Anda di halaman 1dari 87

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jalan Mayor Tjik Agus Kiemas, SH Telp. (0734) 421099 Fax. 422226 Muara Enim 31311

PEKERJAAN :
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN
MAS LAMA – MUARA ENIM

NOMOR KONTRAK : 620/312/PPK-2/APBD-P/DPUPR/ME/2022


TANGGAL KONTRAK : 24 NOPEMBER 2022
SUMBER DANA : APBD-P
TAHUN ANGGARAN : 2022

CV. ZALARY Consultant


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
Jl. Lunjuk Jaya Gg. Raflesia No. 5492 B Kec. IB I Palembang
CV. ZALARY Consultant
ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
Jl. Lunjuk Jaya Gg. Raflesia No. 5492 B Kec. IB I Palembang

Nomor : 001/LP-DED.JLN/ZC/XII/2022 Muara Enim, Desember 2022


Lampiran : 1 (buku)

Kepada Yth. :
PPK DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama – Muara Enim
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Muara Enim
di-
Muara Enim

Perihal : Laporan Pendahuluan

Dengan hormat,

Sehubung dengan Surat Perjanjian Pekerjaan Antara PPK DED Pembangunan Jalan Desa
Ujan Mas Lama – Muara Enim dengan CV. Zalary Consultant Nomor 620/312/PPK-2/APBD-
P/DPUPR/ME/2022, tanggal 24 November 2022 untuk Pekerjaan DED Pembangunan Jalan
Desa Ujan Mas Lama – Muara Enim, bersama ini kami sampaikan buku Laporan
Pendahuluan.

Demikian atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

CV. ZALARY CONSULTANT

Apri Murdian, ST
Team Leader
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

COVER i

SURAT PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1:1


1.1 Latar Belakang 1:1
1.2 Tujuan 1:2
1.3 Sasaran 1:2
1.4 Ruang Lingkup 1:2
1.5 Data Kegiatan 1:2
1.6 Jangka Waktu Pelaksanaan 1:3
1.7 Lokasi Pekerjaan 1:3
1.8 Sistematika Laporan Pendahuluan 1:5

BAB 2 METODOLOGI 2:1


2.1. Umum 2:1
2.2. Standart Perencanaan 2:2
2.3. Pekerjaan Persiapan 2:3
2.4. Survei Pendahuluan 2:4
2.5. Survei Inventarisasi Jalan dan jembatan 2:8
2.6. Survei Pengukuran Topografi 2:9
2.7. Survei Lalulintas 2 : 10
2.8. Survei Perkerasan Jalan 2 : 11
2.9. Survei Geologi dan Geoteknik 2 : 13

LAPORAN PENDAHULUAN iii


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2.10. Survei Lokasi Quary dan Harga Material 2 : 15


2.11. Survei Hidrologi dan Hidrologika 2 : 15
2.12. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemetaan Lingkungan 2 : 16
2.13. Perencanaan Geometrik 2 : 17
2.14. Perencanaan Perkerasan Jalan 2 : 29
2.15. Analisa Hidrologi 2 : 37
2.16. Perencanaan Bangunan Pelengkap 2 : 42
2.17. Penggambaran 2 : 43
2.18. Analisa Harga dan Perhitungan Biaya Fisik 2 : 44

BAB 3 PROSEDUR PENGUMPULAN DATA 3:1


3.1. Pengumpulan Data Sekunder 3:1
3.2 Pengumpulan Data Primer 3:1

BAB 4 PELAPORAN 4:1


4.1. Jenis Laporan 4:1
4.2 Jumlah Laporan 4:2

BAB 5 RENCANA KERJA DAN ORGANISASI KONSULTAN 5:1


5.1. Rencana Kerja 5:1
5.2. Organisasi Konsultan 5:9
5.3. Jadwal Penugasan Personil 5:9
5.4. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 5 : 10

BAB 6 HASIL SURVEI PENDAHULUAN 6:1


6.1. Rencana Ruas Jalan 6:1
6.2. Peta Lokasi Pekerjaan 6:1
6.3 Kondisi Umum Lokasi Pekerjaan 6:1
6.4 Foto Dokumentasi 6:3

BAB 7 RENCANA KERJA SELANJUTNYA 7:1

LAPORAN PENDAHULUAN iv
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

LAPORAN PENDAHULUAN v
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam merencanakan program pengembangan wilayah secara menyeluruh,


pemerintah membuat sarana dan prasarana yang lengkap, terkoordinir dan
berdaya guna untuk jangka waktu yang lama dan ekonomis. Kesiapan dan
koordinasi secara menyeluruh dari steakholder terkait menjadi mutlak diperlukan.
Pemerintah wajib mewujudkan program pengembangan wilayah tersebut dengan
membuat perencanaan program yang terpadu, terencana, dan
berkesinambungan sesuai dengan mutu dan kualitas.

Salah satu program pemerintah dalam pengembangan wilayah adalah


pembangunan jaringan jalan dan jembatan, harapannya pembangunan jalan dan
jembatan ini dapat menghubungkan antar daerah atau tempat yang ada di
seluruh Wilayah IIndonesia untuk dapat menunjang dan mempercepat laju
perekonomian Kabupaten Muara Enim. Tahapan kegiatan yang berkaitan dengan
program pembangunan jalan adalah dengan perencanaan yang sesuai dengan
kaidah, dan pelaksanaan yang termonitor.

Melalui Sumber Dana APBDP Tahun Anggaran 2022, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim mempunyai kewajiban dalam
menyiapkan rancangan yang baik guna mendukung program pemerintah
sebagaimana tersebut diatas. Untuk mendapatkan hasil perencanaan yang baik
pada ruas jalan kabupaten yang ada di Kabupaten Muara Enim.

Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, memberi mandat kepada Kegiatan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan

LAPORAN PENDAHULUAN 1-1


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Mas lama - Muara Enim, untuk menunjuk Konsultan Perencana yang tugasnya
membantu PPK dalam membuat Perencanaan Teknis Jalan.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan hasil pekerjaan desain jalan
yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu),
dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.

1.3 SASARAN

Sasaran didalam pekerjaan ini adalah:

1. Untuk mendapatkan jaminan bahwa, hasil pekerjaan yang diperoleh sudah


sesuai dengan isi Dokumen Pelelangan Konstruksi.
2. Kinerja Jalan yang ditangani dapat memberikan layanannya sampai akhir
umur rencana

1.4 RUANG LINGKUP

Lingkup pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas lama - Muara Enim
adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan survey lapangan


2) Kegiatan perecanaan detail desain
3) Pembuatan HPP (Harga Perkiraan Perencana)/ EE.
4) Analisa Perencanaan
5) Pembuatan Dokumen Lelang

1.5 DATA KEGIATAN

Data Kegiatan Perencanaan adalah sebagai berikut :

1 Nama Pekerjaan : DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas lama -


Muara Enim
2 Pemilik : Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim
3 No. Kontrak : 620/312/PPH-2/APBD-P/DPUPR/ME/2022

LAPORAN PENDAHULUAN 1-2


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

4 Tanggal Kontrak : 24 Nopember 2022


5 Nilai Kontrak : Rp. 296.148.000,-
6 Sistem Kontrak : Fixed Unit Price
7 Pembayaran : Ls
8 Lokasi Proyek : Kabupaten Muara Enim
9 Masa Pelaksanaan : 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung
mulai tanggal SPMK.
10 Nomor SPMK : 620/312/PPK-4/APBD-P/DPUPR/ME/2022
11 Tanggal SPMK : 25 Nopember 2022
12 Team Leader : Apri Murdian, ST

1.6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas
lama - Muara Enim adalah 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya Kontrak.

1.7. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas lama - Muara Enim
terletak pada ruas jalan seperti pada peta lokasi pekerjaan dan daftar lokasi
pekerjaan pada halaman berikut :

LAPORAN PENDAHULUAN 1-3


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Lokasi Perencanaan

Gbr.1.1 – Peta Kabupaten Muara Enim

LAPORAN PENDAHULUAN 1-4


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

1.8. SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN

Secara garis besar Laporan Pendahuluan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan
Mas lama - Muara Enim ini disusun sebagai berikut :

Bab I : PENDAHULUAN

Uraian pada bab ini berisi Latar Belakang, Maksud Tujuan, Sasaran, Lingkup
Kegiatan, Data Kegiatan, Jangka waktu Pelaksanaan dan Sistematika Laporan
Pendahuluan.

Bab II : METRODOLOGI PERENCANAAN

Bab ini menguraikan tentang pendekatan dan metodologi dalam pelaksanaan


pekerjaan.

Bab III : TEKNIK DAN PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Bab ini menguraikan teknik prosedur pengumpulan data baik data primer
maupun data sekunder dalam pelaksanaan pekerjaan.

Bab IV: PELAPORAN

Uraian pada bab diuraikan jenis laporan yang dibuat konsultan untuk memenuhi
persyaratan kontrak

Bab V : RENCANA KERJA DAN ORGANISASI KONSULTAN

Bab ini menguraikan tentang rencana kerja dan organisasi konsultan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

Bab VI : HASIL SURVAI PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang hasil survai pendahuluan yang sudah dilaksanakan
konsultan bersama dengan PPK DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas lama
- Muara Enim Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim.

Bab VII : RENCANA KEGIATAN SELANJUTNYA

LAPORAN PENDAHULUAN 1-5


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

BAB 2
METODOLOGI

2.1. UMUM

Tugas penyedia jasa sesuai dalam dokumen pengadaan mencakup pekerjaan


pokok salah satunya adalah pekerjaan perencanaan untuk Pekerjaan DED
Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas lama - Muara Enim. Pekerjaan perencanaan
teknik, untuk mendapatkan konsep perencanaan dan detail design dalam gambar
dan dokumen yang terpadu sehingga dapat menjadi pegangan pada waktu
pelaksanaan pembangunan dilapangan. Hasil dari perencanaan teknik, adalah
mencakup kumpulan dokumen teknik yang dapat memberikan gambaran produk
yang ingin diwujudkan, dengan memperhatikan :
• Ketentuan teknis
• Keadaan serta faktor pengaruh lingkungan dan menggambarkan hasil
optimal sesuai dengan kebutuhan pemakai serta penghematan biaya.

Bagian pokok dari pekerjaan mencakup :


a. Pekerjaan Persiapan
b. Survai pendahuluan
c. Survai Data Lapangan :
• Survei Perkerasan Jalan
- Survey Kondisi Permukaan Perkerasan
- Survai Kondisi Struktur Perkerasan
• Survai Inventarisasi jalan
• Survai Inventari Bangunan Pelengkap
• Survai Inventarisasi Utilitas
• Pengukuran Topografi

LAPORAN PENDAHULUAN 2-1


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

• Survai Inventarisasi sungai / saluran irigasi


• Survai Penyelidikan Tanah yang terdiri dari :
- Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
- Test Pit / Sumur Uji kemudian dianalisa di Laboratorium
- Survai Sumber Material
• Survai Harga Dasar Bahan dan Upah

d. Perencanaan
• Perencanaan Geometrik
• Perencanaan Tebal perkerasan
• Perencanaan Drainase
• Perencanaan Bangunan pelengkap
e. Penggambaran
f. Perhitungan volume dan perkiraan biaya
g. Penyiapan spesifikasi teknik
h. Design Note
Secara rinci konsultan menyajikan tentang pemahaman proyek untuk
pekerjaan perencanaan teknik tersebut yang diuraikan dalam sub-bab berikut
ini :

2.2. STANDART PERENCANAAN


Dalam melaksanakan perencanaan, referensi seperti tersebut dibawah ini akan
diterapkan dan dipakai sebagai dasar perhitungan dan perencanaan :
a. Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan, Permen PU
No. 19/PRT/M/2011.

b. Tata cara perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997

c. Manual Desain Perkerasan Jalan Kep. Dirjen BM No. 22.2/KPTS/Db/2012

d. Pelapisan ulang pada perkerasan existing mengacu pada :


- Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt-T-01-2002-B dan atau
- Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metode
Lendutan Pd-T-05-2005-B .

LAPORAN PENDAHULUAN 2-2


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

e. Perencanaan Jalan Beton Semen mengacu pada : Pedoman Perencanaan


Perkerasan Jalan Beton Pd-T-14-2003 dengan penyesuaian Distribusi Beban
dan Konfigurasi Kelompok Sumbu Kendaraan Niaga.
f. Perencanaan Saluran Samping mengacu pada : Perencanaan Sistem
Drainase Jalan Pd-T-02-2006-B
g. Analisa Kapasitas Jalan mengacu pada : Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) 1997
h. Perencanaan Marka Jalan Pd - T - 12-2004
i. Pedoman Penempatan Utilitas Pada Rumija Pd - T - 13-2004
j. Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan No. 08/BM/2005
k. Standard Pembebanan Untuk Jembatan RSNI – T- 02-2005
l. Perencanaan beban Gempa Untuk Jembatan Pd - T - 04-2004-B
m. Perencanaan Timbunan Jalan Pendekat Jembatan Pd - T - 11-2003
n. Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-3424-1994
o. Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-1 724-1989
p. Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai
SKBI-1.3.10.1987
q. Manual Hidrolika untuk Jalan dan Jembatan No.01/BM/05
r. Dan standar lainnya yang berlaku di lingkungan Bina Marga.

2.3. PEKERJAAN PERSIAPAN

Segera setelah Konsultan memobilisasikan personil yang dibutuhkan, selanjutnya


tim Konsultan akan dipimpin oleh Ketua Tim (Team Leader) yang merupakan
personil yang pertama kali dimobilisasi dan kemudian disusul segera oleh
personil yang lain sesuai Jadwal penugasan personil dan atau sesuai kebutuhan
aktifitas pekerjaan. Selanjutnya tim Konsultan segera mengadakan persiapan
awal untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan,
yang antara lain akan tetapi tidak terbatas pada :

• Mempersiapkan kantor/studio, furniture, perlengkapan kantor dll.


• Mempersiapkan perlengkapan pekerjaan survey lapangan.
• Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team konsultan.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-3


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

• Mengadakan kunjungan/koordinasi awal dengan instansi-instansi dan pihak-


pihak terkait.
• Penyiapan format/form-form standar yang akan diperlukan/digunakan
selama periode pekerjaan.
• Pengumpulan data-data yang tersedia (data sekunder)
• Pengumpulaninformasi yang diperolehdilapangan
• Analisa terhadap data sekunder, serta informasi lainnya yang tersedia.

2.4. SURVEI PENDAHULUAN

Survey pendahuluan dilaksanakan untuk mendapatkan datadi lapangan sampai


dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikanbeberapa faktor,
seperti kondisi lapangan aktual yang ada dan sasaranpenanganan yang hendak
dicapai. Konsultan Perencana dengan persetujuanPengguna Jasa harus
menghindarkan suatu kondisi bahwa informasi terlaluberlebihan atau terlalu
minimal.Jenis-jenis survey atau investigasi yang harus dilaksanakan
tersebutbergantung kepada jenis pekerjaan penanganan yang akan dikerjakan
olehKontraktor Pelaksana Konstruksi kelak.
Survey Pendahuluan, meliputi
1) Survei Pendahuluan Desain Geometrik
a. Menentukan awal proyek ( Sta. 0 + 000 ) dan akhir proyek yang tepat
untuk mendapatkan overlaping yang baik dan memenuhi syarat
geometrik. Pada penentuan titik awal dan titik akhir pekerjaan,
diwajibkan mengambil data sejauh 200 m sebelum titik awal dan 200 m
setelah titik akhir pekerjaan seperti disajikan dalam Gambar 1 berikut:

Gambar 1. Koridor Pengambilan Data

LAPORAN PENDAHULUAN 2-4


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

b. Mengidentifikasi medan secara stationing/urutan jarak dengan


mengkelompokan kondisi : medan datar, rolling, perbukitan,
pegunungan/bukit curam dalam bentuk tabelaris.
c. Mengidentifikasi/memperkirakan secara tepat penerapan desain
geometric (alinyemen horizontaal dan vertikal) berdasarkan pengalaman
dan keahlian yang harus dikuasai sepenuhnya oleh Highway Engineer
yang melaksanakan pekerjaan ini dengan melakukan pengukuran-
pengukuran secara sederhana dan benar (jarak, azimut, kemiringan
dengan helling meter) dan membuat sketsa desain alinyemen horizontal
maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi yang dianggap sulit
untuk memastikan trase yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan
geometrik yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan penampang
memanjang rencana trase jalan.
d. Di dalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal
harus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan
perencanaan untuk lokasi lokasi : galian/timbunan, bangunan pelengkap
jalan, gorong-gorong dan jembatan (oprit jembatan), persimpangan
yang bisa terlihat dengan dibuatnya sketsa-sketsa serta tabelaris di
lapangan dari identifikasi kondisi lapangan secara stasioning dari awal
s/d akhir proyek.
e. Semua kegiatan ini harus sudah dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan trase dengan anggota team yang saling
terkait dalam pekerjaan ini.
f. Di lapangan harus diberi/ dibuat tanda-tanda berupa patok dan tanda
anjir dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan
interval 50 m untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan
foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan
survey detail selanjutnya.
g. Dari hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa dihitung
perkirakan volume pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final desain.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-5


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2) Survey Pendahuluan Survey Topografi.


Kegiatan yang dilakukan oleh geodetic engineer pada survey pendahuluan
adalah :
a) Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton
Bench Mark di awal dan akhir Proyek
b) Mengamati kondisi topografi
c) Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta,
morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor
d) Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.
e) Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/ titik yang akan
dijadikan referensi

3) Survey pendahuluan Bangunan Pelengkap Jalan.


a) Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi/ Sta. perkiraan
lokasinya apa sudah sesuai dengan geometrik serta rencana jenis
konstruksi, dimensi yang diperlukan.
b) Untuk lokasi yang sudah ada existing perlu dibuatkan inventarisasinya
dengan lengkap antara lain Sta. jenis konstruksi, dimensi, kondisi serta
mengusulkan penanganan yang diperlukan. (lihat format survey
inventarisasi jembatan).
c) Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi muka air normal,
muka air banjir dan muka air banjir tertinggi pernah terjadi serta adanya
tanda-tanda/ gejala-gejala erosi yang dilengkapi dengan sket lokasi,
morfologi serta karakter aliran sungai dan di lengkapi foto-foto jika
diperlukan.
d) Mendiskusikan dengan team geometrik, geologi, amdal dan hidrologi
apakah data-data dan usul penempatan lokasi serta usul perencanaan/
penanganan sudah sesuai secara teknis.
e) Membuat sket dan kalau perlu foto-foto beserta catatan-catatan khusus
serta saran-saran yang sangat berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk perencanaaan pada waktu melakukan survey
detail nanti dan pengaruhnya terhadap keamanan/ kestabilan.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-6


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

4) Survey Pendahuluan Geologi dan Geoteknik.


Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geologi dan geoteknik
adalah :
a. Melakukan pengambilan data mengenai karakteristik tanah, perkiraan
lokasi sumber material, dan mengantisipasi dan mengidentifikasi lokasi
yang akan longsor;
b. Mengidentifikasi lokasi/titik pengujian antara lain Bor, Sondir, DCP, Test
Pit;
c. Memberikan rekomendasi rencana trase alinyemen jalan;
d. Mengidentifikasi masalah-masalah geoteknik, bahaya, resiko-resiko, dan
batasan-batasan proyek;
e. Mencatat pengamatan visual menurut stasiun, patok kilometer atau
informasi lokasi lain seperti GPS.

5) Survey Pendahuluan Drainase.


Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan Drainase adalah:
a. Mengumpulkan data curah hujan.
b. Menganalisa luas daerah tangkapan (Catchment Area).
c. Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan dengan
bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran.
d. Mengamati tata guna lahan.
e. Menginventarisasi bangunan drainase existing.
f. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
g. Membuat rencana kerja untuk survey detail.
h. Mengamati karakter aliran sungai/morfologi yang mungkin berpengaruh
terhadap konstruksi dan saran-saran yang diperlukan untuk menjadi
pertimbangan dalam perencanaan berikut.

6) Survey Pendahuluan/Identifikasi Rona


Lingkungan Awal dilakukan apabila tidak terdapat Dokumen Lingkungan
pada saat Pra. FS/FS.
a. Mengidentifikasi komponen lingkungan dari berbagai aspek (biologi,
fisik-kimia, sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat)

LAPORAN PENDAHULUAN 2-7


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

b. Mengumpulkan data mengenai lokasi bangunan. bersejarah/bangunan


budaya serta benda cagar budaya.
c. Mengidentifikasi lokasi dan batas-batas wilayah kawasan lindung
disekitar rencana trase jalan.
d. Memprakirakan kebutuhan lahan untuk rumija rencana trase jalan.
e. Menentukan jenis dokumen lingkungan yang harus disusun
(AMDAL/UKL-UPL/SPPL).
7) Keluaran survey pendahuluan meliputi :
a. Laporan seluruh hasil survey pendahuluan berkaitan dengan konsep
desain yang akan diterapakan dengan mempertimbangkan faktor2
berdasarkan seluruh hasil survey pendahuluan
b. Laporan tindak lanjut survey pendahuluan yaitu survey detail yang
didalamnya memuat beberapa survey detail yang harus dilakukan
termasuk batasan koridor pengambilan data.

2.5. SURVEY INVENTARISASI JALAN DAN JEMBATAN

2.5.1. Inventarisasi Geometrik Jalan


Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum
mengenai kondisi perkerasan yang ada dan kondisi geometri jalan yang
bersangkutan.
Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan TOR yang ada dan dilakukan
pemeriksaan secara detail pada daerah/lokasi yang mengalami
kerusakan parah dan kemacetan lalulintas.

Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah:


1. Lebar Perkerasan yang ada, dalam meter
2. JenisBahan Macadam, Kerikil, Tanah, Soil Cement, dsb

Selama Survey Geometrik Jalan perludi catat data-data sebagai berikut


:

LAPORAN PENDAHULUAN 2-8


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

1. Kondisi daerah samping serta sarana utilitas yang ada seperti


saluran samping, gorong-gorong, bahu atau berm, kondisi drainase
samping, jarak pagar/bangunan/tebing ke pinggir perkerasan.
2. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan
lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
3. Data yang diperoleh disusun di dalam formulir (Form 1.1.)
4. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1
(satu) buah foto per 1000 meter.
5. Foto ditempel pada formulir (Form 1.2.) dengan mencantumkan hal-
hal yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan arah
pengambilan foto, tanggal pengambilan foto dan tinggi petugas
yang memegang papan informasi lokasi.

2.5.2. Inventarisasi Geometrik Jembatan dan Gorong-gorong

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai


kondisi jembatan maupun kondisi gorong-gorong yang terdapat pada
ruas jalan yang ditinjau.
Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Nama dan Lokasi Jembatan/Gorong-gorong.
b. Dimensi jembatan/gorong-gorong yang meliputi bentang, labar, jenis
lantai dan kondisi jembatan.
c. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau
pemeliharaan.
d. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir ( Form. 2.1 ).
e. Foto dokumentasi sebanyak 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan
yang diambil dari arah memanjang dan melintang, foto ditempel
pada formulir ( Form. 2.2 ).

2.6. SURVEI PENGUKURAN TOPOGRAFI

Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data


koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan

LAPORAN PENDAHULUAN 2-9


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi


dengan skala 1:1000 yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan.
Survey Topografi ini, meliputi :
i. Pemasangan patok-patok
ii. Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal
iii. Pengukuran situasi
iv. Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang.
v. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai
atau jalan
vi. Peralatan
vii. Persyaratan

2.7. SURVEY LALU LINTAS

Survei Lalulintas dilakukan oleh DPUTRBM Provinsi Sumatera Selatan, survey


dimaksudkan untuk mendapatkan besarnya LHR dan komposisi kendaraan.
Untuk mendapatkan LHR, maka dilakukan Survei Lalu Lintas lapangan selama 7
hari. Disamping itu, juga dibutuhkan data lalulintas untuk tahun-tahun
sebelumnya, berupa data lalu lintas sekunder selama 5 ( lima ) tahun terakhir
dari DPUTRBM Provinsi Sumatera Selatan.

Survey ini mencata jenis dan jumlah kendaraan yang lewat dengan komposisi
sebagai berikut :

1) Golongan 1, yang terdiri dari sepeda motor, skuter, sepeda kumbang dan
roda tiga.
2) Golongan 2, yang terdiri dari sedan, jeep dan station wagon.

3) Golongan 3, yang terdiri dari oplet, pick up, suburban dan minibus.

4) Golongan 4, yang terdiri dari mikro truck dan mobil hantaran.


5) Golongan 5, yang terdiri dari bus kecil dan besar.

6) Golongan 6, yang terdiri dari truck dua sumbu.


7) Golongan 7, yang terdiri dari truck tiga sumbu / lebih, gandengan dan
trailer.
8) Golongan 8, yang terdiri dari kendaraan tidak bermotor.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-10


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2.8. SURVEY PERKERASAN JALAN


2.8.1. Survey Lendutan Jalan

Pemeriksaan Lendutan Balik konstruksi perkerasan yang ada dapat


dilakukan dengan berbagai macam alat, salah satu yang biasa
digunakan adalah dengan Benkelman Beam yang mengacu pada SNI.
03-2416-1991. Cara uji lendutan perkerasan lentur dengan alat
Benkelman Beam.

Untuk pelaksanaan kegiatan Benkelman Beam kendaraan Truk harus


sesuai dengan muatan gandar yang disyaratkan pada survey Benkelman
Beam yaitu 8,2 ton dengan tekanan angin ban sebesar 80 Psi.

Pemeriksaan harus dilakukan dengan ketentuan – ketentuan sebagai


berikut:

a. Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan dengan


menggunakan jembatan timbang atau dengan alat lain yang telah
terbukti dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar, dan hasil
pengukuran beban gandar harus dicatat dengan jelas.

b. Alat Benkelman Beam yang dipakai harus mempunyai ukuran yang


standar misalnya, perbandingan batang 1:2. Dimensi geometric dari
Benkelman Beam harus dicatat dengan jelas.

c. Alat pembacaan (dial gauge) lendutan harus pada kondisi yang baik
dan skala ketelitian pembacaan jarum penunjuk harus dicatat.

d. Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan


maksimal 200 m sepanjang ruas jalan beraspal yang telah ditetapkan.

e. Hal – hal yang khusus yang dijumpai seperti kondisi drainase, nama
daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian permukaan jalan dan
sebagainya harus dicatat.

f. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas (Patok
Km/ Sta).

LAPORAN PENDAHULUAN 2-11


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2.8.2. Survey Kerataan Permukaan Jalan

Nilai Kerataan Permukaan Perkerasan Jalan (IRI) dapat diperoleh dari


hasil survey menggunakan alat ukur kerataan NAASRA Roughness Meter
dengan mengacu pada SNI. 03-3426-1994, atau dapat ditentukan secara
visual (Road Condition Index/RCI) dengan ketentuan skala sebagai
berikut:

RCI Kondisi Visual Tipe Permukaan Tipikal

Hotmix (AC dan / HRS) yang baru dibuat /


8 – 10 Sangat rata dan halus
ditingkatkan dengan beberapa lapisan.

Hotmix setelah dipakai beberapa tahun atau


lapisan tipis hotmix di atas Penetrasi
7–8 Sangat baik dan rata Macadam.

6-7 Baik Hotmix lama, Naca / Lasbutag baru.

Cukup, sedikit / tidak


ada lubang, Penetrasi Macadam, Latasbum baru,
5-6
permukaan jalan tidak Lasbutag baru.
rata

Jelek, kadang –
Penetrasi Macadam setelah pemakaian 2
kadang ada lubang,
4-5 atau 3 tahun, jalan kerikil yang tidak
permukaan jalan tidak
terpelihara.
rata

Rusak, bergelombang, Penetrasi Macadam lama, Latasbum lama,


3-4
banyak lubang jalan kerikil yang tidak terpelihara.

Rusak berat, banyak


lubang dan seluruh Semua tipe perkerasan yang tidak dipelihara
2-3
daerah perkerasan sejak lama.
hancur

Tidak dapat dilewati Jalan tanah dengan drainase jelek. Tipe


1 kecuali oleh kendaraan perkerasan yang tidak terpelihara sama
4 WD sekali.

Dari pengamatan kondisi perkerasan secara visual kemudian dikorelasi


dengan table IRR seperti di bawahini.

RCI = 10*EXP(-0.0501*IRI^1.220326)

LAPORAN PENDAHULUAN 2-12


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Tabel 2-2.Tabel Korelasi IRI

No. RCI IRI No. RCI IRI No. RCI IRI No. RCI IRI No. RCI IRI
1 10.00 0.00 33 6.17 6.40 65 3.25 12.80 97 1.58 19.20 129 0.73 25.60
2 9.93 0.20 34 6.06 6.60 66 3.18 13.00 98 1.54 19.40 130 0.71 25.80
3 9.84 0.40 35 5.95 6.80 67 3.11 13.20 99 1.51 19.60 131 0.69 26.00
4 9.73 0.60 36 5.84 7.00 68 3.04 13.40 100 1.47 19.80 132 0.68 26.20
5 9.63 0.80 37 5.73 7.20 69 2.98 13.60 101 1.44 20.00 133 0.66 26.40
6 9.51 1.00 38 5.62 7.40 70 2.92 13.80 102 1.41 20.20 134 0.64 26.60
7 9.39 1.20 39 5.51 7.60 71 2.85 14.00 103 1.37 20.40 135 0.63 26.80
8 9.27 1.40 40 5.41 7.80 72 2.79 14.20 104 1.34 20.60 136 0.61 27.00
9 9.15 1.60 41 5.31 8.00 73 2.73 14.40 105 1.31 20.80 137 0.60 27.20
10 9.02 1.80 42 5.20 8.20 74 2.67 14.60 106 1.28 21.00 138 0.58 27.40
11 8.90 2.00 43 5.10 8.40 75 2.61 14.80 107 1.25 21.20 139 0.57 27.60
12 8.77 2.20 44 5.00 8.60 76 2.55 15.00 108 1.22 21.40 140 0.55 27.80
13 8.64 2.40 45 4.91 8.80 77 2.50 15.20 109 1.19 21.60 141 0.54 28.00
14 8.51 2.60 46 4.81 9.00 78 2.44 15.40 110 1.16 21.80 142 0.52 28.20
15 8.39 2.80 47 4.72 9.20 79 2.39 15.60 111 1.13 22.00 143 0.51 28.40
16 8.26 3.00 48 4.62 9.40 80 2.34 15.80 112 1.11 22.20 144 0.50 28.60
17 8.13 3.20 49 4.53 9.60 81 2.28 16.00 113 1.08 22.40 145 0.49 28.80
18 8.00 3.40 50 4.44 9.80 82 2.23 16.20 114 1.05 22.60 146 0.47 29.00
19 7.87 3.60 51 4.35 10.00 83 2.18 16.40 115 1.03 22.80 147 0.46 29.20
20 7.75 3.80 52 4.26 10.20 84 2.13 16.60 116 1.00 23.00 148 0.45 29.40
21 7.62 4.00 53 4.18 10.40 85 2.09 16.80 117 0.98 23.20 149 0.44 29.60
22 7.49 4.20 54 4.09 10.60 86 2.04 17.00 118 0.96 23.40 150 0.43 29.80
23 7.37 4.40 55 4.01 10.80 87 1.99 17.20 119 0.93 23.60 151 0.42 30.00
24 7.24 4.60 56 3.93 11.00 88 1.95 17.40 120 0.91 23.80 152 0.41 30.20
25 7.12 4.80 57 3.85 11.20 89 1.90 17.60 121 0.89 24.00 153 0.39 30.40
26 7.00 5.00 58 3.77 11.40 90 1.86 17.80 122 0.87 24.20 154 0.38 30.60
27 6.88 5.20 59 3.69 11.60 91 1.82 18.00 123 0.84 24.40 155 0.37 30.80
28 6.76 5.40 60 3.61 11.80 92 1.78 18.20 124 0.82 24.60 156 0.37 31.00
29 6.64 5.60 61 3.54 12.00 93 1.74 18.40 125 0.80 24.80 157 0.36 31.20
30 6.52 5.80 62 3.46 12.20 94 1.70 18.60 126 0.78 25.00 158 0.35 31.40
31 6.40 6.00 63 3.39 12.40 95 1.66 18.80 127 0.77 25.20 159 0.34 31.60
32 6.29 6.20 64 3.32 12.60 96 1.62 19.00 128 0.75 25.40 160 0.33 31.80

2.9. SURVEY GEOLOGI DAN GEOTEKNIK


2.9.1. Test Pit
Test pit diperlukan untuk mengetahui susunan atau komposisi dan
ketebalan lapis perkerasan jalan yang ada, baik yang sudah beraspal
maupun yang belum.

Test pit dilakukan pada setiap jenis satuan tanah yang berbeda, dengan
kedalaman 1-2 meter, bila sepanjang daerah penyelidikan hanya
dijumpai satu atau beberapa jenis satuan batuan, maka penggalian

LAPORAN PENDAHULUAN 2-13


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

sumur uji masing – masing berjarak tidak lebih dari 1 km. Pada kasus
tertentu (jalan segera dilaksanakan) perlu dilakukan penggalian sumur
uji tambahan.

2.9.2. Test Laboratorium


Semua contoh tanah yang diambil dari lapangan diuji di laboratorium.
Pengujian di laboratorium meliputi antara lain dan tidak terbatas pada
:
• Penentuan klasifikasitanah
• Pemeriksaan CBR
• Pemeriksan konsolidasi
• Pemeriksaan pemadatan
• Pemeriksaan kadar air asli
• Pemeriksaan berat jenis
• Pemeriksaan kuat geser langsung
• Pemeriksaan triaksial

2.9.3. Survey DCP


• Pengujian DCP memberikan suatu rekaman kekuatan yang
menerus dari kekuatan tanah (sub-grade) sedalam 90 cm
• Dilakukan setiap interval 200 meter pada setiap ruas jalan yang
direncanakan.
• Prosedur pelaksanaan meliputi : pemberat palu sebesar 9,07 kg
yang dijatuhkan melalui tiang besi pengarah yang bergaris tengah
16 mm (5/8 inchi) setinggi 50,8 cm (20 inchi) dan memukul suatu
landasan.
• Besi baja bulat yang bergaris tengah 16 mm (5/8 inchi) dengan
ujung baja yang keras seluas 1,61 cm2 dengah sudut 30 o
ditanamkan dengan pukulan-pukulan dari palu yang dijatuhkan.
• Setiap 5 pukulan diukur dan dicatat penetrasi yang terjadi dengan
alat meteran bangunan, pencatatan pengukuran penetrasi dihitung
dari ujung kerucut dibawah permukaan dalam centimeter masing-

LAPORAN PENDAHULUAN 2-14


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

masing setiap atau setelah serangkaian pukulan. Pukulan


dihentikan bila mencapai kedalaman 90 cm dari permukaan tanah.
• Dengan mengeplot total kedalaman penetrasi terhadap total
jumlah pukulan yang diperlukan untuk menancapkan ujung
kerucut sampai kedalaman –90 cm.
• Dari titik-titik ploting tersebut ditarik garis linier dan dengan
menggunakan “template” model CBR pada sudut kanan bawah
dapat ditentukan nilai CBR (format terlampir).

2.10. SURVEY LOKASI QUARY DAN HARGA MATERIAL

Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan,


maupun untuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada disekitar
lokasi pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi
quarry lain yang dapat dimanfaatkan Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis
dan karakteristik bahan, perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta
kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam proses penambangannya,
dilengkapi dengan foto-foto.
Dalam survey sumber material perlu dicatat :
• Jenis Material
• Jumlah Deposit
• Harga Material Setempat
• Jarak dengan Lokasi Kegiatan

2.11. SURVEY HIDROLOGI DAN HIDROLIKA

Survai hirologi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang


diperlukan dalam analisa hidrologi dan perencanaan drainase.

Lingkup pekerjaan survai hidrologi ini meliputi :

a. Mengambil data curah hujan dan banjir tahunan dari sumber sumber yang
bersangkutan (data dalam 10 tahunan).

b. Menganalisa pola aliran pada daerah rencana trase jalan untuk


mendapatkan trase jalan yang paling aman dilihat dari pengaruh pola aliran
tersebut

LAPORAN PENDAHULUAN 2-15


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

c. Memprediksi kemungkinan terjadinya curah hujan yang paling besar yang


selanjutnya dapat memperkirakan besarnya intensitas curah hujan dan
banjir rencana dengan metode metode yang ada.

d. Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut diatas selanjutnya


menentukan :
• Jenis dan dimensi bangunan drainase yang diperlukan seperti jenis
saluran samping dan dimensinya
• Jenis dan dimensi gorong gorong
• Jenis jembatan yang diperlukan

2.12. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PEMANTAUAN


LINGKUNGAN

Pada umumnya komponen rencana kegiatan secara garis besar terbagi menjadi
3 tahapan kegiatan, yaitu :Tahap Pra-Konstruksi, Tahap Konstruksi dan Tahap
Pasca Konstruksi (Operasional). Adapun komponen Kegiatan Pembangunan
Jalan berdasarkan tahapan kegiatan tersebut secara garis besar adalah sebagai
berikut :

▪ TAHAP PRA-KONSTRUKSI
1. Kegiatan Survey Penentuan Lokasi
2. Lokasi Kegiatan dan Pengukuran
3. Pembebasan Lahan

▪ TAHAP KONSTRUKSI
1. Pembersihan lahan
2. Penyiapan tanah dasar
3. Lapis pengerasan
4. Mobilisasi material dan alat-alat berat
5. Mobilisasi tenaga kerja

▪ TAHAP PASCA KONSTRUKSI


1. Pengoperasian
2. Pemeliharaan

LAPORAN PENDAHULUAN 2-16


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2.13. PERENCANAAN GEOMETRIK

2.13.1. Kriteria Desain

1. Klasifikasi Menurut Fungsi Jalan

1) Jalan Arteri :Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri


perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk
dibatasi secara efisien.

2) Jalan Kolektor : Jalan Yang melayani angkutan pengumpul/pembagi


dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan
jumlah jalan masuk dibatasi.
3) Jalan Lokal : Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.

2. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan


1) Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk
menerima beban lalu-lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat
(MST) dalam satuan ton.
2) Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan
klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam Tabel III.1 (Pasal
11,PP.No.43/1993).

Tabel 2.3. Klasifikasi menurut kelas jalan


Muatan Sumbu Terberat,
Fungsi Kelas
MST (ton)
Arteri I ➢ 10
II ➢ 10
III A 8
Kolektor III A 8
III B

3. Klasifikasi Menurut Medan Jalan


1). Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar
kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-17


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2). Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat


dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.4. Klasifikasi menurut medan jalan


Kemiringan Medan
No. Jenis Medan Notasi
(%)
1. Datar D <3
2. Perbukitan B 3 – 25
3. Pegunungan G > 25

3). Keseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus


mempertimbangkan keseragaman kondisi medan menurut rencana trase
jalan dengan mengabaikan perubahan-perubahan pada bagian kecil dari
segmen rencana jalan tersebut.
4). Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan
Klasifikasi jalan menurut wewenang pembinaannya sesuai PP. No.
26/1985 adalah jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jan
Kabupaten/kotamadya, Jalan desa dan Jalan Khusus.
4. Kendaraan Rencana
Kendaraan rencana dikelompokkan ke dalam 3 kategori :
1) Kendaraan Kecil, diwakili oleh mobil penumpang.
2) Kendaraan Sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau oleh bus besar 2
as.
3) Kendaraan Besar, diwakili oleh truk semi trailer.

2.5. Dimensi Kendaraan Rencana


RADIUS
KATEGORI DIMENSI KENDARAAN RADIUS
TONJOLAN PUTAR
KENDARAAN (cm) TONJOLAN
(cm) (cm)
RENCANA (cm)
Tinggi Lebar Panjang Depan Belakang Min Max
Kend. Kecil 130 210 580 90 150 420 730 780
Kend. Sedang 410 260 1210 210 240 740 1280 1410
Kend. Besar 410 260 2100 1.20 90 290 1400 1370
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (TCPGJAK) 1997

LAPORAN PENDAHULUAN 2-18


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

5. Kecepatan Rencana

1). Kecepatan rencana VR pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih
sebagai dasar perencanan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan
– kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang
cerah, lalu lintas yan lengang dan pengaruh samping jalan yang tidak
berarti.

2). VR untuk masing masing fungsi jalan dapat ditetapkan dari Tabel III.5.

3). Untuk kondisi medan yang sulit, V R suatu segmen jalan dapat diturunkan
dengan syarat bahwa penurunan tersebut tidak lebih dari 20 km/jam.

Tabel 2.5. Kecepatan Rencana VR


Sesuai Klasifikasi Fungsi dan Klasifikasi Medan Jalan
Kecepatan Rencana, VR km/jam
Fungsi
Datar Bukit Pegunungan
Arteri 70 – 120 60 – 80 40 – 70
Kolektor 60 – 90 50 – 60 30 – 50
Lokal 40 – 70 30 - 50 20 – 30

6. Jarak Pandang
Jarak pandang dikenal ada 2 macam, yaitu :
1) Jarak Pandang Henti (Jh)
2) Jarak Pandang Menyiap
Jarak Pandang minimum menurut TPGJAK 1997 sebagai berikut:
VR min
120 100 80 60 50 40 30 20
(km/jam)
Jh min (m) 250 175 120 75 55 40 27 16
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (TCPGJAK) 1997

Sedang jarak pandang menyiap sebagai berikut :


VR min
120 100 80 60 50 40 30 20
(km/jam)
Jh min (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (TCPGJAK) 1997

2.13.2. Alinyemen Horizontal


Ada 3 bentuk alinemen horizontal yaitu :
1) Full Circle

LAPORAN PENDAHULUAN 2-19


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2) Spiral - Circle - Spiral


3) Spiral – Spiral

1. Full Circle

Full Circle hanya dapat dipilih untuk radius lengkung yang besar, di mana
super elevasi (kemiringan) yang dibutuhkan < 3%. Jari-jari minimum
tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan adalah sebagai berikut :
VR min
120 100 80 60 50 40 30 20
(km/jam)
R min (m) 2500 1500 900 500 350 250 130 60
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (TCPGJAK) 1997

PH

TC
Ec

M
Lc
TC CT

1 1
2 2
Rc Rc

Q
GAMBAR 2.1. FULL CIRCLE

Tc = Rc. tan 12 

Rc(1− cos 12  )
Ec =
cos 12 

Ec = Tc tan 14 

Lc = 2
360
 .Rc
= 0,01745. .Rc

Karena lengkung hanya berbentuk busur lingkaran saja, maka pencapaian


superelevasi dilakukan sebagian pada jalan lurus dan sebagian lagi pada
bagian lengkung, karena tidak ada lengkung peralihan, maka dipakai lengkung
peralihan fiktif (Ls’).Diagram super elevasi untuk Full – Circle sebagai berikut :

LAPORAN PENDAHULUAN 2-20


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

LS’ LS’
TC CT
¾ LS’ ¼ LS’ II ¼ LS’ ¾ LS’
e luar % KIRI
I

en=2% en-=2%
e dalam % KANAN
I
II
BAGIAN LURUS BAGIAN LENGKUNG BAGIAN LURUS
Lc
POT.I-I POT.TC POT.II-II

Gambar 2.2. Diagram Superelevasi Full – Circle

2. Spiral – Circle – Spiral

Karena ada kendala menggunakan R yang besar, maka lengkung yang


digunakan adalah Spiral – Circle – Spiral (S – C – S). Dengan tipe S – C – S,
maka terdapat lengkung peralihan yang menghubungkan bagian lurus
(tangen) dengan lengkung sederhana (Circle) yang berbentuk spiral
(Clothoid). Dengan rumus :
2
VR
R min =
127(e max+ f )
Dimana f = 0,14 s/d 0,24

Di dekat jari-jari minimum yang boleh dipergunakan dan bisa ditabelkan


sebagai berikut:

VR min
120 100 80 60 50 40 30 20
(km/jam)
R min (m) 600 370 210 110 80 50 30 15
Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota (TCPGJAK) 1997

LAPORAN PENDAHULUAN 2-21


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

PH

BUSUR LINGKARAN
E

Xs

H H'

F C
S
S A
p' 2 2
ST

GAMBAR 2.3. LENGKUNG S – C – S

Jika panjang lengkung peralihan dari Ts ke Sc adalah Ls dan R pada Sc


adalah Rc, maka :

 Ls  Ls 2
Xs = Ls1 − ,
 Ys =
 40 Rc  6 Rc

Besarnya sudut spiral pada Sc adalah :

90 Ls
s = (dalam derajat)
  Rc

Ls 2
p= − Rc(1 − Coss )
6 Rc

Ls 3
k = Ls − − Rc sin s
40 Rc 2
Bila sudut busur lingkaran c

c =  − s

Es = (Rc + p )sec 1  − Rc
2

Ts = (Rc + p ) tan 1 2  + K

c
Lc =    Rc
180

L = 2  Ls + Lc

LAPORAN PENDAHULUAN 2-22


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Untuk lengkung S – C – S sebaiknya besarnya Lc  20 cm

SC CS
TS Luar e max ST

SUMBU JALAN SUMBU JALAN

-2 % -2 %
Dalam e min

-2 % -2 %
-2 % -2 %
-2 % -2 %
e max e max

0 % -2 % -2 % 0 %

Gambar 2.4. Diagram Superelevasi S-C-S

3. Spiral – Spiral

Lengkung horizontal bentuk spiral-spiral (S – S) adalah lengkung tanpa


busur lingkaran (Lc = 0). Rumus-rumus untuk S – C – S dapat digunakan
dengan
s = 1
2 
s    Rc
Ls =
90

Lengkung S–S sebaiknya dihindari kecuali keadaan terpaksa.

TS

k ES

SC=CS
P P
TS S S ST

RC
RC RC

Gambar 2.5. Spiral-spiral

LAPORAN PENDAHULUAN 2-23


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

TS SC = CS ST

Sumbu Jalan Luar e max luar


Sumbu Jalan

e min dalam

- 2% - 2%

Ls Ls

-2% - 2% e max -2% -2%

Gambar 2.6. Diagram Superelevasi Spiral – Spiral

2.13.3. Alinyemen Vertikal

Perubahan dari satu kelandaian ke kelandaian lain dilakukan dengan


menggunakan lengkung vertikal. Jenis lengkung vertikal :

1) Lengkung vertikal Cembung

2) Lengkung vertikal Cekung

a. d. Ev = -
Ev = +

g1 = - g2 = + g1 = + g2 = -

g2 = +
b. e.
f.
g1 = - g1 = -
g2 = -

g2 = +

c. g2 = + g2 = -

g1 = +
Gambar 2.7. Macam-macam Lengkung Vertikal

LAPORAN PENDAHULUAN 2-24


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Besarnya :

A  Lv
Ev =
800
g 2 − g1
=  Lv
800

di mana | g2 - g1 | = Selisih kelandaian mutlak (harga +)


Lv = Panjang lengkung vertikal

PTV
PPV g2 % B
Q Ev

y
g1 % P

PLV y
A Lv

½ Lv

Gambar 2.8. Lengkung Vertikal

Panjang lengkung vertikal untuk bentuk cembung tergantung :

1) Jarak pandang henti atau menyiap

2) Kebutuhan akan drainase

3) Kebutuhan kenyamanan perjalanan

Sedang panjang lengkung vertikal cekung tergantung :

1) Jarak penyinaran lampu kendaraan

2) Jarak pandangan bebas di bawah bangunan

3) Persyaratan drainase

4) Kenyamanan pengemudi

5) Keluwesan bentuk

LAPORAN PENDAHULUAN 2-25


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2.13.4. Pelebaran Tikungan

Pelebaran pada tikungan dimaksudkan untuk mempertahankan konsistensi


geometric jalan agar kondisi operasional lalu lintas di tikungan sama dengan
di bagian lurus.

Pelebaran jalan di tikungan mempertimbangkan :

1) Kesulitan pengemudi untuk menempatkan kendaraan tetap pada lajurnya.

2) Penambahan lebar (ruang) lajur yang dipakai saat kendaraan melakukan


gerakan melingkar. Dalam segala hal pelebaran di tikungan harus
memenuhi gerak perputaran kendaraan Rencana sedemikian sehingga
proyeksi kendaraan tetap pada lajurnya.

3) Pelebaran di tikungan ditentukan oleh radius belok kendaraan rencana.

4) Pelebaran yang lebih kecil dari 0,6 meter dapat diabaikan.

Besarnya pelebaran jalan di tikungan ditetapkan pada tabel :

Tabel 2.10. Lebar jalur 2x3,50m, 2 arah atau 1 arah


R Kecepatan Rencana Vd (km/jam)
(m) 50 60 70 80 90 100 110 120
1500 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.1
1000 0.0 0.0 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.2
750 0.0 0.0 0.1 0.1 0.1 0.2 0.3 0.3
500 0.2 0.3 0.3 0.4 0.4 0.5 0.5
400 0.3 0.3 0.4 0.4 0.5 0.5
300 0.3 0.4 0.4 0.5 0.5
250 0.4 0.5 0.5 0.6
200 0.6 0.7 0.8
150 0.7 0.8
140 0.7 0.8
130 0.7 0.8
120 0.7 0.8
110 0.7
100 0.8
90 0.8
80 1.0
70 1.0

LAPORAN PENDAHULUAN 2-26


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Tabel 2.11. Lebar jalur 2x3,00m, 2 arah atau 1 arah


R Kecepatan Rencana Vd (km/jam)
(m) 50 60 70 80 90 100 110
1500 0.3 0.4 0.4 0.4 0.4 0.5 0.6
1000 0.4 0.4 0.4 0.5 0.5 0.5 0.6
750 0.6 0.6 0.7 0.7 0.7 0.8 0.8
500 0.8 0.9 0.9 1.0 1.0 1.1 0.1
400 0.9 0.9 1.0 1.0 1.1 1.1
300 0.9 1.0 1.0 1.1
250 1.0 1.1 1.1 1.2
200 1.2 1.3 1.3 1.4
150 1.3 1.4
140 1.3 1.4
130 1.3 1.4
120 1.3 1.4
110 1.3
100 1.4
90 1.4
80 1.6
70 1.7

2.13.5. Lajur Pendakian

1) Lajur pendakian dimaksudkan untuk menampung truck-truck yang


bermuatan berat atau kendaraan lain yang berjalan lebih lambat dari
kendaraan lain pada umumnya, agar kendaraan lain dapat mendahului
kendaraan lambat tersebut tanpa harus berpindah Lajur atau menggunakan
lajur arah berlawanan.

2) Lajur pendakian harus disediakan pada ruas jalan yang mempunyai


kelandaian yang besar, menerus, dan volume lalu lintasnya relative padat.

3) Penempatan lajur pendakian harus dilakukan dengan ketentuan sebagai


berikut :

a). disediakan pada jalan arteri atau kolektor,

b). apabila panjang kritis terlampaui, jalan memiliki VLHR> 15.000


SMP/hari, dan persentase truk > 15 %.

4) Lebar lajur pendakian sama dengan lebar lajur rencana.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-27


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

5) Lajur pendakian dimulai 30 meter dari awal perubahan kelandaian dengan


serongan sepanjang 45 meter dan berakhir 50 meter sesudah puncak
kelandaian dengan serongan sepanjang 45 meter.

6) Jarak minimum antara 2 lajur pendakian adalah 1,5 km.

POTONGAN MEMANJANG

30 M 45 M > 200 M 50 M 45 M
LAJUR PENDAKIAN

TAMPAK ATAS

Gambar 2.9. Tipikal Lajur Pendakian

Jarak Antara 2 Lajur Pendakian


Minimum 1.5 KM

POTONGAN MEMANJANG

SERONG MINIMUM 1,5 KM SERONG


AKHIR 45 M
AWAL
PENDAKIAN PENDAKIAN
LAJUR PENDAKIAN 1 LAJUR PENDAKIAN 2

TAMPAK ATAS

Gambar 2.10. Jarak Antar 2 (dua) Lajur


Pendakian

LAPORAN PENDAHULUAN 2-28


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2.14. PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

2.14.1. Perkerasan Lapis Tambah / Overlay

Evaluasi struktural perkerasan dengan Non-Destructive Test menghasilkan 2


parameter penting dari hasil analisanya, yaitu nilai Modulus Resilient M R tanah
dasar dan Structural Number Effektive SNeff struktur perkerasan terpasang
(AASHTO, 1993). Adapun tahapan perhitungannya antara lain:
1. Modulus Resilient
Setiap material perkerasan baik campuran beraspal maupun tanah dasar
memiliki nilai “stiffness” atau modulus resilient. Untuk modulus resilient
campuran beraspal di Indonesia memiliki rentang tertentu yang bergantung
pada temperatur “time of loading” dan juga pada bahan tambah (additif)
yang diberikan pada campuran. Besarnya nilai modulus resilient campuran
beraspal ini dapat diukur dengan alat ukur UMATTA atau dihitung
menggunakan persamaan SHELL :
257,4 – 2,5 VMA 𝑛
E1 = Sbit(1 + ) (2.1)
n(VMA−3)

4 x 1010
n = 0,83 Log ( ) (2.2)
Sbit

dimana nilai Sbit dapat diperoleh dari nomogram Van der Poel
Sedangkan pada penelitian ini nilai modulus resilient yang digunakan adalah
Modulus Resilient Tanah Dasar (MR) yang dihitung dengan persamaan :
0,24 P
MR = C (2.3)
dr . r

Dimana :
MR = Modulus Resilient Tanah Dasar (psi)
P = Beban (lbs)
dr = Lendutan yang diukur pada jarak r (inch)
r = Radius terhadap lendutan yang diukur (inch)
C =Adjusment Factor (Cmax = 0,33 ; agar nilai MR sesuai untuk
digunakan pada model desain perkerasan lentur AASHTO)

LAPORAN PENDAHULUAN 2-29


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2. Kapasitas Struktural
Perencanaan tebal overlay dilakukan untuk meningkatkan Structural
Number Original (SNO) atau kapasitas struktural awal sebesar Structural
Number Overlay (SNOL) sehingga menjadi Structural Number in Future
(SNf), yaitu kapasitas struktural perencanaan pada suatu umur rencana
yang telah ditetapkan.

Kapasitas struktural awal atau Structure of Capacity (SCO) yang dalam


analisa struktur dinyatakan dalam Structural Number Original (SNO) akan
terus menurun menjadi Structural Number Effetive (SNeff) sejalan
bertambahnya waktu dan beban lalulintas.
a. Structural Number Original (SNO), dihitung berdasarkan kekuatan
relatif bahan, tebal lapis perkerasan dan koefisien sistem drainase pada
saat awal perencanaan.
SNO = a1D1 + a2D2m2 + a3D3m
(2.4)
Dimana :
D1,2,3 = Tebal tiap lapis perkerasan rencana
a1,2,3 = Koefisien material tiap lapis perkerasan rencana
m2,3 = Koefisien Drainase material Base dan Subbase

b. Structural Number Effetive (SNeff)


Merupakan nilai kapasitas struktural pada saat ini setelah mengalami
kemerosotan struktural. Terdapat 3 nilai SNeff yang nilainya dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain :
(i). Faktor kondisi lingkungan dan kapasitas struktural awal
SNeff = CF * SNO
(2.5)
SCn
Dimana : CF =
SCO

(2.6)
CF = Faktor kondisi (CFmin = 0,5)
SCn = Kapasitas struktural setelah NpESAL

LAPORAN PENDAHULUAN 2-30


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

SCO = Kapasitas struktural original


(ii). Tebal dan nilai modulus lapis perkerasan diatas tanah dasar (E p)
SNeff = 0.0045 D 3√Ep (2.7)

Dimana :
D = Tebal tiap lapis perkerasan diatas subgrade (inch)
Ep = Modulus efektif lapis perkerasan diatas subgrade (psi)
(iii). Kekuatan relatif bahan lapis perkerasan (a) dan sistem drainase
(m)
SNeff = a1D1 + a2D2m2 + a3D3m (2.8)

Dimana :
D1,2,3 = Tebal tiap lapis perkerasan rencana
a1,2,3 = Koefisien material tiap lapis perkerasan rencana
m2,3 = Koefisien drainase material base dan subbase

c. Structural Number in Future (SNf), dapat ditentukan dengan


menggunakan nomogram dan grafik atau menggunakan
Persamaan2.9, (AASHTO, 1993), dengan “trial and error” hingga
didapat nilai W18 sama dengan nilai Future Design ESALs (Nf), dan nilai
MR memenuhi syarat r = 0,7 ae.
∆PSI
Log10 {(4,2−1,5)}
Log (W18) = ZRSO + 9,36 Log10 (SNf + 1) – 0,20 + 1094 +.......
0,4+
(SNf + 1)5,19

.......+ 2,32 Log10 (MR) – 8,07 (2.9)


Dimana :
ZR = Standard deviasi
SO = Overall Standard Deviation (0,4 ~ 0,5 for flexible pavement)
R = Overall Design Reliability
∆PSI = Design PSI Loss (P0-P1)(∆PSI = 4,2 – 2,5)
P0 = 4,2 - the original serviceability index (AASHTO Road Test for
flexible pavement)
P2,5 = 2,5 - terminal serviceability index, the lowest PSI before
rehabilitation for arterial road

LAPORAN PENDAHULUAN 2-31


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

3. Modulus Elastisitas Efektif (Ep)


Modulus Elastisitas Efektif dihitung berdasarkan atas lendutan dibawah
beban pelat pusat yang telah disesuaikan dengan temperatur standar 68 oF,
dengan “trial an error” menggunakan persamaan (III.10) dan (III.11)
dengan persyaratan r = 0,7 ae, dimana ae dihitung dengan persamaan :
2
3 Ep
ae = √[a2 + (D ∗ √ ) ] (2.10)
MR

Dimana :
ae = Jari-jari cekungan tegangan pada subgrade (inch)
D = Tebal total lapis perkerasan diatas subgrade (psi)
Ep = Modulus efektif lapis perkerasan diatas subgrade (psi)
Sedangkan lendutan pada pusat beban pelat (do) dihitung dengan
persamaan :
1
1−
2
√1+ (D)
1 a
d0 = 1,5 P a + (2.11)
2 Ep
D3 Ep
MR √1+ ( a √M )
{ R [ ]}
Dimana :
do = Lendutan pada pusat pelat beban (setelah disesuaikan dengan
temperatur standar 68oF (inch)
P = NDT beban pelat (psi)
a = NDT jari-jari pelat beban (inch)
D = Tebal total lapis perkerasan diatas subgrade (inch)
MR = Modulus Resilient (psi)
Ep = Modulus efektif seluruh layer perkerasan diatas subgrade (psi)
Nilai do aktual ditentukan berdasarkan hasil pengukuran dilapangan, yaitu
lendutan pada pusat beban (df1) setelah dikoreksi dengan faktor koreksi
temperatur sebesar nilai Temperature Adjustment Factor (TAF). Nilai TAF
ditentukan dengan menggunakan grafik pada Gambar 2.11.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-32


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Sumber AASHTO 1993


Gambar 2.11.
Nilai Temperature Adjustment Factor (TAF) untuk Aspal Beton (AC)

4. Analisa Lalu Lintas (Traffic Analysis)


a. Kumulatif ESAL pada saat ini atau Past Cumulative 18-kip ESALs in
Design Lane (Np)
Np = W18 = DD x DL x W18
(2.12)
Dimana :
DD = Directional Distribution Factor (50-50%)
DL = Lane Distribution Factor
W18 = Cumulative two directional 18-Kip ESAL during the analysis
period m x ESAL Factor
b. Kumulatif ESAL pada akhir umur rencana atau Future Cumulative 18-kip
ESALs in the Design Laneover the Design Period (Nf)
Nf = Wt = W18 x TGF
(2.13)
Dimana :
TGF = Traffic Growth Factor
Konfigurasi beban dan tekanan ban merupakan beban standar yang
didefinisikan sebagai roda tunggal (single wheel), ekivalen roda tunggal

LAPORAN PENDAHULUAN 2-33


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

(equivalent single wheel), roda ganda (dual wheel) dan dua roda ganda
tandem (two dual wheel tandem).

5. Perhitungan Umur Sisa


Pendekatan umur sisa untuk evaluasi struktural merupakan konsep dari
kerusakan kelelahan yang berulang secara bertahap akibat beban
kendaraan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada perkerasan
jalan seperti yang terlihat pada Gambar 2.11. Untuk menentukan umur
sisa terlebih dahulu harus ditentukan jumlah lalu lintas aktual perkerasan
(Np) dan jumlah lalulintas perkerasan pada umur yang dapat diharapkan
(N1,5 = Total traffic to pavement failure) dimana kedua jumlah lalu lintas ini
dinyatakan dalam 18-Kip ESAL. Perbedaan antara nilai-nilai tersebut
merupakan nilai umur sisa yang dinyatakan dalam persentase dari jumlah
lalu lintas pada saat terjadi kerusakan perkerasan. Umur Sisa atau
Remaining Life (RL) dapat dihitung dengan persamaan:
Np
RL = 100 [1 − ( )] (2.14)
N1,5

Dimana :
RL = Remaining Life (%)
Np = Total Traffic to date (18-Kip ESAL)
N1,5 = Total Traffic to pavement failure (18-Kip ESAL)
N2,5 = Total Traffic to pavement critical (18-Kip ESAL)
Untuk jalan arteri nilai N1,5 digunakan N2,5 dimana P2 = 2,5 adalah
perkerasan pada kondisi kritis.

Setelah umur sisa (RL) ditentukan maka dengan menggunakan grafik pada
Gambar 2.12 dapat diperoleh faktor kondisi (CF) sehingga dengan
menggunakan persamaan2.5 dan 2.6 kapasitas struktur yang ada saat
ini (SNeff) dapat diperoleh.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-34


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Sumber AASHTO 1993


Gambar 2.12. Hubungan Faktor Kondisi dengan Umur Sisa

6. Tebal Overlay Perencanaan


Tebal overlay dapat dihitung dengan persamaan :
SNol SNf −SNeff
Dol = = (2.15)
aol aol

Dimana :
Dol = Tebal overlay rencana (inch)
SNol = Struktur Number overlay yang disyaratkan
SNf = Struktur Number rencana
SNeff = Struktur Number terpasang saat ini
aol = Koefisien struktural perkerasan terpasang untuk overlay

2.14.2. Perkerasan Pelebaran / Widening / Jalan Baru


Perhitungan tebal perkerasan widening / baru untuk perkerasan flexible
dihitung berdasarkan nilai Cesal Umur Rencana kemudian tebal struktur
perkerasan menggunakan Bagan Design 3 atau 3a pada Manual Design
Perkerasan 2013 Tebal perkerasan widening / baru dihitung berdasarkan nilai
Cesal Umur rencana 20 tahun kemudian tebal struktur perkerasan
menggunakan Bagan Design 3 atau 3a pada Manual Design Perkerasan 2013.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-35


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Tabel. Bagan Desan 3 - Tebal Perkerasqan Lentur

STRUKTUR PERKERASAN

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8
Lihat Bagan Desain 5 & 6 Lihat Bagan Desain 4 untuk alternatif > murah3
Pengulangan beban
sumbu desain 20 tahun
< 0,5 0,5 - 2,0 2,0 - 4,0 4,0 - 30 30 - 50 50 - 100 100 - 200 200 - 500
terkoreksi di lajur desain
(pangkat 5) (106 CESA5)
Jenis permukaan HRS, SS, ACkasar atau
HRS
berpengikat Pen Mac AC halus AC kasar
Jenis lapis Pondasi dan
Lapis Pondasi Berbutir A Cement Treated Base (CTB)
lapis Pondasi bawah
KETEBALAN LAPIS PERKERASAN (mm)
HRS WC 30 30 30
HRS Base 35 35 35
AC WC 40 40 40 50 50
Lapisan beraspal AC BC5 135 155 185 220 280
CTB atau CTB4 150 150 150 150 150
LPA Kelas A LPA Kelas A2 150 250 250 150 150 150 150 150
LPA Kelas A, LPA Kelas B atau kerikil alam
150 125 125
atau lapis distabilisasi dengan CBR >10%

Tabel II.9. Bagan Desan 3A - Tebal Perkerasqan Lentur

STRUKTUR PERKERASAN
FF1 FF2 FF3 FF4 FF5 FF6 FF7 FF8 FF9
Solusi yang dipilih Lihat Catatan 3 Lihat Catatan 3
Pengulangan beban
sumbu desain 20
tahun di lajur rencana 1-2 2-4 4–7 7 - 10 10 - 20 20 - 30 30 - 50 50 - 100 100 - 200
(pangkat 5)
(106 CESA5)
KETEBALAN LAPIS PERKERASAN (mm)
AC WC 40 40 40 40 40 40 40 40 40
AC BC 60 60 60 60 60 60 60 60 60
AC Base 0 70 80 105 145 160 180 210 245
LPA 400 300 300 300 300 300 300 300 300
Catatan 1 1 2 2 3 3 3 3 3

Selain menggunalan tabel pada MDP 2013 kami juga akan melakukan
perhitungan mengacu pada Aastho 1983 dengan rmus sebagai berikut

Log WT = Zr x S0 + 9,36 Log (SN + 1) - 0,20 + (Log (DPSI/(4,2-


1,5))/(0,4+(1094/(SN+1)^5,19)) + 2,32 Log MR - 8,07

Dimana :

Mr = Modulus Resilient
Zr = Deviasi standar : Reability 80 %
So = Standar error : betwen 0.4 – 0.5
Po = Iitial service ability index : 4.2 new road
Pt = Final services ability index : 2.5 Arteri Road
DPSI Swell : 0.00335 x Vr x Ps x (1-e^at)

LAPORAN PENDAHULUAN 2-36


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Untuk perkerasan kaku (Rigid pavement) perhitungan tebal struktur perkerasan


mengacu MDP 2013 dengan besarnya Kelompok Sumbu Kendaraan Niaga
(HVAG) dengan mengacu pada tabel Bagan Design 4 adalah sebagai berikut :

2.15. ANALISA HIDROLOGI

Saluran Drainase adalah bangunan yang bertujuan mengalirkan air dari badan
jalan secepat mungkin agar tidak menimbulkan bahaya dan kerusakan pada
jalan. Dalam banyak kejadian, kerusakan konstruksi jalan disebabkan oleh air,
baik itu air permukaan maupun air tanah. Air dari atas badan jalan yang
dialirkan kesamping kiri dan atau kanan jalan ditampung dalam saluran
samping (side ditch) yang bertujuan agar air mengalir lebih cepat dari air yang
mengalir diatas permukaan jalan dan juga bertujuan untuk bisa mengalirkan
kejenuhan air pada badan jalan.
Dalam merencanakan saluran samping harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
▪ Mampu mengakomodasi aliran banjir yang direncanakan dengan kriteria
tertentu sehingga mampu mengeringkan lapis pondasi.
▪ Saluran sangat baik diberi penutup untuk mencegah erosi maupun sebagai
trotoar jalan.
▪ Pada kemiringan memanjang, harus mempunyai kecepatan rendah untuk
mencegah erosi tanpa menimbulkan pengendapan.
▪ Pemeliharaan harus bersifat menerus.
▪ Air dari saluran dibuang ke outlet yang stabil kesungai atau tempat
pengaliran yang lain.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-37


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

▪ Perencanaan drainase harus mempertimbangkan faktor ekonomi, faktor


keamanan dan segi kemudahan dalam pemeliharaan.

1. Ketentuan-ketentuan
1. Sistem drainase permukaan jalan terdiri dari : Kemiringan melintang
perkerasan dan bahu jalan, selokan samping, gorong-gorong dan
saluran penangkap, seperti gambar berikut :

Gambar Sistem drainase permukaan setiap 100 m

2. Kemiringan melintang normal (en )perkerasan jalan untuk lapis


permukaan aspal adalah 2 % - 3 %, sedangkan untuk bahu jalan
diambil + 2 %.
3. Selokan samping jalan
▪ Kecepatan aliran maksimum yang dijinkan untuk material dari
pasangan batu dan beton adalah 1,5 m/detik.
▪ Kemiringan memanjang (i) maksimum yang dijinkan untuk material
dari pasangan batu adalah 7,5 %.
▪ Pematah arus diperlukan untuk mengurangi kecepatan aliran bagi
selokan samping yang panjang dengan kemiringan cukup besar.
Pemasangan jarak antar pematah arus dapat dilihat pada tabel
berikut :
Jarak pematah arus
i (%) 6 (%) 7% 8% 9% 10 %
L (m) 16 10 8 7 6

LAPORAN PENDAHULUAN 2-38


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

▪ Penampang minimum selokan samping adalah 0.50 m2


4. Gorong – gorong pembuang air
▪ Kemiringan gorong-gorong adalah 0.5 % - 2 %
▪ Jarak maksimum antar gorong-gorong pada daerah datar adalah
100 dan daerah pegunungan adalah 200 m.
▪ Diameter minimum adalah 80 cm.

2. Perhitungan Debit Aliran


1. Intensitas curah hujan (I)
* Data yang diperlukan adalah data curah hujan maksimum tahunan,
paling sedikit n=10 tahun dengan periode ulang tahun.
* Rumus menghitung Intensitas curah hujan menggunakan analisa
distribusi frekwensi sbb:

.(Yt − Yn)
Sx
Xt = x +
Sn

I = ¼ . ( 90 % . Xr )

Keterangan : Xr = besar curah hujan


x = nilai rata-rata aritmatik curah hujan
Sx = Standar deviasi
Yr = variabel yang merupakan fungsi dari perode ulang, diambil =
1.4999.
Yn = variabel yang merupakan fungsi dari n, diambil 0.4952 untuk n =
10
Sn = standar deviasi, merupakan fungsi dari n, diambil 0.49496 untuk
n = 10
I = intensitas curah hujan (mm/jam )

2. Waktu konsentrasi (Tc) dihitung dengan rumus :


Tc = t1 + t2

2 nd 
t1 =  .3,28.Lo. 
3 0.167 s

t2 =

LAPORAN PENDAHULUAN 2-39


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Keterangan : Tc = waktu konsentrasi (menit)


t1 = waktu inlet (menit)
t2 = waktu aliran (menit)
Lo = Jarak dari titik terjauh dari saluran drainase (m)
L = panjang saluran (m)
nd = koefisien hambatan , diambil 0.013 untuk lapis
permukaan aspal
s = kemiringan daerah pengaliran
v = kecepatan air rata-rata disaluran (m/detik)

3. Luas daerah pengaliran dan batas-batasnya sesuai dengan yang terlihat


pada gambar berikut :

Gambar batas-batas daerah pengaliran

Batas daerah pengaliran yang diperhitungkan L= L1 + L2 + L3 (m)

Keterangan : L1 = dari as jalan sampai tepi perkerasan

L2 = dari tepi perkerasan sampai tepi bahu jalan.

L3 = tergantung kebebasan samping dengan panjang maksimum


100 m.

4. Harga Koefisien pengaliran (C) dihitung berdasarkan kondisi permukaan


yang bebeda-beda.

C1. A1 + C 2. A2 + C 3. A3
C=
A1 + A2 + A3

Keterangan :

C1 = Koefisien untuk jalan aspal = 0.70

LAPORAN PENDAHULUAN 2-40


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

C2 = Koefisien untuk bahu jalan (tanah berbutir kasar ) = 0.65

C3 = koefisien untuk kebebasan samping (daerah pinggir kota) = 0.60

A1, A2, A3 = luas masing-masing bagian.

5. Untuk menghitung debit pengaliran, digunakan rumus sebagai berikut :

1
Q= .C.I . A
3,6

Keterangan : Q = debit pengaliran (m3/detik)


C = koefisein pengaliran
I = Intensitas hujan (mm/jam)
A = luas daerah pengaliran (km2)

6. Perhitungan dimensi saluran dan gorong-gorong

Dimensi saluran dan gorong-gorong ditentukan atas dasar Fe = Fd

1. Luas penampang basah berdasarkan debit aliran (Fd)

Q
Fd = m2
v

2. Luas penampang basah yang paling ekonomis (Fe)

Saluran bentuk segiempat

Rumus : Fe = b.d syarat : b = 2 . d

R = d/2

6.4. Gorong-gorong

Rumus : Fe = 0.685 D2 syarat : d = 0.8 . D

P=2r

R=F/P

Keterangan :

Fe = Luas penampang basah ekonomis (m2)

b = lebar saluran (m)

LAPORAN PENDAHULUAN 2-41


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

d = kedalaman air (m)

R = jari-jari hidrolis (m)

D = diameter gorong-gorong (m)

r = jari-jari gorong-gorong (m)

3. Tinggi jagaan (w) untuk saluran segi empat w = 0,5.d

4. Perhitungan kemiringan saluran

 
 
Rumus : I = 
v.n 
 2/3 
R 
 

Keterangan

i = kemiringan saluran

v = kecepatan aliran air (m/detik)

n = koefisien kekasaran manning, (saluran pasangan batu) = 0.025

2.16. PERENCANAAN BANGUNAN PELENGKAP


Telah diketahui bersama bahwa jalan raya merupakan prasarana di bidang
transportasi darat yang sangat vital diantara prasarana-prasarana lain seperti
drainase, sanitasi air bersih dan lain-lain. Oleh karena itu kondisi fisik jalan dan
permasalahan lalulintasnya harus diatur dan dikendalikan untuk optimalisasi,
efisiensi dan keselamatan pengguna jalan tersebut baik bagi pengemudi
maupun pejalan kaki.
Untuk tujuan melengkapi ruas jalan agar tetap aman dan nyaman untuk
digunakan oleh kendaraan maupun pejalan kaki untuk waktu yang telah
ditentukan, maka beberapa hal dibawah ini perlukan untuk dipertimbangkan.
1. Badan jalan harus tetap stabil sehingga lalulintas tidak terganggu oleh
adanya kemacetan akibat kerusakan badan jalan, sehingga kadang kala
pada bagian tertentu jalan perlu dibuat dinding penahan dari pasangan
batu dan atau bronjong dan atau penahan talud untuk mencegah agar tidak
terjadi erosi dan untuk mempermudah pemeliharaannya.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-42


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2. Pada sepanjang ruas jalan harus tersedia informasi yang diperlukan bagi
pengemudi untuk mencegah kemacetan aliran kendaraan, sehingga
diperlukan sarana pengaman dan petunjuk arah (rambu-rambu lalulintas).
3. Rel Pengaman danTonggakPengaman
4. Pada daerah dimana segmen jalan dikenal sebagai sangat berbahaya
seperti lereng yang terjal, timbunan tinggi, jembatan dan timbunan pada
pendekat jembatan, maka perlu dipasang rel pengaman maupun tonggak
pengaman.
5. Patok-patok Kilometer dan Hektometer untuk memberikan informasi
mengenai jarak dari dan ke kota terdekat.
6. Mata Kucing
7. Dan lain-lain

2.17. PENGGAMBARAN
Penggambaran Perencanaan Alinyemen Vertikal dan Horisontal akan
disesuaikan dengan jenis pekerjaan/kriteria penanganan seperti tersebut
dalam tabel di bawah ini :

No. Jenis Pekerjaan


Jenis Gambar A B C
1. Denah dan penampang memanjang Format standard (A1) Format standard (A1) A3

2. Potongan melintang Format standard (A1) Format standard (A1) A3

Catatan :
A = Perencanaan pembangunan jalan baru.
B = Perencanaan peningkatan jalan dengan pelebaran jalan > 3m (1 lajur) atau
perbaikan geometri.
C = Perencanaan Jalan Kabupaten.

Gambar akan dibuat dengan jelas dan lengkap dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
a. Rencana diplot diatas situasi/lay-out dengan letak jalan lama dan baru pada
daerah cukup lebar sehingga jelas kedudukan jalan tersebut. Yang perlu
digambar jelas adalah rencana yang akan ditangani/dikerjakan dan untuk

LAPORAN PENDAHULUAN 2-43


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

membedakan dengan yang ada (existing) perlu ditunjukkan dengan garis


terputus, skala 1 : 5000.
b. Gambar situasi dibuat dengan perbandingan yang proporsional dengan
menampilkan informasi umum disekitar jalan tersebut.
c. Potongan penampang memanjang, skala 1 : 1000 untuk horisontal dan 1 :
100 untuk vertikal.
d. Potongan penampang melintang, skala 1 : 100 untuk horisontal dan 1 : 50
untuk vertikal dengan stationing setiap interval 25 m ditikungan dan 50 m
dibagian lurus.
e. Detail persimpangan (intersection), skala 1 : 500.
f. Ukuran huruf dengan tinggi minimum 4 mm dan jelas.
g. Rencana detail lansekap jalan per spot, termasuk persimpangan, tikungan,
daerah putaran, lokasi pemberhentian bus, beserta penyeberangan dan
motif trotoar.

Susunan Gambar Rencana tersebut adalah sebagai berikut :


1. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
2. Lembar judul yang memuat layout jalan skala 1 : 50000
3. Daftar isi.
4. Lembar singkatan dan simbol.
5. Typical cross section.
6. Gambar-gambar detail persimpangan (intersection).
7. Gambar rencana lansekap dan detailnya.
Standar gambar struktur bangunan pelengkap jalan lainnya (seperti motif
perkerasan untuk jalur pejalan kaki).
8. Gambar rencana trase jalan/alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal.
9. Gambar detail potongan melintang (cross section)
10. Gambar-gambar struktur/jembatan
11. Gambar-gambar detail

2.18. ANALISA HARGA DAN PERHITUNGAN BIAYA FISIK


Perhitungan kuantitas pekerjaan dilakukan dengan cara :

LAPORAN PENDAHULUAN 2-44


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

• Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap 25-100
meter.
• Penyusunan mata pembayaran pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi
yang dipakai.
• Perhitungan kuantitas pekerjaan secara keseluruhan mencakup lokasi dan
perhitungan semua jenis mata pembayaran (pay item).
• Menghitung kuantitas pekerjaan sesuai dengan yang ada dalam gambar
rencana.

Perkiraan biaya konstruksi rinci akan disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi
yang direncanakan, sesuai item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan
secara terpadu. Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya,
sedangkan harga satuan akan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan
masih berlaku atau berpedoman pada survey harga pasar.

Metode perhitungan harga satuan akan dibuat, analisis harga satuan


menggunakan metoda dan acuan yang baku berdasarkan faktor-
faktor/parameter :
• Tenaga
• Material
• Peralatan
• Sosial
• Pajak
• Overhead
Keuntungan yang berlaku di daerah setempat.

LAPORAN PENDAHULUAN 2-45


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

BAB 3
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

3.1. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

Data sekunder sebagai pendukung perencanaan dalam melakukan analisa data


didapat dari hasil survey yang dilakukan oleh Dinas PU dan Penataan Ruang
Kabupaten Muara Enim atau dari instansi terkait. Data tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Data Lalu lintas
2. Data History Penanganan
3. Data Curah Hujan
4. Data Harga dasar bahan, upah dan alat
5. Data pendukung lainnya

3.2. PENGUMPULAN DATA PRIMER

Data primer dilakukan pengambilan data oleh konsultan baik data lapangan atau
analisa laboratorium, data-data tersebut serta prosedur pengambilan adalah
sebagai berikut :

1. Data Topografi
Data topografi didapatkan dengan tersebih dahulu melakukan pengambilan
data di lapangan, analisa data dan perhitungan data kemudian dilakukan
penggambaran secara digital. Prosedur pelaksanaannya adalah seberti pada
bagan alir berikiut ini :

LAPORAN PENDAHULUAN 3-1


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

MULAI

Perintisan Trase Jalan

Standart Teori ilmu Ukur


Pengecekan Alat Tanah dan Buku Petunjuk
Penggunaan Alat ukur

Pemasangan Patok-Patok

Pengukuran Titik control


Horizontal

Pengukuran Titik control


Vertikal
Pencatatan Hasil
Pengukuran dalam Buku
Ukur
Pengukuran Situasi

Pengukuran Penampang
Memanjang dan Melintang

Perhitungan dan
Penggambaran

SELESAI

Gbr. 3-1. Bagan Alir Pengukuran Topografi

LAPORAN PENDAHULUAN 3-2


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

2. Pengujian dengan Alat Bor Tangan


Metode pelaksanaan pekerjaan pengambilan sample tanah undisturb di
lapangan sebagai langkah awal untuk mendapatkan parameter tanah yang
diinginkan adalah sebagai berikut:
1. Memasang seperangkat alat bor dangkal yang terdiri dari “kop”, beberapa
stang besi yang dihubungkan oleh besi “T” untuk memutar alat bor
dangkal.
2. Menancapkan bor dangkal di permukaan tanah kemudian diputar sampai
alat bor masuk kedalam tanah.
3. Setelah alat bor dangkal masuk kedalam tanah dan mencapai kedalaman
yang diinginkan, alat tersebut ditarik keluar dan tanah yang tertinggal di
dalam “kop” diambil lalu dimasukkan ke dalam tabung.
4. Setelah tanah sample dimasukkan ke dalam tabung besi, lubang pada
tabung besi kemudian ditutup dengan lilin yang sebelumnya telah
dilelehkan.

Adapun sample tanah disturb diambil dari titik yang sama dengan sample
tanah undisturb hanya saja sample tanah ini cukup dimasukkan dalam karung
tanpa perlu di isolasi dari udara luar seperti halnya sample undisturb.

3. Data CBR DCP

a. Pengujian DCP memberikan suatu rekaman kekuatan yang menerus dari


kekuatan tanah (sub-grade) sedalam 90 cm
b. Dilakukan setiap interval 200 meter pada setiap ruas jalan yang
direncanakan.
c. Prosedur pelaksanaan meliputi : pemberat palu sebesar 9,07 kg yang
dijatuhkan melalui tiang besi pengarah yang bergaris tengah 16 mm (5/8
inchi) setinggi 50,8 cm (20 inchi) dan memukul suatu landasan.
d. Besi baja bulat yang bergaris tengah 16 mm (5/8 inchi) dengan ujung
baja yang keras seluas 1,61 cm2 dengah sudut 30o ditanamkan dengan
pukulan-pukulan dari palu yang dijatuhkan.

LAPORAN PENDAHULUAN 3-3


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

e. Setiap 5 pukulan diukur dan dicatat penetrasi yang terjadi dengan alat
meteran bangunan, pencatatan pengukuran penetrasi dihitung dari ujung
kerucut dibawah permukaan dalam centimeter masing-masing setiap atau
setelah serangkaian pukulan. Pukulan dihentikan bila mencapai
kedalaman 90 cm dari permukaan tanah.
f. Dengan mengeplot total kedalaman penetrasi terhadap total jumlah
pukulan yang diperlukan untuk menancapkan ujung kerucut sampai
kedalaman –90 cm.
a. Dari titik-titik ploting tersebut ditarik garis linier dan dengan
menggunakan “template” model CBR pada sudut kanan bawah dapat
ditentukan nilai CBR.

4. Data CBR Laboratorium

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai


bahan-bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi ruas-ruas jalan yang dikerjakan. Informasi yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan ini adalah :
a. Setiap bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, tanah,
timbunan, batu.
b. Lokasi Quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah
yang ada.
c. Perkiraan harga satuan setiap jenis bahan.
d. Perkiraan jarak pengangkutan bahan dari lokasi quarry e base Camp
proyek.
e. Peta lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km. Sta).
f. Data yang diperoleh dicatat dalam formulir material Source (lampiran
Format Aplikasi.)

Setiap sample / contoh tanah dan material yang diambil dari lokasi Quarry
harus melalui serangkaian test dan pengujian bahan dan material di
laboraturium yang ditunjuk oleh direksi atau Laboraturium yang telah ter-
Akreditasi. Jenis Pemeriksaan dan pengujian tanah dan material di
laboratrium antara lain seperti yang ditunjukkan pada table 5berikut.

LAPORAN PENDAHULUAN 3-4


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Macam dan Jenis Pengujian Tanah/Material di Laboraturium

No. Jenis Pengujian Kode Pengujian Keterangan


SIFAT INDEKS
1 Kadar Air ASTM D 2216-92
2 Batas Sudut AST D 427-93
3 Batas Plastis ASTM D 4318-93 Kondisi Tanah Asli
4 Batas Cair SK-SNI M07-1989-F Di-ovensuhu 1000C
5 Analisa Saringan SNI 03-3423-1994
6 Berat Jenis ASTM D 854-92 Metode Rendaman
7 Kandungan Chloride K.H. Head, Vol. 1, 1984
8 Kandungan Carbonate K.H. Head, Vol. 1, 1984
9 Kandungan Sulphate K.H. Head, Vol. 1, 1984
SIFAT KUAT GESER TANAH
10 Direct Shear Test SNI 03-2813-1992 Kondisi Tanah Asli
KEPADATAN
11 CBR Test Metode Mix/Blend
SIFAT KELULUSAN
12 Permeabilitas K.H. Head, Vol. 1, 1984 Metode Falling
Head

LAPORAN PENDAHULUAN 3-5


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

4.1. JENIS LAPORAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama -
Muara Enim Pada Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim melalui
Sumber Dana APBD-P Tahun Anggaran 2022 Konsultan akan membuat laporan yang
jenis dan jumlahnya sesuai yang tercantum dalam KAK maupun kontrak, adapun
jenis laporan yang akan diserahkan adalah :

1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan diserahkan tidak lebih dari 15 hari yang tercantum dalam
KAK, berisikan: Pemahaman terhadap KAK, Metodologi dan Rencana Kerja,
Menyampaikan Kriteria Desain secara detail, Pengenalan Lokasi Awal, Organisasi
Pelaksanaan kegiatan, dan Jadwal pelaksanaan termasuk persiapan survei.

2. Laporan Antara
Laporan Antara diserahkan tidak lebih dari 30 hari yang tercantum dalam KAK,
berisikan: hasil pengumpulan data sekunder, survey pendahuluan survey
topografi, survey Hidrologi dan data lapangan survey geoteknik.

3. Laporan Akhir
Laporan Akhir yang berisikan proses perencanaan dan analisa perhitungan
perencanaan, Laporan Akhir terdiri dari:

LAPORAN PENDAHULUAN 4-1


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

4. Gambar Rencana Desain

Gambar rencana desain dibuat berdasarkan standar dokumen pelelangan yang


dikeluarkan LKPP dan spesifikasi teknisnya menggunakan standar tahun 2018.

5. Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya dibuat berdasarkan standar dokumen pelelangan yang


dikeluarkan LKPP dan spesifikasi teknisnya menggunakan standar tahun 2018.

6. HDD External

Berisikan Seluruh laporan – laporan, Dokumen Lelang dan Gambar

4.2. JUMLAH LAPORAN


Semua laporan akan disajikan dalam bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
Pejabat Pembuat Komitmen, dengan ukuran kertas format A4 sedangkan gambar
berukuran A-3, dan akan diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen setelah
dilakukan asistensi dan disetujui Pemimpin kegiatan, jenis dan jumlah laporan
adalah sebagai berikut :

JUMLAH DAN JENIS LAPORAN

Jumlah Jumlah
No. Jenis Hasil Pekerjaan
Asli Copy
1. Laporan Pendahuluan 1 buku 5 buku
2. Laporan Antara 1 buku 5 buku
3. Laporan Akhir 1 buku 5 buku
4. Gambar Rencana Desain 1 buku 5 buku
5. Rencana Anggaran Biaya 1 buku 5 buku
6. Laporan Akhir dalam HDD External - 1 buah

LAPORAN PENDAHULUAN 4-2


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

BAB 5
RENCANA KERJA DAN ORGANISASI KONSULTAN

5.1. RENCANA KERJA

5.1.1. UMUM
Didalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu
program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga
setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai
target sukses pekerjaan.

Program kerja yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan


dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of References (TOR).

Dalam penyusunan program kerja antara lain dan tidak terbatas berdasar
pada :
• Ruang lingkup pekerjaan
• Volume pekerjaan
• Batas waktu
• Keahlian personil
• Jumlah personil
• Peralatan yang dipakai
• Schedule mobilisasi
• Arahan Pemberi Tugas
• Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya

Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini :

LAPORAN PENDAHULUAN 5-1


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

5.1.2. RENCANA KERJA KONSULTAN

Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan


mutu yang tinggi akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal kerja yang
direncanakan.
Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan,
efisiensi dan waktu pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara
sistimatis dengan tujuan agar tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.

Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input konsultan dan untuk


menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu
mengikuti suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem kerja yang baik.
Hanya dengan cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat
dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar.

Tahapan dan aktivitas pekerjaan perencanaan teknik (detail engineering


design) meliputi sebagai berikut :

1. Persiapan awal
2. Koordinasi Konsultan dengan Penanggung jawab kegiatan dan
instansi terkait
3. Koordinasi team konsultan
4. Tahap detail engineering design :
a. Studi teknis
b. Penelaahan informasi dan data sekunder
c. Survai pendahuluan dan survai lapangan
d. Penyusunan perencanaan teknis
5. Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli
6. Penempatan tugas
7. Pengaturan logistik
8. Hubungan kerja (struktur organisasi) konsultan
9. Penggunaan program komputer untuk perencanaan

LAPORAN PENDAHULUAN 5-2


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

10. Pelaporan
11. Waktu pelaksanaan
12. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan

Rincian rencana kerja tersebut diatas disajikan dibawah ini.

5.1.3. PERSIAPAN AWAL


Segera setelah konsultan mengadakan mobilisasi, dimana Pemimpin Tim
(Team Leader) yang pertama telah dimobilisasi yang kemudian disusul
segera personil yang lain sesuai Manning Schedule (Jadwal penugasan
personil) dan atau sesuai kebutuhan aktivitas pekerjaan, team konsultan
segera mengadakan persiapan awal untuk pekerjaan Perencanaan Teknik
(Detail Engineering Design), antara lain dan tidak terbatas pada :

• Menata / penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor dll.


• Mempersiapkan perlengkapan pekerjaan survey.
• Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team konsultan.
• Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi-instansi dan
pihak-pihak terkait.
• Penyiapan format / form-form standar yang akan
diperlukan/digunakan selama periode pekerjaan.
• Pengumpulan data yang tersedia.
• Studi / analisa data yang tersedia.

5.1.4. KOORDINASI DENGAN PEMIMPIN PROYEK DAN INSTANSI


TERKAIT
1). Koordinasi konsultan dengan Penanggung Jawab Kegiatan
Representative Pemberi Tugas konsultan adalah PPK Pekerjaan DED
Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama - Muara Enim Dinas PU dan
Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim. Untuk itu, konsultan perlu

LAPORAN PENDAHULUAN 5-3


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

koordinasi dengan Pengendali Kegiatan dan dilakukan secara routine


serta dengan frekwensi yang cukup.
2). Koordinasi dengan instansi terkait
Dalam tahap perencanaan, konsultan juga akan melakukan koordinasi
dengan instansi yang terkait dengan scope pekerjaan, agar didapat
hasil yang tidak tumpang-tindih, produk desain yang sesuai program
rencana, mengikuti standar/peraturan yang tidak bertentangan, serta
masukan-masukan yang berguna untuk keperluan perencanaan.

5.1.5. KOORDINASI TEAM KONSULTAN

Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan


tugasnya sesuai dengan job description pada Term of References, juga
perlu ada koordinasi antara Team Leader (Pemimpin Tim) dengan
stafnya, seperti antara lain dan tidak terbatas pada :
a. Rapat dua mingguan antara Team Leader dan staff membahas :
• Masalah lapangan dan pemecahannya.
• Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran
pekerjaan.
b. Proffesional Staff (Tenaga Ahli) Konsultan akan melakukan kunjungan
sesuai dengan kebutuhan kelapangan pada waktu pekerjaan berjalan
untuk meyakinkan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
kontrak dan persyaratan-persyaratan teknis, standard-standard yang
berlaku, serta dapat sesuai dengan kondisi lapangan.
c. Pertemuan-pertemuan khusus antara Team Leader (Pemimpin Tim)
dengan team atau antar Staff konsultan dengan frekwensi yang
cukup atau sesuai kebutuhan agar terjadi komunikasi, koordinasi,
informasi yang baik serta membahas masalah-masalah teknis
perencanaan.

LAPORAN PENDAHULUAN 5-4


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

5.1.6. DETAIL ENGINEERING DESIGN

1). Studi teknis

Studi teknis terhadap seluruh aspek pekerjaan untuk memperoleh


informasi teknis maupun non teknis dari kondisi lapangan.

2). Penelaahan informasi dan data sekunder

Penelaahan informasi dan data sekunder dari Pemberi Tugas dan atau
instansi/unit lain terkait merupakan tahapan awal dari perencanaan
yang akan dilengkapi dengan studi dilapangan untuk mendapat
informasi teknis.

Dari informasi data sekunder ini akan membantu dalam menentukan


langkah-langkah pekerjaan survey lapangan yang akan digunakan
sebagai data penunjang rencana teknis.

3). Survey pendahuluan dan survai lapangan

Pengumpulan data lapangan yang perlu dilakukan yang berkaitan


dengan pekerjaan ini antara lain :
• Survey Pendahuluan
• Survey Pengukuran topografi
• Survey Penyelidikan Tanah
• Survey Hidrologi
• Survey inventarisasi jalan

4). Penyusunan perencanaan teknis

Tahap 1 :
• Pemahaman kriteria dan standard design.
• Evaluasi / analisa data hasil studi / analisa data lapangan.
• Evaluasi / analisa informasi dan data sekunder.
Tahap 2 :
• Pengumpulan data lapangan dan pengolahan seluruh data survey
lapangan.
• Koordinasi dengan Pemberi Tugas dan instansi terkait di daerah.

LAPORAN PENDAHULUAN 5-5


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Tahap 3 :
Evaluasi / analisa penggabungan tahap 1 dan tahap 2.
Tahap 4 :
Konsultasi dan persetujuan hasil tahap-tahap sebelumnya kepada
pihak Pemberi Tugas.
Tahap 5 :
Pengajuan konsep rencana teknik ( draft ) antara lain dan tidak
terbatas pada :
• Kriteria dan standard design.
• Gambar plan.
• Typical cross section.
Tahap 6 :
Perencanaan / perhitungan teknis.
Tahap 7 :
• Konsultasi dan persetujuan tahap 6.
• Revisi atau perbaikan, bila ada.
Tahap 8 :
Penggambaran, antara lain meliputi dan tidak terbatas pada :
• Gambar peta lokasi
• Tabel kuantitas pekerjaan
• Legenda
• Plan
• Potongan penampang memanjang
• Potongan penampang melintang
• Gambar struktur
• Gambar bangunan pelengkap
Tahap 9 :
• Asistensi gambar dan persetujuan kepada Pemberi Tugas.
• Selanjutnya revisi atau perbaikan gambar bila ada.
Tahap 10 :
• Pengajuan analisa kuantitas dan harga.

LAPORAN PENDAHULUAN 5-6


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

• Pengajuan analisa waktu pelaksanaan.

Tahap 11 :
Persetujuan dari Pemberi Tugas.
Tahap 12 :
Draft penyusunan dokumen pelelangan meliputi :
• Ketentuan lelang
• Syarat kontrak
• Spesifikasi umum/khusus
• Gambar rencana
• Daftar kuantitas dan biaya
Tahap 13 :
Persetujuan dokumen pelelangan.
Tahap 14 :
Penyerahan seluruh hasil akhir/dokumen-dokumen perencanaan.

LAPORAN PENDAHULUAN 5-7


Koordinasi
Internal hukum Draft Laporan
CV. ZALARY CONSULTANT

Asistensi, Konsultasi &


Perencanaan Koordinasidengan Perencanaan Laporan
Diskusi dengan
Awal PemimoinProyek Teknis Akhir
Pemberi Pekerjaan

Koordinasidengan Presentasi
Instansiterkait
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM

BLOK DIAGRAM RENCANA KERJA KONSULTAN

LAPORAN PENDAHULUAN
5-8
DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

5.2. ORGANISASI KONSULTAN


Dalam melaksanakan pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama -
Muara Enim pada Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim Tahun
Anggaran 2022, organisasi konsultan dapat dilihat pada Gbr 5-1. Struktur
Organisasi Konsultan.
Team Leader
APRI MURDIAN, ST

Ahli Teknik Jalan Ahli Geoteknik Ahli Estimasi Biaya


Qhodijah al qubro, ST Temy Eka Bhakti, ST Tony Yasa, ST

Surveyor 1
Drafter
Sofian
Yudha Tyone Putrayan
Surveyor 2
Operator Komputer
Sony Limarza
Balianto
Surveyor 3
Driver
Ivansyah
Rian Saputra
Surveyor 3
Noufal Fadlurrohman,

5.3. JADWAL PENUGASAN PERSONIL


Dalam melaksanakan pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama -
Muara Enim pada Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim Tahun
Anggaran 2022, organisasi konsultan dapat dilihat pada pada Tabel 5-1. Jadwal
Penugasan Personil Konsultan.

LAPORAN PENDAHULUAN 5-9


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Tabel . 5-1 Jadwal Penugasan Personil

TAHUN 2022
TANGGAL RENCANA Jumlah Total
No. JABATAN NAMA TENAGA AHLI
MOBILISASI DEMOBILISASI BULAN-1 (Bulan) OB
1 2 3 4
I. TENAGA AHLI

1 Team Leader Apri Murdian, ST 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00


2 Ahli Teknik Jalan Qhodijah AlQubro, ST 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
3 Ahli Geoteknik Temy Eka Bhakti, ST 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
4 Ahli Estimasi Biaya Toni Yasa, ST 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
III
TENAGA PENDUKUNG
.
1 Surveyor 1 Sofian 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
2 Surveyor 2 Sony Limarza 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
3 Surveyor 3 Ivansyah 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
4 Surveyor 4 Komar 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
5 Drafter 1 Yudha Tyone Putrayan 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
6 Operator Komputer Balianto 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00
7 Driver Rian Saputra 25 Nopember 25 Des. 2022 1,00 1,00

5.4. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam melaksanakan pekerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama -
Muara Enim pada Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim Tahun
Anggaran 2022, organisasi konsultan dapat dilihat pada Tabel 5-2. Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan.

Tabel . 5-2 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

WAKTU (MINGGU)
NO URAIAN KEGIATAN
I II III IV

1 PERSIAPAN √

2 PEMBAHASAN LAPORAN PENDAHULUAN √

SURVEY PENDAHULUAN DAN


3 √ √
PENGUMPULAN DATA

4 ANALISA DATA DAN KAJIAN TEKNIS √ √


5 PEMBAHASAN LAPORAN ANTARA

√ √
6 PERENCANAAN TEKNIS √


7 PEMBAHASAN DRAF LAPORAN AKHIR √


8 LAPORAN AKHIR

LAPORAN PENDAHULUAN 5-10


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Sedangkan Curve S yang memuat rencana progres pelaksanaan dapat dilihat


pada halaman berikut.

TIME SCHEDULE
Pekerjaan : DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas - Muara Enim
Lokasi : Desa Ujan Mas - Muara Enim
Kabupaten : Muara Enim
Waktu : 1 (satu) Bulan

JADWAL PELAKSANAAN (TAHUN 2022)


KONTRAK AWAL
RENCANA DAN BULAN
No Uraian Sat. Bobot 1 Ket.
REALISASI
Volume
% 1 2 3 4

100%
1 Koordinasi dan Administrasi 8,00
a. Koordinasi dan Administrasi OB 4,00 4,500 Rencana 4,500 1,125 1,125 1,125 1,125
Realisasi
b. Mobilisasi dan Demobilisasi OB 18,00 3,500 Rencana 3,500 1,750 1,750
90%
Realisasi
2 Survey Pendahuluan 9,000
a. Inventarisasi Kondisi Existing LS 1,00 4,000 Rencana 4,000 2,000 2,000
Realisasi
80%
b. Pengumpulan Data Sekunder LS 1,00 3,000 Rencana 3,000 3,000
Realisasi
c. Analisa Hasil Survey Pendahuluan BK 1,00 2,000 Rencana 2,000 2,000
Realisasi
70%
3 Survey Pengukuran Topograpi & Geometrik 49,000
a. Stasioning dan Pematokan LS 1,00 10,000 Rencana 10,000 10,000
Realisasi
b. Pengukuran Poligon+Long+Cross+Situasi LS 1,00 14,000 Rencana 14,000 14,000
60%
Realisasi
c. Perhitungan dan Pengambaran LS 1,00 17,000 Rencana 17,000 8,500 8,500
Realisasi
d. Analisa Hasil Survey Topograpi BK 1,00 8,000 Rencana 8,000 8,000
50%
Realisasi
4 Survey Penyelidikan Tanah 19,000
a. DCP TITIK 20,00 7,000 Rencana 7,000 7,000
Realisasi
40%
b. Test Pit TITIK 20,00 7,000 Rencana 7,000 7,000
Realisasi
d. Analisa dan Laporan Penyelidikan Tanah BK 1,00 5,000 Rencana 5,000 5,000
Realisasi
30%
5 Perencanaan, Pelaporan, dan Dokumen Tender 15,000
a. Laporan Pendahuluan BK 3,00 1,000 Rencana 1,000 1,000
Realisasi
b. Laporan Antara BK 3,00 2,000 Rencana 2,000 2,000
20%
Realisasi
d. Laporan Akhir BK 3,00 3,000 Rencana 3,000 3,000
Realisasi
e. Gambar Rencana Desain BK 3,00 4,000 Rencana 4,000 4,000
10%
Realisasi
f. Flas Disk BH 1,00 2,000 Rencana 2,000 2,000
Realisasi
g. Penyelenggaraan Presentasi KL 1,00 3,000 Rencana 3,000 3,000 0%
Realisasi
TOTAL BOBOT 100,000 100,00
Bobot Rencana Per minggu 5,875 62,625 16,625 14,875

Bobot Rencana Kumulatif - - 5,875 68,500 85,125 100,000

Kontrak Awal Bobot Realisasi Per Minggu


Bobot Realisasi Kumulatif - 100,000

Deviasi -

LAPORAN PENDAHULUAN 5-11


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

LAPORAN PENDAHULUAN 5-12


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

6.1. RENCANA RUAS JALAN


Lokasi perkerjaan DED Pembangunan Jalan Desa Ujan Mas Lama - Muara Enim
berada di antara Simpang ruas jalan Lintas Prabumulih-Muara Enim ke arah Ujan
Mas Lama menuju ke Sp. Jalan HTI sepanjang +/-22,866 Km,

6.2. PETA LOKASI PEKERJAAN

Gambar 6.1. Peta Lokasi

6.3. KONDISI UMUM LOKASI PEKERJAAN

Kondisi umum area rencana ruas jalan tersebut adalah perkebunan dan
pemukiman warga.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari foto dokumentasi.

LAPORAN PENDAHULUAN 6-1


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

Table 6.2. Data Kondisi Jalan


Lebar Tipe
No. Panjang Lebar Perkerasan Titik Pengenal Koordinat
Nama Ruas Bahu Bahu
Ruas
Km’ m’ Jenis Kondisi m’ Awal Akhir Awal Akhir
Ns Simpang Ujan Mas 22,86 7,00 Agregat Rusak - - Simpang Ujan Simpang E = 362.721,00 E= 359.830,00
Lama (Jl. Lintas Mas Lama HTI S= 9.608.102,00 S= 9.597.973,00
Prabumulih-Muara
Enim) – Simpang
HTI

LAPORAN PENDAHULUAN 6-2


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

6.4. FOTO DOKUMENTASI KONDISI EXISTING JALAN


SIMPANG PADANG KARET

LAPORAN PENDAHULUAN 6-3


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

SIMPANG AIR PRIKAN

LAPORAN PENDAHULUAN 6-4


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

BAB 7
RENCANA KEGIATAN SELANJUTNYA

7.1. Rencana Kegiatan Selanjutnya

Kegiatan yang akan dilakukan pada bulan selanjutnya adalah :


1) Tahap pengumpulan data lapangan
2) Tahap analisa data lapangan, perencanaan dan penggambaran.
3) Tahap pengadaan dokumen lelang.

Dari tahapan diatas dapt diuraikan beberapa kegiatan yang akan dilakukan
oleh Konsultan yaitu :
1) Tahapan Pengumpulan data lapangan.
• Survey Data lapangan
Dalam survey ini diambil data-data :
✓ Survei Perkerasan Jalan
− Survey Kondisi Permukaan Perkerasan
− Survai Kondisi Struktur Perkerasan
✓ Survai Inventarisasi jalan
✓ Survai Inventari Bangunan Pelengkap
✓ Survai Inventarisasi Utilitas
✓ Pengukuran Topografi
✓ Survai Inventarisasi sungai / saluran irigasi
• Survai Penyelidikan Tanah yang terdiri dari :
✓ Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
✓ Test Pit / Sumur Uji kemudian dianalisa di Laboratorium
✓ Survai Sumber Material

LAPORAN PENDAHULUAN 7-1


DED PEMBANGUNAN JALAN DESA UJAN MAS LAMA-MUARA ENIM
CV. ZALARY CONSULTANT

• Survai Harga Dasar Bahan dan Upah

2) Tahapan Analisa data lapangan, dan perencanaan


• Perencanaan Geometrik
• Perencanaan Tebal Perkerasan
• Perencanaan Drainase
• Perencanaan Bangunan Pelengkap

3) Penggambaran
4) Perhitungan volume dan perkiraan biaya
5) Penyiapan spesifikasi teknik

LAPORAN PENDAHULUAN 7-2

Anda mungkin juga menyukai