PEKERJAAN :
SPESIFIKASI TEKNIS
( RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT )
Keterangan:
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
1
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
SPESIFIKASI TEKNIS
( RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT )
PEKERJAAN :
Kontraktor / Pelaksana kerja adalah suatu perusahaan yang berbadan hukum yang telah ditugaskan dan
ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan atau mengadakan peralatan/material yang
mana tugas dan tanggung jawabnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. UMUM
2. DOKUMEN
3. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
7. FASILITAS SEMENTARA
8. KEBERSIHAN
9. INSPEKSI / TESTING
2
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
1. U M U M
1.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, sebagaimana dalam dokumen kontrak, kedua belah pihak harus
mentaati segala peraturan yang berlaku, hukum dan peraturan pemerintah atau Daerah yang berlaku
di lokasi yang bersangkutan.
1.2.1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Syarat-Syarat Teknis ini,
berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya :
1. Perpres No. 4 Tahun 2015, Perpres 70 tahun 2012, Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 dengan
lampiran-lampirannya.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
3. Peraturan umum tentang pelaksana pembangunan di Indonesia Algemene Voor Weerden Voor de
Uitvoering bij aaneming van open werken (AV) tahun 1941.
4. Pedoman tata cara penyelenggaraan pembangunan bangunan negara yang dikeluarkan oleh
Departemen Pekerjan Umum (Ditjend Cipta Karya ).
5. Keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbittasi Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia
(DTPI) 1970.
6. Pemeriksaan Umum untuk Bahan Bangunan, NI-3, PUBB 1956, N.1-2 PUBB-1966.
7. Peraturan Beton bertulang Indonesia PBI NI-2 1955 PBI NI.-2 1971.
8. Peraturan konstruksi kayu Indonesia ( PKK )I NI-5 1961.
9. Peraturan Muatan Indonesia PMI NI-18 1969.
10. Peraturan Instalasi khusus air dan listrik AVWI dan AVE.
11. Peraturan Umum tentang Pelaksana Instalasi Listrik ( PUIL ) 1979 yang ditetapkan oleh Daerah
setempat.
12. Peraturan - peraturan lain yang berhubungan dengan pembangunan yang berlaku di wilayah RI.
12.1 Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat
pula :
a. Gambar bestek yang dibuat konsultan perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi
tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh kontraktor dan
sudah disahkan/disetujui Owner.
b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
c. Berita acara penjelasan pekerjaan
d. Berita acara penunjukkan.
e. Surat keputusan pemberi tugas tentang penunjukan kontraktor
f. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
g. Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya
h. Jadwal pelaksanaan (Tertative Time Schedule) yang telah disetujui.
i. Kontrak/surat perjanjian pemborongan.
3
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
12.4 Dalam jangka waktu 2 (dua) minggu dari surat penunjukan pemenang, kontraktor
Organisasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan, lengkap dengan
- Nama Site Manager
- Nama Personil Tenaga ahli (full time), Struktur Organisasi lapangan
- Curriculum vitae personil tenaga ahli
i. Jadwal pelaksanaan pekerjaan termasuk kurva. S
ii. Mobilitasi tenaga kontraktor
iii. Jadwal pengadaan material utama untuk gedung
iv. Jadwal pengiriman peralatan permanent
v. Jadwal penyerahan gambar-gambar kerja, contoh material, dan atau material dan
peralatan (brosur)
12.5 Kontraktor / Pelaksana harus berada penuh pada setiap pertemuan pelaksanaan
pekerjaan
12.6 Setiap 1 (satu) minggu kontraktor harus menyerahkan kepada Owner / Direksi rencana
pelaksanaan pekerjaan mendatang dimulai 2 (dua) minggu setelah Surat Penunjukkan
sampai Serah Terima Pekerjaan 1.
12.7 Kontraktor / pelaksana harus menyerahkan kepada Owner / Direksi perhari, mingguan
dan bulanan laporan-laporan dimulai dari 2 (dua) minggu setelah Surat Penunjukkan
sampai Serah Terima Pekerjaan 1
12.8 Jika dianggap perlu dan atas instruksi dari Owner / Direksi kontraktor diminta untuk
bekerja selama 24 (dua puluh empat) jam atau pada hari-hari libur, tanpa biaya
12.9 Tambahan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
2. DOKUMEN KONTRAK
2.1. Kontraktor harus menyediakan 7 (tujuh) rangkap dokumen kontrak lengkap dengan gambar-gambar
kontrak dan pembuatan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 2 (dua) Asli 5 (Lima) Copy atas biaya
sendiri, dan didistribusikan kepada :
Kontraktor = 2 (dua) rangkap
Pemberi tugas = 2 (dua) rangkap
Direksi = 2 (dua) rangkap
Konsultan Pengawas = 1 (satu) rangkap
2.2. Kontraktor / Pelaksana harus menyediakan 1 (satu) set dokumen kontrak untuk dilapangan, dan
pekerjaan tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya dokumen kontrak tersebut.
2.3. Kontraktor / Pelaksana harus memeriksa isi dokumen kontrak untuk lapangan, dan jika terdapat hal-
hal yang menyimpang yang mempengaruhi arsitektural, struktur, mekanikal, elektrikal dan lain-lain
(operasi, pemeliharaan) sebelum pelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan kepada Owner / Direksi
secara tertulis yang kemudian akan diputuskan pemecahan permasalahannya.
4
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
3. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
3.1 Dalam hal ini terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada buku uraian
pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan di tapak, Kontraktor / Pelaksana
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan
keputusan pelaksanaan di tapak setelah konsultan pengawas berunding terlebih dahulu dengan
perencanaan. Ketentuan di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor / Pelaksana kerja untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
3.2 Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam selesai/terpasang.
3.3 Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor / Pelaksana diwajibkan dan meneliti terlebih
dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil , ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang
dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada
ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor / Pelaksana wajib melaporkan hal tersebut
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas/Owner/Direksi dan Konsultan Pengawas/Owner/Direksi
memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah berunding
terlebih dahulu dengan perencanaan.
3.4 Kontraktor / Pelaksana tidak diperkenankan merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum
di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi,
segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab kontraktor / Pelaksana baik dari segi biaya
maupun waktu.
3.5 Kontraktor / Pelaksana harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, adenddum berita-berita perubahan dan gambar-gambar
pelaksanaannya yang telah disetujui di tempat pekerjaan.
Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Owner / Direksi setiap saat
sampai dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh pemberi tugas.
4.1 Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi, jadwal,
brosur atau data yang disiapkan Kontraktor/Pelaksana atau Sub Kontraktor, Suplier atau produsen
yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
4.2 Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor / Pelaksana yang menunjukkan
bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas/Owner/Direksi
untuk menilai pekerjaan, setelah terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.
4.3 Kontraktor / Pelaksana akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan
segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang diisyaratkan dalam dokumen
Kontraktor /Pelaksana atau oleh Konsultan Kontraktor/Pelaksana.
4.4 Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap
Kontraktor/Pelaksana telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan
dokumen kontrak.
5
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
4.5 Konsultan pengawas/Direksi/Owner dan perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak
mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam dokumen kontrak
dan syarat-syarat dalam dokumen kontrak dan syarat-syarat keindahan.
4.6 Kontraktor / Pelaksana akan melakukan perbaikan- perbaikan yang diminta konsultan
pengawas/Direksi/Owner dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh sampai disetujui.
4.8 Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh, yang harus
disetujui konsultan Pengawas/Direksi/Owner dan Perencana tidak dilaksanakan sebelum ada
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan Perencana.
4.10 Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Konsultan
Pengawas/Direksi/Owner hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan sudah
jelas dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap. Untuk
masing-masing jenis diperlukan sama seperti butir di atas.
4.11 Contoh-contoh yang disebutkan dalam spesifikasi teknis harus dikirimkan pada Konsultan Pengawas /
Direksi / Owner dan Perencana.
5.2 Material atau peralatan umum seperti kabel listrik, pipa dan lain-lain, Kontraktor/Pelaksana harus
menyerahkan contoh maupun brosur. Untuk material atau peralatan inport, Kontraktor/Pelaksana
diizinkan hanya menyerahkan brosur.
6
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
5.3 Satu set dari contoh dan atau brosur dan material/peralatan akan dikembalikan kepada
Kontraktor/Pelaksana setelah Owner/Direksi memberikan persetujuannya dimana satu set lainnya
sebagai arsip.
5.4 Persetujuan Owner/Direksi atas contoh atau brosur tersebut tidak melepas tanggung jawab
Kontraktor/Pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan atau mensuply material/peralatan sesuai
dengan dokumen kontrak.
5.5 Material/peralatan yang didatangkan ke lokasi oleh Kontraktor/Pelaksana harus dilaporkan kepada
Pengawas lokasi dan selama masa konstruksi/pelaksanaan material/peralatan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor/Pelaksana.
5.6 Material/peralatan yang dibawa keluar dari lokasi harus mendapat izin dahulu dari pihak
Owner/Direksi.
7
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
.
7 FASILITAS SEMENTARA
7.1 Kontraktor/pelaksana atas biaya sendiri harus menyediakan fasilitas sementara, meliputi :
a. Kantor dan Direksikeet untuk kontraktor / Pelaksana dilokasi lengkap dengan penerangan dan
toilet untuk tenaga kerjanya.
b. Seluruh instansi dan kontruksi sementara penerangan dan peralatan
c. Air untuk konstruksi
d. Pembuangan air kotor dan segala pembuangan
e. Fasilitas keamanan dan fasilitas penerangan sementara.
f. Pagar keamanan dan gardu penjaga untuk keamanan lokasi.
g. Tempat sampah
h. Keamanan penerangan sementara
i. Bench mark pengukur
7.2 Kontraktor/pelaksana harus meminta persetujuan kepada Owner/Direksi untuk fasilitas sementara di
lokasi.
7.3 Setelah pekerjaan selesai, seluruh fasilitas sementara harus dihilangkan dan dipindahkan keluar dari
lokasi proyek atas biaya kontraktor/pelaksana.
7.4 Kontraktor / Pelaksana atas biaya sendiri mengadakan tenaga pembangkit listrik untuk keperluan
pengetesan, penerangan konstruksi dan menjalankan peralatan.
7.6 Jika tidak disediakan lokasi untuk menampung/gudang, maka kontraktor harus memperhitungkan
biaya penampungan diluar untuk material/peralatan.
8 KEBERSIHAN
8.2. Seluruh material yang dibawa ke lokasi harus ditempatkan ditempat yang telah ditentukan sesuai
dengan ketentuan yang ada
8.3. Seluruh sampah/limbah/buangan dari Pelaksanaan harus ditempatkan di tempat yang telah
ditentukan dilokasi. Minimum 1(satu) minggu sekali penggambilan sampah dilakukan dibawah
koordinasi dari Owner/Direksi, sehingga lokasi terjaga kebersihannya.
8.4. Dalam pemeliharaan fasilitas jalan umum bebas dari kotoran dan tanah, kontraktor bertanggung
jawab untuk membersihkan kendaraan yang digunakan sebelum meninggalkan lokasi.
8.5. Dalam pemeliharaan fasilitas jalan umum bebas dari kotoran dan tanah, kontraktor/Pelaksana
bertanggung jawab untuk membersihkan kendaraan yang digunakan sebelum meninggalkan lokasi.
8
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
8.6. Jika Kontraktor/Pelaksana tidak mentaati kondisi tersebut di atas maka Owner/direksi berhak
menginstruksi atau menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan atas biaya
Kontraktor/Pelaksana.
8.7. Sebagai tambahan atas tenaga kerja pembersih Kontraktor/Pelaksana, harus menyediakan tenaga
pembersih dibawah koordinasi Direksi/Owner selama berlangsungnya pekerjaan.
9. INSPEKSI / TESTING
9.1 Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai atas bagian pekerjaan atau menurut pemikiran Owner/Direksi
atas bagian dari pekerjaan yang ditest, maka Owner /Direksi akan mengeluarkan instruksi kepada
Kontraktor/Pelaksana untuk melaksanakan test atas biaya Kontraktor/Pelaksana.
9.2 Jika hasil test menyatakan bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan dokumen Pelaksanaan
maka bagian pekerjaan tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor/Pelaksana.
Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) minggu setelah serah terima pekerjaan 1
(pertama), Kontraktor/Pelaksana harus menyerahkan gambar As-built, petunjuk, sertifikat dan data
kontrak biaya kontraktor, dengan kondisi berikut :
10.1. Tiga (3) set gambar As-built yang telah disetujui oleh Owner/Direksi sebelum penggandaan.
10.2. Petunjuk penggunaan dan pemeliharaan bangunan atau peralatan, yang terdiri dari data-data umum,
data-data teknis dan penggunaan peralatan. Petunjuk ini harus disertakan dalam rangkap 3 (tiga),
dimana 1 (satu) set asli 2 (dua) set fotocopy dan mendapat persetujuan dari Owner/Direksi sebelum
dilakukan penggandaan.
10.3. Garansi atas peralatan dan sertifikat dari badan/depertemen yang bersangkutan
atas:
- Listrik dari PLN
- Izin Jaminan Instalasi Listrik ( Sertifikat Laik Operasi ) adalah surat bukti pernyataan bahwa instalsi
Listrik yang terpasang telah diperiksa oleh badan yang berwenang dan memenuhi standart yang
dikeluarkan oleh PPILN. Dan dilengkapi dengan gambar jaringan instalsi listrik lengkap.
- Izin Mendirkan Bangunan ( IMB )
- Lain-lain
Diserahkan dalam rangkap 3 (tiga), 1 (satu) set asli dan 2 (dua) fotocopy.
10.4. Data kontrak (kontrak asli dan kontrak akhir) menyangkut jadwal pelaksanaan dan jumlah harga
kontrak, semuanya dalam rangkap 3(tiga) dan setelah mendapatkan persetujuan dari Owner/Direksi
sebelum dilakukan penggandaan.
10.5. Penyerahan seluruh dokumen-dokumen yang termasuk dalam pasal 10.1. Sampai 10.4 tersebut
diatas, adalah kondisi dalam proses 100% sertifikat kemajuan pembayaran oleh Owner/Dereksi.
9
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
B. SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
DAFTAR ISI
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Sebelum pekerjaan pelaksanaan dimulai dilaksanakan peninjauan bangunan gedung yang ada dan
dimusyawarakan dengan Owner/Pengawas dan Perencana, untuk melakukan pekerjaan
pembongkaran, dimintakan persetujuan ke direksi. Pekerjaan pembongkaran meliputi :
pembongkaran rangka atap, atap, pembongkaran plapond, rangka plapond, ventilasi, dinding, beton
dan pembongkaran lantai, Semua material bongkaran terkecuali bongkaran dinding dan beton bisa
10
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
digunakan untuk pengurugan dimintakan persetujuan ke Direksi dan bongkaran lain yang tidak
dipakai untuk pengurugan dibuang keluar area pekerjaan sehingga lokasi bangunan bersih dari
material bongkaran dan siap untuk dilakukan pengukuran.
1.2. Material bongkaran / Sisa bongkaran yang masi bisa dimanfaatkan atap, kerangka Atap, Kerangka
Plafond, Kusen, Pintu, Jendela, Kaca dll diserahkan ke pemilik proyek Owner untuk dilelang atau
dibuatkan Berita Acara Penghapusan Aset Bongkaran.
1.3. Pengukuran/bouwplank
Untuk pemasangan bouwplank menggunakan bahan :
* Kayu lanan atau setara, ukuran Patok kayu 5/7 ditanam kuat tidak bergerak dengan jarak 1,5 m,
Papan Bowplank 2/20 diserut rata pada sisi atas waterpas, dipasang 3 m dari AS pondasi terluar,
kwalitas baik dan tahan terhadap pengaruh cuaca, Pengukuran / Bouwpalnk ini dianggap selesai
dan sah setelah dapat persetujuan Pengawas / Direksi / Owner pekerjaan.
PASAL 2
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
2.2 Urugan Tanah Kembali, sebagian tanah hasil galian pondasi diurug kembali dan dipadatkan dengan
Stamper.
2.3 Pasir urug bawah pondasi/sloof dan lantai :
Ketebalan dari urugan pasir untuk dasar pondasi jika tidak dinyatakan pada gambar minimum 10
cm. Pasir urug yang bebas dari kotoran / bahan organik lainnya.
PASAL 3
PEKERJAAN BETON PLAT DAN STRUKTUR
3.1 UMUM
3.1.1 Lingkup pekerjaan
11
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
a. Pembesian
Tulangan besi, lengkap dengan kawat pengikatnya.
b. Pengecoran Beton
Plat poer bertulang 100x100x25 cm mutu beto K-200
Neut, kolom beton bertulang 25x25 cm mutu beton K-200
Slope Beton bertulang 25x20 cm untuk penambahan struktur menggunakan
mutu K-200.
Balok beton bertulang 25x40 cm lantai 2 teras mutu beton K-200 Menggunakan
beton Ready Mix
Beton Tangga, Bordes tebal 15 cm, Plat dak beton bertulang lantai 2 teras tebal
11 cm mutu beton K-200 menggunakan beton Ready Mix
Beton plat profil teras 10x70 cm mutu beton K-200
Kolom praktis 12x12 cm, ringbalk 12x15 cm mutu beton K-175
3.1.2 Standart
Standart Indonesia
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI-3)
PBI : Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ( NI – 3 )
Peraturan Portland Cement Indonesia 1973, NI – 8
PBN : Peraturan Bangunan Indonesia 1978.
3.3. PELAKSANAAN
3.3.1. Kualitas Beton
Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah K-200 (tegangan tekan
hancur karakteristik untuk kubus beton ukuran 15x15x15 cm pada usia 28 hari). Evaluasi
penetuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971.
3.3.2. Pengecoran dan Pemadatan (PBI’71 pasal 6.4) :
a. Tidak ada satu bagian pekerjaan beton yang dapat dicor tanpa persetujuan tertulis dan
pengamatan Owner dan Pengawas Ahli.
b. Selama pengecoran berlangsung orang lain dilarang berjalan dan berdiri di atas
penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai, harus
mempergunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani penulangan.
c. Pengecoran dari satu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan satu operasi
continous. Bilamana pengecoran dari salah satu bagian harus diputuskan, tempatnya
harus terletak pada construction joint/siat pelaksanaan yang ditentukan oleh Pengawas
Ahli, sebelum pekerjaan yang diputuskan itu dilanjutkan, maka permukaan yang mengeras
itu harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi saus semen.
d. Untuk pengecoran kolom dan dinding beton tidak dicurahkan dari terjadinya pemisahan
bahan (segregasi), sarang kerikil/keropos. Untuk ini harus dibuat lubang-lubang untuk
memasukkan adukan beton mencapai ketinggian tempat lubang tersebut.
3.3.3 Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran acuan dan penetapan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan lain
dalam gambar, harus mengikuti persyaratan dari PBI 1971 siar-siar tersebut harus dibasahi
lebih dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar
tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi/Owner, Bekisting boleh dibuka
minimal 2 atau 3 minggu setelah pengecoran.
3.3.4. Penggantian Besi
a. Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman pemborong atau pendapatnya terhadap
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada, maka :
13
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
1. Pemborong dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang
tertera dalam gambar. Secepatnya hal ini diberitahukan pada perencana Konstruksi
untuk sekedar informasi.
2. jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh pemborong sebagai pekerja lebih,
maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis
dari perencana konstruksi.
3. jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut hanya
dapat dijalankan degan persetujuan tertulis dari perencana konstruksi .
Mengajukan usul dalam rangka tersebut di atas adalah merupakan juga keharusan
dan pemborong.
c. Jika Pemborong/Pelaksana tidak berhasil mendapatkan diameter yang terdekat dengan
catatan :
1. Harus ada persetujuan dari Direksi / Owner dan perencana
2. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah
luas).
3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kemampuan penampang
berkurang.
4. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian di tempat
tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar.
3.3.5. Perawatan Beton
a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas hingga tidak terjadi penguapan cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi paling sedikit selama 10 hari setelah pengecoran
d. Khusus elemen vertikal harus dipakai curing compound.
Tanggung jawab Pelaksana
Pelaksana/pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan di atas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang diberikan.
Adanya atau kehadiran Konsultan pengawas selalu wakil pemberi tugas atau perencana yang
sejauh mungkin melihat / menegur atau memberikan nasehat tidaklah mengurangi
tanggung jawab penuh tersebut diatas.
PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI DAN PASANGAN
14
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
4.1. Pekerjaan pondasi ini memakai pondasi batu gunung campuran 1:4 dan saling mengikat antara
pondasi dan Neot kolom, plat Poer ke pondasi batu gunung lainnya dengan diikat sloof dilaksanakan
pada bagian atas sesuai dengan detail gambar.
4.2 Alas pondasi Pas. batu gunung menggunakan Aanstamping batu Kosong / gunung.
4.3 Pekerjaan dinding pasangan batu bata tebal ½ bata, campuran 1 Pc : 2 Pasir dilaksanakan setinggi
20 Cm dari atas sloof, pasangan dinding selanjutnya menggunakan campuran 1 Pc : 4 Pasir.
4.4 Pemasangan harus rapi, sehingga terdapat siar-siar (voog) yang dikeruk sedalam 1 cm untuk
kemudian diplester.
4.5 Air yang digunakan untuk mencampur harus bebas dari kandungan minyak, garam, Asam dan lain-
lain yang dapat mengurangi mutu / kekuatan beton.
4.6 Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan plesteran baik luar maupun dalam bangunan.
4.7 Untuk dinding pasangan bata dengan adukan 1 : 2 harus diplester dengan adukan yang sama
yaitu 1 : 2, sebelum pekerjaan plesteran dilakukan semua dinding yang akan diplester harus di siram
air terlebih dahulu.
4.8 Untuk dinding pasangan bata dengan adukan 1 : 4 harus diplester dengan adukan yang sama
yaitu 1 : 4, sebelum pekerjaan plesteran dilakukan semua dinding yang akan diplester harus di siram
air terlebih dahulu.
4.9 Dinding setelah diplester diberi air semen (finishing) atau acian untuk mendapatkan permukaan
dinding yang halus.
4.10 Plesteran harus dikerjakan oleh tenaga yang ahli sehingga didapat hasil yang sempurna.
4.11 Pekerjaan Pasangan Keramik
- Lingkup pekerjaan : Meliputi penyediaan bahan-bahan lantai, peralatan pembantu, persiapan
pembersihan lantai untuk dibangun dan memasang lantai sesuai rencana kerja, gambar kerja,
dan perintah-perintah pengawas lapangan.
- Plesteran kasar untuk dasar pemasangan lantai keramik
- Pekerjaan Lantai Keramik : Lantai ruangan dilapis keramik 40x40 cm setara ROMAN, plint
keramik ukuran 10x40 cm, lantai toilet(km/wc) ukuran 20x20 cm, 25x25 Cm, 33x33 Cm antislip,
dinding toilet menggunakan keramik ukuran 20x25 cm atau 25x40 cm.
- Semua bahan material dan material pengisi, baik pewarna semen dan lain-lain disesuaikan
dengan bahan dipasang dan atas persetujuan konsultan pengawas/Direksi/Owner.
- Semua bahan dan material memenuhi standart PUBI (Peraturan Umum Bahan Indonesia )
Tahun 1982 (NI-3).
- Contoh-contoh dan Sertifikat dan Brosur-brosur
a. Sebelum pelaksanaan keramik / persolen yang akan digunakan lengkap dengan Brosur /
surat penegas dengan kualitas yang benar-benar sesuai dengan persyaratan di atas.
b. Contoh-contoh di atas harus disetujui oleh pengawas/Direksi/Owner.
- Peralatan dan Kekuatan Pekerjaan
a. Pemasangan keramik atau porselen harus dilaksanakan
Oleh tenaga ahli yang benar-benar berpengalaman, untuk pekerjaan tersebut di atas yang
benar-benar berpengalaman, untuk pekerjaan tersebut di atas harus dileng kapi dengan
surat-surat rekomendasi.
b. Kontraktor/Pelaksana diharuskan untuk mengadakan peralatan-perlatan dan elemen-
elemen pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan mutu yang baik.
- Persiapan-persiapan
Sebelum pekerjaan finishing lantai dilaksanakan, kontraktor/pelaksana harus melakukan hal-hal
yang utama sebagai berikut :
a. Kontraktor/pelaksana melakukan pemeriksaan berkaitan dengan pekerjaan lantai sesuai
dengan rencana gambar/ perintah-perintah dari pengawas lapangan/Direksi/Owner.
b. Tenaga dan bahan-bahan untuk pekerjaan tersebut harus disetujui oleh pengawas
lapangan sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor diminta melihat gambar kerja.
15
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
c. Kontraktor/Pelaksana harus memeriksa semua pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti :
Pemasangan instalasi dalam dinding seperti pipa-pipa Listrik, Pipa Air, Pipa
Soundsistim, Pipa Telepon, dan lain-lain.
Dinding kedap air jika diperlukan
Dan lain-lain yang dirasa perlu.
d. Sebelum pemasangan bahan pelapis permukaan harus diratakan dan harus direndam
dalam air terlebih dahulu sampai kondisi jenuh.
e. Peil lantai yang ditentukan harus diperiksa secara tepat dan andaikan ada masalah-
masalah yang timbul, pengawas lapangan/Owner harus diberikan laporan secepatnya.
f. Permukaan lantai untuk pemasangan bahan lantai harus bersih dari kotoran dan
sejenisnya.
g. Selama pelaksanaan, garis hubungan antar tegel harus lurus pada kedua arah dan saling
horisontal (merata) satu sama lainnya.
h. Permukaan lantai yang akan dipasang bahan dan lantai harus betul-betul rata dan
diperiksa dengan waterpass.
i. Bahan-bahan lantai yang cacat tidak boleh dipasang.
Pelaksanaan
Campuran pengikat 1 : 2 dengan air yang secukupnya. Ketebalan rata campuran adalah 15
mm, untuk pekerjaan lantai dan dinding kedap air. Campuran pengikat 1 : 3 untuk pekerjaan
lantai dan dinding lainnya.
Pemasangan keramik harus sempurna, tidak rusak/ kotor
Pemotongan keramik harus dilakukan dengan alat potong khusus (sesuai dengan intruksi
pabrik yang bersangkutan).
Nat maksimal 1 mm, Nat keramik maksimal 3 mm setiap hubungan harus membentuk sudut
siku-siku dan harus dipotong sama. Setiap hubungan keramik harus diisi dengan material
pengisi (grouting) warna biasanya sama dengan granit tile, sebelum pengisian nat harus bersih
dan granit tile harus mencapai kondisi kering (minimal 7 x 24 jam).
Pinggiran keramik harus dilaksanakan dengan peralatan pengarah untuk mendapatkan hasil
yang rapi, siku-siku dan finishing yang sempurna atau bahan yang sudah ada pada ketentuan
pabrik.
Pada saat pemasangan keramik harus bersihkan dari semua noda. Untuk mendapatkan
permukaan yang bersih dan tidak rusak.
Pekerjaan pasangan lainnya meliputi :
- Pasangan dinding trawang glassblok 20x20 cm.
- Pasangan dinding trawang roster PC 20x20 cm.
- Pembuatan saluran ukuran 30x40 cm pasangan bata campuran 1:2 dan plesteran campuran
1:2, acian dan cor lantai saluran.
- Pembuatan bak kontrol saluran pasangan bata ukuran 50.50.60 cm campuran 1:2 diplester
campuran 1:2.
PASAL 5
PEKERJAAN RANGKA ATAP, ATAP, PLAPOND DAN VENTILASI
5.1. Lingkup Pekerjaan adalah Pekerjaan meliputi kuda kerangka atap baja ringan, rangka atap, penutup
atap, lisplank GRC, Nok Atap.
5.2 Kuda – Kuda / Rangka atap Baja ringan terbuat dari bahan ZINCALUME setara Kencana Truss /
Smartruss dengan menggunakan Profil CT-75,GRT-12 memiliki rusuk pengaku, untuk Profil Reng
Asimetris 20/46/74 T. 0,6 mm, Tensile Stregth/Kekakuan material : 5500 Kg/Cm2 (G-550)
Mempunyai kandungan Zinc Aluminium (55 % Aluminium / AL, 43,5 % Seng / Zn, 1,5 % Silikon / Si)
Pelaksana sebelum mendatangkan material dilokasi proyek diwajibkan bawah brosur dan contoh
16
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
bahan yang akan dipasang sesuai dengan kreteria diatas, kepada MK atau pengawas, guna
dimintakan persetuanya, apabila pelaksana mendatangkan bahan kerangka atap langsung kirim
dilokasi dan bahan yang dikirim tidak sesuai kentetuan / sarat yang diminta akan ditolak.
5.3 Beugel U 4 mm dipasang pada hubungan antara kaki kuda-kuda dengan balok tarik, dan tiang
kuda-kuda dengan balok tarik.
5.4 Pekerjaan kuda-kuda harus menghasilkan konstruksi kuat, stabil dan rapi, Untuk gording
menggunakan sambungan cloos berkait dan dipasang lurus + Mur baut, kuat, rapi dan baik. Jarak
antara gording kegording disesuaikan dengan gambar.
5.5 Reng dipasang disesuaikan dengan petunjuk dari pabrik atap yang digunakan
5.6 Sambungan listplank harus kuat rata lurus dan tidak bergelombang.
5.7 Meliputi pengadaan material untuk plafond dan Pelapis dinding, rangka, pemasangan rangka
plafond dan pelapis dinding. Penempatan plafond dan pelapis dinding harus sesuai dengan daftar
sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus mengirimkan shop drawing (jika diminta oleh
lapangan), contoh material dan mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
5.8 Seluruh pekerjaan plafond dan pelapis dinding harus rata, rapi dan tidak berkerut. Seluruh material
yang dipasang harus baru, sempurna dan tanpa cacat, membentuk siku dan lurus.
5.9 Rangka plafond besi holo 1x40.40.2 mm dan lain lain disesuaikan dilapangan.
5.10 Plafond ruangan menggunakan gipsum, plapond luar menggunakan bahan kalsiboard tebal 3,5 mm,
list kayu profil motif.
5.11 Sebelum pemasangan, kelurusan rangka langit-langit/ palfond dan pelapis dinding harus diperiksa
terlebih dahulu dengan waterpass.
5.12 Pemasangan plat kalsiboard ke langit-langit/rangka plafond dilaksanakan dengan paku atau baut
disesuaikan dengan peraturan pemeriksa bahan.
5.13 Hubungan langit-langit plafond dengan dinding harus diperhatikan sesuai gambar rencana, begitu
pula sudut-sudut sambungan plafon di list dengan list gypsum motif.
5.14 Sebelum pemasangan langit-langit / plafond harus dicat dasar warna cat akan ditentukan kemudian.
List plapond luar menggunakan kayu profil 1/5.
5.15 Pekerjaan ventilasi menggunakan kusen aluminium
Kusen Aluminium yang digunakan :
Bahan : Dari bahan Aluminium framing system ex YKK, Alcan.
Warna Profil : coklat/hitam
Lebar Profil : Tebal 3” (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan. Konstruksi kosen
aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan
ukurannya. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.
Acesories : Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur-
angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink
tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
Pelaksanaan : Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya
pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2 - 3 mm dan
ditempatkan pada interval 600 mm. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
17
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca
dan sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
5.16 Pintu utama TEMPERT kaca tebal 12 mm (dua daun termasuk handle dan kelengkapannya), Pintu
kaca 5 mm reben rangka aluminium dan Jendela kaca 5 mm reben rangka aluminium
Daun pintu dan daun jendela dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya. Digunakan penjepit kaca dari bahan
karet yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan
disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta harus kedap air.
Pelaksanaan :
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang bukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola,
layout/penempatan, caraa pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Harus
diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-
bidang tampak tidak boleh ada cacat berkas penyetelan. Semua ukuran harus sesuai gambar dan
merupakan ukuran jadi. Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak
bergelombang dan tidak melintir.
5.17. Kunci Pintu Aluminium Dekson 84030, untuk km/wc menggunakan kunci isi kosong
5.18 Engsel pintu 4”, engsel Casement Albion jendela
5.19 Grendel pintu atas bawah bahan aluminium
5.20 Grendel jendela Aluminium
5.20 Handle pintu dua daun dan handle jendela
5.21 Pemasangan pipa steinless 2” tepi pagar tangga dan volt dilaksanakan sesuai gambar detail.
PASAL 6
PEKERJAAN INSTALASI AIR / SANITAIR
6.1 Lingkup Pekerjaan Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan atau peralatan dan alat-lata bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaianya atau operasinya.
6.2 Syaratsyarat semua pekerjaan harus mengikuti peraturan dari PUIL sebagai standard minimum,
kecuali ada persyaratan lain dalam gambar atau Spesifikasi.
6.3 Bahan Bahan Pekerjaan instalasi air bersih, Pipa distribusi ketandon dak atap lantai tiga
menggunakan pipa 1” atau ¾” lengkap acesorinya mesin pompa air dan pelampungnya, pipa
pembagi pipa PVC AW Ø 1,5 “ dan ¾”,Pekerjaan instalasi air kotor pipa PVC AW Ø 5”, 4”,
3”,Pekerjaan pemasangan wastafel tempel, klosed duduk setara Toto, America standart, dan floor
drain, stop kran air 1,5” dan ¾”, kran air stara San Ai khusus wastafel dan kloset duduk.Pekerjaan
Septictank Kap. 6 m3 dan resapan dilaksanakan sesuai gambar.
Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada pengawas baik bahan dan warnanya
beserta persyaratan atau ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan pengganti harus disetujui pengawas
berdasarkan contoh yang dilakukan kontraktor.
6.4. Pelaksanaan .
Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
lapangan, termasuk mmepelajari bentuk, pola penempatan, pemasangan sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar
Bila ada kelalaian dalam hal ini apapun antara gambar, dengan spesifikasi dan sebagainya,
maka kontraktor harus segera melaporkan kepada pengawas.
18
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelalaian atau
perbedaan di tempat itu sebelum kelalaina tersebut diselesaikan.
Selama pelaksanaaan harus diadakan pengujian atau pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
Kontraktor wajib memperbaiki atau mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi dengan biaya kontraktor, selama kerusakan tidak
disebabkan oleh tindak pemilik.
PASAL 7
PEKERJAAN LISTRIK DAN PENANGKAL PETIR
7.1. U M U M
Kontraktor pekerjaan diwajibkan mengerjakan seluruh pekerjaan listrik yang berkaitan
dengan kebutuhan pengoperasian peralatan sesuai dengan lingkup pekerjaan yang diuraikan
dibawah ini
7.3. Gambar-gambar
Gambar-gambar elektrika menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di
dalamnya dicantumkan besar-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu lainnya.
Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Untuk pekerjaan ini baru bisa diterima oleh Direksi apabila pihak kontraktor atau instalatir sub
kontraktor menyerahkan / menunjukkan surat KIR dari PLN setempat dan dilengkapi Sertifikat
Laik Operasi (SLO) dari PPILN.
PASAL 8
PEKERJAAN CAT-CATAN
8.1 Pekerjaan pengecetan ini meliputi pengecatan baru dan pengecatan perbaikan. Termasuk dalam
pekerjaan pengecatan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dalam pekerjaan ini hingga
menghasilkan hasil yang sempurna / baik.
Pekerjaan pengecatan meliputi :
Pengecatan kayu, lisplank dan list plapond
Pengecatan Plapond bagian dalam dan luar
Pengecatan kolom, dinding bagian dalam/interior dan dinding luar
8.2 Bahan / Material
Untuk pengecatan langit-langit/plafond dan dinding bagian dalam bangunan menggunakan produk
Setara Danabrite.
Untuk mengecat dinding bagian luar banguann menggunakan produk sama tahan cuaca (wheather
sheield) Produk Setara Jotun.
Semua bahan cat, cat dasar dan cata lapis harus satu merk dan merupakan satu kesatuan bahan,
dan penentuan sesuai warna atas persetujuan Owner.
8.3 Pelaksanaan
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh dinding bangunan atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.
20
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai
b. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada
bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
c. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit pelat beton, langit-langit
gypsum board, kalsiboard, list-list gypsum atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
d. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh mengkilap, tidak ada gelembung-
gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
PASAL 9
PERATURAN PENUTUP
9.1 Meskipun dalam spesifikasi teknis ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan bahan tidak
dinyatakan kata-kata yang harus disediakan oleh pemborong, atau yang harus dipasang oleh
pemborong tetapi tidak disebutkan dalam penjelasan pekerjaan bangunan ini perkataaan – perkataan
tersebut di atas tetap dianggap ada dan dimuat dalam spek teknis ini.
9.2 Pekerjaan yang nyata-nyata merupakan bagian – bagian dari pekerjaan pembangunan, tetapi tidak
diuraikan atau dimuat dalam spesifikasi teknis ini, tetapi diselenggarakan dan diselesaikan oleh
pemborong, harus dianggap pekerjaan ini yang diuraikan dan dimuat dalam spesifikasi teknis ini,
untuk menuju penyerahan selesai yang lengkap dan sempurna menurut pertimbangan Direksi.
21
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Rehab Mess dari 1 (satu) Lantai dijadikan 2 (dua) Lantai