LAPORAN PENDAHULUAN
LOKASI
Jl. Urip Sumoharjo no. 33 Pohjentrek-Pasuruan
KONSULTAN PERENCANA
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
KATA PENGANTAR
LAPORAN PENDAHULUAN
Dengan harapan laporan ini dapat memberikan informasi keseluruhan kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh Konsultan. Laporan ini berisikan dokumen perencanaan teknis yang meliputi
Tahap Konsepsi Rancangan, Tahap Pra-Rancangan, Tahap Pengembangan Rancangan dan
Tahap Rancangan Detail. Apabila laporan ini ada hal yang tidak dipahami, maka kami bersedia
memperbaikinya dan harapan kami pelaporan berikutnya akan lebih baik lagi.
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Data Kegiatan 3
1.4 Sistematika Pekerjaan 3
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN4
2.1 Gambaran Umum Lokasi Studi 4
2.2 Lingkup Pekerjaan 5
2.3 Kedalaman Kajian Desain 7
BAB III METODOLOGI
3.1 Pendekatan 8
3.2 Metode Perencanaan 8
BAB IV KAJIAN ANALISA
4.1 Geologi Lokasi 8
4.2 Konsep 8
4.3 Rencana Massa Bangunan 13
4.4 Rencana Tapak 14
4.5 Denah 15
4.6 Tampak 16
4.7 Potongan 16
4.8 Visual Tiga Dimensi 17
4.9 Laporan Teknis 18
4.9.1 Luas Lantai 18
4.9.2 Penggunaan Bahan dan Material 18
4.9.3 Sistem Struktur 19
4.9.4 Sistem Utilitas 20
4.9.5 Konsep Tata Lingkungan 20
4.9.6 Prinsip Bangunan Gedung Hijau 21
4.9.7 Biaya dan Waktu Pelaksanaan 22
4.9.8 Spesifikasi Tekni 23
BAB V RENCANA KERJA 24
5.1 Pendekatan Operasional 24
ii
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
iii
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan kemandirian
produktivitas pertanian hortikultura yang berkualitas untuk itu Pemerintah Provinsi Jawa
Timur melalui UPT. Pengembangan Benih Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan baik
untuk pengguna (user) maupun pendatang (tamu). Untuk mewujudkan hal tersebut
melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui UPT. Pengembangan Benih
Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memandang perlu untuk
melibatkan peran Konsultan Perencana untuk melaksanakan perencanaan teknis terhadap
pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Maka kami dari konsultan perencana CV. Ery Putera
Perkasa telah melaksanakan survey pendahuluan sehingga kami mendapat data primer
berupa lokasi site, aksesbilitas, tipologi massa bangunan, dan kebutuhan ruang pada
Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Provinsi Jawa Timur. Ulasan mengenai data primer tersebut yakni :
a. Lokasi Site
Lokasi bangunan masih berada didalam area lahan milik UPT. Pengembangan Benih
Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dan mudah
dijangkau oleh pihak user.
b. Aksesbilitas
Merencanakan kemudahan akses mulai dari kendaraan bermotor (motor ataupun
mobil) hingga para pejalan keki dari dan ke bangunan ini.
c. Tipologi Massa Bangunan
Massa bangunan diupayakan dapat terlihat dari arah jalan pintu masuk site sebagai
point of interest, agar orang yang melewati jalan utama depan bangunan dapat
langsung melihat bangunan ini dengan baik.
d. Kebutuhan Ruang
Didalam bangunan ini diharapkan mampu menghadirkan ruang-ruang yang
berkualitas dan mampu menarik minat pengunjung diantaranya sebagai berikut:
1. Ruang Teras
Area ini berupa zona publik yang dapat sebagai tempat titik kumpul pertama
para pengguna bangunan ini nantinya dengan memiliki sifat terbukan namun tidak
terkena air hujan secara langsung/ternaungi.
2. Ruang Pertemuan
Berupa zona private yang difungsikan untuk kegiatan-kegiatan kantor ataupun
penyuluhan dari dan ke pihak luar atau tamu, diharapkan ruang ini dapat
menampung kurang lebih 20-30 orang.
1
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
3. Ruang Galeri
Dapat diakses oleh semua orang dan bersifat publik yang berfungsi untuk
memamerkan atau menjual hasil panen buah dari dinas pertanian khususnya UPT.
Pengembangan Benih Hortikultura untuk memberikan pendapatan bagi kantor
yang nantinya dapat difungsikan untuk biaya operasional sehari-hari kantor.
Ruang ini dapat menampung kurang lebih 20-30 orang.
4. Toilet dan ruang penunjang lainnya
Toilet pada bangunan ini nantinya sebagai penunjang untuk para penggunanya,
selain toilet ruang penunjang lainnya yang ada yakni lobby dan balkon yang
berfungsi sebagai tempat kumpul dalam bangunan dan lebih bersifat publik.
Untuk memenuhi hal-hal tersebut diatas, tentunya diperlukan adanya perencanaan dan
kajian tata letak bangunan (Master Plan) dalam menempatkan dan mendesain komposisi
yang optimal terhadap segala fasilitas yang diperlukan agar keinginan tersebut diatas
dapat dilaksanakan. Masterplan sangat diperlukan dalam upaya memberikan gambaran
tahapan-tahapan pembangunan fasilitas tersebut agar lebih terencana sesuai dengan
kebutuhan anggaran yang diperlukan.
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI &
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
2.1 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
kontur yang ada dan melihat aspek-aspek kenyamanan, keamanan dan sirkulasi operasional
yang baik. Untuk mengkaji bentuk bangunan dapat dimulai dengan membuat susunan massa
bangunan yang dapat terlihat dari arah luar secara keseluruhan dengan memainkan elevasi
bangunan.
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
3. Kegiatan Analisa
Setelah proses pengumpulan data dilakukan, baik pengumpulan data sekunder
maupun data primer, maka lingkup pekerjaan selanjutnya adalah melakukan
kegiatan analisa terhadap hasil pengumpulan data tersebut. Analisa disini meliputi
beberapa aspek yang menyangkut kegiatan perencanaan tata ruang bangunan
sarana pelatihan selam. Dalam menganalisa kegiatan perencanaan tata ruang
bangunan sarana pelatihan selam tersebut, tentunya diperlukan team yang mampu
baik secara pengalaman maupun kemampuan teknisnya. Hal-hal yang perlu
dianalisa adalah sebagai berikut:
- Analisa terhadap ruang, estetika dan struktur bangunan yang disesuaikan
dengan kondisi tanah di lokasi kegiatan.
- Analisa kebutuhan biaya pelaksanaan secara kasar (Estimasi).
- Analisa terhadap dampak dibangunnya kegiatan tersebut secara global
(Umum).
- Analisa Utilitas, Sarana dan Prasarana pendukung
- Analisa keterikatan antara massa bangunan yang ada terhadap komponen
sarana pendukungnya.
- Analisa terhadap keamanan dan kenyamanan
- Analisa terhadap kemungkinan faktor-faktor alam yang dapat berpengaruh
terhadap kondisi lingkungan bangunan tersebut.
4. Hasil Analisa
Hasil Analisa adalah output dari kegiatan penganalisaan oleh team ahli yang
diwujudkan dengan bentuk fisik kegiatan seperti laporan, gambar, peta dan hasil-
hasil perhitungan baik struktur maupun kebutuhan biaya secara kasar yang
digunakan sebagai acuan dalam tahapan kegiatan pembangunan berikutnya.
5. Asistensi
Assistensi dilakukan dalam upaya memberikan kesamaan pola pikir, harapan dan
hasil akhir yang diharapkan, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Dengan asistensi tersebut, meminimalkan perbedaan pola pikir antara pihak
penyedia jasa dan pengguna jasa termasuk pihak Sekolah sebagai penggunanya.
Assistensi dilakukan dengan kontinue dari setiap komponen kegiatan
dimaksudkan agar tahap tiap tahap pekerjaan dapat terpantau dan termonitor
dengan baik sesuai keinginan dan harapan.
6. Presentasi
Presentasi adalah memberikan pemahaman kepada pihak-pihak yang
berkompeten dalam upaya menyatukan persepsi produk hasil perencanaan.
Presentasi dilakukan setelah proses draft laporan akhir diselesaikan untuk
diekspose dan mendapatkan koreksi dan masukan-masukan yang bersifat
membangun dari pihak-pihak yang berkompeten terhadap hasil perencanaan.
6
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
7
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
BAB III
METODOLOGI
3.1 Pendekatan
Penanganan pela ksanaan pekerjaan perancangan akan dibuat
seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan fa kto r -f akt or
e k o n o m i s , k e n ya m a n a n d a n f u n g s i o n a l . Selain itu juga mempertimbangkan
efisiensi pelaksanaan pembangunan, penggunaan maupun pemeliharaan.
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
c. Kemudahan aksesbilitas kendaraan ataupun pejalan kaki untuk masuk dan keluar
dari site ataupun bangunan ini nantinya.
- Survey Arah Mata Angin
a. Terkait susunan dan pola sirkulasi ruang yang dapat membagi antara zona publik
ataupun zona privat agar tidak bercampur.
b. Peletakan ruang ataupun arah hadap bangunan harus memperhatikan arah mata
angin terkait pencahayaan dan penghawaan pasif.
Tahap 2 ANALISIS
Dalam tahap ini dilakukan proses menyinkronkan dan dari data yang sudah didapat dari
tahap sebelumnya untuk diambil sebuah kesimpulan.
Bila hasilnya positif maka akan disusunlah data-data hasil analisis yang akan dibawa
dalam Tahap 3-Sintesa.
Apabila dalam tahap analisis ini terjadi stagnan dan diperlukan data-data tambahan maka
dilaksankanlah prosedur feed-back. Feed-back adalah proses untuk memenuhi
kekurangan-kekurangan yang ada pada saat survey yaitu dengan melakukan resurvey
sesuai kebutuhan analisis data.
Tahap 3 SINTESA
Pada tahap ini kesimpulan yang sudah didapatkan kemudian di sintesakan ke dalam
bentuk sebuah massa bangunan dan ruang baik itu komposisi ataupun zonasi ruangnya.
Dengan data-data ini, prosedur sintesa dilakukan kedalam gambar bangunan. Semua
system usulan di plot kedalam drawings dan dikaji kembali secara keseluruhan.
Bila dalam proses sintesa terdapat kesalahan atau tidak sinkron data dengan aplikasinya,
maka dilakukan feetback ke Tahap Analisis. Hal-hal yang tidak sinkron di analisis
kembali sampai ketemu dengan hasil.
Tahap 4 EVALUASI
Tahap evaluasi adalah tahap dimana semua hasil sintesis telah terplot kedalam gambar
rencana. Tahap evaluasi adalah melakukan ujicoba keseluruhan dengan tetap mengkaji
lagi dari tahap data hingga sintesa baik itu terkait susunan massa bangunan, struktur,
elevasi, material dll. Evaluasi ini sendiri didapatkan juga masukan dari beberapa pihak,
baik itu pihak pengguna atau pemilik dan pengkaji.
9
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
BAB IV
KAJIAN ANALISA
4.1 GEOLOGI LOKASI
Wilayah Kabupaten Pasuruan terletak diantara Kabupaten Mojokerto, Kabupaten
Sidoarjo, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang. Secara astronomis letak
Kabupaten Pasuruan terbentang antara 112°.30'-113°.30' Bujur Timur dan 7°.30'-8°,30'
Lintang Selatan dengan luas 1.474,02 Km . Kabupaten Pasuruan memiliki batas wilayah
sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura,
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang, sebelah Timur berbatasan
langsung dengan Kabupaten Probolinggo, dan sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Mojokerto.
Wilayah Kabupaten Pasuruan meliputi daerah datar dan pegunungan dengan
ketinggian 0 m dpl s/d > 1.000 m dpl. Wilayah yang memiliki ketinggian rata-rata
hingga 100 m dpl meliputi 14 kecamatan antara lain : Kejayan, Wonorejo, Gempol, Beji,
Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Godang Wetan, Rejoso, Winongan, Grati, Lekok
dan Nguling. Wilayah yang mempunyai ketinggian 100 m dpl s/d 500 m dpl antara lain
Kecamatan Purwodadi, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Sukorejo dan Pandaaan.
Sedangkan wilayah yang mempunyai ketinggian > 500 m dpl adalah Kecamatan Tutur,
Puspo, Tosari dan Prigen.
Lokasi Pekerjaan ini nantinya berada di Kecamatan Pohjentrek, Pasuruan dengan luas
wilayah administratif sebesar 11.880 km2 dan letak ketinggian wilayah dari permukaan
laut yakni 0-25 m dpl. Secara geologis wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi atas tiga
wilayah geologis yaitu daerah perbukitan, daerah dataran rendah dan daerah pantai.
Sekitar 20,83% wilayah ada di kedalaman 0 – 60 cm (dataran rendah), sekitar 42,83 %
wilayah memiliki kedalam tanah 60 – 61 cm dan 36,34 % wilayah memiliki kedalaman
lebih dari 90 cm. Berdasarkan hasil analisa peta topografi Kabupaten Pasuruan terbitan
Bakosurtanal tahun 2001 kemiringan lahan di Kabupaten Pasuruan sangat bervariasi.
Guna keperluan evaluasi kesesuaian lahan homogeny, maka kelas kemiringan di bagi
menjadi 7 kelas :
Kemiringan kelas I meliputi ± 0 – 2 % :
Wilayah dimaksud meliputi Kecamatan Bangil, Rembang, Keraton, Pohjentrek, Gondang
Wetan, Rejoso dan Lekok, sebagian Kecamatan Pasrepan, Kejayan, Wonorejo,
Winongan, Grati dan Nguling;
Kelas II kemiringan antara 2 – 5 % :
Wilayah yang dimaksud antara lain meliputi Kecamatan Purwodadi, Tosari, Lumbang,
Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji,
Winongan, Grati dan Nguling;
Kelas III kemiringan antara 5 – 8 % :
10
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Wilayah yang dimaksud adalah Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang,
Pasrepan, Kejayan, Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, Winongan dan
Lekok.
Kelas IV dengan kemiringan 8 - 15 % :
Wilayah dimaksud adalah Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang,
Pasrepan, Kejayan, Purwosari, Prigen, Pandaan, Gempol, Winongan dan Grati.
Kelas V kemiringan 15 – 25 % :
Wilayah dimaksud adalah Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang,
Pasrepan, Purwosari, Prigen, Gempol dan Beji.
Kelas VI Kemiringan antara 25 – 45 % :
Wilayah dimaksud adalah sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari,
Lumbang, Purwosari, Prigen dan Gempol.
Kelas VII Kemiringan > 45 % :
Wilayah dimaksud adalah sebagian Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari,
Lumbang dan Prigen.
Wilayah Kabupaten Pasuruan mempunyai kemiringan kelas I, kelas II dan kelas III
sebanyak ± 32,18 % dari luas total wilayah, selanjutnya kemiringan kelas IV dan V
sebanyak 23,42 % dari luas wilayah Kabupaten Pasuruan, kemiringan kelas VI sebanyak
27,59 % dan kemiringan kelas VII sebanyak 16,81 % dari total luas wilayah Kabupaten
Pasuruan. Berdasarkan Jenis Tanah yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional,
Kabupaten Pasuruan terbagi menjadi 6 jenis tanah yaitu Aluvial, Regosol, Grumosol,
Mediteran, Latosol dan Andosol. Wilayah Kabupaten Pasuruan bagian Utara sebagian
besar mempunyai jenis tanah Alvial yang meliputi Kecamatan Bangil, Kecamatan
Kraton, Kecamatan Pohjentrek, Kecamatan Lekok, Kecamatan Rejoso, Kecamatan
Winongan dan Kecamatan Grati. Untuk jenis tanah Regosol terdapat di Kecamatan
Prigen, Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Kejayan dan Kecamatan Pandaan. Jenis tanah
Grumosol terdapat di Kecamatan Rembang dan Kraton.
Kecamatan Lekok, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Winongan dan Kecamatan Grati.
Untuk jenis tanah Regosol terdapat di Kecamatan Prigen, Kecamatan Sukorejo,
Kecamatan Kejayan dan Kecamatan Pandaan. Jenis tanah Grumosol terdapat di
Kecamatan Rembang dan Kraton. Sedangkan untuk jenis tanah Mediteran banyak
dijumpai di Kecamatan Lekok, Kecamatan Nguling dan Kecamatan Grati. Tanah dengan
jenis Latosol mempunyai ciri khas berwarna merah kecoklatan dan biasanya tanah ini
tersebar dari dataran rendah sampai pada ketinggian 900 m dpl. Wilayah dengan jenis
tanah Latosol banyak dijumpai di Kecamatan Lumbang, Kecamatan tutur dan Kecamatan
Purwodadi. Untuk jens tanah Andosol dicirikan dengn warna tanah hitam atau coklat tua,
remah dengan kandungan bahan organik yang tinggi, jenis tanah ini banyak dijupai pada
Kecamatan Tosari, sebagian Kecamatan Lumbang, sebagian Kecamatan Tutur dan
11
Kecamatan Puspo. Tanah Regosol dan Latosol mempunyai sebaran masing-masing 24,3
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
% dan 24,5 % tana Grumosol sebanyak 3,99 % tanah Aluvial sebesar 15,73 %, Andosol
17,04%, dan Mediteran mempunyai 14,26 %. Berdasar tekstur tanah wilayah Kabupaten
Pasuruan terbagi atas 2 jenis yaitu tanah ber tekstur halus sebanyak 54,33 % dan tanah
dengan tekstur sedang sebanyak 44,73 %. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kemampuan lahan adalah kedalaman solum tanah, sebagain mempunyai kedalaman
antara 60 – 90 cm yaitu 43,28 % sedangkan dengan kedalaman > 90 cm sebanyak 36,85
%. Tanah di Kabupaten Pasuruan umumnya tergolong tanah yang subur mulai dataran,
menengah sampai pada dataran tinggi, pada lahan basah yang mayoritas terdapat pada
dataran rendah sampai sedang produktivitas tanaman yang dibudidayakan oleh petani
umumnya sangat tinggi, sayuran dan buah yang ditanam pada lahan kering juga
mempunyai produktivitas yang cukup tinggi. Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi tingkat kesuburan tanah adalah adanya gunung berapi yang masih aktif
yang mengelilingi wilayah Kabupaten Pasuruan diantaranya adalah deretan pegungungan
yang ada di wilayah timur yaitu pegunungan tengger dan pada ujung Barat ada Gunung
Arjuno dan Penanggungan.
4.2 KONSEP
Bangunan ini harus mampu menampung sekitar 50-70 orang, sehingga konsep
perencanaan pembangunan ruang pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura ini
mengambil konsep “tropis modern”, dimana bangunan yang berfungsi sebagai kantor dan
12
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
khususnya ruang pertemuan ini memiliki rancangan desain yang modern namun tetap
menonjolkan sisi lokalitas setempat agar menyatu dengan lingkungan sekitar.
4.3 RENCANA MASSA BANGUNAN
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
IN/OUT
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
4.5 DENAH
Publik
Private
Publik
akan dibawa menuruni tangga dalam ruang yang turun elevasinya diposisi -0.50 dengan
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
ketinggian plafond berada dielevasi +6.70. Pada sisi Timur atas dan terbuka dilantai 2
terdapat balkon yang berada di ketinggian +3.95, area ini dapat difungsikan untuk bersantai
sejenak para pengguna dengan menikmati view disekitar bangunan ini.
4.6 TAMPAK
Ruang Pertemuan+Balkon
Teras+Ruang Galeri+Toilet
4.7 POTONGAN
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
b. Lobby
Ruangan ini dapat dicapai setelah melewati area teras, ruangan ini memiliki
luasan kurang lebih 13 m2. Pada area ini sebagai titik kumpul pengguna
sebelum ke beberapa ruang lainnya baik yang dilantai satu ataupun lantai dua.
c. Ruang galeri
Penggunaan ruang bersifat publik sehingga boleh dimasuki oleh beberapa
orang umum. Sifat publik dari ruang ini dapat difungsikan untuk pameran
ataupun penjualan hasil-hasil pertanian hortikultura. Ruangan ini sendiri
memiliki luasan sekitar 22 m2.
d. Ruang pertemuan
Berada di lantai 2 yang memiliki fungsi ruang untuk rapat ataupun pertemuan
penting lainnya, sehingga bersifat lebih private. Ruangan ini diharapkan
mampu menampung sekitar 20-25 orang, sehingga luasannya kurang lebih
sebesar 22 m2.
e. Balkon
Fungsi balkon ini sendiri hanya sekedar untuk menikmati view luar dan
bersantai bagi para penggunanya dari lantai 2 bangunan. Memanfaatkan ruang
yang ada, luasan balkon ini hanya sekitar 5 m2.
f. Toilet
Peletakan toilet sendiri berada dibawah tangga, hal ini disebabkan untuk
memanfaatkan dan memaksimalkan ruang yang ada. Luasan toilet ini sendiri
sebesar 3.75 m2.
4.9.2 PENGGUNAAN BAHAN DAN MATERIAL
Konsep “tropis modern” bukan hanya tertuang atau terlihat dari komposisi massa
bangunannya, tetapi juga di aplikasikan kedalam bahan dan material bangunan
khususnya yang arsitektural, diantaranya:
a. Cat
Sebagai pekerjaan akhir atau finishing digunakan material cat. Warna cat yang
dipilih memiliki suasana yang soft atau bersifat hangat agar menyatu dengan
18
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
b. Roster
Pemilihan material ini difungsikan untuk memberikan bukaan pada area
tertentu untuk memasukkan cahaya dan penghawaan pasif pada sisi bangunan
tertentu. Bahannya sendiri dapat berasal dari tanah liat dan plesteran beton
yang dicetak atau di pres.
c. Bata tempel
Material ini diletakkan pada area yang menonojol atau sebagai emphasis
bangunan. Bahan bata tempel ini terbuat dari tanah liat.
d. Genteng beton
Penutup atap bangunan ini menggunakan genteng beton yang menampilkan
sisi arsitektural yang modern dan kuat serta tahan terhadap cuaca.
e. Onduline
Selain penutup atap genteng beton juga digunakan penutup atap onduline atau
pelapis bitumen. Penutup atap ini memiliki dimensi 2.40x1.20 dengan pilihan
warna yang bermacam-macam. Material ini sendiri memiliki durability yang
sangat baik karena kuat dan tahan lama.
f. Keramik lantai
Keramik lantai digunakan sebagai material akhir atau penutup dari dasar
sebuah bangunan sebagai akses pengguna. Beberapa dimensi keramik yang
digunakankan yakni 40x40 dan 30x30 dengan berbagai motif. Umumnya
untuk area yang berada di dalam atau indoor menggunakan motif yang
polished atau licin sedangkan untuk area luar dan terkena cuaca menggunakan
motif kasar agar tidak licin bila terkena hujan.
g. Keramik dinding
Keramik dinding biasanya digunakan pada area dalam kamar mandi. Hal ini
dimaksudkan agar dinding kamar mandi awet dan tahan lama karena tidak
terkena air terus menerus. Dimensi keramik dinding yang digunakan yaitu
30x60 dengan pemasangan yang sesuai dengan gambar nantinya.
h. Plafond dan list plafond
Pemisah atap ruang dengan rangka atap menggunakan plafond gypsum rangka
hollow galvalume dengan list plafond shadow line yang secara visual
menampilkan kesan ruang yang modern.
4.9.3 SISTEM STRUKTUR
Struktur merupakan hal paling utama dari berdirinya sebuah bangunan.
Banyak sistem struktur yang digunakan dalam dunia konstruksi mulai dari
struktur beton, baja dan kayu. Dalam bangunan kali ini digunakan struktur
beton bertulang dengan kontruksi portal dan struktur baja untuk rangka atap
bangunannya.
Berdasarkan hasil perhitungan struktur yang telah dilakukan, bangunan
19
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
kotor yang dihasilkan oleh emisi dari kendaraan bermotor sendiri. Sedangkan
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
I PEKERJAAN STRUKTUR
A PEKERJAAN PONDASI 31,898,624.61
B PEKERJAAN STRUKTUR UTAMA 26,416,582.25
C PEKERJAAN STRUKTUR LT.1 (ELV. +/- 0.00) 40,497,159.46
D. PEKERJAAN STRUKTUR LT.1 (ELV. +3.00 & ELV. +3.50) 40,775,774.27
E. PEKERJAAN STRUKTUR LT.2 (ELV. +4.00) 31,194,052.47
F. PEKERJAAN STRUKTUR LT.2 (ELV. +7.00) 13,255,545.78
G. PEKERJAAN STRUKTUR LT.ATAP (ELV. +8.00) 6,249,607.46
H. PEKERJAAN STRUKTUR ATAP 36,672,433.10
IV PEKERJAAN LAIN-LAIN
A PEKERJAAN RAILING 15,230,379.56
22
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
JUMLAH 499,998,538.42
PPN 10% 49,999,853.84
TOTAL 549,998,392.26
DIBULATKAN 549,998,000.00
Terbilang :
Lima Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu
Rupiah
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
BAB V
RENCANA KERJA
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
BAB VI
LAPORAN HASIL PRESENTASI TAHAP PERSIAPAN DAN
PRESENTASI KONSEP RANCANGAN DAN DISKUSI
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
diskusi yang telah kami laksanakan bersama pihak owner terdapat beberapa hal yang perlu
dilaporkan diantaranya adalah :
1. Konsep Zoning yang kami tentukan perlu di kaji lebih mendalam guna mendapatkan
tapak bangunan gedung sarana pelatihan selam yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Konsep Perencanaan dari aspek manusia dapat diterima dan dapat dilanjutkan sebagai
dasar desain lebih lanjut.
3. Konsep Perencanaan dari aspek lingkungan perlu diperhatikan hal-hal yang penting
terutama aspek social sehingga gedung pelatihan yang akan dibangun dapat menjadi
sarana pelatihan yang ramah lingkungan dengan pengelolaan yang efisien.
Dari beberapa point diatas kami tim perencana menilai bahwa proses Pekerjaan Perencanaan
Pembangunan Ruag Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur ini dapat kami lanjutkan pada tahap berikutnya sesuai
dengan jadwal yang telah kami susun pada metode kerja.
28
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
Laporan Pendahuluan
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Ruang Pertemuan UPT. Pengembangan Benih Hortikultura
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 KESIMPULAN
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan diperlukan adanya langkah-langkah kerja
yang diwujudkan dengan perencanaan dan prosedur yang tepat dalam upaya mengarahkan
kegiatan tersebut agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, seperti tersebut diatas.
Untuk itu, konsultan perencana hendaknya membuat rencana kerja yang mengacu kepada
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah dibuat oleh pengguna jasa yang dalam hal ini sebagai
pemilik kegiatan. Yang perlu diperhitungkan dalam menyusun rencana kerja adalah sebagai
berikut:
1. Membuat Sistem Organisasi Kerja Perencanaan.
2. Menyusun team ahli sesuai dengan bidangnya.
3. Menjabarkan Tugas dan Tanggung-jawab dari tenaga-tenaga ahli tersebut dengan baik
sehingga peran serta dalam organisasi jelas.
4. Mengestimasi waktu yang diperlukan oleh perencana karena dibatasi oleh waktu dalam
kontrak kerja yang ada.
5. Menyusun peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan selama melaksanakan pekerjaan
perencanaan tersebut.
Dengan langkah-langkah dan rencana kerja yang tersusun dengan baik sesuai dengan unsur-
unsur yang terkait termasuk kaidah perencanaan yang benar, diharapkan kegiatan ini
mendapatkan output yang sesuai dengan tujuan yang telah dijabarkan dalam Kerangka Acuan
Kerja yang ada.
7.2 SARAN
Saran yang mungkin dapat kami sampaikan dalam laporan pendahuluan ini adalah sebagai
berikut:
1. Diperlukan adanya komunikasi yang kontinue dalam upaya menyamakan persepsi
terhadap hasil kerja perencanaan dengan melakukan rapat-rapat rutin selama masa
pelaksanaan agar produk yang ada sesuai dengan keinginan dan harapan yang telah
tertuang dalam KAK.
29
Page
Kegiatan : Pembangunan/Perbaikan UPT Dinas dan Penyediaan Sara Pendukungnya UPT. Pengembangan Benih Hortikultura