Anda di halaman 1dari 5

Kuatkan Diri Hadapi Tantangan

Oleh : Nurrahmi, S.Pd


Guru Kelas IVA

Berawal dari berita yang viral dari berbagai media sosial yang
sedang terjadi di Negara China lebih tepatnya di kota Wuhan pada
pertengahan bulan November 2019 yaitu bernama virus Corona yang
alih-alih katanya berasal dari binatang seperti kelelawar yang dimakan
oleh manusia dan berimbas kepada penyakit yang mematikan disebut
Covid-19. Pada awalnya semua kita merasa sangat takut dengan
berbagai pemberitaan yang kita dengar tersebut, karena yang kita
ketahui bahwa virus ini cepat sekali menyebar dari satu orang kepada
orang lain dan terjadi karena kontak dan berdekatan.

Lalu tak berselang beberapa bulan setelah itu mulai lah wabah Covid-19
ini masuk ke Indonesia melalui jalur darat dan udara. Yaitu dari
beberapa orang yang melakukan perjalanan dari luar negeri terutama
dari China ke Indonesia. Masuknya orang-orang ini tak bisa dibendung
karena berbagai kepentingan. baik itu mereka yang memang berasal
dari Indonesia yang bekerja atau belajar diluar negeri atau memang
mereka yang ke Indonesia karena ada kepentingan lainnya. Sehingga
singkat cerita sudah ada kasus covid-19 yang mulai menyerang warga
Indonesia yang berada di daerah ibu kota Jakarta dengan jumlahnya
terus meningkat dari hari ke hari. Sehingga pihak pemerintah Jakarta
melakukan PSSB atau Pembatasan Sosial Skala Besar kepada warganya
dan juga pada layanan Pendidikan atau sekolah tatap muka pun ikut
ditiadakan.

Pada sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA bahkan


perkuliahan pun mulai ditiadakannya tatap muka berdasarkan surat
edaran yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan yang diteruskan
kepada Pemerintah daerah melalui gubernur dan walikotanya. Sehingga
proses pembelajaran dilakukan secara Daring (Dalam Jaringan) atau
lebih dikenal dengan sistem online menggunakan elektronik handphone
atau laptop dan jaringan internet.

Dengan beralihnya sistem pembelajaran ini otomatis juga sekolah kita


SDN 67 Percontohan Banda Aceh pun ikut melaksanakan pembelajaran
dengan cara daring atau online ini, dimulai pada tanggal 14 Maret 2020,
pada awalnya kegiatan daring ini direncanakan hanya sampai 14 hari
kedepan mulai tanggal ditetapkan, namun setelah 14 hari berlangsung
ternyata kasus penderita covid-19 terus bertambah jumlahnya dsehingga
kota Banda Aceh dikatakan sebagai zona merah atau daerah yang
memiliki jumlah penderita covid-19 yang terus bertambah.

Pada masa kegiatan pembelajaran melaui daring ini, boleh dikatakan ini
merupakan kegiatan pembelajaran yang paling menantang bagi saya
sebagai seorang guru, karena ini merupakan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan secara jarak jauh melalui media elektronik berupa
handphone dan laptop. Guru memberikan tugas Pembelajaran kepada
seluruh siswanya melalui wa grup paguyuban kelas yang diberikan
melalui orang tua, lalu orangtua lah yang akan mentransfer kegiatan
tersebut kepada anak-anaknya atau murid saya. Hal tersebut tentunya
akan mendapatkan respon dan penafsiran yang berbeda pada setiap
orang tua. Walaupun sudah dijelaskan alur dan cara mengerjakan tugas
nya. Namun setiap orang tua memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda-beda. Alangkah berbahagia pada siswa yang mempunyai orang
tua seorang guru atau pendidik juga, sehingga dengan cepat materi atau
tugas yang diberikan dapat dimengerti oleh nya, akan tetapi sangat sulit
dipahami oleh siswa yang mempunyai orangtua yang bukan latar
pendidikan sebagai pendidik.

Selain kendala latar belakang pendidikan orang tua, kendala lain yang
saya dapatkan juga adalah keterbatasan media hp yang dimiliki oleh
masing-masing siswa. Dimana seperti kita ketahui bahwa untuk siswa
SD handphone yang digunakan adalah milik orang tua nya, dimana hp
tersebut akan dibawa oleh orangtuanya ketika pergi bekerja atau
bepergian, sehingga ketika tugas pembelajaran yang kita berikan tidak
langsung pada saat itu bisa dikerjakan nya, pastinya siswa tersebut akan
menunggu ketika orang tua nya sipemilik hp pulang dulu, yang
otomatis rentang waktu atau jeda tugas yang diberikan harus lebih
fleksibel disesuaikan dengan waktu yang dimiliki oleh orangtua untuk
mendampingi anaknya.

Kendala tersebut diatas merupakan tantangan bagi saya selaku guru


untuk terus berupaya agar semua siswa mendapat kan hak belajar nya
selama masa pandemi covid-19 ini. Berbagai upaya kita lakukan, seperti
memberikan materi langsung melalui zoom meeting, dimana siswa
mendapatkan materi dan dapat melihat langsung ketika guru mengajar
melalui layar hp, namun tentunya sebelum kegiatan ini dilakukan
terlebih dahulu diberitahukan kepada orang tua untuk mendapatkan
waktu yang tepat sehingga diharapkan semua siswa dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran yang kita berikan. Selain itu kegiatan
pembelajaran atau pemberian materi kepada siswa juga dilakukan
melalui e-learning yang dimiliki oleh Sekolah kita SDN 67 Percontohan
Banda Aceh, nah di e-learning ini semua siswa dapat masuk dengan
mudah karena setiap siswa sudah dibuatkan akun dan password nya
oleh admin sekolah sehingga siswa tinggal diarahkan untuk login
dengan akun dan password yang telah ada. Alhamdulillah siswa saya
kelas 4a dapat mengakses e-learning dengan baik. Walaupun pada
awalnya agak sedikit bingung dan meraba-raba, tetapi itulah yang
menjadi tantangan tersendiri bagi saya pribadi selaku guru untuk
mengarahkan siswa agar dapat semua dapat login dengan baik, tentunya
dengan bantuan admin atau operator e-learning itu sendiri.

Mengapa harus e-learning? Ada beberapa orang tua yang bertanya


kepada saya, lalu jawaban saya adalah karena dengan menggunakan e-
learning ini siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi dan tugas
yang diberikan oleh gurunya, dimana pada e-learning ini sudah tersedia
menu materi dan tugas dalam berbagai variasi sehingga ketika siswa
telah selesai melihat materi yang diberikan, guru dapat melihat
langsung respon siswa apakah materi ini mudah, susah atau sangat sulit
dipahami oleh siswa. Begitu pula ketika siswa sudah selesai
mengerjakan tugasnya, guru dapat langsung memberikan nilai atau
reward terhadap pekerjaan yang telah dilakukan nya, sehingga
diharapkan siswa dapat lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai