Abstrak -- Strategi penjagaan perbatasan laut Indonesia-Filipina di Kepulauan Nusa Utara selama ini
pelaksanaannya dalam pencegahan, penindakan dann pemulihan belum optimal dikarenakan
kurang mengidentifikasi ancaman nyata, tidak nyata dan hibrid. Penggunaan strategi yaitu
pencegahan, penindakan dan pemulihan serta kerjasama mengatasi ancaman ini berupa kerjasama
intelijen, diplomasi dan operasi terhambat adanya keterbatasan personel, persenjataan,
perlengkapan, alat komunikasi, bahan bakar minyak dan anggaran dalam pembangunan kekuatan,
kemampuan dan gelar pasukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mewujudkan strategi
pencegahan ancaman insurjensi di sulawesi utara baik insurjen Filipina maupun Indonesia. Teknik
analisis data menggunakan reduction, displays dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini
menyimpulkan: Pertama, faktor ancaman insurjensi di sulawesi utara berupa ancaman nyata dari
militer Filipina, ancaman tidak nyata dari insurjen Filipina dan Indonesia serta kegiatan illegal
masyarakat sapi pisang kedua negara, ancaman hybrid dari negara ketiga yang mendukung
insurjensi. Kedua, strategi pencegahan melakukan tukar informasi, strategi penindakan hukum
terhadap pelanggar kedaulatan dan kegiatan illegal serta penenggelaman kapal / penembakan
langsung. Strategi pemulihan melakukan penjagaan terhadap pembangunan nasional dan stabilitas
keamanan wilayah. Ketiga, kerjasama intelijen dengan meningkatkan peran forum kominda,
kerjasama diplomasi meningkatkan diplomasi secara internasional dan nasional, kerjasama operasi
dengan melakukan patroli keamanan bersama, pengiriman pendidikan, latihan dan personel yang
bertugas di bawah Persatuan Bangsa – Bangsa (PBB).
Kata kunci: Strategi, Perbatasan, Ancaman dan Insurjensi.
Abstract -- Indonesia-Philippines marine border guarding strategy in the Nusa Tenggara Islands has
been implemented in prevention, recovery and recovery has not been optimal due to lack of
identifying real, unreal and hybrid threats. The use of strategies such as prevention, prosecution
and restoration and cooperation to overcome these threats in the form of intelligence, diplomacy
and operations are hampered by the limitations of personnel, weaponry, equipment,
communication equipment, fuel oil and budget in the development of force, capability and degree
of troops. The purpose of this research is to realize the prevention threat insurrency strategy in
North Sulawesi, both Filipino and Indonesian insurers. The results of this study conclude: First,
insurrection threat factor in north Sulawesi in the form of real threat from the philippine military,
the unreal threats of philippine and Indonesian insurers as well as the illegal activity of banana cattle
community of both countries, hybrid threat from third countries that support insurrency. Second,
prevention strategies for information exchange, legal action strategies against sovereign offenders
1
Lecturer of Asymmetric Warfare Study Program Indonesia Defense University, pujowidodo78@gmail.com
2
Lecturer of Asymmetric Warfare Study Program Indonesia Defense University, siswoyomardi@gmail.com
3
Lecturer of Asymmetric Warfare Study Program, Indonesia Defense University, fgcempaka@gmail.com
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 21
and illegal activities as well as sinking of ships / direct shootings. The recovery strategy safeguards
national development and regional security stability. Third, intelligence cooperation by enhancing
the role of the forum of kominda, diplomacy cooperation to increase diplomacy internationally and
nationally, cooperation cooperation by conducting joint security patrol, delivery of education,
training and personnel under UN duty.
Keywords: Strategy, Border, Threat and Insurgency.
Pertama, Waktu (time) dari tahun 2015 sd
Latar Belakang 2017. Kedua, Kegiatan (Activity) penjagaan
Penelitian ini akan menganalisis faktor- perbatasan laut. Ketiga, Tempat (Place) di
faktor yang menjadi ancaman insurjensi di Kepulauan Nusa Utara. Selain itu,
Sulawesi Utara. Kemudian menganalisis penelitian ini akan membahas strategi
strategi penjagaan perbatasan laut pemerintah dalam mencegah ancaman
Indonesia-Filipina dalam mencegah insurjensi Filipina dan Indonesia dengan
ancaman insurjensi di Sulawesi Utara serta harapan tercapainya keamanan nasional
menganalisis kerjasama penjagaan Indonesia.
perbatasan laut di Kepulauan Nusa Utara.
Penelitian ini adalah penelitian Pembahasan
kualitatif dengan pendekatan studi kasus Faktor-faktor Ancaman Insurjensi di
yang digunakan untuk menganalisa Sulawesi Utara
peristiwa sosial berupa kerjasama a) Ancaman nyata
keamanan internasional dan nasional Ancaman ini berupa ancaman Armed
dalam mencegah ancaman insurjensi yang Force of Philippine (AFP) dan Philippine
disebabkan permasalahan perbatasan National Police (PNP) yang bersenjata
yang menyangkut faktor-faktor ancaman api memasuki wilayah kedaulatan
dan kerjasama mencegah ancaman serta Indonesia. Menurut Jenderal TNI
strategi pemerintah. Sehingga obyek Sudirman (Alm) bahwa hakikat
penelitian dalam penelitian ini adalah ancaman adalah segala sesuatu yang
kerjasama penjagaan perbatasan laut oleh mengancam atau membahayakan
TNI, Pemda dan Polri serta Immigrasi dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
Bea Cukai di Kepulauan Nusa Utara. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Penelitian ini difokuskan pada (NKRI) dan keselamatan bangsa
kerjasama penjagaan laut Indonesia- Indonesia.
Filipina di Kepulauan Nusa Utara dan Peneliti berpendapat konsep
dengan pembatasan sebagai berikut: ancaman terhadap kedaulatan Negara
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 23
politiknya mempunyai pertalian darah pemerintah sangat tinggi. Ketiga
satu dengan yang lainnya sehingga cara kelompok ini berusaha mempengaruhi
melindungi kepentingannya baik bisnis wilayah-wilayah dekatnya untuk
maupun kekuasaan dengan jalan bergabung dan mendukung Islamic
membentuk tentara sendiri dikenal State (IS) sebagai separatis di wilayah
dengan “Private Army”. Dengan kondisi hamper seluruh propinsi-propinsi /
demikian maka sering kali region-region P.Mindanao atau untuk
mengakibatkan adanya perselisihan bergabung dengan pemerintah Filipina
secara meluas antar keluarga/klan yang hasil pemberian kemerdekaan (Cessi)
berseberangan politik yang berakhir dari Amerika.
pada kekerasan bersenjata antara Berdasarkan Teori Hans Kelsen
kedua belah pihak. berpendapat tentang cara-cara
Khusus di wilayah Mindanao memperoleh wilayah dengan cara: (1)
terutama di Central Mindanao yang pendudukan (Occupation), (2)
merupakan pusat kehidupan Bangsa Penaklukan (Annexation), (3) Akresi
moro, ada beberapa keluarga/klan atau gejala alam (Accretion/Avulsion),
politik yang sangat kuat dan dapat (4) Preskripsi (Prescription), (5) Cessi
mempengaruhi stabilitas kondisi (Cession), (6) Pemilihan Umum
keamanan di daerah. Persaingan (Plebisit) dan (7) Putusan Pengadilan
klan/keluarga kesultanan, kelompok Atau Arbitrase (Adjudication). Dengan
bangsa Moro dan kelompok demikian, peluang sebagian wilayah
Tabel 1. Jumlah Penduduk P. Mindanao / Region di Filipina
JUMLAH
WILAYAH LUAS KEPADATAN
REGION IBUKOTA PENDUDUK
ADM (KM2) (JIWA/KM2)
(JIWA)
1 2 3 4 5 6
Zamboanga
Dipolog City 7,301.00 1,011,393 140
Del Norte
Zamboanga
IX Pagadian City 4,499.46 1,010,674 220
Del Sur
Zamboanga
Zamboanga
Peninsula Ipil 3,607.75 633,129 180
Sibugay
Isabela de
Isabela City 223.73 112,788 500
Basilan City
Bukidnon Malaybalay City 10,498.59 1,415,226 130
X
Camiguin Mambajao 237.95 88,478 370
NKRI di Sulawesi utara dapat dimiliki melawan empat Negara (Irak, Iran,
Filipina yaitu wilayah sengketa Batas Suriah dan Turki).
Zone Ekonomi Ekslusif dengan cara Peneliti berpendapat bahwa
putusan pengadilan atau arbitrase. Dan Peluang militer Filipina menduduki dan
dengan cara pemilu atau referendum penaklukan wilayah kepulauan nusa
melalui referendum penduduk Sapi utara sangat kecil karena pengakuan
pisang yang undocument Internasional sudah jelas. Hanya
administration, seperti suku kurdi melakukan pelanggaran kedaulatan
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 25
adalah sangat mungkin dengan alasan Freedom Fighter (BIFF), Maute Group
pengejaran kelompok pemberontak dan Abu Sayyaf Group (ASG) serta
bangsa Moro melebihi perjanjian kelompok Private Army yang dimiliki
trilateral dengan Indonesia dan oleh kelompok politisi dan klan
Malaysia. Hal lain yang perlu (keluarga). Kelompok tersebut
diwaspadai pelanggaran kedaulatan meskipun secara organisasi nampak
sebagai ancaman ini diantara posisi / terpisah namun kenyataan di lapangan
kedudukan militer Filipina di mereka terkadang berafiliasi satu
P.Mindanao. dengan yang lainnya baik karena
adanya keterkaitan kepentingan
b) Ancaman tidak nyata maupun karena faktor hubungan
Ancaman tidak nyata berasal dari pertalian darah.
pemberontak bersenjata melawan Ancaman ini yang paling mungkin
pemerintah Filipina. Kekuatan dari semua kelompok bersenjata di
bersenjata di Mindanao tersebar dalam P.Mindanao baik sayap politik seperti
berbagai kelompok. Selain Armed Force Private Army maupun MNLF, MILF,
of Philippine (AFP) dan Philippine BIFF, AKP dan lain-lain adalah
National Police (PNP) yang merupakan Kelompok bersenjata Bangsa Moro.
lembaga negara yang memiliki Bukan berarti bangsa Moro adalah
kekuatan bersenjata. orang Filipina yang beragama Islam saja
Terdapat kelompok-kelompok atau kelompok Moro National
lain yang memiliki kekuatan bersenjata Liberation Front (MNLF), Bangsamoro
dari non state actors dan bukan Islamicstate Foreign Fighter (BIFF),
lembaga Negara, yang berdampak Bangsa Moro Army (BMA) dan
besar pada kondisi keamanan di kelompok Maute. Tetapi klan/pertalian
wilayah Mindanao. Kelompok keluarga Islam dan Kristen yang
bersenjata non-pemerintah tersebut berhubungan darah dengan warga
antara lain Moro Islamic Liberation Front Indonesia di kepulauan Nusa Utara,
(MILF), Moro National Liberation Front khususnya keberadaan Sapi Pisang di
(MNLF), New People’s Army (NPA), P.Sangihe dan Bitung (Minahasa
Lawless Armed Grup dalam hal ini Utara).
diwakili oleh Ilagas, Bangsamoro Islamic
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 27
kekuatan, kemampuan, dan gelar yang
dalam penyelenggaraan pertahanan nir
militer berupa usaha pembangunan
kekuatan dan pembinaan kemampuan
serta penggelaran kekuatan sebagai
unsur utama dan unsur lain, sehingga
mampu menghadapi setiap dinamika
Gambar 2. Ancaman tidak nyata
ancaman non militer yang terjadi.4
pemberontak IS Filipina
Menurut pendapat peneliti
Sumber : Komjen Filipina di Manado
terdahulu Dewi mencuplik pandangan
Gambar diatas menunjukkan
Thomas Copeland yang mengutip dari
wilayah yang dipengaruhi oleh
Richard Betts dalam “Fool me twice:
pemberontak Islamic State Bangsa
Intelligence Failure and Mass Casualty
Moro dengan konsentrasi wilayah
Terrorism” sebagai berikut:
timur P.Mindanao sementara wilayah
“Kegagalan intelijen adalah
barat dikuasai pemberontak komunis
sesuatu hal yang bersifat wajar
(NPA), Llagas dan pemberontak
serta pernah dialami oleh semua
bersenjata lainnya yang cenderung
Negara dalam hal menjaga
diam dan tidak militan.
keamanan nasionalnya, bahkan
Indonesia melalui Kementerian
Negara-negara super power
Pertahanan sudah membuat sudah
manapun.”5
mengeluarkan buku pertahanan
Pendapat ini didukung oleh
nirmiliter pengganti doktrin
Wahyu Saronto tentang teori intelijen
pertahanan Negara dwi bakti eka
bahwa intelijen merupakan bagian yang
dharma yang disyahkan dengan
sangat menentukan bagi keberhasilan
peraturan mentri pertahanan RI Nomor
tugas-tugas kepolisian, sebab organ
19 tahun 2016 dan disimpan dalam
intelijen berfungsi menyediakan bahan-
berita Negara RI tahun 2016 Nomor
bahan keterangan yang diperlukan
600. Buku pertahanan nir militer
tersebut menyatakan postur
pertahanan nir militer meliputi
4 5
Menhan, Ryamizard Ryacudu, 2016. Dewi Kurniawati, 2012.
6
Wahyu Saronto, 2017.
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 29
bersaudara sehingga keinginan sekitar 15-20 orang. (3) Pulau Balut
menutup diri sangat kuat. Begitu juga Filipina yang mayoritas muslim dapat
sebaliknya Insurjen Filipina yang menerima dan memberikan bantuan
memasuki pulau-pulau terluar kepada aktivis muslim yang berasal dari
menggunakan 2 hari perjalanan Indonesia. Dari Pulau Balut tersedia
transport spead boat nelayan dan kapal sarana angkutan laut baik yang resmi
transport. (RO RO 12) maupun yang tidak resmi
(Spead Boat Pribadi) merupakan jalur
tradisional hubungan masyarakat
P.Balut dengan masyarakat P.Sangihe.
Permasalahan ancaman insurjen
Filipina melibatkan insurjen Islamic
State Indonesia yang ingin mendirikan
Gambar 4. Sasaran Insurjen di P.Tahuna & Negara Islam Indonesia (NII) bersifat
P.Balut laten diduga berafiliasi dengan ISIS.
Sumber: Kodam XIII/Merdeka Dengan demikian terdapat hubungan
Peneliti berpendapat alasan ancaman Insurjen Filipina dengan
pengambilan rute itu adalah (1) jalan Insurjen Indonesia, yang kemudian
darat sulit dilalui karena pengawasan dikaitkan dengan Negara-negara timur
ketat oleh TNI, Polri, Immigrasi dan tengah seperti gambar dibawah ini.
Pemda Sangihe, Talaud dan Sitaro
(SaTas). (2) Rute tepi pantai dan lautan
relatif lebih aman dari rute darat karena
pengawasan angkatan laut dan patroli
maritim Filipina sangat lemah,
pengelola angkutan laut pada
umumnya adalah orang-orang
beragama Islam dari orang lokal
Gambar 5. FTF Indonesia ke Filipina, Irak &
setempat dan untuk mendapatkan Syria
angkutan laut sangat mudah. Sumber: Kodam XIII/Merdeka
7
Marsetio, 2013.
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 31
c) Ancaman hybrid Peneliti berpendapat dalam
Berdasarkan teori Insurjensi menurut konsep operasi bahwa suatu operasi
Baylis berpendapat bahwa unsur- militer untuk Operasi Militer Perang
unsur dalam tindakan insurjensi, yakni: (OMP) maupun Operasi Militer Selain
“Time (waktu), space (wilayah), Perang (OMSP) yaitu: pertama,
support (dukungan), legitimasi Menggunakan senjata dalam
(politik) untuk memenangkan rangka/hanya untuk melumpuhkan.
peperangan.”8 Dalam hal ini kasus penjagaan
Dalam teori ini kebanyakan insurjensi perbatasan laut Indonesia-Filipina
dalam posisi lemah hanya disertai senjata untuk melumpuhkan
mengandalkan dukungan masyarakat jika para insurjen ini sudah mengancam
dan Internasional untuk mendapatkan masyarakat. Kedua, Menggunakan
wilayah yang dikehendaki untuk senjata dalam rangka/sampai dengan
merdeka mendirikan sebuah cita-cita mematikan. Dalam hal ini senjata
Negara sendiri. digunakan penembakan langsung jika
Dukungan Internasional para insurjen sudah membunuh dan
dibutuhkan untuk mendapatkan membuat tidak stabil keamanan
legitimasi secara politik dan tinggal wilayah kepulauan nusa utara.
menunggu waktu kapan harus Namun, perlu ditandai bahwa
melakukan kegiatan kekerasan insurjen kebanyakan didukung dan
bersenjata yang menunjukkan bukti dilindungi oleh Negara-negara besar
ada Negara dalam Negara, yang mana seperti pemberian dukungan financial
Negara yang tidak sebanding dan dan senjata secara diam-diam. Dengan
memerlukan pertolongan karena ada maksud menjatuhkan sebuah rezim
Negara yang belum memenuhi syarat atau penguasa pemerintah jika tidak
jadi Negara sedang tertindas. Waktu sesuai keinginan Negara besar
tersebut biasanya pendadakan dan tersebut. Insurjen dijadikan alat
atau bergerak secara laten tetapi pasti penekan untuk mempengaruhi
menunggu pemerintah pusat lemah masyarakat untuk menjatuhkan rezim
banyak konflik internal. penguasa seperti yang terjadi dalam
8
Baylis, 2002.
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 33
kekayaan alam di P.Mindanao. Perkara internasional. Cara-cara ini seperti
SKA ini melibatkan Negara-negara okupasi efektif, cessi, preskripsi, akresi,
penjajah masa lalu yang mempunyai aneksasi dan integrasi. Pengambilan
kepentingan terhadap kekayaan ini. Pulau Ligitan dan Simpadan oleh
Jika perundingan dengan penjajah dan Malaysia menggunakan okupasi efektif.
Negara besar kurang memuaskan, Diantaranya penduduknya dari
maka peluang insurjen ini Malaysia, berbahasa Malaysia dan
memberontak atau akan diberi menggunakan uang ringgit. Begitu juga
kemerdekaan sangat tinggi. di perbatasan laut Indonesia-Filipina,
Kelima, Prinsip Penentuan Nasib penduduknya berbahasa tagalog, uang
Sendiri (Self Determination). Dalam peso dan penduduknya masih belum
pengawasan PBB ini insurjen Filipina diakui oleh pemerintah Indonesia (Sapi
mempunyai kesempatan perdamaian Pisang) sebagai WNI.
atau konflik kembali. JIka perjanjian Kedua, perluasan yang terjadi
pengambilan sumber kekayaan alat itu karena terjadinya klaim-klaim atas
ada pihak yang dirugikan maka wilayah, terutama wilayah laut. Klaim
keinginan penentuan nasib sendiri ini didorong oleh perkembangan
melalui PBB sangat tinggi dengan bukti teknologi, khususnya teknologi militer
hasil perdamaian tidak tercapai dan dan teknologi penambangan dasar laut
konflik lagi dengan harapan terjadi samudera dalam. Teknologi ini yang
pembantaian sebagai alasan berbahaya terutama USA akan
mendatangkan Tim investigasi PBB memanfaatkan Filipina khususnya
yang merekomendasikan untuk insurjen untuk mempengaruhi
referendum.9 masyarakat Sangihe, Talaud dan Sitaro
Berdasarkan teori Kedaulatan untuk mendukung perjuangan
Wilayah bahwa wilayah suatu negara mendirikan Negara sendiri dengan
dapat diperluas dengan cara yaitu harapan setelah menang/merdeka,
pertama, perluasan karena negara kemudian mengklaim wilayah nusa
memperoleh wilayah baru berdasarkan utara bagian dari P.Mindanao dengan
cara-cara yang dikenal dalam hukum alasan wilayah jajahan spanyol dan
9
Hans Kelsen, (1956), Principles of International
Law, New York: Rinehart & Co
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 35
perjanjian kontrak karya tambang- Hantai dan gugusan pulau-pulau kecil
tambang ini. yang sedang direklamasi di P.Spratly
Kemudian pemerintah Filipina dan Paracel. Tekanan ini agar Filipina
deklarkan keluar merasa tidak dibantu mendukung China dalam penyelesaian
keamanan oleh Amerika masalah Laut teroris xinjiang yang berangkat jadi FTF
Cina Selatan (LCS) tetapi satu sisi sudah ke Filipina. Harapan China jelas supaya
merencanakan pembangunan bandara memperkecil pengaruh Amerika
udara di P.Mindanao begitu banyak terhadap Filipina dengan penawaran
untuk mempercepat bantuan USA pembangunan rel kereta api cepat yang
dalam pengiriman pasukan dan merupakan bagian dari OBOR (One Belt
pengambilan SKA. Hal inilah One Road) satu ikatan dan satu tujuan
pembangunan itu merupakan indikasi poros maritime jalur sutera china.
mendukung pembukaan pangkalan- Amerika tidak kurang akal dengan
pangkalan militer baru di P.Mindanao permainan china tersebut, juga
untuk membantu penyelesaian konflik menawarkan poros Asia Pasifik
pemerintah Filipina dengan Bangsa terutama bantuan misi kemanusiaan
Moro. jika terjadi gempa bumi dimana
Jika pemerintah Filipina tidak Indonesia dan Filipina masuk rangkaian
menepati isi perjanjian dalam Ring of Fire, jika menolak tentunya
pengambilan SKA di P.Mindanao tidak bantuan akan hilang. Hal ini dialami
menutup kemungkinan Insurjen justru jepang ketika masyaraknya menolak
dibantu senjata dan dana untuk kehadiran tentara Amerika sehingga
memberontak berlarut-larut dengan redisposisi ke Australia, kemudian
tujuan rezim duterte untuk diganti gempa tsunami terjadi. Hal ini diluar
dengan pengganti yang menurut dugaan jepang terjadi kebocoran
dengan pemerintahan Amerika Pembangkit Listrk Tenaga Nuklir
Sebaliknya China juga membantu sehingga bantuan itu kembali
Filipina dalam mengatasi pemberontak kerjasama dengan Amerika.
dengan bantuan China, satu-sisi
menekan kasus LCS berupa pulau Strategi Penjagaan Perbatasan Laut
Spratly dan paracel dengan Indonesia-Filipina dalam Mencegah
menempatkan senjata Nuklir di P. Ancaman Insurjensi di Sulawesi Utara
10
Dewi Kurniawati, 2012
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 37
dikategorikan insurjen yang menginginkan Untuk sementara ini dengan belum
separatis wilayah. Oleh karena itu strategi jelasnya batas zone ekonomi eksklusis
penjagaan laut di perketat untuk jamaah dimana area sengketa ini sering
tablik dan penduduk sapi pisang di wilayah dimanfaatkan insurjen Filipina melakukan
kepulauan nusa utara. perompakan, pembajakan, penculikan dan
Strategi penindakan berupa penyanderaan. Tentunya TNI AL
memaksimalkan peran hukum yang diharapkan dapat mengendalikan lautan
diakhiri dengan pengadilan (Soft Power) setelah dibukanya jalan kerjasama dengan
dengan mengedepankan cara-cara Filipina untuk melakukan patroli bersama.
penyelesaian masalah secara damai bukan Kelemahan penindakan hukum di wilayah
dengan cara kekerasan (Hard Power) ZEE di perbatasan Indonesia-Filipinabelum
kecuali insurjen melawan dan membunuh diakui secara Internasional. Hanya sebatas
masyarakat dan aparat di perbatasan pengakuan kedaulatan untuk
karena memegang senjata sehingga mengeksplorasi dan mengeksploitasi
digunakan jalan akhir melakukan sumber kekayaan alam.
penembakan ditempat sesuai prosedur Penindakan ini dengan melakukan
yang dilakukan (Protap). pengejaran kapal, menyelidiki dan
Berdasarkan konsep Strategi menyidik kapal-kapal illegal kemudian
Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) yang keputusan diserahkan pengadilan. Begitu
merupakan bagian dari Strategi juga menangkap oknum-oknum insurjen
Pertahanan Nusantara (SPN) dengan baik Filipina maupun Indonesia jika
prinsip tiga pilar yang sinergis yaitu Sistem diketahui pelanggaran hukum yang
Pertahanan dan Keamanan Rakyat diserahkan ke pengadilan. Sementara itu,
Semesta, Pertahanan Mendalam (Defence- penduduk sapi pisang yang membawa
in-depth) dan Penangkalan. Konsep SPLN senjata dan menanam di dalam tanah jika
diawali dengan menangkal niat masuknya ketangkap dimasukan penjara sesuai
insurjen ke kepulauan nusa utara dengan prosedur hukum tetapi jika diserahkan
menggunakan laporan masyarakat adanya senjata tentunya mendapat perlindungan
pendatang baru. Kemudian pertahanan dari pemerintah terhadap ancaman
mendalam bersama masyarakat insurjen yang ada dalam penduduk.
menghadapi insurjen yang bersenjata dan Hans Kelsen menentukan suatu
selanjutnya melakukan pengendalian laut. wilayah menjadi milik negara dengan
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 39
penduduk melakukan kegiatan illegal menjaga dan mengamankan laut dalam
seperti perdagangan gelap model miras bukunya “Navies and Foreign Policy” yaitu
dan narkoba dengan harapan pertama, peran militer. Penggunaan
mendapatkan uang secara pintas. Dengan kekuatan militer untuk memenangkan
kenaikan kesejahteraan tentunya perang dan konflik bersenjata. Kedua,
berpengaruh terhadap stabilitas peran polisionil. Angkatan laut berperang
keamanan wilayah. menegakkan hukum di laut. Ketiga, peran
Sebaliknya Negara tetangga Diplomasi. Dalam pelaksanaan kebijakan
mengalami konflik dampaknya akan luar negeri maka peran angkatan laut
mengungsi ke wilayah perbatasan laut menggunakan kekuatan laut dalam
Indonesia. Hal ini penduduk akan mendukung implementasi peran
melaporkan keberadaannya pendatang kementerian luar negeri. Ketiga peran itu
baru itu. Sementara ini, penduduk malas khususnya tim pengawas orang asing (Tim
laporan dikarenakan kesejahteraanya Pora) sayangnya di kepulauan nusa utara
belum terjamin. Pemulihan ini dimaksud kurang berjalan dengan baik terutama
pembangunan kantor-kantor, fasilitas jumlah personel immigrasi dan bea cukai
kesehatan, pasar, saran pendidikan dan tahunan sangat terbatas sehingga tidak
kesehatan agar penduduk tidak menjual mampu melaksanakan fungsinya. Hanya
hasil tangkapan ikan ke Negara Filipina. peran Tripika dan Tripides di wilayah
Peran pemda sulut dalam daratan sangat kuat. Oleh karena itu,
melaksanakan pembangunan nasional Pemda SaTas harus mendukung
harus didukung oleh aparat keamanan rekonstruksi pembangunan infrastruktur
sehingga peredaran senjata yang bebas di TNI AL, Polairud, Immigrasi dan Bea Cukai
wilayah Filipina tidak menjalan ke wilayah agar penjagaan perbatasan laut bisa
kabupaten Sangihe, Talaud dan Sitaro. maksimal.
Masyarakat akan merasa aman dan tidak Selain itu, pemulihan berupa
perlu memegang senjata jika penebalan rehabilitasi untuk status penduduk sapi
pasukan sudah pada posisi pulau-pulau pisang apakah 2 warga Negara atau
terluar untuk mengantisipasi infiltrasi apakah tidak punya kewarga-negaraan
insurjen Filipina. harus memanfaatkan perjanjian bilateral
Berdasarkan teori Ken Booth yang dengan Filipina. Artinya memperbaharui
menjelaskan tugas Angkatan laut dalam perjanjian, khususnya hak untuk lintas
11
Tribun.News.com, 2017.
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 41
wilayah perbatasan laut Indonesia-Filipina. Cara-cara diplomasi Indonesia ke
Untuk aliansi tidak mungkin dilakukan PBB dan lembaga Internasional diluar
karena bertentangan dengan politik luar ASEAN dengan mengedepankan Soft
negeri Indonesia Non Blok Bebas Aktif Power dengan tetap mengutamakan
dimana Indonesia sudah memiliki sikap kepentingan nasional. Kerjasama ini tetap
netral dalam kasus kepemillikan Laut Cina berpedoman kepada politik luar negeri
Selatan. Kemudian masalah human (PLN) Non Blok Bebas Aktif dengan tidak
trafficking khususnya keberadaan TKI membentuk Aliansi pertahanan militer
yang ditipu perompak Filipina untuk tetapi mengutamakan kesepakatan
dipekerjakan sebagai budak sex, dengan perjanjian tanpa kekerasan atau
kelompok teroris dan tenaga suka rela mengutamakan kompromi.
nelayan-nelayan Filipina merupakan aksi Permintaan negara Arab agar
penipuan yang memerlukan diplomasi Indonesia terikat persekutuan pertahanan
dalam pembebasan dan perlindungan militer mengingat Indonesia banyak yang
terhadap WNI. menganut paham sunny ditolak karena
Kerjasama diplomasi ini untuk membuat Indonesia harus berblok. Dalam
mendapatkan bantuan dan hal ini embargo 6 negara-negara Arab atas
menghilangkan permusuhan untuk Qatar dengan tuduhan membiayai aksi
mencapai kesepakatan dengan jalan teror ISIS suriah dan Filipina. Begitu juga
perdamaian sesuai dengan tujuan nasional penolakan Indonesia untuk membentuk
Indonesia yaitu menciptakan perdamaian pakta pertahanan dengan Filipina yang
dunia. Kerjasama penjagaan perbatasan diramalkan Indonesia mendukung Filipina
laut Indonesia-Filipina memiliki harapan permasalahan Laut Cina Selatan. Menjaga
melalui PBB sebagai organisasi posisi tetap netral dan baik sama semua
internasional memberikan informasi negara merupakan ciri khas Indonesia
tentang perkembangan ISIS Irak dan menyelesaikan dengan musyawarah
suriah serta Filipina sehingga terdapat mufakat berpedoman pada ideologi
kesiapan mental bagi aktor-aktor TNI, Polri Pancasila.
dan Pemda serta K/L dalam meningkatkan Peneliti terdahulu Marsetio (2013)
koordinasi dalam pencegahan infiltrasi berpendapat ada beberapa permasalahan
insurjen Filipina di wilayah perbatasan perbatasan laut yang utama diantaranya:
terutama kepulauan Nusa Utara. (1) Penetapan titik dasar koordinat, (2)
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 43
memberi ijin melainkan sejak dulu sudah K/L seperti Bakamla, BNPT, Immigrasi,
ada perjanjian bilateral dengan Filipina. Bea Cukai yang berada di Manado.
Oleh karena itu, MoU itu harus diperbaiki (2) Representation. Dalam hal ini peneliti
sehingga jumlah dan status berpendapat untuk mengetahui akar
kewarganegaraan jelas dan terdata baik masalah diplomat KJRI di Davao City
yang indikasi mendukung insurjen atau harus jadi penghubung 3 kesultanan
kelompok teror. terutama kesultanan sulu dan
Menurut Lord Strang, fungsi utama Mangindanao karena dua kesultanan
diplomasi adalah menyelesaikan berbagai itu terdapat kelompok pemberontak
perbedaan internasional melalui dialog yang melawan pemerintah. Kesultanan
dengan terciptanya saling pengertian. sulu pernah menyerang sabah tahun
Peneliti berpendapat dalam 2013 dengan tuntutan wilayah sabah
mengoptimalkan kerjasama aparat dikembalikan ke kesultanan sulu. Hal ini
keamanan dengan pemda dan K/L di pemerintah Filipina tidak bertanggung
wilayah perbatasan agar tidak terjadi jawab terhadap serangan itu. Oleh
pendadakan strategis perlu pembangunan karena itu, ada permasalahan sejarah
infrastruktur masalah cyber dan alat perjuangan bangsa moro untuk
komunikasi di wilayah perbatasan mendirikan Islamic State belum tuntas
sehingga informasi hasil dialog secara penyelesaiannya.
internasional dapat diaplikasikan di (3) Negotiation. Dalam diplomacy soft
lapangan. power itu mengutamakan bentuk-
Secara umum fungsi diplomasi bentuk diplomasi seperti dialog,
adalah reporting, representation dan persidangan, konferensi internasional,
negosiation: kunjungan kenegaraan, seminar
(1) Reporting. Fungsi pelaporan dimana internasional, simposium, negosiasi dan
dalam hal ini Diplomat KJRI di Davao lobby. Dalam hal ini Indonesia selalu
harus melaporkan setiap kejadian mulai menghubungi Filipina sejak konflik
perdamaian sampai konflik di wilayah P. Marawi terutama keterlibatan FTF
Mindanao kemudian diteruskan ke Indonesia ke Filipina dengan
Kodam VIII/Merdeka, Lantamal VIII, mengundang pemecahan masalah
Polda sulut dan Pemda Manado serta bersama di Indonesia baik jakarta,
Manado maupun Bali.
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 45
ambon/ternate dan kelompok separatis pengadilan untuk ditenggelamkan serta
minahasa merdeka di sulawesi utara. melakukan penembakan terhadap
Ancaman hybrid berupa ancaman dari tersangka insurjen yang mengganggu
negara ketiga dalam hal ini adalah China, stabilitas keamanan wilayah sulawesi
Amerika, Australia dan New Zealand serta utara.
Malaysia dan Brunei yang dicurigai Strategi Pemulihan (Reconstruction and
mendukung aksi-aksi insurjen baik Filipina Rehabilitation) dengan melakukan
maupun Indonesia untuk menjatuhkan pembangunan nasional yang merata di
atau menggulingkan pemerintah yang kepulauan nusa utara yang dijaga
syah Filipina dan Indonesia. keamanannya oleh aparat keamanan
berupa pembangunan infrastruktur dan
Strategi Penjagaan Perbatasan Laut melengkapi kebutuhan teknologi
Indonesia-Filipina dalam Mencegah telekomunikasi dan transportasi.
Ancaman Insurjensi di Sulawesi Utara Kemudian mendata keberadaan status
Strategi penjagaan perbatasan laut sapi pisang dan membenahi hukum mulai
Indonesia-Filipina dengan 3 strategi yaitu: substansi, struktur dan budaya hukum
Strategi pencegahan (Early Warning untuk mendukung stabilitas keamanan
System) dengan melakukan pertukaran wilayah sulawesi utara.
informasi melalui forum komunitas
Intelijen daerah dan gelar pasukan di Kerjasama Penjagaan Perbatasan Laut di
wilayah perbatasan dengan penebalan Kepulauan Nusa Utara
pasukan serta mengaktifkan komunikasi Kerjasama penjagaab perbatasan laut
sosial agar masyarakat melaporkan setiap Indonesia-Filipina di pulau-pulau terluar
kedatangan orang asing dan barang di dengan memanfaatkan 3 kerjasama
wilayahnya. gabungan yaitu:
Strategi penindakan (Hard and soft a. Kerjasama Intelijen berupa
power) dengan melakukan penindakan meningkatkan peran forum kominda,
hukum bagi pelanggar kedaulatan dan tripika, tripides dan tim pora dalam
pelanggar kegiatan illegal, serta mencegah infiltrasi insurjen Filipina dan
penindakan penenggelaman kapal-kapal insurjen Indonesia.
jika diketahui illegal fishing setelah b. Kerjasama Diplomasi berupa mengajak
ditangkap, diselidiki, disidik dan hasil koordinasi dan kerjasama diplomasi
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsini. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Prineka Cipta
Huala, Adolf, 2010, Aspek-Aspek Negara
dalam Hukum Internasional,
Bandung, Keni Media
Irawan, Prasetya. (2006). Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-
Ilmu Sosial. Jakarta: DIA FISIP UI
Kelsen, Hans, (1956), Principles of
International Law, New York:
Rinehart & Co
Miles, D. (2004, 3 16). Halabaja Revisited
After 16 Years. U.S Dept. of Defense.
Moleong, L.J. (2004). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remadja Rosdakarya
Nasution, S. (2003). Metode Research.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Strategi Penjagaan Perbatasan … | Pujo Widodo, Mardi Siswoyo, F.G. Cempaka Timur | 47
48 | Jurnal Prodi Perang Asimetris | Agustus 2018, Volume 4, Nomor 2