PEKERJAAN :
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN
MAS LAMA – MUARA ENIM
Kepada Yth. :
PPK DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama – Muara Enim
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Muara Enim
di-
Muara Enim
Dengan hormat,
Sehubung dengan Surat Perjanjian Pekerjaan Antara PPK DED Pembangunan Jalan Desa
Ujan Mas Lama – Muara Enim dengan CV. Zalary Consultant Nomor 620/312/PPK-2/APBD-
P/DPUPR/ME/2022, tanggal 24 November 2022 untuk Pekerjaan DED Pembangunan Jalan
Desa Ujan Mas Lama – Muara Enim, bersama ini kami sampaikan buku Laporan
Pendahuluan.
Hormat saya,
Apri Murdian, ST
Team Leader
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT
COVER i
SURAT PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
LAPORAN PENDAHULUAN iv
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT
LAPORAN PENDAHULUAN v
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT
BAB 1
PENDAHULUAN
Melalui Sumber Dana APBDP Tahun Anggaran 2022, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim mempunyai kewajiban dalam
menyiapkan rancangan yang baik guna mendukung program pemerintah
sebagaimana tersebut diatas. Untuk mendapatkan hasil perencanaan yang baik
pada ruas jalan kabupaten yang ada di Kabupaten Muara Enim.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, memberi mandat kepada Kegiatan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan
Mas lama - Muara Enim, untuk menunjuk Konsultan Perencana yang tugasnya
membantu PPK dalam membuat Perencanaan Teknis Jalan.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan hasil pekerjaan desain jalan
yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu),
dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.
1.3 SASARAN
Lingkup pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas lama - Muara Enim
adalah sebagai berikut :
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas
lama - Muara Enim adalah 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya Kontrak.
Lokasi Perencanaan
Secara garis besar Laporan Pendahuluan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan
Mas lama - Muara Enim ini disusun sebagai berikut :
Bab I : PENDAHULUAN
Uraian pada bab ini berisi Latar Belakang, Maksud Tujuan, Sasaran, Lingkup
Kegiatan, Data Kegiatan, Jangka waktu Pelaksanaan dan Sistematika Laporan
Pendahuluan.
Bab ini menguraikan teknik prosedur pengumpulan data baik data primer
maupun data sekunder dalam pelaksanaan pekerjaan.
Uraian pada bab diuraikan jenis laporan yang dibuat konsultan untuk memenuhi
persyaratan kontrak
Bab ini menguraikan tentang rencana kerja dan organisasi konsultan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Bab ini menguraikan tentang hasil survai pendahuluan yang sudah dilaksanakan
konsultan bersama dengan PPK DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas lama
- Muara Enim Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim.
BAB 2
METODOLOGI
2.1. UMUM
d. Perencanaan
• Perencanaan Geometrik
• Perencanaan Tebal perkerasan
• Perencanaan Drainase
• Perencanaan Bangunan pelengkap
e. Penggambaran
f. Perhitungan volume dan perkiraan biaya
g. Penyiapan spesifikasi teknik
h. Design Note
Secara rinci konsultan menyajikan tentang pemahaman proyek untuk
pekerjaan perencanaan teknik tersebut yang diuraikan dalam sub-bab berikut
ini :
Survey ini mencata jenis dan jumlah kendaraan yang lewat dengan komposisi
sebagai berikut :
1) Golongan 1, yang terdiri dari sepeda motor, skuter, sepeda kumbang dan
roda tiga.
2) Golongan 2, yang terdiri dari sedan, jeep dan station wagon.
3) Golongan 3, yang terdiri dari oplet, pick up, suburban dan minibus.
c. Alat pembacaan (dial gauge) lendutan harus pada kondisi yang baik
dan skala ketelitian pembacaan jarum penunjuk harus dicatat.
e. Hal – hal yang khusus yang dijumpai seperti kondisi drainase, nama
daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian permukaan jalan dan
sebagainya harus dicatat.
f. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas (Patok
Km/ Sta).
Jelek, kadang –
Penetrasi Macadam setelah pemakaian 2
kadang ada lubang,
4-5 atau 3 tahun, jalan kerikil yang tidak
permukaan jalan tidak
terpelihara.
rata
RCI = 10*EXP(-0.0501*IRI^1.220326)
No. RCI IRI No. RCI IRI No. RCI IRI No. RCI IRI No. RCI IRI
1 10.00 0.00 33 6.17 6.40 65 3.25 12.80 97 1.58 19.20 129 0.73 25.60
2 9.93 0.20 34 6.06 6.60 66 3.18 13.00 98 1.54 19.40 130 0.71 25.80
3 9.84 0.40 35 5.95 6.80 67 3.11 13.20 99 1.51 19.60 131 0.69 26.00
4 9.73 0.60 36 5.84 7.00 68 3.04 13.40 100 1.47 19.80 132 0.68 26.20
5 9.63 0.80 37 5.73 7.20 69 2.98 13.60 101 1.44 20.00 133 0.66 26.40
6 9.51 1.00 38 5.62 7.40 70 2.92 13.80 102 1.41 20.20 134 0.64 26.60
7 9.39 1.20 39 5.51 7.60 71 2.85 14.00 103 1.37 20.40 135 0.63 26.80
8 9.27 1.40 40 5.41 7.80 72 2.79 14.20 104 1.34 20.60 136 0.61 27.00
9 9.15 1.60 41 5.31 8.00 73 2.73 14.40 105 1.31 20.80 137 0.60 27.20
10 9.02 1.80 42 5.20 8.20 74 2.67 14.60 106 1.28 21.00 138 0.58 27.40
11 8.90 2.00 43 5.10 8.40 75 2.61 14.80 107 1.25 21.20 139 0.57 27.60
12 8.77 2.20 44 5.00 8.60 76 2.55 15.00 108 1.22 21.40 140 0.55 27.80
13 8.64 2.40 45 4.91 8.80 77 2.50 15.20 109 1.19 21.60 141 0.54 28.00
14 8.51 2.60 46 4.81 9.00 78 2.44 15.40 110 1.16 21.80 142 0.52 28.20
15 8.39 2.80 47 4.72 9.20 79 2.39 15.60 111 1.13 22.00 143 0.51 28.40
16 8.26 3.00 48 4.62 9.40 80 2.34 15.80 112 1.11 22.20 144 0.50 28.60
17 8.13 3.20 49 4.53 9.60 81 2.28 16.00 113 1.08 22.40 145 0.49 28.80
18 8.00 3.40 50 4.44 9.80 82 2.23 16.20 114 1.05 22.60 146 0.47 29.00
19 7.87 3.60 51 4.35 10.00 83 2.18 16.40 115 1.03 22.80 147 0.46 29.20
20 7.75 3.80 52 4.26 10.20 84 2.13 16.60 116 1.00 23.00 148 0.45 29.40
21 7.62 4.00 53 4.18 10.40 85 2.09 16.80 117 0.98 23.20 149 0.44 29.60
22 7.49 4.20 54 4.09 10.60 86 2.04 17.00 118 0.96 23.40 150 0.43 29.80
23 7.37 4.40 55 4.01 10.80 87 1.99 17.20 119 0.93 23.60 151 0.42 30.00
24 7.24 4.60 56 3.93 11.00 88 1.95 17.40 120 0.91 23.80 152 0.41 30.20
25 7.12 4.80 57 3.85 11.20 89 1.90 17.60 121 0.89 24.00 153 0.39 30.40
26 7.00 5.00 58 3.77 11.40 90 1.86 17.80 122 0.87 24.20 154 0.38 30.60
27 6.88 5.20 59 3.69 11.60 91 1.82 18.00 123 0.84 24.40 155 0.37 30.80
28 6.76 5.40 60 3.61 11.80 92 1.78 18.20 124 0.82 24.60 156 0.37 31.00
29 6.64 5.60 61 3.54 12.00 93 1.74 18.40 125 0.80 24.80 157 0.36 31.20
30 6.52 5.80 62 3.46 12.20 94 1.70 18.60 126 0.78 25.00 158 0.35 31.40
31 6.40 6.00 63 3.39 12.40 95 1.66 18.80 127 0.77 25.20 159 0.34 31.60
32 6.29 6.20 64 3.32 12.60 96 1.62 19.00 128 0.75 25.40 160 0.33 31.80
Test pit dilakukan pada setiap jenis satuan tanah yang berbeda, dengan
kedalaman 1-2 meter, bila sepanjang daerah penyelidikan hanya
dijumpai satu atau beberapa jenis satuan batuan, maka penggalian
sumur uji masing – masing berjarak tidak lebih dari 1 km. Pada kasus
tertentu (jalan segera dilaksanakan) perlu dilakukan penggalian sumur
uji tambahan.
a. Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber sumber yang
bersangkutan (data dalam 10 tahunan).
Pada umumnya komponen rencana kegiatan secara garis besar terbagi menjadi
3 tahapan kegiatan, yaitu :Tahap Pra-Konstruksi, Tahap Konstruksi dan Tahap
Pasca Konstruksi (Operasional). Adapun komponen Kegiatan Pembangunan
Jalan berdasarkan tahapan kegiatan tersebut secara garis besar adalah sebagai
berikut :
▪ TAHAP PRA-KONSTRUKSI
1. Kegiatan Survey Penentuan Lokasi
2. Lokasi Kegiatan dan Pengukuran
3. Pembebasan Lahan
▪ TAHAP KONSTRUKSI
1. Pembersihan lahan
2. Penyiapan tanah dasar
3. Lapis pengerasan
4. Mobilisasi material dan alat-alat berat
5. Mobilisasi tenaga kerja
5. Kecepatan Rencana
1). Kecepatan rencana VR pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih
sebagai dasar perencanan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan
– kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang
cerah, lalu lintas yan lengang dan pengaruh samping jalan yang tidak
berarti.
2). VR untuk masing masing fungsi jalan dapat ditetapkan dari Tabel III.5.
3). Untuk kondisi medan yang sulit, V R suatu segmen jalan dapat diturunkan
dengan syarat bahwa penurunan tersebut tidak lebih dari 20 km/jam.
6. Jarak Pandang
Jarak pandang dikenal ada 2 macam, yaitu :
1) Jarak Pandang Henti (Jh)
2) Jarak Pandang Menyiap
Jarak Pandang minimum menurut TPGJAK 1997 sebagai berikut:
VR min
120 100 80 60 50 40 30 20
(km/jam)
Jh min (m) 250 175 120 75 55 40 27 16
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (TCPGJAK) 1997
1. Full Circle
Full Circle hanya dapat dipilih untuk radius lengkung yang besar, di mana
super elevasi (kemiringan) yang dibutuhkan < 3%. Jari-jari minimum
tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan adalah sebagai berikut :
VR min
120 100 80 60 50 40 30 20
(km/jam)
R min (m) 2500 1500 900 500 350 250 130 60
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (TCPGJAK) 1997
PH
TC
Ec
M
Lc
TC CT
1 1
2 2
Rc Rc
Q
GAMBAR 2.1. FULL CIRCLE
Tc = Rc. tan 12
Rc(1− cos 12 )
Ec =
cos 12
Ec = Tc tan 14
Lc = 2
360
.Rc
= 0,01745. .Rc
LS’ LS’
TC CT
¾ LS’ ¼ LS’ II ¼ LS’ ¾ LS’
e luar % KIRI
I
en=2% en-=2%
e dalam % KANAN
I
II
BAGIAN LURUS BAGIAN LENGKUNG BAGIAN LURUS
Lc
POT.I-I POT.TC POT.II-II
VR min
120 100 80 60 50 40 30 20
(km/jam)
R min (m) 600 370 210 110 80 50 30 15
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (TCPGJAK) 1997
PH
BUSUR LINGKARAN
E
Xs
H H'
F C
S
S A
p' 2 2
ST
Ls Ls 2
Xs = Ls1 − ,
Ys =
40 Rc 6 Rc
90 Ls
s = (dalam derajat)
Rc
Ls 2
p= − Rc(1 − Coss )
6 Rc
Ls 3
k = Ls − − Rc sin s
40 Rc 2
Bila sudut busur lingkaran c
c = − s
Es = (Rc + p )sec 1 − Rc
2
Ts = (Rc + p ) tan 1 2 + K
c
Lc = Rc
180
L = 2 Ls + Lc
SC CS
TS Luar e max ST
-2 % -2 %
Dalam e min
-2 % -2 %
-2 % -2 %
-2 % -2 %
e max e max
0 % -2 % -2 % 0 %
3. Spiral – Spiral
TS
k ES
SC=CS
P P
TS S S ST
RC
RC RC
TS SC = CS ST
e min dalam
- 2% - 2%
Ls Ls
a. d. Ev = -
Ev = +
g1 = - g2 = + g1 = + g2 = -
g2 = +
b. e.
f.
g1 = - g1 = -
g2 = -
g2 = +
c. g2 = + g2 = -
g1 = +
Gambar 2.7. Macam-macam Lengkung Vertikal
Besarnya :
A Lv
Ev =
800
g 2 − g1
= Lv
800
PTV
PPV g2 % B
Q Ev
y
g1 % P
PLV y
A Lv
½ Lv
3) Persyaratan drainase
4) Kenyamanan pengemudi
5) Keluwesan bentuk
POTONGAN MEMANJANG
30 M 45 M > 200 M 50 M 45 M
LAJUR PENDAKIAN
TAMPAK ATAS
POTONGAN MEMANJANG
TAMPAK ATAS
4 x 1010
n = 0,83 Log ( ) (2.2)
Sbit
dimana nilai Sbit dapat diperoleh dari nomogram Van der Poel
Sedangkan pada penelitian ini nilai modulus resilient yang digunakan adalah
Modulus Resilient Tanah Dasar (MR) yang dihitung dengan persamaan :
0,24 P
MR = C (2.3)
dr . r
Dimana :
MR = Modulus Resilient Tanah Dasar (psi)
P = Beban (lbs)
dr = Lendutan yang diukur pada jarak r (inch)
r = Radius terhadap lendutan yang diukur (inch)
C =Adjusment Factor (Cmax = 0,33 ; agar nilai MR sesuai untuk
digunakan pada model desain perkerasan lentur AASHTO)
2. Kapasitas Struktural
Perencanaan tebal overlay dilakukan untuk meningkatkan Structural
Number Original (SNO) atau kapasitas struktural awal sebesar Structural
Number Overlay (SNOL) sehingga menjadi Structural Number in Future
(SNf), yaitu kapasitas struktural perencanaan pada suatu umur rencana
yang telah ditetapkan.
(2.6)
CF = Faktor kondisi (CFmin = 0,5)
SCn = Kapasitas struktural setelah NpESAL
Dimana :
D = Tebal tiap lapis perkerasan diatas subgrade (inch)
Ep = Modulus efektif lapis perkerasan diatas subgrade (psi)
(iii). Kekuatan relatif bahan lapis perkerasan (a) dan sistem drainase
(m)
SNeff = a1D1 + a2D2m2 + a3D3m (2.8)
Dimana :
D1,2,3 = Tebal tiap lapis perkerasan rencana
a1,2,3 = Koefisien material tiap lapis perkerasan rencana
m2,3 = Koefisien drainase material base dan subbase
Dimana :
ae = Jari-jari cekungan tegangan pada subgrade (inch)
D = Tebal total lapis perkerasan diatas subgrade (psi)
Ep = Modulus efektif lapis perkerasan diatas subgrade (psi)
Sedangkan lendutan pada pusat beban pelat (do) dihitung dengan
persamaan :
1
1−
2
√1+ (D)
1 a
d0 = 1,5 P a + (2.11)
2 Ep
D3 Ep
MR √1+ ( a √M )
{ R [ ]}
Dimana :
do = Lendutan pada pusat pelat beban (setelah disesuaikan dengan
temperatur standar 68oF (inch)
P = NDT beban pelat (psi)
a = NDT jari-jari pelat beban (inch)
D = Tebal total lapis perkerasan diatas subgrade (inch)
MR = Modulus Resilient (psi)
Ep = Modulus efektif seluruh layer perkerasan diatas subgrade (psi)
Nilai do aktual ditentukan berdasarkan hasil pengukuran dilapangan, yaitu
lendutan pada pusat beban (df1) setelah dikoreksi dengan faktor koreksi
temperatur sebesar nilai Temperature Adjustment Factor (TAF). Nilai TAF
ditentukan dengan menggunakan grafik pada Gambar 2.11.
(equivalent single wheel), roda ganda (dual wheel) dan dua roda ganda
tandem (two dual wheel tandem).
Dimana :
RL = Remaining Life (%)
Np = Total Traffic to date (18-Kip ESAL)
N1,5 = Total Traffic to pavement failure (18-Kip ESAL)
N2,5 = Total Traffic to pavement critical (18-Kip ESAL)
Untuk jalan arteri nilai N1,5 digunakan N2,5 dimana P2 = 2,5 adalah
perkerasan pada kondisi kritis.
Setelah umur sisa (RL) ditentukan maka dengan menggunakan grafik pada
Gambar 2.12 dapat diperoleh faktor kondisi (CF) sehingga dengan
menggunakan persamaan2.5 dan 2.6 kapasitas struktur yang ada saat
ini (SNeff) dapat diperoleh.
Dimana :
Dol = Tebal overlay rencana (inch)
SNol = Struktur Number overlay yang disyaratkan
SNf = Struktur Number rencana
SNeff = Struktur Number terpasang saat ini
aol = Koefisien struktural perkerasan terpasang untuk overlay
STRUKTUR PERKERASAN
F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8
Lihat Bagan Desain 5 & 6 Lihat Bagan Desain 4 untuk alternatif > murah3
Pengulangan beban
sumbu desain 20 tahun
< 0,5 0,5 - 2,0 2,0 - 4,0 4,0 - 30 30 - 50 50 - 100 100 - 200 200 - 500
terkoreksi di lajur desain
(pangkat 5) (106 CESA5)
Jenis permukaan HRS, SS, ACkasar atau
HRS
berpengikat Pen Mac AC halus AC kasar
Jenis lapis Pondasi dan
Lapis Pondasi Berbutir A Cement Treated Base (CTB)
lapis Pondasi bawah
KETEBALAN LAPIS PERKERASAN (mm)
HRS WC 30 30 30
HRS Base 35 35 35
AC WC 40 40 40 50 50
Lapisan beraspal AC BC5 135 155 185 220 280
CTB atau CTB4 150 150 150 150 150
LPA Kelas A LPA Kelas A2 150 250 250 150 150 150 150 150
LPA Kelas A, LPA Kelas B atau kerikil alam
150 125 125
atau lapis distabilisasi dengan CBR >10%
STRUKTUR PERKERASAN
FF1 FF2 FF3 FF4 FF5 FF6 FF7 FF8 FF9
Solusi yang dipilih Lihat Catatan 3 Lihat Catatan 3
Pengulangan beban
sumbu desain 20
tahun di lajur rencana 1-2 2-4 4–7 7 - 10 10 - 20 20 - 30 30 - 50 50 - 100 100 - 200
(pangkat 5)
(106 CESA5)
KETEBALAN LAPIS PERKERASAN (mm)
AC WC 40 40 40 40 40 40 40 40 40
AC BC 60 60 60 60 60 60 60 60 60
AC Base 0 70 80 105 145 160 180 210 245
LPA 400 300 300 300 300 300 300 300 300
Catatan 1 1 2 2 3 3 3 3 3
Selain menggunalan tabel pada MDP 2013 kami juga akan melakukan
perhitungan mengacu pada Aastho 1983 dengan rmus sebagai berikut
Dimana :
Mr = Modulus Resilient
Zr = Deviasi standar : Reability 80 %
So = Standar error : betwen 0.4 – 0.5
Po = Iitial service ability index : 4.2 new road
Pt = Final services ability index : 2.5 Arteri Road
DPSI Swell : 0.00335 x Vr x Ps x (1-e^at)
Saluran Drainase adalah bangunan yang bertujuan mengalirkan air dari badan
jalan secepat mungkin agar tidak menimbulkan bahaya dan kerusakan pada
jalan. Dalam banyak kejadian, kerusakan konstruksi jalan disebabkan oleh air,
baik itu air permukaan maupun air tanah. Air dari atas badan jalan yang
dialirkan kesamping kiri dan atau kanan jalan ditampung dalam saluran
samping (side ditch) yang bertujuan agar air mengalir lebih cepat dari air yang
mengalir diatas permukaan jalan dan juga bertujuan untuk bisa mengalirkan
kejenuhan air pada badan jalan.
Dalam merencanakan saluran samping harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
▪ Mampu mengakomodasi aliran banjir yang direncanakan dengan kriteria
tertentu sehingga mampu mengeringkan lapis pondasi.
▪ Saluran sangat baik diberi penutup untuk mencegah erosi maupun sebagai
trotoar jalan.
▪ Pada kemiringan memanjang, harus mempunyai kecepatan rendah untuk
mencegah erosi tanpa menimbulkan pengendapan.
▪ Pemeliharaan harus bersifat menerus.
▪ Air dari saluran dibuang ke outlet yang stabil kesungai atau tempat
pengaliran yang lain.
1. Ketentuan-ketentuan
1. Sistem drainase permukaan jalan terdiri dari : Kemiringan melintang
perkerasan dan bahu jalan, selokan samping, gorong-gorong dan
saluran penangkap, seperti gambar berikut :
.(Yt − Yn)
Sx
Xt = x +
Sn
I = ¼ . ( 90 % . Xr )
2 nd
t1 = .3,28.Lo.
3 0.167 s
t2 =
C1. A1 + C 2. A2 + C 3. A3
C=
A1 + A2 + A3
Keterangan :
1
Q= .C.I . A
3,6
Q
Fd = m2
v
R = d/2
6.4. Gorong-gorong
P=2r
R=F/P
Keterangan :
Rumus : I =
v.n
2/3
R
Keterangan
i = kemiringan saluran
2. Pada sepanjang ruas jalan harus tersedia informasi yang diperlukan bagi
pengemudi untuk mencegah kemacetan aliran kendaraan, sehingga
diperlukan sarana pengaman dan petunjuk arah (rambu-rambu lalulintas).
3. Rel Pengaman danTonggakPengaman
4. Pada daerah dimana segmen jalan dikenal sebagai sangat berbahaya
seperti lereng yang terjal, timbunan tinggi, jembatan dan timbunan pada
pendekat jembatan, maka perlu dipasang rel pengaman maupun tonggak
pengaman.
5. Patok-patok Kilometer dan Hektometer untuk memberikan informasi
mengenai jarak dari dan ke kota terdekat.
6. Mata Kucing
7. Dan lain-lain
2.17. PENGGAMBARAN
Penggambaran Perencanaan Alinyemen Vertikal dan Horisontal akan
disesuaikan dengan jenis pekerjaan/kriteria penanganan seperti tersebut
dalam tabel di bawah ini :
Catatan :
A = Perencanaan pembangunan jalan baru.
B = Perencanaan peningkatan jalan dengan pelebaran jalan > 3m (1 lajur) atau
perbaikan geometri.
C = Perencanaan Jalan Kabupaten.
Gambar akan dibuat dengan jelas dan lengkap dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Rencana diplot diatas situasi/lay-out dengan letak jalan lama dan baru pada
daerah cukup lebar sehingga jelas kedudukan jalan tersebut. Yang perlu
digambar jelas adalah rencana yang akan ditangani/dikerjakan dan untuk
• Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap 25-100
meter.
• Penyusunan mata pembayaran pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi
yang dipakai.
• Perhitungan kuantitas pekerjaan secara keseluruhan mencakup lokasi dan
perhitungan semua jenis mata pembayaran (pay item).
• Menghitung kuantitas pekerjaan sesuai dengan yang ada dalam gambar
rencana.
Perkiraan biaya konstruksi rinci akan disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi
yang direncanakan, sesuai item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan
secara terpadu. Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya,
sedangkan harga satuan akan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan
masih berlaku atau berpedoman pada survey harga pasar.
BAB 3
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
Data primer dilakukan pengambilan data oleh konsultan baik data lapangan atau
analisa laboratorium, data-data tersebut serta prosedur pengambilan adalah
sebagai berikut :
1. Data Topografi
Data topografi didapatkan dengan tersebih dahulu melakukan pengambilan
data di lapangan, analisa data dan perhitungan data kemudian dilakukan
penggambaran secara digital. Prosedur pelaksanaannya adalah seberti pada
bagan alir berikiut ini :
MULAI
Pemasangan Patok-Patok
Pengukuran Penampang
Memanjang dan Melintang
Perhitungan dan
Penggambaran
SELESAI
Adapun sample tanah disturb diambil dari titik yang sama dengan sample
tanah undisturb hanya saja sample tanah ini cukup dimasukkan dalam karung
tanpa perlu di isolasi dari udara luar seperti halnya sample undisturb.
e. Setiap 5 pukulan diukur dan dicatat penetrasi yang terjadi dengan alat
meteran bangunan, pencatatan pengukuran penetrasi dihitung dari ujung
kerucut dibawah permukaan dalam centimeter masing-masing setiap atau
setelah serangkaian pukulan. Pukulan dihentikan bila mencapai
kedalaman 90 cm dari permukaan tanah.
f. Dengan mengeplot total kedalaman penetrasi terhadap total jumlah
pukulan yang diperlukan untuk menancapkan ujung kerucut sampai
kedalaman –90 cm.
a. Dari titik-titik ploting tersebut ditarik garis linier dan dengan
menggunakan “template” model CBR pada sudut kanan bawah dapat
ditentukan nilai CBR.
Setiap sample / contoh tanah dan material yang diambil dari lokasi Quarry
harus melalui serangkaian test dan pengujian bahan dan material di
laboraturium yang ditunjuk oleh direksi atau Laboraturium yang telah ter-
Akreditasi. Jenis Pemeriksaan dan pengujian tanah dan material di
laboratrium antara lain seperti yang ditunjukkan pada table 5berikut.
Dalam pelaksanaan pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama -
Muara Enim Pada Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim melalui
Sumber Dana APBD-P Tahun Anggaran 2022 Konsultan akan membuat laporan yang
jenis dan jumlahnya sesuai yang tercantum dalam KAK maupun kontrak, adapun
jenis laporan yang akan diserahkan adalah :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan diserahkan tidak lebih dari 15 hari yang tercantum dalam
KAK, berisikan: Pemahaman terhadap KAK, Metodologi dan Rencana Kerja,
Menyampaikan Kriteria Desain secara detail, Pengenalan Lokasi Awal, Organisasi
Pelaksanaan kegiatan, dan Jadwal pelaksanaan termasuk persiapan survei.
2. Laporan Antara
Laporan Antara diserahkan tidak lebih dari 30 hari yang tercantum dalam KAK,
berisikan: hasil pengumpulan data sekunder, survey pendahuluan survey
topografi, survey Hidrologi dan data lapangan survey geoteknik.
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir yang berisikan proses perencanaan dan analisa perhitungan
perencanaan, Laporan Akhir terdiri dari:
6. HDD External
Jumlah Jumlah
No. Jenis Hasil Pekerjaan
Asli Copy
1. Laporan Pendahuluan 1 buku 5 buku
2. Laporan Antara 1 buku 5 buku
3. Laporan Akhir 1 buku 5 buku
4. Gambar Rencana Desain 1 buku 5 buku
5. Rencana Anggaran Biaya 1 buku 5 buku
6. Laporan Akhir dalam HDD External - 1 buah
BAB 5
RENCANA KERJA DAN ORGANISASI KONSULTAN
5.1.1. UMUM
Didalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu
program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga
setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai
target sukses pekerjaan.
Dalam penyusunan program kerja antara lain dan tidak terbatas berdasar
pada :
• Ruang lingkup pekerjaan
• Volume pekerjaan
• Batas waktu
• Keahlian personil
• Jumlah personil
• Peralatan yang dipakai
• Schedule mobilisasi
• Arahan Pemberi Tugas
• Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya
Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini :
1. Persiapan awal
2. Koordinasi Konsultan dengan Penanggung jawab kegiatan dan
instansi terkait
3. Koordinasi team konsultan
4. Tahap detail engineering design :
a. Studi teknis
b. Penelaahan informasi dan data sekunder
c. Survai pendahuluan dan survai lapangan
d. Penyusunan perencanaan teknis
5. Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli
6. Penempatan tugas
7. Pengaturan logistik
8. Hubungan kerja (struktur organisasi) konsultan
9. Penggunaan program komputer untuk perencanaan
10. Pelaporan
11. Waktu pelaksanaan
12. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
Penelaahan informasi dan data sekunder dari Pemberi Tugas dan atau
instansi/unit lain terkait merupakan tahapan awal dari perencanaan
yang akan dilengkapi dengan studi dilapangan untuk mendapat
informasi teknis.
Tahap 1 :
• Pemahaman kriteria dan standard design.
• Evaluasi / analisa data hasil studi / analisa data lapangan.
• Evaluasi / analisa informasi dan data sekunder.
Tahap 2 :
• Pengumpulan data lapangan dan pengolahan seluruh data survey
lapangan.
• Koordinasi dengan Pemberi Tugas dan instansi terkait di daerah.
Tahap 3 :
Evaluasi / analisa penggabungan tahap 1 dan tahap 2.
Tahap 4 :
Konsultasi dan persetujuan hasil tahap-tahap sebelumnya kepada
pihak Pemberi Tugas.
Tahap 5 :
Pengajuan konsep rencana teknik ( draft ) antara lain dan tidak
terbatas pada :
• Kriteria dan standard design.
• Gambar plan.
• Typical cross section.
Tahap 6 :
Perencanaan / perhitungan teknis.
Tahap 7 :
• Konsultasi dan persetujuan tahap 6.
• Revisi atau perbaikan, bila ada.
Tahap 8 :
Penggambaran, antara lain meliputi dan tidak terbatas pada :
• Gambar peta lokasi
• Tabel kuantitas pekerjaan
• Legenda
• Plan
• Potongan penampang memanjang
• Potongan penampang melintang
• Gambar struktur
• Gambar bangunan pelengkap
Tahap 9 :
• Asistensi gambar dan persetujuan kepada Pemberi Tugas.
• Selanjutnya revisi atau perbaikan gambar bila ada.
Tahap 10 :
• Pengajuan analisa kuantitas dan harga.
Tahap 11 :
Persetujuan dari Pemberi Tugas.
Tahap 12 :
Draft penyusunan dokumen pelelangan meliputi :
• Ketentuan lelang
• Syarat kontrak
• Spesifikasi umum/khusus
• Gambar rencana
• Daftar kuantitas dan biaya
Tahap 13 :
Persetujuan dokumen pelelangan.
Tahap 14 :
Penyerahan seluruh hasil akhir/dokumen-dokumen perencanaan.
Koordinasidengan Presentasi
Instansiterkait
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
LAPORAN PENDAHULUAN
5-8
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT
Surveyor 1
Drafter
Sofian
Yudha Tyone Putrayan
Surveyor 2
Operator Komputer
Sony Limarza
Balianto
Surveyor 3
Driver
Ivansyah
Rian Saputra
Surveyor 3
Noufal Fadlurrohman,
TAHUN 2022
TANGGAL RENCANA Jumlah Total
No. JABATAN NAMA TENAGA AHLI
MOBILISASI DEMOBILISASI BULAN-1 (Bulan) OB
1 2 3 4
I. TENAGA AHLI
WAKTU (MINGGU)
NO URAIAN KEGIATAN
I II III IV
1 PERSIAPAN √
√
5 PEMBAHASAN LAPORAN ANTARA
√ √
6 PERENCANAAN TEKNIS √
√
7 PEMBAHASAN DRAF LAPORAN AKHIR √
√
8 LAPORAN AKHIR
TIME SCHEDULE
Pekerjaan : DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas - Muara Enim
Lokasi : Desa Ujan Mas - Muara Enim
Kabupaten : Muara Enim
Waktu : 1 (satu) Bulan
100%
1 Koordinasi dan Administrasi 8,00
a. Koordinasi dan Administrasi OB 4,00 4,500 Rencana 4,500 1,125 1,125 1,125 1,125
Realisasi
b. Mobilisasi dan Demobilisasi OB 18,00 3,500 Rencana 3,500 1,750 1,750
90%
Realisasi
2 Survey Pendahuluan 9,000
a. Inventarisasi Kondisi Existing LS 1,00 4,000 Rencana 4,000 2,000 2,000
Realisasi
80%
b. Pengumpulan Data Sekunder LS 1,00 3,000 Rencana 3,000 3,000
Realisasi
c. Analisa Hasil Survey Pendahuluan BK 1,00 2,000 Rencana 2,000 2,000
Realisasi
70%
3 Survey Pengukuran Topograpi & Geometrik 49,000
a. Stasioning dan Pematokan LS 1,00 10,000 Rencana 10,000 10,000
Realisasi
b. Pengukuran Poligon+Long+Cross+Situasi LS 1,00 14,000 Rencana 14,000 14,000
60%
Realisasi
c. Perhitungan dan Pengambaran LS 1,00 17,000 Rencana 17,000 8,500 8,500
Realisasi
d. Analisa Hasil Survey Topograpi BK 1,00 8,000 Rencana 8,000 8,000
50%
Realisasi
4 Survey Penyelidikan Tanah 19,000
a. DCP TITIK 20,00 7,000 Rencana 7,000 7,000
Realisasi
40%
b. Test Pit TITIK 20,00 7,000 Rencana 7,000 7,000
Realisasi
d. Analisa dan Laporan Penyelidikan Tanah BK 1,00 5,000 Rencana 5,000 5,000
Realisasi
30%
5 Perencanaan, Pelaporan, dan Dokumen Tender 15,000
a. Laporan Pendahuluan BK 3,00 1,000 Rencana 1,000 1,000
Realisasi
b. Laporan Antara BK 3,00 2,000 Rencana 2,000 2,000
20%
Realisasi
d. Laporan Akhir BK 3,00 3,000 Rencana 3,000 3,000
Realisasi
e. Gambar Rencana Desain BK 3,00 4,000 Rencana 4,000 4,000
10%
Realisasi
f. Flas Disk BH 1,00 2,000 Rencana 2,000 2,000
Realisasi
g. Penyelenggaraan Presentasi KL 1,00 3,000 Rencana 3,000 3,000 0%
Realisasi
TOTAL BOBOT 100,000 100,00
Bobot Rencana Per minggu 5,875 62,625 16,625 14,875
Deviasi -
Kondisi umum area rencana ruas jalan tersebut adalah perkebunan dan
pemukiman warga.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari foto dokumentasi.
BAB 7
RENCANA KEGIATAN SELANJUTNYA
Dari tahapan diatas dapt diuraikan beberapa kegiatan yang akan dilakukan
oleh Konsultan yaitu :
1) Tahapan Pengumpulan data lapangan.
• Survey Data lapangan
Dalam survey ini diambil data-data :
✓ Survei Perkerasan Jalan
− Survey Kondisi Permukaan Perkerasan
− Survai Kondisi Struktur Perkerasan
✓ Survai Inventarisasi jalan
✓ Survai Inventari Bangunan Pelengkap
✓ Survai Inventarisasi Utilitas
✓ Pengukuran Topografi
✓ Survai Inventarisasi sungai / saluran irigasi
• Survai Penyelidikan Tanah yang terdiri dari :
✓ Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
✓ Test Pit / Sumur Uji kemudian dianalisa di Laboratorium
✓ Survai Sumber Material
3) Penggambaran
4) Perhitungan volume dan perkiraan biaya
5) Penyiapan spesifikasi teknik