Anda di halaman 1dari 33

PERAN BANK SAMPAH DALAM PEMANFAATAN SAMPAH

DI RW 03 MALAKA SARI

RETNONINGTYAS MURYANTI

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan akhir dengan judul “Judul Karya
Ilmiah Tugas Akhir” adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir laporan akhir ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Bulan Tahun 2021

Retnoningtyas Muryanti
J3M118064
RINGKASAN

RETNONINGTYAS MURYANTI. Peran Bank Sampah Dalam Pemanfaatan


Sampah di RW 03 Malaka Sari. The Role of Waste Banks in Waste Utilization in
RW 03 Malaka Sari. Dibimbing oleh BEATA RATNAWATI

Sampah adalah sisa kegiatan manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat. Pertumbuhan masyarakat yang meningkat mengakibatkan ikut
meningkatnya sampah yang harus dibuang. Masalah sampah secara umum terjadi
pada peningkatan jumlah volume timbulan sampah diiringi dengan tidak adanya
pengelolaan maupun sistem manajemen terhadap sampah yang dihasilkan. Saat ini
sudah banyak inovasi pengelolaan sampah yang akan memberikan dampak positif
baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu inovasi tersebut adalah bank
sampah. Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah anorganik yang
sulit terurai dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tetapi
yang ditabung bukan uang melainkan sampah.
Keberadaan bank sampah menjadi daya tarik peneliti untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai pengelolaan dan peran bank sampah dalam pemanfaatan sampah
di wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan bagaimana peran bank sampah dalam pemanfaatan sampah di
wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari yang menggunakan metode penelitian
deskriptif karena dinilai lebih sesuai dengan permasalahan pada objek penelitian.
Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu pengamatan lapang,
kueioner, wawancara, dan studi pustaka. Bank sampah RW 03 Malaka Sari dapat
menyerap sampah rata-rata 1,1184 ton per bulan dan tabungan yang telah berhasil
terkumpul sebesar Rp 21.904.971.
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa bank sampah RW 03 Malaka Sari
berperan positif, baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Peran bank
sampah RW 03 Malaka Sari dalam pandangan masyarakat yaitu sebagai sarana
untuk mengurangi sampah anorganik yang akan mencemari lingkungan. Peran
utama bank sampah dalam persepsi masyarakat sangat terlihat dari segi
lingkungan dan segi ekonomi. Jumlah tabungan yang dihasilkan dari menabung
sampah oleh beberapa nasabah menunjukkan angka yang cukup besar, hal ini
sangat berperan untuk membantu masyarakat yang memiliki ekonomi menengah
kebawah. Bank sampah RW 03 Malaka Sari berperan pula dalam segi sosial.
Masyarakat dapat berinteraksi dengan sesama nasabah maupun pengurus disela
kesibukan masing-masing.

Kata kunci : bank sampah, peran


© Hak Cipta milik IPB, tahun 2021
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa


mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan,
penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak
merugikan IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis inidalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.
PERAN BANK SAMPAH DALAM PEMANFAATAN SAMPAH
DI RW 03 MALAKA SARI

RETNONINGTYAS MURYANTI

Laporan Akhir
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya pada
Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
Penguji pada ujian Laporan Akhir:
Judul Laporan : Peran Bank Sampah Dalam Pemanfaatan Sampah di RW 03
Malaka Sari
Nama : Retnoningtyas Muryanti
NIM : J3M118064

Disetujui oleh

Pembimbing 1:
__________________
Beata Ratnawati, S.T., M.Si

Pembimbing 2:
__________________
Nama lengkap dan gelar

Diketahui oleh

Ketua Program Studi:


Dr. Ir Sulistijorini, M.Si __________________
NIP 19630920 198903 2 001
Dekan Sekolah Vokasi:
Dr. Ir. Arief Darjanto, Dip.Ag.Ec., M.Ec __________________
NIP. 19610618 198609 1 001

Tanggal Ujian : Tanggal Lulus:


(tanggal penandatanganan oleh Dekan Sekolah
Vokasi)
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2021 sampai
bulan April 2021 ini ialah persampahan, dengan judul “Peran Bank Sampah
Dalam Pemanfaatan Sampah di RW 03 Malaka Sari”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada para pembimbing, Beata Ratnawati,
S.T., M.Si yang telah membimbing dan banyak memberi saran. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada pembimbing akademik, moderator seminar, dan
penguji luar komisi pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan
kepada Bank Sampah RW 03 Kelurahan Malaka Sari, Bapak Prakoso beserta
pengurus bank sampah yang telah membantu selama pengumpulan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga
yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih sayangnya selama pembuatan
tugas akhir ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Bogor, Bulan 2021

Retnoningtyas Muryanti
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL 11
DAFTAR GAMBAR 12
DAFTAR LAMPIRAN 13
I. PENDAHULUAN 14
1.1 Latar Belakang 14
1.3 Tujuan 15
1.4 Manfaat 15
II. TINJAUAN PUSTAKA 15
2.1 Sampah 15
2.2 Pengelolaan Sampah 16
2.3 Bank Sampah 16
III. METODOLOGI 17
3.1 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan 17
3.2 Metode Pengambilan Data 17
3.3 Metode Analisis Data 17
IV. KEADAAN UMUM 18
4.1 Sejarah 18
4.2 Visi dan Misi 19
4.3 Nasabah dan Susunan Pengurus 19
4.4 Mekanisme Operasional 20
4.5 Sarana dan Prasarana 24
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 26
5.1 Gambaran Umum Responden 26
5.2 Hasil Operasional 27
5.3 Analisis SWOT Bank Sampah RW 03 Malaka Sari 27
5.4 Pengelolaan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari 31
VI. PENUTUP 31
6.1 Kesimpulan 31
6.2 Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
LAMPIRAN 34
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis dan harga jual bank sampah 22
Tabel 2. Daftar harga beli pengepul 23
Tabel 3. Tabel karakteristik responden 27
Tabel 4. Matriks Analisis SWOT 30

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme Operasional Bank Sampah 21
Gambar 2. Mekanisme pengelolaan sampah non-organik 21
Gambar 3. Gerobak milik bank sampah RW 03 Malaka Sari 24
Gambar 4. Gerobak motor milik bank sampah RW 03 Malaka Sari 24
Gambar 5. Mesin pencacah plastik 25
Gambar 6. Mesin pembuat pupuk organik 25
Gambar 7. Grafik sampah yang terkumpul tiap bulan 27
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali dipandang sebagai sesuatu yang
tidak bernilai. Secara umum, manusia menganggap sampah adalah barang sisa
dari aktivitas manusia dan keberadaannya mengganggu estetika lingkungan
(Hayat dan Zayadi 2018). Seiring dengan berjalannya waktu, pertumbuhan
masyarakat yang meningkat mengakibatkan ikut meningkatnya nilai konsumsi
masyarakat perkotaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, hal tersebut yang
menjadi penyumbang dari semakin banyaknya sampah yang harus dibuang.
Timbunan sampah yang tidak
terkendali akan berdampak pada menurunnya keindahan kota, timbulnya bau
busuk sampah, pencemaran udara, pembakaran sampah dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan pada masyarakat dan menjadi sumber penyakit bagi
kesehatan manusia (Mayasari dkk 2020). Masalah sampah secara umum terjadi
pada peningkatan jumlah volume timbulan sampah diiringi dengan tidak adanya
pengelolaan maupun sistem manajemen terhadap sampah yang dihasilkan.
Masyarakat masih mempertahankan paradigma lama dimana hanya mengandalkan
proses pengelolaan sampah pada tingkat akhir. Namun pada era sekarang sudah
banyak inovasi pengelolaan sampah yang nantinya diolah dan hasilnya akan
memberikan dampak positif baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu inovasi tersebut adalah bank sampah. Bank sampah merupakan
sistem pengelolaan sampah secara kolektif yang melibatkan langsung masyarakat
didalamnya. Sistem ini akan memberi keuntungan ekonomi pada masyarakat
dengan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada
pasar (Utami 2013). Pada dasarnya bank sampah merupakan konsep pengumpulan
sampah anorganik yang sulit terurai dan dipilah serta memiliki manajemen
layaknya perbankan, tetapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga
yang menyerahkan sampah untuk ditabung juga disebut nasabah dan memiliki
buku tabungan. Sampah yang diserahkan akan ditimbang dan dihargai dengan
sejumlah uang.
Pelaksanaan pekerjaan akan berhubungan langsung dengan peran bank
sampah dalam pengelolaan sampah. Partisipasi kelompok masyarakat dalam bank
sampah sangat berpengaruh terhadap pemahaman dalam meningkatkan literasi
sampah (Mayasari dkk 2020). Diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah dan peraturan lainnya yang menjelaskan bahwa
pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas
berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan,
asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi dengan tujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumber daya sebagai acuan dalam melakukan tindakan
mengurangi risiko pencemaran akibat sampah. Maka dari itu diperlukan
kesadaran, komitmen dan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengelolaan
sampah agar terhindar dari wabah penyakit yang ditimbulkan dari banyaknya
tumpukan sampah yang beredar dimasyarakat (Suhelpi dan Saragih 2020).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat
rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana pengelolaan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari?
2. Apa kekuatan, kelemahan, peluang, dan resiko ancaman yang akan timbul
dalam proses pengelolaan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari?
3. Apa peran Bank Sampah dalam pemanfaatan sampah di RW 03 Malaka
Sari?

1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan PKL ini adalah :
1. Mempelajari dan memperoleh keterampilan dalam bidang Pengelolaan
Sampah di Bank Sampah.
2. Menganalisis kondisi pengolahan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka
Sari.
3. Mengetahui peran Bank Sampah dalam pemanfaatan sampah di RW 03.
4. Memberikan gambaran nyata penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
perkuliahan.
5. Menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai potensi pribadi
dalam tata cara hubungan masyarakat lingkungan kerja.

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan PKL yang telah dipaparkan, kegiatan PKL ini diharapkan
mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut yaitu :
1. Merupakan sarana positif dalam membangun hubungan yang harmonis
dengan Sekolah Vokasi IPB.
2. Berkontribusi dalam mempersiapkan kader penerus bangsa yang
profesional dan kompeten di bidangnya terutama pengelolaan sampah.
3. Mendapatkan masukan yang bermanfaat dalam pengembangan kurikulum
di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor untuk mencetak mahasiswa
yang berkualitas dan kompeten.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Sampah
Sampah menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses
alam yang berbentuk padat. Berdasarkan asalnya secara umum, jenis sampah
dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai Degradable waste yaitu
sampah yang mudah membusuk atau terurai, Non-Degradable waste yaitu sampah
yang tidak mudah terurai atau membusuk, Combustable waste yaitu sampah yang
mudah terbakar, dan Non-Combustable waste yaitu sampah yang tidak mudah
terbakar (Mallongi dan Saleh 2015).

2.2 Pengelolaan Sampah


Menurut PP No. 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan
sampah. Pengelolaan sampah dimulai dari sumber, pewadahan, pengumpulan,
pemindahan dan pengangkutan, pengolahan serta pembuangan akhir. Pengurangan
meliputi pembatasan timbulan, pendaur ulangan sampah dan atau pemanfaatan
kembali sampah. Data awal yang perlu diketahui dalam perencanaan sistem
pengelolaan persampahan suatu kota berupa timbulan, komposisi dan karakteristik
sampah, sehingga pengelolaan persampahan akan lebih optimal. Sampah yang
dikelola oleh pemerintah kota di Indonesia sering dikategorikan dalam beberapa
kelompok, yaitu sampah dari rumah tinggal atau sampah domestik. Sumber
sampah juga dari daerah komersial seperti pertokoan, pusat perdagangan, pasar,
hotel, perkantoran, dan lain-lain.

2.3 Bank Sampah


Bank sampah merupakan sistem pengelolaan sampah yang mendukung
masyarakat berperan aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah,
dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat
mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah (Utami 2013). Pada
dasarnya bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah anorganik yang
sulit terdaur ulang dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan.
Warga yang menyerahkan sampah juga disebut nasabah dan memiliki buku
tabungan. Sampah yang ditabung akan ditimbang dan dihargai dengan sejumlah
uang. Pedoman mekanisme bank sampah terdapat dalam Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012. Secara umum konsep bank sampah
mengacu pada 5 hal yaitu, mengurangi sampah, memilah sampah, memanfaatkan
sampah, mendaur ulang sampah, dan menghemat sampah. Adanya bank sampah
bertujuan untuk merubah paradigma lama yang sepenuhnya bergantung pada
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan cara menerapkan 3R pada bank
sampah. Pengelolaan sampah melalui bank sampah juga merupakan suatu upaya
untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan dan melakukan daur
ulang sampah (Suwerda 2012).

III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan untuk
menyelesaikan Tugas Akhir Mahasiswa Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor.
Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan selama 2 (dua) bulan atau 8
(delapan) minggu pada tanggal 1 Februari 2021 sampai dengan 1 April
2021.Adapun Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Bank Sampah Malaka
Sari yang beralamat di Jalan Delima IV No.16, RT.15/RW.3, Malaka Sari,
Kec.Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13460.
3.2 Metode Pengambilan Data
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana peran bank sampah
dalam pemanfaatan sampah di wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari. Untuk itu
peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif karena dinilai lebih sesuai
dengan permasalahan pada objek penelitian. Metode yang digunakan dalam
pengambilan data di Bank Sampah RW 03 Kelurahan Malaka Sari, antara lain :
1. Pengamatan lapang (observation), untuk mendapatkan data primer
dibutuhkan pengamatan lapang yaitu mengamati dan memantau langsung di
lapang bagaimana pengolahan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari,
mengamati keadaan umum bank sampah serta sarana prasarana yang
menunjang.
2. Wawancara, yaitu mengambil data primer secara lisan untuk mendapatkan
kejelasan dari apa yang tidak dimengerti saat proses PKL dan mengevaluasi
data hasil yang diperoleh saat melakukan PKL dengan pernyataan terkait baik
itu dari peraturan perundang-undangan maupun terkait dengan sumber-
sumber relevan lainnya. Wawancara dengan pengelola bank sampah
dilakukan untuk memperoleh data berupa sejarah berdirinya bank sampah
RW 03, visi misi bank sampah, dan struktur organisasi.
3. Kuesioner, yaitu membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan untuk
memperoleh data primer mengetahui peran bank sampah dalam pemanfaatan
sampah di RW 03. Kuesioner dibuat dan ditanyakan kepada nasabah yang
menjadi responden.
4. Studi pustaka, yaitu mencari literatur berupa referensi yang terkait dengan
kegiatan yang akan dilakukan seperti buku, karya ilmiah, jurnal yang
bersumber dari internet, dan sumber relevan lain. Referensi tersebut
digunakan sebagai data pelengkap dan pembanding dengan data yang ada
atau sudah diperoleh.

3.3 Metode Analisis Data


Jenis penelitian yang penulis lakukan ialah penelitian kualitatif. Dengan
jenis penelitian kualitatif, penulis berharap dapat menggambarkan dan
menganalisis peran bank sampah dalam pemanfaatan sampah di wilayah RW 03
Kelurahan Malaka Sari. Metode analisis data yang digunakan dalam tugas akhir
ini adalah studi pustaka, analisis SWOT, serta pengumpulan data yang didukung
dengan hasil dokumentasi. Hasil pengumpulan data yang didapat kemudian
dianalisa dan didukung dengan perbandingan studi literatur.

IV. KEADAAN UMUM


4.1 Sejarah
Berdirinya Bank Sampah RW 03 Malaka Sari Jakarta Timur diawali
dengan keinginan yang mendorong ketua RT dan RW serta tokoh masyarakat
untuk memperbaiki serta menata lingkungan dengan cara mensosialisasikannya
dalam pertemuan warga seperti arisan dan pengajian. Wilayah RW 03 memiliki
luas 130.864 m2 dengan batas wilayah sebelah timur berbatasan langsung dengan
RW 04, sebelah selatan dengan RW 05, barat dengan RW 02, dan bagian utara
berbatasan langsung dengan RW 01. Jumlah penduduk yang tercatat di wilayah
RW 03 yaitu sebanyak 2.471 jiwa dengan jumlah kartu keluarga sebanyak 811
KK. Wilayah RW 03 memiliki berbagai sarana pendidikan mulai dari Taman
Kanak-kanak hinga perguruan tinggi. Hal ini yang membuat program bank
sampah sangat perlu diterapkan dalam wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari.
Program awal yaitu penghijauan dan memilah sampah dari rumah.
Banyaknya sampah di lingkungan pemukiman RW 03 dinilai sebagai prioritas
untuk ditangani. Kemudian di tiap lingkungan RT dibentuk kader lingkungan
yang bertugas memberi edukasi tentang lingkungan dengan cara penghijauan,
memilah sampah anorganik, dan membuat kompos dari sampah organik. Upaya
ini perlahan berhasil membuat warga terbiasa dengan memilah sampah dan
menanam pohon. Pada tahun yang sama yaitu tahun 2008, RT 011 mengikuti
lomba Jakarta Green and Clean (JGC) dan memperoleh kemenangan.
Kemenangan ini menghasilkan keuntungan yaitu adanya pendampingan dari
Yayasan Unilever Indonesia berkaitan dengan penghijauan dan edukasi mengenai
sampah yang dapat menghasilkan nilai ekonomi. Perlombaan tersebut mendorong
terciptanya gagasan mengenai cara mengatasi sampah yang ada di lingkungan
sekitar. Gagasan tersebut yaitu pengelolaan sampah dengan sistem Bank Sampah.
Pendirian Bank Sampah harus melalui beberapa tahap mekanisme, dimulai
dengan pengenalan pengetahuan dasar mengenai Bank Sampah seperti alur,
mekanisme operasional, hingga sistem bagi hasil Bank Sampah, kemudian
penjelasan detail standarisasi sistem Bank Sampah, mekanisme keuntungan, dan
sampah yang dikelola hingga menjadi uang yang disimpan dalam bentuk tabungan
sesuai nilai sampah yang disetor oleh nasabah.
Bank Sampah yang dibina oleh Bapak Prakoso beserta rekan, mulai dari
ibu-ibu PKK, Karang Taruna, RT, RW, dan Lurah Malaka Sari sudah sangat
berkembang hingga saat ini jumlah nasabah mencapai 500 orang nasabah. Tahun
2008 saat pembukaan awal Bank Sampah terdaftar 28 orang nasabah dalam bank
sampah. Bank Sampah RW 03 Malaka Sari kerap kali mendapat penghargaan dan
bantuan dari Yayasan Unilever Indonesia berupa mesin pengolah sampah, bantuan
dari pemerintah daerah DKI Jakarta beupa alat kebersihan, bantuan dari Bank
Mandiri berupa gerobak mesin dan mesin pencacah plastik, serta dibuatkan
keterangan badan hukum yang sah dan resmi dalam bentuk koperasi pada tanggal
26 Januari 2011 yang berlokasi di Jalan Delima IV No.1 RT 16 RW 03 dengan
tujuan menyerap jumlah sampah disekitar, dan mengurangi jumlah sampah yang
dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tahun 2010 bank sampah RW 03
Kelurahan Malaka Sari menjadi juara umum lomba bank sampah. Bank sampah
RW 03 terus berkembang dan dibantu oleh Yayasan Unilever hingga tahun 2010.
Tahun 2017 Bank Sampah RW 03 Malaka Sari mendapat penghargaan
sebagai bank sampah terbaik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(dapat dilihat pada lampiran 1). Satu tahun kemudian, yaitu pada tahun 2018,
bank sampah RW 03 Malaka Sari kembali mendapat penghargaan sebagai
Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (dapat dilihat pada lampiran 2). Saat ini jumlah nasabah mencapai 500
orang nasabah yang terdaftar dan 300 orang nasabah yang masih aktif. Nasabah
bank sampah RW 03 bukan hanya masyarakat sekitar, namun juga dari luar
wilayah yang memperoleh informasi dari internet. Status bank sampah RW 03
menjadi percontohan di Kota Jakarta dengan kategori gold yang mengakibatkan
berita tentang bank sampah RW 03 mudah diakses dari internet.
4.2 Visi dan Misi
Adapun Visi dan Misi Bank Sampah RW 03 Malaka Sari Jakarta Timur
yaitu :
1. Visi
“Bank Sampah Pelopor berbudaya bersih, hijau, sehat, dan bermanfaat”
2. Misi
 Memberikan penanaman pada pola pikir tentang peningnya kebersihan
lingkungan dengan sosialisasi, penyuluhan, workshop, dan pelatihan dari
dan untuk masyarakat dalam menciptakan dan menjaga kebersihan
lingkungan serta menerapkan praktek 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)
dalam rangka mengurangi jumlah timbulan sampah yang dibuang ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
 Mengajak dan memelopori penghijauan lingkungan rumah dengan
menanam 10 jenis tumbuhan pada setiap halaman rumah agar lingkungan
menjadi sejuk, segar dan terhindar dari polusi sampah serta menyehatkan
lingkungan.
 Memberikan pelatihan metode penanaman tanaman organik agar
tumbuhan pangan di lingkungan sekitar menjadi lebih sehat untuk
dimanfaatkan dan bebas dari bahan kimia. Menjalankan program
ketahanan pangan dengan menyemai tanaman pangan melalui hidroponik
dan urbanfarming.
 Menyerap dan memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai salah satu
pendapatan sampingan, selain itu menerangkan dan mengubah pola pikir
masyarakat terhadap sampah menjadi suatu hal yang bias dimanfaatkan
serta menguntungkan.
4.3 Nasabah dan Susunan Pengurus
Untuk menjadi seorang nasabah Bank Sampah RW 03 Malaka Sari Jakarta
Timur persyaratannya adalah memberikan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)
atau bukti identitas lainnya yang masih berlaku serta pendaftaran tidak dikenai
biaya. Jumlah nasabah saat ini mencapai 500 orang. Jumlah tersebut meliputi
masyarakat RW 03 dan nasabah dari luar wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari.
Sedangkan susunan pengurus pada Bank Sampah RW 03 Malaka Sari
Jakarta Timur berdasarkan surat keptusan yang dikeluarkan oleh Lurah Malaka
Sari tanggal 22 Mei 2019 yang berlaku hingga hari ini (dapat dilihat pada
lampiran 3) adalah sebagai berikut :
 Pembina : 1. Lurah Kelurahan Malaka Sari
2. Ketua RW 03 Kelurahan Malaka Sari
 Penasehat : 1. Sukardi
2. Sugito
 Ketua : Syahrul Hidayat Harefa
 Wakil Ketua : Heriyanto
 Sekretaris I : Munajat Jabar Akbar
 Sekretaris II : Dwi Bagus Prabowo
 Bendahara I : Euis Komala
 Bendahara II : M. Yusuf
 Divisi Purchasing : 1. Deddy
2. Triwanto
 Divisi Pemilahan : 1. H. Ramli
2. Jatmiko
 Divisi Komposting : 1. Gino
2. Sukanto
 Divisi Umum : Tatik Hartaty

4.4 Mekanisme Operasional


Bank Sampah RW 03 Malaka Sari Jakarta Timur merujuk pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan 3R
melalui bank sampah. Pengelolaan sampah yang dilakukan yaitu pengolahan
sampah anorganik.

NASABAH

Sampah

Non-Organik

BANK SAMPAH Tabungan Nasabah Penghasilan

PENGEPUL

Gambar 1. Mekanisme Operasional Bank Sampah


4.4.1 Pengelolaan Sampah Non-organik
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dan observasi yang peneliti
lakukan, bank sampah RW 03 Malaka Sari melaksanakan tugas dan peran
berdasarkan panduan standar operasional dalam Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.13 Tahun 2012.
Dalam mekanisme pengelolaan sampah non-organik di bank sampah RW 03
hanya terdapat satu alur, yaitu sampah non-organik layak jual. Pada sampah layak
jual yang sudah dipilah akan dijual ke pengepul dengan selisih harga jual beli
sampah tersebut menjadi keuntungan. Bank sampah RW 03 dalam prakteknya
memiliki mekanisme sebagai berikut :

Pemilahan Sampah
Rumah Tangga. Penyetoran Pengangkutan
Terdapat 21 jenis sampah ke Pencatatan Sampah oleh
Penimbangan
sampah yang dapat Bank Pengepul
dijual di Bank Sampah
Sampah RW 03
(Tabel ?)
Gambar 2. Mekanisme pengelolaan sampah non-organik
a Pemilahan Sampah Rumah Tangga
Nasabah diwajibkan memilah sampah sebelum disetorkan kepada bank
sampah. Pemilahan sampah dilakukan berdasarkan kategori kelompok sampah
yang telah disepakati oleh bank sampah RW 03 Malaka Sari. Pengelompokan
sampah bertujuan untuk mempermudah penyaluran dan nilai jual tiap kategori
sampah juga berbeda. Terdapat 22 jenis sampah. Jenis sampah dan harga jual
sampah tersaji dalam tabel 1.

Jenis Sampah Harga Sampah/Kg


1 Kardus Rp 1200
2 Duplek Rp 500
3 Koran Rp 1700
4 Buku/Majalah Rp 700
5 Kertas putih Rp 1500
6 Plastik keras Rp 1000
7 Paralon Rp 500
8 Botol plastik bersih Rp 2400
9 Botol plastik kotor Rp 1700
10 Gelas plastik bersih Rp 3300
11 Gelas plastik kotor Rp 2700
12 Gelas plastik sablon Rp 1000
13 Tutup botol Rp 2250
14 Tutup galon Rp 3000
15 Kaleng Rp 1000
16 Alumunium Rp 8000
17 Kalbes Rp 1500
18 Besi Rp 2200
19 Accu Rp 7500
20 Botol beling Rp 200
21 Kabel Rp 500
22 Campuran Rp 750
Tabel 1. Jenis dan harga jual bank sampah
b Penyetoran Sampah
Penyetoran sampah dilakukan sesuai jadwal operasional yang telah ditetapkan
pihak bank sampah RW 03, yaitu setiap hari Rabu dan Jumat mulai pukul 10.00
WIB hingga pukul 14.00 WIB. Namun beberapa pengurus tinggal di bank sampah
tersebut, sehingga sampah dapat diterima kapanpun selama ada petugas yang
berjaga. Jika berhalangan menyetor sesuai jadwal operasional, sampah dapat
disetorkan dan ditulis di buku besar.
Bank sampah RW 03 Malaka Sari melakukan penjemputan sampah kepada
sekolah, kampus, atau lokasi lain yang memiliki volume sampah yang besar.
Beberapa nasabah yang memiliki organisasi secra kolektif mengumpulkan sampah
lalu dijemput bola atau penjemputan sampah oleh pengurus bank sampah.

c Penimbangan
Sampah yang telah disetorkan oleh nasabah ke bank sampah kemudian
ditimbang dan dikonversikan dalam bentuk rupiah. Berat minimal sampah yang
dapat dikonversikan menjadi uang yaitu 0,1 kilogram sesuai dengan berat
minimum timbangan. Penetapan harga jual setiap jenis sampah tergantung pada
nilai harga sampah pada harga jual ke pengepul. Selisih harga atau keuntungan
akan digunakan sebagai biaya operasional. Daftar harga yang telah disepakati
pengurus bank sampah dapat sewaktu-waktu berubah jka harga pada pengepul
berubah. Daftar harga sampah perkilogram di bank sampah RW 03 Malaka Sari
dapat dilihat dalam tabel 1.

d Pencatatan
Pada tahap ini, petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah
ditimbang. Hasil penimbangan kemudian dikonversi ke dalam nilai rupiah dan
kemudian ditulis pada buku besar dan buku tabungan nasabah. Nasabah akan
merasakan keuntungan dari sistem bank sampah ketika melihat keuntungan dari
sebuah barang yang bisa dikatakan tidak berguna, menjadi memiliki nilai
ekonomi.

e Pengangkutan
Bank sampah RW 03 Malaka Sari sebelumnya mengirim sampah ke bank
sampah induk. Sehingga setelah sampah terkumpul, ditimbang, dan dicatat akan
dapat langsung diangkut oleh bank sampah induk. Bukti transaksi diberikan oleh
pihak bank sampah (dapat dilihat pada lampiran 3). Sekarang ini, bank sampah
RW 03 Malaka Sari bekerja sama dengan pengepul di daerah sekitar Pondok
Kelapa. Perjanjian kerjasama dengan pengepul tidak menggunakan bukti tertulis.
Pada pengangkutan, biaya transportasi untuk pengangkutan dari bank sampah ke
pengepul ditanggung oleh pihak pengepul. Sebelum diangkut, sampah yang telah
dikelompokkan akan ditimbang dan dikonversikan sesuai harga beli pengepul
yang bekerjasama dengan bank sampah. Daftar harga beli pengepul tersaji dalam
tabel 2.

Jenis Sampah Harga Sampah/Kg


1 Kardus Rp 1600
2 Duplek Rp 700
3 Koran Rp 1500
4 Buku/Majalah Rp 1000
5 Kertas putih Rp 2000
6 Plastik keras Rp 3000
7 Paralon Rp 6000
8 Botol plastik bersih Rp 4000
9 Botol plastik kotor Rp 3000
10 Gelas plastik bersih Rp 3000
11 Gelas plastik kotor Rp 2500
12 Gelas plastik sablon Rp 2500
13 Tutup botol Rp 2800
14 Tutup galon Rp 6000
15 Kaleng Rp 1600
16 Alumunium Rp 8500
17 Kalbes Rp 2000
18 Besi Rp 3000
19 Accu Rp 11000
20 Botol beling Rp 500
21 Kabel Rp 1000
22 Campuran Rp 1200
Tabel 2. Daftar harga beli pengepul
Proses pengangkutan sampah yang dilakukan oleh pengepul tidak bergantung
pada jadwal tertentu, namun hanya berdasarkan kondisi sampah yang telah
dikumpulkan. Jika sampah yang dikumpulkan telah memenuhi bank sampah,
maka pihak bank sampah akan menghubungi pengepul untuk mengambil sampah.
Namun waktu penjemputan tidak dilakukan pada waktu operasional yaitu rabu
dan jumat, karena untuk mencegah suasana yang kurang kondusif untuk
mengangkut sampah.

4.5 Sarana dan Prasarana


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara oleh peneliti kepada pihak
pengururs bank sampah, terdapat sarana dan prasarana yang berguna untuk
menunjang aktivitas pada bak sampah ini. Sarana yang terdapat di bank sampah
RW 03 Malaka Sari yang digunakan untuk mengangkut sampah baik yang
dilakukan oleh pengurus maupun digunakan oleh nasabah yaitu berupa gerobak
dan gerobak motor yang dapat dilihat dalam gambar 3 dan gambar 4.
Gambar 3. Gerobak milik bank sampah RW 03 Malaka Sari

Gambar 4. Gerobak motor milik bank sampah RW 03 Malaka Sari Selain


sarana pengangkut
sampah, terdapat juga beberapa mesin pengolah sampah organik dan anorganik.
Mesin pencacah sampah plastik digunakan untuk mencacah sampah plastik
menjadi berukuran lebih kecil, mesin ini sudah tidak dioperasikan karena
kurangnya tenaga kerja yang dapat mengelola sampah dicacah oleh mesin ini.
Selain itu, harga sampah yang telah dicacah dan sampah sebelum dicacah tidak
berbeda terlalu signifikan. Mesin pencacah sampah plastik dapat dilihat dalam
gambar 5.

Gambar 5. Mesin pencacah plastik

Sarana lain yang terdapat di bank sampah RW 03 Malaka Sari ini yaitu
mesin pembuat pupuk organik. Mesin ini sudah tidak dioperasikan dikarenakan
sulitnya mengumpulkan bahan baku. Bahan baku yang dibutuhkan dalam sekali
pembuatan pupuk organik yaitu 300 kilogram sampah organik. Pengurus
mendapatkan sampah organik dalam jumlah banyak pada pasar tradisional yang
beroperasi mulai pukul 03.00 WIB, dan sampah organik tersebut banyak yang
sudah memesan untuk diangkut. Hal tersebut menjadi hambatan dalam
mengumpulkan sampah organik. Pupuk yang berhasil dibuat digunakan untuk
menanam tanaman pada pot tanaman hidroponik. Mesin pembuat pupuk organik
dapat dilihat pada gambar 6. Buku nasabah, buku laporan keuangan, papan
pencatatan timbulan sampah, timbangan, meja, kursi, ruang untuk menyimpan
sampah yang telah disetorkan nasabah tersedia di bank sampah.

Gambar 6. Mesin pembuat pupuk organik

Prasarana yang terdapat pada bank sampah meliputi kolam budidaya air
tawar, toilet, wastafel, dan mushola. Sarana dan prasarana ini digunakan dalam
kegiatan bank sampah, salah satunya dalam sistem jemput bola yang dilakukan
oleh pihak bank sampah.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Masyarakat Indonesia umumnya terbiasa dengan hal yang praktis yang justru
menjadi tantangan bagi perkembangan lingkungan di Indonesia, terutama
mengenai sampah. Pola pikir masyakarat Indonesia kebanyakan suka dengan hal
praktis seperti membuang sampah langsung ke TPS atau bahkan membuang
sembarangan sehingga mencemari lingkungan.
Bank sampah merupakan salah satu alternatif untuk pengelolaan sampah.
Bank sampah RW 03 Malaka Sari pada awal pendiriannya menghadapi banyak
tantangan, namun jerih payah tim pengurus bank sampah membuahkan hasil
yangdiuktikan melalui prestasi. Bank sampah RW 03 Malaka Sari mendapatkan
penghargaan Gold dan menjadi pusat percontohan bank sampah di Jakarta.

5.1 Gambaran Umum Responden


Responden dalam penelitian ini adalah Nasabah Bank Sampah RW 03
Malaka Sari melalui metode kuesioner diperoleh data kondisi responden mengenai
jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, dan lamanya menjadi nasabah bank
sampah. Gambaran umum responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Karakteristik Responden Jumlah Presentase


Jenis Kelamin
 Perempuan 26 52%
 Laki-laki 24 48%
Usia
 <21 tahun 1 2%
 21-40 tahun 13 26%
 41-60 tahun 25 50%
 >60 tahun 11 22%
Pekerjaan
 Wiraswasta 13 26%
 Wirausaha 8 16%
 Pelajar/ Mahasiswa 4 8%
 PNS 3 6%
 Pensiunan 11 22%
 Ibu Rumah Tangga 11 22%
Pendidikan
 SD 1 2%
 SMP 3 6%
 SMA 23 46%
 Diploma 6 12%
 Sarjana 17 34%
Tabel 3. Tabel karakteristik responden
5.2 Hasil Operasional
1. Volume Sampah
Bank sampah RW 03 Malaka Sari merupakan bank sampah yang dapat
menyerap sampah rata-rata 1,1184 ton per bulan dan termasuk bank sampah
yang berhasil mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Pencatatan yang telah dilakukan bendahara bank
sampah, menunjukkan tabungan yang telah berhasil terkumpul sebesar Rp
24.064.258 dengan pengeluaran sebesar Rp 6.429.600 pada tahun 2020.
Grafik volume sampah yang terkumpul bulan januari hingga desember 2020
terdapat dalam grafik :

Sampah Yang Terkumpul Tiap Bulan (Dalam Kg)


2500

2000

1500

1000

500

0
ar
i
ar
i et ril ei ni li s er be
r
be
r
be
r
u u ar Ap M Ju Ju stu mb o
Ja
n br M u
Ag epte
t
ve
m
se
m
Fe Ok De
S No

Gambar 7. Grafik sampah yang terkumpul tiap bulan


2. Penghijauan Lingkungan
Bank sampah RW 03 Malaka Sari turut berkontribusi dalam penghijauan di
lingkungan RW 03 Kelurahan Malaka Sari dengan mewajibkan warga RW 03
menanam tanaman di depan rumah masing-masing. Bank sampah RW 03 Malaka
Sari mengajak warga menanam tanaman organik dengan cara hidroponik. Bank
sampah membuat lingkungan RW 03 menjadi hijau dan asri.

5.3 Analisis SWOT Bank Sampah RW 03 Malaka Sari


Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan,
peneliti membuat analisis faktor internal dan eksternal menggunakan analisis
SWOT (Strength. Weakness, Opportunities, Threats) untuk melihat peran bank
sampah RW 03 Malaka Sari dalam pemanfaatan sampah di wilayah RW 03
Malaka Sari.

Matriks Analisis SWOT Bank Sampah RW 03 Malaka Sari


Internal Strenghts (S) Weakness (W)
Eksternal
 Memiliki visi  Minimnya
menjadi bank kreativitas SDM
sampah pelopor dalam
menciptakan
produk daur ulang
sampah
 Syarat pendaftaran  Sosialisasi yang
menjadi nasabah kurang menarik
yang mudah

 Tingginya kesadaran  Masyarakat harus


masyarakat akan datang sendiri ke
peduli lingkungan bank sampah
karena minimnya
biaya operasional
 Sistem yang  Besarnya bahan
transparan dan baku sampah
modern dengan organik yang
pencatatan pada dibutuhkan dalam
buku tabungan sekali proses
seperti bank pada pembuatan pupuk
umumnya mesin

 Pengurus yang
mengutamakan
pelayanan terpadu
dalam mengelola
sampah
 Sistem penggajian
pengurus yang
sukarela
 Tokoh masyarakat
aktif
mensosialisasikan
bank sampah

Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)


 Jumlah sampah  Melakukan  Mengadakan
akan terus ada dan sosialisasi yang sosialisasi dengan
bertambah di menarik melalui menunjukkan
lingkungan media sosial seperti keuntungan bank
masyarakat digital poster yang sampah dengan
dapat disebarluaskan gambar, tidak
melalui media sosial hanya berupa
seperti WhatsApp imbauan
grup atau poster
yang ditempel di
mading pos RW
 Mengurangi volume  Memberi gambaran  Mengadakan
sampah yang tentang sampah yang pelatihan
dibuang ke TPS dan akan bernilai keterampilan skill
TPA ekonomi dan
pengembangan
kreativitas dalam
pemanfaatan
sampah

 Meningkatkan  Memberi gambaran  Mengikuti


pendapatan bahwa sampah dapat perlombaan untuk
masyarakat melalui dijadikan produk memacu
sampah yang memiliki nilai masyarakat dalam
guna berkontribusi di
bank sampah,
sehingga dapat
diakui
 Masyarakat sekitar  Meningkatkan  Membuat
berperan aktif pelayanan agar perjanjian pada
dalam pengelolaan masyarakat nyaman pedagang pasar
bank sampah dengan bank sampah sekitar untuk
memberi sampah
organik kepada
bank sampah
Threaths (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
 Masyarakat yang  Bermusyawarah  Melakukan
masih merasa malas dengan pengepul pendekatan
menjual sampahnya untuk memberikan kepada
ke bank sampah harga jual yang masyarakat untuk
menarik minat membangun pola
masyarakat pikir positif
terhadap hasil
produk daur ulang

 Kalah dalam  Mengadakan


persainagn harga pameran dengan
jual dengan produk daur ulang
pengepul untuk
meningkatkan
minat masyarakat
 Minimnya bantuan  Mempromosikan
dana dari produk hasil daur
pemerintah ulang sampah
setempat dengan menarik di
media social
 Kurangnya minat
masyarakat untuk
membeli produk
hasil daur ulang
sampah
 Lokasi bank
sampah berada di
dalam komplek
dengan masyarakat
menengah keatas
yang malas ikut
serta program bank
sampah
Tabel 4. Matriks Analisis SWOT
Hasil analisis SWOT yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan,
menunjukkan bahwa bank sampah RW 03 Kelurahan Malaka Sari menunjukkan
peran yang positif, baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini
diketahui dari hasil observasi lapang dan data sekunder yang diperoleh dari ketua
RW 03, bahwa jumlah sampah anorganik pada lingkungan wilayah RW 03 sangat
sedikit, hingga petugas kebersihan yang bertugas di wilayah RW 03 hanya 2
orang dari sebelumnya 6 orang. Hasil wawancara dengan pengurus bank sampah
menunjukkan sikap positif masyarakat terhadap keberadaan bank sampah. Selain
dukungan dari masyarakat, banyak juga perusahaan yang menyalurkan kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari,
diantaranya adalah perusahaan Unilever dan Bank Mandiri. Bank sampah RW 03
Malaka Sari menurut pandangan tokoh masyarakat, berperan sebagai sarana untuk
membantu mengurangi sampah anorganik yang jika dibuang ke lingkungan akan
mencemari lingkungan, karna sampah anorganik bukan sampah yang mudah
terurai oleh alam.

Hasil kuesioner yang diajukan kepada nasabah menunjukkan peran bank


sampah RW 03 Malaka Sari dalam pandangan masyarakat yaitu sebagai sarana
untuk mengurangi sampah anorganik yang akan mencemari lingkungan. Peran
utama bank sampah dalam persepsi masyarakat sangat terlihat dari segi
lingkungan dan segi ekonomi. Jumlah tabungan yang dihasilkan dari menabung
sampah oleh beberapa nasabah menunjukkan angka yang cukup besar, hal ini
sangat berperan untuk membantu masyarakat yang memiliki ekonomi menengah
kebawah. Bank sampah RW 03 Malaka Sari berperan pula dalam segi sosial.
Masyarakat dapat berinteraksi dengan sesama nasabah maupun pengurus disela
kesibukan masing-masing. Hubungan pengurus bank sampah dan nasabah terlihat
sangat baik.

5.4 Pengelolaan sampah di Bank Sampah RW 03 Malaka Sari


Pengelolaan sampah yang disetorkan oleh nasabah kepada bank sampah RW
03 Malaka Sari terorganisir dengan baik. Sampah yang telah disetorkan tersebut
melalui pengelolaan yang sesuai dengan prosedur standar operasional, dari
penimbangan hingga proses pengangkutan oleh pengepul. Kegiatan yang ada di
bank sampah tersebut berjalan secara jujur dan transparan. Laporan rutin ditulis
dalam sebuah buku, dan saldo nasabah dapat diketahui langsung oleh nasabah
karena buku tabungan nasabah dapat dibawa pulang oleh nasabah.
Pengelolaan sampah di Bank Sampah RW 03 sudah cukup memenuhi
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank
Sampah. Bank sampah RW 03 Malaka Sari telah memenuhi kegiatan reduce yaitu
mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, namun belum melaksanakan
kegiatan menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah untuk dijadikan
produk baru. Persyaratan bank sampah dalam Peraturan Menteri yang meliputi
konstruksi bangunan dan sistem manajemen bank sampah telah dipenuhi.
Mekanisme kerja bank sampah yang diterapkan oleh bank sampah RW 03 Malaka
Sari sesuai dengan yang tercantum dalam peraturan tersebut.

VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Masalah terjadi pada peningkatan jumlah volume timbulan
sampah dengan tidak adanya pengelolaan terhadap sampah yang dihasilkan. bank
sampah merupakan konsep pengumpulan sampah anorganik yang sulit terdaur
ulang dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan.
Bank sampah RW 03 Malaka Sari merupakan bank sampah yang berdiri atas
kesadaran masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan. Pengetahuan
mengenai sampah anorganik yang sulit terurai di alam menjadi faktor utama
timbulnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi menjadi nasabah bank
sampah RW 03 Malaka Sari.
Peran bank sampah RW 03 Malaka Sari dilihat dari segi lingkungan yaitu,
mengurangi sampah anorganik di lingkungan RW 03, mengurangi pencemaran
akibat sampah yang dibuang sembarangan, dan mengurangi sampah anorganik
yang akan dibuang ke TPS maupun TPA. Bank sampah RW 03 Malaka Sari juga
berperan dalam segi ekonomi dan sosial. Peran bank sampah dalam segi ekonomi
dapat dilihat dari pendapatan hasil menabung di bank sampah dapat sedikit
menambah penghasilan nasabah, selain itu sampah yang dapat dikonversi menjadi
nilai rupiah. Peran bank sampah dalam segi sosial yaitu meningkatkan interaksi
antar warga dan pengurus bank sampah serta tokoh masyarakat, dengan adanya
bank sampah juga membantu meringankan pekerjaan petugas kebersihan di
wilayah RW 03 Kelurahan Malaka Sari.

6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hayat dan Zayadi. 2018. Model Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
Jurnal Ketahanan Pangan, 2(2),131-141.
Mallongi dan Saleh. 2015. Pengelolaan limbah Padat Perkotaan. Makassar:
Penerbit WR.
Mayasari dkk. 2017. Pengaruh Motivasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Menabung di Bank Sinarmas Syariah Padang. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan: Vol. 8. No. 2.
Mayasari, Susongko, dan Widiyanto. 2020. Pengaruh Partisipasi Masyarakat
dalam Pelaksanaan Program Bank Sampah Terhadap Tingkat
Literasi Sampah. Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti 4(1). 87-97.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012
tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, recycle melalui bank
sampah.
Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2008 tentang pengelolaan sampah. Jakarta: Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 81 Tahun
2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga. Jakarta: Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
Suhelpi dan Saragih. 2020. Analisa Pemasaran Bank Sampah dengan Pendekatan
Analisis SWOT Studi Kasus pada Bank Sampah Dinas
Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar. Jurnal Ekonomi USI
2(2).
Suwerda. 2012. Tata Cara Teknik Operasional Sampah Perkotaan. SNI 19-2454-
2002. Jakarta:Pustaka Rihama
Utami. 2013. Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Kisah Sukses.
Jakarta:Yayasan Unilever Indonesia.
LAMPIRAN

Penghargaan Bank Sampah Terbaik 2017

Penghargaan Proklim 2018


Susunan Pengurus

Anda mungkin juga menyukai