Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia sekaligus sebagai Ibu Kota
Provinsi Jawa Timur yang terus melakukan upaya pembangunan demi meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya. Laju pertumbuhan penduduk Kota Surabaya yang semakin
meningkat disertai dengan peningkatan aktivitasnya menjadi salah satu faktor utama dalam
melakukan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan permukiman,
lapangan pekerjaan, sarana dan prasarana yang aman dan nyaman, infrastruktur dan utilitas
kota yang terpadu dan efisien, serta pengembangan usaha ekonomi lokal. Selain itu,
peningkatan tersebut berbanding lurus terhadap peningkatan jumlah sampah yang apabila
tidak dapat dikelola dengan baik akan menyebabkan permasalahan serius bagi suatu wilayah
(IKPLHD, 2017).

Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah diperlukan sistem pengelolaan sampah
yang memadai. Penanganan sampah yang buruk, memiliki banyak dampak negatif terhadap
lingkungan kota seperti proliferasi nyamuk dan lalat, bau tak sedap, polusi visual. Dampak
negatif ini berdampak pada lingkungan pada gilirannya berdampak negatif terhadap
kesehatan penduduk kota (Kafando, 2013).

Tingginya pertumbuhan populasi dan meningkatnya kegiatan ekonomi di daerah


perkotaan negara berkembang yang terkombinasi dengan kurangnya manajemen
persampahan mempersulit pengusahaan pelayanan persampahan. Masalah sampah pada
setiap kota secara umum antara lain adanya peningkatan volume timbulan sampah, tetapi
tidak diiringi dengan dana pengelolaan, sistem manajemen, serta kesadaran masyarakat akan
sampah yang menunjang (Sitanggang, 2017).

Menurut Tchobanoglous et al.,(1993), sampah adalah bahan buangan padat atau semi
padat yang dihasilkan dari aktifitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak diinginkan
atau digunakan lagi. Sedangkan menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Pengertian menurut Upadhyay et al (2012), sampah dapat didefinisikan
sebagai generasi zat yang tidak diinginkan yang tersisa setelah digunakan sekali.

Dalam perencanaan tempat pemrosesan akhir sampah Kota Surabaya ditempatkan


pada Kecamatan Benowo ini dilakukan perencanaan pembangunan Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti pengelolaan gas, penyaluran
dan pengolahan lindi serta bangunan penunjang dan jalur hijau pada TPA. Pada perencanaan
pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) ini akan dibuat dalam proyeksi 20 tahun
(2021-2041) dalam skala satu kota.

1.2 Tujuan Perencanaan


Perencanaan Tempat Pemrosesan Akhir Benowo Kota Surabaya Tahun 2021 ini
bertujuan untuk:
1. Menghitung jumlah timbulan sampah yang masuk ke TPA Benowo.
2. Menghitung kebutuhan lahan dan merencanakan desain bangunan TPA Benowo.
3. Merencanakan metode penimbunan, pengelolaan gas, dan pengelolaan lindi di TPA
Benowo.
4. Merencanakan jalan operasi, saluran drainase, sumur pantau, jalur hijau, dan
bangunan penunjang lain di TPA Benowo.

1.3 Ruang Lingkup Perencanaan


Ruang lingkup dari tugas Perencanaan Tempat Pemrosesan Akhir Benowo Kota
Surabaya Tahun 2021 ini meliputi:
1. Gambaran umum pengelolaan sampah, Skenario pengembangan pengelolaan
sampah dan drainase Kota Surabaya disusun dari Dokumen Perencanaan
sebelumnya
2. Data yang perlu perlu dikaji atau perlu disesuaikan dari dokumen perencanaan
sebelumnya. Jika belum sesuai dengan kriteria Perencanaan TPA antara lain:
a. Proyeksi Jumlah Penduduk dan timbulan sampah dan penentuan Tingkat
pelayanan (Target minimal TPA berumur 10 tahun/ sejak 2021) sehingga
disarankan proyeksi minimal 20 tahun.
b. Data curah hujan sampai dengan PUH 50 tahun.
c. Timbulan dan karakteristik sampah
d. Lahan TPA berlokasi di Benowo Surabaya
3. Penentuan Kebutuhan Lahan dan Lokasi TPA
4. Konsep dan Kriteria Perencanaan TPA
a. Metode Penimbunan
b. Proses degradasi sampah
c. Perhitungan produksi gas dan lindi
5. Tahap-tahap perencanaan TPA
a. Penentuan Lokasi TPA (Minimal 2 Alternatif Lokasi TPA)
b. Rencana tata letak TPA
c. Rencana sel penimbunan sampah dan jalan operasi
d. Rencana penyaluran lindi
e. Rencana sistem drainase
f. Rencana pengelolaan gas
g. Rencana pengolahan lindi
h. Rencana bangunan penunjang
i. Rencana sumur pantau dan pemantauan gas
j. Rencana jalur hijau
k. Standar operasi dan pemeliharaan TPA aktif
6. Lokasi dilengkapi dengan gambar Google Earth dan/atau Google Street View untuk
memastikan lahan masih kosong dan luas TPA yang dibutuhkan sesuai. Kepemilikan
lahan diasumsikan telah dimiliki oleh Pemerintah Daerah.
7. Elevasi dan Kontur ditentukan oleh Mahasiswa Perencana
8. Luas Lahan minimal ditentukan oleh Pemberi Tugas
a. 30 Ha
b. 35 Ha
c. 40 Ha
Lahan TPA mengikuti bentuk lahan sesuai peta.
BAB 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 Luas dan batas wilayah administrasi


Luas wilayah seluruh Kecamatan Benowo ± 23,76 km2, terbagi menjadi 4 kelurahan

Utara : Selat Madura

Timur : Kecamatan Tandes

Selatan : Kecamatan Sambikerep, Kabupaten Gresik

Barat : Kecamatan Pakal

Kecamatan Benowo terdiri dari 4 kelurahan yaitu Sememi, Kandangan, Tambak Oso
Wilangun, dan Romo Kalisari (Kecamatan Benowo Dalam Angka, 2019).

2.2 Kondisi geografis dan topografi


Kecamatan Benowo merupakan bagian dari wilayah Surabaya Barat, dengan
ketinggian ±4 meter di atas permukaan laut.

No Kelurahan Luas Wilayah Ketinggian


(Km2) Wilayah (m)
1 Sememi 4.11 4
2 Kandangan 3.61 4
3 Tambak Osowilangun 8.46 2
4 Romo Kalisari 7.58 2
Jumlah 23.76 -
Tabel 2.1 Luas Wilayah Setiap Kelurahan di Kecamatan Benowo
Sumber : Kecamatan Benowo Dalam Angka 2019
Berdasarkan data dari Kecamatan Benowo Dalam Angka 2019, jumlah penduduk
Kecamatan Benowo pada tahun 2018 berjumlah 66.062 jiwa dengan kepadatan penduduk
2.834 jiwa/km2. Mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang berjumlah
64.872 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.783 jiwa/km2 (Kecamatan Benowo Dalam Angka
, 2019).

2.3 Kondisi hidrologi


Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Juanda, suhu rata-rata
berkisar antara 27,04oC hingga 29,06oC. Curah hujan cukup tinggi sepanjang tahun, tertinggi
terjadi pada bulan Desember 2020 dengan curah hujan sebesar 655,2 mm.
Bulan Suhu (oC) Kelembaban (%) Kecepatan Angin
(m/det)
Min Ave Max Min Ave Max Min Ave Max
Januari 24,00 28,25 35,00 54,00 81,80 100,00 Calm 2,75 9.77
Februari 23,40 27,52 34,20 56,00 85,45 100,00 Calm 2,88 11,32
Maret 24,00 28,29 33,90 54,00 83,46 100,00 Calm 2,07 9,77
April 23,70 28,60 33,60 59,00 81,98 100,00 Calm 2,25 15,43
Mei 23,00 28,64 33,20 54,00 81,80 100,00 Calm 2,49 13,89
Juni 22,80 28,14 32,90 47,00 77,68 100,00 Calm 2,59 9,26
Juli 19,10 27,69 32,60 42,00 74,54 94,00 Calm 2,78 9,26
Agustus 21,60 27,99 33,00 44,00 74,17 100,00 Calm 3,37 11,32
September 21,00 29,97 34,50 46,00 70,94 92,00 Calm 3,40 10,29
Oktober 23,00 29,01 35,60 41,00 73,86 98,00 Calm 2,96 11,83
November 23,50 29,06 34,80 43,00 77,51 99,00 Calm 2,62 9,26
Desember 23,30 27,04 34,60 52,00 86,00 100,00 Calm 2,53 14,92
Tabel 2.2 Tabel Pengamatan Unsur Iklim
Sumber : BPS Surabaya 2021

2.4 Kondisi tata guna lahan dan fasilitas umum


Menurut, Peta RDTR Surabaya, Penggunaan lahan terbesar di wilayah Kecamatan
Benowo yaiu Pemukiman Penduduk, Aneka Industri, serta Sektor Tambak. Pada Kecamatan
Benowo juga terdapat TPA yang menjadi lokasi pembuangan akhir sampah di Kota Surabaya.

2.5 Gambaran umum pengelolaan persampahan


2.5.1 Data dasar pengelolaan persampahan
Komposisi
No Komponen
sampah (%)
1 PET 1 2,63
2 HDPE 2 3,68
3 PVC 2,44
4 LDPE 3,24
5 PP (Berserat) 0,13
6 PS 0,15
7 Plastik lain-lain 0,96
8 Sampah popok 7,25
9 Karet 0,53
10 Kayu 0,58
11 Kain 1,47
12 Logam 0,63
13 Kaca 1,08
14 Sampah Kebun 24,22
15 Sisa Makanan 46,66
16 Kertas 3,78
17 Lain-lain 0,32
18 Limbah B3 0,26
Tabel 2.3 Karakteristik & Komposisi Sampah

Sumber : Tugas Besar Sampah Alifa Al Nawiswary, 2020

2.5.2 Proyeksi penduduk dan fasilitas umum


Hasil perhitungan proyeksi penduduk dengan asumsi pertambahan penduduk tiap
tahun bertambah sebesar 40.000 jiwa setelah tahun 2019.
Jumlah
Tahun
Penduduk
2015 2.940.000
2016 3.010.000
2017 3.070.000
2018 3.090.000
2019 3.150.000
2020 3.190.000
2021 3.230.000
2022 3.270.000
2023 3.311.000
2024 3.352.000
2025 3.393.000
2026 3.434.000
2027 3.475.000
2028 3.516.000
2029 3.557.000
2030 3.598.000
2031 3.639.000
2032 3.680.000
2033 3.721.000
2034 3.762.000
2035 3.803.000
2036 3.844.000
2037 3.885.000
2038 3.926.000
2039 3.967.000
2040 4.008.000
2041 4.049.000
Tabel 2.4 Proyeksi Jumlah Penduduk

Sumber : Hasil Perhitungan

Selanjutnya, hasil perhitungan fasilitas umum yang terdiri dari fasilitas kesehatan,
fasilitas pendidikan, dan fasilitas ibadah data yang dipakai untuk fasilitas umum pada tahun
2019 didapatkan dari Kota Surabaya Dalam Angka 2019.

Fasilitas Fasilitas Fasilitas


Tahun
Kesehatan Pendidikan Ibadah

2015 160 1136 1739


2016 165 1136 1739
2017 170 1136 1739
2018 170 1390 1739
2019 173 1412 1739
2020 171 1395 1718
2021 173 1412 1739
2022 176 1430 1761
2023 178 1448 1783
2024 180 1466 1805
2025 182 1484 1827
2026 184 1502 1849
2027 187 1520 1871
2028 189 1538 1893
2029 191 1555 1916
2030 193 1573 1938
2031 195 1591 1960
2032 198 1609 1982
2033 200 1627 2004
2034 202 1645 2026
2035 204 1663 2048
2036 206 1681 2070
2037 209 1699 2092
2038 211 1717 2114
2039 213 1735 2136
2040 215 1753 2158
2041 217 1771 2180

Tabel 2.5 Proyeksi Fasilitas Umum

Sumber : Hasil Perhitungan

2.5.3 Proyeksi timbulan sampah rumah tangga


Perhitungan proyeksi SRT menggunakan laju timbulan sampah yang naik tiap tahun sebesar
0,05, dan hasil perhitungannya sebagai berikut :

Laju Timbulan
Jumlah
Tahun Timbulan Sampah
Penduduk
Sampah (kg/org.hari)

2015 2.940.000 0,37 1087800


2016 3.010.000 0,43 1294300
2017 3.070.000 0,43 1320100
2018 3.090.000 0,49 1514100
2019 3.150.000 0,54 1701000
2020 3.190.000 0,59 1882100
2021 3.230.000 0,64 2067200
2022 3.270.000 0,69 2256300
2023 3.311.000 0,74 2450140
2024 3.352.000 0,79 2648080
2025 3.393.000 0,84 2850120
2026 3.434.000 0,89 3056260
2027 3.475.000 0,94 3266500
2028 3.516.000 0,99 3480840
2029 3.557.000 1,04 3699280
2030 3.598.000 1,09 3921820
2031 3.639.000 1,14 4148460
2032 3.680.000 1,19 4379200
2033 3.721.000 1,24 4614040
2034 3.762.000 1,29 4852980
2035 3.803.000 1,34 5096020
2036 3.844.000 1,39 5343160
2037 3.885.000 1,44 5594400
2038 3.926.000 1,49 5849740
2039 3.967.000 1,54 6109180
2040 4.008.000 1,59 6372720
2041 4.049.000 1,64 6640360
Tabel 2.6 Proyeksi SRT
Sumber : Hasil Perhitungan
2.5.4 Proyeksi timbulan sampah sejenis rumah tangga
Perhitungan proyeksi SSRT menggunakan koefisien yang dipilih lalu dikalikan jumlah
Fasilitas dan rata-rata satuan.

Koefisien Volume Rata-


Fasilitas Yang
Timbulan Sampah Satuan Rata
Umum Digunakan
(kg/satuan.hari) Satuan

Pendidikan 0.04-0.15 kg/murid.hari Per murid/hari 0,04 260


Kesehatan 0.076 kg/orang.hari Per orang/hari 0,076 150
Peribadatan 0.0006 kg/orang.hari Per orang/hari 0,0006 150
Tabel 2.7 Koefisien SSRT

Tahun Kesehatan Pendidikan Ibadah Jumlah timbulan SSRT

2015 456 11814,4 156,51 12426,91


2016 456 11814,4 156,51 12426,91
2017 456 11814,4 156,51 12426,91
2018 456 11814,4 156,51 12426,91
2019 456 11814,4 156,51 12426,91
2020 456 11668,8 154,62 12279,42
2021 456 11814,4 156,51 12426,91
2022 467,4 11970,4 158,49 12596,29
2023 478,8 12116 160,47 12755,27
2024 478,8 12261,6 162,45 12902,85
2025 490,2 12417,6 164,43 13072,23
2026 490,2 12563,2 166,41 13219,81
2027 501,6 12719,2 168,39 13389,19
2028 501,6 12864,8 170,37 13536,77
2029 513 13020,8 172,44 13706,24
2030 513 13166,4 174,42 13853,82
2031 524,4 13312 176,4 14012,8
2032 524,4 13468 178,38 14170,78
2033 535,8 13613,6 180,36 14329,76
2034 535,8 13769,6 182,34 14487,74
2035 547,2 13915,2 184,32 14646,72
2036 547,2 14060,8 186,3 14794,3
2037 558,6 14216,8 188,28 14963,68
2038 558,6 14362,4 190,26 15111,26
2039 570 14518,4 192,24 15280,64
2040 570 14664 194,22 15428,22
2041 581,4 14820 196,2 15597,6
Tabel 2.8 Proyeksi SSRT
Sumber : Hasil Perhitungan
2.5.5 Skenario pelayanan dan pengelolaan sampah

Gambar 2.1 Skenario pelayanan dan pengelolaan sampah


Sampah Surabaya yang dihasilkan terbagi menjadi 2 bagian yaitu SRT dan SSRT,
pada SRT dilakukan reduksi sebesar 30% sesuai dengan target pengurangan SRT dan SSRT
Jakstrada Surabaya. TPS tidak dilakukan reduksi, 80% masuk ke TPST dan 20% menuju ke
TPA. TPST sampah yang masuk dari TPS ditambahkan 35% dari sumber lalu dilakukan
reduksi sebesar 80% lalu residu langsung menuju ke TPA. TPS 3R menerima 100% sampah
SSRT dan 25% SRT dan direduksi sebesar 60% dan residu masuk langsung ke TPA. 80%
adalah persen pelayanan yang dapat dilakukan oleh TPA untuk mengangkut dari residu TPS,
TPST, dan TPS 3R.

Anda mungkin juga menyukai