Anda di halaman 1dari 253

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
SURAT PERNYATAAN TELAH DIREVIU v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.1.1. Penjelasan Umum 1
a. Undang-Undang Pembentukan Daerah 1
b. Data Geografis Wilayah 2
c. Jumlah Penduduk 4
d. Jumlah Kabupaten/Kota 6
e. Jumlah Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat Daerah
Dan Pegawai Pemerintah 6
f. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 11
1.1.2. Perencanaan Pembangunan Daerah 12
1.1.2.1. Permasalahan Strategis Pemerintah Daerah 12
1.1.2.2. Visi dan Misi 13
1.1.2.3. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan RPJMD
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023 13
1.1.2.4. Kegiatan Pembangunan Daerah Berdasarkan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2020 17
1.1.3. Penerapan Standar Pelayanan Minimal 18
BAB II CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH 19
2.1. Capaian Kinerja Makro 19
2.1.1. Indeks Pembangunan Manusia 19
a. Perkembangan IPM Kalimantan Timur 19
b. Pencapaian Kapabilitas Manusia 21
c. Pencapaian Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota 21
d. Perbandingan Regional 23
2.1.2. Angka Kemiskinan 24
2.1.3. Angka Pengangguran 27
2.1.4. Pertumbuhan Ekonomi 33
2.1.5. Ketimpangan Pendapatan 34
2.2. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan 35
2.2.1. Indikator Kinerja Kunci Keluaran 36
2.2.2. Indikator Kinerja Kunci Hasil 66
2.2.3. Indikator Kinerja Kunci Untuk Penunjang Urusan Pemerintahan 73
2.3. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah 74
A. Capaian Kinerja Organisasi 74
ii
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
1. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Sebelumnya 75
2. Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2020 76
3. Evaluasi dan Analisis Kinerja Per Sasaran 79
B. Realisasi Anggaran 135
1. Anggaran dan Realisasi APBD 2020 135
2. Anggaran dan Realisasi Menurut Sasaran dan Program Prioritas 136
BAB III CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN 143
1. Dasar Hukum PenyelenggaraanTugas Pembantuan 143
2. Gambaran Umum Pelaksanaan Tugas Pembantuan di Provinsi 143
3. Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan 144
3.1. Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi
Kaltim 144
3.2. Tugas Pembantuan Provinsi yang dilaksanakan oleh Daerah
Kabupaten/Kota 153
3.3. Permasalahan dan Kendala 153
3.4. Saran danTindak Lanjut 153
BAB IV PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL 155
4.1. Urusan Pendidikan 155
4.2. Urusan Kesehatan 160
4.3. Urusan Pekerjaan Umum 163
4.4. Urusan Perumahan Rakyat 169
4.5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat 173
4.6. Urusan Sosial 178
4.7. Program dan Kegiatan 184
4.7.1. Urusan Pendidikan 184
4.7.2. Urusan Kesehatan 185
4.7.3. Urusan Pekerjaan Umum 187
4.7.4. Urusan Perumahan Rakyat 187
4.7.5. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat 187
4.7.6. Urusan Sosial 189

BAB V PENUTUP 191

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA KUNCI / IKK

iii
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.1.1. Penjelasan Umum

Provinsi Kalimantan Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk


berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 dengan gubernurnya
yang pertama adalah APT Pranoto. Sebelumnya, Provinsi Kalimantan Timur
merupakan salah satu karesidenan dari Provinsi Kalimantan Selatan. Sesuai
dengan aspirasi rakyat, sejak tahun 1956 wilayahnya dimekarkan menjadi tiga
provinsi, yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Barat.

a. Undang-Undang Pembentukan Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, tentang


Penetapan Undang-Undang Darurat No. 3 Tahun 1953 tentang
Perpanjangan Pembentukan Daerah Tk. II di Kalimantan menjadi
Undang-Undang, meliputi :
1. Daerah Tingkat II Kutai
2. Kotapraja Balikpapan
3. Kotapraja Samarinda
4. Daerah Tingkat II Berau
5. Daerah Tingkat II Bulungan

Dalam perkembangan lebih lanjut sesuai ketentuan Undang Undang


Nomor 5 Tahun 1974 dibentuk 2 Kota Administratif berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 1989, yakni :
1. Kota Administratif Bontang (berada di Kabupaten Kutai)
2. Kota Administratif Tarakan (berada di Kabupaten Bulungan)
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997,
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, Undang-Undang Nomor 47 Tahun
1999 dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 serta Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2007 mengenai pemekaran Kabupaten dan Kota
di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Timur dari
6 (enam) Kabupaten/Kota bertambah menjadi 14 (empat belas)
Kabupaten/Kota, yaitu :
1. Kabupaten Paser.
2. Kabupaten Berau.

1
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3. Kabupaten Bulungan.
4. Kabupaten Kutai Kartanegara.
5. Kabupaten Kutai Barat.
6. Kabupaten Kutai Timur.
7. Kabupaten Malinau.
8. Kabupaten Nunukan.
9. Kabupaten Penajam Paser Utara.
10. Kabupaten Tana Tidung.
11. Kota Samarinda.
12. Kota Balikpapan.
13. Kota Tarakan.
14. Kota Bontang.

Pasca diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2012 tentang


Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Mahakam Ulu di Provinsi
Kalimantan Timur, maka wilayah Provinsi Kalimantan Timur saat ini terdiri
dari 7 Kabupaten dan 3 Kota yaitu :
1. Kabupaten Paser, ibukotanya Tana Paser.
2. Kabupaten Berau ibukotanya Tanjung Redeb.
3. Kabupaten Kutai Kartanegara, ibukotanya Tenggarong.
4. Kabupaten Kutai Barat, ibukotanya Sendawar.
5. Kabupaten Kutai Timur, ibukotanya Sangatta.
6. Kabupaten Penajam Paser Utara, ibukotanya Penajam.
7. Kabupaten Mahakam Ulu, ibukotanya Ujoh Bilang.
8. Kota Samarinda, ibukotanya Samarinda.
9. Kota Balikpapan, ibukotanya Balikpapan.
10. Kota Bontang, ibukotanya Bontang.

b. Data Geografis Wilayah

Secara geografis, Provinsi Kalimantan Timur terletak diantara


1130 35’ 31” - 1190 12’ 48” Bujur Timur dan 20 34’ 23” Lintang Utara - 20 44’
17” Lintang Selatan. Secara administratif, batas wilayah Provinsi
Kalimantan Timur adalah:

1. Sebelah Utara : berbatasan dengan Provinsi Kalimantan


Utara;
2. Sebelah Barat : berbatasan dengan Negara Bagian Serawak
Malaysia, Provinsi Kalimantan Barat, dan
Provinsi Kalimantan Tengah;

2
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3. Sebelah : berbatasan dengan Provinsi Kalimantan
Selatan Selatan; dan
4. Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Makasar dan Laut
Sulawesi.

Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi


di Indonesia dengan cakupan wilayah yang cukup luas, yaitu mencapai
16.732.065 Ha. Sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Timur berupa
daratan dengan luasnya mencapai 12.638.931 Ha (75,68%) dan perairan
darat seluas 3,3 Juta Ha (2,59%). Bentangan alam yang luas ini
menjadikan Provinsi Kalimantan Timur memiliki peluang lebih besar untuk
mengelola sumber daya alam yang ada di dalamnya.
Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama
di wilayah Indonesia Bagian Timur. Daerah yang juga dikenal sebagai
gudang kayu dan hasil pertambangan ini mempunyai ratusan sungai
yang tersebar pada hampir semua Kabupaten/ Kota dan merupakan
sarana angkutan utama di samping angkutan darat, dengan sungai
yang terpanjang Sungai Mahakam.
Geo-strategis Kalimantan Timur pada dasarnya menguntungkan dan
sekaligus menantang bagi upaya pembangunan, karena merupakan satu
dari hanya 13 provinsi di Indonesia yang mempunyai wilayah perbatasan
antar negara, yaitu dengan negara Malaysia. Selain itu, posisi Kalimantan
Timur berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dari Laut
Sulawesi ke Samudra Hindia melalui Selat Makasar dan Selat Lombok
yang memiliki potensi perekonomian sangat strategis bagi alur pelayaran
perdagangan. ALKI berperan dalam memperlancar transportasi kapal-
kapal dagang yang melintasi wilayah kepulauan Indonesia. Manfaat dari
tersedianya jalur laut tersebut bagi Indonesia sangat besar, yaitu dapat
meningkatkan hubungan dagang baik dengan negara-negara Afrika, Asia,
dan Pasifik. Bagi Kalimantan Timur, posisi ALKI II sangat bernilai strategis
baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun politis karena akan membuka
peluang berkembangnya pelabuhan besar dan berstandar internasional
yang dapat mendorong perkembangan ekonomi daerah khususnya dan
nasional pada umumnya.
Provinsi Kalimantan Timur terletak di paling timur Pulau Kalimantan.
Tepatnya provinsi ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Utara
di sebelah Utara, Laut Sulawesi dan Selat Makasar di sebelah Timur,
Kalimantan Selatan di sebelah Selatan, dan Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah serta Malaysia di sebelah Barat. Adapun pembagian wilayah

3
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
administratif Provinsi Kalimantan Timur menurut Kabupaten/ Kota dapat
dirinci sebagai berikut:

Tabel 1.1 : Data Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Luas Jumlah
Kabupaten/ Luas Daratan Luas Perairan Luas Wilayah Jumlah
Pengelolaan Desa/
Kota (Ha) Darat (Ha) Kecamatan
Laut (Ha) Kelurahan

Paser 1.103.079,03 8.200,00 6.617,10 1.117.896 10 144

Kutai Barat 1.349.555,59 - 21.436,55 1.370.992 16 194

Mahakam Ulu 2.559.004,99 - 39.803,16 1.944.941 5 50

Kutai
3.096.435,18 1.891,00 8.735,68 2.600.699 18 237
Kartanegara

Kutai Timur 2.163.497,46 2.641,00 10.021,69 3.107.812 18 135

Berau 291.894,83 11.962,00 478,40 2.185.481 13 110


Penajam Paser 1.938.738,41 400,00 6.202,38 292.773 4 54
Utara
Balikpapan 51.124,20 287,00 100,32 51.512 6 34

Samarinda 69.264,16 - 2.388,38 71.653 10 59

Bontang 16.298,78 275,00 15,45 16.589 3 15

0–4 Mil Laut


- 25.656,00 - - - -
(Kab/Kota)

4-12 Mil Laut


(Kewenangan - 3.971.717 - - - -
Provinsi)

Provinsi 12.638.892,63 3.997.373 95.799,12 16.732.065 103 1.032

Sumber : Hasil Pengolahan Tim RTRW GIS Prov.Kalimantan Timur (RKPD)

c. Jumlah Penduduk

Kondisi demografi di Provinsi Kalimantan Timur sangat kompleks


mengingat wilayah geografis yang begitu luas namun jumlah penduduk
yang bisa dibilang belum tinggi. Selain itu distribusi penduduk
yang menyebar tidak merata menimbulkan tantangan tersendiri dalam
membuat kebijakan kependudukan agar pembangunan dirasakan setiap
lapisan masyarakat.
Kalimantan Timur termasuk provinsi yang tidak padat penduduk,
karena populasi penduduk Kalimantan Timur hingga data terakhir tahun
2020 berjumlah 3.769.073 jiwa. Jumlah keseluruhan penduduk Kalimantan
Timur yang dihitung berdasarkan Komposisi rasio jenis kelamin yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 52% atau 1.955.542 Jiwa
dan Penduduk Perempuan sebanyak 48% atau 1.813.531 Jiwa.

4
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.2
Data Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Timur Per Kabupaten/
Kota Berdasarkan Data Kependudukan Bersih (DKB)
Semester II Tahun 2020

Sumber : Data Kependudukan Bersih (DKB) Kemendagri Semester II Tahun 2020

Gambar 1.

Sumber : Data Kependudukan Bersih (DKB) Kemendagri RI Semester II Tahun 2020

5
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.3
Data Penduduk Provinsi Kalimantan Timur Per Kabupaten/ Kota
Semester II Tahun 2020 Berdasarkan Kelompok Umur

Sumber : Data Kependudukan Bersih (DKB) Kemendagri RI Semester II Tahun 2020

d. Jumlah Kabupaten/Kota
Sejak Undang-Undang Nomor 20 tahun 2012 tentang
Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Mahakam Ulu di
Provinsi Kalimantan Timur, maka wilayah Provinsi Kalimantan Timur
saat ini terdiri dari 7 Kabupaten dan 3 Kota yaitu :
1. Kabupaten Paser, ibukotanya Tana Paser.
2. Kabupaten Berau ibukotanya Tanjung Redeb.
3. Kabupaten Kutai Kartanegara, ibukotanya Tenggarong.
4. Kabupaten Kutai Barat, ibukotanya Sendawar.
5. Kabupaten Kutai Timur, ibukotanya Sangatta.
6. Kabupaten Penajam Paser Utara, ibukotanya Penajam.
7. Kabupaten Mahakam Ulu, ibukotanya Ujoh Bilang.
8. Kota Samarinda, ibukotanya Samarinda.
9. Kota Balikpapan, ibukotanya Balikpapan.
10. Kota Bontang, ibukotanya Bontang.

e. Jumlah Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat Daerah dan pegawai


pemerintah
Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri atas :

1. Sekretariat Daerah, yang terdiri dari 9 (sembilan) Biro yaitu :

a. Biro Pemerintahan, Perbatasan dan Otonomi Daerah;

6
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
b. Biro Kesejahteraan Rakyat;
c. Biro Hukum;
d. Biro Perekonomian;
e. Biro Infrastruktur dan Sumber Daya;
f. Biro Administrasi Pembangunan;
g. Biro Organisasi;
h. Biro Umum; dan
i. Biro Humas.
2. Sekretariat DPRD;

3. Inspektorat;

4. Dinas, yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) Dinas yaitu :

a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;


b. Dinas Kesehatan;
c. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat;
d. Dinas Sosial;
e. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
f. Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;
g. Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura;
h. Dinas Lingkungan Hidup;
i. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
j. Dinas Perhubungan;
k. Dinas Komunikasi dan Infromatika;
l. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
m. Dinas Pemuda dan Olahraga;
n. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;
o. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral;
p. Dinas Kehutanan;
q. Dinas Kelautan dan Perikanan;
r. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah;
s. Dinas Pariwisata;
t. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;
u. Dinas Perkebunan; dan
v. Satuan Polisi Pamong Praja.

7
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
5. Badan, yang terdiri dari 9 (sembilan) Badan yaitu :

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;


b. Badan Pendapatan Daerah;
c. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
d. Badan Kepegawaian Daerah;
e. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
f. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;
g. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
h. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; dan
i. Badan Penghubung.
Selain Perangkat Daerah tersebut terdapat 3 (tiga) Rumah Sakit
Daerah Provinsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang
kesehatan yaitu :

1. Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie;


2. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Kanujoso Djatiwibowo; dan
3. Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam.

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah


Provinsi Kalimantan Timur pada Tahun 2020 berjumlah 10.661 orang.

Tabel 1.4
Jumlah PNS di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Golongan & Jenis Kelamin Keadaan Desember 2020

JENIS KELAMIN
GOL JUMLAH
P W

1 2 3 4

IV 1.360 1.165 2.525

III 3.038 3.236 6.274

II 1.165 543 1.708

I 136 18 154

Jumlah 10.661

8
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.5
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Eselon & Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
JENIS KELAMIN
ESELON JUMLAH
P W
1 2 3 4

I 1 1

II 29 5 34

III 186 78 264

IV 427 268 695

Jumlah 994

Tabel 1.6
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Eselon, JFT, Non Eselon & Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
JENIS KELAMIN
KETERANGAN JUMLAH
P W
1 2 3 4

ESELON 643 351 994

JFT 2.014 2.639 4.653

NON ESELON 2.357 2.657 5.014

Jumlah 10.661

Tabel 1.7
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Gender Keadaan Desember 2020

GENDER JUMLAH

1 2

PRIA 3.042

WANITA 1.972

Jumlah 10.661

9
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.8
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Pendidikan Keadaan Desember 2020
GENDER
PENDIDIKAN JUMLAH
P W
1 2 3 4
SD 9 2 11
SMP 645 466 1.111
SMA 2.863 3.095 5.958
D-I 113 109 222
D-II 387 585 972
D-III 17 16 33
D-IV 18 19 37
S.1 1.405 629 2.034
S.2 149 24 173
S.3 93 17 110

Jumlah 5.699 4.962 10.661

Tabel 1.9
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
GENDER
USIA JUMLAH
P W
1 2 3 4
> 55 785 475 1.260
51 - 55 1.422 979 2.401
46 - 50 1.172 859 2.031
41 - 45 1.083 998 2.081
36 - 40 795 1.009 1.804
31 - 35 301 466 767
26 - 30 120 142 262
21 - 25 20 34 54
< 20 1 - 1

Jumlah 5.699 4.962 10.661

10
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 1.10
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Agama dan Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
Jenis Kelamin
AGAMA JUMLAH
P W
1 2 3 4
ISLAM 5.257 4.411 9.668

KRISTEN KATHOLIK 155 145 300

KRISTEN PROTESTAN 268 384 652

HINDU 14 15 29
BUDHA 5 7 12
KONGHUCU - - -
LAIN-LAIN - - -

Jumlah 5.699 4.962 10.661

Tabel 1.11
Jumlah ASN di Lingkungan Pemprov. Kaltim
Berdasarkan Agama dan Jenis Kelamin
Keadaan Desember 2020
GENDER
JENJANG JUMLAH
P W
1 2 3 4

DIKLATPIM TK. I 4 - 4

DIKLATPIM TK. II 33 12 45

DIKLATPIM TK.III 244 122 366

DIKLATPIM TK.IV 657 391 1.048

Jumlah 938 525 1.463

f. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


1. Pendapatan Daerah
Berdasarkan APBD Tahun Anggaran 2020 target
pendapatan daerah ditetapkan sebesar Rp. 8.584.526.835.525,18
dan realisasi pendapatan per 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp. 10.132.934.637.527,40 atau terealisasi sebesar 118,04%.
Adapun penjabaran target dan realisasi Pendapatan Daerah
pada APBD Tahun Anggaran 2020 bersumber dari Pendapatan

11
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah dengan uraian sebagai berikut :

URAIAN ANGGARAN REALISASI

PENDAPATAN 8.584.526.835.525,18 10.132.934.637.527,40


- Pendapatan Asli Daerah 4.318.906.394.875,18 5.289.069.824.750,41
- Dana Perimbangan 4.192.349.479.650,00 4.759.526.731.777,00
- Lain-lain Pendapatan
73.270.961.000,00 84.338.081.000,00
Daerah yang Sah

2. Belanja Daerah
Target belanja daerah berdasarkan APBD Tahun Anggaran
2020 sebesar Rp. 10.706.850.002.651,00 dan realisasi belanja
per 31 Desember 2020 sebesar Rp. 9.328.251.817.708,25 atau
terealisasi sebesar 87,12%.
Berikut rincian target dan realisasi belanja daerah :

URAIAN ANGGARAN REALISASI

BELANJA 10.706.850.002.651,00 9.328.251.817.708,25


Belanja Tidak Langsung 6.171.964.627.233,82 5.482.008.130.715,33
- Belanja Pegawai 1.922.832.701.353,82 1.668.048.559.233,06
- Belanja Hibah 223.050.003.062,00 163.932.628.062,00
- Belanja Bantuan Sosial 16.070.550.000,00 12.578.200.000,00
- Belanja Bagi Hasil kepada
1.911.308.336.000,00 1.863.237.603.015,00
Kabupaten/Kota
- Belanja Bantuan
Keuangan kepada 1.598.703.036.818,00 1.548.034.936.819,00
Kabupaten Kota
- Belanja Tidak Terduga 500.000.000.000,00 226.176.203.586,27
Belanja Langsung 4.534.885.375.417,18 3.846.243.686.992,92
- Belanja Pegawai 323.887.156.195,00 310.502.613.116,80
- Belanja Barang dan Jasa 2.879.410.809.493,62 2.469.135.311.146,03
- Belanja Modal 1.331.587.409.728,56 1.066.605.762.730,10

1.1.2. Perencanaan Pembangunan Daerah

1.1.2.1. Permasalahan Strategis Pemerintah Daerah

Permasalahan Pembangunan Kalimantan Timur Jangka Menengah


sebagai berikut:

1. Lambannya transformasi ekonomi menuju pengelolaan sumber


daya alam berkelanjutan.
2. Belum meratanya dan belum kuatnya daya saing sumber daya
manusia adalah pemicu utama belum maksimalnya pembangunan
daerah di Provinsi Kalimantan Timur.

12
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3. Belum meratanya aksesibilitas dan konektivitas dari dan ke sentra
produksi.
4. Semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup.
5. Belum tercapainya pelayanan publik yang optimal.

1.1.2.2. Visi dan Misi

Visi RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023


adalah “Berani Untuk Kalimantan Timur Berdaulat”. Visi
pembangunan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam misi
pembangunan dalam lima tahun mendatang sebagai berikut :
1. Berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia
yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan,
pemuda dan penyandang disabilitas;
2. Berdaulat dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi
kerakyatan yang berkeadilan;
3. Berdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan;
4. Berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam
yang berkelanjutan;
5. Berdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih,
profesional dan berorientasi pelayanan publik.

1.1.2.3. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan RPJMD Provinsi


Kalimantan Timur Tahun 2019-2023

Pencapaian indikator target kinerja visi dan misi pada sasaran


pembangunan jangka menengah daerah didukung oleh program
prioritas yang akan diselenggarakan oleh Perangkat Daerah terkait
baik secara langsung maupun tidak langsung. Program-program
pembangunan Provinsi Kalimantan Timur untuk periode 2019-2023
merupakan program prioritas yang secara spesifik dimaksudkan
untuk mencapai sasaran RPJMD, sebagaimana dapat dilihat pada
table berikut ini :

Tujuan 1 : Mewujudkan Masyarakat yang berkarakter berakhlak


mulia dan berdaya saing
Sasaran 1 : Meningkatnya pengalaman nilai-nilai budaya dan
keagamaan di Masyarakat
- Program Pendidikan Publik Masyarakat
- Program Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan
- Program Pengembangan Nilai Budaya

13
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Sasaran 2 : Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat
- Program Pengembangan Sekolah Kejuruan
- Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas
- Program Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
- Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
- Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan
Sumber Daya Masyarakat
- Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang
Pendidikan
- Pendidikan Jarak Jauh (Distance Learning System)
- Pendidikan Luar Biasa
- Peningkatan Perlindungan Dan Pemenuhan Hak Anak
- Program Peningkatan Layanan, Otomasi dan
Kerjasama Perpustakaan

Sasaran 3 : Meningkatnya kesehatan dan gizi masyarakat


- Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan
- Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
- Program Penanggulangan Kemisikinan Bidang
Kesehatan

Tujuan 2 : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat


Sasaran 4 : Meningkatnya partisipasi aktif perempuan dalam
pembangunan
- Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang
Pemberdayaan Perempuan
- Program Penguatan Kelembagaan Perlindungan
Perempuan Dan Anak
- Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang
Kesejahteraan Sosial
- Program pembinaan para penyandang cacat
dan trauma

Sasaran 5 : Meningkatnya kewirausahaan dan prestasi pemuda


- Program Peningkatan Prestasi Olahraga
- Peningkatan Upaya Kewirausahaan dan Kecakapan
Hidup Pemuda

Sasaran 6 : Meningkatnya daya saing tenaga kerja


- Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

14
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tujuan 3 : Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan
Sasaran 7 : Meningkatnya usaha ekonomi koperasi dan UKM
- Program Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan
Koperasi dan UKM
Sasaran 8 : Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan
- Program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
- Program Pembangunan Desa dan Kawasan
- Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dan Kelurahan
- Program Kampung Iklim
Sasaran 9 : Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap
ekonomi daerah
- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Tujuan 4 : Mewujudkan kemandirian ekonomi yang
berkelanjutan
Sasaran 10 : Meningkatnya kontribusi sektor perindustrian
dalam perekonomian daerah
- Program Peningkatan dan Pengembangan Industri
Sasaran 11 : Meningkatnya kontribusi sektor perindustrian
dalam perekonomian daerah
- Program Kemudahan Pelayanan dan Percepatan Proses
Perizinan
- Program Pengendalian Pelaksanaan Investasi

Sasaran 12 : Meningkatnya kontribusi sektor pertanian tanaman


pangan dan hortikultura terhadap ekonomi daerah
- Program peningkatan produksi dan produktivitas
tanaman pangan
- Program peningkatan produksi dan nilai tambah
hortikultura

Sasaran 13 : Meningkatnya kontribusi sektor peternakan


terhadap ekonomi daerah
- Program pengembangan usaha peternakan
- Program peningkatan produksi dan produktivitas
peternakan

Sasaran 14 : Meningkatnya kontribusi sektor perkebunan


terhadap ekonomi daerah
- Program peningkatan produksi perkebunan
- Program pembinaan dan pengawasan usaha
perkebunan

15
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
- Program peningkatan mutu dan pemasaran hasil
perkebunan
- Program mitigasi emisi gas rumah kaca sektor
perkebunan

Sasaran 15 : Meningkatnya kontribusi sektor perikanan terhadap


ekonomi daerah
- Program Pengembangan Produksi Budidaya dan
Penguatan Daya Saing Produk Perikanan
- Program Pengembangan Perikanan Tangkap
- Program Peningkatan Penyediaan Benih Ikan dan
Udang Unggulan
- Program pengelolaan ruang laut

Sasaran 16 : Meningkatnya kontribusi sektor kehutanan terhadap


ekonomi daerah
- Program Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
- Program Perlindungan dan KSDAE
- Program Pengelolaan DAS dan RHL
- Program Penyuluhan, pemberayaan masyarakat hutan
dan perhutanan sosial

Sasaran 17 : Meningkatnya pendanaan pembangunan daerah


- Program perencanaan dan pengembangan sumber
pendapatan daerah
Tujuan 5 : Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Infrastruktur
Dasar
Sasaran 18 : Meningkatnya aksesibiltas wilayah
- Program Pembangunan Prasarana Transportasi Laut
dan SDP
- Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Angkutan Jalan

Sasaran 19 : Meningkatnya Konektivitas antar kawasan


- Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
Sasaran 20 : Meningkatnya fungsi pelayanan infrastruktur
sumber daya air
- Program Pengelolaan Sumber Daya Air
- Program Pembnagunan Infrastruktur Keciptakaryaan

Sasaran 21 : Menurunnya kawasan kumuh


- Program perumahan dan kawasan permukiman
Sasaran 22 : Terpenuhnya kebutuhan energi daerah

16
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
- Program diversifikasi & konservasi energi
- Program pengembangan ketenagalistrikan

Tujuan 6 : Meningkatkan kualitas lingkungan hidup


Sasaran 23 : Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
- Program Tata Lingkungan
- Program pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup

Sasaran 24 : Meningkatnya ketangguhan menghadapi bencana


- Program Pencegahan dan kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana Daerah
- Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana
Sasaran 25 : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan penataan
ruang
- Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
Tujuan 7 : Mewujudkan Birokrasi Pemerintahan yang bersih,
professional dan berorientasi pelayanan publik
Sasaran 26 : Terwujudnya Birokrasi yang efektif dan efisien
- Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja
- Program Penguatan Kelembagaan
- Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Sasaran 27 : Terwujudnya Birokrasi yang memiliki pelayanan


publik berkualitas
- Program Peningkatan Pelayanan Publik
- Program Tata Laksana Pemerintahan
- Program Pengembangan Komunikasi, Informasi
dan Media Massa

Sasaran 28 : Terwujudnya Birokrasi yang bersih dan akuntabel


- Pencegahan KKN
- Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan

1.1.2.4. Kegiatan Pembangunan Daerah Berdasarkan Rencana Kerja


Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Prioritas pembangunan Kalimantan Timur tahun 2020 disusun
berdasarkan analisas terhadap permasalahan pembangunan dan
tujuan pembangunan pada interpretasi/arahan tujuan pembangunan
jangka menengah tahun 2019-2023. Prioritas Pembangunan pada
RKPD merupakan Prioritas Pembangunan yang bersifat Tematik

17
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
yang ditujukan pada pencapaian menjadi sasaran utama pada tema
RKPD 2020. Sesuai dengan Tema RKPD 2020, “Pengembangan
Kompetensi SDM, Pemanfaatan Teknologi, dan Infrastruktur
Wilayah yang Mendukung Nilai Tambah Ekonomi”, maka kata
kunci pada tema tersebut adalah Nilai Tambah Ekonomi. Dengan
memahami permasalahan pada daya saing investasi di Kalimantan
Timur maka Prioritas Pembangunan RKPD Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2020 adalah :
1. Pemerataan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan ;
2. Pengembangan Pendidikan Vokasi dan Kejuruan Berbasis
Teknologi;
3. Penguatan Peran dan Kapasitas Ekonomi Kerakyatan;
4. Pemerataan dan Peningkatan Konektivitas Pusat-Pusat Produksi;
5. Peningkatan Ketahanan Sumberdaya Air, Energi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup;
6. Peningkatan Tata Kelola dan Kapasitas Pemerintah Daerah.

1.1.3. Penerapan Standar Pelayanan Minimal


Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memenuhi SPM untuk
urusan wajib terutama pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan
rakyat, ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat dan
sosial. Berdasarkan capaian pembangunan Kalimantan Timur, masih banyak
urusan wajib yang belum diselesaikan dengan baik dikarenakan
keterbatasan sumberdaya. Selain itu, belum seluruh Kementerian Teknis
menerbitkan petunjuk teknis pelaksanaan SPM.
Sementara di Kalimantan Timur juga menghadapi masalah dan isu
strategis dalam penerapan SPM sebagai berikut :
1. Kapasitas daerah dalam tahap persiapan rencana pencapaian SPM
belum dipetakan secara menyeluruh;
2. Kapasitas Daerah dalam pengintegrasian rencana dan dokumen
perencanaan SPM masih dihadapkan pada permasalahan lemahnya
pemahaman aparatur daerah;
3. Kapasitas daerah dalam pembelanjaan penerapan SPM masih
dihadapkan pada terbatasnya kemampuan keuangan daerah;
4. Kapasitas daerah dalam tahap penyampaian indikator-indikator kinerja
SPM.

18
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
BAB II

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

2.1. Capaian Kinerja Makro

Capaian kinerja makro merupakan capaian kinerja yang menggambarkan keberhasilan


penyelenggraan pemerintahan daerah secara umum. Capaian kinerja makro dihasilkan dari
berbagai program yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, pihak
swasta dan pihak terkait lainnya dalam pembangunan nasional. Capaian kinerja makro
menggunakan indikator kinerja makro sebagai berikut :

Tabel 2.1.
Capaian Kinerja Makro 2020

Sumber : BPS Prov. Kaltim

2.1.1 Indeks Pembangunan Manusia


a. Perkembangan IPM Kalimantan Timur
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan
bagi penduduk (enlarging people choice). Perluasan pilihan ini dilakukan dengan
meningkatkan kemampuan manusia dan pemanfaatan kemampuan yang
dimilikinya itu untuk bekerja, menikmati kehidupan serta aktif dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan, seperti kebudayaan, sosial dan politik.
IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam
upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM
menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan, antara
lain pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
IPM diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada tahun 1990, dengan
metode penghitungannya direvisi pada tahun 2010 (IPM Metode Baru). BPS
mengadopsi metodologi baru penghitungan IPM ini sejak tahun 2014 dan telah
dilakukan backcasting sampai ke angka IPM tahun 2010.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat
(a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak
(decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat

19
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka
kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi.
Pengetahuan diukur melalui indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan
Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Harapan Lama Sekolah didefinisikan sebagai
lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak umur
7 tahun di masa mendatang. Adapun Rata-rata Lama Sekolah adalah rata-rata
lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan
formal.
Sementara itu standar hidup layak digambarkan oleh Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan, yang nilainya ditentukan dari pengeluaran per kapita dan
paritas daya beli (purchasing power parity). Dengan paritas daya beli dihitung
menurut harga-harga yang berlaku di Jakarta Selatan, sehingga nilai
Pengeluaran per kapita disesuaikan ini memiliki keterbandingan dengan daerah
lainnya.
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari indeks kesehatan,
indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini
dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum
masing-masing komponen indeks.
IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan
pembangunan manusia di suatu wilayah. Untuk melihat kemajuan pembangunan
manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status
pencapaian.

Gambar 2.1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur
Tahun 2010-2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII

Secara umum, selama periode 2010-2019 pembangunan manusia


provinsi Kalimantan Timur terus mengalami kemajuan dengan peningkatan rata-
rata setiap tahun sebesar 0,80 persen. Pada tahun 2010, IPM Kalimantan Timur
sebesar 71,31 dan terus meningkat setiap tahunnya sehingga menjadi sebesar

20
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
76,61 di tahun 2019. Namun, pada tahun 2020 IPM Kalimantan Timur mengalami
penurunan sebesar 0,48 persen, menjadi sebesar 76,24. Hingga tahun 2020,
pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Timur masih berstatus “tinggi”,
sama dengan 21 provinsi lain di Indonesia.

b. Pencapaian Kapabilitas Manusia


Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga
aspek esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar
hidup layak. Oleh karena itu, capaian IPM tidak terlepas dari capaian kinerja
setiap komponennya (Tabel 2.2)

Tabel 2.2.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kalimantan Timur Menurut Komponen Tahun 2016-2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII

c. Pencapaian Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota

Pada tahun 2020, pencapaian pembangunan manusia di tingkat


kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota yang berkisar
antara 67,09 (Kabupaten Mahakam Ulu) hingga 80,11 (Kota Samarinda).
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Usia Harapan Hidup saat
lahir berkisar antara 71,41 tahun (Kabupaten Penajam Paser Utara) hingga 74,49
tahun (Kota Balikpapan). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama
Sekolah berkisar antara 12,51 tahun (Kabupaten Mahakam Ulu) hingga 14,89
tahun (Kota Samarinda), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 7,97
tahun (Kabupaten Mahakam Ulu) hingga 10,79 tahun (Kota Bontang).
Sedangkan, Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di tingkat kabupaten/kota
berkisar antara 7,52 juta rupiah per tahun (Kabupaten Mahakam Ulu) hingga
16,28 juta rupiah per tahun (Kota Bontang).
Pada tahun 2020, pembangunan manusia di Kalimantan Timur terkendala
oleh adanya penurunan kinerja ekonomi masyarakat. Namun, secara umum,
capaian pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Timur cukup tinggi
bahkan merupakan yang tertinggi untuk kawasan timur Indonesia. Hingga saat

21
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
ini, ketiga kota di Kalimantan Timur berstatus pembangunan manusia “sangat
tinggi” dan berstatus “tinggi” untuk wilayah kabupaten, kecuali Kabupaten
Mahakam Ulu yang masih berstatus sedang”.

Tabel 2.3.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kalimantan Timur Menurut Kabupaten Kota Tahun 2010-2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII

Gambar 2.2
Status Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota
di Kalimantan Timur Tahun 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII

Penurunan angka IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada tingkat


kabupaten/kota. Pada tahun 2020, angka IPM seluruh kabupaten/kota di
Kalimantan Timur terkoreksi turun. Kabupaten/kota yang mengalami kecepatan
penurunan terbesar adalah Kabupaten Mahakam Ulu, sebesar 0,73 persen atau

22
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
turun 0,49 poin, dari 67,58 di tahun 2019 menjadi 67,09 di tahun 2020. Jika dilihat
dari besaran penurunan poin angka IPM, maka selain Mahakam Ulu, Kabupaten
Kutai Timur juga mengalami penurunan angka IPM yang signifikan yaitu sebesar
0,49 poin, dari 73,49 di tahun 2019 menjadi 73,00 di tahun 2020.
Penurunan angka IPM terjadi di seluruh kabupaten/kota. Hal ini
disebabkan oleh menurunnya dimensi standar hidup layak yang diwakili oleh
angka pengeluaran per kapita di seluruh kabupaten/kota pada tahun 2020 jika
dibandingkan dengan tahun 2019. Meskipun terdapat peningkatan untuk dimensi
umur panjang dan hidup yang sehat (UHH) serta dimensi pengetahuan (HLS dan
RLS), namun setelah diagregasikan angka IPM di seluruh Kabupaten/ Kota di
Kalimantan Timur pada tahun 2020 lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun
2019.
Menurunnya angka pengeluaran per kapita tidak terlepas dari efek
pandemi Covid-19 yang mengakibatkan lesunya perekonomian secara global.
Perekonomian Indonesia, bahkan Kalimantan Timur juga terdampak oleh
pandemi Covid-19 ini. Kebijakan karantina wilayah dan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) yang dilakukan beberapa waktu lalu di Kalimantan Timur,
serta menurunnya permintaan batubara dari negara ekspor tujuan utama (India
dan Tiongkok) mengakibatkan banyaknya perusahaan yang harus melakukan
efisiensi produksi, termasuk melakukan pemutusan hubungan kerja (sementara
maupun permanen) bahkan sampai ada yang berhenti beroperasi/tutup.
Bahkan untuk pegawai negeri sipil, terdapat perubahan pada komponen
gaji ke-13 dan THR, dimana pada periode sebelumnya turut mencantumkan
tunjangan kinerja, namun untuk tahun 2020 ini komponen tersebut tidak
termasuk. Pandemi ini secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
pendapatan masyarakat, yang juga mengakibatkan turunnya pengeluaran
masyarakat.

d. Perbandingan Regional

Dibandingkan dengan empat provinsi lainnya di Pulau Kalimantan,


capaian pembangunan manusia Kalimantan Timur masih merupakan yang
tertinggi meskipun pada tahun 2020 ini harus mengalami penurunan. Namun
demikian, status dan peringkat IPM Kalimantan Timur masih sama seperti pada
tahun sebelumnya, yaitu berstatus “tinggi” dan berada pada posisi ketiga di
Nasional, setelah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

23
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.4.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Regional
se-Kalimantan Timur Menurut Komponen Tahun 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov.Kaltim No. 63/12/64/Th.XXIII

2.1.2. Angka Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada September 2020 sebesar


243,99 ribu (6,64 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2020
sebesar 230,26 ribu (6,10 persen), berarti jumlah penduduk miskin secara absolut
bertambah sebanyak 13,73 orang dan secara persentase bertambah sebesar 0,54
persen.
Berdasarkan tempat tinggal, selama periode Maret 2020 – September 2020
jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 14,84 ribu orang dari
113,27 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 128,11 ribu orang pada September 2020.
Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan turun sebanyak 1,11 ribu orang dari
116,99 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 115,88 ribu orang pada September 2020.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan naik 0,65 persen poin dari
4,45 persen pada bulan Maret 2020 menjadi 5,10 persen pada bulan September
2020. Persentase penduduk miskin daerah perdesaan naik sebesar 0,47 persen poin
dari 9,51 persen pada bulan Maret 2020 me njadi 9,98 persen.
Tabel 2.5.
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalimantan Timur Menurut Daerah,
Bulan Maret 2020 – September 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV

24
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan. Garis
kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan dan
non makanan per kapita per bulan yang harus dipenuhi. Penduduk miskin adalah
penduduk yang memiliki ratarata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan.
Selama Maret 2020 – September 2020, Garis Kemiskinan naik sebesar 1,11
persen, yaitu dari Rp.662.302,- per kapita per bulan pada Maret 2020 menjadi Rp.
669.622,- per kapita per bulan pada September 2020. Dengan memperhatikan
komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM), terlihat bahwa peranan
komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan
(perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada bulan September 2020,
sumbangan GKM terhadap GK sebesar 70,28 persen.
Garis kemiskinan di daerah perkotaan lebih besar dibandingkan di daerah
perdesaan. Pada bulan September 2020 garis kemiskinan di daerah perkotaan
sebesar Rp 675.399,- sedangkan di daerah perdesaan sebesar Rp 656.069,-. Hal ini
menggambarkan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup di daerah perkotaan lebih
mahal dibandingkan dengan daerah perdesaan.

Tabel 2.6.
Garis Kemiskinan, Jumlah, dan Persentase Penduduk Miskin
Maret 2020 – September 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV

Komoditi makanan yang mempunyai andil terbesar dalam pembentuk garis


kemiskinan makanan di Kalimantan Timur pada bulan September 2020 antara daerah
perkotaan dan perdesaan terdapat kemiripan pola. Dari lima komoditi terbesar
penyumbang garis kemiskinan makanan di perkotaan dan di perdesaan, jenis
komoditinya sama yaitu beras, rokok kretek filter, telor ayam ras, daging ayam ras dan
mie instan. Lebih lengkapnya lihat Tabel 2.6.

25
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.7.
Persentase Komoditi Makanan terhadap Garis Kemiskinan Makanan
Menurut Daerah, September 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV

Dari lima komoditi terbesar penyumbang garis kemiskinan non makanan di


perkotaan dan di pedesaan, tiga diantaranya terdapat persamaan yaitu perumahan,
bensin, listrik.

Tabel 2.8.
Persentase Komoditi Non Makanan terhadap Garis Kemiskinan Non Makanan
Menurut Daerah, September 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase


penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan
keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk
miskin, kebijakan pengentasan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi
tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Semakin jauh dari angka nol, Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) semakin jauh dari garis kemiskinan dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) semakin melebar.
Pada periode Maret 2020 – September 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman
Kemiskinan naik dari 1,015 pada keadaan Maret 2020 menjadi 1,031 pada keadaaan

26
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
September 2020. Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,240 menjadi 0,293 pada
periode yang sama.
Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan. Pada bulan September
2020, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan 0,675 sementara di
daerah perdesaan 1,801. Demikian pula untuk Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) di perkotaan sebesar 0,165 sementara di daerah perdesaan 0,569. Dapat
disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di daerah perdesaan lebih dalam dan lebih
parah daripada daerah perkotaan.

Tabel 2.9.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di
Kalimantan Timur Menurut Daerah, Maret 2020 - September 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV

2.1.3. Angka Pengangguran


Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Agustus 2020 mencapai
1.817.680 orang, bertambah sebanyak 17.239 orang dibanding angkatan kerja
Agustus 2019 (1.800.441 orang). Penduduk yang bekerja pada Agustus 2020
mencapai 1.692.796 orang, berkurang sebanyak 685 orang dibanding keadaan pada
Agustus 2019 (1.693.481 orang).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2020 mencapai 6,87
persen atau sebanyak 124.884 orang, mengalami kenaikan dibanding TPT Agustus
2019 sebesar 5,94 persen (106.960 orang). Kenaikan TPT pada Agustus 2020,
terutama terjadi pada TPT laki-laki yang mengalami kenaikan lebih tinggi dari TPT
perempuan. TPT laki-laki 6,03 persen pada Agustus 2019 menjadi 7,25 persen pada
Agustus 2020.
Secara nominal juga terjadi kenaikan yang lebih tinggi jumlah pengangguran
laki-laki dibanding pengangguran perempuan. Jumlah laki-laki yang bekerja
mengalami penurunan. Sebaliknya, jumlah perempuan yang bekerja mengalami
peningkatan yang sejalan dengan peningkatan TPAK perempuan.

27
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.10.
Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII

Tabel 2.11.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Utama
dan Jenis Kelamin Provinsi Kalimantan Timur,
Agustus 2019 – Agustus 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII

2.1.3.1. Karakteristik Penduduk yang Bekerja

Salah satu bentuk penyerapan penduduk usia kerja di pasar kerja


adalah bekerja, dimana dengan bekerja seseorang akan memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan, keuntungan, maupun upah/gaji.
Penduduk yang bekerja pada Agustus 2020 mengalami penurunan
dibandingkan dengan Agustus 2019. Untuk melihat struktur penduduk
bekerja maka perlu diperhatikan karakteristiknya. Karakteristik penduduk
bekerja akan disajikan berdasarkan lapangan pekerjaan utama, status
pekerjaan utama, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan jumlah jam kerja
selama seminggu yang lalu.

a. Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Lapangan pekerjaan atau usaha utama terdiri atas 17 kategori
yang meliputi kategori A-Pertanian, kehutanan dan perikanan; kategori B-
Pertambangan dan penggalian; kategori C-Industri pengolahan; kategori

28
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
D-Pengadaan listrik dan gas; kategori E-Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; kategori F-konstruksi, kategori
G-Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor; hingga kategori R,S,TU yaitu kategori Jasa Lainnya. Jika
dilihat menurut kategorinya, maka yang banyak menyerap tenaga kerja
adalah pada kategori G-Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 22,07 persen, berikutnya
adalah kategori A-Pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 20,48
persen, lalu kegiatan di kategori Pertambangan dan Penggalian (kategori
B) sebesar 7,27 persen.

Tabel 2.12.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan
Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur,
Agustus 2019 – Agustus 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII

Selain 3 (tiga) kategori tersebut, kategori I-Penyediaan Akomodasi


dan Makan Minum dan Kategori O-Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib juga memberikan kontribusi yang
besar bagi penyerapan tenaga kerja dan perekonomian provinsi
Kalimantan timur. Penyerapan tenaga kerja pada kategori tersebut
masing-masing sebesar 7,16 persen dan 6,72 persen.

29
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
b. Penduduk Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama

Dari sebanyak 1,69 juta orang yang bekerja pada Agustus 2020,
status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh atau
karyawan sebanyak 836,50 ribu orang (49,42 persen). Diikuti status
berusaha sendiri sebanyak 367,37 ribu orang (21,70 persen), berusaha
dibantu buruh tidak tetap sebanyak 187,58 ribu orang (11,08 persen) dan
status pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 172,45 ribu orang (10,19
persen). Sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas di pertanian
sebanyak 18,89 ribu orang (1,12 persen).
Dibanding tahun 2019, terjadi penurunan pada persentase status
bekerja sebagai buruh/ karyawan akibat adanya pergeseran status dari
bekerja sebagai buruh/karyawan kepada berusaha dibantu buruh tidak
tetap dan sebagai pekerja keluarga/tidak dibayar termasuk status
berusaha sendiri. Hal ini disinyalir terjadi akibat adanya pandemi covid-19.
Berdasarkan status pekerjaan utama tersebut, penduduk bekerja
dapat dikategorikan menjadi kegiatan formal dan informal. Penduduk yang
bekerja di kegiatan formal mencakup mereka yang berusaha dengan
dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai, sedangkan sisanya
dikategorikan sebagai kegiatan informal (berusaha sendiri, berusaha
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja
keluarga/tak dibayar). Pada Agustus 2020, penduduk yang bekerja di
kegiatan informal sebanyak 894,76 ribu orang (52,86 persen), sedangkan
yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 798,04 ribu orang (47,14
persen).

Tabel 2.13.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status
Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Timur, Agustus 2019 –
Agustus 2020

30
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Penduduk Kerja menurut Jumlah Jam Kerja

Salah satu indikasi produktivitas tenaga kerja lainnya adalah jam


kerja. Semakin tinggi jam kerja cenderung semakin tinggi pendapatan
atau upah/gaji. Umumnya jam kerja yang diinginkan adalah jam kerja
normal. Di Provinsi Kalimantan Timur, sebagian besar tenaga kerja
bekerja sebagai pekerja penuh atau full employment yaitu jam kerja
minimal 35 jam per minggu sebesar 71,14 persen atau sebanyak 1,20
juta orang pada Agustus 2020. Sedangkan sebanyak 28,86 persen atau
488,46 ribu orang merupakan pekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari
35 jam per minggu). Pekerja tidak penuh dikelompokkan dalam dua
kategori yaitu setengah penganggur dan pekerja paruh waktu, masing-
masing sebesar 7,14 persen dan 21,71 persen. Pekerja tidak penuh
mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 22,74 persen
poin pada Agustus 2020 dibandingkan dengan Agustus 2019.
Peningkatan paling tinggi adalah pada kategori setengah penganggur
yaitu sebesar 50,53 persen poin. Hal ini mengindikasikan terjadi
peningkatan penduduk yang merasa bahwa pekerjaan yang dimiliki saat
ini tidak sesuai dengan keinginan mereka, yaitu keinginan untuk
berusaha mendapatkan pekerjaan tambahan.

Tabel 2.14.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah
Jam Kerja Per Minggu Provinsi Kalimantan Timur,
Agustus 2019 – Agustus 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII

31
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Penduduk yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang di
Tamatkan
Pendidikan merupakan salah satu indikasi terhadap kemampuan
dan produktivitas tenaga kerja. Semakin tinggi pendidikan cenderung
semakin tinggi juga keahlian dan produktivitas yang dimiliki. Pada Agustus
2020, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang
berpendidikan SD ke bawah atau merupakah proporsi jenjang pendidikan
terbesar penduduk yang bekerja, dengan jumlah sebanyak 493,89 ribu
orang atau sebesar 29,18 persen. Sedangkan tenaga kerja yang
berpendidikan tinggi yaitu Diploma dan Universitas hanya sebesar 17
persen pada Agustus 2020.
Terbesar kedua adalah penduduk yang bekerja dengan pendidikan
SMA Umum sebanyak 398,48 ribu orang (23,54 persen), disusul
penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMP sebanyak 267,72 ribu
orang (15,82 persen), dan penduduk yang bekerja dengan pendidikan
SMA Kejuruan yang mencapai 244,63 ribu orang (14,45 persen).
Sedangkan penduduk yang bekerja dengan pendidikan tinggi yaitu
Universitas dan Diploma I/II/III masing-masing sebanyak 223,57 ribu orang
(13,21 persen) dan 64,51 ribu orang (3,81 persen).

Tabel 2.15.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi Kalimantan Timur,
Agustus 2019 – Agustus 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII

32
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.16.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke
Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Provinsi
Kalimantan Timur, Agustus 2019-Agustus 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 58/11/64/Th.XXII

2.1.4. Pertumbuhan Ekonomi

Terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal Februari


2020 hingga saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi
perekonomian di berbagai wilayah di dunia maupun di Indonesia. Pandemi
Covid-19 mengharuskan masyarakat di berbagai daerah untuk melakukan
pembatasan sosial untuk menekan penyebaran Covid-19. Akibat kebijakan
tersebut, aktivitas ekonomi menjadi terhambat sehingga berdampak pada
kinerja sektor ekonomi di banyak wilayah, termasuk Kalimantan Timur.
Secara kumulatif (c-to-c) perekonomian Kalimantan Timur Tahun 2020
turun sebesar 2,85 persen. Perekonomian Kalimantan Timur pada Tahun 2020
tersebut mengalami kontraksi jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2019
yang tumbuh sebesar 4,74 persen. Hal ini disebabkan oleh kinerja sembilan
lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif. Kontraksi terbesar
terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 5,59
persen, lalu Lapangan Usaha Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
sebesar 5,32 persen, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian
sebesar 4,58 persen, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintah, Pertahanan
dan Jaminan Sosial sebesar 3,97 persen, dan disusul Lapangan Usaha Jasa
Lainnya sebesar 3,07 persen. Sementara itu, sektor yang mampu tumbuh
positif yang tertinggi adalah Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial tumbuh sebesar 19,67 persen, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan

33
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Gas tumbuh sebesar 11,59 persen, dan Lapangan Usaha Informasi dan
Komunikasi tumbuh sebesar 6,96 persen.
Struktur Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 masih
didominasi oleh lima lapangan usaha utama, yaitu Lapangan Usaha
Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 41,43 persen;
Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan peranan sebesar 18,90 persen;
Lapangan Usaha Konstruksi dengan peranan sebesar 9,53 persen; Lapangan
Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan peranan sebesar 8,77
persen; dan Lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor berperan sebesar 6,46 persen. Sedangkan keduabelas
lapangan usaha lainnya memiliki peranan di bawah 5 persen.

2.1.5. Ketimpangan Pendapatan

Untuk mengetahui apakah pembangunan suatu wilayah dinikmati oleh


seluruh lapisan masyarakat, salah satu ukuran ketimpangan yang sering
digunakan adalah Gini Ratio. Nilai Gini Ratio berkisar antara 0 - 1. Semakin
tinggi nilai Gini Ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi. Gini
Ratio Kalimantan Timur pada September 2020 tercatat sebesar 0,335. Angka
ini lebih tinggi dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2020 yang sebesar
0,328.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan
pada September 2020 mengalami penurunan 0,003 poin dibanding dengan
Maret 2020 yaitu dari 0,333 pada Maret 2020 menjadi 0,330 pada bulan
September 2020. Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada September
2020 tercatat nilainya sama dengan Maret 2020, yaitu sebesar 0,286.
Selain Gini Ratio, ukuran ketimpangan yang lazim dipakai adalah
persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau
yang dikenal dengan ukuran ketimpangan Bank Dunia. Berdasarkan ukuran
ini, tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan
tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah
angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar
antara 12-17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas
17 persen. Semakin tinggi persentase pengeluaran kelompok penduduk 40
persen terbawah menunjukkan ketimpangan yang semakin rendah.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran
pada kelompok 40 persen terbawah Provinsi Kalimantan Timur pada
September 2020 sebesar 20,33 persen dari total pengeluaran penduduk
Kalimantan Timur. Angka ini turun dari periode Maret 2020 yang sebesar
20,73 persen. Artinya, pengeluaran penduduk Provinsi Kalimantan Timur
berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.

34
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Jika dirinci menurut daerah tempat tinggal, di daerah perkotaan
pengeluaran penduduk kelompok 40 persen terbawah angkanya tercatat
sebesar 20,91 persen sedangkan di daerah perdesaan tercatat sebesar 22,82
persen. Hal ini mengindikasikan tingkat ketimpangan di derah perkotaan dan
daerah perdesaan termasuk pada kategori rendah.

Tabel 2.17.
Ketimpangan Pengeluaran Penduduk di Kalimantan Timur
Menurut Daerah, Maret 2020 – September 2020

Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Prov. Kaltim No. 12/02/64/Th.XXIV

2.2. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Capaian kinerja urusan pemerintahan merupakan gambaran dan keberhasilan daerah


dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang pemerintahan daerah. Laporan
capaian kinerja urusan pemerintahan sesuai dengan indicator masing-masing urusan
pemerintahan dan urusan penunjang Data/Informasi setiap indicator wajib diisi oleh
pemerintah daerah secara lengkap.

35
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2.2.1. Indikator Kinerja Kunci Keluaran

Urusan Indikator Kinerja Kunci Capaian


No. Sumber Data Ket.
Pemerintahan Keluaran Kinerja
1. 1. Jumlah Sekolah Lanjutan 416
Pendidikan Dinas Pendidikan
Tingkat Atas/SLTA Negeri
dan Kebudayaan
terakreditasi
2. Jumlah peserta didik 77.065
jenjang sekolah menengah
atas (Negeri dan Swasta)
yang menerima
perlengkapan dasar
peserta didik dari
Pemerintah Daerah.
3. Jumlah peserta didik 79.521
jenjang sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta) yang menerima
perlengkapan dasar
peserta didik dari
Pemerintah Daerah
4. Jumlah peserta didik pada 64.845
jenjang sekolah menengah
atas (Negeri dan Swasta)
yang menerima
pembebasan biaya
pendidikan
5. Jumlah peserta didik pada 41.661
jenjang sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta) yang menerima
pembebasan biaya
pendidikan
6. Jumlah kebutuhan minimal 4.591
pendidik pada jenjang
sekolah menengah atas
(Negeri dan Swasta)
7. Jumlah kebutuhan minimal 4.779
pendidik pada jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta)
8. Jumlah pendidik pada 4.841
jenjang sekolah menengah
atas (Negeri dan Swasta)
9. Jumlah pendidik pada 5.136
jenjang sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta)
10. Jumlah kebutuhan minimal 1.649
tenaga kependidikan pada
jenjang sekolah menengah
atas (Negeri dan Swasta)
11. Jumlah kebutuhan minimal 1.619
tenaga kependidikan pada
jenjang sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta)
12. Jumlah tenaga 1.688
kependidikan pada jenjang
sekolah menengah atas
(Negeri dan Swasta)
13. Jumlah tenaga 1.682
kependidikan pada jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta)
14. Jumlah pendidik pada 2.235
jenjang sekolah menengah
atas (Negeri dan Swasta)
yang memiliki ijazah
diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dan sertifikat

36
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pendidik
15. Jumlah pendidik pada 1.911
jenjang sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta) yang memiliki
ijazah diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik
16. Jumlah tenaga 159
laboratorium pada jenjang
sekolah menengah atas
(Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah
SMA/sederajat
17. Jumlah kepala sekolah 145
menengah kejuruan
(Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah diploma
empat (D-IV) atau sarjana
(S1), sertifikat pendidik
dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan
calon kepala sekolah
18. Jumlah tenaga 33
laboratorium pada jenjang
sekolah menengah atas
(Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah
SMA/sederajat
19. Jumlah tenaga 62
laboratorium/
bengkel/workshop pada
jenjang sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta) yang memiliki
ijazah SMA/sederajat
20. Jumlah tenaga penunjang 302
lainnya pada jenjang
sekolah menengah atas
(Negeri dan Swasta) yang
memiliki ijazah
SMA/sederajat
21. Jumlah tenaga penunjang 240
lainnya pada jenjang
sekolah menengah
kejuruan (Negeri dan
Swasta) yang memiliki
ijazah SMA/sederajat
22. Jumlah satuan pendidikan 0
khusus yang terakreditasi
(Negeri dan Swasta)
23. Jumlah peserta didik 2.513
pendidikan khusus (Negeri
dan Swasta) yang
menerima perlengkapan
dasar peserta didik dari
Pemerintah Daerah
24. Jumlah peserta didik pada 1.452
pendidikan khusus (Negeri
dan Swasta) yang
menerima pembebasan
biaya pendidikan
25. Jumlah kebutuhan minimal 382
pendidik pada pendidikan
khusus (Negeri dan
Swasta)
26. Jumlah pendidik pada 397
pendidikan khusus
(Negeri dan Swasta)
27. Jumlah kebutuhan minimal 150
tenaga kependidikan pada
pendidikan khusus (Negeri
dan Swasta)

37
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
28. Jumlah tenaga 166
kependidikan pada
pendidikan khusus (Negeri
dan Swasta)
29. Jumlah pendidik pada 118
pendidikan khusus (Negeri
dan Swasta) yang memiliki
ijazah diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik
30. Jumlah kepala sekolah 17
pendidikan khusus (Negeri
dan Swasta) yang memiliki
ijazah diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1),
sertifikat pendidik dan
surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan
calon kepala sekolah
31. Jumlah tenaga penunjang 43
lainnya pada pendidikan
khusus (Negeri dan
Swasta) yang memiliki
ijazah SMA/sederajat
2. Kesehatan 1. Jumlah RS Rujukan 43 Dinas Kesehatan
provinsi yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
kesehatan (SPA) sesuai
standar
2. Jumlah RS dibina dan 30
dipersiapkan akreditasinya
3. Jumlah dukungan logistik 0
kesehatan yang tersedia
4. Jumlah pos kesehatan 0
bagi penduduk terdampak
krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau
berpotensi bencana
provinsi
5. Jumlah SDM kesehatan di 0
pos kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi
bencana provinsi
6. Jumlah SDM kesehatan 0
yang tergabung dalam tim
penanggulangan krisis
kesehatan bagi penduduk
terdampak krisis
kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi
bencana provinsi
7. Jumlah kegiatan edukasi 0
pengurangan resiko krisis
kesehatan bagi penduduk
yang tinggal di wilayah
berpotensi bencana
8. Jumlah dukungan logistik 43
kesehatan yang tersedia
9 Jumlah SDM kesehatan 1.563
yang tergabung dalam Tim
Gerak Cepat provinsi
10. Jumlah pelaksanaan 0
kajian epidemiologi
terhadap data/informasi
tentang kemungkinan KLB
lintas kabupaten/kota
3. Pekerjaan Umum 1. Luas kawasan 35 Ha Dinas PUPR dan
permukiman rawan banjir PERA
di WS kewenangan
provinsi (ha)
2. Panjang sungai di 0

38
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
kawasan permukiman
yang rawan banjir di WS
kewenangan provinsi (m)
3. Luas kawasan 50 Ha
permukiman sepanjang
pantai yang rawan abrasi
erosi dan akresi di WS
kewenangan provinsi (ha)
4. Panjang pantai di kawasan 0
permukiman yg rawan
abrasi, erosi, akresi di WS
kewenangan provinsi (m)
5. Rencana Tata Pengaturan 2
air dan tata
pengairan/rencana
pengelolaan sumber daya
air WS Kewenangan
provinsi
6. Rencana Teknis tata 6
pengaturan air dan tata
pengairan/rencana
pengelolaan sumber daya
air kewenangan provinsi
7. Data prasarana dan 0
sarana pengaman pantai
dan sungai milik
pemerintah provinsi
8. Luas kawasan 0
permukiman rawan banjir
di WS kewenangan
provinsi (ha)
9. Panjang sungai di 0
kawasan permukiman
yang rawan banjir di WS
kewenangan provinsi (m)
10. Luas kawasan 0
permukiman sepanjang
pantai yang rawan abrasi
erosi dan akresi di WS
kewenangan provinsi (ha)
11. Panjang pantai di kawasan 0
permukiman yg rawan
abrasi, erosi, akresi di WS
kewenangan provinsi (m)
12. Rencana Tata Pengaturan 0
air dan tata
pengairan/rencana
pengelolaan sumber daya
air WS Kewenangan
provinsi
13. Rencana Teknis tata 0
pengaturan air dan tata
pengairan/rencana
pengelolaan sumber daya
air kewenangan provinsi
14. Data prasarana dan 0
sarana pengaman pantai
dan sungai milik
pemerintah provinsi
15. Persentase panjang 21.88%
jaringan irigasi primer
dalam kondisi baik
16. Persentase panjang 22.18%
jaringan irigasi sekunder
dalam kondisi baik
17. Persentase panjang 0
jaringan irigasi tersier
dalam kondisi baik
18. Pemenuhan dokumen ada
RISPAM lintas
kabupaten/kota
19. Tersusun dan 0
ditetapkannya

39
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
JAKSTRADA provinsi
20. Jumlah BUMD dan atau -
UPTD provinsi
penyelenggaran SPAM
21. Jumlah izin yang diberikan 48
kepada Badan Usaha
untuk melakukan
penyelenggaraan SPAM
22. Jumlah kerja sama ada
penyelenggaran SPAM
dengan pemerintah Pusat
dan Pemerintah daerah
lain.
23. Jumlah SPALD Regional -
24. Total kapasitas SPALD 1.000 m3
Regional
25. Total volume limbah yang 0
masuk ke SPALD
Regional
26. Jumlah sarana dan 185
prasarana pengelolaan
limbah domestik
27. Jumlah ada
BUMD/UPTD/Badan
Usaha Provinsi Pengelola
Limbah Domestik
(Ada/Tidak)
28. Panjang jalan berdasarkan 895.09
yang ditetapkan kepala
daerah dalam SK jalan
kewenangan provinsi
29. Dokumen rencana induk ada
pengembangan jaringan
jalan provinsi
30. Panjang jalan yang 15.814
dibangun
31. Panjang jembatan yg 123
dibangun
32. Panjang jalan yang 4
ditingkatkan
(struktur/fungsi)
33. Panjang jembatan yang 0
diganti/dilebarkan
34. Panjang jalan yang 14.778
direkonstruksi atau
direhabilitasi
35. Panjang jembatan yang 0
direhabilitasi
36. Panjang jalan yang 383.079
dipelihara
37. Panjang jembatan yang 1.550.60
dipelihara
38. Jumlah Pelatihan Tenaga 8
Ahli Konstruksi di wilayah
provinsi
39. Jumlah tenaga kerja 4.670
konstruksi yang terlatih di
wilayah provinsi
40. Terselenggaranya Sistem 1.552
Informasi Pembina Jasa
Konstruksi cakupan
provinsi yang aktif dengan
data termutakhir
41. Tersedianya data dan -
informasi potensi pasar
jasa konstruksi di wilayah
provinsi yang bersumber
dari APBD provinsi
42. Tersedianya data dan ada
informasi potensi pasar
jasa konstruksi di wilayah
provinsi yang bersumber

40
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
dari APBN
43. Tersedianya data dan -
informasi potensi pasar
jasa konstruksi di wilayah
provinsi yang bersumber
dari pendanaan lainnya
44. Tersedianya data dan -
profil OPD sub urusan jasa
konstruksi provinsi
45. Tersedianya data dan ada
informasi Pelatihan
Tenaga Ahli Konstruksi di
wilayah provinsi yang
dilaksanakan sendiri atau
melalui kerjasama dengan
Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Kerja (LPKK)
46. Tersedianya data dan ada
informasi tenaga kerja
konsruksi yang terlatih di
wilayah provinsi yang
dibuktikan dengan
sertifikat pelatihan ahli
47. Tersedianya data dan Ada
informasi tenaga kerja
konsruksi terlatih yang
tersertifikasi ahli di wilayah
provinsi
48. Tersedianya data dan -
informasi hasil
pengawasan
ketidaksesuaian jenis,
sifat, klasifikasi, layanan
usaha, bentuk, dan/atau
kualifikasi usaha dengan
kegiatan usaha jasa
konstruksi yang menjadi
kewenangan
pengawasannya
49. Tersedianya data dan -
informasi kecelakaan
konstruksi pada proyek
yang menjadi kewenangan
pengawasannya
50. Tersedianya data dan -
informasi hasil
pengawasan
ketidaksesuaian jenis,
sifat, klasifikasi, layanan
usaha, bentuk dan/atau
kualifikasi usaha dengan
segmentasi pasar jasa
konstruksi yang menjadi
kewenangan
pengawasannya
4. Perumahan 1. Jumlah rumah yang Tdk Dinas PUPR dan
berada pada kawasan
dilaksanakan PERA
rawan bencana dan
rencana penanganannya
2. Tdk
Jumlah rumah yang
terkena bencana alam dilaksanakan
3. Jumlah RT, KK dan Jiwa Tdk
korban yang rumahnya
dilaksanakan
terkena bencana alam
4. Jumlah unit rumah korban Tdk
bencana yang
dilaksanakan
direhabilitasi sesuai
dengan rencana aksi
5. Jumlah unit rumah korban Tdk
bencana yang dibangun
dilaksanakan
kembali sesuai dengan
rencana aksi

41
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
6. Jumlah unit rumah korban Tdk
bencana yang dibangun
dilaksanakan
baru/relokasi sesuai
dengan rencana aksi
7. Jumlah unit dan lokasi Tdk
rumah sewa yang akan
dilaksanakan
menjadi tempat tinggal
sementara korban
bencana
8. Jumlah RT, KK dan Jiwa Tdk
korban bencana yang
dilaksanakan
terfasilitasi
9. Tdk
Jumlah, luasan dan lokasi
pencadangan lahan dilaksanakan
10. Jumlah rumah tangga Tdk
penerima layanan yang
dilaksanakan
telah mendapatkan
fasilitasi ganti kerugian
aset properti berdasarkan
rencana pemenuhan SPM
11. Jumlah rumah tangga Tdk
penerima kegiatan
dilaksanakan
layanan yang belum
mendapatkan fasilitasi
penggantian hak atas
tanah dan/atau bangunan
berdasarkan rencana
pemenuhan SPM
12. Jumlah rumah tangga Tdk
penerima kegiatan
dilaksanakan
layanan yang telah
mendapatkan penyediaan
rumah layak huni
berdasarkan rencana
pemenuhan SPM
13. Jumlah rumah tangga Tdk
penerima layanan yang
dilaksanakan
belum mendapatkan
penyediaan rumah layak
huni berdasarkan rencana
pemenuhan SPM
14. Jumlah luasan (ha) 10.97 Ha
kawasan pemukiman
kumuh ≥ 10-15 Ha
15. Jumlah unit peningkatan 600 Unit
kualitas RTLH
16. Jumlah luasan (ha) 7 Ha
penanganan infrastrukur
kawasan kumuh
17. Jumlah pemukiman yang 3
terfasilitasi PSU
18. Tdk
Jumlah pengembang yang
tersertifikasi dilaksanakan
19. Tdk
Jumlah pengembang yang
teregistrasi dilaksanakan
20. Jumlah pengembang yang Tdk
mendapat penyuluhan
dilaksanakan
atau pelatihan
5. Trantibum linmas 1. Jumlah pelanggaran dan 42
pengaduan trantibum Satpol PP
lintas Kab/Kota yang
ditangani
2. Jumlah Satlinmas yang -
terlatih dan dikukuhkan
3. Jumlah sarana prasarana 856
minimal yang dipenuhi
4. Jumlah Perda dan 14
Perkada yang ditegakkan
5. Jumlah Polisi Pamong 5
Praja yang memiliki

42
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
kualitas sebagai PPNS
6. Jumlah SOP dalam 16
penegakkan Perda dan
Perkeda serta
penanganan gangguan
Trantibum
7. Penyediaan/pemutakhiran Tdk
dokumen kajian risiko BPBD Prov.Kaltim
dilaksanakan
bencana provinsi
8. Penyediaan/pemutakhiran Tdk
dokumen rencana
dilaksanakan
penanggulangan bencana
provinsi
9. Penyediaan/pemutakhiran -
dokumen rencana
kontijensi provinsi
10. Pelaksanaan pelatihan 1 Keg
pencegahan dan mitigasi
bencana provinsi dan
kabupaten/kota
11. Pelaksanaan monitoring -
dan evaluasi dalam
perencanaan pemenuhan
SPM sub-urusan bencana
daerah kabupaten/kota
12. Penyediaan dokumen kaji Ada
cepat bencana provinsi
13. Respon cepat ada
penanganan darurat
bencana provinsi
14. Pencarian, pertolongan -
dan evakuasi korban
bencana provinsi
15. Penyediaan logistik ada
penyelamatan dan
evakuasi korban bencana
provinsi
6. Sosial 1. Jumlah penyandang - Dinas Sosial Prov.
disabilitas terlantar yang Kaltim
menerima paket
permakanan dalam panti
sesuai dengan standar gizi
2. Jumlah penyandang -
disabilitas terlantar yang
menerima paket sandang
di dalam panti
3. Jumlah asrama yang -
tersedia dan mudah
diakses (Panti)
4. Jumlah alat bantu yang -
disediakan di dalam panti
5. Jumlah perbekalan -
kesehatan yang
disediakan di dalam panti
6. Jumlah tenaga perawat -
yang disediakan di dalam
panti
7. Jumlah perbekalan -
kesehatan (peralatan
ksehatan) yang disediakan
di dalam panti
8. Jumlah tenaga Kesehatan -
yang disediakan di dalam
panti
9. Jumlah paket bimbingan -
fisik, mental, spiritual, dan
social yang dilaksanakan
dalam panti
10. Jumlah paket bimbingan -
aktivitas hidup sehari-hari
yang dilaksanakan di
dalam panti
11. Jumlah pekerja sosial/ -

43
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
tenaga kesejahteraan
sosial yang disediakan di
dalam panti
12. Jumlah penyandang -
disabilitas terlantar yang
difasilitasi pembuatan
Nomor Induk
Kependudukan di dalam
panti
13. Jumlah penyandang -
disabilitas terlantar di
dalam panti yang
mendapatkan akses ke
layanan Pendidikan dan
Kesehatan dasar
14. Jumlah penyandang -
disabilitas terlantar di
dalam panti yang
mendapatkan pelayanan
penelusuran keluarga
15. Jumlah penyandang -
disabilitas terlantar di
dalam panti yang
mendapatkan pelayanan
reunifikasi keluarga
16. Jumlah anak terlantar 80
yang menerima paket
permakanan dalam panti
sesuai dengan standar gizi
17. Jumlah anak terlantar 80
yang menerima paket
sandang di dalam panti
18. Jumlah asrama yang 17
tersedia dan mudah
diakses (Panti)
19. Jumlah alat bantu yang -
disediakan di dalam panti
20. Jumlah perbekalan 2
Kesehatan (obat-obatan)
yang disediakan di dalam
panti
21. Jumlah tenaga perawat 2
yang disediakan di dalam
panti
22. Jumlah peralatan 2
kesehatan yang
disediakan di dalam panti
23. Jumlah tenaga Kesehatan -
(dokter, psikiater, peksos
medis) yang disediakan di
dalam panti
24. Jumlah pekerja sosial 2
professional/tenaga
kesejahteraan sosial yang
disediakan di dalam panti
25. Jumlah paket bimbingan 11
fisik, mental, spiritual dan
social yang dilaksanakan
di dalam panti
26. Jumlah paket bimbingan 2
aktivitas hidup sehari-hari
yang dilaksanakan di
dalam panti
27. Jumlah anak terlantar -
yang difasilitasi
pembuatan Nomor Induk
Kependudukan dan kartu
identitas anak di dalam
panti
28. Jumlah anak terlantar di 17
dalam panti yang
mendapatkan akses ke
layanan Pendidikan dan

44
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Kesehatan dasar
29. Jumlah anak terlantar di 110
dalam panti yang
mendapatkan pelayanan
penelusuran keluarga
30. Jumlah anak terlantar di 110
dalam panti yang
mendapatkan pelayanan
reunifikasi keluarga
31. Jumlah lanjut usia terlantar 16
yang menerima paket
permakanan dalam panti
sesuai dengan standar gizi
32. Jumlah lanjut usia terlantar 110
yang menerima paket
sandang di dalam panti
33. Jumlah asrama yang 1
tersedia dan mudah
diakses
34. Jumlah alat bantu yang 2
disediakan di dalam panti
35. Jumlah perbekalan 4
kesehatan yang
disediakan di dalam panti
36. Jumlah tenaga perawat 2
yang disediakan di dalam
panti
37. Jumlah paket bimbingan 2
fisik, mental, spiritual dan
sosial yang dilaksanakan
di dalam panti
38. Jumlah tenaga Kesehatan 4
(dokter, psikiater, peksos
medis) yang disediakan di
dalam panti
39. Jumlah pekerja social 110
professional/ tenaga
kesejahteraan sosial yang
disediakan di dalam panti
40. Jumlah paket bimbingan 110
aktivitas hidup sehari-hari
yang dilaksanakan di
dalam panti
41. Jumlah lanjut usia terlantar Tidak Ada
yang difasilitasi Nomor
Induk Kependudukan di
dalam panti
42. Jumlah lanjut usia terlantar Tidak Ada
di dalam panti yang
mendapat akses ke
layanan dan Kesehatan
dasar
43. Jumlah lanjut usia 22
terlantar di dalam panti
yang mendapatkan
pelayanan penelusuran
keluarga
44. Jumlah lanjut usia terlantar Tidak Ada
di dalam panti pelayanan
reunifikasi keluarga
45. Jumlah lanjut usia Tidak Ada
terlantar yang
mendapatkan layanan
pemulasaran
46. Jumlah gelandangan dan Tidak Ada
pengemis yang menerima
paket permakanan dalam
panti sesuai dengan
standar gizi
47. Jumlah gelandangan dan Tidak Ada
pengemis yang menerima
paket sandang di dalam
panti

45
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
48. Jumlah asrama yang Tidak Ada
tersedia dan mudah
diakses
49. Jumlah alat bantu yang Tidak Ada
disediakan di dalam panti
50. Jumlah perbekalan Tidak Ada
kesehatan yang
disediakan di dalam panti
51. Jumlah tenaga perawat Tidak Ada
yang disediakan di dalam
panti
52. Jumlah paket bimbingan Tidak Ada
fisik, mental, spiritual dan
social yang dilaksanakan
di dalam panti
53. Jumlah tenaga Kesehatan Tidak Ada
(dokter, psikiater, peksos
medis) yang disediakan di
dalam panti
54. Jumlah pekerja sosial Tidak Ada
professional/ tenaga
kesejahteraan sosial yang
disediakan di dalam panti
55. Jumlah paket bimbingan Tidak Ada
aktivitas hidup sehari-hari
yang dilaksanakan di
dalam panti
56. Jumlah gelandangan dan Tidak Ada
pengemis yang mendapat
bimbingan keterampilan
dasar
57. Jumlah gelandangan dan Tidak Ada
pengemis yang difasilitasi
pembuatan pembuatan
Nomor Induk
Kependudukan, KTP, Akta
Kelahiran, Surat Nikah,
dan/atau KIA di dalam
panti
58. Jumlah gelandangan dan Tidak Ada
pengemis di dalam panti
yang mendapatkan
layanan Pendidikan dan
Kesehatan dasar
59. Jumlah gelandangan dan Tidak Ada
pengemis di dalam panti
yang mendapatkan
pelayanan penulusuran
keluarga
60. Jumlah gelandangan dan Tidak Ada
pengemis yang
mendapatkan layanan
reunifikasi keluarga
61. Jumlah korban bencana 90.380
yang mendapat makanan
62. Jumlah korban bencana 90.380
yang menerima paket
sandang
63. Jumlah tempat 58
penampungan pengungsi
yang dimiliki
64. Jumlah paket permakanan Tidak Ada
khusus bagi kelompok
rentan
65. Jumlah korban bencana Tidak Ada
yang menerima pelayanan
dukungan psikososial
66. Jumlah pekerja social 873
professional/tenaga
kesejahteraan social
dan/atau relawan social
yang tersedia
7. Ketenagakerjaan 1. Dokumen perencanaan 1 Dinas

46
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
tenaga kerja provinsi Tenagakerja dan
Transmigrasi
2. Persentase akurasi 60%
proyeksi indikator dalam
rencana tenaga kerja
3. Jumlah perusahaan yang Tidak Ada
Menyusun rencana tenaga
kerja
4. Jumlah Kabupaten/Kota Tidak Ada
yang telah dibina dalam
penyusunan RTK
perusahaan
5. Persentase penerapan Tidak Ada
program PBK dengan
kualifikasi KKNI/okupasi
6. Persentase instruktur 100%
bersertifikat kompetensi
7. Rasio jumlah instruktur 2.68%
terhadap peserta pelatihan
8. Persentase penganggur Tidak Ada
yang dilatih
9. Persentase lulusan 97.77%
bersertifikat kompetensi
10. Persentase penyerapan 0.54%
lulusan
11. Persentase LPK yang 31.79%
terakreditasi
12. Jumlah calon pekerja Tidak Ada
migran Indonesia/ calon
tenaga kerja indonesia
(CPMI/CTKI) yang
diberikan pelatihan
13. Jumlah pelatihan Calon Tidak Ada
Pekerja Migran
Indonesia/Calon Tenaga
Kerja Indonesia
(CPMI/CTKI)
14. Persentase perusahaan 4.52%
yang menerapkan
program peningkatan
produktivitas
15. Persentase lembaga 100%
pemerintah, swasta dan
pendidikan yang menjadi
jejaring peningkatan
produktivitas
16. Persentase perusahaan 16.79%
yang telah memiliki
Peraturan Perusahaan
(PP)
17. Persentase perusahaan 8.82%
yang telah memiliki PKB
18. Rekapitulasi tahunan 153
jumlah anggota Serikat
pekerja/serikat buruh di
perusahaan pada tahun n
19. Persentase perusahaan 105.93%
yang sudah Menyusun
struktur skala upah
20. Persentase perusahaan 165.18%
yang telah terdaftar
sebagai peserta BPJS
Ketenagakerjaan
21. Persentase perusahaan 1.04%
yang telah membentuk
LKS Bipartit
22. Persentase jumlah 0.43%
perusahaan yang
berselisih
23. Jumlah mogok kerja 5
24. Jumlah penutupan Tidak Ada

47
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
perusahaan
25. Jumlah perselisihan 5
kepentingan
26. Jumlah perselisihan hak 29
27. Jumlah perselisihan antar Tidak Ada
SP/SB di perusahaan
28. Jumlah perselisihan PHK 28
29. Jumlah pekerja/buruh Tidak Ada
yang ter-PHK
30. Jumlah perselisihan yang Tidak Ada
diselesaikan melalui
perundingan bipartit
31. Lembaga Kerja Sama 2
(LKS) Tripartit yang
diberdayakan
32. Upah Minimum yang 1 SK
ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundangan
33. Persentase perselisihan 20%
hubungan industrial yang
diselesaikan melalui
Perjanjian Bersama oleh
Mediator Hubungan
Internasional
34. Jumlah rekomendasi 11
persetujuan penempatan
tenaga kerja Antar Kerja
Antar Daerah (AKAD)
yang diberikan oleh dinas
provinsi
35. Jumlah surat persetujuan 3
penempatan antar kerja
lokal (SPP AKL)
kabupaten/kota dalam
satu wilayah provinsi yang
diterbitkan oleh dinas
provinsi
36. Jumlah tenaga kerja yang 5.538
ditempatkan langsung oleh
swasta dalam satu wilayah
provinsi
37. Jumlah lowongan 8.071
pekerjaan yang tersedia
dalam satu wilayah
provinsi
38. Jumlah tenaga kerja 86.969
khusus terdaftar dalam
satu provinsi
39. Jumlah pejabat fungsional 1
pengantar kerja
40. Jumlah Lembaga 14
Penempatan Tenaga Kerja
Swasta (LPTKS) yang
mendapatkan izin dari
Pemerintah Daerah
Provinsi
41. Jumlah Lembaga Tenaga Tidak Ada
Penyalur Pekerja Rumah
Tangga (LPPRT) yang
mendapatkan izin dari
Pemerintah Derah Provinsi
42. Jumlah penempatan 5.538
tenaga kerja melalui
informasi pasar kerja (IPK)
online/sistem informasi
ketenagakerjaan
(SISNAKER)
43. Jumlah Pekerja Migran Tidak Ada
Indonesia (PMI)/ Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) yang
difasilitasi kepulangannya
44. Jumlah ijin kantor cabang Tidak Ada

48
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
perusahaan penempatan
pekerja migran Indonesia
(P3MI)/ perusahaan
penempatan tenaga kerja
Indonesia swasta
(PPTKIS) yang diterbitkan
45. Jumlah pos pelayanan Tidak Ada
keberangkatan dan
kepulangan pekerja
migran Indonesia (PMI)/
tenaga kerja Indonesia
(TKI)
46. Jumlah perusahaan yang 125
menerapkan norma
kebebasan berserikat
47. Jumlah perusahaan yang 125
menerapkan norma waktu
kerja dan waktu istirahat
48. Jumlah perusahaan yang 125
menerapkan norma
pengupahan
49. Jumlah perusahaan yang 50
menerapkan norma
jaminan sosial
50. Jumlah perusahaan yang 125
menerapkan norma kerja
perempuan
51. Jumlah perusahaan yang 172
menerapkan norma
keselamatan dan
Kesehatan kerja
52. Jumlah penyidikan tindak 2
pidana ketenagakerjaan
53. Jumlah perusahaan yang 8.074
mendaftar Wajib Lapor
Ketenagakerjaan
Perusahaan (WLKP)
online
8. Pemberdayaan 1. Jumlah lembaga Tidak Dinas
Perempuan dan pemerintah tingkat daerah Pemberdayaan
Dilaksanakan
Perlindungan provinsi yang telah dilatih Perempuan dan
Anak PUG Perlindungan
Anak
2. Jumlah program/kegiatan Tidak
PUG pada perangkat Dilaksanakan
daerah yang sudah
dievaluasi melalui analisis
gender di tingkat provinsi
3. Jumlah media massa 2
(cetak, elektronIk) yang
bekerja sama dengan
pemprov (dinas pppa)
untuk melakukan KIE
pencegahan kekerasan
terhadap anak
4. Jumlah lembaga layanan 1
anak yang telah memiliki
standar pelayanan minimal
5. Persentase korban 70.09%
kekerasan anak yang
terlayani
6. Jumlah lembaga layanan 10
anak yang mendapat
pelatihan
7. Jumlah lembaga layanan 1
anak yang mendapatkan
bantuan keuangan/fasilitas
oleh Pemerintah Daerah
Provinsi (APBD provinsi)
8. Jumlah kebijakan/program 2
pencegahan kekerasan
terhadap perempuan
termasuk TPPO pada

49
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
perangkat daerah yang
sudah dievaluasi
9. Jumlah lembaga penyedia Tidak Ada
layanan perlindungan hak
perempuan yang telah
terstandarisasi
10. Persentase korban 73.85%
kekerasan perempuan
yang terlayani
11. Jumlah lembaga layanan Tidak Ada
perempuan yang
mendapat pelatihan
12. Jumlah lembaga layanan Tidak Ada
perempuan yang
mendapatkan bantuan
keuangan/fasilitas oleh
Pemerintah Daerah
Provinsi (APBD provinsi)
9. Pangan 1. Tersedianya infrastruktur Tidak Ada Dinas Pangan,
pergudangan dan sarana Tanaman Pangan
pendukung lainnya untuk dan Hortikultura
penyimpanan cadangan
pangan
2. Tersedianya dan Ada
tersalurkannya pangan
pokok dan pangan lainnya
3. Tersedianya cadangan Ada
beras pemerintah provinsi
4. Tersedianya harga Ada
referensi daerah untuk
pangan lokal
5. Terpromosikannya target 1 Kali
konsumsi pangan sesuai
dengan angka kecukupan
gizi
6. Tersedianya peta Ada
ketahanan dan kerentanan
pangan provinsi
7. Tersedianya informasi Ada
situasi kerentanan pangan
dan gizi provinsi
8. Tertanganinya kejadian 178227.5 Kg
kerawanan pangan
9. Tersalurkannya cadangan 178.227.50 Kg
pangan pada daerah
rawan bencana pangan
10. Teregistrasi dan 10
tersertifikasi pangan segar
di pasar modern
10. Pertanahan 1. Persentase Surat 100% Biro
keputusan penetapan Pemerintahan,
tanah lokasi Perbatasan dan
OTDA
2. Jumlah masalah ganti 75
kerugian dan santunan DPMPTSP
tanah untuk pembangunan
yang terselesaikan
3. SK Izin Lokasi yang Tidak Ada
diterbitkan oleh gubernur
4. Dokumen Peletakan lokasi Tidak Ada
rencana penggunaan
tanah yang telah jelas
tahapan kegiatan dan
penganggarannya
11. Lingkungan Hidup 1. a. Indeks Kualitas Air (IKA) a. 53.70 Dinas Lingkungan
b. Indeks Kualitas Udara Hidup
b. 89.06
(IKU)
c. Indeks Kualitas Lahan c. 79.76
(IKL)
d. 83.51
d. Indeks Kualitas Air Laut
(IKAL)
2. Data izin lingkungan PPLH 100%
dan PUU LH yang

50
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
diterbitkan oleh
pemerintah daerah
provinsi.
3. Rasio pejabat pengawas 2.52%
LH di daerah (PPLHD) di
provinsi terhadap usaha
yang izin lingkungan, izin
PPLH dan PUULH yang
diterbitkan oleh
pemerintah provinsi
4. Penetapan hak MHA Belum
terkait dengan PPLH yang
Dilaksanakan
berada di dua atau lebih
daerah kab/kota dalam 1
provinsi
5. Terfasilitasinya kegiatan Belum
peningkatan pengetahuan
Dilaksanakan
dan ketrampilan
masyarakat hukum adat
terkait PPLH
6. Penanganan pengaduan 98.39%
masyarakat terkait izin
lingkungan dan atau izin
PPLH yang diterbitkan
oleh pemerintah daerah
provinsi dan usaha dan
atau kegiatan yang lokasi
dan berdampak lintas
kabupaten/kota
12. 1. Fasilitasi Pelayanan 100% Dinas
Adminiduk Kependudukan
Administrasi
Pemberdayaan
Kependudukan
Perempuan dan
dan Catatan Sipil
Perlindungan Anak
Prov. Kaltim
2. Fasilitasi pelayanan 100%
Adminduk
13. Pemberdayaan 1. Jumlah desa yang 19 Dinas
Masyarakat dan terfasilitasi dalam kerja Pemberdayaan
Desa sama antar desa Masyarakat dan
Pemerintahan
Desa
2. Jumlah desa yang 19
melakukan kerja sama
antar desa tahun berjalan
dikurangi jumlah desa
yang melakukan kerja
sama antar desa tahun
sebelumnya
3. Jumlah lembaga 30
kemasyarakatan dan
lembaga adat di desa
yang terfasilitasi dalam
peningkatan kapasitas dan
diberdayakan
4. Jumlah peningkatan desa 30
yang lembaga
kemasyarakatan dan
lembaga adatnya
melaksanakan kegiatan
ekonomi produktif dan
pemberdayaan
5. Jumlah desa yang 126
terfasilitasi dalam kerja
sama antar desa
6. Jumlah desa yang 126
melakukan kerja sama
antar desa tahun berjalan
dikurangi jumlah desa
yang melakukan kerja
sama antar desa tahun
sebelumnya

51
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
7. Jumlah lembaga 30
kemasyarakatan dan
lembaga adat di desa
yang terfasilitasi dalam
peningkatan kapasitas dan
diberdayakan
8. Jumlah peningkatan desa 30
yang lembaga
kemasyarakatan dan
lembaga adatnya
melaksanakan kegiatan
ekonomi produktif dan
pemberdayaan
14. Pengendalian 1. Tersedianya dokumen 10 Dinas
Penduduk dan Grand Design Kependudukan
Keluarga Pembangunan Pemberdayaan
Berencana Kependudukan (GDPK) Perempuan dan
yang di-Perdakan Perlindungan Anak
Prov. Kaltim
2. Median Usia Kawin 20.10%
Pertama Perempuan
(MUKP) seluruh wanita
umur 25-49 tahun
3. Angka Kelahiran Remaja 48.5%
umur 15-19 tahun (Age
Specific Fertility
Rate/ASFR 15-19)
4. Persentase masyarakat 38.60%
yang terpapar isi pesan
Program KKBPK
(advokasi dan KIE)
5. Jumlah 25
stakeholders/pemangku
kepentingan dan mitra
kerja (termasuk organisasi
kemasyarakatan) yang
berperan serta aktif dalam
pengelolaan program
KKBPK
6. Persentase Fasilitasi Tidak Ada
Kesehatan (Faskes) yang
siap melayani KB MKJP
7. Persentase Peserta KB 15.42%
Aktif (PA) Metode
Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
8. Pemerintah Daerah 5
Provinsi yang memiliki
Kelompok Kerja KKBPK
yang efektif
9. Persentase pelayanan KB 45.81%
Pasca Persalinan
10. Persentase kesertaan KB 12.20%
di Kabupaten dan Kota
dengan kesertaan rendah
11. Persentase kesertaan KB 12.48%
keluarga Penerima
Bantuan Iuran (PBI)
15. Perhubungan 1. Persentase tersedianya 25.93% Dinas
fasilitas penyelenggaraan Perhubungan
terminal penumpang
angkutan tipe B
2. Penetapan tarif angkutan 69.44%
orang antar kota dalam
provinsi serta angkutan
perkotaan dan perdesaan
yang melampaui 1 daerah
kabupaten/kota dalam 1
daerah provinsi kelas
ekonomi
3. Persentase pelaksanaan 92.13%
manajemen dan rekayasa
lalulintas untuk jaringan

52
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
jalan provinsi
16. Komunikasi dan 1. Persentase perangkat 64.86% Dinas Komunikasi
Informatika daerah yang terkoneksi di dan Informatika
Jaringan Intra Pemerintah
atau menggunakan akses
internet yang diamankan
yang disediakan oleh
Dinas Kominfo
2. Persentase perangkat 64.86%
daerah yang
menggunakan akses
internet yang berkualitas
yang disediakan Dinas
Kominfo
3. Tersedianya sistem Ya
elektronik komunikasi intra
pemerintah yang
disediakan Dinas Kominfo
(berbasis suara, video,
teks, data dan sinyal
lainnya) dengan
memanfaatkan jaringan
intra pemerintah
4. Persentase kegiatan -
(event), perangkat daerah
dan pelayanan publik pada
Pemerintah Daerah yang
dimanfaatkan secara
daring dengan
memanfaatkan domain
dan sub domain Instansi
Penyelenggara Negara
sesuai dengan Peraturan
Menteri Kominfo Nomor 5
Tahun 2015 tentang
Registrasi Nama Domain
Instansi Penyelenggara
Negara
5. Persentase perangkat 97.30%
daerah yang memiliki
portal dan situs web yang
sesuai standar
6. Persentase perangkat 64.86%
daerah yang
mengimplementasikan
layanan aplikasi umum
dan aplikasi khusus yang
ditetapkan sesuai dengan
ketentuan perundang-
undangan
7. Persentase layanan SPBE 100%
(layanan publik dan
layanan administrasi
pemerintahan) yang
tercantum dalam dokumen
proses bisnis yang telah
diimplementasikan secara
elektronik
8. Persentase layanan SPBE 100%
(layanan publik dan
layanan administrasi
pemerintahan) yang
memanfaatkan sertifikat
elektronik
9. Persentase sistem -
elektronik yang terdaftar
sesuai ketentuan
peraturan perundang-
undangan
10. Persentase layanan publik 13.43%
dan layanan administrasi
yang terintegrasi dengan
sistem penghubung
layanan pemerintah

53
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
11. Persentase perangkat 27.03%
daerah yang
menggunakan layanan
pusat data pemerintah
12. Persentase perangkat 27.03%
daerah yang menyimpan
data di pusat data
pemerintah
13. Persentase perangkat 21.62%
daerah yang
memperbaharui datanya
sesuai siklus jenis data
(sesuai renstra kominfo)
14. Persentase data yang 7.30%
dapat berbagi pakai
15. Persentase perangkat -
daerah yang
mengimplementasi inovasi
yang mendukung smart
city
16. Persentase ASN 37.50%
pengelola TIK yang
tersertifikasi kompetensi di
bawah pengelolaan Dinas
Kominfo
17. Tersedianya peraturan Ada
daerah atau peraturan
kepala daerah terkait
implementasi e-
government
18. Persentase komunitas 6.94%
masyarakat/mitra strategis
pemerintah daerah
provinsi yang
menyebarkan informasi
dan kebijakan pemerintah
dan pemerintah provinsi
19. Persentase konten 85.71%
informasi terkait program
dan kebijakan pemerintah
dan pemerintah provinsi
sesuai dengan strategi
komunikasi (STRAKOM)
20. Persentase diseminasi 243.30%
dan layanan informasi
publik yang dilaksanakan
sesuai dengan strategi
komunikasi (STARKOM)
dan SOP yang telah
ditetapkan
17. Koperasi dan 1. Persentase fasilitasi Tidak Ada Dinas
Usaha Kecil penerbitan ijin usaha Perindustrian,
Menengah simpan pinjam untuk Perdagangan,
koperasi dengan wilayah Koperasi dan
keanggotaan lintas daerah UMKM
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
2. Persentase fasilitasi Tidak Ada
penerbitan izin
pembukaan kantor
cabang, cabang pembantu
dan kantor kas usaha
simpan pinjam oleh
koperasi untuk koperasi
dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
3. Persentase pemeriksaan 5.13%
dan pengawasan yang
dilakukan untuk koperasi
dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1

54
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
(satu) daerah provinsi
4. Persentase usaha simpan Tidak Ada
pinjam oleh koperasi yang
dinilai kesehatannya untuk
koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
5. Persentase koperasi yang 5.13%
mengikuti pelatihanuntuk
koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
6. Persentase jumlah 5.13%
anggota operasi yang
telah mengikuti pelatihan
perkoperasian untuk
koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
7. Persentase koperasi yang Tidak Ada
telah menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan
perkoperasian untuk
koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
8. Persentase fasilitasi 16.67%
penerbitan sertifikat
Nomor Induk Koperasi
(NIK) untuk koperasi
dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
9. Persentase koperasi yang 1.28%
diberikan dukungan
fasilitasi pembiayaan
untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan
lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
10. Persentase yang diberikan 1.28%
dukungan fasilitasi
pemasaran untuk koperasi
dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
11. Persentase koperasi yang 12.82%
diberikan dukungan
fasilitasi pendampingan
kelembagaan dan usaha
untuk koperasi dengan
wilayah keanggotaan
lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
12. Persentase koperasi yang 1.28%
diberikan dukungan
fasilitasi kemitraan untuk
koperasi dengan wilayah
keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
13. Rasio pertumbuhan 0.09%
wirausaha baru yang
berskala kecil
14. Persentase jumlah usaha 100%
kecil yang diinput ke

55
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
dalam sistem online data
system (ODS)
15. Persentase jumlah usaha 0.33%
kecil yang bermitra
16. Persentase jumlah usaha 0.11%
kecil yang diberikan
dukungan fasilitasi
standarisasi dan sertifikasi
produk usaha
17. Persentase jumlah usaha 0.94%
kecil yang dberikan
dukungan fasilitasi
pemasaran
18. Rasio usaha kecil yang 3.07%
diberikan dukungan
fasilitasi pelatihan
19. Persentase usaha kecil 2.65%
yang diberikan
pendampingan
kelembagaan dan usaha
18. Penanaman 1. PERDA mengenai 1 DPMPTSP
Modal pemberian fasilitas/intensif
penanaman modal yang
menjadi kewenangan
daerah provinsi
2. Standar operasional Ada
prosedur pelaksanaan
pemberian fasilitas/insentif
penanaman modal
3. Laporan evaluasi Tidak Ada
pelaksanaan pemberian
fasilitas/insentif
penanaman modal
4. Kegiatan seminar bisnis,
forum, one on one meeting
5. Kegiatan pameran 5
penanaman modal
6. Kegiatan penerimaan misi Ada
penanaman modal
7. Konsultasi perizinan dan
non perizinan penanaman
modal
8. Penerbitan perizinan dan 8.003 izin
non perizinan penanaman
modal
9. 31.377.600.48
Laporan realisasi
penanaman modal 0.000
10. Pembinaan aparatur 1.175 LPKM
penanaman modal tingkat
provinsi serta
kabupaten/kota
11. Pembinaan penanaman 9
modal PMA dan PMDN
12. Tersedianya data dan 5
informasi perizinan dan
non peizinan provinsi
kabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi
19. Kepemudaan dan 1 Jumlah pemuda yang 75 Dinas Pemuda
mendapat pelatihan
Olahraga dan Olahraga
kewirausahaan
2 Jumlah pemuda yang 'Tidak
mendapat bantuan
dilaksanakan
kewirausahaan
3 Jumlah pemuda yang 500 org
medapat pelatihan kader
pengembangan
kepemimpinan,
kepedulian,
kesukarelawanan dan
kepeloporan pemuda
4 Jumlah pengelola Tidak

56
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
organisasi kepemudaan dilaksanakan
yang mendapat pelatihan
manajemen organisasi
kepemudaan
5 Jumlah pelatih olah raga 1246 org
yang memiliki kompetensi
di satuan2 pendidikan
6 Jumlah atlit yang dibina 436 org
pada SKO, PPLP dan
PPLM
7 Jumlah penyelenggaraan
event OR prestasi tingkat
daerah
8 Jumlah pemuda yang Tidak
difasilitasi dalam
Dilaksanakan
pendidikan kepramukaan
9 Jumlah organisasi Tidak
kepramukaan (kwarda)
Dilaksanakan
yang difasilitasi dalam
pengembangan organisasi
20. Statistik 1. Ada Buku Kaltim
Tersedianya buku profil
Dalam Angka
daerah
(BPS/BAPPEDA)
2. Jumlah survey statistik Tidak Ada
sektoral yang dilakukan
3. Jumlah kompilasi statistik Tidak Ada
sektoral yang dilakukan
4. Jumlah survey statistik Tidak Ada
sektoral yang mendapat
rekomendasi BPS
5. Jumlah kompilasi statistik
sektoral yang mendapat
rekomendasi dr BPS
6. Persentase kelengkapan Tidak Ada
metadata kegiatan statistik
sektoral
7. Persentase kelengkapan Tidak Ada
metadata indikator
sektoral
21. Persandian 1. Persentase kegiatan 0 Dinas Komunikasi
strategis yang telah
dan Informatika
diamankan melalui
kegiatan pengamanan
sinyal dibanding
banyaknya jumlah
kegiatan strategis yang
harus diamankan
2. Persentase sistem 65.12%
elektronik yang telah
menerapkan prinsip sistem
manajemen yang telah
menerapka prinsip2
manajemen keamanan
informasi (SMKI) dan atau
aplikasi persandian
dibanding jumlah sistem
elektronik yang ada pada
pemerintah daerah
3 Persentase sistem 57.36%
elektronik/asset informasi
yang telah diaudit dengan
resiko kategori rendah
4. Persentase titik yang 0
diamankan dibanding
dengan jumlah seluruh titik
pada pemerin (PHKS)
yang diterapkan
pemerintah daerah
berdasarkan pola
hubungan komunikasi
sandi
22. Kebudayaan 1. Jumlah obyek pemajuan 282 Dinas Pendidikan
kebudayaan yang

57
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
dilindungi (inventarisasi, dan Kebudayaan
pengamanan
pemeliharaan,
penyelamatan dan
publikasi)
2. Jumlah obyek pemajuan 260
kebudayaan yang
dikembangkan
(penyebarluasan,
pengkajian, penayaan
keberagaman
3. Jumlah obyek pemajuan 50
kebudayaan yang
dimanfaatkan
(membangun karakter
bangsa,meningkatkan
ketahanan budaya,dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat)
4. Jumlah SDM, lembaga 144
dan pranata yang dibina
(peningkatan kompetensi,
standarisasi dan
sertifikasi, serta
peningkatan kapasitas tata
kelola)
5. Register cagar budaya 13
(pendaftaran, pengjasian,
penetapan, pencatatan,
pemeringkatan,
penghapusan)
6. Perlindungan cagar 116
budaya provinsi
(penyelamatan, zonasi,
pemeliharaan dan
pemugaran
7. Layanan perijzinan Tidak Ada
membawa cagar budaya
provinsi ke luar provinsi
dengan dukungan data
8. Pengembangan cagar 6
budaya Provinsi
(penelitian, revitalisasi,
adaptasi)
9. Pemanfaatan cagar 20
budaya Provinsi (dalam
hal agama, sosial,
pendidikan, ilmu
pengetahuan, teknologi,
kebudayaan, dan
pariwisata)
10. Pengelolaan, 3.500
pengamanan,
pengembangan dan
pemanfaatan koleksi
museum
11. Peningkatan akses 30.000
masyarakat dalam
penyelenggaraan dan
pelaksanaan kegiatan
museum.
12. Peningkatan akses 50.000
masyarakat dalam
pengelolaan sarana dan
prasarana museum
13. Pengelolaan, Tidak perlu
pengamanan,
diisi
pengembangan dan
pemanfaatan koleksi
museum
14. Pembentukan tim 11
pendaftaran cagar budaya

58
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
15. Pembentukan tim ahli 14
cagar budata provinsi
16. Fasilitas sertifikasi tim ahli 14
cagar budaya
17. Pemetaan sdm cagar 16
budaya dan permuseuman
18. Peningkatan kompetensi 44 Org
sdm cagar budaya dan
permuseuman
19. Penyediaan sarana dan 7
prasarana pendaftaran
cagar budaya dan
permuseuman
20. Penyelenggaraan kegiatan 9 Keg
museum yang melibatkan
masyarakat
23. Perpustakaan 1. Rasio ketercukupan 5.52% Dinas
koleksi perpustakaan Perpustakaan dan
dengan penduduk Kearsipan
2. Persentase 2.48%
ketermanfaatkan
perpustakaan oleh
masyarakat
3. Rasio ketercukupan 0.04%
tenaga perpustakaan
dengan penduduk
4. Persentase perpustakaan 3.44%
sesuai standar nasional
perpustakaan
5. Jumlah pemasyarakatan 6 Keg
gemar membaca di
masyarakat
6. Jumlah KCKR Daerah 619
yang dihimpun
7. Jumlah judul yang 3.050
tercantum dalam katalog
induk Daerah
8. Jumlah perpustakaan 5
yang bergabung dalam
katalog induk daerah
9. Jumlah terbitan yang 507
terhimpun dalam
bibliografi Daerah
10. Jumlah naskah kuno yang 30
diakuisisi/dialih media
(digitalisasi)/terdaftar yang
ada di wilayahnya
11. Jumlah naskah kuno yang -
dialih aksara dan dialih
bahasa
12. Jumlah koleksi budaya 491
etnis nusantara yang
tersimpan dan/atau
terdaftar yang ada di
wilayahnya (item)
24. Kearsipan 1. Persentase arsip aktif 0.23% Dinas
yang telah dibuatkan Perpustakaan dan
daftar arsip Kearsipan
2. Persentase arsip in-aktif 0.12%
yang telah dibuatkan
daftar arsip
3. Persentase arsip statis 0.07%
yang telah dibuatkan
sarana bantu temu balik
4. Persentase jumlah arsip 100%
yang dimasukkan dalam
SIKN melalui JIKN
5. Pemusnahan arsip yang 16.991
sesuai NSPK
6. Perlindungan dan Tidak Ada
penyelamatan arsip akibat
bencana yang sesuai
NSPK

59
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
7. Penyelamatan arsip 3.484
perangkat daerah provinsi
yang digabung dan atau
dibubarkan dan
pemekaran daerah
kabupaten/kota yang
sesuai NSPK di provinsi
8. Autentifikasi arsip statis Tidak Ada
dan arsip hasil alih media
yang dikelola oleh
lembaga kearsipan
provinsi yang sesuai
NSPK
9. Pencarian arsip statis Ada
yang pengelolaannya
menjadi kewenangan
daerah provinsi yang
dinyatakan hilang dalam
bentuk daftar pencarian
arsip yang sesuai NSPK
10. Penerbitan izin Ada
penggunaan arsip yang
bersifat tertutup yang
disimpan di lembaga
kearsipan daerah provinsi
yang sesuai NSPK
25. Kelautan dan 1. Jumlah laut pedalaman 2 WPP Dinas Kelautan
Perikanan teritorial dan perairan dan Perikanan
kepulauan yang terkelola
sumber daya ikannya
(wpp)
2. Jumlah izin usaha 216
perikanan tangkap untuk
kapal perikanan berukuran
5 – 30 GT
3. Persentase pelabuhan 33%
perikanan yang memiliki
standar operasional
4. Jumlah izin pembangunan Tidak Ada
kapal penangkap ikan dan
kapal pengangkut ikan
dengan ukuran diatas 5-30
GT
5. Jumlah kapal yang 79.594 Unit
terdaftar
6. Jumlah izin usaha Tidak Ada
perikanan di bidang
pembudidayaan ikan yang
usahanya lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
provinsi yang diterbitkan
7. Persentase luas wilayah 10.00%
laut dan pesisir yang
dikelola sesuai dengan
peraturan perundangan
yang berlaku
8. Jumlah kawasan 7.14%
konservasi perairan atau
kawasan koservasi pesisir
dan pulau-pulau kecil yang
dikelola
9. Jumlah unit kapal 34 Unit
perikanan (10-30GT) yang
diperiksa kepatuhannya
terhadap ketentuan
peraturan perundangan
yang berlaku
10. Jumlah pembudidayaan 39 Izin
ikan yang mempunyai izin
usaha perikanan (IUP)
provinsi dan kab/kota yang
diperiksa kepatuhannya
terhadap ketentuan

60
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
peraturan perundangan
11. Jumlah unit usaha dan 4 Unit
pengolahan hasil
perikanan provinsi yang
mempunyai izin usaha
perikanan provinsi yang
diperiksa kepatuhannya
(compliance) terhadap
peraturan perundangan
yang berlaku.
12. Jumlah pemegang izin Tidak Ada
pemanfaatan ruang laut di
bawah 12 mil laut (diluar
minyak dan gas bumi)
yang diperiksa
kepatuhannya
(compliance) terhadap
ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku
13. Jumlah POKMASWAS 52
yang aktif dalam
mendukung pengawasan
SDKP
14. Jumlah izin usaha 40 Izin
pemasaran dan
pengolahan hasil
perikanan lintas daerah
kab/kota dalam 1 daerah
provinsi yang diterbitkan
26. Pariwisata 1. Jumlah entitas 700 Dinas Pariwisata
pengelolaan destinasi
2. Jumlah kelengkapan 4
infrastruktur dasar, fasilitas
umum, dan fasilitas
pariwisata
3. Jumlah nilai realisasi Rp. 37.339.300.000,-

investasi di bidang (PMDN)


DPMPTSP
pariwisata di tingkat USD 25.181.800

provinsi
4. Jumlah investasi per 128 Proyek (PMDN)

sektor usaha di bidang 11 Proyek (PMA) DPMPTSP


pariwisata
5. Jumlah tanda daftar usaha 243
pariwisata per sub jenis
usaha di provinsi
6. Rata-rata lama tinggal 2 hari
wisatawan mancanegara
7. Rata-rata tinggal 1.72 hari
wisatawan nusantara
tingkat hunian akomodasi
8. Jumlah wisatawan 19.786
mancanegara per
kebangsaan
9. Jumlah perjalanan 2.884.329
wisatawan nusantara
10. Jumlah promosi event 4
daerah yang terlaksana di
dalam negeri
11. Jumlah event luar negeri -
yang diikuti provinsi
12. Jumlah industri pariwisata 11
daerah yang berpartisipasi
pada event promosi
pariwisata di dalam negeri
13. Persentase tenaga kerja di 7.49%
sektor parwisata yang
disertifikasi
14. Persentase SDM peserta 100%
pembekalan sektor
kepariwisataan
15. Jumlah lokasi yang 6
memperoleh
pemberdayaan

61
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
masyarakat dan
pembinaan kemitraan
usaha masyarakat
27. Pertanian 1. Jumlah Sarana dan 11 Dinas Pangan,
prasana pertanian yang Tanaman Pangan
diberikan dan Hortikultura
2. Jumlah penerbitan 83.269
sertifikasi dan
pengawasan benih
tanaman holtikultura
3. Dokumen pengawasan 71.555
benih yang beredar
4. Prasarana pertanian yang 100%
digunakan
5. Pengendalian 25.613.88 Ha
penganggulangan
serangan organisme
pengganggu pertanian
6. Luas areal pengendalian 16.624.11 Ha
dan penganggulangan
bencana
7. Penerbitan izin usaha 53
pertanian
8. Persentase sarana 100%
pertanian yang digunakan
9. Persentase fasilitasi 72.99%
penganggulangan
bencana
10. Persentase jumlah usulan 100%
usaha pertanian
28. Kehutanan 1. Dokumen penataan hutan 94.74% Dinas Kehutanan
wilayah KPH
2. Dokumen rencana 63.16%
pengelolaan hutan jangka
panjang
3. Dokumen rencana 63.16%
pengelolaan hutan jangka
pendek
4. Luas lahan kritis yang 38.737.80 Ha
direhabilitasi
5. Penurunan luas gangguan 0.01%
kawasan hutan melalui
operasi pengamanan
hutan (illegal logging dan
perambahan)
5. Penurunan luas gangguan 0.08%
kawasan hutan melalui
operasi pengamanan
hutan (illegal logging dan
perambahan)
6. Jumlah hasil izin usaha 40.00%
industri primer hasil hutan
kayu dengan kapasitas
izin 6.000m3 per tahun
yang aktif
7. Tersedianya dokumen Tidak Ada
rencana pengelolaan
hutan
8. Pemberdayaan 62 KTH
masyarakat di daerah
penyangga
9. Pemulihan ekosistem Tidak Ada
pada Tahura
10. Menurunnya gangguan 13 Kasus
kawasan Tahura
11. Jumlah ketersediaan 45.26%
penyuluh kehutanan
12. Jumlah sarana dan 300%
prasarana kegiatan
penyuluhan
13. Jumlah KTH yang 60.67%
diberikan pendidikan dan
pelatihan

62
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
14. Fasilitasi kegiatan 20 LPS
peningkatan kapasitas
usaha pada kelompok
perhutanan sosial
15. Terusunnya rencana Tidak Ada
pengelolaan DAS lintas
daerah kabupaten/kota
dalam 1 provinsi
16. Terbentuknya forum Ada
komunikasi DAS yang
mendukung keterpaduan
lintas sektor
29. Energi dan 1. Perda/Pergub terkait Tidak Ada Dinas Energi dan
Sumber Daya zonasi kawasan Sumber Daya
Mineral konservasi air tanah dalam Mineral
daerah provinsi
2. Peta konservasi air tanah Tidak Ada
dalam daerah provinsi
3. Perda/Pergub terkait izin Tidak Ada
penggalian, pemakaian
dan izin pengusahaan air
tanah dalam area provinsi
4. Perda/Pergub terkait izin Tidak Ada
penggalian, pemakaian
dan izin pengusahaan air
tanah dalam area provinsi
5. Perda/Pergub terkait Ada
penetapan nilai perolehan
air tanah
6. Perda/Pergub terkait Tidak Ada
dengan tata ruang wilayah
RZWP3K dalam daerah
provinsi
7. Perda/Pergub terkait Tidak Ada
dengan perizinan mineral
bukan logam dan batuan
dalam daerah provinsi
8. Perda/Pergub terkait IUJP Ada
9. Perda/Pergub terkait Tidak Ada
penetapan harga patokan
mineral bukan logam dan
batuan sesuai UU
28/2009
10. Izin pemanfaatan Tidak Ada
langsung yang diterbitkan
11. Jumlah penerbitan SKT Tidak Ada
panas bumi dalam 1 tahun
12. SK izin usaha niaga bahan Tidak Ada
bakar nabati
13. Perda/Pergub terkait Tidak Ada
usaha penyediaan tenaga
listrik dalam daerah
provinsi (tata cara
penerbitan, pembinaan
dan pengawasan)
14. Penerbitan izin operasi Ada
yang fasilitas instalasinya
dalam daerah provinsi
15. Perda/Pergub terkait Ada
penetapan tarif tenaga
listtik tenaga listrik
pemegang izin yang
ditetapkan oleh
pemerintah daerah
provinsi
16. Surat Persetujuan Ada
Gubernur terkait harga
jual tenaga listrik dan
sewa jaringan tenaga
listrik, penjualan kelebihan
tenaga listrik dari
pemegang izin yang
ditetapkan oleh

63
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pemerintah daerah
provinsi
17. Penerbitan izin usaha jasa Ada
penunjang tenaga listrik
bagi badan usaha dalam
negeri/mayoritas
sahamnya dimiliki oleh
penanam modal dalam
negeri kecuali untuk jasa
pemeriksaan dan
pengujian di bidang
tenaga istrik tegangan
rendah
18. Pelaksanaan 1.105.227 KK
pembangunan listrik
perdesaan dan
penyambungan listrik
gratis bagi masyarakat
tidak mampu
30. Perdagangan 1. 23.08% Dinas
Persentase pelaku usaha Perindustrian,
yang memperoleh fasilitas Perdagangan,
promosi dagang Koperasi dan
UMKM
2. Persentase pelaku usaha 23.08%
yang memperoleh fasilitas
pengembangan produk
3. Persentase pelaku usaha 18.32%
yang memperoleh
pelatihan/ fasilitas
peningkatan kapasitas
terkait ekspor
4. Persentase pelaku usaha 10.42%
yang menjadi eksportir
baru
5. Jumlah penanganan 12
pengaduan konsumen
6. Jumlah konsumen dan 722
pelaku usaha yang
teredukasi
7. Jumlah komoditi potensial 2
yang dipantau
8. Indeks Kinerja BPSMB 5
9. Persentase SIUP Tidak Ada
Minuman Beralkohol (MB)
bebas bea yang
diterbitkan
10. Persentase rekomendasi 100%
SIUP MB bagi Distributor
yang diterbitkan
11. Persentase SIUP Bahan 100%
Berbahaya bagi pengecer
yang diterbitkan
12. Persentase penerbitan 100%
SIUP MB Gol B dan C
untuk pengecer dan
penjual langsung minum di
tempat
13. Persentase penerbitan 100%
SKA yang tepat waktu
14. Pengawasan pupuk dan 0.00001%
pestisida terhadap
pengadaan penyaluran
dan penggunaan pupuk
bersubsidi dan pestisida
per tahun di provinsi
15. Persentase barang 18
beredar yang diawasi yang
sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan
16. Beroperasinya pusat Belum Ada
distribusi yang melayani
wilayah provinsi

64
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
a. Tersedianya bangunan
pusat distribusi
b. Telah ditetapkannya
badan usaha pengelola
pusat distribusi
c. Beroperasinya pusat
industri
d. Menguasai 20% pangsa
pasar pada komoditas
yang ditangani
17. Persentase koefisien -2.25
variasi harga antar waktu
18. Persentase laporan harga 100%
harian melalui sistem
informasi harga
Kemendag
31. Perindustrian 1. Persentase 100% Dinas
terselesaikannya dokumen Perindustrian,
RPIP sampai dengan Perdagangan,
ditetapkannya menjadi Koperasi dan
perda UMKM
2. Persentase jumlah izin 19.23%
usaha industri (IUI) besar
yang diterbitkan
3. Persentase jumlah izin Tidak Ada
perluasan industri IPUI)
bagi industri besar yang
diterbitkan
4. Persentase jumlah Tidak Ada
penetapan izin usaha
kawasan industri (IUKI)
dan izin perluasan
kawasan industri (IPKI)
lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1
provinsi
5. Persentase data Belum Ada
perusahaan indusri besar
dan perusahaan kawasan
industri lintas
kabupaten/kota yang
masuk dalam SII Nas
terhadap total populasi
perusahaan industri besar
dan perusahaan kawasan
industri lintas kab/kota
32. Transmigrasi 1. Jumlah kawasan 1 Dinas Tenaga
transmigrasi yang Kerja dan
difasilitasi penetapannya Transmigrasi
2. Jumlah satuan pemukiman 1
transmigrasi yang
difasilitasi
pembangunannya
3. Jumlah satuan 1
permukiman transmigrasi
yang difasilitasi
pembinaannya

65
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2.2.2. Indikator Kinerja Kunci Hasil

Urusan Indikator Kinerja Kunci Capaian


No. Sumber Data Keterangan
Pemerintahan Hasil Kinerja
1. Pendidikan 1. Tingkat partisipasi 97,04 % Dinas
warga negara usia Pendidikan dan
16-18 tahun yang Kebudayaan
berpartisipasi dalam
pendidikan
menengah
2. Tingkat Partisipasi 81,75 %
warga negara usia
4-18 tahun
penyandang
disabilitas yang
berpartisipasi dalam
pendidikan khusus
2. Kesehatan 1. Rasio daya tampung 0,16 % Dinas
rumah sakit rujukan Kesehatan
2. Persentase RS 40,74 %
Rujukan provinsi
yang terakreditasi
3. Persentase - Tidak Terjadi
pelayanan
Bencana
kesehatan bagi
penduduk Kewenangan
terdampak krisis
Provinsi
kesehatan akibat
bencana dan/atau
berpotensi bencana
4. Persentase - Tidak Terjadi
pelayanan
Bencana
kesehatan bagi
orang yang Kewenangan
terdampak dan
Provinsi
berisiko pada situasi
KLB provinsi
3. Pekerjaan 1. Rasio luas kawasan 23,65 % Dinas PUPR
pemukiman rawan dan PERA
Umum dan
banjir yang
Penataan Ruang terlindungi oleh
infrastruktur
pengendalian banjir
2. Rasio luas kawasan 29,41 %
permukiman
sepanjang pantai
rawan abrasi, erosi,
dan akresi yang
terlindungi oleh
infrastruktur
pengaman pantai di
WS Kewenangan
provinsi
3. Rasio luas daerah 49,84 %
irigasi kewenangan
provinsi yang
dilayani oleh
jaringan irigasi
4. Persentase - Belum
kapasitas yang
Dilaksanakan
dapat terlayani
melalui penyaluran
air minum curah
lintas
kabupaten/kota
terhadap kebutuhan
pemenuhan
kapasitas yang
memerlukan
pelayanan air minum
curah lintas
kabupaten/kota

66
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
5. Rasio pelayanan - Belum
pengolahan limbah
Dilaksanakan
domestik oleh SPAL
Regional
6. Rasio kemantapan 69,77 %
jalan
7. Rasio tenaga kerja 17,85 %
konstruksi yang
terlatih di wilayah
provinsi yang
dibuktikan dengan
sertifikat pelatihan
ahli
4. Perumahan 1. Persentase warga - Dinas PUPR Belum
negara korban dan PERA
Rakyat Dilaksanakan
bencana yang
memperoleh rumah
layak huni
2. Persentase warga -
negara yang terkena
relokasi akibat
program Pemerintah
Daerah provinsi
yang memperoleh
fasilitasi penyediaan
rumah yang layak
huni
3. Persentase Luas 63,81 %
kawasan kumuh 10
– 15 Ha yang
ditangani
4. Persentase satuan 100 %
perumahan yang
sudah dilengkapi
PSU
5. Trantibumlinmas 1. Persentase 100 % Satpol PP
gangguan Trantibum
yang dapat
diselesaikan
2. Persentase Perda 63,63 %
dan Perkada yang
ditegakkan
3. Persentase - BPBD Belum
penyelesaian
Dilaksanakan
dokumen
kebencanaan
sampai dengan
dinyatakan sah/legal
4. Persentase 10 %
penanganan pra
bencana
5. Persentase 100 %
penanganan
tanggap darurat
bencana
6. Sosial 1. Persentase 49,25 % Dinas Sosial
penyandang
disabilitas terlantar
yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya
di dalam panti
2. Persentase Anak 33,14 %
Terlantar yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di dalam
panti
3. Persentase lanjut 37,00 %
usia terlantar yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di dalam
pant
4. Persentase - Belum Memiliki
gelandangan dan

67
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pengemis yang Panti
terpenuhi kebutuhan
Gelandangan
dasarnya di dalam
panti dan Pengemis,
perencanaan
di Tahun 2021
5. Persentase korban 95,14 %
bencana alam dan
sosial yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya pada saat
dan setelah tanggap
darurat bencana
provinsi
7. Ketenagakerjaan 1. Persentase 60 % Dinas Tenaga
kabupaten/kota yang Kerja dan
menyusun rencana Transmigrasi
tenaga kerja
2. Persentase tenaga 97,77 %
kerja bersertifikat
kompetensi
3. Tingkat Produktivitas
Tenaga Kerja
27933,95 %

4. Persentase 169,26 %
perusahaan yang
menerapkan tata
Kelola kerja yang
layak (PP/PKB, LKS
Bipartit, Struktur
Skala Upah, dan
terdaftar peserta
BPJS
Ketenagakerjaan)
5. Persentase tenaga 68,66 %
kerja yang
ditempatkan (dalam
dan luar negeri)
melalui mekanisme
layanan antar kerja
lintas daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
daerah provinsi
6. Persentase 100 %
perusahaan yang
menerapkan
peraturan
perundang-
undangan bidang
ketenagakerjaan
8. Pemberdayaan 1. Persentase ARG 19,47 % Dinas
Perempuan dan pada belanja Kependudukan,
Perlindungan langsung APBD Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
2. Rasio kekerasan 0,28 %
terhadap anak per
10.000 anak
3. Rasio kekerasan 0,03 %
terhadap perempuan
per 100.000 anak
9. Pangan 1. Persentase 57,38 % Dinas Pangan,
Cadangan Pangan Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
10. Pertanahan 2. Persentase 33,17 DPMPTSP
pemanfaatan tanah
yang sesuai dengan

68
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
peruntukkan
tanahnya diatas izin
lokasi dibandingkan
dengan luas izin
lokasi yang
diterbitkan
3. Persentase 100 % Biro
pengadaan tanah Pemerintahan,
untuk kepentingan Perbatasan
umum yang selesai dan Otonomi
tepat waktu Daerah
11. Lingkungan 1. Indeks Kualitas 75,25 % Dinas
Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan
(IKLH) Provinsi Hidup
2. Ketaatan 96,97 %
penanggung jawab
usaha dan/atau
kegiatan terhadap
izin lingkungan, izin
PPLH dan PUU LH
yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah
Provinsi
12. Administrasi 1. Penyajian data 100 % Dinas 2 Kali dalam 1
Kependudukan kependudukan skala Kependudukan, tahun
dan Pencatatan Provinsi dalam satu Pemberdayaan
Sipil tahun Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
2. Pemanfaatan data 15,56 %
kependudukan
13. Pemberdayaan 1. Persentase 76 % Dinas
Masyarakat dan pengentasan desa Pemberdayaan
Desa tertinggal Masyarakat
dan
Pemerintahan
Desa
2. Persentase 30,36 %
Peningkatan Status
Desa Mandiri
14. Pengendalian 1. TFR (Angka 2,56 % Dinas
Penduduk dan Kelahiran Total) Kependudukan,
Keluarga Pemberdayaan
Berencana Perempuan
dan
Perlindungan
Anak dan
BKKBN
2. Persentase 73,71 %
pemakaian
kontrasepsi Modern
(Modern
Contraceptive
Prevalence
Rate/mCPR)
3. Persentase 14,65 %
kebutuhan ber-KB
yang tidak terpenuhi
(unmet need)
15. Perhubungan 1. Rasio konektivitas 101,23 % Dinas
provinsi Perhubungan
2. V/C Ratio di Jalan 92,13 %
Provinsi
16. Komunikasi dan 1. Persentase 64,87 % Dinas
Informatika Organisasi Komunikasi
Perangkat Daerah dan Informatika
(OPD) yang
terhubung dengan
akses internet yang
disediakan oleh
Dinas Kominfo
2. Persentase Layanan 77,27 %

69
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Publik yang
Diselenggarakan
Secara Online Dan
Terintegrasi
3. Persentase 106,01 %
Masyarakat Yang
Menjadi Sasaran
Penyebaran
Informasi Publik,
Mengetahui
Kebijakan Dan
Program Prioritas
Pemerintah Dan
Pemerintah Daerah
Provinsi
17. Koperasi dan 1. Meningkatnya - Dinas Tidak ada
Usaha Kecil Koperasi yang Perindustrian,
Pemeringkatan
Menengah berkualitas Perdagangan,
Koperasi dan koperasi
UMKM
2. Meningkatnya 2,65 %
Usaha Kecil yang
menjadi wirausaha
18. Penanaman Persentase -11,91 % DPMPTSP
Modal peningkatan
investasi di provinsi
19. Kepemudaan 1. Tingkat partisipasi 5,50 % Dinas Pemuda
dan Olahraga pemuda dalam dan Olahraga
kegiatan ekonomi
mandiri
2. Tingkat partisipasi 66,63 %
pemuda dalam
organisasi
kepemudaan dan
organisasi sosial
kemasyarakatan
3. Peningkatan 14 Medali
Prestasi Olahraga
20. Statistik 1. Persentase -
Organisasi
Perangkat Daerah
(OPD) yang
menggunakan data
statistik dalam
menyusun
perencanaan
pembangunan
daerah
2. Persentase OPD -
yang menggunakan
data statistik dalam
melakukan evaluasi
pembangunan
daerah
21. Persandian Tingkat keamanan 4440 Dinas
informasi pemerintah Komunikasi
dan Informatika
22. Kebudayaan Terlestarikannya 41,47 % Dinas
Cagar Budaya Pendidikan dan
Kebudayaan
23. Perpustakaan 1. Nilai tingkat Belum Dinas
kegemaran Perpustakaan
Dilaksanakan
membaca dan Kearsipan
masyarakat Daerah
2. Indeks Belum
Pembangunan
Dilaksanakan
Literasi Masyarakat
24. Kearsipan 1. Tingkat ketersediaan 0,49 % Dinas
arsip sebagai bahan Perpustakaan
akuntabilitas kinerja, dan Kearsipan
alat bukti yang sah Daerah
dan
pertanggungjawaban

70
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
nasional) Pasal 40
dan Pasal 59
Undang-Undang
Nomor 43 Tahun
2009 tentang
Kearsipan
2. Tingkat keberadaan 19.991
dan keutuhan arsip
sebagai bahan
pertanggungjawaban
setiap aspek
kehidupan
berbangsa dan
bernegara untuk
kepetingan negara,
pemerintahan,
pelayanan publik
dan kesejahteraan
rakyat
25. Kelautan dan 1. Jumlah Total 156.878.936 Dinas Kelautan
Perikanan Produksi Perikanan dan Perikanan
Kg
(Tangkap dan
Budidaya) dari
seluruh
kabupaten/kota di
wilayah provinsi
(sumber data: one
data KKP)
2. Persentase 76,07 %
kepatuhan pelaku
usaha KP terhadap
ketentuan peraturan
perundangan yang
berlaku
26. Pariwisata 1. Persentase -73,97 % Dinas
pertumbuhan jumlah Pariwisata
wisatawan
mancanegara per
kebangsaan
2. Persentase -59,29 %
peningkatan
perjalanan
wisatawan
nusantara yang
datang ke provinsi
3. Tingkat hunian 6,12 %
akomodasi
4. Kontribusi sektor 1,06 %
pariwisata terhadap
PDRB harga berlaku
27. Pertanian 1. Produktivitas 75,39 % Dinas Pangan,
pertanian per hektar Tanaman
per tahun Pangan dan
Hortikultura
2. Persentase 125 % Dinas
Penurunan Kejadian Peternakan
dan Jumlah Kasus dan Kesehatan
Penyakit Hewan Hewan
Menular
28. Kehutanan 1. Peningkatan akses 80 % Dinas
legal kepada Kehutanan
masyarakat dalam
pengelolaan hutan
melalui Perhutanan
Sosial
2. Persentase 0,10 %
kerusakan hutan
pertahun
(deforestrasi)
3. Persentase Luas 1,06 %
Lahan Kritis yang
Direhabilitasi
29. Energi dan 1. Persentase Usaha 43,34 % Dinas ESDM

71
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Sumber Daya Tambang Sesuai
Mineral Kewenangan
Provinsi yang Tidak
Melanggar Perda
2. Persentase Desa 100 %
Yang Teraliri Listrik
30. Perdagangan 1. Pertumbuhan Nilai -16,17 % Dinas
Ekspor Non Migas Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan
UMK
2. Persentase 80 %
penanganan
pengaduan
konsumen
3. Persentase komoditi 25,58 %
potensial yang
sesuai dengan
ketentuan berlaku
4. Tertib Usaha 100 %
5. Persentase kinerja 97,79 %
realisasi pupuk
6. Persentase Barang 89,47 %
Beredar Yang
Diawasi Yang
Sesuai Dengan
Ketentuan
Perundang-
Undangan
7. Persentase stabilitas 1,47
dan jumlah
ketersediaan harga
barang kebutuhan
pokok
31. Perindustrian 1. Pertambahan 29,11 % Dinas
Jumlah Industri Perindustrian,
Besar di Provinsi Perdagangan,
Koperasi dan
UMK
2. Persentase 17,85 %
pencapaian sasaran
pembangunan
industri termasuk
turunan indikator
pembangunan
industri dalam RIPIN
yang ditetapkan
dalam RPIP
3. Persentase jumlah 10 %
hasil pemantauan
dan pengawasan
dengan jumlah Izin
Usaha Industri (IUI)
Besar yang
dikeluarkan oleh
instansi terkait
4. Persentase jumlah -
hasil pemantauan
dan pengawasan
dengan jumlah Izin
Perluasan Industri
(IPUI) bagi Industri
Besar yang
dikeluarkan oleh
instansi terkait
5. Persentase jumlah - Tidak ada IUKI
hasil pemantauan dan IPKI yang
dan pengawasan dikeluarkan
dengan jumlah Izin pada Tahun
Usaha Kawasan 2020
Industri (IUKI) dan
Izin Perluasan
Kawasan Industri

72
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
(IPKI) yang
lokasinya lintas
daerah
kabupaten/kota
dalam 1 (satu)
provinsi yang
dikeluarkan oleh
instansi terkait
6. Tersedianya 10 SIINas Sistem
informasi industri Informasi
secara lengkap dan Industri
terkini Nasional)
hanya terdapat
kapasitas
produksi,
sedang untuk
data informasi
produksi,
bahan baku
dan bahan
penolong tidak
tersedia
datanya.

2.2.3. Indikator Kinerja Kunci Untuk Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan


Urusan Capaian
No. Indikator Kinerja Kunci Sumber Data Keterangan
Pemerintahan Kinerja
1. Perencanaan 1. Rasio Belanja 9,21 BPKAD/Data
dan Keuangan Pegawai Di Luar Unaudit BPK
Guru dan Tenaga
Kesehatan
2. Rasio PAD 1,05 %
3. Rasio Belanja 47,68 %
Urusan
Pemerintahan
Umum (dikurangi
transfer
expenditures)
4. Opini Laporan WTP
Keuangan
5. Maturitas Sistem Level 3
Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP)
6. Peningkatan Level 3
Kapabilitas Aparat
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
2. Pengadaan 1. Persentase jumlah - Biro Tidak ada
total proyek Administrasi kontrak
konstruksi yang Pembangunan infrastruktur
dibawa ke tahun (ULP) dengan nilai
berikutnya yang besar yang
ditandatangani perlu
pada kuartal pembangunan
pertama dalam 3
kuartal yang
ditandatangani
pada kuartal
pertama tahun
2. Persentase Jumlah 6,30 %
Pengadaan yang
Dilakukan Dengan
Metode Kompetitif
3. Rasio nilai belanja 92,82 %
yang dilakukan
melalui pengadaan
3. Kepegawaian 1. Rasio Pegawai 127,19 % Badan
Pendidikan Tinggi Kepegawaian
dan Daerah

73
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Menengah/Dasar
(%) (PNS tidak
termasuk guru dan
tenaga kesehatan)
2. Rasio pegawai 9,39 %
Fungsional (%)
(PNS tidak
termasuk guru dan
tenaga kesehatan)
3. Rasio Jabatan 100 %
Fungsional
bersertifikat
Kompetensi (%)
(PNS tidak
termasuk guru dan
tenaga kesehatan)
4. Manajemen 1. Budget execution: 24,12 % BPKAD/Data
Keuangan Deviasi realisasi Unaudit BPK
belanja terhadap
belanja total dalam
APBD
2. Revenue 21,99 %
mobilization:
Deviasi realisasi
PAD terhadap
anggaran PAD
dalam APBD
3. Assets 3
Management
4. Cash Management: 19,75 %
Rasio Anggaran
Sisa Terhadap Total
Belanja Dalam
APBD Tahun
Sebelumnya
5. Transparansi 1. Informasi tentang 92,14 % Dinas
dan Partisipasi sumber daya yang Komunikasi dan
Publik tersedia untuk Informasi
pelayanan
(Information on
resources available
to frontline service
delivery units)
2. Akses publik 83,33 %
terhadap informasi
keuangan daerah
(Public access to
fiscal information)

2.3. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah

A. Capaian Kinerja Organisasi


Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang
sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, tidak terlepas dari
pelaksanaan itu sendiri sebagai fungsi actuating dari berbagai piranti pere ncanaan
pembangunan yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat
pertanggung jawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber
daya manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,
terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.
Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan sasaran,

74
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak
salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.

1. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Sebelumnya.


1.1. Hasil Evaluasi SAKIP
Hasil Evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi terhadap Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun Sebelumnya, dengan rincian penilaian tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.18
Hasil Evaluasi Tahun 2018 dan 2019
NILAI
KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT
2018 2019
a. Perencanaan Kinerja 30 25,35 25,59
b. Pengukuran Kinerja 25 18,28 18,77
c. Pelaporan Kinerja 15 12,47 12,54
d. Evaluasi Kinerja 10 5,13 5,91
e. Capaian Kinerja 20 13,66 13,74
Nilai Hasil Evaluasi 100 74,89 76,55
Predikat Akuntabilitas Kinerja BB BB
Persentase Kenaikan / Penurunan -3,4% 2,2%

1.2 Tindak lanjut Hasil Rekomendasi


Hasil evalusi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun
2019 dan tindak lanjut Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terhadap
rekomendasi dari hasil evaluasi sebagai berikut:
Tabel 2.19
Rekomendasi dan Hasil Tindak lanjut
Rekomendasi Tindak Lanjut
1 Meningkatkan kualitas dokumen 1 Melakukan Penilaian sejauh mana tingkat
perencanaan yang ada dengan akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas hasil
memperhatikan berbagai kaidah (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam
dalam penyusunan dokumen rangka terwujudnya pemerintahan yang berorientasi
perencanaan kinerja seperti orientasi kepada hasil (result oriented government) serta
pada hasil atau manfaat yang memberikan saran perbaikan yang diperlukan
langsung dirasakan masyarakat
(result oriented), kualitas indikator 2 Melakukan kegiatan pembangunan budaya kinerja
kinerja, keterpaduan perencanaan birokrasi yang semakin membaik
(integrated development plan), serta
mekanisme cascade kinerja 3 Melakukan Pengukuran kinerja menggambarkan
tentang tolok ukur keberhasilan instansi tersebut,
dengan ukuran kinerja yang jelas, akan mendorong
setiap instansi pemerintah memfokuskan seluruh
sumber daya yang ada
4 Menyempurnakan perumusan outcome di seluruh
PD
2 Memperbaiki penjabaran kinerja dari 1 Melakukan penyusunan cascading kinerja pada
level pemerintah provinsi sampai ke tingkat Provinsi (RPJMD) ke Renstra Perangkat
individu dengan memperhatikan Daerah hingga dari Renstra ke Level Jabatan
kerangka berpikir logis (logical Individu dari yang tertinggi ke yang terendah.
framework) sehingga membentuk
keselarasan dan keterkaitan kinerja
antar jenjang organisasi dan juga
kontribusi kinerja individu secara
berjenjang sesuai levelnya dalam

75
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Rekomendasi Tindak Lanjut
pencapaian sasaran pembangunan
daerah

3 Meningkatkan komitmen seluruh 1 Pimpinan dalam mengevaluasi kinerja pegawai,


pimpinan dalam penerapan pelatihan, umpan balik, teknik penilaian kinerja
manajemen kinerja melalui yang sesuai.
pengintegrasian sistem perencanaan 2 Kinerja (performance) hasil kerja yang konkrit,
kinerja dan penganggaran serta dapat diamati, dan dapat diukur
meningkatkan mekanisme sistem
3 Pemberian penghargaan terhadap SKPD berkinerja
pengukuran kinerja organisasi dan
dan hukuman terhadap SKPD tidak berkinerja
individu, sebagai sarana pemantauan
kinerja oleh pimpinan dan sebagai
dasar pemberian reward and
punishment
4 Mengoptimalkan pelaksanaan 1 Budget Reform, memastikan setiap anggaran
evaluasi terhadap program, kegiatan memiliki kaitan langsung dengan pencapaian
dan komponen anggaran dengan kinerja
mengacu pada pohon kinerja, 2 Memastikan Kepada PD memahami kinerja yang
sehingga hasil evaluasi tersebut dapat akan diwujudkan, serta mampu merumuskan
memastikan bahwa anggaran yang kegiatan yang benar-benar mendorong pencapaian
digunakan untuk prioritas kinerja
pembangunan dan memiliki daya 3 Menyempurnakan pengintegrasian aplikasi
ungkit yang efektif dalam pencapaian perencanaan, penganggaran dan manajemen
kinerja serta meningkatkan efisiensi kinerja
penggunaan anggaran
5 Meningkatkan kualitas evaluasi 1 Kepala Daerah melakukan monitoring dan evaluasi
akuntabilitas kinerja sehingga hasil kinerja secara berkala, atas capaian kinerja PD
evaluasi dapat menggambarkan
2 Meyakinkan PD untuk menindak lanjuti hasil
penerapan SAKIP secara efektif.
rekomendasi sebagai feed back perencanaan
Selain itu, monitoring terhadap tindak
kedepan dalam peningkatan kinerja PD
lanjut saran atau rekomendasi juga
perlu ditingkatkan, sehingga terdapat
keyakinan bahwa PD menyelesaikan
saran dan rekomendasi yang
diberikan
6 Meningkatkan peran dan kontribusi 1 secara intensif melakukan Penerapan SAKIP pada
pemerintah Provinsi dalam melakukan kab/Kota dalam hal :
pembinaan penerapan SAKIP kepada Penetapan perencanaan stratejik, perencanaan
seluruh pemerintah kabupaten/kota di kinerja, dan penetapan rencana kerja, meliputi
Provinsi Kalimantan Timur agar pembuatan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan,
terwujud kualitas implementasi SAKIP dan program. Pada tahap inilah, instansi
yang semakin baik. pemerintah menghasilkan rencana kerja jangka
menengah lima tahunan (RPJM/RPJMD) yang
kemudian diturunkan menjadi rencana kinerja
tahunan (RKP/RKPD), rencana anggrannya (RKA),
Perjanjian Kinerja (PK), SOP, dan lain sebagainya
2 Pengukuran kinerja, meliputi pengukuran indikator
kinerja, pengumpulan data kinerja, membandingkan
realisasi dengan recana kerja, kinerja tahun
sebelumnya, atau membandingkan dengan
organisasi lain sejenis yang terbaik di bidangnya
3 Pelaporan kinerja, berupa pembuatan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
dengan format standar laporan yang telah
ditetapkan (rinci dengan berbagai indikator, bukti,
dan capaiannya
4 Pemanfaatan informasi kinerja untuk perbaikan
kinerja berikutnya secara berkesinambungan

2. Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2020


Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.
Adapun dalam memberikan penilaian tingkat Realisasi kinerja setiap sasaran.
Penilaian rata-rata capaian kinerja dan predikat kinerja sesuai dengan
Permendagri 86 Tahun 2017 Lampiran 495, dengan menggunakan kriteria capaian
kinerja dengan skala ordinal, yaitu sebagai berikut :

76
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.20
Skala Nilai Peringkat Kinerja
No. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

1. 91% < 100% Sangat Tinggi


2. 76% < 90% Tinggi
3. 66% < 75% Sedang
4. 51% < 65% Rendah
5. <50 % Sangat Rendah

Keberhasilan pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target


(rencana) dengan realisasi indikator kinerja utama (IKU) yang menggambarkan
keberhasilan pencapaian sasaran strategis.
Indikator Kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan dari
suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila semua indikator yang telah ditetapkan
berhasil mencapai tingkat yang diinginkan, maka memberi gambaran kualitas
ketercapaian tujuan.
Adapun rincian pengukuran kinerja Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.21
Pengukuran Kinerja Tahun 2020
%
Indikator Kinerja Kriteria
No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi Capa
Utama Penilaian
ian
1. Meningkatnya 1. Indeks Indeks 74,50 77,67 104,2 Sangat
pengamalan nilai- nilai Demokrasi 6 Tinggi
budaya dan Indonesia
keagamaan di
Masyarakat
2. Meningkatnya taraf 1. Rata-rata lama Tahun 9,50 9,77 102,8 Sangat
pendidikan masyarakat sekolah 4 Tinggi
2. Harapan Lama Tahun 14,13 13,72 97,10 Sangat
Sekolah Tinggi
3. Meningkatnya 1. Usia Harapan Tahun 73,74 74,33 100,8 Sangat
kesehatan dan gizi Hidup 0 Tinggi
4. Meningkatnya 1. Indeks Persentas 56,71 65,65 115,7 Sangat
partisipasi aktif Pemberdayaan e 6 Tinggi
5. Meningkatnya 1. Indeks Persentas 57,23 54,83 95,81 Sangat
kewirausahaan dan Pembangunan e Tinggi
6. Meningkatnya daya 1. Persentase Persentas 52,00 68,62 131,9 Sangat
saing tenaga kerja Penempatan e 6 Tinggi
Tenaga Kerja
7. Meningkatnya usaha 1. Kontribusi Pesentas 4,60 4,50 97,83 Sangat
ekonomi koperasi dan Koperasi dan e Tinggi
UKM UKM terhadap
PDRB (%)
8. Meningkatnya 1. Jumlah desa Desa 478,00 484,00 98,74 Sangat
keberdayaan tertinggal dan Tinggi
Masyarakat Perdesaan sangat tertinggal
9. Meningkatnya 1. Kontribusi sektor Persentas 0,97 1,06 109,2 Sangat
kontribusi sektor pariwisata e 8 Tinggi
pariwisata terhadap terhadap PDRB
ekonomi daerah
10. Meningkatnya 1. Kontribusi Pesentas 20,00 18,90 94,50 Sangat
kontribusi sektor lapangan usaha e Tinggi
perindustrian dalam industri
perekonomian daerah pengolahan
terhadap PDRB
11. Meningkatnya realisasi 1. Nilai realisasi Rp Triliun 33,08 31,38 94,86 Sangat
investasi investasi Tinggi
12. Meningkatnya 1. Kontribusi Persentas 0,54 0,50 92,59 Sangat
kontribusi sektor lapangan usaha e Tinggi
pertanian tanaman sub sektor
pangan dan hortikultura pertanian
terhadap ekonomi tanaman pangan
daerah dan hortikultura
terhadap PDRB
2. Rasio Rasio 67,41 50,23 74,51 Sedang
Pemenuhan
Beras

77
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
%
Indikator Kinerja Kriteria
No. Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi Capa
Utama Penilaian
ian
13. Meningkatnya 1. Kontribusi Persentas 0,34 0,36 105,8 Sangat
kontribusi sektor lapangan usaha e 8 Tinggi
peternakan terhadap sub sektor
ekonomi daerah peternakan
terhadap PDRB
14. Meningkatnya 1. Kontribusi Persentas 5,40 4,94 91,48 Sangat
kontribusi sektor lapangan usaha e Tinggi
perkebunan terhadap sub sektor
ekonomi daerah perkebunan
terhadap PDRB
15. Meningkatnya 1. Kontribusi Persentas 1,58 1,67 105,7 Sangat
kontribusi sektor lapangan usaha e 0 Tinggi
perikanan terhadap sub sektor
ekonomi daerah perikanan
terhadap PDRB
16. Meningkatnya 1. Kontribusi Persentas 1,05 1,13 107,6 Sangat
kontribusi sektor lapangan usaha e 2 Tinggi
kehutanan terhadap sub sektor
ekonomi daerah kehutanan
terhadap PDRB
17. Meningkatnya 1. Persentase Persentas 3,84 -9,45 - Sangat
pendanaan Peningkatan e 246,0 Rendah
pembangunan daerah Pendapatan 9
Daerah
18. Meningkatnya 1. Jumlah Orang 3.570.750 32,38 Sangat
aksesibilitas wilayah penumpang yang 11.026.000 Rendah
terlayani
2. Jumlah barang Ton 344.850.00 294.478.39 85,39 Tinggi
0 7
19. Meningkatnya 1. Jumlah kawasan Kawasan 3 5 166,6 Sangat
konektivitas antar strategis provinsi 7 Tinggi
kawasan yang terhubung
dengan kawasan
sentra produksi
20. Meningkatnya fungsi 1. Cakupan layanan Persentas 75,00 73,03 97,37 Sangat
pelayanan infrastruktur air minum e Tinggi
sumber daya air
2. Luas lahan Ha 101,0 Sangat
pertanian yang 14.809,00 14.958,50 1 Tinggi
beririgasi
3. Luas genangan Ha 575,00 411,00 71,48 Sedang
banjir perkotaan
21. Menurunnya kawasan 1. Luas Kawasan Ha 533,56 518,78 97,23 Sangat
kumuh Kumuh Tinggi
22. Terpenuhinya 1. Rasio elektrifikasi Ha 87,50 90,21 103,1 Sangat
kebutuhan energi 0 Tinggi
daerah
23. Menurunnya emisi Gas 1. Persentase Persentas 26,89 50,72 188,6 Sangat
Rumah Kaca penurunan emisi e 2 Tinggi
dari BAU
24. Meningkatnya 1. Indeks Resiko Indeks 140,00 155,49 88,94 Tinggi
Ketangguhan Bencana
Menghadapi Bencana

25. Meningkatnya kinerja 1. Skoring Persentas 69,01 66,46 96,30 Sangat


Penyelenggaraan Penyelenggaraan e Tinggi
penataan ruang Penataan Ruang

26. Terwujudnya Birokrasi 1. Nilai Akuntabilitas Nilai 78,00 76,55 98,14 Sangat
yang efektif dan efisien Kinerja Tinggi
27. Terwujudnya Birokrasi 1. Skor Kepuasan Skor 81,50 81,90 100,4 Sangat
yang memiliki Masyarakat 9 Tinggi
pelayanan publik
berkualitas

28. Terwujudnya Birokrasi 1. Tingkat Maturitas Level Level 3 Level 3 100,0 Sangat
yang bersih dan Sistem 0 Tinggi
Akuntabel Pengawasan
Intern Pemerintah
(SPIP) Pemda

78
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 2.22
Jumlah Indikator Kinerja dalam Kriteria Penilaian Kinerja
Interval Nilai Realisasi Kriteria Penilaian
No. Jumlah Indikator
Kinerja Realisasi Kinerja
1 91% < 100% Sangat Tinggi 27
2 76% < 90% Tinggi 2
3 66% < 75% Sedang 2
4 51% < 65% Rendah 0
5 <50 % Sangat Rendah 2
Jumlah Indikator 33

3. Evaluasi dan Analisis Kinerja Per Sasaran


1) Sasaran Meningkatnya pengamalan nilai-nilai budaya dan keagamaan di
Masyarakat.

a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020


%
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Indeks Demokrasi Indonesia Indeks 74,50 77,67 104,26

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019


b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Peningkatan /
Tahun 2019 Tahun 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Indeks Demokrasi Indonesia Indeks 77,67 77,67 0,00


**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD.
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Indeks Demokrasi Indeks 77,67 77,50 100,22


Indonesia
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Realisasi Standar
Indikator Kinerja Satuan Lebih / Kurang
Tahun 2020 Nasional
1 2 3 4 5

1. Indeks Demokrasi Indonesia Indeks 77,67 74,92 Lebih (+)


**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kalimantan Timur tahun 2019
sebesar 77,67 (IDI tahun 2020 belum rilis BPS) dalam skala indeks 0 sampai
100. Angka ini mengalami peningkatan 3,79 poin dibandingkan dengan IDI
Kalimantan Timur 2018 yang capaiannya sebesar 73,88. Meskipun mengalami
kenaikan, tingkat demokrasi di Kalimantan Timur masih termasuk dalam
kategori “sedang”.
Perubahan IDI Kalimantan Timur dari 2009 hingga 2019 mengalami
fluktuasi. Capaian IDI terendah dialami pada tahun 2011 sebesar 66,37
sedangkan capaian tertinggi pada 2015 sebesar 81,24. Meskipun dari 2015

79
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
ke 2016 mengalami penurunan, tetapi perkembangan dari 2016 hingga 2019
menunjukkan trend meningkat.
Fluktuasi angka IDI mencerminkan dinamika situasi demokrasi di
wilayah Kalimantan Timur. IDI sebagai suatu alat ukur perkembangan
demokrasi yang khas dan memang dirancang untuk sensitif terhadap
naik-turunnya kondisi demokrasi regional. IDI disusun berdasarkan evidence
based (kejadian) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi
realitas yang terjadi di Kalimantan Timur.

Gambar 2.3
Grafik Perkembangan IDI Provinsi Kalimantan Timur

Angka IDI Kalimantan Timur 2019 merupakan indeks komposit


yang disusun dari nilai tiga aspek yakni aspek Kebebasan Sipil yang
bernilai 88,50; aspek Hak-Hak Politik yang bernilai 66,27; dan aspek
Lembaga Demokrasi yang bernilai 82,17.

Gambar 2.4
Perkembangan Indeks Aspek IDI Kalimantan Timur,
Tahun 2009 – 2019

80
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Permasalahan terhadap 4 indikator yang bernilai buruk (Nilai skor di
bawah 60):
1) Indikator 4 (00.00): Ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat
menghambat kebebasan berpendapat;
2) Indikator 16 (52.17): Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan;
3) Indikator 21 (00.00): Perda yang merupakan inisiatif DPRD;
4) Indikator 22 (03.75): Rekomendasi DPRD kepada eksekutif.
Solusi:
1) Perhatian Khusus dari semua pihak baik dari pemerintah
Prov/Kab/Kota untuk selalu melaksanakan sosialisasi tentang adab dan
kaidah berunjuk rasa agar tidak melanggar hukum dengan
mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi;
2) Keseriusan Anggota Dewan dan Jajaran Sekretariat Dewan dalam
memperhatikan inisiatif DPRD terhadap perda yang dihasilkan serta
membuat program yang mampu memicu kinerja parlemen untuk mencapai
target usulan dan penyelsaian raperda inisiatif dewan menjadi perda;
3) Penertiban dokumentasi kegiatan parlemen dengan baik.

f. Analisis Program
Anggaran
No. Program Prioritas
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 1 : Meningkatnya Pengamalan Nilai-


81,82%
Nilai Budaya Dan Keagamaan Di Masyarakat 8.799.135.250 7.199.891.957
Program pendidikan politik
1,1 97,63
masyarakat 1.264.647.000 1.234.663.000
Program Pengembangan Nilai-Nilai
1,2 81,81
Keagamaan 150.000.000 122.714.000
Program Pengembangan Nilai
1,3 79,12
Budaya 7.384.488.250 5.842.514.957

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

Meningkatnya pengamalan nilai-


1. nilai budaya dan keagamaan di 104,26 81,82 22,43
Masyarakat

2) Sasaran Meningkatnya taraf pendidikan masyarakat.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian


1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Rata-rata lama sekolah Tahun 9,50 9,77 102,84

2. Harapan Lama Sekolah Tahun 14,13 13,72 97,10

Sumber: Data Dapodik Dinas Pendidikan Prov. Kaltim Tahun 2020

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan /
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Tahun 2020 Penurunan
2019
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Rata-rata lama sekolah Tahun 9,70 9,77 0,72

81
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2. Harapan Lama Sekolah Tahun 13,69 13,72 0,22

Sumber: Data Dapodik Dinas Pendidikan Prov. Kaltim Tahun 2020

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD.
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Rata-rata lama sekolah Tahun 9,77 9,80 99,69

2. Harapan Lama Sekolah Tahun 13,72 14,96 91,71

Sumber: Data Dapodik Dinas Pendidikan Prov. Kaltim Tahun 2020

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Rata-rata lama sekolah Tahun 9,77 8,48 Lebih (+)

2. Harapan Lama Sekolah Tahun 13,72 12,98 Lebih (+)


Sumber: Data Dapodik Dinas Pendidikan Prov. Kaltim Tahun 2020

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Permasalahan:
1) Tingkat kemiskinan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
tingkat lama sekolah di Provinsi Kalimantan Timur.
2) Beban ketergantungan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
tingkat lama sekolah di Provinsi Kalimantan Timur .
3) Variabel tempat tinggal berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat
lama sekolah di Provinsi Kalimantan Timur
4) Tingkat kemiskinan, beban ketergantungan dan tempat tinggal secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat lama
sekolah di Kalimantan Timur.
5) karena kondisi covid-19 pendapatan masyarakat menurun, maka
kemampuan orang tua untuk membiayai anaknya untuk melanjutkan
kesekolah berkurang. Demikian yang menyebabkan angka harapan lama
sekolah tidak tercapai
Solusi yang harus dilakukan Pemerintah harus tetap menggalakkan
program – program untuk meningkatkan lamanya sekolah, seperti: seperti
bantuan transportasi untuk siswa dalam komponen BOS, Bantuan Tunai
Bersyarat (BTB), Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM) maupun program-
program lain."
f. Analisis Program
Anggaran
No. Program Prioritas
Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

901.121.044.540 710.584.087.985 78,86%


Sasaran 2 : Meningkatnya Taraf Pendidikan
Masyarakat

82
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Anggaran
No. Program Prioritas
Pagu Realisasi %
Program Pengembangan Sekolah 15,62
2,1 150.000.000 23.426.575
Kejuruan
Program Pendidikan Sekolah 70,45
2,2 352.826.996.545 248.552.440.754
Menengah Atas
Program Pendidikan Sekolah 86,80
2,3 282.948.578.072 245.607.523.512
Menengah Kejuruan
Program Peningkatan Mutu Pendidik 79,08
2,4 8.390.502.900 6.635.036.001
dan Tenaga Kependidikan
Program Peningkatan Pendidikan dan 98,71
2,5 Pengembangan Sumber Daya 163.533.175.000 161.416.709.554
Masyarakat
Program Penanggulangan 97,97
2,6 4.830.000.000 4.732.133.400
Kemiskinan bidang Pendidikan
Program Pendidikan Jarak Jauh 42,08
2,7 75.150.000.000 31.621.292.496
(Distance Learning System)
89,89
2,8 Program Pendidikan Luar Biasa
12.791.435.783 11.498.419.706
Program peningkatan perlindungan 95,86
2,9 61.312.500 58.775.148
dan pemenuhan hak anak
Program Peningkatan Layanan, 99,84
2,10 Otomasi dan Kerjasama 439.043.740 438.330.840
Perpustakaan

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Per Anggaran Per Efesiensi
Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

2. Meningkatnya taraf 99,97 78,86 21,11


pendidikan masyarakat

3) Sasaran Meningkatnya kesehatan dan gizi masyarakat.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Usia Harapan Hidup Tahun 73,74 74,33 100,80

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Tahun 2020 / Penurunan
2019
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Usia Harapan Hidup Tahun 74,22 74,33 0,15

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Usia Harapan Hidup Tahun 74,33 73,80 100,72

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Usia Harapan Hidup Tahun 74,33 71,39 Lebih (+)

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

83
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
1) Semakin meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di Provinsi
Kalimantan Timur. Dengan jumlah Puskesmas 187 Pkm yang terakreditasi
sudah mencapai 182 PKM (97,33%). Untuk Rumah Sakit sebanyak 54 RS
yang sudah terakreditasi sebanyak 43 RS (79,63%).Secara keseluruhan
Fasilitas kesehatan yang sudah terakreditasi mencapai 93,37%. Hal ini
memberikan dampak dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan baik
upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan.
2) Cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan Penduduk kalimantan Timur yang
sudah mencapai 94,35% yang didalamnya sudah mencakup penduduk
miskin dan tidak mampu yang mempunyai jaminan pelayanan kesehatan.
3) Ketersediaan Tenaga Kesehatan di fasilitas Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten/ Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
4) Dukungan dari Lintas Program dan Lintas Sektor terkait dalam Program
Kesehatan.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 3 : Meningkatnya Kesehatan Dan Gizi 91,16%


Masyarakat 49.369.342.041 45.004.927.470
Program Pengembangan Dan 97,80
3,1 10.383.554.299 10.155.137.149
Pemberdayaan SDM Kesehatan
Program Standarisasi Pelayanan 73,78
3,2 2.376.222.250 1.753.268.663
Kesehatan
Program Penanggulangan Kemiskinan 90,40
3,3 36.609.565.492 33.096.521.658
Bidang Kesehatan

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Per Anggaran Per Efesiensi
Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

3. Meningkatnya kesehatan dan 100,80 91,16 9,64


gizi masyarakat

4) Sasaran Meningkatnya partisipasi aktif perempuan dalam pembangunan.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
%
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Persentase 56,71 65,65 115,76

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan /
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Tahun 2019 Penurunan
2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Indeks Pemberdayaan Persentase 65,65 65,65 0,00


Gender (IDG)
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

84
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Indeks Pemberdayaan Persentase 65,65 56,75 115,68


Gender (IDG)
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Indeks Pemberdayaan Persentase 65,65 75,24 Kurang (-)


Gender (IDG)
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2019

e. Analisis Pencapaian Kinerja

Tabel 2.23
Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Kaltim
Indeks Pemberdayaan Gender
Provinsi Kabupaten/Kota (IDG)
2017 2018 2019
Paser 62,07 62,76 66,20
Kutai Barat 62,63 63,68 61,14
Kutai Kartanegara 55,07 56,44 63,74
Kutai Timur 53,71 55,72 56,35
Berau 49,85 50,55 57,66
Penajam Paser Utara 50,30 50,02 50,36
Mahakam Ulu 74,12 76,04 80,61
Balikpapan 65,52 66,33 69,11
Samarinda 70,84 69,61 66,29
Bontang 45,44 46,36 51,99
Kalimantan Timur 56,64 57,53 65,65
Kenaikan 1,57% 14,11%

Angka pada tabel diatas merupakan angka tahun 2019 karena BPS
belum merilis angka tahun 2020 sampe saat ini. Pada tahun 2018 Indeks
Pemberdayaan gender Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengalami
kenaikan sebesar 1,57% dan 2019 mengalami kenaikan sebesar 14,11%.
Partisipasi perempuan dalam bidang politik yang mengalami peningkatan
pada tahun sebebelumnya 16,36 % di tahun 2009-2014, 10,91 % di tahun
2014-2019, 18 % di tahun 2019-2024.
Permasalahan:
1) Budaya patriaki berpengaruh terhadap kurangnya minat perempuan untuk
berkiprah di bidang politik.
2) Belum adanya grand desain peningkatan dalam keterwakilan politik
seutuhnya belum bisa dilakukan maping kader partai menuju calon legislatif

85
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Solusinya Dalam upaya peningkatan partisipasi perempuan di bidang politik
mencapai 30 % dan 18 % kursi DPR, maka 12 % harus diperjuangkan
memperhatikan UU parpol dan respon ( 10 org) tahun 2021 dari lembaga
praktisi politik yang cukup baik, maka analisis terjadi trend kenaikan minimal
menjadi 20 %.
f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 4 : Meningkatnya Partisipasi Aktif 79,58%


Perempuan Dalam Pembangunan 2.579.051.300 2.052.527.567
Program Penanggulangan Kemiskinan
4,1 51.237.500 50.505.015 98,57
bidang Pemberdayaan Perempuan
Program Penguatan Kelembagaan
4,2 526.750.000 96.272.355 18,28
Perlindungan Perempuan Dan Anak
Program Penanggulangan Kemiskinan
4,3 1.230.563.800 1.163.642.072 94,56
bidang Kesejahteraan Sosial
Program Pembinaan Para Penyandang
4,4 770.500.000 742.108.125 96,32
Cacat Dan Trauma

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

4. Meningkatnya partisipasi aktif 115,76 79,58 36,18


perempuan dalam pembangunan

5) Sasaran Meningkatnya kewirausahaan dan prestasi pemuda.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
%
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Indeks Pembangunan Pemuda Persentase 57,23 54,83 95,81

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018


b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Tahun Peningkatan /
Tahun 2019 Penurunan
2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Indeks Pembangunan Persentase 54,83 54,83 0,00


Pemuda
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Indeks Pembangunan Persentase 54,83 58,86 93,15


Pemuda
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Realisasi Standar
Indikator Kinerja Satuan Lebih / Kurang
Tahun 2020 Nasional
1 2 3 4 5

1. Indeks Pembangunan Persentase 54,83 0,00 -


Pemuda
**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018

86
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Nilai IPP Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan sedikit
dari 52,17 pada 2015 menjadi 54,83 pada 2018. Semua domain mengalami
peningkatan capaian, kecuali domain kesehatan dan kesejahteraan.
Meskipun demikian, capaian domain kesehatan dan kesejahteraan Provinsi
Kalimantan Timur tetap paling tinggi di antara ke- 34 provinsi. Hal yang perlu
diperhatikan adalah penurunan nilai indeks domain ini yang disebabkan oleh
naiknya angka kehamilan remaja dari di bawah 1% menjadi 8%.
Jika dibandingkan dengan nilai indeks nasional, nilai indeks Provinsi
Kalimantan Timur relatif lebih tinggi pada domain pendidikan serta
kesehatan dan kesejahteraan, tetapi sedikit lebih rendah pada domain
lapangan dan kesempatan kerja. Pada domain pendidikan, capaian APK
sekolah menengah Provinsi Kalimantan Timur, yaitu sebesar 94,35% pada
2018, menempati peringkat kedua tertinggi secara nasional. Begitu pula
halnya dengan APK perguruan tinggi (35,64%), nilai indikator ini berada di
atas angka nasional (30,19%). Pada domain kesehatan dan kesejahteraan,
angka pemuda korban kejahatan (0,93%) dan angka kehamilan remaja
(8%) relatif rendah. Bahkan, angka kehamilan remaja Provinsi Kalimantan
Timur menempati peringkat keempat terendah secara nasional. Namun,
meski angka pemuda korban kejahatan dan kehamilan remaja rendah, tren
kedua indikator tersebut meningkat sehingga keduanya menjadi tantangan
bagi provinsi ini.
Tantangan yang lain terdapat pada domain lapangan dan kesempatan
kerja. Provinsi Kalimantan Timur perlu memberikan perhatian khusus pada
domain ini karena nilai indeksnya paling rendah di antara semua domain.
Salah satu tantangan pada domain ini adalah tingkat pengangguran pemuda
yang relatif tinggi (15,21%). Meskipun trennya menurun, tingkat pengangguran
pemuda di provinsi ini masih lebih tinggi daripada angka nasional (13,47%).
Tantangan berikutnya terdapat pada domain partisipasi dan kepemimpinan,
yakni turunnya tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan dari 77,25% menjadi 70,55%. Penurunan ini menyebabkan
Provinsi Kalimantan Timur berada pada peringkat kelima terendah untuk
indikator partisipasi pemuda dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Sementara itu, tantangan pada domain gender dan diskriminasi adalah angka
perkawinan usia anak yang masih cukup tinggi (11,54%) dan sedikit lebih tinggi
daripada angka nasional.

87
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Gambar 2.5
Capaian pembangunan pemuda
Provinsi Kalimantan Timur pada 2018

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 5 : Meningkatnya Kewirausahaan Dan 2.297.308.445 2.189.734.949 95,32%


Prestasi Pemuda
95,56
5,1 Program Peningkatan Prestasi Olahraga
1.942.703.445 1.856.519.226
Program Peningkatan Upaya 93,97
5,2 Kewirausahaan Dan Kecakapan Hidup 354.605.000 333.215.723
Pemuda

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

5. Meningkatnya kewirausahaan 95,81 95,32 0,49


dan prestasi pemuda

6) Sasaran Meningkatnya daya saing tenaga kerja.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Persentase Penempatan Persentase 52,00 68,62 131,96


Tenaga Kerja

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Peningkatan /
Tahun 2019 Tahun 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Persentase Penempatan Persentas 29,41 68,62 131,96


Tenaga Kerja e

88
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Persentase Persentase 68,62 55,00 124,76


Penempatan Tenaga
Kerja

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Persentase Penempatan Persentase 68,62 0,00 -


Tenaga Kerja

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Permasalahan :
1) Kualitas pelatihan tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Solusi :
1) Memonitor kesiapan perusahaan dan BLK untuk melaksanakan pemagangan

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 6 : Meningkatnya daya saing tenaga 96,78%


kerja 2.592.275.000 2.508.912.452
Program Peningkatan Kualitas dan
6,1 2.592.275.000 2.508.912.452 96,78
Produktivitas Tenaga kerja

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

6. Meningkatnya daya saing tenaga 131,96 96,78 35,18


kerja

7) Sasaran Meningkatnya usaha ekonomi koperasi dan UKM.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Kontribusi Koperasi dan Pesentase 4,60 4,50 97,83


UKM terhadap PDRB
(%)

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Tahun 2020 / Penurunan
2019
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Kontribusi Koperasi dan UKM Pesentase 5,07 4,50 -11,24


terhadap PDRB (%)

89
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Kontribusi Koperasi dan Pesentase 4,50 4,90 91,84


UKM terhadap PDRB
(%)

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Kontribusi Koperasi dan Pesentase 4,50 0,00 -


UKM terhadap PDRB (%)

e. Analisis Pencapaian Kinerja

Target yang ditetapkan terhadap indikator ini sebesar 4,60%, sedangkan


kinerja yang dicapai sebesar 4,50%. Dengan demikian, maka capaian kinerja
untuk indikator Sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UKM sebesar 97,83%.
Pencapaian tersebut cukup menggembirakan. Dimana pada kondisi pandemi
saat ini, koperasi telah berkontribusi cukup baik terhadap permasalahan di
masyarakat., khususnya masalah ekonomi.
Jika dilihat jumlah koperasi di Kalimantan Timur yang sebanyak 3.036
koperasi dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 4,5% itu juga sudah cukup
baik, meskipun bila dibandingkan dengan nasional, kita sedikit lebih rendah.
Jumlah koperasi seluruh Indonesia sebanyak 123.048, sedangkan kontribusi
terhadap PDB sebesar 5,10%. Jika dilihat perbandingkan antara jumlah
koperasi di Kalimantan Timur dengan jumlah koperasi nasional adalah 1 : 2,46.
Meskipun dari sisi perbandingan jumlah Kalimantan Timur rendah, namun fokus
pengembangan bukan pada quantity, tapi pada quality.
Melalui dana DAK dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI maupun
APBD, terus dilakukan pembinaan terhadap SDM pengurus maupun anggota
koperasi. Kegiatan yang dilakukan antara lain pembinaan ( pelatihan
kelembagaan) dan pengawasan (mengukur tingkat kepatuhan koperasi
terhadap UU perkoperasian). Dimana selama ini, SDM menjadi kendala utama
perkembangan koperasi di Kalimantan Timur.
Dampak Pandemi Covid – 19 Terhadap UKM turunnya omset penjualan,
sulitnya mendapatkan modal, sulit mengakses bahan baku produksi.
Berbagai keterbatasan yang dihadapi UKM dalam menghadapi dampak
pandemic Covid – 19, maka perkembangan dan pembinaan UKM lebih
diarahkan untuk mengakses pasar secara online dengan meningkatkan kualitas,
kuantitas dan kontinuitas untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar domestic,
nasional dan internasional.

90
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Permasalahan:
Rendahnya Rapat Anggota Tahun (RAT) Koperasi, Pandemi Covid – 19
saat ini tentu mengganggu pelaksanaan RAT, terkendala oleh Peraturan
Pembatasan Pertemuan dengan mengundang orang banyak. Padahal solusi
RAT Koperasi masih mungkin dilaksanakan dan sudah diatur oleh Pemerintah.
Banyaknya Koperasi masih belum mengetahui peraturan tentang RAT bisa
dilaksanakan melalui media teleconference atau media elektronik lainnya yang
telah diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha kecil Menengah
Nomor 19/PER/M.KUKM/IX/2015.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 7 : Meningkatnya Usaha Ekonomi 88,66%


Koperasi Dan UMKM 4.052.304.000 3.592.606.555
Program Penguatan Kelembagaan Dan
1,1 4.052.304.000 3.592.606.555 88,66
Pengembangan Koperasi Dan UMKM

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

7. Meningkatnya usaha ekonomi 97,83 88,66 9,17


koperasi dan UKM

8) Sasaran Meningkatnya keberdayaan Masyarakat Perdesaan.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Satu
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
an
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal Desa 478,00 484,00 98,74

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Tahun 2019 / Penurunan
2020
1 2 3 4 5 = (3/4-1)*100

1. Jumlah desa tertinggal dan Desa 504,00 484,00 4,13


sangat tertinggal

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Jumlah desa tertinggal Desa 484,00 368,00 68,48


dan sangat tertinggal

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar
Indikator Kinerja Satuan Lebih / Kurang
Tahun 2020 Nasional
1 2 3 4 5

1. Jumlah desa tertinggal dan Desa 484,00 0,00 -


sangat tertinggal

91
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja.
Kondisi awal Tahun 2020 Jumlah Desa Tertinggal dan sangat tertinggal
berjumlah 504 Desa. Ditargetkan ditahun 2020, ada 25 Desa yang akan
dinaikan statusnya menjadi berkembang sehingga jumlah desa tertinggal dan
sangat tertinggal berkurang menjadi 478 desa. Untuk realisasi status desa
berkembang Tahun 2020 tercapai hanya 19 Desa dari 25 Desa yang
ditargetkan, sehingga jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal berada di
posisi 484 Desa.
Ada 6 Desa di Tahun 2020 yang tidak naik status desanya yaitu Desa
Muara Andeh, Desa Tanjung Pinang (Kab.Paser), Desa Menamang Kanan
(Kab.Kukar), Desa Tanjung Mangkalihat, Desa Sandaran (Kab.Kutim), Desa
Long Hurai (Kab.Mahulu), (data terlampir) dan diupayakan akan dicapai di
tahun 2021.
Permasalahan:
Terjadinya refocusing anggaran sehingga berdampak terhadap capaian target
kinerja. Selain itu Hasil dari analisis 6 Desa yang tidak naik statusnya menjadi
desa berkembang dikarenakan dari hasil perhitungan berdasarkan Indeks Desa
Membangun (IDM) dapat dijelaskan bahwa nilai komposit Indeks Ketahanan
Ekonomi (IKE), Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Lingkungan
(IKL) berada dirata rata dinilai 0,51, 0,55 dan 0,59 sedangkan untuk skor yang
diperlukan ditahun 2020 untuk menaikan status IDM adalah 0,6750.
Solusi:
1) Solusi kedepan berharap tidak ada lagi refocusing anggaran, namun tetap
melaksanakan kegiatan dengan strategi anggaran minimalis tapi dapat
mencapai target yang maksimal.
2) Mencermati nilai komposit IKE,IKS,IKL guna meningkatkan nilai IDM, untuk
menaikan status desa menjadi berkembang.
3) Tetap memberikan dukungan kegiatan terhadap 6 Desa yang tidak naik
statusnya untuk menaikan status IDM.
4) Melibatkan berbagai sektor, pihak ataupun Instansi diluar dari DPMPD
sebagai team work untuk bersinergitas guna mendukung kegiatan yang
mampu membantu menaikan status IDM.
f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 8 : Meningkatnya Keberdayaan 97,52%


Masyarakat Perdesaan 1.849.316.812 1.803.476.830
Program pengembangan lembaga 99,05
2,1 329.477.200 326.356.700
ekonomi pedesaan
Program Pembangunan Desa dan 95,83
2,2 299.576.587 287.071.187
Kawasan
Program Pembinaan Penyelenggaraan 97,40
2,3 1.043.163.025 1.016.068.943
Pemerintahan Desa dan Kelurahan
98,24
2,4 Program Kampung Iklim
177.100.000 173.980.000

92
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Per Anggaran Per Efesiensi
Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

8. Meningkatnya keberdayaan 98,74 97,52 1,22


Masyarakat Perdesaan

9) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi


daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Kontribusi sektor Persentase 0,97 1,06 109,28


pariwisata terhadap
PDRB

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Tahun Peningkatan /
Tahun 2020 Penurunan
2019
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Kontribusi sektor pariwisata Persentase 1,02 1,06 3,92


terhadap PDRB

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun


akhir RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Kontribusi sektor Persentase 1,06 1,03 102,91


pariwisata terhadap
PDRB

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar
Indikator Kinerja Satuan Lebih / Kurang
Tahun 2020 Nasional
1 2 3 4 5

1. Kontribusi sektor Persentase 1,06 4,11 Kurang (-)


pariwisata terhadap
PDRB

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Perbandingan antara realisasi dengan target kontribusi PDRB sektor
Pariwisata (penyediaan jasa akomodasi dan makan minum) tehadap PDRB
Provinsi Kaltim. Pada dasarnya PDRB Pariwisata mengalami penurunan dari
tahun 2019 sebesar 3 %, tetapi karena yang dipakai perbandingan adalah
kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Provinsi Kaltim dimana PDRB
Provinsi Kaltim juga mengalami penurunan, maka sumbangan PDRB sektor
pariwisata terhadap PDRB Provinsi Kaltim tersaji mengalami peningkatan
Penurunan nilai PDRB sektor pariwisata pada point 2 di atas disebabkan
adanya pandemi covid-19, di mana sektor pariwisata termasuk sektor yang ikut
terdampak karena adanya pembatasan aktivitas kegiatan kepariwisataan dan
jasa lainnya yang berkaitan dengan kepariwisataan.

93
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 9 : Meningkatnya Kontribusi Sektor 94,15%


Parwisata Terhadap Perekonomian Daerah 1.555.090.000 1.464.059.810
Program pengembangan destinasi 94,15
3,1 1.555.090.000 1.464.059.810
pariwisata

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Per Anggaran Per Efesiensi
Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

9. Meningkatnya kontribusi sektor 109,28 94,15 15,13


pariwisata terhadap ekonomi
daerah

10) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor perindustrian dalam perekonomian


daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Kontribusi lapangan usaha industri Pesentase 20,00 18,90 94,50


pengolahan terhadap PDRB

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan /
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Penurunan
2019 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Kontribusi lapangan usaha Pesentase 17,77 18,90 6,36


industri pengolahan terhadap
PDRB

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Kontribusi lapangan Pesentase 18,90 21,00 90,00


usaha industri
pengolahan terhadap
PDRB

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar
Indikator Kinerja Satuan Lebih / Kurang
Tahun 2020 Nasional
1 2 3 4 5

1. Kontribusi lapangan usaha Pesentase 18,90 0,00 -


industri pengolahan
terhadap PDRB

e. Analisis Pencapaian Kinerja

Secara tahunan Industri Pengolahan terkontraksi sebesar 5,35% (yoy)


membaik dibanding triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 7,74%
(yoy). Pemulihan sudah mulai ditunjukkan dalam pertumbuhan triwulanannya,
dimana secara triwulanan Industri Pengolahan mampu tumbuh positif sebesar

94
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4,3% (qtq) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami
kontraksi sebesar 10,6% (qtq). Perbaikan kinerja industri pengolahan tersebut
salah satunya bersumber dari aktivitas produksi kilang minyak Pertamina
Refinery Unit (RU) V Balikpapan yang kembali beroperasi setelah mengalami
penutupan sementara pada April-Mei 2020. Lebih lanjut, sub kategori industri
pengilangan migas berkontribusi sebesar 57,48% terhadap PDRB Industri
Pengolahan Kaltim sehingga perbaikan yang terjadi pada kinerja industri
pengilangan migas akan langsung mendorong perbaikan kinerja industri
pengolahan secara keseluruhan.

Gambar 2.6
Pangsa PDRB Industri Pengolahan Kaltim berdasarkan sub kategori.

Sumber: Bank Indonesia Kalimantan Timur

Pada triwulan III 2020 volume pengiriman BBM tercatat berada di level
yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya dan mengalami kenaikan
sebesar 15,74% (qtq). Pertamina RU V Balikpapan sendiri merupakan pemasok
utama BBM di Kawasan Timur Indonesia. Peningkatan aktivitas pengiriman
antar daerah juga terjadi untuk komoditas biodiesel yang pada triwulan III 2020
telah disalurkan 20.335 ton biodiesel dari Kaltim, lebih tinggi dibandingkan
penyaluran periode sebelumnya sebesar 11,294 ton. Di Kaltim sendiri terdapat
salah satu pemasok utama biodiesel utama untuk Pulau Kalimantan dan
sekitarnya, yakni PT Kutai Refinery Nusantara.
Indeks produksi methanol Kaltim tercatat mengalami pertumbuhan positif
sebesar 8,94% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi
sebesar 23,57% (yoy). Peningkatan produksi methanol tersebut disebabkan
oleh telah kembali meningkatnya produksi setelah triwulan sebelumnya sempat
sedikit terkendala karena merebaknya pandemi. Selain itu, peningkatan tersebut
juga ditujukan untuk mempercepat realisasi produksi tahun 2020 mengingat di
akhir 2020 nanti akan dilakukan pemeliharaan pabrik secara rutin. Di sisi lain,

95
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
kinerja industri petrokimia lainnya, yakni industri pupuk, mengalami kontraksi
yang lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Indeks produksi pupuk
Kaltim tercatat mengalami kontraksi sebesar 6,82% (yoy), lebih dalam
dibandingkan kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 2,12% (yoy). Kontraksi
yang lebih dalam tersebut disebabkan oleh adanya pemeliharaan rutin pabrik
pupuk di Kaltim pada triwulan III 2020 sehingga produksi mengalami penurunan.
Sasaran meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap perekonomian
daerah dengan target 20 %, sampai dengan triwulan ke IV 2020 realisasi
capaian 18,90 % (y-on-y), berarti pencapaian terhadap target yang telah
ditetapkan dapat dicapai sebesar 94,50%. Namun peran industri pengolahan
migas masih dominan dalam komposisi kontribusi sektor industri terhadap
PDRB, sekitar 57,48 % untuk migas, 42,52 % untuk non migas. Keadaan ini
karena industri di Kalimantan Timur yang berbasis sumber daya alam renewable
belum optimal.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 10 : Meningkatnya Kontribusi Sektor 96,69%


Perindustrian Terhadap Perekonomian Daerah 2.290.825.000 2.215.092.165
Program Peningkatan dan 96,69
4,1 2.290.825.000 2.215.092.165
Pengembangan Industri

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

10. Meningkatnya kontribusi sektor 94,50 96,69 -2,19


perindustrian dalam perekonomian
daerah

11) Sasaran Meningkatnya realisasi investasi.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Nilai realisasi investasi Rp Triliun 33,08 31,38 94,86

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Tahun 2020 / Penurunan
2019
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Nilai realisasi investasi Rp Triliun 31,38 -11,90


35,62

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Nilai realisasi investasi Rp Triliun 31,38 38,29 81,95

96
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Nilai realisasi investasi Rp Triliun 31,38 0,00 -

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Target realisasi investasi tahun 2020 ditetapkan oleh RPJMD sebesar
33,08 Triliun, Pada Triwulan IV (Oktober - Desember) tahun 2020 ini tercatat
realisasi investasi mencapai angka Rp 8,23 Triliun, dengan rincian realisasi
PMDN sebesar Rp7,30 Triliun (1.666 proyek) dan realisasi PMA sebesar US$.
64,66 Juta atau sebesar Rp 931,33 Miliar (227 proyek). Capaian realisasi
investasi pada Triwulan IV 2020 sebesar Rp 8,23 Triliun mengalami penurunan
sebesar 26,44% dibandingkan Triwulan IV 2019 sebesar Rp 10,40 Triliun.
Capaian realisasi investasi pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV (Januari
– Desember) tahun 2020 sebesar Rp 31,38 Triliun mengalami penurunan
sebesar 11,90% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 35,62 Triliun.
Tahun 2020 realisasi investasi sebesar Rp 31,38 Triliun atau 147,31% dari
target realisasi investasi tahun 2020 Rp 33,08 Triliun.

1) Realisasi Investasi PMDN


1.1. Realisasi Investasi Berdasarkan Lokasi

Realisasi PMDN pada tahun 2020 mencapai Rp25,93 Triliun,


dengan jumlah proyek sebanyak 3.924; dimana berdasarkan sebaran
lokasinya seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur mendapatkan
tambahan realisasi investasi.
Realisasi Investasi paling besar berada di Kota Balikpapan,
yaitu mencapai Rp 13,85 Triliun atau 53,40% dari keseluruhan
realisasi investasi PMDN. Realisasi Investasi terbesar kedua sebesar
Rp 3,62 Triliun atau 13,94% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN
di Kabupaten Berau, dan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi
kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 2,29 Triliun atau 8,81%
Penyerapan tenaga kerja Indonesia, Kota Balikpapan paling
tinggi sebanyak 6.269 orang (31,42% dari total tenaga kerja
Indonesia) dan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 53 orang (67,95%
dari total tenaga kerja asing), kemudian disusul Kabupaten Kutai Timur
sebanyak 4.065 orang (20,37% dari total tenaga kerja Indonesia), dan
Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 3.674 orang (18,41% dari
total tenaga kerja Indonesia), dengan tenaga kerja asing sebanyak 9
orang (11,54% dari total tenaga kerja asing). Total penyerapan tenaga

97
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
kerja (Indonesia dan Asing) selama periode Januari – Desember 2020
sebanyak 20.030 orang.

Tabel 2.24
Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sebaran Lokasi di
Kalimantan Timur Periode Januari – Desember 2020
REALISASI

NO TENAGA KERJA
KABUPATEN / KOTA
PROYEK INVESTASI (Rp)
TKI TKA

1 Balikpapan 1.027 13.849.409.800.000 6.269 53


2 Berau 249 3.615.380.500.000 1.811 6
3 Kutai Kartanegara 466 2.284.878.700.000 3.674 9
4 Kutai barat 156 1.897.214.300.000 121 -
5 Kutai Timur 533 1.317.579.200.000 4.065 -
6 Bontang 367 881.443.000.000 726 -
7 Samarinda 822 659.902.800.000 1.409 2
8 Mahakam hulu 20 508.160.000.000 11 -
9 Penajam Paser 114 487.048.200.000 850 -
10 Utara
Paser 170 432.992.300.000 1.016 8
TOTAL 3.924 25.934.008.800.000 19.952 78
Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim

1.2. Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor Usaha

Jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi


PMDN yang dicapai pada tahun 2020 menunjukkan subsektor Industri
Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi mengalami penambahan
investasi terbesar yaitu mencapai Rp 7,97 Triliun dan memberikan
kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu
sebesar 30,71%. Subsektor Konstruksi berada di urutan kedua
kontributor terbesar yaitu mencapai Rp 5,78 Triliun atau 22,28%.
Sedangkan subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan
sebagai kontributor ketiga mencapai Rp 4,74 Triliun atau 18,27%.
Secara keseluruhan terdapat sekitar 21 subsektor usaha yang
berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMDN pada tahun 2020.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor
Pertambangan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak
yaitu 5.010 orang atau 25,11% dari total jumlah tenaga kerja
Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing
sebanyak 18 orang atau 23,08% dari total seluruh tenaga kerja asing
yang terserap. Sektor selanjutnya adalah subsektor Tanaman Pangan,
Perkebunan dan Peternakan yaitu 3.151 orang atau 15,79% dari total
tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja
asing sebanyak 2 orang atau 2,56% dari total seluruh tenaga kerja
asing yang terserap. Sektor selanjutnya adalah subsektor Industri

98
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi yaitu 3.060 orang atau
15,34% dari total tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga
menyerap tenaga kerja asing sebanyak 49 orang atau 62,82% dari
total seluruh tenaga kerja asing yang terserap.

Tabel 2.25
Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sektor Usaha di
Kalimantan Timur Periode Januari – Desember 2020
REALISASI

NO SEKTOR USAHA INVESTASI TENAGA KERJA


PROY
EK
(Rp) TKI TKA

I SEKTOR PRIMER

1 Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan 466 4.738.083.600.000 3.151 2

2 Kehutanan 52 125.549.600.000 1.396 1

3 Perikanan 3 3.000.000 - -

4 Pertambangan 384 3.818.587.600.000 5.010 18

II SEKTOR SEKUNDER

1 Industri Makanan 171 1.397.339.400.000 866 2

2 Industri Tekstil - - - -

3 Industri Barang dari Kulit & Alas Kaki - - - -

4 Industri Kayu 38 97.509.900.000 95 -

5 Industri Kertas, Barang Kertas & Percetakan 9 - - -

6 Industri Kimia Dasar, Barang Kimia & Farmasi 70 7.965.221.900.000 3.060 49

7 Industri Karet, Barang dari Karet & Plastik 8 70.800.000 - -

8 Industri Mineral Non Logam 15 95.000.000 - -

9 Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin & 10 5.000.000.000 - -


elektronik
10 Industri Instrumen Kedokteran, Presisi, Optik & 4 - - -
Jam
11 Industri Alat Angkutan & Transportasi lainnya 37 3.626.300.000 105 -

12 Industri Lainnya 30 70.348.600.000 46 -

III SEKTOR TERSIER

1 Listrik, Gas dan Air 68 759.122.700.000 482 -

2 Konstruksi 350 5.777.776.900.000 468 -

3 Perdagangan & Reparasi 1.267 218.379.900.000 1.129 -

4 Hotel & Restoran 149 25.157.000.000 233 -

5 Transportasi, Gudang & Komunikasi 267 459.299.200.000 2.483 4

6 Perumahan, Kawasan Industri & Perkantoran 65 53.687.400.000 9 -

7 Jasa Lainnya 461 419.150.000.000 1.419 2

TOTAL 3.924 25.934.008.800.000 19.952 78


Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim

2) Realisasi Investasi PMA


2.1 Realisasi Investasi Berdasarkan Lokasi

Realisasi PMA pada Tahun 2020 mencapai US$ 378,03 Juta


atau sebesar Rp 5,44 Triliun, dengan sebaran yang ada di 10
Kabupaten/Kota. Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling
siginifikan dengan nilai US$. 117,65 Juta atau sebesar Rp 1,69 Triliun

99
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
(31,12% dari total realisasi PMA), terdiri atas 113 proyek PMA.
Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kontributor kedua yaitu
mencapai US$ 63,19 Juta atau sebesar Rp 909,94 Miliar (16,72% dari
total realisasi PMA), atas 135 proyek PMA. Sedangkan Kota Bontang
merupakan kontributor ketiga yaitu sebesar US$. 55,61 Juta atau
sebesar Rp 800,83 Miliar (14,71%), atas 12 proyek PMA. Persentase
kontribusi Kabupaten/Kota lainnya berkisar 9,55% hingga 1,55%.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja Indonesia paling besar
terdapat di Kabupaten Kutai Timur yaitu sebanyak 2.867 orang dan
tenaga kerja asing sebanyak 52 orang, kemudian Kabupaten Kutai
Kartanegara dengan tenaga kerja Indonesia sebanyak 965 orang dan
tenaga kerja asing sebanyak 20 orang, disusul Kota Samarinda
dengan tenaga kerja Indonesia sebanyak 813 orang dan tenaga kerja
asing sebanyak 13 orang.
Tabel 2.26
Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Lokasi di Kalimantan Timur
Periode Januari – Desember 2020
REALISASI

NO KABUPATEN / KOTA INVESTASI TENAGA KERJA


PROYEK
(US$) TKI TKA

1 Kutai Timur 113 117.645.700 2.867 52

2 Kutai Kartanegara 135 965 20


63.190.100
3 Bontang 12 18 -
55.613.300
4 Kutai barat 67 309 4
37.063.600
5 Balikpapan 214 754 3
36.093.800
6 Samarinda 82 813 13
18.803.700
7 Berau 87 59 -
16.223.300
8 Paser 30 15 -
16.069.900
9 Mahakam hulu 16 38 -
11.453.800
10 Penajam Paser Utara 22 30 -
5.870.000
TOTAL 778 378.027.200 5.868 92

Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim
• Kurs US$ terhadap Rp : 1 US$ = Rp 14.400,-

2.2 Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor Usaha

Realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, subsektor


Pertambangan mendapatkan tambahan realisasi investasi terbesar
yaitu US$ 167,86 Juta (Rp2,41 Triliun) atau sebesar 44,40% dari
keseluruhan realisasi PMA. Subsektor lain yang juga memberikan
kontribusi cukup besar untuk realisasi investasi di wilayah ini adalah
Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan yaitu sebesar US$
67,78 Juta (Rp976,05 Miliar) atau 17,93% dan subsektor Industri
Makanan sebesar US$. 41,23 Juta (Rp593,79 Miliar) atau 10,91%.

100
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Secara keseluruhan terdapat sekitar 19 subsektor usaha yang
berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMA pada tahun 2020.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor
Tanaman Pangan dan Perkebunan yang menyerap tenaga kerja
Indonesia paling banyak yaitu 3.594 orang atau 61,25% dari total
jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan
realisasi investasi PMA. Pada subsektor ini juga menyerap tenaga
kerja asing sebanyak 5 orang atau 5,43% dan dari seluruh tenaga
kerja asing yang terserap. Selanjutnya subsektor Perdagangan dan
Reparasi menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 690 orang atau
11,76% dan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap sebanyak 4
orang atau 4,35% tenaga kerja asing pada subsektor ini. Sektor lain
yang juga menyerap tenaga kerja Indonesia adalah subsektor
Transportasi, Gudang dan Komunikasi dengan serapan tenaga kerja
Indonesia sebanyak 589 orang atau mencapai 10,04% dari total
jumlah tenaga kerja Indonesia.
Tabel 2.27
Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sektor Usaha di
Kalimantan Timur Periode Januari – Desember 2020
REALISASI
TENAGA
NO SEKTOR USAHA INVESTASI
PROYEK KERJA
(US$) TKI TKA
I SEKTOR PRIMER

1 Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan 181 67.781.500 3.594 5

2 Kehutanan 17 2.071.400 32 -
3 Perikanan - - - -
4 Pertambangan 163 167.858.400 301 34
II SEKTOR SEKUNDER
1 Industri Makanan 114 41.235.500 381 5
2 Industri Tekstil - - - -
3 Industri Barang dari Kulit & Alas Kaki - - - -
4 Industri Kayu 1 - - -
5 Industri Kertas, Barang Kertas & Percetakan - - - -

6 Industri Kimia Dasar, Barang Kimia & Farmasi 17 32.861.600 137 6

7 Industri Karet, Barang dari Karet & Plastik 10 986.400 4 -

8 Industri Mineral Non Logam 7 24.840.000 21 32


Industri Logam Dasar, brg. Logm, Msn &
9 14 276.400 9 -
Elektronik
Industri Instrumen Kedokteran, Presisi, Optik &
10 12 3.550.700 7 -
Jam
11 Industri Alat Angkutan & Transportasi lainnya 7 - 12 -

12 Industri Lainnya 1 - - -
III SEKTOR TERSIER
1 Listrik, Gas dan Air 9 278.800 18 -
2 Konstruksi 10 - - -
3 Perdagangan & Reparasi 97 5.618.500 690 4
4 Hotel & Restoran 31 791.000 9 -
5 Transportasi, Gudang & Komunikasi 29 29.415.000 589 -

6 Perumahan, Kawasan Industri & Perkantoran 8 221.300 8 -

7 Jasa Lainnya 50 240.700 56 6


TOTAL 778 378.027.200 5.868 92
Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim
Kurs US$ terhadap Rp : 1 US$ = Rp 14.400,-
Sumber : Diolah dari data BKPM RI

101
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3) Kumulatif Realisasi Investasi PMDN dan PMA Januari – Desember
2020 Tahun 2020
Berdasarkan angka realisasi investasi yang telah dijelaskan di atas,
dapat dikumulatifkan pada Tahun 2020 (Januari – Desember), realisasi
PMDN dan PMA di Kalimantan Timur mencapai angka Rp 31,38 Triliun,
terdiri atas PMDN sebesar Rp 25,93 Triliun atau 82,65% dari total realisasi
investasi, dengan 3.924 proyek dan PMA sebesar Rp 5,44 Triliun atau
17,35% dari total realisasi investasi, dengan 778 proyek. Jika
dikomparasikan dengan target realisasi investasi pada tahun 2020 telah
mencapai angka 147,31%, dengan total proyek sebanyak 4.702 paket.
Total tenaga kerja yang terserap untuk PMDN sebanyak 20.030 orang atau
77,07% yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 19.952 orang dan
tenaga kerja asing yang sebanyak 78 orang. Total tenaga kerja yang
terserap untuk PMA sebanyak 5.960 orang atau 22,93% yang terdiri dari
tenaga kerja Indonesia sebanyak 5.868 orang dan tenaga kerja asing yang
sebanyak 92 orang.
Tabel 2.28
Realisasi Investasi PMDN dan PMA di Kalimantan Timur Periode
Januari – Desember 2020
Jumlah Jumlah
Realisasi Investasi Tenaga
No Investasi Proyek
Kerja
Triwulan IV (Paket) (orang)
1 PMDN (Rp) 25.934.008.800.000 3.924 20.030
2 PMA
2.1. Dinilai dalam
378.027.200
US$
778 5.960
2.2. Dinilai dalam
5.443.591.680.000
Rp *)
TOTAL (dalam Rp) = 1 + 2 31.377.600.480.000 4.702 25.990
Keterangan : *) Dikonversikan pada kurs Rp 14.400,-/US$
Sumber: Diolah dari data BKPM RI, DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kaltim

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

29,78%
Sasaran 11 : Meningkatnya Realisasi Investasi
2.095.075.000 623.874.000
Program Kemudahan pelayanan dan 24,09
5,1 1.390.075.000 334.935.000
percepatan proses perijinan
Program Pengendalian Pelaksanaan 40,98
5,2 705.000.000 288.939.000
Investasi

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

11. Meningkatnya realisasi 94,86 29,78 65,08


investasi

102
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
12) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor pertanian tanaman pangan dan
hortikultura terhadap ekonomi daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
%
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor Persentase 0,54 0,50 92,59


pertanian tanaman pangan dan hortikultura
terhadap PDRB
2. Rasio Pemenuhan Beras Rasio 67,41 50,23 74,49

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Peningkatan /
2019 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub Persentase 0,56 0,50 -10,71


sektor pertanian tanaman pangan
dan hortikultura terhadap PDRB
2. Rasio Pemenuhan Beras Rasio 53,85 50,23 -6,72

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun


akhir RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Kontribusi lapangan Persentase 0,50 0,57 87,72


usaha sub sektor
pertanian tanaman
pangan dan hortikultura
terhadap PDRB
2. Rasio Pemenuhan Rasio 50,23 84,53 59,42
Beras

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar
Indikator Kinerja Satuan Lebih / Kurang
Tahun 2020 Nasional
1 2 3 4 5

1. Kontribusi lapangan usaha Persentase 0,50 0,00 -


sub sektor pertanian
tanaman pangan dan
hortikultura terhadap PDRB
2. Rasio Pemenuhan Beras Rasio 50,23 0,00 -

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Swasembada beras merupakan status yang diupayakan terwujud di
Provinsi Kalimantan Timur sejak lama, tetapi hingga saat ini belum dapat
dicapai. Produksi padi di Provinsi Kalimantan Timur dilakukan baik pada lahan
kering (ladang) maupun lahan basah (sawah). Berdasarkan dukungan teknologi
hingga saat ini, agro-ekosistem sawah mendapat dukungan teknologi lebih maju
dibandingkan dengan ladang. Sehingga produksi padi sawah lebih banyak
berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan meskipun produksi padi masih
belum mencapai swasembada untuk tingkat Provinsi, dan masih di bawah target
produksi yang ditetapkan.
Keberhasilan pembangunan pertanian juga tercermin dari kesejahteraan
petani. Kesejahteraan itu bisa dilihat secara langsung melalui indikator Nilai

103
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tukar Usaha Pertanian (NTUP) dan menurunnya jumlah penduduk miskin di
perdesaan.
Meningkatnya produksi juga sangat memuaskan karena mampu
menyediakan ketersediaan pangan sehingga dengan sendirinya menekan inflasi
secara signifikan.
Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk di suatu
wilayah belum menjamin terhindarnya penduduk dari masalah pangan dan gizi.
Kebutuhan pangan untuk konsumsi rumah tangga merupakan hal pokok dalam
kelangsungan hidup. Untuk itu, selain ketersediaannya juga perlu diperhatikan
pola konsumsi rumah tangga atau keseimbangan kontribusi diantara jenis
pangan yang dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi standar gizi yang
dianjurkan. Pola konsumsi pangan rumah tangga dipengaruhi oleh pola makan
sebagian besar penduduk, Ketersediaan bahan pangan, dan tingkat
pendapatan.
Secara umum terdeteksi bahwa, faktor pembatas yang dominan adalah
pengaruh iklim dan motivasi petani serta kualitas lahan dan sumber daya
manusia berkualitas (teknologi modern). Pengaruh dari Iklim karena pengairan
kita adalah tadah hujan maka pertanian terutama hanya mungkin menanam
padi dengan baik bilamana curah hujan tersedia cukup. Motivasi petani naik dan
turun dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama harga komuditi beras dan
ketersediaan lapangan kerja alternatif. Peranan pemerintah dalam pengelolaan
hanya terbatasi sebagai fasilitator dan dinamisator dari stakeholder yang ada.
Upaya peningkatan produksi padi secara konvensional hanya mungkin
dilakukan dengan melakukan perluasan lahan sawah dengan dukungan
mekanisasi pertanian, menyediakan dukungan irigasi yang cukup, dan
memperkuat kegiatan penyuluhan pertanian. Atau melalui upaya terobosan
dengan memberikan subsidi output kepada petani padi, agar mereka semangat
berproduksi dan berlomba-lomba untuk menerapkan teknologi untuk
meningkatkan produktivitas lahan sawahnya.
Produksi beras dimulai dari perhitungan Luas Lahan Baku Sawah
Nasional, perhitungan Luas Panen dengan metode baru Kerangka Sampel Area
(KSA),serta perhitungan Tingkat Produktivitas Lahan Per Hektar.
Permasalahan :
1. Perubahan iklim
2. Alih fungsi / konversi lahan
3. Infrastruktur
4. Sarana Produksi Pertanian dan Alat Mesin Pertanian
5. Penggunaan teknologi yang masih terbatas ditingkat petani
6. Terbatasnya kualitas serta ketrampilan kelembagaan dan sumber daya
manusia
7. Terbatasnya aspek pemasaran
8. Terbatas nya akses permodalan ditingkat petani

104
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Solusi :
Pengembangan teknologi pertanian dimana menciptakan kemandirian
dengan melakukan pembibitan/benih padi varietas unggul, skala prioritas
pengembangan infrastruktur jaringan irigasi, menekan penurunan jumlah tenaga
kerja di sektor pertanian dalam arti luas yang beralih profesi.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 12 : Meningkatnya Kontribusi Sektor 85,58%


Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura 13.349.251.180 11.424.100.341
Terhadap Perekonomian Daerah
Program Peningkatan Produksi dan 82,89
6,1 11.244.512.500 9.320.835.041
Produktivitas Tanaman Pangan
Program Peningkatan Produksi dan Nilai 99,93
6,2 2.104.738.680 2.103.265.300
Tambah Hortikultura

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

12. Meningkatnya kontribusi sektor 83,55 85,58 -2,03


pertanian tanaman pangan dan
hortikultura terhadap ekonomi
daerah

13) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor peternakan terhadap ekonomi


daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
%
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor Persentase 0,34 0,36 105,88


peternakan terhadap PDRB

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun / Penurunan
2019 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub Persentase 0,33 0,36 9,09


sektor peternakan terhadap
PDRB

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Kontribusi lapangan Persentase 0,36 0,37 97,30


usaha sub sektor
peternakan terhadap
PDRB

105
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Realisasi Standar
Indikator Kinerja Satuan Lebih / Kurang
Tahun 2020 Nasional
1 2 3 4 5

1. Kontribusi lapangan usaha Persentase 0,36 0,00 -


sub sektor peternakan
terhadap PDRB

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Pada tahun 2020 kontribusi lapangan usaha subsektor peternakan terhadap
ekonomi daerah terealisasi 0,36% dari target 0,34% atau sebesar 105,88%.
Dibandingkan tahun 2019, subsektor peternakan tumbuh sebesar 0,03% dari
0,33% menjadi 0,36%.
Kontribusi PDRB peternakan 70% berasal dari ayam pedaging, 15% dari
sapi potong, dan 15% berasal dari ternak lainnya. Peningkatan PDRB
dipengaruhi oleh peningkatan produksi, produktivitas ternak dan peningkatan
populasi ternak.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 13 : Meningkatnya Kontribusi Sektor 89,25%


Peternakan Terhadap Perekonomian Daerah 11.484.716.000 10.250.408.107
Program Pengembangan Usaha 94,53
7,1 4.423.275.000 4.181.130.744
Peternakan
Program Peningkatan Produksi dan 85,95
7,2 7.061.441.000 6.069.277.363
Produktivitas Peternakan

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

13. Meningkatnya kontribusi sektor 105,88 89,25 16,63


peternakan terhadap ekonomi
daerah

14) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor perkebunan terhadap ekonomi


daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub Persentase 5,40 4,94 91,48


sektor perkebunan terhadap PDRB

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Peningkatan /
2019 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub Persentase 4,33 4,94 14,09


sektor perkebunan terhadap PDRB

106
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun
akhir RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Kontribusi lapangan Persentase 4,94 6,30 78,41


usaha sub sektor
perkebunan terhadap
PDRB

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Kontribusi lapangan usaha Persentase 4,94 0,00 -


sub sektor perkebunan
terhadap PDRB

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Perbandingan antara realisasi dan target Nilai produk lapangan usaha
perkebunan pada PDRB Provinsi Kaltim yang dihitung berdasarkan angka
konstan. Data diambil dari rilis BPS, angka yang disajikan merupakan angka
sangat sementara yang dapat berubah.
Realisasi tidak tercapai karena dipengaruhi kontribusi sektor lain dalam
hal ini migas dan penggalian batu bara yang dominan, meskipun demikian nilai
usaha sub sektor perkebunan mengalami peningkatan 0,61% dari tahun 2019
(17.28 T pada tahun 2020).
Pada sub sektor perkebunan mencakup industri pengolahan CPO
namun dalam statistik di klasifikasi dikelompokan dalam lapangan usaha
makan dan minum. Nilainya meningkat 0,32% yaitu sebesar 17.34 T.
Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target:
1) Dampak Covid-19 yang mempengaruhi ekspor
2) Kemarau pada tahun 2019 yang berdampak pada produksi tahun 2020
3) Investasi pemerintah menurun.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 14 : Meningkatnya Kontribusi Sektor 85,01%


Perkebunan Terhadap Perekonomian Daerah 12.198.130.000 10.369.781.600
Program Peningkatan Produksi 82,82
8,1 10.387.335.000 8.602.374.400
Perkebunan
Program Mitigasi Emisi Gas Rumah 94,50
8,2 491.400.000 464.349.800
Kaca Sektor Perkebunan
Program Pembinaan dan Pengawasan 99,42
8,3 475.065.000 472.311.200
Usaha Perkebunan
Program Peningkatan Mutu Dan 98,39
8,4 844.330.000 830.746.200
Pemasaran Hasil Perkebunan

107
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

14. Meningkatnya kontribusi sektor 91,48 85,01 6,47


perkebunan terhadap ekonomi
daerah

15) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor perikanan terhadap ekonomi


daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub Persentase 1,58 1,67 105,70


sektor perikanan terhadap PDRB

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun / Penurunan
2019 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub Persentase 1,54 1,67 8,44


sektor perikanan terhadap
PDRB

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Kontribusi lapangan Persentase 1,67 1,78 93,82


usaha sub sektor
perikanan terhadap
PDRB

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Kontribusi lapangan usaha Persentase 1,67 0,00 -


sub sektor perikanan
terhadap PDRB

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Permasalahan :
Terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal Februari 2020
hingga saat ini, sehingga produksi perikanan mengalami penurunan yang
memberikan dampak cukup signifikan bagi perekonomian di berbagai wilayah di
Kalimantan Timur. Tapi dilihat dari realisasi PDRB Perikanan melebihi dari
target (Nilai tukar rupiah ke USD/Atas dasar harga konstan
Solusi :
Meningkatkan Ekspor Perikanan Tangkap dan Budidaya

108
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Gambar 2.7
Matrik PDRB berdasarkan kategori dan lapangan usaha
Realisasi 2019 & 2020

109
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 15 : Meningkatnya Kontribusi Sektor 84,36%


Perikanan Terhadap Perekonomian Daerah 9.526.545.000 8.036.936.498
Program pengembangan perikanan 86,02
9,1 3.401.375.000 2.926.020.901
tangkap
Program Pengembangan Produksi 98,98
9,2 Budidaya dan Penguatan Daya Saing 1.895.815.000 1.876.455.707
Produk Perikanan
86,39
9,3 Program Pengelolaan Ruang Laut
1.431.225.000 1.236.487.890
Program Peningkatan Penyediaan Benih 71,40
9,4 2.798.130.000 1.997.972.000
Ikan dan Udang Unggulan

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Per Anggaran Per Efesiensi
Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

15. Meningkatnya kontribusi sektor 105,70 84,36 21,33


perikanan terhadap ekonomi
daerah

16) Sasaran Meningkatnya kontribusi sektor kehutanan terhadap ekonomi


daerah.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub sektor Persentase 1,05 1,13 107,62


kehutanan terhadap PDRB

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan /
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Penurunan
2019 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Kontribusi lapangan usaha sub Persentase 1,12 1,13 0,89


sektor kehutanan terhadap PDRB

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Kontribusi lapangan Persentase 1,13 1,20 94,17


usaha sub sektor
kehutanan terhadap
PDRB

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Kontribusi lapangan usaha Persentase 1,13 0,00 -


sub sektor kehutanan
terhadap PDRB

110
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Realisasi pada tahun 2020 sebesar 1,13 % dari target sebesar 1,05 %
dengan persentase penilaian 107,62 %, (pembulatan 100 %)
Faktor – faktor yang mempengaruhi Kontribusi Usaha Sub sektor
Kehutanan Terhadap PDRB antara lain :
1) Faktor realisasi produksi hasil hutan kayu, sebagaimana berikut:
• Realisasi produksi hasil hutan kayu dari Hutan Alam (realisasi tahun
2019 sebesar 1.012.421,92 m3 dan realisasi tahun 2020 sebesar
872.191.63 m3). produksi ini mengalami penurunan dikarenakan
penurunan permintaan pada saat pandemi covid
• realisasi Produksi hasil hutan kayu dari hutan
tanaman/kemasyarakatan (realisasi tahun 2019 sebesar 3.435.601,93
m3 dan realisasi tahun 2020 sebesar 3.481.827,97 m3).
• realisasi Produksi hasil hutan kayu dari ijin sah lainnya (realisasi
tahun 2019 sebesar 356.966,17 m3 dan realisasi tahun 2020 sebesar
223.015,38 m3). produksi ini mengalami penurunan dikarenakan
penurunan permintaan pada saat pandemi covid
2) Faktor realisasi produksi hasil hutan bukan kayu mengalami peningkatan
realisasi produksi hal ini disebabkan adanya penetapan regulasi Sistem
informasi PUHHBK (Penatausahaan Hasil Hutan Bukan Kayu) pada unit
manajemen. Tapi realisasi produksi hasil hutan bukan kayu masih belum
berpengaruh secara signifikan ke PDRB sektor kehutanan
Langkah yang perlu diambl dalam mendukung Peningkatan Kontribusi
sektor kehutanan terhadap PDRB Kalimantan Timur yaitu:
1) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan penatausahaan hasil hutan
kepada unit manajemen untuk peningkatan realisasi produksi hasil hutan
kayu maupun bukan kayu
2) Mengkomunikasikan dengan kementerian berkenaan pengembangan hasil
hutan kayu maupun bukan kayu dari UPTD lingkup dinas kehutanan

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 16 : Meningkatnya Kontribusi Sektor 84,00%


Kehutanan Terhadap Perekonomian Daerah 3.705.857.921 3.113.081.751
Program Perencanaan dan Pemanfaatan 77,27
10,1 2.293.960.000 1.772.539.118
Hutan
97,98
10,2 Program Pengelolaan DAS dan RHL
563.175.000 551.795.300
81,87
10,3 Program Perlindungan dan KSDAE
229.375.000 187.789.150
97,03
Program Penyuluhan, Pemberdayaan 619.347.921 600.958.183
10,4
Masyarakat Hutan dan Perhutanan Sosial

111
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

16. Meningkatnya kontribusi sektor 107,62 84,00 23,61


kehutanan terhadap ekonomi
daerah

17) Sasaran Meningkatnya pendanaan pembangunan daerah.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Persentase Peningkatan Pendapatan Persentase 3,84 -9,45 -246,09


Daerah

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun / Penurunan
2019 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Persentase Peningkatan Persentase 7,81 -9,45 -221,00


Pendapatan Daerah

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun


akhir RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Persentase Peningkatan Persentase -9,45 3,84 -246,09


Pendapatan Daerah

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Persentase Peningkatan Persentase -9,45 0,00 -


Pendapatan Daerah

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Tabel: Penerimaan Pendapatan Bapenda Prov. Kaltim Tahun 2019 dan 2020
Realisasi Tahun 2018 Realisasi Tahun 2019 Realisasi Tahun 2020
Komponen
No
Penerimaan
(Rp) (Rp) (Rp)
Pendapatan
1 5.802.442.683.946,67 6.555.853.195.408,07 4.985.946.383.139,61
Asli Daerah
Dana
2 4.829.780.659.372,00 5.176.264.298.792,00 5.592.564.661.777,00
Perimbangan
Lain-lain
Pendapatan
3 39.491.857.168,52 42.948.342.000,00 84.337.471.000,00
Daerah yang
Sah
Jumlah 10.671.715.200.487,20 11.775.065.836.200,10 10.662.848.515.916,60
Kenaikan/Penurunan
10,34% -9,45%

112
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Permasalahan:
Imbas dari pandemi Covid-19 berdampak pada sektor ekonomi daerah,
terutama pada Penerimaan PAD dimana banyak perusahaan Alber yang
menunda pembayaran Piutang PKB dan BBNKB, kurangnya peminat pembeli
kendaraan baru, banyak perusahaan tambang, perkebunan, dan sektor lainnya
yang tutup serta pembatasan kegiatan yang berimbas pula pada penerimaan
Retribusi.

Solusi:
Dibukanya beberapa layanan samsat seperti Samsat Penuh Long Ikis
Paser, Samsat Payment Point Bankaltimtara KPC Palaran, Samsat Pembantu
Berbas Pantai Bontang, Samsat Payment Point KCP Muara Koman Paser,
Samsat Payment Point KCP Segah, KCP Batu Putih, KCP Tanjung Batu Berau,
Samsat Paten Linggang Bigung Kubar, dan Layanan Samsat Penuh MT
Haryono.
Inovasi Layanan untuk mempermudah pembayaran pajak secara online seperti
Cetak Online Digital (Condi) Simpator, E-Samsat LinkAja, E-Samsat Tokopedia,
E-Samsat Pay Kaltimtara, Sistem Informasi Pemberitahuan Masa Pajak
Kendaraan Bermotor (SIMPAN JAJA), dan Jemput Pajak Online melalui
Operasional Kendaraan Kantor (Jempol OK)
Adanya Relaksasi pajak terkait Pandemi Covid-19 dengan menerbitkan
Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pembebasan Sanksi
administrasi Pajak Kendaraan bermotor, diterbitkan tanggal 24 Maret 2020 yang
isinya antara lain adanya Pembebasan sanksi administrasi berupa denda dan
bunga. Pembebasan sanksi administrasi PKB diberikan terhadap semua
kendaraan bermotor yang masa pajaknya terhitung sejak tanggal 24 Maret
sampai dengan 30 Juni 2020. Wajib pajak hanya dikenakan pokok PKB selama
masa pembebasan sanksi administrasi PKB.
Diterbitkannya Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2020 tentang
Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Pembebasan sanksi administrasi
Pajak Kendaraan Bermotor diterbitkan tanggal 28 Mei 2020, yang isinya antara
lain Keringanan PKB hanya diberikan dengan ketentuan sebagai berikut
- Masa pajak jatuh tempo 1 (satu) tahun sebesar 10 %
- Masa pajak jatuh tempo 2 (dua) tahun sebesar 15 %
- Masa pajak jatuh tempo 3 (tiga) tahun sebesar 20 %
- Masa pajak jatuh tempo 4 (empat) tahun sebesar 25 %
- Masa pajak jatuh tempo 5 (lima) tahun sebesar 30 %
- Pembebasan sanksi administrasi PKB berupa denda dan bunga

Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2020 tentang Keringanan Pokok


Pajak dan Pembebasan sanksi administrasi Bea Balik Nama Kendaraan

113
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Berrmotor atas penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor kedua dan
seterusnya tahun 2020 diterbitkan tanggal 3 Juli 2020. Yang isinya antara lain
Keringanan pokok BBNKB kedua dan seterusnya diberikan sebesar 40 %
(empat puluh persen).
Dan perpanjangan masa berlaku keringanan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor
58 Tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 17 : Meningkatnya Pendanaan 62,87%


Pembangunan Daerah 4.055.112.500 2.549.600.699
Program Perencanaan Dan 62,87
11,1 Pengembangan Sumber Pendapatan 4.055.112.500 2.549.600.699
Daerah

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

17. Meningkatnya pendanaan -246,09 62,87 -308,97


pembangunan daerah

18) Sasaran Meningkatnya aksesibilitas wilayah.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
%
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Jumlah penumpang yang Orang 11.026.000,00 3.570.750,00 32,38


terlayani
2. Jumlah barang Ton 344.850.000,00 294.478.397,00 85,39

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Peningkatan
Tahun 2019 Tahun 2020 / Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Jumlah penumpang yang Orang 7.970.602 3.570.750 -55,20


terlayani
2. Jumlah barang Ton 2.261.862.440 294.478.397 -86,98

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun


akhir RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Jumlah penumpang Orang 29,63


yang terlayani 3.570.750 12.050.000
2. Jumlah barang Ton 78,13
294.478.397 376.900.000

114
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Jumlah penumpang yang Orang -


terlayani 3.570.750 -
2. Jumlah barang Ton -
294.478.397 -

e. Analisis Pencapaian Kinerja

Tabel: Tabel Target dan Realisasi Penumpang dan Barang tahun 2020
TARGET REALISASI
NO URAIAN Penumpang Penumpang Barang
Barang (Ton)
(Orang) (Orang) (Ton)
1 Triwulan I 2.756.538 86.212.500 1.263.882 84.180.977
2 Triwulan II 2.756.538 86.212.500 450.646 71.297.988
Triwulan
3 2.756.538 86.212.500 732.144 69.433.178
III
Triwulan
4 2.756.538 86.212.500 1.124.078 69.566.254
IV
JUMLAH 11.026.150 344.850.000 3.570.750 294.478.397

Permasalahan:
Pandemi Covid-19 mengakibatkan menurunnya pergerakan orang dan barang
yang juga otomatis menurunkan jumlah pergerakan penumpang dan konsumsi
barang masyarakat khususnya yang masuk dan keluar Provinsi Kalimantan
Timur. Dapat dilihat pada triwulan II dan III dimana terjadi penurunan yang
signifikan.
Hal ini dapat dibandingkan dengan beberapa indikator lainya yang juga
mengalami penurunan antara lain :
a. Pertumbuhan Ekonomi Prov. Kaltim yang minus sebesar -2,85% yang
memperlihatkan bahwa kemampuan/daya beli masyarakat yg rendah
mengakibatkan permintaan barang menjadi rendah pula dan permintaan
komoditi dari Kaltim yang juga berkurang, pengeluaran belanja pemerintah
yang juga berkurang (Kaltim Dalam Angka 2020);
b. Kunjungan Wisatawan baik Domestik maupun Wisatawan Asing ke
Kalimantan Timur yang juga berkurang:
NO URAIAN 2019 2020
1 Wisatawan Asing 7.085.381 2.014.687
2 Wisatawan Nusantara 73.003 15.639
JUMLAH 7.158.384 2.030.326
Peningkatan/Penurunan -71,64%
Sumber: Dinas Pariwisata Prov. Kaltim

c. Kondisi sarana dan prasarana transportasi yang perlu peningkatan kualitas


baik dari segi fisik maupun pelayanannya sehingga menarik pengguna jasa
transportasi untuk menggunakan transportasi umum (terminal bus, bandar
udara, dermaga sungai).

115
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Solusi:
1) Meningkatkan fasilitas keselamatan dan kenyamanan transportasi;
2) Memperkuat koordinasi dengan para stakeholder (baik ditingkat Pusat, Prov
dan Kab/Kota);
3) Adanya upaya menghidupkan daya ungkit produktivitas potensi Kaltim
(Sentra Produksi/Industri, Sentra Pariwisata) ;
4) Peningkatan/optimalisasi pelabuhan, bandara dan terminal di Kaltim.
f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

86,73%
Sasaran 18 : Meningkatnya Aksesibilitas Wilayah
7.581.867.050 6.576.094.036
Program Pengendalian dan 86,39
1,1 6.896.662.050 5.958.194.000
Pengamanan Lalu Lintas Angkutan Jalan
Program Pembangunan Prasarana 90,18
1,2 685.205.000 617.900.036
Transportasi Laut dan SDP

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

18. Meningkatnya aksesibilitas 59 86,73 -27,85


wilayah

19) Sasaran Meningkatnya konektivitas antar kawasan.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Jumlah kawasan strategis provinsi yang Kawasan 3,00 5,00 166,67


terhubung dengan kawasan sentra
produksi

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun / Penurunan
2019 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Jumlah kawasan strategis Kawasan 2,00 5,00 150,00


provinsi yang terhubung dengan
kawasan sentra produksi

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun


akhir RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Jumlah kawasan Kawasan 5,00 6,00 83,33


strategis provinsi yang
terhubung dengan
kawasan sentra
produksi

116
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Jumlah kawasan strategis Kawasan 5,00 0 -


provinsi yang terhubung
dengan kawasan sentra
produksi

e. Analisis Pencapaian Kinerja

Dengan mewujudkan konektivitas dalam wilayah Provinsi Kalimantan


Timur, dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat agar tidak terisolir
dalam menumbuhkan perekonomian karena ditunjang oleh infrastruktur yang
lebih baik oleh pemerintah guna menghubungkan kawasan-kawasan strategis
dengan kawasan sentra produksi. Namun adanya permasalahan lahan akan
selalu menjadi kendala dalam setiap pelaksanaan kegiatan sehingga dibutuhkan
komitmen bersama untuk menyelesaikan permasalan lahan ini. Selain itu ,
Kemampuan pemerintah provinsi untuk dapat memelihara kondisi infrastruktur
jalan yang ada dan membangun jaringan jalan baru untuk mencapai daerah-
daerah yang sebelumnya terisolasi,perlu ditingkatkan dalam hal koordinasi dan
kerjasama antar pihak dan instansi terkait guna menghubungkan kawasan
strategis ke kawasan sentra produksi.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 19 : Meningkatnya Konetivitas Antar 81,21%


Kawasan 345.785.622.064 280.814.038.814
Program Pembangunan Jalan dan 81,21
2,1 345.785.622.064 280.814.038.814
Jembatan

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

19. Meningkatnya konektivitas antar 166,67 81,21 85,46


kawasan

20) Sasaran Meningkatnya fungsi pelayanan infrastruktur sumber daya air.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Cakupan layanan air minum Persentase 75,00 73,03 97,37


2. Luas lahan pertanian yang beririgasi Ha 14.809,00 14.958,50 101,01
3. Luas genangan banjir perkotaan Ha 575,00 411,00 71,48

117
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Peningkatan /
2019 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Cakupan layanan air minum Persentase 70,71 73,03 3,28

2. Luas lahan pertanian yang Ha 13.874,1 14.958,50 7,82


beririgasi
3. Luas genangan banjir perkotaan Ha 641 411,00 -35,88

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Cakupan layanan air Persentase 73,03 85,00 85,92


minum
2. Luas lahan pertanian Ha 14.958,50 16.925,50 88,38
yang beririgasi
3. Luas genangan banjir Ha 411,00 365,00 112,60
perkotaan

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Cakupan layanan air minum Persentase 73,03 0,00 -

2. Luas lahan pertanian yang Ha -


beririgasi 14.958,50 -
3. Luas genangan banjir Ha 411,00 0,00 -
perkotaan

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Untuk Indikator Kinerja “Cakupan layanan air minum“ peningkatan dan
cakupan layanan air minum bagi masyarakat dapat dioptimalkan melalui
penyediaan SPAM yang bersifat regional,dengan memanfaatkan surplus air
baku di beberapa wilayah untuk menanggulangi defisit air baku di beberapa
wilayah lainnya. Penting untuk meningkatkan layanan SPAM mengingat masih
banyak masyarakat yang belum mendapatkan air bersih yang layak dan aman.
(melalui akses perpipaan). Selanjutnya juga perlu dilakukan peningkatan
kapasitas pada instalasi SPAM yang telah terbangun,menurunkan kehilangan
air (kebocoran air dalam system distribusi), serta mengoptimalkan idle capacity
yang tersedia di Instalasi Pengolahan Air (IPA). Tidak kalah pentingnya juga
perlu dilakukan normalisasi dan revitalisasi pada beberapa lokasi mata air yang
dipergunakan sebagai pasokan air baku,sehingga kedepannya pemerataan
layanan air minum bisa dapat terealisasi dengan lebih baik lagi.
Untuk Indikator Kinerja “Luas lahan pertanian yang beririgasi” akan
dilakukan Koordinasi yang baik antara Pemerintah kabupaten dengan
Pelaksana pekerjaan, maka dapat meningkatkan infrastruktur SDA yang baik

118
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pula. Terkait pembebasan lahan maka perlu penyiapan lahan setahun sebelum
pelaksanaan konstruksi, agar saat pelaksanaan bisa berjalan dengan baik
Untuk Indikator Kinerja “Luas genangan banjir perkotaan” Melakukan
Koordinasi dengan pemerintah pusat proses Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
(IPPKH). Terkait pembebasan lahan maka perlu penyiapan lahan setahun
sebelum pelaksanaan konstruksi, agar saat pelaksanaan bisa berjalan dengan
baik.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 20 : Meningkatnya Fungsi Pelayanan 88,06%


Infrastruktur Sumber Daya Air 397.278.840.937 349.855.593.113
Program Pengelolaan Sumber Daya 75,82
3,1
Air 109.489.614.653 83.009.884.974
Program Pembangunan Infrastruktur 92,72
3,2 287.789.226.285 266.845.708.139
Keciptakaryaan

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

20. Meningkatnya fungsi pelayanan 89,95 88,06 1,89


infrastruktur sumber daya air

21) Sasaran Menurunnya kawasan kumuh.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Luas Kawasan Kumuh Ha 533,56 518,78 97,23

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Tahun 2020 / Penurunan
2019
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Luas Kawasan Kumuh Ha 512,93 518,78 1,14

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Luas Kawasan Kumuh Ha 518,78 359,56 144,28

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Luas Kawasan Kumuh Ha 518,78 0,00 -

119
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Adanya program Pemerintah Pusat, Kab/Kota yang seiring dengan
program, Pemerintah Provinsi didalam program sasaran RPJM Daerah
Penuntasan Kawasan Kumuh dan Program Bantuan Stimulan Peningkatan
Kualitas Rumah Swadaya dengan dukungan Pemerintah daerah terkait
pembebasan lahan pada lokasi yang akan terdampak dalam kegiatan
peningkatan kawasan kumuh.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

90,09%
Sasaran 21 : Menurunnya Kawasan Kumuh
53.619.455.631 48.306.411.418
Program Pembangunan Perumahan dan 90,09
4,1 53.619.455.631 48.306.411.418
Kawasan Permukiman

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Per Anggaran Per Efesiensi
Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

21. Menurunnya kawasan kumuh 97,23 90,09 7,14

22) Sasaran Terpenuhinya kebutuhan energi daerah.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Rasio elektrifikasi Ha 87,50 90,21 103,10

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan
Indikator Kinerja Satuan Tahun
Tahun 2020 / Penurunan
2019
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Rasio elektrifikasi Ha 88,93 90,21 1,44

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Rasio elektrifikasi Ha 90,21 95,00 94,96

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Rasio elektrifikasi Ha 90,21 99,00 Kurang (-)

120
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
e. Analisis Pencapaian Kinerja
Faktor Pendorong meningkatnya capaian kinerja Sasaran RPJMD adalah :
1) Adanya kelebihan daya pada sisi pembangkit.
Kelebihan daya sistem Kalimantan Timur saat ini sebesar 497,96 MW.
2) Dukungan Anggaran dari Pemerintah Pusat untuk percepatan/ perluasan
pembangunan listrik pedesaan.
Dukungan anggaran pemerintah pusat untuk percepatan/perluasan
pembangunan listrik perdesaan (penyertaan modal negara ke PT. PLN
(Persero), yang mana saat tahun 2019 desa berlistrik PLN sebanyak 788
desa/kelurahan dan pada tahun 2020 desa berlistrik PLN menjadi 814
desa/kelurahan sehingga ada penambahan desa berlistrik PLN sebanyak
26 Desa di Prov. Kaltim.
3) Meningkatnya pertumbuhan pengguna listrik Non PLN (Pemanfaatan PLTS,
Genset, dsb).Terdapat peningkatan pertumbuhan pengguna listrik Non PLN
sebanyak 24.699 KK berlistrik yang mana KK berlistrik Non PLN Tahun
2020 sebanyak 93.591 KK dan KK berlistrik Non PLN Tahun 2019
sebanyak 68.892 KK. Hal ini disebabkan karena adanya LTSHE,
Pembangunan PLTS terpusat, bantuan swasta dan swadaya masyarakat
sendiri.
4) Adanya dukungan Pemerintah baik Pusat dan Daerah untuk membangun
listrik Non PLN (PLTS Terpusat dan LTSHE).
Pembangunan PLTS terpusat/komunal di 3 lokasi yaitu Desa Rantau Buta
Kec. Batu Sopang Kab. Paser, Desa Sandaran dan Dusun Labuan Mili
Desa Sandaran Kecamatan Sandaran Kab. Kutai Timur sebanyak 186
Rumah/KK. LTSHE sebanyak 3633 Rumah/KK yang berlokasi di Desa
Sepatin Kec. Anggana Kab. Kukar, Kampung Jelmu Sibak Kec. Bentian
Besar Kab. Kubar, Desa Perepat dan Desa Sungai Langir Kec. Tanah
Grogot Kab. Paser, Desa Muara Payang dan Desa Binangon Kec. Muara
Komam Kab. Paser, Desa Lolo dan Desa Modang Kec. Kuaro Kab. Paser,
Desa Damit Kec. Paser Blengkong Kab. Paser, Desa Muara Andeh dan
Desa Luan Kec. Muara Samu Kab. Paser, Desa Perkuwen Desa Pinang
Jatus dan Desa Muara Lambakan Kec. Long Kali Kab. Paser, Desa Kerang
Dayo Kec. Batu Engau Kab. Paser, Desa Tanjung Aru Desa Selengot Desa
Senipah dan Desa Random Kec. Tanjung Harapan Kab. Paser, Desa
Punan Mahakam Desa Punan Malinau dan Desa Lon Ayan Kec. Segah
Kab. Berau. LTSHE bantuan Swasta sebanyak 393 Rumah/KK yang
berlokasi di Kec. Maratua Kab. Berau, Desa Menamang Kanan dan Desa
Menamang Kiri Kec. Muara Kaman Kab. Kukar.

121
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 22 : Terpenuhinya Kebutuhan Energi 93,82%


Daerah 24.887.540.100 23.348.287.397
Program Diversifikasi dan Konservasi 94,39
5,1 23.137.709.000 21.840.311.176
Energi
Program Pengembangan 86,18
5,2 1.749.831.100 1.507.976.221
Ketenagalistrikan

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Per Anggaran Per Efesiensi
Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

22. Terpenuhinya kebutuhan energi 103,10 93,82 9,28


daerah

23) Sasaran Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
%
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Persentase penurunan emisi dari BAU Persentase 26,89 50,72 188,62

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan /
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Penurunan
2019 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Persentase penurunan emisi Persentase 25,18 50,72 101,43


dari BAU

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun


akhir RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Persentase penurunan Persentase 50,72 29,33 172,93


emisi dari BAU

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Persentase penurunan emisi Persentase 50,72 0,00 -


dari BAU

e. Analisis Pencapaian Kinerja


1. IKLH Kalimantan Timur 2020
Tabel: Data Indeks
Nilai
NO Indeks Predikat
Indeks
1 Indeks Kualitas Air (IKA) 53,7 cukup baik
2 Indeks Kualitas Udara (IKU) 89,06 baik
3 Indeks Kualitas Lahan (IKL) 79,76 baik
4 Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) 83,51 baik

122
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Kalimantan
Timur Tahun 2020 :
IKLH = (0,340 x IKA) + (0,402 x IKU) + (0,133 x IKL) + (0,099 x IKAL)
= (0,340 x 53,70) + (0,402 x 89,06) + (0,133 x 79,76) + (0,099 x
83,51) = 75,25 (BAIK)
Realisasi IKLH Kalimantan Timur tahun 2020 sebesar 75,25 dengan kriteria
BAIK artinya bahwa kondilsi lingkungan hidup Kalimantan Timur secara
umum adalah BAIK. Jika dibandingkan dengan target kinerja tujuan RPJMD
urusan lingkungan hidup sebesar 75,85 maka capaian kinerjanya 99,2%.
Untuk tujuan urusan lingkungan sebagaimana yang tertuang dalam
dokumen RPJMD Kalimantan Timur yaitu Meningkatnya Kulaitas
Linglkungan Hidup dengan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH) telah tercapai sebesar 75,25 atau 99,2%.

2. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Kalimantan Timur tahun 2020
Tabel: Hasil perhitungan proyeksi Emisi Gas Rumah Kaca BAU
EMISI GRK BAU Tahun 2020
Uraian
(juta ton CO2eq)
BAU Baseline Berbasis Lahan 18.622.586,19
BAU Baseline Energi-Transportasi 24.008.431,66
BAU Baseline Limbah 3.444.966,47
BAU Baseline Pertanian-Peternakan 2.056.760,50
TOTAL Proyeksi Emisi GRK tanpa aksi
48.132.744,82
mitigasi

Proyeksi Mitigasi Total (emisi setelah aksi


35.191.399,95
mitigasi)i
Proyeksi Penurunan Emisi (selisih emisi
12.941.344, 87
tanpa aksi dan setelah aksi mitigasi)

Presentasi Penurunan Emisi dari BAU


26,89%
(target kinerja sasaran)

Tabel: Hasil pengukuran emisi Gas Rumah Kaca Kalimantan Timur


tahun 2020
EMISI GRK 2020
URAIAN
(juta ton CO2eq)
Lahan -5.728.124,30
energi & transportasi 24.008.431,66
limbah 3.438.493,47
pertanian dan peternakan 2.056.760,50
TOTAL Emisi 23.721.561,32

Penurunan emisi 2020 = Emisi BAU – Emisi 2020 24.411.183,49


TOTAL Proyeksi Emisi GRK tanpa aksi mitigasi
48.132.744,82
(BAU)
Persentase penurunan emisi 2020 berdasarkan
50,72%
emisi BAU

123
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Penurunan emisi 2020
Persentase penurunan emisi 2020 = ---------------------------------------------------
-------------------------- x 100 %
TOTAL Proyeksi Emisi GRK tanpa aksi mitigasi (BAU)

24.411.183,49
= -------------------------- x 100 %
48.132.744,82

= 50,72% (realisasi kinerja sasaran)

Proyeksi Emisi GRK tanpa aksi mitigasi (BAU) dihitung sebesar


48.132.744,82. Dengan adanya aksi mitigasi yang telah dilakukan pada
tahun 2020 ternyata di Provinsi Kalimantan Timur Emisi Gas Rumah Kaca
dari sektor lahan, energi dan transportasi, limbah, pertanian dan
peternakant terjadi sebesar 23.721.561,32i juta ton CO2eq. Sehingga pada
tahun 2020 Provinsi Kalimantan Timur mampu menurunkan emisi GRK
sebesar 24.411.183,49 atau 50,72%.
Indilkator Kinerja sasaran RPJMD urusan lingkungan hidup adalah
persentase penurunan emisi dari BAU, yang ditargetkan pada tahun 2020
sebesar 26,89 %, dengan realisasi sebesar 50,72%. Maka capaian kinerja
sasaran RPJMD urusan lingkungan hidup Provinsi Kalimantan Timur tahun
2020 adalah 188,62 %

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 23 : Menurunnya Emisi Gas Rumah 89,75%


Kaca (GRK) 3.439.190.000 3.086.829.759
Program Pengendalian pencemaran dan 94,48
1,1 1.700.890.000 1.607.041.600
kerusakan lingkungan hidup
85,13
1,2 Program Tata Lingkungan
1.738.300.000 1.479.788.159

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

23. Menurunnya emisi Gas Rumah 188,62 89,75 98,87


Kaca

24) Sasaran Meningkatnya Ketangguhan Menghadapi Bencana.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Indeks Resiko Bencana Indeks 140,00 155,49 88,94


**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018

124
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Peningkatan /
2019 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Indeks Resiko Bencana Indeks 155,49 155,49 0,00

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018


c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir
RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Indeks Resiko Bencana Indeks 155,49 125,00 75,61


**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Indeks Resiko Bencana Indeks 155,49 0,00 -

**Sumber: Data Badan Pusat Statistik Tahun 2018

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas wilayah 127.346,92
kilometer persegi yang terdiri dari 14 Kabupaten/Kota dengan jumlah
penduduk 3.575.400 jiwa (BPS, 2018) dan kepadatan penduduk mencapai
28 jiwa per kilometer persegi. Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dilewati
oleh patahan sesar Meratus dan sesar Mangkalihat.
Selain itu, provinsi Kalimantan Timur memiliki beberapa sungai
diantaranya Sungai Mahakam, Sungai Berau, Sungai Dondang, Sungai
Belayan, Sungai Jem- bayan, Sungai Karang Mumus, Sungai Kaso, Sungai
Kedang Pahu, Sungai Lawa, Sungai Loa Haur, Sungai Telen. Berdasarkan
Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2018, Provinsi Kalimantan Timur
memiliki indeks risiko 155.49 (tinggi).
Ancaman bencana di Kalimantan Timur adalah Gempa bumi, banjir,
tanah longsor, kekeringan, gelombang ektrim/abrasi, kebakaran hutan dan
lahan, cuaca ekstrim.

125
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel: Grafik Grafik nilai indeks risiko Provinsi Kalimantan Timur dari
Tahun 2015 sampai dengan tahun 2018

Tabel: Nilai indeks risiko Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2015
sampai dengan Tahun 2018

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 24 : Meningkatnya Ketangguhan 87,59%


Menghadapi Bencana 4.296.691.139 3.763.621.868
Program Tanggap Darurat 86,84
2,1 4.008.111.345 3.480.598.030
Penanggulangan Bencana
Program Pencegahan dan 98,07
2,2 kesiapsiagaan Penanggulangan 288.579.794 283.023.838
Bencana Daerah

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

24. Meningkatnya Ketangguhan 88,94 87,59 1,34


Menghadapi Bencana

126
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
25) Sasaran Meningkatnya kinerja Penyelenggaraan penataan ruang.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Skoring Penyelenggaraan Persentase 69,01 66,46 96,30


Penataan Ruang

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Peningkatan /
2019 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Skoring Penyelenggaraan Penataan Persentase 66,46 66,46 0,00


Ruang

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Skoring Persentase 66,46 83,09 79,99


Penyelenggaraan
Penataan Ruang

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Skoring Penyelenggaraan Persentase 66,46 0,00 -


Penataan Ruang

e. Analisis Pencapaian Kinerja


TKPRD yang berfungsi optimal dapat mempercepat upaya koordinasi
dalam rangka penyepakatan substansi maupun dalam rangka penetapan
Raperda/Rapergub. Kegiatan yang telah direncanakan dalam tahun anggaran
2020 telah selesai sesuai target,terkecuali proses legislasi RTR-KSP kawasan
industry Oleochemical maloy mengingat telah ditetapkannya Undang-Undang
Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 25 : Meningkatnya Kinerja 94,30%


Penyelengaraan Penataan Ruang 5.392.026.496 5.084.754.765
Program Penyelenggaraan 94,30
3,1 5.392.026.496 5.084.754.765
Penataan Ruang

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

127
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
25. Meningkatnya kinerja 96,30 94,30 2,00
Penyelenggaraan penataan
ruang

26) Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang efektif dan efisien.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Nilai 78,00 76,55 98,14


**Sumber: Data Hasil Evaluasi KemenPAN dan RB Tahun 2019
b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020
Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Peningkatan /
Tahun 2019 Tahun 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Nilai 76,55 76,55 0,00


**Sumber: Data Hasil Evaluasi KemenPAN dan RB Tahun 2019

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Nilai Akuntabilitas Nilai 76,55 80 95,69


Kinerja
**Sumber: Data Hasil Evaluasi KemenPAN dan RB Tahun 2019
d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar
Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Nilai Akuntabilitas Kinerja Nilai 76,55 0 -


**Sumber: Data Hasil Evaluasi KemenPAN dan RB Tahun 2019

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2018-2023 Pada tahun 2020
nilai akuntabilitas kinerja adalah 78,00 (BB).
Hasil Evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
2020 oleh Kementerian Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi hasilnya belum keluar sehingga data diatas masih
menggunakan hasil tahun lalu (tahun 2019), perkembangan Nilai Akuntabilitas
Pemerintah Provinsi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel: Nilai SAKIP Tahun 2017, 2018 dan 2019
NILAI TAHUN
KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT
2017 2018 2019
a. Perencanaan Kinerja 30 25,35 25,35 25,59
b. Pengukuran Kinerja 25 18,90 18,28 18,77
c. Pelaporan Kinerja 15 12,47 12,47 12,54
d. Evaluasi Kinerja 10 7,31 5,13 5,91
e. Capaian Kinerja 20 13,47 13,66 13,74
Nilai Hasil Evaluasi 100 77,50 74,89 76,55
Predikat Akuntabilitas Kinerja BB BB BB
Persentase Kenaikan /
0,2% -3,4% 2,2%
Penurunan

128
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Permasalahan :

1. Kepala Perangkat Daerah belum sepenuhnya mengerti dengan apa


yang direncanakan (Renstra).
2. Indikator Program dan Kegiatan masih ada yang belum SMART.
3. Evaluasi yang dilakukan terhadap pencapaian hanya sebatas
evaluasi Kerja dan Anggaran belum belum sampai Evaluasi Kinerja.
4. Belum menerapkan budaya kinerja.
5. Hasil Evaluasi Kinerja belum dijadikan dasar dalam Kenaikan
Promosi Jabatan dan Mutasi Jabatan.

Solusi :

1. Kendala Provinsi Kalimantan Timur dalam meperoleh predikat


penilaian A, selain hal tersebut diatas adalah masih mengandalkan
Inspektorat dalam Pengawasan, seharusnya Kepala/ Pimpinan
Perangkat Daerah langsung yang memiliki peran tersebut.
2. Kementerian PAN dan RB juga mengharapkan BAPPEDA Prov.
Kaltim melakukan Analisis Kajian dan Evaluasi Program Kegiatan
yang mendukung Sasaran RPJMD dengan memperhatikan
keterkaitan Program kegiatan pada RPJMD (Apakah berdampak atau
tidak terhadap pencapaian prioritas pada RPJMD), Efisiensi terhadap
biaya overhead, Program kegiatan Perangkat Daerah harus selaras
dengan Program kegiatan RPJMD agar lebih fokus dalam
pencapaian Kinerja.
3. Menerapkan budaya kinerja dengan cara melakukan Monev
pencapaian kinerja secara berkala dan menindak-lanjuti atas hasil
evaluasi/rekomendasi hasil LHE oleh Kementerian PAN dan RB.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 26 : Terwujudnya Birokrasi Yang Efektif 84,83%


Dan Efesien 5.400.985.000 4.581.559.975
Program Penguatan Akuntabilitas 76,92
1,1
Kinerja 1.224.285.000 941.664.550
84,12
1,2 Program Penguatan Kelembagaan
1.638.250.000 1.378.063.550
Program Perencanaan Pembangunan 2.538.450.000 2.261.831.875 89,10
1,3
Daerah

129
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya
% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Per Anggaran Per Efesiensi
Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

26. Terwujudnya Birokrasi yang 98,14 84,83 13,31


efektif dan efisien

27) Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.


a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Skor Kepuasan Masyarakat Skor 81,50 81,90 100,49

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi
% Peningkatan /
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Penurunan
2019 2020
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Skor Kepuasan Masyarakat Skor 81,00 81,90 1,11

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Skor Kepuasan Skor 81,90 83,00 98,67


Masyarakat

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Skor Kepuasan Masyarakat Skor 81,90 0,00 -

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik, Biro
Organisasi telah melakukan :
1. Mensosialisasikan UU No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Adanya memberikan motivasi dengan pemberian penghargaan dari
Ombudsman RI tentang kepatuhan menjalankan UU No.25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik.
Adapun Indikator penilaian IKM terdiri dari:
1. Prosedur Pelayanan,
2. Persyaratan Pelayanan,
3. Kejelasan petugas pelayananan,
4. Kedisiplinan petugas pelayanan,
5. Tanggung jawab petugas pelayanan,
6. Kemampuan petugas pelayanan,

130
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
7. Kecepatan pelayanan,
8. Keadilan mendapatkan pelayanan,
9. Kesopanan dan keramahan petugas,
10. Kewajaran biaya pelayanan,
11. Kesesuaian biaya pelayanan,
12. Kepastian jadwal pelayanan,
13. Kenyamanan lingkungan,
14. Keamanan pelayanan.

Pada tahun 2020 merupakan evaluasi RPJMD 2018-2023 Provinsi


Kalimantan Timur, dalam meningkatan kualitas pelayanan publik Biro
Organisasi sebagai lembaga yang diberikan amanah untuk mengkoordinasikan
berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan
melakukan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) untuk mengetahui
sejauhmana sudah dilakukan oleh lembaga yang langsung berhadapan dengan
masyarakat dalam memberikan pelayanan.
Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari kegiatan
Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan skala 1
(satu) sampai dengan 4 (empat). Adapun nilai persepsi Interval SKM Nilai
Persepsi, Interval SKM, Mutu Pelayanan sebagai mana terlihat pada tabel
berikut :
Tabel:
Acuan Nilai Persepsi Interval SKM dan
Nilai Kinerja Unit Pelayanan

Sumber : Biro Organisasi Setda Prov.Kaltim

Dari hasil pelaksanaan survei SKM yang dilaksanakan pada tahun 2020
sejumlah 116 Unit Pelayanan Publik yang melakukan penilain dan Tahun 2019
sejumlah 39 (tiga puluh sembilan), berdasarkan kriteria yang telah ditentukan,
rata-rata unit pelayanan masuk dalam kategori “BAIK” Berdasarkan Hasil
evaluasi kinerja pelayanan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui
Survey Kepuasan Masyarakat Tahun 2020 adalah 81,90 dengan range interval
antara 2,51 – 3,25 sehingga dikategorikan “BAIK”.

131
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel: Jumlah Penyampaian Hasil SKM
No. UPP Berdasarkan Dinas/Badan/UPTD/Cabdin Jumlah
1 Biro Biro pada Setda Prov. Kaltim 9
2 Dinas-dinas Prov. Kaltim 21
3 Badan-Badan Prov. Kaltim 9
4 Lain-lain 6
5 UPTD/Cabdin 71
Jumlah 116

Permasalahan :
1. Belum menjadi penganggaran prioritas di perangkat daerah penyelenggara
pelayanan.

2. Hasil survey belum menjadi bahan evaluasi perbaikan pelayanan sesuai


dengan unsur survei, seperti perbaikan pelayanan terkait kecepatan
pelayanan, hal-hal yang berpengaruh jumlah pegawai, kompetensi dan
sapras, jika tidak dianggarkan perbaikan hasil evaluasi maka dimungkinkan
hasil survei selanjutnya sulit mengalami peningkatan.

Solusi :
1. Mengetahui kelemahan atau kekuatan unit penyelenggara pelayanan;

2. Mengetahui kinerja penyelenggara secara periodik;

3. Bahan penetapan kebijakan dalam perbaikan pelayanan;

4. Partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik;

5. Memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 27 : Terwujudnya Birokrasi Yang 94,79%


Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas 3.194.367.752 3.027.964.052
91,84
2,1 Program Peningkatan Pelayanan Publik
676.052.300 620.865.100
Program Penataan Tata Laksana 81,65
2,2 250.750.000 204.749.400
Pemerintahan
Program Pengembangan Komunikasi, 97,12
2,3 2.267.565.452 2.202.349.552
Informasi dan Media Massa

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

27. Terwujudnya Birokrasi yang 100,49 94,79 5,70


memiliki pelayanan publik
berkualitas

132
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
28) Sasaran Terwujudnya Birokrasi yang bersih dan Akuntabel.
a. Realisasi Kinerja terhadap Perjanjian Kinerja Tahun 2020
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 2 3 4 5 = 4/6*100

1. Tingkat Maturitas Sistem Level Level 3 Level 3 100,00


Pengawasan Intern Pemerintah
(SPIP) Pemda

Sumber: Data Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2020

b. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dan 2020


Realisasi %
Indikator Kinerja Satuan Tahun Tahun Peningkatan /
2019 2020 Penurunan
1 2 3 4 5 = (4/3-1)*100

1. Tingkat Maturitas Sistem Level Level 3 Level 3 0,00


Pengawasan Intern Pemerintah
(SPIP) Pemda

Sumber: Data Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2020

c. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2020 terhadap target tahun akhir


RPJMD
Target Akhir
Realisasi % Tingkat
Indikator Kinerja Satuan RPJMD (Tahun
Tahun 2020 Pencapaian
2023)
1 2 3 4 5 = 3/4*100

1. Tingkat Maturitas Level Level 3 Level 4 75,00


Sistem Pengawasan
Intern Pemerintah
(SPIP) Pemda
Sumber: Data Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2020

d. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional/ Standar


Nasional (jika ada)
Realisasi Standar Lebih /
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2020 Nasional Kurang
1 2 3 4 5

1. Tingkat Maturitas Sistem Level Level 3 0,00 -


Pengawasan Intern
Pemerintah (SPIP) Pemda

Sumber: Data Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2020

e. Analisis Pencapaian Kinerja


Hasil penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP pada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berada pada level 3 atau Terdefinisi yaitu
tingkat 4 dari 6 tingkatan, yaitu Belum ada (1), Rintisan (2), Berkembang (3),
Terdefini (4), Terkelola dan Terukur (5) dan Optimum (6) dengan Level 0 s.d. 5.
Penilaian dilakukan terhadap 25 fokus Maturitas SPIP dan menghasilan
nilai sebesar 3,234. Dengan tingkat maturitas Terdefinisi, maka kerakteristik
penyelenggaraan SPIP secara umum menunjukkan bahwa Pememerintah
Provinsi Kaltim telah melaksanakan praktek secara memadai, serta pemantauan
berkelanjutan dan terintegrasi namun belum didukung oleh sistem pemantauan
otomatis berbasis aplikasi komputer sehingga kelemahan pengendalian tidak
segera teridentifikasi. Penilaian dan Evaluasi Maturitas SPIP dilaksanakan
terhadap perangkat daerah sampel sebanyak 16 Perangkat Daerah, yaitu 9 Biro
dan 7 Perangkat Daerah.

133
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Namun demikian masih ditemukan beberapa kendala pada saat
dilakukan evaluasi atas Maturitas SPIP antara lain :
1. Belum dilakukan evaluasi secara berkala dan terdokumentasi, terhadap : (1).
Aturan Perilaku PNS (Kode Etik) dalam rangka menilai efektivitas
implementasi peraturan tersebut, (2) Standar Kompetensi dan Kesesuaian
penempatan pejabat serta Struktur Organisasi dan Uraian Tata Laksananya
pada Organisasi/Unit Kerja, (3) Prosedur dan hasil pelaksanaan
pendelegasian wewenang, (4) Kebijakan pembinaan SDM, kesesuaian
pelaksanaan rekrutmen, evaluasi kinerja pegawai sampai dengan
pemberhentiannya, (5) Hubungan kerja yang baik dengan instansi
pemerintah terkait dan mekanisme saling uji data antar unit kerja/
rekonsiliasi, (6) Pengamanan Asset Daerah, (7) Penerapan pemisahan
tanggung jawab dan tugas, (8) Otoritas dan kejadian penting, (9) Kebijakan
dan Standar Prosedur Operasional.
2. Pemprov. Kaltim belum sepenuhnya melakukan pemantauan otomatis
melalui sistem berbasis aplikasi komputer atas pelaksanaan kegiatan dan
pelayanan publik.
3. Belum seluruh perangkat daerah melakukan identifikasi risiko dan melakukan
tindak pengendalian atas dokumen penilaian risiko.
4. Pemprov. Kaltim belum mengembangkan Whistle Blowing System (WBS)
dan Informasi yang sepenuhnya berbasis komputer dan yang terintegrasi.
Dari hasil evaluasi tersebut disarankan kepada Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, antara lain :
1. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala dan terdokumentasi.
2. Mengembangkan sistem informasi yang sepenuhnya berbasis komputer dan
yang terintegrasi.
3. Melakukan identifikasi risiko dan pengendalian yang telah direncanakan
dalam Rencana Tindak Pengendalian Risiko dan implementasinya.
4. Mengembangankan Whistle Blowing System (WBS) pada Website Pemda.
Pada tahun 2020 sudah dilaksanakan Sosialisasi dan Bimtek Maturitas
SPIP terhadap 16 PD tersebut. Pada tahun 2021 penilaian dan evaluasi
Maturitas SPIP ini disesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008
dimana yang akan dinilai dan dievaluasi meliputi antara lain : Efektivitas dan
Efisiensi, Keandalan Pelaporan Keuangan, Pengamanan Aset dan Ketaatan
terhadap Peraturan Perundang-Undangan.

f. Analisis Program
Program Anggaran
No.
Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 = 4/3*100

Sasaran 28 : Terwujudnya Birokrasi Yang Bersih 95,23%


Dan Akuntabel 1.148.904.100 1.094.155.279

134
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Program peningkatan profesionalisme -
3,1 tenaga pemeriksa dan aparatur - -
pengawasan
95,23
3,2 Program pencegahan KKN
1.148.904.100 1.094.155.279

g. Efesiensi Penggunaan Sumber daya


% Rata-Rata % Penyerapan
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Per Efesiensi
Per Sasaran Sasaran
1 2 3 4 5 = 3-4

28. Terwujudnya Birokrasi yang 100,00 95,23 4,77


bersih dan Akuntabel

B. REALISASI ANGGARAN
1. Anggaran dan Realisasi APBD 2020
Perhitungan APBD tahun 2020 sebelum Audit BPK menunjukan bahwa
pendapatan asli daerah Rp. 5.205.549.845.949,19 dan terdapat Surplus (defisit)
anggaran senilai Rp. 812.619.505.581,939 (-38.71).
Selengkapnya anggaran dan realisasi APBD 2019 disajikan pada tabel berikut :
Tabel Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
periode 1 Januari s.d 31 Desember 2020
URAIAN ANGGARAN REALISASI (%)
2020 2020

PENDAPATAN - LRA 8.607.455.838.176,18 10.049.432.694.026,20 116,75


PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 4.326.324.617.227,18 5.205.549.845.949,19 120,32
Pendapatan Pajak Daerah - LRA 3.392.790.000.000,00 3.900.431.414.628,53 114,96
Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 12.334.562.250,00 10.123.187.098,84 82,07
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - LRA 133.813.720.047,42 110.988.636.348,20 82,94
Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 787.386.334.929,76 1.184.006.607.873,62 150,37
PENDAPATAN TRANSFER - LRA 4.269.870.407.949,00 4.831.866.273.077,00 113,16
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA 4.197.531.581.949,00 4.759.527.447.077,00 113,39
Bagi Hasil Pajak - LRA 568.144.049.800,00 688.046.610.178,00 121,10
Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam - LRA 2.165.925.629.850,00 2.856.593.078.759,00 131,89
Dana Alokasi Umum (DAU) - LRA 834.938.558.000,00 831.404.756.000,00 99,58
Dana Alokasi Khusus (DAK) - LRA 628.523.344.299,00 383.483.002.140,00 61,01
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRA 72.338.826.000,00 72.338.826.000,00 100,00
Dana Penyesuaian - LRA 72.338.826.000,00 72.338.826.000,00 100,00
Bantuan Keuangan - LRA 0,00 0,00 0,00
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten - LRA 0,00 0,00 0,00
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Kota - LRA 0,00 0,00 0,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LRA 11.260.813.000,00 12.016.575.000,00 106,71
Pendapatan Hibah - LRA 3.256.420.000,00 3.256.420.000,00 100,00
Pendapatan Lainnya - LRA 8.004.393.000,00 8.760.155.000,00 109,44
BELANJA 7.196.838.629.833,00 5.825.540.648.610,25 80,95
BELANJA OPERASI 5.365.251.220.104,44 4.537.036.973.824,89 84,56
Belanja Pegawai 1.922.925.701.353,82 1.668.090.859.233,06 86,75
Belanja Barang dan Jasa 3.203.204.965.688,62 2.692.435.286.529,83 84,05
Belanja Hibah 223.050.003.062,00 163.932.628.062,00 73,50
Belanja Bantuan Sosial 16.070.550.000,00 12.578.200.000,00 78,27
BELANJA MODAL 1.331.587.409.728,56 1.062.327.471.199,10 79,78
Belanja Modal Tanah 24.407.500,00 24.407.500,00 100,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 556.723.064.113,92 417.564.502.502,20 75,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 280.503.233.447,84 247.161.472.427,00 88,11
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 465.161.307.691,80 374.808.804.007,59 80,58
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 29.175.396.975,00 22.768.284.762,30 78,04
BELANJA TAK TERDUGA 500.000.000.000,00 226.176.203.586,27 45,24
Belanja Tak Terduga 500.000.000.000,00 226.176.203.586,27 45,24
TRANSFER 3.510.011.372.818,00 3.411.272.539.834,00 97,19
TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 1.911.308.336.000,00 1.863.237.603.015,00 97,48
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 1.911.308.336.000,00 1.863.237.603.015,00 97,48
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 1.598.703.036.818,00 1.548.034.936.819,00 96,83
Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya 1.598.703.036.818,00 1.548.034.936.819,00 96,83
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 0,00 0,00 0,00
SURPLUS / (DEFISIT) -2.099.394.164.474,82 812.619.505.581,94 -38,71
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 2.249.394.164.474,82 2.249.394.164.474,82 100,00
Penggunaan SiLPA 2.249.394.164.474,82 2.249.394.164.474,82 100,00
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 150.000.000.000,00 100.000.000.000,00 66,67
Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah Daerah 150.000.000.000,00 100.000.000.000,00 66,67
PEMBIAYAAN NETTO 2.099.394.164.474,82 2.149.394.164.474,82 102,38
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) -0,00 2.962.013.670.056,76

135
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2. Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program Prioritas
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2020 yang dialokasikan untuk
membiayai program Prioritas dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada
tabel berikut :

136
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel: Realisasi Anggaran Prioritas Tahun 2020

Misi / Tujuan / Program Anggaran


Sasaran Prioritas Pagu Realisasi %
1 2 3 4 5 6
Berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda
Misi
Misi 1:
dan penyandang disabilitas
Tujuan 1: Mewujudkan Masyarakat Yang Berkarakter Berakhlak Mulia Dan Berdaya Saing

Sasaran 1 : Meningkatnya Pengamalan Nilai-Nilai Budaya Dan Keagamaan Di Masyarakat 8.799.135.250 7.199.891.957 81,82%

1,1 Program pendidikan politik masyarakat 1.264.647.000 1.234.663.000 97,63

1,2 Program Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan 81,81


150.000.000 122.714.000
1,3 Program Pengembangan Nilai Budaya 7.384.488.250 5.842.514.957 79,12

Sasaran 2 : Meningkatnya Taraf Pendidikan Masyarakat 901.121.044.540 710.584.087.985 78,86%

2,1 Program Pengembangan Sekolah Kejuruan 15,62


150.000.000 23.426.575
2,2 Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas 352.826.996.545 248.552.440.754 70,45

2,3 Program Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan 282.948.578.072 245.607.523.512 86,80

2,4 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 8.390.502.900 6.635.036.001 79,08

2,5 Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat 163.533.175.000 161.416.709.554 98,71

2,6 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pendidikan 4.830.000.000 4.732.133.400 97,97

2,7 Program Pendidikan Jarak Jauh (Distance Learning System) 75.150.000.000 31.621.292.496 42,08

2,8 Program Pendidikan Luar Biasa 12.791.435.783 11.498.419.706 89,89

2,9 Program peningkatan perlindungan dan pemenuhan hak anak 95,86


61.312.500 58.775.148

2,10 Program Peningkatan Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan 99,84


439.043.740 438.330.840

137
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Misi / Tujuan / Program Anggaran
Sasaran Prioritas Pagu Realisasi %

Sasaran 3 : Meningkatnya Kesehatan Dan Gizi Masyarakat 49.369.342.041 45.004.927.470 91,16%

3,1 Program Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan 10.383.554.299 10.155.137.149 97,80

3,2 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 2.376.222.250 1.753.268.663 73,78

3,3 Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Kesehatan 36.609.565.492 33.096.521.658 90,40

Tujuan 2: Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Sasaran 4 : Meningkatnya Partisipasi Aktif Perempuan Dalam Pembangunan 2.579.051.300 2.052.527.567 79,58%

4,1 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan Perempuan 98,57


51.237.500 50.505.015

4,2 Program Penguatan Kelembagaan Perlindungan Perempuan Dan Anak 18,28


526.750.000 96.272.355
4,3 Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan Sosial 1.230.563.800 1.163.642.072 94,56

4,4 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma 96,32


770.500.000 742.108.125
Sasaran 5 : Meningkatnya Kewirausahaan Dan Prestasi Pemuda 2.297.308.445 2.189.734.949 95,32%

5,1 Program Peningkatan Prestasi Olahraga 1.942.703.445 1.856.519.226 95,56

5,2 Program Peningkatan Upaya Kewirausahaan Dan Kecakapan Hidup Pemuda 93,97
354.605.000 333.215.723
Sasaran 6 : Meningkatnya daya saing tenaga kerja 2.592.275.000 2.508.912.452 96,78%

6,1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga kerja 2.592.275.000 2.508.912.452 96,78

Misi 2 : Berdaulat dalam


dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan

Tujuan 3: Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan

Sasaran 7 : Meningkatnya Usaha Ekonomi Koperasi Dan UMKM 4.052.304.000 3.592.606.555 88,66%

1,1 Program Penguatan Kelembagaan Dan Pengembangan Koperasi Dan UMKM 4.052.304.000 3.592.606.555 88,66

Sasaran 8 : Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 1.849.316.812 1.803.476.830 97,52%

2,1 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 99,05

138
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Misi / Tujuan / Program Anggaran
Sasaran Prioritas Pagu Realisasi %
329.477.200 326.356.700

2,2 Program Pembangunan Desa dan Kawasan 95,83


299.576.587 287.071.187
2,3 Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan 1.043.163.025 1.016.068.943 97,40

2,4 Program Kampung Iklim 98,24


177.100.000 173.980.000
Sasaran 9 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Parwisata Terhadap Perekonomian Daerah 1.555.090.000 1.464.059.810 94,15%

3,1 Program pengembangan destinasi pariwisata 1.555.090.000 1.464.059.810 94,15

Tujuan 4: Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Yang Berkelanjutan

Sasaran 10 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perindustrian Terhadap Perekonomian Daerah 2.290.825.000 2.215.092.165 96,69%

4,1 Program Peningkatan dan Pengembangan Industri 2.290.825.000 2.215.092.165 96,69

Sasaran 11 : Meningkatnya Realisasi Investasi 2.095.075.000 29,78%


623.874.000

5,1 Program Kemudahan pelayanan dan percepatan proses perijinan 1.390.075.000 24,09
334.935.000

5,2 Program Pengendalian Pelaksanaan Investasi 40,98


705.000.000 288.939.000
Sasaran 12 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Terhadap Perekonomian Daerah 13.349.251.180 11.424.100.341 85,58%

6,1 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan 11.244.512.500 9.320.835.041 82,89

6,2 Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura 2.104.738.680 2.103.265.300 99,93

Sasaran 13 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Peternakan Terhadap Perekonomian Daerah 11.484.716.000 10.250.408.107 89,25%

7,1 Program Pengembangan Usaha Peternakan 4.423.275.000 4.181.130.744 94,53

7,2 Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Peternakan 7.061.441.000 6.069.277.363 85,95

Sasaran 14 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perkebunan Terhadap Perekonomian Daerah 12.198.130.000 10.369.781.600 85,01%

8,1 Program Peningkatan Produksi Perkebunan 10.387.335.000 8.602.374.400 82,82

8,2 Program Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Perkebunan 94,50
491.400.000 464.349.800

139
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Misi / Tujuan / Program Anggaran
Sasaran Prioritas Pagu Realisasi %

8,3 Program Pembinaan dan Pengawasan Usaha Perkebunan 99,42


475.065.000 472.311.200

8,4 Program Peningkatan Mutu Dan Pemasaran Hasil Perkebunan 98,39


844.330.000 830.746.200
Sasaran 15 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap Perekonomian Daerah 9.526.545.000 8.036.936.498 84,36%

9,1 Program pengembangan perikanan tangkap 3.401.375.000 2.926.020.901 86,02

9,2 Program Pengembangan Produksi Budidaya dan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan 1.895.815.000 1.876.455.707 98,98

9,3 Program Pengelolaan Ruang Laut 1.431.225.000 1.236.487.890 86,39

9,4 Program Peningkatan Penyediaan Benih Ikan dan Udang Unggulan 2.798.130.000 1.997.972.000 71,40

Sasaran 16 : Meningkatnya Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap Perekonomian Daerah 3.705.857.921 3.113.081.751 84,00%

10,1 Program Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan 2.293.960.000 1.772.539.118 77,27

10,2 Program Pengelolaan DAS dan RHL 97,98


563.175.000 551.795.300

10,3 Program Perlindungan dan KSDAE 81,87


229.375.000 187.789.150

10,4 Program Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat Hutan dan Perhutanan Sosial 97,03
619.347.921 600.958.183
Sasaran 17 : Meningkatnya Pendanaan Pembangunan Daerah 4.055.112.500 2.549.600.699 62,87%

11,1 Program Perencanaan Dan Pengembangan Sumber Pendapatan Daerah 4.055.112.500 2.549.600.699 62,87

Misi 3 : Berdaulat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur kewilayahan

Tujuan 5: Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Infrastruktur Dasar

Sasaran 18 : Meningkatnya Aksesibilitas Wilayah 7.581.867.050 6.576.094.036 86,73%

1,1 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Angkutan Jalan 6.896.662.050 5.958.194.000 86,39

1,2 Program Pembangunan Prasarana Transportasi Laut dan SDP 90,18


685.205.000 617.900.036
Sasaran 19 : Meningkatnya Konetivitas Antar Kawasan 345.785.622.064 280.814.038.814 81,21%

2,1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 345.785.622.064 280.814.038.814 81,21

140
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Misi / Tujuan / Program Anggaran
Sasaran Prioritas Pagu Realisasi %

Sasaran 20 : Meningkatnya Fungsi Pelayanan Infrastruktur Sumber Daya Air 397.278.840.937 349.855.593.113 88,06%

3,1 Program Pengelolaan Sumber Daya Air 109.489.614.653 83.009.884.974 75,82

3,2 Program Pembangunan Infrastruktur Keciptakaryaan 287.789.226.285 266.845.708.139 92,72

Sasaran 21 : Menurunnya Kawasan Kumuh 53.619.455.631 48.306.411.418 90,09%

4,1 Program Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman 53.619.455.631 48.306.411.418 90,09

Sasaran 22 : Terpenuhinya Kebutuhan Energi Daerah 24.887.540.100 23.348.287.397 93,82%

5,1 Program Diversifikasi dan Konservasi Energi 23.137.709.000 21.840.311.176 94,39

5,2 Program Pengembangan Ketenagalistrikan 1.749.831.100 1.507.976.221 86,18

Misi 4 : Berdaulat dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan

Tujuan 6: Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

Sasaran 23 : Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 3.439.190.000 3.086.829.759 89,75%

1,1 Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup 1.700.890.000 1.607.041.600 94,48

1,2 Program Tata Lingkungan 1.738.300.000 1.479.788.159 85,13

Sasaran 24 : Meningkatnya Ketangguhan Menghadapi Bencana 4.296.691.139 3.763.621.868 87,59%

2,1 Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana 4.008.111.345 3.480.598.030 86,84

2,2 Program Pencegahan dan kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Daerah 98,07


288.579.794 283.023.838
Sasaran 25 : Meningkatnya Kinerja Penyelengaraan Penataan Ruang 5.392.026.496 5.084.754.765 94,30%

3,1 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang 5.392.026.496 5.084.754.765 94,30

Misi 5 : Berdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, profesional dan berorientasi pelayanan publik

Tujuan 7: Mewujudkan Birokrasi Pemerintahan Yang Bersih, Profesional, Dan Berorientasi Pelayanan Publik

Sasaran 26 : Terwujudnya Birokrasi Yang Efektif Dan Efesien 5.400.985.000 4.581.559.975 84,83%

1,1 Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja 1.224.285.000 76,92


941.664.550

141
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Misi / Tujuan / Program Anggaran
Sasaran Prioritas Pagu Realisasi %

1,2 Program Penguatan Kelembagaan 1.638.250.000 1.378.063.550 84,12

1,3 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2.538.450.000 2.261.831.875 89,10

Sasaran 27 : Terwujudnya Birokrasi Yang Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas 3.194.367.752 3.027.964.052 94,79%

2,1 Program Peningkatan Pelayanan Publik 91,84


676.052.300 620.865.100

2,2 Program Penataan Tata Laksana Pemerintahan 81,65


250.750.000 204.749.400
2,3 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 2.267.565.452 2.202.349.552 97,12

Sasaran 28 : Terwujudnya Birokrasi Yang Bersih Dan Akuntabel 1.148.904.100 1.094.155.279 95,23%

3,1 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan -


- -
3,2 Program pencegahan KKN 1.148.904.100 1.094.155.279 95,23

142
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
BAB III

CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN

1. Dasar Hukum Penyelenggaraan Tugas Pembantuan

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;


2. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ;
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2020
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota ;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016 Tentang Pengelolaan
Transfer ke Daerah dan Dana Desa ;

2. Gambaran Umum Pelaksanaan Tugas Pembantuan di Provinsi

Tugas Pembantuan adalah adalah penugasan dari Pemerintah Pusat


kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah
Provinsi kepada Daerah Kabupaten/ Kota untuk melaksanakan sebagian
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi.
Penyelenggaraan tugas pembantuan bertujuan untuk pencapaian kinerja,
efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan
publik, dan pembangunan di daerah serta mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat di daerah. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut,
diperlukan keselarasan dan sinergi secara nasional antara program dan
kegiatan tugas pembantuan yang didanai dengan APBN dengan program dan
kegiatan desentralisasi yang dibiayai dari APBD. Pengalokasian dana tugas
pembantuan dimaksudkan untukmmenjamin tersedianya sebagian anggaran
Kementerian/ Lembaga bagi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas yang
sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL)
yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Provinsi Kalimantan
Timur pada tahun 2020 menerima dana tugas pembantuan masing-masing dari
:

143
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
a. Kementerian Sosial
b. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
c. Kementerian Pertanian
d. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

3. Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan


3.1 Tugas Pembantuan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim

3.1.1 Target Kinerja


Pada Tahun 2020 Pemerintah Provinsi Kaltim memperoleh
alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk
pelaksanaan tugas pembantuan sebesar Rp. 67,302,009,000,- Dana
tersebut dilaksanakan oleh 5 (lima) Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 5 (lima) Perangkat Daerah
tersebut adalah :
1. Dinas Sosial , menerima alokasi anggaran untuk melaksanakan
program pemberdayaan sosial dengan kegiatan Pemberdayaan
Komunitas Adat Terpencil (KAT). Jumlah anggaran yang diterima
pada program ini pada tahun 2020 sebesar Rp. 3.859.836.000,-.
2. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerima
alokasi anggaran untuk melaksanakan program penyelenggaraan
jalan dengan kegiatan pelaksanaan preservasi dan peningkatan
kapasitas jalan nasional. Jumlah anggaran yang diterima sebesar
Rp. 16.083.265.000,-.
3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menerima alokasi
anggaran untuk melaksanakan 2 (dua) yaitu :
1) Program Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan
Transmigrasi; dan
2) Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi.
Jumlah anggaran yang diterima untuk pelaksanaan program
di atas sebesar Rp. 912.258.000,-.
4. Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura menerima
alokasi anggaran untuk melaksanakan 3 (tiga) program yaitu :
1) Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil
tanaman pangan;
2) Program peningkatan produksi dan nilai tambah hortikultura;
dan
3) Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan
sarana pertanian.
Jumlah anggaran yang diterima untuk pelaksanaan program
di atas sebesar Rp. 35.009.259.000,-.
144
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
5. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menerima alokasi
anggaran untuk melaksanakan 2 (dua) program yaitu :
1) Program pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis
peternakan rakyat; dan
2) Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan
sarana pertanian.
Jumlah anggaran yang diterima untuk pelaksanaan program di
atas sebesar Rp. 4.133.774.000,-.

3.1.2 Realisasi

Capaian realisasi anggaran pelaksanaan tugas pembantuan yang


diterima oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang
dilaksanakan oleh masing- masing perangkat daerah sebesar Rp.
66.426.192.999,- atau 98,70% dengan rincian sebagai berikut :
1. Dinas Sosial
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 3.859.836.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 3.707.064.000,- dengan capaian
98,11 %.
2. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 16.083.265.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 15.992.018.521,- dengan capaian
99,43 %.
3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 912.258.000,- dengan
realisasi anggaran Rp. 806.832.800,- dengan capaian 88,44%.
4. Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 35.009.259.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 33.827.554.980,- dengan capaian
96,62 %.
5. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Alokasi Anggaran Dana Tugas Pembantuan (TP) Tahun
Anggaran 2020 yang diterima sebesar Rp. 4.133.774.000,-
dengan realisasi anggaran Rp. 3.943.354.057,- dengan capaian
95,39%.

145
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Matriks Capaian Kinerja Pelaksanaan Tugas Pembantuan Pusat Yang Dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

DASAR SKPD REALISASI


PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT, DAN ALOKASI REALISASI
NO K/LPNK PELAKSANAAN LOKASI PELAKSANA (%) CAPAIAN (%) KET.
RINCIAN KEGIATAN ANGGARAN ANGGARAN
PENUGASAN(TP) TP KEGIATAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Kementerian Sosial - Permenkeu RI Program : Pemberdayaan Sosial Samarinda Dinas Sosial Rp.3.859.836,000 Rp.3.787.064,000 98,11 Pembangunan 100
Republik Indonesi Nomor Kegiatan : Pemberdayaan komunitas Adat Prov. Kaltim rumah untuk
190/PMK.05/2012 ttg Terpencil Komunitas
cara pembayaran Adat Terpencil
Keluaran (Output)
dalam rangka (KAT),
pelaksanaan APBN 1. Jumlah Keluarga Komunitas Adat Terpencil Pemberian
- SP DIPA- (KAT) Yang Memperoleh Pemberdayaan bantuan
027.03.4.169123/2020 2. Layanan Dukungan Manajemen Satker jaminan hidup
tanggal 12 Desember untuk KAT,
2019 Bantuan
peralatan
rumah tangga
untuk KAT,
bantuan bibit
tanaman
untuk KAT,
Pembangunan
sarana dan
prasarana
untuk KAT,
Pemberian
bantuan alat
pertanian
untuk KAT,
Pembangunan
Gapura dan
MCK KAT..

146
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2. Kementerian PUPR - Permen PU Nomor Program : Penyelenggaraan jalan Samarinda Dinas PUPR Rp.16.083.265.000 Rp.15.992.019.000 99,43 Pada kegiatan 1. 100
11/PRT/M/2011 ttg Kegiatan : pelaksanaan preservasi dan dan PERA Preservasi 2. 100
pedoman peningkatan kapasitas jalan nasional Prov. Kaltim Pemeliharaan 3. 100
pelaksanaan Rutin Jalan 4. 98
Output :
kegiatan kementerian tercapai 5. 97,3
PU yang merupakan 1. Preservasi pemeliharaan rutin jalan realisasi 1
kewenangan 2. Preservasi rekonstruksi, rehabiltasi jalan sesuai
Pemerintah dan 3. Preservasi rutin jembatan rencana,
dilaksanakan melalui 4. Penanganan drainase,trotoar dan fasilitas Preservasi
dekonsentasi dan keselamatan jalan rekonstruksi,
tugas pembantuan. 5. Layanan dukungan manajemen satker rehabilitasi
- SP DIPA- jalan
Rincian Kegiatan :
033.6.4.169031/2020 meskipun
tanggal 12 Desember terdapat
2019 perubahan
alokasi
dimana
alokasi
rehabilitasi
minor yang
semula SYC
menjadi MYC
karena ada
refocusing
anggaran
terkait COVID
namun
pelaksana di
tahun 2020
telah sesuai
dengan
rencana, pada
preservasi
Rutin
Jembatan
dikerjakan
sesuai
rencana, pada
Penanganan
Drainase,
Trotoar dan
Fasilitas
Keselamatan
Jalan tidak
terserap
maksimal
karena
honorarium
narasumber
tersisa,
layanan
dukungan
manajemen

147
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
satker tidak
terserap
maksimal
pada SPPD
terkait COVID-
19.

3. Kementerian - Permentan RI Nomor Program :


Pertanian 64 tgl 16 Desember 1. Pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis Kalimantan Dinas Rp. 2.855.974.000,- Rp. 2.687.905.492,- 94,12 Realisasi 100
2016 ttg penugasan peternakan rakyat Timur Peternakan capaian 1 Ha
Gubernur dalam dan dari target 1
Kegiatan :
pelaksanaan Kesehatan Ha, 20 sampel
kegiatan dan a. Peningkatan Produksi Pakan Ternak; Hewan Prov. dari target 20
tanggungjawab b. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kaltim sampel,
pengelolaan dana Hewan; 15.000 Dosis
tugas pembantuan c. Penyediaaan Benih dan Bibit Serta dari target
provinsi. Peningkatan Produksi Ternak; 15.000 dosis
- SP DIPA- d. Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk dan 16.755
018.06.4.169115/2020 akseptor dari
Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan
tanggal 12 Desember target 17.650
2019 Halal) akseptor.
e. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen Peternakan;
f. Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Ternak.
Output :
a. Hijauan Pakan Ternak;
b. Mutu dan keamanan pakan;
c. Pencegahan dan Pengamanan Penyakit
Hewan;
d. Optimalisasi Reproduksi;
e. Pemenuhan persyaratan produk hewan yang
ASUH;
f. Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk;
g. Pengendalian Pemotongan Betina produktif;
h. Layanan Dukungan Manajemen Satker;
i. Kelembagaan dan Usaha Peternakan;
j. Pengelolaan Informasi Pemasaran.

2. Program Penyediaan dan Pengembangan


Rp. 1.277.800.000,- Rp. 1.255.448.565,- 98,25 Realisasi 100
Prasarana dan Sarana Pertanian capaian 7 unit

148
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Kegiatan : dari target 7
a. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian; unit, 1 laporan
b. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis dari target 1
laporan dan 1
Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana
layanan dari
Pertanian; target 1
c. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian. layanan
Output :
a. Irigasi Perpompaan;
b. Layanan Dukungan Manajemen Satker;
c. Bimtek, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
lingkup Pembiayaan Pertanian.

Program :
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Kalimantan Dinas pangan, Rp. 20.669.731.000,- Rp. 19.700.098.380 95,31 - Kawasan 100
dan Mutu Hasil Tanaman Pangan Timur tanaman padi 3.800
pangan dan Ha dasn
Kegiatan :
Hortikultura bimbingan
a. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia; Prov. Kaltim teknis 5
b. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih lokasi.
Tanaman Pangan; - Bantuan
c. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya 12.00 Ha
pada Ditjen Tanaman Pangan; dan bimbingan
d. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman teknis 1
lokasi dan
Pangan
benih
Output : jagung
a. Kawasan Padi; bersertifikat
b. Koordinasi, Bimbingan Teknis, monitoring dan 15.050 ha
evaluasi (Daerah); - 1 layanan
c. Areal yang diberikan Bantuan Benih Padi - Pasca
Bersertifikat; panen 72
unit,
d. Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan
investasi
Evaluasi (Daerah); hasil
e. Areal yang diberikan Bantuan Benih Jagung tanaman
Bersertifikat; pangan 3
f. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I; lokasi dan
g. Sarana Pascapanen Tanaman Pangan; bimtek
h. Pemasaran dan Investasi Hasil Tanaman monitoring
pusat 123
Pangan; dan
provinsi
i. Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan
Evaluasi (Pusat).

2. Program Peningkatan Produksi dan Nilai


Rp. 2.469.923.000,- Rp. 2.460.289.300,- 99,61 - Kawasan 100
bawang
Tambah Hortikultura

149
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Kegiatan : merah,
a. Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman aneka
Obat; cabai
- Kawasan
b. Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen
Kelengkeng
dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura;
- Peningkata
c. Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura; n akses
dan pasar
d. Pengolahan dan Pemasaran Hasil hortikultura,
Hortikultura. persentase
Output : penurunan
volume
a. Kawasan Bawang Merah;
impor
b. Kawasan Aneka Cabai; produk,
c. Layanan Dukungan Manajemen Satker; peningkata
d. Kawasan Jeruk; n nilai
e. Kawasan Pisang; tambah
f. Sarana Peningkatan Nilai Tambah produk
Hortikultura; dan hortikultura
- Embung
g. Prasarana Peningkatan Nilai Tambah
Pertanian 5 100
Hortikultura. Rp. 11.869.605.000,- Rp. 11.667.167.300,- 98,29 unit,
perpompaa
3. Program Penyediaan dan Pengembangan n wilayah
Prasarana dan Sarana Pertanian tengah, 6
Kegiatan : unit rehab
a. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian; jaringan
irigasi
b. Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian;
tersier 38
c. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis unit
Lainnya Ditjen Prasarana dan Sarana - Optlah
Pertanian; dan 45,00 Km
d. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida persegi
Output : - Layanan
a. Jaringan Irigasi Tersier; operasional
satker 11
b. Irigasi Perpompaan;
lokasi
c. Embung Pertanian; - E-RDKK
d. Optimasi Lahan; peredaran
e. Bimtek, Monitoring dan Evaluasi lingkup penerimaan
Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian; pupuk
f. Layanan Dukungan Manajemen Satker; bersubsidi
10 lokasi
g. e-RDKK Mendukung Penyaluran Pupuk
- Bimtek
Bersubsidi Berbasis Penerapan Kartu Tani; evaluasi
dan monitoring
h. Bimtek, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan di 33 lokasi.
lingkup Pembiayaan Pertanian.

150
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4 Kementerian Desa, DIPA- Program :
Pembangunan 067.08.4.35046/2020 1. Program Pembangunan dan pengembangan Kalimantan Dinas Tenaga Rp. 784.351.000,- Rp. 681.352.800,- 86,87 Layanan 90,77
Daerah Tertinggal & kawasan transmigrasi Timur Kerja dan Dukungan
Transmigrasi Transmigrasi Manajemen
Kegiatan :
Prov. Kaltim Eselon I;
a. Dukungan manajemen dan dukungan teknis Layanan
lainnya Ditjen Pengembangan Kawasan Perkantoran;
Transmigrasi; Satuan
b. Pengembangan usaha transmigrasi; Permukiman
c. Pengembangan sosial budaya transmigrasi; yang
dan dibangun dan
fungsional di
d. Pelayanan pertanahan transmigrasi
Kawasan
Output : Transmigrasi
a. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I; Prioritas
b. Kawasan Transmigrasi Prioritas yang
Dikembangkan Ekonominya;
c. 'Kawasan Transmigrasi yang dikembangkan
layanan sosial budayanya; dan
d. Bidang Tanah yang Difasilitasi Penerbitan
Sertifikat Hak Milik atas Tanah Transmigran.

2. Program Penyiapan kawasan dan Rp. 127.907.000,- Rp. 125.480.000,- 98,10 Layanan 100
pembangunan permukiman transmigrasi Dukungan
Kegiatan : Manajemen
Eselon I;
a. Dukungan manajemen dan dukungan teknis
Kawasan
lainnya Ditjen Penyiapan Kawasan dan Transmigrasi
Pembangunan Permukiman Transmigrasi; Prioritas yang
dan dikembangkan
b. Pembangunan permukiman transmigrasi. ekonominya;
Output : kawasan
a. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I; transmigrasi
yang
b. Layanan Perkantoran; dan
dikembangkan
c. Satuan Permukiman yang Dibangun dan layanan sosial
Fungsional di Kawasan Transmigrasi Prioritas budayanya;
bidang tanah
yang
difasilitasi
penerbitan
sertifikat Hak
milik atas
tanah
transmigran.

Rp. 3.638.881.000,- Rp. 3.579.978.372,- 98,38% Lembaga 100%


Pelatihan
3. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga
Kerja dan
Kerja dan Produktivitas Produktivitas
Kegiatan : yang

151
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
a. Lembaga Pelatihan Kerja dan Produktivitas ditingkatkan
yang ditingkatkan kualitas mutu dan lembaga kualitas mutu
b. Peserta yang mengikuti pemagangan dalam dan lembaga;
Peserta yang
negeri
mengikuti
c. Tenaga kerja di sektor proritas yang Pemagangan
meningkat produktivitasnya di kawasan Dalam Negeri;
prioritas Tenaga Kerja
d. Institusi yang menjadi jejaring peningkatan di Sektor
produktivitas. Prioritas yang
Meningkat
Produktivitasn
ya di Kawasan
Prioritas;
Institusi yang
menjasi
Jenjaring
Peningkatan
Produktivitas.

Rp. 340.989.000,- Rp. 189.020.180,- 29.00% Penyelesaian 31.00%


4. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Kasus
Pengembangan Sistem Pengawasan Pelanggaran
a. Peningkatan kualitas teknis pemeriksaan dan Norma
penyidikan norma Ketenagakerja
an; Perusahan
b. Peningkatan penerapan norma keselamatan
yang
kesehatan kerja mematuhi
c. Peningkatan penerapan norma kerja dan norma
jaminansosial tenaga kerja Keselamatan
d. Dukungan manajemen dan dukungan teknis danKesehatan
lainnya DITJEN Pembinaan pengawasan Kerja (K3);
ketenagakerjaandan keselamatan dan Perusahaan di
Kawasan
kesehatan kerja
Industri yang
Menerapkan
Norma Kerja
dan Norma
Jaminan
Sosial Tenaga
Kerja;
Perusahaan di
Kawasan
Industri yang
Menerapkan
Norma Kerja
dan Norma
Jaminan
Sosial Tenaga
Kerja.

152
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3.2 Tugas Pembantuan Provinsi yang dilaksanakan oleh Daerah
Kabupaten/Kota
Tidak ada Penugasan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada
daerah Kabupaten/Kota pada Tahun 2020.
3.3 Permasalahan dan Kendala
1. Penyusunan program, kegiatan dan anggaran tidak melibatkan
Pemerintah Daerah sebagai Pelaksana Tugas Pembantuan sehingga
program kegiatan yang disusun tidak menjawab isu yang terjadi
didaerah.
2. Mekanisme koordinasi, monitoring, pengendalian dan evaluasi dari Pusat
sampai ke Daerah masih belum berjalan secara optimal, sehingga
berdampak pada tidak efektifnya proses perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan realisasi kegiatan di daerah.
3. Ketidaksesuaian antara alokasi dana dalam DIPA dengan usulan alokasi
dana kegiatan yang telah diusulkan oleh daerah sehingga kegiatan yang
dilaksanakan tidak dapat berjalan optimal.
4. Keterlambatan dalam penyampaian/penerbitan DIPA, Petunjuk
Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) kegiatan ke daerah
sehingga berdampak pada terlambatnya pelaksanaan kegiatan di daerah
karena minimnya waktu pelaksanaan dan tidak adanya acuan untuk
menjalankan kegiatan;
5. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) baik secara kualitas
maupun kuantitas untuk menjalankan program/kegiatan Tugas
Pembantuan di daerah.
6. Beragamnya format pelaporan yang dikeluarkan oleh masing-masing
Kementerian/Lembaga menghambat dalam proses pelaporan.
7. Ketidakselarasan kelembagaan (Dinas/Instansi/Satker) yang terdapat di
Kabupaten/Kota dengan Provinsi dan Pusat yang menjadi
penanggungjawab dan pelaksana di daerah, sehingga menyebabkan
pelaksanaan kegiatan menjadi terkendala.
8. Standarisasi biaya APBN (perjalanan dinas dalam daerah, transportasi,
konsumsi dan lain-lain) yang dialokasikan terhitung rendah dan tidak
relevan dengan kondisi didaerah terutama biaya perjalanan dinas atau
biaya monitoring ke Perbatasan, sehingga kegiatan menjadi terkendala.
9. Recofusing anggaran dampak pandemi Covid-19 menjadi masalah
karena ada beberapa kegiatan yang tidak terserap.

3.4 Saran dan Tindak Lanjut


1. Isu-isu strategis perlu disusun sebelum membuat RKA-KL sehingga
kegiatan yang akan dilaksanakan benar-benar mengakomodir apa yang
menjadi isu strategis di daerah sehingga bentuk kegiatan yang dilakukan
dapat sinergi dengan kebijakan dan usulan Pemerintah Daerah;
2. Meningkatkan koordinasi antara Pusat dan Daerah, antar Perangkat
Daerah Provinsi, dan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota pengelola

153
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
APBN secara berkelanjutan mulai dari sisi perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, pengendalian dan evaluasi dalam rangka penguatan
kapasitas aparatur dan dalam melaksanakan kegiatan secara efektif dan
efisien;
3. Pemerintah Pusat sebaiknya lebih memperhatikan dan mengakomodir
dengan lebih baik setiap usulan kegiatan dan anggaran yang telah
diajukan oleh daerah.
4. Pemerintah Pusat diharapkan dapat melakukan penyampaian DIPA,
juklak dan juknis ke daerah secara lebih cepat dan tepat waktu;
5. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur pelaksana Tugas
Pembantuan didaerah melalui kegiatan sosialisasi, pelatihan, workshop
serta bimtek secara terus menerus dan berkesinambungan. Kegiatan
tersebut perlu dilakukan karena aparatur yang bertugas seringkali
mengalami mutasi/dipindahkan ke Perangkat Daerah lain;
6. Perlu penyeragaman format pelaporan APBN secara on line,
sehingga fungsi pengendalian evaluasi dapat berjalan dengan optimal;
7. Sinkronisasi struktur Organisasi/Kelembagaan (Dinas/Instansi/Satker)
Kabupaten/Kota dengan Provinsi dan Pusat;
8. Evaluasi efektifitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembinaan yang
telah dilaksanakan, sebagai feedback untuk perbaikan pelaksanaan
kegiatan pada tahun berikutnya.

154
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
BAB IV

PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

4.1 Urusan Pendidikan

4.1.1. Jenis Pelayanan Dasar


Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan daerah untuk
Provinsi terdiri dari 2 (dua) layanan, yaitu :
a. Pendidikan Menengah; dan
b. Pendidikan Khusus.
4.1.2. Taget Pencapaian Standar Pelayanan Minimal oleh Daerah
Target pencapaian SPM Provinsi Bidang Pendidikan meliputi :
1. Untuk indikator pelayanan Pendidikan Menengah dengan Jumlah
Warga Negara Usia 16-18 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan
menengah target pencapaiannya adalah 100%
2. Untuk indikator Pendidikan Khusus dengan Jumlah Warga Negara
Usia 4 – 18 tahun yang termasuk dalam penduduk disabilitas yang
berpartisipasi dalam pendidik khusus target pencapaiannya adalah
100%
Tabel 4.1.
Target Pencapaian SPM Bidang Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

NO LAYANAN/INDIKATOR SPM SATUAN TARGET

Pendidikan Menengah dengan Jumlah


1 Warga Negara Usia 16-18 tahun yang Orang 161.362
berpartisipasi dalam pendidikan
menengah

2 Pendidikan Khusus dengan Jumlah Orang 3.074


Warga Negara Usia 4 – 18 tahun yang
termasuk dalam penduduk disabilitas
yang berpartisipasi dalam pendidik
khusus

Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2020 Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur memiliki Target Capaian baik
Nasional maupun Daerah sebesar 100% pada Jenis Pelayanan Dasar
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus. Sedangkan untuk indikator

155
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
digunakan Jumlah Penduduk yang bersekolah dan Penduduk Usia
Sekolah.

4.1.3. Realisasi

Realisasi adalah target yang dapat dicapai atau direalisasikan oleh


Pemerintahan Daerah selama 1 (satu) tahun anggaran. Berdasarkan
indikator dan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya,
realisasi pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal
bidang Pendidikan di Kalimantan Timur oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur bisa dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.2.
Realiasi Target Pencapaian SPM Bidang Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
%
NO LAYANAN/INDIKATOR SPM TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Pendidikan Menengah 161.362 156.586 97,04%

dengan Jumlah Warga


Negara Usia 16-18 tahun
yang berpartisipasi dalam
pendidikan menengah

2 Pendidikan Khusus dengan 3.074 2.513 81,75%


Jumlah Warga Negara Usia
4 – 18 tahun yang termasuk
dalam penduduk disabilitas
yang berpartisipasi dalam
pendidik khusus

Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur memiliki capaian pada setiap jenis
pelayanan dasar. Pada pendidikan menengah jumlah penduduk usia sekolah
sebanyak 161.586 dan jumlah penduduk yang bersekolah sebanyak 156.586
sehingga mendapatkan capaian sebesar 97,04%. sedangkan pendidikan
khusus jumlah penduduk usia sekolah sebanyak 3.074 dan jumlah penduduk
bersekolah sebanyak 2.513 sehingga mendapatkan capaian sebesar
81,75%.

156
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4.1.4 Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran penerapan Standar Pelayanan Minimal bidang


Pendidikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Timur
mengacu pada tetapan Anggaran Per-Program dan Kegiatan ditahun 2020,
dimana dana APBD Murni dan APBD Perubahan dialokasikan sebesar Rp.
1.937.114.571.107,89 dan realisasi sebesar Rp. 1.692.544.815.917,93.
Dana APBD tersebut meliputi Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung, dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.3.
Alokasi Anggaran SPM Bidang Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

Alokasi Anggaran (Rp)


No Program/Kegiatan
Alokasi Realisasi

1. Program Peningkatan 163.533.175.000,00 161.416.709.554,00


Pendidikan dan
Pengembangan Sumber
Daya Masyarakat

2. Program 4.830.000.000,00 4.732.133.400,00


Penanggulangan
Kemiskinan Bidang
Pendidikan

3. Pelatihan Bagi Pendidik 5.235.706.000,00 5.125.563.951,00


Untuk Memenuhi Standar
Kompetensi

4. Program Pendidikan Luar 7.941.562.000,00 7.120.163.233,00


Biasa

5. Program Pendidikan 180.121.589.150,00 97.442.871.092,54


Sekolah Menengah Atas

6. Program Pendidikan 138.358.814.600,00 123.560.246.549,86


Sekolah Menengah
Kejuruan

7. BOSNAS dan BOSDA 134.102.779.151,40 125.584.377.725,00


SMA/SMK/SLB Negeri

157
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4.1.5 Dukungan Personil

Dukungan personil menggambarkan jumlah personil atau pegawai yang


terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian SPM. Dukungan personil
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur dalam
penerapan Standar Pelayanan Minimal bidang Pendidikan meliputi pegawai di
lingkungan Disdikbud Prov. Kaltim. Adapun kondisi Sumber Daya Manusia
yang ada adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4
Dukungan Personil SPM Bidang Pendidikan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

Jumlah Kualifikasi Pangkat /


No Pejabat Struktural
Pegawai Pendidikan Golongan
1 232 Org SD : 3 Org I/a : 0 Org Eselon : 1 Org
II/a
SMP : 4 Org I/b : 0 Org Eselon : 8 Org
III/a
SMA : 37 Org I/c : 3 Org Eselon : 1 Org
III/b
D1 : 0 Org I/d : 3 Org Eselon : 24 Org
IV/a
D2 : 0 Org II/a : 10 Org Non : 198 Org
Eselon
D3 : 8 Org II/b : 5 Org
D4 : 0 Org II/c : 26 Org
S1 : 94 Org II/d : 5 Org
S2 : 86 Org III/a : 9 Org
S3 : 0 Org III/b : 39 Org
III/c : 11 Org
III/d : 35 Org
IV/a : 31 Org
IV/b : 51 Org
IV/c : 4 Org
IV/d : 0 Org
IV/e : 0 Org

158
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Berdasarkan tabel diatas, sekitar 77,6% dukungan personil di
lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur,
Fungsional Pengawas, UPTD Tekkom, UPTD Taman Budaya, dan UPTD
Museum Mulawarman memiliki kualifikasi pendidikan S1 atau lebih.
Sedangkan untuk pejabat struktural/eselon secara keseluruhan sebanyak 34
orang dan non-eselon sebanyak 198 orang.

4.1.6 Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan solusi menggambarkan permasalahan yang


dihadapi dalam penerapan dan pencapaian SPM, baik permasalahan
eksternal maupun internal, dan langkah-langkah penyelesaian permasalahan
yang ditempuh. Pembangunan bidang pendidikan di Provinsi Kalimantan
Timur secara umum mengalami perkembangan kea rah yang lebih baik. Hal
tersebut ditandai dengan meningkatnya pencapaian Angka Partisipasi Murni
dan Angka Partisipasi Kasar, serta pencapaian Rata-rata Lama Sekolah
setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan.
Namun demikian, dalam penyelenggaraannya dengan perubahan yang
sangat pesat di bidang pendidikan mengakibatkan adanya permasalahan
yang harus dicarikan alternatif pemecahannya. Adapun perm asalahan yang
dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan adalah sebagai berikut:

a) Permasalahan

1. Disdikbud Prov. Kaltim melayani Pendidikan ditingkat SMA/SMK/SLB


yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur, sehingga
untuk penerapan SPM masih terkendala dengan letak geografis
seperti akses yang sulit dijangkau ke daerah ataupun sekolah-
sekolah kategori 3T (Terpencil, Tertinggal dan Terluar).
2. Untuk menjalankan Program dan Kegiatan di 10 Kabupaten/Kota se-
Provinsi Kalimantan Timur sangat diperlukan keterlibatan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang sangat banyak. Mulai dari pemerintah
baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota, satuan pendidikan,
masyarakat dan lain-lainya.

b) Solusi

1. Perlu perencanaan dan penganggaran yang cukup untuk memenuhi


kebutuhan Pendidikan setiap daerah di 10 Kabupaten/Kota se-

159
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Kalimantna Timur baik untuk Pendidik, Peserta Didik maupun Mutu
Satuan Pendidikannya.
2. Membuat kerjasama dengan melibatkan pemerintah baik ditingkat
provinsi maupun kabupaten/kota serta lembaga/organisasi
masyarakatnya lainnya yang memiliki visi sama dalam SPM
pendidikan.

4.2 Urusan Kesehatan


4.2.1 Jenis Pelayanan Dasar

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk Provinsi


terdiri dari 2 (dua) layanan, yaitu :

1. Pelayanan Kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat


bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi.

2. Pelayanan Kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa


Provinsi (Pandemi Covid-19).

4.2.2 Target Pencapaian SPM


Target pencapaian SPM Provinsi Bidang Kesehatan meliputi :
1. Untuk indikator pelayanan kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana provinsi target pencapaiannya adalah 100%
2. Untuk indikator pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi luat
biasa Provinsi (Pandemi Covid-19) target pencapaiannya adalah 100%

Penetapan target jumlah sasaran pada tahun 2020 berdasarkan data


estimasi penduduk yang mengalami krisis kesehatan akibat berpotensi
bencana dan kondisi kejadian luar biasa Provinsi (Pandemi Covid-19) yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Adapun
target pencapaian SPM terhadap isu kesehatan dapat digambarkan pada
tabel indikator berikut berikut :
Tabel 4.5.
Target Pencapaian SPM Bidang Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

NO LAYANAN/INDIKATOR SPM SATUAN TARGET

Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk


1 Terdampak Krisis Kesehatan Akibat Orang 431.657
Bencana dan/atau Berpotensi Bencana
Provinsi

160
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2 Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Orang 163.724
Pada Kondisi Kejadian Luar Biasa
Provinsi (Pandemi Covid-19)

Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Kesehatan Provinsi


Kalimantan Timur memiliki target pada setiap jenis pelayanan dasar. Pada
Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Akibat
Bencana dan/atau Berpotensi Bencana Provinsi, sebanyak 4631.657 orang
dan jumlah penduduk pada kondisi kejadian luar biasa Provinsi (Pandemi
Covid-19) sebanyak 163.724 Orang.

4.2.3 Realisasi

Realisasi adalah target yang dapat dicapai atau direalisasikan oleh


Pemerintahan Daerah selama 1 (satu) tahun anggaran. Berdasarkan
indikator dan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya, realisasi
pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kalimantan Timur oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Timur bisa dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.6.
Realisasi Pencapaian SPM Bidang Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

NO LAYANAN/INDIKATOR SPM REALISASI % CAPAIAN

1 Pelayanan Kesehatan bagi Tidak Terjadi -


Penduduk Terdampak Krisis Bencana/ Potensi
Kesehatan Akibat Bencana Bencana Provinsi
dan/atau Berpotensi
Bencana Provinsi

2 Pelayanan Kesehatan Bagi 160.237 98 %


Penduduk Pada Kondisi
Kejadian Luar Biasa Provinsi
(Pandemi Covid-19)

Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Kesehatan Provinsi


Kalimantan Timur memiliki realisasi pencapaian SPM Bidang Kesehatan
pada setiap jenis pelayanan dasar. Pada Pelayanan Kesehatan bagi

161
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Tidak terjadi/ atau tidak
berpotensi bencana, sedangkan Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk
Pada Kondisi Kejadian Luar Biasa Provinsi (Pandemi Covid-19)
sebanyak 160.237 Orang sehingga mendapatkan capaian sebesar
98%.

4.2.4 Alokasi Anggaran


Dalam penganggaran pada tahun 2020 difokuskan kepada
penanganan Pandemi Covid-19 yang masih belum optimal pada kegiatan
Belanja Tidak Terduga. Adapun alokasi penganggaran terkait layanan
SPM Provinsi yang ada di dinas Kesehatan adalah sebagai berikut

Tabel 4.7.
Alokasi Anggaran SPM Bidang Kesehatan
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Alokasi Anggaran (Rp)
No Program/Kegiatan
Alokasi Realisasi
1 Pengadaan Alat Pelindung
diri (APD) 17.136.655.000 16.760.050.166
Penanggulangan Covid 19

2 Belanja Tidak Terduga 169.235.252.204 80.563.345.992


(BTT)

4.2.5 Dukungan Personil


Sumber daya manusia yang ikut berperan dalam upaya pencapaian
SPM oleh daerah adalah dari berbagai lintas program dan lintas sektor di
seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit,
Laboratorium Rujukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Medis (Dokter)
2. Tenaga Paramedis (Perawat, Bidan dll)
3. Tenaga Surveilans/Epidemiolog
4. Analis Kesehatan
5. Tenaga Penyuluh Kesehatan (Promosi Kesehatan)
6. Sanitarian/Entomolog
7. Tenaga Laboratorium
4.2.6 Permasalahan dan Solusi
Dalam pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan terdapat permasalahan
dalam pelaksanaannya antara lain:

162
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
a) Permasalahan
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang terbatas.
2. Kapasitas tenaga kesehatan yang kurang memadai dalam
penanggulangan KLB.
3. Keterbatasan Ruang Isolasi pada Rumah Sakit Rujukan.
4. Ketidakdisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

b) Solusi
1. Memberdayakan tenaga kesehatan yang ada pada Dinas
Keseahetan Provinsi Kaltim, Rumah Sakit dan melakukan
rekrutmen tenaga kontrak kesehatan.
2. Mengikuti pelatihan yang di selenggarakan oleh Kementrian
Kesehatan dan melakukan koordinasi dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kaltim serta lintas
sektor terkait.
3. Menyiapkan Rumah Sakit Karantina untuk isolasi mandiri yang
memanfaatkan Gedung Badan Peningkitan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Provinsi Kaltim.
4. Adanya regulasi (aturan) Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan.

4.3 Urusan Pekerjaan Umum

4.3.1 Jenis Pelayanan Dasar

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum untuk


Provinsi terdiri dari 2 (dua) layanan, yaitu :

1. Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Curah Lintas Kabupaten/Kota


2. Penyediaan Pelayanan Pengolahan Air Limbah Domestik Regional
Lintas Kabupaten/Kota.

4.3.2 Target Pencapaian SPM Bidang Pekerjaan Umum


Target pencapaian SPM Provinsi Bidang Pekerjaan Umum meliputi :
1. Pemenuhan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional
2. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Lintas
Kabupaten/Kota.
Target tersebut bergantung kepada besarnya GAP capaian layanan
SPAM dan SPALD oleh Seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur. Sehingga untuk menentukan target, diperlukan finalisasi
terlebih dahulu terhadap data capaian seluruh Kabupaten/Kota di Wilayah

163
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Provinsi Kalimantan Timur. Ditargetkan pencapaian SPM ini nantinya akan
mendukung pula capaian akses air minum dan akses sanitasi secara Nasional
yang tergambar dalam RPJMN 2020-2024 sebagai berikut :

Tabel 4.8.
Target Capaian Air Minum dan Sanitasi Nasional dan Daerah
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020-2024
No Kegiatan Target Nasional 2024 Target
Daerah 2024
1. Akses Air Minum Layak 100 % 100 %
2. Akses Air Minum Aman 15 % 15 %
2. Akses Air Limbah Layak 90 % 100 %
3. Akses Air Limbah Aman 15 % 13 %

4.3.3 Realisasi
Adapun capaian pemenuhan SPM Provinsi bidang Pekerjaan Umum
meliputi Pemenuhan Akses Air Minum dan Akses Air Limbah ialah sebagai
berikut :

1. Provinsi Kalimantan Timur hingga saat ini belum memiliki SPAM (Sistem
Penyediaan Air Minum) Regional dan SPAL (Sistem Pengelolaan Air
Limbah) Regional.

2. Berdasarkan Point 1 diatas, maka pencapaian kinerja Penyelenggaraan


SPM Bidang Pekerjaan Umum pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur saat ini dapat dikatakan
100%, karena belum memiliki tanggung jawab pemenuhan Capaian
SPAM/SPALD melalui penyelenggaraan SPAM/SPAL Regional (Sesuai
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 100 Tahun 2018).

Sementara itu, Pengampu SPM Provinsi Bidang Pekerjaan Umum juga


melakukan perhitungan rekapitulasi SPM Kabupaten/Kota, sebagai bagian dari
proses penentuan dan pencapaian target SPM Provinsi. Rekapitulasi data
SPM ini capaian SPAM dan SPALD pada 3 Kota dan 7 Kabupaten di wilayah
Provinsi Kalimantan Timur, yakni sebagai berikut :

164
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 4.9.
Realisasi Capaian SPM Air Minum Bidang Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur 2020
Cakupan
No. Kabupaten/Kota JUMLAH PENDUDUK
PENDUDUK TERLAYANI Pelayanan
(%)
Kota
1 Samarinda 953.406 696.274 73,03
2 Balikpapan 649.406 517.980 79.72
3 Bontang 181.618 177.920 93,77
Kabupaten
4 Paser 269.453 171.684 63,72
5 Penajam Paser 172.563 53.301 30,89
Utara
6 Kutai Timur 398.296 161.720 40,60
7 Kutai Kartanegara 676.657 351.163 51,90
8 Kutai Barat 165.850 81.211 48,97
9 Berau 144.687 90.059 53,87
10 Mahakam Ulu 30.321 4.111 13,56
Total Cakupan Administrasi 3.673.115 2.325.449 64,53
Total Cakupan Teknis 69,56
Sumber : Data Perhitungan Dokumen RISPAM Provinsi Kalimantan Timur, 2020

Tabel 4.10.
Realisasi Capaian SPM Air Limbah Bidang Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Cakupan
No. Kabupaten/Kota JUMLAH PENDUDUK
Pelayanan
PENDUDUK TERLAYANI
(%)
Kota
1 Samarinda 953.406 953.406 100
2 Balikpapan 649.406 622.975 95,93
3 Bontang 181.618 181.618 100
Kabupaten
4 Paser 269.453 233.373 86,61
5 Penajam Paser 172.563 158.240 91,70
Utara
6 Kutai Timur 398.296 359.462 90,25
7 Kutai Kartanegara 676.657 459.314 67,88
8 Kutai Barat 165.850 131.469 79,27
9 Berau 144.687 122.636 84,76
10 Mahakam Ulu 30.321 27.210 89,74
Total Cakupan Administrasi 3.673.115 3.046.114 82,93
Sumber : Analisa Data Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman DPUPR Kaltim, 2020

Adapun data diatas masih bersifat capaian sementara, dan akan


direview kembali bersamaan dengan masuknya data matrik tabel SPM air

165
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
minum dan air limbah, yang saat ini masih dalam proses pengumpulan dan
validasi data oleh masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan
Timur.

4.3.4 Alokasi Anggaran

Sebagai upaya penerapan dan pemenuhan SPM Provinsi Bidang


Pekerjaan Umum, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
mengalokasikan Anggaran melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat, serta kerjasama lain dari berbagai lintas
instansi yang ada di Provinsi Kalimantan Timur, yakni sebagai berikut :
Tabel 4.11.
Penerapan Alokasi Anggaran SPM Bidang Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Alokasi Anggaran (Rp)
No Program/Kegiatan
Alokasi Realisasi
1. Pembinaan Penerapan SPM 80.000.000,00
Kab/Kota 150.000.000,00 (Akibat Pemotongan
Anggaran Covid 19)
2. Workshop Pelatihan Bidang 90.000.000,00
Air Minum Dan Penyehatan 200.000.000,00 (Akibat Pemotongan
Lingkungan Anggaran Covid 19)
3. Pemutakhiran Dokumen
Rispam Provinsi Kalimantan 100.000.000,00 100.000.000,00
Timur
Sumber : Analisa Data Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman DPUPR Kaltim, 2020

4.3.5 Dukungan Personil

Dukungan personil dalam penerapan SPM Bidang Pekerjaan Umum


Provins Kalimantan Timur, maka akan dibentuk Tim Penerapan SPM PU,
dengan Draft SK Tim sebagaimana terlampir sebagai berikut :
1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
2) Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
3) Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang
dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
4) Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
5) Kepala Sub Bagian Perencanaan Program Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.

166
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
6) Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
7) Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
8) Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang
dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
9) Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi Karya Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
10) Kepala Seksi Perencanaan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan
Timur.
11) Kepala Seksi Tata Bangunan & Lingkungan Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi
Kalimantan Timur.
12) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman Bidang Cipta
Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.
13) Staff Teknis Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat, Provinsi Kalimantan Timur.

4.3.6 Permasalahan dan Solusi


Dalam pelaksanaan SPM Bidang Pekerjaan Umum Provinsi
Kalimantan Timur selama Tahun 2020 terdapat masalah dalam
pelaksanaannya antara lain :
a) Permasalahan
1. Masih kurangnya pemahaman perangkat daerah terhadap Standar
Pelayanan Minimal. Hal ini berimbas pada tidak sepenuhnya program
dan kegiatan dalam rangka pencapaian SPM dapat termuat dalam
dokumen perencanaan Pemerintah Daerah maupun Perangkat
Daerah.
2. Penerapan SPM perlu didukung oleh Pemerintah Daerah baik dari
sisi kebijakan (regulasi/peraturan) dan dukungan anggaran terutama
untuk koordinasi dan pelaporan (penyediaan data).
3. Hingga tahun 2020, Provinsi Kalimantan Timur belum memiliki SPAM
dan SPALD Regional dikarenakan beberapa alasan teknis dan non
teknis, yakni :

167
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
a. Dokumen Perencanaan RISPAM Provinsi baru saja disahkan pada
akhir tahun 2019, sehingga implementasinya belum dimulai pada
tahun 2019, dan ditargetkan akan dilaksanakan mulai tahun 2021.
b. Belum adanya Dokumen Perencanaan SPAL Regional.
c. Implementasi pembangunan SPAM dan SPALD Regional di
Provinsi Kalimantan Timur terkendala oleh Kondisi Geografis dan
Topografi antar Kabupaten/Kota yang memiliki elevasi wilayah
yang sangat variatif, administrasi antar Kabupaten/Kota yang
dibatasi dengan zona bufferzone berupa hutan, lembah dan
pegunungan. Segingga kedua hal tersebut kemudian mempersulit
penyelenggaraan SPAM dan SPALD secara Regional Lintas
Kabupaten/Kota. (Dalam artian kelayakannya dipertanyakan)
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang belum berorientasi terhadap
penerapan SPM Provinsi.
5. Ketersediaan data belum optimal yang dipengaruhi oleh kesulitan
mendapatkan data/laporan SPM dari perangkat daerah terkait
(Kabupaten/Kota dan Level Provinsi). Akibatnya terjadi keterlambatan
dalam analisis data dan pelaporan tidak tepat waktu sesuai yang
diharapkan.

b) Solusi
Selanjutnya sebagai upaya penyelesaian permasalahan
penerapan SPM tersebut diatas, maka dilakukan langkah dan tindakan
sebagai berikut :
1. Melakukan sosialisasi dan pembinaan penerapan SPM kepada
Kabupaten/Kota.
2. Melakukan advokasi Internal Instansi Dinas PUPR-PERA dalam
prioritas penerapan SPM.
3. Membentuk UPT SPAM Regional sebagai Operator Pelaksanaan
SPAM Regional.
4. Menyusun Dokumen RISPALD Provinsi sebagai upaya awal rencana
penyelenggaraan SPALD Regional.

168
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4.4 Bidang Urusan Perumahan Rakyat

4.4.1. Jenis Pelayanan Dasar

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat untuk


Provinsi terdiri dari 2 (dua) layanan, yaitu :
1. Peyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak Huni bagi Korban Bencana
2. Penyediaan Rumah Layak Huni bagi masyarakat yang terkena
Relokasi Program Pemerintah Daerah Provinsi

4.4.2. Target Pencapaian SPM oleh Daerah

Penetapan target terbagi menjadi dua, yaitu Target Capaian Nasional


dan Target Capaian Daerah yang dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.12.
Terget Pencapaian SPM Bidang Perumahan Rakyat
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

Jenis
No Pelayanan Dasar Indikator Pencapaian Target

1 Peyediaan dan Program berkaitan 100 %


Rehabilitasi Rumah dengan Penyediaan dan
Layak Huni bagi Korban Rehabilitasi Rumah layak
Bencana huni bagi korban bencana

2 Penyediaan Rumah Program berkaitan 100 %


Layak Huni bagi dengan Penyediaan
masyarakat yang terkena Rumah Layak Huni bagi
Relokasi Program masyarakat yang terkena
Pemerintah Daerah Relokasi Program
Provinsi Pemerintah Daerah
Provinsi

Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas PUPR & PERA Provinsi
Kalimantan Timur memiliki target pada setiap jenis pelayanan dasar Bidang
Perumahan dan Pemukiman. Pada Peyediaan dan Rehabilitasi Rumah
Layak Huni bagi Korban Bencana memiliki target 100% dan Penyediaan

169
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Rumah Layak Huni bagi masyarakat yang terkena Relokasi Program
Pemerintah Daerah Provinsi juga memiliki target 100%.

4.4.3 Realisasi

Berdasarkan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya,


realisasi pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal
bidang Perumahan Rakyat di Kalimantan Timur oleh Dinas PUPR &
PERA Bidang Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan Timur,
bisa dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.13.
Realisasi Pencapain SPM Bidang Perumahan Rakyat
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

Jenis
No Pelayanan Dasar Indikator Pencapaian Realisasi

1 Peyediaan dan Program berkaitan NA


Rehabilitasi Rumah Layak dengan Penyediaan dan
Huni bagi Korban Bencana Rehabilitasi Rumah
layak huni bagi korban
bencana

2 Penyediaan Rumah Layak Program berkaitan 33.33%


Huni bagi masyarakat dengan Penyediaan
yang terkena Relokasi Rumah Layak Huni bagi
Program Pemerintah masyarakat yang
Daerah Provinsi terkena Relokasi
Program Pemerintah
Daerah Provinsi

Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas PUPR & PERA Bidang
Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan Timur memiliki capaian
pada setiap jenis pelayanan dasar. pada Peyediaan dan Rehabilitasi
Rumah Layak Huni bagi Korban Bencana terdapat 0 dan mendapatkan
capaian sebesar 0%, sedangkan Rumah Layak Huni bagi masyarakat
yang terkena Relokasi Program Pemerintah Daerah Provinsi sebesar
33.33 %.

170
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4.4.4 Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran penerapan Standar Pelayanan Minimal bidang


Perumahan Rakyat oleh Dinas PUPR & PERA Bidang Perumahan dan
Permukiman Provinsi Kalimantan Timur mengacu pada tetapan Anggaran
Per-Program dan Kegiatan ditahun 2020, dimana dana APBD Murni dan
APBD Perubahan dialokasikan sebesar Rp 43.276.355.181,25,-. Dana
APBD tersebut meliputi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Adapun alokasi anggaran terhadap isu SPM bidang Perumahan Rakyat
dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.14.
Realisasi Anggaran Penerepan SPM Bidang Perumahan Rakyat
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Alokasi Anggaran (Rp)
No. Program/Kegiatan
Alokasi Realisasi
1. Pembangunan Rumah Layak &
36.729.313.200,00 -
Prasarana Sarana dan Utilitas
2. Pembangunan Sarana dan
10.000.542.431,25 -
Prasarana Kawasan Kumuh
3. Identifikasi Kawasan Potensial
Perumahan dan Permukiman 400.000.000,00 362.989.000,00
Untuk Relokasi di Prov. Kaltim
4. Identifikasi Kawasan Strategis
Provinsi & Kawasan Lintas Batas 600.000.000,00 516.153.000,00
Kab/Kota di Prov. Kaltim
5. Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan dan 239.700.450,00 228.151.000,00
Permukiman
6. Perencanaan & Pengawasan
Pembangunan Perumahan dan 6.889.600.000,00 -
Kawasan Kumuh
7. Koordinasi Bidang Bidang SPM
Perumahan 10 Kabupaten/Kota 100.000.000,00 99.998.000,00
se-Kaltim Tahun 2020 (ABT)

4.4.5 Dukungan Personil

Dukungan personil pada Dinas PUPR & PERA khususnya di Bidang


Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan Timur dalam
penerapan Standar Pelayanan Minimal bidang Perumahan Rakyat.
Adapun kondisi Sumber Daya Manusia yang ada adalah sebagai berikut:

171
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 4.15.
Jumlah Dukungan Personil di Lingkungan Bidang Perkim
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Jumlah Kualifikasi Pangkat /
No Pejabat Struktural
Pegawai Pendidikan Golongan

1 26 Org SD : 0 Org I/a : 0 Org Eselon II/a : 0 Org

SMP : 1 Org I/b : 0 Org Eselon III/a : 0 Org

SMA : 8 Org I/c : 0 Org Eselon III/b : 1 Org

D1 : 0 Org I/d : 0 Org Eselon IV/a : 3 Org

D2 : 0 Org II/a : 4 Org Non Eselon : 22 Org

D3 : 1 Org II/b : 1 Org

D4 : 0 Org II/c : 2 Org

S1 : 13 Org II/d : 0 Org

S2 : 3 Org III/a : 3 Org

S3 : 0 Org III/b : 6 Org

III/c : 2 Org

III/d : 4 Org

IV/a : 3 Org

IV/b : 1 Org

IV/c : 0 Org

IV/d : 0 Org

IV/e : 0 Org

Berdasarkan tabel diatas, sekitar 86,36% dukungan personil di


lingkungan Bidang Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalimantan
Timur memiliki kualifikasi pendidikan S1 atau lebih. Sedangkan untuk
pejabat struktural/eselon secara keseluruhan sebanyak 4 orang dan non-
eselon sebanyak 22 orang.

4.4.6 Permasalahan dan Solusi


Dalam pelaksanaan SPM Bidang Perumahan Rakyat Provinsi
Kalimantan Timur selama Tahun 2020 terdapat masalah dalam
pelaksanaannya antara lain :

172
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
a) Permasalahan

1. Keterbatasan anggaran dalam mendukung kemampuan daerah


sebagai penyelenggara utama SPM.
2. Pemerintah Daerah merasa kegiatan yang harus dilakukan hanya
sebatas 2 layanan di SPM saja, sehingga jika tidak ada kejadian
bencana atau relokasi dianggap tidak ada kegiatan.
3. Permasalahan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat,
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
4. Kesulitan pemerintah daerah dalam perhitungan capaian dan
pelaporan ketika tidak ada kejadian bencana.

b) Solusi

1. Dapat memanfaatkan sumber pendanaan selain APBD, misalnya


DAK, bantuan APBN, CSR dan sebagainya.
2. SPM merupakan kegiatan minimal yang wajib dilaksanakan dan
diprioritaskan oleh pemerintah daerah sebelum kegiatan lainnya.
3. Pelaksanaan SPM bencana sesuai dengan SK penetapan bencana
provinsi/kab/kota, penetapan program pemerintah provinsi/kab/kota
berdasarkan cakupan wilayahnya.
4. Bila tidak terjadi bencana atau jika belum memprogramkan relokasi,
capaian tidak dihitung atau N/A tetapi dilaporkan kendala
permasalahan, data – data dukung hasil pendataan.
5. Perlunya ada masukan kepada tim anggaran bahwa alokasi
anggaran bidang perumahan dan kawasan permukiman harus masuk
dalam belanja urusan wajib, sehingga alokasi anggaran bidang
perumahan dan kawasan permukiman menjadi wajib dan mengikat.

4.5 Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat


4.5.1 Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat untuk Provinsi terdiri dari 1 (satu)
layanan, yaitu Pelayanan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

4.5.2 Target Pencapaian SPM oleh Daerah


Target pencapaian SPM Penyelenggaraan Ketenteraman dan
ketertiban masyarakat dapat dilihat dalam tabel indikator sebagai berikut :

173
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 4.16.
Target Pencapaian SPM di Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

Sasaran Indikator Target Target Fisik


No Satuan Cakupan
Strategis Kinerja
1 Penyelenggaraan Cakupan
penegakkan produk Penegakkan Perda % 85% 47
hukum daerah provinsi dan Perkada Dokumen
Kaltim.
2 Penyelenggaraan Cakupan
ketentraman umum penyelenggaraan
dan ketertiban ketentraman umum 244
masyarakat dan ketertiban % 83% Dokumen
masyarakat

3 Penyelenggaraan Cakupan
perlindungan penyelenggaraan 34
masyarakat perlindungan % 83% Dokumen
masyarakat
4 Penyelenggaraan penanganan
penanganan bencana bencana 50
pemadaman pemadaman % 70% Dokumen
kebakaran kebakaran

Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Satuan Polisi Pamong Praja


Provinsi Kalimantan Timur memiliki target pada setiap jenis pelayanan dasar
Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
memiliki target sebanyak 47 dokumen Penyelenggaraan penegakkan produk
hukum daerah provinsi Kaltim, 244 dokumen Penyelenggaraan
ketentraman umum dan ketertiban masyarakat, 34 dokumen
Penyelenggaraan perlindungan masyarakat, 50 dokumen Penyelenggaraan
penanganan bencana pemadaman kebakaran.

4.5.3 Realisasi

Berdasarkan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya,


realisasi pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal
bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat di
Kalimantan Timur oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan
Timur, bisa dilihat dari tabel berikut :

174
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 4.17.
Realisasi SPM di Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Paraja
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020

Sasaran Indikator Realisasi Realisasi


No BStrategis Satuan Fisik Target
Kinerja
1 Penyelenggaraan Cakupan
penegakkan Penegakkan % 47 78,72%
Perda dan
produk hukum Perkada Dokumen
daerah provinsi
Kaltim.
2 Penyelenggaraa Cakupan
n ketentraman penyelenggaraan
umum dan ketentraman 132
% Dokumen 35,37%
ketertiban umum dan
masyarakat ketertiban
masyarakat
3 Penyelenggaraan Cakupan
perlindungan penyelenggaraan 34
masyarakat perlindungan % Dokumen 78,26 %
masyarakat
4 Penyelenggaraan penanganan
penanganan bencana 45
bencana pemadaman % Dokumen 99,99%
pemadaman kebakaran
kebakaran

Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Satuan Polisi Pamong Praja


Provinsi Kalimantan Timur Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat di Kalimantan Timur memiliki capaian realisasi
sebanyak 78,72% Penyelenggaraan penegakkan produk hukum daerah
provinsi Kaltim, 35,37% Penyelenggaraan ketentraman umum dan
ketertiban masyarakat, 78,26% Penyelenggaraan perlindungan
masyarakat, dan 99,99% Penyelenggaraan penanganan bencana
pemadaman kebakaran.

4.5.4 Alokasi Anggaran

Alokasi anggaran penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang


Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat oleh Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan Timur mengacu pada tetapan
Anggaran Per-Program dan Kegiatan ditahun 2020, dimana dana APBD
Murni dan APBD Perubahan dialokasikan sebesar Rp 1.582.0857.900,00,-.
Adapun alokasi anggaran terhadap isu SPM Bidang Bidang Ketentraman,

175
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat dapat digambarkan pada
tabel berikut :

Tabel 4.18.
Alokasi Anggaran SPM di Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Paraja
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Alokasi Anggaran (Rp)
No Program/Kegiatan
Alokasi Realisasi
Penyelenggaraan penegakkan
1 produk hukum daerah 370.447.500 339.056.200
provinsi Kaltim.

Penyelenggaraan
2 ketentraman umum dan 508.220.000 497.488.269
ketertiban masyarakat

Penyelenggaraan
3 269.920.000 247.962.800
perlindungan masyarakat

Penyelenggaraan penanganan
4 bencana pemadaman 433.500.400 433.437.687
kebakaran

4.5.5 Dukungan Personil

Dukungan personil pada Satuan Polisi Pamong Paraja Provinsi Kalimantan


Timur dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat. Adapun kondisi Sumber Daya
Manusia yang ada adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19.
Jumlah Dukungan Personil Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Jumlah Kualifikasi Pangkat /
No Pejabat Struktural
Pegawai Pendidikan Golongan

1 171 Org SD : 0 Org I/a : 0 Org Eselon II/a : 1 Org

SMP : 2 Org I/b : 0 Org Eselon III/a : 1 Org

SMA : 131 Org I/c : 0 Org Eselon III/b : 0 Org

D1 : 0 Org I/d : 1 Org Eselon IV/a : 9 Org

D2 : 0 Org II/a : 0 Org Non Eselon : 10 Org

176
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Jumlah Kualifikasi Pangkat /
No Pejabat Struktural
Pegawai Pendidikan Golongan

D3 : 3 Org II/b : 5 Org

D4 : 0 Org II/c : 24 Org

S1 : 31 Org II/d : 15 Org

S2 : 5 Org III/a : 3 Org

S3 : 0 Org III/b : 10 Org

III/c : 0 Org

III/d : 6 Org

IV/a : 6 Org

IV/b : 0 Org

IV/c : 1 Org

IV/d : 0 Org

IV/e : 0 Org

4.5.6 Permasalahan dan Solusi


Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penerapan dan
pencapaian SPM Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat antara lain :

a) Permasalahan

1. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas


dan fungsi.
2. Terbatasnya anggaran kegiatan operasional maupun pelaksanaan
penindakan pelanggaran PERDA.
3. Lemahnya fungsi koordinasi dan sinergi antara dinas/ instansi
terkait.

b) Solusi
1. Mengusulkan penambahan anggaran ke Pemerintah Daerah dalam
upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelaksanaan
tugas operasional
2. Mengusulkan penambahan anggaran untuk kebutuhan operasional
lapangan;

177
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
3. Meningkatkan kerjasama yang intensif dengan berbagai pihak guna
mengoptimalkan penyelenggaraan ketertiban umum dan
Ketenteraman masyarakat.

4.6 Urusan Sosial


4.6.1 Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial untuk Provinsi terdiri
dari 5 (lima) atas :

1. Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang Disabilitas Telantar di dalam


Panti Sosial;
2. Rehabilitasi Sosial dasar Anak Telantar di dalam Panti Sosial;

3. Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut Usia Telantar di dalam Panti Sosial;

4. Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial khususnya Gelandangan dan


Pengemis di dalam Panti Sosial; dan
5. Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Saat dan Setelah Tanggap
Darurat Bencana bagi Korban Bencana daerah provinsi.

4.6.2 Target Pencapaian SPM oleh Daerah


Target pencapaian SPM Provinsi Bidang Sosial meliputi 2 (dua)
Program, yaitu :

1. Program Rehabilitasi Sosial;

2. Program Perlindungan Jaminan Sosial.

Penetapan target jumlah sasaran pada tahun 2020 berdasarkan data


estimasi penduduk yang mengalami masalah rehabilitasi sosial dan
perlindungan jaminan sosial yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Timur. Adapun target pencapaian SPM terhadap masalah
sosial dapat digambarkan pada tabel indikator berikut berikut :

178
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 4.20.
Target Pencapaian SPM di Bidang Sosial Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
A. PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA POPULASI

Terpenuhinya kebutuhan
Rehabilitasi Sosial
1 dasar penyandang disabilitas - Orang
Dasar Penyandang
telantar di dalam panti
Disabilitas Telantar
Di Dalam Panti

Rehabilitasi Sosial Terpenuhinya kebutuhan dasar


2 160 Orang
Dasar Anak Telantar Anak Telantar di dalam panti
Di Dalam Panti

Rehabilitasi Sosial Terpenuhinya kebutuhan dasar


3 110 Orang
Dasar Lanjut Usia lanjut usia telantar di dalam panti
Telantar Di Dalam
Panti
Rehabilitasi Sosial Terpenuhinya kebutuhan
4 Dasar Gelandangan dasar Gelandangan dan - Orang
Dan Pengemis Di Pengemis di dalam panti
Dalam Panti
B. PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL

Perlindungan Sosial Terpenuhinya kebutuhan dasar


5 95.000 Orang
Korban Bencana Korban Bencana alam dan
Alam Dan Sosial sosial provinsi

Berdasarkan tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Sosial Provinsi


Kalimantan Timur memiliki target pada setiap jenis pelayanan dasar Bidang
Sosial, target Setandar Pelayanan Minimal yang menjadi target ialah
Terpenuhinya kebutuhan dasar penyandang disabilitas telantar di dalam panti
sebanyak 0 orang, Terpenuhinya kebutuhan dasar Anak telantar di dalam panti
sebanyak 160 orang, Terpenuhinya kebutuhan dasar lanjut usia telantar di dalam
panti sebanyak 110 orang, Terpenuhinya kebutuhan dasar Gelandangan dan
Pengemis di dalam panti sebanyak 0 orang dan Terpenuhinya kebutuhan dasar
Korban Bencana alam dan sosial provinsi sebanyak 95.000 orang

4.6.3 Realisasi

Berdasarkan target pencapain yang telah ditetapkan sebelumnya,


realisasi pada tahun 2020 dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal
Bidang Sosial di Kalimantan Timur oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Timur, bisa dilihat dari tabel berikut :

179
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Tabel 4.21.
Realisasi SPM di Bidang Sosial Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
e
Layanan Jumlah
r Jenis Pelayanan
No Sosial yang Sasaran Realisasi %
d Dasar
diterima
a
1 Rehabilitasi Sosial Kebutuhan - - -
Dasar Penyandang Dasar
Disabilitas di dalam
panti
2 Rehabilitasi Sosial Kebutuhan 160 orang 92 orang 91,72
Dasar Anak Dasar
Terlantar di dalam
panti
3 Rehabilitasi Sosial Kebutuhan 110 107 orang 96,57
Dasar Lanjut Usia Dasar orang
Terlantar di dalam
panti
Layanan Jumlah
Jenis Pelayanan
No Sosial yang Sasaran Realisasi %
Dasar
diterima

4 Rehabilitasi Sosial Kebutuhan - - -


Dasar Tuna Sosial Dasar
khususnya
Gelandangan dan
Pengemis di dalam
panti
5 Perlindungan dan Kebutuhan 95000 90250 94,48
Jaminan Sosial pada Dasar orang orang
saat dan setelah
tanggap dadurat
bencana bagi
Korban Bencana
daerah provinsi

Berdasarkan Tabel diatas, ditahun 2020 Dinas Sosial Provinsi


Kalimantan Timur Bidang Sosial di Kalimantan Timur memiliki capaian
realisasi sebanyak 91,72% Rehabilitasi Sosial Dasar Anak Terlantar di
dalam panti, 96,57% Rehabilitasi Sosial Dasar Lanjut Usia Terlantar di
dalam panti, dan 94,48% Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat
dan setelah tanggap dadurat bencana bagi Korban Bencana daerah
provinsi

4.6.4 Alokasi Anggaran


Alokasi anggaran penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Sosial oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur mengacu pada tetapan

180
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Anggaran APBD dan APBN dengan jumlah anggaran yang dipergunakan
pada tahun 2020 untuk penerapan dan pencapaian SPM sebesar
Rp. 16,810,264,312 yang berasal dari anggaran APBD sebesar
Rp. 14,041,118,312 dan anggaran APBN sebesar Rp. 2,769,146,000
dengan rincian dibawah ini. Adapun alokasi anggaran terhadap isu SPM
Bidang Sosial dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.22.
Alokasi Anggaran Bidang Sosial
oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020
Alokasi Anggaran (Rp)
No. Program/Kegiatan/Sasaran
Alokasi Realisasi
1. Rehabilitasi Sosial Dasar
Penyandang Disabilitas
-
Telantar Di Dalam Panti
2. Rehabilitasi Sosial Dasar Anak
Telantar Di Dalam Panti 7,795,838,852 7,169,704,161

3. Rehabilitasi Sosial Dasar


Lanjut Usia Telantar Di Dalam 5,492,109,460 5,303,745,444
Panti
4. Rehabilitasi Sosial Dasar
Gelandangan Dan Pengemis
Di Dalam Panti - -
5. Perlindungan Sosial Korban
Bencana Alam Dan Sosial 753,170,000 711,625,470

6. Perlindungan Sosial Korban


Bencana Alam Dan Sosial 2,769,146,000 2,764,842,701

4.6.5 Dukungan Personil


Dalam melaksanakan penerapan dan pencapaian SPM Bidang Sosial
di Provinsi Kalimantan Timur dalam hal ini Dinas sosial Provinsi Kalimantan
Timur sebagai pelaksana berasal dari personil PNS, Jabatan Fungsional,
non-PNS dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) seperti yang
tercantum pada table dibawah ini :
Tabel 4.23.
Pegawai Negeri Sipil Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur
Jenis Kelamin Golongan Pendidikan
Jabatan
Pasca
Laki-Laki Perempuan IV III II I Sarjana Dipl SLTA SLTP SD
Sarjana

Kepala Dinas 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Sekretaris 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

181
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Jenis Kelamin Golongan Pendidikan
Jabatan
Pasca
Laki-Laki Perempuan IV III II I Sarjana Dipl SLTA SLTP SD
Sarjana

Kepala Bidang
6 4 7 3 0 0 7 3 0 0 0 0
dan Kepala
Panti
Kepala Seksi 20 8 6 22 0 0 6 22 0 0 0 0
Staff PNS 102 51 0 74 66 13 1 51 5 81 8 7
Honorer / PTT 85 58 0 0 0 0 1 52 7 76 3 4
Jumlah PNS 122 58 16 85 66 13 16 62 5 80 8 9

Jumlah 85 58 0 0 0 0 1 52 7 76 3 4
Honorer/PTT
Jumlah PNS +
207 116 16 85 66 13 17 114 12 156 11 13
Honorer
/ PTT
JUMLAH
KESELURUAHAN 323 180 323

Tabel 4.24.
Jabatan Fungsional Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur

No Jenis Jumlah Anggota


PSKS (Orang)
1. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 1.007

2. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan 103


(TKSK)
Lembaga Konsultasi Kesejahteraan
3. 55
Keluarga (LK3)
4. Karang Taruna 72
5. Forum CSR Kesejahteraan Sosial 62

Tabel 4.25.
Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur
Jabatan Fungsional Jenis Kelamin
No Terterntu Pria Wanita Jumlah
1 Pekerja Sosial 4 2 6

2 Penyuluh Sosial 2 2 4
3 Perawat 0 3 3
Jumlah 6 8 13

182
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4.6.6 Pemasalahan dan Solusi
a) Permasalahan :

Secara umum kendala dan permasalahan yang dihadapi Dinas Sosial


Provinsi Kalimantan Timur dalam mengimplementasikan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) antara lain:
1. Provinsi Kalimantan Timur Belum terdapat panti sosial pemerintah untuk
menampung Penyandang Disabilitas Terlantar.
2. Provinsi Kalimantan Timur Belum terdapat panti sosial pemerintah untuk
menampung Gelandangan Dan Pengemis Terlantar.
3. Kurangnya aparatur pekerja sosial di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan
Timur.
4. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Tentang Perencanaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial Tahun
2020–2022 belum disahkan (pergub masih dalam bentuk
rancangan/draft).

b) Solusi :
Adapun pemecahan masalah yang dapat diambil untuk mengatasi
permasalahan tersebut diatas diatas adalah :
1. Pada tahun 2021 melalui Bidang Pelayanan & Rehabilitasi Sosial
membuat kajian akademik sebagai landasan pembentukan peraturan
Gubernur tentang SOTK pendirian Panti Disabilitas & Panti
Gelandangan dan Pengemis;
2. Mengoptimalkan anggaran berdasarkan program-program skala
prioritas.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melaksanakan
serta mengikut sertakan pegawai yang ada dilingkup dinas sosial Prov.
Kalimantan Timur pada setiap kegiatan pelatihan/diklat baik ditingkat
daerah maupun nasional.
4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi SPM bagi instansi sosial
se-Kalimantan Timur guna mempercepat penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) tingkat Kab/Kota.

183
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
4.7 Program dan Kegiatan
4.7.1 Urusan Pendidikan
Program dan kegiatan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2020 sebagaimana Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2020 :

1. Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya


Masyarakat dengan kegiatan Peningkatan Pendidikan dan
Pengembangan SDM Melalui Beasiswa
2. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pendidikan dengan
kegiatan :
1) Pemberian beasiswa bagi siswa miskin (SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB, SMA/SMK/MA.
2) Pemberian Beasiswa bagi Mahasiswa miskin di Perguruan Tinggi.
3. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
kegiatan :
1) Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi.
2) Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan
bagi pendidik dan tenaga Pendidikan.
3) Pelatihan Bagi Pendidik untuk Memenuhi Standar Kompetensi
(Kegiatan Kualifikasi Pendidikan Guru).
4. Program Pendidikan Luar Biasa Program Pendidikan Luar Biasa
Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas dengan kegiatan :
1) Rehabilitasi Prasarana Belajar SLB (DAK)
2) Pembangunan Prasarana Belajar SLB (DAK).
3) Pengadaan Sarana Belajar SLB (DAK).
4) Pembinaan minat, bakan dan kreativitas siswa.
5) Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan SDM Melalui Beasiswa.
5. Program Pendidikan Sekolah Menengah Atas dengan kegiatan :
1) Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.
2) Pemberian Penghargaan Bagi Siswa Berprestasi.
3) Lomba dan Pertandingan Tingkat SMA.
4) Pengadaan Meubelair.
5) Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa.
6) Pembangunan Prasarana Belajar SMA.

184
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
7) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah Nasional/BOSNAS
(DAK).
8) Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Sekolah.
9) Pembangunan Pagar Sekolah.
10) Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA (DAK).
11) Pembangunan Prasarana Belajar SMA (DAK)
12) Pengadaan Sarana Belajar SMA (DAK)
13) Pembangunan Rumah Dinas Guru dan Asrama Siswa SMA
(Afirmasi) (DAK)
6. Program Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruaan dengan kegiatan :
1) Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai Informasi Pendidikan
Menengah
2) Pembangunan dan Rehab Gedung Sekolah.
3) Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan.
4) Pembangunan Ruang Praktikum Sekolah Menengah Kejuruan.
5) Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) Beserta Perabotnya
(DAK)
6) Pengadaan Peralatan Praktik Utama/Praktik Produksi (DAK)
7) Pembangunan toilet (jamban) beserta sanitasinya (DAK)
8) Rehabilitasi ruang belajar dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya (DAK)
9) Rehabilitasi toilet (jamban) dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya.

4.7.2 Urusan Kesehatan

Program dan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur


Tahun 2020 sebagaimana Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat
Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran
2020. Dalam konteks pandemi COVID-19, menemukan, menguji, dan
mengisolasi kasus, pelacakan kasus dan karantina tetap menjadi langkah
utama dalam semua tahap respons. Demikian pula langkah-langkah untuk
memastikan perlindungan terhadap petugas kesehatan dan kelompok
rentan harus dipertahankan. Tergantung pada tingkat risiko, tindakan lain
seperti kegiatan di masyarakat, pembatasan pengumpulan massal, dan
langkah-langkah untuk mengurangi risiko terhadap paparan virus.

185
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Kegiatan penemuan kasus di wilayah dapat dilakukan di fasyankes
maupun di masyarakat. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan adanya
seseorang yang terindikasi COVID-19 yang harus segera direspon. Bentuk
respon berupa verifikasi, notifikasi, rujukan kasus dan respon
penanggulangan. Bentuk kegiatan verifikasi adalah penyelidikan
epidemiologi. Secara umum, penemuan kasus di wilayah dilakukan melalui
peningkatan kegiatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) di fasilitas
kesehatan tingkat pertama, kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan
kesehatan dan laporan yang bersumber dari masyarakat. Adapun kegiatan
sebagai berikut :

1. Penemuan kasus baik di pintu masuk maupun wilayah.


2. Manajemen kesehatan masyarakat
Apabila menemukan kasus suspek maka dilakukan tata laksana sesuai
pedoman yakni :
Dilakukan isolasi sesuai dengan kriteria sebagaimana berikut :
a) Isolasi dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai kasus suspek.
Isolasi dapat dihentikan apabila telah memenuhi kriteria discarded.
Dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh dan skrining gejala harian.
Pada suspek yang melakukan isolasi mandiri di rumah, pemantauan
dilakukan oleh petugas Puskesmas dan berkoordinasi dengan dinas
kesehatan setempat. Pemantauan dapat dihentikan apabila hasil
pemeriksaan RT-PCR selama 2 hari berturut-turut dengan selang
waktu 224 jam menunjukkan hasil negatif.
b) Pengambilan spesimen untuk penegakan diagnosis.
Hasil penelusuran kontak erat di masyarakat dan fasyankes. Kontak
dapat terjadi pada keluarga atau rumah tangga, petugas kesehatan di
lingkungan rumah sakit, ruang kelas, tempat kerja dan sebagainya.
c) Pemantauan sejak mulai munculnya gejala.
Pemantauan terhadap suspek dilakukan berkala selama menunggu
hasil pemeriksaan laboratorium. Pemantauan dapat melalui telepon
atau melalui kunjungan secara berkala (harian) dan dicatat pada
formulir pemantauan harian.
d) Komunikasi risiko
Petugas kesehatan memberikan komunikasi risiko pada kasus
termasuk kontak eratnya berupa informasi mengenai COVID-19,

186
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
pencegahan penularan, tatalaksana lanjut jika terjadi perburukan, dan
lain-lain. Suspek yang melakukan isolasi mandiri harus melakukan
kegiatan sesuai dengan protokol isolasi mandiri
3. Penyelidikan epidemiologi
Penyelidikan epidemiotogi dilakukan sejak seseorang dinyatakan
sebagai suspek, termasuk dalam mengidentifikasi kontak erat.
4. Pelacakan kontak erat
5. Penilaian resiko
6. Pencatatan, pelaporan, distribusi data dan informasi Program
Standarisasi

4.7.3 Urusan Pekerjaan Umum

Program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan


Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 sebagaimana
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan
Timur Tahun Anggaran 2020 yaitu Program Pengelolaan Sumber Daya Air
dengan kegiatan Pembangunan Prasarana Air Baku, pengendali banjir dan
pengaman pantai dan Perencanaan, pengawasan dan pengelolaan sumber
daya air.

4.7.4 Urusan Perumahan Rakyat


Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian
SPM pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 adalah Program
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan kegiatan :
1) Pembangunan Rumah Layak dan Prasarana, Sarana dan Utilitas
2) Pembangunan Sarana dan Prasaran Kawasan Kumuh
3) Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Kumuh

4.7.5 Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan


Masyarakat

Program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi


Kalimantan Timur Tahun 2020 sebagaimana Dokumen Pelaksanaan

187
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
Anggaran Perangkat Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2020 :

Program :

a) Penegakkan Produk Hukum Daerah;

b) Penyelenggaraan Ketentraman Umum dan Ketertiban Masyarakat;

c) Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Keamanan dan


Kenyamanan Lingkungan;

d) Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran;

e) Pelayanan administrasi perkantoran;

f) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

g) Peningkatan Kapasitas kelembagaan pemerintah daerah;

h) Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi


Penyelenggaraan Pemerintah;

Kegiatan :

a) Pembinaan, pengawasan dan penyuluhan Produk Hukum Daerah;

b) Penyelengaraan Penyelidikan dan Penyidikan Pelanggaran Peraturan


Daerah Provinsi Kalimantan Timur;

c) Peningkatan Pelaksanaan Operasional dan Pengendalian;

d) Peningkatan Pengamanan dan Pengawalan Protokoler;

e) Pelaksanaan Bina Potensi Masyarakat;

f) Pelaksanaan Perlindungan Masyarakat;

g) Pencegahan dan Pengendalian Bidang Kebakaran;

h) Pelatihan dan Pembinaan Bidang Kebakaran.

i) Pelaksanaan Admimistrasi Perkantoran;

j) Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana;

k) Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana;

l) Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah;

m) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

188
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
n) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran;

o) Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan


Kegiatan;

4.7.6 Urusan Sosial

Program dan kegiatan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur Tahun


2020 sebagaimana Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2020 :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan


Pelaksanaan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
kegiatan :
1) Penyediaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana
2) Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana.
3. Koordinasi dan konsultasi kelembagaan pemerintahan daerah dengan
kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah.
4. Program penyusunan dokumen perencanaan, pengendalian, dan
Evaluasi penyelenggraan pemerintahan dengan kegiatan :
1) Penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran
2) Penyusunan laporan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan
5. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan
kegiatan Pelayanan dan perlindungan sosial, hukum bagi korban
eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak.
6. Program pembinaan anak terlantar dengan kegiatan :
1) Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar
2) Pengembangan bakat dan ketrampilan anak terlantar
7. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma dengan
kegiatan Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks
trauma.
8. Program pembinaan panti asuhan/panti jompo dengan kegiatan :
1) Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti
asuhan/jompo
2) Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo

189
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
9. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) dengan kegiatan
Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial.
10. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial dengan
kegiatan :
1) Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
2) Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan social masyarakat
11. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan Sosial
dengan kegiatan :
1) Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin dan PMKS
lainnya.
2) Pelaksanaan program keluarga harapan
3) Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial bagi PMKS
12. Program Penanggulangan Kemiskinan Korban Bencana dengan
kegiatan Penguatan Kesiapsiagaan, Perlindungan Sosial Korban
Bencana dan Pemulangan, Permakanan Orang Terlantar.
13. Program pemeberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT)
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Lainnya
dengan kegiatan pengadaan sarana dan prasana bagi keluarga miskin.

190
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
BAB V

PENUTUP

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan


dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah telah menyusun Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2020. ini merupakan tahun kedua dari
implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2019-2023, dengan harapan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang mencakup capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah, capaian kinerja pelaksanaan tugas
pembantuan dan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal.
Terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal tahun 2020 hingga
saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi penyelenggaraan
pemerintahan daerah di Provinsi Kalimantan Timur. Keberhasilan capaian kinerja
urusan wajib, pilihan dan fungsi penunjang yang telah disampaikan dalam LPPD
Provinsi Kalimantan Timur ini sebagai landasan yang kuat untuk meraih kinerja dan
prestasi yang lebih baik dan optimal di masa yang akan datang. Kita harus terus
mengoreksi, mawas diri dan merapatkan barisan dalam membangun untuk kepentingan
kesejahteraan rakyat Kalimantan Timur di tengah pandemi ini.

Patut kita syukuri dan sadari juga bahwa disamping kebehasilan yang sudah
dicapai, masih terdapat kekurangan dan tertundanya beberapa program pembangunan
yang menjadi pekerjaan rumah untuk dicarikan solusinya dan diselesaikan pada
periode tahun anggaran selanjutnya. Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
akan terus berupaya memberikan layanan yang terbaik dan upaya lain yang dilakukan
adalah untuk terus meningkatkan pendapatan daerah didalam mendukung pelaksanaan
pembangunan daerah di semua sektor, terutama meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dan sumber pandapatan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

Kesempatan yang baik ini, saya atas nama Gubernur Kalimantan Timur
memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya :
1. Kepada Bupati/Walikota beserta jajaran Pemerintah Kabupaten/Kota, yang telah
bekerjasama didalam mensinkronisasikan visi, misi dan program/kegiatan
pembangunannya serta melaksanakannya dengan baik dan benar sesuai
peraturan perundang-undangan, sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan
dan bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten/Kota.

191
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
2. Kepada Pimpinan Perangkat Daerah dan staf di lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, atas kinerja dan prestasi yang telah dicapai dan untuk itu agar
terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk memberikan layanan yang terbaik
bagi masyarakat serta melaksanakan tupoksinya dengan kerja keras, jujur, dan
ikhlas semata-mata untuk kepentingan masyarakat.
3. Kepada seluruh stake holders dan publik, atas partisipasi dan dukungannya
didalam menciptakan situasi dan kondisi Kalimantan Timur yang aman dan damai
sehingga pelaksanaan program/kegiatan pembangunan dapat berjalan lancar
sebagaimana mestinya. Termasuk atas masukan dan kritikan yang membangun
atas pelaksanaan program/kegiatan pembangunan selama ini.

InsyaAllah dengan membangun kebersamaan, kekompakan dan sinergitas


bersama, maka dapat kita wujudkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai Island of
Integrity yang penyelenggaraan Pemerintahannya terus meningkatkan kinerja dan
prestasinya yang terbebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
serta penyelenggaraan Pembangunannya, hasilnya dapat merata, adil dan
mensejahterakan masyarakat Kalimantan Timur. Perwujudan penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pembangunan menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Provinsi
Kalimantan Timur dapat kita wujudkan bersama.

Mengakhiri LPPD ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan


apresiasi yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh
komponen kepentingan dan masyarakat Provinsi Kalimantan Timur sehingga situasi
dan kondisi tetap terjaga kondusif sehingga penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan dapat berjalan tertib, lancar dan sukses. Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur membuka selebar-lebarnya kepada publik untuk memberikan
masukan, saran dan kritiknya guna suksesnya penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur.

192
LPPD PROV. KALTIM TAHUN 2020
INDIKATOR KINERJA KUNCI KELUARAN
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020

No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

PENDIDIKAN
Tingkat partisipasi warga negara usia 16-
Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/SLTA
1 18 tahun yang berpartisipasi dalam 1
Negeri terakreditasi 416
pendidikan menengah

Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah


atas (Negeri dan Swasta) yang menerima 77,065
2
perlengkapan dasar peserta didik dari
Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah


kejuruan (Negeri dan Swasta) yang menerima
3 79,521
perlengkapan dasar peserta didik dari
Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah


4 menengah atas (Negeri dan Swasta) yang 64,845
menerima pembebasan biaya pendidikan

Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah


5 menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang 41,661
menerima pembebasan biaya pendidikan

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada


6 jenjang sekolah menengah atas (Negeri dan 4,591
Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada


7 jenjang sekolah menengah kejuruan (Negeri dan 4,779
Swasta)

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah


8 4,841
menengah atas (Negeri dan Swasta)

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah


9 5,136
menengah kejuruan (Negeri dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan


10 pada jenjang sekolah menengah atas (Negeri 1,649
dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan


11 pada jenjang sekolah menengah kejuruan 1,619
(Negeri dan Swasta)

Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang 1,688


12
sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta)
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang 1,682


13
sekolah menengah kejuruan (Negeri dan Swasta)

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah


menengah atas (Negeri dan Swasta) yang
14 2,235
memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

Jumlah pendidik pada jenjang sekolah


menengah kejuruan (Negeri dan Swasta) yang
15 1,911
memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dan sertifikat pendidik

Jumlah kepala sekolah menengah atas (Negeri


dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma
16 empat (D-IV) atau sarjana (S1), sertifikat 159
pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan
pelatihan calon kepala sekolah

Jumlah kepala sekolah menengah kejuruan


(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
17 diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), 145
sertifikat pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

Jumlah tenaga laboratorium pada jenjang


18 sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta) 33
yang memiliki ijazah SMA/sederajat

Jumlah tenaga laboratorium/ bengkel/workshop


pada jenjang sekolah menengah kejuruan 62
19
(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
SMA/sederajat

Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang


20 sekolah menengah atas (Negeri dan Swasta) 302
yang memiliki ijazah SMA/sederajat

Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang


21 sekolah menengah kejuruan (Negeri dan 240
Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat

Tingkat Partisipasi warga negara usia 4-


Jumlah satuan pendidikan khusus yang
18 tahun penyandang disabilitas yang 1 0
terakreditasi (Negeri dan Swasta)
berpartisipasi dalam pendidikan khusus

Jumlah peserta didik pendidikan khusus (Negeri


2 dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar 2,513
peserta didik dari Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik pada pendidikan khusus


3 (Negeri dan Swasta) yang menerima 1,452
pembebasan biaya pendidikan
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada


4 382
pendidikan khusus (Negeri dan Swasta)

Jumlah pendidik pada pendidikan khusus


5 397
(Negeri dan Swasta)

Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan 150


6
pada pendidikan khusus (Negeri dan Swasta)

Jumlah tenaga kependidikan pada pendidikan 166


7
khusus (Negeri dan Swasta)

Jumlah pendidik pada pendidikan khusus


(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah 118
8
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan
sertifikat pendidik

Jumlah kepala sekolah pendidikan khusus


(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah
9 diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), 17
sertifikat pendidik dan surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

Jumlah tenaga penunjang lainnya pada


10 pendidikan khusus (Negeri dan Swasta) yang 43
memiliki ijazah SMA/sederajat

KESEHATAN
Jumlah RS Rujukan provinsi yang memenuhi
Rasio daya tampung rumah sakit rujukan
1 1 sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA) 43
di Provinsi
sesuai standar

Persentase RS rujukan Provinsi yang


2 1 Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya 30
terakreditasi

Persentase pelayanan kesehatan bagi


penduduk terdampak krisisi kesehatan Jumlah dukungan logistik kesehatan yang
3 1 0
akibat bencana dan/atau berpotensi tersedia
bencana

Jumlah pos kesehatan bagi penduduk terdampak


2 krisis kesehatan akibat bencana dan/atau 0
berpotensi bencana provinsi

Jumlah SDM kesehatan di pos kesehatan bagi


0
3 penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah SDM kesehatan yang tergabung dalam


tim penanggulangan krisis kesehatan bagi 0
4
penduduk terdampak krisis kesehatan akibat
bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi

Jumlah kegiatan edukasi pengurangan resiko


5 krisis kesehatan bagi penduduk yang tinggal di 0
wilayah berpotensi bencana

Persentase pelayanan kesehatan bagi Obat obatan 10


Jumlah dukungan logistik kesehatan yang
4 orang yang terdampak dan berisiko pada 1 Alat Kesehatan 33 43
tersedia
situasi KLB Provinsi

Jumlah SDM kesehatan yang tergabung dalam


2 1,563
Tim Gerak Cepat provinsi

Jumlah pelaksanaan kajian epidemiologi


3 terhadap data/informasi tentang kemungkinan Tidak Ada
KLB lintas kabupaten/kota

PEKERJAAN UMUM
Rasio luas kawasan pemukiman rawan
Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS
1 banjir yang terlindungi oleh infrastruktur 1 35 Hektar 35 Ha
kewenangan provinsi (ha)
pengendalian banjir

Panjang sungai di kawasan permukiman yang


2 Tidak Ada
rawan banjir di WS kewenangan provinsi (m)

Luas kawasan permukiman sepanjang pantai


3 yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS 50 Hektar 50 Ha
kewenangan provinsi (ha)

Panjang pantai di kawasan permukiman yg


4 rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan Tidak Ada
provinsi (m)

Rencana Tata Pengaturan air dan tata


5 pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air 2 2
WS Kewenangan provinsi

Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata


6 pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air 6 6
kewenangan provinsi

Bangunan perkuatan tebing 0 m


Tanggul sungai 0 m
Kanal bajir 0 m
Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan Pintu air/bendung pengendali banjir 0 Unit
7
sungai milik pemerintah provinsi Pompa banjir 0 Unit
Polder/Kolam Retensi 0 Unit
Breakwater 0 m
Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya 0 m
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Rasio luas kawasan permukiman


sepanjang pantai rawan abasi, erosi, dan
Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS 35 Hektar 35 Ha
2 akresi yang terlindungi oleh infrastruktur 1
kewenangan provinsi (ha)
pengaman pantai di WS kewenangan
Provinsi

Panjang sungai di kawasan permukiman yang Tidak Ada


2
rawan banjir di WS kewenangan provinsi (m)

Luas kawasan permukiman sepanjang pantai


3 yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS 50 Hektar 50 Ha
kewenangan provinsi (ha)

Panjang pantai di kawasan permukiman yg


4 rawan abrasi, erosi, akresi di WS kewenangan Tidak Ada
provinsi (m)

Rencana Tata Pengaturan air dan tata


5 pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air 2 2
WS Kewenangan provinsi

Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata


6 pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air 6 6
kewenangan provinsi

Bangunan perkuatan tebing 0 m


Tanggul sungai 0 m
Kanal bajir 0 m
Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan Pintu air/bendung pengendali banjir 0 Unit
7
sungai milik pemerintah provinsi Pompa banjir 0 Unit
Polder/Kolam Retensi 0 Unit
Breakwater 0 m
Seawall dan Bangunan pengaman pantai lainnya 0 m

Panjang Jaringan irigasi primer dalam kondisi baik (m) 1,305


Rasio luas daerah irigasi kewenangan Persentase panjang jaringan irigasi primer ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 21.88 %
3 1
Provinsi yang dilayani oleh jaringan irigasi dalam kondisi baik Panjang jaringan irigasi primer (m) 5,965

Panjang jaringan irigasi sekunder dalam kondisi baik (m) 1,200


Persentase panjang jaringan irigasi sekunder ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 22.18 %
2
dalam kondisi baik Panjang jaringan irigasi sekunder (m) 5,410

Panjang jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik (m) 0


Persentase panjang jaringan irigasi tersier dalam ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X Kewenangan
3 100% Tidak Ada Kab/Kota
kondisi baik Panjang jaringan irigasi tersier (m) 0

Persentase kapasitas yang dapat terlayani


melalui penyaluran air minur curah lintas
kabupaten/kota terhadap kebutuhan Pemenuhan dokumen RISPAM lintas Ada Ada
4 1
pemenuhan kapasitas yang memerlukan kabupaten/kota
pelayanan air minum curah lintas
kabupaten /kota
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Tersusun dan ditetapkannya JAKSTRADA


2 Tidak ada Tidak Ada
provinsi

Jumlah BUMD dan atau UPTD provinsi


3 0 Unit -
penyelenggaran SPAM

Jumlah izin yang diberikan kepada Badan


4 48 Badan Usaha 48
Usaha untuk melakukan penyelenggaraan SPAM

Jumlah kerja sama penyelenggaran SPAM


5 dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah Ada Ada
daerah lain.

Rasio pelayanan pengolahan limbah


5 1 Jumlah SPALD Regional Belum Ada Belum Ada
domestik oleh SPAL regional

2 Total kapasitas SPALD Regional 1000m3/hari 1,000 m3

Total volume limbah yang masuk ke SPALD


3 0 m3/hari 0 m3
Regional

Jumlah sarana dan prasarana pengelolaan


4 185 Unit 185 Unit
limbah domestik

Jumlah BUMD/UPTD/Badan Usaha Provinsi


5 Ada Ada
Pengelola Limbah Domestik (Ada/Tidak)

Panjang jalan berdasarkan yang ditetapkan


6 Rasio kemantapan jalan 1 kepala daerah dalam SK jalan kewenangan 895.09 895.09 Bina Marga
provinsi

Dokumen rencana induk pengembangan


2 Ada Ada Bina Marga
jaringan jalan provinsi

3 Panjang jalan yang dibangun 15.814km 15,814 km Bina Marga

4 Panjang jembatan yg dibangun 123m 123 m Bina Marga

5 Panjang jalan yang ditingkatkan (struktur/fungsi) 4 km 4 km Bina Marga


No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

6 Panjang jembatan yang diganti/dilebarkan 0 unit 0 unit Bina Marga

Panjang jalan yang direkonstruksi atau 12.848 km 12,848 km Bina Marga dan UPTD
7
direhabilitasi wilayah II

8 Panjang jembatan yang direhabilitasi 0m 0 m Bina Marga

383079 km 383,079 km Bina Marga dan UPTD


9 Panjang jalan yang dipelihara
wilayah I,II,III

1550,6 m 1,550.60 m Bina Marga dan UPTD


10 Panjang jembatan yang dipelihara
wilayah I,II,III

Rasio tenaga kerja konsrtuksi yang telatih


Jumlah Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi di 8 Pelatihan 8
7 di wilayah Provinsi yang dibuktikan 1
wilayah provinsi
dengan sertifikat pelatihan ahli

Jumlah tenaga kerja konstruksi yang terlatih di 4.670 Orang 4,670 Org
2
wilayah provinsi

Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih yang


3 1.552 Orang 1,552 Org
tersertifikasi ahli di wilayah provinsi

Terselenggaranya Sistem Informasi Pembina


4 Jasa Konstruksi cakupan provinsi yang aktif Tidak Ada Tidak Ada
dengan data termutakhir

Tersedianya data dan informasi potensi pasar


5 jasa konstruksi di wilayah provinsi yang Ada Ada
bersumber dari APBD provinsi

Tersedianya data dan informasi potensi pasar


6 jasa konstruksi di wilayah provinsi yang Tidak Ada Tidak Ada
bersumber dari APBN

Tersedianya data dan informasi potensi pasar


7 jasa konstruksi di wilayah provinsi yang Tidak Ada Tidak Ada
bersumber dari pendanaan lainnya

Tersedianya data dan profil OPD sub urusan


8 Ada Ada
jasa konstruksi provinsi
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Tersedianya data dan informasi Pelatihan


Tenaga Ahli Konstruksi di wilayah provinsi
9 yang dilaksanakan sendiri atau melalui Ada Ada
kerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Kerja (LPKK)

Tersedianya data dan informasi tenaga kerja


10 konsruksi yang terlatih di wilayah provinsi yang Ada Ada
dibuktikan dengan sertifikat pelatihan ahli

Tersedianya data dan informasi tenaga kerja


11 konsruksi terlatih yang tersertifikasi ahli di Ada Ada
wilayah provinsi

Tersedianya data dan informasi hasil


pengawasan ketidaksesuaian jenis, sifat,
klasifikasi, layanan usaha, bentuk, dan/atau
12 Tidak Ada Tidak Ada
kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa
konstruksi yang menjadi kewenangan
pengawasannya

Tersedianya data dan informasi kecelakaan


13 konstruksi pada proyek yang menjadi Tidak Ada Tidak Ada
kewenangan pengawasannya

Tersedianya data dan informasi hasil


pengawasan ketidaksesuaian jenis, sifat,
klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau Tidak Ada Tidak Ada
14
kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa
konstruksi yang menjadi kewenangan
pengawasannya

PERUMAHAN

Persentase warga negara korban bencana Jumlah rumah yang berada pada kawasan rawan
1 1 Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
yang memperoleh rumah layak huni bencana dan rencana penanganannya

2 Jumlah rumah yang terkena bencana alam Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan

Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang


3 Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
rumahnya terkena bencana alam

Jumlah unit rumah korban bencana yang


4 Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi

Jumlah unit rumah korban bencana yang Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
5
dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah unit rumah korban bencana yang


6 dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
aksi

Jumlah unit dan lokasi rumah sewa yang akan


7 menjadi tempat tinggal sementara korban Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
bencana

Jumlah RT, KK dan Jiwa korban bencana yang


8 Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
terfasilitasi

9 Jumlah, luasan dan lokasi pencadangan lahan Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan

Persentase warga negara yang terkena


relokasi akibat program Pemerintah Jumlah rumah tangga penerima layanan yang Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
2 Daerah provinsi yang memperoleh 1 telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset
fasilitasi penyediaan rumah yang layak properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM
huni

Jumlah rumah tangga penerima kegiatan


layanan yang belum mendapatkan fasilitasi Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
2
penggantian hak atas tanah dan/atau bangunan
berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima kegiatan


layanan yang telah mendapatkan penyediaan
3 Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
rumah layak huni berdasarkan rencana
pemenuhan SPM

Jumlah rumah tangga penerima layanan yang


4 belum mendapatkan penyediaan rumah layak Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM

Persentase Luas kawasan kumuh 10 – 15 Jumlah luasan (ha) kawasan pemukiman kumuh
3 1 10,97 Ha 10.97 Ha
Ha yang ditangani ≥ 10-15 Ha

2 Jumlah unit peningkatan kualitas RTLH 600 unit 600 Unit

Jumlah luasan (ha) penanganan infrastrukur


3 7 Ha 7 Ha
kawasan kumuh

Persentase satuan perumahan yang sudah


4 1 Jumlah pemukiman yang terfasilitasi PSU 3 Pemukiman 3
dilengkapi PSU

2 Jumlah pengembang yang tersertifikasi Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan


No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

3 Jumlah pengembang yang teregistrasi Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan

Jumlah pengembang yang mendapat


4 Tidak dilaksanakan Surat Pernyataaan
penyuluhan atau pelatihan

TRANTIBUMLINMAS

Persentase gangguan Trantibum yang Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum


1 1 42 Pengaduan 42
dapat diselesaikan lintas Kab/Kota yang ditangani

2 Jumlah Satlinmas yang terlatih dan dikukuhkan Tidak Ada

3 Jumlah sarana prasarana minimal yang dipenuhi 856 856

4 Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan 14 Perda/Perkada 14

Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki


5 5 Personil 5
kualitas sebagai PPNS

Jumlah SOP dalam penegakkan Perda dan


6 16 SOP 16
Perkeda serta penanganan gangguan Trantibum

Persentase penyelesaian dokumen


Penyediaan/pemutakhiran dokumen kajian risiko
3 kebencanaan sampai dengan dinyatakan 1 Tidak dilaksanakan
bencana provinsi
sah/legal

Penyediaan/pemutakhiran dokumen rencana


2 Tidak dilaksanakan
penanggulangan bencana provinsi

Penyediaan/pemutakhiran dokumen rencana


3 Tidak Ada
kontijensi provinsi

Pelaksanaan pelatihan pencegahan dan mitigasi


4 Persentase penanganan pra bencana 1 1 Keg
bencana provinsi dan kabupaten/kota

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam


2 perencanaan pemenuhan SPM sub-urusan Tidak Ada
bencana daerah kabupaten/kota
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Persentase penanganan tanggap darurat


5 1 Penyediaan dokumen kaji cepat bencana provinsi Ada
bencana

Respon cepat penanganan darurat bencana


2 Ada
provinsi

Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban


3 Tidak Ada
bencana provinsi

Penyediaan logistik penyelamatan dan evakuasi


4 Ada
korban bencana provinsi

SOSIAL

Persentase penyandang disabilitas Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang


1 terlantar yang terpenuhi kebutuhan 1 menerima paket permakanan dalam panti sesuai Tidak ada Surat Pernyataan
dasarnya di dalam panti dengan standar gizi

Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang


2 Tidak ada Surat Pernyataan
menerima paket sandang di dalam panti

Jumlah asrama yang tersedia dan mudah diakses


3 Tidak ada Surat Pernyataan
(Panti)

4 Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti Tidak ada Surat Pernyataan

Jumlah perbekalan kesehatan yang disediakan di


5 Tidak ada Surat Pernyataan
dalam panti

Jumlah tenaga perawat yang disediakan di


6 Tidak ada Surat Pernyataan
dalam panti

Jumlah perbekalan kesehatan (peralatan


7 Tidak ada Surat Pernyataan
ksehatan) yang disediakan di dalam panti

Jumlah tenaga Kesehatan yang disediakan di


8 Tidak ada Surat Pernyataan
dalam panti

Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual,


9 Tidak ada Surat Pernyataan
dan social yang dilaksanakan dalam panti
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-


10 Tidak ada Surat Pernyataan
hari yang dilaksanakan di dalam panti

Jumlah pekerja sosial/ tenaga kesejahteraan


11 Tidak ada Surat Pernyataan
sosial yang disediakan di dalam panti

Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang


12 difasilitasi pembuatan Nomor Induk Tidak ada Surat Pernyataan
Kependudukan di dalam panti

Jumlah penyandang disabilitas terlantar di


13 dalam panti yang mendapatkan akses ke layanan Tidak ada Surat Pernyataan
Pendidikan dan Kesehatan dasar

Jumlah penyandang disabilitas terlantar di


14 dalam panti yang mendapatkan pelayanan Tidak ada Surat Pernyataan
penelusuran keluarga

Jumlah penyandang disabilitas terlantar di


15 dalam panti yang mendapatkan pelayanan Tidak ada Surat Pernyataan
reunifikasi keluarga

Jumlah anak terlantar yang menerima paket


Persentase Anak Terlantar yang terpenuhi
2 1 permakanan dalam panti sesuai dengan standar 160
kebutuhan dasarnya di dalam panti
gizi

Jumlah anak terlantar yang menerima paket


2 160
sandang di dalam panti

Jumlah asrama yang tersedia dan mudah diakses


3 17
(Panti)

4 Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti Tidak ada

Jumlah perbekalan Kesehatan (obat-obatan)


5 2
yang disediakan di dalam panti

Jumlah tenaga perawat yang disediakan di


6 2
dalam panti

Jumlah peralatan kesehatan yang disediakan di


7 2
dalam panti
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater,


8 3 Orang Tidak ada
peksos medis) yang disediakan di dalam panti

Jumlah pekerja sosial professional/tenaga


9 kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam 2
panti

Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual


10 11
dan social yang dilaksanakan di dalam panti

Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-


11 2
hari yang dilaksanakan di dalam panti

Jumlah anak terlantar yang difasilitasi


12 pembuatan Nomor Induk Kependudukan dan Tidak ada
kartu identitas anak di dalam panti

Jumlah anak terlantar di dalam panti yang


13 mendapatkan akses ke layanan Pendidikan dan 160
Kesehatan dasar

Jumlah anak terlantar di dalam panti yang


14 Tidak ada
mendapatkan pelayanan penelusuran keluarga

Jumlah anak terlantar di dalam panti yang


15 17
mendapatkan pelayanan reunifikasi keluarga

Persentase lanjut usia terlantar yang Jumlah lanjut usia terlantar yang menerima
3 terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam 1 paket permakanan dalam panti sesuai dengan 110
panti standar gizi

Jumlah lanjut usia terlantar yang menerima


2 110
paket sandang di dalam panti

3 Jumlah asrama yang tersedia dan mudah diakses 16

4 Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti 110

Jumlah perbekalan kesehatan yang disediakan di


5 1
dalam panti
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah tenaga perawat yang disediakan di


6 2
dalam panti

Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual


7 4
dan sosial yang dilaksanakan di dalam panti

Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater,


8 2
peksos medis) yang disediakan di dalam panti

Jumlah pekerja social professional/ tenaga


9 kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam 2
panti

Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-


10 4
hari yang dilaksanakan di dalam panti

Jumlah lanjut usia terlantar yang difasilitasi


11 110
Nomor Induk Kependudukan di dalam panti

Jumlah lanjut usia terlantar di dalam panti yang


12 110
mendapat akses ke layanan dan Kesehatan dasar

Jumlah lanjut usia terlantar di dalam panti yang


13 Tidak Ada
mendapatkan pelayanan penelusuran keluarga

Jumlah lanjut usia terlantar di dalam panti


14 Tidak Ada
pelayanan reunifikasi keluarga

Jumlah lanjut usia terlantar yang mendapatkan


15 22
layanan pemulasaran

Persentase gelandangan dan pengemis Jumlah gelandangan dan pengemis yang


4 yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di 1 menerima paket permakanan dalam panti sesuai Tidak Ada Surat Pernyataan
dalam panti dengan standar gizi

Jumlah gelandangan dan pengemis yang


2 Tidak Ada Surat Pernyataan
menerima paket sandang di dalam panti

3 Jumlah asrama yang tersedia dan mudah diakses Tidak Ada Surat Pernyataan

4 Jumlah alat bantu yang disediakan di dalam panti Tidak Ada Surat Pernyataan
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah perbekalan kesehatan yang disediakan di


5 Tidak Ada Surat Pernyataan
dalam panti

Jumlah tenaga perawat yang disediakan di


6 Tidak Ada Surat Pernyataan
dalam panti

Jumlah paket bimbingan fisik, mental, spiritual


7 Tidak Ada Surat Pernyataan
dan social yang dilaksanakan di dalam panti

Jumlah tenaga Kesehatan (dokter, psikiater,


8 Tidak Ada Surat Pernyataan
peksos medis) yang disediakan di dalam panti

Jumlah pekerja sosial professional/ tenaga


9 kesejahteraan sosial yang disediakan di dalam Tidak Ada Surat Pernyataan
panti

Jumlah paket bimbingan aktivitas hidup sehari-


10 Tidak Ada Surat Pernyataan
hari yang dilaksanakan di dalam panti

Jumlah gelandangan dan pengemis yang


11 Tidak Ada Surat Pernyataan
mendapat bimbingan keterampilan dasar

Jumlah gelandangan dan pengemis yang


difasilitasi pembuatan pembuatan Nomor Induk
12 Tidak Ada Surat Pernyataan
Kependudukan, KTP, Akta Kelahiran, Surat
Nikah, dan/atau KIA di dalam panti

Jumlah gelandangan dan pengemis di dalam


13 panti yang mendapatkan layanan Pendidikan dan Tidak Ada Surat Pernyataan
Kesehatan dasar

Jumlah gelandangan dan pengemis di dalam


14 panti yang mendapatkan pelayanan penulusuran Tidak Ada Surat Pernyataan
keluarga

Jumlah gelandangan dan pengemis yang


15 Tidak Ada Surat Pernyataan
mendapatkan layanan reunifikasi keluarga

Persentase korban bencana alam dan


sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
5 1 Jumlah korban bencana yang mendapat makanan 90,380
pada saat dan setelah tanggap darurat
bencana provinsi

Jumlah korban bencana yang menerima paket


2 90,380
sandang
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah tempat penampungan pengungsi yang


3 58
dimiliki

Jumlah paket permakanan khusus bagi


4 Tidak Ada
kelompok rentan

Jumlah korban bencana yang menerima


5 Tidak Ada
pelayanan dukungan psikososial

Jumlah pekerja social professional/tenaga


6 kesejahteraan social dan/atau relawan social 873
yang tersedia

KETENAGAKERJAAN

Persentase kabupaten/kota yang


1 1 Dokumen perencanaan tenaga kerja provinsi 1 Buku 1 Perencanaan
menyusun rencana tenaga kerja

Akurasi proyeksi
Persentase akurasi proyeksi indikator dalam
2 60 % Perencanaan indikator dalam
rencana tenaga kerja
RTKD Kab/Kota

Jumlah perusahaan yang Menyusun rencana


3 Tidak ada Perencanaan
tenaga kerja

Jumlah Kabupaten/Kota yang telah dibina


4 Tidak ada Perencanaan
dalam penyusunan RTK perusahaan

Jumlah penerapan program PBK kualifikasi KKNI atau okupasi pada tahun n
Persentase tenaga kerja bersertifikat Persentase penerapan program PBK dengan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% Tidak ada Bidang Pengembangan
2 1
kompetensi kualifikasi KKNI/okupasi Keseluruhan program pelatihan baik kualifikasi kompetensi maupun klaster pada tahun n

Jumlah instruktur bersertifikat kompetensi pada tahun n 18


2 Persentase instruktur bersertifikat kompetensi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100.00 %
UPTD, BLKI Bontang,
Jumlah instruktur seluruhnya pada tahun n 18 Balikapapan

Jumlah instruktur pada tahun n 18


Rasio jumlah instruktur terhadap peserta
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 2.68 % UPTD, BLKI Bontang,
pelatihan
Jumlah peserta pelatihan pada tahun n 672 Balikapapan

Jumlah peserta pelatihan pada tahun n 672


4 Persentase penganggur yang dilatih ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada BPS dan BRS
Jumlah pengangguran pada tahun n 124,880
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah lulusan pelatihan bersertifikat kompetensi pada tahun n 1,533


5 Persentase lulusan bersertifikat kompetensi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 97.77 % Bidang Pengembangan
Jumlah lulusan bersertifikat pelatihan pada tahun n 1,568

Jumlah lulusan yang bekerja pada tahun n 685


6 Persentase penyerapan lulusan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.54 % BPS dan BRS
Jumlah lulusan pada tahun n 126,372

Jumlah LPK yang terakreditasi pada tahun n 96


7 Persentase LPK yang terakreditasi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 31.79 % Bidang Pengembangan
Jumlah keseluruhan LPK pada tahun n 302

Jumlah calon pekerja migran Indonesia/ calon ∑ CPMI dilatih


8 tenaga kerja indonesia (CPMI/CTKI) yang ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada Bidang Pengembangan
diberikan pelatihan ∑ CPMI terdaftar

Jumlah pelatihan Calon Pekerja Migran


9 Indonesia/Calon Tenaga Kerja Indonesia Tidak Ada
(CPMI/CTKI)

Jumlah perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas pada tahun n 365 Bidang
Persentase perusahaan yang menerapkan
3 Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja 1 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 4.52 % Pengembangan,
program peningkatan produktivitas
Jumlah perusahaan pada tahun n 8,074 Perencanaan

Jumlah lembaga pemerintah, swasta, dan pendidikan yang menjadi jejaring peningkatan
Persentase lembaga pemerintah, swasta dan 6
produktivitas pada tahun n
2 pendidikan yang menjadi jejaring peningkatan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
produktivitas
Jumlah lembaga pemerintah, swasta, dan pendidikan di Provinsi pada tahun n 6

Jumlah perusahaan yang telah memiliki PP pada tahun n 115


Persentase perusahaan yang menerapkan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
tata Kelola kerja yang layak (PP/PKB, Persentase perusahaan yang telah memiliki X 100% = 16.79 % Bidang Hub Industrial
4 1 -------
LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan Peraturan Perusahaan (PP) Jumlah perusahaan yang memiliki tenaga kerja 10 orang atau lebih
terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan) 685

Jumlah perusahaan yang telah memiliki PKB pada tahun n 3


2 Persentase perusahaan yang telah memiliki PKB ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 8.82 % Bidang Hub Industrial
Jumlah perusahaan yang memiliki Serikat Pekerja/Serikat Buruh 34

Rekapitulasi tahunan jumlah anggota Serikat


3 153 Perusahaan 153
pekerja/serikat buruh di perusahaan pada tahun n

Jumlah perusahaan yang sudah menyusun struktur dan skala upah 125
Persentase perusahaan yang sudah Menyusun
4 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 105.93 % Bidang Hub Industrial
struktur skala upah
Jumlah perusahaan yang telah mengatur syarat kerja (dalam PP atau PKB) 118

Jumlah perusahaan yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan 13,337
Persentase perusahaan yang telah terdaftar
5 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 165.18 % Bidang Pengawasan
sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan
Jumlah perusahaan bersasarkan perusahaan wajib lapor 8,074

Jumlah perusahaan yang sudah membentuk LKS Bipartit 84


Persentase perusahaan yang telah membentuk
6 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 1.04 % Bidang Pengawasan
LKS Bipartit
Jumlah perusahaan berdasarkan perusahaan wajib lapor 8,074
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah perusahaan yang berselisih 35


7 Persentase jumlah perusahaan yang berselisih ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.43 % Bidang Hub Industrial
Jumlah perusahaan pada tahun n 8,074

8 Jumlah mogok kerja Jumlah mogok kerja yang diberitahukan di dinas ketenagakerjaan pada tahun n. 5 Bidang Hub Industrial

9 Jumlah penutupan perusahaan Jumlah penutupan perusahaan (lock out) yang diberitahukan di dinas ketenagakerjaan pada tahun n. Tidak Ada Bidang Hub Industrial

10 Jumlah perselisihan kepentingan Jumlah perselisihan kepentingan yang dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan pada tahun n. 5 Bidang Hub Industrial

11 Jumlah perselisihan hak Jumlah perselisihan hak yang dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan pada tahun n. 29 Bidang Hub Industrial

12 Jumlah perselisihan antar SP/SB di perusahaan Jumlah perselisihan antar SP/SB yang dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan pada tahun n. Tidak Ada Bidang Hub Industrial

13 Jumlah perselisihan PHK Jumlah perselisihan PHK yang dicatatkan pada dinas ketenagakerjaan pada tahun n. 28 Bidang Hub Industrial

14 Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK karena adanya perselisihan PHK (per sektor) pada tahun n. Tidak Ada Bidang Hub Industrial Surat Pernyataan

Jumlah perselisihan yang diselesaikan melalui


15 Jumlah perselisihan yang diselesaiakan secara perundingn bipartit melalui fasilitasi Dinas pada tahun n. Tidak Ada Surat Pernyataan
perundingan bipartit

Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit yang


16 Ada 2 Bidang Hub Industrial
diberdayakan

Upah Minimum yang ditetapkan sesuai dengan


17 UMP yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan per Undang – Undangan. 1 SK Bidang Hub Industrial
peraturan perundangan

Persentase perselisihan hubungan industrial Jumlah perjanjian bersama 7


18 yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 20 % Bidang Hub Industrial
oleh Mediator Hubungan Internasional Jumlah kasus perselisihan 35

Persentase tenaga kerja yang ditempatkan


(dalam dan luar negeri) melalui Jumlah rekomendasi persetujuan penempatan
5 mekanisme layanan antar kerja lintas 1 tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) 11 Tenaga Kerja 11
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) yang diberikan oleh dinas provinsi
daerah provinsi
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah surat persetujuan penempatan antar


kerja lokal (SPP AKL) kabupaten/kota dalam 3 Surat 3
2
satu wilayah provinsi yang diterbitkan oleh
dinas provinsi

Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan langsung


3 5538 Tenaga Kerja 5,538
oleh swasta dalam satu wilayah provinsi

Jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia dalam


4 8071 Lowongan Kerja 8,071
satu wilayah provinsi

Jumlah tenaga kerja khusus terdaftar dalam satu


5 86.969 Orang 86,969
provinsi

6 Jumlah pejabat fungsional pengantar kerja 1 Orang 1

Jumlah Lembaga Penempatan Tenaga Kerja


7 Swasta (LPTKS) yang mendapatkan izin dari 14 LPTKS 14
Pemerintah Daerah Provinsi

Jumlah Lembaga Tenaga Penyalur Pekerja


8 Rumah Tangga (LPPRT) yang mendapatkan Tidak Ada Surat Pernyataan
izin dari Pemerintah Derah Provinsi

Jumlah penempatan tenaga kerja melalui


9 informasi pasar kerja (IPK) online/sistem 5.538 Tenaga Kerja 5,538
informasi ketenagakerjaan (SISNAKER)

Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ ∑ Fasilitasi PMI yang dipulangkan


10 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang difasilitasi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada Surat Pernyataan
kepulangannya ∑ PMI yang dipulangkan

Jumlah ijin kantor cabang perusahaan ∑ Izin yang diterbitkan


penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI)/ ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada Surat Pernyataan
11
perusahaan penempatan tenaga kerja Indonesia ∑ Pengajuan izin kantor cabang
swasta (PPTKIS) yang diterbitkan

∑ Pos pelayanan yang terbentuk


Jumlah pos pelayanan keberangkatan dan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada Surat Pernyataan
12 kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI)/
tenaga kerja Indonesia (TKI) ∑ debarkasi/embarkasi

Persentase perusahaan yang menerapkan


Jumlah perusahaan yang menerapkan norma 125 Perusahaann 125
6 peraturan perundang-undangan bidang 1
kebebasan berserikat
ketenagakerjaan
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah perusahaan yang menerapkan norma


2 125 Perusahaan 125
waktu kerja dan waktu istirahat

Jumlah perusahaan yang menerapkan norma


3 125 Perusahaan 125
pengupahan

Jumlah perusahaan yang menerapkan norma


4 50 Perusahaan 50
jaminan sosial

Jumlah perusahaan yang menerapkan norma


5 125 Perusahaan 125
kerja perempuan

Jumlah perusahaan yang menerapkan norma


6 172 Perusahaan 172
keselamatan dan Kesehatan kerja

Jumlah penyidikan tindak pidana


7 2 Perusahaan 2
ketenagakerjaan

Jumlah perusahaan yang mendaftar Wajib


8 Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) 8074 Perusahaan 8,074
online

PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK

Persentase ARG pada belanja langsung Jumlah lembaga pemerintah tingkat daerah
1 1 Tidak dilaksanakan
APBD provinsi yang telah dilatih PUG

Jumlah program/kegiatan PUG pada perangkat


2 daerah yang sudah dievaluasi melalui analisis Tidak dilaksanakan
gender di tingkat provinsi

Jumlah media massa (cetak, elektronIk) yang


Rasio kekerasan terhadap anak per bekerja sama dengan pemprov (dinas pppa) 2
2 1
10.000 anak untuk melakukan KIE pencegahan kekerasan
terhadap anak

Jumlah lembaga layanan anak yang telah


2 P2TP2A "Odah Etam" Kaltim 1
memiliki standar pelayanan minimal

Jumlah korban kekerasan anak yang dilayani 246


3 Persentase korban kekerasan anak yang terlayani ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 70.09 %
Jumlah korban kekerasan anak di tingkat Provinsi 351
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah lembaga layanan anak yang mendapat


4 10
pelatihan

Jumlah lembaga layanan anak yang


5 mendapatkan bantuan keuangan/fasilitas oleh P2TP2A "Odah Etam" Kaltim 1
Pemerintah Daerah Provinsi (APBD provinsi)

Jumlah kebijakan/program pencegahan


Rasio kekerasan terhadap perempuan per 2 Kebijakan 2
3 1 kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
100.000 anak
pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi

Jumlah lembaga penyedia layanan perlindungan


2 Tidak Ada
hak perempuan yang telah terstandarisasi

Jumlah korban kekerasan perempuan yang mendapatkan layanan 387


Persentase korban kekerasan perempuan yang
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 73.85 %
terlayani
Jumlah korban kekerasan terhadap perempuan 524

Jumlah lembaga layanan perempuan yang


4 Tidak Ada
mendapat pelatihan

Jumlah lembaga layanan perempuan yang


5 mendapatkan bantuan keuangan/fasilitas oleh Tidak Ada
Pemerintah Daerah Provinsi (APBD provinsi)

PANGAN

Tersedianya infrastruktur pergudangan dan


1 Persentase Cadangan Pangan 1 sarana pendukung lainnya untuk penyimpanan Tidak Ada
cadangan pangan

Tersedianya dan tersalurkannya pangan pokok


2 178.227,50 Kg Ada
dan pangan lainnya

3 Tersedianya cadangan beras pemerintah provinsi 195.420,51 kg cadangan beras sampai dengan buolan desember 2020 Ada

Tersedianya harga referensi daerah untuk


4 Ada
pangan lokal

Terpromosikannya target konsumsi pangan


5 1 Kali
sesuai dengan angka kecukupan gizi

Tersedianya peta ketahanan dan kerentanan


6 Ada
pangan provinsi
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Tersedianya informasi situasi kerentanan pangan


7 dan gizi provinsi Ada

8 Tertanganinya kejadian kerawanan pangan 178,227.50 Kg

Tersalurkannya cadangan pangan pada daerah


9 178,227.50 Kg
rawan bencana pangan

Teregistrasi dan tersertifikasi pangan segar di


10 10
pasar modern

PERTANAHAN

Persentase pemanfaatan tanah yang Jumlah SK Penetapan lokasi yang diterbitkan 4


sesuai dengan peruntukkan tanahnya Persentase Surat keputusan penetapan tanah -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 1 X 100% = 100 %
diatas izin lokasi dibandingkan dengan lokasi -------
Jumlah dokumen perencanaan yang diusulkan
luas izin lokasi yang diterbitkan 4

Jumlah masalah yang diselesaikan 75


Jumlah masalah ganti kerugian dan santunan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% =
2
tanah untuk pembangunan yang terselesaikan Jumlah masalah terdaftar 75

Jumlah izin lokasi yang diterbitkan + jumlah surat penolakan permohonan izin likasi setelah
-
melalui proses (ditolak seluruhnya) Tidak ada izin lokasi
3 SK Izin Lokasi yang diterbitkan oleh gubernur ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak ada di tahun 2020
Jumlah permohonan izin lokasi dalam 1 tahun -

Dokumen Peletakan lokasi rencana penggunaan Jumlah dokumen peletakan lokasi rencana penggunaan tanah yang disusun -
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak ada Tidak ada izin lokasi
4 tanah yang telah jelas tahapan kegiatan dan
di tahun 2020
penganggarannya Jumlah dokumen peletakan lokasi rencana penggunaan tanah yang direncanakan dalam 1 tahun -

LINGKUNGAN HIDUP

Hasil perhitungan provinsi terhadap :

a. Indeks kualitas air (IKA) IKA = Indeks Kualitas Air 53.70


Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
1 1 b. Indeks Kualitas Udara (IKU) IKU = Indeks Kualitas Udara 89.06
(IKLH) Provinsi
c. Indeks Kualitas Lahan (IKL) IKL = Indeks Kualitas Lahan 79.76

d. Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) IKAL = Indeks Kualitas Air Laut 83.51

Ketaatan penanggung jawab usaha


Izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi 30
dan/atau kegiatan terhadap izin
Data izin lingkungan PPLH dan PUU LH yang
2 lingkungan, izin PPLH dan PUU LH 1 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
diterbitkan oleh pemerintah daerah provinsi.
yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Jumlah usulan permohonan yang terigestrasi 30
Provinsi
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah PPLHD yang ada 4


Rasio pejabat pengawas LH di daerah (PPLHD) -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
di provinsi terhadap usaha yang izin lingkungan, X 100% = 2.52 %
2 ----
izin PPLH dan PUULH yang diterbitkan oleh Jumlah kegiatan dan atau usahan yang izin lingkungan, izin PPLH dan PUULH yang
pemerintah provinsi diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi 159

Jumlah MHA yang diakui dengan Perda


Penetapan hak MHA terkait dengan PPLH yang
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Surat Keterangan
3 berada di dua atau lebih daerah kab/kota dalam X 100% = Belum dilaksanakan
--------
1 provinsi
Jumlah usulan MHA

Jumlah MHA yang mendapatkan pelatihan


Terfasilitasinya kegiatan peningkatan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Surat Keterangan
4 pengetahuan dan ketrampilan masyarakat X 100% = Belum dilaksanakan
-------
hukum adat terkait PPLH
Jumlah MHA yang ada

Penanganan pengaduan masyarakat terkait izin 61


lingkungan dan atau izin PPLH yang diterbitkan Pengaduan masyarakat yang ditangani
5 oleh pemerintah daerah provinsi dan usaha dan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 98.39 %
atau kegiatan yang lokasi dan berdampak lintas Total jumlah pengaduan masyarakat yang teregistrasi
62
kabupaten/kota

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN


PENCATATAN SIPIL

Jumlah kabupaten/kota yang difasilitasi dalam pelaksanaan adminduk dalam satu tahun 10
Penyajian data kependudukan skala
1 1 Fasilitasi pelayanan Adminduk ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100.00 %
Provinsi dalam satu tahun
Jumlah kabupaten/kota 10

Jumlah kabupaten/kota yang difasilitasi dalam pelaksanaan adminduk dalam satu tahun 10
2 Pemanfaatan data kependudukan 1 Fasilitasi pelayanan Adminduk ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100.00 %
Jumlah kabupaten/kota 10

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama


1 Persentase pengentasan desa tertinggal 1 19
antar desa

Jumlah desa yang melakukan kerja sama antar


desa tahun berjalan dikurangi jumlah desa yang
2 19
melakukan kerja sama antar desa tahun
sebelumnya

Jumlah lembaga kemasyarakatan dan lembaga


3 adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan 30
kapasitas dan diberdayakan

Jumlah peningkatan desa yang lembaga


kemasyarakatan dan lembaga adatnya
4 30
melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan
pemberdayaan
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Persentase Peningkatan Status Desa Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama
2 1 126
Mandiri antar desa

Jumlah desa yang melakukan kerja sama antar


desa tahun berjalan dikurangi jumlah desa yang
2 126
melakukan kerja sama antar desa tahun
sebelumnya

Jumlah lembaga kemasyarakatan dan lembaga


3 adat di desa yang terfasilitasi dalam peningkatan 30
kapasitas dan diberdayakan

Jumlah peningkatan desa yang lembaga


kemasyarakatan dan lembaga adatnya 30
4
melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan
pemberdayaan

PENGENDALIAN PENDUDUK DAN


KELUARGA BERENCANA

Tersedianya dokumen Grand Design


1 TFR (Angka Kelahiran Total) 1 Pembangunan Kependudukan (GDPK) yang di- 10 Kab/Kota 10
Perdakan

Median Usia Kawin Pertama Wanita Usia 25-49 tahun didefinisikan sebagai usia
Median Usia Kawin Pertama Perempuan dimana 50% dari semua perempuan dalam kelompok umur sudah melakukan
2 20.10 %
(MUKP) seluruh wanita umur 25-49 tahun perkawinan. Trend usia kawin pertama penting untuk menentukan pola fertilitas
di Indonesia.

ASFRi =
3
Angka Kelahiran Remaja umur 15-19 tahun 𝑏_𝑖/(𝑝_𝑖^𝑓 )×𝑘 48.5 %
(Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19) ASFR adalah angka kelahiran di kelompok usia 15 -19 tahun

Jumlah masyarakat yang terpapar isi pesan program KKBPK (advokasi dan KIE)
Persentase masyarakat yang terpapar isi pesan
4 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 38.60 %
Program KKBPK (advokasi dan KIE)
Jumlah sasaran masyarakat program KKBPK (advokasi dan KIE)

Jumlah stakeholders/pemangku kepentingan dan


mitra kerja (termasuk organisasi Jumlah stakeholders/pemangku kepentingan dan mitra kerja (termasuk organisasi 25
5
kemasyarakatan) yang berperan serta aktif kemasyarakatan) yang berperan serta aktif dalam pengelolaan program KKBPK
dalam pengelolaan program KKBPK

Persentase pemakaian kontrasepsi Jumlah faskes yang siap melayani KB MKJP 341
Persentase Fasilitasi Kesehatan (Faskes) yang ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% Tidak Ada
2 Modern (Modern Contraceptive 1
siap melayani KB MKJP Jumlah faskes
Prevalence Rate/mCPR) 341

Jumlah peserta KB aktif 99,946


Persentase Peserta KB Aktif (PA) Metode
2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 15.42 %
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Jumlah PUS 648,042
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Pemerintah Daerah Provinsi yang memiliki


3 5 Kab/Kota 5
Kelompok Kerja KKBPK yang efektif

Jumlah peserta KB pasca persalinan menurut metode kontrasepsi cara modern 26,980
4 Persentase pelayanan KB Pasca Persalinan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 45.81 %
Jumlah sasaran peserta KB pasca persalinan 58,893

Daftar Kabupaten/Kota yang memiliki persentase kesertaan KB paling rendah dalam satu
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak Persentase kesertaan KB di Kabupaten dan
3 1 Provinsi. Data/informasi yang diambil adalah 50% dari total seluruh Kabupaten/Kota 12.20 %
terpenuhi (unmet need) Kota dengan kesertaan rendah
dengan persentase kesertaan KB paling rendah

Jumlah peserta KB pada Keluarga Penerima PBI 64,964


Persentase kesertaan KB keluarga Penerima
2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% 12.48 %
Bantuan Iuran (PBI)
Jumlah Keluarga PBI 520,369

PERHUBUNGAN

Jumlah fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan tipe B yang tersedia 7
Persentase tersedianya fasilitas penyelenggaraan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 25.93 % Dishub
1 Rasio konektivitas provinsi 1
terminal penumpang angkutan tipe B Jumlah fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan sesuai dengan standar
27
pelayanan penyelenggaraan terminal angkutan jalan

Penetapan tarif angkutan orang antar kota dalam


Jumlah penetapan tarif 25
provinsi serta angkutan perkotaan dan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2 perdesaan yang melampaui 1 daerah X 100% = 69.44 % Dishub
-------
kabupaten/kota dalam 1 daerah provinsi kelas Jumlah trayek AKDP, angkutan perkotaan dan pedesaan
36
ekonomi

Jumlah pemasangan perlengkapan jalan Provinsi 1,604


Persentase pelaksanaan manajemen dan
2 V/C Ratio di Jalan Provinsi 1 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 92.13 %
rekayasa lalulintas untuk jaringan jalan provinsi
Target kebutuhan perlengkapan jalan Provinsi 1,741

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Jumlah perangkat daerah yang saling terkoneksi di jaringan intra Pemerintah atau
Persentase Organisasi Perangkat Daerah Persentase perangkat daerah yang terkoneksi di 24
menggunakan akses internet yang diamankan yang tersedia oleh dinas kominfo
(OPD) yang terhubung dengan akses Jaringan Intra Pemerintah atau menggunakan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 1 X 100% = 64.86 %
internet yang disediakan oleh Dinas akses internet yang diamankan yang disediakan --------
Kominfo oleh Dinas Kominfo Jumlah perangkat daerah 37

Jumlah perangkat daerah yang menggunakan akses internet yang berkualitas yang
Persentase perangkat daerah yang menggunakan 24
disediakan dinas kominfo
2 akses internet yang berkualitas yang disediakan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 64.86 %
Dinas Kominfo
Jumlah perangkat daerah 37

Tersedianya sistem elektronik komunikasi intra


pemerintah yang disediakan Dinas Kominfo
Sistem elektronik komunikasi intra pemerintah yang disediakan dinas kominfo (berbasis suara, video, teks, Ya
3 (berbasis suara, video, teks, data dan sinyal
data, dan sinyal lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra pemerintah (Ya atau Tidak)
lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra
pemerintah
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Persentase kegiatan (event), perangkat daerah Jumlah kegiatan (even), perangkat daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah
dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah yang diselenggarakan secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain instansi 1
yang dimanfaatkan secara daring dengan penyelenggara negara sesuai dengan PM Kominfo No. 5/2015
Persentase Layanan Publik yang ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
memanfaatkan domain dan sub domain Instansi X 100% = -
2 Diselenggarakan Secara Online Dan 1
Penyelenggara Negara sesuai dengan Peraturan ---------
Jumlah kegiatan (even), perangkat daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah
Terintegrasi
Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Registrasi Nama Domain Instansi 1
Penyelenggara Negara

36
Persentase perangkat daerah yang memiliki Jumlah perangkat daerah yang memiliki portal dan situs web yang sesuai standar
2
portal dan situs web yang sesuai standar ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 97.30 %
Jumlah Perangkat Daerah 37

Jumlah Perangkat Daerah yang mengimplementasikan layanan aplikasi umum dan aplikasi
Persentase perangkat daerah yang 24
khusus yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
mengimplementasikan layanan aplikasi umum
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 64.86 %
dan aplikasi khusus yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan Jumlah Perangkat Daerah
37

Layanan SPBE (layanan publik dan layanan administrasi pemerintahan yang tercantum
Persentase layanan SPBE (layanan publik dan 37
dalam dokumen proses bisnis yang telah diimplementasikan secara elektronik
layanan administrasi pemerintahan) yang ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4 X 100% = 100 %
tercantum dalam dokumen proses bisnis yang ---------
telah diimplementasikan secara elektronik Jumlah layanan
37

Jumalah layanan SPBE (layanan publik dan layanan adminstrasi pemerintahan) yang
Persentase layanan SPBE (layanan publik dan 37
memanfaatkan sertifikat elektronik
5 layanan administrasi pemerintahan) yang
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 100 %
memanfaatkan sertifikat elektronik
Jumlah layanan 37

Jumlah sistem elektronik yang terdaftar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan -


Persentase sistem elektronik yang terdaftar
6 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = - % Surat Pernyataan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Jumlah sistem elektronik -

Jumlah layanan publik dan layanan adminsitrasi yang terintegrasi dengan sistem
Persentase layanan publik dan layanan 9
penghubung layanan pemerintah
7 administrasi yang terintegrasi dengan sistem
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 13.43 %
penghubung layanan pemerintah
Jumlah layanan publik dan layanan administrasi 67

Jumlah perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah 10


Persentase perangkat daerah yang menggunakan
8 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 27.03 %
layanan pusat data pemerintah
Jumlah perangkat daerah 37

Jumlah perangkat daerah yang menyimpan data dipusat 10


Persentase perangkat daerah yang menyimpan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 27.03 %
9
data di pusat data pemerintah Jumlah perangkat daerah yang menyimpan data dipusat 37

Persentase perangkat daerah yang Jumlah perangkat daerah yang memperbaharui datanya sesuai siklus jenis datanya 8
10 memperbaharui datanya sesuai siklus jenis data ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 21.62 %
(sesuai renstra kominfo) Jumlah perangkat daerah 37
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah data yang dapat berbagi pakai 27


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 7.30 %
11 Persentase data yang dapat berbagi pakai
Jumlah data yang dimiliki pemerintah daerah
370

Persentase perangkat daerah yang Jumnlah perangkat daerah yang mengimplementasikan inovasi yang mendukung smart city -
12 mengimplementasi inovasi yang mendukung ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = - % Surat Pernyataan
smart city Jumlah perangkat daerah 37

Persentase ASN pengelola TIK yang Jumlah ASN pengelola TIK yang tersertifikasi kompetensi di bawah pengelolaan dinas kominfo 6
13 tersertifikasi kompetensi di bawah pengelolaan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 37.50 %
Dinas Kominfo Jumlah ASN pengelola TIK 16

Tersedianya peraturan daerah atau peraturan


14 ada/tidak ada Ada
kepala daerah terkait implementasi e-government

Persentase Masyarakat Yang Menjadi ∑ Komunitas masyarakat atau mitra strategis Pemerintah Daerah Provinsi yang telah
Persentase komunitas masyarakat/mitra strategis 41
Sasaran Penyebaran Informasi Publik, menyebarkan infotmasi dan kebijakan pemerintah
pemerintah daerah provinsi yang menyebarkan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3 Mengetahui Kebijakan Dan Program 1 X 100% = 6.94 %
informasi dan kebijakan pemerintah dan ---------
Prioritas Pemerintah Dan Pemerintah ∑ Komunitas masyarakat atau mitra komunikasi Pemerintah Daerah Provinsi
pemerintah provinsi 591
Daerah Provinsi

Jumlah konten informasi terkait program dan kebijakan pemerintah dan pemerintah
Persentase konten informasi terkait program dan provinsi sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM) 300
2 kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 85.71 %
sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM)
∑ Konten informasi terkait program dan kebijakan pemerintah dan pemerintah provinsi 350

Persentase diseminasi dan layanan informasi ∑ Diseminasi dan layanan inforamsi publik yang dilaksanakan sesuai dengan strategi
4,866
publik yang dilaksanakan sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM) dan SOP
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 243.30 %
komunikasi (STARKOM) dan SOP yang telah
ditetapkan ∑ Diseminasi dan layanan informasi publik 2,000

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Persentase fasilitasi penerbitan ijin usaha Jumlah penerbitan izin usaha simpan pinjam koperasi pada tahun yang dilaporkan
simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
1 Meningkatnya Koperasi yang berkualitas 1
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam Jumlah usaha simpan pinjam koperasi yang belum mempunyai izin usaha simpan pinjam
1 (satu) daerah provinsi

Persentase fasilitasi penerbitan izin pembukaan Jumlah penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha
kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan
usaha simpan pinjam oleh koperasi untuk ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
2
koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas
Jumlah permohonan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah
usahan simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan
provinsi

Persentase pemeriksaan dan pengawasan yang Jumlah koperasi yang diperiksa dan diawasi 4
dilakukan untuk koperasi dengan wilayah ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 5.13 %
3
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam Jumlah koperasi yang ada
1 (satu) daerah provinsi 78
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Persentase usaha simpan pinjam oleh koperasi Jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang dinilai kesehatannya
yang dinilai kesehatannya untuk koperasi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X Tidak Ada
4 100% =
dengan wilayah keanggotaan lintas daerah
Jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang ada
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi

Persentase koperasi yang mengikuti 4


Jumlah koperasi yang mengikuti pendidikan dan pelatihan
pelatihanuntuk koperasi dengan wilayah ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X
5 100% = 5.13 %
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam
Jumlah koperasi yang ada
1 (satu) daerah provinsi 78

Persentase jumlah anggota operasi yang telah


4
mengikuti pelatihan perkoperasian untuk Jumlah anggota koperasi yang mengikuti pelatihan perkoperasian
6 koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 5.13 %
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Jumlah anggota koperasi yang ada
78
provinsi

Persentase koperasi yang telah


menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Jumlah koperasi yang telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
7 perkoperasian untuk koperasi dengan wilayah ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam Jumlah Koperasi yang ada
1 (satu) daerah provinsi

Persentase fasilitasi penerbitan sertifikat Nomor Jumlah koperasi yang telah diterbitkan sertifikat Nomor Induk Koperasinya 13
Induk Koperasi (NIK) untuk koperasi dengan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 16.67 %
8
wilayah keanggotaan lintas daerah Jumlah koperasi yang ada
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi 78

Persentase koperasi yang diberikan dukungan 1


Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pembiayaan
fasilitasi pembiayaan untuk koperasi dengan
9 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 1.28 %
wilayah keanggotaan lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi Jumlah koperasi yang ada
78

Persentase yang diberikan dukungan fasilitasi 1


pemasaran untuk koperasi dengan wilayah Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitas pemasaran
10
keanggotaan lintas daerah kabupaten/kota dalam ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 1.28 %
1 (satu) daerah provinsi Jumlah koperasi yang ada 78

Persentase koperasi yang diberikan dukungan 10


fasilitasi pendampingan kelembagaan dan usaha Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pendampingan kelembagaan dan usaha
11 untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 12.82 %
lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Jumlah koperasi yang ada
78
daerah provinsi

Persentase koperasi yang diberikan dukungan 1


Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi kemitraaan
fasilitasi kemitraan untuk koperasi dengan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X
12 100% = 1.28 %
wilayah keanggotaan lintas daerah
Jumlah koperasi yang ada
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi 78
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah pertumbuhan wirausaha baru 290


Meningkatnya Usaha Kecil yang menjadi Rasio pertumbuhan wirausaha baru yang
2 1 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.09 %
wirausaha berskala kecil
Jumlah wirausahan yang ada 307,343

Jumlah usaha kecil yang diimput ke dalam sistem data online (ODS) 9,440
Persentase jumlah usaha kecil yang diinput ke
2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
dalam sistem online data system (ODS)
Jumlah usaha kecil yang ada 9,440

Jumlah usaha kecil yang bermitra 31


3 Persentase jumlah usaha kecil yang bermitra ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.33 %
Jumlah usaha kecil yang ada 9,440

Persentase jumlah usaha kecil yang diberikan Jumlah usaha kecil yang diberikan dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi 10
4 dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.11 %
produk usaha Jumlah usaha kecil yang belu memiliki standaer dan sertifikasi produk 9,440

Jumlah usaha kecil yang diberikan dukungan fasiitasi pemasaran 89


Persentase jumlah usaha kecil yang dberikan
5 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.94 %
dukungan fasilitasi pemasaran
Jumlah usaha kecil yang belum mendapatkan dukungan pemasaran 9,440

Jumlah usaha kecil yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan 290


Rasio usaha kecil yang diberikan dukungan
6 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 3.07 %
fasilitasi pelatihan
Jumlah usaha kecil yang ada 9,440

Persentase usaha kecil yang diberikan Jumlah usaha kecil yang diberikan pendampingan kelembagaan dan usaha 250
7 pendampingan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 2.65 %
kelembagaan dan usaha Jumlah usaha kecil yang ada 9,440

PENANAMAN MODAL

PERDA mengenai pemberian fasilitas/intensif


Persentase peningkatan investasi di
1 1 penanaman modal yang menjadi kewenangan Ada 1 1
provinsi
daerah provinsi

Standar operasional prosedur pelaksanaan


2 Ada Ada
pemberian fasilitas/insentif penanaman modal

Laporan evaluasi pelaksanaan pemberian


3 Tidak Ada
fasilitas/insentif penanaman modal

1. Kegiatan Sosialisasi Perka BKPM No 7 tahun 2018 ttng pedoman dan tata cara
pengendalian pelaksanaan penanaman modal
2. Rapat koordinasi dan sinkronisasi data LKPM tahun 2020
Kegiatan seminar bisnis, forum, one on one 3. Rapat koordinasi program dan kegiatan DPMPTSP provinsi, kabupten dan kota
4
meeting sekalimantan timur
4. Fokus group discussian (FGD) penyiapan proyek strategis daerah dan skema investasi
pra market sounding
5. FGD kemudahan berusaha
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Pameran luar daerah 4


5 Kegiatan pameran penanaman modal Pameran dalam daerah 1 5

1. Webinar road to indonesia investment day 2020


6 Kegiatan penerimaan misi penanaman modal 2. Kagiatas fasilitasi kerja sama investasi china railway liuyuan group Ada

Jumlah Pengaduan = 15
Konsultasi perizinan dan non perizinan
7 Status Penyelesaian Kasus = 12
penanaman modal

Izin investasi sektor primer 554


Penerbitan perizinan dan non perizinan
8 Izin ivestasi sektor sekunder 685 8,003 Izin
penanaman modal
Izin investasi sektor penanaman modal 6,764

PMDN = Rp. 25.934.008.800.000


9 Laporan realisasi penanaman modal PMA = Rp. 5.443.591.680.000 31,377,600,480,000

Penanam Modal yang memahami ketentuan pelaksanaan kegiatan Penanaman Modal


Pembinaan aparatur penanaman modal tingkat
10
provinsi serta kabupaten/kota yang tercatat telah melaporkan berjumlah 1.175 LKPM 1,175 LPKM

11 Pembinaan penanaman modal PMA dan PMDN 9 Perusahaan 9

Tersedianya data dan informasi perizinan dan


12 non peizinan provinsi kabupaten/kota dalam 1 5 Permohonan Informasi Publik 5
(satu) daerah provinsi

KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Tingkat partisipasi pemuda dalam Jumlah pemuda yang mendapat pelatihan


1 1 75 Orang 75
kegiatan ekonomi mandiri kewirausahaan

Jumlah pemuda yang mendapat bantuan


2 Tidak dilaksanakan Tidak dilaksanakan
kewirausahaan

Jumlah pemuda yang medapat pelatihan kader


3 pengembangan kepemimpinan, kepedulian, 500 orang 500 org
kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda

Tingkat partisipasi pemuda dalam Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang


2 organisasi kepemudaan dan organisasi 1 mendapat pelatihan manajemen organisasi Tidak dilaksanakan
sosial kemasyarakatan kepemudaan

Jumlah pelatih olah raga yang memiliki


3 Peningkatan Prestasi Olahraga 1 1246 Orang 1,246 org
kompetensi di satuan2 pendidikan
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

SKO = 410
Jumlah atlit yang dibina pada SKO, PPLP dan
2 PPLP = 26 436 org
PPLM
PPLM = 0

Jumlah penyelenggaraan event OR prestasi


3 0 Tidak dilaksanakan
tingkat daerah

Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam


4 0 Tidak dilaksanakan
pendidikan kepramukaan

Jumlah organisasi kepramukaan (kwarda) yang


5 0 Tidak dilaksanakan
difasilitasi dalam pengembangan organisasi

STATISTIK

Persentase Organisasi Perangkat Daerah


(OPD) yang menggunakan data statistik Ada
1 1 Tersedianya buku profil daerah
dalam menyusun perencanaan
pembangunan daerah

2 Jumlah survey statistik sektoral yang dilakukan Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan

Jumlah kompilasi statistik sektoral yang


3 Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
dilakukan

Jumlah survey statistik sektoral yang mendapat


4 Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
rekomendasi BPS

Jumlah kompilasi statistik sektoral yang


5 Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
mendapat rekomendasi dr BPS

Jumlah metadata kegiatan statistik sektoral


Persentase kelengkapan metadata kegiatan
6 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
statistik sektoral
Jumlah kegiatan statistik sektoral

Jumlah metadata indikator statistik sektoral


Persentase kelengkapan metadata indikator
7 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada Surat Pernyataan Belum dilaksankan
sektoral
Julah indikator statistik sektoral

Persentase OPD yang menggunakan data


2 statistik dalam melakukan evaluasi
pembangunan daerah
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

PERSANDIAN

Persentase kegiatan strategis yang telah -


diamankan melalui kegiatan pengamanan sinyal Jumlah Kegiatan strategis teramankan
1 Tingkat keamanan informasi pemerintah 1
dibanding banyaknya jumlah kegiatan strategis ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0 Belum dilaksanakan
yang harus diamankan Jumlah kegiatan strategis yang ada -

Persentase sistem elektronik yang telah


menerapkan prinsip sistem manajemen yang 84
Jumlah SE yang menerapkan SMKI dan diamankan sertifikat elektronik atau aplikasi penyandian
telah menerapka prinsip2 manajemen keamanan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ X 100% = 65.12 %
2
informasi (SMKI) dan atau aplikasi persandian Jumlah SE yang ada
dibanding jumlah sistem elektronik yang ada 129
pada pemerintah daerah

Jumlah SE atau aset informasi yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah 74
Persentase sistem elektronik/asset informasi
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 57.36 %
yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah
Jumlah SE yang ada 129

Persentase titik yang diamankan dibanding -


Jumlah titik teramankan
dengan jumlah seluruh titik pada pemerin
4 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0 Belum dilaksanakan
(PHKS) yang diterapkan pemerintah daerah
berdasarkan pola hubungan komunikasi sandi Jumlah titik pada PHKS -

KEBUDAYAAN

Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang


Terlestarikannya Cagar Budaya 1 dilindungi (inventarisasi, pengamanan Jumlah objek PK yang (diinventaris + diamankan + dipelihara + diselamatkan + dipublikasikan) 282
pemeliharaan, penyelamatan dan publikasi)

Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang


2 dikembangkan (penyebarluasan, pengkajian, Jumlah objek PK (disebarluaskan + dikaji + dikayakan keberagamannya) 260
penayaan keberagaman

Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang


dimanfaatkan (membangun karakter
3 Jumlah objek dimanfaatkan 50
bangsa,meningkatkan ketahanan budaya,dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat)

Jumlah SDM, lembaga dan pranata yang dibina


Jumlah sdm ditingkatkan kompetensi + Jumlah sdm disertifikasi + Jumlah lembaga distandarisasi + Jumlah
(peningkatan kompetensi, standarisasi dan
4 lembaga ditingkatkan kapasitas tata kelola + Jumlah pranata ditingkatkan kapasitas tata kelola 144
sertifikasi, serta peningkatan kapasitas tata
kelola)

Register cagar budaya (pendaftaran, pengjasian,


5 penetapan, pencatatan, pemeringkatan, Jumlah CB ditetapkan - Jumlah CB dihapuskan 13
penghapusan)

Perlindungan cagar budaya provinsi


6 (penyelamatan, zonasi, pemeliharaan dan Jumlah CB (diselamatkan + diamankan + dizonasi + dipelihara + dipugar 116
pemugaran

Layanan perijzinan membawa cagar budaya


7 Jumlah CB diberikan izin ke luar provinsi Tidak ada
provinsi ke luar provinsi dengan dukungan data
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Pengembangan cagar budaya Provinsi


8 Jumlah CB (diteliti + direvitalisasi + diadaptasi) 6
(penelitian, revitalisasi, adaptasi)

Pemanfaatan cagar budaya Provinsi (dalam hal


9 agama, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, Jumlah CB dimanfaatkan 20
teknologi, kebudayaan, dan pariwisata)

Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan


10 Jumlah koleksi museum (dikelola + diamankan + dikembangkan + dimanfaatkan) 3,500
pemanfaatan koleksi museum

Peningkatan akses masyarakat dalam Jumlah pengunjung museum 30,000


penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan
11 museum.
Peningkatan akses masyarakat dalam
Jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pengelolaan museum 50,000
pengelolaan sarana dan prasarana museum.

Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan Tidak perlu


12 Tidak Perlu di isi
pemanfaatan koleksi museum diisi

13 Pembentukan tim pendaftaran cagar budaya Jumlah tim pendaftaran CB yang dibentuk 11

14 Pembentukan tim ahli cagar budata provinsi Jumlah pembentukan tim ahli CB 14

15 Fasilitas sertifikasi tim ahli cagar budaya Jumlah ahli CB yang disertifikasi 14

16 Pemetaan sdm cagar budaya dan permuseuman Jumlah sdm CB + Jumlah sdm Museum 16

Peningkatan kompetensi sdm cagar budaya dan


17 Jumlah sdm yang ditingkatkan kompetensinya (CB + Museum) 44 Org
permuseuman

Penyediaan sarana dan prasarana pendaftaran


18 Jumlah sarana dan prasarana (CB + Museum) 7
cagar budaya dan permuseuman

Penyelenggaraan kegiatan museum yang


19 Jumlah kegiatan museum yang melibatkan masyarakat 9 Keg
melibatkan masyarakat
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

PERPUSTAKAAN

Koleksi perpustakaan yang tersedia diberbagai perpustakaan di wilayahnya (dalam eksemplar) 208,214
Rasio ketercukupan koleksi perpustakaan
1 Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat 1 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 5.52 %
dengan penduduk
Jumlah penduduk di wilayanya (dalam jiwa) 3,769,073

Jumlah kunjungan perpustakaan yang mananfaatkan perpustakaan baik secara online


maupun onsite 93,594
Persentase ketermanfaatkan perpustakaan oleh
2
masyarakat ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 2.48 %
Jumlah penduduk di wilayahnya 3,769,073

Ketersediaan tenaga perpustakaan di berbagai perpustakaan di wilayahnya 1,389


Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.04 %
dengan penduduk
Jumlah penduduk di wilayahnya (dalam jiwa) 3,769,073

Jumlah perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan 72


Persentase perpustakaan sesuai standar nasional
4 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 3.44 %
perpustakaan
Jumlah perpustakaan dari berbagai jhenis yang terdapat di wilayahnya 2,094

Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di


5 Ada 6 Kegiatan 6 Keg
masyarakat

6 Jumlah KCKR Daerah yang dihimpun 619 Judul 619

Jumlah judul yang tercantum dalam katalog


7 3050 eksemplar 3,050
induk Daerah

Jumlah perpustakaan yang bergabung dalam


8 5 Perpustakaan 5
katalog induk daerah

Jumlah terbitan yang terhimpun dalam


9 507 Judul 507
bibliografi Daerah

Jumlah naskah kuno yang diakuisisi/dialih


2 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat 1 media (digitalisasi)/terdaftar yang ada di 30 Judul 30
wilayahnya

Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan


2 Tidak ada naskah kuno -
dialih bahasa

Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang


3 tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di 491 Judul 491
wilayahnya (item)
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

KEARSIPAN

Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan


akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah Jumlah arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip 46
Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan
1 dan pertanggungjawaban nasional) Pasal 1 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.23 %
daftar arsip
40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor Jumlah seluruh arsip aktif 19,908
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

Jumlah arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip 4


Persentase arsip in-aktif yang telah dibuatkan
2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.12 %
daftar arsip
Jumlah seluruh arsip inaktif 3,232

Jumlah arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik 3
Persentase arsip statis yang telah dibuatkan
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.07 %
sarana bantu temu balik
Jumlah seluruh arsip statis 4,303

Jumlah arsip yang telah dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN 538
Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam
4 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
SIKN melalui JIKN
Jumlah seluruh arsip dinamis dan arsip statis pemerintahan provinsi 538

Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip


sebagai bahan pertanggungjawaban
setiap aspek kehidupan berbangsa dan
2 1 Pemusnahan arsip yang sesuai NSPK 16.991 berkas 16,991
bernegara untuk kepetingan negara,
pemerintahan, pelayanan publik dan
kesejahteraan rakyat

Perlindungan dan penyelamatan arsip akibat


2 Belum pernah dilaksanakan Tidak Ada
bencana yang sesuai NSPK

Penyelamatan arsip perangkat daerah provinsi


yang digabung dan atau dibubarkan dan
3 3.484 berkas 3,484
pemekaran daerah kabupaten/kota yang sesuai
NSPK di provinsi
Autentifikasi arsip statis dan arsip hasil alih
4 media yang dikelola oleh lembaga kearsipan Belum pernah dilaksanakan Tidak Ada
provinsi yang sesuai NSPK

Pencarian arsip statis yang pengelolaannya


menjadi kewenangan daerah provinsi yang
5 Ada
dinyatakan hilang dalam bentuk daftar pencarian
arsip yang sesuai NSPK

Penerbitan izin penggunaan arsip yang bersifat


6 tertutup yang disimpan di lembaga kearsipan Ada
daerah provinsi yang sesuai NSPK

KELAUTAN DAN PERIKANAN

Jumlah Total Produksi Perikanan WPPNRI 713 (Selat Makasar)


Jumlah laut pedalaman teritorial dan perairan
(Tangkap dan Budidaya) dari seluruh
1 1 kepulauan yang terkelola sumber daya ikannya WPPNRI 716 (Laut Sulawesi) 2 WPP
kabupaten/kota di wilayah provinsi
(wpp)
(sumber data: one data KKP)
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

SIUP 48
Jumlah izin usaha perikanan tangkap untuk SIPI 94 216 Izin
2
kapal perikanan berukuran 5 – 30 GT SIKPI 66
SIPI ANDON 2

Jumlah pelabuhan perikanan yang memenuhi minimal 3 (tiga) standar operasional 2


Persentase pelabuhan perikanan yang memiliki
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 33 %
standar operasional
Jumlah seluruh pelabuhan perikanan 6

Jumlah izin pembangunan kapal penangkap ikan


4 dan kapal pengangkut ikan dengan ukuran Tidak Ada
diatas 5-30 GT

Laut 29,143
79,594 Unit
5 Jumlah kapal yang terdaftar Umum 50,451

Jumlah izin usaha perikanan di bidang


pembudidayaan ikan yang usahanya lintas Tidak Ada
6
daerah kabupaten/kota dalam 1 provinsi yang
diterbitkan

Luas wilayah laut dan pesisir yang dikelola sesuai dengan peraturan perundangan yang
Persentase kepatuhan pelaku usaha KP Persentase luas wilayah laut dan pesisir yang 3,766,095
berlaku
2 terhadap ketentuan peraturan 1 dikelola sesuai dengan peraturan perundangan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 10 %
perundangan yang berlaku yang berlaku
Luas wilayah laut dan pesisir yang dimiliki 37,662,295

Jumlah kawasan konservasi peraturan atau kawasan konservasi pesisir dan pulau pulau
Jumlah kawasan konservasi perairan atau 2
kecil yang dikelola secara efektif
2 kawasan koservasi pesisir dan pulau-pulau kecil
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 7.14 %
yang dikelola
Keseluruhan kawasan konservasi perairan yang dimiliki 28

Jumlah unit kapal perikanan (10-30GT) yang


3 diperiksa kepatuhannya terhadap ketentuan 34 Unit
peraturan perundangan yang berlaku

Jumlah pembudidayaan ikan yang mempunyai


izin usaha perikanan (IUP) provinsi dan 39 Izin
4
kab/kota yang diperiksa kepatuhannya terhadap
ketentuan peraturan perundangan

Jumlah unit usaha dan pengolahan hasil


perikanan provinsi yang mempunyai izin usaha
5 perikanan provinsi yang diperiksa kepatuhannya 4 Unit
(compliance) terhadap peraturan perundangan
yang berlaku.

Jumlah pemegang izin pemanfaatan ruang laut


di bawah 12 mil laut (diluar minyak dan gas
6 bumi) yang diperiksa kepatuhannya Tidak Ada
(compliance) terhadap ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku

Jumlah POKMASWAS yang aktif dalam


7 52
mendukung pengawasan SDKP
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah izin usaha pemasaran dan pengolahan


8 hasil perikanan lintas daerah kab/kota dalam 1 40 Izin
daerah provinsi yang diterbitkan

PARIWISATA

Persentase pertumbuhan jumlah


1 1 Jumlah entitas pengelolaan destinasi 700 Dinas Pariwisata
wisatawan mancanegara per kebangsaan

Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar, fasilitas


2 4 Dinas Pariwisata
umum, dan fasilitas pariwisata

Sektor usaha :
1. Hotel dan restoran PMDN Rp 37,339,300,000
Jumlah nilai realisasi investasi di bidang
3 2. Transportasi PMA USD 25,181,800 Dinas Pariwisata
pariwisata di tingkat provinsi

Sektor usaha :
1. Hotel dan restoran PMDN 128
Jumlah investasi per sektor usaha di bidang
4 2. Transportasi PMA 11 Dinas Pariwisata
pariwisata

Jumlah tanda daftar usaha pariwisata per sub


5 243 Dinas Pariwisata
jenis usaha di provinsi

6 Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 2.00 hari BPS

Rata-rata tinggal wisatawan nusantara tingkat


7 1.72 hari BPS
hunian akomodasi

8 Jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan 19,786 Dinas Pariwisata

9 Jumlah perjalanan wisatawan nusantara 2,884,329 Dinas Pariwisata

Jumlah promosi event daerah yang terlaksana di


10 4 Dinas Pariwisata
dalam negeri

11 Jumlah event luar negeri yang diikuti provinsi Tidak ada Dinas Pariwisata

Jumlah industri pariwisata daerah yang


12 berpartisipasi pada event promosi pariwisata di 11 Dinas Pariwisata
dalam negeri
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah tenaga kerja pariwisata tersertifikasi 221


Persentase tenaga kerja di sektor parwisata yang
13 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 7.49 % Dinas Pariwisata
disertifikasi
Jumlah tenaga kerha pariwisata 2,950

Jumlah peserta pembekalan sektor kepariwisataan 814


Persentase SDM peserta pembekalan sektor
14 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 % Dinas Pariwisata
kepariwisataan
Jumlah sasaran pembekalan sektor kepariwisataan 814

Jumlah lokasi yang memperoleh pemberdayaan


15 masyarakat dan pembinaan kemitraan usaha 6 Lokasi 6 Dinas Pariwisata
masyarakat
PERTANIAN

Jumlah Sarana Pertanian 7


Jumlah Sarana dan prasana pertanian yang
1 Produktivitas pertanian per hektar per tahun 1 Jumlah Prasarana Pertanian 4 11
diberikan

Jumlah penerbitan sertifikasi dan pengawasan


2 83.269 Register 83,269
benih tanaman holtikultura

3 Dokumen pengawasan benih yang beredar 71.555 Register 71,555

Jumlah prasaranan yang aktif digunakan 4


4 Prasarana pertanian yang digunakan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
Jumlah prasaranan yang dibangun 4

Pengendalian penganggulangan serangan


5 25.613,88 Ha 25,613.88 Ha
organisme pengganggu pertanian

Luas areal pengendalian dan penganggulangan


6 16.624,11 Ha 16,624.11 Ha
bencana

7 Penerbitan izin usaha pertanian 53 Lembar 53

Jumlah saranan yang aktif digunakan 7


8 Persentase sarana pertanian yang digunakan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
Jumlah saranan yang dibangun 7

Jumlah area yang dapat ditanggulangi 12,133.4


9 Persentase fasilitasi penganggulangan bencana ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 72.99 %
Luas area terkena bencana 16,624.1

Jumlah usulan yang difasilitasi 53


10 Persentase jumlah usulan usaha pertanian ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
Jumlah usulan usaha pertanian 53
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

KEHUTANAN

Peningkatan akses legal kepada Jumlah dokumen penataan hutan wilayah KPH 18
1 masyarakat dalam pengelolaan hutan 1 Dokumen penataan hutan wilayah KPH ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 94.74 %
melalui Perhutanan Sosial Jumlah total KPH dalam 1 Provinsi 19

Jumlah dokumen rencana pengelolaan hutan jangka panjang yang disahkan 12


Dokumen rencana pengelolaan hutan jangka
2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 63.16 %
panjang dan jangka pendek
Jumlah total KPH dalam 1 Provinsi 19

Jumlan dokumen rencanan pengelolaan hutan jangkak pendek yang disahkan 12


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 63.16 %
Jumlan total KPH dalam 1 Provinsi 19

3 Luas lahan kritis yang direhabilitasi Jumlah lahan kristis yang direhabilitasi 38,737.80 Ha

Luas kebakaran hutan di hutan lindung dan hutan produksi 1,015.47


Luas kebakaran hutan di hutan lindung dan
4 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.01 %
hutan produksi
Luas kawasan hutan di hutan lindungn dan hutan produksi 8,256,767

Penurunan luas gangguan kawasan hutan Luas hutan yang terganggu 6,994.74
5 melalui operasi pengamanan hutan (illegal ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.08 %
logging dan perambahan) Luas kawasan hutan lindung dan hutan produksi 8,256,767

Jumlah hasil izin usaha industri primer hasil Jumlah izin usahan industri primer hasil hutan kayu (IUIPHHK) yang aktif 90
6 hutan kayu dengan kapasitas izin 6.000m3 per ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 40.00 %
tahun yang aktif Jumlah izin yang ada 225

7 Tersedianya dokumen rencana pengelolaan hutan Dokumen Rencana Pengelolaan Tahura yang disahkan Tidak Ada

8 Pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga Jumlah kelompok masyarakat desa binaan yang terbentuk dan didampingi 62 KTH

9 Pemulihan ekosistem pada Tahura Luas areal yang telah dipulihkan baik dengan mekanisme alam, rehabilitasi maupun restorasi Tidak Ada

10 Menurunnya gangguan kawasan Tahura Rekapitulasi kehadian TIPIHUT secara periodik per tahun 13 Kasus

Jumlah penyuluh kehutanan 43


11 Jumlah ketersediaan penyuluh kehutanan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 45.26 %
Jumlah kecamatan 95

Jumlah sarpras yang ada 129


Jumlah sarana dan prasarana kegiatan
12 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 300 %
penyuluhan
Jumlah penyuluh 43
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah KTH yang diberikan diklat 91


Jumlah KTH yang diberikan pendidikan dan
13 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 60.67 %
pelatihan
Rencana atau target KTH yang akan diberikan diklat 150

Fasilitasi kegiatan peningkatan kapasitas usaha


14 Jumlah kelompok yang terfasilitasi atau jumlah kelompok perhutanan sosial yang ada 20 LPS
pada kelompok perhutanan sosial

Jumlah DAS yang ditetapkan Rencana Pengelolaan DAS lintas Daerah Kab/Kota dan
Terusunnya rencana pengelolaan DAS lintas dalam Daerah Kab/Kota dalam 1 Daerah Provinsi
15
daerah kabupaten/kota dalam 1 provinsi ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
Jumla total DAS dalam 1 Provinsi

Terbentuknya forum komunikasi DAS yang


16 Jumlah forum komunikasi DAS yang ditetapkan Ada
mendukung keterpaduan lintas sektor

Persentase kerusakan hutan pertahun


2
(deforestrasi)

Persentase Luas Lahan Kritis yang


3
Direhabilitasi

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Persentase Usaha Tambang Sesuai


Perda/Pergub terkait zonasi kawasan konservasi Tidak Ada Dinas ESDM
1 Kewenangan Provinsi yang Tidak 1
air tanah dalam daerah provinsi
Melanggar Perda

2 Peta konservasi air tanah dalam daerah provinsi Tidak Ada Dinas ESDM

Perda/Pergub terkait izin penggalian, pemakaian


3 dan izin pengusahaan air tanah dalam area Tidak Ada Dinas ESDM
provinsi

Perda/Pergub terkait izin penggalian, pemakaian


4 dan izin pengusahaan air tanah dalam area Tidak Ada Dinas ESDM
provinsi

Perda/Pergub terkait penetapan nilai perolehan


5 Pergub Nomor 59 Tahun 2018 Ada Dinas ESDM
air tanah

Perda/Pergub terkait dengan tata ruang wilayah


6 Tidak Ada Dinas ESDM
RZWP3K dalam daerah provinsi

Perda/Pergub terkait dengan perizinan mineral Tidak Ada Dinas ESDM


7
bukan logam dan batuan dalam daerah provinsi
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

8 Perda/Pergub terkait IUJP Pergub Nomor 23 Tahun 2020 Ada Dinas ESDM

Perda/Pergub terkait penetapan harga patokan


9 mineral bukan logam dan batuan sesuai UU Tidak Ada Dinas ESDM
28/2009

10 Izin pemanfaatan langsung yang diterbitkan Tidak Ada Dinas ESDM

Jumlah penerbitan SKT panas bumi dalam 1


11 Tidak Ada Dinas ESDM
tahun

12 SK izin usaha niaga bahan bakar nabati Tidak Ada Dinas ESDM

Perda/Pergub terkait usaha penyediaan tenaga


13 listrik dalam daerah provinsi (tata cara Perda Kaltim No. 04 Tahun 2016 Ada Dinas ESDM
penerbitan, pembinaan dan pengawasan)

Penerbitan izin operasi yang fasilitas


14 Perda Kaltim No. 04 Tahun 2016 Ada Dinas ESDM
instalasinya dalam daerah provinsi

Perda/Pergub terkait penetapan tarif tenaga Pergub No. 24 Tahun 2017


15 listtik tenaga listrik pemegang izin yang Pergub No. 38 Tahun 2017 Ada Dinas ESDM
ditetapkan oleh pemerintah daerah provinsi Pergub No. 59 Tahun 2019

Surat Persetujuan Gubernur terkait harga jual


tenaga listrik dan sewa jaringan tenaga listrik,
16 penjualan kelebihan tenaga listrik dari Keputusan Gubernur Kaltim terkait persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik (Excess Power) Ada Dinas ESDM
pemegang izin yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah provinsi

Penerbitan izin usaha jasa penunjang tenaga


listrik bagi badan usaha dalam negeri/mayoritas
sahamnya dimiliki oleh penanam modal dalam Ada 37 Keputusan Gubernur Kaltim/Kepala DPMPTSP Prov. Kaltim Tentang Jasa Usaha Penunjang
17 Ada Dinas ESDM
negeri kecuali untuk jasa pemeriksaan dan Tenaga Listrik
pengujian di bidang tenaga istrik tegangan
rendah

Pelaksanaan pembangunan listrik perdesaan dan


18 penyambungan listrik gratis bagi masyarakat 1.105.227 KK 1,105,227 KK
tidak mampu

2 Persentase Desa Yang Teraliri Listrik


No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

PERDAGANGAN

Jumlah Pelaku usaha yang memperoleh fasilitas promosi dangang 6


Persentase pelaku usaha yang memperoleh
1 Pertumbuhan Nilai Ekspor Non Migas 1 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 23.08 %
fasilitas promosi dagang
Jumlah pelaku usaha yang membutuhkan fasilitasi promosi dangang 26

Jumlah pelaku usaha yang memperoleh fasilitas pengembangan produk 6


Persentase pelaku usaha yang memperoleh
2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 23.08 %
fasilitas pengembangan produk
Jumlah pelaku usaha membutuhkan fasilitasi promosi dangang 26

Jumlah pelaku usahan yang membutuhkan pelatihan atau fasilitas peningkatan kapasitas
48
Persentase pelaku usaha yang memperoleh terkait ekspor
3 pelatihan/ fasilitas peningkatan kapasitas terkait ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 18.32 %
ekspor Jumlah pelaku usahan yang membutuhkan pelatihan dan fasilitas peningkatan kapasitas
262
terkait ekspor

Jumlah pelaku usahan yang menjadi eksportir baru 5


Persentase pelaku usaha yang menjadi eksportir
4 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 10.42 %
baru Jumlah pelaku usahan yang memperoleh pelatihan atau fasilitas peningkatan kapasitas 48
terkait ekspor
Persentase penanganan pengaduan
2 1 Jumlah penanganan pengaduan konsumen 12 Pengaduan 12
konsumen

Konsumen 613
Jumlah konsumen dan pelaku usaha yang
2 Pelaku Usaha 109 722
teredukasi

Persentase komoditi potensial yang sesuai


3 1 Jumlah komoditi potensial yang dipantau 2 Komoditi 2
dengan ketentuan berlaku

Indeks Kinerha BPSMD = 4 + 0 + 1 = 5


2 Indeks Kinerja BPSMB Indeks SDM = 4 5
Jumlah PMB = 10

Jumlah SIUP MBTBB yang terbit ≤5 hari kerja


Persentase SIUP Minuman Beralkohol (MB)
4 Tertib Usaha 1 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada Surat Keterangan
bebas bea yang diterbitkan
Jumlah permohonan SIUP MBTBB

Jumlah rekomendasi SIUP MB bagi distributor yang terbit ≤5 hari kerja 6


Persentase rekomendasi SIUP MB bagi
2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
Distributor yang diterbitkan
Jumlah permohonan rekomendasi SIUP MB bagi distributor 6

Jumlah SIUP bahan berbahaya bagi pengecer yang diterbitkan ≤5 hari kerja 1
Persentase SIUP Bahan Berbahaya bagi
3 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
pengecer yang diterbitkan
Jumlah permohonan SIUP bahan berbahaya bagi pengecer 1

Jumlah SIUP Gol B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minuman di tempat yang
1
Persentase penerbitan SIUP MB Gol B dan C terbit ≤5 hari kerja
4 untuk pengecer dan penjual langsung minum di ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
tempat Jumlah permohonan SIUP MB Gol B dan C untuk pengecer dan penjual langsung
1
minuman di tempat
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah SKA yang terbit ≤1 hari kerja (1x24 jam) 18


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
5 Persentase penerbitan SKA yang tepat waktu
Jumlah Permohonan penerbitan SKA yang dokumennya telah diterima dengan lengkap dan
18
benar

X = a/(b x c) x 100%

X = Persentase jumlah pupuk yang disalurkan


Pengawasan pupuk dan pestisida terhadap
5 Persentase kinerja realisasi pupuk 1 pengadaan penyaluran dan penggunaan pupuk a = Jumlah pupuk yang disalurkan 50,258.13
bersubsidi dan pestisida per tahun di provinsi
b = Target komisi pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di Tingkat Provinsi sebesar
67,313.70 0.00001 %
(90% dari RDKK)
c = RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) 74,793

Persentase barang beredar yang diawasi


Persentase barang beredar yang diawasi yang
6 yang sesuai dengan ketentuan Perundang- 1 18 Barang 18
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
Undangan

Beroperasinya pusat distribusi yang melayani


wilayah provinsi
a. Tersedianya bangunan pusat distribusi
Persentase stabilitas dan jumlah Belum Ada
b. Telah ditetapkannya badan usaha pengelola
7 ketersediaan harga barang kebutuhan 1
pusat distribusi
pokok
c. Beroperasinya pusat industri
d. Menguasai 20% pangsa pasar pada
komoditas yang ditangani

2 Persentase koefisien variasi harga antar waktu -2.25

Persentase laporan harga harian melalui sistem


3 100 %
informasi harga Kemendag

PERINDUSTRIAN

Tahapan 100 %
a. Tersusunnya naskah akademik 30 %
Persentase pencapaian sasaran b. Tersusunnya Draft Raperda RPIP 20 %
pembangunan industri termasuk turunan Persentase terselesaikannya dokumen RPIP c. Draft Raperda RPIP yang disetujui DPRD dan mendapat rekomendasi Kementerian
2 1 25 %
indikator pembangunan industri dalam sampai dengan ditetapkannya menjadi perda Perindustrian
RIPIN yang ditetapkan dalam RPIP d. Persetujuan Draft Raperda RPIP oleh Ditjen Bina Bangda 15 %
e. Penetapan Perda RPIP 10 %
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Keluaran Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah realisasi izin yang diterbitkan 30


Persentase jumlah hasil pemantauan dan
pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Persentase jumlah izin usaha industri (IUI) -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3 1 X 100% = 19.23 %
Industri (IUI) Besar yang dikeluarkan besar yang diterbitkan --------
oleh instansi terkait Jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk
156

Persentase jumlah hasil pemantauan dan


pengawasan dengan jumlah Izin Jumlah realisasi izin yang diterbitkan
Persentase jumlah izin perluasan industri IPUI) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
4 Perluasan Industri (IPUI) bagi Industri 1
bagi industri besar yang diterbitkan Jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk
Besar yang dikeluarkan oleh instansi
terkait

Persentase jumlah hasil pemantauan dan


pengawasan dengan jumlah Izin Usaha
Persentase jumlah penetapan izin usaha Jumlah realisasi izin yang diterbitkan
Kawasan Industri (IUKI) dan Izin
kawasan industri (IUKI) dan izin perluasan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
5 Perluasan Kawasan Industri (IPKI) yang 1
kawasan industri (IPKI) lintas daerah Jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk
lokasinya lintas daerah kabupaten/kota
kabupaten/kota dalam 1 provinsi
dalam 1 (satu) provinsi yang dikeluarkan
oleh instansi terkait

Persentase data perusahaan indusri besar dan Jumlah data perusahaan industri besar dan perusahaan kawasan industri lintas Kab/Kota di
perusahaan kawasan industri lintas SIINas
Tersedianya informasi industri secara kabupaten/kota yang masuk dalam SII Nas ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Belum ada
6 1
lengkap dan terkini terhadap total populasi perusahaan industri Total populasi perusahaan industri besar dan perusahaan kawasan industri lintas Kab/Kota
besar dan perusahaan kawasan industri lintas
kab/kota

TRANSMIGRASI

Jumlah kawasan transmigrasi yang difasilitasi


1 1 Kimtrans 1 Bidang Transmigrasi
penetapannya

Jumlah satuan pemukiman transmigrasi yang


2 1 Kimtrans 1 Bidang Transmigrasi
difasilitasi pembangunannya

Jumlah satuan permukiman transmigrasi yang


3 1 Kimtrans 1 Bidang Transmigrasi
difasilitasi pembinaannya
INDIKATOR KINERJA KUNCI HASIL
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020

No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6
Jumlah anak usia 16 (enam belas) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun yang sudah
tamat atau sedang belajar di sekolah Menegah atas 156,586
Tingkat partisipasi warga negara usia 16-18 tahun -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Pendidikan a. X 100% = 97.04 %
yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah Jumlah anak usia 16 (enam belas) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun pada
Provinsi yang bersangkutan 161,362

Jumlah anak usia 4 (empat) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun penyandang
disabilitas yang sudah tamat atau sedang belajar dipendidikan khusus 2,513
Tingkat Partisipasi warga negara usia 4-18 tahun
b. penyandang disabilitas yang berpartisipasi dalam ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 81.75 %
pendidikan khusus Jumlah anak usia 4 (empat) sampai dengan 18 (delapan belas) tahun penyandang
disabilitas pada Provinsi yang bersankutan 3,074

Jumlah daya tampung rumah sakit rujukan di seluruh Provinsi 6,058


Rasio daya tampung rumah sakit rujukan di -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2 Kesehatan a. X 100% = 0.1607 %
Provinsi
Jumlah Penduduk Provinsi 3,769,073

Persentase RS rujukan Provinsi yang terakreditasi 22


b. Persentase RS rujukan Provinsi yang terakreditasi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 40.74 %
Jumlah RS Provinsi 54

Jumlah penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi
bencana yang mendapatkan pelayanan kesehatan dalam kurun waktu satu tahun -
Persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk
c. terdampak krisisi kesehatan akibat bencana ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = - %
dan/atau berpotensi bencana Jumlah penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi
bencana dalam satu tahun yang sama -

Jumlah orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar 160,237
Persentase pelayanan kesehatan bagi orang yang
d.
terdampak dan berisiko pada situasi KLB Provinsi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 97.87 %
Jumlah orang yang terdampak dan berisiko pada situasi KLB
163,724

Luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrasrtuktur pengendalian
35
Rasio luas kawasan pemukiman rawan banjir yang banjir di WS kewenangan Provinsi (ha)
3 Pekerjaan Umum a.
terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 23.65 %
Luas Kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan Provinsi (ha) 148

Luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi yang terlindungi oleh
Rasio luas kawasan permukiman sepanjang pantai infrastruktur pengaman pantai di WS kewenangan Provinsi (m) 50
rawan abasi, erosi, dan akresi yang terlindungi -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
b. X 100% = 29.41 %
oleh infrastruktur pengaman pantai di WS
Luas Kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi di WS kewenangan Provinsi
kewenangan Provinsi 170
(m)
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Luas irigasi kewenangan Provinsi yang dilayani oleh jaringan irigasi yang dibangun (ha),
ditingkatkan (ha), direhabilitasi (ha), dioperasikan dan pelihara (ha) ditahun eksisting 3,396 Ha
Rasio luas daerah irigasi kewenangan Provinsi
c.
yang dilayani oleh jaringan irigasi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X = 49.84 %
Luas daerah irigasi kewenangan Provinsi 6,814 Ha

Jumlah kumulatif kapasitas yang dapat terlayani melalui penyaluran air minum curah
-
Persentase kapasitas yang dapat terlayani melalui lintas kabupaten/kota
penyaluran air minur curah lintas kabupaten/kota
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Belum Dilaksanakan
d. terhadap kebutuhan pemenuhan kapasitas yang
memerlukan pelayanan air minum curah lintas Jumlah kumulatif kebutuhan pemenuhan kapasitas yang memerlukan pelayanan air
kabupaten /kota minum curah lintas kabupaten/kota di provinsi bersangkutan -

Total volume limbah yang masuk dalam SPAL domestik regional -


Rasio pelayanan pengolahan limbah domestik oleh ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Belum Dilaksanakan
e.
SPAL regional Total kapasitas pengolahan limbah SPAL domestik regional 1,000 m3

Panjang jalan kewenangan Provinsi yang mantap 624.48 Km


f. Rasio kemantapan jalan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 69.77 %
Panjang jalan keseluruhan di wilayah provinsi 895.09 Ha

Jumlah tenaga kerja konstruksi yang telatih di wilayah provinsi yang dibuktikan dengan
Rasio tenaga kerja konsrtuksi yang telatih di 1,552
sertifikat pelatihan ahli
g. wilayah Provinsi yang dibuktikan dengan sertifikat ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 17.85 %
pelatihan ahli Jumlah kebutuhan tenaga ahli di wilayah provinsi 8,693

Jumlah unit rumah korban bencanan yang ditangani pada tahun n 0


Persentase warga negara korban bencana yang ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Belum Ada
4 Perumahan a.
memperoleh rumah layak huni
Jumlah total rencana unit rumah korban bencana yang akan ditangani pada tahun n 0

Rumah tangga penerima fasilitasi penggantian hak atas penguasaan tanah dan atau
Persentase warga negara yang terkena relokasi bangunan + rumah tangga penerima subsidi uang sewa + rumah tangga penerima 0
akibat program Pemerintah Daerah provinsi yang penyediaan rumah layak huni
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Belum Ada
memperoleh fasilitasi penyediaan rumah yang
layak huni Jumlah total rumah tangga terkena relokasi program pemerintah daerah yang memenuhi
kriteria penerima pelayanan 0

Luas kawasan kumuh 10 - 15 Ha yang ditangani 7


Persentase Luas kawasan kumuh 10 – 15 Ha yang
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 63.81 %
ditangani
Luas kawasan kumuh 10 - 15 Ha 10.97

Jumlah satuan perumahan yang sedang dibangun terfasilitasi PSU 3


Persentase satuan perumahan yang sudah ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
d.
dilengkapi PSU Jumlah satuan perumahan 3

Jumlah pengaduan yang diselesaikan 42


Persentase gangguan Trantibum yang dapat ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
5. Trantibumlinmas a.
diselesaikan Jumlah pengaduan pelanggaran yang masuk 42
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah perda/perkada yang memuat sanksi yang tegakkan 14


b. Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 64 %
Jumlah keseluruhan Perda dan Perkada yang memuat sanksi 22

Kemajuan pekerjaan dokumen kebencanaan yang disusun


Persentase penyelesaian dokumen kebencanaan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
c.
sampai dengan dinyatakan sah/legal Jumlah dokumen kebencanaan yang akan disusun

Jumlah Kabupaten/Kota yang terfasilitasi dalam penanganan pra bencana 1


d. Persentase penanganan pra bencana ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 10 %
Jumlah Kabupaten/Kota di waliyah Provinsi 10

Jumlah Kabupaten/Kota yang terfasilitasi dalam penanganan tanggap darurat bencana


10
e. Persentase penanganan tanggap darurat bencana ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
Jumlah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi yang mengalami bencana 10

Jumlah penyandang disabilitas terlantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam


3,887
panti
Persentase penyandang disabilitas terlantar yang ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 49.25 %
6. Sosial a.
terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti
Populasi penyandang disabilitas terlantar di daerah provinsi yang membutuhkan
rehabilitasi sosial dasar di dalam panti 7,893

Jumlah anak terlantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti 5,342
Persentase Anak Terlantar yang terpenuhi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 33.14 %
b.
kebutuhan dasarnya di dalam panti Jumlah anak terlantar di daerah Provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di
dalam panti 16,119

Jumlah lanjut usia di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya 1,468
Persentase lanjut usia terlantar yang terpenuhi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 37.00 %
c. Populasi lanjut usia terlantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial
kebutuhan dasarnya di dalam panti
dasar di dalam panti 3,968

Jumlah gelandangan dan pengemis di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya -
Persentase gelandangan dan pengemis yang ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0 %
d. Populasi gelandangan dan pengemis terlantar di daerah provinsi yang membutuhkan
terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti
rehabilitasi sosial dasar di dalam panti 289

Korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya 90,380
Persentase korban bencana alam dan sosial yang ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 95 %
e. terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan Populasi korban bencana alam dan sosial pada saaat dan setelah tanggap darurat bencana
setelah tanggap darurat bencana provinsi daerah provinsi 95,000

Jumlah Kabupaten/Kota yang menyusun rencana tenaga kerja 6


Persentase kabupaten/kota yang menyusun ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 60 %
7. Ketenagakerjaan a.
rencana tenaga kerja Jumlah Kabupaten/Kota 10
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah tenaga kerja yang memliki sertifikat kompetensi 1,533


b. Persentase tenaga kerja bersertifikat kompetensi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 97.77 %
Jumlah tenaga kerja keseluruhan 1,568

PDRB tahun berjalan (atas dasar harga konstan) 472,864,886,000,000


c. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 27,933,955,775 %
Jumlah tenaga kerja 1,692,796

Persentase perusahaan yang menerapkan tata Jumlah perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak 13,666
Kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 169 %
d. Jumlah perusahaan 8,074
Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS
Ketenagakerjaan)

Jumlah pencari kerja (Pencaker) yang ditempatkan 5,538


Persentase tenaga kerja yang ditempatkan (dalam
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 68.62 %
dan luar negeri) melalui mekanisme layanan antar
e. Jumlah Pencaker yang terdaftar
kerja lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)
daerah provinsi 8,071

∑ Total perusahaan yang menerapkan peraturan perundangan ketenagakerjaan pada


8,074
Persentase perusahaan yang menerapkan tahun n
f. peraturan perundang-undangan bidang ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
ketenagakerjaan ∑ Total perusahaan yang terdaftar melalui mekanisme wajib lapor ketenagakerjaan pada
tahun n 8,074

Jumlah ARG pada belanja langsung APBD 882,805,065,500


Perlindungan Perempuan & ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 19.47 %
8. a. Persentase ARG pada belanja langsung APBD
Perlindungan Anak
Jumlah seluruh anggaran belanja langsung di Provinsi 4,534,885,375,417.18

Jumlah anak (penduduk usia kurang dari 18 tahun) korban kekerasan yang ditangani
351
instansi tingkat provinsi yang didampingi
b. Rasio kekerasan terhadap anak per 10.000 anak ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 1000% = 0.27 %
Jumlah anak (penduduk usia kurang dari 18 tahun) 1,279,833

Jumlah perempuan yang mengalami kekerasan 524


Rasio kekerasan terhadap perempuan per 100.000 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
c. X 100% = 0.03 %
anak
Jumlah penduduk perempuan di Provinsi 1,831,351

Jumlah cadangan pangan Provinsi 195,420.01


9. Pangan a. Persentase Cadangan Pangan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 57.38 % Bidang Distribusi
Jumlah kebutuhan pangan Provinsi 340,590

Persentase pemanfaatan tanah yang sesuai dengan Luas tanah sesuai peruntukkan ijin lokasi 296.50
peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 33.17 %
10. Pertanahan a.
dibandingkan dengan luas izin lokasi yang Seluruh luas tanah yang diberikan ijin lokasi
diterbitkan 894

Luas pengadaan tanah umntuk kepentingan umum selesai tepat waktu\ 104.65
Persentase pengadaan tanah untuk kepentingan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
b.
umum yang selesai tepat waktu Luas pengadaan tanah untuk kepentingan umum 104.65
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Luas pemenfaatan adalah luas tanah yang telah dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya diatas izin lokasi lintas Kab/Kota 807.74
Tersedianya Lokasi Pembangunan lintas
c.
kabupaten/kota ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 90.35 %
Luas izin yang diterbitkan 894

IKLH Provinsi = ( 0,340 x IKA) + ( 0,428 x IKU) + (0,133 x IKL) + ( 0,099 x IKAL)

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) IKA = Indeks Kualitas Air 53.70
11. Lingkungan Hidup a. 75.25 %
Provinsi IKU = Indeks Kualitas Udara 89.06
IKL = Indeks Kualitas Lahan 79.76
IKAL = Indeks Kualitas Air Laut 83.51

Jumlah penanggungjawab usaha dan atau kegiatan yang melanggar terhadap izin
Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau 1
lingkungan dan izin PPLH yang diterbitkan Pemerintah Provinsi
kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan
b.
PUU LH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 3.03 %
Provinsi Usaha dan atau kegiatan dilakukan pemeriksaan
33

Penyajian data kependudukan skala provinsi dalam 1 tahun 2


Administrasi Kependudukan Penyajian data kependudukan skala Provinsi
12. a. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
dan Pencatatan Sipil dalam satu tahun
2 Kali 2

OPD Provinsi yang telah memanfaatkan data kependududkan berdasarkan perjanjian


7
kerjasama
b. Pemanfaatan data kependudukan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 15.56 %
Seluruh OPD Provinsi 45

Jumlah desa tertinggal yangmemenuhi kriteria desa berkembang pertahun berdasarkan


19
Pemberdayaan Masyarakat indeks Desa Membangun per tahun
13. a. Persentase pengentasan desa tertinggal
dan Desa ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 76.00 %
Jumlah desa tertinggal (per awal tahun-n) 25

Jumlah desa berkembang yang memenuhi kreiteria desa mandiri per tahun berdasarkan
126
indeks desa membangun per tahun
b. Persentase Peningkatan Status Desa Mandiri
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 30.36 %
Jumlah desa berkembang (per awal tahun -n) 415

TFR

ASFRi = 𝑏_𝑖/(𝑝_𝑖^𝑓 )×𝑘


2.56 %
Pengendalian Penduduk dan
14. a. TFR (Angka Kelahiran Total) TFR = Angka Kelahiran Total
Keluarga Berencana
ASFR = Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur
bi = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i pada tahun tertentu
pi = Jumlah penduduk perempuan kelompok umur i pada pertengahan tahun
yang sama
i = kelompok umur (i=1 untuk kelompok umur 15-19,1=2 untuk kelompok umur
20-24,....., i = 7 untuk kelompok Umur 45-49
K = Bilangan Konstanta biasanya 1000
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah peserta KB aktif modern 477,690


Persentase pemakaian kontrasepsi Modern ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 73.71 %
b.
(Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) Jumlah pasangan usia subur 648,042

Jumlah PUS yang ingin ber-KB tetapi tidak terlayani 94,959


Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 12.20 %
c.
terpenuhi (unmet need) Jumlah pasangan usia subur 648,042

Rasio konektivitas Provinsi = (IK1 x bobot angkutan jalan) + (IK2 x bobot angkutan
sungai, danau dan penyeberangan

A. IK1 (Angkutan Jalan)


Jumlah trayek yang dilayani pada provinsi/Jumlah kebutuhan trayek pada provinsi x
bobot trayek
25/36 x 0,8 = 0.55
70.55
15. Perhubungan a. Rasio konektivitas provinsi Bobot angkutan jalan = 70
Dishub
101.24 %
B. IK2 (Angkutan SDP)
Jumlah lintasan penyebrangan yang beroperasi pada provinsi/Jumlah kebutuhan lintas
penyeberangan pada provinsi x bobot lintasan
48/56 x 0,8 = 0.69
30.69
Bobot angkutan SDP = 30

Jumlah pemasangan perlengkapan jalan provinsi 1,604


b. V/C Ratio di Jalan Provinsi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 92.13 % Dishub
Target kebutuhan perlengkapan jalan provinsi 1,741

Jumlah OPD yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo
Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 24
16. Komunikasi dan Informatika a. yang terhubung dengan akses internet yang ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 64.86 %
disediakan oleh Dinas Kominfo
Jumlah OPD 37

Jumlah layanan publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi 51


Persentase Layanan Publik yang Diselenggarakan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 77.27 %
b.
Secara Online Dan Terintegrasi Jumlah layanan publik 66

Jumlah masyarakat yang menjadi sasaran penyebaran informasi publik, mengetahui


Persentase Masyarakat Yang Menjadi Sasaran kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah lainnya 2,891,544
Penyebaran Informasi Publik, Mengetahui
c.
Kebijakan Dan Program Prioritas Pemerintah Dan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 111.47 %
Pemerintah Daerah Provinsi Jumlah penduduk 2,594,123

Jumlah koperasi yang meningkat kualitasnya berdasarkan RAT, volume usaha dan aset
Koperasi dan Usaha Kecil
17. a. Meningkatnya Koperasi yang berkualitas ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak ada
Menengah
Jumlah seluruh koperasi 78

Jumlah usaha kecil yang menjadi wirausaha 250


Meningkatnya Usaha Kecil yang menjadi
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 2.65 %
wirausaha
jumlah usaha kecil keseluruhan 9,440
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

31.377.600.480.000 - 35.620.544.100.000 (4,242,943,620,000)


18. Penanaman Modal a. Persentase peningkatan investasi di provinsi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = (11.91) %
35,620,544,100,000 35,620,544,100,000

(Jumlah pemuda (16-30 tahun) yang berwirausaha di Provinsi 2,752


Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan
19. Kepemudaan dan Olahraga a. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 5.50 %
ekonomi mandiri
Jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di Provinsi 50,000

(Jumlah pemuda (16-30 tahun) yang menjadi anggota aktif pada organisasi kepemudaan
33,315
Tingkat partisipasi pemuda dalam organisasi dan organisasi sosial kemasyarakatan di Provinsi
b.
kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 66.63 %
Jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di Provinsi 50,000

c. Peningkatan Prestasi Olahraga Jumlah perolehan medali pada event olahraga nasional dan internasional 14

Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan


Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pembangunan daerah -
20. Statistik a. yang menggunakan data statistik dalam menyusun
perencanaan pembangunan daerah ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada Belum dilaksanakan
Jumlah OPD 37

Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan
-
Persentase OPD yang menggunakan data statistik daerah
b.
dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
Jumlah OPD 37

Jumlah nilai per area keamanan informasi 222


21. Persandian a. Tingkat keamanan informasi pemerintah ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 4,440 %
Jumlah area penilaian 5

Jumlah cagar budaya yang dilestarikan 209


22. Kebudayaan a. Terlestarikannya Cagar Budaya ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 41.47 %
Jumlah cagar budaya yang ditetapkan 504

Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat yang diukur menggunakan survei/kajian


23. Perpustakaan a. Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat kegemaran membaca masyarakat
Tidak Ada

Nilai indeks pembangunan literasi masyarakt yang didapakan dengan metode sensus
dengan mengukur sejumlah unsur pembangunan literasi masyarakat (UPLM) dan aspek
masyarakat (AM)

UPLM 1 = Pemerataan layanan perpustakaan


UPLM 2 = Ketercukupan koleksi
UPLM 3 = Ketercukupan tenaga perpustakaan
b. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat UPLM 4 = Tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan Belum dilaksanakan
UPLM 5 = Perpustakaan ber-SNP
UPLM 6 = Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan
UPLM 7 = Anggota perpustakaan

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat =

∑ x 100
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

T = (a + i + s + j)/4

Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan


T = (23,106% + 0,123% + 0,69%+100%) / 4
akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan
T = Tingkat ketersediaan arsip
24. Kearsipan a. pertanggungjawaban nasional) Pasal 40 dan Pasal
a = Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip 0.25
59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan i = Persentase arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip
s = Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik
j = Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN

T = (m + b + g + a + c + i)/6

T = Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban


Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai
m = Tingkat kesesuaian kegiatan pemusnahan arsip dengan NSPK
bahan pertanggungjawaban setiap aspek
b = Tingkat kesesuaian kegiatan perlindungan dan penyelamatan arsip dari
b. kehidupan berbangsa dan bernegara untuk 19,991
bencana dengan NSPK
kepetingan negara, pemerintahan, pelayanan
publik dan kesejahteraan rakyat g = Tingkat kesesuaian kegiatan penyelamatan arsip Perangkat Daerah
Provinsi yang digabung dan/atau dibubarkan dan pemekaran daerah
Kabupaten/Kota dengan NSPK

Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) dari seluruh


156,878,936 kg
kabupaten/kota di wilayah provinsi (sumber data: one data KKP)
Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan
25. Kelautan dan Perikanan a. Budidaya) dari seluruh kabupaten/kota di wilayah Total produksi perikanan tangkap 74,595,181
provinsi (sumber data: one data KKP)
Total produksi perikanan budidaya 82,283,755

100 + 100 + 28,21


76.07 %
3
Persentase kepatuhan pelaku usaha KP terhadap
b.
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
Keterangan :
x = Persentase kepatuhan pelaku usaha KP terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
ci = jumlah pelaku usaha KP yang patuh
si = jumlah sampel pelaku usaha KP yang diperiksa
i = jenis komponen pelaku usaha KP
n = jumlah komponen pelaku usaha KP

Jumlah wisatawan tahun n - Jumlah wisatawan tahun n-1 (56,217)


Persentase pertumbuhan jumlah wisatawan
26. Pariwisata a. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = -73.97 % Dinas Pariwisata
mancanegara per kebangsaan
Jumlah wisatawan tahun n-1 76,003

Jumlah wisatawan tahun n - Jumlah wisatawan tahun n-1 (4,201,052)


Persentase peningkatan perjalanan wisatawan
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = -59.29 % Dinas Pariwisata
nusantara yang datang ke provinsi
Jumlah wisatawan tahun n-1 7,085,381
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Jumlah kamar yang terjual 288,538


c. Tingkat hunian akomodasi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 6.12 % Dinas Pariwisata
Jumlah kamar yang tersedia 4,712,760

6,413.50
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
d. Sampai Triwulan ke IV X 100% 1.06 % BPS
harga berlaku
607,320.78

Jumlah produksi pertanian pangan per hektar per tahun 65,235.50


27. Pertanian a. Produktivitas pertanian per hektar per tahun --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 75.39 %
Luas panen 86,532.70

Jumlah kejadian penyakit kasus tahun berjalan (t) - jumlah kejadian/kasus penyakit
10
Persentase Penurunan Kejadian dan Jumlah Kasus hewan menular tahun sebelumnya
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 125 %
Penyakit Hewan Menular
Jumlah kejadian /kasus penyakit hewan menular tahun sebelumnya (t - 1) 8

Jumlah kelompok tani hutan (KTH) yang diberikan akses legal 4


Peningkatan akses legal kepada masyarakat dalam
28. Kehutanan a. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 80 %
pengelolaan hutan melalui Perhutanan Sosial
Jumlah total usulan KTH yang teregistrasi 5

Jumlah hutan yang rusak 8,010.21


b. Persentase kerusakan hutan pertahun (deforestrasi) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 0.10 %
Jumlah hutan keseluruhan 8,256,767

Luas lahan kritis di Provinsi yang direhabilitasi (ha) 38,737.80


c. Persentase Luas Lahan Kritis yang Direhabilitasi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 22.76 %
Luas lahan kritis di Provinsi (ha) 170,197.96

Jumlah usaha tambang yang sesuai kwewnangan Provinsi yang tidak melanggar Perda 608
Energi dan Sumber Daya Persentase Usaha Tambang Sesuai Kewenangan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
29. a. X 100% = 43.34 %
Mineral Provinsi yang Tidak Melanggar Perda
Jumlah usaha tambang sesuai kewenangan Provinsi 1,403

Jumlah desa yang teraliri listrik 1,038


b. Persentase Desa Yang Teraliri Listrik ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
Jumlah desa 1,038

Nilai ekspor non migas tahun berjalan-nilai ekspor non migas tahun sebelumnya (2,282)
30. Perdagangan a. Pertumbuhan Nilai Ekspor Non Migas ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = -16.17 %
Nilai ekspor non migas tahun sebelumnya 14,113.93

Jumlah pengaduan konsumen yang ditandatangani dan diselesaikan Dinas Provinsi dan
12
BPSK sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam tahun berjalan
b. Persentase penanganan pengaduan konsumen ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 80 %
Jumlah pengaduan konsumen yang diterima dalam tahun berjalan 15

Jumlah sampel yang sesuai ketentuan 11


Persentase komoditi potensial yang sesuai dengan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 25.58 %
c.
ketentuan berlaku Jumlah sampel yang diuji dalam satu tahun 43

Jumlah pelaku usaha yang memiliki SIUP MBTBB 1


d. Tertib Usaha ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
Jumlah pelaku usaha MBTBB 1
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

Realisasi 50,258
e. Persentase kinerja realisasi pupuk ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 97.79 %
RDKK 51,393

Jumlah barang beredar yang diawasi sesuai dengan ketentuan perundang - undangan
17
Persentase Barang Beredar Yang Diawasi Yang
f. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 89.47 %
Sesuai Dengan Ketentuan Perundang-Undangan
Jumlah barang beredar yang diawasi 19

1.47
X 100% X 100% 1.47 %
Persentase stabilitas dan jumlah ketersediaan 36,515
g. KVpt = Koefisien Variasi harga barang kebutuhan pokok antar waktu
harga barang kebutuhan pokok
Sn = Standar deviasi harga rata-rata provinsi selama bulan Januari s.d Desember
P = rata-rata harga provinsi barang kebutuhan pokok selama bulan Januari s.d Desember

Jumlah industri besar tahun n - Jumlah industri per tahun n -1 46


31. Perindustrian a. Pertambahan Jumlah Industri Besar di Provinsi ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 29.11 %
Jumlah indutri per tahun n -1 158

Nilai akhir adalah akumulasi dari N indikator tersebut


* Pertumbuhan sektor industri non migas (%) , Nilai akhir = 1,43% : 3,5% x 20% = -8,17%
* Konstribusi industri non migas terhadap PDRB (%) Nilai akhir = 8,24% : 9,23% x 20% = 17,85% 17.85 %
Nilai ekspor produk industri, Nilai akhir tidak dapat dihitung karena ada perbedaan
satuan perhitungan antara target, realisasi dan rumus (target nilai ekspor produk industri
non migas 12,41%, realisasi nilai ekspor produk industri 1.696,72 juta US$)
* Jumlah tenaga kerja di sektor industri, Nilai akhir tidak dapat dihitung karena ada
perbedaabn satuan perhitungan antara target, realisasi dan rumus (target tenaga kerja
Persentase pencapaian sasaran pembangunan sektor industri non migas : 92.992, realisasi target tenaga kerja sektor industri 128.721
b. industri termasuk turunan indikator pembangunan orang
* Nilai investor sektor industri, Nilai akhir tidak dapat dihitung karena ada perbedaaan
industri dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIP satuan perhitungan target, realisasi dan rumus, (target nilai investasi sektor industri non
migas
(Target nilai investasi sektor industri non migas) :
- PMA = 1,52 US$
- PMDN = Rp. 15,13 Triliun

(Realisasi nilai investasi sektor industri)


- PMA = 34,319 US$
- PMDN = Rp. 1,817 Triliun

Persentase jumlah hasil pemantauan dan Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam laporan hasil pemantaun 3
c. pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Industri ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 10 %
(IUI) Besar yang dikeluarkan oleh instansi terkait Jumlah izin yang dikeluarkan 30

Persentase jumlah hasil pemantauan dan Jumlah izin yang dipantau dan dianlisisi dalam laporan hasil pemantaun
pengawasan dengan jumlah Izin Perluasan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
d.
Industri (IPUI) bagi Industri Besar yang Jumlah izin yang dikeluarkan
dikeluarkan oleh instansi terkait

Persentase jumlah hasil pemantauan dan Jumlah izin yang dipantau dan dianalisi dalam laporan hasil pemantauan
pengawasan dengan jumlah Izin Usaha Kawasan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = Tidak Ada
Industri (IUKI) dan Izin Perluasan Kawasan Jumlah izin yang dikeluarkan
e.
Industri (IPKI) yang lokasinya lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi yang
dikeluarkan oleh instansi terkait
No. Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kunci Hasil Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6

1) Keterkinian informasi industri :


- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 0-6 bulan (50%)
- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 7-12 bulan (25%)
- Tidak menyampaikan informasi industri (0%)
Tersedianya informasi industri secara lengkap dan 2) Kelengkapan informasi industri meliputi : Tidak Ada
f.
terkini - Informasi produksi dan kapasitas produksi (10%)
- Informasi bahan baku dan bahan penolong (10%)

Nilai akhir adalah akumulasi dari kelengkapan dan keterkinian informasi industri (1 + 2)
INDIKATOR KINERJA KUNCI HASIL FUNGSI PENUNJANG
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2020

No. Fungsi Penujang Indikator Kinerja Kunci Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

1 2 3 4 5 6
Jumlah belanja pegawai di luar guru dan tenaga kesehatan 986,445,782,731.82
Rasio Belanja Pegawai Di Luar Guru dan Tenaga
1 Perencanaan dan Keuangan a. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 9.21 %
Kesehatan
Jumlah APBD 10,706,850,002,651

Jumlah PAD 5,288,986,668,743.58


b. Rasio PAD ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- = 1
Jumlah PDRB Non Migas 506,051,630,000,000

Jumlah belanja urusan pemerintahan - transfer expenditures 4,447,686,483,495.88


Rasio Belanja Urusan Pemerintahan Umum
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 47.68 %
(dikurangi transfer expenditures)
Jumlah belanja APBD 9,328,251,817,708.25

Opini BPK Tahun 2010 WDP


Opini BPK Tahun 2011 WDP
Opini BPK Tahun 2012 WTP
Opini BPK Tahun 2013 WDP
Opini BPK Tahun 2014 WTP
d. Opini Laporan Keuangan
Opini BPK Tahun 2015 WTP
Opini BPK Tahun 2016 WTP
Opini BPK Tahun 2017 WTP
Opini BPK Tahun 2018 WTP
Opini BPK Tahun 2019 WTP

Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Tingkat Maturitas SPIP (belum dinilai (0)/level 1/level 2/level 3) berdasarkan Laporan Hasil
e. Level 3
(SPIP) Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh BPKP

Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Tingkat Kualitas APIP (belum dinilai (0)/level 1/level 2/level 3) berdasarkan Laporan Hasil
f. Level 3
Intern Pemerintah (APIP) Quality Assurance (QA) yang dikeluarkan oleh BPKP

Jumlah Kontraktor infrastruktur dengan nilai besar yang perlu pembangunan dalam 3 kuartal
Persentase jumlah total proyek konstruksi yang -
yang ditandatangani pada kuartal pertama tahun n
2 Pengadaan a. dibawa ke tahun berikutnya yang ditandatangani
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = - %
pada kuartal pertama
Jumlah kontrak keseluruhan tahun n 441

Jumlah pengadaan yang dilakukan dengan metode kompetitif 441


Persentase Jumlah Pengadaan yang Dilakukan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 6.30 %
b.
Dengan Metode Kompetitif Jumlah pengadaan yang dilakukan tanpa metode kompetitif 7,005

Jumlah nilai belanja langsung yang melalui pengadaan 4,188,077,016,571


Rasio nilai belanja yang dilakukan melalui
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 92.82 %
pengadaan
Total belanja langsung 4,511,956,372,766.18

Rasio Pegawai Pendidikan Tinggi dan Jumlah pegawai menurut pendidikan PT ke atas 2,821
3 Kepegawaian a. Menengah/Dasar (%) (PNS tidak termasuk guru ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 127.19 %
dan tenaga kesehatan) Seluruh jumlah pegawai dengan pendidikan SMA ke bawah 2,218
No. Fungsi Penujang Indikator Kinerja Kunci Capaian Kinerja Sumber Data Keterangan

Jumlah pegawai PNS fungsional (diluar guru dan tenaga kesehatan) 473
Rasio pegawai Fungsional (%) (PNS tidak
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 9.39 %
termasuk guru dan tenaga kesehatan)
Seluruh jumlah pegawai pemerintahan (PNS tidak termasuk furu dan tenaga kesehatan) 5,039

Rasio Jabatan Fungsional bersertifikat Kompetensi Jumlah pegawai fungsional yang memiliki sertifikat kompetensi 473
c. (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 100 %
kesehatan) Seluruh jumlah pegawai fungsional (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan) 473

Nilai absolut dari total belanja dalam realisasi 9,328,251,817,708


Budget execution: Deviasi realisasi belanja ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = (99.24) %
4 Manajemen Keuangan a.
terhadap belanja total dalam APBD
total belanja APBD dikurangi satu 12,293,795,000,000

Nilai absolut dari total PAD dalam realisasi 5,288,986,668,743.58


Revenue mobilization: Deviasi realisasi PAD
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = (99.22) %
terhadap anggaran PAD dalam APBD
Total PAD dalam APBD dikurangi satu 6,779,773,440,883

Apakah ada daftar asset tetap? (Ya/Tidak)


Apakah ada manual untuk menyusun daftar asset tetap? (Ya/Tidak)
c. Assets Management Apakah ada proses inventarisasi asset tahunan? (Ya/Tidak) 3
Apakah nilai asset tercantum dalam laporan anggaran? (Ya/Tidak)

Cash Management: Rasio Anggaran Sisa Nilai realisasi SiLPA 2,249,394,164,474.82


d Terhadap Total Belanja Dalam APBD Tahun ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 19.75 %
Sebelumnya Total belanja anggaran tahun sebelumnya 11,387,618,509,350.60

Informasi tentang sumber daya yang tersedia Belanja anggaran untuk unit pelayanan dapat diakses di website pemda 797,492,600
Transparansi dan Partisipasi
5 a. untuk pelayanan (Information on resources ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 92.14 %
Publik
available to frontline service delivery units) Realisasi belanja untuk unit pelayanan dapat diakses di website pemda 865,492,600

Jumlah dokumen yang dipublikasikan di website pemda 10


Akses publik terhadap informasi keuangan daerah ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- X 100% = 83.33 %
b.
(Public access to fiscal information) Total jumlah dokumen yang telah dirinci 12

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai