Kepada
Yth, Kepala Dinas PMD
Kabupaten Musi Rawas
Di _
Muara Beliti
SURAT PENGANTAR
NOMOR : 140/ /MS-III/2024
BASORI
Tembusan :
1. Bupati Musi Rawas
2. Camat Megang Sakti
3. BPD Desa Megang Sakti III
4. Arsip
Page | 0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
Penyusunan Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LKPJ)
Desa Megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti III Kabupaten Musi Rawas
Tahun 2023.
Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 46 Tahun 2016 tentang Laporan Kepala Desa pada pasal 8 ayat
(1), Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Tahun
Anggaran disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa
secara tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhir tahun anggaran.
Dengan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, selaku Kepala Desa
sebagai penyelenggara pemerintahan Desa mempunyai tugas, wewenang,
kewajiban, dan hak untuk melaporkan hasil penyelenggaraan pemerintahan
Desa selama 1 (satu) tahun anggaran yang meliputi:
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan;
b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan;
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan; dan
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
e. Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat, dan Mendesak Desa.
BASORI
Page | 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
BAB I : PENDAHULUAN 5
A. LATAR BELAKANG 5
B. DASAR HUKUM 5
C. SEJARAH DESA MEGANG SAKTI III 6
D. GAMBARAN UMUM DESA MEGANG SAKTI III 7
1. Kondisi Geografis 7
2. Gambaran Umum Demografis 8
3. Kondisi Ekonomi 9
E. MAKSUD DAN TUJUAN 9
Page | 2
4. Antisipasi Desa 25
5. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa 25
6. Kelembagaan yang dibentuk 25
B. PENYELENGGARA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM 25
1. Gangguan yang terjadi 25
2. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa 26
3. Penanggulangan dan Kendalanya 26
BAB XI : PENUTUP 43
A. Kesimpulan 43
B. Saran 43
Page | 3
DAFTAR TABEL ......................................................................
Tabel 1.1 Data Kepala Desa yang Pernah Menjabat di Desa Meggang Sakti III
Tabel 1.2 Data Peristiwa penting yang terjadi di Desa Megang Sakti III
Tabel 1.3 Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2023
Tabel 1.4 Data Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2023
Tabel 1.5 Data Penduduk Menurut Pekerjaan / Mata Pencaharian Tahun 2023
Tabel 3.1 Data Sarana dan Prasarana yang ada di Desa Megang Sakti III
Tabel 3.2 Data Pembangunan Sarana, Prasarana dan Fasilitas Umum
Tabel 3.3 Data Pembangunan Tahun 2023
Tabel 6.1 Pendapatan Desa Tahun 2023
Tabel 6.2 Belanja Desa Tahun 2023
Tabel 6.3 Rincian Penggunaan Belanja Desa Tahun 2023
Page | 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang
dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat Hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui Pemeritahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan Undang-undang Nomor tahun 2014 tetntang Desa serta Peraturan Mentri Dalam Negeri
Nomor 46 tahun 2016 tentang Laporan Kepala Desa.
Dengan dibentuknya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang baru merupakan langkah
awal dalam mewujudkan demokrasi dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Desa dibidang
Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, dimana BPD berfungsi sebagai lembaga
yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung aspirasi
masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Penyampaian Laporan Pertangguungjawaban Kepala Desa ini merupakan upaya kami
dalam memberrikan laporan pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Desa kepada masyarakat
melalui BPD, dan guna memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum pembuatan Laporan Keterangan Pertangggungjawaban Kepala Desa adalah :
1. Undang-undang Nommor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nommor 53, Tambahan
Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
2. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaga Negara
Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaga Negara Nomor 4437),
sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daeah menjadi Undang-undang (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaga Negara Republik Inonesia nomor 4548);
3. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaga Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan-peraturan Presiden Nomor I tahun 2007 tentang Pengesehan Perundangan dan
Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
5. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaga Negara Republik Indonesia
tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lebaga Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Pperauran Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lebaga Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2015 (Lembaga Negara Republik Indonesia
tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 Tentang Dana dari APBN;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 Tentang Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2016 Tentang
Laporan Kepala Desa;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
Page | 5
C. Sejarah Desa Megang Sakti III
Sejarah dibentuknya Desa Megang Sakti III berawal dari ekspansi perusahaan Loging
(Penebangan Kayu Hutan) oleh perusahaan yang konon masih milik Hindia Belanda melalui
jalur Bamasco atau Simpang Semambang. Dari jalur transportasi perusahaan loging inilah
menjadi jalur masuknya penduduk yang menetap di sekitar Dusun Skonder 5 dan 6 (sekarang
Dusun I dan Dusun II Skonder). Penamaan Skonder sendiri merujuk pada nama yang digunakan
oleh perusahaan loging tersebut. Seiring berjalannya waktu jumlah penduduk semakin
bertambah, hingga pembukaan hutan merambah kearah utara yang kemudian menjadi Dusun
Dangku atau Sungai Dangku yang sekarang menjadi Pusat Pemerintahan Desa Megang Sakti III,
yang kala itu dikenal dengan Desa Dangku.
Salah satu pelaku sejarah pembukaan Desa Megang Sakti III, Menceritakan Penamaan
Dangku sebagai nama Dusun dikarenakan ada aliran sungai yang yang membelah dan melingkar
Desa Megang Sakti III, yang dibagian Hulu sungai ada sebuah makam tua yang konon
merupakan makam Mbah Dago, lalu tersebutlah Dusun Sungai Dago namun karena dialeg warga
sekitar hingga tersebutlah Dangku atau Sungai Dangku. Terlepas benar atau tidaknya cerita
tersebut kita sebagai generasi penerus hendaknya menghormati sebagai sebuah kekayaan budaya,
yang harus dilestarikan, mengingat sangat sedikitnya literasi mengenai sejarah desa.
Secara administratif kewilayahan kala itu, Dusun Sungai Dangku masuk dalam wilayah
Pemerintahan Desa Megang Sakti I (Kecamatan Megang Sakti). Selanjutnya pada tahun 1983
Dusun Sungai Dangku menjadi Desa Persiapan Pemekaran Kelurahan Megang Sakti I, dibawah
Pimpinan Bapak Soekarno, kala itu ditunjuklah Bapak Juremi MK, selaku Pejabat Sementara
Kepala Desa, dan dilanjukan oleh Bapak Komarudin pada tahun 1985, dan ditahun inilah
diadakan pemilihan Kepala Desa Definitif pertama kali yang diikuti dan dimenangkan oleh
Bapak Mujito Hadi Pranoto atau Lebih dikenal Mujito HP. Selanjutnya disepakati bahwa tahun
1985, dijadikan hitungan awal tahun terbentuknya Desa Megang Sakti III.
Kedatangan Warga Transmigrasi dari pulau Jawa sekitar tahun 1989 semakin mempercepat
perkembangan Desa. Mayoritas mereka datang dari Provinsi Jawa Tengah, Suku Jawa dari
wilayah Kebumen, Banjar Negara, Banyumas, Boyolali dan beberapa wilayah sekitarnya
menambah kemajemukan suku di Desa Megang Sakti III, Karena begitu luas dan cepatnya
perkembangan penduduk, Desa Megang Sakti III memekarkan beberapa wilayah Dusunnya,
diantaranya Dusun di sebelah utara yang sekarang menjadi Desa Pagar Ayu, dan Tri Sakti, dan di
sebelah timur pemekaran Dusun 5, 6, 7, 8 menjadi Desa Baru yaitu Desa Mulyo Sari pada tahun
2010.
Desa Megang Sakti III mayoritas penduduknya adalah Suku Jawa, dan sebagian penduduk
asli Sumatera serta sebagian kecil suku-suku lainnya. Agama yang dianut masyarakat Desa
Megang Sakti III adalah mayoritas Agama Islam kemudian Agama Kristen.
Tabel 1.1 Data Kepala Desa yang Pernah Menjabat di Desa Megang Sakti III
Page | 6
Peristiwa Penting yang pernah terjadi di Desa Megang Sakti III
Tahun
No Peristiwa Baik Peristiwa Buruk
Kejadian
Persiapan pemekaran -
1 1983-1985
Desa Megang Sakti III
Pemilihan Kepala Desa Pertama kali dan -
2 1986
dimenangkan oleh Bapak MUJITO HP
Terjadi pemekaran Desa yang ke pertama
yaitu Dusun Pagar Ayu dan Sungai
Lanang yang membentuk Desa Pagar Ayu -
3 April 1994 (sekarang Desa Pagar Ayu dan Desa Tri
Sakti)
Pemmilihan Kepala Desa Ke dua yang
Kembali dimenangkan oleh Bapak -
4 1995
MUJITO HP
Pemilihan Kepala Desa Ketiga yang
diikuti oleh satu kandidat yaitu Bapak -
5 2006 Tusiman dan dimenangkan oleh Kotak
Kosong
Pemilihan ulang yang ketiga dan -
6 2008
dimenangkan oleh Bapak YARSONO
Desa Megang Sakti III kembali
memekarkan 4 Dusun di wilayah timur -
7 2010 yaitu Dusun 5 s/d 8, untuk membentuk
Desa Baru yaitu Desa Mulyo Sari
Pemilihan Kepala Desa ke empat yang
yang diikuti oleh 4 Kandidat dan -
8 2014 dimenangkan oleh
Bapak TUSIMAN s.Pd.I
Pemilihan Kepala Desa ke lima dan diikuti
2 Kandidat dan dimenangkan oleh Bapak -
9 2021
BASORI
Tabel 1.2 Data Peristiwa Penting yang Terjadi di Desa Megang Sakti III
Secara Geografis Desa Megang Sakti III mengalami dua musim yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Secara administratif, Desa Megang Sakti III terletak di
wilayah Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas dengan Posisi dibatasi oleh
wilayah Desa-desa tetangga :
Sebelah Utara berbatas dengan : Desa Pagar Ayu dan Tri Sakti Kec. Megang Sakti
Sebelah Barat berbatas dengan : Kelurahan Talang Ubi Kecamatan Megang Sakti
Sebelah Selatan Berbatas dengan : Desa Bamasco Kecamatan Tuah Negeri
Sebelah Timur Berbatas dengan : Desa Mulyo Sari Kecamatan Megang Sakti
Jarak tempuh Desa Megang Sakti III ke ibu Kota Kecamatan Megang Sakti adalah Kurang
Lebih 7 Km yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit. Sedangkan jarak tempuh
ke ibu Kota Kabupaten adalah 50 Km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 90 menit.
Page | 7
2. Gambaran Umum Demografis
Data Pendidikan Desa Megang Sakti III tahun 2023 adalah sebagai berikut :
Page | 8
3. Kodisi Ekonomi
Upaya menjadikan masyarakat Desa Megang Sakti III sebagai masyarakat yang
rukun, damai, berbudaya, sejahtera dan toleran adalah sebuah prioritas dalam pelaksanaan
Pemerintahan Desa.
Berbagai Upaya dan usaha telah dan akan terus dilaksanakan oleh masyarakat yang
diwakili oleh Pemerintah Desa dengan membangun suatu kesadaran masing-masing individu
masyarakat dalam mewujudkan harapan tersebut. Kesadaran yang akhirnya akan melahirkan
sikap positif terhadap pembangunan yang dilaksanakan.
Upaya-upaya tersebut dilakukan melalui suatu perencanaan Pembangunan
Partisipatif, melalui musyawarah dan mufakat masyarakat sehingga agenda Pembangunan
yang dilaksanakan benar-benar menyentuh apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Seiring
dengan itu ketertiban masyarakat secara langsung dalam mengelola dan melaksanakan
pembanguanan mutlak dilaksanakan, sehingga Pembanguanan Masyarakat Bukanlah
harapan semata, akan tetapi benar-benar diwujudkan dengan mengoptimalkan peran dan
fungsi Lembaga serta masyarakat yang ada, secara tidak langsung telah mendukung
terlaksanakannya tugas-tugas Pemerintah Desa.
b. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan perekonomian desa didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan,
hanya sebagian masyarakat yang melaksanakan kegiatan non pertanian. Tingkat
pertumbuhan ekonomi desa masih dalam kategori sedang, banyak tanaman yang nilai
ekonomisnya tinggi tetapi tidak dilaksanakan. Diantaranya adalah : tanaman obat-obatan
(Jahe, Lengkuas, Mengkudu dan lainnya), tanaman pangan (Terong, Mentimun,
Semangka dan lainnya).
Page | 9
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN
A. VISI
Visi adalah sebuah cita-cita atau suatu angan-angan luhur sebagai arah atau tujuan bersama
yang berlandaskan pada kondisi dan potensi serta tantangan ke depan yang akan dihadapi oleh
masyarakat Desa, serta memperhatikan Visi Daerah Kabupaten Musi Rawas dan Kecamatan
Megang Sakti. Maka Visi Pembangunan Desa Megang Sakti III adalah :
“Bersama Membangun Desa yang Berkemajuan, Berkeadilan, Religius, Sehat dan
Berbudaya”
Desa Megang Sakti III yang Berkemajuan Memiliki arti bahwa tingkat kamakmuran
masyarakat desa relatif lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya yang tercermin dari tingkat
pendapat rata-rata masyarakat, pembangunan yang merata, perkembangan lembaga pertama
sosial yang ditandai oleh peran serta masyarakat secara nyata dalam segala aspek kehidupan
baik ekonomi, sosial, politik, keamanan dan ketertiban.
Desa Megang Sakti III yang Berkeadilan Memiliki arti bahwa Pemerintah Desa harus
memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dalam hal Administrasi (surat menyurat),
hak-hak sosial dan pembangunan yang proposional dan merata. Selain itu keadilan dalam
hal politik serta hak untuk memilih dan dipilih menjadi pejabat publik, seperti Perangkat
Desa, Kades, BPD dan lain-lain.
Desa Megang Sakti III yang Religius Memiliki arti bahwa Pemerintahan Desa bersama-
sama dengan lembaga-lembaga dan masyarakat desa, berupaya menciptakan kondisi Desa
yang taat beribadah Kepada Tuhan yang Maha Esa, sesuai dengan Agama dan Kepercayaan
masing-masing, saling hormat-menghormati dan toleran terhadap penganut agama lain.
Namun secara bersama-samamem bentengi desa dari masuknya faham-faham radikal yang
dapat merusak kerukunan antar umat beragama.
Desa Megang Sakti III yang Sehat Memili arti bahwa pemerintah Desa dan Masyarakat
secara bersama-sama berupaya menciptakan kondisi Desa yang sehat dengan memberikan
pemahaman/polapikir dan perilaku hidup sehat, yang ditandai akan kepedulian terhadap
kebersihan diri, rumah serta lingkungan. Kemudian Pemerintah Desa menjamin tersedianya
akses yang mudah terhadap layanan kesehatan bagi warga desa.
Desa Megang Sakti III yang Berbudaya Memiliki arti bahwa sebagai desa yang senantiasa
menjunjung tinggi kebudayaan dan adat istiadat yang baik sesuai dengan teladan para
leluhur sebagai sebuah warisan yang harus senantiasa dilestarikan, namun tetap selaras
dengan kehidupan modern dan tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan dan agama.
B. MISI
Misi yang diemban oleh Desa untuk mewujudkan Visi atau kehendak luhur dari seluruh
masyarakat desa adalah :
1. Menyelenggarakan Pemerintahan Desa yang baik, jujur dan responsif
2. Melaksanakan Pembangunan Desa yang berkualitas secara merata, transparan dan akuntabel
(dapat dipertanggungjawabkan)
3. Penertiban dan pemanfaatan aset-aset milik desa demi meningkatkan pandapatan asli desa
4. Memfungsikan seluruh Lembaga Desa yang ada sesuai dengan tugas pokoknya
Page | 10
5. Meningkatkan kegiatan sosial dan keagamaan demi tercapainya kondisi masyarakat desa
yang rukun, damai, religius dan toleran
6. Meningkatkan kegiatan kepemudaan dalam bentuk pembinaan terhadap generasi muda agar
lebih terampil dan berprestasi, serta tehindar dari kegiatan-kegiatan yang bersifat negative
7. Mengoptimalkan BUMDes
8. Membantu pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Page | 11
2. Pembiayaan
Pembiayaan Desa adalah semua penerimaan yang dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, bila pada tahun anggaran yang bersangkutan mampu pada
tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan Desa terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu :
Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan.
Formulasi kebijakan pengelola pembiayaan Desa pada penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan Desa atas dasar kemampuan APBDesa dan Pinjaman Desa dalam
jangkauan menengah, yang selengkapnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Penerimaan Pembiayaan, Kebijakan yang diformulasikan adalah : optimalisasi seumber
pembiayaan yang paling mungkin dapat dilakukan secara cepat yaitu dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) dan pengembangan alternative lain penerimaan
pembiayaan seperti : Pinjaman Desa, program pengeluaran pembiayaan lainnya yang timbul
sebagai akibat dari pengembangan altenatif penerimaan pembiayaan.
Pengeluaran Pembiayaan, Kebijakan yang diformulasikan adalah : Peningkatan
prioritas pada pengeluaran yang bersifat wajib antara lain, untuk pembayaran hutang pokok
yang telah jatuh tempo, setelah pengeluaran wajib terpenuhi, maka pengeluaran pembiayaan
diarahkan untuk penyertaan modal yang berorientasi keuntungan dan bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sejalan dengan upaya untuk mewujudkan Misi Pembangunan Desa, maka selama 6 tahun
kedepan akan ditetapkan beberapa agenda Pembangunan Desa Megang Sakti III yaitu
sebagai berikut :
a) Agenda mewujudkan Desa Megang Sakti III yang Berkemajuan
b) Agenda mewujudkan Desa Megang Sakti III yang Berkeadilan
c) Agenda mewujudkan Desa Megang Sakti III yang Religius
d) Agenda mewujudkan Desa Megang Sakti III yang Sehat
e) Agenda mewujudkan Desa Megang Sakti III yang Berbudaya
Selaras dengan kebijakan agenda pembangunan tersebut, maka dilaksanakan
beberapa kebijakan pembangunan Desa sebagai berikut :
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Pembangunan Mental Masyarakat
Pengembangan Ekonomi Rakyat
Pengembangan Sarana dan Prasarana Desa
Pengembangan Tata Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
D. Indikator Keberhasilan Program
Meningkatnya Kinerja Aparatur Pemerintahan Desa
Tercapainya percepatan pelayanan yang optimal dan memuaskan
Tugas pokok dan fugsi aparat berjalan sesuai dengan bidang masing-masing
Terciptanya tata Administrasi Desa yang baik
Terciptanya Lingkungan Kantor Desa yang baik, bersih dan teratur
Harmoisnya hubungan kerja Aparatur Desa dengan Pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten
Terciptanya Pembangunan yang sesuai dengan jadwal dan target
E. Strategi dan Arah Kebijakan Desa
Program ADD (Alokasi Dana Desa) yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2014 dan DD
(Dana Desa) mulai dilaksankan pada tahun 2015 meerupakan permulaan baru bagi Desa dalam
menjalankan ataupun mendukung program kerja Pemerintah Kabupaten dan Pusat. Semua Dana
dari Pemerintah baik Daerah Tingkat I (satu) maupun Tingkat Pusat sangat mendukung dalam
upaya pembiayaan bidang Pemerintahan Desa, Bidang Pembangunan, Bidang Kemasyarakatan
dan di Bidang Pemberdayaa Masyarakat, yang akan menghasilkan beberapa jenis kegiatan
Page | 12
pembangunan baik yang dilaksanakan oleh Desa dari dana APBDes maupun Pemerintah
Kabupaten dari PBBD Kabupaten, Pemerintah Provinsi Dari APBD Provinsi dan Pemerintah
Pusat dari Dana APBN. Hasil MUSREMBANGDES dibagi 2 (dua) kegiatan, yaitu :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Page | 13
Bantuan lain yang tidak mengikat dan sah menurut Undang-undang
Swadaya masyarakat dan Gotong-royong
Pengelolaan pembiayaan Belanja Desa dituangkan dalam APBDes yang disusun secara
bersama dengan Lembaga-lembaga Desa yang terdiri dari unsur Pemerintah Desa, BPD,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan serta unsur lainnya yang telah
mendapatkan persetujuan peserta Musrembangdes yang ditetapkan dalam berita acara.
Pembiayaan semua pelaksanaan pembangunan dikelola oleh Bendahara Desa dan tim teknis,
kebijakan umum anggaran baik itu langsung maupun tidak langsung, sepenuhnya mengacu
pada kemampuan Keuangan Desa Megang Sakti III yang tertuang dalam APBDes yang
besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan Desa serta memperhatikan hasil
Musrembangdes dan skala prioritas. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dengan melihat index
anggaran kegiatan yang dikeluakan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, dan tidak boleh
bertentangan dengan kebijakan Pemerintah. Mengingat Dana yang ada di Alokasi Dana Desa
(ADD), Dana Desa (DD), Bantuan Keuangan Provinsi, Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
kabupaten, Merupakan dana stimulan yang harus didukung dengan Pendapatan Asli Desa
(PAD) serta partisipasi masyarakat sepenuhnya. Karena prinsip Pembangunan Desa adalah
dari masyarakat oleh masyarakat dan semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Desa
Megang Sakti III. Program-program Pembangunan Desa dilakukan dengan memperhatikan
serta menampung ususlan-usulan musyawarah dari tingkat RT dan segenap aspirasi lapisan
warga.
F. Prioritas Desa
Pelaksanaan pembanguanan dalam Desa selama Tahun Anggaran 2023 cukup banyak yang
dilaksanakan bersumber dari dana pemerintah yaitu ADD, Dana Desa, Bantuan Keuangan
Provinsi, Bagi Hasil Pajak, Retribusi Daerah Kabupaten prioritas Desa selalu
dimusyawarahkan dalam Musrembangdes disetiap tahun dan mengacu pada RKPDes dan
RPJMDes. Semua pelaksanaan pembangunan di Desa menggunakan ketentuan skala prioritas,
setelah pembangunan fisik umum, Jalan Desa, Normalisasi Drainase dan lain sebagainnya.
Page | 14
BAB III
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA
2. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan suatu pembangunan di Desa tidak lepas dari peran serta masyarakat, namun
jika hanya mengandalkan dukungan swadaya juga belum mampu berhasil maksimal.
Di Desa Megang Sakti III tingkat pencapaian pembangunan infrastruktur mencapai 100%
baik pembangunan yang bersumber dari APBDes, ADD, DD, BHP, APBD Provinsi dan
didukung partisipasi serta gotong-royong masyarakat Desa baik berupa materiil maupun non
materiil, baik berupa jasa maupun barang.
Page | 15
5. Data Lembaga Desa BPD Desa Megang Sakti III
Ketua : CIK MAS
Wakil Ketua : HUSNIL ABIDIN
Sekretaris : KASYADI
Anggota : NUR CHOLIS MAJID
Anggota : EKO SAYUTI
Anggota : MUHAMMAD HADI
Anggota : HERI SUBRANTAS
Anggota : BAYU SETIAWAN
Anggota Wakil Perempuan : VITA NURMALA SARI
No NAMA JUMLAH
1. Kantor Desa 1 Unit
2. Balai Desa 1 Unit
3. Posyandu 2 Unit
4. SD 3 Unit
5. SMP/MTs 1 Unit
6. SMA/Madrasah Aliyah 1 Unit
7. Pondok Pesantren 2 Unit
8. Rumah Tahfidz 1 Unit
9. TPQ 2 Unit
10. Masjid 9 Unit
11. Mushola 18 Unit
Page | 16
12. Gereja 3 Unit
13. Ruko BUMDES 1 Unit (2 Pintu)
14. Ruko Desa 5 Pintu
15. Lapak Desa 2 Unit
16. Lapangan Sepak Bola 2 Unit
17. Lapangan Volly 4 Unit
18. Tempat Pemakaman Umum (TPU) 3 Unit
Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana di Desa Megang Sakti III
Page | 17
c. Bidang Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar bagi masyarakat, dan dalam pelayanan
kesehatan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan diluncurkan program sehat, cerdas dan lai-
lain. Walaupun demikian gangguan kesehatan masyarakat tidak dapat dihindari, banyak
penyakit yang menimpa masyarakat antara lain demam berdarah , muntaber serta
merebaknya virus-virus penyakit yang mengganggu, bukan hanya berdampak pada
kesehatan masyarakan namun juga berimbas pada pertumbuhan ekonomi. Seingga perlu
mendapat penangan yang lebih serius dari pemerintah dan Pemerintah Desa.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain :
Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan seperti kelengkapan
pelayanan Poskesdes Desa Megang Sakti III harus didukung dengan fasilitas yang
cukup dan dengan tenaga kesehatan yang cukup juga seperti Bidan Desa;
Peningkaatan pelayanan masyarakat meliputi pelayanan kesehatan balita, ibu pada
posyandu dimasing-masing Dusun. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin,
pemberian makanan pendamping bagi bayi yang kurang gizi, pengelolaan
BPJS/KIS;
Merealisasikan pembangunan Posyandu;
Mengupayakan peningkatan insentif Kader Posyandu;
d. Bidang Sosial
Banyaknya warga masyarakat Desa yang tergolong miskin, pengangguran, anak
terlantar, hal ini meerupakan dampak krisis yang telah menimpa bangsa Indonesia di
tahun 1998 yang masih dirasakan sampai saat ini. Kita tidak boleh tinggal diam,
melainkan harus bekerja keras agar segera keluar darri permasalahan tersebut. Program
dan kegiatan yang dilakukan mengusulkan bantuan rumah sehat ke Dinas Sosial dan
tenaga kerja, menyalurkan program beras miskin kepada rumah tanggansasaran
penerimaan manfaat.
e. Bidang Pekerjaan Umum
Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pembangunan Desa urusan pekerjaan
umum adalah satu urusan yang sangat penting dan strategis dalam mendukung dan
menunjang peningkatan pendayagunaan dan pengelolaan potensi Desa yang dimiliki,
yang sepenuhnya menigkatkan perekonomian dan kkesejjahteraan masyarakat Desa.
Dalam upaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas umum tersebut
pemerntahan Desa telah melaksanakan program-program sebagai berikut :
Tahun Anggaran 2023
NO NAMA KEGIATAN SUMBER DANA
1 Pembukaan Jalan Usaha Tani (Jalan Produksi)
di Dusun IV Ke Dusun VIII dengan Valome DD
1000 M X 6 M
2 Normalisasi Siring di Dusun IV, Dusun V, DD
Dusun VI, Dusun VIII
3 Pembangunan Drainase Dusun I DD
4 Pengadaan Bilboard DD
5 Pengadaan Kambing 35 Ekor Dusun II dan DD
Dusun VII
6 Pembangunan Gedung Posyandu Dusun II DD
7 Pengadaan Megang Sakti Mandiri Pangan DD
8 Optimalisasi Lahan Pekarangan Kebun Desa DD
9 Rabat Beton Jalan Produksi Dusun VII DD
10 Pembangunan Jembatan Jalan Produksi (Beton) DD
Dusun I Ke Dusun IV
Tabel 3.2 Data Pembangunan Sarana, Prasarana dan Fasilitas Umum
Page | 18
f. Bidang Lingkungan Hidup
Pelaksanaan urusan lingkungan hidup tidak terlepas dari suatu upaya untuk
pemulihan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam. Pembanguanan lingkungan
hidup juga dapat dijadikan sebagai fungsi kontrol pelaksanaan pembangunan pada
bidang lainnya agar terwujud pelaksanaan pembangunan yang bekelanjutan dan
berwawasan lingkungan. Lingkungan hidup juga berperan dalam mengembangkan
sumber daya alam dan juga manusia.
Dalam menata Desa agar tetap indah dan menarik, maka keseimbangan
lingkungan hidup sudah sepatutnya dipertahankan dan dilestarikan. Urusan lingkungan
hidup difokuskan pada pengawasan dan pppengendalian perusnakan lingkungan agar
tetap lestari.
a. Bidang Pertanahan
Kegiatan dalam Bidang Pertanahan antara lain :
1. Memfasilitasi Masyarakat yang melakukan transaksi Jual Beli.
2. Melayani Masyarakat dalam Pembuatan SPPH.
3. Membantu Masyarakat dalam membuat Surat Pengoperan Tanah di Kantor Camat.
4. Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris, Hibah, Wakaf, dll.
5. Memfasilitasi Penyelesaian Sangketa Tanah.
1. Melakukan Registrasi Jumlah Penduduk sesuai Jenis Kelamin dan Mata Pencaharian
dilaksanakan oleh Kepala Dusun dan Sampai saat ini belum selesai.
2. Melakukan Registrasi Jumlah Penduduk Menurut Agama.
3. Menerbitkan Surat Keterangan/Rekomendasi untuk untuk Pembuatan Dokumen
Kependudukan di Kantor Disdukcapil Kabupaten.
4. Melakukan Pendataan Mutasi Kependudukan.
5. Membuat Surat Keterangan untuk Kelengkapan Pengajuan Santunan Kematian di
Dinsos.
6. Membuat Database Kependudukan.
Page | 19
d. Bidang Perencanaan
Pemuda dan Olahraga adalah satu kesatuan yang melekat dan tidak dapat dipisahkan
sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda merupakan harapan bangsa, segala potensi dan
kreatifitasnya perlu dipacu terus-menerus agar terbina generasi yang tangguh dan mandiri
serta siap berprestasi baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Dalam upaya
memacu prestasi pemuda dan keolahragaan, maka Pemerintah Desa Megang Sakti III telah
melaksanakan program sbb :
1. Peningkatan peran serta kepemudaan dengan pembentukan Karang Taruna kemudian
mengusahakan keterlibatannya dalam pembangunan desa ;
2. Pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga ;
3. Pembinaan dan permasyarakatan olahraga, menyelenggarakan berbagai kegiatan
olahraga, beladiri, seni dll.
Page | 20
2. Peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan ;
3. Penataan dan pemberdayaan organisasi masyarakat desa ;
j. Bidang Statistik
Dokumen-dokumen penting desa adalah aset yang perlu diamankan, dilestarikan dan
dipelihara secara utuh keberadaannya karena memuat sejarah perkembangan desa. Urusan
kearsipan berperan penting dalam mengadministrasikan perkembangan desa setiap
tahunnya, guna menunjang tata kearsipan tersebut program-program yang dilaksanakan
Pemerintah Desa adalah :
2. Tingkat Pencapaian
Page | 21
4 Pengadaan Kambing 35 Ekor Dusun II dan Dusun DD
VII
5 Pembangunan Gedung Posyandu Dusun II DD
6 Pengadaan Megang Sakti Mandiri Pangan DD
7 Optimalisasi Lahan Pekarangan Kebun Desa DD
8 Rabat Beton Jalan Produksi Dusun VII DD
9 Pembangunan Jembatan Jalan Produksi (Beton) DD
Dusun I Ke Dusun IV
Dalam pelaksanaan setiap program Desa dari jajaran Pemerintah Desa Megang Sakti III
melaksanakan ketentuan yang ada serta melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-masing
dengan ketentuan yang ada baik dari Jajaran Aparatur Pemerintah Desa, BPD, Kepala Dusun, PKK,
Posyandu, LINMAS dan Karang Taruna serta didukung oleh segenap Tokoh Adat serta Tokoh
Agama dan Tokoh Masyarakat.
Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun non fisik dana yang dianggarkan dari
Kabupaten, Provinsi maupun Pusat didata secara detail dan benar. APBDes menganggarkan kegiatan
fisik dan non fisik yang skala kecil yang tertuang dalam RPJMDes. Realisasi Pelaksanaan Program
Pemerintah Desa tidak lepas dari tanggungjawab Pemerintah Kabupaten selaku Pembina dan
Pembimbing dalm Pelayanan pada Masyarakat.
Bagi Pemerintahan Desa Megang Sakti III terhadap semua masalah yang terjadi dan timbul
merupakan suatu pembelajaran untuk menuju suatu kemajuan dan kedewasaan, pada prinsipnya
tidak ada suatu masalah yang tak bisa dicarikan penyelesaian atau jalan keluarnya selain
bermusyawarah.
Page | 22
BAB IV
1. Dasar Hukum
3. Pelaksanaan Kegiatan
Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pemerintahan, Apabila dampak yang ditimbulkan bersifat lokal maka urusan Pemerintahan
tersebut menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten, karena Pemerintah Desa
melaksanakan kegiatannya mengacu pada Peraturan Perundangan Kabupaten, Desa
Pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Desa.
Dalam melaksanakan suatu peraturan, permasalah pasti timbul Dampak yang timbul dalam
Peraturan Desa biasanya selama ini tidak pernah menjadi suatu Permasalahan dalam Masyarakat,
dalam Pelaksanaannya Program dan Kegiatan Desa, kontribusi Masyarakat sangat dibutuhkan
dalam melaksanakan semua Kegiatan.
Dalam rangka pemerataan Pembangunan Desa menuju Kemandirian Desa serta meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Desa, perlu adanya partisipasi dari seluruh Lapisan Warga Masyarakat
guna mendukung Pelaksanaan Pembangunan Desa dan Kegiatan lainnya perlu dana sebagai
penyangga utama Pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, namun semua
Pelaksanaan Kegiatan Pemerintahan Desa Sumber Pendanaannya ditopang oleh Pemerintah
Kabupaten dan Pusat serta Sumber Pendapatan Desa yang sah lainnya.
Dalam konteks Penyelenggaraan Pemerintahan Desa segala Pekerjaan yang telah tertuang dalam
APBDes maupun RPJMDes dalam Pelaksanaannya banyak membutuhkan bantuan informasi dari
instansi terkait, karena dalam Pelaksanaannya seringkali informasi tersebut dibutuhkan karena
Page | 23
menyangkut Bidang Pelayanan Masyarakat, bahkan dana-dana yang diperlukan guna mendukung
pelaksanaan anggaran dan yang lainnya.
1. Dasar Hukum
Page | 24
BAB V
Untuk penanggulangannya bencana alam, keadaan darurat dan mendesak lainnya yang
terjadi di Desa Megang Sakti III, Pemerintah Desa berkooerdinasi dengan instansi terkait
sebelum mengambil tindakan penanganan pertama yang bersifat sementara bersama warga
masyarakat sesuai kemampuan yang ada.
2. Status Bencana
Penanganan bencana dilakukan dengan melihat status bencana serta bahaya dan
mekanisme penanggulangannya, dalam keadaan demikian koordinasi dengan instansi terkait
sangat diperlukan.
Dalam penanggulangan bencana alam tentu memerlukan biaya, di Desa Megang Sakti III
untuk Anggaran bencana alam belum dianggarkan dalam APBDes, namun untuk keadaan
darurat dan mendesak seperti penanganan Wabah yang sedang melanda yaitu Covid-19, sudah
dimasukan dalam APBDes sesuai regulasi yang diatur oleh Pemerintah baik Pusat sampai
Kabupaten. Namun apabila terjadi bencana alam maka Pemerintah Desa akan berkoordinasi
dengan instansi terkait guna mendapatkan Dana Darurat. Selain itu Pemerintah Desa akan
membentuk Posko Relawan yang melibatkan Masyarakat Desa serta menggali Swadaya
Masyarakat yang akan di tampung dan didistribusikan melalui Posko Desa.
4. Antisipasi Desa
Dalam mengantisipasi segala bentuk bencana alam, Pemerintah Desa Megang Sakti III
serta Lembaga-lembaga Desa bersama Masyarakat sering mengadakan sosialisasi Pencegahan
akan pentingnya antisipasi Penanggulangan Bencana dilingkungan Dusun masing-masing,
seperti tidak membuang sampah di aliran drainase dan aliran sungai guna menghindari bencana
banjir, dll.
Satuan Tugas Penanggulangan Bencana di Desa Megang Sakti III dalam kaitannya
dengan Tugas Penanganan Bencana Alam, Keadaan Darurat dan Mendesak lainnya sudah
dibentuk dan ditetapkan Pemerintah Desa melalui Peraturan Kepala Desa, yang diberi nama
“SATGAS PENANGANAN COVID-19” yang dipimpin oleh Kepala Desa Megang Sakti III,
dan melibatkan segenap Lembaga Desa seperti, PKK, Bidan Desa, Perawat Desa,
Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Perangkat Desa, BPD dan Unsur Masyarakat Desa Lainnya.
Dalam melaksanakan ketertiban umum di Desa Megang Sakti III Telah mengadakan
Kegiatan Ronda Malam di setiap Lingkungan Wilayah Dusun masing-masing.
Page | 25
2. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa
Page | 26
BAB VI
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Realisasi Belanja Desa Megang Sakti III terdiri dari Dana Desa (DDS) yang bersumber dari
APBN atau Pemerintah Pusat, Alokasi Dana Desa (ADD) yang sumber dananya dari Pemerintah
Kabupaten Musi Rawas, Pendapatan Asli Desa dari sumber usaha desa dan, bantuan keuangan dari
APBD Provinsi dan APBD Kabupaten, serta Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah, untuk di
pergunakan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.
SURPLUS/DEFISIT 8.186.920,-
Tabel 6.2 Belanja Desa Tahun 2023
Page | 27
B. Pengelolaan Belanja Desa
Data diambil dari rincian APBDes
PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN 2023
PEMERINTAHAN DESA MEGANG SAKTI III
Page | 28
LKPJ Akhir Tahun Desa Megang Sakti III_Tahun 2023
Page | 29
BAB VII
Pembinaan generasi muda dan olahraga dilakukan dangan memberikan Motivasi kepada
Pemuda-pemuda untuk mengukir berbagai prestasi di bidang olahraga. Hal itu dilakukan melalui
pendampingan dan dukungan untuk pembelian peralatan olahraga untuk pemuda Desa Megang
Sakti III serta dukungan dalam Penyelenggaraan Latihan.
B. Pembinaan Kamtibmas
Perkembangan Seni Budaya Lokal Desa Megang Sakti III seperti kesenianJawa yaitu
Wayang Kulit, Karawitan dan Seni Lokal Keagamaan seperti Hadroh. Masih dipertahankan dan
didukung oleh Pemerintah Desa baik dari bantuan Sarana dan Prasarana serta dukungan moral
lainnya. Upaya pembinaan dilakukakan supaya sehingga Seni Budaya Warisan Leluhur akan
tetap Lestari di Desa Megang Sakti III.
Page | 30
BAB VIII
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
DAN UPAYA-UPAYA PEMECAHANNYA
A. Pandangan Umum
Menyadari bahwa setiap kegiatan / Program yang kita laksanakan Tentu tidak terlepas
dari berbagai hambatan dan kendala yang ada, begitu pula halnya dalam Penyelenggaraan
Pemerintah di Desa Megang Sakti III sudah barang tentu tidak luput dari berbagai persoalan yang
merupakan faktor-faktor yang menghambat Program Pembangunan itu sendiri. Disamping
Permasalahan sebagai sebuah hambatan juga kita tidak menutup mata bahwa Program-program
yang telah terlaksana ditopang oleh adanya daya dukung yang merupakan pendukung
Pelaksanaan Program Pembangunan. Adanya daya dukung inilah yang membawa kita untuk
mampu melaksanakan Pembangunan sebagaimana yang diharapkan.
1. Adanya dukungan moril dari lembaga-lembaga yang ada di Desa dalam Pelaksanaan
Program.
2. Adanya daya dukungan dari Masyarakat berupa Partisipasi Swadaya Gotong Royong dalam
Pelaksanaan Program / Kegiatan.
3. Suasana Kambtimas yang Kondusif sehingga Kegiatan Pembangunan dapat dilaksanakan.
4. Alokasi Dana Desa sebagai modal dari Dinas / Instansi dalam Meningkatkan Program
Pembangunan.
Didasarkan ada beberapa hal yang dapat menghambat Kegiatan Pembangunan antara
lain.
Untuk mengatasi Permasalahan tersebut, maka sebagai usaha yang Dilakukan antara lain
dengan memberikan Pemahaman kepada Masyarakat melalui berbagai momentum dan
kesepakatan sehingga Masyarakat dapat berperan aktif dalam melaksanakan Kegiatan
Pembangunan. Pada sisi yang lain tingkat swadaya Masyarakat akan dapat ditingkatkan menjadi
lebih banyak dibandingkan waktu sebelumnya, peran dan fungsi Lembaga akan ditingkatkan
untuk tahun yang akan datang dengan melibatkan secara langsung lembaga yang ada khususnya
dalam melaksanakan Kegiatan Pembangunan.
Untuk tahun yang akan datang ada beberapa peluang yang dapat
dikembangkan antara lain :
- Semangat gotong royong masyarakat yang tumbuh kembali yang merupakan hasil dari
sosialisasi yang dilakukan selama ini dan merupakan modal utama Pelaksanaan Program/
Kegiatan Pembangunan.
Page | 31
E. Langkah Strategis Pembangunan
Upaya dan langkah yang akan dilakukan dalam pembangunan atau Percepatan
(Akselerasi) Pembangunan antara lain :
Page | 32
BAB IX
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan kondisi dan penjelasan pada bagian-bagian sebelumnya dapat dikemukakan saran
sebagai berikut :
1. Pembinaan dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Kecamatan tetap kami harapkan lebih
intensif, sehingga apa yang diharapkan dari Pembangunan yang dilaksanakan dapat terwujud.
2. Petunjuk yang jelas terhadap penggunaan setiap Anggaran yang masuk di Desa sangat kami
harapkan, sehingga tidak mendatangkan persepsi yang berbeda-beda di tengah-tengah
masyarakat.
BASORI
Page | 33