id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Ekonomi Industri
Industri dalam ilmu ekonomi disebut dengan Industrial
Organization atau Economics of Industrial Organization yang merupakan
salah satu cabang dari ilmu ekonomi yang memiliki bahasan pokok tentang
perilaku (Behavior / Condusct) firm dalam suatu industri serta dalam suatu
industri bagaimana dampaknya terhadap industri dan konsumen
(Performance) (Nikensari, 2018). Industri dalam ilmu ekonomi
merupakan suatu keahlian khusus dalam membantu menjelaskan tentang
mengapa sebuah pasar perlu diorganisir serta bagaimana
pengorganisasinya dapat mempengaruhi cara kerja sebuah pasar industri.
Industri dalam ilmu ekonomi menjelaskan tentang struktur pasar dan
perusahaan yang lebih menekankan pada studi empiris dari faktor-faktor
yang mempengaruhi terhadap struktur pasar dan tingkah laku penjual dan
pembeli dalam mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan ekonomi
(Arsyad, 2015). Dalam sebuah industri terdapat tiga elemen pokok struktur
pasar yaitu konsentrasi pasar, pasar (Market Share), dan hambatan atau
tantangan dalam memasuki sebuah pasar (Aminursita O, 2018).
Industri merupakan suatu kegiatan memproses atau mengolah
barang dengan menggunakan sarana dan peralatan untuk menghasilkan
sebuah produk atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat pada umumnya. Industri adalah sebuah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan barang
jadi dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya (Undang-Undang
No. 5 Tahun 1984 ), termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri dan industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan baku dan memanfaatkan sumber daya industri sehingga
7
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menghasilkan sebuah barang atau jasa yang memiliki nilai tambah atau
manfaat lebih tinggi (Undang-Undang No. 3 Tahun 2014).
Industri merupakan sebuah usaha untuk memproduksi barang jadi
dengan bahan baku atau bahan mentah melalui sebuah proses produksi
penggarapan dalam jumlah atau kuantitas yang besar sehingga barang atau
jasa tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin namun tetap
dengan mutu setinggi-tingginya (Badan Pusat Statistik, 2017).
2. Industri Hulu
Industri hulu merupakan industri yang mengolah bahan mentah
menjadi hasil produksi sektor primer baik pertanian, peternakan,
perkebunan, ataupun pertambangan. Industri hulu pada umumnya
berorientasi pada bahan mentah dan berada di dekat daerah sumber bahan
mentah (Satria, 2020). Industri hulu adalah industri yang hanya mengolah
bahan mentah menjadi barang setengah jadi, industri hulu memiliki sifat
hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Industri
hulu memiliki ciri-ciri seperti tidak padat karya dan industri hulu sifatnya
hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri lain (Fatma,
2017). Indusrti hulu adalah titik dalam produksi yang berasal dari awal
proses dan dapat juga disebut dengan eksplorasi dan produksi, industri
hulu merupakan industri yang terjauh dari konsumen pengguna akhir
(Hayes, 2022).
3. Industri Hilir
Industri hilir yaitu industri yang mengolah lebih lanjut dari hasil-
hasil industri primer, bahan baku dari industri hilir merupakan bahan
mentah atau setengah jadi yang diproduksi industri. Pada umumnya
industri hilir bertempat di dekat industri-industri yang menghasilkan bahan
bakunya atau bertempat di sekitar pasar atau akses transportasi yang
mudah seperti di dekat pelabuhan ataupun jalan raya antar provinsi.
Industri hilir adalah industri yang bergerak dalam pengolahan sebuah
8
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan
dapat langsung digunakan atau dinikmati oleh konsumen (Fatma, 2017).
4. Agroindustri
Agroindustri berasal dari dua kata yaitu agricultural dan industry
yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau
industri yang menghasilkan suatu produk untuk digunakan sebagai sarana
atau input dalam usaha pertanian . Definisi agroindustri dapat dijabarkan
sebuah kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk
kegiatan tersebut, dengan demikian agro industri dapat meliputi industri
pengolahan hasil pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida,
bibit, dan lain-lain) dan industri jasa sektor pertanian (Marsudi, 2013) .
9
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Kualitas produk dan jasa yang dihasilkan apakah sesuai atau lebih dari
ekspektasi atau yang diharapkan oleh konsumen.
b. Fungsi produk, dimana produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah
produsen sesuai dengan fungsi yang di inginkan oleh masing-masing
konsumen.
c. Bentuk, sebuah produk harus bisa sesuai dengan bentuk yang
diinginkan oleh konsumen.
d. Tempat, dalam menghasilkan sebuah produk harus sesuai dengan
tempat kebutuhan konsumen.
e. Waktu, waktu dari sebuah produk yang dihasilkan sesuai dengan waktu
kebutuhan konsumen.
f. Kemudahan, dimana sebuah produk yang dihasilkan mudah dijangkau
oleh konsumen
6. Inovasi Industri
Inovasi dapat diartikan sebagai sebagai proses atau hasil
pengembangan dan pemanfaatan atau mobilisasi dari pengetahuan,
ketrampilan (termasuk ketrampilan teknologi) dan pengalaman dalam
menciptakan atau memperbaiki sebuah produk atau jasa melalui proses
atau sistem yang baru, untuk memberikan nilai lebih secara signifikan.
Pengertian inovatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah mengenalkan sesuatu yang bersifat baru, dengan tujuan untuk
menghasilkan produk yang baru. Menurut UU No. 19 Tahun 2002,
pengertian inovasi adalah sebuah kegiatan penelitian, pengembangan, dan
atau perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan
pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, dan ataupun sebuah cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam suatu produk atau
dalam sebuah proses produksinya.
Inovasi adalah sebuah perubahan metode atau teknologi yang
bersifat positif yang berguna dan berangkat dari cara-cara yang sudah ada
10
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebelumnya dalam melakukan sesuatu. Inovasi terdiri dari dua tipe yaitu
inovasi proses dan inovasi pada produk yang dihasilkan. Inovasi pada
proses merupakan perubahan yang dilakukan untuk mempengaruhi cara
output dalam produksi, sedangkan inovasi pada produk merupakan
perubahan atau pembaruan dalam output aktual baik itu barang maupun
jasa yang dihasilkan (Wiratmo, 2014).
Inovasi adalah alat spesifik bagi perusahaan dimana dengan inovasi
dapat mengeksplorisasi atau memanfaatkan perubahan yang terjadi
sebagai sebuah kesempatan untuk menjalankan suatu bisnis yang berbeda,
hal tersebut dapat dipresentasikan sebagai bentuk disiplin, pembelajaran,
dan dipraktekkan (Drucker, 2012). Kata inovasi merupakan kara yang
berasal dari Bahasa Inggris innovation yang berarti perubahan sehingga
dapat diartikan bahwa inovasi merupakan sebuah proses kegiatan atau
pemikiran manusia dalam menemukan sesuatu yang baru yang berkaitan
dengan input, output, dan proses, serta dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia (Makmur, 2015) .
Pembaruan merupakan sifat yang harus ada dalam inovasi tidak
harus berasal dari sebuah hasil penelitian yang mutakhir. Hasil penelitian
yang telah berlalu juga dapat disebut inovasi apabila diintroduksikan
kepada masyarakat yang belum pernah mengenalnya (Farisi, 2013). Sifat
pembaruan pada sebuah inovasi dapat dilihat dari sudut pandang
masyarakat (calon adopter), jadi bukan kapan inovasi tersebut dihasilkan.
Percepatan masyarakat yang akan mempengaruhi pengadopsian inovasi
adalah sifat dari inovasi itu sendiri, karena inovasi yang akan diintroduksi
ke dalam sebuah industri harus memiliki banyak kesesuaian (daya adaptif)
terhadap kondisi industri tersebut (Kotler, 2015).
11
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam industri ini merupakan inovasi yang berorientasi pada pasar serta
mengimplementasikan sesuatu yang baru atau berbeda mengenai
kondisi pasar, serta dapat dianggap sebagai sebuah perilaku inovatif.
Hal ini menjelaskan bahwa orientasi pasar merupakan sumber ide untuk
melakukan inovasi dalam menciptakan produk baru hingga proses yang
terbaharukan. Kapasitas inovasi yang dapat dilakukan di industri hilir
memiliki indikator sebagai berikut (Bangun, 2012):
a. Memiliki prosedur formal untuk merealisasikan dan mengevaluasi
proyek bisnis. Dalam indikator ini, sistem yang tepat merupakan
prosedur standar perusahaan dalam menilai, melaksanakan, dan
mengevaluasi inovasi yang dilakukan.
b. Memiliki proses formal untuk mengevaluasi inovasi bisnis. Selain
prosedur, proses formal merupakan indikasi yang menunjukan
kapasitas inovatif suatu organisasi untuk melakukan evaluasi inovasi
bisnis yang dilakukan.
c. Melakukan proyek bisnis yang inovatif secara teratur. Organisasi
yang memiliki kapasitas inovasi ditandai dengan proyek bisnis
inovatif yang dilakukan secara berkala atau untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai.
d. Berani mengambil resiko dalam situasi yang tidak pasti.
Implementasi inovasi industri hilir seperti kedai kopi dapat
dilakukan dengan mengikuti perkembangan zaman untuk terus bersaing
dengan pesaingnya. Inovasi tidak hanya dilakukan berdasarkan
orientasi pasar namun juga melakukan orientasi kewirausahaan secara
bersamaan untuk mencapai tujuan yang ingin dituju. Penerapan inovasi
kedai kopi dapat memberikan efisiensi serta peningkatan kualitas
produk yang ditawarkan. Penerapan inovasi secara maksimal apabila:
a. Terbuka terhadap ide bisnis baru.
b. Memandang pembaharuan dan inovasi sebagai hal yang esensial
dalam organisasi.
15
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Keberlanjutan Industri
Bisnis berkelanjutan (Sustainable Business) adalah usaha bisnis
untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan maupun sosial
agar generasi selanjutnya memiliki sumber daya yang memadai untuk
memenuhi kebutuhannya (Trimagnus, 2019). Bisnis berkelanjutan tidak
hanya memiliki tujuan yang aman terhadap lingkungan, namun dalam
bisnis juga harus memiliki kualitas yang baik untuk mencapai keberhasilan
didalam pasar yang kompetitif. Bisnis berkelanjutan sering diartikan
dengan model bisnis yang mengelola triple bottom line, dimana
perusahaan mengelola keuangan mereka serta dampak sosial dan
lingkungan (Mensah, 2019). Triple bottom line memecah fokus
perusahaan menjadi tiga bagian yaitu keuangan dalam segi ekonomi,
tanggung jawab sosial, dan tanggung jawab terhadap lingkungan (Mensah,
2019). Tujuan dilakukannya hal tersebut yaitu untuk menjaga
kesinambungan bisnis dengan memecah fokus perusahaan menjadi tiga
unsur yaitu keuntungan, manusia, dan planet sehingga perusahaan akan
tetap mendapatkan keuntungan dan sosial lingkup yang terjaga.
16
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keberlanjutan memilki dampak yang baik apabila melalui tiga dasar yaitu
ekonomi,sosial, dan lingkungan (Mensah, 2019)
Kegiatan sebuah industri terutama agroindustri kopi akan
melibarkan beberapa stakeholder didalamnya yaitu petani, pengepul,
pengolah, dan pendistribusian hingga kepada konsumen untuk siap
dikonsumsi, manajemen rantai pasok untuk keberlanjutan sebuah industri
dapat dilihat sebagai suatu siklus yang dapat dibedakan ke dalam bentuk
dasar yaitu rantai pasok internal, eksternal, serta keseluruhan yang
mempengaruhi proses tersebut (Chopra, 2013).
17
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) Faktor Keberlanjutan
Terdapat faktor yang ada didalam industri hilir terutama di
industri kedai kopi yang dapat mempertimbangkan keberlanjutan
seperti manakanan yang ditawarkan, bangunan atau tempat untuk
menjalankan kedai kopi, penggunaan energi, air, pemanas, furnitur,
peralatan dapur, proses yang dipilih seperti perbaikan daripada
pembelian baru, minimalisasi limbah bahan baku dan bahan bakar
fosil, serta minimalisasi bahan kimia. Pertimbangan dalam
menerapkan keberlanjutan harus diperluas ke semua bidang, akan
tetapi perubahan dan evaluasi dapat dilakukan secara satu per satu.
Produk yang ditawarkan di kedai kopi merupakan bagian besar dari
keberlanjutan bisnis.
8. Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda menurut para ahli,
perbedaan ini dititik beratkan pada penekanannya. Menurut Fahmi
(2013:1) Kewirausahaan merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang
pengembangan, pembangunan semangat serta kreativitas dan berani
menanggung risiko terhadap pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan
hasil dari karya yang dilakukan. Nilai sebuah kewirausahaan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhada pelaku usaha kecil yang mampu
meningkatkan tumbuhnya kemandirian usaha (Djodjobo & Vanessa,
2016).
Kewirausahaan merupakan suatu proses dimana seseorang atau
kelompok menggunakan upaya atau usaha yang terorganisir serta terdapat
sarana untuk mencari dan menciptakan sebuah peluang untuk menciptakan
suatu nilai yang tumbuh dan berkembang serta memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen melalui sebuah inovasi dan keunikan yang
dikembangkan (Kurniati, 2015). Kewirausahaan juga merupakan sebuah
kemampuan seseorang untuk peka terhadap sebuah peluang dan mampu
21
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kajian Empiris
Sebelum penelitian ini dilakukan, terdapat beberapa penelitian
sebelumnya yang sudah dilakukan serta menyangkut pokok pembahasan ini,
seperti yang dilakukan Sahyoga Setyasasama, Kusnandar, dan Aulia Qonita di
tahun 2021 yang membahas tentang strategi pengembangan agribisnis kopi di
Kabupaten Karanganyar dengan metode kualitatif diskriptif yang menjelaskan
dalam hasil penelitiannya bahwa alternatif prioritas strategi yang dapat
diterapkan adalah QSPM adalah pengenalan produk dan mengintensifkan pasar
dengan distribusi yang baik dan tepat untuk mengembangkan agribisnis kopi
di Kabupaten Karanganyar.
23
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Pemikiran
Industri
Hulu
29