Anda di halaman 1dari 23

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Ekonomi Industri
Industri dalam ilmu ekonomi disebut dengan Industrial
Organization atau Economics of Industrial Organization yang merupakan
salah satu cabang dari ilmu ekonomi yang memiliki bahasan pokok tentang
perilaku (Behavior / Condusct) firm dalam suatu industri serta dalam suatu
industri bagaimana dampaknya terhadap industri dan konsumen
(Performance) (Nikensari, 2018). Industri dalam ilmu ekonomi
merupakan suatu keahlian khusus dalam membantu menjelaskan tentang
mengapa sebuah pasar perlu diorganisir serta bagaimana
pengorganisasinya dapat mempengaruhi cara kerja sebuah pasar industri.
Industri dalam ilmu ekonomi menjelaskan tentang struktur pasar dan
perusahaan yang lebih menekankan pada studi empiris dari faktor-faktor
yang mempengaruhi terhadap struktur pasar dan tingkah laku penjual dan
pembeli dalam mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan ekonomi
(Arsyad, 2015). Dalam sebuah industri terdapat tiga elemen pokok struktur
pasar yaitu konsentrasi pasar, pasar (Market Share), dan hambatan atau
tantangan dalam memasuki sebuah pasar (Aminursita O, 2018).
Industri merupakan suatu kegiatan memproses atau mengolah
barang dengan menggunakan sarana dan peralatan untuk menghasilkan
sebuah produk atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat pada umumnya. Industri adalah sebuah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang
jadi dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya (Undang-Undang
No. 5 Tahun 1984 ), termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri dan industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan baku dan memanfaatkan sumber daya industri sehingga

7
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menghasilkan sebuah barang atau jasa yang memiliki nilai tambah atau
manfaat lebih tinggi (Undang-Undang No. 3 Tahun 2014).
Industri merupakan sebuah usaha untuk memproduksi barang jadi
dengan bahan baku atau bahan mentah melalui sebuah proses produksi
penggarapan dalam jumlah atau kuantitas yang besar sehingga barang atau
jasa tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin namun tetap
dengan mutu setinggi-tingginya (Badan Pusat Statistik, 2017).

2. Industri Hulu
Industri hulu merupakan industri yang mengolah bahan mentah
menjadi hasil produksi sektor primer baik pertanian, peternakan,
perkebunan, ataupun pertambangan. Industri hulu pada umumnya
berorientasi pada bahan mentah dan berada di dekat daerah sumber bahan
mentah (Satria, 2020). Industri hulu adalah industri yang hanya mengolah
bahan mentah menjadi barang setengah jadi, industri hulu memiliki sifat
hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Industri
hulu memiliki ciri-ciri seperti tidak padat karya dan industri hulu sifatnya
hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri lain (Fatma,
2017). Indusrti hulu adalah titik dalam produksi yang berasal dari awal
proses dan dapat juga disebut dengan eksplorasi dan produksi, industri
hulu merupakan industri yang terjauh dari konsumen pengguna akhir
(Hayes, 2022).

3. Industri Hilir
Industri hilir yaitu industri yang mengolah lebih lanjut dari hasil-
hasil industri primer, bahan baku dari industri hilir merupakan bahan
mentah atau setengah jadi yang diproduksi industri. Pada umumnya
industri hilir bertempat di dekat industri-industri yang menghasilkan bahan
bakunya atau bertempat di sekitar pasar atau akses transportasi yang
mudah seperti di dekat pelabuhan ataupun jalan raya antar provinsi.
Industri hilir adalah industri yang bergerak dalam pengolahan sebuah

8
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan
dapat langsung digunakan atau dinikmati oleh konsumen (Fatma, 2017).

4. Agroindustri
Agroindustri berasal dari dua kata yaitu agricultural dan industry
yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau
industri yang menghasilkan suatu produk untuk digunakan sebagai sarana
atau input dalam usaha pertanian . Definisi agroindustri dapat dijabarkan
sebuah kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk
kegiatan tersebut, dengan demikian agro industri dapat meliputi industri
pengolahan hasil pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida,
bibit, dan lain-lain) dan industri jasa sektor pertanian (Marsudi, 2013) .

5. Nilai Tambah (Value Added)


Nilai tambah merupakan sebuah nilai pengiriman, barang-barang,
memproduksi (keluaran), biaya barang-barang intermediate atau antara
dan memerlukan sebuah jasa namun belum termasuk nilai kerja tambah,
dengan penyesuaian (Bantacut, 2013). Nilai tambah yaitu sebagai selisih
antara nilai output produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaann
dengan biaya input (biaya antara) yang dikeluarkan dalam proses produksi
yang dilakukan (Biro Pusat Statistik, 2017). Konsep nilai tambah menjadi
sangat tergantung dari permintaan yang ada dan seringkali mengalami
perubahan yang sesuai dengan nilai-nilai dalam suatu produk yang
diinginkan oleh konsumen, pendapatan dan lingkungan menjadi sebuah
faktor yang merubah preferensi konsumen terhadap sebuah produk. Dalam
sebuah industri dari hulu hingga hilir seperti halnya di industri kopi,
sumber-sumber nilai tambah merupakan sebuah manfaat dari sebuah
faktor seperti tenaga kerja, modal, sumber daya alam, serta manajemen
pengelolaan industri yang baik. Faktor-faktor yang memberikan sebuah
nilai tambah antara lain (Ruauw, et al., 2012).

9
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Kualitas produk dan jasa yang dihasilkan apakah sesuai atau lebih dari
ekspektasi atau yang diharapkan oleh konsumen.
b. Fungsi produk, dimana produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah
produsen sesuai dengan fungsi yang di inginkan oleh masing-masing
konsumen.
c. Bentuk, sebuah produk harus bisa sesuai dengan bentuk yang
diinginkan oleh konsumen.
d. Tempat, dalam menghasilkan sebuah produk harus sesuai dengan
tempat kebutuhan konsumen.
e. Waktu, waktu dari sebuah produk yang dihasilkan sesuai dengan waktu
kebutuhan konsumen.
f. Kemudahan, dimana sebuah produk yang dihasilkan mudah dijangkau
oleh konsumen

6. Inovasi Industri
Inovasi dapat diartikan sebagai sebagai proses atau hasil
pengembangan dan pemanfaatan atau mobilisasi dari pengetahuan,
ketrampilan (termasuk ketrampilan teknologi) dan pengalaman dalam
menciptakan atau memperbaiki sebuah produk atau jasa melalui proses
atau sistem yang baru, untuk memberikan nilai lebih secara signifikan.
Pengertian inovatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah mengenalkan sesuatu yang bersifat baru, dengan tujuan untuk
menghasilkan produk yang baru. Menurut UU No. 19 Tahun 2002,
pengertian inovasi adalah sebuah kegiatan penelitian, pengembangan, dan
atau perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan
pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, dan ataupun sebuah cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam suatu produk atau
dalam sebuah proses produksinya.
Inovasi adalah sebuah perubahan metode atau teknologi yang
bersifat positif yang berguna dan berangkat dari cara-cara yang sudah ada

10
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebelumnya dalam melakukan sesuatu. Inovasi terdiri dari dua tipe yaitu
inovasi proses dan inovasi pada produk yang dihasilkan. Inovasi pada
proses merupakan perubahan yang dilakukan untuk mempengaruhi cara
output dalam produksi, sedangkan inovasi pada produk merupakan
perubahan atau pembaruan dalam output aktual baik itu barang maupun
jasa yang dihasilkan (Wiratmo, 2014).
Inovasi adalah alat spesifik bagi perusahaan dimana dengan inovasi
dapat mengeksplorisasi atau memanfaatkan perubahan yang terjadi
sebagai sebuah kesempatan untuk menjalankan suatu bisnis yang berbeda,
hal tersebut dapat dipresentasikan sebagai bentuk disiplin, pembelajaran,
dan dipraktekkan (Drucker, 2012). Kata inovasi merupakan kara yang
berasal dari Bahasa Inggris innovation yang berarti perubahan sehingga
dapat diartikan bahwa inovasi merupakan sebuah proses kegiatan atau
pemikiran manusia dalam menemukan sesuatu yang baru yang berkaitan
dengan input, output, dan proses, serta dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia (Makmur, 2015) .
Pembaruan merupakan sifat yang harus ada dalam inovasi tidak
harus berasal dari sebuah hasil penelitian yang mutakhir. Hasil penelitian
yang telah berlalu juga dapat disebut inovasi apabila diintroduksikan
kepada masyarakat yang belum pernah mengenalnya (Farisi, 2013). Sifat
pembaruan pada sebuah inovasi dapat dilihat dari sudut pandang
masyarakat (calon adopter), jadi bukan kapan inovasi tersebut dihasilkan.
Percepatan masyarakat yang akan mempengaruhi pengadopsian inovasi
adalah sifat dari inovasi itu sendiri, karena inovasi yang akan diintroduksi
ke dalam sebuah industri harus memiliki banyak kesesuaian (daya adaptif)
terhadap kondisi industri tersebut (Kotler, 2015).

a. Inovasi Industri Hulu


Inovasi merupakan proses pengembangan dari mobilisasi
pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman dalam menciptakan,
memperbaiki atau mengembangakn sesuatu melalui proses yang akan

11
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dilakukan (Rofiq, 2014). Sedangkan industri hulu merupakan industri


yang mengolah bahan mentah menjadi sektor primer untuk
dikembangkan lagi menjadi sebuah produk yang dilakukan di industri
hilir. Jadi dapat diartikan bahwa inovasi industri hulu merupakan suatu
proses pengembangan yang dilakukan untuk menciptakan sebuah
produk dalam industri hulu yang diterapkan dalam proses untuk
mencapai efektivitas produksi yang lebih maksimal dibandingkan
dengan proses sebelumnya. Rumah tangga petani di lahan pertanian
atau perkebunan sangat mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan
sebagai pekerjaan mereka, karena kesempatan untuk mencari pekerjaan
diluar usaha tani sanagt kecil (Masganti & Dariah, 2014)
Penerapan teknologi dalam berinovasi untuk mengembangkan
produk lebih memperharikan permintaan dari kondusmen dapat
dilakukan melalui disversifikasi produk dan peningkatan mutu atau
kualitas produk sehingga saran dan tujuan untuk mewujudkan produk
unggulan dapat tercapai dengan baik (Marina, 2015). Kategori inovasi
dipertanian meliputi inovasi yang diwujudkan dalam barang modal
seperti peralatan, pupuk, benih dan sebagainya dan inovasi yang tidak
berwujud misalnya seperti skema pengelolaan hama terpadu
(Pujoalwanto, 2014).
Dalam peningkatan inovasi pertanian perubahan inovatif terjadi
di pasar menyebabkan dorongan pembangunan yang dilakukan didalam
industri hulu sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
meningkat (Irfan, 2014). Keberhasilan inovasi yang dilakukan di
komoditas bahan pangan pokok tersebut diadopsi ke produk bahan
pangan atau produk pertanian lainnya yang menyebabkan diversifikasi
pertanian dan meningkatkan nilai produk. Lingkungan produksi,
perdangangan, dan konsumsi untuk produk pertanian semakin dinamis
dan berkembang dengan cara inovasi yang dilakukan secara progresif.
Manfaat ekonomi paling penting dalam lahan pertanian bagi
masyarakat setempat adalah sebagai sumber pendapatan (Irfan, 2014).

12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pengetahuan, informasi, dan teknologi semakin banyak


dihasilkan, disebarkan, serta diterapkan melalui sektor swasta (Nehen,
2012). Penerapan tersebut dilakukan untuk mengembangkan dan
memasok sejumlah besar teknologi yang digunakan oleh petani,
misalnya benih, pupuk, pestisida, dan mesin. Pertumbuhan
eksponensial dalam teknologi informasi dan komunikasi, khususnya
internet telah mengubah kemampuan untuk memanfaatkan
pengetahuan yang dikembangkan untuk diterapkan kembali dan
disesuaikan oleh petani melakukan kegiatannya. Faktor yang
mempengaruhi petani dalam menerapkan inovasi akan diintroduksi ke
dalam pertanian atau perkebuanan yang dijalankan harus mempunyai
kesesuaian dengan kondisi biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya yang
ada di petani, sehingga inovasi yang dapat dilakukan oleh para petani
merupakan inovasi yang tepat guna. Peningkaran sarana penunjang
produksi merupakan sebuah kunci dalam menciptakan produk
unggulan untuk menciptakan mutu yang lebih baik (Nehen, 2012).
Inovasi industri hulu di sektor pertanian dan perkebunan akan
menjadi sebuah kebutuhan bagi para petani apabila inovasi yang
dilakukan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh para
petani dalam mengelola pertanian atau perkebunan mereka. Sehingga
identifikasi masalah secara benar menjadi sangat penting dalam
melakukan inovasi. Inovasi dan kreatifitas untuk menciptakan produk
yang lebih baik yaitu dengan menciptakan suatu produk menggunakan
bahan baku dari sumber daya alam yang tersedia di lingkungan dengan
memanfaarkan kearifan lokal yang ada secara maksimal (Lathifah,
2020).
Strategi dalam pemilihan inovasi yang tepat guna di industri hilir
sektor pertanian adalah menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut
(Marina, 2015):
a. Inovasi industri hulu, dalam pertanian dan perkebunan harus
dirasakan sebagai kebutuhan petani kebanyakan.

13
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Inovasi dalam industri hulu sektor pertanian dan perkebunan harus


memberikan keuntungan secara konkret bagi petani.
c. Inovasi yang dilakukan dalam industri hulu sektor pertanian dan
perkebunan harus mempunyai kompatibilitas atau keselarasan.
d. Inovasi industri hulu sektor pertanian dan perkebunan harus dapat
mengatasi faktor-faktor pembatas (Keadaan atau prasyarat yang
palitng tidak memadai di suatu wilayah).
e. Inovasi dalam industri hulu pertanian dan perkebunan harus
mendayagunakan sumberdaya yang sudah ada.
f. Inovasi yang dilakukan di industri hulu sektor pertanian dan
perkebunan harus terjangkau oleh kemampuan finansial para petani.
g. Inovasi dalam industri hulu pertanian dan perkebunan memiliki sifat
yang sederhana tidak rumit dan mudah untuk dilakukan oleh petani.
h. Inovasi yang mudah untuk diamati oleh petani sehingga mudah
dalam memahaminya.

b. Inovasi industri hilir


Inovasi industri hilir merupakan pengembangan dari mobilisasi
pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman dalam menciptakan,
memperbaiki atau mengembangakn sesuatu melalui proses yang akan
dilakukan di industri hilir. Industri hilir merupakan industri yang
mengolah lebih lanjut dari hasil-hasil industri primer, bahan baku dari
industri hilir merupakan bahan mentah atau setengah jadi yang
diproduksi industri lain (Suharman & Muhammad Wisnu, 2018).
Inovasi industri hilir dilakukan untuk memacu pertumbuhan
perekonomian serta dilakukan untuk mencapai tujuan efisiensi serta
perbaikan mutu hasil akhir dari industri hilir (Riadi, 2019).
Inovasi industri hilir dalam penelitian ini merupakan inovasi
industri lanjutan dari industri hulu perkebunan kopi yaitu industri hilir
sektor kedai kopi yang melakukan pengolahan kopi untuk dapat
dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat. Inovasi yang dilakukan

14
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dalam industri ini merupakan inovasi yang berorientasi pada pasar serta
mengimplementasikan sesuatu yang baru atau berbeda mengenai
kondisi pasar, serta dapat dianggap sebagai sebuah perilaku inovatif.
Hal ini menjelaskan bahwa orientasi pasar merupakan sumber ide untuk
melakukan inovasi dalam menciptakan produk baru hingga proses yang
terbaharukan. Kapasitas inovasi yang dapat dilakukan di industri hilir
memiliki indikator sebagai berikut (Bangun, 2012):
a. Memiliki prosedur formal untuk merealisasikan dan mengevaluasi
proyek bisnis. Dalam indikator ini, sistem yang tepat merupakan
prosedur standar perusahaan dalam menilai, melaksanakan, dan
mengevaluasi inovasi yang dilakukan.
b. Memiliki proses formal untuk mengevaluasi inovasi bisnis. Selain
prosedur, proses formal merupakan indikasi yang menunjukan
kapasitas inovatif suatu organisasi untuk melakukan evaluasi inovasi
bisnis yang dilakukan.
c. Melakukan proyek bisnis yang inovatif secara teratur. Organisasi
yang memiliki kapasitas inovasi ditandai dengan proyek bisnis
inovatif yang dilakukan secara berkala atau untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai.
d. Berani mengambil resiko dalam situasi yang tidak pasti.
Implementasi inovasi industri hilir seperti kedai kopi dapat
dilakukan dengan mengikuti perkembangan zaman untuk terus bersaing
dengan pesaingnya. Inovasi tidak hanya dilakukan berdasarkan
orientasi pasar namun juga melakukan orientasi kewirausahaan secara
bersamaan untuk mencapai tujuan yang ingin dituju. Penerapan inovasi
kedai kopi dapat memberikan efisiensi serta peningkatan kualitas
produk yang ditawarkan. Penerapan inovasi secara maksimal apabila:
a. Terbuka terhadap ide bisnis baru.
b. Memandang pembaharuan dan inovasi sebagai hal yang esensial
dalam organisasi.

15
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Telah berhasil mengembangkan produk baru atau varian produk


dalam waktu dekat.
d. Berfokus pada investasi dalam produk, layanan, dan praktik bisnis
baru.
e. Fokus untuk menjadi yang terdepan dalam tindakan bisnis sebelum
pesaing melakukannya,
f. Fokus menjadi yang terdepan dalam pengembangan sektor bisnis
(Menjadi market leader)
g. Memiliki kewaspadaan dalam melakukan hal-hal yang dapat
mdnyebabkan hilangnya peluang.
h. Melihat perlunya keberanian secara kolektif untuk mencapai tujuan
perusahaan atau organisasi.

7. Keberlanjutan Industri
Bisnis berkelanjutan (Sustainable Business) adalah usaha bisnis
untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan maupun sosial
agar generasi selanjutnya memiliki sumber daya yang memadai untuk
memenuhi kebutuhannya (Trimagnus, 2019). Bisnis berkelanjutan tidak
hanya memiliki tujuan yang aman terhadap lingkungan, namun dalam
bisnis juga harus memiliki kualitas yang baik untuk mencapai keberhasilan
didalam pasar yang kompetitif. Bisnis berkelanjutan sering diartikan
dengan model bisnis yang mengelola triple bottom line, dimana
perusahaan mengelola keuangan mereka serta dampak sosial dan
lingkungan (Mensah, 2019). Triple bottom line memecah fokus
perusahaan menjadi tiga bagian yaitu keuangan dalam segi ekonomi,
tanggung jawab sosial, dan tanggung jawab terhadap lingkungan (Mensah,
2019). Tujuan dilakukannya hal tersebut yaitu untuk menjaga
kesinambungan bisnis dengan memecah fokus perusahaan menjadi tiga
unsur yaitu keuntungan, manusia, dan planet sehingga perusahaan akan
tetap mendapatkan keuntungan dan sosial lingkup yang terjaga.

16
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Keberlanjutan memilki dampak yang baik apabila melalui tiga dasar yaitu
ekonomi,sosial, dan lingkungan (Mensah, 2019)
Kegiatan sebuah industri terutama agroindustri kopi akan
melibarkan beberapa stakeholder didalamnya yaitu petani, pengepul,
pengolah, dan pendistribusian hingga kepada konsumen untuk siap
dikonsumsi, manajemen rantai pasok untuk keberlanjutan sebuah industri
dapat dilihat sebagai suatu siklus yang dapat dibedakan ke dalam bentuk
dasar yaitu rantai pasok internal, eksternal, serta keseluruhan yang
mempengaruhi proses tersebut (Chopra, 2013).

a. Keberlanjutan Industri Hulu


Keberlanjutan industri hulu merupakan usaha untuk
meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan maupun sosial
yang memadai dalam memenuhi kebutuhannya. .Keberlanjutan
lingkungan atau kawasan harus diperhatikan untuk kelestarian dan
kehidupan manusia di masa depan, kerusakan lingkungan maupun
kawasan hidup di masa depan kini akan memiliki dampak pada generasi
di masa depan (Ismail, 2016). Pengendalian dan pemanfaatan sumber
daya alam harus memperhatikan status keberlanjutan yang harus
diterapkan pada industri hulu yang dijalankan (Ismail, 2016).
Dalam keberlanjutan industri hulu, harus memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan
manusia baik untuk saat ini maupun untuk masa depan (Andi et al.,
2017). Konsep keberlanjutan terdapat tiga aspek kriteria yaitu ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang harus selaras dalam prioritas dan
pertumbuhan (Andi et al., 2017).
1) Aspek ekonomi
Secara harafiah pada aspek ekonomi merupakan dari ilmu
ekonomi yang menggali tentang asas-asas produksi, distribusi, dan
pemakaian barang-barang serta kekayaan (KemenPUPR, 2016).
Aspek ekonomi dalam industri hulu tidak hanya memperhatikan

17
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

peningkatan taraf hidup masyarakat yang berada dalam industri


tersebut, namun memerlukan pengukuran dalam hal pemerataan dan
kestaraan peluang.
2) Apek Sosial
Pendekatan sosial budaya adalah tindakan pemberdayaan
masyarakat yang selalu menjaga kesetaraan dan mengurangi
kesenjangan dalam masyarakat dan akhirnya menjaga stabilitas
kondisi sosial budaya dalam masyarakat (Ismail, 2016). Dalam
industri hulu kesenjangan merupakan kriteria yang paling
diperhatikan, karena dalam aspek sosial menjadi parameter penting
dalam perkembangan industri hulu. Sehingga meminimalisir
kesenjangan aspek sosial yang tinggi.
3) Aspek Lingkungan
Sumber daya alam merupakan salah satu aspek yang sangat
penting yang dimiliki dalam sebuah kawasan (Putra & Hindersah,
2017). Sebuah kawasan atau lahan yang tumbuh secara alami,
kompak, dan rapat dalam suatu wilayah industri hulu, baik pada
lahan milik negara mupun lahan milik hak pribadi. Pentingnya
pengaturan tata kelola sumber daya alam seperti air, lingkungan
alam sekitar, hingga pemeliharaan kesuburan tanag menjadi aspek
penting untuk aspek industri hulu.
Industri hulu sektor pertanian yang berkelanjutan merupakan
pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha pertanian guna
membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus
mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan
melestarikan sumber daya alam. Secara lebih lanjut bahwa
keberlanjutan dalam industri hulu sektor pertanian atau perkebunan
dapat dikatakan berkelanjutan apabila secara ekologis mencakup
ekologis, ekonomis, adil, manusiawi, dan luwes (Reunjntjes et al.,
2016).

18
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Keberlanjutan Industri hilir


Keberlanjutan industri hilir adalah kemampuan usaha untuk
membuat pembangunan berkelanjutan untuk memastikan bahwa hal
tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi mendatang. Keberlanjutan dalam
industri hilir terutama dalam bidang bisnis menerapkan praktik
keberlanjutan seperti strategi perusahaan, strategi bisnis kompetitif,
strategi fungsional, pemasaran hijau, rantai pasokan yang bertanggung
jawab, dan pelatihan. Dalam melakukan arah keberlanjutan dalam
perusahaan merupakan nilai inti untuk membuatnya bekerja (Aragon &
correa, 2015). Dalam keberlanjutan tersebut, memiliki langkah penting
untuk mencapai tujuan tersebut yang harus melibatkan semua
pemangku kepentingan untuk tujuan tersebut. perusahaan yang
berkelanjutan memiliki budaya berkelanjutan yang dapat disampaikan
kepada seluruh perusahaan melalui kebijakan, prinsip, nilai, dan norma
(Svensson & Waagner, 2015).
Keberlanjutan industri hilir yang berada di bidang bisnis kedai
kopi dapat tertanam di semua aspek bisnis mulai dari pencarian tempat
usaha, pengolahan sampah, dan pembangunan atau fase renovasi harus
mempertimbangkan penggunaan energi dalam hal misalnya seperti
pemilihan material, penempatan jendela, layar naungan yang dapat
disesuaikan, dan pencahayaan yang hemat energi. Dalam hal fitur dan
peralatan dapur, produk daur ulang dan menjadikan reparasi sebagai
pilihan utama dibandingkan dengan pembelian yang baru dalam rangka
meningkatkan keberlanjutan (Higgins, 2014). Dalam sistem produksi
yang akan dilakukan dapat direncanakan dengan cara yang bertujuan
untuk mengurangi limbah bahan baku, penggunaan bahan bakar fosil,
dan mendaur ulang energi dan air (Svensson & Wagner, 2015).
Keberlanjutan industri hilir yang berada di industri hilir bisnis
kopi harus mempertimbangkan dan fokus pada bidang-bidang utama

19
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

keberlanjutan yang dapat dipertimbangkan perusahaan untuk


meingkatkan keberlanjutan industri tersebut, yaitu (Wagner, 2015):
1) Keputusan Strategis.
Waktu dalam pengambilan keputusan strategis untuk
keberlanjutan yaitu dengan menyusun konsep yang akan digunakan
serta fokus pada mulai melakukan perbaikan menjadi lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya. Keputusan manajemen dalam
membentuk dasar keberlanjutan dan karena hal tersebut, penting
bagi manajemen atau dalam pengelolaan bisnis untuk menyadari isu-
isu lingkungan dan mempertimbangkan keberlanjutan dalam strategi
dan nilai-nilai perusahaan. Menggunakan model bisnis adalah salah
satu pilihan untuk meningkatkan keberlanjutan dan dapat digunakan
dengan mulai membuat sketsa situasi model bisnis yang dimana
perusahaan dapat melihat mereka dimasa depan.
2) Melibatkan seluruh karyawan untuk berkelanjutan.
Keberlanjutan nilai dan strategi perusahaan tidak saja membuat
perusahaan dapat beroperasi secara berkelanjutan. Semua pemangku
kepentingan perlu dilibatkan dalam mewujudkan visi keberlanjutan
tersebut. Ketika karyawan telah menjadi bagian dari pengembangan,
maka mereka dapat menyebarkan informasi di tim mereka sendiri,
selain itu mendidik semua karyawan melalui kebijakan, prinsip,
norma, dan nilai.
3) Hubungan kerjasama berkelanjutan dengan mitra.
Dalam merencanakan bisnis yang berkelanjutan sangat penting
bagi perusahaan utnuk mengevaluasi bagaimana mitra mereka
apakah sudah sesuai dengan rencana bisnis yang berkelanjutan.
Grosir dan pemasok merupakan kelompok mitra yang sangat
berkontribusi di sektor industri kedai kopi. Kriteria yang
memungkinkan untuk mengevaluasi dan memberikan peringkat
berkelanjutan di area tersebut dapat berupa jarak dan emisi
transportasi Proses dalam bisnis yang berkelanjutan.

20
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4) Faktor Keberlanjutan
Terdapat faktor yang ada didalam industri hilir terutama di
industri kedai kopi yang dapat mempertimbangkan keberlanjutan
seperti manakanan yang ditawarkan, bangunan atau tempat untuk
menjalankan kedai kopi, penggunaan energi, air, pemanas, furnitur,
peralatan dapur, proses yang dipilih seperti perbaikan daripada
pembelian baru, minimalisasi limbah bahan baku dan bahan bakar
fosil, serta minimalisasi bahan kimia. Pertimbangan dalam
menerapkan keberlanjutan harus diperluas ke semua bidang, akan
tetapi perubahan dan evaluasi dapat dilakukan secara satu per satu.
Produk yang ditawarkan di kedai kopi merupakan bagian besar dari
keberlanjutan bisnis.

8. Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda menurut para ahli,
perbedaan ini dititik beratkan pada penekanannya. Menurut Fahmi
(2013:1) Kewirausahaan merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang
pengembangan, pembangunan semangat serta kreativitas dan berani
menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan
hasil dari karya yang dilakukan. Nilai sebuah kewirausahaan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhada pelaku usaha kecil yang mampu
meningkatkan tumbuhnya kemandirian usaha (Djodjobo & Vanessa,
2016).
Kewirausahaan merupakan suatu proses dimana seseorang atau
kelompok menggunakan upaya atau usaha yang terorganisir serta terdapat
sarana untuk mencari dan menciptakan sebuah peluang untuk menciptakan
suatu nilai yang tumbuh dan berkembang serta memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen melalui sebuah inovasi dan keunikan yang
dikembangkan (Kurniati, 2015). Kewirausahaan juga merupakan sebuah
kemampuan seseorang untuk peka terhadap sebuah peluang dan mampu

21
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memanfaatkannya untuk melakukan perubahan dari sistem yang ada


(Marlo, 2013).

9. Dukungan Pemerintah Dalam Industri Pada Industri Kopi


Pemerintah merupakan lembaga terdepan yang dapat menstimulasi
dan mendorong pengembangan industri melalui aturan-aturan, kebijakan,
program, dan bantuan kepada para pelaku yang bergerak dalam industri
yang dijalankan dan dikembangkan agar dapat bersaing didalam pasar
(Susanto, 2013). Peranan pemerintah daerah untuk mendukung industri
hulu hingga hilir mempunyai tujuan untuk meningkatkan perekonomian,
kesejahteraan, kemakmuran bagi masyarakat. Pemerintah dalam
merencanakan pembangunan daerah dilakukan dengan tahapan-tahapan
proses penyusunan program dan aktivitas yang melibatkan berbagai
elemen didalamnya dalam pemamfaatan dan pengalokasian sumberdaya
yang ada. Pemerintah yang berperan sebagai badan penting dalam rangka
pemerintahannya, (Sayafiie, 2011). Pemerintah dalam mendukung
perkembangan UMKM untuk pengembangan ekonomi, harus mengambil
langkah spesifik untuk memberikan kondisi yang kondusif dalam
memajukan UMKM dengan tujuan untuk menciptakan peluang berbagai
sektor ekonomi dan usaha (Eniola A A, 2015)
Peran entrepreneur pemerintah daerah yaitu mendorong tumbuhnya
entrepreneur melalui kebijakan yang diambil, kebijakan tersebut dapat
dilakukan dengan memberikan bantuan dan pelatihan untuk meningkatkan
usahanya dan apabila terdapat usaha yang memiliki kekurangan modal
maka pemerintah dapat membantu dengan fasilitas kredit modal usaha dan
subsidi untuk membantu pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya.
Program pemerintah sebagai entrepreneur diharapkan dapat
menumbuhkan usaha-usaha baru yang inovatif dan dapat membuka
lapangan perkerjaan baru, sehingga dapat meningkatkan perekonomian
daerah dan membantu pemerintah dalam menangani masalah sulitnya
lapangan kerja. (Islami & Supanto, 2021).

22
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pemerintah daerah juga memiliki peranan sebagai koordinator, yang


meliputi koordinasi, pelaksanaan, dan dukungan semua kegiatan layanan
pemerintah yang dilakukan untuk memajukan perekonomian daerah.
Peranan pemerintah sebagai koordinator untuk menkoordinir semua
kegiatan dan pekerjaan yang terdapat di daerah serta bagaimana
menciptakan proses pembangunan daerah. Pemerintah dalam melakukan
peranannya sebagai fasilitator akan melibatkan partisipasi dari masyarakat
popular yang disebut Bottom Up Planing atau perencanaan dari bawah
untuk memfasilitasi program perencanaan pembangunan daerah terpadu
(Islami & Supanto, 2021).
Peranan pemerintah sebagai stimulator dalam hal tersebut
pemerintah dapat berperan sebagai stimulant untuk menciptakan dan
membangun usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang dapat
mempengaruhi dunia usaha atau industri untuk masuk ke daerah tersebut.
Peranan pemerintah sebagai stimulator memiliki tujuan untuk berupaya
membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan bagi
masyarakat termasuk kepedulian terhadap dunia industri dunia usaha baik
hulu hingga hilir kepada pengusaha kecil, oleh sebab itu pemerintah tetap
konsisten dengan arah kebijakan pembangunan yang berorientasi kepada
pengembangan ekonomi kerakyatan (Sedarmayanti, 2013)

B. Kajian Empiris
Sebelum penelitian ini dilakukan, terdapat beberapa penelitian
sebelumnya yang sudah dilakukan serta menyangkut pokok pembahasan ini,
seperti yang dilakukan Sahyoga Setyasasama, Kusnandar, dan Aulia Qonita di
tahun 2021 yang membahas tentang strategi pengembangan agribisnis kopi di
Kabupaten Karanganyar dengan metode kualitatif diskriptif yang menjelaskan
dalam hasil penelitiannya bahwa alternatif prioritas strategi yang dapat
diterapkan adalah QSPM adalah pengenalan produk dan mengintensifkan pasar
dengan distribusi yang baik dan tepat untuk mengembangkan agribisnis kopi
di Kabupaten Karanganyar.

23
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penelitian lain dengan pembahasan yang menyangkut pada pokok


pembahasan penelitian ini yaitu dari penelitian yang dilakukan oleh Galih
Wibisono pada tahun 2021 yang meneliti dinamika spasial perkebunan kopi di
Kecamatan Ngargoyoso menggunakan metode penelitian kualitatif yang
menunjukan hasil dalam penelitian tersebut bahwa dinamika spasial
penggunaan lahan pada tahun 2015 perkebunan kopi mulai beralih fungsi
karena para petani menggarap tanaman lain yang perawatannya lebih mudah
dan masa panen yang lebih cepat sehingga menyebabkan lahan yang ditanami
kopi beralih fungsi menjadi pemukiman.
Penelitian yang dilakukan oleh Parana Satwika Ramadhan, Nani Irma
Susanti, dan Dinna Riana pada tahun 2019 membahas tentang strategi
peningkatan penjualan kopi arabika jenawi Desa Anggrasmanis Kecamatan
Jenawi yang juga menyangkut pokok pembahasan pada penelitian ini,
penelitian yang dilakukan dengan metode kuantitatif memberikan hasil dari
penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa strategi kualitas untuk produk
kopi arabika jenawi adalah strategi diversifikasi untuk menambah produk atau
jasa yang berhubungan.
Selain tiga penelitian yang dijelaskan sebelumnya terdapat penelitian lain
yang sudah dilakukan serta menyangkut pada pokok pembahasan penelitian
ini, seperti Vharessa Aknesia et.al di tahun 2015, Sri Tjondro Winarno et.al di
tahun 2019, Andri Ikhwana di tahun 2017, Soetriono Zaenuri et.al di tahun
2013, Adi Bihak dan Samsul Ma’rif di tahun 2014, Ria Lestari Baso dan Ratya
Anindita di 2018, dan Heri Cahyo et.al di tahun 2020. Penelitian terdahulu
tersebut selaras dengan penelitian ini dengan adanya konsep yang sama namun
memiliki perbedaan dalam menggunakan metode penelitian yang dilakukan,
wilayah penelitian, dan objek penelitan yang dilakukan.

24
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis Judul Metode Hasil Penelitian


1. Sahyoga Strategi Kualitatif Alternatif prioritas strategi
Setyasasama, Pengembangan Diskriptif. yang dapat diterapkan di
Kusnandar, RR Agribisnis Kopi Kabupaten Karanganyar
Aulia Qonita di Kabupaten berdasarkan hasil analisis
(2021) Karanganyar. QSPM adalah pengenalan
produk dan
mengintensifkan pasar
dengan distribusi yang baik
dan tepat untuk
mengembangkan agribisnis
kopi di Kabupaten
Karanganyar.
2. Galih Wibisono Dinamika Kualitatif Dinamika spasial
(2021) Spasial dengan penggunaan lahan pada
Perkebunan metode tahun 2015 perkebunan
Kopi di analisis data kopi mulai beralih fungsi
Kecamatan model markov dikarenakan petani
Ngargoyoso dan analisis menggarap tanaman lain
digitasi citra saat masa panen kopi
SPOT untuk dianggap cukup sulit dan
klarifikasi terdapat beberapa lahan
penggunaan yang sudah beralih fungsi
lahan. menjadi pemukiman.

25
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

No Nama Penulis Judul Metode Hasil Penelitian


3. Parana Satwika Strategi Kuanitatif Hasil dari penelitian ini
Ramadhan, Nani Peningkatan dengan menunjukan strategi
Irma Susanti, Penjualan Kopi metode kualitas untuk produk kopi
Dinna Riana Arabica Jenawi analisis arabica jenawi adalah
(2019) Desa matriks IFE, strategi diversifikasi untuk
Anggrasmanis, EFE, space, menambah produk atau
Kecamatan dan SWOT jasa yang berhubungan.
Jenawi, Strategi harga pada kopi
Kabupaten arabica jenawi ini
Karanganyar, merupakan harga insentif
Provinsi Jawa penetrasi dan strategi
Tengah saluran distribusi yang
harus diperbaiki dengan
meningkatkan kontrol dari
distributor, pemasok,
pengecer dalam
mengedarkan kopi untuk
meningkatkan penjualan
kopi arabica jenawi.
4. Vharessa Strategi Kualitatif Penelitian ini menunjukan
Aknesia, Arief Pengembangan dengan bahwa PT Sinar Mayang
Daryanto, Usaha Kopi analisis Lestari saat ini memiliki
Kirbrandoko Khusus (PT. Diamond keunggulan kompetitif dari
(2015) Sinar Mayang Porters, teknologi dan reputasi.
Lestari, Rantai Nilai, Strategi prioritas yang
Bandung) SWOT, dan dapat dilakukan oleh
Vrio. perusahaan adalah
memperbanyak produksi
kopi arabika Java Preanger
varian natural dan madu
serta membangun coffee
center di perkebunan untuk
berbagi ilmu dan inovasi
kepada petani.

26
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

No Nama Penulis Judul Metode Hasil Penelitian


5 Sri Tjondro Rantai Kualitatif Penelitian ini menjelaskan
Winarno, Wiwik Pemasaran Kopi dengan bahwa pemasaran kopi
Sri Harijiani, Robusta Petani penedekatan robusta rakyat, dapat
Gyska Indah Kecil di Jawa diskriptif. disimpulkan menjadi
Harya (2019) Timur empat rantai pemasaran
yaitu meliputi produsen
kopi, perantara, pedagang,
pedagang pengumpul.
6. Andri Ikhwana Analisis dan Kualitatif Nilai tambah pada rantai
bisnis (2017). Strategi dengan pasok produk olahan
Penambahan pendekatan komoditas kopi dapat
Nilai Jual diskriptif dilakukan pada berbagai
Komoditas Kopi tahapan proses olahan
Melalui produk kopi dan penerapan
Penataan Rantai strategi aliansi dapat
Nilai Komoditas dilakukan dengan tujuan
Kopi untuk menjamin
keberlangsungan serta
keunggulan dan
kesinambungan bisnis.
7. Soetriono, Permodelan dan Kualitatif Keberadaan agribisnis kopi
Zaenuri, Djoko Pengembangan dengan robusta memiliki
Soejono, Ati Agribisnis pendekatan keberagaman masing-
Kusmiati Minuman diskriptif masing dan usaha tani kopi
(2013) Berbasis Kopi kumparatif. robusta mempunyai daya
Robusta dalam saing keunggulan
Mendorong (komparatif dan
Perekonomian kompetitif).
Kawasan Jalur
Lintas Selatan
Jawa Timur

27
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

No Nama Penulis Judul Metode Hasil Penelitian


8. Adi Bilhak, dan Pengembangan Kualitatif Pengembangan agribisnis
Samsul Ma’rif Agribisnis Kopi dengan kopi merupakan sebuah
(2014) dalam Kerangka pendekatan sinkronisasi dari empat sub
Pembangunan diskriptif sistem agribisnis yakni sub
Ekonomi agribisnis hulu berfungsi
Wilayah di sarana produksi pertanian,
Kabupaten Aceh sub agribisnis primer yang
Tengah berfungsi teknis produksi
agar produknya dapat
dipertanggung jawabkan,
sub sistem agribisnis hilir
berfungsi melakukan
pengolahan lanjut (baik
tingkat primer, sekunder
maupun tersier) dan sub
sistem agribisnis
penunjang yang berfungsi
memberikan pelayanan dan
dukungan.
9. Ria Lestari Baso, Analisis Daya Kuantitatif Hasil analisis Teori Berlian
dan Ratya Saing Kopi dengan Porter dalam keunggulan
Anindita. Indonesia pendekatan kompetitif kopi Indonesia
(2018) analisis menunjukkan Indonesia
Revealed memiliki keunggulan pada
Comparative faktor kondisi terkait
Advantage dan sumber daya alam dan
Porter kelemahan pada faktor
Diamond kondisi terkait sumberdaya
Theory. manusia, IPTEK, akses
modal serta ketersediaan
infrastruktur yang
mendukung pengembangan
industri kopi.

28
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

No Nama Penulis Judul Metode Hasil Penelitian


10. Heri Cahyo The Alternative Kualitatif Perusahaan yang dapat
Bagus Setiawan, Blue Ocean dengan bertahan dalam persaingan
dan Beni Dwi Strategy: analisis Servo bisnis, harus menggunakan
Komara Bagaimana strategi yang berorientasi
(2020) Strategi pada value inovative dan
Perusahaan efisien dengan melihat
Industri Kopi resources dan capability
Santri Dalam perusahaan secara holistik.
Menghadapi Ketika perusahaan industri
Persaingan kopi raksasa menggunakan
Bisnis strategi red ocean dalam
ekspansi kompetisi pasar,
maka perusahaan industri
kopi kecil

C. Kerangka Pemikiran

Industri
Hulu

Kondisi Inovasi dan


Pemerintah Industri
Keberlanjutan
Industri
Hilir

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

29

Anda mungkin juga menyukai