Anda di halaman 1dari 280

POLA

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


WILAYAH SUNGAI SESAYAP

TAHUN 2014
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud, Tujuan,dan Sasaran 3

1.2.1 Maksud 3

1.2.2 Tujuan 3

1.2.3 Sasaran 3

1.2.4 Visi dan Misi 3

1.3 Isu-Isu Strategis 4

1.3.1 Isu Strategis Nasional 4

1.3.2 Isu Strategis Lokal 6

1.3.3 Identifikasi Isu-isu Strategis dan Permasalahan


Wilayah Perbatasan Negara di WS Sesayap 8

BAB II KONDISI PADA WS SESAYAP 10

2.1 Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Sumber Daya


Air dan Peraturan Terkait Lainnya 10

2.2 Kebijakan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air 13

2.2.1 Kebijakan Nasional 13

2.2.2 Kebiijakan Lokal 15

2.3 Inventarisasi Data Umum 17

2.3.1 Data Umum 17

2.3.2 Data Sumber Daya Air 36

2.3.3 Data Kebutuhan Air 58

i
2.3.3.1 Kebutuhan Air Rumah Tangga Perkotaan
Industri (RKI) 58

2.3.3.2 Kebutuhan Air Untuk Pertanian 58

2.3.3.3 Kebutuhan Air Untuk Tambak dan


Peternakan 58

2.3.3.4 Neraca Air 59

2.3.4 Data Lain-lain 63

2.3.4.1 Kependudukan 63

2.3.4.2 Wilayah Perbatasan 64

2.3.4.3 Forum Malindo 66

2.3.4.4 Kehutanan 69

2.3.4.5 Energi 71

2.3.4.6 Air Bersih 75

2.3.4.7 Pariwisata 76

2.3.4.8 Produk Domestik Rata-Rata Bruto 77

2.4 Identifikasi Kondisi Lingkungan dan Permasalahan di WS


Sesayap 78

2.4.1 Aspek Konservasi Sumber Daya Air 86

2.4.2 Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air 91

2.4.3 Aspek Pengendalian Daya Rusak Air 93

2.4.4 Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air 95

2.4.5 Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan


Peran Masyarakat dan Dunia Usaha 96

2.5 Identifikasi Potensi Yang Bisa Dikembangkan di WS


Sesayap 97

2.5.1 Aspek Konservasi Sumber Daya Air 97

2.5.2 Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air 99

2.5.3 Aspek Pengendalian Daya Rusak Sumber Daya Air 102

2.5.4 Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air 104

2.5.5 Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan


Peran Masyarakat dan Dunia Usaha 104

ii
BAB III ANALISIS DATA 106

3.1 Asumsi, Kriteria, dan Standar 106

3.2 Skenario Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap 112

3.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Rendah 116

3.2.2 Pertumbuhan Ekonomi Sedang 119

3.2.3 Pertumbuhan Ekonomi Tinggi 121

3.3 Alternatif Pilihan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air 125

3.3.1 Konservasi Sumber Daya Air 125

3.3.2 Pendayagunaan Sumber Daya Air 126

3.3.3 Pengendalian Daya Rusak Air 128

3.3.4 Sistem Informasi Sumber Daya Air 130

3.3.5 Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Peran


Masyarakat dan Dunia Usaha 131

BAB IV KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA


AIR WS SESAYAP 133

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Luas Total Kabupaten/Kota yang Berada di dalam WS


Sesayap 18
Tabel 2.2. Luas Pembagian DAS di WS Sesayap di Negara Indonesia 18
Tabel 2.3. Luas Pembagian DAS WS Sesayap di Negara Malaysia 19
Tabel 2.4. Rekapitulasi Luas WS Sesayap 19
Tabel 2.5. Total Luas dan Prosentase DAS di WS Sesayap Lintas
Negara 20
Tabel 2.6. Sub DAS di Pulau Sebatik 24
Tabel 2.7. Penyebaran Jenis Tanah di WS Sesayap 30
Tabel 2.8. Potensi Sumber Air Permukaan WS Sesayap 36
Tabel 2.9. Potensi Air Tanah di WS Sesayap 38
Tabel 2.10. Total Erosi Masing-Masing DAS di WS Sesayap 40
Tabel 2.11. Hasil Sedimen Per Satuan Luas Masing-Masing DAS di WS
Sesayap (ton/thn) 41
Tabel 2.12. Luas Lahan Kritis Masing-Masing DAS di WS Sesayap 43
Tabel 2.13. Kondisi Pantai di WS Sesayap 44
Tabel 2.14. Hasil Analisis Kualitas Air di Kabupaten Malinau, Tahun
2012 47
Tabel 2.15. Hasil Analisis Kualitas Air di Kabupaten Nunukan, 2012 49
Tabel 2.16. Hasil Analisis Kualitas Air di Kabupaten Tana Tidung, 2012 51
Tabel 2.17. Hasil Analisis Kualitas Air di Kabupaten Bukungan, 2012 53
Tabel 2.18. Hasil Analisis Kualitas Air di Kota Tarakan, 2012 55
Tabel 2.19. Kebutuhan Air Rumsh Tangga, Perkotaan, dan Industri
Eksisting di WS Sesayap 58
Tabel 2.20. Kebutuhan Air Untuk Pertanian Eksisting di WS Sesayap 58
Tabel 2.21. Kebutuhan Air Untuk Tambak dan Peternakan di WS
Sesayap 59
Tabel 2.22. Data Penduduk Tahun 2012 Tiap-Tiap DAS di WS Sesayap
(Jiwa) 63
Tabel 2.23. Luas Kawasan Hutan Eksisting di WS Sesayap Tahun 2009
(Ha) 69

iv
Tabel 2.24. Banyaknya Tenaga Listrik yang Diproduksi, Terpasang,
Terjual, Dipakai Sendiri dan Susut Menurut Kabupaten/Kota
di WS Sesayap Tahun 2010 71
Tabel 2.25. Jumlah Produksi dan Pelanggan Air Bersih Tahun 2009 75
Tabel 2.26. Obyek Wisata dan Lokasinya di WS Sesayap 77
Tabel 2.27. Distribusi PDRB Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007 – 2010 di Provinsi
Kalimantan Timur (Jutaan Rupiah) 78
Tabel 2.28. Kondisi Eksisting dan Permasalahan Wilayah Perbatasan di
WS Sesayap 78
Tabel 3.1. Kriteria dan Standar Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga
per Orang Per Hari Berdasarkan Jumlah Penduduk 107
Tabel 3.2. Proyeksi Kebutuhan Air Rumah Tangga, Perkotaan, dan
Industri di WS Sesayap 107
Tabel 3.3. Proyeksi Kebutuhan Air Tambak dan Kebutuhan Air
Peternakan WS Sesayap 108
Tabel 3.4. Proyeksi Kebutuhan Air Pertanian WS Sesayap 109
Tabel 3.5. Neraca Air WS Sesayap Pada Tahun 2012 dan Proyeksinya 110
Tabel 3.6. Proyeksi Pemanfaatan Air di WS Sesayap untuk Masing-
Masing Skenario Pertumbuhan Ekonomi 116
Tabel 4.1. Kebijakan Operasional Pengelolaan Sumber Daya Air WS
Sesayap Berdasarkan Kondisi Ekonomi Rendah 135
Tabel 4.2. Kebijakan Operasional Pengelolaan Sumber Daya Air WS
Sesayap Berdasarkan Kondisi Ekonomi Sedang 171
Tabel 4.3. Kebijakan Operasional Pengelolaan Sumber Daya Air WS
Sesayap Berdasarkan Kondisi Ekonomi Tinggi 207

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta DAS di WS Sesayap 21


Gambar 2.2. Peta DAS WS Sesayap di Malaysia 22
Gambar 2.3. Peta Pembagian DAS di Wilayah Perbatasan di Pulau
Sebatik 23
Gambar 2.4. Peta Topografi WS Sesayap 27
Gambar 2.5. Peta Jenis Tanah WS Sesayap 31
Gambar 2.6. Peta Penutupan Lahan WS Sesayap 33
Gambar 2.7. Peta Rencana Pola Ruang WS Sesayap 34
Gambar 2.8. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah di WS Sesayap 35
Gambar 2.9. Potensi Air Permukaan di WS Sesayap Tahun 2012 37
Gambar 2.10. Peta CAT di WS Sesayap 39
Gambar 2.11. Diagram Alur Penentuan Klasifikasi Lahan Kritis 42
Gambar 2.12. Lokasi Kerusakan Pantai di Pulau Nunukan, Sebatik,
dan Tarakan 44
Gambar 2.13. Peta Lokasi Pengambilan Sample Kualitas Air dan Hasil
Analisis Kualitas Air di WS Sesayap 57
Gambar 2.14. Grafik Neraca Air Eksisting DAS Sesayap Tahun 2012 60
Gambar 2.15. Grafik Neraca Air Eksisting DAS Sembakung Tahun 2012 60
Gambar 2.16. Neraca Air Eksisting Bulanan WS Sesayap Tahun 2012 61
Gambar 2.17. Skema Alokasi Air WS Sesayap Tahun 2012 62
Gambar 2.18. Kondisi Wilayah Perbatasan WS Sesayap 66
Gambar 2.19. Peta Kawasan Hutan WS Sesayap 70
Gambar 2.20. Peta Kawasan Pertambangan WS Sesayap 73
Gambar 2.21. Peta Potensi PLTA di WS Sesayap 74
Gambar 2.22. Peta Pembagian Batas Negara di WS Sesayap 85
Gambar 3.1. Grafik Neraca Air Eksisting WS Sesayap Tahun 2012 dan
Proyeksinya 111
Gambar 3.2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1994 – 2007 (%) 113
Gambar 3.3. Strategi Ketersediaan Air Skenario Ekonomi Rendah WS
Sesayap 118

vi
Gambar 3.4. Strategi Ketersediaan Air Skenario Ekonomi Sedang WS
Sesayap 120
Gambar 3.5. Strategi Ketersediaan Air Skenario Ekonomi Tinggi WS
Sesayap 122
Gambar 3.6. Peta Usulan Rencana Lokasi Pembangunan Embung Baru
di WS Sesayap 123
Gambar 3.7. Skema Alokasi Air WS Sesayap Tahun 2032 124
Gambar 4.1. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Konservasi SDA Skenario Ekonomi Rendah 254
Gambar 4.2. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Pendayagunaan SDA Skenario Ekonomi Rendah 255
Gambar 4.3. Peta Tematik Pengelolaan SDA WS Sesayap Aspek
Pengendalian Daya Rusak Air Skenario Ekonomi Rendah 256
Gambar 4.4. Peta Tematik Pengelolaan SDA WS Sesayap Aspek Sistem
Informasi Sumber Daya Air Skenario Ekonomi Rendah 257
Gambar 4.5. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Peran
Masyarakat dan Dunia Usaha Skenario Ekonomi Rendah 258
Gambar 4.6. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Konservasi SDA Skenario Ekonomi Sedang 259
Gambar 4.7. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Pendayagunaan SDA Skenario Ekonomi Sedang 260
Gambar 4.8. Peta Tematik Pengelolaan SDA WS Sesayap Aspek
Pengendalian Daya Rusak Air Skenario Ekonomi Sedang 261
Gambar 4.9. Peta Tematik Aspek Pengelolaan Sumber Daya Air WS
Sesayap Sistem Informasi SDA Skenario Ekonomi
Sedang 262
Gambar 4.10. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Peran
Masyarakat dan Dunia Usaha Skenario Ekonomi Sedang 263
Gambar 4.11. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Konservasi SDA Skenario Ekonomi Tinggi 264
Gambar 4.12. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Pendayagunaan SDA Skenario Ekonomi Tinggi 265

vii
Gambar 4.13. Peta Tematik Pengelolaan SDA WS Sesayap Aspek
Pengendalian Daya Rusak Air Skenario Ekonomi Tinggi 266
Gambar 4.14. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Sistem Informasi SDA Skenario Ekonomi TInggi 267
Gambar 4.15. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Peran
Masyarakat dan Dunia Usaha Skenario Ekonomi Tinggi 268

viii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah Sungai Sesayap (WS Sesayap) merupakan salah satu wilayah


sungai yang penting di Kalimantan Timur dimana memiliki daerah aliran
sungai (DAS) yang luas, dan meliputi 4 (empat) kabupaten dan 1 (satu)
Kota, yaitu Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten
Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Tarakan. DAS yang
terpenting diantaranya adalah DAS Sesayap, DAS Linungkayan, DAS
Sembakung, DAS Simanggaris, DAS Sebuku, dan sebagainya. Di WS
Sesayap (WS 04.13 A1) terdapat DAS yang daerah hulunya berada di
Wilayah Sabah (Malaysia) seperti DAS Sesayap, DAS Sembakung, dan
DAS Sebuku, sehingga berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2004 WS Sesayap termasuk wilayah sungai lintas negara.

Potensi sumber daya air di WS Sesayap sangat besar. Seiring dengan


bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya kesejahteraan dan
pembangunan di WS Sesayap maka pemanfaatan sumber daya alam juga
terus meningkat. Di satu sisi pemanfaatan potensi sumber daya alam
terutama dalam kegiatan dari sektor unggulan pengembangan ekonomi
seperti kehutanan, pertambangan, perikanan, perkebunan, industri,
pariwisata dan pertanian sulit dihindari, tetapi di sisi lain kegiatan
tersebut mengakibatkan munculnya berbagai permasalahan, di antaranya
menurunnya kualitas air, kekeringan, erosi, sedimentasi, banjir, adanya
lahan kritis, konflik masyarakat, dan instrusi air asin. Permasalahan
sumber daya air tersebut di atas diperkirakan terus meningkat akibat
masih terbatasnya kemampuan pengelolaan dan belum tersedianya
infrastukrur pendukungnya yang meliputi pola pengelolaan, rencana
induk pengelolaan, dan program dan rencana tindakan pengelolaan.
Sehingga arah kegiatan konservasi, pendayagunaan air, dan pengendalian
daya rusak air di WS Sesayap belum dapat dilaksanakan dengan baik.

1
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air tersebut di atas, jelas bahwa tahapan pengelolaan sumber daya
air Wilayah Sungai adalah sebagai berikut :
1. Sebelum dilakukannya penyusunan Rencana Induk (Master Plan)
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai, terlebih dahulu perlu
dilakukan penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai yang berisi tentang : (1) tujuan umum pengelolaan sumber
daya air, (2) dasar-dasar pengelolaan sumber daya air, (3) prioritas dan
strategi dalam mencapai tujuan, (4) konsepsi kebijakan-kebijakan
dasar pengelolaan sumber daya air dan (5) rencana pengelolaan
strategis.
2. Sebagai tindak lanjut dari penyusunan pola pengelolaan sumber daya
air wilayah sungai tersebut, setelah disahkan oleh yang berwenang,
selanjutnya akan disusun Rencana Induk (Master Plan) Pengelolaan
sumber daya air yang merupakan perencanaan secara menyeluruh
dan terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan
sumber daya air, dimana perencanaan tersebut disusun dengan
berpedoman kepada pola pengelolaan sumber daya air untuk wilayah
sungai terkait.
3. Kegiatan selanjutnya secara berurutan setelah penyusunan Rencana
Induk Pengelolaan sumber daya air wilayah sungai adalah :
a. Studi Kelayakan (FS),
b. Rencana rinci,
c. Pelaksanaan/Konstruksi dan,
d. Operasi dan Pemeliharaan (OP).

Untuk hal tersebut di atas, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melakukan penyusunan Pola
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap guna mewujudkan
pemanfaatan dan pendayagunaan sumber air di wilayah sungai tersebut
secara serasi dan optimal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
daya dukung lingkungan serta sesuai dengan kebijaksanaan
pembangunan nasional dan daerah yang berkelanjutan.

2
1.2 Maksud, Tujuan,dan Sasaran

1.2.1 Maksud

Maksud disusunnya Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap


adalah menyusun kerangka dasar Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS
Sesayap sebagai landasan dalam menentukan kebijakan pengelolaan
sumber daya air secara seimbang dan berkelanjutan dalam WS Sesayap.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap


adalah menjamin terselenggaranya pengelolaan sumber daya air secara
seimbang dan berkelanjutan, yang dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi kepentingan masyarakat di WS Sesayap.

1.2.3 Sasaran

Sasaran dari pekerjaan Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air


WS Sesayap adalah memberikan arahan tentang kebijakan Pengelolaan
sumber daya air :
 Dalam upaya konservasi sumber daya air di WS Sesayap.
 Dalam upaya pendayagunaan sumber daya air di WS Sesayap dengan
memperhatikan kebijakan daerah, termasuk arahan dalam penataan
ruang wilayah.
 Dalam upaya pengendalian daya rusak air di WS Sesayap.
 Dalam pelaksanaan sistem informasi sumber daya air di WS Sesayap.
 Dalam mewujudkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
Pengelolaan sumber daya air di WS Sesayap.

1.2.4 Visi dan Misi

Visi Pengelolaan Sumber Daya Air di WS Sesayap ini adalah “terwujudnya


kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan bagi kesejahteraan
seluruh rakyat di WS Sesayap”. Dalam visi tersebut termuat pengertian
bahwa sumber daya air di WS Sesayap merupakan faktor dasar yang bila
dikelola dengan baik akan memberikan jaminan keberlanjutan bagi
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.

3
Adapun misi dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap
adalah:
1. Konservasi sumber daya air yang berkelanjutan di WS Sesayap.
2. Pendayagunaan sumber daya air yang adil untuk memenuhi berbagai
kebutuhan masyarakat yang memenuhi kualitas dan kuantitas di WS
Sesayap.
3. Pengendalian daya rusak air di WS Sesayap.
4. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta, dan
pemerintah di WS Sesayap.
5. Peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam
pengelolaan sumber daya air di WS Sesayap.

1.3 Isu-Isu Strategis

1.3.1 Isu Strategis Nasional

a. Millenium Development Goals (MDG)

Target Millenium Development Goals di Provinsi Kalimantan Timur


pada Tahun 2015 adalah sebesar 89 %. Kapasitas produksi potensial
air baku yang dihasilkan di Kalimantan Timur meningkat dibanding
Tahun 2008 dari 5.285 ltr/dtk menjadi 5.946 ltr/dtk. Sementara itu,
kapasitas produksi efektif juga meningkat dari 4.272 ltr/dtk menjadi
5.134 ltr/dtk, sehingga berpengaruh terhadap efektifitas produksi dari
78,95 % menjadi 86,34 %. Sebagai gambaran, rencana pembangunan
Embung Bengawan di Kota Tarakan, Embung Kuala Lapang di
Kabupaten Malinau, Embung Lumbis di Kabupaten Nunukan,
Embung Binalawan di Kabupaten Nunukan, dan Embung Bunyu di
Kabupaten Bulungan direncanakan sebagai upaya untuk dapat
memenuhi target penyediaan air minum tersebut di WS Sesayap.

b. Ketahanan Pangan

Penyediaan kebutuhan beras nasional untuk 223 juta penduduk per


tahun adalah sebesar 31,1 juta ton. Sedangkan kemampuan produksi
beras nasional saat ini adalah 65,1 juta ton dari 68 juta ton target
nasional. Provinsi Kalimantan Timur khususnya kabupaten/kota di
WS Sesayap dengan luas sawah ± 400 Ha menyumbang beras ± 1.200
ton atau 0,00184 % dari total produksi beras nasional. Memperhatikan

4
kondisi ini, pada pola pengelolaan wilayah sungai ini kami sertakan
juga upaya pengembangan daerah irigasi dengan memperhatikan
ketersediaan air.

c. Global Climate Change

Isu adanya perubahan iklim global harus mendapatkan perhatian


semua pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air di WS
Sesayap. Menurut IPCC (2001) dalam dekade terakhir ini
pertumbuhan CO2 meningkat dari 1400 juta ton/thn menjadi 2900
juta ton/thn, dan dalam 100 tahun terakhir suhu bumi terlihat mulai
ditentukan oleh peningkatan CO2 di atmosfer. Hal ini yang
mengakibatkan perubahan iklim secara global yang ditandai dengan
peningkatan suhu, perubahan pola, dan distribusi hujan yang tidak
menentu. Konsekuensinya adalah bahwa kelestarian sumber daya air
juga akan terganggu (Kementerian Lingkungan Hidup, 2010). Sebagai
contoh, DAS Tarakan, DAS Sebatik, DAS Nunukandan DAS Bunyu
yang merupakan pulau-pulau kecil tampak terjadi kenaikan
permukaan air laut dan pergeseran musim, serta perubahan cuaca. Di
Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan, dampak perubahan
iklim yang dapat dirasakan antara lain terjadinya pergeseran musim
yang mengganggu ketersediaan air pada musim tanam serta jadwal
panen. Salah satu upaya untuk mengurangi perubahan iklim global di
WS Sesayap adalah dengan meningkatkan daya dukung DAS kritis
dengan upaya konservasi dalam program GNKPA (Gerakan Nasional
Kemitraan Penyelamatan Air).

d. Ketersediaan Energi

Produksi Energi Listrik Nasional saat ini adalah 150.000 GWh, dan
Listrik yang dibangkitkan dari tenaga air di Indonesia diperkirakan
sebesar 75,67 GW. Sedang kapasitas terpasang baru 4.200 MW (5,5%).
Untuk Provinsi Kalimantan Timur khususnya kabupaten/kota di WS
Sesayap, tenaga listrik saat ini (BPS, 2011) hanya sekitar 55.139
rumah tangga yang terlayani akses PLN dari total penduduk 508.117
rumah tangga atau sekitar 10,85% saja yang masih terlayani,
sedangkan kebutuhan akan terus meningkat. Maka potensi sumber
daya air yang tersedia harus dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

5
kebutuhan tenaga listrik, khususnya wilayah perbatasan di
Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau dan sekitarnya.
Ketersediaan energi nasional akan mempengaruhi stabilitas ekonomi
daerah oleh karena itu dalam pengelolaan sumber daya air WS
Sesayap perlu diantisipasi dengan mengembangkan energi air seperti
microhidro, hidro plant power, dll karena melihat potensi mikrohidro di
WS Sesayap yang sangat besar seperti sumber tenaga air yang
terdapat di DAS Sebatik Kecamatan Sebatik Barat yang dapat
digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH),
dengan potensi listrik 30 MW.

1.3.2 Isu Strategis Lokal

Isu strategis lokal dari WS Sesayap antara lain sebagai berikut :

a. Degradasi Lingkungan
Degradasi lingkungan hidup yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur
ditandai dengan maraknya perambahan hutan lindung dan
penambangan liar. Sebagai contoh kerusakan hutan di Kawasan
Budidaya Kehutanan (KBK) Kabupaten Nunukan yang dilakukan
untuk kepentingan perusahan serta kerusakan hutan yang terjadi di
Hutan Lindung Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan disebabkan
akibat aktivitas perusahaan pertambangan batubara dan migas.

b. Bencana Banjir dan Abrasi Pantai


Perubahan iklim secara global mengakibatkan perubahan pola dan
distribusi hujan di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Kalimantan
Timur. Hal ini yang mengakibatkan intensitas debit banjir meningkat
setiap tahunnya, tetapi sebaliknya pada musim kemarau beberapa
daerah dilanda kekeringan. Pada musim hujan di Kota Tarakan
terendam air dengan ketinggian rerata melebihi lutut orang dewasa, di
Kabupaten Malinau khususnya di Kota Malinau tinggi genangan
mencapai 0,5 hingga 2 m dengan lama banjir 6 sampai 12 jam, dan di
Kabupaten Nunukan khususnya di Pulau Nunukan tinggi genangan
mencapai 0,5 hingga 1 m dengan lama banjir 2 sampai 4 jam.

Di Kecamatan Sembakung Intensitas banjir meningkat akibat


pengelolaan daerah hulu yang buruk seperti konversi lahan ke

6
perkebunan di daerah hulu (Negara Malaysia), serta peningkatan
runoff akibat konversi lahan hutan.

Kondisi pantai di Kota Tarakan telah terjadi abrasi yang diakibatkan


terjangan gelombang tinggi di daerah tersebut sangat signifikan.
Begitu juga abrasi pantai di Kabupaten Nunukan melalui hantaman
ombak pada setiap bulan Agustus hingga September mempunyai
kekuatan yang sangat besar bahkan sampai merobohkan rumah
warga. Penyusutan garis pantai bisa dilihat dari banyaknya pohon
kelapa yang dulunya berdiri kokoh di pantai saat ini hilang karena
abrasi.

c. Ketersediaan Air Bersih Yang Masih Kurang


Prioritas bagi Kabupaten Malinau adalah penyediaan air bersih
perkotaan dan pedesaan sebab dari sekitar 12 ribu kepala keluarga
yang ada, baru sekitar 3 ribu kepala keluarga atau 25% saja yang
terlayani air bersih terutama di daerah pedalaman dan perbatasan
yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di tiga
kecamatan yakni Kecamatan Malinau Selatan, Kecamatan Mentarang
Hulu, dan Kecamatan Kayan Hilir. Kota Tarakan juga memiliki
persoalan dalam penyediaan air bersih dimana Perusahaan Daerah Air
Minum memiliki masalah yang begitu kompleks salah satunya adalah
persoalan air baku. Mengecilnya debit air di sungai-sungai terutama
saat musim kemarau mengakibatkan sungai menjadi dangkal dan
pasokan air untuk Perusahaan Daerah Air Minum juga berkurang.

d. Areal Tanaman Sawah Kian Menurun


Produksi areal tanaman sawah kian menurun dikarenakan dampak
pestisida dan herbisida yang disemprotkan di perkebunan kelapa sawit
oleh pelaku usaha Malaysia, baik yang berada di wilayah Indonesia
maupun Malaysia sehingga diharapkan agar menjadi prioritas dalam
pembicaraan antar negara.

e. Transportasi dan Infrasturktur di Perbatasan


Pembangunan fasilitas/prasarana dasar di wilayah Indonesia untuk
membuka isolasi khususnya transportasi (sungai, darat, dan udara)
tidak mendukung kegiatan ekonomi dan pertanian masyarakat dan
juga terkendala oleh kebijakan konservasi dan kawasan lindung.

7
Dukungan infrastruktur yang lemah dalam hubungan dagang
masyarakat dengan Malaysia (Border Trade), dimana diperlukan
strategi membangun gudang di perbatasan sehingga keuntungan
masyarakat bisa ditingkatkan.

Diperlukan koordinasi “G to G” yang mengakomodir persoalan


perbatasan khususnya seperti, lalu lintas orang dan barang;
kesejangan kultural dan hubungan politis; konsultasi dengan
masyarakat di perbatasan dalam menyusun pembicaraan “G to G”;
koordinasi yang belum efektif menjawab persoalan masyarakat di
perbatasan.

1.3.3 Identifikasi Isu-isu Strategis dan Permasalahan Wilayah Perbatasan


Negara di WS Sesayap

Panjang wilayah perbatasan antara Negara Indonesia dan Negara


Malaysia di WS sesayap adalah ± 428,55 km yang berada di Kabupaten
Nunukan dan Kabupaten Malinau.

Isu-isu strategis dan permasalahan di wilayah perbatasan antara Negara


Indonesia dan Negara Malaysia yang berada di dalam WS Sesayap adalah:

1. Kabupaten Nunukan merupakan Kawasan ideal untuk menaikan


harkat Bangsa Indonesia.
2. Di daerah perbatasan Indonesia Malaysia di Kabupaten Malinau yaitu
di daerah Long Nawang, akses transportasi ke daerah Long Nawang
sangat sulit untuk ditempuh.
3. Susahnya sinyal telepon seluler di daerah perbatasan (Bandara Long
Ampung).
4. Permasalahan ketersediaan logistik di daerah perbatasan.

5. Kurangnya tenaga pengajar pendidik (guru) di daerah perbatasan serta


tingkat kemakmuran guru yang kurang di daerah perbatasan

6. Kurangnya kepercayaan warga akan keahlian tenaga medis dokter di


daerah perbatasan, yang lebih memilih dukun sebagai media untuk
menyembuhkan penyakit
7. Tingkat keasaman sungai yang tinggi di daerah Long Nawang
mengakibatkan hampir semua pelajar SD, SMP, dan SMA di Long

8
Nawang menderita gigi koronis alias kropos karena mengkonsumsi air
tersebut.
8. Kurang pelayanan maskapai udara untuk daerah perbatasan, karena
jadwal penerbangan hanya seminggu tiga kali dengan satu pesawat.
9. Potensi Geografis di daerah perbatasan yang sangat unik yaitu di
daerah Krayan dimana Kecamatan yang bertetangga dengan Krayan
Selatan ini “dipagari” gunung dan bukit-bukit yang tinggi. Dari udara,
Krayan seperti sup dalam mangkuk raksasa.
10. Susahnya akses menuju daerah Krayan baik darat maupun udara
karena masalah infrastruktur menuju Krayan yang sangat minim
sehingga walaupun Indonesia sudah 65 Tahun Merdeka masyarakat
daerah Krayan masih terkurung diantara perbukitan
11. Sembako dan Bensin di Wilayah Krayan didatangkan dari Malaysia
dikarenakan jalan terdekat ke penyedia sembako hanya di daerah
Ba’kelalan Malaysia yang hanya berjarak 5 kilometer, Keterbatasan
Listrik di daerah perbatasan Krayan dimana hanya ada 1 PLTA yang
hanya berdaya 30 kilowatt, PLTA tersebut hanya bisa menerangi 3
lokasi yakni Long Bawan, Kampung Bari, dan Pa Petung tetapi tidak
berfungsi baik.
12. Banyaknya Warga Krayan yang pindah ke Malaysia dikarenakan
keterbatasan yang ada di Krayan, jumlah warga Krayan yang pindah
sudah mencapai ribuan bisa mencapai 2 ribuan lebih
13. Adanya potensi Garam beryodium tinggi di Daerah Krayan tetapi baru
3 lokasi sumur asin yang sudah diberdayakan sebagai bahan baku
pembuat garam yaitu di Long Midang, Pa Kebuan dan Pa Petung,
tetapi masih ada puluhan sumber air asin lain yang berpotensi
dikembangkan menjadi industri rumah tangga
14. Daerah Krayan tanahnya mampu menghasilkan 60 jenis beras
kualitas unggul.
15. Pentingnya Pembangunan Jalan Tembus Malinau-Krayan sebagai
suatu keharusan saat ini walaupun trayek tersebut melewati daerah
Hutan Lindung Kayan Mentarang.

9
2 BAB II
KONDISI PADA WS SESAYAP

2.1 Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Sumber Daya Air dan


Peraturan Terkait Lainnya

Peraturan perundangan dan peraturan pemerintah yang terkait dengan


pengelolaan sumber daya air dan peraturan terkait lainnya untuk
pengelolaan WS Sesayap adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati.
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan.
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah.
9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana.
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
12. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
13. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara.
14. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
15. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan.
16. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan.

10
17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
18. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
19. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan
Pangan.
20. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan
Tanah.
21. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 Tentang Perencanaan
Kehutanan.
22. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 Tentang Perlindungan
Hutan.
23. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum.
24. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 Tentang Irigasi.
25. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian
Tugas Pemerintah.
26. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo. Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan.
27. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
28. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional.
29. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air.
30. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Air Tanah.
31. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2010 Tentang Bendungan.
32. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.
33. Peraturan Pemerintah Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Penetapan dan
Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
34. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai.
35. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Rawa.

11
36. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung.
37. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Dewan Sumber
Daya Air.
38. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Nasional
Pengelolaan Sumber Daya Air.
39. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 Tentang Penetapan
Cekungan Air Tanah.
40. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Penetapan
Wilayah Sungai.
41. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 49 Tahun 1990 Tentang
Tata Cara dan Persyaratan Izin Penggunaan Air dan atau Sumber Air.
42. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63 Tahun 1993 Tentang
Garis Sempadan Sungai, Daerah manfaat Sungai, Daerah Penguasaan
Sungai, dan Bekas Sungai.
43. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 64 Tahun 1993 Tentang
Reklamasi Rawa.
44. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 67/PRT/M/1993 Tentang
Panitia Tata Pengaturan Air Provinsi Daerah Tingkat I.
45. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2007 Tentang
Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif.
46. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32/PRT/M/2007 Tentang
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
47. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2008 Tentang
Pedoman Pembentukan Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya
Airpada Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Wilayah Sungai.
48. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2009 Tentang
Pedoman Teknis dan Tata Cara Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber
Daya Air.
49. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2010 Tentang
Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa Pasang
Surut.
50. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2011 Tentang
Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air.

12
51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2011 Tentang
Pedoman Pengamanan Pantai.
52. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 390/KPTS/M/2007
Tentang Penetapan Status Daerah Irigasi.
53. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011 Provinsi Kalimantan Timur
Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.

2.2 Kebijakan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air

2.2.1 Kebijakan Nasional

Kebijakan pengelolaan sumber daya air di WS Sesayap juga mengacu


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2011 tentang
Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air (Jaknas Sumber Daya
Air) yang mencakup :
1. Kebijakan Umum, meliputi :
a. Peningkatan koordinasi dan keterpaduan pengelolaan sumber daya
air.
b. Pengembangan IPTEK serta budaya terkait air.
c. Peningkatan pembiayaan pengelolaan sumber daya air.
d. Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum.
2. Kebijakan Peningkatan Konservasi Sumber Daya Air Secara Terus
Menerus, meliputi:
a. Peningkatan upaya perlindungan dan pelestarian sumber air.
b. Peningkatan upaya pengawetan air.
c. Peningkatan upaya pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air.
3. Kebijakan Pendayagunaan Sumber Daya Air untuk Keadilan dan
Kesejahteraan Masyarakat, meliputi :
a. Peningkatan upaya penatagunaan sumber daya air.
b. Peningkatan upaya penyediaan sumber daya air.
c. Peningkatan upaya efisiensi penggunaan sumber daya air.
d. Peningkatan upaya pengembangan sumber daya air.
e. Peningkatan upaya pengusahaan sumber daya air.

13
4. Kebijakan Pengendalian Daya Rusak Air dan Pengurangan Dampak,
meliputi :
a. Peningkatan upaya pencegahan.
b. Peningkatan upaya penanggulangan.
c. Peningkatan upaya pemulihan.
5. Kebijakan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha Dalam
Pengelolaan Sumber Daya Air, meliputi :
a. Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam
perencanaan.
b. Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam
pelaksanaan.
c. Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam
pengawasan.
6. Kebijakan Pengembangan Jaringan Sistem Informasi Sumber Daya Air
(SISDA) dalam Pengelolaan Sumber Daya Air
a. Peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia dalam
pengelolaan SISDA.
b. Pengembangan jejaring SISDA.
c. Pengembangan teknologi Informasi.

Fungsi Jaknas Sumber Daya Air :


1. Memberi arah pengelolaan sumber daya air di tingkat nasional untuk
periode 2011 – 2031.
2. Menjadi acuan bagi menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non
kementerian dalam menetapkan kebijakan sektoral yang terkait
dengan bidang sumber daya air.
3. Menjadi masukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN).
4. Menjadi acuan bagi penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya
air pada tingkat Provinsi, dan penyusunan rancangan pola
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai strategis nasional
dan wilayah sungai lintas negara.

14
Visi Jaknas Sumber Daya Air :

Sumber Daya Air Nasional yang dikelola secara menyeluruh terpadu dan
berwawasan lingkungan untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.

Misi Jaknas Sumber Daya Air :


1. Meningkatkan konservasi sumber daya air secara terus menerus.
2. Mendayagunakan sumber daya air untuk keadilan dan kesejahteraan
masyarakat.
3. Mengendalikan dan mengurangi daya rusak air.
4. Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan
sumber daya air.
5. Membangun jaringan sistem informasi sumber daya air yang terpadu
antar sektor dan antar wilayah.

2.2.2 Kebiijakan Lokal

Kebijakan lokal tentang pengelolaan sumber daya air mengacu kepada


strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2005 - 2025 antara lain sebagai berikut:
- Pengembangan jaringan irigasi/pengairan untuk melayani perluasan
areal sawah, arahan kebijakannya adalah.
a. Peningkatan kelayakan dan rehabilitasi jaringan irigasi/pengairan
dan bendung/bendungan.
b. Pengembangan embung pada lokasi strategis.
c. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan tambak.
d. Pencetakan sawah baru pada lokasi potensial.

- Penyediaan sarana dan prasarana pengendali banjir, arah


kebijakannya adalah.
a. Peningkatan kelayakan dan rehabilitasi bendung/embung
pengendali banjir.
b. Pengembangan bendung/embung pada lokasi yang strategis.
c. Pengelolaan sarana dan prasarana pengendali banjir.

- Pengembangan sumber air baku (penyediaan air baku untuk air


bersih), arah kebijakannya adalah.

15
a. Peningkatan kelayakan dan rehabilitasi bendung/embung. Sebagai
sumber air baku.
b. Pengembangan dan pengelolaan bendung/embung sebagai sumber
air baku.

- Konservasi sumberdaya air, arah kebijakannya adalah.


a. Peningkatan partisipasi masyarakat melalui GNKPA (Gerakan
Nasional Kemitraan Penyelamatan Air).
b. Peningkatan pengamanan pantai dan sungai.

- Pemenuhan kebutuhan tenaga listrik untuk jangka pendek, menengah


dan jangka panjang melalui rehabilitasi, repowering pembangkit yang
ada dan pembangkit baru serta pengembangan diversifikasi energi
dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia, arah
kebijakannya adalah
a. Penyediaan pembangkit listrik dengan jenis PLTD untuk
penyediaan jangka pendek, maupun melalui penyediaan mikro
hidro dan mini hidro.
b. Penyediaan pembangkit listrik non-BBM yang masuk ke dalam
sistem layanan di wilayah Kalimantan Timur, seperti PLTN, PLTU,
PLTA, panas bumi, tenaga angin atau yang sejenis yang
berorientasi pada penyediaan jangka panjang.
c. Penyediaan listrik pedesaan berupa PLTS atau pembangkit listrik
tenaga air yang lebih sesuai sebagai upaya pemerataan
pembangunan ke seluruh wilayah.

- Pengelolaan lingkungan hidup berbasis mitigasi bencana alam, arah


kebijakannya adalah.
a. Pengendalian wilayah hulu sungai sesuai dengan fungsi kawasan.
b. Pengendalian pemanfaatan kawasan lindung.
c. Pengendalian pemanfaatan ruang terbuka hijau pada kawasan
perkotaan dan perdesaan.
d. Peningkatan upaya resapan air ke dalam tanah.
e. Perlindungan ekosistem yang memiliki fungsi lindung dan resapan
air.
f. Pengelolaan pengendalian banjir dan pengamanan kawasan pantai.

16
Kebijakan daerah tentang sumber daya air di Provinsi Kalimantan Timur
tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Tentang
Pengelolaan Air Tanah di Provinsi Kalimantan Timur dan Peraturan
Daerah Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air.
a. Untuk melestarikan fungsi sumber air dalam wilayah kabupaten/kota,
Bupati/Walikota menetapkan kebijakan pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air yang berada dalam wilayah
kabupaten/kota.
b. Kebijakan disusun berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi
sumber air dan sumber pencemar, daya tampung beban pencemaran
sumber air, mutu air sasaran.

2.3 Inventarisasi Data Umum

2.3.1 Data Umum

Provinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km2


dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km2 terletak antara 113º44’ Bujur
Timur dan 119º00’ Bujur Timur serta diantara 4º24’ Lintang Utara dan
2º25’ Lintang Selatan.

WS Sesayap yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur merupakan


wilayah sungai lintas negara yang status kewenangannya dimiliki oleh
Pemerintah. WS Sesayap terletak pada koordinat 40 23’ 58’’ Lintang Utara
– 20 38’ 46’’ Lintang Utara dan 1150 34’ 24’’ Bujur Timur – 1170 55’ 51’’
Bujur Timur memiliki luas 31.270 Km2. Lokasi WS Sesayap terdapat di
dua negara yaitu Negara Indonesia tepatnya berada di Provinsi
Kalimantan Timur dan di Negara Malaysia tepatnya di Negara Bagian
Sabah Malaysia.

WS Sesayap memiliki batas wilayah sebagai berikut :


Sebelah Barat : Negara Malaysia
Sebelah Timur : Laut Sulawesi
Sebelah Utara : Negara Malaysia
Sebelah Selatan : WS Kayan

Dari semua wilayah kecamatan dan kelurahan yang ada dalam 4


kabupaten dan 1 kota tidak semuanya masuk ke dalam WS Sesayap.

17
Berikut ini adalah kabupaten/kota yang berada di dalam WS Sesayap
seperti pada Tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1. Luas Total Kabupaten/Kota


yang Berada di dalam WS Sesayap
Luas Wilayah
No Kabupaten/Kota Ibu Kota
(Km2)
1 Kabupaten Bulungan Tanjung Selor 2.869,03
2 Kabupaten Malinau Malinau 11.078,18
3 Kabupaten Nunukan Nunukan 13.678,10
4 Kabupaten Tana Tidung Tideng Pale 3.394,57
5 Kota Tarakan Tarakan 250,80
Total 31.270,68
Sumber: Hasil Analisis GIS, 2013

Jumlah DAS di WS Sesayap yang masuk dalam wilayah Negara Indonesia


meliputi 19 DAS, sedangkan jumlah DAS di WS Sesayap yang masuk
dalam wilayah Negara Malaysia terdiri dari 3 DAS. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 2.2 sampai dengan Tabel 2.4 di bawah ini.
(Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaaan
Umum Republik Indonesia, 2011).

Tabel 2.2. Luas Pembagian DAS di


WS Sesayap di Negara Indonesia
No DAS (DAS) Kab/Kota/Negara Kategori Luas (Km2)
1 DAS Alus Kabupaten Nunukan Dalam 1 Kabupaten 67,46
2 DAS Ansam Kabupaten Bulungan Dalam 1 Kabupaten 138,77
3 DAS Apas Tuwal Kabupaten Nunukan Dalam 1 Kabupaten 205,03
4 DAS Bangkudulis Kabupaten Bulungan Dalam 1 Kabupaten 88,17
5 DAS Belayau Kabupaten Bulungan- Lintas Kabupaten 1.067,59
Kabupaten Tana Tidung
6 DAS Bunyu Kabupaten Bulungan Dalam 1 Kabupaten 113,42
7 DAS Linungkayan Kabupaten Tana Lintas Kabupaten 435,49
Tidung- Kab. Nunukan
8 DAS Nunukan Kabupaten Nunukan Dalam 1 Kabupaten 251,21
9 DAS Payau Kabupaten Bulungan Dalam 1 Kabupaten 39,31
10 DAS Sebatik Kabupaten Nunukan- Dalam 1 Kabupaten 245,25
Malaysia dan Lintas Negara
11 DAS Sebuku Kabupaten Nunukan- Dalam 1 Kabupaten 3.280,76
Sabah Malaysia dan Lintas Negara
12 DAS Sekatak Kabupaten Bulungan- Lintas Kabupaten 1.914,51
Kabupaten Tana
Tidung-
Kabupaten Malinau
13 DAS Sembakung Kabupaten Nunukan- Lintas Kabupaten 5.043,63
Kabupaten Malinau- dan Lintas Negara
Kabupaten Tana
Tidung-

18
No DAS (DAS) Kab/Kota/Negara Kategori Luas (Km2)
Sabah Malaysia
14 DAS Sesayap Kabupaten Bulungan- Lintas Kabupaten 16.449,12
Kabupaten Tana
Tidung-
Kabupaten Malinau-
Kabupaten Nunukan
15 DAS Simanggaris Kabupaten Nunukan Dalam 1 Kabupaten 841,46
16 DAS Simbawang Kabupaten Tana Tidung Dalam 1 Kabupaten 264,81
17 DAS Tabul Kabupaten Nunukan Dalam 1 Kabupaten 526,60
18 DAS Tanah Merah Kabupaten Bulungan Dalam 1 Kabupaten 47,29
19 DAS Tarakan Kota Tarakan Dalam 1 Kabupaten 250,80
Total 31.270,68
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2013

Tabel 2.3. Luas Pembagian DAS WS Sesayap di Negara Malaysia


Luas
No Nama DAS Kab/Kota/Negara Kategori
(Km2)
Kabupaten
Nunukan-
Lintas
A DAS Sembakung Di Malaysia Kabupaten 4.475,15
Negara
Malinau- Sabah
Malaysia
Kabupaten
Nunukan- Lintas
B DAS Sebuku Di Malaysia 293,7
Negara
Sabah Malaysia
Kabupaten
Lintas
C DAS Sebatik di Malaysia Nunukan- 184,02
Negara
Malaysia
Total 4.952,87
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2013

Tabel 2.4. Rekapitulasi Luas WS Sesayap


Luas
No Luas Total
(Km2)
1 Luas Total WS Sesayap di Indonesia 31.270,68
2 Luas Total WS Sesayap di Malaysia 4.952,87
Luas Total WS Sesayap 36.223,55
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2013

Untuk total luas DAS di WS Sesayap yang berada di wilayah Negara


Malaysia dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini.

19
Tabel 2.5. Total Luas dan Prosentase DAS
di WS Sesayap Lintas Negara
DAS
DAS Sebuku DAS Sebatik
No Keterangan Sembakung
(Km2) (Km2)
(Km2)
a Luas DAS di Indonesia 3.280,76 5.043,63 245,25
b Luas DAS di Malaysia 293,7 4.475,15 184,02
I Total Luas DAS 3.574,46 9.518,78 429,27
II Total Luas WS Sesayap 36.223,55 Km2
Prosentase DAS di Malaysia
Terhadap Total Luas DAS 8,22% 47,01% 42,87%
(bI)
Prosentase DAS di Malaysia
Terhadap Total Luas WS 0,81% 12,35% 0,51%
Sesayap (bII)
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2013

DAS di WS Sesayap yang masuk wilayah Negara Indonesia dan wilayah


Negara Malaysia dapat dilihat pada Gambar 2.1, Gambar 2.2, dan
Gambar 2.3.

20
Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, 2004; Kepres No 12 Tahun 2012 Tentang Penetapan Wilayah Sungai
Gambar 2.1. Peta DAS di WS Sesayap

21
Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, 2004; Kepres No 12 Tahun 2012 Tentang Penetapan Wilayah Sungai; Google Earth, 2012
Gambar 2.2. Peta DAS WS Sesayap di Malaysia

22
Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, 2004; Kepres No 12 Tahun 2012 Tentang Penetapan Wilayah Sungai; Google Earth,
2012
Gambar 2.3. Peta Pembagian DAS di Wilayah Perbatasan di Pulau Sebatik

23
Di DAS Sebatik yang terletak di Pulau Sebatik terdapat 2 buah Sub DAS
yang mempunyai hulu di Negara Malaysia dengan Luas 4,84 km2.
Sedangkan di pulau Sebatik sendiri terdapat 18 DAS yang merupakan
hulu dari DAS yang mempunyai hilir di Negara Malaysia seperti yang
terlihat pada tabel 2.6 dibawah ini

Tabel 2.6. Sub DAS di Pulau Sebatik

No. DAS LUAS (Km2) Lokasi DAS

1 sbt.Sianak 9,967 Indonesia


2 sbt.3 16,076 Indonesia
3 sbt.4 2,272 Indonesia
4 sbt.5 16,913 Indonesia
5 sbt.6 12,927 Indonesia
6 sbt.7 8,007 Indonesia
7 sbt.8 1,174 Indonesia
8 sbt.9 0,975 Indonesia
9 sbt.Kabaku 8,914 Indonesia
10 sbt.10 5,110 Indonesia
11 sbt.Lapau 16,481 Indonesia
12 sbt.11 2,341 Indonesia
13 sbt.12 1,351 Indonesia
14 sbt.13 1,299 Indonesia
15 sbt.14 0,088 Indonesia
16 sbt.15 0,085 Indonesia
17 sbt.Batang 5,970 Indonesia
18 sbt.16 1,044 Indonesia
19 sbt.17 17,188 Indonesia
20 sbt.18 2,020 Indonesia
21 sbt.Bajau 11,865 Indonesia
22 sbt.19 7,862 Indonesia
23 sbt.Nyamuk 4,503 Indonesia
24 sbt.20 28,853 Indonesia
25 malaysia 1 2,409 Indonesia-Malaysia
26 malaysia 2 2,432 Indonesia-Malaysia
27 sbt.1 8,333 Indonesia-Malaysia
28 sbt.2 8,692 Indonesia-Malaysia
29 sbt.21 4,550 Indonesia-Malaysia
30 sbt.22 1,386 Indonesia-Malaysia
31 sbt.23 1,711 Indonesia-Malaysia
32 sbt.24 0,247 Indonesia-Malaysia
33 sbt.25 4,381 Indonesia-Malaysia
34 sbt.26 0,398 Indonesia-Malaysia

24
No. DAS LUAS (Km2) Lokasi DAS

35 sbt.27 0,280 Indonesia-Malaysia


36 sbt.28 12,128 Indonesia-Malaysia
37 sbt.29 0,679 Indonesia-Malaysia
38 sbt.30 7,436 Indonesia-Malaysia
39 sbt.31 0,826 Indonesia-Malaysia
40 sbt.32 0,214 Indonesia-Malaysia
41 sbt.33 8,534 Indonesia-Malaysia
42 sbt.34 0,110 Indonesia-Malaysia

A. Topografi
Secara geografis WS Sesayap mempunyai kemiringan dasar sungai di
bagian hulu cukup terjal antara 9% – 12% serta terdapat
terjunan/jeram dengan ketinggian variasi antara 1 – 3 m, sedangkan
kemiringan dasar sungai di bagian hilir agak landai antara 2% – 4%.
Wilayah pekerjaan berdasarkan tinjauan ketinggian, kelerengan, dan
fisiografi dapat disimpulkan bahwa :

 Berdasarkan identifikasi ketinggian maka wilayah pekerjaan


didominasi ketinggian 100 – 500 m (30,81% dari luas wilayah
pekerjaan) dan ketinggian 500 – 1000 m (28,64% luas wilayah
pekerjaan) sedangkan paling kecil adalah ketinggian 0 – 7 m (5,81%
dari luas wilayah pekerjaan).

 Berdasarkan identifikasi kelerengan maka wilayah pekerjaan


didominasi kelerengan > 40% yaitu seluas 69,78% dari luas
wilayah pekerjaan, sedangkan paling kecil adalah kelerengan 2–
15% yaitu seluas 7,51% dari luas wilayah pekerjaan.

 Berdasarkan identifikasi fisiografi dapat diketahui bahwa wilayah


pekerjaan di dominasi oleh pegunungan yang terletak di Kabupaten
Malinau dan Kabupaten Nunukan yaitu 52,59% dari luas wilayah
pekerjaan, sedangkan bagian kecil adalah pantai yaitu 0,05% dari
luas wilayah pekerjaan.
Bentuk wilayah di lokasi pekerjaan secara umum didominasi oleh
bentuk wilayah berombak, hingga berbukit dengan kemiringan lahan
didominasi antara 8 sampai 30%. Bentuk wilayah datar hanya
dijumpai di sebagian besar wilayah sepanjang garis pantai atau

25
sepanjang DAS atau pada daerah dengan fisiografi dataran rawa
dengan kemiringan lahan kurang dari 2%.

Pada daerah dengan kemiringan lahan < 2% sangat berpotensi untuk


pengembangan tanaman pangan, terutama padi dan palawija. Kendala
yang ada pada daerah dengan kemiringan lahan < 2% relatif kecil,
kemungkinan erosi yang terjadi sangat rendah sekali. Tetapi pada
daerah rawa yang tergenang permanen yang perlu adanya masukan
teknologi relatif tinggi, yaitu pembuatan kanal atau saluran-saluran
drainase. Peta Topografi WS Sesayap dapat dilihat pada Gambar 2.4.

26
Sumber : Peta Digital Elevation Map Provinsi Kalimantan Timur, 2009
Gambar 2.4. Peta Topografi WS Sesayap

27
B. Geologi
WS Sesayap merupakan daerah mempunyai struktur kompleks dan
struktur geologi yang dijumpai berupa: sesar, lipatan dan lekurusan
banyak terdapat pada satuan batuan Pra-Tersier, dibandingkan
dengan yang ada pada satuan batuan Tersier maupun satuan batuan
Kuarter. Struktur geologi yang terdapat pada bagian hulu dari WS
Sesayap ini menempati batuan Pra-Tersier dan pada umumnya
mengalami penyesaran dan perlipatan yang lebih kuat dibandingkan
dengan yang terjadi pada satuan batuan Tersier maupun Kuarter.
Sehingga pada zone ini merupakan daerah yang lemah sehingga pada
daerah ini mudah terjadi adanya pelongsoran ataupun pergerakan
tanah dan tingkat erosi yang tinggi.

Susunan batuan pada WS Sesayap ini terdiri dari :

 Satuan batuan Beku Pra-tersier, yang terdiri; Batuan Ultramafik


(Mub) dan Formasi Paking (Mpa) yang penyebarannya di bagian
tengah wilayah, Kelompok Embaluh (KTIb, Ktlu, KTme), dan
Formasi Bangara (Mzb) banyak tersebar luas dan menempati
satuan daerah perbukitan. Kelompok ini banyak tersebar di
sebelah barat dan tengah, yakni hulu sungai Sesayap, serta
sebagian kecil tersebar di bagian timur. Pada satuan batuan ini
banyak tersesarkan dan arah sesar secara umum barat laut –
tenggara, dan struktur perlipatan dengan arah sumbu-sumbunya
barat daya – timur laut, dan utara – selatan.

 Satuan Batuan Tersier, terdiri dari: Formasi Sembakung (Tes),


Formasi Malinau (Tema), Formasi Jelai (TomJ), dan Formasi
Langkap (Tml). Satuan Batuan ini tersebar dari bagian tengah,
yakni di sekitar kota Malinau yang menyebar dari utara ke selatan.
Sedangkan di bagian selatan satuan ini, yang menyebar ke arah
timur sampai di sekitar Gunung Sondong. Satuan ini umumnya
merupakan morfologi daerah perbukitan. Satuan batuan Tersier ini
umumnya tidak tersesarkan yang kuat sehingga penyebaran
sesarnya tidak begitu rapat. Pada satuan batuan ini diterobos oleh
batuan terobosan Sumbat (plug) dan Retas (dike) yang terdiri dari

28
andesit pada kala Miosen Pliosen. Batuan terobosan ini tersebar
setempat-setempat di dekat hilir dari wilayah sungai ini.

 Satuan Batuan Kuarter, yang menempati daerah hilir dari WS


Sesayap, atau di daerah Malinau yang dilalui oleh Sungai
Mentarang, Sungai Sesayap, yang melebar ke pantai timur, pada
dataran rendah di sekitar Sungai Sebuku, Sungai Atasan Anting,
Sungai Muaraserban, Sungai Muarasebawang, sampai merata.
Satuan Batuan yang dijumpai terdiri dari Endapan Alluvium (Qa),
penyebaranya di sekitar sungai-sungai maupun delta yang
merupakan endapan yang paling muda dan Formasi Sinjin (TPs).
Pada Satuan Batuan Kuartener ini secara setempat-setempat
banyak dijumpai Satuan Batuan Tersier Formasi Tabul (Tmt) serta
batuan beku sumbat (plug) dan retas (dike) dari andesit dan basalt.
Delta-delta yang terdapat pada muara sungai terdiri dari endapan
aluvium, sedangkan endapan kuartener yang lebih tua terdiri dari
Formasi Sajau (TQps).

C. Jenis Tanah
Satuan lahan (land unit), yaitu kesamaan fisiografi, bahan induk,
bentuk wilayah (geomorfologi), lereng, dan liputan lahan. Areal WS
Sesayap dideliniasi kedalam satuan lahan. Satuan lahan ini berguna
sebagai dasar untuk berbagai penelitian. Misalnya pada unit lahan
yang sama cenderung menghasilkan erosi yang hampir sama.
Seringkali pengambilan sampel penelitian di dasarkan atas dasar
satuan lahan. Penyebaran jenis tanah di WS Sesayap dapat dilihat
pada Tabel 2.7 dan untuk peta jenis tanah dapat dilihat pada Gambar
2.5

29
Tabel 2.7. Penyebaran Jenis Tanah di WS Sesayap
Jenis Tanah (Ha)
No Nama DAS Komplek Padsolik
Padsolik,
Aluvial Merah Kuning, Latosol Podsol
Merah Kuning
Latosol dan Litosol
1 DAS Alus 6.746,32 - - - -
2 DAS Ansam 11.307,85 2.569,30 - - -
3 DAS Apas Tuwal 20.503,15 - - - -
4 DAS Bangkudulis 8.817,00 - - - -
5 DAS Belayau 72.396,82 790,14 - 33.572,50 -
6 DAS Bunyu 11.341,77 - - - -
7 DAS Linungkayan 41.328,80 - 2.221,12 - -
8 DAS Nunukan 13.619,36 - - 11.501,81 -
9 DAS Payau 3.931,45 - - - -
10 DAS Sebatik 8.833,60 - - 15.691,22 -
11 DAS Sebuku 104.597,53 182.333,19 - 41.144,93 -
12 DAS Sekatak 21.681,38 124.888,98 2.128,69 42.751,63 -
13 DAS Sembakung 158.620,94 324.353,80 - 21.388,28 -
14 DAS Sesayap 140.132,54 1.386.043,36 22.484,92 96.251,03 -
15 DAS Simanggaris 27.418,64 13.869,71 - 42.857,19 -
16 DAS Simbawang 26.435,63 - - - -
17 DAS Tabul 30.426,47 4.926,75 - 17.307,20 -
18 DAS Tanah Merah 4.729,43 - - - -
19 DAS Tarakan 13.024,55 - - - 12.100,57
Total 725.893,23 2.039.775,23 26.834,73 322.465,79 12.100,57
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2013; Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, 2009

30
Sumber : Peta Geologi Indonesia Puslitbang Geologi, 2008
Gambar 2.5. Peta Jenis Tanah WS Sesayap

31
D. Penutupan Lahan
Pencatatan data mengenai tutupan lahan di WS Sesayap masih sangat
terbatas, hal ini dipengaruhi dengan terbatasnya data mengenai
penggunaan lahan di Provinsi Kalimantan Timur. Data mengenai
lahan antara satu dan yang lainnya sering menunjukkan perbedaan.
Faktor kondisi fisik provinsi memiliki banyak pulau menyebabkan
pencatatan penggunaan lahan relatif lebih sulit dilakukan. Terlebih
adanya kabupaten bentukan baru menyebabkan pencataan data
penggunaan lahan harus dilakukan ulang. Selain itu juga saat ini
semakin banyak perubahan penggunaan lahan di WS Sesayap akibat
perubahan fungsi lahan.

Penutupan lahan di WS Sesayap terdiri atas hutan belukar, hutan


mangrove, hutan primer, hutan rawa primer, hutan rawa sekunder,
hutan sekunder, hutan tersier, pemukiman, perkebunan, rawa,
sawah, tambak, dan tegalan. Berdasarkan Gambar 2.6 mengenai
penutupan lahan Tahun 2009, terlihat bahwa hutan primer
mendominasi dengan luas 1.131.062,66 Ha atau sekitar 36,80% dari
luasan penutupan lahan di WS Sesayap setelah itu adalah rawa yang
mencapai 20,83%, kemudian tutupan lahan jenis hutan sekunder yang
mencapai 20,01%. Dan tutupan lahan lainnya meskipun secara
persentase tampak rendah seperti hutan belukar (4,74%), permukiman
(4,41%), hutan mangrove (4,03%), hutan rawa sekunder (3,40%),
tambak (2,48%), hutan rawa primer (1,64%), hutan tersier (1,81%),
dan perkebunan juga tegalan yang mencapai 0,18%.

Berdasarkan Peta Rencana Pola Ruang WS Sesayap pada Gambar 2.7,


Hutan Produksi dan Perkebunan memiliki sebaran luas yang paling
banyak, sedangkan berdasarkan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah di
WS Sesayap pada Gambar 2.8, Kawasan Budidaya Kehutanan
memiliki luas yang paling besar yaitu 1.101.639,04 Ha dan Hutan
Penelitian Pendidikan memiliki luas yang paling kecil yaitu 405,65 Ha.

32
Sumber : Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, 2009
Gambar 2.6. Peta Penutupan Lahan WS Sesayap

33
Sumber : Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, 2009
Gambar 2.7. Peta Rencana Pola Ruang WS Sesayap

34
Sumber : Analisis GIS dan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, 2009

Gambar 2.8. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah di WS Sesayap

35
2.3.2 Data Sumber Daya Air

Data sumber daya air yang digunakan dalam studi penyusunan pola di
WS Sesayap antara lain:

A. Klimatologi dan Hidrologi


Iklim di daerah WS Sesayap terdiri dari dua musim yakni musim
kemarau dan musim hujan serta dipengaruhi oleh angin muson, yaitu
Muson Barat pada bulan November – April dan angin Muson Timur
pada bulan Mei – Oktober. Curah hujan umumnya antara 2.783,50
mm/thn hingga 3.364,08 mm/thn. Suhu udara rata-rata bulanan
antara 26,020C – 28,810C, kecepatan angin rata-rata bulanan antara
0,64 m/dtk – 0,81 m/dtk, penyinaran matahari rata-rata bulanan
antara 44,56% – 82,69%, dan kelembaban udara rata-rata bulanan
antara 73,45% – 88,58%.

B. Kondisi Air Permukaan


Potensi sumber daya air di WS Sesayap adalah sekitar 15.304,63
m3/dtk, dengan perincian kontribusi masing-masing per DAS
disajikan pada Tabel 2.8 berikut ini.

Tabel 2.8. Potensi Sumber Air Permukaan WS Sesayap


No Nama DAS Debit (m3/dtk)
1 DAS Alus 33,02
2 DAS Ansam 67,92
3 DAS Apas Tuwal 100,35
4 DAS Bangkudulis 43,15
5 DAS Belayau 522,50
6 DAS Bunyu 55,51
7 DAS Linungkayan 213,14
8 DAS Nunukan 122,95
9 DAS Payau 19,24
10 DAS Sebatik 120,03
11 DAS Sebuku 1.605,68
12 DAS Sekatak 937,01
13 DAS Sembakung 2.468,47
14 DAS Sesayap 8.050,60
15 DAS Simanggaris 411,83
16 DAS Simbawang 129,38
17 DAS Tabul 257,73
18 DAS Tanah Merah 23,14
19 DAS Tarakan 122,97
Total Potensi 15.304,63
Sumber : Hasil Analisis GIS, 2013

36
Potensi air permukaan di WS Sesayap adalah sebesar 15.304,63
m3/dtk atau 40.220.570 m3/thn dengan rincian per bulan adalah
pada bulan Januari sebesar 867.030 m3/thn, bulan Februari sebesar
518.330 m3/thn, bulan Maret sebesar 1.821.980 m3/thn, bulan April
sebesar 790.260 m3/thn, bulan Mei sebesar 1.127.940 m3/thn, bulan
Juni sebesar 2.163.320 m3/thn, bulan Juli sebesar 1.175.190 m3/thn,
bulan Agustus 665.230 m3/thn, bulan September 1.162.990 m3/thn,
bulan Oktober 1.308.960 m3/thn, bulan November 2.072.910 m3/thn,
dan bulan Desember sebesar 1.630.490 m3/thn. Berikut ini adalah
grafik potensi air permukaan bulanan di WS Sesayap seperti pada
gambar 2.9 berikut ini.

Potensi Air di WS Sesayap Tahun 2012

2500

2.163,32 2.072,91
2000
1.821,98

1500 1.630,49
1.162,99
1.175,19 1.308,96
1.127,94
1000 867,03
790,26
m³/dtk

665,23
500
518,33

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Potensi Air (Q80)

Sumber : Hasil Analisis, 2013


Gambar 2.9. Potensi Air Permukaan di WS Sesayap Tahun 2012

Dengan potensi air permukaan yang melimpah tersebut, penduduk


yang berada di WS Sesayap dapat memanfaatkan potensi sumber daya
air tersebut. Kelimpahan akan potensi sumber daya air tersebut
dibandingkan dengan jumlah penduduk (4 kabupaten dan 1 kota)
yang memanfaatkan sumber daya air sebanyak 213.752 jiwa sangat
banyak dimana dengan rasio 188,164 m3 untuk setiap penduduk di
WS Sesayap.

37
C. Hidrogeologi
WS Sesayap termasuk dalam Cekungan Air Tanah (CAT) lintas negara
dimana merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini
adalah Menteri ESDM. Karena CAT lintas negara sudah melewati batas
administrasi wilayah Indonesia, sehingga pengelolaannya harus
melibatkan negara bersangkutan, yang memiliki CAT yang sama
dengan Indonesia. Potensi air tanah di WS Sesayap dapat dilihat pada
Tabel 2.9 dan peta CAT di WS Sesayap dapat dilihat pada Gambar
2.10.

Tabel 2.9. Potensi Air Tanah di WS Sesayap


Luas DAS yang Total Potensi Air Tanah
No Nama DAS
Masuk CAT (km²) (m3/thn)
1 DAS Alus -
-
2 DAS Ansam 56,69 27,75
3 DAS Apas Tuwal 205,03 100,35
4 DAS Bangkudulis 88,17 43,15
5 DAS Belayau 599,17 293,25
-
6 DAS Bunyu -
7 DAS Linungkayan 410,69 201,00
-
8 DAS Nunukan -
9 -
DAS Payau -
-
10 DAS Sebatik -
11 DAS Sebuku 1.070,89 524,12
12 DAS Sekatak 70,05 34,28
13 DAS Sembakung 1.587,55 776,99
14 DAS Sesayap 1.313,95 643,08
15 DAS Simanggaris 258,68 126,60
16 DAS Simbawang 264,36 129,38
17 DAS Tabul 241,33 118,11
-
18 DAS Tanah Merah -
19 -
DAS Tarakan -
Total 6.166,56 3.018,06
Sumber : Kepres No 26 Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah, 2011

38
Sumber : Kepres No 26 Tentang Penetapan Cekungan Air Tanah, 2011
Gambar 2.10. Peta CAT di WS Sesayap

39
D. Erosi
Kondisi kemiringan lereng di WS Sesayap merupakan salah satu faktor
yang menentukan besar kecilnya erosi, semakin besar kemiringan
akan semakin besar juga erosi. Tingkat bahaya erosi adalah
perbandingan besar erosi yang terjadi dengan toleransi erosi (erosi
yang masih diperbolehkan). Berdasarkan perhitungan perkiraan
besarnya erosi yang terjadi pada masing-masing DAS di WS Sesayap
adalah seperti pada Tabel 2.10 berikut.

Tabel 2.10. Total Erosi Masing-Masing DAS di WS Sesayap


Total Erosi
E
No Nama DAS Luas DAS (Ha) Pada DAS
(ton/ha/thn)
(ton/thn)
1 DAS Alus 30,411 6.746,33 205.163,389
2 DAS Ansam 29,639 13.877,15 411.308,332
3 DAS Apas Tuwal 15,349 20.503,16 314.706,140
4 DAS Bangkudulis 25,298 8.816,99 223.055,879
5 DAS Belayau 16,598 106.759,44 1.771.973,857
6 DAS Bunyu 19,655 11.341,78 222.922,749
7 DAS Linungkayan 40,255 43.549,90 1.753.101,703
8 DAS Nunukan 29,888 25.121,17 750.812,021
9 DAS Payau 27,646 3.931,46 108.687,288
10 DAS Sebatik 42,734 24.524,83 1.048.051,731
11 DAS Sebuku 3,294 328.075,65 1.080.792,069
12 DAS Sekatak 5,018 191.450,67 960.612,850
13 DAS Sembakung 10,471 504.363,05 5.281.370,985
14 DAS Sesayap 4,523 1.644.911,87 7.440.197,728
15 DAS Simanggaris 6,678 84.145,55 561.919,537
16 DAS Simbawang 31,514 26.435,63 833.082,675
17 DAS Tabul 4,707 52.660,43 247.892,163
18 DAS Tanah Merah 45,562 4.729,43 215.480,382
19 DAS Tarakan 35,100 25.125,12 881.891,745
Total 424,340 3.127.069,61 24.313.023,223
Keterangan :
E = Perkiraan besarnya erosi total (ton/ha/thn)
Sumber : Hasil Analisis, 2013

E. Sedimentasi
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Universal Soil Loss
Equation(USLE) pada Tabel 2.11 di bawah, hasil sedimen yang terjadi
di WS Sesayap pada Tahun 2011 yang terbesar terdapat di DAS
Sesayap sebesar 448.170,213 ton/thn, sedang yang terkecil terdapat
di DAS Payau sebesar 18.574,445 ton/thn. Besarnya sedimentasi yang
terjadi di masing-masing DAS di WS Sesayap sangat dipengaruhi oleh

40
faktor-faktor erosi yaitu tingkat curah hujan yang terjadi, faktor tanah,
faktor panjang, dan kelerengan lereng yang merupakan faktor alam
dan faktor pengelolaan tanaman dan konservasi lahan yang
merupakan faktor manusianya. Besarnya sedimentasi juga sangat
dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk dimana kondisi
tersebut akan berakibat terjadinya perubahan tata guna lahan yaitu
penambahan areal pemukiman serta pembukaan lahan untuk
pemenuhan kebutuhannya, sehingga akan meningkatkan nilai C dan
P.

Tabel 2.11. Hasil Sedimen Per Satuan Luas


Masing-Masing DAS di WS Sesayap (ton/thn)

Y = E x (SDR) x Ws
No Nama DAS E SDR Ws (Ha)
(ton/thn)
1 DASAlus 30,411 0,144 6.746,33 29.526,927
2 DASAnsam 29,639 0,122 13.877,15 50.322,513
3 DASApas Tuwal 15,349 0,114 20.503,16 36.001,189
4 DASBangkudulis 25,298 0,133 8.816,99 29.700,259
5 DASBelayau 16,598 0,078 106.759,44 138.802,685
6 DASBunyu 19,655 0,125 11.341,78 27.952,253
7 DASLinungkayan 40,255 0,087 43.549,90 152.064,252
8 DASNunukan 29,888 0,109 25.121,17 81.729,339
9 DASPayau 27,646 0,171 3.931,46 18.574,445
10 DASSebatik 42,734 0,110 24.524,83 114.835,242
11 DASSebuku 3,294 0,076 328.075,65 81.846,786
12 DASSekatak 5,018 0,077 191.450,67 74.289,835
13 DASSembakung 10,471 0,074 504.363,05 388.997,016
14 DASSesayap 4,523 0,060 1.644.911,87 448.170,213
15 DASSimanggaris 6,678 0,079 84.145,55 44.165,913
16 DASSimbawang 31,514 0,107 26.435,63 89.370,813
17 DASTabul 4,707 0,079 52.660,43 19.575,722
18 DASTanah Merah 45,562 0,158 4.729,43 33.945,066
19 DASTarakan 35,100 0,109 25.125,12 95.993,790
Total 424,340 3.127.069,61 1.955.864,258
Keterangan :
E = Perkiraan besarnya erosi total (ton/ha/thn)
SDR = Sediment Delivery Ratio (Nisbah Pelepasan Sedimen)
Ws = Luas DAS (Ha)
Y = Hasil Sedimen Per Satuan Luas (ton/thn)
Sumber : Hasil Analisis, 2013

41
F. Lahan Kritis
Lahan kritis adalah kondisi lahan yang terjadi karena tidak sesuainya
kemampuan lahan dengan penggunaan lahannya, sehingga
mengakibatkan kerusakan lahan secara fisik, kimia, maupun biologis.
Nilai tingkat kekritisan lahan diperoleh dari hasil perkalian antara
bobot dan nilai skor. Kriteria penentuan lahan kritis ditetapkan
melalui SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998 tanggal 21 April 1998.
Selanjutnya kriteria tersebut dipergunakan untuk kegiatan
penyusunan data spasial lahan kritis WS Sesayap dengan
memanfaatkan fasilitas pendukung SIG seperti pada Gambar 2.11
berikut ini.

Peta Kelas Lereng (Bobot 20%) Peta Erosi (Bobot 20%)


Kelas Skor Kelas Skor
 Datar 5  Ringan 5
 Landai 4  Sedang 4
 Agak Curam 3  Berat 3
 Curam 2  Sangat Berat 2
 Sangat Curam 1

Overlay

Peta Liputan Lahan (Bobot 50%) Peta Manajemen (Bobot 10%)


Kelas Skor Kelas Skor
 Sangat Baik 5  Baik 5
 Baik 4  Sedang 3
 Sedang 3  Buruk 1
 Buruk 2
 Sangat Buruk 1

Peta Tingkat
Kekritisan Lahan

Kawasan Kawasan Kawasan


Tingkat Hutan Budidaya Lindung Di luar
Kekritisan Lahan Lindung Pertanian Kawasan Hutan
Total Skor Total Skor Total Skor
Sangat Kritis 120-180 115-200 110-200
Kritis 181-270 201-275 201-275
Agak Kritis 271-360 276-350 276-350
Potensial Kritis 361-450 351-425 351-425
Tidak Kritis 451-500 426-500 426-500

Gambar 2.11. Diagram Alur Penentuan Klasifikasi Lahan Kritis


Gambar 3.3. Diagram Alur Penentuan Klasifikasi Lahan Kritis

Tingkat kekritisan lahan yang ada pada masing-masing DAS di WS


Sesayap terbagi menjadi lima yaitu tidak kritis, agak kritis, potensial
kritis, kritis, dan sangat kritis. Lahan yang tergolong kritis tersebut

42
dapat berupa tanah gundul yang tidak bervegetasi sama sekali, ladang
alang-alang atau tanah yang ditumbuhi semak belukar yang tidak
produktif, areal berbatu-batu, berjurang atau berparit sebagai akibat
erosi tanah, tanah yang kedalaman solumnya sudah tipis sehingga
tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, dan tanah yang tingkat
erosinya melebihi erosi yang diijinkan. Berikut adalah luas lahan kritis
masing-masing DAS di WS Sesayap seperti pada Tabel 2.12 di bawah
ini dimana ditunjukkan sebaran kekritisan lahan pada WS Sesayap
47,37 % atau dapat dikatakan bahwa hampir setengah lahan WS
Sesayap mempunyai potensial menjadi kritis.

Tabel 2.12. Luas Lahan Kritis Masing-Masing DAS


di WS Sesayap
Luas (Km2)
No Nama DAS Tidak Agak Potensial Sangat
Kritis
Kritis Kritis Kritis Kritis
1 DAS Alus 66,47 - - - -
2 DAS Ansam 90,86 8,40 36,88 2,22 -
3 DAS Apas Tuwal 203,79 - - - -
4 DAS Bangkudulis 87,43 - - - -
5 DAS Belayau 772,71 117,99 107,29 65,25 -
6 DAS Bunyu 6,91 79,34 25,94 - -
7 DAS Linungkayan 380,68 19,36 13,88 - -
8 DAS Nunukan 53,03 132,24 30,29 32,76 -
9 DAS Payau 38,98 - - - -
10 DAS Sebatik 7,71 199,02 7,66 28,75 -
11 DAS Sebuku 1.151,92 1.640,18 372,65 75,97 2,15
12 DAS Sekatak 129,34 1.278,35 430,30 74,64 -
13 DAS Sembakung 1.539,51 583,79 2.775,84 50,79 -
14 DAS Sesayap 1.640,50 3.640,51 10.767,30 385,31 -
15 DAS Simanggaris 192,78 507,40 29,69 95,46 9,49
16 DAS Simbawang 262,11 - - - -
17 DAS Tabul 231,23 221,48 57,59 15,59 -
18 DAS Tanah Merah 45,98 - - - -
19 DAS Tarakan 40,52 144,35 62,82 0,66 -
Total 6.942,46 8.572,41 14.718,13 827,40 11,64
Prosentase 22,34% 27,59% 47,37% 2,66% 0,04%
Sumber : Hasil Analisis, 2013

G. Kerusakan Pantai
Kondisi pantai di WS Sesayap terdapat di Kabupaten Nunukan dan
Kota tarakan dimana dalam kondisi rusak baik itu rusak ringan,
rusak sedang, maupun rusak berat yang diakibatkan oleh adanya

43
abrasi pantai. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada Tabel 2.13 dan
Gambar 2.12.

Tabel 2.13. Kondisi Pantai di WS Sesayap


Peruntukan Kondisi
No Nama Pantai Lokasi
RTRW Garis Pantai
1 Pantai Nunukan Sebelah Utara - Erosi
Pulau Nunukan
2 Pantai Mensapa Sebelah Timur Laut - Erosi
Pulau Nunukan
3 Pantai Sundai Sebelah Tenggara - Sedimentasi
Landang Pulau Nunukan
4 Pantai Batu Lamampu Sebelah Tenggara Wisata -
Pulau Sebatik
5 Pantai Sungai Sebelah Timur - Sedimentasi
Nyamuk Pulau Sebatik
6 Pantai Amal Sebelah Timur Wisata Erosi
Pulau Tarakan
7 Pantai Lingkas Ujung Sebelah Barat Daya Pelabuhan Stabil
Pulau Tarakan (Exist)
8 Pantai Tanjung Pasir Sebelah Selatan - Erosi
Pulau Tarakan
9 Pantai Klapa Sebelah Barat Daya - Erosi
Pulau Tarakan
Sumber : Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, 2009

Sumber : Hasil Analisis, 2011; Google Earth, 2011

Gambar 2.12. Lokasi Kerusakan Pantai


di Pulau Nunukan, Sebatik, dan Tarakan

H. Kualitas Air
Peraturan Pemerintah yang berlaku, terkait dengan baku mutu
kualitas air adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001, tentang Pengelolaan Kualitas
air dan Pengendalian Pencemaran air. Peraturan Pemerintah tersebut

44
sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air. Tetapi demikian, data kualitas
air yang didapat dari lapangan, khususnya di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
1990 tentang pengendalian pencemaran air, disebutkan bahwa mutu
air dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelas, yaitu : mutu air
Kelas A, B, C, dan D, dengan didefenisikan sebagai berikut :

- Golongan A; yaitu air yang dapat diperuntukan bagi air minum


secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

- Golongan B; yaitu air yang dapat diperuntukan bagi air baku untuk
diolah menjadi air minum dan keperluan rumah tangga tetapi tidak
memenuhi syarat golongan A.

- Golongan C; yaitu air yang dapat diperuntukan bagi keperluan


perikanan dan peternakan tetapi tidak memenuhi syarat golongan A
dan golongan B.

- Golongan D; yaitu air yang dapat diperuntukan bagi keperluan


perikanan dan peternakan tetapi tidak memenuhi syarat golongan
A, B, dan golongan C.

Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah yang baru, yaitu Peraturan


Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air, ada perubahan nama terkait
dengan pengklasifikasian mutu air, yaitu mutu air diklasifikasikan
dalam mutu air kelas 1, 2, 3 dan 4, dengan penjelasan sebagai berikut
ini :

- Kelas satu; yaitu air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk


air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

- Kelas dua; yaitu air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk


prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.

45
- Kelas tiga; yaitu air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan
mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

- Kelas empat; yaitu air yang peruntukkannya dapat digunakan


untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Kualitas air di WS Sesayap sangat dipengaruhi oleh aktivitas yang


berada dalam DAS. Berbagai kegiatan berpotensi besar
menimbulkan air buangan yang secara langsung maupun tidak
langsung dibuang ke badan air sungai maupun anak-anak sungainya
seperti halnya pembukaan hutan, perkebunan, pertambangan,
industri, pembangunan sarana, transportasi air, dan permukiman.
Berdasarkan analisis laboratorium kualitas air Sungai Sesayap dilihat
dari parameter Fe, Cl, Cr, NO3, NO2, SO4 sebagai sumber air bersih,
diperlukan pengolahan baik secara tradisional maupun modern untuk
memperoleh air yang jernih sebelum dikomsumsi karena air di WS
Sesayap mempunyai kekeruhan yang cukup tinggi, sesuai dengan
hasil pengukuran TSS, kekeruhan ini diakibatkan tingkat abrasi di
sekitar sungai yang terkena arus gelombang air (pasang/surut). Hasil
pemantauan dan pengujian kualitas air sungai-sungai di Provinsi
Kalimantan Timur sebagaimana terlihat pada Tabel 2.14 sampai
dengan Tabel 2.18 dan Gambar 2.13 berikut ini.

46
Tabel 2.14. Hasil Analisis Kualitas Air di Kabupaten Malinau, Tahun 2012
Hasil
BAKU MUTU
PERMENKES Sungai Sungai Sungai Sumur
Sungai Sungai
No PARAMETER No.416/MenKes/ Satuan Sumur di Sungai di di di di
di di
Per/XI/1990 Kab. Malinau Daerah Daerah Daerah Daerah
Daerah Daerah
Fisika Malinau Hilir Long Lubuk Long Long
Putat Sesuak
Sendur Manis Simao Rat
FISIKA
Skala
1 Warna 50 40 251 242 126 244 122 146 50
TCU
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Rasa Tidak Berasa
Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Bau Tidak Berbau
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
4 Suhu Suhu Udara ± 3C °C 25,3 25,3 23,4 25,5 25,4 25,7 25,8 25,9
Zat Padat
5 1.500 mg/l 77 36 56 54 64 54 77 64
Terlarut
KIMIA
1 Arsen 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Besi 1,0 mg/l 0,05 0,48 0,32 0,22 0,13 0,31 0,22 0,09
3 Flourida 1,5 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Kadmium 0,005 mg/l 0,013 0,007 0,010 0,010 0,009 0,080 0,010 0,006
Kesadahan
5 500 mg/l 76 34 46 56 52 36 42 44
Jumlah
6 Klorida 600 mg/l 10,10 4,63 12,10 11,12 8,62 8,40 8,40 10,12
7 Mangan 0,5 mg/l 0,00 0,00 0,02 0,00 0,02 0,00 0,04 0,00
Nitrat (NO3)
8 10 mg/l 0,98 0,55 0,84 0,64 0,62 0,56 0,64 0,55
sebagai N
Nitrit (NO2)
9 1,0 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00 0,00 0,02
sebagai N

47
Hasil
BAKU MUTU
PERMENKES Sungai Sungai Sungai Sumur
Sungai Sungai
No PARAMETER No.416/MenKes/ Satuan Sumur di Sungai di di di di
di di
Per/XI/1990 Kab. Malinau Daerah Daerah Daerah Daerah
Daerah Daerah
Fisika Malinau Hilir Long Lubuk Long Long
Putat Sesuak
Sendur Manis Simao Rat
10 pH 6,5 – 9,0 - 5,96 6,32 6,34 6,32 6,62 5,56 5,56 5,52
11 Seng 15 mg/l 0,012 0,445 0,542 0,452 0,455 0,424 0,345 0,468
12 Sulfat 400 mg/l 4,62 26,35 28,46 26, 42 26,84 25,88 24,42 26,92
13 Detergen 0,5 mg/l 0,02 0,01 0,10 0,04 0,04 0,02 0,02 0,06
14 Timbal 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
15 Zat Organik 10 mg/l 8,42 13,01 9,52 8,80 9,82 7,88 9,34 10
Kromium,
16 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Valensi 6
Sumber : BWS Kalimantan III, 2012

48
Tabel 2.15. Hasil Analisis Kualitas Air di Kabupaten Nunukan, 2012
Hasil
BAKU MUTU
PERMENKES Sumur Sungai Sungai
No PARAMETER No.416/MenKes/ Satuan Sungai Sungai di Sungai Sungai di di
Sungai
Per/XI/1990 Sebuku Sebuku Daerah Sebuku Simeng Daerah Daerah
Bolong
Fisika 1 2 Semba- 3 -garis Nunuk- Nunuk-
kung 1 an an
FISIKA
Skala
1 Warna 50 487 156 246 56 244 124 144 226
TCU
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Rasa Tidak Berasa
Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Bau Tidak Berbau
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
4 Suhu Suhu Udara ± 3C °C 25,4 25,3 25,4 25,6 25,6 25,4 26,2 25,4
Zat Padat
5 1500 mg/l 31 36 56 54 64 54 77 64
Terlarut
KIMIA
1 Arsen 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Besi 1,0 mg/l 1,09 0,48 0,32 0,22 0,13 0,31 0,22 0,09
3 Flourida 1,5 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Kadmium 0,005 mg/l 0,011 0,007 0,010 0,010 0,009 0,080 0,010 0,006
Kesadahan
5 500 mg/l 36 34 46 56 52 36 42 44
Jumlah
6 Klorida 600 mg/l 8,00 4,63 12,10 11,12 8,62 8,40 8,40 10,12
7 Mangan 0,5 mg/l 0,00 0,00 0,02 0,00 0,02 0,00 0,04 0,00
Nitrat (NO3)
8 10 mg/l 0,62 0,55 0,84 0,64 0,62 0,56 0,64 0,55
sebagai N
Nitrit (NO2)
9 1,0 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00 0,00 0,02
sebagai N

49
Hasil
BAKU MUTU
PERMENKES Sumur Sungai Sungai
No PARAMETER No.416/MenKes/ Satuan Sungai Sungai di Sungai Sungai di di
Sungai
Per/XI/1990 Sebuku Sebuku Daerah Sebuku Simeng Daerah Daerah
Bolong
Fisika 1 2 Semba- 3 -garis Nunuk- Nunuk-
kung 1 an an
10 pH 6,5 – 9,0 - 5,68 6,32 6,34 6,32 6,62 5,56 5,56 5,52
11 Seng 15 mg/l 0,058 0,445 0,542 0,452 0,455 0,424 0,345 0,468
12 Sulfat 400 mg/l 108,24 26,35 28,46 26,42 26,84 25,88 24,42 26,92
13 Detergen 0,5 mg/l 0,00 0,01 0,10 0,04 0,04 0,02 0,02 0,06
14 Timbal 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
15 Zat Organik 10 mg/l 11,17 13,01 9,52 8,80 9,82 7,88 9,34 10
Kromium,
16 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Valensi 6
Sumber : BWS Kalimantan III, 2012

50
Tabel 2.16. Hasil Analisis Kualitas Air di Kabupaten Tana Tidung, 2012
Hasil
BAKU MUTU Sumber
PERMENKES Sungai Sungai Sungai Sungai Sumur Sumur
No PARAMETER Satuan Air di
No.416/MenKes/ Sungai Linung Linung Simba- Simba- di Daerah di Daerah
Kab.
Per/XI/1990 Sesayap -kayan -kayan wang wang Sesayap Sesayap
Tana
Hilir Hulu Hilir Hulu 1 2
Tindung
FISIKA
Skala
1 Warna 50 371 10 105 90 150 95 120 140
TCU
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Rasa Tidak Berasa
Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Bau Tidak Berbau
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
4 Suhu Suhu Udara ± 3C °C 25,3 25,3 25,4 25,8 25,6 25,4 26,2 25,2
Zat Padat
5 1500 mg/l 33 104 56 55 52 53 70 55
Terlarut
KIMIA
1 Arsen 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Besi 1,0 mg/l 0,69 0,00 0,32 0,5 0,9 0,31 0,22 0,27
3 Flourida 1,5 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Kadmium 0,005 mg/l 0,007 0,001 0,003 0,008 0,007 0,080 0,010 0,008
Kesadahan
5 500 mg/l 44 43 45 42 40 36 42 38
Jumlah
6 Klorida 600 mg/l 4,63 26,11 12,10 10,12 20,62 15,4 18,4 9,64
7 Mangan 0,5 mg/l 0,00 0,01 0,02 0,00 0,01 0,00 0,04 0,00
Nitrat (NO3)
8 10 mg/l 0,21 22,65 2,84 6,64 5,62 10,56 8,64 0,96
sebagai N
Nitrit (NO2)
9 1,0 mg/l 0,00 0,10 0,00 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00
sebagai N
10 pH 6,5 – 9,0 - 6,13 4,98 6,35 6,32 5,62 5,56 5,56 6,72

51
Hasil
BAKU MUTU Sumber
PERMENKES Sungai Sungai Sungai Sungai Sumur Sumur
No PARAMETER Satuan Air di
No.416/MenKes/ Sungai Linung Linung Simba- Simba- di Daerah di Daerah
Kab.
Per/XI/1990 Sesayap -kayan -kayan wang wang Sesayap Sesayap
Tana
Hilir Hulu Hilir Hulu 1 2
Tindung
11 Seng 15 mg/l 0,016 0,043 0,542 0,552 0,455 0,424 0,345 0,246
12 Sulfat 400 mg/l 36,61 83,90 28,55 28, 42 26,84 25,88 24,42 15,26
13 Detergen 0,5 mg/l 0,01 0,02 0,10 0,04 0,03 0,02 0,02 0,03
14 Timbal 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
15 Zat Organik 10 mg/l 9,95 167 7,52 12,8 10,82 15,88 10,34 8,68
Kromium,
16 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Valensi 6
Sumber : BWS Kalimantan III, 2012

52
Tabel 2.17. Hasil Analisis Kualitas Air di Kabupaten Bukungan, 2012
BAKU MUTU Hasil
PERMENKES Sungai Sungai Sungai
No PARAMETER No.416/MenKes/ Satuan Air Sungai
Sungai Sungai Seka- Seka- Seka- Sungai
Per/XI/1990 Embung Pim-
Kayan Bandan tak tak tak Jelerai
Fisika Bunyu ping
Hulu Tengah Hilir
FISIKA
Skala
1 Warna 50 15 60 120 254 45 135 150 154
TCU
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Rasa Tidak Berasa
Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Bau Tidak Berbau
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
4 Suhu Suhu Udara ± 3C °C 25,5 25,2 25,3 25,5 25,3 25,1 25,3 26,0
Zat Padat
5 1500 mg/l 35 20 15 12 11 10 8 10
Terlarut
KIMIA
1 Arsen 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Besi 1,0 mg/l 0,05 0,57 0,85 0,53 0,32 0,45 0,45 0,42
3 Flourida 1,5 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Kadmium 0,005 mg/l 0,001 0,003 0,010 0,010 0,005 0,020 0,090 0,020
Kesadahan
5 500 mg/l 43 40 50 43 65 45 42 45
Jumlah
6 Klorida 600 mg/l 12,1 10,55 10,12 9,62 9,56 12,05 10,4 9,4
7 Mangan 0,5 mg/l 0,2 0,00 0,01 0,02 0,00 0,02 0,00 0,03
Nitrat (NO3)
8 10 mg/l 22,65 9,55 0,75 0,72 0,58 3,95 0,66 0,54
sebagai N
Nitrit (NO2)
9 1,0 mg/l 0,10 0,30 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
sebagai N
10 pH 6,5 – 9,0 - 5,08 5,10 6,35 5,62 6,52 4,34 6,56 5,78

53
BAKU MUTU Hasil
PERMENKES Sungai Sungai Sungai
No PARAMETER No.416/MenKes/ Satuan Air Sungai
Sungai Sungai Seka- Seka- Seka- Sungai
Per/XI/1990 Embung Pim-
Kayan Bandan tak tak tak Jelerai
Fisika Bunyu ping
Hulu Tengah Hilir
11 Seng 15 mg/l 0,053 0,345 0,462 0,655 0,576 0,642 0,524 0,435
12 Sulfat 400 mg/l 70,9 40,35 55, 62 46,84 43,21 40,56 45,80 48,42
13 Detergen 0,5 mg/l 0,3 0,01 0,03 0,04 0,02 0,2 0,03 0,02
14 Timbal 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
15 Zat Organik 10 mg/l 95 10,01 8,5 7,85 8,95 8,52 8,88 10,34
Kromium,
16 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Valensi 6
Sumber : BWS Kalimantan III, 2012

54
Tabel 2.18. Hasil Analisis Kualitas Air di Kota Tarakan, 2012
Hasil
BAKU MUTU
PERMENKES Air Sumur Sumur
Sungai Sungai
No PARAMETER No.416/MenKes/ Satuan Embung Sungai Sungai Air di Air di Sungai
Pamusi Pamusi
Per/XI/1990 Begawan Sebeng Persem Kec. Kec. Bunyu
-an -an
Fisika Kota -kok -aian Tarakan Tarkan 1
Hilir Hulu
Tarakan Timur Barat
FISIKA
Skala
1 Warna 50 476 245 180 250 45 125 144 225
TCU
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Rasa Tidak Berasa
Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa Berasa
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Bau Tidak Berbau
Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau Berbau
4 Suhu Suhu Udara ± 3C °C 27,5 25,3 25,4 25,6 25,6 25,4 26,2 25,4
Zat Padat
5 1500 mg/l 9 7 10 15 8 7 12 11
Terlarut
KIMIA
1 Arsen 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Besi 1,0 mg/l 0,66 0,55 0,33 0,98 0,13 0,31 0,22 0,09
3 Flourida 1,5 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Kadmium 0,005 mg/l 0,004 0,003 0,010 0,010 0,009 0,080 0,010 0,006
Kesadahan
5 500 mg/l 28 34 40 50 33 36 42 44
Jumlah
6 Klorida 600 mg/l 8,00 10,63 12,10 11,12 8,62 8,40 8,40 10,12
7 Mangan 0,5 mg/l 0,00 0,00 0,02 0,00 0,02 0,00 0,04 0,00
Nitrat (NO3)
8 10 mg/l 0,16 1,55 0,95 0,64 0,62 0,56 0,64 0,55
sebagai N
Nitrit (NO2)
9 1,0 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00 0,00 0,02
sebagai N
10 pH 6,5 – 9,0 - 6,32 6,4 6,34 6,32 6,62 5,56 5,56 5,52

55
Hasil
BAKU MUTU
PERMENKES Air Sumur Sumur
Sungai Sungai
No PARAMETER No.416/MenKes/ Satuan Embung Sungai Sungai Air di Air di Sungai
Pamusi Pamusi
Per/XI/1990 Begawan Sebeng Persem Kec. Kec. Bunyu
-an -an
Fisika Kota -kok -aian Tarakan Tarkan 1
Hilir Hulu
Tarakan Timur Barat
11 Seng 15 mg/l 0,056 0,445 0,542 0,452 0,455 0,424 0,345 0,468
12 Sulfat 400 mg/l 45,30 50,35 40,46 55, 42 36,84 44,88 45,42 43,92
13 Detergen 0,5 mg/l 0,01 0,01 0,10 0,04 0,04 0,02 0,02 0,06
14 Timbal 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
15 Zat Organik 10 mg/l 9,85 9,01 9,52 8,80 7,82 7,88 9,34 10
Kromium,
16 0,05 mg/l 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Valensi 6
Sumber : BWS Kalimantan III, 2012

56
Sungai Sebuku  Hampir semua parameter Sungai Simenggaris 
memenuhi, kecuali : Hampir semua parameter
• Fisik  Warna 156 > Standar (50 Skala TCU) memenuhi, kecuali :
• Kimia  Zat organik 13,1 > Standar (10 mg/L) • Fisik  Warna 124 skala
TCU > standart
Sungai Sembakung  Hampir semua
parameter memenuhi, kecuali :
• Fisik  Warna antara 140 - 370 >
Standar (50 Skala TCU)

DAS Sebatik  Hampir semua


Sungai di Malinau Hilir  Hampir semua parameter memenuhi, kecuali
parameter memenuhi, kecuali : Warna yg melebihi standar
• Fisik  Warna 251 > Standar (50
Skala TCU)
• Kimia  Zat organik 13,01 > Standar
(10 mg/L) di Kec. Bunyu  Hampir
semua parameter memenuhi,
kecuali Warna yg melebihi
standar
Sumber Air di Kab. Tana Tidung  Hampir
semua parameter memenuhi, kecuali :
• Kimia  Nitrat 22,65 > Standar (10 mg/L)
 Zat organik 167 > Standar (10 mg/L)

DAS Tarakan  Hampir semua Standar air baku


DAS Sekatak  Hampir semua
parameter memenuhi, kecuali Warna Peraturan Menteri Kesehatan
parameter memenuhi, kecuali Warna
yg melebihi standar dan Zat organik Repubilk Indonesia
yg melebihi standar dan Zat organik
yang hampir melebihi ambang batas Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990
yang hampir melebihi ambang batas

Gambar 2.13. Peta Lokasi Pengambilan Sample Kualitas Air dan Hasil Analisis Kualitas Air di WS Sesayap

57
2.3.3 Data Kebutuhan Air

Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke


tahun dan perekonomian masyarakat, maka kebutuhan air untuk
berbagai sektor juga terus meningkat.

2.3.3.1 Kebutuhan Air Rumah Tangga Perkotaan Industri (RKI)


Kebutuhan air RKI dalam studi ini akan dihitung berdasarkan jumlah
penduduk yang ada di kota/kabupaten yang ada di WS Sesayap.
Kebutuhan air RKI eksisting di WS Sesayap disajikan pada Tabel 2.19.

Tabel 2.19. Kebutuhan Air Rumsh Tangga, Perkotaan, dan Industri


Eksisting di WS Sesayap

Uraian Satuan Tahun 2012

Kebutuhan Air Rumah Tangga-Kota m³/dtk 1,26


Kebutuhan Air Industri m³/dtk 0,4
Kebutuhan Air Total m³/dtk 1,66
Sumber : Hasil Analisis, 2013

2.3.3.2 Kebutuhan Air Untuk Pertanian


Kebutuhan air untuk pertanian di WS Sesayap dibedakan dalam
kebutuhan air pertanian lahan kering, kebutuhan air pertanian lahan
campur, dan kebutuhan air persawahan seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 2.20 dibawah ini.

Tabel 2.20. Kebutuhan Air Untuk Pertanian Eksisting


di WS Sesayap

Uraian Satuan Tahun 2012

Kebutuhan Air Pertanian Lahan Kering m³/dtk 0,55


Kebutuhan Air Pertanian Lahan Campur m³/dtk 1,27
Kebutuhan Air Sawah m³/dtk 18,54
Kebutuhan Air Total m³/dtk 20,36
Sumber : Hasil Analisis, 2013

2.3.3.3 Kebutuhan Air Untuk Tambak dan Peternakan


Aspek perikanan tambak merupakan kegiatan yang banyak sekali
menggunakan air karena tentu untuk menggenangi kolam budidaya
ikan sehingga diperlukan air dalam volume besar agar tercipta tempat
hidup yang cocok untuk perkembangan ikan. Hasil kebutuhan air

58
untuk tambak dan peternakan eksisting di WS Sesayap dapat dilihat
pada Tabel 2.21 berikut ini.

Tabel 2.21. Kebutuhan Air Untuk Tambak dan Peternakan


di WS Sesayap

Uraian Satuan Tahun 2012

Kebutuhan Air Tambak m³/dtk 11,45


Kebutuhan Air Peternakan m³/dtk 0,02
Kebutuhan Air Total m³/dtk 11,47
Sumber : Hasil Analisis, 2013

2.3.3.4 Neraca Air


Kebutuhan air untuk rumah-tangga, perkotaan, dan industri
bergantung pada jumlah penduduk. Saat ini (Tahun 2012), kebutuhan
air di WS Sesayap mampu untuk memenuhi kebutuhan untuk RKI
(rumah-tangga, perkotaan dan industri) sebesar 1,66 m3/dtk. Dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan air di WS Sesayap untuk kondisi
saat ini, adalah untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian
(kebutuhan air pertanian lahan kering, kebutuhan air pertanian lahan
campur, dan kebutuhan air persawahan) sebesar 20,36 m3/dtk atau
setara dengan 41,26 % dari seluruh kebutuhan air. Pemenuhan untuk
kebutuhan RKI (rumah-tangga, perkotaan dan industri) hanya
memerlukan sebesar 1,26 m3/dtk atau setara dengan 2,60 % dari
seluruh kebutuhan air, sisanya sebesar 27,69 m3/dtk atau setara
dengan 56,15 % dari seluruh kebutuhan air masih mengalir dan akan
terbuang ke laut. Berdasarkan kondisi tersebut dapat terlihat pula
neraca air untuk kondisi saat ini, Tahun 2012 masih terlihat sangat
surplus, sehingga masih banyak peluang pengembangan sumber daya
air seperti yang terlihat pada Gambar 2.16, dan untuk skema alokasi
air WS Sesayap ditunjukkan pada Gambar 2.17. Grafik neraca air
eksisting DAS Sesayap dan Sembakung Tahun 2012 dapat dilihat
pada gambar 2.14 dan gambar 2.15 berikut ini.

59
Neraca Air Ekisting DAS Sesayap Tahun 2012
10000

1.165,13 989,62 891,10 925,61


1000 652,18 756,30 708,81 628,58
505,58 424,46
203,23 199,99

100
(m³/detik)

11,73 11,60 12,29 13,91


10,39 9,63 9,63 9,63 9,63 9,63 9,63 9,63
10
9,63 9,63 9,63 9,63 9,51 9,03 9,63
8,18 8,03 7,72
5,36 5,24

1
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Potensi Air (Q80) Ketersediaan Air Total Kebutuhan Air 2012

Gambar 2.14. Grafik Neraca Air Eksisting DAS Sesayap Tahun 2012

Neraca Air Ekisting DAS Sembakung Tahun 2012


1000

384,44 340,66 336,95


232,58 221,94
172,65 198,20
158,03 138,18
127,92 129,16

100
(m³/detik)

17,76 15,37
12,94 13,57
12,80 11,45 10,47 9,93
9,34 9,34 9,34 9,34 9,34
10
9,34 9,34 9,34 9,34 9,34 8,98 9,34 8,82 8,48 9,34
5,84 5,71

1
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Potensi Air (Q80) Ketersediaan Air Total Kebutuhan Air 2012

Gambar 2.15. Grafik Neraca Air Eksisting DAS Sembakung Tahun 2012

60
Neraca Air Ekisting WS Sesayap Tahun 2012
10000

1.821,98 2.163,32 2.072,91


1.630,49
1.127,94 1.175,19 1.162,99 1.308,96
867,03 790,26
1000 665,23
518,33
(m³/detik)

100 46,76 51,57


46,49 47,90 43,82 41,88 38,94 40,81 38,61 38,01 38,01 38,01

38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 32,46 37,94 38,01
32,73
10

1
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Potensi Air (Q80) Ketersediaan Air Total Kebutuhan Air 2012

Sumber : Hasil Analisis, 2013


Gambar 2.16. Neraca Air Eksisting Bulanan WS Sesayap
Tahun 2012

61
DAS Sebatik = 10
Kec. Lumbis

E. Bolong
0,036 E. Sebatik
(3 buah)

0,7925 0,098
0,012 E. Bilal P. Sebatik
Kec. Sembakung P. Nunukan
0,012

Kec. Krayan DI KTT


200 HA

0,03 0,03

DAS Tarakan =
Kec. Mentarang Hulu P. Bunyu
0,01

10,21
IPA Tanjung
Kec. Krayan Lima 0,02 DI Malinau =
Selatan E. Persemaian
Kec. Malinau Utara 150 HA - IPA Kampung Bugis
0,12 KOTA
0,006 Kec. Sesayap - IPA Persemaian TARAKAN
0,009 E. Binalatung
0,155
Kec. Malinau Kota - IPA Juata Laut 0,035 0,64
DI - IPA Kampung Satu
0,001
KRAYAN 0,090 E. Bengawan
800 HA IPA Malinau
0,02
0,008
Kec. Mentarang
Kec. Malinau Barat
IPA Mentarang Garis Pantai Keterangan :
0,025 0,016
IPA Eksisting
IPA Kuala Lapang
0,027 Embung Eksisting
0,04
DI Eksisting
Kec. Malinau Selatan
Satuan dalam m3/dt

Gambar 2.17. Skema Alokasi Air WS Sesayap Tahun 2012

62
2.3.4 Data Lain-lain

2.3.4.1 Kependudukan
Penduduk yang bermukim di WS Sesayap pada Tahun 2012
ditunjukkan pada Tabel 2.22 dibawah ini.

Tabel 2.22. Data Penduduk Tahun 2012 Tiap-Tiap DAS


di WS Sesayap (Jiwa)
Prosentase
DAS Yang Jumlah
Kabupaten/ Nama Luas
Masuk Penduduk
Kota DAS (Ha)
Kab/Kota (Jiwa)
(%)
Kabupaten Malinau 3.902.970,39 29,08% 73.549
DAS Sekatak 10.785,94 0,28% 203
DAS Sembakung 8.792,56 0,23% 166
DAS Sesayap 1.115.445,97 28,58% 21.020
Kabupaten Nunukan 1.361.732,95 100,00% 138.428
DAS Alus 6.746,33 0,50% 206
DAS Apas Tuwal 20.503,16 1,51% 626
DAS Linungkayan 14.168,70 1,04% 432
DAS Nunukan 25.121,17 1,84% 65.929
DAS Sebatik 24.524,83 1,80% 32.454
DAS Sebuku 328.075,64 24,09% 10.013
DAS Sembakung 448.846,38 32,96% 13.699
DAS Sesayap 356.940,75 26,21% 10.894
DAS Simanggaris 84.145,56 6,18% 2.568
DAS Tabul 52.660,43 3,87% 1.607
Kabupaten Bulungan 1.417.183,64 20,24% 133.890
DAS Ansam 13.877,14 0,98% 1.215
DAS Bangkudulis 8.816,99 0,62% 772
DAS Belayau 36.058,15 2,54% 3.157
DAS Bunyu 11.341,78 0,80% 9.810
DAS Payau 3.931,46 0,28% 344
DAS Sekatak 178.938,97 12,63% 15.667
DAS Sesayap 29.210,20 2,06% 2.557
DAS Tanah Merah 4.729,43 0,33% 414
Kabupaten Tana Tidung 339.457,55 100,00% 19.384
DAS Belayau 70.701,29 20,83% 4.037
DAS Linungkayan 29.382,34 8,66% 1.678
DAS Sekatak 10.931,58 3,22% 624
DAS Sembakung 46.724,05 13,76% 2.668
DAS Sesayap 155.282,66 45,74% 8.867
DAS Simbawang 26.435,63 7,79% 1.510
Kota Tarakan 25.125,12 100,00% 213.752
DAS Tarakan 25.125,12 100,00% 213.752
Total 579.003
Sumber : Database Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota
Se Kalimantan Timur 2011dan Hasil Analisis GIS 2012

63
2.3.4.2 Wilayah Perbatasan
Berdasarkan batas administratif wilayah perbatasan Provinsi
Kalimantan Timur dengan Negara Malaysia Bagian Timur (Negara
Bagian Sabah dan Serawak) yang membentang dari utara hingga
selatan, secara astronomis letak geografis yaitu pada 4020’ Lintang
Utara dan 10 20’ Lintang Selatan dan 1130 35’ Bujur Timur dengan
bentangan garis batas negara ± 1.038 km dengan luas wilayah
perbatasan di 3 kabupaten perbatasan dengan Negara Malaysia seluas
57.73,64 km2 (23,54 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur)
yang terdiri dari 14 kecamatan dan 714 desa.

Batas wilayah Kabupaten Nunukan dengan Negara Malaysia Bagian


Timur dengan letak geografis pada 1150 22’ 30” – 1180 44’ 54” BT dan
30 32’ 00” – 40 24’ 55” LU dengan garis batas sepanjang 580 km;
dengan luas kawasan perbatasan Kabupaten Nunukan yaitu 12.128
km2 (4,95 % dari luas Provinsi Kalimantan Timur) dari luas wilayah
Kabupaten Nunukan secara keseluruhan seluas 14.263,68 km2 yang
terdiri dari 7 kecamatan dan 224 desa. Dimana luas wilayah per
kecamatan di perbatasan terdiri dari 7 kecamatan dan 204 desa
secara rinci meliputi:
- Kecamatan Krayan seluas 1.837,54 km2 yang terdiri dari 65 desa.
- Kecamatan Krayan Selatan seluas 1.756,46 km2 yang terdiri dari 25
desa.
- Kecamatan Lumbis seluas 3.645,50 km2 yang terdiri dari 77 desa.
- Kecamatan Nunukan seluas 1.596,77 km2 yang terdiri dari 8 desa.
- Kecamatan Sebuku seluas 3.124,90 km2 yang terdiri dsari 21 desa.
- Kecamatan Sebatik seluas 104,42 km2 yang terdiri dari 4 desa.
- Kecamatan Sebatik Barat seluas 142,19 km2 yang terdiri dari 4
desa.
Batas wilayah Kabupaten Malinau dengan Negara Malaysia Bagian
Timur dengan letak geografis pada 1140 35’ 22” – 1160 50’ 55” BT dan
10 21’ 36” – 40 10’ 55” LU dengan garis batas sepanjang 408 km;
dengan luas sebesar 36.692,54 km2 (14,96 % dari luas Provinsi
Kalimantan Timur) dari luas wilayah Kabupaten Malinau secara
keseluruhan seluas 42.620,70 km2 yang terdiri dari 12 kecamatan dan

64
108 desa. Dimana luas wilayah per kecamatan di perbatasan terdiri
dari 5 kecamatan dan 30 desa secara rinci meliputi:
- Kecamatan Kayan Hulu seluas 1.594,93 km2 yang terdiri dari 5
desa.
- Kecamatan Kayan Hilir seluas 12.92,40 km2 yang terdiri dari 5
desa.
- Kecamatan Pujungan seluas 6.125,50 km2 yang terdiri dari 9 desa.
- Kecamatan Kayan Selatan seluas 2.645,61 km2 yang terdiri dari 5
desa.
- Kecamatan Bahau Hulu seluas 5.425,70 km2 yang terdiri dari 6
desa.
Kondisi topografi wilayah sebagian besar merupakan daerah
perbukitan dan pegunungan yang terjal dengan kemiringan di atas 40
%, terutama di sebelah barat membentang dari utara sampai selatan
(mencakup Kecamatan Long Pahangai, Kecamatan Long Apari,
Kecamatan Kayan Ulu, Kecamatan Kayan Ilir, Mentarang, Kecamatan
Krayan, Kecamatan Lumbis, disamping itu terdapat pula daerah
perlipatan dan patahan-patahan. Wilayah yang landai dan datar
berada di sebelah timur mengarah ke pesisir pantai yaitu di
kecamatan Nunukan dan sebelah selatan sepanjang aliran Sungai
Mahakam dan Sungai Kayan. Sungai-sungai yang berperan penting
sebagai prasarana transportasi menuju wilayah ini adalah Sungai
Mahakam, Sungai Kayan, Sungai Sesayap, dan Sungai Sembakung.

Kawasan perbatasan beriklim tropis, curah hujan rata-rata bulanan


250 mm (3.000 – 3.500 mm/thn), pada umumnya hujan turun
sepanjang tahun dan terbanyak pada bulan september – januari
khususnya di daerah-daerah yang mempunyai curah hujan yang lebih
tinggi. Suhu di daerah-daerah pegunungan diwaktu malam hari dapat
mencapai 14° C, sedangkan kawasan perbatasan pantai pada siang
hari suhunya berkisar antara 30° C – 32° C, sedangkan pada malam
hari sekitar 24,2° C.

Penduduk di wilayah perbatasan berjumlah 96,202 jiwa, dengan


kepadatan rata-rata sebanyak 2,5 jiwa/ha. Pertumbuhan penduduk
rata-rata per tahun sebesar 1,91 % selama kurun waktu sepuluh
tahur terakhir. Dari jumlah penduduk di wilayah perbatasan tersebut,

65
sebanyak 57.041 jiwa (59,3 %) terkonsentrasi di Kecamatan Nunukan
dan Kecamatan Sebatik.

Potensi sumber daya air di wilayah perbatasan relatif besar yang


bersumber dari Sungai Sesayap dan Sungai Sembakung. Disamping
dapat berfungsi sebagai prasarana transportasi, sungai-sungai
tersebut dapat juga dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air bersih/air
baku dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Potensi sumber daya
mineral (bahan tambang) yang dimiliki wilayah perbatasan Kalimantan
Timur antara lain emas di Kecamatan Nunukan, Kecamatan Long
Pahangai, dan Kecamatan Long Apari; batubara di Kecamatan
Nunukan dan migas di sepanjang pantai Nunukan. Disamping potensi
sumber daya alam di wilayah daratan, wilayah perbatasan Kalimantan
Timur juga memiliki potensi sumber daya kelautan yang cukup besar
terutama perikanan laut yang memiliki nilai ekspor tinggi.

Selanjutnya dan seluruh potensi yang dimiliki, sumber daya hutan


merupakan potensi terbesar yaitu seluas 5.303.133 Ha (92,3 %);
terdiri dari budidaya kehutanan 1.309.526 Ha (22,79 %); hutan
lindung 2.446.030 (42,58 %), Taman Nasional Kayan Mentarang
(Cagar Alam) 1.547.577 Ha (26,94%). Kondisi eksisting wilayah
perbatasan WS Sesayap dapat dilihat pada Gambar 2.18.

Sumber : Direktorat Rawa dan Pantai, 2007


Gambar 2.18. Kondisi Wilayah Perbatasan WS Sesayap

2.3.4.3 Forum Malindo


Seiring dengan perkembangan penduduk, dan aktivitas sosial ekonomi
yang semakin pesat di kawasan perbatasan dengan Serawak,
khususnya di sebagaian Kabupaten Nunukan di daerah Selatan, dan

66
dua kabupaten yang lain yaitu Kabupaten Malinau, dan Kutai Barat,
maka diperlukan langkah-langkah kerjasama antar daerah yang
bersempadan.

Kerjasama ini dibutuhkan untuk menjembatani komunikasi dan


informasi atas persoalan-persoalan negatif yang timbul dan sekaligus
mendorong percepatan pembangunan di kawasan tersebut, melalui
pengembangan Sumber Daya Manusia dan pemanfaatan Sumber Daya
Alam di daerah sempadan. Tuntutan kerjasama antara Kalimantan
Timur – Negara Bagian Serawak saat ini dirasakan mendesak. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa kasus monopoli komoditas pertanian,
kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok, kebutuhan infrastruktur, dan
masalah-masalah sosial ekonomi lainnya yang dialami oleh
masyarakat Kalimantan Timur di kawasan sempadan. Sementara itu
jembatan komunikasi mengenai persoalan-persoalan daerah ini belum
terbentuk dengan Serawak. Pemerintah Nunukan telah berkali-kali
menyuarakan dalam beberapa kesempatan, selain itu pemerintah
Nunukan juga telah berkirim surat ke Menteri Dalam Negeri untuk
mengusulkan perlunya Kabupaten Nunukan segera melakukan
kerjasama dengan Negara Bagaian Serawak.

Usulan Pemerintah RI, dimungkinkan karena letak lokasi Nunukan,


Malinau, dan Kutai Barat termasuk dalam rencana revisi lokasi yaitu
memasukkan kawasan yang langsung berada disepanjang garis
perbatasan kedua negara yang terdiri dari kecamatan/daerah ring
pertama, kecamatan/daerah ring kedua, dan kecamatan/daerah ring
ketiga (kawasan spill over). Untuk merealisasikan keterlibatan tiga
kabupaten kawasan utara Kalimantan Timur tersebut, dimasukkan
dalam Kerjasama Sosek Malindo Kalbar – Serawak.

Indonesia dan Malaysia kembali merundingkan tujuh topik penting


untuk memperbaiki hubungan psikologis kedua negara pada tanggal
26 Juni 2011, khususnya wilayah yang berada di garis perbatasan
Kalimantan Timur dan Sabah Malaysia. Tujuh topik penting tersebut
adalah pembahasan soal perbatasan laut dan darat antara Indonesia
dan Sabah Malaysia di wilayah Serudon dan Simanggaris. Dua wilayah

67
ini merupakan pintu gerbang utama yang dijaga oleh TNI AD dan
Tentara Diraja Malaysia.

Hal lain yang dirundingkan dua wakil negara adalah soal pencegahan
penyelundupan barang dan jasa. Persoalan ini tidak pernah
menemukan penyelesaian di wilayah perairan Nunukan dan
sekitarnya, termasuk di wilayah darat yang ada di Krayan, Kubar dan
Malinau. Dalam pertemuan ada yang berpendapat kasus lokal untuk
tiga batas darat itu lebih layak disebut sebagai interaksi tukar beli
barang tradisional. Pembahasan kerjasama Sosek Malindo lainnya
menyangkut sosial budaya, peningkatan pendidikan termasuk nasib
ratusan ribu anak anak TKI di lading-ladang sawit yang tersembunyi
di berbagai titik perusahaan perkebunan Sabah. Selain itu persoalan
kesehatan, perbaikan ekonomi, dan hubungan dagang.

Indonesia dan Malaysia diharapkan dapat mempertegas hubungan


kerja sama dan perbaikan manejemen pengelolaan di batas wilayah
negara darat di Simanggaris Indonesia dan Serudon Malaysia. Di
daerah tersebut masing-masing negara menempatkan pasukannya
untuk menjamin keamanan batas negara. Saat ini Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur akan segera merealisasikan pemekaran wilayah di
Sebatik menjadi sebuah pemerintahan kota agar Malaysia bisa secara
dekat merumuskan pembangunan wilayah perbatasan bersama
dengan Indonesia.

Meski demikian semangat Pemerintah Kalimantan Timur dan Sabah


untuk menjalin hubungan baik’ sering terbentur oleh kebijakan
pemerintah pusat baik Jakarta maupun Kuala Lumpur seperti
persoalan perdagangan seringkali tidak mendapat ratifikasi atau
persetujuan dari pemerintah pusat kedua negara. Kesepakatan yang
dibangun di dalam Sosek Malindo, sering terbentur karena pemerintah
pusat kedua negara tidak memahami secara psikologis kesepakatan
yang telah dibangun oleh dua daerah yang bertetanggaan langsung.
Untuk itu setelah pertemuan Sosek Malindo, masing-masing utusan
membawa hasil pertemuan ke tingkat pemerintah pusat.

68
2.3.4.4 Kehutanan
Hutan sebagai sumber daya alam perlu terus ditingkatkan dan
disempurnakan pengelolaannya agar memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat, dengan tetap menjaga
lingkungan hidup. Selain itu kegiatan kehutanan perlu
memperhatikan tata guna hutan, usaha perlindungan dan
pengamanan flora dan fauna, areal tanah kritis, hutan tanam industri
serta penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat. Luas kawasan hutan
eksisting di WS Sesayap Tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.23
dan peta kawasan hutan WS Sesayap dapat dilihat pada Gambar 2.19
berikut ini

Tabel 2.23. Luas Kawasan Hutan Eksisting


di WS Sesayap Tahun 2009 (Ha)
Kawasan Hutan (Ha)
Hutan Taman
No Nama DAS Areal Hutan Hutan
Produksi Nasional
Penggunaan Lindung Produksi
Terbatas Kayan
Lain (APL) (HL) (HP)
(HPT) Mentarang
1 DAS Alus - - 6.746,33 - -
2 DAS Ansam 13.745,66 - 131,49 - -
3 DAS Apas Tuwal - - 20.503,16 - -
4 DAS Bangkudulis 1.572,26 - 7.244,73 - -
5 DAS Belayau 32.450,67 - 74.308,79 - -
6 DAS Bunyu 9.775,95 1.565,82 - - -
7 DAS Linungkayan 43.549,91 - - - -
8 DAS Nunukan 18.034,19 1.743,83 5.343,15 - -
9 DAS Payau 1.990,81 1.940,65 - -
10 DAS Sebatik 22.546,14 1.978,68 - - -
11 DAS Sebuku 124.894,86 8.584,96 117.396,32 77.199,51 -
12 DAS Sekatak 46.543,62 13.457,30 90.245,64 41.204,11 -
13 DAS Sembakung 186.741,62 83.618,83 70.952,18 84.661,90 78.388,52
14 DAS Sesayap 200.047,16 390.421,07 252.813,35 482.571,52 319.058,75
15 DAS Simanggaris 47.434,79 - 36.710,76 - -
16 DAS Simbawang 8.238,90 - 18.196,73 - -
17 DAS Tabul 9.320,31 - 43.340,12 - -
18 DAS Tanah Merah - - 4.729,43 - -
19 DAS Tarakan 20.484,34 2.412,36 2.228,42 - -
Total 787.371,19 503.782,85 752.831,25 685.637,04 397.447,27
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, 2009

69
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, 2009
Gambar 2.19. Peta Kawasan Hutan WS Sesayap

70
2.3.4.5 Energi
Listrik adalah komoditas penting bagi keberlangsungan sendi-sendi
kehidupan manusia saat ini. Tanpa pasokan energi listrik, hampir
dipastikan banyak dunia usaha, rumah tangga maupun sektor yang
lain lumpuh karenanya. Sebagian besar sumber energi listrik di
Provinsi Kalimantan Timur hingga saat ini masih dipasok oleh
Perusahaan Umum Listrik Negara. Selama Tahun 2010, tenaga listrik
yang diproduksi sebesar 2.387.329,84 MWH, terjual 2.116.889,09
MWH, dipakai sendiri 32.909,17 MWH dan mengalami penyusutan
sebesar 204.428,63 MWH, untuk lebih detailnya dapat dilihat pada
Tabel 2.24.

Tabel 2.24. Banyaknya Tenaga Listrik yang Diproduksi, Terpasang,


Terjual, Dipakai Sendiri dan Susut Menurut Kabupaten/Kota
di WS Sesayap Tahun 2010
Dipakai
Produksi Terpasang Terjual Susut
No Kab/Kota Sendiri
(MWH) (MWH) (MWH) (MWH)
(MWH)
1 Kabupaten
25.765,49 10.069,00 23.801,08 - 1.490,72
Malinau
2 Kabupaten
42.209,21 24.597,00 39.156,00 652,81 1.787,16
Bulungan
3 Kabupaten Tana
- - -
Tidung - -
4 Kabupaten
43.416,77 24.933,00 40.419,23 49,91 2.805,97
Nunukan
5 Kota Tarakan
189.230,34 176.911,87
- 3.646,43 8.672,05
Sumber : Kalimantan Timur Dalam Angka, 2011

Kegiatan pertambangan di Kalimantan Timur mencakup


pertambangan migas dan non-migas. Dari kegiatan tersebut, minyak
bumi dan gas alam merupakan hasil tambang yang sangat besar
pengaruhnya dalam perekonomian Kalimantan Timur khususnya dan
Indonesia pada umumnya, karena hingga kini kedua hasil tambang
tersebut merupakan komoditi ekspor utama. Perkembangan produksi
batu bara misalnya, sejak Tahun 2004 terus meningkat setiap
tahunnya dan pada Tahun 2010 produksi batubara mencapai
140.753.374 ton. Produksi pengilangan minyak untuk bahan bakar
minyak premium pada Tahun 2010 mengalami penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya dari 16,05 juta barrel menjadi 14,34

71
juta barrel. Sedangkan produksi minyak tanah juga mengalami
penurunan dari 11,45 juta barrel menjadi 9,41 juta barrel. Produksi
minyak bumi mengalami peningkatan dari 56,15 juta barrel menjadi
56,79 juta barrel pada Tahun 2010. Sementara produksi gas bumi
pada Tahun 2010 mengalami penurunan dari 1.084.171,78 MMBTU
menjadi 1.045.503,66 MMBTU. Peta kawasan pertambangan WS
Sesayap dapat dilihat pada Gambar 2.20 dan peta potensi PLTA
ditunjukkan pada Gambar 2.21.

72
Sumber : Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kalimantan Timur, 2009
Gambar 2.20. Peta Kawasan Pertambangan WS Sesayap

73
Gambar 2.21. Peta Potensi PLTA di WS Sesayap

74
2.3.4.6 Air Bersih
Air bersih juga mengalami krisis, walaupun air baku yang tersedia
cukup besar. Hal ini perlu adanya upaya-upaya konservasi,
penanganan limbah, dan pengendalian tata ruang yang
berkesinambungan agar masyarakat tercukupi kebutuhannya akan air
bersih. Pada Tabel 2.25 dibawah ini terlihat jumlah pelanggan air
besih, jumlah volume air bersih yang disalurkan, dan nilai jual
kabupaten/kota di WS Sesayap Tahun 2009.

Tabel 2.25. Jumlah Produksi dan Pelanggan Air Bersih Tahun 2009
Jumlah
Jumlah Volume Air
Nilai Jual
No Kategori Pelanggan Pelanggan Bersih Yang
(Ribu Rp.)
(Unit) Disalurkan
(m3)
1 Kabupaten Malinau
 Rumah Tangga 3.063 982.722 7.670.227
 Hotel/Objek Wisata, 298 111.644 713.064
Toko, Industri,
Perusahaan
 Badan Sosial, Rumah 40 14.024 19.072
Sakit, Rumah Ibadah
dsb
 Sarana Umum 4 2.751 3.749
 Hydran Pelabuhan - - -
 Lainnya - - -
2 Kabupaten Bulungan
 Rumah Tangga 5.123 1.745.125 4.712.738
 Hotel/Objek Wisata, 717 246.446 1.374.300
Toko, Industri,
Perusahaan
 Badan Sosial, Rumah 54 39.021 82.204
Sakit, Rumah Ibadah
dsb
 Sarana Umum - - -
 Hydran Pelabuhan - - -
 Lainnya - - -
3 Kabupaten Tana Tidung
 Rumah Tangga 292 66.608 261.293.588
 Hotel/Objek Wisata, 37 8.109 32.389.920
Toko, Industri,
Perusahaan
 Badan Sosial, Rumah 4 818 21.847.680
Sakit, Rumah Ibadah
dsb
 Sarana Umum - - -

75
Jumlah
Jumlah Volume Air
Nilai Jual
No Kategori Pelanggan Pelanggan Bersih Yang
(Ribu Rp.)
(Unit) Disalurkan
(m3)
 Hydran Pelabuhan - - -
 Lainnya - - -
4 Kabupaten Nunukan
 Rumah Tangga 3.329 1.100.540 2.986.818.750
 Hotel/Objek Wisata, 587 177.472 356.847.042
Toko, Industri,
Perusahaan
 Badan Sosial, Rumah 27 10.525 24.474.950
Sakit, Rumah Ibadah
dsb
 Sarana Umum 41 24.545 33.452.280
 Hydran Pelabuhan - - -
 Lainnya 2 6.887 244.851.230
5 Kota Tarakan
 Rumah Tangga 11.293 3.846.905 11.762.964
 Hotel/Objek Wisata, 1.679 571.943 1.748.872
Toko, Industri,
Perusahaan
 Badan Sosial, Rumah 134 45.646 139.576
Sakit, Rumah Ibadah
dsb
 Sarana Umum 1 3.441 1.041
 Hydran Pelabuhan 1 3.441 1.041
 Lainnya - - -
Sumber : Kabupaten/Kota Dalam Angka, 2010

2.3.4.7 Pariwisata
Keunggulan lain yang dimiliki oleh kabupaten/kota di WS Sesayap
adalah bahwa daerah-daerah ini memiliki obyek wisata yang sebagian
besar wisata alam, di samping obyek wisata sejarah dan budidaya. Hal
ini sangat mendukung kegiatan konservasi yang sedang digalakkan,
terutama Kabupaten Malinau yang terkenal dengan Taman Nasional
Kayan Mentarang. Keberadaan taman ini perlu dilestarikan guna
mendukung komitmen pemerintah Kabupaten Malinau menjadi
daerah konservasi sekaligus upaya mencari alternatif kegiatan
ekonomi yang mendukung kegiatan konservasi tersebut. Obyek wisata
di WS Sesayap dan lokasinya dapat dilihat pada Tabel 2.26 berikut ini.

76
Tabel 2.26. Obyek Wisata dan Lokasinya di WS Sesayap
Kabupaten/
No Nama dan Lokasi Obyek Wisata Kategori Obyek Wisata
Kota
1 Kabupaten  Air Terjun Jelerai Selor Km 19 Alam
Bulungan
 Pantai Tanah Kuning Alam
Kecamatan Tanjung Palas
 Gunung Putih Kecamatan Alam
Tanjung Palas
 Arung Jeram Kecamatan Long Alam
Peso
 Desa Mara I Budidaya

2 Kabupaten  Taman Nasional Kayan Alam


Malinau Mentarang
 Air Terjun Martin Billa Alam

3 Kabupaten  Pantai Batu Lumampu Alam


Nunukan Kecamatan Pancang
4 Kota  Pantai Amal Kecamatan Alam
Tarakan Tarakan Timur
 Meriam dan Benteng Sejarah
Pertahanan Belanda
Kecamatan Tarakan
 Bunker-Bunker Peninggalan Sejarah
Jepang
Sumber : Kalimantan Timur Dalam Angka, 2011

2.3.4.8 Produk Domestik Rata-Rata Bruto


Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi
Kalimantan Timur menurut Lapangan Usaha pada Tahun 2010
sebesar 4,95 % dengan migas dan non migas sebesar 10,79 %. PDRB
Kalimantan Timur menurut Penggunaan sampai dengan pada Tahun
2010, didominasi oleh komponen ekspor-impor dengan kontribusi
66,04 % (net ekspor), pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Bruto
sebesar 13,88 % dan pengeluaran untuk konsumsi rumahtangga
sebesar 13,46 %. Sedangkan pertumbuhan untuk semua komponen
Tahun 2010, semua komponen penggunaan pada Tahun 2010
mengalami percepatan dibanding tahun sebelumnya kecuali
komponen Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT), Pengeluaran
Pemerintah dan perubahan inventori, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 2.27 berikut ini.

77
Tabel 2.27. Distribusi PDRB Dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007 – 2010
di Provinsi Kalimantan Timur (Jutaan Rupiah)
Tahun
No Lapangan Usaha
2007 2008 2009 2010
1Pertanian 12.864.617 15.523.103 16.956.036 18.810.840
2Pertambangan dan 95.606.495 145.012.989 130.625.842 153.682.323
Penggalian
3 Industri Pengolahan 74.879.047 103.969.150 78.131.959 79.401.623
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 650.628 748.058 812.322 873.921
5 Bangunan 5.711.714 6.766.171 7.761.097 8.949.782
6 Perdagangan, Hotel, dan 14.617.103 18.219.954 21.802.935 26.152.160
Restoran
7 Pengangkutan dan 7.885.269 9.354.261 10.530.251 12.032.017
Komunikasi
8 Keuangan, Persewaan, dan 4.540.329 5.673.397 6.424.123 7.459.698
Jasa Perusahaan
9 Jasa-Jasa 5.873.718 9.546.438 11.921.937 13.596.204
Jumlah 222.628.921 314.813.521 284.966.501 320.958.565
Sumber : Kalimantan Timur Dalam Angka, 2011

2.4 Identifikasi Kondisi Lingkungan dan Permasalahan di WS


Sesayap

Pada Tabel 2.28 berikut ini adalah kondisi eksisting dan permasalahan
wilayah perbatasan di WS Sesayap, dimana perasalahan ini melibatkan
dua negara yaitu Negara Indonesia dan Negara malaysia.

Tabel 2.28. Kondisi Eksisting dan Permasalahan Wilayah Perbatasan


di WS Sesayap
Panjang
No. Uraian Berada di DAS Kondisi Eksisting Permasalahan
(km)
1 Titik 1 ke 4 139,65 DAS Sesayap - Kondisi didaerah - Secara Teknis
perbatasan DAS di daerah
berada di DAS perbatasan
Sesayap, tersebut
Kecamatan merupakan
Krayan Selatan punggung bukit
dan Kecamatan jadi perubahan
Krayan tataguna lahan
Kabupaten dan lingkungan
Malinau di daerah
Malaysia tidak
memengaruhi
DAS Sesayap

78
Panjang
No. Uraian Berada di DAS Kondisi Eksisting Permasalahan
(km)
- Merupakan - Di daerah
daerah Taman Malaysia di dekat
Nasional Kayan daerah
Mentarang, perbatasan
Keanekaragaman terdapat jalan-
hayati yang jalan setapak
terkandung di yang bisa dilalui
Taman Nasional kendaraan,
Kayan sehingga bisa
Mentarang memungkinkan
memang sangat terjadinya
mengagumkan. potensi
Terdapat sekitar penjarahan
100 jenis hutan lindung
mamalia (15 milik Indonesia.
jenis Susahnya akses
diantaranya transportasi ke
endemik), 8 jenis daerah
primata dan perbatasan
lebih dari 310 Indonesia
jenis burung Malaysia ini yang
dengan 28 jenis dikarenakan
diantaranya pembangunan
endemik infrastruktur
Kalimantan serta yang berjalan
telah didaftarkan lambat sehingga
oleh ICBP Kebutuhan
(International Sembilan bahan
Committee for pokok semuanya
Bird Protection) dibeli dari
sebagai jenis Malaysia
terancam punah. termasuk bensin
- Secara Teknis
Pentingnya
Pembangunan
Infrastruktur
Jalan Tembus
Malinau-Krayan
sebagai suatu
keharusan saat
ini walaupun
trayek tersebut
melewati daerah
Hutan Lindung
Kayan
Mentarang.
Sebab
masyarakat
Krayan saat ini
tengah

79
Panjang
No. Uraian Berada di DAS Kondisi Eksisting Permasalahan
(km)
diharapkan pada
dilema, yakni
tetap bertahan
sebagai Warga
Negara Indonesia
atau beralih
menjadi Warga
Negara Malaysia,
negara yang
menjadi tempat
menggantungkan
90 % kebutuhan
hidup mereka.
- Potensi Geografis - Permasalahan
di daerah Sosial di Daerah
Krayan yang Krayan, Sembako
sangat unik dan Bensin di
yaitu di daerah Wilayah Krayan
Krayan ini didatangkan dari
“dipagari” Malaysia
gunung dan dikarenakan
bukit-bukit yang jalan terdekat ke
tinggi. Dari penyedia
udara, Krayan sembako hanya
seperti sup di daerah
dalam mangkuk Ba’kelalan
raksasa. Malaysia yang
Daerah Krayan hanya berjarak 5
ini tanahnya kilometer.
mampu Selain masalah
menghasilkan 60 tersebut
jenis beras banyaknya warga
kualitas unggul. Krayan yang
Konon, salah pindah ke
satu jenis padi Malaysia
itu sangat dikarenakan
digemari Sultan karena
Brunei, Hassanal keterbatasan
Bolkiah yaitu yang tak kunjung
beras Adan. lapang di Krayan,
jumlah warga
Krayan yang
pindah sudah
mencapai ribuan
bisa mencapai 2
ribuan lebih

80
Panjang
No. Uraian Berada di DAS Kondisi Eksisting Permasalahan
(km)
- Adanya potensi - Permasalahan
Garam susahnya akses
beryodium tinggi menuju daerah
di Daerah Krayan baik
Krayan tetapi darat maupun
baru 3 lokasi udara karena
sumur asin yang masalah
sudah infrastruktur
diberdayakan menuju Krayan
sebagai bahan yang sangat
baku pembuat minim sehingga
garam yaitu di walaupun
Long Midang, Pa Indonesia sudah
Kebuan dan Pa 65 Tahun
Petung, padahal Merdeka
masih ada masyarakat
puluhan sumber daerah Krayan
air asin yang masih terkurung
berpotensi diantara
dikembangkan perbukitan
menjadi industri
rumah tangga

2 Titik 2 ke 3 122,38 DAS Sembakung - Kondisi didaerah - Permasalahan


perbatasan (4-5) Teknis di
berada di DAS Kecamatan
Sebakung Sembakung yang
Kecamatan merupakan
Lumbis wilayah yang
Kabupaten lokasinya
Nunukan daerah dibawah
ini berbatasan kecamatan
langsung dengan Lumbis dimana
DAS Sembakung kecamatan ini
di Malaysia mengalami banjir
yang terjadi
secara periodik
minimal 2 kali
dalam setahun
yang diakibatkan
oleh :
- Banjir kiriman
diwilayah negara
tetangga
(Malaysia).
- Morfologi dan
panjangnya
sungai.

81
Panjang
No. Uraian Berada di DAS Kondisi Eksisting Permasalahan
(km)
- Sungai - Berdasarkan
Sembakung informasi pada
merupakan pertemuan
Sungai yang konsultasi
terbesar dan masyarakat, di
terpanjang (278 DAS Sembakung
Km). di yang berada di
Kabupaten wilayah Negara
Nunukan. Sesuai Malaysia adalah
Keppres 12 perkebunan,
Tahun 2012 sehingga
Sungai pemakaian
Sembakung bahan-bahan
merupakan non organik
bagian dari WS untuk
Sesayap. perkebunan
mengakibatkan
pencemaran air
di sungai
sembakung
- Di daerah
Malaysia di dekat
daerah
perbatasan
terdapat
perkebunan dan
jalan-jalan yang
bisa dilalui
kendaraan,
sehingga bisa
memungkinkan
terjadinya
potensi
penjarahan
hutan lindung
milik Indonesia.
3 Titik 3 ke 4 34,99 DAS Sebuku - Kondisi didaerah - Di daerah
perbatasan (5-6) Malaysia di dekat
berada di DAS daerah
Sebuku perbatasan
Kecamatan terdapat
Sebuku perkebunan dan
Kabupaten jalan-jalan yang
Nunukan daerah bisa dilalui
ini berbatasan kendaraan,
langsung dengan sehingga bisa
DAS Sebuku di memungkinkan
Malaysia terjadinya
potensi
penjarahan

82
Panjang
No. Uraian Berada di DAS Kondisi Eksisting Permasalahan
(km)
hutan lindung
milik Indonesia.

- Penurunan
Kualitas Air di
Sungai Sebuku
Akibat
Perkebunan di
Daerah Hulu
Negara Malaysia
6 Titik 4 ke 5 96,66 DAS Simanggaris - Kondisi didaerah - Pencemaran Air
perbatasan (6-7) di Sungai
berada di DAS Simanggaris
Simanggaris Akibat
Kecamatan Perkebunan
Nunukan Kelapa Sawit
Kabupaten
Nunukan
7 Titik 5 ke 6 10,00 Batas Laut Negara
8 Titik 6 ke 7 23,88 DAS Sebatik - - Abrasi pantai di
Kondisi didaerah Kec. Sebatik
perbatasan (8-9) akibat terjangan
berada di DAS gelombang laut
Sebatik setiap tahun
Kecamatan memiliki
Sebatik ketinggian hingga
Kabupaten mencapai 5
Nunukan meter dengan
dimana daerah panjang pantai
ini berbatasan yang mengalami
langsung dengan abrasi telah
DAS Sebatik di mencapai 100
Malaysia meter dari bibir
pantai.
- Terjadinya
Kecemburuan
Sosial antara
masyarakat
Indonesia
terhadap
Malaysia karena
di Malaysia
infrastruktur dan
perekonomiannya
lebih maju.

83
Panjang
No. Uraian Berada di DAS Kondisi Eksisting Permasalahan
(km)
- Di Pulau Sebatik
terdapat dua
DAS yang
berhulu di
Malaysia, dan
terdapat 14 DAS
Malaysia yang
berhulu di
Indonesia
- Permasalahan
Banjir di Pulau
Sebatik yang
timbul karena
diakibatkan
beberapa faktor :
1.Kurangnya
saluran
pembuang ke
laut dan
bertemunya
banjir dengan
pasang air laut
- Sampah dan
sedimen yang
ada di saluran
- Perubahan
fungsi lahan dan
kurangnya
daerah resapan
air

Gambar Pembagian Batas Negara di WS Sesayap dapat dilihat pada


Gambar 2.22. berikut ini.

84
PETA PEMBAGIAN BATAS
NEGARA DI WS SESAYAP

Gambar 2.22. Peta Pembagian Batas Negara di WS Sesayap

85
Untuk identifikasi kondisi lingkungan dan permasalahan yang ditinjau
dalam 5 aspek Pengelolaan Sumber Daya Air yaitu Konservasi Sumber
Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, Pengendalian Daya Rusak
Air, Sistem Informasi Sumber Daya Air, dan pemberdayaan dan
peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha akan dijabarkan sebagai
berikut.

2.4.1 Aspek Konservasi Sumber Daya Air

A. Kota Tarakan
- DAS Tarakan memiliki hutan lindung seluas 6.800 Ha yang
ditetapkan oleh Menteri Pertanian berdasarkan SK Nomor
175/KPTS/UM3/3/1979 Tanggal 15 Maret 1979 seluas 2.400 Ha
dan SK Walikota Tarakan Nomor 591/23/T.Pem/2002 Tanggal 30
Maret 2002 seluas 4.400 Ha. Selain sebagai upaya untuk
menyelamatkan keanekaragaman hayati juga untuk
menyelamatkan daerah tangkapan air untuk pasokan air bersih
warga kota.
- Kondisi air bersih khususnya di Kota Tarakan (DAS Tarakan),
untuk 10 tahun ke depan sudah mulai kritis. Tanda-tandanya
dapat dilihat dari fenomena ekstrimitas debit air (banjir,
kekeringan, too little-too much and too dry) dan terjadinya rob
(naiknya air ke permukaan) di kawasan pesisir yang terjadi sejak
satu dekade terakhir bahkan sempat terjadi beberapa kali di
Tarakan. Jika air laut tersebut terus menerus naik ke permukaan,
air tawar akan semakin sulit untuk diperoleh pasalnya air tawar
yang berada di daerah tangkapan air akan semakin terdesak
posisinya dan tentunya akan mempersempit daerah sebarannya,
di antaranya di Muara Sungai Pamusian dan di Muara Sungai
Sesanip. Rendahnya kualitas air ini bisa terjadi karena beberapa
faktor, di antaranya faktor alami dan penyebab lainnya adalah
karena aktifitas manusia melalui industri rumah tangga dan
industri besar, yang rata-rata tidak mengolah air limbah yang
dihasilkan.
- Aktivitas penambangan pasir sudah sejak lama dilakukan
sebagian masyarakat Kota Tarakan (DAS Tarakan) terutama

86
mereka yang mendiami daerah-daerah pesisir pantai. Kegiatan
yang merupakan salah satu aktivitas ekonomi masyarakat baik
dalam skala kecil maupun dalam skala industri secara signifikan
cukup memberikan kontribusi terhadap peningkatan PDRB Kota
Tarakan. Di sisi lain kegiatan ini merupakan salah satu sumber
penyuplai proses sedimentasi yang terjadi di wilayah pesisir.
Aktivitas penambangan pasir darat yang dilakukan masyarakat
selama ini menggunakan mesin penyedot pasir (Sungai Sesanip
dan Sungai Bengawan) dan tenaga manusia dengan bantuan alat
sekop (Sungai Belalung). Berdasarkan data LISDA Kota Tarakan,
diperoleh bahwa kegiatan penambangan pasir darat di Kota
Tarakan terdapat di 3 lokasi yakni Kelurahan Juata Laut dengan
luas 53.132 m², Kelurahan Juata Kerikil dengan luas 5.106 m²,
dan Kelurahan Juata Permai dengan luas 12.450 m².
- Masalah persampahan di DAS Tarakan Kota Tarakan saat ini
telah ditangani oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan
Pekuburan (DKPP) Kota Tarakan. Dan hingga saat ini pelayanan
dan pengelolaan sampah belum menjangkau ke seluruh wilayah
Kota Tarakan mengingat kondisi permukiman yang jauh dan
berkelompok serta keterbatasan peralatan dan personil.
Pelayanan pada umumnya masih terpusat di kawasan perkotaan.
B. Kabupaten Malinau
- Tujuan menjadikan Kabupaten Malinau sebagai kabupaten
konservasi untuk menyelamatkan sumber daya alam agar
masyarakat dapat memanfaatkan kelestarian hutan secara
berkesinambungan, Pemerintah Kabupaten Malinau mengalami
kendala dalam hal penetapan daerah konservasi oleh bidang
hukum.
- Definisi kabupaten konservasi adalah wilayah administratif yang
menyelenggarakan pembangunan berlandaskan pemanfaatan
berkelanjutan, perlindungan sistem penyangga kehidupan dan
pengawetan keanekaragaman hayati. Ada kriteria tertentu, yakni
rambu-rambu kinerja bagi kabupaten yang ingin mendapatkan
insentif dari pemerintah pusat dan dunia internasional sehingga
kabupaten konservasi merupakan instrumen insentif bagi

87
pemerintah kabupaten yang mampu mewujudkan pengelolaan
sumber daya alam lestari. Bagi pemerintah daerah, kabupaten
konservasi merupakan kontrak sosial-politik untuk mendukung
konservasi sumber daya alam secara suka rela. Sedangkan bagi
pemerintah pusat, harus ada apresiasi atas inisiatif daerah
dengan menyediakan mekanisme insentif yang ditetapkan
berdasarkan kriteria dan indikator penetapan dan penilaian
kinerja. Jika Malinau secara legal formal sudah ditetapkan
sebagai kabupaten konservasi, maka banyak peluang pendanaan
yang bisa digarap. Antara lain bantuan perencanaan kabupaten
konservasi, bantuan tata ruang, pengembangan ekowisata,
perdagangan karbon, pemberdayaan masyarakat, pembayaran
jasa lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya alam lestari.
Kriteria kawasan yang memiliki fungsi konservasi, yakni wilayah
yang cukup luas dan mempunyai nilai konservasi tinggi. Dua hal
tersebut harus didukung komitmen politik terhadap konservasi.
Komitmen itu harus dituangkan dalam dokumen daerah dan
program pembangunan jangka panjang yang mendukung
konservasi sumber daya alam dan pengelolaan berkelanjutan. Di
samping itu, perlu dukungan politik dari masyarakat dan para
pihak yang ditunjuk oleh mekanisme konsultasi publik kabupaten
konservasi untuk kelestarian lintas generasi.
- Keruhnya air Sungai Malinau di Kabupaten Malinau (DAS
Sesayap) dikeluhkan masyarakat sekitar sungai, dimana mereka
meminta agar pemerintah daerah mengkaji dan menindaklanjuti
pencemaran yang timbul akibat aktivitas tambang batu bara di
hulu sungai tersebut, di Long Loreh dan Langap, Kecamatan
Malinau Selatan, yaitu PT. Baradinamika Mudasukses (PT.
BDMS), PT. Kayan Putra Utama Coal (PT. KPUC), dan PT.
Mitrabara Adiperdana (MBA). Perusahaan tersebut memang belum
menjalankan syarat pengelolaan lingkungan dengan baik dimana
terbukti dengan adanya temuan antara lain kolam penampungan
belum dibuat secara sempurna, pengelolaan air limbah belum
dilakukan sesuai aturan, pengelolaan area terbuka tidak
dilakukan dengan baik khususnya pada tumbuhan penahan

88
erosi, dan disposal area tidak dibuat dengan sistem teras atau
bench sehingga memicu timbulnya erosi.
C. Kabupaten Nunukan
- Untuk menekan tingkat kerusakan hutan seperti di DAS
Sembakung dan DAS Sebuku Kabupaten Nunukan pemerintah
perlu melakukan penekanan-penekanan terhadap pemanfaatan
hutan. Dalam artian di satu sisi hutan bisa digunakan untuk
kemakmuran rakyat, tetapi kelestariannya juga harus tetap
terjaga. Sejauh ini DPRD Kabupaten Nunukan telah menyetujui
peraturan daerah tentang kehutanan dan membuat perda
mengenai hutan kemasyarakatan. Tujuannya untuk
mempertahankan kelestarian hutan. Tetapi khusus mengenai
hutan lindung tak bisa berbicara banyak sebab hal itu masih
menjadi kewenangan pemerintah pusat. Regulasi yang ada saat
ini belum mendukung untuk mempertahankan kelestarian hutan
di Kabupaten Nunukan sebab hal itu belum didukung regulasi
lainnya. Akan lebih baik jika diawali dengan koordinasi antar
semua stakeholder yang ada, kemudian dibuat suatu regulasi
untuk melengkapi aturan- aturan yang sudah ada. Kerusakan
hutan paling berat justru tampak terjadi di Pulau Nunukan
disusul Pulau Sebatik, kemudian berturut-turut dari Sebuku,
Sembakung, Lumbis, Krayan, dan Krayan Selatan dengan
penggunaannya bermacam-macam.
- Kerusakan hutan di Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) di DAS
Nunukan Pulau Nunukan dilakukan untuk kepentingan
perusahan dimana usaha perambahan hutan itu didukung
munculnya perijinan dari Pemkab Nunukan seperti Surat Ijin
Usaha Perkebunan (IUP), Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK), Ijin
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu/Tanaman Hutan (IUPHHK/TH),
dan Hak Guna Usaha (HGU).
- Kerusakan yang terjadi di Hutan Lindung DAS Nunukan Pulau
Nunukan Kabupaten Nunukan disebabkan akibat pembangunan
jaringan jalan dan sarana umum tanpa didahului izin pinjam
pakai dari Kementerian Kehutanan.

89
- Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Nunukan Jaya Lestari,
diduga melakukan pencemaran di sekitar Sungai Simanggaris,
Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan (DAS Simanggaris).
Sejumlah nelayan Simanggaris menyatakan sejak pencemaran
terjadi, ikan dan udang mati semua sehingga terpaksa mencari
pekerjaan lain. Selain itu juga menyebabkan masyarakat juga
tidak bisa menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
- Zona pemanfaatan untuk sumber air di WS Sesayap belum
sepenuhnya dilaksanakan. Masih ada zona yang seharusnya
dimanfaatkan untuk kawasan hutan lindung tetapi menjadi
kawasan budidaya seperti di Kabupaten Nunukan (DAS Nunukan,
DAS Sembakung, dan DAS Sebuku).
D. Kabupaten Tana Tidung
- Hutan di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2009 mempunyai luas
351.928,43 hektar yang terbagi kedalam empat kelompok jenis
hutan yaitu; hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas, dan
hutan lainnya/kawasan budidaya non kehutanan. Berkaitan
dengan pengelolaan hutan tersebut tidak terlepas dari perusahaan
HPH. Pada Tahun 2009 terdapat 3 pemegang HPH dengan luas
areal HPH sebesar 98.188 hektar.
- Penggunaan air tanah di daerah sekitar pantai DAS Linungkayan
masih belum terkendali sehingga diperlukan suatu peraturan
daerah tentang Pajak Daerah dimana tertuang jika setiap
pengambilan atau pemanfaatan air tanah dikenakan pajak dengan
nama pajak air bawah tanah.
E. Kabupaten Bulungan
- Kerusakan yang terjadi di Hutan Lindung DAS Bunyu Pulau
Bunyu Kabupaten Bulungan disebabkan akibat aktivitas
perusahaan pertambangan batubara yang sebagian wilayah
konsesinya masuk kawasan konservasi tersebut.
- Penggunaan air tanah di DAS Sekatak dan DAS Belayau masih
belum terkendali.
- Kualitas air tanah yang mulai menurun.
- Kualitas sumber air bersih yang terus menurun karena sistim
pengelolaan masih sederhana.

90
2.4.2 Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air

A. Kota Tarakan
- Permasalahan Penyediaan Air Baku di DAS Tarakan. DAS Tarakan
di Kota Tarakan memiliki berbagai persoalan yang tengah
dihadapi dalam penyediaan air bersih. Persoalan Perusahaan
Daerah Air Minum ini begitu kompleks dimana salah satunya
adalah persoalan air baku. Dengan mengoptimalkan dua embung
yang ada, ketersediaan air baku bisa teratasi, begitu juga dengan
penyambungan-penyambungan.
- Kurang tertariknya investor swasta dalam penyertaan modal
dimana di bidang infrastruktur Sumber Daya Air masih banyak
kegiatan non cost recovery yang menjadi tanggung jawab
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, antara lain
dalam pembangunan jalan, fasilitas keselamatan transportasi,
sumber daya air, fasilitas persampahan, dan sanitasi.
B. Kabupaten Malinau
- Masih Belum Jelasnya Peruntukan Sumber Air. Di DAS Sesayap
khususnya sekitar Kota Malinau, peruntukannya untuk rumah
tangga dalam hal ini DAS masih tumpang tindih dengan industri
dalam hal ini pertambangan pasir maupun batubara.
- Belum terlayaninya semua masyarakat perkotaan dan pedesaan
akan ketersediaan air bersih di DAS Sesayap. Prioritas bagi
Kabupaten Malinau saat ini khususnya di DAS Sesayap adalah
penyediaan air bersih perkotaan dan pedesaan. Hal ini karena,
dari sekitar 12 ribu kepala keluarga untuk wilayah perkotaan
yang ada di ibukota Kabupaten Malinau, yang terlayani air bersih
baru sekitar 3 ribu kepala keluarga. Untuk penyediaan air bersih
pedesaan terutama daerah pedalaman dan perbatasan, diperlukan
dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan air bersih tiga kecamatan yakni
Kecamatan Malinau Selatan satu desa, Kecamatan Mentarang
Hulu 3 desa, dan Kecamatan Kayan Hilir satu desa.
- Dukungan BUMN dan BUMD yang kurang dalam pembangunan
wilayah perbatasan terutama mengenai infrastruktur sumber daya

91
air, dimana belum sinergi antara program-program pembangunan
dari Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat.
C. Kabupaten Nunukan
- Zona pemanfaatan untuk sumber air di WS Sesayap belum
sepenuhnya dilaksanakan. Masih ada zona yang seharusnya
dimanfaatkan untuk kawasan hutan lindung menjadi kawasan
budidaya seperti di DAS Nunukan, DAS Sembakung, dan DAS
Sebuku.
- Beberapa permasalahan air baik itu jangka pendek maupun
jangka panjang seperti di DAS Sebuku, DAS Simanggaris, dan
DAS Tabul Kabupaten Nunukan disebabkan salah satunya karena
belum mengoptimalkan pemanfaatan air tanah karena DAS
tersebut masuk dalam CAT Tanjungselor.
- Infrastruktur sumber daya air seperti embung dan waduk jarang
dijumpai di WS Sesayap terutama di DAS Sembakung, DAS
Sebuku, dan DAS Tabul.
- Dukungan BUMN dan BUMD yang kurang dalam pembangunan
wilayah perbatasan terutama mengenai infrastruktur sumber daya
air dimana belum sinergi antara program-program pembangunan
dengan Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat.
D. Kabupaten Tana Tidung
- Infrastruktur sumber daya air seperti embung dan waduk jarang
dijumpai di Kabupaten Tana Tidung (DAS Belayau, dan DAS
Linungkayan).
- Zona pemanfaatan untuk sumber air belum sepenuhnya
dilaksanakan. Masih ada zona yang seharusnya dimanfaatkan
untuk kawasan hutan lindung tetapi menjadi kawasan budidaya
E. Kabupaten Bulungan
- Infrastruktur sumber daya air seperti embung dan waduk jarang
dijumpai di Kabupaten Bulungan terutama DAS Bunyu.
- Zona pemanfaatan untuk sumber air belum sepenuhnya
dilaksanakan. Masih ada zona yang seharusnya dimanfaatkan
untuk kawasan hutan lindung tetapi menjadi kawasan budidaya

92
2.4.3 Aspek Pengendalian Daya Rusak Air

A. Kota Tarakan
- Di Kota Tarakan (DAS Tarakan) hujan dengan intensitas cukup,
menyebabkan beberapa wilayah mengalami terendam air dengan
ketinggian rerata melebihi lutut orang dewasa. Bahkan, ada
wilayah yang biasanya tidak terendam seperti di pertigaan Telaga
Keramat dan sebagian wilayah di Kelurahan Kampung Satu/Skip,
sekarang ikut terendam. Masih terdapatnya bangunan-bangunan
di bantaran saluran atau sungai yang mempersempit penampang
saluran yang berfungsi sebagai saluran pembuang. Serta
tumpukan-tumpukan sedimentasi dan sampah di dalam saluran
yang mengakibatkan tersumbatnya saluran yang mengakibatkan
memperkecil debit aliran pada saluran itu.
- Permasalahan Tanah Longsor, Aktivitas pemanfaatan lereng bukit
di Kota Tarakan (DAS Tarakan) utamanya yang berada di
Kampung Bugis, sekitar Gunung Selatan dan lainnya
mengakibatkan daerah tersebut rawan longsor. Seiring
meningkatnya pertumbuhan penduduk di Tarakan, tak menutup
kemungkinan akan banyak lahan kosong yang dimanfaatkan
untuk pemukiman atau sebagainya. Oleh sebab itu perlu untuk
mengawasi dan mencegah pemanfaatan lahan kosong utamanya
di lereng bukit dari aktivitas yang berlebihan seperti
pembangunan pemukiman dan lainnya.
- Di Pesisir Pantai Kota Tarakan (DAS Tarakan) terdapat beberapa
kegiatan yang sering menimbulkan kerusakan mangrove
diantaranya adalah pembukaan lahan untuk pertambakan,
penguasaan lahan oleh masyarakat, dan pembukaan lahan untuk
kegiatan perusahaan seperti kegiatan usaha pembekuan udang
(cold storage), industri perkayuan.
- Kondisi Pantai Amal Baru di Kota Tarakan telah terjadi abrasi
yang diakibatkan terjangan gelombang tinggi di daerah tersebut
sangat signifikan. Potensi abrasi pantai di Amal Baru, dinilai akan
lebih besar lagi dengan adanya fenomena kenaikan permukaan air
laut.

93
B. Kabupaten Malinau
- Di Kabupaten Malinau (DAS Sesayap) khususnya di Kota Malinau,
tinggi genangan mencapai 0,5 sampai dengan 2 m dengan lama
banjir 6 sampai 12 jam dan frekuensi waktu 1 sampai 2 kali
dalam setahun, penyebabnya adalah meluapnya Sungai
Mentarang dan anak sungainya yaitu Sungai Bengalun, Sungai
Sembuak, dan Sungai Kali Amok.
- Sedimentasi pada Sungai Sesayap di Kabupaten Malinau (DAS
Sesayap) diperparah oleh erosi lateral sungai yang bersangkutan
karena ombak yang ditimbulkan oleh perahu cepat. Permasalahan
yang timbul akibat terjadinya sedimentasi di badan sungai yaitu
akan mengganggu kondisi navigasi/pelayaran transportasi sungai.
C. Kabupaten Nunukan
- Di Kabupaten Nunukan (DAS Nunukan) khususnya di Pulau
Nunukan tinggi genangan mencapai 0,5 sampai dengan 1 m
dengan lama banjir 2 sampai 4 jam dan frekuensi waktu 1 sampai
2 kali dalam setahun, penyebabnya adalah meluapnya Sungai
Bolong, dikarenakan sedimentasi yang terjadi di sungai bolong.
- Abrasi Pantai Tanjung Aru di Desa Tanjung Aru, Kecamatan
Sebatik Kabupaten Nunukan (DAS Sebatik) kian mengancam
keselamatan jiwa dan rumah penduduk khususnya yang
bermukim di wilayah pesisir pantai. Abrasi melalui hantaman
ombak pada setiap bulan agustus sampai september mempunyai
kekuatan yang sangat besar bahkan sampai merobohkan rumah
warga. Selain itu, di sepanjang pesisir pantai dari Sungai Nyamuk
sampai kawasan Sungai Taiwan Kecamatan Sebatik Induk juga
terjadi abrasi pantai. Panjang pantai yang mengalami abrasi telah
mencapai 100 meter dari bibir pantai sehingga mengakibatkan
ada beberapa masyarakat harus berpindah tempat. Penyusutan
garis pantai bisa dilihat dari banyaknya pohon kelapa yang
dulunya berdiri kokoh di pantai saat ini hilang karena abrasi.
- Bantuan untuk upaya pemulihan bagi masyarakat yang menjadi
korban bencana daya rusak air dilakukan lembaga swadaya
masyarakat nasional dan lokal dan Pemerintah setempat dengan
menyediakan tenda-tenda pengungsian sementara, persediaan

94
makanan, perahu karet, pelayanan kesehatan keliling, dan
bantuan air bersih. Tetapi untuk daerah-daerah di daerah hulu
seperti di Kabupaten Nunukan (DAS Sesayap, DAS Sembakung,
dan DAS Sebuku) sulit dijangkau karena sulitnya keterjangkauan
lokasi.
D. Kabupaten Tana Tidung
- Banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai Kayan, air
menggenang pada sawah-sawah akibat tidak ada pintu-pintu air
pada saluran pembuang.
- Permasalahan Kerusakan Hutan Mangrove di DAS Belayau
Kecamatan Sesayap Hilir seluas 59.900 ha.
E. Kabupaten Bulungan
- Di Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan khususnya di Desa
Bunyu Selatan, jika hujan turun dipastikan akan terjadi banjir,
hal ini dikarenakan penampang sungai yang ada tidak mampu
menampung debit air, sehingga air meluap mengenangi jalan dan
fasilitas umum.
- Kerusakan hutan mangrove di DAS Bunyu Kecamatan Bunyu
sebesar 13.414,5 ha, di DAS Sekatak Kecamatan Sekatak sebesar
30.120 ha, di DAS Ansam Kecamatan Tanjung Palas Tengah
sebesar 5.726 ha, Kecamatan Tanjung Palas Utara sebesar
12.457,3 ha.

2.4.4 Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air

Permasalahan dalam aspek sistem informasi sumber daya air di WS


Sesayap antara lain adalah :
a. Sistem informasi sumber daya air di WS Sesayap pada saat ini belum
dikelola secara terintegrasi. Informasi sumber daya air yang ada pada
saat ini masih dikelola oleh masing-masing instansi terkait dan
sebagian telah melakukan publikasi melalui website.
b. Belum adanya format yang seragam untuk pengelolaan data sumber
daya air secara elektronik.
c. Perlunya penentuan administrator pengelola data sumber daya di
daerah dengan regulasi di daerah.

95
d. Belum adanya Standar Operasional Prosedur mekanisme pengelolaan
data sumber daya air.
e. Adanya stagnasi aliran data/informasi sumber daya air dari
Kabupaten ke Provinsi dan Pusat yang mengakibatkan kesulitan
dalam pengambilan kebijakan pemerintah.
f. Kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia pengelola Sistem
Informasi Geografis masih kurang.

2.4.5 Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Peran Masyarakat


dan Dunia Usaha

Permasalahan dalam aspek pemberdayaan dan peningkatan peran


masyarakat dan dunia usaha di WS Sesayap antara lain adalah:
a) Kualitas Sumber Daya Manusia
Penduduk di WS Sesayap terdiri dari bermacam-macam budaya, suku,
agama, dan adat istiadat. Menyangkut bidang pendidikan masih
terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi seperti rendahnya
kualitas masyarakat, rendahnya manajemen pendidikan, dan
rendahnya penerapan teknologi pendidikan.

b) Eksploitasi Masyarakat Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam di


Kawasan Pesisir
Kerusakan hutan mangrove yang terjadi pada umumnya akibat
pembukaan lahan besar-besaran yang dijadikan sebagai lahan
pertambakan. Akibat dari kerusakan hutan mangrove sangat
mempengaruhi pada eksistensi kondisi sosial ekonomi nelayan
tradisional.

c) Belum Optimalnya Kelembagaan yang Ada


Kelembagaan yang telah ada seperti Balai Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai (BPDAS), Kemenhut, Forum Wadah Koordinasi Pengelolaan
Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, sejauh ini belum
optimal sehingga perlu difungsikan secara optimal dan diperkuat
organisasi serta kewenangannya. Demikian pula untuk kelembagaan
masyarakat yang telah ada seperti kelompok petani pemakai air (P3A),
kemitraan penggunaan air irigasi dan lain-lain.

96
2.5 Identifikasi Potensi Yang Bisa Dikembangkan di WS Sesayap

2.5.1 Aspek Konservasi Sumber Daya Air

A. Kota Tarakan
- Hutan lindung merupakan wilayah yang sangat penting untuk
masyarakat di Kota Tarakan, selain berfungsi dalam konservasi
air juga berfungsi mencegah terjadinya erosi dan banjir.
- Potensi budidaya rumput laut
- Pengembangan daerah konservasi menjadi tujuan wisata.
- Kota Tarakan mempunyai potensi tambang batubara yang besar
dan rawan dieksploitasi. Tarakan adalah kota dengan pulau kecil
dengan mayoritas tanah berpasir, keadaan ini membuat kegiatan
penambangan memberikan potensi kerusakan yang jauh lebih
besar dibandingkan Kalimantan daratan terutama dari stabilitas
tanah dan konservasi air, sehingga jika batu bara di Kota Tarakan
ditambang maka ancaman terjadinya bencana jauh lebih besar.
B. Kabupaten Malinau
- Potensi Hutan Setulang
Hutan Setulang memiliki luas areal sekitar 5.300 ha yang terletak
antara 3º 23’ dan 3º 29’ Lintang Utara dan antara 116º 24’ dan
116º 29’ Bujur Timur. Secara administrasi pemerintahan, Desa
Setulang termasuk dalam wilayah Kecamatan Malinau Selatan,
Kabupaten Malinau (DAS Sesayap). Kondisi hutannya secara
umum sangat baik, walaupun di beberapa tempat terdapat bekas
gangguan, baik oleh alam (angin puyuh) maupun karena ulah
manusia. Hasil hutan non-kayu terutama tengkawang (terutama
Shorea Macrophylla dan S. Beccariana) tersebar cukup merata di
wilayah ini. Selain itu rotan, buah-buahan, daun sang (Licuala
Valida), bahan sayur dan obat-obatan juga banyak dijumpai.
Daerahnya dapat dikatakan sangat subur dengan dicirikan oleh
banyaknya anak-anak sungai yang mengalir di kawasan ini yang
semuanya bermuara di Sungai Setulang.

- Potensi Hutan Sengayan


Desa Sengayan dapat dikatakan memiliki kawasan hutan yang
sangat luas, termasuk diantaranya hutan produksi seluas sekitar

97
3.325 ha, mulai dari daerah perbatasan dengan Desa Adiu di hilir
Sungai Malinau sampai Sungai Peang Kocop di bagian hulu
Sungai Sengayan (DAS Sesayap). Bagian barat (masih merupakan
hulu Sungai Sengayan) direncanakan akan ditetapkan sebagai
kawasan lindung (berdasarkan program Desa Sengayan). Luas
kawasan hutan yang dicadangkan sebagai hutan lindung ini
diperkirakan lebih dari 6.000 ha. Secara administrasi
pemerintahan, Desa Sengayan dan kawasan hutannya tersebut
termasuk dalam wilayah Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten
Malinau, Kalimantan Timur. Fungsi lindung kawasan hutan Desa
Setulang dan Sengayan sangat penting dalam menjaga kestabilan
kuantitas dan kualitas air yang mengalir di masing-masing
kawasan. Selain sebagai pengatur tata air, kedua hutan (Setulang
dan Sengayan) mempunyai peranan yang sangat penting dari segi
konservasi dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan dan
lingkungannya, dalam hal ini termasuk masyarakat yang
bermukim di sekitarnya.

C. Kabupaten Nunukan
- Taman Nasional Kayan Mentarang
Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) ditetapkan pada Tahun
1996 dengan luas kawasan mencapai 1,36 juta hektar.
Berdasarkan Rencana Pengelolaan Taman Nasional Kayan
Mentarang (2002), Taman Nasional Kayan Mentarang merupakan
kawasan konservasi terbesar di Kalimantan dan termasuk salah
satu yang terbesar di Asia Pasifik. Kawasan Taman Nasional
Kayan Mentarang merupakan daerah tangkapan air bagi sungai-
sungai besar di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Sungai Kayan,
Sungai Sesayap, dan Sungai Sembakung. Secara administratif,
kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang masuk ke dalam
wilayah administratif Kabupaten Malinau dan Kabupaten
Nunukan. Hutan Taman Nasional Kayan Mentarang melalui
fungsi ekologisnya dalam pengaturan tata air (regulation of
hydrological flows) dan penyediaan air (storage and retention of
water) memberikan dukungan ekologis nyata terhadap
pemenuhan kebutuhan air bagi masyarakat sekitar kawasan dan

98
masyarakat umum, terutama di wilayah administratif Kabupaten
Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Bulungan.

D. Kabupaten Tana Tidung


- Pengembangan daerah konservasi menjadi hutan Suaka Alam dan
Hutan Wisata
- Adanya potensi Air tanah dan air permukaan.
- Potensi pengembangan daerah konservasi
E. Kabupaten Bulungan
- Pengembangan daerah konservasi menjadi hutan Suaka Alam dan
Hutan Wisata
- Adanya potensi Air tanah dan air permukaan.
- Potensi menjadi daerah pertambangan dan migas

2.5.2 Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air

A. Kota Tarakan
- Pengembangan Daerah Rawa Pasang Surut
- Sistem penyediaan air bersih yang dikelola oleh PDAM Kota
Tarakan sebagian besar memanfaatkan air baku dari air
permukaaan, sehingga dalam sistem pengolahannya mengguna-
kan sistem pengolahan air bersih secara lengkap.
- Pengelolaan Sumber Air Baku untuk Air Bersih Sumber air baku
yang dimanfaatkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Tarakan (DAS Tarakan) untuk memenuhi kebutuhan air bersih
adalah Sungai Kampung Bugis untuk instalasi pengolahan air
Kampung Bugis, Sungai Sesanip untuk instalasi pengolahan air di
Persemaian, Sungai Semunti untuk instalasi pengolahan air Juata
Laut, dan Sungai Binalatung untuk instalasi pengolahan air
Kampung Satu dengan total terpasang kapasitas 400 ltr/dtk.
- Pengembangan daerah perkebunan di Kota Tarakan seluas 636
Ha.
- Pengembangan luas usaha pemeliharaan ikan budidaya tambak
di Kota Tarakan seluas 857 Ha.
- Pemeliharaan ikan budidaya kolam di Kota Tarakan seluas 16,20
Ha.
- Potensi untuk pengembangan budidaya rumput laut.

99
- Potensi untuk pengembangan sarana perhubungan air.
- Potensi Untuk Pengembangan Pariwisata, pantai Amal di Kota
Tarakan memiliki eksotisme pesona wisata bahari yang sudah
menjadi buah bibir bagi masyarakat sekitar. Meski Pantai Amal
tidak termasuk pantai berpasir putih tetapi, Pantai Amal tetap
memiliki pesona pariwisata yang layak menjadi target dalam
daftar kunjungan wisata Anda.
B. Kabupaten Malinau
- Pengembangan Daerah Rawa Pasang Surut
- Pengembangan dan pemanfaatan air baku. Instalasi pengolahan
air di Malinau Kota (dekat pelabuhan) adalah intake tertua
dengan kapasitas terpasang 20 ltr/dtk. Instalasi pengolahan air di
Kuala Lapang dengan kapasitas terpasang 40 ltr/dtk akan tetapi
sampai saat ini hanya memiliki kapasitas produksi 20 ltr/dtk.
Instalasi pengolahan air Tanjung Lima yang masih dalam tahap
konstruksi yang kapasitas produksinya mencapai 20 ltr/dtk. Total
kapasitas produksi air baku PDAM Malinau Kota jika IPA Tanjung
Lima beroperasi adalah 60 ltr/dtk dan masih dapat ditingkatkan
menjadi 80 ltr/dtk jika saja IPA di Kuala Lapang dapat
berproduksi maksimal.
- Pengembangan jaringan irigasi di Kabupaten Malinau seluas
4.050 Ha.
- Pengembangan daerah perkebunan di Kabupaten Malinau seluas
7.223 Ha.
- Potensi untuk pengembangan sarana perhubungan air
C. Kabupaten Nunukan
- Pengembangan Daerah Rawa Pasang Surut
- Pengembangan Food Estate dimana luas indikasi lahan potensial
untuk pengembangan rice estate di Kabupaten Nunukan adalah
12.434 Ha dan 4.916,93 di Kabupaten Tana Tidung.
- Pengembangan jaringan irigasi di Kabupaten Nunukan seluas
6.445 Ha.
- Pengembangan daerah perkebunan di Kabupaten Nunukan seluas
79.395 Ha.

100
- Pengembangan luas usaha pemeliharaan ikan budidaya tambak
di Kabupaten Nunukan seluas 10.020 Ha.
- Pemeliharaan ikan budidaya kolam di Kabupaten Nunukan seluas
105,03 Ha. Sebagian besar hasil tangkapan nelayan di Kabupaten
Nunukan lebih banyak dijual ke Malaysia, karena belum adanya
Cold Storage di kabupaten perbatasan akibat kurangnya pasokan
air bersih dan listrik.
- Potensi untuk pengembangan budidaya rumput laut
- Potensi untuk pengembangan sarana perhubungan air
- Potensi untuk Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro dan Pembangkit Listrik Tenaga Air. Untuk mengatasi defisit
pasokan tenaga listrik karena derating mesin Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) Nunukan dan ketidakmampuan memasok
beban listrik yang terus meningkat, maka dapat dilakukan
dengan memanfaatkan potensi sumber energi listrik yang terdapat
di daerah ini. Seperti sumber tenaga air yang terdapat di DAS
Sebatik Kecamatan Sebatik Barat yang dapat digunakan untuk
Pembangkit Listrik dengan potensi 30 MW. Di DAS Sesayap
Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan dengan membangun
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Desa Pa Raye, potensi
listrik yang dihasilkan mencapai 16,251 MW. Sedangkan di DAS
Sembakung Desa Sumolumong, Kecamatan Lumbis Kabupaten
Nunukan dapat dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan
potensi listrik mencapai 22,031 MW. Pembangunan tiga
pembangkit ini berpotensi menghasilkan listrik sampai dengan
38,312 MW.
D. Kabupaten Tana Tidung
- Pengembangan Daerah Rawa Pasang Surut
- Pengembangan Food Estate dimana luas indikasi lahan potensial
untuk pengembangan rice estate di Kabupaten Tana Tidung
adalah 4.916 Ha.
- Pengembangan jaringan irigasi di Kabupaten Tana Tidung seluas
750 Ha.
- Pengembangan daerah perkebunan di Kabupaten Tana Tidung
seluas 111 Ha.

101
- Potensi untuk pengembangan budidaya rumput laut
- Potensi untuk pengembangan sarana perhubungan air
E. Kabupaten Bulungan
- Pengembangan Daerah Rawa Pasang Surut
- Pengembangan Food Estate dimana luas indikasi lahan potensial
untuk pengembangan rice estate di Kabupaten Bulungan adalah
73.976 Ha.
- Pengembangan jaringan irigasi di Kabupaten Bulungan seluas
5.035 Ha.
- Pengembangan daerah perkebunan di Kabupaten Bulungan
seluas 36.862 Ha.
- Pengembangan luas usaha pemeliharaan ikan budidaya tambak
di Kabupaten Bulungan.
- Pemeliharaan ikan budidaya kolam di Kabupaten Bulungan
seluas 105,03 Ha.
- Potensi untuk pengembangan budidaya rumput laut
- Potensi untuk pengembangan sarana perhubungan air

2.5.3 Aspek Pengendalian Daya Rusak Sumber Daya Air

A. Kota Tarakan
- Masalah sedimentasi di kota Tarakan ini dapat dikatakan
memiliki pengaruh yang paling besar, dikarenakan hampir
diseluruh saluran drainase eksisting di perkotaan 30 % dari
kapasitas saluran terisi oleh sedimentasi. Tingginya sedimentasi
ini dikarenakan kondisi struktur tanah hampir di seluruh daerah
Tarakan ini merupakan tanah berpasir yang mudah tererosi oleh
aliran air.
- Pengelolaan sistem drainase di DAS Tarakan Kota Tarakan yang
kurang baik akan berpotensi mengakibatkan genangan air.
Pengelolaan sistem drainase untuk penanganan banjir di DAS
Tarakan Kota Tarakan dilakukan dengan mereview desain
kawasan saluran drainase yang ada agar mampu menampung
beban aliran permukaan yang terjadi, menuntaskan
pembangunan terutama untuk sistem drainase sekunder dan
tersiernya sehingga fungsi drainase sebagai pengendali aliran

102
permukaan dapat berfungsi secara optimal, dan diperlukan
sarana atau bangunan pengendali banjir lain sebagai penunjang
sistem drainase sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
daerah layanan.
- Potensi pengaruh pasang surut air laut terhadap genangan banjir
dan pengaruh gelombang terhadap abrasi pantai.
B. Kabupaten Malinau
- Pembuatan bangunan pengaman tebing salah satunya adalah
dengan pembuatan bronjong di Sungai Sesayap yang melewati
Kabupaten Malinau dimaksudkan untuk mencegah longsornya
tebing Sungai Sesayap akibat gerusan air sungai yang membelok
dan ombak yang dihasilkan dari transportasi speed boat.
- Potensi pengaruh pasang surut air laut terhadap genangan banjir.
C. Kabupaten Nunukan
- Pemerintah Kabupaten Nunukan melalui Dinas Pekerjaaan Umum
telah membuat tanggul penahan gelombang di beberapa titik
Pantai Tanjung Aru Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan (DAS
Sebatik), salah satunya dengan pembangunan tanggul sepanjang
600 meter pada Tahun 2007 dan proyek penahan abrasi untuk
pemecah gelombang. Kemudian untuk rancangan ke depan,
panjang pantai yang rentan terkena hantaman gelombang
mencapai hingga 4 km dirancang untuk ditanggul dan
direklamasi hingga 1,5 km ke laut. Di sepanjang pesisir pantai
dari Sungai Nyamuk sampai kawasan Sungai Taiwan Kecamatan
Sebatik Induk Kabupaten Nunukan (DAS Sebatik), telah
dilakukan upaya dengan cara memasang penahan gelombang,
tetapi karena dipasang secara sederhana sehingga tidak begitu
kuat menahan hantaman gelombang dan perlu dipasang alat
pemecah gelombang di sepanjang pesisir pantai yang terkena
abrasi.
- Potensi pengaruh pasang surut air laut terhadap genangan banjir
dan pengaruh gelombang terhadap abrasi pantai.
D. Kabupaten Tana Tidung
- Pembuatan bangunan pengaman tebing di Sungai Sesayap yang
melewati Kabupaten Tana Tidung dimaksudkan untuk mencegah

103
longsornya tebing sungai akibat gerusan air sungai yang
membelok dan ombak yang dihasilkan dari transportasi speed
boat.
- Potensi pengaruh pasang surut air laut terhadap genangan banjir
dan pengaruh gelombang terhadap abrasi pantai.
E. Kabupaten Bulungan
- Potensi pengaruh pasang surut air laut terhadap genangan banjir
dan pengaruh gelombang terhadap abrasi pantai.
- Potensi tambang dan migas di pulau bunyu yang jika tidak diatur
akan berdampak pada penurunan kualitas dan kuantitas air.
- Potensi pengaruh pasang surut air laut terhadap genangan banjir
dan pengaruh gelombang terhadap abrasi pantai.

2.5.4 Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air

Beberapa potensi yang bisa dikembangkan pada aspek sistem informasi


sumber daya air di WS Sesayap antara lain :
a. Menciptakan sistem basis data dan utilitas untuk pelayanan
informasi serta konsistensi penyediaan informasi yang akuntabel di
WS Sesayap.
b. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di WS Sesayap dalam
rangka pelayanan data dan informasi sumber daya air yang akurat,
tepat waktu dan berkelanjutan.
c. Role sharing antar institusi pengelola sumber daya air, yang
memungkinkan sharing sistem informasi sumber daya air di WS
Sesayap.
d. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan jaringan informasi sumber
daya air yang terpadu dan sharing data informasi antar institusi
pengelola data informasi di WS Sesayap.

2.5.5 Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Peran Masyarakat


dan Dunia Usaha

Beberapa potensi yang bisa dikembangkan pada aspek pemberdayaan


masyarakat dan peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha di WS
Sesayap antara lain :

104
a. Pelibatan masyarakat sejak perencanaan sampai konstruksi.
b. Pembentukan Tim Koordinasi Pengelola Sumber Daya Air / TKPSDA
WS Sesayap sebagai wadah koordinasi dalam Pengelolaan Sumber
Daya Air di Wilayah Sungai.
c. Kegiatan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air / GN-KPA
sebagai sarana untuk mewujudkan kesadaran penyelamatan sumber-
sumber air dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat di WS
Sesayap.
d. Melakukan pelatihan partisipatif dalam perencanaan dan Pengelolaan
Sumber Daya Air di WS Sesayap yang meliputi semua aspek.
e. Melakukan peningkatan peran swasta dalam Pengelolaan Sumber
Daya Air di WS Sesayap.

105
3 BAB III
ANALISIS DATA

3.1 Asumsi, Kriteria, dan Standar

Asumsi dan kriteria dan standar yang digunakan dalam analisis data WS
Sesayap antara lain yang termuat didalam:

- Pedoman Perencanaan Wilayah Sungai, Ditjen Sumber Daya Air, 2004.

- Standar Kriteria Perencanaan Irigasi KP-01.

- Kriteria Penetapan Lahan Kritis, oleh Balai Rehabilitasi Lahan dan


Konservasi Tanah (BRLKT) dan Dinas Perhutani dan Konservasi Tanah
(DPKT).

- Paket Program DSS Ribasim, Delft Hydraulic, Netherland.

- Kriteria Kelas Mutu Air sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82


Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air dan Peraturan Daerah terkait.

- Kewenangan pengelolaan daerah irigasi sesuai dengan Peraturan


Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006.

- Metode, analisis, dan perhitungan sesuai dengan Standar Nasional


Indonesia.

Penyusunan Rancangan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air di WS


Sesayap dilakukan berdasarkan beberapa standar untuk penyusunan
skenario Pengelolaan Sumber Daya Air WD (Water District) / DP (Daerah
Pelayanan) Sesayap sebagai berikut.

a. Standar Analisis Kebutuhan Air RKI (Rumah-Tangga, Perkotaan dan


Industri):
Kebutuhan air tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk,
dimana dalam hal ini penduduk perlu dibedakan sebagai penduduk
desa dan kota. Adanya pembedaan kebutuhan air untuk penduduk
desa dan kota dilakukan dengan pertimbangan bahwa penduduk
(rumah tangga) di perkotaan, dibanding dengan penduduk desa

106
cenderung memanfaatkan air secara berlebih untuk tujuan-tujuan
tertentu; yang diantaranya disebabkan karena tingkat pendapatan
(kemampuan) yang lebih tinggi dari penduduk desa. Kriteria dan
standar kebutuhan air bersih rumah tangga per orang per hari
berdasarkan jumlah penduduk ditunjukkan pada Tabel 3.1, untuk
proyeksi kebutuhan air rumah tangga, perkotaan, dan industri di WS
Sesayap akan disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.1. Kriteria dan Standar Kebutuhan Air Bersih Rumah


Tangga per Orang Per Hari Berdasarkan Jumlah Penduduk

Kebutuhan
Jumlah Penduduk
No Kategori Kota Air Bersih
(Jiwa)
(L/O/H)
Semi Urban (Ibu Kota
1 3.000 – 20.000 60 – 90
Kecamatan / Desa)
90 – 110
2 Kota Kecil 20.000 – 100.000
100- 125
3 Kota Sedang 100.000 – 500.000
120 – 150
4 Kota Besar 500.000 – 1.000.000

5 Metropolitan > 1.000.000 150 – 200


Sumber : Dirjen Cipta Karya, DPU, Tahun 2006, ”Unit Pelayanan”, Materi
Pelatihan Penyegaran SDM Sektor Air Minum

Tabel 3.2. Proyeksi Kebutuhan Air Rumah Tangga, Perkotaan, dan


Industri di WS Sesayap

Tahun
Item Satuan
2012 2017 2022 2027 2032
Kebutuhan Air
m³/dtk 1,26 1,47 1,60 1,71 1,85
Rumah Tangga-Kota
Kebutuhan Air
m³/dtk 0,40 0,47 0,51 0,54 0,59
Industri
Kebutuhan Air
m³/dtk 1,66 1,94 2,11 2,25 2,43
Total
Sumber : Hasil Analisis, 2013

107
b. Standar Analisis Kebutuhan Air untuk Perikanan (tambak) dan
Kebutuhan Air Peternakan.

Estimasi besarnya kebutuhan air untuk tambak ditentukan sesuai


dengan studi yang dilakukan oleh FIDP (Frontiers Investment and
Development Partners) dan IWRD (Integrated Water Resources
Development). Ditetapkan bahwa untuk kedalaman kolam ikan kurang
lebih 70 cm, banyaknya air yang dibutuhkan per-hektar adalah 35 –
40 mm/hari, air tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk
pengaliran /pembilasan. Tetapi karena air tersebut tidak langsung
dibuang, tetapi kembali lagi, maka besar kebutuhan air untuk tambak
yang diperlukan hanya sekitar 1/5 hingga 1/6 dari kebutuhan air
yang seharusnya, dan ditetapkan sebesar 7 mm/hari/ha. Data luas
kolam untuk perikanan diperoleh dari FIDP, dan proyeksi luas kolam
di masa yang akan datang di anggap tidak berubah. Proyeksi
kebutuhan air tambak dan kebutuhan air peternakan disajikan pada
Tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3. Proyeksi Kebutuhan Air Tambak dan Kebutuhan


Air Peternakan WS Sesayap
Tahun
Uraian Satuan
2012 2017 2022 2027 2032
Kebutuhan Air
m³/dtk 11,45 12,03 12,65 13,29 13,97
Tambak
Kebutuhan Air
m³/dtk 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Peternakan
Kebutuhan Air
m³/dtk 19,10 20,07 21,10 22,17 23,31
Total
Sumber : Hasil Analisis, 2013

c. Analisis Kebutuhan Air untuk Pertanian

Kebutuhan air pertanian di WS Sesayap diproyeksikan 20 tahun


kedepan. Pada Tahun 2032 diproyeksikan kebutuhan air total untuk
pertanian adalah 24,34 m3/dtk seperti yang terlihat pada Tabel 3.4
berikut ini.

108
Tabel 3.4. Proyeksi Kebutuhan Air Pertanian WS Sesayap

Tahun
Item Satuan
2012 2017 2022 2027 2032
Kebutuhan Air Pertanian
m³/dtk 0,55 0,58 0,61 0,64 0,67
Lahan Kering
Kebutuhan Air Pertanian
m³/dtk 1,27 1,24 1,21 1,18 1,15
Lahan Campur
Kebutuhan Air Sawah
m³/dtk 18,54 19,48 20,48 21,52 22,62
Kebutuhan Air Total m³/dtk 20,36 21,30 22,29 23,34 24,44
Sumber : Hasil Analisis, 2013

d. Neraca Air
Analisis keseimbangan yang dilakukan, untuk melihat kondisi saat ini
dan proyeksi 20 tahun ke depan dalam pemenuhan berbagai
kepentingan, khususnya pemenuhan air baku untuk keperluan rumah
tangga, perkotaan dan industri serta untuk keperluan irigasi di WS
Sesayap. Adapun neraca air WS Sesayap sebagaimana tercantum pada
Tabel 3.5. dan Gambar 3.1.

109
Tabel 3.5. Neraca Air WS Sesayap Pada Tahun 2012 dan Proyeksinya

Bulan (m³/dtk) . Rata-rata


Keterangan juta
Jan. Feb. Mar. Apr Mei. Jun Jul Agu Sep. Okt Nov Des. m³/dtk.
m³/thn
. n
.
Potensi Air 867,03 518,33 1.821,98 790,26 1.127,94 2.163,32 1.175,19 665,23 1.162,99 1.308,96 2.072,91 1.630,49 1.275,39 40.220,57.
(Q80)
Ketersediaan 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 38,01 1.198,66
Air
Keb. Air R.Tangga-Kota 2012 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 1,26. 39,83
Keb. Air R.Tangga-Kota 2032 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 1,85. 58,25
Keb. Air Industri 2012 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 0,40. 12,65
Keb. Air Industri 2032 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 0,59. 18,49
Keb. Air Irigasi 2012 25,46 25,19 26,59 22,52 20,58 17,64 19,51 17,31 11,43 11,16 16,64 30,27 20,36 641,97
Keb. Air Irigasi 2032 30,56 30,24 31,93 27,03 24,71 21,18 23,42 20,78 13,72 13,40 19,97 36,34 24,44 770,69
Keb. Air Perkebunan 2012 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 8,17. 257,76
Keb. Air Perkebunan 2032 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 9,97. 314,52
Keb. Air Tambak 2012 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 11,45 361,08
Keb. Air Tambak 2032 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 13,97 440,58
Keb. Air Peternakan 2012 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,55.
Keb. Air Peternakan 2032 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,02. 0,67.
Total Kebutuhan Air 2012 46,76 46,49 47,90 43,82 41,88 38,94 40,81 38,61 32,73 32,46 37,94 51,57 41,66 1.313,83
Total Kebutuhan Air 2032 56,96 56,64 58,32 53,43 51,10 47,58 49,82 47,17 40,12 39,79 46,37 62,74 50,84 1.603,20

Sumber : Hasil Analisis, 2013

110
PotensiWS
Neraca Air Ekisting AirSesayap
di WS Sesayap Tahun
Tahun 2012 2012
dan Proyeksinya
Neraca Air Ekisting WS Sesayap Tahun 2012 dan Proyeksinya
2500 2500
2500
2.163,32 2.072,91
2.072,91
2.163,32
2000 2000 2.163,32 2.072,91
2000
1.821,98
1.821,98
1.821,98
1500 1500 1.630,49
1.630,49
1500 1.162,99 1.630,49
1.175,19 1.308,96 1.162,99
1.127,94 1.175,19 1.308,96
1.308,96
1.162,99
1000 867,03 1.127,94
1.127,94 1.175,19
1000
1000
867,03
867,03
Neraca Air Ekisting WS
790,26 Sesayap Tahun 2012
dandan Proyeksinya
m³/dtk

Neraca AirAir
Neraca Ekisting WS
790,26
Ekisting WS Sesayap
Sesayap Tahun
Tahun 2012
2012 dan Proyeksinya
Proyeksinya
m³/dtk

790,26 665,23
m³/dtk

500
120
Neraca Air
518,33 Ekisting WS Sesayap Tahun
Neraca Air Ekisting WS Sesayap Tahun665,23
518,33 2012
2012 dan Proyeksinya
665,23 dan Proyeksinya
120
500 120
500
518,33

2500
1000 2500
1000 100
0 Jan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
88,25
Dec
Jan Feb Feb Mar Mar Apr Apr May May Jun Jun Jul Jul Aug
Aug Sep
Sep Oct
Oct Nov
Nov 88,25
Dec
Dec
2.163,32
2.163,32 2.072,91
2.072,91
2000
80 2000 77,84
77,84
8074,61
80 Potensi 74,61
Air
Potensi 73,85
(Q80)
Air 73,85
(Q80) 1.821,98
1.821,98
Potensi Air (Q80) 72,48
72,48
64,07
64,07 66,28
66,28 62,74
61,2261,2260,59
56,96 60,59
56,64 58,32 60,78
60,78
53,43 51,10 52,45 57,76
57,76
(m³/detik)

6060 1500
60 1500 54,35
54,35 51,571.630,49
(m³/detik)
(m³/detik)

52,45 49,82
49,81 47,58 51,50
51,50 1.630,49
46,76 46,49 47,90 43,8249,81 47,31
47,31 47,17 49,61
46,37
42,93
41,88 42,93 40,81 42,15 44,12
44,12 1.162,99
1.162,99
44,12
44,12 44,12
38,94
1.127,94
42,15
38,61 40,12
1.175,19
1.175,19 38,01 39,79
38,01 1.308,96
1.308,96
38,01
4040 1000867,03
867,03
1.127,94 34,83 34,07
34,83 34,07
40 1000
44,1244,1244,1244,12 44,12
44,12 44,12
44,12 44,12
44,12 44,12
44,12 44,12
44,12 44,12
44,12 44,12
44,12
40,59 38,01
38,01 38,01 38,01 38,01 38,01
790,26 38,01 38,01 38,01 40,59
37,94
m³/dtk

790,26
m³/dtk

665,23 32,46
32,73
665,23
518,33 27,77
20 2020 500 500
518,33 28,40
28,40 27,77

00
0 0
0 Jan Jan Feb Feb Mar Mar Apr Apr May
MayMayMay Jun JunJul Aug
Jul AugSep SepOct Nov
Oct Dec
Nov Dec
Jan Jan
Jan Feb Feb Feb Mar MarMar AprAprApr May Jun Jun Jun Jul
Jul Jul Aug
Aug AugSep SepOct
Oct Nov
Nov
Oct Dec
NovDec Dec

Potensi Air (Q80) Ketersediaan Air


Ketersediaan TotalKebutuhan
Kebutuhan Air
Air 2012
2012 Total KebutuhanAir
Air 2032
Potensi Air (Q80) Ketersediaan AirAir Total
Total Kebutuhan Air 2012 Total
TotalKebutuhan
Kebutuhan Air2032
2032
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 3.1. Grafik Neraca Air Eksisting WS Sesayap Tahun 2012
dan Proyeksinya

111
3.2 Skenario Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap

Skenario yang digunakan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air di WS


Sesayap didasarkan atas kondisi perekonomian dan finansial negara
untuk membiayai program-program pembangunan tersebut. Program-
program pembangunan yang diusulkan di wilayah sungai adalah
konsekuensi logis dari :

 Kondisi fisik (misal kondisi hidroklimatologi, geologi, hidrogeologi, jenis


tanah, morfologi wilayah, tataguna lahan saat ini, kawasan hutan,
kawasan lindung, kualitas air dsb).

 Kondisi sosial-ekonomi (misal kependudukan, tingkat pendapatan,


tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan penduduk, penguasaan lahan
dsb).

Tetapi program-program tersebut tidak mungkin dapat dilaksanakan


sekaligus, tetapi harus didasarkan atas kriteria tertentu dan prioritas.
Program yang mengusulkan kegiatan-kegiatan yang berlebihan adalah
tidak realistis sehingga diperlukan penyaringan dan pemilihan
berdasarkan prioritas yang sangat mendesak untuk dilaksanakan. Dari
premise ini kemudian muncul skenario pertumbuhan ekonomi sebagai
dasar dalam penetapan program-program yang akan dilaksanakan.

Sebelum krisis moneter pada Tahun 1997/1998 pertumbuhan ekonomi


Indonesia berkisar di angka 7% dan sebagai akibat dari krisis ekonomi
dan finansial yang melanda Asia membuat pertumbuhan ekonomi
Indonesia melambat hingga -13% pada Tahun 1998. (lihat grafik pada
Gambar 3.2 di bawah ini). Pertumbuhan ekonomi secara lambat pulih
kembali pada kurun waktu 2004 – 2007. Bagaimana prospek
perekonomian Indonesia Tahun 2010. Krisis ekonomi yang dialami
Indonesia (dan negara Asia lainnya) pada Tahun 1997/1998 adalah akibat
dari lemahnya struktur finansial ekonomi mikro (perusahaan, perbankan
dan neraca pemerintah).

112
Sumber : Bank Indonesia Monthly Report, 2007
Gambar 3.2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1994 – 2007 (%)

Dalam analisis pertumbuhan ekonomi dikategorikan kedalam skenario


pertumbuhan ekonomi rendah, sedang dan tinggi dengan kriteria sebagai
berikut :

 Skenario 1: pertumbuhan ekonomi rendah apabila,

a. pertumbuhan ekonomi < 4,5%.

b. Kondisi politik nasional tidak stabil.

c. Kebijakan pemerintah daerah kurang mendukung (stabilitas politik


tidak menentu).

d. Kondisi perekonomian menurun dibandingkan kondisi saat ini,


yang dikarenakan adanya krisis global yang berpengaruh pada
pembangunan infrastruktur.

 Skenario 2: pertumbuhan ekonomi sedang apabila,

a. pertumbuhan ekonomi 4,5% – 6,5%.

b. Kondisi politik nasional kurang stabil.

c. Pemerintah daerah baru mulai memperhatikan sektor Pengelolaan


Sumber Daya Air Pertumbuhan ekonomi terjadi apa adanya sesuai
dengan kondisi saat ini. Proyeksi sampai Tahun 2029 dilakukan

113
berdasarkan rata-rata pertumbuhan sektor masing-masing
kabupaten selama 5 – 10 tahun terakhir.

d. Keterlibatan pemerintah dengan program pembangunan daerah


masih seperti kondisi saat ini. Walaupun ada program strategis
yang cukup baik, tetapi implementasi program belum berjalan
sesuai dengan yang direncanakan (seperti: Program pengembangan
pariwisata, Program Kawasan Sentra Produksi, Pengembangan
Agribisnis, dan program pemerintah lainnya), sementara di sisi lain
tingkat kemampuan adaptasi masyarakat terhadap program yang
disampaikan pemerintah dan teknologi pertanian yang baru masih
relatif rendah.

e. Persepsi masyarakat dan pemerintah daerah mengenai


kesejahteraan belum terwujud dalam program pengaturan jumlah
anggota keluarga.

f. Belum ada program khusus dari pemerintah daerah dalam hal


pengaturan jumlah penduduk, baik migrasi maupun kelahiran.

 Skenario 3: pertumbuhan ekonomi tinggi apabila

a. pertumbuhan ekonomi > 6,5%.

b. Kondisi politik nasional stabil.

c. Mendapat dukungan yang besar dari pemerintah daerah dalam


pengelolaan sumber daya air.

d. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi mengarah kepada sektor-sektor


andalan masing-masing kabupaten/kota, sehingga pertumbuhan
sektor-sektor andalan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
sesuai dengan yang ingin dicapai oleh masing-masing pemerintah
kabupaten/kota melalui program-program dinas teknis yang
terkait.

e. Sektor pertambangan pariwisata, industri, perdagangan dan jasa


meningkat sesuai dengan yang ingin dicapai.

f. Kawasan sentra produksi cukup berkembang.

g. Berkaitan dengan kependudukan, ada perbaikan persepsi dari


masyarakat mengenai keluarga sejahtera, tampak pada

114
perencanaan keluarga yang baik. Dari sisi pemerintah, sudah ada
program khusus dari pemerintah daerah dalam hal pengaturan
jumlah penduduk, baik migrasi maupun kelahiran. Dua kondisi
positif tersebut muncul dalam bentuk turunnya tingkat
pertumbuhan penduduk setiap tahunnya.

h. Dari aktivitas pertanian, ada perbaikan pola tanam dan pemilihan


tanaman yang bernilai ekonomi tinggi (high value crops) sehingga
produksi sektor pertanian dapat ditingkatkan seiring dengan
penurunan luas tanah sawah yang ada

Dari analisis ekonomi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa


pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa depan (dalam 5 tahun kedepan)
dapat diasumsikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang terus
berkembang. Sebagai contoh untuk pengembangan daerah irigasi dan
pendayagunaan sumber daya air di WS Sesayap dengan skenario
pertumbuhan ekonomi rendah, sedang dan tinggi adalah sebagai berikut:

a. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Rendah: hanya memenuhi RKI,


Operasi dan Pemeliharaan Bendungan Bilal, Operasi dan
Pemeliharaan Bendungan Binalatung, pembangunan Embung
Binalawan Kecamatan Sebatik Barat, pembangunan Embung Lumbis
di Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan, Operasi dan Pemeliharaan
embung dan rawa, Operasi dan Pemeliharaan irigasi teknis, semi
teknis, dan sederhana, konservasi seluas 8.390 ha.

b. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Sedang: selain upaya pada skenario


ekonomi rendah termasuk Operasi dan Pemeliharaan dan
pengembangan rawa,pembangunan Embung Bunyu di Pulau Bunyu,
dankonservasi seluas 12.586 Ha.

c. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Tinggi: selain upaya pada skenario


ekonomi rendah dan sedang termasuk konservasi seluas 20.976 Ha.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan air di masa mendatang,


maka perlu direncanakan upaya pemenuhan pada simpul kebutuhan air
yang diprediksi akan mengalami kekurangan air berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk
memenuhi kekurangan suplai air didasarkan pada skenario pertumbuhan

115
ekonomi, yaitu pertumbuhan ekonomi tinggi, sedang dan rendah.Adapun
proyeksi pemenuhan air di WS Sesayap untuk masing-masing skenario
pertumbuhan ekonomi bisa dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.6. Proyeksi Pemanfaatan Air di WS Sesayap


untuk Masing-Masing Skenario Pertumbuhan Ekonomi
Tahun
Uraian Satuan
2012 2017 2022 2027 2032
Kebutuhan Air RKI m3/dtk 1,26 1,47 1,6 1,71 1,85
Kebutuhan Air Non Domestik m3/dtk 0,4 0,47 0,51 0,54 0,59
Kebutuhan Air Perkebunan m3/dtk 8,17 8,59 9,03 9,49 9,97
Kebutuhan Air Pertanian Lahan Kering m3/dtk 0,55 0,58 0,61 0,64 0,67
Kebutuhan Air Pertanian Lahan Campur m3/dtk 1,27 1,24 1,21 1,18 1,15
Kebutuhan Air Sawah m3/dtk 18,54 19,48 20,48 21,52 22,62
Kebutuhan Air Tambak m3/dtk 11,45 12,03 12,65 13,29 13,97
Kebutuhan Air Peternakan m3/dtk 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Kebutuhan Air Total m3/dtk 41,66 43,88 46,11 48,39 50,84
1. Ketersediaan Air Rendah m3/dtk 38,01 41,61 44,86 48,16 51,26
2. Ketersediaan Air Sedang m3/dtk 38,01 43,08 47,31 51,6 55,71
3. Ketersediaan Air Tinggi m3/dtk 38,01 46,18 50,67 55,23 58,87
Potensi Air Q80% m3/dtk 1.275,39 1.275,39 1.275,39 1.275,39 1.275,39
Sumber : Hasil Analisis, 2013

3.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Rendah

Pertumbuhan ekonomi rendah diasumsikan bahwa pertumbuhan


ekonomi WS Sesayap lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi nasional (< 4,5 % per tahun). Berdasarkan asumsi
tersebut, maka usaha pemenuhan suplai air baik untuk irigasi, tambak,
peternakan, perkebunan, rumah tangga, maupun industri hanya
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air yang sangat mendesak
berdasarkan skala prioritas sehingga masih belum dapat memenuhi
kebutuhan air secara keseluruhan antara lain :
1. Pembangunan Embung Binusan di Nunukan.
2. Pembangunan Embung Tana Lia Di Tana Tidung.
3. Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih
4. Pembangunan Intake Air Baku.
5. Pembangunan Intake perkebunan.
6. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak.

116
7. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi.
8. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa.
9. Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana embung-embung :
a. Embung Binalatung di Kota Tarakan.
b. Embung Persemaian di Kota Tarakan.
c. Embung Sungai Bilal di Pulau Nunukan Kabupaten Nunukan.
d. Embung Sebatik di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan.
e. Embung Sungai Bolong di Pulau Nunukan Kabupaten Nunukan.
f. Embung Binusan di Kabupaten Nunukan.

Upaya pemenuhan kebutuhan air untuk skenario ekonomi rendah di WS


Sesayap dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini.

117
Strategi Ketersediaan Air Skenario "Ekonomi Rendah" Wilayah Sungai Sesayap
Kebutuhan Air Penyediaan Air Potensi Air : 1.275,38 m3/dt

1.275,38 m3/dt
Upaya : Upaya :
80 -. Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih 0,5 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 1,25 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 1,25 m3/dt -. Pembangunan Intake Air Baku 0,10 m3/dt
-. Pembangunan Intake Air Baku 0,10 m3/dt -. Pembangunan Intake perkebunan 0,30 m3/dt
70 -. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
-. Pembangunan Intake perkebunan 0,30 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt
60
m3/detik

51,26
50 47,38 48,16 49,75
43,01 45,16 44,86
41,66
44,86 48,16
40 41,61 41,61
38,01 38,01
30 Upaya :
-. Pembangunan Embung Binusan di Nunukan 0,15 m3/dt -. Pembangunan Embung Tana Lia Di Tana Tidung 0,2 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 1,25 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 1,25 m3/dt
20 -. Pembangunan Intake Air Baku 0,10 m3/dt -. Pembangunan Intake Air Baku 0,10 m3/dt
-. Pembangunan Intake perkebunan 0,30 m3/dt -. Pembangunan Intake perkebunan 0,30 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
10 -. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt

0
2012 2017 2022 2027 2032
Tahun
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 3.3. Strategi Ketersediaan Air Skenario Ekonomi Rendah WS Sesayap

118
3.2.2 Pertumbuhan Ekonomi Sedang

Pertumbuhan ekonomi sedang diasumsikan bahwa pertumbuhan


ekonomi WS Sesayap sama dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
nasional (4,5 % – 6,5 % per tahun). Berdasarkan asumsi tersebut, maka
usaha pemenuhan suplai air baik untuk irigasi, tambak, peternakan,
perkebunan, rumah tangga, maupun industri dapat dilakukan sesuai
dengan suplai air minimal yang dibutuhkan diantaranya antara lain :
1. Pembangunan Embung Binusan di Nunukan.
2. Pembangunan Embung Lumbis di Nunukan.
3. Pembangunan Embung Tana Lia Di Tana Tidung.
4. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa.
5. Pembangunan Intake Air Baku.
6. Pembangunan Intake perkebunan.
7. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak.
8. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi.
9. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa.
10. Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih.
11. Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana embung-embung :
a. Embung Binalatung di Kota Tarakan.
b. Embung Persemaian di Kota Tarakan.
c. Embung Sungai Bilal di Pulau Nunukan.
d. Embung Sebatik di Pulau SebatikKabupaten Nunukan.
e. Embung Sungai Bolong di Pulau NunukanKabupaten Nunukan.
f. Embung Binusan di Kabupaten Nunukan.

Upaya pemenuhan kebutuhan air untuk skenario ekonomi sedang di WS


Sesayap dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut ini.

119
Strategi Ketersediaan Air Skenario "Ekonomi Sedang" Wilayah Sungai Sesayap
Kebutuhan Air Penyediaan Air Potensi Air : 1.275,38 m3/dt 1.275,38 m3/dt

80 Upaya :
Upaya :
-. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 2,17 m3/dt
-. Pembangunan Embung Binusan di Nunukan 0,15 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 2,17m3/dt -. Pembangunan Intake Air Baku 0,10 m3/dt
70 -. Pembangunan Intake Air Baku 0,11 m3/dt -. Pembangunan Intake perkebunan 0,39 m3/dt
-. Pembangunan Intake perkebunan 0,35 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt
60 -. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt
55,71
m3/detik

51,60
50 47,31 51,60
43,45 50,30
41,66 47,88
45,63 47,31
40 43,08 43,08
38,01 38,01
30 Upaya :
-. Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih 0,5 m3/dt Upaya :
-. Pembangunan Embung Lumbis di Nunukan 0,20 m3/dt -. Pembangunan Embung Tana Lia Di Tana Tidung 0,2 m3/dt
20 -. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 2,17 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 2,17 m3/dt
-. Pembangunan Intake Air Baku 0,17 m3/dt -. Pembangunan Intake Air Baku 0,10 m3/dt
-. Pembangunan Intake perkebunan 0,33 m3/dt -. Pembangunan Intake perkebunan 0,37 m3/dt
10 -. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 1,2 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt

0
2012 2017 2022 2027 2032
Tahun
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 3.4. Strategi Ketersediaan Air Skenario Ekonomi Sedang WS Sesayap

120
3.2.3 Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

Pada skenario ini, diasumsikan pertumbuhan ekonomi WS Sesayap lebih


tinggi daripada tingkat pertumbuhan ekonomi nasional (> 6,5 % per
tahun), sehingga dimungkinkan untuk melaksanakan seluruh rencana
kegiatan pemenuhan suplai air baik untuk irigasi, tambak, peternakan,
perkebunan, rumah tangga, maupun industri. Di antara kegiatan tersebut
adalah:
1. Pembangunan Embung Gunung Rian di Tana Tidung.
2. Pembangunan Embung Binusan di Nunukan.
3. Pembangunan Waduk Mentarang di Malinau.
4. Pembangunan Embung Tana Lia Di Tana Tidung.
5. Pembangunan Embung Batu Mapan di Tarakan.
6. Pembangunan Embung Lumbis di Kec Lumbis Kab Nunukan.
7. Pembangunan Embung Sebatik di Sebatik Barat.
8. Pembangunan Embung Bunyu di Pulau Bunyu.
9. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa.
10. Pembangunan Intake Air Baku.
11. Pembangunan Intake perkebunan.
12. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak.
13. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi.
14. Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih.
15. Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana embung-embung :
a. Embung Binalatung di Kota Tarakan.
b. Embung Persemaian di Kota Tarakan.
c. Embung Sungai Bilal di Pulau Nunukan Kabupaten Nunukan.
d. Embung Sebatik di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan.
e. Embung Sungai Bolong di Pulau Nunukan Kabupaten Nunukan.

Upaya pemenuhan kebutuhan air untuk skenario ekonomi tinggi di WS


Sesayap dapat dilihat pada Gambar 3.5, dan peta usulan rencana lokasi
Pembangunan embung baru di WS Sesayap serta skema alokasi air WS
Sesayap Tahun 2032 dapat dilihat pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7.

121
Strategi Ketersediaan Air Skenario "Ekonomi Tinggi" Wilayah Sungai Sesayap
Kebutuhan Air Penyediaan Air Potensi Air : 1.275,38 m3/dt
1.275,38 m3/dt

Upaya : Upaya :
80 -. Pembangunan Embung Gunung Rian di Tana Tidung 0,2 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 1,7 m3/dt
-. Pembangunan Embung Binusan di Nunukan 0,15 m3/dt -. Pembangunan Intake Air Baku 0,10 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 2,23 m3/dt -. Pembangunan Intake perkebunan 0,39 m3/dt
70 -. Pembangunan Intake Air Baku 0,11 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
-. Pembangunan Intake perkebunan 0,35 m3/dt -. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
58,87
60 -. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt
55,23
50,67
50,67 55,23
m3/detik

50 46,18 46,10
41,66 48,41 50,84
43,88 46,18
40
38,01
38,01 Upaya :
-. Pembangunan Waduk Mentarang di Malinau 0,74 m3/dt
30 Upaya :
-. Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih 0,5 m3/dt
-. Pembangunan Embung Tana Lia Di Tana Tidung 0,2 m3/dt
-. Pembangunan Embung Lumbis di Kec Lumbis Kab Nunukan 0,20 m3/dt
-. Pembangunan Embung Batu Mapan di Tarakan 0,15 m3/dt
-. Pembangunan Embung Sebatik di Sebatik Barat 0,20 m3/dt
20 -. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 2,29 m3/dt
-. Pembangunan Embung Bunyu di Pulau Bunyu 0,15 m3/dt
-. Pembangunan Intake Air Baku 0,10 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Irigasi Rawa 2,43 m3/dt
-. Pembangunan Intake perkebunan 0,37 m3/dt
-. Pembangunan Intake Air Baku 0,17 m3/dt
10 -. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
-. Pembangunan Intake perkebunan 0,33 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 0,95 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Tambak 0,5 m3/dt
-. Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi 2,95 m3/dt
0
2012 2017 2022 2027 2032
Tahun
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 3.5. Strategi Ketersediaan Air Skenario Ekonomi Tinggi WS Sesayap

122
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Gambar 3.6. Peta Usulan Rencana Lokasi Pembangunan Embung Baru di WS Sesayap

123
Skema Alokasi Air di WS Sesayap (2032)

DAS Sebatik = 10
E. Sebatik
(3 buah)
Kec. Lumbis
Kec. Sembakung
E. Bolong P. Sebatik
0,044 Embung
0,02 E. Binusan
Lumbis
0,12
E. Sebatik
0,9042
E. Bilal
P. Nunukan

0,015
Rencana DI
Nunukan =
Kec. Krayan 0,036
Pengemban 400 HA
gan DI KTT
Kec.
3.500 HA
Mentarang 0,04
Hulu E. Batu

DAS Tarakan =
Kec. Tana Lia Mapan P. Bunyu
0,012 E. Bunyu

10,21
IPA Tanjung
Kec. Krayan Selatan Lima 0,06 Rencana DI
E. Persemaian
Malinau = KOTA
Kec. Malinau
4.000 HA TARAKAN
Utara 0,008
0,01 E. Binalatung
Kec. Malinau Kota E. Tana Lia
Pengembangan Kec. Sesayap 0,75
0,002
DI KRAYAN E. Bengawan
6.000 HA IPA Malinau E. Gunung
0,04 Rian
0,01
Kec. Mentarang - IPA Kampung Bugis Keterangan :
Kec. Malinau Barat 0,12 IPA Eksisting
IPA Mentarang - IPA Persemaian
0,10 0,02 0,155 Embung Rencana
- IPA Juata Laut 0,035
- IPA Kampung Satu
Embung Eksisting
IPA Kuala Lapang
0,032 0,090
0,08 WADUK PLTA DI Eksisting
Mentarang
Kec. Malinau Selatan DI Rencana
Agung
Satuan dalam m3/dt

Gambar 3.7. Skema Alokasi Air WS Sesayap Tahun 2032

124
3.3 Alternatif Pilihan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air

3.3.1 Konservasi Sumber Daya Air

Strategi pola pengelolaan sumber daya air pada aspek konservasi sumber
daya air di WS Sesayap diperinci berdasarkan sub-sub aspek berikut ini.

1. Perlindungan dan Pelestarian Sumber Daya Air


- Rehabilitasi DAS dengan Reboisasi menggunakan model wanatani
(penanaman pohon, hutan rakyat, hutan produksi dan hutan
lindung).
- Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu dengan kaidah
konservasi.
- Melindungi sumber air dengan lebih mengutamakan kegiatan
rekayasa sosial, peraturan perundang-undangan, monitoring
kualitas air dan kegiatan vegetatif.
- Pendampingan dan pembinaan dalam upaya pemberdayaan
masyarakat sekitar kawasan hutan.
- Melestarikan sumber-sumber air dengan memperhatikan
kepentingan masing-masing kabupaten/kota.

2. Pengawetan Air
- Menyimpan air hujan yang berlebihan dan memanfaatkan pada
musim kemarau dengan pembangunan embung guna
meningkatkan kapasitas tampungan air yang ada.
- Kampanye gerakan hemat air dan aplikasi metode SRI guna
meningkatkan efisiensi pemakaian air terutama untuk tanaman
padi.
- Penyusunan dan penerapan perda pengaturan penggunaan air
tanah.

3. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air


- Penetapan dan penerapan baku mutu limbah cair.
- Pembangunan instalasi pengolahan air limbah dan tempat
pembuangan akhir untuk pengaturan sanitasi dan peningkatan
kesadaran masyarakat untuk tidak membuang limbah ke sungai.
- Mengupayakan selalu tersedianya air dengan kualitas dan
kuantitas yang memadai.

125
- Pembangunan pengendali sedimen Sungai Karang Anyar.
- Konservasi daerah hulu melalui penanganan sipil konstruksi yaitu
pembuatan cek dam terutama di DAS kritis seperti DAS Binalatung
untuk mengamankan Embung Binalatung dari besarnya
sedimentasi yang masuk ke Embung diharapkan instansi lain
seperti Kehutanan agar melakukan upaya konservasi dengan cara
vegetative terutama di Daerah Penyaluran Sungai (DPS) Embung
Binalatung.
- Rencana pembangunan cek dam untuk mengamankan Embung
Bilal dan Bolong di Kabupaten Nunukan dari sedimentasi akibat
erosi daerah hulu.

3.3.2 Pendayagunaan Sumber Daya Air

Strategi pola pengelolaan sumber daya air pada aspek pendayagunaan


sumber daya air di WS Sesayap diperinci berdasarkan sub-sub aspek
berikut ini.

1. Penatagunaan Sumber Daya Air


- Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota di WS
Sesayap.
- Identifikasi ketersediaan air dan pengguna sumber daya untuk
penentuan urutan prioritas.
- Menetapkan daerah sumber air (sempadan sungai, danau, waduk,
mata air dan pantai).
- Penetapan kawasan sabuk hijau kawasan sungai dan bendung.
- Menetapkan alokasi dan Hak Guna Air (HGA) bagi pengguna.
- Menetapkan prinsip penerima manfaat membayar (kecuali untuk
kebutuhan sehari-hari dan pertanian rakyat).
- Mendayagunakan fungsi atau potensi yang terdapat pada sumber
air secara berkelanjutan.

2. Penyediaan Sumber Daya Air


- Pembenahan sistem pemipaan air yang ada.
- Peningkatan unit produksi dan perbaikan sarana dan prasarana air
bersih (pembangunan Instalasi Pengolahan Air, Water Treatment
Plan, dan long storage).

126
- Desinfeksi air sumur gali dan peningkatan konstruksi dinding
sumur.

3. Penggunaan Sumber Daya Air


- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya air dengan prinsip meningkatkan efisiensi alokasi dan
distribusi kemanfaatan sumber air.
- Memanfaatkan sumber daya air dan prasarananya sebagai
media/materi sesuai prinsip penghematan penggunaan, ketertiban
dan keadilan, ketepatan penggunaan, keberlanjutan penggunaan
dan saling menunjang antara sumber air dengan memprioritaskan
penggunaan air permukaan.
- Perbaikan dan peningkatan pembangunan daerah irigasi semi
teknis.
- Pembukaan Daerah Irigasi baru di Kecamatan Krayan Kabupaten
Nunukan untuk mengembangkan produksi padi adan dan di
Kabupaten Tanah Tidung (Kecamatan Sesayap dan Kecamatan
Tana Lia).

4. Pengembangan Sumber Daya Air


- Rencana pengembangan embung untuk penyediaan air minum di
Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan.
- Survey, Identifikasi, dan Desain Embung Kuala Lapang Kabupaten
Malinau.
- Lanjutan pembangunan Embung Sebatik.
- Lanjutan pembangunan Embung Bengawan.
- Operasi dan pemeliharaan Embung Bilal.
- Operasi dan pemeliharaan Embung Bolong.
- Operasi dan pemeliharaan Embung Binalatung.
- Pengembangan daerah irigasi rawa pasang surut.
- Pemenuhan kebutuhan irigasi di daerah irigasi eksisting dan
pengembangan.
- Rencana pembukaan daerah irigasi baru di Kecamatan Krayan
Kabupaten Nunukan untuk mengembangkan produksi padi adan
dan di Kabupaten Tanah Tidung (Kecamatan Sesayap dan
Kecamatan Tana Lia).

127
- Pembangunan sarana dan prasarana bangunan bendung
multiguna termasuk untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
- Pembangunan sumur produksi untuk pengembangan jaringan
irigasi air tanah.
- Pengembangan manfaat sungai sebagai transportasi air antar
kota/kabupaten melalui sungai-sungai di WS Sesayap merupakan
jalur transportasi utama yang menjadi andalan kota/kabupaten di
WS Sesayap, baik transportasi penumpang maupun hasil tambang,
perkebunan, dan kebutuhan pokok masyarakat.
- Penyodetan kanal dari Sungai Sembakung ke Sungai Sebuku
untuk memotong jalur transportasi air agar lebih dekat dari Kota
Kecamatan Sembakung ke Ibukota Kabupaten Nunukan sehingga
waktu perjalanan dari 6 jam melalui jalur laut menjadi hanya 2
jam melalui jalur sungai.
- Pengembangan jaringan reklamasi rawa di Kabupaten Bulungan
untuk mendukung program “Food Estate” yang sudah berjalan
yang telah dirintis oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah
Provinsi.

5. Pengusahaan Sumber Daya Air


- Menetapkan kriteria bagian sumber daya air dalam pengusahaan
dengan mengutamakan kepentingan publik.
- Mengembangkan dan menyempurnakan prasayarat dan prosedur
kerjasama pengusahaan sumber daya air.
- Menyehatkan kelembagaan pelayanan Perusahaan Daerah Air
Minum mencakup kelembagaan dan profesionalisme.

3.3.3 Pengendalian Daya Rusak Air

Strategi pola pengelolaan sumber daya air pada aspek pengendalian daya
rusak air di WS Sesayap diperinci berdasarkan sub-sub aspek berikut ini.

1. Pencegahan Daya Rusak Air


- Pembangunan reklamasi dan penahan gelombang pantai Tanjung
Aru Kepulauan Sebatik.
- Pembangunan pengaman Pantai Membunut Kabupaten Nunukan.
- Pembangunan reklamasi dan penahan gelombang Pantai Tanjung
Aru.

128
- Survey, Identifikasi, dan Desain Pulau Terluar NKRI Karang
Unarang Blok Ambalat Kabupaten Nunukan
- Survey, Identifikasi, dan Desain Pulau Terluar NKRI Gosong
Makasar Kabupaten Nunukan
- Amdal pembangunan pompa banjir Sungai Sebengkok Kota
Tarakan.
- Amdal pembangunan sistem pengendalian banjir Sungai Pamusian
Kota Tarakan.
- Amdal perkuatan tebing dan normalisasi Sungai Semunti Kota
Tarakan.
- Normalisasi Sungai Ampal di Kecamatan Karanganyar Kota
Tarakan.
- Masterplan sistem pengendalian banjir Kabupaten Tana Tidung.
- Lanjutan perkuatan tebing Sungai Sesayap Kota Malinau.
- Survey, Identifikasi, dan Desain dan amdal sistem pengendalian
banjir Tanjung Belimbing (kanal, retarding basin, dan drainase)
Kota Malinau.
- Feasibilty Study bendungan pengendali banjir Sungai Sesayap
Kabupaten Malinau.
- Survey, Identifikasi, dan Desain pengendalian banjir Sungai
Sembuak Kabupaten Malinau.
- Survey, Identifikasi, dan Desain pengendalian banjir Sungai
Bengalun Kabupaten Malinau.
- Survey, Identifikasi, dan Desain perkuatan tebing Pulau Betung
Kabupaten Malinau.
- Pembangunan turap beton di Sungai Sesayap baik di Kota Malinau
maupun di Kota Tidung Pale (Kabupaten Tana Tidung).

2. Penanggulangan Daya Rusak Air


- Membuat rancangan mitigasi bencana.
- Meningkatkan sistem penanggulangan bencana sehingga mampu
meminimalisir korban jiwa dan kerusakan sarana dan prasarana.
- Penyusunan RTD dalam antisipasi kemungkinan banjir, peta resiko
untuk lokasi rawan banjir dan sistem peringatan dini serta sistem
informasi banjir.

129
- Peningkatan kapasitas tampungan bangunan pelimpah banjir,
kolam retensi, saluran pengelak dll.
- Pembangunan prasarana pengendali banjir seperti : waduk,
bendungan, areal parkir air sementara, sumur resapan, dan
modifikasi cuaca.
- Mengendalikan erosi dan sedimentasi sesuai lokasi dengan sistem
teras, saluran lereng, penanaman segaris maupun dengan
pembangunan revetment, check dam dan jetty di muara.

3. Pemulihan Daya Rusak Air


- Restorasi fungsi lingkungan hidup.
- Rehabilitasi kondisi penduduk korban bencana banjir.
- Memulihkan fungsi sarana dan prasarana guna pemenuhan
kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat sebagai akibat dari daya
rusak air.
- Perbaikan prasarana sumber daya air akibat kerusakan maupun
bencana.

3.3.4 Sistem Informasi Sumber Daya Air

Strategi pola pengelolaan sumber daya air pada aspek sistem informasi
sumber daya air di WS Sesayap diperinci berdasarkan sub-sub aspek
berikut ini.
- Pengelola sumber daya air (Balai Wilayah Sungai) wajib mengikuti
norma, standard, pedoman, dan manual pengelolaan sistem informasi.
- Pemerintah, pemerintah daerah dan Balai Wilayah Sungai dalam
rangka menjaga keakuratan data harus melakukan pembaharuan dan
penerbitan informasi sumber daya air secara periodik.
- Penyediaan informasi sumber daya air berupa sistem data base.
- Perencanaan yang meliputi informasi mengenai hidrologis,
hidroklimatologi, hidrogeologi, kebijakan sumber daya air, prasarana
sumber daya air, teknologi sumber daya air, lingkungan serta kegiatan
sosial ekonomi masyarakat yang terkait sumber daya air.
- Data yang dipakai sebagai sumber daya air dianggap benar setelah
disahkan oleh pejabat yang berwenang yang ditetapkan oleh menteri,
gubernur atau bupati/walikota untuk menyelenggarakan pengelolaan
sumber daya air.

130
- Akses terhadap informasi sumber daya air yang bersifat khusus
misalnya peta sumber daya air skala besar, peta CAT skala besar, dan
informasi sebagai analisis data yang memerlukan keahlian khusus
dapat dikenakan biaya jasa penyediaan informasi sumber daya air.
- Pengembangan jaringan sistem informasi sumber daya air WS Sesayap
secara terintigerasi.
- Balai Wilayah Sungai Kalimantan III bisa menjadi koordinator dalam
pengelolaan informasi sumber daya air di WS Sesayap. Sedangkan
instansi yang lain harus secara aktif mendukung melalui penyediaan
data dan informasi sumber daya air yang dimilikinya. Selanjutnya
semua instansi yang memerlukan data dan informsi tersebut dapat
mengatur langsung melalui koordinator pengelola informasi sumber
daya air.

3.3.5 Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Peran Masyarakat dan


Dunia Usaha

Strategi pola pengelolaan sumber daya air pada aspek pemberdayaan dan
peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha di WS Sesayap diperinci
berdasarkan sub-sub aspek berikut ini.
- Pelibatan masyarakat sejak perencanaan (perencanaan partisipatif)
sampai konstruksi agar dalam perencanaan tersebut menampung
sebanyak mungkin aspirasi, keinginan dan kebutuhan masyarakat,
dengan demikian maka diharapkan masyarakat akan turut
berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunannya serta dalam
pemeliharaan sarana dan prasarana sumber daya air yang telah
dibangun.
- Peran aktif dan partisipasi masyarakat pemerintah daerah dalam
pelaksanaan kegiatan rehabilitasi lahan.
- Peran serta masyarakat dalam pendayagunaan sumber daya air harus
lebih ditingkatkan lagi, antara lain melalui Tim Koordinasi Pengelolaan
Sumber Daya Air (TKPSDA) dan dewan sumber daya air.
- Pembuatan Perda dan peningkatan peran masyarakat dalam
pelestarian konservasi hutan dan sumber mata air.
- Penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai.
- Menyusun dan menjalankan program penataan permukiman di
sepanjang bantaran sungai.

131
- Menyusun Perda terkait kegiatan Pertambangan Bahan Galian
Tambang Non Mineral termasuk lokasi yang diijinkan.
- Menyusun dan menjalankan program pemberdayaan masyarakat
dalam bangunan kehutanan.

132
4 BAB IV
KEBIJAKAN OPERASIONAL
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WS
SESAYAP

Kebijakan operasional adalah arahan pokok untuk melaksanakan strategi


pengelolaan sumber daya air yang telah ditentukan. Kebijakan
operasional pegelolaan sumber daya air pada dasarnya merupakan
ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh pemerintah untuk
dijadikan pedoman, pegangan dan petunjuk bagi instansi pelaksana
dalam upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.
Dengan mengacu pada arah kebijakan nasional dan memperhatikan
kajian terhadap isu-isu utama yang ada di WS Sesayap serta analisis atas
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap pengelolaan
sumber daya air, disusunlah kebijakan operasional pengelolaan sumber
daya air di WS Sesayap yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan
agenda pengelolaan sumber daya air selama 20 tahun ke depan, sebagai
penjabaran pelaksanaan misi dalam rangka mewujudkan visi pengelolaan
sumber daya air yang telah disepakati bersama.

Kebijakan operasional dalam pengelolaan sumber daya air mencakup 5


(lima) aspek pengelolaan sumber daya air, yaitu: aspek konservasi sumber
daya air, aspek pendayagunaan sumber daya air, aspek pengendalian
daya rusak, aspek sistem informasi sumber daya air serta aspek
kelembagaan dan peran serta masyarakat. Dalam rancangan pola
pengelolaan ini, kebijakan operasional pengelolaan sumber daya air akan
ditinjau berdasarkan faktor kondisi ekonomi, yaitu kondisi ekonomi
rendah, ekonomi sedang, dan ekonomi tinggi. Berdasarkan Pedoman
Basin Water Resources Planning (BWRP) Tahun 2005, asumsi
pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
- Pertumbuhan ekonomi rendah < 4,5%.

133
- Pertumbuhan ekonomi sedang 4,5% – 6,5%.
- Pertumbuhan ekonomi tinggi > 6,5%.

Berdasarkan kelima aspek pengelolaan sumber daya air dan skenario


yang didasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut di atas, maka
disusun tabel matrik kebijakan operasional pola pengelolaan sumber daya
air wilayah sungai dan peta tematiknya yang secara lengkap dapat dilihat
pada tabel dan gambar berikut.

134
Tabel 4.1. Kebijakan Operasional Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Berdasarkan Kondisi
Ekonomi Rendah
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
A. Konservasi Sumber Daya Air
1. Perlindungan - Kerusakan - Hutan KBK yang - Penanaman pohon di - Penanaman pohon di - Penanaman pohon di - Menambah luas - Dinas Kehutanan
dan Pelestarian hutan di tidak boleh Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya kawasan hutan Prov. Kaltim.
Sumber Daya Kawasan ditebang kayu- Kehutanan (KBK) Kehutanan (KBK) Kehutanan (KBK) dan penutupan - Dinas Kehutanan
Air Budidaya kayunya dan seluas 1.000 Ha di seluas 2.000 Ha di seluas 4.000 Ha di vegetasi pada Kabupaten
Kehutanan apabila Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan DAS atau pulau Nunukan.
(KBK) untuk dialihfungsikan dan seluas 1.000 Ha dan seluas 2.000 Ha dan seluas 4.000 Ha di yang mempunyai - Dinas Kehutanan
kepentingan harus di Kabupaten di Kabupaten Kabupaten Malinau. luas kawasan Kabupaten
perusahan sepengetahuan Malinau. Malinau. hutan dengan Malinau.
seluas 32.183 Menteri fungsi optimal - Bappeda Prov.
Ha di Kehutanan kurang dari 30% Kaltim.
Kabupaten (Menhut). (tiga puluh - Bappeda
Nunukan dan perseratus). Kabupaten
seluas 56.106 Nunukan.
Ha di - Bappeda
Kabupaten Kabupaten
Malinau. Malinau.
- Pemerintah
Provinsi Kaltim.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.

135
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
- Kerusakan - Penyelamatan - Penanaman hutan - Penanaman hutan - Penanaman hutan - Meningkatkan - Dinas Kehutanan
hutan lindung hutan lindung lindung seluas 50 Ha lindung seluas lindung seluas 200 pengendalian izin Prov. Kaltim.
seluas 600 Ha baik saat ini yang di Kota Tarakan. 100 Ha di Kota Ha di Kota Tarakan. dan kegiatan - Dinas Kehutanan
di Kota Tarakan dalam ancaman Tarakan. penambangan Kota Tarakan.
akibat adanya ekploitasi pada kawasan - Dinas ESDM Prov.
aktivitas tambang juga lindung sumber Kaltim.
perusahaan paska ancaman air dan hutan - Dinas ESDM Kota
pertambangan ini. lindung. Tarakan.
batubara dan - Pemerintah Provinsi
migas yang Kaltim.
sebagian - Pemda Kota
wilayah Tarakan.
konsesinya
masuk kawasan
konservasi.
- Payung hukum - Terwujudnya - Pendampingan dan - Pendampingan - Pendampingan dan - Pendampingan - Dinas Kehutanan
agar konsep Kabupaten pembinaan dan pembinaan pembinaan dan pembinaan Prov. Kaltim.
Kabupaten Malinau sebagai masyarakat serta masyarakat serta masyarakat serta dalam upaya - Dinas Kehutanan
Malinau sebagai kabupaten pemilik kepentingan pemilik pemilik pemberdayaan Kabupaten Malinau.
kabupaten konservasi untuk terkait dalam rangka kepentingan kepentingan terkait masyarakat - Pemerintah Provinsi
konservasi menyelamatkan mendukung terkait dalam dalam rangka Malinau baik Kaltim.
belum dapat sumber daya terwujudnya rangka mendukung yang berada di - Pemda Kabupaten
diimplemantasi alam agar Kabupaten Malinau mendukung terwujudnya sekitar kawasan Malinau.
kan karena masyarakat dapat sebagai kabupaten terwujudnya Kabupaten Malinau hutan maupun - Pemerintah Pusat.
masih memanfaatkan konservasi. Kabupaten sebagai kabupaten yang bukan. - Bappenas.
menghadapi kelestarian hutan Malinau sebagai konservasi. - Kementerian
berbagai secara kabupaten Kehutanan.
kendala berkesinambu- konservasi. - Kementerian Dalam
terutama ngan. Negeri.
adanya tarik-
menarik di
Kementerian
Kehutanan,
Kementerian
Dalam Negeri,
Bappenas, dan
Menko Ekuin.

136
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
2. Pengawetan Air - Penggunaan air - Penerapan Perda - Sosialisasi Perda - Sosialisasi Perda - Sosialisasi Perda - Menciptakan - Dinas ESDM
tanah yang Nomor 4 Tahun tentang penggunaan tentang tentang sistem insentif Kabupaten
belum 2011 tentang air tanah serta penggunaan air penggunaan air dan disinsentif Nunukan.
terkendali Pajak Daerah kebijakan tanah serta tanah serta melalui skema - Dinas ESDM
akibat belum dimana tertuang penggunaan air kebijakan kebijakan tarif progresif Kabupaten Malinau.
adanya pajak jika setiap tanah. penggunaan air penggunaan air kepada pemakai - Dinas ESDM
air tanah yaitu pengambilan atau tanah. tanah. air. Kabupaten
sebesar 1.350 pemanfaatan air Bulungan.
m3 di tanah dikenakan - Dinas ESDM Kota
Kabupaten pajak dengan Tarakan.
Malinau, nama pajak air - Pemda Kabupaten
395.450 m3 di bawah tanah Nunukan.
Kabupaten dikecualikan - Pemda Kabupaten
Bulungan, untuk keperluan Malinau.
144.183 m3 di dasar rumah - Pemda Kabupaten
Kabupaten tangga, Bulungan.
Nunukan, dan pengairan, - Pemda Kota
755.118m3 di pertanian, dan Tarakan.
Kota Tarakan. perikanan rakyat
serta peribadatan
berdasarkan nilai
perolehan air
tanah.
- Kualitas air - Kualitas air tanah - Pengelolaan dan - Pengelolaan dan - Pengelolaan dan - Merehabilitasi - Dinas ESDM Kabu-
tanah yang sesuai dengan pemanfaatan air pemanfaatan air pemanfaatan air dan paten Nunukan.
mulai menurun. peruntukkannya tanah yang lebih tanah yang lebih tanah yang lebih meningkatkan - Dinas ESDM
dan memenuhi baik agar cadangan baik agar baik agar cadangan fungsi lahan Kabupaten Malinau.
baku mutu air bawah tanah cadangan air air bawah tanah sebagai kawasan - Dinas ESDM Kabu-
kualitas air yang tidak terkuras tanpa bawah tanah tidak terkuras imbuhan air paten Bulungan.
disyaratkan. kendali, hingga tidak terkuras tanpa kendali, tanah. - Dinas ESDM Kota
intrusi tanpa kendali, hingga intrusi Tarakan.
(terkontaminasi) air hingga intrusi (terkontaminasi) air - Pemda Kabupaten
laut. (terkontaminasi) laut. Nunukan.
air laut. - Pemda Kabupaten
Malinau.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.

137
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
3. Pengelolaan - Kualitas - Sumber air bersih - Sosialisasi - Sosialisasi - Sosialisasi - Meningkatkan - BPDAS Sesayap.
Kualitas Air sumber air untuk kebutuhan pengelolaan sumber pengelolaan pengelolaan sumber dan memulihkan - Dinas Kehutanan
dan bersihyang hidup penduduk air yang baik. sumber air yang air yang baik. kualitas air pada Kabupaten
Pengendalian terus menurun terjaga dan baik. - Mempertahankan sumber air bersih Nunukan.
Pencemaran Air karena sistim terpenuhi dengan - Mempertahankan sumber-sumber air dengan - Dinas Kehutanan
pengelolaan baik. sumber-sumber bersih di sungai- melibatkan Kabupaten Malinau.
masih air bersih di sungai yang ada. masyarakat dan - Dinas Kehutanan
sederhana dan sungai-sungai - Pemenuhan dunia usaha Kabupaten Tana
sumber air yang yang ada. kebutuhan air untuk mencapai Tidung.
kotor. bersih dengan kelas air - Dinas Kehutanan
menggunakan dan/atau status Kabupaten
teknologi embung tropik yang telah Bulungan.
pada Pulau ditetapkan. - Dinas Kehutanan
Nunukan maupun Kota Tarakan.
Pulau Sebatik. - Dinas PU Kabupaten
Nunukan.
- Dinas PU Kabupaten
Malinau.
- Dinas PU Kabupaten
Tana Tidung.
- Dinas PU Kabupaten
Bulungan.
- Dinas PU Kota
Tarakan.
- BPLH Kabupaten
Nunukan.
- BPLH Kabupaten
Malinau.
- BPLH Kabupaten
Tana Tidung.
- BPLH Kabupaten
Bulungan.
- BPLH Kota Tarakan.

138
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
- Kualitas air - Hutan yan terjaga - Penegakan - Penegakan - Penegakan - Membangun dan - Dinas Kehutanan
Embung dengan baik hukum/low hukum/low hukum/low meningkatkan Kota Tarakan.
Binalatung di sehingga inforcement bagi inforcement bagi inforcement bagi sistem - Dinas PU Kota
Kota Tarakan memberikan perambah hutan dan perambah hutan perambah hutan pemantauan Tarakan.
kurang baik. manfaat berupa pembuang limbah di dan pembuang dan pembuang limbah sebelum - Bapedalda Kota
ketersediaan Embung Binalatung. limbah di limbah di Embung masuk ke dalam Tarakan.
sumber-sumber Embung Binalatung. sumber air dan - Dinas ESDM Kota
air dan kualitas Binalatung. - Memaksimalkan sistem Tarakan.
air tidak - Memaksimalkan keberadaan hutan pemantauan - Pemda Kota
menurun di keberadaan hutan lindung yang ada di kualitas air pada Tarakan.
Embung lindung yang ada Embung sumber air.
Binalatung di di Embung Binalatung.
Kota Tarakan. Binalatung. - Reboisasi hutan
secara bertahap
untuk
mempertahankan
kualitas air baku di
Embung Binalatung
dimana dalam
ukuran 1 hektar
akan ditanami
sekitar 500 pohon
karena hutan
lindung berfungsi
“lindung” dalam
mempertahankan
kualitas air.
- Rendahnya - Penanganan - Menetapkan baku - Menetapkan baku - Menetapkan baku - Menetapkan - BPDAS Sesayap.
kualitas air limbah industri mutu limbah cair mutu limbah cair mutu limbah cair beban maksimum - Dinas Perindustrian
karena faktor rumah tangga yang diperkenankan yang yang limbah yang Kota Tarakan.
aktifitas dan industri dibuang ke dalam diperkenankan diperkenankan boleh di buang ke - Dinas PU Kota
manusia besar sehingga sungai. dibuang ke dalam dibuang ke dalam sungai dan Tarakan.
melalui industri tidak sungai. sungai. saluran dari - BPLH Kota Tarakan.
rumah tangga menurunkan - Pengolahan air - Pengolahan air setiap kawasan
dan industri kualitas air. limbah industri limbah industri permukiman dan
besar, yang rumah tangga dan rumah tangga dan industri.\
rata-rata tidak industri besar industri besar - Membangun dan
mengolah air sebelum dibuang sebelum dibuang ke mengoperasikan
limbah yang ke sungai. sungai. sistem

139
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
dihasilkan di- - Pembuatan IPAL pengelolaan
mana kandung- Komunal baik limbah cair
an Oksigen ter- untuk limbah komunal atau
larut (DO- industri rumah terpusat di
Dissolved tangga dan industri kawasan
Oxygen), besi besar. permukiman,
(Fe) terutama serta kawasan
sesaat setelah industri dan
hujan dan ke- industri di luar
asaman (pH) ti- kawasan oleh
dak memenuhi pemerintah,
baku mutu ser- masyarakat dan
ta kandungan dunia usaha.
Kadmium (Cd),
Timbal (Pb), dan
Mangan (Mn)
untuk Sungai
Pamusian,
Sesanip, Sungai
Bengawan, dan
Sungai Bela-
lung di Kota
Tarakan juga
tidak memenuhi
baku mutu.
- Pencemaran air - Perusahaan - Pengelolaan air - Pengelolaan air - Pengelolaan air - Membangun dan - BPDAS Sesayap.
di Sungai Mali- dapat limbah sesuai limbah sesuai limbah sesuai meningkatkan - Dinas Perindustrian
nau akibat per- menjalankan aturan. aturan. aturan. sistem Kabupaten Malinau.
tambangan syarat - Pengelolaan area - Pengelolaan area pemantauan - Dinas PU Kabupaten
batu bara PT. pengelolaan terbuka terbuka dilakukan limbah sebelum Malinau.
Baradinamika lingkungan dilakukan dengan dengan baik masuk ke dalam - BPLH Kabupaten
Mudasukses dengan baik. baik sehingga sehingga tidak sungai. Malinau.
(PT. BDMS), PT. tidak terjadi terjadi pencemaran - Pemda Kabupaten
Kayan Putra pencemaran air di air di Sungai Malinau.
Utama Coal (PT. Sungai Malinau. Malinau.
KPUC), dan PT. - Pembuatan kolam
Mitrabara penampungan
Adiperdana limbah secara
(MBA). sempurna.

140
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
- Pencemaran air - Perusahaan - Pengelolaan air - Pengelolaan air - Pengelolaan air - Membangun dan - BPDAS Sesayap.
di Sungai dapat limbah sesuai limbah sesuai limbah sesuai meningkatkan - Dinas Perindustrian
Simanggaris menjalankan aturan. aturan. aturan. sistem Kabupaten
akibat syarat - Pengelolaan area - Pengelolaan area pemantauan Nunukan.
perkebunan pengelolaan terbuka terbuka dilakukan limbah sebelum - Dinas PU Kabupaten
kelapa sawit PT. lingkungan dilakukan dengan dengan baik masuk ke dalam Nunukan.
Nunukan Jaya dengan baik. baik sehingga sehingga tidak sungai. - Dinas Perkebunan
Lestari. tidak terjadi terjadi pencemaran Kabupaten
pencemaran air di air di Sungai Nunukan.
Sungai Simanggaris - BPLH Kabupaten
Simanggaris. - Pembuatan kolam Nunukan.
penampungan - Pemda Kabupaten
limbah secara Nunukan.
sempurna.

- Adanya - Meskipun - Pengurangan volume - Pengurangan - Pengurangan - Mengembangkan - Dinas Perindustrian


penambangan aktivitas ini kegiatan volume kegiatan volume kegiatan dan menerapkan Kota Tarakan.
pasir dan secara signifikan penambangan pasir penambangan penambangan pasir teknologi ramah - Dinas PU Kota
kerikil terutama cukup yang dilakukan pasir yang yang dilakukan lingkungan untuk Tarakan.
mereka yang memberikan sebesar 10% karena dilakukan sebesar sebesar 50% karena kegiatan - BPLH Kota Tarakan.
mendiami kontribusi semakin besar 30% karena semakin besar penambangan - Pemda Kota
daerah-daerah terhadap penambangan maka semakin besar penambangan pasir. Tarakan.
pesisir pantai peningkatan semakin tinggi penambangan maka semakin
baik dalam PDRB Kab/Kota volume sedimen yang maka semakin tinggi volume
skala kecil tetapi perlu akan terangkut. tinggi volume sedimen yang akan
maupun dalam diberlakukan sedimen yang terangkut.
skala industri pembatasan akan terangkut.
di Kota Tarakan jumlah pelaku
yakni penambang
Kelurahan sehingga tidak
Juata Laut menambah
dengan luas sedimen di
53.132 m2, wilayah pesisir.
Kelurahan
Juata Kerikil
dengan luas
5.106 m2, dan
Kelurahan
Juata Permai

141
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
dengan luas
12.450 m2
dengan
menggunakan
mesin penyedot
pasir ataupun
tenaga manusia
dengan bantuan
alat sekop
sehingga
menjadi faktor
utama
penyuplai
sedimen.

142
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
B. Pendayagunaan Sumber Daya Air
1. Penatagunaan - Belum adanya - Zona - Penetapan zona - Penetapan zona - Penetapan zona - Menetapkan zona - BPDAS Sesayap.
Sumber Daya pembagian zona pemanfaatan pemanfaatan sumber pemanfaatan pemanfaatan pemanfaatan - Bappeda Kabupaten
Air pemanfaatan untuk sumber air daya air kedalam sumber daya air sumber daya air sumber air untuk Nunukan.
ruang untuk di WS Sesayap peta RTRW kedalam peta kedalam peta RTRW dijadikan acuan - Dinas PU Kabupaten
sumber air dapat Kabupaten Nunukan RTRW Kabupaten Kabupaten bagi penyusunan Nunukan.
dimana sepenuhnya di WS Sesayap. Nunukan di WS Nunukan di WS atau perubahan - Dinas Kehutanan
seharusnya dilaksanakan Sesayap. Sesayap. rencana tata Kabupaten
dimanfaatkan untuk ruang wilayah Nunukan.
untuk kawasan mendayagunakan dan rencana - Pemda Kabupaten
hutan lindung fungsi/potensi pengelolaan Nunukan.
tetapi menjadi yang terdapat sumber daya air
kawasan pada sumber air pada wilayah
budidaya. yang sungai.
bersangkutan
secara
berkelanjutan
baik untuk
kepentingan
generasi sekarang
atau generasi
yang akan
datang.
- Peruntukan - Pengelompokan - Identifikasi - Identifikasi - Identifikasi - Menetapkan - BPDAS Sesayap.
sumber air penggunaan air ketersediaan air dan ketersediaan air ketersediaan air peruntukan air - PDAM Kabupaten
untuk rumah pada sumber air pengguna sumber dan pengguna dan pengguna pada sumber air Malinau, Kabupaten
tangga dalam ke dalam daya untuk sumber daya sumber daya untuk untuk memenuhi Nunukan,
hal ini PDAM beberapa penentuan urutan untuk penentuan penentuan urutan berbagai Kabupaten Tana
masih tumpang golongan prioritas urutan prioritas prioritas kebutuhan sesuai Tidung, Kabupaten
tindih. penggunaan air penggunaannya. penggunaannya. penggunaannya. dengan daya Bulungan, dan Kota
termasuk baku - Membuat - Membuat dukung dan daya Tarakan.
mutunya, penentuan urutan penentuan urutan tampung sumber - Dinas PU Kabupaten
misalnya prioritas prioritas air yang Malinau, Kabupaten
mengelompokkan penggunaan penggunaan bersangkutan. Nunukan,
penggunaan sumber air yaitu sumber air yaitu Kabupaten Tana
sungai ke dalam untuk rumah untuk rumah Tidung, Kabupaten
beberapa ruas tangga. tangga. Bulungan, dan Kota
menurut - Pengelolaan Tarakan.

143
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
beberapa jenis peruntukan air - Dinas Perindustrian
golongan untuk rumah Kabupaten Malinau,
penggunaan air tangga, pertanian, Kabupaten
untuk keperluan dan industri. Nunukan,
air baku untuk Kabupaten Tana
rumah tangga, Tidung, Kabupaten
pertanian, dan Bulungan, dan Kota
usaha industri. Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten Malinau,
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

144
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
2. Penyediaan - Belum - Terlayaninya - Penyusunan - Penyusunan - Penyusunan - Memastikan - BPDAS Sesayap.
Sumber Daya terlayaninya penyediaan air Rencana Induk Rencana Induk Rencana Induk pengelolaan - PDAM Kabupaten
Air semua bersih bagi Sistem Penyediaan Sistem Sistem Penyediaan sumber daya air Malinau.
masyarakat masyarakat Air Minum (SPAM). Penyediaan Air Air Minum (SPAM). terpadu dalam - Dinas PU Kabupaten
perkotaan dan perkotaan dan . Minum (SPAM). - Operasi dan rangka Malinau.
pedesaan akan pedesaan. - Operasi dan Pemeliharaan memenuhi - Pemda Kabupaten
ketersediaan air Pemeliharaan Embung Bilal dan kebutuhan air Malinau.
bersih. Embung Bilal dan Embung Bolong di bersih. - PDAM Kota Tarakan.
Embung Bolong di Kabupaten - Dinas PU Kota
Kabupaten Nunukan. Tarakan.
Nunukan. - Operasi dan - Pemda Kota
- Operasi dan Pemeliharaan Tarakan.
Pemeliharaan Embung Binalatung - PDAM Kabupaten
Embung di Kota Tarakan. Nunukan.
Binalatung di - Pengadaan dan - Dinas PU Kabupaten
Kota Tarakan. pemasangan pipa Nunukan.
transmisi 2,000 m - Pemda Kabupaten
diameter 300 mm Nunukan.
dari Embung
Sebatik ke IPA
Sebatik.
- Pengadaan dan
pemasangan pipa
transmisi 1,000 m
diameter 250 mm
dari Embung
Bengawan ke IPA
Bengawan.
- Belum - Terlayaninya - SID Embung Lumbis - SID Embung - SID Embung - Memastikan - BPDAS Sesayap.
terlayaninya penyediaan air di Kecamatan Lumbis di Lumbis di pengelolaan - PDAM Kabupaten
semua bersih bagi Lumbis Kabupaten Kecamatan Kecamatan Lumbis sumber daya air Nunukan.
masyarakat masyarakat Nunukan dan Lumbis Kabupaten terpadu dalam - Dinas PU Kabupaten
daerah pedalaman dan Embung Binalawan Kabupaten Nunukan dan rangka Nunukan.
pedalaman dan perbatasan. Kecamatan Sebatik Nunukan dan Embung Binalawan memenuhi - Pemda Kabupaten
perbatasan Barat Kabupaten Embung Kecamatan Sebatik kebutuhan air Nunukan.
akan Nunukan. Binalawan Barat Kabupaten bersih. - Kementerian Dalam
ketersediaan air Kecamatan Nunukan. Negeri.
bersih. Sebatik Barat - Pembangunan - Kementerian Luar
Kabupaten Embung Lumbis di Negeri.

145
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Nunukan. Kecamatan Lumbis
- Pembangunan Kabupaten
Embung Lumbis Nunukan dan
di Kecamatan Embung Binalawan
Lumbis Kecamatan Sebatik
Kabupaten Barat Kabupaten
Nunukan dan Nunukan.
Embung - OP Embung Lumbis
Binalawan di Kecamatan
Kecamatan Lumbis Kabupaten
Sebatik Barat Nunukan dan
Kabupaten Embung Binalawan
Nunukan. Kecamatan Sebatik
Barat Kabupaten
Nunukan.
- Belum - Terpenuhinya - SID Embung Bunyu - SID Embung - SID Embung Bunyu - Memastikan - PDAM Kabupaten
terlayaninya penyediaan air di Pulau Bunyu. Bunyu di Pulau di Pulau Bunyu. pengelolaan Bulungan.
masyarakat minum bagi Bunyu. - Pembangunan sumber daya air - Dinas PU Kabupaten
Pulau Bunyu masyarakat - Pembangunan Embung Bunyu di terpadu dalam Bulungan.
akan Pulau Bunyu. Embung Bunyu di Pulau Bunyu. rangka - Pemda Kabupaten
ketersediaan air Pulau Bunyu. - OP Embung Bunyu memenuhi Bulungan.
bersih untuk air di Pulau Bunyu. kebutuhan air
minum. bersih.
- Permasalahan - Pengoptimalan - Pembenahan Sistem - Pembenahan - Pembenahan - Menetapkan stan- - PDAM Kota Tarakan.
penyediaan air embung yang ada Pemipaan Air yang Sistem Pemipaan Sistem Pemipaan dar layanan mini- - Dinas PU Kota
baku yaitu agar ketersediaan ada (existing), 5 %. Air yang ada Air yang ada mal kebutuhan Tarakan.
persoalan air baku bisa ter- (existing), 15 %. (existing), 35 %. pokok air sehari- - Pemda Kota
PDAM begitu atasi, begitu juga hari secara nasio- Tarakan.
kompleks dengan penyam- nal untuk me-
dimana bungan-penyam- ningkatkan kese-
distribusi bungan. Selain jahteraan masya-
pelayanan air itu adalah pena- rakat dengan
bersih ke nganan oknum memberi alokasi
masyarakat yang menyim- pemenuhan
yang terputus- pang dengan me- kebutuhan air
putus. lakukan penyam- bagi penduduk
bungan-penyam- dalam rencana
bungan gelap. penyediaan air.

146
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
3. Penggunaan - Belum - Meningkatkan - Pembangunan - Pembangunan - Pembangunan - Mengembangkan - Dinas PU Kabupaten
Sumber Daya optimalnya pemanfaatan Embung Sebatik di Embung Sebatik Embung Sebatik di dukungan Nunukan.
Air pemanfaatan sumber daya air Kabupaten Nunukan. di Kabupaten Kabupaten infrastruktur - Dinas PU Kabupaten
air permukaan secara optimal Nunukan. Nunukan. terhadap Malinau.
bila sesuai dengan - Pembangunan - Pembangunan penggunaan - Dinas PU Kota
dibandingkan ketersediaan dan Embung Embung Bengawan sumber daya air Tarakan.
dengan potensinya. Bengawan di Kota di Kota Tarakan. - Pemda Kabupaten
potensinya Tarakan. - Pembangunan Nunukan.
(Potensi air Embung Kuala - Pemda Kabupaten
permukaan Lapang di Malinau.
40.220,57 juta Kabupaten - Pemda Kota
m³/thn dengan Malinau. Tarakan.
penggunaan - Bappeda Kabupaten
695,34 juta Nunukan.
m³/thn) -
- Bappeda Kabupaten
Malinau.
- Bappeda Kota
Tarakan.
- Pemanfaatan - Pemenuhan - Peningkatan jaringan - Peningkatan - Peningkatan - Perbaikan dan - Bappeda Kabupaten
air untuk irigasi kebutuhan air irigasi pompa. jaringan irigasi jaringan irigasi peningkatan Nunukan.
dan irigasi rawa untuk irigasi pompa. pompa. daerah irigasi - Dinas PU Kabupaten
belum optimal rakyat dalam - Peningkatan - Peningkatan semi teknis. Nunukan.
sistem irigasi jaringan tata air jaringan tata air - Bappeda Kabupaten
yang sudah ada rawa DR. rawa DR. Malinau.
dapat lebih Simanggaris Simanggaris - Dinas PU Kabupaten
optimal Kabupaten Kabupaten Malinau
Nunukan. Nunukan.
- Peningkatan
jaringan tata air
rawa DR. Bualan
Pantai Kabupaten
Nunukan.
- Potensi Padi - Meningkatnya - Pembukaan daerah - Pembukaan - Pembukaan daerah - Pembukaan - Dinas PU Kabupaten
Adan yang produksi Padi irigasi baru di daerah irigasi irigasi baru di daerah irigasi Nunukan.
masih kurang Adan. Kecamatan Krayan baru di Kecamatan Tana baru. - Dinas PU Kabupaten
dengan harga Kabupaten Nunukan Kecamatan Lia Kabupaten Tana Tana Tidung.
ekspor yang seluas 100 Ha untuk Sesayap Tidung seluas 100 - Dinas Pertanian

147
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
cukup tinggi mengembangkan Kabupaten Tana Ha untuk Kabupaten
sampai 5x dan produksi padi adan. Tidung seluas 100 mengembangkan Nunukan.
sekarang masih Ha untuk produksi padi adan. - Dinas Pertanian
tadah hujan. mengembangkan Kabupaten Tana
produksi padi Tidung.
adan.
4. Pengembangan - Belum - Termanfaatkanny - Pengelolaan - Pengelolaan - Pengelolaan - Mengembangkan - BWS Kalimantan III.
Sumber Daya termanfaatkann a potensi listrik Pembangkit Listrik Pembangkit Pembangkit Listrik fungsi sungai, - Bappeda Prov
Air ya sungai tenaga air mikro Mikro Hidro di Listrik Mikro Mikro Hidro di danau, waduk, Kaltim.
sebagai PLTMH hidro yang sangat Kabupaten Malinau Hidro di Kabupaten Malinau dan rawa untuk - Bappeda Kabupaten
dimana besar yang belum sebanyak 2 unit. Kabupaten sebanyak 2 unit. keperluan Nunukan.
memiliki tergarap Malinau sebanyak - Pengelolaan transportasi air, - Dinas PU Kabupaten
potensi listrik maksimal di WS 2 unit. Pembangkit Listrik dan pembangkit Nunukan.
tenaga air Sesayap. - Pengelolaan Tenaga Mikro Hidro listrik tenaga air - Dinas PU Kabupaten
mikro hidro Pembangkit Mikro Hidro yang pada wilayah Malinau.
yang sangat Listrik Tenaga terdapat di Desa yang kebutuhan - PLN Kabupaten
besar yang Mikro Hidro Mikro Pa’Betung listriknya belum Nunukan.
belum tergarap Hidro yang Kecamatan Krayan terpenuhi. - PLN. Kabupaten
maksimal terdapat di Desa Kabupaten Malinau.
karena Pa’Betung Nunukan.OP - Pemda Kabupaten
beberapa Kecamatan Pengelolaan Nunukan.
kendala dalam Krayan Pembangkit Listrik - Pemda Kabupaten
pemanfaatanny Kabupaten Mikro Hidro di Malinau.
a. Nunukan. Kabupaten Malinau
sebanyak 2 unit
dan Pembangkit
Listrik Tenaga
Mikro Hidro yang
terdapat di Desa
Pa’Betung
Kecamatan Krayan
Kabupaten
Nunukan.

148
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
5. Pengusahaan - Dukungan - Terciptanya - Mensinergikan - Mensinergikan - Mensinergikan - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
Sumber Daya BUMN dan kerjasama semua program-program program-program program-program peran serta - Bappeda Prov
Air BUMD yang kabupaten/kota pembangunan pembangunan pembangunan perseorangan, Kaltim.
kurang dalam untuk terutama mengenai terutama terutama mengenai badan usaha, dan - Bappeda Kabupaten
pembangunan mendukung infrastruktur sumber mengenai infrastruktur lembaga swadaya Nunukan.
wilayah pembangunan daya air dengan infrastruktur sumber daya air masyarakat - Bappeda Kabupaten
perbatasan infrastruktur Pemerintah Provinsi sumber daya air dengan Pemerintah dalam Malinau.
terutama sumber daya air Kaltim dan dengan Provinsi Kaltim dan pengusahaan - Bappeda Kabupaten
mengenai Terutama di Pemerintah Pusat. Pemerintah Pemerintah Pusat. sumber daya air Tana Tidung.
infrastruktur wilayah Provinsi Kaltim - Pengalokasian dana dengan izin - Bappeda Kabupaten
sumber daya air perbatasan, dan Pemerintah untuk membuka pengusahaan. Bulungan.
dimana belum termasuk BUMN, Pusat. isolasi kawasan - Bappeda Kota
sinergi antara BUMD dan para - Pengalokasian perbatasan. Tarakan.
program- pengusaha di dana untuk - Pengalokasian dana - Dinas PU Kabupaten
program Kaltim. membuka isolasi untuk membuka Nunukan.
pembangunan kawasan isolasi kawasan - Dinas PU Kabupaten
dengan perbatasan. perbatasan. Malinau.
Pemerintah - Dinas PU Kabupaten
Provinsi Kaltim Tana Tidung.
dan Pemerintah - Dinas PU Kabupaten
Pusat. Bulungan.
- Dinas PU Kota
Tarakan.
- Bappenas.
- Kementerian Luar
Negeri.
- BUMN.
- BUMD setempat.
- Kurang - Tertariknya - Terlibatnya peran - Terlibatnya peran - Terlibatnya peran - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
tertariknya investor swasta pemerintah melalui pemerintah pemerintah melalui peran serta - Bappeda Prov
investor swasta dalam penyertaan penyertaan modal melalui penyertaan modal perseorangan, Kaltim.
dalam modal dalam negara kepada penyertaan modal negara kepada badan usaha, dan - Bappeda Kabupaten
penyertaan bidang BUMN terkait yang negara kepada BUMN terkait yang lembaga swadaya Nunukan.
modal dimana infrastruktur bergerak di BUMN terkait bergerak di masyarakat - Bappeda Kabupaten
di bidang sumber daya air. infrastruktur sumber yang bergerak di infrastruktur dalam Malinau.
infrastruktur daya air. infrastruktur sumber daya air. pengusahaan - Bappeda Kabupaten
sumber daya air sumber daya air. - Pihak sumber daya air Tana Tidung.
masih banyak - Pihak swasta/BUMS/ dengan izin - Bappeda Kabupaten
kegiatan non swasta/BUMS/ BUMN-D sebagai pengusahaan. Bulungan.

149
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
cost recovery BUMN-D sebagai konsumen air perlu - Bappeda Kota
yang menjadi konsumen air diperankan Tarakan.
tanggung jawab perlu diperankan mendukung - Dinas PU Kabupaten
pemerintah, mendukung pendanaan Nunukan.
baik pendanaan alternatif antara - Dinas PU Kabupaten
pemerintah alternatif antara lain melalui Malinau.
pusat maupun lain melalui instrumen jasa - Dinas PU Kabupaten
daerah, antara instrumen jasa lingkungan Tana Tidung.
lain dalam lingkungan Corporate Social - Dinas PU Kabupaten
pembangunan Corporate Social Responsibility Bulungan.
jalan, fasilitas Responsibility (CSR). - Dinas PU Kota
keselamatan (CSR). - Pihak Tarakan.
transportasi, swasta/BUMS/ - Bappenas.
sumber daya BUMN-D sebagai - Kementerian Dalam
air, fasilitas konsumen air perlu Negeri
persampahan, diperankan - Kementerian Luar
dan sanitasi. mendukung Negeri.
pendanaan - BUMN.
alternatif antara - BUMD setempat.
lain melalui - Investor swasta.
instrumen jasa
lingkungan
Corporate Social
Responsibility
(CSR).

150
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
C. Pengendalian Daya Rusak Air
1. Pencegahan - Permasalahan - Pelaksanaan - Pembangunan - Pembangunan - Pembangunan - Mempertahankan - BWS Kalimantan III.
Daya Rusak Air banjir dan pembangunan pompa banjir Sungai pompa banjir pompa banjir kawasan yang - Dinas PU Kabupaten
genangan dan pemeliharaan Sebengkok Kota Sungai Sebengkok Sungai Sebengkok memiliki fungsi Tana Tidung.
setinggi 0,5 – 2 daerah sungai Tarakan. Kota Tarakan. Kota Tarakan. retensi banjir - Dinas PU Kabupaten
m dengan untuk - Lanjutan - Lanjutan - Lanjutan sebagai Malinau.
frekuensi 1 menanggulangi Pembangunan Kanal Pembangunan Pembangunan prasarana - Dinas PU Kabupaten
hingga 2 x permasalahan Sembakung – Kanal Sembakung Kanal Sembakung – pengendali banjir Nunukan.
setahun yang banjir. Sebuku Kabupaten – Sebuku Sebuku Kabupaten oleh para pemilik - Dinas PU Kota
disebabkan Nunukan. Kabupaten Nunukan. kepentingan. Tarakan.
antara lain Nunukan. - SID Pengendalian - Menyediakan - Bappeda Prov
masih - SID Pengendalian Banjir Sungai prasarana Kaltim.
terdapatnya Banjir Sungai Sembuak pengendalian - Bappeda Kabupaten
bangunan- Sembuak Kabupaten banjir untuk Tana Tidung.
bangunan di Kabupaten Malinau. melindungi - Bappeda Kabupaten
bantaran Malinau. - Normalisasi Sungai prasarana umum, Malinau.
sungai, - Normalisasi Ampal di kawasan - Bappeda Kabupaten
tumpukan- Sungai Ampal di Kecamatan permukiman, dan Nunukan.
tumpukan Kecamatan Karanganyar Kota kawasan - Bappeda Kota
sendimentasi Karanganyar Kota Tarakan. produktif. Tarakan.
dan sampah, Tarakan. - Masterplan sistem
perubahan tata pengendalian banjir
guna lahan, Kabupaten Tana
pembuangan Tidung.
sampah, dsb.
- Permasalahan - Penanganan - Pembangunan - Pembangunan - Pembangunan - Memetakan dan - BWS Kalimantan III
potensi abrasi masalah abrasi penahan gelombang penahan penahan gelombang menetapkan - Dinas PU Kota
Pantai Tanjung pantai secara dan pengaman gelombang dan dan pengaman kawasan rawan Tarakan.
Aru dan Pantai menyeluruh dan Pantai Tanjung Aru pengaman Pantai Pantai Tanjung Aru bencana yang - Dinas PU Kabupaten
Membunut di menjadikan Kepulauan Sebatik. Tanjung Aru Kepulauan Sebatik. terkait air sebagai Nunukan.
Kabupaten pantai sebagai Kepulauan - Pembangunan acuan dalam - Dinas Kelautan Kota
Nunukan yang kawasan publik Sebatik. penahan gelombang penyusunan Tarakan.
telah mencapai bukan kawasan - Pembangunan dan pengaman rencana tata - Dinas Kelautan
± 100 meter privat (pribadi) penahan Pantai Amal Kota ruang wilayah Kabupaten
dari bibir pantai dan juga gelombang dan Tarakan. dan pengendalian Nunukan.
juga Pantai merupakan pengaman Pantai - Pembangunan pemanfaatan - Bappeda Kota
Amal dan kawasan hijau. Amal Kota penahan gelombang ruang pada setiap Tarakan.
Pantai Tanjung Tarakan. dan pengaman wilayah sungai. - Bappeda Kabupaten

151
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Batu di Kota . Pantai Membunut. Nunukan.
Tarakan yang Kabupaten - Pemda Kota
telah mencapai Nunukan. Tarakan.
± 100 meter - Pemda Kabupaten
dari bibir pantai Nuinukan.
sepanjang 2,5
km diakibatkan
terjangan
gelombang
tinggi dan
adanya
fenomena
kenaikan
permukaan air
laut.
- Permasalahan - Penanganan erosi - Mengurangi laju - Mengurangi laju - Mengurangi laju - Meningkatkan - BWS Kalimantan III
erosi yang secara tepat erosi dan erosi dan erosi dan penanganan erosi - Dinas PU Kabupaten
menimbulkan sehingga tidak sedimentasi dgn sedimentasi dgn sedimentasi dgn pada badan Tana Tidung.
sedimentasi menimbulkan pendekatan pendekatan pendekatan sungai oleh para - Dinas PU Kabupaten
pada badan gangguan bangunan sipil bangunan sipil bangunan sipil pemilik Malinau.
sungai yang terhadap teknis melalui teknis melalui teknis melalui kepentingan. - Dinas PU Kota
diperparah oleh keseimbangan bangunan penahan bangunan bangunan penahan Tarakan.
erosi lateral lingkungan sedimen. penahan sedimen. sedimen. - Pemda Kabupaten
sungai karena karena terjadi - Lanjutan - Lanjutan perkuatan Tana Tidung.
ombak yang sedimentasi pada perkuatan tebing tebing Sungai - Pemda Kabupaten
ditimbulkan badan sungai. Sungai Sesayap Sesayap Kabupaten Malinau.
oleh perahu Kabupaten Malinau. - Pemda Kota
cepat. Malinau. - Perkuatan tebing Tarakan.
Sungai Semunti
Kota Tarakan.

152
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
2. Penanggulanga - Penanggulanga - Pengerukan - Menyusun pedoman - Menyusun - Menyusun - Menyusun sistem - BWS Kalimantan III
n Daya Rusak n pendangkalan Sungai Sesayap penanggulangan pedoman pedoman penganggaran - Dinas PU Kabupaten
Air sungai dengan agar tidak terjadi sampah dan sedimen penanggulangan penanggulangan yang sesuai Malinau.
pengerukan pendangkalan di Sungai Sesayap. sampah dan sampah dan dengan kondisi - Pemda Kabupaten
sungai yang dapat . sedimen di Sungai sedimen di Sungai darurat untuk Malinau.
membutuhkan mengganggu . Sesayap. Sesayap. - penanggulangan
biaya yang lancarnya lalu - Meningkatkan - Meningkatkan daya rusak air
besar seperti lintas sungai, di bangunan bangunan yang bersumber
pengerukan samping sebagai pengendali banjir pengendali banjir dari dana
Sungai Sesayap sarana utama dan sedimen di dan sedimen di Anggaran
yang andalan Sungai Sesayap. Sungai Sesayap. Pendapatan
membutuhkan masyarakat - Melakukan Belanja Negara
dana sebenar Kabupaten pengerukan (APBN) dan/atau
Rp 25 miliar Malinau yang sedimen di Sungai Anggaran
dari APBD. berimbas pada Sesayap. Pendapatan
pertumbuhan Belanja Daerah
perekonomian (APBD) serta
Kota Malinau. sumber dana
lain.
- Penanggulang- - Penanggulangan - Penanganan - Penanganan - Penanganan - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
an krisis air krisis air oleh degradasi lingkungan degradasi degradasi pengetahuan, - Bappeda Prov
merupakan pemerintah, yang parah, agar lingkungan yang lingkungan yang kesiap-siagaan, Kaltim.
tanggung jawab swasta, dan keberadaan air di parah, agar kebe- parah, agar dan kemampuan - Bappeda Kabupaten
bersama antara masyarakat yang suatu tempat dapat radaan air di keberadaan air di masyarakat Nunukan.
pemerintah, dilakukan secara seimbang. suatu tempat suatu tempat dapat dalam - Bappeda Kabupaten
swasta, dan sinerjis antar dapat seimbang. seimbang. menghadapi Malinau.
masyarakat para pihak - Penanggulangan - Penanggulangan bencana akibat - Bappeda Kabupaten
yang upayanya terkait, lintas krisis air secara krisis air secara daya rusak air, Tana Tidung.
harus dilaku- sektor, lintas bersama antara bersama antara antara lain - Bappeda Kabupaten
kan secara wilayah, dan pemerintah, pemerintah, swasta, dengan Bulungan.
sinerjis antar lintas disiplin swasta, dan dan masyarakat melakukan - Bappeda Kota
para pihak ilmu. masyarakat yang yang upayanya simulasi dan Tarakan.
terkait, lintas upayanya harus harus dilakukan peragaan - Dinas PU Kabupaten
sektor, lintas dilakukan secara secara sinerjis mengenai cara- Nunukan.
wilayah, dan sinerjis antar para antar para pihak cara - Dinas PU Kabupaten
lintas disiplin pihak terkait, lin- terkait, lintas penanggulangan Malinau.
ilmu belum tas sektor, lintas sektor, lintas bencana oleh - Dinas PU Kabupaten
terlaksana wilayah, dan lin- wilayah, dan lintas para pemilik Tana Tidung.
dengan baik. tas disiplin ilmu. disiplin ilmu. kepentingan. - Dinas PU Kabupaten

153
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
- Pemahaman Bulungan.
penggunaan - Dinas PU Kota
wilayah DAS atau Tarakan.
Wilayah Sungai - Pemda Kabupaten
(WS) sebagai Nunukan.
unit/satuan - Pemda Kabupaten
wilayah Malinau.
perencanaan atau - Pemda Kabupaten
“One River One Tana Tidung.
Plan”. - Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Swasta.
- Masyarakat pemakai
air.
- Penanggulanga - Penanggulangan - Pemasangan - Pemasangan - Pemasangan - Melaksanakan - Dinas Kehutanan
n kerusakan kerusakan pesisir baleho/papan larang baleho/papan baleho/papan sosialisasi Kota Tarakan.
hutan (hutan mangrove) pemanfaatan hutan larang larang pemanfaatan mekanisme - Dinas Kehutanan
manggrove yang mangrove. pemanfaatan hutan mangrove. penanggulangan Kabupaten
belum dilaksanakan hutan mangrove. - Sosialisasi kerusakan Nunukan.
dilaksanakan secara terpadu - Sosialisasi pentingnya hutan dan/atau - Dinas Kehutanan
secara terpadu untuk mencapai pentingnya hutan mangrove bagi bencana akibat Kabupaten
untuk mencapai hasil pelestarian mangrove bagi masyarakat pesisir daya rusak air di Bulungan.
hasil yang optimal. masyarakat dan dunia usaha. kawasan hutan - Bappeda Kota
pelestarian pesisir dan dunia - Pemantauan dan mangrove. Tarakan.
yang optimal. usaha. pengawasan - Bappeda Kabupaten
kegiatan Nunukan.
masyarakat dan - Bappeda Kabupaten
dunia usaha Bulungan.
kawasan pesisir - Dinas PU Kota
dalam rangka Tarakan.
mengurangi laju - Dinas PU Kabupaten
kerusakan Nunukan.
mangrove. - Dinas PU Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten

154
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Nunukan.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
3. Pemulihan - Kurangnya - Bantuan bagi - Pengiriman bantuan - Pengiriman - Pengiriman - Mengembangkan - BNPB Pusat.
Daya Rusak Air bantuan masyarakat di untuk upaya bantuan untuk bantuan untuk peran serta - BNPB Kabupaten
tanggap darurat daerah hulu. pemulihan bagi upaya pemulihan upaya pemulihan masyarakat dan Nunukan.
oleh lembaga masyarakat yang bagi masyarakat bagi masyarakat dunia usaha - BNPB Kabupaten
swadaya menjadi korban yang menjadi yang menjadi dalam kegiatan Malinau.
masyarakat bencana daya rusak korban bencana korban bencana yang - Dinas PU Kabupaten
nasional dan air yang dilakukan daya rusak air daya rusak air yang terkoordinasi Nunukan.
lokal dan lembaga swadaya yang dilakukan dilakukan lembaga untuk pemulihan - Dinas PU Kabupaten
Pemerintah masyarakat nasional lembaga swadaya swadaya akibat bencana Malinau.
setempat akibat dan lokal dan masyarakat masyarakat daya rusak air. - Pemda Kabupaten
lokasi yang sulit Pemerintah setempat nasional dan lokal nasional dan lokal Nuinukan.
dijangkau khususnya untuk dan Pemerintah dan Pemerintah - Pemda Kabupaten
seperti di daerah-daerah di setempat setempat Malinau.
Daerah hulu daerah hulu yang khususnya untuk khususnya untuk
seperti di DAS sulit dijangkau daerah-daerah di daerah-daerah di
Sesayap, DAS karena sulitnya daerah hulu yang daerah hulu yang
Sembakung, keterjangkauan sulit dijangkau sulit dijangkau
dan DAS lokasi melalui karena sulitnya karena sulitnya
Sebuku. transportasi udara. keterjangkauan keterjangkauan
lokasi melalui lokasi melalui
transportasi transportasi udara.
udara.
- Rusaknya - Memulihkan - Inventarisasi - Inventarisasi - Inventarisasi - Rehabilitasi - BNPB Pusat.
bangunan fungsi prasarana prasarana yang prasarana yang prasarana yang bangunan - BNPB Kabupaten
sarana dan sumber daya air. rusak. rusak. rusak. prasarana Nunukan.
prasarana - Pemulihan fungsi - Pemulihan fungsi sumber daya air. - BNPB Kabupaten
akibat banjir. prasarana sumber prasarana sumber Malinau.
daya air. daya air.Pemulihan - BNPB Kabupaten
fungsi prasarana Tana Tidung.
sumber daya air. - BNPB Kabupaten
Bulungan.
- BNPB Kota Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nuinukan.
- Pemda Kabupaten

155
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Malinau.
- Pemda Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Banyaknya - Meminimalisir - Penanganan - Penanganan - Penanganan - Tanggap dalam - BNPB Pusat.
penduduk yang dampak banjir. pengungsi dan pengungsi dan pengungsi dan penanganan - BNPB Kabupaten
menjadi korban korban banjir. korban banjir. korban banjir. pasca banjir dan Nunukan.
banjir. - Penguatan fungsi - Penguatan fungsi pemberdayaan - BNPB Kabupaten
SATKORLAK SATKORLAK masyarakat Malinau.
bencana banjir. bencana banjir. dalam - BNPB Kabupaten
- Pembuatan pengendalian Tana Tidung.
peringatan dini banjir. - BNPB Kabupaten
banjir berbasis Bulungan.
masyarakat. - BNPB Kota Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nuinukan.
- Pemda Kabupaten
Malinau.
- Pemda Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Masyarakat.

156
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
D. Sistem Informasi Sumber Daya Air
1. Peningkatan - Kualitas dan - Meningkatnya - Pelaksanaan - Pelaksanaan - Pelaksanaan - Memfasilitasi - Pemerintah Provinsi
Kelembagaan kompetensi kualitas pengelola koordinasi badiklat koordinasi koordinasi badiklat para pemilik Kaltim.
dan Sumber SDM pengelola SIG.. dengan daerah badiklat dengan dengan daerah kepentingan - Pemda Kabupaten
Daya Manusia SIG masih untuk melakukan daerah untuk untuk melakukan dalam mengakses Nuinukan.
Dalam kurang. pelatihan SIG di melakukan pelatihan SIG di data dan - Pemda Kabupaten
Pengelolaan daerah. pelatihan SIG di daerah. informasi sumber Malinau.
SISDA daerah. - Pelaksanaan Diklat daya air. - Pemda Kabupaten
- Pelaksanaan SIG dipusatkan di Tana Tidung.
Diklat SIG Provinsi dengan - Pemda Kabupaten
dipusatkan di instruktur dari Bulungan.
Provinsi dengan Pusat - Pemda Kota
instruktur dari - Pelaksanaan Diklat Tarakan.
Pusat. SIG dipusatkan di - Badiklat Provinsi
kabupaten/kota Kaltim.
dengan instruktur
dari Pusat.
- Tumpang tindih - Pengelolaan - Pengaturan tupoksi - Pengaturan - Pengaturan tupoksi - Menetapkan - BWS Kalimantan III.
tupoksi antar sumber daya air antar institusi dalam tupoksi antar antar institusi lembaga yang - Dinas PU Kabupaten
institusi dalam secara teratur. pengelolaan sumber institusi dalam dalam pengelolaan mengkoordinasik Nunukan,
pengelolaan daya air agar tidak pengelolaan sumber daya air an pengelolaan Kabupaten Malinau,
sumber daya terjadi tumpang sumber daya air agar tidak terjadi SISDA. Kabupaten Tana
air. tindih. agar tidak terjadi tumpang tindih. Tidung, Kabupaten
tumpang tindih. Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kelautan dan
Perikanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,

157
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Perkebunan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Bappeda Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- PDAM Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kehutanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana

158
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kab
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

159
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
2. Pengembangan - Minimnya - Ketersediaan data - Mengembangkan - Mengembangkan - Mengembangkan - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
Jejaring SISDA informasi kondisi informasi sistem informasi sistem informasi sistem informasi ketersediaan - Dinas PU Kabupaten
mengenai sumber daya air sumber daya air sumber daya air sumber daya air dana untuk Nunukan,
ketersediaan di WS Sesayap. yang bersifat yang bersifat yang bersifat membentuk Kabupaten Malinau,
data kondisi informatif, aktual informatif, aktual informatif, aktual dan/atau Kabupaten Tana
informasi dan mudah diakses dan mudah dan mudah diakses mengembangkan Tidung, Kabupaten
sumber daya air masyarakat. diakses masyarakat. SISDA. Bulungan, dan Kota
di WS Sesayap. masyarakat. Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kelautan dan
Perikanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Perkebunan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Bappeda Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota

160
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Tarakan.
- PDAM Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kehutanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

161
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
- Belum adanya - Format data - Meningkatkan - Meningkatkan - Meningkatkan - Membentuk - BWS Kalimantan III.
format yang informasi sumber kualitas data kualitas data kualitas data dan/atau - Dinas PU Kabupaten
seragam untuk daya air dapat informasi sumber informasi sumber informasi sumber mengembangkan Nunukan,
pengelolaan dikelola secara daya air secara daya air secara daya air secara instansi pengelola Kabupaten Malinau,
data informasi seragam dan kontinyu, seragam, kontinyu, kontinyu, seragam, data dan Kabupaten Tana
sumber daya air secara elektronik dan akurat. seragam, dan dan akurat. informasi sumber Tidung, Kabupaten
secara antar instansi. akurat. - Pengelolaan data daya air terpadu Bulungan, dan Kota
elektronik. - Pengelolaan data informasi sumber di tingkat Tarakan.
informasi sumber daya air secara nasional, - Dinas Pertanian
daya air secara elektronik antar provinsi, Kabupaten
elektronik antar instansi. kabupaten/kota, Nunukan,
instansi. dan wilayah Kabupaten Malinau,
sungai. Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kelautan dan
Perikanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Perkebunan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Bappeda Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota

162
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Tarakan.
- PDAM Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kehutanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

163
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
- Adanya - Adanya - Pembentukan tim - Pembentukan tim - Pembentukan tim - Menata ulang - Pemerintah Pusat.
stagnasi aliran koordinasi antara penyusunan SOP penyusunan SOP penyusunan SOP pengaturan dan - Pemerintah Provinsi
data/informasi Pemerintah Pusat aliran data/informasi aliran aliran pembagian tugas Kaltim.
sumber daya air dengan sumber daya air. data/informasi data/informasi di berbagai - Pemda Kabupaten
dari Kabupaten Pemerintah sumber daya air. sumber daya air. instansi dan Nuinukan.
ke Provinsi dan Daerah dalam - Peningkatan - Peningkatan lembaga - Pemda Kabupaten
Pusat yang pengelolaan data koordinasi antara koordinasi antara pengelola data Malinau.
mengakibatkan sumber daya air Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat dan informasi - Pemda Kabupaten
kesulitan dalam dan adanya dengan dengan Pemerintah sumber daya air. Tana Tidung.
pengambilan regulasi yang Pemerintah Daerah dalam - Pemda Kabupaten
kebijakan mengikat Daerah dalam pengelolaan data Bulungan.
pemerintah. penyampaian pengelolaan data sumber daya air. - Pemda Kota
arus data sumber daya air. Tarakan.
informasi antar
level
pemerintahan.
3. Pengembangan - Belum - Tersedianya - Mengembangkan - Mengembangkan - Mengembangkan - Mempercepat - Pemerintah Provinsi
Teknologi tersedianya informasi real jaringan sistem jaringan sistem jaringan sistem pembentukan Kaltim.
Informasi informasi real time yang informasi yang informasi yang informasi yang pusat sistem - Pemda Kabupaten
time yang terhubung memuat data memuat data memuat data informasi. Nuinukan.
terhubung dengan pusat hidrologi, hidrologi, hidrologi, - Pemda Kabupaten
dengan pusat pengendali klimatologi, klimatologi, klimatologi, Malinau.
pengendali informasi. hidrogeologi, hidrogeologi, hidrogeologi, - Pemda Kabupaten
informasi. kebijakan dan kebijakan dan kebijakan dan Tana Tidung.
kualitas air secara kualitas air kualitas air secara - Pemda Kabupaten
real time. secara real time. real time. Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Badiklat Provinsi
Kaltim.

164
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
E. Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha
1. Peningkatan - Kurangnya - Lembaga/wadah - Melibatkan - Melibatkan - Melibatkan - Pengembangan - Pemerintah Provinsi
Peran peran serta koordinasi masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam kelembagaan/ Kaltim.
Masyarakat masyarakat pengelolaan. kegiatan pengelolaan kegiatan kegiatan wadah Koordinasi - Pemda Kabupaten
Dan Dunia dalam kelemba- sumber daya air. pengelolaan pengelolaan sumber Pengelolaan Nuinukan.
Usaha Dalam gaan sumber daya air. daya air. Sumber Daya Air. - Pemda Kabupaten
Perencanaan pengelolaan Malinau.
sumber daya air - Pemda Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Belum - Optimalisasi - Sektor kehutanan - Sektor kehutanan - Sektor kehutanan - Mengikutsertakan - Balai Pengelolaan
optimalnya kelembagaan, berperan melakukan berperan berperan masyarakat dan DAS.
kelembagaan secara optimal revitalisasi dan melakukan melakukan dunia usaha - Forum Wadah
masyarakat dan diperkuat meningkatkan daya revitalisasi dan revitalisasi dan untuk Koordinasi
yang telah ada organisasi serta dukung DAS melalui meningkatkan meningkatkan daya berkontribusi Pengelolaan Sumber
seperti forum kewenangannya. upaya antara lain daya dukung DAS dukung DAS dalam Daya Air.
DAS/RHL/HR, rehabilitasi hutan melalui upaya melalui upaya pembiayaan - BWS Kalimantan III.
kelompok dan lahan, antara lain antara lain pelaksanaan - Dinas Kehutanan
petani pemakai konservasi tanah dan rehabilitasi hutan rehabilitasi hutan pengelolaan Kabupaten
air (P3A), air dengan teknik dan lahan, dan lahan, sumber daya air Nunukan,
kemitraan vegetatif dan teknik konservasi tanah konservasi tanah Kabupaten Malinau,
penggunaan air sipil, serta dan air dengan dan air dengan Kabupaten Tana
irigasi dan lain- pemberdayaan teknik vegetatif teknik vegetatif dan Tidung, Kabupaten
lain. masyarakat di dan teknik sipil, teknik sipil, serta Bulungan, dan Kota
sekitar kawasan serta pemberdayaan Tarakan.
hutan, dan lain-lain. pemberdayaan masyarakat di
masyarakat di sekitar kawasan
sekitar kawasan hutan, dan lain-
hutan, dan lain- lain.
lain.
- Sektor pekerjaan - Sektor pertanian - Dinas PU Kabupaten
umum berperan berperan Nunukan,
melakukan melakukan Kabupaten Malinau,
pengelolaan penerapan usaha Kabupaten Tana
sumber daya air pertanian Tidung, Kabupaten

165
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
yang meliputi konservasi lahan Bulungan, dan Kota
antara lain lain terpadu, usaha Tarakan.
konservasi pertanian hemat air - Dinas Pertanian
sumber daya air, dan ramah Kabupaten
pendayagunaan lingkungan SRI Nunukan,
sumber daya air (System of Rice Kabupaten Malinau,
dan pengendalian Intensification), Kabupaten Tana
daya rusak air, pemeliharaan/perb Tidung, Kabupaten
dan lain lain. aikan sarana- Bulungan, dan Kota
prasarana Tarakan.
infrastruktur irigasi - P3A Kabupaten
pertanian, dan Nunukan,
bangunan Kabupaten Malinau,
konservasi tanah Kabupaten Tana
dan air, dan lain- Tidung, Kabupaten
lain. Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

166
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
2. Peningkatan - Belum - Terlaksananya - Memberikan - Memberikan - Memberikan - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
Peran terlaksananya secara pendidikan khusus pendidikan pendidikan khusus kemampuan - Dinas Kehutanan
Masyarakat secara menyeluruh dalam bentuk khusus dalam dalam bentuk masyarakat Kabupaten
Dan Dunia menyeluruh pendidikan pendidikan bentuk pendidikan melalui Nunukan,
Usaha Dalam pendidikan nonformal dalam nonformal dalam pendidikan nonformal dalam pendidikan dan Kabupaten Malinau,
Pelaksanaan nonformal bidang sumber bidang sumber daya nonformal dalam bidang sumber pelatihan, serta Kabupaten Tana
dalam bidang daya air. air, seperti kursus, bidang sumber daya air, seperti pendampingan Tidung, Kabupaten
sumber daya pelatihan, dan daya air, seperti kursus, pelatihan, dalam Bulungan, dan Kota
air, seperti bentuk pendidikan kursus, pelatihan, dan bentuk pengawasan Tarakan.
kursus, nonformal lainnya dan bentuk pendidikan pengelolaan - Dinas PU Kabupaten
pelatihan, dan yang dilaksanakan, pendidikan nonformal lainnya sumber daya air Nunukan,
bentuk baik oleh nonformal lainnya yang dilaksanakan, oleh para pemilik Kabupaten Malinau,
pendidikan Pemerintah, yang baik oleh kepentingan. Kabupaten Tana
nonformal Pemerintah Daerah dilaksanakan, Pemerintah, Tidung, Kabupaten
lainnya. maupun swasta baik oleh Pemerintah Daerah Bulungan, dan Kota
sesuai dengan Pemerintah, maupun swasta Tarakan.
standar pendidikan Pemerintah sesuai dengan - Dinas Pertanian
khusus. Daerah maupun standar pendidikan Kabupaten
swasta sesuai khusus. Nunukan,
dengan standar Kabupaten Malinau,
pendidikan Kabupaten Tana
khusus. Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- P3A Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

167
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
3. Peningkatan - Belum - Adanya - Pembentukan wadah - Pembentukan - Pembentukan - Penyusunan - Balai Pengelolaan
Peran optimalnya kewenangan dan koordinasi di WS wadah koordinasi wadah koordinasi di kebijakan DAS.
Masyarakat kelembagaan pengaturan yang Sesayap. di WS Sesayap. WS Sesayap. pengelolaan - Forum Wadah
Dan Dunia yang ada seperti jelas dalam - Pembentukan - Pembentukan sumber daya air Koordinasi
Usaha Dalam Balai pengelolaan wadah koordinasi wadah koordinasi di berkelanjutan. Pengelolaan Sumber
Pengawasan Pengelolaan sumber daya air. di Provinsi Provinsi Kalimantan Daya Air.
DAS, Kalimantan Timur. - BWS Kalimantan III.
Kemenhut, Timur. - Pembentukan - Dinas Kehutanan
Forum Wadah wadah koordinasi di Kabupaten
Koordinasi Kab/Kota. Nunukan,
Pengelolaan Kabupaten Malinau,
sumber daya Kabupaten Tana
air, dan Tidung, Kabupaten
Kementerian PU Bulungan, dan Kota
sehingga perlu Tarakan.
difungsikan - Dinas PU Kabupaten
secara optimal Nunukan,
dan diperkuat Kabupaten Malinau,
organisasi serta Kabupaten Tana
kewenangannya Tidung, Kabupaten
. Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- P3A Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan,

168
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Regulasi yang - Terciptanya - Program pembuatan - Program - Program - Sosialisasi dan - Dinas Kehutan
ada, belum regulasi yang Perda, dalam rangka pembuatan Perda, pembuatan Perda, penegakan Kabupaten
mendukung mendukung pelestarian dalam rangka dalam rangka peraturan Nunukan.
untuk untuk konservasi hutan, pelestarian pelestarian masalah bidang - Dinas Kehutan
mempertahanka mempertahankan sumber mata air. konservasi hutan, konservasi hutan, hukum terkait Kabupaten Malinau.
n kelestarian kelestarian sumber mata air. sumber mata air. dengan - Dinas Kehutan
hutan hutan. - Sosialisasi Perda - Sosialisasi Perda pemanfaatan, Kabupaten Tana
dikarenakanbel dalam rangka dalam rangka pengembangan Tidung.
um didukung pelestarian pelestarian dan - Dinas Kehutan
regulasi konservasi hutan, konservasi hutan, pembangunan Kabupaten
lainnya. sumber mata air. sumber mata air. sarana dan Bulungan.
- Peningkatan peran prasarana - Dinas Kehutan Kota
masyarakat akan sumber daya air. Tarakan.
Perda dalam rangka - Pemerintah Provinsi
pelestarian Kaltim.
konservasi hutan, - Pemda Kabupaten
sumber mata air. Nuinukan.
- Pemda Kabupaten
Malinau.
- Pemda Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Munculnya - Pembatasan - Penyusunan Perda - Sosialisasi Perda - Pembentukan - Penyusunan, - Dinas Kehutan
perijian dari perijinan terkait pengelolaan terkait forum sosialisasi dan Kabupaten
Pemerintah pengelolaan hutan dan pengelolaan pemberdayaan penegakan perda Nunukan.
Kabupaten hutan dan perkebunan serta hutan dan masyarakat dalam terkait kehutanan - Dinas Kehutan
setempat perkebunan. lokasi yang diijinkan. perkebunan serta kehutanan dan dan perkebunan. Kabupaten Malinau.
seperti Surat lokasi yang perkebunan. - Dinas Kehutan Kota
Ijin Usaha diijinkan. Tarakan.
Perkebunan - Dinas Perkebunan

169
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
- (2012-2017) - (2012-2022) - (2012-2032)
(IUP), Ijin Kabupaten
Pemanfaatan Nunukan.
Kayu (IPK), Ijin - Dinas Perkebunan
Pemanfaatan Kabupaten Malinau.
Hasil Hutan - Dinas Perkebunan
Kayu/Tanaman Kota Tarakan.
Hutan - Pemda Kabupaten
(IUPHHK/TH), Nuinukan.
dan Hak Guna - Pemda Kabupaten
Usaha (HGU) Malinau.
sehingga - Pemda Kota
pengelolaan Tarakan.
hutan dan
perkebunan tdk
terkendali yg
menyebabkan
degradasi
lingkungan.

170
Tabel 4.2. Kebijakan Operasional Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Berdasarkan Kondisi
Ekonomi Sedang

Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
A. Konservasi Sumber Daya Air
1. Perlindungan - Kerusakan - Hutan KBK yang - Penanaman pohon di - Penanaman pohon di - Penanaman pohon di - Menambah luas - Dinas Kehutanan
dan Pelestarian hutan di tidak boleh Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya kawasan hutan Prov. Kaltim.
Sumber Daya Kawasan ditebang kayu- Kehutanan (KBK) Kehutanan (KBK) Kehutanan (KBK) dan penutupan - Dinas Kehutanan
Air Budidaya kayunya dan seluas 2.000 Ha di seluas 4.000 Ha di seluas 6.000 Ha di vegetasi pada Kabupaten
Kehutanan apabila Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan DAS atau pulau Nunukan.
(KBK) untuk dialihfungsikan dan seluas 2.000 Ha dan seluas 4.000 Ha dan seluas 6.000 Ha di yang mempunyai - Dinas Kehutanan
kepentingan harus di Kabupaten di Kabupaten Kabupaten Malinau. luas kawasan Kabupaten
perusahan sepengetahuan Malinau. Malinau. hutan dengan Malinau.
seluas 32.183 Menteri fungsi optimal - Bappeda Prov.
Ha di Kehutanan kurang dari 30% Kaltim.
Kabupaten (Menhut). (tiga puluh - Bappeda
Nunukan dan perseratus). Kabupaten
seluas 56.106 Nunukan.
Ha di - Bappeda
Kabupaten Kabupaten
Malinau. Malinau.
- Pemerintah
Provinsi Kaltim.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.

171
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
- Payung hukum - Terwujudnya - Pendampingan dan - Pendampingan dan - Pendampingan dan - Pendampingan - Dinas Kehutanan
agar konsep Kabupaten pembinaan pembinaan pembinaan dan pembinaan Prov. Kaltim.
Kabupaten Malinau sebagai masyarakat serta masyarakat serta masyarakat serta dalam upaya - Dinas Kehutanan
Malinau sebagai kabupaten pemilik kepentingan pemilik kepentingan pemilik pemberdayaan Kabupaten Malinau.
kabupaten konservasi untuk terkait dalam rangka terkait dalam rangka kepentingan terkait masyarakat - Pemerintah Provinsi
konservasi menyelamatkan mendukung mendukung dalam rangka Malinau baik Kaltim.
belum dapat sumber daya terwujudnya terwujudnya mendukung yang berada di - Pemda Kabupaten
diimplemantasi alam agar Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau terwujudnya sekitar kawasan Malinau.
kan karena masyarakat dapat sebagai kabupaten sebagai kabupaten Kabupaten Malinau hutan maupun - Pemerintah Pusat.
masih memanfaatkan konservasi. konservasi. sebagai kabupaten yang bukan. - Bappenas.
menghadapi kelestarian hutan konservasi. - Kementerian
berbagai secara Kehutanan.
kendala berkesinambunga - Kementerian Dalam
terutama n. Negeri.
adanya tarik-
menarik di
Kementerian
Kehutanan,
Kementerian
Dalam Negeri,
Bappenas, dan
Menko Ekuin.

172
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
2. Pengawetan Air - Penggunaan air - Penerapan Perda - Sosialisasi Perda - Sosialisasi Perda - Sosialisasi Perda - Menciptakan - Dinas ESDM
tanah yang Nomor 4 Tahun tentang penggunaan tentang penggunaan tentang sistem insentif Kabupaten Nunukan.
belum 2011 tentang air tanah serta air tanah serta penggunaan air dan disinsentif - Dinas ESDM
terkendali Pajak Daerah kebijakan kebijakan tanah serta melalui skema Kabupaten Malinau.
akibat belum dimana tertuang penggunaan air penggunaan air kebijakan tarif progresif - Dinas ESDM
adanya pajak jika setiap tanah. tanah. penggunaan air kepada pemakai Kabupaten
air tanah yaitu pengambilan atau tanah. air. Bulungan.
sebesar 1.350 pemanfaatan air - Dinas ESDM Kota
m3 di tanah dikenakan Tarakan.
Kabupaten pajak dengan - Pemda Kabupaten
Malinau, nama pajak air Nunukan.
395.450 m3 di bawah tanah - Pemda Kabupaten
Kabupaten dikecualikan Malinau.
Bulungan, untuk keperluan - Pemda Kabupaten
144.183 m3 di dasar rumah Bulungan.
Kabupaten tangga, - Pemda Kota Tarakan.
Nunukan, dan pengairan,
755.118m3 di pertanian, dan
Kota Tarakan. perikanan rakyat
serta peribadatan
berdasarkan nilai
perolehan air
tanah.
- Kualitas air - Kualitas air tanah - Pengelolaan dan - Pengelolaan dan - Pengelolaan dan - Merehabilitasi - Dinas ESDM
tanah yang sesuai dengan pemanfaatan air pemanfaatan air pemanfaatan air dan Kabupaten Nunukan.
mulai menurun. peruntukkannya tanah yang lebih tanah yang lebih tanah yang lebih meningkatkan - Dinas ESDM
dan memenuhi baik agar cadangan baik agar cadangan baik agar cadangan fungsi lahan Kabupaten Malinau.
baku mutu air bawah tanah air bawah tanah air bawah tanah sebagai kawasan - Dinas ESDM
kualitas air yang tidak terkuras tanpa tidak terkuras tanpa tidak terkuras imbuhan air Kabupaten
disyaratkan. kendali, hingga kendali, hingga tanpa kendali, tanah. Bulungan.
intrusi intrusi hingga intrusi - Dinas ESDM Kota
(terkontaminasi) air (terkontaminasi) air (terkontaminasi) air Tarakan.
laut. laut. laut. - Pemda Kabupaten
Nunukan.
- Pemda Kabupaten
Malinau.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota Tarakan.

173
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
3. Pengelolaan - Kualitas - Sumber air bersih - Sosialisasi - Sosialisasi - Sosialisasi - Meningkatkan - BPDAS Sesayap.
Kualitas Air dan sumber air untuk kebutuhan pengelolaan sumber pengelolaan sumber pengelolaan dan memulihkan - Dinas Kehutanan
Pengendalian bersihyang hidup penduduk air yang baik. air yang baik. sumber air yang kualitas air pada Kabupaten Nunukan.
Pencemaran Air terus menurun terjaga dan - Mempertahankan baik. sumber air bersih - Dinas Kehutanan
karena sistim terpenuhi dengan sumber-sumber air - Mempertahankan dengan Kabupaten Malinau.
pengelolaan baik. bersih di sungai- sumber-sumber air melibatkan - Dinas Kehutanan
masih sungai yang ada. bersih di sungai- masyarakat dan Kabupaten Tana
sederhana dan sungai yang ada. dunia usaha Tidung.
sumber air yang - Pemenuhan untuk mencapai - Dinas Kehutanan
kotor. kebutuhan air kelas air Kabupaten
bersih dengan dan/atau status Bulungan.
menggunakan tropik yang telah - Dinas Kehutanan
teknologi embung ditetapkan. Kota Tarakan.
pada Pulau - Dinas PU Kabupaten
Nunukan maupun Nunukan.
Pulau Sebatik. - Dinas PU Kabupaten
Malinau.
- Dinas PU Kabupaten
Tana Tidung.
- Dinas PU Kabupaten
Bulungan.
- Dinas PU Kota
Tarakan.
- BPLH Kabupaten
Nunukan.
- BPLH Kabupaten
Malinau.
- BPLH Kabupaten
Tana Tidung.
- BPLH Kabupaten
Bulungan.
- BPLH Kota Tarakan.
- Kualitas air - Hutan yang - Penegakan - Penegakan - Penegakan - Membangun dan - Dinas Kehutanan
Embung terjaga dengan hukum/low hukum/low hukum/low meningkatkan Kota Tarakan.
Binalatung di baik sehingga inforcement bagi inforcement bagi inforcement bagi sistem - Dinas PU Kota
Kota Tarakan memberikan perambah hutan dan perambah hutan dan perambah hutan pemantauan Tarakan.
kurang baik. manfaat berupa pembuang limbah di pembuang limbah di dan pembuang limbah sebelum - Bapedalda Kota
ketersediaan Embung Binalatung. Embung Binalatung. limbah di Embung masuk ke dalam Tarakan.
sumber-sumber - Memaksimalkan Binalatung. sumber air dan - Dinas ESDM Kota

174
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
air dan kualitas keberadaan hutan - Memaksimalkan sistem Tarakan.
air tidak lindung yang ada di keberadaan hutan pemantauan - Pemda Kota Tarakan.
menurun di Embung Binalatung. lindung yang ada di kualitas air pada
Embung Embung sumber air.
Binalatung di Binalatung.
Kota Tarakan. - Reboisasi hutan
secara bertahap
untuk
mempertahankan
kualitas air baku di
Embung
Binalatung dimana
dalam ukuran 1
hektar akan
ditanami sekitar
750 pohon karena
hutan lindung
berfungsi “lindung”
dalam
mempertahankan
kualitas air.
- Rendahnya - Penanganan - Menetapkan baku - Menetapkan baku - Menetapkan baku - Menetapkan - BPDAS Sesayap.
kualitas air limbah industri mutu limbah cair mutu limbah cair mutu limbah cair beban maksimum - Dinas Perindustrian
karena faktor rumah tangga yang diperkenankan yang diperkenankan yang limbah yang Kota Tarakan.
aktifitas dan industri dibuang ke dalam dibuang ke dalam diperkenankan boleh di buang ke - Dinas PU Kota
manusia besar sehingga sungai. sungai. dibuang ke dalam sungai dan Tarakan.
melalui industri tidak - Pengolahan air sungai. saluran dari - BPLH Kota Tarakan.
rumah tangga menurunkan limbah industri - Pengolahan air setiap kawasan
dan industri kualitas air. rumah tangga dan limbah industri permukiman dan
besar, yang industri besar rumah tangga dan industri.\
rata-rata tidak sebelum dibuang ke industri besar - Membangun dan
mengolah air sungai. sebelum dibuang mengoperasikan
limbah yang ke sungai. sistem
dihasilkan - Pembuatan IPAL pengelolaan
dimana Komunal baik limbah cair
kandungan untuk limbah komunal atau
Oksigen terlarut industri rumah terpusat di
(DO-Dissolved tangga dan industri kawasan
Oxygen), besi besar. permukiman,

175
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
(Fe) terutama serta kawasan
sesaat setelah industri dan
hujan dan industri di luar
keasaman (pH) kawasan oleh
tidak memenuhi pemerintah,
baku mutu masyarakat dan
serta dunia usaha.
kandungan
Kadmium (Cd),
Timbal (Pb), dan
Mangan (Mn)
untuk Sungai
Pamusian,
Sesanip, Sungai
Bengawan, dan
Sungai
Belalung di
Kota Tarakan
juga tidak
memenuhi baku
mutu.
- Pencemaran air - Perusahaan - Pengelolaan air - Pengelolaan air - Pengelolaan air - Membangun dan - BPDAS Sesayap.
di Sungai dapat limbah sesuai limbah sesuai limbah sesuai meningkatkan - Dinas Perindustrian
Malinau akibat menjalankan aturan. aturan. aturan. sistem Kabupaten Malinau.
pertambangan syarat - Pengelolaan area - Pengelolaan area pemantauan - Dinas PU Kabupaten
batu bara PT. pengelolaan terbuka dilakukan terbuka dilakukan limbah sebelum Malinau.
Baradinamika lingkungan dengan baik dengan baik masuk ke dalam - BPLH Kabupaten
Mudasukses dengan baik. sehingga tidak sehingga tidak sungai. Malinau.
(PT. BDMS), PT. terjadi pencemaran terjadi pencemaran - Pemda Kabupaten
Kayan Putra air di Sungai air di Sungai Malinau.
Utama Coal (PT. Malinau. Malinau.
KPUC), dan PT. - Pembuatan kolam
Mitrabara penampungan
Adiperdana limbah secara
(MBA). sempurna.
- Pencemaran air - Perusahaan - Pengelolaan air - Pengelolaan air - Pengelolaan air - Membangun dan - BPDAS Sesayap.
di Sungai dapat limbah sesuai limbah sesuai limbah sesuai meningkatkan - Dinas Perindustrian
Simanggaris menjalankan aturan. aturan. aturan. sistem Kabupaten Nunukan.

176
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
akibat syarat - Pengelolaan area - Pengelolaan area pemantauan - Dinas PU Kabupaten
perkebunan pengelolaan terbuka dilakukan terbuka dilakukan limbah sebelum Nunukan.
kelapa sawit PT. lingkungan dengan baik dengan baik masuk ke dalam - Dinas Perkebunan
Nunukan Jaya dengan baik. sehingga tidak sehingga tidak sungai. Kabupaten Nunukan.
Lestari. terjadi pencemaran terjadi pencemaran - BPLH Kabupaten
air di Sungai air di Sungai Nunukan.
Simanggaris. Simanggaris. - Pemda Kabupaten
- Pembuatan kolam Nunukan.
penampungan
limbah secara
sempurna.
- Adanya - Meskipun - Pengurangan volume - Pengurangan volume - Pengurangan - Mengembangkan - Dinas Perindustrian
penambangan aktivitas ini kegiatan kegiatan volume kegiatan dan menerapkan Kota Tarakan.
pasir dan secara signifikan penambangan pasir penambangan pasir penambangan pasir teknologi ramah - Dinas PU Kota
kerikil terutama cukup yang dilakukan yang dilakukan yang dilakukan lingkungan untuk Tarakan.
mereka yang memberikan sebesar 15% karena sebesar 40% karena sebesar 70% kegiatan - BPLH Kota Tarakan.
mendiami kontribusi semakin besar semakin besar karena semakin penambangan - Pemda Kota Tarakan.
daerah-daerah terhadap penambangan maka penambangan maka besar pasir.
pesisir pantai peningkatan semakin tinggi semakin tinggi penambangan
baik dalam PDRB Kab/Kota volume sedimen yang volume sedimen yang maka semakin
skala kecil tetapi perlu akan terangkut. akan terangkut. tinggi volume
maupun dalam diberlakukan sedimen yang akan
skala industri pembatasan terangkut.
di Kota Tarakan jumlah pelaku
yakni penambang
Kelurahan sehingga tidak
Juata Laut menambah
dengan luas sedimen di
53.132 m2, wilayah pesisir.
Kelurahan
Juata Kerikil
dengan luas
5.106 m2, dan
Kelurahan
Juata Permai
dengan luas
12.450 m2
dengan
menggunakan

177
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
mesin penyedot
pasir ataupun
tenaga manusia
dengan bantuan
alat sekop
sehingga
menjadi faktor
utama
penyuplai
sedimen.

178
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
B. Pendayagunaan Sumber Daya Air
1. Penatagunaan - Belum adanya - Zona - Penetapan zona - Penetapan zona - Penetapan zona - Menetapkan zona - BPDAS Sesayap.
Sumber Daya pembagian zona pemanfaatan pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber pemanfaatan pemanfaatan - Bappeda Kabupaten
Air pemanfaatan untuk sumber air daya air kedalam daya air kedalam sumber daya air sumber air untuk Nunukan.
ruang untuk di WS Sesayap peta RTRW peta RTRW kedalam peta dijadikan acuan - Dinas PU Kabupaten
sumber air dapat Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan RTRW Kabupaten bagi penyusunan Nunukan.
dimana sepenuhnya di WS Sesayap. di WS Sesayap. Nunukan di WS atau perubahan - Dinas Kehutanan
seharusnya dilaksanakan Sesayap. rencana tata Kabupaten Nunukan.
dimanfaatkan untuk ruang wilayah - Pemda Kabupaten
untuk kawasan mendayagunakan dan rencana Nunukan.
hutan lindung fungsi/potensi pengelolaan
tetapi menjadi yang terdapat sumber daya air
kawasan pada sumber air pada wilayah
budidaya. yang sungai.
bersangkutan
secara
berkelanjutan
baik untuk
kepentingan
generasi sekarang
atau generasi
yang akan
datang.
- Peruntukan - Pengelompokan - Identifikasi - Identifikasi - Identifikasi - Menetapkan - BPDAS Sesayap.
sumber air penggunaan air ketersediaan air dan ketersediaan air dan ketersediaan air peruntukan air - PDAM Kabupaten
untuk rumah pada sumber air pengguna sumber pengguna sumber dan pengguna pada sumber air Malinau, Kabupaten
tangga dalam ke dalam daya untuk daya untuk sumber daya untuk untuk memenuhi Nunukan, Kabupaten
hal ini PDAM beberapa penentuan urutan penentuan urutan penentuan urutan berbagai Tana Tidung,
masih tumpang golongan prioritas prioritas prioritas kebutuhan sesuai Kabupaten
tindih. penggunaan air penggunaannya. penggunaannya. penggunaannya. dengan daya Bulungan, dan Kota
termasuk baku - Membuat penentuan - Membuat dukung dan daya Tarakan.
mutunya, urutan prioritas penentuan urutan tampung sumber - Dinas PU Kabupaten
misalnya penggunaan sumber prioritas air yang Malinau, Kabupaten
mengelompokkan air yaitu untuk penggunaan bersangkutan. Nunukan, Kabupaten
penggunaan rumah tangga. sumber air yaitu Tana Tidung,
sungai ke dalam untuk rumah Kabupaten
beberapa ruas tangga. Bulungan, dan Kota
menurut - Pengelolaan Tarakan.

179
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
beberapa jenis peruntukan air - Dinas Perindustrian
golongan untuk rumah Kabupaten Malinau,
penggunaan air tangga, pertanian, Kabupaten Nunukan,
untuk keperluan dan industri. Kabupaten Tana
air baku untuk Tidung, Kabupaten
rumah tangga, Bulungan, dan Kota
pertanian, dan Tarakan.
usaha industri - Dinas Pertanian
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

180
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
2. Penyediaan - Belum - Terlayaninya - Penyusunan - Penyusunan - Penyusunan - Memastikan - BPDAS Sesayap.
Sumber Daya terlayaninya penyediaan air Rencana Induk Rencana Induk Rencana Induk pengelolaan - PDAM Kota Tarakan.
Air semua bersih bagi Sistem Penyediaan Sistem Penyediaan Sistem Penyediaan sumber daya air - Dinas PU Kota
masyarakat masyarakat Air Minum (SPAM). Air Minum (SPAM). Air Minum (SPAM). terpadu dalam Tarakan.
perkotaan dan perkotaan dan - Operasi dan - Operasi dan - Operasi dan rangka - Pemda Kota Tarakan.
pedesaan akan pedesaan. Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan memenuhi - PDAM Kabupaten
ketersediaan air Embung Bilal dan Embung Bilal dan Embung Bilal dan kebutuhan air Nunukan.
bersih. Embung Bolong di Embung Bolong di Embung Bolong di bersih. - Dinas PU Kabupaten
Kabupaten Nunukan. Kabupaten Nunukan. Kabupaten Nunukan.
. - Operasi dan Nunukan. - Pemda Kabupaten
Pemeliharaan - Operasi dan Nunukan.
Embung Binalatung Pemeliharaan
di Kota Tarakan. Embung
- Pengadaan dan Binalatung di Kota
pemasangan pipa Tarakan.
transmisi 2,000 m - Pengadaan dan
diameter 300 mm pemasangan pipa
dari Embung Sebatik transmisi 2,000 m
ke IPA Sebatik. diameter 300 mm
dari Embung
Sebatik ke IPA
SebatikPengadaan
dan pemasangan
pipa transmisi
1,000 m diameter
250 mm dari
Embung Bengawan
ke IPA Bengawan.
- Pengadaan dan
pemasangan
pompa Q = 70
ltr/dtk total head
150 m Di Embung
Sebatik sejumlah 2
unit.
- Belum - Terlayaninya - SID Embung Lumbis - SID Embung Lumbis - SID Embung - Memastikan - BPDAS Sesayap.
terlayaninya penyediaan air di Kecamatan di Kecamatan Lumbis di pengelolaan - PDAM Kabupaten
semua bersih bagi Lumbis Kabupaten Lumbis Kabupaten Kecamatan Lumbis sumber daya air Nunukan.
masyarakat masyarakat Nunukan dan Nunukan dan Kabupaten terpadu dalam - Dinas PU Kabupaten

181
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
daerah pedalaman dan Embung Binalawan Embung Binalawan Nunukan dan rangka Nunukan.
pedalaman dan perbatasan. Kecamatan Sebatik Kecamatan Sebatik Embung Binalawan memenuhi - Pemda Kabupaten
perbatasan Barat Kabupaten Barat Kabupaten Kecamatan Sebatik kebutuhan air Nunukan.
akan Nunukan. Nunukan. Barat Kabupaten bersih. - Kementerian Dalam
ketersediaan air - Pembangunan Nunukan. Negeri.
bersih. Embung Lumbis di - Pembangunan - Kementerian Luar
Kecamatan Lumbis Embung Lumbis di Negeri.
Kabupaten Nunukan Kecamatan Lumbis
dan Embung Kabupaten
Binalawan Nunukan dan
Kecamatan Sebatik Embung Binalawan
Barat Kabupaten Kecamatan Sebatik
Nunukan. Barat Kabupaten
Nunukan.
- OP Embung
Lumbis di
Kecamatan Lumbis
Kabupaten
Nunukan dan
Embung Binalawan
Kecamatan Sebatik
Barat Kabupaten
Nunukan.
- Belum - Terpenuhinya - SID Embung Bunyu - SID Embung Bunyu - SID Embung - Memastikan - PDAM Kabupaten
terlayaninya penyediaan air di Pulau Bunyu. di Pulau Bunyu. Bunyu di Pulau pengelolaan Bulungan.
masyarakat minum bagi - Pembangunan Bunyu. sumber daya air - Dinas PU Kabupaten
Pulau Bunyu masyarakat Embung Bunyu di - Pembangunan terpadu dalam Bulungan.
akan Pulau Bunyu. Pulau Bunyu. Embung Bunyu di rangka - Pemda Kabupaten
ketersediaan air Pulau Bunyu memenuhi Bulungan.
bersih untuk - OP Embung Bunyu kebutuhan air
air minum. di Pulau Bunyu. bersih.
- Permasalahan - Pengoptimalan - Pembenahan Sistem - Pembenahan Sistem - Pembenahan - Menetapkan - PDAM Kota Tarakan.
penyediaan air embung yang ada Pemipaan Air yang Pemipaan Air yang Sistem Pemipaan standar layanan - Dinas PU Kota
baku yaitu agar ketersediaan ada (existing), 25 %. ada (existing), 50 %. Air yang ada minimal Tarakan.
persoalan air baku bisa (existing), 75 %. kebutuhan pokok - Pemda Kota Tarakan.
PDAM begitu teratasi, begitu air sehari-hari
kompleks juga dengan secara nasional
dimana penyambungan- untuk

182
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
distribusi penyambungan. meningkatkan
pelayanan air Selain itu adalah kesejahteraan
bersih ke penanganan masyarakat
masyarakat oknum yang dengan memberi
yang terputus- menyimpang alokasi
putus. dengan pemenuhan
melakukan kebutuhan air
penyambungan- bagi penduduk
penyambungan dalam rencana
gelap. penyediaan air.

183
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
3. Penggunaan - Belum - Meningkatkan - Pembangunan - Pembangunan - Pembangunan Em- - Mengembangkan - Dinas PU Kabupaten
Sumber Daya optimalnya pemanfaatan Embung Sebatik di Embung Sebatik di bung Sebatik di dukungan Nunukan.
Air pemanfaatan sumber daya air Kabupaten Nunukan. Kabupaten Nunukan. Kabupaten infrastruktur - Dinas PU Kabupaten
air permukaan secara optimal - Pembangunan Nunukan. terhadap Malinau.
bila sesuai dengan Embung Bengawan - Pembangunan penggunaan - Dinas PU Kota
dibandingkan ketersediaan dan di Kota Tarakan. Embung Bengawan sumber daya air Tarakan.
dengan potensinya. - Pembangunan di Kota Tarakan. - Pemda Kabupaten
potensinya Embung Binalatung - Pembangunan Nunukan.
(Potensi air II di Kota Tarakan. Embung - Pemda Kabupaten
permukaan Binalatung II di Malinau.
40.220,57 juta Kota Tarakan. - Pemda Kota Tarakan.
m³/thn dengan - Pembangunan - Bappeda Kabupaten
penggunaan Embung Kuala Nunukan.
695,34 juta Lapang di - Bappeda Kabupaten
m³/thn) Kabupaten Malinau.
Malinau. - Bappeda Kota
Tarakan
- Pemanfaatan - Pemenuhan - Peningkatan jaringan - Peningkatan jaringan - Peningkatan jaring- - Perbaikan dan - Bappeda Kabupaten
air untuk irigasi kebutuhan air irigasi pompa. irigasi pompa. an irigasi pompa. peningkatan Nunukan.
dan irigasi rawa untuk irigasi - Peningkatan jaringan - Peningkatan jaring- daerah irigasi - Dinas PU Kabupaten
belum optimal rakyat dalam tata air rawa DR. an tata air rawa semi teknis. Nunukan.
sistem irigasi Simanggaris DR. Simanggaris - Bappeda Kabupaten
yang sudah ada Kabupaten Nunukan. Kabupaten Malinau.
dapat lebih Nunukan. - Dinas PU Kabupaten
optimal - Peningkatan Malinau
jaringan tata air
rawa DR. Bualan
Pantai Kabupaten
Nunukan.
- Potensi Padi - Meningkatnya - Pembukaan daerah - Pembukaan daerah - Pembukaan daerah - Pembukaan - Dinas PU Kabupaten
Adan yang ma- produksi Padi irigasi baru di irigasi baru di Keca- irigasi baru di daerah irigasi Nunukan.
sih kurang de- Adan. Kecamatan Krayan matan Sesayap Ka- Kecamatan Tana baru. - Dinas PU Kabupaten
ngan harga Kabupaten Nunukan bupaten Tana Tidung Lia Kabupaten Tana Tidung.
ekspor yang seluas 300 Ha untuk seluas 300 Ha untuk Tana Tidung seluas - Dinas Pertanian
cukup tinggi mengembangkan mengembangkan 300 Ha untuk Kabupaten Nunukan.
sampai 5x dan produksi padi adan. produksi padi adan. mengembangkan - Dinas Pertanian
sekarang masih produksi padi Kabupaten Tana
tadah hujan. adan. Tidung.

184
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
4. Pengembangan - Belum - Termanfaatkanny - Pengelolaan - Pengelolaan - Pengelolaan - Mengembangkan - BWS Kalimantan III.
Sumber Daya termanfaatkann a potensi listrik Pembangkit Listrik Pembangkit Listrik Pembangkit Listrik fungsi sungai, - Bappeda Prov Kaltim.
Air ya sungai tenaga air mikro Mikro Hidro di Mikro Hidro di Mikro Hidro di danau, waduk, - Bappeda Kabupaten
sebagai PLTMH hidro yang sangat Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau dan rawa untuk Nunukan.
dimana besar yang belum sebanyak 4 unit. sebanyak 4 unit. sebanyak 4 unit. keperluan - Dinas PU Kabupaten
memiliki tergarap - Pengelolaan - Pengelolaan transportasi air, Nunukan.
potensi listrik maksimal di WS Pembangkit Listrik Pembangkit Listrik dan pembangkit - Dinas PU Kabupaten
tenaga air Sesayap. Tenaga Mikro Hidro Tenaga Mikro Hidro listrik tenaga air Malinau.
mikro hidro Mikro Hidro yang Mikro Hidro yang pada wilayah - PLN Kabupaten
yang sangat terdapat di Desa terdapat di Desa yang kebutuhan Nunukan.
besar yang Pa’Betung Pa’Betung listriknya belum - PLN. Kabupaten
belum tergarap Kecamatan Krayan Kecamatan Krayan terpenuhi. Malinau.
maksimal Kabupaten Nunukan. Kabupaten - Pemda Kabupaten
karena Nunukan.OP Nunukan.
beberapa Pengelolaan - Pemda Kabupaten
kendala dalam Pembangkit Listrik Malinau.
pemanfaatanny Mikro Hidro di
a. Kabupaten Malinau
sebanyak 4 unit
dan Pembangkit
Listrik Tenaga
Mikro Hidro yang
terdapat di Desa
Pa’Betung
Kecamatan Krayan
Kabupaten
Nunukan.

185
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
5. Pengusahaan - Dukungan - Terciptanya - Mensinergikan - Mensinergikan - Mensinergikan - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
Sumber Daya BUMN dan kerjasama semua program-program program-program program-program peran serta - Bappeda Prov Kaltim.
Air BUMD yang kabupaten/kota pembangunan pembangunan pembangunan perseorangan, - Bappeda Kabupaten
kurang dalam untuk terutama mengenai terutama mengenai terutama mengenai badan usaha, dan Nunukan.
pembangunan mendukung infrastruktur sumber infrastruktur sumber infrastruktur lembaga swadaya - Bappeda Kabupaten
wilayah pembangunan daya air dengan daya air dengan sumber daya air masyarakat Malinau.
perbatasan infrastruktur Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah dalam - Bappeda Kabupaten
terutama sumber daya air Kaltim dan Kaltim dan Provinsi Kaltim dan pengusahaan Tana Tidung.
mengenai terutama di Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat. sumber daya air - Bappeda Kabupaten
infrastruktur wilayah - Pengalokasian dana - Pengalokasian dana - Pengalokasian dengan izin Bulungan.
sumber daya air perbatasan, untuk membuka untuk membuka dana untuk pengusahaan. - Bappeda Kota
dimana belum termasuk BUMN, isolasi kawasan isolasi kawasan membuka isolasi Tarakan.
sinergi antara BUMD dan para perbatasan. perbatasan. kawasan - Dinas PU Kabupaten
program- pengusaha di perbatasan. Nunukan.
program Kaltim. - Dinas PU Kabupaten
pembangunan Malinau.
dengan - Dinas PU Kabupaten
Pemerintah Tana Tidung.
Provinsi Kaltim - Dinas PU Kabupaten
dan Pemerintah Bulungan.
Pusat. - Dinas PU Kota
Tarakan.
- Bappenas.
- Kementerian Luar
Negeri.
- BUMN.
- BUMD setempat.
- Kurang - Tertariknya - Terlibatnya peran - Terlibatnya peran - Terlibatnya peran - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
tertariknya investor swasta pemerintah melalui pemerintah melalui pemerintah melalui peran serta - Bappeda Prov Kaltim.
investor swasta dalam penyertaan penyertaan modal penyertaan modal penyertaan modal perseorangan, - Bappeda Kabupaten
dalam modal dalam negara kepada negara kepada negara kepada badan usaha, dan Nunukan.
penyertaan bidang BUMN terkait yang BUMN terkait yang BUMN terkait yang lembaga swadaya - Bappeda Kabupaten
modal dimana infrastruktur. bergerak di bergerak di bergerak di masyarakat Malinau.
di bidang sumber daya air. infrastruktur sumber infrastruktur sumber infrastruktur dalam - Bappeda Kabupaten
infrastruktur daya air. daya air. sumber daya air. pengusahaan Tana Tidung.
sumber daya air - Pihak - Pihak - Pihak sumber daya air - Bappeda Kabupaten
masih banyak swasta/BUMS/ swasta/BUMS/ swasta/BUMS/ dengan izin Bulungan.
kegiatan non BUMN-D sebagai BUMN-D sebagai BUMN-D sebagai pengusahaan. - Bappeda Kota
cost konsumen air perlu konsumen air perlu konsumen air perlu Tarakan.

186
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
recoveryyang diperankan diperankan diperankan - Dinas PU Kabupaten
menjadi mendukung mendukung mendukung Nunukan.
tanggung jawab pendanaan alternatif pendanaan alternatif pendanaan - Dinas PU Kabupaten
pemerintah, antara lain melalui antara lain melalui alternatif antara Malinau.
baik instrumen jasa instrumen jasa lain melalui - Dinas PU Kabupaten
pemerintah lingkungan Corporate lingkungan Corporate instrumen jasa Tana Tidung.
pusat maupun Social Responsibility Social Responsibility lingkungan - Dinas PU Kabupaten
daerah, antara (CSR). (CSR). Corporate Social Bulungan.
lain dalam Responsibility - Dinas PU Kota
pembangunan (CSR). Tarakan.
jalan, fasilitas - Bappenas.
keselamatan - Kementerian Dalam
transportasi, Negeri
sumber daya - Kementerian Luar
air, fasilitas Negeri.
persampahan, - BUMN.
dan sanitasi. - BUMD setempat.
- Investor swasta.

187
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
C. Pengendalian Daya Rusak Air
1. Pencegahan - Permasalahan - Penanganan - Pembangunan - Pembangunan - Pembangunan - Memetakan dan - BWS Kalimantan III
Daya Rusak Air potensi abrasi masalah abrasi penahan gelombang penahan gelombang penahan menetapkan - Dinas PU Kota
Pantai Tanjung pantai secara dan pengaman dan pengaman gelombang dan kawasan rawan Tarakan.
Aru dan Pantai menyeluruh dan Pantai Tanjung Aru Pantai Tanjung Aru pengaman Pantai bencana yang - Dinas PU Kabupaten
Membunut di menjadikan Kepulauan Sebatik. Kepulauan Sebatik. Tanjung Aru terkait air sebagai Nunukan.
Kabupaten pantai sebagai - Pembangunan Kepulauan Sebatik. acuan dalam - Dinas Kelautan Kota
Nunukan yang kawasan publik penahan gelombang - Pembangunan penyusunan Tarakan.
telah mencapai bukan kawasan dan pengaman penahan rencana tata - Dinas Kelautan
± 100 meter privat (pribadi) Pantai Amal Kota gelombang dan ruang wilayah Kabupaten Nunukan.
dari bibir pantai dan juga Tarakan. pengaman Pantai dan pengendalian - Bappeda Kota
juga Pantai merupakan Amal Kota pemanfaatan Tarakan.
Amal dan kawasan hijau. Tarakan. ruang pada setiap - Bappeda Kabupaten
Pantai Tanjung - Pembangunan wilayah sungai. Nunukan.
Batu di Kota penahan - Pemda Kota Tarakan.
Tarakan yang gelombang dan - Pemda Kabupaten
telah mencapai pengaman Pantai Nuinukan.
± 100 meter Membunut.
dari bibir pantai Kabupaten
sepanjang 2,5 Nunukan.
km diakibatkan
terjangan
gelombang
tinggi dan
adanya
fenomena
kenaikan
permukaan air
laut.
- Permasalahan - Penanganan erosi - Mengurangi laju - Mengurangi laju - Mengurangi laju - Meningkatkan - BWS Kalimantan III
erosi yang secara tepat erosi dan erosi dan erosi dan penanganan erosi - Dinas PU Kabupaten
menimbulkan sehingga tidak sedimentasi dgn sedimentasi dgn sedimentasi dgn pada badan Tana Tidung.
sedimentasi menimbulkan pendekatan pendekatan pendekatan sungai oleh para - Dinas PU Kabupaten
pada badan gangguan bangunan sipil bangunan sipil bangunan sipil pemilik Malinau.
sungai yang terhadap teknis melalui teknis melalui teknis melalui kepentingan. - Dinas PU Kota
diperparah oleh keseimbangan bangunan penahan bangunan penahan bangunan penahan Tarakan.
erosi lateral lingkungan sedimen. sedimen. sedimen. - Pemda Kabupaten
sungai karena karena terjadi - Lanjutan perkuatan - Lanjutan Tana Tidung.

188
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
ombak yang sedimentasi pada tebing Sungai perkuatan tebing - Pemda Kabupaten
ditimbulkan badan sungai. Sesayap Kabupaten Sungai Sesayap Malinau.
oleh perahu Malinau. Kabupaten - Pemda Kota Tarakan.
cepat. Malinau.
- Perkuatan tebing
dan normalisasi
Sungai Semunti
Kota Tarakan.

189
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
2. Penanggulangan - Penanggulanga - Pengerukan - Menyusun pedoman - Menyusun pedoman - Menyusun - Menyusun sistem - BWS Kalimantan III
Daya Rusak Air n pendangkalan Sungai Sesayap penanggulangan penanggulangan pedoman penganggaran - Dinas PU Kabupaten
sungai dengan agar tidak terjadi sampah dan sedimen sampah dan sedimen penanggulangan yang sesuai Malinau.
pengerukan pendangkalan di Sungai Sesayap. di Sungai Sesayap. sampah dan dengan kondisi - Pemda Kabupaten
sungai yang dapat - Meningkatkan sedimen di Sungai darurat untuk Malinau.
membutuhkan mengganggu bangunan pengendali Sesayap. - penanggulangan
biaya yang lancarnya lalu banjir dan sedimen - Meningkatkan daya rusak air
besar seperti lintas sungai, di di Sungai Sesayap. bangunan yang bersumber
pengerukan samping sebagai pengendali banjir dari dana
Sungai Sesayap sarana utama dan sedimen di Anggaran
yang andalan Sungai Sesayap. Pendapatan
membutuhkan masyarakat - Melakukan Belanja Negara
dana sebenar Kabupaten pengerukan (APBN) dan/atau
Rp 25 miliar Malinau yang sedimen di Sungai Anggaran
dari APBD. berimbas pada Sesayap. Pendapatan
pertumbuhan Belanja Daerah
perekonomian (APBD) serta
Kota Malinau. sumber dana
lain.
- Penanggulang- - Penanggulangan - Penanganan - Penanganan - Penanganan - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
an krisis air krisis air oleh degradasi lingkungan degradasi lingkungan degradasi pengetahuan, - Bappeda Prov Kaltim.
merupakan pemerintah, yang parah, agar yang parah, agar lingkungan yang kesiap-siagaan, - Bappeda Kabupaten
tanggung jawab swasta, dan keberadaan air di keberadaan air di parah, agar dan kemampuan Nunukan.
bersama antara masyarakat yang suatu tempat dapat suatu tempat dapat keberadaan air di masyarakat - Bappeda Kabupaten
pemerintah, dilakukan secara seimbang. seimbang. suatu tempat dapat dalam Malinau.
swasta, dan sinerjis antar - Penanggulangan seimbang. menghadapi - Bappeda Kabupaten
masyarakat para pihak krisis air secara - Penanggulangan bencana akibat Tana Tidung.
yang upayanya terkait, lintas bersama antara krisis air secara daya rusak air, - Bappeda Kabupaten
harus dilaku- sektor, lintas pemerintah, swasta, bersama antara antara lain Bulungan.
kan secara wilayah, dan dan masyarakat yang pemerintah, dengan - Bappeda Kota
sinerjis antar lintas disiplin upayanya harus swasta, dan melakukan Tarakan.
para pihak ter- ilmu. dilakukan secara masyarakat yang simulasi dan - Dinas PU Kabupaten
kait, lintas sek- sinerjis antar para upayanya harus peragaan Nunukan.
tor, lintas pihak terkait, lintas dilakukan secara mengenai cara- - Dinas PU Kabupaten
wilayah, dan sektor, lintas sinerjis antar para cara Malinau.
lintas disiplin wilayah, dan lintas pihak terkait, lintas penanggulangan - Dinas PU Kabupaten
ilmu belum disiplin ilmu. sektor, lintas bencana oleh Tana Tidung.
terlaksana wilayah, dan lintas para pemilik - Dinas PU Kabupaten
dengan baik. disiplin ilmu. kepentingan. Bulungan.

190
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
- Pemahaman - Dinas PU Kota
penggunaan Tarakan.
wilayah DAS atau - Pemda Kabupaten
Wilayah Sungai Nunukan.
(WS) sebagai - Pemda Kabupaten
unit/satuan Malinau.
wilayah - Pemda Kabupaten
perencanaan atau Tana Tidung.
“One River One - Pemda Kabupaten
Plan”. Bulungan.
- Pemda Kota Tarakan.
- Swasta.
- Masyarakat pemakai
air.
- Penanggulanga - Penanggulangan - Pemasangan - Pemasangan - Pemasangan - Melaksanakan - Dinas Kehutanan
n kerusakan kerusakan pesisir baleho/papan larang baleho/papan larang baleho/papan sosialisasi Kota Tarakan.
hutan (hutan mangrove) pemanfaatan hutan pemanfaatan hutan larang mekanisme - Dinas Kehutanan
manggrove yang mangrove. mangrove. pemanfaatan hutan penanggulangan Kabupaten Nunukan.
belum dilaksanakan - Penanaman/reboisas - Penanaman/reboisas mangrove. kerusakan - Dinas Kehutanan
dilaksanakan secara terpadu i dan reboisasi hutan i dan reboisasi hutan - Penanaman/rebois dan/atau Kabupaten
secara terpadu untuk mencapai mangrove. mangrove. asi dan reboisasi bencana akibat Bulungan.
untuk mencapai hasil pelestarian - Sosialisasi hutan mangrove. daya rusak air di - Bappeda Kota
hasil yang optimal. pentingnya hutan - Sosialisasi kawasan hutan Tarakan.
pelestarian mangrove bagi pentingnya hutan mangrove. - Bappeda Kabupaten
yang optimal. masyarakat pesisir mangrove bagi Nunukan.
dan dunia usaha. masyarakat pesisir - Bappeda Kabupaten
dan dunia usaha. Bulungan.
- Pemantauan dan - Dinas PU Kota
pengawasan Tarakan.
kegiatan - Dinas PU Kabupaten
masyarakat dan Nunukan.
dunia usaha - Dinas PU Kabupaten
kawasan pesisir Bulungan.
dalam rangka - Pemda Kota Tarakan.
mengurangi laju - Pemda Kabupaten
kerusakan Nunukan.
mangrove. - Pemda Kabupaten
Bulungan.

191
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
3. Pemulihan Daya - Kurangnya - Bantuan bagi - Pengiriman bantuan - Pengiriman bantuan - Pengiriman ban- - Mengembangkan - BNPB Pusat.
Rusak Air bantuan masyarakat di untuk upaya untuk upaya tuan untuk upaya peran serta - BNPB Kabupaten
tanggap darurat daerah hulu. pemulihan bagi pemulihan bagi pemulihan bagi masyarakat dan Nunukan.
oleh lembaga masyarakat yang masyarakat yang masyarakat yang dunia usaha - BNPB Kabupaten
swadaya menjadi korban menjadi korban menjadi korban dalam kegiatan Malinau.
masyarakat bencana daya rusak bencana daya rusak bencana daya ru- yang - Dinas PU Kabupaten
nasional dan air yang dilakukan air yang dilakukan sak air yang dila- terkoordinasi Nunukan.
lokal dan lembaga swadaya lembaga swadaya kukan lembaga untuk pemulihan - Dinas PU Kabupaten
Pemerintah masyarakat nasional masyarakat nasional swadaya masya- akibat bencana Malinau.
setempat akibat dan lokal dan dan lokal dan rakat nasional dan daya rusak air. - Pemda Kabupaten
lokasi yang sulit Pemerintah setempat Pemerintah setempat lokal dan Peme- Nuinukan.
dijangkau khususnya untuk khususnya untuk rintah setempat - Pemda Kabupaten
seperti di daerah-daerah di daerah-daerah di khususnya untuk Malinau.
Daerah hulu daerah hulu yang daerah hulu yang daerah-daerah di
seperti di DAS sulit dijangkau sulit dijangkau daerah hulu yang
Sesayap, DAS karena sulitnya karena sulitnya sulit dijangkau
Sembakung, keterjangkauan keterjangkauan karena sulitnya
dan DAS lokasi melalui lokasi melalui keterjangkauan
Sebuku. transportasi udara. transportasi udara. lokasi melalui
transportasi udara.
- Rusaknya - Memulihkan - Inventarisasi - Inventarisasi - Inventarisasi - Rehabilitasi - BNPB Pusat.
bangunan fungsi prasarana prasarana yang prasarana yang prasarana yang bangunan - BNPB Kabupaten
sarana dan sumber daya air. rusak. rusak. rusak. prasarana Nunukan.
prasarana - Pemulihan fungsi - Pemulihan fungsi sumber daya air. - BNPB Kabupaten
akibat banjir. prasarana sumber prasarana sumber Malinau.
daya air. daya air. - BNPB Kabupaten
Tana Tidung.
- BNPB Kabupaten
Bulungan.
- BNPB Kota Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nuinukan.
- Pemda Kabupaten
Malinau.
- Pemda Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota Tarakan.

192
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
- Banyaknya - Meminimalisir - Penanganan - Penanganan - Penanganan - Tanggap dalam - BNPB Pusat.
penduduk yang dampak banjir. pengungsi dan pengungsi dan pengungsi dan penanganan - BNPB Kabupaten
menjadi korban korban banjir. korban banjir. korban banjir. pasca banjir dan Nunukan.
banjir. - Penguatan fungsi - Penguatan fungsi pemberdayaan - BNPB Kabupaten
SATKORLAK SATKORLAK masyarakat Malinau.
bencana banjir. bencana banjir. dalam - BNPB Kabupaten
- Pembuatan pengendalian Tana Tidung.
peringatan dini banjir. - BNPB Kabupaten
banjir berbasis Bulungan.
masyarakat. - BNPB Kota Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nuinukan.
- Pemda Kabupaten
Malinau.
- Pemda Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota Tarakan.
- Masyarakat.

193
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
D. Sistem Informasi Sumber Daya Air
1. Peningkatan - Kualitas dan - Meningkatnya - Pelaksanaan - Pelaksanaan - Pelaksanaan - Memfasilitasi - Pemerintah Provinsi
Kelembagaan kompetensi kualitas pengelola koordinasi badiklat koordinasi badiklat koordinasi badiklat para pemilik Kaltim.
dan Sumber SDM pengelola SIG.. dengan daerah dengan daerah dengan daerah kepentingan - Pemda Kabupaten
Daya Manusia SIG masih untuk melakukan untuk melakukan untuk melakukan dalam mengakses Nuinukan.
Dalam kurang. pelatihan SIG di pelatihan SIG di pelatihan SIG di data dan - Pemda Kabupaten
Pengelolaan daerah. daerah. daerah. informasi sumber Malinau.
SISDA - Pelaksanaan Diklat - Pelaksanaan Diklat daya air. - Pemda Kabupaten
SIG dipusatkan di SIG dipusatkan di Tana Tidung.
Provinsi dengan kabupaten/kota - Pemda Kabupaten
instruktur dari dengan instruktur Bulungan.
Pusat. dari Pusat. - Pemda Kota Tarakan.
- Badiklat Provinsi
Kaltim.
- Tumpang tindih - Pengelolaan - Pengaturan tupoksi - Pengaturan tupoksi - Pengaturan tupoksi - Menetapkan - BWS Kalimantan III.
tupoksi antar sumber daya air antar institusi dalam antar institusi dalam antar institusi lembaga yang - Dinas PU Kabupaten
institusi dalam secara teratur. pengelolaan sumber pengelolaan sumber dalam pengelolaan mengkoordinasik Nunukan, Kabupaten
pengelolaan daya air agar tidak daya air agar tidak sumber daya air an pengelolaan Malinau, Kabupaten
sumber daya terjadi tumpang terjadi tumpang agar tidak terjadi SISDA. Tana Tidung, Kabu-
air. tindih. tindih. tumpang tindih. paten Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupa-
ten Nunukan, Kabu-
paten Malinau, Ka-
bupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Perkebunan
Kabupaten Nunukan,

194
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Bappeda Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung, Kabu-
paten Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- PDAM Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kehutanan
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

195
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
2. Pengembangan - Minimnya - Ketersediaan data - Mengembangkan - Mengembangkan - Mengembangkan - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
Jejaring SISDA informasi kondisi informasi sistem informasi sistem informasi sistem informasi ketersediaan - Dinas PU Kabupaten
mengenai sumber daya air sumber daya air sumber daya air sumber daya air dana untuk Nunukan, Kabupaten
ketersediaan di WS Sesayap. yang bersifat yang bersifat yang bersifat membentuk Malinau, Kabupaten
data kondisi informatif, aktual informatif, aktual informatif, aktual dan/atau Tana Tidung,
informasi dan mudah diakses dan mudah diakses dan mudah diakses mengembangkan Kabupaten
sumber daya air masyarakat. masyarakat. masyarakat. SISDA. Bulungan, dan Kota
di WS Sesayap. Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kelautan dan
Perikanan
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Perkebunan
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Bappeda Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- PDAM Kabupaten
Nunukan, Kabupaten

196
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kehutanan
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

197
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
- Belum adanya - Format data - Meningkatkan - Meningkatkan - Meningkatkan - Membentuk - BWS Kalimantan III.
format yang informasi sumber kualitas data kualitas data kualitas data dan/atau - Dinas PU Kabupaten
seragam untuk daya air dapat informasi sumber informasi sumber informasi sumber mengembangkan Nunukan, Kabupaten
pengelolaan dikelola secara daya air secara daya air secara daya air secara instansi pengelola Malinau, Kabupaten
data informasi seragam dan kontinyu, seragam, kontinyu, seragam, kontinyu, seragam, data dan Tana Tidung,
sumber daya air secara elektronik dan akurat. dan akurat. dan akurat. informasi sumber Kabupaten
secara antar instansi. - Pengelolaan data - Pengelolaan data daya air terpadu Bulungan, dan Kota
elektronik. informasi sumber informasi sumber di tingkat Tarakan.
daya air secara daya air secara nasional, - Dinas Pertanian
elektronik antar elektronik antar provinsi, Kabupaten Nunukan,
instansi. instansi. kabupaten/kota, Kabupaten Malinau,
dan wilayah Kabupaten Tana
sungai. Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kelautan dan
Perikanan
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Perkebunan
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Bappeda Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- PDAM Kabupaten
Nunukan, Kabupaten

198
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Dinas Kehutanan
Kabupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

199
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
- Adanya - Adanya - Pembentukan tim - Pembentukan tim - Pembentukan tim - Menata ulang - Pemerintah Pusat.
stagnasi aliran koordinasi antara penyusunan SOP penyusunan SOP penyusunan SOP pengaturan dan - Pemerintah Provinsi
data/informasi Pemerintah Pusat aliran data/informasi aliran data/informasi aliran pembagian tugas Kaltim.
sumber daya air dengan sumber daya air. sumber daya air. data/informasi di berbagai - Pemda Kabupaten
dari Kabupaten Pemerintah - Peningkatan - Peningkatan sumber daya air. instansi dan Nuinukan.
ke Provinsi dan Daerah dalam koordinasi antara koordinasi antara - Peningkatan lembaga - Pemda Kabupaten
Pusat yang pengelolaan data Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat koordinasi antara pengelola data Malinau.
mengakibatkan sumber daya air dengan Pemerintah dengan Pemerintah Pemerintah Pusat dan informasi - Pemda Kabupaten
kesulitan dalam dan adanya Daerah dalam Daerah dalam dengan Pemerintah sumber daya air. Tana Tidung.
pengambilan regulasi yang pengelolaan data pengelolaan data Daerah dalam - Pemda Kabupaten
kebijakan mengikat sumber daya air. sumber daya air. pengelolaan data Bulungan.
pemerintah. penyampaian sumber daya air. - Pemda Kota Tarakan.
arus data
informasi antar
level
pemerintahan.
3. Pengembangan - Belum - Tersedianya - Mengembangkan - Mengembangkan - Mengembangkan - Mempercepat - Pemerintah Provinsi
Teknologi tersedianya informasi real jaringan sistem jaringan sistem jaringan sistem pembentukan Kaltim.
Informasi informasi real time yang informasi yang informasi yang informasi yang pusat sistem - Pemda Kabupaten
time yang terhubung memuat data memuat data memuat data informasi. Nuinukan.
terhubung dengan pusat hidrologi, hidrologi, hidrologi, - Pemda Kabupaten
dengan pusat pengendali klimatologi, klimatologi, klimatologi, Malinau.
pengendali informasi. hidrogeologi, hidrogeologi, hidrogeologi, - Pemda Kabupaten
informasi. kebijakan dan kebijakan dan kebijakan dan Tana Tidung.
kualitas air secara kualitas air secara kualitas air secara - Pemda Kabupaten
real time. real time. real time. Bulungan.
- Pemda Kota Tarakan.
- Badiklat Provinsi
Kaltim.

200
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
E. Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat dan Dunia Usaha
1. Peningkatan - Kurangnya - Lembaga/wadah - Melibatkan - Melibatkan - Melibatkan - Pengembangan - Pemerintah Provinsi
Peran peran serta koordinasi masyarakat dalam masyarakat dalam masyarakat dalam kelembagaan/ Kaltim.
Masyarakat Dan masyarakat pengelolaan. kegiatan pengelolaan kegiatan pengelolaan kegiatan wadah Koordinasi - Pemda Kabupaten
Dunia Usaha dalam kelemba- sumber daya air. sumber daya air. pengelolaan Pengelolaan Nuinukan.
Dalam gaan sumber daya air. Sumber Daya Air. - Pemda Kabupaten
Perencanaan pengelolaan Malinau.
sumber daya air - Pemda Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota Tarakan.
- Belum - Optimalisasi - Pengoptimalan forum - Pengoptimalan forum - Pengoptimalan - Mengikutsertaka - Balai Pengelolaan
optimalnya kelembagaan, DAS/RHL/HR, DAS/RHL/HR, forum n masyarakat DAS.
kelembagaan secara optimal kelompok petani kelompok petani DAS/RHL/HR, dan dunia usaha - Forum Wadah
masyarakat dan diperkuat pemakai air (P3A), pemakai air (P3A), kelompok petani untuk Koordinasi
yang telah ada organisasi serta kemitraan kemitraan pemakai air (P3A), berkontribusi Pengelolaan Sumber
seperti forum kewenangannya. penggunaan air penggunaan air kemitraan dalam Daya Air.
DAS/RHL/HR, irigasi dan lain-lain. irigasi dan lain-lain. penggunaan air pembiayaan - BWS Kalimantan III.
kelompok - Sektor kehutanan - Sektor kehutanan irigasi dan lain- pelaksanaan - Dinas Kehutanan
petani pemakai berperan melakukan berperan melakukan lain. pengelolaan Kabupaten Nunukan,
air (P3A), revitalisasi dan revitalisasi dan - Sektor kehutanan sumber daya air. Kabupaten Malinau,
kemitraan meningkatkan daya meningkatkan daya berperan Kabupaten Tana
penggunaan air dukung DAS melalui dukung DAS melalui melakukan Tidung, Kabupaten
irigasi dan lain- upaya antara lain upaya antara lain revitalisasi dan Bulungan, dan Kota
lain. rehabilitasi hutan rehabilitasi hutan meningkatkan daya Tarakan.
dan lahan, dan lahan, dukung DAS - Dinas PU Kabupaten
konservasi tanah dan konservasi tanah dan melalui upaya Nunukan, Kabupaten
air dengan teknik air dengan teknik antara lain Malinau, Kabupaten
vegetatif dan teknik vegetatif dan teknik rehabilitasi hutan Tana Tidung,
sipil, serta sipil, serta dan lahan, Kabupaten
pemberdayaan pemberdayaan konservasi tanah Bulungan, dan Kota
masyarakat di masyarakat di dan air dengan Tarakan.
sekitar kawasan sekitar kawasan teknik vegetatif dan - Dinas Pertanian
hutan, dan lain-lain. hutan, dan lain-lain. teknik sipil, serta Kabupaten Nunukan,
- Sektor pekerjaan pemberdayaan Kabupaten Malinau,
umum berperan masyarakat di Kabupaten Tana
melakukan sekitar kawasan Tidung, Kabupaten

201
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
pengelolaan sumber hutan, dan lain- Bulungan, dan Kota
daya air yang lain. Tarakan.
meliputi antara lain - Sektor pekerjaan - P3A Kabupaten
lain konservasi umum berperan Nunukan, Kabupaten
sumber daya air, melakukan Malinau, Kabupaten
pendayagunaan pengelolaan Tana Tidung,
sumber daya air dan sumber daya air Kabupaten
pengendalian daya yang meliputi Bulungan, dan Kota
rusak air, dan lain antara lain lain Tarakan.
lain. konservasi sumber - Pemda Kabupaten
daya air, Nunukan, Kabupaten
pendayagunaan Malinau, Kabupaten
sumber daya air Tana Tidung,
dan pengendalian Kabupaten
daya rusak air, dan Bulungan, dan Kota
lain lain. Tarakan.
- Sektor pertanian
berperan
melakukan
penerapan usaha
pertanian
konservasi lahan
terpadu, usaha
pertanian hemat
air dan ramah
lingkungan SRI
(System of Rice
Intensification),
pemeliharaan/perb
aikan sarana-
prasarana
infrastruktur
irigasi pertanian,
dan bangunan
konservasi tanah
dan air, dan lain-
lain.

202
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
2. Peningkatan - Belum - Terlaksananya - Memberikan - Memberikan - Memberikan - Meningkatkan - BWS Kalimantan III.
Peran terlaksananya secara pendidikan khusus pendidikan khusus pendidikan khusus kemampuan - Dinas Kehutanan
Masyarakat Dan secara menyeluruh dalam bentuk dalam bentuk dalam bentuk masyarakat Kabupaten Nunukan,
Dunia Usaha menyeluruh pendidikan pendidikan pendidikan pendidikan melalui Kabupaten Malinau,
Dalam pendidikan nonformal dalam nonformal dalam nonformal dalam nonformal dalam pendidikan dan Kabupaten Tana
Pelaksanaan nonformal bidang sumber bidang sumber daya bidang sumber daya bidang sumber pelatihan, serta Tidung, Kabupaten
dalam bidang daya air. air, seperti kursus, air, seperti kursus, daya air, seperti pendampingan Bulungan, dan Kota
sumber daya pelatihan, dan pelatihan, dan kursus, pelatihan, dalam Tarakan.
air, seperti bentuk pendidikan bentuk pendidikan dan bentuk pengawasan - Dinas PU Kabupaten
kursus, nonformal lainnya nonformal lainnya pendidikan pengelolaan Nunukan, Kabupaten
pelatihan, dan yang dilaksanakan, yang dilaksanakan, nonformal lainnya sumber daya air Malinau, Kabupaten
bentuk baik oleh baik oleh yang dilaksanakan, oleh para pemilik Tana Tidung,
pendidikan Pemerintah, Pemerintah, baik oleh kepentingan. Kabupaten
nonformal Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Pemerintah, Bulungan, dan Kota
lainnya. maupun swasta maupun swasta Pemerintah Daerah Tarakan.
sesuai dengan sesuai dengan maupun swasta - Dinas Pertanian
standar pendidikan standar pendidikan sesuai dengan Kabupaten Nunukan,
khusus. khusus. standar pendidikan Kabupaten Malinau,
khusus. Kabupaten Tana
Tidung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- P3A Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

203
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
3. Peningkatan - Belum - Adanya - Pembentukan wadah - Pembentukan wadah - Pembentukan - Penyusunan - Balai Pengelolaan
Peran optimalnya kewenangan dan koordinasi di WS koordinasi di WS wadah koordinasi kebijakan DAS.
Masyarakat Dan kelembagaan pengaturan yang Sesayap. Sesayap. di WS Sesayap. pengelolaan - Forum Wadah Koor-
Dunia Usaha yang ada jelas dalam - Pembentukan wadah - Pembentukan sumber daya air dinasi Pengelolaan
Dalam seperti Balai pengelolaan koordinasi di wadah koordinasi berkelanjutan. Sumber Daya Air.
Pengawasan Pengelolaan sumber daya air. Provinsi Kalimantan di Provinsi - BWS Kalimantan III.
DAS, Timur. Kalimantan Timur. - Dinas Kehutanan
Kemenhut, - Pembentukan Kabupaten Nunukan,
Forum Wadah wadah koordinasi Kabupaten Malinau,
Koordinasi di Kab/Kota. Kabupaten Tana Ti-
Pengelolaan dung, Kabupaten
Sumber Daya Bulungan, dan Kota
Air, dan Tarakan.
Kementerian PU - Dinas PU Kabupaten
sehingga perlu Nunukan, Kabupaten
difungsikan Malinau, Kabupaten
secara optimal Tana Tidung, Kabu-
dan diperkuat paten Bulungan, dan
organisasi serta Kota Tarakan.
kewenangannya - Dinas Pertanian Ka-
. bupaten Nunukan,
Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana Ti-
dung, Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.
- P3A Kabupaten Nu-
nukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung, Kabu-
paten Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Pemda Kabupaten
Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan Kota
Tarakan.

204
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
- Regulasi yang - Terciptanya - Program pembuatan - Program pembuatan - Program - Sosialisasi dan - Dinas Kehutan
ada, belum regulasi yang Perda, dalam rangka Perda, dalam rangka pembuatan Perda, penegakan Kabupaten Nunukan.
mendukung mendukung pelestarian pelestarian dalam rangka peraturan - Dinas Kehutan
untuk untuk konservasi hutan, konservasi hutan, pelestarian masalah bidang Kabupaten Malinau.
mempertahanka mempertahankan sumber mata air. sumber mata air. konservasi hutan, hukum terkait - Dinas Kehutan
n kelestarian kelestarian - Sosialisasi Perda sumber mata air. dengan Kabupaten Tana
hutan hutan. dalam rangka - Sosialisasi Perda pemanfaatan, Tidung.
dikarenakanbel pelestarian dalam rangka pengembangan - Dinas Kehutan Ka-
um didukung konservasi hutan, pelestarian dan bupaten Bulungan.
regulasi sumber mata air. konservasi hutan, pembangunan - Dinas Kehutan Kota
lainnya. sumber mata air. sarana dan Tarakan.
- Peningkatan peran prasarana - Pemerintah Provinsi
masyarakat akan sumber daya air. Kaltim.
Perda dalam - Pemda Kabupaten
rangka pelestarian Nuinukan.
konservasi hutan, - Pemda Kabupaten
sumber mata air. Malinau.
- Pemda Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota Tarakan.
- Munculnya - Pembatasan - Penyusunan Perda - Penyusunan Perda - Penyusunan Perda - Penyusunan, - Dinas Kehutan
perijian dari perijinan terkait pengelolaan terkait pengelolaan terkait pengelolaan sosialisasi dan Kabupaten Nunukan.
Pemerintah pengelolaan hutan dan hutan dan hutan dan perke- penegakan perda - Dinas Kehutan
Kabupaten hutan dan perkebunan serta perkebunan serta bunan serta lokasi terkait kehutanan Kabupaten Malinau.
setempat perkebunan. lokasi yang diijinkan. lokasi yang diijinkan. yang diijinkan. dan perkebunan. - Dinas Kehutan Kota
seperti Surat - Sosialisasi Perda - Sosialisasi Perda Tarakan.
Ijin Usaha terkait pengelolaan terkait pengelolaan - Dinas Perkebunan
Perkebunan hutan dan hutan dan perke- Kabupaten Nunukan.
(IUP), Ijin perkebunan serta bunan serta lokasi - Dinas Perkebunan
Pemanfaatan lokasi yang diijinkan. yang diijinkan. Kabupaten Malinau.
Kayu (IPK), Ijin - Peningkatan peran - Dinas Perkebunan
Pemanfaatan masyarakat akan Kota Tarakan.
Hasil Hutan Perda terkait - Pemda Kabupaten
Kayu/Tanaman pengelolaan hutan Nuinukan.
Hutan dan perkebunan - Pemda Kabupaten
(IUPHHK/TH), serta lokasi yang Malinau.
dan Hak Guna diijinkan. - Pemda Kota Tarakan.

205
Strategi
Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Usaha (HGU) - Pembentukan
sehingga forum
pengelolaan pemberdayaan
hutan dan masyarakat dalam
perkebunan kehutanan dan
tidak terkendali perkebunan.
yang
menyebabkan
degradasi
lingkungan.

206
Tabel 4.3. Kebijakan Operasional Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Berdasarkan Kondisi
Ekonomi Tinggi

Sasaran/ Target Strategi Lembaga/


Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
A. Konservasi Sumber Daya Air
1 Perlindungan Kerusakan hutan Hutan KBK yang Penanaman pohon di Penanaman pohon di Penanaman pohon di Menambah luas - Dinas
dan di Kawasan tidak boleh Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya Kawasan Budidaya kawasan hutan Kehutanan
Pelestarian Budidaya ditebang kayu- Kehutanan (KBK) Kehutanan (KBK) Kehutanan (KBK) dan penutupan Prov. Kaltim.
Sumber Daya Kehutanan (KBK) kayunya dan seluas 3.000 Ha di seluas 6.000 Ha di seluas 9.000 Ha di vegetasi pada - Dinas
Air untuk kepentingan apabila Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan DAS atau pulau Kehutanan
perusahan seluas dialihfungsikan dan seluas 4.000 Ha dan seluas 8.000 Ha dan seluas 12.000 Ha yang mempunyai Kabupaten
32.183 Ha di harus di Kabupaten di Kabupaten di Kabupaten luas kawasan Nunukan.
Kabupaten sepengetahuan Malinau. Malinau. Malinau. hutan dengan - Dinas
Nunukan dan Menteri Kehutanan fungsi optimal Kehutanan
seluas 56.106 Ha (Menhut). kurang dari 30% Kab.
di Kabupaten (tiga puluh Malinau.
Malinau. perseratus). - Bappeda
Provinsi
Kaltim.
- Bappeda
Kabu-paten
Nunukan.
- Bappeda
Kabu-paten
Malinau.
- Pemerintah
Provinsi
Kaltim.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.

207
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Kerusakan hutan Penyelamatan Penanaman hutan Penanaman hutan - Perbaikan Sabuk - Perbaikan - Dinas
lindung seluas 600 hutan lindung baik lindung seluas 200 lindung seluas 400 Hijau Sungai Karang Sabuk Hijau Kehutanan
Ha di Kota saat ini yang dalam Ha di Kota Tarakan. Ha di Kota Tarakan. Anyar di Kota Sungai Prov. Kaltim.
Tarakan akibat ancaman ekploitasi Tarakan. Bengawan di - Dinas
adanya aktivitas tambang juga - Penanaman hutan Kota Tarakan. Kehutanan
perusahaan paska ancaman ini. lindung seluas 600 - Meningkatkan Kota
pertambangan Ha di Kota Tarakan. pengendalian Tarakan.
batubara dan izin dan - Dinas ESDM
migas yang kegiatan Prov. Kaltim.
sebagian wilayah penambangan - Dinas ESDM
konsesinya masuk pada kawasan Kota
kawasan lindung sumber Tarakan.
konservasi. air dan hutan - Pemerintah
lindung. Provinsi
Kaltim.
- Pemda Kota
Tarakan.
Payung hukum Terwujudnya Pendampingan dan Pendampingan dan Pendampingan dan Pendampingan - Dinas
agar konsep Kabupaten Malinau pembinaan pembinaan pembinaan dan pembinaan Kehutanan
Kabupaten sebagai kabupaten masyarakat serta masyarakat serta masyarakat serta dalam upaya Prov. Kaltim.
Malinau sebagai konservasi untuk pemilik kepentingan pemilik kepentingan pemilik kepentingan pemberdayaan - Dinas
kabupaten menyelamatkan terkait dalam rangka terkait dalam rangka terkait dalam rangka masyarakat Kehutanan
konservasi belum sumber daya alam mendukung mendukung mendukung Malinau baik Kabupaten
dapat agar masyarakat terwujudnya terwujudnya terwujudnya yang berada di Malinau.
diimplemantasikan dapat Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau sekitar kawasan - Pemerintah
karena masih memanfaatkan sebagai kabupaten sebagai kabupaten sebagai kabupaten hutan maupun Provinsi
menghadapi kelestarian hutan konservasi. konservasi. konservasi. yang bukan. Kaltim.
berbagai kendala secara - Pemda
terutama adanya berkesinambungan. Kabupaten
tarik-menarik di Malinau.
Kementerian - Pemerintah
Kehutanan, Pusat.
Kementerian - Bappenas.
Dalam Negeri, - Kementerian
Bappenas, dan Kehutanan.
Menko Ekuin. - Kementerian
Dalam
Negeri.

208
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
2. Pengawetan Penggunaan air Penerapan Perda Sosialisasi Perda Sosialisasi Perda Sosialisasi Perda Menciptakan - Dinas ESDM
Air tanah yang belum Nomor 4 Tahun tentang penggunaan tentang penggunaan tentang penggunaan sistem insentif Kabupaten
terkendali akibat 2011 tentang Pajak air tanah serta air tanah serta air tanah serta dan disinsentif Nunukan.
belum adanya Daerah dimana ter- kebijakan kebijakan kebijakan melalui skema - Dinas ESDM
pajak air tanah tuang jika setiap penggunaan air penggunaan air penggunaan air tarif progresif Kabupaten
yaitu sebesar pengambilan atau tanah. tanah. tanah. kepada pemakai Malinau.
1.350 m3 di pemanfaatan air ta- air. - Dinas ESDM
Kabupaten nah dikenakan pa- Kabupaten
Malinau, 395.450 jak dengan nama Bulungan.
m3 di Kabupaten pajak air bawah ta- - Dinas ESDM
Bulungan, nah dikecualikan Kota
144.183 m3 di untuk keperluan Tarakan.
Kabupaten dasar rumah tang- - Pemda
Nunukan, dan ga, pengairan, per- Kabupaten
755.118 m3 di tanian, dan peri- Nunukan.
Kota Tarakan. kanan rakyat serta - Pemda
peribadatan berda- Kabupaten
sarkan nilai pero- Malinau.
lehan air tanah. - Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
Kualitas air tanah Kualitas air tanah Pengelolaan dan Pengelolaan dan Pengelolaan dan Merehabilitasi - Dinas ESDM
yang mulai sesuai dengan pemanfaatan air pemanfaatan air pemanfaatan air dan Ka-bupaten
menurun. peruntukkannya tanah yang lebih baik tanah yang lebih baik tanah yang lebih baik meningkatkan Nunukan.
dan memenuhi agar cadangan air agar cadangan air agar cadangan air fungsi lahan - Dinas ESDM
baku mutu bawah tanah tidak bawah tanah tidak bawah tanah tidak sebagai kawasan Kabupaten
kualitas air yang terkuras tanpa terkuras tanpa terkuras tanpa imbuhan air Malinau.
disyaratkan. kendali, hingga kendali, hingga kendali, hingga tanah. - Dinas ESDM
intrusi intrusi intrusi Kabupaten
(terkontaminasi) air (terkontaminasi) air (terkontaminasi) air Bulungan.
laut. laut. laut. - Dinas ESDM
Kota
Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan.

209
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
- Pemda
Kabupaten
Malinau.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.

210
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
3. Pengelolaan Kualitas sumber Sumber air bersih Sosialisasi - Sosialisasi - Sosialisasi Meningkatkan - BPDAS
Kualitas Air air bersihyang untuk kebutuhan pengelolaan sumber pengelolaan sumber pengelolaan sumber dan memulihkan Sesayap.
dan terus menurun hidup penduduk air yang baik. air yang baik. air yang baik. kualitas air pada - Dinas
Pengendalian karena sistim terjaga dan - Mempertahankan - Mempertahankan sumber air bersih Kehutanan
Pencemaran pengelolaan masih terpenuhi dengan sumber-sumber air sumber-sumber air dengan Kabupaten
Air sederhana dan baik. bersih di sungai- bersih di sungai- melibatkan Nunukan.
sumber air yang sungai yang ada. sungai yang ada. masyarakat dan - Dinas
kotor. - Pemenuhan dunia usaha Kehutanan
kebutuhan air untuk mencapai Kabupaten
bersih dengan kelas air Malinau.
menggunakan dan/atau status - Dinas
teknologi embung tropik yang telah Kehutanan
pada Pulau ditetapkan. Kabupaten
Nunukan maupun Tana
Pulau Sebatik. Tidung.
- Dinas
Kehutanan
Kabupaten
Bulungan.
- Dinas
Kehutanan
Kota
Tarakan.
- Dinas PU
Kabu-paten
Nunukan.
- Dinas PU
Kabu-paten
Malinau.
- Dinas PU
Kabupaten
Tana
Tidung.
- Dinas PU
Kabupaten
Bulungan.
- Dinas PU
Kota

211
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Tarakan.
- BPLH
Kabupaten
Nunukan.
- BPLH
Kabupaten
Malinau.
- PLH
Kabupaten
Tana
Tidung.
- BPLH
Kabupaten
Bulungan.
- BPLH Kota
Tarakan.

212
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Kualitas air Hutan yang terjaga Penegakan - Penegakan - Penegakan Membangun dan - Dinas
Embung dengan baik hukum/low hukum/low hukum/low meningkatkan Kehutanan
Binalatung di Kota sehingga inforcement bagi inforcement bagi inforcement bagi sistem Kota
Tarakan kurang memberikan perambah hutan dan perambah hutan perambah hutan pemantauan Tarakan.
baik. manfaat berupa pembuang limbah di dan pembuang dan pembuang limbah sebelum - Dinas PU
ketersediaan Embung Binalatung. limbah di Embung limbah di Embung masuk ke dalam Kota
sumber-sumber air Binalatung. Binalatung. sumber air dan Tarakan.
dan kualitas air - Memaksimalkan - Memaksimalkan sistem - Bapedalda
tidak menurun di keberadaan hutan keberadaan hutan pemantauan Kota
Embung lindung yang ada di lindung yang ada di kualitas air pada Tarakan.
Binalatung di Kota Embung Binalatung. Embung Binalatung. sumber air. - Dinas ESDM
Tarakan. - Reboisasi hutan Kota
secara bertahap Tarakan.
untuk - Pemda Kota
mempertahankan Tarakan.
kualitas air baku di
Embung Binalatung
dimana dalam
ukuran 1 hektar
akan ditanami
sekitar 1.000 ohon
karena hutan
lindung berfungsi
“lindung” dalam
mempertahan-kan
kualitas air.

Rendahnya Penanganan limbah Menetapkan baku - Menetapkan baku - Menetapkan baku - Menetapkan - BPDAS
kualitas air karena industri rumah mutu limbah cair mutu limbah cair mutu limbah cair beban Sesayap.
faktor aktifitas tangga dan industri yang diperkenankan yang diperkenankan yang diperkenankan maksimum - Dinas
manusia melalui besar sehingga dibuang ke dalam dibuang ke dalam dibuang ke dalam limbah yang Perindustria
in-dustri rumah tidak menurunkan sungai. sungai. sungai. boleh di buang n Kota
tangga dan kualitas air. - Pengolahan air - Pengolahan air ke sungai dan Tarakan.
industri besar, limbah industri limbah industri saluran dari - Dinas PU
yang rata-rata rumah tangga dan rumah tangga dan setiap kawasan Kota
tidak mengolah air industri besar industri besar permukiman Tarakan.
limbah yang sebelum dibuang ke sebelum dibuang ke dan industri. - BPLH Kota
dihasilkan dima- sungai. sungai. - Membangun Tarakan.

213
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
na kandungan - Pembuatan IPAL dan
Oksigen terlarut Komunal baik untuk mengoperasikan
(DO-Dissolved limbah industri sistem
Oxygen), besi (Fe) rumah tangga dan pengelolaan
teru-tama sesaat industri besar. limbah cair
setelah hujan dan komunal atau
keasaman (pH) terpusat di
tidak memenuhi kawasan
baku mutu serta permukiman,
kan-dungan serta kawasan
Kadmium (Cd), industri dan
Timbal (Pb), dan industri di luar
Ma-ngan (Mn) kawasan oleh
untuk Su-ngai pemerintah,
Pamusian, Sungai masyarakat dan
Sesanip, Sungai dunia usaha.
Be-ngawan, dan
Sungai Belalung di
Kota Tara-kan
juga tidak meme-
nuhi baku mutu.
Pencemaran air di Perusahaan dapat Pengelolaan air - Pengelolaan air - Pengelolaan air lim Membangun dan - BPDAS
Sungai Malinau menjalankan syarat limbah sesuai aturan. limbah sesuai -bah sesuai aturan meningkatkan Sesayap.
akibat pengelolaan aturan. - Pengelolaan area sistem - Dinas
pertambangan lingkungan dengan - Pengelolaan area terbuka dilaku-kan pemantauan Perindustria
batu bara PT. baik. terbuka dilakukan dengan baik limbah sebelum n Kabupaten
Baradinamika dengan baik sehingga tidak masuk ke dalam Malinau.
Mudasukses (PT. sehingga tidak terjadi pence-maran sungai. - Dinas PU
BDMS), PT. Kayan terjadi pencemaran air di Sungai Kabupaten
Putra Utama Coal air di Sungai Malinau. Malinau.
(PT. KPUC), dan Malinau. - Pembuatan ko-lam - BPLH
PT. Mitrabara penampung-an Kabupaten
Adiperdana (MBA). limbah secara Malinau.
sempurna. - Pemda
Kabupaten
Malinau.

214
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Pencemaran air di Perusahaan dapat Pengelolaan air - Pengelolaan air - Pengelolaan air lim Membangun dan - BPDAS
Sungai menjalankan syarat limbah sesuai aturan. limbah sesuai -bah sesuai aturan. meningkatkan Sesayap.
Simanggaris pengelolaan aturan. - Pengelolaan area sistem - Dinas
akibat perkebunan lingkungan dengan - Pengelolaan area terbuka dilaku-kan pemantauan Perindus-
kelapa sawit PT. baik. terbuka dilakukan dengan baik limbah sebelum trian
Nunukan Jaya dengan baik sehingga tidak masuk ke dalam Kabupaten
Lestari. sehingga tidak terjadi pencema-ran sungai. Nunukan.
terjadi pencemaran air di Sungai - Dinas PU
air di Sungai Simanggaris. Kabu-paten
Simanggaris. - Pembuatan ko-lam Nunukan.
penampung-an - Dinas
limbah secara Perkebunan
sempurna. Kabupaten
Nunukan.
- BPLH
Kabupaten
Nunukan.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan.
Adanya Meskipun aktivitas - Pengurangan volume - Pengurangan volume - Pengurangan volume Mengembangkan - Dinas
penambangan ini secara kegiatan kegiatan kegiatan dan menerapkan Perindustria
pasir dan kerikil signifikan cukup penambangan pasir penambangan pasir penambangan pasir teknologi ramah n Kota
terutama mereka memberikan yang dilakukan yang dilakukan yang dilakukan lingkungan Tarakan.
yang mendiami kontribusi sebesar 20% karena sebesar 50% karena sebesar 80% karena untuk kegiatan - Dinas PU
daerah-daerah terhadap semakin besar semakin besar semakin besar penambangan Kota
pesi-sir pantai peningkatan PDRB penambangan maka penambangan maka penambangan maka pasir. Tarakan.
baik skala kecil Kab/Kota tetapi semakin tinggi semakin tinggi semakin tinggi - BPLH Kota
maupun dalam perlu diberlakukan volume sedimen volume sedimen volume sedimen Tarakan.
skala industri di pembatasan jumlah yang akan yang akan yang akan - Pemda Kota
Kota Tarakan pelaku penambang terangkut. terangkut. terangkut. Tarakan.
yakni Kelu-rahan sehingga tidak - Pembangunan - Pembangunan - Pembangunan
Juata Laut de- menambah pengendali sedimen pengendali sedimen pengendali sedimen
ngan luas 53.132 sedimen di wilayah di Kelurahan Juata di Kelurahan Juata di Kelurahan Juata
m2, Kelurahan pesisir. Laut. Kerikil. Permai.
Juata Ke-rikil
dengan luas 5.106
m2, dan Kelurahan

215
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Juata Permai
dengan luas
12.450 m2 dengan
menggu-nakan
mesin penye-dot
pasir ataupun te-
naga manusia de-
ngan bantuan alat
sekop sehingga
me-njadi faktor
utama penyuplai
sedimen.

216
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
B. Pendayagunaan Sumber Daya Air
1. Penatagunaan Belum adanya Zona pemanfaatan Penetapan zona Penetapan zona Penetapan zona Menetapkan zona - BPDAS
Sumber Daya pembagian zona untuk sumber air pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber pemanfaatan Sesayap.
Air pemanfaatan di WS Sesayap daya air kedalam peta daya air kedalam peta daya air kedalam peta sumber air untuk - Bappeda
ruang untuk dapat sepenuhnya RTRW Kabupaten RTRW Kabupaten RTRW Kabupaten dijadikan acuan Kabupaten
sumber air dimana dilaksanakan Nunukan di WS Nunukan di WS Nunukan di WS bagi penyusunan Nunukan.
seharusnya untuk Sesayap. Sesayap. Sesayap. atau perubahan - Dinas PU
dimanfaatkan mendayagunakan rencana tata Kabupaten
untuk kawasan fungsi/potensi ruang wilayah Nunukan.
hutan lindung yang terdapat pada dan rencana - Dinas
tetapi menjadi sumber air yang pengelolaan Kehutanan
kawasan bersangkutan sumber daya air Kabupaten
budidaya. secara pada wilayah Nunukan.
berkelanjutan baik sungai. - Pemda
untuk kepentingan Kabupaten
generasi sekarang Nunukan.
atau generasi yang
akan datang.
Peruntukan Pengelompokan Identifikasi keterse- - Identifikasi keterse- - Identifikasi Menetapkan - BPDAS
sumber air untuk penggunaan air diaan air dan diaan air dan ketersediaan air dan peruntukan air Sesayap.
rumah tangga pada sumber air ke pengguna sumber pengguna sumber pengguna sumber pada sumber air - PDAM
dalam hal ini dalam beberapa daya untuk daya untuk daya untuk untuk memenuhi Kabupaten
PDAM masih golongan penentuan urutan penentuan urutan penentuan urutan berbagai Malinau,
tumpang tindih. penggunaan air prioritas prioritas prioritas kebutuhan Kabupaten
termasuk baku penggunaannya. penggunaannya. penggunaannya. sesuai dengan Nunukan,
mutunya, misalnya - Membuat penentuan - Membuat penentuan daya dukung dan Kabupaten
mengelompokkan urutan prioritas urutan prioritas daya tampung Tana
penggunaan sungai penggunaan sumber penggunaan sumber sumber air yang Tidung,
ke dalam beberapa air yaitu untuk air yaitu untuk bersangkutan. Kabupaten
ruas menurut rumah tangga. rumah tangga. Bulungan,
beberapa jenis - Pengelolaan dan Kota
golongan peruntukan air Tarakan.
penggunaan air untuk rumah - Dinas PU
untuk keperluan tangga, pertanian, Kabupaten
air baku untuk dan industri. Malinau,
rumah tangga, Kabupaten
pertanian, dan Nunukan,
usaha industri. Kabupaten

217
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- Dinas
Perindustria
n Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- Dinas
Pertanian
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten

218
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
2. Penyediaan Belum Terlayaninya - Penyusunan - Penyusunan - Penyusunan Memastikan - BPDAS
Sumber Daya terlayaninya penyediaan air Rencana Induk Rencana Induk Rencana Induk pengelolaan Sesayap.
Air semua masyarakat bersih bagi Sistem Penyediaan Sistem Penyediaan Sistem Penyediaan sumber daya air - PDAM
perkotaan dan masyarakat Air Minum (SPAM). Air Minum (SPAM). Air Minum (SPAM). terpadu dalam Kabupaten
pedesaan akan perkotaan dan - Operasi dan - Operasi dan - Operasi dan rangka Malinau.
ketersediaan air pedesaan. Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan memenuhi - Dinas PU
bersih. Embung Bilal dan Embung Bilal dan Embung Bilal dan kebutuhan air Kabupaten
Embung Bolong di Embung Bolong di Embung Bolong di bersih. Malinau.
Kabupaten Kabupaten Kabupaten - Pemda
Nunukan. Nunukan. Nunukan. Kabupaten
- Operasi dan - Operasi dan - Operasi dan Malinau.
Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan - PDAM Kota
Embung Binalatung Embung Binalatung Embung Binalatung Tarakan.
di Kota Tarakan. di Kota Tarakan. di Kota Tarakan. - Dinas PU
- Pengadaan dan - Pengadaan dan Kota
pemasangan pipa pemasangan pipa Tarakan.
transmisi 2,000 m transmisi 2,000 m - Pemda Kota
diameter 300 mm diameter 300 mm Tarakan.
dari Embung dari Embung - PDAM
Sebatik ke IPA Sebatik ke IPA Kabupaten
Sebatik. Sebatik. Nunukan.
- Pengadaan dan - Pengadaan dan - Dinas PU
pemasangan pipa pemasangan pipa Kabupaten
transmisi 1,000 m transmisi 1,000 m Nunukan.
diameter 250 mm diameter 250 mm - Pemda
dari Embung dari Embung Kabupaten
Bengawan ke IPA Bengawan ke IPA Nunukan.
Bengawan. Bengawan. - Balai
- Pengadaan dan Wilayah
pemasangan pompa Sungai
Q = 70 ltr/dtk total Kalimantan
head 150 m Di III

219
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Embung Sebatik
sejumlah 3 unit.
- Pengadaan dan
pemasangan pompa
Q = 100 ltr/dtk total
head 100 m di
Embung Bengawan
sejumlah 2 unit.
Belum terlayani- Terlayaninya SID Embung Lumbis - SID Embung Lumbis - SID Embung Lumbis Memastikan - BPDAS
nya semua penyediaan air di Kecamatan Lumbis di Kecamatan di Kecamatan pengelolaan Sesayap.
masyarakat bersih bagi Kabupaten Nunukan Lumbis Kabupaten Lumbis Kabupaten sumber daya air - PDAM
daerah pedalaman masyarakat dan Embung Nunukan dan Nunukan dan terpadu dalam Kabupaten
dan perbatasan pedalaman dan Binalawan Embung Binalawan Embung Binalawan rangka Nunukan.
akan ketersediaan perbatasan. Kecamatan Sebatik Kecamatan Sebatik Kecamatan Sebatik memenuhi - Dinas PU
air bersih. Barat Kabupaten Barat Kabupaten Barat Kabupaten kebutuhan air Kabupaten
Nunukan. Nunukan. Nunukan. bersih. Nunukan.
- Pembangunan - Pembangunan - Pemda
Embung Lumbis di Embung Lumbis di Kabupaten
Kecamatan Lumbis Kecamatan Lumbis Nunukan.
Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan - Kementerian
dan Embung dan Embung Dalam
Binalawan Binalawan Negeri.
Kecamatan Sebatik Kecamatan Sebatik - Kementerian
Barat Kabupaten Barat Kabupaten Luar Negeri.
Nunukan. Nunukan. - Balai
- OP Embung Lumbis Wilayah
di Kecamatan Sungai
Lumbis Kabupaten Kalimantan
Nunukan dan III
Embung Binalawan
Kecamatan Sebatik
Barat Kabupaten
Nunukan.
Belum terlayani- Terpenuhinya SID Embung Bunyu - SID Embung Bunyu - SID Embung Bunyu Memastikan - PDAM
nya masyarakat penyediaan air di Pulau Bunyu. di Pulau Bunyu. di Pulau Bunyu. pengelolaan Kabupaten
Pulau Bunyu Kab. minum bagi - Pembangunan - Pembangunan sumber daya air Bulungan.
Bulungan akan masyarakat Pulau Embung Bunyu di Embung Bunyu di terpadu dalam - Dinas PU
ketersediaan air Bunyu. Pulau Bunyu. Pulau Bunyu. rangka Kabupaten

220
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
bersih untuk air - OP Embung Bunyu memenuhi Bulungan.
minum. di Pulau Bunyu. kebutuhan air - Pemda
bersih. Kabupaten
Bulungan.
- Balai
Wilayah
Sungai
Kalimantan
III
Menyediakan Air Terpenuhinya SID Embung Tana Lia - SID Embung Tana - SID Embung Tana Memastikan - PDAM
Baku dan Irigasi di penyediaan air di Kecamatan Tana Lia di Kecamatan Lia di Kecamatan pengelolaan Kabupaten
Kabupaten Tana minum dan Irigasi Lia. Tana Lia. Tana Lia. sumber daya air tana Tidung
Tidung bagi masyarakat - Pembangunan - Pembangunan terpadu dalam - Dinas PU
Kecamatan Tana Embung Tana Lia di Embung Tana Lia di rangka Kabupaten
Lia. Kecamatan Tana Kecamatan Tana memenuhi Tana
Lia. Lia. kebutuhan air Tidung.
- OP Embung Tana bersih dan Air - Pemda Ka-
Lia di Kecamatan Irigasi bupaten
Tana Lia. Tana
Tidung.
- BWS
Kalimantan
III
Menyediakan Air Terpenuhinya SID Embung Gunung - SID Embung - SID Embung Memastikan - PDAM
Baku dan Irigasi di penyediaan air Rian di Kecamatan Gunung Rian di Gunung Rian di pengelolaan Kabupaten
Kabupaten Tana minum dan Irigasi Sesayap Kecamatan Sesayap. Kecamatan Sesayap sumber daya air tana Tidung
Tidung bagi masyarakat - Pembangunan - Pembangunan terpadu dalam - Dinas PU
Kecamatan Embung Gunung Embung Gunung rangka Kabupaten
Sesayap. Rian di Kecamatan Rian di Kecamatan memenuhi Tana
Sesayap. Sesayap. kebutuhan air Tidung.
- OP Embung Gunung bersih dan Air - Pemda
Rian di Kecamatan Irigasi Kabupaten
Sesayap Tana
Tidung.
- BWS
Kalimantan
III

221
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Menyediakan Air Terpenuhinya SID Embung Batu - SID Embung Batu - SID Embung Batu Memastikan - PDAM Kota
Baku di Kota penyediaan air Mapan di Kota Mapan di Kota Mapan di Kota pengelolaan Tarakan
Tarakan minum dan Irigasi Tarakan Tarakan Tarakan sumber daya air - Dinas PU
bagi masyarakat di - Pembangunan - Pembangunan terpadu dalam Kota
Kota Tarakan. Embung Batu Embung Batu rangka Tarakan
Mapan di Kota Mapan di Kota memenuhi - Pemda Kota
Tarakan Tarakan. kebutuhan air Tarakan
- OP Embung Batu bersih dan Air - Balai
Mapan di Kota Irigasi Wilayah
Tarakan Sungai
Kalimantan
III
Menyediakan Terpenuhinya SID Pembangunan - SID Pembangunan - SID Pembangunan Memenuhi - Dinas PU
energi listrik di ernergi Listrik di Bendungan PLTA Bendungan PLTA Bendungan PLTA Pasokan energi Kab.
Kabupaten Kabupaten Malinau Mentarang di Kab. Mentarang di Kab. Mentarang di Kab. listrik untuk Malinau
Malinau dan dan sekitarnya Malinau Malinau Malinau mendukung - Bappeda
Sekitarnya - Pembangunan - Pembangunan ketahanan energi Kab.
Bendungan PLTA Bendungan PLTA di Kab Malinau Malinau
Mentarang di Kab. Mentarang di Kab. dan Sekitarnya - Pemda Kab.
Malinau Malinau Malinau
- OP Bendungan PLTA - Balai
Mentarang di Kab. Wilayah
Malinau Sungai
Kalimantan
III

Permasalahan Pengoptimalan - Mengoptimalkan - Mengoptimalkan - Mengoptimalkan - Menetapkan - PDAM Kota


penyediaan air embung yang ada Embung Binalatung Embung Binalatung Embung Binalatung standar layanan Tarakan.
baku yaitu agar ketersediaan dan Embung dan Embung dan Embung minimal - Dinas PU
persoalan PDAM air baku bisa Persemaian yang Persemaian yang Persemaian yang kebutuhan Kota
begitu kompleks teratasi, begitu ada di Kota Tarakan. ada di Kota Tarakan. ada di Kota Tarakan. pokok air Tarakan.
dimana distribusi juga dengan - Pembenahan Sistem - Pembenahan Sistem - Pembenahan Sistem sehari-hari - Pemda Kota
pelayanan air penyambungan- Pemipaan Air yang Pemipaan Air yang Pemipaan Air yang secara nasional Tarakan.
bersih ke penyambungan. ada (existing), 50 %. ada (existing), 70 %. ada (existing), 100%. untuk
masyarakat yang Selain itu adalah meningkatkan
terputus-putus. penanganan kesejahteraan
oknum yang masyarakat
menyimpang dengan

222
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
dengan melakukan memberi alokasi
penyambungan- pemenuhan
penyambungan kebutuhan air
gelap. bagi penduduk
dalam rencana
penyediaan air.
3. Penggunaan Belum optimalnya Meningkatkan - Pengembangan - Pengembangan - Pengembangan - Mengembangka - Dinas PU
Sumber Daya pemanfaatan air pemanfaatan jaringan air bersih jaringan air bersih jaringan air bersih n dukungan Kabupaten
Air permukaan bila sumber daya air dan air baku. dan air baku. dan air baku. infrastruktur Nunukan.
dibandingkan secara optimal - Pembangunan - Pembangunan - Pembangunan terhadap - Dinas PU
dengan potensinya sesuai dengan Embung Sebatik di Embung Sebatik di Embung Sebatik di penggunaan Kabupaten
(Potensi air ketersediaan dan Kabupaten Kabupaten Kabupaten sumber daya air Tana
permukaan potensinya. Nunukan. Nunukan. Nunukan. Tidung.
40.220,57 juta - Pembangunan - Pembangunan - Dinas PU
m³/thn dengan Embung Bengawan Embung Bengawan Kabupaten
penggunaan di Kota Tarakan. di Kota Tarakan. Bulungan.
695,34 juta - Pembangunan - Pembangunan - Dinas PU
m³/thn) Embung Binalatung Embung Binalatung Kabupaten
II di Kota Tarakan. II di Kota Tarakan. Malinau.
- Pembangunan - Dinas PU
Embung Kuala Kota
Lapang di Tarakan.
Kabupaten Malinau. - Pemda
Kabupaten
Nunukan.
- Pemda
Kabupaten
Tana
Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Bappeda

223
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Kabupaten
Nunukan.
- Bappeda
Kabupaten
Tana
Tidung.
- Bappeda
Kabupaten
Bulungan.
- Bappeda
Kabupaten
Malinau.
- Bappeda
Kota
Tarakan.
Pemanfaatan air Pemenuhan Peningkatan jaringan - Peningkatan - Peningkatan - Perbaikan dan - Bappeda
untuk irigasi dan kebutuhan air irigasi pompa. jaringan irigasi jaringan irigasi peningkatan Kabupaten
irigasi rawa belum untuk irigasi pompa. pompa. daerah irigasi Nunukan.
optimal rakyat dalam - Peningkatan - Peningkatan semi teknis. - Dinas PU
sistem irigasi yang jaringan tata air jaringan tata air Kabupaten
sudah ada dapat rawa DR. rawa DR. Nunukan.
lebih optimal Simanggaris Simanggaris - Bappeda
Kabupaten Kabupaten Kabupaten
Nunukan. Nunukan. Malinau.
- Peningkatan - Dinas PU
jaringan tata air Kabupaten
rawa DR. Bualan Malinau
Pantai Kabupaten
Nunukan.
Potensi Padi Adan Meningkatnya Pembukaan daerah - Pembukaan daerah - Pembukaan daerah - Pembukaan - Dinas PU
yang masih produksi Padi irigasi baru di irigasi baru di irigasi baru di daerah irigasi Kabupaten
kurang dengan Adan. Kecamatan Krayan Kecamatan Krayan Kecamatan Krayan baru. Nunukan.
harga ekspor yang Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan - Dinas PU
cukup tinggi seluas 500 Ha untuk seluas 500 Ha untuk seluas 500 Ha untuk Kabupaten
sampai 5x dan mengembangkan mengembangkan mengembangkan Tana
sekarang masih produksi padi adan. produksi padi adan. produksi padi adan. Tidung.
tadah hujan. - Pembukaan daerah - Pembukaan daerah - Dinas
irigasi baru di irigasi baru di Pertanian

224
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Kecamatan Sesayap Kecamatan Sesayap Kabupaten
Kabupaten Tana Kabupaten Tana Nunukan.
Tidung seluas 500 Tidung seluas 500 - Dinas
Ha untuk Ha untuk Pertanian
mengembangkan mengembangkan Kabupaten
produksi padi adan. produksi padi adan. Tana
- Pembukaan daerah Tidung.
irigasi baru di
Kecamatan Tana Lia
Kabupaten Tana
Tidung seluas 500
Ha untuk
mengembangkan
produksi padi adan.
4. Pengembangan Belum Termanfaatkannya Pengelolaan - Pengelolaan - Pengelolaan - Mengembangka - BWS
Sumber Daya termanfaatkannya potensi listrik Pembangkit Listrik Pembangkit Listrik Pembangkit Listrik n fungsi sungai, Kalimantan
Air sungai sebagai tenaga air mikro Mikro Hidro di Mikro Hidro di Mikro Hidro di danau, waduk, III.
PLTMH dimana hidro yang sangat Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau dan rawa untuk - Bappeda
memiliki potensi besar yang belum sebanyak 6 unit. sebanyak 6 unit. sebanyak 6 unit. keperluan Prov Kaltim.
listrik tenaga air tergarap maksimal - Pengelolaan - Pengelolaan transportasi air, - Bappeda Ka-
mikro hidro yang di WS Sesayap. Pembangkit Listrik Pembangkit Listrik dan pembangkit bupaten
sangat besar yang Tenaga Mikro Hidro Tenaga Mikro Hidro listrik tenaga air Nunukan.
belum tergarap Mikro Hidro yang Mikro Hidro yang pada wilayah - Dinas PU
maksimal karena terdapat di Desa terdapat di Desa yang kebutuhan Kabupaten
beberapa kendala Pa’Betung Pa’Betung listriknya belum Nunukan.
dalam Kecamatan Krayan Kecamatan Krayan terpenuhi. - Dinas PU
pemanfaatannya. Kabupaten Kabupaten Kabupaten
Nunukan. Nunukan. Malinau.
- OP Pengelolaan - PLN
Pembangkit Listrik Kabupaten
Mikro Hidro di Nunukan.
Kabupaten Malinau - PLN.
sebanyak 6 unit dan Kabupaten
Pembangkit Listrik Malinau.
Tenaga Mikro Hidro - Pemda
yang terdapat di Kabupaten
Desa Pa’Betung Nunukan.
Kecamatan Krayan - Pemda

225
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Kabupaten Kabupaten
Nunukan. Malinau.
5. Pengusahaan Dukungan BUMN Terciptanya - Mensinergikan - Mensinergikan - Mensinergikan Meningkatkan - BWS
Sumber Daya dan BUMD yang kerjasama semua program-program program-program program-program peran serta Kalimantan
Air kurang dalam kabupaten/kota pembangunan pembangunan pembangunan perseorangan, III.
pembangunan untuk mendukung terutama mengenai terutama mengenai terutama mengenai badan usaha, - Bappeda
wilayah pembangunan infrastruktur infrastruktur infrastruktur dan lembaga Prov Kaltim.
perbatasan infrastruktur sumber daya air sumber daya air sumber daya air swadaya - Bappeda
terutama sumber daya air dengan Pemerintah dengan Pemerintah dengan Pemerintah masyarakat Kabupaten
mengenai terutama di Provinsi Kaltim dan Provinsi Kaltim dan Provinsi Kaltim dan dalam Nunukan.
infrastruktur wilayah Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat. pengusahaan - Bappeda
sumber daya air perbatasan, - Pengalokasian dana - Pengalokasian dana - Pengalokasian dana sumber daya air Kabupaten
dimana belum termasuk BUMN, untuk membuka untuk membuka untuk membuka dengan izin Malinau.
sinergi antara BUMD dan para isolasi kawasan isolasi kawasan isolasi kawasan pengusahaan. - Bappeda
program-program pengusaha di perbatasan. perbatasan. perbatasan. Kabupaten
pembangunan Kaltim. - Kerjasama semua - Kerjasama semua - Kerjasama semua Tana
dengan kabupaten/kota kabupaten/kota kabupaten/kota Tidung.
Pemerintah untuk mendukung untuk mendukung untuk mendukung - Bappeda
Provinsi Kaltim rencana program rencana program rencana program Kabupaten
dan Pemerintah pembangunan pembangunan pembangunan Bulungan.
Pusat. terutama mengenai terutama mengenai terutama mengenai - Bappeda
infrastruktur infrastruktur infrastruktur Kota
sumber daya air sumber daya air sumber daya air Tarakan.
tersebut, termasuk tersebut, termasuk tersebut, termasuk - Dinas PU
BUMN, BUMD dan BUMN, BUMD dan BUMN, BUMD dan Kabupaten
para pengusaha di para pengusaha di para pengusaha di Nunukan.
Kaltim. Kaltim. Kaltim. - Dinas PU
Kabupaten
Malinau.
- Dinas PU
Kabupaten
Tana
Tidung.
- Dinas PU
Kabupaten
Bulungan.
- Dinas PU
Kota

226
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Tarakan.
- Bappenas.
- Kementerian
Luar Negeri.
- BUMN.
- BUMD
setempat.
Kurang tertariknya Tertariknya - Terlibatnya peran - Terlibatnya peran - Terlibatnya peran Meningkatkan - BWS
investor swasta investor swasta pemerintah melalui pemerintah melalui pemerintah melalui peran serta Kalimantan
dalam penyertaan dalam penyertaan penyertaan modal penyertaan modal penyertaan modal perseorangan, III.
modal dimana di modal dalam negara kepada negara kepada negara kepada badan usaha, - Bappeda
bidang bidang BUMN terkait yang BUMN terkait yang BUMN terkait yang dan lembaga Prov Kaltim.
infrastruktur infrastruktur bergerak di bergerak di bergerak di swadaya - Bappeda
sumber daya air sumber daya air. infrastruktur infrastruktur infrastruktur masyarakat Kabupaten
masih banyak sumber daya air. sumber daya air. sumber daya air. dalam Nunukan.
kegiatan non cost - Pihak - Pihak - Pihak pengusahaan - Bappeda
recovery yang swasta/BUMS/BUM swasta/BUMS/BUM swasta/BUMS/BUM sumber daya air Kabupaten
menjadi tanggung N-D sebagai N-D sebagai N-D sebagai dengan izin Malinau.
jawab pemerintah, konsumen air perlu konsumen air perlu konsumen air perlu pengusahaan. - Bappeda
baik pemerintah diperankan diperankan diperankan Kabupaten
pusat maupun mendukung mendukung mendukung Tana
daerah, antara pendanaan alternatif pendanaan alternatif pendanaan alternatif Tidung.
lain dalam antara lain melalui antara lain melalui antara lain melalui - Bappeda
pembangunan instrumen jasa instrumen jasa instrumen jasa Kabupaten
jalan, fasilitas lingkungan lingkungan lingkungan Bulungan.
keselamatan Corporate Social Corporate Social Corporate Social - Bappeda
transportasi, Responsibility (CSR). Responsibility (CSR). Responsibility (CSR). Kota
sumber daya air, Tarakan.
fasilitas - Dinas PU
persampahan, dan Kabupaten
sanitasi. Nunukan.
- Dinas PU
Kabupaten
Malinau.
- Dinas PU
Kabupaten
Tana
Tidung.

227
Sasaran/ Target Strategi Lembaga/
Kebijakan
No Sub Aspek Hasil Analisis Yang Ingin Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Instansi
Operasional
Dicapai (2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
- Dinas PU
Kabupaten
Bulungan.
- Dinas PU
Kota
Tarakan.
- Bappenas.
- Kementerian
Dalam
Negeri
- Kementerian
Luar Negeri.
- BUMN.
- BUMD
setempat.
- Investor
swasta.

228
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
C. Pengendalian Daya Rusak Air
1. Pencegahan Daya Permasalahan Pelaksanaan - Pengerukan dan - Pengerukan dan - Pengerukan dan Mempertahankan - BWS Kalimantan
Rusak Air banjir dan pembangunan dan normalisasi secara normalisasi secara normalisasi secara kawasan yang III.
genangan setinggi pemeliharaan menyeluruh menyeluruh menyeluruh memiliki fungsi - Dinas PU
0,5 – 2 m dengan daerah sungai termasuk luas termasuk luas termasuk luas retensi banjir sebagai Kabupaten Tana
frekuensi 1 hingga untuk penampang basah penampang basah penampang basah prasarana pengendali Tidung.
2 x setahun yang menanggulangi diperbesar dengan diperbesar dengan diperbesar dengan banjir oleh para - Dinas PU
disebabkan antara permasalahan melebarkan, melebarkan, melebarkan, pemilik kepentingan. Kabupaten
lain masih banjir. memperdalam sungai memperdalam memperdalam Menyediakan Malinau.
terdapatnya sehingga penampang sungai sehingga sungai sehingga prasarana - Dinas PU
bangunan- basah yang penampang basah penampang basah pengendalian banjir Kabupaten
bangunan di diharapkan sesuai yang diharapkan yang diharapkan untuk melindungi Nunukan.
bantaran sungai, dengan debit banjir sesuai dengan debit sesuai dengan debit prasarana umum, - Dinas PU Kota
tumpukan- rencana. banjir rencana. banjir rencana. kawasan Tarakan.
tumpukan - Pembangunan pompa - Pembangunan - Pembangunan permukiman, dan - Bappeda Prov
sendimentasi dan banjir Sungai pompa banjir pompa banjir kawasan produktif. Kaltim.
sampah, perubahan Sebengkok Kota Sungai Sebengkok Sungai Sebengkok - Bappeda
tata guna lahan, Tarakan. Kota Tarakan. Kota Tarakan. Kabupaten Tana
pembuangan - SID sistem - SID sistem - SID sistem Tidung.
sampah, dsb. pengendalian banjir pengendalian banjir pengendalian banjir - Bappeda
Tanjung Belimbing Tanjung Belimbing Tanjung Belimbing Kabupaten
(Kanal, Retarding (Kanal, Retarding (Kanal, Retarding Malinau.
Basin dan drainase) Basin dan drainase) Basin dan drainase) - Bappeda
Kota Malinau. Kota Malinau. Kota Malinau. Kabupaten
- Lanjutan - Lanjutan - Lanjutan Nunukan.
Pembangunan Kanal Pembangunan Pembangunan Kanal - Bappeda Kota
Sembakung – Sebuku Kanal Sembakung – Sembakung – Tarakan.
Kabupaten Nunukan. Sebuku Kabupaten Sebuku Kabupaten
Nunukan. Nunukan.
- Pembangunan - Pembangunan
sistem pengendalian sistem pengendalian
banjir Sungai banjir Sungai
Pamusian Kota Pamusian Kota
Tarakan. Tarakan.
- SID Pengendalian - SID Pengendalian
Banjir Sungai Banjir Sungai
Sembuak Sembuak
Kabupaten Malinau. Kabupaten Malinau.

229
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
- SID Pengendalian - SID Pengendalian
Banjir Sungai Banjir Sungai
Bengalun Bengalun
Kabupaten Malinau. Kabupaten Malinau.
- Normalisasi Sungai - Normalisasi Sungai
Ampal di Kecamatan Ampal di Kecamatan
Karanganyar Kota Karanganyar Kota
Tarakan. Tarakan.
- FS bendungan
pengendali banjir
Sungai Sesayap
Kabupaten Malinau.
- Masterplan sistem
pengendalian banjir
Kabupaten Tana
Tidung.
Permasalahan Penanganan Pembangunan - Pembangunan - Pembangunan Memetakan dan - BWS Kalimantan
potensi abrasi masalah abrasi penahan gelombang penahan gelombang penahan gelombang menetapkan III
Pantai Tanjung Aru pantai secara dan pengaman Pantai dan pengaman dan pengaman kawasan rawan - Dinas PU Kota
dan Pantai menyeluruh dan Tanjung Aru Pantai Tanjung Aru Pantai Tanjung Aru bencana yang terkait Tarakan.
Membunut di menjadikan pantai Kepulauan Sebatik. Kepulauan Sebatik. Kepulauan Sebatik. air sebagai acuan - Dinas PU
Kabupaten sebagai kawasan - Pembangunan - Pembangunan dalam penyusunan Kabupaten
Nunukan yang telah publik bukan penahan gelombang penahan gelombang rencana tata ruang Nunukan.
mencapai ± 100 kawasan privat dan pengaman dan pengaman wilayah dan - Dinas Kelautan
meter dari bibir (pribadi) dan juga Pantai Amal Kota Pantai Amal Kota pengendalian Kota Tarakan.
pantai juga Pantai merupakan Tarakan. Tarakan. pemanfaatan ruang - Dinas Kelautan
Amal dan Pantai kawasan hijau. - Pembangunan pada setiap wilayah Kabupaten
Tanjung Batu di penahan gelombang sungai. Nunukan.
Kota Tarakan yang dan pengaman - Bappeda Kota
telah mencapai ± Pantai Membunut. Tarakan.
100 meter dari bibir Kabupaten - Bappeda
pantai sepanjang Nunukan. Kabupaten
2,5 km diakibatkan - Pembangunan Nunukan.
terjangan penahan gelombang - Pemda Kota
gelombang tinggi dan pengaman Tarakan.
dan adanya Pantai Tanjung Batu - Pemda
fenomena kenaikan Kota Tarakan. Kabupaten
permukaan air laut. Nuinukan.

230
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Permasalahan erosi Penanganan erosi - Mengurangi laju erosi - Mengurangi laju - Mengurangi laju Meningkatkan - BWS Kalimantan
yang menimbulkan secara tepat dan sedimentasi dgn erosi dan erosi dan penanganan erosi III
sedimentasi pada sehingga tidak pendekatan sedimentasi dgn sedimentasi dgn pada badan sungai - Dinas PU
badan sungai yang menimbulkan bangunan sipil teknis pendekatan pendekatan oleh para pemilik Kabupaten Tana
diperparah oleh gangguan terhadap melalui bangunan bangunan sipil bangunan sipil kepentingan. Tidung.
erosi lateral sungai keseimbangan penahan sedimen. teknis melalui teknis melalui - Dinas PU
karena ombak yang lingkungan karena - Lanjutan perkuatan bangunan penahan bangunan penahan Kabupaten
ditimbulkan oleh terjadi sedimentasi tebing Sungai sedimen. sedimen. Malinau.
perahu cepat. pada badan sungai. Sesayap Kabupaten - Lanjutan perkuatan - Lanjutan perkuatan - Dinas PU Kota
Malinau. tebing Sungai tebing Sungai Tarakan.
Sesayap Kabupaten Sesayap Kabupaten - Pemda
Malinau. Malinau. Kabupaten Tana
- Perkuatan tebing - Perkuatan tebing Tidung.
Pulau Betung Pulau Betung - Pemda
Kabupaten Malinau. Kabupaten Kabupaten
Malinau.Perkuatan Malinau.
tebing dan - Pemda Kota
normalisasi Sungai Tarakan.
Semunti Kota
Tarakan.

231
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
2. Penanggulangan Penanggulangan Pengerukan Sungai Menyusun pedoman - Menyusun pedoman - Menyusun pedoman Menyusun sistem - BWS Kalimantan
Daya Rusak Air pendangkalan Sesayap agar tidak penanggulangan penanggulangan penanggulangan penganggaran yang III
sungai dengan terjadi sampah dan sedimen sampah dan sampah dan sesuai dengan - Dinas PU
pengerukan sungai pendangkalan yang di Sungai Sesayap. sedimen di Sungai sedimen di Sungai kondisi darurat Kabupaten
membutuhkan dapat mengganggu Sesayap. Sesayap. untuk Malinau.
biaya yang besar lancarnya lalu - Meningkatkan - Meningkatkan penanggulangan - Pemda
seperti pengerukan lintas sungai, di bangunan bangunan daya rusak air yang Kabupaten
Sungai Sesayap samping sebagai pengendali banjir pengendali banjir bersumber dari dana Malinau.
yang membutuhkan sarana utama dan sedimen di dan sedimen di Anggaran
dana sebenar Rp 25 andalan Sungai Sesayap. Sungai Sesayap. Pendapatan Belanja
miliar dari APBD. masyarakat - Melakukan Negara (APBN)
Kabupaten Malinau pengerukan dan/atau Anggaran
yang berimbas pada sedimen di Sungai Pendapatan Belanja
pertumbuhan Sesayap. Daerah (APBD) serta
perekonomian Kota sumber dana lain.
Malinau.
Penanggulangan Penanggulangan - Penanganan - Penanganan - Penanganan Meningkatkan - BWS Kalimantan
krisis air krisis air oleh degradasi lingkungan degradasi degradasi pengetahuan, kesiap- III.
merupakan pemerintah, swasta, yang parah, agar lingkungan yang lingkungan yang siagaan, dan - Bappeda Prov
tanggung jawab dan masyarakat keberadaan air di parah, agar parah, agar kemampuan Kaltim.
bersama antara yang dilakukan suatu tempat dapat keberadaan air di keberadaan air di masyarakat dalam - Bappeda
pemerintah, swasta, secara sinerjis seimbang. suatu tempat dapat suatu tempat dapat menghadapi bencana Kabupaten
dan masyarakat antar para pihak seimbang. seimbang. akibat daya rusak Nunukan.
yang upayanya terkait, lintas - Penanggulangan - Penanggulangan air, antara lain - Bappeda
harus dilakukan sektor, lintas krisis air secara krisis air secara dengan melakukan Kabupaten
secara sinerjis antar wilayah, dan lintas bersama antara bersama antara simulasi dan Malinau.
para pihak terkait, disiplin ilmu. pemerintah, swasta, pemerintah, swasta, peragaan mengenai - Bappeda
lintas sektor, lintas dan masyarakat dan masyarakat cara-cara Kabupaten Tana
wilayah, dan lintas yang upayanya yang upayanya penanggulangan Tidung.
disiplin ilmu belum harus dilakukan harus dilakukan bencana oleh para - Bappeda
terlaksana dengan secara sinerjis antar secara sinerjis antar pemilik kepentingan. Kabupaten
baik. para pihak terkait, para pihak terkait, Bulungan.
lintas sektor, lintas lintas sektor, lintas - Bappeda Kota
wilayah, dan lintas wilayah, dan lintas Tarakan.
disiplin ilmu. disiplin ilmu. - Dinas PU
- Pemahaman Kabupaten
penggunaan wilayah Nunukan.
DAS atau Wilayah - Dinas PU

232
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Sungai (WS) sebagai Kabupaten
unit/satuan wilayah Malinau.
perencanaan atau - Dinas PU
“One River One Kabupaten Tana
Plan”. Tidung.
- Dinas PU
Kabupaten
Bulungan.
- Dinas PU Kota
Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.
- Pemda
Kabupaten Tana
Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Swasta.
- Masyarakat
pemakai air.
Penanggulangan Penanggulangan - Pemasangan - Pemasangan - Pemasangan Melaksanakan - Dinas
kerusakan hutan kerusakan pesisir baleho/papan larang baleho/papan baleho/papan sosialisasi Kehutanan Kota
manggrove belum (hutan mangrove) pemanfaatan hutan larang pemanfaatan larang pemanfaatan mekanisme Tarakan.
dilaksanakan yang dilaksanakan mangrove. hutan mangrove. hutan mangrove. penanggulangan - Dinas
secara terpadu secara terpadu - Penanaman/reboisasi - Penanaman/reboisa - Penanaman/reboisa kerusakan dan/atau Kehutanan
untuk mencapai untuk mencapai dan reboisasi hutan si dan reboisasi si dan reboisasi bencana akibat daya Kabupaten
hasil pelestarian hasil pelestarian mangrove. hutan mangrove. hutan mangrove. rusak air di kawasan Nunukan.
yang optimal. yang optimal. - Sosialisasi - Sosialisasi hutan mangrove. - Dinas
pentingnya hutan pentingnya hutan Kehutanan
mangrove bagi mangrove bagi Kabupaten
masyarakat pesisir masyarakat pesisir Bulungan.

233
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
dan dunia usaha. dan dunia usaha. - Bappeda Kota
- Penataan - Penataan Tarakan.
pemanfaatan pemanfaatan - Bappeda
kawasan pesisir kawasan pesisir Kabupaten
bagi masyarakat bagi masyarakat Nunukan.
dan dunia usaha. dan dunia usaha. - Bappeda
- Pemantauan dan Kabupaten
pengawasan Bulungan.
kegiatan - Dinas PU Kota
masyarakat dan Tarakan.
dunia usaha - Dinas PU
kawasan pesisir Kabupaten
dalam rangka Nunukan.
mengurangi laju - Dinas PU
kerusakan Kabupaten
mangrove. Bulungan.
- Melakukan - Pemda Kota
perlindungan pada Tarakan.
kawasan mangrove - Pemda
yang masih utuh Kabupaten
sebagai kawasan Nunukan.
lindung. - Pemda
Kabupaten
Bulungan.

234
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
3. Pemulihan Daya Kurangnya bantuan Bantuan bagi - Pengiriman bantuan - Pengiriman bantuan - Pengiriman bantuan Mengembangkan - BNPB Pusat.
Rusak Air tanggap darurat masyarakat di untuk upaya untuk upaya untuk upaya peran serta - BNPB Kabupaten
oleh lembaga daerah hulu. pemulihan bagi pemulihan bagi pemulihan bagi masyarakat dan Nunukan.
swadaya masyarakat yang masyarakat yang masyarakat yang dunia usaha dalam - BNPB Kabupaten
masyarakat menjadi korban menjadi korban menjadi korban kegiatan yang Malinau.
nasional dan lokal bencana daya rusak bencana daya rusak bencana daya rusak terkoordinasi untuk - Dinas PU
dan Pemerintah air yang dilakukan air yang dilakukan air yang dilakukan pemulihan akibat Kabupaten
setempat akibat lembaga swadaya lembaga swadaya lembaga swadaya bencana daya rusak Nunukan.
lokasi yang sulit masyarakat nasional masyarakat masyarakat air. - Dinas PU
dijangkau seperti di dan lokal dan nasional dan lokal nasional dan lokal Kabupaten
Daerah hulu seperti Pemerintah setempat dan Pemerintah dan Pemerintah Malinau.
di DAS Sesayap, khususnya untuk setempat setempat - Pemda
DAS Sembakung, daerah-daerah di khususnya untuk khususnya untuk Kabupaten
dan DAS Sebuku. daerah hulu yang daerah-daerah di daerah-daerah di Nuinukan.
sulit dijangkau daerah hulu yang daerah hulu yang - Pemda
karena sulitnya sulit dijangkau sulit dijangkau Kabupaten
keterjangkauan karena sulitnya karena sulitnya Malinau.
lokasi melalui keterjangkauan keterjangkauan
transportasi udara. lokasi melalui lokasi melalui
transportasi udara. transportasi udara.
Rusaknya Memulihkan fungsi - Inventarisasi - Inventarisasi - Inventarisasi Rehabilitasi - BNPB Pusat.
bangunan sarana prasarana sumber prasarana yang prasarana yang prasarana yang bangunan prasarana - BNPB Kabupaten
dan prasarana daya air. rusak. rusak. rusak. sumber daya air. Nunukan.
akibat banjir. - Pemulihan fungsi - Pemulihan fungsi - Pemulihan fungsi - BNPB Kabupaten
prasarana sumber prasarana sumber prasarana sumber Malinau.
daya air. daya air. daya air. - BNPB Kabupaten
Tana Tidung.
- BNPB Kabupaten
Bulungan.
- BNPB Kota
Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nuinukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.
- Pemda

235
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Kabupaten Tana
Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
Banyaknya Meminimalisir Penanganan pengungsi - Penanganan - Penanganan Tanggap dalam - BNPB Pusat.
penduduk yang dampak banjir. dan korban banjir. pengungsi dan pengungsi dan penanganan pasca - BNPB Kabupaten
menjadi korban korban banjir. korban banjir. banjir dan Nunukan.
banjir. - Penguatan fungsi - Penguatan fungsi pemberdayaan - BNPB Kabupaten
SATKORLAK SATKORLAK masyarakat dalam Malinau.
bencana banjir. bencana banjir. pengendalian banjir. - BNPB Kabupaten
- Pembuatan Tana Tidung.
peringatan dini - BNPB Kabupaten
banjir berbasis Bulungan.
masyarakat. - BNPB Kota
Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nuinukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.
- Pemda
Kabupaten Tana
Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Masyarakat.

236
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
D. Sistem Informasi Sumber Daya Air
1. Peningkatan Kualitas dan Meningkatnya - Pelaksanaan - Pelaksanaan - Pelaksanaan Memfasilitasi para - Pemerintah
Kelembagaan dan kompetensi SDM kualitas pengelola koordinasi badiklat koordinasi badiklat koordinasi badiklat pemilik kepentingan Provinsi Kaltim.
Sumber Daya pengelola SIG masih SIG. dengan daerah untuk dengan daerah dengan daerah dalam mengakses - Pemda
Manusia Dalam kurang. melakukan pelatihan untuk melakukan untuk melakukan data dan informasi Kabupaten
Pengelolaan SISDA SIG di daerah. pelatihan SIG di pelatihan SIG di sumber daya air. Nuinukan.
- Pelaksanaan Diklat daerah. daerah. - Pemda
SIG dipusatkan di - Pelaksanaan Diklat - Pelaksanaan Diklat Kabupaten
Provinsi dengan SIG dipusatkan di SIG dipusatkan di Malinau.
instruktur dari kabupaten/kota kabupaten/kota - Pemda
Pusat. dengan instruktur dengan instruktur Kabupaten Tana
dari Pusat. dari Pusat. Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Badiklat Provinsi
Kaltim.
Tumpang tindih Pengelolaan sumber Pengaturan tupoksi Pengaturan tupoksi Pengaturan tupoksi Menetapkan lembaga - BWS Kalimantan
tupoksi antar daya air secara antar institusi dalam antar institusi dalam antar institusi dalam yang III.
institusi dalam teratur. pengelolaan sumber pengelolaan sumber pengelolaan sumber mengkoordinasikan - Dinas PU
pengelolaan sumber daya air agar tidak daya air agar tidak daya air agar tidak pengelolaan SISDA. Kabupaten
daya air. terjadi tumpang terjadi tumpang terjadi tumpang Nunukan,
tindih. tindih. tindih. Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,

237
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas Kelautan
dan Perikanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas
Perkebunan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Bappeda
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- PDAM
Kabupaten
Nunukan,

238
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas
Kehutanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.

239
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
2. Pengembangan Minimnya informasi Ketersediaan data Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan Meningkatkan - BWS Kalimantan
Jejaring SISDA mengenai kondisi informasi sistem informasi sistem informasi sistem informasi ketersediaan dana III.
ketersediaan data sumber daya air di sumber daya air yang sumber daya air sumber daya air untuk membentuk - Dinas PU
kondisi informasi WS Sesayap. bersifat informatif, yang bersifat yang bersifat dan/atau Kabupaten
sumber daya air di aktual dan mudah informatif, aktual informatif, aktual mengembangkan Nunukan,
WS Sesayap. diakses masyarakat. dan mudah diakses dan mudah diakses SISDA. Kabupaten
masyarakat. masyarakat. Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas Kelautan
dan Perikanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas
Perkebunan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten

240
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Bappeda
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- PDAM
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas
Kehutanan

241
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
Belum adanya Format data - Meningkatkan - Meningkatkan - Meningkatkan Membentuk - BWS Kalimantan
format yang informasi sumber kualitas data kualitas data kualitas data dan/atau III.
seragam untuk daya air dapat informasi sumber informasi sumber informasi sumber mengembangkan - Dinas PU
pengelolaan data dikelola secara daya air secara daya air secara daya air secara instansi pengelola Kabupaten
informasi sumber seragam dan secara kontinyu, seragam, kontinyu, seragam, kontinyu, seragam, data dan informasi Nunukan,
daya air secara elektronik antar dan akurat. dan akurat. dan akurat. sumber daya air Kabupaten
elektronik. instansi. - Pengelolaan data - Pengelolaan data - Pengelolaan data terpadu di tingkat Malinau,
informasi sumber informasi sumber informasi sumber nasional, provinsi, Kabupaten Tana
daya air secara daya air secara daya air secara kabupaten/kota, dan Tidung,
elektronik antar elektronik antar elektronik antar wilayah sungai. Kabupaten
instansi. instansi. instansi. Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas Pertanian
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,

242
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas Kelautan
dan Perikanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas
Perkebunan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Bappeda
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- PDAM
Kabupaten
Nunukan,

243
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas ESDM
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Dinas
Kehutanan
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten Tana
Tidung,
Kabupaten
Bulungan, dan
Kota Tarakan.

244
Strategi
Sasaran/ Target Kebijakan Lembaga/
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Yang Ingin Dicapai Operasional Instansi Terkait
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032)
Adanya stagnasi Adanya koordinasi - Pembentukan tim - Pembentukan tim - Pembentukan tim Menata ulang - Pemerintah
aliran antara Pemerintah penyusunan SOP penyusunan SOP penyusunan SOP pengaturan dan Pusat.
data/informasi Pusat dengan aliran data/informasi aliran aliran pembagian tugas di - Pemerintah
sumber daya air Pemerintah Daerah sumber daya air. data/informasi data/informasi berbagai instansi dan Provinsi Kaltim.
dari Kabupaten ke dalam pengelolaan - Peningkatan sumber daya air. sumber daya air. lembaga pengelola - Pemda
Provinsi dan Pusat data sumber daya koordinasi antara - Peningkatan - Peningkatan data dan informasi Kabupaten
yang air dan adanya Pemerintah Pusat koordinasi antara koordinasi antara sumber daya air. Nuinukan.
mengakibatkan regulasi yang dengan Pemerintah Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat - Pemda
kesulitan dalam mengikat Daerah dalam dengan Pemerintah dengan Pemerintah Kabupaten
pengambilan penyampaian arus pengelolaan data Daerah dalam Daerah dalam Malinau.
kebijakan data informasi sumber daya air. pengelolaan data pengelolaan data - Pemda
pemerintah. antar level sumber daya air. sumber daya air. Kabupaten Tana
pemerintahan. Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
3. Pengembangan Belum tersedianya Tersedianya Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan Mempercepat - Pemerintah
Teknologi Informasi informasi real time informasi real time jaringan sistem jaringan sistem jaringan sistem pembentukan pusat Provinsi Kaltim.
yang terhubung yang terhubung informasi yang informasi yang informasi yang sistem informasi. - Pemda
dengan pusat dengan pusat memuat data memuat data memuat data Kabupaten
pengendali pengendali hidrologi, klimatologi, hidrologi, hidrologi, klimatologi, Nuinukan.
informasi. informasi. hidrogeologi, kebijakan klimatologi, hidrogeologi, - Pemda
dan kualitas air secara hidrogeologi, kebijakan dan Kabupaten
real time. kebijakan dan kualitas air secara Malinau.
kualitas air secara real time. - Pemda
real time. Kabupaten Tana
Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
- Badiklat Provinsi
Kaltim.

245
Strategi Lembaga/
Sasaran/ Target
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Kebijakan Operasional Instansi
Yang Ingin Dicapai
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
E. Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Swasta
1. Peningkatan Kurangnya peran Lembaga/wadah Melibatkan Melibatkan masyarakat Melibatkan Pengembangan - Pemerintah
Peran serta masyarakat koordinasi masyarakat dalam dalam kegiatan masyarakat dalam kelembagaan/ wadah Provinsi
Masyarakat Dan dalam kelemba- pengelolaan. kegiatan pengelolaan pengelolaan sumber kegiatan Koordinasi Pengelolaan Kaltim.
Dunia Usaha gaan pengelolaan sumber daya air. daya air. pengelolaan sumber Sumber Daya Air. - Pemda
Dalam sumber daya air daya air. Kabupaten
Perencanaan Nuinukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.
- Pemda
Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
Belum optimalnya Optimalisasi - Pengoptimalan forum - Pengoptimalan forum - Pengoptimalan Mengikutsertakan - Balai
kelembagaan kelembagaan, secara DAS/RHL/HR, DAS/RHL/HR, forum masyarakat dan dunia Pengelolaan
masyarakat yang optimal dan kelompok petani kelompok petani DAS/RHL/HR, usaha untuk DAS.
telah ada seperti diperkuat organisasi pemakai air (P3A), pemakai air (P3A), kelompok petani berkontribusi dalam - Forum Wadah
forum serta kemitraan kemitraan pemakai air (P3A), pembiayaan Koordinasi
DAS/RHL/HR, kewenangannya. penggunaan air penggunaan air kemitraan pelaksanaan Pengelolaan
kelompok petani irigasi dan lain-lain. irigasi dan lain-lain. penggunaan air pengelolaan sumber Sumber Daya
pemakai air (P3A), - Sektor kehutanan - Sektor kehutanan irigasi dan lain- daya air. Air.
kemitraan berperan melakukan berperan melakukan lain. - BWS
penggunaan air revitalisasi dan revitalisasi dan - Sektor kehutanan Kalimantan
irigasi dan lain-lain. meningkatkan daya meningkatkan daya berperan III.
dukung DAS melalui dukung DAS melalui melakukan - Dinas
upaya antara lain upaya antara lain revitalisasi dan Kehutanan
rehabilitasi hutan rehabilitasi hutan meningkatkan Kabupaten
dan lahan, dan lahan, konservasi daya dukung DAS Nunukan,
konservasi tanah dan tanah dan air dengan melalui upaya Kabupaten
air dengan teknik teknik vegetatif dan antara lain Malinau,
vegetatif dan teknik teknik sipil, serta rehabilitasi hutan Kabupaten
sipil, serta pemberdayaan dan lahan, Tana Tidung,
pemberdayaan masyarakat di sekitar konservasi tanah Kabupaten

246
Strategi Lembaga/
Sasaran/ Target
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Kebijakan Operasional Instansi
Yang Ingin Dicapai
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
masyarakat di sekitar kawasan hutan, dan dan air dengan Bulungan,
kawasan hutan, dan lain-lain. teknik vegetatif dan Kota
lain-lain. - Sektor pekerjaan dan teknik sipil, Tarakan.
umum berperan serta - Dinas PU
melakukan pemberdayaan Kabupaten
pengelolaan sumber masyarakat di Nunukan,
daya air yang meliputi sekitar kawasan Kabupaten
antara lain konservasi hutan, dan lain- Malinau,
sumber daya air, lain. Kabupaten
pendayagunaan - Sektor pekerjaan Tana Tidung,
sumber daya air dan umum berperan Kabupaten
pengendalian daya melakukan Bulungan,
rusak air, dan lain- pengelolaan dan Kota
lain. sumber daya air Tarakan.
- Sektor pertanian yang meliputi - Dinas
berperan melakukan antara lain Pertanian
penerapan usaha konservasi sumber Kabupaten
pertanian konservasi daya air, Nunukan,
lahan terpadu, usaha pendayagunaan Kabupaten
pertanian hemat air sumber daya air Malinau,
dan ramah dan pengendalian Kabupaten
lingkungan SRI daya rusak air, Tana Tidung,
(System of Rice dan lain-lain. Kabupaten
Intensification), - Sektor pertanian Bulungan,
pemeliharaan/perbai berperan dan Kota
kan sarana-prasarana melakukan Tarakan.
infrastruktur irigasi penerapan usaha - P3A
pertanian, dan pertanian Kabupaten
bangunan konservasi konservasi lahan Nunukan,
tanah dan air, dan terpadu, usaha Kabupaten
lain-lain. pertanian hemat Malinau,
air dan ramah Kabupaten
lingkungan SRI Tana Tidung,
(System of Rice Kabupaten
Intensification), Bulungan,
pemeliharaan/per dan Kota
baikan sarana- Tarakan.
prasarana - Pemda

247
Strategi Lembaga/
Sasaran/ Target
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Kebijakan Operasional Instansi
Yang Ingin Dicapai
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
infrastruktur Kabupaten
irigasi pertanian, Nunukan,
dan bangunan Kabupaten
konservasi tanah Malinau,
dan air, dan lain- Kabupaten
lain. Tana Tidung,
- Pemerintah Kabupaten
provinsi membina Bulungan,
dan dan Kota
mengendalikan Tarakan.
penggunaan lahan
dalam kawasan
lindung sesuai
RTRWP.
2. Peningkatan Belum Terlaksananya secara Memberikan Memberikan Memberikan Meningkatkan - BWS
Peran terlaksananya menyeluruh pendidikan khusus pendidikan khusus pendidikan khusus kemampuan Kalimantan
Masyarakat Dan secara menyeluruh pendidikan dalam bentuk dalam bentuk dalam bentuk masyarakat melalui III.
Dunia Usaha pendidikan nonformal dalam pendidikan nonformal pendidikan nonformal pendidikan pendidikan dan - Dinas
Dalam nonformal dalam bidang sumber daya dalam bidang sumber dalam bidang sumber nonformal dalam pelatihan, serta Kehutanan
Pelaksanaan bidang sumber air. daya air, seperti daya air, seperti bidang sumber daya pendampingan dalam Kabupaten
daya air, seperti kursus, pelatihan, dan kursus, pelatihan, dan air, seperti kursus, pengawasan Nunukan,
kursus, pelatihan, bentuk pendidikan bentuk pendidikan pelatihan, dan pengelolaan sumber Kabupaten
dan bentuk nonformal lainnya nonformal lainnya yang bentuk pendidikan daya air oleh para Malinau,
pendidikan yang dilaksanakan, dilaksanakan, baik nonformal lainnya pemilik kepentingan. Kabupaten
nonformal lainnya. baik oleh Pemerintah, oleh Pemerintah, yang dilaksanakan, Tana Tidung,
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah baik oleh Kabupaten
maupun swasta sesuai maupun swasta sesuai Pemerintah, Bulungan,
dengan standar dengan standar Pemerintah Daerah dan Kota
pendidikan khusus. pendidikan khusus. maupun swasta Tarakan.
sesuai dengan - Dinas PU
standar pendidikan Kabupaten
khusus. Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,

248
Strategi Lembaga/
Sasaran/ Target
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Kebijakan Operasional Instansi
Yang Ingin Dicapai
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
dan Kota
Tarakan.
- Dinas
Pertanian
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- P3A
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
3. Peningkatan Belum optimalnya Adanya kewenangan - Pembentukan wadah - Pembentukan wadah - Pembentukan Penyusunan kebijakan - Balai
Peran kelembagaan yang dan pengaturan yang koordinasi di WS koordinasi di WS wadah koordinasi pengelolaan sumber Pengelolaan

249
Strategi Lembaga/
Sasaran/ Target
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Kebijakan Operasional Instansi
Yang Ingin Dicapai
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Masyarakat Dan ada seperti Balai jelas dalam Sesayap. Sesayap. di WS Sesayap. daya air berkelanjutan. DAS.
Dunia Usaha Pengelolaan DAS, pengelolaan sumber - Penyusunan - Pembentukan wadah - Pembentukan - Forum Wadah
Dalam Kemenhut, Forum daya air. kebijakan koordinasi di Provinsi wadah koordinasi Koordinasi
Pengawasan Wadah Koordinasi pengelolaan sumber Kalimantan Timur. di Provinsi Pengelolaan
Pengelolaan daya air. - Penyusunan Kalimantan Timur. Sumber Daya
Sumber Daya Air, kebijakan pengelolaan - Pembentukan Air.
dan Kementerian sumber daya air. wadah koordinasi - BWS
PU sehingga perlu di Kab/Kota. Kalimantan
difungsikan secara - Penyusunan III.
optimal dan kebijakan - Dinas
diperkuat pengelolaan Kehutanan
organisasi serta sumber daya air. Kabupaten
kewenangannya. Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- Dinas PU
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- Dinas
Pertanian
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,

250
Strategi Lembaga/
Sasaran/ Target
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Kebijakan Operasional Instansi
Yang Ingin Dicapai
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- P3A
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
- Pemda
Kabupaten
Nunukan,
Kabupaten
Malinau,
Kabupaten
Tana Tidung,
Kabupaten
Bulungan,
dan Kota
Tarakan.
Regulasi yang ada, Ditetapkannya Program pembuatan - Program pembuatan - Program Sosialisasi dan - Dinas
belum mendukung regulasi yang Perda, dalam rangka Perda, dalam rangka pembuatan Perda, penegakan peraturan Kehutan
untuk mendukung kegiatan pelestarian konservasi pelestarian dalam rangka masalah bidang hukum Kabupaten
mempertahankan kelestarian hutan. hutan, sumber mata konservasi hutan, pelestarian terkait dengan Nunukan.
kelestarian hutan air. sumber mata air. konservasi hutan, pemanfaatan, - Dinas
dikarenakanbelum - Sosialisasi Perda sumber mata air. pengembangan dan Kehutan
didukung regulasi dalam rangka - Sosialisasi Perda pembangunan sarana Kabupaten
lainnya. pelestarian dalam rangka dan prasarana sumber Malinau.
konservasi hutan, pelestarian daya air. - Dinas
sumber mata air. konservasi hutan, Kehutan

251
Strategi Lembaga/
Sasaran/ Target
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Kebijakan Operasional Instansi
Yang Ingin Dicapai
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
sumber mata air. Kabupaten
- Peningkatan peran Tana Tidung.
masyarakat akan - Dinas
Perda dalam Kehutan
rangka pelestarian Kabupaten
konservasi hutan, Bulungan.
sumber mata air. - Dinas
Kehutan Kota
Tarakan.
- Pemerintah
Provinsi
Kaltim.
- Pemda
Kabupaten
Nuinukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.
- Pemda
Kabupaten
Tana Tidung.
- Pemda
Kabupaten
Bulungan.
- Pemda Kota
Tarakan.
Munculnya perijian Pembatasan perijinan - Penyusunan Perda - Penyusunan Perda - Penyusunan Perda Penyusunan, - Dinas
dari Pemerintah pengelolaan hutan terkait pengelolaan terkait pengelolaan terkait sosialisasi, dan Kehutan
Kabupaten dan perkebunan. hutan dan hutan dan pengelolaan hutan peningkatan peran Kabupaten
setempat seperti perkebunan serta perkebunan serta dan perkebunan masyarakat perda Nunukan.
Surat Ijin Usaha lokasi yang diijinkan. lokasi yang diijinkan. serta lokasi yang terkait kehutanan dan - Dinas
Perkebunan (IUP), - Pembentukan forum - Sosialisasi Perda diijinkan. perkebunan. Kehutan
Ijin Pemanfaatan pemberdayaan terkait pengelolaan - Sosialisasi Perda Kabupaten
Kayu (IPK), Ijin masyarakat dalam hutan dan terkait Malinau.
Pemanfaatan Hasil kehutanan dan perkebunan serta pengelolaan hutan - Dinas
Hutan perkebunan. lokasi yang diijinkan. dan perkebunan Kehutan Kota
Kayu/Tanaman - Pembentukan forum serta lokasi yang Tarakan.
Hutan pemberdayaan diijinkan. - Dinas

252
Strategi Lembaga/
Sasaran/ Target
No Sub Aspek Hasil Analisis Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang Kebijakan Operasional Instansi
Yang Ingin Dicapai
(2012-2017) (2012-2022) (2012-2032) Terkait
(IUPHHK/TH), dan masyarakat dalam - Peningkatan peran Perkebunan
Hak Guna Usaha kehutanan dan masyarakat akan Kabupaten
(HGU) sehingga perkebunan. Perda terkait Nunukan.
pengelolaan hutan pengelolaan hutan - Dinas
dan perkebunan dan perkebunan Perkebunan
tidak terkendali serta lokasi yang Kabupaten
yang menyebabkan diijinkan. Malinau.
degradasi - Pembentukan - Dinas
lingkungan. frum Perkebunan
pemberdayaan Kota Tarakan.
masyarakat dalam - Pemda
kehutanan dan Kabupaten
perkebunan. Nuinukan.
- Pemda
Kabupaten
Malinau.
- Pemda Kota
Tarakan.

253
Gambar 4.1. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Konservasi SDA Skenario Ekonomi Rendah

254
Gambar 4.2. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Pendayagunaan SDA
Skenario Ekonomi Rendah

255
Gambar 4.3. Peta Tematik Pengelolaan SDA WS Sesayap Aspek Pengendalian Daya Rusak Air
Skenario Ekonomi Rendah

256
Gambar 4.4. Peta Tematik Pengelolaan SDA WS Sesayap Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air
Skenario Ekonomi Rendah

257
Gambar 4.5. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan
Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha Skenario Ekonomi Rendah

258
Gambar 4.6. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Konservasi SDA Skenario Ekonomi Sedang

259
Gambar 4.7. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Pendayagunaan SDA
Skenario Ekonomi Sedang

260
Gambar 4.8. Peta Tematik Pengelolaan SDA WS Sesayap Aspek Pengendalian Daya Rusak Air Skenario Ekonomi Sedang

261
Gambar 4.9. Peta Tematik Aspek Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Sistem Informasi SDA
Skenario Ekonomi Sedang

262
Gambar 4.10. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan
Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha Skenario Ekonomi Sedang

263
Gambar 4.11. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Konservasi SDA Skenario Ekonomi Tinggi

264
Gambar 4.12. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Pendayagunaan SDA
Skenario Ekonomi Tinggi

265
Gambar 4.13. Peta Tematik Pengelolaan SDA WS Sesayap Aspek Pengendalian Daya Rusak Air
Skenario Ekonomi Tinggi

266
Gambar 4.14. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Sistem Informasi SDA
Skenario Ekonomi TInggi

267
Gambar 4.15. Peta Tematik Pengelolaan Sumber Daya Air WS Sesayap Aspek Pemberdayaan Masyarakat dan
Peningkatan Peran Masyarakt dan Dunia Usaha Skenario Ekonomi Tinggi

MENTERI PEKERJAAN UMUM

DJOKO KIRMANTO
268

Anda mungkin juga menyukai