Anda di halaman 1dari 4

Rayhan Naufal Pratama

XII MIPA 9 / 28

KRITIK DAN ESAI

1. Pengertian Kritik
Kritik adalah sebuah bentuk penganalisaan dan pengevaluasian terhadap
sesuatu. Tujuan kritik untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi,
atau membantu memperbaiki pekerjaan. Kritik juga bisa dimaknakan sebagai
pertimbangan tanggapan atau pertimbangan dari baik atau buruknya sebuah
karya yang disajikan.
2. Pengetian Esai
Esai adalah sebuah komposisi karangan prosa singkat yang membahas suatu
masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya yang
mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu.

3. a. Ciri-ciri Kritik
1. Memberikan tanggapan terhadap objek karya sastra
2. Memberikan pertimbangan baik dan buruk sebuah karya sastra
3. Bersifat objektif, faktual terhadap keaadan yang sebenarnya
4. Memberikan solusi atau kritik yang bersifat konstruktif
5. Tidak hanya berisikan dugaan
6. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca/apresiator/apresian
dengan karya sastra bersangkutan
b. Ciri-ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa,
menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu kurang
dari dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan
membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya
dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan
menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis.
5. Memenuhi kebutuhan penulisan, penulis harus mengemukakan
argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-
awang.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, pengungkapan penulis
sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
dugaannya kepada pembaca.
4. a. Jenis Kritik
1. Kritik ditinjau dari sifat asalnya terbagi menjadi :
 Kritik akademik: tunduk pada peraturan penulisan yang baku
dan mematuhi kaidah penulisan yang ketat.
 Kritik non akademik: tidak terlalu terikat pada kaidah
penulisan, namun tetap baku.
2. Kritik ditinjau dari tujuannya terbagi menjadi :
 Kritik pemaknaan: kritik yang bertujuan untuk mengejar
makna dengan menganalisis, mengidentifikasi, dan
mengevaluasi
 Kritik penghakiman: kritik ditulis dengan pemikiran bahwa
kritik tersebut diangkat sebagai hal yang akan memberikan
keadilan.
 Kritik penilaian: kritik yang bertujuan menimbang baik
buruknya suatu hal dengan mencari dan menentukan nilai
hakikinya.
3. Kritik ditinjau dari orientasinya terbagi menjadi:
 Kritik objektif: kritik yang memandang karya sastra sebagai
sesuatu yang otonom, mandiri, bebas dari pengarang,
pembaca dan dunia di sekelilingnya.
 Kritik mimetik: kritik yang memandang karya sastra sebagai
tiruan ataupun representasi alam maupun kehidupan.
 Kritik pragmatik: kritik yang memandang karya sastra
sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembaca seperti
tujuan keindahan, pengungkapan emosi, atau pendidikan.
 Kritik ekspresif: kritik yang memandang karya sastra
sebagai luapan atau ungkapan perasaan. Memfokuskan pada
pikiran dan kejiwaan pengarang
b. Jenis Esai
1. Esai Deskriptif, esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa
saja yang dapat menarik perhatian pengarang.
2. Esai Tajuk, esai jenis ini menggambarkan pandangan dan sikap surat
kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat.
Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca.
3. Esai Culikan Watak, esai ini memperbolehkan seorang penulis
membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang
kepada para pembaca.
4. Esai Pribadi, esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang
dirinya sendiri.
5. Esai Reflektif, esai reflektif mengungkapkan dengan dalam, sungguh-
sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan
dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat
manusiawi.

5. Contoh Esai
Permasalahan Lingkungan di Indonesia
Sampah sudah menjadi masalah yang klasik bagi setiap Negara di seluruh
dunia ini. Hampir semua Negara memiliki masalah dalam mengatasi timbunan
sampah yang jumlahnya terus meningkat setiap hari. Masalah ini menjadi fokus
utama karena berkaitan dengan kondisi lingkungan suatu negara. Oleh karena itu,
saat ini banyak negara yang telah memulai program re-use dan re-cycle atas
sampah - sampah yang ada untuk menanggulangi masalah ini.
Di negeri kita sendiri, sampah adalah permasalahan yang tak kunjung
menemukan penyelesaian. Meskipun pemerintah kita juga melaksanankan
program re-use dan re-cycle, namun permasalahan lingkungan dan sampah di
negeri kita ini belum juga terselesaikan. Bahkan permasalahan di negeri kita ini
menjadi komplek dan menjalar ke berbagai segi lainnya sehingga memperparah
kerusakan lingkungan. Berikut ini adalah permasalahan – permasalahan yang
memperparah kerusakan lingkungan di Indonesia.
Permasalahan yang pertama adalah penebangan kayu liar. Indonesia
memang terkenal dengan industry berbahan kayu yang bahkan kepopulerannya
telah sampai ke tingkat dunia. Namun sayangnya bahan – bahan kayu tersebut
diambil dari hutan tanpa memperhatikan kelestariannya sehingga banyak hutan
yang habis ditebangi. Akibatnya, hutan menjadi gundul dan kehilangan fungsi –
fungsinya.
Permasalahan yang kedua adalah polusi. Indonesia dituduh sebagai salah
satu Negara yang bertanggung jawab dalam terjadinya global warming. Hal ini
dikarenakan negeri kita memiliki tingkat polusi udara yang tinggi akibat dari
banyaknya asap pabrik, kendaraan bermotor dan lain masih banyak lagi yang
dihasilkan.
Permasalahan yang ketiga adalah kurangnya ketersediaan tempat
pembuangan sampah. TPA saat ini sudah tidak bisa lagi menampung jumlah
sampah yang ada. Selain itu keberadaan TPA ini sering sekali menimbulkan
permasalahan karena banyak warga setempat yang menuntut untuk memindahkan
TPA dari tempat mereka karena mengganggu.
Permasalahan yang keempat adalah rendahnya tingkat kesadaran
masyarakat dalam menjaga kebersihan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya
sampah yang beserakan karena mereka malas dalam membuang sampah pada
tempatnya. Mereka lebih memilih membuang sampah di sungai daripada di
tempat sampah yang telah disediakan. Akibatnya, sungai jadi tercemar dan dapat
mengakibatkan banjir.
Berdasarkan penjabaran – penjabaran yang telah dibahas di atas, dapat kita
simpulkan bahwa masalah lingkungan di negeri kita ini belum bisa terselesaikan
bahkan semakin komplek dengan permasalahan – permasalahan seperti yang
disebutkan di atas.

Anda mungkin juga menyukai