Oleh:
DIAN
MENTARI
B 101 18 047
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar sarjana
Administrasi Publik pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas
tadulako
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PERNYATAAN MAHASISWA iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
KATA PENGANTAR ix
ABSTRAK xii
ABSTRACT xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian 9
1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 9
1.3.1 Tujuan penelitian 9
1.3.2 Kegunaan penelitian 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN ALUR PIKIR 11
2.1 Tinjauan Pustaka 11
2.1.1 Penelitian terdahulu 11
2.2 Landasan teoritis dan kepustakaan yang relevan 14
2.2.1 Pengertian Administrasi publik 14
2.2.2 Kinerja 15
2.2.3 Pelayanan Publik 20
2.2.4 Kualitas pelayanan publik 22
2.2.5 Kinerja dan falsafah kinerja 23
2.2.6 Pengaruh Kinerja Terhadap Lingkungan Kerja 27
iv
2.2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja: 27
2.2.8 Indikator kinerja 32
2.2.9 Hubungan lingkungan kerja dan kinerja 33
2.2.10 Pemerintah Desa 34
2.3 Alur pikir 36
BAB III METODE PENELITIAN 38
3.1 Dasar Dan Tipe Penelitian 38
3.1.1 Tipe Penelitian 38
3.2 Definisi Konsep 38
3.3 Jenis Data 40
3.3.1 Data primer 40
3.3.2 Data sekunder 40
3.4 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data 41
3.4.1 Sumber data 41
3.4.2 Teknik pengumpulan data 42
3.5 Instrument Penelitian 43
3.6 Analisis Data 44
3.7 Penentuan Lokasi Penelitian 46
3.8 Waktu Dan Jadwal Penelitian 46
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH/LOKASI PENELITIAN 48
4.1 Deskripsi Wilayah 48
4.1.1 Sejarah Singkat Desa Nupabomba 48
4.1.2 Kondisi Umum Desa 49
4.1.3 Keadaan Geografis Kelurahan Nupabomba 50
4.2 Keadaan Sosial Penduduk 52
4.2.1 Jumlah Penduduk 52
4.2.2 Kondisi Sosial Budaya, Ekonomi Dan Agama 53
v
4.3 Struktur Organisasi, Visi Misi Dan Tujuan, Keadaan Pegawai Kantor
Kelurahan Nupabomba.
59
4.2.1 Struktur Organisasi 60
4.4 Visi Misi Dan Tujuan Desa Nupabomba Kecamatan Tanantovea Kabupaten
Donggala
60
4.4 Keadaan Pegawai 62
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 67
5.1 Kinerja Aparatur Desa Nupabomba 67
5.2 Efektifitas dan efisiensi 69
5.3 Otoritas Dan Tanggung Jawab 72
5.4 Disiplin 76
5.5 Inisiatif 80
BAB VI PENUTUP 85
DAFTAR PUSTAKA 97
A. BUKU 97
B. JURNAL SKRIPSI DAN SUMBER LAIN 98
C. RUJUKAN ELETRONIK 1
D. DOKUMEN DAN PERUNDANG UNDANGAN 1
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matrix persamaan dan perbedaan penelitian 10
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Alur pikir 45
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatu
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikanpenelitian dan
penulsan ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa pula panjatkan kepada
nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat pengikutnya.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjujudul “kinerja aparatur sipil
negara di kelurahan nupabomba kecamatan tanantovea palu utara dalam
pelayanan publik.
Skripsi ini dibuat sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1)
pada program studi administrasi publik di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
(FISIP) universitas tadulako. Terimakasih yang tidak terhingga penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulisan dan penyusunan skripsi ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan
dari kedua orang tua dan dari berbagai pihak yang sangat berharga baik berupa
moril ataupun material. Secara khusus penulis berterimakasih sebesar-besarnya
kepada Selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu berupa ilmu,
arahan, kritik, koreksi dansaran demi memperbaiki skripsi ini.
Penyelesaian skripsi ini juga tak luput dari bantuan dan dukungan yang
sangat berharga dari berbagai pihak terutama kepada kedua orang tua ku,sehingga
dalam kesempatan ini dengan segala hormat penulis menyampaikan banyak
terimakasi yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Ir.H Mahfudz, M.P Rektor Universitas Tadulako palu
2. Bapak Prof.Dr. Muhammad Khairil, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan
3. Ibu Dr.Hj. Nuraisyah, M.Si Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tadulako Bapak Dr. Ilyas, M.Ikom Wakil
Dekan Bidang Umum Dan Keuangan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
ix
Universitas Tadulako Palu
4. Ibu Dr.Hj. Ani Susanti, M.Si Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas
5. Ibu Dr. Hj. Suasa, M.Si Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu
7. Bapak Dr. Syahruddin Hattab M.Si dan Muhammad Rapi S.Sos M.Si, selaku
8. Bapak Drs. Rizali Djaelangkara, M.Si selaku ketua penguji yang telah
penyusunan skripsi.
9. Bapak Moh. Royfandi S.Sos, M.AP selaku sekertaris penguji yang telah
penyusunan skripsi.
10. Bapak Nasrullah, S.Sos M.Si selaku penguji utama yang telah memberikan
skripsi.
11. Kepada seluruh jajaran dosen, khususnya di lingkungan fakultas ilmu sosial
dan ilmu politik universitas tadulako palu, semoga apa yang diperoleh penulis
12. Ucapan Terima Kasih Kepada Kepala desa, sekretaris desa Dan seluruh
aparatur desa Di nupabomba kecamatan tanantovea kabupaten donggala.
13. Ucapan Terima Kasih kepada orang tuaku Alm. Yuslin dan Ratna Dewi
17. Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tadulako yang
Terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian
skripsi ini, baik bentuk doa, motivasi dan hal lain yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu penulis menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi
ini dapat memberikan manfaat dan barokah bagi pembaca. Amin allahummaamin,
wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
ABSTRAK
Dian Mentari stambuk B 101 18 047 program studi ilmu administrasi publik,
judul skripsi “kinerja aparatur Desa Nupabomba kecamatan Tanantovea
kabupaten donggala” pembimbing I Syahruddin Hattab dan Pembimbing II
Muhammad Rapi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja aparatur desa
nupabomba kecamatan tanantovea kabupaten donggala. Penelitian ini
menggunakan teori Prawirosentono (2008 : 27), mempunyai empat aspek yaitu
efektifitas, tanggung jawab, disiplin. Tipe penelitian ini menerapkan metode
penelitian Deskriptif kualitatif dan metode penelitian ini menggunakan dasar
penelitian riset lapangan (field research). Sedangkan tekhnik pengumpulan data
menggunakan purposive dengan informan penelitian sebanyak 7 (tujuh) orang
yaitu kepala desa 1, sekretaris desa 1, perangkat desa 2, dan masyarakat 3 (tiga)
orang.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kinerja
aparatur desa dalam pelayanan public di desa nupabomba kecamatan tanantovea
kabupaten donggala cukup baik, namun masih ada beberapa aspek yang perlu
dibenahi antaranya pada efektifitas dikarenakan masih perlu perbaikan untuk
terciptanya tujuan dan tentunya dapat memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada masyarakat.sedangkan disiplin yaitu bagaimana tingkat kehadiran aparatur
dan waktu dalam melakukan pelayanan terhadap warga masih terlihat pada jam
jam kerja ada beberapa ruangan yang kosong dan pelayanan administrasi lebih
sering dilakukan dirumah daripada dikantor. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa kinerja aparatur desa nupabomba kecamatan tanantovea kabupaten
donggala perlu adanya perbaikan dari segi aspek efektifitas dan disiplin untuk
kedepannnya.
Kata kunci: efektifitas, efesiensi otoritas, dan tanggung jawab, disiplin inisiatif.
ABSTRACT
Desa adalah suatu kesatuan masyarakat dalam lingkup hukum yang mempunyai
batas batas wilayah yang berwenang dalam rangka mengatur dan mengurus segala
Dalam era reformasi ini kinerja apartur sebuah birokrasi pemerintah sudah
tujuan karena mengingat tanggung jawab atau fungsi aparat desa umumnya yaitu
melayani.
memudahkan urusan publik, dan memberikan kepuasan kepada publik pada pasal
1. Kepentingan umum
2. Kepastian hukum
3. Kesamaan hak
4. Keseimbangan hak dan kewajiban
5. Keprofesionalan
6. partisipatif
7. Persamaan perlauan atau tidak diskriminatif
8. Keterbukaan
9. Akuntabilitas
1
2
Untuk memenuhi kriteria Kinerja yang unggul, setiap aparatur atau organisasi
memerlukan pengelolaan yang efektif. Salah satu cara paling efektif untuk
Dengan menerapkan kinerja yang efektif, Pada dasarnya kunci keberhasilan dalam
mempertahankan sertifikat sistem kinerja yang unggul adalah setiap pegawai yang
batas waktu tertentu menjadi tantangan di tempat kantor camat telah mencapai
posisi yang sangat sentral dalam kehidupan manusia, aparatur desa merupakan
dan kinerja instansi untuk lebih menuju ke arah profesionalisme dan menunjang
Pada hakikatnya kinerja dapat di katakan sebagai sebuah bentuk hasil yang di
aparatur desa, untuk mencapai tujuan tersebut di butuhkan suatu metode dan
Kabupaten donggala Dalam Pelayanan Publik yang efektif. oleh karena itu untuk
Kabupaten donggala.
integritas yang tinggi untuk memberikan kesamaan hak, keseimbangan hak dan
yang akan dilayani, Dalam rangka untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik
memperhatikan hal itu kualitas Kinerja Aparatur Desa Dalam Pelayanan Publik di
kinerja aparatur yang baik, yang artinya bahwa salah satu penentu kinerja aparatur
desa perlu di perhatikan seperti, tupoksi kerja, dan lingkungan kerja aparatur desa.
dapat melihat dan menilai sebuah Kinerja Aparatur Desa Nupabomba Kecamatan
kinerja Pegawai tidak di kelolah dengan baik maka akan terjadi perbincangan
serta mengalami berbagai hambatan dan kesulitan yang bisa memberikan peluang
terjadinya kegagalan yang pada akhirnya level kinerja yang tidak sesuai dengan
pemerintah setiap Kantor pasti memiliki tujuan yang harus di capai, untuk itu
Kantor Desa akan semakin bergantung pada kualitas Kinerja Aparatur Desa
Publik yang baik. Hal ini berarti untuk mencapai kesuksesan dapat di wujudkan
dengan cara mengelolah kinerja aparatur desa sebaik baiknya. Karena untuk
Kabupaten donggala Dalam Pelayanan Publik yang berkualitas dan unggul perlu
adanya informasi yang memadai terkait dengan kinerja pegawainya sebagai bahan
maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh efektivitas dan efesiensi.
organisasi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan, dikatakan efesien bila hal itu
tidak
2) Otoritas dan Tanggung Jawab Dalam organisasi yang baik wewenang dan
tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih
hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan.
Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara
kinerjanya dalam pelayanan public agar mampu melaksanakan tugas dan mampu
yang mana memiliki tugas dan wewenang dalam bentuk pelayanan publik dari
(KK), pengantar kartu tanda penduduk (KTP), pengantar surat pindah, pengantar akte
terbagi atas lima indicator yaitu efektifitas, efisiensi, otoritas dan tanggung jawab,
disiplin inisiatif
belum mampu memberikan pelayanan secara efektif dan efisien, hal ini
kedisiplinan dan tanggung jawab aparat belum efektif dikarenakan aparatur desa
pelayanan tersebut tidak ada di tempat pelayanan pada saat jam kantor. dalam
proses melayani masyarakat terlihat sikap dan prilaku staf seperti acuh tak acuh
kepada masyarakat Desa yang sudah lama menunggu untuk dilayani, pelayanan
Untuk memberi focus dan arah penelitian maka konsep yang dikembangkan
akan diambil untuk mencapai kinerja yang sukses, sehubung mengenai hal itu
maka untuk mengukur sejauh mana kinerja aparatur desa maka peneliti
maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh efektivitas dan efesiensi.
organisasi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan, dikatakan efesien bila hal itu
tidak dengan kata lain efektifitas ialah pengukuran keberhasilan dalam mencapai
sebuah tujuan yang telah ditentukan dan efisien adalah sebuah evaluasi/penilaian
tumpuan satu satunya masyarakat untuk melakukan kepengurusan seperti KK, ktp,
domisili, surat tanah/kebun bantuan pkh/bansos, dan lain lain. Di dalam birokrasi
donggala tidak efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan terdapat banyak masalah
seperti sarana dan prasarana yang kurang memadai, adanya korupsi dalam penggunaan
berharap aparatur desa lebih peka terhadap permasalahan yang berhubungan dengan
pemerintahan desa dan masalah yang ada di masyarakat. Aparatur desa nupabomba
dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang
tindih tugas. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam
ditunjang dengan disiplin kerja yang tinggi. Kedudukan, tugas fungsi, wewenang,
hak dan kewajiban aparatur desa sangat besar dan berpengaruh di desa
akan tetapi dalam aspek ini kepala desa masih kurang. Terlihat pada saat peneliti
turun langsung ke lapangan dalam beberapa hari kepala desa nya kurang
membersamai aparatur desa karena jarang hadir di kantor, dan dalam pernyataan
tanggapan masyarakat dalam aspek ini juga demikian seperti tanggapan salah satu
hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan
perusahaan. Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat
yang ada diabaikan atau sering dilanggar, maka aparatur desa nupabomba
Kedisiplinan adalah modal utama dalam suatu keberasilan dalam aspek ini
dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang ada, namun yang menjadi
kehadiran, jam pulang, pemakaian seragam kerja terlihat masih kurang disiplin.
9
Terlihat juga pada saat peneliti turun langsung ke lapangan aparatur desanya
masih kurang disiplin terlihat dalam kehadiran aparatur desa masih kurang
mematuhi aturan.
4) inisiatif ialah berkaitan dengan kreatifitas, daya pikir dan ide yang
berkaitan dengan tujuan kinerja. Dalam aspek inisiatif aparatur desa nupabomba
perlu di tingkatkan lagi perihal budaya saling pimpong tupoksi masih ada di
kantor desa seharusnya seorang aparatur desa mempunyai sikap inisiatif untuk
kemajuan desa.
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak kriteria kinerja,
meliputi efektifitas dan efisiensi, tanggung jawab dan otoritas, disiplin, inisiatif.
Dari latar belakang yang tercantum di atas, penelitian ini mengambil judul
TanantoveaKabupaten donggala”.
diketahui bahwa rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
public.
serta fungsinya sebagai mestinya serta amanah dalam tugas masing masing
cara dan teori sebagai acuan dan bahan untuk penelitian selanjutnya yang
akan datang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN ALUR PIKIR
kinerja aparatur desa, Maka peneliti memaparkan beberapa hasil penelitian lain
mengetahui factor penghambat dan factor pendukung kualitas aparatur desa hasil
pembinaan disiplin dan pendidikan juga pelatihan rutin terhadap aparat desa setiap
11
12
meliputi fisiologis, sosial, dan egoistik c. Kondisi fisik, meliputi lingkungan kerja.
aparatur desa sudah sesuai dengan factor kemampuan dan factor motivasi kinerja
13
14
yang dilakukan manusia atau sekelompok orang sehingga tercapai tujuan yang di
berasal dari bahasa latinad dan ministrate, yang berarti “membantu, melayani,
perkataan itu terbentuk kata benda administration dan kata sifat administrativus,
kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Selain itu, Siangian
2. Adanya kerjasama
5. Adanya tujuan
sekelompok orang dalam bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sehingga dengan demikian ilmu administrasi dapat diartikan sebagai suatu ilmu
pelaksanaan kegiatan tertentu. Kata “kinerja” berasal dari “kinerja kerja” atau
“kinerja nyata” (job performance atau prestasi nyata yang dicapai seseorang).
relevan dengan tujuan organisasi atau unit organisasi tempat bekerja. Sedangkan
(prestasi kerja) adalah konsekuensi dari hasil kerja seseorang secara kualitas dan
nyaMenurut Byar dan Rue (1984), kinerja didefinisikan sebagai sejauh mana
tertentu yang dilakukan secara terjadwal pada waktu dan lokasi yang ditentukan
oleh orang dan organisasi.Secara umum kinerja mengacu pada prestasi kerja atau
pekerjaan seseorang yang diukur dengan jumlah dan kualitas pekerjaan yang
1. Miliki rasa tanggung jawab yang kuat atas tugas dan upaya Anda.
“Kinerja didefinisikan sebagai catatan hasil yang dicapai pada suatu fungsi
pekerjaan atau aktivitas tertentu dalam jangka waktu tertentu,” tulis Bernardin dan
Russell (dalam Ruky, 2002:15).Sebuah catatan hasil yang diperoleh dari tugas
17
pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu disebut sebagai prestasi
atau kinerja.
(Ilyas) (1999: 99) Penampilan personel dan kerja organisasi disebut sebagai
kinerja. Penampilan pekerjaan tidak terbatas pada mereka yang memiliki peran
fungsional dan struktural di dalam perusahaan, tetapi juga pada seluruh jajaran
pekerja.
kinerja ini mulai dari media massa, pejabat birokrasi, pelaku bisnis bahkan sampai
berikut “kinerja adalah suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh sesorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral maupun etika”.
pelatihan, dan manajemen karir. Ruang Lingkup Program Kinerja terdiri dari
tersebut harus dilaksanakan sebagai sebuah proses manajemen yang umum yang
dimulai dengan penetapan tujuan dan sasaran dan diakhiri dengan evaluasi. Lima
garis besar proses kinerja meliputi: 1) Merumuskan tanggung jawab dan tugas
yang harus dicapai oleh seorang karyawan dan rumusan tesebut disepakati oleh
atasan dan karyawan. 2) Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang
dihindarkan dalam menerapkan kinerja disebutkan oleh Oliver (1985: 22) yang
5. .Kesalahan penilai
sebenarnya
19
kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi
adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut.
komunikasi yang sukses. Berfokus pada apa yang dibutuhkan bisnis, manajer, dan
karyawan untuk berhasil adalah kinerja yang efektif. Proses kinerja yang
dikendalikan untuk sukses adalah fokus dari manajemen kinerja. Berikut ini
organisasi yang ditetapkan merupakan inti dari kinerja. Manfaat kinerja bagi
Pelayanan Publik
Dari segi kosakata, pelayanan publik terdiri dari dua kata "layanan" dan
"publik" oleh karena itu bagi mereka yang membutuhkan layanan ini dari
yayasan, badan, lembaga, atau entitas lain, mereka dapat juga disebut sebagai
"pelayanan" atau diberi pengertian apa pun yang bersifat layanan. Pemerintah
kebutuhan seseorang atau kelompok orang, artinya objek yang dilayani adalah
menginginkan jasa pelayanan yang diterima dan yang direncanakan sesuai dengan
berkembang menjadi institusi dan pekerjaan yang sangat penting pada periode
kontemporer. Hal ini sejalan dengan penegasan Moenir (1998:41) bahwa hak atas
pelayanan bersifat inheren, berlaku bagi setiap orang yang berkepentingan, dan
atau kekuasaan yang melekat pada jabatan birokrasi. Lonsdale (1994) menegaskan
bahwa apa pun yang disediakan oleh pemerintah atau sektor swasta dianggap
sebagai bentuk pelayanan publik karena pada umumnya individu tidak dapat
kebutuhan barang, jasa, atau pelayanan administrasi bagi setiap warga negara dan
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono
(harapan) dan kinerja (hasil). Definisi lain dari kualitas layanan adalah sejauh
Taliziduhu (2001:67) mengatakan ciri ciri atribut yang perlu ada dalam setiap
terhadap atribut atribut pelayanan suatu perusahaan jika jasa yang diterima atau
pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui
23
berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
Kolter juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat,
sebelum dan sesudah terjadinya transaski. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf
banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan mengartikannya secara
berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa
sebagai berikut:
sebagai berikut:
tingkatan. Karyawan tahu apa yang harus dilakukan ketika mereka telah
menetapkan tujuan dan strategi, memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas
yang telah ditetapkan. Manajer atau atasan dapat mengenali hasil personel yang
2. Individu dan tim harus dapat berkomunikasi secara efektif satu sama lain.
sukses. Jangan sampai tujuan perusahaan meleset karena kesalah pahaman atau
kurangnya komunikasi antar personel. Pertemuan satu lawan satu yang teratur
antara manajer atau supervisor dan setiap anggota tim adalah salah satu teknik
di sisi lain, dapat mengekspresikan tantangan apa pun yangmereka hadapi. Pilihan
lainnya adalah memberikan kritik yang membangun kepada staf melalui evaluasi
awal.Jangan hanya memberi tahu pekerja apa yang harus mereka lakukan dalam
kepada karyawan, seperti jenis hasil apa yang Anda cari untuk memenuhi tujuan
mereka jika harapan ini dianggap tidak masuk akal.Jika Anda telah mencapai
dalam dokumen tersebut. Dalam pertemuan satu lawan satu, tanyakan tentang
Kinerja membantu berfuangsi untuk melacak seberapa baik kinerja staf Anda
memiliki skill yang bertambah. Karyawan dengan skill meningkat tentu akan
menjadi aset yang berharga bagi perusahaan. Lebih dari sekadar pengoptimalan
bersumber dari teori motivasi ketiga teori motivasi yang paling banyak
26
1. Teory tujuan (goals) dikembangkan oleh Latham dan Locke (1979) atas dasar
perusahaan yang mereka pelajari meningkat rata rata 19 persen akibat proses
e. Umpan balik memastikan bahwa para karyawan akan merasa bangga dan
2. Dorongan (Reinforcement)
dan imbalannya berlaku sebagai insentif yang positif dan mendorong perilaku
yang berhasil, dan bila diulangi kebutuhan yang sama dapat muncul kembali.
tinggi, karyawan harus merasa mampu mengubah perilaku mereka, merasa yakin
27
1. Kontrol kualitas, yang mencakup penghitungan output dari suatu proses atau
pelaksanaan tugas.
jumlah kepuasan, atau seberapa berhasil tugas diselesaikan. Hal ini berkaitan
yang dilakukan.
Jenis lingkungan kerja fisik atau non-fisik berpengaruh terhadap kinerja dan
kaya akan ide-ide kreatif, ia akan lebih produktif dan mencapai hasil yang
maksimal. Demikian pula, jika jenis lingkungan kerja tertentu digunakan untuk
sistem kerja yang efisien dan efektif.Selain itu, pemberian penghargaan kepada
tempat kerja merupakan hal primer yang memberikan efek langsung bagi
individu akan meningkat Ada tiga aspek yang mempengaruhi kinerja seorang
Kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh bantuan ini. Kinerja pegawai akan
menurun jika sistem remunerasi dan suasana kerja organisasi buruk. Aspek
situasi yang terjadi di luar perusahaan dan berdampak pada kinerja karyawan,
pesaing, nilai sosial,serikat buruh, kondisi ekonomi, perubahan lokasi kerja dan
kondisi pasar.
faktor ini mencakup jenis dan jenjang pendidikan serta pelatihan yang pernah
dalam diri seseorang dalam menghadapi bidang kerjanya, seperti minat, bakat,
terhadap pekerjaan.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan di atas, maka faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai adalah faktor internal dan
dari pegawai itu sendiri seperti minat, bakat, pengetahuan, etos kerja, motivasi
kerja, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal
dari luar pegawai itu sendiri seperti peraturan perusahaan, suasana kerja, kondisi
harus diperhatikan agar kinerja karyawan tidak merosot dan perusahaan berjalan
a. Disiplin
Disiplin adalah pola pikir kritis yang harus dimiliki setiap aparatur desa. agar
b. Motivasi kerja
yang baik adalah melindungi aparatur desa agar mampu menyelesaikan setiap
30
tugas yang diberikan untuk melayani masyarakat tanpa tekanan yang berlebihan.
c. Lingkungan kerja
lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman akan membuat mood
setiap aparatur desa menjadi tenang dan menjadi lebih fokus dalam melakukan
pekerjaan. Peralatan yang memadai juga akan membuat aparatur desa bekerja
secara maksimal. Selain itu, kepala desa juga harus dapat memperhatikan tingkat
d. Pelatihan Karyawan
aparatur desa terutama bagi pegawai baru dan masih membutuhkan pembinaan.
kerja atau dengan mendanai studi mengenai beberapa faktor penentu yang dapat
mempengaruhi kinerja aparatur desa. Kepala desa harus bisa memastikan para
aparatur desa nya untuk mendapatkan pembinaan yang sesuai dengan tupoksinya.
e. Good governance
akan cenderung memiliki prestasi kerja yang lebih baik. karena pada dasarnya
aparatur desa akan merasa lebih termotivasi, dan lebih effort dalam
melakukan pelayanan. Good governance tidak hanya bentuk sebuah pujian, tetapi
f. Perkembangan teknologi
bekerja lebih efektif. Contoh nya, kinerja seorang akuntan akan dapat meningkat
jika dibarengi dengan penggunaan alat kerja yang mampu melakukan berbagai
Zaman modern adalah era dimana semua serba canggih dan otomatis. Jika kantor
desa dapat melakukan semuanya dengan mudah dengan bantuan perangkat yang
g. Tugas Delegasi
Delegasi tugas yang dimaksud adalah mengalihkan tugas atau pekerjaan kepada
beberapa aparatur desa yang sesuai dalam hal ini. This is a simple and effective method
for improving a karyawan's performance. Because of this, each karyawan will be able to
devote time and effort to completing tasks that are more specific and in line with their
goals.
h. Indikator Kinerja
Ada berbagai aspek indikator kinerja karyawan, antara lain: 1) Kuantitas hasil, atau
kuantitas yang harus diselesaikan atau dicapai dalam kaitannya dengan jumlah output
yang dihasilkan,2) Kualitas keluaran, yaitu kualitas yang harus dihasilkan (baik atau
seberapa baik penyelesaian dikaitkan dengan bentuk produk, 3) Ketepatan waktu temuan,
yaitu disampaikan tepat waktu atau tidak. Pengukuran ketepatan waktu adalah semacam
sebagai berikut:
32
1. Kualitas, Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan
karyawan.
3. Ketepatan Waktu, yang dimaksud adalah tingkat kegiatan yang diselesaikan pada
awal waktu yang ditentukan, dari sudut pandang koordinasi dengan hasil keluaran dan
teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud untuk meningkatkan hasil setiap
melaksanakan tugaspekerjaannya.
1. Efektifitas, yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan
33
yang direncanakan, dikatakan efesien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong
organisasi.
3. Disiplin, yaitu taat pada hukum dan aturan yang berlaku. Disiplin karyawan
4. Inisiatif, yaitu menghasilkan kinerja yang lebih baik untuk diri sendiri maupun
tim dengan memprakarsai hal hal yang bukan kewajiban utamamu dalam bekerja
Selain kierja, factor lain yang perlu di perhatikan oleh kepala desa adalah
lingkungan kerja karena sangat berkaitan erat dengan tinggi rendahnya kepuasan
perangkat desa apabila lingkungan kerja baik maka hal tersebut dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap kinerja perangkat desa begitu pula sebaiknya.
perangkat desa. kinerja yang efektif menurut Sedarmayanti (2001: 65) antara lain:
terhadap kinerjanya.
tersebut.
yang lebih baik dari pada pegawai yang tidak mempunyai ketrampilan.
pegawai.
atau mundur. kompeten dan mampu bekerja sama dalam menyelesaikan kegiatan
dengan nama lain dengan bantuan perangkat desa sebagai bagian dari
yang dikenal dengan nama lain adalah badan yang menjalankan tugas
pemerintahan dan anggotanya dipilih secara demokratis sebagai wakil rakyat desa
organisasi yang mewakili pemerintah pusat dan daerah yang bertanggung jawab
untuk mengelola urusan desa agar berpengaruh pada kepentingan lokal dan
konteks sosial budaya lingkungan tempat tinggalnya. Desa dapat dibuat dengan
wilayah desa yang berdekatan, atau dengan memperluas satu desa menjadi dua
atau lebih desa, atau dengan membuat desa yang terpisah dari desa yang sudah
ada. Atas prakarsa Pemerintah Desa bekerja sama dengan BPD dan dengan
atau diubah statusnya menjadi kelurahan. Desa yang berubah menjadi kelurahan,
lurah dan perangkatnya diisi dari pegawai negeri sipil dan kekayaannya menjadi
kepentingan masyarakat setempat. Dalam wilayah desa dapat dibagi atas dusun
yang merupakan bagian wilayah kerja pemerintahan desa dan ditetapkan dengan
peraturan desa.Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan perangkat desa.
sudah ada berdasarkan hak asal usul desa, urusan pemerintahan yang menjadi
yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa antara lain menetapkan peraturan
36
1. Efektifitas, yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan
yang direncanakan.
2. Efisiensi, dikatakan efesien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai
organisasi.
4. Disiplin, yaitu taat pada hukum dan aturan yang berlaku. Disiplin karyawan
5. Inisiatif, yaitu menghasilkan kinerja yang lebih baik untuk diri sendiri maupun
tim dengan memprakarsai hal hal yang bukan kewajiban utamamu dalam
Gambar
2.3 Alur
Indikator Kinerja
pikir
BAB III
METODE
PENELITIAN
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
presepsi, motivasi, dan tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan
bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai
metode alamiah. Data yang dikumpulkan adalah kata kata, gambar, dan bukan
terhadap apa yang sudah diteliti. Data yang dimaksud bersumber dari wawancara,
yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang
memberi focus dan arah penelitian maka konsep yang dikembangkan penulis
oleh Prawirosentono (2014) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan
yang efektif maka diharapkan kinerja organisasi akan semakin baik, sehubung
mengenai hal itu maka untuk mengukur sejauh mana kinerja karyawan maka
kinerja diukur oleh efektivitas dan efesiensi. dalam bekerja terutama dalam
pelayanan terdapat banyak masalah seperti sarana dan prasarana yang kurang
desa dan masalah yang ada di masyarakat. Aparatur desa nupabomba kecamatan
dengan baik dengan fungsi masing masing aparatur, tanpa adanya tumpang tindih
tugas. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu
organisasi akan mendukung kinerja aparatur desa dalam pelayanan public di Desa
3. Disiplin
Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada
4. Inisiatif
memprakarsai hal hal yang bukan kewajiban utamamu dalam bekerja untuk lebih
melalui tekhnik wawancara dan observasi kepada skepala desa, sekretaris desa,
Data sekunder merupakan literature atau data yang berasal dari laporan
laporan atau informasi yang berasal dari referensi referensi yang berkaitan dengan
dimana data menempel” Sumber data dapat berupa benda, gerak, manusia, tempat
dan sebagainya. Ada dua jenis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh atau ditemukan dari hasil
Pemilihan informan dalam penelitian ini didasari pada tugas dan kerja informan
orang. Dengan demikian jumlah informan yang dilibatkan dalam penelitian ini
sebanyak 7 orang, penentuan informan sudah sesuai kriteria terpilih yang relevan
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan literatur atau data yang berasal dari laporanlaporan
atau informasi yang berasal dari referensi referensi yang berkaitan dengan objek
penelitian
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
data yang memenuhi status data yang ditetapkan.oleh karena itu untuk
berikut:
a. Observasi
langsungdan juga secara menyeluruh melihat dan mengamati di lapangan saat kita
b. Wawancara
(2013:135) percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
c. Dokumentasi
dokumen, yang berarti bahan bahan tertulis. Metode dokumentasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah untuk menggali informasi melalui data data yang ada
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam artian lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk
maupun alam.
Analisis berarti bahwa data yang diperoleh dari penelitian disajikan apa
terhadap fakta yang terjadi. Dengan adanya analisis data ini merupakan suatu
upaya atau cara untuk melakukan pengolahan terhadap data yang ada sehingga
Menurut Miles, Huberman dan Saldana (2014:31-33) berikut ini akan di paparkan
dimaksudkan dalam tahapan analisis data karena tanpa terkumpulnya data anlisis
dirancang guna menggabungkan infromasi yang tersusun da;a, satu bentuk yang
45
Data-data yang dikumpulkan direduksi dan disajikan dengan cara yang mudah
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Penarikan kesimpulan
kestrategisan letak wilayah selain itu juga lokasi desa nupabomba kecamatan
Tahun 2022
NO Tahap PokokPeneltian Maret April Mei Juni
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3
PengumpulanData
1 Pemaparan Data
Analisis Data
Rencana UjianHasil
2 Revisi Teks Awal
Revisi Teks Akhir
3 Rencana UjianAkhir
47
48
BAB IV
Desa nupambomba pada awalnya terdiri dari nupa kodi artinya kampong
kecil dan nupa oge atau kampong besar nupa kodi dan nupa oge sekarang sebelah
utara di dusun V kebun kopi. Asal mula masyarakat bermula dari rano malei yaitu
di sebelah utara kebun kopi. Nama nupabomba terdiri dari dua suku kata yakni:
nupa berarti wilayah, sedangkan bomba adalah sejenis kayu. Jadi nupabomba
berarti tempat pemukiman yang dimana terdapat pohon bomba yang jarang
tumbuh pada tempat tempat lain. Desa nupabomba yang dulunya dikenal sebagai
kampong ini berdiri sejak tahun 1938 dan telah mengalami pergantian kepala desa
1. 1938-1943 Latintiga
2. 1943-1948 DG.Mabela
3. 1948-1953 Mandalaba
4. 1953-1958 Vetugau
5. 1958-1963 Sawarta
6. 1963-1968 Lasihu
7. 1968-1973 Samajudin tandaje
8. 1973-1978 T.Bunaiya
49
9. 1978-1983 M.Woentina
10. 1983-1988 L.Lamasa
11. 1988-1993 Kisman ndogi
12. 1993-1998 Alihami laburasa
13. 1998-2003 Andi Ganti Daenta
14. 2003-2008 Drs. Moh. Nadir lawangki
15. 2008-2013 Djusman Kadorahi
16. 2013-2018 Harun T. bunaya
17. 2018-2019 Fadlan mahyudin
18. 2019- 2021 Sardjan Tole
2. Hutan: 130,254 Ha
3. Pemukiman: 50 Ha3.)
4. Lapangan: 5 Ha
6. Perkantoran/sekolahan: 5 Ha
7. Makam umum: 5 Ha
8. Tempat ibadah: 2 Ha
9. Jalan umum : 30 Ha
Ha Tipologi desa
1. Desa pegunungan
2. Dataran
50
kemajuan desa.
A. Lembaga Pemerintahan
1. Pemerintah Desa
lembaga pemerintahan desa nupabomba dibentuk berdasarkan pada peraturan
juga, terdapat dua kepala dusun yang dibentuk melalui keputusan kepala desa
badan permusyawaratan desa atau BPD merupakan salah satu uunsur dalam
masyarakat desa setempat. Tugas BPD adalah sebagai penampung dan penyalur
aspirasi masyarakat. Selain itu, BPD juga bertugas untuk membahas peraturan
A.Lembaga Kemasyarakatan
lembaga kemasyarakan menjadi salah satu unsur penting dalam memajukan desa.
Lembaga kemasyarakatan ini dibentuk sesuai dengan bidang dan ruanglingkupnya
masing-masing. Di desa nupabomba sendiri terdapat bebrapa lembaga
52
1. 01 27 53 46 99
2. 02 52 77 79 156
3. 03 46 77 79 156
4. 04 33 94 58 152
5. 05 34 74 63 137
DUSUN 1 192 375 325 700
6 06 35 58 65 123
7 07 36 51 59 110
8 08 47 80 81 161
DUSUN II 118 189 205 394
9 09 68 126 107 233
10 10 60 111 103 214
11 11 78 120 122 242
DUSUN III 206 357 332 689
12 12 80 153 132 285
13 13 62 136 121 257
DUSUN IV 142 289 253 542
14 14 17 31 29 60
15 15 28 52 47 99
53
16 16 41 76 69 145
17 17 30 40 40 80
18 18 54 107 84 191
DUSUN V 170 306 269 575
19 19 38 72 66 138
20 19 30 61 46 107
21 21 30 61 54 115
DUSUN VI 98 194 166 360
926 1710 1550 3260
Sumber: sumber data kantor desa nupaboba 2022
istiadat hal ini berkaitan dengan pergaulan dan interaksi pada kehidupan
bermasyarakat di dalam desa tersebut.
2. Kondisi Ekonomi
a. Sektor Pertanian
NO STATUS JUMLAH
b. Sektor Peternakan
kabupaten donggala degan rincian peternak sapi tiga puluh jiwa, peternak
kambing empat puluh jiwa, peternak ayam seratus lima puluh jiwa, total
keseluruhan sektor peternakan 220 jiwa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
55
4. Lainnya 220Jiwa
kabupaten donggala dengan rincian buruh industry lima puluh tiga jiwa, industry
rumah tangga tiga puluh dua jiwa dan industry delapan puluh lima jiwa, total
keseluruhan sektor industry adalah 85 jiwa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
3. Industry 85 Jiwa
Sumber data: data statistic desa nupabomba 2021
d. Sektor Jasa
Kabupaten Donggala dengan rincian Pns Sembilan puluh delapan jiwa, Tni/polri
tiga jiwa pensiunan dua belas jiwa, karyawan swasta sebelas jiwa, bidan/perawat
empat jiwa, total keseluruhan berjumlah 128 jiwa dapat dilihat pada tabel berikut
56
ini:
NO SEKTOR JUMLAH
1. PNS 98 jiwa
2. TNI/POLRI 3 jiwa
3. Pensiunan 12 jiwa
4. Karyawanan swasta 11 jiwa
5. Bidan/perawat/mantra 4 jiwa
Jumlah 128
Sumber data: data statistic desa nupabomba 2021
e. Sektor perdangangan
pedagang buah empat puuh jiwa, pedagang sayur mayor lima puluh dua jiwa,
pedagang ternak lima jiwa, pedagang restoran/warung makan dua belas, pedagang
warung tiga puluh lima jiwa, pedagang kios lima puluh lima jiwa total
3. Kondisi Agama
Masyarakat nupabomba merupakan masyarakat yang religius dan memiliki
57
islam dan berasal dari suku kaili yang merupakan penduduk asli. Beberapa suku
pendatang yang terdapat dikelurahan ini meliputi suku bugis (mayoritas beragama
islam),bali ( hindu). Saat ini telah terjadi percampuran antara suku asli (kaili)
serta pengetahuan yang beragama, dengan latar belakang budaya kaili yang masih
kuat.
jiwa, katolik 40 jiwa, hindu 8 jiwa, maejlis taklim 22 kelompok total 3.190 jiwa
kabupaten donggala dengan rincian masjid dua belas unit, gereja satu unit total
AS’AD SH
organisasi dapat pula dilaksanakan sebagai suatu sistem pembagian kerja teratur,
organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui karena
tumpang tindih pelaksanaan pekerjaan yang satu dengan yang lainnya demi
Kabupaten Donggala
VISI:
Terwujudnya masyarakat desa nupabomba yang aman, tertib, dan berkualitas,
berbasis pada sumber daya manusia yang handal, serta pengelolaan sumber daya
alam berwawasan lingkungan.
Tujuan
1. terciptannya lingkungan bersih, indah, sehat, dan aman
2. terciptanya lapangan kerja
3. terciptanya pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Terciptanya hubungan yang harmonis antar umat beragama.
5. Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan
produktif. Meningkatkan sumber daya masyarakat ekonomi lemah
lingkungannya.
dukungan mesin-mesin dan peralatan kantor yang baik, teknik analisa yang lebih
baik serta prosedur-prosedur yang lebih efisien dan sistem perencanaan yang
efektif.
DATA APARAT PEMERINTAHAN DESA
TAHUN:2019 DESA:NUPABOMBA KEC:TANANTOVEA KAB:DONGGALA
L Kep.Pengangkatan
No Nama Nip Tempat/TglLahir Agama Jabatan PendAkhir
P TGL NO
Taipa,12-05-
1 Anwar S.Kom L Islam Kepala Desa S1
1980
Muhamad Tawaeli,21-
2 L Islam Sekdes Sma
Ayub. Ml 11-1976
3 Aslam Ahlan L Nupabomba,18-03-1976 Islam Kasi Pemerintahan Ma 04-01-2018
4 Iwan Sidik L Nupabomba,08-10-1979 Islam Kasi Kesejahteraan Smk 04-01-2018
5 Husnawati P Nupabomba,12-02-1982 Islam Kasi Pelayanan Sma 04-01-2018
6 Wining P Nupabomba,23-10-1987 Islam Kaur Tata UsahaDan Umum Sma 04-01-2018
Tondo,14-
7 As’ad,SH L Islam Kaur Keuangan S1 04-01-2018
01-1986
8 Iin L Nupabomba,12-11-1977 Islam Kaur Perencanan Sma
9 Hazairin L Nupabomba,02-10-1978 Islam Kadus I Sma 12-04-2018
10 Muliadin L Nupabomba, Islam Kadus Ii Sma 11-11-2018
11 Bebi.SH L Nupabomba, Islam Kadus Ii S1 04-01-2018
12 Yeyen L Nupabomba,27-07-1988 Islam Kadus Iv Sma 04-01-2018
Lambara,02-
13 Abdul Razak L Islam Kadus V Sma 04-01-2018
02-1980
Budi Budimukti,25
14 L Islam Kadus Vi Sma
Handaruan -05-1980
Sumber data: kantor desa nupabomba kecamatan tanantovea kabupaten donggala
63
64
1. Sarana Transportasi
Adapun sarana transportasi yang ada di desa nupabomba berupa mobil 9, truk 2,
mobil pick up kantor desa 1, sepeda motor 250, sepeda 30, dan gerobak 20 sarana
NO SARANA JUMLAH
1. Mobil 9 Buah
2. Truk 2 Buah
Mobil pick up kantor
3. 1 Buah
Desa
4. Sepeda motor 250 Buah
5. Sepeda 30 Buah
6. Gerobak 20 Buah
2. Sarana Olahraga
Adapun sarana olahraga yang ada di desa nupabomba berupa lapangan sepak
bola 2, voly 2, bulu tangkis 1, takraw 2, total keseluruhan berjumlah 7 buah.
sarana tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 12 sarana olahraga desa nupabomba kecamatan tanantovea kabupaten
donggala
NO SARANA JUMLAH
pengertian pemahaman kerja, sebab yang harus di nilai adalah pekerja yang telah
Adapun factor yang mempengaruhi kinerja aparat serta penilaian kinerja pegawai
sebagai berikut: Berhasil dan tidaknya tujuan dan cita-cita dalam organisasi
sangat penting karna sebagai organ pemerintahan yang paling bawah yang
namun masih banyak yang perlu di perbaiki dan di benahi kedepannya. Seperti
67
68
kabupaten donggala masih memilki kinerja aparatur yang belum maksimal seperti
halnya dalam kegiatan seperti pembuatan surat tanah, surat domisili, daftar ktp,
salah satu tugas dari aparatur desa. Tugas tersebut perlu di laksanakan dan untuk
selanjutnya di tampilkan dalam ruang kantor dalam. Hal ini penting meningat
papan monografi tersebut dalam memberikan informasi dan data kepada pihak
luar atau masyarakat umum tentang keadaan wilayah dengan berbagai potensinya
namun dari pengamatan penulis menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pada papan
monografi yang ada tidak akurat dan actual lagi. Hal ini diketahui karena data
yang ditampilkan adalah data antara tahun 2020 dan 2021. Begitu pula dengan
prasarana kantor dan keeadaan pegawai juga sampai saat ini belum di perbaharui
sehingga saat ini mereka masih menggunakan data-data lama yang sebenarnya
sudah tidak akurat lagi dimana seharusnya data tersebut harus di perbaharui
setahun sekali agar lebih akurat dan actual tentunya kinerja individu seorang
aparatur desa merupakan suatu tolak ukur suatu keberhasilan. Begitu pula dengan
kedisiplinan masih ada aparatur desa yangbelum datang padahal sudah pada jam
kerja dan di kantor hanya lima jam saja kemudian langsung pulang, dan dari hasil
masyarakat desa wajib memberikan contoh yang baik jiwa kepemimpinan kepada
beberapa aspek yang perlu di kaji dalam melakukan penelitian ini dapat di kaji
dalam 4 aspek kinerja. Efektifitas otoritas atau tanggung jawab dan di siplin
dalam melakukan tugas dan fungsi mereka sebagai aparatur desa sesuai dengan
dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka. Dimana bila tingginya tingkat
kinerja individu yang baik yang dapat mencapai tujuan tujuan organisasi yang
lakukan selama berada di kantor desa nupabomba terlihat tingkat para aparatur
yang efektif dan sesuai dengan harapan. selanjutnya tentang aspek efektifitas dan
ML mengatakan bahwa:
desa yang ada di nupabomba untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi
masih belum maksimal dan harus di uji lagi tingkat kelayakan dan kepatuhan
dan efisiensi,
hasil wawancara saya tentang aspek efektifitas dan efisiensi mengatakan bahwa:
“saya sebagai warga nupabomba melihat kinerja aparatur desa cukup baik
namun masih kurang responsive dalam membantu membuat surat surat, misalnya
dalam mengurus surat tanah”(hasil informan wawancara pada tanggal 31 mei
2022)
saya adalah aparatur desa masih memiliki sifat pilih kasih dalam melakukan
dalam pelayanan apalagi dalam pelayanan bantuan adanya sifat pilih kasih kepala
desa tidak bisa di pungkiri, dan menurut analisa peneliti masih belum efektif.
desa yang ada di nupabomba tidak mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi
tugasnya sudah berjalan dengan baik seperti yang disampaikan aparatur desa
jawab yang besar selaku pemberi layanan Dalam menjalankan tugas dan fungsi
waktu yang baik dan disiplin memberikan dampak yang baik dalam bekerja
kualitas kerja yang baik terhadap otoritas aparat desa itu sendiri. Penguunaan
waktu yang efektif dan efisien sangat di butuhkan oleh aparatur desa dalam
yang baik dimana tingginya tingkat ketidak hadiran para aparatur desa, rendahnya
keterlambatan dan tidak terlaksana dengan tepat waktu segala pekerjaan yang
aparatur desa yang kurang maksimal dalam bertanggung jawab terutama dalam
wawancara yang penulis lakukan dengan bapak As’ad kaur keuangan yaitu :
keuangan Bapak As’ad bahwa aparatur desa yang kurang aktif dalam bekerja
tupoksi hanya di bebankan kepada satu aparatur saja sedangkan semua aparatur
desa masing masing memiliki tanggung jawab dan tupoksi masing masing.
Lalu untuk mengikuti lebih lanjut tentang aspek otoritas dan tanggung
bahwa:
74
Menurut analisa peneliti dari hasil wawancara bersama informan yaitu kasi
pemerintahan bapak Aslam Ahlan, bahwa dalam penerapan otoritas dan tanggung
jawab yang di berlakukan aparatur desa sudah sesuai denan tupoksi dan berjalan
berpendapat bahwa:
desa.
“tanggung jawab nya sudah bagus karena dulu ktp dan sim saya hilang
tidak meminta kontribusi apapun dan langsung di uruskan, namun nanti lama baru
selesai berminggu minggu” (hasil wawancara 16 maret 2022).
belum ada, bantuan Blt, pkh, bansos pun tidak merata, bansos tidak di umukan di
desa ini bansos sudah beberapa bulan ini tidak dapat. Kepala desanya kurang
bertanggung jawab” (hasil wawancara 16 maret 2022).
aparatur desa yang kurang bertanggung jawab dalam agenda bakti sosial pada
masyarakat, hal ini terlihat dalam pernyataan masyarakat ada beberapa aparatur
desa yang tidak membersamai masyarakatnya padahal ini adalah agenda dari
aparatur desa.
dalam hal ini sangat kurang mengevaluasi masyarakatnya terkait dalam hal
5.4 Disiplin
Disiplin secara umum menunjukan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada
pada diri aparatur terhadap peraturan dan ketetapan, Hasibuan (2002) disiplinkerja
yaitu menaati semua peraturan dengan penuh kesadaran dan kesediaan untuk
mematuhi norma norma sosial yang berlaku. Disiplin meliputi ketaatan dan
hormat terhadap perjanjian yang dibuat. Dalam menjalankan tugas dan fungsi
kewajiban dalam peraturan perundang undangan atau kedinasan yakni suatu sikap
yang baik dan disiplin akan memberikan dampak baik dalam pekerjaan. Dengan
adanya disiplin dalam pengunaan waktu kerja akan memberikan kualitas yang
baik terhadap mutuaparat kelurahan itu sendiri. Pengunaan waktu yang efektif dan
sipil desa yang datang terlambat, seperti ketika penulis ingin meminta beberapa
data namun aparat yang bertanggung jawab atas hal tersbut belum bisa di temui
karena belum tiba di kantor, Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang aspek
peneliti Bahwa Kepala desa memiliki dua kesibukan sebagai camat Labuan dan
seharusnya seseorang yang sudah di percayakan atas wewenang nya bisa disiplin
mengatakan bahwa
Dari petikan pernyataan di atas dari hasil wawancara saya menurut peneliti
78
sepenuhnya disiplin dan perlu di tingkatkan lagi terlihat dari observasi peneliti
bahwa masih ada perangkat desa yang di kantor hanya beberapa jam saja
kemudian langsung pulang, dan dari hasil observasi saya di kantor desa tersebut
masih ada perangkat desa dalam melakukan pelayanan menggunakan kaos oblong
Agus yang telah peneliti lakukan memberikan pendapatnya tentang disiplin dalam
“Tidak disiplin belum jam nya pulang sudah pulang jadi kita ini kalau ada
perlu pagi pagi sekali sudah pergi, karena kalau kita datang jam 10 atau sudah jam
11 tidak ada orang di kantor desa (hasil informan wawancara tanggal 31 mei
2022).
penggunaan waktu pelayanan dari hasil observasi saya juga memang belum di
kedisiplinan di kantor sangat disayangkan. Dan dari hasil observasi saya di kantor
desa tersebut memang benar mereka dari datang dan pulangnya pun sama sekali
79
tidak disiplin.
mengatakan bahwa:
“tidak disiplin waktu, kesibukan kepala desa hampir tidak ada di kantor desa itu
ditambah juga beliau jarang masuk kantor kepala desa ada tapi seperti tidak ada” (hasil
wawancara pada tanggal 17 juni 2022)
“menurut saya sudah disiplin dan mereka bekerja sudah baik semua di
kantor desa itu” (hasil wawancara 18 juni 2022)
perlu di kembangkan lagi yang peneliti wawacara menurut beliau sudah bagus dan
sesuai kinerjanya.
mengatakan bahwa:
semua aturan dan norma yang telah di tetapkan, karena belum ada tekanan yang
kuat dan tidak membentuk kesadaran diri untuk memenuhi tuntutan berbagai
ketentuan tersebut.
80
5.5 Inisiatif
yang dinamana aparatur desa harus bisa mengambil peran inisiatif, kreatif, dan
pekerjaan secara lebih komprehensif, inisiatif yang tinggi akan membuat kinerja
aparatur desa nupabomba mendapat perhatian lebih dari masyarakat desa yang
akan dilayani Dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai aparatur sipil desa
nupabomba tentunya sudah memliki rasa inisiatif yang tinggi dalam bekerja,
desa yang pada saat itu tidak berkenaan hadir. Dengan adanya inisiatif aparatur
desa yang bertugas di kantor akan memberikan kualitas yang baik dan
nupabomba ada beberapa aparatur sipil desa yang kurang inisiatif hal ini terlihat
bahwa dari hasil observasi saya ada masyarakat yang mau menemui kepala desa
yang bertanggung jawab atas hal tersbut belum bisa di temui karena ada
kepengurusan agar urusan cepat terselesaikan tidak memakan waktu yang lama
karena kepala desa sangat jarang di kantor. Untuk mengetahui lebih jelasnya
81
“disini ada nomor aparat yang di pampang jadi misalnya tidak ada yang
datang atau berhalangan bisa di hubungi saja” (hasil wawancara 17 juni 2022)
Dari hasil pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada rasa
kepengurusan dengan beliau seharusnya datang lebih cepat, dan antara yang
bertugas di kantor dan aparatur yang lebih memiliki wewenang ada tumpang
tindih bila ada kasus seperti ini karena permasalahan miss komunikasi dengan si
pemegang wewenang yang lebih wajib dan aparatur lain yang bertugas.
desa tidak ada dalam mendengar keluhan masyarakat, lambat dan belum adanya
dari aparatur desa yang mengatur wewenang kepada masyarakat desa yang kurang
sejahtera namun aparatur desa sangat acuh kepada masyarakatnya dan tidak
“sudah inisiatif, sudah lumayan kinerjanya mereka dari yang tahun tahun
kemarin, terkait masalah Bantuan pkh mereka inisiatif datang kerumah jauh jauh
membawa motor cuman untuk bawa undangan bantuan kepada saya, alhamdulilah
mereka inisiatif”
Menurut analisa peneliti menyimpulkan bahwa beliau hanya menilai
kinerjanya dari satu sisi saja yaitu pada saat memberikan undangan berupa
bantuan, sebuah inisiatif kinerja yang berhasil apabila itu terealisasi dengan baik
dan lancar. Aparatur desa sudah baik dalam inisiatif nya kepada masyarakat yang
kurang sejahtera tetapi yang dilihat disini adalah bagaimana seseorang aparatur
mengatakan bahwa:
“menurut saya kurang inisiatif, karena kepala desa tidak inisiatif untuk
berubah untuk menjadi lebih baik kedepannya terkait dengan keluhan keluhan
83
masyarakat desa disini yang masalah beliau jarang di kantor, dan juga kita sebagai
masyarakat sangat bingung dalam mengurus surat domisili yang mengharuskan
minta tanda tangan kepala desa di satu sisi kepala desa sangat jarang berada di
kantor karena, saya paham betul beliau memiliki dua kesibukkan sebagai camat
Labuan dan juga kepala desa disini tapi beliau saya kira sudah di berikan
tanggung jawab dan wewenang kepada pemerintah pusat, beliau lebih sibuk
dengan instansi sebelah”(hasil wawancara 18 juni 2022)
Menurut analisa peneliti dari pernyataan di atas bahwa masyarakat
mengharuskan tanda tangan dari kepala desa, sedangkan kepala desa sangat
jarang bahkan tidak pernahdi kantor, aparatur desa yang bertugas tidak inisiatif
mereka terkait kepala desa yang jarang hadir, aparatur desa sehausnya lebih
desa dan sekretaris desa tidak hanya berpangku tangan, akan tetapi harus memiliki
desa dapat mengambil inisiatif untuk mewujudkan desa yang mandiri, sehat,
sejahtera dan
tangguh.
85
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah di uraikan pada bab sebelumnya, kinerja
aparatur desa dalam pelayanan public yang menitik pada teori Suryadi
jawab, disiplin, inisiatif. Kinerja aparatur desa dalam pelayanan public di desa
bagus sesuai dengan tupoksi yang telah ditentukan, otoritas dan tanggung jawab
masih belum maksimal di karenakan sebagian aparatur desa yang masih memiliki
tingkat kehadiran yang cukup rendah, dan belum adanya kesadaran akan waktu
aparatur desa yang seharusnya sudah paham dengan peraturan jam masuk dan jam
indicator inisiatif yaitu adanya konflik yang terjadi karena interpersonal antar
dengan kewenangan aparatur desa yang bertugas pada saat itu mengakibatkan
86
6.2 Saran
Penulis dalam hal ini memberikan beberapa saran kepada pihak pihak yang
kabupaten donggala
kurang efektif dan efisien, secara wewenang dan psikologis aparatur desa lah
yang lebih memahami dan mengerti apa masalah yang ada di masyarakat,
apapun kritik dan saran dari masyarakat harus di dengar dan di aspirasi
donggala
berpartisipatif, jangan ragu untuk melaporkan aparatur desa yang tidak sesuai
DOKUMENTASI
DAFTAR INFORMAN
2. Nama : As’ad
Status (jabatan): kaur keuangan
Umur : 35 tahun
4. Nama : Hairiah
5. Nama : Darmin
6. Nama : Swidodo
7. Nama : Neneng
fitrianingsih Status (jabatan):
Masyarakat
Umur : 30 Tahun
8. Nama : solehudin
Status (jabatan) :
masyarakat umur : 42
tahun
9. Nama : farida
Status (jabatan) : masyrakat
95
Umur : 46 tahun
A. BIODATA PRIBADI
RIWAYAT PENDIDIKAN
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Darma, A. (2003). Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor Edisi
cetakan kelima.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dessler, & Gary. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. jakarta: edisi kesembilan
jilid 2.
Gary, A. (2013). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ke-12. jakarta: Erlangga. George, R.,
Gouzali, & Saydam. (2000). Manajemen sumberdaya manusia (suatu pendekatan mikro).
Jakarta: Djambatan.
Kansil, & Kansil, C. S. (1933). Hukum Perusahaan Indonesia aspek hukum dalam
ekonomi. jakarta: Jakarta : Pradnya Paramita, 1996.
Kansil, C., & Kansil, C. S. (1993). Hukum Perusahaan Indonesia aspek hukum dalam
ekonomi. jakarta: Jakarta : Pradnya Paramita, 1996.
Kreitener, R. (2009). Manajemen penata pemasaran wilayah kantor daerah jawa tengah
dan DIY . jurnal undip, 20-24.
Reeser, C. (1973). Management Function and Modern Concept. America: scoot foresman
and company.
Robert, M., & John, J. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba
empat.
98
Udekusuma. (2007). penerapan sistem manajemen kinerja pegawai di bandara udara laga
ligobua kabupaten luwu. jurnal unismuh, 40-49.
Baron. (2005). penerapan sistem manajemen kinerja pegawai. jurnal unismuh, 12-20.
Dessler, & Gary. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. jakarta: edisi kesembilan
jilid 2.
Gouzali, & Saydam. (2000). Manajemen sumberdaya manusia (suatu pendekatan mikro).
Jakarta: Djambatan.
Kreitener, R. (2009). Manajemen penata pemasaran wilayah kantor daerah jawa tengah
dan DIY . jurnal undip, 20-24.
Lewa, E. I., & Subowo. (2005). Pengaruh Kepemimpinan Lingkungan Kerja Fisik, dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Pertamina(PERSERO) Daerah Operasi
Hulu Jawa Bagian Barat cirebon. Sinergi Edisi Khusus on Human Resources, 50-62.
C. RUJUKAN ELETRONIK