KATA PENGANTAR
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Harapan penyusun semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi setiap pihak,
mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang diberikan
kepada penulis, tentunya tugas akhir ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Demi kesempurnaan tugas akhir ini penyususn mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak.
1
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Pontianak,
2018
Penyusun
2
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
3
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
4
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
5
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
6
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB V 158
7
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
8
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Foto udara yang telah dimodifikasi 5
Gambar 2. 1 Foto udara Site yang telah dimodifikasi
Gambar 2. 2 Batasan-batasan Site
Gambar 2. 3 Site Existing
Gambar 2. 4 Tipologi Bangunan Sekitar
Gambar 2. 5 Site Existing Traffic
Gambar 2. 6 Site Existing Drainase
Gambar 2. 7 Site Existing Kebisingan
Gambar 2. 8 Data Angin BMKG
Gambar 2. 9 Site Existing Iklim
Gambar 2. 10 Site Existing Utilitas
Gambar 2. 11 Bangunan Tropis
Gambar 2. 12 Studi Kasus Puskesmas Segiri
Gambar 2. 13 Fungsi Ruang Denah Lantai 1 Puskesmas Segiri
Gambar 2. 14 Fungsi Ruang Denah Lantai 2 Puskesmas Segiri
Gambar 2. 15 Fungsi Ruang Denah Lantai 3 Puskesmas Segiri
Gambar 2. 16 Organisasi Ruang Denah Lantai 1 Puskesmas Segiri
Gambar 2. 17 Organisasi Ruang Denah Lantai 2 Puskesmas Segiri
Gambar 2. 18 Organisasi Ruang Denah Lantai 3 Puskesmas Segiri
Gambar 2. 19 (A) Pola Sirkulasi dan Perletakkan Ruang Denah Lantai 1,(B) Pola
Sirkulasi dan Perletakkan Ruang Denah Lantai 2,(C) Pola Sirkulasi dan
Perletakkan Ruang Denah Lantai Puskesmas Segiri
Gambar 2. 20 Letak Tapak Puskesmas Segiri
Gambar 2. 21 Orientasi Massa Puskesmas Segiri
Gambar 2. 22 Pola Perletakkan Massa Puskesmas Segiri
Gambar 2. 23 Bentuk Bangunan Puskesmas Segiri
Gambar 2. 24 Bentuk Massa Bagunan Puskesmas Segiri
Gambar 2. 25 Irama Bentuk Puskesmas Segiri
Gambar 2. 26 Proporsi Bentuk Puskesmas Segiri
Gambar 2. 27 Meterial Puskesmas Segiri
Gambar 2. 28Warna Puskesmas Segiri
Gambar 2. 29 Grid kolom Puskesmas Segiri
Gambar 2. 30 3D Struktur Puskesmas Segiri
Gambar 2. 31 Aspek Utilitas Puskesmas Segiri
Gambar 2. 32 Studi Kasus Puskesmas Siantan Hilir
Gambar 2. 33 Fungsi Ruang Denah Lantai 1 Puskesmas Siantan Hilir
Gambar 2. 34 Fungsi Ruang Denah Lantai 2 Puskesmas Siantan Hilir
Gambar 2. 35 Organisasi Ruang Denah Lantai 1 Puskesmas Siantan Hilir
9
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
10
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
11
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
12
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
13
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB I
PENDAHULUAN
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
1
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dalam kasus ini, terdapat beberapa
permasalahan dalam upaya pemerintah daerah memberi akses kesehatan bagi
masyarakat. Permasalahan yang tengah dihadapi adalah :
1. Persebaran Puskesmas Rawat Inap yang belum merata dan bagaimana
upaya untuk merancang pembangunan puskesmas yang dapat mewadahi
seluruh kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat termasuk rawat
inap dan persalinan.
2. Rancangan bangunan seperti apa yang dapat meningkatkan citra
Puskesmas agar meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pergi berobat
kesana.
3. Bagaimana rancangan puskesmas yang dapat beradaptasi dengan iklim
setempat.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
2
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
1.3.1. Tujuan
Tujuan pembangunan puskesmas sendiri ialah untuk menciptakan
rancangan bangunan Puskesmas Rawat Inap Perumnas 1 di Jalan M. Yusuf, yang
dapat mewadahi segala kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat bagi masyarakat
kelas menengah kebawah serta dapat meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi masyarrakat yang bertempat tinggal dalam cakupan
wilayah kerja puskesmas itu sendiri.
1.3.2. Sasaran
Sasaran pembangunan ini ialah untuk mengidentifikasi aspek aspek
perencanaan dan perancangan yang meliputi tapak, fungsi, bentuk dan tampilan
struktur serta utilitas bangunan dengan memahami karakteristik dari setiap
aktifitas yang berlangsung pada Puskesmas Perumnas 1 di Jalan M. Yusuf.
Lokasi Puskesmas Rawat Inap berada di Jl. M Yusuf Komp Perum I No1
Rt01/26 Sungai Jawi Luar, Kec. Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
3
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
(A)
(B)
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
4
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
(C)
Antara bagi penderita gawat darurat sebelum dibawa ke RS, antara lain sebagai
berikut :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
5
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Berdasarkan kriteria diatas maka Puskesmas Rawat Inap yang akan dirancang
sudah sesuai.
GSB, GSS, KDB dan KLB yang berlaku.Lahan yang tersedia dimanfaatkan secara
efesien, bagian lahan yang tidak boleh dibangun dapat dimanfaatkan sebagai
tidak berlebihan. Bangunan dapat dibangun dengan biaya yang tidak terlalumahal,
tujuan dan sasaran, penetapan lokasi, ruang lingkup rancangan, dan sistematika
penulisan.
tinjauan pelaku dan aktifitas, kebutuhan ruang, tinjauan lokasi tapak dan luas
anggapan perancangan tantang BAB II dari judul tugas akhir yang dipilih (yang
ditetapkan oleh panitia), yang hasilnya akan digunakan sebagai arahan (guidance)
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
6
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
rancangan tapak (zoning makro), usulan konsep rancangan struktur, usulan konsep
rancangan utilitas.
gambar denah (plan), gambar denah tata letak perabot (layout plan), gambar
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
7
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB II
TINJAUAN PERENCANAAN PUSKESMAS RAWAT INAP
Dikutip dari Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, pada Bab 3 Pasal 29 ayat
4, Puskesmas Rawat Inap adalah Puskesmas yang diberi tambahan sumber daya
rawat inap pada pelayanan persalinan normal dan pelayanan rawat inap pada
1. 10 Tenaga Administrasi
2. 2 Petugas Apotik
3. 10 Perawat
4. 2 Perawat Gigi
5. 2 Dokter
6. 1 Dokter Gigi
7. 5 Bidan
8. 1 Laboran
9. 1 OB
1. Pasien
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
8
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2. Pengantar pasien
3. Pengunjung Rawat Inap
4. Masyarakat lain yang menggunakan fasilitas Puskesmas
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
9
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
lain: Kecelakaan lalu lintas, Persalinan denngan penyulit, dan Penyakit lain yang
4. Melakukan metode operasi pria dan metode operasi wanita (MOP dan MOW)
untuk Keluarga Berencana.
Fungsi Puskesmas Rawat Inap adalah sebagai tempat rujukan pertama bagi
kasus tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai beberapa fungsi pokok, antara lain:
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
10
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
11
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Rawat Inap, dengan luas masing-masing ruangan yang sudah ditentukan. Untuk
fungsi utama ukuran ruang adalah fix sedangkan untuk ruang sirkulasi, void dapat
No Luas
Nama Ruang Fungsi
. (m2)
1 Main entrance / Drop Off 36 Sebagai pintu masuk utama, terdapat
atap untuk melindungi mobil saat
menaikkan dan menurunkan penumpang
2 Side entrance, back entrance 24 Sebagai pintu masuk tambahan atau
khusus,
3 Loket / Rekam Medik 18 Menghadap ke lobby yang dihubungkan
dengan konter
4 Hall / koridor / ruang tunggu 574 Hall berada pada pintu masuk utama,
koridor berfungsi sebagai sirkulasi
sekaligus ruang tunggu pasien untuk unit
terdekat. Ruang tunggu adalah ruang
khusus yang berisi susunan bangku,
dilengkapi dengan TV dan berada dekat
hall, loket, apotik dan ruang periksa
5 Apotik 18 Memiliki loket yang menghadap ke
ruang tunggu atau hall
6 Gudang obat 6 Berhubungan dengan apotik, tapi tidak
harus bersebelahan
7 Ruang Periksa 1 12 berhubungan dengan ruang periksa 2
8 Ruang Periksa 2 12 berhubungan dengan ruang periksa 1
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
12
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
N Luas
Nama Ruang Fungsi
o. (m2)
18 Kesehatan Reproduksi Remaja 12
19 Klinik Sanitasi 12
20 Klinik Gigi 12 Terdapat meja operasi gigi yang cukup
besar dan berat
21 Ruang Vaksin 12 Tempat menyimpan obat dan vaksin
yang memerlukan peralatan lemari
pendingin
22 Musholla 24 Boleh agak tersembunyi, dekat dengan
tempat wudhu' dan wc. Perhatikan Arah
Kiblat. Usahakan pintu berada
dibelakang jemaah.
23 Ruang Wudu’ 9 Tempat Wudhu' laki-laki dan
perempuan terpisah, khusus untuk
perempuan dibuat tertutup.
24 Toilet 72 Toilet Umum terdapat pada setiap lantai.
Terdapat pemisahan toilet laki-laki dan
perempuan. Wc pada toilet laki-laki
lebih sedikit namun memiliki beberapa
urinoir dan satu wastavel. Wc pada toilet
perempuan lebih banyak dan
wastavelnya juga lebih banyak daripada
toilet laki-laki.
25 Janitor 6 Merupakan ruang tempat menyimpan
peralatan kebersihan dan mencuci
peralatan pel
26 Tangga 72 Tangga berfungsi sebagai transportasi
vertikal, dirancang senyaman mungkin
dan dapat dilalui 2 orang. Satu tangga
melayani jangkauan 30m
27 Ramp 80 Ramp berfungsi sebagai transportasi
vertikal, digunakan untuk orang dan
brangkar serta peralatan beroda lainnya.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
13
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
14
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sumber: TOR Tugas Akhir Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak, 2018.
Bersalin dan Rawat Inap, sedangkan fungsi lainnya hanya buka siang hari saja.
Maka untuk itu diperlukan adanya pemisahan sirkulasi sedemikian rupa sehingga
Data Tapak merupakan data primer hasil survey lapangan, yang akan
digunakan dalam analisis, meliputi : data lokasi, peraturan pemerintah, data tapak
Lahan berada di kota Pontianak, yaitu pada Lokasi Puskesmas Rawat Inap
berada di Jl. M Yusuf Komp Perum I No1 RT 01/26 Sungai Jawi Luar, Kec.
Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Di sekitar lahan juga terdapat
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
15
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
banyak bangunan rumah tinggal. Selain itu terdapat juga pertokoan dan bangunan
agama.
Luas site pada lokasi yang akan dibangun Puskesmas Rawat Inap yaitu
yaitu 60-80 %
● Garis Sempadan Bangunan (GSB) 18 m dari Ruas Muka Jalan (RMJ) Jl.
M. Yusuf yaitu 17 m
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
16
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
A. Pasar Teratai
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
17
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
● Lebar parit pada bagian timur 1 meter dan barat 0,8 meter
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
18
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Pencapaian menuju site yaitu hanya melalui Jl. M Yusuf dengan 1 jalan
dan 2 arah. Sirkulasi pada Jl. M Yusuf yaitu padat lancar, sedangkan pada Gg.
Kendaraan yang melintasi pada Jl. M. Yusuf yaitu 80% motor dan 10%
mobil dan sisanya merupakan pejalan kaki yang bekerja dikantor dan sekolah
pada sekitar lahan. Dan begitu pula pada Gg. Lais dan Toman.
2.2.4.3. Drainase
Pada bagian timur lahan terdapat parit besar berukuran 1 meter yang menjadi
saluran utama dari parit kecil pada bagian barat lahan. Saat setelah hujan Jl. M
Yusuf tidak terdapat genangan air. Aliran air pada saluran ini tidak deras dan
saluran yang menuju sekolah banyak ditutupi oleh rumput dan semak.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
19
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.2.4.4. Kebisingan
Kebisingan tertinggi disekitar lahan yaitu bersumber dari arah Jl. M Yusuf
yang berasal dari suara kendaraan yang melewati jalan tersebut. Berikut adalah
2.2.4.5. Iklim
Data iklim dibagi menjadi 3 yaitu matahari, angin, curah hujan. Lahan
berada di iklim tropis yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, tingkat
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
20
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Pada bagian utara lahan, matahari langsung mengenai site tanpa ada
bangunan tinggi atau vegetasi yang menghalangi sedangkan pada bagian selatan
lahan yaitu yang berhadapan dengan Jl. M Yusuf matahari terhalang oleh vegatasi
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
21
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.2.4.6. Utilitas
Pada Jl. M Yusuf terdapat jaringan listrik dan Pipa PDAM baik pada kiri
ataupun kanan bangunan. Vegetasi berupa pohon tidak terlalu banyak terdapat
sebagai berikut:
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
22
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
listrik, sehingga bentuk bangunan yang tercipta adalah karena upaya untuk
yang baik kepada masyarakat baik dalam segi pelayanan dan performance fisik
bangunan.
tropis. Bangunan tropis sendiri terdapat ciri khas yang menjadi adaptasi terhadap
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
23
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
24
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
terbakar bulan oktober 2016 lalu kini punya gedung baru. Bangunan ini memliki 3
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
25
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
26
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
27
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
28
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Pada Puskesmas Segiri terdapat alur pelayanan yaitu dimulai dari pasien
Spesialis akan memberikan rujukan kepada pasien apakah harus rawat jalan, rawat
inap puskesmas, atau dirujukan ke rumah sakit. Alur tersebut dapat dilihat pada
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
29
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
persegi panjang dan trapesium. Pola sirkulasi pada setiap lantai linier dengan
(A)
(B)
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
30
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
(C)
Gambar 2. 19 (A) Pola Sirkulasi dan Perletakkan Ruang Denah Lantai 1,(B) Pola Sirkulasi
dan Perletakkan Ruang Denah Lantai 2,(C) Pola Sirkulasi dan Perletakkan
Ruang Denah Lantai Puskesmas Segiri
Sumber : Data Pribadi, 2023
Lahan terletak pada siku dan pertigaan jalan, dengan jalan yang
berhubungan langsung dengan jalan utama. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
31
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Ramania :
Karena In out menuju site dan juga sikulasi kendaraan bangunan berada
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
32
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Bentuk massa mengikuti bentuk tapak bangunan yang tersusun dari bentuk
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
33
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
pengurangan bentuk :
2.4.1.3.2. Irama
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
34
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.4.1.3.3. Proporsi
diambil kesimpulan :
2.4.1.3.4. Material
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
35
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.4.1.3.5. Warna
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
36
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
37
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Puskesmas Segiri terdiri dari atas 3 lantai , dengan sistem jaringan yang
dihubungkan oleh shaft pada setiap lantainya. Terdapat 2 shaft yaitu digunakan
untuk jaringan air dan juga listrik. Transortasi vertikal pada setiap lantai yaitu
dihubungkan dengan tangga dan beberapa ruang seperti incenerator dan genset
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
38
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
awalnya diperuntukan untuk pria dan wanita dewasa namun pada tahun 2014
ditambahkan layanan rawat inap untuk anak. Puskesmas ini merupakan salah satu
puskesmas yang memiliki pelayanan yang lengkap seperti UGD, rawat inap,
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
39
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
40
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
41
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Pada puskesmas ini terdapat alur pelayanan yang dimulai dari pasien
datang lalu menuju loket untuk melakukan pendaftaran dan mengisi rekam medis
mengenai penyakit yang diderita. Setelah itu pasien tersebut diperiksa dan
diputuskan apakah pasien tersebut perlu tindakan gawat atau tidak gawat. Jika
tidak gawat maka pasien termasuk pasien rawat jalan. Pasien dibedakan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
42
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
berdasarkan usia dan masuk keruang periksa poli berdasarkan penyakit yang
diderita. Untuk pasien gawat akan langsung dibawa ke UGD. Setelah melakukan
pemeriksaan 2 jenis pasien ini akan diberi resep yang diambil di apotik puskesmas
tersebut namun jika tidak ada resep pada puskesmas tersebut maka pasien akan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
43
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
(A)
(B)
Gambar 2. 37 (A) Pola Sirkulasi dan Perletakkan Ruang Denah Lantai 1,(B) Pola Sirkulasi dan
Perletakkan Ruang Denah Lantai 2 Puskesmas Siantan Hilir
Sumber : Data Pribadi, 2023
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
44
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Tapak berada pada siku jalan antar Jl. Khatulistiwa dengan gang yang
berada pada bagian timur site. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
45
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Berdasarkan garis GSB dan juga in out menuju site dari Jl. Khatulistiwa
bangunan berada pada timur laut dan menjauhi arah jalan tersebut :
Massa tersusun oleh bentuk persegi yang terdapat penambahan dan juga
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
46
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.4.2.3.2. Irama
Irama dapat dilihat yaitu dari A’ dan B’ yang merupakan pengulangan bentuk dari
bentuk A dan B :
2.4.2.3.3. Proporsi
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
47
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.4.2.3.4. Material
Material yang digunakan pada bangunan ini yaitu beton, kaca, metal :
2.4.2.3.5. Warna
Pemilihan warna pada puskesmas ini yaitu dapat dilihat dari logo
Puskesmas yaitu warna dasar putih dan campuran warna cold dan warm green :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
48
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
49
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
50
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dihubungkan dengan shaft. Shaft yang digunakan memiliki 2 fungsi yaitu untuk
jaringan listrik dan juga air. Untuk transportasi vertikal menggunakan ramp yang
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
51
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Klinik yang dibangun di kota Barcelona ini didirikan oleh Mutua FIATC
terletak ditempat yang strategis di kota tersebut. Menurut FIATC ide bangunan ini
untuk menciptakan dialog antara gedung baru dengan tempat yang berdekatan
dengan bangunan ini. Bangunan ini memiliki 80 kamar, 7 suite, 16 kantor medis,
6 ruang operasi, 6 kotak darurat dan semua layanan yang dibutuhkan rumah sakit.
Pada lantai atas area konsultasi dan kamar yang menyajikan view yang indah kota
barcelona.
1. Loket 8. Dapur
2. Ruang Tunggu 9. Area Service
3. Ruang Periksa
4. Ruang KIA
5. Poliklinik
6. Ruang operasi
7. Ruang Rontgen
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
52
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
53
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Perletakkan ruang pada bangunan ini yaitu bentuk utuh 1 persegi panjang.
Pola sirkulasi pada lantai 1 yaitu radial dengan setiap ruang yang dihubungkan
oleh sumbu yang memusat ke 1 titik. Pada lantai 2 setiap ruang dihubungkan ke
(A)
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
54
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
(B)
Gambar 2. 55 (A) Pola Sirkulasi dan Perletakkan Ruang Denah Lantai 1,(B) Pola Sirkulasi dan
Perletakkan Ruang Denah Lantai 2-4 Clinic Diagonal
Sumber : Data Pribadi, 2023
Tapak berada pada siku-siku jalan diantara jalan career sant mate dan
jalan tol yang berada pada bagian timur tapak. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
55
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
56
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.4.3.3.2. Irama
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
57
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.4.3.3.3. Proporsi
diambil kesimpulan :
2.4.3.3.4. Material
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
58
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.4.3.3.5. Warna
Warna yang digunakan pada bangunan ini yaitu Cold Blue selain itu
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
59
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
pada jaringan listrik dan air dihubungkan oleh shaft. Core pada bangunan selain
berfungsi sebagai struktur namun juga sebagai akses transportasi vertikal (tangga
lift) didalam bangunan. Pada bagian kiri dan kanan bangunan juga terdapat tangga
darurat.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
60
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Kesimpulan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
61
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
1. Bangunan dibuat 2 lantai dengan sistem rangka beton, dan dinding batako.
– 24 meter.
beton rigid, dengan material beton, baja, baja ringan, dan tidak boleh
menggunakan kayu.
suatu bentuk bangun yang terdiri dari unsur-unsur dan tersusun secara sistematis.
Maka dari itu tujuan dari konstruksi adalah menjaga keutuhan bentuk sehingga
kuat dan atau tidak berubah bentuknya. Sedangkan fungsi dari konstruksi adalah
menahan berbagai macam gaya yang menimpa pada bangunan agar tidak
mempengaruhi strukturnya.
bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas
tanah. Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk memberi kekuatan dan kekakuan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
62
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
yang terdiri dari struktur atas (upper structure) dan struktur bawah (sub structure).
Kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan dalam suatu konstruksi bangunan terutama
struktur bagian bawah (pondasi) karena menjadi bagian akhir penerima beban yang
http://struktursivil12.blogspot.com/2014/03/pengertian-konstruksi-bangunan.html
2.5.2. Pondasi
menjadi pondasi dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation ),
(Das, 1995). Pondasi dangkal digunakan bila lapisan tanah baik atau lapisan batuan
berada di posisi yang dangkal dari atas permukaan bumi. Bila lapisan tanah baik atau
lapisan batuan berada pada posisi yang dalam maka digunakan pondasi dalam seperti
pondasi sumuran atau pondasi tiang. Dalam modul ajar ini akan dibahas secara
Setempat, Pondasi Plat dan Pondasi Umpak. Sedangkan untuk jenis-jenis Pondasi
Pondasi setempat; dibuat pada bagian yang terpisah (di bawah kolom
bangunan kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan
penumpu batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
63
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
64
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Tiang mini (mini Pile) merupakan sistim tiang pancang untuk bangunan-
meter atau 6 meter dan dapat disambung dengan sistim las. Tiang mini ini ini
pekerjaannya lebih bersih; dan penurunan yang terjadi akan lebih kecil.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
65
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
atas elemen kaku vertikal. Elemen horisontal (balok) memikul beban yang bekerja
vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok,
Pada sistem struktural yang ada pada bangunan, elemen balok adalah
elemen yang paling banyak digunakan dengan pola berulang. Umumnya pola ini
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
66
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari
beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau.
Rangka Portal .Struktur ini berupa kerangka yang terdiri dari kolom
yang kuat.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
67
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.5.4. Dinding
konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari
segi konstruksi maupun penampilan artistik dari bangunan (Sumber: Tamrin. A.G,
2008). Ditinjau dari bahan mentah yang dipakai, dinding bangunan dapat
dibedakan atas:
a. Bata cetak/bata kapur, adalah batu buatan yang dibuat dari campuranbeberapa
b. Bata celcon atau hebel, terbuat dari pasir silika. Harganya lebih mahal dari
c. Dinding partisi, bahan yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
68
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
d. Batako dan blok beton, adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan
mentah: tras+ kapur + pasir dengan perbandingan tertentu. Batu buatan jenis
model. Blok beton, adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan
e. Batu bata (bata merah), pada umumnya merupakan prisma tegak (balok)
dengan penampang empat persegi panjang, ada juga batu bata yang
pasangan dinding peredam suara. Ukuran batu bata di berbagai tempat dan
daerah tidak sama besarnya disebabkan oleh karena belum ada keseragaman
ukuran dan teknik pengolahan. Ukuran batu bata umumnya berkisar 22 x 10,5
2.5.5. Atap
Atap merupakan bagian dari struktur bangunan yang berfungsi sebagai
penutup atau pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga
bangunan yang menahan atau mengalirkan beban – beban dari atap. Konstruksi
rangka atap baja ringan yang terbuat dari baja ringan dipasang dengan sistem
konstruksi baja ringan yang stabil dan kokoh dengan keunggulan baja ringan yang
tahan terhadap cuaca, tidak berkarat, anti rayap, kuat untuk puluhan tahun, atap
rumah akan semakin kokok dengan menggunakan rangka atap baja ringan dan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
69
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
4. Dapat digunakan dengan genteng metal maupun keramik atau beton yang berat
10 m - 12 m (bentang besar)
beban struktur relatif besar dan dapat melayani kebutuhan bentang struktur yang
struktur seperti terjadi pada balok. Pada struktur rangka batang ini batang struktur
dimaksudkan hanya menerima beban normal baik tarikan maupun beban tekan.
Bentuk paling sederhana dari struktur ini adalah rangkaian batang yang dirangkai
membentuk bangun segitiga Struktur ini dapat dijumpai pada rangka atap maupun
jembatan.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
70
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sumber air bersih berasal dari PDAM dan harus semaksimal mungkin
memanfaatkan potensi air hujan. Sistem yang penyediaan air bersih yang akan
digunakan adalah dengan menggunakan sistem Down feed distribution. Air yang
berasal dari sumber air kemudian ditampung di dalam bak penampungan air
yang lebih tinggi, dimana distribusi air menuju unit-unit pengguna mengandalkan
tekanan dari gaya gravitasi. Hal tersebut dilakukan agar distribusi air menuju
unitunit pengguna dapat lebih merata dan tidak bergantung kepada tekanan air
Air kotor yang dimaksud dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu:
limpahan air hujan; air bekas pakai; air tinja; dan air limbah septik. Yang
dimaksud dengan limpahan air hujan adalah air hujan yang tidak tertampung atau
menggenangi lingkungan. Sedangkan air bekas pakai adalah air yang telah
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
71
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
maupun air yang terbawa bersamanya. Air limbah septic adalah air limbah yang
biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
72
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Untuk limpahan air hujan dan air sisa pakai, dapat menggunakan sistem
pembuangan campuran, dimana kedua jenis air kotor tersebut dapat dibuang di
dalam satu saluran. Saluran tersebut diperlukan agar air kotor tidak menggenangi
untuk limbah tinja, memerlukan penanganan yang berbeda dan harus memiliki
unit out door yang tidak mengganggu aktifitas dan penampilan bangunan.
digunakan untuk pergantian udara dengan mengeluarkan udara panas. Selain itu
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
73
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dengan elemen bukaan-bukaan permanen, jendela, pintu, void, dan semua bukaan
yang menghubungkan ruangan pada ruangan lain ataupun langsung ke area luar.
Kelebihan :
● Ramah Lingkungan
● Lebih hemat
Kekurangan :
diatur
● Gangguan serangga
● Gangguan lingkungan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
74
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
transportasi vertical tidak menggunakan lift seperti halnya bangunan klinik dan
bawah dan lantai atas. Ramp dirancang senyaman mungkin supaya dapat dilalui
2.6.3.1. Ramp
Sakit Kelas C (2007), pada perancangan sebuah ramp sudah terdapat beberapa
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
75
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
boleh lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang
● Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp
minimum 160 cm
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
76
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Persyaratan :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
77
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
cm.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
78
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sumber : Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C (2007)
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
79
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sumber : Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C (2007)
tunggu perawat.
baterai 9-volt PP3 akan memiliki umur panjang, bila digunakan dalam Intercom
rangkaian. Untuk membuat dua arah interkom, dua unit yang identik, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar, ini harus digunakan. Output dari 1 unit amplifier pergi
http://teknisi-elektro.blogspot.com/2012/10/rangkaian-intercom-sederhana-dengan-3.html
bahaya kebakaran tidak terlalu rumit. Yang perlu diperhatikan adalah ramp
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
80
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
sebagai sarana evakuasi dari lantai dua harus berada di luar dan terbebas dari
bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem yang terdiri atas peralatan,
kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun pada bangunan
yang digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif
secara lengkap terdiri atas sistem pendeteksian kebakaran baik manual ataupun
otomatis, sistem pemadam kebakaran berbasis air seperti springkler, pipa tegak
dan slang kebakaran, serta sistem pemadam kebakaran berbasis bahan kimia,
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
81
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Untuk sumber tenaga listrik berasal dari PLN. Mengingat kondisi dimana
pasokan listrik dari PLN tidak dapat dijamin tersedia sepanjang waktu, maka
harus ada sumber energi listrik cadangan/ genset. Letakkan genset pada areal yang
bagian atas bangunan menuju tanah/ grounding dengan beberapa jalur penurunan
melindungi bangunan dari sambaran petir.. Namun bila pada sekitar bangunan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
82
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
terdapat bangunan yang lebih tinggi dan sudah ada penangkal petirnya, maka
bangunan, misalnya bangunan tidah mudah lusuh oleh debu yang menempel,
lumut dan rayap. Hindari juga terjadinya kebocoran, terutama pada penggunaan
atap dak beton secara serampangan sehingga dapat merusak plafon dan isi
ruangan.
Terdapat dua macam sampah pada Puskesmas, yaitu sampah biasa seperti
halnya sampah rumah tangga dan sampah klinis. Sampah biasa memerlukan bak
sampah yang kemudian diangkut oleh Dinas Kebersikan Kota Pontianak ke TPA.
Sampak klinis berupa jarum suntik bekas, botol infus, darah dan potongan tubuh
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
83
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
insenerator berada pada kawasan yang tidak merusak pemandangan dan dapat
diakses.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
84
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB III
ANALISA PERENCANAAN PUSKESMAS RAWAT INAP
bagi kasus tertentu yang perlu dirujuk. Beberapa fungsi pokok Puskesmas, antara
lain adalah:
dengan penekanan pada fungsi kegiatan yang bersifat preventif, promotif dan
fungsi rehabilitif
sakit, instalasi obat, instalasi gizi dan instalasi umum. Fungsi Puskesmas lebih
puskesmas rawat inap dan merancang hubungan antar ruang yang dengan mudah
diakses sehingga pengguna bangunan Puskesmas Rawat Inap ini dapat beraktifitas
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
85
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Pada umumnya pelaku puskesmas rawat inap dibagi menjadi dua yaitu
pelaku tetap dan pelaku tidak tetap. Pelaku tetap yaitu pelaku yang selalu aktif di
dalam Puskesmas Rawat Inap dan pelaku tidak tetap yaitu pelaku yang
menjadi tiga kelompok yaitu tenaga medis, tenaga paramedic dan tenaga non
medis. Pelaku tidak tetap dapat berupa pasien, pengantar pasien, pengunjung
rawat inap dan masyarakat lain yang menggunakan fasilitas Puskesmas Rawat
Inap.
Dokter Umum 2
Medis
Dokter Gigi 2
Perawat Gigi 2
Bidan 5
Paramedis Perawat Umum 5
Laboran 1
Petugas Apotek 2
Administrasi 10
OB 1
Non Med is Petugas Keamanan 1
Petugas Kebersihan 2
Supir 1
Sumber : Tor Perancangan Puskesmas Rawat Inap, 2018
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
86
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Analisa
Aktifitas Pelaku
Dari pelaku-pelaku diatas yaitu pelaku tetap dan pelaku tidak tetap
kebutuhan ruang untuk pelaku tetap dan tetap pelaku tidak tetap pada
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
87
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
88
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Analisa
maka didapatkan kebutuhan dan besaran ruang untuk sebuah Puskesmas Rawat
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
89
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
90
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Perhitungan luas parkir motor dan mobil pada Puskesmas Rawat Inap
kendaraan yaitu :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
91
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
92
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Pengantar Pasien ( 45
Orang) = 70% Motor
= 31.5 = 32 Motor
(dibulatkan)
Pengunjung Rawat
Inap (10 Orang) =
80% Motor = 12
motor
Petugas Nonmedis
(24 Orang) = 90%
Motor = 21,6 = 22
Motor (dibulatkan)
Jumlah Asumsi
Motor Keseluruhan =
162 Motor
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
93
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
94
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
95
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sumber : Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C (2007)
Analisa
Pengelompokan Ruang
dan sifat ruang. Fungsi ruang terdiri dari zona rawat jalan, zona rawat
ruang terdiri dari zona steril, zona substeril dan zona non steril.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
96
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Semi
Ruang Periksa 1 Non Steril
Publik
Semi
Zona KIA Non Steril
Publik
Pelayan
an Semi Publik KB Non Steril
Umum
Pelayanan Semi Publik Imunisasi Substeril
Kons Semi Publik Ruang Gizi Non Steril
ultasi
Semi Publik Ruang Senam Non Steril
Pelayanan Semi
Laboratorium Substeril
Rawa Publik
t Privat Gudang Obat Substeril
Jalan
Semi
Ruang Apotik Substeril
Publik
R. Rawat Inap
Semi Publik Kelas II, 2 Substeril
TT+WC
R. Rawat Inap
Semi Publik Kelas III, 6 Substeril
TT+WC
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
97
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Ruang Istirahat
Privat Non Steril
Perawat
Unit Gawat
Semi Privat Steril
Darurat
Loket Rekam
Publik Non Steril
Medik
Semi
Back Entrance Non Steril
Publik
Semi Ruang
Non Steril
Publik Serbaguna
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
98
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Analisa
Persyaratan Ruang
penghawaan alami pada suatu ruang. Berikut tabel mengenai persyaratan ruang
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
99
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
9. Imunisasi √ - √ -
10. Ruang Gizi √ - √ -
11. Ruang Senam √ - √ -
12. Ruang Kesehatan Reproduksi Remaja √ - √ -
13. Ruang Vaksin √ - √ -
14. Laboratorium √ - √ -
15. Gudang Obat √ - √ -
16. Ruang Apotek √ - √ -
17. R. Rawat Inap Inap Kelas I, 1 TT+WC √ - √ -
18. R. Rawat Inap Inap Kelas II, 2 TT+WC √ - √ -
19. R. Rawat Inap Inap Kelas III, 6 TT+WC √ - √ -
20. Ruang Jaga Perawat √ - √ -
21. Ruang Istirahat Perawat √ - √ -
22. Unit Gawat Darurat √ - - √
23. Ruang Ganti √ - √ -
24. Ruang Persiapan Operasi - √ - √
25. Ruang Operasi - √ - √
26. Ruang Post Operasi - √ - √
27. Ruang Scrub-up - √ √ -
28. SpoolHoek - √ √ -
29. Ruang Persiapan Bersalin - √ - √
30. Ruang Bayi - √ - √
31. Ruang Kepala Puskesmas + WC √ - √ -
32. Ruang Tata Usaha √ - √ -
33. Loket Rekam Medik √ - √ -
34. Musholla √ - √ -
35. Tempat Wudhu √ - √ -
36. Hall √ - √ -
37. Ruang Serbaguna - √ √ -
38. Ruang Alat √ - √ -
39. Janitor √ - √ -
40. Toilet √ - √ -
41. Gudang √ - √ -
42. Linen √ - √ -
43. Dapur √ - √ -
44. Ruang Panel √ - √ -
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
100
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Analisa
Hubungan Ruang
masing ruang pada setiap lantainya. Hubungan ruang ini dibagi menjadi 3 yaitu
Lantai 1 :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
101
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lantai 2 :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
102
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Hubungan ruang :
Lantai 1
Lantai 2 :
Analisa
Organisasi Ruang
Lantai 1 ;
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
103
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lantai 2 :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
104
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Analisa
Zoning Ruang
Zoning Lantai 1 :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
105
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dengan luas lahan yaitu 5.000,60 m2. Pada sekitar tapak terdapat masjid,
rumah penduduk dan warung atau kios-kios. Berikut ini merupakan data
yaitu 60-80 %
● Garis Sempadan Bangunan (GSB) 7 m dari Ruas Muka Jalan (RMJ) Jl. M
Yusuf yaitu 3 m
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
106
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dari As RMJ JL. M. Yusuf. Berikut ini merupakan dimensi tapak dan
lingkungannya :
Iklim
Lahan berada di iklim tropis yang memiliki tingkat curah hujan yang
tinggi, tingkat kelembaban yang tinggi dan juga suhu yang panas.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
107
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Respon :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
108
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Pencapaian
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
109
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
● Mengatur in out menuju site karena pada Jl. M. Yusuf terdapat 2 arah
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
110
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Orientasi
View kedalam site dengan positif paling tinggi yaitu berasal view kedalam
dari Jl. Alianyang. Pelaku yang melintas yaitu pengendara yang melintasi jalan
tersebut. Sedangkan untuk view keluar site memiliki nilai positif yang hampir
sama.
View kedalam :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
111
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
● Nilai positif tertinggi yaitu berasal dari Jl. M Yusuf harus dapat menarik
visual
Vegetasi
Vegetasi yang terdapat pada site yaitu hanya terdapat pada pinggiran jalan M
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
112
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
● Vergetasi yang terdapat ditapak hanya pada arah timur dan dapat menjadi
peneduh dan buffering sinar matahari namun tidak terdapat pada arah
barat.
Respon :
Kebisingan
Sumber kebisingan yang ada disekitar yaitu berasal dari pengendara motor
yang melintasi Jl. M Yusuf pada bagian timur dan juga dari kegiatan pemukiman
● Sumber kebisingan pada area sekitar hanya terjadi pada siang hari saja
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
113
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
● Site langsung Berbatasan dengan Jalan M Yusuf, Gang Toman dan Gang
Seluang
Respon :
Membuat bangunan yang terletak jauh dari jalan hingga mengurangi kebisingan.
transformasi dari kedua model atap tersebut. Penggunaan tritisan panjang dapat
Site yang berada pada daerah beriklim tropis yang memiliki curah hujan dan
pengguna didalamnya.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
114
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
second skin juga dapat mengatasi beberapa permasalahan tersebut dan juga efiensi
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
115
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
rangka atap baja ringan. Berikut sketsa mengenai struktur yang digunakan.
Pondasi
Karena site berada pada daerah yang memiliki tanah gambut maka pondasi
dengan jenis pondasi setempat yang menggunakan tiang pancang akan cocok pada
jenis tanah seperti ini. Penggunaan tiang pancang juga dapat meminimalisir
Rangka
Beton
Umumnya konstruksi rangka beton sudah sangat dikenal – atau malah adalah
yang paling dikenal dalam bangunan modern, banyak kontraktor bangunan dalam
struktur bangunan ini terdiri dari rangka atau kerangka beton. Untuk yang struktur
horizontal disebut balok dan yang vertikal disebut kolom. Untuk lantainya apabila
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
116
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Struktu
r Atap
ringan dan genteng metal adalah langkah tepat, karena dengan mengganti material
kayu dengan material alternatif ini berarti kita juga telah membantu
Sesuai dengan namanya, material ini memang sangat ringan. Bobotnya per
bobotnya sekitar 40 kg/m2. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang
memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional.
Baja ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel).
Meskipun tipis, baja ringan memiliki kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550
MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Berikut adalah contoh struktur
rangka atap :
Kekurangan :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
117
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
1. Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem
rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
2. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian
struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika
salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa
3. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan
tradisional)
Kelebihan :
1. Karena bobot rangka atap yang ringan menurut konstruksi sipil maka
3. Tidak bisa dimakan rayap (memangnya rayap makan baja atap ringan)
4. Pemasangan rangka baja relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu.
5. Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
118
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Air
Bersih
menggunakan sistem down feed. Dalam sistem ini air ditampung terlebih dahulu
pada tangki bawah (ground tank), kemudian dipompakan ke tangki atas (upper
tank). Upper tank biasanya dipasang di atas atap atau di lantai tertinggi bangunan.
Dari tangki ini air di distribusikan ke seluruh ruangan yang ada di bangunan.
Sistem tangki atap ini cukup efisien diterapkan karena sistem pompa yang
menaikkan air ke tangki atas bekerja secara otomatis. Kelebihan sistem ini adalah
pompa tidak bekerja secara terus – menerus sehingga lebih efisien dan awet dan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
119
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
3. Sekolah 10 L/murid/Hari
4. Kantor 10 L/pegawai/Hari
5. Rumah Sakit 200 L/tt/Hari
6. Puskesmas 2000 L/unit/Hari
7. Pasar 12 m3/hektar/Hari
8. Restoran 100 L/kursi/Hari
9. Hotel/ Penginapan 150 L/tt/Hari
Sumber : PU Cipta Karya
Air
Kotor
yaitu limpahan air hujan yang tidak tertampung harus disalurkan ke pembuangan
akhir agar tidak menggenangi lingkungan, air bekas pakai atau air yang telah
dapat membahayakan lingkungan, air tinja atau air limbah padat manusia maupun
air yang terbawa bersamanya serta air limbah septik yaitu air limbah yang berasal
Berikut merupakan sistem pemipaan air kotor atau limbah buangan dari
− Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang berasal dari kloset berupa tinja yang akan
− Limbah Domestik
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
120
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari air buangan kamar mandi,
dapur, air bekas cuci. Limbah ini mengandung senyawa pencemar yang cukup
tinggi dan dapat diolah dengan proses pengolahan secara biologis. Limbah
− Limbah Klinis
Limbah klinis adalah limbah yang berasal dari kegiatan klinis Puskesmas
misalnya air bekas cucian luka dan cucian darah, air bekas cucian peralatan
medis.
− Limbah Laboratorium
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
121
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sistem
Pengkondisian Udara
Sebagian besar ruangan pada bangunan Puskesmas Rawat Inap ini hanya
Rawat Inap ini juga memerlukan sistem pengjhawaan buatan pada ruang – ruang
AC ini digunakan pada ruangan dalam skala kecil. Pada AC Split, sistem tata
udara yang digunakan adalah sistem tata udara langsung. Mesin tata udara jenis
split terbagi atas dua unit, satu di bagian luar ruangan (outdoor unit) yang berisi
kondesor dan kompresor, dan satu di dalam ruangan (indoor unit) berisi
evaporator dan kipas udara. Agar komponen Outdoor tidak mengganggu tampilan
Sistem
Transportasi Vertikal
Bangunan Puskesmas Rawat Inap ini berjumlah tiga lantai, maka dari itu
vertikal yang dapat mengubungkan lantai satu dan yang lainnya dengan mudah.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
122
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
lift, escalator, tangga dan ramp. Namun pada Puskesmas Rawat Inap ini
Sistem
Telekomunikasi
Sistem
Kebakaran
Pada bangunan Puskesmas Rawat inap ini perlu adanya sistem perlindungan
dari kebakaran. Untuk itu sistem perlindungan terhadap bahaya kebakaran pada
bahaya kebakaran yaitu sistem pasif dan sistem aktif. Sistem pasif diantaranya
adalah mengatur jarak antar ruangan dan meletakkan alat transportasi vertikal
tangga maupun ramp di tempat yang strategis dan tidak terhalang oleh apapun.
Sedangkan sistem aktif diantaranya adalah memasang alat deteksi api, alarm
kebakaran, alat pemadam api ringan dan menyediakan hidran pada bangunan.
Pemadam Api Ringan) yang jarak maksimalnya 20 meter dan juga hidran pilar.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
123
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
● Penentuan Pompa Hydrant yang akan menyedot air dari tandon reservoir
● Jarak yang bagus untuk Pemasangan Hydrant Pillar yang Tepat adalah 35-
semprotan dari air bertekanan yang keluar dari nozzle bisa mencapai jarak
sampai 5 meter.
● Hydrant pillar dan hydrant box diletakkan pada area yang mudah terlihat,
Sistem
Jaringan Listrik
waktu, maka sistem jaringan listrik pada Puskesmas Rawat Inap ini akan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
124
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
menggunakan dua sumber energi yaitu yang berasal dari PLN dan Generator Set
atau yang biasa disebut Genset. Sistem penyaluran sumber listrik dari PLN
menggunakan panel induk, setelah dari panel induk kemudian disalurkan ke panel
box di setiap lantai pada bangunan dimana panel box ini memisahkan daya
Sistem
Penangkal Petir
terhindar dari bahaya sambaran petir. Dalam perencanaan puskesmas ini sangat
memerlukan sistem penangkal petir, karena tapak berada pada lahan kosong
dengan bangunan sekitar tapak yang hanya memiliki ketinggian 2 lantai. Pada
Penangkal petir Sangkar Faraday adalah rangkaian jalur elektris dari bagian atas
bangunan menuju sisi bawah atau grounding dengan banyak jalur penurunan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
125
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sistem
Pemeliharaan Bangunan
bangunan Puskesmas Rawat Inap ini perlu penanganan tentang kemudahan dalam
dan menggunakan atap yang sesuai dengan iklim di Kota Pontianak. Sedangkan
pemeliharaan pada sistem utilitas dibuat dua lubang shaft, yang pertama untuk
sistem kelistrikan seperti jaringan listrik dan kabel telepon dan shaft kedua
digunakan untuk pemipaan saluran air kotor air bersih sehingga dapat
Sistem
Persampahan
Sampah yang dihasilkan pada Puskesmas ini berupa sampah biasa dan
sampah klinis. Sampah biasa memerlukan tempat sampah yang kemudian dibawa
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
126
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
sampah klinis yang berupa jarum suntik bekasm botol infuse, darah dan potongan
sampah pada titik – titik tertentu sebagai tempat penampungan sementara sebelum
dibuang ke TPA dan di bedakan menjadi tempat sampah basah dan tempat
rawat jalan jalan telah berakhir, ini dimaksudkan agar tidak mengganggu aktivitas
rawat jalan.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
127
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB IV
USULAN RANCANGAN PUSKESMAS RAWAT INAP
Lantai 1 :
Lantai 2 :
1. Lobby
2. Ruang Jaga Perawat
3. Tempat Wudhu
4. Ruang Vaksin
5. WC umum
6. Mushola
7. Ruang Panel
8. Dapur / Pantry
9. Ruang Kantor/Adminisrasi Puskesmas
10. Ruang Rapat
11. Ruang Istirahat Perawat
12. Ruang Rawat Inap Anak + WC
13. Ruang Rawat Inap Pria + WC
14. Ruang Rawat Inap Wania + WC
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
128
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Perletakan ruang – ruang pada denah setiap lantai ini berdasarkan fungsi
pada tiap – tiap zoning makro yang ada. Zona pada lantai satu dibagi menjadi 4
yaitu zona administrasi, operasi dan bersalin, rawat jalan, dan service. Dari ke
zona yaitu sirkulasi steril, substeril. Publik dan service. Pembagian sirkulasi ini
agar tidak bercampurnya aktifitas antar zona. Ramp brankar diletakkan pada inner
Untuk pembagian zona lantai 2, dibedakan menjadi 3 yaitu zona rawat inap,
poliklinik, dan service. Zona rawat inap langsung berhubungan dengan ramp
brankar. Sedangkan untuk zona poliklinik dapat diakses melalui tangga utama.
Seperti pada denah lantai satu zona dilantai 2 juga dibedakan sirkulasi nya.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
129
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
130
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dan pencahayaan alami. Inlet pada ruang berasal dari luar bangunan dan outlet
akan dibuang ke arah koridor pada masing-masing sirkulasi. Selain itu terdapat
juga pencahayaan alami yang berasal dari void pada ramp brankar dan juga dari
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
131
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
132
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
penggunaan roofgarden atau vertikal garden yang nantinya sumber resapan air
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
133
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
panjang dan juga kontur pada tapak akan lebih halus dan datar dari pada paving
block dan juga beton. Namun beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu seperti
sistem drainase karena aspal tidak tahan pada genangan air. Warna hitam aspal
3.4.1. Pondasi
pancang beton dengan ukuran 20cm x 20cm dengan kedalaman 24 meter di dalam
ini adalah pondasi setempat dan dengan tiang pancang. Tiang pancang ini diikat
pada pilecap yang berfungsi sebagai dudukan dari kolom yang menopang semua
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
134
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
beban dari bangunan. Pada bagian bawah pile cap juga diberi beberapa lapisan
Perhitungan Beban :
P = A x Qc + Q x JHL
3 5
P = 400 cm² x 25 kg/cm² + 80 cm x 1228 kg/cm
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
135
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
3 5
= 3.333 kg + 19.648 kg
= 22.981 kg
Pondasi 1 (P1)
Beban total = beban x grid bangunan
= 3.600 kg/m² x ( 6 m x 4 m )
= 3.600 kg/m² x 24 m²
= 86.400 kg
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
136
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sistem struktur rangka beton yang akan digunakan yaitu struktur kaku
yang terdiri dari rangkaian kolom balok. Konstruksi yang digunakan yaitu beton
bertulang. Bentang yang digunakan yaitu 6m x 4m. Penggunaan bentang ini yaitu
melihat dari besar luas setiap ruangan yang berkalian dengan hasil 6,4,3,2.
Kolom 1
N = 3 lantai
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
137
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
A = 86.400 / 100
A = 864 cm2
= 60 cm
= 1/2 x 60 cm
= 30 cm
= 37,5 ≈ 40 cm
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
138
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
= 1/2 x 40 cm
= 20 cm
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
139
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Konstruksi atap yang digunakan yaitu dengan rangka baja profil dengan
kemiringan 15 derajat. Penutup atap yang akan digunakan yaitu berjenis bitumen :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
140
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lalu air tersebut dialirkan ke rooftank dan didistribusikan kesetiap lantai. Dari
pendistribusiannya.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
141
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
air hujan yang nntinya akan ditampung didalam groundtank. Sebagian besar air
hujan yaitu diperoleh dari talang air diatap dan juga roofgarden dan ditampung
dalam groundtank.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
142
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
septictank dan nantinya akan diolah di IPAL dan akan dibuang selokan.
● Volume lumpur = O x L xP
= 5.560 liter
3
= 7.560 L / 1.000 = 7.56 m
3
Dimensi ukuran septictank = 7.56 m : 3 buah
3
= 2,52 m / buah
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
143
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
(HVAC) yang digunakan pada bangunan Puskesmas Rawat Inap Pontianak ini
buatan :
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
144
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
lantai 1sampai 2. Ramp yang digunakan akan lebuh dikhusus kan untuk brankar.
Tangga yaitu dibagi 2, salah satu lebih difungsikan untuk area publik sedangkan
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
145
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
berasal dari Telkom dan dihubungkan ke panel induk telepon, dari panel induk
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
146
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Inap ini menggunakan hidran pada bagian luar bangunan, Sprinkler, alat pemadam
api ringan (APAR) dan Smoke Detector yang berfungsi sebagai alat pendeteksi
asap.
Pada umumnya sumber energi listrik berasal dari PLN. Namun untuk
listrik cadangan yang berasal dari generator set (genset) untuk membantu
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
147
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sebagai antisipasi bahaya petir yang tidak menentu, maka diperlukan adanya
suatu sistem yang dapat melindungi bangunan dari ancaman petir. Bangunan
Puskesmas Rawat Inap ini menggunakan sistem penangkal petir Faraday. Sistem
penangkal petir faraday adalah rangkaian jalur elektris dari bagian atas bangunan
menuju sisi bawah dengan jalur penurunan kabel penghantar petir sehingga
penghantar ini berada pada sisi luar bangunan dan di letakkan pada sudut-sudut
bangunan. Sistem faraday ini memiliki jarak 8,4 meter untuk bangunan kurang
dari 20 meter.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
148
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
membuatkan lubang shaft pada bangunan sebagai tempat pempipaan air bersih
maupun air kotor dan shaft untuk kelistrikan serta telekomunikasi. Sehingga jika
terjadi kerusakan, teknisi dapat dengan mudah memperbaikinya. Selain itu pada
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
149
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Sampah pada bangunan Puskesmas Rawat Inap ini memiliki sampah non
medis dan sampah medis. Untuk pengolahan sampah non medis pada bangunan
Puskesmas Rawat Inap ini akan menyediakan unit – unit tempat sampah di titik –
titik tertentu pada bangunan yang di pisahkan menjadi 2 yaitu sampah basah dan
sampah kering. Setelah sampah terkumpul pada unit – unit tempat sampah
tersebut, sampah akan diangkut oleh petugas puskesmas dan dibawa ke Tempat
sampah dari TPS akan di angkut oleh petugas kebersihan Kota Pontianak untuk
ke dalam safety box daan untuk sampah medis lainnya dikumpulkan ke dalam
pembakaran tersebut berupa abu yang selanjutnya dibawa ke TPS berupa abu sisa
pembakaran.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
150
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
151
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB V
PRODUK PERANCANGAN ARSITEKTURAL
Pada site plan enterance masuk kedalam tapak melalui Jl. Ali Anyang dan
keluar melalui jalan yang ada pada arah selatan site. Pada bagian selatan dan timur
bangunan digunakan untuk area parkir dan juga ruang terbuka hijau. Pada bagian
utara dan barat bangunan terdapat back entrance yang menghubungkan area
service.
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
152
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
153
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
154
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
155
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
156
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
157
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
158
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
159
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
160
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
161
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
162
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
163
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
164
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Gambar 5. 25 Atap 1
Sumber : Hasil Rancangan, 2018
Gambar 5. 26 Atap 2
Sumber : Hasil Rancangan, 2018
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
165
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
166
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
167
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
168
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
169
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
170
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
171
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
172
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
173
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
174
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PUSKESMAS
RAWAT INAP PONTIANAK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
DAFTAR PUSTAKA
http://struktursivil12.blogspot.com/2014/03/pengertian-konstruksi-bangunan.html
http://i773.photobucket.com/albums/yy11/ojan87/baru43.jpg
http://jayawan.com/struktur-bangunan-rumah-2/.
http://www.puskesmasngadirojo.com/2015/05/operasional-ipal-dan-
incinerator.html
http://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id/2015/11/20/pengaturan-
penghawaan-dan-pencahayaan-pada-bangunan/
http://teknisi-elektro.blogspot.com/2012/10/rangkaian-intercom-sederhana-
dengan-3.html
http://teknisi-elektro.blogspot.com/2012/10/rangkaian-intercom-sederhana-
dengan-3.html
https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/02/kebutuhan-air-minum-di-
wilayah-perencanaan-studi-kasus/
https://www.bromindo.com/pemasangan-hydrant-pillar-yang-tepat/
ANDREA APRILIANGGI
3201907002
175