Anda di halaman 1dari 35

RANCANGAN PERATURAN DAERAH

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)


KABUPATEN SAMBAS
TAHUN 2015 - 2035

15 september 2015

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAMBAS


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BARAT
KRONOLOGIS PENYUSUNAN
- Proses Revisi RTRW Kabupaten Sambas dimulai sejak tahun 2007.
- Melalui Keputusan Bupati Sambas Nomor 65 Tahun 2010 Tanggal 23 Februari 2010,
dibentuklah Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kabupaten Sambas yang
selanjutnya disingkat (BKPRD).

- Tanggal 18 Maret 2010 : Rapat Penandatanganan Peta Usulan RTRW Propinsi di


ruang rapat I Kantor Gubernur Kalimantan Barat.

- Tanggal 6 Mei 2010 : rapat koordinasi BKPRD Kabupaten Sambas (persiapan


peninjauan lapangan Tim Terpadu Kementrian Kehutan dalam rangka Paduserasi
RTRWP Kalimantan Barat di Aula Bappeda).

- Tanggal 7 Juli 2011 : Rapat Koordinasi dan Konsultasi Publik Penyusunan


Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sambas di
Ruang Rapat Bappeda.
- Pembahasan Raperda RTRW ke Propinsi untuk mendapatkan Rekomendasi
Gubernur (Nomor 650/2668.1/SPW-BAPPEDA, Tanggal 27 September 2011).
Lanjutan....
- Pembahasan Raperda RTRW ke BKPRN untuk mendapatkan Rekomendasi Menteri
Pekerjaan Umum terkait Struktur Ruang
Persub (Nomor HK .01 03-Dr/705, Tanggal 21 Desember 2011)
- 14 November 2012 : Rapat Pembahasan Raperda RTRW Kab. Sambas bersama
Pansus Tata Ruang DPRD Kab. Sambas selama 5 Hari.
Hasil Pembahasan : Raperda RTRW Kabupaten Sambas dikembalikan dan dapat
dibahas kembali setelah adanya persetujuan substansi dari Kementrian Kehutanan
dan pengesahan Perda RTRW Propinsi.

- Tanggal 8 Juli 2013 : Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Badan Koordinasi Penataan
Ruang Daerah Kabupaten Sambas dalam Rangka Evaluasi Progres Raperda RTRW
Kabupaten Sambas di Aula Bappeda Kabupaten Sambas.

- Tanggal 18 September 2013 : Inpres Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penyelesaian


Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi dan Kabupaten/Kota diterbitkan.
Dalam rangka upaya percepatan penyelesaian RTRW Prop/Kab/Kota, menginggat
belum adanya kepastian terhadap Pola Ruang substansi Kehutanan.

- Tanggal 20 Desember 2013 : SK Menteri Kehutanan Nomor : SK.936/Menhut-


II/2013 Tentang Perubahan Peruntukan Kawasan
Tanggal 2 September 2014 : SK Menteri Kehutanan Nomor : SK.733/Menhut-II/2014
Tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Kalimantan Barat
Lanjutan....
- Tanggal 17 s/d 18 Maret 2015 : Rapat Pembahasan awal Raperda RTRW Kab.
Sambas bersama Pansus Tata Ruang DPRD Kab. Sambas selama 2 Hari..

- Tanggal 24 Maret 2015 : Rapat Koordinasi ke Kementrian PU bersama Pansus Tata


Ruang DPRD Kab. Sambas.

- Tanggal 30 Maret s/d 2 April 2015 : Rapat Pembahasan Raperda RTRW Kab.
Sambas bersama Pansus Tata Ruang DPRD Kab. Sambas selama 4 Hari.
Hasil Pembahasan : Raperda RTRW Kabupaten Sambas disetujui mengingat setelah
adanya persetujuan substansi dari Kementrian Kehutanan dan pengesahan Perda
RTRW Propinsi.

- Tanggal 6 April 2015 : Rapat Koordinasi ke BKPRP di Kantor Bappeda Propinsi


Kalimantan Barat bersama Pansus Tata Ruang DPRD Kab. Sambas.

- Tanggal 16 April 2015 : Pandangan Akhir Fraksi terhadap Raperda RTRW Kab.
Sambas.
Hasil Pandangan : Raperda RTRW Kabupaten Sambas Tahun 2015 – 2035
disetujui

- Tanggal Rabu, 26 Agustus 2015 : Rapat Evaluasi Raperda RTRW Kabupaten


Sambas Tahun 2015 – 2035 di Ruang Rapat Assisten 1 Setda Propinsi Kalimantan
Barat.
Status Ranperda RTRW Kab.Sambas
Status SK Pembentukan BKPRD Perda RTRW
Persetujuan SK
Substansi Guber
Persetuj SK
nur Perda
Rekom. uan Mendagri
Dalam Proses SK Penetapan Penyusun Paduserasi Konsult tentan Nomor:
No Kabupaten Gubernur Kem. bersam tentang
Konse Penetapa Nomor: an Wilayah asi Kemen.PU g Tanggal:
Nomor: Kehutanan a DPRD Evaluasi
p n Tanggal: Raperda Perbatasan Publik Nomor: Evalua Penetapa
Tanggal: Nomor: Nomor: Raperda
Tanggal: si n
Tanggal: Tanggal: RTRW
RTRW
K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sambas No. 65 Th. Nomor: Berita Acara 7 Juli SK. 936/ Nomor: 16 Dalam
2011
2010 650/2668.1/SP Nomor : Menhut- HK .01 03- April Proses
Tgl : W-BAPPEDA 600/359a/FB.B Dan II/2013 Dr/705 2015
23 Februari Tanggal : APPEDA Maret Tanggal 20 Tanggal 21
2015
2010 27 September Tanggal 7 Juli Desember Desember
2011 2011 2013 2011

S.K
733/Menhut-
II/2014 Tgl 2
September
2014
Outline Raperda RTRW Kab
Kab.. Sambas
BAB I KETENTUAN UMUM
Terdiri dari 3 Pasal (Pasal 1, 2, dan 3)
BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
Terdiri dari 3 Pasal (Pasal 4, 5, dan 6)
BAB III RENCANA STRUKTUR RUANG
Terdiri dari 13 Pasal (Pasal 7 s/d 19)
BAB IV RENCANA POLA RUANG
Terdiri dari 17 Pasal (Pasal 20 s/d 36)
BAB V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
Terdiri dari 4 Pasal (Pasal 37 s/d 40)
BAB VI ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
Terdiri dari 2 Pasal (Pasal 41, dan 42)
BAB VII ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Terdiri dari 34 Pasal (Pasal 43 s/d 76)
Total 95 Pasal
BAB VIII HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT
Terdiri dari 8 Pasal (Pasal 78 s/d 85)
BAB IX KELEMBAGAAN
Terdiri dari 1 Pasal (Pasal 86)
BAB X KETENTUAN PENYIDIKAN
Terdiri dari 1 Pasal (Pasal 87)
BAB XI KETENTUAN PIDANA
Terdiri dari 1 Pasal (Pasal 88)
BAB XII KETENTUAN LAIN-LAIN
Terdiri dari 3 Pasal (Pasal 89, 90, dan 91)
BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN
Terdiri dari 1 Pasal (Pasal 92)
BAB XIV KETENTUAN PENUTUP
Terdiri dari 3 Pasal (Pasal 93, 94, dan 95)
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

 Kabupaten Sambas terletak di bagian


paling utara Propinsi Kalimantan Barat

 Batas Administratif :
Utara : Serawak (MalaysiaTimur) &
laut Natuna
Selatan : Kab. Bengkayang & Kota
Singkawang
Barat : Laut Natuna.
Timur : Kab. Bengkayang & Serawak.

 Luas Kabupaten Sambas adalah 639.470


Ha atau sekitar 4,36 persen dari luas
wilayah Propinsi Kalimantan Barat.

 Kab. Sambas Terdiri dari 19 Kecamatan


TUJUAN PENATAAN RUANG
Penataan ruang wilayah kabupaten bertujuan untuk
mewujudkan ruang wilayah yang serasi, selaras,
seimbang, produktif, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan berbasis pada pengembangan
agribisnis, perindustrian, pariwisata serta kawasan
perbatasan negara guna meningkatkan daya saing
daerah dan kesejahteraan masyarakat.
KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
1. Pengembangan sistem pusat kegiatan dan prasarana wilayah
yang mendukung kegiatan agribisnis, perindustrian dan
pariwisata;
2. Pengembangan wilayah yang berbasis pertanian dan perikanan
dalam mendukung kegiatan agribisnis untuk percepatan
peningkatan ekonomi wilayah;
3. Pengembangan kawasan berfungsi lindung untuk
mempertahankan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan;
4. Pengembangan kawasan yang memiliki nilai strategis di bidang
ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi serta daya dukung lingkungan hidup.
5. Percepatan pembangunan kawasan perbatasan, kawasan
pesisir dan pulau-pulau kecil serta kawasan tertinggal.
RENCANA STRUKTUR RUANG
A. PUSAT – PUSAT KEGIATAN

No Pusat Kegiatan Lokasi


1 Pusat Kegiatan Strategis Nasional •Aruk (Kecamatan Sajingan Besar)
(PKSN) •Temajuk (Kecamatan Paloh)

2 Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Sambas


3 Pusat Kegiatan Lokal (PKL) •Pemangkat •Tebas
•Selakau •Sekura
•Sentebang •Kota Liku
4 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) •Kota Selakau Tua •Kota Parit Raja
•Kota Salatiga •Kota Matang Terap
•Kota Balai Gemuruh •KoKota Sebawi
•Kota Tekarang •Kota Tengguli
•Kota Galing •Kota Simpang Empat
•Semparuk
5 Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) • Seranggam •Tanah Hitam
•Sungai Toman •Pipit Teja
•Sempadian, Pancur •Sepinggan
•Sabung •Sungai Kelambu
•Sijang •Sarilaba A
B. JARINGAN JALAN
1. jaringan jalan primer menurut fungsinya sebagai jaringan jalan kolektor primer 1,
meliputi: (SK Nomor 248/KPTS/M/2015 tgl 23 April 2015)

 ruas jalan Bts. Kota Singkawang - Pemangkat – Tebas;

 ruas jalan Tebas - Sambas;

 ruas jalan Sambas - Tanjung Harapan;

 ruas jalan Tanjung Harapan - Galing;

 ruas jalan Galing - Simpang Tanjung;

 ruas jalan Simpang Tanjung - Aruk - Batas Serawak; dan

 ruas jalan temajuk - merbau.


C. JARINGAN PRASARANA TRAYEK JALAN
DAN ANGKUTAN JALAN
1. Terminal penumpang tipe B terdapat di
Kota Sambas, Pemangkat, dan Aruk.
2. Terminal penumpang tipe C terdapat di
semua Ibukota Kecamatan.
3. Terminal barang terdapat di kawasan
perbatasan Aruk Kecamatan Sajingan
Besar dan kawasan perbatasan Temajuk
Kecamatan Paloh dan pusat perdagangan
dan distribusi Kota Sambas.
D. JARINGAN LAYANAN UMUM LALU LINTAS
1. Angkutan Luar Batas Negara (ALBN);
2. Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP);
3. Angkutan Perbatasan (antar wilayah Kabupaten/Kota yang
berbatasan);
4. Angkutan Kota;
5. Angkutan Pedesaan; dan
6. Trayek angkutan barang.
E. JARINGAN LINTAS PENYEBRANGAN
1) Lintas penyebrangan antar provinsi :
 Sintete – Natuna (rencana); dan
 Sintete – Tambelan (rencana)

2) Lintas penyebrangan dalam


kabupaten yaitu:
 Tanjung Harapan – Teluk Kalong
 Tebas Kuala – Perigi Priai
 Penjajab – Jawai (Sungai Batang)
 Sumpit – Ceremai.
 Sejangkung – Kenanai (rencana)
F. SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI LAUT
Tatanan kepelabuhanan terdiri atas:
a. Pel.pengumpul (Pel. Nasional) terdiri atas:
 Pelabuhan Merbau di Kecamatan Paloh; dan
 Pelabuhan Sintete di Kecamatan Semparuk.
b. Pel. pengumpan (Pel. Regional) terdiri atas:
 Pelabuhan Temajuk di Kecamatan Paloh;
 Pelabuhan Pemangkat di Kecamatan Pemangkat; dan
 Renc. Pembangunan Pel. Tanjung Gunung di Kec. Salatiga.
c. Terminal khusus terdiri atas:
 Kepentingan pendistribusian gas di Tanjung Api Kecamatan Paloh;
 Kepentingan bongkar muat batubara direncanakan akan
dikembangkan di Kecamatan Tebas.
 Kepentingan bongkar muat bahan bakar minyak dan gas di
direncanakan akan dikembangkan di Kecamatan Semparuk.
G. JARINGAN PERKERETAAPIAN
Jaringan jalur kereta api umum dalam koridor :

 koridor Aruk – Sambas – Pemangkat – Singkawang

H. JARINGAN TRANSPORTASI UDARA


Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier,
yaitu Bandar Udara Liku Paloh.
Peta Rencana Jaringan Kereta Api
I. JARINGAN PRASARANA ENERGI

a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi, terdiri dari depo bahan
bakar minyak dan gas, pengolahan gas di Tanjung Api, serta
pembangunan jaringan pipa transmisi minyak dan gas bumi
Natuna - Tanjung Api – Pontianak –Palangkaraya.
b. Gardu induk di Kecamatan Sambas;
c. Jaringan transmisi tegangan tinggi berupa Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) yang menghubungkan Kota Selakau –
Pemangkat - Tebas – Sambas, diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
d. Pembangunan interkoneksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang menghubungkan
seluruh wilayah kecamatan dan pusat-pusat permukiman
potensial.
Peta Rencana Struktur Ruang
RENCANA POLA RUANG
A. KAWASAN LINDUNG
A.1 Hutan lindung terdiri dari:
Gunung Bentarang, Gunung Sebunga, Gunung Senipis, Gunung
Senujuh, Gunung Dada Meribas, Gunung Teberau, Gunung
Sekadau, Gunung Majau, Gunung Pelanjau, Gunung Sempadang,
Gunung Selindung, Gunung Tanjung Datuk, S. Bemban, Tanjung
Bila, Tanjung Baharu, Gunung Pemangkat.
PETA KAWASAN HUTAN
A.2 Kawasan Perlindungan Setempat
 Sempadan Sungai Paloh, Sungai Sambas Besar, Sungai
Bantanan, Sungai Sambas, Sungai Kumba, Terusan Senujuh,
Sungai Sambas Kecil, Sungai Sebangkau, dan Sungai Selakau
serta anak-anak sungai yang terdapat di Kabupaten Sambas;
 Sempadan pantai mencakup pantai di Kecamatan Selakau,
Kecamatan Salatiga, Kecamatan Pemangkat, Kecamatan Jawai
Selatan, Kecamatan Jawai, Kecamatan Tangaran, dan
Kecamatan Paloh;
 Kawasan sekitar Danau Sebedang; dan
 Kawasan sekitar mata air di kawasan hutan lindung, Taman
Wisata Alam, dan kawasan hutan produksi Kabupaten Sambas.
A.3 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam,
dan Cagar Budaya
 Kawasan Suaka Alam Laut Sambas di Kecamatan Paloh.
 kawasan (TWA) Sungai Liku di Kecamatan Paloh;
 kawasan (TWA) Tanjung Belimbing/Pantai Selimpai di Kecamatan
Paloh;
 Kawasa (TWA)Gunung Asuansang di Kecamatan Paloh dan
Kecamatan Sajingan Besar;
 Kawasan (TWA) Gunung Dungan di Kecamatan Paloh dan
Kecamatan Sajingan Besar;
 Kawasan (TWA) Gunung Melintang di Kecamatan Paloh, Kecamatan
Galing, dan Sajingan Besar;
 Kawasan cagar budaya komplek Kesultanan Sambas meliputi: istana
Alwatzikoebillah, Masjid Jami’ & Makam Raja Kesultanan Sambas di
Kecamatan Sambas;
 Rencana Kawasan Cagar Budaya Tanjung Batu meliputi Makam F.J
Sorg, Benteng dan Sumur, Markas Polisis Belanda, Rumah Tahanan,
dan Tugu Peringatan di Kecamatan Pemangkat;
 Rencana bangunan cagar budaya meliputi : Kantor Wedana/Demang
Sambas, Rumah Petinggi Tekarang di Kecamatan Tekarang, Makam
Ratu Sepudak dan Makam Keramat Dato; Sanggup di Kecamatan
Galing, Rumah H.Siraj Sood (Dato’ Kaya Lela Mahkota), Rumah
Imam besar M.Basuni Imran di Sambas, Makam Keramat Bantelan
di Kecamatan Sajad, Makam Dato’ Kullub di Kecamatan Sejangkung,
Makam Bujang Nadi dare Nandung dan Surau Lama Raden Sulaiman
di Kecamatan Sebawi, Makam Keturunan Raja-raja Brunei
Darussalam di Sambas, Makam Keramat Lumbang, Makam Ratu
Anom Kesuma Yuda dan Makam Pangeran Timba’ Bayi di
Kecamatan Selakau.
B. KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan budidaya terdiri atas :
a. Kawasan peruntukan hutan produksi
b. Kawasan peruntukan hutan rakyat
c. Kawasan peruntukan pertanian
d. Kawasan peruntukan perikanan, kelautan
dan pulau-pulau kecil
e. Kawasan peruntukan pertambangan
f. Kawasan peruntukan industri
g. Kawasan peruntukan pariwisata
h. Kawasan peruntukan permukiman
i. Kawasan peruntukan Lainnya
PETA RENCANA POLA RUANG
RENCANA KAWASAN STRATEGIS
Rencana Kawasan Strategis di Kabupaten Sambas meliputi:
1. Kawasan Strategis Nasional (KSN)
a) Kaw. perbatasan darat RI dengan Malaysia

2. Kawasan Strategis Provinsi (KSP)


a) Kaw. Industri Semparuk (KIS)
b) Terminal khusus dan KI Tanjung Api
c) Kaw. rawan bencana alam Gayung Bersambut

3. Kawasan Strategis Kabuapten (KSK)


KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN (KSK)

A. KSK DARI SUDUT KEPENTINGAN EKONOMI :


 Kawasan Perkotaan Sambas
 Kawasan Perbatasan Negara yang meliputi Kecamatan Paloh
dan Sajingan Besar;
 Kawasan usaha agribisnis terpadu (KUAT) yang meliputi
Kecamatan Pemangkat, Tebas dan Kecamatan Galing;
 Kawasan Minapolitan budidaya di Kecamatan Jawai Selatan
dengan hinterland Kecamatan Pemangkat dan Kecamatan
Jawai; dan
 Kawasan Minapolitan penangkapan di Kecamatan Pemangkat
dengan hinterland Kecamatan Selakau dan Kecamatan Paloh;
 Kawasan Industri Semparuk (KIS)
B. KSK DARI SUDUT KEPENTINGAN SOSIAL BUDAYA :

 Kawasan Waterfront City dan Komplek Kesultanan


Sambas (Istana Alwatzikoebillah, Masjid Jami’, dan
Makam Raja Kesultanan Sambas);
 Kawasan Wisata Danau Sebedang;
 Kawasan Wisata Pantai Temajuk & Batu Bejamban;
 Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi;
 Kawasan Wisata Pantai Tanjung Batu dan Pantai Sinam
serta Riam Merasap; dan
 Kawasan Kebun Raya Sambas.
C. KSK DARI SUDUT KEPENTINGAN PENDAYAGUNAAN
SUMBER DAYA ALAM/TEKNOLOGI TINGGI
 Terminal khusus dan kawasan industri Tanjung Api di
Kecamatan Paloh.
 Kota Terpadu Mandiri (KTM) Subah dengan hinterland
terletak di Kecamatan Sajad, dan Kecamatan Sejangkung.
 Kota Terpadu Mandiri (KTM) Gerbang Mas Perkasa
Sebunga dengan hinterland di Kecamatan Paloh, Galing dan
Sejangkung.
4. KOTA TERPADU MANDIRI (KTM)
D. KSK DARI SUDUT FUNGSI DAN DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN HIDUP

 Kawasan ekosistem Tanjung Belimbing di Kecamatan


Paloh;
 Kawasan ekosistem Gunung Bentarang di Kecamatan
Sajingan Besar.
PETA KAWASAN STRATEGIS
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai