DI RW 03 MALAKA SARI
RETNONINGTYAS MURYANTI
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan akhir dengan judul “Judul Karya
Ilmiah Tugas Akhir” adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir laporan akhir ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Retnoningtyas Muryanti
J3M118064
RINGKASAN
Sampah adalah sisa kegiatan manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat. Pertumbuhan masyarakat yang meningkat mengakibatkan ikut
meningkatnya sampah yang harus dibuang. Masalah sampah secara umum terjadi
pada peningkatan jumlah volume timbulan sampah diiringi dengan tidak adanya
pengelolaan maupun sistem manajemen terhadap sampah yang dihasilkan. Saat ini
sudah banyak inovasi pengelolaan sampah yang akan memberikan dampak positif
baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu inovasi tersebut adalah bank
sampah. Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah anorganik yang
sulit terurai dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tetapi
yang ditabung bukan uang melainkan sampah.
Keberadaan bank sampah menjadi daya tarik peneliti untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai pengelolaan dan peran bank sampah dalam pemanfaatan sampah
di wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan bagaimana peran bank sampah dalam pemanfaatan sampah di
wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari yang menggunakan metode penelitian
deskriptif karena dinilai lebih sesuai dengan permasalahan pada objek penelitian.
Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu pengamatan lapang,
kueioner, wawancara, dan studi pustaka. Bank sampah RW 03 Malaka Sari dapat
menyerap sampah rata-rata 1,1184 ton per bulan dan tabungan yang telah berhasil
terkumpul sebesar Rp 21.904.971.
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa bank sampah RW 03 Malaka Sari
berperan positif, baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Peran bank
sampah RW 03 Malaka Sari dalam pandangan masyarakat yaitu sebagai sarana
untuk mengurangi sampah anorganik yang akan mencemari lingkungan. Peran
utama bank sampah dalam persepsi masyarakat sangat terlihat dari segi
lingkungan dan segi ekonomi. Jumlah tabungan yang dihasilkan dari menabung
sampah oleh beberapa nasabah menunjukkan angka yang cukup besar, hal ini
sangat berperan untuk membantu masyarakat yang memiliki ekonomi menengah
kebawah. Bank sampah RW 03 Malaka Sari berperan pula dalam segi sosial.
Masyarakat dapat berinteraksi dengan sesama nasabah maupun pengurus disela
kesibukan masing-masing.
RETNONINGTYAS MURYANTI
Laporan Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada
Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan
Disetujui oleh
Pembimbing 1:
__________________
Beata Ratnawati, S.T., M.Si
Pembimbing 2:
__________________
Nama lengkap dan gelar
Diketahui oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2021 sampai
bulan April 2021 ini ialah persampahan, dengan judul “Peran Bank Sampah
Dalam Pemanfaatan Sampah di RW 03 Malaka Sari”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada para pembimbing, Beata Ratnawati,
S.T., M.Si yang telah membimbing dan banyak memberi saran. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada pembimbing akademik, moderator seminar, dan
penguji luar komisi pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan
kepada Bank Sampah RW 03 Kelurahan Malaka Sari, Bapak Prakoso beserta
pengurus bank sampah yang telah membantu selama pengumpulan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga
yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih sayangnya selama pembuatan
tugas akhir ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Retnoningtyas Muryanti
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL 11
DAFTAR GAMBAR 12
DAFTAR LAMPIRAN 13
I. PENDAHULUAN 14
1.1 Latar Belakang 14
1.3 Tujuan 15
1.4 Manfaat 15
II. TINJAUAN PUSTAKA 15
2.1 Sampah 15
2.2 Pengelolaan Sampah 16
2.3 Bank Sampah 16
III. METODOLOGI 17
3.1 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan 17
3.2 Metode Pengambilan Data 17
3.3 Metode Analisis Data 17
IV. KEADAAN UMUM 18
4.1 Sejarah 18
4.2 Visi dan Misi 19
4.3 Nasabah dan Susunan Pengurus 19
4.4 Mekanisme Operasional 20
4.5 Sarana dan Prasarana 24
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 26
5.1 Gambaran Umum Responden 26
5.2 Hasil Operasional 27
5.3 Analisis SWOT Bank Sampah RW 03 Malaka Sari 27
5.4 Pengelolaan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari 31
VI. PENUTUP 31
6.1 Kesimpulan 31
6.2 Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN 34
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis dan harga jual bank sampah 22
Tabel 2. Daftar harga beli pengepul 23
Tabel 3. Tabel karakteristik responden 27
Tabel 4. Matriks Analisis SWOT 30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme Operasional Bank Sampah 21
Gambar 2. Mekanisme pengelolaan sampah non-organik 21
Gambar 3. Gerobak milik bank sampah RW 03 Malaka Sari 24
Gambar 4. Gerobak motor milik bank sampah RW 03 Malaka Sari 24
Gambar 5. Mesin pencacah plastik 25
Gambar 6. Mesin pembuat pupuk organik 25
Gambar 7. Grafik sampah yang terkumpul tiap bulan 27
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali dipandang sebagai sesuatu yang
tidak bernilai. Secara umum, manusia menganggap sampah adalah barang sisa
dari aktivitas manusia dan keberadaannya mengganggu estetika lingkungan
(Hayat dan Zayadi 2018). Seiring dengan berjalannya waktu, pertumbuhan
masyarakat yang meningkat mengakibatkan ikut meningkatnya nilai konsumsi
masyarakat perkotaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, hal tersebut yang
menjadi penyumbang dari semakin banyaknya sampah yang harus dibuang.
Timbunan sampah yang tidak
terkendali akan berdampak pada menurunnya keindahan kota, timbulnya bau
busuk sampah, pencemaran udara, pembakaran sampah dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan pada masyarakat dan menjadi sumber penyakit bagi
kesehatan manusia (Mayasari dkk 2020). Masalah sampah secara umum terjadi
pada peningkatan jumlah volume timbulan sampah diiringi dengan tidak adanya
pengelolaan maupun sistem manajemen terhadap sampah yang dihasilkan.
Masyarakat masih mempertahankan paradigma lama dimana hanya mengandalkan
proses pengelolaan sampah pada tingkat akhir. Namun pada era sekarang sudah
banyak inovasi pengelolaan sampah yang nantinya diolah dan hasilnya akan
memberikan dampak positif baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu inovasi tersebut adalah bank sampah. Bank sampah merupakan
sistem pengelolaan sampah secara kolektif yang melibatkan langsung masyarakat
didalamnya. Sistem ini akan memberi keuntungan ekonomi pada masyarakat
dengan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada
pasar (Utami 2013). Pada dasarnya bank sampah merupakan konsep pengumpulan
sampah anorganik yang sulit terurai dan dipilah serta memiliki manajemen
layaknya perbankan, tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga
yang menyerahkan sampah untuk ditabung juga disebut nasabah dan memiliki
buku tabungan. Sampah yang diserahkan akan ditimbang dan dihargai dengan
sejumlah uang.
Pelaksanaan pekerjaan akan berhubungan langsung dengan peran bank
sampah dalam pengelolaan sampah. Partisipasi kelompok masyarakat dalam bank
sampah sangat berpengaruh terhadap pemahaman dalam meningkatkan literasi
sampah (Mayasari dkk 2020). Diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah dan peraturan lainnya yang menjelaskan bahwa
pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas
berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan,
asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi dengan tujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumber daya sebagai acuan dalam melakukan tindakan
mengurangi risiko pencemaran akibat sampah. Maka dari itu diperlukan
kesadaran, komitmen dan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengelolaan
sampah agar terhindar dari wabah penyakit yang ditimbulkan dari banyaknya
tumpukan sampah yang beredar dimasyarakat (Suhelpi dan Saragih 2020).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat
rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana pengelolaan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari?
2. Apa kekuatan, kelemahan, peluang, dan resiko ancaman yang akan timbul
dalam proses pengelolaan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari?
3. Apa peran Bank Sampah dalam pemanfaatan sampah di RW 03 Malaka
Sari?
1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan PKL ini adalah :
1. Mempelajari dan memperoleh keterampilan dalam bidang Pengelolaan
Sampah di Bank Sampah.
2. Menganalisis kondisi pengolahan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka
Sari.
3. Mengetahui peran Bank Sampah dalam pemanfaatan sampah di RW 03.
4. Memberikan gambaran nyata penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
perkuliahan.
5. Menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai potensi pribadi
dalam tata cara hubungan masyarakat lingkungan kerja.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan PKL yang telah dipaparkan, kegiatan PKL ini diharapkan
mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut yaitu :
1. Merupakan sarana positif dalam membangun hubungan yang harmonis
dengan Sekolah Vokasi IPB.
2. Berkontribusi dalam mempersiapkan kader penerus bangsa yang
profesional dan kompeten di bidangnya terutama pengelolaan sampah.
3. Mendapatkan masukan yang bermanfaat dalam pengembangan kurikulum
di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor untuk mencetak mahasiswa
yang berkualitas dan kompeten.
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan untuk
menyelesaikan Tugas Akhir Mahasiswa Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor.
Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan selama 2 (dua) bulan atau 8
(delapan) minggu pada tanggal 1 Februari 2021 sampai dengan 1 April
2021.Adapun Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Bank Sampah Malaka
Sari yang beralamat di Jalan Delima IV No.16, RT.15/RW.3, Malaka Sari,
Kec.Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13460.
3.2 Metode Pengambilan Data
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana peran bank sampah
dalam pemanfaatan sampah di wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari. Untuk itu
peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif karena dinilai lebih sesuai
dengan permasalahan pada objek penelitian. Metode yang digunakan dalam
pengambilan data di Bank Sampah RW 03 Kelurahan Malaka Sari, antara lain :
1. Pengamatan lapang (observation), untuk mendapatkan data primer
dibutuhkan pengamatan lapang yaitu mengamati dan memantau langsung di
lapang bagaimana pengolahan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari,
mengamati keadaan umum bank sampah serta sarana prasarana yang
menunjang.
2. Wawancara, yaitu mengambil data primer secara lisan untuk mendapatkan
kejelasan dari apa yang tidak dimengerti saat proses PKL dan mengevaluasi
data hasil yang diperoleh saat melakukan PKL dengan pernyataan terkait baik
itu dari peraturan perundang-undangan maupun terkait dengan sumber-
sumber relevan lainnya. Wawancara dengan pengelola bank sampah
dilakukan untuk memperoleh data berupa sejarah berdirinya bank sampah
RW 03, visi misi bank sampah, dan struktur organisasi.
3. Kuesioner, yaitu membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan untuk
memperoleh data primer mengetahui peran bank sampah dalam pemanfaatan
sampah di RW 03. Kuesioner dibuat dan ditanyakan kepada nasabah yang
menjadi responden.
4. Studi pustaka, yaitu mencari literatur berupa referensi yang terkait dengan
kegiatan yang akan dilakukan seperti buku, karya ilmiah, jurnal yang
bersumber dari internet, dan sumber relevan lain. Referensi tersebut
digunakan sebagai data pelengkap dan pembanding dengan data yang ada
atau sudah diperoleh.
NASABAH
Sampah
Non-Organik
PENGEPUL
Pemilahan Sampah
Rumah Tangga. Penyetoran Pengangkutan
Terdapat 21 jenis sampah ke Pencatatan Sampah oleh
Penimbangan
sampah yang dapat Bank Pengepul
dijual di Bank Sampah
Sampah RW 03
(Tabel ?)
Gambar 2. Mekanisme pengelolaan sampah non-organik
a Pemilahan Sampah Rumah Tangga
Nasabah diwajibkan memilah sampah sebelum disetorkan kepada bank
sampah. Pemilahan sampah dilakukan berdasarkan kategori kelompok sampah
yang telah disepakati oleh bank sampah RW 03 Malaka Sari. Pengelompokan
sampah bertujuan untuk mempermudah penyaluran dan nilai jual tiap kategori
sampah juga berbeda. Terdapat 22 jenis sampah. Jenis sampah dan harga jual
sampah tersaji dalam tabel 1.
c Penimbangan
Sampah yang telah disetorkan oleh nasabah ke bank sampah kemudian
ditimbang dan dikonversikan dalam bentuk rupiah. Berat minimal sampah yang
dapat dikonversikan menjadi uang yaitu 0,1 kilogram sesuai dengan berat
minimum timbangan. Penetapan harga jual setiap jenis sampah tergantung pada
nilai harga sampah pada harga jual ke pengepul. Selisih harga atau keuntungan
akan digunakan sebagai biaya operasional. Daftar harga yang telah disepakati
pengurus bank sampah dapat sewaktu-waktu berubah jka harga pada pengepul
berubah. Daftar harga sampah perkilogram di bank sampah RW 03 Malaka Sari
dapat dilihat dalam tabel 1.
d Pencatatan
Pada tahap ini, petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah
ditimbang. Hasil penimbangan kemudian dikonversi ke dalam nilai rupiah dan
kemudian ditulis pada buku besar dan buku tabungan nasabah. Nasabah akan
merasakan keuntungan dari sistem bank sampah ketika melihat keuntungan dari
sebuah barang yang bisa dikatakan tidak berguna, menjadi memiliki nilai
ekonomi.
e Pengangkutan
Bank sampah RW 03 Malaka Sari sebelumnya mengirim sampah ke bank
sampah induk. Sehingga setelah sampah terkumpul, ditimbang, dan dicatat akan
dapat langsung diangkut oleh bank sampah induk. Bukti transaksi diberikan oleh
pihak bank sampah (dapat dilihat pada lampiran 3). Sekarang ini, bank sampah
RW 03 Malaka Sari bekerja sama dengan pengepul di daerah sekitar Pondok
Kelapa. Perjanjian kerjasama dengan pengepul tidak menggunakan bukti tertulis.
Pada pengangkutan, biaya transportasi untuk pengangkutan dari bank sampah ke
pengepul ditanggung oleh pihak pengepul. Sebelum diangkut, sampah yang telah
dikelompokkan akan ditimbang dan dikonversikan sesuai harga beli pengepul
yang bekerjasama dengan bank sampah. Daftar harga beli pengepul tersaji dalam
tabel 2.
Sarana lain yang terdapat di bank sampah RW 03 Malaka Sari ini yaitu
mesin pembuat pupuk organik. Mesin ini sudah tidak dioperasikan dikarenakan
sulitnya mengumpulkan bahan baku. Bahan baku yang dibutuhkan dalam sekali
pembuatan pupuk organik yaitu 300 kilogram sampah organik. Pengurus
mendapatkan sampah organik dalam jumlah banyak pada pasar tradisional yang
beroperasi mulai pukul 03.00 WIB, dan sampah organik tersebut banyak yang
sudah memesan untuk diangkut. Hal tersebut menjadi hambatan dalam
mengumpulkan sampah organik. Pupuk yang berhasil dibuat digunakan untuk
menanam tanaman pada pot tanaman hidroponik. Mesin pembuat pupuk organik
dapat dilihat pada gambar 6. Buku nasabah, buku laporan keuangan, papan
pencatatan timbulan sampah, timbangan, meja, kursi, ruang untuk menyimpan
sampah yang telah disetorkan nasabah tersedia di bank sampah.
Prasarana yang terdapat pada bank sampah meliputi kolam budidaya air
tawar, toilet, wastafel, dan mushola. Sarana dan prasarana ini digunakan dalam
kegiatan bank sampah, salah satunya dalam sistem jemput bola yang dilakukan
oleh pihak bank sampah.
2000
1500
1000
500
0
ar
i
ar
i et ril ei ni li s er be
r
be
r
be
r
u u ar Ap M Ju Ju stu mb o
Ja
n br M u
Ag epte
t
ve
m
se
m
Fe Ok De
S No
Pengurus yang
mengutamakan
pelayanan terpadu
dalam mengelola
sampah
Sistem penggajian
pengurus yang
sukarela
Tokoh masyarakat
aktif
mensosialisasikan
bank sampah
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Masalah terjadi pada peningkatan jumlah volume timbulan
sampah dengan tidak adanya pengelolaan terhadap sampah yang dihasilkan. bank
sampah merupakan konsep pengumpulan sampah anorganik yang sulit terdaur
ulang dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan.
Bank sampah RW 03 Malaka Sari merupakan bank sampah yang berdiri atas
kesadaran masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Pengetahuan
mengenai sampah anorganik yang sulit terurai di alam menjadi faktor utama
timbulnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi menjadi nasabah bank
sampah RW 03 Malaka Sari.
Peran bank sampah RW 03 Malaka Sari dilihat dari segi lingkungan yaitu,
mengurangi sampah anorganik di lingkungan RW 03, mengurangi pencemaran
akibat sampah yang dibuang sembarangan, dan mengurangi sampah anorganik
yang akan dibuang ke TPS maupun TPA. Bank sampah RW 03 Malaka Sari juga
berperan dalam segi ekonomi dan sosial. Peran bank sampah dalam segi ekonomi
dapat dilihat dari pendapatan hasil menabung di bank sampah dapat sedikit
menambah penghasilan nasabah, selain itu sampah yang dapat dikonversi menjadi
nilai rupiah. Peran bank sampah dalam segi sosial yaitu meningkatkan interaksi
antar warga dan pengurus bank sampah serta tokoh masyarakat, dengan adanya
bank sampah juga membantu meringankan pekerjaan petugas kebersihan di
wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hayat dan Zayadi. 2018. Model Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
Jurnal Ketahanan Pangan, 2(2),131-141.
Mallongi dan Saleh. 2015. Pengelolaan limbah Padat Perkotaan. Makassar:
Penerbit WR.
Mayasari dkk. 2017. Pengaruh Motivasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Menabung di Bank Sinarmas Syariah Padang. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan: Vol. 8. No. 2.
Mayasari, Susongko, dan Widiyanto. 2020. Pengaruh Partisipasi Masyarakat
dalam Pelaksanaan Program Bank Sampah Terhadap Tingkat
Literasi Sampah. Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti 4(1). 87-97.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012
tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, recycle melalui bank
sampah.
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2008 tentang pengelolaan sampah. Jakarta: Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 81 Tahun
2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
Suhelpi dan Saragih. 2020. Analisa Pemasaran Bank Sampah dengan Pendekatan
Analisis SWOT Studi Kasus pada Bank Sampah Dinas
Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar. Jurnal Ekonomi USI
2(2).
Suwerda. 2012. Tata Cara Teknik Operasional Sampah Perkotaan. SNI 19-2454-
2002. Jakarta:Pustaka Rihama
Utami. 2013. Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Kisah Sukses.
Jakarta:Yayasan Unilever Indonesia.
LAMPIRAN