LOKASI :
Kelurahan Prenggan Kecamatan Kotagede
Kelurahan Giwangan dan Mujamuju Kecamatan umbulharjo
Kota Yogyakarta
DAFTAR ISI
Cover
Pengesahan 1
Daftar isi 2
a Rencana monitoring/pemantauan
b Pengaturan kelembagaan untuk pengadaan tanah dan mekanisme
pengaduan yang dapat dikontak langsung oleh WTP
DAFTAR TABEL
1 Tabel 1. A. Data WTP Kel. Prenggan, Giwangan dan Mujamuju 13
2 Tabel 2. Rekap jumlah WTP 16
3 Tabel 3. Status Legalitas Lahan Kel. Prenggan, Giwangan dan 18
Mujamuju
4 Tabel 4. Data aset lainnya yang terdampak beserta biaya pengadaan 19
tanahnya
5 Tabel 5. Data Aset dan Kompensasi WTP 21
DAFTAR GAMBAR
1 Peta 1. Administrasi Kelurahan Prenggan 3
2 Peta 2. Administrasi Kelurahan Giwangan 4
3 Peta 3. Administrasi Kelurahan Mujamuju 6
4 Peta orientasi kota Yogyakarta dan lokasi kawasan 9
5 Gambar kondisi existing dan rencana kawasan 11
6 Peta Siteplane lokasi kegiatan skala kawasan 12
7 Peta WTP Kawasan Gajahwong 17
8 Bagan 1. Proses Dokumen RPL/Rencana Penyiapan Lahan 27
9 Bagan 2. Rencana Kegiatan Penyiapan Lahan 27
10 Bagan 3. Mekanisme Pengaduan 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 Surat Perjanjian/Pernyataan Warga Terdampak hasil Rembug di 36
Lapangan
2 Berita Acara - Berita Acara Hasil Rembug . 71
3 Dokumentasi hasil Rembug/ survey di Lapangan. 74
I. Latar BelakangMasalah permukiman kumuh hingga saat ini masih menjadi masalah
utama yang yang dihadapi di kawasan permukiman perkotaan. Tingginya arus
urbanisasi akibat menumpuknya sumber mata pencaharian di kawasan perkotaan menjadi
magnet yang cukup kuat bagi masyarakat perdesaan (terutama golongan MBR) untuk bekerja
di kawasan perkotaan dan tinggal di lahan- lahan ilegal yang mendekati pusat kota, hingga
akhirnya menciptakan lingkungan permukiman kumuh.
Sebagai upaya penanganan kumuh, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah berupaya
dengan adanya Surat Keputusan/ SK Walikota No. 393 tahun 2014 tentang Penetapan
Kawasan Tidak Layak Huni, kemudian di evaluasi dan diperbaharui dengan Surat Keputusan/
SK Walikota No. 216 tahun 2016 dengan luasan 264,90 Ha tersebar di 36 kelurahan, untuk
RPL Gajahwong ini prioritaskan di 3 (tiga) kelurahan yaitu : Kelurahan Prenggan, Kelurahan
Giwangan dan Kelurahan mujamuju yang lokasinya di sepanjang bantaran sungai
Gajahwong.
II. Tujuan
Rencana Penyiapan Lahan atau RPL ini merupakan dokumen rencana penyiapan tanah atau
lahan yang bertujuan untuk acuan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengelola
dampak sosial dari pelaksanaan Penataan Kawasan Kumuh (Kawasan sungai Gajahwong)
sesuai dengan peraturan perundang undangan, kebijakan, dan aturan yang berlaku.
RPL ini untuk memastikan di 3 kelurahan dapat terwujud adanya penataan prasarana dan
sarana dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dengan
A. Kelurahan Prenggan
Berdasarkan pada surat keputusan Walikota Yogyakarta baik yang diterbitkan tahun
2014 maupun pada tahun 2016 kelurahan Prenggan masuk dalam kategori kumuh di
lokasi RW 1,2,9,11 dan 12 dengan total luasan kumuh seluas 10,48 ha.
Berdasarkan pada Surat Keputusan Walikota Yogyakarta nomor 393 tahun 2014 dan
nomor 216 tahun 2016 yang berisikan tentang lokasi-lokasi kawasan kumuh di kota
Yogyakarta serta didukung dengan baseline data 100-0-100, maka pemerintah kelurahan
Prenggan beserta Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Prenggan Kelurahan Prenggan
mulai bulan Agustus tahun 2016 telah melakukan serangkaian kegiatan program KOTAKU
di awali dengan kegiatan sosialisasi KOTAKU di tingkat kelurahan, pembentukan TIPP,
pelatihan BKM, Lurah, Relawan dan TIPP.
Pada tahap selanjutnya TIPP melakukan kegiatan Refleksi Perkara Kritis dengan
menentukan Visi Misi kelurahan dalam penataan permukiman yang diharapkan mampu
menjadi arah dan tujuan dalam pencapaian target 0 % kumuh di kelurahan Prenggan
sampai dengan tahun 2109 sesuai dengan harapan pemerintah kota Yogyakarta dan
pemerintah Indonesia.
Standar kelayakan bangunan meliputi tiga aspek yaitu keteraturan, kepadatan, dan
kelayakan. Sebuah kawasan disebut teratur jika semua bangunan memiliki akses
masuk minimal selebar 1,5 m; menghadap ke jalan; tidak menghadap dan di area
sempadan sungai, jalan, danau, pantai; serta limbah pabrik dan di bawah jalur listrik
tegangan tinggi (sutet/saluran udara tegangan ekstra tinggi) dengan kekuatan 500 kV.
Kurang lebih 474 bangunan dari total bangunan sekelurahan Prenggan masih belum
teratur yang tersebar di 13 RW. Aspek kelayakan bangunan menganalisa dua hal
yaitu Jumlah Bangunan hunian tidak memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang dan
Jumlah Bangunan hunian tidak memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan
teknis (Rumah tangga). Hal pertama yaitu Jumlah Bangunan hunian. Data menunjukkan
79 dari total kepala rumah tangga (KRT) sekelurahan Prenggan masih memiliki area
huniannya kurang dari 7,2 m².
B. Kelurahan Giwangan
Kelurahan Giwangan juga masuk dalam sub zona rumah kepadatan sedang (R-2) yaitu
berupa kegiatan rumah kepadatan sedang sebagai perumahan dan permukiman. Selain itu,
Kelurahan Giwangan juga masuk dalam zona sarana Pelayanan Umum (SPU) yaitu
subzona sarana transportasi (SPU-2) berupa Terminal Penumpang Tipe A. dan subzona
sarana olah raga dan rekreasi (SPU-4) berupa saran olah raga.
Dalam perencanaan pengembangan jaringan pergerakan, Kelurahan Giwangan masuk
dalam rencana pengembangan jalan arteri primer (JAP) yaitu berupa sebagian dari ruas
jalan Ring Road Selatan Kota Yogyakarta (JAP-II) di Blok M7, jalan kolektor sekunder (JKS),
jalan lokal sekunder (JLS), serta jalan lingkungan primer dan sekunder yang meliputi semua
ruas jalan penghubung antara jalan lingkungan perumahan penduduk dengan jalan lokal.
Kelurahan Giwangan juga direncanakan untuk pengembangan jaringan air minum BWP
Kota Yogyakarta meliputi prioritas pengembangan jaringan, pengembangan jaringan baru,
dan pelayanan yang dipertahankan.
Kelurahan Giwangan masuk dalam pengembangan jaringan baru. Sementara itu, Kelurahan
Giwangan masuk dalam rencana sistem
pengelolaan air limbah dengan sistem pembuangan limbah setempat yang diarahkan
dengan penggunaan septictank komunal.
C. Kelurahan Mujamuju
Status Tanah pada area bantaran Kelurahan Mujamuju cukup bervariasi, pada kawasan
RT 52, dari 15 pemilik kapling tanah, 5 sudah memiliki sertifikat hak milik (dari Prona
thn1996), 10 berstatus wedi kengser (sumber: Nawaji Sesepuh RT 52), akan tetapi pada
RT 53, 54 dan 29 sebagian besar status tanah hanya tanah “indung” maupun “wedi
kengser”. Perencanaan pada area bantaran ini memerlukan adanya larap ataupun
pendataan khusus ketika ingin ditata, terlebih ketika pelaksanaan program skala kawasan
yang ada pada RP2KPKP. Dilihat aspek status lahan dan bangunan, bangunan hunian
pada lokasi permukiman 19.6 % tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan/ IMB. serta 2,6
KEGIATAN PENINGKATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 8
KOTA YOGYAKARTA
RENCANA PENYIAPAN LAHAN 2019
KELURAHAN PRENGGAN-GIWANGAN-MUJAMUJU
% lahan bangunan tidak memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui oleh Pemerintah dan
Bangunan hunian lama.
Dalam Permen PUPR No.2 Tahun 2016 Ttg Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh & Permukiman Kumuh,kriteria 7 aspek merupakan parameter Program Kotaku
untuk penanganan kekumuhan di perkotaan.Hal tersebut sejalan dengan kebijakan
pengembangan prasarana wilayah atau prasarana lingkungan sesuai dengan RTRW
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah mewujudkan sistem prasarana lingkungan kawasan
perkotaan meliputi sistem penanganan air limbah dan sampah, drainase, jalan
lingkungan dan juga bangunan rumah terdampak.
Dalam penetapan kawasan kumuh dan delineasi suatu kawasan atau kelurahan terdapat
beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria-kriteria tersebut adalah :
a. Aspek permasalahan lahan
b. Aspek persiapan pra-pelaksanaan
c. Kegiatan yang mudah dilaksanakan (jenis kegiatan dan dampak terhadap aktivitas
masyarakat)
d. Kesiapan masyarakat terhadap isu penataan kawasan
e. Dampak terhadap target pengurangan luasan kumuh
Pelayanan minimum untuk Kelurahan Prenggan dengan kondisi existing tahun 2016 saat
ini membutuhkan 64288 m2 atau 6,42 Ha jika diproyeksikan pada tahun 2021
membutuhkan lahan 68852 m2 atau 6,88 Ha. Kondisi fisik bangunan kelurahan
Prenggan memiliki 76 % keteraturan bangunan sedangkan 24 % tidak memiiki
keteraturan, hal ini dipengarui karena adanya perumahan/permukiman yang padat
disekitar bantaran sungai Gajahwong.
Pelayanan minimum untuk Kelurahan Giwangan dengan kondisi existing tahun 2016 saat
ini membutuhkan 57520 m2 atau 5,752 Ha jika diproyeksikan pada tahun 2021
membutuhkan lahan 61603 m2 atau 6,160 Ha. Kondisi fisik bangunan kelurahan
Giwangan memiliki 66 % keteraturan bangunan sedangkan 34 % tidak memiiki
KEGIATAN PENINGKATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 12
KOTA YOGYAKARTA
RENCANA PENYIAPAN LAHAN 2019
KELURAHAN PRENGGAN-GIWANGAN-MUJAMUJU
Dengan potensi potensi inilah mengapa Kota Yogyakarta memilih Kelurahan Mujamuju
sebagai prioritas dalam penangan permasalahan kekumuhan yang ada di Kota
Yogyakarta.
Semua kegiatan dalam Program KOTAKU harus memenuhi persyaratan pengelolaan
lingkungan dan sosial begitu pula dengan perencanaan kegiatan peningkatan kualitas
lingkungan permukiman dan pembangunan infrastruktur lainnya, maka dalam hal
persayaratan pengelolaan dampak lingkungan dan sosial, Kelurahan Mujamuju pun harus
memenuhi kewajiban ini agar pelaksanaan pembangunan kedepannya tidak timbul
permasalahan dan rencana pembangunan ini dapat segera terealisasi.
b. Identitas Pemrakarsa :
Nama : Sigit Setiawan, S.T., M.Eng.
Jabatan : Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU
PKP) Kota Yogyakarta
Alamat kantor : Jl. Kenari no.56 Yogyakarta
No Telp. : (0274) 515867
KAWASAN GAJAHWONG
Kelurahan Kumuh :
1. Mujamuju
2. Rejowinangun
3. Warungboto
4. Pandeyan
5. Prenggan
6. Giwangan
Lokasi Kawasan Segmen 1
dan 3 adalah Kelurahan
Muja-muju, Prenggan,
Giwangan.
Tabel 1. Jenis kegiatan, rencana pengadaan tanah dan dampak yang terjadi
Kelurahan Prenggan :
Dampak Pengadaan tanah
Rencana Pemotongan
Prasarana
Uraian kegiatan Volume Pengadaan Pembebasan Pemindahan rumah/
Umum/Sosial,
Tanah (m2) tanah (m2) warga (KK) bangunan
dll
(unit)
Jalan Paving Block 145 60 m2 60 m2 0 KK 8 Unit 1 unit MCK
Drainase Lingkungan 30 0 0 0 KK 0 unit 0
MCK Mandi + Cuci +
1 0 0 0 KK 0 unit 0
Kakus
Tembok Penahan
(Siring/ Plengsengan/ 30 0 0 0 KK 0 unit 0
Bronjong)
Penerangan Umum 7 0 0 0 KK 0 unit 0
Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) 1 0 0 0 KK 0 unit 0
Setempat/Terpusat
Penyediaan Pasokan
Air (Kolam
1 0 0 0 KK 0 unit 0
penampungan air,
Sumur Dalam/ Hydrant)
Kelurahan Giwangan :
Penyediaan Pasokan
Air (Kolam
penampungan air, 4 Unit 0 M2 0 M2 0 KK 0 Unit -
Sumur Dalam/ Hydrant)
Tembok Penahan
(Siring/ Plengsengan/ 200 Meter 0 M2 0 M2 0 KK 0 Unit -
Bronjong)
Gambar 1. Gambar 2.
Kondisi existing Permukiman Kondisi rencana peningkatan kualitas
Giwangan permukiman Giwangan
Kelurahan Mujamuju :
Balai Pertemuan
1 Unit 0 0 0 KK 0 KK
Warga
Penerangan Umum 35 Unit 0 0 0 KK 0 KK
Dampak yang jelas dirasakan oleh WTP adalah, polusi udara dan tergangunya akses jalan
penghubung walaupun hal ini adalah dampak yang dirasakan sementara waktu selama ada
pembangunan. Kami melakukan pendataan atas aset apa saja milik warga yang harus
terkepras atau hilang karena penyiapan lahan untuk pembangunan ini. Namun secara
keseluruhan warga menyatakan senang dan menyambut bahagia akan adanya rencana
pembangunan dan pelebaran jalan paving dan jalan inspeksi, Rata-rata warga terdampak
merupakan pemilik bangunan yang rumahnya terkepras tetapi diberi solusi dengan rehab
atau renovasi bangunan dan perbaikan fungsinya untuk memberi ruang yang sama sebelum
pembangunan dilakukan.
No Nama WTP
1 Hiwan Sudarmanto
2 Mugiyono
3 Waginah harjo dimulyo
4 Wagiyanto
5 Senen somo pawiro
6 Supriyono
7 Triyono (Suwito Raharjo)
8 Erika Widhayaningsih
9 Paidi
10 Siswo diharjo purnomo
11 Jumali
12 Tri Bawasno
13 Agung Riyanto
14 Dul Wakhid
15 Nunuk Hastuti
16 Sartono
17 Harisman
18 Ngatiyem
19 Slamet Prihatin
20 Rubingah suwito pribadi
21 Suratinah (Wakiman)
22 Nurwandi
23 Hari
24 Subardi
Jml 24
Keterangan lainnya :
a Rencana Talud
b Lokasi Rencana MCK
No Nama WTP
1 Nawadji
2 D.L Raharjo
3 Siti/Titik
4 Joko Legowo S.Sos
6 Supriyadi
7 Sutardjo KP
8 Tulus Sutejo
9 Agung Sulistyono
10 Mujiman/Sri Purwandari
11 Andi/Wiryadi
12 Cipto Haryono
13 Ahmad Yubaidi, SPd.SH.MH
14 Albertus Triadi
15 Ismubingah
18 Tri/Purwoko
Jml 15 Unit
Keterangan Lainnya
5 Balai RT. 52
No Nama WTP
1 Rubinem
2 R. Sarwo Sukendro (Agus)
3 Dadang Aka Siswanto
4 Ahmad Halil/Moh Zali
5 Sugito
6 Sulistyo Eko Putro
7 Partini
8 Slamet Witorejo
9 Suprihatin (Noprina)
10 Tri Suratno
Jml 10 Unit
No Nama WTP
1 Riyani (Yoyok)
2 Alif Arifin
3 Eka Susilowati
4 Eko Prasetyo
5 Eddy Susilo
6 Pratama Adi S.
7 Dasim
8 Yuliyanto
9 Endi Setiawan
10 Suprapto
11 Suprapti
12 Tugiyanto
13 Dwi Eko Santoso
Jml 13 unit
Dari hasil pendataan yang telah dilakukan tercatat 68 WTP yang meliputi Kelurahan Prenggan
RT.55-RW.01, Giwangan RT.17-RW.06 dan Mujamuju RT.52-RW.05, RT.54-RW.08, RT.29-
RW.11
Aset Vol
No Nama WTP Alamat Pekerjaan Sat
terdampak Terdampak
Kelurahan prenggan
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
Lahan,
1 Hiwan Sudarmanto Prenggan Kotagede Swasta 6 M2
Bangunan
Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
Buruh Harian Lahan,
2 Mugiyono Prenggan Kotagede 8 M2
lepas Bangunan
Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
Waginah harjo Lahan,
3 Prenggan Kotagede IRT 5 M2
dimulyo Bangunan
Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
Lahan,
4 Wagiyanto Prenggan Kotagede Buruh 5 M2
Bangunan
Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
Senen somo Lahan,
5 Prenggan Kotagede Wiraswasta 5 M2
pawiro Bangunan
Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
Lahan,
6 Supriyono Prenggan Kotagede Karyawan swasta 12 M2
Bangunan
Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
Triyono (Suwito Buruh Harian Lahan,
7 Prenggan Kotagede 14 M2
Raharjo) lepas Bangunan
Yogyakarta
Tegalgendu KG II/1181
Erika Mengurus Rumah Lahan,
8 Rt.55 Rw.11 Prenggan 5 M2
Widhayaningsih Tangga Bangunan
Yogyakarta
Kelurahan Giwangan
Ponggalan UH VII/216
Siswo diharjo Lahan,
9 Rt.17 Rw.06 Giwangan Buruh 20 M2
purnomo/Ngadiran Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan UH VII/217
Lahan,
10 Jumali Rt.17 Rw.06 Giwangan Wiraswasta 12 M2
Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan Rt.17 Rw.06 Lahan,
11 Tri Bawasno Karyawan swasta 7 M2
Giwangan Yogyakarta Bangunan
Ponggalan UH VII/219
Lahan,
12 Agung Riyanto Rt.17 Rw.06 Giwangan Buruh 6 M2
Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan UH VII/221 Lahan,
13 Dul Wakhid Buruh 7 M2
Rt.17 Rw.06 Giwangan Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan UH VII/222
Buruh Harian Lahan,
14 Nunuk Hastuti Rt.17 Rw.06 Giwangan 12 M2
Lepas Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan Rt.17 Rw.06 Lahan,
15 Sartono Buruh 3 M2
Giwangan Yogyakarta Bangunan
Ponggalan Rt.17 Rw.06 Lahan,
16 Harisman Linmas 3 M2
Giwangan Yogyakarta Bangunan
Ponggalan UH VII/225
Buruh Harian Lahan,
17 Ngatiyem Rt.17 Rw.06 Giwangan 9 M2
Lepas Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan Rt.17 Rw.06 Buruh / tukang Lahan,
18 Slamet Prihatin 3,5 M2
Giwangan Yogyakarta batu Bangunan
Ponggalan UH VII/227
Rubingah suwito Lahan,
19 Rt.17 Rw.06 Giwangan IRT 14 M2
pribadi Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan UH VII/228
Suratinah Lahan,
20 Rt.17 Rw.06 Giwangan Buruh 6 M2
(Wakiman) Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan UH VII/228
Lahan,
21 Nurwandi Rt.17 Rw.06 Giwangan Buruh 2 M2
Bangunan
Yogyakarta
Ponggalan Rt.17 Rw.06 Lahan,
22 Hari Buruh 12 M2
Giwangan Yogyakarta Bangunan
Ponggalan Rt.17 Rw.06 Lahan,
23 Subardi Buruh 6 M2
Giwangan Yogyakarta Bangunan
Ponggalan Rt.17 Rw.06 Buruh Harian Lahan,
24 Paidi 10 M2
Giwangan Yogyakarta Lepas Bangunan
Kelurahan Muja-Muju
Status
No Nama WTP Alamat Aset terdampak Volume Sat
Tanah
Wedi
1 MCK Umum RT 17 RW 06 Giwangan Bangunan/Lahan 6 M2
Kengser
Balai Wedi
2 RT 52/RW 05 Muja-muju Bangunan/Lahan 6 m2
Pertemuan Kengser
REKAPITULASI WTP
Vol
No Nama WTP Alamat Status tanah Aset terdampak Sat
Terdampak
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
1 Hiwan Sudarmanto Wedi kengser Lahan, Bangunan 6 M2
Prenggan Kotagede Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
2 Mugiyono Wedi kengser Lahan, Bangunan 8 M2
Prenggan Kotagede Yogyakarta
Waginah harjo Tegalgendu Rt.55 Rw.11
3 Wedi kengser Lahan, Bangunan 5 M2
dimulyo Prenggan Kotagede Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
4 Wagiyanto Wedi kengser Lahan, Bangunan 5 M2
Prenggan Kotagede Yogyakarta
Senen somo Tegalgendu Rt.55 Rw.11
5 Wedi kengser Lahan, Bangunan 5 M2
pawiro Prenggan Kotagede Yogyakarta
Tegalgendu Rt.55 Rw.11
6 Supriyono Wedi kengser Lahan, Bangunan 12 M2
Prenggan Kotagede Yogyakarta
Triyono (Suwito Tegalgendu Rt.55 Rw.11
7 Wedi kengser Lahan, Bangunan 14 M2
Raharjo) Prenggan Kotagede Yogyakarta
Erika Tegalgendu KG II/1181 Rt.55
8 Wedi kengser Lahan, Bangunan 5 M2
Widhayaningsih Rw.11 Prenggan Yogyakarta
Siswo diharjo Ponggalan UH VII/216 Rt.17
9 Wedi kengser Lahan, Bangunan 20 M2
purnomo/Ngadiran Rw.06 Giwangan Yogyakarta
Ponggalan UH VII/217 Rt.17
10 Jumali Wedi kengser Lahan, Bangunan 12 M2
Rw.06 Giwangan Yogyakarta
Ponggalan Rt.17 Rw.06
11 Tri Bawasno Wedi kengser Lahan, Bangunan 7 M2
Giwangan Yogyakarta
Ponggalan UH VII/219 Rt.17
12 Agung Riyanto Wedi kengser Lahan, Bangunan 6 M2
Rw.06 Giwangan Yogyakarta
Ponggalan UH VII/221 Rt.17
13 Dul Wakhid Wedi kengser Lahan, Bangunan 7 M2
Rw.06 Giwangan Yogyakarta
Ponggalan UH VII/222 Rt.17
14 Nunuk Hastuti Wedi kengser Lahan, Bangunan 12 M2
Rw.06 Giwangan Yogyakarta
Ponggalan Rt.17 Rw.06
15 Sartono Wedi kengser Lahan, Bangunan 3 M2
Giwangan Yogyakarta
Ponggalan Rt.17 Rw.06
16 Harisman Wedi kengser Lahan, Bangunan 3 M2
Giwangan Yogyakarta
Ponggalan UH VII/225 Rt.17
17 Ngatiyem Wedi kengser Lahan, Bangunan 9 M2
Rw.06 Giwangan Yogyakarta
KEGIATAN PENINGKATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 26
KOTA YOGYAKARTA
RENCANA PENYIAPAN LAHAN 2019
KELURAHAN PRENGGAN-GIWANGAN-MUJAMUJU
Lokasi/kelurahan
Keterangan Kel. Kel. Kel. Jumlah
Giwangan Prenggan Mujamuju Total
Jumlah WTP (KK) 16 8 38 62
Jumlah rumah hunian terdampak 16 8 38 62
Jumlah rumah dan tempat usaha terdampak 1 0 2 3
Jumlah tempat usaha terdampak 0 0 0 0
g. Pembangunan jalan Inspeksi dengan membebaskan lahan selebar 3 meter dari tanggul
sungai, Mengacu aturan Permen PUPRnomor 28/prt/m/2015 Tentang penetapan garis
sempadan sungai dan garis sempadan danau
Pasal 7 disebutkan :
Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c, ditentukan paling sedikit berjarak 3 (tiga) meter dari
tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.
Dalam rembug proses negoisasi untuk mencapai kesepakatan dan konsultasi publik
disampaikan kepada WTP, seperti gambaran rencana kegiatan dengan menampilkan gambar
ilustrasi before dan after pelaksanaan kegiatan saluran drainase dan jalan serta gambar
rencana rumah setelah dilakukan penataan kawasan, agar warga mengetahui rencana
kegiatan tersebut gambaran kondisi pasca penataan kawasan. Terkait kompensasi atas aset
milik warga yang harus hilang karena terdampak oleh proyek, kompensasi yang ditawarkan
tidak dalam bentuk nilai uang namun dengan bentuk kompensasi berupa dibangunnya
kembali bangunan terdampak yang dipotong sesuai dengan kebutuhan untuk memenuhi
fungsi bangunan awal sebelum dilakukan pemotongan. Akses jalan juga menjadi salah satu
hal yang akan dimiliki oleh masyarakat secara permanen, dan dengan kondisi yang lebih baik,
teratur, tertata dan lebih rapi. Sedangkan aset milik warga dihitung sebagai bentuk kerugian
sementara yang tidak dapat diganti rugikan, namun adanya pengakuan dari Pemerintah Kota
Yogyakarta atas aset yang mereka miliki, dengan menghitung teknis/ taksir harga atas kondisi
yang ada saat ini. Sedangkan untuk kesepakatan pembongkaran dibiayai dengan dana
perbaikan oleh Pemerintah Kota (Dinas PU-PKP Kota Yogyakarta) sekaligus pembersihan
dan penyiapan lahan sebagai ruang kerja dalam pembangunan.
Proses sosialiasi mulai dilakukan pada tanggal 30 November 2018 dilaksanakan di Dinas
PUPKP Kota Yogyakarta, tindaklanjut dari sosialisasi tingkat Kota diadakan sosialisasi
ditingkat Kelurahan dengan menghadirkan diantaranya warga terdampak Pembangunan.
Dengan disampaikan rencana program penataan dan informasi hasil penataan dilokasi RT 53
Kelurahan Muja-muju masyarakat menerima ada program penataan kawasan.
Ditingkat masyarakat setelah dilakukan sosialisasi melalui RT dan RW dilaksanakan rembug-
rembug penguatan informasi tentang konspensasi dari WTP nanti akan mempunyai akses
KEGIATAN PENINGKATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 31
KOTA YOGYAKARTA
RENCANA PENYIAPAN LAHAN 2019
KELURAHAN PRENGGAN-GIWANGAN-MUJAMUJU
jalan, Surat Keterangan Tanah (SKT) untuk pengajuan kekancingan dan pemotongan dan
pengembalian bangunan akan dibiayai oleh Pemkot dengan nilai sesuai dengan tingkat
kerusakan bangunan terdampaknya.
Melalui Tim Fasilitator (TFL) pendamping bantuan rumah terdampak melakukan survai
bersama LPMK dan masyarakat untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya dimasing-masing
WTP. Dana kegiatan pemotongan bangunan terdampak dimulai bulan April 2019 dengan
mekanisme dana akan dicairkan melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(LPMK) dimasing-masing Kelurahan. LPMK akan membentuk Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM) untuk melaksanakan kegiatan pemotongan rumah dan pengembalian
bangunan rumah terdampak.
Nilai
Perkiraan
Kompensasi
Nama Status Nilai Asset
No Alamat Aset terdampak Volume Sat (APBN)
WTP Tanah (Vol x 1,2jt-
(Berupa
NJOP)
Pembangunan)
MCK RT 17 RW 06 Wedi
1 Bangunan/Lahan 6 M2 7.200.000 56.600.000
Umum Giwangan Kengser
Balai RT 52/RW 05 Wedi
2 Bangunan/Lahan 6 m2 30.240.000 302.000.000
Pertemuan Muja-muju Kengser
30.240.000 358.600.000
-
kawasan dan masyarakat dalam beraktifitas sehari-harinya lebih aman dan nyaman. Pada
intinya masyarakat menyetujui rencana kegiatan penataan kawasan, warga terdampak
mempersilahkan jika pembangunan jalan akses harus membongkar bangunan yang mereka
miliki demi lancarnya pembangunan.
Dengan pembangunan kawasan permukiman yang ada diwilayah kelurahan Muja-Muju,
Kelurahan Prenggan dan Kelurahan Giwangan akan mendukung visi dan misi menuju sungai
Gajahwong dengan optimalisasi Ecologi dan pertahanan ekosistem/keaslian sebagai
alternative wisata hijau. Pada masing-masing wilayah dari Giwangan, Prenggan dan Muja-
Muju akan tumbuh warung-warung dari WTP dan tempat wisata dengan khas masing-masing
lokasi. Hal ini sudah dilakukan koordinasi dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan dan Dinas
Pariwisata Kota Yogyakarta. Dengan konektifitas wilayah Kotagede yang sudah menjadi
daerah wisata, tentu akan berdampak pada wilayah sungai Gajahwong dari kelurahan
Giwangan sampai dengan Kelurahan Muja-Muju.
WC,
Ponggalan UH VII/216 Sumur, WC
Siswo diharjo Ruang
9 Rt.17 Rw.06 Giwangan Sumur,Dapur dapur dinding,
purnomo/Ngadiran tamu,
Yogyakarta pintu,sumur
sumur
Ponggalan UH VII/219
Plester, Cat,
12 Agung Riyanto Rt.17 Rw.06 Giwangan kamar Kamar Kamar
seng
Yogyakarta
Kamar,
Ponggalan UH VII/222 Plester dinding, Warung,
Kamar, Ruang
14 Nunuk Hastuti Rt.17 Rw.06 Giwangan cat kamar,
Ruang tamu tamu,
Yogyakarta pintu rolling ruang tamu
warung
Kamar
Ponggalan Rt.17 Rw.06 Kamar Plester dinding, Kamar
15 Sartono Ruang
Giwangan Yogyakarta Ruang tamu cat, pintu jendela Ruang tamu
tamu
Wc, Plester
Ponggalan Rt.17 Rw.06 dinding, cat,
16 Harisman kosong dinding ruang tamu
Giwangan Yogyakarta pintu jendela,
sumur
Plester dinding,
Ponggalan Rt.17 Rw.06 ruang
18 Slamet Prihatin dinding cat, pintu ruang tamu
Giwangan Yogyakarta kosong
jendela, kanopi
Ponggalan UH VII/227
Rubingah suwito dapur, pintu jendela, dapur,
19 Rt.17 Rw.06 Giwangan dapur
pribadi sumur kanopi,sumur sumur
Yogyakarta
Ponggalan UH VII/228
Kamar Plester dinding, Kamar
21 Nurwandi Rt.17 Rw.06 Giwangan kamar
ruang tamu cat, pintu jendela ruang tamu
Yogyakarta
WC, Pintu 2,
Ponggalan Rt.17 Rw.06 dapur, kamar, Kamar, wc,
23 Subardi Jendela 1, cat
Giwangan Yogyakarta kamar dapur,wc ruang tamu
dinding
sumur Sumur, WC sumur
Ponggalan Rt.17 Rw.06
24 Paidi dinding pompa air pintu, jendela, WC, runag
Giwangan Yogyakarta
bambu dinding sekat tamu
dinding, Plester
Balirejo UH II/567 ; Dapur Dapur Dapur
25 Nawadji Acian, Cat
Rt.52 Rw.05 Yogyakarta Kamar Kamar Kamar
dinding,
dinding, Plester
Balirejo UH II/573 ; Dapur Dapur Dapur
26 D.L Raharjo Acian, Cat
Rt.52 Rw.05 Yogyakarta Kamar Kamar Kamar
dinding,
sumur sumur
Mujiman/ Tri Balirejo UH II/572 ; sumur
33 Kamar sumur, WC Kamar
Purwaningsih Rt.52 Rw.05 Yogyakarta Kamar Mandi
Mandi Mandi
dinding, Plester
Cipto Balirejo UH II/528 ; Dapur Dapur Dapur
35 Acian, Cat
Haryono/Ekowati Rt.52 Rw.05 Yogyakarta kamar kamar kamar
dinding,
dinding, Plester
Albertus Tri Hadi Balirejo UH II/527 ; Dapur Dapur Dapur
37 Acian, Cat
Mur Atmadi Rt.52 Rw.05 Yogyakarta Kamar Kamar Kamar
dinding,
Balirejo UH II/527 ;
38 Ismubingah Dinding Dinding Plester dinding Dinding
Rt.52 Rw.05 Yogyakarta
Dapur,
Dapur, Dapur,
Mujamuju Rt.29 Rw.09 Dinding, Plester Kamar
55 Yuliyanto Kamar Kamar
Yogyakarta/Sosrowijayan Acian, WC mandi,
mandi mandi
kamar
Dapur,
Dapur, Dapur,
Mujamuju UH II/385d Dinding, Plester Kamar
58 Eddy Susilo Kamar Kamar
Rt.29 Rw.09 Yogyakarta Acian, WC mandi,ruang
mandi mandi
tamu
Sidobali UH II/385a
Dapur, Dinding, Plester Kamar, wc
59 Eko Prasetyo Rt.29 Rw.09 Mujamuju wc, dapur
Kamar, wc Acian dapur
Yogyakarta
Sidobali UH II/407 Rt.29
60 Eka Susilowati Rw.09 Mujamuju Dinding Dinding Plester, Acian dinding
Yogyakarta
wc
Sidobali UH II/408a Dinding, Plester
Dapur, WC, sumur,
61 Alif Arifin Rt.29 Rw.09 Mujamuju Acian, sumur,
sumur , wc kamar dapur
Yogyakarta teras
kamar
Kamar
Mujamuju Rt.29 Rw.09 kamar dinding,Plester,
62 Yoyok H/Riyani kamar tamu
Yogyakarta/Prawirodirjan WC Acian,WC
wc, kamar
Untuk status tanah yang SHM oleh BPN akan difasilitasi proses penyesuain luasan setelah
dilakukan pengukuran ulang karena terkurangi untuk akses jalan ispeksi, berbeda untuk status
tanah wedi kengser atau yang tidak memiliki alas hak atas tanah dan lahan yang di pakai
bangunan maka akan difasilitasi oleh BPN melalui Program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) untuk mempunyai semacam Surat Keterangan Tanah / SKT (bukan berfungsi
sebagai surat Hak atas tanah), SKT juga merupakan salah satu alat bukti tertulis untuk
menunjukkan penguasaan lahan/tanah guna kepentingan proses pendaftaran alas hak tanah
atas tanah Sultan Ground Keraton Yogyakarta. Secara eksplisit tidak diatur mengenai tata cara
untuk memperoleh SKT dalam PP 24/1997. Namun di wilayah DIY SKT ini menjadi salah satu
syarat pendaftaran untuk memperoleh Surat Kekancingan dari keraton Yogyakarta.
PTSL ini merupakan kegiatan pendaftaran tanah pertama kali yang dilakukan secara serentak
yang meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam satu wilayah
kelurahan, dan juga termasuk pemetaan seluruh objek pendaftaran tanah yang sudah terdaftar
dalam rangka menghimpun dan menyediakan informasi lengkap mengenai bidang–bidang
tanahnya. Pemerintah menggratiskan biaya PTSL untuk proses penerbitan Surat keterangan
Tanah (SKT) dan penyesuaian sertifikat tanah di BPN setelah luasan tanah dikurangi untuk
akses jalan inspeksi, sedangkan biaya muncul untuk pengurusan persyaratan di Kelurahan.
"Sesuai dengan surat kerja sama tiga menteri yakni Mendagri, Menteri Kementerian Desa, dan
Menteri Agraria dan Tata Ruang ditetapkan biaya Rp 150.000/ bidang tanah untuk transportasi
aparat Kelurahan. Selain itu, ada biaya untuk warkah yang ditentukan aparat desa dan biaya
meterai.
Gbr. 12. Foto kegiatan Sosialisasi tingkat Kota dan Kegiatan musyawarah warga
Sedangkan manfaat dari adanya konsultasi publik bagi warga dan Pemerintah (dalam
hal ini sebagai pemrakarsa) adalah :
Sebagai dasar untuk melakukan pelingkupan
Mengidentifikasi potensi dampak yang akan ditimbulkan
Memilih metode yang sesuai untuk digunakan
Mencegah kesalahpahaman masyarakat
Metode Konsultasi Publik
Sosialisasi dan tanya jawab
Focus Group Discussion (FGD)/ Diskusi kelompok (Diskusi Kelompok Terarah)
OPSI DOKUMEN :
• Konsolidasi tanah (LC)
• Rencana Relokasi
• Rencana Pembebasan Tanah Pengajuan
• RPL (Rencana Penyiapan Draf
Lahan) Dokumen
Verifikasi Draf
DRAFT s/d SELESAI
saran pendapat dan tanggapan ini digunakan sebagai bahan dalam penyusunan
dokumen Larap/ Rencana Penyiapan Lahan (RPL).
d. Siapa saja yang berpartisipasi dalam konsultasi Publik Pihak yang perlu terlibat dan
berpartisipasi aktif dalam Konsultasi Publik :
Pemrakarsa dalam hal ini adalah Dinas PU-PKP Prov dan Kota
Masyarakat di tapak proyek & sekitarnya
Pihak Pemerintahan kelurahan beserta aparatnya
Fasilitator KOTAKU sebagai pendamping program
e. Perlu dibuat berita acara yang ditandatangani oleh seluruh peserta, serta daftar hadir
peserta untuk setiap konsultasi yang dilakukan.
Setiap momen rembug warga kami selalu merekam dan mendokumentasikan
pertemuan dengan warga terutama warga terdampak proyek untuk selalu dapat
menampung aspirasi, saran, gagasan dan tanggapan warga, dan semuanya tercatat
terdokumentasikan dalam berita acara dan daftar hadir warga.
f. Dalam langkah penataan kawasan tidak ada pemindahan warga, dalam implementasi
pelaksanaan penyiapan lahan bangunan hunian WTP masih dapat difungsikan untuk
rumah tinggal, agar keberlangsungan aktifitas dan pengembangan perekonomian
dikuatkan dengan pola pemberdayaan masyarakat :
Waktu Penanggung
No Program Kegiatan Lokasi
pelaksanaan jawab
Setiap pembangunan selalu berdampak baik positif maupun negatif, begitu pula pendapat
warga terdampak mereka selalu punya saran, ide, gagasan, tanggapan, masukan dan lain-lain,
sehingga masyarakat butuh wadah
untuk menyalurkan aspirasi
mereka. Prosedur yang dapat
diakses (murah dan mudah) oleh
pihak ketiga untuk penyelesaian
perselisihan yang bisa saja timbul
di masyarakat. Kota Yogyakarta
memiliki wadah komunikasi
sebagai tempat warga masyarakat
Kota Yogyakarta jika ingin
menyampaikan aspirasi, bisa
melalui media sosial alamat web
KOTAKU: kotaku.pu.go.id
RPL
Alamat pengaduan :
Pemkot Kota Yogyakarta cq. Dinas PU PKP Kota Yogyakarta
Jogja Service Smart (JJS) Kota Yogyakarta
Pengaduan Online KOTAKU: http://kotaku.pu.go.id/view/7164/sms-pengaduan
Berdasarkan keluhan, keberatan dan usulan yang disampaikan WTP, maka Kotaku melalui
Lembaga masyarakat dengan proyek Peningkatan Kawasan Permukiman dan Tim Monev
untuk melakukan penelitian atas pengaduan,
Hasil penelitian atau investigasi tersebut akan diinformasikan kepada Warga Terkena
Proyek (WTP) paling lambat dalam jangka waktu 12 hari untuk kemudian
dimusyawarahkan dengan WTP untuk diupayakan pemecahanannya berdasarkan
prinsip win-win solution
Penyelesaian masalah atau penanganan atas keluhan, keberatan dan, usulan, akan
didokumentasikan dan dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat, dipublikasikan di
papan pengumuman di kantor proyek, kantor pemda dan kantor kelurahan
b) Pembiayaan
Dalam hal ini kegiatan peningkatan kawasan permukiman di Mujamuju, Prenggan, dan
Giwangan secara keseluruhan pembiayaan dari APBD, karena tidak adanya pembebasan
lahan, tidak adanya ganti rugi atas bangunan dan tanaman yang produktif, juga tidak ada
pemindahan rumah WTP. Pembiayaan yang ada dari Kotaku adalah pembiayaan terkait
persiapan kegiatannya dimulai dari pengumuman keputusan rencana kegiatan, sosialisasi,
rembug-rembug warga, hingga monitoring dan evaluasi oleh pihak terkait yang secara
keseluruhan pembiayaan ini didanai oleh APBD melalui Dinas PUPKP Kota Yogyakarta.
Rencana monitoring/ pemantauan terhadap kegiatan dari mulai penyiapan/ pra konstruksi
hingga pada tahapan pasca konstruksi/ setelah pelaksanaan dilakukan sepenuhnya oleh
instansi pelaksana/ pemrakarsa sesuai dengan surat pernyataan yang dibuat oleh
pemrakarsa, yang didukung oleh para pemantau independen sesuai peraturan yang
berlaku, untuk memastikan informasi yang lengkap dan obyektif. Adapun dukungan dari tim
monitoring/ pemantauan dan evaluasi bisa terdiri dari unsur aparat kelurahan, aparat
kecamatan, RT, RW, Forum komunitas sungai Gajahwong (FORSIDAS), Dinas PU-PKP,
DLH dan BBWS-SO. Indikator-indikator pemantauan kinerja guna mengukur input, output,
dan hasil untuk kegiatan mulai dari penyiapan lahan dengan pemotongan rumah WTP
sampai pada implementasi kegiatan fisik dikawasan, keterlibatan WTP dalam proses
pemantauan juga sangat diperlukan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan apa yang
diharapkan serta tidak ada permasalahan dengan WTP. Evaluasi terhadap dampak proyek
juga menjadi pemantauan oleh tim pemantau selama jangka waktu berjalan yang ditentukan
dan setelah semua kegiatan proyek ini terlaksana dengan baik. Tim Monitoring dan Evaluasi
ditingkat lapangan adalah Kelompok Pemanfaat Pemelihara (KPP) yang dibentuk oleh
Pemerintah Kelurahan beserta Lembaga masyarakat tingkat kelurahan pada saat
pelaksanaan Rencana Kerja (action plan). Sedangkan ditingkat POKJA tim monitoring
dikoordinatori oleh Dinas PUPKP Kota Yogyakarta. Adapun tugas dari tim tersebut sebagai
berikut :
b. Masa penugasan Tim Monitoring Internal adalah selama kegiatan proyek berlangsung
sampai dengan dibentuknya lagi KPP keberlanjutan. Untuk memudahkan warga
masyarakat dalam melayangkan Komplain dan keluhan dapat disampaikan ke pihak
Kelurahan dan Lembaga masyarakat yang siap menampung aspirasi dari masyarakat,
untuk kemudian diteruskan kepada instansi / dinas yang berkaitan/ berwenang
c. Tim Monitoring dan Evaluasi, akan melakukan koordinasi setiap saat dengan,
Pelaksana Proyek, untuk mendiskusikan permasalahan dan kendala yang dihadapi
khususnya yang terkait dengan penyelesaian keluhan/ keberatan WTP, sedangkan
a. Organisasi atau komite yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengadaan tanah,
termasuk personil yang dapat dikontak langsung oleh WTP
Dalam hal ini kegiatan peningkatan kualitas permukiman di Segmen 1 dan 3 Kawasan
Gajahwong pelaksana pengadaan lahan, adapun kontak person pengaduan dapat
dilakukan melalui kontak person Pemerintah Kelurahan Mujamuju, Kelurahan Prenggan
dan Kelurahan Giwangan. Melalui kontak ini diharapkan masyarakat dan WTP akan
mudah dalam memberikan masukan, saran dan keluhan. Adanya fasilitas ruang
pengaduan yang disediakan oleh Kelurahan akan diumumkan melalui musyawarah dan
rembug warga serta penempelan pada papan informasi yang dimiliki oleh Kelurahan
secara rutin dilakukan setiap bulannya.