Anda di halaman 1dari 44

IDENTIFIKASI PROSES PENYUSUNAN RENCANA

KERJA BAPPEDA TERHADAP KESESUAIAN


PERATURAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI NOMOR
050-5889 TAHUN 2021
(STUDI KASUS: KABUPATEN PESAWARAN)

LAPORAN KERJA PRAKTIK


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN
PESAWARAN
Disusun sebagai salah satu syarat Mata Kuliah Kerja Praktik

Eka Siska Natalia


119220060

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktik diajukan oleh:


Nama : Eka Siska Natalia
NIM : 119220060
Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota
Jurusan : Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Judul :“Identifikasi Proses Penyusunan Rencana Kerja Bappeda
Terhadap Kesesuaian Peraturan Kementerian Dalam Negeri Nomor
050-5889 Tahun 2021 ”

Lampung Selatan, Agustus 2022


Menyetujui,

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran i


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Kerja Praktik di Dinas Badan
Perencanaan Pembangunan daerah Kabupaten Pesawaran dengan judul
“Identifikasi Proses Penyusunan Rencana Kerja Bappeda Terhadap Kesesuaian
Peraturan Kementerian Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021” dalam
menyusun laporan kerja praktik ini tepat pada waktunya. Kegiatan Kerja Praktik
ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Kerja Praktik pada
semester VII Tahun 2022 di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Institut Teknologi Sumatera. Selama menjalankan Kerja Praktik ini penulis
menerima banyak bantuan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian kerja
praktik maupun dalam penyusun laporan ini. Saya juga mengucapkan rasa
terimakasih secara khusus kepada pihak-pihak yang telah membantu yaitu :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan berkat-Nya;
2. Bapak dan Ibu Saya, Jumadi dan Warsini selaku orang tua yang telah banyak
memberikan dukungan, doa, dan kepercayaan sehingga menjadi motivasi
terbesar untuk terus berkarya dan menuntut ilmu;
3. Bapak M. Abdul Mubdi Binar, S.T,.M.T selaku dosen wali Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota;
4. Bapak Adhytia Hidayat, S.Sos., M.Eng. selaku kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Pesawaran;
5. Bapak Kusdandy Kunang, S.Pt. selaku sekretaris Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Pesawaran;
6. Ibu Wyndia Sertiteni, S.T,.M.T selaku kepala sub Bidang Program Evaluasi
dan pelaporan;
7. Bapak Muhammad Fuaedi Hamami, S.T. selaku pembimbing selama
melaksanakan kerja praktik yang telah membagikan ilmu baru terkait dunia
kerja, serta memberi masukan di setiap progres pengerjaan;
8. Teman-Teman seperjuangan Thamara Salsa Stevany, Ulfi Apriani Lutfia, Vera
Valencia, Laksono N. P. Yudha, Yosafhat Christ Hasian Hasibuan, Vindho

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran ii


Erman dan Yonatan Manogu Tua Saragih yang telah menemani selama
kegiatan kerja praktik yang berlangsung di Dinas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
9. Segenap pegawai dan staf Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Pesawaran yang telah membantu dan memberikan suasana hangat
dan kekeluargaan;
10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu namun belum sempat
disebutkan satu per satu.

Saya berharap untuk semua kebaikan yang telah diberikan mampu


mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Demikian
Laporan ini telah disusun, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mohon maaf atas segala
kekurangan dan terima kasih.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran iii


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 5
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1. 1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Sistematika Penulisan 3
BAB II 5
TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Rencana Kerja Pembangunan Daerah 5
2.2 Landasan Hukum Penyusunan Renja 6
2.3 Anggaran 7
2.3.1 Manfaat Anggaran 7
2.4 Perencanaan 8
2.5 Pembangunan 8
2.6 Reduksi Data 9
BAB III 10
PROFIL TEMPAT KERJA PRAKTIK 10
3.1 Deskripsi Instansi Kerja Praktik 10
3.2 Struktur Organisasi/Unit Organisasi 11
3.3 Tugas Utama dan Fungsi Sekretariat 13
3.4 Kedudukan dan Tugas Sebagai Praktikan 17
BAB IV 19
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK 19
4.1 Proses Kerja Praktik 19
4.1.1 Timeline Kegiatan Kerja Praktik 20
4.1.2 Rangkaiaan Kegiatan 21
4.1.3 Metode Pengambilan Data 21
4.1.4 Metode Pengolahan Data 22
4.1.5 Ruang Lingkup Materi 22
4.1.6 Ruang Lingkup Wilayah 22

iv
4.2 Hasil dan Pembahasan 24
4.2.1 Analisis Terhadap Proses Penyusunan Rencana Kerja (Renja) 24
4.2.3 Identifikasi Perubahan Isi Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020
Menjadi Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021 27
4.2.4 Analisis Kesesuaian Penyusunan Renja Dengan Kepmendagri
050-5889 Tahun 2021 30
4.3 Pelaksanaan Tugas Tambahan 31
BAB V 33
PENUTUP 33
5.1 Kesimpulan 33
5.2 Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 36

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 - Struktur Organisasi Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah 12
Gambar 2. Bagan Kedudukan Praktikan 17
Gambar 4.1 Peta Lokasi Studi 22
Gambar 4.2 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Perubahan
Kepmendagri 28

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran v


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Praktikan Selama Kerja Praktik 19


Tabel 4.2 Prosedur Pelaksanaan Pembuatan Renja 24

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran vi


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dipaparkan secara umum mengenai latar belakang
pelaksanaan kerja praktik, tujuan kerja praktik dan sistematika penulisan laporan
kerja praktik

1. 1 Latar Belakang
Pada proses pengembangan pengetahuan yang dijalani selama menempuh
pendidikan dibangku perkuliahan tidak hanya didapat melalui pemahaman secara
materi namun juga harus dengan melakukan praktik, dimana hal tersebut mampu
dilakukan di jam kelas maupun diluar jam kelas. Dalam mewujudkan hal tersebut,
salah satu cara yang dilakukan untuk merealisasikan pengetahuan dan
meningkatkan pemahaman mahasiswa maka dilaksanakannya mata kuliah Kerja
Praktik (KP).
Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib dengan beban
2 sks yang telah disediakan oleh pihak kampus sebagai salah satu cara dalam
mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki kemampuan dasar pemahaman dalam
dunia kerja dan salah satu sarana mahasiswa dalam mengimplementasikan
pemahaman dan ilmu yang telah diperoleh saat menjadi mahasiswa Perencanaan
Wilayah dan Kota Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan Institut
Teknologi Sumatera. Dalam pelaksanaannya Kerja Praktik dilakukan oleh
mahasiswa dengan melakukan magang pada instansi pemerintahan atau di sebuah
perusahaan secara terbimbing dan terpadu.
Dengan adanya mata kuliah Kerja Praktik (KP) diharapkan mahasiswa
mampu meningkatkan wawasan diri terkait suatu bidang keilmuan yang diperoleh
melalui pembelajaran di instansi pemerintah atau di suatu perusahan. Pemilihan
instansi dan perusahaan harus mampu menyesuaikan dengan bidang lingkup
keilmuan pada program studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Pemilihan instansi
pemerintahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesawaran
(BAPPEDA) menjadi tempat tujuan Kerja Praktik, karena didalam sistem kerja
yang dijalankan oleh Bappeda mengacu pada perencanaan baik secara spasial dan
juga aspasial dimana hal tersebut cukup berkaitan dengan lingkup keilmuan

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 1


Perencanaan Wilayah dan Kota yang didalamnya juga mempelajari keilmuan
perencanaan spasial dan aspasial.
Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan di Bappeda adalah dalam
penyusunan RKPD, Renstra dan Renja Bappeda. Adapun yang menjadi kebutuhan
utama Bappeda salah satunya yaitu penyusunan Renja, dimana Renja sendiri
merupakan salah satu dokumen yang digunakan dalam pengimplementasian dari
hasil penyusunan RKPD dan RPJMD. Sebagai sebuah dokumen resmi Perangkat
Daerah, Renja mempunyai kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara
perencanaan pada Perangkat Daerah dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan strategis jangka menengah (RPJMD)
daerah dan Renstra OPD yang menjadi satu kesatuan untuk mendukung
pencapaian Visi dan Misi Daerah. Renja OPD disusun oleh masing-masing
Perangkat Daerah secara terpadu, partisipatif dan demokratis. Renja OPD
digunakan sebagai dasar untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
Perangkat Daerah untuk penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten dan sebagai dasar pengusulan program/kegiatan yang akan
dibiayai APBD Provinsi dan APBN. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan
penyusunan Renja, maka praktikan memilih topik bahasan terkait Renja itu
sendiri, dalam hal ini praktikan mengidentifikasi terkait bagaimana proses
penyusunan Renja terhadap kesesuaian dengan peraturan yang mengikat dalam
pembentukan Renja, yaitu disesuaikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 050-5889 Tahun 2021. Dalam proses mengidentifikasi praktikan
melakukan tiga hal identifikasi dimana terkait tahapan penyusunan Renja, tabulasi
perbandingan antara peraturan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
050-5889 Tahun 2021 dengan peraturan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
050-3708 Tahun 2020 dan kesesuaian Renja terhadap arahan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021.

1.2 Tujuan
Berikut adalah tujuan dari pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik yang
dilakukan mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota:
1. Mahasiswa mampu memenuhi nilai kelulusan mata kuliah Kerja Praktik yang
terdapat dalam kurikulum pembelajaran dengan baik, sebagai salah satu syarat

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 2


akademik untuk mahasiswa strata-1 program studi Perencanaan Wilayah dan
Kota
2. Mahasiswa mampu mendapat pengalaman dan pengetahuan baik secara soft
skill dan hard skill
3. Mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh selama
melakukan perkuliahan Kerja Praktik baik dalam instansi pemerintahan
maupun perusahaan.

1.3 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dibuat Laporan Kerja Praktik dibuat secara
komprehensif yang terdiri atas:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dipaparkan secara umum mengenai latar belakang
pelaksanaan kerja praktik, tujuan kerja praktik dan sistematika penulisan laporan
kerja praktik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Di Dalam bab ini akan dipaparkan secara umum mengenai berbagai teori
dan istilah yang berkaitan dengan kerja praktik yang dilakukan

BAB III PROFIL TEMPAT KERJA PRAKTIK


Pada bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi instansi tempat kerja
praktik dilakukan yang mencakup gambaran umum dan sejarah instansi, struktur
organisasi atau unit organisasi tempat pelaksanaan kerja praktik

BAB IV PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK


Pada bab ini menjelaskan tentang bagaimana proses pelaksanaan kerja
praktik yang dilakukan oleh praktikan di instansi Kerja Praktik selanjutnya akan
diisi tentang paparan hasil dan pembahasan dari topik yang dibahas saat
melakukan Kerja Praktik

BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran hasil kerja praktik. Kesimpulan
didasarkan atas proses dan hasil rangkaian kegiatan metode/prosedur/analisis yang

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 3


dilaksanakan oleh praktikan di tempat Kerja Praktik. Saran yang disampaikan
mencakup saran untuk tempat Kerja Praktik, saran untuk calon praktikan, dan
saran untuk masukan memperbaiki kurikulum Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 4


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Di Dalam bab ini akan dipaparkan secara umum mengenai berbagai teori
dan istilah yang berkaitan dengan kerja praktik yang dilakukan

2.1 Rencana Kerja Pembangunan Daerah


Renja merupakan dokumen yang akan selalu mengalami pembaharuan
dalam jangka waktu setiap 1 tahun sekali, di dalam penyusunan Renja sendiri
terdapat program dan kegiatan prioritas yang nantinya akan dilaksanakan oleh
Perangkat Daerah dalam kurun waktu satu tahun berjalan. Sebagai sebuah
dokumen resmi Perangkat Daerah, Renja mempunyai kedudukan yang strategis
yaitu menjembatani antara perencanaan pada Perangkat Daerah dengan Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan strategis
jangka menengah (RPJMD) daerah dan Renstra OPD yang menjadi satu kesatuan
untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Daerah.
Renja OPD disusun oleh masing-masing Perangkat Daerah secara terpadu,
partisipatif dan demokratis. Renja OPD digunakan sebagai dasar untuk
penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Perangkat Daerah untuk
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten dan
sebagai dasar pengusulan program atau kegiatan yang akan dibiayai APBD
Provinsi dan APBN. Dokumen Renja pada dasarnya merupakan suatu proses
pemikiran strategis untuk menyikapi isu-isu yang berkembang dan
mengimplementasikannya dalam program dan kegiatan OPD. Dalam prosesnya,
penyusunan rancangan Renja OPD mengacu pada kerangka arahan yang
dirumuskan dalam rancangan awal RKPD. Oleh karena itu, Prinsip penyusunan :
1. Substansi Renja OPD merupakan perbaikan dari materi Rancangan Renja
OPD yang disesuaikan dengan Renstra OPD.
2. Program dan kegiatan dirinci menurut sumber pendanaan yang diusulkan.
3. Program dan kegiatan yang direncanakan memuat tolok ukur kinerja keluaran,
target capaian program/kegiatan, target keluaran kegiatan, total dana yang
diperlukan kegiatan.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 5


4. Renja OPD merupakan dokumen resmi program dan kegiatan OPD yang akan
dilaksanakan dalam tahun rencana dan merupakan acuan dalam penyusunan
RKA OPD setelah memperhatikan Kebijakan Umum (KUA) serta Prioritas
dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).

2.2 Landasan Hukum Penyusunan Renja


Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renja OPD adalah
sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintahan Pusat dan Daerah;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Pesawaran di Provinsi Lampung) Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4749);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah beserta perubahannya terakhir Permendagri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 6


Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah;
9. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 06 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Lampung Tahun
2005-2025;
10. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun
2019-2024;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 23 Tahun 2011 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pesawaran Tahun
2005-2025;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 2 Tahun 2021 tentang
RPJMD Kabupaten Pesawaran 2021-2026;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pesawaran.

2.3 Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang terbentuk secara sistematis dalam
bentuk angka dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit moneter yang meliputi
seluruh kegiatan dalam perusahaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
(periode). Karena anggaran sendiri disusun dalam bentuk moneter maka sering
disebut dengan rencana keuangan.

2.3.1 Manfaat Anggaran

Secara lebih konseptual penganggaran merupakan sebuah cara dalam


manajemen terkait pendapatan, biaya dan hal lainnya yang berkaitan dengan
transaksi keuangan dalam waktu tertentu. Penyusunan anggaran dilakukan dalam

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 7


mengefisiensikan waktu yang dimiliki, dan berikut adalah manfaat yang didapat
saat melakukan penyusunan anggaran.
1. Adanya perencanaan terpadu
2. Sebagai Pedoman Pelaksanaan kegiatan Perusahaan
3. Sebagai Alat Koordinasi
4. Sebagai Alat Pengawasan Kerja
5. Sebagai Alat Evaluasi Kegiatan Perusahaan

2.4 Perencanaan
perencanaan sendiri memiliki beberapa makna, yaitu:
1. Menurut Adler dalam Rustiadi (2008), perencanaan adalah suatu proses
menentukan apa yang ingin dicapai dimasa yang akan datang serta
menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
2. Albert Waterston menyebutkan, perencanaan adalah melihat kedepan
dengan mengambil pilihan berbagai alternatif dari kegiatan untuk
mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti agar supaya
pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan.
3. Menurut Handoko , perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen
memutuskan tujuan dan cara mencapainya dengan melakukan pemilihan
sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Berdasarkan beberapa uraian yang terdapat diatas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa perencanaan adalah sebuah tahap awal yang dilakukan dalam
menentukan tahapan apa saja yang nantinya akan dilakukan, serta memilih
alternatif dari berbagai alternatif dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.5 Pembangunan
Pembangunan sendiri memiliki makna, diantaranya menurut Todaro,
pembangunan sendiri memiliki beberapa bagian yang didalamnya terdapat tiga
komponen dasar, sebagai basis konseptual dan pedoman praktis dalam memahami
pembangunan yang paling hakiki, meningkatkan rasa harga diri atau jati diri, serta
adanya kebebasan dalam memilih. pembangunan merupakan sebuah proses yang

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 8


isinya multidimensional yang mampu mencakup berbagai hal yang mendasar
terhadap struktur sosial sikap-sikap masyarakat dan institusi nasional dan juga
mengejar akselerasi dari pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan
pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.

2.6 Reduksi Data

Reduksi data adalah salah satu teknik yang digunakan saat melakukan
analisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Reduksi data
dapat diartikan sebagai proses dalam pemilahan data, perumusan pada proses
penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan perubahan rupa data yang akan
muncul dari catatan tertulis dari hasil data lapangan. reduksi data dilakukan secara
berkala dan terus-menerus saat proses analisis data kualitatif berlangsung.
Reduksi data sendiri merupakan bagian yang menjadi satu kesatuan dalam proses
pengolahan data, saat melakukan reduksi data ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antaranya memisahkan bagian data mana yang akan digunakan dan
data bagian mana yang akan dibuang, melakukan penajaman analisis, melakukan
penggolongan data, dan pengarahan data sehingga data mampu diorganisasikan
sedemikian rupa sebagai bahan dalam penarikan kesimpulan.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 9


BAB III
PROFIL TEMPAT KERJA PRAKTIK

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi instansi tempat kerja
praktik dilakukan yang mencakup gambaran umum dan sejarah instansi, struktur
organisasi atau unit organisasi tempat pelaksanaan kerja praktik

3.1 Deskripsi Instansi Kerja Praktik


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang berada di Kabupaten
Pesawaran merupakan salah satu instansi pemerintahan yang terbentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 4 Tahun 2021
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pesawaran, yang
merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung, dimana secara umum
tugas pokok BAPPEDA Kabupaten Pesawaran yang kemudian dijelaskan dalam
Peraturan Bupati Pesawaran Tahun 2021 Bab II bagian kesatu pasal 3 tentang
“Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi”.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran
memiliki tugas dan fungsi dalam proses pembangunan wilayah khususnya di
Kabupaten Pesawaran sendiri. Perencanaan pembangunan dilakukan secara terus
menerus dengan melakukan penyusunan program pembangunan tahunan dan juga
dalam proses perencanaan anggaran pembangunan daerah BAPPEDA ikut
berperan didalamnya. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) kabupaten pesawaran yaitu membantu bupati
melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintahan kabupaten di bidang perencanaan, dengan menyelenggarakan
fungsinya sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis perencanaan daerah;
b. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan perencanaan dan
pengendalian pembangunan daerah;
c. Menyelenggarakan pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan
daerah;

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 10


d. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan rencana pembangunan
jangka panjang daerah (RPJPD) Kabupaten Pesawaran;
e. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan rencana pembangunan
jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Pesawaran;
f. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan rencana kerja pemerintah
daerah (RKPD) Kabupaten Pesawaran;
g. Menyelenggarakan penyusunan kebijakan umum APBD bersama-sama
dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah;
h. Menyelenggarakan penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara
bersama-sama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah;
i. Menyelenggarakan penyusunan RAPBD Kabupaten bersama-sama dengan
Tim Anggaran Pemerintah Daerah;
j. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
pembangunan daerah;
k. Menyelenggarakan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan
daerah;
l. Menyelenggarakan penyusunan petunjuk perencanaan dan pengendalian
pembangunan daerah;
m. Menyelenggarakan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan daerah;
n. Menyelenggarakan penetapan pedoman dan standar perencanaan
pembangunan daerah, Kecamatan dan Desa;
o. Menyelenggarakan penetapan petunjuk pengembangan wilayah, kawasan dan
lingkungan perkotaan skala kabupaten;
p. Menyelenggarakan pelaksanaan kerjasama pembangunan antara daerah
kabupaten/kota dan antara daerah kabupaten/kota dengan swasta dalam dan
luar negeri;
q. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai ketentuan.

3.2 Struktur Organisasi/Unit Organisasi


Berdasarkan Struktur Organisasi Bappeda yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Bupati Pesawaran pada Tahun 2021 dan berikut struktur Bappeda Kabupaten
Pesawaran:

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 11


Gambar 3.1 - Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Sumber: Peraturan Bupati Pesawaran Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Pesawaran

Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Pesawaran :


a. Kepala Badan
b. Sekretariat, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Program; dan
3. Kelompok Jabatan Fungsional.
c. Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, membawahi :
1. Kelompok Substansi Perencanaan dan Pendanaan;
2. Kelompok Substansi Data dan Informasi; dan
3. Kelompok Substansi Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan.
d. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia,
membawahi :
1. Kelompok Substansi Pemerintahan;
2. Kelompok Substansi Pembangunan Manusia; dan
3. Kelompok Substansi Data dan Informasi Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 12


e. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, membawahi :
1. Kelompok Substansi Perekonomian;
2. Kelompok Substansi Sumber Daya Alam; dan
3. Kelompok Substansi Data dan Informasi Perekonomian dan
SDA.
f. Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, membawahi :
1. Kelompok Substansi Infrastruktur;
2. Kelompok Substansi Kewilayahan; dan
3. Kelompok Substansi Data dan Informasi Infrastruktur dan
Kewilayahan.
g. Kelompok Jabatan fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

3.3 Tugas Utama dan Fungsi Sekretariat


Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang merupakan unsur staf yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah. Sekretariat mempunyai tugas merumuskan, melaksanakan,
mengembangkan dan mensosialisasikan penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan badan.
1. Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. Merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan
mensosialisasikan pengoordinasian kegiatan di Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA);
b. Merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan
mensosialisasikan pengoordinasian dan penyusunan
rencana, program, dan anggaran di Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA);
c. Merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan
mensosialisasikan pengoordinasian pelaksanaan
Musrenbang (RPJPD, RPJMD dan RKPD);

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 13


d. Penyusunan kerangka regulasi dalam perencanaan
pembangunan daerah pada BAPPEDA;
e. Merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan
mensosialisasikan pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian,
keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat, arsip, dan dokumentasi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA);
f. Merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan
mensosialisasikan pembinaan dan penataan organisasi dan
tata laksana;
g. Merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan
mensosialisasikan penyelenggaraan pengelolaan barang
milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa;
h. Merumuskan, melaksanakan, mengembangkan dan
mensosialisasikan pengoordinasian pemantauan, evaluasi,
pengendalian dan penilaian atas capaian pelaksanaan
rencana pembangunan daerah serta kinerja pengadaan
barang/jasa milik negara; dan
i. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
Badan sesuai.
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
2.1 Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
memproses, merancang, menyusun, melakukan dan mengerjakan
pelaksanaan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian,
perlengkapan serta administrasi surat menyurat dan barang
inventaris kantor.
2.2 Sub bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan
fungsi :

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 14


a. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan penghimpunan kebijakan teknis
administrasi kepegawaian sesuai kebutuhan
sebagai dasar pelaksanaan tugas;
b. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan pelaksanaan penyusunan rencana
pengelolaan administrasi kepegawaian berdasarkan
pedoman untuk;
c. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan penyusunan rencana kebutuhan
pegawai sesuai formasi untuk optimalisasi
pelaksanaan tugas unit;
d. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan pembuatan usulan permintaan
pegawai sesuai kebutuhan untuk kelancaran tugas
unit;
e. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan penyusunan daftar induk
kepegawaian sesuai petunjuk pelaksanaan/petunjuk
teknis untuk tertibnya administrasi kepegawaian;
f. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan pengelolaan administrasi
kepegawaian melalui DUK dan Nominatif untuk
tertibnya administrasi kepegawaian;
g. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan konsultasi pelaksanaan tugas dengan
atasan, baik lisan maupun tertulis untuk
memperoleh petunjuk lebih lanjut;
h. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan pengoordinasian pelaksanaan tugas
dengan para kepala sub bagian melalui
rapat/pertemuan untuk penyatuan pendapat;

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 15


i. Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara
berkala sebagai bahan evaluasi; dan
j. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan atasan
sesuai dengan ketentuan;
3. Sub bagian Program dipimpin oleh seorang kepala Sub bagian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
3.1 Sub bagian Program mempunyai tugas memproses,
merancang, menyusun, melakukan dan mengerjakan pelaksanaan
penyusunan program kerja Perencanaan dan Pelaporan.
3.2 Kepala Sub bagian Program, Evaluasi & Pelaporan
menyelenggarakan fungsi :
a. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan penyiapan pelaksanaan Musrenbang
(RPJPD, RPJMD dan RKPD);
b. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan penyusunan kerangka regulasi dalam
perencanaan pembangunan daerah;
c. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan penyiapan bahan koordinasi
penyusunan rencana strategis Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
d. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan penyiapan bahan koordinasi
penyusunan program dan rencana kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
e. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan koordinasi penyelenggaraan layanan
dukungan kegiatan perencanaan pembangunan
daerah di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
f. Memproses, merancang, menyusun, melakukan dan
mengerjakan pelaksanaan pelaporan tentang

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 16


kinerja program/kegiatan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah; dan
g. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan Sekretaris
sesuai dengan ketentuan.
4. Dalam hal pelaksanaan pengelolaan kegiatan unit kerja sekretariat,
dapat dibentuk Kelompok Substansi Jabatan Fungsional Keuangan dan
Aset.

3.4 Kedudukan dan Tugas Sebagai Praktikan

Gambar 2. Bagan Kedudukan Praktikan


Sumber: Peraturan Bupati Pesawaran Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Pesawaran

Dalam pelaksanaan kerja praktik di BAPPEDA Kabupaten Pesawaran ,


kedudukan Praktikan berada di bagian Sekretariat. Dimana dalam sekretariat
dibagi lagi kedalam tiga sub bidang, yaitu diantaranya sub bagian umum dan
kepegawaian, sub bagian program dan sub bagian koordinator/kelompok jabatan
fungsional . Praktikan berada dibawah naungan Bapak Kusdandy Kunang, S.Pt
selaku Sekretariat Bappeda, Ibu Wyndia sertiteni, S.T., M.T selaku kepala sub
bagian program dan Bapak Dedy hermawan, S.Kom sebagai kepala sub bagian
umum dan kepegawaian. Selama pelaksanaan kerja praktik praktikan terlibat
dalam beberapa kegiatan diantaranya yaitu penyusunan dokumen Renja dimana
dalam hal ini tugas praktikan melakukan input data rincian kegiatan dan

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 17


pengecekan ulang terkait sub kegiatan dan satuan yang digunakan dalam arahan
penyusunan RENJA Bappeda Tahun 2023.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 18


BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

Pada bab ini menjelaskan tentang bagaimana proses pelaksanaan kerja


praktik yang dilakukan oleh praktikan di instansi Kerja Praktik selanjutnya akan
diisi tentang paparan hasil dan pembahasan dari topik yang dibahas saat
melakukan Kerja Praktik

4.1 Proses Kerja Praktik


Pada proses pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan oleh seorang praktikan
yaitu terlebih dahulu dimulai dengan melakukan administrasi perizinan kepada
pihak dosen wali, program studi dan juga kepada jurusan kemudian setelah
administrasi perizinan telah dilakukan maka akan mendapatkan output yaitu surat
perintah tugas kerja praktik, dari surat perintah tugas tersebut praktikan dapat
mengajukannya kepada instansi atau pihak lembaga yang akan dijadikan tempat
menjalankan kerja praktik. Pelaksanaan kerja praktik yang dilakukan dalam 45
hari kerja, dalam pelaksanaan kerja praktik dilakukan pula beberapa tahapan
dalam menjalankan tugas yang diberikan instansi, yaitu berikut tahapan saat
menjalankan tugas sebagai praktikan yang diberikan oleh instansi:
1. Penempatan Praktikan
Proses awal yang dilaksanakan yaitu dengan penempatan praktikan pada
setiap bidang yang ada, dalam prosesnya praktikan akan ditentukan
penempatan kerja dengan melihat terhadap kebutuhan tenaga kerja dan
kemampuan yang dimiliki oleh praktikan itu sendiri.
2. Perumusan Bahasan Topik Kerja Praktik
Pada proses ini selama melakukan kerja praktik dalam jangka waktu yang
dianggap cukup maka seorang praktikan diharapkan untuk dapat mulai
memahami dan menentukan topik bahasan dalam penelitian yang akan
dikaji dan dianalisis sebagai bahan pembuatan laporan kerja praktik.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan Data dilakukan dalam rangka untuk mencari keperluan
dalam pembuatan laporan kerja praktik nantinya, data yang dibutuhkan

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 19


dapat berupa data sekunder, dimana data tersebut yang nantinya akan
menjadi acuan dalam menganalisis.
4. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua data telah diperoleh dan diolah
sesuai dengan kebutuhan. adapun keluaran yang ingin dihasilkan dari
prosess pengolahan data diantaranya kesesuaian Renja Bappeda 2023
terhadap peraturan Kemendagri 050-5889 Tahun 2021. Analisis dilakukan
dengan melihat hasil evaluasi, serta melihat pada dokumen Renja
Bappeda apakah terkait kesesuain sudah sesuai dengan peraturan yang ada.
Selanjutnya dari hasil pengolahan data melalui reduksi data kemudian
dianalisis untuk menjadi bahan penilaian kesesuain terhadap pembuatan
Renja yang menjadi landasan dalam perencanaan pembangunan daerah
pesawaran pada periode yang telah ditentukan.
Proses pelaksanaan Kerja Praktik sendiri dimulai dari tanggal 13 Juni - 15
Agustus 2022, dan berikut adalah timeline mingguan yang dilakukan.

4.1.1 Timeline Kegiatan Kerja Praktik

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Praktikan Selama Kerja Praktik

Sumber : Praktikan, 2022

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 20


Rangkaian timeline kegiatan yang dilakukan sewaktu kerja praktik
berlangsung dijabarkan lebih jelas pada lembar logbook praktikan pada tabel
terlampir. Berdasarkan rangkaian kegiatan dalam membantu Menyusun REncana
Kerja Bappeda Kabupaten Pesawaran 2023.

4.1.2 Rangkaiaan Kegiatan

Kegiatan kerja praktik yang dilaksanakan di Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran yaitu praktikan belajar
bagaimana menyusun, meninjau dan menganalisis dokumen Renja Tahun 2023,
Proses pelaksanaan Kerja Prakrik sendiri dimulai dari tanggal 13 Juni - 15
Agustus 2022 dengan total 45 hari kerja disini saya melakukan beberapa tugas dan
mengikuti kegiatan tambahan. Dimana saya mendapatkan tugas dalam
penginputan rincian data kegiatan dalam arahan penyusunan Renja Bappeda
Tahun 2023 selain selain itu selama saya menjalankan kerja praktik saya juga
mengikuti beberapa kegiatan, seperti mengikuti rapat evaluasi persiapan lomba
desa pada Kabupaten Pesawaran, menghadiri rangkaian kegiatan yang digelar
oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran dengan rangkaian
acara antara lain Festival Budaya Semarak Pesawaran 2022 Lomba Ketipung,
Lomba Mewarnai TK/PAUD Se-Kabupaten Pesawaran Tahun 2022 serta
Memperingati Hari Anak Nasional Kabupaten Pesawaran. Selanjutnya saya
diberikan tugas sebagai bahan bahasan dalam pembuatan laporan kerja praktek,
yaitu ditugaskan untuk mengikuti rangkaian tahapan dalam penyusunan Renja
Bappeda Kabupaten Pesawaran terhadap kesesuain peraturan Kementerian Dalam
Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021.

4.1.3 Metode Pengambilan Data


Metode pengambilan data yang digunakan dalam penyusunan laporan
penelitian kali ini menggunakan metode pengambilan data sekunder dengan
melakukan pengumpulan data melalui dokumen-dokumen dan laporan.
Pengumpulan data ini dilakukan saat praktikan melakukan kerja praktek di
Bappeda Kabupaten Pesawaran, bentuk data yang digunakan/diperlukan dalam
mendukung pembuatan laporan proses identifikasi penyusunan Renja adalah data

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 21


Renja Bappeda tahun 2022, Renja Bappeda tahun 2023, RPJMD, dokumen
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 dan Renstra
Perangkat Daerah.

4.1.4 Metode Pengolahan Data


Metode pengolahan data menggunakan analisis data yang bersifat analisis
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan sebagai metode yang
digunakan dalam menganalisis hipotesis tertentu, namun hanya digunakan sebagai
metode dalam menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala, atau
keadaan. Sumber Data yang dapat digunakan salah satunya, yaitu data sekunder data
terdapat beberapa analisis yang akan praktikan ambil yaitu:
1) Reduksi Data
Pada tahapan ini praktikan akan melakukan reduksi data untuk nantinya
dapat dilakukan penggolongan, penyederhanaan, dan membuang yang tidak perlu
dalam data sedemikian rupa sehingga nantinya data tersebut mampu
menghasilkan informasi yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan
kesimpulan.
2) Penyajian Data
Data akan disajikan dalam bentuk sekumpulan informasi dari hasil data analisis
kualitatif, penyajian data dapat berupa teks naratif, grafik, tabel dan lain
sebagainnya
3) Penarikan Kesimpulan

4.1.5 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah


dokumen Renja Bappeda tahun 2023 yang sedang dalam masa evaluasi dan
identifikasi dalam proses penyusunan.

4.1.6 Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah yang menjadi tempat dalam melakukan penelitian
adalah wilayah Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pesawaran merupakan salah
satu dari 15 kabupaten/kota yang berada di wilayah administrasi Provinsi

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 22


Lampung. Secara geografis batas wilayah Kabupaten Pesawaran berbatasan
langsung dengan:
● Sebelah Utara : Kabupaten Lampung Tengah
● Sebelah Timur : Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung
● Selatan Sebelah Selatan : Kabupaten Tanggamus
● Sebelah Barat : Kabupaten Pringsewu
Secara administratif Kabupaten Pesawaran terbagi dalam sembilan kecamatan,
yaitu Kecamatan Padang Cermin, Punduh Pidada, Kedondong, Way Lima,
Gedong Tataan, Negeri Katon dan Kecamatan Tegineneng, Marga Punduh dan
Way Khilau.
Kabupaten Pesawaran terbentuk karena adanya hasil pemekaran
Kabupaten Lampung Selatan dan terbentuk melalui Undang-Undang No. 33
Tahun 2007, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Pada Tanggal
2 November 2007 hingga sekarang. Jumlah kecamatan di Kabupaten Pesawaran
telah mengalami perubahan akibat adanya pemekaran dengan ketambahan 4
kecamatan sehingga total menjadi 11 kecamatan yaitu : Padang Cermin, Punduh
Pidada, Kedondong, Way Lima, Gedong Tataan, Negeri Katon, Tegineneng,
Marga Punduh, Way Khilau, Way Ratai, Teluk Pandan.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 23


Gambar 4.1 Peta Lokasi Studi
Sumber: Pengelolaan ArcGIS 2022

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Terhadap Proses Penyusunan Rencana Kerja (Renja)


Dalam tahapan penyusunan Renja memiliki standar operasional prosedur
dimana yang mengacu pada dasar hukum, yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Pesawaran di Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 99 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
4749);
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pesawaran;
4. Peraturan Bupati Pesawaran Nomor 89 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
Dengan adanya dasar hukum yang mengatur, maka penyusunan Renja
akan tersusun secara terstruktur dan bersifat pasti, dengan demikian dalam
melakukan perumusan rencana kerja perencanaan pembangunan yang akan
dilakukan dalam rentang waktu yang telah ditentukan akan terbentuk dengan baik
sesuai tujuan.
Terbentuknya alur SOP Penyusunan Rencana Kerja (Renja) didasarkan pada
arahan hukum yang ada sehingga dalam perumusannya tersusun secara sistematis
dan terstruktur

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 24


Tabel 4.2 Prosedur Pelaksanaan Pembuatan Renja

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 25


Pada tahapan yang terdapat pada tabel diatas menunjukan bagaimana alur
perencanaan penyusunan Renja, dalam tahapan penyusunan Renja sendiri
memerlukan dokumen bantuan lainnya dalam penyusunan Renja, yaitu Dokumen
Perencanaan (RPJMD, Renstra) sebagai salah satu dokumen acuan dan
pendukung. dokumen Renja selaras dengan RPJMD yang maknanya Renja
berisikan bahasan yang mampu merealisasikan dari RPJMD. Penyusunan Renja
dilatarbelakangi dengan adanya peraturan hukum yang telah terbentuk, dalam
mencapai tujuan perencanaan pembangunan yang baik, terstruktur, berkelanjutan
dan jelas. Pihak yang terlibat dalam penyusunan Renja adalah satuan kerja
perangkat daerah yang secara terpadu, demokratis dan partisipatif.
Selanjutnya ketika data ke-11 tahapan penyusunan telah terlaksana dengan
baik, maka tahapan selanjutnya, yaitu tahap finalisasi penulisan Renja
berdasarkan tematik yang telah ada, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Maksud dan Tujuan
D. Sistematika Penulisan
BAB II HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2021
A. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun 2021 dan Capaian
Renstra Perangkat Daerah
B. Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
C. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
D. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
E. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Renja OPD T.A. 2022
BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH
A. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
B. Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah
C. Program dan Kegiatan
BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH
BAB V PENUTUP

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 26


kemudian dalam tahapan akhir penyusunan Renja maka nantinya Renja akan
disahkan oleh Kepala Badan Perangkat Daerah.

4.2.3 Identifikasi Perubahan Isi Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020 Menjadi


Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021
Didalam Keputusan Mendagri atau bisa disingkat dengan Kepmendagri
Nomor 050-5889 Tahun 2021 memberikan hasil bahasan yang didalamnya berisi
tentang hasil verifikasi, validasi dan inventarisasi pemutakhiran klasifikasi,
kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah
diterbitkan untuk menindaklanjuti adanya bunyi dari pasal 6 dan juga pada
lampiran huruf A angka 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan daerah
dan keuangan daerah, Menteri Dalam Negeri melakukan Pemutakhiran klasifikasi,
kodefikasi dan nomenklatur yang didasarkan dengan adanya usulan oleh
pemerintah daerah, perubahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
dimana hal ini dilakukan dalam mewujudkan keselarasan urgensi yang terjadi saat
ini, dimana penggantian Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020 Menjadi
Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021 direvisi dengan menambahkan beberapa
rincian yang bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan perencanaan
melalui penambahan kode pada Sub Bagian dan nomor rekening. Berikut adalah
tabel perbandingan dari hasil tabulasi yang dilakukan praktikan dalam melakukan
analisis identifikasi yang menjadi dasar Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020
diubah.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 27


Tabel 4.3 Perbandingan Kepmendagri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Dengan Nomor
050-5889 Tahun 2022

Sumber : Praktikan, 2022

Dengan adanya penambahan indikator dan penambahan satuan harga hal


tersebut bertujuan untuk mampu memberikan rincian kegiatan yang jelas dan
mampu di singkronkan antara kegiatan, sub kegiatan, indikator dan satuan harga.
Penambahan atribut ini disebabkan karena adanya masalah yang melibatkan pihak
administrasi negara dan pihak badan pengelolaan keuangan daerah, dimana hal ini
terjadi karena adanya masalah terkait sinkronisasi dari satuan harga dan nomer
rekening. Berikut perbandingan perubahan yang terjadi pada kepmendagri
050-3708 Tahun 2020 yang menjadi Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021.
Sebelum

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 28


Sesudah

Gambar 4.2 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Perubahan Kepmendagri


Sumber: Dokumen Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021 dan Dokumen Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020

Pada Kodefikasi Sub Kegiatan, ditambahkan Metadata Sub Kegiatan.


Metadata Sub Kegiatan adalah sekumpulan atribut informasi yang memberikan
gambaran/dokumentasi dari penyelenggaraan sub kegiatan. Atribut informasi
yang ditambahkan pada Metadata Sub Kegiatan terdiri atas kinerja, indikator dan
satuan. Definisi dari kinerja, indikator dan satuan sebagai berikut:
● Kinerja adalah hasil yang berupa keluaran (sub output) dari
pelaksanaan sub kegiatan.
● Indikator adalah alat ukur dari hasil pelaksanaan sub kegiatan.
● Satuan adalah dasar ukuran dari indikator. Beberapa sub kegiatan
tidak ditambahkan Metadata Sub Kegiatan dikarenakan adanya
penyesuaian yaitu perpindahan ke sub kegiatan lainnya, atau tidak
digunakan lagi dikarenakan adanya perubahan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan.
Sub kegiatan tanpa Metadata Sub Kegiatan masih tetap berlaku.
Berdasarkan dengan adanya dokumen keputusan menteri yang terbaru, yaitu
05-5889 Tahun 2021 yang didalamnya membahas tentang hasil verifikasi, validasi
dan inventarisasi pemutakhiran klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur
perencanaan pembangunan dan keuangan daerah dapat dinyatakan bahwasannya
terdapat tujuan dari klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur dimana bertujuan
sebagai alat yang digunakan dalam membantu menyajikan informasi secara
bertahap dan berjenjang melalui pemberian kode, penggolongan, dan juga

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 29


pendaftaran penamaan, dimana dari hal tersebut dilakukan oleh pihak Pemerintah
Daerah dalam proses perencanaan pembangunan dan keuangan daerah yang
disusun dengan sistematis untuk pedoman saat penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah dan keuangan daerah. yang dimaksud dengan memberikan
informasi, yaitu sebagai berikut:
● Membantu Kepala daerah dalam melakukan penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan dan keuangan daerah
● Membantu Kepala daerah dalam melakukan perumusan kebijakan
perencanaan pembangunan dan keuangan daerah
● Membantu Kepala daerah dalam melakukan evaluasi kinerja dan keuangan
daerah
● Membantu dalam memberikan layanan keterbukaan kepada masyarakat
dengan memberikan kesempatan bersuara melalui musrembang pada
tingkatan kelurahan
● Mendukung adanya penyelenggaraan Sistem Informasi Pemerintah Daerah
(SIPD)

4.2.4 Analisis Kesesuaian Penyusunan Renja Dengan Kepmendagri 050-5889


Tahun 2021
Renja OPD merupakan dokumen resmi program dan kegiatan OPD yang
akan dilaksanakan dalam tahun rencana anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Penyusunan Rencana Kerja dalam Bappeda dilakukan setelah
pemograman perencanaan pada tingkat golongan target dan sasaran, dimana hal
ini dilakukan setelah memperhatikan/mempedomani hasil musrembang dan
arahan dari dokumen-dokumen perencanaan yang ada di atasnya diantaranya
(RKP, RPJMN, RPJPD Provinsi, RPJMD Provinsi, RKPD Provinsi, RPJP
Kabupaten, RPJMD Kabupaten, RKPD Kabupaten Pesawaran dan Renstra
Perangkat Daerah. Perencanaan yang dibentuk dalam penyusunan laporan
Rencana Kerja Bappeda Tahun 2023 merupakan isi dari gabungan beberapa
rencana kerja yang terdapat pada bidang perencanaan di Bappeda. Dalam
penyusunan yang dilakukan harus sesuai dengan keperluan dan kondisi yang
penting dan menyesuaikan dari arahan dokumen rencana yang telah ada. Isi dari
Renja membahas bagaimana kegiatan akan dapat dilakukan pada satu tahun

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 30


tertentu, tidak hanya terpaut dengan kegiatan yang akan dilakukan namun juga
terkait proses sumber pendanaan dan penyediaan sumber daya manusia yang akan
ikut berkontribusi dalam kegiatan realisasi Renja, misalnya terpaut sumber daya
manusia yang mencakup staff yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan di lapangan.
Kesesuaian penyusunan Renja Bappeda telah mampu memberikan
gambaran keterpaduan terkait program dan kegiatan yang akan direncanakan,
dengan melihat penambahan indikator kinerja pada rumusan rencana program dan
kegiatan Bappeda Kabupaten Pesawaran tahun 2022 dan prakiraan maju tahun
2023 Bappeda Kabupaten Pesawaran yang berlandaskan Permendagri Nomor 90
Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah serta dengan adanya Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi,
dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah

4.3 Pelaksanaan Tugas Tambahan


Selama melakukan kegiatan kerja praktik di Bappeda ada beberapa tugas
tambahan yang diberikan dalam tujuan memberikan pengarahan dan pengenalan
bagaimana sistem kerja yang dijalankan di Bappeda pada Bidang Sekretariat,
berikut tugas tambahan yang dilakukan oleh praktikan selama melaksanakan kerja
praktik, antara lain:
1. Melakukan pengisian Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
2. Membuat Proposal laporan Naskah Hasil Pembinaan dan Pengawasan Tim
Inspektorat Provinsi Lampung Pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Pesawaran
3. Menginput data Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Bappeda
Sesuai Renstra 2021-2026
4. Mencari informasi terkait pernyataan pak Presiden Jokowi terhitung dari
31 Juli 2022
5. Merapikan nomor rekening agar dapat melakukan fasilitasi perubahan

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 31


RKPD 2022
6. Ikut serta membantu dalam penyelenggaraan rapat bertugas dalam pendataan
peserta rapat yang hadir
7. Pembuatan Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 2022
8. Pembuatan Laporan SPJ dan TBP

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 32


BAB V
PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran hasil kerja praktik. Kesimpulan
didasarkan atas proses dan hasil rangkaian kegiatan metode/prosedur/analisis yang
dilaksanakan oleh praktikan di tempat Kerja Praktik. Saran yang disampaikan
mencakup saran untuk tempat Kerja Praktik, saran untuk calon praktikan, dan
saran untuk masukan memperbaiki kurikulum Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Kerja Praktik yang telah dilaksanakan oleh
praktikan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesawaran,
kesimpulan yang didapatkan selama melaksanakan kegiatan Kerja Praktik adalah
sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan penyusunan serta penetapan berbagai program dan
kegiatan pembangunan ditujukan untuk meningkatkan kualitas
perencanaan dan produk perencanaan, Renja yang telah disusun mampu
menggambarkan dan mampu memberikan perencanaan pembangunan
yang berdaya guna dan berhasil guna
2. Setelah melakukan kerja praktik, mahasiswa memperoleh banyak
pengalaman seperti melakukan penginputan data dalam membantu
pembuatan Renja dan memperoleh pengalam perihal bagaimana kita dapat
menyesuaikan diri dan bekerja sama tim, di lingkup kerja dimana pun
nanti kita bekerja.
3. Dengan adanya kegiatan Kerja Praktik ini maka Praktikan mampu
memahami bagaimana sistematika dari tahapan penyusunan Renja dan
mengetahui bahwasanya dalam penyusunan Renja memiliki landasan
hukum yang mengaturnya.
4. Telah tercapainya pelaksanaan kurikulum pendidikan mata kuliah Kerja
Praktik yang diterangkan melalui hasil laporan Kerja Praktik serta lembar
penilaian dari tempat instansi Kerja Praktik.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 33


5.2 Saran
Pada bagian ini praktikan akan memberikan saran terkait Kerja Praktik
kepada instansi, Perencanaan Wilayah dan Kota, serta calon praktikan yang
mungkin akan mengambil kerja praktik di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, berikut saran yang akan diberikan :

1. Saran Untuk Tempat Kerja Praktik


Selama melakukan kerja praktik di Bappeda tidak terdapat banyak
kekurangan, namun ada beberapa hal yang mungkin menurut saya perlu
adanya peningkatan, saran yang akan diberikan kepada instansi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesawaran yang dijadikan
tempat magang/kerja praktik ini terkait kepegawaian dan fasilitas
penunjang yang masih perlu ditambahkan. Terkait kepegawaian yang
sebaiknya harus dioptimalkan dimana terkait kepegawaian masih banyak
yang mengabaikan kedisiplinan kehadiran, sebaiknya kedisiplinan
kehadiran dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas kerja, selain itu
juga dapat juga dilakukan dengan menambahkan tenaga-tenaga ahli pada
bidangnya, serta untuk terus mempertahankan suasana kantor yang ramah
bagi mahasiswa, selain itu terkait fasilitas yang ada di lingkungan
Bappeda, yaitu terkait akses jalan ke kantin dan mushola, akses jalan ke
kantin sebaiknya dilakukan perbaikan, jalan setapak yang ada saat ini
sebaiknya dapat dibangun secara permanen, baik di paving ataupun di
semen sehingga memberikan kenyamanan pada pegawai yang ingin pergi
ke kantin saat hujan sehingga jalannya tidak tergenang oleh air hujan.
Kemudian akses jalan ke mushola, terkait akses jalan ke mushola tidak
jauh berbeda dengan saran ke kantin, yang sebaiknya dilakukan
pembangunan akses jalan yang permanen.
2. Saran bagi Calon Praktikan
Dalam memilih instansi, calon praktikan sebaiknya terlebih dahulu mampu
menyesuaikan dengan kemampuan dan minat yang dimiliki terhadap
instansi yang dituju sehingga nantinya dalam menjalankan kegiatan kerja
praktik berjalan dengan maksimal. Calon praktikan diharapkan memiliki
niat untuk belajar dan berkembang sebelum melaksanakan kerja praktik

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 34


agar kegiatan yang dilakukan selanjutnya memiliki dampak baik bagi diri
sendiri, program studi, maupun almamater.
3. Saran bagi Perencanaan Wilayah dan Kota
Dalam sistem kerja praktik, program studi Perencanaan Wilayah dan Kota
diharapkan untuk terus mempertahankan sistem yang cukup baik dimana
mahasiswa yang sudah diterima maupun diterima di suatu instansi dapat
terpantau, sehingga semua mahasiswa pada akhirnya dapat melaksanakan
kerja praktik dengan transparan dan mendapatkan bantuan ketika
kesulitan.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 35


DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2022. Rencana Kerja Bappeda 2023.


Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Pesawaran. 96 hal.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2021. Rencana Strategis Bappeda


2021-2026. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Pesawaran. 141 hal.

Fuad, M. 2020. Anggaran Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Haq, A. (2014). Perencanaan strategis dalam perspektif organisasi. Jurnal


INTEKNA: Informasi Teknik dan Niaga, 14(2).

Siregar, H., Widyastutik, S. E., Thamrin, F. D., & SP, M. S. Pembangunan


Ekonomi Berencana.

LAPORAN KERJA PRAKTIK (BAPPEDA) Kabupaten Pesawaran 36

Anda mungkin juga menyukai