Anda di halaman 1dari 15

Samarinda, 15 Februari 2021

Nomor : 03 / Laporan Antara / RTC.Samarinda/ III / 2021


Lampiran :

Kepada Yth,
Pejabat Pembuat Komitmen
Perencanaan Pembangunan Gedung Tempat Pendidikan 2
Di –
Samarinda

Prihal : Laporan Antara


Perencanaan Pembangunan Gedung Tempat Pendidikan 2

Dengan hormat,

Bersama ini saya berikan Laporan Antara untuk Perencanaan Pembangunan Gedung
Tempat Pendidikan 2. Laporan ini berisikan data hasil kegiatan pelaksanaan dari Awal
Perencanaan hingga Pertengahan Perencanaan, hambatan/kendala, permasalahan yang terjadi
selama pelaksanaan perencanaan kegiatan dan data – data lain yang diperlukan.

Hormat Kami
Konsultan Perencana
CV. RAYA TEKNIKA CONSULTAN

M.ALI YUSRAN,ST
Direktur
KATA PENGANTAR
Laporan Antara ini dibuat guna memenuhi syarat yang sudah ditentukan dalam Kerangka
Acuan Kerja untuk Perencanaan Pembangunan Gedung Tempat Pendidikan 2 Tahun
Anggaran 2021.
Laporan Antara ini merupakan rangkuman dari kegiatan pelaksanaan perencanaan
pekerjaan yang bersangkutan. Pembuatan Laporan Antara ini mengacu pada laporan hasil
survey lokasi pekerjaan, penggambaran desain dan rencana anggaran biaya.
Laporan Antara ini disusun dengan harapan agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya.

Samarinda, 15 Februari 2021


Penyusun,
Konsultan Perencana
CV. RAYA TEKNIKA CONSULTAN

M.ALI YUSRAN,ST
Direktur
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
ii
BAB - I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Maksud dan Tujuan 2
1.3. Lokasi Pekerjaan 2

BAB - II URAIAN PROYEK


2.1. Data - Data Proyek 3

BAB - III TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.1 Tim Perencanaan Kegiatan 4
3.2 Tugas Tenaga Ahli 4
3.3 Tugas Tenaga Teknis 6
3.4 Tugas Tenaga Penunjang 6
3.5 Struktur Organisasi Konsultan 6

BAB - IV TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN


4.1 Survey Lokasi 7
4.2 Pengukuran 7
4.3 Penyelidikan Tanah 8
4.4 Perhitungan Struktur Gedung 8

BAB - V DESAIN GAMBAR DAN PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA


5.1. Desain Gambar 13

BAB - VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan 14
6.2. Saran 14
LAMPIRAN 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Gedung merupakan investasi dan upaya untuk mendapatkan sumber


daya manusia yang memiliki komitmen tinggi dalam keseluruhan mata rantai
pembangunan, hal ini harus disadari oleh semua pihak, sehingga langkah kearah
tersebut perlu dilaksanakan dan terus ditingkatkan baik kuantitas dan kualitasnya
melalui program dan kegiatan yang saling bersenergi dan berkelanjutan.
Konsep pembangunan melalui Perencanaan Pembangunan Gedung Tempat
Pendidikan 2 Tahun Anggaran 2021 merupakan penjabaran visi, misi dan program
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Kota, Rencana Kerja dan Syarat
merupakan dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan Provinsi dan Nasional,
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.
Konsep (design) Pembangunan merupakan penguatan dan penajaman pembangunan
untuk masa lima tahun mendatang pada aspek perluasan dan pemerataan, aspek
memperoleh pelayanan masyarakat, peningkatan mutu dan relevansi hasil
pembangunan, dan manajemen yang efektif dan efisien.
Realisasi penyelesaian pembangunan Ruang Kelas akan berjalan dengan baik dan
maksimal melalui program pembangunan setiap tahun jika dilandasi oleh kejelasan
peraturan dari undang-undangan sampai dengan peraturan serta tersedianya
pembiayaan untuk pembangunan.
1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari perencanaan ini adalah :


Rencana Penyelesaian Pembangunan Ruang Kelas diarahkan untuk menjadi sebuah
rencana kerja jangka Panjang yang bersifat menyeluruh. Persoalan yang bersifat lintas
bidang pembangunan harus ditangani secara holistik dan tidak terfragmentasi
sehingga dapat menyelesaikan persoalan yang sebenarnya. Pencapaian kinerja
pembangunan tersebut menjadi komitmen semua pihak khususnya instansi pemerintah
untuk dapat merealisasikannya secara sungguh-sungguh untuk kesejahteraan
masyarakat.

Adapun tujuannya adalah :


Tujuan yang diharapkan dalam Penyelesaian Pembangunan Ruang Kelas ini adalah
sebagai berikut
 Meningkatkan Sarana & Prasarana Infrastruktur Kota Samarinda
 Meningkatkan daya serap masyarakat dan memudahkan untuk melakukan dan
mengembangkan berbagai aktifitas yang telah disesuaikan secara Optimal.
 Tersedianya Pengembangan dan Penyelesaian Pembangunan Ruang Kelas

1.3. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan adalah di Kota Samarinda yang termasuk dalam wilayah, Provinsi
Kalimantan Timur.
BAB II
URAIAN PROYEK

2.1. Data-data Proyek

 Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Gedung Tempat

Pendidikan 2

 Lokasi : Samarinda

 Konsultan Perencana : CV. RAYA TEKNIKA CONSULTAN

 Alamat : Jl. AW.Syarani Gg.52 No.26 Kel.air hitam Samarinda

 Tahun Anggaran : 2021


BAB III
TIM PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 Tim perencanaan Kegiatan


sebelum melakukan kegiatan perencanaan dan pengambilan data lapangan segera
mengadakan rapat internal konsultan dan membagi tugas masing – masing personil,
dan menyiapkan jadwal kegiatan.
Adapun tenaga ahli yang di siapkan dalam perencanaan ini :
1. Team Leader
Team Leader memiliki pendidikan S1, dengan latar pendidikan Sarjana Teknik
Sipil Dan memiliki pengalaman dibidang perencanaan pembangunan gedung.

3.2 Tugas tenaga ahli


Uraian tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan kegiatan dalam metodologi pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Team Leader
Team Leader berkedudukan di tempat berdekatan dengan tempat – tempat
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya serta mempunyai tugas dan tanggung
jawab akan mencakup hal – hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk- petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,
terutama sehubungan dengan :
- Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk monitoring kondisi
pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasi sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.

- Pengertian yang benar tentang spesifikasi.


- Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang sesuai dengan kondisi
lapangan.
- Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-
pasal dalam dokumen.
b. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan/pekerjaan
c. Merumuskan strategi pelaksanaan kegiatan
d. Memastikan jadwal mobilisasi, tenaga ahli tepat waktu
e. Melakukan pengendalian jalannya pelaksanaan pekerjaan ini secara
menyeluruh termasuk aspek teknis dan adiministrasi.
f. Menjaga dan meneliti kuwalitas pekerjaan perencanaan
g. Melakukan presentase dan diskusi dengan proyek serta instansi
lainnya
h. Koordinasi keluar dan kedalam terhadap aspek pekerjaan.
i. Memastikan Lapaoran dan syarat- syarat Administrasi yang telah
dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tenaga Penunjang.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini konsultan memerlukan Tenaga Penunjang
yang diperlukan seperti tercakup dalam usulan biaya sebagai berikut :
 Estimator
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses perhitungan pada bidang
konstruksi.
 Drafter / Juru Gambar
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses penggambaran design pada
bidang konstruksi.
3.5 Struktur Organisasi Konsultan

Team Leader

Surveyor

Drafter / Juru
Gambar
BAB IV
TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1. Survey Lokasi

Tujuan dari survey ini adalah untuk mengumpulkan data permukaan tanah, existing
jalan, gedung beserta utilitas-utilitas yang terdapat didalamnya sehingga dapat
dilakukan perhitungan serta memetakannya untuk nantinya dituangkan kedalam
gambar rencana.
4.2. Pengukuran
4.2.1. Persiapan
 Sebelum pengukuran dimulai, terlebih dahulu dilakukan peninjauan
lapangan guna pengenalan lokasi pekerjaan.
 Persiapan alat-alat ukur yang akan diperlukan seperti theodolite dan
meteran.

4.2.2. Pelaksanaan
 Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan elevasi existing jalan dan
gedung.
 Pengukuran di lakukan dengan menggunakan theodolite.
 Pada pengukuran ini dilakukan 3 (tiga) kali pembacaan pada tiap titik,
yaitu pembacaan benang atas (ba), benang tengah (bt) dan benang bawah
(bb). Sebagai control bt = 0,5 (ba+bb).
 Setiap kali pembacaan, dicatat bacaan benang atas (ba), benang tengah
(bt) dan benang bawah (bb) dalam satuan millimeter.
 Dari pengukuran tersebut diperoleh beda tinggi.
 Selanjutnya dilanjutkan dengan pengukuran gedung dengan
menggunakan meteran. Semua detail – detail dari gedung diukur dan
dicatat.

PERSYARATAN RANCANGAN BAHAN


Mutu Beton
Persyaratan rancangan struktur beton berasumsi bahwa keamanan yang cukup
terpenuhi bila keadaan batas diperhitungkan dengan kuat tekan beton yang
diisyaratkan (fc’), berikut diberikan nilai fc’ sesuai dengan mutu betonnya :

Tabel Mutu Beton


Mutu Beton Fc’ (Mpa) Fc’ (kg/ cm2)
15 15 150
20 20 200
25 25 250
30 30 300
35 35 350

Mutu Baja
Pada umumnya setiap pabrik baja mempunyai standar mutu dan jenis baja, sesuai
dengan yang berlaku di negara yang bersangkutan. Namun demikian baja tulangan
yang terdapat dipasaran Indonesia dapat dibagi dalam mutu – mutu yang tercantum
dalam tabel mutu baja tulangan sebagai berikut :
Tabel Mutu Baja
Mutu Baja Fy (Mpa) Fy (kg/ cm2)
240 240 2400
400 400 4000

PEMBEBANAN
Pengertian Pembebanan
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, pasal 1.0, yaitu :
1. Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian – penyelesaian, mesin – mesin,
serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu.
2. Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan
suatu gedung, dan kedalamnya termasuk beban – beban pada lantai yang berasal
dari barang – barang yang dapat berpindah, mesin – mesin serta peralatan yang
tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu, sehingga
mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai tersebut.
3. Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.
4. Beban gempa adalah semua beban static ekuivalen yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa
tersebut.
5. Beban khusus adalah semua bban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang terjadi akibat selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan/ penurunan
pondasi, surut, gaya – gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya
rem, yang berasal dari keran gaya sentrifugal dan gaya dinamis yang berasal dari
mesin – mesin, serta pengaruh – pengaruh khusus lainnya.

Perhitungan Pembebanan
Suatu struktur dan komponen struktur dapat memnuhi syarat kekuatan dan layak pakai
terhadap bermacam – macam kombinasi beban, menurut SK SNI T-15-1991-03 maka
harus dipenuhi ketentuan dari factor beban untuk kuat pembebanan, perlu U yang
menahan beban mati DL dan beban hidup LL paling tidak harus sama dengan :
U = 1,2 DL + 1,6 LL
Untuk beban hidup (LL) diambil dari peraturan muatan Indonesia, yang nilai bebannya
disesuaikan dengan guna dari ruangan atau lantai dalam bangunan. Untuk beban mati
(DL) nilai pembebanan dapat diambil dari persamaan – persamaan pada posisi beban
terpusat atau beban titik (P) dan posisi beban terbagi rata (q) untuk semua komponen
struktur.
P=nxU
q=nxU
Persamaan untuk beban mati pada posisi beban terpusat berupa :
DL = p x l x t x 
Persamaan ini dapat digunakan untuk semua komponen seperti pada plafond, dinding,
ringbalk, balok, kolom, sedangkan untuk atap menggunakan persamaan :
1
2 Pn  Pn  12 Pn
DL = k
2
Dimana nilai P diambil dari komponen – komponen atap berikut :
 Beban penutup atap = muatan x jarak kuda – kuda x jarak gording
P1 =qxlxl
 Beban gording= volume x berat jenis
P2 = (p x l x t) x 
 Beban Kuda – kuda = volume x berat jenis
P3 = (p x l x t) x 
 Beban Hidup = beban hidup atap
P4 = 100 kg
 Beban angin = tekanan angin x luas x sin 
P5 = F x (h x l) x sin 
Persamaan beban mati pada posisi beban terbagi rata berupa :
DL =lxtx
BAB V
DESAIN GAMBAR DAN PERHITUNGAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA

5.1. Desain Gambar

Setelah diadakan survey lokasi pekerjaan, pengamatan visual lapangan, pengukuran


existing jalan dan gedung. selanjutnya data-data tersebut dituangkan menjadi rencana
gambar desain.
Didalam desain gambar Perencanaan Pembangunan Gedung Tempat Pendidikan 2 ini
terdapat gambar lay out existing, lay out rencana, gambar rencana, gambar tampak
depan, gambat tampak belakang, potongan.
Desain Gambar Terlampir.
BAB VI
PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa dan perhitungan maka disimpulkan untuk desain


penggambaran sesuai dengan perintah dari pihak instansi sekolah masing-masing.

1.2. Saran

Dalam proses pelaksanaan pekerjaan, pihak pelaksana pekerja dilapangan (kontraktor)


harus betul-betul melaksanakan pekerjaan dengan sebaik mungkin agar mendapatkan
hasil pekerjaan sesuai yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai