Kepada Yth,
Pejabat Pembuat Komitmen
Perencanaan Pembangunan Gedung Tempat Pendidikan 2
Di –
Samarinda
Dengan hormat,
Bersama ini saya berikan Laporan Antara untuk Perencanaan Pembangunan Gedung
Tempat Pendidikan 2. Laporan ini berisikan data hasil kegiatan pelaksanaan dari Awal
Perencanaan hingga Pertengahan Perencanaan, hambatan/kendala, permasalahan yang terjadi
selama pelaksanaan perencanaan kegiatan dan data – data lain yang diperlukan.
Hormat Kami
Konsultan Perencana
CV. RAYA TEKNIKA CONSULTAN
M.ALI YUSRAN,ST
Direktur
KATA PENGANTAR
Laporan Antara ini dibuat guna memenuhi syarat yang sudah ditentukan dalam Kerangka
Acuan Kerja untuk Perencanaan Pembangunan Gedung Tempat Pendidikan 2 Tahun
Anggaran 2021.
Laporan Antara ini merupakan rangkuman dari kegiatan pelaksanaan perencanaan
pekerjaan yang bersangkutan. Pembuatan Laporan Antara ini mengacu pada laporan hasil
survey lokasi pekerjaan, penggambaran desain dan rencana anggaran biaya.
Laporan Antara ini disusun dengan harapan agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya.
M.ALI YUSRAN,ST
Direktur
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
ii
BAB - I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Maksud dan Tujuan 2
1.3. Lokasi Pekerjaan 2
BAB - VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan 14
6.2. Saran 14
LAMPIRAN 15
BAB I
PENDAHULUAN
Lokasi pekerjaan adalah di Kota Samarinda yang termasuk dalam wilayah, Provinsi
Kalimantan Timur.
BAB II
URAIAN PROYEK
Pendidikan 2
Lokasi : Samarinda
Tenaga Penunjang.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini konsultan memerlukan Tenaga Penunjang
yang diperlukan seperti tercakup dalam usulan biaya sebagai berikut :
Estimator
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses perhitungan pada bidang
konstruksi.
Drafter / Juru Gambar
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses penggambaran design pada
bidang konstruksi.
3.5 Struktur Organisasi Konsultan
Team Leader
Surveyor
Drafter / Juru
Gambar
BAB IV
TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tujuan dari survey ini adalah untuk mengumpulkan data permukaan tanah, existing
jalan, gedung beserta utilitas-utilitas yang terdapat didalamnya sehingga dapat
dilakukan perhitungan serta memetakannya untuk nantinya dituangkan kedalam
gambar rencana.
4.2. Pengukuran
4.2.1. Persiapan
Sebelum pengukuran dimulai, terlebih dahulu dilakukan peninjauan
lapangan guna pengenalan lokasi pekerjaan.
Persiapan alat-alat ukur yang akan diperlukan seperti theodolite dan
meteran.
4.2.2. Pelaksanaan
Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan elevasi existing jalan dan
gedung.
Pengukuran di lakukan dengan menggunakan theodolite.
Pada pengukuran ini dilakukan 3 (tiga) kali pembacaan pada tiap titik,
yaitu pembacaan benang atas (ba), benang tengah (bt) dan benang bawah
(bb). Sebagai control bt = 0,5 (ba+bb).
Setiap kali pembacaan, dicatat bacaan benang atas (ba), benang tengah
(bt) dan benang bawah (bb) dalam satuan millimeter.
Dari pengukuran tersebut diperoleh beda tinggi.
Selanjutnya dilanjutkan dengan pengukuran gedung dengan
menggunakan meteran. Semua detail – detail dari gedung diukur dan
dicatat.
Mutu Baja
Pada umumnya setiap pabrik baja mempunyai standar mutu dan jenis baja, sesuai
dengan yang berlaku di negara yang bersangkutan. Namun demikian baja tulangan
yang terdapat dipasaran Indonesia dapat dibagi dalam mutu – mutu yang tercantum
dalam tabel mutu baja tulangan sebagai berikut :
Tabel Mutu Baja
Mutu Baja Fy (Mpa) Fy (kg/ cm2)
240 240 2400
400 400 4000
PEMBEBANAN
Pengertian Pembebanan
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983, pasal 1.0, yaitu :
1. Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian – penyelesaian, mesin – mesin,
serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu.
2. Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan
suatu gedung, dan kedalamnya termasuk beban – beban pada lantai yang berasal
dari barang – barang yang dapat berpindah, mesin – mesin serta peralatan yang
tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung itu, sehingga
mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai tersebut.
3. Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.
4. Beban gempa adalah semua beban static ekuivalen yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa
tersebut.
5. Beban khusus adalah semua bban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang terjadi akibat selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan/ penurunan
pondasi, surut, gaya – gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya
rem, yang berasal dari keran gaya sentrifugal dan gaya dinamis yang berasal dari
mesin – mesin, serta pengaruh – pengaruh khusus lainnya.
Perhitungan Pembebanan
Suatu struktur dan komponen struktur dapat memnuhi syarat kekuatan dan layak pakai
terhadap bermacam – macam kombinasi beban, menurut SK SNI T-15-1991-03 maka
harus dipenuhi ketentuan dari factor beban untuk kuat pembebanan, perlu U yang
menahan beban mati DL dan beban hidup LL paling tidak harus sama dengan :
U = 1,2 DL + 1,6 LL
Untuk beban hidup (LL) diambil dari peraturan muatan Indonesia, yang nilai bebannya
disesuaikan dengan guna dari ruangan atau lantai dalam bangunan. Untuk beban mati
(DL) nilai pembebanan dapat diambil dari persamaan – persamaan pada posisi beban
terpusat atau beban titik (P) dan posisi beban terbagi rata (q) untuk semua komponen
struktur.
P=nxU
q=nxU
Persamaan untuk beban mati pada posisi beban terpusat berupa :
DL = p x l x t x
Persamaan ini dapat digunakan untuk semua komponen seperti pada plafond, dinding,
ringbalk, balok, kolom, sedangkan untuk atap menggunakan persamaan :
1
2 Pn Pn 12 Pn
DL = k
2
Dimana nilai P diambil dari komponen – komponen atap berikut :
Beban penutup atap = muatan x jarak kuda – kuda x jarak gording
P1 =qxlxl
Beban gording= volume x berat jenis
P2 = (p x l x t) x
Beban Kuda – kuda = volume x berat jenis
P3 = (p x l x t) x
Beban Hidup = beban hidup atap
P4 = 100 kg
Beban angin = tekanan angin x luas x sin
P5 = F x (h x l) x sin
Persamaan beban mati pada posisi beban terbagi rata berupa :
DL =lxtx
BAB V
DESAIN GAMBAR DAN PERHITUNGAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA
1.1. Kesimpulan
1.2. Saran