Anda di halaman 1dari 92

KL.020.

066

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH


DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN LARANGAN TANGERANG
TAHUN 2023

Proposal Karya Tulis Ilmiah


Jenjang Pendidikan Tinggi Program Diploma III

NYIMAS SENDY SEKAR KINANTI


NPM : P2.13451.20.047

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II

TAHUN 2023
RINGKASAN
Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah di kota – kota besar seperti
Tangerang maka sampah yang dihasilkan pun semakin banyak dan beragam.
Menjadikan sampah menjadi permsalahan yang kompleks dan masih terus saja
terjadi sampah dengan saat ini karena dengan tidak adanya pengelolaan sampah yang
baik, dapat menyebabkan dampak yang negatif untuk masyarakt maupun lingkungan.

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti bersifat deskriptif untuk mengetahui
gambaran umum tentang pengelolaan sampah di Permukiman RW 02 kreo selatan
larangan tangerang. Jumlah rumah yang akan diletiti adalah 820 rumah dan 8 petugas
kebersihan. Sampah yang akan diteliti adalah 82 rumah dengan sistematic random
sampling dan 5 petugas kebersihan.

Penelitian akan dilakukan adalah pengelolaan sampah, aspek teknis,aspek perilaku


dan aspek administrasi. Pada pengelolaan sampah akan diteliti pada tahap pewadahan
dan pengumpulan, lalu di aspek teknis hal yang akan diteliti adalah metode sampah
yang digunakan, timbulan atau besar volume sampah yang dihasilkan, serta sarana
pengelolaan sampah. Untuk aspek perilaku peneliti akan melakukan wawancara
menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan untuk warga dan
petugas kebersihan mengenai pengelolaan sampah. Serta untuk aspek administrasi
peneliti akan melakukan wawncara kepada ketua RW maupun RT mengenai apakah
terdapat peraturan, pengawasan, serta pembiayaan untuk pengelolaan sampah di
Permukiman RW 02 kreo selatan larangan tangerang.

i
LEMBAR PESERTUJUAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul:


STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI
PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN LARANGAN
TANGERANG TAHUN 2023

Yang disusun oleh :


NYIMAS SENDY SEKAR KINANTI
NIM P21345120047

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan diseminarkan


Dihadapan Dewan Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah
Program Studi Sanitasi Program Diploma III
Tahun Ajaran 2022 / 2023

Jakarta, 2023 Pembimbing Materi

Sri Ani, SKM., MKM

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunianya Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “STUDI DESKRIPTIF TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN LARANGAN
TANGERANG TAHUN 2023”.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan serta semangat
kepada penulis sehingga penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulis mengucapkan terima kasih khususnya
kepada :
1. Orang tua serta pihak-pihak yang telah membantu dan memberi dukungan
dalam pembuatan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Ibu Catur Puspawati, ST., M.KM. Selaku Ketua Jurusan Kesehatan


Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II.

3. Ibu Sri Ani, SKM. MKM Selaku dosen pembimbing materi yang telah
membimbing, memberi masukan dan arahan sehingga terselesaikanya
penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah.

4. Semua pihak staf dan pengajar politeknik Kesehatan kementrian Kesehatan


Jakarta II Jurusan Kesehatan Lingkungan.

5. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan motivasi dan semangat


dalam penulisan proposal karya tulis ilmiah ini.

Semoga bantuan, bimbingan dan petunjuk yang Bapak/Ibu dan rekan rekan berikan
menjadi amal ibadah dan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Penulis sangat menyadari banyaknya kekurangan dalam pembuatan Proposal Karya
Tulis Ilmiah, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik, dan saran
yang bersifat membangun.

iii
Demikian Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dibuat, dengan harapan kegiatan penelitian
yang akan penulis lakukan ini dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya dan apa yang
diuraikan menjadi dasar dalam mengambil keputusan dan pertimbangan untuk
disetujui.

Jakarta, Januari 2023

Nyimas Sendy Sekar Kinanti

iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN i
LEMBAR PESERTUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.3.1 Tujuan Umum 3
1.3.2 Tujuan Khusus 3
1.4 Ruang Lingkup 3
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.5.1 Manfaat Bagi Mahasiswa 4
1.5.2 Manfaat Bagi Instansi Pendidikan 4
1.5.3 Manfaat Bagi Permukiman RW 02 Kreo Selatan 4
1.6 Sistematika Penulisan 4
BAB 2 7
TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Pengertian Permukiman 7
2.2 Tinjauan Umum Tentang Sampah 7
2.2.1 Pengertian Sampah 7
2.2.2 Sumber Sampah 7
2.2.3 Jenis – Jenis Sampah 9

v
2.2.4 Karakteristik Sampah 10
2.2.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi banyaknya sampah 11
2.3 Tinjauan Umum Tentang Pengelolaan Sampah 13
2.3.1 Pengelolaan Sampah 13
2.3.2 Mekanisme Pengelolaan Sampah 13
2.3.3 Tahapan Pegelolaan Sampah 14
2.3.4 Tahapan Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah di Permukiman 16
2.4 Metode Pengelolaan Sampah 18
2.4.1 Timbulan Sampah 19
2.4.2 Sarana 20
2.5 Aspek perilaku 24
2.5.2 Sikap 25
2.5.3 Tindakan 26
2.6 Aspek Administrasi 26
2.6.1 Peraturan 26
2.6.2 Pengawasan 27
2.6.3 Pembiayaan 27
BAB 3 29
GAMBARAN UMUM 29
3.1 Lokasi Permukiman RW 02 29
3.2 Struktur Organisasi 29
3.3 Jumlah Rumah 29
3.4 Fasilitas dan sarana 30
3.5 Program Kesehatan Lingkungan 30
3.6 Kegiatan Pengelolaan Sampah 30
BAB 4 32
KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA TEORI 32
4.1 Kerangka Teori 32
4.2 Kerangka Konsep 33
4.3 Definisi Operasional 33
BAB 5 40

vi
METODE PENELITIAN 40
5.1 Jenis Penelitian 40
5.2 Lokasi Penelitian 40
5.3 Waktu Penelitian 40
5.4 Populasi dan Sampel 40
5.4.1 Populasi Penelitian 40
5.4.2 Sampel Penelitian 40
5.5 Pengumpulan Data 41
5.5.1 Data Primer 41
5.5.2 Data Sekunder 41
5.6 Pengolahan dan Analisis Data 42
5.6.1 Pengolahan Data 42
5.6.2 Analisis Data 44
BAB 6 45
RENCANA PENYAJIAN DATA 45
6.1 Tabel Pengelolaan Sampah 45
6.2 Metode Pengelolaan Sampah 45
6.3 Aspek perilaku 51
6.4 Aspek Administrasi 55
BAB 7 56
JADWAL, ORGANISASI, DAN RENCANA ANGGARAN 56
BIAYA PENELITIAN 56
7.1 Jadwal Penelitian 56
7.2 Organisasi Tim Penelitian 57
7.3 Rancangan Anggaran Biaya 57
BAB 8 59
PENUTUP 59
DAFTAR PUSTAKA 60
CHECKLIST PENGELOLAAN SAMPAH 64
DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN KECAMATAN LARANGAN
KOTA TANGERANG TAHUN 2023 64

vii
PENGUKURAN VOLUME SAMPAH DI TPS PERMUKIMAN RW 02 KREO
SELATAN KECAMATAN LARANGAN KOTA TANGERANG TAHUN 2023 67
KUESIONER MENGENAI PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK
MASYARAKAT DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN KECAMATAN
LARANGAN KOTA TANGERANG TAHUN 2023 68
KUESIONER MENGENAI PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK PETUGAS
KEBERSIHAN 74
DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN KECAMATAN LARANGAN
KOTA TANGERANG TAHUN 2023 74
PEDOMAN WAWANCARA MENGENAI ASPEK ADMINISTRASI UNTUK
KETUA RW DAN KETUA RT DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN
KECAMATAN LARANGAN KOTA TANGERANG TAHUN 2023 80

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

4.1 Definisi Operasional

Pengelolaan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan 45


6.1
Larangan Tangerang

Metode Pengelolaan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo 45


6.2 Selatan Larangan Tangerang Tahun 2023
Timbulan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan
6.3 Tangerang Tahun 2023 46

6.4 Sarana Pengelolaan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan 50


Larangan Tangerang Tahun 2023

6.5 Sampel Responden Masyarakat di Permukiman RW 02 Kreo Selatan 51


Larangan Tangerang Tahun 2023

Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Permukiman RW 02 Kreo Selatan 51


6.6 Larangan Tangerang Tahun 2023
52
Tingkat Sikap Masyarakat di Permukiman RW 02 Kreo Selatan
6.7 Larangan Tangerang Tahun 2023

6.8 Tindakan Masyarakat di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan 52


Tangerang Tahun 2023

6.9 Tingkat Pengetahuan Petugas Kebersihan di Permukiman RW 02 Kreo 53


Selatan Larangan Tangerang Tahun 2023

Tingkat Sikap Petugas Keberihan di Permukiman RW 02 Kreo Selatan 53


6.10 Larangan Tangerang Tahun 2023

Tingkat Tindakat Petugas Keberihan di Permukiman RW 02 Kreo 53


6.11 Selatan Larangan Tangerang Tahun 2023

Aspek Adminitsrasi di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan 55


6.12 Tangerang Tahun 2023

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul
Lampiran
1 Checklist Pengelolaan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo
Selatan Larangan Tangerang Tahun 2023
2 Kuesioner Mengenai Pengelolaan Sampah Untuk Masyarakat Di
Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang Tahun
2023
3 Kuesioner Mengenai Pengelolaan Sampah Untuk Petugas
Kebersihan Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan
Tangerang Tahun 2023

Pedoman Wawancara Mengenai Aspek Administrasi Untuk Ketua


4
RW Dan Ketua RT Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan
Tangerang Tahun 2023

Pengukuran Volume Sampah TPS Di Permukiman RW 02 Kreo


5
Selatan Larangan Tangerang Tahun 2023

x
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sampah adalah hasil dari kegiatan sehari – hari manusia dan atau proses alam
yang berbentuk padat.(1) Besarnya sampah yang dihasilkan dalam suatu daerah
tertentu sebanding dengan jumlah penduduk, jenis aktivitas dan tingkat konsumsi
penduduk tersebut terhadap barang maka semakin besar pula volume sampah
yang dihasilkan.(2) Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak
negatif bagi lingkungan disekitarnya maupun manusia itu sendiri. Dampak
negatif bagi lingkungan apabila terjadi hujan datang sampah yang akan
menumpuk dapat menyebabkan banjir dan mengakibatkan pencemaran diantara
lain pada sumber air permukaan, menganggu estetika, dan menimbulkan bau
yang tidak sedap akibat dari tumpukan sampah yang membusuk. Begitu pula
dengan manusianya itu sendiri dampak negatif yang dapat dirasakan adalah
gangguan psikosomatis yaitu seperti sesak nafas, insomnia dan stress, bisa terjadi
kecelakaan akibat pembuangan sampah secara sembarangan misalnya terluka
akibat benda terkena benda tajam yang dibuang sembarangan seperti besi, kaca,
dan sebagainya.(3)
Sumber – sumber sampah berasal dari permukiman, tempat – tempat umum,
perkantoran, jalan raya industri pertanian / perkebunan, pertambangan,
peternakan dan perikanan. Sampah yang berasal dari permukiman terdiri dari
bahan yang padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan
dibuang, seperti sisa – sisa makanan baik yang sudah masak atau belum, bekas
pembungkus baik kertas, plastik, daun dan sebagainya, pakaian – pakaian bekas,
bahan – bahan beracun, perabot rumah tangga, daun – dauanan dari kebun atau
taman.(4)
Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah pemerintahan
kabupaten/kota mempunyai kewenangan yaitu menetapkan kebijakan dan strategi
pengelolaan sampah berdasarkan kebijakan nasional dan provinsi,
menyelenggarakan pengelolaan sampah skala kabupaten/kota sesuai dengan

1
2

norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah,


melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain, menetapkan lokasi tempat penampungan
sementara, tempat pengolahan sampah terpadu, dan/atau tempat pemrosesan
akhir sampah; pengelolaan.(1)
Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan data yang diperoleh
dasi hasil Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun
2022 untuk jumlah timbulan sampah yang berada di Kota Tangerang mencapai
48,237,590.22 ton/tahun dan jumlah harian 1.500 ton/hari.
Dari hasil observasi yang dilakukan penulis di Permukiman RW 02 Kreo
Selatan pada November 2022, penulis melihat pengelolaan sampah Kreo Selatan
yang terdiri dari 12 RT dengan jumlah penduduk 1.860 warga dengan dan 880
KK 820 rumah masih ditemukan masalah dalam pengelolaan sampah organik dan
anorganik yaitu pada tahap pewadahan belum dilakukannya pemilahan sampah,
Pada sampah organik dan anorganik. Sebagian besar warga RW 02 belum
mempunyai tempat sampah yg memadai karena masih terdapat sampah yang
digantung dipagar rumahnya.
Pada Tahap pengumpulan sampah dari rumah ke TPS, sampah diletakkan
pada TPS yang hanya terdiri dari lahan terbuka tanpa adanya bangunan, Sampah
terlihat berceceran berdampak timbulnya binatang penular penyakit (vektor)
seperti lalat dan tikus, timbul bau yang tidak sedap pada jarak 15 meter.
pengangkutan dari TPS ke TPA tiga hari sekali oleh petugas kebersihan, maka
dari itu terjadi penumpukan sampah pada TPS RW 02.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis berkeinginan untuk
melakukan penelitian mengenai "Studi Deskriptif Tentang Pengelolaan Sampah
Pada Phase Storage dan Phase Collection Di Permukiman RW 02 Kelurahan Kreo
Selatan Kecamatan Larangan Kota Tangerang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahan pada


3

penelitian ini tentang “ Bagaimana pengelolaan sampah di Permukiman RW 02


Kreo Selatan Larangan Kota Tangerang”.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu :
1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari kegiatan penelitian ini adalah untuk memperoleh


gambaran umum tentang pengelolaan sampah di Permukiman RW 02 Kreo
Selatan Larangan Kota Tangerang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam kegiatan penelitian ini untuk mengetahui :


1. Untuk mengetahui aspek teknis yang meliputi : metode, volume timbulan
dan sarana sampah di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Kota
Tangerang.
2. Untuk mengetahui aspek perilaku yang meliputi : perilaku masyarakat
dan petugas kebersihan mengenai pengelolaan sampah di Permukiman
RW 02 Kreo Selatan Larangan Kota Tangerang.
3. Untuk mengetahui aspek administrasi yang meliputi : peraturan,
pengawasan, dan pembiayaan di Permukiman RW 02 Kreo Selatan
Larangan Kota Tangerang.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi oleh peneliti tentang pengelolaan sampah di
Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Kota Tangerang Tahun 2023, yang
meliputi aspek teknis (metode, frekuensi, timbulan dan sarana), aspek perilaku
(pengetahuan, sikap dan tindakan), dan aspek administrasi (peraturan,
pengawasan dan pembiayaan).
4

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Menambah wawasan, pemahaman dan pengetahuan bagi penulis tentang


pengelolaan sampah yang ada di Permukiman RW 02 Kreo Selatan
Larangan Kota Tangerang
2. Menambah pengalaman dan pemahaman dalam aplikasi ilmu kesehatan
lingkungan yang didapat dari bangku kuliah khususnya dalam bidang
mata kuliah penyehatan permukiman dan pengelolaan sampah

1.5.2 Manfaat Bagi Instansi Pendidikan

1. Sebagai bahan masukkan dan perbandingan untuk peneliti selanjutnya


dan sebagai penelitian tentang kesuksesan dalam penyelenggaraan
pendidikan di lingkungan kampus Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Jakarta II, Jurusan Kesehatan Lingkungan.
2. Menjadi bahan kepustakaan ataupun referensi bagi pihak akademi.

1.5.3 Manfaat Bagi Permukiman RW 02 Kreo Selatan

Dapat menjadi masukan dan infromasi dalam peningkatan dan pengawasan


tentang pengelolaan sampah yang ada di Permukiman RW 02 Kreo Selatan
Larangan Kota Tangerang.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh serta


mempermudah memahami isi penulisan ini, secara garis besar penulis
membaginya ke dalam 8 bab yang disusun sistematika sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian,
ruang linglup penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini penulis menguraikan teori-teori atau bahan kepustakaan yang
berhubungan dengan permasalahan serta teori-teori yang mendukung penullisan
protokol karya tulis ini.

BAB 3 GAMBARAN UMUM


Pada bab ini penulis menguraikan mengenai gambaran umum diantaranya lokasi,
sejarah, demografi, sturuktur organisasi, visi dan misi, sarana dan fasilitas,
program kesehatan lingkungan dan kegiatan pengelolaan sampah.

BAB 4 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP


Pada bab ini penulis menguraikan kerangka teori, kerangka konsep penelitian,
dan definisi operasional.

BAB 5 METODE PENELITIAN


Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang jenis penelitian, lokasi penelitan,
populasi dan sampel penelitian, pengumlan data, pengolahan data, dan analisis
data.
BAB 6 HASIL PENELITIAN
Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang hasil penelitian yang didapat dari
wawancara dan pengamatan langsung kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi.

BAB 7 PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang hasil penelitian yang kemudian
dibahas oleh penulis.

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini, penulis menjelaskan secara singkat berdasarkan hasil dan
pembahasan dari bab-bab sebelumnya kemudian penulis memberikan alternative
6

saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan guna mencapai


pemecahan masalah yang ada.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Permukiman

Menurut (SNI – 03 – 3242 1994) Permukiman adalah kawasan budidaya dalam


lingkungan hidup, baik yang bersifat perkotaan maupun pedesaan, terdiri atas
beberapa jenis kawasan dengan prasarana dan sarana lingkungan yang lengkap
dengan fungsi utama pusat pelayanan bagi kehidupan kegiatan manusia. (6)
Menurut Undang – Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri
atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan
perkotaan atau kawasan perdesaan. (7)

2.2 Tinjauan Umum Tentang Sampah

2.2.1 Pengertian Sampah

Menurut UU No 18 Tahun 2008 sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari


manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. (1)
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegitatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya.
2.2.2 Sumber Sampah

Menurut Buku Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni (Notoadmojo, 2011),


sumber sampah adalah :
a. Sampah yang berasal dari permukiman (domestic waste)
Sampah ini terdiri dari bahan – bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah
tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa – sisa makanan yang
sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus seperti kertas, plastik,
sterofom, daun dan sebagainya, barang – barang bekas perabot rumah,

7
8

kertas dan buku bekas serta pakaian dan aksesoris yang sudah tidak
dipakai.
b. Sampah yang berasal dari tempat – tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat – tempat umum, seperti pasar, tempat –
tempat hiburan, terminal bus, taman, halte bus dan tranjakarta dan
sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun – daunan,
tissue bekas dan sebagainya.
c. Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah ini berasal dari perkantoran baik perkantoran pendidikan,
perdagangannya, departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini
berupa kertas-kertas, plastik, karbon, file, alat tulis dan sebagainya.
Sampah yang berada di perkantoran pada umumnya bersifat kering
d. Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan yang umumnya terdiri dari
kertas, kardus, debu, batu-batuan, daun-daunan, bangkai tikus, tanah,
bagian kendaraan yang jatuh atau terjadi kecelakaan, plastik dan
sebagainya
e. Sampah yang berasal dari indutri (industrial waste)
Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal
dari bangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses
produksi terdiri dari sampah – sampah pengepakan barang, logam,
barang, plastik, kayu, kaleng, botol, seng, besi, cat dan sebagainya.
f. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan.
Sampah dihasilkan dari tanaman dan binatang, Lokasi pertanian seperti
kebun, ladang ataupun sawah menghasilkan sampah yang berupa bahan –
bahan makanan yang telah membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun
bahan pebasmi seranga tanaman (Chandra, 2007) Sampah yang berasal
dari perkebunan atau pertanian itu seperti jerami, sisa sayur-mayur,
batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
g. Sampah yang berasal dari pertambangan
9

Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan jenisnya tergantung


dari jenis usaha pertambangan itu sendiri misalnya batubatuan,tanah /
cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang),dan sebagainya.
h. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini berupa kotoran-
kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sebagainya. (8)

2.2.3 Jenis – Jenis Sampah

Menurut Buku Manfaat Pengelolaan Sampah Terpadu (Subarna U, 2014)


jenis sampah adalah berikut ini :
Pada prinsipnya sampah dibagi menjadi :
 Sampah padat, berbentuk padatan
 Sampah cair, dalam bentuk cairan
 Sampah dalam bentuk gas (fume, smoke) yang menganggu kegiatan
manusia
Sampah padat itu sendiri dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya ialah :
a. Sampah anorganik sebagai contoh logam – logam, pecahan gelas,
plastik, kaleng, kain dan logam
b. Sampah organik sebagai contoh sisa makanan, sisa pembungkus,
dedaunan, kayu dan sisa – sisa bahan makanan seperti biji buah dan
sayuran.
2. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar sampah tersebut ialah :
a. Mudah terbakar contohnya ada plastik, kertas, kain, kayu, dan karet
b. Tidak mudah terbakar contohnya kaleng, besi, gelas, emas dan baja
3. Berdasarkan dari dapat tidaknya sampah itu membusuk :
a. Mudah membusuk contohnya sisa makanan, potongan daging, dan
sisa bahan makanan
b. Sukar membusuk contohnya plastik, kaleng, kaca, baja dan bekas alat
elektronik (9)
10

2.2.4 Karakteristik Sampah

Menurut Buku Manfaat Pengelolaan Sampah Terpadu (Subarna U, 2014)


karakteristik sampah adalah sebagai berikut :
1. Garbage adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa – sisa potongan hewan
atau sayuran dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat –
zat yang mudah membusuk, dalam keadaan lembab dan mengandung
sejumlah air didalamnya.
2. Rubbish adalah sampah yang terdiri dari sampah yang dapat terbakar
atau yang tidak dapat terbakar yang asalnya dari perumahan, pusat
perdagangan seperti pasar maupun mall, perkantoran tetapi bukan yang
termasuk ke dalam sampah garbagae
3. Ashes (Abu) adalah sisa – sisa hasil pembakaran dari zat – zat yang
mudah mudah terbakar baik asalnya di rumah, kantor maupun industri
4. “Street Sweeping” (Sampah Jalanan) adalah sampah yang berasal dari
pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia maupun
dengan tenaga manusia bantuan mesin terdiri dari kertas, daun –daunan
dan kerikil.
5. “Dead Animal” (Bangkai Binatang) yaitu bangkai – bangkai yang mati
karena alam, penyakit atau kecelakaan seperti yang sering ditemui adalah
bangkai tikus di tengah jalan akibat ditabrak oleh kendaraan yang
melintas.
6. Houshold Refuses adalah sampah yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes
umumnya berasal dari perumahan
7. Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) adalah bangkai – bangkai
kendaraan seperti motor, mobil, truk, kereta api dan bus
8. Sampah Industri adalah sampah yang terdiri dari sampah padat yang
berasal dari industri – industri pengolahan hasil bumi, seperti industri
pembuatan kertas, indutsri tekstil dan sebagainya
11

9. Demolition Wastes adalah sampah yang berasal dari pembongkaran


gedung yang menyebabkan banyaknya sampah yang ditimbulkan akibat
aktivitas tersebut
10. Construction Wastes adalah sampah yang berasal dari sisa pembangunan,
perbaikan dan pembaharuan gedung – gedung. Untuk menjadikan suatu
bangunan yang ada pastinya perlu alat dan bahan yang banyak sehingga
banyak pula sampah yang dihasilkannya
11. Sewage Solid adalah sampah yang terdiri dari benda – benda kasar yang
umumnya ialah zat organik hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat
pengolahan air buangan, seperi lumpur
12. Sampah khusus adalah sampah yang memerlukan penangangan khusus
seperti kaleng – kaleng bekas cat, zat radioaktif. (9)

2.2.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi banyaknya sampah

Menurut Buku Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah Padat (A) (Catur
Puspawati dkk, 2012), faktor – faktor yang mempengaruhi banyaknya
sampah adalah sebagai berikut :
1) Jumlah penduduk
Jumlah penduduk bergantung kepada aktivitas dari penduduk itu sendiri
dan kepadtan penduduknya. Semakin padat penduduk di suatu tempat
maka semakin banyaknya pula tumpukan sampah, karena tempat atau
ruang untuk menampung sampah tersebut kurang. Begitu pula dengan
aktivitas penduduk, semakin aktif aktivitas yang dilakukan oleh penduduk
tersebut akan sampah yang dihasilkan akan semakin banyak pula
2) Sistem pengumpulan dan pembuangan sampah yang dipakai
Pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak lebih lambat dengan
menggunakan truk karena laju gerobak serta volume yang ditampung juga
lebih sedikit dibandingkan dengan truk
3) Pengambilan bahan – bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali
Hal ini dilakukan karena bahan tersebut yang diambil masih memiliki
12

nilai ekonomi bagi golongan tertentu. Biasanya, frekuensi pengambilan


haban tersebut dipengaruhi oleh keadaan, jika bahan yang ditemukan
mendapatkan nilai ekonomis dengan harga yang tinggi maka sampah
yang tertingal pun sedikit

4) Faktor geografis
Lokasi tempat pembuangan sampah seperti di daerah pegunungan,
lembah, pantai atau di dataran rendah berpengaruh dengan jumlah adanya
sampah yang dihasilkan pada suatu wilayah tersebut
5) Faktor waktu
Jumlah sampah per hari bervariasi menurut waktu, seperti harian,
mingguan, bulanan atau tahunan. Seperti pada siang hari jumlah sampah
yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan pagi hari atau di hari
– hari kerja jumlah sampah yang dihasilkan berbeda dengan sampah yang
dihasilkan pada hari libur atau tanggal merah
6) Faktor sosial ekonomi dan budaya
Faktor seperti pekerjaan, penghasilan, adat istiadat suatu daerah, mental
masyarakat maupun sikap juga mempengaruhi jumlah sampah yang
dihasilkan pada suatu wilayah
7) Kebiasaan masyarakat
Jika kebiasaan masyarakat pada sesoerang adalah berkebun maka sampah
yang akan dihasilkan dan tentunya jumlahnya juga akan meningkat ialah
sampah sisa- sisa tanaman, pupuk dan tanah.
8) Kemajuan teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi yang ada seperti sekarang ini,
memudahkan manusia mendapatkan hal yang ingin didapatkannya
melalui internet. Seperti halnya belanja online, yang membuat samakin
banyak memberikan ragam atau katakteirtsik sampah dan sampah yang
dihasilkan pun besar
9) Jenis Sampah
Semakin majunya tingkat kebudayaan pada suatu ruang lingkup
13

masyarakat, maka semakin kompleks juga jenis dan macam – macam


sampah yang dihasilkannya.(10)

2.3 Tinjauan Umum Tentang Pengelolaan Sampah

2.3.1 Pengelolaan Sampah

Menurut Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 pengelolaan sampah


adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Kegiatan sistematis disini meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaurulangan atau pembuangan dari material sampah yang dikelola. (9)
Tujuan dari adanya pengelolaan sampah menurut Undang – Undang Nomor
18 Tahun 2008 adalah meningkatkan kesehatan masyarakat, kualitas
lingkungan, menjadikan sampah sebagai sumber daya serta meningkatnya
nilai estetika atau keindahan.
2.3.2 Mekanisme Pengelolaan Sampah

Mekanisme pengelolaan sampah pada UU No. 18 Tahun 2008 meliputi


kegiatan – kegiatan berikut ini :
1. Pengurangan sampah
Kegiatan untuk mengatasi timbulnya sampah sejak dari produsen sampah
(rumah tangga, pasar, dan lainnya), menggunakan ulang sampah dari
sumbernya dan/atau di tempat pengolahan, dan daur ulang sampah dari
sumbernya atau di tempat pengolahan. Pengurangan sampah diatur dalam
Peraturan Menteri tersendiri, kegiatan yang termasuk dalam peneguran
sampah ini adalah :
a. Menetapkan sasaran pengurangan sampah
b. Mengembangkan teknologi bersih dan label produk
c. Menggunakan bahan produksi yang dapat di daur ulang atau di guna
ulang
d. Fasilitas kegiatan guna atau daur ulang
14

e. Mengembangkan keasadaran program daur ulang


2. Penanganan sampah
Kegiatan ini adalah rangkaian penanganan sampah yang mencakup
kegiatan :
a. Pemilahan adalah kegiatan pengelompokan dan pemisahan sampah
menurut jenis dan sifatnya
b. Pengumpulan kegiatan untuk memindahkan sampah dari sumber
sampah ke TPS atau tempat pengelolaan sampah terpadu
c. Pengangutan adalah kegiatan pemindahan sampah dari sumber, TPS
atau tempat pengelolaan sampah terpadu
d. Pengolahan hasil akhir adalah mengubah bentuk, komposisi,
karakteristik dan jumlah sampah agar diproses lebih lanjut,
dimanfaatkan atau dikebalikan alam dan pemrosesan aktif kegiatan
pengelolaan sampah atau residu hasil pengolahan sebelumnya agar
dapat dikembalikan ke media lingkungan.
2.3.3 Tahapan Pegelolaan Sampah

Menurut Buku Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam (Sumantri, 2010),


tahapan pengelolaan sampah adalah sebagai berikut :
1. Tahap Pewadahan
Sampah yang berasal dari sumber seperti kantor, rumah tangga, hotel, dan
sebagainya ditempatkan ke dalam tempat penyimpanan sementara yaitu
tempat sampah. Sebaiknya di tahapn pengumpulan ini dipisahkan sesuai
jenisnya antara sampah basah dan sampah kering untuk mempermudah
pada tahap pemusnahan
Persyaratan tempat penyimpanan sementara (tempat sampah) adalah :
a. Kontruksi harus kuat dan tidak mudah bocor
b. Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan
c. Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang
2. Tahap Pengumpulan
Dari tempat sampah ini, kemudian sampah dimasukkan ke dalam dipo
15

(rumah sampah). Dipo ini berbentuk bak besar yang dipergunakan untuk
menampung sampah rumah tangga, untuk pengelolaan diserahkan kepada
pihak pemerintah.
Persyaratan untuk membangun dipo adalah :
a. Dibangun di atas permukaan tanah dengan ketinggian bangunan
setinggi kendaraan pengangkut sampah
b. Mempunyai atau memiliki dua pintu yaitu pintu masuk dan pintu
keluar guna untuk mengambil sampah
c. Memiliki lubang ventilasi yang tertutup oleh kawat halus untuk
mencegah lalat dan binatang lain masuk ke dalam dipo
d. Ada keran air untuk membersihkan dipo tersebut
e. Tidak menjadi tempat tinggal atau sarang dari lalat dan tikus
f. Mudah dijangkau oleh masyarakat
Terdapat dua metode pengumpulan sampah yaitu adalah :
 Sampah duet : yaitu dibedakan tempat sampah untuk jenis sampah
kering dan juga sampah basah
 Sistem trio : yaitu dibedakan menjadi tempat sampah basah,
tempat sampah kering dan tempat sampah tidak mudah terbakar
3. Tahap Pengangkutan
Dari dipo atau TPS pada suatu lokasi diangkut ke tempat pembuangan
akhir atau TPA menggunakan truk pengangkut sampah yang telah
disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota.
4. Tahap Pemusnahan
Sampah yang telah diangkut dari TPS menggunakan truk pengangkut
sampah dikumpulkan di TPA. Kegiatan yang dilakukan di TPA adalah
pengolahan dan pemusnahan sampah. Teknik yang sering dilakukan
adalah open dumpling, di tahap pemusnahan terdapat teknologu
pemanfaatan dan pembuangan akhir sampah, yaitu :
a. Pemanfaatan sampah dengan teknik pengolahan yang dapat
menjadikan sampah sebagai bahan yang berguna, seperti pembuatan
kompos dan biogas.
16

b. Pemusnahan atau reduksi sampah dengan incinerator dan metode


sanitary landfill. Inscenarator sendiri adalah suatu metode
pemusnahan sampah dengan cara membakar secar besar – besaran
dengan menggunakan fasilitas pabrik sedangkan sanitary landfill ialah
suatu metode pemusnahan dengan cara menimbun sampah dengan
tanah yang dilakukan selapis demi selapis. (11)
2.3.4 Tahapan Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah di Permukiman Menurut
Buku Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah Padat (A) (Catur
Puspawati dkk, 2012) adalah sebagai berikut :
A. Phase Storage (Pewadahan)
 Awal proses pengelolaan sampah dimulai dari sampah yang
dihasilkan dan diletakkan pada tempat pewadahan sampah
 Tempat pewadahan sampah harus memenuhi persyaratan seperti
terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan bebas dari vector
 Pada tahap pewadahan sebaiknya dilakukan pemilahan
berdasarkan jenis sampahnya seperti organik dan anorganik
 Di tahap ini harus sesuai dengan sumber sampahanya seperti pada
sampah permukiman sampah yang dihasilkan tiap anggota
keluarga dalam 1 rumah diletakkan pada suatu wadah, tempat
pewadahan disesuaikan dengan kemampuan rumah tangga, contoh
pewadahan seperti tong, ember, kantung plastik, di permukiman
sendiri syarat pewadahan harus tertutup dan kedap air serta
penempatan tempat sampah bisa diletakkan di dalam maupun luar
rumah
B. Phase Collection (Pengumpulan)
 Tahap ini adalah melakukan kegiatan mengumpulkan dan
meletakkan sampah ke tempat pengumpulan, sehingga mudah
diangkut ke tempat pengolahan atau langsung bisa diolah juga.
Kegiatan pengumpulan sampah ini dimlai dari sumber tempat
dimana sampah dihasilkan.
17

 Kegiatan selanjutnya sampah diangkut dengan alat angkut yang


berupa gerobak, truk atau truk pemadat dengan tujuan
pegangkutan tersebut menuju tempat pemusnahan sampah
 Sebelum diangkutnya sampah ke tempat pemusnahan, dapat
disediakan pulan tempat penampungan sampah sementara (TPS)
dikarenkan kondisi kota atau daerah yang membuat rumit sistem
pengangkutan. Di TPS sampah dipindahakan ke alat pengangkut
yang lebih besar contohnya dari alat angkut gerobak menjadi alat
angkut truk
 Biasanya tempat penampungan sampah sementara (TPS)
disesuaikan dengan sumber sampah yang dihasilkan
 Kegiatan pengumpulan tidak hanya untuk melakukan
pengumpulan sampah saja, melainkan kegiatan selanjutnya
sampah yang telah diangkut dibawa ke tempat untuk diolah
dengan tahapan stasiun transfer, stasiun pemrosesan /
Pembuangan sampai dengan sampah yang berada dalam alat
pengangkut yang digunakan kosong
 Pada kota kecil TPA terletak tidak terlalu jauh dan tidak
menjadikan suatu masalah, tetapi lain halnya dengan kota yang
memiliki TPA yang relatif jauh dengan membutuhkan jarak waktu
tempuh yang lama kegiatan pengangkutan dapat menjadi suatu
masalah
 Pada permukiman memiliki hal yang perlu diperhatikan seperi :
a. Sampah yang telah dihasilkan oleh setiap rumahya
dikumpulkan dalam suatu lokasi atau TPS
b. Di permukiman seperti perumahan, komplek atau residence
biasanya pengangkutan sampah dilakukan oleh petugas dan
diletakan di TPS
c. Sebaiknya TPS dibedakan berdasarkan jenis sampahnya
seperti yang sudah dilakukan pada tahapa pewadahan
18

d. TPS di permukiman biasanya terdapat di suatu lokasi RT atau


RW
e. Bagi rusun dan apartemen para penghuni sendirilah yang
melalukan pengangkutan dan meletakkannya di TPS yang
telah disediakan
f. Sampah yang ada di TPS akan diangkut ke TPA oleh petugas
kebersihan dan di TPA akan dilakukan pemusnahan

C. Transport dan Transfer


Kegiatan ini adalah untuk melakukan pemidahan dari alat angkut kecil
seperti gerobak ke alat angkut besar seperti truk. Sampah yang ada di TPS
akan diangkut ke TPA oleh petugas kebersihan dan di TPA akan
dilakukan pemusnahan.
D. Phase Disposal (Pemusnahan Sampah)
Sampah yang diangkut dari TPS diangkut dan dikumpulkan ke lokasi
yang biasa disebut tempat pembuangan akhir sampah (TPA). Pada lokasi
di TPA dilakukanlah kegiatan pengelolaan dan pemusnahan sampah
dengan cara yang bervariasi tergantung dari jenis sampahnya. Keberadaan
TPA harus jauh dari permukiman penduduk dan sudah mempunyai izin
resmi sebagai tempat pemusnahan sampah. (10)

2.4 Metode
Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah pemerintahan
kabupaten/kota bahwa pengelolaan sampah harus sesuai dengan metode dan
teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan, Penghasil sampah
setiap orang dan akibat proses alam yang menghasilkan timbulan sampah,
metode pengelolaan sampah memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana
pengelolaan sampah.

2.4.1 Metode Pengelolaan Sampah


19

Menurut Depkes Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Pembuangan Sampah


Sekolah Pembantu Penilik Hygiene tahun 1987 metode pengelolaan sampah
dibagi menjadi dua cara (12), yaitu sebagai berikut :
1. Sistem tercampur (combined)
Sistem ini dilakukan dimana semua jenis sampah yang ada diletakkan
pada tempat pewadahan sementara yang sama dengan kondisi tercampur
2. Sistem terpisah (separate)
Sistem ini sampah yang ada diletakkan pada tempat pewadahan sementara
sekitar dua atau lebih secara terpisah tergantung dari jenis masing –
masing sampahnya.
2.4.2 Timbulan Sampah

Menurut Buku Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni (Notoadmojo, 2011)


timbulan sampah adalah volume atau berat sampah yang dihasilkan dari
sumber sampah di wilayah tertentu dengan persatuan waktu tertentu.
(Departemen PU, 2004). Timbulan sampah dibutuhkan untuk menentukan
peralatan yang akan digunakan dengan transportasi sampah, fasilitas materi
pemulihan, serta fasilitas lokasi pembuangan akhir sampah. Biasanya
timbulan sampah dinyatakan dalam :
a. Satuan berat : kilogram per orang per hari (kg/o/h), kilogram per meter –
persegi bangunan, bangunan per hari (kh/ m2/h) atau kilogram tempat
tidur per orang per hari (kg/bed/hari)
b. Satuan volume : liter per orang per hari (l/o/h), liter per meter – persegi
bangunan per hari (l/m2/h) atau liter per tempat tidur per orang per hari
(l/bed/hari)
Menurut Buku Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif Islam Tahun 2010
volume sampah adalah jumlah dari timbulan sampah yang dihasilkan harian
dari seluruh kegiatan aktivitas manusia sehari – hari dimana sampah yang
dihasilkan mimiliki jenis dan karakteristik yang berbeda. (11)
Di negara berkembang ukuran volume ini sering digunakan karena masih
sulitnya keberadaan alat timbang sebagai contoh di Indonesia. Pada tahap
20

pelaksaan pengukuran alat ukur untuk menghitung volume diterapkan kepada


alat pewadahan dan pengangkut secara langsung. Sebagai contoh pada bak/tong
penampung sampah dengan 60 liter atau volume truk yang digunakan untuk
mengangkut adalah 12 m2 dengan adanya perhitungan tersebut kita mengetahui
volume sampah dari alat angkut dan jumlah rate angkutan. Jadi, volume
produksi sampah pada keseluruhan bisa diketahui.

2.4.3 Sarana

Menurut buku Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah (Puspawati C, Andayani


F, Tugiyo) Jakarta: Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kesehatan
Jakarta II; 2012.
Sarana – sarana yang dipergunakan dalam kegiatan pengelolaan sampah
adalah sebagai berikut :
1. Tempat sampah
Tempat sampah adalah wadah atau tempat yang dipergunakan untuk
menyimpan sampah sementara waktu dari setelah sampah tersebut
dihasilkan. (10)
Kriteria tempat sampah yang diuraikan dalam SNI No. 19-2454-2002
tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan
adalah sebagai berikut :
a. Tidak mudah rusak dan kedap air
b. Ekonomis dan mudah diperoleh atau dibuat oleh masyarakat
c. Mudah dikosongkan (14)

2. Pewadahan Sampah Sementara


Persyaratan untuk pewadahan sementara adalah (10) :
a. Tempat yang dipergunakan harus kuat, kedap air, tidak mudah
dilubangi oleh tikus atau vektor lainya serta memiliki permukaan yang
halus di bagian dalam wadah sementaranya
21

b. Mudah untuk diisi dan dikosongkan


c. Mudah dibersihkan
d. Tempat sampah dapat berupa bak beton terutama di permukiman
untuk tidak dianjurkan
e. Tidak diperkenankan membuang sampah yang dapat menampung air
akan menjadi tempat perindukan serangga dan binatang pengerat
f. Bila kepadatan lalat lebih dari 2 ekor perblok grill, perlu dilakukan
pemberantasan dan perbaikan pengelolaan sampah
3. Gerobak Sampah
Menurut keputusan Dirjen PPM dan PLP No. 281- II/ PD.03.04.LP Tahun
1989 tentang persyaratan pengelolaan sampah, gerobak sampah adalah
alat angkut atau transportasi yang digunakan untuk mengangkut sampah
dari sumber penghasil sampah sampai ke tempat pengumpulan sementara.
(15)
Persyaratan gerobak sampah yang memenuhi teknis kesehatan adalah
sebagai berikut :
a. Gerobak sampah harus ada dan dilegkapi dengan penutup atau jarring
agar sampah tidak berserakan atau jatuh ke jalan pada saat di
perjalanan
b. Konstruksi gerobak sampah harus kuat, dinding bak di dalamnya juga
dilapisi dengan logam untuk memudahkan dalam pembersihannya
c. Pada setiap kali selesai dipergunakan, gerobak sampah harus segera
dibersihkan atau dicuci
d. Alat pelengkap yang ada di gerobak sampah minimal sapu lidi, pengki
dan garpu sampah. (15)

4. Truk Pengangkut
Menurut Buku Kesehatan Lingkungan Teori dan Aplikasi Tahun 2019,
truk pengangkut dipergunakan untuk mengangkut atau membawa sampah
dari sumber sampah maupun lokasi dari TPS menuju ke TPA. (16)
Terdapat pesyaratan untuk truk pengangkut sampah (16), syaratnya
22

adalah sebagai berikut :


a. Kendaraan sampah harus dalam keadaan tertutup
b. Tinggi dai bak masimal 1,6 meter
c. Sebaiknya selalu sedia alat pengungkit
d. Kendaraan dalam keadaan tidak bocor, sehingga air lindi tidak
berceceran selama proses pengangkutan
e. Kendaraan yang dipakai bisa disesuaikan dengan kondisi jalan yang
akan dilalui
f. Kendaraan yang akan digunakan juga disesuaikan dengan kemampuan
dana serta teknik pemeliharaan dari kendaraan itu sendiri.

5. Tempat Penampungan Sementara (TPS)


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun
2002 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga pada pasal 28. TPS memiliki persyaratan yang
harus dipenuhi ialah :
a. Tersedia sarana dalam mengelompokan sampah menjadi paling
sedikit lima jenis sampah
b. Luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan masyarakat
c. Tidak mencemari lingkungan sekitar
d. Memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan. (17)
Menurut Depkes Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Pembuangan
Sampah Sekolah Pembantu Penilik Hygiene tahun 1987 bila tempat
penampungan sampah sementara berupa bak atau container terdapat
persyaratan yang harus dipenuhi ialah :
a. Konstruksi bak terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, terdapat
penutup dan selalu dalam keadaan tertutup
b. Volume bak atau container yang digunakan dapat menampung
sampah dari pemaikaian yang dilayaninya dalam waktu 3 hari
c. Tidak menimbulkan bau
d. Tidak ada sampah yang berserakan disekitaran bak atau container
23

e. Sampah pada pengumpul sementara tidak boleh melebih waktu 3 hari


untuk selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA)
f. Tidak terletak di daerah rawan banjir
g. Terdapat anjuran yang bertuliskan untuk tidak membuang sampah
semabarangan atau membuang sampah pada tempatnya
h. Penempatan dari bak atau kontainer di setiap daerah mudah di
jangkau oleh kendaraan pengangkut sampah sebagai contoh truk
pengangkut sampah. (12)

6. Alat Kebersihan
Alat yang dipergunakan untuk membantu petugas kebersihan
mempermudah pekerjaannya. (11) Alat kebersihannya adalah yaitu :
a. Sapu lidi
b. Pengki
c. Sekop atau garpu

7. Alat Pelindung Diri


Alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib dipakai atau
digunakan di saat bekerja oleh pekerja sesuai dengan bahaya dan risiko
yang dihadapi, serta untuk menjaga keselematan dan keamanan dirinya
maupun orang disekitarnya. Alat pelindung diri (APD) petugas
kebersihan sudah disediakan oleh pihak terkait.
Menurut Dirjen PPM dan PLP Tahun 1989, jenis APD yang digunakan
oleh petugas kebersihan adalah sebagai berikut :
a. Pakaian kerja
b. Masker
c. Sarung tangan
d. Topi
e. Sepatu boots (18)
24

2.5 Aspek perilaku


Menurut teori Menurut teori (Notoadmojo, 1993) Terbentuknya suatu perilaku
baru, terutama pada orang dewasa, dimulai pada domain kognitif, dalam arti si
subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulsus yang berupa materi atau obyek
di luarnya sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subyek tersebut, dan
selanjutnya menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap si subyek terhadap
obyek yang diketahuinya itu. Akhirnya rangsangan, yakni obyek yang telah
diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut, akan menimbulkan respon lebih
jauh lagi, yaitu berupa tindakan (action) terhadap atau sehubungan dengan
stimulus atau obyek tadi.

2.5.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah dari kata “tahu” sehingga pengeteahuan merupakan hasil


tahu diri sseorang terhadap suatu objek tertentu dengan indra yang dimiliki
oleh orang tersebut. Sebagian besar pengetahuan seseorang itu didapatkannya
melalu panca indra yang dimiliki seperti indara penglihatan (mata) dan indra
pendengaran (telinga). Setiap pengetahuan seseorang terhadap objek tertentu
mempunyai intensitas atau peningkatan yang berbeda – beda. (19)
Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat kembali terhadap materi yang
sudah dipelajari sebelumnya
b. Memahami (comprehension)
Memahami adalah bukan hanya sekedar tahu terahadap objek tertentu
melalui mampu menjelaskan suatu objek hingga menyimpulkan materi
tersebut degan benar
c. Aplikasi (application)
Aplikasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan atau
mengaplkasikan prinsip yang sudah diketahuinya pada situasi yang lain
25

d. Analisis (analysis)
Analisis ialah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menjabarkan
atau mimisahkan kemudian mencari tahu hubungan antara komponen –
komponen yang ada di dalam suatu permasalahan yang diketahuinya
e. Sintesis (synthesis)
Sistensis merupakan kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakan dalam suatu hubungan yang logi serta komponen – komponen
pengetahuan untuk menyusuk formulasi baru dan formulasi yang ada
f. Evaluasi
Evaluasi merupakan kemampuan seseorang yang berkaitan untuk
melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini
didasaeakan dengan sendirinya pada suatu kriteria yanf ditentukan sendiri
yang didasarkan pada suatu kriteria yang sudah ditentukan sendiri atau
norma yang berlaku pada masyarakat
Untuk mengetahui tingkatan pengetahuan pengukuran bisa dilaksanakan
dengan cara melakukan wawancara atau angket yang didalamnya
menanyyakan tentang isi materi yang ingin kita tanyakan, dari subjek
penelitian atau responden. Dalamnya suatu pengetahuan yang ingin
diketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan yang sudah
disebutkan di atas.

2.5.2 Sikap

Sikap ialah respon seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau
objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat tapi hanya dapat diartikan dari
perilaku yang tertutup. (19) Sikap mengarah hanya kepada evaluasi dari
konsep dan hal itu akan mengarahkan respon evaluative terhadap setiap
stimulu, Sebagai konsekuensinya atau akibatnya setiap individu mempunyai
sikap kepada keseluruhan objek yang dapat berupa nilai positif, negative dan
juga netral (Fisbein, 1967 dalam Shaw dan Costanzo, 1982 : 285) Sama
halnya dengan pengetahuan, sikap juga memiliki tingkatan, yaitu adalah :
26

a. Menerima (receiving)
Subjek mau menerima serta memperhatikan stimulus yang diberikan oleh
objek
b. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanyakan, mengerjakan serta
menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan suatu indikasi dari sikap
seseornag
c. Menghargai (valuting)
Ketika seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek, yaitu
untuk mengajak atau mendikusikan kepada orang lain terhadap suatu
permasalahan
d. Bertanggung jawab (responsible)
Mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang sudah dipilih dengan
risiko yang akan dihadapi, menunukkan sikap seseorang berdasarakan
keyakinan, karena dia berani untuk menagmbil risiko bila ada orang lain
yang berkomentar negative serta risiko lainnya. (19)
2.5.3 Tindakan

Menurut Buku Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi (Notoatmodjo, 2018)


sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan
perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana.
(20)
2.6 Aspek Administrasi

Menurut SNI 03-3242-1994 tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman


meliputi :
2.6.1 Peraturan

Standarisasi dan peraturan yang telah ditetapkan bisa dipergunakan untuk


pengelolaan sampah. Hal ini masih berlaku untuk ketetapan antara lain
adalah:
a. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
27

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang


Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga.
2.6.2 Pengawasan

Pengawasan adalah suatu proses untuk mengukur penampilan kegiatan atau


pelaksanaan kegiatan suatu program yang selanjutnya memberikan
pengarahan – pengarahan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan – keputusan
pimpinan yang dilakukan agar kegiatan – kegiatan yang direncanakan dapat
berjalan dengan baik.(21)
Tujuan pengawasan adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya informasi secara berkala tentang penanganan sampah pada
suatu daerah yang diharapkan hasilny akan memuaskan bagi pihak
pengelola sampah
b. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan yang
mungkin bisa saja timbul
c. Melakukan tindakan darurat yang berguna untuk mengurangi bahaya
kesehatan yang timbul sampai kepada tingkatan tertentu sebagai suatu
akibat dari suatu penangan yang tidak sehat atau sesuai. (21)
2.6.3 Pembiayaan

Pembiayaan adalah sumber daya penggerak agar pada roda sistem


pengelolaan persampahan di kota tersebut dapat bergerak dengan lancar.
Sistem pengelolaan persampahan di Indonesia lebih diarahkan pada
pembiayaan sendiri termasuk membentuk perusahaan daerah.
Besaran retribusi sampah adalah 1 % dari penghasilan per rumah tangga.
Dengan demikianbesaran retribusi sampah bervariasi sesuai tingkat
pendapatan, makin tinggi pendapatan suatu rumah tangga maka makin besar
retribusi yang harus mereka bayarkan karena makin tinggi tingkat ekonomi
seseorang makin besar sampah yang mereka hasilkan.(13)
Alokasi biaya pada pengelolaan sampah meliputi dari (11):
28

a. Honor / gaji petugas


b. Pembelian alat – alat
c. Biaya operasi / bahan bakar pemeliharaan alat – alat
d. Pembelian tanah untuk lokasi kantor, tempat penampungan sementara,
dipo serta tempat pembuangan
e. Biaya lain seperti untuk listrik, air, telepon, dan lainnya
BAB 3
GAMBARAN UMUM

3.1 Lokasi Permukiman RW 02

Permukiman RW 02 Kelurahan Kreo Selatan Kecamatan Larangan


Kota Tangerang
Batas – batas wilayah Permukiman RW 02 kreo selatan yaitu :
Timur : jln Hoscokroaminoto
Utara : RW 03
Selatan : RW 04
Barat : RW 05

29
30

3.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada RW 02 Kreo selatan Kecamatan Larangan Kota


Tangerang
1. Ketua RW 02 : H. Totok Tohir Roeslani
2. Sekertaris RW 02 : Noval
3. Bendahara RW 02 : kamal
3.3 Jumlah Rumah
Jumlah rumah di Permukiman RW 02 kreo selatan kecamatan larangan
kota Tangerang sebanyak 1.860 warga dengan dan 880 KK 820 rumah,
dengan tiap-tiap rumah di setiap RT berjumlah :
RT 01 : 73 RT 06 : 69 RT 11:
80
RT 02 : 68 RT 07 : 67 RT 12:
65
RT 03 : 70 RT 08 : 78
RT 04 : 69 RT 09 : 69
RT 05 : 45 RT 10: 65

3.4 Fasilitas dan sarana


Sarana dan Fasilitas

1. Gedung sekolah PAUD


2. Gedung sekolah TK.
3. Mushola.
4. Masjid
5. Lapangan
6. Badminton
31

7. TPS
8. Gerobak sampah

3.5 Program Kesehatan Lingkungan

Program Kesehatan Lingkungan di Permukiman RW 02 kreo selatan yang


sedang berjalan adalah :
 Program fogging (penyemprotan)
 Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
 Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
 Posko Pelayanan Terpadu (Posyandu)
 Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu Lansia
PTM).

3.6 Kegiatan Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah di Permukiman RW 02 Kreo Selatan


Pengelolaan sampah di RW 02 Kreo Selatan dilakukan dengan Warga
mengumpulkan sampah dimasukkan kedalam kantong plastik/tempat sampah
didalam rumah kemudian dibuang kedalam bak sampah yang berada pada
luar rumah yang nantinya akan diangkut oleh petugas kebersihan di RW 02.
Pewadahan sampah dilakukan setiap hari. Sementara untuk pengangkutan
rutin dilakukan oleh petugas kebersihan di RW 02 setiap 2 hari sekali ke TPS.
Untuk pembiayaan pengangkutan sampah pemilik rumah memberikan iuran
sampah kepada petugas pengangkut sampah yang bertugas, iuran yang
dipungut senilai Rp.20.000 / bulan.
Di tahap pengangkutan pun petugas hanya memakai APD seadanya seperti
sepatu boot dan terkadang sarung tangan.
BAB 4
KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA TEORI

4.1 Kerangka Teori

Sampah

Jenis Sampah :
Sumber Sampah : 1. Sampah padat
1. Permukiman penduduk 2. Sampah Cair
2. tempat – tempat umum perdagangan 3. Sampah Gas
3. Sampah dari perkantoran
4. Sampah dari jalan raya
5. Sampah dari industri
6. Pertanian dan perkebunan
7. Sampah dari pertambangan
8. Peternakan dan perikanan

Metode
Pengelolaan Sampah : 1. Metode pengelolaan sampah (sistem
1. Tahap Pewadahan tercampur dan terpisah
2. Tahap pengumpulan 2. Timbulan sampah (Volume Sampah)
3. Tahap Pengangkutan 3. Sarana
4. Tahap pemusnahan

Aspek perilaku
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Tindakan

Aspek Administrasi
1. Pengawasan
2. Pengaturan
3. Pembiayaan
32
33

4.2 Kerangka Konsep

Metode
1. Metode pengelolaan
sampah
2. Timbulan sampah Pengelolaan
(Volume Sampah) sampah memenuhi
3. Sarana syarat

Pengelolaan Sampah
di Permukiman RW
Aspek Perilaku 02 Kreo Selatan
1. Perilaku masyarakat Larangan Tangerang
2. Perilaku petugas Tahun 2023
kebersihan

Aspek Administrasi Pengelolaan


1. Peraturan sampah tidak
2. Pengawasan memenuhi syarat
3. Pembiayaan
34

4.3 Definisi Operasional

Tabel 4.1.
Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Pengukuran
Dependent
Pengelolaan Kegiatan yang Observasi Checklist a. Memenu Ordinal
Sampah di dilakukan mulai hi Syarat
Permukiman dari tahap jika hasil
RW 02 Kreo pewadahan 75%
Selatan pengumpulan di b. Tidak
Larangan TPS, Memenu
Tangerang pengangkutan dan hi Syarat
pembuangan jika hasil
sampah sementara kurang
di Permukiman dari 75%
RW 02 Kreo
Selatan Larangan
Tangerang
Independent
Metode Pengelolaan Sampah
Metode Cara pemilahan Observasi Checklist a. Dipilah Ordinal
sampah yang b. Tidak
dilakukan di dipilah
Permukiman RW
02 Kreo Selatan
Larangan
Tangerang
Timbulan Rata – rata volume Observasi Meteran ….lt/rumah/ Ratio
35

Sampah sampah yang hari


dihasilkan per hari
di setiap rumah
di Permukiman
RW 02 Kreo
Selatan Larangan
Tangerang
Sarana Fasilitas peralatan Observasi Checklist a. Memenu Ordinal
dan perlengkapan hi syarat
yang diperlukan b. Tidak
dalam pengelolaan memenuh
sampah (gerobak i syarat
sampah, APD dan
TPS) di
Permukiman
Permukiman RW
02 Kreo Selatan
Larangan
Tangerang
Aspek Perilaku

Perilaku Terbentuknya Wawancara Kuesioner a. Baik Ordinal


Masyarakat suatu perilaku b. Cukup
baru, terutama c. Kurang
a. Pengetahuan : pada orang
Pemahaman dewasa, dimulai
yang dimiliki pada domain
masyarakat kognitif, dalam
tentang arti si subyek tahu
pengelolaan terlebih dahulu
sampah di terhadap
36

Permukiman stimulsus yang


RW 02 Kreo berupa materi
Selatan atau obyek di
Larangan luarnya sehingga
Tangerang menimbulkan
pengetahuan baru
b. Sikap : pada subyek
Tanggapan tersebut, dan
masyarakat selanjutnya
tentang menimbulkan
pengelolaan respon batin
sampah di dalam bentuk
Permukiman sikap si subyek
RW 02 Kreo terhadap obyek
Selatan yang
Larangan diketahuinya itu.
Tangerang Akhirnya
rangsangan, yakni
c. Tindakan : obyek yang telah
Tingkah laku diketahui dan
masyarakat disadari
tentang sepenuhnya
pengelolaan tersebut, akan
sampah di menimbulkan
Permukiman respon lebih jauh
RW 02 Kreo lagi, yaitu berupa
Selatan tindakan (action)
Larangan terhadap atau
Tangerang sehubungan
dengan stimulus
atau obyek tadi.
37

Perilaku Terbentuknya Wawancara Kuesioner a. Baik Ordinal


Petugas suatu perilaku b. Cukup
Masyarakat baru, terutama c. Kurang
pada orang
a. Pengetahuan: dewasa, dimulai
Pemahaman pada domain
yang dimiliki kognitif, dalam arti
petugas si subyek tahu
kebersihan terlebih dahulu
tentang terhadap stimulsus
pengelolaan yang berupa materi
sampah di atau obyek di
Permukiman luarnya sehingga
RW 02 Kreo menimbulkan
Selatan pengetahuan baru
Larangan pada subyek
Tangerang tersebut, dan
selanjutnya
b. Sikap : menimbulkan
Tanggapan respon batin dalam
petugas bentuk sikap si
kebersihan subyek terhadap
tentang obyek yang
pengelolaan diketahuinya itu.
sampah di Akhirnya
Permukiman rangsangan, yakni
RW 02 Kreo obyek yang telah
Selatan diketahui dan
Larangan disadari
Tangerang sepenuhnya
tersebut, akan
38

c. Tindakan :Ti menimbulkan


ngkah laku respon lebih jauh
petugas lagi, yaitu berupa
kebersihan tindakan (action)
tentang terhadap atau
pengelolaan sehubungan
sampah di dengan stimulus
Permukiman atau obyek tadi.
RW 02 Kreo
Selatan
Larangan
Tangerang
Aspek Administrasi
Peraturan Aturan yang Wawancara Pertanyaan a. Ada Ordinal
tertulis yang kepada b. Tidak ada
menjadi panduang ketua RW
pengelolaan dan RT
sampah di
Permukiman RW
02 Kreo Selatan
Larangan
Tangerang
Pengawasan Pemantauan dan Wawancara Pertanyaan a. Ada Ordinal
Pembinaan kepada b. Tidak ada
ketentuan ketua RW
peraturan – dan RT
peraturan yang
dilakukan oleh
pengawas dinas
kebersihan di
Permukiman RW
39

02 Kreo Selatan
Larangan
Tangerang
Pembiayaan Ada tidaknya Wawancara Pertanyaan a. Ada Ordinal
Jumlah uang iuran kepada b. Tidak ada
yang dikeluarkan ketua RW
masyarakat untuk dan RT
kegiatan
pengelolaan
sampah di
Permukiman RW
02 Kreo Selatan
Larangan
Tangerang
BAB 5
METODE PENELITIAN
5.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran tentang
Pengelolaan Sampah dengan melakukan pengamatan, pengukuran, dan
observasi di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang.

5.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang.

5.3 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan april– mei 2023.

5.4 Populasi dan Sampel

5.4.1 Populasi Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah rumah sebanyak 820 rumah dan
5 petugas kebersihan.

5.4.2 Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 120) mengatakan bahwa :

"untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
ambil semua sehingga penelitian- merpakan populasi, selanjutnya jika subjeknya
besar maka diambi( 10-15% atau 20-25%)” Dari data diatas jumlah petugas
kebersihan sebanyak 5 orang dan kartu keluarga sebanyak kepala keluarga.
Untuk penentuan sampel sampel penulis juga mengambil populasi untuk rumah
warga 10% dari total populasi yaitu sebanyak 820 jadi sampel responden
berjumlah adalah 82 rumah dan 5 orang petugas kebersihan.

Untuk sampel yang melibatkan responden untuk wawancara dilakukan kepada


salahsatu penghuni rumah tetapi yan sudah berusia diatas 17 tahun. Pengambilan
sampel yang penulis lakukan, secara proportional sampling atau sampel

40
41

proposional yaitu besar kecilnya sub sampel megikuti perbandingan atau


proporsi besar kecilnya sub populasi dan tiap populasi diambil secara Random
Sampilng.

Kriteria Inklusi :
Penelitian ini penulis menelitikarakteristik dari :
1. Salah satu penghuni yang menempati hunian terisi di RW 02 yang berumur
di atas 17 tahun.
2. Penghuni yang bersedia untuk diwawancarai.
3. Warga yang tinggal di RW 02
4. Ketua RW dan RT di RW 02.
5. Petugas Kebersihan yang bekerja di RW 02 kreo selatan larangan Kota
Tangerang.
5.5 Pengumpulan Data

5.5.1 Data Primer

1. Observasi atau pengamatan langsung dengan menggunakan checklist ke


lokasi penelitian, yaitu terhadap pengelolaan sampah, metode, frekuensi,
dan sarana pengangkutan dalam pengelolaan sampah di Permukiman RW
02 Kreo Selatan Larangan Tangerang.
2. Wawancara dengan kuesioner kepada warga Permukiman RW 02 Kreo
Selatan Larangan Tangerang dan petugas kebersihan mengenai
pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pengelolaan sampah.
3. Pengukuran menggunakan meteran untuk mengetahui volume timbulan
Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang.

5.5.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari :


1. Profil dari Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang
2. Studi kepustakaan, yaitu dengan membaca beberapa literatur, buku dan
peraturan- peraturan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
42

5.6 Pengolahan dan Analisis Data

5.6.1 Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan dan diolah sesuai dengan
tujuan kerangka konsep penelitian. Setelah data terkumpul, kemudian
dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Editing
Memeriksa kembali jawaban dari kuesioner-kuesioner apakah semua
pertanyaan telah terjawab semua dan terjawab dengan tepat.
2. Coding
Memasukkan jawaban kuesioner ke dalam kartu coding untuk
dikelompokkan.
3. Scoring
Memberikan nilai pada masing – masing responden yang telah
diwawancara melalui kuesioner sesuai dengan tingkat pengetahuan, sikap
dan tindakan.
a. Penilaian kuesioner
Untuk data hasil kuesioner pertanyaan masyarakat dan petugas
kbersihan meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan dengan masing –
masing berjumlah 10 pertanyaan maka jumlah seluruhnya yaitu 30
pertanyaan. Untuk setiap bobot pertanyaan memiliki nilai jawaban
sebagai berikut :
1. Untuk pilihan dari jawaban A mempunyai bobot nilai = 2, karena
jawaban dianggap baik
2. Untuk pilihan dari jawaban B mempunyai bobot nilai = 1, karena
jawaban yang tersedia dianggap mendekati baik
3. Untuk pilihan dari jawaban C mempunyai bobot nilai = 0, karena
jawaban yang tersedia dianggap kurang baik
4. Tabulating
43

Data yang telah dkelompokkan diolah dan disajikan dalam bentuk


tabel tunggal (univariate).
5.

Sistem penilaian yang digunakan berdasarkan buku statistik dan


aplikasi edisi keenam yang dituliskan oleh J. Supranto (2000) adalah
sebagai berikut (25) :
1) Mencari nilai tertinggi dan terendah dari scoring
Nilai tertinggi : 2 (bobot) x 10 (jumlah pertanyaan) = 20
Nilai terendah : 0 (bobot) x 10 (jumlah pertanyaan) = 0
2) Menentukan banyaknya kelas, yaitu baik, cukup dan kurang
3) Mencari interval (besar kelas) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
C = Xn – Xi
K C = Interval Kelas
Xn = Nilai tertinggi
Xi = Nilai terendah
K = Banyaknya kelas

Batas-batas penilaian pada setiap kuesioner untuk setiap kategori pengetahuan, sikap
dan tindakan adalah :
Rentang nilai Kriteria
14 – 20 Baik
7 - 13 Cukup
0-6 Kurang

b. Penilaian Cheklist
Untuk penilaian checklist mengenai pengelolaan sampah, metode dan
sarana di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang,
sesuai dengan persyaratan Undang – Undang No. 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah dan berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang
44

pengelolaan sampah, yang apabila terdapat 1 (satu) variabel tidak


memenuhi syarat maka dinyatakan tidak memenuhi syarat.

5.6.2 Analisis Data

Analisis data yang diperoleh melalui pengamatan langsung melalui observasi


(checklist), wawancara dengan kuesioner dan daftar pertanyaan, dan
pengukuran fisik, data yang telah diperoleh tersebut akan diolah dalam
bentuk univariat / tabel tunggal. Kemudian hasil analisis tersebut
dibandingkan dengan teori – teori dan literatur yang berhubungan dengan
kegiatan penelitian ini.
45

BAB 6
RENCANA PENYAJIAN DATA
6.1 Tabel Pengelolaan Sampah
Tabel 6.1
Pengelolaan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang
Tahun 2023

No. Pengelolaan Sampah Hasil

MS TMS

1. Tahap Pewadahan

2. Tahap Pengumpulan

Sumber : Data terolah, Tahun 2023

6.2 Metode Pengelolaan Sampah


Tabel 6.2
Metode Pengelolaan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang
Tahun 2023

No. Metode Pengelolaan Sampah Hasil

Dipilah Tidak dipilah

1. Tahap Pewadahan

2. Tahap Pengumpulan

Sumber : Data terolah, Tahun 2023


46

Tabel 6.3
Timbulan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang Tahun 2023

No. Responden Volume Sampah (liter) Jumlah Penghuni

10

11

12

13

14

15

16

17
47

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37
48

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57
49

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77
50

78

79

80

81

82

TOTAL

Sumber : Data terolah, Tahun 2023

Tabel 6.4
Sarana Pengelolaan Sampah Di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang
Tahun 2023

No. Sarana Hasil


Sumber :
Data MS TMS

terolah, 1. Gerobak sampah


tahun
2023 2. Alat Pelindung Diri (APD)

3. Tempat Pembuangan Sampah di


rumah

4. Tempat Pewadahan sampah


sementara

5. Tempat Penampungan Sampah


sementara (TPS)
51

6.3 Aspek perilaku


Aspek perilaku penelitian meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap masyarakat dan
petugas kebersihan mengenai pengelolaan sampah.
1. Sampel Responden Masyarakat
Tabel 6.5
Sampel Responden Masyarakat di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang
Tahun 2023

No. Sampel Responden Jumlah %

1. Kepala Keluarga

2. Ibu Rumah Tangga

3. Anak yang sudah dewasa

TOTAL

Sumber : Data terolah, tahun 2023

Tabel 6.6

Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan


Tangerang Tahun 2023
Sumber : Data No Pengetahuan Jumlah %
terolah,
1 Baik
tahun
2023 2 Cukup

3 Kurang

Tabel 6.7 TOTAL


Sikap
Masyarakat di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang Tahun 2023

No Sikap Jumlah %
52

1 Baik

2 Cukup

3 Kurang

TOTAL

Sumber : Data terolah, tahun 2023

Tabel 6.8
Tindakan Masyarakat di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang Tahun
2023
No Pengetahuan Jumlah %

Sumber : Data 1 Baik


terolah,
2 Cukup
tahun 2023
3 Kurang

TOTAL

2. Petugas Kebersihan
Tabel 6.9
Tingkat Pengetahuan Petugas Kebersihan di Permukiman RW 02 Kreo Selatan
Larangan Tangerang Tahun 2023
Sumber :
No Pengetahuan Jumlah %
Data
terolah, 1 Baik
tahun
2 Cukup
2023
3 Kurang

TOTAL
53

Tabel 6.10
Sikap Petugas Kebersihan di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan
Tangerang Tahun 2023

No Sikap Jumlah %

1 Baik

2 Cukup

3 Kurang

TOTAL

Sumber : Data terolah, tahun 2023

Tabel 6.11
Tindakan Petugas Kebersihan di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan
Tangerang Tahun 2023

No Tindakan Jumlah %

1 Baik

2 Cukup

3 Kurang

TOTAL

Sumber : Data terolah, tahun 2023


54

No Variabel Hasil

Ada Tidak Ada

1 Peraturan

2 Pengawasan

3 Pembiayaan

TOTAL

6.4 Aspek Administrasi


Aspek administrasi penelitian meliputi peraturan, pengawasan, dan pembiayaan.
Tabel 6.12

Aspek Adminitsrasi di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Tangerang Tahun


2023
55

Sumber : Data terolah, tahun 2023

BAB 7
JADWAL, ORGANISASI, DAN RENCANA ANGGARAN
BIAYA PENELITIAN
7.1 Jadwal Penelitian
Rencana jadwal kegiatan yang dilakukan penulis mulai dari pembuatan proposal sampai dengan
pembuatan karya tulis imiah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 7.1.

Jadwal Penelitian Tahun 2023


56

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Januar Februari Maret April Mei
i
1. Perizinan
2. Penyusunan
Proposal
3. Penyusunan
Instrumen
4. Konsultasi Dosen
5. Sidang Proposal
6. Revisi Proposal
7. Penyusunan KTI
8. Pengambilan Data
9. Penyebaran
Kuisioner
10. Pengelolaan Data
11. Analisis Data
12. Pengumpulan KTI
13. Sidang KTI
14. Revisi KTI

7.2 Organisasi Tim Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membentuk tim organisasi yang bertujuan untuk membantu penulis
dalam melaksanakan penelitian ini. Adapun tim organisasi penelitian tersebut adalah sebagai
berikut.
Peneliti : Nyimas Sendy Sekar Kinanti
NPM : P21345120047
Pembimbing Materi : Sri Ani SKM,. MKM
57

7.3 Rancangan Anggaran Biaya

No Kebutuhan Jumlah Biaya


1. Penyusunan Proposal KTI
a. Cetak Print Warna hitam Rp. 50.000,-
- Hitam @Rp.500 X 100
- Warna lembar
Berwarna Rp.3.000,-
@Rp.1000 X 3 lembar
b. Penggandaan Proposal 2 Buah Rp. 30.000
2 X @Rp.150 X 100
hal
c. Penjilidan Proposal KTI 3 Buah Rp. 9.000
@ Rp. 3000 X 3
2. Pembuatan KTI
a. Cetak Print Warna Hitam Rp. 90.000,-
- Hitam @Rp.500 X 180
- Warna lembar
Berwarna Rp. 4.000,-
@Rp.1000 X 4 lembar
b. Biaya fotocopy 3 X 180 Lembar X Rp.27.000,-
@Rp150
b. Hard cover 4 Buah X Rp.100.000,-
@Rp.25.000,-
c. Print Kuesioner 5 X @Rp.500 Rp. 2500,-
d. Penggandaan Kuesioner 100 X @Rp.150 Rp. 15.000,-
e. Print checklist 2 x @Rp 500 Rp. 1000,-
f. Penggandaan checklist 50 x @Rp. 150 Rp. 7500,-
3. Kenang – Kenangan 87 sampel X @Rp. Rp. 870.000
10.000,- Buah
4 Biaya Tak Terduga Rp. 100.000
5 Transportasi Rp. 50.000
TOTAL BIAYA Rp. 1.259.000
58

BAB 8
PENUTUP

Demikian proposal Karya Tulis Ilmian (KTI) yang telah disusun oleh penulis. Penulis berharap
kegiatan penelitian yang akan dilakukan dapat dilaksanakan dengan sebaik– baiknya dan sesuai
dengan tujuan kegiatan penelitian, serta hal – hal yang diuraikan dalam proposal Karya Tulis
Ilmiah ini dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan pertimbangan untuk disetujui.

Keberhasilan dan kesuksesan dari pelaksanaan kegiatan ini pada akhirnya penulis serahkan
59

sepenuhnya kepada Allah SWT dan juga senantiasa doa yang menyertai setiap aktivitas yang
penulis lakukan dalam kegiatan penelitian.

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna serta tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak.

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang - Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.


2. Sucipto D. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gosyen Publishing; 2019.
3. Chanda B. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC; 2006.
4. Notoadmojo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: PT.Asdi
Mahastya; 2003.
5. Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2013 Tentang Penanganan Sampah.
6. (SNI – 03 – 3242 1994) Tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Di Permukiman.
7. Undang – Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
60

8. Notoadmojo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineke Cipta; 2011.
9. Subarna U. Manfaat Pengelolaan Sampah Terpadu. Surakarta: Aryhaeko Sinergi Persada;
2014.
10. Puspawati C, Andayani F, Tugiyo. Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah Padat (A).
Jakarta: Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kesehatan Jakarta II; 2012.
11. Sumantri A. KESEHATAN LINGKUNGAN & PERSPEKTIF ISLAM. Pertama. Jakarta:
KENCANA; 2010.
12. Depkes Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Pembuangan Sampah Sekolah Pembantu
Penilik Hygiene. 1987.
13. Pemerintah Kota Medan. Kajian Model Pengelolaan Sampah. 2013;1–107.
14. SNI No. 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah
Perkotaan.
15. Keputusan Dirjen PPM dan PLP No. 281- II/ PD.03.04.LP. 1989.
16. Puspawati C, Prabowo K, Pujiono. Kesehatan Lingkungan Teori dan Aplikasi. EGC; 2019
p.
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga pada pasal 28.
18. Menurut keputusan Dirjen PPM dan PLP No. 281- II/ PD.03.04.LP Tahun 1989 tentang
Persyaratan Pengelolaan Sampah.
19. Notoadmojo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta; 2010.
20. Notoadmojo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineke Cipta; 2018.
21. Notoadmojo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta; 2003.

22. Masturoh I, T Anggita N. METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN. 2018.


23. Supranto J. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga; 2000.
24. Notoadmojo S. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmi Perilaku Kesehatan.
Yogyakarta. Andi offset; 1993
25. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT. Rineke
Cipta; 2002.
61

Lampiran 1

Surat Permohonan Izin Penelitian KTI


62

Lampiran 2

Surat balasan izin penelitian KTI


63

Lampiran 3

CHECKLIST PENGELOLAAN SAMPAH


DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN KECAMATAN LARANGAN KOTA TANGERANG
TAHUN 2023
No Variabel Pengamatan Ya Tidak Keterangan
A. PENGELOLAAN SAMPAH
1) Tahap Pewadahan
1. Sampah ditampung dalam tempat
64

sampah
2. Dengan konstruksi tempat sampah :
a. Kuat
b. Kedap air
c. Tidak mudah berkarat
d. Tertutup
e. Mudah dibersihkan
3. Sampah tidak berserakan
Tidak terdapat vektor di area tempat
4.
sampah
Tempat sampah terpisah antara
5.
sampah organik dan anorganik.
JUMLAH
2) Tahap Pengumpulan
1. Terdapat TPS
2. Sampah tidak berserakan
3. Tidak menimbulkan bau
Lokasi tidak terletak pada daerah
4.
banjir
Lokasi mudah dijangkau oleh
5.
kendaraan pengangkut sampah
Sampah dipisah sesuai jenisnya
6.
(organik dan anorganik)
7. Tidak terdapat vektor
Sampah diangkut maksimal 3 hari
8.
sekali
JUMLAH
B. METODE PENGELOLAAN SAMPAH
1. Sistem dipilah
2. Sistem tidak dipilah
65

JUMLAH
C. SARANA PENGELOLAAN SAMPAH
1.) Tempat Sampah
a. Kedap air
b. Tidak mudah berkarat
c. Tertutup
d. Mudah dibersihkan
e. Mudah diisi dan dikosongkan
f. Ekonomis dan mudah atau
diperoleh oleh masyarakat
g. Tidak terdapat vektor di tempat
sampah
JUMLAH
2.) Gerobak Sampah
a. Kuat
b. Mudah dibersihkan
c. Kedap air
d. Tidak menimbulkan bau
JUMLAH
3.) Tempat Penampungan Sementara
(TPS)
1.Konstruksi TPS :
a. Kuat
b. Kedap air
c. Tertutup
2. Ukuran sesuai dan kapasitas dan
volume sampah
3. Terdapat saluran air lindi
4. Mudah dijangkau petugas
pengangkut sampah dana tau
66

angkutan sampah
5. TPS tidak menjadi tempat
perindukan vektor penular penyakit
6. Memperhitungkan dampak
kesehatan dan lingkungan
disekitarnya
JUMLAH
4.) Alat Kebersihan
a. Terdapat sapu lidi
b.Terdapat pengki
c.Terdapat garpu sampah/skop
JUMLAH
5.) Alat Pelindung Diri (APD)
a. Pakaian khusus petugas
b. Topi
c. Masker
d. Sarung tangan
e. Sepatu boot
JUMLAH

PENGUKURAN VOLUME SAMPAH DI TPS PERMUKIMAN RW 02


KREO SELATAN KECAMATAN LARANGAN
KOTA TANGERANG TAHUN 2023
67

No Panjang Lebar Tinggi Timbulan Hasil (m3)


TPS/Gerobak (m) TPS/Gerobak Sampah (m)
(m)
1
2
3
4
5
6
7
Total
Rata-rata timbulan sampah

KUESIONER MENGENAI PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK


MASYARAKAT DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN
KECAMATAN LARANGAN KOTA TANGERANG
TAHUN 2023

Petunjuk Pengisian :

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara paling benar dengan memberi tanda (X) pada
jawaban yang tersedia

I. Data Umum

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur :

4. Alamat :

5. Jumlah Penghuni :

II. Data Khusus


68

A. Pengetahuan

1. Menurut saudara, apa yang dimaksud dengan sampah ?

a. Sisa kegiatan sehari –hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat

b. Bangkai, kotoran hewan, dan manusia

c. Segala sesuatu yang berada di tempat sampah

2. Menurut saudara, apakah yang termasuk kedalam jenis sampah basah


(organik) ?

a. Daun kering, sisa makanan, buah dan sayuran

b. Ranting pohon, kaleng, kertas, buah, sayuran, dan kaca

c. Kayu, plastik basah, kaleng dan kertas basah

3. Menurut saudara, apakah yang termasuk ke dalam jenis sampah kering


(anorganik) ?

a. Plastik, kaleng, kaca, kertas, dan botol

b. Kertas, botol plastik, daun kering dan kulit buah

c. Daun kering, kulit telur, kulit buah, dan batang pohon

4. Menurut saudara, bagaimana cara membuangan sampah yang baik?

a. Memisahkan antara sampah basah (organik) dan sampah kering


(anorganik)

b. Mencampur antara sampah basah (organik) dan sampah kering


(anorganik)

c. Tidah tahu

5. Menurut saudara, bagaimana tempat sampah yang baik ?

a. Konstruksi kuat, kedap air, mudah dibersihkan, dan tertutup

b. Konstuksi kuat dan dilapisi plastik

c. Menrik, tahan lama, tertutup, dan murah

6. Menurut saudara, sebaiknya berapa hari sekali seharusnya sampah diangkut ke


69

TPS (Tempat Penampungan Sementara) ?

a. Maksimal 3 hari sekali

b. Seminggu sekali

c. > 1 minggu sekali

7. Menurut saudara, apakah akibat paling buruk yang ditimbulkan oleh sampah ?

a. Menimbulkan bau, mengundang lalat, tikus, dan menjadi sumber penyakit

b. Menganggu keindahan rumah, membuat lingkungan menjadi kotor, dan


menjadi sumber penyakit

c. Membuat lingkungan kotor dan mengundang pemulung

8. Menurut saudara, apakah dampak postif dari pengelolaan sampah yang baik ?

a. Lingkungan bersih, volume sampah berkurang, sehat dan nyaman

b. Lingkungan menjadi sehat, damai dan nyaman

c. Lingkungan menjadi menarik

9. Menurut saudara, mengapa sampah perlu dimanfaatkan kembali ?

a. Untuk mengurangi jumlah sampah sekaligus menekan biaya pengelolaan

b. Untuk menggunakan barang lama menajdi barang yang dipakai lagi

c. Tidak tahu

10. Menurut saudara, penyakit apa yang ditimbulkan dari pengelolaan sampah
yang tidak baik ?

a. Diare dan penyakit kulit

b. Demam berdarah

c. Tidak tahu

B. Sikap

1. Bagaimana pendapat saudara bila ada peraturan yang mengharuskan di dalam


membuang sampah dipisahkan antara sampah basah (organik) dan sampah
kering (anorganik) ?

a. Setuju
70

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

2. Apakah saudara setuju bila sampah tidak dibiarkan menumpuk terlalu lama ?

a. Setuju
71

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

3. Apakah saudara setuju bila membuang sampah harus pada tempatnya ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

4. Apakah saudara setuju bila tempat sampah dalam keadaan tertutup?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

5. Apakah saudara setuju bila ada sanksi atau denda untuk warga yang
membuang sampah sembarangan ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

6. Apakah saudara setuju bila pengangkutan sampah dilakukan setiap hari ?


a. Setuju
b. Kurang Setuju
c. Tidak Setuju

7. Apakah saudara setuju bila pengelolaan sampah menarik iuran untuk


pengelolaan sampah per bulan ?
a. Setuju
b. Kurang Setuju
c. Tidak Setuju

8. Apakah saudara setuju bila dilakukan kerja bakti setap minggu dilingkungan
anda ?
a. Setuju
b. Kurang Setuju
c. Tidak Setuju
72

9. Apakah saudara setuju bila diadakan pengawasan terhadap pengelolaan


sampah ?
a. Setuju
b. Kurang Setuju
c. Tidak Setuju

10. Apakah saudara setuju bila dilakukan penyuluhan tentang pengelolaan sampah
?
a. Setuju
b. Kurang Setuju
c. Tidak Setuju

C. Tindakan
1. Apakah sudara membuang sampah pada tempatnya ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak Pernah

2. Apakah saudara rutin membersihkan tempat sampah di rumah setelah


digunakan ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak Pernah

3. Apakah anda melakukan pemisahan antara sampah basah dan sampah kering ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak Pernah

4. Berapa kali sekali saudara membuang sampah ke Tempat Penampungana atau


Pewadahan Sementara ?
a. Satu hari sekali
b. Dua hari sekali
c. Tiga hari sekali

5. Bagaimana kondisi tempat pewadahan sampah di rumah saudara ?


a. Tempat sampah yang tertutup dan kedap air
b. Tempat sampah yang terbuka dan kedap air
c. Kantong platik

6. Jika saudara melihat ada orang yang membuang sampah sembarangan, apa
73

yang saudara lakukan ?


a. Menasehatinya dna mencontohkan membuang sampah ditempatnya
b. Memarahiynya karena membuang sampah di sembarangan tempat
c. Membiarkannya saja

7. Apa yang saudara lakukan jika tempat sampah didalam rumah sudah
menumpuk dengan sampah?
a. Membuang ketempat penampungan sementara
b. Membakarnya
c. Dibiarkan saja

8. Apakah anda selalu membayar iuran sampah setiap bulannya?


a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak Pernah

9. Apa yang saudara lakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan?


a. Memuang sampah pada tempatnya
b. Kerja bakti saat sampah sudah menumpuk
c. Membakar sampah

10. Apa yang saudara lakukan bila diadakan kerja bakti ?


a. Turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
b. Hanya membayar biaya kerja bakti saja
c. Tidak turu berpatisipasi dan tidak membayar biaya kerja bakti
74

KUESIONER MENGENAI PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK


PETUGAS KEBERSIHAN
DI PERMUKIMAN RW 02 KREO SELATAN KECAMATAN LARANGAN
KOTA TANGERANG TAHUN 2023
Petunjuk Pengisian :

Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara paling benar dengan memberi tanda (X) pada
jawaban yang tersedia

I. Data Umum

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur :

II. Data Khusus

A. Pengetahuan

1. Menurut saudara, apa yang dimaksud dengan sampah ?

a. Segala sisa kegiatan sehari – hari manusia dana/atau proses alam yang
berbentuk padat

b. Bangkai, kotoran hewan, dan manusia

c. Segala sesuatu yang berada di tempat sampah

2. Menurut saudara, bagaimana tempat sampah yang baik?

a. Konstruksi kuat, kedap air, mudah dibersihkan, dan tertutup

b. Konstruksi kuat dan dilapisi plastik

c. Menarik, tahan lama, tertutup, dan murah

3. Menurut saudara, bagaimana cara pengolahan sampah yang baik ?

a. Pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pemusnahan

b. Pengumpulan, pewadahan, pengangkutan, pemusnahan


75

c. Pewadahan, pengangkutan, pengumpulan, pemusnahan

4. Menurut saudara bagamanakah cara membuang sampah yang baik dan benar ?

a. Memisahkan antara sampah basah (orgnaik) dan sampah kering


(anorganik)

b. Mencampur antara sampah basah (orgnaik) dan sampah kering


(anorganik)

c. Tidah tahu

5. Menurut saudara, jenis alat angkut apa saja yang digunakan untuk
mengangkut sampah ?

a. Gerobak, truk tertutup, truk pembawa container

b. Gerobak, trolly

c. Pengki, gerobak, kantong plastic

6. Menurut saudara bagaimanakah kondisi TPS yang baik ?

a. Kuat, tertutup, ringan dan mudah dibersihkan

b. Bagus, tertutup, kuat dan mahal

c. Kuat, terbuka dan berwarna

7. Menurut saudara bagaimana konstruksi gerobak pengangkut sampah yang


baik ?

a. Tertutup, kedap air, dan mudah dibersihkan

b. Terbuka agar mudah dibersihkan

c. Tidak tahu

8. Menurut saudara, pada saat mengangkut sampah sebaiknya menggunakan alat


pelindung diri, seperti ?

a. Masker, sepatu boot, sarung tangan, topi, dan seragam (wearpack)

b. Sepatu boot, masker, sarung tangan dan baju biasa

c. Sepatu boot dan baju bebas

9. Menurut saudara apa manfaat dari alat pelindung diri ?


76

a. Melindungi diri dari bahaya penyakit dan kecelakaan

b. Agar terlihat rapih dan tidak kotor

c. Agar terlihat seragam dengan petugas lain

10. Menurut saudara, penyakit apa yang ditimbulkan akibat sampah ?

a. Diare

b. Sakit perut

c. Demam berdarah

B. Sikap

1. Menurut saudara setujukah bila sampah harus dipisahkan antara sampah basah
(organik) dan sampah kering (anorganik) ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

2. Menurut saudar setujukah bila pengangkutan sampah dilakukan setiap hari ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

3. Menurut saudara setujukah bila sampah tidak dibiarkan menumpuk telalu


lama ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

4. Menurut saudara setujukah bila ada yang membuang sampah sembarangan


dikenakan sanksi ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju
77

c. Tidak Setuju

5. Menurut saudara setujukah bila petugas kebersihan sampah harus


menggunakan pakaian kerja dan alat pelindung diri ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

6. Menurut saudara setujukah bila terdapat petugas tidak menggunakan alat


pelindung diri akan diberikan sanksi ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

7. Menurut saudara setujukah bila setelah selesai mengangkut sampah harus


mencuci tangan ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

8. Menurut saudara setujukah bila peralatan kebersihan dibersihkan setelah


digunakan ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidk Setuju

9. Menurut saudara setujukah bila peralatan kebersihan diletakkan di tempat


penyimpanan peraltan setelah digunakan ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

10. Menurut saudara setujukah bila diadakan pengwasan dari pihak RW atau
78

pemerintah setempat terhadap pengelolaan sampah secara rutin ?

a. Setuju

b. Kurang Setuju

c. Tidak Setuju

C. Tindakan

1. Berapa hari sekali saudara mengangkut sampah ?

a. Setiap hari

b. Dua hari sekali

c. Seminggu sekali

2. Apa yang saudara lakukan setelah mengangkut sampah ?

a. Membersihkan diri, dan mencuci tangan dengan air dan sabun

b. Mencuci muka dan tangan dengan air

c. Tidak mencuci tangan membersihkan diri

3. Apakah saudara menggunakan alat pelindung diri ketika mengangkut


sampah ?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

4. Apa yang saudara lakukan jika pihak RW atau pemerintah setempat membuat
peraturan tentang menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja ?

a. Menaatinya dan menjalankanya

b. Kadang-kadang menjalankanya

c. Tidak menaatinya dan tidak menjalankanya

5. Apa yang saudara lakukan, jika dari pihak Rw atau kelurahan dan Dinas
Kebersihan tidak memberikan alat pelindung diri kepada saudara ?

a. Akan memintanya sampai dapat


79

b. Menunggu untuk diberi

c. Tidak meminta dan membiarkan saja

6. Apa yang saudara lakukan jika sampah di TPS terlambat diangkut ke TPA ?

a. Langsung melapor ke koordinator petugas dinas kebersihan

b. Menunggu

c. Membiarkanya

7. Bagaimana saudara mengangkut sampah dari bak penampungan sampah ke


alat pengangkut sampah ?

a. Selalu menggunakan alat

b. Kadang-kadang menggunakan alat

c. Menggunakan tangan

8. Apa yang saudara lakukan jika melihat sampah berserakan ?

a. Membersihkannya lalu membuangnya ke tempat sampah

b. Menunggu ada orang yang membersihkannya

c. Membiarkannya

9. Kapan saudara membersihkan alat-alat kebersihan untuk bekerja ?

a. Setiap hari atau setelah bekerja

b. Dua hari sekali

c. Tidak pernah

10. Apakah saudara selalu tepat waktu dalam melakukan pengangkutan sampah ?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah
80

PEDOMAN WAWANCARA MENGENAI ASPEK ADMINISTRASI


UNTUK KETUA RW DAN KETUA RT DI PERMUKIMAN RW 02
KREO SELATAN KECAMATAN LARANGAN KOTA TANGERANG
TAHUN 2023

1. Adakah peraturan tentang pengelolaan sampah di RW ataupun di masing – masing RT


pada lingkungan Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Kota Tangerang ?

a. Ada

b. Tidak ada

2. Jika terdapat peraturan tentang pengelolaan sampah, apakah pada peraturan tersebut
terdapat SOP ?

a. Ada

b. Tidak ada

3. Apakah terdapat sanksi jika terdapat ada yang melanggar peraturan ?

a. Ada

b. Tidak ada

4. Apakah di Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Kota Tangerang terdapat


pengawasan pengelolaan sampah di tingkat RW maupun masing – masing RT?

a. Ada

b. Tidak ada

5. Apakah terdapat pengawasan oleh Dinas Kesehatan untuk pengelolaan sampah di


Permukiman RW 02 Kreo Selatan Larangan Kota Tangerang?
81

a. Ada

b. Tidak ada

6. Adakah anggaran khusus untuk pengelolaan sampah ?

a. Ada

b. Tidak ada

7. Apakah retribusi pengelolaan sampah dikelola oleh RW maupun RT setempat?

a. Ya

b. Tidak

8. Berapakah jumlah retribusi pengelolaan sampah di Permukiman RW 02 Kreo Selatan


Larangan Tangerang Selatan ?

a. Rp. 20.000 – Rp. 35.000

b. > Rp. 35.000

Anda mungkin juga menyukai