Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan
Rekayasa Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika
Oleh :
MUHAMMAD RIDWAN
6304171068
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan
Rekayasa Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika
MUHAMMAD RIDWAN
NIM : 6304171068
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
SARJANA TERAPAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Telah diseminarkan didepan Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji pada tanggal
26 Februari 2021. Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk dilanjutkan menjadi
Skripsi.
Bengkalis, 26 Februari 2021
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Danuri, M.Cs
NIP. 198508122014041001
ii
PERANCANGAN WEB ADMINISTRATOR APLIKASI
E-POSYANDU MENGGUNAKAN METODE WEB
ENGINEERING
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Perancangan Web
Administrator Aplikasi E-Posyandu Menggunakan Metode Web Engineering”.
Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi
pada program Sarjana Terapan di Prodi D4 Rekayasa Perangkat Lunak, Jurusan
Teknik Informatika, Politeknik Negeri Bengkalis.
iv
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 3
2. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Kajian Terdahulu 4
2.2 Landasan Teori 6
3. METODE PENELITIAN 12
3.1 Data dan Alat Penelitian 12
3.2 Prosedur Penelitian 12
3.3 Analisa Kebutuhan 15
3.3.1 Sistem yang berjalan 15
3.3.2 Analisa kebutuhan fungsional 15
3.3.3 Analisa kebutuhan non fungsional 16
v
3.4 Perancangan 16
3.4.1 Sistem yang diusulkan 17
3.4.2 Usecase Diagram 17
3.5 Gambaran Hasil Penelitian 19
4. PENUTUP 24
4.1 Jadwal Penelitian 24
4.2 Rencana Anggaran Biaya 25
DAFTAR PUSTAKA 26
DAFTAR LAMPIRAN 28
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kebutuhan Non Fungsional 16
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian 24
Tabel 4.2 Rencana Anggaran Biaya 25
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Web Engineering Process (Dari Pressman : 508) 13
viii
1. PENDAHULUAN
1
umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada
pria. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita
memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an persentasenya menurun
hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40, kesempatan hamil berkurang hingga
menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya maksimal 10% kesempatan
untuk hamil (Suparyanto, 2011). Berdasarkan peran puskesmas yang telah
dijelaskan di atas, untuk pengolahan data dan pembuatan laporan masih dilakukan
dengan pencatatan manual sehingga mengakibatkan merasa kesulitan dalam
memonitoring seluruh peserta. Untuk itu dibutuhkan beberapa fasilitas
pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah aplikasi yang
dapat membantu dalam mengolah data.
Dari permasalahan tersebut, untuk mengatasi masalah yang ada pada
Posyandu yaitu perancangan aplikasi e-posyandu yang bertujuan mengubah
metode pengolahan data secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat
mempermudah puskesmas dalam mencatat dan membuat laporan data bayi, balita,
Wanita Usia Subur (WUS), Pasangan Usia Subur (PUS) dan ibu hamil. Pada
penelitian ini, metode web engineering dipilih karena web administrator ini
berbasis web, sehingga pendekatan penelitian yang digunakan akan lebih tepat
jika menggunakan web engineering. Web engineering digunakan untuk
menciptakan aplikasi web yang yang berkualitas tinggi.
Diharapkan dengan adanya web administrator pada aplikasi e-posyandu ini
dapat mempermudah pengelolaan data kegiatan posyandu dari sisi puskesmas dan
posyandu.
2
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk dan membangun web administrator aplikasi e-
posyandu menggunakan metode web engineering.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Dapat mempermudah dalam pengelolaan data kegiatan posyandu dan
meningkatkan fungsionalitas dari aplikasi e-posyandu.
2. Dapat mencetak laporan secara terkomputerisasi.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
4
Balita pada Posyandu Melati II ?, bagaimana cara memperoleh laporan statistik
perkembangan bayi dan balita dalam bentuk graph atau grafik secara cepat dan
akurat, agar tepat dalam mengambil tindakan ?. Penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian yaitu bayi dan
balita. Dan pengembangan sistem yang digunakan peneliti yaitu dengan
menggunakan metode waterfall. Metode waterfall mempunyai beberapa tahapan
yaitu analisis kebutuhan, desain, pembuatan program, pengujian, dan perawatan.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: tujuan pokok
penggunaan Sistem Informasi Posyandu Melati II adalah untuk mempermudah
kader posyandu dalam menginputkan data bayi dan balita, data penimbangan dan
pelayanan posyandu sehingga akan lebih mudah memperoleh data laporan
perkembangan bayi dan balita dalam bentuk grafik.
Menurut Supriyanto dan Hartono (2017) dalam jurnal yang berjudul Peran
Teknologi Informasi Bagi Kader Posyandu Dalam Kegiatan Pendataan K.I.A,
yaitu pada jurnal tersebut membahas pendataan dengan buku catatan manual
mengalami banyak kendala seperti lama dan salah dalam pendataan, pengolahan,
dan pelaporan. Kendala lain adalah buku catatan sering rusak, hilang, ganti buku,
sulit dibaca, sulit mendeteksi perkembangan KIA. Peran Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dapat mengatasi kendala yang ada, yaitu dengan
mengembangkan Sistem Informasi Posyandu (SIPosyandu). Metode yang
digunakan adalah mengembangkan SIPosyandu berbasis local host dan web yang
dapat diintegrasikan dengan paket aplikasi office excel untuk modifikasi
pelaporan atau penyajian informasi yang berkenaan dengan KIA. Selanjutnya para
kader diberikan pelatihan dan pendampingan penggunaan SIPosyandu tersebut.
Hasilnya para kader dapat memanfaatkan TIK untuk aplikasi SIPosyandu dengan
berbagai model penyajian informasi termasuk filtering data/informasi, secara local
host maupun web.
5
menggunakan komputer agar memberikan kemudahan kepada pengguna dalam
melakukan pengolahan data yang terkomputerisasi. Pengolahan data Posyandu
Pare Desa Teluk Latak masih menggunakan cara manual, yaitu data dicatat
kedalam buku besar sehingga membutuhkan waktu lebih lama dalam pengolahan
data dan pembuatan laporan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka
dibangun sebuah aplikasi pengolahan data Posyandu menggunakan bahasa
pemograman PHP dan MySQL sebagai database. Hasil dari penelitian ini adalah
aplikasi pengolahan data Posyandu yang dapat membantu pihak Posyandu dalam
melaporkan kegiatan pelayanan terhadap bayi dan ibu hamil.
Penelitian yang dilakukan oleh Purwadi dan Andi (2020) yang berjudul
“Pengembangan Sistem Posyandu Untuk Pengelompokan Gizi Pada Anak
Menggunakan Metode Protoype di Posyandu Delima” yaitu penelitian tersebut
membahas permasalahan di Posyandu Delima masih belum adanya
pengelompokan gizi terhadap anak, dikarenakan sulitnya pengelompokan gizi
anak yang disebabkan kurangnya fasilitas yang sekarang tersedia di Posyandu.
Dengan adanya pengembangan sistem Posyandu untuk mengelompokan anak
berdasarkan gizi yang menggunakan metode Prototype, maka pengelompokan
yang sebelumnya belum ada dan sulit bisa terlaksana.
6
2.2.2 Hypertext Preprocessor (PHP)
Hikmah, dkk (2015:1) “PHP merupakan kependekan dari Hypertext
Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur
dalam aturan General Purpose Licences (GPL). Bahasa pemograman PHP sangat
cocok dikembangkan dalam lingkungan web, karena PHP bisa diletakkan pada
script HTML atau sebaliknya. PHP dikhususkan untuk pengembangan web
dinamis”.
Menurut Sibero (2013:49) “PHP adalah pemograman interpreter yaitu
proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimenegerti
komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”. Dari pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa PHP adalah penerjemahan baris kode yang bisa dibaca
atau dimengerti oleh komputer karena PHP bisa diletakkan pada script HTML
atau sebaliknya. PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis.
2.2.3 MySQL
Menurut Sibero (2013:97) “MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan
adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi
sistem yang mejalankan fungsi pengolahan data”.
Menurut Hidayatullah dan Jauhari (2015:180) “MySQL adalah salah satu
aplikasi DBMS yang sudah banyak oleh para pemogram aplikasi web. Contoh
DBMS lainnya adalah : PostgreSQL (freeware), SQL Server, MS Access dari
Microsoft, DB2 dari IBM, Oracle dan Oracle Corp, Dbase, FoxPro, dsb”.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah
aplikasi DBMS yang menjalankan fungsi pengelolahan data untuk membangun
sebuah aplikasi web.
2.2.4 XAMPP
Menurut Zuliarso dan Februariyanti (2013) XAMPP merupakan protokol
hasil formalisasi IETF dari streaming protokol standar XML, yang dikembangkan
oleh Jabber Community. Protokol ini menghadirkan fitur lengkap untuk Instant
Messaging dan Presence di atas data transport layer yang bersifat dedicated.
7
Protokol ini telah stabil sejak tahun 1999. Jabber/XAMPP adalah sebuah protokol
yang telah didokumentasikan dengan baik dari seluruh protocol yang ada dan
mudah untuk dipahami. Teknologi dasar dari XAMPP menyangkut proses
negosiasi XML stream antara client dan server, dengan menggunakan Simple
Autentication and Security Layer (SASL) dan Transport Layer Security (TLS)
untuk mengamankan pengiriman datanya. Setelah melakukan autentikasi,
selanjutnya pengguna dapat mengirimkan fragmen-fragmen XML sebagai hasil
dari menjalankan fungsi-fungsi IM, seperti mengirimkan pesan, chat dengan
teman, merubah status presence, mengatur contact list, bergabung dengan
chatroom, dan lain-lain. Server kemudian akan mengirimkan message kepada
server lain melalui XML stream yang telah melalui proses negosiasi.
8
2.2.5.2 Ditulis menggunakan PHP 4
Meskipun Codeigniter dapat berjalan pada PHP 5, namun sampai
saat ini kode program Codeigniter masih dibuat dengan menggunakan PHP
4. Hal ini dilakukan agar Codeigniter dapat tersebar lebih luas di komunitas
PHP. Karena hingga saat ini, sebagian besar webhosting masih
menggunakan PHP 4. Jika Codeigniter dibuat dengan PHP 5, tentu saja
hasilnya juga akan jauh lebih canggih, karena bisa memanfaatkan teknologi
PHP 5 yang saat ini masihbelum dapat dilakukan oleh PHP 4, misalnya
untuk menerapkan konsep OOP Multiple Inheritance.
9
2.2.5.7 Extebsible
Sistem dapat dikembangkan dengan mudah dengan menggunakan
plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.
2.2.5.10 Komunitas
Komunitas penggunaa Codeigniter saat ini berkembang pesat, dan
dapat berpartispasi di http://codeigniter.com /forums.
10
kebutuhan-kebutuhan yang membantu mengartikan fitur-fitur perangkat
lunak beserta fungsi-fungsinya
2.2.6.2 Planning
Alur yang rumit dapat disederhanakan jika tedapat suatu peta.
Suatu proyek perangkat lunak pada dasarnya merupakan suatu alur yang
rumit, dan kegiatan perencanaan perangkat lunak tersebut menciptakan
suatu “peta” yang membantu membimbing tim perangkat lunak ketika
mereka melakukan suatu perjalanan. Peta perangkat lunak tersebut yang
disebut sebagai rencana proyek perangkat lunak. Mengartikan kerja
rekayasa perangkat lunak dengan menggambarkan tugas-tugas teknis yang
harus dilakukan, resiko-resiko yang mungkin muncul, sumber daya yang
akan dibutuhkan, produk-produk kerja yang harus dihasilkan, dan jadwal-
jadwal kerja.
2.2.6.3 Modeling
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menjelaskan hal apa saja
yang memang diperlukan/dibutuhkan pada aplikasi yang akan dibangun dan
solusi yang ditawarkan yang dapat diharapkan dapat menjawab apa yang
tersirat dari hasil-hasil analisa dan pengumpulan data.
2.2.6.4 Construction
Kegiatan ini menggabungkan pembentukan kode-kode (kode
generation) bisa secara manual maupun otomatis dan pengujian yang sangat
dibutuhkan untuk menemukan kekeliruan-keliruan/kesalahan-kesalahan
dalam kode program komputer yang dihasilkan sebelumnya.
2.2.6.5 Deployment
Perangkat lunak disajikan kepada pelanggan yang kemudian
mengevaluasi produk yang disajikan dan akan memberikan umpan balik
berdasarkan evaluasi tersebut.
11
3. METODE PENELITIAN
12
3.2 Prosedur Penelitian
Metode pengembangan dalam prosedur penelitian ini menggunakan
metode Web Engineering merupakan rekayasa web yang mengadaptasi
rekayasa perangkat lunak dalam hal konsep dasar yang menekankan pada
aktifitas teknis dan manajemen.
Metode web engineering terdapat 5 (lima) tahapan, seperti gambar dibawah ini :
13
3.2.2 Planning
Pada tahap ini dilakukan perencanaan terhadap kebutuhan pengguna
yang diperoleh pada tahap komunikasi. Perencanaan ini termasuk pada
perencanaan estimation, risk analysis, scheduling dan monitoring.
3.2.3 Modeling
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk menjelaskan hal-hal apa saja
yang memang diperlukan / dibutuhkan pada aplikasi yang akan dibangun
dan solusi yang ditawarkan yang diharapkan dapat menjawab apa yang
tersirat dari hasil-hasil analisa dan pengumpulan data. Pada tahap ini
dilakukan pemodelan dengan menganalisa kebutuhan sistem yang akan
dikembangkan, perancangan UML, serta membuat rancangan design
struktur tabel basis data dan rancangan tampilan halaman web administrator.
3.2.4 Construction
Pembangunan aplikasi web memadukan antara perkembangan
teknologi dengan tools pengembangan web yang telah ada, artinya memilih
tools yang efektif namun tetap dapat menyesuaikan dengan teknologi yang
berkembang saat ini. Pada tahap ini akan dibuat sistem sesuai rancangan
yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti akan membuat sistem dengan
menggunakan Bahasa PHP untuk membuat fungsi-fungsi pada web
administrator yang dibangun. MySQL sebagai database sistem serta untuk
kerangka kerja menggunakan menggunakan framework CodeIgniter.
3.2.5 Deployment
Pembuatan panduan penggunaan web administrator sehingga dapat
dioperasikan oleh end-user, dan kemudian dilakukan evaluasi secara
berkala, memberikan masukan-masukan kepada tim pengembang dan
apabila diperlukan akan dilakukan modifikasi pada aplikasi web tersebut.
Pada tahap ini juga dilakukan pengujian terhadap sistem dimana apakah
sistem dapat berjalan dengan baik dan tepat.
14
lunak, karena mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui
oleh pelanggan, dalam pembuatan perangkat lunak bisa dilakukan secara
cepat dan memungkinkan untuk merubah kembali perangkat lunak agar
sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
15
3.3.2 Analisa Kebutuhan Fungsional
Analisa kebutuhan fungsional merupakan analisis fungsi-fungsi yang
dibutuhkan dalam sistem. Kebutuhan fungsional web administrator aplikasi
e-posyandu yaitu :
a. Fungsi login
b. Fungsi kelola data kader posyandu seperti melihat, verifikasi
pendaftaran, tambah data, serta melakukan hapus data.
c. Fungsi kelola data posyandu
d. Fungsi kelola petugas imunisasi
e. Fungsi data bayi dan balita
f. Fungsi kelola data Wanita Usia Subur (WUS)
g. Fungsi kelola data Pasangan Usia Subur (PUS)
h. Fungsi kelola data ibu hamil
i. Fungsi laporan bayi, balita, Wanita Usia Subur (WUS), Pasangan
Usia Subur (PUS), dan ibu hamil
j. Fungsi logout
16
yang sudah didaftarkan oleh admin.
Bahasa Komunikasi Menggunakan bahasa Indonesia
3.4 Perancangan
Setelah melakukan tahap analisis sistem selanjutnya perancangan
sistem yang terdiri dari rancangan sistem yang diusulkan dan Usecase
Diagram.
17
pengguna atau yang disebut sebagai aktor. Aplikasi E-Posyandu terdiri dari
2 (dua) aktor yang terdiri dari kader posyandu dan puskesmas (admin).
18
data penimbangan. Dapat melihat, menambah, mengubah, dan menghapus
data imunisasi. Dapat melihat data KMS. Dapat melihat, menambah,
mengubah, dan menghapus data jadwal posyandu.
19
Gambar 3.6 Halaman Dashboard Aplikasi E-Posyandu
20
Gambar 3.8 Halaman Input Imunisasi Aplikasi E-Posyandu
21
Gambar 3.10 Halaman Input Penimbangan Aplikasi E-Posyandu
22
Gambar 3.12 Halaman Data Posyandu Aplikasi E-Posyandu
23
Gambar 3.14 Halaman Data Petugas Imunisasi Aplikasi E-Posyandu
4. PENUTUP
2 Planning
24
3 Modeling
Constructi
4
on
Deploymen
5
t
6 Laporan
Publish
7
Article
25
DAFTAR PUSTAKA
Agung Baitul Hikmah. dkk. 2015. Cara Cepat Membangun Website dari Nol
Studi Kasus : Web Dealer Motor. Yogyakarta : CV. Andi Offset
Basuki, A.P. (2010). Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
Codeigniter. Yogyakarta: Lokomedia.
Depkes RI. (2006). Modul Pelatihan Revitalisasi Posyandu, Jakarta
Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi.
Yogyakarta.
Hidayatullah, Priyanto., Jauhari Khairul Kawistara.2014. Pemrograman WEB.
Bandung : Informatika Bandung. (jQuery)
Jogiyanto, 2009. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Marwati, L., Kurniati, R., dan Mansur. (2018). TA : Rancang Bangun Aplikasi
Pengolahan Data Posyandu Berbasis Web. Politeknik Negeri
Bengkalis.
26
Musliani, Wati, L., dan Mawarni, S. (2017) Aplikasi Pengolahan Data Posyandu,
Jurnal Inovtek Polbeng – Seri Informatika, 2,41-47.
Naista, D., (2017) Codeigniter Vs Laravel, CV. Lokomedia, Yogyakarta.
Pressman, R. S. (2005) Software Engineering A Pratitioner’s Approach. Palgrave
Macmillan, (https://book.onepdf.us) diakses 10 September 2020.
Purwadi, P., & Hendrawan, A. (2020). Pengembangan sistem posyandu untuk
pengelompokan gizi pada anak menggunakan metode prototype di
posyandu delima. Ensains journal, 3(2), 129-138.
Sholihah, N., & Kusumadewi, S. (2015). Sistem informasi posyandu kesehatan
ibu dan anak. Prosiding SNATIF, 207-214.
Sibero, Alexander F.K. 2013. Web Programming Power Pack. Yogyakarta :
Mediakom.
27
18, 112-121.
28