Anda di halaman 1dari 5

“ PENGALAMAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH YANG MENYENANGKAN “

Tak terasa hampir 2 tahun Corona Virus melanda dunia demikian juga terjadi di
daerah saya di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Hampir 2 tahun
sudah terus berusaha mencari jalan terbaik maupun cara yang tepat untuk melaksanakan
pembelajaran di masa pandemi covid-19. Sungguh tidaklah mudah bagi saya yang merupakan
guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah yang berada di daerah. Saya
merupakan guru pegawai negeri sipil yang bertugas di Kabupaten Minahasa Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara tepatnya di SMP Negeri 1 Ratahan Kecamatan Ratahan. Sekolah
kami berada di ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara di Jalan Ompi Lingkungan III
Kelurahan Tosuraya Kecamatan Ratahan yang memiliki jumlah peserta didik 458 dengan
jumlah rombongan belajar 15 rombel.
Sejak sekolah kami ditutup karena berkembangnya virus corona pada bulan Maret
2020 membuat semua guru harus mengajar dari rumah termasuk saya sebagai guru IPS yang
mengajar di kelas 8 dan 9 di SMP Negeri 1 Ratahan. Pada awalnya sempat kebingungan
untuk mencari solusi pembelajaran karena banyak siswa yang belum bisa melaksanakan
pembelajaran dalam jaringan dengan menggunakan aplikasi zoom meeting ataupun aplikasi
google meet dan webex meeting. Terpaksa hanya menggunakan whatsapp grup untuk
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Namun saya menyadari bahwa jika
pembelajaran hanya lewat whatsapp grup itu tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan
belajar siswa. Pada saat itulah saya mulai mencari solusi untuk melaksanakan pembelajaran
yang bermakna bagi peserta didik walaupun hanya dilakukan secara daring atau pembelajaran
jarak jauh.
Saya bersyukur pada tahun 2019 terpilih sebagai Duta Rumah Belajar Sulawesi Utara
yang banyak dibekali dengan pembelajaran berbasis TIK. Saya banyak belajar tentang
penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran jarak jauh baik secara sinkronus maupun
asinkronus. Dari pengalaman pelatihan dan mengikuti berbagai webinar di masa pandemi
covid-19, saya mulai menerapkannya pada pembelajaran saya dengan peserta didik saya.
Untuk pembelajaran sinkronus saya menggunakan aplikasi Zoom Meeting atau Google Meet
dan untuk pembelajaran asinkronus saya menggunakan Google Classroom dan Kelas Maya
dari portal Rumah Belajar.
Peserta didik saya ajarkan juga tentang bagaimana cara menggunakan aplikasi zoom
meeting, Google Meet serta Google Classroom. Walaupun memang masih banyak siswa yang
belum bisa terlayani dengan baik karena masalah jaringan maupun masih banyak siswa yang
belum memiliki gadget. Orang tua siswa masih juga banyak yang mengeluhkan terkait pulsa
data siswa yang lumayan mahal jika semua anak mereka harus mengikuti pembejaran dengan
menggunakan internet.
Memasuki tahun pelajaran 2020/2021, kabupaten kami Minahasa Tenggara oleh
bapak Bupati James Sumendap, SH mencanangkan konsep “Sekolah Anak Bangsawan”
dalam rangka menjawab tantangan pembelajaran di masa pandemi covid-19. Konsep ini
adalah konsep pembelajaran dengan kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai dengan 7
siswa yang tersebar di seluruh wilayah kota Ratahan. Para siswa diperlakukan layaknya anak
bangsawan yang harus dikunjungi oleh guru-gurunya baik di rumah-rumah warga ataupun di
balai-balai pertemuan desa. Sekolah kami yang waktu itu memiliki jumlah siswa 458 orang
tentulah harus bekerja keras dalam memenuhi pembelajaran dari semua siswa. Guru-guru di
sekolah kami harus rela berpindah-pindah lokasi dalam 1 hari untuk melaksanakan
pembelajaran dengan membawa papan tulis kecil. Walaupun melelahkan tetapi semangat
guru-guru di daerah kami sangatlah patut diacungi jempol karena tak lelah melaksanakan
kewajibannya. Hal tersebut juga dibarengi dengan kebijakan pemerintah yang memberikan
uang jalan atau transport bagi guru-guru yang melaksankan pembelajaran Sekolah Anak
Bangsawan.
Sampai pada semester genap tahun 2020/2021 metode Sekolah Anak Bangsawan ini
berjalan dengan baik dengan lancar. Kami bersyukur walaupun di tengah pandemi covid-19
yang jumlahnya semakin meningkat dimasa itu tetapi tidak ada guru dan peserta didik yang
terpapar covid-19. Tanggal 1 Maret 2021 saya dipercayakan menjadi Pelaksana Tugas Kepala
Sekolah di Sekolah saya SMP Negeri 1 Ratahan karena kepala sekolah kami memasuki masa
purnabakti. Sebagai kepala sekolah yang baru tentunya saya tidak hanya tinggal diam. Saya
berusaha mencari solusi terbaik dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah kami.
Memasuki masa persiapan Ujian Akhir Sekolah bagi siswa kelas 9 di bulan April 2021 maka
saya berinisiatif untuk melaksanakan Ujian Akhir Sekolah secara online untuk mengurangi
jumlah pemakaian kertas ujian serta mempermudah bagi guru-guru menganalisis atau
memeriksa hasil pekerjaan peserta didik. Saya melatih guru-guru saya untuk membuat soal
dengan Google Form dengan memanfaatkan akun pembelajaran yang sudah kami aktivasi
bersama.
Sebelum Ujian Akhir Sekolah dilaksanakan, saya melaksanakan rapat dengan orang
tua siswa peserta ujian sekolah dalam hal ini seluruh siswa kelas 9 yang terdiri dari 153
siswa. Saya mengutarakan maksud saya untuk menyelenggarakan Ujian Akhir Sekolah secara
online atau berbasis digital dengan menggunakan Telpon Genggam atau dengan laptop. Saya
bersyukur maksud saya ini disambut baik oleh seluruh orang tua karena mereka juga ingin
anak-anak mereka bisa menggunakan handphone untuk keperluan sekolah. Bagi orang tua
yang tidak memiliki HP kami tetap layani dengan ujian kertas. Pada pelaksanaan Ujian Akhir
Sekolah hari pertama dan kedua masih ada sekitar 7 siswa yang menggunakan kertas tetapi
pada hari ketiga sampai hari terakhir semua secara 100% sudah bisa melaksanakannya secara
online.
Kesuksesan pelaksanaan Ujian Akhir sekolah tahun pelajaran 2020/2021 tersebut
memberikan kesempatan bagi kami untuk melaksanakan Ujian Akhir Semester bagi peserta
didik kelas 7 dan 8 secara online pula. Semua orang tua siswa setuju dengan pelaksanaannya
dan kamipun pihak sekolah sangat senang karena guru-guru bisa lebih mudah mengolah nilai
raport siswa. Pengalaman saya ini membuat saya semakin tertantang untuk terus melakukan
perubahan di sekolah saya. Guru-guru saya berikan pelatihan khusus baik dalam bentuk In
House Training maupun sekedar belajar bersama di waktu senggang di ruang guru tau di
laboratorium komputer untuk belajar memanfaatkan akun pembelajaran belajar.id misalnya
bagaimana cara membuat slide presentasi dengan Google Slides, membuat tabel dan
perhitungan dengan Google Sheets bahkan kami belajar tentang bagaimana membuat tulisan
dan laporan menggunakan Google Docs. Saya senang guru-guru di sekolah saya mau sama-
sama belajar.
Memasuki Tahun Pelajaran 2021/2022, daerah kami kembali menerapkan
pembelajaran full daring bagi semua sekolah di Kabupaten Minahasa Tenggara. Hal ini
disebabkan oleh berkembangnya kasus virus corona varian baru yaitu varian delta. Sebagai
kepala sekolah, saya kembali tertantang untuk melaksanakan inovasi pembelajaran. Saya
berusaha agar pembelajaran anak-anak tetap menyenangkan walaupun hanya dilaksanakan
secara daring. Pada umumnya pembelajaran secara daring sinkronus agak membosankan bagi
siswa karena guru-guru hanya sekedar meberikan ceramah untuk penyampaian materi. Saya
berinisiatif memberikan pelatihan kepada guru-guru untuk membuat media pembelajaran
yang disukai siswa saat pembelajaran berlangsung. Saya mengajarkan dan mewajibkan
semua guru-guru di sekolah saya untuk membuat video pembelajaran dengan menggunakan
aplikasi tiktok. Hal ini berawal dari pengalaman saya melihat anak-anak dari guru-guru yang
datang di sekolah semuanya bermain tiktok. Muncullah ide saya untuk membuat video
pembelajaran dengan aplikasi tiktok tersebut.
Saya bersyukur guru-guru saya mau dan mampu membuat video pembelajarannya
sendiri dan semua peserta didik senang dengan hal tersebut. Keinginan saya untuk membuat
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dalam pembelajaran daring terus bertambah.
Saya kemudian beupaya memberikan pelatihan kepada guru-guru saya dalam memanfaatkan
fitur-fitur pembelajaran interaktif seperti papan tulis digital atau jamboard pada google meet
ataupun penggunaan padlet agar siswa bisa diajak berinteraksi pada saat pembelajaran daring
dilaksanakan. Pada bagian akhir pembelajaran saya sisipkan penggunaan aplikasi My Quizizz
untuk membuat suasana test menjadi menyenangkan. Semua siswa sangat suka denga aplikasi
my quizizz apalagi pada saat mereka saling berkejaran poin untuk menjadi yang terbaik.
Sampai saat ini pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah kami terus diupayakan
lebih disukai oleh peserta didik. Di bulan Januari tahun 2022 atau di semester genap Tahun
pelajaran 2021/2022 sekolah-sekolah di daerah kami Minahasa Tenggara akhirnya mulai
melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Sekolah. Kebijakan yang saya ambil
adalah dengan melaksanakan model pembelajaran Hybrid Learning untuk di terapkan di
sekolah kami mengingat waktu belajar siswa di sekolah hanya dibatasi selama 120 menit atau
2 jamn sehingga anak-anak di rumah harus diberikan waktu tambahan untuk belajar. Saya
bersyukur semuanya berjalan dengan lancar walaupun sekolah tatap muka kembali mendapat
tantangan dengan makin berkembangnya kasus Covid-19 varian terbaru yaitu Omicron. Saya
tentunya berharap semoga pandemi ini segera berakhir dan walaupun dalam situasi apapun,
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan tetaplah harus menyenagkan bagi semua peserta
didik karena Learning Loss ada di depan mata dan tantangan itu haruslah kita hadapi
bersama. Semoga kisah ini bisa memberikan inspirasi bagi rekan-rekan sejawat setanah air
untuk terus berjuang memberikan pembelajaran yang menyenagkan bagi peserta didik kita.
Amin
TENTANG PENULIS

Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang sekarang menjadi Kepala Satuan
Pendidikan di SMP Negeri 1 Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi
Utara FERRY AMOS SLAT, S.Pd, MM adalah anak tunggal dari keluarga Slat Sarapung.
Duta Rumah Belajar Sulawesi Utara 2019 juga sebagai Kapten Belajar.id Provinsi Sulawesi
Utara.
Sebagai finalis Olimpiade Guru Nasional Mata Pelajaran IPS tahun 2018 yang
dilaksanakan di Lombok membawanya menjadi Peserta Pelatihan Guru ke Luar Negeri tahun
2019 di Jiangsu China. Sekarang menjadi Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak yang akan
bertugas di angkatan kelima bulan Mei nanti.
Nama Lengkap : Ferry Amos Slat, S.Pd, MM
Tempat Tugas : SMP Negeri 1 Ratahan
NIP : 19750419 200902 1 003
Email : ferryslatspdmm94@admin.smp.belajar.id
HP : 08115572466

Anda mungkin juga menyukai