Anda di halaman 1dari 12

TANGGAPAN TERHADAP KAK

Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

TANGGAPAN TERHADAP KAK

1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Latar belakang yang diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah
dapat menjawab, latar belakang Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR)) Kota Lhokseumawe harus segera dilaksanakan. Namun demikian, kami
selaku calon konsultan pelaksana dapat menambahkan beberapa tanggapan dan
saran sebagai penyempurnaan.
1. Bahwa RDTR Kota Lhokseumawe dibutuhkan sebagai petunjuk dan
arahan dalam pengembangan dan pembangunan;
2. Bahwa RDTR Kota Lhokseumawe dibutuhkan sebagai langkah awal di
dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang yang baik secara teknis,
keuangan, investasi, kelembagaan, maupun secara sosial budaya;
3. Bahwa RDTR Kota Lhokseumawe sebagai salah satu upaya dalam
mendukung percepatan pelaksanaan kemudahan berusaha sesuai
dengan Perpres No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik yaitu terkait dengan system
OSS.

1
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

2. Tanggapan Terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud, tujuan dan sasaran telah diuraikan dengan jelas di dalam KAK,
namun ada beberapa tanggapan dan saran dari kami selaku calon konsultan
pelaksana pekerjaan sebagai tambahan diantaranya sebagai berikut.
MAKSUD dari pekerjaan Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe adalah :
a) Menjawab keinginan Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk dapat
memiliki dokumen rencana /buku panduan /buku pedoman
pemanfaatan dan pengendalian ruang Kota Lhokseumawe skala detail.
Pedoman sektoral dalam mengisi kegiatan pembangunan dalam setiap
kawasan (zona) perencanaan.
b) Membantu Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam mewujudkan
pelaksanaan perizinan investasi terpadu secara online atau OSS serta
untuk mendukung kemudahan berusaha.

TUJUAN dari pekerjaan Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe adalah:


a) Menjabarkan pola ruang wilayah Kota Lhokseumawe dalam skala detail
untuk menentukan kesesuain dokumen perencanaan dengan
implementasi pembangunan di lapangan;
b) Menyusun rencana detail yang menjadi dasar acuan dari
diterbitkannya dokumen perizinan terkait bangunan;
c) Mengidentifikasi, mendelineasi dan menganalisis Wilayah
Perencanaan (WP) Kota Lhokseumawe yang terdiri dari 3 WP;
d) Mengidentifikasi dan menganalisis fisik, dan sumber daya alam di WP;
e) Mengidentifikasi dan mengkaji karakteristik sosial budaya di WP;
f) Mengidentifikasi, menganalisis dan menata kawasan (zona) dan
bangunan di WP;
g) Mengidentifikasi dan mengkaji kelembagaan sebagai capacity bulding
Pemerintah Kota dalam menyelenggarakan pembangunan di WP;
h) Mengidentifikasi dan menganalisis pembiayaan pembangunan di WP;
i) Menyusun peraturan zonasi, zoning text (coding) dan zoning map di
WP;
j) Mewujudkan tertib tata ruang.

2
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

Sementara TUJUAN PERATURAN ZONASI secara umum adalah :


a) Mengatur kepadatan penduduk dan intensitas kegiatan, mengatur
keseimbangan dan keserasian peruntukan tanah dan menentukan
tindak atas suatu satuan ruang;
b) Melindungi kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat;
c) Mencegah kesemerawutan, menyediakan pelayanan umum yang
memadai serta meningkatkan kualitas hidup;
d) Meminimumkan dampak pembangunan yang merugikan;
e) Memudahkan pengambilan keputusan secara tidak memihak dan
berhasil guna serta mendorong peran serta masyarakat.

Dalam kerangka acuan kerja telah diuraikan secara spesifik mengenai


SASARAN dari pelaksanaan kegiatan Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe,
kami hanya ingin menambahkan apa yang telah tertuang dalam KAK, yaitu
sebagai berikut :
a) Pengembangan wilayah perencanaan (khususnya skala detail);
b) Terwujudnya integrasi ruang pada setiap zona di WP;
c) Terciptanya keselarasan, keseimbangan lingkungan dan kegiatan
dalam setiap zona;
d) Terwujudnya keterpaduan program pembangunan;
e) Terkendalinya pemanfaatan ruang dan pembangunan di setiap zona;
f) Tersedianya dokumen fakta dan Analisa, materi teknis, rancangan
peraturan kepala daerah (Ranperkada), album peta serta Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) tentang RDTR Kota
Lhokseumawe;
g) Terwujudnya tertib tata ruang.

3. Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup


3.1 Ruang Lingkup Kegiatan
Berdasarkan KAK Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe terlihat dengan
jelas ruang lingkup kegiatan mengacu pada Peraturan Menteri ATR/BPN No. 11
Tahun 2021 Tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, Dan

3
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,


Kabupaten, Kota, Dan Rencana Detail Tata Ruang.

3.2 Ruang Lingkup Wilayah


Adapun ruang lingkup wilayah perencanaan Kegiatan Penyusunan RDTR
Kota Lhokseumawe berdasarkan KAK yaitu Kota Lhokseumawe.
Kota Lhokseumawe terletak antara 04054’’ Lintang Utara dan 05018’ Lintang
Selatan serta 96020’-97021’ Bujur Timur dan berada di Pulau Sumatera yang
menjadi bagian dari Kepulauan Indonesia. Luas wilayah Kota Lhokseumawe, adalah
berupa daratan seluas 181,06 km2. Permukaan tanah di Kota Lhokseumawe rata-
rata berada di ketinggian +24 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan posisi
geografisnya, Kota Lhokseumawe memiliki batas-batas :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara
Kota Lhokseumawe terdiri dari 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Satu;
Kecamatan Muara Dua; Kemacatan Blang Mangat; Kecamatan Banda Sakti
Tabel 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Lhokseumawe
Kecamatan Luas (km2) Persentase
Blang Mangat 56,12 31
Muara Dua 57,80 31,92
Muara Satu 55,90 30,87
Banda Sakti 11,24 6,21
Jumlah 181,06 100
Sumber: Kota Lhokseumawe dalam Angka 2022, BPS

4
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

Peta Administrasi Kota Lhokseumawe

Kota Lhokseumawe dan sekitarnya beriklim tropis, dicirikan dengan adanya


hari hujan sedikit selama bulan Januari – April dan Agustus - Oktober serta musim
penghujan berlangsung pada Bulan Mei, Juni, November dan Desember.
Rata-rata suhu udara minimum tahun 2020 sebesar 22 0C dan rata-rata suhu
udara maksimum 340C. rata-rata kelembaban udara tahun 2020 berkisar antara
81% sampai 87%. Rata-rata tekanan udara tahun 2020 berkisar antara 1.009 mb
sampai dengan 1011 mb dan rata-rata curah hujan tahun 2020 sekitar 117 mm.
Tabel 2 Curah Hujan, Hari Hujan dan Penyinaran Matahari, Rata-rata Temperatur
Maksimum dan Minimum di Kota Lhokseumawe
Curah Hari Penyinaran Temperatur (0C)
Bulan Hujan Hujan Matahari
Min Maks Rata-rata
(mm) (hari) (%)
Januari 20,5 3 78,1 21,2 32,4 26,5
Februari 48,5 3 71,5 21,0 32,5 26,5
Maret 38,5 3 75,9 21,0 33,8 27,4
April 44,5 6 64,3 22,5 33,6 27,3
Mei 287,5 17 56,4 23,2 33,1 27,2
Juni 150,5 9 70,2 23,1 31,9 27,1
Juli 160,0 7 63,4 21,4 32,8 26,7
Agustus 6,5 2 66,7 23,2 33,5 27,4
September 83,5 5 40,2 23,0 34,6 26,8

5
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

Curah Hari Penyinaran Temperatur (0C)


Bulan Hujan Hujan Matahari
Min Maks Rata-rata
(mm) (hari) (%)
Oktober 41,5 6 42,9 22,6 33,7 27,0
November 150,5 11 47,5 22,9 32,0 26,2
Desember 455,0 17 38,1 21,9 31,7 25,7
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022

Jumlah penduduk di Kota Lhokseumawe tahun 2021 yaitu 189.941 jiwa


dengan kepadatan penduduk 1161 jiwa/km2. Adapun kecamatan dengan jumlah
penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Banda Sakti sebanyak 77.985 jiwa dengan
kepadatan 6938 jiwa/km2. Sedangkan Kecamatan dengan jumlah penduduk
terendah yaitu Kecamatan Blang Mangat yaitu sebanyak 26.559 dengan kepadatan
penduduk sebesar 473 jiwa/kkm2.
Tabel 3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kota
Lhokseumawe Tahun 2021
Kecamatan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
(Jiwa) (Jiwa/km2)
Blang Mangat 26.559 473
Muara Dua 51.472 891
Muara Satu 33.925 607
Banda Sakti 77.985 6938
Jumlah 189.941 1161
Sumber: Kota Lhokseumawe dalam Angka 2022, BPS

Kondisi sarana sosial yang akan diuraikan pada sub ini yaitu mengenai
sarana kesehatan, sarana pendidikan dan sarana peribadatan di Kota
Lhokseumawe.
A. Sarana Pendidikan
Pada tahun 2021 Kota Lhokseumawe memiliki 136 unit sekolah swasta dan
105 unit sekolah negeri. Untuk sekolah TK terdapat sebanyak 81 sekolah,
Sekolah Dasar sebanyak 71 sekolah, SMP sebanyak 27 sekolah, SMA
sebanyak 12 sekolah, dan SMK sebanyak 13 sekolah.

6
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

Tabel 4 Sarana Pendidikan di Kota Lhokseumawe


Sekolah Sekolah Sekolah Sekolah
Dasar Menengah Menengah Menengah
TK
No Kecamatan (SD) Pertama Atas Kejuruan
(SMP) (SMA) (SMK)
Neg Swa Neg Swa Neg Swa Neg Swa Neg Swa
1 Blang 1 11 13 1 4 2 1 1 1 -
Mangat
2 Muara Dua 1 19 15 3 3 1 2 2 1 1
3 Muara Satu 2 15 8 - 4 2 2 - 1 1
4 Banda Sakti 1 31 22 9 7 4 3 1 5 3
Jumlah 5 76 58 13 18 9 8 4 8 5
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022

Selain sekolah umum di Kota Lhokseumawe juga terdapat beberapa sekolah


islam yang terdiri dari, madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah dan
madrasah aliyah.
Tabel 5 Sarana Pendidikan Islam di Kota Lhokseumawe
Madrasah Madrasah Madrasah Pondok Pesantren
Ibtidaiyah Tsanawiyah Aliyah
No Kecamatan
(MI) (MTsn) (MA)
Neg Swa Neg Swa Neg Swa Modern Tradisional
1 Blang - 1 1 7 - 2 5 6
Mangat
2 Muara Dua 1 1 - 3 - 2 4 9
3 Muara Satu 2 - - 4 - 2 4 9
4 Banda Sakti 2 2 1 4 1 1 1 14
Jumlah 5 4 2 18 1 7 14 38
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022

B. Sarana Kesehatan
Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kota Lhokseumawe terdiri dari rumah
sakit terdapat 8 unit tersebar di setiap kecamatan, poliklinik sebanyak 20
unit, puskesmas sebanyak 7 unit, pustu sebanyak 24 unit dan apotek
sebanyak 11 unit.

7
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

Tabel 6 Sarana Kesehatan di Kota Lhokseumawe


Rumah
No Kecamatan Poliklinik Puskesmas Pustu Apotek
Sakit
1 Blang Mangat 1 1 2 8 1
2 Muara Dua 1 5 2 4 2
3 Muara Satu 1 3 1 4 1
4 Banda Sakti 5 11 2 8 7
Jumlah 8 20 7 24 11
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022

C. Sarana Peribadatan
Kota Lhokseumawe memiliki penduduk yang menganut agama yang
mayoritasnya yaitu islam. Berdasarkan hal tersebut Kota Lhokseumawe
hanya memiliki sarana peribadatan atau tempat ibadah sesuai agama yang di
anut masyarakat Kota Lhokseumawe yaitu berupa Masjid, Mushola,
Meunasah, Gereja dan Wihara.
Tabel 7 Sarana Peribadatan di Kota Lhokseumawe
No Kecamatan Mesjid Mushala Meunasah Gereja Wihara
1 Blang Mangat 14 8 22 - -
2 Muara Dua 11 20 17 - -
3 Muara Satu 9 16 11 - -
4 Banda Sakti 18 31 18 1 1
Jumlah 52 75 68 1 1
Sumber : BPS Dalam Angka Kota Lhokseumawe, 2022

4. Tanggapan Terhadap Dasar Hukum


Dasar hukum, acuan normatif beserta acuan arahan kebijakan yang
digunakan dalam Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe telah sangat lengkap
sebagaimana yang disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), antara lain:
a) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68);
b) Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara RI Tahun 2020 No. 245)
c) Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 tentang Bentu dan Tata Cara
Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara RI Tahun
2010 No.118, Tambahan Lembaran Negara RI No. 5160)

8
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

d) Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


Penataan Ruang (Lembaran Negara RI Tahun 2021 nomor 31)
e) Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi secara Elektronik
f) Peraturan Menteri ATR/BPN No. 8 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pemberian Persetujuan Substansi dalam rangka penetapan Peraturan
Daerah tentang Rencana Tata Ruang Provinsi dan rencana tata ruang
Kabupaten/Kota
g) Peraturan Menteri Dalam Negeri No.116 Tahun 2017 tentang koordinasi
penataan ruang daerah
h) Peraturan Menteri ATR/BPN No. 11 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi dan Penerbitan Persetujuan
Substansi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata
Ruang.
i) Peraturan Menteri ATR/BPN No, 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang dan Sinkronisasi program
pemanfaatan ruang.
j) Peraturan Mentei ATR/BPN No . 14 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyusunan Basis Data Dan Penyajian peta Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinisi, Kabupaten, Kota serta peta rencana Detail Tata Rujang
Kabupaten/Kota
k) Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi
Penyelenggaraan Penataan Ruang.
l) Qanun Kota Lhokseumawe Nomo1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Lhokseumawe.

5. Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli.


Berdasarkan KAK tenaga ahli yang dibutuhkan untuk kegiatan Penyusunan
RDTR Kota Lhokseumawe yaitu 8 (delapan) orang tenaga ahli, 4 (empat) orang
asisten tenaga ahli dan 1 (satu) orang tenaga administrasi.

9
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

A. Tenaga ahli
1) Team Leader, dengan kualifikasi S-2 Perencanaan Wilayah dan Kota
dengan pengalaman minimal 8 tahun dan memiliki SKA Perencanaan
Wilayah dan Kota
2) Ahli Arsitektur, dengan kualifikasi S1
arsitektur/Lansekap/Perencanaan Wilayah dan Kota dengan
pengalaman 3 tahun dan memiliki sertifikat keahlian sebagai arsitek
3) Ahli Pemetaan/GIS, dengan kualifikasi S1 Jurusan Geodesi dengan
pengalaman 5 tahun dan memiliki SKA ahli Geodesi.
4) Ahli Lingkungan, dengan kualifikasi S! jurusan Teknik Lingkungan
dengan pengalaman 5 tahun dan memiliki SKA Ahli Lingkungan.
5) Ahli Infrastruktur dan Transportasi, dengan kualifikasi S1 Jurusan
Teknik Sipil dengan pengalaman 5 tahun dan sertfikat Ahli Teknik
Keselamatan Jalan
6) Ahli Geoteknik/Kebencanaan, dengan kualifikasi S1 jurusan
Geoteknik dengan pengalaman 5 tahun dan memiliki sertifikat ahli
Geoteknik
7) Ahli Ekonomi, dengan kualifikasi S1 Ekonomi atau studi
pembangunan dan pengalaman 5 tahun
8) Ahli Hukum, dengan kualifikasi S1 Hukum dan pengalaman 5 tahun
B. Asisten Tenaga Ahli
1) Asisten Perencanaan Wilayah dan Kota dengan kualifikasi minimal
Pendidikan S1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi
2) Asisten Ahli Arsitektur, dengan minimal Pendidikan S1 Jurusan
Arsitektur
3) Asisten ahli Lingkungan, dengan minimal Pendidan S1 Teknik
Lingkungan
4) Asisten Ahli Pemetaan/GIS, dengan minimal Pendidikan S1 Jurusan
Teknik Geodesi.
5) Tenaga Administrasi, dengan minimal Pendidikan D3 semua jurusan.

10
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

Dari kebutuhan tenaga ahli dalam KAK, telah dipahami dan dimengerti oleh
konsultan perencana, dan tenaga ahli tersebut telah sesuai dengan kebutuhan dari
penyusunan RDTR khususnya dengan melihat potensi dan permasalahan tata ruang
di Kota Lhokseumawe yang diperlukan adanya perencanaan.

6. Tanggapan Terhadap Keluaran/Output


Konsultan perencana cukup memahami keluaran/output kegiatan
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe berdasarkan KAK, antara lain:
a) Dokumen fakta dan Analisa Rencana Detail Tata Ruang
b) Dokumen materi teknis (buku rencana) RDTR
c) Rancangan peraturan kepala daerah (Ranperkada) dan Kajian kebijakan
tentang RDTR
d) Album peta digital skala 1:5000 RDTR
e) Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Adapun pelaporan yang harus konsultan perencana hasilkan dari Kegiatan
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe antara lain:
a) Laporan Pendahuluan
Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar untuk 3 (tiga ) WP yaitu
WP Banda Sakti, WP Muara Satu dan WP Muara Dua-Kandang Makmur
(masing-masing WP dibuat satu eksemplar) serta diserahkan 1 (satu)
bulan setelah SPMK.
b) Laporan bulanan
Laporan bulanan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar dan dibuat satu
eksemplar untuk setiap bulan selama 5 bulan. Laporan ini dibuat untuk 3
WP dan masing-masing WP diserahkan satu eksemplar setiap akhir bulan
setelah SPMK.
c) Laporan Antara
Laporan Antara ini dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar untuk 3 (tiga )
WP yaitu WP Banda Sakti, WP Muara Satu dan WP Muara Dua-Kandang
Makmur (masing-masing WP dibuat satu eksemplar) serta diserahkan 2
(dua) bulan setelah SPMK.

11
TANGGAPAN TERHADAP KAK
Penyusunan RDTR Kota Lhokseumawe

d) Laporan Akhir
Laporan Akhir ini dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar untuk 3 (tiga ) WP
yaitu WP Banda Sakti, WP Muara Satu dan WP Muara Dua-Kandang
Makmur (masing-masing WP dibuat satu eksemplar) serta diserahkan 5
(lima) bulan setelah SPMK.
Laporan akhir harus dilengkapi dengan:
• Dokumen fakta dan Analisa
• Dokumen materi teknis berupa buku rencana
• Album peta tematik dan peta rencana di WP dengan ukuran A3 dan
A1
• Dokuen KLHS
• Dokumen ranperkada RDTR
e) Berita acara pembahasan baik pusat maupun daerah
f) Ringkasan eksekutif berisi hasil pelaksanaan kegiatan dalam format buku
popular
g) Materi publikasi meliputi poster serta video profildan visualisasi 3D
h) Dokumen-dokumen lainnya yang dimasukan ke dalam hardisk eksternal

12

Anda mungkin juga menyukai