahunan daerah harus selaras dengan program pembangunan
daerah yang ditetapkan dalam RPJMD. Selain itu, rencana program
serta kegiatan prioritas tahunan daerah juga harus selaras dengan
indikasi rencana program prioritas yang ditetapkan dalam RPJMD.
Prioritas Pembangunan Daerah yaitu tema atau agenda
pembangunan pemerintah daerah tahunan yang menjadi benang
merah/tonggak capaian antara (milestones) menuju sasaran 5
(lima) tahunan dalam RPJMD melalui rencana program
pembangunan daerah tahunan.

6. RPJMD Kabupaten Solok dengan Rencana Tata Ruang


Wilayah (RTRW) Kabupaten Solok
Penyusunan RPJMD Kabupaten Solok berpedoman pada
RTRW Kabupaten Solok dengan menyelaraskan pencapaian visi,
misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 11


pembangunan jangka menengah daerah dengan pemanfaatan
struktur dan pola ruang Kabupaten/Kota. Penyusunan RPJMD
memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan
struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Solok Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Solok Tahun 2012-2031, sebagai acuan
untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program
pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah.

Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat


kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun
mendatang yang asumsi-asumsinya, meliputi: 1) Struktur ruang
dalam susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan
sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan
fungsional; 2) Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah
yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan fungsi
budidaya; dan 3) Pemanfaatan ruang melalui program yang disusun
dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang yang bersifat
indikatif melalui sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan
baik di pusat maupun di daerah secara terpadu.

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok


tersebut, Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Solok
meliputi:
a. Pengembangan organisasi ruang yang efisien melalui susunan
pusat kegiatan yang berhirarki mencakup seluruh ruang
wilayah Kabupaten Solok;
b. Pengembangan sistem jaringan prasarana yang
mengintegrasikan seluruh pusat kegiatan wilayah Kabupaten
Solok dan memberikan layanan sebesar-besarnya bagi
permukiman yang ada pada wilayah Kabupaten Solok;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 12


c. Pemantapan kawasan lindung di wilayah Kabupaten Solok yang
telah ditetapkan dalam RTRWN dan RTRWP dan menambah
kawasan lindung sesuai kewenangan daerah;
d. Pengelolaan kawasan budidaya mendukung pengembangan
ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam berbasis
pertanian, pariwisata, dan industri dengan memperhatikan
keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup;
e. Perwujudan usaha untuk perubahan fungsi dari kawasan hutan
ke kawasan bukan hutan untuk kawasan budidaya yang
diperlukan untuk kepentingan pembangunan daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan
dan keamanan negara dalam rangka menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
f. Peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan
dan keamanan negara dalam rangka menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

7. RPJMD Kabupaten Solok dengan Kajian Lingkungan Hidup


Strategis
Dokumen KLHS merupakan salah satu dokumen yang
menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD. KLHS adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu
wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program melalui
penyusunan rekomendasi perbaikan berupa antisipasi, mitigasi,
adaptasi dan/atau kompensasi program dan kegiatan.

8. RPJMD Kabupaten Solok dengan Renstra Strategis


Perangkat Daerah

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 13


RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra
Perangkat Daerah. Renstra Perangkat Daerah adalah suatu
dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai dalam kurun waktu periode 5 Tahun sehubungan dengan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah dengan memperhitungkan
perekmbangan lingkungan strategis. Secara umum, dokuemn
Renstra merupakan penjabaran dari rencana pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing Perangkat Daerah pelaksana pembangunan.

1.4 Maksud dan Tujuan


1.4.1 Maksud
Penyusunan RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026
disusun dengan maksud :

1. Sebagai arah pembangunan jangka menengah Kabupaten


Solok pada Tahun 2021-2026;
2. Sebagai landasan penyusunan RKPD setiap Tahun pada
Periode RPJMD;
3. Sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan baik di
lingkungan pemerintahan, masyarakat, dunia usaha/swasta
dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk mewujudkan cita-cita
dan tujuan pembangunan daerah Kabupaten Solok selama
periode Tahun 201-2026;
4. Sebagai tolak ukur keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dibawah kepemimpinan Bupati dan
Wakil Bupati Solok periode Tahun 2021-2026;
5. Sebagai tolak ukur penilaian keberhasilan kepala SKPD
dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas,
fungsi, kewenangan dan tanggungjawab masing-masing
dalam upaya mewujudkan visi misi dan program Bupati dan
Wakil Bupati Solok periode Tahun 2021-2026;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 14


6. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD
dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan
daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan
prioritas dan sasaran program pembangunan yang
diterapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD.
7.
1.4.2 Tujuan
Penyusunan RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026
bertujuan sebagai berikut :
1. Menjadi landasan penyusunan Renstra Perangkat Daerah;
2. Menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD yang merupakan
perencanaan tahunan berupa program beserta target dan
pagu yang bersifat indikatif, sebagai bahan lebih lanjut pada
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
3. Menjadi sumber instrumen sikronisasi penyelenggaraan
pembangunan daerah mulai dari perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi
4. Mengemukakan penjabaran visi dan misi dalam agenda-
agenda pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke
depan;
5. Menjadi dasar dalam upaya pencapaian kesejahteraan
bersama melalui sinergitas, koordinasi dan sinkronisasi oleh
masing-masing pelaku pembangunan didalam satu pola
sikap dan pola tindak;
6. Memberikan arah pada keseimbangan lingkungan, sosial,
ekonomi dan tata kelola hukum dalam pembangunan yang
berkelanjutan;
7. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi
perencanaan pembangunandengan pemerintah daerah
sekitar dan pemerintah pusat;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 15


8. Memberikan kepastian ruang bagi partisipasi pemangku
kepentingan pembangunan daerah secara proporsional dan
profesional;
9. Mengarahkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif
berkeadilan dan berkelanjutan.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dokumen RPJMD Kabupaten Solok
tahun 2021-2026 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, dasar hukum, hubungan
antar dokumen, sistematika penyusunan serta
maksud dan tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten
Solok tahun 2021-2026
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Memuat secara logis dasar-dasar analisis, gambaran
umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi
dan demografi serta indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah

BAB III GAMBARAN KEUANGAN DAERAH


Memuat gambaran hasil pengelolaan keuangan
daerah sebagaimana telah dilakukan pada tahap
perumusan ke dalam sub-bab.

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS


Memuat berbagai permasalahan dan isu strategis
yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam
5 (lima) tahun mendatang.
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bagian ini menjelaskan dan menguraikan visi dan
misi Bupati dan wakil Bupati terpilih, sebagai
landasan perumusan rumusan tujuan dan sasaran,

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 16


yang tertuju pada arah kebijakan pembangunan
jangka panjang daerah pada periode berkenaan yang
ditetapkan dalam RPJPD.
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH
Bagian ini menguraikan strategi dan arah kebijakan
yang merupakan rumusan perencanaan dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan
efektif dan efisien. Rumusan strategi berupa
pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan
sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas
dengan serangkaian arah kebijakan. Sedangkan
rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan
strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan
pengaturan pelaksanaannya.
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH
DAERAH
Bagian ini menguraikan indikator-indikator beserta
target capaiannya yang akan dijadikan alat ukur oleh
Pemerintah Kabupaten Solok selama 5 (lima) Tahun,
baik yang bersifat program prioritas dalam rangka
pencapaian visi misi, pemenuhan
BAB IX PENUTUP
Bagian ini menguraikan peran RPJMD yang
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
merupakan pedoman bagi setiap kepala SKPD
menyusun Renstra SKPD dan pedoman untuk
menyusun RKPD.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 17


BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 Kondisi Umum Daerah


2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.1 Kondisi Geografis Daerah
Secara geografis Kabupaten Solok berada pada posisi 00°32’14’’ -
01°46’45” Lintang Selatan, 100°25’00” - 101°41’41” Bujur Timur
dengan luas 373.800 Ha (3.738.00 Km2) dan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
a. sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar;
b. sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan;
c. sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan dan
Kota Padang; dan
d. sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung.

Secara administratif Kabupaten Solok terbagi dalam 14


kecamatan, 74 Nagari dan 414 Jorong. Kecamatan yang memiliki
nagari terbanyak adalah Kecamatan IX Koto Sungai Lasi dan
Kecamatan X Koto Diatas masing-masing memiliki 9 nagari, sedangkan
kecamatan dengan jumlah nagari terkecil terdapat di Kecamatan Pantai

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 18


Cermin, Kecamatan Danau Kembar dan Kecamatan Junjung Sirih
masing-masing hanya memiliki 2 nagari. Kecamatan yang memiliki
jorong terbanyak adalah Kecamatan X Koto Diatas dengan jumlah 52
jorong dan kecamatan yang memiliki jorong paling sedikit adalah
Kecamatan Payung Sekaki dan Kecamatan Junjung Sirih dengan
jumlah masing-masing 11 jorong, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Per-Kecamatan

Luas
Ibukota
No Kecamatan Nagari Jorong Daerah
Kecamatan
(Ha)
1. Pantai Cermin Surian 2 28 36.600
2. LembahGumanti Alahan Panjang 4 39 43.900
3. Hiliran Gumanti Talang Babungo 3 20 28.400
4. Payung Sekaki Kubang Nan Duo 3 11 39.200
5. Tigo Lurah Batu Bajanjang 5 20 57.500
6. Lembang Jaya Bukik Sileh 6 43 9.400
7. Danau Kembar Sp. Tj. Nan IV 2 19 7.600
8. Gunung Talang Talang 8 40 38.500
9. Bukit Sundi Muaro Paneh 5 20 10.900
10. IX Koto Sungai Sungai Lasi 9 28 17.100
Lasi
11. Kubung Selayo 8 37 19.200

12. XKoto Singkarak Singkarak 8 46 25.113


13. Junjung Sirih Paninggahan 2 11 14.687
14. X Koto Diatas Tanjung Balik 9 52 25.700
Total 74 414 373.800
Sumber : Keputusan Bupati Solok Nomor 100-592-2012

Dari Tabel 2.1 kecamatan yang memiliki luas wilayah terluas


adalah kecamatan Tigo Lurah dengan luas 57.500 Ha, sedangkan
kecamatan yang memiliki luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan
Danau Kembar dengan luas 7.600 Ha. Dengan demikian terdapat
ketimpangan luas wilayah secara signifikan.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 19


2.1.1.1.1 Topografi
Wilayah Kabupaten Solok sangat bervariasi antara dataran,
lembah dan berbukit-bukit mulai dari dataran tinggi di bagian
Selatan hingga dataran yang relatif rendah di bagian Utara dengan
ketinggian berkisar antara 329 m hingga 1.458 m diatas permukaan
laut.
Ketinggian wilayah di Kabupaten Solok ini dapat
diklasifikasikan dalam 3 (tiga) kelas ketinggian, yaitu :
1. Ketinggian antara 100 – 500 m diatas permukaan laut, tersebar
di Kecamatan X Koto Singkarak, Junjung Sirih, IX Koto Sungai
Lasi, Kubung, dan Bukit Sundi;
2. Ketinggian antara 500 – 1.000 m diatas permukaan laut,
tersebar dibagian utara, yaitu Kecamatan Tigo Lurah, Gunung
Talang, Kecamatan X Koto Diatas dan Kecamatan Payung
Sekaki; dan
3. Ketinggian 1.000 – 1.500 m diatas permukaan laut, tersebar di
kecamatan Lembah Gumanti, Hiliran Gumanti, Pantai Cermin,
Lembang Jaya dan Kecamatan Danau Kembar.
Berdasarkan kemiringan lereng dan luasnya yang bersumber
dari data Status Kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2001 dapat dibagi atas beberapa klasifikasi yang
dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel. 2.3
Klasifikasi Lereng di Kabupaten Solok

Lereng Persentase
No Klasifikasi Lereng Luas (Ha)
(%) Luas (%)
1. Datar, Agak Landai 0–8 84.642,97 22,64
2. Landai 8 – 15 90.005,35 24,08
3. Agak Curam 15 – 25 118.176,04 31,61
4. Curam 25 – 40 70.286,53 18,80
5. Sangat Curam > 40 10.689,11 2,86
Sumber : Hasil Analisis Peta, 2011

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 20


Berdasarkan kondisi kemiringan lereng di atas, maka dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Kemiringan 0 – 8% (datar), terkonsentrasi dibeberapa tempat
yang mencakup sebagian Kecamatan X Koto Diatas, X Koto
Singkarak, Kubung, Bukit Sundi, Gunung Talang, Payung
Sekaki, Danau Kembar, dan Lembah Gumanti.
2. Kondisi kemiringan 8 – 15% (datar s/d landai), yang
terkonsentrasi di semua kecamatan yang ada di Kabupaten
Solok.
3. Kondisi kemiringan 15 – 25% (agak curam), yang menyebar
secara merata di semua kecamatan.
4. Kondisi kemiringan 25 – 40% (curam), yang terkonsentrasi di
semua kecamatan yang ada di Kabupaten Solok khususnya
pada daerah Barat dan Selatan.
5. Lahan dengan kemiringan > 40% (sangat curam), tersebar
secara merata di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Solok
dan lebih terkonsentrasi pada daerah Bagian Barat dan Selatan.

2.1.1.1.2 Geologi
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Peta Geologi skala 1 :
250.000 lembar Solok (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,
1995) Strata Batuan Penyusun Kabupaten Solok adalah :
1. Endapan Permukaan (Qal dan Qf)
2. Endapan Gunung Api Muda (Qyu, Qatg)
3. Endapan Gunung Api Tua (Qtau, Qou, Qol)
4. Endapan Sedimen (Tmo, Pbl)
5. Batuan Metamorfosis (Pb, PCkq, PCks, Rts)
6. Batuan Terobosan (Kgr, gd,g)

Sedangkan struktur geologi yang berkembang adalah :


1. Struktur patahan aktif adalah struktur yang paling dominan
dengan Arah jalur struktur patahan ini berarah barat laut –

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 21


tenggara. mulai dari Danau Atas, Danau Bawah menerus ke
arah Barat Laut ke Danau Singkarak,struktur ini termasuk
dalam jalur patahan besar Sumatera yang terbentuk sebagai
akibat adanya interaksi konvergen antara lempeng Samudera
Hindia dengan lempeng Benua Asia. Pergerakan struktur
patahan aktif menghasilkan juga dataran antar perbukitan
(graben) di sekitar Solok.
2. Patahan-patahan yang terbentuk sebagai akibat pergerakan
patahan utama Sumatera, dengan sebaran hampir merata
khususnya di wilayah bagian Selatan kajian mulai dari Danau
Dibawah ke arah Selatan meliputi Kecamatan Pantai Cermin,
Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Lembah Gumanti dan
Kecamatan Tigo Lurah. Sedangkan wilayah dengan sebaran
patahan kecil meliputi Kecamatan Gunung Talang, Kubung, X
Koto Singkarak, Kec. IX Koto Sungai Lasi dan Kecamatan
Payung Sekaki.
3. Kekar/rekahan berkembang pada batuan dan untuk batuan
malihan dan terobosan berkembang struktur kekar/rekahan
berkembang di Kecamatan Tigo Lurah dan sekitarnya.

2.1.1.1.3 Hidrologi
Hidrologi merupakan kondisi tata air yang ada pada suatu
wilayah. Kondisi hidrologi suatu kawasan sangat dipengaruhi oleh
kondisi curah hujan, jenis batuan, jenis tanah serta tingkat
kelerengan (faktor internal) dan kondisi tutupan lahan (kondisi
internal). Kondisi hidrologi yang ada di Kabupaten Solok dapat
dikatakan sangat baik seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.4.
Dengan pola aliran pada umumnya adalah bersifat dendritik. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya sumber air baik yang berupa air
permukaan maupun mata air dan air tanah, yang dapat diuraikan
sebagai berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 22


1. Air Permukaan
Keadaan air permukaan sangat dipengaruhi oleh kondisi
topografi, jenis batuan dan materi penyusun tanah, penggunaan
lahan, curah hujan dan aktifitas manusia. Potensi air
permukaan sebagian besar berasal dari berbagai mata air
mengalir melalui sungai-sungai kecil dengan membentuk pola
aliran yang berbentuk dendritik dan karena sifat hujan
arografisnya yang tinggi memungkinkan kondisi sungai untuk
mengalir sepanjang tahun. Sebagian besar wilayah Kabupaten
Solok merupakan bagian dari dua Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang mengalir kearah timur yaitu DAS Agam Kuantan – Indragiri
dan DAS Batang Hari.

Tabel. 2.4
Jumlah Sungai di Kabupaten Solok

No Kecamatan Nama Sungai Lokasi

1. Pantai Cermin Batang Lolo Lolo


Batang Indarung Surian / Lolo
Batang Kulemban Surian
Batang Pisau Hilang Lolo
Batang Air Dalik Lolo
Batang Hari Lolo
2. Lembah Gumanti Batang Gumanti Alahan Panjang
Batang Hari Alahan Panjang
Batang Sarasah Sungai Nanam
Salimpat
Batang Air Dingin Air Dingin
Batang Galagah Alahan Panjang
3. Hiliran Gumanti Batang Lolo Sarik Alahan Tigo
Batang Gumanti Salimpat/ Talang Babungo/Sungai
Abu/ Sarik Alahan Tigo
Batang Baliang Besar Talang Babungo
Batang Baliang Kecil Talang Babungo
4. Payung Sekaki Batang Sikinjang Sirukam
Batang Sungai Supayang
5. Tigo Lurah Batang Palangki Muaro Sabik Aie
Rangkiang Luluih
Batu Bajanjang

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 23


Batang Sungai Gemuruh Rangkiang Luluih
Batang Sibaso Garabak
Batang Momongan Lubuak Tareh
Batang Simanau Rangkiang Luluih
Batang Kapujan Rangkiang Luluih/ Kapujan
6. Lembang Jaya Batang Lembang Taluak Nan Tigo

Limau Lunggo
Batu Banyak
Koto Anau
Balai Bawah
Batang Lurah Aie Abu Balai Bawah
Batang Sungai Badak Koto Anau
7. Danau Kembar Batang Lembang Kampung Batu Dalam

8. Gunung Talang Batang Cupak Cupak/ Sungai Janiah

Batang Paneh Sungai Janiah /Cupak


Gadang
Batang Sumani Batang Barus/ Koto Gadang
Jawi-Jawi/ Koto Gaek/ Guguak/
Talang/ Cupak
Batang Paneh Kaciak Sungai Janiah/ Cupak
Batang Sungai Dareh Batang Barus
Batang Air Baliang Batang Barus
Batang Sipatah Jawi-jawi Guguak
9. Bukit Sundi Batang Halim Dilam/ Parambahan/ Kinari
Batang Lembang Kinari/Muaro Paneh
Batang Paneh Muara Panas
Gadang
Batang Sungai Badak Muara Panas
Batang Sungai Dareh Kinari
Batang Andaleh Parambahan/ Kinari
10. X Koto SungaiLasi Batang Sungai Lasi Guguak Sarai/ Sungai Jambur/
Pianggu

Batang Rimbo Batang Guguak Sarai


Batang Lawas Sungai Durian/ Bukit Bais/ Siaro-aro
Batang Laing Guguak Sarai
Batang Indudur Indudur/ Pianggu
Batang Luak Sungkai Koto Laweh/ Indudur
Batang Sungai Sariak Sungai Jambur
Batang Sei. Jambak Pianggu
Batang Sei. Batuang Pianggu
Batang Sigaranggang Taruang-taruang

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 24


Batang Koto Tuo Taruang-taruang/ Pianggu
Batang Sei. Pisang Siaro-aro
Batang Swh Tangah Bukit Bais
Batang Sikabu Bukit Bais
Batang Sonsang Sungai Durian
11. Kubung Batang Gantuang Gantung Ciri
Batang Sungai Sarik Gantung Ciri
Batang Gawan Koto Hilalang
Kaciak
Batang Gawan Besar Koto Hilalang/ Selayo
Batang Cupak Koto Baru
Batang Sumani Koto Baru/ Selayo/ Tanjung Bingkuang
Batang Lembang Koto Baru
Batang Gantung Ciri/ Selayo
Manungguang
Batang Anak Air Gantung Ciri/ Selayo
Gantung
Batang Sungai Buluh Koto Baru
Batang Simo Panyakalan/ Gaung/ Saok Laweh
12. X Koto Batang Imang Koto Sani
Singkarak Batang Sumani Sumani
Batang SaniangBakar Saniang Baka

Batang Air Raso Saniang Baka


Batang Rimbo Sumani
Panjang
13. Junjung Sirih Batang Paninggahan Paninggahan
Batang Ulu Air Paninggahan
Batang Ondoh Paninggahan
Batang Muara Pingai Muara Pingai
Batang Taraso Muara Pingai
14. X Koto Diatas Batang Katialo Katialo/Sulit Air
Batang Aia Tabek Tanjung Balit
Batang Kajai Sibarambang
Batang Balansiah Paninjauan
Batang Batu Laweh Paninjauan
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Solok, 2020

Selain sungai, Kabupaten Solok juga mempunyai Danau (Tabel


2.5) yang terdiri-dari :
1. Danau Diatas yang berada di Kecamatan Lembah Gumanti
danKecamatan Danau Kembar;
2. Danau Dibawah yang berada di Kecamatan Danau Kembar;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 25


3. Danau Talang yang berada di Kecamatan Danau Kembar;
dan
4. Danau Singkarak yang berada di Kecamatan X Koto
Singkarak dan Kecamatan Junjung Sirih. Danau ini juga
terdapat pada wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar.

Tabel 2.5
Jumlah Danau di Kabupaten Solok

Panjang Lebar Luas


No Nama Danau Kecamatan
(Km) (Km) (Km2)
1. Danau Diatas Lembah Gumanti 6,25 2,75 17,2
Danau Kembar
2. Danau Dibawah Danau Kembar 5,62 3,00 16,9
3. Danau Talang Danau Kembar 1,5 0,88 1,3

4. Danau X Koto Singkarak 20,75 6,25 129,7


Singkarak Junjung Sirih
Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka, 2020

2. Mata Air
Dari kondisi alam yang terdapat di Kabupaten Solok
banyak dijumpai mata air yang berasal dari lembah atau kaki
perbukitan. Hal ini disebabkan adanya lapisan batuan yang
kedap air dibawahnya yang mengalami peregangan tidak terus
ke dalam melainkan ke arah lateral dan muncul di kaki tebing
(lembah) atau kaki perbukitan sebagai mata air. Adanya mata
air dapat dimanfaatkan menjadi cadangan sumber air bersih.
Secara keseluruhan, pemanfaatan sumber mata air di
Kabupaten Solok belum optimal dimanfaatkan. Pemanfaatan
sumber mata air yang ada selama ini, sebagian besar
dikelola/dimanfaatkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kota Solok, seperti di Kecamatan Kubung, Nagari Selayo
dan Nagari Gaung. PDAM juga memanfaatkan sumber mata air

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 26


di Kecamatan X Koto Diatas Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto
Singkarak Nagari Kacang dan Koto Sani dan Nagari Koto Anau,
Kecamatan Lembang Jaya.

3. Air Tanah
Keberadaan air tanah dipengaruhi oleh faktor hujan, luas
dan kondisi daerah peresapan, sifat kelulusan bahan
permukaan dan batuan yang terdapat di bawahnya serta
morfologi. Potensi air tanah bebas yang cukup besar dapat
dijumpai di sekitar Kota Solok dan Muara Labuh yang berkisar
antara 1 – 3 meter dibawah permukaan air tanah.
Sedangkan di wilayah lainnya relatif berkedudukan
dalam, yaitu berkisar antara 5 – 15 meter dibawah permukaan
air tanah, kecuali sekitar daerah lembah yang agak lebar dengan
air tanahnya yang dangkal.

2.1.1.1.4 Klimatologi
Secara umum daerah Kabupaten Solok beriklim tropis dengan
temperatur bervariasi antara 120C hingga 300C. Ketinggian daerah
berkisar antara 329 sampai 1.458 meter di atas permukaan laut.
Dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 178.3 mm/bulan dan
hampir merata di sepanjang tahun dengan hari hujan berkisar rata-
rata 14 hari hujan perbulan.
Daerah bagian Utara mempunyai curah hujan lebih rendah
dibandingkan dengan bagian Tengah dan Selatan. Bulan Oktober
merupakan bulan yang paling rendah curah hujannya sementara
bulan November hingga Mei cukup banyak hari hujannya. Curah
hujan di Kabupaten Solok berada pada kisaran rata-rata Kabupaten
2.139,6mm/tahun, dengan distribusi yang merata di beberapa daerah
sepanjang tahun, misalnya di Kecamatan Lembah Gumanti, Gunung
Talang, Lembang Jaya dan Danau Kembar, sedangkan di Kecamatan
lainnya curah hujan terkumpul pada bulan-bulan basah antara bulan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 27


Nopember hingga April. Hal ini mengakibatkan kebutuhan air untuk
sektor pertanian pada bulan-bulan kering harus diupayakan oleh
para petani.

2.1.1.1.5 Penggunaan Lahan


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 1 Tahun
2013 tentang RTRW Kabupaten Solok Tahun 2012 – 2031 rencana pola
ruang wilayah Kabupaten Solok terdiri atas :
1. Kawasan Lindung
Rencana Pengembangan Kawasan Lindung Kabupaten meliputi :
a. Kawasan Hutan Lindung,
Kawasan Hutan Lindung dengan luas seluruhnya lebih kurang
118.141 Ha yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Solok
kecuali kecamatan Bukit Sundi. Luas kawasan hutan lindung
ini 31.60 % dari luas wilayah Kabupaten Solok.
b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya,
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya berupa kawasan resapan air yang meliputi wilayah
kecamatan Gunung Talang, Lembang Jaya, Payung Sekaki,
Bukit Sundi, Hiliran Gumanti dan Tigo Lurah.
c. Kawasan Perlindungan Setempat,
Kawasan perlindungan setempat meliputi kawasan setempat
dan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, dan kawasan
sekitar mata air.
d. Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam,
Kawasan suaka alam dengan luas lebih kurang 47.279 Ha
meliputi Kawasan Suaka Alam Barisan I, Kawasan Suaka Alam
Air Tarusan dan Taman Nasional Kerinci Seblat. Kawasan Suaka
Alam dan Pelestarian Alam ini 12,65% dari luas wilayah
Kabupaten Solok.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 28


e. Kawasan Rawan Bencana Alam,
Kawasan rawan bencana alam meliputi kawasan rawan bencana
tanah longsor, kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan
bencana letusan gunung api dan kawasan rawan bencana
gempa bumi/gerakan tanah.
f. Kawasan Lindung Geologi,
Kawasan lindung geologi meliputi kawasan rawan letusan
Gunung Berapi Gunung Talang dan rawan bencana akibat
pergeseran patahan Sumatera (Sesar Semangko).

2. Kawasan Budidaya
Rencana pengembangan kawasan budidaya Kabupaten Solok
terdiri atas:
a. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi,
Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas kawasan
hutan produksi terbatas (dengan luas lebih kurang 12.793 Ha),
kawasan hutan produksi tetap (dengan luas lebih kurang 5.685
Ha), kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi (dengan
luas lebih kurang 9.810 Ha). Luas kawasan hutan produksi ini
adalah 7,57% dari luas wilayah Kabupaten Solok.
b. Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan peruntukan pertanian terdiri atas ; kawasan pertanian
tanaman pangan (dengan luas lebih kurang 33.974 Ha),
kawasan tanaman hortikultura (dengan luas lebih kurang
72.475 Ha), kawasan perkebunan (dengan luas lebih kurang
42.778 Ha) dan kawasan peternakan diarahkan di seluruh
kecamatan. Luas kawasan untuk pertanian ini adalah 39,92%
dari luas wilayah Kabupaten Solok.
c. Kawasan Peruntukan Perikanan
Kawasan peruntukan perikanan terdiri atas ; kawasan
peruntukan budidaya perikanan air tawar (dengan luas lebih

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 29


kurang 10.182,5 Ha), kawasan peruntukan perikanan tangkap
perairan danau (dengan Luas 168,95 Ha). Luas kawasan
perikanan ini adalah 10.351,45 Ha atau 2,77% dari luas wilayah
Kabupaten Solok.
d. Kawasan Peruntukan Pertambangan
Kawasan peruntukan pertambangan meliputi kawasan
pertambangan mineral dan batubara serta energi.
e. Kawasan Peruntukan Permukiman
Kawasan peruntukan permukiman terdiri atas kawasan
permukiman perkotaan (dengan luas lebih kurang 1.348 Ha)
dan kawasan permukiman pedesaan ( luas lebih kurang 5.690
Ha).
f. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas kawasan pariwisata
alam dan kawasan pariwisata budaya.
g. Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan peruntukan industri terdiri atas kawasan peruntukan
industri besar, kawasan peruntukan industri menengah dan
kawasan peruntukan industri kecil.
h. Kawasan Peruntukan Lainnya
Kawasan peruntukan lainnya berupa kawasan pertahanan dan
kawasan keamanan.

2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah


Secara geografis dan administratif Kabupaten Solok memiliki
potensi pengembangan, hal ini didasarkan kepada masih banyaknya
daerah wisata yang belum tergarap secara optimal untuk
pengembangan sektor hotel dan restoran serta wisata budaya.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 1
Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Solok
Tahun 2012 – 2031, potensi pengembangan wilayah di Kabupaten Solok

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 30


dilakukan dengan penetapan kawasan strategis kabupaten yang
meliputi:
1. Kawasan Strategis Kabupaten Solok terdiri atas :
a. kawasan strategis dari aspek kepentingan pertumbuhan
ekonomi;
b. kawasan strategis dari aspek kepentingan sosial dan budaya;
dan
c. kawasan strategis dari aspek kepentingan pertahanan dan
keamanan.
2. Kawasan strategis dari aspek kepentingan pertumbuhan ekonomi
meliputi :
a. kawasan wisata Danau Singkarak;
b. kawasan wisata Danau Kembar;
c. kawasan perkotaan Arosuka;
d. kawasan agropolitan di Kecamatan Lembah Gumanti;
e. kawasan perkotaan Alahan Panjang di Kecamatan Lembah
Gumanti;
f. kawasan perkotaan Sumani di Kecamatan X Koto Singkarak; dan
g. kawasan perkotaan Muara Panas di Kecamatan Bukit Sundi.
3. Kawasan strategis dari aspek kepentingan sosial dan budaya
meliputi:
a. kawasan Masjid Tuo Kayu Jao dan sekitarnya di Kecamatan
Gunung Talang;
b. kawasan Masjid Raya Tanjung Bingkung dan sekitarnya di
Kecamatan Kubung;
c. kawasan Makam Datuk Perpatih Nan Sabatang dan sekitarnya
di Kecamatan Kubung;
d. kawasan Balairung Sari dan sekitarnya di Kecamatan X Koto
Diatas;
e. kawasan Rumah Gadang Sulit Air dan sekitarnya di Kecamatan
X Koto Diatas;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 31


f. kawasan Makam Syech Muchsin dan sekitarnya di Kecamatan
Payung Sekaki;
g. kawasan Makam Syech Imam Marajo dan sekitarnya di
Kecamatan Kubung; dan
h. kawasan Sentra Pendidikan Koto Baru dan sekitarnya di
Kecamatan Kubung.
4. Kawasan strategis dari aspek kepentingan pertahanan dan
keamanan ditetapkan dengan kriteria :
a. diperuntukan bagi kepentingan pemeliharaan dan pertahanan
negara berdasarkan geostrategis nasional;
b. diperuntukan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah
pembuangan amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan,
dan/atau kawasan industri sistem persenjataan; dan terkait
dengan diperuntukan kawasan strategis dari aspek kepentingan
pertahanan dan keamanan dapat diakomodasikan dengan
mempertimbangkan peruntukan kawasan yang sudah diatur
dalam RTRW Kabupaten Solok.

2.1.1.3 Wilayah Rawan Bencana


Wilayah Kabupaten Solok merupakan salah satu wilayah di
Indonesia yang memiliki potensi rawan bencana alam seperti letusan
gunung api, banjir, tanah longsor, gempa bumi. Hal ini salah satu
penyebabnya adalah karena kedudukan Kabupaten Solok secara
tektonik yang termasuk dalam lempeng benua Asia yang ditunjang
lempeng Samudra Hindia di Pantai Barat Sumatera. Penunjaman
kedua lempeng tersebut menghasilkan beberapa patahan aktif
didaratan Sumatera berupa Patahan Besar Sumatera (Patahan
Semangko).
Patahan aktif Semangko tersebut memanjang pada ruas
Kecamatan Pantai Cermin, Danau Diatas, Danau Dibawah ke utara
sampai Danau Singkarak dan membentuk graben Kota Solok yang
merupakan bagian dari patahan aktif sepanjang Sumatera. Jalur

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 32


patahan – patahan aktif di Kabupaten Solok melintasi mulai dari
Kecamatan Pantai Cermin terus ke Utara melewati Kecamatan Lembah
Gumanti, Danau Diatas – Danau Dibawah Kecamatan Lembang Jaya,
Kecamatan Bukit Sundi, Kecamatan X Koto Singkarak terus ke Danau
Singkarak. Akibat pergerakan patahan aktif utama timbul patahan aktif
ikutan lain yang berdimensi lebih kecil sejajar dengan jalur patahan
utama (Sumatera) tersebar di Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan
Kubung sedikit di Kecamatan Hiliran Gumanti, Kecamatan Tigo Lurah,
Kecamatan Payung Sekaki terus ke Utara.

Jalur gempa utama di Kabupaten Solok berada pada sepanjang


jalur patahan Sumatera yang melintasi Kabupaten Solok. Bila terjadi
pelepasan energi yang terjadi di Samudera Hindia dengan kekuatan >
7 SR, maka akan sangat berpotensi menghasilkan gempa sepanjang
patahan tersebut.
Berdasarkan beberapa penelitian serta observasi lapangan, maka
potensi bencana alam di Kabupaten Solok terdiri dari :
1. Bencana Alam Gempa Bumi Patahan Aktif
Kabupaten Solok didominasi oleh perbukitan dan
pegunungan serta dijumpai gunung api Talang yang merupakan
bagian dari Pegunungan Bukit Barisan. Potensi bahaya gempa di
Bagian Tengah Kabupaten Solok sangat besar, hal ini mengingat
daerah bagian tengah khususnya jalur patahan aktif di Kabupaten
Solok yang melintasi mulai dari Kecamatan Pantai Cermin terus ke
utara melewati Kecamatan Lembah Gumanti, Danau Diatas – Danau
Dibawah Kecamatan Lembang Jaya, Kecamatan Bukit Sundi,
Kecamatan X Koto Singkarak terus ke Danau Singkarak sangat
rentan terjadinya pergerakan.
2. Bencana Alam Gunung Api Talang
Kabupaten Solok mempunyai satu gunung api yaitu Gunung
Talang, yang sampai sekarang masih aktif. Potensi yang paling besar
terhadap bencana letusan Gunung Api Talang terdapat di tiga

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 33


wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan
Bukit Sundi dan Kecamatan Lembang Jaya. Dimana keberadaan
wilayah tersebut berada pada lereng utara Gunung Talang. Letusan
yang terjadi sebelumnya, baik yang terjadi pada Pleistosen maupun
Holosen telah megeluarkan lahar dan material lainnya (Qyu, Qatg,
Qou) yang cukup luas di Kecamatan Gunung Talang dan Kecamatan
Lembang Jaya.
Gunung api Talang merupakan gunung api aktif bertipe strato
atau berlapis, memiliki lapangan fumarola yaitu Solfatara Gabuo
Gadang Bawah dan Gabuo Gadang Ateh. Gunung api ini kembar
dengan pasar Arbaa yang telah padam. Di puncak tidak terdapat
kawah. Tempat terjadinya letusan dan lapangan fumarola
merupakan sebuah lembah sepanjang 300 m dengan lebar 30
sampai 90 meter. Terdapat dua buah danau yang mungkin dulunya
kawah yaitu Danau Talang dan Danau Kecil. Mata air panas
terdapat di kaki Gunung Talang, di antara Bt. Kili, Batu Bajanjang,
Buah Batung dan Sapan.
Letusan Gunung Talang pada Tahun 2005, mengakibatkan
rekahan sepanjang 500 meter di selatan puncak Gunung Talang dan
paling tidak ada tiga lobang letusan dalam segaris. Letusan pada
tahun ini dipicu oleh adanya peningkatan aktifitas tumbukan
lempeng di Selatan Sumatera menyebabkan gempa tektonik
(Mentawai) pada 10 April 2005, dengan magnitude 6,8. Selanjutnya
terjadi peningkatan gejala kegempaan di Gunung Talang berupa
gempa tektonik lokal dan gempa vulkanik. Beberapa sejarah
kegiatan Gunung Talang dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6
Sejarah Kegiatan Gunung Talang di Kabupaten Solok

Tahun Kegiatan
1833 Letusan dengan tiang asap tebal dan batu membara
dari kawah parasit.
1843 Letusan serupa dengan letusan Tahun 1833.
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 34
Tahun Kegiatan
1845 Letusan pada tiap asap raksasa berwarna hitam dari
kawah parasit.
1883 Terbentuknya sistem rekahan NE – SW, rekahan di
lereng Selatan sangat aktif.
1963 Peningkatan kegiatan.
1967 Peningkatan kegiatan tembusan fumarola pada satu
retakan sepanjang 800 m, lebar 10 – 50 m, dengan 7
lubang utama tanpa letusan.
1980- Peningkatan kegiatan, 65 kali gempa tektonik, 10
1981 kali gempa vulkanik disertai suara gemuruh dan
asap putih tebal dari kepundan Panjang.
2000 Peningkatan kegiatan.
2003 Peningkatan kegiatan diikuti dengan letusan preatik
di Kawah Gabuo Ateh (Atas).
2005 Letusan abu.

2007 Letusan Central Vent Eruption dan Explosive


Eruption
Sumber : Pengamatan Gunung Api Talang (PGA Talang)

3. Gerakan Tanah
Gerakan tanah merupakan perpindahan tanah yang
disebabkan karena gempa bumi, kelerengan terjal maupun adanya
kontak antar batuan yang mempunya idensitas berbeda. Gerakan
tanah/longsoran yang terjadi di Kabupaten Solok umumnya
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kondisi geologi,
morfologi, curah hujan, bahaya gunung api dan kegempaan.
Hasil pengamatan di lapangan, daerah yang cukup banyak
dijumpai gerakan tanah adalah pada daerah yang dibentuk oleh
batuan Anggota Filit dan serpih Formasi Tuhur (PCks) dan batuan
volkanik tak terpisahkan (Qtau).
Umumnya gerakan tanah berupa longsoran bahan rombakan
dan nendatan, berdimensi panjang antara 10 - 15 m, lebar antara 5
– 7 m, terdapat pada kemiringan lereng antara 40 - 50%. Sedangkan
tipe gerakan tanah yang sering terjadi berupa longsoran bahan
rombakan dan batu.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 35


Menurut informasi penduduk gerakan tanah berupa galodo
pernah terjadi di desa Anau Kadok, Gunung Talang pada Tahun
1926 dan Tahun 1987, mengakibatkan rusaknya lahan pertanian di
daerah tersebut. Galado termasuk salah satu tipe gerakan tanah
yang dicirikan oleh adanya pergerakan suatu masa tanah/batuan
dan air yang terjadi secara tiba-tiba dan serentak dengan kecepatan
tinggi.
Gerakan tanah di Kabupaten Solok dapat dikelompokkan
berdasarkan dominasi sebaran batuan utamanya, sehingga sebaran
batuan yang luasnya kecil dan mempunyai topografi hampir sama
akan disatukan dengan dominasi batuan utamanya, sedangkan
metode yang digunakan untuk menentukan tingkat kerentanan
gerakan tanah digunakan metode kualitatif. Metode ini parameter
yang digunakan untuk menentukan tingkat kerentanan gerakan
tanah terdiri atas : bentuk muka tanah (morfologi), kondisi geologi,
curah hujan dan kegempaan.
4. Bencana Alam Erosi
Bencana alam erosi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan erosi
yaitu:
a. Tinggi
Erosi tertinggi terjadi diwilayah yang tersusun oleh batuan
hasil letusan gunung api muda, berupa pasir – pasir krikilan
seperti yang terdapat di sekitar wilayah Gunung Api Talang dan
Aripan Paninjauan. Di daerah ini erosi pasir lepas sangat aktif
bahkan pada waktu musim hujan material pasir dapat terbawa
oleh air permukaan.
b. Sedang
Erosi sedang umumnya terjadi pada daerah yang dibentuk
oleh tanah hasil pelapukan tufa dan breksi berupa lempung –
lempung lanauan.
c. Rendah

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 36


Erosi sedang umumnya terjadi pada daerah yang dibentuk
oleh tanah hasil pelapukan lava, breksi dan pada endapan
aluvium serta kipas aluvium. Pada wilayah ini erosi jarang terjadi
karena tingkat pelapukannya cukup rendah dengan vegetasi
lebat.

2.1.1.4 Demografi
Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang sangat
penting didalam menyusun perencanaan pembangunan daerah.
Penduduk dalam proses pembangunan merupakan objek dan subjek
pembangunan nantinya. Penduduk diharapkan terlibat mulai dari
proses perencanaan, implementasi rencana serta menikmati hasil dari
implementasi tersebut.
Berdasarkan Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
penduduk Kabupaten Solok Tahun 2019 berjumlah 387.868 jiwa
menurun sebesar 3.777 jiwa dibandingkan jumlah penduduk
Kabupaten Solok Tahun 2018 sebanyak 384.091 jiwa. Dilihat dari jenis
kelamin, penduduk Kabupaten Solok pada tahun 2019 terdiri dari
194.661 laki-laki dan 193.207 perempuan. Sex ratio penduduk
Kabupaten Solok sebesar 1.007, artinya dalam setiap 100 orang
penduduk perempuan terdapat 100 orang penduduk laki-laki.
Kecamatan Kubung memiliki proporsi jumlah penduduk yang paling
besar yakni sebanyak 60.992 jiwa disusul Kecamatan Lembah Gumanti
dengan proporsi sebesar 59.449 jiwa. Kecamatan Payung Sekaki
menjadi kecamatan dengan proporsi jumlah penduduk paling kecil
yakni 9.021 jiwa. Selengkapnya jumlah penduduk Kabupaten Solok
menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.7.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 37


Tabel 2.7
Jumlah Penduduk
Per Kecamatan pada Tahun 2020

No Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Pantai Cermin 11221 11060 22281


2. Lembah Gumanti 31057 30219 61276
3. Hiliran Gumanti 9316 9022 18338
4. Payung Sekaki 4551 4518 9069
5. Tigo Lurah 5437 5450 10887
6. Lembang Jaya 15094 14693 29787
7. Danau Kembar 11391 11035 22426
8. Gunung Talang 26718 26658 53376
9. Bukit Sundi 12852 13091 25943
10. IX Koto Sei. Lasi 5383 5212 10595
11. Kubung 31044 30603 61647
12. X Koto Diatas 9553 9601 19154
13. X Koto Singkarak 16677 17013 33690
14. Junjung Sirih 6605 6423 13028
Jumlah 196899 194598 391497
Sumber :Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Solok 2020

Jumlah penduduk di Kabupaten Solok setiap tahunnya


mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada tahun
2015 jumlah penduduk keseluruhan mencapai 372.269 jiwa, dalam
kurun waktu 5 tahun meningkat menjadi 387.868 jiwa pada tahun
2019 atau total penduduk sebesar 391497 jiwa.

Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Kabupaten Solok Tahun 2016-2020 (Jiwa)

Jumlah
No Tahun Laki-Laki % Perempuan %
Penduduk
1 2016 374.676 189.217 50,50 185.459 49,50
2 2017 377.292 191.256 50,69 186.036 49,31
3 2018 384.091 193.310 50,27 190.781 49,73
4 2019 387.868 194.661 50,18 193.207 49,81

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 38


5 2020 391.947 196.899 50,23 194.598 49,77
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Solok.

Grafik 2.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Solok Tahun 2016-2020
51

50.5

50

49.5

49

48.5
2016 2017 2018 2019 2020

Laki-laki Perempuan

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Solok.

Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Solok tahun 2020

adalah 105 jiwa/Km2, jika dibandingkan dengan tahun 2017 dengan

kepadatan penduduk sekitar 139,53 jiwa/km 2 maka terdapat


penurunan sebesar 34,53%. Kepadatan penduduk per kecamatan di
Kabupaten Solok relatif tidak merata. Kecamatan Kubung adalah
Kecamatan yang paling padat diantara kecamatan-kecamatan lain di
Kabupaten Solok. Kepadatan Penduduk di kecamatan lainnya dapat
dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9
Kepadatan Penduduk Kabupaten Solok Per Kecamatan
Tahun 2020

Penduduk Kepadatan
No Kecamatan Luas (Km2)
Jumlah % Jiwa/Km
1 Pantai Cermin 366,00 22.255 5,77% 60,80

2 Lembah Gumanti 459,72 59.449 15,05% 129,31

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 39


3 Hiliran Gumanti 263,28 18.185 4,66% 69,07
4 Payung Sekaki 364,50 9.021 2,34% 24,74
5 Tigo Lurah 602,50 10.472 2,74% 17,38
6 Lembang Jaya 99,90 29.490 7,59% 295,19
7 Danau Kembar 70,10 21.563 5,46% 307,60
8 Gunung Talang 385,00 52.947 13,57% 137,52
9 Bukit Sundi 109,00 26.182 6,76% 240,20
10 IX Koto Sei. Lasi 171,00 10.920 2,83% 63,85
11 Kubung 192,00 60.992 15,79% 317,66
12 X Koto Diatas 257,00 19.379 5,13% 75,40
13 X Koto Singkarak 295,50 34.275 8,96% 115,98
14 Junjung Sirih 102,50 12.738 3,20% 124,27
Kabupaten Solok 3.738 387.868 100,00 103,76
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Solok
Jika melihat data jumlah penduduk dari tahun 2016 sampai
tahun 2020, maka dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk
mengalami kenaikan pada tahun 2020 dengan pertumbuhan penduduk
sebesar 0,16. Selanjutnya laju pertumbuhan penduduk pada Tahun
2016 – 2020 digambarkan dalam Tabel 2.10.
Tabel 2.10
Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2016 – 2020

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1. Laju 1,01 1,01 1,02 1,01 1.17
Pertumbuhan
Penduduk (%)
2. Jumlah 374.676 377.292 384.091 387.868 391.947
Penduduk
(Jiwa)
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2020

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 40


Grafik 2.2
Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2016-2020

395,000
391,947
390,000
387,868
385,000 384,091

380,000 377,292
374,676 JUMLAH PENDUDUK
375,000

370,000

365,000
2016
2017
2018
2019
2020

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2020

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.1.2.1. Kondisi Umum Kesejahteraan Masyarakat
Berdasarkan data terakhir dari BPS Kabupaten Solok yang telah
dipublikasikan dalam Buku PDRB Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Solok tahun 2020 disampaikan bahwa pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Solok pada tahun 2020 mengalami penurunan
sebesar 1,12% dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya.
Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok tahun 2020 sebesar 3,92%,
sedangkan tahun 2019 mencapai 5,04%. Pertumbuhan ekonomi
tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi
sebesar 10,00%. Selanjutnya, lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan yaitu; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,65%,
Jasa Pendidikan tumbuh sebesar 9,32%,Jasa Konstruksi sebesar
8,94%, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh sebesar 8,61%,
Real Estate sebesar 5,98%, Jasa Perusahaan sebesar 5,79%.
Lapangan usaha yang mengalami penurunan diantaranya:
Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 7,85%, Jasa lainnya sebesar

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 41


7,97%. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar
Harga Konstan 2010 Kabupaten Solok Menurut Lapangan Usaha
(persen) Tahun 2016 – 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.11.

Tabel 2.11
Laju Pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010
Kabupaten Solok Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2019

No Lapangan Usaha/Industri 2016 2017 2018 2019 2020


1 Pertanian, Kehutanan, dan 2,97 4,34 2,60 2,70 0,86
Perikanan
2 Pertambangan dan 4,82 2,88 2,90 3,09 -3,15
Penggalian
3 Industri Pengolahan 6,77 -2,50 6,20 -2,12 -3,00
4 Pengadaan Listrik dan Gas 10,50 4,25 2,49 2,00 -6,01
5 Pengadaan Air, Pengolahan 0,05 0,05 0,05 0,05
-1,82
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 8,38 8,72 9,10 9,59 -3,47
7 Perdagangan Besar dan Eceran, 10,27 10,43 10,73 11,01
-0,78
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 12,15 12,23 12,19 12,17 -11,61
9 Penyediaan Akomodasi dan 0,77 0,81 0,84 0,91
-9,87
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 5,40 5,60 5,88 6,41 7,86
11 Jsa Keuanagn dan Asuransi 1,76 1,75 1,70 1,67 0,26
12 Real Estate 0,83 0,82 0,83 0,85 0,01
13 Jasa Perusahaan 0,07 0,07 0,07 0,07 -4,55
14 Admnistrasi Pemerintahan, 5,52 5,72 5,77 6,12
Pertanahan dan Jaminan Sosial 0,60
Wajib
15 Jasa Pendidikan 3,14 3,27 3,41 3,66 4,52
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 1,23 1,25 1,29 1,39
7,22
Sosial
17 Jasa lainnya 0,94 0,97 1,00 1,08 -11,66
Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 42


Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang
tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita.
PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB
per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2020
pertumbuhan sebesar 3,92 persen pada tahun itu dan berturut-turut
sebesar 5,22 tahun 2019, 5,07 tahun 2018, 5,32 tahun 2017 5,31.

PDRB Kabupaten Solok menurut lapangan usaha dirinci menjadi


17 kategori lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi
menjadi subkategori. Pemecahan menjadi subkategori atau
sublapangan usaha ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Perkembangan setiap lapangan usaha
diuraikan sebagai berikut :
1. Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan
Lapangan usaha ini mencakup Sub lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang terdiri atas tanaman
pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan
dan jasa pertanian dan perburuan, Sublapangan Usaha Kehutanan
dan Penebangan Kayu, dan Sub lapangan Usaha Perikanan.
Lapangan usaha ini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam
penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2019 Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberi kontribusi terhadap
PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 34,81%.
2. Pertambangan dan Penggalian
Lapangan usaha Kategori Pertambangan dan Penggalian,
memberikan kontribusi pada PDRB Kabupaten Solok pada tahun
2019 sebesar 5,47%, mengalami penurunan dibandingkan tahun
2018 sebesar 5,55%. Laju pertumbuhan lapangan usaha ini juga
mengalami penurunan sebesar 5,60% pada tahun 2017 menjadi
5,72% pada tahun 2016.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 43


3. Industri Pengolahan
Pada Kategori Industri Pengolahan, kontribusinya terhadap
PDRB Kabupaten Solok terus menurun dalam empat tahun terakhir
yaitu 6,77% pada tahun 2016 dan terakhir 4,69% pada 2019.
Tingkat pertumbuhan juga berfluktuatif tetapi cenderung menurun.
Pertumbuhan Industri Pengolahan mengalami penurunan dari
5,25% pada tahun 2018 menjadi 5,12% pada tahun 2017.
4. Pengadaan Listrik dan Gas
Kategori Pengadaan Listrik dan Gas berkontribusi sebesar
4,40 milyar terhadap perekonomian Kabupaten Solok pada tahun
2019, meningkat dibandingkan tahun 2018 sebesar 3,94 milyar.
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan,
pengolahan dan penditribusian air melalui berbagai saluran pipa
untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga
kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai,
danau, mata air, hujan dll. Tidak termasuk pengoperasian peralatan
irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan kategori ini terhadap
perekonomian di Kabupaten Solok selama tahun 2019 sebesar 5,65
milyar.
6. Konstruksi
Pada tahun 2019, kontribusi kategori konstruksi mencapai
1.302,72 milyar atau sebesar 9,59% terhadap total perekonomian
Kabupaten Solok dan menduduki peringkat keempat. Angka
tersebut meningkat dibandingkan pada tahun 2016 sebesar 8,38%
per tahun. Pertumbuhan kategori ini didorong oleh beberapa proyek
perbaikan infrastruktur seperti perbaikan jalan dan perbaikan
saluran air serta pembangunan gedung.Kontribusi kategori ini
relatif sama selama periode 2016 – 2017 yaitu berkisar 8%.
Berdasarkan perhitungan atas dasar harga konstan tahun 2010.
7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 44


Selama 4 tahun terakhir, kategori Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi mobil dan sepeda motor rata-rata menyumbang
sebesar 9 – 10 persen. Pada tahun 2019, kontribusi kategori ini
mencapai 1.118,33 milyar atau sebesar 11,01% yang merupakan
penyumbang nomor tiga terbesar setelah Transportasi dan
Pergudangan.
Secara umum, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran ;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor berfluktuatif selama periode 2016
– 2017, Laju pertumbuhan sebesar 10,27% pada tahun 2016 naik
menjadi 11,01% pada tahun 2019.
8. Transportasi dan Pergudangan
Kontribusi kategori Transportasi dan Pergudangan mencapai
1.114,21 milyar atau sekitar 12,17% terhadap PDRB Kabupaten
Solok pada tahun 2019. Laju pertumbuhan kategori ini menurun
dibandingkan tahun yakni dari 12,23% (2017)
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Pada tahun 2019, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Solok sebesar
82,15 milyar. Kategori ini merupakan kategori dengan laju
pertumbuhan tertinggi ketiga di tahun 2019. Pada tahun 2019,
kategori ini tumbuh sebesar 9,65%, naik jika dibandingkan dengan
tahun 2018 yakni 8,77%.
10. Informasi dan Komunikasi
Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai
penunjang aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi,
peranan kategori ini sangat penting dan menjadi indikator
kemajuan suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi. Peranan
kategori ini terhadap perekonomian di Kabupaten Solok selama
tahun 2016-2018 relatif stabil dikisaran 8 s.d 10%
Pada tahun 2019, laju pertumbuhan kategori ini
menunjukkan percepatan yaitu dari 9,34% (2018) menjadi 10,00%.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 45


Percepatan pertumbuhan ini tidak lepas dari upaya peningkatan
fasilitas dan kecepatan layanan yang terus dilakukan oleh
perusahaan telekomunikasi, seperti pengembangan jaringan fiber
optik. Selain itu, meningkatnya penggunaan internet termasuk
untuk transaksi online juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
kategori Informasi dan Komunikasi.
11. Jasa Keuangan dan Asuransi
Kontribusi kategori Jasa Keuangan dan Asuransi terhadap
perekonomian Kabupaten Solok berkisar antara 2,73% pada tahun
2019. Pada tahun 2019, PDRB kategori ini mencapai 163,87 milyar
atau 1,42%. Dari 17 kategori yang ada, kategori ini merupakan salah
satu yang mengalami kontraksi di tahun 2019.
12. Real Estate
Kategori real estat memberikan kontribusi yang relatif stabil
bagi PDRB Kabupaten Solok dengan peranan sekitar 0,8% periode
tahun 2013-2019. Sumbangan kategori ini di tahun 2019 sebesar
81,59 milyar atau 0.85%. Laju pertumbuhan ekonomi kategori ini
fluktuatif selama 2016-2017. Pada tahun 2019, pertumbuhan
ekonomi kategori ini sebesar 5,98%.
13. Jasa Perusahaan
Kontribusi kategori Jasa Perusahaan relatif stabil selama 5
tahun terakhir, yaitu sekitar 0,07% untuk tahun 2016-2019.
Kondisi ini menunjukkan bahwa peranan kategori ini relatif kecil
dibandingkan dengan peranan kategori lain. Laju pertumbuhan
kategori Jasa Perusahaan cenderung mengalami peningkatan. pada
tahun 2018 sebesar 5,65% meningkat hingga 5,79% pada tahun
2019.
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan,
yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 46


termasuk juga perundang-undangan dan penterjemahan hukum
yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya.
Selama tahun 2016-2017 peranannya menunjukkan sedikit
penurunan, yaitu dengan nilai kontribusi sebesar 5,52% (2015)
hingga 5,53% (2017). Laju pertumbuhannya cenderung fluktuatif
dan mengalami penurunan dari 5,52% di tahun 2019.
15. Jasa Pendidikan
Pada tahun 2019 jasa pendidikan menyumbang sebesar
9,32% terhadap total perekonomian Kabupaten Solok, naik dari
tahun 2018 yang sebesar 8,71%. Kontribusinya meningkat dari
328,66. Tren peningkatan kontribusi kategori ini berfluktuatif
namun cendrung meningkat, dari 8,71% menjadi 9,32% pada
periode 2016-2019.
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan
dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2019,
kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Solok sebesar
8,61%. Selama tahun 2016-2019 peranannya relatif stabil dengan
menunjukkan sedikit peningkatan.

17. Jasa lainnya


Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten
Solok tahun 2019 yaitu 97,11 milyar. Kontribusinya sejak 2016-
2019 terus mengalami peningkatan 97,11 Milyar sedangkan laju
pertumbuhannya selalu positif dan berfluktuatif dan cendrung
menurun setahun terakhir, dari 8,11% (2018) menjadi 7,97%
(2019).

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi


1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi
ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 47


ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap
tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga
pada satu tahun tertentu sebagai dasar.
PDRB atas dasar harga berlaku nominal menunjukan
kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu
wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukan kemampuan sumber
daya ekonomi yang besar. Disamping itu PDRB atas dasar harga
berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan dapat
dinikmati oleh penduduk suatu daerah.
PDRB Kabupaten Solok berdasarkan atas harga berlaku
menurut lapangan usaha Tahun 2016-2020, pada tahun 2017
sebesar 11,95 Triliun Rupiah. Dibandingkan dengan nilai PDRB
pada Tahun 2016 yang mencapai 11,05 Triliun Rupiah, berarti
selama Tahun 2017 terjadi kenaikan sebesar 895,58 Milyar Rupiah.
Kenaikan nilai PDRB atas dasar harga berlaku ini belum
mencerminkan kenaikan produktifitas sektor ekonomi secara riil,
karena kenaikan ini masih mengandung faktor perubahan harga
(inflasi).
Untuk itu perlu dilihat perkembangan PDRB Kabupaten
Solok berdasarkan harga konstan Tahun 2010. Pada Tahun 2017
PDRB Kabupaten Solok berdasarkan Harga Konstan adalah 8,96
Triliun Rupiah, angka ini mengalami kenaikan sebesar 453,99
Milyar Rupiah jika dibandingkan dengan angka pada Tahun 2019

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 48


sebesar 9,911 Triliun Rupiah. Adapun perkembangan PDRB
Kabupaten Solok Tahun 2013 sampai Tahun 2020 seperti terdapat
pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.3.
Tabel 2.12
Perkembangan PDRB Kab. Solok Tahun 2016-2020

PDRB Atas Dasar Harga PDRB Atas Dasar Harga


No Tahun Berlaku Konstan
Jumlah (JutaanRupiah) Jumlah (Jutaan Rupiah)
1 2016 11.053.531,9 8.511.654,7
2 2017 11.949.118,7 8.965.654,4
3 2018 12.657.030 9.432.540
4 2019 13.586.890 9.911.020
5 2020 13.511.120 9.794.240
Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

Grafik 2.3
Perkembangan PDRB Kab. Solok Tahun 2016-2020
14,000,000.00

12,000,000.00

10,000,000.00

8,000,000.00 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


6,000,000.00
PDRB Atas Dasar Harga
4,000,000.00 Konstan
2,000,000.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

Jika ditelaah menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha,


secara keseluruhan kegiatan perekonomian di Kabupaten Solok
menunjukkan peningkatan yang cukup bervariasi. Namun sektor
pertanian masih merupakan sektor ekonomi andalan dengan nilai

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 49


tambah sebesar 3,92 Triliun Rupiah pada Tahun 2016, dan
meningkat menjadi 3,55 Triliun Rupiah Tahun 2019.
Selanjutnya sektor Transportasi dan Pergudangan
merupakan sektor kedua terbesar yang menghasilkan nilai tambah
dalam PDRB Kabupaten Solok yaitu sebesar 1.4 Triliun Rupiah
pada Tahun 2019. Jika dibandingkan dengan nilai tambah yang
dihasilkan pada Tahun 2019.
Sementara, sektor ketiga terbesar dalam menghasilkan nilai
tambah dalam perekomian Kabupaten Solok adalah sektor
Perdagangan Besar dan Eceran ; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
yaitu sebesar 1,4 Triliun Rupiah pada Tahun 2019 sektor ini.
Sektor ekonomi yang terendah memberikan kontribusinya
adalah sektor pengadaan listrik dan gas yaitu sebesar 4,40 Milyar
Rupiah. Sektor ini mengalami kenaikan sebesar 2,43 Milyar Rupiah
jika dibandingkan dengan nilai tambah pada Tahun 2019 yaitu
sebesar 1 Milyar Rupiah.Selanjutnya jika dilihat perkembangan
perekonomian Kabupaten Solok selama periode Tahun 2016 sampai
Tahun 2019, PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan
usaha mengalami kenaikan yang cukup baik sebagaimana terlihat
pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13
PDRB Kabupaten Solok Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha, 2016-2019

No Lapangan Usaha/Industri 2016 2017 2018 2019


1 Pertanian, Kehutanan, dan 3,18 37,54 36,29 34,81
Perikanan
2 Pertambangan dan 5,72 5,60 5,55 5,47
Penggalian
3 Industri Pengolahan 5,54 5,12 5,25 4,69
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,03 0,03 0,03 0,03
5 Pengadaan Air, Pengolahan 0,05 0,05 0,05 0,05
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 8,38 8,72 9,10 9,59

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 50


No Lapangan Usaha/Industri 2016 2017 2018 2019
7 Perdagangan Besar dan Eceran, 10,27 10,43 10,73 11,01
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 12,15 12,23 12,19 12,17
9 Penyediaan Akomodasi dan 0,77 0,81 0,84 0,91
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 5,40 5,60 5,88 6,41
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1,76 1,75 1,70 1,67
12 Real Estate 0,83 0,82 0,83 0,85
13 Jasa Perusahaan 0,07 0,07 0,07 0,07
14 Admnistrasi Pemerintahan, 5,52 5,72 5,77 6,12
Pertanahan dan Jaminan Sosial
Wajib
15 Jasa Pendidikan 3,14 3,27 3,41 3,66
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 1,23 1,25 1,29 1,39
Sosial
17 Jasa lainnya 0,94 0,97 1,00 1,08
Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

Kondisi perekonomian Kabupaten Solok dipersentasikan


melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Solok
atas dasar harga konstan 2010 dimana pada Tahun 2019 masih
mampu mengalami pertumbuhan yang cukup baik yaitu mengalami
penurunan 5,07%. Perkembangan PDRB Kabupaten Solok
berdasarkan harga konstan 2010 tersebut dapat dilihat pada Tabel
2.14 dan Gambar 2.4.

Tabel 2.14
Laju Pertumbuhan Produk Domestic Regional Bruto Ekonomi
Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020

1 Pertumbuhan Ekonomi 5,31 5,32 5,22 5,07 -1,12

Sumber :Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 51


Grafik 2.4
Laju Pertumbuhan Penduduk Domestik Regional Brutto
Ekonomi Tahun 2016-2020
6

4
2
PERTUMBUHAN EKONOMI
0
-2 2016 2017 2018 2019
2020

Sumber :Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

Pertumbuhan ekonomi yang lebih buruk pada Tahun 2020


diakibatkan adanya beberapa sektor ekonomi yang mengalami
penurunan yang dan sekaligus kontribusinya yang cukup tinggi.
Namun bila dikaji lebih dalam sampai sub-sektor ekonomi, maka
akan terlihat laju pertumbuhan masing-masing sub sektor ekonomi
relatif bervariasi. Ini dapat dilihat pada tabel 2.13.
Sektor pertanian selama Tahun 2019 menghasilkan nilai
tambah terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Solok.
Sektor pertanian atas dasar harga konstan 2010 selama Tahun
2019 tumbuh sebesar 2,70 persen. Sedangkan sektor yang
mengalami pertumbuhan yang terbesar pada Tahun 2019 adalah
sektor Informasi dan Komunikasi yaitu sebesar 10,00%.
2. Perkembangan Kelompok Sektor PDRB
Berdasarkan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok Atas
Dasar Harga Konstan tahun 2010, dapat dilihat sektor mana saja
yang mengalami perkembangan periode 2016 - 2019, diantaranya :
a) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengalami perkembangan
sebesar 0,10 % dari 2019;
b) Pertambangan mengalami perkembangan sebesar 0,19%;
c) Konstruksi mengalami perkembangan sebesar 0,18%;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 52


d) Transportasi dan pergudangan mengalami pekembangan 2,09%;
e) Penyediaan akomodasi dan makan minum berkembang sebesar
0,88%;
f) Informasi dan komunikasi perkembangan sebesar 0,66%;
g) Jasa keuangan dan asuransi mengalami perkembangan 1.44;
h) Real Estate berkembang sebesar 0,22%;
i) Jasa Perusahaan berkembang sebesar 1,69%;
j) Jasa Pendidikan berkembang sebesar 0,61%; dan
k) Jasa Kesehatan mengalami perkembangan 0,51%.
3. Pergeseran Struktur Perekonomian Kabupaten Solok
Struktur perekonomian suatu daerah merupakan gambaran
tentang komposisi perekonomian daerah yang terdiri atas sembilan
sektor ekonomi/lapangan usaha. Struktur ekonomi suatu daerah
juga menggambarkan tinggi rendahnya kontribusi seluruh sektor
ekonomi terhadap pembentukan PDRB. Dengan terjadinya
perkembangan nilai tambah yang dihasilkan oleh masing-masing
sektor ekonomi maka akan mengakibatkan penggeseran struktur
ekonomi. Penggeseran struktur ekonomi dapat digunakan sebagai
indikator untuk menunjukan adanya suatu proses pembangunan
sehingga bermanfaat bagi arah kebijakan dimasa yang akan datang.
Sebagaimana yang disajikan pada Tabel 2.11 bahwa sektor
pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam perekonomian
Kabupaten Solok selama periode Tahun 2015 sampai Tahun 2019.
Struktur perekonomian ini belum menunjukan pergeseran yang
signifikan. Dimana pada Tahun 2019 kontribusi sektor pertanian
mencapai 34,81%. Kontribusi sektor pertanian ini cendrung
mengalami penurunan sejak tahun 2016 yang mencapai 38,63%.
Sektor ekonomi lain yang mempunyai andil cukup besar
dalam struktur perekonomian Kabupaten Solok serta mengalami
pertumbuhan yang cukup bagus dari Tahun 2015 sampai Tahun
2019 adalah sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 53


dimana sejak tahun 2015 mengalami kenaikan memberikan
kontribusi sebesar 7,10 persen.
Sektor ekonomi lain yaitu Jasa Lainnya yang memberikan
kontribusi sebesar 4,58% terbesar dari tahun 2016 sampai tahun
2019 sebesar 7,97%, sedangkan sektor jasa-jasa terus mengalami
penurunan dari tahun ke tahun hingga mencapai kontribusi sebesar
9,32 persen pada Tahun 2019, dan 8,61 persen pada Tahun 2019,
namun peningkatan kontribusinya masih berada pada urutan
empat besar.
4. PDRB Perkapita
Berkembangnya nilai tambah yang terbentuk dalam PDRB
memberikan pengaruh terhadap peningkatan PDRB perkapita jika
ditunjang dengan pertumbuhan penduduk yang relatif lebih rendah
dari pertumbuhan PDRB.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita
Kabupaten Solok Tahun 2019 memperlihatkan peningkatan yang
cukup berarti dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini
disebabkan cukup tingginya peningkatan nilai nominal PDRB dan
pertumbuhan penduduk Kabupaten Solok yang relatif lebih rendah
dari pertumbuhan PDRB. Secara konseptual, PDRB perkapita
merupakan hasil bagi antara nilai nominal PDRB dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun Kabupaten Solok pada tahun yang
bersamaan. Sehingga PDRB Perkapita bukan merupakan
pendapatan riil dari setiap penduduk. sebagaimana terlihat pada
Tabel 2.15 Grafik 2.5.
Tabel 2.15
PDRB Perkapita Kabupaten Solok Berlaku Tahun 2016-2020
(Juta Rupiah)

Tahun Harga Berlaku Harga Konstan 2010


2016 30,18 23,24
2017 32,41 24,32
2018 32,95 24,55
2019 35,02 25,55
Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 54


Grafik 2.5
PDRB per Kapita Kabupaten Solok Berlaku Tahun
2016-2019
40

35

30

25

Juta Rupiah 20 HARGA BERLAKU

15 HARGA KONSTAN

10

0
2016 2017 2018 2019

Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

Dari perkembangan PDRB perkapita Kabupaten Solok dari


tahun 2016 sampai tahun 2019 dapat dilihat bahwa
perkembangannya cenderung mengalami peningkatan walaupun
dengan persentase perubahan yang bervariasi.
Disamping gambaran indikator ekonomi di atas, juga perlu
dilihat perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Solok yang
tergambar pada data-data jumlah Keluarga Prasejahtera (sangat
miskin) dan Keluarga Sejahtera I (miskin) dari Tahun 2016 sampai
Tahun 2019, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.16.
Tabel 2.16
Perkembangan Jumlah Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera
di Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Klasifikasi Tahun
Keluarga
2016 2017 2018 2019
1 Pra Sejahtera 9.105 9.637 911 5.394
2 Sejahtera I 18.427 19.454 3.512 45.381
3 Jumlah 93.169 95.204 23.073 47,008
Keluarga
4 Persentase 29.55 30.56 19,17 108,01

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 55


Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Solok Tahun 2020

Grafik 2.6
Perkembangan Jumlah Keluarga Prasejahtera dan
Keluarga Sejahtera di Kabupaten Solok Tahun 2016-
2019

100,000

80,000

60,000
JUMLAH KELUARGA
40,000
PRA SEJAHTERA
20,000 SEJAHTERA I

0
2016
2017
2018
2019

Sumber :Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan


Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Solok Tahun 2020

Pada Tahun 2017 jumlah persentase Keluarga Prasejahtera


dan Sejahtera I di Kabupaten Solok adalah 30.56%, angka ini jika
dibandingkan dengan kondisi Tahun 2016 terus mengalami
kenaikan. Peningkatan Persentase Keluarga Prasejahtera dan
Sejahtera I, ini perlu mendapat perhatian khusus agar pada Tahun
2021 angka persentase jumlah keluarga Prasejahtera dan Sejahtera
I ini tidak terus meningkat.
Indikator lain yang menjadi ukuran dalam penilaian fokus
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi adalah banyaknya
kejahatan yang terjadi pada wilayah Hukum Kabupaten Solok yang
tertangani. Berdasarkan data dari Kepolisian pada Tahun 2017
jumlah kejahatan yang terjadi adalah sebanyak 614 kejadian. Dari
jumlah laporan kejadian yang masuk yaitu sebanyak 614 kasus,
baru 180 kasus yang telah selesai ditangani atau 29,31%. Jika

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 56


dibandingkan dengan jumlah penduduk maka angka kejahatan
yang tertangani adalah sebesar 0,04%.

2.1.2.3 Fokus Kesejahteraan Sosial


Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan
terhadap indikator angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah,
angka partisipatif kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka
partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia
harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, rasio
penduduk yang bekerja. Kondisi umum bidang pendidikan di
Kabupaten Solok dapat dilihat dari tabel berikut ini yang menyajikan
data-data indikator kinerja fokus kesejahteraan sosial bidang
pendidikan.
Tabel 2.17
Perkembangan Indikator Kinerja Fokus Kesejahteraan Sosial Bidang
Pendidikan Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Rata-Rata Lama Sekolah 7,57 7,58 7,6 7,84 7,86
2 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- PAUD
- SD/MI/Paket A 87,5 90,37 92,34 105,41 83,50
- SMP/MTS/Paket B 109,65 107,19 105,03 105,03 126,91
103,34 105,75 104,99 104,99 127,49
3 Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTS/Paket B 94,82 92,85 89,31 91,69 99,15
56,46 57,5 55,26 76,12 80,05

4 Nilai Rata-Rata Ujian Nasional


- SD/MI/Paket A
- SMP/MTS/Paket B 70,60 71,7 70,62 73,68 74,19
50,03 48,44 48,71 50,25 52,97
5 Tingkat Kelulusan
- SD/MI/Paket A 100 100 100 100 100
- SMP/MTS/Paket B 100 100 100 100 100

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 57


No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020
6 Presentase sekolah yang
terakreditasi A
NA
- SD/MI/Paket A 56 108 108 38
- SMP/MTS/Paket B 17 20 24 18
7 Persentase Penerapan SUBP
- SD NA NA 24,74 36,03 36,03
- SMP NA 24,94 100 100 100
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Indikator Angka Partisipasi Kasar (APK), pada Tahun 2017 APK


pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar atau Sederajat mengalami
peningkatan, namun pada Tahun 2019 turun menjadi 114,42 begitu
juga dengan Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar atau
Sederajat yang juga mengalami peningkatan mencapai angka 99,03%
pada Tahun 2016, namun turun pada Tahun 2017 menjadi sebesar
97,18%. APM Sekolah Dasar atau Sederajat sebesar 97,18%
menunjukan bahwa 97,18%, penduduk yang berusia 7 – 12 Tahun
mengenyam pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat dan 2,82% tidak
bersekolah.
Kemudian pada tingkat pendidikan SMP atau sederajat, APK
pada Tahun 2016 sebesar 80,37%, kemudian angka ini meningkat pada
Tahun 2017 menjadi sebesar 81,03%. Selanjutnya APM pada Tahun
2016 mengalami peningkatan dibanding dengan Tahun 2015 yaitu
besar 63,50%, angka ini juga terus naik pada Tahun 2017 sehingga
menjadi sebesar 64,67%.
Dari data-data tersebut juga dapat dilihat bahwa APK maupun
APM ditingkat pendidikan Sekolah Dasar atau sederajat lebih tinggi
dibandingkan dengan APK dan APM ditingkat pendidikan SMP, hal ini
merupakan dampak adanya program wajib belajar 9 Tahun.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 58


Tabel 2.18
Perkembangan Indikator Kinerja Fokus Kesejahteraan Sosial Bidang
Kesehatan Kabupaten solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020

1 Usia Harapan Hidup 67,5 67,65 68,18 68,19 68,58

2 Angka kematian ibu 172 58 131 205 184

3 Angka Kematian Bayi 14 12 9 9 10

4 Pravelensi gizi kurang pada anak 16,9 17,3 11 Na Na


balita
5 Prevelensi Stunting pada anak balita 27,7 39,9 30,5 Na 18,6

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Solok Tahun 2019

Pada bidang kesehatan dapat dilihat bahwa angka usia harapan


hidup masyarakat Kabupaten Solok pada Tahun 2017 mencapai umur
67,65 Tahun. Angka usia harapan hidup ini dari tahun ke tahun
menunjukan peningkatan, ini menandakan bahwa kualitas kesehatan
penduduk Kabupaten Solok meningkat dibanding tahun-tahun
sebelumnya.
Kemudian jika dilihat dari indikator Angka Kelangsungan Hidup
Bayi, perkembangannya dari Tahun 2016 sampai Tahun 2017 cukup
berfluktuatif. Pada tahun 2016 dan 2017 indikator ini menunjukan
angka yang terus mengalami penurunan, dimana pada Tahun 2017
adalah sebesar 985,74. Angka 985,74 menunjukkan bahwa dari 1.000
bayi yang lahir 985,74 orang hidup dan 14,26 bayi meninggal. Kondisi
ini tentunya perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah
Kabupaten Solok, begitu juga halnya dengan angka persentase balita
gizi buruk yang terus mengalami peningkatan sehingga pada Tahun
2018 menjadi sebesar 0,048%.
Disamping indikator di bidang pendidikan dan kesehatan, rasio
penduduk yang bekerja juga mencerminkan kinerja atas fokus

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 59


kesejahteraan sosial. Pada Tahun 2017 rasio penduduk yang berkerja
adalah sebesar 94,28 %, angka ini mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan rasio penduduk yang berkerja pada Tahun 2017
yaitu sebesar 95,24 %. Namun jika dilihat dengan data dari Tahun ke
tahun mulai dari Tahun 2016 sampai Tahun 2019 dapat dilihat bahwa
terjadi fluktuasi terhadap rasio penduduk yang bekerja tersebut. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.19.
Tabel 2.19
Perkembangan Rasio Jumlah Penduduk yang Bekerja di Kabupaten
Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Penduduk 15 Tahun ke atas 141.543 136.099 164.281 174.780 191,301
yang bekerja
2 Angkatan Kerja 148.611 144.359 174.627 183,305 200,624
3 Tingkat Partisipasi Angkatan 95,24 94,28 68,1 70,60 74,64
Kerja
Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

Grafik 2.7
Perkembangan Rasio Jumlah Penduduk yang Bekerja
di Kabupaten Solok Tahun 2016-2019
250,000

200,000

150,000
ANGKATAN KERJA
100,000
PENDUDUK 15 TAHUN KEATAS
50,000 YANG BEKERJA

0
2016 2017 2018 2019
2020

Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka Tahun 2020

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 60


2.1.2.4 Fokus Seni Budaya dan Olah Raga
Analisis kinerja atas seni dan budaya serta olah raga dapat
dilakukan terhadap indikator Lapangan Olahraga, penyelengaraan
festival seni budaya dan beberapa indikator lainnya Perkembangan
terhadap indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.20.

Tabel 2.20
Perkembangan Indikator Kinerja Fokus Seni, Budaya dan Olah Raga di
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Tingkat partisipasi pemuda dalam NA NA NA 4,83 % NA
kegiatan ekonomi mandiri
2 Gelanggang / balai remaja (selain 28 28 28 28 NA
milik swasta)
3 Lapangan olahraga 309 309 309 309 NA
4 Jumlah pelatih olah raga yang NA NA NA 350 NA
memiliki kompetensi di satuan2
pendidikan
5 Terlestarikannya Cagar Budaya 7 7 7 7 NA
6 Penyelenggaraan festival seni & 4 Kali 4 Kali 4 Kali 4 Kali NA
budaya
7 Sarana penyelenggaraan seni dan 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah NA
budaya
Sumber :Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kab. Solok Tahun 2020

Berdasarkan data sebagaimana dilihat pada tabel tersebut di atas


dapat dilihat bahwa perkembangan olah raga di Kabupaten Solok tidak
mengalami kemajuan. Sedangkan bidang seni dan budaya
perkembangannya sangat lambat yang ditandai dengan perkembangan
grup kesenian dan jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya.

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum


Aspek pelayanan umum atau pelayanan publik menjelaskan
tentang kondisi atau perkembangan semua bentuk jasa pelayanan yang
menjadi tanggungjawab pemerintah Kabupaten Solok dalam upaya

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 61


pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Aspek pelayanan umum ini terdiri atas fokus
pelayanan urusan wajib dan fokus pelayanan urusan pilihan.

2.1.3.1. Fokus Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan


Pelayanan Dasar
Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap
indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib
pemerintahan daerah yaitu :
1. Urusan Bidang Pendidikan
Tabel 2.21
Perkembangan Urusan Bidang Pendidikan Kabupaten Solok
Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Penduduk yang berusia 0.05 99,78 99,93 100 98,96
>15 tahun melek huruf
(tidak buta aksara)
2 Angka Putus Sekolah 0.19 0,19 0,18 0,11 NA
(APS) SD/MI
3 Angka Putus Sekolah 0.35 0.44 0,78 0,29 NA
(APS) SMP/MTs
4 Persentase pendidik NA NA NA 53,51 NA
pada jenjang sekolah
dasar yang memiliki
ijazah diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik

5 Angka Kelulusan (AL) 100 99,97 100 100 NA


SD/MI

6 Angka Melanjutkan (AM) 91.61 92,17 94,16 62,58 NA


dari SD/MI ke SMP/MTs

7 Persentase pendidik NA NA NA 82,5% NA


PAUD yang memiliki
ijazah diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1)
bidang pendidikan anak

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 62


No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020
usia dini, kependidikan
lain atau psikologi dan
sertifikat profesi guru
pendidikan anak usia
dini
8 Persentase Satuan NA NA NA 60,51% NA
Pendidikan Anak Usia
Dini Terakreditasi
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kab.Solok Tahun 2020

Berdasarkan Tabel diatas menjelaskan bahwa pendidikan


dasar secara keseluruhan perkembangan kinerjanya cukup baik
karena mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan
seperti Angka Kelulusan (AL) SD/MI dan Angka Melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke SMP/MTs. Sedangkan bidang pendidikan menengah
mengalami peningkatan sebagaimana dilihat dari perkembangan
indikator Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs yang mengalami
penurunan yang signifikan mengalami perubahan dari Tahun
sebelumnya.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Solok terus
mengalami peningkatan dimana pada Tahun 2019 persentase
satuan pendidikan anak usia dini terakreditasi mengalami
peningkatan sebsar 60,51%

2. Urusan Bidang Kesehatan


Sektor kesehatan merupakan salah satu prioritas yang
sangat mempengaruhi berbagai macam hal lainnya dalam
kehidupan masyarakat, sehingga penyelenggaraan pembangunan
di bidang kesehatan dilakukan melalui peningkatan pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan perseorangan
(kuratif dan rehabilitatif) dilakukan dengan peningkatan sarana
dan prasarana, peningkatan mutu layanan, pemerataan
aksesibilitas layanan dan penjangkauan pelayanan kesehatan.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 63


Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan dengan
upaya promotif-preventif melalui Program Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.
Untuk melihat perkembangan kinerja pelayanan umum
urusan wajib di bidang kesehatan dapat menggunakan indikator
sebagaimana tertuang pada Tabel 2.22.
Tabel 2.22
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Kesehatan Kabupaten Solok
Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Cakupan komplikasi kebidanan 86.28 95,78 100 100 89
yang tertangani
2 Cakupan pertolongan 74.1 81,71 92,67 84,05 40,8
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
3 Cakupan Desa/kelurahan 53.14 93,24 94,59 94.67 25
Universal Child (UCI)
4 Cakupan balita gizi buruk 100 100 100 100 100
mendapat perawatan
5 Cakupan pelayanan kesehatan 25.92 54,06 100 100 100
rujukan pasien masyarakat
miskin
6 Penemuan dan penanganan 100 100 100 100 100
penderita penyakit DBD
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Solok Tahun 2020

Dari indikator kinerja diatas dalam beberapa tahun terakhir


mengalami peningkatan seperti cakupan desa/kelurahan
Universal Child (UCI) dan cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin. Sedangkan cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memilki kompetensi
kebidanan mengalami penurunan sebesar 84,05%.

3. Urusan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan
ekonomi dan lokomotif pembangunan di daerah. Secara ekonomi

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 64


makro ketersediaan jasa pelayanan infrastruktur mempengaruhi
marginal productivity of private capital, sedangkan dalam konteks
ekonomi mikro, ketersediaan jasa pelayanan infrastruktur
berpengaruh terhadap pengurangan biaya produksi (Kwik Kian
Gie, 2002).
Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan
kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam
peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga
kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan
kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi,
yaitu keberlanjutan fiskal, berkembangnya pasar kredit, dan
pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja. Begitu banyak dan
besarnya peran infrastruktur sehingga dalam sebuah studi yang
dilakukan di Amerika Serikat (Aschauer, 1989 dan Munnell, 1990)
menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi infrastruktur
terhadap pertumbuhan ekonomi, adalah sebesar 60% (Suyono
Dikun, 2003). Bahkan studi dari World Bank (1994) disebutkan
elastisitas PDB (Produk Domestik Bruto) terhadap infrastruktur di
suatu negara adalah antara 0,07 sampai dengan 0,44. Hal ini
berarti dengan kenaikan 1 (satu) persen saja ketersediaan
infrastruktur akan menyebabkan pertumbuhan PDB sebesar 7%
sampai dengan 44%, variasi angka yang cukup signifikan. Secara
empiris jelas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan
infrastruktur berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi
(secara makro dan mikro) serta perkembangan wilayah.

Peran dan fungsi jaringan jalan adalah sebagai sarana


penghubung antar lintas nagari, kecamatan maupun Kabupaten
di Sumatera Barat. Jaringan jalan penting untuk meningkatkan
kegiatan perekonomian di daerah dan memperlancar distribusi
perdagangan barang dan jasa angkutan darat, serta orang

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 65


/penumpang. Mengingat pentingnya jalan ini, perlu diketahui
proporsi panjang jalan dalam kondisi baik adalah panjang jalan
kondisi baik dibagi dengan panjang jalan secara keseluruhan.
Ketercapaian panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
mengalami peningkatan seperti dijelaskan pada Tabel 2.23.

Tabel 2.23
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Panjang jalan mantap 59.7 45,18 57,95 60 59,80
Kabupaten kondisi baik
2 Luas irigasi Kabupaten Dalam 60.06 62,26 60,16 71,01 74,85
Kondisi Baik
3 Ruang terbuka hijau satuan 0.94 31,74 50,08 0,15 1,40
luas wilayah
4 Rumah Tangga Bersanitasi 68.5 68,50 69,38 69,73 70,13

5 Kawasan Kumuh 0.13 0,13 0,12 0,15 NA

6 Rumah tangga pengguna air NA 71,21 84,95 76,27 78,95


bersih
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab.Solok Tahun 2020

a. Jalan
Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai
peranan penting dalam ekonomi, budaya, lingkungan hidup,
politik, pertahanan dan keamanan. Jalan sebagai prasarana
distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara. Transportasi di Kabupaten
Solok sangat sibuk karena Kabupaten Solok dilalui oleh jalur
lintas Sumatera baik menuju ke Padang maupun ke
Bukittinggi. Disamping itu Kabupaten Solok memiliki
perbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar, Kota Solok dan
Kabupaten Solok Selatan.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 66


Selain itu, infrastruktur jalan dan jembatan merupakan
infrastruktur vital dalam pelaksanaan pembangunan di
Kabupaten Solok karena bisa mendongkrak pertumbuhan
ekonomi wilayah melalui peningkatan aksesibilitas secara lebih
luas. Langkah konkrit untuk percepatan realisasi pemerataan
pembangunan adalah dengan cara peningkatan kualitas dan
kuantitas jalan dan jembatan sehingga bisa berkontribusi
maksimal sesuai peran dan fungsinya.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004,


tentang jalan maka jalan dikelompokkan menurut fungsi,
status dan kelas. Berdasarkan statusnya, jalan yang ada di
Kabupaten Solok terdiri dari Jalan Nasional, Jalan Provinsi dan
Jalan Kabupaten serta Jalan lingkungan. Indikator panjang
jalan Kabupaten Solok dalam kondisi baik terus menunjukkan
peningkatan dari tahun 2016 sebesar 59.7% menjadi 60% pada
Tahun 2019.
b. Irigasi
Infrastruktur irigasi memegang peranan penting bagi
pembangunan di sektor pertanian. Infrastruktur irigasi
berfungsi untuk mempertahankan dan meningkatkan
produktifitas lahan sehingga dapat mencapai hasil pertanian
yang optimal.
Pada Tahun 2017 jumlah daerah irigasi di Kabupaten
Solok adalah 499 buah yang tersebar di 14 Kecamatan dengan
luas areal yang dialiri 37.342,80 Ha. Dari jumlah daerah irigasi
sebanyak 499 buah tersebut 230 buah daerah irigasi
merupakan kewenangan Kabupaten Solok, 261 daerah irigasi
kewenangan Pemerintah Nagari, 7 daerah irigasi kewenangan
Provinsi dan 1 daerah irigasi menjadi kewenangan Pemerintah

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 67


Pusat. 230 daerah irigasi yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten Solok mengaliri 23.428 Ha areal.
Jika dilihat dari jenis irigasi maka pada Tahun 2017 luas
areal yang dialiri irigasi teknis adalah sebanyak 5.050 Ha,
12.608,55 Ha dialiri irigasi semi teknis dan 19.684,25 Ha dialiri
oleh irigasi sederhana. Adapun jenis irigasi di Kabupaten Solok
adalah 6 irigasi teknis, 53 irigasi semi teknis dan 440 irigasi
sederhana.
Berdasarkan uraian diatas peran Urusan Bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok sebagaimana
terlihat pada Tabel 2.24.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 68


Tabel 2.24
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

KAWASAN PUSAT JALAN JEMBATAN IRIGASI


PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN THN BAIK SEDANG RUSAK BAIK SEDANG RUSAK BAIK SEDANG RUSAK
EKONOMI EKONOMI (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Arosuka 2016 43.25 13.90 42.84 61.54 20.00 18.46 43.48 19.85 3.46
Arosuka-Alahan
Alahan Panjang 2017 34.76 20.40 44.84 63.08 18.46 18.46 65.40 33.41 1.19
Panjang-Surian
2018 124.56 20.40f 44.24 63.08 18.46 18.46 69.42 29.41 1.18

2019 50,59 15,18 34,22 64,62 16,92 18,46 69,99 29,01 1,00

Sumani 2016 51.29 21.57 27.14 56.63 22.89 20.48 46.94 36.70 16.36

Arosuka-Sumani 2017 51.28 15.32 33.40 60.24 21.69 18.07 70.85 22.73 3.44

2018 53.18 15.32 31.49 60.24 21.69 18.07 57.23 19.96 3.12

2019 75,25 9,34 15,42 60,24 21,69 18,07 78,11 18,88 3,01
Arosuka-Muara Batu Bajanjang 2016 37.92 12.56 49.52 67.74 12.90 19.35 45.43 42.07 12.50
Panas-Kubang
nan Duo- Muara Panas 2017 37.72 10.93 51.35 70.97 14.52 14.52 48.99 41.37 9.64
Sirukam-Batu
Bajanjang 2018 38.40 10.93 50.66 72.58 12.90 14.52 46.69 39.75 9.82

2019 61,61 7,23 25,17 74,19 12,90 12,90 71,01 15,32 13,67
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Solok Tahun 2019

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 69


Salah satu indikator kinerja Urusan Bidang Penataan
Ruang adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ruang Terbuka
Hijau (RTH) merupakan area memanjang/jalur/mengelompok
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam. Ruang Terbuka hijau di Kabupaten Solok
meliputi daerah sekitar sungai, lapangan olah raga, makam,
pekarangan rumah penduduk, pekarangan perkantoran dan
tempat pariwisata. Berbagai program telah dilakukan untuk
penataan ruang terbuka hijau diantaranya adalah program
Pembuatan Taman Hutan Kota Wisata (THKW) seluas 17 Ha di
daerah kompleks Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Solok
bertujuan untuk menambah luasan ruang terbuka hijau,
pencegahan banjir, penurunan pencemaran udara,
peningkatan produktifitas masyarakat dan meningkatkan
keindahan lingkungan. Pada Tahun 2017 Rasio Ruang
Terbuka Hijau Persatuan luas wilayah per HPL/HGB di
Kabupaten Solok baru mencapai 17:374 atau 0,045.

4. Urusan Bidang Perumahan Rakyat dan Permukiman

Tabel 2.25
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Perumahan Rakyat dan
Permukiman Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Rumah Layak Huni 83.89 84,29% 86,26 87,60 NA
2 Kawasan Permukiman 0,13% 0,13% 0,12 0,10 NA
Kumuh dibawah 10 ha
dikabupaten yang ditangani
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertanahan Kab.Solok
Tahun 2020

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 70


Grafik 2.8
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Perumahan
Rakyat dan Pemukiman Kabupaten Solok Tahun
2016-2019

88
87
86
85
84 RUMAH LAYAK HUNI

83
82
2016
2017
2018
2019

Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertanahan Kab.Solok


Tahun 2019

Kinerja pelayanan Urusan Bidang Perumahan Rakyat dan


Permukiman di Kabupaten Solok antara lain diukur dengan
indikator rumah layak huni. Pada Tahun 2016 jumlah rumah
layak huni di Kabupaten Solok adalah 83,89 % dari total rumah
yang ada di Kabupaten Solok. Dengan meningkatnya rumah layak
huni pada Tahun 2019 sebesar 87,60% berarti rumah tidak layak
huni mengalami penurunan dari 13,40 %. Sedangkan berdasarkan
indikator Kawasan Permukiman Kumuh dibawah 10 ha
dikabupaten yang ditangani, pada Tahun 2019 mengalami
penurunan sebesar 0,10%.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 71


5. Urusan Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat

Tabel 2.26
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Solok
Tahun 2016-2020

2020
No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019
1 Persentase Gangguan 100 100 100 100 100
Trantibum yang dapat
diselesaikan
2 Persentase Perda dan 100 100 100 100 100
Perkada yang ditegakkan
3 Jumlah warga negara 374.676 377.292 384.091 387.868 390327
yang memperoleh
layanan informasi rawan
bencana
4 Jumlah warga negara NA NA NA 650 NA
yang memperoleh
layanan pencegahan dan
kesiapsiagaan terhadap
bencana
5 Jumlah warga negara 100 100 100 100 100
yang memperoleh
layanan penyelamatan
dan evakuasi korban
bencana
6 Persentase pelayanan 100 100 100 100 100
penyelamatan dan
evakuasi korban bencana
7 Persentase Personil 1,14 1,14 1,01 1,12 1,13
Satpol PP berkualitas
PPNS
Sumber :Dinas Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana
Daerahdan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab.Solok Tahun 2020

Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP


merupakan agenda rutin yang selalu dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Solok mulai dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun
2019. Kegiatan pembinaan tersebut dilaksanakan 4 (empat) kali
dalam setahun. Begitu juga halnya dengan kegiatan pembinaan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 72


politik daerah juga terus dilakukan mulai dari Tahun 2016 sampai
dengan Tahun 2019. Dimana Pada Tahun 2017 telah
dilaksanakan 3 kali. Salah satu indikator untuk menilai kinerja
Urusan Bidang ini adalah Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per
10.000 penduduk. Rasio ini menggambarkan kapasitas
Pemerintah Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan
ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Perda dan
Keputusan Kepala Daerah.
Persentase menegakkan Perda pada Tahun 2019 sebesar
100% dipengaruhi oleh peningkatan indikator Persentase Personil
Satpol PP berkualitas PPNS yang mengalami peningkatan yang
signifikan di Tahun 2019 sebesar 11,12%. Disamping penegakkan
Perda, Satuan Polisi Pamong Praja juga menyelesaikan kasus
pelanggaraan K3 serta pengamanan demo yang rata-rata terjadi 1
(satu) kali dalam setahun.
Disamping Satuan Polisi Pamong Praja, petugas
perlindungan masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam
pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarat. Rasio Linmas
menggambarkan kapasitas pemda untuk melihara ketentraman
dan ketertiban masyarakat sehingga dapat mewujudkan kondisi
lingkungan yang kondusif, demokratis dan interaktif.
Berdasarkan data dari Satuan Polisi Pamong Praja Rasio
Linmas di Kabupaten Solok pada Tahun 2017 adalah 0,64, angka
ini mengalami penurunan dari Tahun 2016 yang mencapai angka
0,65. Penurunan ini disebabkan dengan adanya penambahan
jumlah penduduk, sedangkan jumlah Linmas tidak mengalami
perubahan. Selain aparatur yang mewujudkan keamanan dan
ketertiban, dukungan sarana dan prasarana juga akan
mempengaruhi kondisi keamanan suatu lingkungan salah
satunya adalah Pos Siskamling. Rasio Pos Siskamling per jumlah
nagari dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan yaitu 4.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 73


6. Urusan Bidang Sosial
Sasaran pelayanan urusan sosial adalah para PMKS yang
merupakan seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang
karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat
melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapat
menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani,
rohani, dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan,
kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,
keterlantaran, kecacatan, keturunan sosial, keterbelakangan, atau
keterasingan dan kondisi atau perubahan lingkungan secara
mendadak yang kurang mendukung dan menguntungkan. Kinerja
layanan urusan wajib Bidang Sosial di Kabupaten Solok Tahun
2016 sampai Tahun 2019 menunjukkan perkembangan yang
sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.27.

Tabel 2.27
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Sosial di
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019

1 Persentase (%) penyandang 29,33 29,33 17,83 5,74


disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia
terlantar dan gelandangan
pengemis yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di luar
panti (Indikator SPM)
Sumber : Dinas Sosial Kab. Solok Tahun 2019

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 74


Grafik 2.8
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Sosial
di Kabupaten Solok Tahun 2016-2019
29.33 29.33
30

25

20 PENYANDANG DISABILITAS
17.83
TERLANTAR, ANAK TERLANTAR,
Persentase(%) 15 LANJUT USIA TERLANTAR, DAN
GELANDANGAN PENGEMIS
10 YANG TERPENUHI KEBUTUHAN
DASARNYA DILUAR PANTI
5 5.74
(INDIKATOR SPM)
0
2016 2017 2018 2019

Sumber : Dinas Sosial Kab. Solok Tahun 2019

Urusan Bidang Sosial dapat dilihat bahwa kinerja urusan


sosial yang ditunjukan oleh indikator persentase penyandang
disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan
gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar
panti (Indikator SPM) mengalami penurunan sebesar 5,74%
menurun dibandingkan tahun 2017 sebesar 17,83%.

2.1.3.2. Fokus Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan


Dengan Pelayanan Dasar
1. Bidang Tenaga Kerja
Salah satu faktor terpenting dalam pembangunan adalah
ketenagakerjaan. Komposisi dan jumlah tenaga kerja akan
mengalami perubahan seiring dengan perubahan penduduk. Pada
indikator Kinerja layanan urusan wajib Bidang Tenaga Kerja di
Kabupaten Solok Tahun 2016 sampai Tahun 2019 menunjukkan
perkembangan yang berfluktuatif sebagaimana tersebut pada
tabel berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 75


Tabel 2.28
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Tenaga Kerja di
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Persentase kegiatan yang 100% 100% 100% 100% 100%
dilaksanakan yang mengacu
ke rencana tenaga kerja
2 Persentase Tenaga Kerja NA NA NA 5,89% NA
Bersertifikat Kompetensi
3 Tingkat Produktivitas NA NA NA 25.552.559 NA
Tenaga Kerja
4 Persentase Tenaga kerja NA 14,81% 53,79% 33,11% NA
yang ditempatkan (dalam
dan luar negeri) melalui
mekanisme layanan Antar
Kerja dalam wilayah
Kabupaten
Sumber : Dinas PM, PTSP dan Tenaga Kerja Kab. Solok tahun 2019

2. Urusan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak
Pemberdayaan perempuan dalam pembangunan memegang
peran penting dan strategis seperti bidang parlemen, tenaga
manajer, profesi, administrasi, teknis dan mendapat kesempatan
dalam berbagai lapangan pekerjaan. Dalam rangka pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak diperlukan akses seluas-
luasnya terhadap perempuan yang berperan aktif disemua bidang
kehidupan dalam rangka pemberdayaan menuju kesetaraan
gender. Untuk mengetahui peran aktif perempuan dilembaga
pemeritah maupun swasta. Kinerja Urusan Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Solok dari
Tahun 2016 sampai Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel berikut.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 76


Tabel 2.29
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Solok
Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019


1 Partisipasi angkatan kerja NA 95,42 92,49 96,55
perempuan
2 Persentase korban kekerasan NA NA NA 100
perempuan yang terlayani
3 Persentase anak korban kekerasan NA NA NA 0,30
yang ditangani instansi terkait
kabupaten
Sumber :Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Solok Tahun 2019

Berdasarkan data-data tersebut dapat dilihat bahwa secara


umum Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan pada Tahun 2017
sebesar 95,42%. Namun jika dilihat secara rinci dapat dilihat pada
Tahun 2019 partisipasi perempuan di Lembaga Pemerintah
semakin meningkat namun menjadi 96,55%.

3. Urusan Pangan
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia juga sebagai
salah satu hak asasi dengan harapan terbebasnya masyarakat dari
kekurangan pangan/kelaparan. Undang-Undang Pangan Nomor
18 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa ketersediaan pangan
harus dipenuhi ditingkat wilayah dan rumah tangga. Ketersediaan
pangan yaitu menjamin pasokan pangan untuk memenuhi
kebutuhan seluruh penduduk dari segi kuantitas, kualitas,
keragaman dan keamanannya. Ketersediaan pangan dapat
dipenuhi dari tiga sumber yaitu : (1) produksi dalam negeri, (2)
import pangan dan (3) pengelolaan cadangan pangan. Kabupaten
Solok mempunyai keunggulan komparatif di bidang pertanian,
dengan berbagai potensi yang yang dimiliki untuk
mengembangkan berbagai komoditi seperti pangan, hortikultura,

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 77


peternakan maupun perikanan. Potensi yang dimiliki antara lain
iklim dan agro ekosistem yang sesuai, tersedianya sumberdaya
genetik yang melimpah, tersedianya SDM (petani dan petugas),
dukungan kebijakan pemerintah dan jumlah penduduk besar.
Meskipun memiliki potensi yang besar, pembangunan perikanan
dan pangan di Kabupaten Solok masih menghadapi berbagai
tantangan berkenaan dengan penerapan teknologi, kondisi
sumberdaya alam, prasarana dan sarana produksi, sumberdaya
manusia dan kelembagaan, keanekaragaman dan keamanan
pangan masyarakat.
Pada Tahun 2015 Kabupaten Solok telah menetapkan
regulasi tentang Kebijakan Ketahanan Pangan sehingga
ketersediaan pangan utama yaitu beras terus mengalami
peningkatan sampai pada Tahun 2016 digunakan mencapai
563,58% dengan perkembangan harga beras yang juga mengalami
peningkatan yaitu Rp. 12.000,-/Kg pada Tahun 2016.
Perkembangan harga yang cukup baik ini dimana pada Tahun
2017 sebesar Rp.13.700/kg mendorong petani atau masyarakat
untuk meningkatkan produksi padinya. Dari sisi konsumsi, rasio
penduduk yang telah menerapkan Pola Pangan Harapan juga terus
meningkat dimana pada Tahun 2019 adalah sebesar 85,2 %
dijelaskan pada Tabel 2.30.

Tabel 2.30
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Pangan
di Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019


1 Ketersediaan pangan utama 547,97 592,36 577,10 547,57
(beras) berdasarkan neraca
bahan makanan
2 Jumlah lumbung pangan 4 - 1 -
masyarakat yang dibangun
3 Skor pola pangan harapan 81,1 82,3 84,8 85,2

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 78


No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019
4 Kawan rumah pangan lestari 41 68 26 15
Sumber : Dinas Perikanan dan Pangan Kab. Solok Tahun 2019

4. Urusan Bidang Pertanahan


Permasalahan pertanahan erat kaitannya dengan surat atau
bukti kepemilikan atas tanah tersebut, sehingga Pemerintah
Kabupaten Solok selalu berusaha untuk meningkatkan
anggarannya untuk mensertifikatkan hak atas tanah yang
dikuasai oleh pemerintah daerah. Hal tersebut terlihat bahwa
indikator luas lahan bersertifikat pada Tahun 2017 sebesar
72,38% meningkat pada tahun 2019 menjadi 74,79 % dijelaskan
pada tabel berikut :

Tabel 2.31
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Pertanahan di
Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Persentase pemanfaatan tanah 100 100 100 100 100
yang sesuai dengan peruntukkan
tanahnya diatas izin lokasi
dibandingkan dengan luas izin
lokasi yang diterbitkan
2 Persentase penetapan tanah untuk 100 100 100 100 100
pembangunan fasilitas umum
3 Tersedianya lokasi pembangunan 100 100 100% 100% 100
dalam rangka penanaman modal.
4 Tersedianya Tanah Obyek 100 100 100 100 100
Landreform (TOL) yang siap
diredistribusikan yang berasal dari
Tanah Kelebihan Maksimum dan
Tanah Absentee
5 Luas lahan bersertifikat 43 72,38 73,46 74,79 NA
6 Penangan sengketa tanah garapan 100 100 100 100 100
yang dilakukan melalui mediasi
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertanahan Kab.Solok Tahun
2019

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 79


Kewenangan urusan pertanahan secara umum tidak
berubah dengan adanya perubahan Undang-undang tentang
Pemerintahan Daerah. Pertanahan merupakan salah satu urusan
pemerintahan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana diatur
dalam Pasal 12 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Solok menyelenggarakan
tata kebijakan pada urusan pertanahan yang diarahkan pada
upaya penyediaan tanah (land banking) yang clean dan clear
untuk kepentingan pembangunan pemerintah daerah serta
peningkatan tertib administrasi pertanahan dan pemecahan,
masalah-masalah atau konflik pertanahan. Pada tahun 2018,
program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib Pertanahan
adalah Program penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah serta Program Penyelesaian Konflik -
konfik pertanahan. Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan adalah
pembebasan tanah untuk pembangunan infrastruktur dengan
pemberian ganti rugi kepada masyarakat, pensertifikatan tanah
milik pemerintah daerah yang masih belum bersertifikat serta
kegiatan Fasilitasi Penanganan Konflik-Konflik Pertanahan.

5. Urusan Bidang Lingkungan Hidup


Pengukuran kinerja Urusan Bidang Lingkungan Hidup
berdasarkan penetapan Indikator Kinerja urusan Lingkungan
Hidup yaitu diantaranya meningkatnya kualitas lingkungan hidup
melalui peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup dan
peningkatan penanganan persampahan. Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan gambaran atau indikasi
awal yang memberikan gambaran dari suatu kondisi lingkungan
hidup pada lingkup dan periode tertentu. Informasi tentang
kondisi lingkungan hidup pada IKLH berdasarkan data kualitas

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 80


air, kualitas udara, dan tutupan hutan sebagai indikator. IKLH
Kabupaten Solok rata-rata mengalami peningkatan setiap
tahunnya, kecuali pada Tahun 2017 terjadi penurunan menjadi
67,73. Penurunan IKLH tersebut terjadi karena menurunnya nilai
indeks pencemaran air akibat tingginya pencemaran yang terjadi
pada sungai di Kabupaten Solok.
Indikator kinerja urusan lingkungan hidup lainnya adalah
meningkatnya penanganan persampahan. Mulai Tahun 2011
penanganan persampahan dikelola oleh Kantor Pegelolaan
Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang sebelumnya oleh
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Sejak Tahun 2016
persentase penanganan persampahan setiap tahunnya meningkat
dari 3,59% pada Tahun 2017 sampai 68,59% pada Tahun 2020.
Kenaikan persentase pengelolaan sampah ini didukung oleh
adanya penambahan sarana prasarana persampahan yang
didanai oleh dana DAK sehingga dapat menambah rute layanan
persampahan pada Tahun 2019. Penangan persampahan di
Kabupaten Solok baru sebatas melakukan pengangkutan sampah
dari titik pelayanan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
Regional Solok yang berlokasi di Ampang Kualo, Kota Solok.
Adapun prasarana dan sarana yang dimiliki terdiri dari 6 (enam)
unit Dump Truck, 2 (dua) unit Armroll Truck dan 3 (tiga) unit
Becak Motor dengan jumlah titik pelayanan sebanyak 76 (tujuh
puluh enam) lokasi diantaranya pasar tradisional, Nagari,
perumahan, perusahaan, perkantoran pemerintah, Puskesmas,
Perguruan Tinggi, Bank dan Sekolah. Untuk lebih detailnya
capaian indikator kinerja urusan lingkungan hidup dapat dilihat
pada tabel 2.32 berikut.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 81


Tabel 2.32
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Lingkungan Hidup
di Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Tersusunnya RPPLH Tdk Tdk Proses Proses Proses
Kabupaten/Kota Ada Ada
2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 77,80 67,73 79,59 79,69 80,36
(IKLH)
3 Persentase ketaatan Penanggung 61,90 42,86 60,00 70,00 50,00
jawab Usaha dan/atau Kegiatan
terhadap izin lingkungan, izin
PPLH dan PPU LH yang diterbitkan
oleh Pemerintah Daerah
4 Persentase penanganan pengaduan 100 100 100 100 100
masyarakat terkait izin
lingkungan, izin PPLH dan PUU LH
yang di terbitkan oleh Pemerintah
daerah Kabupaten
5 Persentase sampah yang terangkut NA 3,59 4,44 67.96 68,56
ke TPA

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kab. Solok Tahun 2020

Grafik 2.9
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang
Lngkungan Hidup d Kabupaten Solok Tahun 2016-
2019

80

60
PENGELOLAN SAMPAH DI
KABUPATEN SOLOK
Persentase(%) 40
Column1
20
Column2
0
2016
2017
2018
2019

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kab. Solok Tahun 2019

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 82


Untuk capaian indikator kinerja ketaatan penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) setiap
tahunnya masih berfluktuatif. Perhitungan persentase ini
dipengaruhi oleh jumlah objek kegiatan yang dilakukan
pengawasan setiap tahunnya (Lihat Gambar 1). Berkurangnya
jumlah objek yang diawasi pada Tahun 2020 disebabkan
pengurangan taget karena adanya refocussing anggaran.
Ketidaktaatan penanggung jawab usaha/ kegiatan rata-rata
disebabkan karena tidak adanya menyampaikan laporan
pelaksanaan dokumen lingkungan setiap semesternya dan tidak
melakukan pengelolaan terhadap limbah cair serta limbah B3.
Terhadap indikator penanganan pengaduan masyarakat, capaian
pelaksanaan kegiatan ini selalu 100%, artinya setiap kasus
pengaduan masyarakat yang disampaikan ke Pemerintah
Kabupaten Solok telah ditindaklanjuti seluruhnya untuk dicarikan
solusi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 83


Gambar 1. Ketaatan Penanggung Jawab Usaha dan/atau
Kegiatan Terhadap Izin Lingkungan dan Izin PPLH
Selain itu, berdasarkan Permendagri 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah yang menjadi salah satu
indikator kinerja bidang lingkungan hidup adalah Ruang Terbuka
Hijau (RTH). Pembangunan yang dilaksanakan pada suatu
wilayah sudah seharusnya mengacu kepada peraturan yang telah
ditetapkan, agar pembangunan yang dilakukan tidak
mengesampingkan keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Salah
satu cara untuk dapat menjaga keseimbangan pembangunan
dalam suatu wilayah adalah dengan memperhatikan ketersediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH). Berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
Perkotaan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area
memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

6. Urusan Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil


Dalam rangka mensukseskan Program Nasional Penerapan
KTP Nasional berbasis NIK, pada Tahun 2012 Kabupaten Solok
telah melakukan penerapan E-KTP serta penerbitan NIK. Dari
pelaksanaan program ini, maka pada Tahun 2017 dapat diketahui
bahwa 96,70% penduduk Kabupaten Solok telah memiliki KTP
dengan Rasio Penduduk ber KTP Persatuan Penduduk sebesar
0,66. Sedangkan Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk
pada Tahun 2019 adalah sebesar 90,09% dapat dilihat pada Tabel
2.33.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 84


Tabel 2.33
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019


1 Persentase penduduk berumur dari 79.36 93,89 96,70 97,86
17 tahun ke atas yang mempunyai
KTP Elektronik
2 Persentase penduduk usia 0 - 18 36,74 36,74 43,29 90,09
tahun yang mempunyai akte
kelahiran
Sumber :Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Solok Tahun 2019

Grafik 2.10
Perkembangan Indkator Kinerja Urusan Bidang
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Solok
Tahun 2016-2019
120

100

80 PENDUDUK 17 TAHUN KE ATAS


YANG MEMPUNYAI KTP
Persentase(%) 60 ELEKTRONIK
PENDUDUK 0-18 TAHUN YANG
40 MEMPUNYAI AKTE KELAHIRAN

20

0
2016 2017 2018 2019

Sumber :Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Solok Tahun 2019

7. Urusan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Pengukuran indikator Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) aktif adalah jumlah PKK aktif dibagi dengan jumlah
PKK dikalikan 100 persen. Berdasarkan data beberapa tahun
terakhir, dapat dilihat bahwa capaiannya sebesar 100%
sebagaimana dijelaskan pada Tabel 2.33.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 85


Tabel 2.34
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Pemberdayaan
Masayarakat dan Desa Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Persentase pengentasan desa NA NA NA 13% Na
tertinggal
2 Persentase peningkatan status desa NA NA NA 0 Na
mandiri
3 PKK aktif 100 100 100 100 100
4 Posyandu 100 100 100 100 100
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari Tahun 2019

8. Urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga


Berencana
Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu strategi
untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi
4T, yaitu terlalu muda melahirkan (dibawah usia 20 Tahun), terlalu
sering melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (diatas usia 35
tahun). selain itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan
kualitas keluarga agar timbul rasa aman, tentram, dan harapan
masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan
lahir dan kebahagiaan batin, selain itu, KB juga merupakan salah
satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan
keluarga, kesehatan dan keselamatan ibu, anak serta perempuan.
Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
menunjukkan keberhasilan, Program Keluarga Berencana dapat
dilihat dari semakin turunnya rata-rata jumlah jumlah anak per
Keluarga dari 1,66 menjadi 1,62 walaupun disisi lain terjadi
penurunan Rasio Akseptor KB dan cakupan Peserta KB Aktif.
Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.35.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 86


Tabel 2.35
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Keluarga Berencana di
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 TFR (Angka Kelahiran Total) 2,72 2,69 2,69 2,39 2,80
2 Pertumbuhan Penduduk 0,82 0,78 0,73 0,98 0,63

3 Angka Kelahiran Remaja umur NA NA NA 27 10


15-19 tahun (Age Specific
Fertility Rate/ASFR 15-19)
4 Persentase pemakaian 74,28 74,28 73,05 74,20 Na
kontrasepsi Modern (Modern
Contraceptive Prevalence
Rate/mCPR)
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Solok Tahun 2020

9. Urusan Bidang Perhubungan


Analisis Kinerja atas Urusan Bidang Perhubungan di
Kabupaten Solok dari Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.36.
Tabel 2.36
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Perhubungan
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Rasio Konektivitas 0,27 0,29 0,31 0,33 0,27
Kabupaten
2 Kinerja Lalu Lintas 0,20 0,21 0,23 0,24 0,20
Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Solok Tahun 2019

Berdasarkan data pada Tabel di atas dapat dilihat bahwa


rasio konektivitas kabupaten pada tahun 2020 sebesar 0,27. Hal
ini mengalami penurunan dari tahun 2019 yaitu sebesar 0,33. Hal
ini disebabkan masih rendahnya layanan transportasi di
kabupaten Solok karena minimnya fasilitas (sarana dan
prasarana) dan jaringan transportasi.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 87


Untuk kinerja lalu lintas, pada tahun 2020 sebesar 0,20. Hal
ini juga mengalami penurunan dari tahun 2019 sebesar yang
mempunyai nilai 0,24.

10. Urusan Bidang Komunikasi dan Informatika


Penyelenggaraan Urusan Bidang Komunikasi dan
Informatika memiliki dua tujuan yaitu penyelenggaraan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Terwujudnya
Keterbukaan Informasi Publik.
SPBE atau yang lebih popular dengan istilah e-Government
merupakan sebuah tuntutan dalam mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel
serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya. SPBE
bukan hanya semata-mata penyediaan perangkat/infrastruktur
dan aplikasi elektronik semata, namun merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keterpaduan
penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik.
Keterbukaan Informasi publik memiliki lingkup tugas
meliputi pemantauan isu publik, pengumpulan pendapat umum,
memantau aduan masyarakat, pengemasan konten informasi
public, pengelolaan media milik pemda dan pemanfaatan media
lain untuk diseminasi informasi, pengelolaan informasi public
sebagai implementasi UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, pengelolaan hubungan dengan
media dan masyarakat serta komunitas informasi dan penagangan
isu yang berdampak negatif terhadap reputasi/citra lembaga
pemerintah daerah.
Sebagai upaya penyelenggaraan Urusan Bidang Komunikasi
dan Informastika maka perlu didukung dengan berbagai indikator
kinerja Bidang Komunikasi dan Informatika, yang mana
perkembangannya dapat dirinci pada tabel berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 88


Tabel 2.37 Perkembangan Indikator Kinerja Urusan
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Solok Tahun 2016-
2020
No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020

1 Persentase Perangkat Daerah (PD) yang 26 26 36 36 87


terhubung dengan akses internet yang
disediakan oleh Dinas Kominfo
2 Pesentase Perangkat Daerah (PD) yang NA NA NA 63 100
memanfaatkan perangkat system
komunikasi intra pemerintah yang
disediakan oleh Dinas Kominfo
3 Persentase Perangkat Daerah (PD) yang 7 29 87 100 100
menggunakan domain solokkab.go.id
4 Persentase Perangkat Daerah (PD) yang 7 29 87 100 100
telah memiliki portal website
5 Persentase Perangkat Daerah (PD) yang NA NA 100 100 100
telah memanfaatkan aplikasi umum dan
aplikasi khusus
6 Persentase Layanan SPBE yang telah NA NA 38 92 100
diimplementasikan secara Elektronik
7 Persentase Layanan SPBE yang telah NA NA 2 7 25
memanfaatkan sertifikat Elektronik
8 Persentase Layanan Publik dan Layanan NA NA 53 76 100
administrasi yang terintegrasi dengan
system penghubung layanan pemerintah
9 Persentase Perangkat Daerah (PD) yang 7 29 87 100 100
telah memanfaatkan Layanan Pusat Data
10 Persentase Perangkat Daerah (PD) yang NA NA NA 7 24
mengimplementasikan inovasi yang
mendukung smart city
11 Peraturan daerah atau peraturan kepala 0 ada ada ada ada
daerah terkait
implementasi e-government
12 Persentase ASN pengelola TIK yang NA NA NA 0 0
tersertifikasi kompetensi di bawah
pengelolaan Dinas Kominfo
13 Persentase masyarakat yang menjadi NA NA 60 60 60
sasaran penyebaran informasi publik,
mengetahui kebijakan dan program

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 89


prioritas pemerintah pusat dan pemerintah
daerah
14 Jumlah Media Komunikasi Publik yang 1 1 3 5 6
dikelola oleh Pemerintah Daerah
15 Jumlah Konten Informasi Publik yang NA NA 12 40 136
disusun
16 Jumlah Diseminasi Informasi Publik yang NA 75 161 338 302
dilaksanakan
4. Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kab.Solok Tahun 2020

5. Urusan Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
koperasi.
Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasi atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang, perseorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil
atau besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan perekonomian
masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Solok melakukan
beberapa kegiatan yang tujuannya untuk memberdayakan
Lembaga Keuangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
sebagaimana terdapat pada Tabel 2.38.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 90


Tabel 2.38
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Koperasi, Usaha Kecil
Menengah Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019

1 Koperasi aktif 47.17 63,41 58,13 60,47


2 Meningkatnya Usaha Mikro yang 99 99,54 100 2,65
menjadi wirasausaha
3 Meningkatnya Koperasi yang NA NA NA 48
berkualitas
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kab.Solok Tahun 2019

Kegiatan tersebut diantaranya memberikan pelatihan dan


pembinaan manajemen usaha terhadap UMKM serta memfasilitasi
UMKM dengan pengusaha serta BUMN. Hal ini berdampak kepada
semakin banyaknya jumlah UKM Non BPR atau LKM UKM di
Kabupaten Solok dimana pada Tahun 2017 adalah sebanyak 4338
atau meningkat sebanyak 338 Unit dibandingkan dengan Tahun
2015. Sementara jumlah BPR atau LKM di Kabupaten Solok masih
tetap yaitu sebanyak 11 Unit. Disisi lain jumlah persentase
koperasi yang aktif di Kabupaten Solok pada Tahun 2017
mengalami kenaikan dari 63,41% pada Tahun 2016 menjadi
60,47% pada Tahun 2019.

6. Urusan Bidang Penanaman Modal


Penanaman modal menurut undang-undang Nomor 25
Tahun 2007 memberikan pengertian penanaman modal sebagai
segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanaman
modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing
(PMA) untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia. penanaman modal dapat dicapai tujuan seperti
mengembangkan industri substitusi impor untuk menghemat
devisa, mendorong ekspor non migas untuk menghasilkan devisa,
alih teknologi, membangun prasarana dan pengembangan daerah
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 91
tertinggal.
Untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Solok
berbagai usaha dilakukan untuk menggaet investor agar
menanamkan modalnya di Kabupaten Solok. Dari Tahun 2014
jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN) yang menanamkan
modal di Kabupaten Solok terus meningkat dimana pada Tahun
2015 sebanyak 406 investor dan Pada Tahun 2017 sebanyak 496
Investor dengan jumlah investasi telah mencapai angka sebesar
Rp.120.980.000.000,- sebagaimana terlihat pada Tabel 2.39.

Tabel 2.39
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Penanaman Modal
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020

1 Persentase peningkatan NA 25,74% 7,03% -5,36% -10,12%


investasi di Kabupaten
Sumber : Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kab. Solok Tahun
2019

Dengan meningkatnya investor yang menanamkan


modalnya di Kabupaten Solok maka semakin membuka
kesempatan kerja sehingga Rasio Daya Serap Tenaga Kerja juga
terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga pada
Tahun 2017 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja adalah 23,2.

7. Bidang Pemuda dan Olah Raga


Pembangunan olahraga adalah suatu proses yang membuat
manusia memiliki banyak akses untuk melakukan aktivitas fisik.
Angka partisipasi masyarakat dalam berolahraga adalah salah
satu indikator untuk mengetahui angka partisipasi masyarakat
dalam berolahraga. Permasalahan pembangunan olahraga di
Kabupaten Solok selain tingkat partisipasi pemuda dalam
berolahraga, seperti terlihat pada Tabel 2.40.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 92


Tabel 2.40
Perkembangan Indikator Kinerja Layanan Urusan Bidang Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Tingkat partisipasi pemuda NA NA NA 4,83 % NA
dalam kegiatan ekonomi
mandiri
2 Gelanggang / balai remaja 28 28 28 28 28
(selain milik swasta)
3 Lapangan olahraga 309 309 309 309 309
4 Jumlah pelatih olah raga yang NA NA NA 350 NA
memiliki kompetensi di
satuan2 pendidikan
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Solok Tahun 2019

Selanjutnya dibidang Kepemudaan kinerja yang


ditunjukkan pada Tahun 2017 juga tidak mengalami perubahan
dibanding Tahun 2016 dimana jumlah organisasi pemuda adalah
51 buah dan jumlah kegiatan kepemudaan masih tetap sebanyak
2 (dua) kali.

8. Urusan Bidang Statistik


Indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan
urusan statistik daerah berdasarkan lampiran Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 adalah ketersediaan
dokumen perencanaan seperti Kabupaten Dalam Angka dan PDRB
Kabupaten. Kedua dokumen diatas ada di Kabupaten Solok,
disusun oleh Badan Pusat Statistik. Penyusunan kedua buku
tersebut penting kaitannya dengan keberadaan data yang
digunakan sebagai rujukan dalam merancang kebijakan dan
penyusunan program dan kegiatan. sebagaimana terlihat pada
tabel berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 93


Tabel 2.40

Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Statistik Kabupaten


Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020

1 Persentase Perangkat Daerah 34,15% 34,15% 34,15% 34,15% 63,41%


(PD) yang menggunakan data
statistik dalam menyusun
perencanaan pembangunan
daerah

2 Persentase PD yang 34,15% 34,15% 34,15% 34,15% 63,41


menggunakan data statistik
dalam melakukan evaluasi
pembangunan daerah

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Solok Tahun 2020

Grafik 2.11
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang
Statistik Kabupaten Solok Tahun 2016 -2020
40
35
PERANGKAT DAERAH YANG
30 MENGUNAKAN DATA STATISTIK
DALAM PERENCANAAN
25
PEMBANGUNAN DAERAH
Persentase(%) 20
15 PERANGKAT DAERAH YANG
MENGGUNAKAN DATA
10 STATISTIK DALAM MELAKUKAN
EVALUASI PEMBANGUNAN
5
DAERAH
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Solok Tahun 2019

9. Urusan Bidang Persandian


Pemerintah Kabupaten Solok Tahun 2019 telah melakukan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 94


pengamanan untuk sistem informasi yang digunakan oleh
perangkat daerah. Saat ini ada beberapa aplikasi yang dikelola
oleh dinas terkait dilakukan penetration test dari beberapa
aplikasi yang terinventarisir sebagai upaya untuk mengetahui
celah kerawanan dari aplikasi sehingga dapat dilakukan antisipasi
untuk memperbaiki celah kerawanan tersebut sehingga relatif
aman dari serangan pihak yang tidak bertanggungjawab.
sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.42
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Persandian
Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020

1 Persentase Aplikasi Elektronik NA NA NA 60% 80%


yang diamankan

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Solok Tahun 2019

10. Urusan Bidang Kebudayaan


Dalam rangka mendukung kelestarian budaya di Kabupaten
Solok maka telah dilakukan berbagai penyelenggaraan festival seni
dan budaya diantaranya adalah Festival Danau Kembar serta
pelestarian terhadap Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya.
Persentase pelestarian Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya
Tahun 2019 yaitu sebesar 100% seperti terlihat pada Tabel 2.43.

Tabel 2.43
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Kebudayaan
Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Terlestarikannya Cagar 7 7 7 7 7
Budaya
2 Penyelenggaraan festifal seni 4 Kali 4 Kali 4 Kali 4 Kali 4 kali
& budaya

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 95


No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020
3 Sarana penyelenggaraan 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah
seni dan budaya
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Solok Tahun 2020

11. Urusan Bidang Perpustakaan


Perpustakaan merupakan institusi pengelola karya tulis,
karya cetak, danatau karya rekam secara profesional dengan
sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka,
bertujuan sebagai penunjang kelangsungan pendidikan dan
meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Perpustakaan umum
merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, melestarikan dan menyebarluaskan bahan
pustakanya untuk masyarakat umum. sebagaimana terlihat pada
Tabel 2.44
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Perpustakaan
Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Nilai Budaya NA NA NA 0 NA
2 Persentase naskah kuno dan NA NA NA 0 NA
koleksi budaya etnis nusantara
yang dikelola dan dilestarikan
3 Koleksi buku yg tersedia di NA NA NA 68% NA
perpustakaan daerah
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Kab. Solok Tahun 2020

Kinerja Urusan Bidang Layanan Perpustakaan tidak


menunjukkan perkembangan, hal ini dapat dilihat dari persentase
SKPD yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku yaitu
hanya 11 % dari 26 SKPD walaupun setiap tahun selalu dilakukan
peningkatan SDM pengelola kearsipan.
Selanjutnya adalah kinerja pelayanan perpustakaan,
dimana layanan terhadap masyarakat dibidang perpustakaan
terus ditingkatkan yang ditunjukkan dengan semakin

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 96


meningkatnya jumlah perpustakaan nagari yaitu sebanyak 56 unit
pada Tahun 2017, serta didukung dengan semakin meningkatnya
koleksi buku yang tersedia diperpustakaan daerah dan
perpustakaan keliling dimana pada tahun 2017 berjumlah
sebanyak 7.278 judul, dengan jumlah buku 16.728. Meningkatnya
prasarana perpustakaan ini diikuti dengan meningkatnya jumlah
pengunjung dimana pada Tahun 2017 jumlah kunjungan 5.490
orang sedangkan pada Tahun 2016 sebesar 5.038 orang.

12. Urusan Bidang Kearsipan


Dalam penyelengaraan pemerintah, peran dan fungsi arsip
adalah sebagai bahan utama untuk akuntabilitas kinerja
pemerintah, dan ketersediaan arsip yang autentik dapat
memberikan kepastian hukum dalam rangka penciptaan tata
kelola pemerintah yang bersih dan transparan karena arsip
merupakan alat bukti yang sah.
Sedangkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat terdapat berbagai kegiatan atau peristiwa yang
terjadi serta bernilai kesejarahan, apabila terekam informasinya
pada arsip dalam bentuk dan format sesuai dengan perkembangan
teknologi kekinian, maka arsip -arsip bernilai kesejarahan
tersebut wajib diselamatkan, dilestarikan, dibuka akses
penggunaan atau pemanfaatannya untuk publik. Keberadaan
arsip-arsip kesejarahan atau arsip statis tersebut akan menjadi
memori kolektif bangsa yang sangat berguna bagi bangsa dan
negara. Kondisi ketersediaan arsip dinamis di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Solok disajikan pada Tabel 2.45.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 97


Tabel 2.45
Perkembangan Indikator Kinerja Urusan Bidang Kearsipan
di Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Tingkat ketersediaan arsip 57,86 57,86 57,86 57,86 57,86
sebagai bahan akuntabilitas
kinerja, alat bukti yang sah
dan pertanggungjawaban
nasional
2 Tingkat keberadaan dan NA 30,72 42,30 45,17 NA
keutuhan arsip sebagai
bahan pertanggungjawaban
setiap aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara
untuk kepentingan negara,
pemerintahan, pelayanan
publik dan kesejahteraan
rakyat
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Kab. Solok Tahun 2019

2.1.3.3. Fokus Urusan Pemerintah Pilihan


Analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap
indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan pilihan
pemerintahan yaitu Urusan Bidang Kelautan dan Perikanan,
Pariwisata, Pertanian, Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral,
Perdagangan, Industri dan Ketransmigrasian.
1. Urusan Bidang Kelautan dan Perikanan
Selain bidang pertanian, bidang kelautan dan perikanan,
khususnya perikanan air tawar juga menunjukkan kinerja yang
semakin meningkat yaitu dengan produksi perikanan mencapai
7.018,2 Ton pada Tahun 2019. Angka ini jauh mengalami kenaikan
jika dibandingkan dengan produksi pada Tahun 2018 yang
berjumlah 5.888,21 Ton. Meningkatnya produksi perikanan ini
tentunya merupakan hasil dari upaya-upaya yang telah ditempuh
oleh pemerintah Kabupaten Solok diantaranya adalah Rehabilitasi
atau Pembangunan Sarana dan Prasarana Perikanan seperti BBI,
pengadaan jaring langli dan keramba serta pengadaan induk ikan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 98


dan benih ikan serta pakan ikan baik melalui sumber dana APBD
Kabupaten Solok maupun dari dana DAK Bidang Kelautan dan
Perikanan. Untuk lebih jelasnya kinerja Bidang Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Solok Tahun 2016 sampai 2019 dapat dilihat
pada Tabel 2.40.
Tabel 2.46
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Perikanan
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019


1 Jumlah Total Produksi 1.624 2.474,2 5.888,21 7.018,26
Perikanan (Tangkap dan
Budidaya) Kabupaten
2 Persentase Tempat 1 1 1 1
Pelelangan Ikan yang
operasional
3 Konsumsi ikan 25,5 29,19 99,09 101,18
Sumber :Dinas Perikanan dan Pangan Kab. Solok tahun 2019

2. Urusan Bidang Pariwisata


Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang
didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
masyarakat, pengusaha, pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pariwisata merupakan industri jasa, berkaitan dengan transportasi,
tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa lainnya.
Sektor pariwisata di Kabupaten Solok dari sisi jumlah
kunjungan wisatawan mengalami peningkatan, namun
perkembangan kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Solok yang
tidak mengalami kenaikan yang cukup baik pada Tahun 2019
dibanding Tahun 2018. Rendahnya kontribusi sektor pariwisata di
Kabupaten Solok tentunya tidak terlepas dari tersedianya sarana
dan prasarana di sektor pariwisata seperti restoran, hotel,
penginapan yang masih sangat sedikit. Kondisi ini menjadi
tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Solok untuk memajukan
sektor pariwisata. Berbagai upaya telah dilakukan seperti

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 99


pembenahan sarana dan prasarana objek wisata di Kawasan
Singkarak dan Danau Kembar.
Disamping pembenahan sarana dan prasarana objek wisata
juga telah dilakukan promosi melalui berbagai even nasional dan
internasional seperti pameran dan Tour De Singkarak.
Perkembangan bidang pariwisata dapat dilihat pada Tabel 2.47.

Tabel 2.47
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Pariwisata
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019


1 Persentase pertumbuhan NA NA NA 9,35
jumlah wisatawan
mancanegara per kebangsaan
2 Persentase peningkatan NA NA NA 28,93
perjalanan wisatawan
nusantara yang datang
3 Tingkat hunian akomodasi NA NA NA 729
4 Kontribusi sektor pariwisata 0,77 0,81 0,84 0,91
terhadap Jumlah Total PDRB
5 Kontribusi sektor pariwisata NA NA NA 0,34
terhadap Jumlah Total PAD
Sumber :Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Solok Tahun 2019

3. Urusan Bidang Pertanian


Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya
hayati yang dilakukan untuk menghasilkan bahan pangan, bahan
baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya. Secara umum peran sektor pertanian dalam
pembangunan di Kabupaten Solok Tahun 2016 sampai Tahun 2019
dapat dilihat pada Tabel 2.48.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 100


Tabel 2.48
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Pertanian
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019


1 Produktivitas pertanian per NA 581 637 561,9
hektar per tahun 7
2 Kontribusi sektor pertanian 38,18 37,54 36,39 34,81
terhadap PDRB
3 Persentase Penurunan NA NA NA 28,46
kejadian dan jumlah kasus
penyakit hewan menular
Sumber :Dinas Pertanian Kab. SolokTahun 2019

Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa setiap


tahunnya sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan
sumbangan terbesar terhadap pembentukan nilai PDRB di
Kabupaten Solok. Kontribusi lapangan usaha yang memberikan
sumbangan terbesar pada sektor pertanian adalah tanaman pangan
dimana pada Tahun 2017 adalah sebesar 36,20% kemudian diikuti
oleh sumbangan sektor perkebunan yaitu terbesar 6,12% pada
Tahun 2017. kontribusi sektor pertanian terhadap Produk
Domestik Regional Bruto pada Tahun 2018 sebesar 36,39%
mengalami penurunan pada Tahun 2019 sebesar 34,81%.

4. Bidang Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral


Berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, urusan energi dan sumber daya mineral
terdiri atas sub urusan geologi, mineral dan batubara, energi baru
dan terbarukan dan ketenagalistrikan. Pencapaian pada sektor
energi sumber daya mineral disajikan dalam Tabel 2.49.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 101


Tabel 2.49
Perkembangan Indikator Bidang Urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Persentase perusahaan NA NA 100% 100% 100%
pemanfaatan panas bumi
yang memiliki ijin di kab/kota
Sumber :Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kab.Solok Tahun 2020

5. Urusan Bidang Perdagangan


Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang
perdagangan defenisi dari perdagangan adalah tatanan kegiatan
yang terkait dengan transaksi barang dan/atau jasa didalam negeri
dan melampaui batas wilayah negara dengan tujuan pengalihan
hak atas barang dan/atau jasa untuk memperoleh imbalan atau
kompensasi.
Sub urusan perdagangan sesuai Undang-Undang 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, terdiri dari perizinan dan
pendaftaran perusahaan, sarana distribusi perdagangan, stabilisai
harga barang kebutuhan pokok dan barang penting, pengembangan
ekspor, standarisasi dan perlindungan konsumen sebagaimana
disajikan pada Tabel 2.50.

Tabel 2.50
Perkembangan Indikator Bidang Urusan Perdagangan
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019


1 Kontribusi sektor 10,27 10,43 10,73 11,01
Perdagangan terhadap
PDRB
2 Ekspor bersih 8949,1 10098,4 10150,9 NA
perdagangan 8 0 7
3 Persentase alat – alat NA NA NA 0,485
ukur, takar, timbang dan
perlengkap annya (UTTP)

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 102


No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019
bertanda tera sah yang
berlaku
4 Persentase pelaku usaha NA NA 31 31
yang memperoleh izin
sesuai dengan ketentuan
(IUPP/SIUP Pusat
Perbelanjaan dan
IUTM/IUTS/SIUP Toko
Swalayan)
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kab.Solok Tahun 2019

Berdasarkan data sebagaimana tertuang Tabel diatas dapat


dilihat bahwa kontribusi sektor perdagangan terhadap Produk
Domestik Regional Bruto mengalami peningkatan tidak terlalu
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi perdagangan
terhadap PDRB Kabupaten Solok pada tahun 2018 sebesar 10,73%
meningkat pada tahuun 2019 sebesar 11,01%. Disisi lain kinerja
sektor perdagangan dapat dilihat dari meningkatnya cakupan bina
kelompok pedagang atau usaha informal yang mendapat binaan
dari Pemerintah Kabupaten Solok dari 27,56% pada Tahun 2016,
menjadi 28,58% pada Tahun 2017. Kondisi ini akan terus
ditingkatkan untuk tahun berikutnya melalui pelatihan,
memfasilitasi dengan BUMN dan sebagainya.

6. Urusan Bidang Perindustrian


Sementara kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB
Kabupaten Solok terus mengalami penurunan sebesar 6,20% pada
Tahun 2016 menjadi 6,05% pada Tahun 2017. Penurunan kinerja
sektor industri dan perdagangan ini perlu menjadi perhatian
pemerintah Kabupaten Solok pada tahun berikutnya, dapat dilihat
pada Tabel 2.51.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 103


Tabel 2.51
Perkembangan Indikator Bidang Urusan Perindustrian
Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Pertambahan jumlah industri besar NA 3,97 2,09 3,15 NA
di provinsi
2 Persentase jumlah hasil pemantauan 100 100 100 100 100
dan pengawasan dengan jumlah Izin
Usaha Industri (IUI) Kecil dan
Industri Menengah yang dikeluarkan
oleh instansi terkait
3 Persentase jumlah hasil pemantauan 100 100 100 100 100
dan pengawasan dengan jumlah Izin
Perluasan Industri (IPUI) Kecil dan
Industri Menengah yang dikeluarkan
oleh instansi terkait
4 Persentase jumlah hasil pemantauan 100 100 100 100 100
dan pengawasan dengan jumlah Izin
Usaha Kawasan Industri (IUKI) dan
Izin Perluasan Kawasan Industri
(IPKI) yang lokasinya di Daerah
Kabupaten
Sumber :Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
Kab.Solok Tahun 2020

7. Urusan Bidang Transmigrasi


Berdasarkan data Tahun 2019 bahwa Jumlah satuan
pemukiman tranmigrasi yang difasilitasi pembangunannya dan
pembinaanya di Kabupaten Solok menjadi 2 buah pemukiman yang
intensif dilakukan pembinaan sesuai dengan kompetensi dalam
peningkatan sumber daya manusia. sebagaimana dilihat pada Tabel
2.52.
Tabel 2.52
Perkembangan Indikator Urusan Bidang Transmigrasi
Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Jumlah satuan pemukiman NA NA NA 2 NA
transmigrasi yang difasilitasi

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 104


No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020
pembangunannya dan
pembinaanya
Sumber : Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kab.Solok Tahun
2020

2.1.3.4. Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan


1. Perencanaan
Dokumen perencanaan daerah Kabupaten Solok terdiri dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berisi visi dan misi kepala
daerah terpilih yang dijabarkan dalam program kerja dan
perencanaan pembangunan dan dituangkan dalam Rencana
Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD). RPJMD akan dijabarkan
dengan rencana tahunan yaitu Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD).
Penerapan E-Planning Pemerintah Kabupaten Solok sejak
beberapa tahun terakhir menggunakan sistem dengan E-Planning
yang lebih terintegrasi. E-Planning memadukan perencanaan dan
penganggaran. Input data di e-planning akan terintegrasi dengan e-
budgeting. Dalam E-planning memuat perencanaan pembangunan
jangka menengah sampai dengan program dan kegiatan perangkat
daerah, yang menjadi pedoman dalam penyusunan rencana
program dan kegiatan tahunan. Dalam sistem E-planning memuat
rencana program dan kegiatan sesuai dengan tahapan penyusunan
RKPD dan Renja Perangkat Daerah. Pada sistem ini juga memuat
pokok-pokok pikiran DPRD, yang selanjutnya dianalisis oleh
perangkat daerah terkait. Selanjutnya, rencana program dan
kegiatan yang ditetapkan dalam RKPD menjadi dasar bagi
penyusunan KUA PPAS. sebagaimana dilihat pada Tabel 2.53.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 105


Tabel 2.53
Perkembangan Indikator Perencanaan Kabupaten Solok
Tahun 2016 s.d 2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Perda RPJPD 2006-2025 - - - - -
2 Perda RPJMD 2016-2021 1 - 1 - 1
3 RKPD 1 1 1 1 1
Sumber :Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kab. Solok Tahun
2020

2. Keuangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan
dengan peraturan daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan
keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran sesuai
dengan undang-undang mengenai keuangan negara. Kepala daerah
wajib mengajukan rancangan Perda tentang APBD disertai
penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD
sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk memperoleh persetujuan bersama.
Berdasarkan pasal 312 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dan DPRD wajib
menyetujui bersama rancangan Perda tentang APBD paling lambat
1 (satu) bulan sebelum dimulainya tahun anggaran setiap tahun.
Selanjutnya, rancangan Perda yang telah disetujui diajukan
ke Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi bersama dengan
rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.
Dalam hal menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda
Kabupaten tentang APBD dan rancangan peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, RKPD,
KUA dan PPAS, serta RPJMD, Bupati menetapkan rancangan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 106


dimaksud menjadi Perda dan Peraturan Kepala Daerah. Namun bila
menteri menyatakan hasil evaluasi rancangan Perda Kabupaten
tentang APBD dan rancangan peraturan gubernur tentang
penjabaran APBD tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, RKPD,
KUA dan PPAS, serta RPJMD, kepala daerah bersama DPRD
melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari terhitung
sejak hasil evaluasi diterima. Dalam rangka melaksanakan amanat
tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Solok setiap tahun
menetapkan Perda tentang APBD Kabupaten Solok dan Perkada
tentang Penjabaran APBD Kabupaten Solok sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
Penerapan E-Budgetting bersamaan dengan E-Planning. Sejak
Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Solok menggunakan E-
Budgetting yang terintegrasi dengan E-Planning. Sistem E-
Budgetting memuat RKA SKPD, APBD dan DPA SKPD. Berdasarkan
data dalam E-Budgetting, maka perangkat daerah melaksanakan
program dan kegiatan.

3. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan


Kinerja kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan
dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok diwakili dengan
beberapa indikator kinerja. Umumnya capaian indikator
menunjukkan peningkatan, pada Tahun 2019 telah berhasil
meningkatkan kinerja indikator-indikator bidang kepegawaian serta
pendidikan dan pelatihan. Adapun kegiatan-kegiatan yang paling
memberikan kotribusi besar adalah pengembangan kompetensi
aparatur melalui diklat teknis, uji kompetensi dan sertifikasi, dan
pembinaan disiplin dan perceraian sebagaimana disajikan pada
Tabel 2.54.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 107


Tabel 2.54
Perkembangan Indikator Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Solok Tahun 2016-2019
N
Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019
o
1 Persentase pejabat struktural yang 58,36 56,38 59,64 60,93
memiliki sertifikat diklat
manajerial
2 Persentase aparatur yang memiliki 2,61 3,29 3,29 5,58
sertifikat diklat kompetensi teknis
3 Persentase penempatan aparatur NA NA 45,34 89,05
sesuai kompetensi
4 Persentase penanganan terhadap 100 100 100 100
pelanggaran disiplin ASN
5 Persentase data kepegawaian yang 68,80 68,80 80 98,03
akurat
6 Indeks kepuasan masyarakat ASN NA NA 3,22 3,49
Sumber : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kab. Solok
Tahun 2019

4. Penelitian dan Pengembangan


Indikator kinerja fungsi penelitian dan pengembangan pada
Tahun 2016 umumnya menunjukkan peningkatan yang sama
dibandingkan Tahun 2019. Capaian indikator kinerja penelitian
dan pengembangan disajikan pada Tabel 2.55.

Tabel 2.55
Perkembangan Indikator Penelitian dan Pengembangan
Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Persentase penelitian dan 100% 100% 100% 100% 100%
pengembangan daerah yang
diterapkan
Sumber : Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kab.Solok Tahun 2020

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah


Daya saing daerah pada dasarnya adalah kemampuan
perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat
kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 108


pada persaingan domestik dan internasional. Indikator utama yang
dapat digunakan untuk menentukan peringkat daya saing daerah
tersebut adalah kemampuan ekonomi daerah, ketersediaan fasilitas
wilayah dan infrastruktur, iklim berinvestasi dan kualitas sumber daya
manusia. Pembentukan daya saing tentu tidak hanya mencakup upaya
untuk memperkuat sinergi berbagai sektor pembangunan daerah,
tetapi juga mencakup penyempurnaan secara struktural dalam sistem
pembangunan daerah agar pembangunan tersebut dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat secara lebih efektif dan efisien.
Daya saing daerah menurut Bank Indonesia didefinisikan sebagai
kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai tingkat
kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka
pada persaingan domestik dan internasional. Konsep dan definisi daya
saing daerah yang dikembangkan dalam penelitian tersebut didasarkan
pada dua pertimbangan, yaitu: perkembangan perekonomian daerah
ditinjau dari aspek ekonomi regional dan perkembangan konsep dan
definisi daya saing daerah dari penelitian-penelitian terdahulu.
Dari konsep dan definisi mengenai daya saing di atas, dapat
dimaknai bahwa daya saing daerah dihasilkan oleh interaksi yang
kompleks antara faktor input, output dan outcome yang ada di daerah
masing-masing, dengan faktor input sebagai faktor utama pembentuk
daya saing daerah yaitu kemampuan daerah, yang selanjutnya akan
menentukan kinerja output yang merupakan inti dari kinerja
perekonomian.

Tabel 2.56
Perkembangan Indikator Kinerja Aspek Daya Saing Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2016-2020

No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020


1 Pengeluaran Per kapita 8.511,65 8.964,97 9.434,04 NA 10.171
yang disesuaikan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 109


No Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020
2 Pengeluaran Konsumsi 6 152,56 6 691,51 7 224,53 NA NA
Rumah Tangga
Perkapita
3 Pengeluaran Konsumsi 99,48 102,10 111,27 NA NA
Non Pangan Perkapita
4 Angkatan Kerja 148.611 144.359 174.627 183.305 200.624
5 Tingkat Pengangguran 3,97 6,05 5,92 4,65 4,65
Terbuka
6 Perkembangan 11.053.53 11.949.1 12.657.0 13.586. NA
Produktifitas 1,9 18,7 30 890
7 Angka Kriminalitas NA 614 583 403 NA
8 Indeks Reformasi C C CC CC CC
Birokrasi
9 Indeks Kepuasan 3,17 3,1 3,14 3,35 3,6
Masyarakat (IKM)
terhadap Pelayanan
10 Level Sistem NA NA 2,02 2,78 3,5
Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE)
11 Indeks Kualitas 77,8 67,73 79,49 79,69 80,36
Lingkungan Hidup
12 Indeks Pembangunan 95,73 95,75 97,75 96,20 96,18
Gender
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun 2020, data olahan

1. Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan


Pengeluaran per kapita yang disesuaikan ditentukan dari
nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (Purcashing Power
Parity). Daya beli kemampuan masyarakat dalam membelanjakan
uangnya dalam bentuk barang maupun jasa.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok selama
kurun waktu 3 Tahun terakhir yakni Tahun 2016 sampai dengan
Tahun 2018 mengalami peningkatan. Tahun 2016 pengeluaran per
kapita disesuaikan sebesar Rp. 8.511.650 meningkat sampai
dengan Rp9.434.040. Kondisi ini menunjukan semakin tingginya
kemampuan masyarakat Kabupaten Solok dalam membeli suatu
barang dan jasa.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 110


Pada fokus ini menunjukkan kinerja atas aspek kemampuan
ekonomi daerah Kabupaten Solok dengan menggunakan indikator
pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita, pengeluaran
konsumsi non pangan perkapita dan produktifitas total daerah.

2. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita


Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga
yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah
tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi rumah tangga
maka semakin atraktif bagi peningkatan ekonomi daerah.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, yaitu rata-rata
pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung
berdasarkan pengeluaran penduduk untuk makanan dan bukan
makanan per jumlah penduduk.
Selain itu, pola pengeluaran dapat digunakan sebagai salah
satu alat untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk,
dimana semakin rendah presentase pengeluaran untuk makanan
terhadap total pengeluaran maka semakin baik tingkat
perekonomian penduduk. Pada kondisi pendapatan terbatas,
pemenuhan kebutuhan makanan akan menjadi prioritas utama,
sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan
terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk
membeli makanan.
Berdasarkan data beberapa tahun terakhir dapat dilihat
pengeluaran rata-rata perkapita penduduk Kabupaten Solok
meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2016
sebesar Rp.615.256.000 terus meningkat sehingga mencapai
sebesar Rp.722.453.000 pada tahun 2018.

3. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita


Perkembangan pengeluaran konsumsi Non Pangan Perkapita
mengalami peningkatan dari Tahun 2016 sebesar Rp.9.948.000

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 111


menjadi Rp.11.127.000 Tahun 2018. Secara umum meningkatnya
proporsi pengeluaran konsumsi Non Pangan Perkapita telah
memperlihatkan adanya pengurangan keadaan miskin di tengah
penduduk. Menurut ukuran kemiskinan yang diyakini benar selama
ini adalah bahwa rumah tangga miskin adalah rumah tangga yang
proporsi pendapatan digunakan untuk konsumsi pangan lebih
besar.Kemampuan ekonomi daerah juga dapat dilihat dari indikator
produktifitas total daerah. Produktifitas total daerah dapat diketahui
dengan menghitung produktifitas daerah per sektor yang
merupakan jumlah PDRB dari setiap sektor dibagi dengan jumlah
angkatan kerja dalam sektor yang bersangkutan.

4. Angkatan Kerja
Angkatan kerja merupakan penduduk Kabupaten Solok yang
berusia kerja atau usia 15 Tahun ke atas yang bekerja, punya
pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Angkatan kerja di Kabupaten Solok dari beberapa tahun terakhir
mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar 148.611 menjadi
183.305. Ini menunjukan Angkatan kerja yang terus meningkat
yang menjadi tantangan oleh Pemerintah Kabupaten Solok untuk
meningkatkan sumber daya manusia.

5. Tingkat Pengangguran Terbuka


Tingkat pengangguran terbuka menunjukan angka
presentase jumlah penganggur pada usia kerja dibandingkan
dengan jumlah penduduk Angkatan kerja. Tingkat pengangguran di
Kabupaten Solok beberapa tahun terakhir cenderung mengalami
penurunan dari Tahun 2018 sebesar 5,92% menjadi 4,65% pada
Tahun 2019.

6. Perkembangan Produktifitas
Produktifitas daerah dihitung untuk mengetahui tingkat
produktifitas tiap sektor perangkatan kerja yang menunjukkan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 112


seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong ekonomi
daerah per sektor.
Berdasarkan data sebagaimana tertuang pada Tabel 2.58
dapat dilihat bahwa pada Tahun 2018 produktifitas daerah
Kabupaten Solok adalah sebesar Rp.12.657.030. Kemudian pada
Tahun 2019 produktifitas daerah meningkat menjadi sebesar
Rp.13.586.890.
7. Angka Kriminalitas
Angka kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas
dalam 1 (satu) bulan tertentu. Artinya dalam 1 (satu) bulan rata-rata
terjadi beberapa tindak kriminalitas untuk berbagai kategori seperti
curanmor, pembunuhan, dan sebagainya. Indikator ini berguna
untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin
rendah tingkat kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan
masyarakat.
Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, dapat dilihat
jumlah tindak pidana kriminalitas di Kabupaten Solok pada Tahun
2017 sebesar 614 kasus menurun menjadi 403 kasus pada Tahun
2019.

8. Indeks Reformasi Birokrasi


Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya uang telah
dan terus dilakukan oleh pemerintah untuk menciptakan good
governace menuju clean government. Langkah awalnya adalah
melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap
system penyelenggaraan pemerintahan yang ditandai oleh
organisasi yang sangat gemuk dan berjenjang, adanya tumpeng
tindih kewenangan dan peraturan perundang-undangan, rendahnya
produktifitas kerja pegawai, ketidakjelasan tugas pokok dan fungsi
yang seharusnya tergambar dalam Machinery Of Government (MoG)
yaitu interconnected between structural and process, belum
semuanya memiliki Standard Operational Procedure (SOP) yang jelas

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 113


dan terukur, serta penempatan sumber daya manusia aparatur
yang tidak “The Right Man In The Right Place”. Melalui reformasi
birokrasi, perlu dilakukan penataan terhadap system
penyelenggaraan pemerintah, dengan mengutamakan efektivitas,
efisiensi, equity (rasa adil), serta ekonomis. Tujuaanya adalah untuk
menciptakan birokrasi pemerintahan yang professional dan
berkarakter, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih
korupsi kolusi dan nepotisme (KKN), mampu melayani publik,
netral, sejahtera, berdedikasi dan memegang teguh nilai-nilai dasar
dan kode etik aparatur negara serta mampu menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi.
Pengukuran penerapan reformasi birokrasi menggunakan
indeks reformasi birokrasi. Indeks reformasi birokrasi pemerintah
Kabupaten Solok selama kurun waktu 2016 sampai dengan 2018
mengalami peningkatan. Semula indeks reformasi birokrasi
memiliki predikat C Tahun 2013 menjadi CC Tahun 2018.

9. Indeks Kepuasan Layanan Masayarakat


Indeks kepuasan masyarakat yang beberapa tahun terakhir
diganti menjadi survei kepuasan masyarakat oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi adalah
pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat
kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, dapat dilihat
bahwa Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat pada Tahun 2016
sampai dengan Tahun 2019 semakin meningkat. Skala kepuasan
masyarakat terhadap layanan pemerintahan pada Tahun 2019
mencapai 3,35 dari skala 1 sampai dengan 4 Indeks daya saing.
Indeks kepuasan masyarakat pada tahun 2019 mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 dimana terdapat 9 (Sembilan)

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 114


unsur yaitu : Pertama, Persyaratan Pelayanan, syarat yang harus
dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik
persyaratan teknis maupun administratif; Kedua, Sistem,
Mekanisme dan Prosedur, tata cara pelayanan yang dibakukan bagi
pemberi dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan; Ketiga,
Waktu Pelayanan, jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis
pelayanan; Keempat, Biaya/Tarif, ongkos yang dikenakan kepada
penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh
pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat;
Kelima, Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan, hasil pelayanan yang
telah diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan; Keenam, Kompetensi Pelaksana, kemampuan yang
harus dimiliki oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian,
ketrampilan dan pengalaman; Ketujuh, Perilaku Pelaksana, sikap
petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
Kedelapan, Sarana dan Prasarana, sarana adalah sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek) dan
prasarana benda yang tidak bergerak (gedung); dan Kesembilan,
Penanganan Pengaduan, saran dan masukan, tata cara
pelaksanaan pelayanan penanganan pengaduan, saran, dan
masukan sesuai dengan standar yang berlaku.

10. Level Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)


Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau
yang lebih populer dengan istilah E-Government merupakan
penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik dalam
rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan
efisien. Pelaksanaan SPBE diatur melalui Peraturan Presiden Nomor

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 115


95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
sebagai pedoman untuk pelaksanaan SPBE dengan tujuan untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas
dan terpercaya. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada
tahun 2020 melalui beberapa tahapan diantaranya pengumpulan
data/bukti pendukung dan penilaian ke OPD terkait serta verifikasi
dan penilaian akhir oleh Kementerian PAN RB diperoleh indeks
tingkat kematangan penyelenggaraan SPBE di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Solok sebesar 3,50 atau berada di level 4
dengan kategori sangat baik.

11. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup


Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dinilai untuk
memberikan informasi tentang kondisi lingkungan hidup
menggunakan kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan
hutan sebagai indikator. Pada Tahun 2019 sebesar 79,69 meningkat
dibandingkan dengan Tahun 2016 sebesar 67,73. Capaian ini
didapat dari penghitungan Indikator dan parameter Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup dan besaran persentase masing-masing
indikator untuk penghitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

12. Indeks Pembangunan Gender


IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar
pembangunan manusia yang sama seperti IPM/ Indeks
Pembangunan Manusia dengan memperhatikan ketimpangan
gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi
yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM,
namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara
laki-laki dan Perempuan. Menurut jenis kelamin, Penduduk
Perempuan dan laki-laki hampir sama artinya setiap 1 Perempuan
berpotensi untuk mendapatkan pasangan hidupnya. Tingkat
kesetaraan gender di kabupaten Solok sangat seimbang. Ini bearti

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 116


bahwa baik penduduk perempuan dan penduduk laki-laki memiliki
kesempatan yang sama dalam memperoleh pekerjaan. Berdasarkan
data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok,
terjadi perimbangan antara jenis kelamin dalam bekerja pada Tahun
2019 sebesar 96,20.
Tabel 2.57
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemerintahan Kabupaten Solok
Tahun 2016-2019

No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019


1 2 3 4 5 6 7
I. Urusan Pemerintah Yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar
a. Urusan Bidang Pendidikan
1 Penduduk yang berusia % 0.05 99,78 99,93 100
>15 tahun melek huruf
(tidak buta aksara)
2 Angka Putus Sekolah % 0.19 0,19 0,18 0,11
(APS) SD/MI
3 Angka Putus Sekolah % 0.35 0.44 0,78 0,29
(APS) SMP/MTs
4 Persentase pendidik pada % NA NA NA 53,51
jenjang sekolah dasar
yang memiliki ijazah
diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik
5 Angka Kelulusan (AL) % 100 99,97 100 100
SD/MI
6 Angka Melanjutkan (AM) % 91.61 92,17 94,16 62,58
dari SD/MI ke SMP/MTs

b. Urusan Bidang Kesehatan


1 Cakupan komplikasi % 86.28 95,78 100 100
kebidanan yang
tertangani
2 Cakupan pertolongan % 74.1 81,71 92,67 84,05
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
3 Cakupan % 53.14 93,24 94,59 94.67
Desa/kelurahan
Universal Child (UCI)

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 117


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
4 Cakupan balita gizi buruk % 100 100 100 100
mendapat perawatan
5 Cakupan pelayanan % 25.92 54,06 100 100
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
6 Penemuan dan % 100 100 100
penanganan penderita
penyakit DBD
c. Urusan Bidang Pekerjaan Umum
1 Panjang jalan Kabupaten % 59.7 45,18 57,95 60
dalam kondisi baik
2 Luas irigasi Kabupaten % 60.06 62,26 60,16 71,01
Dalam Kondisi Baik
3 Ruang terbuka hijau % 0.94 31,74 50,08 0,15
satuan luas wilayah
4 Rumah Tangga % 68.5 68,50 69,38 69,73
Bersanitasi
5 Kawasan Kumuh % 0.13 0,13 0,12 0,15
6 Rumah tangga pengguna % 70.27 71,21 84,95 76,27
air bersih
d. Urusan Bidang Perumahan Rakyat dan Permukiman
1 Rumah Layak Huni % 83.89 84,29 86,26 87,60
% % %
2 Kawasan Permukiman % 0,13 0,13 0,12% 0,1%
Kumuh dibawah 10 ha % %
dikabupaten yang
ditangani
e. Urusan Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat
1 Persentase Gangguan % 100 100 100 100
Trantibum yang dapat
diselesaikan
2 Persentase Perda dan % 100 100 100 100
Perkada yang ditegakkan
3 Jumlah warga negara Orang 374.6 377.2 384.0 387.8
yang memperoleh 76 92 91 68
layanan informasi rawan
bencana
4 Jumlah warga negara Orang NA NA NA 650
yang memperoleh
layanan pencegahan dan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 118


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
kesiapsiagaan terhadap
bencana
5 Jumlah warga negara % 100 100 100 100
yang memperoleh
layanan penyelamatan
dan evakuasi korban
bencana
6 Persentase pelayanan % 100 100 100 100
penyelamatan dan
evakuasi korban bencana
7 Persentase Personil % 1,14 1,14 1,01 11,12
Satpol PP berkualitas
PPNS
f. Urusan Bidang Sosial
1 Persentase (%) % 29,33 29,33 17,83 5,74
penyandang disabilitas
terlantar, anak terlantar,
lanjut usia terlantar dan
gelandangan pengemis
yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya di
luar panti (Indikator SPM)
II. Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar
g. Urusan Bidang Tenaga Kerja
1 Persentase kegiatan yang % 100 100 100 100
dilaksanakan yang
mengacu ke rencana
tenaga kerja
2 Persentase Tenaga Kerja % NA NA NA 5,89
Bersertifikat Kompetensi
3 Tingkat Produktivitas Orang NA NA NA 25.55
Tenaga Kerja 2.559
4 Persentase Tenaga kerja % NA 14,81 53,79 33,11
yang ditempatkan (dalam
dan luar negeri) melalui
mekanisme layanan
Antar Kerja dalam
wilayah Kabupaten
h. Urusan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
1 Partisipasi angkatan % NA 95,42 92,49 96,55
kerja perempuan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 119


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
2 Persentase korban % NA NA NA 100
kekerasan perempuan
yang terlayani
3 Persentase anak korban % NA NA NA 0,30
kekerasan yang ditangani
instansi terkait
kabupaten
i. Urusan Bidang Pangan
1 Ketersediaan pangan % 547,9 592,3 577,1 547,5
utama (beras) 7 6 0 7
berdasarkan neraca
bahan makanan
2 Jumlah lumbung pangan Unit 4 - 1 -
masyarakat yang
dibangun
3 Skor pola pangan Nilai 81,1 82,3 84,8 85,2
harapan
4 Kawasan rumah pangan kelomp 41 68 26 15
lestari ok
j. Urusan Bidang Pertanahan
1 Persentase pemanfaatan % 100 100 100 100
tanah yang sesuai dengan
peruntukkan tanahnya
diatas izin lokasi
dibandingkan dengan
luas izin lokasi yang
diterbitkan
2 Persentase penetapan % 100 100 100 100
tanah untuk
pembangunan fasilitas
umum
3 Tersedianya lokasi % 100 100 100 100
pembangunan dalam
rangka penanaman
modal.
4 Tersedianya Tanah Obyek % 100 100 100 100
Landreform (TOL) yang
siap diredistribusikan
yang berasal dari Tanah
Kelebihan Maksimum
dan Tanah Absentee
5 Luas lahan bersertifikat % 43 72,38 73,46 74,79

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 120


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
6 Penangan sengketa tanah % 100 100 100 100
garapan yang dilakukan
melalui mediasi
k. Urusan Bidang Lingkungan Hidup
1 Pengelolaan sampah di % 2.2 67,00 66,90 8,09
Kabupaten % %
2 Ketaatan % 100 100 100% 80%
penaggungjawab usaha
dan/atau kegiatan
terhadap lingkungan
hidup , izin PPLH dan PPU
LH yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah
l. Urusan Bidang Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
1 Persentase Penduduk % 79.36 93,89 96,70 97,86
berumur dari 17 tahun ke
atas yang mempunyai
KTP Elektronik
2 Persentase Penduduk % 36,74 36,74 43,29 90,09
usia 0 - 18 tahun Yang
Mempunyai Akte
Kelahiran
m. Urusan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 Persentase pengentasan % NA NA NA 13%
desa tertinggal
2 Persentase peningkatan % NA NA NA 0
status desa mandiri
3 PKK aktif % 100 100 100 100
4 Posyandu % 100 100 100 100
n. Urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1 TFR (Angka Kelahiran Jumlah 2,72 2,69 2,69 2,39
Total) Anak
2 Pertumbuhan Penduduk % 0,82 0,78 0,73 0,98
3 Angka Kelahiran Remaja orang NA NA NA 27
umur 15-19 tahun (Age
Specific Fertility
Rate/ASFR 15-19)
4 Persentase pemakaian % 74,28 74,28 73,05 74,20
kontrasepsi Modern
(Modern Contraceptive
Prevalence Rate/mCPR)
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 121
No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
o. Urusan Bidang Perhubungan
1 Rasio Konektivitas Ratio NA NA NA 0,96
Kabupaten
2 Kinerja Lalu Lintas Ratio NA NA NA 0,28
p. Urusan Bidang Komunikasi dan Informatika
1 Jumlah jaringan Unit 6 6 50 73
komunikasi
2 Rasio Wartel/Warnet % 0,013 0,013 0,013 0,013
terhadap penduduk
3 Jumlah surat kabar Jenis 24 24 29 30
nasional/lokal
4 Jumlah penyiaran Penyiar 3 3 3 1
radio/Tv Lokal an
5 Persentase Perangkat Unit 26 26 36 36
Daerah (PD) yang
terhubung dengan akses
internet yang disediakan
oleh Dinas Kominfo
6 Persentase Layanan % 0 60 60 60
Publik yang
diselenggarakan secara
online dan terintegrasi
7 Persentase masyarakat % 0 60 60 60
yang menjadi sasaran
penyebaran informasi
publik, mengetahui
kebijakan dan program
prioritas pemerintah dan
pemerintah daerah
kabupaten
8 Peraturan daerah atau Dokum 0 1 0 1
peraturan kepala daerah en
terkait implementasi e-
government
9 Persentase ASN pengelola % NA NA NA 0
TIK yang tersertifikasi
kompetensi di bawah
pengelolaan Dinas
Kominfo
q. Urusan Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1 Koperasi aktif % 47.17 63,41 58,13 60,47

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 122


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
2 Meningkatnya Usaha % 99 99,54 100 2,65
Mikro yang menjadi
wirasausaha
3 Meningkatnya Koperasi % NA NA NA 48
yang berkualitas
r. Urusan Bidang Penanaman Modal
1 Persentase peningkatan % NA 25,74 7,03 -5,36
investasi di Kabupaten
s. Urusan Bidang Kepemudaan dan Olahraga
1 Tingkat partisipasi % NA NA NA 4,83
pemuda dalam kegiatan
ekonomi mandiri
2 Gelanggang / balai Unit 28 28 28 28
remaja (selain milik
swasta)
3 Lapangan olahraga Unit 309 309 309 309
4 Jumlah pelatih olah raga Orang NA NA NA 350
yang memiliki kompetensi
di satuan pendidikan
t Urusan Bidang Statistik
1 Persentase Perangkat % 34,15 34,15 34,15 34,15
Daerah (PD) yang
menggunakan data
statistik dalam menyusun
perencanaan
pembangunan daerah
2 Persentase PD yang % 34,15 34,15 34,15 34,15
menggunakan data
statistik dalam
melakukan evaluasi
pembangunan daerah
u. Urusan Bidang Persandian
1 Tingkat keamanan % NA NA NA 32,97
informasi pemerintah
v. Urusan Bidang Kebudayaan
1 Terlestarikannya Cagar Unit 7 7 7 7
Budaya
2 Penyelenggaraan festifal Kali 4 4 4 4
seni & budaya
3 Sarana penyelenggaraan buah 5 5 5 5
seni dan budaya

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 123


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
w. Urusan Bidang Perpustakaan
1 Nilai Budaya Nilai NA NA NA 0
2 Persentase naskah kuno % NA NA NA 0
dan koleksi budaya etnis
nusantara yang dikelola
dan dilestarikan
x. Urusan Bidang Kearsipan
1 Tingkat ketersediaan % 57,86 57,86 57,86 57,86
arsip sebagai bahan
akuntabilitas kinerja, alat
bukti yang sah dan
pertanggungjawaban
nasional
2 Tingkat keberadaan dan % NA 30,72 42,30 45,17
keutuhan arsip sebagai
bahan
pertanggungjawaban
setiap aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara
untuk kepentingan
negara, pemerintahan,
pelayanan publik dan
kesejahteraan rakyat
II. Urusan Pemerintahan Pilihan
a. Urusan Bidang Kelautan dan Perikanan
1 Jumlah Total Produksi Ton 1.624 2.474 5.888, 7.018
Perikanan (Tangkap dan ,2 21 ,26
Budidaya) Kabupaten
2 Persentase Tempat % 1 1 1 1
Pelelangan Ikan yang
operasional
3 Konsumsi ikan Kg 25,5 29,19 99,09 101,1
8
b. Urusan Bidang Pariwisata
1 Persentase pertumbuhan % NA NA NA 9,35
jumlah wisatawan
mancanegara per
kebangsaan
2 Persentase peningkatan % NA NA NA 28,93
perjalanan wisatawan
nusantara yang dating

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 124


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
3 Tingkat hunian % NA NA NA 729
akomodasi
4 Kontribusi sektor % 0,77 0,81 0,84 0,91
pariwisata terhadap
Jumlah Total PDRB
5 Kontribusi sektor % NA NA NA 0,34
pariwisata terhadap
Jumlah Total PAD
c. Urusan Bidang Pertanian
1 Produktivitas pertanian % NA 581 637 561,9
per hektar per tahun 7
2 Kontribusi sektor % 38,18 37,54 36,39 34,81
pertanian terhadap PDRB
3 Persentase Penurunan % NA NA NA 28,46
kejadian dan jumlah
kasus penyakit hewan
menular
d. Urusan Bidang Energi dan sumber daya mineral
1 Persentase perusahaan % NA NA 100 100
pemanfaatan panas bumi
yang memiliki ijin di
kab/kota
e. Urusan Bidang Perdagangan
1 Kontribusi sektor % 10,27 10,43 10,73 11,01
Perdagangan terhadap
PDRB
2 Ekspor bersih Milyar 8949, 1009 10150 NA
perdagangan rupiah 18 8,40 ,97
3 Persentase alat – alat % NA NA NA 0,485
ukur, takar, timbang dan
perlengkap annya (UTTP)
bertanda tera sah yang
berlaku
4 Persentase pelaku usaha % NA NA 31 31
yang memperoleh izin
sesuai dengan ketentuan
(IUPP/SIUP Pusat
Perbelanjaan dan
IUTM/IUTS/SIUP Toko
Swalayan)
f. Urusan Bidang Perindustrian

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 125


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Pertambahan jumlah % NA 3,97 2,09 3,15
industri besar di provinsi
2 Persentase jumlah hasil % 100 100 100 100
pemantauan dan
pengawasan dengan
jumlah Izin Usaha
Industri (IUI) Kecil dan
Industri Menengah yang
dikeluarkan oleh instansi
terkait
3 Persentase jumlah hasil % 100 100 100 100
pemantauan dan
pengawasan dengan
jumlah Izin Perluasan
Industri (IPUI) Kecil dan
Industri Menengah yang
dikeluarkan oleh instansi
terkait
4 Persentase jumlah hasil % 100 100 100 100
pemantauan dan
pengawasan dengan
jumlah Izin Usaha
Kawasan Industri (IUKI)
dan Izin Perluasan
Kawasan Industri (IPKI)
yang lokasinya di Daerah
Kabupaten
III Urusan Bidang Transmigrasi
.
1 Jumlah satuan NA NA NA 2 1
pemukiman tranmigrasi
yang difasilitasi
pembangunannya dan
pembinaanya
III Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan
a. Urusan Bidang Perencanaan
1 Perda RPJPD 2006-2025 Dokum - - - -
en
2 Perda RPJMD 2016-2021 Dokum 1 - 1 -
en
3 RKPD Dokum 1 1 1 1
en
b. Urusan Bidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 126


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
1 Persentase pejabat % 58,36 56,38 59,64 60,93
struktural yang memiliki
sertifikat diklat
manajerial
2 Persentase aparatur yang % 2,61 3,29 3,29 5,58
memiliki sertifikat diklat
kompetensi teknis
3 Persentase penempatan % NA NA 45,34 89,05
aparatur sesuai
kompetensi
4 Persentase penanganan % 100 100 100 100
terhadap pelanggaran
disiplin ASN
5 Persentase data % 68,80 68,80 80 98,03
kepegawaian yang akurat
6 Indeks kepuasan % NA NA 3,22 3,49
masyarakat ASN
c. Urusan Bidang Penelitian dan Pengembangan
1 Persentase penelitian dan % 100 100 100 100
pengembangan daerah
yang diterapkan
III. IV. Aspek Daya Saing Daerah
1 Pengeluaran Per kapita Milyar 8.511 8.964 9.432, 9.911
yang disesuaikan ,65 ,87 52 ,02
2 Angkatan Kerja Orang 148.6 144.3 174.6 183,3
11 59 27 05
3 Tingkat Pengangguran Orang 3,97 6,05 5,92 4,65
Terbuka
4 Perkembangan Milyar 11.05 11.94 12.65 13.58
Produktifitas 3.531 9.118 7.030 6.890
,9 ,7
5 Pengeluaran Konsumsi Milyar 6 6 7 NA
Rumah Tangga Perkapita 152,5 691,5 224,5
6 1 3
6 Pengeluaran Konsumsi Milyar 99,48 102,1 111,2 NA
Non Pangan Perkapita 0 7
7 Angka Kriminalitas Angka NA 614 583 403
8 Indeks Reformasi Nilai C C CC CC
Birokrasi
9 Indeks Kepuasan Nilai 3,17 3,1 3,14 3,35
Masyarakat (IKM)
terhadap Pelayanan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 127


No Indikator Kinerja Satuan 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7
10 Level Sistem Nilai NA NA 2,02 3,11
Pemebrintahan Berbasis
Elektronik (SPBE)
11 Indeks Kualitas % 77,8 67,73 79,49 79,69
Lingkungan Hidup
12 Indeks Pembangunan % 95,73 95,75 97,75 96,20
Gender

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sampai Tahun


Berjalan dan Realisasi RPJMD
Pada tahap penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2021, telah dilakukan pengendalian dan evaluasi terhadap
kebijakan RKPD. Hal ini dilaksanakan sejak tahapan persiapan sampai
dengan penetapan RKPD. Pengendalian dan evaluasi terhadap
kebijakan RKPD Tahun 2021 Evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan dari Tahun 2016 merupakan data dasar dalam penyusunan
RKPD Kabupaten Solok Tahun 2021. Berikut rekapitulasi evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan agenda pembangunan
Kabupaten Solok pada Tahun 2019.

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah


2.3.1.Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah
Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam
kerangka keterpaduan perencanaan pembangunan nasional maupun
regional. Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan
daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil
pembangunan dan permasalahannya.
Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation
antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang
direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang
dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 128


pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang
belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang kurang diatasi,
peluang yang kurang dimanfaatkan serta adanya ancaman yang tidak
diantisipasi.
Dengan keterbatasan kapasitas keuangan daerah dan
karakteristik alokasi belanja daerah, tidak semua penyelenggaraan
urusan dapat diprioritaskan atau terkait dengan tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai dalam periode RPJMD. Namun demikian, tidak
berarti bahwa urusan dimaksud tidak diselenggarakan Pemerintah
Daerah. Secara operasional, urusan-urusan tersebut tetap harus
dilaksanakan untuk menjaga kinerja yang telah dicapai dimasa lalu
atau memenuhi standar layanan bagi masyarakat. Berdasarkan
gambaran yang didapat dari capaian penyelenggaraan pemerintahan
daerah, dapat digambarkan permasalahan-permasalahan daerah
adalah sebagai berikut :
Sasaran 1 Meningkatnya layanan pendidikan
1. Masih perlunya peningkatan angka rata-rata lama
sekolah
2. Masih perlunya peningkatan Angka Partisipasi
Kasar (APK) dan Angka Partispasi Murni (APM)
Sasaran 2 Meningkatnya Pendidikan yang berkualitas dan
berkarakter
1. Masih rendah nya Nilai rata-rata ujian Nasional
Sasaran 3 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
1. Masih tinggi nya angka kematian Ibu
2. Masih tinggi nya angka Pravalensi stunting pada
anak balita
Sasaran 4 Meningkatkan kualitas penduduk
1. Masih banyak PMKS yang belum terlayani dan
tertangani
Sasaran 5. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan
pemukiman
1. Masih rendahnya cakupan rumah tangga dengan air
minum yang layak
2. Masih rendahnya rumah tangga dengan sanitasi
layak
3. Masih rendahnya persentase kawasan perumahan
dan lingkungan yang tertata.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 129


Sasaran 6 Menurunya angka kemiskinan dan pengangguran
1. Meningkatnya angka indeks Gini
2. Masih tinggi nya angka kemiskinan
Sasaran 7 Meningkatnya nilai investasi dan kontribusi sektor
unggulan
1. Belum optimalnya peningkatannya nilai investasi
2. Belum optimalnya peningkatan PDRB sektor
Akomodasi dan makan minum
3. Belum optimalnya peningkatan PDRB pertanian ,
kehutan dan kehutanan

Sasaran 8 Meningkatkan ketahan pangan


1. Masih perlu peningkatan ketersediaan pangan
2. Masih perlu nya peningkatan keberagaman pangan
Sasaran 9 Meningkatnya kualitas dan kuantitas Insfrastruktur
pendukung kawasan prtumbuhan ekonomi

1. Masih diperlukannya peningkatan persentase


insfrastruktur pendukung di kawasan ekonomi yang
berkondisi baik
Sasaran Meningkatnya pembiasaan nilai -nilai agama, adat dan
10 budaya
1. Masih di perlukannnya peningkatan pembiasaan
nilai -nilai agama dan budaya dalam kehidupan
sehari-hari
2. Masih perlunya upaya untuk penurunan angka
kriminalitas
Sasaran Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan tranparansi
12 penyelenggaraan pemerintah daerah

1. Masih diperlukannya peningkatan Indeks Kepuasan


Masyarakat
2. Masih rendahnya nilai Reformasi Birokrasi Masih
rendah nya nilai Sakip Kabupaten Solok
3. Masih di perlukan peningkatan level Sistem
Pemerintah Berbasis Elektronik

2.3.2 Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan


daerah
Permasalahan pembangunan daerah Kabupaten Solok diuraikan
dalam permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan
sasaran pembangunan, dan permasalahan penyelenggaraan urusan
pemerintahan.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 130


2.3.2.1 Analisa Situasi Dampak Covid-19
Pandemi Covid-19 menyebabkan tekanan yang cukup berat bagi
sistem kesehatan terutama bagi upaya pencegahan penularan dan
menekan kematian. Berdasarkan pola penyebaran Covid-19 saat ini,
identifikasi kerentanan dan terdampak relatif parah adalah daerah
padat, daerah dengan struktur lapangan kerja informal pertanian
relatif besar, dan daerah dengan struktur ekonomi menonjol di sektor
pariwisata, industri pengolahan, perdagangan dan transportasi.
Tekanan besar pada sistem kesehatan terutama pada pencegahan,
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, jaminan kesehatan (health
security), dan sumber daya manusia (SDM) kesehatan, terutama untuk
deteksi dan surveilans, uji laboratorium, penyediaan alat pelindung,
dan alat kesehatan. Penanganan pandemi dan upaya pencegahan dan
kuratif Covid-19 menyebabkan pencapaian target-target pembangunan
kesehatan utama seperti kesehatan ibu dan anak, gizi masayarakat dan
pengendalian penyakit terhambat.
Dari sisi ekonomi, Covid-19 memberikan tekanan yang besar
terhadap hampir semua aspek kehidupan. Pembatasan pergerakan
masyarakat juga mengakibatkan penurunan produktivitas tenaga kerja
di industri maupun perkantoran, serta penurunan indikator makro
ekonomi diantaranya konsumsi dan produksi rumah tangga, investasi
riil, ekspor dan impor, dan penyerapan tenaga kerja. Gejolak
perekonomian ini berdampak pada penurunan Produk Domestik Bruto
(PDB) riil. Sektor ini memiliki rantai produksi yang melibatkan SDM
cukup besar, seperti Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM),
perhotelan, restoran, jasa pemandu wisata hingga transportasi
domestik.
Pandemi Covid-19 memaksa dunia pemerintahan dan usaha
menerapkan teknologi informasi dengan lebih intensif. Proses transisi
ke ekonomi digital berlangsung lebih cepat. Covid-19 telah
menyebabkan perubahan tatanan pola perdagangan dan rantai pasok
Disrupsi sisi produksi telah menyebabkan masing-masing daerah lebih

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 131


mendahulukan pemenuhan kebutuhan rakyatnya, karena
keterbatasan pasokan. Pengalaman dalam menghadapi pandemi Covid-
19 akan memberikan pelajaran berharga bagi setiap negara maupun
pelaku pasar untuk segera melakukan transformasi dan penyesuaian,
sebagai upaya pemulihan pascapandemi Covid-19 agar dapat pulih dan
tumbuh lebih cepat ataupun sebagai upaya antisipatif agar dapat lebih
berdaya tahan (resilience) dalam menghadapi kondisi tak terduga di
masa datang. Pasca pandemi Covid-19, ekonomi global diperkirakan
akan menuju keseimbangan baru (new normal).
Dihadapkan pada dampak yang besar baik dari sisi kesehatan
maupun ekonomi, pemerintah perlu mengambil respon kebijakan
secara cepat dan benar. Belajar dari langkah-langkah yang diambil oleh
berbagai negara dan daerah, respon kebijakan untuk memitigasi
dampak Covid-19 dapat dibagi menjadi empat tahap: pertama adalah
menguatkan sektor kesehatan, kedua melindungi masyarakat dan
dunia usaha, ketiga mengurangi tekanan terhadap sektor keuangan,
dan keempat adalah program pemulihan ketahanan ekonomi dan
kehidupan masyarakat pascapandemi Covid-19.

2.3.2.2 Analisa Situasi Dampak Covid-19 di Kabupaten Solok


Penyebaran virus corona di Kabupaten Solok pada awal
berdampak pada perekonomian daerah yang mulai lesu, sektor-sektor
penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha reatil
pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus covid-19. Sepinya
wisatawan berdampak pada restoran atau rumah makan yang sebagian
besar konsumennya adalah para wisatawan. Melemahnya pariwisata
juga berdampak pada sektor investasi, perdagangan, usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) dan juga karena para wisatawan yang datang
ke suatu destinasi biasanya akan membeli oleh-oleh. Jika wisatawan
yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM juga akan menurun.
Bukan hanya sektor pertanian tetapi kini dampaknya dirasakan juga
oleh dunia pendidikan.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 132


Kebijakan yang diambil oleh banyak daerah di seluruh Indonesia
dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah
dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan
bagi peseta didik yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan.
Aktivitas yang melibatkan kumpulan orang-orang kini mulai dibatasi
seperti bersekolah, bekerja, beribadah dan lain sebagainya. Dengan
munculnya pandemik covid-19 kegiatan belajar mengajar yang semula
dilaksanakan disekolah kini menjadi belajar dari rumah melalui
daring. Belajar daring (online) dapat menggunakan teknologi digital
seperti google classroom, rumah belajar zoom, video converence, telepon
atau live chat dan lainnya.

2.3.2.3 Urusan Pemerintah Berkaitan dengan Pelayanan Dasar


a. Urusan Bidang Pendidikan
1) Adanya ketimpangan fasilitas Pendidikan pada setiap
kecamatan seperti distribusi guru yang belum merata,
perpustakaan sekolah, dan sarana prasarana lainnya.
2) Belum semuanya guru mampu menerapkan teknologi informasi
secara efisien dalam pembelajaran.
3) Belum merata penambahan kompetensi teknis fungsional
pendidik dalam meningkatkan kualifikasi.
4) Sekolah kekurangan mobiler karena banyak yang rusak,
kekurangan alat-alat olahraga, kekurangan alat musik, tidak
memiliki pagar sekolah, belum memiliki musholla dan belum
memiiki ruang UKS.
5) Besarnya pengaruh lingkungan / teknologi terhadap siswa
terutama bahaya narkoba, pornografi dan porno aksi.
6) Penyelenggaraan pendidikan masih memperhitungkan
kepentingan guru sehingga masih banyak guru yang tidak
professional.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 133


7) Dalam membuat RPP dan Silabus guru masih mengadopsi atau
memplagiat dari internet/sekolah lain tanpa pengawasan dari
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.
8) Sekolah kesulitan untuk membiayai kegiatan internal dan
eksternal sekolah karena keterbatasan dana.
9) Guru belum sepenuhnya melaksanakan penilaian hasil belajar
siswa berdasarkan 6 prinsip penilaian: 1. Sahih, 2. Objekif, 3.
Adil, 4. Terbuka, 5. Holistik, 6. Akuntabel.
10) Belum semua guru mengajar mata pelajaran sesuai dengan
bidangnya.
11) Belum lengkapnya data siswa yang melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi di suatu sekolah
12) Sekolah masih banyak yang belum memiliki MCK dan Air
Bersih.
13) Belum semua kepala sekolah yang memiliki sertifikat kepala
sekolah.
14) Masih ada sekolah yang belum memiliki guru PNS sesuai mata
pelajarannya.
15) Belum semua guru TK dan Kelompok Bermain yang mendapat
pelatihan tentang kurikulum terkini mulai dari pelatihan dasar.
16) Lembaga TK, KB, TPA masih banyak belum mempunyai APE,
baik APE dalam maupun APE luar.
17) Perlunya lembaga TK, KB, TPA untuk mendapatkan bantuan
rehab dan bangunan gedung.
18) Sangat terbatasnya kesempatan guru TK dan KB untuk
mendapatkan pelatihan atau Diklat.
19) Lembaga kesulitan untuk membiayai kegiatan yang
berhubungan dengan internet.
20) Sangat kurangnya kemampuan tenaga didik dalam pelaksanaan
kegiatan baik di luar maupun di dalam dalam mendukung
kegiatan ekstakurikuler.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 134


b. Urusan Bidang Kesehatan
1) Masih adanya penduduk miskin yang belum memiliki jaminan
kesehatan.
2) Cakupan pelayanan bayi, balita dan anak belum maksimal.
3) Rendahnya kualitas, pemerataan, keterjangkauan kesehatan,
terbatasnya tenaga kesehatan dan belum merata tenaga
kesehatan disetiap kecamatan.
4) Masih terdapat Kesehatan pertama(K1) tidak berkualitas.
5) Masih terdapat persalinan yang ditolong olehdukun.
6) Masih ada bayi yang tidak mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar
7) Masih banyak balita yang tidak mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar
8) Masih ada usia pendidikan dasar yang tidakmendapat
pelayanan skrening kesehatan,
9) Masih adanya usia penduduk 15-59 tahun yang belum
mendapatkan pelayanan skrining kesehatan
10) Masih usia penduduk 60 tahun keatas yang belum
mendapatkan pelayanan skrining kesehatan
11) Masih rendah penemuan kasus hipertensi pada usia ≥15 tahun
12) Sistim pencatatan dan pelaporan yang belum akurat.
13) Masih rendah penemuan kasus Diabetes Melitus
14) Kurangnya partisipati masyarakat dalam upaya pendeteksian
faktor resiko
15) Masih adanya orang dengan resiko terinfeksi HIVyang belum
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
c. Urusan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1) Belum tersedianya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Online
Single Submission (OSS) sebagai rujukan investasi dan
pembangunan di daerah sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
sehingga menghambat iklim percepatan investasi di Kabupaten

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 135


Solok;
2) Belum tersedianya instrumen pengendalian pemanfaatan ruang
berupa Rencana Tata Ruang Rinci pada Kawasan-kawasan
strategis yang menjadi prioritas stimulus perkembangan
ekonomi di daerah dan yang sekaligus menaungi secara hukum
seluruh kebijakan strategis nasional dan daerah. Hal ini selain
berdampak pada sporadisnya perkembangan di daerah, juga
berdampak pada pasifnya penegakan dan/ atau penertiban
pelanggaran pemanfaatan ruang di daerah, terutama pada
kawasan-kawasan strategis cepat tumbuh yang mencoreng
potret Kabupaten Solok;
3) Belum definitifnya batas administrasi daerah antara Kabupaten
Solok dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Tanah
Datar, sehingga memicu potensi konflik pengelolaan Sumber
Daya Alam (SDA) dan investasi di wilayah perbatasan kedua
belah pihak;
4) Belum definitifnya batas administrasi antar nagari, sehingga
memicu potensi konflik pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)
dan investasi antar nagari;
5) Belum optimalnya pemahaman dan kompetensi Sumber Daya
Manusia (SDM) di bidang penataan ruang, sehingga
berkontribusi aktif pada peningkatan pelanggaran pemanfaatan
ruang di daerah;
6) Belum tersedianya Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) sebagai
instrumen dasar yang paling efektif untuk melaksanakan
evaluasi pemanfaatan ruang dan pemetaan pelanggaran
pemanfaatan ruang di daerah;
7) Belum tersedianya Peta Tanah Ulayat Skala 1:5000 di
Kabupaten Solok, sebagai basis data perencanaan
pembangunan dan pengembangan investasi (misal pariwisata
dan pertambangan). Hal ini sangat menyulitkan tahapan
eksekusi pembangunan dan investasi, karena sering terkendala

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 136


pada permasalahan sengketa tanah yang belum “clean and
clear” di internal penguasa tanah ulayat;
8) Belum berlakunya Kebijakan Satu Peta (KSP) antar instansi,
sehingga sering terjadi tumpang tindih kebijakan antar instansi;
9) Belum tersedianya Data Base Bangunan Gedung di Kabupaten
Solok, sehingga salah satunya berkontribusi pada tidak
maksimalnya pungutan pajak dan retribusi IMB di daerah,
karena ribuan bangunan gedung yang seharusnya menjadi
potensi wajib pajak dan retribusi IMB, lolos dari pungutan
karena tidak terdata secara komputerisasi dan spasial;
10) Belum terinventarisirnya data jalan di Kabupaten Solok ke
dalam Daftar Jalan Nasional dan Provinsi sehingga
mengakibatkan tumpang tindih pelaksanaan kegiatan/
pekerjaan;
11) Kurang maksimalnya kontinuitas pelaksanaan
pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan di
Kabupaten Solok. Dengan estimasi rata-rata kenaikan
kerusakan jalan 1 %/ tahun, maka hal ini secara paralel akan
berimplikasi pada peningkatan kerusakan jalan dan jembatan
eksisting secara signifikan dan terhambatnya pembukaan akses
jalan dan jembatan baru pada daerah-daerah terisolir;
12) Kurang maksimalnya kontinuitas dan tepat sasarannya
Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi, sehingga
kebutuhan pengairan lahan sawah produktif menjadi kurang
maksimal. Dampak vitalnya adalah kurang maksimalnya hasil
panen padi masyarakat di Kabupaten Solok;
13) Lambatnya pelaksanaan kegiatan air bersih dan sanitasi
dikarenakan tahapan pembebasan lahan milik masyarakat
memakan waktu yang relatif lama, terutama lahan yang dilalui
jaringan pipa air bersih dan yang akan digunakan untuk
membangun IPAL, reservoir, intake dan sarana air bersih dan
sanitasi lainnya;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 137


14) Kurangnya ketersediaan alat berat yang memadai. Saat ini
alat berat yang bisa digunakan hanyalah 1 buah excavator dan
1 buah backhoe loader.
d. Urusan Bidang Perumahan Rakyat dan Permukiman
1) Belum optimalnya penataan bangunan dan lingkungan pada
kawasan permukiman berdasarkan skala prioritas;
2) Masih tingginya luasan kawasan kumuh
3) Masih tingginya rumah tidak layak huni;
4) Terhambatnya upaya revitalisasi kawasan kumuh dikarenakan
sengketa lahan yang belum terselesaikan dan keterbatasan
anggaran;
5) Tingginya jumlah rumah dan/ atau gedung yang berada pada
Negative List Area, yaitu pada titik-titik rawan bencana alam
seperti longsor dan banjir, sehingga pada saat bencana terjadi
sering memakan korban jiwa dan harta.
e. Urusan Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat
1) Masih banyaknya kejadian kebakaran Gedung/bangunan dan
non bangunan per wilayah kecamatan.
2) Rendahnya rasio personil satuan polisi pamong praja serta
Satpol PP yang berkualitas PPNS dibandingkan jumlah
penduduk.
3) Kabupaten Solok rawan bencana seperti gempa bumi, letusan
gunung api, longsor, banjir dan lain sebagainya.
4) Belum adanya standar pelayanan minimal dalam penegakan
perda, pencegahan bencana.
5) Belum optimalnya mitigasi bencana.
6) Masih rendahnya penanganan pasca bencana.
7) Pengaduan dan layanan informasi kebencanaan belum berbasis
teknologi.
8) Rendahnya cakupan patroli petugas Satpol PP sehingga
meningkatnya pelanggaran terhadap peraturan daerah.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 138


f. Urusan Bidang Sosial
1) Data kemiskinan yang belum valid dan belum sinkron untuk
kategori PMKS masih besifat manual tidak berbasis teknologi
informasi
2) Dalam penanganan kemiskinan SKPD belum semua
menggunan Data Base masing-masing PMKS
3) Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang
bersifat fluktuatif
4) Masih adanya perbedaan persepsi kriteria pendataan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada
petugas pendata.
5) Belum adanya standar pelayanan minimal dalam penanganan
penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS).

2.3.2.2Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan


Pelayanan Dasar
a. Urusan Bidang Tenaga Kerja
1) Rendahnya jumlah tenaga kerja yang telah bersertifikat
berdasarkan jumlah Angkatan kerja.
2) Belum optimalnya fasilitasi Angkatan kerja dalam memperoleh
pekerjaan.
3) Masih rendahnya perusahaan yang menerapkan prinsip
keselamatan dan perlindungan terhadap buruh.
4) Kesulitan untuk memperoleh lahan usaha dan kepastian status
kepemilikan lahan usaha;
b. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1) Masih rendahnya anak korban kekerasan yang ditangani akibat
kurangnya pengduan terhadap instansi terkait.
2) Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam penanganan
permasalahan perempuan dan anak.
3) Belum tersedianya data yang representatif tentang kekerasan
terhadap perempuan dan anak.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 139


4) Belum adanya pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan
anak yang berbasis teknologi.
5) Belum memadainya jumlah dan kualitas tempat pelayanan bagi
perempuan dan anak korban kekerasan.
6) Keterwakilan perempuan dalam politik dan pengambilan
keputusan, maupun peran dan partisipasi perempuan dalam
politik belum maksimal.
7) Masih tingginya angka usia pernikahan anak.
8) Pelaksanaan Kegiatan yang bersumber dari DAK, baik DAK Fisik
maupun Non Fisik, mengalami keterlambatan dari jadwal
berhubung menunggu diterbitkannya petunjuk Teknis
Penggunaan DAK dari Kementerian/Lembaga Terkait (BKKBN).
9) Program PP dan Perlindungan Anak ini sangat kompleks, perlu
dukungan anggaran yang cukup, Sumber Daya Manusia dan
Sarana Prasarana yang terbatas.
10.Belum adanya regulasi yang jelas tentang koordinasi dan
dukungan kerja antara SKPD dengan mitra kerja, dalam hal ini
dengan Organisasi Wanita sehingga berdampak tidak
tercapainya target kegiatan.
c. Urusan Bidang Pangan
1) Terbatasnya kapasitas produksi pangan daerah disebabkan oleh
berkurangnya lahan pertanian produktif karena alih fungsi
lahan untuk perumahan dan peruntukan lainnya.
2) Masih tingginya proporsi kehilangan hasil pada proses produksi,
penanganan hasil panen dan pengolahan serta pemasaran hasil
pertanian masih menjadi kendala yang menyebabkan
penurunan kemampuan penyediaan pangan.
3) Diversifikasi pangan masyarakat maka ketergantungan pada
pangan beras sehingga sampai saat ini konsumsi beras
perkapita masih tergolong tinggi, perlu diseimbangkan minimal
dengan rata-rata nasional dengan metode pola

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 140


penganekaragaman konsumsi pangan (skor pola pangan
harapan).
4) Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pola konsumsi
pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, hal ini
berpengaruh terhadap prevelensi stunting di Kabupaten Solok.
5) Masih ditemukannya pangan yang belum aman dikonsumsi
terutama pangan yang aman, sehat, dan halal dikeranakan
masih terdapatnya pangan yang beredar belum memenuhi
standar keamanan pangan dan penambahan pengawet yang
berbahaya terhadap pangan.
d. Urusan Bidang Pertanahan
1) Belum semua tanah milik pemerintah Kabupaten Solok yang
bersertifikat.
2) Sertifikasi tanah aset mengalami hambatan dimana terdapat
tanah aset yang kurang lengkap bukti dan batas
kepemilikannya.
3) Penyediaan tanah dan bangunan bagi pembangunan untuk
kepentingan umum terhambat proses pengumpulan data,
ketersediaan anggaran dan lain sebaginya.
4) Masih terdapatnya konflik kepemilikan lahan
e. Urusan Bidang Lingkungan Hidup
1) Ketersediaan anggaran yang kurang dalam memaksimalkan
pembuatan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Solok.
2) Kurangnya prasarana dan sarana pengelolaan sampah,
3) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah
dengan menerapkan teknologi 3R .
4) Kurangnya kesadaran pelaku usaha dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
5) Kurangnya Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi di
Bidang Lingkungan Hidup.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 141


6) Masih rendahnya ketersediaan RTH di Kabupaten Solok

f. Urusan Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil


1) Masih terdapatnya data Ganda, Anomali dan Masyarakat yang
belum memperbaharui Data Kependudukannya ke Dinas,
sehingga terdapat Kartu Keluarga yang belum tercetak sampai
saat ini.
2) Masih terdapatnya masyarakat yang memiliki data ganda
dengan daerah lain dan belum mengurus kepindahannya,
adanya kepemilikan NIK lebih dari satu dan dengan nama yang
berbeda tapi orang yang sama dan salah satunya telah memiliki
KTP tapi NIK lainnya terdaftar kepada yang belum melakukan
pengurusan KTP mulai dari perekaman data diri sampai
kepenerbitan Dokumennya. Selain itu, ada masyarakat yang
telah meninggal tapi belum memiliki KTP dan belum dilaporkan
oleh pihak keluarga ke Dinas untuk validasi datanya. Selain itu
adanya masyarakat kita yang bekerja diluar Wilayah Kabupaten
Solok, termasuk dengan para pelajar serta mahasiswa yang
menuntut ilmu di luar wilayah Kabupaten Solok dan belum
melakukan pengurusan KTP Elektronik.
3) Tingginya persentase masyarakat yang pindah keluar
Kabupaten Solok dibandingkan mereka yang datang ke
Kabupaten Solok. Dan mereka yang pindah telah memiliki
dokumen Akta Kelahiran sedangkan mereka yang datang belum
memiliki akta kelahiran sama sekali. Dan mereka yang telah
memiliki akta kelahiran yang dominan telah berumur diatas 18
tahun sedangkan jumlah mereka yang belum memiliki akta
kelahiran lebih nominan berumur dibawah 18 Tahun. Hal ini
sangat besar pengaruhnya terhadap persentase kepemilikan
Akta Kelahiran ini. Dan faktor lainnya karena kebutuhan akan
akta kelahiran ini sangat rendah, apalagi bagi anak-anak yang
tidak bersekolah/putus sekolah.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 142


4) Masih rendahnya kesadaran masyarakat kita untuk pelaporan
kematian anggota keluarganya karena kepemilikan dokumen ini
tidak dianggap penting bagi mereka, kecuali apabila ada
pengurusan hal-hal lain untuk mereka yang ditinggal baru
dilakukan pengurusan, seperti Santunan atau asuransi serta
urusan dalam pengurusan sengketa Harta Pusaka.
5) Arus migrasi masuk penduduk ke Kabupaten Solok yang tinggi
menyebabkan kendala dalam hal pendataan administrasi
kependudukan.
6) Keterbatasan ketersediaan sarana dan prasarana serta SDM
jemput bola di Kecamatan, menyebabkan proses pelayanan
dokumen administrasi kependudukan terhambat dalam
menjangkau daerah pelosok Kabupaten Solok.
7) Kompetensi SDM dalam hal memberikan pelayanan masih
belum merata sehingga perlu dilakukan pembinaan yang
intensif, untuk meminimalkan terjadinya kasus pungli di area
pelayanan.
8) Akses jaringan komunikasi data dari Kecamatan yang akan
melakukan perekaman kurang merata.
g. Urusan Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Masih terjadi kurang harmonisnya hubungan Wali Nagari dan
BMN
2) Adanya Usulan Pemekaran Nagari tetapi belum mendapatkan
persetujuan Ninik Mamak Nagari Induk, antara Lain Lurah Nan
Tigo Salayo, Tanah Sirah, Koto Anau, Surian, Koto Baru,
Sumani.
3) Masih ada pengangkatan Perangkat Nagari yang tidak
memenuhi syarat dan tanpa rekomendasi Camat.
4) Belum maksimalnya anggaran mengenai pembinaan/
penerapan aplikasi Siskeudes ke Nagari Sementara adanya
keharusan pemakaian aplikasi Siskeudes bagi Nagari dalam
pengelolaan Keuangan Nagari.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 143


5) Tidak tersedianya dana pendampingan dari Kabupaten terkait
pendampingan/pembinaan Pengelolaan Dana Desa di Tingkat
Kabupaten, sementara hal ini telah diperintahkan oleh Menteri
melalui Gubernur untuk mengganggarkan minimal 3% dari
Total Alokasi Dana Desa Kabupaten/Kota.
6) Masih belum adanya Kesepahaman antara SKPD terkait (DPMN,
Inspektorat, BKD) dalam pengelolaan Keuangan Nagari
7) Aparatur pada Bidang Pemberdayaan dan Pembangunan
Masyarakat DPMN masih kurang sesuai dengan beban kinerja
yang ada dan banyaknya kegiatan yang ada pada Tahun
Anggaran 2019.
8) Lemahnya kemampuan/kapasitas Lembaga usaha ekonomi
pedesaaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nagari.
9) Masih rendahnya kualitas SDM perangkat nagari dan Lembaga
pemerintahan nagari dalam menyelenggarakan Pemerintahan
Nagari.
10) Masih rendahnya kemampuan dan keterampilan masyarakat
dalam penguasaan Teknologi Tepat Guna.
h. Urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
1) Masih terjadinya kesenjangan dalam memperoleh informasi
tentang program KKBPK.
2) Pelaksanaan advokasi dan KIE mengenai KB yang belum
responsif gender.
3) Angka pemakaian kontrasepsi cara modern tidak meningkat
secara signifikan.
4) Tingginya perilaku seks pranikah di sebagian kalangan remaja,
berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan masih tinggi.
5) Pelaksanaan program ketahanan dan kesejahteraan keluarga
akan peran dan fungsi kelompok kegiatan belum optimal dalam
mendukung pembinaan kelestarian kesertaan ber-KB
6) Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan KIE, Biaya Operasional untuk
Kader ( PPKBN, PPKBJ dan Sub PPKBJ ) tidak ada dianggarkan,

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 144


tetapi Anggarannya di masing-masing Nagari dan di masing –
masing Nagari Kader tersebut ada yang tidak menerima honor.
7) Pelaksanaan Kegiatan yang bersumber dari DAK, baik DAK
Fisik maupun Non Fisik, mengalami keterlambatan dari jadwal
berhubung menunggu diterbitkannya petunjuk Teknis
Penggunaan DAK dari Kementerian/Lembaga Terkait (BKKBN).
8) Belum optimalnya ketersediaan dan distribusi alat dan obat
kontrasepsi di fasilitas kesehatan /klinik pelayanan KB.
9) Masih terdapatnya kesenjangan dalam kesertaan ber-KB dan
kebutuhan ber -KB yang belum terpenuhi, baik antar wilayah,
maupun antar tingkat pendidikan, dan antar tingkat
pengeluaran keluarga.

i. Urusan Bidang Perhubungan


1) Ketersediaan dana untuk biaya operasional dalam pengelolaan
perhubungan yang diharapkan menjadi solusi dalam
mengantisipasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi belum
sesuai dengan yang diharapkan.
2) Masih rendahnya kualitas pelayanan transportasi dan belum
optimalnya pengawasan standar pelayanan transportasi
3) Masih kurangnya sarana dan prasarana transportasi
4) belum memadai kualitas SDM dalam perencanaan dan
pengelolaan layanan transportasi.
5) Masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan belum
terwujudnya transportasi yang ramah lingkungan.
6) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam kenyamanan
dan keselamatan berlalu lintas

j. Urusan Bidang Komunikasi dan Informasi


1) Belum adanya standar pembangunan/pengembangan aplikasi/
sistem informasi/website, data, serta infrastruktur Teknologi
Informasi.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 145


2) Masih minimnya pemahaman SKPD tentang pentingnya
keterbukaan informasi publik
3) Kurangnya kuantitas, kualitas, dan peningkatan kompetensi
SDM
Bidang Komunikasi dan Informatika
4) Belum disusunnya klasifikasi informasi
5) Masih minimnya pemahaman Masyarakat tentang pemanfaatan
layanan informasi public pengaduan masyarakat
6) Belum disusunnya peta proses bisnis terintegrasi di Kab. Solok
sebagai pedoman penyelenggaraan layanan komunikasi dan
informatika
7) Belum optimalnya integrasi sistem aplikasi di Kab. Solok
8) Pemanfaatan aplikasi belum diiringi dengan penyusunan
regulasi yang relevan.
9) Belum optimalnya komitmen dalam penerapan rencana induk
teknologi informasi yang telah disusun.
10) penerapan kebijakan yang sudah ada belum maksimal
k. Urusan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1) Banyaknya kelompok usaha yang belum paham arti penting dan
tujuan Koperasi dalam peningkatan ekonomi masyarakat;
2) Adanya 54 Koperasi yang tidak aktif;
3) Adanya 21 Koperasi yang tidak dapat melaksanakan RAT Tahun
Buku 2017;
4) Belum efektif dan masih terbatasnya pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi secara Elektronik;
5) Belum maksimalnya penggunaan Gerai Kuliner di Arosuka
setelah dilakukan sosialisasi pemanfaatan dan aturan
operasional Gerai Kuliner ke seluruh Camat di Kabupaten
Solok.
6) Belum maksimalnya usaha mikro yang menjadi wirausaha di
Kabupaten Solok.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 146


7) Masih rendahnya informasi akses permodalan bagi usaha mikro
dan kecil terutama di Nagari.
8) Pemanfaatan serta pengembangan akses pemasaran dan
promosi bagi produk koperasi, serta usaha mikro dan kecil
belum optimal.
l. Urusan Bidang Penanaman Modal
1) Adanya penolakan dari sebagian masyarakat terhadap investasi
yang telah terbit izin prinsipnya, hal ini menyebabkan iklim
investasi di Kabupaten Solok menjadi kurang kondusif;
2) Kesulitan untuk memperoleh lahan usaha dan kepastian status
kepemilikan lahan usaha;
3) Tidak akuratnya data potensi peluang investasi yang
disampaikan stakeholder terkait atau peta potensi yang akan
dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha;
4) Kurangnya sarana promosi potensi peluang usaha;
5) Kurang optimalnya sosialisasi terhadap pemanfaatan potensi
investasi.;
6) Proses dan persyaratan perizinan yang tidak memihak pada
calon investor (seperti: regulasi berbelit, perbedaan persepsi
antara pusat dan daerah).
m. Urusan Bidang Kepemudaan Dan Olah Raga
1) Belum optimalnya partisipasi pemuda dalam organisasi dan
kepemimpinan.
2) Terbatasnya jumlah dan kualitas pembina dan tenaga
olahragaan.
3) Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan
olahraga.
4) Kurangnya fasilitas untuk pemuda dan tidak adanya sarana dan
prasana yang memadai
5) Kurangnya sarana terbuka publik yang dapat digunakan untuk
berolahraga di Kabupaten Solok.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 147


n. Urusan Bidang Statistik
1) Belum optimalnya pemanfaatan bank data dan lemahnya
validasi data dan informasi perencanaan pembangunan
berbasis elektronik;
2) Masih minimnya kapasitas SDM dalam pengolahan data
statistik
3) Belum tersedianya regulasi penyelenggaraan statistik sektoral
di daerah
4) Belum memadainya sarana dan prasarana pengelolaan statistik
sektoral.
5) Belum optimalnya layanan data dan informasi statistik sektoral.
6) Masih rendahnya komitmen perangkat daerah dalam men-
supply data tepat waktu.
o. Urusan Bidang Persandian
1) Masih rendahnya kesadaran aparatur maupun masyarakat
akan pentingnya keamanan informasi (security awarnes) seperti
password yang ditulis disembarang tempat yang rentan untuk
diakses oleh pihak lain seperti di dinding, di meja, dan di kertas,
belum dilaksanakannya penggantian berkala password, dan
seringkali password suatu aplikasi dibagikan ke sembarang
pegawai dimana secara aturan pegawai tersebut tidak berhak
mengakses aplikasi dimaksud.
2) Sarana dan prasarana pendukung pengamanan informasi yang
relative masih terbatas, yaitu : belum mempunyai perangkat
pendukung kontra penginderaan, belum tersedia jamming,
jarring komunikasi sandi belum dilaksanakan, belum ada
ruangan Security Operating Center (SOC) yang dapat memonitor
lalu lintas data/informasi untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak lazim atau mengantisipasi adanya serangan dari pihak
luar.
3) Permasalahan Vurnerability Asessment (VA) pengaman
informasi baik jaringan maupun aplikasi.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 148


4) Pengamanan aset-aset dan ruangan pimpinan yang perlu
disterilkan dari upaya-upaya penyadapan informasi oleh pihak
lain yang tidak bertanggung jawab masih terbatas.
5) Belum optimalnya pengamanan dokumen-dokumen penting
dari pemalsuan dan peningkatan upaya pelayanan lebih efektif.
6) Masih terbatasnya Sumber daya manusia persandian dan
keamanan informasi dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Solok.

p. Urusan Bidang Kebudayaan


1) Masih rendahnya perlindungan terhadap budaya lokal
Kabupaten Solok.
2) Kurang optimalnya promosi budaya lokal didalam dan diluar
negeri.
3) Belum kuatnya kelembagaan adat, perangkat adat dan bundo
kanduang
4) Keberadaan tradisi budaya daerah yang rentan terpengaruh
dengan budaya asing.
5) Belum terfasilitasinya Kesenian tradisional.
6) Masih banyak benda cagar budaya yang belum teregistrasinya
di dan ditetapkan sebagai BCB
7) Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai budaya dalam
penyelamatan asset budaya.
q. Urusan Bidang Perpustakaan
1) Masih dibutuhkan peningkatan koleksi bacaan di perpustakaan
2) Masih perlunya peningkatan jumlah kunjungan pemustaka
3) Kegiatan layanan perpustakaan belum menjangkau daerah
tertinggal, terjauh, dan terluar.
4) Masih kurangnya kuantitas maupun kualitas sumber daya
manusia perpustakaan baik tenaga fungsional pustakawan
maupun tenaga teknis perpustakaan.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 149


r. Urusan Bidang Kearsipan
1) Belum semua SKPD yang menerapkan Arsip secara baku
2) kurangnya sarana dan prasarana serta petugas pengelolaa
kearsipan di setiap SKPD sering berganti-ganti
3) terbatasnya ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya.
4) Masih rendahnya jumlah perpustakaan yang dibina oleh
Pemerintah Kabupaten Solok.
5) Belum adanya siswa yang terlibat dalam tes reading text
levelling.

2.3.2.3 Urusan Pemerintahan Pilihan


a. Urusan Bidang Kelautan dan Perikanan
1) Berkembangnya bagan yang merupakan alat tangkap yang tidak
ramah lingkungan yang dapat berakibat musnahnya ikan bilih
yang merupakan ikan endemik Danau Singkarak
2) Masih rendahnya penggunaan teknologi yang ramah lingkungan
oleh nelayan.
3) Pemasaran hasil perikanan masih bersifat individu, belum
terintegrasi secara sistematik.
b. Urusan Bidang Pariwisata
1) Belum optimalnya daya saing pariwisasta daerah dimana
kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB masih rendah
2) Masih belum memadainya sarana dan prasarana di destinasi
pariwisata daerah
3) Masih terbatasnya fasilitas penunjang destinasi pariwisata
daerah
4) Masih belum berkembangnya industri pariwisata daerah
5) Souvenir atau industri UKM belum menjadi bagian industri
pariwisata daerah
6) Sistem adat minang menjadi penghambat minat investasi
terutama dalam perubahan hak atas tanah.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 150


7) Atraksi wisata belum dapat ditampilkan pada kawasan
pariwisata secara periodik,
8) Kegiatan usaha jasa pariwisata belum berkembang, dimana
minat investasi masih sangat terbatas.
9) Masih banyak obyek wisata dikelola oleh Nagari dan masyarakat
10) Sulitnya menciptakan karakter masyarakat dalam membentuk
kesadaran dalam dunia pariwisata
11) Tidak ada kejelasan status lahan dan pengelolaan obyek wisata
antara Pemkab dengan Nagari
12) Pembuatan perna tentang pemungutan retribusi masuk ke
objek wisata
13) Tarif parkir menggunakan Retribusi parkir di tepi jalan umum
14) Kebersihan pada kawasan obyek wisata yang kurang terjaga
15) Belum optimalnya jaringan pemasaran seperti kerjasama
dengan ASITA, PHRI dll.
16) Pemasaran belum melibatkan masyarakat, seolah-olah hanya
tugas pemerintah
17) Promosi wisata masih sangat terbatas.
18) Belum optimalnya kelembagaan dan sumber daya pengelola
destinasi wisata yang kurang profesional, terlihat masih adanya
pungutan liar di destinasi wisata.
c. Urusan Bidang Pertanian
1) Masih rendahnya produktifitas komoditas pertanian.
2) Belum optimalnya aktifitas ekonomi pertanian dari hulu ke hilir.
3) Menurunya luas lahan pertanian
4) Intensitas pembangunan sektor non-pertanian sangat tinggi.
5) Rendahnya penerapan sertifikasi jaminan mutu hulu-hilir
pertanian.
6) Ketersediaan data pertanian belum memadai.
7) Diperlukan koordinasi dan dukungan dalam pencapaian tujuan
pembangunan pertanian di Kabupaten Solok terutama dari
masyarakat, instansi terkait dan legislatif.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 151


8) Meningkatkan alokasi anggaran pembangunan bidang
pertanian dari sumber dana APBD Kabupaten dan DAK.
9) Meningkatkan sarana dan prasarana di bidang Pertanian.
10) Meningkatkan kerja sama dan fasilitasi kemitraan usaha
dengan para investor baik swasta, BUMN dan BUMD,
perbankan serta masyarakat.
11) Meningkatkan kemampuan SDM teknis dan manajemen bagi
petugas dan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan dan
bimbingan

d. Urusan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral


1) Masih ditemukannya aktifitas pertambangan yang tidak
mengikuti kaidah usaha pertambangan yang baik (good mining
practice).
2) Pemanfaatan energi final belum efisien dan minimnya
pemanfaatan baru dan terbarukan.
e. Urusan Bidang Perdagangan
1) Belum optimalnya operasionalisasi gedung promosi dan oleh -
oleh Kabupaten Solok
2) Masih terbatasnya SDM pengelola gedung promosi dan oleh-
oleh Kabupaten Solok.
3) Kerentanan fluktuasi harga barang konsumsi terutama bahan
pokok.
4) Promosi produk industri lokal masih dirasa kurang.
5) Persaingan antara UMKM/Pasar tradisional dengan pasar
modern.
6) Kualitas dan kuantitas infrastuktur pasar tradisional belum
memadai.
7) Belum meratanya penerapan standar produk dan teknologi
informasi dalam perdagangan.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 152


f. Urusan Bidang Perindustrian
1) Masih banyaknya dari masyarakat yang tidak mengetahui
keberadaan Gedung Sentra Bordir karena letaknya yang agak
menjorok kedalam dan posisinya lebih rendah dari jalan.
2) Peranan industri kecil dan menengah (IKM) masih kecil dalam
rantai pasok industri.
3) Belum memadai ketersediaan SDM sektor indutri yang
kompeten dan tersertifikasi.
4) Bahan baku industri mayoritas impor mengakibatkan biaya
produksi tinggi.
5) Infrastruktur pendukung Kawasan industri yang belum
terintegrasi mengakibatkan tingginya biaya logistik dan
ketimpangan pengembangan Kawasan industri.
g. Urusan Bidang Transmigrasi
1) Peningkatan kompetensi transmigran.
2) Pengawasan dan pendataan transmigrasi lokal
3) Penguatan sistem dan pengelolaan transmigrasi.
4) Masih rendahnya kemampuan masyarakat transmigran dalam
pengembangan sosial budaya dan sosial ekonomi.
5) Pelaksanaan program transmigrasi belum optimal

2.3.2.4 Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan


a. Unsur Penunjang Perencanaan
1) Belum optimalnya sinkronisasi perencanaan;
2) Belum optimalnya fungsi infrastruktur dalam menunjang
ekonomi daerah;
3) Perencanaan pembangunan belum mengoptimalkan dokumen
perencanaan serta dokumen pendukung lainnya;
4) Kompetensi aparatur dibidang perencanaan belum maksimal,
dengan latar belakang pendidikan yang belum memenuhi
kebutuhan perencanaan yang ada;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 153


5) Belum maksimalnya kuantitas jabatan fungsional perencana.
Berdasarkan analisis jabatan seharusnya 9 (sembilan) orang,
yang ada sekarang hanya 2 (dua) orang (tiga orang sudah
promosi pada jabatan struktural dan 1 orang pindah ke provinsi
Sumbar);
6) Belum adanya jabatan fungsional peneliti;
7) Belum maksimalnya kapabilitas komunikasi publik;
8) Lemahnya evaluasi dan monitoring;
9) Belum adanya pengukuran capaian implementasi penelitian
yang dilakukan;
10) Terjadinya perubahan dan tumpang tindih regulasi dan
kebijakan di pusat dan di daerah;
11) Belum optimalnya kegiatan pengendalian dan evaluasi
program/kegiatan pembangunan yang dilakukan dan
pemanfatannya sebagai dasar penyusunan perencanaan yang
akan datang.
12) Belum optimalnya pengintegrasian sistem informasi
perencanaan dengan sistem informasi penganggaran dan sistem
informasi pengendalian, monitoring dan evaluasi.
b. Unsur Penunjang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
1) Belum adanya penempatan PNS berbasis sistem merit yang
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang manajemen Pegawai Negeri Sipil.
2) belum adanya Peraturan Kepala Daerah tentang Pola Karir dan
Peraturan Kepala Daerah tentang standar kompetensi jabatan.
3) Tingkat produktifitas ASN masih rendah.
4) Rendahnya kinerja organisasi pemerintah melakukan
pembenahan manajemen kinerja pada birokrasi pemerintah
melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) implementasi SAKIP dimaksud untuk
mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 154


5) Penyelenggaraan evaluasi Pendidikan dan pelatihan aparatur
belum dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.
6) Penyelengaraan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai
kebutuhan.
c. Unsur Penunjang Penelitian dan Pengembangan
1) Belum optimalnya SDM kelitbangan baik secara kuantitas,
kapasitas maupun kualitas.
2) Sarana dan prasarana kelitbangan masih minim.
3) Jaringan kelitbangan yang masih terbatas
4) Minimnya pemanfaatan hasil penelitian dalam pengambilan
kebijakan
d. Unsur Penunjang pengawasan
1) Tidak adanya pemetaan untuk mengikuti diklat penjenjangan
Auditor Muda, mengakibatkan 85% lebih Auditor ahli yang ada
untuk kondisi saat ini adalah Auditor Muda (ketua tim).
Sedangkan untuk ahli pertama hanya ada 3 (tiga) orang
2) Jumlah Fungsional Auditor maupun P2UPD belum memenuhi
kebutuhan fungsional sesuai Analisa Jabatan Inspektorat
Daerah Kabupaten Solok, kondisi saat ini sebanyak 25 (dua
puluh lima) orang dan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan pengawasan idealnya sebanyak 37 (tiga puluh tujuh)
orang
3) Belum sepenuhnya ada pemisahan tugas antara fungsional
Auditor dengan P2UPD
4) Bagi Fungsional P2UPD belum ada diklat kompetensi khusus
untuk pengawasan urusan Pemerintahan Daerah dari instansi
pembina (Kemendagri).
5) Masih belum memadainya perangkat pendukung teknologi
informasi penunjang pelaksanaan pengawasan, masing-masing
Pejabat Fungsional belum seluruhnya difasilitasi dengan laptop

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 155


untuk menunjang kegiatan pengawasan, umumnya masih
menggunakan milik pribadi dan belum adanya mesin scanner;
6) Masih belum memadainya sarana mobilitas pelaksanaan
pengawasan, untuk operasional ke lapangan masing-masing
Tim menggunakan kendaraan pribadi dikarenakan kendaraan
operasional yang ada di Inspektorat hanya 3 (tiga) mobil yang
digunakan untuk operasional Inspektur, Sekretaris dan
Sekretariat;
7) Masih ditemui kesalahan-kesalahan yang sama dalam
pemeriksaan, hal ini diakibatkan karena objek pemeriksaan
belum sepenuhnya berkomitmen untuk mempedomani
rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh Tim pemeriksa
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sehingga tahun
demi tahun temuan tersebut relatif sama dan berulang.
8) Lemahnya Sistem Pengendalian Internal SKPD dalam menilai
resiko yang ada untuk setiap kegiatan.
9) Pada Saat Riviu Laporan Keuangan SKPD dilaksanakan, belum
seluruh SKPD/unit kerja menyelesaikan Laporan Keuangan
tepat waktu.
10) SKPD lingkup Kecamatan seperti SMP, Puskesmas, UPT
Pendidikan Pra Sekolah dan SD serta Kantor Camat belum
memahami cara penyusunan Laporan Keuangan yang sesuai
dengan SAP. Disamping itu SKPD juga belum memahami cara
penyusunan Neraca serta penyajian pos-pos LRA dan Neraca
pada Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK).
11) Dalam upaya peningkatan pencapaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan, persoalan yang ditemui antara lain :
12) Masih minimnya komitmen dari objek pemeriksaan terhadap
kewajibannya dalam menyelesaikan tindak lanjut hasil
pemeriksaan paling lambat 60 hari semenjak Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) diterima, sehingga banyak tunggakan
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) tahun-tahun

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 156


sebelumnya dan ditambah tahun berjalan yang belum
diselesaikan.
13) Kurangnya penerapan sanksi yang tegas dari pimpinan
terhadap SKPD/pihak-pihak terkait yang tidak menyelesaikan
TLHP yang menjadi tanggungjawabnya.
14) Terhadap adanya tindak lanjut yang sudah dilaksanakan,
namun banyak diantaranya bukti pelaksanaannya tidak
disampaikan ke Inspektorat Daerah, sehingga perkembangan
data tindak lanjut tidak dapat dilakukan perubahan.
15) Tim Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah belum maksimal
melaksanakan tugasnya.
16) SKPD belum sepenuhnya memahami tujuan dari penyusunan
LKj SKPD, LKj disusun masih sebatas untuk pemenuhan
dokumen tiap tahunnya sehingga belum memenuhi kriteria
penyusunan LKj yang baik.
17) LKj belum dijadikan acuan oleh SKPD dalam perbaikan
Organisasi di Tahun berikutnya.
18) Rekomendasi perbaikan hasil evaluasi LKj tahun sebelumnya
tidak dijadikan acuan perbaikan dalam penyusunan LKj tahun
berjalan.
19) Aparatur yang ditugaskan dalam penyusunan LKj SKPD belum
sepenuhnya memahami materi yang akan dituangkan dalam
LKj.
20) Pimpinan SKPD atau Pejabat yang berwenang dalam
penyusunan LAKIP belum sepenuhnya terlibat aktif dalam
penyusunan LAKIP.
21) Kurangnya data pada masing-masing SKPD dikarenakan
pengadministrasian yang kurang baik.
22) SKPD/Unit Keja belum sepenuhnya memahami PMPRB Online
sebagai sarana untuk mewujudkan penataan reformasi
birokrasi pada Pemerintah Daerah.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 157


23) SKPD/Unit Kerja kurang responsif dan kooperatif dalam
pelaksanaan kegiatan PMPRB Online.
24) Tim Asesor yang telah dibentuk pada masing-masing
SKPD/Unit Kerja belum maksimal dalam menjalankan tugasnya
sebagai asesor yang melakukan penilaian pada SKPD/Unit
kerjanya sendiri
25) SKPD telah mulai tertib dalam pelaksanaan penutupan BKU
akhir tahun sehingga tidak ada lagi SKPD yang terlambat
penyetoran sisa UYHD dan CP, namun masih ditemui SKPD
yang terlambat dalam penyetoran Pajak yang disetorkan pada
awal Januari tahun anggaran berikutnya.
26) Dalam pelaksanaan riviu Laporan Kinerja Pemerintah Daerah,
kendala yang dihadapi antara lain :
a. Karena keterbatasan waktu yang ada.
b. Pelaksanaan riviu tidak maksimal sehingga hasil riviu belum
sepenuhnya ditindaklanjuti.
c. APIP yang melaksanakan riviu belum dibekali dengan ilmu
melalui diklat/bimtek/sosialisasi, sehingga riviu yang
dilaksanakan murni berpedoman Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
e. Unsur Penunjang Sekretariat Daerah
1) Tidak maksimalnya pengontrolan beberapa belanja di
sekretariat daerah.
2) Tidak maksimalnya penyerapan Dana pada berapa kegiatan.
f. Unsur Penunjang Sekretariat Dewan
1) Masih adanya kekurangan sarana dan prasarana kantor
(Lemari Arsip, komputer untuk fraksi-fraksi, laptop dan printer)
menyebabkan tidak lancarnya pelayanan administrasi
perkantoran

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 158


2) Kurang representatifnya fasilitas badan kehormatan DPRD
3) Mobil operasional penunjang kegiatan komisi-komisi tidak ada
4) Rusak sedang gedung sekretariat (atap bocor) mengurangi
kenyamanan dalam bekerja
5) Kurang representatif ruangan sekretariat DPRD
g. Unsur Penunjang Keuangan
Masih kurangnya capaian dari pendapatan yang di target kan pada
tahun sebelumnya tergantung dari dana yang tersedia sehingga
masih tinggi ketergantungan Pemerintahan Kabupaten Solok
Terhadap Dana Pusat.

h. Unsur Penunjang Kecamatan


1) Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus IMB
2) Belum adanya sangsi yang tegas terhadap masyarakat yang
tidak mau mengurus IMB

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 159


BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN
KERANGKA PENDANAAN

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah merupakan landasan
hukum pelaksanaan desentralisasi. Kedua peraturan tersebut memberikan
penguatan pentingnya desentralisasi secara politik dan ekonomi kepada
daerah, sebab daerah dianggap lebih memahami referensi masyarakatnya.
Prinsip dasar dari pelaksanaan desentralisasi antara lain hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 sebagai landasan pelaksanaan
desentralisasi fiskal mengatur tentang pembagian kewenangan dibidang
keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah memegang
prinsip (1) Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah merupakan sub sistem Keuangan Negara sebagai konsekuensi
pembagian tugas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; (2)
pemberian sumber keuangan negara kepada Pemerintah Daerah dalam
rangka pelaksanaan Desentralisasi didasarkan antara penyerahan tugas oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dengan memperhatikan
stabilitas dan keseimbangan fiskal; dan (3) perimbangan keuangan anatara
Pemerintah dan pemerintah Daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Pelimpahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
akan diikuti dengan pemberian pembiayaan (money follow function) yang
diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, artinya
pelaksanaan desentralisasi, dekonsentrasi, tugas pembantuan ataupun
pelimpahan wewenang lainnya selalu diikuti dengan penyerahan pembiayaan.

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 160


Demikian pula halnya dengan pelimpahan wewenang darin pemerintah
Provinsi ke Pemerintah Kabupaten harus diikuti dengan penyerahan
pembiayaan sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemrintah anatara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah/Kota.
Berdasarkan regulasi tersebut diatas, maka penyusunan gambaran
pengelolaan keuangan daerah dilakukan untuk menganalisis target capaian
dan proyeksi yang tepat mengenai kemampuan daerah dalam mendanai
rencana pembangunan. Dengan melakukan analisis keuangan daerah yang
tepat mengenai kemampuan daerah yang tepat melahirkan kebijakan yang
efektif dalam pengelolaan keuangan daerah. Selanjutnya belanja daerah
sebagai komponen keuangan daerah diharapkan dapat memberikan stimulan
terhadap ekonomi makro daerah yang dapat menciptakan multiplayer effect
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka
kemiskinan, menurunkan tingkat pengangguran dan menciptkan pemertaan.
Agar pembangunan daerah dapat berjalan efektif dan tepat sasaran,
maka diperlukan desain perencanaan yang baik malalui penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam rangka
penyusunan RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 diperlukan analisis
kinerja keuangan Kabupaten Solok. Analisis kinerja keuangan masa lalu dan
proyeksinya kedepan perlu dilakukan untuk merumuskan pengelolaan
keuangan Kabupaten Solok yang lebih akurat untuk masa mendatang.

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu


Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubung dengan hak dan
kewajiban daerah. Keuangan daerah merupakan faktor stategis yang ikut
menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tingkat
kemampuan keuangan daerah dapat dilakukan dengan pengelolaan
keuangan yang efektif, efisien, ekonomis, adil, bermanfaat, wajar, tertib, taat
peraturan perundang-undangan, transparan dan dapat

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 161


dipertanggungjawabkan. Analisis kinerja keuangan daerah diperlukan dalam
rangka mengoptimalkan penyelenggaraan fungsi pemerintah daerah melalui
pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengelolaan
keuangan yang baik adalah pengelolaan yang bisa mengoptimalkan potensi-
potensi pembangunan suatu daerah, sehingga dapat tercapai target-terget
dalam peningkatan kualitas pembangunan. Pengelolaan keuangan daerah
dengan kewenangan yang didasarkan pada otonomi daerah melahirkan
tantangan tersendiri dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Penerimaan daerah mencakup pendapatan dari penerimaan
dan pembiayaan daerah. Oleh karenanya untuk mengetahui kapasitas riil
keuangan daerah diperlukan pemahaman yang baik tentang objek
pendapatan, belanja dan pembiayaan sesuai dengan kewenangan dan
susunan/struktur masing-masing APBD. Dalam rangka memahamai kinerja
keuangan Kabupaten Solok, maka diperlukan analisis kinerja masa lalu,
yakni kinerja keuangan Kabupaten Solok Tahun 2016-2020 yang mencakup
pendapatn daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah yang diperoleh
dari beberapa laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Solok dan
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Solok.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD


Komponen utama Anggaran dan Belanja Daerah (APBD) anatara lain
pendapatan (revenue) daerah dan belanja pengeluaran (expenditure) daerah.
Adapun yang dimaksudkan pendapatan daerah adalah semua hak daerah
yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan. Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Perimbahan, sebab kedua komponen tersebut akan
mencerminkan mandiri atau tidaknya daerah dalam hal kemampuan fiskal.

a. Kinerja Pendapatan
Pendapatan daerah Kabupaten Solok selama periode Tahun Anggaran
2016-2021 mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 2,6% per tahun.
Pertumbuhan pendapatan daerah dari jumlah nominal banyak bersumber

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 162


dari dana perimbangan yang mengalami peningkatan dari 967.169 juta
rupiah pada tahun 2016 menjadi 972.973 juta rupiah atau tumbuh 3,93%.
Sementara dari segi persentase, Pendapatan Asli Daerah mengalami
pertumbuhan paling tinggi dari 55.566 juta rupiah pada tahun 2016 menjadi
75.296 juta rupiah atau tumbuh sebesar 9,84%. Pendapatan daerah adalah
penerimaan daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Syah. Kebijakan pendapatan
daerah diarahkan kepada upaya untuk peningkatan pendapatan.
Pendapatan Tahun 2021 dianalisis berdasarkan data capaian realisasi
pendapatan yang sudah dilalui sejak Tahun 2017 sampai dengan Tahun
2019, serta target pendapatan pada APBD Tahun 2020. perkembangan
pendapatan daerah beberapa tahun terakhir sebagaimana terlihat pada Tabel
3.1 berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 163


Tabel 3.1.
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Solok
Tahun 2016 s/d Tahun 2021

Jumlah Rata
-rata
pert
No. Uraian Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Tahun Berjalan Target pada umb
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 uha
n (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pendapatan 58.803.477.23 113.268.815. 68.301.516.50 74.595.778.1 75.296.758.34 85.067.569.92
1.1 0,10
Asli Daerah 3,00 423,73 6,08 29,82 5,55 0,00
1.1 11.441.155.03 14.717.757.8 19.015.027.86 20.193.380.8 19.127.935.80 19.428.844.17
Pajak Daerah 0,12
.1 2,00 02,29 4,53 38,77 3,55 2,00
1.1 Retribusi 13.198.160.41 5.590.150.08 6.048.791.115, 7.116.946.80 10.679.955.43 10.864.202.54
0,07
.2 Daerah 2,00 6,00 00 1,00 5,00 0,00
Hasil
Pengelolaan
1.1 6.509.481.945, 6.839.378.88 6.044.383.899, 6.917.861.76 6.044.383.899, 7.020.000.000,
Kekayaan 0,05
.3 00 3,00 00 4,00 00 00
Daerah yang
Dipisahkan
Lain-lain
1.1 Pendapatan 27.654.679.84 86.122.528.6 37.193.313.62 40.367.588.7 39.444.483.20 47.754.523.20
0,25
.4 Asli Daerah 3,00 52,44 7,55 26,05 8,00 8,00
yang Sah
Dana 967.169.382.1 911.897.537. 936.193.160.4 980.735.199. 972.973.643.2 1.002.411.651
1.2 0,02
Perimbangan 11,00 818,00 58,00 266,00 15,00 .252,63

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 164


Jumlah Rata
-rata
pert
No. Uraian Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Tahun Berjalan Target pada umb
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 uha
n (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Dana Bagi
1.2 Hasil 14.382.857.96 13.597.428.1 12.453.643.14 9.947.076.01 12.302.731.21 11.193.328.00 (0,04
.1 Pajak/Bukan 7,00 54,00 6,00 3,00 5,00 0,00 )
Pajak
1.2 Dana Alokasi 723.675.568.0 710.962.915. 710.962.915.0 731.032.814. 737.805.913.0 676.154.865.0 (0,01
.2 Umum 00,00 000,00 00,00 000,00 00,00 00,00 )
1.2 Dana Alokasi 229.110.956.1 187.337.194. 212.776.602.3 239.755.309. 222.864.999.0 266.124.029.0
0,18
.3 Khusus 44,00 664,00 12,00 253,00 00,00 00,00
Lain-lain
Pendapatan 102.705.768.7 119.486.431. 159,110,061.7 199.373.373. 184.254.095.0 50.922.000.00
1.3 0.95
Daerah yang 31,00 806,00 03,00 550,00 00,00 0,00
Sah
1.3 3.110.048.250, 10.121.263.6 53.467.949.06 64.319.563.0 50.922.000.00 50.922.000.00
Hibah 0,20
.1 00 42.,00 8,00 00,00 0,00 0,00
1.3
Dana Darurat - - - - - -
.2
Bagi Hasil
Pajak dari
1.3 Provinsi dan 40.286.912.48 45.283.030.1 42.670.605.63 50.241.804.5 45.535.567.00 45.535.567.00
0,03
.3 dari 1,00 64,00 5,00 50,00 0,00 0,00
Pemerintah
Daerah Lainnya

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 165


Jumlah Rata
-rata
pert
No. Uraian Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Tahun Berjalan Target pada umb
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 uha
n (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Dana
1.3 Penyesuaian 50.220.928.00 64.082.138.0 62.971.507.00 84.812.006.0 87.796.528.00 40.029.310.00
0,20
.4 dan Otonomi 0,00 00,00 0,00 00,00 0,00 0,00
Khusus
JUMLAH 1.128.678.628 1.144.553.78 1.163.604.738 1.254.704.35 1.232.524.496 1.256.283.987
2,57
PENDAPATAN .074,52 5.047,73 .667,08 0.945,82 .560,55 .920,42
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab.Solok Tahun 2020

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 166


Rata-rata pertumbuhan pendapatan Tahun 2016 sampai dengan
Tahun 2021 sebesar 2,57% didukung dari peningkatan dana perimbangan
sebesar 2,21% serta adanya penurunan pendapatan asli daerah sebesar
9,85%, dan penurunan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 0,27%.
Rata-rata pertumbuhan pendapatan asli daerah Tahun 2016 sampai
dengan Tahun 2021 didukung dari peningkatan pajak daerah sebesar
10,04%, peningkatan retribusi daerah sebesar 25,31% serta adanya
penurunan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar
3,27% dan penurunan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar
16,86%.
Rata-rata pertumbuhan dana perimbangan Tahun 2016 sampai
dengan Tahun 2021 didukung oleh peningkatan Dana Alokasi Khusus
sebesar 6,40% dan peningkatan Dana Alokasi Umum sebesar 1,25% serta
adanya penurunan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak sebesar -1,62%.
Rata-rata pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun
2016 sampai dengan Tahun 2021 didukung dari peningkatan Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus sebesar 12,16%, peningkatan Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi dan dari Pemerintah Daerah Lainnya sebesar 25,31% serta
adanya penurunan Hibah sebesar 0,27%.
Tabel 3.2
Proporsi Sumber Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2016-2021
Kabupaten Solok

Proporsi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Pendapatan
1.1 5,21 9,90 5,87 5,95 6,63 6,77
Asli Daerah
1.1 Pajak
1,01 1,29 1,63 1,61 1,62 1,55
.1 Daerah
1.1 Retribusi
1,17 0,49 0,52 0,57 0,83 0,86
.2 Daerah
Hasil
1.1 0,56
Pengelolaan 0,58 0,60 0,52 0,55 0,63
.3
Kekayaan

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 167


Proporsi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Daerah
yang
Dipisahkan
Lain-lain
1.1 Pendapatan
2,45 7,52 3,20 3,22 3,56 3,80
.4 Asli Daerah
yang Sah
Dana
1.2 Perimbanga 85,69 79,67 80,46 78,16 88,95 89,18
n
Dana Bagi
1.2 Hasil
1,27 1,19 1,07 0,79 1,11 0,89
.1 Pajak/Buka
n Pajak
Dana
1.2
Alokasi 64,12 62,11 61,10 58,26 58,03 53,82
.2
Umum
Dana
1.2
Alokasi 20,30 16,37 18,29 19,11 17,32 21,18
.3
Khusus
Lain-lain
Pendapatan
1.3 9,10 10,44 13,67 15,89 14,95 4,05
Daerah
yang Sah
1.3
Hibah 0,28 0,88 4,60 5,13 4,42 4,05
.1
1.3 Dana
- - - - - -
.2 Darurat
Bagi Hasil
Pajak dari
Provinsi dan
1.3
dari 3,57 3,96 3,67 4,00 3,95 3,62
.3
Pemerintah
Daerah
Lainnya
Dana
Penyesuaia
1.3
n dan 4,45 5,60 5,41 6,76 6,71 6,47
.4
Otonomi
Khusus

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 168


Proporsi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
JUMLAH
PENDAPAT 100 100 100 100 100 100
AN
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab.Solok Tahun 2020

Kinerja pendapatan daerah selanjutnya dapat dilihat dengan


membandingkan antara anggaran yang ditetapkan dan realisasinya. Selama
lima tahun terakhir nilai APBD Kabupaten Solok mengalami fluktuasi sebagai
dampak dari perkembangan makro ekonomi, ekonomi makro yang mengalami
kontrasksi memberikan pengaruh menurunnya penerimaan negara,
sekaligus menurunkan besaran transfer ke daerah karena Kabupaten Solok
termasuk daerah otonom yang memiliki tingkat ketergantungan yang cukup
tinggi terhadap transfer pusat.

b. Kinerja Belanja Daerah


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-undang 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
dinyatakan bahwa belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang
diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan. Belanja daerah diprioritaskan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2019 tentang Keuangan Daerah dinyatakan bahwa belanja daearah
untuk mendanai pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
terdiri atas Urusan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan
Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar dan yang tidak terkait
Pelayanan Dasar. Sedangkan urusan pemerintahan pilihan sesuai dengan
potensi yang dimiliki oleh daerah.

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 169


Belanja daerah dialokasikan dengan memprioritaskan pendanaan
urusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar dialokasikan sesuai
dengan kebutuhan dasar sedangkan untuk pendanaan urusan pemerintahan
pilihan dialokasikan sesuai dengan prioritas daerah dan potensi yang dimiliki
oleh daerah.
Sejak tahun 2018 pemerintah telah mengubah prinsip dari money
follow function menjadi follow programme dengan memperhatikan prioritas
pembangunan sesuai permasalahan serta situasi dan kondisi pada tahun
mendatang. Artinya program dan kegiatan strategis yang memang menjadi
prioritas yang mendapatkan anggaran. Perkembangan belanja daerah
Kabupaten Solok Tahun 2016 s.d 2021 menunjukan angka flutuatif dapat
dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 170


Tabel 3.2.
Realisasi dan Target Belanja Daerah Kabupaten Solok
Tahun 2016 s/d Tahun 2021

Jumlah Rata-
rata
pertu
mbuh
Uraian an (%)
NO
Realisasi Realisasi
Realisasi Realisasi Tahun Berjalan Target pada
Tahun Tahun
Tahun 2016 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
849.815.544 829.944.730. 861.017.445. 900.110.242. 891.041.230.22 959.445.618. 0,02
5.1 Belanja Operasi
.953,00 115,80 564,19 112,50 3,25 750,00
5.1. 636.739.711. 829.944.730.1 861.017.445. 638.290.163.5 634.188.158.338 654.950.579.7 0,01
Belanja Pegawai
01 957,00 15,80 564,19 88,00 ,49 94,00
5.1. Belanja Barang 202.379.190. 251.164.143.6 244.440.009. 222.639.343.0 206.500.931.884 236.957.389.7 (0,01)
02 dan Jasa 093,00 65,80 795,97 19,50 ,76 97,00
5.1. - -
Belanja Bunga - - - -
03
5.1. - -
Belanja Subsidi - - - -
04
5.1. 10.221.642.9 9.591.400.000 11.653.600.0 38.072.188.33 50.352.140.000, 67.397.649.15 0,52
Belanja Hibah
05 03 ,00 00,00 1,00 00 9,00
5.1. Belanja 485.000.000, 21.382.072.8 1.108.547.174 140.000.000,0 (0,01)
- -
06 Bantuan Sosial 00 01,97 ,00 0
205.316.599 204.616.665. 167.162.730. 194.815.396. 118.522.037.16 171.218.090. (0,07)
5.2 Belanja Modal
.065,00 888,00 043,65 237,56 0,00 943,00

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 171


Jumlah Rata-
rata
pertu
mbuh
Uraian an (%)
NO
Realisasi Realisasi
Realisasi Realisasi Tahun Berjalan Target pada
Tahun Tahun
Tahun 2016 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
2017 2018
5.2. Belanja Modal 746.593.421, - (0,98)
- 14.951.300,00 -
01 Tanah 00
Belanja Modal 57.274.282.64 (0,19)
5.2. 44.728.800.74 35.252.143.6 31.849.567.09 23.840.149.425,
Peralatan dan 7,00
02 0,00 20,50 1,34 00
Mesin
Belanja Modal 36.722.787.52 (0,41)
5.2. 26.922.205.08 28.515.301.7 69.211.923.28 50.633.201.956,
Gedung dan 2,00
03 0,00 79,15 9,22 00
Bangunan
Belanja Jalan, 76.021.203.77 (0,23)
5.2. 121.954.095.3 91.701.868.9 83.384.853.27 54.151.263.000,
Jaringan, dan 4,00
04 87,00 75,00 7,00 00
Irigasi
5.2. Belanja Aset 11.011.564.68 10.941.882.2 10.314.881.28 17.560.672.678, 1.199.817.000 21,29
05 Tetap Lainnya 1,00 48,00 0,00 00 ,00
2.2. Belanja Aset - -
- 5.000.000,00 39.220.000,00 -
6 Lainnya
Belanja Tidak 1.857.749.0 982.733.155, 301,608.150, 309.763.500, 32.061339.970, 2.500.000.00 22,49
5.3
Terduga 00,00 00 00 00 00 0,00
Belanja 2.900.500.0 141.055.724. 139.025.102. 152.485.561. 151.724.942.86 153.570.358. 7,96
5.4
Transfer 35,00 040,42 524,70 515,75 2,98 227,00
5.4. Belanja Bagi 1.888.254.83 2.572.244.97 2.907.018.31 5.390.530.303, 3.578.219.92 0,45
01 Hasil 3,88 9,70 5,75 36 7,00

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 172


Jumlah Rata-
rata
pertu
mbuh
Uraian an (%)
NO
Realisasi Realisasi
Realisasi Realisasi Tahun Berjalan Target pada
Tahun Tahun
Tahun 2016 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
2017 2018
Pendapatan Ke
Desa
2.4. Belanja Bagi 1.066.329.558 1.404.952.38 1.745.708.440 3.165.554.294,0 1.942.884.417 0,46
1.1 Hasil Pajak ,00 5,00 ,00 0 ,00
2.4. Belanja Bagi 424.705.854,0 523.256.203, 580.686.489,0 1.423.205.248,0 1.635.335.510 0,60
1.2 Hasil Retribusi 0 00 0 0 ,00
Belanja Bagi 0,30
2.4. Hasil 397.219.421,8 644.036.391, 580.623.386,7 755.541.825,3
801.770.761,36
1.3 PendapatanLain 8 70 5 1
nya
Belanja 0,28
2.4. 138.269.938.0 135.555.326. 149.578.543.2 146.334.412.559 149.992.138.3
Bantuan
2 00,00 495,00 00,00 ,62 00,00
Keuangan
1.059.890.3 1.176.599.85 1.167.506.88 1.247.720.96 1.193.349.550. 1.286.734.06 0,03
JUMLAH BELANJA
93.053,01 3.199,22 6.282,54 3.365,81 216,23 7.920,00
68.778.235. (31.947.068.1 (3.902.147.6 6.983.387.58 (41.821.900.73 (30.000.000.0
Surplus/(Defisit)
021,51 51,00) 15,46) 0,01 0,68) 00,00)

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 173


Tabel 3.2.
Realisasi dan Target Belanja Daerah Kabupaten Solok
Tahun 2016 s/d Tahun 2021

Proporsi
Uraian
NO 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
80,18 74,8
2.1 Belanja Operasi 70,54 73,75 72,14 74,67
0
2.1. 60,08 53,14 47,0
Belanja Pegawai 70,54 73,75 51,16
1 6
2.1. Belanja Barang 19,09 17.30 18,4
21,35 20,94 17,84
2 dan Jasa 2
2.1.
Belanja Bunga
3
2.1.
Belanja Subsidi
4
2.1. 0,96 5,24
Belanja Hibah 0,82 1,00 3,05 4,22
5
2.1. Belanja Bantuan 0,05 0,00
0,001 1,83 0,09 0,001
2 Sosial 1
19,37 13,3
2.2 Belanja Modal 17,39 14,32 15,61 9,93
1
2.2. 0,01 0,01
Belanja Tanah 0,01 0,06 0,01 0,01
1
2.2. Belanja Peralatan 0,01 4,45
3,80 3,02 2,55 2,00
2 dan Mesin
2.2. Belanja Gedung 0,01 2,85
2,29 2,44 5,55 4,24
3 dan Bangunan
Belanja Jalan, 0,01 5,91
2.2.
Irigasi dan 10,36 7,85 6,68 4,54
4
Jaringan
2.2. Belanja Aset Tetap 0,01 0,09
0,94 0,94 0,83 1,47
5 Lainnya
Belanja Tidak 0,18
2.3 0,08 0,03 0,02 2,69 0,19
Terduga
0,27 11,9
2.4 Belanja Transfer 11,99 11,91 12,22 12,71
3
Belanja Bagi 0,001
2.4.
Hasil Pendapatan 0,16 0,22 0,23 0,45 0,28
1
Ke Desa
2.4. Belanja Bagi Hasil 0,001
0,09 0,12 0,14 0,27 0,17
1.1 Pajak

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 174


Proporsi
Uraian
NO 2016 2017 2018 2019 2020 2021
2.4. Belanja Bagi Hasil 0,001
0,04 0,04 0,05 0,12 0,06
1.2 Retribusi
Belanja Bagi Hasil 0,001
2.4.
PendapatanLainny 0,03 0,06 0,05 0,07 0,05
1.3
a
2.4. Belanja Bantuan 11,82 11,6
11,75 11,61 11,99 12,26
2 Keuangan 6
JUMLAH BELANJA 100 100 100 100 100 100

Dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah yang optimal, maka


pendapatan daerah harus dibelanjakan secara efektif dan efisien. Oleh
karenanya belanja daerah harus dibelanjakan pada aktivitas-aktivitas yang
menjadi skala prioritas berupa pelayanan dasar yang dibutuhkan
masyarakat, meliputi pendidikan, kesehatan, fasilitas umum/sosial yang
layak. Prinsip belanja daerah yang transparan dan akuntabel diterapkan
untuk mewujudkan perencanaan anggaran yang efektif dan efisien.
Disamping melihat trend pertumbuhan dan proporsi belanja daerah,
efektivitas dan efisiensi belanja daerah dapat dilihat pada tabel diatas.
Realisasi belanja daerah dari tahun ke tahun cenderung meningkat seiring
dengan semakin meningkatnya pendapatan daerah dan kebutuhan bagi
pelayanan masyarakat.

c. Kinerja Pembiayaan Daerah


Berdasarkan Pasal 55 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, selisih antara anggaran pendapatan
dan belanja daerah mengakibatkan terjadinya surplus atau defisit APBD.
Sesuai dengan Pasal 57 ayat (3), dalam hal APBD diperkirakan defisit, maka
untuk menutup defisit tersebut ditetapkan melalui pembiayaan daerah.
Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya. Dalam struktur APBD, kelompok pembiayaan terdiri atas
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Secara simultan

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 175


penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah dimanfsaatkan untuk
penyeimbang kondisi keuangan daerah.
Penerimaan Pembiayaan pada APBD Kabupaten Solok masih
mengharapkan penerimaan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Sebelumnya dan pengeluaran lebih diarahkan pada penyertaan modal
pemerintah daerah.
Adapun perkembangan realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan
Daerah Kabupaten Solok Tahun 2016 s/d 2021 dapat dilihat pada Tabel 3.3
berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 176


Tabel 3.3
Realisasi dan Target Pembiayaan Daerah
Kabupaten Solok
Tahun 2016 s.d Tahun 2021

Jenis Jumlah Rata-


Penerimaan Dan rata
No Pengeluaran Proyeksi Pertu
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Tahun
Pembiayaan /Target mbuha
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Berjalan 2020
Daerah Tahun 2021 n (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Penerimaan
3.1 145.043.132.672,00 81.493.304.677,62 40.263.652.391,13 34.838.379.521,67 41.821.900.730,68 30.000.000.000,00 5,27
Pembiayaan
Sisa Lebih
3.1.1 Perhitungan 144.951.973.172,00 40.367.452.613,13 34.861.504.775,67 41.821.767.101,68 41.821.900.730,68 30.000.000.000,00 4,27
Anggaran
Penerimaan
Kembali
3.1.2 91.159.500,00 33.722.500,00 32.313.000,00 26.147.000,00 23.152.000,00 19.364.250,00 0,10
Pemberian
Pinjaman Daerah
Jumlah Penerimaan 145.043.132.672,00 81.493.304.677,62 40.263.652.391,13 34.838.379.521,67 3.000.000.000,00 30.746.521.494,28 5,27
Pembiayaan
Pengeluaran
3.2 7.090.945.570,00 9.136.450.000,00 1.500.000.000,00 - 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 4,26
Pembiayaan
Penyertaan Modal
3.2.1 Pemerintah 7.090.945.570,00 9.136.450.000,00 1.500.000.000,00 - 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 4,26
Daerah
Pembayaran
3.2.2 - - - - - -
Pokok Utang

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 177


Kepada Pihak
Ketiga
Piutang Tuntutan
3.2.3 - -
Ganti Rugi
JUMLAH
PENGELUARAN 7.090.945.570,00 9.136.450.000,00 1.500.000.000,00 - 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 4,26
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Neto 137.952.187.102,00 72.356.854.677,62 38.763.652.391,13 34.821.767.101,68 11.112.337.147,53 11.112.337.147,53 4,26

Sisa Lebih
Pembiayaan 144.951.973.172,00 40.367.452.613,13 34.861.504.775,67 41.821.767.101,68 30.000.000.000,00 30.727.157.244,28 4,27
Anggaran Tahun
Berkenaan
Sumber : Badan Keuangan Daerah Kab. Solok Tahun 2019

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 178


3.1.2 Neraca Daerah

Sehubungan dengan neraca daerah, sesuai dengan ketentuan


Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah, Neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang
harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Neraca Daerah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban (utang), dan ekuitas dana
per tanggal nerca tersebut dikeluarkan.

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 179


Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah
Kabupaten Solok
Rata - Rata
NERACA 2016 2017 2018 2019
No Rekening Pertumbuhan
1 Aset 1.576.779.654.243,73 1.535.448.946.175,37 1.698.249.570.573,29 1.710.627.043.381,63 0,03
1,1 Aset lancar 102.994.409.426,28 59.969.064.344,77 62.616.419.352,32 82.989.710.788,29 (0,02)
1.1.01 Kas 83.155.509.914,62 40.996.377.075,13 34.861.504.775,67 41.821.900.730,68 (0,15)
1.1.03 Piutang 7.391.844.881,66 7.067.852.825,64 13.866.109.686,61 17.697.986.588,38 0,40
1.1.12 Persediaan 12.447.054.630,00 11.729.439.944,00 13.718.456.983,20 23.189.671.176,08 0,27

1.3.05 Aset tetap 1.342.660.942.356,73 1.292.791.201.349,71 1.439.482.464.688,38 1.508.778.763.038,78 0,04


1.1.03.12 Tanah 284.146.665.014,00 270.285.561.058,00 278.847.929.042,36 279.481.169.904,36 0,01
Peralatan dan
237.259.982.045,91 222.794.312.161,36 245.837.917.616,36 278.737.494.796,05 0,06
1.1.06.01.02 mesin
Gedung dan
646.763.479.338,02 597.711.661.422,91 634.219.879.096,75 664.016.724.547,84 0,01
1.1.06.01.02 bangunan
Jalan, irigasi
827.843.491.485,00 702.087.163.051,34 776.303.802.690,66 876.454.328.056,46 0,03
1.1.06.01.03 dan jaringan
Aset tetap
41.879.033.280,80 277.846.884.689,33 275.540.520.849,17 269.504.984.119,71 1,87
1.3.05 lainnya

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 180


Konstruksi
dalam 9.267.573.561,00 21.482.997.228,00 22.460.537.728,87 53.903.879.366,66 0,92
1.3.06 pengerjaan
Akumulasi
(704.499.282.368,00) (799.417.37.826.123) (793.728.122.335,79) (913.319.817.754,30) (37,21)
penyusutan

1,5 Aset lainnya 58.717.405.928,63 101.145.333.948,80 113.107.340.000,50 35.966.219.021,75 0,05


Aset kondisi
42.235.181.738,20 71.289.546.244,52 72.141.053.235,26 62.193.340.674,26 0,19
rusak berat
Tuntutan
1.244.260.353,43 1.244.260.353,43 1.244.260.353,43 1.514.654.571,11 0,07
1.5.01.02 ganti rugi
Aset lain-lain 14.356.673.422,00 11.990.985.143,85 3.349.802.675,89 10.723.536.343,89 0,44
aset lainnya-
dana siap 881.290.415,00 888.726.910,00 894.903.354,00 - (0,33)
pakai
Jumlah aset
58.717.405.928,63 1.535.448.946.175,37 1.698.249.570.573,29 1.710.627.043.381,63 8,42
daerah

1.1.06.09 Kewajiban 10.195.842.489,50 4.669.864.721,86 11.782.059.949,19 5.024.821.280,18 0,14


Kewajiban
jangka 10.195.842.489,50 4.669.864.721,86 11.782.059.949,19 5.024.821.280,18 0,14
2,1 pendek
Kewajiban
8.464.799.924,00 514.631.950,00 - - (1,00)
2.1.01 Kepada Pihak

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 181


Ketiga yang
belum
dibayarkan
Utang Pajak
19.048.571,00 12.335.122,00 9.174.932,00 9.174.932,00 (1,00)
1.1.03.14.01 pada Negara
Utang Bagi
Hasil Pajak 186.731.168,00 548.536.653,00 - - (1,00)
1..08.01.01 Daerah
Utang Bagi (1,00)
Hasil
139.604.821,00 259.939.489,00 - -
Retribusi
1.1.04 Daerah
Utang Bagi (1,00)
Hasil Bukan
Pajak dan 361.219.422,00 498.253.341,75 - -
Retribusi
Daerah
Utang Insentif (1,00)
72.816.875,00 41.816.875,00 - -
1.1.07.02 Pajak Daerah
Utang Insentif (1,00)
Retribusi 15.515.400,00 1.500.000,00 - -
Daerah
Pendapatan
Diterima 920.107.708,50 159.176.137,11 175.719.444,44 - (0,57)
1.1.03 Dimuka

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 182


Utang Jangka
Pendek 15.998.600,00 1.634.736.178,00 - - (1,00)
Lainnya

Jumlah
10.195.842.489,50 4.669.864.721,86 11.782.059.949,19 5.024.821.280,18 0,14
Kewajiban
3.1.03 Ekuitas 1.566.583.811.754,23 1.530.779.081.453,51 1.686.467.510.624,10 1.705.602.222.101,45 0,03

Jumlah
kewaiban dan 1.566.583.811.754,23 1.535.448.946.175,37 1.698.249.570.573,29 1.710.627.043.381,83 0,03
ekuitas dana
Sumber : Badan Keuangan Daerah

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 183


3.2 Kebijakan pengelolaan Keuangan Masa Lalu
Keuangan daerah adalah semua hak dan keajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban daerah. Keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat
pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan,
dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan
manfaat kebutuhan masyarakat.
Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan
Undang-undang 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Daerah
dasar pelaksanaan Otonomi Daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perubahan paradigma pengelolaan otonomi daerah tidak terpisahkan
terhadap perubahan pengelolaan keuangan daerah. Perubahan ini
menjadikan pengelolaan keuangan daerah dapat dijalankan secara tertib,
transparan, akuntabilitas, konsistensi, komperabilitas, akurat, efesien dan
efektif.
Menurut undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan
negara, APBD memiliki 6 fungsi, yakni :
1. Fungsi otorisasi yang berarti anggaran daerah menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan
2. Fungsi perencanaan yang berarti anggaran menjadi pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang
bersangkutan
3. Fungsi pengawasan yang berarti anggaran daerah menjdai pedoman
untuk menilai kesesuaian kegaiatan penyelenggaraan pemerintah
daerah dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Fungsi alokasi yang berarti anggaran daerah harus diarahkan untuk
menciptakan lapangan kerja/ mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perkonomian
5. Fungsi distribusi yang berarti kebijakan anggran daerah harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 184


6. Fungsi stabilisasi yang berarti anggaran pemerintah daerah menjdai
alat untuk memlihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian daerah.
Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah Pemrintah Kabupaten
Solok Periode tahun 2016-2021 didasarkan pada :
1. Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan anatar Pemerintah Pusat dan Daerah
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
4. Peraturan pemerintah nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan
keuangan daerah
5. Peraturan menteri nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas
Peraturan Mneteri Dalam Negeri Nomor 13 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Peraturan menteri dalam negeri nomor 21 tahun 2011 tentang
perubahan kedua atas peraturan menteri dalam negeri nomor 13
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pengelolaan keuangan daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efektif, efisein, ekonomis, transparan, dan
beratanggungjawab dengan memperhatikan asas keadalilan, kaptutan dan
manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah merupakan
rangkaian siklus anggaran pendapatan daerah dan belanja daerah (APBD)
yang pelaksanaannya dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
daerah yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

a. Kebijakan pendapatan daerah


Pengelolaan penerimaan daerah harus dilakukan dengan cermat dan
tepat. Pemerintah daerah dituntut untuk mapu menciptakan suatu
perangkatyang dapat menjamin seluruh penerimaan daerah dapat terhimpun
dan diterima di kas daerah serta tercatat sesuai sistem akuntansi pemerintah
daerah. Dalam hal ini pemerintah daerah perlu memiliki sistem pengendalian

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 185


intern yang memadai untuk menjamin ditaatinya prosedur dan kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan.
Dalam pengelolaan keuangan daerah, permerintah Kabupaten Solok
senantiasa berupaya meningkatkan pendapatan, khususnya Pendapatan Asli
Daerah (PAD) melaui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Peningkatan
pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mengurangi
ketergantungan terhadap penerimaan dari Dana Perimbangan yang berasal
dari pusat. Adapun kebijakan yang diambil untuk meningkatkan penerimaan
PAD adalah kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah.

1. Intensifikasi pendapatan daerah

Intensifikasi pendapatan daerah adalah upaya peningkatan


pendapatan daerah melalui optimalisasi pengelolaan sumber-sumber
pendapatan daerah masih relatif rendah, namun karena sektor PAD
merupakan salah satu tolak ukur kemampuan keuangan daerah, maka
optimalisasi penerimaan dari sektor ini harus diupayakan. Kontribusi
pendapatan asli daerah (PAD) terhadap APBD merupakan cerminan dari
perkembangan ekonomi daerah. Besarnya PAD secara umum menunjukan
kemajuan aktivitas perekonomiman pada masyarakat yang menjadi obyek
pungut. Oleh karena itu, pencapaian taget PAD sekaligus merupakan
indikator penting untuk menilai laju pembangunan di daerah. Sedangkan
dalam rangka memacu roda perekonomian masyarakat dari segi administrasi
pengelolaan pajak dan retribusi daerah dilaksanakan dengan pelayanan yang
mudah, tepat dan cepat sehingga usaha ekonomi tersebut diharapkan akan
mampu membrikan kontribusi terhadap pemerataan pendapatan
masyarakat.
Dengan memperhatikan arah pendapatan diatas, maka kebijakan
pendapatan yang diambil yaitu :
1. Melakukan penggalian sumber-sumber pendapatan pada sektor pajak dan
retribusi daerah, baik dengan jalan intensifikasi maupun ekstensifikasi
secara selektif dan tidak berpotensi menghambat akselarasi perkembangan

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 186


aktifitas ekonomi masyarakat.
a. Intensifikasi PAD
Intensifikasi pendapatan asli daerah, dalam operasionalnya meliputi
tindakan atau usaha-usaha untuk memperbesar penerimaan dengan
cara melakukan pemungutan yang lebih giat, ketat, dan teliti. Dalam
upaya intensifikasi akan mencakup aspek personalianya serta
penerapan sanksi hukum yang pelaksanaanya melalui kegiatan sebagai
berikut :
1. Menyesuaikan/ memperbaiki serta menoptimalkan kinerja
Perangkat Daerh (PD) pengelola pendapatan daerah
2. Memperbaiki/ menyesuaikan aspek ketatalaksanaan baik
administrasi maupun operasional, yang meliputi :
- Penyesuaian dan penyempurnaan administrasi pungutan,
termasuk kebijakan penyederhanaan prosedur dan sistem.
- Penyesuaian perda-perda sesuai dengan kondisi sekarang
- Penyesuaian sistem pelaksanaan pungutan dilapangan
3. Peningkatan pengawasan dan pengendalian
- Pengawasan dan pengendalian yuridis
- Pengawasan dan pengendalian teknis
- Pengawasan dan pengendalian penatausahaan dalam rangka
tertib administrasi yang selnjutnya bermuara ke pengurusan
perizinan
4. Peningkatan Sumber daya manusai pengelola PAD
5. Meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat, wajib pajak
dan wajib retribusi daerah untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat membayar pajak maupun retribusi
b. Ekstentifikasi PAD
Ekstentifikasi didalam operasionalnya meliputi usaha-usaha untuk
menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah yang baru. Upaya-
upaya yang dilakukan dalam ekstentifikasi PAD yaitu :
1. Objek pajak dan retribusi daerah
2. Tindak lanjut dari kegiatan pengawasan dan pengendalian yang

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 187


berimplikasi dengan pengurusan perizinan serta tindakan
pemutusan izin sampai dengan penerapan perda
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran
Tabel 3.3
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Total pengeluaran
Total belanja untuk
(Belanja +
pemenuhan
Pembiayaan
kebutuhan aparatur Persentase
No Tahun Pengeluaran)
(Rp)
(Rp)
(a) (b) (a/b) x 100%
1 2016 636.739.711.957 1.185.171.232.999 53,73
2 2017 569.189.186.450 1.176.599.853.199 48,38
3 2018 604.923.835.768 1.167.506.886.283 51,81
4 2019 638.290.163.588 1.247.720.963.366 51,16
Sumber : Data Makro Tahun 2020

Peningkatan koordinasi dan akurasi data sesuai dengan peraturan yang


berlaku untuk penyempurnaan proses penghitungan penetapan alokasi
ketepatan waktu penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), sehingga program yang
disusun dapat berjalan dengan efektif.

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 188


3.2.2 Analisis Pembiayaan
Tabel 3.4
Defisit Riil Anggaran Kabupaten Solok Tahun 2015 – 2019

No. Uraian Realisasi Anggaran


2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp)
1 Realisasi
Pendapatan 101.484.693.326,25 1.128.678.628.074,52 1.144.553.785.047,73 1.163.604.738.667,08 1.254.704.484.574,82
Daerah
2 Belanja
999.883.000.000 1.185.171.232.999,01 1.176.599.853.199,22 1.167.506.886.282,54 1.247.720.963.365,81
Daerah
3 Pengeluaran
Pembiayaan 8.039.550.000,00 7.090.945.570,00 9.136.450.000,00 1.500.000.000,00 0
Daerah
4 Surplus/
-63.583.550.494,49 -41.182.518.151,49 -5.402.147.615,46 6.983.521.209,01
Defisit riil

Tabel 3.5
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Solok Tahun 2016-2019
No. Uraian Realisasi Anggaran
2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp) 2019 (Rp)
1 Realisasi Pendapatan Daerah 1.128.678.628.074,52 1.144.553.785.047,73 1.163.604.738.667,08 1.254.704.484.574,82
2 Belanja Daerah 1.185.171.232.999,01 1.176.599.853.199,22 1.167.506.886.282,54 1.247.720.963.365,81
3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 7.090.945.570,00 9.136.450.000,00 1.500.000.000,00 0
Defisit riil -63.583.550.494,49 -41.182.518.151,49 -5.402.147.615,46 6.983.521.209,01

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 189


Ditutup oleh realisasi
penerimaan pembiayaan
1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) Tahun Anggaran 144.951.973.172,11 81.459.582.177,62 40.231.339.391,13 34.812.232.521,67
sebelumnya
2 Pencairan Dana Cadangan - - - -
3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
- - - -
Yang di Pisahkan
4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - -
5 Penerimaan Piutang Daerah
6 Penarikan Investasi (Divestasi) 91.159.500,00 33.722.500,00 32.313.000,00 26.147.000,00
Total Realisasi Penerimaan
145.043.132.672,11 81.493.304.677,62 40.263.652.391,13 34.838.379.521,67
Pembiayaan
Sisa Anggaran Tahun Berkenaan 81.459.582.177,62 40.310.786.526,13 34.861.504.775,67 27.854.858.312,66

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 190


3.3 Kerangka pendanaan
Kerangka pendanaan dirancang secara efisien untuk mencapai tujuan
birokrasi secara umum baik dalam konteks efektivitas kinerja aparatur
(birokrasi) maupun efisiensi anggaran pendanaan pemerintah daerah berupa
pengurangan anggaran insentif.
Aalisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas
riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program
pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.
Kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah
dikurangkan dngan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan
wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Setelah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana
telah dihitung pada bagian diatas. Berikutnya dilakukan pengalokasian
sumber penerimaan tersebut ke pos-pos belanja dan pengeluaran
pembiayaan daerah. Pengalokasian masing-masing sumber penerimaan
daerah memiliki sejumlah kebijakan yang harus diperhatikan, anatara lain
(a) penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program
atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan
retribusi dan pajak yang dipungut; (b) penerimaan dan pendapatan hasil
pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-
upaya peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga
menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi kas daerah; (c)
penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai
dan operasional rutin pemerintahan daerah; (d) penerimaan dari dana alokasi
khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut
dialokasikan dan (e) penerimaan dana bagi hasil agar dialokasi secara
memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis
dana bagi hasil didapat.

a. Ruang Fiskal

Anggaran pendapatan dan belanja daerah merupakan kebijakan fiskal


pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian daerah. Melalui

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 191


kebijakan-kebijakan yang tercermin dari komposisi belanjanya, APBD
diharapkan mampu melakukan ekspansi yang dapat menstimulus kegiatan
ekonomi yang lebih prodiktif sehingga membawa kesejahteraan bagi
masyarakat. Kemampuan APBD maupun APBN melakukan ekspansi
bergantung seberapa besar ruang fiskal yang dimilikinya atau ruang fiskal
merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengukur fleksibilitas yang
dimiliki oleh pemerintah dalam mengalokasikan APBD bagi kegiatan-kegiatan
yang menjadi prioritas pembangunan. Lebih kanjut ruang fiskal akan
mempengaruhi kesinambungan fiskal di masa-masa mendatang. Hal ini
menjadi suatu logis karena kesinambungan fiskal bergantung pada
kemampuan pemerintah untuk memobilisasi penerimaan, pembiayaandefisit
maupun penajaman dan efisiensi belanja yang berarti upaya dalam
menstimulus ruang fiskal.

Mengacu pada laporan Fiscal Poliocy for Growth and Development


(World Bank, 2006) dinyatakan bahwa ruang fiskal (fiscal space) tersedia, jika
pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya tanpa mengancam
solvabilitas fiskal (Fiscal solvency). Stephen S heller (IMF Policy Discussion
Paper, 2005) mengemukakan bahwa ruang fiskaldapat difenisikan sebagai
ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran pemerintah untuk
menyediakan sumber daya tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan
tanpa mengancam kesinambungan posisi keuangan pemerintah. Ruang fiskal
diperoleh dari pendapatan umum setelah dikurang pendapatan yang sudah
ditentukan penggunaanya (earmarked) serta belanja yang sifatnya mengikat
seperti belanja pegawai dan belanja bunga. Ruang fiskal bisa juga muncul
dari peningkatan pendapatan di berbagai sektor dan penurunan kewajiban
pembayaran utang. Selain itu, efektivitas penggunaan anggaran disuatu
daerah juga menunjang terciptanya ruang fiskal yang cukup memeberi ruang
dalam pembangunan suatu daerah. Dalam hal ini, perencanaan dan
penganggaran yang dituangkan dalam APBD suatu daerah memegang
peranan sanagat penting. Pemerintah Daerah diaharapkan memiliki
terobosan untuk memanfaatkan ruang fiskal yang ada guna memecu
pertumbuhan ekonomi

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 192


Indikator ruang fiskal daerah ini menunjukan seberapa besar
keleluasaan yang dimiliki dalam menggunakan dananya secara bebas dalam
menentukan prioritas belanja. Perhitungan ruang fiskal menggunakan rumus
yang dikeluarkan oleh Kemenkeu, yaitu keseluruhan Pendapatn Daerah
dikurangi dengan Pendapatan Hibah, pendapatan yang sudah ditentukan
penggunaannya (earmarked) yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana
Otonomi Khusus dan dana penyesuaian serta dana darurat, dan belanja yang
sifatnya mengikat, yaitu belanja pegawai dan belanja bunga dan selanjutnya
dibagi dengan keseluruhan pendapatan daerah. Ruang fiskal menunjukan
seberapa tingkat keleluasaan pemerintah daerah menggunakan angggaran
yang dimilikinya setelah memnuhi semua kewajibannya. Semakin besar
ruang fiskal, amak akan semakin mudah bagi pemerintah daerah dalam
melakukan perencanaan untuk program dan kegiatan termasuk program-
program penanggulangan kemiskinan. Perkembangan ruang fiskal
Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 dapat dilihat pada tabel berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 193


3.3.1. Proyeksi Pendapatan dan Belanja

PROYEKSI
NO URAIAN
2021 (Rp) 2022 (Rp) 2023 (Rp) 2024 (Rp) 2025 (Rp) 2026 (Rp)
Pendapatan
4.1 85.067.569.920,00 99.445.564.789,00 111.617.134.107,00 127.130.822.845,00 143.426.054.919,65 162.459.074.499,90
Asli Daerah
4.1.01 Pajak Daerah 19.428.844.172,00 22.875.740.200,18 26.165.326.837,34 30.306.130.665,89 35.402.815.944,42 41.775.018.454,77
Retribusi
4.1.02 10.864.202.540,00 10.399.684.697,15 10.194.858.739,51 9.520.382.603,46 8.223.471.518,06 7.085.409.391,21
Daerah
Hasil
Pengelolaan
4.1.03 Kekayaan 7.020.000.000,00 7.756.454.532,45 8.002.354.627,30 8.591.462.512,76 9.169.677.514,94 10.068.864.756,65
Daerah yang
Dipisahkan
Lain-lain
Pendapatan
4.1.04 47.754.523.208,00 58.413.685.359,54 67.254.593.903,01 78.712.847.062,47 81.053.636.684,04 80.670.899.089,47
Asli Daerah
yang Sah
Pendapatan
4.2 1.120.294.418.000,00 1.076.348.012.955,00 1.086.568.251.281,00 1.080.335.456.987,00 1.030.213.669.155.00 1.031.239.012.975,00
Transfer
Pendapatan
Transfer
4.2.01
Pemerintah
Pusat
Dana Bagi
Hasil
4.2.01. 11.193.328.000,00 10.314.062.003,67 9.984.812.865,84 9.830.927.595,21 3.706.403.245,82 903.625.137,01
Pajak/Bukan
Pajak
Dana Alokasi
676.154.865.000,00 668.936.130.933,33 656.647.387.288,89 640.333.953.694,81 682.667.806.603,95 652.723.925.704,19
Umum
Dana Alokasi
266.124.029.000,00 247.280.517.818,40 267.408.779.232,87 275.042.629.799,43 247.280.517.818,40 279.022.896.235,33
Khusus
Dana Insentif
40.029.310.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00
Daerah (DID)
Dana Desa 81.257.319.000,00 74.691.317.200,00 74.691.317.200,00 74.601.015.778,09 76.558.941.486,64 78.588.565.898,33

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 194


Pendapatan
64.294.821.244,09
Transfer 45.535.567.000,00 55.125.984.999,29 57.835.954.693,64 60.526.930.199,48 62.760.005.473,91
Antar Daerah
Pendapatan
45.535.567.000,00 55.125.984.999,29 57.835.954.693,64 60.526.930.199,48 76.558.941.486,64 78.588.565.898,33
Bagi Hasil
Lain-lain
Pendapatan
50.922.000.000,00 59.620.929.091,73 68.909.898.305,94 78.585.148.360,11 50.922.000.000,00 50.922.000.000,00
Daerah yang
Sah
Hibah Dana
50.922.000.000,00 59.620.929.091,73 68.909.898.305,94 78.585.148.360,11 50.922.000.000,00 50.922.000.000,00
BOS
PENDAPATAN 1.256.283.987.920,00 1.256.493.896.835,74 1.289.174.673.694,34 1.311.051.428.191,72 1.287.321.729.548,37 1.308.914.908.718,85
Belanja
5.1 959.445.618.750,00 971.358.333.583,13 997.097.896.665,83 1.012.982.092.217,64 1.045.665.480.167,87 1.094.211.743.776,43
Operasi
Belanja
5.1.01 654.950.579.794,00 666.950.579.794,00 682.162.979.495,39 682.727.296.530,82 654.950.579.794,00 666.950.579.794,00
Pegawai
Belanja
5.1.02 Barang dan 236.957.389.797,00 254.813.572.632,70 252.897.965.336,98 253.338.373.746,00 295.188.668.582,63 306.867.204.738,22
Jasa
5.1.05 Belanja Hibah 67.397.649.159,00 46.503.322.047,20 58.484.485.801,60 73.015.606.464,56 92.070.114.677,84 116.923.618.361,56
Belanja
5.1.06 Bantuan 140.000.000,00 3.090.859.109,24 3.552.466.031,86 3.900.815.476,27 3.456.117.113,00 3.470.340.882,65
Sosial
5.2 Belanja Modal 171.218.090.943,00 133.337.559.332,42 154.552.187.323,50 129.231.008.533,14 104.032.296.479,23 92.185.750.614,14
5.2.01 Belanja Tanah - 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
Belanja
5.2.02 Peralatan dan 57.274.282.647,00 42.692.679.590,32 45.428.473.514,02 49.239.043.622,03 23.840.149.425,00 23.840.149.425,00
Mesin
Belanja
5.2.03 Gedung dan 36.722.787.522,00 36.722.787.522,00 39.538.951.129,22 45.847.324.153,83 48.569.333.387,09 36.722.787.522,00
Bangunan
Belanja Jalan.
5.2.04 Irigasi dan 76.021.203.774,00 46.617.740.122,30 41.115.813.667,14 32.636.694.138,87 31.115.813.667,14 31.115.813.667,14
Jaringan

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 195


Belanja Aset
5.2.05 1.199.817.000,00 6.304.352.097,80 3.747.283.686,64 507.946.618,41 507.000.000,00 507.000.000,00
Tetap Lainnya
Belanja Tidak
5.3.01 2.500.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00
Terduga
Belanja
5.4 153.570.358.227,00 162.743.664.750,64 166.356.160.580,00 170.994.334.311,22 149.912.632.486,62 157.582.928.592,16
Transfer
Belanja Bagi
5.4.01 3.578.219.927,00 5.731.151.785,15 6.854.430.699,78 6.762.725.214,86 3.578.219.927,00 7.590.790.292,16
Hasil
Belanja
5.4.02 Bantuan 149.992.138.300,00 157.012.512.965,49 159.501.729.880,23 164.231.609.096,35 146.334.412.559,62 149.992.138.300,00
Keuangan
BELANJA 1.286.734.067.920,00 1.270.439.557.666,20 1.297.284.579.242,85 1.316.207.435.062,00 1.302.610.409.133,72 1.346.980.422.982,73

Penerimaan
6.1 30.450.080.000,00 35.025.050.830,00 30.189.295.549,00 30.156.006.870,00 15.288.679.585,00 38.065.514.264,00
Pembiayaan
Sisa Lebih
6.1.01 Perhitungan 30.450.080.000,00 35.025.050.830,00 30.189.295.549,00 30.156.006.870,00 15.288.679.585,00 38.065.514.264,00
Anggaran
Penerimaan
Kembali
Pemerian 0 0 0 0
Pinjaman
Daerah
Pengeluaran
0 0 0 0
Pembiayaan
Penyertaan
Modal
0 0 0 0
Pemerintah
Daerah
Pembiayaan
30.450.080.000,00 35.025.050.830,00 30.189.295.549,00 30.156.006.870,00 15.288.679.585,00 38.065.514.264,00
Neto
Sumber : Data Makro Tahun 2020

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 196


3.3.2 Perhitungan Kerangka Pendanaan

a. Perhitungan Kerangka Pendanaan

Perhitungan kerangka pendanaan digunakan untuk mengetahui


kapasitas riil keuangan daerah yang digunakan untuk belanja pembangunan
dalam kurun waktu 2021-2026. Perhitungan kerangka pendanaan
setidaknya memperhatikan beberapa hal diantaranya besaran penerimaan
yang mungkin didapat dan besaran pengeluaran daerah yang mungkin
terjadi. Penerimaan terdiri dari belanja wajib dan mengikat. Selisih anatara
penerimaan dan pengeluaran ktersebut yang nantinya akan menjadi
kapasitas riil keuangan daerah.
Kapasitas riil keuangan daerah Kabupaten Solok dari Tahun 2021-
2026 diproyeksi mengalami trend peningkatan, sekalipun ada kemungkinan
mengalami fluktuasi karena dipengaruhi oleh dinamika perekonomian secara
nasional, dimana perekonomian menghadapi banyak tantangan khususnya
ketidakpastian ekonomi global. Hal ini dapat mempengaruhi penerimaan
negara yang memiliki efek terhadap besaran transfer ke daerah.hal tersebut
terlihat pada tabel berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 197


Tabel 3.9
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 – 2026

Proyeksi
No Uraian
2021 (Rp) 2022 (Rp) 2023 (Rp) 2024 (Rp) 2025 (Rp) 2026 (Rp)

1. Pendapatan 1.256.283.987.920,00 1.256.493.896.835,74 1.289.174.673.694,34 1.311.051.428.191,72 1.287.321.729.548,37 1.308.914.908.718,85

Pencairan
Dana
2. Cadangan ˗ ˗ ˗ ˗ - -
(sesuai
Perda)
Sisa Lebih
riil
3. 30.450.080.000,00 35.025.050.830,00 30.189.295.549,00 30.156.006.870,00 15.288.679.585,00 38.065.514.264,00
Perhitungan
Anggaran
Total
1.286.734.067.920,00 1.270.439.557.666,20 1.297.284.579.242,85 1.316.207.435.062,00 1.302.610.409.133,72 1.346.980.422.982,73
Penerimaan

Belanja
4. 654.950.579.794,00 666.950.579.794,00 682.162.979.495,39 682.727.296.530,82 654.950.579.794,00 666.950.579.794,00
Pegawai

Pengeluaran
5. - - - -
Pembiayaan
Kapasitas
Riil
631.783.488.126,00 603.488.977.872,20 615.121.599.747,47 633.480.138.531,18 647.659.829.339,73 680.029.843.188,73
Kemampuan
Keuangan
Sumber : data olahan 2021

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 198


3.4 Realisasi Anggaran Untuk Penanganan Covid-19
Pandemi Covid19 yang terjadi tahun 2020 hingga sekarang
menyebabkan dilakukannya refocusing anggaran ditahun 2020 untuk
pemenuhan kebutuhan penanganan Covid-19 meliputi Kesehatan, jaringan
pengaman sosial, penanganan dampak ekonomi dan operasional gugus tugas.

Tabel 3.4. Anggaran Penanganan Covid-19 Tahun 2020


NO PENGGUNAAN ANGGARAN REALISASI PENYERAPAN
ANGGARAN
1 Penanganan Rp.10.590.042.500 Rp.10.390.042.500 98,11%
Kesehatan
2 Jaringan Rp. 6.937.310.220 Rp. 5.937.310.220 85,59%
Pengaman
sosial
3 Penanganan Rp. 8.553.572.250 Rp. 7.499.272.500 87,67%
dampak
ekonomi
Sumber; Badan Keuangan Daerah, 2020

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa penyerapan anggaran


Covid-19 paling banyak untuk penanganan kesehatan

RANCANGAN AWAL RPJMD 2021-2026 199


BAB IV

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

4.1 Permasalahan Pembangunan

Sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab II tentang kondisi kinerja


pemerintah Kabupaten Solok terhadap capaian kinerja pelayanan pemerintah
diseluruh urusan pemerintahan baik urusan wajib dan pilihan, dapat
diketahui masih terdapat permasalahan pembangunan yang harus diberikan
solusi pada pembangunan periode Tahun 2021-2026. Permasalahan
pembangunan da, dari dataerah muncul dari adanya “gap expectation” antara
kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta
antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat
perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada
umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal,
kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan
ancaman yang tidak diantisipasi.

Untuk itu, dari data yang sudah digambarkan pada Bab II akan
dilakukan identifikasi permasalahan pembangunan daerah Kabupaten Solok
yang dibagi dalam 2 cakupan permasalahan, yaitu identifikasi permasalahan
pembangunan yang berdampak pada sasaran pembangunan daerah untuk
penentuan prioritas daerah dan identifikasi permasalahan pembangunan
yang berdampak pada urusan penyelenggaraan pemerintah untuk penentuan
prioritas masih-masih urusan. Adapun masing-masingidentifikasi
permasalahan yang dapat dirumuskan adalah pada sebagai berikut :

Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah


untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi
keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa lalu.
Identifikasi faktor-faktor tersebut dilakukan terhadap lingkungan internal
dan eksternal dengan mempertimbangkan masukan dari organisasi
perangkat daerah.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 200


Berdasarkan hasil evaluasi gambaran umum kondisi di Kabupaten
Solok sebagaimana telah disajikan pada bab 2, dapat diidentifikasi bahwa
permasalahan Kabupaten Solok sebagai berikut :

1. Belum optimalnya Kesejahteraan Masayarakat

2. Belum optimalnya penurunan penduduk miskin

3. Belum optimalnya pembangunan ekonomi kerakyatan

4. Belum optimanya pembangunan Sumber Daya Manusia

5. Belum optimalnya tata kelola pemerintahan yang baik

6. Belum optimalnya pemenuhan infrastuktur dasar masyarakat

4.2. Isu Strategis

Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan


fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun
sebelumnya dan memiliki dampak jangka pangjang bagi keberlanjutan
pelaksanaan pembangunan,sehingga perlu diatasi secara bertahap.
Pengidentifikasian isu strategis dapat dilakukan melalui perumusan berbagai
isu internasional, nasional dan regional.

4.2.2 Isu Internasional

1. Sustainable Development Goals (SDGs)

Konsep Sustainable Development Goals (SDGs) dicanangkan untuk


melanjutkan konsep tujuan pembangunan Milenium Developmen Goals
(MDGs) yang belum tercapai dari tahun 2000-2015. Tujuan MDGs yang
belum tercapai tersebut antara lain :

a. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan;

b. Mencapai pendidikan dasar untuk semua;

c. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;

d. Menurunkan angka kematian anak;

e. Meningkatkan kesehatan ibu;

f. Memerangu HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 201


g. Memastikan kelestarian lingkungan hidup;

h. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Konsep SDGs diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang


mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015. MDGs terutama
berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu
berkurangnya sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim,
perlindungan sosial, makanan dan energi dan pembangunan yang lebih
berpihak pada kaum miskin.

SDGs terdiri dari 17 tujuan, 185 indikator kewenangan Kabupaten.


Adapun tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) di Tahun 2016-2030
antara lain :

a. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya dimana-mana;

b. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi


dan mempromosikankesempatan belajar seumur hidup untuk semua;

c. Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua


segala usia;

d. Menjamin kualitas pendidikan inklusif, adil dan mempromosikan


kesempatan belajar seumur hidup untuk semua;

e. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan


anak perempuan;

f. Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan


sanitasi untuk semua;

g. Menjamin akses energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan


dan modern untuk semua;

h. Mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan


berkelanjutan ekonomi, kesempatan kerja penuh dan produktif dan
pekerjaan yang layak untuk semua;

i. Membangunan infrastuktur tangguh, mempromosikan industrialisasi


inklusif dan mendorong inovasi;

j. Mengurangi kesenjangan didalam dan antar negara;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 202


k. Membuat kota-kota dan permukiman manusia inklusif, aman, tangguh
dan berkelanjutan;

l. Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan;

m. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan


dampaknya;

n. Melestarikan dan berkelanjutan menggunakan samudera, laut dan


sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan;

o. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan


ekosistem darat, berkelanjutan mengelola hutan, memerangi desertifikasi,
dan menghentikan dan membalikan degradasi lahan dan menghentikan
hilangnya keanekaragaman hayati;

p. Mempromosikan masyarakat yang damai dan iklusif untuk pembangunan


berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan
membangun istitusi yang efektif, akuntabeldan inklusif disemua
tingkatan;

q. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan glonal


untuk pembangunan berkelanjutan.

2. Pandemi Corona Virus Disease (Covid) 19

Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi dunia ketika tiba-tiba muncul
wabah covid-19,yang awalnya muncul secara lokal di Wuhan-China, lalu
merebak dan memporak-porandakan sendi-sendi perekonomian dunia.
Perkembangan krisis kesehatan yang berdampak pada ekonomi dunia ini
praktis membuat seluruh negara didunia harus mundur dengan rencana-
rencana strategis yang tyelah ditetapkan semula untuk kemudian digantikan
kebijakan tanggap darurat dengan memobilisasi semua sumber daya untuk
mengatasi wabah Covid-19. Masing-masing negara merevisi APBN-nya dan
menyediakan alokasi dana yang besar untuk mengatasi wabah corona ini.
Mengingat bahwa penyakit yang datang melalui virus corona cukup
mematikan (rata-rata sekitar 3-5% kematian dari korban yang telah terpapar
virus), maka hanya solusi pencegahan yang menjadi jalan terbaik untuk

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 203


diupayakan agar masing-masing negara dapat melindungi setiap nyawa
warganya.

Berbagai negara melakukan kebijakan lockdown. Kebijakan lockdown


kemudian dimodifikasi sedemikian rupa oleh berbagai negara. Ada yang
menerapkan secara penuh, sebagaian , atau lokal dan seminimal mungkin.
Indonesia sendiri memodifikasi dengan nama pembatasan sosial berskla
besar (PSBB) yang diberlakukan per wilayah, baik provinsi atau
kabupaten/kota berdasarkan tingkat keparahan wabah yang penilaiannya
ditentukan oleh pemerintah pusat meallui Kementerain Kesehatan. Aturan
pelaksanaan PSBB tersebut daitur melalui Peraturan Pemerintah nomor 21
Tahun 2020 tentang pembatasan sosial berskala besar. Selain itu aturan
mengenai PSBB juga diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020
tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat.

Berbagai laporan dari lembaga studi yang menganalisis damapak covid-19


menyatakan bahwa akan terjadi perlambatan ekonomi dunia ditahun 2020
ini, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia juga tidak luput akan adanya
kemungkinan terjebak pada bahaya defisit anggaran yang tidak
berkelanjutan. Ketika covid-19 mulai merebak di Indonesia, pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor
1 Tahun 2020 tentang kebijakan Keuangan Negara dan stabilitas Sistem
Keuangan ntuk penanganan Pandemi Virus Corona. Pada pasal 2 Perpu
tersebut, pemerintah dimungkinkan untuk merelaksanasi pembatasan defisit
anggaran lebih dari 3 persen. Disebutkan di pasal tersebut bahwa batasan
defisit anggaran boleh melampaui 3 persen dari Produk Domestik Bruto
(PDB) selama masa penanganan corona virus disease 2019 (covid-19)
dan/atau untuk menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian
nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan paling lama sampai dengan
berakhirnya Tahun anggaran 2022.

Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu disikapi sekaiatan dengan
Pandemi covid -19 ini anatara lain sebagai berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 204


a. Perlambatan ekonomi yang ditandai oleh kapitalisasi pasar pada kuartal
pertama ini adalah bentuk terpuruk dalam jangka waktu yang belum dapat
diprediksi. Beberapa sektor bisnis, terutama minyak dan gas, transportasi
udara, perawatan kesehatan, dan keuangan akan mengalami pertumbuhan
negatif yang cukup lama, dan kemungkinan akan pulih paling cepat setelah
tahun 2021 atau 2 tahun setelah pandemi covid-19 ini.

b. Dampak pada sektor ketenagakerjaan, organisasi ketenagakerjaan


internasioanl (ILO) menerbitkan ILO Monitor 2nd edition pada april 2020,
dimana laporan ini menguraikan beberapa hal penting menyangkut damapak
covid-19 terhadap kondisi ketenagakerjaan seluruh dunia, antara lain :
pertama, kebijakan karantina wailayah diberbagai negara berdampak pada
2,7 miliar pekerja (81 persen dari total pekerja diseluruh dunia), kedua,
kontraksi ekonomi secara langsung mempengaruhi penyempitan lapangan
kerja. Perhitungan ILO 1 april 2020 menunjukan penurunan jam kerja
sebesar 6,7 persen pada kuartal kedua 2020 atau setara dengan hilangnya
195 juta pekerjaan penuh waktu. Ketiga, perhitungan total kehilangan
pekerjaan pada tahun 2020 tergantung pada perkembangan pandemi ini,
bagaimana pemerintah masing-masing negara mengantisipasinya, serta
penemuan obat dan vaksin sehingga diketahui kepastian berakhirnya
pandemi. ILO akan terus memantau dan dierkirakan bahwa jumlah orang
yang menganggur meningkat sebesar 24,7 juta dari angka tahun 2019 sebesar
188 juta. Keempat, ada beberapa sektor tertentu yang menjadi penyumbang
mayoritas hilangnya pekerjaan dan penurunan jam kerja. Perkiraan ILO
menunjukan bahwa sekitar 1,25 miliar pekerja atau 38 persen dari total
pekerja terancam akan diberhentikan yang meliputi sektor perdagangan, ritel,
akomodasi dan makanan dan manufaktur. Kelima, khususnya di negara-
negara berpenghasilan menegah kebawah, sektor-sktor yang terkena dampak
besar umumnya memiliki jaminan sosial, atau punya tetapi dalam keadaan
minimal. Para pekerja ini kini berada dalam kondisi [aling rentan diantara
kelompok pekerja lainnya. Keenam, pekerja di sektor kesehatan sanagat
rentan terhadap resiko paparan risiko kesehatan dan risiko ekonomi.
Walaupun belum ada angka seluruh dunia yang resmi, berbagai laporan
menunjukan besarnya korban pada para tenaga kesehatan terutama yang
berhubungan langsung dengan pandemi covid-19. Ketujuh, respon kebijakan
harus diarahan ke bantuan segera untuk pekerja dan sektor-sektor usaha

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 205


tertentu untuk melindungi mata pencaharian. Terutama di negara-negara
berkembang dan di sektor-sektor tertentu dengan dampak yang signifikan.
Dengan demikian ketika pandemi berlalu, negara dapat memulihkan ekonomi
lebih cepat.

4.2.2 Isu Kebijakan Nasional

Visi misi presiden 2020-2024 disusun berdasrkan arahan RPJPN 2005-2025


visi presiden 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
Visi tersebut diwujudkankan melalui 9 (sembilan) misi yang dikenal dengan
Nawacita kedua.

Presiden menetapkan 5 (lima) arahan utama sebagai strategi dalam


pelaksanaan misi nawacita dan pencapaian sasaran visi Indonesia 2045.
Kelima arahan tersebut mencakup :

1. Pembangunan SDM

Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil,


meguasai ilmu pengetahun dan teknologi yang didukung dengan
kerjasama industri dan talenta global.

2. Pembangunan Infrastuktur

Melanjutkan pembangunan infrastuktur untuk menghubungkan kawasan


produksi dengan kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan
wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan
nilai tambah perekonomian rakyat.

3. Penyederhanaan regulasi

Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan pendekatan omnibus


Law, terutama menerbitkan undang-undang cipta lapangan kerja dan
undang-undang Pemberdayaan UMKM.

4. Penyederhanaan birokrasi

Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja, memangkas


prosedur dan birokrasi uyang panjang dan menyederhanakan eselonisasi.

5. Transformasi Ekonomi

Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi daya

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 206


saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi
bagi kemakmuran bagsa demi keadilan sosial bagi seluruh indonesia.

4.2.3 Isu/kebijakan Sumatera Barat RPJPD Tahun 2005-2025

Visi pembangunan jangka panjang provinsi Sumatera Barat untuk


tahun 2025 mendatang dapat diformulasikan secara ringkas sebagai
berikut : “ Menjadi Provinsi Terkemuka Berbasis Sumberdaya Manusia
Yang Agamais Pada Tahun 2025” sedangkan misi pembangunan daerah
dalam RPJPD Provinsi Sumatera Barat sampai dengan tahun 2025
ditetapkan sebagai berikut :

1. Mewujudkan kehidupan agama dan budaya berdasarkan filosofi


“ adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”

2. Mewujudkan sistem hukum dan tata pemerintahan yang baik;

3. Mewujudkan sumberdaya insani yang berkualitas, amanah dan


berdaya saing tinggi;

4. Meweujudakn usaha ekonomi prouktif dan mampu bersaing


disunia global;

5. Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang baik dengan


pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan;

Adapun arah kebijkan pembangunan tahap IV (2021-2025) Provinsi Sumatera


Barat sebagai berikut :

1. Pembangunan agama dan budaya

a. Dalam rangka mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang agamais dan


berbudaya, pembangunan agama dan budaya diarahkan pada
peningkatan pemahaman keagamaan secara simultan. Disamping itu
prasarana teknologi informasi perlu pula disediakan pada pusat-pusat
kegiatan masyarakat. Nuansa keagmaan juga terwujud secara fisik seperti
gapura dan bangunan lainnya pada setiap batas provinsi, kota kabupaten
bahkan sampai ke nagari.

b. Untuk dapat mewujudkan sumatera barat sebagai pusat pendidikan


bernuansa islam, diwujudkan melalui model sekolah dengan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 207


pengemblengan keagmaan yang intensifterutama moral, minimal disetiap
kabupaten dan kota.

c. Dalam rangka mewujudkan kesalehan sosial dan pengembangan


kelembagaannya direalisasikan melalui pengembangan kegiatan ekonomi
masyarakat serta institusi keagmaan sesuai syariah;

d. Pengelolaam tanah ulayat sesuai dengan Peraturan Daerah yang tealh


ditetapkan dan tidak terdapat lagi konflik-konflik sosial yang terjadi akibat
pelaksanaan sistem tersebut.

e. Penguatan dan pemanfaatan keanekaragaman sosial budaya melalui


berbagai ruang gerak pembangunan. Akses dan pemerataan modal sosial
yang multikultural yang tealh terjadi pola kebijkan yang inharen dalam
pembangunan daerah.

f. Pelestarian tanah ulayat dengan membangun pola kemitraan antara tiga


unsur utama yaitu pemerintahan daerah, masayarakat adat dan
stakeholders

2. Pembangunan hukum dan pemerintahan

a. Memperkuat basis pengetahuan dan kinerja aparatur yang makin


profesional dengan pemanfaatan lebih lanjut teknologi informasi dalam
jaringan birokrasi, disamping pembinaan kesadaran moral dan loyalitas
aparatur pemerintah/ pegawai negeri yang amanah dimata masayrakat.

b. Mengarahkan unsur dunia usaha swasta secara terus menerus


meningkatkan kemandirian dan daya saing lokal, nasional dan global guna
memberikan kontribusi yang signifikan dalam penguajtan tata
pemerintahan yang baik pada umumnya dan penguatan basis ekonomi
rakyat khususnya.

c. Unsur masyarakat warga makin didorong untuk makin pro aktif


berpartispasi dalam proses pembangunan, termasuk dalam pengawasan
dalam penyelenggaraan pemerintahan.

3. Pembangunan sumber daya manusia

a. Penyelenggaraan pendidikan yang terakreditasi dan masing-masing


daerah memiliki penyelengaraan pendidikan rangking nasional.
Penyelenggaraan pendidikan yang profesional.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 208


b. Menerapkan standar pelayanan rumah sakit sesuai standar internasional

c. Menerapkan IPTEKS yang menghasilkan perbaikan teknologi terhadapa


kegiatan yang telah ada serta menghasilkan produk-produk baru yang
dapat mendorong kegiatan produksi secara produktif dan efisien dan
berdaya saing didunia global.

4. Pembangunan ekonomi

a. Dalam rangka mewujudkan kegiatan pertanian modern dan agribisnis


maju, pembangunan diprioritas kan pada klanjutan pembangunan
kawasan sentra produksi dan agroindustri dengan penerapan teknologi
pertanian dan pengolahan hasil yang lebih maju

b. Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah melalui subsektor


perikanan laut upaya pemantapan tumbuhnya usaha dan bisinis
penangkapan dan budidaya ikan laut yang bernilai ekonomi tinggi dan
dipasrkan ke luar negeri.

c. Untuk dapat mewujudkan kegiatan jasa yang efisien yang mampu


bersaing, diwujudkan penggunaan teknologi tinggi dan modern dalam
kegiatan perdagangan dan jasa, termasuk jasa transportasi, pendidikan
dan pelayanan kesehatan.

d. Mewujudkan sumtera barat sebagai daerah tujuab wisata nasional dan


internasional, prioritas pembangunan melanjutkan penggunaan teknologi
yang lebih maju dan tepat untuk peningkatan prduktifitas dan efisiensi
pariwisata

e. Dlam rangka mewujudkan sumatera barat sebagai pusat pertumbuhan


dan pintu gerbang pantai barat sumatera, maka prioritas pembangunan
melanjutkan peningkatan teknologi maju dan tepat guna dalam rangka
peningkatan produktifitas dan efisiensi usaha perdagangan, transportasi
dan jasa lainnya.

5. Pembangunan bidang tata ruang dan lingkungan hidup

a. Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan tata ruang yang baik dan


dilaksanakan secara konsekuen, maka seluruh kabupaten dan kota se
sumatera barat harus mempunyaoi dokumen RTRW dan telah melakukan
revisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Fasilitas umum dan fasilitas

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 209


sosial yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dan masyarakat
direalisasikan sehingga terwujud kondisi daerah dengan ruang apik dan
teratur.

b. Untuk dapat mempertahankan kawasan konservasi alam yang telah


ditetapkan, diupayakan terwujudnya pengembangan potensi flora dan
fauna yang ada didalam kawasan tersebut. Perlindungan terhadap
kawasan konservasi yang tealh ditatapkan dilakukan secara lebih intensif,
sehingga tercipta suatu kawasan yang asri dan hijau dengan ekosistem
yang terjaga baik.

c. Dalam rangka mewujudan tata kelola lingkungan yang baik, upaya untuk
pengendalian kualitas lingkungan hidup tersu dilakukandan ditingkatkan.
Sejalan dengan upaya tersebut, pengendalian terhadap kualitas air dan
udara makin ditingkatkan, karena intensitas pembangunan semakin
meningkat. Disamping itu pemantapan pemulihan lahan kritis
dioptimalkan melalui diversifikasi tanaman untuk mengembalikan kondisi
lahan secara alami dna kimiawi. Dalam rangka mewujudkan masyarakat
sadar lingkungan, penyuluhan masyarakat tentang sdar lingkungan terus
dilakukan dan ditingkatkan untuk seluruh lapisan masyarakat.

4.2.4 Isu strategis Kabupaten Solok

Berdasarkan hasil telaahan terhadap identifikasi permaslahan dan isu


strategis yang dirumuskan dalam dokumen perencanaan yang terkait
sebagaimana dijelaskan diatas, terdapat beberapa isu strategis jangka
menengah Kabupaten Solok Tahun 2021-2026. Isu-isu tersebut pada
beberapa hal saling berkaitan atau mempengaruhi satu dengan lainnya.
Karena upaya-upaya penanganan isu tersebut, akan membutuhkan
koordinasi dan kolaborasi. Isu strategis Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Solok Tahun 2021-2026, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Rendahnya Akses Masyarakat terhadap Kebutuhan Dasar yang


Berkualitas

Perwujudan kesejahteraan masyarakat salah satunya ditandai


dengan kemampuan masyarakat mengakses kebutuhan dasar seperti
pendidikan dan kesehatan. Akses masyarakat terhadap pelayanan dasar

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 210


dapat didefenisikan melalui perpektif jaraka maupun keterjangkauan
layanan. Kabupaten Solok teridentifikasi bahwa beberapa layanan
pendidikan den kesehatan belum sepenuhnya terpenuhi dengan optimal.
Sepert akses pendidikan 12 tahun belum mampu tercapai secara optimal.
Kondisiini dapat merupakan bagian dari efek domino berbagai aspek
seperti misalnya saspek fisik seperti infrastuktur, sarana dan prasarana
maupun non-fisik seperti sosial, budaya mauapun kapasitas financial.

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam


meningkatkan kualitas manusia, yang juga merupakan komponen
variabel dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sistem
pendidikan yang tangguh dan berdaya saing di masa depan memiliki
peran dan kontribusi penting yang akan menetukan kualitas SDM sebagai
penggerak utama dalam pembangunan daerah. Tersedianya sumber daya
manusia yang memiliki unggulan komparatif dan unggulan kompetitif
serta latar belakang pendidikan dan keahlian yang memenuhi kebutuhan
zaman diharapkan akan mampu memenangkan persaingan di pasar
tenaga kerja baik regional maupun nasional. Oleh karena itu
pembangunan pendidikan di Kabupaten Solok harus mampu menjalon
pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi
dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai
dengan tuntutan perubahan di masa depan.

Selain itu, akses masayarakat terhadap pendidikan tinggi dan


pendidikan inklusif di Kabupaten Solok juga masih trendah. Modal dasar
bagi terbentuknya unggulan komparatif dan unggulan kompetitif adalah
dimilikinya konsep diri dan kesadaran diri yang dalam proses belajar.
Konsekuensinya, inovasi dalam wawancara pembelajaran menuntut agar
semua institusi pendidikan di Kabupaten Solok mampu menanmkan
kemampuan tentang bagaimana belajar untuk belajar bukan belajar
untuk menghafal dan belajar untuk tergantung kepada pihak lain.
Memasuki era global yang ditandai menguatnya ekonomi neoliberal,
keunggulan ilmu pengetahun menjadi faktor determinan dalam
mendorong percepatan kemajuan suatu daerah bahkan suatu negara.
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 211
Perbaikan kualitas pendidikan di Kabupaten Solok dimulai dari
peningkatan kualitas tenaga pendidiknya. Peran tenaga pendidik yang
berkualitas untuk mempersiapkan SDM yang handal, melalui kegiatan
pembelajaran yang bermutu dan efektif kepada siswa. Oleh karena itu
dibutuhkan tenaga pendidik yang memiliki kualitas disetiap sekolah
dalam peningkatan pemerataan mutu pendidikan. Dinamika
perkembangan ekonomi yang digerakan ilmu pengetahun itu secara
teknis disebut knowledge driven economic growth. Konsep ini
menempatkan institusi pendidikan pada posisi yang amat penting dan
strategis sebab dapat (1) melahirkan tenaga-tenaga kerja terlatih,
kompetitif dan adaptif; (2) melahirkan ilmu pengetahun baru dan
menciptakan inovasi teknologi; dan (3) meningkatkan kemampuan
mengakses perkembangan ilmu pengetahuan pada level gobal dan
mengadaptasinya dalam konteks lokal (Bank Dunia, 2002). Karena itu,
agar dunia pendidikan mampu melahirkan SDM yang tangguh dan
bermartabat, maka kebijakan pendidikan harus daiarahkan pada
penekanan akan pentingnya untuk menjadi insan cerdas komprehensif
dan kompetitif.

Pada urusan kesehatan beberapa permasalahan juga masih perlu untuk


diperhatikan sepertihalnya pelayanan kesehatan dasar misalnya masih
belum mampu terjangkau oleh keseluruhan masyarakat khususnya
didaerah nagari terluar. Selain infrastuktur kesehatan untuk lebih
optimalnya pemenuhan layanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten
Solok pelu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat yang
disediakan oleh fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, dalam hal ini
adalah Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka.

Kondisi-kondisi tersebut tentu memberika pressure tersendiri terhadap


pemngembangan sumberdaya manusia di Kabupaten Solok. Sehingga
pembangunan manusia mengalami perlambatan. Dengan demikian maka
perwujudan aksesibilitas serta kualitas pelayanan baik dibidang
kesehatan, pendidikan maupun kebutuhan dasar lainnya perlu untuk
dikedepankan mengingat sumberdaya manusia yang baik merupakan
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 212
wujud nyata dari cita-cita UUD 1945 yaitu kesejahteraan masyarakat.

2. Belum meratanya pembangunan infrastuktur baik dari segi kuantitas


maupun kualitas

Pembangunan infrastuktur merupakan bagian integral


pembangunan daerah sekaligus sebagai roda penggerak pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan infrastruktur berkualitas dengan kapasitas yang
memadai dan merata merupakan faktor penting untuk mendorong
konektivitas antar wilayah sehingga dapat mempercepat dan memperluas
pembangunan ekonomi.

Permasalahan dalam penyediaan infrastruktur disebabkan karena


keterbatasan kemampuan keuangan daerah dan juga faktor geografis
sehingga pembangunan infrastruktur belum merata kesetiap penjuru
wilayah Kabupaten Solok. Kendala lain dalam penyediaan infrastruktur
adalah ketersediaan lahan pemerintah yang bisa digunakan untuk
pembangunan sehingga perlu dilakukan penataan aset lahan milik
Pemerintah Daerah. Kawasan permukiman dan perumahan juga masih
perlu ditata dan ditingkatkan kualitasnya karena masih terbatasnya
prasarana, sarana dan utilitas yang tersedia. Perlindungan lingkungan
hidup khususnya air yang bersumber dari danau dan sungai yang ada,
kualitas udara dan tanah serta pengelolaan sampah perlu mendapatkan
perhatian. Sejauh ini tingkat layanan sampah di Kabupaten Solok karena
sarana dan prasarana persampahan yang masih terbatas. Kabupaten
Solok juga merupakan daerah rawan bencana sehingga pembangunan
infrastruktur harus memperhatikan daerah rawan bencana seperti gempa
bumi, letusan gunung api, banjir, tanah longsor dan lainnya. Tingkat
kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap bencana perlu terus
ditingkatkan sebagai salah satu upaya mitigasi.

Oleh karena itu, infrastuktur yang memadai baik secara kuantitas


dan kualitas merupakan prasyarat mutlak bagi pertumbuhan ekonomi
yang tinggi. Upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan
pemerataanpembangunan dilaksanakan melalui perwujudan sistem

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 213


perkotaan dan jaringan prasarana, meliputi jaringan jalan. Irigasi,
transportasi, sumber daya air, energi, permukiman dan perumahan,
dalam rangka meningkatkan konektivitas antar pusat kegiatan dan
membentuk pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pembangunan
infrastuktur juga diperlukan untuk pemerataan, menurunkan tingkat
kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup.

3. Belum optimalnya Penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan


masalah sosial yang terintegrasi

Kompleksitas yang tinggi dalam upaya penanggulangan kemiskinan


dikarenakan banyak faktor elemen yang terakit, yang penanganannya
harus dilakukan melalui lintas sektor, lintas wilayah, dan adanya
keterlibatan berbagai pihak. Persoalan kemiskinan bukan sekedar jumlah
dan presentase penduduk miskin, akan tetapi akar penyebab kemiskinan
salah satunya pola hidup konsumtif. Dimensi lain yang perlu diperhatikan
dalam persoalan kemiskinan adalah tingkat kedalaman kemiskinan (P1)
dan keparahan kemiskinan (P2). Hal ini disebabkan oleh rendahnya akses
pelayanan dasar, akses ekonomi dan infrastuktur serta pola hidup
masyarakat di desa. Sehingga penanggulangan kemiskinan melalui
strategi penurunan kemiskinan secara terpadu adalah sebuah
keniscayaan. Strategi penurunan kemiskian terpadu di Kabupaten Solok
diartikan sebagai upaya penanganan kemiskinan haruslah integral,
serasi, terstruktur, harmonis dan selaras meliputi berbagai pendekatan,
fokus, terencana, holistik dan berkelanjutan serta adanya terobosan-
terobosan baru.

Pengangguran merupakan salah satu maslah penting yang harus


dituntaskan. Faktor pemicu angka pengangguran adalah keterbatasn
kesempatan kerja baru. Tidak adanya link and match antara kompetensi
yang dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja dan kurangnya minat
pencari kerja untuk usaha mandiri.

Permasalahan sosial muncul diakibatkan karena belum optimalnya


penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 214


kurangnya pemanfaatan potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS).

4. Pertumbuhan ekonomi yang belum fokus pada sektor unggulan

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok lebih tinggi dibandingkan


dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat maupun nasional
tetapi masih ada permasalahan-permasalahan pada sektor-sektor
ekonomi di Kabupaten Solok. Pada sektor koperasi dan usaha, masih
minimnya akses modal koperasi dan UMKM terhadap dunia perbankan,
belum optimalnya fungsi dan kelembagaan koperasi yang ditunjukan
masih tingginya presentase jumlah koperasi tidak aktif, masih belum
optimalnya akses pemasaran dan promosi bagi produk koperasi, serta
belum meratanya standar produk pada koperasi serta UMKM.
Pada sektor investasi, masih belum meratanya realisasi investasi di
kecamatan maupun nagari, belum meratanya ketersediaan dan kualitas
infrastuktur penunjang investasi, belum optimalnya serapan tenaga kerja
lokal pada kegiatan PMA/PMDN, serta terjadinya dinamika social di
masyarakat yang mempengaruhi kepastian dan keamanan berusaha.
Pada sektor pariwisata, masih ditemui belum optimalnya
konektivitas infrastuktur transportasi menuju destinasi wisata,
terbatasnya atraksi di destinasi wisata, terbatasnya amenitas pada
destinasi wisata, belum tertanamnya nilai-nilai hospitality di masyarakat,
belum optimalnya penerapan branding dan aktifitas promosi, serta
terbatasnya kuantitas maupun kualitas dari produk ekonomi kreatif.
Pada sektor pertanian, produktifitas komoditas pertanian masih
belum optimal. Hal ini disebabkan oleh belum optimalnya aktifitas
ekonomi pertanian dari hulu ke hilir, terbatasnya ketersediaan benih yang
berkualitas, rendahnya penguasaan dan pemanfaatan teknologi budidaya
pertanian, tingginya gangguan hama dan penyakit tanaman pertanian
dan perkebunan, rendahnya penerapan sertifikasi jaminan mutu hulu
hilir pertanian, rendahnya regenerasi petani dan rendahnya akses
permodalan. Selain itu, menurunnya luas lahan pertanian yang
disebabkan oleh intensitas pembangunan sektor non-pertanian yang
sangat tinggi seperti pembangunan permukiman dan Kawasan industri.
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 215
Pada sektor perikanan dan kelautan masih terdapat beberapa
permasalahan, Masih rendahnya penggunaan teknologi yang ramah
lingkungan oleh nelayan, Pemasaran hasil perikanan masih bersifat
individu, belum terintegrasi secara sistematik, masih terbatasnya sarana
dan prasarana perikanan budidaya.

Pada sektor pangan, skor pola pangan harapan Kabupaten Solok


masih dibawah rata-rata nasional. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan
pangan Kabupaten Solok masih mengalami ketimpangan, keragaman
konsumsi pangan masih rendah dan rendahnya kesadaran masyarakat
terhadap pola konsumsi pangan bergizi.

Pada sektor perdagangan masih terdapat beberapa permasalahan


yaitu dominasi barang impor, kerentanan fluktuasi harga barang
konsumsi terutama bahan pokok, masih belum optimalnya pemasaran
dan produk industri lokal, belum optimalnya rantai pasok pemasaran
(pasar lokal yang tersertifikasi dan pasar regional), serta belum meratanya
penerapan standar produk dan teknologi informasi dalam perdagangan.

Pada sektor industri kontribusi sektor industri terhadap PDRB


cenderung melambat. Hal ini disebabkan oleh infrastuktur pendukung
Kawasan industri yang belum terintegrasi sehingga mengakibatkan
tingginya biaya logistik. Terjadi ketimpangan pengembangan Kawasan
industri di Kabupaten Solok. Masih rendahnya peranan industri Kecil dan
Menengah (IKM) pada rantai pasok industri, belum memadai Sumber
Daya Manusia (SDM) sektor industri yang kompeten ataupun
tersertifikasi.

5. Optimalisasi layanan kesehatan yang profesional

pelayanan kesehatan untuk seluruh penduduk di Kabupaten Solok


secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan ketersediaan
tenaga kesehatan, infrastuktur kesehatan dan aksesibilitas. Layanan
kesehatan yang profesional membutuhkan tenaga kesehatan yang
profesional dalam tugas dan melayani dengan hati yang dikenal dengan
sebutan The Five Stars Doctor. Dalam konsep tersebut, dokter maupun
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 216
tenaga kesehatan lainnya diharapkan mampu memiliki 5 peran, yaitu (1)
penyedia pelayanan kesehatan (Care Provider) yang bertanggungjawab
bagi kebutuhan fisik, sosial dan mental dari paseien. Memastikan bahwa
pasien menerima layanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
secara integratif dan sesuai standar tertinggi yang dimiliki; (2)
pengambilan keputusan (Decision Maker) yang mempu memberikan
keputusan terbaik dengan efikasi pengobatan dan biaya yang dibutuhkan;
(3) komunikator yang baik (communicator) yang mampu berkomunikasi
dengan pasien, keluarga dan lingklungan sekitar, mampu persuasi dan
edukasi demi peningkatan kesehatan pasien; (4) pemimpin masyarakat
(Community Leader) yang berperan sebagai pemimpin masyarakat serta
memberikan masukan dan arahan terkait peningkatahn kualitas
kesehatan masyarakat; dan (5) pengelola manajemen (manager) yang
memiliki kapasitas manajemen yang memadai dalam menyediakan
layanan kesehatan bermutu. Selain itu, ketersediaan infrastruktur
kesehatan yang handal serta aksesibilitas juga merupakan mutlak untuk
mencapai layanan kesehatanyang profesional.

6. Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan

Pemerintahan Kabupaten Solok terlihat belum sedemikian optimal.


Hal ini terbukti dari koordinasi lintas sektoral serta akuntabilitas aparatur
pemerintah yang masih lemah. Penyelenggaraan pemerintahan
kabupaten Solok perlu ditingkatkan mengingat besarnya afirmasi dan
atensi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Disamping itu, keberhasilan program Bupati dan pembangunan daerah
pada level teknis sangat ergantung pada kinerja aparatur dan kualitas
penyelenggaraan pemerintah tersebut. Oleh karena itu, perwujudan tata
pemerintahan yang baik sangat perlu untuk ditingkatkan.

7. Belum berjalannya pelayanan publik yang efektif, efisien dan berbasis


teknologi informasi

Pemerintah wajib menyelengarakan pelayanan publik yang lebih


ceapt, lebih murah, lebih mudah dan lebih baik. Untuk itu, pemerintah

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 217


harus melakukan reformasi birokrasi dan menfokuskan pada spek
kelembagaan, aparatur dan tata laksana dengan menerapkan prinsip-
prinsip good governance. Pengembangan reformasi birokrasi harus
dilakukan bersamaan dengan reformasi bidang-bidang lain misalnya
reformasi badan usaha daerah dan swasta serta lembaga-lembaga lainnya
agar terjalin sinergi yang saling menguntungka dan bermanfaat.

Dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di Kabupaten Solok masih


terdapat beberapa permasalahan, diantaranya kurangnya jangkauan dan
kualitas pelayanan publik yang didukung oleh sarana infrastuktur
jaringan komunikasi, rendahnya profesionalitas aparatur, kurangnya
sarana prasarana pemerintah yang memadai dan belum optimalnya
pengelolaan kekayaan/asset pemerintah daerah.

8. Pemahaman, Pengamalan Nilai-niali agama, pelestarian adat dan budaya


untuk memperkuat modal sosial masyarakat

Peningkatan pemahaman, pengamalan dan pelestarian nilai-nilai agama, adat dan


budaya merupakan isu penting yang harus menjdai perhatian khusus agar gejala
pergeseran nilai-nilai budaya ke arah yang kuarang baik tidak berkembang lebih
ceapt dan mempengaruhi generasi muda. Antisipasi dan pencegahan dilakukan
melalui penguatan nilai-nilai agama, adat dan budaya dengan penguatan peran
lembaga daerah, lembaga sosial masyarakat, pemangku adat dan budaya dalam
mewujudkan masyarakat dan pemuda yang bermartabat dan berkarakter.
Kedepan, diperlukan penguatan terhadap modal sosial masyarakat melalui
peningkatan pemahaman dan pem=ngamalan nilai agama dan budaya didalam
kehidupan masyarakat.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 218


BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi kepala daerah


dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada saat pemilihan
kepala daerah. Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih
merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin
dicapai periode dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai dengan
yang diemban. Visi, misi yang yang menjadi dasar dalam penyusunan
RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 adalah visi, misi dan janji kerja
dari Bupati dan Wakil Bupati periode Tahun 2021-2026 yang terpilih.
Sedangkan tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernytaan
misi dan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
kepemimpinan Bupati bersama Wakil Bupati.
Adapun sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang
akan dicapai oleh Pemerintah dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini
sasaran diupayakan diukur melalui indikator yang bersifat kuantitatif,
sehingga dapat diukur. Sasaran ditetapkan dengan maksud agar perjalanan
atau proses kegiatan dalam mencapai tujuan dapat berlangsung secara
fokus, efektif dan efisien.

5.1. Visi RPJPD Kabupaten Solok 2005-2025

Visi RPJPD Kabupaen Solok 2005-2025 adalah “Kami Bertekad Menjadi


Kabupaten Terbaik dari yang Baik”. Visi ini adalah visi perspektif yang
diinginkan dalam jangka panjang yang diwujudkan dalam 4 tahap RPJMD.
RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 merupakan periode terakhir dari
pelaksanaan jangka panjang Kabupaten Solok.

Selanjutnya visi Kabupaten Solok 2005-2025 mempunyai empat misi sebagai


berikuti:

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 219


1. Mewujudkan kehidupan ekonomi masyarakat yang mandiri serta
didorong oleh pemerintah daerah
2. Mewujudkan penataan masyarakat yang mampu menyelaraskan
kehidupannya dengan arus modernizes dan globalisasi
3. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, antisipatif,
fasilitatif, profesional dan proporsional, transparansi dan akuntabel.
4. Mewujudkan sarana dan prasarana

5.1. RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2021


Visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok periode 2021-2026
langsung menjadi visi pembangunan daerah sebagai berikut :
“Menjadikan Kabupaten Solok menjadi Kabupaten Terbaik di
Sumatera Barat”

Visi mempunyai dua bahagian kalimat yang perlu mendapat perhatian,


yaitu “Mambangkik Batang Tarandam” dan “Kabupaten Terbaik di
Sumatera Barat”. Makna dari kalimat “membangkik batang tarandam’
adalah ungkapaan untuk mengembalikan marwah Kabupaten Solok yang
tengelam semenjak beberapa tahun terakhir. Berdasarkan indikator
pembangunan sosial ekonomi selama beberapa tahun terakhir, Kabupaten
Solok tidak berada peringkat teratas atau masuk kelompok terbaik di
Sumatera Barat. Misalnya, Indek Pembangunan Kabupaten Solok pada
tahun 2020 hanya 68,60 menempati posisi 16 dari 19 daerah di Provinsi
Sumatera Barat. Selanjutnya data kemiskinan juga memperlihatkan bahwa
peringkat kedua tertinggi di Sumatera Barat. Kedua indikator ini jelas
memperlihatkan bahwa posisi Kabupaten Solok saat ini betul-betul pada
posisi yang sangat tidak mengembirakan. Oleh sebab itu, pernyataan
“Membangkit Batang Tarandam” tidak lain untuk memberi semangat dan
motivasi bagi semua stakeholders dan masyarakat Kabupaten Solok untuk
bangkit dari keterpurukan kinerja pembangunan daerah.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 220


Selanjutnya pernyataan “Kabupaten Terbaik di Sumatera Barat”
untuk menjaga konsistensi atau relevansi dengan Visi Jangka Panjang
Kabupaten Solok, “Kami Bertekad Menjadi Kabupaten Terbaik dari yang
Baik”. Selanjutkan pernyataan “Kabupaten Terbaik di Sumatera Barat”
adalah adalah bersifat heroik dan melambangkan cita-cita jangka panjang
yang ingin diwujudkan. Berdasarkan capaian kinerja pembangunan
Kabupaten Solok saat ini sangat tidak mungkin untuk menjadikan
Kabupaten Solok menjadi kabupaten terbaik di Sumatera Barat. Oleh karena
pernyataan ini bersifat heroik, maka pernyataan visi ini untuk memaju
semangat semua untuk tidak berada seperti yang dicapai saat ini,
5.2 Misi Pembangunan Daerah
Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan diatas.
Rumusan misi merupakan vpenggambaran visi yang ingin dicapai dan
menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Misi juga akan
memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok Tahun
2021-2026 berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi
segenap sumber daya yang terdapat di Kabupaten Solok dalam segala bidang
guna menyiapkan kesejahteraan melalui peningkatan perekonomian
Kabupaten Solok. Dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten
Solok yang telah ditetapkan diatas, maka ditetapkan Misi pembangunan
Kabupaten Solok 2021-2026 sebagai berikut :
1. Mengelola anggaran berbasis kebutuhan masyarakat
Misi dimaksudkan Musrenbang menjadi prioritas utama dalam
menyusun perencanaan dan penganggaran. dimana dalam
pelaksananaan Musrenbang akan melibatkan seluruh SKPD
terkait, anggota DPRD, dan stakeholder dari nagari, sehingga
usulan dari musrenbang nagari menjadi gambaran dari kebutuhan
masyarakat yang sesungguhnya
2. Meningkatkan Infrastruktur Yang Berkeadilan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 221


Misi dimaksudkan untuk Pembangunan infrastruktur yang merata
di setiap wilayah Kabupaten Solok yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat dan kondisi geografis dari masing-masing
nagari. Ketersediaan infrastruktur adalah syarat mutlak yang harus
dipenuhi untuk mengerakan ekonomi dan mengembangkan
kegiatan ekonomi di daerah pedesaan. Selain dari itu ketersediaan
infrastruktur yang lebih baik diyakini dapat mengatasi persoalan
yang dihadapi oleh petani dalam memasarkan output dan
mendapatkat input yang diperlukan.
3. Meningkatkan pembangunan Sumber Daya Manusia Melalui Sektor
Pendidikan dan Kesehatan
Misi dimaksudkan untuk pembangunan sumber daya manusia
yang mampu berdaya saing dalam menjawab tantangan
perkembangan jaman melalui peningkatan kualitas kesehatan dan
peningkatan mutu pendidikan formal dan informal
4. Meningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Sektor Pertanian,
UMKM, Perdagangan dan Pariwisata
Misi dimaksudkan untuk meningkatkan sektor pertanian yang
komprehensif dari hulu ke hilir dengan pembibitan bibit unggul
sesuai dengan potensi masing-masing daerah dan mengoptimalkan
peran UMKM dan BUMD dalam pengelolaan dan pemasarannya.
Disamping itu perlu dilakukan optimalisasi pengelolaan dan
pengembangan sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat
5. MeningkatKan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih
Misi dimaksudkan untuk Peningkatan pelaksanakan reformasi
birokrasi dalam pelayanan publik, manajemen kepegawaian,
pengelolaan kuangan yang transparan, aspiratif dan akuntabiltas
6. MeningkatKan Tatanan Hidup Masyarakat Berlandaskan Adat
Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah
Misi dimaksudkan untuk Menfasilitasi dan meningkatkan peran
pemerintah daerah dalam sektor agama dan budaya melalui

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 222


peningkatan peran Tungku Tigo Sajarangan dan Tali Tigo Sapilin.
Setiap manusia mendambakan kehidupan harmonis, tentram dan
damai dalam hidupnya. Disinilah norma-norma memegang peranan
penting untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah
norma agama. Norma agama merupakan atuaran dan kaidah yang
berfungsi dsebagai petunjuk hidup ini sifatnya pasti tak ada
keraguan karena merupakan “anugerah” langsung dari Tuhan YME.
Norma agama dapat kita katakan sebagai betuk kasih sayang
Tuhan terhadap manusia, agar manusia dapat selamat dalam
menjalani kehidupannya disunia hingga menuju akhirat nanti.
Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap
masalah-masalah sosisal seperti kemaksiatan kemiskinan,
keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga
mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan
yang merasuki sistem kehidupan yang ada, seharusnya agama
menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Norma agama
menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak
umat beragama berkerJa produktif dan inovatif.

5.3 Janji Kerja Bupati dan Wakil Bupati


Janji kerja merupakan serangkaian kegiatan-kegiatan janji yang
disampaiakan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok kepada masyarakat
saat kampanye. Janji kerja menggambarkan kegiatan konkret yang mudah
dimengerti masyarakat, bermanfaat dan dimiliki dampak yang besar bagi
masyarakat. Posisi penjabaran janji kerja dalam RPJMD Kabupaten Solok
Tahun 2021-2026 sebagai pedoman Perangkat Daerah untuk menuangkan
ke dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah yang mengampu janji kerja
tersebut. Adapun janji kerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok
Tahun 2021-2026 yang harus dipenuhi adalah :
1. Penyediaan Excavator disetiap kecamatan
2. Membangun sentra pertanian dan perdagangan terpadu

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 223


3. Pembibitan Bibit Unggul Holtikultura
4. Pengembangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha
Miilik Nagari (BUMNAG) dan Pembinaan Badan Kerjasama Antar
Nagari (BAKN)
5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui kemudahan
pelayanan dalam perizinan dengan waktu pengurusan maksimal 1
minggu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
6. Penyediaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) untuk tempat-
tempat ibadah
7. Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
8. Membentuk Yayasan Pendidikan (Solok Foundation)
9. Penanganan Pandemi Covid-19
10. Penataan dan Pemanfaatan Aset Daerah serta validasi dan verifikasi
data
11. Penyediaan pupuk bersubsidi sesuai dengan harga net
12. Satu Kecamatan Satu Produk Unggulan
13. Pembangunan Pabrik Saus Tomat dan Cabe
14. UMKM berbasis sumber daya local
15. Pengembangan Kawasan Danau
16. Wisata berbasis budaya dan kesenian local
17. Sanitasi Padat Karya
18. Kemandirian Lembaga Agama dan Adat
19. Peningkatan kualitas SDM ASN

5.3. Keselarasan Visi dan Misi RPJPD Kabupaten Solok 2005-2025 dan
RPJMD Kabupaten 2021-2026

RPJMD Kabupaten Kabupaten Solok 2021-206 adalah pelaksanaan tahap 4


Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Solok Tahun 2005-2025.
Oleh sebab itu visi dan misi RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026
harus selaras dengan Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Kabupaten Solok.
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 224
Tabel 5.1. memperlihatkan keselesaran antara Visi dan Misi Jangkat Panjang
Kabupaten Solok 2005-2025 dengan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Solok
Tahun 2021-2026. Dengan demikian RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-
2026 diharapkan dapat mendukung pencapaian target jangka panjang
Kabupaen Solok.

Tabel 5.1.
Keselarasan Visi dan Misi RPJPD Kabupaten Solok 2005-2025 dan
RPJMD Kabupaten 2021-2026
RPJPD Kabupaten Solok 2021- RPJMD Kabupaten Solok 2021-
2026 2026
Visi
Kami Bertekad Menjadi Mambangkik Batang Tarandam,
Kabupaten Terbaik dari yang Baik Menjadikan Kabupaten Solok
Terbaik di Sumatera Barat
Misi
Misi 1 : Mewujudkan kehidupan Misi 3 : Meningkatkan
ekonomi masyarakat yang perekonomian masyarakat
mandiri serta didorong oleh melalui sektor pertanian,
pemerintah daerah umkm, perdagangan dan
pariwisata
Misi 2 : Misi 5 : Meningkatkan
pembangunan sumber daya
manusia yang berkualitas
Misi 6 : Meningkatan tatanan hidup
masyarakat berlandaskan
adat basandi syara, syara
basandi kitabullah (ABS-SBK)
Misi 3 : Mewujudkan Misi 1 : Mengelola anggaran
penyelenggaraan berbasis kebutuhan
pemerintahan yang bersih, masyarakat
antisipatif, fasilitatif, Misi 4 : Mewujudkan
profesional dan proporsional, penyelenggaraan tata kelola
transparansi dan akuntabel pemerintahan yang baik dan
bersih
Misi 4 : Mewujudkan sarana dan Misi 2 : Meningkatkan penyediaan
prasarana infrastruktur yang
berkeadilan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 225


5.4. Keselarasan Visi dan Misi RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2021-
2026 dan RPJMD Kabupaten Solok 2021-2026

Tujuan pembangunan Sumatera Barat akan dapat dicpai apabila masing-


masing daerah mendukung tujuan pembangunan tersebut. Kunci utama
yang diperlukan adalah keselarasan Visi dan Misi RPJMD Provinsi Sumatera
Barat 2021-2026 dengan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Solok 2021-2026.
Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa Visi dan Misi Kabupaten Solok Tahun 2021-
2026 telah selaras dengan Visi dan Misi RPJMD Provinsi Sumatera Barat
2021-2026.

Tabel 5.2.
Keselarasan Visi dan Misi RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2021-2026
dan RPJMD Kabupaten Solok 2021-2026

RPJMD Provinsi Sumatera Barat RPJMD Kabupaten Solok 2021-


2021-2026 2026
Visi
Terwujudnya Sumatera Barat Mambangkik Batang Tarandam,
Madani yang Unggul dan Menjadikan Kabupaten Solok
Berkelanjutan Terbaik Di Sumatera Barat
Misi
Misi 1 : Meningkatkan SDM yang Misi 5 : Meningkatkan
sehat, berpengetahuan, pembangunan sumber daya
terampil dan berdaya saing manusia yang berkualitas
Misi 2 : Meningkatkan tata Misi 6 : Meningkatan tatanan hidup
kehidupan sosial masyarakat berlandaskan
kemasyarakatan berdasarkan adat basandi syara, syara
falsafah ABS SBK basandi kitabullah (ABS-SBK)
Misi 3 : Meningkatkan nilai tambah Misi 3 : Meningkatkan
dan produktifitas produk perekonomian masyarakat
pertanian, perkebunan, melalui sektor pertanian,
peternakan dan perikanan umkm, perdagangan dan
pariwisata
Misi 4 : Meningkatkan usaha Misi 3 : Meningkatkan
perdagangan dan industri perekonomian masyarakat
kecil/menengah serta melalui sektor pertanian,
ekonomi digital umkm, perdagangan dan
pariwisata
Misi 5 : Meningkatkan ekonomi Misi 3 : Meningkatkan
kreatif dan daya saing perekonomian masyarakat
kepariwisataan melalui sektor pertanian,
umkm, perdagangan dan
pariwisata

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 226


Misi 6 : Meningkatkan Misi 2 : Meningkatkan penyediaan
pembangunan infrastruktur infrastruktur yang
yang berkeadilan dan berkeadilan
berkelanjutan
Misi 7 : Mewujudkan tata kelola Misi 1 : Mengelola anggaran
pemerintahan dan pelayanan berbasis kebutuhan
publik yang bersih, akuntabel masyarakat
serta berkualitas Misi 4 : Mewujudkan
penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik dan
bersih

5.4. Keselarasan Program Unggulan Provinsi Sumatera Barat dan


Program Prioritas Kabupaten Solok

Tabel 5.1
Keselarasan Program Unggulan Provinsi Sumatera Barat dan Program
Prioritas Kabupaten Solok

Program Unggulan Provinsi Program Prioritas Kabupaten


Sumatera Barat Solok

1. Sumbar Sehat dan Cerdas a. Membentuk Yayasan Pendidikan


a. Meningkatkan kapasitas (Solok Foundation)
pelayanan kesehatan dalam b. Penanganan Pandemi Covid-19
pengujian, pelacakan, isolasi c. Peningkatan kualitas SDM ASN
dan pengobatan untuk
penanganan, pencegahan dan
pengendalian COVID-19
b. Menyediakan sanitasi layak di
sekolah dan fasilitas umum
lainnya serta peningkatan
kesadaran masyarakat untuk
mendukung adaptasi kebiasan
baru
c. Menjadikan stadion Sikabu
sebagai pusat kegiatan olahraga
dan pembinaan olahraga
prestasi serta mendorong
kebiasaan berolahraga sebagai
adaptasi kebiasaan baru.
d. Tunjungan khusus sebesar 2,5
juta rupiah untuk guru dan
tenaga kependidikan
SMA/SMK/SLB di daerah 3T

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 227


(Terdepan, Terluar dan
Tertinggal)
e. Menjamin siswa tidak mampu
diterima di SMA/SMK Negeri
minimal 20 persen
f. Membangun SMA/SMK baru
berdasarkan potensi daerah dan
Penambahan Ruang Kelas Baru
untuk pemerataan akses
pendidikan
g. Seribu beasiswa kuliah di
Perguruan Tinggi terbaik di
dalam dan luar negeri
h. Memberikan dukungan
bantuan hibah penelitian untuk
mahasiswa dan dosen
Perguruan Tinggi Negeri dan
Swasta utnuk hilirasi hasil-
hasil penelitian sesuai dnegan
prioritas pembangunan

2. Sumbar Religius dan Berbudaya a. Kemandirian lembaga agama dan


a. Menjadikan Kawasan Masjid adat
Raya Sumbar sebagai pusat b. Wisata berbasis budaya dan
pembelajaran ABS SBK dan keseniaan lokal
wisata religi
b. Dukungan peningkatan sarana
dan prasarana serta bantuan
operasional bagi kegiatan
keagamaan
c. Menjadikan Gedung
kebudayaan, museum, dan
perpustakan provinsi sebagai
pusat pendidikan dan wisata
IPTEKS (education tourism)
d. Mengalokasikan anggaran untuk
pembinaan kepada seniman dan
budayawan
3. Sumbar sejahtera a. Membangun sentra pertanian
a. Meningkatkan pendapatan dan perdagangan terpadu
petani dan nelayan serta b. Pembibitan bibit unggul
mengalokasikan 10% anggaran holtikultura
pemerintah provinsi untuk c. Pengembangan Badan Usaha
sektor pertanian Milik Daerah (BUMD), Badan
b. Mewujudkan Sumatera Barat Usaha Milik Nagari (BUMNag)
sebagai salah satu lumbung dan Pembinaan Badan
padi dan jagung serta mandiri Kerjasama Antar Nagari (BKAN)
beberapa komoditas ternak
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 228
c. Memperbaiki tata kelola BUMD d. Penyediaan pupuk bersubsidi
dan mendirikan BUMD sesuai dengan harga HET
profesional di bidang pertanian e. Satu kecamatan satu produk
d. Mencetak 100 ribu millennial unggulan
entrepreneur dan women f. Membangun pabrik saus tomat
entrepreneur serta pelaku dan cabe
ekonomi kreatid g. UMKM Berbasis sumber daya
e. Meningkatkan akses keuangan lokal
perbankan dan non perbankan h. Pengembangan kawasan Danau
bagi UMKM dan pengusaha i. Wisata berbasis budaya dan
pemula keseniaan lokal
f. Meningkatkan keahliaan dan
keterampilan bagi pelau UMKM
dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
untuk pengembangan bisnis
dan perdagangan digital
g. Membangun industri
pariwisata melalui 1 destinasi
wisata berkelas dunia dan 19
destinasi wisata unggulan
h. Membangun 3 pusat
pertunjukan seni dan budaya
bertaraf internasional
4. Sumber Berkeadilan a. Penyediaan excavator disetiap
a. Meningkatkan kualitas dan kecamatan
kuantitas infrastruktur b. Penyediaan Lampu Penerangan
pertanian dan perikanan berupa Jalan Umum (LPJU) untuk
irigasi, bendungan dan tempat-tempat ibadah
pelabuhan serta akses c. Bantuan rumah tidak layak huni
transportasi ke sentra-sentra (RTLH)
produksi dan pemasaran hasil d. Sanitasi Padat Karya
perntaian dan perikanan e. Penataan dan pemanfaatan aset
b. Percepatan, pemerataan, daerah serta validasi dan
konektivitas dan integrasi sistem verifikasi data
infrastruktur transportas (darat, f. Meningkatkan kualitas
laut, dan udara) untuk pelayanan publik melalui
meningkatkan efisiensi kemudahan pelayanan perizinan
pergerakan orang dan barang dengan waktu pengurusan
c. Mengembangkan Kota dan maksimal 1 minggu dan sesuai
Kabupaten yang tangguh dengan peraturan yang berlaku.
bencana berbasis masyarakat
dan komunitas
d. Optimalisasi pengelolaan
sampah yang berkelanjutan
pada TPA Regional dengan
pendekatan sampah sebagai
sumber energi alternatif (waste
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 229
to energy) dan tersedianya
tempat pengolahan limbah
bahan berbahaya dan beracun
(B3)
e. Meningkatkan inovasi dan
digitalisasi pelayanan publik
berbasis elektronik (e-
government)

5.5. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah


Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis
yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja
pembangunan daerah secara keseluruhan. Tujuan adalah sesuatu yang
kana dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan
lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi
dan misi serta didasarkan pada analisis isu-isu strategis.
Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan
tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/ Perangkat
Daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome program Perangkat
Daerah berdasarkan visi, misi dan isu-isu strategis yang ada, maka
ditetapkan tujuan dan sasaran tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
dalam kurun waktu lima tahun sebagai berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 230


Tabel 5.2
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah

No Misi Tujuan Indikator Sasaran Indikator


1. Mengelola
1.1 Meningkatkan Kinerja
Indeks Pengelolaan 1.1.1. Meningkatnya Anggaran Berbasis 1. Indeks
Anggaran Keuangan Daerah Usulan Masyarakat Kualitas
Perencanaan Pembangunan
Berbasis Perencana
Dan Keuangan Daerah
Kebutuhan an Daerah
Yang Berintegritas,
Masyarakat
Responsif Dan Profesional
2. Meningkatkan Indeks Infrastruktur 2.1.1. Meningkatnya Penataan 1. Persentase
2.1 Mewujudkan
Infrastruktur Daerah Pembangunan Sesuai Aturan Tata kesesuaian
Infrastruktur Yang
Yang Berkeadilan Ruang Daerah pembangunan
Berkualitas Berbasis Tata
2.1.2. Meningkatnya Infrastruktur Publik dengan aturan tata
Ruang Dan Berwawasan
Yang Berkeadilan, Berkualitas ruang
Lingkungan
danTerintegrasi Dengan Sektor 2. Persentase
Unggulan Infrastruktur
2.1.3. Meningkatnya Kondisi Perumahan Publik berkondisi
Dan Kawasan Pemukiman Yang baik
Nyaman, Berkualitas Dan 3. Persentase
Berkelanjutan Perumahan dan
2.1.4. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Kawasan
Hidup Permukiman
berkondisi baik
2.1.5. Meningkatnya Ketahanan Terhadap
Bencana 4. Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
5. Level Ketahanan
Bencana Daerah

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 231


3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi 3.1.1. Meningkatnya Pendapatan 1. PDRB
3.1 Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat Perkapita
Perekonomian
Masyarakat 3.1.2. Menurunnya Tingkat 2. Tingkat
Masyarakat Yang
Melalui Sektor Pengangguran Penganggu
Berkelanjutan Dan
Pertanian, ran
Berkeadilan
UMKM, Terbuka
Perdagangan Dan
Pariwisata
4. Mewujudkan Indeks Reformasi 4.1.1. Meningkatnya Akuntabilitas Dan 1. Nilai
4.1 Terwujudnya Kualitas
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pemerintah
Birokrasi Kinerja Birokrasi Akuntabilitas
Tata Kelola Daerah Tata Kelola 4.1.2. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kinerja
Pemerintaha Pemerintahan Publik 2. Indeks
n Yang Baik 4.1.3. Meningkatkan Kehidupan
Kepemimpinan
Dan Bersih Berdemokrasi Dan Partisipasi
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Kepala Daerah
Pemerintahan Daerah 3. Indeks Inovasi
Daerah
4. Nilai LPPD
5. Opini BPK
6. Indeks
Profesionalitas
ASN
7. Indeks Sistem
Merit
8. Level Maturitas
SPIP
9. Nilai SPBE
10. Indeks
Keterbukaan
Informasi
Publik
11. Indeks
Demokrasi

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 232


Indonesia

5. Meningkatka Indeks 5.1.1. Meningkatnya Pemerataan Akses 1. Angka Partisipasi


5.1 Meningkatkan Kualitas Dan
n Daya Saing Sumber Daya Pembangunan Dan Derajat Pendidikan Sekolah
Pembanguna Manusia Kabupaten Solok Manusia Masyarakat
n Sumber  Usia 7-12 thn
5.1.2. Meningkatnya Mutu Pendidikan ;
Daya Merata Dan Berkeadilan  Usia 13-15 thn
Manusia 5.1.3. Menguatnya Karakter Peserta Didik
Yang Religius, Berbudaya, Dan 2. Angka Partisi Kasar
Berkualitas Berwawasan Kebangsaan (APK)
5.1.4. Meningkatnya Daya Saing Pemuda
Dan Olahraga  PAUD (TK/RA)
5.1.5. Meningkatnya Umur Harapan Hidup
Dan Berkurangnya Kematian Bayi Dan  SD/MI/Paket A
Ibu Melahirkan
5.1.6. Meningkatkan Ketahanan Dan  SMP/MTs/Paket
Kesejahteraan Keluarga Yang Holistik B
Dan Integratif
3. Angka Partisipasi
Murni (APM)
 PAUD (TK/RA)
 SD/MI/Paket A
 SMP/MTs/Paket
B
4. Capaian Rata-rata
Skor Peta Mutu
Pendidikan (PMP)

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 233


5. Capaian Akreditasi
Sekolah
6. Capaian Prestasi;
Tingkat Provinsi
dan Tingkat
7. pemerataan guru
PNS
8. Indeks Survei
Karakter.
9. Indeks Survei
Lingkungan Belajar
10. Jumlah guru dan
kepala sekolah
penggerak
11. Pemerolehan
Medali pada Even
Olahraga; Propinsi,
Nasional, Regional
dan Internasional
12. Jumlah Even Olah
Raga yang
Diselenggarakan di
Kab. Solok
13. Persentase

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 234


Organisasi
Kepemudaan Aktif
14. Jumlah Pemuda
Mandiri/
Wirausaha Muda
yang dibina
15. AKI (Angka
Kematian Ibu)
16. AKB
17. Angka Kesakitan
18. Prevalensi
stunting
19. Angka Kelahiran
Total (TFR)
20. Indeks
Pengarustamaan
Gender

6. Meningkatan Angka Kriminalitas 6.1.1. Meningkatnya Pemahaman Dan 1. Indeks Nagari


6.1 Mewujudkan
Tatanan Pengalaman Nilai-nilai Agama Serta Madani
Keharmonisan
Hidup Nilai Adat Dan Budaya Dalam 2. Persentase PMKS
Kehidupan Sosial
Masyarakat Kehidupan Masyarakat Yang Tertangani
Masyarakat
Berlandaskan 6.1.2. Meningkatnya Ketahanan Sosial Dan
Adat Basandi Kesejahteraan Masyarakat
Syara, Syara
Basandi
Kitabullah (Abs-
Sbk)
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 235
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 236
BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

Strategi dan arah pembangunan daerah merupakan rumusan


perencanaan komprehensif mengenai metode atau pendekatan Pemerintah
Daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran RPJMD sehingga efektif dan
efisien. Melalui pendekatan yang komprehensif tersebut, strategi juga dapat
digunakan sebagai instrumen untuk melakukan transformasi, reformasi, dan
perbaikan manajemen kinerja birokrasi secara mnyeluruh sejak tahap
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi setiap program
pembangunan.
Strategi dan arah kebijakan disusun dari serangkaian proses
perencanaan strategis, yang dirumuskan dengan mempertimbangkan isu-isu
strategis pembangunan daerah yang harus dihadapi selama 5 (lima) tahun
kedepan. Strategi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor internal dan
eksternal yang berada didalam lingkup ekologi (lingkungan) pembangunan di
Kabupaten Solok.
Dalam konteks RPJMD Kabupaten Solok, maka rumusan strategi
harus menunjukan keinginan yang kuat dari Pemerintah Kabupaten untuk
menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dalam
pembangunan daerah. Melalui parameter tertentu, dapat dikenali indikasi
keberhasilan atau kegagalansuatu strategj sekaligus untuk menciptakan
budaya berpikir strategi dalam menjamin, bahwa transformasi menuju
pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan,
akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan
dan dievaluasi.
Rumusan strategi dan arah kebijakan bertujuan untuk memberikan
rujukan supaya dalam merumuskan capaian target kinerja pembangunan,
maka langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan perencanaan
pembangunan daerah harus melalui pendekatan komprehensif. Oleh karena

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 236


itu, perlu ada penjelasan tentang bagaimana pemerintah daerah mencapai
tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Strategi menjabarkan
langkah-langkah sistematis mencapai visi dan misi melalui program-program
prioritas indikatif yang selanjutnya diperjelas dengan kebijakan umum.
Untuk mendapatkan gamabaran nyata bagaimana langkah-langkah strategis
dilakukan dari waktu ke waktu untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depa,
maka arah kebijakan akan mengarahkan langkah pencapaian indikator
masing-masing sasaran harus dicapai.
Selain itu, strategi dan arah kebijkan RPJMD Kabupaten Solok Tahun
2021-2026 juga harus selaras dengan periodeisasi perencanaan yang
tercantum dalam dokumen RPJPD Kabupaten Solok Tahun 2005-2025.
Berdasarkan RPJPD, periode RPJMD saat ini berada dalam periode keempat.
Berdasarkan penjelasan tersebut dan dengan berpedoman pada rumusan
keterkaitan antara visi dan misi dengan rumusan tujuan dan sasaran
sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dirumuskan
strategi dan arah kebijakan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Solok Tahun
2021-2026 yang merupakan penjabaran dari setiap sasaran sebagaimana
telah diuraikan terdahulu.

6.1 Strategi Pembangunan Daerah


Strategi merupakan serangkaian upaya yang berisikan gambaran
proses pencapaian sasaran strategis pembangunan. Strategi memperhatikan
faktor internal dan eksternal di lingkungan pemerintah Kabupaten Solok.
Untuk itu strategi menjdai salah satu rujukan pentingdalam perencanaan
pembangunan daerah (strategy focussed-management). Rumusan strategi
juga menunjukan keinginan yang kuat bagaimana Pemerintah Daerah
berupaya menciptakan nilai tambah bagi stakeholder pembangunan daerah
untuk meningkatkan kontibusi secara aktif dalam pencapaian tujuan dan
sasaranpembangunan daerah. Hali ini penting mengingat peran dan fungsi
pemerintah yang semakin bergeser kearah fasilitator, regulator, dan
pembinaan sluruh stakehilder pembangunan daerah.

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 237


Pemerintah daerah mempunyai peran strategis dalam fungsinya
sebagai fasilitator yang mengupayakan akses modal. Promosi dan pasar bagi
swasta dan masyarakat, regulator yang menekankan pada fungsi regulasi
dan identitas, serta fungsi konsultatif yang memberikan bimbingan teknis,
pembinaan dan advis aktifitas yang dilakukan oleh seluruh stakeholder.
Rumusan strategi juga harus menunjukan keinginan yang kuat
bagaimana pemerintah daerah menciptakan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan pembangunan daerah. Disini penting untuk mendapatkan
parameter utama yang menunjukan bagaimana strategis tersebut
menciptakan nilai (strategic objektive) melalui parameter tersebut, dapat
dikenali indikasi keberhasilan dan kegagalan suatu strategi sekaligus
menciptakan budaya berpikir strategis dalam menjamin bahwa transformasi
menuju pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang baik, transparan,
akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan
dan dievaluasi (learning prosess).
Penentuan alternatif strategi pencapaian dari setiap indikator sasaran
atau kumpulan sasaran atau kumpulan sasaran yang inherent adalah
dengan terlebih dahulu melakukan analisis SWOT (Strenght, Weaknesses,
Opprotunities, dan Threath). Bahan utama yang digunakan dalam analisi
SWOT adalah hasil telaah dari isu-isu strategis internal atau eksternal.
Dalam peraturan menteri dalam negeri nomor 86 tahun 2017
disebutkan salah satu penggunaan metode untuk menentukan strategi
adalah analisis SWOT, penggunaan metode ini karena cenderung lebih
sederhana dan banyak dipahami oleh pelaku pembangunan di Kabupaten
Solok.
Berdasarkan analisis di atas, strategi Kabupaten Solok untuk periode
Pembangunan 2021-2026 adalah sebagai berikut :
Strategi 1 : meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian
penyelenggaraan pemerintahan dan keuangan daerah

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 238


Strategi 2 : mempertahankan dan meningkatkan predikat
pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah
Strategi 3 : meningkatkan kuantitas dan kualitas rencana tata ruang
Strategi 4 : Meningkatkan kepatuhan terhadap tata ruang
Strategi 5 : Meningkatkan kualitas Jalan Mantap
Strategi 6 : Meningkatan sarana dan prasarana transportasi
Strategi 7 : Meningkatkan kualitas irigasi
Strategi 8 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana gedung pemerintahan
Strategi 9 : Menyediakan lahan pertanahan untuk pembangunan
Strategi 10 : meningkatkan layanan air bersih yang aman
Strategi 11 : meningkatkan layanan sanitasi yang layak
Strategi 12 : Meningkatkan penyediaan rumah layak huni
Strategi 13 : meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana permukiman
Strategi 14 : menurunkan luas kawasan kumuh
Strategi 15 : meningkatkan kualitas lingkungan hidup (air, udara dan
tutupan lahan)
Strategi 16 : meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang terbuka
hijau
Strategi 17 : Meningkatan pengelolaan persampahan
Strategi 18 : meningkatkan mitigasi bencana
Strategi 19 : Meningkatkan kesiapsiagaan bencana
Strategi 20 : meningkatkan penanganan tanggap darurat bencana
Strategi 21 : meningkatkan penanganan pasca bencana
Strategi 22 : mendorong kemandirian masyarakat miskin dalam usaha
pemenuhan kebutuhan dasar
Strategi 23 : menyediakan informasi tenaga kerja serta fasilitas
pelatihan dan keterampilan
Strategi 24 : mendorong terciptanya lapangan kerja baru

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 239


Strategi 25 : meningkatkan iklim usaha yang kondusif bagi koperasi
dan usaha mikro
Strategi 26 : mengembangkan produk dan pemasaran bagi koperasi
dan usaha mikro
Strategi 27 : mendorong percepatan pengembangan iklim investasi
Strategi 28 : meningkatkan kesadaran manajemen di semua tingkatan
tentang perlunya pengendalian intern sebagai bagian
integral dari pelaksanaan kegiatan
Strategi 29 : mendorong manajemen untuk melakukan evaluasi atas
efektifitas pengendalian secara periodic
Strategi 30 : meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah
Strategi 31 : meningkatkan kinerja pelayanan perangkat daerah
Strategi 32 : mendorong penerapan inovasi daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan
Strategi 33 : meningkatkan kualitas layanan umum pemerintahan
kecamatan
Strategi 34 : meningkatkan kualitas perencanaan, pengawasan dan
pengendalian penyelenggaraan pemerintahan dan
keuangan daerah
Strategi 35 : mempertahankan dan meningkatkan predikat
pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah
Strategi 36 : meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintahan
Strategi 37 : meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di setiap
jenjang pendidikan formal dan non formal
Strategi 38 : meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat
Strategi 39 : meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum
Strategi 40 : meningkatkan kegiatan penyelenggaraan keagamaan dan
budaya yang difasilitasi pemerintah daerah
Straegi tersebut diusun untuk mencapai sasaran strategis pembangunan
daerah. Setiap strategi harus mampu diarahkan untuk mencapai sasaran

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 240


pembangunan yang dituju dan mendukung pencapaian misi yang telah
ditetapkan. Strategi merupakan rumusan perencanaan yang komprehensif
dalam mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

6.2 Arah Kebijakan Pembangunan Daerah


Strategi harus dipandang sebagai satu kesatuan skenario-skenario
selama 5 Tahun yang terhubung dengan arah kebijakan dan dipayungi oleh
tema/fokus tahunan. Strategi terdiri dari langkah-langkah dalam sasaran
yang secara berkesinambungan saling melengkapi dan membentuk rangkaian
yang menjadi arah kebijakan pembangunan setiap tahunnya. Arah kebijakan
merupakan suatu bentuk konkret dari usaha pelaksanaan perencanaan
pembangunan yang memberikan arahan dan panduan kepada pemerintah
daerah agar lebih optimal dalam menentukan dan mencapai tujuan. Selain
itu, arah kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pedoman untuk
menetukan tema tahapan pembangunan selama lima tahun periode kepala
daerah guna mencapai sasaran RPJMD secara bertahap untuk penyusunan
dokumen RPJMD.
Dalam penyusunan arah kebijakan perlu dipertimbangkan urgensi dari
suatu permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan untuk
menentukan tahapan dan prioritas mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini, arah kebijakan berfungsi untuk menyelaraskan strategi-
strategi pembangunan daerah dan dokumen perencanaan lainnya sehingga
didapatkan langkah-langkah pencapaian tujuan sasaran yang saling
bersinergi untuk mencapai tujuan dan sasaran untuk lima tahun ke depan.
Lebih lanjut penjelasan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Solok
Tahun 2021-2026 yang dikorelasikan dengan strategi pembangunan sebagai
berikut :

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 241


Table 6.1
Visi Misi Tujuan Dan Sasaran dan Strategi Kabupaten Solok

VISI : Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat

Tujuan Sasaran Strategi

MISI 1 : MENGELOLA ANGGARAN BERBASIS KEBUTUHAN MASYARAKAT


1.1 Meningkatkan Kinerja
1.1.1 Meningkatnya Anggaran 1.1.1. Meningkatnya Anggaran Berbasis Usulan Masyarakat
Perencanaan Pembangunan Dan
Keuangan Daerah Yang berbasis Usulan Masyarakat
1.1.1.1 Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian penyelenggaraan pemerintahan dan keuangan
Berintegritas, Responsif Dan
daerah
Profesional
1.1.1.2 Mempertahankan dan meningkatkan predikat pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah

MISI 2 : MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR YANG BERKEADILAN


2.1 Mewujudkan Infrastruktur Yang
2.1.1 Meningkatnya penataan 2.1.5. Meningkatnya Penataan Pembangunan Sesuai Aturan Tata Ruang Daerah
Berkualitas Berbasis Tata Ruang
pembangunan sesuai aturan
Dan Berwawasan Lingkungan
tata ruang daerah 2.1.5.1 Meningkatkan kualitas dan kuantitas rencana tata ruang
2.1.2 Meningkatnya infrastruktur 2.1.5.2 Meningkatkan kepatuhan terhadap aturan tata ruang
publik yang berkeadilan,
berkualitas dan terintegrasi 2.1.5. Meningkatnya Infrastruktur Publik Yang Berkeadilan, Berkualitas Dan Terintegrasi Dengan Sektor
dengan sektor unggulan Unggulan
2.1.3 Meningkatnya kondisi 2.1.5.1 Meningkatkan penataan dan pengelolaan tanah milik pemerintah daerah untuk infrastrukur publik
perumahan dan kawasan
pemukiman yang nyaman, 2.1.5.2 Menyediakan sarana (peralatan) pemeliharaan jalan, mendukung sektor unggulan dan penanganan
bencana alam
berkualitas dan berkelanjutan
2.1.4 Meningkatnya kualitas 2.1.5.3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas Jalan Mantap
lingkungan hidup 2.1.5.4 Meningkatkan kualitas dan kuantitas irigasi
2.1.5 Meningkatnya ketahanan
2.1.5.5 Meningkatkan layanan air bersih yang terlindungi dan sanitasi yang layak
terhadap bencana
2.1.5.6 Meningkatan sarana dan prasarana transportasi

2.1.5.7 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana gedung pemerintahan
2.1.5. Meningkatnya Kondisi Perumahan Dan Kawasan Pemukiman Yang Nyaman, Berkualitas Dan
Berkelanjutan

2.1.5.1 Meningkatkan kuantitas rumah layak huni

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 242


VISI : Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat

Tujuan Sasaran Strategi


2.1.5.2 Meningkatkan kuantitas sarana dan prasarana permukiman
2.1.5.3 Menurunkan luas kawasan kumuh

2.1.5.4 Meningkatkan perbaikan rumah terdampak bencana

2.1.5. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup

2.1.5.1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup (air, udara dan tutupan lahan)

2.1.5.2 Meningkatkan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau

2.1.5.3 Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana persampahan

2.1.5.4 Meningkatkan pengelolaan persampahan

2.1.5. Meningkatnya Ketahanan Terhadap Bencana

2.1.5.1 Meningkatkan penyediaan Dokumen Analisa Resiko Bencana dan Rencana Penanggulangan Bencana

2.1.5.2 Meningkatkan mitigasi bencana

2.1.5.3 Meningkatkan kesiapsiagaan bencana

2.1.5.4 Meningkatkan penanganan pasca bencana

MISI 3 : MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MELALUI SEKTOR PERTANIAN, UMKM, PERDAGANGAN DAN PARIWISATA

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 243


VISI : Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat

Tujuan Sasaran Strategi


3.1 Meningkatkan Perekonomian
3.1.1 Meningkatnya Pendapatan 3.1.3. Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
Masyarakat Yang Berkelanjutan
Masyarakat
Dan Berkeadilan 3.1.3.1 Meningkatkan Produksi dan produktifitas, nilai tambah serta daya saing sektor pertanian, perikanan
3.1.2 Menurunnya Tingkat dan peternakan
Pengangguran
3.1.3.2 Meningkatkan daya saing industri Kecil Menengah berbasis Teknologi Tepat Guna Yang ramah
3.1.3 Menurunnya Angka lingkungan
Kemiskinan
3.1.3.3 Meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM

3.1.3.4 Meningkatkan daya saing pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf)

3.1.3.5 Meningkatkan produk unggulan lokal daerah

3.1.3.6 Mewujudkan iklim perdagangan yang kondusif

3.1.3.7 Mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan


3.1.3.8 Mengembangkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bada Usaha Milik Nagari (BUMNAG), dan
Pembinaan Badan Kerjasama Antar Nagari (BAKN)

3.1.3.9 Meningkatkan kualitas iklim usaha dan investasi yang kondusif

3.1.3. Menurunnya Tingkat Pengangguran

3.1.3.1 Peningkatan kesempatan kerja

3.1.3.2 Mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru

3.1.3.3 Meningkatkan keterampilan/Kompetensi angkatan kerja

3.1.3. Menurunnya Angka Kemiskinan

MISI 4 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH

103.22.250.212/sin/rpjmd/reportrpjmd/tc12 3/6
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 244
6/3/2021 Cetak Tabel 6.1 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

VISI : Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat

Tujuan Sasaran Strategi


4.1 Terwujudnya Kualitas
4.1.1 Meningkatnya 4.1.3. Meningkatnya Akuntabilitas Dan Kinerja Birokrasi
Penyelenggaraan Pemerintah
Akuntabilitas Dan Kinerja
Daerah Tata Kelola Pemerintahan
Birokrasi 4.1.3.1 Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan Dan Penganggaran Daerah
4.1.2 Meningkatnya Kualitas 4.1.3.2 Menyusun Dan Menata Produk Hukum Daerah Sesuai Dengan Prinsip Omnibuslaw
Pelayanan Publik
4.1.3.3 Mengoptimalkan Pendapatan Daerah
4.1.3 Meningkatkan Kehidupan
Berdemokrasi Dan Partisipasi 4.1.3.4 Menguatkan Kelembagaan Dan Personil Birokrasi Pemerintah Daerah Dan Pemerintah Nagari
Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan 4.1.3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
Daerah 4.1.3.1 Mengoptimalkan kualitas pelayanan satu pintu

4.1.3.2 Mengoptimalkan penerapan SPBE dalam penyelenggaraan pemerintah daerah


4.1.3.3 Meningkatkan kualitas keterbukaan informasi publik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah
4.1.3. Meningkatkan Kehidupan Berdemokrasi Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah

4.1.3.1 Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Pemerintahan Daerah

4.1.3.2 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang Politik dan pemerintahan

4.1.3.3 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan

MISI 5 : MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS


5.1 Meningkatkan Kualitas Dan
5.1.1 Meningkatnya 5.1.6. Meningkatnya Pemerataan Akses Dan Derajat Pendidikan Masyarakat
Daya Saing Sumber Daya
Pemerataan Akses dan Derajat
Manusia Kabupaten Solok 5.1.6.1 Meningkatkan akses terhadap pelayanan pendidikan formal, non formal, dan informal
Pendidikan Masyarakat
5.1.2 Meningkatnya 5.1.6.2 Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memajukan pendidikan
Mutu Pendidikan ;
5.1.6. Meningkatnya Mutu Pendidikan ; Merata Dan Berkeadilan
Merata dan Berkeadilan
5.1.3 Menguatnya Karakter 5.1.6.1 Membangun Gerakan Solok Bangkit Menjadi yang Terbaik
Peserta Didik : Religius,
5.1.6.2 Meningkatkan Akuntabilitas Tata Kelola Pendidikan
Berbudaya, dan
Berwawasan Kebangsaan 5.1.6.3 Meningkatkan Kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah dan Nonpemerintah
5.1.4 Meningkatnya Daya
5.1.6.4 Mempercepat Pemenuhan Delapan Standar Nasional Pendidikan dan Standar Pelayanan Minimal
saing Pemuda dan Olahraga (SPM) Bidang Pendidikan
5.1.5 Meningkatnya 5.1.6.5 Meningkatkan Pembinaan Prestasi dan Daya Saing Sekolah
umur harapan hidup dan
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 245
VISI : Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat
Tujuan Sasaran Strategi
berkurangnya kematian bayi 5.1.6.6 Meningkatkan pemerataan ketersediaan guru PNS pada masing-masing satuan pendidikan
dan ibu melahirkan
5.1.6. Menguatnya Karakter Peserta Didik : Religius, Berbudaya, Dan Berwawasan Kebangsaan
5.1.6 Meningkatkan ketahanan
dan kesejahteraan keluarga 5.1.6.1 Mengoptimalkan Program Penguatan Pendidikan Karakter melalui Peningkatan Efektitas Pembelajaran
yang holistik dan integratif Agama, Tahfidz Qur'an, dan Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)
5.1.6.2 Melibatkan Lembaga Keagamaan seperti MUI, BAZ dan Lembaga Adat seperti LKAAM dan KAN
dalam Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum dan Program Pembelajaran Agama dan ABS-SBK
Meningkatkan Koordinasi dan Singkronisasi Program Penguatan Pendidikan Karakter dan Penanaman Nilai-
nilai Pancasila dengan Pemerintah Pusat, Instansi Vertikal dan Organisasi terkait

5.1.6.3 Membangun lingkungan belajar yang kondusif dalam rangka optimalisasi program merdeka belajar
5.1.6.4 Memfasilitasi keterlibatan pendidik dan tenaga kependidikan dalam program guru dan kepala sekolah
penggerak

5.1.6. Meningkatnya Daya Saing Pemuda Dan Olahraga

5.1.6.1 Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Program Pembinanaan Keolahragaan dan Kepemudaan
5.1.6.2 Meningkatkan penyelenggaraan event-event olahraga baik pada tingkat nagari, kecamatan, hingga
tingkat nasional

5.1.6.3 Meningkatkan pembinaan organisasi kepemudaan


5.1.6.4 Mengembangkan Program Kemandirian, Kreativitas dan Daya Saing Pemuda melalui Program
Wirausaha Pemuda, Taruna Tani, dan lain-lain

5.1.6. Meningkatnya Umur Harapan Hidup Dan Berkurangnya Kematian Bayi Dan Ibu Melahirkan

5.1.6.1 Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam upaya kesehatan masyarakat, perseorangan, dan rujukan
5.1.6.2 Mendorong inovasi yang berkelanjutan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu
dan anak

5.1.6.3 Meningkatkan sistem kesehatan yang terintegrasi dan berbasis teknologi pada masa pandemi

5.1.6.4 Memperkuat tata kelola manajemen kesehatan

5.1.6. Meningkatkan Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga Yang Holistik Dan Integratif

5.1.6.1 Kesenjangan gender melalui pengarustamaan gender disegala bidang pembangunan

5.1.6.2 Meningkatkan kualitas pemenuhan hak dan perlindungan anak

5.1.6.3 Meningkatkan akses penyelenggaraan KBKR secara komprehensif

5.1.6.4 Memperkuat kebijakan pengendalian penduduk

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 246


6/3/2021 Cetak Tabel 6.1 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

VISI : Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat

Tujuan Sasaran Strategi


5.1.6.5 Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik dan integratif

MISI 6 : MENINGKATAN TATANAN HIDUP MASYARAKAT BERLANDASKAN ADAT BASANDI SYARA, SYARA BASANDI KITABULLAH (ABS-SBK)

6.1 Mewujudkan Keharmonisan


6.1.1 Meningkatnya 6.1.2. Meningkatnya Pemahaman Dan Pengalaman Nilai-nilai Agama Serta Nilai Adat Dan Budaya
Kehidupan Sosial Masyarakat pemahaman dan pengalaman Dalam Kehidupan Masyarakat
nilai-nilai agama serta nilai adat
dan budaya dalam kehidupan 6.1.2.1 Meningkatkan ilmu pengetahuan dan implementasi nilai-nilai agama
masyarakat
6.1.2.2 Meningkatkan ilmu pengetahuan dan implementasi nilai-nilai adat dan budaya
6.1.2 Meningkatnya
ketahanan sosial dan 6.1.2. Meningkatnya Ketahanan Sosial Dan Kesejahteraan Masyarakat
kesejahteraan masyarakat 6.1.2.1 Meningkatkan kualitas sosial ekonomi masyarakat berbasis keluarga

6.1.2.2 Meningkatkan pemanfaatan tanah ulayat kaum untuk membangun ekonomi kerakyatan di nagari

6.1.2.3 Memaksimalkan peran dan fungsi lembaga pengelola zakat

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 247


Tabel 6.2
Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Solok
Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

1. Penyederhanaan produk 1. Penyederhanaan produk 1. Penyederhanaan produk 1. Penyederhanaan produk 1. Penyederhanaan produk
hukum daerah hukum daerah hukum daerah hukum daerah hukum daerah
2.Optimalisasi Ekstensifikasi dan 2.Optimalisasi Ekstensifikasi dan 2.Optimalisasi Ekstensifikasi dan 2.Optimalisasi Ekstensifikasi dan 2.Optimalisasi Ekstensifikasi dan
Intensifikasi PAD Intensifikasi PAD Intensifikasi PAD Intensifikasi PAD Intensifikasi PAD
3.Optimalisasi pendayagunaan 3.Optimalisasi pendayagunaan 3.Optimalisasi pendayagunaan 3.Optimalisasi pendayagunaan 3.Optimalisasi pendayagunaan
aset daerah aset daerah aset daerah aset daerah aset daerah
4.Optimalisasi BUMD dan 4.Optimalisasi BUMD dan 4.Optimalisasi BUMD dan 4.Optimalisasi BUMD dan 4.Optimalisasi BUMD dan
BUMNAG BUMNAG BUMNAG BUMNAG BUMNAG
5. Peningkatan pendapatan dari 5. Peningkatan pendapatan dari 5. Peningkatan pendapatan dari 5. Peningkatan pendapatan dari 5. Peningkatan pendapatan dari
sumber lain yang sah sumber lain yang sah sumber lain yang sah sumber lain yang sah sumber lain yang sah
6.Peningkatan ketersediaan 6.Peningkatan ketersediaan 6.Peningkatan ketersediaan 6.Peningkatan ketersediaan 6.Peningkatan ketersediaan
sumber daya kesehatan yang sumber daya kesehatan yang sumber daya kesehatan yang sumber daya kesehatan yang sumber daya kesehatan yang
berkualitas dalam aspek sumber berkualitas dalam aspek sumber berkualitas dalam aspek sumber berkualitas dalam aspek sumber berkualitas dalam aspek sumber
daya manusia kesehatan, aspek daya manusia kesehatan, aspek daya manusia kesehatan, aspek daya manusia kesehatan, aspek daya manusia kesehatan, aspek
pembiayaan, aspek perbekalan pembiayaan, aspek perbekalan pembiayaan, aspek perbekalan pembiayaan, aspek perbekalan pembiayaan, aspek perbekalan
kesehatan dan farmasi serta kesehatan dan farmasi serta kesehatan dan farmasi serta kesehatan dan farmasi serta kesehatan dan farmasi serta
aspek pemenuhan sarana aspek pemenuhan sarana aspek pemenuhan sarana aspek pemenuhan sarana aspek pemenuhan sarana
prasarana fasilitas kesehatan prasarana fasilitas kesehatan prasarana fasilitas kesehatan prasarana fasilitas kesehatan prasarana fasilitas kesehatan
sesuai dengan standar sesuai dengan standar sesuai dengan standar sesuai dengan standar sesuai dengan standar
7.Peningkatan kualitas layanan 7.Peningkatan kualitas layanan 7.Peningkatan kualitas layanan 7.Peningkatan kualitas layanan 7.Peningkatan kualitas layanan
kesehatan pada fasilitas kesehatan pada fasilitas kesehatan pada fasilitas kesehatan pada fasilitas kesehatan pada fasilitas
kesehatan kesehatan dasar dan kesehatan kesehatan dasar dan kesehatan kesehatan dasar dan kesehatan kesehatan dasar dan kesehatan kesehatan dasar dan
rujukan rujukan rujukan rujukan rujukan
8.Peningkatan upaya 8.Peningkatan upaya 8.Peningkatan upaya 8.Peningkatan upaya 8.Peningkatan upaya
pencegahan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan tidak penyakit menular dan tidak penyakit menular dan tidak penyakit menular dan tidak penyakit menular dan tidak
menular menular menular menular menular
9.Menjalin kemitraan antara 9.Menjalin kemitraan antara 9.Menjalin kemitraan antara 9.Menjalin kemitraan antara 9.Menjalin kemitraan antara
pemerintah, masyarakat dan pemerintah, masyarakat dan pemerintah, masyarakat dan pemerintah, masyarakat dan pemerintah, masyarakat dan
swasta dalam penyelenggaraan swasta dalam penyelenggaraan swasta dalam penyelenggaraan swasta dalam penyelenggaraan swasta dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 248


Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


10.Penyediaan pelayanan 10.Penyediaan pelayanan 10.Penyediaan pelayanan 10.Penyediaan pelayanan 10.Penyediaan pelayanan
kesehatan yang cepat dan mudah kesehatan yang cepat dan mudah kesehatan yang cepat dan mudah kesehatan yang cepat dan mudah kesehatan yang cepat dan
melalui pemanfaatan teknologi melalui pemanfaatan teknologi melalui pemanfaatan teknologi melalui pemanfaatan teknologi mudah melalui pemanfaatan
informasi yang terintegritas informasi yang terintegritas informasi yang terintegritas informasi yang terintegritas teknologi informasi yang
terintegritas
11.Optimalisai Penerapan sistem 11.Optimalisai Penerapan sistem 11.Optimalisai Penerapan sistem 11.Optimalisai Penerapan sistem
merit dalam pengembangan merit dalam pengembangan merit dalam pengembangan merit dalam pengembangan 11.Optimalisai Penerapan sistem
karier birokrasi karier birokrasi karier birokrasi karier birokrasi merit dalam pengembangan
karier birokrasi
12.Peningkatan kapasitas dan 12.Peningkatan kapasitas dan 12.Peningkatan kapasitas dan 12.Peningkatan kapasitas dan
keterampilan angkatan kerja yang keterampilan angkatan kerja yang keterampilan angkatan kerja yang keterampilan angkatan kerja yang 12.Peningkatan kapasitas dan
berorientasi pada penguasaan berorientasi pada penguasaan berorientasi pada penguasaan berorientasi pada penguasaan keterampilan angkatan kerja
keterampilan berbasis teknologi keterampilan berbasis teknologi keterampilan berbasis teknologi keterampilan berbasis teknologi yang berorientasi pada
digital dan teknologi yang digital dan teknologi yang digital dan teknologi yang digital dan teknologi yang penguasaan keterampilan
memenuhi kebutuhan dasar memenuhi kebutuhan dasar memenuhi kebutuhan dasar memenuhi kebutuhan dasar berbasis teknologi digital dan
teknologi yang memenuhi
13.Pengoptimalan hasil 13.Pengoptimalan hasil 13.Pengoptimalan hasil 13.Pengoptimalan hasil kebutuhan dasar
Musrenbang dalam penyusunan Musrenbang dalam penyusunan Musrenbang dalam penyusunan Musrenbang dalam penyusunan
dokumen perencanaan daerah dokumen perencanaan daerah dokumen perencanaan daerah dokumen perencanaan daerah 13.Pengoptimalan hasil
Musrenbang dalam penyusunan
14.Peningkatan evaluasi dan 14.Peningkatan evaluasi dan 14.Peningkatan evaluasi dan 14.Peningkatan evaluasi dan dokumen perencanaan daerah
pengendalian Perencanaan pengendalian Perencanaan pengendalian Perencanaan pengendalian Perencanaan
Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah 14.Peningkatan evaluasi dan
pengendalian Perencanaan
15.Peningkatan kualitas data 15.Peningkatan kualitas data 15.Peningkatan kualitas data 15.Peningkatan kualitas data Pembangunan Daerah
perencanaan (data satu akses) perencanaan (data satu akses) perencanaan (data satu akses) perencanaan (data satu akses)
15.Peningkatan kualitas data
16.Pengoptimalan anggaran 16.Pengoptimalan anggaran 16.Pengoptimalan anggaran 16.Pengoptimalan anggaran perencanaan (data satu akses)
pembangunan berdasarkan hasil pembangunan berdasarkan hasil pembangunan berdasarkan hasil pembangunan berdasarkan hasil
musrenbang musrenbang musrenbang musrenbang 16.Pengoptimalan anggaran
pembangunan berdasarkan hasil
17.Pembentukan perda yang 17.Pembentukan perda yang 17.Pembentukan perda yang 17.Pembentukan perda yang musrenbang
mendukung perizinan dan mendukung perizinan dan mendukung perizinan dan mendukung perizinan dan
investasi sesuai dengan investasi sesuai dengan investasi sesuai dengan investasi sesuai dengan 17.Pembentukan perda yang
kebutuhan daerah kebutuhan daerah kebutuhan daerah kebutuhan daerah mendukung perizinan dan
investasi sesuai dengan
18.Peningkatan pengawasan dan 18.Peningkatan pengawasan dan 18.Peningkatan pengawasan dan 18.Peningkatan pengawasan dan kebutuhan daerah
pengendalian pembangunan pengendalian pembangunan pengendalian pembangunan pengendalian pembangunan
sesuai dengan aturan tata ruang sesuai dengan aturan tata ruang sesuai dengan aturan tata ruang sesuai dengan aturan tata ruang 18.Peningkatan pengawasan dan
pengendalian pembangunan
19.Peningkatan kuantitas dan 19.Peningkatan kuantitas dan 19.Peningkatan kuantitas dan 19.Peningkatan kuantitas dan sesuai dengan aturan tata ruang
kualitas APIP kualitas APIP kualitas APIP kualitas APIP
19.Peningkatan kuantitas dan
20.Peningkatan kapasitas SDM 20.Peningkatan kapasitas SDM 20.Peningkatan kapasitas SDM 20.Peningkatan kapasitas SDM kualitas APIP
penyelenggara pemerintahan penyelenggara pemerintahan penyelenggara pemerintahan penyelenggara pemerintahan
20.Peningkatan kapasitas SDM
21.Penataan kelembagaan nagari 21.Penataan kelembagaan nagari 21.Penataan kelembagaan nagari 21.Penataan kelembagaan nagari penyelenggara pemerintahan

22.Optimalisasi penataan sistem 22.Optimalisasi penataan sistem 22.Optimalisasi penataan sistem 22.Optimalisasi penataan sistem 21.Penataan kelembagaan
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 249
Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


keuangan dan aset keuangan dan aset keuangan dan aset keuangan dan aset nagari
23.Penigkatan peran 23.Penigkatan peran 23.Penigkatan peran 23.Penigkatan peran 22.Optimalisasi penataan sistem
kelembagaan masyarakat dalam kelembagaan masyarakat dalam kelembagaan masyarakat dalam kelembagaan masyarakat dalam keuangan dan aset
pengawasan penyelenggaraan pengawasan penyelenggaraan pengawasan penyelenggaraan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah pemerintahan daerah pemerintahan daerah pemerintahan daerah 23.Penigkatan peran
kelembagaan masyarakat dalam
24.Peningkatan pendidikan politik 24.Peningkatan pendidikan politik 24.Peningkatan pendidikan politik 24.Peningkatan pendidikan politik pengawasan penyelenggaraan
masarakat masarakat masarakat masarakat pemerintahan daerah
25.peningkatan peran serta 25.peningkatan peran serta 25.peningkatan peran serta 25.peningkatan peran serta 24.Peningkatan pendidikan politik
masyarakat dalam kegiatan masyarakat dalam kegiatan masyarakat dalam kegiatan masyarakat dalam kegiatan masarakat
Partai Politik Partai Politik Partai Politik Partai Politik
25.peningkatan peran serta
26.Peningkatan peran serta 26.Peningkatan peran serta 26.Peningkatan peran serta 26.Peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan
masyarakat dalam kegiatan masyarakat dalam kegiatan masyarakat dalam kegiatan masyarakat dalam kegiatan Partai Politik
organisasi kemasyarakatan organisasi kemasyarakatan organisasi kemasyarakatan organisasi kemasyarakatan
26.Peningkatan peran serta
27.Penguatan kapasitas lembaga 27.Penguatan kapasitas lembaga 27.Penguatan kapasitas lembaga 27.Penguatan kapasitas lembaga masyarakat dalam kegiatan
amil dan zakat untuk amil dan zakat untuk amil dan zakat untuk amil dan zakat untuk organisasi kemasyarakatan
pemberdayaan masyarakat pemberdayaan masyarakat pemberdayaan masyarakat pemberdayaan masyarakat
27.Penguatan kapasitas lembaga
28. Fasilitasi dan membantu 28. Fasilitasi dan membantu 28. Fasilitasi dan membantu 28. Fasilitasi dan membantu amil dan zakat untuk
pembentukan lembaga amil dan pembentukan lembaga amil dan pembentukan lembaga amil dan pembentukan lembaga amil dan pemberdayaan masyarakat
zakat sebagai basis penguatan zakat sebagai basis penguatan zakat sebagai basis penguatan zakat sebagai basis penguatan
ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat 28. Fasilitasi dan membantu
pembentukan lembaga amil dan
29. Peningkatan kapasitas 29. Peningkatan kapasitas 29. Peningkatan kapasitas 29. Peningkatan kapasitas zakat sebagai basis penguatan
pengelola lembaga amil dan pengelola lembaga amil dan pengelola lembaga amil dan pengelola lembaga amil dan ekonomi masyarakat
zakat zakat zakat zakat
29. Peningkatan kapasitas
30.Inventarisasi potensi tanah 30.Inventarisasi potensi tanah 30.Inventarisasi potensi tanah 30.Inventarisasi potensi tanah pengelola lembaga amil dan
kaum sebagai basis ekonomi kaum sebagai basis ekonomi kaum sebagai basis ekonomi kaum sebagai basis ekonomi zakat
kerakyatan kerakyatan kerakyatan kerakyatan
30.Inventarisasi potensi tanah
31.Fasilitasi dalam 31.Fasilitasi dalam 31.Fasilitasi dalam 31.Fasilitasi dalam kaum sebagai basis ekonomi
memanfaatkan tanah ulayat kaum memanfaatkan tanah ulayat kaum memanfaatkan tanah ulayat kaum memanfaatkan tanah ulayat kaum kerakyatan
untuk membangun ekonomi untuk membangun ekonomi untuk membangun ekonomi untuk membangun ekonomi
kerakyatan kerakyatan kerakyatan kerakyatan 31.Fasilitasi dalam
memanfaatkan tanah ulayat
32.Pemenuhan kebutuhan dasar 32.Pemenuhan kebutuhan dasar 32.Pemenuhan kebutuhan dasar 32.Pemenuhan kebutuhan dasar kaum untuk membangun
bagi keluarga pra sejahtera bagi keluarga pra sejahtera bagi keluarga pra sejahtera bagi keluarga pra sejahtera ekonomi kerakyatan
33.Peningkatan kapasitas 33.Peningkatan kapasitas 33.Peningkatan kapasitas 33.Peningkatan kapasitas 32.Pemenuhan kebutuhan dasar
individu untuk membangun basis individu untuk membangun basis individu untuk membangun basis individu untuk membangun basis bagi keluarga pra sejahtera
ekonomi keluarga ekonomi keluarga ekonomi keluarga ekonomi keluarga
33.Peningkatan kapasitas
34.Penguatan perlindungan dan 34.Penguatan perlindungan dan 34.Penguatan perlindungan dan 34.Penguatan perlindungan dan individu untuk membangun basis
jaminan sosial masyarakat jaminan sosial masyarakat jaminan sosial masyarakat jaminan sosial masyarakat ekonomi keluarga
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 250
Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


35. Penyediaan fasilitas dan 35. Penyediaan fasilitas dan 35. Penyediaan fasilitas dan 35. Penyediaan fasilitas dan 34.Penguatan perlindungan dan
rehabilitasi sosial masyarakat rehabilitasi sosial masyarakat rehabilitasi sosial masyarakat rehabilitasi sosial masyarakat jaminan sosial masyarakat
36.Penyediaan sarana dan 36.Penyediaan sarana dan 36.Penyediaan sarana dan 36.Penyediaan sarana dan 35. Penyediaan fasilitas dan
prasarana untuk pengembangan prasarana untuk pengembangan prasarana untuk pengembangan prasarana untuk pengembangan rehabilitasi sosial masyarakat
adat dan budaya Minangkabau adat dan budaya Minangkabau adat dan budaya Minangkabau adat dan budaya Minangkabau
36.Penyediaan sarana dan
37.Penguatan lembaga adat dan 37.Penguatan lembaga adat dan 37.Penguatan lembaga adat dan 37.Penguatan lembaga adat dan prasarana untuk pengembangan
budaya yang ada di nagari budaya yang ada di nagari budaya yang ada di nagari budaya yang ada di nagari adat dan budaya Minangkabau
38.Peningkatan kualitas dan 38.Peningkatan kualitas dan 38.Peningkatan kualitas dan 38.Peningkatan kualitas dan 37.Penguatan lembaga adat dan
kuantitas pertunjukan seni dan kuantitas pertunjukan seni dan kuantitas pertunjukan seni dan kuantitas pertunjukan seni dan budaya yang ada di nagari
budaya budaya budaya budaya
38.Peningkatan kualitas dan
39.Peningkatan kapasitas tokoh 39.Peningkatan kapasitas tokoh 39.Peningkatan kapasitas tokoh 39.Peningkatan kapasitas tokoh kuantitas pertunjukan seni dan
adat adat adat adat budaya
40.Peningkatan kualitas MTTS 40.Peningkatan kualitas MTTS 40.Peningkatan kualitas MTTS 40.Peningkatan kualitas MTTS 39.Peningkatan kapasitas tokoh
dalam perencanaan dalam perencanaan dalam perencanaan dalam perencanaan adat
pembangunan pembangunan pembangunan pembangunan
40.Peningkatan kualitas MTTS
41.Penguatan nilai-nilai ABS-SBK 41.Penguatan nilai-nilai ABS-SBK 41.Penguatan nilai-nilai ABS-SBK 41.Penguatan nilai-nilai ABS-SBK dalam perencanaan
dalam penyelenggaraan dalam penyelenggaraan dalam penyelenggaraan dalam penyelenggaraan pembangunan
pemerintahan di semua tingkatan pemerintahan di semua tingkatan pemerintahan di semua tingkatan pemerintahan di semua tingkatan
41.Penguatan nilai-nilai ABS-
42.Penyediaan sarana dan 42.Penyediaan sarana dan 42.Penyediaan sarana dan 42.Penyediaan sarana dan SBK dalam penyelenggaraan
prasarana pendidikan prasarana pendidikan prasarana pendidikan prasarana pendidikan pemerintahan di semua tingkatan
keagamaan keagamaan keagamaan keagamaan
42.Penyediaan sarana dan
43.Peningkatan kualitas 43.Peningkatan kualitas 43.Peningkatan kualitas 43.Peningkatan kualitas prasarana pendidikan
pelaksanaan hari besar pelaksanaan hari besar pelaksanaan hari besar pelaksanaan hari besar keagamaan
keagamaan di nagari keagamaan di nagari keagamaan di nagari keagamaan di nagari
43.Peningkatan kualitas
44.Penguatan fungsi keluarga 44.Penguatan fungsi keluarga 44.Penguatan fungsi keluarga 44.Penguatan fungsi keluarga pelaksanaan hari besar
sebagai basis penanaman nilai sebagai basis penanaman nilai sebagai basis penanaman nilai sebagai basis penanaman nilai keagamaan di nagari
keagamaan keagamaan keagamaan keagamaan
44.Penguatan fungsi keluarga
45.Pemantapan aktifitas 45.Pemantapan aktifitas 45.Pemantapan aktifitas 45.Pemantapan aktifitas sebagai basis penanaman nilai
keagamaan dalam kehidupan keagamaan dalam kehidupan keagamaan dalam kehidupan keagamaan dalam kehidupan keagamaan
masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
45.Pemantapan aktifitas
46.Peningkatan kapasitas tokoh 46.Peningkatan kapasitas tokoh 46.Peningkatan kapasitas tokoh 46.Peningkatan kapasitas tokoh keagamaan dalam kehidupan
Agama Agama Agama Agama masyarakat
47.Peningkatan penataan dan 47.Peningkatan penataan dan 47.Peningkatan penataan dan 47.Peningkatan penataan dan 46.Peningkatan kapasitas tokoh
pengelolaan tanah milik pengelolaan tanah milik pengelolaan tanah milik pengelolaan tanah milik Agama
pemerintah daerah untuk pemerintah daerah untuk pemerintah daerah untuk pemerintah daerah untuk
pembangunan infrastruktur publik pembangunan infrastruktur publik pembangunan infrastruktur publik pembangunan infrastruktur publik 47.Peningkatan penataan dan
pengelolaan tanah milik
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 251
Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


48. Penguatan sistem 48. Penguatan sistem 48. Penguatan sistem 48. Penguatan sistem pemerintah daerah untuk
pengelolaan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah pembangunan infrastruktur publik
yang efektif dan efisien yang efektif dan efisien yang efektif dan efisien yang efektif dan efisien
48. Penguatan sistem
49.Peningkatan perencanaan 49.Peningkatan perencanaan 49.Peningkatan perencanaan 49.Peningkatan perencanaan pengelolaan keuangan daerah
pembangunan daerah yang pembangunan daerah yang pembangunan daerah yang pembangunan daerah yang yang efektif dan efisien
aspiratif, berkelanjutan dan aspiratif, berkelanjutan dan aspiratif, berkelanjutan dan aspiratif, berkelanjutan dan
berkualitas berbasis sistem berkualitas berbasis sistem berkualitas berbasis sistem berkualitas berbasis sistem 49.Peningkatan perencanaan
teknologi informasi teknologi informasi teknologi informasi teknologi informasi pembangunan daerah yang
aspiratif, berkelanjutan dan
50.Meningkatan partisipasi 50.Meningkatan partisipasi 50.Meningkatan partisipasi 50.Meningkatan partisipasi berkualitas berbasis sistem
masyarakat dalam proses masyarakat dalam proses masyarakat dalam proses masyarakat dalam proses teknologi informasi
perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan
50.Meningkatan partisipasi
51.Peningkatan pelaksanaan 51.Peningkatan pelaksanaan 51.Peningkatan pelaksanaan 51.Peningkatan pelaksanaan masyarakat dalam proses
monitoring, evaluasi dan monitoring, evaluasi dan monitoring, evaluasi dan monitoring, evaluasi dan perencanaan pembangunan
pengendalian perencanaan pengendalian perencanaan pengendalian perencanaan pengendalian perencanaan
pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah 51.Peningkatan pelaksanaan
monitoring, evaluasi dan
52.Meningkatan koordinasi dan 52.Meningkatan koordinasi dan 52.Meningkatan koordinasi dan 52.Meningkatan koordinasi dan pengendalian perencanaan
kerja sama perencanaan kerja sama perencanaan kerja sama perencanaan kerja sama perencanaan pembangunan daerah
pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah
52.Meningkatan koordinasi dan
53.Peningkatan perbaikan rumah 53.Peningkatan perbaikan rumah 53.Peningkatan perbaikan rumah 53.Peningkatan perbaikan rumah kerja sama perencanaan
terdampak bencana terdampak bencana terdampak bencana terdampak bencana pembangunan daerah
54.Peningkatan sarana 54.Peningkatan sarana 54.Peningkatan sarana 54.Peningkatan sarana 53.Peningkatan perbaikan rumah
(peralatan) pemeliharaan (peralatan) pemeliharaan (peralatan) pemeliharaan (peralatan) pemeliharaan terdampak bencana
jalan,mendukung sektor unggulan jalan,mendukung sektor unggulan jalan,mendukung sektor unggulan jalan,mendukung sektor unggulan
dan penanganan bencana alam dan penanganan bencana alam dan penanganan bencana alam dan penanganan bencana alam 54.Peningkatan sarana
(peralatan) pemeliharaan
55.Peningkatan kualitas dan 55.Peningkatan kualitas dan 55.Peningkatan kualitas dan 55.Peningkatan kualitas dan jalan,mendukung sektor
kuantitas jalan dan jembatan kuantitas jalan dan jembatan kuantitas jalan dan jembatan kuantitas jalan dan jembatan unggulan dan penanganan
bencana alam
56.Peningkatan kualitas dan 56.Peningkatan kualitas dan 56.Peningkatan kualitas dan 56.Peningkatan kualitas dan
kuantitas irigasi kuantitas irigasi kuantitas irigasi kuantitas irigasi 55.Peningkatan kualitas dan
kuantitas jalan dan jembatan
57.Pemenuhan layanan standar 57.Pemenuhan layanan standar 57.Pemenuhan layanan standar 57.Pemenuhan layanan standar
minimal air minum terlindungi minimal air minum terlindungi minimal air minum terlindungi minimal air minum terlindungi 56.Peningkatan kualitas dan
kuantitas irigasi
58.Pemenuhan standar 58.Pemenuhan standar 58.Pemenuhan standar 58.Pemenuhan standar
pelayanan minimal sanitasi layak pelayanan minimal sanitasi layak pelayanan minimal sanitasi layak pelayanan minimal sanitasi layak 57.Pemenuhan layanan standar
minimal air minum terlindungi
59.Penyediaan sarana dan 59.Penyediaan sarana dan 59.Penyediaan sarana dan 59.Penyediaan sarana dan
prasarana transportasi darat dan prasarana transportasi darat dan prasarana transportasi darat dan prasarana transportasi darat dan 58.Pemenuhan standar
transportasi air guna menunjang transportasi air guna menunjang transportasi air guna menunjang transportasi air guna menunjang pelayanan minimal sanitasi layak
keselamatan dan kenyamanan keselamatan dan kenyamanan keselamatan dan kenyamanan keselamatan dan kenyamanan
mobilitas masyarakat mobilitas masyarakat mobilitas masyarakat mobilitas masyarakat 59.Penyediaan sarana dan
prasarana transportasi darat dan
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 252
Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


60.Peningkatan sarana gedung 60.Peningkatan sarana gedung 60.Peningkatan sarana gedung 60.Peningkatan sarana gedung transportasi air guna menunjang
pemerintahan dan infrastruktur pemerintahan dan infrastruktur pemerintahan dan infrastruktur pemerintahan dan infrastruktur keselamatan dan kenyamanan
publik lainnya publik lainnya publik lainnya publik lainnya mobilitas masyarakat
61.Pemetaan potensi kawasan 61.Pemetaan potensi kawasan 61.Pemetaan potensi kawasan 61.Pemetaan potensi kawasan 60.Peningkatan sarana gedung
resiko bencana dan resiko bencana dan resiko bencana dan resiko bencana dan pemerintahan dan infrastruktur
penanggulangan bencana penanggulangan bencana penanggulangan bencana penanggulangan bencana publik lainnya
62.Pengurangan resiko bencana 62.Pengurangan resiko bencana 62.Pengurangan resiko bencana 62.Pengurangan resiko bencana 61.Pemetaan potensi kawasan
(mitigasi) (mitigasi) (mitigasi) (mitigasi) resiko bencana dan
penanggulangan bencana
63.Penyediaan sistem informasi 63.Penyediaan sistem informasi 63.Penyediaan sistem informasi 63.Penyediaan sistem informasi
kebencanaan secara online, tepat kebencanaan secara online, tepat kebencanaan secara online, tepat kebencanaan secara online, tepat 62.Pengurangan resiko bencana
dan terintegrasi dan terintegrasi dan terintegrasi dan terintegrasi (mitigasi)
64.Peningkatan tanggap darurat 64.Peningkatan tanggap darurat 64.Peningkatan tanggap darurat 64.Peningkatan tanggap darurat 63.Penyediaan sistem informasi
kebencanaan kebencanaan kebencanaan kebencanaan kebencanaan secara online,
tepat dan terintegrasi
65.Meningkatkan kapasitas 65.Meningkatkan kapasitas 65.Meningkatkan kapasitas 65.Meningkatkan kapasitas
lembaga pendidikan terhadap lembaga pendidikan terhadap lembaga pendidikan terhadap lembaga pendidikan terhadap 64.Peningkatan tanggap darurat
layanan internet layanan internet layanan internet layanan internet kebencanaan
66.Meningkatkan kualitas dan 66.Meningkatkan kualitas dan 66.Meningkatkan kualitas dan 66.Meningkatkan kualitas dan 65.Meningkatkan kapasitas
pemerataan sarana prasarana pemerataan sarana prasarana pemerataan sarana prasarana pemerataan sarana prasarana lembaga pendidikan terhadap
pendidikan; PAUD, SD/MI, dan pendidikan; PAUD, SD/MI, dan pendidikan; PAUD, SD/MI, dan pendidikan; PAUD, SD/MI, dan layanan internet
SMP/MTS SMP/MTS SMP/MTS SMP/MTS
66.Meningkatkan kualitas dan
67.Memberikan perhatian khusus 67.Memberikan perhatian khusus 67.Memberikan perhatian khusus 67.Memberikan perhatian khusus pemerataan sarana prasarana
pada PAUD dan kecamatan pada PAUD dan kecamatan pada PAUD dan kecamatan pada PAUD dan kecamatan pendidikan; PAUD, SD/MI, dan
dengan APK/APM rendah dengan APK/APM rendah dengan APK/APM rendah dengan APK/APM rendah SMP/MTS
68.Peningkatan akses dan 68.Peningkatan akses dan 68.Peningkatan akses dan 68.Peningkatan akses dan 67.Memberikan perhatian khusus
kualitas pendidikan kesetaraan kualitas pendidikan kesetaraan kualitas pendidikan kesetaraan kualitas pendidikan kesetaraan pada PAUD dan kecamatan
(Paket A, Paket B, dan Paket C) (Paket A, Paket B, dan Paket C) (Paket A, Paket B, dan Paket C) (Paket A, Paket B, dan Paket C) dengan APK/APM rendah
69.Mengintensifkan koordinasi, 69.Mengintensifkan koordinasi, 69.Mengintensifkan koordinasi, 69.Mengintensifkan koordinasi, 68.Peningkatan akses dan
sinkronisasi dan kerjasama sinkronisasi dan kerjasama sinkronisasi dan kerjasama sinkronisasi dan kerjasama kualitas pendidikan kesetaraan
program pembangunan program pembangunan program pembangunan program pembangunan (Paket A, Paket B, dan Paket C)
pendidikan dengan pemerintah pendidikan dengan pemerintah pendidikan dengan pemerintah pendidikan dengan pemerintah
dan nonpemerintah dan nonpemerintah dan nonpemerintah dan nonpemerintah 69.Mengintensifkan koordinasi,
sinkronisasi dan kerjasama
70.Mendorong peningkatan 70.Mendorong peningkatan 70.Mendorong peningkatan 70.Mendorong peningkatan program pembangunan
efektifitas peran dan fungsi efektifitas peran dan fungsi efektifitas peran dan fungsi efektifitas peran dan fungsi pendidikan dengan pemerintah
dewan pendidikan dan komite dewan pendidikan dan komite dewan pendidikan dan komite dewan pendidikan dan komite dan nonpemerintah
sekolah sebagai mitra pemerintah sekolah sebagai mitra pemerintah sekolah sebagai mitra pemerintah sekolah sebagai mitra pemerintah
daerah daerah daerah daerah 70.Mendorong peningkatan
efektifitas peran dan fungsi
71.Mendorong peningkatan 71.Mendorong peningkatan 71.Mendorong peningkatan 71.Mendorong peningkatan dewan pendidikan dan komite
efektifitas peran masyarakat efektifitas peran masyarakat efektifitas peran masyarakat efektifitas peran masyarakat
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 253
Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


dalam memajukan pendidikan dalam memajukan pendidikan dalam memajukan pendidikan dalam memajukan pendidikan sekolah sebagai mitra
pemerintah daerah
72.Memperbaiki tata kelola 72.Memperbaiki tata kelola 72.Memperbaiki tata kelola 72.Memperbaiki tata kelola
pendidikan agar lebih efektif, pendidikan agar lebih efektif, pendidikan agar lebih efektif, pendidikan agar lebih efektif, 71.Mendorong peningkatan
efisien, dan akuntabel efisien, dan akuntabel efisien, dan akuntabel efisien, dan akuntabel efektifitas peran masyarakat
dalam memajukan pendidikan
73.Mengotpimalkan penggunaan 73.Mengotpimalkan penggunaan 73.Mengotpimalkan penggunaan 73.Mengotpimalkan penggunaan
teknologi informasi dalam teknologi informasi dalam teknologi informasi dalam teknologi informasi dalam 72.Memperbaiki tata kelola
pengelolaan pendidikan dan pengelolaan pendidikan dan pengelolaan pendidikan dan pengelolaan pendidikan dan pendidikan agar lebih efektif,
proses belajar mengajar proses belajar mengajar proses belajar mengajar proses belajar mengajar efisien, dan akuntabel
74.Membangun jejaring dan 74.Membangun jejaring dan 74.Membangun jejaring dan 74.Membangun jejaring dan 73.Mengotpimalkan penggunaan
kerjasama dengan lembaga kerjasama dengan lembaga kerjasama dengan lembaga kerjasama dengan lembaga teknologi informasi dalam
pemerintah dan non pemerintah pemerintah dan non pemerintah pemerintah dan non pemerintah pemerintah dan non pemerintah pengelolaan pendidikan dan
(perguruan tinggi, pemerintah (perguruan tinggi, pemerintah (perguruan tinggi, pemerintah (perguruan tinggi, pemerintah proses belajar mengajar
provinsi, pemerintah pusat, provinsi, pemerintah pusat, provinsi, pemerintah pusat, provinsi, pemerintah pusat,
BUMN, BUMD, dan lembaga BUMN, BUMD, dan lembaga BUMN, BUMD, dan lembaga BUMN, BUMD, dan lembaga 74.Membangun jejaring dan
swasta) dalam rangka swasta) dalam rangka swasta) dalam rangka swasta) dalam rangka kerjasama dengan lembaga
peningkatan mutu dan daya saing peningkatan mutu dan daya saing peningkatan mutu dan daya saing peningkatan mutu dan daya saing pemerintah dan non pemerintah
pendidik,tenaga kependidikan pendidik,tenaga kependidikan pendidik,tenaga kependidikan pendidik,tenaga kependidikan (perguruan tinggi, pemerintah
dan lulusan pendidikan dan lulusan pendidikan dan lulusan pendidikan dan lulusan pendidikan provinsi, pemerintah pusat,
BUMN, BUMD, dan lembaga
75.Mengefektifkan upaya 75.Mengefektifkan upaya 75.Mengefektifkan upaya 75.Mengefektifkan upaya swasta) dalam rangka
pemenuhan delapan standar pemenuhan delapan standar pemenuhan delapan standar pemenuhan delapan standar peningkatan mutu dan daya
nasional pendidikan nasional pendidikan nasional pendidikan nasional pendidikan saing pendidik,tenaga
kependidikan dan lulusan
76.Meningkatkan kolaborasi dan 76.Meningkatkan kolaborasi dan 76.Meningkatkan kolaborasi dan 76.Meningkatkan kolaborasi dan pendidikan
kerjasama lintas OPD dan kerjasama lintas OPD dan kerjasama lintas OPD dan kerjasama lintas OPD dan
antarlembaga untuk percepatan antarlembaga untuk percepatan antarlembaga untuk percepatan antarlembaga untuk percepatan 75.Mengefektifkan upaya
pemenuhan delapan Standar pemenuhan delapan Standar pemenuhan delapan Standar pemenuhan delapan Standar pemenuhan delapan standar
Nasional Pendidikan dan SPM Nasional Pendidikan dan SPM Nasional Pendidikan dan SPM Nasional Pendidikan dan SPM nasional pendidikan
pendidikan pendidikan pendidikan pendidikan
76.Meningkatkan kolaborasi dan
77.Meningkatkan program 77.Meningkatkan program 77.Meningkatkan program 77.Meningkatkan program kerjasama lintas OPD dan
pembinaan prestasi, minat bakat pembinaan prestasi, minat bakat pembinaan prestasi, minat bakat pembinaan prestasi, minat bakat antarlembaga untuk percepatan
dan daya saing sekolah dan daya saing sekolah dan daya saing sekolah dan daya saing sekolah pemenuhan delapan Standar
Nasional Pendidikan dan SPM
78. Meningkatkan mutu dan 78. Meningkatkan mutu dan 78. Meningkatkan mutu dan 78. Meningkatkan mutu dan pendidikan
pemerataan pendidik dan tenaga pemerataan pendidik dan tenaga pemerataan pendidik dan tenaga pemerataan pendidik dan tenaga
kependidikan kependidikan kependidikan kependidikan 77.Meningkatkan program
pembinaan prestasi, minat bakat
79.Mengembangkan Kurikulum 79.Mengembangkan Kurikulum 79.Mengembangkan Kurikulum 79.Mengembangkan Kurikulum dan daya saing sekolah
Pendidikan Agama dan Kurikulum Pendidikan Agama dan Kurikulum Pendidikan Agama dan Kurikulum Pendidikan Agama dan Kurikulum
ABS-SBK sesuai Potensi dan ABS-SBK sesuai Potensi dan ABS-SBK sesuai Potensi dan ABS-SBK sesuai Potensi dan 78. Meningkatkan mutu dan
Kebutuhan Daerah Kebutuhan Daerah Kebutuhan Daerah Kebutuhan Daerah pemerataan pendidik dan tenaga
kependidikan
80.Menjalin Kerjasama dengan 80.Menjalin Kerjasama dengan 80.Menjalin Kerjasama dengan 80.Menjalin Kerjasama dengan
Lembaga Keagamaan seperti Lembaga Keagamaan seperti Lembaga Keagamaan seperti Lembaga Keagamaan seperti 79.Mengembangkan Kurikulum

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 254


Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


MUI, BAZ dan Lembaga Adat MUI, BAZ dan Lembaga Adat MUI, BAZ dan Lembaga Adat MUI, BAZ dan Lembaga Adat Pendidikan Agama dan
seperti LKAAM dan KAN untuk seperti LKAAM dan KAN untuk seperti LKAAM dan KAN untuk seperti LKAAM dan KAN untuk Kurikulum ABS-SBK sesuai
Penyusunan Kurikulum dan Penyusunan Kurikulum dan Penyusunan Kurikulum dan Penyusunan Kurikulum dan Potensi dan Kebutuhan Daerah
Program; Ulama Masuk Sekolah, Program; Ulama Masuk Sekolah, Program; Ulama Masuk Sekolah, Program; Ulama Masuk Sekolah,
Tokoh Adat Masuk Sekolah Tokoh Adat Masuk Sekolah Tokoh Adat Masuk Sekolah Tokoh Adat Masuk Sekolah 80.Menjalin Kerjasama dengan
Lembaga Keagamaan seperti
81.Meningkatkan Mutu 81.Meningkatkan Mutu 81.Meningkatkan Mutu 81.Meningkatkan Mutu MUI, BAZ dan Lembaga Adat
Pelaksanaan Program Penguatan Pelaksanaan Program Penguatan Pelaksanaan Program Penguatan Pelaksanaan Program Penguatan seperti LKAAM dan KAN untuk
Pendidikan Karakter Pancasila Pendidikan Karakter Pancasila Pendidikan Karakter Pancasila Pendidikan Karakter Pancasila Penyusunan Kurikulum dan
dan Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Kebangsaan dan Wawasan Kebangsaan Program; Ulama Masuk Sekolah,
melalui Kegiatan Ekstrakurikuler melalui Kegiatan Ekstrakurikuler melalui Kegiatan Ekstrakurikuler melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Tokoh Adat Masuk Sekolah
dan Intrakurikuler (Pramuka, dan Intrakurikuler (Pramuka, dan Intrakurikuler (Pramuka, dan Intrakurikuler (Pramuka,
Olahraga, Palang Merah, dan Olahraga, Palang Merah, dan Olahraga, Palang Merah, dan Olahraga, Palang Merah, dan 81.Meningkatkan Mutu
lain-lain) lain-lain) lain-lain) lain-lain) Pelaksanaan Program
Penguatan Pendidikan Karakter
82. Menciptakan suasana dan 82. Menciptakan suasana dan 82. Menciptakan suasana dan 82. Menciptakan suasana dan Pancasila dan Wawasan
lingkungan belajar yang kondusif lingkungan belajar yang kondusif lingkungan belajar yang kondusif lingkungan belajar yang kondusif Kebangsaan melalui Kegiatan
dalam rangka optimalisasi dalam rangka optimalisasi dalam rangka optimalisasi dalam rangka optimalisasi Ekstrakurikuler dan Intrakurikuler
program merdeka belajar program merdeka belajar program merdeka belajar program merdeka belajar (Pramuka, Olahraga, Palang
Merah, dan lain-lain)
83.Menyusun regulasi daerah 83.Menyusun regulasi daerah 83.Menyusun regulasi daerah 83.Menyusun regulasi daerah
terkait suasana dan lingkungan terkait suasana dan lingkungan terkait suasana dan lingkungan terkait suasana dan lingkungan 82. Menciptakan suasana dan
belajar yang kondusif dalam belajar yang kondusif dalam belajar yang kondusif dalam belajar yang kondusif dalam lingkungan belajar yang kondusif
rangka optimalisasi program rangka optimalisasi program rangka optimalisasi program rangka optimalisasi program dalam rangka optimalisasi
merdeka belajar merdeka belajar merdeka belajar merdeka belajar program merdeka belajar
84.Mendorong keterlibatan 84.Mendorong keterlibatan 84.Mendorong keterlibatan 84.Mendorong keterlibatan 83.Menyusun regulasi daerah
pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga terkait suasana dan lingkungan
kependidikan dalam program kependidikan dalam program kependidikan dalam program kependidikan dalam program belajar yang kondusif dalam
guru dan kepala sekolah guru dan kepala sekolah guru dan kepala sekolah guru dan kepala sekolah rangka optimalisasi program
penggerak penggerak penggerak penggerak merdeka belajar
85.Meningkatkan Pembinaan 85.Meningkatkan Pembinaan 85.Meningkatkan Pembinaan 85.Meningkatkan Pembinaan 84.Mendorong keterlibatan
Olahraga Prestasi Olahraga Prestasi Olahraga Prestasi Olahraga Prestasi pendidik dan tenaga
kependidikan dalam program
86.Meningkatkan kerjasama 86.Meningkatkan kerjasama 86.Meningkatkan kerjasama 86.Meningkatkan kerjasama guru dan kepala sekolah
dalam rangka menyelenggarakan dalam rangka menyelenggarakan dalam rangka menyelenggarakan dalam rangka menyelenggarakan penggerak
event-event olahraga baik pada event-event olahraga baik pada event-event olahraga baik pada event-event olahraga baik pada
tingkat nagari, kecamatan, hingga tingkat nagari, kecamatan, hingga tingkat nagari, kecamatan, hingga tingkat nagari, kecamatan, hingga 85.Meningkatkan Pembinaan
tingkat nasiona tingkat nasiona tingkat nasiona tingkat nasiona Olahraga Prestasi
87.Meningkatkan peran serta 87.Meningkatkan peran serta 87.Meningkatkan peran serta 87.Meningkatkan peran serta 86.Meningkatkan kerjasama
pemerintah daerah dalam rangka pemerintah daerah dalam rangka pemerintah daerah dalam rangka pemerintah daerah dalam rangka dalam rangka menyelenggarakan
melakukan pembinaan organisasi melakukan pembinaan organisasi melakukan pembinaan organisasi melakukan pembinaan organisasi event-event olahraga baik pada
kepemudaan kepemudaan kepemudaan kepemudaan tingkat nagari, kecamatan,
hingga tingkat nasiona
88.Meningkatkan Kerjasama 88.Meningkatkan Kerjasama 88.Meningkatkan Kerjasama 88.Meningkatkan Kerjasama
Singkronisasi Program Singkronisasi Program Singkronisasi Program Singkronisasi Program 87.Meningkatkan peran serta

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 255


Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


Pembinaan dan Pemandirian Pembinaan dan Pemandirian Pembinaan dan Pemandirian Pembinaan dan Pemandirian pemerintah daerah dalam rangka
Pemuda dengan Pemerintah Pemuda dengan Pemerintah Pemuda dengan Pemerintah Pemuda dengan Pemerintah melakukan pembinaan organisasi
Propinsi dan Pemerintah Pusat Propinsi dan Pemerintah Pusat Propinsi dan Pemerintah Pusat Propinsi dan Pemerintah Pusat kepemudaan
89.Meningkatkan program 89.Meningkatkan program 89.Meningkatkan program 89.Meningkatkan program 88.Meningkatkan Kerjasama
kemandirian, kreativitas dan daya kemandirian, kreativitas dan daya kemandirian, kreativitas dan daya kemandirian, kreativitas dan daya Singkronisasi Program
saing pemuda melalui program saing pemuda melalui program saing pemuda melalui program saing pemuda melalui program Pembinaan dan Pemandirian
wirausaha pemuda, taruna tani, wirausaha pemuda, taruna tani, wirausaha pemuda, taruna tani, wirausaha pemuda, taruna tani, Pemuda dengan Pemerintah
dan lain-lain dan lain-lain dan lain-lain dan lain-lain Propinsi dan Pemerintah Pusat
90.Meningkatkan promosi 90.Meningkatkan promosi 90.Meningkatkan promosi 90.Meningkatkan promosi 89.Meningkatkan program
kesehatan masyarakat; kesehatan masyarakat; kesehatan masyarakat; kesehatan masyarakat; kemandirian, kreativitas dan daya
saing pemuda melalui program
91.Mengembangkan 91.Mengembangkan 91.Mengembangkan 91.Mengembangkan wirausaha pemuda, taruna tani,
pemberdayaan masyarakat pemberdayaan masyarakat pemberdayaan masyarakat pemberdayaan masyarakat dan lain-lain
dalam rangka peningkatan dalam rangka peningkatan dalam rangka peningkatan dalam rangka peningkatan
kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat 90.Meningkatkan promosi
kesehatan masyarakat;
92.Meningkatkan pemerataan 92.Meningkatkan pemerataan 92.Meningkatkan pemerataan 92.Meningkatkan pemerataan
akses dan mutu pelayanan akses dan mutu pelayanan akses dan mutu pelayanan akses dan mutu pelayanan 91.Mengembangkan
kesehatan dasar yang berkualitas kesehatan dasar yang berkualitas kesehatan dasar yang berkualitas kesehatan dasar yang berkualitas pemberdayaan masyarakat
dalam rangka peningkatan
93.Meningkatkan kualitas 93.Meningkatkan kualitas 93.Meningkatkan kualitas 93.Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
pelayanan kesehatan rujukan pelayanan kesehatan rujukan pelayanan kesehatan rujukan pelayanan kesehatan rujukan
92.Meningkatkan pemerataan
94.Mengembangankan sistem 94.Mengembangankan sistem 94.Mengembangankan sistem 94.Mengembangankan sistem akses dan mutu pelayanan
jaminan kesehatan yang jaminan kesehatan yang jaminan kesehatan yang jaminan kesehatan yang kesehatan dasar yang berkualitas
menjangkau masyarakat miskin menjangkau masyarakat miskin menjangkau masyarakat miskin menjangkau masyarakat miskin
93.Meningkatkan kualitas
95.Membangun dan memperkuat 95.Membangun dan memperkuat 95.Membangun dan memperkuat 95.Membangun dan memperkuat pelayanan kesehatan rujukan
sistem pencatatan dan pelaporan sistem pencatatan dan pelaporan sistem pencatatan dan pelaporan sistem pencatatan dan pelaporan
berbasis teknologi berbasis teknologi berbasis teknologi berbasis teknologi 94.Mengembangankan sistem
jaminan kesehatan yang
96.Mengembangkan Grand 96.Mengembangkan Grand 96.Mengembangkan Grand 96.Mengembangkan Grand menjangkau masyarakat miskin
Desain Pembangunan Desain Pembangunan Desain Pembangunan Desain Pembangunan
Kependudukan Kependudukan Kependudukan Kependudukan 95.Membangun dan memperkuat
sistem pencatatan dan pelaporan
97.Meningkatkan capaian 97.Meningkatkan capaian 97.Meningkatkan capaian 97.Meningkatkan capaian berbasis teknologi
Kabuapen Layak Anak Kabuapen Layak Anak Kabuapen Layak Anak Kabuapen Layak Anak
96.Mengembangkan Grand
98.Optimalisasi pencegahan dan 98.Optimalisasi pencegahan dan 98.Optimalisasi pencegahan dan 98.Optimalisasi pencegahan dan Desain Pembangunan
penanganan perlindungan anak penanganan perlindungan anak penanganan perlindungan anak penanganan perlindungan anak Kependudukan
99.Peningkatan kemandirian 99.Peningkatan kemandirian 99.Peningkatan kemandirian 99.Peningkatan kemandirian 97.Meningkatkan capaian
ekonomi keluarga akseptor KB ekonomi keluarga akseptor KB ekonomi keluarga akseptor KB ekonomi keluarga akseptor KB Kabuapen Layak Anak
100.Meningkatkan kapasitas 100.Meningkatkan kapasitas 100.Meningkatkan kapasitas 100.Meningkatkan kapasitas 98.Optimalisasi pencegahan dan
pelayanan dan jangkauan KBKR pelayanan dan jangkauan KBKR pelayanan dan jangkauan KBKR pelayanan dan jangkauan KBKR penanganan perlindungan anak

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 256


Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


101.Meningkatkan kemandirian 101.Meningkatkan kemandirian 101.Meningkatkan kemandirian 101.Meningkatkan kemandirian 99.Peningkatan kemandirian
PUS dalam ber-KB; PUS dalam ber-KB; PUS dalam ber-KB; PUS dalam ber-KB; ekonomi keluarga akseptor KB
102.Meningkatkan kesetaraan 102.Meningkatkan kesetaraan 102.Meningkatkan kesetaraan 102.Meningkatkan kesetaraan 100.Meningkatkan kapasitas
dan keadilan gender melalui dan keadilan gender melalui dan keadilan gender melalui dan keadilan gender melalui pelayanan dan jangkauan KBKR
kebijakan dan program yang kebijakan dan program yang kebijakan dan program yang kebijakan dan program yang
memperhatikan pengalaman, memperhatikan pengalaman, memperhatikan pengalaman, memperhatikan pengalaman, 101.Meningkatkan kemandirian
aspirasi, kebutuhan serta aspirasi, kebutuhan serta aspirasi, kebutuhan serta aspirasi, kebutuhan serta PUS dalam ber-KB;
permasalahan perempuan dan permasalahan perempuan dan permasalahan perempuan dan permasalahan perempuan dan
laki-laki laki-laki laki-laki laki-laki 102.Meningkatkan kesetaraan
dan keadilan gender melalui
103.Mengoptimalkan pola asuh 103.Mengoptimalkan pola asuh 103.Mengoptimalkan pola asuh 103.Mengoptimalkan pola asuh kebijakan dan program yang
anak, balita dan remaja untuk anak, balita dan remaja untuk anak, balita dan remaja untuk anak, balita dan remaja untuk memperhatikan pengalaman,
peningkatan kualitas dan peningkatan kualitas dan peningkatan kualitas dan peningkatan kualitas dan aspirasi, kebutuhan serta
pembentukan karakter pembentukan karakter pembentukan karakter pembentukan karakter permasalahan perempuan dan
laki-laki
104. Peningkatan kualitas air, 104. Peningkatan kualitas air, 104. Peningkatan kualitas air, 104. Peningkatan kualitas air,
udara dan tutupan lahan udara dan tutupan lahan udara dan tutupan lahan udara dan tutupan lahan 103.Mengoptimalkan pola asuh
anak, balita dan remaja untuk
105. Peningkatan penyediaan 105. Peningkatan penyediaan 105. Peningkatan penyediaan 105. Peningkatan penyediaan peningkatan kualitas dan
dan pemeliharaan RTH Publik dan pemeliharaan RTH Publik dan pemeliharaan RTH Publik dan pemeliharaan RTH Publik pembentukan karakter
106.Penyediaan sarana dan 106.Penyediaan sarana dan 106.Penyediaan sarana dan 106.Penyediaan sarana dan 104. Peningkatan kualitas air,
prasarana persampahan prasarana persampahan prasarana persampahan prasarana persampahan udara dan tutupan lahan
107. Peningkatan layanan 107. Peningkatan layanan 107. Peningkatan layanan 107. Peningkatan layanan 105. Peningkatan penyediaan
sampah yang tertangani sampah yang tertangani sampah yang tertangani sampah yang tertangani dan pemeliharaan RTH Publik
108.Peningkatan kesadaran 108.Peningkatan kesadaran 108.Peningkatan kesadaran 108.Peningkatan kesadaran 106.Penyediaan sarana dan
masyarakat terhadap masyarakat terhadap masyarakat terhadap masyarakat terhadap prasarana persampahan
pengelolaan sampah secara pengelolaan sampah secara pengelolaan sampah secara pengelolaan sampah secara
mandiri mandiri mandiri mandiri 107. Peningkatan layanan
sampah yang tertangani
109.Peningkatan rehabilitasi dan 109.Peningkatan rehabilitasi dan 109.Peningkatan rehabilitasi dan 109.Peningkatan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana rekonstruksi pasca bencana rekonstruksi pasca bencana rekonstruksi pasca bencana 108.Peningkatan kesadaran
masyarakat terhadap
110. Peningkatan kualitas dan 110. Peningkatan kualitas dan 110. Peningkatan kualitas dan 110. Peningkatan kualitas dan pengelolaan sampah secara
kuantitas dokumen tata ruang kuantitas dokumen tata ruang kuantitas dokumen tata ruang kuantitas dokumen tata ruang mandiri
111.Peningkatan pengawasan 111.Peningkatan pengawasan 111.Peningkatan pengawasan 111.Peningkatan pengawasan 109.Peningkatan rehabilitasi dan
dan pengendalian pembangunan dan pengendalian pembangunan dan pengendalian pembangunan dan pengendalian pembangunan rekonstruksi pasca bencana
sesuai dengan aturan tata ruang sesuai dengan aturan tata ruang sesuai dengan aturan tata ruang sesuai dengan aturan tata ruang
110. Peningkatan kualitas dan
112.Penyediaan Benih/Bibit 112.Penyediaan Benih/Bibit 112.Penyediaan Benih/Bibit 112.Penyediaan Benih/Bibit kuantitas dokumen tata ruang
unggul, sarana dan prasarana unggul, sarana dan prasarana unggul, sarana dan prasarana unggul, sarana dan prasarana
produksi produksi produksi produksi 111.Peningkatan pengawasan
dan pengendalian pembangunan
113.Peningkatan Kapasitas SDM 113.Peningkatan Kapasitas SDM 113.Peningkatan Kapasitas SDM 113.Peningkatan Kapasitas SDM sesuai dengan aturan tata ruang
Pertanian dan Penguatan Pertanian dan Penguatan Pertanian dan Penguatan Pertanian dan Penguatan
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 257
6/3/2021 Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


Kelembagaan Kelembagaan Kelembagaan Kelembagaan 112.Penyediaan Benih/Bibit
unggul, sarana dan prasarana
114.Perlindungan lahan Pertanian 114.Perlindungan lahan Pertanian 114.Perlindungan lahan Pertanian 114.Perlindungan lahan Pertanian produksi
115.Penyediaan sarana dan 115.Penyediaan sarana dan 115.Penyediaan sarana dan 115.Penyediaan sarana dan 113.Peningkatan Kapasitas SDM
Prasarana Panen dan pasca Prasarana Panen dan pasca Prasarana Panen dan pasca Prasarana Panen dan pasca Pertanian dan Penguatan
panen panen panen panen Kelembagaan
116.Peningkatan teknologi 116.Peningkatan teknologi 116.Peningkatan teknologi 116.Peningkatan teknologi 114.Perlindungan lahan
budidaya, pengolahan, dan budidaya, pengolahan, dan budidaya, pengolahan, dan budidaya, pengolahan, dan Pertanian
pemasaran pemasaran pemasaran pemasaran
115.Penyediaan sarana dan
117. Pengembangan usaha dan 117. Pengembangan usaha dan 117. Pengembangan usaha dan 117. Pengembangan usaha dan Prasarana Panen dan pasca
diversifikasi produk IKM diversifikasi produk IKM diversifikasi produk IKM diversifikasi produk IKM panen
118.Peningkatan kapasitas SDM 118.Peningkatan kapasitas SDM 118.Peningkatan kapasitas SDM 118.Peningkatan kapasitas SDM 116.Peningkatan teknologi
IKM IKM IKM IKM budidaya, pengolahan, dan
pemasaran
119.Pemanfaatan digitalisasi 119.Pemanfaatan digitalisasi 119.Pemanfaatan digitalisasi 119.Pemanfaatan digitalisasi
untuk IKM untuk IKM untuk IKM untuk IKM 117. Pengembangan usaha dan
diversifikasi produk IKM
120.Peningkatan akses informasi 120.Peningkatan akses informasi 120.Peningkatan akses informasi 120.Peningkatan akses informasi
dan kemitraan bagi IKM dan kemitraan bagi IKM dan kemitraan bagi IKM dan kemitraan bagi IKM 118.Peningkatan kapasitas SDM
IKM
121.Mendorong pertumbuhan 121.Mendorong pertumbuhan 121.Mendorong pertumbuhan 121.Mendorong pertumbuhan
IKM termasuk milenial IKM termasuk milenial IKM termasuk milenial IKM termasuk milenial 119.Pemanfaatan digitalisasi
enterpreuner dan women enterpreuner dan women enterpreuner dan women enterpreuner dan women untuk IKM
enterpreuner enterpreuner enterpreuner enterpreuner
120.Peningkatan akses informasi
122.Mendorong pertumbuhan 122.Mendorong pertumbuhan 122.Mendorong pertumbuhan 122.Mendorong pertumbuhan dan kemitraan bagi IKM
sentra-sentra IKM Potensial sentra-sentra IKM Potensial sentra-sentra IKM Potensial sentra-sentra IKM Potensial
121.Mendorong pertumbuhan
123. Penyediaan Sarana dan 123. Penyediaan Sarana dan 123. Penyediaan Sarana dan 123. Penyediaan Sarana dan IKM termasuk milenial
Prasarana sentra IKM Prasarana sentra IKM Prasarana sentra IKM Prasarana sentra IKM enterpreuner dan women
enterpreuner
124.Peningkatan Pembinaan dan 124.Peningkatan Pembinaan dan 124.Peningkatan Pembinaan dan 124.Peningkatan Pembinaan dan
Pengawasan koperasi baik dari Pengawasan koperasi baik dari Pengawasan koperasi baik dari Pengawasan koperasi baik dari 122.Mendorong pertumbuhan
segi kelembagaan maupun SDM segi kelembagaan maupun SDM segi kelembagaan maupun SDM segi kelembagaan maupun SDM sentra-sentra IKM Potensial
Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi
123. Penyediaan Sarana dan
125. Pengembangan usaha dan 125. Pengembangan usaha dan 125. Pengembangan usaha dan 125. Pengembangan usaha dan Prasarana sentra IKM
diversifikasi produk UMKM diversifikasi produk UMKM diversifikasi produk UMKM diversifikasi produk UMKM
124.Peningkatan Pembinaan dan
126. Peningkatan kapasitas 126. Peningkatan kapasitas 126. Peningkatan kapasitas 126. Peningkatan kapasitas Pengawasan koperasi baik dari
usaha dan SDM UMKM usaha dan SDM UMKM usaha dan SDM UMKM usaha dan SDM UMKM segi kelembagaan maupun SDM
Koperasi
127. Pemanfaatan digitalisasi 127. Pemanfaatan digitalisasi 127. Pemanfaatan digitalisasi 127. Pemanfaatan digitalisasi
untuk UMKM untuk UMKM untuk UMKM untuk UMKM 125. Pengembangan usaha dan
diversifikasi produk UMKM

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 258


6/3/2021 Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


128. Peningkatan Akses 128. Peningkatan Akses 128. Peningkatan Akses 128. Peningkatan Akses 126. Peningkatan kapasitas
Informasi dan Kemitraan bagi Informasi dan Kemitraan bagi Informasi dan Kemitraan bagi Informasi dan Kemitraan bagi
usaha dan SDM UMKM
UMKM UMKM UMKM UMKM
127. Pemanfaatan digitalisasi
129.Mendorong penumbuhan 129.Mendorong penumbuhan 129.Mendorong penumbuhan 129.Mendorong penumbuhan
Usaha Mikro dan kecil termasuk Usaha Mikro dan kecil termasuk Usaha Mikro dan kecil termasuk Usaha Mikro dan kecil termasuk untuk UMKM
millenial enterpreuner dan women millenial enterpreuner dan women millenial enterpreuner dan women millenial enterpreuner dan women 128. Peningkatan Akses
enterpreuner enterpreuner enterpreuner enterpreuner Informasi dan Kemitraan bagi
130.Pemberdayaan dan promosi 130.Pemberdayaan dan promosi 130.Pemberdayaan dan promosi 130.Pemberdayaan dan promosi UMKM
usaha pariwisata (Memperkuat usaha pariwisata (Memperkuat usaha pariwisata (Memperkuat usaha pariwisata (Memperkuat 129.Mendorong penumbuhan
Branding) dan ekonomi kreatif Branding) dan ekonomi kreatif Branding) dan ekonomi kreatif Branding) dan ekonomi kreatif Usaha Mikro dan kecil termasuk
millenial enterpreuner dan
131.Penguatan kemitraan dengan 131.Penguatan kemitraan dengan 131.Penguatan kemitraan dengan 131.Penguatan kemitraan dengan
women enterpreuner
pentahelix pentahelix pentahelix pentahelix
130.Pemberdayaan dan promosi
132. Pengembangan destinasi 132. Pengembangan destinasi 132. Pengembangan destinasi 132. Pengembangan destinasi usaha pariwisata (Memperkuat
wisata pada Kawasan strategis wisata pada Kawasan strategis wisata pada Kawasan strategis wisata pada Kawasan strategis Branding) dan ekonomi kreatif
133. Peningkatan SDM pelaku 133. Peningkatan SDM pelaku 133. Peningkatan SDM pelaku 133. Peningkatan SDM pelaku 131.Penguatan kemitraan
usaha pariwisata dan ekonomi usaha pariwisata dan ekonomi usaha pariwisata dan ekonomi usaha pariwisata dan ekonomi
dengan pentahelix
kreatif kreatif kreatif kreatif
132. Pengembangan destinasi
134.Penyediaan Benih, pupuk 134.Penyediaan Benih, pupuk 134.Penyediaan Benih, pupuk 134.Penyediaan Benih, pupuk wisata pada Kawasan strategis
135. Penyediaan sarana dan 135. Penyediaan sarana dan 135. Penyediaan sarana dan 135. Penyediaan sarana dan 133. Peningkatan SDM pelaku
prasarana prasarana prasarana prasarana usaha pariwisata dan ekonomi
136.Peningkatan Kompetensi 136.Peningkatan Kompetensi 136.Peningkatan Kompetensi 136.Peningkatan Kompetensi kreatif
SDM SDM SDM SDM 134.Penyediaan Benih, pupuk
137.Pengembangan usaha 137.Pengembangan usaha 137.Pengembangan usaha 137.Pengembangan usaha 135. Penyediaan sarana dan
berbasis produk unggulan lokal berbasis produk unggulan lokal berbasis produk unggulan lokal berbasis produk unggulan lokal prasarana
138.Penguatan kerjasama 138.Penguatan kerjasama 138.Penguatan kerjasama 138.Penguatan kerjasama 136.Peningkatan Kompetensi
dengan pihak terkait dengan pihak terkait dengan pihak terkait dengan pihak terkait SDM
139.Peningkatan sarana dan 139.Peningkatan sarana dan 139.Peningkatan sarana dan 139.Peningkatan sarana dan 137.Pengembangan usaha
prasarana pasar prasarana pasar prasarana pasar prasarana pasar berbasis produk unggulan lokal
140. Peningkatan Perlindungan 140. Peningkatan Perlindungan 140. Peningkatan Perlindungan 140. Peningkatan Perlindungan 138.Penguatan kerjasama
Konsumen dan pengawasan Konsumen dan pengawasan Konsumen dan pengawasan Konsumen dan pengawasan
dengan pihak terkait
perdagangan perdagangan perdagangan perdagangan
139.Peningkatan sarana dan
141. Mendorong digitalisasi 141. Mendorong digitalisasi 141. Mendorong digitalisasi 141. Mendorong digitalisasi
prasarana pasar
sektor perdagangan sektor perdagangan sektor perdagangan sektor perdagangan
140. Peningkatan Perlindungan
142.Peningkatan akses Informasi 142.Peningkatan akses Informasi 142.Peningkatan akses Informasi 142.Peningkatan akses Informasi
Konsumen dan pengawasan
Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan
perdagangan
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 259
6/3/2021 Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
143.Peningkatan promosi 143.Peningkatan promosi 143.Peningkatan promosi
Arah Kebijakan
143.Peningkatan promosi
perdagangan dalam negri dan perdagangan dalam negri dan perdagangan dalam negri dan perdagangan dalam negri dan
luar negri Tahun-1 luar negri Tahun-2 luar negri Tahun-3 luar negri Tahun-4 Tahun-5
144. Penyediaan dan 144. Penyediaan dan 144. Penyediaan dan 144. Penyediaan dan 141. Mendorong digitalisasi
Pemenuhan ketahanan Pangan Pemenuhan ketahanan Pangan Pemenuhan ketahanan Pangan Pemenuhan ketahanan Pangan sektor perdagangan
145.Peningkatan Akses dan 145.Peningkatan Akses dan 145.Peningkatan Akses dan 145.Peningkatan Akses dan 142.Peningkatan akses Informasi
Keterjangkautan pangan Keterjangkautan pangan Keterjangkautan pangan Keterjangkautan pangan Perdagangan
146.Peningkatan Keamanan 146.Peningkatan Keamanan 146.Peningkatan Keamanan 146.Peningkatan Keamanan 143.Peningkatan promosi
Pangan Pangan Pangan Pangan perdagangan dalam negri dan
luar negri
147. Penganekaragaman 147. Penganekaragaman 147. Penganekaragaman 147. Penganekaragaman
Konsumsi Pangan berbasi Konsumsi Pangan berbasi Konsumsi Pangan berbasi Konsumsi Pangan berbasi 144. Penyediaan dan
sumberdaya pangan Lokal sumberdaya pangan Lokal sumberdaya pangan Lokal sumberdaya pangan Lokal Pemenuhan ketahanan Pangan
148.Pemberdayaan BUMD 148.Pemberdayaan BUMD 148.Pemberdayaan BUMD 148.Pemberdayaan BUMD 145.Peningkatan Akses dan
Keterjangkautan pangan
149.Penumbuhan dan 149.Penumbuhan dan 149.Penumbuhan dan 149.Penumbuhan dan
pengembangan BUMNAG dan pengembangan BUMNAG dan pengembangan BUMNAG dan pengembangan BUMNAG dan 146.Peningkatan Keamanan
BKAN BKAN BKAN BKAN Pangan
150.Optimalisasi pengelolaan 150.Optimalisasi pengelolaan 150.Optimalisasi pengelolaan 150.Optimalisasi pengelolaan 147. Penganekaragaman
BUMD, BUMNAG dan BKAN BUMD, BUMNAG dan BKAN BUMD, BUMNAG dan BKAN BUMD, BUMNAG dan BKAN Konsumsi Pangan berbasi
sumberdaya pangan Lokal
151. Peningkatan layanan 151. Peningkatan layanan 151. Peningkatan layanan 151. Peningkatan layanan
Investasi dan Penanaman Modal Investasi dan Penanaman Modal Investasi dan Penanaman Modal Investasi dan Penanaman Modal 148.Pemberdayaan BUMD
152.Peningkatkan Realisasi 152.Peningkatkan Realisasi 152.Peningkatkan Realisasi 152.Peningkatkan Realisasi 149.Penumbuhan dan
Investasi Investasi Investasi Investasi pengembangan BUMNAG dan
BKAN
153.Pemberian kemudahan dan 153.Pemberian kemudahan dan 153.Pemberian kemudahan dan 153.Pemberian kemudahan dan
fasilitasi investasi serta fasilitasi investasi serta fasilitasi investasi serta fasilitasi investasi serta 150.Optimalisasi pengelolaan
pengembangan layananan pengembangan layananan pengembangan layananan pengembangan layananan BUMD, BUMNAG dan BKAN
investasi Berbasis teknologi investasi Berbasis teknologi investasi Berbasis teknologi investasi Berbasis teknologi
151. Peningkatan layanan
154.Deregulasi Investasi dalam 154.Deregulasi Investasi dalam 154.Deregulasi Investasi dalam 154.Deregulasi Investasi dalam Investasi dan Penanaman Modal
membangun image lembaga membangun image lembaga membangun image lembaga membangun image lembaga
perizinan usaha yang ramah dan perizinan usaha yang ramah dan perizinan usaha yang ramah dan perizinan usaha yang ramah dan 152.Peningkatkan Realisasi
kemudahan berinvestasi kemudahan berinvestasi kemudahan berinvestasi kemudahan berinvestasi Investasi
155.Peningkatan pengendalian 155.Peningkatan pengendalian 155.Peningkatan pengendalian 155.Peningkatan pengendalian 153.Pemberian kemudahan dan
pelaksanaan penamaman modal pelaksanaan penamaman modal pelaksanaan penamaman modal pelaksanaan penamaman modal fasilitasi investasi serta
pengembangan layananan
156. peningkatan upaya promosi 156. peningkatan upaya promosi 156. peningkatan upaya promosi 156. peningkatan upaya promosi investasi Berbasis teknologi
investasi investasi investasi investasi
154.Deregulasi Investasi dalam
157.Pengawasan dan Pembinaan 157.Pengawasan dan Pembinaan 157.Pengawasan dan Pembinaan 157.Pengawasan dan Pembinaan membangun image lembaga
terhadap izin yang telah terhadap izin yang telah terhadap izin yang telah terhadap izin yang telah perizinan usaha yang ramah dan
diterbitkan diterbitkan diterbitkan diterbitkan kemudahan berinvestasi

158.Peyusunan Dokumen 158.Peyusunan Dokumen 158.Peyusunan Dokumen 158.Peyusunan Dokumen 155.Peningkatan pengendalian
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 260
6/3/2021 Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


Rencana Tenaga Kerja Daerah Rencana Tenaga Kerja Daerah Rencana Tenaga Kerja Daerah Rencana Tenaga Kerja Daerah pelaksanaan penamaman modal
(RTKD) (RTKD) (RTKD) (RTKD)
156. peningkatan upaya promosi
159.Penguatan Kerjasama (MoU) 159.Penguatan Kerjasama (MoU) 159.Penguatan Kerjasama (MoU) 159.Penguatan Kerjasama (MoU) investasi
dengan Perusahaan dengan Perusahaan dengan Perusahaan dengan Perusahaan
157.Pengawasan dan
160.Optimalisasi penggunaan 160.Optimalisasi penggunaan 160.Optimalisasi penggunaan 160.Optimalisasi penggunaan Pembinaan terhadap izin yang
sistem informasi Pasar Kerja sistem informasi Pasar Kerja sistem informasi Pasar Kerja sistem informasi Pasar Kerja telah diterbitkan
berbasis teknologi berbasis teknologi berbasis teknologi berbasis teknologi
158.Peyusunan Dokumen
161.Peningkatan fasilitasi 161.Peningkatan fasilitasi 161.Peningkatan fasilitasi 161.Peningkatan fasilitasi Rencana Tenaga Kerja Daerah
program magang kerja program magang kerja program magang kerja program magang kerja (RTKD)
162.Peningkatan suasana 162.Peningkatan suasana 162.Peningkatan suasana 162.Peningkatan suasana 159.Penguatan Kerjasama (MoU)
Ketenagakerjaan yang kondusif Ketenagakerjaan yang kondusif Ketenagakerjaan yang kondusif Ketenagakerjaan yang kondusif dengan Perusahaan
melalui pembinaan hubungan melalui pembinaan hubungan melalui pembinaan hubungan melalui pembinaan hubungan
Industrial yang harmonis Industrial yang harmonis Industrial yang harmonis Industrial yang harmonis 160.Optimalisasi penggunaan
sistem informasi Pasar Kerja
163.Mendorong wirausaha baru 163.Mendorong wirausaha baru 163.Mendorong wirausaha baru 163.Mendorong wirausaha baru berbasis teknologi
melalui Inkubasi Bisnis/Tenaga melalui Inkubasi Bisnis/Tenaga melalui Inkubasi Bisnis/Tenaga melalui Inkubasi Bisnis/Tenaga
Kerja Mandiri (TKM) Kerja Mandiri (TKM) Kerja Mandiri (TKM) Kerja Mandiri (TKM) 161.Peningkatan fasilitasi
program magang kerja
164. Mendorong terciptanya 164. Mendorong terciptanya 164. Mendorong terciptanya 164. Mendorong terciptanya
lapangan kerja Baru berbasis lapangan kerja Baru berbasis lapangan kerja Baru berbasis lapangan kerja Baru berbasis 162.Peningkatan suasana
Padat Karya Padat Karya Padat Karya Padat Karya Ketenagakerjaan yang kondusif
melalui pembinaan hubungan
165.Pelaksanaan pelatihan 165.Pelaksanaan pelatihan 165.Pelaksanaan pelatihan 165.Pelaksanaan pelatihan Industrial yang harmonis
berbasis kompetensi sesuai berbasis kompetensi sesuai berbasis kompetensi sesuai berbasis kompetensi sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja dengan kebutuhan pasar kerja dengan kebutuhan pasar kerja dengan kebutuhan pasar kerja 163.Mendorong wirausaha baru
melalui Inkubasi Bisnis/Tenaga
166.Penyediaan sarana dan 166.Penyediaan sarana dan 166.Penyediaan sarana dan 166.Penyediaan sarana dan Kerja Mandiri (TKM)
prasarana BLK prasarana BLK prasarana BLK prasarana BLK
164. Mendorong terciptanya
167.Peningkatan Kualitas dan 167.Peningkatan Kualitas dan 167.Peningkatan Kualitas dan 167.Peningkatan Kualitas dan lapangan kerja Baru berbasis
kuantitas Instruktur kuantitas Instruktur kuantitas Instruktur kuantitas Instruktur Padat Karya
168.Pengoptimalan kerjasama 168.Pengoptimalan kerjasama 168.Pengoptimalan kerjasama 168.Pengoptimalan kerjasama 165.Pelaksanaan pelatihan
dengan Lembaga Pelatihan Kerja dengan Lembaga Pelatihan Kerja dengan Lembaga Pelatihan Kerja dengan Lembaga Pelatihan Kerja berbasis kompetensi sesuai
Swasta (LPKS), BLK Komunitas, Swasta (LPKS), BLK Komunitas, Swasta (LPKS), BLK Komunitas, Swasta (LPKS), BLK Komunitas, dengan kebutuhan pasar kerja
dsb dsb dsb dsb
166.Penyediaan sarana dan
169. Pengintegrasian sistem 169. Pengintegrasian sistem 169. Pengintegrasian sistem 169. Pengintegrasian sistem prasarana BLK
layanan publik layanan publik layanan publik layanan publik
167.Peningkatan Kualitas dan
170.Peningkatan kualitas sarana 170.Peningkatan kualitas sarana 170.Peningkatan kualitas sarana 170.Peningkatan kualitas sarana kuantitas Instruktur
dan prasaran untuk mendukung dan prasaran untuk mendukung dan prasaran untuk mendukung dan prasaran untuk mendukung
pembentukan Mall pelayanan pembentukan Mall pelayanan pembentukan Mall pelayanan pembentukan Mall pelayanan 168.Pengoptimalan kerjasama
Publik Publik Publik Publik dengan Lembaga Pelatihan Kerja

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 261


6/3/2021 Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


171.Peningkatan kualitas SDM 171.Peningkatan kualitas SDM 171.Peningkatan kualitas SDM 171.Peningkatan kualitas SDM Swasta (LPKS), BLK Komunitas,
pelayanan Publik pelayanan Publik pelayanan Publik pelayanan Publik dsb
172.Pengintegrasian data dan 172.Pengintegrasian data dan 172.Pengintegrasian data dan 172.Pengintegrasian data dan 169. Pengintegrasian sistem
informasi penyelenggaraan informasi penyelenggaraan informasi penyelenggaraan informasi penyelenggaraan layanan publik
pemerintahan daerah ke dalam pemerintahan daerah ke dalam pemerintahan daerah ke dalam pemerintahan daerah ke dalam
SPBE SPBE SPBE SPBE 170.Peningkatan kualitas sarana
dan prasaran untuk mendukung
173.Optimalisasi Pelaksanaan 173.Optimalisasi Pelaksanaan 173.Optimalisasi Pelaksanaan 173.Optimalisasi Pelaksanaan pembentukan Mall pelayanan
SIPD SIPD SIPD SIPD Publik
174.Peningkatan kualitas SPBE 174.Peningkatan kualitas SPBE 174.Peningkatan kualitas SPBE 174.Peningkatan kualitas SPBE 171.Peningkatan kualitas SDM
dalam mendukung tupoksi SKPD dalam mendukung tupoksi SKPD dalam mendukung tupoksi SKPD dalam mendukung tupoksi SKPD pelayanan Publik
175.Peningkatan kualitas sarana 175.Peningkatan kualitas sarana 175.Peningkatan kualitas sarana 175.Peningkatan kualitas sarana 172.Pengintegrasian data dan
dan prasarana untuk mendukung dan prasarana untuk mendukung dan prasarana untuk mendukung dan prasarana untuk mendukung informasi penyelenggaraan
pelaksanaan SPBE hingga ke pelaksanaan SPBE hingga ke pelaksanaan SPBE hingga ke pelaksanaan SPBE hingga ke pemerintahan daerah ke dalam
tingkat nagari tingkat nagari tingkat nagari tingkat nagari SPBE
176.Peningkatan Inovasi Daerah 176.Peningkatan Inovasi Daerah 176.Peningkatan Inovasi Daerah 176.Peningkatan Inovasi Daerah 173.Optimalisasi Pelaksanaan
SIPD
177.Peningkatan kualitas 177.Peningkatan kualitas 177.Peningkatan kualitas 177.Peningkatan kualitas
informasi pembangunan untuk informasi pembangunan untuk informasi pembangunan untuk informasi pembangunan untuk 174.Peningkatan kualitas SPBE
publik publik publik publik dalam mendukung tupoksi SKPD
178.Optimalisasi pemanfaatan 178.Optimalisasi pemanfaatan 178.Optimalisasi pemanfaatan 178.Optimalisasi pemanfaatan 175.Peningkatan kualitas sarana
website Pemda Kabupaten Solok website Pemda Kabupaten Solok website Pemda Kabupaten Solok website Pemda Kabupaten Solok dan prasarana untuk mendukung
pelaksanaan SPBE hingga ke
179.Peningkatan peran serta 179.Peningkatan peran serta 179.Peningkatan peran serta 179.Peningkatan peran serta tingkat nagari
masyarakat dalam pengawasan masyarakat dalam pengawasan masyarakat dalam pengawasan masyarakat dalam pengawasan
pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik pelayanan publik 176.Peningkatan Inovasi Daerah
180.Peningkatan perbaikan 180.Peningkatan perbaikan 180.Peningkatan perbaikan 180.Peningkatan perbaikan 177.Peningkatan kualitas
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) informasi pembangunan untuk
publik
181.Peningkatan prasarana, 181.Peningkatan prasarana, 181.Peningkatan prasarana, 181.Peningkatan prasarana,
sarana dan utilitas (PSU) sarana dan utilitas (PSU) sarana dan utilitas (PSU) sarana dan utilitas (PSU) 178.Optimalisasi pemanfaatan
perumahan dan kawasan perumahan dan kawasan perumahan dan kawasan perumahan dan kawasan website Pemda Kabupaten Solok
permukiman permukiman permukiman permukiman
179.Peningkatan peran serta
182.Peningkatan perencanaan 182.Peningkatan perencanaan 182.Peningkatan perencanaan 182.Peningkatan perencanaan masyarakat dalam pengawasan
pembangunan daerah yang pembangunan daerah yang pembangunan daerah yang pembangunan daerah yang pelayanan publik
aspiratif, berkelanjutan dan aspiratif, berkelanjutan dan aspiratif, berkelanjutan dan aspiratif, berkelanjutan dan
berkualitas berbasis sistem berkualitas berbasis sistem berkualitas berbasis sistem berkualitas berbasis sistem 180.Peningkatan perbaikan
teknologi informasi teknologi informasi teknologi informasi teknologi informasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
183.Meningkatan partisipasi 183.Meningkatan partisipasi 183.Meningkatan partisipasi 183.Meningkatan partisipasi 181.Peningkatan prasarana,
masyarakat dalam proses masyarakat dalam proses masyarakat dalam proses masyarakat dalam proses sarana dan utilitas (PSU)
perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 262
6/3/2021 Cetak Tabel 6.2 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Arah Kebijakan

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5


184.Peningkatan pelaksanaan 184.Peningkatan pelaksanaan 184.Peningkatan pelaksanaan 184.Peningkatan pelaksanaan perumahan dan kawasan
monitoring, evaluasi dan monitoring, evaluasi dan monitoring, evaluasi dan monitoring, evaluasi dan permukiman
pengendalian perencanaan pengendalian perencanaan pengendalian perencanaan pengendalian perencanaan 182.Peningkatan perencanaan
pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah yang
185.Meningkatan koordinasi dan 185.Meningkatan koordinasi dan 185.Meningkatan koordinasi dan 185.Meningkatan koordinasi dan aspiratif, berkelanjutan dan
kerja sama perencanaan kerja sama perencanaan kerja sama perencanaan kerja sama perencanaan berkualitas berbasis sistem
teknologi informasi
pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah pembangunan daerah
186.Penguatan sistem 186.Penguatan sistem 186.Penguatan sistem 186.Penguatan sistem 183.Meningkatan partisipasi
pengelolaan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah masyarakat dalam proses
yang efektif dan efisien yang efektif dan efisien yang efektif dan efisien yang efektif dan efisien perencanaan pembangunan

187.Pengembangan dan 187.Pengembangan dan 187.Pengembangan dan 187.Pengembangan dan 184.Peningkatan pelaksanaan
monitoring, evaluasi dan
pemberdayaan Komunitas pemberdayaan Komunitas pemberdayaan Komunitas pemberdayaan Komunitas
masyarakat Nagari sadar masyarakat Nagari sadar masyarakat Nagari sadar masyarakat Nagari sadar pengendalian perencanaan
bencana dan lembaga bencana dan lembaga bencana dan lembaga bencana dan lembaga pembangunan daerah
kebencanaan daerah yang kebencanaan daerah yang kebencanaan daerah yang kebencanaan daerah yang
185.Meningkatan koordinasi dan
tangguh tangguh tangguh tangguh kerja sama perencanaan
188.Peningkatan penanganan 188.Peningkatan penanganan 188.Peningkatan penanganan 188.Peningkatan penanganan pembangunan daerah
kawasan kumuh kawasan kumuh kawasan kumuh kawasan kumuh 186.Penguatan sistem
pengelolaan keuangan daerah
yang efektif dan efisien
187.Pengembangan dan
pemberdayaan Komunitas
masyarakat Nagari sadar
bencana dan lembaga
kebencanaan daerah yang
tangguh
188.Peningkatan penanganan
kawasan kumuh

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 263


Tabel 6.3
Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif
Kabupaten Solok

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi


Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD

1. MENGELOLA ANGGARAN BERBASIS KEBUTUHAN MASYARAKAT


1.1. MENINGKATKAN KINERJA C C C B B B
Indeks Pengelolaan
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAN Keuangan Daerah
KEUANGAN DAERAH YANG Indeks
BERINTEGRITAS,
RESPONSIF DAN
PROFESIONAL
1.1.1. Meningkatnya Anggaran Indeks Kualitas Indeks 63 65 67 69 70 70
berbasis Usulan Masyarakat Perencanaan Daerah
1.1.1.5.01.02 PROGRAM PERENCANAAN, Persentase penjabaran 0 0 1,406,193,797 0 1,436,045,098 0 1,457,087,058 0 1,418,668,617 0 1,426,154,992 (1). BADAN
PENGENDALIAN DAN program RPJMD kedalam PERENCANAAN,
EVALUASI PEMBANGUNAN RKPD PENELITIAN DAN
DAERAH PENGEMBANGAN
1.1.1.5.01.03 PROGRAM KOORDINASI Persentase Koordinasi 0 0 2,656,217,174 0 2,712,604,522 0 2,752,351,544 0 2,679,781,374 0 2,693,922,694 (1). BADAN
DAN SINKRONISASI dan Sinkronisasi Kegiatan PERENCANAAN,
PERENCANAAN Pembangunan Daerah PENELITIAN DAN
PEMBANGUNAN DAERAH PENGEMBANGAN
1.1.1.5.05.02 PROGRAM PENELITIAN DAN Persentase Perangkat 0 0 232,606,113 0 237,543,978 0 241,024,642 0 234,669,641 0 235,908,002 (1). BADAN
PENGEMBANGAN DAERAH Daerah yang difasilitasi PERENCANAAN,
dalam Penerapan Inovasi PENELITIAN DAN
Daerah PENGEMBANGAN

2. MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR YANG BERKEADILAN


2.1. MEWUJUDKAN 61,59 62,45 63,71 64,82 65,98 67,14
Indeks Infrastruktur
INFRASTRUKTUR YANG
BERKUALITAS BERBASIS Daerah
TATA RUANG DAN indeks
BERWAWASAN
LINGKUNGAN
2.1.1. Meningkatnya penataan Persentase kesesuaian % 55 57 58 59 60 60
pembangunan sesuai aturan pembangunan dengan
tata ruang daerah aturan tata ruang
2.1.2. Meningkatnya infrastruktur Persentase Infrastruktur % 63,64 65,14 66,89 68,89 70,89 70,89
publik yang berkeadilan, Publik berkondisi baik
berkualitas dan terintegrasi
dengan sektor unggulan
2.1.2.1.03.02 PROGRAM PENGELOLAAN Rasio Luas Daerah Irigasi 40.2 43.2 22,009,719,871 46.2 22,476,951,896 49.2 22,806,300,272 52.2 22,204,975,530 55.2 22,322,152,133 (1). DINAS
SUMBER DAYA AIR (SDA) Kewenangan kab/kota PEKERJAAN UMUM
yang Dilayani oleh % DAN PENATAAN
Jaringan Irigasi RUANG
2.1.2.1.03.03 PROGRAM PENGELOLAAN Persentase Jumlah 78,27 79,27 13,002,053,270 80,27 13,278,066,583 82,27 13,472,626,311 84,27 13,117,398,876 86,27 13,186,619,950
(1). DINAS
DAN PENGEMBANGAN Rumah Tangga yang
PEKERJAAN UMUM
SISTEM PENYEDIAAN AIR Mendapatkan Akses %
DAN PENATAAN
MINUM terhadap Air Minum
RUANG
Terlindungi

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 264


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.1.2.1.03.05 PROGRAM PENGELOLAAN Persentase Jumlah 70,27 71,27 3,722,842,166 72,27 3,801,872,299 73,37 3,857,580,051 75,27 3,755,868,756 77,27 3,775,688,636
DAN PENGEMBANGAN Rumah Tangga yang (1). DINAS
SISTEM AIR LIMBAH Memperoleh Layanan PEKERJAAN UMUM
Pengolahan Air Limbah % DAN PENATAAN
Domestik (sanitasi yang RUANG
layak)
2.1.2.1.03.08 PROGRAM PENATAAN Jumlah Gedung Negara 50 51 2,000,000,000 52 2,500,000,000 53 3,000,000,000 54 3,500,000,000 55 4,000,000,000 (1). DINAS
BANGUNAN GEDUNG Berkondisi Baik PEKERJAAN UMUM
% DAN PENATAAN
RUANG
2.1.2.1.03.10 PROGRAM Tingkat Kemantapan 59,80 60,80 41,252,279,225 61,80 42,128,000,775 62,80 42,745,290,374 63,80 41,618,242,127 64,80 41,837,863,368 (1). DINAS
PENYELENGGARAAN JALAN Jalan Kabupaten PEKERJAAN UMUM
% DAN PENATAAN
RUANG
2.1.2.1.03.11 PROGRAM PENGEMBANGAN Rasio Tenaga 0 19 77,323,643 39 78,965,103 59 80,122,157 78 78,009,607 100 78,421,267 (1). DINAS
JASA KONSTRUKSI Operator/Teknisi/Analis PEKERJAAN UMUM
yang Memiliki Sertifikat % DAN PENATAAN
Kompetensi RUANG
2.1.2.1.03.12 PROGRAM Ketaatan terhadap RTRW 54 55 531,483,128 57 542,765,686 58 550,718,677 59 536,198,095 60 539,027,635 (1). DINAS
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN UMUM
PENATAAN RUANG % DAN PENATAAN
RUANG
2.1.2.2.10.04 PROGRAM PENYELESAIAN Persentase Penanganan 100 100 59,744,032 100 61,012,304 100 61,906,300 100 60,274,041 100 60,592,110 (1). DINAS
SENGKETA TANAH Sengketa Tanah Garapan PERUMAHAN
GARAPAN yang dilakukan melalui % RAKYAT, KAWASAN
Mediasi PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.1.2.2.10.05 PROGRAM PENYELESAIAN Persentase Penyelesaian 71,9 100 60,993,566 0 62,288,364 0 63,201,058 0 61,534,660 0 61,859,381 (1). DINAS
GANTI KERUGIAN DAN Ganti Kerugian PERUMAHAN
SANTUNAN TANAH UNTUK Santuanan Rumah Untuk % RAKYAT, KAWASAN
PEMBANGUNAN Pembangunan PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.1.2.2.10.10 PROGRAM PENATAGUNAAN Jumlah Percil Tanah yang 341 200 278,655,383 200 284,570,803 200 288,740,537 78 281,127,429 1019 282,610,951 (1). DINAS
TANAH ditata PERUMAHAN
percil RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.1.2.2.15.02 PROGRAM Rasio Konektivitas 0.29 0.31 5,328,392,270 0.33 5,356,591,966 0.35 5,376,469,722 0.37 5,340,176,886 0.39 5,347,249,057
PENYELENGGARAAN LALU Kabupaten (1). DINAS
LINTAS DAN ANGKUTAN rasio PERHUBUNGAN
JALAN (LLAJ)
2.1.2.2.15.03 PROGRAM PENGELOLAAN Persentase layanan 5 10 1,200,000,000 15 1,400,000,000 20 1,600,000,000 25 1,800,000,000 30 2,000,000,000 (1). DINAS
%
PELAYARAN angkutan air PERHUBUNGAN
2.1.3. Meningkatnya kondisi Persentase Perumahan % 63,10 65,70 68,30 70,60 73,20 73,20
perumahan dan kawasan dan Kawasan
pemukiman yang nyaman, Permukiman berkondisi
berkualitas dan berkelanjutan baik
2.1.3.1.04.02 PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase Penyediaan 0 15 235,099,048 30 240,089,834 50 243,607,802 70 237,184,691 90 238,436,324 (1). DINAS
PERUMAHAN dan Rehabilitasi Rumah PERUMAHAN
Layak Huni Bagi Korban % RAKYAT, KAWASAN
Bencana Kabupaten PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.1.3.1.04.03 PROGRAM KAWASAN Persentase pengurangan 62,14 64,6 1,680,023,658 67,2 1,715,687,940 69,8 1,740,827,427 72,4 1,694,927,716 75 1,703,871,921 (1). DINAS
PERMUKIMAN jumlah RTLH PERUMAHAN
% RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 265


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.1.3.1.04.04 PROGRAM PERUMAHAN Persentase Kawasan 1 15 2,000,000,000 35 2,500,000,000 45 3,000,000,000 55 3,500,000,000 65 4,000,000,000 (1). DINAS
DAN KAWASAN Permukiman Kumuh PERUMAHAN
PERMUKIMAN KUMUH dibawah 10 ha di % RAKYAT, KAWASAN
Kabupaten yang ditangani PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.1.3.1.04.05 PROGRAM PENINGKATAN Persentase Perumahan 60 62 1,000,000,000 65, 1,100,000,000 70 1,205,000,000 75 1,315,250,000 80 1,546,775,000 (1). DINAS
PRASARANA, SARANA DAN yang Sudah dilengkapi PERUMAHAN
UTILITAS UMUM (PSU) PSU (Prasarana, Sarana % RAKYAT, KAWASAN
dan Utilitas Umum) PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.1.4. Meningkatnya kualitas Indeks Kualitas Indeks 70,50 70,70 70,90 71,40 71,60 71,60
lingkungan hidup Lingkungan Hidup
2.1.4.1.03.04 PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase sarana dan 45 50 1,200,000,000 55 1,500,000,000 60 1,700,000,000 65 1,900,000,000 70 2,000,000,000 (1). DINAS
SISTEM DAN PENGELOLAAN prasarana persampahan PEKERJAAN UMUM
PERSAMPAHAN REGIONAL yang tersedia % DAN PENATAAN
RUANG
2.1.4.2.11.02 PROGRAM PERENCANAAN Jumlah ketersediaan 8 8 387,988,980 5 396,225,381 5 402,031,159 5 391,430,961 5 393,496,559 (1). DINAS
LINGKUNGAN HIDUP Dokumen Perencanaan dokumen LINGKUNGAN
Lingkungan Hidup HIDUP
2.1.4.2.11.03 PROGRAM PENGENDALIAN Jumlah Pemantauan 10 10 193,449,665 10 197,556,299 12 200,451,036 13 195,165,822 14 196,195,720
(1). DINAS
PENCEMARAN DAN/ATAU terhadap pencemaran
objek LINGKUNGAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN dan kerusakan
HIDUP
HIDUP lingkungan
2.1.4.2.11.04 PROGRAM PENGELOLAAN Rasio Ruang Terbuka 1,43 1,53 7,901,471 2,53 8,069,207 3,03 8,187,442 3,53 7,971,567 4,03 8,013,634 (1). DINAS
KEANEKARAGAMAN HAYATI Hijau per Satuan Luas rasio LINGKUNGAN
(KEHATI) Wilayah ber HPL/HGB HIDUP
2.1.4.2.11.05 PROGRAM PENGENDALIAN Jumlah kegiatan 5 12 19,720,398 12 20,139,032 12 20,434,123 12 19,895,345 12 20,000,333
BAHAN BERBAHAYA DAN penghasil Limbah B3 (1). DINAS
BERACUN (B3) DAN LIMBAH yang diawasi kegiatan LINGKUNGAN
BAHAN BERBAHAYA DAN HIDUP
BERACUN (LIMBAH B3)
2.1.4.2.11.06 PROGRAM PEMBINAAN DAN Jumlah izin lingkungan 5 10 70,006,922 10 71,493,059 10 72,540,627 10 70,627,977 10 71,000,683
PENGAWASAN TERHADAP dan izin PPLH yang di
(1). DINAS
IZIN LINGKUNGAN DAN IZIN Amati
izin LINGKUNGAN
PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)
2.1.4.2.11.08 PROGRAM PENINGKATAN Jumlah Pendidikan dan 2 2 15,785,686 2 16,120,791 3 16,357,005 4 15,925,726 5 16,009,767
PENDIDIKAN, PELATIHAN Pelatihan masyarakat (1). DINAS
DAN PENYULUHAN kali LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP UNTUK HIDUP
MASYARAKAT
2.1.4.2.11.09 PROGRAM PENGHARGAAN Jumlah masyarakat yang 1 3 18,507,594 4 18,900,481 4 19,177,425 5 18,671,781 5 18,770,313
(1). DINAS
LINGKUNGAN HIDUP UNTUK mendapatkan
orang LINGKUNGAN
MASYARAKAT Penghargaan Lingkungan
HIDUP
Hidup
2.1.4.2.11.10 PROGRAM PENANGANAN Persentase Pengaduan 100 100 14,786,355 100 15,100,246 100 15,321,506 100 14,917,530 100 14,996,250
PENGADUAN LINGKUNGAN Masyarakat terkait Izin
HIDUP Lingkungan, Izin PPLH
dan PUU LH yang di (1). DINAS
Terbitkan oleh Pemerintah % LINGKUNGAN
daerah Kabupaten/Kota, HIDUP
Lokasi Usaha dan
Dampaknya di Daerah
Kabupaten/kota

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 266


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.1.4.2.11.11 PROGRAM PENGELOLAAN Persentase 68,56 70,55 2,472,446,735 71,40 2,524,932,923 72,63 2,561,930,046 73,23 2,494,380,645 74,43 2,507,543,598
(1). DINAS
PERSAMPAHAN Terlaksananya
% LINGKUNGAN
pengelolaan sampah di
HIDUP
wilayah Kabupaten
2.1.5. Meningkatnya ketahanan Level Ketahanan nilai 3 3 3 4 4 4
terhadap bencana Bencana Daerah
2.1.5.1.05.03 PROGRAM Jumlah Warga Negara 390327 394230 1,482,462,222 398172 1,513,932,582 402154 1,536,115,805 406157 1,495,613,645 410237 1,503,506,062
PENANGGULANGAN yang Memperoleh (1). BADAN
BENCANA Layanan Pencegahan orang PENANGGULANGAN
dan Kesiapsiagaan BENCANA DAERAH
Terhadap Bencana

3. MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MELALUI SEKTOR PERTANIAN, UMKM, PERDAGANGAN DAN PARIWISATA
3.1. MENINGKATKAN 2,69 3,18 4,47 4,81 4,91 5,05
PEREKONOMIAN Pertumbuhan Ekonomi
MASYARAKAT YANG %
BERKELANJUTAN DAN
BERKEADILAN
3.1.1. Meningkatnya Pendapatan PDRB Perkapita Rupiah 26530000 27480000 28570000 29720000 30970000 30970000
Masyarakat
3.1.1.2.17.02 PROGRAM PELAYANAN IZIN Persentase Fasilitasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
USAHA SIMPAN PINJAM Penerbitan Ijin Usaha KOPERASI, USAHA
Simpan Pinjam untuk KECIL MENENGAH,
Koperasi dengan wilayah PERINDUSTRIAN
keanggotaan daerah DAN
PERDAGANGAN
3.1.1.2.17.08 PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase Meningkatnya 0 0 164,173,510 0 167,658,658 0 170,115,313 0 165,629,949 0 166,503,985 (1). DINAS
UMKM usaha mikro yang KOPERASI, USAHA
menjadi wirausaha KECIL MENENGAH,
PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
3.1.1.3.25.05 PROGRAM PENGAWASAN Persentase Peningkatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). DINAS
SUMBER DAYA KELAUTAN Pengawasan Sumber
PERIKANAN DAN
DAN PERIKANAN Daya Perikanan
PANGAN
Kabupaten
3.1.1.3.25.06 PROGRAM PENGOLAHAN Jumlah Sertifikat 0 0 409,676,094 0 418,372,878 0 424,503,177 0 413,310,469 0 415,491,526
(1). DINAS
DAN PEMASARAN HASIL Kelayakan pengolahan
PERIKANAN DAN
PERIKANAN yang diterbitkan bagi Unit
PANGAN
Pengolahan Ikan
3.1.1.3.27.05 PROGRAM PENGENDALIAN PENGENDALIAN DAN 0 0 53,245,076 0 54,375,386 0 55,172,133 0 53,717,431 0 54,000,900
(1). DINAS
DAN PENANGGULANGAN PENANGGULANGAN
PERTANIAN
BENCANA PERTANIAN BENCANA PERTANIAN
3.1.1.3.30.03 PROGRAM PENINGKATAN Persentase Pasar Rakyat 0 0 2,348,933,672 0 2,398,797,871 0 2,433,946,773 0 2,369,771,856 0 2,382,277,244 (1). DINAS
SARANA DISTRIBUSI yang mengalami KOPERASI, USAHA
PERDAGANGAN Peningkatan Standar KECIL MENENGAH,
Sesuai SNI PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
3.1.1.3.30.04 PROGRAM STABILISASI Rata-rata Persentase 0 0 30,047,478 0 30,685,339 0 31,134,963 0 30,314,039 0 30,474,008 (1). DINAS
HARGA BARANG Kenaikan Harga KOPERASI, USAHA
KEBUTUHAN POKOK DAN Komoditas KECIL MENENGAH,
BARANG PENTING PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 267


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
3.1.1.3.30.05 PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase Ekspor Bersih 0 0 679,240,995 0 693,660,222 0 703,824,227 0 685,266,771 0 688,882,953 (1). DINAS
EKSPOR Perdagangan KOPERASI, USAHA
KECIL MENENGAH,
PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
3.1.1.3.30.06 PROGRAM STANDARDISASI Persentase Alat-alat Ukur, 0 0 176,631,488 0 180,381,099 0 183,024,172 0 178,198,445 0 179,138,806 (1). DINAS
DAN PERLINDUNGAN Takar, Timbang dan KOPERASI, USAHA
KONSUMEN Perlengkapannya (UTTP) KECIL MENENGAH,
bertanda Tera Sah yang PERINDUSTRIAN
Berlaku DAN
PERDAGANGAN
3.1.1.3.30.07 PROGRAM PENGGUNAAN Persentase Pertumbuhan 0 0 86,683,743 0 88,523,903 0 89,821,019 0 87,452,744 0 87,914,235 (1). DINAS
DAN PEMASARAN PRODUK Sub Sektor Perdagangan KOPERASI, USAHA
DALAM NEGERI Besar dan Eceran KECIL MENENGAH,
PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
3.1.1.3.31.02 PROGRAM PERENCANAAN Persentase Pencapaian 0 0 435,279,758 0 444,520,068 0 451,033,494 0 439,141,271 0 441,458,639
(1). DINAS
DAN PEMBANGUNAN Sasaran Pembangunan
KOPERASI, USAHA
INDUSTRI Industri termasuk Turunan
KECIL MENENGAH,
Indikator Pembangunan
PERINDUSTRIAN
Industri dalam RIPIN
DAN
yang ditetapkan dalam
PERDAGANGAN
RPIK
3.1.1.3.31.03 PROGRAM PENGENDALIAN Persentase jumlah hasil 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
IZIN USAHA INDUSTRI pemantauan dan
KABUPATEN/KOTA pengawasan dengan
(1). DINAS
jumlah Izin Usaha Industri
KOPERASI, USAHA
(IUI) Kecil, Izin Perluasan
KECIL MENENGAH,
Industri (IPUI) Kecil, Izin
PERINDUSTRIAN
Usaha Kawasan Industri
DAN
(IUKI) dan Izin Perluasan
Kawasan Industri (IPKI) PERDAGANGAN
yang lokasinya di Daerah
Kabupaten
3.1.1.3.31.04 PROGRAM PENGELOLAAN Tersedianya informasi 0 0 31,647,986 0 32,319,823 0 32,793,396 0 31,928,746 0 32,097,235 (1). DINAS
SISTEM INFORMASI industri secara lengkap KOPERASI, USAHA
INDUSTRI NASIONAL dan terkini KECIL MENENGAH,
PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
3.1.2. Menurunnya Tingkat Tingkat Pengangguran % 4,53 4,42 4,32 4,19 4,05 4,05
Pengangguran Terbuka
3.1.2.3.29.05 PROGRAM PENGELOLAAN Persentase Perusahaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
ENERGI BARU Pemanfaatan Panas Bumi PENANAMAN
TERBARUKAN yang memiliki Izin di MODAL,
Kabupaten PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA

4. MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH


4.1. MEWUJUDKAN KUALITAS CC CC B B B B
Indeks Reformasi
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DAERAH TATA Birokrasi Indeks
KELOLA PEMERINTAHAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 268


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
4.1.1. Meningkatnya Akuntabilitas 1. Nilai Akuntabilitas Nilai B BB BB BB A A
Dan Kinerja Birokrasi Kinerja Indeks 0 0 0 0 0 0
2. Indeks Kepemimpinan Indeks 1532 1552 1572 1592 1612 1612
Kepala Daerah Nilai 3,16 3,17 3,18 3,19 3,,20 3,,20
3. Indeks Inovasi Daerah Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP
4. Nilai Laporan % 49 52 55 57 60 60
Penyelenggaraan Indeks 0,4 0,41 0,45 0,50 0,60 0,60
Pemerintah Daerah Level 3 3 3 4 4 4
5. Opini BPK Indeks 2 2 2 3 3 3
6. Indeks Profesionalitas
ASN
7. Indeks Sistem Merit
8. Level Maturitas SPIP
9. Nilai SPBE
4.1.1.2.13.03 PROGRAM PENINGKATAN Persentase Peningkatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
KERJASAMA DESA Status Desa Mandiri PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
NAGARI
4.1.1.2.13.04 PROGRAM ADMINISTRASI Indeks Kepuasan 0 0 1,043,741,333 0 1,065,898,334 0 1,081,516,639 0 1,053,000,715 0 1,058,557,445 (1). DINAS
PEMERINTAHAN DESA Masyarakat (IKM) PEMBERDAYAAN
terhadap layanan MASYARAKAT DAN
Pemerintah Desa NAGARI
4.1.1.2.13.05 PROGRAM PEMBERDAYAAN Persentase Peningkatan 0 0 996,154,730 0 1,017,301,541 0 1,032,207,771 0 1,004,991,955 0 1,010,295,340
(1). DINAS
LEMBAGA Pemberdayaan
PEMBERDAYAAN
KEMASYARAKATAN, Masyarakat dan Nagari
MASYARAKAT DAN
LEMBAGA ADAT DAN
NAGARI
MASYARAKAT HUKUM ADAT
4.1.1.2.20.02 PROGRAM Persentase Perangkat 100 100 269,273,512 100 274,989,769 100 279,019,116 100 271,662,328 100 273,095,902
PENYELENGGARAAN Daerah yang
(1). DINAS
STATISTIK SEKTORAL menggunakan Data
Statistik Dalam Menyusun % KOMUNIKASI DAN
Perencanaan INFORMATIKA
Pembangunan Daerah
4.1.1.2.21.02 PROGRAM Tingkat Keamanan 26,9 30 128,157,323 33 130,877,903 35 132,795,620 40 129,294,250 45 129,976,542
(1). DINAS
PENYELENGGARAAN Informasi Daerah
% KOMUNIKASI DAN
PERSANDIAN UNTUK
INFORMATIKA
PENGAMANAN INFORMASI
4.1.1.2.24.02 PROGRAM PENGELOLAAN Tingkat Ketersediaan 0 0 501,025,688 0 511,661,682 0 519,158,915 0 505,470,456 0 508,137,845
ARSIP Arsip Sebagai Bahan
(1). DINAS
Akuntabilitas Kinerja, Alat
PERPUSTAKAAN
Bukti Yang Sah dan
Pertanggungjawaban DAN KEARSIPAN
Nasional
4.1.1.2.24.03 PROGRAM PERLINDUNGAN Tingkat Keberadaan dan 0 0 23,950,424 0 24,458,854 0 24,817,243 0 24,162,896 0 24,290,405
DAN PENYELAMATAN ARSIP Keutuhan Arsip Sebagai
Bahan
Pertanggungjawaban
Setiap Aspek Kehidupan (1). DINAS
Berbangsa dan PERPUSTAKAAN
Bernegara untuk DAN KEARSIPAN
Kepentingan Negara,
Pemerintahan, Pelayanan
Publik dan Kesejahteraan
Rakyat
4.1.1.2.24.04 PROGRAM PERIZINAN Persentase Data dan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGGUNAAN ARSIP Informasi Arsip yang PERPUSTAKAAN
Bernilai Guna Tinggi DAN KEARSIPAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 269


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
4.1.1.4.01.02 PROGRAM PEMERINTAHAN Persentase koordinasi 0 0 6,961,562,704 0 7,109,345,823 0 7,213,517,043 0 7,023,321,078 0 7,060,383,443
(1). SEKRETARIAT
DAN KESEJAHTERAAN kegiatan pemerintahan
DAERAH
RAKYAT dan kesejahteraan rakyat
4.1.1.4.01.03 PROGRAM PEREKONOMIAN Persentase Koordinasi 0 0 2,072,353,202 0 2,116,346,029 0 2,147,356,245 0 2,090,737,748 0 2,101,770,660
(1). SEKRETARIAT
DAN PEMBANGUNAN Kegiatan Perekonomian
DAERAH
dan Pembangunan
4.1.1.5.02.02 PROGRAM PENGELOLAAN Deviasi Realisasi Belanja 0 0 158,298,142,946 0 161,658,565,634 0 164,027,302,565 0 159,702,459,238 0 160,545,215,933 (1). BADAN
KEUANGAN DAERAH Terhadap Belanja Total KEUANGAN
dalam APBD DAERAH
4.1.1.5.02.03 PROGRAM PENGELOLAAN Assets Management 0 0 1,084,622,089 0 1,107,646,924 0 1,123,876,959 0 1,094,244,138 0 1,100,018,511 (1). BADAN
BARANG MILIK DAERAH KEUANGAN
DAERAH
4.1.1.5.02.04 PROGRAM PENGELOLAAN Deviasi Realisasi PAD 0 0 1,627,112,277 0 1,661,653,333 0 1,686,001,066 0 1,641,546,940 0 1,650,209,453 (1). BADAN
PENDAPATAN DAERAH terhadap Anggaran PAD KEUANGAN
dalam APBD DAERAH
4.1.1.5.03.02 PROGRAM KEPEGAWAIAN Rasio Jabatan Stuktural 0 0 2,607,222,767 0 2,662,570,040 0 2,701,583,921 0 2,630,352,321 0 2,644,232,802 (1). BADAN
DAERAH dan Fungsional yang KEPEGAWAIAN DAN
ditempatkan sesuai PENGEMBANGAN
Kompetensi (%) SUMBER DAYA
MANUSIA
4.1.1.5.04.02 PROGRAM PENGEMBANGAN Rasio Jabatan Stuktural 0 0 1,476,402,435 0 1,507,744,156 0 1,529,836,702 0 1,489,500,100 0 1,497,360,255
(1). BADAN
SUMBER DAYA MANUSIA dan Fungsional
KEPEGAWAIAN DAN
bersertifikat Kompetensi
PENGEMBANGAN
(%) (PNS tidak termasuk
SUMBER DAYA
guru dan tenaga
MANUSIA
kesehatan)
4.1.1.6.01.02 PROGRAM Persentase Perangkat 0 0 1,448,356,581 0 1,479,102,932 0 1,500,775,807 0 1,461,205,442 0 1,468,916,285
PENYELENGGARAAN Daerah yang tidak (1). INSPEKTORAT
PENGAWASAN Mendapat Temuan Hasil DAERAH
Pengawasan
4.1.1.6.01.03 PROGRAM PERUMUSAN Peningkatan Kapabilitas 0 0 204,022,806 0 208,353,892 0 211,406,842 0 205,832,761 0 206,918,949
KEBIJAKAN, Aparat Pengawasan (1). INSPEKTORAT
PENDAMPINGAN DAN Intern Pemerintah (APIP) DAERAH
ASISTENSI

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 270


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
4.1.1.7.01.03 PROGRAM PEMBERDAYAAN Persentase Peningkatan 0 0 2,639,139,511 0 2,695,164,329 0 2,734,655,803 0 2,662,552,210 0 2,676,602,613 (1). KECAMATAN
MASYARAKAT DESA DAN Pemberdayaan PANTAI CERMIN
KELURAHAN Masayarakat di Nagari (2). KECAMATAN
LEMBAH GUMANTI
(3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
4.1.1.7.01.06 PROGRAM PEMBINAAN DAN Jumlah Fasilitas 0 0 61,334,383 0 62,636,416 0 63,554,210 0 61,878,501 0 62,205,037 (1). KECAMATAN
PENGAWASAN Pembinaan dan PANTAI CERMIN
PEMERINTAHAN DESA Pengawasan (2). KECAMATAN
Pemerintahan Desa LEMBAH GUMANTI
(3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
4.1.1.X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG Persentase Pemenuhan 0 0 725,717,502,021 0 740,083,837,683 0 750,915,453,271 0 731,139,073,808 0 734,992,780,156 (1). DINAS
URUSAN PEMERINTAHAN Layanan Kesekretariatan PENDIDIKAN,
DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMUDA DAN
OLAHRAGA
(2). DINAS
KESEHATAN
(3). DINAS
PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 271


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) akhir Penanggung Jawab
RPJMD
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
RUANG
(4). DINAS
PERUMAHAN
RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
(5). SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA
DAN PEMADAM
KEBAKARAN
(6). BADAN
PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
(7). DINAS SOSIAL
(8). DINAS
PENANAMAN
MODAL,
PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA
(9). DINAS
LINGKUNGAN
HIDUP
(10). DINAS
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
(11). DINAS
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
NAGARI
(12). DINAS
PENGENDALIAN
PENDUDUK,
KELUARGA
BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
(13). DINAS
PERHUBUNGAN
(14). DINAS
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
(15). DINAS
KOPERASI, USAHA
KECIL MENENGAH,
PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
(16). DINAS
PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
(17). DINAS
PERIKANAN DAN
PANGAN
(18). DINAS
PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN
(19). DINAS
PERTANIAN
(20). INSPEKTORAT
DAERAH
(21). BADAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 272


3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) akhir Penanggung Jawab
RPJMD
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
PERENCANAAN,
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
(22). BADAN
KEUANGAN
DAERAH
(23). BADAN
KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
(24). SEKRETARIAT
DAERAH
(25). SEKRETARIAT
DPRD
(26). KECAMATAN
PANTAI CERMIN
(27). KECAMATAN
LEMBAH GUMANTI
(28). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(29). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(30). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(31). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(32). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(33). KECAMATAN
KUBUNG
(34). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(35). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(36). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(37). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(38). KECAMATAN
TIGO LURAH
(39). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
(40). KANTOR
KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK
4.1.2. Meningkatnya Kualitas 1. Indeks Keterbukaan 0 0 0 0 0 0
Pelayanan Publik Informasi Publik Indeks 3,45 3,51 3,55 3,60 3,65 3,65
2. Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
4.1.2.1.05.04 PROGRAM PENCEGAHAN, Perrsentase Pelayanan 0 0 2,259,467,614 0 2,307,432,588 0 2,341,242,740 0 2,279,512,114 0 2,291,541,197
PENANGGULANGAN, Penyelamatan dan (1). SATUAN POLISI
PENYELAMATAN Evakuasi Korban PAMONG PRAJA
KEBAKARAN DAN Kebakaran DAN PEMADAM
PENYELAMATAN NON KEBAKARAN
KEBAKARAN
4.1.2.2.12.02 PROGRAM PENDAFTARAN Perekaman KTP 0 0 1,446,181,405 0 1,476,881,581 0 1,498,521,906 0 1,459,010,969 0 1,466,710,232 (1). DINAS
PENDUDUK elektronik ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 273


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi


Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
4.1.2.2.12.03 PROGRAM PENCATATAN Kepemilikan Akta 0 0 357,097,272 0 364,677,890 0 370,021,411 0 360,265,202 0 362,166,337 (1). DINAS
SIPIL Kelahiran ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
4.1.2.2.12.04 PROGRAM PENGELOLAAN Jumlah Perangkat Daerah 0 0 326,200,554 0 333,125,283 0 338,006,473 0 329,094,389 0 330,831,035 (1). DINAS
INFORMASI ADMINISTRASI yang Telah Memnfaatkan ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN Data Kependudukan KEPENDUDUKAN
Berdasarkan Perjanjian DAN PENCATATAN
Kerjasama SIPIL
4.1.2.2.12.05 PROGRAM PENGELOLAAN Persentase Anak Usia 0- 0 0 128,875,269 0 131,611,090 0 133,539,550 0 130,018,565 0 130,704,679 (1). DINAS
PROFIL KEPENDUDUKAN 17 Tahun yang Memiliki ADMINISTRASI
KIA KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
4.1.2.2.16.02 PROGRAM INFORMASI DAN Persentase Masyarakat 77,76 78 1,792,834,043 79 1,830,893,114 80 1,857,720,669 81 1,808,738,879 82 1,818,283,672
(1). DINAS
KOMUNIKASI PUBLIK yang menjadi sasaran
% KOMUNIKASI DAN
penyebaran informasi
INFORMATIKA
publik
4.1.2.2.16.03 PROGRAM APLIKASI Persentase Layanan 71,60 75 1,848,630,137 78 1,887,873,671 80 1,915,536,147 85 1,865,029,959 90 1,874,871,802
(1). DINAS
INFORMATIKA Publik yang
% KOMUNIKASI DAN
diselenggarakan secara
INFORMATIKA
Online dan Terintegrasi
4.1.2.4.01.01 PROGRAM ADMINISTRASI Persentase Peningkatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). SEKRETARIAT
UMUM Layanan dan Administrasi
DAERAH
Umum
4.1.2.4.02.01 PROGRAM ADMINISTRASI Persentase Peningkatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). SEKRETARIAT
UMUM SEKRETARIAT DPRD Layanan dan Administrasi
DPRD
KABUPATEN/KOTA Umum
4.1.2.7.01.02 PROGRAM Persentase Pelayanan 0 0 195,433,883 0 199,582,638 0 202,507,067 0 197,167,642 0 198,208,104 (1). KECAMATAN
PENYELENGGARAAN Umum Pemerintahan PANTAI CERMIN
PEMERINTAHAN DAN Kecamatan dan (2). KECAMATAN
PELAYANAN PUBLIK Pelayanan Publik LEMBAH GUMANTI
(3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 274


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
4.1.2.7.01.05 PROGRAM Persentase 0 0 54,008,255 0 55,154,765 0 55,962,934 0 54,487,381 0 54,774,913 (1). KECAMATAN
PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan Urusan PANTAI CERMIN
URUSAN PEMERINTAHAN Pemerintahan Umum (2). KECAMATAN
UMUM LEMBAH GUMANTI
(3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
4.1.3. Meningkatkan Kehidupan Indeks Demokrasi 0 0 0 0 0 0
Berdemokrasi Dan Partisipasi Indonesia
Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
4.1.3.4.02.02 PROGRAM DUKUNGAN Persentase Dukungan 0 0 17,991,041,456 0 18,372,963,207 0 18,642,177,006 0 18,150,646,062 0 18,246,427,796
(1). SEKRETARIAT
PELAKSANAAN TUGAS DAN Pelaksanaan Tugas dan
DPRD
FUNGSI DPRD Fungsi DPRD
4.1.3.8.01.02 PROGRAM PENGUATAN Persentase Koordinasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). KANTOR
IDEOLOGI PANCASILA DAN Penguatan Ideologi
KESATUAN BANGSA
KARAKTER KEBANGSAAN Pancasila dan Karakter
DAN POLITIK
Kebangsaan
4.1.3.8.01.03 PROGRAM PENINGKATAN Persentase Koordinasi 0 0 1,559,463,977 0 1,592,568,965 0 1,615,904,425 0 1,573,298,509 0 1,581,600,872
PERAN PARTAI POLITIK DAN Peningkatan Peran Partai
LEMBAGA PENDIDIKAN Politik dan Lembaga (1). KANTOR
MELALUI PENDIDIKAN Pendidikan melalui KESATUAN BANGSA
POLITIK DAN Pendidikan Politik dan DAN POLITIK
PENGEMBANGAN ETIKA Pengembangan Etika
SERTA BUDAYA POLITIK serta Budaya Politik
4.1.3.8.01.04 PROGRAM PEMBERDAYAAN Persentase Ormas/ LSM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). KANTOR
DAN PENGAWASAN Aktif
KESATUAN BANGSA
ORGANISASI
DAN POLITIK
KEMASYARAKATAN
4.1.3.8.01.05 PROGRAM PEMBINAAN DAN Persentase Koordinasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENGEMBANGAN Pembinaan dan (1). KANTOR
KETAHANAN EKONOMI, Pengembangan KESATUAN BANGSA
SOSIAL, DAN BUDAYA Ketahanan, Ekonomi, DAN POLITIK
Sosial dan Budaya

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 275


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
4.1.3.8.01.06 PROGRAM PENINGKATAN Persentase Koordinasi 0 0 337,040,985 0 344,195,840 0 349,239,243 0 340,030,990 0 341,825,348
KEWASPADAAN NASIONAL Penguatan Ideologi
(1). KANTOR
DAN PENINGKATAN Pancasila dan Karakter
KESATUAN BANGSA
KUALITAS DAN FASILITASI Kebangsaan
PENANGANAN KONFLIK DAN POLITIK
SOSIAL
4.1.3.X.XX.01 PROGRAM PENUNJANG Persentase Pemenuhan 0 0 725,717,502,021 0 740,083,837,683 0 750,915,453,271 0 731,139,073,808 0 734,992,780,156 (1). DINAS
URUSAN PEMERINTAHAN Layanan Kesekretariatan PENDIDIKAN,
DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMUDA DAN
OLAHRAGA
(2). DINAS
KESEHATAN
(3). DINAS
PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN
RUANG
(4). DINAS
PERUMAHAN
RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
(5). SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA
DAN PEMADAM
KEBAKARAN
(6). BADAN
PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
(7). DINAS SOSIAL
(8). DINAS
PENANAMAN
MODAL,
PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA
(9). DINAS
LINGKUNGAN
HIDUP
(10). DINAS
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
(11). DINAS
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
NAGARI
(12). DINAS
PENGENDALIAN
PENDUDUK,
KELUARGA
BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
(13). DINAS
PERHUBUNGAN
(14). DINAS
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
(15). DINAS
KOPERASI, USAHA
KECIL MENENGAH,
PERINDUSTRIAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 276


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi


Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) akhir Penanggung Jawab
RPJMD
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
DAN
PERDAGANGAN
(16). DINAS
PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
(17). DINAS
PERIKANAN DAN
PANGAN
(18). DINAS
PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN
(19). DINAS
PERTANIAN
(20). INSPEKTORAT
DAERAH
(21). BADAN
PERENCANAAN,
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
(22). BADAN
KEUANGAN
DAERAH
(23). BADAN
KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
(24). SEKRETARIAT
DAERAH
(25). SEKRETARIAT
DPRD
(26). KECAMATAN
PANTAI CERMIN
(27). KECAMATAN
LEMBAH GUMANTI
(28). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(29). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(30). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(31). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(32). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(33). KECAMATAN
KUBUNG
(34). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(35). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(36). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(37). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(38). KECAMATAN
TIGO LURAH
(39). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
(40). KANTOR
KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK
5. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 277


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
5.1. MENINGKATKAN KUALITAS 69,53 69,99 70,54 71 71 72
Indeks Pembangunan
DAN DAYA SAING SUMBER
DAYA MANUSIA KABUPATEN Manusia Indeks
SOLOK
5.1.1. Meningkatnya Pemerataan 1. Angka Rata-Rata Lama Tahun 8,25 8,4 8,55 8,8 9 9
Akses dan Derajat Pendidikan Sekolah Tahun 13,7 13,9 14,4 14,7 15 15
Masyarakat 2. Harapan Lama Sekolah % 100 100 100 100 100 100
3. Angka Partisipasi % 100 100 100 100 100 100
Sekolah Usia 7-12 tahun % 100 100 100 100 100 100
4. Angka Partisipasi % 36 39 42 45 50 50
Sekolah Usia 13- 15 % 100 100 100 100 100 100
Tahun % 100 100 100 100 100 100
5. Angka Prtisipasi % 95 95 95 95 95 95
Sekolah Usia 16 - 18 % 36 39 42 45 50 50
Tahun % 93 94 95 96 97 97
6. Angka Partisipasi kasar % 81 82 83 84 85 85
(APK)PAUD (TK/RA) % 72 74 76 81 85 85
7. Angka Partisipasi kasar
(APK) SD/MI/Paket A
8. Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SMP/MTS/Paket B
9. Angka Partisipasi
Kasar (APK)
SMA/SMK/MA/Paket C
10. Angka Partisipasi
Murni (APM)
PAUD/TK/RA
11. Angka Partisipasi
Murni (APM) SD/MI/Paket
A
12. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMP/MTS/Paket B
13. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMA/SMK/MA/Paket C
5.1.2. Meningkatnya Mutu Pendidikan 1. Capain rata-rata Skor Point 5,99 6,20 6,40 6,60 ? 6,75 ? 6,75
; Merata dan Berkeadilan Peta Mutu Pendidikan Point 5,75 5,95 6,15 6,55 ? 6,75 ? 6,75
(PMP) SD % 35 45 65 85 100 100
2. Capaian Rata- Rata % 0,6 0,7 0,8 0,9 10 10
Skor Peta Mutu % 24 28 32 37 40 40
Pendidikan (PMP) SMP % 40 42 44 46 50 50
3. Capaian Rata- Rata % 52 50 48 47 45 45
Skor Peta Mutu % 22 26 32 40 60 60
Pendidikan (PMP) PAUD % 48 46 44 40 35 35
4. Capaian Akreditasi
Sekolah PAUD (TK/RA)
yang terakreditasi A
5. Capaian Akreditasi
Sekolah PAUD (TK/RA)
yang terakreditasi B
6. Capaian Akreditasi
Sekolah SD yang
Terakreditasi A
7. Capaian Akreditasi
Sekolah SD yang
Terakreditasi B
8. Capaian Akreditasi
Sekolah SMP yang
Terakreditasi A
9. Capaian Akreditasi
Sekolah SMP yang
Terakreditasi B

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 278


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi


Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD

5.1.2.2.23.02 PROGRAM PEMBINAAN Nilai Tingkat Kegemaran 0 0 797,484,262 0 814,413,609 0 826,346,980 0 804,559,015 0 808,804,707 (1). DINAS
PERPUSTAKAAN Membaca Masyarakat PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
5.1.3. Menguatnya Karakter Peserta 1. Indeks Survei Karakter 0 0 0 0 0 0
Didik : Religius, Berbudaya, 2. Indeks Survei 0 0 0 0 0 0
dan Berwawasan Kebangsaan Lingkungan Belajar 0 0 0 0 0 0
3. Jumlah guru dan
kepala sekolah
penggerak
5.1.4. Meningkatnya Daya saing 1. Pemerolehan Medali Medali 2 3 3 4 5 5
Pemuda dan Olahraga pada Even Olahraga; Even 2 2 3 3 3 3
Propinsi, Nasional, % 15 20 30 40 50 50
Regional dan Kelompok 5 7 9 11 13 13
Internasional
2. Jumlah Even Olah
Raga yang
Diselenggarakan di Kab.
Solok
3. Persentase Organisasi
Kepemudaan Aktif
4. Jumlah Pemuda
Mandiri/ Wirausaha Muda
yang dibina
5.1.5. Meningkatnya umur harapan 1. AKI /100.000 154,38 154,168 153,95 153,73 154 154
hidup dan berkurangnya 2. AKB KH 8,78 8,56 8,35 8,13 7,92 7,92
kematian bayi dan ibu 3. Angka Kesakitan /1000 KH 0 0 0 0 0 0
melahirkan 4. Prevalensi stunting 13,18 12,96 12,75 12,53 12,32 12,32
5. Usia Harapan Hidup % 69,01 69,22 69,44 69,66 69,87 69,87
Tahun
5.1.6. Meningkatkan ketahanan dan 1. Angka Kelahiran Total Rasio 2,63 2,55 2,47 2,39 2,30 2,30
kesejahteraan keluarga yang (TFR) % 96 96 97 97 97 97
holistik dan integratif 2. Indeks
Pengarustamaan Gender
5.1.6.2.08.03 PROGRAM PERLINDUNGAN Rasio Kekerasan 0 0 637,018,468 0 650,541,376 0 660,073,574 0 642,669,674 0 646,061,069 (1). DINAS
PEREMPUAN terhadap Perempuan, PENGENDALIAN
termasuk TPPO (per PENDUDUK,
100.000 Penduduk KELUARGA
Perempuan) BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
5.1.6.2.08.04 PROGRAM PENINGKATAN Cakupan Kelompok 0 0 73,070,387 0 74,621,557 0 75,714,966 0 73,718,619 0 74,107,635 (1). DINAS
KUALITAS KELUARGA Kegiatan yang Melakukan PENGENDALIAN
Pembinaan Keluarga PENDUDUK,
melalui 8 Fungsi Keluarga KELUARGA
BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK

6. MENINGKATAN TATANAN HIDUP MASYARAKAT BERLANDASKAN ADAT BASANDI SYARA, SYARA BASANDI KITABULLAH (ABS-SBK)
6.1. MEWUJUDKAN 217 212 200 190 185 180
KEHARMONISAN Angka Kriminalitas
KEHIDUPAN SOSIAL Angka
MASYARAKAT

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 279


6/3/2021 Cetak Tabel 6.3 RPJMD 2021 s/d 2026 Kabupaten Solok
Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Kinerja
Kinerja
Misi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator Kinerja pada Perangkat Daerah
Kode Satuan Awal 2022 2023 2024 2025 2026
Pembangunan Daerah (tujuan/impact/outcome) RPJMD akhir Penanggung Jawab
periode
(tahun 0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
6.1.1. Meningkatnya pemahaman Indeks Nagari Madani 0 0 0 0 0 0
dan pengalaman nilai-nilai
agama serta nilai adat dan
budaya dalam kehidupan
masyarakat
6.1.1.1.05.02 PROGRAM PENINGKATAN Persentase Gangguan 0 0 2,521,046,769 0 2,574,564,660 0 2,612,289,023 0 2,543,411,827 0 2,556,833,519 (1). SATUAN POLISI
KETENTERAMAN DAN Trantibum yang Dapat PAMONG PRAJA
KETERTIBAN UMUM Diselesaikan DAN PEMADAM
KEBAKARAN
6.1.1.7.01.04 PROGRAM KOORDINASI Persentase Peningkatan 0 0 122,780,186 0 125,386,620 0 127,223,874 0 123,869,411 0 124,523,076 (1). KECAMATAN
KETENTRAMAN DAN Lingkungan yang Aman PANTAI CERMIN
KETERTIBAN UMUM dan Kondusif (2). KECAMATAN
LEMBAH GUMANTI
(3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
6.1.2. Meningkatnya ketahanan Persentase PMKS Yang % 100 100 100 100 100 100
sosial dan kesejahteraan Tertangani
masyarakat
6.1.2.1.06.03 PROGRAM PENANGANAN Jumlah Penanganan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
WARGA NEGARA MIGRAN Warga Negra Korban
KORBAN TINDAK Tindak Kekerasan (1). DINAS SOSIAL
KEKERASAN
6.1.2.1.06.06 PROGRAM PENANGANAN Persentase Korban 0 0 127,082,192 0 129,779,949 0 131,681,577 0 128,209,581 0 128,886,148
BENCANA Bencana Alam dan Sosial
yang Terpenuhi
Kebutuhan Dasarnya
pada saat dan setelah (1). DINAS SOSIAL
Tanggap Darurat
Bencana Daerah
Kabupaten
6.1.2.1.06.07 PROGRAM PENGELOLAAN Persentase Pengelolaan 0 0 111,328,581 0 113,691,913 0 115,357,809 0 112,316,215 0 112,908,912
TAMAN MAKAM PAHLAWAN Taman Makam Pahlawan (1). DINAS SOSIAL
Kabupaten

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 280


BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN
DAN PROGRAM DAERAH

Kerangka pendanaan bertujuan untuk memperhitungkan kapasitas


riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program
pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan
untuk mewujudkan visi, misi, tujuan,dan sasaran serta tagert pencapaian
tahun 2021-2026 . Program-program tersebut merupakan pelaksanaan
urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan serta urusan
fungsi penunjang urusan pemerintah daerah yang disertai dengan
kebutuhan pendanaan indikatif kegiatan dan target kinerja terukur yang
kemudian dijabarkan kedalam dokumen Rencana Strategis Perangkat
Daerah.
Program-program yang mendapatkan alokasi anggaran terbagi
menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat prioritasnya. Pertama
dialokasikan untuk belanja wajib dan mengikat, kedua program perangkat
daerah yang terkait dengan perwujudan visi dan misi serta memenuhi
program yang berkaitan dengan pelaksanaan standar pelayanan minimal
(SPM) pada urusan wajib berkaitan dengan pelayanan dasar, urusan wajib
yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, urusan pilihan dan urusan
penunjang tugas dan fungsi perangkat daerah.
Pengeluaran per Perangkat Daerah untuk 5 tahun kedepan harus
bisa menyesuaikan dengan proyeksi Kapasitas Riil Keuangan Daerah yang
sudah diperhitungkan untuk kebutuhannya selama 5 (lima) tahun. Adapun
kerangka pendanaan pembangunan daerah dapat dilihat pada Tabel 7.1 :

RENCANA AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021 - 2026 281


Tabel 7.1
Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Tahun 2021-2026

PROYEKSI (Rp.)
NO URAIAN
2021 2022 2023 2024 2025 2026
Pendapatan 143.426.054.919,6 162.459.074.499,9
4.1 85.067.569.920,00 99.445.564.789,00 111.617.134.107,00 127.130.822.845,00
Asli Daerah 5 0
4.1.01 Pajak Daerah 19.428.844.172,00 22.875.740.200,18 26.165.326.837,34 30.306.130.665,89 35.402.815.944,42 41.775.018.454,77
Retribusi
4.1.02 10.864.202.540,00 10.399.684.697,15 10.194.858.739,51 9.520.382.603,46 8.223.471.518,06 7.085.409.391,21
Daerah
Hasil
Pengelolaan
4.1.03 Kekayaan 7.020.000.000,00 7.756.454.532,45 8.002.354.627,30 8.591.462.512,76 9.169.677.514,94 10.068.864.756,65
Daerah yang
Dipisahkan
Lain-lain
Pendapatan
4.1.04 47.754.523.208,00 58.413.685.359,54 67.254.593.903,01 78.712.847.062,47 81.053.636.684,04 80.670.899.089,47
Asli Daerah
yang Sah
Pendapatan 1.120.294.418.000 1.076.348.012.955,0 1.030.213.669.155 1.031.239.012.975
4.2 1.086.568.251.281,00 1.080.335.456.987,00
Transfer ,00 0 .00 ,00
Pendapatan
Transfer
4.2.01
Pemerintah
Pusat
Dana Bagi
4.2.01 Hasil
11.193.328.000,00 10.314.062.003,67 9.984.812.865,84 9.830.927.595,21 3.706.403.245,82 903.625.137,01
. Pajak/Bukan
Pajak
Dana Alokasi 676.154.865.000,0 682.667.806.603,9 652.723.925.704,1
668.936.130.933,33 656.647.387.288,89 640.333.953.694,81
Umum 0 5 9
Dana Alokasi 266.124.029.000,0 247.280.517.818,40 267.408.779.232,87 275.042.629.799,43 247.280.517.818,4 279.022.896.235,3

RENCANA AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021 - 2026 282


Khusus 0 0 3
Dana Insentif
40.029.310.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00 20.000.000.000,00
Daerah (DID)
Dana Desa 81.257.319.000,00 74.691.317.200,00 74.691.317.200,00 74.601.015.778,09 76.558.941.486,64 78.588.565.898,33
Pendapatan
64.294.821.244,09
Transfer 45.535.567.000,00 55.125.984.999,29 57.835.954.693,64 60.526.930.199,48 62.760.005.473,91
Antar Daerah
Pendapatan
45.535.567.000,00 55.125.984.999,29 57.835.954.693,64 60.526.930.199,48 76.558.941.486,64 78.588.565.898,33
Bagi Hasil
Lain-lain
Pendapatan
50.922.000.000,00 59.620.929.091,73 68.909.898.305,94 78.585.148.360,11 50.922.000.000,00 50.922.000.000,00
Daerah yang
Sah
Hibah Dana
50.922.000.000,00 59.620.929.091,73 68.909.898.305,94 78.585.148.360,11 50.922.000.000,00 50.922.000.000,00
BOS
1.256.283.987.920 1.256.493.896.835,7 1.287.321.729.548 1.308.914.908.718
PENDAPATAN 1.289.174.673.694,34 1.311.051.428.191,72
,00 4 ,37 ,85
Belanja 959.445.618.750,0 1.045.665.480.167 1.094.211.743.776
5.1 971.358.333.583,13 997.097.896.665,83 1.012.982.092.217,64
Operasi 0 ,87 ,43
Belanja 654.950.579.794,0 654.950.579.794,0 666.950.579.794,0
5.1.01 666.950.579.794,00 682.162.979.495,39 682.727.296.530,82
Pegawai 0 0 0
Belanja
236.957.389.797,0 295.188.668.582,6 306.867.204.738,2
5.1.02 Barang dan 254.813.572.632,70 252.897.965.336,98 253.338.373.746,00
0 3 2
Jasa
116.923.618.361,5
5.1.05 Belanja Hibah 67.397.649.159,00 46.503.322.047,20 58.484.485.801,60 73.015.606.464,56 92.070.114.677,84
6
Belanja
5.1.06 Bantuan 140.000.000,00 3.090.859.109,24 3.552.466.031,86 3.900.815.476,27 3.456.117.113,00 3.470.340.882,65
Sosial
Belanja 171.218.090.943,0 104.032.296.479,2
5.2 133.337.559.332,42 154.552.187.323,50 129.231.008.533,14 92.185.750.614,14
Modal 0 3
5.2.01 Belanja Tanah - 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
Belanja
5.2.02 57.274.282.647,00 42.692.679.590,32 45.428.473.514,02 49.239.043.622,03 23.840.149.425,00 23.840.149.425,00
Peralatan dan

RENCANA AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021 - 2026 283


Mesin
Belanja
5.2.03 Gedung dan 36.722.787.522,00 36.722.787.522,00 39.538.951.129,22 45.847.324.153,83 48.569.333.387,09 36.722.787.522,00
Bangunan
Belanja Jalan.
5.2.04 Irigasi dan 76.021.203.774,00 46.617.740.122,30 41.115.813.667,14 32.636.694.138,87 31.115.813.667,14 31.115.813.667,14
Jaringan
Belanja Aset
5.2.05 1.199.817.000,00 6.304.352.097,80 3.747.283.686,64 507.946.618,41 507.000.000,00 507.000.000,00
Tetap Lainnya
Belanja Tidak
5.3.01 2.500.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00
Terduga
Belanja 153.570.358.227,0 149.912.632.486,6 157.582.928.592,1
5.4 162.743.664.750,64 166.356.160.580,00 170.994.334.311,22
Transfer 0 2 6
Belanja Bagi
5.4.01 3.578.219.927,00 5.731.151.785,15 6.854.430.699,78 6.762.725.214,86 3.578.219.927,00 7.590.790.292,16
Hasil
Belanja
149.992.138.300,0 146.334.412.559,6 149.992.138.300,0
5.4.02 Bantuan 157.012.512.965,49 159.501.729.880,23 164.231.609.096,35
0 2 0
Keuangan
1.286.734.067.920 1.270.439.557.666,2 1.302.610.409.133 1.346.980.422.982
BELANJA 1.297.284.579.242,85 1.316.207.435.062,00
,00 0 ,72 ,73

Penerimaan
6.1 30.450.080.000,00 35.025.050.830,00 30.189.295.549,00 30.156.006.870,00 15.288.679.585,00 38.065.514.264,00
Pembiayaan
Sisa Lebih
6.1.01 Perhitungan 30.450.080.000,00 35.025.050.830,00 30.189.295.549,00 30.156.006.870,00 15.288.679.585,00 38.065.514.264,00
Anggaran
Penerimaan
Kembali
Pemerian 0 0 0 0
Pinjaman
Daerah
Pengeluaran
0 0 0 0
Pembiayaan

RENCANA AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021 - 2026 284


Penyertaan
Modal
0 0 0 0
Pemerintah
Daerah
Pembiayaan
30.450.080.000,00 35.025.050.830,00 30.189.295.549,00 30.156.006.870,00 15.288.679.585,00 38.065.514.264,00
Neto

RENCANA AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021 - 2026 285


Tabel 7.2
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 – 2026

Proyeksi (Rp)
No Uraian
2021 2022 2023 2024 2025 2026

1. Pendapatan 1.256.283.987.920,00 1.256.493.896.835,74 1.289.174.673.694,34 1.311.051.428.191,72 1.287.321.729.548,37 1.308.914.908.718,85

Pencairan
Dana
2. Cadangan ˗ ˗ ˗ ˗ - -
(sesuai
Perda)
Sisa Lebih
riil
3. 30.450.080.000,00 35.025.050.830,00 30.189.295.549,00 30.156.006.870,00 15.288.679.585,00 38.065.514.264,00
Perhitungan
Anggaran
Total
1.286.734.067.920,00 1.270.439.557.666,20 1.297.284.579.242,85 1.316.207.435.062,00 1.302.610.409.133,72 1.346.980.422.982,73
Penerimaan
Belanja
4. 654.950.579.794,00 666.950.579.794,00 682.162.979.495,39 682.727.296.530,82 654.950.579.794,00 666.950.579.794,00
Pegawai
Pengeluaran
5. - - - -
Pembiayaan
Kapasitas
Riil
631.783.488.126,00 603.488.977.872,20 615.121.599.747,47 633.480.138.531,18 647.659.829.339,73 680.029.843.188,73
Kemampuan
Keuangan
Sumber : data olahan 2021

RENCANA AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021 - 2026 286


Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif
Kabupaten solok

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi


Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD

1. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

1.01. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN


1.01.02. PROGRAM Rasio Lembaga 0 0 28,218,106,705 0 28,817,133,101 0 29,239,382,346 0 28,468,439,061 0 28,618,668,229 (1). DINAS
PENGELOLAAN Pendidikan PENDIDIKAN,
PENDIDIKAN Terakreditasi A PEMUDA DAN
OLAHRAGA
1.01.03. PROGRAM Persentase Lembaga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGEMBANGAN PAUD, SD dan SMP PENDIDIKAN,
KURIKULUM yang Menerapkan PEMUDA DAN
Kurikulum Terbaru OLAHRAGA
1.01.04. PROGRAM PENDIDIK Rasio Guru Terhadap 0 0 60,301,658,432 0 61,581,768,592 0 62,484,108,712 0 60,836,614,811 0 61,157,652,224 (1). DINAS
DAN TENAGA Murid Per Rata-rata PENDIDIKAN,
KEPENDIDIKAN Kelas PEMUDA DAN
OLAHRAGA
1.01.05. PROGRAM Persentase Lembaga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGENDALIAN Kursus dan Pelatihan PENDIDIKAN,
PERIZINAN yang Terakreditasi PEMUDA DAN
PENDIDIKAN OLAHRAGA
1.01.06. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). DINAS
PENGEMBANGAN Pembinaan,
PENDIDIKAN,
BAHASA DAN Perlindungan dan
PEMUDA DAN
SASTRA Pengembangan
OLAHRAGA
Bahasa dan Sastra

1.02. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN


1.02.02. PROGRAM Indek Kesehatan 0 0 81,854,186,234 0 83,591,822,945 0 84,816,670,125 0 82,580,342,367 0 83,016,122,359
PEMENUHAN UPAYA Masyarakat
KESEHATAN (1). DINAS
PERORANGAN DAN KESEHATAN
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
1.02.03. PROGRAM Rasio Dokter dan 0 0 505,361,045 0 516,089,072 0 523,651,178 0 509,844,273 0 512,534,743
PENINGKATAN Tenaga Medis per
(1). DINAS
KAPASITAS SUMBER Satuan Penduduk
DAYA MANUSIA KESEHATAN
KESEHATAN
1.02.04. PROGRAM SEDIAAN Persentase usaha 0 0 402,256,590 0 410,795,870 0 416,815,145 0 405,825,144 0 407,966,700
FARMASI, ALAT farmasi, obat
KESEHATAN DAN tradisional, alat (1). DINAS
MAKANAN MINUMAN kesehatan, makanan KESEHATAN
dan minuman yang
memiliki izin

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 287


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
1.02.05. PROGRAM Cakupan Nagari Siaga 0 0 546,326,426 0 557,924,084 0 566,099,186 0 551,173,072 0 554,081,636
PEMBERDAYAAN (1). DINAS
MASYARAKAT KESEHATAN
BIDANG KESEHATAN

1.03. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


1.03.02. PROGRAM Rasio Luas Daerah 40 % 43 % 22,009,719,871 46 % 22,476,951,896 49 % 22,806,300,272 52 % 22,204,975,530 55 % 22,322,152,133 (1). DINAS
PENGELOLAAN Irigasi Kewenangan PEKERJAAN UMUM
SUMBER DAYA AIR kab/kota yang Dilayani DAN PENATAAN
(SDA) oleh Jaringan Irigasi RUANG
1.03.03. PROGRAM Persentase Jumlah 78 % 79 % 13,002,053,270 80 % 13,278,066,583 82 % 13,472,626,311 84 % 13,117,398,876 86 % 13,186,619,950
(1). DINAS
PENGELOLAAN DAN Rumah Tangga yang
PEKERJAAN UMUM
PENGEMBANGAN Mendapatkan Akses
DAN PENATAAN
SISTEM PENYEDIAAN terhadap Air Minum
RUANG
AIR MINUM Terlindungi
1.03.05. PROGRAM Persentase Jumlah 70 % 71 % 3,722,842,166 72 % 3,801,872,299 73 % 3,857,580,051 75 % 3,755,868,756 77 % 3,775,688,636
PENGELOLAAN DAN Rumah Tangga yang (1). DINAS
PENGEMBANGAN Memperoleh Layanan PEKERJAAN UMUM
SISTEM AIR LIMBAH Pengolahan Air DAN PENATAAN
Limbah Domestik RUANG
(sanitasi yang layak)
1.03.08. PROGRAM Jumlah Gedung 50 % 51 % 0 52 % 0 53 % 0 54 % 0 55 % 0 (1). DINAS
PENATAAN Negara Berkondisi PEKERJAAN UMUM
BANGUNAN GEDUNG Baik DAN PENATAAN
RUANG
1.03.10. PROGRAM Tingkat Kemantapan 59 % 60 % 41,252,279,225 61 % 42,128,000,775 62 % 42,745,290,374 63 % 41,618,242,127 64 % 41,837,863,368 (1). DINAS
PENYELENGGARAAN Jalan Kabupaten PEKERJAAN UMUM
JALAN DAN PENATAAN
RUANG
1.03.11. PROGRAM Rasio Tenaga 0% 19 % 77,323,643 39 % 78,965,103 59 % 80,122,157 78 % 78,009,607 100 78,421,267 (1). DINAS
PENGEMBANGAN Operator/Teknisi/Analis % PEKERJAAN UMUM
JASA KONSTRUKSI yang Memiliki Sertifikat DAN PENATAAN
Kompetensi RUANG
1.03.12. PROGRAM Ketaatan terhadap 54 % 55 % 531,483,128 57 % 542,765,686 58 % 550,718,677 59 % 536,198,095 60 % 539,027,635 (1). DINAS
PENYELENGGARAAN RTRW PEKERJAAN UMUM
PENATAAN RUANG DAN PENATAAN
RUANG

1.04. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


1.04.02. PROGRAM Penyediaan dan 0 0 235,099,048 0 240,089,834 0 243,607,802 0 237,184,691 0 238,436,324 (1). DINAS
PENGEMBANGAN Rehabilitasi Rumah PERUMAHAN
PERUMAHAN Layak Huni Bagi RAKYAT, KAWASAN
Korban Bencana PERMUKIMAN DAN
Kabupaten PERTANAHAN
1.04.03. PROGRAM KAWASAN Berkurangnya Jumlah 0 0 1,680,023,658 0 1,715,687,940 0 1,740,827,427 0 1,694,927,716 0 1,703,871,921 (1). DINAS
PERMUKIMAN Unit RTLH (Rumah PERUMAHAN
Tidak Layak Huni) RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 288


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
1.04.04. PROGRAM Persentase Kawasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PERUMAHAN DAN Permukiman Kumuh PERUMAHAN
KAWASAN dibawah 10 ha di RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN Kabupaten yang PERMUKIMAN DAN
KUMUH ditangani PERTANAHAN
1.04.05. PROGRAM Jumlah Perumahan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). DINAS
PENINGKATAN yang Sudah dilengkapi
PERUMAHAN
PRASARANA, PSU (Prasarana,
RAKYAT, KAWASAN
SARANA DAN Sarana dan Utilitas
PERMUKIMAN DAN
UTILITAS UMUM Umum)
PERTANAHAN
(PSU)
1.04.06. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENINGKATAN Peningkatan
PELAYANAN Pelayanan Sertifikasi,
(1). DINAS
SERTIFIKASI, Kualifikasi dan
PERUMAHAN
KUALIFIKASI, Registrasi Bidang
RAKYAT, KAWASAN
KLASIFIKASI, DAN Perumahan dan
PERMUKIMAN DAN
REGISTRASI BIDANG Kawasan Permukiman
PERUMAHAN DAN PERTANAHAN
KAWASAN
PERMUKIMAN

1.05. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT
1.05.02. PROGRAM Persentase Gangguan 0 0 2,521,046,769 0 2,574,564,660 0 2,612,289,023 0 2,543,411,827 0 2,556,833,519
(1). SATUAN POLISI
PENINGKATAN Trantibum yang Dapat
PAMONG PRAJA
KETENTERAMAN Diselesaikan
DAN PEMADAM
DAN KETERTIBAN
KEBAKARAN
UMUM
1.05.03. PROGRAM Jumlah Warga Negara 0 0 1,482,462,222 0 1,513,932,582 0 1,536,115,805 0 1,495,613,645 0 1,503,506,062
PENANGGULANGAN yang Memperoleh (1). BADAN
BENCANA Layanan Pencegahan PENANGGULANGAN
dan Kesiapsiagaan BENCANA DAERAH
Terhadap Bencana
1.05.04. PROGRAM Perrsentase 0 0 2,259,467,614 0 2,307,432,588 0 2,341,242,740 0 2,279,512,114 0 2,291,541,197
PENCEGAHAN, Pelayanan
(1). SATUAN POLISI
PENANGGULANGAN, Penyelamatan dan
PAMONG PRAJA
PENYELAMATAN Evakuasi Korban
DAN PEMADAM
KEBAKARAN DAN Kebakaran
PENYELAMATAN NON KEBAKARAN
KEBAKARAN

1.06. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG SOSIAL


1.06.02. PROGRAM Cakupan Layanan 0 0 316,224,113 0 322,937,058 0 327,668,962 0 319,029,444 0 320,712,976
PEMBERDAYAAN Reintegrasi
SOSIAL Pemberdayaan Sosial (1). DINAS SOSIAL
bagi PMKS
1.06.03. PROGRAM Jumlah Penanganan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENANGANAN Warga Negra Korban
WARGA NEGARA Tindak Kekerasan (1). DINAS SOSIAL
MIGRAN KORBAN
TINDAK KEKERASAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 289


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
1.06.04. PROGRAM Persentase 0 0 1,069,999,783 0 1,092,714,210 0 1,108,725,440 0 1,079,492,113 0 1,085,188,639
REHABILITASI Penyandang
SOSIAL Masayarakat
Kesejahteraan Sosial (1). DINAS SOSIAL
yang dilakukan
Rehabilitasi
1.06.05. PROGRAM Persentase 0 0 508,855,302 0 519,657,507 0 527,271,900 0 513,369,529 0 516,078,602
PERLINDUNGAN DAN Penyandang
JAMINAN SOSIAL Disabilitas Terlantar,
Anak Terlantar, Lanjut
Usia Terlantar dan (1). DINAS SOSIAL
Gelandangan
Pengemis yang
Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya di Luar Panti
1.06.06. PROGRAM Persentase Korban 0 0 127,082,192 0 129,779,949 0 131,681,577 0 128,209,581 0 128,886,148
PENANGANAN Bencana Alam dan
BENCANA Sosial yang Terpenuhi
Kebutuhan Dasarnya
pada saat dan setelah (1). DINAS SOSIAL
Tanggap Darurat
Bencana Daerah
Kabupaten
1.06.07. PROGRAM Persentase 0 0 111,328,581 0 113,691,913 0 115,357,809 0 112,316,215 0 112,908,912
PENGELOLAAN Pengelolaan Taman
TAMAN MAKAM Makam Pahlawan (1). DINAS SOSIAL
PAHLAWAN Kabupaten

2. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

2.07. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG TENAGA KERJA


2.07.02. PROGRAM Persentase Kegiatan 0 0 14,022,189 0 14,319,859 0 14,529,683 0 14,146,585 0 14,221,237 (1). DINAS
PERENCANAAN yang Dilaksanakan PENANAMAN
TENAGA KERJA Mengacu ke Rencana MODAL,
Tenaga Kerja PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA
2.07.03. PROGRAM Persentase Tenaga 0 0 432,654,154 0 441,838,727 0 448,312,864 0 436,492,375 0 438,795,764 (1). DINAS
PELATIHAN KERJA Kerja bersertifikat PENANAMAN
DAN PRODUKTIVITAS Kompetensi MODAL,
TENAGA KERJA PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 290


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.07.04. PROGRAM Persentase Tenaga 0 0 174,913,032 0 178,626,163 0 181,243,522 0 176,464,745 0 177,395,957
(1). DINAS
PENEMPATAN Kerja yang
PENANAMAN
TENAGA KERJA ditempatkan (Dalam
MODAL,
dan Luar Negeri)
PELAYANAN
melalui Mekanisme
TERPADU SATU
Layanan antar Kerja
PINTU DAN TENAGA
dalam Wilayah
KERJA
Kab/Kota
2.07.05. PROGRAM Persentase 0 0 148,787,350 0 151,945,873 0 154,172,293 0 150,107,293 0 150,899,415
HUBUNGAN Perusahaan yang (1). DINAS
INDUSTRIAL Menerapkan Tata PENANAMAN
Kelola Kerja yang MODAL,
Layak (PP/PKB, LKS PELAYANAN
Bipartit Struktur Skala TERPADU SATU
Upah dan terdaftar PINTU DAN TENAGA
peserta BPJS KERJA
Ketenagakerjaan)

2.08. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK


2.08.02. PROGRAM Persentase ARG pada 0 0 75,879,558 0 77,490,362 0 78,625,807 0 76,552,711 0 76,956,683 (1). DINAS
PENGARUSUTAMAAN Belanja Langsung PENGENDALIAN
GENDER DAN APBD PENDUDUK,
PEMBERDAYAAN KELUARGA
PEREMPUAN BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
2.08.03. PROGRAM Rasio Kekerasan 0 0 637,018,468 0 650,541,376 0 660,073,574 0 642,669,674 0 646,061,069 (1). DINAS
PERLINDUNGAN terhadap Perempuan, PENGENDALIAN
PEREMPUAN termasuk TPPO (per PENDUDUK,
100.000 Penduduk KELUARGA
Perempuan) BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
2.08.04. PROGRAM Cakupan Kelompok 0 0 73,070,387 0 74,621,557 0 75,714,966 0 73,718,619 0 74,107,635 (1). DINAS
PENINGKATAN Kegiatan yang PENGENDALIAN
KUALITAS KELUARGA Melakukan Pembinaan PENDUDUK,
Keluarga melalui 8 KELUARGA
Fungsi Keluarga BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 291


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.08.05. PROGRAM Cakupan Penyediaan 0 0 15,544,604 0 15,874,592 0 16,107,198 0 15,682,506 0 15,765,263 (1). DINAS
PENGELOLAAN Informasi Data Mikro PENGENDALIAN
SISTEM DATA Keluarga di Setiap PENDUDUK,
GENDER DAN ANAK Desa KELUARGA
BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
2.08.06. PROGRAM Persentase Desa 0 0 117,106,628 0 119,592,619 0 121,344,976 0 118,145,521 0 1,187,688,980 (1). DINAS
PEMENUHAN HAK Layak Anak PENGENDALIAN
ANAK (PHA) PENDUDUK,
KELUARGA
BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
2.08.07. PROGRAM Persentase Anak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PERLINDUNGAN Korban Kekerasan PENGENDALIAN
KHUSUS ANAK yang Ditangani PENDUDUK,
Instansi Terkait KELUARGA
Kab/Kota BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK

2.09. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PANGAN


2.09.02. PROGRAM Persentase 0 0 528,987,265 0 540,216,840 0 548,132,484 0 533,680,090 0 536,496,343
PENGELOLAAN Ketersediaan Pangan
SUMBER DAYA (tersedianya cadangan (1). DINAS
EKONOMI UNTUK beras/jagung sesuai PERIKANAN DAN
KEDAULATAN DAN kebutuhan) PANGAN
KEMANDIRIAN
PANGAN
2.09.03. PROGRAM Skor PPH konsumsi 0 0 427,451,962 0 436,526,101 0 442,922,393 0 431,244,033 0 433,519,726
PENINGKATAN (1). DINAS
DIVERSIFIKASI DAN PERIKANAN DAN
KETAHANAN PANGAN PANGAN
MASYARAKAT
2.09.04. PROGRAM Persentase 0 0 57,732,453 0 58,958,023 0 59,821,918 0 58,244,617 0 58,551,976
(1). DINAS
PENANGANAN Penanganan
PERIKANAN DAN
KERAWANAN Kerawanan Pangan
PANGAN
PANGAN Kabupaten
2.09.05. PROGRAM Persentase 0 0 87,706,472 0 89,568,344 0 90,880,763 0 88,484,546 0 88,951,483 (1). DINAS
PENGAWASAN Peningkatan Sertifikasi PERIKANAN DAN
KEAMANAN PANGAN Pangan Segar Daerah PANGAN

2.10. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANAHAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 292


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.10.02. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGELOLAAN IZIN Tersedianya Lokasi PERUMAHAN
LOKASI Pembangunan Dalam RAKYAT, KAWASAN
Rangka Penanaman PERMUKIMAN DAN
Modal PERTANAHAN
2.10.04. PROGRAM Penanganan Sengketa 0 0 59,744,032 0 61,012,304 0 61,906,300 0 60,274,041 0 60,592,110 (1). DINAS
PENYELESAIAN Tanah Garapan yang PERUMAHAN
SENGKETA TANAH dilakukan melalui RAKYAT, KAWASAN
GARAPAN Mediasi PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.10.05. PROGRAM Persentase 0 0 60,993,566 0 62,288,364 0 63,201,058 0 61,534,660 0 61,859,381
(1). DINAS
PENYELESAIAN Penyelesaian Ganti
PERUMAHAN
GANTI KERUGIAN Kerugian Santuanan
RAKYAT, KAWASAN
DAN SANTUNAN Rumah Untuk
PERMUKIMAN DAN
TANAH UNTUK Pembangunan
PERTANAHAN
PEMBANGUNAN
2.10.06. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
REDISTRIBUSI Tersedianya Tanah
(1). DINAS
TANAH, SERTA GANTI Obyek Landreform
PERUMAHAN
KERUGIAN (TOL) yang siap
RAKYAT, KAWASAN
PROGRAM TANAH diredistribusikan yang
PERMUKIMAN DAN
KELEBIHAN berasal dari Tanah
MAKSIMUM DAN Kelebihan Maksimum PERTANAHAN
TANAH ABSENTEE dan Tanah Absentee
2.10.07. PROGRAM Jumlah Peningkatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENETAPAN TANAH Koordinasi Penetapan PERUMAHAN
ULAYAT Tanah Ulayat RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.10.08. PROGRAM Persentase Luas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGELOLAAN Lahan Pemerintah PERUMAHAN
TANAH KOSONG Bersertifikat RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.10.09. PROGRAM Penyelesaian Izin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGELOLAAN IZIN Lokasi Membuka PERUMAHAN
MEMBUKA TANAH Tanah RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
2.10.10. PROGRAM Persentase Penetapan 0 0 278,655,383 0 284,570,803 0 288,740,537 0 281,127,429 0 282,610,951 (1). DINAS
PENATAGUNAAN Tanah untuk PERUMAHAN
TANAH Pembangunan RAKYAT, KAWASAN
Fasilitas Umum PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN

2.11. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


2.11.02. PROGRAM Jumlah ketersediaan 0 0 387,988,980 0 396,225,381 0 402,031,159 0 391,430,961 0 393,496,559
(1). DINAS
PERENCANAAN Dokumen
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP Perencanaan
HIDUP
Lingkungan Hidup

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 293


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.11.03. PROGRAM Indeks Kualitas 0 0 193,449,665 0 197,556,299 0 200,451,036 0 195,165,822 0 196,195,720
PENGENDALIAN Lingkungan Hidup
(1). DINAS
PENCEMARAN (IKLH) Kab/Kota
LINGKUNGAN
DAN/ATAU
KERUSAKAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
2.11.04. PROGRAM Rasio Ruang Terbuka 0 0 7,901,471 0 8,069,207 0 8,187,442 0 7,971,567 0 8,013,634
(1). DINAS
PENGELOLAAN Hijau per Satuan Luas
LINGKUNGAN
KEANEKARAGAMAN Wilayah ber HPL/HGB
HIDUP
HAYATI (KEHATI)
2.11.05. PROGRAM Jumlah limbah B3 0 0 19,720,398 0 20,139,032 0 20,434,123 0 19,895,345 0 20,000,333
PENGENDALIAN yang dikelola
BAHAN BERBAHAYA
(1). DINAS
DAN BERACUN (B3)
LINGKUNGAN
DAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN HIDUP
BERACUN (LIMBAH
B3)
2.11.06. PROGRAM Ketaatan 0 0 70,006,922 0 71,493,059 0 72,540,627 0 70,627,977 0 71,000,683
PEMBINAAN DAN Penanggungjawab
PENGAWASAN Usaha dan/atau
TERHADAP IZIN Kegiatan terhadap Izin (1). DINAS
LINGKUNGAN DAN Lingkungan, Izin PPLH LINGKUNGAN
IZIN PERLINDUNGAN dan PUU LH yang HIDUP
DAN PENGELOLAAN diterbitkan oleh
LINGKUNGAN HIDUP Pemerintah Kabupaten
(PPLH)
2.11.07. PROGRAM Terverifikasinya MHA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENGAKUAN dan Kearifan Lokal
KEBERADAAN atau Pengetahuan
MASYARAKAT Tradisional (1). DINAS
HUKUM ADAT (MHA), LINGKUNGAN
KEARIFAN LOKAL HIDUP
DAN HAK MHA YANG
TERKAIT DENGAN
PPLH
2.11.08. PROGRAM Terlaksananya 0 0 15,785,686 0 16,120,791 0 16,357,005 0 15,925,726 0 16,009,767
PENINGKATAN Pendidikan dan
PENDIDIKAN, Pelatihan masyarakat (1). DINAS
PELATIHAN DAN LINGKUNGAN
PENYULUHAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK MASYARAKAT
2.11.09. PROGRAM Terlaksananya 0 0 18,507,594 0 18,900,481 0 19,177,425 0 18,671,781 0 18,770,313
(1). DINAS
PENGHARGAAN Pemberian
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP Penghargaan
HIDUP
UNTUK MASYARAKAT Lingkungan Hidup

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 294


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.11.10. PROGRAM Pengaduan 0 0 14,786,355 0 15,100,246 0 15,321,506 0 14,917,530 0 14,996,250
PENANGANAN Masyarakat terkait Izin
PENGADUAN Lingkungan, Izin PPLH
LINGKUNGAN HIDUP dan PUU LH yang di
(1). DINAS
Terbitkan oleh
LINGKUNGAN
Pemerintah daerah
Kabupaten/Kota, HIDUP
Lokasi Usaha dan
Dampaknya di Daerah
Kabupaten/kota
2.11.11. PROGRAM Persentase 0 0 2,472,446,735 0 2,524,932,923 0 2,561,930,046 0 2,494,380,645 0 2,507,543,598
(1). DINAS
PENGELOLAAN Terlaksananya
LINGKUNGAN
PERSAMPAHAN pengelolaan sampah
HIDUP
di wilayah Kabupaten

2.12. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL


2.12.02. PROGRAM Perekaman KTP 0 0 1,446,181,405 0 1,476,881,581 0 1,498,521,906 0 1,459,010,969 0 1,466,710,232 (1). DINAS
PENDAFTARAN elektronik ADMINISTRASI
PENDUDUK KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
2.12.03. PROGRAM Kepemilikan Akta 0 0 357,097,272 0 364,677,890 0 370,021,411 0 360,265,202 0 362,166,337 (1). DINAS
PENCATATAN SIPIL Kelahiran ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
2.12.04. PROGRAM Jumlah Perangkat 0 0 326,200,554 0 333,125,283 0 338,006,473 0 329,094,389 0 330,831,035
(1). DINAS
PENGELOLAAN Daerah yang Telah
ADMINISTRASI
INFORMASI Memnfaatkan Data
KEPENDUDUKAN
ADMINISTRASI Kependudukan
DAN PENCATATAN
KEPENDUDUKAN Berdasarkan
SIPIL
Perjanjian Kerjasama
2.12.05. PROGRAM Persentase Anak Usia 0 0 128,875,269 0 131,611,090 0 133,539,550 0 130,018,565 0 130,704,679 (1). DINAS
PENGELOLAAN 0-17 Tahun yang ADMINISTRASI
PROFIL Memiliki KIA KEPENDUDUKAN
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL

2.13. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


2.13.02. PROGRAM Persentase 0 0 1,127,562,690 0 1,151,499,087 0 1,168,371,675 0 1,137,565,679 0 1,143,568,662 (1). DINAS
PENATAAN DESA Pengentasan Desa PEMBERDAYAAN
Tertinggal MASYARAKAT DAN
NAGARI
2.13.03. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENINGKATAN Peningkatan Status PEMBERDAYAAN
KERJASAMA DESA Desa Mandiri MASYARAKAT DAN
NAGARI
2.13.04. PROGRAM Indeks Kepuasan 0 0 1,043,741,333 0 1,065,898,334 0 1,081,516,639 0 1,053,000,715 0 1,058,557,445 (1). DINAS
ADMINISTRASI Masyarakat (IKM) PEMBERDAYAAN
PEMERINTAHAN terhadap layanan MASYARAKAT DAN
DESA Pemerintah Desa NAGARI

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 295


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.13.05. PROGRAM Persentase 0 0 996,154,730 0 1,017,301,541 0 1,032,207,771 0 1,004,991,955 0 1,010,295,340
PEMBERDAYAAN Peningkatan
(1). DINAS
LEMBAGA Pemberdayaan
PEMBERDAYAAN
KEMASYARAKATAN, Masyarakat dan
MASYARAKAT DAN
LEMBAGA ADAT DAN Nagari
MASYARAKAT NAGARI
HUKUM ADAT

2.14. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA


2.14.02. PROGRAM TFR (Angka Kelahiran 0 0 282,639,160 0 288,639,149 0 292,868,496 0 285,146,548 0 286,651,278 (1). DINAS
PENGENDALIAN Total) PENGENDALIAN
PENDUDUK PENDUDUK,
KELUARGA
BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
2.14.03. PROGRAM Persentase 0 0 5,018,959,445 0 5,125,504,126 0 5,200,606,679 0 5,063,484,330 0 5,090,204,553 (1). DINAS
PEMBINAAN Pemakaian PENGENDALIAN
KELUARGA Konstrasepsi Modern PENDUDUK,
BERENCANA (KB) (Modern Contraceptive KELUARGA
Prevalence BERENCANA,
Rate/MCPR) PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
2.14.04. PROGRAM Persentase Kebutuhan 0 0 566,562,631 0 578,589,872 0 587,067,785 0 571,588,799 0 574,605,098 (1). DINAS
PEMBERDAYAAN ber-KB yang tidak PENGENDALIAN
DAN PENINGKATAN Terpenuhi (unmet PENDUDUK,
KELUARGA need) KELUARGA
SEJAHTERA (KS) BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK

2.15. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERHUBUNGAN


2.15.02. PROGRAM Rasio Konektivitas 0 0 1,328,392,270 0 1,356,591,966 0 1,376,469,722 0 1,340,176,886 0 1,347,249,057
PENYELENGGARAAN Kabupaten
(1). DINAS
LALU LINTAS DAN
ANGKUTAN JALAN PERHUBUNGAN
(LLAJ)
2.15.03. PROGRAM Jumlah pengelolaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). DINAS
PENGELOLAAN Angkutan Laut yang
PERHUBUNGAN
PELAYARAN Dikelola

2.16. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 296


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.16.02. PROGRAM Persentase Perangkat 0 0 1,792,834,043 0 1,830,893,114 0 1,857,720,669 0 1,808,738,879 0 1,818,283,672
INFORMASI DAN Daerah yang
(1). DINAS
KOMUNIKASI PUBLIK Terhubung dengan
KOMUNIKASI DAN
Akses Internet yang
disediakan Oleh INFORMATIKA
Kominfo
2.16.03. PROGRAM APLIKASI Persentase Layanan 0 0 1,848,630,137 0 1,887,873,671 0 1,915,536,147 0 1,865,029,959 0 1,874,871,802
INFORMATIKA Publik yang (1). DINAS
diselenggarakan KOMUNIKASI DAN
secara Online dan INFORMATIKA
Terintegrasi

2.17. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KOPERASI, USAHA KECIL, DAN MENENGAH


2.17.02. PROGRAM Persentase Fasilitasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PELAYANAN IZIN Penerbitan Ijin Usaha KOPERASI, USAHA
USAHA SIMPAN Simpan Pinjam untuk KECIL MENENGAH,
PINJAM Koperasi dengan PERINDUSTRIAN
wilayah keanggotaan DAN
daerah PERDAGANGAN
2.17.03. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGAWASAN DAN Pemeriksaan dan KOPERASI, USAHA
PEMERIKSAAN Pengawasan yang KECIL MENENGAH,
KOPERASI Dilakukan untuk PERINDUSTRIAN
Koperasi dengan DAN
wilayah keanggotaan PERDAGANGAN
2.17.04. PROGRAM Penilaian Kesehatan 0 0 426,552,347 0 435,607,388 0 441,990,219 0 430,336,437 0 432,607,341 (1). DINAS
PENILAIAN KSP/USP Koperasi KOPERASI, USAHA
KESEHATAN KECIL MENENGAH,
KSP/USP KOPERASI PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
2.17.05. PROGRAM Persentase 0 0 384,847,570 0 393,017,283 0 398,776,054 0 388,261,683 0 390,310,556 (1). DINAS
PENDIDIKAN DAN Pertumbuhan Jumlah KOPERASI, USAHA
LATIHAN Anggota Koperasi KECIL MENENGAH,
PERKOPERASIAN yang ditingkatkan PERINDUSTRIAN
kapasitasnya DAN
PERDAGANGAN
2.17.06. PROGRAM Persentase Koperasi 0 0 147,902,989 0 151,042,738 0 153,255,925 0 149,215,086 0 150,002,500 (1). DINAS
PEMBERDAYAAN Aktif KOPERASI, USAHA
DAN PERLINDUNGAN KECIL MENENGAH,
KOPERASI PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
2.17.07. PROGRAM Persentase Koperasi 0 0 475,988,941 0 486,093,444 0 493,216,033 0 480,211,600 0 482,745,697 (1). DINAS
PEMBERDAYAAN Aktif KOPERASI, USAHA
USAHA MENENGAH, KECIL MENENGAH,
USAHA KECIL, DAN PERINDUSTRIAN
USAHA MIKRO DAN
(UMKM) PERDAGANGAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 297


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.17.08. PROGRAM Persentase 0 0 164,173,510 0 167,658,658 0 170,115,313 0 165,629,949 0 166,503,985 (1). DINAS
PENGEMBANGAN Meningkatnya usaha KOPERASI, USAHA
UMKM mikro yang menjadi KECIL MENENGAH,
wirausaha PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN

2.18. USAN PEMERINTAHAN BIDANG PENANAMAN MODAL


2.18.02. PROGRAM Persentase 0 0 123,294,308 0 125,911,653 0 127,756,601 0 124,388,093 0 125,044,494 (1). DINAS
PENGEMBANGAN Peningkatan Investasi PENANAMAN
IKLIM PENANAMAN di Kab/Kota MODAL,
MODAL PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA
2.18.03. PROGRAM PROMOSI Jumlah Investor 0 0 32,552,787 0 33,243,832 0 33,730,944 0 32,841,574 0 33,014,880 (1). DINAS
PENANAMAN MODAL Berskala Nasional PENANAMAN
(PMDN/PMA) MODAL,
PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA
2.18.04. PROGRAM Persentase 0 0 467,561,744 0 477,487,351 0 484,483,837 0 471,709,642 0 474,198,874 (1). DINAS
PELAYANAN Kesesuaian Pelayanan PENANAMAN
PENANAMAN MODAL Penanaman Modal MODAL,
Berdasarkan Standar PELAYANAN
Pelayanan yang TERPADU SATU
ditetapkan PINTU DAN TENAGA
KERJA
2.18.05. PROGRAM Jumlah Koordinasi 0 0 403,744,050 0 412,314,906 0 418,356,439 0 407,325,800 0 409,475,275 (1). DINAS
PENGENDALIAN Pengendalian PENANAMAN
PELAKSANAAN Penanaman Modal MODAL,
PENANAMAN MODAL yang Menjadi PELAYANAN
Kewenangan Daerah TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA
2.18.06. PROGRAM Cakupan Penyediaan 0 0 24,756,002 0 25,281,534 0 25,651,977 0 24,975,621 0 25,107,419 (1). DINAS
PENGELOLAAN DATA Data Data dan PENANAMAN
DAN SISTEM Informasi Perizinan MODAL,
INFORMASI dan Non Perizinan PELAYANAN
PENANAMAN MODAL yang Terintegrasi TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA

2.19. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA


2.19.02. PROGRAM Tingkat Partisipasi 0 0 114,846,671 0 117,284,686 0 119,003,225 0 115,865,514 0 116,476,942
(1). DINAS
PENGEMBANGAN Pemuda dalam
PENDIDIKAN,
KAPASITAS DAYA Organisasi
PEMUDA DAN
SAING KEPEMUDAAN Kepemudaan dan
OLAHRAGA
Organisasi Sosial

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 298


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.19.03. PROGRAM Persentase 0 0 6,658,148,838 0 6,799,490,954 0 6,899,121,959 0 6,717,215,526 0 6,752,662,559
(1). DINAS
PENGEMBANGAN Peningkatan Prestasi
PENDIDIKAN,
KAPASITAS DAYA Olahraga
PEMUDA DAN
SAING
OLAHRAGA
KEOLAHRAGAAN
2.19.04. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). DINAS
PENGEMBANGAN Peningkatan
PENDIDIKAN,
KAPASITAS Pengembangan
PEMUDA DAN
KEPRAMUKAAN Kapasitas
OLAHRAGA
Kepramukaan

2.20. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG STATISTIK


2.20.02. PROGRAM Persentase Perangkat 0 0 269,273,512 0 274,989,769 0 279,019,116 0 271,662,328 0 273,095,902
PENYELENGGARAAN Daerah yang
STATISTIK menggunakan Data (1). DINAS
SEKTORAL Statistik Dalam KOMUNIKASI DAN
Menyusun INFORMATIKA
Perencanaan
Pembangunan Daerah

2.21. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERSANDIAN


2.21.02. PROGRAM Tingkat Keamanan 0 0 128,157,323 0 130,877,903 0 132,795,620 0 129,294,250 0 129,976,542
PENYELENGGARAAN Informasi Daerah (1). DINAS
PERSANDIAN UNTUK KOMUNIKASI DAN
PENGAMANAN INFORMATIKA
INFORMASI

2.22. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN


2.22.02. PROGRAM Persentase Budaya 0 0 328,812,748 0 335,792,929 0 340,713,208 0 331,729,757 0 333,480,309 (1). DINAS
PENGEMBANGAN Lokal yang PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN Dikembangkan KEBUDAYAAN
2.22.03. PROGRAM Persentase Kesenian 0 0 345,995,821 0 353,340,773 0 358,518,174 0 349,065,267 0 350,907,299
(1). DINAS
PENGEMBANGAN Tradisional yang
PARIWISATA DAN
KESENIAN Dikembangkan
KEBUDAYAAN
TRADISIONAL
2.22.04. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PEMBINAAN Pembinaan Nilai Guna PARIWISATA DAN
SEJARAH Kesejarahan KEBUDAYAAN
2.22.05. PROGRAM Terlestarikannya Cagar 0 0 141,951,175 0 144,964,577 0 147,088,702 0 143,210,472 0 143,966,200
(1). DINAS
PELESTARIAN DAN Budaya
PARIWISATA DAN
PENGELOLAAN
KEBUDAYAAN
CAGAR BUDAYA
2.22.06. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGELOLAAN Permuseuman yang PARIWISATA DAN
PERMUSEUMAN Dikelola KEBUDAYAAN

2.23. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERPUSTAKAAN


2.23.02. PROGRAM Nilai Tingkat 0 0 797,484,262 0 814,413,609 0 826,346,980 0 804,559,015 0 808,804,707 (1). DINAS
PEMBINAAN Kegemaran Membaca PERPUSTAKAAN
PERPUSTAKAAN Masyarakat DAN KEARSIPAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 299


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
2.23.03. PROGRAM Indeks Pembangunan 0 0 79,855,289 0 81,550,492 0 82,745,428 0 80,563,712 0 80,988,850
(1). DINAS
PELESTARIAN Literasi Masyarakat
PERPUSTAKAAN
KOLEKSI NASIONAL
DAN KEARSIPAN
DAN NASKAH KUNO

2.24. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEARSIPAN


2.24.02. PROGRAM Tingkat Ketersediaan 0 0 501,025,688 0 511,661,682 0 519,158,915 0 505,470,456 0 508,137,845
PENGELOLAAN Arsip Sebagai Bahan
ARSIP Akuntabilitas Kinerja, (1). DINAS
Alat Bukti Yang Sah PERPUSTAKAAN
dan DAN KEARSIPAN
Pertanggungjawaban
Nasional
2.24.03. PROGRAM Tingkat Keberadaan 0 0 23,950,424 0 24,458,854 0 24,817,243 0 24,162,896 0 24,290,405
PERLINDUNGAN DAN dan Keutuhan Arsip
PENYELAMATAN Sebagai Bahan
ARSIP Pertanggungjawaban
Setiap Aspek (1). DINAS
Kehidupan Berbangsa PERPUSTAKAAN
dan Bernegara untuk DAN KEARSIPAN
Kepentingan Negara,
Pemerintahan,
Pelayanan Publik dan
Kesejahteraan Rakyat
2.24.04. PROGRAM Persentase Data dan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PERIZINAN Informasi Arsip yang PERPUSTAKAAN
PENGGUNAAN ARSIP Bernilai Guna Tinggi DAN KEARSIPAN

3. URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

3.25. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN


3.25.03. PROGRAM Jumlah Total Produksi 0 0 403,804,838 0 412,376,985 0 418,419,428 0 407,387,127 0 409,536,926
(1). DINAS
PENGELOLAAN Perikanan Tangkap
PERIKANAN DAN
PERIKANAN dari seluruh kabupaten
PANGAN
TANGKAP
3.25.04. PROGRAM Jumlah Total Produksi 0 0 1,562,025,155 0 1,595,184,513 0 1,618,558,298 0 1,575,882,408 0 1,584,198,407
(1). DINAS
PENGELOLAAN Perikanan Budidaya
PERIKANAN DAN
PERIKANAN dari seluruh kabupaten
PANGAN
BUDIDAYA
3.25.05. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENGAWASAN Peningkatan (1). DINAS
SUMBER DAYA Pengawasan Sumber PERIKANAN DAN
KELAUTAN DAN Daya Perikanan PANGAN
PERIKANAN Kabupaten
3.25.06. PROGRAM Jumlah Sertifikat 0 0 409,676,094 0 418,372,878 0 424,503,177 0 413,310,469 0 415,491,526
(1). DINAS
PENGOLAHAN DAN Kelayakan pengolahan
PERIKANAN DAN
PEMASARAN HASIL yang diterbitkan bagi
PANGAN
PERIKANAN Unit Pengolahan Ikan

3.26. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PARIWISATA

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 300


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
3.26.02. PROGRAM Persentase 0 0 4,993,073,259 0 5,099,068,417 0 5,173,783,615 0 5,037,368,498 0 5,063,950,907
PENINGKATAN DAYA Peningkatan (1). DINAS
TARIK DESTINASI Perjalanan Wisatawan PARIWISATA DAN
PARIWISATA Nusantara yang KEBUDAYAAN
Datang ke Kab/Kota
3.26.03. PROGRAM Persentase 0 0 1,388,495,262 0 1,417,970,851 0 1,438,747,974 0 1,400,813,073 0 1,408,205,223
PEMASARAN Pertumbuhan Jumlah (1). DINAS
PARIWISATA Wisatawan PARIWISATA DAN
Mancanegara per KEBUDAYAAN
Kebangsaan
3.26.04. PROGRAM Kontribusi Sektor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENGEMBANGAN Pariwisata Terhadap
EKONOMI KREATIF PDRB Harga Berlaku
(1). DINAS
MELALUI
PARIWISATA DAN
PEMANFAATAN DAN
PERLINDUNGAN HAK KEBUDAYAAN
KEKAYAAN
INTELEKTUAL
3.26.05. PROGRAM Persentase Lembaga 0 0 1,472,628,398 0 1,503,890,002 0 1,525,926,074 0 1,485,692,582 0 1,493,532,645
PENGEMBANGAN dan SDM Pariwisata (1). DINAS
SUMBER DAYA Meningkat PARIWISATA DAN
PARIWISATA DAN Kompetensinya KEBUDAYAAN
EKONOMI KREATIF

3.27. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERTANIAN


3.27.02. PROGRAM Persentase 0 0 2,158,842,969 0 2,204,671,839 0 2,236,976,267 0 2,177,994,795 0 2,189,488,166
PENYEDIAAN DAN Peningkatan (1). DINAS
PENGEMBANGAN Produktifitas Pertanian PERTANIAN
SARANA PERTANIAN
3.27.03. PROGRAM Produktivitas Pertanian 0 0 10,211,245,801 0 10,428,014,624 0 10,580,813,353 0 10,301,833,212 0 10,356,196,425
PENYEDIAAN DAN per Hektar per Tahun
(1). DINAS
PENGEMBANGAN
PRASARANA PERTANIAN
PERTANIAN
3.27.04. PROGRAM Persentase Penurunan 0 0 53,245,076 0 54,375,386 0 55,172,133 0 53,717,431 0 54,000,900
PENGENDALIAN Kejadian dan Jumlah
KESEHATAN HEWAN Kasus Penyakit Hewan (1). DINAS
DAN KESEHATAN Menular PERTANIAN
MASYARAKAT
VETERINER
3.27.05. PROGRAM PENGENDALIAN DAN 0 0 53,245,076 0 54,375,386 0 55,172,133 0 53,717,431 0 54,000,900
PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN
(1). DINAS
PENANGGULANGAN BENCANA
BENCANA PERTANIAN PERTANIAN
PERTANIAN
3.27.06. PROGRAM Jumlah Fasilitasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(1). DINAS
PERIZINAN USAHA Perizinan Usaha
PERTANIAN
PERTANIAN Pertanian

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 301


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
3.27.07. PROGRAM Persentase SDM 0 0 1,402,737,654 0 1,432,515,587 0 1,453,505,830 0 1,415,181,814 0 1,422,649,789
PENYULUHAN Pertanian dan
(1). DINAS
PERTANIAN Kelembagaan Petani
yang meningkat PERTANIAN
Kapasitasnya

3.29. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


3.29.05. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (1). DINAS
PENGELOLAAN Perusahaan PENANAMAN
ENERGI BARU Pemanfaatan Panas MODAL,
TERBARUKAN Bumi yang memiliki PELAYANAN
Izin di Kabupaten TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA

3.30. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERDAGANGAN


3.30.02. PROGRAM Persentase pelaku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PERIZINAN DAN usaha yang (1). DINAS
PENDAFTARAN memperoleh izin KOPERASI, USAHA
PERUSAHAAN sesuai dengan KECIL MENENGAH,
ketentuan (IUPP/SIUP PERINDUSTRIAN
Pusat Perbelanjaan DAN
dan IUTM/IUTS/SIUP PERDAGANGAN
Toko Swalayan)
3.30.03. PROGRAM Persentase Pasar 0 0 2,348,933,672 0 2,398,797,871 0 2,433,946,773 0 2,369,771,856 0 2,382,277,244 (1). DINAS
PENINGKATAN Rakyat yang KOPERASI, USAHA
SARANA DISTRIBUSI mengalami KECIL MENENGAH,
PERDAGANGAN Peningkatan Standar PERINDUSTRIAN
Sesuai SNI DAN
PERDAGANGAN
3.30.04. PROGRAM Rata-rata Persentase 0 0 30,047,478 0 30,685,339 0 31,134,963 0 30,314,039 0 30,474,008 (1). DINAS
STABILISASI HARGA Kenaikan Harga KOPERASI, USAHA
BARANG Komoditas KECIL MENENGAH,
KEBUTUHAN POKOK PERINDUSTRIAN
DAN BARANG DAN
PENTING PERDAGANGAN
3.30.05. PROGRAM Persentase Ekspor 0 0 679,240,995 0 693,660,222 0 703,824,227 0 685,266,771 0 688,882,953 (1). DINAS
PENGEMBANGAN Bersih Perdagangan KOPERASI, USAHA
EKSPOR KECIL MENENGAH,
PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
3.30.06. PROGRAM Persentase Alat-alat 0 0 176,631,488 0 180,381,099 0 183,024,172 0 178,198,445 0 179,138,806 (1). DINAS
STANDARDISASI DAN Ukur, Takar, Timbang KOPERASI, USAHA
PERLINDUNGAN dan Perlengkapannya KECIL MENENGAH,
KONSUMEN (UTTP) bertanda Tera PERINDUSTRIAN
Sah yang Berlaku DAN
PERDAGANGAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 302


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
3.30.07. PROGRAM Persentase 0 0 86,683,743 0 88,523,903 0 89,821,019 0 87,452,744 0 87,914,235 (1). DINAS
PENGGUNAAN DAN Pertumbuhan Sub KOPERASI, USAHA
PEMASARAN Sektor Perdagangan KECIL MENENGAH,
PRODUK DALAM Besar dan Eceran PERINDUSTRIAN
NEGERI DAN
PERDAGANGAN

3.31. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERINDUSTRIAN


3.31.02. PROGRAM Persentase 0 0 435,279,758 0 444,520,068 0 451,033,494 0 439,141,271 0 441,458,639
PERENCANAAN DAN Pencapaian Sasaran (1). DINAS
PEMBANGUNAN Pembangunan Industri KOPERASI, USAHA
INDUSTRI termasuk Turunan KECIL MENENGAH,
Indikator PERINDUSTRIAN
Pembangunan Industri DAN
dalam RIPIN yang PERDAGANGAN
ditetapkan dalam RPIK
3.31.03. PROGRAM Persentase jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENGENDALIAN IZIN hasil pemantauan dan
USAHA INDUSTRI pengawasan dengan
KABUPATEN/KOTA jumlah Izin Usaha
(1). DINAS
Industri (IUI) Kecil, Izin
KOPERASI, USAHA
Perluasan Industri
KECIL MENENGAH,
(IPUI) Kecil, Izin
PERINDUSTRIAN
Usaha Kawasan
DAN
Industri (IUKI) dan Izin
Perluasan Kawasan PERDAGANGAN
Industri (IPKI) yang
lokasinya di Daerah
Kabupaten
3.31.04. PROGRAM Tersedianya informasi 0 0 31,647,986 0 32,319,823 0 32,793,396 0 31,928,746 0 32,097,235 (1). DINAS
PENGELOLAAN industri secara lengkap KOPERASI, USAHA
SISTEM INFORMASI dan terkini KECIL MENENGAH,
INDUSTRI NASIONAL PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN

4. UNSUR PENDUKUNG URUSAN PEMERINTAHAN

4.01. SEKRETARIAT DAERAH


4.01.01. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ADMINISTRASI UMUM Peningkatan Layanan (1). SEKRETARIAT
dan Administrasi DAERAH
Umum
4.01.02. PROGRAM Persentase koordinasi 0 0 6,961,562,704 0 7,109,345,823 0 7,213,517,043 0 7,023,321,078 0 7,060,383,443
PEMERINTAHAN DAN kegiatan pemerintahan (1). SEKRETARIAT
KESEJAHTERAAN dan kesejahteraan DAERAH
RAKYAT rakyat
4.01.03. PROGRAM Persentase Koordinasi 0 0 2,072,353,202 0 2,116,346,029 0 2,147,356,245 0 2,090,737,748 0 2,101,770,660
PEREKONOMIAN Kegiatan (1). SEKRETARIAT
DAN PEMBANGUNAN Perekonomian dan DAERAH
Pembangunan

4.02. SEKRETARIAT DPRD

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 303


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
4.02.01. PROGRAM Persentase 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ADMINISTRASI UMUM Peningkatan Layanan (1). SEKRETARIAT
SEKRETARIAT DPRD dan Administrasi DPRD
KABUPATEN/KOTA Umum
4.02.02. PROGRAM Persentase Dukungan 0 0 17,991,041,456 0 18,372,963,207 0 18,642,177,006 0 18,150,646,062 0 18,246,427,796
DUKUNGAN Pelaksanaan Tugas
(1). SEKRETARIAT
PELAKSANAAN dan Fungsi DPRD
TUGAS DAN FUNGSI DPRD
DPRD

5. UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN

5.01. PERENCANAAN
5.01.02. PROGRAM Persentase 0 0 1,406,193,797 0 1,436,045,098 0 1,457,087,058 0 1,418,668,617 0 1,426,154,992
PERENCANAAN, penjabaran program (1). BADAN
PENGENDALIAN DAN RPJMD kedalam PERENCANAAN,
EVALUASI RKPD PENELITIAN DAN
PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN
DAERAH
5.01.03. PROGRAM Persentase Koordinasi 0 0 2,656,217,174 0 2,712,604,522 0 2,752,351,544 0 2,679,781,374 0 2,693,922,694
KOORDINASI DAN dan Sinkronisasi (1). BADAN
SINKRONISASI Kegiatan PERENCANAAN,
PERENCANAAN Pembangunan Daerah PENELITIAN DAN
PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN
DAERAH

5.02. KEUANGAN
5.02.02. PROGRAM Deviasi Realisasi 0 0 158,298,142,946 0 161,658,565,634 0 164,027,302,565 0 159,702,459,238 0 160,545,215,933
(1). BADAN
PENGELOLAAN Belanja Terhadap
KEUANGAN
KEUANGAN DAERAH Belanja Total dalam
DAERAH
APBD
5.02.03. PROGRAM Assets Management 0 0 1,084,622,089 0 1,107,646,924 0 1,123,876,959 0 1,094,244,138 0 1,100,018,511
(1). BADAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN
BARANG MILIK
DAERAH
DAERAH
5.02.04. PROGRAM Deviasi Realisasi PAD 0 0 1,627,112,277 0 1,661,653,333 0 1,686,001,066 0 1,641,546,940 0 1,650,209,453
(1). BADAN
PENGELOLAAN terhadap Anggaran
KEUANGAN
PENDAPATAN PAD dalam APBD
DAERAH
DAERAH

5.03. KEPEGAWAIAN
5.03.02. PROGRAM Rasio Jabatan 0 0 2,607,222,767 0 2,662,570,040 0 2,701,583,921 0 2,630,352,321 0 2,644,232,802 (1). BADAN
KEPEGAWAIAN Stuktural dan KEPEGAWAIAN DAN
DAERAH Fungsional yang PENGEMBANGAN
ditempatkan sesuai SUMBER DAYA
Kompetensi (%) MANUSIA

5.04. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 304


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
5.04.02. PROGRAM Rasio Jabatan 0 0 1,476,402,435 0 1,507,744,156 0 1,529,836,702 0 1,489,500,100 0 1,497,360,255
PENGEMBANGAN Stuktural dan (1). BADAN
SUMBER DAYA Fungsional KEPEGAWAIAN DAN
MANUSIA bersertifikat PENGEMBANGAN
Kompetensi (%) (PNS SUMBER DAYA
tidak termasuk guru MANUSIA
dan tenaga kesehatan)

5.05. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


5.05.02. PROGRAM Persentase Perangkat 0 0 232,606,113 0 237,543,978 0 241,024,642 0 234,669,641 0 235,908,002
(1). BADAN
PENELITIAN DAN Daerah yang
PERENCANAAN,
PENGEMBANGAN difasilitasi dalam
PENELITIAN DAN
DAERAH Penerapan Inovasi
PENGEMBANGAN
Daerah

6. UNSUR PENGAWASAN URUSAN PEMERINTAHAN

6.01. INSPEKTORAT DAERAH


6.01.02. PROGRAM Persentase Perangkat 0 0 1,448,356,581 0 1,479,102,932 0 1,500,775,807 0 1,461,205,442 0 1,468,916,285
PENYELENGGARAAN Daerah yang tidak (1). INSPEKTORAT
PENGAWASAN Mendapat Temuan DAERAH
Hasil Pengawasan
6.01.03. PROGRAM Peningkatan 0 0 204,022,806 0 208,353,892 0 211,406,842 0 205,832,761 0 206,918,949
PERUMUSAN Kapabilitas Aparat
(1). INSPEKTORAT
KEBIJAKAN, Pengawasan Intern
PENDAMPINGAN DAN Pemerintah (APIP) DAERAH
ASISTENSI

7. UNSUR KEWILAYAHAN

7.01. KECAMATAN

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 305


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
7.01.02. PROGRAM Persentase Pelayanan 0 0 195,433,883 0 199,582,638 0 202,507,067 0 197,167,642 0 198,208,104 (1). KECAMATAN
PENYELENGGARAAN Umum Pemerintahan PANTAI CERMIN
PEMERINTAHAN DAN Kecamatan dan (2). KECAMATAN
PELAYANAN PUBLIK Pelayanan Publik LEMBAH GUMANTI
(3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
7.01.03. PROGRAM Persentase 0 0 2,639,139,511 0 2,695,164,329 0 2,734,655,803 0 2,662,552,210 0 2,676,602,613 (1). KECAMATAN
PEMBERDAYAAN Peningkatan PANTAI CERMIN
MASYARAKAT DESA Pemberdayaan (2). KECAMATAN
DAN KELURAHAN Masayarakat di Nagari LEMBAH GUMANTI
(3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 306


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
7.01.04. PROGRAM Persentase 0 0 122,780,186 0 125,386,620 0 127,223,874 0 123,869,411 0 124,523,076 (1). KECAMATAN
KOORDINASI Peningkatan PANTAI CERMIN
KETENTRAMAN DAN Lingkungan yang (2). KECAMATAN
KETERTIBAN UMUM Aman dan Kondusif LEMBAH GUMANTI
(3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
7.01.05. PROGRAM Persentase 0 0 54,008,255 0 55,154,765 0 55,962,934 0 54,487,381 0 54,774,913 (1). KECAMATAN
PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan PANTAI CERMIN
URUSAN Urusan Pemerintahan (2). KECAMATAN
PEMERINTAHAN Umum LEMBAH GUMANTI
UMUM (3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 307


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
7.01.06. PROGRAM Jumlah Fasilitas 0 0 61,334,383 0 62,636,416 0 63,554,210 0 61,878,501 0 62,205,037 (1). KECAMATAN
PEMBINAAN DAN Pembinaan dan PANTAI CERMIN
PENGAWASAN Pengawasan (2). KECAMATAN
PEMERINTAHAN Pemerintahan Desa LEMBAH GUMANTI
DESA (3). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(4). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(5). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(6). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(7). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(8). KECAMATAN
KUBUNG
(9). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(10). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(11). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(12). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(13). KECAMATAN
TIGO LURAH
(14). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
8. UNSUR PEMERINTAHAN UMUM

8.01. KESATUAN BANGSA DAN POLITIK


8.01.02. PROGRAM Persentase Koordinasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENGUATAN Penguatan Ideologi
(1). KANTOR
IDEOLOGI Pancasila dan
KESATUAN BANGSA
PANCASILA DAN Karakter Kebangsaan
KARAKTER DAN POLITIK
KEBANGSAAN
8.01.03. PROGRAM Persentase Koordinasi 0 0 1,559,463,977 0 1,592,568,965 0 1,615,904,425 0 1,573,298,509 0 1,581,600,872
PENINGKATAN Peningkatan Peran
PERAN PARTAI Partai Politik dan
POLITIK DAN Lembaga Pendidikan
LEMBAGA melalui Pendidikan
(1). KANTOR
PENDIDIKAN Politik dan
KESATUAN BANGSA
MELALUI Pengembangan Etika
PENDIDIKAN POLITIK serta Budaya Politik DAN POLITIK
DAN
PENGEMBANGAN
ETIKA SERTA
BUDAYA POLITIK

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 308


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
8.01.04. PROGRAM Persentase Ormas/ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PEMBERDAYAAN LSM Aktif (1). KANTOR
DAN PENGAWASAN KESATUAN BANGSA
ORGANISASI DAN POLITIK
KEMASYARAKATAN
8.01.05. PROGRAM Persentase Koordinasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PEMBINAAN DAN Pembinaan dan
(1). KANTOR
PENGEMBANGAN Pengembangan
KESATUAN BANGSA
KETAHANAN Ketahanan, Ekonomi,
EKONOMI, SOSIAL, Sosial dan Budaya DAN POLITIK
DAN BUDAYA
8.01.06. PROGRAM Persentase Koordinasi 0 0 337,040,985 0 344,195,840 0 349,239,243 0 340,030,990 0 341,825,348
PENINGKATAN Penguatan Ideologi
KEWASPADAAN Pancasila dan
NASIONAL DAN Karakter Kebangsaan (1). KANTOR
PENINGKATAN KESATUAN BANGSA
KUALITAS DAN DAN POLITIK
FASILITASI
PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL

X. PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

X.XX. URUSAN PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA


X.XX.01. PROGRAM Persentase 0 0 729,717,502,021 0 745,083,837,683 0 755,915,453,271 0 736,139,073,808 0 739,992,780,156 (1). DINAS
PENUNJANG Pemenuhan Layanan PENDIDIKAN,
URUSAN Kesekretariatan PEMUDA DAN
PEMERINTAHAN OLAHRAGA
DAERAH (2). DINAS
KABUPATEN/KOTA KESEHATAN
(3). DINAS
PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN
RUANG
(4). DINAS
PERUMAHAN
RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN DAN
PERTANAHAN
(5). SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA
DAN PEMADAM
KEBAKARAN
(6). BADAN
PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
(7). DINAS SOSIAL
(8). DINAS
PENANAMAN
MODAL,
PELAYANAN
TERPADU SATU
PINTU DAN TENAGA
KERJA
(9). DINAS

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 309


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
LINGKUNGAN
HIDUP
(10). DINAS
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
(11). DINAS
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
NAGARI
(12). DINAS
PENGENDALIAN
PENDUDUK,
KELUARGA
BERENCANA,
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN
ANAK
(13). DINAS
PERHUBUNGAN
(14). DINAS
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
(15). DINAS
KOPERASI, USAHA
KECIL MENENGAH,
PERINDUSTRIAN
DAN
PERDAGANGAN
(16). DINAS
PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
(17). DINAS
PERIKANAN DAN
PANGAN
(18). DINAS
PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN
(19). DINAS
PERTANIAN
(20). INSPEKTORAT
DAERAH
(21). BADAN
PERENCANAAN,
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
(22). BADAN
KEUANGAN
DAERAH
(23). BADAN
KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
(24). SEKRETARIAT

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 310


Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi
Bidang Urusan Kinerja Kinerja
Pemerintahan dan Indikator Kinerja Awal pada Perangkat Daerah
Kode Program Prioritas Program (outcome) RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 akhir Penanggung Jawab
Pembangunan (tahun periode
0) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp RPJMD
DAERAH
(25). SEKRETARIAT
DPRD
(26). KECAMATAN
PANTAI CERMIN
(27). KECAMATAN
LEMBAH GUMANTI
(28). KECAMATAN
PAYUNG SEKAKI
(29). KECAMATAN
LEMBANG JAYA
(30). KECAMATAN
GUNUNG TALANG
(31). KECAMATAN
BUKIT SUNDI
(32). KECAMATAN IX
KOTO SUNGAI LASI
(33). KECAMATAN
KUBUNG
(34). KECAMATAN X
KOTO SINGKARAK
(35). KECAMATAN X
KOTO DIATAS
(36). KECAMATAN
JUNJUNG SIRIH
(37). KECAMATAN
HILIRAN GUMANTI
(38). KECAMATAN
TIGO LURAH
(39). KECAMATAN
DANAU KEMBAR
(40). KANTOR
KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 311


BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

Dalam bab ini disajikan penetapan indikator kinerja daerah yang


bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang
ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah yang ditetapkan menjadi Indikator
Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode masa jabatan.
Untuk menggambarkan kemajuan pembangunan daerah dalam
jangka panjang dan jangka menengah digunakan indikator makro
pembangunan sebagaimana tersajikan dalam Tabel 8.1 serta untuk
menggunakan indikator tujuan dan sasaran penetapan indikator Utama
daerah tersajikan dalam Tabel 8.2. lebih lanjut, sementara indikator kinerja
daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang disebut dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK) tingka dampak (impact)
disajikan pada Tabel 8.3 dan indikator kinerja daerah terhadap capaian
kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan
pemerintahan tingkat hasil (outcome).

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 312


Tabel 8.1
Penetapan Indikator Makro
Kabupaten Solok

Target Tahun ke
No Indikator Satuan
Kondisi Awal 2022 2023 2024 2025 2026 Kondisi Akhir

1. Pertumbuhan Ekonomi % 2,69 3,18 3,18 4,47 4,81 4,91 5,05

2. Gini Ratio rasio 0,279 0,277 0,277 0,273 0,268 0,262 0,255

3. PDRB Perkapita Rupiah 25930000 26530000 26530000 27480000 28570000 29720000 30970000

4. Indek Pembangunan Manusia % 69,53 69,99 69,99 70,54 71,11 71,69 72,16

5. Tingkat Kemiskinan % 8 7,88 7,88 7,75 7,62 7,49 7,36

6. Tingkat pengangguran Terbuka % 4,59 4,53 4,53 4,42 4,32 4,19 4,05

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 333


Tabel 8.2
Penetapan Indikator Kinerja Utama
Kabupaten Solok

Target Tahun ke
No Indikator Satuan
Kondisi Awal 2022 2023 2024 2025 2026

1. Mengelola Anggaran Berbasis Kebutuhan Masyarakat


1.1 Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah Indeks C C C B B B

2. Meningkatkan Infrastruktur yang Berkeadilan


2.1 Indeks Infrastruktur Daerah indeks 61,59 62,45 63,71 64,82 65,98 67,14

2.2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 70,30 70,50 70,70 70,90 71,40 71,60

3. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Melalui Sektor Pertanian, Umkm, Perdagangan Dan Pariwisata
3.1 Pertumbuhan Ekonomi % 2,69 3,18 4,47 4,81 4,91 5,05

3.2 Tingkat Pengangguran Terbuka % 5 5 4 4 4 4

3.3 PDRB Perkapita Rupiah 25930000 26530000 27480000 28570000 29720000 30970000

4. Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih


4.1 Indeks Reformasi Birokrasi Indeks CC CC B B B B

4.2 Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP

4.3 Indeks Inovasi Daerah Indeks 1512 1532 1552 1572 1592 1612

4.4 Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Nilai 3,15 3,16 3,17 3,18 3,19 3,,20

4.5 Indeks Profesionalitas ASN % 46 49 52 55 57 60

4.6 Nilai SPBE Indeks 2 2 2 2 3 3

4.7 Level Maturitas SPIP Level 3 3 3 3 4 4

5. Meningkatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas


5.1 Indeks Pembangunan Manusia Indeks 69,53 69,99 70,54 71 71 72

5.2 Harapan Lama Sekolah Tahun 13,5 13,7 13,9 14,4 14,7 15

5.3 Angka Kelahiran Total (TFR) Rasio 2,71 2,63 2,55 2,47 2,39 2,30

5.4 Usia Harapan Hidup Tahun 68,79 69,01 69,22 69,44 69,66 69,87

103.22.250.212/sin/rpjmd/reportrpjmd/tc17 1/2
RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 334
6/3/2021 Cetak Tabel 8.2 Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Solok

Target Tahun ke
No Indikator Satuan
Kondisi Awal 2022 2023 2024 2025 2026

5.5 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 8,01 8,25 8,4 8,55 8,8 9

5.6 Indeks Pengarustamaan Gender % 96 96 96 97 97 97

6. Meningkatan Tatanan Hidup Masyarakat Berlandaskan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK)
6.1 Angka Kriminalitas Angka 217 212 200 190 185 180

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 335


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

base line TARGET CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN


NO. ASPEK SATUAN
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Aspek Kesejahteraan
I
Masyarakat
1 Pertumbuhan PDRB % -1,12 2.69 3.18 4.47 4.81 4.91 5.05
2 Laju Inflasi
3 PDRB per Kapita Juta 25.02 25.93 26.53 27.48 28.57 29.72 30.97
4 Indexs Gini Indeks 0.285 0.279 0.277 0.273 0.268 0.262 0.253
5 Pemerataan Pendapatan % NA NA NA NA NA NA NA
6 Indeks NA NA NA NA NA NA NA
Indeks Ketimpangan Williamson
Persentase penduduk diatas
7 % 92.19
garis kemiskinan
8 84.38
Rasio Kesenjangan Kemiskinan
Proporsi penduduk dengan
9 pendapatan kurang dari USD 7.81
1,00 (PPP) per kapita per hari
10 Indeks Pembangunan Manusia 69.08 69.53 69.99 70.54 71 71 72
11 Angka Harapan lama sekolah 13.04 13.5 13.7 13.9 14.4 14.7 15
12 Angka Rata-Rata Lama Sekolah 7.86 8.01 8.25 8.4 8.55 8.8 9
13 Usia Harapan Hidup Tahun 68.58 68.79 69.01 69.22 69.44 69.66 69.87
14 Persentase Balita Gizi Buruk % NA NA NA NA NA NA NA
Prevalensi Stunting % 18.6 13.4 13.18 12.96 12.75 12.53 12.32
15 Prevalensi Balita Gizi Kurang % 4.6 2.06 1.84 1.62 1.41 1.19 0.98
16 Cakupan Desa Siaga Aktif
Angka Partisipasi Angkatan
17 Angka
Kerja
Tingkat partisipasi angkatan
18
kerja
19 Tingkat pengangguran terbuka % 4.65 5 5 4 4 4 4
20 Rasio penduduk yang bekerja 95.35
Laju pertumbuhan PDB per
21
tenaga kerja
Rasio kesempatan kerja
22 terhadap penduduk usia 15
tahun ke atas
Proporsi tenaga kerja yang
berusaha sendiri dan pekerja
23
bebas keluarga terhadap total
kesempatan kerja
Keluarga Pra Sejahtera dan
24
Keluarga Sejahtera I
25 Indeks Kepuasan Masyarakat
Persentase PAD terhadap
26
pendapatan
27 Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Pencapaian skor Pola Pangan
28
Harapan (PPH)
29 Penguatan cadangan pangan
Penanganan daerah rawan
30
pangan
Kontribusi sektor
31 pertanian/perkebunan terhadap
PDRB
Kontribusi sektor pertanian
32
(palawija) terhadap PDRB
33 Produksi sektor pertanian
Kontribusi sektor perkebunan
34 (tanaman keras) terhadap PDRB

35 Produksi sektor perkebunan


Kontribusi Produksi kelompok
36 petani terhadap PDRB

Kontribusi sektor kehutanan


37
terhadap PDRB
Kontribusi sektor pertambangan
38
terhadap PDRB
Kontribusi sektor pariwisata
39
terhadap PDRB
Kontribusi sector
40 kelautan dan perikanan
terhadap PDRB
Kontribusi sektor Perdagangan
41
terhadap PDRB
Kontribusi sektor Industri
42
terhadap PDRB

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 316


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Kontribusi industri rumah


43 tangga terhadap PDRB sektor
Industri
44 Pertumbuhan Industri
Kontribusi transmigrasi
45
terhadap PDRB
II
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Pengeluaran konsumsi rumah
1
tangga per kapita
2 Nilai tukar petani
Persentase pengeluaran
3 konsumsi non pangan perkapita

4 Produktivitas total daerah


Persentase desa berstatus
5 swasembada terhadap total desa

Rasio Ekspor + Impor terhadap


6 PDB (indikator keterbukaan
ekonomi)
Rasio pinjaman terhadap
7
simpanan di bank umum
Rasio pinjaman terhadap
8
simpanan di BPR
Angka kriminalitas yang
9 Angka 217 217 212 200 190 185 180
dilaporkan
10 Rasio ketergantungan

III ASPEK PELAYANAN UMUM


A Pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini
1
(PAUD)
2 Angka partisipasi kasar
Angka partisipasi kasar
Pendidikan Anak Usia Dini % 29.67
(PAUD) 33 36 39 42 45 50
Angka partisipasi kasar SD/MI/
% 103.78
Paket A 100 100 100 100 100 100
Angka partisipasi kasar
% 106.15
SMP/SMK/Paket B 100 100 100 100 100 100
Angka pendidikan yang
3
ditamatkan
Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM)
NA 33
Paud 33 36 39 42 45 50
Angka Partisipasi Murni (APM)
5 % 91.18
SD/MI/Paket A 92 93 94 95 96 97
Angka Partisipasi Murni (APM)
6 % 77.66
SMP/MTs/Paket B 79 81 82 83 84 85
Angka Partisipasi Murni (APM)
7 % 67.28
SMA/SMK/MA/Paket C 69 72 74 76 81 85
8 Angka partisipasi sekolah
Angka partisipasi sekolah (APS)
9
SD/MI/Paket A
Angka partisipasi sekolah (APS)
10
SMP/MTs/Paket B
Angka partisipasi sekolah (APS)
11
SMA/SMK/MA/Paket C
12 Angka Putus Sekolah:
Angka Putus Sekolah (APS)
13
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS)
14
SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS)
15
SMA/SMK/MA
16 Angka Kelulusan:
17 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100 100 100 100 100 100 100
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
18 100 100 100 100 100 100 100
Angka Kelulusan (AL)
19 100 100 100 100 100 100 100
SMA/SMK/MA
20 Angka Melanjutkan (AM):
Angka Melanjutkan (AM) dari
21
SD/MI ke SMP/MTs
22 Angka Melanjutkan (AM) dari
23 Fasilitas Pendidikan:

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 317


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Sekolah pendidikan SD/MI


24
kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs
25 dan SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
Rasio ketersediaan
26 sekolah/penduduk usia sekolah
pendidikan dasar
Rasio ketersediaan sekolah
27 terhadap penduduk usia sekolah
pendidikan menengah
Rasio guru/murid sekolah
28
pendidikan dasar
29 Rasio guru terhadap murid
Rasio guru/murid per kelas rata-
30
rata sekolah dasar
Rasio guru terhadap murid per
31
kelas rata- rata
Proporsi murid kelas 1 yang
32 berhasil menamatkan sekolah
dasar
Angka melek huruf penduduk
33 usia 15-24 tahun, perempuan
dan laki-laki
Penduduk yang berusia >15
34 Tahun melek huruf (tidak buta
aksara)
Guru yang memenuhi kualifikasi
35
S1/D-IV
Tingkat partisipasi warganegara
36 usia 5-6 Tahun yang % 83.5
berpartisipasi dalam PAUD
Tingkat partisipasi warganegara
usia 7-12 tahun yang
37 % 99.57
berpartisipasi dalam pendidikan
dasar
Tingkat partisipasi warganegara
usia 13-15 tahun yang
38 % 97.19
berpartisipasi dalam pendidikan
dasar
Tingkat partisipasi warga negara
usia 7-18 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan dasar
39 % 81.7
dan menengah yang
berpartisipasi dalam pendidikan
kesetaraan

B Kesehatan
Per 1000
Angka Kematian Bayi (AKB) per
1 kelahiran 10
1000 kelahiran hidup
hidup 9 8.78 8.56 8.35 8.13 7.9
2 Angka kelangsungan hidup bayi
Angka Kematian Balita per 1000
3
kelahiran hidup
Angka Kematian Neonatal per
4
1000 kelahiran hidup
Angka Kematian Ibu per 100,000 Per 100.000
5 kelahiran hidup kelahiran 68.58
hidup 68.79 69.01 69.22 69.44 69.66 69.87
Rasio posyandu per satuan
6
balita
Rasio puskesmas, poliklinik,
7
pustu per satuan penduduk
Rasio Rumah Sakit per satuan
8
penduduk
Rasio dokter per satuan
9
penduduk
Rasio tenaga medis per satuan
10
penduduk
Cakupan komplikasi kebidanan
11
yang ditangani
Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
12
memiliki kompetensi kebidanan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 318


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Cakupan Desa/kelurahan
13 Universal Child Immunization
(UCI)
Cakupan Balita Gizi Buruk
14
mendapat perawatan
Proporsi penduduk dengan
asupan kalori di bawah tingkat
konsumsi minimum (standar
15
yang digunakan Indonesia
2.100 Kkal/kapita/hari)

Persentase anak usia 1 tahun


16
yang diimunisasi campak
Non Polio AFP rate per 100.000
17
penduduk
Cakupan balita pneumonia yang
18
ditangani
Cakupan penemuan dan
19 penanganan penderita penyakit
TBC BTA
Tingkat prevalensi Tuberkulosis
20 (per 100.000 penduduk)

Tingkat kematian karena


21 Tuberkulosis (per 100.000
penduduk)
Proporsi jumlah kasus
22 Tuberkulosis yang terdeteksi
dalam program DOTS
Proporsi kasus Tuberkulosis
23 yang diobati dan sembuh dalam
program DOTS
Cakupan penemuan dan
24 penanganan penderita penyakit
DBD
25 Penderita diare yang ditangani
26 Angka kejadian Malaria
Tingkat kematian akibat malaria
27
Proporsi anak balita yang tidur
28 dengan kelambu berinsektisida

Proporsi anak balita dengan


29 demam yang diobati dengan
obat anti malaria yang tepat
Prevalensi HIV/AIDS (persen)
30
dari total populasi
Penggunaan kondom pada
31 hubungan seks berisiko tinggi
terakhir
Proporsi jumlah penduduk usia
15-24 tahun yang memiliki
32 pengetahuan komprehensif
tentang HIV/AIDS

Cakupan pelayanan kesehatan


33 rujukan pasien masyarakat
miskin
34 Cakupan kunjungan bayi
35 Cakupan puskesmas
Cakupan pembantu puskesmas
36
Cakupan kunjungan Ibu hamil
37
K4
38 Cakupan pelayanan nifas
Cakupan neonatus dengan
39
komplikasi yang ditangani
Cakupan pelayanan anak balita
40
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia
41
6 - 24 bulan keluarga miskin

Cakupan penjaringan kesehatan


42 siswa SD dan setingkat

Cakupan pelayanan kesehatan


43
dasar masyarakat miskin

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 319


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Cakupan pelayanan gawat


darurat level 1 yang harus
44
diberikan sarana kesehatan (RS)

Cakupan Desa/ Kelurahan


mengalami KLB yang dilakukan
45 penyelidikan epidemiologi
< 24 jam

Mengukur rasio daya tampung


46 Rumah Sakit rujukan di % 0.026
Kabupaten
Mengukur tingkat rumah sakit
47 rujukan di Kabupaten yang telah % 100
memiliki akreditasi
Persentase ibu hamil
48 mendapatkan pelayanan % 81.12
kesehatan ibu hamil
Persentase ibu bersalin
49 mendapatkan pelayanan % 81.88
persalinan
Persentase bayi baru lahir
50 mendapatkan pelayanan % 84.64
kesehatan bayi baru lahir
Cakupan pelayanan kesehatan
51 % 79.19
balita sesuai standar
Persentase anak usia
pendidikan dasar yang
52 % 51.21
mendapatkan layanan kesehatan
sesuai standar
Persentase orang usia 15-59
53 tahun mendapatkan skrining % 53.37
kesehatan sesuai standar
Persentase warga negara usia 60
tahun ke atas mendapatkan
54 % 92.08
skrining kesehatan sesuai
standar
Persentase penderita hipertensi
55 yang mendapatkan pelayanan % 21.39
kesehatan sesuai standar
Persentase penderita DM yang
56 mendapatkan pelayanan % 100
kesehatan sesuai standar
Persentase ODGJ berat yang
57 mendapatkan pelayanan % 100
kesehatan jiwa sesuai standar
Persentase orang terduga TBC
58 mendapatkan pelayanan TBC % 84.42
sesuai standar
Persentase orang dengan risiko
terinfeksi HIV mendapatkan
59 % 46.57
pelayanan deteksi dini HIV
sesuai standar
Cakupan nagari siaga % 40.54 41.08 41.62 42.16 42.7 43.25 43.79
persentase usaha farmasi obat
tradisonal , alkes, makanan dan % 77 79
minuman yang memiliki ijin

Pekerjaan Umum dan


C
Penataan Ruang
C.1 Pekerjaan Umum:
Proporsi panjang jaringan jalan
1
dalam kondisi baik
Rasio panjang jalan dengan
2
jumlah penduduk
Persentase kawasan pemukiman
3 yang yang belum dapat dilalui
kendaraan roda 4
Persentase jalan kabupaten
4 dalam kondisi baik ( > 40
KM/Jam)
Persentase jalan yang memiliki
trotoar dan drainase/saluran
5
pembuangan air (minimal 1,5 m)

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 320


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Persentase sempadan jalan yang


6 dipakai pedagang kaki lima atau
bangunan rumah liar
Persentase rumah tinggal
7
bersanitasi
Persentase sempadan sungai
8
yang dipakai bangunan liar
Persentase drainase dalam
9 kondisi baik/ pembuangan
aliran air tidak tersumbat
Tidak terjadi genangan > 2 kali
10
setahun
Persentase pembangunan turap
di wilayah jalan penghubung dan
11
aliran sungai rawan longsor

Persentase irigasi kabupaten


12
dalam kondisi baik
13 Rasio Jaringan Irigasi
Persentase penduduk berakses
14
air minum
Proporsi rumah tangga dengan
akses berkelanjutan terhadap air
15
minum layak, perkotaan dan
perdesaan
Persentase areal kawasan
16
kumuh
Tersedianya fasilitas
17 pengurangan sampah di
perkotaan
Rasio tempat pemakaman umum
18
per satuan penduduk
Rasio tempat ibadah per satuan
19
penduduk
Rasio luas kawasan permukiman
rawan banjir yang terlindungi
20 oleh infrastruktur pengendalian % 0
banjir di WS Kewenangan
Kab/Kota
Rasio luas kawasan permukiman
sepanjang pantai rawan abrasi,
erosi, dan akresi yang
21 % 0
terlindungi oleh infrastruktur
pengaman pantai di WS
Kewenangan Kab/Kota
Rasio luas daerah irigasi
kewenangan kabupaten/kota
22 % 74.85
yang dilayani oleh jaringan
irigasi
Persentase jumlah rumah tangga
yang mendapatkan akses
terhadap air minum melalui
SPAM jaringan perpipaan dan
23 % 78.94
bukan jaringan perpipaan
terlindungi terhadap rumah
tangga di seluruh
kabupaten/kota
Persentase jumlah rumah tangga
24 yang memperoleh layanan % 70.88
pengolahan air limbah domestik
Tingkat Kemantapan Jalan
25 % 59.8
kabupaten/kota
Rasio tenaga
26 operator/teknisi/analisis yang % 27.02
memiliki sertifikat kompetensi
Rasio proyek yang menjadi
27 kewenangan pengawasannya % 100
tanpa kecelakaan konstruksi
Persentase Luas Daerah % 39.8 % 40.2 % 43.2 % 46.2 % 49.2 % 52.2 % 55.2 %
Irigasi Kewenangan kab/kota
28
yang Dilayani oleh Jaringan
Irigasi

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 321


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Persentase Jumlah Rumah % 75.7 % 78.27% 79.27% 80.27% 82.27% 84.27% 86.27%
Tangga yang Mendapatkan
29
Akses terhadap Air Minum
Terlindungi
Persentase Jumlah Rumah % 69.57 % 70.27% 71.27% 72.27% 73.37% 75.27% 77.27%
Tangga yang Memperoleh
30 Layanan Pengolahan Air
Limbah Domestik (sanitasi
yang layak)
Persentase Gedung Negara % 48% 50% 51% 52% 53% 54% 55%
31
Berkondisi Baik
Tingkat Kemantapan Jalan % 59.60% 59.80% 60.80% 61.80% 62.80% 63.80% 64.80%
32
Kabupaten
Persentase Tenaga % 0% 0% 19% 39% 59% 78% 100%
Operator/Teknisi/Analis
33
yang Memiliki Sertifikat
Kompetensi

C.2 Penataan Ruang:


Rasio Ruang Terbuka Hijau per
1 Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
Luasan RTH publik sebesar 20%
2 dari luas wilayah kota/kawasan
perkotaan
Rasio bangunan ber- IMB per
3
satuan bangunan
Ruang publik yang berubah
4
peruntukannya
Rasio luas kawasan tertutup
pepohonan berdasarkan hasil
5 pemotretan citra satelit dan
survei foto udara terhadap luas
daratan
6 Ketaatan terhadap RTRW
7 % 100
Rasio kepatuhan IMB kab/ kota
8 Ketaatan terhadap RTRW % 52% 54% 55% 57% 58% 59% 60%
Rasio Ruang Terbuka Hijau Rasio 1,40 rasio 1,43 rasio 1,53 rasio 2,53 rasio 3,03 rasio 3,53 rasio 4,03 rasio
9 per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB

Perumahan Rakyat dan


D
Kawasan Pemukiman
1 Rasio rumah layak huni
2 Rasio permukiman layak huni
Cakupan ketersediaan rumah
3
layak huni
Cakupan layanan rumah layak
4
huni yang terjangkau
Persentase pemukiman yang
5
tertata
Persentase lingkungan
6
pemukiman kumuh
Persentase luasan permukiman
7 kumuh di kawasan perkotaan

Proporsi rumah tangga kumuh


8
perkotaan
Cakupan Lingkungan Yang Sehat
9 dan Aman yang didukung
dengan PSU
Penyediaan dan Rehabilitasi
10 rumah layak huni bagi korban % 0
bencana Kabupaten
Fasilitasi Penyediaan rumah
layak huni bagi masyarakat
11 % 0
terdampak relokasi program
pemerintah kabupaten
Presentase Kawasan
permukiman kumuh dibawah 10
12 % 0
ha di Kabupaten Solok yang
ditangani
Berkurangnya jumlah unit RTLH
13 % 19.23
(Rumah Tidak Layak Huni)

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 322


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Jumlah perumahan yang sudah


14 dilengkapi PUS (Prasarana, % 100
Sarana dan Utilitas Umum)a
Persentase Penyediaan dan % 0% 0% 15% 30% 50% 70% 90%
Rehabilitasi Rumah Layak
1
Huni Bagi Korban Bencana
Kabupaten
Persentase pengurangan % 60.45% 62.14% 64.60% 67.20% 69.80% 72.40% 75%
2
jumlah RTLH
Persentase Kawasan % 0% 1% 15% 35% 45% 55% 65%
Permukiman Kumuh
3
dibawah 10 ha di Kabupaten
yang ditangani
Persentase Perumahan yang % 58% 60% 62% 65.00% 70% 75% 80%
Sudah dilengkapi PSU
4
(Prasarana, Sarana dan
Utilitas Umum)

Ketentraman, Ketertiban
E Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Cakupan petugas Perlindungan
1
Masyarakat (Linmas)
Tingkat penyelesaian
2 pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan)
Cakupan pelayanan bencana
3
kebakaran kabupaten/kota
Tingkat waktu tanggap
(response time rate) daerah
4
layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
5 Persentase Penegakan PERDA
Persentase gangguan
Ketentraman, Ketertiban umum
6 % 100
dan perlindungan masyarakat
kabupaten/kota
Persentase Perda dan Perkada
7 % 100
yang ditegakan
Persentase warga negara yang
8 memperoleh layanan informasi % 100
rawan bencana
Persentase warga negara yang
memperoleh layanan
9 % 100
pencegahan dan kesiapsiagaan
terhadap bencana
Persentase warga negara yang
memperoleh layanan
10 % 100
penyelamatan dan evakuasi
korban bencana
Persentase pelayanan
11 penyelamatan dan evakuasi % 100
korban kebakaran
Waktu tanggap (response time)
12 Menit 8.56
penanganan kebakaran

F Sosial
Persentase PMKS yang
1
memperoleh bantuan sosial
Persentase PMKS yang
2
tertangani
Persentase PMKS skala yang
memperoleh bantuan sosial
3
untuk pemenuhan kebutuhan
dasar
Persentase panti sosial yang
menerima program
pemberdayaan sosial melalui
4
kelompok usaha bersama
(KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya
Persentase panti sosial yang
menyediakan sarana prasarana
5
pelayanan kesehatan sosial

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 323


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Persentase wahana
kesejahteraan sosial berbasis
masyarakat (WKBSM) yang
6
menyediakan sarana prasarana
pelayanan kesejahteraan sosial

Persentase korban bencana yang


7 menerima bantuan sosial selama
masa tanggap darurat
Persentase korban bencana yang
dievakuasi dengan mengunakan
8
sarana prasarana tanggap
darurat lengkap
Persentase penyandang cacat
fisik dan mental, serta lanjut usia
9
tidak potensial yang telah
menerima jaminan sosial
Persentase penyandang
disabilitas terlantar, anak
terlantar, lanjut usia terlantar
10 % 1.53
dan gelandangan pengemis yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya
diluar panti (indikator SPM)

Persentase korban bencana alam


dan sosial yang terpenuhi
11 kebutuhan dasarnya pada saat % 100
dan setelah tanggap darurat
bencana daerah kabupaten/kota

G Tenaga Kerja
Angka sengketa pengusaha-
1
pekerja per tahun
Besaran kasus yang diselesaikan
2 dengan Perjanjian Bersama (PB)

Besaran pencari kerja yang


3
terdaftar yang ditempatkan
Keselamatan dan perlindungan
4
Besaran pekerja/buruh yang
5 menjadi peserta program
Jamsostek
Perselisihan buruh dan
6 pengusaha terhadap kebijakan
pemerintah daerah
Besaran Pemeriksaan
7
Perusahaan
Besaran Pengujian Peralatan di
8
Perusahaan
Besaran tenaga kerja yang
9 mendapatkan pelatihan berbasis
kompetensi
Besaran tenaga kerja yang
10 mendapatkan pelatihan berbasis
masyarakat
Besaran tenaga kerja yang
11 mendapatkan pelatihan
kewirausahaan
12 Rasio lulusan S1/S2/S3
Persentase kegiatan yang
13 dilaksanakan yang mengacu ke % 100
rencana tenaga kerja
Persentase Tenaga Kerja
14 % 7.89
Bersertifikat Kompetensi
Tingkat Produktivitas Tenaga
15 Rupiah ########
Kerja
Persentase Perusahaan yang
menerapkan tata kelola kerja
yang layak (PP/PKB, LKS
16 % 17.74
Bipartit,Struktur Skala Upah,
dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)
Persentase Tenaga Kerja Yang
Ditempatkan (Dalam Dan Luar
17 Negeri) Melalui Mekanisme % 11.44
Layanan Antar Kerja Dalam
Wilayah Kabupaten/Kota

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 324


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Pemberdayaan Perempuan
H
dan Perlindungan Anak
Persentase partisipasi
1 perempuan di lembaga
pemerintah
Proporsi kursi yang diduduki
2
perempuan di DPR
Partisipasi perempuan di
3
lembaga swasta
4 Rasio KDRT
Persentase jumlah tenaga kerja
5
dibawah umur
Partisipasi angkatan kerja
6
perempuan
Cakupan perempuan dan anak
korban kekerasan yang
mendapatkan penanganan
7
pengaduan oleh petugas terlatih
di dalam unit pelayanan terpadu

Cakupan perempuan dan anak


korban kekerasan yang
mendapatkan layanan kesehatan
8 oleh tenaga kesehatan terlatih di
Puskesmas mampu tatalaksana
KtP/A dan PPT/PKT di Rumah
Sakit

Cakupan layanan rehabilitasi


sosial yang diberikan oleh
petugas rehabilitasi sosial
9
terlatih bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di dalam
unit pelayanan terpadu.
Cakupan penegakan hukum dari
tingkat penyidikan sampai
dengan putusan pengadilan atas
10
kasus- kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak

Cakupan perempuan dan anak


korban kekerasan yang
11
mendapatkan layanan bantuan
hukum
Cakupan layanan pemulangan
12 bagi perempuan dan anak
korban kekerasan
Cakupan layanan reintegrasi
13 sosial bagi perempuan dan anak
korban kekerasan
Rasio APM perempuan/laki-laki
14
di SD
Rasio APM perempuan/laki-laki
15
di SMP
Rasio APM perempuan/laki-laki
16
di SMA
Rasio APM perempuan/laki-laki
17
di Perguruan Tinggi
Rasio melek huruf perempuan
18 terhadap laki-laki pada
kelompok usia 15-24 tahun
Kontribusi perempuan dalam
19 pekerjaan upahan di sector
nonpertanian
Persentase ARG pada Belanja
20 %
Langsung APBD
Persentase anak korban
21 kekerasan yang ditangani % 0.029
instansi terkait Kabupaten/Kota

Rasio kekerasan terhadap


22 perempuan, termasuk TPPO (per %
100.00 penduduk perempuan)

I Pangan
1 Ketersediaan pangan utama

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 325


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Ketersediaan energi dan protein


2
perkapita
Pengawasan dan pembinaan
3
keamanan pangan

Persentase ketersediaan pangan


4 % 0.069
(tersedianya cadangan pangan
beras/jagung sesuai kebutuhan

J Pertanahan
Persentase luas lahan
1
bersertifikat
Penyelesaian kasus tanah
2
Negara
3 Penyelesaian izin lokasi
Persentase pemanfaatan tanah
4 yang sesuai dengan peruntukan % 100
tanahnya diatas izin lokasi
Persentase penetapan Tanah
5 untuk pembangunan fasilitas % 100
umum
Tersedianya lokasi
6 pembangunan dalam rangka % 100
penanaman modal
Tersedianya tanah Objek
Landreform (TOL) yang siap
7 direstribusikan yang berasal % 0
dari tanah kelebihan maksimum
dan tanah absentee
Tersedianya tanah untuk
8 100
masyarakat
Penanganan sengketa tanah
9 % 100
garapan yang dilakukan mediasi
Persentase Penyelesaian % 50.55% 71.90% 100% 0 0 0 0
Ganti Kerugian Santunan
10
Rumah Untuk Pembangunan

Jumlah Percil Tanah yang percil 291 341 200 200 200 78 1019
11
ditata
Persentase Penanganan % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sengketa Tanah Garapan
12
yang dilakukan melalui
Mediasi

K Lingkungan Hidup
Tersusunnya RPPLH
1
Kabupaten/Kota
Terintegrasinya RPPLH dalam
2 rencana pembangunan
kabupaten/kota
Terselenggaranya KLHS untuk
3
K/R/P tingkat daerah provinsi
Hasil Pengukuruan Indeks
4
kualitas Air
Hasil Pengukuruan Indeks
5
kualitas Udara
Hasil Pengukuruan Indeks
6
kualitas Tutupan Lahan
Pembinaan dan Pengawasan
terkait ketaatan penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan
yang diawasi ketaatannya
7
terhadap izin lingkungan, izin
PPLH dan PUU LH d yang
diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/kota
Peningkatan kapasitas dan
Sarana Prasarana Pejabat
8 Pengawas Lingkungan Hidup di
Daerah (PPLHD) di
Kabupaten/Kota
Terfasilitasi Pendampingan
9
Pengakuan MHA

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 326


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Terverifikasinya MHA dan


10 kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional
Terverifikasi hak kearifan lokal
11 atau hak pengetahuan
tradisional
12 Penetapan hak MHA
Terfasilitasi kegiatan
13 peningkatan pengetahuan dan
keterampilan
Terfasilitasi penyediaan
14
sarana/prasarana
Terlaksananya pendidikan dan
15
pelatihan masyarakat
Terlaksananya pemberian
16
penghargaan lingkungan hidup
Pengaduan masyarakat terkait
izin lingkungan, izin PPLH dan
PUU LH yang di terbitkan oleh
17 Pemerintah daerah
Kabupaten/Kota, lokasi usaha
dan dampaknya di Daerah
kabupaten/kota.
Timbulan sampah yang
18
ditangani
Persentase jumlah sampah yang
19
terkurangi melalui 3R
Persentase cakupan area
20
pelayanan
Persentase jumlah sampah yang
21
tertangani
Operasionalisasi TPA/TPST/SPA
22 di kabupaten/kota

Persentase izin pengelolaan


23 sampah oleh swasta yang
diterbitkan
Persentase pengelolaan sampah
oleh swasta yang taat terhadap
24
peraturan perundang-undangan

Indeks Kualitas Lingkungan


25 Indeks 80.36
Hidup di Kabupaten Solok
Capaian pengelolaan sampah di
26 % 68.56
wilayah kabupaten solok
Tingkat ketaatan penangung
jawab usaha dan /kegiatan
terhadap izin lingkungan, izin
27 % 100
PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan oleh pemerintah
daerah kabupaten solok
Jumlah ketersediaan dokumen 5 8 8 5 5 5 5
28 Dokumen Perencanaan
Lingkungan Hidup
Jumlah Pemantauan terhadap Objek 10 10 10 10 12 13 14
29 pencemaran dan kerusakan
lingkungan
Jumlah kegiatan penghasil kegiatan 5 5 12 12 12 12 12
30
Limbah B3 yang diawasi
Jumlah izin lingkungan dan izin 5 5 10 10 10 10 10
31
izin PPLH yang di Amati
Jumlah Pendidikan dan kali 2 2 2 2 3 4 5
32
Pelatihan masyarakat
Jumlah masyarakat yang orang 1 1 3 4 4 5 5
mendapatkan Penghargaan
33
Lingkungan Hidup

Persentase Pengaduan % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Masyarakat terkait Izin
Lingkungan, Izin PPLH dan
PUU LH yang di Terbitkan
34
oleh Pemerintah daerah
Kabupaten/Kota, Lokasi
Usaha dan Dampaknya di
Daerah Kabupaten/kota

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 327


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Persentase Terlaksananya % 67.96% 68.56% 70.55% 71.40% 72.63% 73.23% 74.43%


35 pengelolaan sampah di
wilayah Kabupaten
Persentase sarana dan % 45% 45% 50% 55% 60% 65% 70%
36 prasarana persampahan yang
tersedia

Administrasi Kependudukan
L dan Pencatatan Sipil

Rasio penduduk ber-KTP per


1
satuan penduduk
2 Rasio bayi berakte kelahiran
3 Rasio pasangan berakte nikah
Ketersediaan database
4
kependudukan skala provinsi
Penerapan KTP Nasional
5
berbasis NIK
Cakupan penerbitan Kartu
6
Tanda Penduduk (KTP)
Cakupan penerbitan akta
7
kelahiran
8 Cakupan Perekaman KTP-el % 98.09
Persentase anak usia 01-7 tahun
9 kurang 1 (satu) hari yang % 23.55
memiliki KIA
Cakupan Kepemilikan akta
10 % 92.09
kelahiran
Jumlah OPD yang telah
memanfaatkan data
11 % 100
kependudukan berdasarkan
perjanjian kerjasama

Pemberdayaan Masyarakat
M
dan Desa
Cakupan sarana prasarana
1 perkantoran pemerintahan desa
yang baik
Rata-rata jumlah kelompok
binaan lembaga pemberdayaan
2
masyarakat (LPM)

Rata-rata jumlah kelompok


3
binaan PKK
4 Persentase LSM aktif
5 Persentase LPM Berprestasi
6 Persentase PKK aktif
7 Persentase Posyandu aktif
Swadaya Masyarakat terhadap
8 Program pemberdayaan
masyarakat
Pemeliharaan Pasca Program
9
pemberdayaan masyarakat
Persentase pengentasan desa
10 % 37.5
tertinggal
Persentase peningkatan status
11 % 13.51
desa maju
Persentase peningkatan status
12 %
desa mandiri

Pengendalian Penduduk dan


N
Keluarga Berencana
Laju pertumbuhan penduduk
1 % 1.05
(LPP) 0.98 0.91 0.84 0.77 0.7 0.63
2 Total Fertility Rate (TFR) Indeks 2.8 2.71 2.63 2.55 2.47 2.39 2.3
Persentase Perangkat Daerah
(Dinas/Badan) yang berperan
3
aktif dalam pembangunan
Daerah melalui Kampung KB
Persentase Perangkat Daerah
(Dinas/Badan) yang menyusun
4 dan memanfaatkan Rancangan
Induk Pengendalian Penduduk

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 328


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Jumlah kebijakan (Peraturan


Daerah/Peraturan Kepala
Daerah) yang mengatur tentang
5
pengendalian kuantitas dan
kualitas penduduk

Jumlah sektor yang menyepakati


dan memanfaatkan data profil
(parameter dan proyeksi
6 penduduk) untuk perencanaan
dan pelaksanaan program
pembangunan

Jumlah kerjasama
penyelenggaraan pendidikan
7 formal, non formal, dan informal
yang melakukan pendidikan
kependudukan
Rata-rata jumlah anak per
8
keluarga
9 Ratio Akseptor KB
Angka pemakaian
kontrasepsi/CPR bagi
10
perempuan menikah usia 15 - 49

Angka kelahiran remaja


(perempuan usia 15–19) per
11
1.000 perempuan usia 15–19
tahun (ASFR 15–19)
Cakupan Pasangan Usia Subur
12 (PUS) yang istrinya dibawah 20
tahun
Cakupan PUS yang ingin ber-KB
13 tidak terpenuhi (unmet need) % 11.38

Persentase Penggunaan
14 Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP)
Persentase tingkat
15 keberlangsungan pemakaian
kontrasepsi
Cakupan anggota Bina Keluarga
16
Balita (BKB) ber-KB
Cakupan anggota Bina Keluarga
17 Remaja (BKR) ber-KB

Cakupan anggota Bina Keluarga


18
Lansia (BKL) ber-KB
Pusat Pelayanan Keluarga
19 Sejahtera (PPKS) di setiap
Kecamatan
Cakupan Remaja dalam Pusat
20 Informasi Dan Konseling
Remaja/Mahasiswa
Cakupan PKB/PLKB yang
didayagunakan Perangkat
Daerah KB untuk perencanaan
21 dan pelaksanaan pembangunan
daerah di bidang pengendalian
penduduk

Cakupan PUS peserta KB


anggota Usaha Peningkatan
22
Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang ber-KB mandiri
Rasio petugas Pembantu
23 Pembina KB Desa (PPKBD)
setiap desa/kelurahan
Cakupan ketersediaan dan
distribusi alat dan obat
24
kontrasepsi untuk memenuhi
permintaan masyarakat

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 329


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Persentase Faskes dan


jejaringnya (diseluruh tingkatan
wilayah) yang bekerjasama
25 dengan BPJS dan memberikan
pelayanan KBKR sesuai dengan
standarisasi pelayanan

Cakupan penyediaan Informasi


26 Data Mikro Keluarga di setiap % 100 100 100 100 100 100 100
desa
Persentase remaja yang terkena
27 Infeksi Menular Seksual (IMS)

Cakupan kelompok kegiatan


yang melakukan pembinaan
28
keluarga melalui 8 fungsi
keluarga
Cakupan keluarga yang
mempunyai balita dan anak yang
memahami dan melaksanakan
29
pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak

Rata-rata usia kawin pertama


30
wanita
Persentase Pembiayaan
Program Kependudukan,
31 Keluarga Bencana dan
Pembangunan Keluarga melalui
APBD dan APBDes
Persentase Pemakaian
32 Kontrasepsi Modern (Modern % 73.31
Contraceptive Rate/mcpr)
Capaian kabupaten layak anak Nilai NA 500 601 701 801 801 901
% anak korban kekerasan % 30 34 38 42 46 52 54
Rasio Korban KDRT Rasio
Rasio akseptor KB Rasio 76.41 77.84 79.28 80.72 82.16 83.6 85.03
O Perhubungan
Jumlah arus penumpang
1
angkutan umum
2 Rasio ijin trayek
3 Jumlah uji kir angkutan umum
Jumlah Pelabuhan
4
Laut/Udara/Terminal Bis
Persentase layanan angkutan
5
darat
Persentase kepemilikan KIR
6
angkutan umum
7 Pemasangan Rambu- rambu
Rasio panjang jalan per jumlah
8
kendaraan
Jumlah orang/ barang yang
9
terangkut angkutan umum
Jumlah orang/barang melalui
10 dermaga/bandara/ terminal per
tahun
Mengukur rasio konektivitas
11 Rasio 51.9
Kabupaten
12 Kinerja lalu lintas Kabupaten Rasio 0.22 rasio 0.24 rasio 0.26 rasio 0.28 rasio 0.3 rasio 0.32 rasio 0.34 rasio
Rasio Konektivitas rasio 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.03 0.03
13
Kabupaten
Persentase layanan angkutan % 2 5% 10% 15% 20% 25% 30%
14
air

Komunikasi dan Informatika


P
Cakupan pengembangan dan
pemberdayaan Kelompok
1
Informasi Masyarakat di Tingkat
Kecamatan
Cakupan Layanan
2
Telekomunikasi
Persentase penduduk yang
3
menggunakan HP/telepon
Proporsi rumah tangga dengan
4
akses internet
Proporsi rumah tangga yang
5
memiliki komputer pribadi

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 330


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Persentase Organisasi Perangkat


Daerah (OPD) yang terhubung
6 % 87.8
dengan akses internet yang
disediakan oleh Dinas Kominfo
Persentase Layanan Publik yang
7 diselenggarakan secara online % 40
dan terintegrasi
Persentase Masyarakat Yang
Menjadi Sasaran Penyebaran
Informasi Publik, Mengetahui
8 Kebijakan Dan Program % 21.39
Prioritas Pemerintah Dan
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Persentase Masyarakat yang % 60% 77.76% 78% 79% 80% 81% 82%
menjadi sasaran penyebaran
9
informasi publik

Persentase Layanan Publik % 69.5% 71.60% 75% 78% 80% 85% 90%
yang diselenggarakan secara
10
Online dan Terintegrasi

Tingkat Keamanan Informasi % 24.03% 26.90% 30% 33% 35% 40% 45%
11
Daerah

Koperasi, Usaha kecil, dan


Q
Menengah
1 Persentase koperasi aktif
Persentase UKM non BPR/LKM
2
aktif
3 Persentase BPR/LKM aktif
Persentase Usaha Mikro dan
4
Kecil
Persentase Peningkatan
5 % 47.69
Koperasi yang berkualitas
Persentase peningkatan Usaha
6 % 0.46
Mikro yang menjadi wirausaha

R Penanaman Modal
Jumlah investor berskala
1
nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi berskala
2 nasional (PMDN/PMA)

3 Rasio daya serap tenaga kerja


Kenaikan / penurunan Nilai
4 Realisasi PMDN (milyar rupiah)

Persentase peningkatan
5 % -28,61
investasi di Kabupaten

Kepemudaan dan Olah Raga


S
Persentase organisasi pemuda
1
yang aktif
2 Persentase wirausaha muda
3 Cakupan pembinaan olahraga
Cakupan Pelatih yang
4
bersertifikasi
Cakupan pembinaan atlet muda
5
6 Jumlah atlet berprestasi
7 Jumlah prestasi olahraga
Tingkat partisipasi pemuda
8 % 10.88
dalam ekonomi mandiri
Tingkat partisipasi pemuda
9 dalam organisasi kepemudaan % 0.47
dan organisasi sosial
10 Peningkatan prestasi olahraga % 0

T Statistik
Tersedianya sistem data dan
1
statistik yang terintegrasi
Buku ”kabupaten dalam angka”
2

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 331


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

3 Buku ”PDRB”
Persentase Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) yang
4 menggunakan data statistik % 100
dalam menyusun perencanaan
pembangunan daerah
Persentase OPD yang
menggunakan data statistik
5 % 100
dalam melakukan evaluasi
pembangunan daerah
Tersedianya sistem data dan ada ada ada ada ada ada ada
6
statistik yang terintegrasi
Buku ”kabupaten dalam angka” ada ada ada ada ada ada ada
7
8 Buku ”PDRB” ada ada ada ada ada ada ada
Persentase Perangkat Daerah % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang menggunakan Data
9 Statistik Dalam Menyusun
Perencanaan Pembangunan
Daerah

U Persandian
Persentase Perangkat daerah
yang telah menggunakan sandi
1
dalam komunkasi Perangkat
Daerah
Tingkat Keamanan Informasi
2 Nilai 300
Pemerintah Daerah
Tingkat Keamanan Informasi % 24.03% 26.90% 30% 33% 35% 40% 45%
1
Daerah

V Kebudayaan
Penyelenggaraan festival seni
1
dan budaya
Benda, Situs dan Kawasan Cagar
2 Budaya yang dilestarikan

Jumlah karya budaya yang


3 direvitalisasi dan inventarisasi

Jumlah cagar budaya yang


4
dikelola secara terpadu
Persentase cagar budaya yang
5 % 85.18
dilestarikan

W Perpustakaan
Jumlah pengunjung
1
perpustakaan per tahun
Koleksi buku yang tersedia di
2
perpustakaan daerah
Rasio perpustakaan persatuan
3
penduduk
Jumlah rata-rata pengunjung
4
pepustakaan/tahun
Jumlah koleksi judul buku
5
perpustakaan
Jumlah pustakawan, tenaga
6 teknis, dan penilai yang memiliki
sertifikat
Nilai tingkat kegemaran
7 Nilai 39.35
membaca
Indeks pembanguan literasi
8 Indeks 4
Masyarakat

X Kearsipan
Persentase Perangkat Daerah
1 yang mengelola arsip secara
baku
Peningkatan SDM pengelola
2
kearsipan
Tingkat ketersediaan arsip
sebagai bahan akuntabilitas
kinerja, alat bukti yang sah dan
3 pertanggungjawaban nasional ) Nilai 64.47
Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-
undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 332


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Tingkat keberadaan dan


keutuhan arsip sebagai bahan
pertanggungjawaban setiap
aspek kehidupan berbangsa dan
4 bernegara untuk kepentingan Nilai 50
Negara, pemerintah, pelayanan
publik dan kesejahteraan rakyat

Layanan Urusan Pilihan


A Pariwisata
1 Kunjungan wisata
2 Lama kunjungan Wisata
3 PAD sektor pariwisata
Persentase pertumbuhan jumlah
4 wisatawan mancanegara per % -91,33
kebangsaan
Persentase peningkatan
5 perjalanan wisatawan nusantara % -50,42
yang datang ke Kabupaten/Kota
6 Tingkat Hunian Akomodasi % 836.39
Kontribusi sektor pariwisata
7 Rupiah 82,150.20
terhadap PDRB harga berlaku
Kontribusi sektor pariwisata
8 Rupiah 114,575,000
terhadap PAD

B Pertanian
Kontribusi sektor
1 pertanian/perkebunan terhadap
PDRB
Kontribusi sektor pertanian
2
(palawija) terhadap PDRB
Kontribusi sektor perkebunan
3 (tanaman keras) terhadap PDRB

Kontribusi Produksi kelompok


4 petani terhadap PDRB

Produktivitas padi dan bahan


5 Ton/Ha 645.29
pangan per hektar per tahun
Cakupan bina kelompok petani
6
Persentase penurunan kejadian
7 dan jumlah kasus penyakit % 13.04
hewan menular

C Kehutanan
Rehabilitasi hutan dan lahan
1
kritis
2 Kerusakan Kawasan Hutan
Rasio luas kawasan lindung
untuk menjaga kelestarian
3 keanekaragaman hayati
terhadap total luas kawasan
hutan
Persentase pengelolaan Tahura
4 % 0

Energi dan Sumber Daya


D
Mineral
Persentase rumah tangga
1
pengguna listrik
Rasio ketersediaan daya listrik
2
Persentase pertambangan tanpa
3
ijin
Persentase perusahaan
4 pemanfaatan panas bumi yang % 100
memiliki izin di Kabupaten

E Perdagangan
1 Ekspor Bersih Perdagangan
Cakupan bina kelompok
2
pedagang/usaha informal

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 333


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Persentase pelaku usaha yang


memperoleh izin sesuai dengan
3 ketentuan (IUPP/ SIUP Pusat % 5.71
Perbelanjaan dan IUTM/ IUTS/
SIUP Toko Swalayan
4 Persentase kinerja pupuk % 26.16
Persentase alat-alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapannya
5 % 6.52
(UTTP) bertanda terasah yang
berlaku

F Perindustrian
Cakupan bina kelompok
1
pengrajin
Pertambahan jumlah industri
2 kecil dan menengah di % 0.2
Kabupaten/Kota
Persentase pencapaian sasaran
3 pembangunan industri termasuk Dokumen 0
turunan indikator

Persentase jumlah hasil


pemantauan dan pengawasan
dengan jumlah Izin Usaha
4 % 100
Industri (IUI) Kecil dan Industri
Menengah yang dikeluarkan
oleh instansi terkait

Persentase jumlah hasil


pemantauan dan pengawasan
dengan jumlah Izin Perluasan
5 % 0
Industri (IPUI) Kecil dan
Industri Menengah yang
dikeluarkan oleh instansi terkait
Persentase jumlah hasil
pemantauan dan pengawasan
dengan jumlah Izin Usaha
6 Kawasan Industri (IUKI) dan Izin % 0
Perluasan Kawasan Industri
(IPKI) yang lokasinya di Daerah
Kabupaten/Kota
Tersedianya informasi industri
7 Ada/Tidak Tidak Ada
secara lengkap dan terkini

G Transmigrasi
Persentase transmigran
1
swakarsa

H Kelautan dan Perikanan


1 Produksi perikanan Ton 4,505.16
2 Konsumsi ikan
Cakupan bina kelompok nelayan
3
Produksi perikanan kelompok
4
nelayan
Proporsi tangkapan ikan yang
5 berada dalam batasan biologis
yang aman
Rasio kawasan lindung perairan
6 terhadap total luas perairan
teritorial
7 Nilai tukar nelayan

Penunjang Urusan
Perencanaan Pembangunan
A
Tersedianya dokumen
1 perencanaan RPJPD yang telah
ditetapkan dengan PERDA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yang telah
2
ditetapkan dengan
PERDA/PERKADA

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 334


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yang telah
3
ditetapkan dengan PERKADA

Tersedianya dokumen RTRW


4 yang telah ditetapkan dengan
PERDA
Penjabaran Konsistensi Program
5 RPJMD kedalam RKPD

Penjabaran Konsistensi Program


6
RKPD kedalam APBD
Kesesuaian rencana
7
pembangunan dengan RTRW

B Keuangan
Opini BPK terhadap laporan
1 Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
keuangan
2 Persentase SILPA
Persentase SILPA terhadap
3
APBD
Persentase program/kegiatan
4
yang tidak terlaksana
Persentase belanja pendidikan
5
(20%)
Persentase belanja kesehatan
6
(10%)
Perbandingan antara belanja
7 langsung dengan belanja tidak
langsung
Bagi hasil kabupaten/kota dan
8
desa
9 Penetapan APBD
Rasio Belanja Pegawai Di Luar
10 % 33.55
Guru dan Tenaga Kesehatan
11 Rasio PAD % 0.51
Rasio Belanja Urusan
12 Pemerintah Umum (dikurangi % 70.09
transfer expenditures)
Deviasi Realisasi Belanja
13 terhadap Belanja Total dalam % -0,1
APBD
Deviasi realisasi PAD terhadap
14 % -0,07
anggaran PAD dalam APBD
15 Assets Management Ada/Tidak Ada
Rasio Anggaran Sisa Terhadap
16 Total Belanja Dalam APBD % 3.5
Tahun Sebelumnya

Kepegawaian serta
C
pendidikan dan pelatihan
Rata-rata lama pegawai
1 mendapatkan pendidikan dan
pelatihan
Persentase ASN yang mengikuti
2 pendidikan dan pelatihan formal

Persentase Pejabat ASN yang


3 telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan struktural
Jumlah jabatan pimpinan tinggi
4 pada instansi pemerintah

Jumlah jabatan administrasi


5
pada instansi pemerintah
Jumlah pemangku jabatan
6 fungsional tertentu pada instansi
pemerintah
Rasio pegawai pendidikan tinggi
dan menengah/Dasar (%) (PNS
7 % 243
tidak termasuk guru dan tenaga
kesehatan)
Rasio pegawai fungsional (%)
8 (PNS tidak termasuk guru dan % 9.55
tenaga kesehatan)

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 335


Table 8.3
Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021 - 2026

Rasio jabatan fungsional


bersertifikat kompetensi
9 % 45.69
(%)(PNS tidak termasuk guru
dan tenaga kesehatan)

Penelitian dan pengembangan


D
Persentase implementasi
1
rencana kelitbangan.
Persentase pemanfaatan hasil
2
kelitbangan.
3 Penerapan SIDa:
Persentase perangkat daerah
4 yang difasilitasi dalam
penerapan inovasi daerah.
Persentase kebijakan inovasi
5
yang diterapkan di daerah.

E Pengawasan
Persentase tindak lanjut temuan
1
Persentase pelanggaran pegawai
2
3 Jumlah temuan BPK
Nilai Maturitas Sistem
4 Pengendalian Intern Pemerintah 3
(SPIP)
Nilai Peningkatan Kapabilitas
5 Aparat Pengawasan Intern 2
Pemerintah (APIP)

F Sekretariat Dewan
Tersedianya Rencana Kerja
Tahunan pada setiap Alat-alat
1
Kelengkapan DPRD
Provinsi/Kab/Kota
Tersusun dan terintegrasinya
Program- Program Kerja DPRD
untuk melaksanakan Fungsi
Pengawasan, Fungsi
2 Pembentukan Perda, dan Fungsi
Anggaran dalam Dokumen
Rencana Lima Tahunan (RPJM)
maupun Dokumen Rencana
Tahunan (RKPD)

Terintegrasi program- program


DPRD untuk melaksanakan
fungsi pengawasan,
pembentukan Perda dan
3
Anggaran ke dalam Dokumen
Perencanaan dan Dokumen
Anggaran Setwan DPRD

G PENGADAAN
Persentase jumlah total proyek
kontruksi yang dibawa ke tahun
1 % 0
berikutnya yang ditandatangani
pada kuartal pertama
Persentase Jumlah Pengadaan
2 yang dilakukan dengan Metode % 2.5
Kompetitif
Rasio Nilai Belanja yang
3 % 71.06
dilakukan melalui Pengadaan

Transparansi dan Partisipasi


H.
Publik
Tersedianya Informasi tentang
1 sumber daya yang ada untuk % 82.93
pelayanan
Tersedianya Akses publik
2 terhadap informasi keuangan % 75.05
daerah

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 336


BAB IX
PENUTUP

RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 merupakan tahap terakhir


pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Solok Tahun 2005-
2026 dan merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah
Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 yang memuat tujuan, sasaran, strategi,
arah kebijakan dan program perangkat daerah yang disertai dengan kerangka
pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Selanjutnya,
RPJMD ini juga berperan sebagai pedoman pembangunan baik itu
pemerintah daerah, swasta, masyarakat maupun pemangku kepentingan
lainnya.
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 memerlukan
beberapa kaidah pelaksanaan dan dukungan semua pemangku kepentingan
Kabupaten Solok.

9.1 Kaidah pelaksanaan


RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 merupakan pedoman bagi
pemerintah daerah dalam menyusun RKPD serta merupakan pedoman bagi
perangkat Daerah dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka ditetapkan kadiah-kaidah
pelaksanaan sebagai berikut :
1. Perangkat Daerah berkewajiban untuk melaksanakan program-
program yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-
2026 dan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumetera Barat
dan Pemerintah Pusat, serta masyarakat termasuk dunia usaha;
2. Bupati dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan
daerah berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 dengan mengerahkan semua
potensi dan kekuatan daerah;
3. Bupati berkewajiban menyebarluaskan RPJMD Kabupaten Solok
Tahun 2021-2026 kepada masyarakat;

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 337


4. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan melaksanakan
pengendalian dan evaluasi berkala terhadap RPJMD Kabupaten
Solok Tahun 2021-2026
5. Penyusunan RKPD Tahun 2022 sampai dengan Tahun 2026
berpedoman pada RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2021-2026, yang
selanjutnya menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran
atau KUA, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara atau PPAS dan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau RAPBD
Kabupaten Solok Tahun 2022 sampai dengan Tahun 2026;
6. Kepala Perangkat Daerah berkewajiban menyusun Renstra
Perangkat Daerah berpedoman pada RPJMD yang nantinya akan
menjadi pedoman dalam menyusun Renja Perangkat Daerah

9.2 Pengendalian dan Evaluasi


Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Solok Tahun 2021-2026 dipandang perlu melakukan
pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD Kabupaten Solok
Tahun 2021-2026. Bupati melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap
hasil pelaksanaan RPJMD Kdan indikator kinerja program pada setiap
tahunnya dan indikator lima tahunan atau di akhir periode RPJMD.
Apabila dalam periode pelaksanaan RPJMD Kabupaten Solok Tahun
2021-2026 dihadapkan pada hal-hal di luar kendali Pemerintah Kabupaten
Solok, maka konsepsi dan hasilnya harus dikonsultasikan kepada DPRD
Kabupaten Solok untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam
proses pelaksanaannya.

BUPATI SOLOK,

dto

EPYARDI ASDA

RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN SOLOK 2021-2026 338

Anda mungkin juga menyukai