Daftar Isi i
PENGANTAR ii
BAB-1 GAMBARAN UMUM 1
BA B - 2 METODOLOGI 11
2.1. UMUM 11
KATA PENGANTAR
Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai salah satu bentuk persyaratan teknis kontrak
pengadaan jasa konsultan perencana antara PT. SAVA BINTANG PADANG dengan
Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bekasi, untuk Pekerjaan
Perencanaan Teknis Kegiatan Seksi Pengelolaan Makam.
Laporan Pendahuluan ini dimaksudkan sebagai bahan informasi kepada pemilik pekerjaan
mengenai konsep dan metodologi teknis pelaksanaan pekerjaan, struktur organisasi
konsultan perencana serta rencana kerja yang akan dilaksanakan.
Laporan Pendahuluan ini secara garis besar berisi tentang uraian umum lingkup peke rjaan
jasa konsultan perencana, uraian metodologi pelaksanaan survai lapangan, uraian
metodologi desain dan analisa teknis bangunan gedung, uraian jadwal kegiatan, uraian
jadwal mobilisasi personil serta data pendukung pelaksanaan pekerjaan.
Demikian laporan Pendahuluan ini disampaikan, semoga dapat bermanfaat sebagai bahan
pertimbangan dalam tahapan perencanaan selanjutnya.
Konsultan Perencana
PT. SAVA BINTANG PADANG
HANDRY S, ST.
Team leader
BAB - 1
GAMBARAN UMUM
Program Penataan Tempat Pemakaman Umum (TPU) merupakan salah satu upaya
Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam menunjang pencapaian sasaran Pelayanan Daerah.
Penataan Tempat Pemakaman Umum (TPU) sangat terkait dengan Pelayanan Umum
wilayah sekitarnya yang dimaksudkan untuk dapat memberikan ruang atau tempat bagi
masyarakat yang membutuhkan pemakaman.
Untuk memaksimalkan dan memberi kenyamanan bagi keluarga atau penjenguk, Dinas
Perumahan Rakyat, Kabupaten Bekasi mengadakan jasa konsultansi perencanaan,
untuk pekerjaan Perencanaan Teknis Kegiatan Seksi Pengelolaan Makam.
Maksud dari Jasa Konsultansi ini adalah untuk menghasilkan Rencana Teknik Akhir
(Detail Engineering Desain) Pengelolaan Makam diatas, yang efisien dan efektif,
lengkap dengan gambar dan dokumentasi lainnya yang diperlukan, sesuai dengan
Standar dan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan.
Jasa Konsultansi ini secara umum bertujuan untuk menciptakan sarana infrastruktur
Sarana Prasarana yang diperlukan yang memadai di beberapa Tempat Pemakaman
Umum (TPU), serta optimalisasi TPU tersebut diatas sehingga dapat mendukung
perkembangan dan pengelolaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kabupaten Bekasi.
Sementara Tujuan Khusus dari Jasa Konsultansi ini adalah tersedianya dokumen
perencanaan teknis Kegiatan Seksi Pengelolaan Makam tersebut diatas, sehingga dapat
diguna kan sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan fisik di Tempat Pemakaman
Umum (TPU) tersebut.
Kerangka Acuan Kerja, secara garis besar dapat dibagi ruang lingkup wilayah
Perencanaan sebagai berikut :
Pembangunan Gapura TPU Pasir Tanjung Kec. Cikarang Pusat
Pembangunan Jalan Setapak TPU Mangunjaya Kec. Tambun Selatan
Pembangunan Mushola TPU Wanajaya Kec. Cibitung
Pembangunan Pondasi Batas Lahan TPU Pasir Tanjung Kec .Cik-Pus
Pembangunan Saluran Air Blok Muslim TPU Wanajaya. Kec. Cibitung
Pengecoran Jalan Akses Masuk TPU Wanajaya Kec. Cibitung
Pembangunan Jalan Setapak Blok Non Non Muslim TPU Wanajaya Kec. Cibitung
Perkerasan Jalan Tpu Wanajaya Kec. Cibitung
Pemeliharaan sarana dan Prasarana Pemakaman
Pemeliharaan Kantor Mangunjaya Kec. Tambun Selatan
1. Pekerjaan Persiapan
- Survey Pendahuluan
- Survey Lokasi
- Survey Pengukuran dan Sket Gambar Rencana
2. Perencanaan Sipil / Struktur
- Rancangan Skematik
- Pengembangan Rancangan
- Dokumen Konstruksi
- Penawaran/perundingan
- Tata Laksana Proyek
5. Perencanaan Ultilitas
Jasa pelayanan teknik yang akan diberikan oleh Tim Konsultan, dibagi menjadi beberapa
tahapan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan. Adapun tahapan-
tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan Konsultan meliputi :
1. Tahap Persiapan Perencanaan termasuk survey
2. Tahap Penyusunan Pra Lanjutan
3. Tahap Pengembangan Rencana Lanjutan
4. Tahap Rencana Anggaran Biaya.
5. Tahap Rencana Detail.
Kabupaten Bekasi mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional yang
menjadi perlintasan antara ibu kota propinsi dan ibu kota. Secara geografis Kabupaten
Bekasi terletak antara 60 10’ 53” – 60 30’ 6” Lintang Selatan dan 1060 48’ 28” – 1070 27’
29” Bujur Timur. Posisi tersebut menempatkan Kabupaten Bekasi berada di sebelah barat
wilayah Propinsi Jawa Barat yang memanjang dari utara ke selatan.
Sebagian besar penduduk adalah berasal dari suku Sunda, Betawi, Jawa, Sumatra dan suku
Lainnya yang mayoritas beragama Islam. Penduduk pada umumnya bertempat tinggal di
daerah padat yaitu wilayah Utara Kabupaten Bekasi
Dari hasil pantauan, selama tahun Observasi Kabupaten Bekasi karena terletak dekat
katulistiwa maka memiliki iklim tropis atau panas .
A. Klimatologi
Suhu udara yang terjadi di Kabupaten Bekasi berkisar antara 28 0-320C. Curah hujan
tertinggi dan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari
B. Kondisi Air Tanah
Sekitar 15,5 % wilayah Kabupaten Bekasi memiliki air tanah yang terintrusi air laut
terutama di Kecamatan Muaragembong dan Tarumajaya, 20,1 % memiliki air tanah
dalam dan 64,4 % memiliki air tanah dangkal.
Kondisi air tanah yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi sebagian besar merupakan air
tanah dangkal yang berada pada kedalaman 5 – 25 meter dari permukaan tanah,
sedangkan air tanah dalam pada umumnya didapat pada kedalaman antara 90 – 200
meter.
Kondisi air tanah di 5 kecamatan yaitu Cikarang Pusat, Cikarang Utara, Cikarang
Selatan, Cikarang Barat, dan Cikarang Timur memiliki debit sumur umumnya 5 lt/dtk.
Kedalaman akuifer dangkal dapat mencapai lebih dari 25 m. Kedalamannya bervariasi
antara 5-8 m di daerah pegunungan dan 2-4 m di daerah dataran di bawah permukaan
tanah setempat. Lapisan akuifer dalam berada pada kedalaman 40 – 140 m di bawah
muka tanah setempat. Untuk Kecamatan Setu, Serang Baru, Cikarang Selatan, Karang
Bahagia, dan Pebayuran mempunyai potensi air tanah sedang. Kecamatan Cibarusah dan
Bojongmangu umumnya potensi air tanahnya kecil, setempat dan langka.
C. Kondisi Air Permukaan
Kabupaten Bekasi merupakan SWS Citarum sepanjang 2.068 km2. Sungai yang berada
di Kabupaten Bekasi adalah Kali Cikarang, Kali Ciherang, Kali Blencong, Kali Jambe,
Kali Sadang, Kali Cikedokan, Kali Ulu, Kali Cilemahabang, Kali Cibeet, Kali
Cipamingkis, Kali Siluman, kali Srengseng, kali Sepak, Kali Jaeran, dan Kali Bekasi.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 68 Tahun 1997 tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air, sungai-sungai di Kabupaten Bekasi yang
dimanfaatkan untuk keperluan air baku air minum dan kegiatan pertanian adalah Sungai
Citarum, Sungai Cibeet, Sungai Bekasi, dan Sungai Cikarang.
Kondisi kualitas sungai berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air sungai yang
dilaksanakan oleh BPLH Kabupaten Bekasi tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Sungai Jambe, kondisi air dibawah baku mutu dan untuk beberapa parameter
melebihi ambang batas yaitu Do, Zn, COD, BOD
2. Sungai Menir, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi ambang
batas Zn
3. Sungai Jaeran, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi ambang
batas Zn
4. Sungai Cikedokan, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi
ambang batas adalah Nitrit dan MBAS (konsentrasi deterjen)
5. Sungai Sadang, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi ambang
batas adalah MBAS (konsentrasi deterjen)
6. Kali Ulu, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yeng melebihi ambang batas
Nitrit
7. Sungai Cilemahabang, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi
ambang batas Zn
8. Sungai CBL, kondisi di bawah baku mutu
9. Sungai Cikarang, kondisi di bawah baku mutu dan parameter yang melebihi ambang
batas MBAS (konsentrasi deterjen)
Luas wilayah Kabupaten Bekasi adalah 127.388 Ha, luas masing-masing kecamatan dan
jumlah desa di Kabupaten Bekasi dapat dilihat pada table 2.2
Kabupaten Bekasi /
Bekasi Regency 187 127.388 100,00
table 2.2
Jumlah dan kepadatan Penduduk saat ini dan Proyeksi 5 Tahun ke depan
Laporan Pendahuluan ini secara sistematis disusun dalam bab – bab sebagai berikut :
Bab I : Gambaran Umum
Menguraikan secara umum latar belakang pekerjaan, Maksud dan
Tujuan Pekerjaan, Lingkup Pekerjaan serta Lokasi Pekerjaan.
Bab II : Metodologi
Berisi Metodologi yang akan dilaksanakan oleh Tim Konsultan baik dalam pekerjaan Survey
Lapangan maupun Analisa dan Perencanaan Teknis.
Bab III : Rencana Kerja
Berisikan susunan personil, tugas dan tanggung jawab personil, jadwal mobilisasi
personil serta rencana kerja tim Konsultan Perencana.
BAB - 2
METODOLOGI
2.1. UMUM
Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik, maka sebelumnya
perlu dibuat suatu pendekatan teknis agar dapat dilaksanakan secara sistematis dan
praktis, sehingga tercapai sasaran efisiensi biaya, mutu dan waktu kerja.
Seperti telah dijelaskan didalam Kerangka Acuan Kerja (TOR), maka di dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan menggunakan standar – standar perencanaan
yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Standar Perencanaan
No Dokumen Uraian
1. Pekerjaan Persiapan
- Survey Pendahuluan
- Survey Lokasi
- Survey Pengukuran
dari koordinasi ini adalah untuk menyamakan pandangan antara konsultan dengan
pihak pemberi sehingga pelaksanaan pekerjaan ini tidak mengalami hambatan.
Setelah tugas dari masing -masing tenaga ahli dipahami, maka konsultan akan
segera melaksanakan kegiatan pengumpulan data, informasi dan laporan yang ada
hubungan-nya dengan studi untuk mempelajari kondisi daerah proyek secara
keseluruhan guna mempersiapkan rencana tindak lanjut tahap berikutnya. Konsultan
akan mengunjungi kantor-kantor instansi pemerintah maupun swasta yang sekiranya
mengelola data yang diperlukan. Untuk kelancaran pekerjaan ini, maka sangat
diperlukan surat pengantar dari pihak Direksi Pekerjaan untuk keperluan tersebut.
Dari hasil studi meja akan disusun program kerja Perencanaan Pengelolaan TPU
tersebut diatas.
Hasil penelaahan data akan dituangkan dalam rencana konsultan yang meliputi rencana
kegiatan survai dilapangan maupun kegiatan analisis dan evaluasi data. Rencana kerja ini
meliputi :
a. Struktur organisasi serta tenaga pelaksana penanganan pekerjaan
b. Rencana waktu penanganan pekerjaan
c. Rencana penugasan personil serta peralatan yang akan digunakan dalam
penanganan pekerjaan
Hasil – hasil dari studi pendahuluan akan dituangkan dalam bentuk laporan pendahuluan
dan gambaran umum Perencanaan Teknis Kegiatan Penataan TPU Tahun Anggaran 2019
dapat diilustrasikan dari flow chart berikut ini.
a. Menyiapkan peta dasar yang berupa Peta Topografi skala 1:100.000 / 1:50.000
dan peta-peta pendukung lainnya (Peta Geologi, Tata Guna tanah dll).
b. Mempelajari lokasi pekerjaan dan pencapaiaan, batas areal lokasi TPU dan site plan.
c. Mempelajari kondisi eksisting lokasi TPU dan kegiatan yang akan direncanakan secara
umum seperti jenis tanah di lokasi eksisting.
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan meninjau paparan dan arahan dari Direksi Kegiatan untuk mencatat
beberapa tempat lokasi yang akan dan perlu di rencanakan sesuai kondisi dan kebutuhannya.
Pengukuran dan pengambilan data rencana Pembangunan Jalan Setapak Blok Non
Non Muslim TPU Wanajaya Kec. Cibitung
Pengukuran dan pengambilan data rencana Perkerasan Jalan Tpu Wanajaya Kec.
Cibitung
Pengukuran dan pengambilan data rencana Pemeliharaan sarana dan Prasarana
Pemakaman
Pengukuran dan pengambilan data rencana Pemeliharaan Kantor Mangunjaya Kec.
Tambun Selatan
Pengukuran dan pengambilan data rencana Pemeliharaan Kantor Wanajaya Kec.
Cibitung
Pengukuran dan pengambilan data rencana Pemeliharaan Pagar TPU Kebalen Kec.
Babelan
Pengukuran penampang melintang pada daerah yang da tar dan landai dibuat
setiap 50 m dan pada daerah-daerah tikungan/ pegunungan setiap 25 m
Lebar pengukuran penampang melintang 100 m ke kiri-kanan as jalan
Khusus untuk perpotongan dengan sungai dilakukan dengan ketentuan khusus
(lihat pengukuran khusus)
Peralatan yang dipergunakan untuk pengukuran penampang melintang sama
dengan yang dipakai pengukuran situasi
PEMASANGAN PATOK
METODOLOGI
Hasil dari Perencanaan Teknis Kegiatan Penataan TPU adalah sebagai berikut:
1. Laporan Awal/tahap konsepsi dan pra rencana
a) Hasil Survey
b) Rencana kerja perencanaan dan alokasi tenaga
c) Gambar-gambar pra rencana
d) Prakiraan anggaran biaya awal
e) Laporan perencanaan
2. Laporan akhir / tahap pembuatan gambar kerja
a) Gambar kerja lengkap
b) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c) Bill of Quantity (BQ) dan RAB
d) Laporan Perencanaan
Analisis data lapangan (perhitungan sementara) akan segera dilakukan selama Team
Survai masih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera
dilakukan pengukuran ulang. Setelah data hasil perhitungan sementara memenuhi
persyaratan toleransi yang ditetapkan dalam Spesifikasi teknis selanjutnya akan dilakukan
perhitungan data defenitif kerangka dasar pemetaan dengan menggunakan metode perataan
kuadrat terkecil.
2. Perhitungan Waterpass
Kriteria teknis pengukuran waterpass yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis yakni
tiap seksi yang diukur pulang -pergi mempunyai ketelitian 10 mm D (D = panjang
seksi dalam km). Berdasarkan kriteria tersrbut dapat diformulasikan cara analisis
Analisa dinamik pada perencanaan gedung tahan gempa diperlukan untuk evaluasi
yang lebih akurat dari gaya-gaya gempa yang bekerja pada struktur serta untuk
mengetahui perilaku dari struktur akibat pengaruh gempa yang sifatnya
berulang. Analisa dinamik perlu dilakukan pada struktur bangunan tidak
beraturan dengan karakteristik sebagai berikut:
koordinat ortogonal dengan gaya geser dasar yang dipikul oleh struktur
bangunan gedung dalam masing-masing arah tersebut
sebagai besaran pembobotnya menurut persamaan:
Vx + Vy
R=
Vx / Rx + Vy /
dimana Rx dan Vx adalah faktor reduksi gempa dan gaya geser dasar untuk
pembebanan gempa dalam arah sumbu-x, sedangkan Ry dan Vy faktor reduksi gempa
dan gaya geser dasar untuk pembebanan gempa dalam arah sumbu-y. Metoda ini
hanya dipakai apabila rasio antara nilai-nilai faktor reduksi gempa untuk reduksi dua
Pondasi telapak termasuk pondasi dangkal. Pondasi jenis ini digunakan pada struktur
tangga. Pondasi telapak direncanakan berbentuk persegi panjang. Untuk pondasi telapak
persegi panjang ada beberapa macam cara untuk menghitung besarnya kapasitas daya
dukung tanah ( bearing capacity of soil ). Salah satu rumus yang lazim digunakan adalah
menurut Terzaghi & Schultze adalah sebagai berikut :
qu = ( 1 + 0.3 B/L ) .c . Nc + γo . Df . Nq + ( 1 – 0.2 B/L ) ½ . γ1 . B . Nγ
dimana :
Df = kedalaman pondasi ( m )
γ1 = berat isi tanah di bawah dasar pondasi ( T/m3 ) Nc, Nq, Nγ = koefisien kapasitas
daya dukung
q = Df . γo = effective overburden pressure
Apabila muka air tanah ( MAT ) berada tepat pada dasar pondasi, maka γo harus diambil
nilai γ s ub ( submerged / keadaan jenuh air ), sedangkan bila MAT berada di atas dasar
pondasi maka Df . γo harus diganti menjadi Df1 . γo + Df2 .
γo .Besarnya tegangan kontak yang terjkadi pada dasar pondasi dapat dihitung sbb :
σ min = P − Mx.y −
My.x A
Iy Ix
Penulangan pondasi pelat dapat dihitung dengan cara seperti pada perhitungan
penulangan pada struktur atas, setelah didapatkan momen yang bekerja pada pelat
2. Penyusunan Laporan Antara, yang berisikan hasil pemahaman dan analisis kawasan.
Laporan ini secara umum mencakup:
a. Kajian dari literatur tentang Penyusunan Perencanaan Penyelesaian
Pembangunan Puskesmas Tapung I Kabupaten Kampar.
b. Hasil survey dan hasil pengamatan di lapangan serta kesimpulan sementara dari
hasil konsultasi dan pendekatan awal dengan pemerintah daerah.
c. Hasil koordinasi dengan pemerintah daerah berupa komitmen dalam rangka
implementasi program penanganan yang berkelanjutan.
BAB - 3
RENCANA KERJA
3.1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL
Tugas dan tanggung jawab untuk setiap personil secara umum adalah sebagai berikut :
1. Team Leader
1. Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pengumpulan data lapangan dari jenis pekerjaan yang ditanganinya.
2. Bekerjasama dengan Engineer dan staf teknik lainnya yang membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja atau yang diharapkan oleh pemberi kerja.
2. Ahli Bangunan Gedung
Tugas dan tanggung jawab pekerjaan Ahli Bangunan Gedung antara lain :
1. Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat dalam
pengumpulan data lapangan dari jenis pekerjaan yang ditanganinya.
2. Memeriksa dan menganalisa hasil pengumpulan data lapangan,
memeriksa serta menganalisanya.
3. Membuat perhitungan dan desain jalan dan gambar-gambar desain yang
diperlukan dalam pekerjaan.
4. Merencanakan desain bangunan Gedung.
5. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-gambar
kepada Team
6. Leader dan pemberi kerja.
3. Ahli Jalan dan Drainase.
Tugas dan tanggung jawab pekerjaan Ahli Jalan dan Drainase antara lain :
1. Memberikan hasil perhitungan dan perencanaan pekerjaan jalan serta saluran
dengan mengkoordinir semua personil yang terlibat dalam pekerjaan
perencanaan serta menyusun rencana kerjanya.
2. Melakukan analisa dan evaluasi data survey, termasuk
merencanakan dan merekomendasikan jenis pondasi jalan dan saluran
berikut perhitungannya.
Tim konsultan akan berkedudukan di Bekasi dan dibantu oleh Tenaga Pendukung. Untuk
pelayanan konsultasi secara efisien dan optimal, Tim Konsultan akan menyusun Struktur
Organisasi mulai dari Tenaga Ahli maupun Tenaga Pendukung. Setelah mempelajari
kebutuhan dan tugas serta tanggung jawab personil yang tercantum di dalam Kerangka Acuan
Kerja, Tim Konsultan mencoba menyusun struktur Organisasi seperti terlihat pada Gambar
3.1. StrukturOrganisasi Tim Konsultan
OPERATOR KOMPUTER
(DRAFTER)
SURVEYOR
OFFICE BOY
Konsultan perencana telah mencoba menyusun jadwal rencana untuk pekerjaan jasa
konsultansi ini. Untuk menghindari terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan,
maka jadwal kegiatan disusun secara overlap dikarenakan waktu yang disediakan oleh
pengguna jasa relatif sempit.
Adapun jadwal rencana kerja yang telah disusun dapat dilihat pada Gambar 3.2.
JADWAL PELAKSANAAN KONSULTAN PERENCANAAN