Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL SKRIPSI

PERANCANGAN WEB ADMINISTRATOR APLIKASI


E-POSYANDU MENGGUNAKAN METODE WEB
ENGINEERING

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan
Rekayasa Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika

Oleh :

MUHAMMAD RIDWAN
6304171068

PROGRAM STUDI D-IV REKAYASA PERANGKAT LUNAK


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI

PERANCANGAN WEB ADMINISTRATOR APLIKASI


E-POSYANDU MENGGUNAKAN METODE WEB
ENGINEERING

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan
Rekayasa Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika

MUHAMMAD RIDWAN
NIM : 6304171068
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
SARJANA TERAPAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Telah diseminarkan didepan Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji pada tanggal
26 Februari 2021. Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk dilanjutkan menjadi
Skripsi.
Bengkalis, 26 Februari 2021
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Lidya Wati, M.Kom Fajar Ratnawati, M.Cs


NIP. 1989082220014042001 NIP. 198312122019032011
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Politeknik Negeri Bengkalis

Danuri, M.Cs
NIP. 198508122014041001

ii
PERANCANGAN WEB ADMINISTRATOR APLIKASI
E-POSYANDU MENGGUNAKAN METODE WEB
ENGINEERING

Nama Mahasiswa : Muhammad Ridwan


NIM : 6304171068
Pembimbing 1 : Lidya Wati, M.Kom
Pembimbing 2 : Fajar Ratnawati, M.Cs

ABSTRAK

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan upaya dari masyarakat


dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan layanan
kesehatan dasar secara mudah dan ekonomis. Posyandu memiliki berbagai
kegiatan yang ditawarkan untuk masyarakat seperti layanan kesehatan dasar bagi
ibu dan anak, layanan untuk melakukan keluarga berencana, layanan pemberian
imunisasi kepada setiap bayi dan balita, layanan penyampaian informasi gizi dan
layanan pencegahan dan penanggulangan diare. Peran puskesmas selain pemberi
informasi kesehatan kepada masyarakat ia juga mengolah data bayi, balita, Wanita
Usia Subur (WUS), Pasangan Usia Subur (PUS) dan ibu hamil yang akan
menghasilkan laporan bulanan secara manual. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut maka diusulkan Perancangan Web Administrator Aplikasi E-Posyandu
menggunakan bahasa pemograman PHP, MySQL sebagai database, dengan
kerangka kerja framework CodeIgniter, dan menggunakan Metode Web
Engineering yang dapat menciptakan aplikasi web yang berkualitas tinggi.

Kata Kunci : Posyandu, PHP, CodeIgniter, MySQL, Web Engineering

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Perancangan Web
Administrator Aplikasi E-Posyandu Menggunakan Metode Web Engineering”.
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi
pada program Sarjana Terapan di Prodi D4 Rekayasa Perangkat Lunak, Jurusan
Teknik Informatika, Politeknik Negeri Bengkalis.

Penulis menyadari kekurangan serta keterbatasan yang ada. Sehingga


dalam menyelesaikan proposal skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dari
pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Johny Custer, S.T., M.T selaku Direktur Politeknik Negeri


Bengkalis.
2. Bapak Danuri, M.Cs selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Politeknik
Negeri Bengkalis.
3. Ibu Rezki Kurniati, M.Kom selaku Ketua Program Studi Diploma IV
Rekayasa Perangkat Lunak Politeknik Negeri Bengkalis.
4. Ibu Lidya Wati, M.Kom selaku dosen Pembimbing I yang selalu
memberikan waktu bimbingan dan arahan selama penyusunan proposal
skripsi.
5. Ibu Fajar Ratnawati, M.Cs selaku dosen Pembimbing II yang selalu
memberikan waktu bimbingan dan arahan selama penyusunan proposal
skripsi.
6. Seluruh Dosen Program Studi Diploma IV Rekayasa Perangkat Lunak
Politeknik Negeri Bengkalis yang telah mengajarkan banyak ilmu kepada
penulis.
7. Bapak Ibu Orang Tua yang telah memberikan semangat dan dorongan
berupa materi ataupun nasehat.

Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih banyak kekurangan


baik dalam penulisan isi maupun susunannya. Semoga proposal skripsi ini dapat
bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga bagi para pembaca.

Bengkalis, 26 Februari 2021

iv
Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 3

2. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Kajian Terdahulu 4
2.2 Landasan Teori 6

3. METODE PENELITIAN 12
3.1 Data dan Alat Penelitian 12
3.2 Prosedur Penelitian 12
3.3 Analisa Kebutuhan 15
3.3.1 Sistem yang berjalan 15
3.3.2 Analisa kebutuhan fungsional 15
3.3.3 Analisa kebutuhan non fungsional 16

v
3.4 Perancangan 16
3.4.1 Sistem yang diusulkan 17
3.4.2 Usecase Diagram 17
3.5 Gambaran Hasil Penelitian 19

4. PENUTUP 24
4.1 Jadwal Penelitian 24
4.2 Rencana Anggaran Biaya 25

DAFTAR PUSTAKA 26

DAFTAR LAMPIRAN 28

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Kebutuhan Non Fungsional 16
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian 24
Tabel 4.2 Rencana Anggaran Biaya 25

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Web Engineering Process (Dari Pressman : 508) 13

Gambar 3.2 Sistem yang sedang berjalan 15

Gambar 3.3 Sistem yang diusulkan 17

Gambar 3.4. Usecase Diagram Aplikasi E-Posyandu 18

Gambar 3.5 Halaman Login Aplikasi E-Posyandu 19

Gambar 3.6 Halaman Dashboard Aplikasi E-Posyandu 19

Gambar 3.7 Halaman Data Imunisasi Aplikasi E-Posyandu 20

Gambar 3.8 Halaman Input Imunisasi Aplikasi E-Posyandu 20

Gambar 3.9 Halaman Data Penimbangan Aplikasi E-Posyandu 21

Gambar 3.10 Halaman Input Penimbangan Aplikasi E-Posyandu 21

Gambar 3.11 Halaman KMS Aplikasi E-Posyandu 22

Gambar 3.12 Halaman Data Posyandu Aplikasi E-Posyandu 22

Gambar 3.13 Halaman Data Kader Posyandu Aplikasi E-Posyandu 23

Gambar 3.14 Halaman Data Petugas Imunisasi Aplikasi E-Posyandu 23

viii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dan kemajuan teknologi telah berkembang dengan pesat,
khususnya teknologi komputer. Dimasa lalu, teknologi komputer dianggap
sebagai hal yang baru bahkan hanya sebagian kecil orang bisa memanfaatkannya,
dan sekarang seiring dengan perkembangan komputer yang begitu cepat kita dapat
memanfaatkannya semaksimal mungkin. Hampir setiap tahun komputer selalu
mengalami perkembangan, sama halnya dengan perkembangan sistem informasi.
Sistem informasi sangat diperlukan untuk mempermudah tugas manusia, tidak
terkecuali untuk bidang kesehatan. Sistem informasi dapat memberikan hasil yang
lebih untuk output sebuah sistem, tentunya bila sistem tersebut telah berjalan
dengan baik. (Marwati dkk, 2018)
Posyandu merupakan suatu bentuk program pelayanan kesehatan yang
difasilitasi oleh pemerintah untuk masyarakat, akan tetapi kegiatan posyandu
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri untuk masyarakat. Walaupun kegiatan
tersebut dari masyarakat, Kementerian Kesehatan juga memiliki peran dalam
mengawasi dan mendukung setiap kegiatan yang ada pada posyandu baik secara
teknis dan finansial. Posyandu memiliki berbagai kegiatan yang ditawarkan untuk
masyarakat seperti layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak, layanan untuk
melakukan keluarga berencana, layanan pemberian imunisasi kepada setiap bayi
dan balita, layanan penyampaian informasi gizi dan layanan pencegahan dan
penanggulangan diare. Semua layanan tertulis pada buku saku yang menjadi
pedoman kesehatan, akan tetapi informasi dalam bentuk buku memiliki
keterbatasan dalam penggunaannya, seperti lupa meletakkannya bahkan hilang.
(Vinandha dkk, 2019).
Peran Puskesmas dalam penyelenggaraan Posyandu selain pemberi
informasi kesehatan kepada masyarakat ia juga mengolah data bayi, balita, Wanita
Usia Subur (WUS), Pasangan Usia Subur (PUS), dan ibu hamil yang akan
dijadikan laporan bulanan. Yang dimaksud dengan Wanita Usia Subur (WUS)
adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara

1
umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada
pria. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita
memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an persentasenya menurun
hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40, kesempatan hamil berkurang hingga
menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan
untuk hamil (Suparyanto, 2011). Berdasarkan peran puskesmas yang telah
dijelaskan di atas, untuk pengolahan data dan pembuatan laporan masih dilakukan
dengan pencatatan manual sehingga mengakibatkan merasa kesulitan dalam
memonitoring seluruh peserta. Untuk itu dibutuhkan beberapa fasilitas
pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi yang
dapat membantu dalam mengolah data.
Dari permasalahan tersebut, untuk mengatasi masalah yang ada pada
Posyandu yaitu perancangan aplikasi e-posyandu yang bertujuan mengubah
metode pengolahan data secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat
mempermudah puskesmas dalam mencatat dan membuat laporan data bayi, balita,
Wanita Usia Subur (WUS), Pasangan Usia Subur (PUS) dan ibu hamil. Pada
penelitian ini, metode web engineering dipilih karena web administrator ini
berbasis web, sehingga pendekatan penelitian yang digunakan akan lebih tepat
jika menggunakan web engineering. Web engineering digunakan untuk
menciptakan aplikasi web yang yang berkualitas tinggi.
Diharapkan dengan adanya web administrator pada aplikasi e-posyandu ini
dapat mempermudah pengelolaan data kegiatan posyandu dari sisi puskesmas dan
posyandu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
yaitu bagaimana membangun web administrator aplikasi e-posyandu
menggunakan metode web engineering.

2
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk dan membangun web administrator aplikasi e-
posyandu menggunakan metode web engineering.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Dapat mempermudah dalam pengelolaan data kegiatan posyandu dan
meningkatkan fungsionalitas dari aplikasi e-posyandu.
2. Dapat mencetak laporan secara terkomputerisasi.

3
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Terdahulu


Kajian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan
acuan. Selain itu untuk menghindari anggapan kesamaan atau plagiarisme dengan
sistem ini. Maka dalam tinjauan pustaka ini mencantumkan hasil-hasil penelitian
terdahulu sebagai berikut :
Berdasarkan jurnal yang disusun oleh Sholihah dan Kusumadewi (2015)
yang membahas tentang sistem informasi posyandu, dalam penelitian tersebut
membahas tentang sebuah aplikasi yang dihasilkan untuk membantu dalam
pendataan untuk ibu dan anak mulai dari penimbangan anak, pengukuran tinggi
badan dan imunisasi yang telah diberikan kepada bayi. Dalam penelitian tersebut
tujuannya adalah untuk membentuk pengkaderan tenaga posyandu agar dapat
mempermudah dalam pengelolaan posyandu yang nantinya dapat mempercepat
sistem dengan baik. Metode perancangan yang digunakan dengan menggunakan
UML (Unified Modelling Language) serta desain aplikasi untuk sistem informasi
posyandu.
Pada Jurnal disusun oleh Wahyuni (2015) yang membahas tentang Rancang
bangun sistem informasi pos pelayanan terpadu bahwasanya adanya permasalahan
di Dinas Kesehatan Surabaya untuk pencatatan data bayi serta history dan rekam
medis dari bayi tersebut. Dengan adanya sistem tersebut nantinya dapat
mempermudah dalam pencatatan rekam medis bayi dengan sistem
terkomputerisasi. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode
SDLC (System Development Life Cycle), metode perancangan yang digunakan
dengan menggunakan Context diagram dan Data Flow Diagram.
Pada jurnal yang disusun oleh Setyarini, dkk (2016) dalam artikel yang
berjudul “Perancangan Sistem Informasi Posyandu Guna Mendukung Pelaporan
Data Perkembangan Bayi Dan Balita” yaitu pada jurnal tersebut membahas
permasalahan bagaimana cara merancang dan membangun aplikasi Sistem
Informasi Posyandu Guna Mendukung Pelaporan Data Perkembangan Bayi Dan

4
Balita pada Posyandu Melati II ?, bagaimana cara memperoleh laporan statistik
perkembangan bayi dan balita dalam bentuk graph atau grafik secara cepat dan
akurat, agar tepat dalam mengambil tindakan ?. Penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian yaitu bayi dan
balita. Dan pengembangan sistem yang digunakan peneliti yaitu dengan
menggunakan metode waterfall. Metode waterfall mempunyai beberapa tahapan
yaitu analisis kebutuhan, desain, pembuatan program, pengujian, dan perawatan.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: tujuan pokok
penggunaan Sistem Informasi Posyandu Melati II adalah untuk mempermudah
kader posyandu dalam menginputkan data bayi dan balita, data penimbangan dan
pelayanan posyandu sehingga akan lebih mudah memperoleh data laporan
perkembangan bayi dan balita dalam bentuk grafik.

Menurut Supriyanto dan Hartono (2017) dalam jurnal yang berjudul Peran
Teknologi Informasi Bagi Kader Posyandu Dalam Kegiatan Pendataan K.I.A,
yaitu pada jurnal tersebut membahas pendataan dengan buku catatan manual
mengalami banyak kendala seperti lama dan salah dalam pendataan, pengolahan,
dan pelaporan. Kendala lain adalah buku catatan sering rusak, hilang, ganti buku,
sulit dibaca, sulit mendeteksi perkembangan KIA. Peran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dapat mengatasi kendala yang ada, yaitu dengan
mengembangkan Sistem Informasi Posyandu (SIPosyandu). Metode yang
digunakan adalah mengembangkan SIPosyandu berbasis local host dan web yang
dapat diintegrasikan dengan paket aplikasi office excel untuk modifikasi
pelaporan atau penyajian informasi yang berkenaan dengan KIA. Selanjutnya para
kader diberikan pelatihan dan pendampingan penggunaan SIPosyandu tersebut.
Hasilnya para kader dapat memanfaatkan TIK untuk aplikasi SIPosyandu dengan
berbagai model penyajian informasi termasuk filtering data/informasi, secara local
host maupun web.

Menurut penelitian Musliani dkk (2017) dalam jurnalnya yang berjudul


Aplikasi Pengolahan Data Posyandu. Saat ini informasi sangat dibutuhkan,
dengan kebutuhan informasi tersebut maka diterapkan sistem pengolahan data

5
menggunakan komputer agar memberikan kemudahan kepada pengguna dalam
melakukan pengolahan data yang terkomputerisasi. Pengolahan data Posyandu
Pare Desa Teluk Latak masih menggunakan cara manual, yaitu data dicatat
kedalam buku besar sehingga membutuhkan waktu lebih lama dalam pengolahan
data dan pembuatan laporan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka
dibangun sebuah aplikasi pengolahan data Posyandu menggunakan bahasa
pemograman PHP dan MySQL sebagai database. Hasil dari penelitian ini adalah
aplikasi pengolahan data Posyandu yang dapat membantu pihak Posyandu dalam
melaporkan kegiatan pelayanan terhadap bayi dan ibu hamil.

Penelitian yang dilakukan oleh Purwadi dan Andi (2020) yang berjudul
“Pengembangan Sistem Posyandu Untuk Pengelompokan Gizi Pada Anak
Menggunakan Metode Protoype di Posyandu Delima” yaitu penelitian tersebut
membahas permasalahan di Posyandu Delima masih belum adanya
pengelompokan gizi terhadap anak, dikarenakan sulitnya pengelompokan gizi
anak yang disebabkan kurangnya fasilitas yang sekarang tersedia di Posyandu.
Dengan adanya pengembangan sistem Posyandu untuk mengelompokan anak
berdasarkan gizi yang menggunakan metode Prototype, maka pengelompokan
yang sebelumnya belum ada dan sulit bisa terlaksana.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Sistem Informasi
Menurut Hanif Al Fatta (Hanif Al Fatta, 2007), Sistem informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Sistem
informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2009).

6
2.2.2 Hypertext Preprocessor (PHP)
Hikmah, dkk (2015:1) “PHP merupakan kependekan dari Hypertext
Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur
dalam aturan General Purpose Licences (GPL). Bahasa pemograman PHP sangat
cocok dikembangkan dalam lingkungan web, karena PHP bisa diletakkan pada
script HTML atau sebaliknya. PHP dikhususkan untuk pengembangan web
dinamis”.
Menurut Sibero (2013:49) “PHP adalah pemograman interpreter yaitu
proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimenegerti
komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”. Dari pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa PHP adalah penerjemahan baris kode yang bisa dibaca
atau dimengerti oleh komputer karena PHP bisa diletakkan pada script HTML
atau sebaliknya. PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis.

2.2.3 MySQL
Menurut Sibero (2013:97) “MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan
adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi
sistem yang mejalankan fungsi pengolahan data”.
Menurut Hidayatullah dan Jauhari (2015:180) “MySQL adalah salah satu
aplikasi DBMS yang sudah banyak oleh para pemogram aplikasi web. Contoh
DBMS lainnya adalah : PostgreSQL (freeware), SQL Server, MS Access dari
Microsoft, DB2 dari IBM, Oracle dan Oracle Corp, Dbase, FoxPro, dsb”.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah
aplikasi DBMS yang menjalankan fungsi pengelolahan data untuk membangun
sebuah aplikasi web.

2.2.4 XAMPP
Menurut Zuliarso dan Februariyanti (2013) XAMPP merupakan protokol
hasil formalisasi IETF dari streaming protokol standar XML, yang dikembangkan
oleh Jabber Community. Protokol ini menghadirkan fitur lengkap untuk Instant
Messaging dan Presence di atas data transport layer yang bersifat dedicated.

7
Protokol ini telah stabil sejak tahun 1999. Jabber/XAMPP adalah sebuah protokol
yang telah didokumentasikan dengan baik dari seluruh protocol yang ada dan
mudah untuk dipahami. Teknologi dasar dari XAMPP menyangkut proses
negosiasi XML stream antara client dan server, dengan menggunakan Simple
Autentication and Security Layer (SASL) dan Transport Layer Security (TLS)
untuk mengamankan pengiriman datanya. Setelah melakukan autentikasi,
selanjutnya pengguna dapat mengirimkan fragmen-fragmen XML sebagai hasil
dari menjalankan fungsi-fungsi IM, seperti mengirimkan pesan, chat dengan
teman, merubah status presence, mengatur contact list, bergabung dengan
chatroom, dan lain-lain. Server kemudian akan mengirimkan message kepada
server lain melalui XML stream yang telah melalui proses negosiasi.

2.2.5 Framework CodeIgniter


Menurut Basuki (2010) bahwa Codeigniter adalah sebuah framework PHP
yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi
website berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua kode program dari awal.
Codeigniter menyediakan banyak library untuk mengerjakan tugas-tugas yang
umumnya ada pada sebuah aplikasi berbasis web. Selain itu, struktur dan susunan
logis dari Codeigniter membuat aplikasi yang dibuat menjadisemakin teratur dan
rapi. Dengan demikian developer dapat fokus pada fitur-fitur apa yangdibutuhkan
oleh aplikasi dengan membuat kode program seminimal mungkin. Codeigniter
pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com),
sebuah perusahaan yang memproduksi sebuah CMS (Content Managemen System)
yang cukup handal, yaitu ExpressionEngine (http://www.expressionengine.com).
Saat ini, Codeigniter dikembangkan dan dimaintain oleh ExpressionEngine
Development Team .Beberapa keuntungan menggunakan Codeigniter,
diantaranya :
2.2.5.1 Gratis
Codeigniter berlisensi dibawah Apache/ BSD, opensource,
sehingga penggunaannya secara bebas.

8
2.2.5.2 Ditulis menggunakan PHP 4
Meskipun Codeigniter dapat berjalan pada PHP 5, namun sampai
saat ini kode program Codeigniter masih dibuat dengan menggunakan PHP
4. Hal ini dilakukan agar Codeigniter dapat tersebar lebih luas di komunitas
PHP. Karena hingga saat ini, sebagian besar webhosting masih
menggunakan PHP 4. Jika Codeigniter dibuat dengan PHP 5, tentu saja
hasilnya juga akan jauh lebih canggih, karena bisa memanfaatkan teknologi
PHP 5 yang saat ini masihbelum dapat dilakukan oleh PHP 4, misalnya
untuk menerapkan konsep OOP Multiple Inheritance.

2.2.5.3 Berukuran kecil


Ukuran Codeigniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri.
Dibandingkan framework lain yang berukuran besar, serta membutuhkan
resource yang besar pula untuk berjalan. Pada Codeigniter, bisa diatur agar
sistem meload library yang dibutuhkan saja, sehingga sistem dapat berjalan
ringan dan cepat.

2.2.5.4 Menggunakan konsep MVC


Codeigniter menggunakan konsep MVC (Model View Controller)
yang memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan
presentation.

2.2.5.5 URL yang sederhana


Secara default, URL yang dihasilkan Codeigniter sangat bersih
(clean) dan Search Engine Friendly (SEF).

2.2.5.6 Memiliki paket library yang lengkap


Codeigniter memiliki library yang lengkap untuk mengerjakan
operasi-operasi yang umumdibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web,
misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form,
menangani session dan sebagainya.

9
2.2.5.7 Extebsible
Sistem dapat dikembangkan dengan mudah dengan menggunakan
plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.

2.2.5.8 Tidak memerlukan template engine


Meskipun Codeigniter dilengkapi dengan template parses
sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan untuk
menggunakannya. Penggunaan template enggine dapat mengurangi
performance dari sistem.

2.2.5.9 Dokumentasi lengkap dan jelas


Dari sekian banyak framework, Codeigniter adalah satu-satunya
framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas. Tim pengembang
Codeigniter berkomitmen bahwa dokumentasi juga sama pentingnya dengan
kode program. Codeigniter itu sendiri. Source code Codeigniter juga
dilengkapi komentar didalamnya, sehingga memperjelas fungsi sebuah kode
program.

2.2.5.10 Komunitas
Komunitas penggunaa Codeigniter saat ini berkembang pesat, dan
dapat berpartispasi di http://codeigniter.com /forums.

2.2.6 Metode Web Engineering


Metode web engineering terdapat 5 (lima) tahapan untuk dapat
mengembangkan suatu perangkat lunak (Pressman, 2005) yaitu :
2.2.6.1 Customer communication
Sebelum pekerjaan teknis apa pun dimulai, sangatlah penting untuk
berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pelanggan (dan pemangku
kepentingan lain). Maksudnya adalah untuk memahami tujuan-tujuan atas
proyek perangkat lunak yang sedang dikembangkan dan mengumpulkan

10
kebutuhan-kebutuhan yang membantu mengartikan fitur-fitur perangkat
lunak beserta fungsi-fungsinya

2.2.6.2 Planning
Alur yang rumit dapat disederhanakan jika tedapat suatu peta.
Suatu proyek perangkat lunak pada dasarnya merupakan suatu alur yang
rumit, dan kegiatan perencanaan perangkat lunak tersebut menciptakan
suatu “peta” yang membantu membimbing tim perangkat lunak ketika
mereka melakukan suatu perjalanan. Peta perangkat lunak tersebut yang
disebut sebagai rencana proyek perangkat lunak. Mengartikan kerja
rekayasa perangkat lunak dengan menggambarkan tugas-tugas teknis yang
harus dilakukan, resiko-resiko yang mungkin muncul, sumber daya yang
akan dibutuhkan, produk-produk kerja yang harus dihasilkan, dan jadwal-
jadwal kerja.

2.2.6.3 Modeling
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menjelaskan hal apa saja
yang memang diperlukan/dibutuhkan pada aplikasi yang akan dibangun dan
solusi yang ditawarkan yang dapat diharapkan dapat menjawab apa yang
tersirat dari hasil-hasil analisa dan pengumpulan data.

2.2.6.4 Construction
Kegiatan ini menggabungkan pembentukan kode-kode (kode
generation) bisa secara manual maupun otomatis dan pengujian yang sangat
dibutuhkan untuk menemukan kekeliruan-keliruan/kesalahan-kesalahan
dalam kode program komputer yang dihasilkan sebelumnya.

2.2.6.5 Deployment
Perangkat lunak disajikan kepada pelanggan yang kemudian
mengevaluasi produk yang disajikan dan akan memberikan umpan balik
berdasarkan evaluasi tersebut.

11
3. METODE PENELITIAN

3.1 Data dan Alat Penelitian


Untuk membangun web administrator aplikasi e-posyandu dibutuhkan data
untuk mendukung proses perancangan aplikasi. Adapun data yang dibutuhkan
sebagai berikut :
1. Data posyandu 7. Data ibu hamil
2. Data kader posyandu 8. Data penimbangan
3. Data petugas imunisasi 9. Data Imunisasi
4. Data bayi dan balita 10. Data KMS (Kartu Menuju Sehat)
5. Data Wanita Usia Subur (WUS) 11. Data jadwal posyandu.
6. Data Pasangan Usia Subur (PUS)

Adapun alat yang digunakan untuk melakasanakan penelitian ini adalah :


1. Perangkat keras (Hardware)
a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-4005U, 1.70 GHz
b. Memori : 10240 MB RAM
c. Hardisk : HDD 500 GB
2. Perangkat lunak (Software)
a. Sistem operasi : Windows 10 Pro 64-bit
b. Bahasa pemrograman : PHP, HTML
c. Text editor : Visual Studio Code, Ms. Word
d. Pengolahan gambar : Balsamiq Mockup 3, Ms. Visio 2007
e. Server : Apache (XAMPP)
f. Database : MySQL
g. Browser : Chrome, Mozilla
h. Framework : Codeigniter 3

12
3.2 Prosedur Penelitian
Metode pengembangan dalam prosedur penelitian ini menggunakan
metode Web Engineering merupakan rekayasa web yang mengadaptasi
rekayasa perangkat lunak dalam hal konsep dasar yang menekankan pada
aktifitas teknis dan manajemen.

Metode ini memerlukan pendekatan yang sistematik dan sekuensial


yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada setiap tahapan (Turban,
1999).

Metode web engineering terdapat 5 (lima) tahapan, seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.1 Web Engineering Process (Dari Pressman : 508)

Berdasarkan pada gambar 1, tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.2.1 Customer communication


Pada tahap ini dilakukan komunikasi dengan user atau pengguna
aplikasi. Komunikasi dilakukan untuk mengetahui kebutuhan user dan
kebutuhan aplikasi berupa input dan output yang akan dihasilkan serta
fasilitas apa saja yang harus ada pada sistem ini. Komunikasi dilakukan
dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak puskesmas dengan
wawancara.

13
3.2.2 Planning
Pada tahap ini dilakukan perencanaan terhadap kebutuhan pengguna
yang diperoleh pada tahap komunikasi. Perencanaan ini termasuk pada
perencanaan estimation, risk analysis, scheduling dan monitoring.
3.2.3 Modeling
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menjelaskan hal-hal apa saja
yang memang diperlukan / dibutuhkan pada aplikasi yang akan dibangun
dan solusi yang ditawarkan yang diharapkan dapat menjawab apa yang
tersirat dari hasil-hasil analisa dan pengumpulan data. Pada tahap ini
dilakukan pemodelan dengan menganalisa kebutuhan sistem yang akan
dikembangkan, perancangan UML, serta membuat rancangan design
struktur tabel basis data dan rancangan tampilan halaman web administrator.

3.2.4 Construction
Pembangunan aplikasi web memadukan antara perkembangan
teknologi dengan tools pengembangan web yang telah ada, artinya memilih
tools yang efektif namun tetap dapat menyesuaikan dengan teknologi yang
berkembang saat ini. Pada tahap ini akan dibuat sistem sesuai rancangan
yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti akan membuat sistem dengan
menggunakan Bahasa PHP untuk membuat fungsi-fungsi pada web
administrator yang dibangun. MySQL sebagai database sistem serta untuk
kerangka kerja menggunakan menggunakan framework CodeIgniter.

3.2.5 Deployment
Pembuatan panduan penggunaan web administrator sehingga dapat
dioperasikan oleh end-user, dan kemudian dilakukan evaluasi secara
berkala, memberikan masukan-masukan kepada tim pengembang dan
apabila diperlukan akan dilakukan modifikasi pada aplikasi web tersebut.
Pada tahap ini juga dilakukan pengujian terhadap sistem dimana apakah
sistem dapat berjalan dengan baik dan tepat.

Alasan penulis menggunakan metode web engineering ini, karena


metode ini cukup efektif sebagai paradigma dalam rekayasa perangkat

14
lunak, karena mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui
oleh pelanggan, dalam pembuatan perangkat lunak bisa dilakukan secara
cepat dan memungkinkan untuk merubah kembali perangkat lunak agar
sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

3.3 Analisa Kebutuhan


Tahap analisis dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara
kepada pihak Puskesmas. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti
mengetahui sistem yang berjalan saat ini pengolahan data dan pelaporan
kegiatan posyandu masih menggunakan secara manual yaitu penulisan
pada kertas.

3.3.1 Sistem yang berjalan


Dari analisa sistem yang sedang berjalan pihak yang terlibat adalah
bayi/balita, Wanita Usia Subur (WUS), Pasangan Usia Subur (PUS), ibu
hamil, posyandu, kader posyandu dan puskesmas. Sistem yang sedang
berjalan di posyandu adalah pencatatan data Wanita Usia Subur (WUS),
Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil, dan laporan bayi/balita ditulis pada
kertas. Dari data tersebut akan direkap menjadi laporan bulanan yang akan
dihantar ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Gambar 3.2 Sistem yang sedang berjalan

15
3.3.2 Analisa Kebutuhan Fungsional
Analisa kebutuhan fungsional merupakan analisis fungsi-fungsi yang
dibutuhkan dalam sistem. Kebutuhan fungsional web administrator aplikasi
e-posyandu yaitu :
a. Fungsi login
b. Fungsi kelola data kader posyandu seperti melihat, verifikasi
pendaftaran, tambah data, serta melakukan hapus data.
c. Fungsi kelola data posyandu
d. Fungsi kelola petugas imunisasi
e. Fungsi data bayi dan balita
f. Fungsi kelola data Wanita Usia Subur (WUS)
g. Fungsi kelola data Pasangan Usia Subur (PUS)
h. Fungsi kelola data ibu hamil
i. Fungsi laporan bayi, balita, Wanita Usia Subur (WUS), Pasangan
Usia Subur (PUS), dan ibu hamil
j. Fungsi logout

Fungsi-fungsi tersebut merupakan fungsi utama yang ada di web


administrator aplikasi e-posyandu. Peneliti menyediakan beberapa fungsi
pendukung untuk menambahkan kemanfaatan web administrator aplikasi e-
posyandu, fungsi-fungsi pendukung tersebut diantaranya :
a. Fungsi profil
b. Fungsi ganti password
c. Fungsi ekspor data

3.3.3 Analisa Kebutuhan Non Fungsional


Adapun kebutuhan non fungsional pada web administrator aplikasi e-
posyandu terlihat pada tebel berikut :

Tabel 3.1. Kebutuhan Non Fungsional


Parameter Kebutuhan
Portability Sistem dibangun sebagai aplikasi web
Security Sistem hanya bisa diakses menggunakan akun

16
yang sudah didaftarkan oleh admin.
Bahasa Komunikasi Menggunakan bahasa Indonesia

3.4 Perancangan
Setelah melakukan tahap analisis sistem selanjutnya perancangan
sistem yang terdiri dari rancangan sistem yang diusulkan dan Usecase
Diagram.

3.4.1 Sistem yang diusulkan


Pada analisis sistem yang diusulkan, sistem yang akan dibangun
berbasis website dengan menggunakan framework codeigniter. Dengan
sistem ini, maka proses pengolahan data dan laporan pada posyandu akan
secara terkomputerisasi, dimana puskesmas akan menerima laporan kegiatan
posyandu yang akan di inputkan oleh kader posyandu pada saat kegiatan
posyandu. Dengan sistem perti ini, puskesmas tidak perlu lagi menunggu
kader posyandu menghantarkan laporan ke puskesmas.

Gambar 3.3 Sistem yang diusulkan

3.4.2 Usecase Diagram


Salah satu alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan membuat use case diagram. Usecase diagram merupakan alat
perancangan yang digunakan untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh

17
pengguna atau yang disebut sebagai aktor. Aplikasi E-Posyandu terdiri dari
2 (dua) aktor yang terdiri dari kader posyandu dan puskesmas (admin).

Gambar 3.4. Usecase Diagram Aplikasi E-Posyandu

Adapun penjelasan masing-masing aktor adalah sebagai berikut :


1. Admin Puskesmas : Dapat mendaftar akun kader posyandu. Dapat melihat,
menambah, mengubah, dan menghapus data posyandu. Dapat melihat,
menambah, mengubah, dan menghapus data kader. Dapat melihat,
menambah, mengubah, dan menghapus petugas imunisasi. Dapat melihat,
menambah, mengubah, dan menghapus data WUS/PUS. Dapat melihat,
menambah, mengubah, dan menghapus data ibu hamil. Dapat melihat
laporan.
2. Kader Posyandu : Dapat melihat, menambah, mengubah, dan menghapus
data bayi/balita. Dapat melihat, menambah, mengubah, dan menghapus

18
data penimbangan. Dapat melihat, menambah, mengubah, dan menghapus
data imunisasi. Dapat melihat data KMS. Dapat melihat, menambah,
mengubah, dan menghapus data jadwal posyandu.

3.5 Gambar Hasil Penelitian

Gambar 3.5 Halaman Login Aplikasi E-Posyandu

19
Gambar 3.6 Halaman Dashboard Aplikasi E-Posyandu

Gambar 3.7 Halaman Data Imunisasi Aplikasi E-Posyandu

20
Gambar 3.8 Halaman Input Imunisasi Aplikasi E-Posyandu

Gambar 3.9 Halaman Data Penimbangan Aplikasi E-Posyandu

21
Gambar 3.10 Halaman Input Penimbangan Aplikasi E-Posyandu

Gambar 3.11 Halaman KMS Aplikasi E-Posyandu

22
Gambar 3.12 Halaman Data Posyandu Aplikasi E-Posyandu

Gambar 3.13 Halaman Data Kader Posyandu Aplikasi E-Posyandu

23
Gambar 3.14 Halaman Data Petugas Imunisasi Aplikasi E-Posyandu

4. PENUTUP

4.1 Jadwal Penelitian


Adapun jadwal penelitian yang akan dilakukan dalam pembuatan
aplikasi ini seperti yang tercantum pada tabel:

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

N Jenis Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6


o Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Customer
1 Communic
ation

2 Planning

24
3 Modeling

Constructi
4
on
Deploymen
5
t

6 Laporan

Publish
7
Article

4.2 Rencana Anggaran Biaya


Tabel 4.2 Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya Satuan Biaya


Membeli domain dan
1 1 Tahun Rp 847.000
hosting
2 Kertas A4 HVS 70 Gram 3 RIM Rp 120.000
Tinta printer (Black,
3 4 Botol Rp 400.000
CMYK)
4 Jilid Laporan 4 Rangkap Rp 120.000
5 Paket Internet 6 Bulan Rp 480.000
Total Rp 1.967.000

25
DAFTAR PUSTAKA

Agung Baitul Hikmah. dkk. 2015. Cara Cepat Membangun Website dari Nol
Studi Kasus : Web Dealer Motor. Yogyakarta : CV. Andi Offset
Basuki, A.P. (2010). Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
Codeigniter. Yogyakarta: Lokomedia.
Depkes RI. (2006). Modul Pelatihan Revitalisasi Posyandu, Jakarta
Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi.
Yogyakarta.
Hidayatullah, Priyanto., Jauhari Khairul Kawistara.2014. Pemrograman WEB.
Bandung : Informatika Bandung. (jQuery)
Jogiyanto, 2009. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Marwati, L., Kurniati, R., dan Mansur. (2018). TA : Rancang Bangun Aplikasi
Pengolahan Data Posyandu Berbasis Web. Politeknik Negeri
Bengkalis.

26
Musliani, Wati, L., dan Mawarni, S. (2017) Aplikasi Pengolahan Data Posyandu,
Jurnal Inovtek Polbeng – Seri Informatika, 2,41-47.
Naista, D., (2017) Codeigniter Vs Laravel, CV. Lokomedia, Yogyakarta.
Pressman, R. S. (2005) Software Engineering A Pratitioner’s Approach. Palgrave
Macmillan, (https://book.onepdf.us) diakses 10 September 2020.
Purwadi, P., & Hendrawan, A. (2020). Pengembangan sistem posyandu untuk
pengelompokan gizi pada anak menggunakan metode prototype di
posyandu delima. Ensains journal, 3(2), 129-138.
Sholihah, N., & Kusumadewi, S. (2015). Sistem informasi posyandu kesehatan
ibu dan anak. Prosiding SNATIF, 207-214.
Sibero, Alexander F.K. 2013. Web Programming Power Pack. Yogyakarta :
Mediakom.

Setyarini, I. (2016). Perancangan Sistem Informasi Posyandu Guna Mendukung


Pelaporan Data Perkembangan Bayi dan Balita. Kediri, Universitas,
Nusan tara, PGRI.
Suparyanto. (2011) Wanita Usia Subur (WUS), (Online),
suparyanto.blogspot.com /2011/10/wanita-usia-subur-wus.html), di
akses 10 November 2020.
Supriyanto, A. (2017). Peran teknologi informasi bagi kader posyandu dalam
kegiatan pendataan KIA. Proceeding Semnasvoktek, 2, 360-365.
Vienandha, V., Priyambadha, B., dan Nurwarsito, H. (2019): Pengembangan
Aplikasi Mobile Pengingat Jadwal Layanan Posyandu dengan
Menggunakan Teknologi Firebase Cloud, Jurnal Pengembangan
Teknologi Infromasi dan Ilmu Komputer, 3(5), 4133-4141
Wahyuni, A. D. (2015). TA: Rancang Bangun Sistem Informasi Pos Pelayanan
Terpadu Pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Berbasis
Web (Doctoral dissertation, Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya).
Zuliarso, E., dan Februariyanti., H. (2013) Pemanfaatan Instant Messaging untuk
Aplikasi Layanan Akademik, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK,

27
18, 112-121.

28

Anda mungkin juga menyukai