Kelas/Semester : XII/2
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikutipembelajaran tentang materi kritik dan esai siswa diharapkan
1. Pengertian kritik, mengidentifikasi jenis-jenis esai, mengidentifikasi bagian-bagian
esai, mengidentifikasi perbedaan kritik dan esai,
2. Memahami prosedur penyusunan kritik dan esai, menentukan unsur-unsur kritik
dan esai, persamaan dan perbedaan kritik dan esai, dari aspek pengetahuan dan
pandangan, menulis kritik dan esai dengan memerhatikan aspek pengetahuan dan
pandangan tertulis.
3. Menyusun esai terhadap suatu permasalahan.
4. Mempresentasikan, menanggapi, merevisi kritik dan esai yang telah ditulisdengan
rasa ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif
selama proses pembelajaran.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Kritik dan esai merupakan karangan yang mengungkapkan gagasan pribadi
penulisnya. Kritik lebih menekankan pada objektivitas dan penilain terhadap suatu
hal. Sedangkan esai lebih menekankan pada subjektivitas.
2. Konsep
I. Jenis – Jenis esai
a) Esai deskriptif
Esai deskriptif ialah karangan yang menggambarkan, mengidentifikasi,
atau meluliskan suatu hal. Hal tersebut dapat berupa subjek atau objek yang
manarik perhatian penulis esai. Penulis esai dapat mendesripsikan berbagai
hal, seperti tempat, barang unik, kuliner, dan lainnya.
b) Esai tajuk
Kita dapat menemukan esai jenis ini di media massa seperti majalah,
koran, atau portal berita daring. Esai tajuk tidak disertai dengan identitas
penulis, karena esai jenis ini mewakili keredaksian suatu media. Meski
ditulis oleh salah satu awak media, namun esai tajuk pada dasarnya
merupakan pandangan redaksi terhadap suatu isu. Esai tajuk biasa kita kenal
dengan istilah editorial atau tajuk rencana.
b) Bagian isi
Merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam
kalimat tesis. Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih
spesifik dan lebih detail agar argumen lebih meyakinkan. Gagasan spesifik ini
merupakan kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang logis
atas argumen yang disampaikan penulis.
c) Bagian penutup
Penutup disajikan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan
untuk mengakhiri pembahasan topik. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman
dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa
berupa penegasan atas pendapat yang telah dijabarkan di bagian isi dengan
maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas masalah
yang ditulis.
3. Metakognitif
a. Contoh Kritik
Mengupas Tuntas Siberut
Siberut, beserta orang-orang di dalamnya menyimpan sejarah perlawanan yang
panjang terhadap kekuasaan dan politik ekologi di Indonesia. Ia merupakan salah
satu pulau paling besar di Kepulauan Mentawai. Dari sanalah Darmanto dan Abidah
Billah Setyowati bertemu dalam satu pembahasan. Darmanto merupakan peneliti
perladangan tradisional Mentawai, yang juga bekerja sama dengan UNESCO
(United Nation Educational Scientific and Cultrural Organization). Darmanto
pertama kali menjejakan kaki di Siberut tahun 2003. Sedangkan Abidah
menyelesaikan tesis untuk Universitas Hawaii. Pada awal pembuatan buku ini,
sekitar tahun 2007, mereka menghabiskan tiga tahun untuk menjabarkan perebutan
kekuasaan yang kompleks di Hutan Siberut. Mereka pun menyusun Berebut Hutan
Siberut: Orang Mentawai, Kekuasaaan, dan Politik Ekologi (2012). Buku ini terdiri
dari sepuluh bab. Masing-masing bab memiliki satu pembahasan yang utuh dan
dapat dibaca secara terpisah. Namun penempatan urutan bab memudahkan pembaca
mengenal Siberut beserta kompleksitasnya secara sistematik dan lebih mendalam.
Pembaca akan mengenal sejarah panjang Siberut pada lima bab awal. Sedangkan
pada lima bab setelahnya, lebih banyak menceritakan Orang Siberut serta
interaksinya terhadap kekuasaan lain. Darmanto dan Abidah menjabarkan kondisi
alam Siberut dengan proporsional. Sehingga pembaca yang buta mengenai pulau
ini bisa meraba suasana hutan lewat penjelasannya. Meski tidak terfokus pada
penelitian berbasis geologi maupun biologi, tetapi tidak serta merta melepaskan
aspek tersebut pada pembentukan keunikan Pulau Siberut. Ini menjadi nilai lebih
karena tak banyak buku yang menjelaskan sejarah Sisberut secara tuntas. Di sisi
lain, Orang Siberut digambarkan secara polos dan apa adanya. Penulis tidak
melebih-lebihkan atau menutupi kenyataan, bahwa Orang Siberut tidak memiliki
tujuan mulia untuk melestarikan hutan. Mereka hidup dengan adat dan roh-roh yang
selama ini mereka percayai. Mereka memiliki penguasaan hutan yang dikelola
secara tradisional. Semua hubungan tersebut tercampur baur dalam politik ekologi.
Di mana hutan tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia, begitu juga
sebaliknya. Namun yang harus diperhatikan adalah bagaimana manusia
memperlakukan hutan tersebut. Apa yang terjadi dengan Siberut tentu masih sangat
relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Di mana kekuasaan memegang peran
besar dalam kendali terhadap hutan maupun lahan. Orang Siberut, pemerintah,
maupun perusahaan memiliki kepentingan tersendiri terhadap hutan. Mana yang
harus dibela? Buku ini tidak mengungkapkannya. Ia hanya memaparkan kondisi
sebenarnya sehingga pembaca dapat menyimpulkan sendiri. Buku ini baik dalam
mengungkapkan seluk-beluk suatu wilayah secara gamblang. Ia mengungkapan
suatu hubungan antara hutan dan kekuasaan yang membayanginya. Baik itu
kekuasaan oleh penduduk asli, pemerintah, perusahaan, atau lainnya. Namun, masih
terdapat beberapa narasi yang kering. Mungkin itu karena ada beberapa kutipan
panjang yang ditampilkan dalam satu paragraf, tanpa narasi yang lebih detail.
Kurang lebih bentuknya sama seperti tesis. Tentu hal ini tidak mengurangi
kecukupan informasi pembaca mengenai Siberut. Namun, untuk ukuran buku,
narasi yang menarik tentu akan sangat membantu. Apa yang Darmanto dan Abidah
suguhkan dalam buku ini sangat berguna bagi mereka yang bergelut dalam gerakan
masyarakat, reforma agraria, serta ketegangan antar kekuasaan bekerja. Pembacaan
yang gamblang pada suatu perebutan hutan, menjadi pelajaran penting untuk
menentukan keberpihakan
b. Contoh esai
Mengenal Zine, Media untuk Mencurahkan Pikiran
Pada 9 Desember 2019, ada pameran Zine Fest di Museum Huruf Jember.
Saya baru pertama kali mendengar istilah zine. Ketika saya dan teman-
teman berkunjung ke pameran, rupanya zine berisi kumpulan tulisan dan
gambar yang dijadikan satu menyerupai buletin atau majalah. Zine
merupakan wujud yang lebih sederhana dari magazine (majalah). Zine
lebih sederhana karena bebas, dan tidak terikat pada kaidah penyusunan
suatu media. Perbedaannya jelas terlihat dari gaya bahasa, tema yang
dibahas, bahkan format zine. Terdapat sekitar 500 zine yang dipamerkan.
Zine yang dipamerkan, dikirim oleh pegiat zine berbagai kota. Kota
tersebut antara lain Jakarta, Bekasi, Bandung, Sidaoarjo, Surabaya,
Malang, Banyuwangi, Ngawi, Mojokerto, Yogyakarta, Semarang, Pati dan
Solo. Dengan mengganti biaya fotokopi seharga Rp. 3.500,00, kita bisa
membawa pulang zine yang menurut kita menarik. Selain pameran,
beberapa kegiatan juga digelar dalam Zine Fest. Kegiatan tersebut antara
lain workshop dan diskusi zine, workshop fermentasi apel, dan workshop
tato. Saya mengikuti diskusi tentang zine. Pematerinya Didi Painsugar dan
Yudo. Keduanya adalah pegiat zine. Masing-masing memberi pandangan
tentang zine, pengalaman membuat zine, juga cerita tentang komunitasnya.
Melalui serangkaian acara Zine Fest, saya mengenal sebuah media
alternatif. Media di mana semua orang dapat menyampaikan pemikirannya,
tanpa ada batasan. Di tengah krisis kebebasan berpendapat, saya bersyukur
masih ada ruang-ruang alternatif semacam ini.
c. Perbedaan kritik dan esai
perbedaan kritik dan esai adalah kritik sastra adalah analisis suatu karya sastra
untuk mengamati ataupun menilai secara objektif suatu karya sastra. Sedangkan
esai adalah karangan singkat yang isinya hanya membahas suatu masalah
berdasarkan sudut pandang pribadi penulisnya.
4. Prosedur
langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu kalian perhatikan hal-hal berikut :
a) Menentukan tema atau topik yang akan ditulis/dikritik.
b) Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung.
c) Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra.
d) Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema.
e) Memulai untuk menulis kritik atau esai.
f) Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi.
g) Mengirimkan ke media massa cetak
E. Metode/Model Pembelajaran
1. Pendekatan: Sintifik
2. Menggunakan 5M: Mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi,
mengomunikasi.
3. Model Pembelajaran: Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT).
Pertemuan Kedua
Kegiatan Langkah-Langkah Sintaks Model Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Numbered Head Waktu
Together (NHT)
Kegiatan Awal - Guru mengucapkan salam 15 menit
dan siswa merespon
salam dari guru.
- Guru meminta salah satu
siswa untuk memimpin
doa.
- Guru mengabsen siswa
dan siswa merespon guru
mengecek kehadiran.
- Guru mengecek kesiapak
siswa dalam
pembelajaran.
- Guru menyampaikan KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan
dilakukan.
- Guru memotivasi siswa
untuk membangkitkan
semangat belajar.
Kegiataan Inti a. Mengamati 60 menit
1. Guru lanjut
menjelaskan materi
kritik dan esai tentang
bagian – bagian dan
Perbandingan kritik
dan esai
(pembuka,isi,penutu).
4. Guru memberikan
contoh bagian bagian
kritik dan esai lewat
lembar dibuku paket.
b. Menanya
1. Guru memberikan
kesempatan pada
peserta didik untuk
mengidentifikasi
sebanyak mungkin
pertanyaan yang
berkaitan dengan
gambar yang
disajikan dan akan
dijawab melalui
kegiatan belajar
2. Siswa lain diberi
kesematan untuk
menyampaikan
tanggapan.
c. Mengeksplorasi
1. Guru memberikan
tugas kepada siswa
untuk menjawab
pertanyaan tentang
bagian bagian kritik
esai dan juga
membandingkannya.
d. Mengasosiasi
1. Peserta didik
mengumpulkan
informasi yang relevan
untuk menjawab
pertanyan yang telah
diidentifikasi
2. Peserta didik dan guru
secara bersama-sama
membahas contoh
dalam buku paket
mengenai materi
bagian-bagian dan
perbedaan kritik dan
esai.
e. Mengomunikasikan
1. Peserta didik
mengkomunikasikan
secara lisan atau
mempresentasikan
materi dengan rasa
percaya diri Pengertian
dan perbedaan kritik
dan esai sesuai dengan
pemahamannya.
2. Guru dan siswa
bersama-sama
menyimpulkan hasil
akhir jawaban yang
benar dari pertanyaan-
pertanyaan yang
diberikan guru tentang
materi kritik dan esai
yang dibaca.
Kegiatan Dalam kegiatan akhir, guru 15 menit
Akhir bersama siswa secara
individual maupun
kelompok melakukan
refleksi.
1. Guru memberikan
penguatan tentang materi
yang dibahas atau
dijelaskan tadi.
2. Siswa dibantu oleh
guru untuk menyimpulkan
hasil pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Guru dan siswa
mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan berdoa.
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Langkah - Langkah Sintaks Model Alokasi
Pembelajaran Penbelajaran Numbered Head Waktu
Together (NHT)
Kegiatan - Guru mengucapkan salam 15 menit
awal dan siswa merespon salam
dari guru.
- Guru meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa.
- Guru mengabsen siswa dan
siswa merespon guru
mengecek kehadiran.
- Guru menyampaikan KD,
indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan
dilakukan.
- Guru memotivasi siswa
untuk membangkitkan
semangat belajar.
Kegiatan Inti a. Mengamati 60 menit
1. Guru menjelaskan
materi kritik dan esai
tentang cara menyusun
teks kritik dan esai .
b. Menanya
Mengajukan pertanyaan
tentang materi :
Penyusunan kritik dan esai
yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
c. Mengeksplorasi 1. Guru
1. Guru membentuk membentuk
kelompok kelompok
beranggotakan 4-5 beranggotakan
orang yang dibagi 4-5 orang yang
berdasarkan tingkat dibagi
kemampuan siswa, jenis berdasarkan
kelamin dan suku. tingkat
2. Saat guru selesai kemampuan
melakukan proses siswa, jenis
pembagian kelompok, kelamin dan
seketika guru langsung suku.
memberikan nomor 2. Saat guru selesai
kepada masing-masing melakukan
siswa pada setiap proses
kelompok. pembagian
3. Guru memberikan kelompok,
sebuah tugas untuk seketika guru
menyusun teks kritik langsung
dan sastra. memberikan
nomor kepada
masing-masing
siswa pada
setiap
kelompok.
3. Guru
memberikan
sebuah tugas
untuk menyusun
teks kritik dan
sastra.
d. Mengasosiasi 1. Siswa melakukan
1. Siswa melakukan diskusi diskusi antar anggota
antar anggota kelompoknya kelompoknya dalam
dalam menjawab beberapa menjawab beberapa
pertanyaan tentang isi dan pertanyaan tentang isi
struktur kritik dan esai yang dan struktur kritik dan
diberikan oleh guru. esai yang diberikan oleh
2. Guru menyebutkan sebuah guru.
nomor kepada para siswa. Pada 2. Guru menyebutkan
tahap ini guru menyebutkan sebuah nomor kepada
kepala bernomor melalui media para siswa. Pada tahap
pembelajaran kotak ini guru menyebutkan
penomoran. Kegiatan ini kepala bernomor
dilakukan secara berulang- melalui media
ulang sampai semua pertanyaan pembelajaran kotak
terjawab. penomoran. Kegiatan
3. Siswa yang kepala ini dilakukan secara
bernomornya disebutkan harus berulang-ulang sampai
mengangkat tangan dan semua pertanyaan
dipersilahkan untuk terjawab.
menjelaskan hasil disukusi 3. Siswa yang kepala
kelompoknya. bernomornya
disebutkan harus
mengangkat tangan dan
dipersilahkan untuk
menjelaskan hasil
disukusi kelompoknya.
d. Mengasosiasi 1. Siswa yang nomor
1. Siswa melakukan diskusi kepalanya disebut maju
antar anggota kelompoknya ke depan untuk
dalam menjawab beberapa mempressntasikan hasil
pertanyaan tentang isi dan dari diskusi kelopoknya.
struktur kritik dan esai yang 2. Siswa yang nomornya
diberikan oleh guru. tidak disebutkan
2. Guru menyebutkan sebuah diintruksikan untuk
nomor kepada para siswa. Pada memberikan tanggapan
tahap ini guru menyebutkan atas jawaban dari
kepala bernomor melalui media kelompok lain.
pembelajaran kotak 3. Guru dan siswa
penomoran. Kegiatan ini bersama-sama
dilakukan secara berulang- menyimpulkan hasil
ulang sampai semua pertanyaan akhir.
terjawab.
3. Siswa yang kepala
bernomornya disebutkan harus
mengangkat tangan dan
dipersilahkan untuk
menjelaskan hasil disukusi
kelompoknya.
Kegiatan Dalam kegiatan akhir, guru 15 menit
Akhir bersama siswa secara
individual maupun
kelompok melakukan
refleksi.
1. Guru memberikan penguatan
tentang materi yang dibahas
atau
dijelaskan tadi.
2. Siswa dibantu oleh guru
untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah
berlangsung.
3. Guru dan siswa
mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan berdoa.
Pertemuan Keempat
Kegiatan Langkah - Langkah Sintaks Model Alokasi Waktu
Pembelajaran Pembelajaran Numbered Head
Together (NHT)
Kegiatan Awal - Guru mengucapkan 15 menit
salam dan siswa
merespon salam
dari guru.
- Guru meminta
salah satu siswa
untuk memimpin
doa.
- Guru mengabsen
siswa dan siswa
merespon guru
mengecek
kehadiran.
- Guru
menyampaikan
KD, indikator, dan
tujuan
pembelajaran yang
akan dilakukan.
- Guru memotivasi
siswa untuk
membangkitkan
semangat belajar.
2) Rubrik Penilaian
Deskripsi Sikap Skor
Selalu melakukan sesuai dengan aspek yang dimaksud Sangat Baik 4
Sering melakukan sesuai dengan aspek yang dimaksud Baik 3
Kadang-kadang melakukan sesuai dengan aspek yang Cukup 2
dimaksud
Tidak pernah melakukan sesuai dengan aspek yang Kurang 1
dimaksud
2) Rubrik Penilaian
Skor Kualitas Deskripsi
1 Kurang Belum tampak sikap seperti tertera dalam aspek yang dimaksud
2 Sedang Kadang tampak sikap seperti tertera dalam aspek yang dimaksud
3 Baik Sering tampak sikap seperti tertera dalam aspek yang dimaksud
4 Sangat Baik Selalu tampak sikap seperti tertera dalam aspek yang dimaksud
3) Penilaian Hasil
Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
3.12.1 siswa dapat Tertulis Isian Tuliskanlah bagian
menentukan unsur-unsur bagian kritik dan esai
kritik dan esai yang dibaca.
3.12.2 Siswa mampu Tertulis Isian Tuliskan perbedaan dan
membandingkan kritik persamaan teks kritik dan
dan esai berdasarkan esai yang dibaca
pengentahuan dan sudut
pandang penulisnya
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang Baik
Nilai Akhir: Skor yang diperoleh x 100
Skor Maksimal
b) Penilaian Keterampilan
Indikator Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian
4.12.1 Menusun pernyataan esai Tertulis Uraian Menyusun pernyataan esai
terhadap suatu objek atau terhadap suatu objek atau
permasalahan. permasalahan dengan
benar.
4.12.2 Mempresentasikan, Lisan Lisan Presentasikanlah hasil
menanggapi, merevisi kritik dan penyusunan kritik esai
esai yang telah ditulis dengan benar.
Keterangan:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1= Kurang Baik
Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100
Skor Maksimal
Mengetahui,