Disusun Oleh:
Kritik objektif merupakan satu dari empat bentuk kajian dari kritik sastra yang menempatkan
sebuah karya sastra sebagai objek yang dapat berdiri dan bertumpu pada karya sastra itu
sendiri bebas dari penyair,pembaca mupun objek di sekitarnya. Kritik sastra objektif adalah
kritik yang memandang karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri, bebas terhadap sekitarnya,
bebas dari penyair, pembaca, dan dunia sekitarnya.
1. Fungsi Kritik Sastra
1. Karena kritik sastra objektif merupakan salah satu bagian dari cabang ilmu sastra.
Maka kritik sastra dapat berfungsi sebagai pengembang ilmu sastra yang lainnya.
Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pengembang bagi teori serta sejarah sastra.
2. Kritik sastra objektif dapat mengembangkan sebuah karya sastra. Karya sastra
seperi yang sudah dimaksud di atas yaitu berupa prosa, puisi maupun drama.
Dengan memberikan penilaian terhadap karya sastra dapat menjadi pengembang
bagi karya sastra tersebut.
3. Kritik sastra objektif dapat juga digunakan untuk memberikan masukan bagi
masyarakat secara umum. Hasil analisis suatu karya sastra dapat digunakan
masyarakat untuk memberikan penilaian serta mengambil intisari dari suatu karya
sastra.
2. Tujuan Kritik Objektif
Cerpen Ketika Aku dan Kamu Menjadi “kita” bercerita tetang seorang perempuan
yang bernama Kila yang mengalami bully di sekolah nya. Kila malas untuk pergi ke
sekolah dikarenakan tidak nyaman dengan suasana kelas nya, sampai pada akhirnya
Kila di panggil oleh guru nya karena jarang masuk sekolah, guru tersebut tidak
mengatahui alasan Kila sering tidak masuk sekolah, pada akhirnya Kila bercerita ke
guru nya penyebab Kila sering tidak masuk sekolah. Hinnga akhirnya guru Kila pun
memanggil teman Kila yang suka bully Kila. Cerpen Ketika aku dan kamu menjadi
”kita” sangat menarik untuk dibaca karena ceritanya banyak di rasakan oleh anak-
anak diluar sana. Dan sangat menarik untuk di analisis unsur intrinstik dan
menggunakan pendekata objektif agar pembaca memahami unsur intrinstik.
3. Karya Sastra Puisi “Kita Adalah Pemilik Syah Republik Ini “ Karya Taufik Ismail
Diketahui bahwa puisi-puisi Taufik Ismail yang terhimpun dalam ‘Tirani dan
Benteng’ terasa sekali keterlibatan penyair dengan peristiwa sehingga hasilnya
adalah lukisan-lukisan yang cermat tentang demonstrasi serta teriakan-teriakan
berisi berbagai protes dan tuntutan terhadap pemerintah saat itu. Hal ini dapat
diketahui dari berbagai pemilihan diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa serta tema
dan unsur lain yang terdapat pada setiap puisinya. Hal ini menandakan bahwa
ungkapan batin seorang penyair tentang berbagai peristiwa yang menyangkut
persoalan sosial yang terjadi di sekelilingnya saat itu, dapat diketahui melalui kajian
unsur kebahasaannya, atau dalam puisi disebut sebagai struktur fisik. ‘Kita Adalah
Pemilik Syah Republik Ini’ merupakan salah satu puisi yang mengandung fakta
sejarah yang terjadi pada Orde Lama.
Melalui puisi ini digambarkan bagaimana kondisi mental bangsa Indonesia setelah
mengikrarkan kata ‘merdeka’ untuk seluruh rakyatnya. Berbagai cobaan, hambatan,
ancaman, tantangan, dan gangguan yang datang baik dari dalam maupun luar
negeri sering datang silih berganti. Akan tetapi, proses perjuangan untuk
mempertahankan kemerdekaan tetap dikobarkan dan diteruskan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik.
Jalan-jalan ke Amerika Pulang nya
beli good time Terima kasih atas
perhatian anda and see you next
time