Anda di halaman 1dari 98

ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI INDONESIA

(A2K4-INDONESIA)

K3 ALAT ANGKAT DAN ANGKUT

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A2K4 IDONESIA


Website: www.a2k4-ina.net
Email : a2k4-ina@gmail.com
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
❖ Alat Angkat dan Alat Angkut adalah alat alat yang digunakan dalam kegiatan
konstruksi untuk mengangkat dan mengangkut material/barang dalam melakukan
berbagai jenis pekerjaan konstruksi
❖ Alat angkat dan alat angkut, baik sebagai peralatan utama/pokok maupun sebagai
peralatan penunjang dalam berbagai jenis pekerjaan konstruksi, memiliki potensi
bahaya dan risiko yang tinggi baik berupa risiko kegagalan konstruksi maupun
kecelakaan kerja konstruksi.
❖ Sumber bahaya alat angkat dan alat angkut meliputi mekanisme mesin penggerak,
transmisi tenaga, maneuver alat, bagian dan asesoris alat, kondisi struktur atau
konstruksi alat, kapasitas alat, prosedur penggunaan, perawatan, dan inspeksi,
kondisi jalan akses, kondisi tempat kerja dan perilaku operator, petugas
pengangkatan dan pemberi tanda, dan fungsi perlengkapan pengendali keselamatan
(safety devices).
❖ K3 alat angkat dan angkut meliputi kegiatan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko, pada tahap perencanaan kebutuhan alat, pemilihan, mobilisasi,
penggunaan, perawatan/perbaikan, dan demobilisasi alat.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 2
MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD
Modul-slide K3 Alat Angkat dan Angkut, disusun sebagai bahan pembelajaran
secara mandiri tentang teori & praktek penerapan K3 pada alat angkat dan angkut,
berdasarkan peraturan perundangan, dan standar K3 konstruksi, yang harus
dipahami oleh para tenaga kerja konstruksi (para perancang, perencana, pelaksana,
dan pengawas).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta mampu menjelaskan jenis alat angkat dan angkut, yang umumnya
digunakan dalam kegiatan/pekerjaan konstruksi
2. Peserta mampu menjelaskan perlengkapan keselamatan pada setiap jenis alat
angkat dan amgkut sesuai peraturan dan satandar pada buku manual alat
3. Peserta mampu mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengendalikan risiko
pesawat angkat dan angkut sejak tahap perencanaan, pemilihan, mobilisasi,
penggunaan, perawatan/perbaikan, dan demobilisasi alat.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 3
DASAR HUKUM
▪ UU No. 1 / 1970 ttg Keselamatan kerja
▪ Peraturan Teknis yang terkait :
1. Permenaker No.05/1978, Syarat-2 K3 pd pemakaian lift listrik u/ orang & barang.
2. Permenaker No.04/1985 K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
3. Permenaker No.05/1985 K3 Pesawat Angkat dan Angkut.
4. Permenaker No.01/1988 Kwalifikasi dan Syarat-syatrat Operator Pesawat Uap
5. Permenaker No.01/1989 Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat.
6. Permenaker No.02/1989 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
7. Permenaker No.03/1999 Syarat-syarat K3 Lift u/Pengangkutan Orang & Barang
▪ Standar Teknis Nasional & Internasional :
⚫ SNI (Standar Nasional Indonesia) ⚫ CMAA (Crane Manufacturers Association of America)
⚫ ANSI (American National Standards Institute) ⚫ DIN (Deutsches Institute fur Normunge)
⚫ ASME (American Society of Mechanical Engineers) ⚫ SAE (Society of Automotive Engineers)
⚫ BSI (British Standard Institute) ⚫ PCSA (Power Crane and Shovel Association)
⚫ JIS (Japanese Industrial Standard) ⚫ API (American Pretoleum Institute)
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 4
JENIS JENIS PERALATAN KONSTRUKSI
JENIS PERALATAN & PERKAKAS KONSTRUKSI : Permenaker No.05/1985, K3 Pesawat Angkat dan
A. PERALATAN BERAT KONSTRUKSI Angkut, Pasal 5 ayat (2) :
1. Alat Angkat a. Peralatan angkat;
2. Alat Muat dan Angkut b. Pita transport;
3. Alat Penggali c. Pesawat angkutan di atas landasan/ permukaan;
4. Alat Pemadat Tanah d. Alat angkutan jalan ril.
5. Alat Perata dan Pengakhir (Finishing)
6. Alat Perkerasan dan Penghalus Permukaan 1. JENIS ALAT-ALAT ANGKAT
B. PERALATAN KONSTRUKSI LAINNYA a. Jib, Overhead, Portal, & Gantry Crane
1. Alat Pekerjaan Pondasi b. Tower Crane
2. Alat Pekerjaan Beton c. Mobil Crane
3. Alat Pekerjaan Pompa d. Derek (Derrick)
4. Alat Pekerjaan Terowong e. Ringer Crane
5. Alat Pembangkit Tenaga f. Launcher
6. Alat alat Konstruksi lainnya
C. PERKAKAS KONSTRUKSI 2. JENIS ALAT-ALAT MUAT & ANGKUT
1. Perkakas Pemotong dan Pembengkok a. Pita Transpor
2. Perkakas Pengencang dan Pengikat b. Alat angkut di atas landasan & permukaan
3. Perkakas Penghalus Permukaan
4. Perkakas konstruksi lainnya
c. Alat angkut di atas rel
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 5
K3 ALAT-ALAT ANGKAT
1.a. JIB, PORTAL, OVERHEAD, & GANTRY CRANE
OVERHEAD CRANE

FIXED JIB
CRANE

PORTAL CRANE PORTAL TRAVELLING CRANE

RUBBER TIRED GANTRY


PORTAL CRANE
CRANE

GANTRY CRANE GANTRY CRANE

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 6
A.1.a. OVERHEAD CRANE (INDUSTRIAL)
Keran indstri (Overhead Crane) Jembatan
➢ Dipakai umumnya di fasilitas
industri
➢ Ditopang oleh rel overhead
➢ Komponen :
• Bridge (jembatan) Hoist
• Trolley (troli)
• Hoist (kerekan) Trolley
➢ Banyak dioperasikan dengan Remote
remote kontrol control
➢ Mudah digunakan, diperlukan
sedikit pelatihan, tidak ada Overhead rails
masalah stabilitas
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 7
A.1.b. TOWER CRANE
Slewing Ring Position, Fixed & Changeable Jib Angel

Fixed Jib
Slewing ring Angle

Changeable
Slewing Ring Jib Angle
Position Main Types of basic jib design:
1. Horizontal Jib
2. Luffing Jib

Slewing ring

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 8
A.1.b. TOWER CRANE
Center Ballast, Travelling base & Fixed Base

Travelling Fixed
Base
Center base Fixed Base
Ballast

Particular Type & Model of its siting


& operation:
1. Fixed Tower & Slewing Tower
Travelling
2. Saddle (horizontal) & Luffing JibFixed
Base Fixed Base
3. Fixed Jib & Flexible Jib Angels
Center 4. Travelling Base & Fixed Base
Ballast

11/28/2018 9
A2K4-INDONESIA
A.1.b. TOWER CRANE
Main Types of Mounting :
1. Rail Mounted Free Travelling
2. Lorry Mounted Truck
3. Crawler mounted Mounted TC
4. Static Mounted
Rail Mounted Free Travelling

Lorry
Mounted
TC

Static
Mounted TC
Crawler mounted

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 10
A.1.b. TOWER CRANE
External & Internal
Climbing TC

Main types of TC in
general use:
1. Self Erect TC
2. Assisted Erect TC
3. Climbing TC

Self Erect TC

Climbing
Crane

External Tower Crane Internal Climbing Tower Crane


11/28/2018 A2K4-INDONESIA 11
A.1.b. TOWER CRANE
Pertimbangan Pemilihan Tower Crane
⚫ Area yang harus dicakup;
⚫ Tinggi Bangunan;
⚫ Kecepatan Angkat;
⚫ Berat Beban Kritis;
⚫ Tipe Pondasi & Penggeraknya;
⚫ Kondisi Tanah yang ada;
⚫ Bahaya teridentifikasi, risiko terkendali
⚫ Tipe Jib;
⚫ Pemasangan (erection);
⚫ Pembongkaran (dismantling)
Aspek K3 yang paling kritis adalah
Stabilitas TC, yang tergantung pada:
➢ Kondisi tanah & kekuatan pondasi
➢ Kondiri track (tapak)
➢ Pemberat tengah (center ballast)
➢ Pemberat lawan (counter ballast)
➢ Tinggi TC
➢ Panjang Jib
➢ Kondisi cuaca, kecepatan angin
➢ Kompetensi operator
➢ Pengoperasian yang benar
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 12
A. 1.b. TOWER CRANE
Top Head

Pendant Pendant
Front Jib
Counter Weight

Counter Jib
Trolley
Slewing Gear Cabin
Block & Hook
Mast Section
BAGIAN-BAGIAN DARI TC

Climbing Mast
Base Section
Pondasi

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 13
KELENGKAPAN K3 TOWER CRANE
SAFETY DEVICES TC :
• Moment Limiter (pembatas momen) Moment Cut-out
• Maximum Load Limiter (pembatas beban
maksimum)
• Maximum Speed Limiter (pembatas
kecepatan maksumum)
• Slewing Stroke end Limiter (pembatas Anti-two block
putaran jib) Trolley Limit Switch
Anti-two-block: anti kondisi di
• Lifting Stroke end Limiter (pembatas mana blok beban yang lebih
pengangkatan ujung) rendah (atau kait perakitan)
Trolley Speed Reduce Cut-out
• Anemometer (pe’ukur kecepatan/arah angin) datang dalam kontak dengan
blok beban atas (atau perakitan
• Lighting Rod (Penangkal Petir) sheave boom point), yang Slewing Gear Limit Switch
• Communication tools (Alat Komunikasi) sangat mengganggu operasi
yang aman dari crane PERHATIAN:
• Stability Limit Device (alat batas stabilitas) SEBELUM MENGOPERASIKAN TOWER
• Trolleying Limiter (pembatas troli) CRANE,(TC) PASTIKAN BAHWA SEMUA
• Travelling limiter (pembatas perjalanan TC) KELENGKAPAN K3 (SAFETY DEVICES
• Hoisting Limiter (pembatas pengangkatan TC) BENAR BENAR BERFUNGSI !!!

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 14
PERSYARATAN K3 TOWER CRANE MENURUT BRITISH
STANDARDS CODES OF PRACTICE (BS 7121):
• TC harus didirikan, diturunkan & diuji oleh personil yang berkompeten dan terlatih
• TC harus dioperasikan oleh operator berkompeten & terlatih, sehat fisik & mental, panca indera
yang baik, dan mampu menanggulangi masalah di site.
• Setiap pemindahan material harus ditangani oleh orang-orang terlatih dan memahami kapasitas
dan metode penanganan yang benar, termasuk pemberi aba-aba, mampu mengkomunikasikan
secara jelas melalui radio atau tanda-tanda tertentu.
• Setiap metode pengangkatan, selain dari pengangkatan beban vertikal yang direkomenda-sikan
harus secara aktif dicegah, karena bisa merusak TC.
• Operator harus mampu melakukan inspeksi TC mingguan dan harus cukup waktu untuk
melakukannya. Laporan inspeksi harus dibuat dalam dokumen yang sesuai.
• TC harus mempunyai batas maksimum kecepatan angin (-/+ 67km/jam), dan berat beban yang
diangkat harus dikurangi pada saat kecepatan angin meningkat.
• Operator harus memiliki kewenangan memutuskan kapan TC tak boleh dioperasikan karena
tingginya kecepatan angin dan kemampuannya mengendalikan beban.
• TC harus selalu dalam posisi mampu berputar bebas ketika ditempatkan pada kondisi tidak
dioperasikan. Rem putaran tidak boleh di bawah kondisi normal.
• TC harus dilengkapi dengan instalasi penyalur petir.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 15
JENIS-JENIS CRANE & BAHAYANYA
❑ Pondasi crane tidak memadai
❖ Mobile Telescopic ❖ Overhead Traveling
❑ Kondisi tanah dasar crane lemah
❖ Crawler Lattice ❖ Wall
❑ Peringkat beban tidak benar
❖ Side Lift ❖ Gantry
❑ Kecepatan gerakan berlebihan
❖ All Terrain ❖ Semi-Gantry
❑ Tidak ada sinyal tangan
❖ Truck Mounted ❖ Cantilever
❑ Inspeksi & perawatan tak memadai
❖ Articulating ❖ Straddle/Mobile Gantry
❑ Bagian mesin yang bergerak tak terlindungi
❖ Barge/Floating/Ship ❖ Tower/Derrick Hammer
Head ❑ Radius ayunan tak dilindungi/diberi batas
❖ Railroad
❖ Stiff-leg Derrick ❑ Bekerja terlalu dekat dengan kabel listrik
❖ Aerial/Helicopter
❑ Sistem pembuangan yang tidak tepat
KASUS UTAMA KECELAKAAN CRANE: ❑ Jendela hancur
❖ TERSENTUH KABEL LISTRIK ❑ Tidak ada akses/tangga/pagar pembatas
❖ TERGULING
❖ JATUH DARI CRANE ❑ Tidak ada indikator sudut boom
❖ KEGAGALAN MESIN ❑ Tidak menggunakan outrigger
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 16
KEGAGALAN PONDASI TOWER CRANE

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 17
A.1.C. MOBILE CRANE
Hydraulic crane Locomotive crane
wheel mounted

All-terrain crane

JENIS JENIS MOBILE CRANE:


➢ Boom trucks Industrial cranes
➢ Carrier-mounted lattice boom cranes
Hydraulic➢Crane
Crawler-mounted
Wheel lattice boom cranes
Telescopic boom truck mounted
Mounted
➢ Carrier-mounted telescopic boom cranes
Lattice Crawler Crane
➢ Crawler-mounted telescopic boom cranes
➢ Rough terrain cranes
➢ Mobile tower cranes Rough-terrain crane
➢ Heavy-lift mobile cranes

Latitice-boom crawler crane Latitice-boom truck mounted Heavy lift mobil crane
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 18
KARAKTERISTIK & KOMPONEN KUNCI
MOBILE CRANE
Karakteristik operasional dasar dari
semua mobile crane:
➢ Kemampuan untuk mengangkat
dan menurunkan beban
➢ Kemampuan untuk mengayunkan Hydraulic crane
beban di sekitar sumbu rotasi wheel mounted
➢ Panjang boom dapat disesuaikan
➢ Sudut boom dapat disesuaikan
➢ Kemampuan untuk bepergian
sekitar lokasi kerja dengan tenaga
nya sendiri

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 19
KOMPONEN VITAL MOBILE CRANE

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 20
BAGIAN MOBIL CRANE YANG HARUS DIPERIKSA

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 21
STABILITAS CRAWLER CRANE
Syarat Stabilitas
GXa LXb

Counterweight &
Superstructure Load

Sumbu / titik
G Keseimbangan
➢ Pada sisi kiri cranes : 40 t x 3 m = 120 tm
➢ Pada sisi kanan crane: 12 t x 10 m = 120 tm
➢ Hasil : Crane seimbang
a b
Short distance Load distance
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 22
MAIN BOOM RADIUS & LIFTING CAPACITY

CRANE RADIUS CHART

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 23
SISTEM KERJA OPERASI CRANE YANG SELAMAT
Sistem kerja yang selamat harus mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
a. Perencanaan operasi;
b. Pemilihan, penyediaan dan penggunaan crane dan peralatan yang sesuai;
c. Pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian crane dan peralatan;
d. Penyediaan buku catatan untuk pemeriksa / orang / mekanik yang kompeten untuk
memasukkan rincian pengujian, pemeriksaan, inspeksi, pemeliharaan / perbaikan yang
telah dilakukan untuk crane;
e. Penyediaan personil yang terlatih dengan baik dan kompeten yang telah dibuat sadar
akan tanggung jawab mereka yang relevan di bawah bagian 6A dan 6B dari FIUO;
f. Pengawasan yang memadai oleh personel yang terlatih dan kompeten;
g. Mengamati kondisi yang tidak aman seperti kondisi cuaca buruk yang mungkin timbul
selama operasi;
h. Memastikan bahwa semua tes dan sertifikat pemeriksaan yang diperlukan dan dokumen
lain tersedia;
i. Mencegah pergerakan tanpa izin atau penggunaan derek setiap saat;
j. Keselamatan orang lain yang mungkin terpengaruh oleh operasi pengangkatan; dan
k. Rencana kontijensi yg menyediakan prosedur yg harus diikuti jika terjadi situasi darurat.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 24
PENGANGKATAN KRITIS & NON RUTIN
PENGANGKATAN KRITIS, bila situasinya sbb:
➢ Berat beban angkat mendekati kapasitas
maksimum crane (70% hingga 90%).
➢ Dua atau lebih crane secara bersamaan
mengangkat beban yang sama (tandem).
➢ Personil sedang diangkat.
➢ Ketika digunakan crane non standar atau
dimodifikasi secara khusus.
➢ Bahaya khusus terkait dengan pengang-
katan, seperti
▪ Crane berada dalam pabrik industri;
▪ Crane dipasang di atas kapal terapung;
▪ Beban diangkat dekat jalur kabel listrik;
▪ Ada angin kencang atau lainnya.
PENGANGKATAN KRITIS / NON-RUTIN:
❖ Operasi pengangkatan non-Rutin, mem-
butuhkan Rencana Pengangkatan yang
lebih rinci
❖ Rencana Pengangkatan harus disetujui
oleh Pihak yang Bertanggung-jawab
sebelum memulai operasi
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 25
PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN CRANE
Menurut analisis OSHA, kecelakaan crane teridentifikasi
sebagai penyebab utamanya adalah:
a. Boom atau crane tersentuh kabel bermuatan listrik
(hampir mencapai 45% dari semua kasus)
b. Bearada di bawah kait perangkat angkat
c. Crane terguling
d. Beban terlepas jatuh
e. Boom runtuh
f. Tertabrak oleh beban pengimbang
g. Kegagalan pengikatan & penggunaan outrigger, jatuh
OSHA's analysis of crane accidents identified the major causes of crane accidents as:
➢ boom or crane contact with energized power lines (nearly 45% of the cases)
➢ under the hook lifting device.
➢ overturned cranes.
➢ dropped loads.
➢ boom collapse.
➢ crushing by the counter weight.
➢ outrigger use, falls and rigging failures.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 26
MENGAPA KECELAKAAN CRANE TERJADI?
❑ Ketidak Stabilan :
➢ Kegagalan podasi / alas berdirinya crane
➢ Beban diangkat tidak pada titik beratnya;
➢ Kapasitas beban terlampaui;
➢ Tanah tidak rata atau terlalu lunak;
➢ Metode pengangkatan tidak tepat;
➢ Benda / beban yang diangkat patah.
❑ Tidak dilakukannya Job Safety Analysis & Prosedur Ijin kerja
➢ Bahaya & risiko tempat kerja belum diperiksa & dikendalikan
➢ Persyaratan sumberdaya belum dipenuhi secara memadai
➢ Belum disiapkan & direview metoda & rencana pengangkatan
❑ Kurangnya komunikasi
➢ Titik operasi jauh dari operator crane; atau
➢ Tidak terlihat sepenuhnya oleh operator
❑ Kurangnya pelatihan dan kompetensi petugas yang terlibat
❑ Kurangnya pemeliharaan & inspeksi peralatan dan material
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 27
KEGAGALAN OPERASI CRANE

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 28
PERLENGKAPAN K3 (SAFETY DEVICES)
MOBIL CRANE
ANTI TWO-BLOCK
• Moment Limiter
• Maximum Load Limiter
• Maximum Speed Limiter
• Slewing Stroke end Limiter
• Lifting Stroke end Limiter
• Alat Komunikasi
• Stability limit device
• Hoisting Limiter
• Overwinding Limiter
• Boom Back Stopper
• Stability limit device

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 29
A.1.d. DEREK (DERRICK)
Pole Derrick
Sudut boom berubah menyesuai
kan jarak horizontal.
Sering digunakan di pelabuhan,
banguan konstruksi dsb.
• Gin pole
• Chicago boom
• Stiff-leg
• Etc.

Hay Derrick

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 30
A.1.e. RINGER CRANE

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 31
A.1.f. LAUNCHER BRIDGE ERECTION
& METODE KERJA SELAMAT
Pernyataan metode (termasuk aturan / prosedur keselamatan) harus dikomunikasikan.
Metoda kerja sebaiknya berbentuk gambar/grafik dan bahasa yang mudah dipahami
oleh semua pekerja yang terlibat dalam operasi pengangkatan dan operasi erection,
dismantling dan relocation (EDR) untuk memastikan bahwa mereka memahami
pernyataan metode sebelum operasi ini dimulai.
Pernyataan metode harus mencakup tetapi tidak terbatas pada yang berikut:
i) Semua langkah untuk menghindari atau mengurangi bahaya yang diidentifikasi
dalam penilaian risiko;
ii) Prosedur langkah demi langkah yang dilengkapi dengan ilustrasi diagram;
iii) Prosedur dan instruksi keselamatan;
iv) Prosedur untuk menghindari bahaya bagi personel yang bekerja berdekatan
dengan operasi;
v) Penggambaran yang jelas tentang peran dan tugas anggota kru yang bekerja
dengan pernyataan tertulis; dan
vi) Pengaturan untuk komunikasi yang efektif.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 32
JENIS PEMERIKSAAN CRANE
SERING BERKALA
Setiap hari/minggu/bulan • Setiap selang 1-12 bulan.
Keandalan alat pada setiap awal • Item-item dalam inspeksi harian,
mulai shift cacat struktur, pemakaian
Fokus pada komponen yang berlebihan, kebocoran
berubah dari hari ke hari hidrolik/udara
REKAMAN INSPEKSI CRANE
⚫ Tanggal inspeksi
⚫ Check list, Rekomendasi & Laporan
⚫ Tanda tangan orang yang menginspeksi
⚫ Nomor seri atau identitas lain
KETIKA MENGINSPEKSI CRANE PERTIMBANGKAN:
⚫ Permintaan u/ meninjau semua dokumen pemeliharaan & inspeksi
⚫ Lakukan peninjauan dengan berjalan keliling
⚫ Tanya operator, petugas pengangkat, penyelia dg pertanyaan yg tepat
⚫ Periksa setelan dan stabilitas crane.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 33
MELAKSANAKAN INPEKSI MOBILCRANE
❖PRE-INSPECTION
• Kualifikasi Operator LEVELING

• Rekaman Crane
❖SETELAN CRANE LOAD CHART

• Leveling Mobil
Crane
Manual
• Outriggers
• Stabilitas Standard
Operating
• Integritas Structur PERIKSA AKURASI BOOM
ANGLE INDICATOR
Procedure
Crane
❖GRAFIK BEBAN
• Ketersediaan di kabin
• Penggunaan yg tepat
OUTRIGGERS

11/28/2018 A2K4-INDONESIA STRUCTURAL INTEGRITY 34


INSPECTION OF BOOM CRANE
KOMPONEN CRANE YANG WAJIB DIINSPEKSI
a. Buku manual pabrik pembuat k. Leveling
b.Bagian alat yang bergerak l. Sheaves e. BOOM STOPS
Mobil
Crane c. Radius putar m.Drum lagging and flanges
Manual n.Boom assembly
d.Rambu tanda voltase tinggi
e. Penghenti Boom o.Hydraulic hoses & fittings
f. Penghenti Jib p.Outriggers
q.Hooks
g. Indikator sudut Boom r. Grafik beban
h.Diakoneksi Boom hoist s. Tali baja (running&standing)
i. Alat anti-two blocking t. Operator’s compartment
j. Fungsi Hydraulic u.Access ladders
f. JIB STOPS
WORKING RANGE

g. BOOM ANGLE
a. BUKU MANUAL OPERASI & b. COVERING EXPOSED d. RAMBU HIGH INDICATOR
PEMELIHARAAN
11/28/2018 MOVING PARTS A2K4-INDONESIA
c. RADIUS PUTAR VOLTAGE 35
BEBERAPA KELENGKAPAN CRANE YANG WAJIB DIINSPEKSI

h. BOOM HOIST DISCONNECTS j. HYDRAULIC FUNCTIONS l. SHEAVES


i. ANTI TWO-BLOCK DEVICE

k. LEVELLING
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 36
BEBERAPA KELENGKAPAN CRANE YANG WAJIB DIINSPEKSI

m. DRUM LAGGING AND FLANGES

o. HYDRAULIC HOSES &


FITTINGS
n. COMPONENTS OF THE BOOM
ASSEMBLY

LEVELLING
p. OUTRIGGERS & BEAMS
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 37
BEBERAPA KELENGKAPAN CRANE YANG WAJIB DIINSPEKSI
r. LOAD CHART

q. HOOKS & BLOCK HOOKS

g. BOOM ANGLE INDICATORS


11/28/2018 A2K4-INDONESIA 38
BEBERAPA KELENGKAPAN CRANE YANG WAJIB DIINSPEKSI
s. TALI KABEL
BAJA

Pemeriksaan Kawat Putus Sling Removal Criteria


Standar ASME B30.9 menentukan bahwa tali
kawat sling harus segera diganti, jika ada
salah satu kondisi berikut ini hadir:

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 39
BEBERAPA KELENGKAPAN CRANE YANG WAJIB DIINSPEKSI
t. OPERATOR’S COMPARTMENT

u. ACCESS LADDER

11/28/2018 AREA KERJA CRANE DIBERI BATAS


A2K4-INDONESIA 40
TALI TEMALI, PENGIKATAN DAN
PENGANGKATAN BEBAN
PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB
ANTARA OPERATOR CRANE & RIGGER

Operator
Crane
Rigger

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 41
TALI TEMALI, PENGIKATAN & PENGANGKATAN BEBAN
3 Jenis Kelompok Sling :
SLING WEB SYNTEHTIC (WEB SLING KABEL BAJA (WIRE ROPES SLING RANTAI (CHAIN SLING)
SLING) & METAL MESH SLING)

Staight/
Vertical Staight/ Choker Basket
Choker Vertical

Basket
JENIS-JENIS PENGIKATAN (SLING)

1. Rantai Baja (Chain)


2. Kabel Baja (Wire Rope)
3. Anyaman logam (Metal Mesh)
6 Jenis Bahan Tali Pengangkat (Sling) :
4. Tali Serat Alami (Natural Fiber Rope)
5. Tali Serat Sintetik (synthetic fiber rope)
6. Jaring Sintesis (Synthetic Web)
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 42
PENENTUAN PENGGUNAAN SLING
DESIGN FACTOR
• Jenis bagian – Bagian (part) Sling COMPONENT
MINIMUM
DESIGN FACTOR
• Kekuatan (Safe Working Load)
NYLON ROPE SLING 5:1
• Kegunaan
• Spesifikasi POLYESTER ROPE SLING 5:1
• Pemeliharaan (maintenace) POLYPROPYLENE ROPE SLING 5:1
ALLOY STEEL CHAIN SLING 4:1
Agar memiliki daya angkat yang seimbang, kita
perlu mengetahui hal-hal berikut: WIRE ROPE SLING 5:1
❖ Berat benda yang akan diangkat METAL MESH SLING 5:1
❖ Pusat gravitasi (titik berat) benda SYNTHETIC WEB SLING 5:1
❖ Jumlah titik pengangkatan
SYNTHETIC ROUND SLING 5:1
❖ Jenis ikatan (hitch)
❖ Bentuk pengangkatan & sudut sling
❖ Jangkauan
❖ Clearance - batasan ketinggian apa pun
❖ Persyaratan pemasangan atas dan bawah
❖ Kondisi lingkungan
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 43
PEMILIHAN PENGIKATAN & PENGANGKATAN
Kapasitas tali pengikatan & material yang akan 4. Apakah beban akan dikendalikan?
diangkat harus sesuai. a. Apakah tersedia tali pengarah (tag line)?
Menggunakan kapasitas tali pengkat yang terlalu kecil b. Apakah ada kemungkinan terpuntir?
hanya akan mengundang kecelakaan
c. Personil nya jelas?
1. Siapa yang bertanggung jawab (kompeten)untuk
mengikat? 5. Apakah ada pembebanan atau kondisi
lingkungan yang tidak biasa?
a. Apakah komunikasi sudah ditetapkan?
a. Angin?
2. Apakah kondisi peralatan memenuhi syarat?
b. Temperatur?
a. Apakah jenisnya sesuai?
c. Permukaan? (es, genangan, ambles)
b. Apakah identifikasinya sesuai?
d. Bendanya tidak stabil?
c. Apakah sudah diperikksa dengan cermat?
3. Apakah batas beban kerja memadai?
a. Berapa berat beban yang akan diangkat?
b. Di mana letak titik pusat beratnya?
c. Berapa sudut sling nya?
d. Akan ada pembebanan samping?
e. Berapa kapasitas gigi?

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 44
TALI KABEL BAJA (WIRE ROPES) SLINGS
BENEFIT KELEMAHAN
❖ Biaya awal lebih rendah dan bobot lebih ringan dp sling rantai ❖ Rasio kekuatan rendah terhadap berat
❖ Kekuatan tinggi, fleksibilitas dalam desain diameter lebih kecil ❖ Konstruksi dapat menyulitkan untuk diperik-
❖ Desain & konstruksi tali kawat yang berbeda menawarkan: sa - terutama di dalam dan di sekitar inti
a.Kekuatan; b. Fleksibilitas; c. Ketahanan abrasi; d. Ketahanan ❖ Kesalah penggunaan dapat menyebabkan
ketegaran, kerusakan, atau abrasi - yang
lelah; e.Tahan korosi mengakibatkan kerusakan struktural dan
❖ Braided atau multi-bagian sling: kehilangan kekuatan
▪ Lebih tahan terhadap ketegaran dibandingkan dengan ❖ Tidak dapat diperbaiki – harus disingkirkan,
single-part sling praktik terbaik yaitu di hancurkan/dibuang
▪ Memiliki kelenturan tinggi ❖ Rentan terhadap korosi internal/eksternal
▪ Terikat dengan erat di sekitar beban di choker hitches ❖ Pilihan ada antara desain dan konstruksi:
▪ Dapatkan kembali bentuk aslinya dengan cepat setelah tali lebih tahan abrasi akan lebih sedikit
pengangkatan ketahanan lelah — dan sebaliknya
❖ Dapat digunakan dg jenis ikatan vertikal, choker, dan basket ❖ Inti baja sling tidak boleh digunakan pada
suhu di atas 400 ° F atau di bawah -40 ° F.
❖ Jika tali kawat pada tali pengikat rusak, perangkat keras
(tautan utama dan kait) dapat digunakan kembali - asalkan
perangkat keras itu sendiri tidak rusak.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 45
TALI RANTAI (CHAIN) SLINGS
BENEFIT KELEMAHAN
❖ Desain berkekuatan tinggi, tahan lama, dan fleksibel bertahan ❖ Sangat berat - semakin tinggi W.L.L.
di lingkungan pengoperasian yang paling keras adalah, semakin berat rantai itu
❖ Benar-benar dapat diperbaiki dengan mengganti tautan rantai ❖ Bisa lebih mahal dari tali kawat atau kain
individual atau segmen tautan sintetis
❖ Rantai sling mudah untuk diperiksa, uji-bukti, dan sertifikasi ❖ Mudah rusak atau hancur pada bagian
ulang jika mereka diperbaiki yang sensitif atau bagian permukaan
❖ Dapat digunakan pada suhu yang relatif tinggi dan di lingkung-
an yang berbahaya di mana sling lain akan rusak atau hancur
❖ Tahan terhadap korosi, bahan kimia, dan paparan sinar UV
❖ Tidak terpengaruh oleh kotoran, minyak, atau lemak
❖ Akan memanjang 15-20% ketika kelebihan beban untuk
memberikan indikator visual bahwa mereka telah kelebihan
beban dan perlu dihancurkan dan dihapus dari layanan

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 46
TALI SERAT SYNTHESIS (WEB) SLINGS
BENEFIT KELEMAHAN
❖ Desain murah dan ringan membuatnya menarik ❖ Sling sintetis memiliki ketahanan panas yang relatif
untuk hampir semua industri atau aplikasi rendah dan tidak disarankan untuk digunakan dalam
pengangkatan aplikasi panas tinggi
❖ Terbuat dari bahan-bahan yang lembut dan ❖ Pertimbangan khusus harus dibuat ketika memilih
lentur yang dapat digenggam dan dibentuk sling sintetis untuk digunakan dalam aplikasi kimia.
menjadi bentuk beban yang tidak teratur Lapisan nilon dan poliester memiliki karakteristik
❖ Cukup kuat untuk mengangkat beban berat ketahanan yang berbeda terhadap lingkungan asam
tetapi akan melindungi muatan yang mahal dan dan basa.
halus dari goresan dan penghancuran ❖ Sling sintetis tidak tahan lama seperti kain baja
❖ Berbagai bahan, konstruksi, dan spesifikasi ketika datang ke abrasi dan memotong resistensi.
dapat menyesuai-kan sling sintetis ke hampir Pelindung sudut atau pelindung tepi harus
semua aplikasi pengangkatan digunakan untuk melindungi dari luka dan robekan.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 47
TALI RANTAI SLING RANTAI
ANSI/ASME B30.9
Sling Rantai Tak Boleh Dipakai Jika:
Ref: ANSI/ASME B30.9
• Retak-retak atau putus
• Pemakaian berlebihan, tertakik, penyok
• Bukti kerusakan karena panas
• Pelubangan berlebihan atau korosi CEK
PANJANG
• Lelehan bekas pengelasan YANG
ADA VS
• Rantai tidak menggantung bebas PANJANG
• Mata rantai atau asesoris lainnya: mulur, SATU KAKI
LEBIH
PADA
LABEL
bengkok, terpuntir atau berubah bentuk PANJANG
• Tidak ada label identifikasi atau sulit dibaca RETAK
• Kerusakan lain yang akan membahayakan

KEAUSAN TAK LEBIH


DARI 10% ATAU MERUJUK
PADA DAFTAR MAKSIMUM
AUS YANG DIIJINKAN MATA RANTAI
BENGKOK TERKIKIS /
TERTAKIK

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 48
KONSTRUKSI TALI KABEL BAJA (WIRE ROPES)
❖ Bahan terbuat dari baja kualitas tinggi memenuhi grade klas 180 & 200.
❖ Kekuatan tali tergantung: a) Bahan; b) Grade / klas; c) Ukuran / diameter; d) Inti (core)

Examples of
PERMITTED
Steel Wire Rope

These include all 34x7, 35x7, 36x7, 40x7, 35x19, and all other
special wire rope having 14 or more outer strands.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 49
KONSTRUKSI TALI KABEL BAJA
Abbr. Description
FC Fibre core
FSW
R Flexible steel wire rope
FW Filler wire
IWR Independent wire rope
IWRC Independent wire rope core
J Jute (fibre)
LH Left hand lay
LL Lang's lay
NR Non-rotating
OL Ordinary lay
RH Right hand lay
S Seale 6x19 FC RH OL FSWR
SF Seale filler wire
6 Number of strands that make up the rope
SW Seale Warrington
SWL Safe working load 19 Number of wires that make up each strand
TS Triangular strand FC Fibre core
W Warrington
RH Right hand lay
WF Warriflex
WLL Working load limit OL Ordinary lay
WS Warrington Seale FSWR Flexible steel wire rope
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 50
KEKUATAN PUTUS MINIMUM TALI KABEL BAJA
Minimum breaking strength and safe load of Bright wire, uncoated, fiber core (FC)
wire rope, improved plow steel (IPS) are indicated below
Rope Diameter Min. Breaking Strength Safe Load Weight
Steel Wire Core (Inti (in) (mm) (lbf) (kN) (lbf) (kN) (lbm/ft) (kg/m)
Baja) / IWRC (Inde-
pendent Wire Rope 1/4 6.4 5480 24,4 1100 4,89 0,11 0,16
Centro) dipakai bila: 5/16 8 8520 37,9 1700 7,56 0,16 0,24
a) Untuk sentakan yg
berlebihan; 3/8 9.5 12200 54,3 2440 10,9 0,24 0,36
b)Tali yg didukung 7/16 11.5 16540 73,6 3310 14,7 0,32 0,48
pd drum di bawah 1/2 13 21400 95,2 4280 19,0 0,42 0,63
tegangan tinggi;
9/16 14.5 27000 120 5400 24,0 0,53 0,79
c) Pemakaian tinggi
temperaturnya 5/8 16 33400 149 6680 29,7 0,66 0,98
d)Dapat dioperasi- 3/4 19 47600 212 9520 42,3 0,95 1,41
kan di daerah
lembab; 7/8 22 64400 286 12900 57,4 1,29 1,92
e) Tidak mudah 1 26 83600 372 16700 74,3 1,68 2,50
kusut. 1 1/8 29 105200 468 21000 93,4 2,13 3,17
1 1/4 32 129200 575 25800 115 2,63 3,91
1 3/8 35 155400 691 31100 138 3,18 4,73
1 1/2 38 184000 818 36800 164 3,78 5,63
1 5/8 42 214000 852 42800 190 4,44 6,61
1 3/4 45 248000 1100 49600 221 5,15 7,66
1 7/8 48 282000 1250 56400 251 5,91 8,80
11/28/2018 2 52 320000 A2K4-INDONESIA
1420 64000 285 6,72 10,0 51
PEMELIHARAAN TALI KABEL BAJA
1. Jangan diseret Penanganan wire rope yang betul
2. Jangan diikat / disimpul
3. Bersihkan dg dry cleaner/penetrating oil
4. Bebas dari air hujan & matahari
5. Syarat pelumasan tali baja:
➢ tidak menimbulkan karat
➢ memiliki daya sekat yg baik
➢ mudah meresap pd bundel-bundel strand
➢ mampu membentuk lapisan anti air pd permukaan tali
➢ memiliki daya lumas tinggi
➢ enis pelumasan dapat digunakan gardium compound.
Fungsi Pelumasan:
✓ Mencegah keausan
✓ Mengurangi Gesekan
✓ Membuang panas yang timbul
✓ Melindungi terhadap timbulnya Karat
✓ Meredam suara yang ditimbulkan.
Jangan gunakan tali Kabel baja
❖ JikaRusak karena Korosi, dll
❖ Jika kawat baja putus :
✓ 6-10 Kawat putus dalam 1 seksi panjang lilitan (lay)
✓ 3-5 Kawat putus dalam 1 berkas (strand ) pada satu
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 52
seksi panjang lilitan (lay)
TALI KABEL BAJA (WIRE ROPE)
Pasal 9 (Permenaker 5/1985)
1) Tali baja yang digunakan untuk mengangkat harus:
a) terbuat dari bahan baja yang kuat dan berkwalitas tinggi;
b) mempunyai faktor keamanan sekurang-kurangnya 3 ½ kali beban maksimum;
c) tidak boleh ada sambungan;
d) tidak ada simpul, belitan, kusut, berjumbai dan terkupas.
2) Tali baja harus diberi pelumas yang tidak mengandung asam atau alkali;
3) Tali baja harus diperiksa pada waktu pemasangan pertama dan setiap hari oleh operator
serta sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu oleh tenaga yang berkeahlian khusus
Pesawat Angkat dan Angkut dari Perusahaan;
4) Tali baja dilarang digunakan jika terdapat kawat yang putus, aus atau karat sesuai dengan
ketentuan sbb:
a) 12 % untuk tali baja 6 x 7 pada panjang 50 cm;
b) 20 % untuk tali baja 6 x 19 pada panjang 50 cm;
c) 25 % untuk tali baja 6 x 37 pada panjang 50 cm;
d) 25 % untuk tali baja 6 x 61 pada panjang 50 cm;
e) Untuk tali baja khusus:
• 12 % untuk tali baja seal pada panjang 50 cm;
• 15 % untuk tali baja lilitan potongan segi tiga pada panjang 50 cm.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 53
KONSTRUKSI TALI RANTAI (CHAIN)

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 54
KAPASITAS TALI RANTAI (CHAIN)
PENGGUNAAN TALI RANTAI YANG DIRECOMENDASIKAN:
1. Periksa secara visual gendongan sebelum digunakan. Cari tautan dan komponen yang membentang, dicabut,
dibengkokkan atau rusak, termasuk kait, dengan tenggorokan terbuka, retakan atau distorsi. Jika rusak, singkirkan
dan buang
2. Ketahui beban - tentukan berat, pusat gravitasi, sudut angkat dan pilih ukuran dan jenis sling yang tepat
3. Jangan membebani sling - periksa batas beban kerja pada tag identifikasi. Selalu pertimbangkan efek Sudut
Pengangkatan - tegangan pada setiap kaki gendongan meningkat saat sudut angkat, dari horisontal, berkurang.
Gunakan bagan di katalog ini atau di Manual Pengguna Sling Chain Acco untuk tujuan ini..
4. Jangan arahkan kait pengait - beban harus ditaruh pada mangkuk pengait.
5. Pastikan rantai tidak melintir, tersimpul atau tertekuk sebelum mengangkat beban
6. Sling tidak boleh diperpendek dengan knot, baut atau perangkat darurat lainnya.
7. Lindungi rantai dengan bantalan saat mengangkat muatan bermata tajam.
8. Angkat dan turunkan beban dengan lancar, jangan brengsek.
9. Tangan dan jari tak boleh ditempatkan di antara sling dan beban saat sling sedang dikencangkan di sekitar beban.
Ketika diangkat, beban tak boleh didorong atau dipandu oleh tangan karyawan langsung pada beban.
10. Jangan mengekspos rantai alloy A8A atau sling ke suhu di atas 500 ° F. (Lihat Tabel halaman berikutnya.)
11. Lindungi sling rantai dari korosi selama penyimpanan.
12. Simpan sling dengan benar pada A-Frame
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 55
SYINTHETIC WEB SLING
Synthetic web sling adalah tali berupa anyaman dari bahan nylon, polyester, and
polypropylene, yang berkekuatan untuk mengangkat beban yang berat
1) Setiap web sling yang dipakai harus jelas memiliki tanda atau label berisi:
▪ Nama atau merek dagang pabrikan.
▪ Tingkat kapasitas beban yang dapat untuk setiap jenis sling
▪ Jenis material.
2) Kapasitas yang ditunjukkan tidak akan terlampaui.
3) Anyaman sintetis harus memiliki ketebalan dan lebar yang seragam dan tepi tenunan
tidak akan terlepas dari lebar anyaman.
4) Fitting harus:
▪ Kekuatan putus minimum yang setara dengan sling; dan
▪ Bebas dari semua tepi tajam yang dapat merusak anyaman.
5) Cantolan pada ujung fitting ke anyaman dan pembuatan mata dengan jahitan akan
menjadi satu-satunya metode yang digunakan untuk memasang alat kelengkapan
ujung anyaman dan untuk membentuk mata. Benang harus dalam pola yang merata
dan berisi sejumlah jahitan yang cukup untuk mengembangkan kekuatan putus
penuh
11/28/2018
dari sling A2K4-INDONESIA 56
SYINTHETIC WEB SLING
6) “Kondisi lingkungan." Ketika sling web sintetis digunakan, tindakan pencegahan berikut
harus diambil:
i. Lapisan jaring nilon tidak boleh digunakan di mana asap, uap, semprotan, kabut atau
cairan asam atau fenolik ada.
ii. Sling web poliester dan polypropylene tidak boleh digunakan jika ada asap, uap,
semprotan, kabut atau cairan caustic.
iii. Sling web dengan fiting aluminium tidak boleh digunakan jika asap, uap, sem-protan,
kabut atau cairan caustic hadir
7) Temperatur operasi yang aman. Anyaman web sintetis dari poliester dan nilon tidak
boleh digunakan pada suhu lebih dari 180 derajat. F (82,2 derajat C). Web sling
Polypropylene tidak boleh digunakan pada suhu lebih dari 200 deg. F (93,33 deg. C).
8) Penghapusan dari layanan. Sling web sintetis harus segera dihapus dari layanan jika
salah satu kondisi berikut ini terjadi:
i. Luka bakar asam atau kaustik;
ii. Meleleh atau mengayunkan setiap bagian dari permukaan sling;
iii. Snags, tusukan, robekan atau luka;
iv. Jahitan yang rusak atau usang; atau
v.11/28/2018
Distorsi fiting.. A2K4-INDONESIA 57
SYINTHETIC WEB SLING
❖ Kapasitas sling bervariasi dari produsen ke pabrikan, tidak ada standar
yang ditetap-kan seperti tali kabel baja.
❖ Pengguna harus melihat Tag Kapasitas Sling Individual untuk
menentukan Kapasitas Angkat Selamat dari sling tersebut.
❖ Jika Tag tidak dapat dibaca atau hilang, Jangan gunakan!
❖ Periksa sling sebelum penggunaan setiap hari, dan sesering yang
diperlukan di siang hari untuk menjamin keselamatan sling!
❖ Tepi tajam dapat mengiris gendongan menjadi dua tanpa peringatan
saat beban dikencangkan. Gunakan pelembut atau bantalan di sudut.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 58
SYINTHETIC WEB SLING
PERSYARATAN PENTING
❖ Selempang web harus dibuat dengan standar yang disetujui dan harus memiliki
label permanen yang menyatakan ukuran, kelas, kapasitas dan jangkauan yang
dinilai. Mungkin juga diberi kode warna.
❖ Itu harus disertai dengan sertifikat uji.
❖ Setiap pemasangan harus dijahit ke gendongan.
❖ Pilih jenis sling yang tepat untuk pekerjaan tertentu.
❖ Web sling tidak disarankan untuk digunakan pada suhu di atas 80 ° C.
❖ Direkomendasikan agar web sling diperiksa secara menyeluruh setiap tahun dan
dicatat.
❖ Sebagai praktik keselamatan, web sling harus diperiksa secara visual setiap hari
untuk tanda-tanda keausan, sobekan atau kerusakan.
❖ Web sling dg fitting aluminium tak dapat digunakan di dekat bahan kimia kaustik.
❖ Kain nilon tidak cocok untuk menangani asam.
❖ Polyester sling tidak cocok untuk menangani bahan kimia kaustik.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 59
SYINTHETIC WEB SLING
DAFTAR PERIKSA INSPEKSI HARIAN
1. Tidak ada lubang, sobekan, luka atau hambatan.
2. Tidak ada Knot atau Kinks
3. Periksa keausan abrasif yang berlebihan
4. Rusak jahitan
5. Jahitan peringatan merah terbuka, menunjukkan overloading.
6. Label tidak ada atau tidak bisa dibaca.
7. Setiap tanda bakar kimia. 8. Tanda terbakar.
8. Anyaman terdistorsi atau hancur.
9. Fitting logam terdistorsi atau retak
10. Cacat lain yang terlihat yang dapat melemahkan sling
PEMELIHARAAN
▪ Web sling harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering karena kerusakan dapat
merusak sling.
▪ Sinar matahari secara perlahan akan menurunkan jaring jaringan sehingga jauhkan
dari sinar matahari jika tidak digunakan.
▪ Web sling dapat dicuci dan dikeringkan dengan udara
▪ Jangan gunakan blower udara panas atau oven untuk mengeringkannya.
▪ Jauhkan
11/28/2018
dari bahan kimia. Periksa panduan produsen untuk ketahanan kimia. 60
A2K4-INDONESIA
SYINTHETIC WEB SLING
PRAKTIK PENGANGKATAN WEB SLING YANG SELAMAT.
▪ Sling tidak boleh dimuat di atas batas kerja yang aman. Ambillah sudut sling ke
dalam akun.
▪ Pilih sling yang tepat untuk pekerjaan yang sedang dikerjakan.
▪ Gunakan gendongan dengan panjang yang benar. Jangan dipersingkat dengan knot,
baut.
▪ Singkirkan kinks, loop atau putar di gendongan.
▪ Angkat perlahan untuk menghindari tekanan beban kejut pada gendongan.
▪ Pad sudut tajam beban untuk mencegah kerusakan pada gendongan.
▪ Jangan jatuhkan sling dengan fitting logam untuk mencegah kerusakan pada fitting
dan sling.
▪ Pastikan gendongan dipasang dengan benar sebelum mengangkat.
▪ Pastikan sling bebas & lepas sebelum dilepas setelah pekerjaan mengangkat apa
pun.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 61
SYINTHETIC WEB SLING

❖ Kapasitas web sling bervariasi dari setiap produsen, tak ada standar yang ditetapkan seperti tali kabel baja.
❖ Pengguna harus melihat tag kapasitas sling Individual u/ menentukan kapasitas angkat selamat sling tsb.
❖ Jika Tag tidak dapat dibaca atau hilang, Jangan gunakan!
62
❖ Periksa sling sebelum penggunaan setiap hari, dan sesering mungkin untuk menjamin keselamatan sling!
❖ Tepi tajam dapat mengiris gendongan menjadi dua tanpa peringatan saat beban dikencangkan. Gunakan
pelembut atau bantalan di sudut.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 62
❖ Kapasitas web sling bervariasi dari produsen ke pabrikan, tidak ada
standar yang ditetapkan seperti tali kabel baja.
❖ Pengguna harus melihat Tag Kapasitas Sling Individual untuk
menentukan Kapasitas Angkat Selamat dari sling tersebut.
❖ Jika Tag tidak dapat dibaca atau hilang, Jangan gunakan!
❖ Periksa sling sebelum penggunaan setiap hari, dan sesering yang
diperlukan di siang hari untuk menjamin keselamatan sling!
❖ Tepi tajam dapat mengiris gendongan menjadi dua tanpa peringatan
saat beban dikencangkan. Gunakan pelembut atau bantalan di sudut.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 63
PERLENGKAPAN ALAT BANTU ANGKAT (SLING)

SLING
❑ RANTAI
❑ ALAT PENGGANTUNG
❑ RODA KEREKAN (TAMBAHAN)
❑ PENGAIT / KAIT (HOOK) • U-bolt clip; Rantai (Chain); Sockets
❑ BELENGGU PENGIKAT.
❑ U-BOLT CLIP
❑ WEDGE SOCKETS
❑ SHACKLE ⚫ Coupling Links
❑ RANTAI (CHAIN) ⚫ Fittings 64

❑ WIRE ROPE ⚫ Kaki Sling (Sling Legs)


❑ WEB SINTHETIC ⚫ Semua komponen alat bantu angkat harus memnuhi SWL

11/28/2018 A2K4-INDONESIA
PERLENGKAPAN ALAT BANTU ANGKAT (SLING)
Bralded Sling

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 65
RIGGING AND SLINGING TECHNIQUES

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 66
RIGGING AND SLINGING TECHNIQUES

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 67
ISYARAT TANGAN UNTUK PENGANGKATAN
(HAND SIGNALS FOR LIFTING)
ISARAT ARTI ISARAT ISARAT ARTI ISARAT
1 Angkat lengan membentuk siku-siku 2 Arahkan lengan dengan posisi
dengan posisi jari telunjuk ke atas jari telunjuk menunjuk ke bawah
sambil tangan diputar searah jarum sambil tangan diputar searah
jam. Isyarat ini digunakan pada jarum jam. Isyarat ini digunakan
proses pengangkatan barang/beban. pada proses penurunan barang/
beban.

3 Isyarat tangan ini digunakan 4 Angkat lengan kanan setinggi


khusus untuk crawler, truck, pinggang dan posisikan lengan
dan locomotive crane. Angkat ditekuk menyiku, lalu gerakan
lengan tepat di atas helm dengan telapak tangan kiri menyentuh
posisi tangan mengepal sambil siku lengan kanan secara
mengetuk helm, selanjutnya berulang-ulang. Isyarat ini
lakukan isyarat tangan lain untuk memberikan petunjuk agar
melanjutkan aktivitas pengopera- operator crane menggunakan w
sian crane. Gerakan ini memiliki hipline atau auxiliary hoist.
arti agar operator crane meng-
gunakan hoist utama.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 68
ISYARAT TANGAN UNTUK PENGANGKATAN
(HAND SIGNALS FOR LIFTING)
ISARAT ARTI ISARAT ISARAT ARTI ISARAT
5 Angkat lengan kanan setinggi bahu, 6 Angkat lengan kanan setinggi bahu,
lurus ke samping dengan posisi lurus ke samping dengan posisi
tangan mengepal dan ibu jari tangan mengepal ibu jari menunjuk
menunjuk ke atas. Isyarat ini ke bawah. Isyarat ini berarti boom di
berarti boom di naikkan.. turunkan.

7 Telunjuk menunjuk ke atas putar 8 Angkat lengan kanan setinggi bahu,


searah jarum jam di bawah telapak luruskan ke samping dengan posisi
tangan yang lain. Isyarat tangan ini tangan mengepal dan ibu jari
memiliki arti menaikkan atau menunjuk ke atas, lalu gerakan
menurunkan beban secara perlahan- keempat jari mengarah ke dalam
lahan. dan keluar hingga gerakan beban
sesuai yang dikehendaki. *)

Keterangan *): Gerakan ini bisa juga dilakukan dengan mengangkat lengan kanan setinggi bahu, luruskan ke
samping dengan posisi tangan mengepal dan ibu jari menunjuk ke atas, sedangkan lengan kiri
angkat membentuk siku-siku dengan posisi jari telunjuk menunjuk ke bawah sambil tangan
diputar searah jarum jam. Isyarat ini berarti operator harus menaikkan boom dan menurunkan
beban.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 69
ISYARAT TANGAN UNTUK PENGANGKATAN
(HAND SIGNALS FOR LIFTING)
ISARAT ARTI ISARAT ISARAT ARTI ISARAT
9 Angkat lengan kanan setinggi bahu, 10 Angkat lengan setinggi bahu
luruskan ke samping dengan posisi luruskan ke samping dengan posisi
tangan mengepal dan ibu jari telunjuk menunjuk ke samping.
menunjuk ke bawah, lalu gerakan Swing berarti boom atau takel
keempat jari mengarah ke dalam dan digerakkan sesuai arah yang
dikehendaki.
keluar hingga gerakan beban sesuai
yang dikehendaki.

11 Angkat salah satu lengan setinggi 12 Angkat kedua lengan setinggi bahu
bahu luruskan ke samping dengan luruskan ke samping dengan posisi
posisi tangan terbuka ke arah bawah. tangan terbuka ke arah bawah
Isyarat ini berarti boom atau takel sambil digerak-gerakkan naik turun.
dihentikan sementara waktu. Isyarat ini berarti operasi boom atau
takel harus diberhentikan karena
kondisi darurat.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 70
ISYARAT TANGAN UNTUK PENGANGKATAN
(HAND SIGNALS FOR LIFTING)
ISARAT ARTI ISARAT ISARAT ARTI ISARAT
13 Ada kalanya posisi crane kurang pas 14 Salah satu tangan memegang tangan
dengan keinginan juru ikat (rigger). yang lain didepan setinggi pinggang.
Untuk itu, diperlukan gerakan
berpindah agar sesuai dengan posisi Isyarat ini berarti peralatan dalam
yang dikehendaki. Kedua lengan kondisi standby atau berhenti
diangkat ke depan setinggi bahu operasi.
dengan kedua telapak tangan di buka
posisi seperti mendorong.
Artinya, crane harus bergerak
mundur atau maju sesuai perintah.

15 Angkat kedua lengan setinggi 16 Isyarat tangan ini hanya digunakan


pinggang dengan posisi tangan untuk crawler crane. Angkat lengan
mengepal dan buatlah gerakan membentuk siku-siku dengan posisi
tangan berputar. Bila gerakan tangan mengepal , lalu lengan
mengarah ke badan signalman,
artinya crane harus bergerak lainnya diangkat setinggi pinggang
mendekatinya. Sebaliknya, bila arah dengan posisi tangan mengepal
putaran menjauh dari signalman, sambil diputar mengarah keluar
artinya crane harus bergerak
menjauh atau crane harus mundur.
Isyarat tangan ini hanya digunakan
untuk crawler crane.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 71
ISYARAT TANGAN UNTUK PENGANGKATAN
(HAND SIGNALS FOR LIFTING)
ISARAT ARTI ISARAT ISARAT ARTI ISARAT
17 Isyarat ini digunakan khusus 18 Isyarat ini digunakan khusus untuk
untuk telescopic crane. Kedua lengan telescopic crane. Kedua lengan
diangkat membentuk siku ke depan diangkat membentuk siku ke depan
dengan posisi telapak tangan ke atas dengan posisi telapak tangan ke atas
jari dikepal, ibu jari menunjuk ke jari dikepal, ibu jari menunjuk ke
dalam. Artinya, boom diperpendek.
samping luar. Artinya, boom

19 Jenis isyarat ini hanya dilakukan 20 Aba-aba ini hanya digunakan untuk
dengan satu tangan apabila tangan tipe telescopic crane. Restract
lain sedang memegang barang yang boom ditandai dengan mengarahkan
diangkat atau tali kendali. Extend ibu jari ke crane atau operator dan
boom ditandai dengan mengarahkan tangan lainnya memegang barang
ibu jari ke badan signalman sendiri. yang diangkat atau tali kendali.
Aba-aba ini hanya digunakan untuk
tipe telescopic crane.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 72
A.2. JENIS ALAT-ALAT MUAT & ANGKUT
A.2. JENIS ALAT-ALAT MUAT & ANGKUT A.2.a. JENIS ALAT ANGKUT PITA
a. Pita Transpor
❖ Ban berjalan (Belt Conveyor)
❖ Eskalator
❖ Chain Conveyor
❖ Bucket Conveyor
b. Alat angkut di atas landasan & permukaan
Troughed Belt Conveyor
❖ Crane berfungsi non pengangkatan
❖ Bulldozers
❖ Excavators
❖ Loaders
❖ Shovels
❖ Tractors
❖ Trucks.
c. Alat angkut di atas rel Flat Belt Conveyor
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 73
A.2.a. ALAT ANGKUT PITA & SEJENISNYA
Roller chain belt conveyors

Roller Conveyor

Chain Conveyor Dilute-Phase Pneumatic Conveyor

Chute Conveyor
Trolley Conveyor

Wheel Conveyor
Magnetic Belt Conveyor

Bucket Conveyor
11/28/2018 A2K4-INDONESIA Screw Conveyor 74
BAHAYA DAN PENGENDALIAN RISIKO PADA
JENIS ALAT ANGKUT PITA (BELT CONVEYOR)
BAHAYA ALAT ANGKUT PITA (BELT CONVEYOR) PENGENDALIAN RISIKO:
❖Mekanisme penggerak belt-conveyor dan ❖Titik-titik jepit & geser harus
media pembawa dilindungi
❖Conveyor mengambil dan menuang isi di ❖Sisi pelindung tumpahan dapat
ujung mencegah kontak dengan
❖Di mana pita atau rantai masuk atau keluar komponen transmisi daya, titik
dari titik jepit yang sedang berlangsung jepit yang sedang terjadi, dan
❖Di mana pita (sabuk) melilit puli media pengantar.
❖Rol pendek di mana pita berubah arah, ❖Perlindungan sekunder termasuk
seperti mengambil pagar, sekat, atau pemberian jarak
❖Di mana beberapa konveyor disatukan (lokasi), dan perangkat kesadaran
❖Pada transfer atau deflektor yang bahaya, seperti sinyal pre-start dan
digunakan dengan conveyor belt. tanda peringatan.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 75
A.2.b. ALAT ANGKUT & MUAT
(LOADING & HAULING EQUIPMENTS)
JENIS ALAT ANGKUT DI ATAS LANDASAN
BERDASARKAN JARAK ANGKUT

Jarak adalah faktor


penting dalam
memilih alat angkut

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 76
ALAT PENGGALIAN TANAH
(EXCAVATING EQUIPMENT)

❖ Backhoe (digunakan untuk penggalian permukaan


atau bawah permukaan tanah lunak dan lumpur)
❖ Ekskavator (backhoe besar, bertenaga hidrolik) >
❖ Front-End Loader (unit mandiri yang dipasang pada
ban atau track karet; dapat diperlengkapi untuk Excavator
beroperasi sebagai loader, dozer, scraper, clamshell,
forklift, backhoe, crane, auger, atau sweeper)

Front - end loader


11/28/2018 A2K4-INDONESIA 77
ALAT UNTUK PEKERJAAN TANAH
(EARTHWORKS EQUIPMENT)

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 78
ALAT UNTUK MEMUAT DAN MENGANGKUT
(Loading and Hauling Equipment)
❖ Loader :
Dump truck
Digunakan untuk menggali dan memindahkan
material lunak dan memuat ke dalam truk/
menuangkan ke truk
❖ Dozer (Bulldozer):
Digunakan untuk mendorong dan menarik Loader
beban secara tipikal dalam operasi pekerjaan
tanah dan pekerjaan pembongkaran
❖ Scrapers: Wagon
Digunakan untuk memuat, mengangkut,
membuang, dan menyebarkan material lepas
Dozer
❖ Dump truck
Truk sampah Jenis alat angkut yang paling
umum karena keserbagunaannya.
❖ Wagons
Trailer pemindah tanah ditarik oleh traktor
Scraper
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 79
ALAT UNTUK MEMUAT DAN MENGANGKUT
(Loading and Hauling Equipment)
Dozer : Untuk Jarak Pendek < 100 m
Scraper: Untuk Jarak Menegah s/d 1000 m
BACKHOE
DOZER
RIPPER

TRACK MOUNTED)
DUMP TRUCK

SCRAPERS DUMP TRUCK

Conventional Tandem Powered (Twin Engine)


(Push-loaded,
Single Engine)

Wheel
11/28/2018 Mounted A2K4-INDONESIA 80
Dozer membantu Memuat Tanah pada Scraper
ALAT PEMADAT
(COMPACTION EQUIPMENT)

❖ Alat/mesin Gilas:
Digunakan untuk pemadatan
material jalan seperti tanah,
agregat dan campuran aspal
❖ Yang umumnya digunakan
sebagai penggilas adalah:
✓ Mesin gilas dengan roda Steel Wheeled Roller
silinder baja statis
✓ Mesin gilas dengan roda
silinder baja bergetar
✓ Mesin gilas dengan roda
karet bertekanan udara
Pneumatic Tire Roller
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 81
ALAT PERATAAN & PENGAKHIRAN
(GRADING AND FINISHING EQUIPMENT)
Grader:
Peralatan multiguna yang digunakan untuk:
❖ Pengakiran (Finishing)
❖ Membentuk (shaping) Grader
❖ Kemiringan tebing (bamk sloping)
❖ Pembuatan parit (ditching)
❖ Percampuran agregat (mixing)
❖ Menyebar (spreading)
❖ Pengecoran sisi (side casting)
❖ Leveling dan perataan
❖ Pengkupasan tanah lokasi
❖ Pemeliharaan jalan tanah
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 82
ALAT PEMADATAN DAN PERBAIKAN PERMUKAAN
(PAVING AND SURFACE TREATMENT EQUIPMENT)
Alat berat yang biasanya
digunakan dalam pekerjaan Asphalt Distributor
perkerasan dan perawatan
permukaan jalan adalah:
❖ Penyebar agregat
(Aggregate spreaders )
❖ Distributor aspal, ceret
aspal
❖ Pemadat/perkerasan aspal Pavement Profiler
❖ Sapu listrik Rotary (Rotary
power brooms)
❖ Blower atau semprotan air
❖ Pembuat profil perkerasan
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 83
PERLENGKAPAN K3 ALAT ANGKUT SECARA UMUM
Perlengkapan K3 Pesawat Angkut secara umum :
• Konstruksi Boom, Rangka Penguat
• Sistem Sambungan (Joining)
• Alat - Alat Pengendali (Control Apparatus)
• ALat Penyetop / Sistem Rem (Brake System)
• Ruang Pelindung Operator (Cabin)
• Pemberat / Bobot Pengimbang (CronteTWeight)
• Alat Penggerak (Prime Mow)
• Rangka (Frame)
• Rangka Putar dan Sistemnya ( Slewing System )
• Sistem Pemindah Tenaga (Power Train System)
• Unit Pembawa (Carrier Unit)
• Peralatan Pengaman & Pelidung (Safety Device),
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 84
BAHAYA UMUM ALAT BERAT KONSTRUKSI

➢ Pemeliharaan & perbaikan peralatan yang buruk


➢ Pandangan terhalang di belakang

Jendela yang kotor atau rusak dapat menghalangi


pandangan operator tentang bahaya
➢ Orang menyeberang mendadak dan tabrakan dengan peralatan lain
➢ Titik jepit antara peralatan dan objek

Worker under equipment


➢ Penunggang jatuh dari peralatan atau bucket
➢ Menjungkirbalikkan peralatan, bepergian kosong dengan kecepatan yang
berlebihan

11/28/2018 A2K4-INDONESIA Truk terbalik 85


BAHAYA UMUM ALAT BERAT KONSTRUKSI
❖ Sengatan listrik yang tidak terduga (misalnya saluran listrik di atas
dan di bawah tanah)
❖ Kegagalan mekanisme pengangkatan / kegagalan operasional
❖ Kesulitan masuk / keluar
❖ Mesin berjalan (Tidak menghalangi roda saat parkir atau operator
tidak bisa mengendalikan)
❖ Tertabrak oleh dahan pohon atau penghalang atas lainnya, dan
dengan memindahkan peralatanns, and by moving equipment
Risiko tersentu kabel listrik

Nearby Power Lines and Trees


Tabrakan
11/28/2018 Terguling
A2K4-INDONESIA 86
BAHAYA UMUM ALAT BERAT KONSTRUKSI

TERGULING (TIP OVER ACCIDENT)


ROLLOVER ACCIDENT

TERGULING (ROLLOVER ACCIDENT)

Pengangkatan ini seharusnya dihen-tikan


sebelum sampai terangkat
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 87
PENCEGAHAN KECELAKAAN DARI KEGAGALAN
OPERASI ALAT BERAT
❖ Patuhi peraturan keselamatan untuk operator peralatan
❖ Lakukan perawatan dan perbaikan alat sesuai buku manual petunjuk
❖ Lakukan inspeksi/pemeriksaan keselamatan alat berat secara teratur
❖ Jalankan operasi penggunaan alat berat dengan cara selamat
❖ Kenali bahaya alat berat ketika bekerja di dekat atau sekitar alat berat
❖ Lakukan langkah-langkah keselamatan, antara lain:
✓ Menggunakan alat pelindung diri (APD)
✓ Memberi batas area berbahaya dengan tali, pagar atau rambu-rambu
✓ Menjaga atau mengamankan peralatan yang parker di lapangan
❖ Tindakan keselamatan dan keamanan untuk jenis jenis alat berat tertentu

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 88
PERATURAN KESELAMATAN
UNTUK OPERATOR PERALATAN
❖ Hanya orang yang berwenang yang berhak mengoperasikan alat berat
(dengan pelatihan dan disertai sertifikan dan lisensi sesuai jenis alatnya)
❖ Operator harus mengetahui dan memahami keterbatasan mesin. Mereka
harus mengikuti prosedur operasi yang selamat, menggunakan fitur
keselamatan, dan memperhatikan peringatan produsen, sesuai pentunjuk
penggunaan, pemeriksaan (inspeksi) dan pemeliharaan sebagaimana
mestinya
❖ Operator harus memberi tahu supervisor mereka ketika mereka sakit,
lelah, atau minum obat yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka
untuk mengoperasikan mesin dengan aman

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 89
PEMERIKSAAN KESELAMATAN ALAT BERAT
Sebelum memulai setiap shift, operator harus menggunakan daftar periksa
standar (check list) dan lakukan hal berikut:
❖ Mendekati peralatan, berjalan sepenuhnya di sekitarnya dan mencari bahaya
❖ Periksa lampu, ban, suspensi dan sistem kemudi, tingkat cairan, selang dan
filter eksterior.
❖ Carilah bagian-bagian yang bergerak tak terlindungi atau kondisi tidak
selamat lainnya.
❖ Di dalam kabin, buanglah sampah, pastikan jendela bersih, sesuaikan cermin,
periksa tabung pemadam kebakaran (APAR), nyalakan semua lampu
eksterior, pastikan sabuk keselamatan siap digunakan.
❖ Nyalakan mesin; periksa alat pengukur dan lampu peringatan; periksa suara
mesin.
❖ Pastikan semua perlengkapan keselamatan (safety devices) berfungsi baik
❖ Sebelum pindah, peringatkan orang-orang di area tersebut; menguji
pergerakan peralatan; pastikan alarm cadangan dapat didengar.
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 90
FORM PEMERIKSAAN FISIK BULDOZER
No. Reg :
Model :
S/N :
HM :
Lokasi :
Nilai
No COMPONENT Keterangan
Tercapai Score Actual Standard
I Kondisi dan Fungsi
1. Lampu bagian depan utama
2. Lampu bagian belakang
3. Alarm mundur
4. APAR
II Kondisi & Fungsi
1. Horn, Wipper
2. Accellerator-Pedal-Brake-Clutch-Transmisi
3. AC
III Kondisi & Fungsi
1. Starting
2. Batteray Charge
3. Oil Pressure Gauge
4. Whater Temperatur Gauge
5. Transmisi Temperatur Gauge
6. Fuel Gauge
7. Warning ligh & Indicator
8. Kaca Depan -Samping-Belakang
9. Safety Belt
10. Operator Seat
IV Kondisi & Fungsi
1. Engine
2. Transmisi
3. Final Drive
4. Undercarriage
5. Cylinder Blade & Cylinder Ripper
6. Chassis & Body Cabin
V Kondisi & Fungsi
1. Blade Naik-Turun
2. Hydraulic Pump
3. Hydraulic Tank
4. Bolt & Nut Track Shoe
5. Lain-lain
TOTAL

Nilai = ----------------- x 100% = ........... Rekomendasi : Dapat / tidak dapat dioperasikan


11/28/2018 A2K4-INDONESIA 91
Diperiksa oleh, Diketahui oleh,
PENGOPERASIAN SELAMAT DI SEKITAR ALAT BERAT
❖ Pekerja yang bekerja di atas permukaan tanah/jalan
harus dilatih untuk bekerja dengan selamat di sekitar
peralatan
✓ Kenakan pakaian visibilitas tinggi (reflektif)
✓ Jangan menganggap operator dapat melihat nya.
❖ Petugas sinyal (signaler) bias ditunjuk untuk membantu
operator bekerja sesuai kondisi lapangan
❖ Komunikasi yang baik sangat penting antara operator/
driver, supervisor, rigger, signaler, agar tidak terjadi
miss komunikasi yang menyebabkan kecelakaan atau
kegagalan operasi
❖ Gunakan sinyal tangan sesuai standar yang disepakati
Pekerja ini terlihat jelas!
❖ Gunakan walkie-talkie (radio dua arah)
❖ Terus siagakan alarm bekerja dengan baik setiap saat

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 92
TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN LAINNYA
❖ Alat berat harus dilengkapi tindakan pelindung rollover (outriggers). JENIS PELINDUNG
PENDENGARAN
❖ Gunakan safety belt & APD yang diperlukan saat mengoperasikan
peralatan (helmet, sarung tangan, sepatu kaki baja, pakaian reflektif)
❖ Gunakan perlindungan pendengaran yang tepat saat bekerja atau di
sekitar peralatan yang bunyinya keras /bising.
❖ Jangan memakai baju longgar yang dapat terbelit bagian yang bergerak

❖ Jangan pernah melompat ke atas atau mematikan peralatan (tiga


aturan titik: memiliki kedua kaki dan satu tangan, atau satu kaki dan
kedua tangan bersentuhan dengan akses tangga sepanjang waktu)
❖ Jangan pernah mengoperasikan salah satu kontrol dari posisi apa pun
SABUK KESELAMATAN PADA
kecuali kursi operator KURSI ALAT HARUS DIGUNAKAN
❖ Jangan pernah mengizinkan siapa pun untuk menggunakan peralatan
❖ Jangan pernah mengisi bensin saat mesin sedang bekerja
JANGAN MEROKOK saat pengisian bahan bakar

Pekerja dengan
Perlindungan Pendengaran
TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN LAINNYA
❖ Waspadai area dan medan!
❖ Tunggul, batu, dan puing-puing tersembunyi
dapat menyebabkan terguling
❖ Perhatikan anggota pohon yang rendah;
mereka dapat menjatuhkan operator dari
peralatan. POHON, TRAFFIC LIGHT & KABEL LISTRIK
TERLALU DEKAT
❖ Periksa bank dan lereng untuk stabilitas
❖ Rencanakan jalur perjalanan menuruni
lereng yang curam
❖ Waspadai permukaan basah atau dingin
❖ Jangan pernah mengambil jalan pintas
❖ Periksa area untuk utilitas bawah tanah dan
saluran listrik di atas JALAN SEMENTARA TERLALU DEKAT
DENGAN TIMBUNAN
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 94
TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN UNTUK
ALAT BERAT KONSTRUKSI TERTENTU

Ketika peralatan dibiarkan tanpa pengawasan


pastikan bahwa:
❖ Semua bagaian alat yang semula berada
di atas permukaan, seperti bucket (ember)
dan lift diturunkan
❖ Semua bagian yang bergerak dilepas dan
gerakan mereka berhenti
❖ Transmisi dalam posisi parkir yang tepat
❖ Mesin mati, dan kendaraan aman
❖ Peralatan aman terhadap pergerakan
ALAT BERAT PADA PROYEK JEMBATAN

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 95
TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN UNTUK
ALAT BERAT KONSTRUKSI TERTENTU
Untuk operasi CRANE:
❖ Jangan pernah mengungkit beban yang tidak diketahui
❖ Saat menangani beban yang berat, naikkan beberapa inci terlebih
dahulu untuk memastikan apakah bebannya seimbang
❖ Sebelum mengangkat beban mendekati kapasitas, pertahankan
garis angkat vertikal
❖ Pengangkatan ganda dengan menggunakan dua unit crane atau
lebih harus dilakukan hanya dengan pengawasan
❖ Perhatikan bahwa cakupan yang dicatat di sini adalah terbatas.
Untuk informasi rinci, lihat SNI, jika belum ada di SNI gunakan
standar LN, misalnya OSHA (Subpart N 1926.550) untuk derek.

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 96
TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN UNTUK
ALAT BERAT KONSTRUKSI TERTENTU
Untuk operasi aspal:
❖ Pastikan peralatan pemadam kebakaran (jenis busa) tersedia
setiap saat.
❖ Pastikan bahwa distributor aspal atau ketel aspal berada pada
posisi level (sebelum pemanasan) dan berada pada jarak yang
selamat dari bangunan dan setiap bahan yang mudah terbakar.
❖ Hindari paparan asap dari material aspal panas-tetap berada di
sisi arah angin.
❖ Gunakan sarung tangan dan pakaian tubuh penuh untuk
menghindari kontak kulit yang lama atau luka bakar dari material
aspal panas

11/28/2018 A2K4-INDONESIA 97
11/28/2018 A2K4-INDONESIA 98

Anda mungkin juga menyukai