Anda di halaman 1dari 18

Insignia Journal of International Relations

Vol. 8, No. 1, April 2021, 19-36


P-ISSN: 2089-1962; E-ISSN: 2597-9868

Peran TNI dalam Mengamankan Wilayah Perbatasan Darat


Indonesia-Malaysia
(Studi Kasus Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS
Periode Maret 2019– November 2019)

Agus Subagyo
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Achmad Yani
Email: agus.subagyo@lecture.unjani.ac.id

Abstrak

Wilayah perbatasan darat Indonesia dengan Malaysia berada di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
dan Provinsi Kalimantan Utara. Wilayah ini sangat rawan terjadinya berbagai pelanggaran batas wilayah. TNI
sebagai alat pertahanan negara wajib melakukan pengamanan terhadap wilayah perbatasan. Satgas Pamtas
Yonif Raider 301/PKS merupakan satuan TNI AD yang diberikan tugas untuk mengamankan wilayah perbatasan
darat Indonesia-Malaysia, dengan wilayah penugasan di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten
Sanggau, Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Kapuas Hulu, mulai 1 Maret 2019–30 November 2019. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis apa saja peran Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS dalam
mengamankan wilayah perbatasan darat Indonesia-Malaysia. Kerangka teoritis yang digunakan adalah teori
peran, dimana peran terbagi menjadi peran aktif dan peran partisipatif. Penelitian dilakukan dengan metode
kualitatif, melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peran Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS dalam mengamankan wilayah
perbatasan darat Indonesia-Malaysia diwujudkan dengan peran aktif dan peran partisipatif. Peran aktif berupa
pengamanan wilayah perbatasan dari ancaman militer dan non-militer, seperti pengamanan patok batas,
pengamanan yang dilakukan satgas pamtas terhadap kejahatan transnasional, illegal logging, illegal mining,
kejahatan narkoba, penyelundupan barang. Peran partisipatif berupa kegiatan sosial kemanusiaan (civic mission)
yang dilakukan satgas pamtas dalam bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang sosial, dan bidang
infrastruktur, sehingga sangat dirasakan oleh masyarakat di wilayah perbatasan.

Kata kunci: peran, TNI, perbatasan darat, Indonesia-Malaysia

Abstract

The land border between Indonesia and Malaysia is in the Province of West Kalimantan, East Kalimantan, and
North Kalimantan. This region is very prone to various violations of territorial boundaries. The Indonesian Military
as a means of national defense is obliged to carry out security against border areas. The task force of Raider
Infantry Battalion 301/PKS is an army unit assigned to secure the Indonesia-Malaysia land border area, with
assignment areas in West Kalimantan Province, specifically in Sanggau, Sintang, and Kapuas Hulu Regencies,
starting March 1, 2019-30 November 2019. The purpose of this study is to analyze the role of the task force of
Raider Infantry Battalion in securing the Indonesia-Malaysia land border area. The theoretical framework used is
role theory, where roles are divided into active roles and participatory roles. The study was conducted using
qualitative methods, through data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation
studies. The results showed that the role of the task force of Raider Infantry Battalion 301/ PKS in securing the
Indonesia-Malaysia land border area was realized with an active and participatory role. An active role in the form
of securing border areas from military and non-military threats, such as security carried out by the task force for
transnational crime, illegal logging, illegal mining, drug crimes, smuggling of goods. Participatory role in the form
of humanitarian social activities (civic mission) carried out by the task force in the field of education, health sector,
social field, and infrastructure, so it is very much felt by the people in the border areas.

Keywords: border, Indonesian military, role, Indonesia-Malaysia

19
PENDAHULUAN wilayah perbatasan merupakan aspek vital
Dalam perspektif hubungan untuk menghadang musuh yang masuk
internasional, persoalan perbatasan dari luar, terlebih lagi perbatasan darat.
menjadi kajian yang mengemuka dan Perbatasan darat Indonesia-Malaysia
strategis mengingat meningkatnya konflik merupakan wilayah vital dan strategis
perbatasan dan sengketa wilayah untuk dilakukan pengamanan untuk
perbatasan yang memicu ketegangan, menunjukkan bahwa negara hadir di
kekerasan, dan peperangan antarnegara. wilayah perbatasan untuk mengamankan
Dari aspek wilayah perbatasan, Indonesia setiap warga negara Indonesia (Muhtadi,
berbatasan darat dengan tiga negara, yakni 2017: 16). Salah satu komponen bangsa
Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. yang berperan menjaga dan mengamankan
Ketiga wilayah perbatasan darat Indonesia wilayah perbatasan adalah Tentara
ini sangat rawan terjadinya berbagai Nasional Indonesia (TNI). TNI berperan
ancaman, baik ancaman tradisional/ sebagai penjaga kedaulatan negara,
konvensional maupun ancaman modern/ pemelihara keutuhan NKRI, dan penangkal
non-konvensional, mulai dari perusakan/ kekuatan musuh dari luar/ eksternal,
pemindahan batok batas, infiltrasi asing, sehingga sangat berkepentingan untuk
pelintas batas tradisional, maupun memelihara keamanan dan pertahanan di
kejahatan transnasional, seperti illegal wilayah perbatasan Indonesia.
logging, illegal mining, drug trafficking, Hal ini sesuai dengan amanat UU No
human trafficking, smuggling, dan illegal 34 Tahun 2004 Tentang TNI, di Pasal 7,
trading (Yani & Nizmi, 2018). ayat 2, dinyatakan bahwa tugas pokok TNI
Salah satu wilayah perbatasan darat adalah melaksanakan Operasi Militer
yang rentan terjadinya pelanggaran Untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer
kedaulatan negara dan kejahatan Selain Perang (OMSP), dimana salah satu
transnasional adalah wilayah Pulau wujud OMSP tersebut adalah
Kalimantan. Kalimantan memiliki tiga mengamankan wilayah perbatasan.
provinsi yang berbatasan langsung dengan Implementasi dari amanat UU TNI untuk
Negara Bagian Sabah dan Negara Bagian mengamankan wilayah perbatasan adalah
Serawak, Malaysia, yakni Provinsi menggelar pasukan di sepanjang wilayah
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan perbatasan Indonesia, termasuk di wilayah
Kalimantan Utara. Wilayah perbatasan perbatasan darat Indonesia-Malaysia,
darat Indonesia-Malaysia di Pulau dalam bentuk Satuan Tugas Pengamanan
Kalimantan ini terdiri dari lembah, sungai, Perbatasan (Satgas Pamtas), dengan tugas
gunung, perbukitan, dan hutan, yang sulit yang bersifat temporer, dalam kurun
sekali dijangkau oleh transportasi darat. waktu tertentu, yang dikirimkan secara
Berdasarkan penelitian yang dilakukan bergiliran dari satuan batalyon, yang
oleh Seskoad (2007: 12), banyak jalan- terpilih secara selektif, untuk menjalankan
jalan “tikus” menuju ke wilayah perbatasan misi pengamanan perbatasan darat.
sehingga potensial terjadinya aksi infiltrasi Salah satu satuan Batalyon yang
asing dan beragam kejahatan transnasional diberikan tugas pengamanan wilayah
dengan berbagai modus operandi yang perbatasan darat Indonesia-Malaysia
kompleks dan rumit. adalah Batalyon Infanteri Raider 301/PKS,
Wilayah perbatasan merupakan yang bertugas menjaga dan mengamankan
cerminan keamanan nasional dan wilayah perbatasan sektor timur Provinsi
kedaulatan negara yang harus dijaga, Kalimantan Barat, tepatnya di wilayah
dipelihara, dan dipertahankan dari Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang,
berbagai ancaman (Sidratahta, 2016: 19). dan Kabupaten Kapuas Hulu, selama 9
Dalam perspektif pertahanan negara, bulan, mulai tanggal 1 Maret 2019 sampai

20
dengan 30 November 2019. Oleh karena Kalimantan. Di samping itu, peran yang
itu, penelitian ini akan menguraikan dan dibahas hanya dalam hal pengawasan
menganalisis tentang bagaimana peran pelintas batas, khususnya pelintas batas
Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS dalam tradisional maupun pelintas batas untuk
mengamankan wilayah perbatasan darat urusan pekerjaan, turisme, perdagangan,
Indonesia-Malaysia. dan aktivitas sosial ekonomi lainnya, serta
Topik mengenai peran Satgas Pamtas tidak membahas pengamanan dan
dalam pengamanan wilayah perbatasan pengawasan terhadap berbagai ancaman
masih sangat jarang dibahas dan diangkat pemindahan/ perusakan batok batas
dalam sebuah penelitian yang bermuara maupun kejahatan transnasional lainnya.
pada publikasi ilmiah dalam bentuk artikel Tinjauan analisis juga lebih sempit, yakni
jurnal. Berbagai literatur yang sudah terbit analisis terhadap Kompi Tempur I saja
dalam bentuk buku dan artikel jurnal dan dalam satuan Yonif 631/Antang,
ditulis oleh para akademisi di bidang sedangkan peran Yonif 631/Antang secara
pertahanan banyak yang memfokuskan keseluruhan tidak dibahas. Inilah yang
pada peran TNI maupun peran TNI AD menjadi perbedaaannnya. Sebagai
dalam mengamankan wilayah perbatasan informasi, Di dalam organisasi TNI AD,
secara umum dan makro saja, namun Satuan Batalyon terdiri dari beberapa
kurang menukik dan kurang menyoroti ke satuan Kompi, sehingga Satuan Kompi
aspek khusus dan mikro, yakni mengkaji merupakan bagian dari Satuan Batalyon.
dan menganalisis peran Satgas Pamtas. Berkaitan dengan hal tersebut,
Padahal, peran Satgas Pamtas ini sangat tulisan ini akan mengangkat dan
penting sebagai garda terdepan dalam menganalisis mengenai peran Satgas
menjaga wilayah perbatasan dan langsung Pamtas Yonif Raider 301/PKS dalam
bersentuhan dengan dinamika persoalan di mengamankan wilayah perbatasan darat
wilayah perbatasan. Indonesia-Malaysia di wilayah sektor
Sepanjang pembacaan terhadap Timur Provinsi Kalimantan Barat,
literatur penelitian tentang peran Satgas khususnya di Kabupaten Sanggau, Sintang,
Pamtas dalam pengamanan wilayah dan Putusibau, serta kendala yang dihadapi
perbatasan darat Indonesia-Malaysia, ada dan upaya pemecahannya secara solutif
satu artikel jurnal yang ditulis oleh Mayor dan praktis. Sumbangsih artikel ilmiah ini
Infanteri Hasan Abdullah M.Si (Han), tahun adalah sebagai saran masukan akademis
2013, pada Jurnal Pertahanan Universitas kepada pemerintah, khususnya TNI dan
Pertahanan, Vol. 3 No.1, dengan judul TNI AD, untuk memberikan prioritas pada
“Peran dan Kapabilitas TNI Dalam pengamanan wilayah perbatasan, terutama
Pengawasan Lintas Batas: Studi Kasus kepada setiap Satgas Pamtas TNI yang
Kapabilitas Kompi Tempur I Yonif berjuang keras di wilayah perbatasan darat
631/Antang di Pulau Sebatik”. Tulisan ini menjaga kedaulatan negara untuk
mengangkat tentang bagaimana peran dan membuktikan kepada masyarakat bahwa
kapabilitas pasukan pengamanan negara hadir dan bertanggungjawab di
perbatasan, yakni Kompi Tempur I Yonif wilayah perbatasan darat Indonesia-
631/Antang dalam pengawasan lintas Malaysia.
batas di wilayah Pulau Sebatik, Provinsi Agar supaya sistematis, artikel ini
Kalimantan Utara. Namun, artikel yang terbagi dalam empat bagian. Bagian
ditulis oleh Mayor Infanteri Hasan pertama menganalisis mengenai teori
Abdullah ini hanya membahas tentang peran sebagai pisau analisis untuk
Satgas Pamtas Yonif 631/Antang di membedah peran Satgas Pamtas Yonif
wilayah perbatasan di Pulau Sebatik saja, Raider 301/PKS dalam mengamankan
bukan di wilayah perbatasan darat di Pulau wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

21
Bagian kedua mengupas tentang metode Menurut Soerjono Soekanto (2002 :
penelitian yang dipergunakan dalam 16), terdapat jenis-jenis peran yang
penelitian ini dan cara melakukan dimainkan oleh suatu organisasi, yakni
penelitian di lapangan. Bagian ketiga peran aktif dan peran partisipatif. Peran
menganalisis tentang hasil dan aktif merupakan suatu peran seseorang
pembahasan, yang didalamnya terdapat seutuhnya selalu aktif dalam tindakannya
uraian mengenai sekilas Satgas Pamtas pada suatu organisasi tertentu. Hal
Yonif Raider 301/PKS; kekuatan, tersebut bisa dilihat atau diukur dari
kemampuan, dan gelar Satgas Pamtas Yonif kehadirannya serta kontribusinya
Raider 301/PKS; peran Satgas Pamtas terhadap suatu organisasi.
Yonif Raider 301/PKS; dan kendala yang Peran aktif sangat terkait dengan
dihadapi Satgas Pamtas Yonif Raider tugas yang melekat dalam diri seseorang
301/PKS, serta upaya yang digelar dalam atau organisasi sehingga harus
mengamankan wilayah perbatasan dilaksanakan. Peran aktif merupakan
Indonesia-Malaysia. Bagian keempat berisi peran utama yang harus dilakukan agar
kesimpulan yang konkret, empiris, dan supaya target organisasi tercapai, yang
aplikatif. diukur dari keaktifan seseorang dalam
suatu program atau kegiatan tertentu.
Teori Peran Peran ini merupakan peran yang esensial
Dalam mencari jawaban terhadap dimainkan oleh suatu organisasi agar
permasalahan tentang apa saja peran supaya pelaksanaan visi dan misi
Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS dalam organisasi terwujud.
mengamankan wilayah perbatasan darat Peran partisipasif adalah suatu peran
Indonesia-Malaysia (khususnya di yang dilakukan seseorang dengan
perbatasan darat Provinsi Kalimantan berdasarkan kebutuhan atau hanya pada
Barat), pada penelitian ini, dipergunakan saat atau pada momentum tertentu saja.
teori peran, yang didalamnya terdapat Peran partisipastif adalah peran yang
peran aktif dan peran partisipatif. bersifat tambahan, pendukung atau
Dari literatur yang ada, peran adalah pelengkap dimana seseorang aktif dalam
sikap, perilaku, dan perbuatan seseorang, suatu kegiatan ketika ada kebutuhan, ada
kelompok atau organisasi yang dilakukan permintaan, dan dalam kondisi tertentu,
atas dasar norma, nilai, dan hukum yang yang mendorong seseorang tersebut
berlaku dan telah ditetapkan sebelumnya. berpartisipasi, terlibat dan berperan serta
Peran merupakan pengejawantahan dari dalam suatu kegiatan tertentu.
tugas pokok, fungsi, dan kewenangan yang Abu Ahmadi (1982: 19), menyatakan
dimiliki oleh seseorang atau kelompok bahwa peran merupakan sesuatu yang
dalam rangka mencapai tujuan organisasi komplek berupa pengharapan manusia
atau kelompoknya masing-masing. Peran atau organisasi terhadap cara indvidu atau
bisa juga dikaitkan dengan posisi, jabatan, organisasi bersikap, bertindak, dan
atau kewenangan yang dimiliki oleh berbuat dalam konteks situasi dan kondisi
seseorang atau kelompok di tengah tertentu berdasarkan status dan fungsi
masyarakat, sehingga seseorang ataupun sosial di tengah masyarakat. Miftah Thoha
kelompok tersebut melakukan sesuatu (1997: 52), menegaskan bahwa peran
berdasarkan pada posisi atau timbul karena suatu jabatan, tugas, dan
kewenangannya tersebut. Peran kewenangan yang melekat pada diri
merupakan implementasi dari sikap dan seseorang atau organisasi atau lembaga
perilaku yang ada di tengah masyarakat tertentu. Peran merupakan pelaksanaan
tentang apa yang seharusnya dan apa yang tugas, fungsi dan kewenangan yang
semestinya dilakukan. normatif yang diberikan oleh aturan,

22
peraturan maupun perintah konsitusi yang perwira, bintara, dan tamtama, yang
harus dilaksanakan oleh individu dan terlibat langsung dalam penugasan di
organisasi tertentu. wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
Dalam konteks ini, peran Satgas Adapun informan yang diwawancarai
Pamtas Yonif Raider 301/PKS dalam adalah: (1) Komandan Satgas Pamtas
mengamankan wilayah perbatasan darat Yonif Raider 301/PKS, Letkol Inf Andi
Indonesia-Malaysia akan dilihat dalam Hasbulah; (2) Dankima Yonif Raider
perspektif teori peran, baik peran aktif 301/PKS, Lettu Arh Fitra Juni Awan; (3)
maupun peran partisipatif, yang selama ini Dan SSK I Yonif Raider 301/PKS, Lettu Inf
diperankan oleh Satgas Pamtas Yonif Yon Andreas; (4) Dan Pos Yonif Raider
Raider 301/PKS ketika bertugas menjaga, 301/PKS, Sertu Muhammad Haris; (5)
memelihara, dan mengamankan wilayah Takom Yonif Raider 301/PKS, Praka Agus
perbatasan darat Indonesia-Malaysia, Adhiwijaya. Observasi dilakukan ke
khususnya di perbatasan darat Provinsi wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia,
Kalimantan Barat. khususnya di Kabupaten Sanggau,
Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Kapuas
Metode Penelitian Hulu. Studi dokumentasi dilakukan melalui
Penelitian ini menggunakan metode pencarian dokumen maupun pustaka baik
penelitian kualitatif. Menurut Herdiansyah dari buku, jurnal, laporan penelitian, dan
Haris (2010:13), metode kualitatif internet.
merupakan penelitian ilmiah yang Selain itu, dilakukaan pula FGD
memiliki tujuan untuk memahami dan (Focus Group Discussion) yang dilakukan
menjiwai suatu fenomena atau gejala untuk mendapatkan data yang valid dan
dalam interaksi sosial secara alamiah kredibel sehingga akan menemukan
dengan memprioritaskan pada jalinan novelty (kebaruan) penelitian. FGD
komunikasi yang mendalam diantara dilakukan dengan melibatkan semua pihak
peneliti dengan fenomena/ gejala/ terkait (stake holders) agar supaya data
peristiwa yang ditelitinya. Metode yang didapatkan representatif dan
penelitian kualitatif lebih menekankan mewakili semua lapisan populasi. Adapun
pada huruf, kata dan kalimat untuk pihak yang terlibat dalam FGD adalah dari
mengungkap makna di balik angka dan Mabes TNI (Kolonel Inf Agung Zamawi),
fenomena atau peristiwa (verstehen), Mabes TNI AD (Letkol Inf Tatang
sehingga akan didapatkan hasil analisis Suartana), Seskoad (Kolonel Inf
yang kredibel, fokus, detail, valid, dan Muharman), Sesko TNI (Kolonel Kav Irman
mendalam (Subagyo, 2020: 24). Gama), dan Dislitbangad (Kol Czi Widijo).
Pendekatan studi kasus dalam Uji keabsahan data dilakukan melalui
penelitian ini merupakan jenis penelitian triangulasi data dan member check secara
deskriptif kualitatif yang difokuskan pada teliti dan komprehensif.
individu dan lembaga secara terperinci,
detail, dan intensif dengan obyek yang kecil HASIL DAN PEMBAHASAN
dan sempit, sehingga akan dapat Sekilas Satgas Pamtas Yonif Raider
menghasilkan deskripsi suatu gejala secara 301/PKS
jelas dan obyektif (Danim, 2002). Dalam perspektif keamanan di
Teknik pengumpulan data wilayah perbatasan, banyak sekali
menggunakan wawancara mendalam, ancaman-ancaman luaar negeri yang
observasi, dan studi dokumentasi / studi dihadpi oleh Batalyon Infanteri Raider
pustaka. Wawancara dilakukan kepada 301/Prabu Kian Santang (Yonif Raider
para informan yang berasal dari Satgas 301/PKS), seperti penyelundupan barang-
Pamtas Yonif Raider 301/PKS, pada level barang, penyelundupan obat-obatan,

23
pencurian kayu illegal (illegal logging), XII/Tanjung Pura, Nomor:
pencurian batu bara/ pertambangan illegal Sprin/280/II/2019, tanggal 15 Februari
(illegal mining), dan penyelundupan tenaga 2019 Tentang Perintah Untuk
kerja. Melaksanakan Tugas Operasi Pengamanan
Ancaman tersebut berbahaya bagi Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Wilayah
masyarakat sekitar di wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Barat Terhitung Mulai
karena maraknya narkoba dan miras di Tanggal 1 Maret 2019–30 November 2019
tengah masyarakat, khususnya anak muda atau selama kurang lebih Sembilan bulan.
yang terkontaminasi narkoba dan miras Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS
karena mudah didapat dari selundupan melaksanakan operasi pengamanan
dan harganya cenderung murah. Hal ini wilayah perbatasan darat Indonesia-
juga mengancam kedaulatan wilayah dan Malaysia di sepanjang garis perbatasan
kedaulatan ekonomi Indonesia karena wilayah Kabupaten Kapuas Hulu,
barang-barang selundupan tidak melalui Kabupaten Sintang, dan Kabupaten
bea cukai. Penyelundupan tenaga kerja Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat
juga tidak melalui pihak imigrasi sehingga dengan tugas pokok, antara lain: (1)
tidak memiliki dokumen imigrasi, serta Memelihara dan meningkatkan
hilangnya potensi kerugian miliaran rupiah kewibawaan pemerintah di wilayah
dari pencurian kayu dan pencurian batu Provinsi Kalimantan Barat; (2) Menjamin
bara di wilayah perbatasan. Realitas keutuhan wilayah dengan tidak terjadinya
ancaman dari luar negeri inilah yang pergeseran atau hilangnya atau rusaknya
kemudian mesti dihadapi oleh Satgas patok batas; (3) Melaksanakan operasi
Pamtas Yonif Raider 301/PKS. pemberdayaan wilayah pertahanan di
Batalyon Infanteri Raider 301/Prabu kawasan perbatasan darat; (4) Mencegah
Kian Santang (Yonif Raider 301/PKS) terjadinya pelanggaran, kegiatan illegal,
adalah satuan tempur TNI AD yang berada penyelundupan senjata dan bahan peledak;
di bawah organik Korem (5) Melaksanakan tugas-tugas lain di
062/Tarumanagara, dan di bawah kendali wilayah perbatasan darat sesuai petunjuk
Kodam III/Siliwangi, yang berkedudukan komando atas.
di wilayah Kecamatan Cimalaka, Adapun wilayah penugasan Satgas
Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Pamtas Yonif Raider 301/PKS di
Yonif Raider 301/PKS terbentuk menjadi perbatasan darat Indonesia-Malaysia dapat
satuan tempur Raider pada tahun 2018, digambarkan dalam bentuk peta sebagai
melalui proses pelatihan Raider yang keras berikut:
dan berat di Pusdikpassus Batu Jajar dan
Pusdikpassus Cilacap.
Sebagai satuan tempur yang telah
berpengalaman di medan penugasan,
satuan Yonif Raider 301/PKS diberikan
amanat untuk menjadi Satuan Tugas
Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas)
darat Indonesia-Malaysia di sektor timur
wilayah Provinsi Kalimantan Barat, dengan
pelaksanaan tugas pengamanan wilayah
perbatasan darat di bawah koordinasi
operasi Kodam XII/Tanjung Pura.
Dasar pelaksanaan tugas operasi
pengamanan perbatasan ini tertuang
dalam Surat Perintah Pangdam

24
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Gambar 1.
Wilayah Operasi Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS

Kekuatan dan Gelar Satgas Pamtas Yonif perwira, bintara, dan tamtama, yang
Raider 301/PKS terbagi dalam Satuan Setingkat Kompi
Kekuatan Satgas Pamtas Yonif Raider (SSK) I, II, III, IV, dan Markas Satgas
301/PKS yang diberangkatkan ke wilayah (Masatgas). Adapun kekuatan rinci dari
penugasan di perbatasan darat sektor Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS dapat
timur Provinsi Kalimantan Barat berjumlah dilihat dalam tabel berikut:
450 personil, yang terdiri dari unsur

Tabel 1.
Kekuatan Personil Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS
No. Nama Pos Jumlah Personil
1. Markas Satgas 90
2. Satuan Setingkat Kompi (SSK) I 86
3. Satuan Setingkat Kompi (SSK) II 100
4. Satuan Setingkat Kompi (SSK) III 94
5. Satuan Setingkat Kompi (SSK) IV 80
Total 450
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Sedangkan gelar Satgas Pamtas Yonif patok. Gelar kekuatan Satgas Pamtas Yonif
Raider 301/PKS dilakukan pada sepanjang Raider 301/PKS saat ini masih kurang
259,5 KM di garis perbatasan darat optimal. Hal ini dibuktikan dengan masih
Indonesia-Malaysia, tepatnya di Kabupaten sedikitnya pos-pos pengamanan
Sanggau, Kabupaten Sintang, dan perbatasan darat dibandingkan dengan
Kabupaten Kapuas Hulu, dengan jumlah panjangnya wilayah perbatasan darat dan
patok batas yang diamankan sekitar 2.411 jumlah personil di berbagai titik rawan di

25
wilayah perbatasan darat tidak sebanding antarnegara yang sulit sekali dicegah dan
dengan jangkauan wilayah perbatasan ditangkal.
darat yang sangat luas, sehingga Untuk mengetahui lebih mendalam
berdampak pada masih maraknya pelintas tentang gelar Pos Pamtas Satgas Yonif
batas ilegal dan kejahatan lintas batas Raider 301/PKS dapat ditampilkan pada
gambar berikut:

Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Gambar 2.
Gelar Pos Pamtas Yonif Raider 301/PKS

Peran Satgas Pamtas Yonif Raider kejahatan narkoba, dan penyelundupan


301/PKS manusia dan barang.
Peran yang dimainkan oleh Satgas Dalam operasi intelijen yang
Pamtas Yonif Raider 301/PKS dalam dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Raider
mengamankan wilayah perbatasan darat 301/PKS diperoleh hasil operasi berupa
Provinsi Kalimantan Barat dengan penemuan dan penyitaan senjata rakitan
Malaysia di wilayah sektor timur laras pendek dan laras panjang, amunisi
(Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, dan bahan peledak, minuman keras,
Kabupaten Kapuas Hulu) adalah peran penangkapan TKI ilegal, dan penyitaan
yang bersifat aktif dan peran yang bersifat sembako. Operasi intelijen ini dilakukan
partisipatif. Hal ini didasarkan pada teori Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS
peran menurut Soerjono Soekamto bahwa secara rutin di berbagai wilayah yang
peran yang ditampilkan dan dimainkan dinilai rawan terjadinya berbagai
oleh suatu organisasi dapat terwujud pada kejahatan di wilayah perbatasan darat
peran aktif dan partisipatif. Indonesia-Malaysia. Satgas Pamtas Yonif
Adapun peran aktif dari Satgas Raider 301/PKS melakukan operasi
Pamtas Yonif Raider 301/PKS berupa intelijen secara profesional dengan
pengamanan wilayah perbatasan dari melibatkan semua instansi terkait yang
ancaman militer dan non-militer, seperti berkepentingan dan selalu berkoordinasi
pengamanan yang dilakukan Satgas Pamtas dengan pihak kepolisian setempat apabila
terhadap patok batas, pelintas batas ditemukan kasus/ kejahatan/ tindak
tradisional dan ilegal, ancaman kejahatan pidana umum yang langsung diserahkan
transnasional, illegal logging, illegal mining, kepada pihak kepolisian untuk diproses

26
secara hukum pidana. Hasil operasi Yonif Raider 301/PKS dapat dilihat pada
intelijen yang digelar oleh Satgas Pamtas gambar berikut:

Tabel 2.
Hasil Operasi Intelijen di Wilayah Perbatasan Darat
No. Jenis Jumlah
1. Senjata Rakitan
• Laras Panjang 39 Pucuk
• Laras Pendek 2 Pucuk
2. Muhandak
• Munisi TJ Kal 9 MM 3 Butir
• Munisi Tabur Kal 12 MM 63 Butir
• Granat Tangan 1 Butir
3. Minuman Keras
• Arak Putih 195 Liter
• Benson 148 Botol
• Arak Likwer 12 Kendi
• Arak Glenfond 12 Botol
• Kingsway 792 Kaleng
• Bir Snow 1.032 Kaleng
• Lemon Gin 64 Botol
• Brandy 77 Botol
4. Pakaian Bekas 17 Karung
5. Mesin Speed Boat 3 Buah
6. Rokok M2 19.200 Batang
7. TKI Ilegal 14 Orang
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Selanjutnya, Satgas Pamtas Yonif selalu menjunjung tinggi hak asasi manusia
Raider 301/PKS melakukan patroli yang tanpa adanya tindakan kekerasan yang
digelar melalui patroli patok, patroli pilar brutal serta patrol selalu dilakukan secara
TNBK, patroli koordinasi TNI-TDM humanis, berperikemanusiaan, dan
(Tentara Diraja Malaysia), dan patroli jalan persuasif. Bahkan, patroli bersama antara
tidak resmi di berbagai jalan tikus maupun TNI dan TDM bermanfaat karena bisa
jalan alternatif menuju akses perbatasan, saling mengenal antarangkatan bersenjata
yang sangat rawan terjadinya aksi yang berbeda sehingga meningkatkan rasa
kejahatan transnasional maupun infiltrasi saling percaya antara kedua belah pihak.
asing. Patroli yang dilakukan oleh Satgas Adapun rincian detail hasil operasi patroli
Pamtas Yonif Raider 301/PKS dilakukan yang digelar Satgas Pamtas Yonif Raider
secara rutin, terkoordinasi, dan 301/PKS bisa ditampilkan di bawah ini:
profesional, dimana Patroli yang dilakukan

27
Tabel 3.
Hasil Operasi Patroli di Wilayah Perbatasan Darat
No. Jenis Jumlah
1. Patroli Patok (2.411 Patok): Patok No 1.515
berhasil ditemukan
• Baik 2.171 Patok
• Rusak 88 Patok
• Hilang 152 Patok
2. Patroli Pilar TNBK
• Jarak 50.028 KM
• No Patok S.800-S.1300
• Baik 355 Patok
• Rusak 41 Patok
• Hilang 72 Patok
3. Patroli Koordinasi TNI-TDM SIRI I 2019
• Patroli Patok 125 Patok
• No Patok I.476-I.590
4. Patroli Jalan Tidak Resmi (32 Jalan)
• SSK I 8 Jalan
• SSK II 9 Jalan
• SSK III 6 Jalan
• SSK IV 5 Jalan
• Pos Gabma Lubuk Antu 8 Jalan
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Sementara itu, peran partisipatif yang Kegiatan bhakti sosial yang digelar
dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Raider Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS di
301/PKS berupa kegiatan pendukung, wilayah perbatasan darat Indonesia-
kegiatan tambahan, dan kegiatan Malaysia adalah melakukan penyuluhan
penunjang berupa misi sipil (civic mission), kepada masyarakat perbatasan, menggelar
seperti membantu dalam bidang sosial, sosialisasi kamtibmas masyarakat
kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, perbatasan, mengajar di sekolah, dan
maupun infrastruktur. Dalam konteks TNI, evakuasi korban bencana, maupun
peran partisipatif ini dikenal dengan kegiatan sosial kemanusiaan /
kegiatan pembinaan teritorial dengan kemasyarakatan lainnya sehingga terjalin
nama kegiatan bhakti sosial, komunikasi dan terbangun kemanunggalan TNI dengan
sosial (Komsos), pembinaan ketahanan rakyat di wilayah perbatasan darat antara
wilayah (Bin Tah Wil), dan karya bhakti. Indonesia-Malaysia, sebagaimana terlihat
dalam gambar berikut:

28
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Gambar 3.
Kegiatan Bhakti Sosial di Wilayah Perbatasan Darat

Kegiatan komunikasi sosial (Komsos) di wilayah perbatasan antarnegara yang


yang digelar Satgas Pamtas Yonif Raider rawan terjadinya berbagai infiltrasi asing
301/PKS di wilayah perbatasan darat maupun ancaman kejahatan transnasional
Indonesia-Malaysia adalah membantu lainnya yang setiap saat mengancam di
pengobatan masyarakat di Puskesmas tengah masyarakat.
karena keterbatasan dokter dan perawat, Kegiatan komunikasi sosial yang
kegiatan sunatan massal, operasi katarak dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Raider
massal, maupun anjangsana dan 301/PKS ini mendapatkan sambutan
silaturahmi ke berbagai tokoh masyarakat, positif dari semua pemangku kepentingan
tokoh adat, dan tokoh agama di tengah baik pemerintah daerah, masyarakat,
masyarakat di wilayah perbatasan darat. komunitas bisnis, maupun tokoh-tokoh
Selain itu, kegiatan komunikasi sosial yang adat yang selalu memberikan dukungan,
digelar Satgas Pamtas Yonif Raider baik dukungan informasi maupun
301/PKS di wilayah perbatasan darat dukungan lainnya untuk Satgas Pamtas
Indonesia-Malaysia adalah dengan Yonif Raider 301/PKS dalam menjalankan
menjalin komunikasi dan koordinasi komunikasi sosial sebagai bagian dari
dengan berbagai organisasi sosial pelaksanaan tugas pokok TNI di wilayah
kemsyarakatan, Ormas, LSM, OKP, karang perbatasan darat Indonesia-Malaysia.
taruna, maupun semua organisasi yang ada Berikut ini adalah gambar berupa
di tengah masyarakat dengan tujuan untuk foto kegiatan komunikasi sosial yang
meningkatkan kewaspadaan dini dan dilakukan oleh Satgas Pamtas Yonif Raider
memberikan kesadaran masyarakat untuk 301/PKS di wilayah perbatasan darat
selalu waspada dan hati-hati karena hidup Indonesia-Malaysia:

29
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Gambar 4.
Kegiatan Komunikasi Sosial di Wilayah Perbatasan Darat

Kegiatan pembinaan ketahanan terutama pelajar dan mahasiswa, akan


wilayah (Bin Tah Wil) yang digelar Satgas mampu menciptakan daya tangkal dan
Pamtas Yonif Raider 301/PKS di wilayah daya tahan masyarakat dalam menghadapi
perbatasan darat Indonesia-Malaysia ancaman baik ancaman militer maupun
adalah melakukan pembinaan ancaman non-militer di tengah arus
kepramukaan terhadap siswa dan pelajar, globalisasi dan perkembangan teknologi
pembinaan baris-berbaris, pembinaan yang tanpa mengenal batas antar negara.
upacara bendera, membina karang taruna, Harapannya, gelar pembinaan
maupun mengenalkan masyarakat ketahanan wilayah akan mampu
terhadap bela negara untuk menumbuhkan menghasilkan para pemuda perbatasan
nasionalisme dan cinta tanah air bagi yang tangguh, militan, dan memiliki
masyarakat di wilayah perbatasan. semangat juang tinggi yang dapat dijadikan
Kegiatan pembinaan ketahanan bekal dan modal dalam menghadapi
wilayah yang digelar oleh Satgas Pamtas perang semesta di wilayah perbatasan jika
Yonif Raider 301/PKS dimaksudkan untuk kelak terjadi. Hal ini sebagai bagian dari
meningkatkan kesadaran masyarakat pembentukan pasukan atau komponen
perbatasan akan pentingnya menjaga nilai- cadangan yang akan mendukung
nilai nasionalisme, patriotisme, cinta tanah komponen utama (TNI) dalam menerapkan
air dan semangat juang sebagai bagian dari sistem pertahanan semesta sebagai
pendidikan bela negara. Masyarakat implementasi dari doktrin pertahanan dan
perbatasan harus diberikan pemahaman keamanan Indonesia.
tentang nilai-nilai bela negara agar supaya Serangkaian kegiatan dalam
memiliki kesadaran berbangsa dan pembinaan ketahanan wilayah yang
bernegara sebagai bagian dari NKRI. dilaksanakan oleh Satgas Pamtas Yonif
Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS Raider 301/PKS ini dapat divisualisasikan
meyakini bahwa kegiatan pembinaan dalam gambar berikut ini:
ketahanan wilayah kepada masyarakat,

30
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Gambar 5.
Kegiatan Pembinaan Ketahanan Wilayah di Wilayah Perbatasan Darat

Kegiatan karya bhakti yang digelar sehingga pembangunan kesejahteraan


Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS di masyarakat dapat terdukung dengan baik.
wilayah perbatasan darat Indonesia- Kondisi infrastruktur di wilayah
Malaysia adalah pemeliharaan rumah adat, perbatasan yang buruk akan berdampak
pemeliharaan gedung sekolah, perbaikan pada pembangunan ekonomi, khususnya
gereja, renovasi tugu garuda, perbaikan aktivitas ekonomi masyarakat yang
saluran, rehabilitasi masjid, dan terhambat, yang pada gilirannya akan
pemeliharaan rumah pintar bagi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan
masyarakat sehingga bermanfaat dalam pembangunan daaerah di wilayah
kehidupan sehari-hari. perbatasan. Konsekuensi logis berikutnya
Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS adalah pembangunan daerah yang buruk
menyadari bahwa wilayah perbatasan atau rendah akan menimbulkan kejahatan
darat Indonesia-Malaysia merupakan dan aksi kriminalitas yang pada gilirannya
wilayah terbelakang, wilayah tertinggal akan berdampak pada instabilitas
dan wilayah pinggiran yang kondisi infra- keamanan dan pertahanan di wilayah
struktur fisiknya sangat memprihatinkan perbatasan darat Indonesia-Malaysia.
baik jalan, jembatan, fasilitas sosial, Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS
maupun fasilitas umum lainnya sehingga menyadari akan hal itu, sehingga dalam
perlu mendapatkan perhatian serius dari melaksanakan tugas pengamanan
berbagai pihak baik pemerintah pusat perbatasan selalu menggelar operasi karya
maupun pemerintah daerah. bhakti di tengah masyarakat perbatasan.
Gelar karya bhakti yang dilakukan Adapun bukti dari kegiatan karya
oleh Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS bhakti tersebut dapat disaksikan pada
merupakan sumbangsih dari TNI AD untuk gambar berikut ini:
pembangunan masyarakat setempat

31
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Gambar 6.
Kegiatan Karya Bhakti di Wilayah Perbatasan Darat

Kegiatan pembangunan infrastruktur sampai dengan peresmian infrastruktur


fisik yang digelar Satgas Pamtas Yonif yang dibangun agar masyarakat merasa
Raider 301/PKS di wilayah perbatasan memiliki dan memelihara karena ikut
darat Indonesia-Malaysia adalah terlibat dalam proses pembuatan atau
melaksanakan pembangunan helipad, pembangunannya. Inilah pembangunan
pembuatan rakit, dan perbaikan PLTS yang partisipatif yang dijalankan oleh Satgas
sangat penting bagi masyarakat Pamtas Yonif Raider 301/PKS.
perbatasan. Rakit merupakan alat Kegiatan pembangunan infrastruktur
transportasi sungai yang sangat vital bagi di wilayah perbatasan darat Indonesia-
penduduk perbatasan, sementara Malaysia ini bermanfaat masyarakat
perangkat PLTS sangat dibutuhkan untuk perbatasan karena bisa mendukung
aliran listrik di permukiman warga. banyak aktivitas masyarakat, seperti
Helipad diperlukan untuk bantuaan pembangunan rakit, perbaikan PLTS,
sembako maupun transportasi sipil dan renovasi jamban, renovasi saluran
militer untuk memasok barang kebutuhan pembuangan, maupun fasilitas keagamaan.
pokok dan sembako yang membutuhkan Masyarakat menyambut baik kehadiran
kecepatan pengiriman untuk keperluan Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS yang
sehari-hari. berada di tengah masyarakat. Kecintaan
Dalam melakukan operasi karya masyarakat perbatasan terhadap personil
bhakti, Satgas Pamtas Yonif Raider Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS
301/PKS selalu berkoordinasi dengan dibuktikan saat mereka semua berpamitan
semua pihak terkait, khususnya kepada masyarakat saat pelaksanaan tugas
pemerintah daerah kabupaten dan provinsi telah selesai. Masyarakat memberikan
serta menggandeng BUMN maupun BUMS apresiasi dan merasa sedih karena
yang ada di wilayah perbatasan sebagai kebersamaan selama sembilan bulan
bagian dari sinergi antara TNI dengan sangat dirasakan oleh masyarakat
semua pemangku kepentingan. Karya perbatasan.
bhakti juga melibatkan masyarakat sebagai Dokumentasi pembangunan infra-
bagian dari pemberdayaan masyarakat. struktur sebagai bagian dari pengabdian
Masyarakat dilibatkan dan diberdayakan dan peran sosial kemasyarakatan
sejak masa persiapan, pembangunan, ditunjukkan dalam gambar berikut ini:

32
Sumber: Batalyon Infanteri Raider 301/PKS (2020).

Gambar 7.
Kegiatan Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Darat

Kendala Satgas Pamtas Yonif Raider modus operasi yang dimainkan para
301/PKS pelintas batas ilegal dan para penyelundup
Dalam melaksanan tugas sehingga mempersulit Satgas Pamtas Yonif
pengamanan wilayah perbatasan darat Raider 301/PKS dalam melaksanakan
Indonesia-Malaysia, Satgas Pamtas Yonif operasi pengamanan wilayah perbatasan
Raider 301/PKS menghadapi beragam darat. Para pelaku penyelundupan dan
kendala. Kendala pertama adalah integrasi pelintas batas ilegal sering memanfaatkan
dengan aparat intelijen wilayah dan aparat kelengahan personil satgas Pamtas.
komando wilayah masih kurang optimal. Kendala keempat, Satgas Pamtas
Mekanisme “sharing” informasi kepada Yonif Raider 301/PKS tidak memiliki alat
Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS masih metal detektor pada saat kegiatan sweeping
kurang sehingga Satgas Pamtas Yonif di pos lintas batas maupun di berbagai
Raider 301/PKS kekurangan informasi jalan menuju akses ke wilayah perbatasan
intelijen dan harus mencari dan darat, sehingga penyelundupan barang-
mengumpulkan data intelijen sendiri. barang ilegal dan narkoba sulit sekali
Masih kurangnya mekanisme koordinasi terdeteksi. Personil Satgas Pamtas
antaraparat keamanan dan aparat intelijen melakukan pemeriksaan secara manual
membuat pelaksanaan tugas di wilayah tanpa bantuan perangkat teknologi.
perbatasan kurang dapat berjalan dengan Kendala kelima, masih dirasakan sulitnya
lebih optimal. komunikasi antar-Pos Pamtas baik karena
Kendala kedua adalah terlalu banyak cuaca maupun karena beberapa radio yang
jalan-jalan setapak yang dapat digunakan rusak. Selain itu, sebanyak 25 pos tidak
masyarakat untuk perlintasan keluar dan memiliki jaringan telepon seluler. Kendala
masuk wilayah RI yang tidak terdapat pos keenam adalah beberapa pos berada jauh
Satgas Pamtas sehingga menyulitkan dari masyarakat yang berefek pada waktu
pemantauan secara langsung dan tempuh, seperti waktu tempuh delapan
berpotensi menimbulkan terjadinya aksi jam untuk mengakses pos Tanjung Lesung
pelintas batas illegal, penyelundupan dan sepuluh jam untuk menuju ke pos
barang, maupun peredaran narkoba. Nangsa Seran.
Kendala ketiga adalah selalu bergantinya

33
Upaya untuk mengatasi kendala dan dapat mendeteksi, mencegah, menangkal,
rintangan yang dihadapi oleh Satgas dan menindak berbagai kejahatan
Pamtas Yonif Raider 301/PKS adalah: (1) transnasional di wilayah perbatasan darat
Satgas Pamtas membentuk jaring intelijen Indonesia dengan Malaysia.
di setiap wilayah pos–pos Satgas Pamtas Dalam aspek pangkalan, dibutuhkan
Indonesia-Malaysia agar memeroleh pembangunan dan penambahan pos-pos
informasi mengenai kondisi terkini; (2) Pamtas yang lengkap dan ideal dan
memerintahkan para komandan pos untuk terstandarisasi di wilayah perbatasan darat
lebih meningkatkan kegiatan sweeping dan Indonesia-Malaysia dalam rangka
screening terutama di jalur-jalur tidak mengoptimalkan pencapaian tugas pokok
resmi menuju wilayah perbatasan darat; Satgas Pamtas untuk berperan aktif dan
(3) melaksanakan pemeriksaan rutin partisipatif di wilayah perbatasan darat
secara manual maupun dengan perangkat Indonesia dengan Malaysia. Dalam aspek
teknologi terhadap serangkaian kendaraan, peralatan teknologi informasi dan
orang, dan barang bawaan yang keluar dan komunikasi, penting untuk memanfaatkan
masuk wilayah Indonesia guna mencegah penggunaan sarana pendukung / peralatan
terjadinya berbagai bentuk kegiatan teknologi informasi komunikasi, seperti
pelanggaran ilegal; (4) mengajukan usulan CCTV dan drone, yang dapat menimbulkan
kepada komando atas serta melaksanakan deterrence effect dalam rangka mengurangi
kegiatan pemeriksaan secara manual dan terjadinya pelanggaran di wilayah
memanfaatkan alat teknologi untuk perbatasan darat dan meminimalisir
mendeteksi barang-barang ilegal yang terjadinya aktivitas kriminal seperti
diselundupkan di wilayah perbatasan penyelundupan narkoba dan perdagangan
darat; (5) memperbaiki perangkat radio manusia, serta dapat mengefisienkan
yang rusak sembari menunggu proses pemberdayaan SDM sehingga pelaksanaan
pengadaan dari komando atas: (6) tugas dapat dimaksimalkan.
membangun helipad di pos-pos aju yang Pada aspek peralatan transportasi,
sulit diakses dengan jalan darat sehingga perlu perbaikan dan penambahan sarana
bisa diakses melalui udara dengan dan prasarana transportasi yang
helikopter untuk suplai logistik maupun dibutuhkan oleh Satgas Pamtas, khususnya
perbekalan lainnya. kendaraan bermotor maupun helikopter
Di samping itu, proyeksi gelar untuk memudahkan droping pasukan,
kekuatan Satgas Pamtas kedepan di dorongan logistik, dan evakuasi personil ke
perbatasan darat Indonesia-Malaysia harus pos-pos yang tidak terjangkau melalui jalur
memperhatikan aspek luas wilayah, akses darat, sehingga akan dapat mengamankan
menuju perbatasan, maupun kondisi pos wilayah perbatasan darat dari ancaman
Pamtas. Ke depan, perlu dibangun berbagai kejahatan transnasional maupun untuk
pos Pamtas tambahan di wilayah rawan mendukung operasi kemanusiaan, bhakti
kejahatan lintas batas, adanya sosial, maupun misi sosial di tengah
pemanfaatan teknologi CCTV dan Drone di masyarakat perbatasan.
wilayah rawan, dan pembangunan satuan Melihat kendala yang dihadapi oleh
organik TNI AD di wilayah perbatasan. Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS
Perlu dipikirkan pula adanya penambahan tersebut, sangat penting untuk dipikirkan
jumlah/ kuantitas personel Satgas Pamtas tentang pemanfaatan teknologi informasi
di wilayah perbatasan darat Indonesia dan komunikasi sebagai bekal bagi setiap
dengan Malaysia yang mampu digerakkan Satgas Pamtas yang bertugas di setiap
secara cepat ke berbagai titik rawan di wilayah perbatasan Indonesia. Peralatan
perbatasan darat untuk menggelar operasi teknologi informasi dan komunikasi sangat
pengamanan perbatasan darat sehingga penting mengingat kondisi medan

34
perbatasan yang sangat terjal dan sulit timur wilayah Provinsi Kalimantan Barat
diakses oleh personil Satgas Pamtas sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan
dengan peralatan yang manual dan pelaksanaan tugas Satgas Pamtas dalam
konvensional sehingga memerlukan memainkan peran aktif dan peran
peralatan canggih. Tentunya, peralatan partisipatif.
teknologi informasi dan komunikasi yang Saran yang dapat ditawarkan adalah
canggih ini sangat memerlukan perlunya penambahan personil di wilayah
pembiayaan dan anggaran yang besar perbatasan saat melaksanakan tugas
sehingga perhatian pemerintah dan DPR pengamanan perbatasan darat antara
sangat diperlukan untuk mengatasi Indonesia dengan Malaysia sehingga dapat
berbagai kendala yang dihadapi oleh setiap menjangkau semua titik rawan adanya
Satgas Pamtas di wilayah perbatasan. ancaman militer maupun non-militer.
Diperlukan pula pemenuhan perlengkapan
KESIMPULAN sarana prasarana, peralatan teknologi
Di perbatasan darat Indonesia- informasi-komunikasi, termasuk peralatan
Malaysia, dinamika kompleksitas ancaman Drone yang dapat mendeteksi semua titik
yang bersifat fluktuatif memerlukan upaya rawan yang sulit dijangkau oleh personil di
pengamanan yang serius dan intensif. TNI wilayah perbatasan darat Indonesia-
sebagai alat pertahanan negara memiliki Malaysia. Pembangunan pos Pamtas juga
tugas dan fungsi menjaga kedaulatan sangat diperlukan penambahan baik secara
wilayah di wilayah perbatasan. Satgas kuantitas maupun secara kualitas. Secara
Pamtas Yonif Raider 301/PKS diberikan kuantitas, ditambah lagi pos Pamtas di
amanat untuk menjalankan pengabdian di sepanjang wilayah perbatasan darat
tapal batas wilayah Indonesia-Malaysia, Indonesia-Malaysia sehingga memudahkan
terutama di wilayah Provinsi Kalimantan pengawasan dan pemantauan kejahatan
Barat, tepatnya di Kabupaten Sanggau, lintas batas maupun kejahatan umum
Kabupaten Sintang, dan Kapuas Hulu lainnya. Secara kualitas, diperlukan
(sektor timur Perbatasan Provinsi standarisasi pos Pamtas. Pos Pamtas harus
Kalimantan Barat). Peran Satgas Pamtas dibangun dengan standar minimal Pos
Yonif Raider 301/PKS dalam menghadapi Pamtas harus tersedia alat telekomunikasi,
tren dan eskalasi perkembangan ancaman radar, toilet, dapur, maupun hellypad
yang terjadi di wilayah perbatasan darat untuk memudahkan personil dalam
Indonesia-Malaysia, khususnya di sektor melaksanakan tugas.

DAFTAR PUSTAKA Batalyon Infanteri Raider 301/PKS. (2020).


Laporan Satuan Satgas Pamtas Yonif
Abdullah, Hasan. (2013). Peran dan Raider 301/PKS, Majalengka.
Kapabilitas TNI Dalam Pengawasan Haris, Herdiansyah. (2010), Metodologi
Lintas Batas: Studi Kasus Kapabilitas Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu
Kompi Tempur I Yonif 631/Antang di Sosial. Jakarta: Penerbit Humanika.
Pulau Sebatik. Jurnal Pertahanan, Hidayat, Muhammad Nizar. (2015). Evolusi
3(1), 83-111. Pengelolaan Kawasan Perbatasan
DOI: http://dx.doi.org/10.33172/jpb Indonesia di Kalimantan Utara. Jurnal
h.v3i1.377 Paradigma, 4(2), 92–103.
Ahmadi, Abu. (1982). Pengantar Organisasi DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jp.v
Sosial: Perspektif Akademik dan 4i2.410.
Praktis. Jakarta: Pustaka Media. Muhtadi, Muhtadi. (2017). Pengembangan
Wilayah Perbatasan Sebagai Pusat

35
Pertumbuhan Ekonomi. Bandung: Indonesia-Malaysia-Singapura Growth
Media Press. Triangle (IMS-GT). Insignia Journal of
Mukhtar, Sidratahta. (2016). Keamanan International Relations, 5(1), 31-45.
Nasional: Antara Teori dan DOI: https://doi.org/10.20884/1.ins.
Prakteknya. Bandung: Alfabeta. 2018.5.1.819.
Seskoad. (2007). Kajian Pembangunan Adhiwijaya, Agus. (2020, 11 Januari).
Wilayah Perbatasan Darat Indonesia- Wawancara. (Agus Subagyo,
Malaysia dari Perspektif Keamanan Pewawancara).
dan Kesejahteraan. Bandung: Awan, Fitra Juni. (2020, 13 Januari).
Penerbit Jianbang Seskoad. Wawancara. (Agus Subagyo,
Soekanto, Soerjono. (2002). Sosiologi Suatu Pewawancara).
Pengantar. Edisi Revisi. Jakarta: Andreas, Yon. (2020, 11 Januari).
Penerbit Rajawali Pers. Wawancara. (Agus Subagyo,
Thoha, Miftah. (1997). Dasar Manajemen Pewawancara).
Kebijakan Publik: Telaah Organisasi Haris, Muhammad. (2020, 14 Januari).
Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wawancara. (Agus Subagyo,
Yani, Yanyan M & Nizmi, Yusnarida Eka. Pewawancara).
(2018). Penerapan Konsep Cross Hasbulah, Andi. (2020, 10 Januari).
Border Regions (CBRs) dalam Kerja Wawancara. (Agus Subagyo,
Sama Ekonomi Sub-regional Pewawancara).

36

Anda mungkin juga menyukai