ii
KATA PENGANTAR
yang inklusif, menyentuh semua lapisan masyarakat, dan dapat berjalan secara
berkelanjutan (sustainable).
Pada saat ini adalah masa transisi, di mana pelaksanaan pembangunan sebagaimana
tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun
2005-2025 akan segera berakhir. Evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan jangka
panjang daerah periode tersebut telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil penilaian kinerja
pembangunan 20 tahunan itu, Kabupaten Kulon Progo berhasil meraih predikat “BAIK”,
Hal tersebut menandakan bahwa kinerja sektor pemerintah sampai dengan masyarakat di
Kabupaten Kulon Progo telah berjalan secara optimal. Namun demikian, masih terdapat
agar kualitas dan kuantitas pembangunan dapat terus ditingkatkan. Semangat inilah yang
periode 2025-2045.
Upaya untuk merumuskan kebijakan pembangunan jangka panjang ini didasari atas arah
kebijakan pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Dalam arah kebijakan
RPJPN tahun 2025-2045 terdapat berbagai upaya transformasi yang harus dilakukan,
agar cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud. Di samping itu, mandat lain juga
tertuang dalam arah kebijakan RPJPD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2025-
iii
wilayah DIY menjadi keniscayaan. Oleh karena itu, dalam penyusunan Ranwal RPJPD
Proses penyusunan dokumen Ranwal RPJPD Kabupaten Kulon Progo tahun 2025-2045
ini mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.
diwujudkan melalui pemetaan sasaran pembangunan yang jelas dan terukur. Oleh karena
itu, proses penyusunan arah kebijakan dan sasaran pembangunan telah dilaksanakan
Seluruhan arah kebijakan sampai dengan sasaran dan indikator kinerja pembangunan
dapat dilihat dalam dokumen Rancangan Awal (Ranwal) RPJPD Kabupaten Kulon Progo
tahun 2025-2045 ini. Dokumen ini bukan hanya dimiliki oleh kalangan internal Pemkab
Kulon Progo, tetapi terbuka untuk semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu,
keterlibatan multipihak (masyarakat, dunia usaha, akademisi, media massa, LSM, dan
pihak lain yang berkepentingan) sangat diperlukan. Dengan demikian, arah pembangunan
Kabupaten Kulon Progo selama 20 tahun ke depan dapat berjalan secara inklusif dan
Demikian kata pengantar ini disampaikan untuk memberikan gambaran akan pentingnya
dokumen Ranwal RPJPD Kabupaten Kulon Progo tahun 2025-2045. Kritik dan saran
konstruktif dari semua pihak sangat kami harapkan, agar dapat mewujudkan dokumen
Dokumen Ranwal RPJPD tahun 2025-2045 ini akan segara ditindaklanjuti dengan
Rancangan Akhir RPJPD tahun 2025-2045. Selanjutnya, bersama dengan pihak DPRD
iv
akan dilakukan proses legislasi berupa pembahasan Raperda RPJPD Kabupaten Kulon
v
DAFTAR ISI
vi
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan
Dasar 156
2.3.3. Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Pilihan 224
2.3.4. Fokus Layanan Fungsi Penunjang dan Administrasi Pemerintahan 253
2.3.5. Fokus Keistimewaan 276
2.4. Aspek Daya Saing Daerah 299
2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 300
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur 303
2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi 309
2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia 311
BAB III PROYEKSI DEMOGRAFI & KEBUTUHAN SARANAPRASARANA 313
3.1. Demografi 313
3.2. Kebutuhan Sarana dan Prasarana Dasar 318
BAB IV INDIKASI KINERJA RTRW & RENCANA SEKTORAL DALAM DOKRENDA
321
4.1. Indikasi Kinerja RTRW 321
4.2. Indikasi Kinerja Rencana Sektoral Lainnya 332
4.2.1. Dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2023-2025 332
4.2.2. Dokumen Analisis Smart City Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun
2018-2028 338
BAB V PERMASALAHAN & ISU STRATEGIS 341
5.1 Modal Dasar 341
5.1.1. Kependudukan 341
5.1.2. Ekonomi Sosial Budaya 342
5.1.3. Kekayaan Alam 344
5.2. Tantangan Pembangunan 345
5.2.1. Bidang Sosial 345
5.2.2. Bidang Ekonomi 351
5.2.3. Bidang Tata Kelola 355
vii
5.2.4. Bidang Supermasi Hukum, Stabilitas, dan kepemimpinan Indonesia 357
5.2.5. Bidang Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi 358
BAB VI VISI & MISI DAERAH 365
6.1. Visi Pembangunan 365
6.2. Misi Pembangunan 367
BAB VII ARAH KEBIJAKAN & SASARAN POKOK 373
BAB VIII PENUTUP 389
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
(dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025. RPJPD
dokumen perencanaan makro berwawasan dua puluh tahun dan memuat visi, misi,
dan arah pembangunan jangka panjang Daerah, yang kemudian akan digunakan
sebagai acuan oleh Kepala Daerah dalam menyusun visi, misi dan program yang
(RKPD) yang disusun setiap tahun. Dokumen RKPD akan menjadi pedoman dalam
penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) yang disampaikan kepada DPRD untuk dibahas dan disepakati.
APBD) Kabupaten Kulon Progo yang menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten
untuk melaksanakan dan membiayai rencana kerja yang telah disusun sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
bahwa kurun waktu RPJPD sesuai dengan kurun waktu RPJPD serta periodisasi
RPJPD 2025 akan berakhir pada Tahun 2025. Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kulon Progo 2005-2025 telah mendekati akhir
2
Bappeda Kabupaten Kulon Progo telah menindaklanjuti Surat Edaran
Kulon Progo Tahun 2005-2025. Kesimpulan secara umum RPJPD Tahun 2005-2025
telah dilaksanakan dengan baik yang ditandai dengan rata-rata capaian kinerja
RPJMD pada 4 (empat) tahap pelaksanaan RPJPD sebesar 86,16% dengan predikat
Tabel 1. Capaian Kinerja Per Tahapan RPJPD Kabupaten Kulon Progo Tahun
2005-2025
per kapita yang masih rendah. Di sisi lain, pembangunan di Kulon Progo sudah
Program-program strategis seperti BIY, kereta bandara, JJLS, dan KSPN Borobudur
dan yang masih dalam proses perencanaan seperti rencana perwujudan kawasan
effect pembangunan di Kulon Progo. Di sisi lain, kontrak karya penambangan pasir
besi oleh PT. JMI serta pembangunan pelabuhan Tanjung Adikarto dan Kawasan
Peruntukan Industri Sentolo belum dapat terwujud seperti yang diharapkan. Oleh
3
seperti telah disebutkan di atas, kemudian langkah berikutnya merumuskan visi dan
misi, serta menurunkan visi dan misi ke dalam perumusan arah kebijakan serta
sasaran pokok daerah dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah pada
periode berikutnya. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 pada Pasal 18, bahwa penyusunan dokumen rancangan awal RPJPD
berakhir, oleh karena itu Bappeda Kabupaten Kulon Progo melaksanakan pekerjaan
Penyusunan Dokumen Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025-
2045.
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tentang Tata
4
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Pemerintah Daerah;
Harga Barang dan Jasa Tahun 2023 sebagaimana telah beberapa kali diubah
10) Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 60 Tahun 2022 tentang Penjabaran
DPA/A.1/5.01.5.05.0.00.02.0000/001/2023.
5
Gambar Alur Perencanaan dan Penganggaran
Kabupaten Kulon Progo mengikuti panduan visi, misi, tujuan, target, dan arah
kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJP Nasional dan RPJPD DIY, termasuk juga
tahun.
merumuskan visi, misi, dan program bagi calon Kepala Daerah. Selain itu, dokumen
ini juga menjadi panduan bagi Kepala Daerah yang terpilih dalam merancang strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan dalam RPJMD. RPJPD Kabupaten Kulon Progo juga
seperti pemerintah, sektor swasta, dan seluruh warga masyarakat. Tujuannya adalah
6
untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang konkret, dinamis, sejalan, dan
bertanggung jawab.
1.3.3. Keterkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo
Di sisi lain, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kulon Progo mencakup
perencanaan tentang tata letak, pemanfaatan, dan pengendalian ruang wilayah yang
sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJPD Kabupaten Kulon
Progo. Oleh karena itu, RPJPD Kabupaten Kulon Progo dan RTRW Kabupaten Kulon
a) Maksud:
periode 2025-2045 yang menjabarkan visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok
b) Tujuan:
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun Rencana Awal RPJPD Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN
7
Menjelaskan gambaran umum penyusunan RPJPD, termasuk latar belakang, dasar
aspek sesuai hasil evaluasi RPJPD 2005-2025 sebagai bahan acuan perencanaan.
Merinci proyeksi dinamika demografi dan kebutuhan sarana prasarana per lima tahun
kedalam Dokrenda. Bab Ini menguraikan rencana aksi yang lebih rinci, indikator
kinerja, dan cara mengukur keberhasilan dalam mewujudkan visi dan misi
pembangunan daerah sesuai dengan RTRW dan rencana sektoral yang telah
ditetapkan.
Menjelaskan masalah dan isu strategis di Kabupaten Kulon Progo berdasarkan hasil
analisis data. . Analisis permasalahan dan identifikasi isu-isu strategis ini menjadi
dasar bagi pemerintah daerah Kabupaten Kulon Progo untuk merumuskan kebijakan
dan program pembangunan yang relevan dan efektif sesuai dengan konteks
daerahnya.
Menjelaskan visi dan misi Kabupaten Kulon Progo selama 20 tahun kedepan
8
Merinci arah kebijakan berupa tahapan pembangunan per lima tahun dalam rangka
9
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian Barat DIY. Kabupaten Kulon Progo tidak
bersinggungan langsung dengan Kota Yogyakarta dan harus menempuh jarak kurang
di mana setiap kapanewon memiliki kondisi fisik maupun non fisik yang berbeda-
dibagi menjadi 3 zona yakni wilayah Utara, Tengah dan Selatan. Dengan karakteristik
berbeda di setiap zona. Uraian kondisi umum kondisi daerah akan lebih rinci
tentang kondisi geografis suatu daerah, termasuk karakteristik fisik dan potensi
sesuai batas administrasi pemerintahan. Kedua aspek ini menyajikan informasi dasar
yang esensial untuk mengenali potensi sumber daya alam dan manusia, guna
daerah.
10
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian barat dengan ibukota Kabupaten di Kota
Rukun Warga dan 4.469 Rukun Tetangga. Luas wilayah sebesar 586,28 km2 (BPS
keseluruhan wilayah Kulon Progo adalah 577,22 km2. Jumlah luasan berdasarkan
kepemendagri tersebut belum dirinci untuk setiap kecamatan. Perbedaan luasan ini
kemudian akan menjadi bahan yang akan disinkronkan dalam penyusunan revisi
Rencana Tata Ruang Wilayah Kulon Progo yang masih berproses. Secara rinci nama
Kapanewon dan luas wilayahnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
11
- Di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
12
Peta Administrasi Kabupaten Kulon Progo
7°58'3" lintang selatan dan 110°1'37" - 110°16'26" bujur timur. Lokasi geografis
langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Purworejo dan Kabupaten
Magelang. Hal ini menjadikan Kabupaten Kulon Progo sebagai gerbang masuk yang
negara tetangga yang terletak di bagian selatan Indonesia, seperti Australia. Posisi
tentunya akan banyak wisatawan yang akan menggunakan bandara baru tersebut.
Jalur wisata dari bandara baru menuju Borobudur akan menjadi suatu koridor
pertumbuhan ekonomi baru di Kulon Progo. Keberadaan BIY dapat memberikan nilai
tambah/global value chain bagi Kabupaten Kulon Progo dalam hal penyediaan
berikut ini:
13
Posisi Geostrategic Kabupaten Kulon Progo
Adanya Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang mengikuti sepanjang pantai di
Kabupaten Kulon Progo membuka jalur baru bagi distribusi barang dan jasa, terutama
untuk wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Fasilitas ini memberikan aksesibilitas yang
lebih baik dan mendukung perkembangan wilayah Kabupaten Kulon Progo serta
Kondisi fisik wilayah Kabupaten Kulon Progo dapat dibagi menjadi tiga kawasan,
yaitu:
a. Kawasan pesisir:
air laut. Ini mencakup Kapanewon Temon, Kapanewon Wates, Kapanewon Panjatan,
Kapanewon Pengasih. Kawasan ini memiliki kemiringan lahan yang relatif rendah,
yaitu 0–2 persen, dan terdiri dari wilayah pantai dengan garis pantai sepanjang
14
b. Kawasan dataran:
memiliki kemiringan lahan antara 2–15 persen dan termasuk dalam jenis peralihan
c. Kawasan pegunungan:
500–1000 meter di atas permukaan air laut. Ini mencakup wilayah Kapanewon
Wilayah ini memiliki ketinggian tertinggi dan termasuk dalam dataran tinggi atau
perbukitan Menoreh.
a. Kemiringan Lahan
dengan kemiringan lereng <20 (40,11%) dan 18,73% wilayah dengan kemiringan
>40%. Untuk lebih jelasnya, wilayah Kabupaten Kulon Progo menurut kemiringan
15
Dalam skala kapanewon, wilayah dengan kemiringan lereng lebih dari 400
terletak di bagian barat Kabupaten Kulon Progo. Wilayah ini meliputi Kapanewon
Kapanewon yang tidak memiliki wilayah dengan kemiringan lereng lebih dari 400
Kondisi topografi seperti ini memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan
kapanewon dalam Kabupaten Kulon Progo karena faktor ini akan memengaruhi
serta adaptasi terhadap risiko bencana alam. Dengan memahami kondisi topografi
b. Ketinggian Lahan
16
7. Luas tanah: 15,20% dari total wilayah.
permukaan laut.
ini
- Wilayah ini memiliki ketinggian antara 26 hingga 100 meter di atas permukaan
laut.
- Dapat berpotensi untuk pertanian dan kegiatan lain seperti pariwisata atau
hutan.
- Wilayah ini mencakup ketinggian antara 101 hingga 500 meter di atas
permukaan laut.
- Kondisi perbukitan ini memiliki potensi hutan dan sumber daya alam lainnya.
- Wilayah ini memiliki ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut.
sumber daya alam, dan mitigasi risiko bencana alam di Kabupaten Kulon Progo.
17
Pembagian Wilayah Berdasar Ketinggian Lahan Kabupaten Kulon Progo
Ketinggian
No Cakupan Kapanewon
Lahan
1 500-1000 Kapanewon Girimulyo, Kapanewon Kokap, Kapanewon Samigaluh,
m dpal Kapanewon Kalibawang
2 100-500 Kapanewon Sentolo, Kapanewon Pengasih, Kapanewon Nanggulan dan
m dpal Kapanewon Kokap
2.1.1.4. Geologi
berikut:
Patahan Opak dan Patahan Progo. Patahan Opak bergerak barat daya
18
- Patahan Lokal: Ini terjadi di Kulon Progo saja. Patahan ini cenderung
c. Struktur Kekar (Joint): Struktur ini adalah pecahan batuan yang tidak
tentang potensi risiko geologi seperti gempa bumi dan bencana lainnya
2. Formasi Batuan
api (40,37%), batuan sedimen (47,81%), batuan gunung api (7,48%) dan
batuan terobosan (4,43%). Lebih detail dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
19
Kabupaten Kulon Progo memiliki stratigrafi yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Formasi Nanggulan: Ini adalah formasi tertua di daerah Pegunungan Kulon Progo.
Batuan dari Formasi Nanggulan terdiri dari batupasir dengan lignit, napal pasiran,
dan tuff yang kaya akan fosil foraminifera dan moluska. Diperkirakan tebal formasi
b. Formasi Andesit Tua: Terdiri dari breksi andesit, tuff, tufflapili, aglomerat, dan
aliran lava andesit. Formasi ini membentuk gunung api tua di daerah ini, seperti
Gunung Gajah, Gunung Ijo, dan Gunung Menoreh. Umur formasi ini diperkirakan
c. Formasi Kaligesing: Terdiri dari breksi laharik dengan sisipan lava andesit,
Nanggulan.
d. Formasi Dukuh: Terdiri dari breksi, batupasir kerikil, batugamping, dan batu
Kapanewon Samigaluh.
dengan sisipan lignit. Berumur Miosen Tengah, formasi ini terletak di atas Formasi
Andesit Tua.
berlapis. Umur formasi ini sekitar Miosen Tengah. Formasi Sentolo memiliki
g. Endapan Vulkanik Kuarter: Merupakan endapan Gunung Merapi, terdiri dari breksi
h. Endapan Aluvial: Merupakan endapan kerikil, pasir, lanau, lempung, dan bongkah
20
Pemahaman mengenai stratigrafi ini penting untuk penelitian geologi,
B. Potensi
Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi air tanah dalam bentuk Cekungan
Air Tanah (CAT) yang terdiri dari CAT Wates dan sedang dalam tahap pengkajian
21
CAT Menoreh. Pemanfaatan air tanah dari CAT tersebut meliputi berbagai
- CAT Wates: Telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2017. Dalam penelitian oleh Hendrayana
(2020), potensi air tanah bebas di CAT Wates diperkirakan sekitar 34.650.385
m3/tahun. Pemanfaatan air tanah dari CAT Wates pada tahun 2021
- CAT Menoreh: Sedang dalam tahap pengkajian. Potensi air tanah bebas di CAT
Selain CAT, Kabupaten Kulon Progo juga memiliki sumber mata air lainnya
yang digunakan untuk berbagai keperluan. Informasi mengenai sumber mata air ini
dapat dilihat dalam tabel terkait. Pemanfaatan sumber-sumber mata air ini memiliki
peran penting dalam memenuhi kebutuhan air bagi berbagai sektor di Kabupaten
Kulon Progo.
Sumber Mata Air di Kabupaten Kulon Progo dan Cekungan Air Tanah Wates
Debit
No Sumber Lokasi (Kapanewon) Pemanfaatan
(Liter/Detik)
1 Mata air Clereng Pengasih 125 Sudah/PDAM
2 Tuk Mudal Girimulyo 5-15 Sudah
3 Tuk Gua Kiskendo Girimulyo 24 - 60 Sudah
4 Tuk Grembul Kalibawang 5-10 Sudah/PDAM
5 Tuk Gua Upas Samigaluh 1,5 - 3 5 Sudah/PDAM
Mata air Sekepyar -
6 Samigaluh Belum
dan Kayangan
7 Tuk Mudal Anjir pengasih 3— 11 MCK
Cekungan Air Tanah Pengasih, Girimulyo, Kalibawang, 34,6 juta
8 Sudah
Wates Samigaluh, Nanggulan m3/th
Sumber : - Bappeda, DPU, Disperindag ESDM, PDAM Kab. Kulon Progo, 2018 - *) Hendrayana, Heru.dkk. 2020. Neraca
Airtanah Cekungan Airtanah (CAT) Menoreh dan Wates Kabupaten Kulo Progo. Geomedia Vol.18 No.2 Tahun 2020.Hal 10-
29
22
2. Potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT)
Selain potensi geologi serta potensi air tanah, Kabupaten Kulon Progo juga
2.1.1.5. Hidrologi
Menurut data dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Serayu Opak
Progo, sebagian besar wilayah Kabupaten Kulon Progo masuk dalam DAS Progo,
DAS Serang dan sebagian kecil yang masuk dalam DAS Bogowonto. Sedangkan
Opak-Serang. Adapun nama DAS dan sub DAS tersebut beserta luasannya dapat
23
No. DAS Luas DAS (ha) Sub DAS
1 Bogowonto 2.509,931 Dekso
Gesing
Keduren
Kodil
Ngasinan
Plamping
Semanggung
2 Serang 23.532,85 Nagung
Ngrancah
Serang Hilir
Serang Sekiyep
Sidatan
Sumitro
3 Progo 30.141,92 Batang
Bedog
Blongkeng
Diro
Gandri
Jenes
Kedung-Gong
Konteng
Krasak
Krawang
Mlinting Putih
Penter
Progo Hilir
Sileng
Sindon Salak
Sudu
Tangsi
Tinalah
Sumber data: Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Serayu Opak Progo, 2017
Daerah Aliran Sungai Progo dengan sungai utama Kali Progo memiliki daerah
pengaliran seluas 8.894 hektare, dengan debit maksimum 381,90 m³/detik dan debit
minimum 13,00 m³/detik. Daerah Aliran Sungai Serang dengan sungai utama Kali
hektare, dengan debit maksimum 153,6 m³/detik dan debit minimum 0,03 m³/detik.
Kedua sungai tersebut telah dimanfaatkan untuk irigasi persawahan seluas 9.351 ha.
Kabupaten Kulon Progo memiliki danau buatan yaitu Waduk Sermo yang terletak di
24
Kapanewon Kokap dengan luas genangan waduk sebesar 157 Ha. Waduk ini dibuat
dengan membendung Kali Menguri dan anak-anak cabangnya, Kali Pantaran, Kali
Kembang, Kali Papon dan sungai-sungai kecil yang bermuara di Kali Ngrancah.
Waduk Sermo berfungsi sebagai suplisi irigasi sawah yang berada di Kapanewon
Temon, Wates dan Pengasih dan sebagian suplisi kebutuhan air minum
B. Sungai
memiliki potensi besar dalam menyediakan air untuk berbagai keperluan, seperti
domestik, perkotaan, industri, dan irigasi pertanian. Dua sungai utama yang ada di
Sungai Progo memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
air bagi masyarakat. Sungai Progo menjadi sumber air bersih yang dikelola oleh
PDAM Kulon Progo untuk pemenuhan kebutuhan domestik dan industri terutama di
kawasan perkotaan. Selain itu, Sungai Progo juga menjadi sumber air irigasi untuk
lahan pertanian di Daerah Irigasi Kalibawang dan Daerah Irigasi Sapon. Debit
maksimum dan minimum Sungai Progo tercatat dalam Rencana Pengelolaan Sumber
Sungai Serang mencakup daerah tangkapan air seluas 280 kilometer persegi.
Sungai ini memiliki debit rerata bulanan yang bervariasi. Sungai Serang memiliki anak
Sermo. Waduk Sermo digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum dan
dan informasi lebih lanjut mengenai inventarisasi sungai-sungai di wilayah ini dapat
ditemukan dalam tabel yang disajikan dalam dokumen tersebut. Dengan demikian,
sungai-sungai ini memiliki peran yang krusial dalam penyediaan air untuk berbagai
25
Inventarisasi Sungai di Kabupaten Kulon Progo
No. Nama Sungai Panjang (km) Lebar Permukaan (m) Kedalaman (m)
1 Progo 56,70 650 6
2 Serang 23,16 60 8
3 Ngrancah 9,12 50 10
4 Gede 11,17 50 10
5 Nagung 10,97 20 8
6 Seling 7,75 15 4
7 Pening 7,63 15 6
8 Sidatan 3,86 8 2
9 Sari 3,31 6 3
10 Bogem 2,60 6 3
11 Kopat 1,69 8 3
12 Papah 21,94 30 5
13 Tinalah 6,70 50 15
14 Kamal/Sudu 11,60 20 12
15 Salak 5,64 10 6
16 Dunggong 5,45 10 7
17 Klegung 6,48 15 6
18 Rowo 8,30 12 3
Jembangan
19 Banyu Meneng 5,03 8 5
Sumber data: Neraca Sumber Daya Alam Daerah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, 2018
2.1.1.6. Klimatologi
A. Iklim
terletak di wilayah yang dipengaruhi oleh tiga jenis iklim utama: iklim muson, iklim
tropis, dan iklim laut. Iklim muson sangat tergantung pada perubahan angin
perubahan angin berlangsung selama 6 bulan. Iklim muson terdiri dari dua jenis:
angin musim barat daya (Muson Barat) dan angin musim timur laut (Muson Timur).
Angin musim barat daya berhembus sekitar bulan Oktober hingga April,
membawa hujan yang menyebabkan musim hujan. Sebaliknya, angin musim timur
laut berhembus sekitar bulan April hingga Oktober, cenderung kering dan
26
Karena berada dalam wilayah tropis, Kabupaten Kulon Progo mengalami
iklim panas dan curah hujan yang tinggi. Faktor lain yang memengaruhi kondisi
penguapan air laut dan udara lembab, sehingga curah hujan juga meningkat.
Klasifikasi iklim dalam konteks ini menggunakan deskripsi tipe iklim yang
dikembangkan oleh F.H. Schmidt dan J.H.A. Ferguson. Klasifikasi ini berdasarkan
nisbah antara jumlah bulan kering dan basah dalam setahun. Terdapat delapan
kelompok iklim dalam klasifikasi ini, dari sangat basah hingga sangat kering.
Berdasarkan data curah hujan yang tercatat selama lima tahun (2015-
2019), Kabupaten Kulon Progo memiliki rata-rata bulan kering sebanyak 3,83 dan
rata-rata bulan basah sebanyak 7,17. Hal ini menghasilkan nilai nisbah Q sebesar
Kulon Progo termasuk dalam tipe iklim C, yang merupakan kategori daerah agak
basah.
B. Curah Hujan
Kabupaten Kulon Progo termasuk dalam sub DAS (Daerah Aliran Sungai)
Progo Hilir dan memiliki tipe iklim Am (muson tropis) dan Aw (muson tropis kering)
berdasarkan klasifikasi iklim Köppen. Curah hujan dan hari hujan diukur melalui
lima stasiun hujan yaitu Gejagan, Singkung, Gembongan, Beji, dan Brosot. Curah
hujan rata-rata per tahun selama periode 2013-2018 berkisar antara 153 mm/hari
hingga 271 mm/tahun, dan rata-rata hari hujan per bulan berkisar antara 8 hingga
14 hari.
Secara umum, curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Kulon Progo
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, dengan pola naik turun yang dapat
diamati setiap tahun. Curah hujan dan jumlah hari hujan yang lebih tinggi biasanya
terjadi pada bulan-bulan Januari hingga April dan November hingga Desember,
yang merupakan periode musim penghujan. Kondisi ini sesuai dengan karakteristik
27
Rincian lebih lanjut mengenai curah hujan dan jumlah hari hujan pada tiap
bulan, serta rata-rata curah hujan dan hari hujan selama tahun 2016-2020 dapat
ditemukan dalam tabel dan gambar yang tidak dilampirkan dalam teks Anda. Jika
Anda ingin membahas data ini lebih lanjut atau memiliki pertanyaan lebih lanjut,
Curah Hujan dan Hari Hujan Per Bulan di Kabupaten Kulon Progo Tahun
2016-2020
2016 2017 2018 2019 2020
No Bulan
CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH
1 Januari 199 12 492 24 310 21 392,67 22,92 349,25 18,75
2 Februari 408 16 352 19 381 21 28417 16,58 354,56 17,75
3 Maret 292 17 289 16 329 18 532,58 20,58 500,19 19,50
4 April 180 12 82 9 344 19 75,92 6,5 177,31 10,31
5 Mei 129 11 9 2 95 18 17,17 1,75 147,50 11,94
6 Juni 318 9 2 1 25 3 1,33 0,67 28,81 3,94
7 Juli 114 9 0 0 17 4 0,08 0,67 2,69 0,88
8 Agustus 37 6 3 2 3 2 0,58 0,58 1 1,75 2,56
9 September 301 14 12 2 86 6 - - 44,63 6,75
10 Oktober 357 16 2 2 239 14 - - 176,38 14,06
11 Nopember 552 20 305 17 716 11 54 7 278,88 16,44
12 Desember 270 12 290 19 171 11 246,42 18,17 477,69 20,94
Jumlah 3.157 154 1.838 113 2.716 148 1.605 95 2.55 144
Rata-rata 263 13 153 9 226 12 134 8 212 12
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo, 2022
dikategorikan ke dalam dua kategori utama, yaitu lahan pertanian dan lahan non-
kegiatan.
yang mencakup kebun dan sawah irigasi. Kebun mencakup area yang digunakan
untuk bercocok tanam berbagai jenis tanaman, baik skala besar maupun kecil. Pada
tahun 2021, luas lahan kebun mencapai 42,96% dari total luas penggunaan lahan
Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan sawah irigasi adalah area pertanian yang
28
ditanami dengan padi dan diirigasi secara buatan. Luas sawah irigasi pada tahun
mendominasi dengan mencapai 17,81% dari total luas penggunaan lahan Kabupaten
Kulon Progo. Lahan permukiman ini mencakup area yang digunakan untuk hunian
lain.
mengalami perubahan dari tahun 2019 ke tahun 2020, yang menghasilkan klasifikasi
yang lebih detail dengan peningkatan dari 12 kelas penggunaan lahan pada tahun
2019 menjadi 41 kelas pada tahun 2020. Hal Ini berarti analisis penggunaan lahan
menjadi lebih rinci dan akurat, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
29
Penggunaan Lahan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2020-2022
2020 2021 2022
No Penggunaan Lahan
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %
1 Bandara 531,91 0,91 531,91 0,91 595.29 1.02
2 Bangunan Industri 37,67 0,06 37,67 0,06 37.67 0.06
3 Bendungan 4,88 0,01 4,88 0,01 4.88 0.01
4 Danau/Embung 5,68 0,01 5,68 0,01 5.68 0.01
5 Gardu Induk Listrik 1,88 0,00 1,88 0,00 1.88 0
6 Gedung 3,22 0,01 3,22 0,01 3.22 0.01
7 Hamparan Pasir Pantai 201,32 0,34 201,32 0,34 262.86 0.45
8 Hamparan Pasir Sungai 8,48 0,01 8,48 0,01 8.12 0.01
9 Hutan Lahan Kering Primer 1.069,91 1,82 1.069,91 1,82 1049.06 1.79
10 Hutan Mangrove 1,84 0,00 1,84 0,00 2.71 0
11 Kebun 25.177,8 42,95 25.177,8 42,95 25,155.6 42.91
12 Kompleks Sat Radar Congot 2,32 0,00 2,32 0,00 2.95 0.01
13 Ladang 5.321,18 9,08 5.321,18 9,08 5,244.21 8.94
14 Laguna 16,99 0,03 16,99 0,03 17.23 0.03
15 Lahan Terbuka 252,23 0,43 252,23 0,43 235.67 0.4
16 Lahan Terbuka Hijau 3,38 0,01 3,38 0,01 4.89 0.01
17 Padang Rumput 502,79 0,86 502,79 0,86 503.21 0.86
18 Pasar 15,53 0,03 15,53 0,03 15.53 0.03
19 Pelabuhan Laut 13,83 0,02 13,83 0,02 13.83 0.02
20 Pembagi Irigasi 5,12 0,01 5,12 0,01 5.12 0.01
21 Pendidikan 155,11 0,26 155,11 0,26 156.51 0.27
22 Perdagangan dan Jasa 101,89 0,17 101,89 0,17 108.23 0.18
23 Perkantoran Pemerintah 101,83 0,17 101,83 0,17 102.43 0.17
24 Perkebunan 347,16 0,59 347,16 0,59 363.78 0.62
25 Permukiman 10.440,9 17,81 10.440,9 17,81 10,416.4 17.77
26 Pertambangan 51,09 0,09 51,09 0,09 51.09 0.09
27 Rumah Sakit 12,28 0,02 12,28 0,02 12.28 0.02
28 Sawah Irigasi 9.863,73 16,82 9.863,73 16,82 9,880.66 16.85
29 Sawah Tadah Hujan 1.321,78 2,25 1.321,78 2,25 1,319.87 2.25
30 Semak 8,73 0,01 8,73 0,01 64.21 0.11
31 Semak Belukar 728,48 1,24 728,48 1,24 736.18 1.26
32 Stasiun Kereta Api 6,20 0,01 6,20 0,01 6.2 0.01
33 Sungai 943,18 1,61 943,18 1,61 943.56 1.61
34 Tambak Ikan 5,04 0,01 5,04 0,01 5.04 0.01
35 Tambak Udang 274,40 0,47 274,40 0,47 203.73 0.35
36 Tanaman Campuran 6,61 0,01 6,61 0,01 6.61 0.01
Tempat Penimbunan
37 2,12 0,00 2,12 0,00 2.12 0
Sampah/Deposit
38 Terminal Bus 1,22 0,00 1,22 0,00 1.22 0
39 Waduk 158,16 0,27 158,16 0,27 158.16 0.27
40 Kesehatan 0,00 0,00 10,43 0,018 10,43 0,018
30
2020 2021 2022
No Penggunaan Lahan
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %
41 Penggunaan Iain 919,52 1,57 909,09 1,55 909,09 1,55
Total Luas 58.627,5 100,0 58.627,5 100,0 58.627,5 100,0
Sumber data : Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha NIti Mandhala lan Niti Sasana) Kabupaten Kulon Progo, 2023
(diolah).
Jika dibandingkan data mengenai penggunaan lahan dari tahun 2017 hingga
2019 dengan data pada periode 2020 hingga 2022, terlihat perbedaan yang cukup
signifikan dalam penggunaan lahan untuk kebun dan permukiman. Pada tahun 2017
tahun 2020 hingga 2022, penggunaan lahan untuk kebun menjadi yang paling
Pada tahun 2020 hingga 2022, pendetailan lebih lanjut dilakukan dalam
berada dalam hamparan permukiman dihitung dan dimasukkan dalam kategori lahan
perdesaan di Kabupaten Kulon Progo. Selain itu, perubahan fokus masyarakat dari
Pentingnya pendetailan tersebut juga tercermin dalam penurunan luas lahan tambak
udang pada tahun 2022. Penurunan ini terjadi karena dilakukan penertiban terhadap
tambak udang yang tidak sesuai dengan peruntukan pemanfaatan ruang yang diatur
Selain itu, terdapat penambahan kelas penggunaan lahan kesehatan pada tahun
2021, yang diakibatkan oleh pendetailan lebih lanjut terkait fasilitas kesehatan di
berbagai jenis fasilitas layanan, seperti puskesmas, rumah sakit, klinik, dan apotek,
31
mempertahankan dan meningkatkan aktivitas pertanian melalui program cetak
sawah. Sampai dengan tahun 2021, luas lahan yang dicetak untuk sawah beririgasi
mencapai 305 hektar, dengan target mencapai 355 hektar pada tahun 2022.
Pemberian izin terkait alih fungsi lahan sawah beririgasi diatur dengan selektif dan
ketat untuk menjaga integritas jaringan irigasi yang aktif serta menjaga luas Kawasan
Sumber: Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha NIti Mandhala lan Niti Sasana) Kab.Kulon Progo, 2022
Penggunaan Lahan Kabupaten Kulon Progo
Fungsi kawasan berdasarkan pola ruang dalam RTRW dibagi menjadi dua
lahan dan melakukan identifikasi faktor-faktor fisik kawasan untuk kesesuan fungsi
kegiatan tertentu. Kabupaten Kulon Progo memiliki bentang alam berupa areal
32
dataran, pegunungan dengan lereng beragam mulai dari 0% hingga 70%, dan
perbukitan. Berikut adalah jenis kawasan yang masuk dalam kawasan budidaya di
hutan produksi terbatas. Kawasan hutan produksi terbatas yaitu kawasan hutan
yang digunakan untuk kegiatan budidaya hasil hutan secara terbatas dengan
Kaligintung Kapanewon Temon dengan luas kurang lebih 605 Ha. Sedangkan
Girimulyo.
tersebut maka ditetapkan sebagai sentra bagi pengembangan hutan rakyat yang
Temon dengan luas kurang lebih 605 Ha. Sedangkan hutan produksi terbatas
tahun dan cocok untuk digunakan pada komoditas tanaman padi dengan ciri
33
pengolahan sawah. Persebaran pertanian lahan basah di Kabupaten Kulon
kurang lebih 10.622 Ha. Kawasan peruntukan pertanian lahan kering seluas
kurang lebih 29.328 (dua puluh sembilan ribu tiga ratus dua puluh delapan)
lahan. Jenis komoditas yang di tanam adalah kakao, kopi, kelapa, cengkeh,
tembakau, nilam, lada, the, gebang, dan jambu mete. Selain itu, terdapat
d. Kawasan peternakan
peternak besar kecil dan unggas. Kawasan ini berupa kawasan padang
rumput atau semak belukar yang cukup luas (minimum dua hektare) yang
34
digynakan untuk melepaskan dan sekaligus memeilihara ternak. Lokasi
kawasan tersebut diutamakan pada tanah yang tidak produktif dan terpisah
(komoditas sapi, kuda, dan kerbau), ternak kecil (komoditas kambing, domba,
babi, dan kelinci) dan unggas (komoditas ayam, itik, dan burung puyuh).
kegiatan perikanan baik darat maupun laut dan segala kegiatan penunjangnya
seluas kurang lebih 144 hektar tersebar di seluruh kapanewon dan budidaya
35
o Pasar induk perikanan di sekitar Kompleks Perdagangan Gawok
Kecamatan Wates.
pertambangan mineral (logam dan non logam) dan batubara, serta kawasan
besi berada di sepanjang pantai Kabupaten Kulon Progo. Kawasan lahan pesisir
pantai selatan Kulon Progo yang dibatasi Sungai Serang hingga Sungai Progo
menjadi kawasan kontrak karya yang pengelolaannya dilakukan oleh PT. Jogja
36
2. Kapanewon Temon berupa industri bahari dengan luas kurang lebih 500
Ha.
Progo
a. Pariwisata alam
37
9. Petilasan Demang Abang berada di Kapanewon Kalibawang; dan
Kapanewon Samigaluh.
38
Desa Jatimulyo Kapanewon Girimulyo, Desa Banjaroyo Kapanewon
acanaman benacan yang bervariasi. Jenis bencana yang terdapat di Kabupaten Kulon
Progo antara lain acanaman tanah longsir; ancaman banjir dan banjir bandang;
ancaman tsunami; ancamana cuaca ekstrem (angin kencang, abrasi, perubahan iklim);
Topografi dataran rendah dengan ketinggian antara 100 – 500 meter dari
yang relatif kecil. Ancaman bencana yang mengancam adalah kebakaran pemukiman;
banjir; cuaca ekstrim; kekeringan; gempa bumi dengan ancaman yang kecil.
39
Wilayah Pesisir yang berbatasan dengan Samudera Hindia merupakan
dataran rendah dengan ketinggian 0–100 meter dari permukaan air laut, meliputi
2%, merupakan wilayah pantai dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 24,8 km,
kawasan ini memiliki ancaman bencana banjir; tsunami; cuaca ekstrim. Selain
ancaman bencana kawasan terdapat ancaman bencana yang bisa terjadi tanpa
mengenal kawasan seperti kebakaran pemukiman, hutan dan lahan, gempa bumi,
wabah penyakit, cuaca ekstrim dan letusan gunung berapi. Walaupun Kabupaten
Kulon Progo tidak memiliki gunung berapi, tetapi apabila Gunung Merapi yang
daerah yang benar-benar aman dari ancaman bencana, sehingga kejadian bencana
di Kulon Progo hampir dipastikan selalu terjadi tiap tahun. Hal itu disebabkan
banyaknya penduduk Kulon Progo yang tinggal di daerah rawan bencana. Ada
kawasan yang memiliki satu ancaman bencana, namun lebih banyak daerah yang
memiliki multi ancaman bencana. Untuk informasi lebih detail dapat dilihat pada
tabel berikut :
40
Penduduk Yang Tinggal Di Wilayah Ancaman Bencana
Jumlah
No Kapanewon Epidemi Letusan
Penduduk Cuaca Gelombang
Longsor Banjir Kekeringan Gempa Tsunami Kebakaran Gelombang Gunung
Ekstrim Ekstrim
Wabah Api
11 Samigaluh 28.093 20.25 2.967 14.907 22.514 - 7.5 24.562 - - -
Total 442.874 96.438 131.94 74.076 367.07 39.837 201.39 388.804 40.773 2.518 7.485
Bencana yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2022 lebih
Jumlah Kejadian
Kegagalan Teknologi
Cuaca Ekstrim/Angin
Gelombang Ekstrim
Wabah Penyakit
Letusan Gunung
Tanah Longsor
Lain-lain
Konflik Sosial
Gempa Bumi
Permukiman
Kekeringan
& Abrasi
Kencang
Tsunami
No Kapanewon
Gedung
Berapi
Hutan
Lahan
Banjir
5 Lendah - - 8 1 - - 70 - - - - - - - 2 - 81
6 Nanggulan - - 2 5 - - 31 - - - - - - - 1 2 41
7 Panjatan - - 4 - - - 22 - - - - - 1 - - 1 28
8 Pengasih - - 3 23 - - 12 - - - - 1 1 - 2 3 45
10 Sentolo - - 2 4 - - 19 - - - - - - - 2 4 31
11 Temon - - 46 10 - - 7 - - - - - - - 1 - 64
12 Wateş - - 5 8 - - 16 - - - - - 2 - 3 1 35
111
JUMLAH 91 622 0 1 357 0 0 0 0 1 4 - 21 12
0
Penataan Ruang, dan Cipta Karya (DPUPKP) Kabupaten Kulon Progo, luas area
41
genangan banjir mengalami variasi dari tahun ke tahun sesuai dengan intensitas
hujan dan faktor lain yang mempengaruhi. Pada tahun 2020, total luas area
genangan banjir mencapai 53,4 hektar, yang meliputi wilayah seperti Bulak Temon
Kulon, Kalidengen, Glagah, Kebonrejo, Palihan, Plumbon, dan Demen. Pada tahun
2021, luas area genangan banjir meningkat menjadi 87 hektar dan terjadi di wilayah
menyaksikan peningkatan lebih lanjut dalam luas area genangan banjir, mencapai
100 hektar dan terjadi di wilayah Karangpatehan, Demangrejo, dan Carikan Bumirejo.
Genangan umumnya terjadi di wilayah selatan yang memiliki topografi relatif rendah,
dengan lama genangan sekitar 1-2 hari.Penanganan banjir dan genangan dilakukan
air dengan tumbuhan vegetasi, serta pendekatan teknis seperti rehabilitasi dan
normalisasi saluran air, dan pembangunan berbagai struktur teknis sipil. Saat ini,
Bandara Internasional Yogyakarta. Proyek ini dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah
Sungai Serayu Opak yang merupakan bagian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR), dan bertujuan untuk mengurangi dampak banjir di sekitar
wilayah bandara.
langkah mitigasi baik yang bersifat struktural maupun non struktural. Mitigasi
42
termasuk pemasangan sistem peringatan dini (Early Warning Systems/EWS) serta
Standar Operasional Prosedur (SOP), dan pelaksanaan simulasi atau latihan gladi.
Salah satu upaya terkait mitigasi non struktural ini dikenal dengan istilah “Desa
Tangguh Bencana”. Ini adalah sebuah program atau kegiatan yang mengintegrasikan
kejadian kekeringan dari tahun ke tahun mengalami penurunan karena sudah ada
beberapa tindakan pengurangan risiko bencana dari berbagai pihak yang cukup
air yang digagas oleh masyarakt, PAMSIMAS, PAM Kalurahan, PAM Mandiri
Masyarakat; penambahan jaringan air bersih oleh PDAM Tirta Binangun Kulon Progo;
untuk warga yang membutuhkan air bersih dan belum terjangkau pelayanan air
bersih.
Wates, dan Kapanewon Temon merupakan area yang rentan terhadap ancaman
banjir serta memiliki potensi risiko tsunami yang menjadi masalah yang hampir terjadi
setiap kali musim penghujan tiba dan mengakibatkan dampak kerugian di berbagai
sektor, terutama sektor jasa, pertanian, dan perikanan. Banjir terjadi karena air hujan
yang melimpah dan berada pada wilayah topografi yang cenderung rendah, sehingga
air tidak dapat mengalir dengan lancar menuju ke pantai akibat drainase dan sungai
43
yang tidak berfungsi secara optimal. Untuk mengurangi risiko bencana ini, telah
Tsunami di Kulon Progo oleh BMKG (2017) diproyeksikan tinggi delapan meter
dengan prakiraan waktu kedatangan 35 menit setelah gempa. Daerah yang terlanda
bekerja dan berbagai pihak bekerja sama untuk menyediakan layanan peringatan dini
tsunami sejumlah 8 unit yang selalu diuji coba setiap jam 10.00 WIB pada tanggal
menyusun dan mensosialisasikan SOP dan jalur evakuasi menuju tempat evakuasi
sudah menyusun rencana kontigensi yang diuji dengan simulasi tsunami yang
strategisnya, jika apabila tidak dikelola dengan baik akan meningkatkan risiko
epidemi; kegagalan teknologi; banjir bandang; dan dampak letusan gunung berapi
terhadap bencana.
44
Bencana cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,
termasuk di wilayah Kabupaten Kulon Progo, antara lain : fenomena cuaca panas,
hujan lebat dan angin kencang. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya banjir
dan tanah longsor terutama di wilayah perbukitan yang mempunyai potensi hujan
lebat. Hujan disertai angin juga dapat disertai dengan kilat/petir bisa menyebabkan
gelombang air laut. Penyebab terjadinya cuaca ekstrem ini antara lain akibat
peningkatan aliran udara basah dari Asia menuju wilayah Jawa. Selain itu juga faktor
siklon tropis Savannah, yang berdampak pada ketersediaan uap air melimpah dalam
bahan kimia berbahaya atau bahan radioaktif, kecelakaan industri atau kecelakaan
kegagalan teknologi antara lain: potensi banjir bandang akibat jebolnya tanggul
Waduk Sermo yang bisa mengancam Wilayah Perkotaan Wates. Antisipasi ancaman
bencana tersebut, dapat dilakukan dengan mitigasi dan upaya pengurangan risiko
bencana, antara lain peningkatan fungsi sistem deteksi dan peringatan dini,
tanggap darurat dan evakuasi bagi pegawai serta penduduk di sekitar, sosialisasikan
45
peralatan, antisipasi kemungkinan bahaya dalam desain bangunan, pembuatan
Jumlah Kalurahan/ Jumlah Desa Rawan Jumlah Desa Rincian Desa Tangguh
No Kapanewon
Kelurahan Bencana Tangguh Utama Madya Pratama
1 Galur 7 7 7 5 2 -
2 Girimulyo 4 4 4 2 2 -
3 Kalibawang 4 4 4 2 2 -
4 Kokap 5 5 5 5 - -
5 Nanggulan 6 2 2 - - 2
6 Lendah 6 4 4 - - 4
7 Panjatan 11 10 10 4 4 2
8 pengasih 7 5 5 1 1 3
9 Samigaluh 7 7 7 5 2 -
10 Sentolo 8 4 4 - - 4
11 Temon 15 15 15 4 1 10
12 Wates 8 8 8 5 - 3
Total 88 75 75 33 14 28
menghadapi bencana adalah institusi pendidikan, dalam hal ini adalah sekolah.
Sekolah sebagai institusi yang setiap harinya didatangi oleh para siswa menjadi
skala besar. Banyaknya siswa yang datang ke sekolah menjadi institusi yang dapat
menanamkan nilai-nilai siaga dalam menghadapi bencana lewat kurikulum yang ada.
Data sebaran Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kabupaten Kulon Progo
Data Satuan Pendidikan Aman Bencana Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-
2022
Tahun
No
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
SDN SDN
SMKN SMAN SDN Niten SMAN 1
1 Trisik, Darat, SMAN Galur
Temon Nanggulan Girimulyo Temon
Galur Wates
SMAN SMIKN SMAN SDN 1 Giripurwo, SMKN 1
2
Kokap Girimulyo Wates Girimulyo Kokap
SMAN SMAN SMAN 1 SDN 2 Giripurwo,
3 SLB Dekso
Samigaluh Kalibawang Sentolo Girimulyo
46
Tahun
No
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
SDN 2 Sokomoyo,
11
Girimulyo
Jumlah 1 1 3 5 3 11 8
Pada tahun 2021, kegiatan pembentukan SPAB yang bersumber dari APBD
Kabupaten Kulon Progo ditunda karena anggaran tersebut menjadi bagian yang di-
2.1.4. Demografi
443.591 jiwa, terdiri dari 219.776 laki-laki dan 223.815 perempuan, dengan total
2018 terjadi kenaikan sebesar 0,47% dibandingkan tahun 2017. Penurunan populasi
yang paling signifikan tercatat pada tahun 2020, yaitu sebesar -0,95% dibandingkan
peningkatan pada beberapa tahun dan penurunan pada tahun lainnya. Pertumbuhan
penduduk ini dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.
47
Selain itu, berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang
berasal dari data yang telah dikonsolidasikan dan disaring oleh kementerian yang
memiliki kewenangan dalam urusan pemerintahan dalam negeri. Hal ini berpotensi
menyebabkan adanya data ganda. Kematian yang belum terlaporkan dan anomali
berusia 0-4 tahun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 dari sejumlah
25.506 menjadi 19.970. Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) pada tahun
2021 sejumlah 300.743 dan pada tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi
303.633. Secara rinci jumlah penduduk menurut kelompok umur ditampilkan pada
tabel berikut.
Kelompok
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Umur
48
10-14 31.048 30.558 31.350 31.978 31.783 32.377 32.561 31.616
Pada tahun 2022, data jumlah penduduk dikelompokkan berdasarkan usia dan jenis
rendah. Dalam piramida penduduk kategori dewasa, angka kelahiran (natalitas) dan
49
angka kematian (mortalitas) cenderung seimbang, menghasilkan keseimbangan
lebih banyak penduduk perempuan di Kabupaten Kulon Progo, yaitu sebesar 50,46%,
perubahan dibandingkan tahun 2021. Pada semester pertama tahun 2021, rasio jenis
kelamin (sex ratio) mencapai 98,19, yang artinya terdapat sekitar 98 penduduk laki-
laki dalam setiap 100 penduduk perempuan. Rincian jumlah penduduk berdasarkan
penduduk tertinggi terletak di Kapanewon Pengasih, Sentolo, dan Wates. Pada tahun
2022, kepadatan penduduk kabupaten mencapai 756,64 jiwa per kilometer persegi.
dengan angka 1.533,97 jiwa per kilometer persegi, yang merupakan 3,77 kali lebih
405,44 jiwa per kilometer persegi. Fenomena ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa
50
memiliki wilayah yang lebih kecil jika dibandingkan dengan wilayah lain di Kabupaten
Kulon Progo. Kapanewon Lendah dan Galur, meskipun jumlah penduduknya tidak
lebih tinggi. Oleh karena itu, sejak tahun 2018 hingga 2022, Kapanewon Wates,
Lendah, dan Galur telah menunjukkan kepadatan penduduk yang tinggi di Kabupaten
Kulon Progo.
Tahun 2015-2022
Luas
Kapanewo
Wilayah 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
n
(km^2)
Temon 36,3 785,43 799,81 801,68 809,97 811,21 802,09 802,34 802,98
1537,0 1.537,9 1.529, 1.529,
32 1488,13 1.541,43 1539.85 1.534
Wates 0 4 66 63
Panjatan 44,59 854,68 874,70 873,96 879,59 876,79 868,92 869,79 873,27
1000,6 1.001,8 1.004,8
32,91 986,24 1.009,05 994,9 995,11 995,17
Galur 1 5 8
1157,0 1.160,5 1.166,8 1.154, 1.155, 1.158,
35,59 1136,86 1.167,79
Lendah 7 8 9 34 04 78
Sentolo 52,65 927,94 953,92 953,79 960,2 959,03 948,89 950,47 952,52
Pengasih 61,66 814,99 834,58 835,16 845,81 849,81 850,75 851,91 856,05
Kokap 73,8 486,67 495,11 495,68 497,47 497,16 490,7 489,36 488,02
Girimulyo 54,9 450,38 459,31 459,13 459,71 457,31 449,71 448,47 448,94
Nanggulan 39,61 762,18 775,21 776,04 782,1 782,44 779,45 779,68 783,74
Samigaluh 69,29 419,58 414,79 415,85 415,61 410,99 406,16 405,44 403,51
Kalibawan
52,96 577,32 586,80 586,12 584,57 578,74 567,07 564,14 563,14
g
Jumlah 586,26 743,91 759,55 760,17 764,36 762,85 755,64 755,42 756,65
Sumber data: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kulon Progo, 2023 (diolah)
dalam aspek ekonomi dan juga dalam aspek sosial budaya. Dalam sektor
Sementara itu, dalam hal aspek sosial budaya, terdapat beberapa indikator yang
relevan, termasuk angka melek huruf, rata-rata lama pendidikan, harapan masa
51
pendidikan, jumlah kelompok seni, dan fasilitas olahraga. Rincian yang lebih
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan total nilai tambah dari
seluruh barang dan jasa yang dihasilkan di suatu wilayah domestik dalam periode
tertentu, hasil dari aktivitas ekonomi, tanpa memperhatikan apakah faktor produksi
tersebut berasal dari penduduk setempat atau dari luar wilayah (BPS 2016). Dengan
kata lain, PDRB dapat mencerminkan kapabilitas suatu daerah dalam mengelola dan
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan barang dan jasa.
Besarnya nilai PDRB terkait erat dengan penggunaan potensi faktor-faktor produksi
seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi, dan semangat
baik dalam nilai konstan maupun dalam nilai aktual. Analisis ekonomi suatu wilayah
melibatkan beberapa faktor, seperti PDRB dalam nilai konstan (riil) yang
Secara umum, nilai PDRB ADHB Kabupaten Kulon Progo dapat dinyatakan
terus mengalami kenaikan, kecuali dari tahun 2019 hingga ke tahun 2020. Kondisi
tersebut diakibatkan oleh Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak akhir
tidak begitu besar dan berhasil meningkat kembali pada tahun 2021 dan 2022.
Peningkatan yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun tersebut pun cukup tinggi,
yaitu menjadi 12,6 trilyun rupiah di tahun 2021 dan 14,3 trilyun rupiah pada tahun
52
2022. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh adaptasi kenormalan baru yang didukung
dengan kembali hidupnya seluruh sektor lapangan usaha pasca pandemic Covid-19.
Pada tahun 2022, diketahui seluruh sektor mengalami kenaikan nilai PDRB tanpa
terkecuali. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa seluruh sektor lapangan usaha
PDRB Kabupaten Kulon Progo Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
53
memperlihatkan kenaikan nominal dari tahun 2018 sampai 2019 menjadi 8,77 trilyun
rupiah. Kemudian, terjadi sedikit penurunan pada tahun 2020 dengan total 8,41
meningkat pada tahun 2021 menjadi 8,83 trilyun rupiah sebagai bentuk
implementasi era kenormalan baru. Peningkatan ideal akhirnya dapat dicapai kembali
PDRB Kabupaten Kulon Progo Atas Dasar Harga Konstan (=2010) Menurut
54
2.2.1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Regional Bruto (PDRB) dalam nilai konstan. Artinya, suatu daerah dikatakan
mengalami pertumbuhan ekonomi ketika nilai PDRB-nya melebihi angka pada tahun
sebelumnya.
beranjak dari 10,83% menjadi 13,49%. Kenaikan ini tergolong sangat tinggi jika
pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut diberikan oleh sektor konstruksi dengan
bandara YIA serta underpass JJLS. Sayangnya, capaian pertumbuhan ekonomi yang
baik tidak dapat dipertahankan selama Pandemi Covid-19 melanda di tahun 2020.
Penurunan laju pertumbuhan Kabupaten Kulon Progo saat itu bergerak tajam hingga
titik negatif, bahkan sektor konstruksi yang selama ini berperan sebagai penopang
pertumbuhan ekonomi daerah. Pada kondisi tersebut, ditemukan dua sektor yang
justru mengalami pertumbuhan, yaitu informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan
dan kegiatan sosial. Kedua sektor tersebut disinyalir sebagai sektor yang paling
dibutuhkan dan banyak berkembang selama Pandemi Covid-19. Sektor informasi dan
komunikasi digandrungi sebab anjuran Work From Home dan segala pembatasan
kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Di sisi lain, sektor jasa kesehatan dan
kegiatan sosial berperan penting sebagai akibat dari kebutuhan penduduk terhadap
pulih, tetapi sektor-sektor lain yang melambung jatuh secara perlahan sudah mulai
tumbuh. Pertumbuhan pesat dapat dilihat melalui sektor konstruksi yang bergerak
dari angka -18,44% menjadi 4,03% dan sektor penyediaan akomodasi dan makan
minum yang beralih dari -5,13% menjadi 10,46%. Hal ini dipengaruhi oleh kegiatan
prasarana hingga tahap penggunaanya secara komersial. Secara umum, pada tahun
2022, angka laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo sudah kembali pulih
yang ditandai dengan keseragaman capaian nilai positif di seluruh sektor lapangan
usaha.
56
Penyediaan Akomodasi dan
I 6,87 8,22 -5,13 10,46 12,73
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 7,33 5,56 17,17 17,4 5,11
K Jasa Keuangan dan Asuransi 6,44 8,02 -4,88 1,38 5,43
L Real Estate 5,51 6 4,65 0,53 2,93
M, N Jasa Perusahaan 5,87 7,75 2,58 7,9 6,97
Administrasi Pemerintahan,
O Pertahanan dan Jaminan 4,35 3,42 -3,26 -1,96 2,89
Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 5,49 4,56 1,24 4,36 1,18
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Q 5,67 5,61 18,27 4,22 4,56
Sosial
R, S, T, U Jasa Lainnya 5,98 6,56 -16,28 16,45 13,94
PDRB ADHK 10,83 13,49 -3,45 4,37 6,57
Sumber data : BPS Kulon Progo, 2023
Keterangan : *) angka sementara
**) angka sangat sementara
keseluruhan PDRB. Struktur ekonomi suatu daerah akan terus mengalami perubahan
Kabupaten Kulon Progo mencapai angka kontribusi yang bersifat fluktuatif. Hal ini
masyarakat Kabupaten Kulon Progo ini seringkali bersaing dengan sektor konstruksi
yang juga mulai marak ditekuni. Besaran persentase sektor tersebut turut bergerak
fluktuatif dari tahun 2018 hingga menyamai nominal sektor pertanian, kehutanan,
57
dan perikanan pada tahun 2022 dengan nilai 15,57%. Berikut rincian persentase
Distribusi Persentase Kabupaten Kulon Progo Seri 2010 Atas Dasar Harga
Regional Bruto (PDRB) per kapita dihitung dengan membagi nilai PDRB berdasarkan
harga berlaku pada tahun yang sama dengan jumlah penduduk pada periode
Kabupaten Kulon Progo. Semakin besar angka PDRB per kapita, diharapkan semakin
skala yang lebih luas, penyajian data PDRB per kapita dapat dilakukan beriringan
dengan skala provinsi dan nasional. Berdasarkan grafik perbedaan ketiga nilai PDRB
per kapita yang mewakili, diketahui bahwa Kabupaten Kulon Progo memiliki nilai
cukup rendah, yakni dalam rentang 24,22 hingga 31,69 juta rupiah. Dengan begitu,
diperlukan optimalisasi sumber daya dan potensi daerah agar setiap sektor lapangan
usaha dapat meningkatkan hasil produksi barang dan jasa. Kondisi tersebut secara
langsung akan membantu proses ekskalasi nilai PDRB Per Kapita daerah.
80
44,04
36,46 37,69 40,24
60 34,14
40
27,76 26,97 28,42 31,69
20 24,22
0
2018 2019 2020 2021* 2022**
59
2.2.1.5. Laju Inflasi
Dalam garis besar, inflasi dapat dijelaskan sebagai penurunan nilai umum
mata uang dalam kaitannya dengan nilai berbagai barang dan layanan. Tingkat inflasi
akan meningkat apabila terjadi kenaikan harga barang atau layanan di suatu wilayah.
Kenaikan harga ini mengakibatkan nilai mata uang menjadi lebih rendah. Inflasi
memiliki hubungan yang erat dengan ketersediaan, permintaan, serta harga barang
dan layanan yang diminta oleh penduduk di wilayah tertentu. Dampak langsung dari
inflasi adalah pengaruhnya pada daya beli masyarakat. Perubahan naik dan turunnya
nilai dari Kota Yogyakarta dikarenakan BPS belum menetapkan Kota Wates sebagai
salah satu lokasi dalam mengidentifikasi inflasi. Laju inflasi year on year (Desember
2022 terhadap Desember 2021) sebesar 6,49%. Besaran nilai inflasi ini dipengaruhi
karena pertumbuhan ekonomi secara global yang mengalami kontraksi akibat adanya
Pandemi Covid-19 dan mulai tahun 2021 seiring dengan program pemulihan
mengendalikan laju inflasi telah dibentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah dengan
program antara lain: operasi pasar, monev harga pasar terutama pada momentum
menjelang hari raya keagamaan, tahun baru, dan libur panjang. Selain itu, Kabupaten
Kulon Progo telah mengembangkan sistem informasi terkait harga pangan yaitu
harga pokok dipantau setiap hari pada 6 pasar (Pasar Wates, Bendungan, Sentolo,
60
Tingkat Inflasi DIY
Tahun 2015-2022 (Persen)
7
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021* 2022**
Laju Inflasi
2.2.1.6. Kemiskinan
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal. Kemiskinan akan semakin meluas
jika perbedaan pendapatan antara kelompok penduduk kaya dan miskin semakin
minimum (makanan dan non makanan) yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat
hidup secara layak. Nilai standar kebutuhan minimum tersebut dinamakan sebagai
garis kemiskinan.
dasar makanan. Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan dua komponen dalam
menghitung garis kemiskinan, yaitu garis kemiskinan makanan, dan garis kemiskinan
61
non makanan, sehingga pendataan penduduk miskin dilakukan terhadap penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita perbulan di bawah garis kemiskinan.
garis kemiskinan tahun 2021 sebesar Rp360.202,- naik dari Tahun 2020 yang
bahwa, garis kemiskinan Kabupaten Kulon Prorgo terus meningkat dari tahun ke
tahun. Walaupun demikian, garis kemiskinan Kabupaten Kulon Progo selalu dibawah
Rp360.202,- per kapita per bulan. Jika dibandingkan Tahun 2020 dengan garis
kemiskinan sebesar Rp353.807,- per kapita per bulan, maka terjadi kenaikan sebesar
1,81 persen. Pada waktu yang sama, kenaikan ini lebih rendah dibandingkan Provinsi
D.I Yogyakarta yang mencapai 4,18 persen dan nasional mengalamai kenaikan
sebesar 3,93 persen. Pada tahun 2017-2019 terjadi penurunan jumlah penduduk
miskin di Kabupaten Kulon Progo, namun pada tahun 2020 jumlah penduduk miskin
berikut.
62
Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di D.I. Yogyakarta Tahun 2015-2022
Penduduk Miskin
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln)
Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Miskin (dalam ribu) Persentase Penduduk Miskin (%)
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Kulon Progo
273.436 297.353 312.403 323.105 333.781 353.807 360.2 381.7 84,34 84,17 77,72 74,62 78,06 81,14 73,21 20,30 20,03 18,30 17,39 18,01 18,38 16,39
Bantul
312.514 332.057 347.476 369.48 381.538 405.613 418.3 445.5 142,76 139,67 134,84 131,15 138,66 146,98 130,13 14,55 14,07 13,43 12,92 13,50 14,04 12,27
Gunungkidul 250.63 264.637 277.261 288.748 301.125 319.851 325.9 350.7 139,15 135,74 125,76 123,08 127,61 135,33 122,82 19,34 18,65 17,12 16,61 17,07 17,69 15,86
Sleman
318.312 334.406 351.331 370.127 382.868 411.61 422.9 450.8 96,63 96,75 92,04 90,17 99,78 108,93 98,92 8,21 8,13 7,65 7,41 8,12 8,64 7,74
Kota Yogyakarta
383.966 401.193 423.815 467061 495.562 533.423 556.7 601.9 32,06 32,20 29,74 29,45 31,62 34,07 29,68 7,70 7,64 6,98 6,84 7,27 7,69 6,62
D.I.Yogyakarta
335.886 354.084 374.009 409.744 432.026 404.861 482.9 521.7 494,94 488,53 460,10 448,47 475,73 506,45 454,76 13,34 13,02 12,13 11,70 12,28 12,80 11,34
63
Persentase penduduk miskin Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2016
sampai dengan tahun 2019 secara umum semakin kecil, namun kembali mengalami
kenaikan pada tahun 2020 menjadi 18,01% dan kembali meningkat menjadi 18,38%
pada Tahun 2021. Hal ini terjadi karena adanya Pandemi Covid-19 yang berdampak
berada di atas DIY, dan masih menjadi kantong kemiskinan di wilayah DIY. Jika dilihat
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1). Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-
miskin. Indeks Keparahan Kemiskinan Kabupaten Kulon Progo pada Tahun 2017-
2021 mengalami penurunan namun pada tahun 2020 dan 2021 mengalami lonjakan
yang cukup tinggi. Hal ini tentu terkait dengan pademi global serta adanya tekanan
pada pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan stabilitas sosial yang dinamis, yang
ekonomi. Semua aspek ini akan berdampak pada skala makro dalam ekonomi.
64
Investasi adalah salah satu elemen yang berkontribusi pada Produk Domestik
nilai PDRB. Investasi juga berkorelasi positif dengan kemampuan konsumen untuk
ekonomi yang tinggi harus diimbangi dengan kesetaraan pembangunan. Fokus yang
hanya pada pertumbuhan ekonomi tinggi dapat memunculkan dua masalah krusial,
pertumbuhan yang cepat. Jika masalah ini dibiarkan tanpa tindakan, dampaknya bisa
berpendapatan tinggi dan rendah, serta tingkat kemiskinan, menjadi dua masalah
ketidaksetaraan akan selalu hadir dalam tahap awal pembangunan, penting untuk
keresahan dan akhirnya berpotensi memicu berbagai konflik. Salah satu indikator
Rasio Gini.
65
Indeks rasio gini di Kabupaten Kulon Progo pada kurun waktu 2015-2022
menunjukkan variasi nilai yang cenderung fluktuatif, yakni menurun pada tahun 2016,
2019, dan 2021. Kemudian, terdapat pelebaran nilai rasio mulai tahun 2017, 2018,
2020, dan 2022. Meskipun nilai akhir rasio gini di wilayah ini menunjukkan
peningkatan, nominal tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan skala
Provinsi DIY dan nasional. Dengan rata-rata indeks yang mencapai 0,40 di DIY dan
Kulon Progo lebih kecil daipada skala wilayah di atasnya. Oleh karena itu, peluang
untuk terus memperkecil angka tersebut dapat dilakukan pemerintah sebagai upaya
66
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah
perkembangan yang positif dalam kemampuan literasi pada tahun 2021 dan 2022,
khususnya di tingkat SD dan SMP. Pada tahun 2021, tingkat kemampuan literasi
mencerminkan tingkat literasi yang masih perlu perhatian lebih lanjut di tingkat
literasi pada tahun 2022, di mana tingkat literasi mencapai 61,06. Ini adalah tanda
memberikan hasil yang baik. Peningkatan literasi di tingkat SD dapat disebabkan oleh
pembelajaran yang lebih efektif, serta peran aktif orang tua dalam membantu anak-
anak mereka membaca dan menulis. Sementara itu, tingkat kemampuan literasi siswa
SMP di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2021 adalah sebesar 67,69. Ini
menunjukkan bahwa siswa SMP memiliki tingkat literasi yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa SD, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan. Pada tahun
Analisis kondisi numerasi di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2021 dan
tingkat SD maupun SMP. Pada tahun 2021, tingkat kemampuan numerasi siswa SD
di Kabupaten Kulon Progo adalah sebesar 37,55. Angka ini mencerminkan bahwa
konsep matematika dasar. Namun, terdapat peningkatan yang signifikan pada tahun
67
2022, di mana tingkat kemampuan numerasi meningkat menjadi 44,22. Sedangkan
pada tahun 2021, tingkat kemampuan numerasi siswa SMP di Kabupaten Kulon
Progo adalah sebesar 56,2 dan pada tahun 2022, terjadi peningkatan, di mana
merupakan indikator positif dalam pembangunan pendidikan di Kulon Progo. Hal Ini
Angka melek huruf (tidak buta aksara) yaitu jumlah penduduk usia 15 tahun
ke atas yang dapat membaca dan menulis dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2017 mengalami kenaikan, akan tetapi dari tahun 2017 sampai dengan 2019 secara
berkebutuhan khusus (ABK) yang hingga usia lebih dari 15 tahun belum dapat
masih pelajar, belum bersekolah atau PAUD, sehingga dianggap belum dapat
membaca. Selanjutnya untuk tahun 2020-2022 mulai naik kembali. Mendasar pada
data statistik terkait angka melek huruf yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) DIY angka melek huruf pada tahun 2022 sebesar 95,89%, angka melek huruf
68
An gk a M elek Huruf
K a bupa ten K ulo n Pro go 2015 -2022
96,5
95,89
96
95,37
95,5 95,17
95,06
95 94,78 94,7
94,56
94,4
94,5
94
93,5
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
telah dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh seluruh
jenjang pendidikan formal yang dijalani dari masuk sekolah dasar sampai dengan
dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2022. Hal ini dapat dimaknai bahwa penduduk
Kulon Progo semakin sadar akan pentingnya pendidikan dalam rangka peningkatan
Angka Rata-rata lama sekolah penduduk Kulon Progo terus meningkat dari
Tahun 2015 sebesar 8,4 tahun hingga pada Tahun 2022 meningkat menjadi 9,17
tahun. Angka 9,17 menunjukkan bahwa penduduk usia lebih dari 15 tahun memiliki
rata-rata lama sekolah 9,17 tahun atau sudah menyelesaikan sekolahnya sampai
dengan tingkat SMP, baik melalui satuan pendidikan formal maupun non formal.
69
R a ta R a ta La m a Sek o la h ( Ta h un )
K a bupa ten K ulo n Pro go 2015 -2022
9,4
9,17
9,2
9,02
9
8,86
8,8
8,64 8,65 8,66
8,6 8,5
8,4
8,4
8,2
8
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
yaitu Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK).
APM mengukur proporsi anak usia sekolah yang bersekolah tepat waktu
SD/MI pada Tahun 2015 sebesar 92,32 dan pada Tahun 2017 naik sebesar
97,65 namun pada tahun 2018 turun cukup tajam menjadi 92,77 dan
masih adanya siswa usia jenjang SD/MI dan sederajatnya yang masih
70
berusia kurang dari 7 Tahun (masih usia PAUD dan/atau atas
kerja orang tuanya, mencari sekolah yang favorit, mendekati tempat tinggal
maupun alasan tertentu lainnya. Nilai APK dan APM Kabupaten Kulon
Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Angka Partisipasi
Murni (%)
1. SD/MI (%) 97.32 97.65 97.97 92.77 92.79 93.76 93.73 94.33
2. SMP/MTs(%) 77.25 89.35 89.22 93.46 93.71 95.01 95.22 95.49
Angka Partisipasi
Kasar (%)
1. SD/MI(%) 103.53 105.82 104.12 94.09 94.97 95.08 95.11 95.16
2. SLTP/MTs(%) 106.56 95.93 95.84 95.92 98.05 98.46 98.53 98.56
Angka partisipasi
sekolah (%)
1. SD/MI(%) - 100 91.55 90.71 90.71 93.94 93.98 94
2. SLTP/MTs(%) - 102.86 101.07 99.68 99.68 97.02 97.04 97.06
Sumber data: Badan Pusat Statistik Kulon Progo, 2023
disebabkan oleh capaian prestasi siswa secara akademik sesuai dengan standar
kelulusan yang telah ditentukan sistem pendidikan yang diterapkan, kurikulum yang
diberlakukan dan kualitas pendidik yang baik dalam mengantarkan siswa mengikuti
ujian. Upaya untuk memperbaiki hal ini adalah adanya pengawasan kepada seluruh
71
siswa menjelang, saat, dan pasca ujian, dan adanya kerjasama antara sekolah dan
berlangsung. Capaian angka kelulusan siswa SD dan SMP dalam kurun waktu 2015-
2022 di Kabupaten Kulon Progo mayoritas telah mencapai 100% kecuali pada tahun
2018 dan 2019 yang berada pada angka 99%, selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada
umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah
penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung
untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. Angka HLS dapat digunakan untuk
ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat
dicapai oleh setiap anak. Berdasarkan grafik dibawah diketahui terjadi peningkatan
signifikan dari tahun 2015 sebesar 13,55 menjadu 14,23 pada tahun 2017, kemudian
dari rentang waktu 2017-2022 angka tersebut terus meningkat meskipun tidak
72
Angka harapan lama sekolah
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015-2022
14,6
14,38
14,4 14,24 14,25 14,26 14,27
14,23
14,2
13,97
14
13,8
13,55
13,6
13,4
13,2
13
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Angka Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Kulon Progo pada Tahun 2015-
2022
2005 tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa Pendidik wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
Akademik dan Kompetensi Guru. Identifikasi kompetensi guru yang tepat dianggap
memiliki nilai prediksi yang valid untuk keberhasilan guru dalam pekerjaannya.
Capaian standar kompetensi pendidik di Kabupaten Kulon Progo fluktuatif dari tahun
dengan GTT akan tetapi sebagian GTT masih belum memenuhi kualifikasi S1/DIV
memenuhi kualifikasi S1/DIV dan guru yang bersertifikat pendidik terus mengalami
kenaikan yang cukup signifikan, namun pda tahun 2018 kedua indikator tersebut
73
mengalami penurunan hingga akhirnya pada tahun 2019 ada penambahan guru dari
kenaikan daripada tahun 2018. Namun demikian capaian dari secara umum dari
Tahun 2015-2022
76
75,12 75,2 75,24 75,27 75,28
75 75,03 75,06
75
74
73
72
71
70
69
68
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Angka Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata usia yang mungkin dicapai
oleh seorang bayi yang baru lahir dan mencerminkan harapan lama hidup penduduk
suatu wilayah. AHH cenderung meningkat dari tahun ke tahun. AHH Kabupaten
74
Kulon Progo selalu berada di atas angka harapan hidup Provinsi DIY dan rata – rata
lain di Provinsi DIY. Pada tahun 2015, AHH adalah 75 tahun dan meningkat hingga
75,28 tahun pada tahun 2022. Angka harapan hidup Kabupaten Kulon Progo adalah
termasuk tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di tingkat nasional. Hal ini
No. Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Usia Harapan
1 75,00 75,03 75,06 75,12 75,20 75,24 75,27 75,28
Hidup (tahun)
Harapan Lama
2 13,55 13,97 14,23 14,24 14,25 14,26 14,27 14,38
Sekolah (tahun)
Rata-rata Lama
3 8,40 8,50 8,64 8,65 8,66 8,86 9,02 9,17
Sekolah (tahun)
Konsumsi Riil per
4 8,688 8,938 9,277 9,698 10,28 10,04 10,069 10,511
kapita (000 RP.)
5 IPM 71,52 72,38 73,23 73,76 74,44 74,46 74,71 75,46
Sumber data : BPS Kabupaten Kulon Progo, 2023
kesejahteraan dan pembangunan di setiap wilayah. Dalam hal ini, Kapanewon Wates
memiliki IPM tertinggi pada Tahun 2013 dan 2018, dengan nilai 72,79 dan 77,89
Kulon Progo, dengan nilai 67,03 pada Tahun 2013 dan 69,18 pada Tahun 2018.
75
Angka Harapan Hidup dan pengeluaran per kapita masyarakat di Kapanewon
Kokap pada Tahun 2018 adalah yang terendah di Kabupaten Kulon Progo. Angka
Harapan Hidup mencapai 72,03 tahun, dan pengeluaran per kapita masyarakat
sebesar 8,6 juta rupiah. Kedua indikator ini memberikan gambaran tentang kualitas
mencapai angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah tertinggi. Di sisi
lain, Kapanewon Samigaluh dan Girimulyo memiliki angka terendah dalam hal angka
harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Ini mengindikasikan tingkat
pembangunan, ekonomi, dan lain sebagainya. Tabel yang lebih rinci dapat
memberikan wawasan lebih mendalam tentang perbandingan nilai IPM dan indikator
Tertinggi Terendah
Indikator
Kapanewon Nilai Kapanewon Nilai
IPM Wates 72,69 Kokap 67,03
Angka harapan Hidup (tahun) Nanggulan 75,99 Kokap 71,43
Harapan Lama Sekolah (tahun) Galur 13,88 Girimulyo 12,19
Rata-Rata Lama Sekolah
Wates 9,5 Lendah 7,12
(tahun)
Pengeluaran per Kapita
Lendah 8.478 Samigaluh 8.458
Masyarakat (RpOOO)
Sumber data : Bappeda DIY, 2019
IPM dan Komponen Tertinggi dan Terendah Tingkat Kapanewon di Kabupaten
Tertinggi Terendah
Indikator
Kapanewon Nilai Kapanewon Nilai
IPM Wates 77,89 Kokap 69,18
76
Angka harapan Hidup (tahun) Nanggulan 76,54 Kokap 72,03
Harapan Lama Sekolah (tahun) Pengasih 14,99 Samigaluh 12,65
Rata-Rata Lama Sekolah (tahun) Panjatan 9,94 Girimulyo 7,28
Pengeluaran per Kapita
Wates 12.862 Kokap 8.606
Masyarakat (RpOOO)
Sumber data : Bappeda DIY, 2019
Rata-rata Rata-rata
Usia Harapan Harapan Lama Lama Pengeluaran
Kab/Kota IPM
Hidup (tahun) Sekolah (tahun) Sekolah riil per
(tahun) kapita
Kulon Progo 75,28 14,38 9,17 10.511 75,46
Bantul 73,90 15,48 9,59 16,002 80,69
Gunungkidul 74,23 13,33 7,31 9.874 70,96
Sleman 75,00 16,76 10,94 16.638 84,31
Yogyakarta 74,83 17,61 11,89 19.319 87,69
DIY 75,08 15,65 9,75 14.482 80,64
Sumber data : BPS Kulon Progo, 2023
250
69,55 70,18 70,81 71,39 71,92 71,94 72,79 72,91
200
100
71,52 72,38 73,23 73,76 74,44 74,46 74,71 75,46
50
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
DIY dan Nasional kurun waktu 2015-2022. Dalam grafik tersebut terlihat IPM Kulon
Progo mempunyai pola yang searah dengan IPM DIY maupun IPM Nasional. Secara
umum perkembangan IPM Kulon Progo dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2022
selalu mengalami pembentukan pola yang semakin meningkat atau semakin baik,
dengan nilai yang kategori tinggi yaitu 75,46 pada tahun 2022 dibandingkan angka
proporsi populasi usia kerja yang terlibat secara aktif dalam sektor tenaga kerja,
termasuk yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan. Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) dapat dihitung dengan membagi jumlah angkatan kerja dengan jumlah
mengukur proporsi penduduk yang sedang bekerja atau sedang aktif mencari
pekerjaan dalam kelompok usia kerja. Semakin tinggi nilai TPAK, semakin banyak
angkatan kerja yang ada di suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk
usia kerjanya. Parameter ini menggambarkan ukuran relatif penawaran tenaga kerja
yang terlibat dalam produksi barang dan jasa. TPAK di Kabupaten Kulon Progo,
Provinsi DIY, dan Indonesia selama periode 2015–2022 disajikan dalam tabel berikut.
78
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten
Kulon Progo, Provinsi DIY, dan Indonesia
Tahun 2017-2022
120,00
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Kab. Kulon Progo 74,61 76,36 76,54 77,88 76,72 78,83
DIY 71,52 96,55 96,56 71,12 96,62 72,60
Indonesia 66,67 67,31 67,53 67,77 67,80 68,63
Progo dalam rentang waktu 2017 hingga 2022, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) Kabupaten Kulon Progo selalu lebih tinggi jika dibandingkan dengan TPAK
nasional meskipun nilainya hanya mampu mengungguli nilai TPAK Provinsi DIY pada
tahun 2017, 2020, dan 2022 saja. Salah satu faktor pendorong tiingginya nilai TPAK
di Kabupaten Kulon Progo ini adalah statusnya sebagai daerah agraris, sehingga
banyak penduduk di wilayah ini terlibat secara aktif dalam kegiatan ekonomi untuk
Kulon Progo juga merupakan wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi dengan
jumlah pengangguran dengan total angkatan kerja. Dalam rentang waktu 2017
hingga 2022, TPT di Kabupaten Kulon Progo selalu berada di bawah nilai rata-rata
TPT D.I Yogyakarta dan TPT nasional. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa TPT
79
Kabupaten Kulon Progo jauh lebih rendah daripada angka TPT nasional, bahkan
hampir setengahnya. Namun, pada tahun 2020, terjadi kenaikan yang signifikan pada
nilai TPT Kabupaten Kulon Progo, yaitu naik dari 1,80 persen dari tahun sebelumnya
menjadi 3,71 persen. Kondisi yang sama juga terjadi pada tingkat Provinsi DIY dan
Nasional akibat dari adanya Pandemi Covid-19. Pada Tahun 2022, TPT Kabupaten
Kulon Progo kembali mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu menurun
pembangunan yang disepakati oleh negara-negara anggota PBB pada tahun 2015.
hayat.
80
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
kesempatan kerja.
11. Membangun kota dan permukiman yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Pembangunan bidang seni budaya sangat terkait erat dengan kualitas hidup
maupun nasional.
Pembangunan bidang seni budaya melingkupi semua jenis seni budaya yang
ada di Kabupaten Kulon Progo cukup beragam yaitu kelompok seni tari, musik, kriya,
rupa, Majelis Luhur Kebudayaan (MLK), upacara adat, desa budaya, penyelenggaraan
lomba budaya dan juga sarana prasarana seni budaya. Perkembangan Seni Budaya
81
Tabel Perkembangan Seni dan Budaya
Kondisi Tahun
No Perkembangan Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Kebudayaan
1 Jenis Seni
1. Seni Tari
a. Tradisional 102 201 352 352 357 366 366 366 Buah
b. Kreasi baru 26 26 30 30 30 31 31 31 Buah
2. Seni Musik
a. Diatonis 94 101 101 101 101 104 104 104 Buah
b. Pentatonis 125 144 144 144 145 171 171 171 Buah
3. Seni Rupa
a. Lukis 8 9 9 9 Buah
b. Pahat Buah
4. Seni Theater
a. Tradisional 127 155 152 152 153 153 153 153 Buah
b. Modern 6 6 6 6 7 7 7 7 Buah
Jumlah 480 633 631 631 801 841 841 841 Buah
2 Jumlah Grup Kesenian 1211 1269 1269 1269 1305 1279 1320 1365 Grup
3 Penyelenggaraan
Lomba Unit
a. Banyaknya 10 6 7 12 12 19 24 16 Kali
Lomba/Festival
b. Jenis Lornba 4 3 2 2 10 13 5 5 Jenis
Festival
4 Upacara Adat 35 35 35 40 85 93 75 80 Kel
5 Himpunan Penghayat 17 18 18 18 18 18 18 20 Kel
Kepercayaan terhadap
Tuhan YME
6 Jumlah gedung 1 1 2 2 2 2 2 2 Unit
kesenian
7 Kesenian khas Kab. 13 13 13 13 13 13 13 13 Buah
Kulon Progo
8 Desa Budaya 10 15 15 15 15 15 16 16 Kalurahan
Kelompok/grup kesenian yang ada di masyarakat memiliki peran penting
budaya agar tetap terpelihara sehingga tercipta masyarakat yang berbudaya serta
Kabupaten Kulon Progo memiliki grup kesenian yang jumlahnya cukup banyak.
Hal ini ditunjukkan pada Tahun 2015 sebanyak 1.211 grup, Tahun 2016,
2017 dan 2018 sebanyak 1.269, Tahun 2019 sebanyak 1305 pada tahun 2020
sebagai dampak Pandemi Covid-19 jumlah grup kesenian menurun menjadi 1.279
82
grup, namun pada tahun 2021 jumlah grup kesenian bertambah lagi menjadi 1.320
grup dan meningkat lagi menjadi 1.365 di tahun 2022. Namun demikian, jika
dibandingkan dengan jumlah grup yang aktif dengan jumlah grup yang ada
Di Kabupaten Kulon Progo, ada 13 ragam seni yang telah dikembangkan dan
menjadi seni unggulan seperti Seni Angguk Putri yang menjadi salah satu jenis seni
Tapen, Wayang Tapeng, Panjidor, Krumpyung, dan Jabur. Selain itu budaya tradisi
berupa upacara adat juga sudah dikemas dengan cukup baik sehingga memiliki daya
kegiatan atau festival seni budaya yang diselenggarakan pemerintah maka akan
potensi warisan budaya fisik dan nilai budaya dari masa lalu berupa benda-benda
Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi warisan budaya fisik (tangible) dan
nilai budaya dari masa lalu (intangible) berupa benda-benda cagar budaya yang tetap
terjaga baik kondisi maupun keamanannya. Warisan budaya fisik (tangible heritage)
dan warisan budaya bergerak (movable heritage). Warisan budaya tidak bergerak
biasanya berada di tempat terbuka dan terdiri dari atas: situs, tempat- tempat
bersejarah, bentang alam darat maupun air, bangunan kuno dan/atau bersejarah,
83
ruangan dan terdiri dari: benda warisan budaya, karya seni, arsip, dokumen, dan foto,
Jumlah rintisan kelurahan budaya 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Desa/ kalurahan mandiri budaya 0 0 0 2 7 7
Desa/ kalurahan budaya 15 15 15 13 9 9
Rintisan desa/ kalurahan budaya
11 16 21 26 30 35
kategori berkembang
Rintisan desa/ kalurahan budaya
62 57 52 47 42 37
kategori tumbuh
84
2.2.3.2. Olah Raga
2019 mengalami perubahan yaitu sebanyak 8 organisasi dari yang semula hanya 34
organisasi menjadi 42 organisasi dan jumlah klub olahraga meningkat menjadi 280.
menjadi 148 akibat faktor pandemi yang menurunkan aktivitas olahraga dan
Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah Organisasi
34 34 34 40 42 42 45 45
Olahraga
2 Jumlah Klub Olahraga 250 250 250 226 280 280 280 148
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, 2023
dan atlet olahraga juga harus didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana
olahraga yang baik. Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia saat ini sudah cukup
memadai dan memenuhi kebutuhan masyarakat namun perlu peningkatan dari segi
kualitasnya. Sampai dengan tahun 2022 telah tersedia gedung olahraga sebanyak
92 unit meningkat dua gedung olahraga dibandingkan tahun 2015, dan lapangan
olahraga sebanyak 1.185 unit dari 13 cabang olahraga berprestasi yang diminati
masyarakat dan tersebar di Kabupaten Kulon Progo. Data selengkapnya dapat dilihat
Cabang Olahraga
Dayung
No Kapanewon
Sepak Bulu Tenis Tenis Panjat Sepak Voli Basket
Voli Renang Tinju Basket Futsal Jumlah
Bola Tangkis Meja Lapangan Tebing Takraw Pantai Futsal
Jumlah
1 Temon 8 33 28 34 0 2 0 0 0 2 2 111
85
2 Wates 10 54 32 47 5 0 15 0 4 3 173
4 Galur 6 16 10 10 2 0 0 0 2 0 0 0 0 46
5 Lendah 7 20 12 32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 71
6 Sentolo 12 44 48 41 2 0 0 0 0 0 2 151
7 Pengasih 15 32 28 17 2 0 0 2 0 0 4 102
8 Kokap 3 17 23 43 0 0 0 0 0 0 2 0 89
9 Girimulyo 2 34 14 36 0 0 0 0 0 0 0 4 0 90
10 Nanggulan 4 10 22 11 0 0 0 0 0 0 0 3 0 50
11 Samigaluh 6 21 45 38 0 3 0 0 0 0 6 0 120
12 Kalibawang 4 20 26 27 0 0 0 0 0 0 80
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, 2023
Tahun
Uraian
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Gedung Olahraga 90 90 90 90 91 92 92 92
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, 2023
berkaitan dengan urusan wajib dan urusan pilihan yang disediakan oleh Perangkat
Daerah Kabupaten Kulon Progo. Standar pelaksanaan pelayanan publik telah diatur
oleh Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2014 tentang Panduan Penyusunan Standar
Pelayanan. Evaluasi terhadap kebijakan ini telah dilakukan pada tahun 2016 melalui
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Evaluasi Pelayanan Publik, sesuai
dengan panduan yang diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
Publik.
pelayanan dan penilaian kualitas pelayanan sebagai bentuk komitmen dan tanggung
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di seluruh unit pelayanan publik, termasuk Dinas
Kelurahan Wates, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), RSUD Wates, RSUD
Hasil survei IKM diukur berdasarkan skala nilai interval, dimana interval
kinerja "Kurang Baik", interval 76,61-88,30 menunjukkan kinerja "Baik", dan interval
keseluruhan telah berjalan dengan baik. Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahun
86
84 84,11
83 83,27
82,52 82,49
82 81,86
81,53
80
78
77,15
76
74
72
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
87
2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
2.3.1.1. Pendidikan
sektor pendidikan dengan mengelola potensi yang ada, mulai dari mengurus
88
Indikator Capaian Kinerja
No. Satuan
Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Angka
% 100 100 100 99,98 100 100 100 100
kelulusan SD
Angka
% 100 100 100 99,87 99,93 100 100 100
kelulusan SMP
Angka
7
melanjutkan
Angka
melanjutkan SD % 100 100 100 100 100 100 100 100
ke SMP
Angka
melanjutkan % 97,94 100 100 100 100 100 100 100
SMP ke SMA
Angka Putus
8
Sekolah
SD Orang 41 6 8 6 15 10 6
SMP Orang 25 20 10 8 16 17 6 34
Angka Harapan
9 Tahun 13,55 13,97 14,23 14,24 14,25 14,26 14,27 14,38
Lama Sekolah
Standar
10 Kompetensi
Pendidik
Guru yang
memenuhi % 81,27 86,29 87,82 84,52 86,98 89,40 89,45 89,61
Kualifikasi Sl/D4
Guru yang telah
bersertifikat % 56,91 65,20 69,59 61,4 75,85 76,71 76,73 76,81
pendidik
Kemahiran membaca dan menulis merupakan kemampuan dasar yang
tercermin dalam persentase melek huruf, yaitu jumlah penduduk usia 15 tahun ke
atas yang mampu membaca dan menulis dalam huruf Latin atau lainnya. Tingkat
melek huruf umumnya mengalami peningkatan dari 94,19% pada tahun 2015
Rata-rata lama sekolah adalah jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk
dalam pendidikan formal, dengan fokus pada penduduk usia 25 tahun ke atas. Rata-
rata lama sekolah juga mengalami peningkatan dari 8,40 tahun pada tahun 2015
menjadi 9,17 tahun pada tahun 2022, menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan.
89
administratif yang lebih baik dalam pembaruan data pendidikan, serta dorongan
untuk melanjutkan pendidikan seumur hidup, baik secara formal maupun nonformal.
kelompok usia sekolah yang sedang menempuh pendidikan sesuai jenjang usia
mereka. APM jenjang SD/MI menunjukkan tren fluktuasi, turun dari 99,76% pada
tahun 2015 menjadi 92,77% pada tahun 2028, dan terus kemudian meningkat
menjadi 93,73% pada tahun 2021, hingga menjadi 94,33% pada tahun 2022. APM
ke sekolah di luar kabupaten karena berbagai alasan seperti pekerjaan orang tua atau
berkisar antara 99-100%. Dari tahun 2015 hingga 2022, tingkat kelulusan di tingkat
SD dan SMP mencapai 100%. Tingkat kelulusan ini umumnya dipengaruhi oleh
mata pelajaran. Bobot soal ujian di tingkat daerah dan nasional juga berubah sesuai
dengan peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015, AHLS mencapai 13,55 dan
pada tahun 2017 naik menjadi 14,23 tahun. Kemudian angka tersebut terus
mangalami kenaikan hingga tahun 2022 menjadi 14,38 tahun. Peningkatan ini terjadi
berkat dukungan dari berbagai pihak, baik dalam lingkup pendidikan formal maupun
non formal.
Kabupaten Kulon Progo dilihat dari aspek tenaga pendidik yang memenuhi standar
90
kompetensi. Persentase guru yang memiliki kualifikasi S1/D4 mencapai 81,27% pada
tahun 2015, naik menjadi 89,61% pada tahun 2022. Sementara itu, guru yang telah
memiliki sertifikat pendidik pada tahun 2015 berjumlah 56,91%, lalu naik menjadi
69,59% pada tahun 2017. Pada taahun 2018 sempat mengalami penurunan menjadi
61,4% namun mulai rentang 2019-2022 angka tersebut terus meningkat hingga
Kendala yang dihadapi adalah kurangnya jumlah guru PNS di setiap satuan
pendidikan. Hampir setiap tahun terjadi pensiun sekitar 200-300 guru, namun tidak
diimbangi dengan penambahan guru PNS baru. Upaya untuk mengatasi kekurangan
tersebut dilakukan oleh Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK), walaupun sebagian GTT belum memiliki kualifikasi S1/DIV
yang dibutuhkan. Selain itu, sebagian guru PNS yang usianya di atas 50 tahun belum
karena alasan usia atau motivasi. Pada tahun 2019, adanya rekrutmen CPNS telah
menambah jumlah guru dan memberikan kenaikan dalam jumlah tenaga pendidik.
mengacu pada peraturan yang ditetapkan, yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri
SPM di bidang pendidikan mencakup tiga aspek, yaitu pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan kesetaraan. Untuk menerima layanan dasar
menurut SPM Pendidikan, peserta didik pada pendidikan anak usia dini adalah
mereka yang berusia antara 5 hingga 6 tahun. Penerima layanan dasar menurut SPM
Pendidikan pada pendidikan dasar adalah peserta didik yang berusia antara 7 hingga
pendidikan kesetaraan adalah peserta didik yang berusia antara 7 hingga 18 tahun.
91
Rincian capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang pendidikan
untuk tahun 2021 dapat dilihat lebih lengkap dalam tabel berikut ini.
2022
Jumlah Sasaran
Jenis Total
Total Target Realisasi
Pelayanan Indikator Pencapaian yang
yang (%) (%)
Dasar harus
terlayani
dilayani
Pendidikan Jumlah Warga Negara Usia 5- 6
Anak Usia Tahun yang berpartisipasi 11.646 11.646 100 100
Dini dalam pendidikan PAUD
Pendidikan Jumlah Warga Negara Usia 7-
Dasar 15 Tahun yang berpartisipasi
57.004 57.004 100 100
dalam pendidikan dasar (SD/MI,
SMP/MTs)
Pendidikan Jumlah Warga Negara Usia 7—
Kesetaraan 18 Tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan
1.304 1.304 100 100
dasar dan atau menengah yang
berpartisipasi dalam pendidikan
kesetaraan.
Dengan memperhatikan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dalam sektor Pendidikan, semua jenis pelayanan telah mencapai tujuan yang
tingkat optimal berkat kontribusi yang aktif dari seluruh lembaga pendidikan yang
92
Rasio guru
1 terhadap murid 12 10 10 10 10 9 11 10
SD/MI
Jumlah pendidik
2.1 1,59 1,55 1,55 1,69 1,55 1,53 1,47 1,42
SMP/MTs
Jumlah murid 17,9
2.2 17,95 17,95 18,03 17,57 18,26 15,41 19
SMP/MTs 5
Rasio guru
2 terhadap murid 16 12 12 9 9 8 10 8
SMP/MTs
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, 2023
Rasio antara jumlah guru dan murid, baik di tingkat SD/MI maupun SMP/MTs,
sangat dipengaruhi oleh jumlah guru yang tersedia di satuan pendidikan dan
Penerimaan Peserta Didik Baru memiliki pengaruh signifikan terhadap kenaikan atau
penurunan rasio tersebut, yang sebagian besar disebabkan oleh minat masyarakat
untuk memperoleh pendidikan di daerah tersebut. Pada tahun 2015 rasio guru
terhadap murid mencapai 11,50 untuk SD/MI dan 15,57 untuk SMP/MTs. Rasio guru
terhadap murid SD/MI tersebut terus mengalami kenaikan hingga tahun 2018
sebesar 10,40 dan mengalami penurunan hingga tahun 2020 sebesar 9,2. Angka
tersebut sempat meningkat pada tahun 2021 namun kembali menurun pada tahun
2022. Sementara itu, rasio guru terhadap murid SMP/MTs sejak tahun 2015 hingga
tahun 2022 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2022, rasio guru terhadap
murid mencapai 9,65 untuk SD/MI dan 7,67 untuk SMP/MTs. Angka ini mencerminkan
bagaimana beban kerja guru dalam mengajar, di mana setiap rombongan belajar atau
kelas memiliki rata-rata 10 siswa per satu guru di tingkat SD/MI dan 8 siswa per satu
Situasi ini berbeda dengan kondisi di daerah perkotaan, di mana setiap kelas
memiliki jumlah peserta didik yang lebih optimal. Namun, Kabupaten Kulon Progo
memiliki wilayah pegunungan dan perbukitan yang sulit dijangkau, di mana jumlah
siswa masih terbatas karena pertumbuhan penduduk yang rendah. Di sisi lain, minat
93
masyarakat untuk bersekolah cenderung tertuju ke daerah perkotaan, sehingga
menyebabkan rasio guru terhadap murid relatif lebih rendah di wilayah tersebut.
2.3.1.2. Kesehatan
Kesehatan adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap individu.
Kondisi kesehatan yang baik menjadi dasar untuk menjalani kehidupan yang layak.
layanan kesehatan sesuai kebutuhan, dan 2) pelayanan kesehatan bagi warga yang
daeran melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM bidang Kesehatan. Melalui,
3. Tabel 2. 2
Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2020–2021
No Aspek Uraian Satuan Capaian (Jumlah)
2019 2020 2021
1 Pelayanan Setiap ibu hamil mendapatkan Orang 4713 4713 4400
Kesehatan Ibu pelayanan antenatal sesuai standar
Hamil
2 Pelayanan Setiap ibu bersalin mendapatkan Orang 4853 4734 4475
Kesehatan Ibu pelayanan persalinan sesuai standar
Bersalin
94
3 Pelayanan Setiap bayi baru lahir mendapatkan Bayi 4492 4021 3875
Kesehatan Bayi pelayanan kesehatan sesuai standar
Baru Lahir
4 Pelayanan Setiap balita mendapatkan Orang 23800 13963 18369
Kesehatan Balita pelayanan kesehatan balita sesuai
standar
5 Pelayanan Setiap anak Orang 12659 31227 27517
Kesehatan pada pada pendidikan dasar mendapatkan
Usia Pendidikan skrining kesehatan sesuai standar
Dasar
6 Pelayanan Setiap warga negara Indonesia usia Orang 35525 34227 31885
Kesehatan pada 15 s.d 59 tahun mendapatkan
Usia Produktif skrining kesehatan sesuai standar
7 Pelayanan Setiap warga negara Indonesia 60 Orang 24820 21262 36682
Kesehatan pada tahun keatas mendapatkan skrining
Usia Lanjut kesehatan sesuai standar
8 Pelayanan Setiap penderita hipertensi Orang 2327 2977 4771
Kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan
Penderita sesuai standar
Hipertensi
9 Pelayanan Setiap penderita Diabetes Militus Orang 1334 1796 2489
Kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan
Penderita sesuai standar
Diabetes Militus
10 Pelayanan Setiap orang dengan gangguan jiwa Orang 592 1315 1207
Kesehatan (ODGJ) berat mendapatkan
Orang dengan pelayanan kesehatan sesuai standar
Gangguan Jiwa
Berat
11 Pelayanan Setiap orang dengan TB Orang 3826 2803 3251
Kesehatan orang mendapatkan pelayanan TB sesuai
dengan TB standar,
12 Pelayanan Setiap orang beresiko terinfeksi Orang 5088 3008 3620
Kesehatan HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien
Orang dengan IMS, waria/ transgender,
Risiko pengguna napza,dan warga
Terinfeksi HIV binaan lembaga pemasyarakat an
(LP) mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi 2018-2021
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod
tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis
aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla
95
pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia
No. Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Usia Harapan
1 75 75,03 75,06 75,12 75,20 75,24 75,27 75,28
Hidup (tahun)
Angka Kematian
2 Ibu (per 100.000 194,69
kelahiran) 38,23 133,79 59,9 58,99 102,97 63,8 222,17
Kasus Kematian
8
Ibu 3 3 5 3 10
Jumlah Kelahiran
Hidup 5008 5086 4855 4716 4501 4901
Angka Kematian
3 Bayi (per 1.000
kelahiran) 9,17 9,59 8,39 8,45 9,67 10,09 11,99 10,71
Kasus Kematian
Bayi 42 43 47 38 45 44
Jumlah Kelahiran
Hidup 5008 5086 4855 4716 4501 4901
Angka Kematian
4 Balita (per 1.000
kelahiran) 11,85 11,35 10,18 9,44 2,67 10,6 15
Grafik AKI
96
250
222,17
200
194,69
150
133,79
100 102,97
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu selama
kehamilan hingga pasca persalinan. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah ukuran jumlah
kematian wanita yang terjadi selama kehamilan, saat melahirkan, atau dalam 42 hari
kehamilan atau diperburuk oleh proses kehamilan tersebut atau penanganannya. AKI
bukan termasuk kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau kebetulan. AKI juga
merupakan salah satu target dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor
tiga, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan tujuan mengurangi angka
kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030,
sebagaimana yang diusung oleh Program Indonesia Sehat. AKI dapat dipengaruhi
oleh status gizi, situasi sosial ekonomi, kesehatan sebelum kehamilan, komplikasi
97
dan layanan keluarga berencana pasca persalinan. AKI dihitung dengan cara
menghitung jumlah kasus kematian ibu yang terjadi setiap 100.000 kelahiran hidup.
kecenderungan meningkat pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2015
namun jumlah kasus kematian ibu yang terjadi cukup rendah. Namun AKI Kabupaten
Kulon Progo masih belum mencapai angka yang diharapkan oleh Program Indonesia
Sehat. Pada tahun 2022, terjadi 8 kasus kematian ibu. Hal ini tentu memerlukan
Grafik AKB
11
10,71
10,5
10 10
9,59 9,67
9,5
9,17
9 9,06
8,5 8,45
8,39
8
7,5
6,5
6
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
indikator Angka Kematian Bayi (AKB). Angka Kematian Bayi (AKB) mengukur jumlah
kematian bayi (usia 0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun. AKB
kualitas pelayanan prenatal, gizi ibu hamil, efektivitas program KIA dan KB, serta
lingkungan dan ekonomi sosial. Jika AKB tinggi di suatu wilayah, itu menandakan
98
Kematian bayi masih menjadi isu di Kulon Progo, dengan 44 kasus pada
tahun 2022 dan tidak menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu di angka 45 kasus. Kasus kematian bayi sering kali disebabkan oleh
Dalam rangka menghadapi tantangan terkait kematian ibu dan bayi, Jejaring
Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (Rindu KIA) telah terbentuk sejak tahun 2017. Rindu
KIA merupakan inovasi pelayanan kesehatan ibu dan anak yang efektif melalui
dalam penghargaan yang diraih, serta peningkatan pada aplikasi Bumilku yang turut
kualitas layanan tidak berhenti di situ, dengan berbagai inovasi lain seperti
pemanfaatan teknologi SMS Gateway, deteksi dini penyakit malaria, dan pemantauan
ibu hamil berisiko tinggi, yang terus dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu
dan bayi.
Namun, angka kematian ibu tetap menjadi parameter yang sulit dicapai.
kesehatan dasar, peningkatan kesadaran ibu hamil, serta peningkatan kualitas Upaya
tentang kesehatan kehamilan sebagai bagian dari strategi ini bertujuan agar ibu hamil
dapat dengan efektif memantau kesehatan diri dan kesehatan janin yang dikandung.
penyediaan informasi kesehatan ibu hamil dan lokasinya kepada pihak kesehatan dan
dalam mendukung layanan ibu hamil. Selain itu, peningkatan fasilitas kesehatan dan
peningkatan kesadaran ibu hamil tentang kesehatan pribadi dan janin menjadi faktor
99
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan peningkatan penyakit tidak menular,
termasuk kanker, hipertensi, diabetes, dan stroke di Provinsi DIY dan Kulon Progo
dengan tingkat diabetes dan kanker lebih tinggi dari rata-rata nasional. Meskipun
Yogyakarta memiliki AKI dan AKB rendah, populasi lansia menjadi fokus kesehatan.
Namun, persepsi sakit berbeda antara pihak kesehatan dan masyarakat. Masyarakat
karena penyakit ini bersifat kronis dan gejalanya muncul setelah waktu yang lama.
Diagnosis dan pengobatan memerlukan peralatan medis canggih serta waktu yang
lama, sehingga seringkali dianggap "mahal". Walaupun perubahan perilaku dan gaya
hidup dapat mencegah penyakit ini, sulit diterapkan oleh masyarakat modern saat ini.
masyarakat dan mendorong deteksi dini melalui inovasi yang diterima oleh
masyarakat. Strategi efektif dan kebijakan yang tepat juga perlu disusun untuk
berhasil dieliminasi. Indikator eliminasi daerah adalah ketika tidak ada desa dengan
kasus malaria lebih dari 1‰ penduduk dan tidak ada penularan setempat
yang baik.
100
24%
33%
43%
Kabupaten Kulon Progo. Dari 21 Puskesmas yang telah disurvei untuk akreditasi,
Capaian
No Uraian Satuan 2019 2020 2021
1 Jumlah balita Bawah garis merah Balita 199 192 173
Jumlah balita Bawah garis merah Balita 199 192 173
yang ditangani
Persentase balita bawah garis merah % 100 100 100
yang ditangani
2 jumlah balita yang ditimbang Balita 21.936 19.263 19.366
3 Jumlah balita stunting Balita 2.921 2.535 2.119
4 Jumlah ibu hamil dengan anemia Orang 614 718 846
5 Jumlah ibu haml orang 4.811 4.529 4.400
6 Jumlah bayi dengan BBLR Bayi 316 313 327
7 Jumlah bayi Bayi 4.129 4.716 3.875
8 Jumlah bayi mendapat ASI ekskusif Bayi 2.956 4.445 3.855
9 Jumlah balita kurus Balita 1.039 1.209 1.019
10 Jumlah desa siaga yang sudah aktif Desa 38 34 38
(mandiri)
101
11 Jumlah desa Desa 88 88 88
12 Jumlah kecamatan sehat Kec. 12 12 12
13 Jumlah desa STBM semua pilar desa 20 20 25
Sumber data: Dinas Kesehatan
Kabupaten Kulon Progo, 2021
Sumber data: Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, 2021
jumlah balita stunting dan balita di bawah garis merah, serta peningkatan bayi yang
menerima ASI eksklusif. Terjadi peningkatan jumlah balita kurus dan ibu hamil
Langkah untuk mengurangi anemia pada ibu hamil dan meningkatkan ASI eksklusif
perlu pemantauan minum tablet Fe (zat besi) oleh ibu hamil serta inovasi untuk
Desa siaga adalah konsep yang mengindikasikan bahwa warga di suatu daerah
memiliki kesiapan dalam hal sumber daya, kemampuan, dan niat untuk secara
mandiri mencegah serta mengatasi isu-isu kesehatan, bencana, dan keadaan darurat
adanya satu bidan tetap di desa, setidaknya dua kader desa, dan setidaknya satu pos
Desa siaga aktif memiliki empat tahapan (strata), yaitu pratama, madya,
102
Tabel 2. 3
Tahapan Desa Siaga Aktif
Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
Forum Ada, tetapi Berjalan, Berjalan Berjalan
desa/kelurahan belum tetapi belum setiap setiap bulan
berjalan rutin setiap triwulan
triwulan
KPM/Kader Sudah ada sudah ada 3-5 Sudah ada 6-8 Sudah ada 9
Kesehatan minimal 2 orang orang orang atau
orang lebih
Kemudahan Ya Ya Ya Ya
akses
pelayanan
kesehatan
Posyandu dan Posyandu ya, Posyandu dan Posyandu dan Posyandu
UKBM lainnya UKBM lainnya 2 UKBM 3 UKBM dan 4 UKBM
aktif tidak aktif lainnya aktif lainnya aktif lainnya aktif
Dukungan dana Sudah ada Sudah ada Sudah ada Sudah ada
untuk kegiatan dana dari dana dari dana dari dana dari
kesehatan di pemerintah pemerintah pemerintah pemerintah
desa/kelurahan desa/keluraha desa/keluraha desa/keluraha desa
n serta belum n serta 1 n serta 2 /kelurahan 2
ada sumber sumber dana sumber dana sumber dana
dana lainnya lainnya lainnya lainnya
Peran serta Ada peran Ada peran Ada peran Ada peran
masyarakat dan aktif aktif aktif aktif
organisasi masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
kemasyarakata dan tidak ada dan peran dan peran dan peran
n peran aktif aktif 1 ormas aktif 2 ormas aktif lebih
ormas dari 2 ormas
Peraturan Belum ada Ada, belum Ada, sudah Ada, sudah
kepala desa direalisasikan direalisasikan direalisasika
atau peraturan n
bupati/walikota
Pembinaan Pembinaan Pembinaan Pembinaan Pembinaan
PHBS di rumah PHBS kurang PHBS minimal PHBS minimal PHBS
tangga dari 20% 20% rumah 40% rumah minimal
rumah tangga tangga yang tangga yang 70% rumah
yang ada ada ada tangga yang
ada
Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529/MENKES/SK/X/2010
103
Kabupaten Kulon Progo memiliki 38 desa siaga aktif mandiri namun beberapa desa
belum memenuhi kriteria desa siaga aktif karena kurangnya aktivitas forum desa
siaga dan dokumentasi data yang baik, sehingga pemantauan dan evaluasi perlu
kategori Kecamatan Sehat. Terdapat 25 desa yang memenuhi kriteria Sanitasi Total
berikut:
Indikator Jumlah
No. Satuan
Outcome 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Angka Per 18,833 6,248 2,907 1,117 3,613
1 kejadian 100.000
malaria penduduk
Angka Kasus 84 28 13 5 16
2 kasus
malaria
Jumlah Jiwa 446.028 448.114 447.246 447.506 442.838
3
Penduduk
Prevalensi % 0,00673 0,0118 0,0065 0,0058 0,00248
4
HIV/AIDS
Jumlah Kasus 30 53 29 26 11
5 pasien
HIV/AIDS
Jumlah Kasus 79 86 194 316 213
Penderita
6 Demam
Berdarah
Dengue
Jumlah Kasus 9.101 7.203 7.914 4.768 2028
7 Penderita
Diare
Jumlah Kasus 148 254 311 247 205
8 Penderita
TB
Jumlah Kasus 1.310 1.708 858 22,351 12,354
Penderita
Infeksi
9
Saluran
Pernafasan
Akut
104
2.3.2.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1. Pekerjaan Umum
jalan yang berfungsi sebagai Jalan Lokal Primer, dimana Jalan Lokal Primer
tersebut terbagi dalam 2 (dua) bagian yaitu Jalan Lokal Primer I dan Jalan Lokal
Primer II. Jalan Lokal Primer I merupakan jalan yang menghubungkan ibukota
panjang total jalan Lokal Primer I di Kabupaten Kulon Progo adalah 636,025
km, sedangkan panjang total Jalan Lokal Primer II adalah 672,620 km. Dengan
jalan yang semula merupakan Jalan Kabupaten turun kelas menjadi Jalan
Kulon Progo pada tahun 2016 – 2020 berdasarkan Keputusan Bupati Nomor :
105
408/A/2017 tentang Penetapan Status Ruas Jalan Kewenangan Kabupaten
Kondisi
No Status Jalan Rusak Rusak Total
Baik Sedang
Ringan Berat
Km 495,67 70,91 67,23 13,99 647,8
LK I
% 76,52 10,95 10,37 2,16 100
Tahun Km 895,5 357,6 68,42 33,46 1354,98
1 LK II
2015 % 66,09 26,39 5,05 2,47 100,00
Total LK I Km 1391,17 428,51 135,65 47,45 2002,78
dan LK II % 71,305 18,67 7,71 2,315 100
Km 518,23 63,39 59,71 6,47 647,8
LK I
% 80 9,78 9,22 1 100
Tahun Km 901,25 360,6 62,67 30,46 1354,98
2 LK II
2016 % 66,51 26,16 5,07 2,25 99,99
Total LK I Km 1419,48 423,99 122,38 36,93 2002,78
dan LK II % 73255 17,97 7145 1625 100
Km 460,94 43,63 111,34 31,9 647,8
LK I
% 71,15 6,74 17,19 4,92 100
Tahun Km 1058,9 235,3 40,9 19,88 1354,98
3 LK II
2017 % 78,15 17,37 3,02 1,47 100
Total LK I Km 1519,84 278,93 152,24 51,77 2002,78
dan LK II % 74,65 12,05 ιο, ιο 3,19 100
Km 312,91 138815 100,46 83,79 636025
LK I
% 49,2 21,8 15,79 13,17 100
Tahun Km 206,48 216,08 101,13 148,93 672,62
4 LK II
2018 % 30,7 32,13 15,04 22,14 100
Total LK I Km 519,39 354895 201,58 232,72 1308645
dan LK II % 39,68 27,11 15,40 17,78 100
Km 345,05 136,11 85,635 69,23 636,025
LK I
% 54,25 21,4 13,46 10,88 100
Tahun Km 242,215 208,85 90,05 131,525 672,62
5 LK II
2019 % 36,01 31,05 13,39 19,55 100
Total LK I Km 587,265 344,94 175,685 200,755 1,308,645
dan LK II % 44,88 26,36 13,42 15,34 100
Km 297,312 147,522 102,378 88,813 636,025
LK I
% 46,75 23,19 16,1 13,96 100
Tahun Km 216,907 243,068 78,681 133,964 672,62
6 LK II
2020 % 32,25 36,14 11,7 19,92 100
Total LK I Km 514,219 390,59 181,059 222,777 1,308,645
dan LK II % 39,294 29,847 13,836 17,023 100
7 LK I Km 300,012 152,022 101,178 82,813 636,025
106
Kondisi
No Status Jalan Rusak Rusak Total
Baik Sedang
Ringan Berat
% 47,17 23,90 15,91 13,02 100
Km 240,907 249,368 60,101 122,244 672,62
Tahun LK II
% 35,82 37,07 8,94 18,17 100
2021
Total LK I Km 540,919 401,39 161,,279 205,057 1,308,645
dan LK II % 41,33 30,67 12,32 15,67 100
Km 302,642 150,331 100,235 82,818 636,025
LK I
% 47,58 23,64 15,76 13,02 100
Tahun Km 248,497 249,898 69,765 104,461 672,62
8 LK II
2022 % 36,94 37,15 10,37 15,53 100
Total LK I Km 551,139 400,229 170 187,279 1,308,645
dan LK II % 42,12 30,58 12,99 14,31 100
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa dari tahun 2016
sampai dengan Tahun 2017 terjadi peningkatan kondisi jalan dalam keadaan
mantap (kondisi baik dan sedang) di jalan kabupaten total lokal primer I dan II.
Lalu terjadi penurunan pada tahun 2018 dan peningkatan pada tahun 2019.
Pada Tahun 2020, terjadi penurunan kualitas jalan yang cukup signifikan
Covid-19. Penurunan ini terjadi khususnya pada jalan Lokal Primer I yang
mengalami penurunan lebih besar daripada jalan Lokal Primer II. Tahun 2021
dari program dan kegiatan pada Bidang Bina Marga DPUPKP sehingga dengan
dukungan anggaran yang ada baik yang bersumber dari APBD maupun non
107
berkala jalan kabupaten berupaya meraih dana dari APBD DIY, Dana
Keistimewaan dan APBN (Anggaran Dana Alokasi Khusus). Selain Jalan Lokal
Primer I dan Lokal Primer II, di Kabupaten Kulon Progo juga terbentang Jalan
Nasional sepanjang 28,32 km dengan kondisi baik 15,79 (86,31%) dan kondisi
Tahun 2022
Kondisi
No Status Jalan Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat
Total Jalan
km % km % Km % Km %
1 Nasional 16,38 57,84 11,54 40,75 6,4 1,41 - - 28,32
2 Provinsi 81,89 46,76 37,27 21,28 38,23 21,83 17,75 10,13 175,14
Kulon Progo juga mengalami peningkatan kualitas pada Tahun 2020. Terjadi
peningkatan kualitas Jalan Negara kondisi menjadi 100% pada Tahun 2020.
Untuk Jalan Provinsi : dari 73.63% pada Tahun 2018 menjadi 77.33% pada
Tahun 2019 dan meningkat menjadi 79,47 pada Tahun 2020. Jalan kondisi
mantap merupakan penjumlahan dari kondisi baik dan kondisi sedang. Jumlah
jembatan pada tahun 2019 sebanyak 442 buah, meliputi 21 buah Jembatan
108
Kondisi
Status
No Satuan
Jembatan Rusak Rusak Rusak Total
Baik
Ringan sedang berat Jembatan
1 Nasional unit 7 - - - 7
2 Provinsi unit 49 20 - 8 77
3 Kabupaten unit 30 105 21 - 156
wilayah. Kondisi jalan dan jembatan di Kabupaten Kulon Progo masih perlu
untuk terus ditingkatkan terutama untuk akses pada pusat pusat pertumbuhan
dengan potensi pariwisata, dan juga perlu untuk memperbaiki akses jalan di
B. Sarana Irigasi
membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi untuk memenuhi tujuan
pertanian. Untuk mencapai irigasi yang baik diperlukan sarana dan prasarana
Prasarana sumberdaya air adalah bangunan air beserta bangunan lain yang
109
bangunan irigasi. Secara garis besar jaringan irigasi mencakup 5 macam
pembawa (saluran), (iii) Bangunan bagi dan sadap, (iv) Bangunan pengaturan
oncorannya di bawah 1.000 ha (DI Kecil). Hal ini telah diatur dalam Kepmen
110
No. Nama Daerah Luas Kewenangan
Irigasi (D.I) (Ha)
2020 2021 2022 2020 2021 2022 2020 2021 2022 2020 2021 2022
% meter % meter % meter % meter % meter % meter % meter % meter % meter % meter % meter % meter
I. D.l. 7152 70 51624 70 51624 70 51,624 20 14750 20 1475 20 14750 1 7375 10 7375 10 7375 0 0 0 0 0 Pusat
KALIBAWANG 0 0
SYSTEM
II. D.l. SAPON 19000 80 52523 80 52523 80 52523 5 3283 5 3283 5 3283 1 6565 10 6565 10 6565 5,0 3283 5 3283 5 3283 Provinsi
0
III. D.l. KECIL
1 Balong V 7 47 627 47 627 47 627 20 267 20 267 20 267 1 134 10 134 10 134 23, 309 23 309 23 309 Kabupaten
0
2 Banaran 3 62 800 62 800 71 927 22 285 22 285 14 185 1 140 11 140 12 158 5,77 75 6 75 2 30 Kabupaten
1
3 Banjaran 17 72 2365 72 2365 78 2564 10 330 10 330 10 330 5 165 5 165 5 165 13,3 440 13 440 7 241 Kabupaten
5 B090r 15 66 1869 66 1869 45 1284 25 711 25 711 27 761 3 85 3 85 11 302 6,23 177 6 177 17 495 Kabupaten
6 Borongaren 8 65 1712 68 1787 68 1787 15 395 13 355 13 355 1 263 9 243 9 243 9,99 263 9 248 9 248 Kabupaten
0
7 Brangkalan 21 79 1928 79 1928 45 1103 3 73 3 73 12 298 3 73 3 73 15 363 ,00 366 15 366 28 676 Kabupaten
8 ikli 36 93 3597 93 3597 93 3597 4 155 4 155 4 155 3 117 3 117 3 117 ,44 17 0 17 0 17 Kabupaten
9 langkring 4 65 1568 65 1568 65 1568 10 240 10 240 10 240 1 240 10 240 10 240 14,5 349 15 349 15 349 Kabupaten
0
111
11 Dasnganten 30 55 550 55 550 55 550 10 100 10 100 10 100 1 150 15 150 15 150 20,0 200 20 200 20 200 Kabupaten
5
12 Dukuh 8 71 1060 71 1060 71 1060 10 150 10 150 10 150 5 75 5 75 5 75 4,33 215 14 215 14 215 Kabupaten
13 Dungdekem 8 63 1098 63 1098 63 1098 15 263 15 263 15 263 1 175 10 175 10 175 12,2 215 12 215 12 215 Kabupaten
0
14 Duren/Mudal 26 69 1480 69 1480 35 755 11 227 11 227 15 317 8 172 8 17.2 8 38.2 1,95 255 12 255 32 680 Kabupaten
15 Gegunung 7 79 1269 75 1195 75 1195 9 150 9 140 9 140 9 145 9 180 9 180 2,25 36 5 85 5 85 Kabupaten
16 Gemalang 11 61 819 61 819 61 819 20 267 20 267 20 267 5 67 5 67 5 67 13,7 184 14 184 14 184 Kabupaten
17 Grembul 6 75 1569 75 1569 34 699 13 279 13 279 21 429 4 83 4 83 4 283 7,21 150 7 150 32 670 Kabupaten
18 Jambeaji 30 67 1047 67 1047 67 1047 10 156 10 156 10 156 1 156 10 156 10 156 12,8 201 13 201 13 201 Kabupaten
0
19 Jati 6 71 1610 71 1610 71 1610 15 338 15 338 15 338 5 113 5 113 5 113 8,48 191 8 191 8 191 Kabupaten
20 Jetis 8 73 1320 73 1320 73 1320 10 180 10 180 10 180 5 90 5 90 5 90 11,6 210 12 210 12 210 Kabupaten
21 Jurug 59 70 3861 70 3861 62 3386 10 548 10 548 10 573 7 374 7 374 7 424 12,7 698 13 698 20 1098 Kabupaten
22 Kanjangan 37 52 3783 52 3830 54 3992 33 2384 33 2404 28 2059 6 466 6 441 7 486 ,46 693 9 651 11 789 Kabupaten
23 Karang/Togor 12 68 1564 68 1564 68 1564 10 230 10 230 10 230 2 46 2 46 2 46 20 460 20 460 20 460 Kabupaten
24 Kayangan 198 66 3454 66 3454 44 3399 0 0 2 154 0 0 33 2551 34 1746 34 1746 22 1702 Kabupaten
25 Kebonharjo 24 58 1129 59 1139 59 1139 12 234 12 239 12 239 2 39 4 69 4 69 28 545 26 500 26 500 Kabupaten
112
26 Kedung Bathang 5 39 546 39 546 39 546 6 84 6 84 6 84 5 70 5 70 5 70 50 700 50 700 50 700 Kabupaten
30 Kembangmalang 4 62 679 62 679 62 679 9 96 9 96 9 96 1 110 10 110 10 110 20 215 20 215 20 215 Kabupaten
0
31 Klampok 3 75 1850 75 1850 75 1850 10 247 10 247 10 247 5 123 5 123 5 123 10 247 10 247 10 247 Kabupaten
33 Mejing 6 60 720 60 725 46 550 20 240 20 240 17 205 1 120 12 140 11 135 10 120 8 95 26 310 Kabupaten
0
34 Melar 30 69 1599 69 1599 50 1149 4 93 4 93 9 208 4 93 4 93 14 328 23 533 23 533 27 633 Kabupaten
35 Ngobarab (3bd) 30 49 1184 59 1429 59 1429 16 386 16 396 16 396 8 194 9 209 9 209 27 641 15 371 15 371 Kabupaten
36 Niten 125 88 3717 88 3717 88 3717 4 176 4 176 4 176 6 273 6 273 6 273 1 47 1 47 1 47 Kabupaten
37 Nyemani 15 75 2017 75 2017 75 2017 10 269 10 269 10 269 5 134 5 134 5 134 10 269 10 269 10 269 Kabupaten
38 Pandan 7 46 578 46 578 36 453 24 300 24 300 25 315 1 135 11 135 11 140 19 238 19 238 27 343 Kabupaten
1
39 Penggung 32 67 3025 67 3025 67 3025 5 225 5 225 5 225 5 225 5 225 5 225 23 1025 23 1025 23 1025 Kabupaten
40 Pengkol 34 61 1735 61 1735 68 1945 10 285 10 285 11 320 5 142 5 142 6 157 24 684 24 684 15 424 Kabupaten
113
41 Pereng 7 70 2652 70 2652 70 2652 10 379 10 379 10 379 5 189 5 189 5 189 15 568 15 568 15 568 Kabupaten
42 Pleien 74 60 4219 65 4573 68 4763 20 1406 17 1206 16 1156 1 703 10 728 10 703 10 704 7 525 6 410 Kabupaten
0
43 Promasan 5 80 1635 80 1635 73 1500 5 103 5 103 5 105 5 103 5 103 6 113 10 210 10 210 16 333 Kabupaten
45 arimulyo 4 45 1064 45 1064 45 1064 4 95 4 95 4 95 8 179 8 179 8 179 44 1038 44 1038 44 1038 Kabupaten
47 eprati 6 78 1940 78 1940 78 1940 5 125 5 125 5 125 5 125 5 125 5 125 12 310 12 310 12 310 Kabupaten
49 Singogoweng 25 73 3042 73 3042 77 3222 10 419 10 419 10 433 7 289 7 289 6 264 10 438 10 438 6 269 Kabupaten
50 Soka 8 60 716 60 716 76 905 20 239 20 239 7 89 1 119 10 119 4 49 10 119 10 119 13 150 Kabupaten
0
51 Sumitro 98 62 4995 62 4995 62 4995 9 758 9 758 9 758 1 808 10 808 10 808 19 1521 19 1521 19 1521 Kabupaten
0
52 Tulangan 15 51 1900 51 1900 39 1475 11 413 11 413 13 488 6 225 6 225 11 415 32 1213 32 1213 37 1373 Kabupaten
53 Wadas 20 70 2064 70 2064 70 2064 10 295 10 295 10 295 5 147 5 147 5 147 15 442 15 442 15 442 Kabupaten
54 Balong 11 35 560 35 560 54 860 10 160 10 160 10 160 5 80 5 80 5 80 50 800 50 800 31 500 Kabupaten
114
56 Belik 7 61 621 61 621 61 621 10 103 10 103 10 103 1 154 15 154 15 154 14 148 14 148 14 148 Kabupaten
5
59 Blekok 8 40 477 40 477 40 477 25 295 25 295 25 295 5 60 5 60 5 60 31 368 31 368 31 368 Kabupaten
61 Cikal 5 63 505 63 505 63 505 15 120 15 120 15 120 5 40 5 40 5 40 17 135 17 135 17 135 Kabupaten
62 D. Cengkek 4 30 225 38 285 38 285 25 188 25 188 25 188 1 113 20 148 20 148 30 225 17 130 17 130 Kabupaten
5
63 Dersono 5 77 845 77 845 77 845 10 105 10 105 10 105 1 105 10 105 10 105 4 45 4 45 4 45 Kabupaten
0
64 Dhung Winong 10 65 845 65 845 65 845 10 130 10 130 10 130 1 130 10 130 10 130 15 195 15 195 15 195 Kabupaten
0
66 Dung Biru 10 63 1008 63 1008 63 1008 10 160 10 160 10 160 1 160 10 160 10 160 17 272 17 272 17 272 Kabupaten
0
67 Dung Bulu 8 56 645 56 645 79 910 10 115 10 115 3 40 1 165 14 165 10 115 20 225 20 225 7 85 Kabupaten
4
68 Dung Cin kok 21 40 1080 40 1080 58 1555 20 540 20 540 21 560 5 135 5 135 5 140 35 945 35 945 16 445 Kabupaten
69 Dung Wutah 7 48 529 48 529 48 529 18 195 18 195 18 195 1 110 10 110 10 110 24 266 24 266 24 266 Kabupaten
0
70 Dungpucung 10 55 770 55 770 55 770 5 70 5 70 5 70 1 210 15 210 15 210 25 350 25 350 25 350 Kabupaten
5
115
71 Dungsalak 5 61 485 61 485 72 575 10 80 10 80 16 125 5 40 5 40 9 70 24 195 24 195 4 30 Kabupaten
72 Dungsono 10 34 509 34 509 34 509 24 355 24 355 24 355 1 225 15 225 15 225 27 411 27 411 27 411 Kabupaten
5
73 Gimong 8 30 360 30 360 30 360 25 300 25 300 25 300 5 60 5 60 5 60 40 480 40 480 40 480 Kabupaten
74 Jangkang 5 59 563 59 563 59 563 13 124 13 124 13 124 5 48 5 48 5 48 23 217 23 217 23 217 Kabupaten
75 Jarakan 270 52 470 52 470 52 135 15 135 15 135 15 5 45 5 45 5 45 27,78 250 28 250 28 250 Kabupaten
76 Kali Ngiw o 21 1365 65 1365 65 1365 65 315 15 315 15 315 15 1 210 10 210 10 210 10,00 210 10 210 10 210 Kabupaten
0
77 Kembang 10 480 40 480 40 480 40 180 15 180 15 180 15 5 60 5 60 5 60 40,00 480 40 480 40 480 Kabupaten
78 Kembang 8 360 40 360 40 360 40 180 20 180 20 180 20 5 45 5 45 5 45 35,00 315 35 315 35 315 Kabupaten
79 Kleben 6 820 55 990 55 990 65 310 17 310 17 310 13 8 140 8 140 9 165 20,00 360 20 360 13 237 Kabupaten
80 Ngroto 17 564 30 564 30 564 30 475 25 475 25 475 25 1 190 10 190 10 190 35,32 671 35 671 35 671 Kabupaten
0
81 Pengason 12 660 44 660 44 660 44 300 20 300 20 300 20 5 75 5 75 5 75 31,00 465 31 465 31 465 Kabupaten
82 Sebalong 5 150 20 150 20 150 20 150 20 150 20 150 20 1 75 10 75 10 75 50,00 375 50 375 50 375 Kabupaten
0
83 Sendat 5 570 52 495 52 495 52 95 10 95 10 95 10 1 143 15 143 15 143 22,92 218 23 218 23 218 Kabupaten
5
84 Separang 15 720 40 720 40 720 40 270 15 270 15 270 15 1 180 10 180 10 180 35,00 630 35 630 35 630 Kabupaten
0
85 Sinogo 25 941 61 791 61 791 61 156 12 156 12 156 12 1 130 10 130 10 130 17,15 223 17 223 17 223 Kabupaten
0
116
86 Sriten 5 256 37 256 37 256 37 55 8 55 8 55 8 1 120 17 120 17 120 38,43 269 38 269 38 269 Kabupaten
7
87 Tlogo 5 135 19 135 19 135 19 140 20 140 20 140 20 1 120 17 120 17 120 43,57 305 44 305 44 305 Kabupaten
7
88 Wareng 7 565 51 565 51 565 51 240 22 240 22 240 22 8 85 8 85 8 85 19,09 210 19 210 19 210 Kabupaten
89 Watu Payung 11 525 35 525 35 525 48 300 20 300 20 300 20 5 75 5 75 5 75 40,00 600 40 600 27 400 Kabupaten
92 Kamal Kiri 45 75 1575 75 1575 100 640 5 105 5 105 4 205 2 420 20 420 4 220 0 0 0 1 55 Kabupaten
0
Jumlah D.I Kecil 1.928 61 119863 61 122518 60,7 121,153 12 22139 12 2192 12,03 22,219 7 12635 7 1276 8,23 16,48 20 3354 19 32869 19,03 33,459
2 4 0 6 1
Kab + Prov +Pus 10.98 63 224010 63 226665 62,4 225300 12 40172 12 3995 12,21 40,252 8 26575 8 2670 8,43 30,42 20 3682 19 36152 19,04 36,742
8 7 0 6 4
117
Kondisi saluran irigasi di bawah kewenangan Pusat kurun waktu
2016-2020 sebagian besar dalam kondisi baik dengan kondisi pada tahun
2020 sebesar 70% dalam kondisi baik sejak tahun 2016 dan tidak terdapat
pada tahun 2020 sebanyak 61,08% dalam kondisi baik. Kondisi baik
sedang hanya terjadi pada kisaran angka 1% sedangkan kondisi rusak ringan
relatif tetap pada angka 7%. Kondisi saluran irigasi di bawah kewenangan
pemerintah provinsi kondisinya relatif baik pada angka 80% dengan kondisi
baik. Dalam kurun tahufn 2016-2020 kondisi rusak sedang 5%, rusak ringan
merupakan opersai dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi agar fungsi irigasi
1. Data jaringan irigasi pada saat ini kurang up to date dan belum mencakup
3. Satuan ukuran data baik data kualitatif maupun data peta umumnya
terbatas.
118
Dengan adanya empat keterbatasan tersebut, penyebabkan
potensi air baku yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain Waduk
Kabupaten Kulon Progo yang dimanfaatkan sebagai air baku, irigasi dan
Pemeliharaan/pera
Sumber Sumber
Pemanfaatan watan/penanggungj
mata air Pendanaan
Nama Kapasit (pengairan, awaban/penanggun
No Lokasi (sungai, Pembangunan Keterangan
Embung as (m3) konservasi, gjawab (ada
mata air, air (APBN, APBD
wisata) tenagaTHL/Kalurah
hujan) DIY, APBD KP)
an/ warga)
Konservasi,
Dusun Girinyono,
perikanan,
Embung Kalurahan APBD DIY Th
1 18.655 Sungai irigasi, Kalurahan
Błubuk Sendangsari, 2015
pariwisata an
Kap. Pengasih
air baku
Dusum
Girinyono, Konservasi,
Embung APBD KP Th
2 Kalurahan 6 Sungai Irigasi dan air THL
Bogor 2015
Sendangsari, baku
Kap. Pengasih
Konservasi,
Dusun Batur,
perikanan,
Kalurahan
3 Embung Batur 8.9 Sungai APBD DIY 2016 irigasi, THL
Sendangsari,
pariwisata an
Kap. Pengasih
air baku
Kalurahan
Embung APBD DIY Th Konservasi
4 Kalirejo, Kap. 6.17 Sungai P3A
Kalibuko 2015 dan air baku
Kokap
Dusun Paingan,
Embung Kalurahan Konservasi
5 6 Sungai P3A
Kayangan Sendangsari, Kap dan air baku
Pengasih
Kalurahan
Embung
6 Giripurwo, Kap. 3.5 Sungai APBN Th 2008 Konservasi Kalurahan
Kedungromo
Girimulyo
Kalurahan
Embung
7 Hargorejo, Kap. 4 Air Hujan APBN Th 2013 Konservasi Kalurahan
Penggung
Kokap
Kalurahan
Embung
8 Hargomulyo, 35 Air Hujan APBN Th 2004 Konservasi Kalurahan
Tangkisan 1
Kap. Kokap
Kalurahan
Embung
9 Hargomulyo, 7.5 Air Hujan APBN Th 2004 Konservasi Kalurahan
Tangkisan 11
Kap. Kokap
Kalurahan
Embung APBD DIY Th
10 Kalirejo, Kap. 1.5 Air Hujan Konservasi Kalurahan
Plampang 2015
Kokap
119
Dalam jangka pendek, keberadaan embung digunakan sebagai
sumber air baku baik irigasi maupun air minum, pada jangka panjang embung
sekitar emung dan bagian hilirnya. Selain itu, dapat meminimalisir potensi
permukaan (run off) air hujan. Secara ekonomi, emung juga dapat
penambahan Nama Daerah Irigasi baru dan luasnya, tapi belum masuk di
120
Kabupaten merujuk pada Daerah Irigasi yang memiliki luas oncor kurang dari
1.000 Hektar (DI Kecil). Selain itu, hal ini diatur dalam Keputusan Menteri
yang diberikan mencerminkan kondisi dari area irigasi serta saluran yang
wilayah yang dikelola oleh P3A tidak termasuk dalam pengaturan tersebut.
P3A.
oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun. Sumber air yang
digunakan berasal dari beberapa sumber seperti Waduk Sermo, Clereng, Tuk
Mudal, dan Sungai Progo. Fungsi PDAM tidak hanya memenuhi kebutuhan
air bagi rumah tangga, tetapi juga melayani permintaan dari lembaga
2015-2022
121
350000
314316
300000
250000
200000
150000
100000
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Untuk memenuhi keperluan air minum serta air bersih dalam rumah
sumber air baku termasuk Sumur Gali, Mata Air, Waduk, dan Sungai.
Kebutuhan akan sumber air baku ini bervariasi sesuai dengan karakteristik
Jumlah KK
No Akses Air Baku
2018 2019 2020 2021 2022
A Perpipaan
1 Jumlah KK yang terkoneksi dengan PDAM 27753 31436 32931 35711 37576
2 Jumlah KK yang terkoneksi dengan non PDAM 8049 18797 22925 22175 24921
B Non Perpipaan Terlindungi
Jumlah KK dengan akses air minum ke Sumur
3 74110 56515 92835 84297 7487
Gali Layak
Jumlah KK dengan akses air minum
4 n.a n.a 21579 19486 17307
terlindungi Iainnya
5 Jumlah KK dengn akses air minum Isi Ulang 32 n.a n.a n.a n.a
C Non Perpipaan Tidak Terlindungi
Jumlah KK dengan akses air minum ke Sumur
6 20766 1881 n.a n.a n.a
Gali Tidak Terlindungi
122
Sebagian besar masyrakat di bagian selatan wilayah ini memperoleh
akses terhadap pasokan air bersih melalui sistem perpipaan yang disediakan
oleh PDAM dan Pamsimas. Di sisi lain, di wilayah utara, mayoritas penduduk
oleh Pamaskarta. Salah satu hambatan yang dihadapi dalam daerah ini
bagian utara. Hal ini terjadi akibat topografi daerah tersebut yang berupa
infrastruktur jaringan perpipaan menjadi relatif tinggi. Sampai saat ini, PDAM
1. SPAM Clereng, yang melayani sebagian besar wilayah Wates kota dan
Kokap.
Nanggulan.
data mengenai akses air bersih masyarakat yaitu tidak lagi menggunakan
123
baseline data KK namun menggunakan baseline data jumlah penduduk
(jiwa). Oleh karena itu, data yang tercantum dalam tabel di atas dihasilkan
sumber air baku difokuskan pada akses melalui perpipaan dan non
yang dilayani oleh PDAM dan yang dilayani oleh sumber perpipaan non-
Pamaskarta. Sumber air baku yang dimanfaatkan oleh PDAM berasal dari
Sungai Progo, Waduk Sermo, dan mata air Clereng. Di sisi lain, sumber air
berasal dari berbagai mata air yang tersebar di berbagai wilayah. Pada
tahun 2019, juga dilakukan pembaruan data, sehingga data sebelum dan
berdasarkan jumlah KK, bukan per penduduk seperti yang dilakukan pada
tahun 2019.
melalui jaringan non perpipaan, yaitu sebesar 59,59%. Angka ini mengalami
Sebaliknya, akses air bersih melalui jaringan perpipaan pada tahun 2022
akses melalui perpipaan dari tahun ke tahun, yang dapat diartikan sebagai
dalam akses perpipaan ini secara besar-besaran berkat upaya dari PDAM
124
wilayah perkotaan, meningkat menjadi 24,29% pada tahun 2022,
yang mencapai 13,85%. Angka yang tertera dalam Tabel 2.69 yang
rumah tangga memiliki lebih dari satu sumber air bersih. Hal ini dapat
Selain itu, pada tahun 2022, wilayah Kabupaten Kulon Progo telah
yang belum mencapai akses air bersih yang memadai dan berkelanjutan,
Layanan Sarana Air Bersih KK yang Memiliki Akses Air Minum Layak
Jumlah Perpipaan (KK) Dan Berkelanjutan
No Kapanewon Non Perpipaan
KK
(KK) Non
PDAM Jumlah %
PDAM
1 TEMON 10389 732 1014 2055 954 91,83
2 WATES 16925 9584 6254 1087 16698 98,66
3 PANJATAN 13695 6797 474 2158 13265 96,86
4 GALUR 11707 10225 1278 204 11461 97,90
5 LENDAH 14425 11315 2816 294 14232 98,66
6 SENTOLO 16857 9352 5232 2273 1636 97,05
7 PENGASIH 17985 9283 731 1392 16984 94,43
8 KOKAP 12745 7921 3263 1561 11938 93,67
9 GIRIMULYO 8742 5042 286 3414 7937 90,79
10 NANGGULAN 10628 5494 2587 2547 10219 96,15
125
Layanan Sarana Air Bersih KK yang Memiliki Akses Air Minum Layak
Jumlah Perpipaan (KK) Dan Berkelanjutan
No Kapanewon Non Perpipaan
KK
(KK) Non
PDAM Jumlah %
PDAM
11 KALIBAWANG 1064 558 2796 2264 9639 90,59
12 SAMIGALUH 9936 4264 0 5672 8538 85,93
JUMLAH 154674 92177 37576 24921 146811 94,92
Untuk memenuhi permintaan akan air minum dalam kemasan, sejak Tahun
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diberi nama “Air-Ku". Inisiatif ini
produksi Air-Ku dalam kemasan botol berukuran 600 ml. Pada tahun 2016,
berukuran 120 ml. Pada tahun 2019, diperkenalkan produk Air-Ku dalam
kemasan botol berukuran 330 ml. Setiap tahun, produksi Air-Ku terus
126
300000 284388
250000
200000
150000
90240 94355
100000
51442
40535
50000
16583 20750
0
Cup 240 ml Cup 120 ml Botol 600 ml Botol 330 ml Galon 191 Galon Harga Galon Baru
Khusus
mencapai setengah dari total penjualan AMDK Air-Ku, hal ini dikarenakan
E. Gedung Kantor
dan Prasarana Gedung Kantor. Tujuan dari program ini adalah untuk
gedung kantor yang dalam kondisi sedang atau berat memiliki tujuan untuk
tetap berada dalam kondisi yang baik. Hingga tahun 2022, dari total 104
127
dalam kondisi yang baik dan sesuai dengan fungsi, sementara 10 unit
Tahun 2018-2022
N NAMA GEDUNG NAMA INSTANSI LUAS LANTAI JUMLAH LUAS LANTAI KONDISI
O DASAR (ml) LANTAI (m2)
1 BINANGUN + Setda, Bagian Umum 756 2 1512 Baik
Bupati
2 BINANGUN II BKAD 324 2 648 Baik
3 BINANGUN III Bagian Adm Pemerintahan, Bagian Hukum, 384 2 768 Baik
Bagian Organisasi
4 BINANGUN IV BPBJ, Dinas Kominfo, Bagian Pembangunan. 252 2 504 Baik
19 Dinas Koperasi & Dinas Koperasi & UMKM 160 1 160 Baik
UMKM
20 Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup 210 1 210 Baik
Hidup
21 Ruang Rapat Ruang Rapat BPMPPKB & Arsip Dinas Dukcapil 180 2 360 Baik
BPMPPKB & Arsip
Dis Dukcapil
22 Gedung Bursa Gedung Bursa Kerja 56 1 56 Baik
Kerja
23 Dinas Pertanian & Dinas Pertanian 120 1 120 Baik
Kehutanan Unit 11
24 Gudang Logistik Gudang Logistik 120 1 120 Baik
128
25 Kantor Kecamatan Kantor Kecamatan Kokap 400 1 400 Baik
Kokap
26 Kantor Kecamatan Kantor Kecamatan Samigaluh 400 1 400 Baik
129
56 Kantor Kecamatan Kantor Kecamatan Galur 420 1 420 Baik
Galur Rusak
57 Cabang Dinas Cabang Dinas Pertanian dan Kelautan 120 1 120 Ringan
Pertanian dan Kecamatan Galur Rusak
Kelautan
Kecamatan Galur
58 Cabang Dinas Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Galur 120 1 120 Ringan
Pendidikan
Kecamatan Galur
59 Eks Kantor Eks Kantor Pembantu Bupati 180 1 180 Rusak
Pembantu Bupati
60 Cabang Dinas Cabang Dinas Pertanian dan Kelautan 105 1 105 Baik
Pertanian dan Kecamatan Sentolo
Kelautan
Kecamatan Sentolo
61 Cabang Dinas Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Sentolo 147 1 147 Baik
Pendidikan
Kecamatan Sentolo
62 Sekretariat DPRD 1 Sekretariat DPRD 11 864 2 1728 Baik
1
63 Dinas Pertanian Dinas Pertanian dan Kehutanan 246 1 246 Baik
dan Kehutanan
64 Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 720 1 720 Baik
dan Transmigrasi
65 Badan Dinas Pemberdayaan Masy Pem Des Perempuan 360 1 360 Baik
Pemberdayaan dan KB
Masy Pem Des
Perempuan dan KB
66 Dinas Pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan 651 2 1188 Baik
Umum Perumahan Kawasan Permukiman
dan Kawasan
Permukiman
67 Cabang Dinas Cabang Dinas Pertanian dan Kelautan 98 1 98 Baik
Pertanian dan Kecamatan Pengasih
Kelautan
Kecamatan
Pengasih
68 Cabang Dinas Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Pengasih 105 1 105 Baik
Pendidikan
Kecamatan
Pengasih
69 Sub Dinas Keluarga Sub Dinas Keluarga Berencana 150 1 150 Baik
Berencana
70 Rumah Dinas Rumah Dinas Pemda 550 1 550 Baik
Pemda
71 Dinas Kepenak Dinas Kepenak 550 1 550 Baik
130
Kecamatan
Kalibawang
83 Cabang Dinas Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan 120 1 120 Baik
Pendidikan Kalibawang
Kecamatan
Kalibawang
84 UPTD BENIH BIT UPTD BENIH BIT 210 1 210 Baik
2. Penataan Ruang
131
penataan ruang dan kelembagaan penataan ruang. Dari enam aspek
kategori, yakni terkait dengan dokumen perencanaan dan terkait dengan perwujudan
Dokumen perencanaan tata ruang meliputi: rencana umum tata ruang dan
rencana rinci tata ruang. Rencana umum tata ruang secara hierarkis terdiri dari 1)
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 2) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi; 3)
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan 4) Rencana Tata Ruang Wilayah Kota.
Sedangkan rencana rinci tata ruang terdiri dari 1) RTR Pulau/Kepulauan, RTR KSN,
RZ KSNT, RZ KAW, dan RDTR KPN sebagai rencana rinci dari Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional; 2) RDTR Kabupaten sebagai rencana rinci dari Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten; dan 3) RDTR Kota sebagai rencana rinci dari Rencana
yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 dibandingkan dengan
kawasan strategis Kabupaten dalam Rencana Rinci Tata Ruang telah dihilangkan. Hal
ini juga merupakan salah satu dinamika perubahan regulasi yang harus diadaptasi
oleh Kabupaten saat meninjau kembali proses penyusunan dokumen tata ruang.
Tambahan pula, lamanya proses penetapan dokumen rencana tata ruang menjadi
kendala utama hingga saat ini, baik dalam hal Reviu RTRW maupun RDTR Kabupaten
Kulon Progo yang belum mengalami penetapan. Sampai awal tahun 2023, RTRW
Kulon Progo masih berada pada tahap pra-loket dan proses sinkronisasi terkait
luasan lahan pertanian (LSD dan LP2B), serta audit tata ruang. RDTR untuk Kawasan
Sekitar Bandara telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2023.
Progress dalam penyusunan dokumen tata ruang Kabupaten Kulon Progo dapat
RTRW Peninjauan Penyusunan Validasi KLHS Review PK RTRW Konsultasi 3 Review PK RTRW Klinik Pra Loket
kembali (PK) Reviu terbit menyesuaikan keTKPRD DIY G4 dan substansi Persetujuan
RTRW RTRW Permen ATR/BPN RTRW Substansi
Kabupaten No.6 Tahun 2017 menyesuaikan
Kulon Progo RTRW
Tahun menyesuaikan
20122032 Permen ATR/BPN
No. 11 Tahun
2021 dan Permen
ATR/BPN No. 14
Tahun 2021
Konsultasi 1 Rekomendasi BIG Rekomendasi Proses Pra Loket Verifikasi Lapangan
keTKPRD DIY terbit Gubernur terbit Persetujuan terkait
Substansi penyelesaian
substansi Lahan
Sawah yang
Dilindungi sesuai
Kepmen ATR/BPN
No. 1589/SK-
HK.02.01/Xll/2021
Konsultasi 2 ke Pengajuan surat Verifikasi Lapangan
TKPRD DIY Pra Loket Pra terkait
Loket Persetujuan penyelesaian Audit
Substansi ke Tata Ruang
Kementerian (Indikasi
ATR/BPN Pelanggaran Tata
Ruang di
Kabupaten Kulon
Progo)
RDTR Proses Penyusunan Penyusunan Proses sinkronisasi Rekomendasi BIG Reviu substansi Penyusunan
Persetujuan Dokumen Dokumen delineasi dan terbit atas peta RDTR Kawasan Dokumen RDTR
Substansi RDTR RDTR substansi RRTR dasar RDTR Sekitar BANDARA Kawasan Bandara
RDTR Kawasan Perkotaan Kawasan Strategis Kawasan Sekitar INTERNASIONAL beserta
Dekso Bandara Kokap dan Kabupaten Sekitar BANDARA YOGYAKARTA, KLHS[1]nya
beserta Kalibawang BANDARA INTERNASIONAL RDTR Perkotaan
KLHSnya beserta KLHS- INTERNASIONAL YOGYAKARTA Kokap dan
nya YOGYAKARTA Kalibawang
dengan DIY dan menyesuaikan
Kementerian Permen ATR/BPN
ATR/BPN No. 11 Tahun
2021 dan Permen
ATR/BPN No. 14
Tahun 2021
Penyusunan Reviu dokumen Penyusunan Pra-validasi KLHS Rekomendasi BIG Proses penyiapan
Dokumen RDTR dokumen RDTR untuk RDTR terbit atas peta pra[1]validasi
RDTR Perkotaan Kawasan Sekitar Perkotaan Kokap dasar RDTR KLHS, pengajuan
Perkotaan Wates, BOP Borobudur dan Kalibawang Kawasan Sekitar pleno rekomendasi
Samigaluh Panjatan, (difasilitasi oleh BANDARA BIG dan
dan Lendah, Galur, Kemen. ATR/BPN INTERNASIONAL persetujuan
Girimulyo Sentolo, tapi delineasi YOGYAKARTA substansi untuk
Girimulyo, kawasan masih reviu RDTR
Nanggulan dan menjadi satu Perkotaan Wates
Samigaluh dengan Kabupaten
menyesuaikan Purworejo dan
Permen Magelang)
ATR/BPN
No.16 Tahun
2018
Penetapan Proses pengajuan
Delineasi/Batas validasi KLHS
Wilayah RDTR RDTR Kawasan
Kawasan Sekitar Sekitar BANDARA
BANDARA INTERNASIONAL
INTERNASIONAL YOGYAKARTA dan
YOGYAKARTA persiapan
(SK Bupati No. pembahasan lintas
422/A/2020) sektor di Kemen
ATR/BPN
Proses penyusunan
reviu RDTR
Kawasan Sekitar
BOP Borobudur
beserta KLHS-nya
(pendetailan
delineasi khusus
133
wilayah Kabupaten
Kulon Progo)
Perubahan dalam penyusunan dokumen RDTR dapat ditemukan dalam tabel berikut
ini:
Kulon Progo
4 RDTR Dekso
Meliputi Kapanewon Kalibawang, Samigaluh,
RDTR Kawasan Agropolitan
5 Girimulyo (tidak termasuk delineasi RDTR
Kalibawang RDTR Kulon Progo Utara
BOP Borobudur dan RDTR Perkotaan
6 RDTR Perkotaan Samigaluh Kalibawang)
7 RDTR Perkotaan Girimulyo
134
No Semula Menjadi Keterangan
RRTR Kawasan Strategis RDTR Kawasan Strategis Tetap karena sudah mendapatkan
Sekitar BANDARA Sekitar BANDARA rekomendasi BIG atas peta dasar, proses pra-
15
INTERNASIONAL INTERNASIONAL validasi KLHS dan persiapan pembahasan
YOGYAKARTA YOGYAKARTA lintas sektor di Kemen ATR/BPN
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kulon Progo, rendana pola tata ruang dibagi
menjadi dua kawasan utama, yakni kawasan budidaya dan kawasan lindung.
wilayah dataran dan pesisir. Berdasarkan analisis terhadap peta eksisting kawasan
budidaya dari RTRW Kabupaten Kulon Progo, sebagian besar jenis penggunaan
lahan di kawasan budidaya adalah pertanian lahan kering, yang mencakup luas area
12.542,38 hektar atau sekitar 33,28%. Apabila dibandingkan dengan peta rencana
mencapai luas 29.328 hektar, maka arah pembangunan kawasan pertanian telah
lanjut. Ini mencerminkan gambaran awal dalam mewujudkan tujuan penataan ruang
Kabupaten Kulon Progo sebagai basis utama untuk komoditas pertanian. Informasi
lebih detail mengenai jenis penggunaan lahan dalam kawasan budidaya dapat
135
No Jenis Peruntukan Luas (ha) %
6 Permukiman Perdesaan 7560,92 20,06
7 Permukiman Perkotaan 1778,96 4,72
8 Pertanian Lahan Basah 8493,17 22,54
9 Pertanian Lahan Kering 12542,38 33,28
Total 37685,23 100,00
resapan air, yang mencakup area seluas 16.770,32 hektar atau sekitar 79,35% dari
total luas wilayah Kawasan Lindung. Sementara itu, jenis peruntukan dengan luasan
terkecil di dalam kawasan lindung adalah suaka alam, yang hanya memiliki luas
109,13 hektar atau sekitar 0,52%. Untuk informasi lebih rinci mengenai luas tiap jenis
penggunaan lahan dalam kawasan lindung, dapat ditemukan dalam Tabel berikut ini:
Luas
No Jenis Peruntukan %
(Ha)
1 Hutan Lindung 278,58 1,32
Kawasan Sempadan
2 341,84 1,62
Waduk
3 Pelestarian Alam 919,42 4,35
4 Resapan Air 16770,32 79,35
5 Sempadan Pantai 579,54 2,74
6 Sempadan Sungai 2136,51 10,11
7 Suaka Alam 109,13 0,52
Total 21135,34 100,00
sejauh mana realisasi pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang
telah ditetapkan, baik itu dalam hal pola maupun struktur ruang. Pelaksanaan
dengan rencana pola dan struktur ruang untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
136
mana implementasi praktik penggunaan lahan yang dijalankan oleh pemerintah akan
dibandingkan dengan rencana tata ruang yang telah diatur. Penilaian kesesuaian ini
didasarkan pada evaluasi terhadap rata-rata struktur dan pola ruang yang telah
Merujuk data di atas, implementasi struktur ruang dan pola ruang mengalami
peningkatan. Salah satu kontribusi utama dalam implementasi struktur ruang adalah
berhasil mencapai peran dan fungsi sesuai dengan panduan rencana tata ruang. Di
sisi lain, pelaksanaan rencana sarana prasarana seperti jaringan transportasi, jaringan
telekomunikasi, jaringan sumber daya air, dan infrastruktur lainnya masih berada
pada tingkat moderat. Perihal implementasi pola ruang, kontribusi paling berarti
tentang Penataan Ruang, ruang terbuka hijau merujuk kepada area yang
tempat ini digunakan untuk pertumbuhan tanaman, baik secara alami maupun yang
ditanam secara sengaja. Ruang terbuka hijau terdiri dari dua jenis, yaitu ruang terbuka
137
hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. Ruang terbuka hijau publik merujuk pada
area terbuka yang dimiliki serta diurus oleh Pemerintah Daerah atau Kota, dan
digunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Ruang terbuka hijau publik meliputi
taman kota, taman pemakaman umum, koridor hijau di sepanjang jalan, serta area
sungai dan pantai. Di sisi lain, ruang terbuka hijau privat mencakup area seperti kebun
atau halaman yang dimiliki oleh masyarakat atau sektor swasta, dan di dalamnya
terbuka hijau diatur dengan ketentuan minimal 30 persen dari total luas wilayah
sebagai ruang terbuka hijau publik, sementara sisanya, yaitu 10 persen, dapat
Pada tahun 2022, persentase luas ruang terbuka hijau (RTH) publik yang
telah terwujud adalah sebesar 9,612 persen. Hal ini terinci dalam komponen luas
RTH publik yang telah tersedia, mencapai 247,81 hektar, serta luas RTH publik yang
seharusnya ada dalam wilayah perkotaan, yakni 2.578,20 hektar. Pada tahun 2019,
dimulai kegiatan pengadaan tanah tahap pertama untuk RTH dengan lokasi
2020 dengan tahap kedua pengadaan tanah. Meskipun rencananya pada tahun
tersebut terdapat rencana pembangunan fisik RTH, namun rencana ini ditunda
anggaran. Sebagai hasilnya, pencapaian luas RTH publik dari tahun 2018 hingga
tahun 2022 tetap dalam kondisi yang sama. Rincian luas RTH publik di kawasan
perkotaan tercantum dalam tabel di bawah ini. Dengan hasil yang telah dicapai,
RTH publik melalui upaya penataan bangunan dan lingkungan di wilayah perkotaan.
138
No. Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
2 Luasan RTH publik yang 2.578,20 2.578,20 2.578,20 2.578,20 2,578.20
seharusnya tersedia di
wilayah kota/kawasan
perkotaan (Ha)
3 Luasan RTH publik (%) 9,612 9,612 9,612 9,612 9,612
administratif dan teknis yang cocok dengan tujuan dan jenis gedung serta peruntukan
lahan yang telah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR), dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Salah
satu persyaratan administratif yang wajib dipenuhi oleh individu atau perusahaan
dalam pendirian gedung adalah perolehan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Untuk
gedung-gedung yang dibangun. Dalam periode tahun 2018 hingga 2022, proporsi
58,8
58,66
58,6
58,4 58,29
58,18
58,2
58,04
58 57,91
57,8
57,6
57,4
2018 2019 2020 2021 2022
139
Peningkatan rata-rata dalam rasio bangunan yang memiliki Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) dari tahun ke tahun cenderung lambat, hanya sekitar 0,19% saja.
Pada tahun 2022, proporsi bangunan dengan IMB di Kabupaten Kulon Progo
IMB umumnya lebih mudah dilakukan pada bangunan yang baru dibangun daripada
bangunan yang telah lama berdiri. Bagi bangunan yang belum memiliki IMB,
Terdapat tiga tahapan pemberian Surat Peringatan, yakni pertama, kedua, dan ketiga.
Jika sampai tahap Surat Peringatan ketiga telah diberikan namun tidak ada tindak
lanjut yang dilakukan oleh pihak terkait, tanggung jawab penegakan hukum akan
dialihkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengambil tindakan
lebih tegas.
140
Kalibawang dan Samigaluh relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan yang
Rumah yang tidak layak huni ditentukan oleh beberapa kriteria indikator,
yaitu: 1) jenis lantai bangunan tempat tinggal terluas (lebih dari 60 persen) terbuat
dari bahan seperti tanah, bambu, atau kayu berkualitas rendah, dan 2) jenis dinding
bangunan tempat tinggal terluas (lebih dari 60 persen) terbuat dari bambu atau kayu
berkualitas rendah. Pada tahun 2022, jumlah rumah yang tidak layak huni mencapai
Jumlah Rumah
NO Kapanewon
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Galur 501 193 132 130 125 420
2 Girimulyo 1.468 1.109 885 848 838 610
3 Kalibawang 984 783 756 684 683 525
4 Kokap 2.748 1.942 1.421 1.379 1285 1155
5 Lendah 1.162 856 600 565 557 586
6 Nanggulan 848 722 683 325 306 527
7 Panjatan 879 795 754 740 729 349
8 Pengasih 1.741 1.153 991 657 621 1062
9 Samigaluh 1.513 1.225 786 724 658 1223
10 Sentolo 1.923 1.483 843 820 813 928
11 Wates 656 170 1 0 0 282
12 Temon 468 405 401 399 396 441
TOTAL 14.891 10.836 8.253 7.271 6.84 8.108
huni pada tahun 2022. Pada tahun 2022, tercatat sebanyak 8.108 unit rumah tidak
layak huni, yang mengalami penambahan sebanyak 1.268 unit dibandingkan tahun
141
2021. Pertambahan terjadi di Kapanewon Samigaluh, dengan penambahan
dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak. Pemerintah Daerah turut serta
dalam kegiatan bantuan sosial rumah tidak layak huni bagi warga miskin. Pemerintah
Provinsi juga mengadopsi skema serupa, dengan fokus pada rumah warga di wilayah
Kapanewon yang ditetapkan sebagai wilayah miskin. Selain itu, Pemerintah Pusat
dan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang bertujuan meningkatkan rumah layak huni
mewakili inisiatif sosial dan pemberdayaan masyarakat dengan sumber dana dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dari sumbangan sukarela
berbagai pihak. Kontributor dalam program "Bedah Rumah" ini termasuk perusahaan
yang berlokasi di Kulon Progo dan di luar daerah, serta alokasi dari BAZDA (Badan
Amil Zakat Daerah) dan Paguyuban Pegawai Kristiani, serta pihak lainnya. Pada
tahun 2022, upaya penanganan rumah tidak layak huni melibatkan 1.007 unit, di
mana 187 unit berasal dari APBD Provinsi, 465 unit dari program BSPS, 93 unit dari
program Kesra, 150 unit dari APBD Kabupaten, 10 unit dari Dana Keistimewaan, 17
142
500 465
450
400
350
300
250 187
200 150
150 93 85
100
50 10 17
0
Di
kekumuhan yang terutama muncul di wilayah perkotaan juga merupakan salah satu
isu yang harus diatasi dalam bidang perumahan dan permukiman. Berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Bupati Kulon Progo Nomor 224/A/2016 tentang Lokasi Penanganan
kumuh seluas 293,79 hektar yang perlu diperbaiki. Pada tahun 2020, terjadi revisi
143
No Kecamatan Kelurahan/ Kawasan Kumuh Jumlah Luas Luas Persentase Sisa
Desa KK (Ha) Pengurangan (7/6) Luasan
sampai Kumuh
dengan 2021 sampai
(Ha) dengan
2022
(Ha)
Pedukuhan Kedungpring RT
47, 48/RW 21;
RT 49/RW 22
Pedukuhan Dobangsan RT
16, 17, 18/RW 08
2 Sentolo Banguncipto Pedukuhan Ploso RT 10, 102 1,81 1,81 100 0
12/RW 06
Sentolo Pedukuhan Sentolo Lor RW 90 11,3 11,3 100 0
07,08,09, 10
3 Galur Brosot Pedukuhan 1 11 PuloRT 333 4,56 3,84 84,21 0,72
02/RW 01, RW 05,RW 06
PedukuhanBantengan Lor
RW 09
4 Pengasih Pengasih RT 04/RW 01 110 16,74 16,74 100 0
Pedukuhan Dayakan RT 16,
17/RW 06
Margosari Pedukuhan Kemiri RT 70 0,38 0,38 100 0
02/RW 01
Tawangsari Pedukuhan Soropadan 94 18,74 0 0 18,74
(Pedukuhan Janturan,
Pedukuhan Menggungan,
PedukuhanSoropadan,
Pedukuhan Garang)
Sendangsari Pedukuhan Mrunggi 290 24,13 14,92 61,83 9,21
(Pedukuhan Mrunggi,
Pedukuhan Kroco,
Pedukuhan Klegen)
5 Nanggulan Wijimulyo Pedukuhan Rejoso 167 17,3 6,05 34,97 11,25
(Pedukuhan Temanggal,
Pedukuhan Sokorojo,
Pedukuhan Kemiri,
Pedukuhan Tegalsari,
kumuh dengan luasan 15 (lima belas) hektar atau lebih menjadi kewenangan
Kabupaten/Kota. Dengan demikian, maka sisa kawasan kumuh yang masih perlu
144
ditangani sebagian besar merupakan kewenangan Pemerintah Pusat yaitu di
yang masih perlu penanganan kumuh yaitu di Kalurahan Pengasih (RT 04/ RW 01)
penanganan tersebut belum mampu melepaskan kawasan kumuh dari status kumuh
yang didasari oleh indikator sehingga tidak terjadi pengurangan luasan kumuh atau
Tahun 2021, luas permukiman kumuh yang dapat ditanganin adalah seluas
74,26 Ha sehingga sampai dengan 2021 kawasan kumuh yang telah tertangani
memanfaatkan dan memelihara sarana prasarana dasar permukiman yang lebih baik,
sehingga dapat menacapai target 100- 0-100 yaitu 100% akses air minum, 0%
145
Akibat dari pembangunan Bandar Udara Yogyakarta International Airport
Jumlah 386
KK
relokasi ini mencakup dua Kalurahan, yaitu Kebonrejo dan Jangkaran. Namun, relokasi
di kedua Kalurahan ini tidak dilakukan oleh Satuan Kerja (Satker) Penyediaan
Palihan, dan Kalurahan Janten sudah selesai dilakukan oleh Satker tersebut pada
tahun 2020, termasuk pembangunan jalan lingkungan sepanjang 150 meter, jalan
paving sepanjang 100 meter, drainase sepanjang 430 meter, penerangan jalan
sebanyak 27 unit, serta talud, pagar, tempat sampah, dan kontainer sampah. Dalam
rangka mempersiapkan kebutuhan lahan untuk relokasi, sebidang tanah dari Paku
Alam Ground telah disediakan. Tanah tersebut akan digunakan untuk rumah khusus
PUPR. Pada tahun 2020, proses pematangan lahan dilakukan di Pedukuhan Tapen,
pembangunan di Kulon Progo, termasuk persiapan bagi warga yang terdampak oleh
pembangunan jalur kereta api Bandara dan rencana pembangunan Jalan Bebas
Presentase Penerima Layanan Dasar Jumlah Total Jumlah Total Jumlah yang Total
Yang Harus Terlayani belum terlayani Pencapaian (%)
Dilayani
1 Jumlah Yang harus dilayani 2.086 2.086 0 100%
Presentase Penerima Layanan Dasar Jumlah Total Jumlah Total Jumlah yang Total
Yang Harus Terlayani belum terlayani Pencapaian (%)
Dilayani
Kuantitas (kebutuhan pokok minimal 2.086 2.086 0 100%
60 liter/orang/hari)
147
Presentase Penerima Layanan Dasar Jumlah Total Jumlah Total Jumlah yang Total
Yang Harus Terlayani belum terlayani Pencapaian (%)
Dilayani
Jumlah yang harus dilayani 600 600 0 100%
Jumlah Total
Jumlah Total Jumlah yang Total
Presentase Penerima Layanan Dasar Yang Harus
Terlayani belum terlayani Pencapaian (%)
Dilayani
1 Kuantitas akses pengolahan air limbah 600 600 0 100%
dornestik
2 Kualitas pelayanan air limbah 600 600 0 100%
domestik
3 Sub-Sistem pengolahan setempat 600 600 0 100%
4 Sub-sistem pengangkutan 165 165 0 100%
5 Sub-sistem pengolahan lumpur tinja 165 165 0 100%
(IPLT)
Penyediaan & rehabiitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana Kab/kota
Presentase Penerima Layanan Dasar Jumlah Total Jumlah Total Jumlah yang Total
Yang Harus Terlayani belum terlayani Pencapaian (%)
Dilayani
Jumlah Yang harus dilayani 2 2 0 100%
Presentase Pencapaian Mutu Jumlah total Yang Jumlah total Jumlah yang Persentase
Minimal Layanan Dasar harus dilayani Yang Terlayani belum capaian mutu
Terlayani
1 Rehabilitasi Rumah Bagi Korban 2 2 0 100%
Bencana
2 Pembangunan Kembali Rumah Bagi 0 0 0 100%
Korban Bencana
3 Pembangunan Baru di Lokasi Baru/ 0 0 0 100%
Relokasi bagi Korban Bencana
4 Bantuan Akses Rumah Sewa Layak 0 0 0 100%
Huni Bagi Korban Bencana
Fasilitasi penyediaan rumah Yang layak huni bagi masyarakat Yang terkena relokasi program Pemerintah Daerah
kabupaten/ kota
Presentase Penerima Layanan Dasar Jumlah Total Jumlah Total Jumlah yang Total
Yang Harus Terlayani belum terlayani Pencapaian (%)
Dilayani
Jumlah yang harus dilayani 0 0 0 100%
Presentase Pencapaian Mutu Jumlah total Yang Jumlah total Jumlah yang Persentase
Minimal Layanan Dasar harus dilayani Yang Terlayani belum capaian mutu
Terlayani
1 Fasilitasi Penggantian Hak Atas 0 0 0 100%
Penguasaan Tanah dan/Atau
Bangunan
2 Subsidi (Jang Sewa 0 0 0 100%
3 Penyediaan Rumah Layak Huni 0 0 0 100%
keadaan tenang dan damai. Lebih dari itu, ketentraman dan ketertiban juga
148
mewujudkan aspirasi dan impian bersama. Usaha untuk mencapai kondisi ini
Tabel 2. 4 Capaian Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Tahun 2015 - 2022
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah pelanggaran yang 220 244 350 524 558 586 695 613
ditegakkan
Jumlah pelanggaran 220 244 450 524 558 586 695 613
Jumlah Anggota Sat Linmas 3.220 3.326 3.326 3326 3.968 3.968 3.968 3.968
Jumlah Linmas Yang pernah 3.326 3.326 3.326 3326 3.968 3.968 3.968 3.968
dibina
Jumlah Patroli 350 350 416 400 455 457 447 478
Sumber: Sat Pol PP Kabupaten Kulon Progo, 2023 dalam RKPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2024
Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) memiliki tugas yang sangat penting yaitu:
bahwa minimal terdapat 1 orang Linmas di setiap RT. Di Kabupaten Kulon Progo
terdapat ada 3.326 orang yang menjadi linmas, sedangkan jumlah RT ada 4.392,
sehingga masih kekurangan sebanyak 1.066 orang, artinya SPM tercapai sebesar
0,76. Potensi konflik sosial yang mungkin muncul di masa depan harus dapat
2.3.2.6. Sosial
149
spiritual, dan sosial warga negara terpenuhi sehingga mereka dapat hidup dengan
layak dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri serta menjalankan peran
bantuan, dan jaminan sosial kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
berjalan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kapasitas
lembaga sosial yang belum memadai, kurangnya SDM yang sesuai, minimnya
fasilitas pendukung, serta partisipasi masyarakat dan sektor usaha yang belum
sakit jiwa, orang terlantar, gelandangan, lansia terlantar, dan korban bencana,
memerlukan penanganan serius. Penanganan masalah sosial ini penting agar seluruh
lapisan masyarakat dapat memiliki kemandirian dalam aspek sosial, ekonomi, dan
budaya. Salah satu indikator untuk melihat kondisi sosial di suatu daerah adalah
yang memperoleh bantuan sosial. Berikut grafik jumlah PMKS di Kabupaten Kulon
150
120.000
113.256
80.000 82.849
60.000
40.000
-
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Gambar 2. 1 Grafik Jumlah PMKS di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 - 2022
Sumber : Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, diolah.
meningkat di tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2022. Jumlah PMKS tertinggi
pada tahun 2019. Pembagian PMKS tiap kategori dapat dilihat pada grafik berikut:
PMKS
Keluarga fakir
miskin
74%
Sumber : Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, diolah
Keluarga fakir miskin menjadi kategori dengan jumlah orang paling banyak
dibandingkan dengan PMKS lainnya dengan meliputi 74% dari total seluruh PMKS di
151
tahun 2022 diikuti dengan keluarga miskin. Berikut rincian jumlah Penyandang
Tabel 1 Rincian Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2015 – 2022
Jumlah
Kategori PMKS
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Anak balita terlantar 534 496 445 263 174 174 81 100
Anak terlantar 4.443 3.884 3.941 2.844 1.685 1.685 938 667
Anak jalanan 44 18 17 5 5 5 1 3
Wanita rawan sosial
ekonomi - 1.999 2.124 2.089 2.010 2.010 1.816 1.516
Korban tindak
kekerasan/KTK - 110 134 93 78 95 70 89
Lanjut usia terlantar 5.961 8.793 9.336 8.506 5.205 5.205 4.088 3.308
Penyandang cacat 4.399 4.862 5.270 5.208 5.103 5.470 4.971 5.246
Penyandang cacat
penerima bantuan 166 151 188 193 193 4.067 100
Tuna susila 6 46 47 14 10 10 8 4
Pengemis 17 25 18 18 16 37 11 5
Gelandangan 13 18 15 14 10 12 6 24
Bekas warga binaan
lembaga
pemasyarakatan 675 41 7 19 16 15 16 22
Korban
penyalahgunaan 441 28 25 22 21 21 1 9
Napza
Keluarga fakir miskin 52.895 57.585 - - 66.481 17.515 103.214 73.210
Keluarga miskin 18.834 12.884 - - 31.189 64.319 64.319 14.266
Keluarga bermasalah
sosial psikologis 750 718 875 799 747 747 629 452
Korban bencana alam 11 156 122 199 N/A N/A 1.537 371
Korban bencana sosial 20 - - 28 N/A N/A N/A 4
Pekerja migran
bermasalah 514 66 90 38 35 35 29 24
Penyandang AIDS/HIV
orang dengan 214 165 201 204 278 26 NA
HIV/AIDS
Sumber : Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, diolah.
152
Sumber
Dana
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
a Bantuan Sosial untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1 KABUPAT RLTH APBD 148 229 473 526 - 250 - - KK
EN RLTH Mensos 400 90 20 - - - - - KK
RLTH BAZDA 40 35 71 - 32 23 - - KK
RLTH APBDes 476 - - - - - KK
RLTH 24 67 - 109 100 1 - - KK
CSR/PNPM/dll
Bansos Lanjut 456 436 635 935 719 - - - Orang
Usia Terlantar
(LUT)
Bansos Balita 97 96 71 92 97 72 74 100 Orang
Bansos - 127 126 - - - Orang
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Bansos Yatim 397 183 197 - - - - - Anak
(kesra)
Bansos RTS 3861 99 - - - - - KK
(BPMPD)
Bansos 169 166 151 188 193 - - - Orang
Disabilitas Cacat
Berat (CB)/
Cacat Sedang
(CS)
Bansos Psikotik 2 2 4 - 1 19 - 20 Orang
Bansos Kursi - - - - - - Orang
Roda
Bansos - 1 - - - - Orang
Santunan
Kematian
Bansos Panti 926 436 845 1064 1054 528 789 703 Orang
(23 panti)
Permakanan 1016 835 600 274 762 148 89 371 KK
Bencana APBD
Pemakaman 8002 - 56 - - - 0 Orang
Bencana BCP
Pemakaman - - 4 7 5 3 Orang
Jenazah
Penderes - 16 8 19 7 16 Orang
BPNT APBD - - 4633 4184 4364 KPM
Bansos BTT - - 1003 - - KPM
Covid-19 9
Droping Air na na 19 - 0 KK
2 DIY Jaminan Sosial 194 340 - 135 - - - - Orang
Lanjut Usia
(JSLU)
Permakanan 40 40 2166 - - - - - Orang
Home care 100 40 - - - - - - Orang
Kursi Roda 2166 71 47 - - - Orang
153
Alat - 100 87 - - - Orang
BantuLainnya
RLTH PU 547 450 - - - - KK
Droping Air na na na 2500 1500 - KK
Asistensi Sosial 240 240 241 - 85 85 - - Orang
Lanjut Usia
(ASLU)
Asistensi Sosial 67 69 69 - - - - - Orang
Orang Dengan
Kecacatan
(ASODK)
Program - - 40 - - Orang
Rehabiltiasi
Sosial Anak
(PROGRESA)
Asuransi 391 4302 - - - - - Orang
Kesejahteraan 1
Sosial
(ASKESOS) (10
orsos)
Rastra/ BNPT/ 4302 4302 4732 4732 4951 4749 4317 47499 KPM
Sembako 1 1 3 3 5 6
Program - 3258 3000 2959 3032 34338 KPM
Keluarga 9 6 7 6
Harapan (PKH)
Asistensi Sosial 69 0 31 - - - Orang
bagi
Penyandang
Disabiltias Berat
(ASPDB)
Rumah Tidak 20 70 70 - - - KK
Layak Huni
(RTLH) APBN
Rumah Tidak 597 - - - - - KK
Layak Huni
(RTLH) APBD
Jumlah A - 8293 9315 8015 87414
7 1 0
b Pemberdayaan Sosial
1 KABUPAT Bansos Bantuan 55 120 115 73 1 - 20 - Kelompok
EN Sosial Kelompok
Usaha Bersama
(KUBE)
2 DIY Usaha Ekonomi 30 550 296 179 - 178 199 Orang
Produktif
Graduasi
Program
Keluarga
Harapan (UEP
Graduasi PKH)
Bantuan - - - - 24 119 Orang
pengembangan
UEP
PKH Graduasi
Tahun
154
2018 di Tahun
2021
(pengembangan
)
Usaha Ekonomi 40 20 - - - - - Orang
Produktif
Korban Tindak
Kekerasan dan
Pekerja Migran
(UEP KTK PM)
Kelompok 380 200 - - - - - Orang
Usaha Bersama
(KUBE) DIY
Pengembangan
3 APBN Usaha Ekonomi 40 - - 85 - - -
Produktif Lanjut
Usia
Terlantar (UEP
LUT)
Kelompok 1850 10 200 600 - - - Orang
Usaha Bersama
Program
Keluarga
Harapan (KUBE
PKH)/Perkotaan
Kelompok 550 - - 200 - - - Orang
Usaha Bersama
(KUBE) APBN L /
DSM
Kelompok 350 - - - - - - KK
Usaha Bersama
(KUBE) QUICK
WINS
Kelompok 400 - - 300 - - - Orang
Usaha Bersama
Fakir Miskin
(KUBE FM)
PERDESAAN
Kelompok 50 - - - - - KK
Usaha Bersama
(KUBE)
EWarong
Jumlah B - - 1365 - 222
155
95,80
95,60
95,54
95,40
95,20
95,07 95,09
95,00
94,80 94,77
94,73 94,73
94,60
94,40 94,38 94,39
94,20
94,00
93,80
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Penghitungan IPG membutuhkan data IPM yang terdiri dari tiga unsur, yaitu
umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Semakin
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan
Dasar
kerja.
2.3.5.4. Pangan
peningkatan mutu konsumsi pangan. Kinerja urusan pangan diukur dengan Peraturan
Sumber data: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, 2023
Dari petunjuk prestasi untuk bidang pangan di atas, terdapat satu petunjuk
yang belum terpenuhi, yakni jumlah persediaan pangan yang dikelola oleh
pemerintah. Persediaan pangan yang dianggap optimal di daerah Kulon Progo adalah
120 ton (berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah DIY nomor 4 Tahun 2018
157
mengenai Pengelolaan Persediaan Pangan dan Instruksi Gubernur nomor 2 Tahun
2018 mengenai Besaran Persediaan Pangan yang Harus Dimiliki oleh Pemerintah
Kabupaten / Kota). Saat ini, stok persediaan pangan pemerintah daerah baru
mencapai 14,55 ton beras. Persediaan pangan pada tahun 2021 sebanyak 4,55 ton,
kemudian pada tahun 2022 dan 2023 ditambahkan masing-masing 10 ton, sehingga
jumlah persediaan pangan hingga akhir tahun 2023 meningkat menjadi 24,55 ton.
kkal/kap/hari, melebihi secara signifikan batas standar yang ditetapkan sebesar 2.100
pada tahun 2022, mencapai 102,65 gr/kapita/hari. Angka ini jauh di atas nilai minimal
perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2022, nilai mencapai 92,10,
melebihi standar nasional yang ditetapkan sebesar 90. Untuk indikator pengawasan
dan pembinaan keamanan pangan pada tahun 2022, mencapai skor 98. Dalam 100
sampel produk sayuran dan pangan segar yang diperiksa, terdapat 2 sampel yang
Tahun 2015–2022
No. Kapanewon 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Keterangan
1 Temon 0 0 0 0 0 0 0
2 Wates 1 0 0 0 0 0 0
3 Panjatan 0 0 0 0 0 0 0
4 Galur 0 0 0 0 0 0 0
5 Lendah 0 0 0 0 0 0 0
6 Sentolo 1 0 0 0 0 0 0
7 Pengasih 0 1 0 0 0 0 0
8 Kokap 1 1 1 1 1 0 0 2020: Kalirejo
9 Girimulyo 1 0 0 0 0 0 0
10 Nanggulan 0 0 0 0 0 0 0
11 Kalibawang 0 0 0 0 0 0 0
12 Samigaluh 2 2 2 2 2 0 0 2020: Banjarsari,
Kebonharjo
158
No. Kapanewon 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Keterangan
Jumlah 6 4 3 3 3 0 0
Sumber data: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, 2023
Pemerintah telah melakukan campur tangan melalui tindakan pemberdayaan
masyarakat yang rentan pangan, melalui inisiatif yang dikenal sebagai Program Desa
Mandiri Pangan. Langkah ini diambil sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan
yang ada atau di bawah kendalinya, guna mencapai kemandirian dalam hal pasokan
pangan untuk rumah tangga dan masyarakat secara keseluruhan, dengan tujuan
akhir mencapai ketahanan pangan. Intervensi ini utamanya difokuskan pada sepuluh
Masyarakat. Pada tahun 2022, Pemerintah Daerah DIY melokasikan bantuan kepada
untuk mengisi cadangan mereka. Setiap kelompok menerima alokasi sebesar 1,5 ton
gabah kering yang telah digiling (GKG). Gabah ini kemudian dikelola oleh kelompok
tersebut agar bisa dimanfaatkan oleh anggota kelompok saat mereka belum
memanen padi. Selain itu, ada pula dukungan untuk memberdayakan pekarangan
bagi Kelompok Wanita Tani (KWT). Pada tahun 2022, terdapat alokasi untuk 40
pendampingan ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
kabupaten, APBD DIY, Dana Keistimewaan, dan juga Dana Alokasi Khusus (DAK Non
159
Program penyuluhan pertanian merupakan bagian yang sangat penting
jumlah kelompok tani pada masing-masing kategori. Selama periode dari tahun 2016
hingga tahun 2022, jumlah kelompok tani mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh
160
Kualitas konsumsi pangan tercermin melalui Skor Pola Pangan Harapan
(PPH), yang dipengaruhi oleh variasi dan keseimbangan dalam konsumsi berbagai
beragam jenis pangan yang didesain berdasarkan proporsi yang seimbang dari setiap
kelompok pangan, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, baik dari segi
daerah. Selain itu, pangan juga merupakan elemen utama dalam konteks Daya
Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup yang berbasis pada layanan ekosistem.
Pentingnya mencapai skor PPH ini ditegaskan oleh Undang-Undang Nomor 18 tahun
Ketahanan Pangan dan Gizi. Di bawah ini adalah rangkaian Skor Pola Pangan
Skor PPH
No Kelompok Pangan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1. Padi-padian 22,2 21,5 21,5 21,5 21,6 20,3
2. Umbi-umbian 1,8 1,8 1,8 1,8 1,9 2,5
3. Pangan Hewani 24 24 24 24 24 24
4. Minyak dan Lemak 2,9 2,9 3 3 3 3
5. Buah/Biji Berminyak 0,8 0,8 0,8 0,8 0,9 0,9
6. Kacang-kacangan 10 10 10 10 10 10
7. Gula 1,2 1,2 1,5 1,5 1,5 1,5
8. Sayur dan Buah 30 30 30 30 30 30
9. Lain-lain 0 0 0 0 0 0
Total 93 92,3 92,6 92,6 92,82 92,1
Sumber data: Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, 2023
Melihat skor pangan harapan kabupaten Kulon Progo menunjukan capaian
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun meskipun belum mencapai angka
161
standar 100. Tahun 2022 ini, skor PPH mencapai 92,10 Faktor pendorong
mereka. Sedangkan faktor penghambatnya adalah anak – anak dan remaja kurang
menyukai menu - menu sesuai Isi Piringku (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman -
B2SA) dan banyak yang menyukai menu siap saji yang nutrisinya kurang lengkap.
2.3.5.5. Pertanahan
dalam jumlah lahan yang memiliki sertifikat mulai dari tahun 2018 dengan
pencapaian 72,36%, kemudian meningkat menjadi 78,06% pada tahun 2019, dan
mencapai puncaknya pada tahun 2020 dengan angka 79,75%. Sejak tahun 2018,
BPN telah mengadopsi data dasar mengenai lahan yang bersertifikat yang
tahun 2018 tidak dapat disimpulkan secara linear karena berpotensi menimbulkan
interpretasi yang salah. Selanjutnya, cakupan jumlah aset yang dimiliki oleh
meskipun masih pada tingkat yang relatif rendah. Pada tahun 2021, persentasenya
adalah 31,37%, dan meningkat menjadi 33,99% pada tahun 2022. Aset Pemda yang
belum memiliki sertifikat sebagian besar berupa jalan dan daerah/saluran irigasi,
162
capaian sebelum dan setelah tahun 2019 tidak dapat disimpulkan secara linear.
No Uraian Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah lahan
1 ha 42.088 43.208 46.274 42.425 45.766 46.755 50.756 53.806
bersertifikat
Jumlah lahan yang
2 seharusnya ha 58.628 58.628 58.628 58.628 58.628 58.628 58.628 58.628
bersertifikat
Jumlah aset Pemda
3 bidang 166 202 213 253 263 279 299 324
bersertifikat
Jumlah aset Pemda
4 yang seharusnya bidang 199 213 244 953 953 953 953 953
bersertifikat
Jumlah permasalahan
5 pertanahan yang kasus 17 29 10 10 10 10 10 10
diselesaikan
Jumlah permasalahan
6 kasus 22 42 10 10 10 10 10 10
pertanahan
Capaian indikator
7 % 77,49 79,18 79,89 80,10 66,60 68,71 68,86 68.94
kinerja program
Sumber data: Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon Progo, 2023
Urusan pertanahan adalah salah satu aspek khusus yang membedakan
terkait dengan status kepemilikan tanahnya. Di samping tanah yang dimiliki oleh
masyarakat dan tanah yang menjadi milik negara, terdapat tiga status kepemilikan
tanah lainnya, yaitu tanah Kasultanan (Sultan Ground), tanah Kadipaten (Paku Alam
Istimewa DIY Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Tanah
Kasultanan dan Tanah Kadipaten, tanah Kasultanan merujuk kepada tanah yang
menjadi hak milik Kasultanan, termasuk tanah Keprabon dan tanah bukan Keprabon
tanah Kadipaten merujuk kepada tanah yang menjadi hak milik Kadipaten, termasuk
tanah Keprabon dan tanah bukan Keprabon (Dede Keprabon) yang juga terdapat di
kabupaten/kota di wilayah DIY. Lebih lanjut, Peraturan Gubernur DIY Nomor 34 Tahun
adalah tanah yang berasal dari Kasultanan dan/atau Kadipaten, yang dikelola oleh
163
mencakup Tanah Kas Kalurahan, Pelungguh, Pengarem-Arem, serta tanah untuk
Kadipaten, dan tanah Kalurahan hingga tahun 2022 terperinci dalam tabel berikut.
tanah SG, PAG dan tanah desa yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Dari
kegiatan tersebut, didapatkan hasil bahwa beberapa bidang tanah yang semula tidak
teridentifikasi sebagai tanah SG, PAG dan tanah desa ternyata setelah ditelusur
merupakann tanah SG, PAG maupun tanah desa. Pada tahun 2020 terdapat
penambahan jumlah bidang tanah SG, PAG maupun tanah desa. Sebagian besar
Kapanewon Temon, Wates, Panjatan dan Galur. Apabila dilihat berdasarkan status
kepastian hukumnya, baik tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten masih banyak yang
164
berstatus belum bersertifikat. Sedangkan untuk tanah Kalurahan, sebagian besar
sudah bersertifikat. Maka, dalam rangka menjamin kepastian hukum dari tanah
mencakup segala komponen, energi, kondisi, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan tindakan mereka, yang saling mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
kehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sejalan dengan
meningkat, juga terdapat potensi terjadinya dampak negatif seperti pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Situasi ini bisa mengancam daya dukung, kapasitas tahanan,
dan produktivitas lingkungan hidup, yang pada akhirnya berpotensi menjadi beban
masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan mengelola lingkungan
keseluruhan.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang mencakup penilaian terhadap kondisi
kualitas air (dikenal sebagai Indeks Kualitas Air-IKA), kondisi kualitas udara (dikenal
sebagai Indeks Kualitas Udara-IKU), serta kondisi tutupan lahan (dikenal sebagai
kualitas lingkungan hidup suatu daerah. IKLH memiliki potensi untuk menjadi sumber
data dan informasi yang penting dalam merumuskan kebijakan serta pengambilan
Tahun 2021 mengenai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, komponen yang digunakan
untuk menghitung IKLH terdiri dari tiga indikator utama, yaitu indikator kualitas air,
kualitas udara, dan kualitas tutupan lahan. Indikator kualitas air dihitung berdasarkan
berbagai parameter, termasuk Derajat Keasaman (pH), Kadar Oksigen Terlarut (DO),
Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD), Kebutuhan Oksigen Kimia (COD), Total Padatan
Tersuspensi (TSS), Kadar Nitrat (NO3-N), Total Fosfat (T-Phosphat), dan Kandungan
Fecal Coliform (Fecal Coli). Sampel untuk mengukur kualitas air diambil dari 9 titik
sungai, yang meliputi Sungai Serang, Papah, Papak, Sudu, Nagung, Tedunan/Gede,
parameter sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2), yang diambil dari
Setiap indikator dalam IKLH dibandingkan dengan standar atau ketentuan yang
ditetapkan dalam peraturan pemerintah, seperti baku mutu air dan baku mutu udara
(aktivitas pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan) dan isu coklat
perubahan tutupan lahan atau hutan, serta karakteristik wilayah secara spasial.
166
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2021 mengenai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, terjadi
perubahan pada parameter pengukuran dan kategori indeks sesuai dengan peringkat
nilai. Dalam peraturan ini, terdapat kebijakan baru yang menyebabkan jumlah
Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) untuk tahun 2022 mengalami penurunan sebesar
2,68 poin dibandingkan dengan tahun 2021, yakni dari 68,69 menjadi 66,01. Hasil
nilai IKLH tersebut dinyatakan berada dalam kategori sedang. Selain itu, nilai Indeks
Kualitas Air (IKA) juga mengalami penurunan sebesar 2,00 poin dari tahun 2021,
yakni dari 38 menjadi 36. Capaian nilai IKA pada tahun 2022 berdasarkan hasil
penurunan dari tahun 2021 dan belum mencapai target yang ditetapkan.
sungai dari tahun ke tahun, sementara kemampuan daya tampung dan dukung
lingkungan terbatas. Berdasarkan hasil uji kualitas air sungai, tampak bahwa
parameter pencemar yang paling dominan dan melebihi batas mutu air sungai adalah
Fecal Coli. Pencemaran ini berasal dari limbah domestik dan mungkin terkait dengan
167
infrastruktur Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tidak memenuhi standar
yang seharusnya.
Kabupaten Kulon Progo masih berada dalam kategori sangat baik, meskipun terjadi
empat lokasi yang mewakili berbagai area, yakni transportasi, industri, perkantoran,
dan permukiman, dengan mengacu pada persyaratan dan kriteria yang telah
ditetapkan. Nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
berhubungan satu sama lain, seperti lalu lintas, pengelolaan ruang terbuka hijau,
partisipasi masyarakat dan pelaku usaha dalam upaya menjaga kualitas udara yang
baik.
Semua warga yang telah mencapai usia 17 tahun atau telah menikah
diharuskan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), tindakan ini bertujuan untuk
penduduk melalui program KTP elektronik (KTP-el). Langkah ini dimaksudkan untuk
mencegah adanya kepemilikan ganda KTP serta memastikan administrasi yang lebih
ini adalah untuk menjalankan proses administrasi yang teratur dalam rangka
169
d. Akta Pasangan 17 14 18 21 25
Perceraian
e. Akta Kematian Orang 8.681 7.247 8.012 6.633 8.132
f. Pengakuan dan Orang 1 - 3 3 2
pengesahan anak
g. Pengangkatan Orang 13 11 10 8 12
Anak
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kulon Progo, 2023
tingkat Kalurahan. Salah satu aspek utamanya adalah pengalokasian Dana Desa oleh
pemerintah pusat kepada setiap Desa, yang mewajibkan pemerintah Desa untuk
kewenangan lokal yang terkait dengan desa. Selain Dana Desa, sumber pendapatan
desa juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, khususnya melalui pos
bantuan keuangan kepada desa, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini.
Jenis
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Bantuan
Alokasi Dana Desa 73.411.366.000 73.354.772.000 74.760.286.000 67.991.810.496 67.381.014.000
(Rp)
Bagi hasil pajak 5.143.709.979 3.461.244.008 10.139.286.000 6.668.613.511 8.534.150.000
(Rp)
Bagi hasil retribusi 1.145.206.766 543.443.864 1.223.347.000 771.621.418 1.093.859.533
(Rp)
Jumlah (Rp) 79.700.282.745 77.359.459.872 86.122.919.000 75.432.045.425 77.009.023.533
Dari data di atas terlihat bahwa alokasi dana desa kepada kalurahan
mengalami peningkatan pada tahun 2019, namun mengalami penurunan pada tahun
2020 dan tahun 2021 karena refocusing alokasi untuk penanganan Covid-19. Hasil
pajak juga mengalami fluktuasi, yang dipengaruhi oleh realisasi penerimaan pajak
daerah. Begitu juga, hasil retribusi mengalami fluktuasi karena tergantung pada
realisasi penerimaan retribusi daerah. Pada tahun 2022, alokasi dana desa dan bagi
170
hasil retribusi mengalami penurunan, tetapi bagi hasil pajak justru mengalami
kenaikan.
dalam kondisi yang baik. Rincian kondisi gedung kantor kalurahan dapat dilihat dalam
tabel berikut.
1 TEMON 7 4 4
2 WATES 4 2 1
3 PANJATAN 8 2 1
4 GALUR 4 2 1
5 LENDAH 6 - -
6 SENTOLO 4 4 -
7 PENGASIH 5 1 1
8 KOKAP 5 - -
9 GIRIMULYO 4 - -
10 NANGGULAN 4 2 -
11 SAMIGALUH 3 3 1
12 KALIBAWANG 3 1 -
Jumlah 57 21 9
Dari tabel di atas, terlihat bahwa pada tahun 2022 terdapat 57 kalurahan
dengan kondisi kantor yang baik, 21 kalurahan dengan kondisi kantor sedang, dan 9
kalurahan dengan kondisi gedung kantor rusak ringan. Meskipun telah ditetapkan
Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar untuk
171
pemeriksaan penyelenggaraan pemerintah kalurahan yang dilakukan oleh aparat
pengawasan kabupaten. Hasil dari pengawasan ini selama periode 2018-2022 dapat
Berdasarkan sumber data dari Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo tahun
2023, terlihat bahwa dalam tabel di atas terdapat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP),
Laporan Hasil Evaluasi (LHE), dan Laporan Hasil Review (LHR) yang masih
mengalami penurunan pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2021.
172
Salah satu program yang dilaksanakan adalah Kegiatan TNI Manunggal
Membangun Desa, yang bekerjasama dengan TNI dengan tujuan untuk melakukan
masyarakat desa. Hal ini bertujuan untuk mencapai kemanunggalan antara TNI dan
stabilitas keamanan di masyarakat. Pada tahun 2022, kegiatan ini dilakukan dalam
Kapanewon Samigaluh.
Selain itu, Kegiatan Karya Bakti TNI juga dilakukan di Kalurahan Sendangsari,
Kapanewon Pengasih. Dalam pelaksanaan Karya Bakti TNI ini, terlihat partisipasi
masyarakat dan swadaya yang tinggi, namun pada tahun 2022 tercatat mengalami
Dari data yang tertera dalam tabel di atas, dapat dianalisis bahwa
namun mengalami penurunan pada tahun 2021 dan 2022. Salah satu entitas
adalah pasar desa. Pengelolaan pasar desa terus menerima pembinaan guna
memastikan bahwa pasar tersebut dapat menjadi salah satu sumber pendapatan
173
bagi pemerintah kalurahan. Perkembangan pasar desa yang telah mendapat
No Uraian Capaian
1 Jumlah BUMDes 49 53 57 55 52
kondisi baik
2 Jumlah BUMDes 87 87 87 87 87
seluruhnya
3 Pasar desa 17 22 22 23 23
4 Pasar desa 31 32 32 32 31
Seluruhnya
174
22 Kembang Kembang 2400 7 Baik
23 Wijimulyo Krambilan 850 200 Kurang
24 Banyuroto Gunung Gamping 1.000 48 Baik
Samigaluh 25 Banjarsari Tuk Bujel 675 22 Kurang
26 Banjarsari Bendo 550 25 Baik
27 Sidoharjo Munggang Rejo 700 23 Baik
28 Pagerharjo Plono 1.600 200 Baik
Kalibawang 29 Banjararum Degan 400 50 Baik
30 Banjarasri Boro 1.200 57 Baik
31 Banjarharjo Demangan 500 40 Baik
32 Banjaroyo Jagalan II 4.000 83 Baik
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon
Progo, 2023
meningkatkan pengelolaan keuangan. Pada tahun 2021 dan 2022, perhatian lebih
pembukaan usaha baru di luar layanan keuangan. Upaya ini dilakukan melalui
eksternal. Pada tahun 2019, terdapat 52 unit BUMDes, namun pada tahun 2021
175
15 Karangwuluh Binangun Manunggal sejahtera
16 Wates Karangwuni Binangun Mitra Sejahtera
17 Sogan Binangun Sumrigah Sogan
18 Kulwaru Binangun Lestari
19 Ngestiharjo Binangun Artha Jaya
20 Bendungan Binangun Mekar Asri
21 Triharjo Binangun Asri
22 Giripeni Perumdes Kalurahan Giripeni
23 Panjatan Garongan Binangun Barokah
24 Pleret Binangun Lancar Pleret
25 Bugel Binangun Karya Murti
26 Kanoman Binangun Kanoman
27 Depok Binangun Sejahtera
28 Bojong Binangun Dana Raharja
29 Tayuban Binangun Sido Ono
30 Gotakan Binangun Karya Raharja
31 Panjatan Binangun Mandiri
32 Cerme Binangun Sejahtera
33 Krembangan Binangun Artha Mandiri
34 Galur Banaran Binangun migunani
35 Kranggan Binangun Makaryo
36 Nomporejo Binangun Ngudi Makmur
37 Karangsewu Binangun Berdikari
38 Tirtorahayu Binangun Tirta arta Tirtorahayu
39 Pandowan Binangun Sejahtera
40 Brosot Perumdes Binangun Arta Kemuning
41 Lendah Wahyuharjo Binangun
42 Bumirejo Bumi Rahayu
43 Jatirejo Binangun Jati Unggul
44 Sidorejo Binangun Dadi Maju
45 Gulurejo Binangun Murakabi
46 Ngentakrejo Karya Binangun Jaya
47 Sentolo Demangrejo Binangun Lancar
48 Srikayangan Binangun Mujur
49 Tuksono Binangun Tuksono
50 Salamrejo Binangun Dana Reja Mandiri
51 Sukoreno Binangun Artha Guna Mandiri
52 Kaliagung Binangun Mitra Agung
53 Sentolo Mandiri Sejahtera Sentolo
54 Banguncipto Binangun Cipta Mandiri
55 Pengasih Tawangsari Binangun Tawangsari
56 Karangsari Binangun Karangsari
176
57 Kedungsari Lestari Mandiri
58 Margosari Binangun Lumintu
59 Pengasih Binangun Berkah Asih
60 Sendangsari Binangun Sendang Artha
61 Sidomulyo Cipta Makmur
62 Kokap Hargomulyo Binangun Mulia Abadi
63 Hargorejo Binangun Makmur Mandiri
64 Hargowilis Binangun Lestari
65 Kalirejo Binangun Sejahera Abadi
66 Hargotirto Binangun Mulyo
67 Girimulyo Jatimulyo Binangun Mulyo Sejati
68 Giripurwo Binangun Giripurwo
69 Pendoworejo Binangun Dana Utama
70 Purwosari Binangun Purwosari
71 Nanggulan Banyuroto Binangun Mekar Jaya
72 Donomulyo Binangun Sejahtera Mulya
73 Wijimulyo Binangun Mitra Sejahtera
74 Tanjungharjo Binangun Sejahtera
75 Jatisarono Binangun Jatimara
76 Kembang Binangun Kusuma
77 Samigaluh Kebonharjo Babar Anyar
78 Banjarsari Binangun Ajar
79 Purwoharjo Binangun Maju
80 Sidoharjo Binangun Mandiri
81 Gerbosari Binangun Sejahtera
82 Ngargosari Binangun Sejahtera
83 Pagerharjo Binangun Pagerharjo
84 Kalibawang Banjararum Binangun Arta Arum
85 Banjarasri Binangun Asri Sejahtera
86 Banjarharjo Artha Sejahtera
87 Banjaroyo Binangun Mitra Menoreh
177
logistik, akses ke lembaga keuangan serta perkreditan, serta lembaga ekonomi dan
desa kategori mandiri meningkat dari 3 desa pada tahun 2019 menjadi 33 desa pada
tahun 2022. Sementara itu, desa berkembang mengalami penurunan dari 63 desa
pada tahun 2019 menjadi 9 desa pada tahun 2022. Pada tahun 2022, terdapat 9
desa berkembang, 33 desa mandiri, dan 45 desa maju di Kabupaten Kulon Progo.
Tabel 5 Perkembangan Jumlah Desa berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) di Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2015-2022
Kategori IDM 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Mandiri 3 4 13 33
Maju 21 40 48 45
Berkembang 63 43 26 9
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Progo,
2023
dikenal sebagai Bangga Kencana. Bangga Kencana adalah program yang bertujuan
178
untuk memberdayakan keluarga agar menjadi keluarga yang berkualitas, tentram,
mandiri, dan bahagia melalui berbagai upaya, seperti Pendewasaan Usia Perkawinan
masih perlu ditingkatkan, terutama dalam mengatasi kasus pernikahan dini yang
masih cukup banyak terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Data dari tahun 2019 hingga
2022 menunjukkan fluktuasi dalam jumlah kasus pernikahan dini. Pada tahun 2019,
terdapat 1.812 kasus pernikahan dini, dengan jumlah pernikahan sebanyak 5.898
(30,72%). Pada tahun 2020, angka tersebut turun signifikan menjadi 1.178 kasus
pernikahan dini, dengan jumlah pernikahan sebanyak 5.554 (21,20%). Tahun 2021,
jumlah kasus pernikahan dini kembali menurun menjadi 917, dengan jumlah
pernikahan sebanyak 5.264 (17,42%). Namun, pada tahun 2022, angka kasus
sebanyak 5.436 (18,32%). Informasi mengenai angka pernikahan usia dini ini
Tahun Jumlah Kasus Pernikahan Dini Jumlah Pernikahan Persentase Pernikahan Dini
2015
2016
2017
2018
2019 1.812 5.898 30,72%
2020 1.178 5.554 21,20%
2021 917 5.264 17,42%
2022 996 5.436 18,32%
bentuk kemudahan yang diberikan antara lain layanan antar jemput bagi calon
179
akseptor KB, perluasan cakupan pelayanan KB melalui kolaborasi dengan mitra kerja
melalui kegiatan Bakti Sosial dalam program "BAKSO MENTOR KBKu", serta
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hingga Tahun 2020. Namun, pada tahun
2022, terjadi penurunan prevalensi. Pada tahun 2021, terdapat 45.319 Peserta Usia
Subur (PUS) yang aktif dalam program KB dari total 60.840 PUS, atau sekitar
74,51%. Namun, persentase ini mengalami penurunan menjadi 61,82% pada tahun
1 PUS peseta KB Aktif (PA) 45.116 43.032 44.451 44.944 45.329 45.329
2 Pasangan usia subur (PUS) 64.281 60.359 60.601 59.893 60.84 60.84
Tercatat bahwa pada tahun 2022, capaian Peserta KB Aktif (PA) mengalami
penurunan signifikan menjadi 61,82%. Dalam capaian ini, sebagian besar peserta
masih didominasi oleh wanita. Dari gambaran tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa minat dan kesadaran kaum pria untuk menjadi peserta KB masih belum
Khususnya, pandemi COVID-19 yang dimulai sejak tahun 2020 berdampak pada
(MKJP). Hal ini disebabkan beberapa fasilitas kesehatan tidak melayani KB MKJP dan
dan Edukasi (KIE) dari rumah ke rumah menjadi strategi utama yang dilakukan oleh
180
para kader untuk merekrut peserta KB baru. Walaupun Pemerintah Kabupaten Kulon
Progo telah memberikan reward bagi peserta KB pria menggunakan metode MOP,
namun capaian target masih belum optimal. Oleh karena itu, Pemerintah terus
KB Pria. Penduduk Usia Subur (PUS) yang belum menjadi peserta KB, atau yang
termasuk dalam kategori unmet need, memiliki potensi yang dapat dijadikan calon
peserta KB. Pada tahun 2022, di Kabupaten Kulon Progo, tercatat bahwa angka
unmet need mencapai 21,19%. Meskipun angka ini telah menunjukkan peningkatan,
namun masih belum memenuhi target nasional yang sebesar 9%. Penyebab dari
capaian ini memiliki beberapa faktor, salah satunya adalah PUS yang bukan peserta
KB (unmet need) yang berusia 45 tahun ke atas. Kelompok ini cenderung sulit untuk
diajak mengikuti program KB karena mereka merasa sudah tidak berperan aktif dalam
beberapa faktor lain. Salah satunya adalah penurunan jumlah pasangan usia subur,
yang dapat berdampak pada penurunan angka peserta KB. Di sisi lain, terjadi
peningkatan jumlah individu yang termasuk dalam kategori bukan peserta KB (unmet
need), yang juga ikut memengaruhi penurunan capaian peserta KB Aktif. Detail dari
Tabel 2.134 PUS Bukan Peserta KB (Unmet Need) Kabupaten Kulon Progo Tahun
2015-2022
No Uraian Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Pasangan usia subur Pasangan 64.281 60.359 60.601 59.895 60.840 61.576
(PUS)
2 PUS bukan peserta Orang 8.564 6.189 5.709 4.929 5.409 13.050
KB (Unmet
Need)
- Ingin anak tunda (IAT) Orang 3.581 2.804 2.601 2.289 2.406 8.934
- Tidak ingin anak lagi Orang 4.983 3.385 3.108 2.640 3.003 4.575
(TIAL)
3 Persentase Persen 13,32 10,25 9,42 8,23 8,89 21,19
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon
Progo, 2023
181
Upaya peningkatan ketahanan keluarga juga dilakukan melalui kader bina
keluarga seperti Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina
Remaja (PIK KRR) serta Klinik Ketahanan Keluarga. Pembinaan kelompok bina
No Uraian Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
bina keluarga (BKB, BKR, BKL) menunjukkan dinamika yang signifikan setiap
bersifat dinamis. Selama masa pandemi COVID-19, kegiatan di kelompok BKB, BKR,
BKL, PIK-R, dan UPPKS mengalami beberapa kali penghentian sesuai dengan kondisi
saat itu. Namun, seiring berjalannya waktu, kegiatan dapat kembali berlangsung
dengan penerapan protokol kesehatan serta melibatkan kelompok yang lebih kecil
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah anggota
dalam kelompok UPPKS. Penurunan ini terjadi karena perhitungan yang berbeda,
mengeluarkan anggota yang sudah lanjut usia dan tidak aktif dalam kegiatan dari
kelompok. Sama halnya dengan data kelompok BKB, BKR, dan BKL. Melalui kegiatan
PIK Remaja, tercapai generasi remaja GenRe (Generasi Berencana) yang memiliki
pola hidup sehat, menunda usia perkawinan, bercita-cita menciptakan keluarga kecil
bahagia dan sejahtera, serta memiliki keterampilan hidup. Remaja GenRe juga
diharapkan dapat menjadi model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebaya.
182
Pemberdayaan ekonomi keluarga dilakukan melalui pembinaan kelompok
penurunan, anggota yang aktif di dalamnya memiliki kualitas yang lebih baik karena
meliputi berbagai kegiatan seperti PIK Remaja, BKB, BKR, BKL, UPPKS, dan
Kampung KB di Kabupaten Kulon Progo, dan pada tahun 2019, ada penambahan 3
lokasi. Namun, tahun 2020-2022 terbatas oleh Pandemi COVID-19 dan belum ada
183
10 Nanggulan 2 Kemabang 2017
Donomulyo 2018 Lokus Stunting
11 Samigaluh 5 Gerbosari 2017 Lokus Stunting
Kebonharjo 2018 Lokus Stunting
Sidoharjo 2018 Lokus Stunting
Ngargosari 2018 Lokus Stunting
Pagerharjo 2018 Lokus Stunting
12 Kalibawang 2 Banjaroyo 2017
Banjararum 2019
Jumlah 26
Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Progo,
2023.
kampung telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) dan Kelompok Kegiatan (Poktan)
Bupati Kulon Progo No. 102/A/2016. Tahun 2017, Pokja Kampung KB diperkuat
melalui Keputusan Bupati 355/A/2017. Pada 2018, Kampung KB yang berfokus pada
Desa Stanting diperkuat oleh Keputusan Bupati No. 358/A/2018. Bupati Kulon Progo
juga menerbitkan Peraturan Bupati No. 37 Tahun 2018 tentang Penanganan Stanting
sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Mendagri no. 843.4/2879/SJ Tahun 2020
stunting, mengurangi angka kematian ibu dan bayi, menurunkan angka unmet need,
Di Kampung KB, selain program Bangga Kencana, juga ada Rumah Data
184
tingkat mikro. Rumah Data Kependudukan, atau "Rumah Dataku," berfungsi
Pasal 58.
program Bangga Kencana, termasuk kepada siswa sekolah, dibentuk Sekolah Siaga
kependudukan di sekolah.
2.3.5.10. Perhubungan
ekonomi masyarakat dan evolusi wilayah, terlepas dari apakah itu di daerah
kendaraan roda dua. Detail tentang pertumbuhan jumlah kendaraan dari tahun 2018
185
Data Perkembangan Kendaraan Bermotor di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2018-2022
waktu adalah tingginya kepadatan lalu lintas, yang dipicu oleh pertumbuhan jumlah
186
laju pertumbuhan lalu lintas, sehingga dampaknya semakin meningkatkan frekuensi
lagi kepadatan lalu lintas harian rerata (LHR) di sekitar bandara. Upaya perlu
Kabupaten Kulon Progo. Data terkait LHR di sekitar Bandara YIA per Oktober 2022
Berikut merypakan grafik fluktuasi volume lalu lintas yang terjadi di Ruas
Jalan Nasional III Jogja-Purworejo, Gelagah, Kec. Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY
187
3000
2442 2357 2486 2447
2500 2262
2035
1884
2000 1730 1677 1621 1714
1492
1500
1000
500
Dari pengawasan harian lalu lintas (LHR) di simpang pintu masuk ke Bandara
area bandara melalui pintu masuk ini mencapai 689 kendaraan per jam, dengan 75%
berasal dari arah Wates. Sebagian besar dari kendaraan ini adalah kendaraan ringan,
dengan 308 kendaraan per jam datang dari pendekat A dan 117 kendaraan per jam
dari pendekat C. Jumlah kendaraan yang membelok ke arah bandara jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan kendaraan yang melaju lurus, hanya sekitar 1% dari arah
Purworejo dan 6% dari arah Wates dari total 21.768 kendaraan per jam. Berdasarkan
analisis rasio belok di simpang BIY, yang saat ini tidak memiliki peralatan isyarat
pengatur lalu lintas, diperoleh nilai rasio belok sebesar 0,94 dengan 80% kendaraan
yang berbelok ke arah Wates, menghasilkan total 618 kendaraan per jam yang keluar
dari ruas tersebut. Dengan rasio belok yang hampir seimbang dengan jumlah
kendaraan yang masuk dan keluar, diperkirakan bahwa ketika bandara beroperasi
penuh, perencanaan lalu lintas perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran dan
Data tentang jumlah kecelakaan di Kabupaten Kulon Progo dari tahun 2018
hingga 2022 dapat ditemukan pada Tabel di bawah ini. Daerah dengan tingkat
188
daerah Sukoreno, Kapanewon Sentolo, serta Jalan Wates-Purworejo di antara
Kilometer 8 dan 11 di daerah Temon. Kecelakaan ini sering melibatkan remaja dan
pelajar sebagai korban, dan faktor penyebab kecelakaan paling umum adalah
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, volume lalu lintas pada suatu ruas
jalan diukur sebagai jumlah kendaraan yang melewati titik tertentu pada ruas jalan
dalam periode waktu tertentu. Volume lalu lintas sering diukur dengan menggunakan
VC Ratio atau Volume Capacity Ratio, yang merupakan perbandingan antara volume
lalu lintas dengan kapasitas jalan. Semakin tinggi angka VC Ratio, semakin rendah
semakin tinggi tingkat pelayanan jalan. Dari 25 ruas jalan di Kabupaten Kulon Progo
yang diukur VC Ratio, rata-ratanya adalah 0,29. Nilai VC Ratio yang lebih kecil
menunjukkan tingkat pelayanan jalan yang lebih tinggi. Ruas-ruas jalan ini terletak di
Kapanewon Wates, Temon, dan Sentolo. Secara umum, ruas jalan ini memiliki tingkat
mengindikasikan arus lalu lintas yang lancar, volume rendah, dan kemampuan untuk
memilih kecepatan perjalanan. Sementara itu, nilai B menunjukkan arus lalu lintas
189
yang stabil, dengan sedikit pembatasan kecepatan karena lalu lintas, dan volume
kendaraan yang menuju ke luar kota. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan dalam
190
Dengan mempertimbangkan ciri geografis Kabupaten Kulon Progo yang
pergerakan lalu lintas dapat dilakukan dengan aman, tertib, dan lancar, maka penting
untuk memastikan bahwa perlengkapan jalan terpenuhi dengan baik. Ini merupakan
bagian integral dari prasarana jalan. Kondisi fasilitas perlengkapan jalan secara
keseluruhan, termasuk pada jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten, dari
3 Marka Jalan 26.61 26.61 26.61 26.61 7.264 7.681 7.681 7.68 46.69 m 16.45
7 7 7 7 1 4
4 Traffic Light 4 6 6 7 7 23 23 24 22 Unit 109.09
(APILL)
5 Warning Light 1 1 1 1 1 1 1 15 15 Unit 6.67
6 Guard Rail (Pagar 1.679 2.636 3,284 3.472 3.572 3.672 3.872 4.19 30.99 meter 13.52
Pengaman) 2 8
7 Halte 7 8 8 13 13 13 18 23 23 Unit 100
8 Lampu 1.523 1.807 2,202 2.478 2.755 2.84 3.447 3.54 19.12 Ttik 18.55
Penerangan Jalan 2 2
Umum
dilaksanakan hingga saat ini telah mengikuti batasan kewenangan jalan yang ada.
LPJU hanya dapat dipasang di jalur jalan yang berada di lingkup kewenangan
kabupaten dan provinsi. Sementara itu, jalan yang berada di wilayah kalurahan (desa)
191
Pembangunan LPJU yang dikelola oleh Dinas Perhubungan. Namun, ada kebutuhan
yang mendesak untuk memberikan penerangan jalan di jalur jalan yang berada di
berbagai pihak seperti pemerintah kabupaten, PLN, dan masyarakat yang akan
fasilitas perlengkapan jalan di Kabupaten Kulon Progo masih belum mencapai tingkat
optimal. Capaian pemenuhan fasilitas perlengkapan jalan masih jauh di bawah target
pelayanan LPJU melalui mekanisme KPBU tersebut masih dalam tahap kajian dan
belum terealisasi.
banyak memiliki perbukitan sehingga kontur jalan yang ada juga mengikuti kondisi
sangat dibutuhkan pada kondisi jalan yang berkelok untuk dapat membantu
pengemudi melihat situasi atau kendaraan dari arah yang berlawanan. Jumlah cermin
tikungan yang ada masih sangat terbatas dan perlu untuk ditingkatkan untuk
kecelakaan.
Fungsi marka jalan secara umum adalah untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu
lintas di jalan, serta memberikan batasan daerah untuk kepentingan lalu lintas
tersebut. Gap antara kebutuhan akan marka dan marka yang ada secara eksisting
192
Dalam konteks lalu lintas jalan, salah satu komponen penting yang sangat
adalah Lampu Pengatur Isyarat Lalu Lintas (APILL). Menurut Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, APILL adalah perangkat
lampu yang berfungsi untuk mengontrol alur lalu lintas di persimpangan jalan,
perlintasan pejalan kaki (zebra cross), dan titik-titik lain dengan aliran lalu lintas.
terjadi gangguan antara arus kendaraan yang berbeda. Pada saat ini, terdapat
Perempatan Janti, Nanggulan. Perempatan ini menjadi pertemuan antara Ruas Jalan
dipasang APILL di pertigaan depan kantor DPUPKP Kabupaten Kulon Progo, yang
untuk memastikan keselamatan pengguna jalan agar tidak terjatuh ke dalam jurang
atau tebing yang berada di sisi kanan dan kiri jalan. Data dalam tabel menunjukkan
bahwa jumlah pengaman jalan yang telah terpasang masih jauh dari jumlah ideal
yang dibutuhkan. Saat ini, hanya sekitar 10% dari total kebutuhan pengaman jalan
193
Selain infrastruktur jalan, sarana yang dibutuhkan dalam transportasi adalah
adanya alat transportasi baik armada maupun prasarana jalan yang berupa terminal
penumpang tipe C yang saat ini jumlahnya ada lima. Untuk menunjang fungsi
penumpang. Secara umum, perlengkapan dan prasarana jalan yang ada di Kabupaten
Kulon Progo masih perlu untuk ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun
APBD Kabupaten Kulon Progo juga diharapkan dapat dipenuhi dari sumber
pendanaan yang lain seperti Dana Keistimewaan, APBD DIY, juga dari APBN melalui
ekonomi. Interaksi antar wilayah tercermin pada keadaan fasilitas transportasi serta
aliran orang, barang, maupun jasa. Kondisi pelayanan transportasi belum optimal,
jumlah penumpang angkutan umum dan kinerja angkutan umum yang rendah.
sampai tahun 2022. Adapun jumlah penumpang angkutan umum dari tahun 2018-
No Moda Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Penumpang AKDP orang/th 535.313 515.757 90.16 100.976 193.279 98.591 106.538 12.07
2 Penumpang AKAP orang/th 680.509 485.709 430.335 612.636 124.754 21.784 14.271 287.878
3 Penumpang Angkutan orang/th 256.176 135.474 260.154 249.094 99.473 94.738 92.968 82.525
Pedesaan
Jumlah orang/th 1.471.998 1.830.984 1.471.998 962.706 417.506 215.113 213.777 382.473
penumpang, baik pada kategori angkutan kota antar provinsi (AKAP), angkutan kota
194
dalam provinsi (AKDP), maupun angkutan perdesaan. Penurunan ini disebabkan oleh
umum. Detail layanan angkutan umum di Kabupaten Kulon Progo dapat ditemukan
Term.Wates-Karangnongko-Nagung-Bendungan-Toyan-Temonlangsen-
1 A1 40 45 15 20 30
Pangkalan/Congot-Jangkaran-PP (Kop. Manunggal, op. Harapan)
Term.Wates-Karangnongko-Nagung-BendunganPleret-rangwuni-Glagah-PP
2 2
(Kop. Adhikarta)
Term.Wates-Dikbud-Kulur-Jombokan-Kaligintung-Demen-Glagah- PP (Kop.
3 3
Menoreh)
4 4 Term.Wates-Karangnongko-Nagung-Bendungan-Kulwaru-Jetis-PP
Term.Wates-Giripeni-Kedung Pring-Bendungan-Nagung-Cangakan-Trayu-
6 2
Karangsewu-Tegal Buret-Brosot-Trisik-PP
Term.Wates-Karangnongko-Gadingan-Dayakan-Milir-Kentengganggrung-
7 3
Degolan-Lendah-PP
TTerm.Wates-Karangnongko-Gadingan-Dayakan-Milir-Kenteng-Nganggrung-
8 4
Srikayangan-Gulurejo-Ngentakrejo-PP (Kop. dhikarta)
Term.Wates-Karangnongko-SGO-Pengasih-Clereng-Kutogiri-Plelen PP
9 C1 3
(Kop.Adhikarta,)
Term.Wates-Karangnongko-SGO-Pengasih-Clereng-Kalibiru/Kalingiwo-PP
10 2
(Kop. Adhikarta)
TTerm.Wates-Karangnongko-Pengasih-Clereng-Kedungrejo-PPKop. Adhikarta,
11 3 3
Kop. Menoreh)
Term.Wates-Tambak-Toyan-Siluwok-Temon-Mlangsen-Pripih- Sangon-PP
12 D1 2
(Kop. Adhikarta, Kop. Menoreh)
TTerm.Wates-Tambak-Jombokan-Kulur-Girigondo-Kebonrejo-PPKop. Menoreh,
13 2 3
Kop. Adhikarta)
14 3 Term.Wates-Dalangan-Jombokan-Kokap-PP
TTerm.Wates-SGO-Teteg Barat-Beji-Gemulung-Klepu-Kokap-PPKop. Mandiri)
15 4 4 13 12 6 12
Q
16 5 Term.Wates-Beji-Gemulung-Sungapan-Hargotirto-PP (Kop.Yosawa)
195
Term.Wates-Tunjungan-Ringinardi-Gemulung-STermo-Sidowayah-PP (Kop.
17 6 2
Menoreh)
18 7 Term.Wates-Sendang-Anjir-Kliripan-Hargorejo-PP (Kop. Menoreh) 2
Term.Wates-Karangnongko-SGO-Pengasih-Kepek-Tanjungharjo-Ngringin-
19 E1
Sribit-Girimulyo-PP (Kop. Adhikarta)
Term.Wates-Karangnongko-SGO-Pengasih-Kepek-Sentolo-irimulyo-Gua
21 3
Kiskendo-PP (Perorangan)
22 4 Term.Wates-Sentolo-Nanggulan-Dekso-Samigaluh-PP (Kop.Yosawa)
Donomulyo-Sentolo-Sudu-Tanjungharjo-Ngringin-Sribit Girimulyoenteng
25 3
Nanggulan-PP (Kop. Asri)
26 4 Sentolo-Kenteng Nanggulan-Dekso-Keji-Sidoharjo-Gorolangu-PP
30 8 Term.Wates-Ksatrian-Panjatan-Kanoman-PP
Term.Wates-Dayakan-Milir-Krembangan-CTerme-Bendungan-PP Kop.
31 9
Adhikarta) (
Term.wates-Nagung-Bendungan-Toyan-Temon-Mlangsen-Pripih-Tangkisan-
32 10 3
PP(Kop. Manunggal)
Jumlah 70 75 37 34 53
Damri. Adapun rute dan pelayan shuttle Damri dapat dilihat pada tabel berikut:
Yogyakarta
196
Untuk memenuhi prasarana perhubungan, maka diperlukan terminal yang
menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ketujuan akhir
pengoperasian sistem arus angkutan penumpang dan barang, disamping itu juga
Perhubungan, 1996).
jumlah fasilitas yang ada masih jauh dibawah jumlah fasilitas yang ideal dimana
semua Terminal Tipe C memerlukan rehabilitasi sarana dan prasarana ruang tunggu.
Untuk terminal Tipe C Kenteng, selain rehabilitasi sarana dan prasarana ruang
Kulon Progo, terutama terkait dengan sistem transportasi darat, terlihat dengan jelas
bahwa wilayah kabupaten ini dilalui oleh jaringan rel kereta api. Berdasarkan data
yang diberikan oleh Dinas Perhubungan hingga tahun 2022, terdapat total 27
perlintasan sebidang antara jaringan jalan dan rel kereta api di wilayah ini. Dari
jumlah tersebut, 10 lokasi perlintasan telah ditutup, 3 lokasi dijaga oleh Dinas
Perhubungan, 3 lokasi dijaga oleh PT KAI, dan yang lainnya tidak memiliki
merupakan perlintasan antara jalur kereta api dan ruas jalan provinsi Sentolo-
Pengasih, dengan membangun jembatan fly over di Ngelo sebagai akses pengganti.
seperti yang akan dilakukan pada ruas jalan Diponegoro (Teteg Wetan), yang
pembangunan Underpass Kemiri. Selain itu, perlintasan Teteg Kulon (Jalan Moh
pembangunan flyover Triharjo-RSU Wates selesai, yang saat ini sedang dalam
proses review desain dan dokumen perencanaan pengadaan lahan juga sudah
disiapkan. Rencana pembiayaan untuk proyek ini akan diajukan untuk didanai dari
dana keistimewaan DIY, sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan Rencana
Jumlah
No Jenis Satuan
2018 2019 2020 2021 2022
1 Angkutan Barang unit 7.061 7.372 5.965 5.983 5.871
Angkutan
2 unit 546 579 384 370 334
Penumpang
Selain berfokus pada aspek sarana dan prasarana jalan, perhatian juga perlu
diberikan pada faktor kendaraan sebagai elemen penting dalam menjaga kelancaran
lalu lintas jalan. Dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas, penting untuk
secara berkala dan tepat waktu menguji kelaikan kendaraan, terutama kendaraan
198
kendaraan, sesuai arahan dari Kementerian Perhubungan, Unit Pelaksana Teknis
Progo saat ini telah melakukan migrasi dari penggunaan buku hasil uji manual ke
penggunaan kartu pintar (smart card) yang terintegrasi dengan sistem informasi di
telah menerapkan sistem pembayaran non-tunai yang dapat dilakukan melalui QRIS
Bank BPD DIY dan berbagai aplikasi pembayaran non-tunai lainnya. Namun, data
yang tertera dalam Tabel Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor Tahun 2018-
2021 menunjukkan bahwa jumlah kendaraan yang diuji pada tahun 2020, 2021, dan
sebagai regulator dan pelaku dalam pembangunan semakin penting untuk mengatur
meskipun demikian, pada periode tahun 2018 hingga 2022, cakupan layanan menara
telekomunikasi masih belum mencapai zona cell plan yang diinginkan. Situasi ini
Tahun 2015-2022
Tahun
Uraian
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah zona terisi dalam cell plan menara
44 59 65 64 63 64 72 98
telekomunikasi
Jumlah zona seharusnya dalam cell plan
90 120 120 120 120 120 118 140
menara telekomunikasi
199
53,3
Persentase (%) 48,4 49,2 54,2 52,50 58,18 61,02 70
0
pemberian fasilitas perizinan yang berdasarkan pada verifikasi koordinat lokasi yang
ini melibatkan pemantauan terhadap menara telekomunikasi yang sudah ada guna
melakukan verifikasi data mengenai menara dan pemberian stiker pengawasan yang
mencantumkan informasi tentang menara kepada pemilik, sebagai tindak lanjut dari
hasil pengawasan.
saat ini memiliki peranan yang signifikan dalam memenuhi permintaan masyarakat
akan akses cepat, akurat, dan mudah diakses terhadap informasi. Terutama,
permintaan ini terkait dengan pelayanan publik serta pengaliran aspirasi masyarakat.
berasal dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo menunjukkan
200
Dengan kondisi yang ada dan melihat adanya kebutuhan pelayanan internal
Bandwidth.
Tahun 2022
201
No Perangkat Daerah Infrastruktur Kepemilikan Aset
Jaringan
28 Sekretariat DPRD Fiber Optik Pemkab Kulon Progo (Dinas Kominfo)
29 Rumah Dinas Bupati Fiber Optik Pemkab Kulon Progo (Dinas Kominfo)
30 Rumah Dinas Wakil Bupati Fiber Optik Pemkab Kulon Progo (Dinas Kominfo)
31 Kapanewon Wates Wirelless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
32 Kapanewon Galur Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
33 Kapanewon Girimulyo Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
34 Kapanewon Kalibawang Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
35 Kapanewon Kokap Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
36 Kapanewon Lendah Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
37 Kapanewon Nanggulan Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
38 Kapanewon Panjatan Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
39 Kapanewon Samigaluh Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
40 Kapanewon Pengasih Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
41 Kapanewon Sentolo Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
42 Kapanewon Temon Wireless Pemkab Kulon Progo (Dinas Dukcapil)
Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
43 RSUD Wates Fiber Optik Pemkab Kulon Progo (Dinas Kominfo)
44 RSUD Nyi Ageng Serang Metrolink Fiber Optik Sewa Pihak ketiga
Jumlah Infrastruktur
No Kepemilikan Aset
Kalurahan Jaringan
1 20 kalurahan Wireless Sewa Pihak Ketiga
2 66 kalurahan Wireless Pemda DIY (Dinas Kominfo DIY)
Pemkab Kulon Progo (Dinas
3 1 kalurahan Fiber Optik
Kominfo)
Kelurahan Pemkab Kulon Progo (Dinas
4 Wireless
Wates Kominfo)
202
Jaringan infrastruktur di Kabupaten Kulon Progo sudah terpenuhi di seluruh
ada juga yang masih berupa Metrolink Fiber Optik, yaitu RSUD Nyi Ageng Serang
berupa Metrolink Fiber Optik da wireless. Metrilonk Fiber Optik digunakan untuk
kalurahan berupa wireless yang difasilitasi oleh Dinas Kominfo DIY, 20 kalurahan
sewa pihak ketiga, dan ada 1 kalurahan dan 1 kelurahan yang sudah terdapat
jaringan internet berupa jaringan fiber optic dan wireless yang terkoneksi dari Dinas
Kominfo.
perangkat daerah juga dipengaruhi oleh perangkat jaringan Local Area Network
(LAN) yang digunakan oleh perangat daerah banyak yang belum memenuhi
meningkatnya permintaan terhadap mutu layanan publik dan informasi yang cepat,
city dilaksanakan secara bersamaan dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan
203
Kulon Progo perlu memperhatikan karakteristik potensi lokal dalam pengembangan
dan fleksibel, disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan setiap daerah. Ini
untuk pelayanan dasar serta non-pelayanan dasar, dan juga urusan pemerintahan
pilihan. Setiap urusan pemerintahan tersebut akan didukung oleh elemen pendukung
yang sesuai.
Dalam rencana induk (masterplan) smart city, rencana program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan terkait pembangunan dan pengembangan Smart City harus
Implementasi Smart City terdiri dari enam komponen yaitu: tata kelola birokrasi
monitoring dan evaluasi berkala agar lebih terarah dan berkelanjutan. Untuk itu Dinas
Capaian Dimensi dan Sub Dimensi Smart City Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2022
NO. Dimensi dan Sub Dimensi Smart City Jumlah Jumlah Jumlah Realisasi
Program Realisasi belumRealisasi %
1 Smad Govemance meliputi:
Pelayanan publik (Public Service) 20 17 3 85
Manajemen birokrasi yang efisien
(Bureucracy) Efisien kebijakan publik (Public
Policy)
2 Smart Branding meliputi:
Tourism Branding Business Branding City 6 6 0 100
Appearance Branding Culture Branding
3 Smar Economy meliputi: Industri berdaya
saing (Industry)
Kesejahteraan rakyat (Welfare) Transaksi 14 12 2 85.71
keuangan (Transaction)
204
4 Smad Living meliputi: Harmonisasi tata
ruang (Harmony)
Pelayanan kesehatan (Health) Ketersediaan 16 7 9 43.75
sarana transportasi (Mobility)
5 Smart Society meliputi: Interaksi masyarakat
yang efisien (community)
Ekosistem belajar yang efisien (Leaming) 8 4 4 50
Sistem keamanan masyarakat (Security)
6 Smart Environment meliputi:
Program proteksi lingkungan (Protection) 2 1 50
Tata kelola sampah dan limbah (Waste)
Tata kelola energi yang bertanggung jawab
(Energy) Jumlah/Nilai
Jumlah/Nilai 66 47 19 71.21
dan Komunikasi (TIK) dalam pengelolaan tata pemerintahan bukan sekadar pilihan,
melainkan telah menjadi suatu kebutuhan mendesak. Adanya fakta ini tidak bisa
layanan publik. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
masyarakat. Berbagai aspek yang diatur dalam peraturan tersebut diharapkan bisa
diimplementasikan secara efektif dan efisien, dengan tujuan mencapai visi SPBE yang
dan menyeluruh guna mencapai birokrasi dan pelayanan publik yang memiliki kinerja
yang tinggi".
Kulon Progo dapat dilihat pada hasil evaluasi mandiri tingkat kematangan SPBE pada
205
Indeks SPBE Provinsi DIY dan Kabupaten/Kota se-DIY Tahun 2021-2022
2021 2022*
INDEKS SPBE - PEMERINTAH KAB. KULON PROGO
3.22 3.45
TAHUN 2021-2022
(Baik) (Baik)
Nama Indeks Nilai Nilai
SPBE 3.22 3.45
Domain Kebijakan SPBE 3.5 3.6
Kebijakan Internal terkait Tata Kelola SPBE 3.5 3.6
Domain Tata Keiola SPBE 3.7 3.9
Perencanaan Strategis SPBE 2.75 3.25
Teknologi Informasi dan Komunikasi 4.5 4.5
Penyelenggara SPBE 4 4
Domain Manajemen SPBE 1 1.45
Penerapan Manajemen SPBE 1 1.13
Audit TIK 1 2.33
Domain Layanan SPBE 3.69 3.88
Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis Elektronik 3.6 3.7
Layanan Publik Berbasis Elektronik 3.83 4.17
sebagai berikut: Domain Kebijakan SPBE, meliputi 1 aspek yaitu kebijakan internal
tata kelola dengan nilai 3,60. Domain tata kelola SPBE dengan nilai 3,90 yang terdiri
206
dari 4 aspek yaitu perencanaan strategis SPBE nilai 3,25. Teknologi informasi dan
komunikasi nilai 4,50, penyelenggaran nilai 4,00. Domain manajemen SPBE dengan
nilai 1,45 yang terdiri dari 2 aspek yaitu penerapan manajemen nilai 1,13 dan
pelaksanaan audit TIK nilai 2,33. Domain Layanan SPBE dengan nilai 3,88 terdiri dari
2 aspek yaitu Layanan administrasi pemerintahan dengan nilai 3,70, dan Layanan
Dari hasil evaluasi mandiri SPBE seperti yang terlihat dalam tabel di atas,
dapat dilihat bahwa dalam domain Manajemen SPBE, nilai masih cenderung rendah
bila dibandingkan dengan domain lainnya. Domain Manajemen SPBE ini terdiri dari
dua aspek penilaian, yakni aspek Penerapan Manajemen SPBE dan aspek Audit TIK.
Manajemen SPBE, seperti perencanaan dan pengaturan yang masih terbatas dalam
sisi lain, dalam aspek Audit TIK, terdapat indikator yang masih belum terpenuhi
dengan baik, seperti kurangnya kebijakan internal yang mengatur Pelaksanaan Audit
Dokumentasi, memegang peran yang sangat penting sesuai dengan ketentuan yang
Informasi Publik. Dalam skema ini, PPID memiliki tanggung jawab yang berkaitan
Komisi Informasi (Perki) Nomor 1 Tahun 2010 juga mengatur tentang peran dan
tanggung jawab PPID. Dalam praksisnya, PPID Kabupaten Kulon Progo tidak hanya
aduan serta menerima saran, kritik, dan usulan dari masyarakat. Ini semakin
memperluas peran dan fungsi PPID, dengan tujuan untuk menjadikan pelayanan
207
informasi dan tanggapan terhadap aduan masyarakat lebih sederhana, efisien, dan
terjangkau.
Kulon Progo berjalan dengan lancar. Setiap pemohon informasi, baik yang langsung
datang ke Layanan PPID dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Kulon Progo, via telepon, website PPIDKu, serta program LAPOR dan audiensi
dengan Bupati Kulon Progo dalam acara Kamis Pagian Bupati Kulon Progo langsung
Pemerintah Daerah, serta Pedoman Standar yang telah ditetapkan melalui Standard
Operasional Prosedur (SOP) PPID Kabupaten Kulon Progo, acuan SOP tersebut
adalah Peraturan Komisi Informasi (Perki) Nomor 1 Tahun 2010. Sebagai sebuah
lembaga publik, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mendirikan PPID dan juga
42 PPID Pembantu yang berlokasi di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
melalui Surat Keputusan Bupati, yaitu Nomor 243 Tahun 2011, yang kemudian
mengalami beberapa revisi, termasuk SK Bupati Nomor 215 Tahun 2013, SK Bupati
Nomor 186 Tahun 2017 tentang Tim Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi, SK
dan Pengelolaan pada tahun 2019, dan SK Bupati Nomor 265/A/2020 tentang
penghargaan:
208
a. Penganugerahan Terbaik I Keterbukaan Informasi Badan Publik oleh KID DIY
huhu
209
memegang peranan penting dalam proses pembangunan. Upaya dilakukan untuk
program dan kegiatan kepemudaan serta olahraga. Pada tahun 2019, berbagai
partisipasi dalam Pemuda Pelopor, Jambore Pemuda Indonesia, serta pelatihan dan
lomba kewirausahaan. Hal serupa terjadi dalam bidang olahraga, di mana kegiatan
olahraga telah dilakukan baik di tingkat kabupaten maupun melalui partisipasi atlet
organisasi. Adapun jumlah klub olahraga cenderung mengalami fluktuasi dari 235
klub di tahun 2015 kemudian meningkat konsisten menjadi 280 pada tahun 2019-
Tabel Jumlah Organisasi, Klub dan Kegiatan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Tahun
No Uraian
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Organisasi
38 38 38 23 16 16 16 19
pemuda
2 Organisasi
34 34 38 40 42 42 45 45
Olahraga
3 Klub Olahraga 235 266 269 226 280 280 280 148
4 Kegiatan Pemuda 3 3 6 7 6 4 4 4
5 Kegiatan Olahraga - - - 4 4 5 6 8
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, 2023
Realisasi
No. Uraian Satuan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah cabang olahraga
Cabor 34 34 27 28 45 45
yang dibina
2 Jumlah cabang olahraga
Cabor 11 11 21 21 21 32
yang berprestasi
210
3 Jumlah cabang olahraga
Cabor 34 34 27 28 28 32
yang mewakili kabupaten
4 Jumlah kegiatan cabang
Cabor 16 16 16 1 1 1
olahraga non prestasi
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, 2023
Adapun berbagai prestasi yang telah diraih pemuda dan atlet Kulon Progo
pada beberapa cabang olahraga pada tingkat regional dan nasional sampai dengan
tahun 2019 cukup membanggakan. Sebagai catatan tahun 2020 dan 2021 tidak
diadakan Porda DIY karena masih kondisi Pandemi Covid-19. Gambaran prestasi
olahraga Kabupaten Kulon Progo dalam kancah regional dapat dilihat dari prestasi
pada Pekan Olahraga Daerah yang dilaksanakan tiap dua tahun sekali, ditunjukkan
Tabel Perolehan Medali Kontingen Kulon Progo Dalam Pekan Olah Raga Tingkat
Provinsi
Gambaran prestasi pemuda Kabupaten Kulon Progo dalam kancah regional dan
Tabel Prestasi Pemuda Kulon Progo Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Nasional
Realisasi
No. Uraian Satuan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
211
1 Jumlah pemuda mengikuti
kegiatan kepemudaan skala Orang 10 16 16 16 16 17
regional dan nasional
2 Jumlah prestasi yang diraih
kepemudaan dalam skala Orang 7 10 12 8 8 15
regional dan nasional
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, 2023
Kulon Progo bekerja sama dengan kalurahan dalam melakukan seleksi terhadap
pemuda berprestasi melalui Karang Taruna. Setelah itu, dilakukan pelatihan di tingkat
kabupaten dengan berbagai materi yang disusun secara berjenjang, mulai dari
2.3.5.15. Statistik
Data statistik menjadi salah satu alat penting dalam merumuskan kebijakan
dan mengevaluasi kemajuan pembangunan dengan lebih tepat. Kunci utama sukses
dalam proses perencanaan tergantung pada kualitas dan keandalan data statistik
yang tersedia. Data dan informasi statistik yang akurat dan terpercaya menjadi acuan
bagi berbagai pihak dalam merancang kebijakan serta dalam mengawasi dan
statistik saat ini menjadi kebutuhan mendasar bagi publik dalam skala luas. Tidak
hanya berguna untuk pemerintah, tetapi juga penting bagi para pemangku
statistik terdiri atas statistik dasar, statistik sektoral, dan statistik khusus. Statistik
dasar dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sementara statistik sektoral
diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan tugas dan fungsinya, baik
secara mandiri maupun bekerja sama dengan BPS. Terkadang, pelaksanaan statistik
212
sektoral bisa mengalami keterlambatan dalam penyediaan data untuk
periode hingga n+2, tetapi data yang sudah tersedia hanya hingga n-1. Untuk
mengatasi hal ini, proyeksi data seringkali digunakan agar bisa menghasilkan
analisis ekonomi makro, analisis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), analisis
Portal Satu Data, dan koordinasi dalam pengelolaan data bersama dengan BPS.
2.3.5.16. Persandian
teknologi persandian.
sandi internal Pemerintah Kabupaten (JKS), jaringan Telepon dan Radio, pengaturan
komunikasi petugas sandi. Selain itu, juga dilakukan pengelolaan Komunikasi Sandi
Daerah. Saat ini, isu utama dalam pengamanan informasi berkaitan dengan
perlindungan sistem informasi manajemen pemerintah. Oleh karena itu, upaya dalam
213
2.3.5.17. Kebudayaan
terdapat 1.365 kelompok seni budaya yang meliputi seni tari, musik, kriya, rupa,
pertunjukan, serta Majelis Luhur Kebudayaan (MLK). Upacara adat masih memegang
dusun, saparan, sadranan, dan lain sebagainya. Ragam peninggalan sejarah dan
purbakala meliputi masa prasejarah, periode klasik (Hindu dan Budha), periode Islam,
juga dijadikan acara tahunan, seperti Sendratari Sugriwo Subali, Menoreh Art
dilakukan pada seni-seni khas, salah satunya adalah Seni Angguk Putri, yang
memasyarakatkan seni Angguk Putri, diciptakan pula kreasi senam khas Kulon Progo
Kelembagaan Adat dan Tradisi, yang mencakup pelaksanaan berbagai upacara adat
dan tradisi. Salah satunya adalah upacara Nyadran Agung, yang dilaksanakan
sebelum bulan Ramadhan, tidak hanya untuk melestarikan tradisi, tetapi juga menjadi
Ragam upacara adat dan tradisi yang dijaga di Kabupaten Kulon Progo
merti bumi, sedekah laut, malam suronan, baritan, muludan, anggoro kasih, tawu
Kabupaten Kulon Progo juga kaya akan warisan budaya, baik yang bersifat
fisik (tangible) maupun nilai-nilai budaya dari masa lalu (intangible). Warisan budaya
fisik dapat dibedakan menjadi yang tidak bergerak (immovable heritage) dan
214
bergerak (movable heritage). Warisan tidak bergerak sering berupa situs, tempat
karya seni, arsip, dokumen, foto, karya tulis cetak, serta materi audiovisual seperti
rintisan desa budaya. Desa Budaya adalah tempat di mana adat, tradisi, kesenian,
pemberdayaan usaha kecil menengah dan perempuan, maka desa tersebut dapat
Kalurahan Budaya dan Desa Kalurahan Mandiri Budaya Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2022
Desa
No Kapanewon Keterangan
budaya
1 Pagerharjo Samigaluh Desa / Kalurahan Mandiri Budaya
2 Tanjungharjo Nanggulan Desa / Kalurahan Mandiri Budaya
3 Banjarharjo Kalibawang Desa / Kalurahan Mandiri Budaya
4 Sidorejo Lendah Desa/ Kalurahan Mandiri Budaya
5 Sukoreno Sentolo Desa / Kalurahan Mandiri Budaya
6 Glagah Temon Desa / Kalurahan Mandiri Budaya
7 Sendangsari Pengasih Desa / Kalurahan Mandiri Budaya
8 Jatimulyo Girimulyo Desa 1 Kalurahan Budaya
9 Brosot Galur Desa/ Kalurahan Budaya
10 Hargomulyo Kokap Desa/ Kalurahan Budaya
11 Bugel Panjatan Desa / Kalurahan Budaya
12 Tuksono Sentolo Desa / Kalurahan Budaya
13 Sogan Wates Desa / Kalurahan Budaya
14 Tayuban Panjatan Desa/ Kalurahan Budaya
15 Kalirejo Kokap Desa / Kalurahan Budaya
16 Kaliagung Sentolo Desa / Kalurahan Budaya
215
Desa
No Kapanewon Keterangan
budaya
17 Gerbosari Samigaluh Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
18 Banjararum Kalibawang Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
19 Pendoworejo Girimulyo Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
20 Jatisarono Nanggulan Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
21 Purwosari Girimulyo Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
22 Tirtorahayu Galur Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
23 Pengasih Pengasih Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
24 Gulurejo Lendah Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
25 Kaligintung Temon Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
26 Giripeni Wates Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
27 Giripurwo Girimulyo Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
28 Hargotirto Kokap Desa 1 Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
29 Hargowilis Kokap Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
30 Jatirejo Lendah Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
31 Depok Panjatan Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
32 Tawangsari Pengasih Desa 1 Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
33 Purwoharjo Samigaluh Desa 1 Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
34 Banguncipto Sentolo Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
35 Demangrejo Sentolo Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
36 Salamrejo Sentolo Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
37 Ngargosari Samigaluh Desa 1 Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
38 Hargorejo Kokap Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
39 Sentolo Sentolo Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
40 Kebonharjo Samigaluh Desa 1 Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
41 Ngentakrejo Lendah Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
42 Karangsewu Galur Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
43 p le ret Panjatan Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
44 Banjarasri Kalibawang Desa 1 Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
45 Sidoharjo Samigaluh Desa 1 Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
46 Kalidengen Temon Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
47 Kranggan Galur Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
48 Nomporejo Galur Desa 1 Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
49 Margosari Pengasih Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
50 Sidomulyo Pengasih Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
51 Banjaroya Kalibawang Desa / Kalurahan Rintisan Budaya Kategori Berkembang
216
Desa/ Kalurahan Budaya. Jumlah Desa/ Kalurahan budaya dari tahun 2019 sampai
Kalurahan Mandiri Budaya tahun 2020 & Keputusan Gubernur DIY nomor
Kategori Berkembang, Desa/ Kalurahan Budaya dan Desa Kalurahan Mandiri Budaya
Desa/ Kalurahan Budaya dan Desa Kalurahan Mandiri Budaya Kabupaten Kulon
2.3.5.18. Perpustakaan
terjangkau.
217
Peningkatan minat baca masyarakat tercermin dalam berbagai aspek, salah
2018-2022
Capaian Kinerja
No Uraian
2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah kunjungan perpustakaan 169.162 176.479 93.191 102.82 299.127
2 Jumlah populasi yang harus
478.115 430.22 432.22 442.84 443.361
dilayani
3 Jumlah buku 55.762 56.184 56.499 56.649 59.322
4 Jumlah perpustakaan terstandar 28 33 38 43 78
5 Jumlah perpustakaan seluruhnya 621 621 621 621 616
Sumber data : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kulon Progo, 2023
Jumlah kunjungan ke perpustakaan pada umumnya mengalami pertumbuhan
setiap tahun. Peningkatan ini terjadi berkat berbagai upaya pelibatan masyarakat,
bawah 50 sejak tahun 2020-2022. DIsisi lain, Indeks Pembangunan Literasi Manusia
pemustaka. Jumlah buku ini cenderung meningkat setiap tahun, meskipun kadang-
dan hibah dari masyarakat Kulon Progo. Pada tahun 2022, terjadi penambahan 2.673
Jumlah
No Judul/Kelompok
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1IJmum 2.781 3.495 3.501 3.672 3.756 3.759 3.695
2Filsafat 2.404 2.716 2.734 2.85 2.865 2.868 2.882
3Agama 5.198 6.229 6.565 6.907 6.951 6.951 6.977
4Ilmu-ilmu Politik 7.223 8.706 8.802 9.366 9.418 9.421 9.627
5Bahasa 1.613 1.709 1.787 1.841 1.845 1.845 1.858
6Ilmu Murni 3.177 3.564 3.576 3.732 3.772 3.772 3.581
7Ilmu Terapan 9.478 10.687 10.771 10.978 10.982 10.991 10.957
8Kesenian 2.268 2.801 2.831 3.017 3.029 3.029 2.988
9Sastra 9.379 10.059 10.692 11.031 11.083 11.213 11.159
IO.Sejarah dan
2.284 2.589 2.625 2.79 2.798 2.8 2.915
Geografi
11 Non Buku (Peta) 75 75 75 75 75 75 75
12 Non Buku
3 3 3 3 3 3 3
(Globe)
13 Non Buku
1.8 2.28 2.38 2.48 2.605
(EBook)
Jumlah 45.883 52.555 52.555 55.762 58.957 59.207 59.322
Sumber data : Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kulon Progo, 2023
signifikan terhadap peningkatan minat baca masyarakat. Saat ini, terdapat 616
jumlah ini meningkat menjadi 33 perpustakaan pada tahun 2019. Pada tahun 2020,
Peningkatan ini berlanjut pada tahun 2021 dengan jumlah 43 perpustakaan yang
memenuhi standar, dan pada tahun 2022, angkanya mencapai 78 perpustakaan yang
219
Keberadaan lebih banyak perpustakaan yang memenuhi standar nasional
220
No. Nama Unit Perpustakaan
37 Perpustakaan SDN Sungapan
38 Perpustakaan SMPN 2 Galur
39 SDN 2 Sentolo
40 SDN Potrogaten
41 SDN Kranggan
42 MTsN 6 Kulon Progo
43 SMP Muhammadiyah 2 Wates
Sumber data : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo, 2023
pelayanan perpustakaan pada tahun 2022 ada 12 orang pada Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan. Sedangkan tenaga teknis berkurang dari 7 orag di tahun 2015
menjadi 5 orang orang di tahun 2022, serta penilai bersertifikat baru 2 orang. Seluruh
Progo.
Jumlah pustakawan, tenaga teknis dan penilai yang bersertifikat Tahun 2015-
2022
Capaian Kinerja
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah pustakawan 10 10 9 9 11 11 13 12
2 Jumlah tenaga teknis 7 7 7 7 7 6 4 5
3 Jumlah penilai
2 2 2 2 2 2 2 2
bersertifikat
Sumber data : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo, 2023
2.3.5.19. Kearsipan
penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip pada unit kerja dan kalurahan. Untuk
dapat menerapkan pengelolaan arsip yang handal dan sesuai dengan kaidah
221
kerja dan kalurahan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Keberhasilan
pengelolaan arsip daerah tidak terlepas dari kesadaran masing-masing unit kerja dan
daerah. Capaian Pengelolaan Kearsipan dapat dilihat dari peningkatan unit kerja yang
2017-2022
Capaian Kinerja
No. Uraian
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Jumlah unit kerja yang
1 menerapkan arsip sesuai kaidah 28 47 58 70 80 94
kearsipan
2 Jumlah unit kerja 106 106 94 94 94 94
Jumlah kalurahan yang
3 menerapkan arsip sesuai kaidah 26 30 47 55 73 87
kearsipan
4 Jumlah kalurahan 87 87 87 87 87 87
Sumber data : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo, 2023
Capaian kinerja
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Jumlah Tenaga 3 3 3 5 12 15 14 13
Arsiparis
2 Jumlah Tenaga Teknis
142 142 125 140 140 140 213 132
Pengelola Kearsipan
Sumber data : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo, 2023
peningkatan sejak tahun 2015 yang hanya berjumlah 3 orang menjadi 20 orang pada
tahun 2020 namun mengalami penurunan hingga pada tahun 2022 menjadi 13
222
orang. Dari jumlah tersebut, 4 orang bekerja di PD dan 9 orang bekerja di Dinas
Oleh karena itu, pembinaan dan pendampingan dilakukan secara bergantian dan
bertahap.
Arsip statis yang memiliki nilai historis meliputi arsip tekstual, foto, dan peta.
Tahun 1917.
tekstual, foto, dan peta. Saat ini, materi tersebut sedang direstorasi di Dinas
sejarah serta budaya daerah, sambil memastikan bahwa kearsipan dilakukan dengan
223
2.3.3. Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Pilihan
Kabupaten Kulon Progo memiliki kedudukan yang sangat penting, karena sektor ini
dari tahun 2018 hingga 2022 disajikan dalam tabel berikut ini.
Total produksi ikan pada tahun 2022 mencapai 18.905 Ton, mengungkapkan
pencapaian sebesar 107,33% dari target kinerja daerah yang telah ditetapkan
sejumlah 17.614 ton. Ketika dibandingkan dengan hasil produksi ikan pada tahun
2021, terjadi peningkatan sekitar 110,11%. Rinciannya, produksi ikan dari usaha
perikanan budidaya tahun 2022 berhasil mencapai 16.714 Ton dan mengalami
kenaikan 0,85% dari capaian tahun 2021 (16.699 Ton). Sementara itu, produksi dari
sektor perikanan tangkap tahun 2021 mencapai 2.190 ton, yang mencerminkan
penurunan sekitar -4,78% dari target kinerja yang seharusnya 2.300 Ton, namun
menunjukkan peningkatan sebesar 3,30% dari capaian tahun 2019 (2.126 Ton).
Total produksi ikan dari kegiatan perikanan budidaya mencapai 16.714 ton,
dengan komposisi produksi utama berasal dari kolam sekitar 13.143 ton, yang
224
menyumbang sekitar 78,63 persen dari total produksi perikanan budidaya. Kemudian,
terdapat produksi ikan dari tambak sebanyak 3.567 ton, yang sekitar 21,34 persen
merupakan udang vaname dari total produksi perikanan budidaya. Sementara itu,
terdapat pula produksi ikan lainnya yang menyumbang sekitar 0,03 persen, yang
datang dari sawah atau mina padi dan juga karamba dengan jumlah produksi 4 ton
ikan nila.
Pada tahun 2022, produksi dari sektor perikanan tangkap tidak mengalami
demikian, produksi tangkap laut mengalami penurunan sebesar 21,02 persen dari
tahun 2021, menurun dari 924 ton menjadi 729 ton. Di sisi lain, produksi tangkap
ketrampilan dan pengetahuan para pembudidaya ikan, yang masih rendah karena
Progo masih berskala kecil, tersebar di berbagai lokasi, bersifat individual, dan belum
terorganisir secara terpusat. Kondisi geografi dan topografi Kabupaten Kulon Progo
air menjadi sangat terbatas untuk usaha budidaya perikanan, sedangkan pengaturan
dan kontinuitas) serta tingginya harga pakan pabrikan, yang berdampak pada margin
keuntungan yang minim bagi para pembudidaya ikan. Pengelolaan pasca panen dan
225
dapat menjadi solusi saat menghadapi kesulitan dalam memasarkan ikan segar.
Upaya untuk meningkatkan daya saing produk olahan perikanan Kabupaten Kulon
Progo perlu ditingkatkan, agar kedepannya produk tersebut mampu bersaing baik
dengan produk dari daerah lain maupun dengan produk luar negeri.
Sebagai upaya untuk meningkatkan produk dan meraih pasar yang lebih luas,
eWarong.
pemanfaatan potensi lahan budidaya perikanan yang dapat dilihat dalam tabel
berikut:
pemanfaatan lahan dari 0,58 persen pada tahun 2019 menjadi secara berturut-turut
mencapai 0,61 persen pada tahun 2022. Meskipun begitu, pencapaian pemanfaatan
potensi lahan untuk usaha perikanan masih tetap berada di bawah angka 1 persen.
Oleh karena itu, data ini kemungkinan memiliki dampak terhadap kurang optimalnya
226
a. Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto di Karangwuni belum beroperasi
Tempel (PMT) untuk menangkap ikan di laut dengan jarak maksimal 1-4
membatasi aktivitas nelayan. Pada tahun 2022, kondisi cuaca buruk dan
melibatkan nelayan.
227
4 Produksi perikanan
4,53 4,56 4,55 5,23 4,89 3,86
kelompok nelayan (%)
Jumlah produksi Ikan
(Ton) kontribusi hasil 699 710,4 849,4 983,96 923,87 729,66
kelompok nelayan
Jumlah produksi ikan di
15.440 15.573 18.683 18.791,61 18.889,00 18.905,00
daerah
5 Proporsi tangkapan ikan
Yang berada dalam
0,075 0,076 0,091 0,106 0,1 0,08
batasan biologis Yang
aman (%)
Jumlah tangkapan ikan 699 710 849 983,96 923,87 729,661
80% dari tangkapan
maksimum lestari (WPP 929.330 929.330 929.330 929.330 929.330 929.330
573)
Sumber data: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, 2023
Angka konsumsi ikan pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 4,8
persen dibandingkan dengan tahun 2020, yaitu dari 27,05 kg per kapita per tahun
menjadi 28,36 kg per kapita per tahun. Proyeksi angka konsumsi ikan tahun 2022
mencapai 29,27 kg per kapita per tahun (angka sementara), mengalami peningkatan
sebesar 1,7 persen dari tahun 2021. Hal ini mencerminkan kerja keras pemerintah,
masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat
umum pada umumnya, akan mendapatkan asupan gizi yang memadai guna
bangsa.
dimensi yang luas untuk pengembangan, namun ada beberapa kendala yang perlu
dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan lahan atau lokasi yang tidak
memungkinkan untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan oleh kondisi pesisir di Kulon
umumnya merupakan lahan kontrak karya atau tanah yang termasuk dalam wilayah
228
Paku Alam Ground. Dalam hal ini, jika digunakan untuk keperluan ekonomi seperti
Menurut Surat Keputusan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Nomor
pesisir pantai, termasuk masyarakat yang aktif dalam sektor Kelautan dan Perikanan,
pemasaran hasil perikanan. Pada tahun 2021, terdapat satu desa/kalurahan yang
kegiatan seperti pembuatan tunel garam, rumah penyu, dan pembuatan gapura
masyarakat di Kabupaten Kulon Progo yang terintegrasi dari hulu ke hilir dan
kearifan lokal, terdapat potensi yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
di daerah pedesaan. Konsep ini dapat menjadi pendorong kuat untuk mengalihkan
arus migrasi penduduk dari bidang pertanian ke sektor perdagangan dan usaha,
perdesaan. Dalam rangka mencapai tujuan ini, Dinas Kelautan dan Perikanan
229
Gerakan Membangun Kelautan dan Perikanan dengan Semangat Gotong Royong
(GERBANG SEGORO).
Inovasi yang dikenal sebagai "Gerbang Segoro" adalah sebuah gerakan yang
dari hulu hingga ke hilir, dengan berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Gerakan
sekitar rumah serta menangkap ikan di laut, dengan tujuan meningkatkan asupan gizi
perikanan dalam skala rumah tangga tidak hanya untuk konsumsi segar, tetapi juga
hasil perikanan.
230
Tahap Tetinggal atau Tahap Kemandirian, bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah produk hasil perikanan. Ini dilakukan melalui penandatanganan MoU dengan
produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk perikanan. Selain itu,
tahap ini juga melibatkan penerapan teknologi inovatif khusus untuk sektor perikanan
2.3.3.2. Pariwisata
menghasilkan dampak positif secara sosial, budaya, dan ekonomi bagi masyarakat
pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dapat dinilai dari tren
231
5 Goa Kiskendo 12.279 14.346 4.925 4.166 7.474
6 Puncak Suroloyo 16.251 13.671 9.992 7.484 9.461
7 WA Nglinggo 47.756 62.060 30.551 44.568 25.934
8 WA Tritis 15.547 5.000 4.407 3.496 2.329
9 Kawasan 41.575 72.439 26.215 7.103 6.698
Menoreh Barat
10 Kawasan - 7.802 21.324 28.734 41.793
Jatimulyo
Jumlah 845.459 887.039 590.965 579.221 892.636
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, 2023
sedangkan pada tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan turun menjadi 590.965
orang, mengalami penurunan sebesar 33,38 persen. Penurunan yang signifikan ini
Tahun 2017-2022
Pendapatan Per Tahun (Rp.000)
No Uraian
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Pendapatan
Retribusi 3.404.488 3.963.411 4.683.049 3.340.090 3.304.329 5.126.499
Pariwisata
2 Lain-lain PAD
75.495 75.802 59.813 4.800 4.800 5.000
yang Sah
Total
Pendapatan
3.479.983 4.039.213 4.742.862 3.344.890 3.309.129 5.131.499
Retribusi
Pariwisata
232
Pendapatan
Asli Daerah 249.692.649 210.929.869 237.876.805 161.400.585 103.828.354 308.158.513
(PAD)
Persentase
1,39 1,91 1,99 2,07 3,19 1,67
(%)
Sumber data : Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, 2023
pada tahun 2021 pendapatan asli daerah (PAD) secara keseluruhan mengalami
2021 adalah yang terendah dalam lima tahun anggaran, tetapi jika dibandingkan
dengan total pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Kulon Progo, persentasenya
melampaui target yang telah ditetapkan. Kontributor utama pendapatan asli daerah
(PAD) dari sektor pariwisata adalah retribusi wisata di Pantai Glagah, mencapai Rp
3.639.402.000,00 atau sekitar 70,92% dari total PAD. Berikutnya, disajikan data
2018-2022.
Wisman Wisnus Wisman Wisnus Wisman Wisnus Wisman Wisnus Wisman Wisnus
1 Kulon Progo Orang 44.947 1.924.676 41.753 1.994.417 0 966.432 9 906.292 2.014 1.559.424
2 Bantul Orang 21.288 8.819.154 4.871 8.007.795 252 2.265.171 57 2.819.691 n.a n.a
3 Gunung Kidul Orang 22.759 3.032.525 19.191 3.661.612 3.453 1.978.146 8 1.937.627 n.a n.a
4 Sleman Orang 291776 7.606.312 233.005 10.145.104 24.044 4.226.075 5.162 1.723.256 n.a n.a
5 Yogyakarta Orang 219.332 4.533.019 252.682 3 963.919 37.008 1.329.562 827 458.435 n.a n.a
Total 600.102 25.915.686 551.502 23.808.928 64.757 10.765.386 6.063 7.845.301 2.014 1.559.424
233
Sumber Data: Statistik Kepariwisataan DIY 2018-2022. Dinas Pariwisata DIY
angka sebelum adanya pandemi Covid-19. Hal ini terjadi karena Pemerintah Daerah
telah mengadakan berbagai atraksi wisata budaya di destinasi dan masyarakat juga
terdapat juga pengembangan wisata non retribusi, seperti desa wisata dan objek-
objek wisata yang dikelola oleh masyarakat. Kegiatan wisata non retribusi ini
budaya setempat.
Terdapat total 22 desa wisata di Kabupaten Kulon Progo. Berikut ini adalah
peningkatan yang cukup signifikan dari Tahun 2016 hingga 2019. Namun, dampak
dari Pandemi Covid-19 pada Tahun 2020 dan 2021 menyebabkan penurunan jumlah
kunjungan wisata, namun pelayanan kepada para wisatawan tetap menjadi faktor
234
penting. Pemandu wisata memiliki peran sentral dalam memberikan informasi
pemandu wisata menjadi fokus utama dalam pengelolaan setiap obyek wisata yang
dikelola oleh komunitas. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
wisata dengan sertifikasi, di mana pemandu wisata lokal juga berperan ganda
dengan pekerjaan lainnya. Inilah beberapa data mengenai pemandu wisata yang
Pemandu Tahun
No
Wisata 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Pemandu
Wisata
11 16 30 47 62 72 91 90
Bersertifikat
(orang)
2 Pemandu
Wisata Non
5 13 15 58 65 16 39 40
Sertifikat
(orang)
Total 16 29 45 105 127 88 130 130
Sumber data : Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, 2023
usaha jasa pariwisata yang telah memperoleh ijin legalitas dalam bentuk Tanda
menjamin pelayanan yang baik kepada konsumen (wisatawan). Berikut adalah tabel
235
Tahun
No Jenis Usaha
2017 2018 2019 2020 2021 2022
I Jasa Perjalanan Wisata
1 Biro 2 3 5 7 8 13
Perjalanan
Wisata
2 Agen 5 7 8 8 8 8
Wisata
II Jasa Makanan dan Minuman
1 Restoran 1 1 1 5 7 30
2 Jasa Boga 9 10 12 15 15 15
3 Rumah 7 10 14 14 15 74
Makan
III Penyediaan Akomodasi
1 Hotel non 1 3 4 6 6 15
Bintang
IV Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi
1 Karaoke 1 1 1 1 1 0
2 Gelanggang 1 1 1 1 1 1
Renang
3 Salon dan - - 1 1 1 0
spa
V Penyelenggaraan Pertemuan, Insentif, Konverensi dan Pameran
1 MICE 6 7 8 8 9 9
Total 33 43 55 66 71 165
Sumber data : Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, 2023
yang signifikan, yaitu dari 71 usaha pada tahun 2021 meningkat menjadi 165 usaha
pada tahun 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 132%. Peningkatan paling
mencolok terjadi pada sektor jasa penyediaan makanan dan minuman serta
akomodasi, yang mana ini menjadi hasil yang terkait dengan konsep BIY.
pengelolaan daya tarik wisata, pengembangan kapasitas lembaga dan sumber daya
manusia melalui pelatihan, serta peningkatan dukungan dalam sertifikasi usaha jasa
Yogyakarta. Diharapkan bahwa lokasi ini dapat menarik calon wisatawan yang
2.3.3.3. Pertanian
berikut ini.
1 Produksi Padi
dan Palawija 230.405,00 230.540,00 230.785,59 228.635,04 205.435,67 199.904,88
(ton)
2 Produksi
Sayuran dan
52.387,73 70.514,28 72.989,87 87.570,94 76.851,69 78.642,78
Buah-buahan
semusim (ton)
3 Produksi
Buah-buahan
67.604,00 68.805,00 82.284,17 98.396,08 101.906,11 103.548,80
dan sayuran
tahunan (ton)
4 Produksi
Biofarmaka 14.064,03 14.689,19 15.404,46 13.636,95 13.962,57 15.224,02
(ton)
5 Produksi
Perkebunan 134.747,36 114.426,11 119.012,63 106.760,06 139.997,02 107.181,32
(ton)
6 Populasi
ternak besar 51.708,00 52.469,00 54.025,00 55.001,00 55.865,00 55.106,00
(ekor)
7 Populasi
ternak kecil 133.680,00 136.903,00 142.093,00 146.739,00 151,55 169.112,00
(ekor)
8 Populasi
4.456.285,00 4.348.510,00 4.517.779,00 5.618.986,00 6.159.278,00 5.759.630,00
unggas (ekor)
9 Produksi
12.310.150,00 12.415.202,00 12.704.791,00 14.412.205,00 13,315,067 12.765.210,00
daging (kg)
10 Produksi telur
10.028.248,00 10.150.671,00 10.293.985,00 16.273.026,00 11.995.213,00 11.468.959,00
(kg)
11 Konsumsi
protein
17,85 18,06 21,30 23,84 21,75 22,37
hewani
(gr/kap/hari)
Sumber data : Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, 2021
Pada tahun 2022, terdapat 4 dari 11 indikator kinerja Dinas Pertanian dan
Produksi padi dan palawija pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar
5.530,79 ton atau 2,69% dibandingkan tahun 2021. Penurunan ini terutama terjadi
pada jagung, kedelai, kacang tanah, ubi jalar, dan ubikayu. Anomali iklim menjadi
237
penyebab utama penurunan produksi palawija. Kualitas produksi kedelai juga
terpengaruh akibat kerusakan pada fase awal pertanaman, yang disebabkan oleh
1.791,09 ton atau 2,33%, dengan peningkatan terutama pada sayuran petsai/sawi
putih dan buah semangka. Namun, produksi komoditas unggulan seperti bawang
merah dan cabai merah sedikit mengalami penurunan akibat anomali iklim yang
mengalami peningkatan sebesar 1.642,69 ton atau 1,61%, terutama pada pisang,
signifikan, yaitu 1.261,45 ton atau 2.389,01%, terutama pada jahe, kencur, kapulaga,
komoditas cengkeh, teh, dan jambu mete. Komoditas kelapa dan kopi mengalami
peremajaan tanaman kelapa dengan varietas yang lebih produktif, dan produksi kopi
populasi sapi dan ayam petelur. Penyebab penurunan populasi ini adalah
pemotongan hewan qurban dan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada
sapi. Namun, populasi ternak kecil mengalami peningkatan sebesar 17,567 ekor atau
sebesar 526.254 kg atau 4,38%, karena peremajaan ternak ayam petelur yang sudah
tidak produktif. Produksi daging juga mengalami penurunan sebesar 549.857 kg atau
238
4,13%, dikarenakan penurunan populasi ternak akibat wabah PMK yang mulai
merebak.
Data Sebaran Kasus Penyakit Hewan per Kapanewon Di Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2015–2022
signifikan pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021. Pada tahun 2022,
terdapat sebanyak 5.981 kasus penyakit hewan, sedangkan tahun 2021 hanya
terdapat 3.019 kasus, mengalami peningkatan sebanyak 2.962 kasus atau meningkat
sebesar 98,11%. Peningkatan yang drastis ini terutama disebabkan oleh merebaknya
wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Kulon Progo pada bulan Mei
2022.
berbagai kapanewon. Hingga akhir tahun 2022, jumlah hewan ternak yang terinfeksi
PMK mencapai 1.363 ekor. Melalui tindakan yang tepat, wabah PMK berhasil
239
tertangani dengan baik, dan pada akhir Desember 2022, hanya tersisa 36 ekor sapi
Selain PMK, juga terdapat kasus penyakit cacingan (helminthasis) pada sapi
sebanyak 2.986 ekor. Tingkat deteksi penyakit cacingan pada sapi meningkat berkat
pemeriksaan dan vaksinasi intensif yang dilakukan oleh petugas medik veteriner di
Produktivitas Padi Atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar Tahun
2018-2022
3,84%, diikuti oleh padi dengan kenaikan sebesar 1,34%. Kenaikan produktivitas juga
terjadi pada kacang tanah dan ubi kayu. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh
seperti pupuk dan bibit yang disediakan. Di sisi lain, produktivitas kedelai mengalami
penurunan karena rendahnya kualitas hasil pertanian akibat kerusakan yang terjadi
240
pada awal masa tanam. Faktor cuaca, seperti hujan berkepanjangan (anomali iklim/La
pada awal penanaman. Meskipun dilakukan upaya penanaman ulang hingga dua kali,
pertanian. Ini mencakup rehabilitasi jaringan irigasi untuk tanaman pangan, serta alat
surjan, yang merupakan ciri khas Kabupaten tersebut. Sistem pertanian ini
padi dan bagian atas untuk menanam palawija atau sayuran. Lahan pertanian ini
secara topografis mengikuti pola alur tinggi dan rendah, membentuk gambaran
seperti motif surjan, busana tradisional Jawa. Hal ini memungkinkan adaptasi
untuk memajukan kelestarian lahan surjan. Pada tahun 2022, 14 kelompok tani di
kapanewon Temon, Wates, dan Panjatan diberikan fasilitas jaringan irigasi sprinkler,
produksi hortikultura seperti bawang merah. Selain itu, kegiatan Sekolah Lapang
Good Agriculture Practices (SL-GAP) untuk bawang merah lahan surjan juga
dilakukan. Pemetaan lahan surjan berbasis GIS juga diterapkan pada tahun 2022
untuk meningkatkan akurasi data, dan tahun 2023 akan mengikuti dengan
pembaruan data peta lahan surjan berdasarkan nama dan alamat petani pemilik
241
2.3.3.4. Perdagangan
Terjadi peningkatan nilai usaha perdagangan dari tahun ke tahun, namun ada
perdagangan mencerminkan total omzet yang dihasilkan oleh semua pelaku usaha
Sumber data: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Kulon Progo, 2023
semua izin usaha kini harus diproses melalui sistem OSS. Selain itu, klasifikasi izin
usaha tidak lagi berdasarkan kategori SIUP Mikro, Kecil, Menengah, dan Besar,
melainkan didasarkan pada modal yang dimiliki oleh perusahaan. Modal di bawah 50
juta masuk dalam kriteria Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK), sedangkan di atas 50 juta
242
Pada tahun 2018, jumlah perusahaan yang terdaftar dengan Tanda Daftar
4,8% dibandingkan data tahun 2017 yang mencapai 5.768 perusahaan. Peningkatan
jumlah perusahaan yang memiliki TDP ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah PT
koperasi sebesar 2,3%. Sementara itu, jumlah perusahaan firma yang memiliki TDP
Jenis Perusahaan
Badan
No. Tahun Jumlah
PT Koperasi CV Firma Perorangan Usaha
Lainnya
1 2015 116 120 544 5 3.703 32 4.520
2 2016 140 124 591 5 4.280 32 5.172
3 2017 180 130 640 5 4.779 34 5.768
4 2018 199 133 684 5 4.992 34 6.047
5 2019 80 - 163 - 1.551 - 1.794
6 2020 68 22 75 - 1.198 - 1.363
7 2021 25 14 32 0 162 3 236
8 2022 41 5 62 0 748 14 870
Sumber data: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Kulon Progo, 2023
yang juga berfungsi sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP). NIB adalah identitas
yang diterbitkan oleh Lembaga OSS (Online Single Submission) setelah pelaku usaha
menyelesaikan proses pendaftaran. NIB menjadi syarat bagi pelaku usaha yang ingin
mengurus izin berusaha melalui OSS, baik itu usaha yang baru dibentuk maupun
yang sudah ada sebelum adanya OSS. Pada tahun 2022, terdapat 870 perusahaan
243
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di Daerah, semua proses perizinan usaha dilakukan melalui sistem OSS
perizinan usaha juga mengalami perubahan, dimana tidak lagi memakai kategori
SIUP Mikro, Kecil, Menengah, dan Besar. Namun, klasifikasi didasarkan pada modal
usaha (tanpa memasukkan tanah dan bangunan) yang telah diperbaharui oleh
Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah, sebagai turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja. Usaha mikro memiliki
modal usaha hingga Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), usaha kecil dengan
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), dan usaha menengah dengan modal usaha
(sepuluh miliar rupiah). Dengan demikian, mulai tahun 2021, seluruh proses perizinan
Jenis Penerbitan
No. Tahun Total
Kios Los Bango
1 2015 546 2.323 1.482 4.351
2 2016 504 2.505 971 3.980
3 2017 511 2.021 2.207 4.739
4 2018 572 2.476 1.475 4.523
5 2019 510 2.989 1.632 5.131
6 2020 489 4.025 951 5.465
7 2021 664 5.043 991 6.698
8 2022 647 4.882 1.561 7.090
Sumber data : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Kulon Progo, 2023
peningkatannya bersifat keseluruhan, angka ini tidak terlalu signifikan, karena jumlah
pedagang yang mengisi kios dan los mengalami penurunan masing-masing sebesar
244
2,56% dan 3,19%. Namun, terdapat kenaikan yang cukup besar pada jumlah
pedagang yang menggunakan arakan, dasaran, atau bango, yaitu sebesar 57,52%.
245
Perkembangan Ekspor Komoditi*) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2018-2022
246
Jenis komoditi dan Negara tujuan ekspor disajikan di Tabel berikut ini.
Dari data yang tertera di atas, terlihat bahwa pada tahun 2022, nilai ekspor
mengalami peningkatan ekspor yang signifikan termasuk arang briket, kerajinan serat
alam, dan synthetic wigs. Di sisi lain, terdapat penurunan dalam ekspor gula kristal.
Kondisi
No. Tahun Jumlah
Baik Sedang Kurang
1 2015 8 13 11 32
2 2016 13 8 11 32
3 2017 13 10 7 30
4 2018 16 8 6 30
5 2019 18 6 6 30
6 2020 18 6 4 28
7 2021 20 4 3 27
8 2022 25 0 2 27
247
Sumber data: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Kulon Progo, 2023
Dari data yang tertera di atas, terlihat bahwa jumlah pasar rakyat dalam
kondisi baik mengalami peningkatan, meningkat dari 16 pasar pada tahun 2018
menjadi 25 pasar pada tahun 2022. Jumlah pasar rakyat dalam kategori sedang pada
tahun 2022 menjadi 0 dari jumlah sebelumnya yang mencapai 4 pada tahun 2021.
Keempat pasar yang awalnya termasuk dalam kategori sedang telah ditingkatkan
menjadi pasar dalam kondisi baik melalui rehabilitasi Pasar Nganggrung dan
Pasar Clereng, dan Pasar Menguri. Meskipun begitu, Pasar Ngebung dan Pasar Gejlik
masih tergolong dalam kategori kurang baik. Secara keseluruhan, jumlah pasar rakyat
pada tahun 2022 tetap sama dengan tahun 2021, yaitu sebanyak 27 pasar.
menggunakan sarana perdagangan seperti kios, los, dan bango. Pada tahun 2021,
5,26% dari tahun 2019. Hal ini disebabkan Pasar Burung dan Pasar Rumput telah
Pedagang
No. Tahun Jumlah
Kios Los Bango/Pelataran
1 2017 696 3.736 3.905 8337
2 2018 701 3.348 3.619 7668
3 2019 755 3.245 3.737 7737
4 2020 739 3.214 3.337 7290
5 2021 671 5.005 3.206 8882
6 2022 n.a n.a n.a n.a
Sumber data: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, 2023
248
penyumbang pendapatan bagi daerah. Implementasi pendapatan sektor
2018 – 2022
No. Rincian Realisasi
Pendapatan
2018 2019 2020 2021 2022
1 Pelayanan 348.925.700 390.025.200 429.947.200 439.787.800 424.136.200
Persampahan/
Kebersihan
2 Retribusi 920.071.520 1.042.955.300 1.006.795.550 1.021.544.150 1.228.041.600
Pelayanan Pasar
3 Retribusi 8.828.500 17.986.000 19.072.000 19.046.500 19.390.000
Pelayanan
Tera/Tera Ulang
3 Retribusi Tempat 74.344.000 78.739.000 98.135.000 106.078.600 123.755.400
Khusus Parkir
4 Hasl dari 48.785.000 30.440.000 32.321.200 26.728.650 24.189.200
Pemanfaatan
Kekayaan
Daerah Sewa
Jumlah 1.400.954.720 1.560.145.500 1.586.270.950 1.613.185.700 1.819.512.400
Sumber data: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo, 2023
retribusi pelayanan pasar yang meningkat sebesar 20,21%, diikuti oleh retribusi
tempat khusus parkir yang naik sebesar 16,66%. Selanjutnya, retribusi pelayanan
2.3.3.5. Perindustrian
249
No Kriteria 2018 2019 2020 2021 2022
1 Sentra 47 47 33 34 34
Dari data di atas, terlihat bahwa sektor industri di Kabupaten Kulon Progo
setelah pandemi Covid-19. Selain itu, dimulainya operasi efektif dari Sistem Informasi
Industri Nasional (SIINAS) sejak tahun 2022 juga berperan penting. Dengan
demikian, pemerintah kabupaten dapat lebih mudah dan terencana mengakses data
perusahaan Industri Kecil Menengah (IKM) yang telah wajib memiliki akun SIINAS.
SPBE melaporkan produksi dengan nilai yang cukup besar, mencapai ratusan miliar
2.3.3.6. Transmigrasi
yang merata di berbagai wilayah, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
250
diarahkan pada penataan distribusi penduduk yang seimbang dengan kondisi alam
kesiapan yang dibutuhkan sebagai transmigran yang mandiri dan kompeten di lokasi
Lahan Pertanian (ILP) dan Pertukangan Kayu. Pelatihan ini diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten Kulon Progo, serta kerjasama dengan Pemerintah Daerah DIY dan Balai
pembekalan psikologis.
dilakukan karena dampak dari antisipasi penyebaran Pandemi Covid-19. Situasi ini
lokasi, pemberangkatan, dan pembiayaan calon transmigran. Hal ini merujuk pada
Pada tahun 2021, Kabupaten Kulon Progo juga tidak mendapatkan alokasi peserta
transmigrasi sesuai surat dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY.
Alokasi Realisasi
No. Tahun
KK Lokasi KK Lokasi
1 2015 64 10 27 5
251
Alokasi Realisasi
No. Tahun
KK Lokasi KK Lokasi
2 2016 62 12 52 9
3 2017 18 5 16 5
4 2018 17 6 16 6
5 2019 15 4 7 2
6 2020 - 3 - -
7 2021 - - - -
8 2022 2 1 2 1
Sumber data: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, 2023
dukungan bantuan sosial dalam bentuk modal kerja dari Pemerintah Kabupaten
Kulon Progo. Bantuan ini disalurkan kepada setiap Kepala Keluarga yang akan
melakukan transmigrasi. Rincian bantuan sosial untuk modal kerja calon transmigran
Penempatan
Penempatan
Penempatan
Pendaftaran
Pendaftaran
Pendaftaran
Pendaftaran
Animo
Animo
Animo
Animo
No Tahun
252
6 2020 2 - - 2 4 - 7 7 - 11 11 -
7 2021 2 2 - 3 3 - 12 12 - 17 17 -
8 2022 - - - - 4 - 7 2 2 7 6 2
Sumber data: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten. Kulon Progo, 2023
Sejak tahun 2020, minat untuk melakukan transmigrasi telah beralih dari
Pulau Sumatera ke Pulau Sulawesi, seperti yang terlihat dalam tabel di atas.
pemungutan suara dalam Pemilihan Lurah yang berjalan lancar tanpa mengganggu
suasana yang aman serta teratur diharapkan terus meningkat, sebagai persiapan
sejumlah produk hukum daerah. Berikut ini adalah beberapa produk hukum yang
Produk
No 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Hukum
Peraturan
1 19 18 15 13 10 12 15 14
Daerah
Peraturan
2 76 117 95 102 90 59 84 53
Bupati
Keputusan
3 426 410 430 607 440 406 511 528
Bupati
Instruksi
4 2 2 3 0 4 0 34 29
Bupati
Jumlah 523 547 543 722 544 477 644 624
253
Pembentukan Perangkat Daerah (PD) di Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
(DIY), termasuk tata cara pengisian jabatan, tugas dan wewenang Gubernur dan
Wakil Gubernur, serta bidang kebudayaan, pertanahan, dan tata ruang. Dalam
penambahan fungsi dan beban kerja yang perlu diakomodasi dalam sebuah lembaga
dan Susunan Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, yang telah
diubah oleh Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019, memiliki total 42 Organisasi
Perangkat Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat
254
No. Rumpun PD Pd/Unit Organisasi
INSPEKTORAT
c Tipe B
DAERAH
1 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tipe A
2 Dinas Kesehatan Tipe A
3 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan
Permukiman Tipe A
4 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala
sarta Tata Sasana) Tipe B
5 Satuan Polisi Pamong Praja Tipe C
6 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Tipe A
7 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tipe A
8 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tipe B
D DINAS DAERAH
9 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tipe B
10 Dinas Pertanian dan Pangan Tipe A
11 Dinas Lingkungan Hidup Tipe C
12 Dinas Perhubungan Tipe C
13 Dinas Komunikasi dan Informatika Tipe C
14 Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Tipe B
15 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Tipe B
16 Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Tipe B
17 Dinas Perpustakaan dan kearsipan tipe C
18 Dinas Pariwisata Tipe B
19 Dinas Kelautan dan Perikanan Tipe B
20 Dinas Perdagangan Tipe B
1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tipe A
BADAN 2 Badan Keuangan dan Aset Daerah Tipe A
E
DAERAH 3 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Tipe B
4 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tipe C
1 Kapanewon Temon
2 Kapanewon Wates
3 Kapanewon Panjatan
4 Kapanewon Galur
5 Kapanewon Lendah
6 Kapanewon Sentolo
F KAPANEWON
7 Kapanewon Pengasih
8 Kapanewon Kokap
9 Kapanewon Girimulyo
10 Kapanewon Nanggulan
11 Kapanewon Samigaluh
12 Kapanewon Kalibawang
1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
H
255
No. Rumpun PD Pd/Unit Organisasi
LEMBAGA 2 Rumah Sakit Urnum Daerah Wates
YANG MASIH 3 Rumah Sakit IJmum Daerah Nyi Ageng Serang
DIBERLAKUKAN
JUMLAH
PERANGKAT 42
DAERAH
Sumber data: Bagian Organisasi Setda Kab Kulon Progo, 2023
Dinas dikategorikan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C. Badan juga dibagi
menjadi tipe A, tipe B, dan tipe C. Selain itu, Kapanewon (kecamatan) terbagi dalam
variabel beban kerja. Variabel ini terdiri dari variabel umum dan variabel teknis.
Variabel umum melibatkan faktor-faktor seperti jumlah penduduk, luas wilayah, dan
anggaran pendapatan dan belanja daerah, dengan bobot 20%. Sementara itu,
variabel teknis memiliki bobot lebih besar, yaitu 80%. Pada kedua jenis variabel ini,
terdapat 5 kelas interval dengan skala nilai dari 200 hingga 1.000.
pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kulon Progo meraih
dengan tahun sebelumnya, yaitu 75,24. Evaluasi ini mencerminkan kemajuan dalam
yang transparan dan akuntabel, efektif dan efisien, serta mampu memberikan
daerah sudah mencapai kemajuan yang cukup baik dan kebijakan yang mendukung
perangkat daerah.
dengan peraturan yang berlaku, namun perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut
terhadap efektivitas perubahan ini terhadap pencapaian kinerja organisasi. Hal ini
penting untuk memastikan bahwa kinerja organisasi dapat terpantau dengan baik
sepenuhnya optimal, hal ini disebabkan antara lain belum dilakukannya pemetaan
menyeluruh;
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) maupun Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM). Sepanjang tahun 2022 belum terdapat unit kerja yang berhasil
Perkembangan lembaga keuangan bank dan non bank serta Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Kulon Progo selama kurun waktu tahun 2015
sampai dengan tahun 2019 cenderung stabil diangka 24, sementara dari tahun 2020
257
mengalami penurunan hingga tahun 2022 menjadi 38. Dari sisi jumlah lembaga,
terdapat peningkatan jumlah unit bank milik daerah di mana pada tahun 2015
sejumlah 29 unit dan terus meningkat hingga tahun 2022 menjadi 38 yakni dengan
dibukanya kantor kas dan atau kantor cabang pembantu Perumda BPR Bank Kulon
Progo maupun PT. Bank BPD DIY di Kabupaten Kulon Progo. Jumlah BPR/BPRS juga
Kulon Progo terdiri dari Perumda BPR Bank Kulon Progo, PT. Selo Adikarto, Perumda
“Aneka Usaha” Kulon Progo, dan Perumda Air Minum Tirta Binangun. Sampai dengan
Tahun 2022 Perumda BPR Bank Kulon Progo telah mengembangkan pelayanan
keuangan melalui 1 kantor pusat, 14 kantor kas dan 1 payment point yang tersebar
di 12 Kapanewon.
Tahun 2015-2022
Tahun
No Keterangan Satuan
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
258
unit (lokasi ada di
e. BUKP
setiap kapanewon,
(Badan
Kapanewon Pengasih
Usaha 12 12 12 14 14 14 14 14
dan Kapanewon kokap
Kredit
masing-masing
Pedesaan)
memiliki 2 unit)
f. Pegadaian 5 5 5 5 6 6 6 unit
unit (Perumda Ai
Minum Tirta Binangun,
Per-umda Aneka
a. Jumlah
4 4 4 4 4 4 4 4 Usaha Kulon Progo.
BUMD
PT Selo Adikarto,
perumda BPR Bank
Kulon Progo
unit (Bdang Usaha
perdagangan, Jasa.
b, Jumlah
1 1 1 1 1 3 3 3 Industri, Bidang
perunda
perbankan, Unit
PDAM)
c. Jurnlah Unt (Bidarg Usaha
1 1 1 1 1 1 1
PT Asphalt Mixing Plant)
d. Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 unt
BPR
unit (terdapat 10 und
e. Junlah pelayanan PDAM
1 1 1 1 1 1 1
PDAM Yang berlokasi di
kapanewon
Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pengelolaan Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pengelolaan Hasil
3
Perusahaan Milik Daerah dan Pengelolaan Kekayaan Daerah (PAD
259
Pada tahun 2022, terdapat total 491 unit lembaga keuangan, yang terdiri dari
61 unit Bank Umum Konvensional, 2 unit Bank Umum Syariah, 32 unit Bank
Industri Keuangan Non Bank Konvensional, dan 384 unit lembaga keuangan lainnya.
teratas dengan jumlah lembaga keuangan terbanyak, yaitu 114 unit. Di sisi lain,
Kulon Progo. Masyarakat akan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap
layanan perbankan, dan tidak perlu bepergian jauh untuk mengakses layanan
ekonomi juga akan tumbuh. Akses terhadap kredit dan transaksi keuangan akan
menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga mendorong perkembangan ekonomi lokal.
Para lembaga keuangan juga dapat memperluas pangsa pasarnya dengan membuka
cabang di berbagai wilayah Kapanewon. Hal ini tercermin dalam data pada tabel,
yang menunjukkan besaran simpanan masyarakat dan penyaluran kredit usaha mikro,
Lembaga
Bank Perkreditan Industri Keuangan Non
Bank Umum Keuangan Jumlah
No Kapanewon Rakyat Bank
Lainnya
Konvensional Syariah Konvensional Syariah Konvensional Syariah
1 Temon 8 3 44 56
2 Wates 20 2 10 5 0 75 113
3 Panjatan 3 24 28
4 Galur 3 3 2 26 34
5 Lendah 3 22 26
6 Sentolo 9 3 31 44
7 pengasih 3 3 50 57
260
8 Kokap 3 32 36
9 Nanggulan 2 2 22 27
10 Girimulyo 2 14 17
11 Samigaluh 2 25 28
12 Kalibawang 3 3 19 25
JUMLAH 61 32 2 10 0 384 491
Sumber data : Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekretariat Daerah Kabupaten
Kulon Progo, 2023
Data di atas merupakan hasil penggabungan data dari empat Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Kulon Progo. Keempat BUMD tersebut adalah:
1. Perumda BPR Bank Kulon Progo: BUMD ini berfokus pada sektor jasa keuangan
dan perbankan.
2. PT. Selo Adikarto: BUMD ini bergerak di bidang produksi dan penjualan Asphalt
3. Perumda Aneka Usaha Kulon Progo: BUMD ini beroperasi dalam sektor
261
4. Perumda Air Minum Tirta Binangun: BUMD ini bertanggung jawab dalam
komprehensif tentang kegiatan ekonomi dan bisnis yang dikelola oleh BUMD di
Tujuan dari peningkatan ini adalah untuk memajukan pertumbuhan ekonomi daerah
usaha baru, lapangan kerja, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). BUMD
yang menerima penyertaan modal terbanyak adalah Perumda BPR Bank Kulon
Progo.
syarat minimum dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, dimana Perumda BPR Bank
Kulon Progo memiliki dana kelolaan yang melebihi Rp300 miliar. Oleh karena itu,
BUMD ini harus memenuhi persyaratan minimal untuk Rasio Kecukupan Modal (CAR)
sebesar Rp. 50 Miliar. Hal ini tercermin dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016
tentang PD. BPR Bank Pasar Kulon Progo, yang mengatur tentang Modal Dasar
Pemerintah Daerah dalam PD. BPR Bank Pasar Kulon Progo sebesar Rp. 50 Miliar.
Pemenuhan modal dilakukan secara bertahap melalui penyertaan modal dan telah
tahun. Peningkatan ini disebabkan oleh tambahan modal dari pemerintah daerah
dalam bentuk uang dan aset, serta adanya perubahan dalam nilai ekuitas di masing-
masing BUMD.
Tahun 2020 merupakan tahun di mana terjadi penurunan omzet dan laba
pada BUMD, yang dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19. Namun, pada tahun
262
2021, terjadi peningkatan omzet pada beberapa BUMD. Meskipun demikian, ada
kendala seperti pada PT. Selo Adikarto yang belum menyetorkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dari laba tahun 2019, yang dianggap sebagai utang kepada
pemerintah daerah.
umum. Perumda Air Minum Tirta Binangun tidak terlalu terdampak oleh pandemi
Covid-19 dan justru mengalami kenaikan omzet dan laba. Namun, laba Perumda Air
dalam bagian laba yang diserahkan kepada pemerintah daerah atas penyertaan
modal pada BUMD. Selengkapnya perkembangan Lembaga BUMD pada Tahun 2022
263
2.3.4.2. Pengawasan
Progo memiliki kepentingan yang sangat signifikan, karena peran ini menjadi elemen
sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Menurut Permendagri No. 86
Tahun 2017 indikator pengawasan dapat dilihat menurut persentase tindak lanjut
temuan oleh pengawas, persentase pelanggaran pegawai serta jumlah temuan BPK.
Secara rinci capaian indikator tersebut dan lainnya pada tahun 2015 – 2022
264
80 78,05
76,24
74,71 75,24
75
70,21
70 73,96
64,69
65
60
55
50
45
40
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Informasi mengenai pelaksanaan capaian pengawasan dari tahun 2017 hingga 2022
perangkat daerah, mencapai 59,52% dari total perangkat daerah yang dievaluasi.
265
Namun, jika dibandingkan dengan evaluasi tahun sebelumnya, terdapat penurunan.
Hal ini memerlukan perhatian semua pihak untuk memperbaiki kualitas pelaporan
kinerja perangkat daerah, dengan harapan capaian dan laporan kinerja perangkat
daerah akan lebih baik di masa depan. Meskipun rasio temuan keuangan yang tidak
ada permasalahan pada tahun 2022 mengalami sedikit penurunan menjadi 48,7%
dari tahun sebelumnya yang mencapai 48,77%, tindak lanjut dari hasil pengawasan
internal telah dilakukan dengan tepat waktu pada 117 dari 137 rekomendasi yang
kualitas pengawasan.
partisipatif, politis, serta pendekatan dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.
untuk menentukan arah kebijakan masa depan melalui berbagai pilihan, yang
mengalokasikan dan memanfaatkan sumber daya yang ada di daerah dalam jangka
waktu tertentu.
akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Dengan cara ini,
266
berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat serta menjaga keseimbangan
yang diambil mencerminkan kepentingan dan aspirasi semua pihak yang terlibat.
di Kabupaten Kulon Progo pada Tahun 2018-2022 dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
90,16
84,55
80,49
79,17
13,01
10,83
7,32
8,2
4,59
7,5
4,06
2,44
2,44
2,44
1,67
1,62
1,63
0,92
0,83
0,82
0
0
0
267
2.3.4.4. Kepegawaian Pendidik dan Pelatihan
Selama periode empat tahun antara 2015 hingga 2022, terjadi penurunan
dalam rasio jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sesuai dengan kebutuhan yang
dihasilkan dari analisis jabatan dan analisis beban kerja pegawai. Penurunan ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Di satu sisi, terdapat peningkatan dalam angka
penurunan yang berkelanjutan akibat pensiun, mutasi keluar, dan kematian. Upaya
penambahan pegawai hanya terbatas pada pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara
(CASN) yang dibatasi oleh kuota formasi yang ditetapkan oleh pemerintah dan juga
publik tidak terganggu. Melalui seleksi tersebut, 105 tenaga kontrak diterima.
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan pada Januari 2021, Surat Keputusan (SK) dari
268
Bupati telah dikeluarkan dengan total 357 CPNS. Meskipun ada penambahan melalui
formasi CPNS, rasio aktual jumlah ASN terhadap kebutuhan hasil analisis jabatan
kerjasama dengan Tenaga Non ASN yang telah ada, tanpa melakukan rekrutmen
ulang. Ini terjadi karena aturan yang diberlakukan oleh Peraturan Pemerintah No 49
Tahun 2018 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang
mengamanatkan bahwa pemerintah daerah tidak lagi diizinkan merekrut Tenaga Non
269
Tabel Pelatihan Kepemimpinan ASN Tahun 2015-2022
Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, 48 pejabat eselon III belum mengikuti
peningkatan dari tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2020 terdapat 15 pejabat
eselon II, 57 pejabat eselon III, dan 146 pejabat eselon IV yang belum mengikuti
pelatihan kepemimpinan.
Penurunan ini disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun
2021, fokus pemerintah daerah tertuju pada menyelesaikan Pelatihan Dasar (Latsar)
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang direkrut melalui formasi pada tahun
merupakan tantangan yang harus diatasi. Diperlukan upaya yang lebih aktif untuk
kepemimpinan dan kinerja pemerintahan daerah. 2020 sejumlah 357 orang. Di tahun
Jumlah
No. Jabatan
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Pimpinan Tinggi 28 29 27 30 30 33 32 32
Pratama (Eselon 11)
2 Administrator (Eselon 135 133 144 146 151 153 155 153
111)
3 Pengawas (Eselon IV) 462 455 447 472 448 445 277 273
5 Eselon V 29 40 0 0 0 0 0
4 Pelaksana (JFU) 2.115 1.993 1.739 1.522 1360 1189 1.135 1.117
5 Jabatan Fungsional 5.12 4.974 4.261 4.054 4250 4019 4.168 3.954
Tertentu
Jumlah 7.889 7.624 6.618 6.203 6.239 5.839 5.769 5.529
Sumber data : Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Kulon Progo, 2023
eselon IV serta jabatan fungsional umum (JFU) dan jabatan fungsional tertentu (JFT)
dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Namun, angka pejabat struktural yang ada
masih kurang dari jumlah yang seharusnya dibutuhkan. Pada per 31 Desember 2020,
Kebutuhan untuk eselon III sebanyak 153 pejabat juga telah terisi penuh dengan
jumlah yang sama. Namun, untuk eselon IV yang seharusnya berjumlah 459 pejabat,
Terdapat tren penurunan jumlah pejabat jabatan fungsional umum (JFU) dan
jabatan fungsional tertentu (JFT), yang disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Pusat
mengatasi situasi ini, pada tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
mengambil kebijakan merekrut Tenaga Kontrak (Non ASN) secara resmi dengan
rekrutmen sebanyak 105 orang. Personil yang sudah ada juga dipertahankan pada
271
tahun 2019. Meskipun pada tahun 2019 ada formasi CPNS yang diberikan, tetapi
penurunan yang signifikan akibat pensiun dan mutasi. Kondisi ini mendorong
mengatasi tantangan dalam pengisian posisi pegawai dan menjaga kinerja pelayanan
publik.
lingkungan adalah hal yang krusial dalam menciptakan ekonomi yang lebih
secara lingkungan. Tidak dapat diabaikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), yang muncul melalui proses akal, kreativitas, inovasi, dan perenungan,
memiliki peran yang sangat sentral dalam membentuk kemajuan peradaban manusia.
272
Negara berkembang seperti Indonesia perlu mendukung pembangunan
ekonomi berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (IPTEK). Dalam hal ini,
bahwa kita tidak akan berkembang jika tidak menyadari potensi yang kita miliki. Kulon
Progo memiliki berbagai potensi strategis yang memiliki nilai ekonomi jika dikelola
dengan baik. Dengan jumlah penduduk yang signifikan pada tahun 2022, Kulon
Progo memiliki modal sosial yang berpotensi mendukung ekonomi lokal dan pasar
Slogan "Bela dan Beli Kulon Progo" merupakan cara yang cerdas dan
berwawasan masa depan untuk memperkuat industri lokal dan pasar domestik.
dianggap sebagai motor penting dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Konsep ini
menciptakan pasar yang kuat untuk produk lokal, yang juga didukung oleh karakter
budayanya.
Bela dan beli Kulon Progo merupakan ajakan untuk menjadi investor dalam
Konsep bela dan beli Kulon Progo bisa menjadi dorongan untuk mendorong
dapat membentuk karakter produk lokalnya. Keberadaan pasar yang kuat untuk
273
Dalam mendukung konsep bela dan beli Kulon Progo, penting untuk
meningkatkan kapasitas produksi serta variasi dan kualitas produk. Pilihan produk
lokal yang bervariasi, berkualitas baik, dan memiliki harga bersaing akan membangun
Bela dan beli Kulon Progo juga bisa menjadi cara untuk menggali potensi
industri lokal berbasis ekonomi kerakyatan memerlukan teknologi yang murah dan
berada di atas rata-rata nasional, terutama terkait sektor pertanian atau agronomi.
Oleh karena itu, fokus pembangunan daerah harus beralih ke pemanfaatan Sumber
Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan dengan memberikan perhatian khusus pada
ekonomi hasil pertanian melalui peningkatan nilai tambah produk. Hal ini dapat
penguatan industri dari hulu hingga hilir, yang meliputi peningkatan industri lokal
untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk jadi dan konsumsi. Pemerintah
Kabupaten Kulon Progo memiliki visi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas
Salah satu contoh konsep ini adalah industri gula semut atau coconut sugar.
Saat ini, produksi gula semut di hulu memberikan penghidupan kepada ribuan
penderes nira kelapa yang umumnya hidup di bawah garis kemiskinan. Kabupaten
Kulon Progo memiliki lahan yang cukup untuk membudidayakan pohon kelapa secara
ramah lingkungan. Jika produksi di hulu ditingkatkan, diperlukan industri di hilir yang
274
mengolah bahan mentah menjadi produk jadi untuk konsumsi. Namun, hingga saat
ini masih terbatas industri lokal yang mampu melakukan pengolahan tersebut.
akan tercipta nilai tambah pada produk, meningkatkan kualitas dan kapasitas produk.
kreativitas, seni, dan budaya mampu menembus pasar global. Pengolahan sumber
daya lokal dengan penambahan nilai (value-added chain) dapat meningkatkan daya
Pemberian nilai tambah pada produk juga harus fokus pada peningkatan
kualitas sehingga produk dapat diterima secara berkelanjutan dan mengikuti tren
Salah satu langkah yang diambil untuk memperkuat karakter produk lokal
yang diadakan setiap tahun. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan penerapan IPTEK dan
inovasi di Kabupaten Kulon Progo, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM
dan produk lokal yang berdaya saing. Animo masyarakat untuk berpartisipasi dalam
275
35
30
30
26
25
20
15
14
15
10
10
0
2018 2019 2020 2021 2022
Tahun 2018-2022
2.3.4.6. Keuangan
Penilaian BPK-RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Dari tahun 2007
Dengan Pengecualian" (WDP), tetapi mulai tahun 2013 hingga 2022, opini yang
diberikan adalah "Wajar Tanpa Pengecualian" (WTP). Hal ini mencerminkan bahwa
pengelolaan aset daerah yang disiplin. Prestasi ini juga menunjukkan keseimbangan
(DIY).
pembiayaan program dan kegiatan yang terdiri dari empat urusan, yakni
kegiatan mencapai 99,92 persen. Pada tahun 2020, alokasi anggaran meningkat
dan kegiatan mencapai 99,94 persen. Di tahun 2021, Dana Keistimewaan Kabupaten
persen. Melalui Berita Acara Perubahan Kedua Program dan Kegiatan BKK Dana
Rp59.401.389.333,00 (94,86 persen) dan capaian fisik mencapai 97,65 persen. Pada
Table 1
Alokasi Dana Keistimewaan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019-2023
No Uraian 2019 2020 2021 2022 2023
277
Program dan
Kegiatan
RKPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2024
kesejahteraan rakyat.
(Kundha Kabudayan), Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala
Daerah DIY di Kabupaten Kulon Progo. Langkah ini terlihat dalam penerbitan
Nomor 3 Tahun 2019 yang mengubah Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016
Peraturan Bupati telah diselesaikan yang terkait dengan kelembagaan asli, yaitu:
Kabudayan),
Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanahan dan Tata
279
a. Nilai-nilai budaya, mencakup serangkaian nilai baik dan buruk yang diyakini oleh
kesenian, pakaian dan tata rias, kain, kuliner, jamu, pertanian, sistem irigasi,
c. Bahasa, sebagai sarana komunikasi manusia dalam bentuk lisan, tulisan, dan
d. Adat istiadat, yaitu kebiasaan atau tradisi yang berasal dari nilai budaya DIY dan
pengetahuan dan teknologi, bahasa, adat istiadat, seni, dan benda yang dimiliki,
kawula gusti, pawukon, motif batik, grebeg, labuhan, sekaten, joglo, limasan, dan
f. Benda, hasil material dari kreativitas yang terwujud dalam berbagai bentuk,
termasuk benda bernilai budaya DIY dan kategori cagar budaya, seperti benda,
bangunan, struktur, situs, kawasan, dan koleksi museum yang dimiliki oleh DIY.
Ini mencakup objek benda kategori warisan budaya dan cagar budaya, serta
objek benda yang bukan kategori warisan budaya dan cagar budaya tetapi
280
g. Seni ekspresi artistik, baik individu, kolektif, atau komunal, berbasis pada warisan
budaya DIY atau kreativitas penciptaan baru, termasuk seni pertunjukan, seni
keistimewaan kebudayaan.
Rp. 51.088.239.503 (95,43 persen dari alokasi anggaran), dan capaian fisik dari
Urusan Kebudayaan.
281
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
URUSAN KEBUDAYAAN 53.537.121.889,00 51.088.239.503,00 95,43 97,47
PROGRAM PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN YOGYAKARTA URUSAN KEBUDAYAAN 53.537.121.889,00 51.088.239.503,00 95,43 97,47
1 DINAS KEBUDAYAAN KABUPATEN KULON PROGO 21.789.752.998,00 21.201.728.321,00 97,30 100,00
A. KEGIATAN SEJARAH BAHASA, SASTRA DAN PERMUSEUMAN 2.079.780.000,00 2.070.260.000,00 99,54 100,00
1. Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan 388.110.000,00 388.110.000,00 100,00 100,00
1. Lawatan Sejarah = 1 event 1 event 100,00
2. Lomba Cerdas Cermat Sejarah = 1 event 1 event 100,00
3. Peringatan Hari Besar Sejarah 1 kali
100,00
(Serangan Umum 1 Maret) = 1 kali
4. Penulisan dan Launching Buku Sejarah 2 dokumen
100,00
Lokal = 2 dokumen
5. Testimoni Pejuang Bangsa = 3 kali 3 kali 100,00
2. Pembinaan, Pengembangan Bahasa dan Sastra 1.398.600.000,00 1.392.550.000,00 99,57 100,00
1. Pawiyatan Bahasa dan Aksara Jawa (TK, 1 kali
100,00
SD/MI, SLTP dan SLTA) = 1 kali
2. Kompetisi Bahasa dan Sastra (Macapat, 7 kali
Geguritan, Alih Aksara, Pranatacara, Stand
100,00
Up Comedy, Sesorah, dan Cerkak) = 7
lomba
3. Macapat Rutin = 12 Kali 12 kali 100,00
4. Pentas Apresiasi Sastra = 3 kali 3 kali 100,00
5. Kidung Binangun = 20 kali 20 kali 100,00
6. KAMASUTRA (Kenangan Malam Sabtu 2 kali
100,00
Bersama Teater dan Sastra) = 2 kali
3. Pembinaan dan Pengelolaan Permuseuman 293.070.000,00 289.600.000,00 98,82 100,00
1. Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan 1 kali
100,00
Permuseuman = 1 Kali
2. Pameran Koleksi Museum = 1 event 1 event 100,00
3. Wajib Kunjung Museum = 3 Kali 3 kali 100,00
B. KEGIATAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN WARISAN BUDAYA 2.694.317.000,00 2.366.324.655,00 87,83 100,00
Pengembangan Cagar Budaya dan Warisan Budaya 2.694.317.000,00 2.366.324.655,00 87,83 100,00
282
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
1. Penerbitan Naskah Rekomendasi Tim 20 naskah
100,00
Ahli Cagar Budaya (TACB) = 20 naskah
2. Tenaga Ahli Pratama dan Juru Pelihara 12 orang
100,00
Cagar Budaya = 12 orang
3. Penataan Lingkungan Geoheritage Eks 1 paket
100,00
Tambang Mangaan Kliripan = 1 paket
4. Penyusunan Video Petualangan Heritage 1 paket
100,00
Cagar Budaya = 1 paket
5. Lomba Essay dan Fotografi Cagar 2 event
100,00
Budaya = 2 event
6. Workshop Essay dan Foto Cagar Budaya 2 event
100,00
= 2 event
7. Pemasangan Plakat Cagar Budaya di 25 Cagar
Kabupaten Kulon Progo = 25 Cagar Budaya 100,00
Budaya
8. Perencanaan Teknis Penataan 1 paket
Lingkungan Eks lubang Pusat Penelitian 100,00
Tambang dan Mineral (PPTM) = 1 paket
C. KEGIATAN PENGELOLAAN TAMAN BUDAYA 4.441.114.998,00 4.407.349.063,00 99,24 100,00
Pengelolaan dan Pengembangan Taman Budaya Kabupaten/Kota 4.441.114.998,00 4.407.349.063,00 99,24 100,00
1. Pemeliharaan Taman Budaya = 12 bulan 12 bulan 2.010.761.194,00 100,00
2. Pemeliharaan Gedung Kesenian = 1 1 paket
200.000.000,00 100,00
paket
3. Pengadaan Peredam Suara (lanjutan) = 1 paket
400.000.000,00 100,00
1 paket
4. Art For Millenials Kulon Progo = 36 kali 36 kali
533.600.000,00 100,00
pertemuan
5. Pentas Band = 7 kali 7 kali 244.325.000,00 100,00
6. Pentas Seni Tradisi = 32 kali 32 kali 427.200.000,00 100,00
7. Pentas Sendratari = 5 kali 5 kali 250.775.000,00 100,00
8. Pentas Kethoprak = 5 kali 5 kali 244.525.000,00 100,00
9. Kulon Progo Manekawarna = 1 event 1 event 154.550.000,00 100,00
11. Kolaborasi Musik Etnik dan Modern = 1 1 kali
53.605.000,00 100,00
kali
283
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
12. Pameran Lukisan Art For Millenials = 1 1 kali
45.385.000,00 100,00
kali
D. KEGIATAN SARANA DAN PRASARANA KEISTIMEWAAN URUSAN KEBUDAYAAN 547.000.000,00 537.215.000,00 98,21 100,00
Pengadaan Sarana dan Prasarana Lembaga Budaya 547.000.000,00 537.215.000,00 98,21 100,00
1. Gamelan Kuningan = 1 set 1 set 262.000.000,00 100,00
2. Alat Musik Krumpyung = 1 set 1 set 35.000.000,00 100,00
3. Peralatan musik dan kostum angguk = 1 1 set
75.000.000,00 100,00
set
4. Peralatan kroncong campursari dan 1 set
75.000.000,00 100,00
dangdut = 1 set
5. Peralatan musik religi = 1 set 1 set 50.000.000,00 100,00
6. Peralatan permainan tradisional = 1 set 1 set 50.000.000,00 100,00
E. KEGIATAN ADAT, SENI, TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 12.027.541.000,00 11.820.579.603,00 98,28 100,00
1. Pembinaan dan Pengembangan Rintisan Desa Budaya dan Kantong Budaya 1.791.224.000,00 1.708.732.000,00 95,39 100,00
1. Workshop Rintisan Kalurahan Budaya 1 kali
126.224.000,00 100,00
Kategori Tumbuh = 1 kali
2. Gelar Potensi Rintisan Kalurahan 47
1.023.000.000,00 100,00
Budaya Kategori Tumbuh = 47 Kalurahan Kalurahan
3. Workshop Rintisan Kalurahan Budaya 1 kali
31.300.000,00 100,00
Kategori Berkembang = 1 kali
4. Gelar Potensi Rintisan Kalurahan 25
Budaya Kategori Berkembang = 25 Kalurahan 610.700.000,00 100,00
Kalurahan
2. Pembinaan Lembaga Penggiat Seni 1.434.696.000,00 1.432.696.000,00 99,86 100,00
1. Lomba Lukis DIY-Kyoto = 1 event 1 event 65.800.000,00 100,00
2. Pembinaan Seni Rupa Kulon Progo = 1 1 kali
94.180.000,00 100,00
kali
3. Pameran Seni Rupa = 1 kali 1 kali 219.550.000,00 100,00
4. Fasilitasi Pembuatan Karya Film = 1 kali 1 kali 185.000.000,00 100,00
5. Pameran Forum Seni Rupa = 1 kali 1 kali 272.854.000,00 100,00
7. Menoreh Screening = 1 kali 1 kali 34.550.000,00 100,00
8. Gaung Keroncong (Festival Keroncong) 1 kali
150.506.000,00 100,00
= 1 kali
284
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
9. Festival Angguk Anak = 1 kali 1 kali 208.576.000,00 100,00
10. Festival Jathilan Anak = 1 kali 1 kali 203.680.000,00 100,00
3. Misi Kebudayaan ke Dalam dan Luar Negeri dalam rangka Diplomasi Budaya 850.000.000,00 812.852.700,00 95,63 100,00
1. GSBY Jakarta = 1 event 1 event 271.048.250,00 100,00
2. Jakarta = 1 event 1 event 289.533.250,00 100,00
3. Jawa Timur = 1 Event 1 event 289.418.500,00 100,00
4. Penghargaan Seniman dan Budayaan 200.000.000,00 191.250.000,00 95,63 100,00
1. Penerima Penghargaan Pelestari 1 organisasi
dan/atau Pelaku Seni di Kabupaten Kulon 140.000.000,00 100,00
Progo = 1 organisasi
2. Penerimaan Penghargaan Pelestaru 1 tokoh
dan/atau Pelaku Adat Tradisi di Kabupaten 15.000.000,00 100,00
Kulon Progo = 1 tokoh
3. Penerimaan Penghargaan Pelestari 1 tokoh
dan/atau pelaku Warisan Budaya dan
15.000.000,00 100,00
Cagar Budaya di Kabupaten Kulon Progo =
1 tokoh
4. Penerimaan Penghargaan Budayawan di 1 tokoh
15.000.000,00 100,00
Kabupaten Kulon Progo = 1 tokoh
5. Penerimaan Penghargaan Kreator di 1 tokoh
15.000.000,00 100,00
Kabupaten Kulon Progo = 1 tokoh
5. Festival Kebudayaan Yogyakarta 487.900.000,00 486.400.000,00 99,69 100,00
1. Pameran Seni FKY di DIY = 1 kali 1 kali 32.820.000,00 100,00
2. Pentas Seni FKY di DIY = 2 grup 2 grup 56.100.000,00 100,00
3. Pawai Seni FKY di DIY = 1 kali 1 kali 33.250.000,00 100,00
4. Pentas Seni FKY di Kulon Progo = 4 hari 4 hari 310.650.000,00 100,00
5. Pameran Seni FKY di Kulon Progo = 4 4 hari
55.080.000,00 100,00
hari
6. Gelar Budaya Jogja 2.673.790.000,00 2.655.140.000,00 99,30 100,00
1. Pembinaan Kethoprak (Workshop, 1 event
Festival Tingkat Kabupaten dan Festival 559.090.000,00 100,00
Tingkat DIY) = 1 event
285
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
2. Pembinaan Langen Carita (Workshop, 1 event
Festival Langen Carita tingkat Kabupaten 454.640.000,00 100,00
dan Festival Tingkat DIY) = 1 event
3. Festival Teater tingkat DIY = 1 event 1 event 44.245.000,00 100,00
4. Festival Sendratari tingkat DIY = 1 event 1 event 46.645.000,00 100,00
5. Mangayubagyo Pelantikan Gubernur dan 1 event
519.860.000,00 100,00
Wakil Gubernur = 1 event
6. Sendratari Api di Bukit Menoreh = 1 1 event
104.900.000,00 100,00
event
7. Sendratari Sugriwa Subali = 4 kali 4 kali 62.650.000,00 100,00
8. Fragmen Tari Seni Mahabharata = 1 1 event
75.250.000,00 100,00
event
9. Penetapan dan Penyusunan Buku Tari 1 dokumen
155.250.000,00 100,00
Penyambutan (Sri Kayun) = 1 dokumen
10. Sendratari Tribuana Manggala Bhakti = 1 event
137.350.000,00 100,00
1 event
11. Gelar Gelur Krumpyung Lesung = 1 1 event
91.250.000,00 100,00
event
12. Festival Dagelan = 1 event 1 event 426.160.000,00 100,00
7. Publikasi Seni dan Budaya Daerah 180.000.000,00 166.500.000,00 92,50 100,00
1. Siaran TV Indoor = 2 kali 2 kali 135.200.000,00 100,00
2. Live Streaming Publikasi YouTube = 1 1 kali
44.800.000,00 100,00
kali
8. Pembinaan Penghayat Kepercayaan Adat dan Tradisi 358.990.000,00 358.590.000,00 99,89 100,00
1. Nyadran Agung = 1 event 1 event 203.640.000,00 100,00
2. Fasilitasi Himpunan Penghayat 3 kali
127.850.000,00 100,00
Kepercayaan = 3 kali
3. Peningkatan SDM Upacara Adat = 1 kali 1 kali 18.300.000,00 100,00
4. Tradisi Gadon = 2 kali 2 kali 9.200.000,00 100,00
9. Pengembangan dan Implementasi Nilai-Nilai Luhur dalam Masyarakat 1.586.600.000,00 1.580.800.000,00 99,63 100,00
1. Pembinaan Dalang (Workshop, Pelatihan 24 group
Festival Dalang Anak dan Remaja tingkat
763.370.000,00 100,00
Kabupaten, Festival Dalang Anak dan
Remaja tingkat DIY) = 24 Group
286
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
2. Pembinaan Wayang Golek (Pentas 1 kali
Wayang Golek di Kabupaten dan 95.165.000,00 100,00
Pengiriman ke DIY) = 1 kali
3. Pentas Wayang Kulit Gaya Yogyakarta = 1 event
113.755.000,00 100,00
1 event
4. Gelar Potensi Warisan Budaya Tak 1 event
299.180.000,00 100,00
Benda Kulon Progo = 1 event
5. Fasilitasi Dewan Kebudayaan Kabupaten 1 event
236.040.000,00 100,00
Kulon Progo (DKKP) = 1 event
6. Bimtek Wayang Golek dan Wayang Kulit 1 event
91.090.000,00 100,00
= 1 event
10. Penyelenggraaan Even Penggiat Seni 1.940.000.000,00 1.938.827.903,00 99,94 100,00
1. Jemparingan = 1 event 1 event 190.000.000,00 100,00
2. Permainan Tradisional = 1 event 1 event 117.090.000,00 100,00
3. Saka Widya Budaya Bhakti = 1 event 1 event 157.475.000,00 100,00
4. Pentas Fasilitasi Seni Budaya = 50 50 kelompok
862.690.000,00 100,00
kelompok
5. Parade Budaya Perbatasan = 12 12 kelompok
449.115.000,00 100,00
kelompok
6. Sanja Budaya = 2 kali 2 kali 163.630.000,00 100,00
11. Pembinaan Kelembagaan Adat dan Tradisi 524.341.000,00 488.791.000,00 93,22 100,00
1. Terbinanya lembaga adat dan tradisi di 80 kali
418.691.000,00 100,00
Kabupaten Kulon Progo = 80 kali
2. Terfasilitasi Kontingen Festival Upacara 1 kali
66.050.000,00 100,00
Adat Tingkat DIY = 1 kali
3. Bedah Kitab Sholawat = 3 hari 3 hari 39.600.000,00 100,00
2 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO 459.117.000,00 459.062.040,00 99,99 100,00
A. KEGIATAN ADAT, SENI, TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 459.117.000,00 459.062.040,00 99,99 100,00
Pengembangan dan Implementasi Nilai-Nilai Luhur dalam Masyarakat 459.117.000,00 459.062.040,00 99,99 100,00
Grebeg Sampah = 12 Kapanewon 12
100,00
Kapanewon
Gropyok Sampah = 12 Kapanewon 12
100,00
Kapanewon
Sosialisasi = 420 orang 420 orang 100,00
287
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
3 DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN KULON PROGO 350.000.000,00 313.610.610,00 89,60 100,00
A. KEGIATAN ADAT, SENI, TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 300.000.000,00 263.769.170,00 87,92 100,00
Pembinaan Terselenggaranya Kegiatan Merti Pasar 10 event
Kelembagaan Rakyat = 10 event
300.000.000,00 263.769.170,00 87,92 100,00
Adat dan
Tradisi
B. PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL DAN POTENSI BUDAYA 50.000.000,00 49.841.440,00 99,68 100,00
Pengembangan Bimbingan teknis Pengembangan Produk 50 orang
Industri Kerajinan Pande Besi (Keris, Gandewo,
50.000.000,00 49.841.440,00 99,68 100,00
Kreatif Busur, dan Mata Panah Jemparingan) = 50
orang
4 DINAS PARIWISATA KABUPATEN KULON PROGO 26.137.808.000,00 24.559.851.518,00 93,96 94,83
A. KEGIATAN ADAT, SENI, TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 7.208.905.000,00 7.136.778.425,00 99,00 100,00
1. Publikasi Seni dan Budaya Daerah 3.638.685.000,00 3.620.410.525,00 99,50 100,00
1. Cetak Bahan Promosi = 1 paket 1 paket 200.000.000,00 100,00
2. Pembuatan Film Pariwisata Unggulan = 3 paket
750.000.000,00 100,00
3 paket
3. Promosi melalui Media Luar Ruang = 3 3 paket
380.000.000,00 100,00
paket
4. Famtrip Difable = 1 paket 1 paket 250.000.000,00 100,00
5. Rally Foto Konservasi = 1 Event 1 event 100,00
6. Safari Pariwisata Kulon Progo = 1 kali 1 kali 100,00
7. Wayang Wisata Istimewa = 12 kali 12 kali 100,00
2. Pengembangan dan Implementasi Nilai-nilai Luhur dalam Masyarakat 3.570.220.000,00 3.516.367.900,00 98,49 100,00
1. Terselenggaranya Gelar Potensi Desa 1 event
1.500.000.000,00 100,00
Wisata = 1 event
2. Pembuatan Lagu Ikon Wisata Kulon 1 paket
180.000.000,00 100,00
Progo = 1 paket
3. Pameran Ekonomi Kreatif = 1 event 1 event 250.000.000,00 100,00
4. Pacak Sepuran = 1 event 1 event
1.274.160.000,00 100,00
30 titik
5. Bimtek Pengelola Pariwisata bagi 1 event
331.060.000,00 100,00
Pokdarwis dan Desa Wisata = 1 event
288
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
6. Rencana Teknis Home Stay Khas 1 paket
35.000.000,00 100,00
Menoreh = 1 paket
B. KEGIATAN PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL DAN POTENSI BUDAYA 18.928.903.000,00 17.423.073.093,00 92,04 92,86
Penyelenggaraan Atraksi Wisata Budaya 18.928.903.000,00 17.423.073.093,00 92,04 92,86
1. Menoleh ke Menoreh = 1 event 1 event 450.000.000,00 100,00
2. Kiskenda Mrahaswara = 10 event 10 event 1.200.000.000,00 100,00
3. Romansa Pansela = 1 event 1 event 650.000.000,00 100,00
4. Nglinggo Soul of the Mask = 1 event 1 event 800.000.000,00 100,00
5. Gelar Kolaborasi Wisata Perbatasan = 1 1 event
450.000.000,00 100,00
event
6. Pengadaan Sarana dan Prasarana 1 paket
Pendukung Pentas Sendratari Sugriwa 1.814.085.000,00 100,00
Subali = 1 paket
7. Pembuatan Karya Seni Instalasi Wisata 13 paket
1.434.300.000,00 100,00
Perbatasan = 13 paket
8. Penyusunan Detailed Engineering 0 paket
Design (DED) Kampung Wisata Kethoprak 0,00
= 0 Paket
9. Revitalisasi Amphitheatre Kiskenda = 1 1 paket
5.750.000.000,00 100,00
paket
10. Rehab Pintu Masuk dan Relief Gua 1 paket
195.000.000,00 100,00
Kiskendo = 1 paket
11. Sambanggo = 12 kali 12 kali 900.000.000,00 100,00
12. Festival Paralayang Wisata Budaya = 2 2 paket
350.000.000,00 100,00
Event
13. Menoreh Food Festival = 1 paket 1 paket 300.000.000,00 100,00
14. Pentas Atraksi Wisata Budaya = 17 kali 17 kali 360.000.000,00 100,00
15. Sepekan Bendung Khayangan = 1 1 event
1.000.410.000,00 100,00
event
16. Penyusunan Masterplan dan DED 1 paket
97.000.000,00 100,00
Geowisata Mangaan Kliripan = 1 paket
17. Kajian Sejarah Kliripan = 1 dokumen 1 dokumen 95.000.000,00 100,00
18. DED Landmark Ikon Pariwisata Kulon 1 paket
99.000.000,00 100,00
Progo-Milir (Kresna Duta)
289
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
19. Appraisal Kawasan Eks Tambang 1 dokumen
90.000.000,00 100,00
Mangaan Kliripan = 1 dokumen
20. Appraisal dan Pengadaan tanah 1 dokumen
Paralayang Kalurahan Banjarasri = 1 50,00
dokumen
21. Sarana dan Prasarana Caving Goa 1 paket
100,00
Sumitro = 1 paket
5 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 387.934.000,00 367.934.000,00 94,84 100,00
A. KEGIATAN ADAT, SENI, TRADISI, DAN LEMBAGA BUDAYA 387.934.000,00 367.934.000,00 94,84 100,00
Pembinaan Jaga Warga 269 kelompok
387.934.000,00 367.934.000,00 94,84 100,00
Jaga Warga
6 DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN KULON PROGO 2.424.434.291,00 2.349.621.165,00 96,91 100,00
A. KEGIATAN PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL DAN POTENSI BUDAYA 399.800.725,00 396.130.275,00 99,08 100,00
Pengembangan Lumbung Mataraman 399.800.725,00 396.130.275,00 99,08 100,00
Terlaksananya Penumbuhan Lumbung 7 Kelompok
100,00
Mataraman = 7 kelompok wanita tani Wanita Tani
Kontes Kambing PE tingkat Nasional = 0 0 kali
0,00
kali
B. KEGIATAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN WARISAN BUDAYA 1.949.633.566,00 1.878.600.497,00 96,36 100,00
Nominasi Warisan Budaya Nasional dan Dunia 1.949.633.566,00 1.878.600.497,00 96,36 100,00
Terselenggaranya Sekolah Lapang Iklim 3 paket
100,00
Berbasis Pranoto Mongso = 3 paket
Pengembangan Lahan Surjan (Fasilitasi 10 kelompok
saprodi dan alsintan untuk kelompok tani 100,00
Lahan Surjan) = 10 kelompok
Pemetaan Lahan Surjan (GIS) = 1 1 dokumen
100,00
dokumen
Wiwitan Panen = 12 kali 12 kali 100,00
Lomba intensifikasi Lahan Surjan = 1 kali 1 kali 100,00
C. KEGIATAN ADAT, SENI, TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 75.000.000,00 74.890.393,00 99,85 100,00
Pembinaan dan DED Agroeduwisata = 1 dokumen 1 dokumen
Pengembangan 75.000.000,00 74.890.393,00 99,85 100,00
Rintisan dan
290
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
Kantong
Budaya
7 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KULON PROGO 517.558.600,00 439.197.500,00 84,86 100,00
A. KEGIATAN PENDIDIKAN BERBASIS BUDAYA 517.558.600,00 439.197.500,00 84,86 100,00
Pembinaan Terselenggaranya Implementasi MODEL 1260 siswa
Muatan Lokal Pendidikan Karakter melalui Pendidikan
Keagamaan, Pendidikan Budaya
517.558.600,00 439.197.500,00 84,86 100,00
Kemataraman, dan Pengamalan Nilai-nilai
Pancasila melalui Gotong Royong pada
jenjang SMP = 1260 siswa
8 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 123.921.000,00 121.208.318,00 97,81 100,00
A. KEGIATAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN WARISAN BUDAYA 123.921.000,00 121.208.318,00 97,81 100,00
Nominasi Warisan Budaya Nasional dan Dunia 123.921.000,00 121.208.318,00 97,81 100,00
1. Fasilitasi Forum Warisan Geologi 1 Laporan
(Geoheritage) Kabupaten Kulon Progo = 1 100,00
laporan
2. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan 1 Dokumen
Situs Warisan Geologi di Kabupaten Kulon 100,00
Progo = 1 dokumen
9 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.061.096.000,00 992.745.781,00 93,56 100,00
A. KEGIATAN PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL DAN POTENSI BUDAYA 1.061.096.000,00 992.745.781,00 93,56 100,00
Pengembangan Budaya Bahari 1.061.096.000,00 992.745.781,00 93,56 100,00
1. Sarana produksi budidaya ikan untuk 12 Kelompok
pokdakan wanita dengan blumbangku = 12 100,00
kelompok
2. Sarana prasarana untuk poklahsar 12 Kelompok
100,00
wanita = 12 kelompok
3. Pelatihan untuk pokdakan wanita = 120 120 Orang
100,00
orang
4. Pelatihan untuk poklahsar wanita = 120 120 Orang
100,00
orang
5. Temu Usaha = 40 orang 40 Orang 100,00
6. DED TPI Congot = 1 paket 1 paket 100,00
291
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
7. Penyediaan benih ikan lokal untuk 150000 ekor
JOGOKALIKU SIPATIN (Benih ikan tawes
100,00
100.000 ekor Benih ikan wader 50.000 ek)
= 150.000 ekor
8. Lomba Gerbang Segoro = 12 12
100,00
Kapanewon Kapanewon
10 KAPANEWON TEMON 32.500.000,00 31.983.000,00 98,41 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 32.500.000,00 31.983.000,00 98,41 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
32.500.000,00 31.983.000,00 98,41 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
11 KAPANEWON WATES 18.000.000,00 18.000.000,00 100,00 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 18.000.000,00 18.000.000,00 100,00 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
18.000.000,00 18.000.000,00 100,00 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
12 KAPANEWON PANJATAN 31.500.000,00 31.403.000,00 99,69 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 31.500.000,00 31.403.000,00 99,69 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
31.500.000,00 31.403.000,00 99,69 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
13 KAPANEWON GALUR 23.250.000,00 23.213.000,00 99,84 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 23.250.000,00 23.213.000,00 99,84 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
23.250.000,00 23.213.000,00 99,84 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
14 KAPANEWON LENDAH 19.500.000,00 19.459.000,00 99,79 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 19.500.000,00 19.459.000,00 99,79 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
19.500.000,00 19.459.000,00 99,79 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
15 KAPANEWON SENTOLO 26.000.000,00 25.920.000,00 99,69 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 26.000.000,00 25.920.000,00 99,69 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
26.000.000,00 25.920.000,00 99,69 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
16 KAPANEWON PENGASIH 24.000.000,00 22.681.500,00 94,51 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 24.000.000,00 22.681.500,00 94,51 100,00
292
PROGRAM/ KELUARAN REALISASI
NO ALOKASI (Rp)
KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (Rp) KEUANGAN (%) FISIK (%)
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
24.000.000,00 22.681.500,00 94,51 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
17 KAPANEWON KOKAP 19.250.000,00 19.211.750,00 99,80 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 19.250.000,00 19.211.750,00 99,80 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
19.250.000,00 19.211.750,00 99,80 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
18 KAPANEWON GIRIMULYO 17.250.000,00 17.159.000,00 99,47 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 17.250.000,00 17.159.000,00 99,47 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
17.250.000,00 17.159.000,00 99,47 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
19 KAPANEWON NANGGULAN 19.250.000,00 19.250.000,00 100,00 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 19.250.000,00 19.250.000,00 100,00 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
19.250.000,00 19.250.000,00 100,00 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
20 KAPANEWON KALIBAWANG 24.000.000,00 24.000.000,00 100,00 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 24.000.000,00 24.000.000,00 100,00 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
24.000.000,00 24.000.000,00 100,00 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
21 KAPANEWON SAMIGALUH 31.000.000,00 31.000.000,00 100,00 100,00
KEGIATAN ADAT SENI TRADISI DAN LEMBAGA BUDAYA 31.000.000,00 31.000.000,00 100,00 100,00
Gelar Budaya Mangayubagya Pelantikan Gubernur dan 1 event
31.000.000,00 31.000.000,00 100,00 100,00
Jogja Wakil Gubernur = 1 event
293
2.3.5.3. Pertanahan
administrasi terkait tanah Kadipaten, serta pengelolaan dan pemanfaatan tanah yang
c. pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten yang telah
Keprabon, yang terdiri atas: (1). tanah Kalurahan yang asal usulnya dari tanah
Kasultanan dan tanah Kadipaten; dan (2). tanah yang telah digunakan oleh
294
c. rekomendasi kesesuaian pemanfaatan tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten
Rp. 3.071.831.000 dari total pagu Dana Keistimewaan Kabupaten Kulon Progo
sedangkan capaian fisik adalah sebesar 96,21 persen untuk Urusan Pertanahan.
Secara rinci, pada tabel 2.228 berikut ini disajikan informasi masing-masing
urusan pertanahan
295
NO PROGRAM/NAMA/OPD/KEGIATAN/SUB KELUARAN ALOKASI REALISASI
KEGIATAN
TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (RP) KEUANGAN FISIK
% (%)
URUSAN PERTANAHAN 3.071.831.000,00 2.604.926.148,00 84,80 96,21
PROGRAM PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN YOGYAKARTA URUSAN PERTANAHAN 3.071.831.000,00 2.604.926.148,00 84,80 96,21
1 DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KABUPATENKULON PROGO 2.665.599.000,00 2.221.643.308,00 83,34 95,63
A. PENGELOLAAN TANAH KASULTANAN DAN TANAH KADIPATEN 2.144.899.000,00 1.716.094.308,00 80,01 94,57
Penatausahaan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten 2.144.899.000,00 1.716.094.308,00 80,01 94,57
1 .a Pendaftaran Tanah Kasultanan dan Tanah 100 739.108.000,00 62,00
Kadipaten di Kantor Pertanahan = 100 Bidang bidang
B. PROGRAM PEMANFAATAN TANAH KASULTANAN DAN TANAH KADIPATEN 450.000.000,00 435.731.000,00 96,83 100,00
Penyiapan Bahan Petimbangan Teknis Izin Penggunaan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten 200.000.000,00 198.031.000,00 99,02 100,00
Rekomendasi Bupati / Kepala DPTR Penggunaan dan 100% 100,00
Pemanfaatan Tanah Kasultanan, Tanah Kadipaten dan
Tanah Desa di Kabupaten Kulon Progo = 100%
296
NO PROGRAM/NAMA/OPD/KEGIATAN/SUB KELUARAN ALOKASI REALISASI
KEGIATAN
TOLOK UKUR KINERJA TARGET KEUANGAN (RP) KEUANGAN FISIK
% (%)
Dokumentasi Video Hasil Kegiatan = 1 video video 100,00
Penanganan Keberatan dan Sengketa Pertanahan Tanah Kasultanan, Tanah Kadipaten dan Tanah 250.000.000,00 237.700.000,00 95,08 100,00
Desa
Rekomendasi Bupati / Kepala DPTR Penanganan 3 Desa 100,00
Permasalahan Tanah Desa di Kabupaten Kulon Progo
— 3 Desa
Sosialisasi penanganan permasalahan pertanahan = 3 3 kali 100,00
kali
297
Berdasarkan uraian tersebut maka penanganan pertanahan dapat dilakukan
keistimewaan. Berikut ini data kondisi dan sebaran tanah kasultanan, tanah kadipaten
pemanfaatan tanah yang dimiliki oleh Kasultanan dan Kadipaten. Dalam konteks ini,
langkah awal yang diambil adalah menyusun kerangka kebijakan tata ruang secara
umum untuk tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten, sesuai dengan karakteristik
pedoman tata ruang nasional dan tata ruang DIY. Kedua jenis tanah tersebut,
bersama dengan kawasan satuan ruang lain yang memiliki nilai keistimewaan, telah
diatur dalam Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten. Dalam peraturan tersebut,
Kasultanan atau tanah Kadipaten yang memenuhi kriteria aspek filosofis, historis,
adat, saujana, dan/atau cagar budaya, serta memiliki dampak yang sangat signifikan
298
dan/atau konservasi lingkungan. Sejalan dengan ketentuan dalam Perdais 2/2017,
1. Karaton;
3. Sumbu Filosofi dari Tugu Pal Putih sampai dengan Panggung Krapyak;
6. Gunung Merapi;
8. Kerto – Pleret;
9. Kotabaru;
11. Sokoliman;
1. Puro Pakualaman
2. Makam Girigondo
299
2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
pengeluaran konsumsi non-pangan per kapita. Berikut ini adalah beberapa hasil
analisis dari berbagai indikator kinerja yang terfokus pada kemampuan ekonomi
daerah.
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (Angka konsumsi RT per kapita)
atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga. Semakin besar rasio atau angka
rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung berdasarkan pengeluaran penduduk
untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk. Makanan mencakup
seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi, minuman, tembakau, dan sirih.
sebagainya.
tangga untuk bahan makanan sebesar 46,13%, angka tersebut lebih rendah dari
300
Komposisi Pengeluaran Per Kapita Sebulan menurut Kelompok
kelompok sayuran, kelompok tembakau dan sirih, dan kelompok telur dan susu.
menginginkan yang lebih praktis dan siap saji dan didukung juga kemudahan
Untuk konsumsi tembakau dan sirih walaupun sudah ada perda masalah
rokok tingkat konsumsinya masih tergolong tinggi yaitu 4,71% walaupun terus
menurun dari tahun ke tahun. Sementara itu untuk konsumsi ikan masih sangat
non pangan)
makanan di Kabupaten Kulon Progo sebesar 53,87%. Angka tersebut lebih tinggi
301
jika dibandingkan dengan pengeluaran konsumsi bahan makanan. Adapun
Kelompok Bukan
No. 2018 2019 2020 2021 2022
Makanan
Perumahan dan 19,69 23,21 22,68 25,45 24,61
1
Fasilitas Rumah Tangga
2 Aneka Barang dan Jasa 11,64 13,19 12,98 12,12 13,18
Pakaian, Alas Kaki dan 2,77 2,84 2,77 2,18 2,04
3
Tutup Kepala
4 Barang Tahan Lama 9,98 8,5 8,03 7,08 7,04
Pajak, Pungutan dan 3,6 3,08 3,45 4,05 4,99
5
Asuransi
Keperluan Pesta dan 1,73 2,3 4,86 1,11 2,01
6
Upacara/Kenduri
Jumlah 51,59 53,12 54,78 51,99 53,87
49,41 53,12 54,77 51,99 53,87
Sumber data: BPS Kabupaten Kulon Progo, 2023
Rumah Tangga 24,61% dan dikuti oleh Kelompok Aneka Barang dan Jasa
Upacara/ Kenduri. Pada Tahun 2022 secara umum pengeluaran per kapita pada
pada periode 2018-2022 rasio tertinggi dicapai pada tahun 2020 yaitu sebesar
0,548, namun demikian pada tahun 2021 kembali menurun menjadi 0,520 dan
meningkat lagi menjadi 0,538 pada tahun 2022. Selengkapnya dapat dilihat
302
No Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
1 Pengeluaran non pangan rata- 415.642 480.709 515.169 458.427 575.926
rata per kapita sebulan
2 Pengeluaran rata-rata per 805.609 904.901 940.502 881.689 1.069.000
kapita sebulan
3 Rasio 0,52 0,53 0,55 0,52 0,54
Sumber data: BPS Kabupaten Kulon Progo, 2023
ruang masih tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang berarti
yang ada. Hal ini juga mengindikasikan bahwa warga masih mengikuti
ruang. Nilai kesesuaian ruang ini merupakan hasil dari kombinasi dari
dasarnya terdiri dari aspek struktur ruang dan pola ruang. Skor ini muncul
303
Dengan adanya berbagai proyek strategis nasional seperti
pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2012 telah dimulai sejak
tahun 2017 dan telah melalui proses tinjauan ulang. Pada tahun 2020,
perencanaan tata ruang yang lebih spesifik menjadi sangat penting dalam
industri dari berbagai sektor telah berdiri, hingga saat ini belum ada entitas
hukum yang menjadi pengelola resmi untuk kawasan industri ini. Berikut
2018 untuk menentukan luas kawasan sawah, hutan rakyat, dan budidaya
perikanan.
Tahun 2015-2022
No. Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Luas Wilayah 20.937,83 2744600 27.392,00 31.375,30 31.375,30 31.375,30 31.375,30 31.431,76
produktif (Ha)
2 Luas Seluruh Wil. 37.658,69 37.65823 37.65823 37.658,23 37.658,23 37.658,23 37.658,23 37.658,23
Budidaya (Ha)
3 Rasio (1./2.) 0,556 72,83 72,69 83,26 83,26 83,26 83,26 83,47
305
Pada tahun 2022, sekitar 83,47 persen dari wilayah Kabupaten
perikanan seperti budidaya udang vaname, ikan lele, ikan gurami, dan ikan
vaname, yang juga menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan dari
Kulon Progo di sektor perikanan. Di sisi lain, usaha perikanan kolam masih
utama.
jumlah angkutan dan penumpang AKAP dan AKDP. Pada tahun 2020,
yang drastis dalam mobilitas angkutan umum AKAP dan AKDP, serta
aktivitas mudik lebaran dan periode liburan. Rincian data mengenai jumlah
306
Jumlah Angkutan Umum dan Orang yang Terangkut dari Terminal
Tahun 2015-2022
e. Kondisi jalan
mencakup sekitar 42,12% dari total jaringan jalan, sementara kondisi jalan
307
Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan layanan jalan dan
dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. Sejalan dengan itu, untuk
fokus pada wisata alam. Pintu masuk utama untuk wisata tersebut berada
wilayah tersebut.
Dalam rangka meningkatkan iklim investasi di daerah, hal penting yang harus
yang berkaitan dengan iklim investasi, antara lain angka kriminalitas yang dilihat dari
a. Angka Kriminalitas
Jika dilihat dari kejadian kejahatan dari Tahun 2017 hingga 2021
akan dapat mempengaruhi iklim investasi, dimana orang akan berpikir ulang
309
Tantangan kedepan yang dihadapi bidang keamanan, ketentraman dan
b. Jumlah Demonstrasi
kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai
sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Unjuk rasa
setuju dengan pemerintah dan yang menentang kebijakan pemerintah, atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya. Namun unjuk rasa juga
berlebihan.
310
terjadi pada kategori demontrasi politik yaitu tentang penegakan HAM Kasus
Munir, dan demonstrasi ekonomi yaitu terkait penambangan pasir besi. Kejadian
demo di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2018-2022 bisa dilihat pada tabel
berikut ini.
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang sangat krusial dalam
tangguh, mandiri, dan memiliki kualitas baik baik secara fisik maupun mental,
memiliki potensi untuk menjadi modal berharga dalam mengelola sumber daya yang
disiplin. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan laju pembangunan di
berupaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih mampu mengambil peran aktif
311
dalam pembangunan wilayah, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang
tahun ke tahun menunjukkan adanya tren positif dalam komposisi usia penduduk.
masih membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai kondisi bonus
demografi.
produktif dalam suatu wilayah relatif tinggi dalam evolusi kependudukan. Secara
umum, kondisi ini terwujud ketika angka ketergantungan penduduk (yang terdiri dari
penduduk usia tidak produktif seperti anak-anak dan lansia) berada di bawah 50
Kulon Progo harus menanggung sekitar 49 orang penduduk usia tidak produktif.
Namun, perlu diperhatikan bahwa angka ini diasumsikan berdasarkan asumsi bahwa
setiap penduduk usia 15-64 tahun benar-benar dapat berkontribusi secara produktif
secara ekonomi. Jika sebagian usia produktif tidak dapat diberdayakan secara
Upaya untuk mengoptimalkan potensi usia produktif menjadi salah satu fokus
penting dalam pembangunan untuk mencapai bonus demografi yang lebih optimal.
312
BAB III PROYEKSI DEMOGRAFI & KEBUTUHAN
SARANAPRASARANA
3.1. Demografi
yang telah terjadi dan merumuskan kebijakan pembangunan di masa depan. Selain
seperti distribusi usia penduduk, sex ratio, angka ketergantungan, dan kepadatan
Tabel Proyeksi Penduduk Kabupaten Kulon Progo menurut Kelompok Umur, 2020-
313
Umur 2020 2025 2030 2035 2040 2045
25—29 30,64 31,29 31,69 31,32 31,25 31,02
30—34 29,67 30,90 31,56 31,93 32,43 32,78
35—39 29,73 29,84 31,09 31,75 32,30 32,69
40—44 30,38 29,93 30,05 31,30 31,78 31,53
45—49 29,39 30,41 29,97 30,09 29,96 29,67
50—54 29,86 29,10 30,12 29,70 29,43 29,01
55—59 27,46 29,14 28,42 29,44 29,50 29,42
60—64 23,52 26,30 27,94 27,29 28,41 29,40
65—69 19,05 21,74 24,39 25,97 28,25 30,38
70—74 15,08 16,53 18,97 21,41 23,71 25,93
75 + 20,58 22,90 25,83 29,85 33,47 36,62
Total 435,64 447,46 456,68 464,39 469,89 473,08
Kabupaten Kulon Progo pada akhir periode RPJPD (2045) mencapai angka 473,08
ribu jiwa yang terdiri atas 233,08 ribu jiwa penduduk laki-laki dan 240,01 ribu jiwa
dari terus meningkatnya jumlah penduduk dan terbatasnya luas wilayah. Pada tahun
Tabel Kondisi demografi hasil proyeksi penduduk Kabupaten Kulon Progo, 2020-
2045
314
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
480,00 0,60
473,08
469,89
470,00 464,39 0,50
0,54
460,00 456,68
0,40
450,00 447,46 0,41
0,30
0,34
440,00 435,64
0,20
430,00 0,24
420,00 0,10
0,14
410,00 0,00
2020 2025 2030 2035 2040 2045
Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2020-
2045
Jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2020 adalah sebesar
435,64 ribu jiwa. Jumlah penduduk diperkirakan bertambah sebanyak 37,44 ribu
jiwa, sehingga menjadi sebanyak 473,08 ribu jiwa pada tahun 2045. Meskipun
315
2045 16,81 63,54 19,65
menurun dari 20,34% pada tahun 2020, menjadi 16,81% pada tahun 2045. Tren
penurunan juga terdapat pada proporsi penduduk usia 15-64 tahun dari 67,10%
menjadi 63,54% pada periode waktu yang sama. Di sisi lain, terdapat peningkatan
proporsi penduduk usia 65 tahun ke atas, yang sebelumnya sebesar 12,56% menjadi
19,65%.
60,00
57,38
58,00
55,53
56,00
53,57
54,00
51,58
52,00
49,81
50,00 49,04
48,00
46,00
44,00
2020 2025 2030 2035 2040 2045
316
Grafik Proyeksi Dependency Ratio Tahun 2020-2045
diproyeksikan meningkat menjadi 57,38% pada tahun 2045 dari sebesar 49,04%
pada tahun 2020. Hal ini berarti setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun)
semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk usia produktif terhadap
penduduk usia nonproduktif. Dari data tersebut juga diketahui bahwa mulai tahun
penduduk usia produktif dua kali lipat dari penduduk usia nonproduktif atau nilai rasio
98,40
98,16
98,20 98,10
97,93
98,00
97,73
97,80
97,60 97,46
97,40
97,20 97,11
97,00
96,80
96,60
96,40
2020 2025 2030 2035 2040 2045
Pada tahun 2045, rasio jenis kelamin penduduk Kulon Progo sebesar 97,11.
perempuan. Rasio jenis kelamin semakin menurun pada periode 2020-2045 yang
317
menunjukkan bahwa pertambahan jumlah penduduk Perempuan melebihi
proyeksi sarana dan prasarana juga digunakan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat Kabupaten Kulon Progo menjadi lebih baik. Pemenuhan kebutuhan dasar
dilakukan dengan melihat proyeksi jumlah penduduk dan kriteria cakupan pelayanan
318
Kebutuhan Dasar Sarana dan
Prasarana
Satuan 2025 2030 2035 2040 2045
Kebutuhan
Sarana
Dasar
Gereja Katholik Unit 12 12 12 12 12
Vihara Unit 12 12 12 12 12
Ruang Publik Taman Unit 4 4 4 4 4
Kebutuhan rumah di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2022 menjadi salah satu
fasilitas dasar yang belum terpenuhi. Kebutuhan rumah kedepannya akan semakin
sendiri dihitung melalui defisit rumah mulai 2022 dan ditambah dengan selisih
yang semakin meningkat dengan kebutuhan air bersih manusia dalam satu hari, yaitu
Saat ini Kabupaten Kulon Progo sudah memiliki fasilitas persampahan sudah sesuai
dengan kebutuhan yang tetapkan oleh standar nasional Indonesia dengan jumlah
dua tempat pembuangan akhir. Hanya saja sistem pengelolaan pada tempat
Pada kebutuhan dasar kesehatan terdapat sarana kesehatan berupa posyandu, balai
puskesmas dan balai pengobatan, serta apotek/rumah obat. Kabupaten Kulon Progo
hingga tahun 2045. Dengan begitu, Kabupaten Kulon Progo kedepannya cukup
Selanjutnya adalah sarana kebutuhan dasar mengenai pendidikan antara lain Taman
sudah sesuai memenuhi SNI hingga tahun 2045. Sedangkan, SMP/MTs dan
pertambahan jumlah penduduk yaitu pada tahun 2025, 2030, 2035, 2040, dan 2045.
dibutuhkan sarana berupa pasar. Dalam hal ini, pasar yang dimiliki Kabupaten Kulon
Progo saat ini sudah memenuhi strandar nasional Indonesai sehingga hanya
Selanjutnya dalam hal prasarana ibadah terdapat lima sarana peribadahan berupa
masjid, mushola, gereja proestan, Gereja Katholik, dan Pura. Kebutuhan masjid pada
Indonesia sehingga tidak dibuhtukan lagi penambahan unit masjid. Lalu untuk
kebutuhan peribadatan lain yaitu gereja protestan sudah memenuhi strandar SNI
yaitu 20 unit. Kebutuhan peribadat gereja katholik dan vihara di kabupaten Kulon
Proga masih dibutuhkan unit baru sesuai dengan jumlah kecamatan di Kabupaten
Ruang publik merupaka hal yang penting di suatu daerah untuk meningkatkan kohesi
Di Kabupaten Kulon Progo dibutuhkan empat lokasi taman yang dapat di jangkau
oleh masyarakat.
320
BAB IV INDIKASI KINERJA RTRW & RENCANA SEKTORAL
DALAM DOKRENDA
4.1. Indikasi Kinerja RTRW
dengan RPJPD harus dilakukan. Sehingga penting untuk menelaah dokumen RTRW
yang berlaku di Kabupaten Kulon Progo sebagai acuan untuk penyusunan RPJPD.
Kabupaten Kulon Progo telah menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Kulon Progo Tahun 2023 – 2043. RTRW Kabupaten Kulon Progo 2023 - 2043
yang bertumpu pada sektor pertanian dan pariwisata dengan didukung bahari,
Dalam RTRW Kabupaten Kulon Progo tertulis kebijakan dan strategi penataan ruang
Tabel 2. 5 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Kulon Progo Menurut RTRW
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2023-2043
321
Kebijakan Strategi Penataan Ruang
punggung transportasi;
322
Pengembangan a. menyusun dan mengimplementasikan sistem agropolitan dan
berbasis masyarakat;
pariwisata;
wisata.
323
c. melakukan penataan dan pengembangan saranan dan
pertambangan
kecil; dan
pusat-pusat agropolitan;
menyinergikan minapolitan;
pergerakan regional.
324
Perlindungan dan a. menetapkan kawasan lindung;
Progo;
hidup; dan
perkotaan.
budaya;
Nasional (PSN) kawasan strategis PSN Bandar Udara Internasional dan KSPN
325
Internasional dan c. penyediaan ruang untuk kegiatan pengembangan
Nasional (KSPN)
Borobudur;
pelayanan alternatif;
pemanfaatan ruang.
ruang yang
praktis dan
sinergis.
326
Dalam RTRW Kabupaten Kulon Progo meliputi rencana struktur ruang
327
328
Kinerja Wajib Sesuai RTRW Tahapan
No Target Lokasi Keterangan
Kinerja Utama Kinerja Operasional 1 2 3 4
329
Kinerja Wajib Sesuai RTRW Tahapan
No Target Lokasi Keterangan
Kinerja Utama Kinerja Operasional 1 2 3 4
330
Kinerja Wajib Sesuai RTRW Tahapan
No Target Lokasi Keterangan
Kinerja Utama Kinerja Operasional 1 2 3 4
331
4.2. Indikasi Kinerja Rencana Sektoral Lainnya
Kabupaten Kulon Progo. Rencana jangka panjang tersebut juga selalu dijabarkan ke
rencana tahunan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dari sisi target,
hingga tahun 2025, sebagaimana tercantum dalam RPJPD, cukup besar, yaitu tidak
dokumen RPKD merupakan mandat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53
Tahun 2020 tentang Tata Kerja dan Penyelarasan Kerja, serta Pembinaan
kegiatan dokumen RPKD ke dalam RPJP dapat dilihat pada tabel berikut.
332
Tabel 4. 1 Internalisasi Dokumen RPKD ke dalam RPJPD Kabupaten Kulon Progo
Sasaran Penerima Target Tahapan
No Program/Kegiatan Sub-Kegiatan Keterangan
Manfaat 1 2 3 4
Program Pendidikan Dan Latihan Perkoperasian
Fasilitasi Usaha Mikro Menjadi
Pendidikan dan Pelatihan
Usaha Kecil dalam Pengembangan
1 SDM Usaha Mikro dalam Dinas Koperasi
Produksi dan Pengolahan, UMKM 100 orang V
1 (Satu) Daerah dan UKM
Pemasaran, SDM, serta Desain dan
Kabupaten/Kota
Teknologi
Program Pengembangan UMKM
Fasilitasi Usaha Mikro Menjadi
Pengembangan Usaha
Usaha Kecil dalam Pengembangan Masyarakat
2 Mikro dengan Orientasi 250 Unit Dinas Koperasi
Produksi dan Pengolahan, Umum, dan V
Peningkatan Skala Usaha Usaha dan UKM
Pemasaran, SDM, serta Desain dan UMKM
Menjadi Usaha Kecil
Teknologi
Program Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan Usaha Mikro (UMKM)
Program Pemberdayaa n Pemberdayaan Kelembagaan
Kelompok
3 Usaha Menengah, Usaha Potensi dan Pengembangan Usaha 160 Unit Dinas Koperasi
masyarakat V
Kecil, dan Usaha Mikro Mikro (Bimbingan dan Usaha dan UKM
miskin produktif
(UMKM) pendampingan)
Program Pengelolaan perikanan Tangkap
Pemberdayaan Nelayan
4 Pengembangan Kapasitas Nelayan 100 Dinas Kelautan
Kecil dalam Daerah Nelayan Kecil V
Kecil Kelompok dan Perikanan
Kabupaten/Kota
Program Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Pembinaan Mutu dan
Keamanan Hasil Pelaksanaan Bimbingan dan
Pelaku Usaha
5 Perikanan Bagi Usaha Penerapan Persyaratan atau Standar 180 Pelaku Dinas Kelautan
Perikanan Skala V
Pengolahan dan pada Usaha Pengolahan dan Usaha dan Perikanan
Mikro dan Kecil
Pemasaran Skala Mikro Pemasaran Skala Mikro dan Kecil
dan Kecil
6 Program Pembinaan Perpustakaan
333
Sasaran Penerima Target Tahapan
No Program/Kegiatan Sub-Kegiatan Keterangan
Manfaat 1 2 3 4
Pengelolaan pustakaan di Kelompok Dinas
Pengembangan Layanan 1
Tingkat Daerah masyarakat, V Perpustakaa n
Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Perpustakaan
Kabupaten/Kota Miskin, Disabilitas dan Arsip
Program Pemenuhan Upaya kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
Penyediaan Fasilitas Dinas
Pengembangan Puskesmas yang dilayani 1 Unit V
Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Puskesmas
untuk UKM dan UKP
Masyarakat
Kewenangan Daerah Pengadaan Sarana Fasilitas Dinas
yang dilayani 1 Unit V
Kabupaten/Kota Pelayanan Kesehatan Kesehatan
Puskesmas
7 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan 4474 Dinas
Ibu Hamil V
Ibu Hami orang Kesehatan
Penyediaan Layanan Pengelolaan Pelayanan Bayi Baru 3877 Dinas
Bayi Baru Lahir V
Kesehatan untuk UKM Lahir Orang Kesehatan
dan UKP Rujukan Tingkat Pengelolaan Pelayanan Kesehatan 183431 Dinas
Balita V
Daerah Kabupaten/Kota Balita Orang Kesehatan
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Dinas
Masyarakat Keluarga V
Dasar Melalui Pendekatan Keluarga Kesehatan
Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan Masyarakat
Jumlah
Pemberdaya an
Koordinasi, Sinkronisasi dan Kelompok
Pelaksanaan Pencapaian
Pelaksanaan Distribusi Pangan Masyarakat
Target Konsumsi Pangan Dinas
8 Pokok dan Pangan Lainnya dalam
Perkapita/Tahun sesuai 4 Laporan V Pertanian dan
Koordinasi, Sinkronisasi dan Penganekarag
dengan Angka Pangan
Pelaksanaan Distribusi Pangan aman Konsumsi
Kecukupan Gizi
Pokok dan Pangan Lainny Pangan Berbasis
Sumber Daya
Lokal
9 Program Penyediaan Dan Pengembangan Prasarana Pertanian
334
Sasaran Penerima Target Tahapan
No Program/Kegiatan Sub-Kegiatan Keterangan
Manfaat 1 2 3 4
Jumlah Jaringan
Irigasi Usaha
Pembangunan, Rehabilitasi dan Dinas
Tani yang
Pemeliharaan Jaringan irigasi usaha 4 Unit V Pertanian dan
Dibangun,
Tani Pangan
Direhabilitasi ,
dan Dipelihara
Pembangunan,
Dinas
Pembangunan, Rehabilitasi dan Rehabilitasi dan
6 unit V Pertanian dan
Pemeliharaan Jalan Usaha Tani Pemeliharaan
Pangan
Jalan Usaha Tani
Pembangunan Prasarana Lahan Pertanian
Pertanian Pangan
Berkelanjutan
Pengelolaan Lahan Pertanian LP2B, Kawasan
Pangan Berkelanjutan/LP2B, Pertanian Pangan
Dinas
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan
2 Dok V Pertanian dan
Berkelanjutan/KP2B dan Lahan KP2B dan Lahan
Pangan
Cadangan Pertanian Pangan Cadangan
Berkelanjutan/LCP2B Pertanian Pangan
Berkelanjutan
LCP2B yang
Dikelola
Jumlah
Penyediaan Benih/Bibit
Benih/Bibit
Ternak dan Hijauan
Pengadaan Benih/Bibit Ternak yang Ternak yang Dinas
Pakan Ternak yang
Sumbernya dari Daerah Sumbernya dari 400 ekor V Pertanian dan
Sumbernya dalam 1
Kabupaten/Kota Lain Daerah Pangan
(satu) Daerah
Kabupaten / Kota
Kabupaten/Kota Lain
Lain
10 Program Pengendalian dan Penanggulan gan bencana Pertanian
335
Sasaran Penerima Target Tahapan
No Program/Kegiatan Sub-Kegiatan Keterangan
Manfaat 1 2 3 4
Jumlah Luas
Serangan
Organisme
Pengendalian dan Pengendalian Organisme
Pengganggu Dinas
Penanggulangan Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Tumbuhan (OPT) 939 ha V Pertanian dan
Bencana Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura,
Tanaman Pangan, Pangan
Kabupaten/Kota dan Perkebunan
Hortikultura, dan
Perkebunan yang
Dikendalikan
Program Pengelolaan Pendidikan
Dinas
35.250 Siswa Pendidikan
BSM (Bantuan Siswa Miskin) 500 siswa V
miskin Pemuda dan
Pengelolaan Pendidikan Olahraga
Sekolah Dasar Dinas
11 Pengelolaan Dana Pendidikan
Siswa miskin 337 sekolah V
BOS Pemuda dan
Olahraga
Dinas
Pengelolaan Pendidikan 18248
Pendidikan
Sekolah Menegah Bantuan Sosial Siswa Miskin APBD Siswa miskin peserta V
Pemuda dan
Pertama didik
Olahraga
Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyedia Air Kabupaten
12 91.89% V DPUPKP
Minum Kulon Progo
Kabupaten
12 Program Pengembangan Sistem pengelolaan Limbah 76.48% V DPUPKP
Kulon Progo
Kabupaten
14 Proram Kawasan Pemukiman 40.56% V DPUPKP
Kulon Progo
Program Peningkatan Prasarana, Sarana dan utilitas umum Kabupaten
15 40.56% V DPUPKP
(PSU) Kulon Progo
336
Sasaran Penerima Target Tahapan
No Program/Kegiatan Sub-Kegiatan Keterangan
Manfaat 1 2 3 4
Penyediaan Prasarana, Sarana dan
Kabupaten
Utilitas Umum (PSU) di perumahan 375 m V DPUPKP
Urusan Penyelenggaraan Kulon Progo
untuk menunjang Fungsi Hunian
PSU Perumahan
Penyediaan tenaga listrik untuk Kabupaten
80 Unit V DPUPKP
masyarakat Kulon Progo
Sumber: Dokumen RPKD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2023-2025
337
4.2.2. Dokumen Analisis Smart City Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun
2018-2028
Tujuan dari realisasi Smart City adalah menjadikan Kabupaten Kulon Progo
sebagai Kota Layak Huni terutama bagi generasi mendatang melalui optimalisasi
berbagai hal dimulai dari cerdas tata kelola pemerintahan (smart governance), cerdas
(smart economy), cerdas pemasaran potensi daerah (smart branding), dan cerdas
lingkungan (smart environment). Untuk mencapai smart city, Kabupaten Kulon Progo
April 2019 dan sebagai kawasan penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
(KSPN). Smart City Kabupaten Kulon Progo bertujuan untuk mewujudkan visi
dihadapi daerah serta kondisi potensi wilayah Kabupaten Kulon Progo, maka untuk
kinerja smart city daerah dalam RPJPD Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat pada
tabel 4.3. Berdasarkan tabel tersebut, beberapa target indikator kinerja yang
tercapai seperti IPM yang pada tahun 2021 sebesar 74,71 dan pada tahun 2022
mencapai 75,46.
338
Tabel 4. 2 Indikator Kinerja Dokumen Analisis Smart City Kabupaten Kulon Progo
Misi, Target
Tujuan,
No Indikator Tujuan/Sasaran Pokok Indikator Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4
Kinerja 2018 2019 2020 2021
Daerah
Misi I: Mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat, berprestasi, mandiri, berkarakter dan berbudaya
Terwujudnya Sumberdaya manusia yang Indeks Pembangunan
73,25 73,06 73,56 74,05
berkualitas Manusia
1. Rata-rata lama sekolah 8,65 8,73 8,8 8,88
Meningkatnya Kualitas
a 2. Harapan Lama Sekolah 14,25 14,49 14,73 14,79
Pendidikan Masyarakat
3. Angka melek huruf 97,48 98,33 99,19 100
1. Angka Harapan Hidup 75,03 75,04 75,04 75,04
1 Meningkatnya derajat
b 2. Angka Kematian Ibu 55,8 55,35 54,92 54,74
kesehatan masyarakat
3. Angka Kematian Bayi 8,79 8,52 8,46 7,84
Meningkatnya 1. Cakupan pelestarian dan
73,55 74,66 75,75 76,82
Pelestarian/pengembangan pengembangan budaya daerah
c
budaya dan prestasi generasi 2.Cakupan prestasi Generasi
31,7 38,07 44,45 50,82
muda muda
Misi II: Menciptakan sistem perekonomian yang berbasis kerakyatan
1. Gini Rasio 0,33 0,33 0,32 0,31
Terwujudnya pertumbuhan dan
2. Pertumbuhan Ekonomi 4,97 5,06 5,15 5,23
pemerataan ekonomi
3. Angka Kemiskinan 18,25 17,25 16 14,75
2
1. Angka pengangguran terbuka 3,05 2,9 2,75 2,5
Meningkatnya pendapatan
a 2. Pendapatan Perkapita
masyarakat 16,87 17,39 17,9 18,41
Penduduk
Misi III: Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam lingkungan kehidupan yang aman, tertib dan tenteram
Indeks Reformasi Birokrasi 67 70 72 73
Mewujudkan tata
3 Indeks Ketertiban dan
kelola pemerintahan yang baik 0,95 1,19 1,18 1,8
Ketenteraman
339
Misi, Target
Tujuan,
No Indikator Tujuan/Sasaran Pokok Indikator Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4
Kinerja 2018 2019 2020 2021
Daerah
1. Nilai akuntabilitas Kinerja
BB BB BB A
Meningkatnya kualitas pemerintahan daerah (AKIP)
penyelenggaraan pemerintah 2. Akuntabilitas Pengelolaan
a WTP WTP WTP WTP
dan pelayanan publik yang Keuangan Daerah (Opini BPK)
responsif dan akuntabel 3. Nilai Indeks Kepuasan
77,65 78,15 78,65 79,35
Masyarakat (IKM)
Misi IV: Mewujudkan pembangunan berbasis kawasan dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan didukung oleh teknologi serta
infrastruktur yang berkualitas
Indeks Pembangunan
Terwujudnya pembangunan kawasan 72,93 73,8 74,05 75,07
Berkelanjutan
Meningkatnya pelayanan
Indeks Pembangunan
a infrastruktur yang 68,43 70,67 71,07 73,77
infrastruktur
mendukung performa wilayah
4
Meningkatnya pengelolaan
Indeks Kualitas Lingkungan
b kualitas pengelolaan 63,04 63,31 63,58 63,84
Hidup (IKLH)
lingkungan hidup
Meningkatnya pengendalian
c Persentase Kesesuaian Ruang 87,33 87,41 87,5 87,59
pemanfaatan ruang
Sumber: Dokumen Analisis Smart City Kabupaten Kulon Progo Tahun 2018-2028
340
BAB V PERMASALAHAN & ISU STRATEGIS
5.1 Modal Dasar
5.1.1. Kependudukan
Kulon Progo adalah sebesar 435,64 ribu jiwa dan terus bertambah menjadi
sebanyak 473,08 ribu jiwa pada tahun 2045. Jika dibandingkan dengan
kabupaten/ kota lain di Provinsi DIY, Kabupaten Kulon Progo memiliki jumlah
potensi tenaga kerja yang semakin besar, yang dapat dimanfaatkan secara
yang memiliki potensi menciptakan banyak lapangan kerja. Di sisi lain, jika
341
Kabupaten Kulon Progo tidak berhasil mengoptimalkan potensi penduduknya
menjadi sumber daya manusia yang produktif, maka penduduk tersebut dapat
dalam mengelola dinamika ini. Hal ini bertujuan agar penduduk dapat
pembangunan.
Progo juga membuka akses atau jalur baru bagi distribusi barang
342
perkembangan wilayah kabupaten Kulon Progo maupun
seni unggulan seperti Seni Angguk Putri yang menjadi salah satu jenis
Krumpyung, dan Jabur. Selain itu budaya tradisi berupa upacara adat
juga sudah dikemas dengan cukup baik sehingga memiliki daya tarik
wisata daerah.
343
10. Kabupaten Kulon Progo, memiliki 4 (empat) Satuan Ruang Strategis
berkelanjutan
teruji manfaatnya.
memiliki potensi daya tarik parawisata yang cukup besar untuk dikembangkan
344
agar dapat bersinergi dengan pengembangan pariwisata Borobudur. Rencana
salah satu strategi daerah dalam rangka menyediakan akses transportasi dari
Kabupaten Kulon Progo sangat strategis, dengan total produksi ikan tambak
kelautan dan perikanan secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir berbasis
pendidikan dan pelatihan yang diterima oleh masyarakat. Pada konteks lebih
mendasar, literasi dan numerasi merupakan dua aspek penting dalam mengukur
kualitas sumber daya manusia. Literasi dan numerasi sendiri merupakan suatu
berdasarkan asesmen nasional sebesar 61,06 dan pada tingkat SMP sebesar
kemampuan literasi baik pada tingkat SD maupun SMP di Kulon Progo berada
Kabupaten Kulon Progo berdasarkan asesmen nasional sebesar 44,24 dan pada
345
tingkat SMP sebesar 58,69. Hal tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian
Progo, oleh karena itu diperlukan pengukuran tingkat literasi dan numerasi yang
nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang baik pada individu dalam suatu komunitas
individu yang lebih baik secara moral dan etis dan berdampak positif pada
berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Kabupaten Kulon Progo
dengan basis nilai-nilai budaya yang tertuang dalam Peraturan Bupati Kulon
Didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui Pendidikan jalur
sosial yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Hingga tahun 2022, data rata-rata
lama sekolah di Kabupaten Kulon Progo sebesar 9,17 tahun yang mana masih di
bawah angka DIY (9,75). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
346
masyarakat Kulon Progo masih belum mampu mencapai tingkat pendidikan yang
lebih tinggi. Rendahnya tingkat partisipasi dan lama sekolah yang rendah
merupakan isu serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang pada
perkembangan sosial dan ekonomi suatu wilayah. Oleh karena itu, upaya-upaya
Kulon Progo.
dilihat melalui angka Harapan Lama Sekolah. Hingga tahun 2022, angka
Harapan Lama Sekolah di Kulon Progo sebesar 14,38 tahun. Meskipun angka
tersebut cukup tinggi namun masih berada di bawah angka HLS di Provinsi DIY
budaya lokal juga dapat membantu merangsang minat dan motivasi masyarakat
Kulon Progo dinilai sudah mampu terus menekan angka kasus stunting hingga
bahwa sekitar satu dari sepuluh anak di Kulon Progo mengalami kondisi stunting.
347
perhatian serius dalam konteks kesehatan perkembangan anak. Berdasarkan
data proyeksi yang dihasilkan melalui perhitungan laju penurunan stunting saat
ini, maka pada tahun 2045 diproyeksikan angka stunting di Kabupaten Kulon
merata dan adil sangat memengaruhi usia harapan hidup. Daerah yang memiliki
sistem kesehatan yang kuat dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat,
usia harapan hidup umumnya lebih tinggi. Hingga tahun 2022 diketahui
Kabupaten Kulon Progo memiliki Usia Harapan Hidup yang cukup baik diangka
75,28 tahun, angka tersebut bahkan merupakan angka tertinggi di Provinsi DIY.
infrastruktur kesehatan yang modern dan efisien. Dengan demikian, isu ini
Isu kematian ibu, bayi, dan kematian neonatal adalah masalah serius dalam
bidang kesehatan global yang terkait erat dengan kualitas dan aksesibilitas
pelayanan kesehatan maternal dan perinatal. Mengurangi kematian ibu, bayi, dan
masyarakat dan memastikan bahwa setiap individu, termasuk ibu dan bayi,
memiliki akses yang setara dan layanan kesehatan yang berkualitas selama
periode penting dalam kehidupan. Hingga tahun 2021 Angka Kematian Bayi per
348
10.000 kelahiran hidup di Kulon Progo mencapai angka 12,4 yang mana
meningkat dari tahun sebelumnya. Angka ini merupakan angka tertinggi selama
periode 2017-2021. Sementara itu angka kematian ibu juga mengalami kenaikan
pada tahun 2021 dan 2022 dengan angka berturut turut 222,17 dan 194,69.
60,07 dengan tren yang terus meningkat hingga angka 64,23 di tahun 2045.
ketersediaan tenaga medis yang memadai, seperti dokter, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya. Hingga tahun 2022, diketahui bahwa rasio tenaga kerja medis
per satuan penduduk di Kulon Progo sebesar 3,19 dengan rata-rata laju
penambahan sejak tahun 2015 sebesar 0,02. Sementara pada rasio dokter per
satuan penduduk pada tahun 2022 sebesar 0,64 dengan rata-rata laju
pandemi
tantangan pandemi seperti COVID-19, adalah isu yang memiliki dampak serius
beradaptasi, dan pulih dari berbagai tantangan dan krisis, baik yang bersifat
349
alam, konflik, pandemi, perubahan iklim, serta berbagai risiko dan ancaman
lainnya. Isu ini merupakan isu multidimensional yang memerlukan kerja sama
kesehatan yang memadai, dan peluang ekonomi yang baik. Kemiskinan juga
banding kab/kota lainya di DIY, yaitu sebesar 16,39%. Selain itu, indeks
miskin di daerah tersebut. Semakin tinggi indeks ini, semakin jauh penduduk
lebih dalam. Indeks keparahan kemiskinan di Kulon Progo juga diketahui lebih
besar dari indeks DIY, yaitu sebesar 0,56 yang manamemberikan gambaran
tingkat deprivasi yang dialami oleh penduduk miskin, seperti akses terhadap
kehidupan penduduk. Hal ini memerlukan komitmen dan kolaborasi yang kuat
350
untuk mencapai perubahan positif dalam mengatasi isu kemiskinan di Kulon
Progo.
Hingga tahun 2022, Kabupaten Kulon Progo memiliki total 11 jenis komoditi
ekspor yang tersebar pada lebih dari 15 negara tujuan. Dengan berbagai
di luar wilayah Kulon Progo yang sudah memiliki jaringan pasar ekspor sejak
lama.
faktor. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah masih belum
berbagai macam barang toko, kaki lima, dan los pasar yang beroperasi secara
Padahal, pada era sekarang ini, proses digitalisasi sudah menjamah berbagai
wilayah ini.
351
produksi yang tinggi, dan minimnya inovasi. Selain itu, kemajuan teknologi yang
dalam teknologi baru, maka dapat menurunkan daya saing industri tersebut.
14,00
11,70
KONTRIBUSI INDUSTRI PENGOLAHAN (%)
12,00
10,34
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
d. Menurunnya laju rasio volume usaha koperasi dan rendahnya daya saing
UMKM
UMKM dan koperasi berkontribusi tinggi dalam penyerapan tenaga kerja, tetapi
kendala yang perlu diatasi oleh koperasi dan UMKM, yaitu melibatkan pekerja
yang memiliki keterampilan terbatas, fokus pada sektor dengan nilai tambah
yang terbatas, keterlibatan yang minim dalam rantai produksi, dan terbatasnya
jumlah koperasi yang aktif dalam sektor riil juga merupakan tantangan yang
dihadapi.
352
Kinerja pariwisata yang belum optimal disebabkan oleh terbatasnya atraksi,
pariwisata berkelanjutan yang masih rendah. Jenis wisata yang didominasi oleh
wisata alam di wilayah pegunungan Kulon Progo belum didukung oleh aspek
untuk berkunjung. Selain itu, aspek amenitas yang belum banyak berkembang
objek wisata belum dapat memberikan pengaruh yang besar pada perputaran
Nilai investasi yang masih rendah di Kabupaten Kulon Progo disebabkan oleh
masih rendahnya potensi investasi yang ready to offer. Selain itu, ketidakpastian
Jika dilihat pada pengelompokan wilayah di Kabupaten Kulon Progo yang terdiri
atas 4 klaster, yaitu Klaster Wates (Kecamatan Wates, Temon, dan Pengasih),
h. Kapasitas tenaga kerja yang masih rendah dan belum tersedianya lapangan
353
Produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Kulon Progo berkisar pada angka 52,57
juta rupiah pada tahun 2022. Nilai tersebut masih berada di bawah
produktivitas tenaga kerja Provinsi DIY yang berkisar pada angka 73,86 juta
kerja.
Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi laut dan perikanan yang melimpah.
laut dan perikanan yang disebabkan oleh tingginya biaya produksi, terbatasnya
sarana dan prasarana, serta terbatasnya kapasitas dan kompetensi SDM dalam
mengolah hasil tangkapan. Selain itu, dari sektor perikanan tangkap masih
terdapat tantangan berupa masih rendahnya bibit ikan lokal, kurang optimalnya
sektor pertanian di Kabupaten Kulon Progo juga mengalami tren penurunan dari
sebesar 21,22% pada tahun 2012 menjadi 15,57% pada tahun 2022.
354
25,00
21,22 21,17
20,44 20,42 19,92
19,04
15,00
10,00
5,00
0,00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pada bidang tata kelola, Kabupaten Kulon Progo memiliki permasalahan dan
yang masih berada di angka 83,27% (Tahun 2022) yang menunjukkan bahwa
bahkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam 3 tahun terakhir belum
mencapai target.. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor kualitas pelayanan yang
karena itu penting bagi pelayanan publik untuk dapat memenuhi kebutuhan
355
dan meningkatkan kinerja daerah. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebijakan
pemerintah yang signifikan selama lima tahun terakhir. Hal ini, pada dasarnya,
diperparah oleh kenyataan bahwa sebagian besar OPD memiliki jumlah SDM
yang terbatas, dan mereka juga harus mengatasi tugas-tugas multitasking yang
kompleks. Hal ini didukung juga dengan rasio ASN dengan kebutuhan riil yang
ASN yang menjadi lebih. Disamping itu, dari segi mutu, belum seluruh sumber
berkelanjutan dari tahun 2013 hingga 2022, tantangan masih ada. Salah
356
BUMD, Dana transfer, dan aset daerah serta implementasi penganggaran dari
peraturan dan kebijakan baru juga menjadi tantangan bagi pemerintah untuk
keuangan dareah. Selain itu, kurangnya kapasitas sumber daya manusia dalam
pengelolaan keuangan daerah seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan
perda dengan 613 pelanggaran pada tahun 2022. Hal ini dapat menciptakan
Rendah
lingkungan.
muncul akibat perubahan sosial ekonomi, seperti pembangunan BIY dan jalan
koordinasi lintas sektor antara instansi seperti Polres, Kodim, dan tokoh
antisipasi dini. Sinergitas lintas sektor ini penting untuk menciptakan kondisi
serta unsur-unsurnya
Kekayaan dan keragaman budaya merupakan salah satu hal yang patut di
yang dihadapi Kabupaten Kulon progo saat ini. Hal tersebut tentu menjadi salah
358
b. Rendahnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya membaca dan
masih rendah hal tersebut juga berkaitan dengan rendahnya kualitas dan
melalui minat abca masyarakat yang rendah. Lalu rendahnya kualitas serta
cakupan masyarakat terlihat bahwa nilai IPLM masih rendah. IPLM sendiri
(Gambar 4…) masih terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Hal tersebut dapat
adanya kekerasan terhadap anak dapat dipicu dari pemahaman orang tua
mengenai pola asuh anak yang baik dan benar. Kondisi tersebut dapat
dipengaruuhi oleh peran dan fungsi keluarga yang menurun dan komunikasi di
dalam keluarga yang kurang baik. Permasalahan lain yang terjadi adalah belum
359
200
152
150 129 133 131
109 113
88
100
50
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Permasalahan pangan saat ini masih dihadapi oleh Kabupaten Kulon Progo.
jumlah penduduk tentu akan memberikan dampak bagi lingkungan. Dalah satu
dampak yang dirasakan oleh Kabupaten kulon progo adalah rendahnya kualitas
Kulon Progo masih fluktuatif dan pada tahun 2022 belum mencapai target
secara maksimal.
360
70
69,01
68,56 68,69
69
68 67,61
67 66,38 66,4
66,01
65,75
66
65
64
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
lintas yang rendah hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan angka kejadian
kecelakaan lalu lintas yang bertambah setiap tahunnya. Selain itu masih banyak
angkutan umum yang melebihi kapasitas kendaraan atau Over Dimension dan
Over Load. Kurangnya prasana dan perlengkapan jalan seperti lampu jalan,
umum masih kecil karena dianggap kurang efektif untuk melakukan mobilitas
1200
958
1000
800 685
592 615
600 461
400
200
0
2018 2019 2020 2021 2022
361
Manajemen perparkiran yang baik dibutuhkan untuk menghadapi pengaruh dari
pembangunan bandara yang cukup pesat. Selain itu manajemen lalu lintas
Prasarana jalan merupakan salah satu fasilitas infrastruktur yang penting dalam
masih adanya jalan lokal yang memiliki kondisi rusak berat. Hal tersebut terlihat
pada grafik gambar… bahwa persentase jalan lokal yang memiliki kondisi rusak
berat diatas jalan lokal yang memiliki kondisi sedang dan rusak ringan.
kabupaten Kulon Progo masih menjadi isu. Masih terdapat jaringan irigasi yang
memiliki kondisi rusak berat tentu menjadi masalah bagi Kabupaten Kulon
progo. Selain itu, permasalah air yang lain adalah belum memadainya cakupan
air minum dan sanitasi di Kabupaten Kulon Progo. Sistem drainase di Kabupaten
rawan bencana dan dapat dikatakan bahwa tidak ada kawan yang aman 100%
362
k. Belum optimalnya penetapan dokumen perencanaan dan pengendalian
pemanfaatan ruang
l. Masih terdapat rumah tidak layak huni dan kawasan kumuh serta kurang
yang tidak layak huni dan kawasan kumuh. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan
rumah belum terpenuhi sehingga masih tingginya angka defisit rumah (backlog)
atau banjir karena sistem drainase yang tidak terpadi dalam satu daerah
tangkapan air.
terdiri dari pegunungan sehingga tidak ada jaringan internet tidak dapat
pengetahuan dan literasi digital masyarakat Kabupaten Kulon Progo juga masih
rendah.
363
n. Belum optimalnya penyajian data dan rendahnya keamanan informasi
Data yang tersaji di Kabupaten Kulon Progo masih belum akurat, mutakhir, dan
website yang menyajikan seluruh data yang dapat diakses oleh berbagai pihak.
Selain itu keamanan mengenai infromasi di Kabupaten Kulon Progo juga masih
rendah.
yang baik. Belum optimalnya tata kelola administrasi pertanahan menjadi salah
364
BAB VI VISI & MISI DAERAH
6.1. Visi Pembangunan
diharapkan oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dapat terwujud.
Visi ini menjelaskan arah atau kondisi ideal yang ingin dicapai sesuai dengan kondisi
sehingga dapat ditentukan target masa depan yang diinginkan. Visi bukan sekadar
impian atau serangkaian harapan, melainkan suatu komitmen dan usaha untuk
yang ada, menilai isu-isu strategis, dan memperhatikan aspirasi dari pemangku
365
Visi Pembangunan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2005-2045 ini diharapkan
akan mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat Kabupaten Kulon Progo dengan
Pembukaan UUD 1945 khususnya bagi masyarakat Kabupaten Kulon Progo. Visi
Progo yang Lestari, inklusif, adil, dan nyaman berbasis masyarakat yang
Untuk mewujudkan Visi mulia Kulon Progo Berlian 2045, maka telah disusun
roadmap dalam rangka implementasi RPJPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025-
2045,
366
6.2. Misi Pembangunan
dilakukan untuk mencapai visi. Misi juga dapat dianggap sebagai strategi yang akan
misi pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Kulon Progo yang terwujud
dalam “PANCA RATNA PEMBANGUNAN|. Dalam upaya mencapai Visi dan Misi
Kulon Progo Berlian 2045, terdapat 22 sasaran super prioritas (Game Changer) yang
367
Misi 1: Mewujudkan masyarakat Kulon Progo yang berdaya saing, memiliki
formal;
kemiskinan masyarakat.
Adapun Penjabaran terkait sasaran super prioritas, indikator super prioritas, dan
target pada Misi 1 RPJPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025-2045 disajikan pada
tabel berikut.
368
Misi 2: Meningkatkan daya saing ekonomi daerah dan menciptakan pemerataan
berupa:
dan target pada Misi 2 RPJPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025-2045 disajikan
369
Misi 3: Mewujudkan regulasi dan tata kelola pemerintahan yang adaptif,
370
Indeks Kapasitas 1,492
Mandat Nasional
Fiskal Daerah (Rendah)
dari Indikator
Terwujudnya kemandirian fiskal Kinerja RPJPN
daerah
Persentase SILPA
Mandat Daerah
terhadap APBD 9,81%
pembangunan.
target RPJPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025-2045 disajikan pada tabel berikut.
371
Indikator Kinerja Super Baseline Target
Sasaran Super Prioritas Status
Prioritas 2025 2045
Kondisi Jalan
Semakin kuatnya konektivitas intra Baik 40,12 100
dan inter regional untuk Keberlanjutan
Sedang 30,58 0
menundukung pembangunan Targert Daerah
wilayah Rusak Ringan 13,99 0
Rusak Berat 14,31 0
Meningkatnya kualitas hidup Kesesuaian
masyarakat melalui pemerataan Pemanfaatan Ruang
Keberlanjutan
PSU dan terpenuhinya kebutuhan Struktur Ruang (%) 97 100 Targert Daerah
rumah melalui efektivitas
perencanaan Pola Ruang (%) 92 100
Meningkatnya ketahanan
Mandat nasional
masyarakat melalui mitigasi dan Indeks Ketahanan 0,472
dari indikator
penanganan bencana berbasis Daerah (2022)
kinerja RPJPN
masyarakat
Meningkatnya kualitas akses Cakupan Layanan
Keberlanjutan
komunikasi dan informasi melalui Menara Telekomunikasi 80 100
Targert Daerah
proses digitalisasi (%)
372
BAB VII ARAH KEBIJAKAN & SASARAN POKOK
Arah kebijakan memberikan pedoman tentang langkah-langkah atau
tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan-tujuan strategis yang ingin
masalah atau isu tertentu yang ingin diatasi, serta strategi-strategi yang akan
digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Arah kebijakan juga bisa berkaitan
Sasaran pokok adalah elemen kunci dalam merinci kondisi yang diinginkan
pada akhir periode 20 tahun, serta bagaimana cara mencapai tujuan tersebut sesuai
dengan visi dan misi yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan merujuk kepada
373
Misi, Arah Kebijakan, Sasaran Pokok, Indikator Kinerja, dan Target RPJPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025-2045
374
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
1 Rata-rata
kemampuan
Mandat
Numerasi
Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas Sumber nasional dari
berdasarkan
pendidikan di Kulon Daya Manusia indikator
asesmen nasional:
Progo berbasis karakter kinerja RPJPN
a. SD 72,35 100
budaya lokal masyarakat
b. SMP 66,84 100
Meningkatnya kualitas karakter
masyarakat
Meningkatkan partisipasi
Rata-rata lama Mandat
masyarakat dalam
Mewujudkan Meningkatnya partisipasi sekolah penduduk nasional dari
pendidikan melalui 9,40 12,0
masyarakat Kulon masyarakat dalam pendidikan usia di atas 15 tahun indikator
peningkatan akses dan
Progo yang (tahun) kinerja RPJPN
pemerataan pendidikan
berdaya saing,
Meningkatkan upaya Angka Kematian Ibu 232,25 50 Mandat
memiliki karakter
pencegahan kasus Meningkatnya upaya pencegahan (per 100,000 nasional dari
unggul, dan
kematian ibu, bayi, dan kasus kematian ibu kelahiran hidup) indikator
sejahtera.
kematian neonata kinerja RPJPN
Meningkatnya upaya pencegahan Angka Kematian Bayi Keberlanjutan
kasus kematian bayi dan kematian per 10.000 kelahiran 13,32 1 Target
neonatal hidup Daerah
Meningkatkan upaya Tingkat prevalensi Mandat
penanggulangan Tuberkulosis per nasional dari
60,60 0
penyakit menular dan Meningkatnya upaya 100,000 penduduk indikator
tidak menular penanggulangan penyakit menular kinerja RPJPN
dan tidak menular Prevalensi HIV/AIDS Keberlanjutan
(%) 0,0065 0 Target
Daerah
375
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
Meningkatkan cakupan Persentase Mandat
jaminan kesehatan Meningkatnya cakupan jaminan kepesertaan jaminan 97,20 nasional dari
100
nasional kesehatan nasional pemeliharaan (2022) indikator
kesehatan (%) kinerja RPJPN
Meningkatkan kapasitas
kelembagaan untuk Meningkatnya kapasitas
pemantauan dan kelembagaan untuk pemantauan Keberlanjutan
Pelayanan 70,5
penanganan penyakit dan penanganan penyakit 100 Target
Kesehatan ODGJ (%) (2022)
psikologis/ mental health psikologis/ mental health bagi Daerah
bagi semua semua generasi/kalangan
generasi/kalangan
Meningkatkan resiliensi - - - -
Meningkatnya resiliensi masyarakat
masyarakat terhadap
terhadap tantangan global seperti
tantangan global seperti
pandemi
pandemi
Menurunkan tingkat Indeks Kedalaman 1,97 0,5 Keberlanjutan
Menurunnya indeks kedalaman
kemiskinan daerah Kemiskinan Target
kemiskinan
Daerah
Indeks Keparahan 0,43 0,05 Keberlanjutan
Menurunnya indeks keparahan
Kemiskinan Target
kemiskinan
Daerah
2 Meningkatkan Menguatkan iklim Semakin terbukanya peluang pasar Persentase Ekspor 3,63% Mandat
daya saing dagang dan ekspor ekspor Barang dan Jasa (% nasional dari
ekonomi daerah dengan meningkatkan PDB) indikator
dan menciptakan kapasitas pelaku usaha. kinerja RPJPN
pemerataan Semakin optimalnya iklim dagang Realisasi Nilai Usaha Rp3.365.502,423 Keberlanjutan
ekonomi melalui Perdagangan Target
pengembangan Daerah
potensi lokal Meningkatkan kontribusi Meningkatkan kontribusi sektor Rasio PDB Industri 12,24% Mandat
sektor industri industri pengolahan Pengolahan (%) nasional dari
376
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
pengolahan dengan Optimalnya kinerja kawasan indikator
mengoptimalkan fungsi peruntukan industri kinerja RPJPN
kawasan industri
berbasis teknologi.
Meningkatnya daya saing Meningkatnya nilai usaha industri
ekonomi daerah secara
umum dan terciptanya
pemerataan ekonomi
yang didukung oleh
tenaga kerja yang
berkualitas
Meningkatkan kapasitas Meningkatnya rasio volume usaha
koperasi dan UMKM koperasi terhadap PDRB
dalam penciptaan nilai Meningkatnya daya saing UMKM
tambah ekonomi. Meningkatnya kapasitas SDM
koperasi dan UMKM di sektor jasa
Meningkatnya jumlah dan lamanya
masa tinggal
Meningkatnya sarana dan prasarana
pendukung kegiatan wisata
Meningkatkan realisasi Meningkatnya realisasi investasi Nilai Investasi Rp19.562.386,09 Keberlanjutan
investasi yang didukung Target
oleh regulasi yang jelas. Daerah
Meningkatkan Meningkatnya kapasitas tenaga Tingkat 4,91 Mandat
produktivitas tenaga kerja Pengangguran nasional dari
kerja dengan Terbuka (%) indikator
meningkatkan kapasitas kinerja RPJPN
tenaga kerja
377
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
Produktivitas Tenaga 59,61 Keberlanjutan
Kerja Target
Daerah
Semakin banyak dan beragamnya Tingkat Partisipasi 79,31 Mandat
jenis lapangan pekerjaan yang Angkatan Kerja (%) nasional dari
tersedia indikator
kinerja RPJPN
Meningkatkan daya saing Meningkatnya daya saing produk
hasil laut dan perikanan perikanan dan hasil laut
dengan diversifikasi
produk.
Semakin meningkatnya kapasitas
SDM yang didukung oleh tata kelola
kelembagaan perikanan yang baik
Meningkatkan Meningkatnya produktivitas dan Persentase PDRB Mandat
produktivitas pertanian kualitas komoditas pertanian Pertanian nasional dari
dengan indikator
mengintegrasikan kinerja RPJPN
pengelolaannya dari hulu
ke hilir.
Mengoptimalkan pengolahan
seluruh produk pertanian dan
mengurangi timbulan limbah
pertanian
Tetap terjaganya luas lahan
pertanian
3 Mewujudkan Meningkatkan Meningkatnya indeks Indeks 14,38 Meningkat Mandat
regulasi dan tata profesionalisme ASN profesionalitas ASN Profesionalitas ASN Nasional
kelola melalui program
pemerintahan pelatihan, penilaian
378
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
yang adaptif, kinerja, dan
demokratis, dan pengembangan karir
responsif yang berkelanjutan.
Meningkatkan sistem
pelayanan publik melalui Meningkatnya nilai kepuasan Keberlanjutan
Indeks Kepuasan
pengembangan sumber masyarakat terhadap layanan 83,27 Meningkat Target
Masyarakat
daya manusia dan publik yang disediakan Daerah
infrastruktur
Meningkatkan cakupan
pelatihan untuk semua Keberlanjutan
Meningkatnya cakupan pelatihan Cakupan Pelatihan 28 Peserta
ASN melalui program Meningkat Target
terhadap ASN Terhadap ASN Diklatpim
pelatihan berkualitas dan Daerah
relevan.
Meningkatkan efisiensi,
transparansi, dan
akuntabilitas dalam Meningkatnya indeks reformasi Indeks Reformasi Mandat
78,05 Meningkat
birokrasi melalui birokrasi Birokrasi Nasional
reformasi proses dan tata
kelola.
Meningkatkan kualitas
SPBE untuk memberikan
pelayanan yang lebih
Meningkatnya kualitas Sistem
cepat dan efisien kepada Indikator
Pemerintahan Berbasis Indeks SPBE 3,45 Meningkat
masyarakat melalui Nasional
perbaikan infrastruktur
Elektronik
dan peningkatan
kapasitas SDM
Realisasi Program Keberlanjutan
Meningkatkan kolaborasi Meningkatnya kualitas SDM
Yang Melibatkan * Target
dan sinergi antar OPD Perencana dan peningkatan
Lintas OPD Daerah
379
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
melalui pengembangan upaya keterlibatan multi sektor
kelembagaan (pentahelix)dalam perencanaan
Mewujudkan
Indeks Desa 37,9% Desa Mandat
pemberdayaan bagi Peningkatan kemandirian desa Meningkat
Membangun Mandiri Nasional
lebaga yang ada di desa
Mewujudkan sistem
pengarsipan yang efektif Lestarinya historis pembangunan Wilayah Yang Telah Keberlanjutan
dan efisien untuk daerah Kulon Progo melalui Menerapkan Sistem 100% Kelurahan Meningkat Target
mencapai keamanan dan sistem pengarsipan yang optimal Arsip Sesuai Standar Daerah
ketahanan arsip daerah
Mewujudkan
124 Satuan
pemerintahan yang Jumlah Inovasi
Inovasi dan 6 Keberlanjutan
mendukung upaya Meningkatnya penelitian, Daerah dan
Dokumen Meningkat Target
penelitian dan pengembangan, dan inovasi daerah Penelitian dan
Penelitian dan Daerah
pengembangan serta Pengembangan
Pengembangan
inovasi - inovasi daerah
Menjamin
Mewujudkan Terwujudnya
Kepastian dan
lingkungan lingkungan
Keadilan Hukum Indeks
bermasyarakat yang bermasyarakat yang
4 Untuk Ketertiban dan
aman dan nyaman aman dan nyaman 90,14
Menciptakan Ketenteraman"
bagi seluruh bagi seluruh
Lingkungan Yang
masyarakat masyrakat (kebijakan)
Nyaman dan Aman
380
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
Mewujudka
upaya untuk
meningkatan
efisien melalui
pengembangan
381
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
lingkungan yang nyaman
dan berbudaya
382
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
Terwujudnya sistem Indeks
Meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah yang Pembangunan
masyarakat mengenai berkelanjutan Literasi Masyarakat
pentingnya membaca Meningkatnya kesadaran Rintisan desa/ 67,9537 (2022)
melalui layanan pentingnya membaca melalui kalurahan budaya
perpustrakaan daerah layanan membaca kategori tumbuh
yang berkualitas (unit)
Indeks
Pembangunan
n/a
Kualitas
67,95 (2022)
KeluargaLiterasi
Masyarakat
Mewujudkan lingkungan Meningkatnya kualitas jaringan jalan Pola Pangan
nyaman dan aman Meningkatnya perlindungan dan Harapan
91,2 (2022)
dengan memperhatikan pemberdayaan bagi anak dan Indeks
n/a
kesetaraan gender untuk perempuan Pembangunan
menciptakan keluarga Kualitas Keluarga
dan lingkungan yang Meningkanya kualitas infrastruktur
berkualitas jaringan drainase dan sanitasi
Indeks Kualitas
Mewujudkan ketahanan Meningkatnya nilai PPH
Lingkungan Hidup
pangan dengan 96,9091,2 (2022)
Pola Pangan
keragaman bahan
Harapan
pangan pokok
383
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
Meningkatnya Meningkatnya percepatan dalam Kondisi Jalan (%)
percepatan dalam menentapkan dokumen Target Pengurangan
menentapkan dokumen perencanaan Sampah Rumah
19.929,92
perencanaan Terwujudnya sistem pengelolaan Tangga dan Sampah
sampah yang berkelanjutan Sejenis Rumah
Tangga (ton)
Meningkatkan tertib lalu Meningkanya kualitas mitigasi dan
lintas dan pemenuhan penanganan bencana berbasis
kebutuhan infrastruktur masyarakat
untuk menghadapi Meningkatnya tertib lalu lintas dan
Baik
perkembangan kawasan pemenuhan kebutuhan infrastruktur 40,12
Kondisi Jalan (%)
Meningkanya kualitas untuk menghadapi perkembangan
mitigasi dan penanganan kawasan
bencana berbasis
masyarakat
Sedang 30,58
Baik 40,12
Rusak Ringan 13,99
Sedang 30,58
Meningkatnya tata kelola 14,31
Rusak BeratRingan
administrasi pertanahan 13,99
Kondisi Jaringan
Irigasi menurut
Daerah Irigasi dan
Kewenangan di 14,31
Kabupaten Kulon
Progo (%)
Rusak Berat
384
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
Meningkatkan kualitas Meningkanya kualitas infrastruktur Baik 61
infrastruktur jaringan air jaringan drainase dan sanitasi Kondisi Jaringan
dan limbah untuk Irigasi menurut
menciptakan lingkungan Daerah Irigasi dan
yang sehat Kewenangan di
Kabupaten Kulon
Progo (%)
Sedang 12
Baik 61
Rusak Ringan 8
Sedang 12
19
Rusak BeratRingan
8
Jumlah defisit rumah
(unit)
Rusak Berat 19
Meningkatkan kualitas Terpenuhinya kebutuhan rumah Kesesuaian 40.119
fasilitas permukiman pada setiap keluarga Pemanfaatan Ruang
Jumlah defisit rumah
(unit)
Meningkatnya Meningkatnya percepatan dalam Struktur Ruang (%)
percepatan dalam menentapkan dokumen Kesesuaian 97
menentapkan dokumen perencanaan Pemanfaatan Ruang
perencanaan 92
PolaStruktur Ruang
(%) 97
385
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
92
386
Baseline Target
No. Misi RPJPD Arah Kebijakan Sasaran Pokok Indikator Kinerja Status
2025* 2045
Tanah 4.062
DesaKadipaten
488
387
388
BAB VIII PENUTUP
389
Pada konteks diatas, dokumen RPJPD Kabupaten Kulon Progo tahun 2025-
2045 diwujudkan dengan upaya menciptakan Kulon Progo BERLIAN yaitu singkatan
dari Kulon Progo yang Berketahanan, Edukatif, Responsif, Lestari, Inklusif, Adil, dan
Nyaman. Unsur-unsur prioritas selama 20 tahun kedepan yang akan menjadi focus
sasaran dalam mewujudkan system pelayanan serta kondisi masyarakat di
Kabupaten Kulon Progo. Visi diatas yang kemudian dilanjutkan dengan kebijakan
transformative, yang diawali dengan memetakan faktor peubah untuk menuju kondisi
akhir yang diharapkan. Metode ini yang kemudian disebut sebagai faktor game
changers pada dokumen RPJPD Kabupaten Kulon Progo Tahun 2025-2045.
390
391